CiKEAS Diduga Polda Jatim Ikut-Ikutan Mempengaruhi Pengadaan Formulir KPU Propinsi Jatim Tahun Anggaran 2009 ?
Diduga Polda Jatim Ikut-Ikutan Mempengaruhi Pengadaan Formulir KPU Propinsi Jatim Tahun Anggaran 2009 ? http://pengadaan. wordpress. com/2009/ 03/19/polda- jatim-%e2% 80%9cikut- ikutan%e2% 80%9d-mempengaru hi-pengadaan- formulir- kpu-propinsi- jatim-tahun- anggaran- 2009/ Bulan Februari hingga awal maret 2009, KPU Propinsi Jatim mela ksanakan pemilihan penyedia barang untuk pekerjaan Percetakan Formulir. Hal yang menarik dari pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa tersebut, yaitu keharusan dari peserta lelang untuk melampirkan persyaratan Surat Keterangan Dari Polda Jatim Kepada Penyedia Barang/Jasa sebagai persyaratan administrasi. Dari 22 penyedia barang/jasa yang mendaftarkan diri menjadi peserta lelang, hanya 5 penyedia barang/jasa yang mendapatkan Surat Keterangan dari Polda Jatim., yaitu: No. Nama perusahaan 1 CV Adi Perkasa 2. PT Temperina Media Grafika 3. PT Jasuindo Tiga Perkasa 4. PT Panca Wira Usaha 5. CV Campion Dan penyedia barang/jasa yang tidak mendapat Surat Keterangan dari Polda Jatim adalah: No. Nama perusahaan 1 PT Percetakan Indo Nasional 2. CV Dharma Anugerah Indah 3. PT Swadarma Era Grafika 4. CV Pelita Hati 5. CV Karsa Perdana 6. PT Internusa Pedape 7. CV PB Sudirman 8. CV Mandiri 9. CV Kaliyuga 10. CV Media Adsewa 11. CV Rai Sakti Perkasa 12. CV Sarana Grafika 13. CV Putra Pertiwi 14. CV Karya Bakti Utama 15 CV Graha Pustaka 16. CV Ryan 17. CV Kana Terlepas siapa yang menang dan yang kalah dalam tender tersebut, ini salah satu preseden buruk, karena aparat penegak hukum yang seharusnya mengawasi proses pengadaan barang/jasa ternyata ikut-ikutan memberikan rekomendasi keterangan. Setelah kami mempertanyakan masalah ini kepada KPU Propinsi Jatim, ternyata usulan adanya surat keterangan dari Polda Jatim berasal dari peserta lelang. Dan ini dibenarkan oleh beberapa peserta lelang. Wah-wah…ini lucu banget, panitia lelang dan pejabat pembuat komitmen ternyata diatur oleh peserta lelang. Pada prinsipnya, semua proses lelang bermuara pada KONTRAK antara pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa. Pemilihan penyedia barang/jasa itu sendiri, dipersiapkan untuk melindungi negara dari kerugian-kerugian akibatnya adanya Kontrak. Memang tidak ada jaminan, setelah dilakukan kontrak, penyedia barang/jasa akan menyedia barang/jasa sebagaimana yang ada dalam kontrak. Oleh karena itu, sebelum dilakukan kontrak, pengguna barang/jasa akan memilih penyedia barang/jasa diyakini mampu, dipercaya dan kredibel, sehingga negara tidak dirugikan. Namun, apakah Surat Keterangan Polda Jatim yang dilampirkan oleh penyedia barang/jasa akan dapat menimbulkan keyakinan bagi pengguna barang/jasa memilih penyedia barang/jasa yang akan melaksanakan tugas dan usahanya? Apakah ada jaminan, jika penyedia barang/jasa yang berhasil melampirkan surat keterangan polda jatim, akan melaksanakan kegiatan berdasarkan kontrak yang sudah disepakati? Apakah jika penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak akan serta merta dapat dipidanakan? Dalam proses lelang, Pejabat Pembuat Komitmen atau peserta lelang dapat saja menambahkan persyaratan Surat Dukungan Polda sebagai persyaratan administraif. Tapi, apakah hal itu sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003? Pasal 14 ayat (6) Keppres No. 80 Tahun 2003 mengatakan, dalam proses prakualifikasi/ pascakualifikasi panitia/pejabat pengadaan dilarang menambah persyaratan prakualifikasi/ pascakualifikasi di luar yang telah ditetapkan dalam ketentuan Keputusan Presiden ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Selanjutnya pada ayat (7) mengatakan, bahwa persyaratan prakualifikasi/ pascakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas. Pasal 5 huruf b Keppres No. 80 Tahun 2003 menyebutkan, bahwa Pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa. Profesionalitas dan Kemandirian dari Pengguna Barang/jasa adalah memiliki integritas moral, memiliki disiplin tinggi, memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah,dan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas dan keteladanan dalam sikap dan perilaku serta tidak pernah terlibat KKN. Sedangkan Profesionalitas dan Kemandirian dari Penyedia Barang/jasa adalah sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 11 ayat (1) Keppres No. 80 Tahun 2003, yaitu: 1. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan usaha/kegiatan
CiKEAS Fw: [berita_korupsi] Picnik di masa krisis
Info dari tetangga : - Original Message - From: Nyoman Sudarsana To: pengad...@kpk.go.id Cc: berita_koru...@yahoogroups.com ; apriyant...@deptan.go.id Sent: Wednesday, March 25, 2009 6:18 AM Subject: [berita_korupsi] Picnik di masa krisis Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tanggal 25 Maret 2009 ibu-ibu Dharma Wanita DIrektorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian sebanyak 30 orang pergi jalan-jalan ke Thailand , direncakanan kepergian atau dharma wisata ini selama 5 (lima) hari). Ibu-ibu Dharma Wanita ini terdiri dari Ibu Dirjen didampingi ibu-ibu Direktur (eselon II) dan para isteri pejabat eselon III lingkup Ditjen Perkebunan. Acara Dharma Wisata ini akan diisi antara lain melihat system cocok tanam (komoditi perkebunan dan Horti) selebihnya akan diisi dengan acara kunjungan ke tempat wisata di Thailand seperti Pantai Pataya dan berbelanja. Melihat kondisi keuangan Negara yang sedang sulit seperti saat ini, ternyata masih ada pejabat yang tidak “PEKA” apalagi kalau melihat kondisi keuangan para staf dibawahnya (staf Ditjen Perkebunan) yang yang banyak dalam taraf kemiskinan (jangankan untuk ongkos ke kantor untuk ongkos anaknya sekolah saja kesulitan) Terdengar kabar dan ini dapat dipastikan kebenarannya, sumber dana yang digunakan adalah dari dana “non bugeter” yang dikumpulkan dari dana “perjalanan fiktif” selama tahun lalu dan dari “pemotongan uang makan karyawan”. Dari mana sumber dana yang digunakan yang jelas pastilah bukan dari dana kantong sendiri mengingat jumlah dana tidak sedikit. Jadi Departemen Pertanian berarti belum “Bebas dari Korupsi” seperti yang diberitakan selama ini. Mohon KPK dapat segera menyelidikinya. Wassalam Sudarsana (Staf Ditjen Perkebunan) New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does!
CiKEAS S-A-B-A-R
tidak mendapatkan hasil seperti yang saya mau. kehidupan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan, bagaimana kita mengatasi masalah diatas, jawabannya saya adalah dengan bersabar. tentu apa lagi yang kita bisa lakukan, apakah kita harus berteriak-teriak, memarahi keadaan yang ada, semua tiada guna sama sekali. lebih bak kita sabar dan sambil berfikir jalan keluarnya. Ejaan hurup SABAR terdiri dari lima hurup S - A - B - A - R adalah sebuah kalimat yang sederhana untuk terucap, dan mungkin kita akan sering berujar pada kata ini. Kata ini memang sangat indah dan mudah untuk diucapkan secera lisan. Tapi Kata Sabar sangatlah sulit ketika kita menjalaninya. kala ujian, cobaan,dan musibah beruntun datang menghampiri. maka terkadang Sabar lah suatu solusi yang bisa kita AMBIL Dengan sabar kita bisa melihat sebuah peringatan didalamn sebuah masalah, ada hikmah menyertainya sebuah masalah Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan.. karena sesungguhnya semua ujian, cobaan, dan musibah yang menimpa kita.. Sabar.. adalah menahan keinginan dan mengendalikan diri untuk melaksanakan sesuatu yang dikehendaki / ditetapkan syara' dan akal sehat, atau menahan diri untuk menjauhi sesuatu yang dilarang. Terkdang orang bilang sabar orang itu ada batasnya adalah sebagai batas kemampuan seseorang dalam berdaya dan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan sudah metok, habis, segala yang diketahui tak lagi mampu menjawab, semua solusi mandul, semua jalan sudah tertutup dan tak ada lagi jalan keluarnya, jelasnya orang tersebut tidak lagi mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya atau habis dan sirna ketangguhannya. Untuk bisa sabar Mulanya kita harus memaksa diri kita untuk bisa menjadi sabar, dan semua berangkat dari kesadaran diri terus menerus, motivasi kuat bahwa Saya bisa sabar . sabar bisa di sebut dalam beberapa hal 1. Sabar terhadap MUSIBAH adalah : SABAR 2. Sabar ketika BERHASIL adalah : Pengendalian diri dan Menyalah gunakan Nikmat 3. Sabar dalam MENAHAN AMARAH ialah: Penyantun 4. Sabar dalam MENGHADAPI BENCANA adalah : LAPANG DADA 5. Sabar dalam MENYIMPAN PERKATAAN yaitu: Dapat Dipercaya 7. Sabar untuk TIDAK BERLEBIH-LEBIHAN DALAM KEHIDUPAN : Sederhana 8. Sabar terhadap PEMBAGIAN (REZEKI) YANG DIPEROLEHNYA :Mau Menerima (Nerimo) kita dapat menangani kebanyakan masalah karena kita menyadari bahwa ada waktu yang memisahkan antara kita dengan tujuan kita. kita mungkin perlu menelpon sebanyak dua puluh kali untuk mampu menjual sesuatu. Sabarlah. kita mungkin perlu mencoba sampai lima kali untuk bisa berhenti merokok atau menurunkan berat badan. kita. kita mungkin perlu mengirim sepuluh lamaran kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang benar-benar kita inginkan. Intinya adalah, bahwa kita harus berusaha dan terus berusaha sampai kita berhasil. Kebanyakan orang berhenti terlalu cepat. Tetaplah tekun. Tetaplah sabar. Konsentrasilah pada tujuan utama kita sampai kita mampu mencapainya. Intipermasalahannya bukan pada apa yang kita kerjakan kemarin. Bukan juga pada apa yang bisa kita kerjakan hari ini. Tetapi inti dari semua itu adalah apa yang kita persiapkan untuk dikerjakan setiap hari. Jangan salah kaprah mengartikan sabar dengan sebuah kepasrahaan tanpa mau berusaha untuk melakukan sesuatu sebenarnya kesabaran adalah sebuah sikap siap menerima dan tabah atau berlapang dada saat kita mendapat sebuah ujian, atau kegagalan,a atau kejatuhan pada saat segala sesuatu yang menimpa kita Untuk bisa menjad sabar tidak ada proses yang instant, tak ada yang tiba2x menjadi sabar atau tiba2x menjadi ikhlas, semuanya perlu waktu, kesadaran, dan pembelajaran terus menerus. Sampai akhirnya ia melekat dalam diri kita dan menjadi karakter kita. Seperti bernafas, kita tak berfikir saat kita bernafas. Demikian halnya dengan karakter yang telah melekat pada diri kita. Kesabaran, keikhlasan, dan sifat baik lainnya. Akanmengalir saja, jika ia telah melekat dalam diri kita. Mari sekarang kita lebih sabar dalam menjalankan kehidupan ini, terap kan sabar dalam segala aspek kehidupan kita, saat mencari nafkah, kita sabar tidak mengambil jalan pintas dengan korupsi, saat berkendara kita sabar tidak berkendara seenaknya, saat menjadi pemimpin, kita sabar tidak menjadi pemipin yang buruk, saat jadi bawahan kita sabar untuk menjalani dengan ikhlas, saat terkena masalah kita sabar untuk ikhlas dan mencari jalan keluar. saat beribah kita sabar untuk bisa beribadah dengan baik. karena dengan sabar dunia ini bisa lebih indah. dan sabar adalah sebuah emosi positif dalam menghadapi permasalan di dunia ini. Dengan mempunyai sifat sabar kita bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan berkharisma. dan dengan sabar kita bisa menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat. Dan kita tidak hanya memikirkan hasil akhir, kita juga menikmati proses terjadinya. Jadi tidak ada salahnya kita bersikap sabar. Walau memang mencoba menjadi sabar adalah hal yang luar biasa susah, tetapi bukan tidak mungkin. Dengan ini saya
CiKEAS Kursus Jurnalisme Sastrawi - Pantau (angkatan XVII)
Dear moderator, maaf numpang posting. Terima kasih. Kursus Jurnalisme Sastrawi – Pantau Angkatan XVII Jakarta, 25 Mei – 5 Juni 2009 ”Pola kerja media hari ini tak pernah lengkap menceritakan sesuatu, apabila hanya berupa straight news. Itu hanya short memory. Hari ini menulis gempa, esoknya tsunami, besoknya lagi BBM.”Goenawan Mohamad, Guest spekar kelas jurnalisme sastrawi angaktan ke XV Juni 2008 “Berita buruk bagi industri koran di dunia adalah kita mulai kehilangan relevansi. Apa yang disajikan koran sebenarnya sudah bukan berita lagi. Tapi news rewriter.” Endy Bayuni, guest speaker kelas jurnalisme sastrawi angkatan ke XVI januari 2009 Hari ini hampir tak ada warga yang mendapatkan breaking news dari suratkabar. Mereka mendapatkannya dari televisi, radio, SMS, telepon atau internet. Tantangan baru muncul: bagaimana cara menulis panjang? Bukankah relevansi suratkabar makin terletak pada kemampuannya menyajikan analisis? Inilah pentingnya The New Journalism. Ia mengawinkan disiplin paling keras dalam jurnalisme dengan daya pikat sastra. Ibarat novel tapi faktual. Gerakan ini dimunculkan Tom Wolfe pada 1973 di New York. Genre ini kemudian dikenal dengan nama literary journalism atau narrative reporting. Suratkabar-suratkabar Amerika banyak memakai elemennya ketika kecepatan televisi dan dotcom memaksa mereka tampil dengan laporan-laporan yang analitis dan mendalam. Suratkabar tak mungkin bersaing cepat dengan televisi. Pantau mulai mengadakan kursus ini tahun 2001. Total, Pantau sudah mengadakan 16 kali kursus. Peserta datang dari berbagai kota, dari Banda Aceh hingga Jayapura. Alumninya, kini mulai bermunculan. Ada yang menulis buku. Ada yang jadi pemimpin redaksi. Ada yang sekolah lanjut. INSTRUKTUR Janet Steele -- Profesor dari George Washington University, spesialisasi sejarah media, mengajar mata kuliah narrative journalism. Menulis buku The Sun Shines for All: Journalism and Ideology in the Life of Charles A. Dana dan Wars Within: The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s Indonesia, yang ahlibahahaskan oleh Arif Zulkifli dan diterbitkan oleh P..T. Dian Rakyat tahun 2007. Juga menulis tentang jurnalisme di Timor Leste dan Malaysia. Andreas Harsono -- Wartawan feature service Pantau, anggota International Consortium of Investigative Journalists, mendapatkan Nieman Fellowship di Universitas Harvard. Menyunting buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Kini menyelesaikan buku From Sabang to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism, membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama dan nasionalisme di Indonesia dan Timor Lorosae. INSTRUKTUR TAMU Lin Neumann -- konsultan Southeast Asia Press Alliance, Senior editor Jakarta Globe. SYARAT DAN BIAYA Kursus ini akan berlangsung dua minggu. Peserta adalah orang yang biasa menulis untuk media. Setidaknya berpengalaman sekitar lima tahun. Peserta maksimal 16 orang agar pengampu punya perhatian memadai buat semua peserta. Calon peserta diharapkan mengirim biodata dan contoh tulisan agar pengampu mengetahui kemampuan dasar peserta lebih awal. Biaya Rp 3 juta. Biaya tersebut sudah termasuk buku dan materi kursus non buku sekitar 200 halaman serta coffee break dan makan siang. Informasi: Siti Nurrofiqoh P a n t a u Jl.. Raya Kebayoran Lama No 18 CD Jakarta Selatan 12220 Telp/Fax. 021 722-1031/021-7221055 Email. siti_pan...@yahoo.com Website. www.pantau.or.id Mobile. 0813 82 460 455 – 0858 1414 5669 Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
CiKEAS Tanggungjawab
Tanggungjawab By: agussyafii Semalam bersama anak-anak Amalia kami berdiskusi. Diskusi ini dbagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 6 anak. Diskusi diawali dengan penjelasan kelompok satu. Sementara anak-anak lainnya sedang menyimak. Anak-anak Amalia terlihat ramai berebut bertanya, apa yang dimaksud dengan tanggungjawab? Kenapa harus bertanggungjawab? Tak kalah serunya yang menjawabpun demikian. Diskusinya semakin malam semakin seru, anak-anak seperti tak mengenal lelah. Beberapa hari yang lalu saya memberikan tugas pada anak-anak Amalia untuk mencari makna kata tanggungjawab. Tujuan utama dari diskusi ini mengajak anak-anak Amalia lebih memahami makna tanggungjawab dalam perspektif al-Quran Tanggung jawab atas tingkah laku menurut al-Quran harus dibedakan antara laku manusia yang bersumber dari fitrahnya dan perbuatan yang sifatnya diusahakan (al-muktasab). Tingkah laku fitrah adalah perbuatan yang sumbernya dari naluri fitrahnya, yakni yang behubungan dengan sistem biopsikologi dan sifat-sifat hereditas dan bawaan sejak lahir, seperti cara menghisap susu ibu yang dilakukan oleh bayi, cara bernafas manusia, gerakan reflek seseorang dan perilaku lainnya yang sejenis itu. Sedangkan tingkah laku yang diusahakan, (al-muktasab), adalah perbuatan yang bersumber dari gabungan pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari manusia sejak lahir dan kemudian dijadikan kebiasaan. Jika dalam hal tingkah laku fitrah, manusia berbuat secara spontan tanpa mempertimbangkan untung rugi maupun maka dalam hal tingkah laku al-muktasab manusia memperhitungkan untung rugi, baik untung rugi yang bersifat dekat, duniawi, maupun untung rugi yang bersifat jauh ke belakang, ukhrawi, pahala dan dosa. Seseorang dianggap bertanggungjawab dalam tingkah lakunya jika ia dapat mengukur akibat-akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya itu dan bersedia nenanggung resiko dari yang ia lakukan. Dalam perspektif inilah maka seorang Muslim yang bertanggungjawab tidak akan merendahkan agama sendiri maupun agama orang lain, tidak pula menyakiti dirinya atau orang lain. Al-Quran memandang bahwa tingkah laku orang ingkar tidak percaya kepada Nabi atau mendustakan al-Quran merupakan tidak bertanggungjawab, karena tidak mempunyai pijakan yang kuat. Orang boleh mendustakan al-Quran jika sanggup membuktikan bahwa al-Quran itu karangan manusia yang tidak bernilai, oleh karena itu al-Quran menjawab tantangan orang yang tidak percaya untuk membuat yang setara, meskipun hanya satu surat atau satu ayat, seperti dijelaskan dalam surat Yunus / 10:38 . Keberanian ber-mubahalah seperti yang dipaparkan dalam surat Ali Imran / 3:61 juga merupakan tingkah laku tanggung jawab. Sedangkan tingkah laku tidak bertanggungjawab adalam perbuatan yang tidak memperhitungkan akibat dari perbuatan itu. Al-Quran memberi contoh tingkah laku kaumnya Nabi Shaleh yang mengganggu unta mukjizat dan menantang datangnya azab Allah SWT seperti yang dijelaskan surat al-Araf / 7:77 sebagai perbuatan tidak bertanggungjawab, karena mereka melakukan penolakan ajaran Allah SWT sekaligus menantang Allah SWT tanpa terlebih dahulu berpikir secara jernih. Melecehkan sesembahan orang ingkar juga dipandang al-Quran sebagai perbuatan tidak bertanggungjawab, sebab jika seorang mukmin melecehkan atau mencaci maki tuhannya orang lain, maka mereka pasti akan membalas melecehkan Allah, yang dihormat oleh orang mukmin, karena setiap golongan memandang baik keyakinan sendiri, seperti ditulis pada surat al-Anam / 6:108. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan (Q., s. al-Anam / 6:108). Wassalam, Agussyafii - Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)', Minggu, tanggal 17 Mei 2009 dirumah Amalia. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431
CiKEAS Utang Pemerintah Mengkhawatirkan, Beban Utang Per Kapita Rp 12 Juta
Refleksi: Jangan chawatir, masih bisa pinjam, silahkan berpesta poranda! http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=6582 2009-04-02 Utang Pemerintah Mengkhawatirkan, Beban Utang Per Kapita Rp 12 Juta Rumgapres/Abror Rizki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama para menteri melakukan petemuan bilateral dengan Pemerintah Jepang yang dipimpin Perdana Menteri Taro Aso di sela-sela pertemuan G-20, di London, Inggris. Rabu (1/4) waktu setempat. [JAKARTA] Pemerintah Indonesia, dalam pertemuan G-20 menerima komitmen pinjaman dari Jepang senilai US$ 14,5 miliar (Rp 17 triliun), untuk membantu mengatasi dampak negatif krisis keuangan global. Hal itu semakin menggelembungkan nilai utang pemerintah, yang kini sudah tercatat Rp 1.600 triliun. Dengan demikian, setiap penduduk Indonesia, kini menanggung sekitar Rp 12 juta utang pemerintah. Jumlah itu yang terbesar dalam sejarah perekonomian nasional. Inilah fakta yang sesungguhnya, tertinggi sepanjang sejarah. Angkanya valid, terlihat dari data resmi pemerintah, ujar ekonom dari Institut Pertanian Bogor, Iman Sugema, di Jakarta, Kamis (2/4). Menurutnya, di tengah kampanye keberhasilan ekonomi nasional, seperti didengungkan dalam berbagai kampanye Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia sedang dilanda penyakit 5K, yakni, kebergantungan, kesengsaraan, kesenjangan, kemunduran, dan kerentanan. Kebergantungan yang sangat parah terlihat dari beban utang per kapita yang mencapai Rp 12 juta. Senada dengan itu, ekonom Yanuar Rizky meminta pemerintah memetakan pengelolaan utang yang mencapai lebih dari Rp 1.600 triliun itu, terutama agar dialokasikan ke sektor produktif. Kita terjebak dalam utang yang tidak produktif. Rasio utang kita memang turun tetapi Surat Utang Negara (SUN) kita naik luar biasa, ujarnya. Menurutnya, pemerintah harus membuat roadmap industrialisasi, serta menentukan alokasi utang pada sektor yang memiliki efek berganda bagi perekonomian. Perlu UU Utang Sedangkan, ekonom dari Institute for Development of Economics dan Finance (INDEF) Ikhsan Modjo menuturkan, konsekuensi meningkatnya utang dapat menyebabkan tertekannya tingkat konsumsi dalam negeri. Ini kontradiktif dengan keinginan untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga. Peningkatan utang juga bisa menyebabkan terganggunya stabilitas makro dengan naiknya suku bunga, lalu lintas modal dan arus barang ekspor impor terganggu, konsekuensi pendapatan negara menurun, ujar Ikhsan. Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI, Harry Azhar Azis menuturkan pemerintah harus fokus dalam mengamankan APBN. Dia menyarankan perlu dibuat UU tentang pengelolaan utang. Perlu diatur batasan maksimum pinjaman utang, sejauh mana utang dapat membahayakan negara. Bagaimana manajemen pengelolaan utang, tuturnya. Pinjaman Jepang Dari London dilaporkan, Pemerintah Jepang menyatakan kesediaannya mengucurkan dana US$ 14,5 miliar untuk membantu Pemerintah Indonesia mengatasi dampak negatif krisis keuangan global. Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati kepada pers seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan bilateral dengan PM Jepang Taro Aso, di sela-sela KTT G-20, di London, Rabu (1/4) waktu setempat, sebagaimana dilaporkan wartawan SP Wim Tangkilisan. Sri Mulyani menyatakan, bantuan senilai US$ 14,5 miliar itu terdiri dari peningkatan jumlah bilateral swap facility dalam rangka Chiang Mai Initiative, dari US$ 6 miliar menjadi US$ 12 miliar, dukungan dana siaga kepada APBN dalam bentuk Obligasi Samurai yang bisa diterbitkan Pemerintah Indonesia di Jepang senilai US$ 1,5 miliar, pinjaman reguler untuk tahun 2009 senilai US$ 500 juta, dan bantuan pembiayaan perdagangan US$ 500 juta. [DLS/N-6]
CiKEAS Golput Berpotensi Naik Banyak Parpol Didiskualifikasi
Refleksi : Menurut Megawati golput adalah bukan WNI dan dari pihak MUI dikatakan bahwa golput adalah haram. Jadi kalau golput naik berarti non-WNI nan haram bertambah banyak, mungkin puluhan juta? Seandainya Megawati dipilih menjadi presiden NKRI, maka pertanyaanya ialah apa yang akan dilakukannya terhadap non-WNI nan haram? Dideportasi, tetapi kemana? Insayaalloh tidak diciptakannya tempat-tempat kurungan seperti pulau Buru untuk menampung non-WNI nan haram. :-)) http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=6585 2009-04-02 Golput Berpotensi Naik Banyak Parpol Didiskualifikasi [JAKARTA] Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (golongan putih/golput), diprediksi meningkat pada Pemilu 2009. Jika semula kalangan pengamat memprediksi golput mencapai 50 juta orang, atau 30 persen dari total jumlah pemilih 171 juta orang, jumlah itu bisa bertambah. Hal itu disebabkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendiskualifikasi beberapa parpol sebagai peserta pemilu di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota. Dengan demikian, simpatisan parpol yang didiskualifikasi, kemungkinan akan kecewa dan enggan menggunakan hak pilihnya. Kemungkinan lain, karena tidak tahu, mereka tetap memilih caleg dan parpol yang telah didiskualifikasi, namun suaranya dianggap tidak sah. Dua kemungkinan itulah yang diperkirakan semakin menggelembungkan jumlah golput pada pemilu legislatif nanti. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Harris, mengatakan potensi golput bisa jadi meningkat karena beberapa parpol didiskualifikasi karena akibat tidak melaporkan dana kampanye. Simpatisan yang kecewa, bisa jadi tidak ikut memilih di pemilu nanti, katanya, di Jakarta, Selasa (2/4). Dia mendukung sikap tegas KPU mendiskualifikasi parpol peserta pemilu yang tidak menjalankan aturan. Sudah ada sanksi yang jelas dalam UU Pemilu sehingga pencoretan harus dilakukan. Untuk itu KPU harus terbuka mengumumkan parpol mana saja yang didiskualifikasi, sebagai sosialiasi kepada simpatisan parpol itu agar bisa berpikir dan mengalihkan suaranya ke parpol lain, katanya. Hal senada dinyatakan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiarto. Dia mendorong KPU untuk mengintensifkan sosialisasi parpol yang didiskualifikasi, sehingga masyarakat bisa mengalihkan aspirasinya. Ini sekaligus upaya menekan potensi golput, jelasnya. Sebagai informasi, KPU Jawa Tengah mendiskualifikasi 20 parpol dari keikutsertaan dalam pemilu legislatif 9 April mendatang, sebagai sanksi belum menyerahkan laporan dana awal kampanye hingga batas waktu 9 Maret 2009. Anggota KPU Jateng Divisi Kampanye dan Hubungan Kelembagaan, Nuswantoro Dwiwarno mengungkapkan, parpol yang dicoret itu tersebar di 12 kabupaten/kota. Dengan demikian, lanjutnya, meski nama parpol dan calegnya masih tetap tercantum dalam surat suara, tetapi suara yang diperolehnya tidak akan dihitung. Pembatalan itu juga akan diumumkan di setiap TPS, bahwa partai tersebut tidak lagi menjadi peserta pemilu. Langkah serupa dilakukan KPU Kabupaten Bangli, Bali, yang mendiskualifikasi empat parpol, karena alasan yang sama. Sekretariat kami sudah beberapa kali memberikan surat peringatan, bahkan staf kami sudah menemui pimpinan parpol, tetapi jawabannya tidak punya dana ungkap Ketua Divisi Hukum KPU Kabupaten Bangli Nengah Mudana Atmaja. Terkait hal itu, Ketua Presidium Pusat Partai Republika Nusantara Muslim Abdulrahman mengatakan, tindakan KPU yang mendiskualifikasi partainya tak boleh ikut pemilu di Blora, Jawa Tengah, sebagai sikap yang kurang bijaksana. Sebenarnya KPU bisa memanggil pengurus partai dan masalahnya bisa diselesaikan secara administrasi. Saya kira kelambatan penyampaian laporan awal dana kampanye itu, kan hanya masalah teknis saja, katanya. Kendati demikian, pihaknya ikhlas menerima keputusan KPU. Dia mengakui, dampak dari diskualifikasi bisa meningkatkan golput. Golput di Luar Negeri Selain dari dampak diskualifikasi parpol, potensi bertambahnya golput juga dipicu minimnya sosialisasi dan tidak maksimalnya pendataan pemilih di luar negeri. Selain itu, juga ada kendala akses ke TPS dan waktu pemungutan suara di luar negeri yang dilaksanakan pada hari kerja, ujar Ritola Tasmaya, caleg DPR dari Partai Golkar untuk Dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri. Dia mengungkapkan, di sejumlah negara, khususnya Malaysia dan Hong Kong, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perkebunan, pabrik, konstruksi, dan pembantu rumah tangga, sulit untuk memperoleh izin meninggalkan pekerjaan pada saat jam kerja. Di Malaysia, sejumlah TKI mengeluhkan pemilu jatuh pada hari kerja. Kalau mereka meninggalkan pekerjaan, gajinya dipotong US$ 35. Kalaupun diizinkan, lanjut Ritola, TKI juga terkendala jauhnya TPS dari tempat mereka bekerja. Ini yang membuat mereka kurang antusias ikut pemilu, katanya. Terkait hal itu, anggota Bawaslu, Bambang Eka Cahya Widodo mengatakan, potensi golput
CiKEAS 1st V Film Festival l 21-26 April 2009, Salihara Art Center
Kartini Asia Network, Kalyana Shira Foundation, Salihara Art Center, Yayasan Jurnal Perempuan, mempersembahkan: 1stV FILM FESTIVAL 2009 INTERNATIONAL WOMEN FILM FESTIVAL JAKARTA Pemutaran film karya sutradara perempuan, diskusi, dan workshop dengan perspektif feminis. 21 – 26 April 2009 @ Salihara Art Center Jl. Salihara no. 16 Pasar Minggu OPENING EVENT, 21 April 2009, jam 4pm-selesai Peluncuran Komik Cerita si Lala karyaSheila Roswita Pertunjukan Menggambar oleh Tita Larasati Penampilan musik akustik Mian Tiara Penayangan film Water Lilies (Khusus undangan) FILM SCREENING, 22-26 April 2009 Informasi Tiket: Asty @ Salihara 0817-999 5057 FRINGE EVENTS Diskusi Youth Sexuality, Jumat, 24 April 2009, 2.30pm-5pm Pemateri: Ukke Kosasih, Afra Ramadhan, Kamilia Manaf Diskusi Feminist Film Theory, Sabtu 25 April 2009, 9.30am-4pm Pembicara: Thamrin Amal Tomagola, Sita Aripurnami, BJD Gayatri, Debra Yatim, Nan T. Achnas, Veronika Kusuma, Lisabona Rahman Workshop Produksi Film dengan Perspektif Gender, Minggu 26 April 2009, 10am-4pm Pemateri: Nia Dinata, Myra Diarsi, Abduh Aziz Fringe Events terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya Untuk informasi dan jadwal penayangan film: http://festivalfilm.multiply.com facebook: V FILM FESTIVAL Kontak person Irma Chantily: 0813 1676 8843
CiKEAS BJ Habibie: Manusia Harus Merdeka, Bebas, dan Bermoral
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=6590 2009-04-02 BJ Habibie: Manusia Harus Merdeka, Bebas, dan Bermoral [JAKARTA] Sebagai pribadi yang punya integritas, manusia mesti memiliki dua keunggulan, yakni merdeka dan bebas. Kedua keunggulan ini mesti diadaptasikan pada moralitas yang dilandasi sikap bertanggung jawab. Demikian dikatakan mantan Presiden BJ Habibie saat diskusi dan peluncuran buku Demokrasi Lokal: Nilai-Nilai Budaya Politik dan Peran Aktor dalam Demokratisasi, Rabu (1/4) di Jakarta. Dia berpendapat, manusia perlu bergerak lebih dalam menuju profesionalisme dan produktivitas yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dia mengapresiasi sejumlah keberhasilan komunikasi politik beberapa bupati, misalnya Bupati Gianyar, Bali dan Bojonegoro, Jawa Timur yang mampu mengabdikan diri dalam kekuasaan, tanpa mengeluarkan biaya yang banyak. Keduanya hanya dengan mengandalkan kearifan lokal dan penghargaan akan budaya politik yang sudah menjadi tradisi dalam masyarakat. Bupati Bojonegoro misalnya hanya mengandalkan zona netral untuk menyosialisasikan program dan kegelisahannya akan situasi masyarakatnya. Bahkan tokoh Muhamadiyah yang menang di basis Nahdlatul Ulama (NU) ini memperjuangkan politik tanpa ongkos yang besar dan tanpa mengedepankan primordialisme. Kita tidak membutuhkan profesor politik, namun bagaimana bergerak secara profesional dengan produktivitas yang tinggi. Semua manusia diberi anugerah 24 jam sehari. Mereka yang bisa memaksimalkan anugerah ini dengan usaha dan hasil yang berguna bagi banyak orang tanpa manipulasi dan berbagai pelanggaran adalah orang-orang yang harus dihargai kerja kerasnya, katanya. Tentang kemerdekaan dan kebebasan, menurut dia, ciri khas manusiawi ini merupakan dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan. Manusia perlu mengarahkan kemerdekaan dan kebebasan yang dilandasi tanggung jawab untuk meraih nilai tambah dari usahanya. Nilai tambah ini juga tak layak dimanipulasi atau digunakan hanya untuk kepentingan sendiri. Sangat Keliru Dikatakan, dalam perekonomian misalnya yang harus lebih ditekankan adalah perkembangan industri-industri strategis dengan teknologi tinggi bukan sekadar industri yang memelihara para pialang. Industri strategis adalah industri yang mampu memberi nilai tambah dan menyerap persaingan yang sehat tanpa spekulasi yang mematikan. Moralitas yang dilabuhkan pada kemerdekaan dan kebebasan menentukan juga corak kepemimpinan macam apa yang diinginkan. Butuh pemimpin yang bisa mengusahakan perkembangan ekonomi yang benar, butuh pemimpin yang bisa membawa rakyat pada kemerdekaan dan kebebasan yang memiliki moralitas tinggi. Kalau pemimpin sudah tidak peduli dengan rakyatnya, buat apa dia dipilih? ujarnya. Dia berharap dalam pemilihan kepala daerah maupun pemimpin nasional dalam pilpres nanti, rakyat memilih pemimpin yang benar-benar jelas dengan program dan pengalaman serta bukti yang ada. Dikatakan, sangat keliru jika masyarakat pemilih akhirnya memilih hanya karena menonton tayangan iklan politik. Pemimpin yang pantas adalah pemimpin yang memperjuangkan pendidikan dan lapangan kerja yang wajar bagi rakyat. Jangan memilih pemimpin yang nantinya membuat eksperimen! Sudah cukup sepuluh tahun kita bereksperimen. Saatnya rakyat diyakinkan dengan kepastian, tegas Habibie. [EMS/W
CiKEAS Proyek LNG Tangguh, Suku Sebyar Menuntut Pembayaran Kompensasi
Refleksi: Apakah tuntutan hak ulayat adat ini harus dilakukan melalui pengadilan di luarnegeri, seperti halnya dengan kasus Freeport yang di bawa ke New Orleans USA untuk diselesaikan? http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=6549 2009-04-01 Proyek LNG Tangguh, Suku Sebyar Menuntut Pembayaran Kompensasi [JAYAPURA] Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Bomberai-Dobera, Kepala Burung, Papua Barat meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BP Migas menyelesaikan pembayaran ganti rugi hak ulayat adat proyek Liquefied Natural Gas (LNG/gas alam) Tangguh. Ganti rugi proyek Tangguh yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat ini disepakati Rp 6 miliar. Pembayaran itu harus diselesaikan sebelum ekspor perdana dan pelaksanaan pemilihan umum calon anggota legislatif (Pemilu Caleg) 9 April mendatang. Ketua DAP Wilayah III Bomberai-Dobera Apolos Sewa mengemukakan hal itu ketika dihubungi SP di Sorong, Papua Barat, Selasa (31/3). Permintaan itu disampaikan kepada Presiden Yudhoyono mengingat aksi unjuk rasa suku Sebyar sebagai pemilik hak ulayat tak pernah direspons pihak BP Indonesia sebagai pengelola proyek Tangguh melalui kontrak karya pertambangan dari pemerintah. Pada prinsipnya saya mendesak Kementerian ESDM, BP Migas dan BP Indonesia untuk segera melunasi kompensasi ganti rugi hak ulayat suku Sebyar. Hormatilah hak ulayat tanah adat sebagai bagian dari yang hakiki dalam kehidupan mereka, ujarnya. Dikatakan, pembayaran kompensasi adalah kewajiban yang harus diselesaikan pemerintah. Masyarakat adat telah menyerahkan hak ulayat untuk eksplorasi hingga eksploitasi proyek Tangguh. Pemerintah harus membayar kompensasi ganti rugi hak ulayat suku Sebyar karena mereka sudah kehilangan areal untuk penangkapan ikan, berburu, menokok sagu, dan lingkungan juga mengalami kerusakan. Pemerintah janganlah membuat rakyat pemilik hak ulayat ibarat pengemis yang terus meminta agar diberikan uang, katanya. Kami minta Presiden Yudhoyono menghentikan sikap aparaturnya yang membuat pemilik hak ulayat harus mengemis untuk mendapatkan kompensasi atas hak tanah adatnya. Sebab, masalah hak ulayat sudah diatur dalam UU No 21/2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Otsus), tandasnya. Kesepakatan Selain itu, harus ditandatangani kesepakatan bersama antara pemerintah pusat, BP Migas, Kantor Kementerian ESDM, BP Indonesia dengan masyarakat adat soal bagi hasil dari pengelolaan LNG Tangguh. Kesepakatan itu tidak terkait dengan pembagian hasil minyak bumi dan gas yang diatur dalam Pasal 34, ayat (3) b, 5) UU Otsus sebesar 70 persen. Ini dilakukan di luar itu dengan menentukan nilai persentase tertentu seperti yang dilakukan PT Freeport Indonesia dengan suku-suku pemilik tambang emas dan tembaga di Grasberg, Papua, ujarnya. Sebelumnya, Bupati Teluk Bintuni Alfons Manibui dalam beberapa pertemuan kepada SP di Jakarta, mengungkapkan pihaknya sudah beberapa kali bertemu pemerintah pusat, yakni Wakil Presiden Jusuf Kalla, BP Migas, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie dan Kantor Kementerian ESDM untuk mempercepat proses pembayaran ganti rugi hak ulayat masyarakat adat, khususnya suku Sebyar sebesar Rp 6 miliar sebelum ekspor perdana yang direncanakan April ini. Jumlah kompensasi atas hak ulayat itu sudah disepakati pemerintah dan masyarakat adat, karena itu harus dibayarkan. Masyarakat terus menagih kepada Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni. Sedangkan, persoalan pembayaran itu ada di pemerintah pusat, khususnya BP Migas dan Kantor Menteri ESDM, katanya. [154/W-8]
CiKEAS Pejabat Palembang Umrah Dibiayai APBD Panwaslu Sumsel Harus Segera Bertindak Cepat
Refleksi : Inilah salah satu contoh mengapa banyak orang pinjam duit dari bank, gadai rumah etc untuk berkampanye menjadi caleg, Apakah Anda juga tidak mau seperti mereka? Pasti rejeki nomplok! http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=6547 2009-04-01 Pejabat Palembang Umrah Dibiayai APBD Panwaslu Sumsel Harus Segera Bertindak Cepat [JAKARTA] Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumatera Selatan (Sumsel) diharapkan terus menindaklanjuti masalah umrah dadakan 50 cama, lurah, dan petugas pemungut pajak di Kota Palembang, Sumsel, yang berangkat 20-29 Maret 2009. Kami mendukung langkah Panwaslu Sumsel meneruskan masalah ini sebagai bentuk tindak pidana pemilu. Jika Panwaslu Sumsel punya bukti cukup kuat, ini bisa diteruskan sebagai tindak pidana pemilu, kata Wakil Koordinator Badan Pekerja Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, di Jakarta, Selasa (31/3). Menurut Emerson, kepergian para camat dan lurah tersebut, terindikasi dadakan karena diadakan bersamaan dengan masa kampanye. Pemberian reward, seperti umrah pada saat pemilu, jelas ada upaya untuk mempengaruhi para tokoh atau pejabat tersebut, sehingga bisa menguntungkan caleg atau parpol tertentu, ujarnya. Aktivis ICW ini juga menegaskan, pemberian umrah tersebut, ada unsur gratifikasinya. Jadi, para pejabat yang berangkat harus melaporkannya ke KPK. Sementara itu, DPRD Kota Palembang tengah menyelidiki hadiah dalam berbentuk umrah kepada lurah dan camat, yang diberikan Wali Kota Palembang. Ketua DPRD Palembang, Muhammad Yansuri, baru-baru ini mengatakan, bentuk reward kepada camat dan lurah tersebut, tidak terdapat pada mata pasal APBD Palembang. Menyikapi tanggapan DPRD Palembang, terkait biaya keberangkatan umrah para camat dan lurah tidak dianggarkan pada APBD 2009, Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra dengan tegas membantah pernyataan tersebut. Wali kota meminta agar persoalan itu tidak diperpanjang serta dikait-kaitkan dengan masalah politik. Apalagi kegiatan tersebut selalu dijalankan setiap tahun. Sudahlah tidak perlu diperpanjang, lagi pula kenapa baru sekarang dipersoalkan, itu kan tiap tahun ada, katanya. [M-6]
CiKEAS PENYAKIT ANEH: 'Manusia Buaya' itu Tidak Lagi Berendam Lumpur
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009040206134513 Kamis, 2 April 2009 BERITA UTAMA PENYAKIT ANEH: 'Manusia Buaya' itu Tidak Lagi Berendam Lumpur BRAJA SELEBAH--Acok (26) kini merasa lega. Kulit tubuhnya yang semula bersisik dan mengeras mulai hilang. Ia juga tak perlu lagi berendam di lumpur, seperti layaknya buaya. Sebelumnya kulit Acok sempat mengeras dan retak berbentuk bulat-bulat seperti sisik. Penyakit aneh itu muncul setelah ia pulang mencari ikan di sungai, 5 Februari lalu. Hari itu, Kamis, sekitar pukul 10.00, Acok bersama dua temannya memancing di aliran sungai desanya, Braja Mulia, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur. Acok mendapat ikan banyak melebihi biasanya. Menjelang malam, Acok dan rekannya pulang. Tapi, malamnya sekitar pukul 21.00, Acok kembali lagi ke sungai mencari ikan. Namun, tak seekor ikan pun diperoleh, kecuali beberapa ekor katak hijau. Uniknya, sampai di rumah--Acok tinggal di perumahan SDN 2 Desa Braja Mulia--badannya mulai terasa gatal. Rasa gatal dirasakan di paha kanan, diikuti munculnya bulat-bulatan kecil seperti sisik. Rasa gatal itu makin menjadi setelah ia menyantap katak yang dimasak istrinya. Pagi harinya, Jumat (6-2), sekujur tubuh Acok panas dan gatal-gatal. Kulit terasa keras dan bersisik. Untuk mengurangi panas, ia melepas baju dan tiduran di lantai sambil sesekali menyirami tubuhnya. Malam harinya, rasa panas dan kaku kian menjadi. Karena tak tahan, ia membuka baju dan berendam di bak mandi. Pada 7 Februari 2009, keluarga membawa Acok ke RS Mardi Waluyo, Metro. Lima hari tak ada perubahan, Acok akhirnya dibawa pulang. Kata dokter, saya cuma alergi, ujar Acok, kemarin, di kediamannya. Sejak itu, Acok tinggal di rumah pamannya, Giman, sekitar 300 meter dari SDN 2 Braja Mulia, karena khawatir perubahan tubuhnya jadi perhatian anak-anak sekolah. Setiap malam, jika rasa panas tak tertahankan dan badannya kaku, Acok berendam di rawa-rawa belakang rumah Giman. Hal itu membuatnya nyaman dan kebiasaan aneh itu dilakukannya hingga 8 Maret lalu. Selama sebulan, tiap malam saya merasa panas dan gatal. Kalau berendam di lumpur, saya seperti sehat kembali. Kalau tidak berendam, sekujur tubuh kaku dan tak bisa digerakkan, ujar buruh serabutan ini. Kalau siang hari, Acok masih bisa menahan panas. Ia membuka baju dan berendam di bak mandi. Cukup dilakukan di rumah sehingga Acok tak perlu keluar saat siang. Di rumah, ia ditemani istri dan Sugi, anaknya yang berusia 2 tahun. Menurut Giman, selama sebulan Acok sempat jadi perhatian warga yang penasaran oleh isu manusia buaya. Bagaimana tidak seperti buaya, nggak siang nggak malam Acok terus berendam. Lebih-lebih malam, kalau tidak di lumpur tidak mau, kata Giman. Warga sekitar banyak membantu Acok. Mereka memberi sumbangan untuk makan dan biaya berobat Acok. Kondisi Acok mulai membaik setelah keluarga membawanya ke dukun. Oleh sang dukun, ia dimandikan dengan ramuan tradisional. Sisik di sekujur tubuh Acok yang dulu mengeras kini tak tampak lagi. Ia pun tak lagi berendam di lumpur sejak 8 Maret lalu. Rasa gatal di tubuhnya memang masih mengganggu. Cuma saja ia tak perlu lagi berendam di lumpur, cukup berendam air biasa. Itu pun tidak setiap malam, hanya berendam jika rasa gatal muncul. Dokter Arif Effendi belum bisa mendeteksi penyakit Acok. Dia menduga Acok alergi makanan. Untuk memastikan harus dilakukan pemeriksaan, kata dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin itu. Menurut Arif, proses pengobatan dengan berendam di lumpur dan memakai ramuan daun atau antiseptik tidak bisa menyembuhkan penyakit kulit. Ramuan daun dan antiseptik justru dapat membuat kulit bertambah kering dan kasar. Berendam di lumpur panas, jelasnya, memiliki efek seperti mandi sauna. Di satu sisi melancarkan peredaran darah, tetapi membuat kulit jadi kering. Kalau berendam di lumpur dingin, belum tahu efeknya seperti apa. Yang pasti, berendam di lumpur dingin juga tak bisa menghilangkan panas dan gatal, ujarnya. n AGUS SUSANTO/R-2 bening.gif
CiKEAS Ribuan Produk Industri Rumahan Tak Penuhi Syarat
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0904/02/kesra05.html Dendeng Celeng Kemasan Ribuan Produk Industri Rumahan Tak Penuhi Syarat Bandung - Produk industri makanan dan minuman rumahan di Jawa Barat (Jabar) yang telah mendapat register produksi industri rumah tangga (PIRT) hanya 4.500 produk. Jumlah ini masih kecil, karena total produk industri rumahan di Jabar yang beredar di pasaran mencapai lebih dari 300.000. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Bandung, Agus Prabowo, yang ditemui di Bandung, Rabu (1/4), mengatakan, sebenarnya untuk memperoleh register PIRT prosedurnya mudah. Uji produk dilakukan oleh Dinas Kesehatan di masing-masing kabupaten/kota dan proses pembuatannya diawasi secara ketat. Proses produksi harus sesuai dengan standar kesehatan, tegas Agus. Setelah memperoleh PIRT, pengawasan tetap dilakukan setiap tahun dan Balai Besar POM Bandung melakukan uji kembali terhadap produk tersebut. Jika dari hasil uji diketahui mutu produk berkurang, maka produsen wajib melakukan perbaikan. Produk yang gagal uji, tidak diperkenankan untuk diedarkan. Produk makanan dan minuman buatan industri rumahan di Jabar akhir-akhir ini menjadi sorotan. Kasus terakhir adalah beredarnya dendeng babi hutan (celeng) di wilayah Bandung dan sekitarnya. Penjualan dendeng celeng ini tak hanya di pasar tradisional, tetapi meluas hingga swalayan. Tetapi dari hasil penyelidikan diketahui dendeng celeng ini dibuat oleh industri rumahan di Malang, Jawa Timur. Konsumen dikelabui dengan kemasan produk dendeng celeng itu sebagai dendeng sapi. Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menginstruksikan jajarannya dan Pemkab/Pemkot untuk menggelar sweeping dendeng celeng berkedok daging sapi di pasar tradisional dan modern. Produsen dendeng celeng yang berasal dari Malang dan Boyolali sengaja memasarkannya di Jabar. Praktik bisnis ilegal itu jelas menipu warga Jabar, ujar Heryawan kepada SH usai beraudensi dengan jajaran Balai Besar POM di Gedung Sate, Bandung, Rabu (1/4). Saya tegaskan kepada aparat untuk segera memproses secara hukum pelakunya. Tugas Pemprov hanya menghentikan distribusi dan penjualannya, tegasnya. Namun baru tiga merk kemasan dendeng celeng yang sudah terdeteksi, yaitu merek 999, Kepala Sapi, Piala Mas. Sampel dendeng kemasan itu diambil dari sejumlah pasar tradisional di Bandung dan Bogor. Heryawan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan masalah ini, dan mengharapkan kasus ini tidak mematikan bisnis daging sapi dan domba. Kepala Dinas Peternakan Jabar Koesmayadi Tatang menyatakan, proses pengambilan sampel dendeng akan terus dilakukan hingga dipastikan tidak ada lagi peredaran dendeng celeng. Dia mengaku, oknum penyalur dendeng celeng itu sengaja memasang harga beragam, Rp 3.000-13.000 per ons. (didit ernanto/saufat endrawan)
CiKEAS kejahatan
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=54180ik=5 Anak Tiri Diperkosa Depan Istri Kamis 2 April 2009, Jam: 19:27:00 SURABAYA (Pos Kota) - Katimin,59, warga Dusun Sumber Wuluh, Kecamatan Wates, Kediri, Jawa Timur ditangkap, karena memperkosa Lara,12, anak tirinya. Ironisnya, perbuatan bejat tersebut, sempat dipergoki istri pelaku, Sholikah,35, yang juga ibu kandung korban. Akibat perbuatan bejat pelaku, Sujito,35, ayah kandung korban, warga Desa Trigu, Kabupaten Malang melaporkan kejadian itu ke Polsek Wates. Berdasarkan laporan Sujito, korban kami bawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk divisum. Sementara pelaku, langsung kami amankan untuk dimintai keterangan, ujar Kapolsek Wates AKP Andry Sugiono, Kamis. Kepada petugas, tersangka mengakui perbuatan itu sudah berulang kali dilakukan. Bahkan, terakhir sempat dipergoki oleh istrinya. Wanita itu terkejut saat masuk kamar melihat putrinya dicumbui dan diraba-raba oleh suaminya, sahut Kanit Reskrim Iptu Priyo Eko.
CiKEAS Fraud threat clouds Indonesian polls
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/KD03Ae01.html Apr 3, 2009 Fraud threat clouds Indonesian polls By Patrick Guntensperger JAKARTA - There is a rising risk that Indonesia's next elected government will face an immediate legitimacy crisis if mounting complaints about manipulation of official voters' lists are challenged by losing parties and candidates. That contentious prospect threatens to make next week's legislative and July's presidential polls the rockiest of the country's decade-old democratic era. Recent revelations that 27% of the names on the official voters' list were fraudulent in the November 2008 gubernatorial elections in East Java province have cast a shadow over hopes for a smooth democratic transition at the polls. Police investigators in the pivotal province determined that of the 1.2 million names on the official voters' list, over 345,000 were underage, fictitious, dead or otherwise ineligible to cast ballots. Investigators have claimed that the scale and pattern of error could not be attributed to computer glitches or software inadequacies, as originally postulated by election officials, but were rather the result of systematic human intervention. Indonesia's Independent Election Supervisory Committee (KIPP) and the Indonesian Voters Committee (KPI) have also alleged high-level fraud and manipulation of lists for political purposes. The government has attempted to deflect those criticisms. Home Minister Mardianto has insisted that the East Java controversy was caused more by incompetence than any deliberate attempt to influence the election result. He however hedged by saying the fixed list of eligible voters doesn't fall within the government's authority, and suggested instead that the list was the responsibility of the General Elections Commission (KPU). For its part, the KPU has said it is only a user of the voters' list and refused to release documents, open records or even speak to investigators looking into the alleged fraud. Despite the seriousness of the allegations, the national police in Jakarta have failed to upgrade the inquiry to a higher-level criminal investigation, which means probing officials lack the authority to compel compliance, subpoena records, summon witnesses or interrogate suspects in the case. They have rather had to rely on the voluntary cooperation of the very people being investigated. Even so, local police have pieced together a complex and extremely sensitive case by sifting in their capacity as ordinary citizens through reams of misfiled documents, missing records and government departments that lack accountability. In the absence of KPU cooperation, and in light of Jakarta's insistence that more evidence is needed before it will give the police authority to seek more evidence, the KIPP and KPI, as well as independent international election watchdogs, have been left to pursue the matter with a minimum of government support. KIPP secretary general Muchtar Sindong believes that high-level fraud was committed during the East Java gubernatorial elections, asserting that only upper echelon officials had the necessary access to manipulate the voters' list. That, he and others argue, could have huge implications for the legislative and presidential polls, where the democratic stakes will be national rather than local in scope. I think the East Java gubernatorial election fraud was a pilot project to test their ability and they will bring this to full effect in the coming election, he was quoted saying in The Jakarta Post newspaper, without identifying the alleged culprits. No suspects have been named by investigators into the apparent electoral fraud. The silence has been influenced by the recent trend towards litigiousness among political parties and their high-ranking members. Lawsuits are routinely filed by anyone who feels the slightest bit offended by a statement or observation made publicly, and it is widely believed that cases in court are often decided in favor of the party or politician with the deepest pockets. Although gubernatorial candidates technically run as independents, the winner at the East Java polls, and apparent beneficiary of any electoral irregularities, was Dr H Soekarwo, who is believed to have ties to the heavyweight Golkar and the Democratic parties. His opponent, Khofifah Indarparawansa, has amid the fraud charges filed a lawsuit challenging the validity of the election. Electoral skepticism With similar questions swirling around the validity of the much larger voters' list for next week's legislative elections, the KPU continues to claim that the lists are accurate and complete. These claims, particularly when uttered in conjunction with the KPU's protestations that it is merely a user of the list, however are being greeted with growing skepticism. Concerns about the elections have also risen from new regulations intended to
CiKEAS Pemilu Indonesia Paling Mahal di Dunia
Harian Komentar 03 April 2009 Pemilu Indonesia Paling Mahal di Dunia Jakarta, KOMENTAR Wakil Ketua Komisi I DPR, Sidharto (Fraksi PDI Perjua-ngan), di Jakarta, Kamis (2/04), menyatakan, pesta de-mokrasi di Indonesia kali ini bisa dikategorikan sebagai pemilu paling mahal, bahkan terumit di dunia.Indikasi itu terlihat dari high cost baik national budget secara partai mau pun perorangan calon anggota legislatif (Ca-leg), adanya benturan secara eksternal dan internal partai, model penandaan kertas sua-ra, dan problem daftar pemilih tetap (DPT), katanya. Sidharto menambahkan, di balik kerumitan dan mahal-nya biaya kampanye tersebut, ada juga nilai positif baru yakni adanya Putusan Mah-kamah Konstitusi (MK) yang menjadikan suara terbanyak sebagai alat ukur untuk me-nentukan caleg terpilih. Jadi, para caleg harus berbuat maksimal. Dia harus masuk keluar desa dan per-kampungan untuk menda-patkan dukungan warga de-ngan menggunakan banyak cara yang dibenarkan oleh undang-undang (UU) pemilu, ujarnya. Ia menganalisa ada enam aspek negatif pada Pemilu 2009 ini, pertama, adanya benturan para caleg itu di internal partai politik (parpol), juga antar-parpol peserta pemilu secara cukup keras. Kedua, biaya tinggi, ketiga, aturan mainnya rumit, ke-empat, penandaan contreng atau centang yang sulit diapli-kasikan oleh pemilih buta huruf, kelima munculnya risiko gugatan antarcaleg dan antarparpol untuk meraih kursi, serta keenam, ke-absahan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Masalah DPT kan sampai beberapa hari sebelum ber-akhirnya kampanye belum selesai, ungkapnya. Ia berharap, pemilu berlang-sung secara lebih berkualitas dan bermartabat sebagaima-na harapan banyak warga. Mari kita sama-sama me-ngurangi manipulasi DPT, dan tindakan lain yang men-cederai demokrasi, kata Si-dharto.(kpl)
CiKEAS KorUt Ugal2an Meniru Lagak Sukarno !!!
KorUt Ugal2an Meniru Lagak Sukarno !!! Korut ini makin lama makin ugal2an hingga kita teringat gaya Sukarno dalam mengganyang Malaysia. Pemimpin Korut tahu bahwa negara2 tetangganya itu takut perang sehingga ber-ulang2 digertak pulang pergi dengan ancaman perang. Sebenarnya negara2 tetangga itu dan juga Amerika bukan sama sekali takut perang tetapi berusaha mencegah jatuhnya korban2 perang yang cuma sia2 belaka. Kalo saja kita mau mengingat nasib Sukarno, maka kira2 nasib Kim Jong Il enggak jauh2 berbeda. Dia akan dijatuhkan jendral2nya sendiri persis seperti peristiwa G30S yang disusul kemudian dengan pembunuhan massal diseluruh jazirah Korut itu sendiri. Jadi Amerika, KorSel, dan Jepang, sama sekali bukan takut perang tetapi cuma mau mencegah jatuhnya korban dan tidak perlu keluar biaya untuk perang. Karena ada cara atau alternatif lain yang lebih murah biayanya dan juga lebih sedikit jatuhnya korban2 lalu untuk apa memilih jalan perang Menang itu khan enggak selalu harus perang, bisa saja menang tanpa berperang, musuh bertekuk lutut bukan karena kita serang tetapi karena mereka saling menyerang temannya sendiri. Yaaah... kita tunggu saja pecahnya G30S ala Pyongyang, bisa jadi lebih sadis, dan lebih kejam. Tapi sebagai orang luar kita tak perlu campur tapi perlu menonton untuk dipelajari jangan terulang dinegeri kita ini. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Fitrah Kebaikan
Fitrah Kebaikan By: agussyafii Pada satu kesempatan Mona didalam forum halaqoh anak-anak Amalia bertanya, 'Kak, kenapa didunia ada orang jahat?' saya katakan pada bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang jahat dimuka bumi ini, yang ada hanya orang yang tidak mengerti bagaimana cara berbuat baik. fitrah manusia itu cenderung kepada kebaikan. Jika ada orang yang melakukan keburukan, sebenarnya ia harus berusaha payah melawan fitrah dirinya, melawan bashirah-nya. Dalam bahasa Arab, fithrah mempunyai arti belahan, muncul. Menjadi dan menciptakan. Jika fitrah dihubungkan dengan manusia maka yang dimaksud dengan fitrah ialah apa yang menjadi kejadian atau bawaannya sejak lahir atau keadaan semula jadi. Dalam al-Quran kata fitrah dengan berbagai kata bentukannya disebut 28 kali, 14 kali disebut dalam konteks uraian tentang bumi atau langit, sisanya disebut dalam konteks pembicaraan tentang manusia, baik yang berhubungan dengan fitrah penciptaan maupun fitrah keagamaan yang demikiannya. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (yang benar), fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Q., s. al-Rum / 30:30). Ayat di atas memperhatikan bahwa manusia diciptakan dengan membawa fitrah (potensi) keagamaan yang hanif, yang benar, dan tidak bisa menghindar meskipun boleh jadi ia mengabaikan atau tidak mengakuinya. ada yang berpandangan bahwa manusia berfitrah negatif dengan menyandang dosa warisan Adam, al-Quran memandang manusia mempunyai potensi positif lebih benar dibanding potensi negatifnya. Surat al-Baqarah / 2:266, seperti yang telah dibahas pada bab II mengisyaratkan bahwa manusia lebih mudah untuk berbuat baik dari pada berbuat jahat. Nafs manusia memperoleh ganjaran dari apa yang diusahakanya dan memperoleh siksa dari apa yang diusahakannya. Dalam bahasa Arab kata kasabat digunakan untuk menggambarkan pekerjaan yang dilakukan dengan mudah, sedangkan kata iktasabat menunjuk pada hal-hal yang lebih sulit dan berat. Jadi ayat ini mengiyaratkan bahwa fitrah manusia itu cenderung kepada kebaikan. Jika ada orang yang melakukan keburukan, sebenarnya ia harus berusaha payah melawan fitrah dirinya, melawan bashirah-nya. Meskipun demikian, karena daya tarik keburukan lebih kuat dibanding daya panggil kebaikan, maka dorongan kepada keburukan lebih cepat merespons stimulus negatif yang dijumpainya. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)', Minggu, tanggal 17 Mei 2009 dirumah Amalia. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431
CiKEAS Ebook Mencari Tuhan dalam Kesadaran
Kata Pengantar 78 artikel yg menjadi isi dari ebook Mencari Tuhan dalam Kesadaran ini ditulis antara awal Agustus 2008 sampai akhir Maret 2009, dan disusun secara kronologis, dari yg pertama kali ditulis sampai yg terakhir. Hampir seluruhnya merupakan tanya-jawab antara berbagai rekan dan saya dengan topik seputar spiritualitas manusia Indonesia: dari meditasi, mimpi, toleransi beragama, kebebasan berpendapat, sampai spekulasi keberadaan Tuhan yg ternyata tidak lebih jauh daripada kesadaran kita sendiri saja. Allah sebagai Kesadaran Tinggi (Higher Self) merupakan salah satu topik yg dibahas, dan ada banyak Allah-Allah lainnya lagi yg mungkin akan bisa anda temukan juga di sini, baik sengaja maupun tidak sengaja. Ada banyak Allah dan ada satu Allah. Banyak dan satu cuma dua sisi dari mata uang yg sama. Pluralisme adalah jalan mencapai solidaritas sosial. Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi tetap sama juga. Ini hanyalah ungkapan-ungkapan dari pengertian tentang adanya makna yg sama dalam haru biru kemajemukan bermasyarakat. Pikiran kita juga majemuk, kita bisa melihat dari berbagai sudut pandang, walaupun terkadang sering merasa tidak bisa karena dipaksa untuk bertahan di satu perspektif yg sering kali juga sudah tidak relevan maupun praktis bagi kehidupan keseharian kita. Saya tidak mengklaim bahwa karya ini merupakan hasil olah pikir saya sendiri, tidaklah. Jelas bahwa saya cuma partner berbagi untuk berbagai rekan dari seluruh Indonesia dan luar negeri juga yg memilih untuk mengungkapkan pengalaman pribadinya dengan saya. Kita cuma berbagi saja: dari pengalaman meditasi, kultivasi spiritualitas, sampai berbagai opini yg ringan dan lucu, dan terkadang cukup berat juga. Kalau berbagi jadinya tidak terlalu berat bukan? Kita belajar bersama, dan belajarnya dari satu sama lain, dengan berbagi saja, habis dengan cara apa lagi? Ebook ini dipersembahkan untuk semua teman-teman yg telah begitu antusiasnya membagi keluh kesah maupun sorakan jiwanya dengan saya di dalam tulisan-tulisan ini, semoga bisa bermanfaat juga bagi rekan-rekan lainnya. Leo Jakarta/April 2009 --- Daftar Isi: 1. Dibangunkan dari Tidur dan Kelanjutannya 2. Sex dan Gender 3. Manusia Diciptakan di Bumi 4. Apakah Alasan Kita Berpuasa 5. Imajinasi Pikiran 6. The Mata Ketiga or Mata Batin 7. Tanya Saja sama Teh Botol 8. Domain Publik dan Domain Pribadi 9. Rekayasa Energi dan Kenyataan 10. Mimpi Berada di Kesadaran Illahi 11. Tanya-jawab dengan Jati Diri 12. Kang Leo, Bantu Saya! 13. Tong Kosong di Penghujung Ramadhan 14. Meditasi di Cakra Sex atau Cakra Mata Ketiga? 15. Hidup UU Parnografi! 16. Kalau Boleh Saya Tahu Umur Saudara Leo Berapa Ya..? 17. Antara Bang Thoyib dan Istri Resminya 18. Obrolan tentang Lesbong 19. Pertanyaan tentang Shamanism 20. Pertanyaan tentang Peak Mystical Experience 21. Bagaimana Kesadaran Bisa Merasakan Berjumpa dengan Kesadaran? 22. Apakah hanya Orang Protestan yang Mengalami Lahir Dua Kali? 23. Tentang Ghoibi 24. Kelenteng Sam Po Kong, Semarang 25. Dari Brahmacarya sampai Lia Eden 26. Rumongso 27. Mencari Tuhan 28. Peace for All, without Discrimination Based on Anything 29. Penglihatan di Penghujung 2008 30 God-consciousness, God-presence, Thought Adjuster 31. Tuhan, Manusia, dan Kebebasan Beragama 32. George Bush Kebal Santet, Obama Juga 33. Apa sih agama? 34. Mimpi Disuruh Pake Baju Merah sama Saya 35. Bola Api dari Timur yg Jatuh di Utara 36. Orgasme Spiritual 37. Tembak aja! 38. Katanya Cakra Mahkota Saya Aktif 39. Melihat Konghucu dan Buddha 40. Ada Apa dengan Saya? 41. Kebangkitan Kundalini (Kundalini Awakening) 42. Sebagai Syech Siti Jenar Anda Tidak Memerlukan Ritual 43. You Will Lose Nothing in This World (and After) 44. Saya juga Musyrik dan Aneh 45. Kenapa di Indonesia Pernikahan yg Berbeda Agama Dilarang? 46. Belajar Budi Pekerti dari Alam Saja 47. Allah atau Higher Self Tidak Membedakan Orang 48. Saya Bingung Apa Masalahnya Sehingga Saya Bingung 49. Dia Mengaku bahwa Dia Indigo 50. Terawang itu gimana sih, Mas Leo? 51. Itulah Generasi Indigo, Apakah Anda Termasuk? 52. Saya Juga Suka Daon Muda 53. Spiritualitas Feminin 54. Apa Bedanya Apel sama Upil? 55. Saya Tidak Suka Dibilang sebagai Feminis Laki-laki 56. Ini Pemilihan Caleg atau Kontes Raja Peci dan Ratu Jilbab? 57. Saya Tidak Pernah Mengukur Derajat Manusia 58. Emangnya Saya Dukun Bisa Melihat dari Jarak Jauh? 59. Tidak Ada Hubungannya dengan Syariat Remotullah 60. Konsep Wahyu dalam Agama Semit 61. Boleh juga dong belajar pada Spiderman 62. Tahun 2009 M Waktu Bumi 63. Allah sebagai Kesadaran Tinggi (Higher Self) 64. Kita Sedang Meluncur Menuju Disintegrasi Nasional 65. Kalau Anda Menyembah Kuntilanak 66. SARA itu Diskriminasi 67. Kita Tidak Seprimitif Itu Lagi 68. PERDA Syariat itu SARA yg Asli 69. I love Buddha, I love Buddha Bar 70. Orang beragama itu absurd, pokoknya aneh deh! 71. Tuhan dan Setan adalah Kreasi Manusia Belaka 72. HAM Kebebasan Berpendapat (Free Speech) 73. Kasus Gambar Tuhan Yesus
CiKEAS BAIK BURUK BENAR DAN SALAH
BAIK BURUK BENAR DAN SALAH Hmm..kadang aku sering merenung, banyak sekali kekacauan yg terjadi saat ini dan sulit sekali untuk memperbaikinya tanpa adanya kesalahpahaman. Sebenarnya mayoritas manusia sudah mengerti mana perbuatan baik dan mana yg buruk, hanya saja apakah kita mau konsekuen menjalankan kebaikan dan menjauhi keburukan, namun yg menjadi dilema saat ini adalah tidak banyaknya orang mengerti mana perbuatan yg benar dan mana yg salah; hanya karena kebenaran yg kadang terbungkus dengan apa yg terlihat buruk dan perbuatan salah yg terbungkus dengan kebaikan. Hmm..benar sekali ungkapan seorang ulama yg katakan, kenalilah kebenaran maka kamu akan tahu kebenaran. Bagaimana mungkin kita mengetahui mana yg benar dan salah bila kita tidak pernah tahu kebenaran itu sendiri, dan yg hanya kita tahu adalah kebaikan dan keburukan yg selamanya belum tentu benar dan belum tentu salah. Ternyata memang menjadi rumit, pada saat manusia tidak pernah tahu akan kebenaran, akan menimbulkan kesalahpaham-an antar sesama manusia pada saat yg diketahui hanya kebaikan dan keburukan sedang itupun yg mengerti masih banyak yg tidak mau menjalankan, justru dengan bangga melakukan keburukan yg jelas diketahuinya. Maka kacaulah duni ini. Kebenaran yg terlihat buruk kadang menjadi kambing hitam untuk disalahkan dan begitupun sebaliknya, kesalahan yang terbungkus kebaikan, sering dianggap sesuatu yg benar, hingga sering terjadi benturan yg seharusnya tidak perlu terjadi dgn orang2 yg hanya mengerti kebaikan dengan orang2 yg paham akan kebenaran. Sialnya orang2 yg paham akan kebenaran namun menutupi kebenaran itu dgn sengaja dan membungkus kesalahan yg diketahuinya dengan kebaikan. Aahhh..andai semua orang tahu akan kebenaran dan andai tidak adanya orang2 yg dengan sengaja menutup kebenaran untuk satu kejahatan. Contoh kasus orang2 JIL yg kemungkinan mengetahui akan kebenaran namun dengan sengaja menutupinya demi sesuatu yg diinginkannya dan akhirnya timbulkan kesalahpahaman antara orang yg dengan lugunya ingin berbuat baik tanpa mengerti bahwa sesuatu yg baik belum tentu jaminan akan kebenaran dengan orang2 yg mengerti kebenaran dan konsekuen pada kebenaran. Hmm..Kebenaran yg terbungkus dengan yg terlihat 'buruk' . Aku teringat dengan omongan guruku yg katakan : “Apabila ada orang yg lakukan kesalahan dan kita mendiamkan, maka dia akan mengulangnya untuk kedua kalinya dan apabila kita tetap mendiamkan kesalahannya, maka dia akan menganggap kesalahannya itu menjadi suatu yg wajar, dan dia tetap melakukannya dan tetap dibiarkan maka dia akan menganggap kesalahannya itu suatu kebenaran dan apabila suatu saat kita sudah muak dengan kesalahannya yg selama ini kita diamkan dan kita baru mengingatkannya maka kita akan temukan benturan, karena dia akan mempertahankan kesalahannya itu sebagai kebenaran yg selama ini didiamkan. Terbayang sama aku, betapa sulit dan menjadi dilema andai kita konsekuen dengan niat baik untuk selalu meluruskan tiap kali ada yg salah, maka terkesan spt orang yg cerewet, tukang marah, merasa paling benar, dlsbnya. Karena kenyataannya saat ini adalah lebih banyak orang yg lakukan kesalahan dan tidak pernah tahu akan perbuatan salahnya yg memang selama ini tidak pernah ada yg memberitahukan. Hmm..aku jadi teringat hadist Nabi yg mengatakan bahwa “akan ditemukan satu zaman, dimana orang lebih senang mengembalakan ternaknya ke dalam hutan, hanya untuk menghindari agamanya dari fitnah” dan keadaan spt yg disabdakan Rasulullah terjadi saat ini, orang memberitahu akan tiap kali orang melakukan salah demi untuk kebaikan yg sebenarnya, malah akan dituduh sebagai pemarah, sok tahu, merasa paling benar, ingin didengarkan, egois, cerewet dlsbnya. Hmm..terbukti sesuatu yg benar tidak selamanya terlihat baik, karena orang yg menyampaikan kebenaran lebih sering dikatakan sebagai pembuat onar, karena sudah banyaknya orang yg lakukan kesalahan dan menjadi sesuatu yg dianggap benar, dan yg benar akan menjadi terlihat salah. Jadi aneh menurutku, pada saat kebenaran disampaikan dan orang awan yg tidak paham akan kebenaran dan merasa apa yg dilakukannya selama ini adalah suatu yg benar, biasanya akan protes dan menganggap kita sebagai orang yg merasa paling benar dan tidak mau disalahkan, dan pada saat kita meminta untuk tunjukkan kesalahan yg dituduhkan namun ia tidak juga mampu menunjukkan kesalahan kita, maka yg keluar adalah tuduhan bahwa penyampai kebenaran hanya merasa paling benar, egois, pemarah dan selalu ingin didengar. Yaaa..baru terasa apa yg dikatakan oleh Rasulullah, bahwa dunia adalah penjara bagi orang muslim dan syurga bagi orang2 kafir dan sejenisnya yg hanya tahu kebaikan dan keburukan tanpa mengerti kebenaran dan kesalahan. Yang menjadikan tiap dasar penilaian hanya suatu kebiasaan dan keumuman orang yg melakukan, dan bukan berdasarkan kebenaran. Contoh, wanita hanya diperintah untuk berlaku lemah lembut dan tidak kasar pada suaminya, namun
CiKEAS Tantangan bagi Presiden Terpilih
= THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] Seri : Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, nasionalisme, kebangsaan dan pruralisme Indonesia. = [Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration Pruralism Indonesia Quotient] Menyambut Pesta Demokrasi 5 Tahunan - PEMILU 2009. Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia. Tantangan bagi Presiden Terpilih Jumat, 3 April 2009 | 03:06 WIB Oleh : Jusuf Wanandi Sepintas terasa prematur membahas tantangan yang dihadapi Presiden Indonesia terpilih 2009, sementara pemilu legislatif baru akan dilangsungkan pekan depan. Namun, masalah ini juga relevan dibahas sekarang. Alasannya, dua dari tiga parpol yang akan mendapat suara terbanyak dalam pemilu bergantung pada popularitas pemimpinnya, yakni SBY untuk Partai Demokrat (PD) dan Megawati untuk PDI-P. Dengan demikian, menentukan pilihan untuk parlemen pun tidak lepas dari penilaian terhadap pimpinan parpol yang menjadi capres. Dalam Pemilu Presiden 2004, penulis mendukung Megawati karena dia dapat memilih anggota kabinet dan para pembantunya yang berprestasi sehingga kekurangannya dapat diatasi. Namun, harapan ini tidak terwujud karena dalam pilpres dikalahkan SBY. Bagai beauty contest pribadi yang merupakan faktor penting dalam pilpres langsung pertama itu, SBY telah memenanginya. Ketika SBY mencalonkan diri dalam pilpres itu, sebenarnya Megawati merasa dikhianati; karena dua kali ia bertanya kepada SBY apakah akan mencalonkan diri, tetapi selalu dibantah oleh SBY. Namun, dua minggu setelah bantahannya yang terakhir, ternyata SBY mencalonkan diri. Sejak itu Megawati tidak pernah mau lagi bertemu dengan SBY dan perlawanannya kali ini adalah untuk membalas courtesy SBY pada tahun 2004 itu. Memperbaiki diri Megawati memang bukan yang terpandai, tetapi jelas kini ia telah memperbaiki diri dan citranya dibandingkan tahun 2004. Ia lebih ramping dan lebih mendekat kepada rakyat, bahkan terus berkeliling hingga ke pelosok Tanah Air. Dalam jajak pendapat parpol dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Maret lalu tentang program PDI-P di bidang ekonomi dan usaha, Megawati telah memimpin timnya dengan baik. Pandangan-pandangannya umumnya bernalar dan lugas, yang menunjukkan bahwa ia telah menyiapkan diri dengan baik, berbeda dengan ketika ia menjadi presiden yang menyerahkan banyak hal kepada para pembantunya saja. Di pihak lain, SBY bukan lagi orang yang tidak dikenal atau hanya dikenal selintas oleh rakyat Indonesia karena ia telah memerintah selama hampir lima tahun. Benar seperti penulis khawatirkan sebelum 2004, sebagai pemimpin, ia tidak tegas dan enggan mengambil keputusan-keputusan yang tidak populer di kalangan tertentu di masyarakat. Ada dua contoh yang menonjol. Pertama, dalam bidang ideologi, SBY tidak berani menyatakan tidak sahnya perda-perda syariah di lebih dari 50 kabupaten di Indonesia yang nyata-nyata bertentangan dengan konstitusi RI. Menteri Dalam Negeri pernah mengajukan masalah itu, tetapi ia menolak untuk mengambil keputusan karena alasan politik. Kedua, hal yang sama terjadi dengan kasus Ahmadiyah. Sebagai kepala pemerintahan, memang SBY tidak menentukan masalah agama. Tetapi, berbagai kekacauan dan kekerasan yang terjadi berkaitan dengan masalah Ahmadiyah seharusnya menjadi kewajiban pemerintah untuk mengatasinya dengan menjaga ketertiban umum dan tegaknya hukum. Pemerintah harus dapat mencegah tindakan-tindakan liar yang melanggar hukum, seperti membakar masjid Ahmadiyah dan menganiaya pengikutnya; serta bertindak tegas terhadap kelompok ekstrem yang menyerang dan menganiaya kelompok lain yang membela tegaknya hukum di Indonesia, seperti terjadi pada peristiwa Monas tahun 2008. Bidang ekonomi Sementara itu, ekonomi Indonesia tidak pernah berkembang maksimal dan ekonomi riil juga tidak berkembang dengan baik karena SBY tidak tegas dalam mengambil keputusan yang diperlukan. Ia lebih mementingkan kebijakan populisnya untuk mengangkat citra diri dan mendapat dukungan dalam pemilu. Paket stimulus yang amat diperlukan bila ekonomi anjlok juga tidak didukungnya secara penuh. Jumlah pengangguran dan kemiskinan meningkat, tetapi angka-angka yang diumumkan untuk menutupinya bermasalah. Jika krisis ekonomi yang kita alami ini memburuk, SBY harus bertanggung jawab. Pada tahun 2004, penulis tidak mendukung Jusuf Kalla karena umumnya ia dikenal dari berbagai pernyataannya terdahulu yang dianggap antiasing, anti-WNI keturunan Tionghoa, dan anti-Kristen. Namun, setelah memerhatikan lebih cermat ucapan-ucapan dan tindakan-tindakannya sebagai Wakil Presiden, penulis menyimpulkan bahwa kadang-kadang ia terlalu banyak bicara dan berkomentar tentang masalah-masalah yang tidak dikuasainya secara mendalam sehingga mudah disalah mengerti, seperti dalam masalah demokrasi. Penulis yakin JK tidak
CiKEAS Manfaat Doa Sebagai Penyembuh
Manfaat Doa Sebagai Penyembuh By: agussyafii Satu hari ada seorang teman bertanya bagaimana mungkin doa bisa menyembuhkan? saya katakan padanya jaringan syaraf menunjukkan bahwa doa mengaktifkan sistem limbik otak yang mengatur kesadaran seseorang akan diri, waktu dan lingkungan. Metabolisme tubuh secara menyeluruh juga bergerak menuju keseimbangan sekaligus mewujudkan kesembuhan. Menggali sumber-sumber psikoterapi dalam doa dapat dilihat dalam formula yang dibaca dalam doa dapat mendatangkan ketenangan jiwa, ketenangan jiwa inilah yang menyembuhkan dari penyakit. Hal ini disebabkan orang yang memanjatkan doa yakin Allah SWT mengabulkan permintaannya. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al- Baqarah:186). Dalam Kitab Al-Hakim, Ibnul Qayyim al-Jauziyah diriwayatkan hadist dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda, 'Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Oleh karena itu wahai hamba Allah, kalian harus berdoa.' Diriwayatkan Aisyah RA, bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda, 'Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Berdoalah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi oleh doa dan keduanya bertarung hingga hari kiamat.' Hubungan doa dengan musibah yang menimpa manusia dikategorikan menjadi tiga yaitu: 1. Doa lebih kuat maka musibah dapat ditolak. 2. Doa lebih lemah dari musibah, walaupun doa lebih lemah meringankan perasaan dan membentuk ketenangan jiwa. 3. Doa dan musibah sama-sama kuat, keduanya saling menolak. doa yang diterima adalah doa dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat dan adab maupun etika. Diriwayatkan Aisyah RA, Nabi SAW bersabda, 'sesungguhnya Allah menyukai orang yang bersungguh-sungguh dalam doa.' Dari kriteria itu nampak proses psikologis yang terdapat dalam doa adalah hubungan yang kuat antara hamba dengan Sang Khaliq, proses ini dapat tercapai kalau ada kejernihan hati dan pikiran dalam doa kepada Allah SWT sehingga merangsang syaraf-syaraf parasimpatis dan menimbulkan ketenangan hati bagi yang berdoa. Semakin tinggi dan berkualitas doa yang dipanjatkan beserta terpenuhinya syarat-syarat doa maka semakin mustajab doanya. Sementara doa yang gagal sifatnya tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa. Ia merasa ijabahnya terlalu lambat datangnya hingga merasa cemas. Akhirnya ia meninggalkan doa sama sekali. Diriwayatkan Abu Hurairah Nabi SAW bersabda, 'Akan dikabulkan doa bagi seseorang diantara kalian selama tidak tergesa-gesa. Apalagi mengatakan, 'aku telah berdoa namun belum juga dikabulkan (HR Bukhari). Dalam pandangan Ibnul Qayyim al-Jauziyah Ada beberapa hal yang menyebabkan doa itu dikabulkan yaitu, 1. Keadaan sangat genting, terdesak, atau darurat. 2. Didahului dengan perbuatan baik pada sesama seperti bershodaqoh, membantu anak yatim, dan juga orang yang membutuhkan pertolongan. 3. Dilakukan pada saat yang tepat (waktu-waktu yang diijabah). 4. Berserah diri secara totalitas hanya kepada Alloh SWT semata. 'Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila berdoa kepadaKu' (QS Al-Baqarah, 186). Dengan demikian maka doa sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan bagi orang-orang yang sedang sakit. Dengan berdoa berserah diri kepada Allah SWT dan senantiasa bersyukur atas semua karuniaNya proses penyembuhan, insya alloh bisa terjadi lebih cepat. (hu allahu a'lam bissowab). Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)', Minggu, tanggal 17 Mei 2009 dirumah Amalia. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431