CiKEAS Indahnya Berdoa
Indahnya Berdoa By: agussyafii Pada malam rabu kemaren anak-anak Amalia setelah belajar mengaji, kami bersama-sama berdiskusi. Rizki bertanya, apa artinya doa? 'Doa artinya permohonan.' Jawab saya. Selanjutnya saya menjelaskan kepada Rizki dan anak-anak Amalia pengertian doa. Berdoa kepada Allah SWT artinya mengajukan permohonan kepada Allah. Berbeda dengan bacaan mantra yang sering tidak difahaminya, orang yang berdoa harus tahu apa yang dimohon. Berdoa merupakan ikhtiar yang bersifat ruhani. Memanjatkan doa kepada Allah SWT merupakan wujud merendahkan diri seorang hamba yang lemah kepada Allah SWT yang Maha Kaya dan Maha Kuasa. Allah sendiri menyuruh hamba-hambanya untuk selalu mengajukan permohonan kepada Nya. Dalam sistem beribadah, berdoa bagaikan sumsum dalam sistem jasmani, 'doa adalah sumsumnya ibadah', kata Rasulullah. Tiba-tiba dedek yang biasa dipanggil oleh teman-temannya 'Bang Haji' angkat tangan dan bertanya, 'Kak Agus, apakah setiap doa akan dikabulkan oleh Allah SWT?' Saya jelaskan pada dedek bahwa Layaknya suatu permohonan, ada yang dikabulkan dan ada yang tidak. Hal itu juga berkaitan dengan layak tidaknya permohonan yang diajukan, sesuai tidaknya orang yang bermohon dengan apa yang dimohonkan. Oleh karena itu menuntun kita dengan tata krama berdoa. Saya kemudian menjelaskan adab berdoa pada anak-anak Amalia. 1. Memuji Allah dan bersyukur serta bersalawat kepada Rasulullah SAW. sebelum berdoa. 2. Mengakui dosanya dan kekeliruannnya terlebih dahulu dan barulah berdoa (seperti yang dicontohkan dalam sayyid al istighfar). 3. Merasa rendah diri di hadapan Allah, khusyuk serta harap-harap cemas. 4. Yakin akan diterima doanya oleh Allah. Rasulullah SAW. bersabda. Sekali-kali jangan kamu berdoa dengan ungkapan 'ya Allah sekiranya Engkau mau, ampunilah aku dan sekiranya Engkau mau sayangilah aku”. Seyogyanya kamu yakin akan dikabulkan permohonanmu, karena tidak ada yang bisa memaksa Allah. 5. Menghiba dalam berdoa. Sikap berhiba-hiba dalam berdoa menunjukkan ia sangat butuh kepada apa yang dimohonkannya sehingga ia tidak mau berhenti berdoa kalau belum terkabulkan pintanya. 6. Berdoa di setiap waktu, baik di waktu senang, waktu susah, waktu suka dan waktu duka, waktu sempit dan waktu lapang. Rasulullah bersabda. Barang siapa ingin doanya dikabulkan Allah di waktu susah dan melarat, maka hendaklah memperbanyak doanya di waktu senang dan lapang. (Silsilah Sahihah, 593) 7. Hindarilah doa yang memohon kutukan dan kehancuran terhadap keluarga, harta benda dan jiwa manusia. Rasulullah bersabda. 'Janganlah kalian menyumpahi diri sendiri, menyumpahi anak-anak kalian, menyumpahi harta benda kalian, dikhawatirkan jika permohonanmu itu diucapkan pada saat-saat dimana Allah menyetujui permohonan sehingga permohonanmu (yang merusak itu) dikabulkan'. (HR. Bukhari). 8. Mengulangi doa sampai tiga kali dalam satu waktu. 9. Menghadap kiblat dan menadahkan tangannya setinggi bahu. Rasulullah bersabda. 'Sesungguhnya Tuhanmu yang Maha Suci itu Hidup dan Maha Pemurah. Ia sangat malu kepada hamba Nya yang sudah menadahkan tangannya, namun doanya ditolak, hasilnya nihil dan kecewa”. (HR. Bukhari). Tidak semua doa disunahkan mengangkat tangan, misalnya doa ketika masuk rumah, masuk dan ke luar dari WC. 10. Hendaknya orang yang berdoa itu menjelaskan pengaduan dan kebutuhannya kepada Allah SWT. 11. Merendahkan suara dan menghaluskannya. Malam semakin larut. Setelah saya menjelaskan tentang indahnya berdoa anak-anak Amalia juga memahami indahnya berdoa. Kami menutup dengan membaca surat al 'Ashr dan membaca doa bersama. Malam semakin indah, anak-anak berebut bersalaman untuk pamit. Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431
CiKEAS Kapan Punya Nissan?
Kapan Punya Nissan? By: agussyafii Malam itu saya on air di Radio Bahana untuk mengisi program acara 'Power of Peace.' Kalo ada teman-teman yang pengen ikutan boleh juga. silahkan hubungi saya. Namun malam itu ada sesuatu yang menarik buat saya malam itu. Sebuah tulisan dari desain kaos oblong milik Mas dwijo, salah seorang reporter Radio Bahana. Tulisan itu berbunyi, Kapan punya Nissan? yang tergambar mobil nissan. Semangat hidup saya seolah berkobar. Pertanyaan itu menyulut saya untuk bekerja keras, seolah hendak hidup selamanya. Siang malam bekerja, tiada henti. Memenuhi semua kebutuhan. Untungnya dalam hidup ini tidak terjebak dalam kredit ataupun kartu kredit. Ada teman yang bekerja berangkat pagi pulang malam setiap harinya. Sampai satu hari teman itu bertanya tetangga kami yang tinggal tepat disebelah rumahnya. 'Mas Agus, Pak Sugeng kemana ya kok nggak pernah kelihatan?' 'Hah?' terheran saya mendengarnya. 'Mas, Maaf..Pak Sugeng sudah meninggal tiga bulan yang lalu.'jawab saya. mendengar perkataan saya wajahnya tidak menampak refleksi apapun. Wajahnya datar. 'Maaf' katanya sambil meninggalkan saya berlalu begitu saja. Mungkin teman ini merupakan wujud dari bagian mekanistik masyarakat perkotaan. Semua berputar dan bekerja seolah tiada henti. Tidak mengenal lelah. Kalo berhenti berarti orangnya lagi tidur. Tidur sebentar atau mungkin tidur selamanya. Desain kaos oblong Mas Dwijo ini sangat menarik. Tulisan berikutnya berbunyi, Kafan punya nisan? dengan gambar kain kafan dan batu nisan. Membaca tulisan itu rasanya 'makdeg' ada kekagetan. seolah mengingatkan saya tentang kematian. Kematian merupakan sebuah oase perjalanan panjang. Berhenti untuk mengingatkan bahwa hidup tidaklah selamanya. Berpikir kafan punya nisan menjadi bahan pengerem ambisi yang tak pernah ada habisnya. Teman menyeletuk..hus ngapain ngomongin kematian, kayak nggak punya kerjaan. Tidak ada salahnya sekali watu kita mengingat mati. jika ingin mati secara indah, hiduplah dengan indah. Jika kita tahu kapan kita mati maka hidup kita akan menjadi tenang, santun dan rendah hati. Kematian menjadi sesuatu yang menakutkan karena adanya perpisahan. Bila terbiasa dengan perpisahan sehari-hari maka perpisahan melalui kematian akan menjadi sesuatu yang indah. Mengingat kematian berarti membuka pintu pencerahan hati kita. yaitu memperlakukan semua sama indahnya. gagal sukses, suka duka, manis getir, sehat sakit, hidup mati, kaya miskin semuanya indah dan sempurna. Menjalani hidup dengan penuh syukur kehadirat Ilahi Robbi. Wassalam, agussyafii --- --- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431
CiKEAS Kesendirian
Bosan dan Jenuh dengan Keramaian Sedikit Menepi dalam menata hati sunyi Canda, teriakan, Kebosanan, penderitaan Mencari sejati diri dalam sebuah sepi Kita hidup dalam ruang lingkup yang ramai, di kantor, di Jalan, Di pasar, dan ditempat-tempat lain di dunia ini, Jakarta dan kota besar lainya menawarkan keramaian yang tak pernah berhenti, dan dalam keramaian mungkin kita kehilangan waktu untuk sendiri, yang menyegarkan nurani yang penat oleh hiruk pikuk Duniawi. Kesunyian yang lahir karena kesendirian dari rahim ketenangan hati. Ia begitu bernilai, bagai mata air yang menengok di tanah tandus pekarangan kita. Sementara yang lain, masih berjibaku dengan dahaga dan teriknya kekeringan. itulah sebuah anugrah yang banyak orang menampikanya, ketika kita bisa menyendiri bukan untuk bengong atau melakukan hal yang tidak baik kita membutuhkan waktu untuk sendiri untuk memikirkan ide-ide besar, untuk merenungi kesalahan-kesalahan kita, sangat banyak ide besar muncul dalam sautu kesendirian dalam merenung Tak luput manusia butuh waktu untuk sendiri dalam kesunyian untuk mendekatkan diri kepada sang kuasa yang telah menciptakan manusia, kesunyian Menjaga mata agar tak sepenuhnya menutup, di waktu pilihanNya untuk menepi merasakan isyarat pada detik penuh keagungan kepunyaanNya. Tanpa kita sadari banyak dari kita tak tahu diri sendiri, tidak kenal siapa dirinya, banyak dari kita menjalani hidup dengan berjalan tanpa sadar apa makna dari hidup dan tujuanya, dan banyak dari kita menggunakan Topeng-topeng semu yang selalu kita banggakan, benarkah itu diri kita yang sesungguhnya?, manusia banyak tidak percaya pada wajah aslinya dan selalu mengganti topeng sesuai dengan keadaan di sekitarnya sadarkah siapa kita? Beribu bahkan berjuta topeng manusia penggunakan, ada topeng kemunafikan, ada topeng penjilat ketika berhadapan dengan atasnya kita, sadarilah inilah kenyataan hidup kita, suka atau tidak suka itulah yang kita kenakan topeng-topeng yang selalu berganti-ganti yang sering mempengaruhi nurani hati. Tak banyak yang menyadari. Hingga ratusan kali pengalaman semacam itu menyuapi sebagian yang lain. Sehingga, mereka kehilangan jati diri, siapa kita sebenarnya, jutaan topeng berubah-ubah wujud demi menyelamatkan diri dari kerasnya hidup dalam dunia dunia. Kembali dalam sepi, dengarkan lah jeritan hati yang menangis mengetahui kita menggunakan seribu topeng, mugik kita memiliki seribu kepribadian dalam seribu balutan topeng sesungguhnya, hanya dalam sepi tanpa ada satu mahluk pun yang mengetahui kita bisa melepaskan diri dari beribu topeng, dari kelelahan dalam semua kepalsuan. dalam sepi ini cobalah kembali menjadi diri sendiri tanpa balutan topeng yang ada. Ya cari lah waktu untuk diri sendiri dalam sepi, menjadi jujur dalam sepi memang tampak mudah, tapi hal itu tak akan pernah menjadi mudah, kecuali kita bisa memulainya, belajar dalam sepi untuk jujur dan menjadi diri sendiri bukan menjadi dia, atau mereka, jadilah anda sendiri. ketuklah diri temuakan sebuah kerinduan kembalinya hati kita pada pangkuanNya. Saat Titik rintik air menetes dari matamu, dan jujurlah dalam kesendirian. Karena kesendirian akan membisikan dan membuka topeng diri. dan jadilah dirimu yang sejati seperti dalam sendiri -- Best Regard Erwin Arianto,SE エルイン アリアント (内部監査事務局) - SINCERITY, SPEED, INOVATION INDEPENDENCY -- Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir. - Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik. - Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.
CiKEAS 400 Ribu Warga Jabar Alami Gizi Buruk
Refleksi : Dari sudut geografis Jakarta terletak di Jawa Barat. Jakarta tempat pusat penimbunan kekayaan kerajaan dan tempat singasana Sang Raja Maha Berkuasa beserta para pendawanya bertahtahta. Kalau pada tempat ini tercatat ratusan ribu warga bergizi buruk, maka tentunya tidak keliru bila dikatakan bahwa kaum kekurangan gizi di luar lingkaran geografis tsb pasti jumlah mereka akan lebih dari berlipat ganda. Dirgahayu NKRI! http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/82018/123/101/400-Ribu-Warga-Jabar-Alami-Gizi-Buruk 400 Ribu Warga Jabar Alami Gizi Buruk Kamis, 25 Juni 2009 18:17 WIB Penulis : Eriez BANDUNG--MI: Sedikitnya 400 ribu warga Jawa Barat (Jabar), mengalami gizi buruk. Selain faktor ekonomi, penyebab terjadinya kasus yang dialami masyaraakat di perdesaan, yaitu minimnya pemahaman perilaku hidup bersih. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan pemerintah provinsi dan tim penggerak PKK telah melakukan sosialisasi terkiat dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurutnya PKK memiliki jaringan hingga tingkat RT dan RW, sehingga sosialisasi tentang PHBS bisa dilakukan efektif. Dari 400 ribu kasus gizi buruk tidak semuanya disebabkan faktor ekonomi, ujarnya seraya menambahkan ke depan, setiap rumah dipasang stiker PHBS. (EM/AX/OL-06)
CiKEAS Hanggar Dirgantara Indonesia Terbakar
Refleksi : Kalau hanggar bisa terbakar, apakah keselamatan penerbangan pesawat terbang sudah beres? http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/81971/123/101/Hanggar-Dirgantara-Indonesia-Terbakar Hanggar Dirgantara Indonesia Terbakar Kamis, 25 Juni 2009 13:09 WIB BANDUNG--MI: Salah satu hanggar milik PT Dirgantara Indonesia (DI) berlokasi di kompleks PT DI di Cicendo Kota Bandung terbakar, Kamis (25/6). Kebakaran yang berlangsung di hanggar yang biasa disebut Hanggar Lengkung PT Dirgantara Indonesia berlangsung sejak pukul 10.30 WIB. Api berhasil dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Bandung, Cimahi, dan milik PTDI dikerahkan untuk memadamkan si jago merah. Api berhasil diatasi dalam waktu 45 menit. Tidak ada korban jiwa dari kejadian, namun PTDI diduga mengalami kerugian materi hingga ratusan juta rupiah. Belum diketahui penyebab kebakaran yang berlangsung di kompleks perusahaan dirgantara nasional itu. Kini, lokasi kebakaran dijaga ketat oleh petugas keamanan internal dan TNI-AU. Hanggar yang terbakar itu bukan hanggar produksi. Sudah lama kosong dan tidak diliri listrik. saat ini difungsikan sebagai gudang. Belum tahu apa saja yang terbakar di sana dan dari mana api berasal, kata Manajer Humas PTDI, Rokhendi, di Bandung. (Ant/Metro TV/OL-04)
CiKEAS Stem Cells Created From Pigs' Connective Tissue Cells
Refleksi : Agama tertentu menghormati sapi dan didewakan, karena sapi mempunyai banyak faedah bagi manusia. Tetapi malang bagi babi. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu pengatahuan, agaknya bila dikehendaki terdapat kemungkinan bagi Mrs and Mr Sweins untuk mendapat tempat terhormat seperti Mr Mrs Cows. Jasa mereka akan sangat besar sekali dalam menolong manusia yang organ tubuhnya sudah rusak dan tidak dapat diobat secara tradisional, selain ditransplantasi dengan organ dari Sweins. http://www.sciencedaily.com/releases/2009/06/090625141508.htm Stem Cells Created From Pigs' Connective Tissue Cells ScienceDaily (June 26, 2009) - For years, proponents have touted the benefits of embryonic stem cell research, but the potential therapies still face hurdles. Side effects such as tumor development, a lack of an effective and long-term animal model to test new therapies, and genetic incompatibility between the host and donor cells are some of the problems faced by researchers. University of Missouri-Columbia (2009, June 26). Stem Cells Created From Pigs' Connective Tissue Cells. ScienceDaily. Retrieved June 26, 2009, from http://www.sciencedaily.com /releases/2009/06/090625141508.htm enlarge Scientists have developed the ability to take regular cells from a pig's connective tissues, known as fibroblasts, and transform them into stem cells. (Credit: iStockphoto/Clint Scholz) Now, scientists at the University of Missouri have developed the ability to take regular cells from a pig's connective tissues, known as fibroblasts, and transform them into stem cells, eliminating several of these hurdles. It's important to develop a good, accurate animal model to test these new therapies, said R. Michael Roberts, Curator's Professor of Animal Science and Biochemistry and a researcher in the Bond Life Sciences Center. Cures with stem cells are not right around the corner, but the pig could be an excellent model for testing new therapies because it is so similar to humans in many ways. In their research, Roberts; Toshihiko Ezashi, a research assistant professor of animal sciences in the College of Agriculture, Food and Natural Resources and lead author on the study; and Bhanu Telugu, a post-doctoral fellow in animal sciences; cultured fibroblasts from a fetal pig. The scientists then inserted four specific genes into the cells. These genes have the ability to re-program the differentiated fibroblasts so that they believe they are stem cells, take on many of the properties of stem cells that would normally be derived from embryos, and, like embryonic stem cells, differentiate into many, possibly all, of the more than 250 cell types found in the body of an adult pig. Since these induced pluripotent stem cells were not derived from embryos and no cloning technique was used to obtain them, the approach eliminates some of the controversy that has accompanied stem cell research in the past. The next step is for Roberts and his team to remove the four genes that reprogrammed the original cells. Then the researchers will determine what needs to be done to direct the new stem cells to develop into specific cell types. Right now, we researchers have not answered questions concerning how to make stem cells develop into just one type of cell, such as those of liver, kidney or blood cells, rather than a mixture, Roberts said. Now that we have been able to turn regular cells into stem cells, we need to learn how to make the right type of tissue and then test putting that new tissue back into the animal. Roberts also noted that using the same animal for both the beginning and end of the research would eliminate any host rejection of the transplanted cells once scientists reach the point where they are putting the new tissue back into the animal. Using pigs rather than mice allows researchers to observe any long-term effects of the therapies. Because mice typically have a short life span and differ from humans more than pigs, it is less difficult to predict and/or study long-term effects using pigs, Telugu said. The new study appeared in a recent issue of the Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). magnifier.png090625141508.jpg
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
wajar setiap orang punya dorongan beda2 dalam melakukan sesuatu. dan tidak salah juga kalau dorongannya adalah ekonomi!!! saya mengerti posisi itu.. namun, ketika dorongan ekonomi yg memacu tindakan seseorang dalam melakukan sesuatu, manusia tidak lebih dari sebuah mesin yg bekerja terpogram dan statis!!! saya ambil contoh seorang musisi yg membuat sebuah musik karena duit dan karena hati?? Di indonesia ada musisi bernama Dewa Budjana. bisa dibilang dia salah satu gitaris yg berpengaruh di Indonesia. dia adalah gitaris di sebuah band besar di Indonesia yg bernama GIGI yg bermain di industri besar musik Indonesia. selain itu ia juga bergerak sendiri sebagai gitaris solo yg memainkan musik instrumental atau mixed music tradisional dan modern. di posisi seperti inilah idealismenya ttg musik tersalurkan!! dari 2 posisi ini kita bisa melihat dengan jelas sejauh apa uang itu mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu! saat bersama GIGI, ia bersedia main di sebuah acara musik di tv meskipun secara playback atau minus one. dan dalam sebuah wawancara di majalah musik yg pernah saya baca, ia tidak keberatan melakukan itu karena ia sadar berada dalam sebuah industri musik yg khalyak menyukai hal itu. tapi coba anda liat saat ia bermain di acara Jazz sebagai solo gitaris atau tampil bersama Trisum!!! di sinilah ia bisa menamakan dirinya sebagai seniman yg bermain untuk kesenangannya anda akan menemukan DEWA BUDJANA yg berbeda dalam dua hal ini.. apa yg bisa anda simpulkan dari kasus ini Ibu Hafsah?? duit itu mempengaruhi seseorang bersikap bahkan tanpa menjadi dirinya sendiri sekalipun dan berusaha menyerupai orang lain meskipun kadang tidak nyaman dalam posisi itu!!! nah, maksud tulisan saya itu adalah. OK, duit memang penting!!! tapi bukan segalanya yg menjadi patokan kita dalam menilai sesuatu!! jgn pola pikir kita berhulu pada satu hal itu!!! sebagai manusia (yg dibekali rasa oleh TUhan), kita mempunyai kekuasaan untuk mengontrol hal itu menjadi seimbang!!! dalam Islam sendiri juga mengatakan bahwa, Bekerja lah seolah hidup selamanya dan Berdoalah seolah kau akan mati besok di sini terlihat bahwa Tuhan pun menyuruh kita untuk menilai dunia secara seimbang..antara dunia dan akhirat!!! Ibu Hafsah, kalau anda menilai sesuatu dg duit barangkali apa yg diberi Tuhan tidak anda manfaatkan (atau mungkin Tuhan kita berbeda) sehingga pemahaman kita berbeda. ** --- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote: Awal Anugerah awalanugerah@ wrote: Negara akan hancur berkeping keping, karena tidak ada kepercayaan dari mana pun juga Semua dinilai dg uang!!! Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak boleh punya uang??? orang bisa berpendidikan kalau ada duit, orang ga akan korupsi kalau ada duit, dan bahkan orang bisa berkepribadian kalau ada duit!!! Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan? Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi? Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian? terserah menurut teman2 seperti apa jadinya negara kita kalau semua berhubungan dengan uang, dinilai dg uang!! Jadi maunya anda gimana? Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai uang??? Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang??? Maukah anda bekerja tanpa digaji??? Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa??? Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa. Padahal dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat makanan. Yaaa terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan tanpa uang ??? Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya banyak sekali uangnya. Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya dengan apa??? Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan. Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
Oia Ibu Hafsah, analisa saya terhadap masalah anda sedari bayi adalah: 1. Anda cuma berdoa tanpa berusaha 2. Tuhan kita berbeda, sehingga mungkin cara kita berbeda 3. Mungkin anda tidak mempunyai unsur di no.2 yg saya sebutkan itu _respect_ *** --- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote: Awal Anugerah awalanugerah@ wrote: Negara akan hancur berkeping keping, karena tidak ada kepercayaan dari mana pun juga Semua dinilai dg uang!!! Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak boleh punya uang??? orang bisa berpendidikan kalau ada duit, orang ga akan korupsi kalau ada duit, dan bahkan orang bisa berkepribadian kalau ada duit!!! Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan? Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi? Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian? terserah menurut teman2 seperti apa jadinya negara kita kalau semua berhubungan dengan uang, dinilai dg uang!! Jadi maunya anda gimana? Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai uang??? Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang??? Maukah anda bekerja tanpa digaji??? Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa??? Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa. Padahal dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat makanan. Yaaa terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan tanpa uang ??? Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya banyak sekali uangnya. Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya dengan apa??? Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan. Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
Kalau anda atau bayi anda berdoa, tapi belum dikasi oleh Tuhan, saya punya dua kemungkinan: 1. Anda tidak membarenginya dengan Usaha!! 2. Mungkin Tuhan kita berbeda!!, atau 3. Mungkin unsur di No.2 tidak ada pada anda.. respect each other.. salam!! From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com To: CIKEAS@yahoogroups.com Sent: Friday, June 26, 2009 12:07:49 PM Subject: Re: CiKEAS Prinsip Prabowo Awal Anugerah awalanugerah@ ... wrote: Negara akan hancur berkeping keping, karena tidak ada kepercayaan dari mana pun juga Semua dinilai dg uang!!! Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak boleh punya uang??? orang bisa berpendidikan kalau ada duit, orang ga akan korupsi kalau ada duit, dan bahkan orang bisa berkepribadian kalau ada duit!!! Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan? Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi? Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian? terserah menurut teman2 seperti apa jadinya negara kita kalau semua berhubungan dengan uang, dinilai dg uang!! Jadi maunya anda gimana? Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai uang??? Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang??? Maukah anda bekerja tanpa digaji??? Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa??? Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa. Padahal dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat makanan. Yaaa terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan tanpa uang ??? Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya banyak sekali uangnya. Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya dengan apa??? Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan. Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
wajar setiap orang punya dorongan beda2 dalam melakukan sesuatu. dan tidak salah juga kalau dorongannya adalah ekonomi!!! saya mengerti posisi itu.. namun, ketika dorongan ekonomi yg memacu tindakan seseorang dalam melakukan sesuatu, manusia tidak lebih dari sebuah mesin yg bekerja terpogram dan statis!!! saya ambil contoh seorang musisi yg membuat sebuah musik karena duit dan karena hati?? Di indonesia ada musisi bernama Dewa Budjana. bisa dibilang dia salah satu gitaris yg berpengaruh di Indonesia. dia adalah gitaris di sebuah band besar di Indonesia yg bernama GIGI yg bermain di industri besar musik Indonesia. selain itu ia juga bergerak sendiri sebagai gitaris solo yg memainkan musik instrumental atau mixed music tradisional dan modern. di posisi seperti inilah idealismenya ttg musik tersalurkan!! dari 2 posisi ini kita bisa melihat dengan jelas sejauh apa uang itu mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu! saat bersama GIGI, ia bersedia main di sebuah acara musik di tv meskipun secara playback atau minus one. dan dalam sebuah wawancara di majalah musik yg pernah saya baca, ia tidak keberatan melakukan itu karena ia sadar berada dalam sebuah industri musik yg khalyak menyukai hal itu. tapi coba anda liat saat ia bermain di acara Jazz sebagai solo gitaris atau tampil bersama Trisum!!! di sinilah ia bisa menamakan dirinya sebagai seniman yg bermain untuk kesenangannya anda akan menemukan DEWA BUDJANA yg berbeda dalam dua hal ini.. apa yg bisa anda simpulkan dari kasus ini Ibu Hafsah?? duit itu mempengaruhi seseorang bersikap bahkan tanpa menjadi dirinya sendiri sekalipun atau bahkan berusaha menyerupai orang lain meskipun kadang tidak nyaman dalam posisi itu!!! nah, maksud tulisan saya itu adalah. OK, duit memang penting!!! tapi bukan segalanya yg menjadi patokan kita dalam menilai sesuatu!! jgn pola pikir kita berhulu pada satu hal ituUANG! sebagai manusia (yg dibekali rasa oleh TUhan), kita mempunyai kekuasaan untuk mengontrol hal itu menjadi seimbang!!! dalam Islam sendiri juga mengajarkan bahwa, Bekerja lah seolah hidup selamanya ,dan Berdoalah seolah kau akan mati besok. di sini terlihat bahwa Tuhan pun menyuruh kita untuk menilai dunia secara seimbang..antara dunia dan akhirat!!! Ibu Hafsah, kalau anda menilai sesuatu dg duit barangkali apa yg diberi Tuhan tidak anda manfaatkan (atau mungkin Tuhan kita berbeda) sehingga pemahaman kita berbeda. SALAM. *** --- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote: Awal Anugerah awalanugerah@ wrote: Negara akan hancur berkeping keping, karena tidak ada kepercayaan dari mana pun juga Semua dinilai dg uang!!! Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak boleh punya uang??? orang bisa berpendidikan kalau ada duit, orang ga akan korupsi kalau ada duit, dan bahkan orang bisa berkepribadian kalau ada duit!!! Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan? Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi? Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian? terserah menurut teman2 seperti apa jadinya negara kita kalau semua berhubungan dengan uang, dinilai dg uang!! Jadi maunya anda gimana? Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai uang??? Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang??? Maukah anda bekerja tanpa digaji??? Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa??? Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa. Padahal dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat makanan. Yaaa terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan tanpa uang ??? Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya banyak sekali uangnya. Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya dengan apa??? Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan. Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
Awal Anugerah awalanuge...@... wrote: Teman temanku semua di Indonesia, Saya sekolah juga tidak atas dasar duit, begitu juga ketika saya di Jerman Barat pada waktu itu, saya telah menerima bea siswa, karena saya mau belajar dengan tekun, jadi tidak tergantung pada duit. Goblok lu, beasiswa itu artinya anda dapat duit buat bayaran sekolah. Kerja juga meskipun bukan atas dasar duit kalo dapat gaji itupun artinya duit. Apa sih contoh yang enggak pake duit Bahkan sumbangan sukarela yang bukan dasarnya duit juga artinya sama saja dengan duit. Untuk bisa mendapatkan barang semuanya harus pake duit, bahkan barang2 yang gratis sekalipun pada dasarnya pake duit. Duit itu memang bukan tujuan akhir karena duit itu cuma perantara untuk mendapatkan tujuan akhir. Misalnya anda menang lottery mendapatkan hadiah mobil yang gratis, naaah tetap saja sebelum mobil itu diberikan gratis kepada anda tentunya harus dibeli pake duit oleh panitia lottery tadi. Yang dikejar orang itu memang bukan duitnya tetapi apa saja yang bisa didapatkan dengan duit. Karena duit itulah yang dijadikan alat tukar yang berlaku. Buktinya, dizaman peralihan Jepang ke Indonesia, pernah dinyatakan duit Jepang mendadak tidak berlaku, maka orang tidak ada yang mau menerima duit Jepang lagi. Lhaaa apa artinya duit kalo dinyatakan tidak berlaku dan tak seorangpun yang mau menerimanya. Jadi duit itu menjadi berharga, menjadi dikejar orang, menjadi tujuan sewaktu dinyatakan sebagai alat tukar yang berlaku. Ampn. pantesan negara ini ancur2an, rakyat hingga pejabatnya juga berpikiran kayak begini. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
Bea siswa itu bukan duit, itu adalah biaya yang bisa dipakai untuk membiayai sekolah, saya pada waktu itu tidak menerima duit sama sekali. Kehidupan saya di Jerman Barat itulah yang harus dibayar oleh Majikan saya dengan duit, tapi bukan sekolahnya. Dulu sebelum ada duit, orang orang pakai model barteran, oleh karena itu jangan memburu duit saja, tapi kita harus memburu nilai kepribadian kita, jangan menjual kepribadian kita lantaran mau menerima duit saja. Banyak TKI/TKW yang lulusan Sekolah Dasar itu bisa dikirim ke luar negeri karena diberi ijazah Sekolah Menengah Atas, itu berarti menjual kepribadian bangsa kita, alhasil ya nama Indonesia di luar negeri itu hancur lebur, gara gara memburu duit saja. Begitulah penjelasannya, jadi yang goblok itu siapa? Yang menjual nilai kepribadian bangsa lantaran memburu duit, ya bukan??? FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 119:105 -106) Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106) --- On Fri, 6/26/09, Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com wrote: From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com Subject: Re: CiKEAS Prinsip Prabowo To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Friday, June 26, 2009, 5:22 AM Awal Anugerah awalanugerah@ ... wrote: Teman temanku semua di Indonesia, Saya sekolah juga tidak atas dasar duit, begitu juga ketika saya di Jerman Barat pada waktu itu, saya telah menerima bea siswa, karena saya mau belajar dengan tekun, jadi tidak tergantung pada duit. Goblok lu, beasiswa itu artinya anda dapat duit buat bayaran sekolah. Kerja juga meskipun bukan atas dasar duit kalo dapat gaji itupun artinya duit. Apa sih contoh yang enggak pake duit Bahkan sumbangan sukarela yang bukan dasarnya duit juga artinya sama saja dengan duit. Untuk bisa mendapatkan barang semuanya harus pake duit, bahkan barang2 yang gratis sekalipun pada dasarnya pake duit. Duit itu memang bukan tujuan akhir karena duit itu cuma perantara untuk mendapatkan tujuan akhir. Misalnya anda menang lottery mendapatkan hadiah mobil yang gratis, naaah tetap saja sebelum mobil itu diberikan gratis kepada anda tentunya harus dibeli pake duit oleh panitia lottery tadi. Yang dikejar orang itu memang bukan duitnya tetapi apa saja yang bisa didapatkan dengan duit. Karena duit itulah yang dijadikan alat tukar yang berlaku. Buktinya, dizaman peralihan Jepang ke Indonesia, pernah dinyatakan duit Jepang mendadak tidak berlaku, maka orang tidak ada yang mau menerima duit Jepang lagi. Lhaaa apa artinya duit kalo dinyatakan tidak berlaku dan tak seorangpun yang mau menerimanya. Jadi duit itu menjadi berharga, menjadi dikejar orang, menjadi tujuan sewaktu dinyatakan sebagai alat tukar yang berlaku. Ampn. pantesan negara ini ancur2an, rakyat hingga pejabatnya juga berpikiran kayak begini. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Empire - Iran: Influence or threat?
UPDATED ON: Thursday, June 25, 2009 16:10 Mecca time, 13:10 GMT Empire - Iran: Influence or threat? Mau dilihat silahkan click: http://www.youtube.com/watch?v=k-F_9qV0AYEeurl=http%3A%2F%2Fenglish%2Ealjazeera%2Enet%2Fprogrammes%2Fempire%2F2009%2F06%2F2009624124938914285%2Ehtmlfeature=player_embedded
CiKEAS Finding Indonesian Tolerance
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=1949Itemid=175 Finding Indonesian Tolerance Written by Nur Amali Ibrahim Thursday, 25 June 2009 A Feminist Memoir Resonates with Indonesian Youth a f The rise of religious fundamentalism and widespread publicity given to conservative values has led many people to hold a negative perception of Islam in Indonesia and elsewhere. Yet in traditionally tolerant and multicultural Indonesia, the situation is not so bleak; the fiercest critics of intolerance are sometimes the very people who have been long exposed to these values. Neng Dara Affiah is one of those critics. Born into a society in which sons carry the family's hope for their future and daughters are not expected to have much social importance, Neng Dara grew up to become one of Indonesian's best-known women's rights activists. While she received her early education in a conservative pesantren (religious boarding school), today she is a commissioner with the National Commission on Violence Against Women and a prominent proponent of progressive Islam, championing pluralism, inclusivity and tolerance in religion. Neng Dara's exploration of different aspects of her identity - as a native of Banten in western Java, a Muslim, a woman and an Indonesian - is documented in her new memoir, A Muslim Feminist: An Exploration of Multiple Identities. The book provides a snapshot of the struggles of a young Muslim woman in contemporary Indonesian society. Like many Muslims in Indonesia, Neng Dara was exposed to widely divergent views of Islam as she was growing up. During her early teenage years, she flirted with conservative Islamic ideology after being taught that religion should be the organizing framework of society. It was a view that saw the secular state - Indonesia has always had a proudly non-religious government - as governed by the devil and taught that religious doctrine was an absolute whose dictates were to be obeyed, not discussed. During her university years, however, she rejected those earlier ideas in favor of a more tolerant and inclusive vision of Islam. She attended the Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta, an institution that has produced numerous progressive Muslim thinkers. There, she was exposed to the humanities and social sciences, participated in reading and discussion groups that addressed a wide range of topics, including Islam, learned about other religions and came to accept diversity in religious thought. As suggested by the label she gives herself - a Muslim feminist - Neng Dara's memoir documents her personal and professional struggle to bring together the seemingly incompatible traditions of Islam and feminism. Unlike some feminists who reject most religions on the basis that they promote a world where men overpower women, she believes that Islam can - and should - advocate a better life for women. Neng Dara draws on traditions within Islam that protect and promote women's rights and criticize misogynistic practices. In doing so, she has contended with traditional practices in her own family, including the belief that a young woman should marry a man of her parents' choice, implying that women could not be trusted to make their own life decisions. With much difficulty, Neng Dara won over her parents and chose her own life partner. Neng Dara's approach is a strategic way of disseminating ideas on women's emancipation in Indonesia. In a society where people still hold strongly to religious traditions, an approach based on the wholesale repudiation of religion seems likely to fail. Neng Dara poignantly describes how her feminist stance is influenced by her grandmother, a Banten native who built schools and dedicated her life to teaching and protecting the rights of both men and women. Her grandmother was an independent woman committed to her students, confident in her communication with men and unafraid to assert her rights in front of government officials. Using her grandmother's example, Neng Dara argues that ideas of emancipation can be found locally, and aren't necessarily imported, as is often assumed with feminism. Certainly, Neng Dara's account is a celebration of what she has achieved, but it is also a testament to the diverse values of Indonesians. Moderation an tolerance are worth standing up for, she believes, and they set the country apart from others in the Muslim world, even in nearby Malaysia where religious identity for Muslims can be much harsher by law. What is heartening is that Neng Dara's experience is not unique. Tens of millions of young Indonesians routinely find their way to the path of moderation as they search for their own identity. Indonesian leaders, activists and intellectuals should look to Neng Dara's experience to help expose those who come
CiKEAS Mayat Hidup Gegerkan Warga Cakalang Makassar
http://www.antaranews.com/view/?i=1246030451c=NASs=UNI Mayat Hidup Gegerkan Warga Cakalang Makassar Jumat, 26 Juni 2009 22:34 WIB | Peristiwa | Unik | Dibaca 414 kali Makassar (ANTARA News) - Warga jalan Cakalang Makassar dan sekitarnya digegerkan dengan kemungkinan hidupnya kembali Andi Asriani (22) yang telah dimakamkan Kamis (25/6) kemarin. Sejak Jumat pukul 14.00 Wita siang, ratusan warga sekitar memadati rumah Asriani yang terletak di kelurahan Tabaringan Kecamatan Ujung Tanah, Makassar untuk menunggu kedatangan jenazah Almarhum Asriani yang diduga masih hidup. Informasi yang dihimpun menyebutkan, Asriani yang sementara mengandung enam bulan anak pertamanya ini meninggal dunia pada hari Rabu (24/6) siang di Rumah Sakit (RS) Stella Maris, diakibatkan komplikasi penyakit yang dideritanya. Kemungkinan belum meninggalnya Asriani oleh Nenek almarhum, Sija Dg Ngai didasarkan pada mimpi seorang bocah, Andi Ikra, dan mimpi dan kelebihan para keluarganya di Maros dan Nenek almarhum di Sinjai. Cucu saya bermimpi jika Asriani belum meninggal. Katanya dalam mimpi mengapa ia dikuburkan padahal masih hidup, kata Dg Ngai. Bukan hanya itu, kata dia, waktu jenazahnya dimandikan tubuh almarhum saja masih hangat, lemas dan tidak kaku. Akhirnya jenazah yang dikebumikan di Pemakaman Kassi Kebo, kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros ini dibongkar dan digali kembali untuk memastikan kondisinya. Jumat sekitar 14.00 Wita siang. Asriani benar-benar masih hidup, kata Aidah, sepupu almarhum Dia mengungkapkan jika anak pertama dari delapan bersaudara ini dipastikan hidup, setelah beberapa kali melakukan kontak telepon seluler dengan keluarganya di Maros yang sudah menggali kuburanya. Iya dia masih hidup, dua-duanya. Matanya mengeluarkan air, tubuhnya hangat dan jantungnya berdetak, ungkap Aidah yang mengulang perkataan Udhin, Ayah almarhum Menurutnya, setalah berkomunikasi dengan Ayah almarhum. Dipastikan Asriani berserta anak dalam kandungan masih hidup. Sebelum meninggal, Asriani sempat dirawat di RS TNI AL Jala Ammari sejak Kamis (18/6). Dokter setempat mendiagnosa jika penyakit yang dideritanya adalah demam berdarah (DBD), ginjal dan penyakit usus. Hingga harus dirujuk ke RS Stella Maris. Di RS ini dokter menyatakan Asriani telah meninggal dunia.(*) COPYRIGHT © 2009
CiKEAS Sekitar 65 Persen Saksi SBY dari PKS
http://www.antaranews.com/view/?i=1246034095c=NASs=POL Sekitar 65 Persen Saksi SBY dari PKS Jumat, 26 Juni 2009 23:34 WIB | Bandarlampung (ANTARA News) - Saksi pemenangan SBY-Boediono di Lampung sekitar 65 persen berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan 35 persennya berasal dari Partai Demokrat. Para saksi tersebut akan menyebar di 14.767 TPS di Lampung, serta di PPS, dan KPU, kata juru bicara Tim Kampanye Daerah (Timkamda) Lampung untuk SBY-Boediono, Fajrun Najah Ahmad, di Bandarlampung, Jumat. Ia menjelaskan, untuk saat ini selama dua hari ada 44 peserta timkamda kabupaten/kota se-Lampung mengikuti pembekalan terkait saksi, di Bandarlampung. Mereka nantinya langsung menularkan informasi ke seluruh saksi di daerahnya, kata dia. Ketua Timkada Lampung untuk SBY-Boediono Zulkifli Anwar yang membuka kegiatan tersebut menekankan perlunya saksi memahami dan menyadari beratnya tugas dan tanggung jawab. Saksi menjadi penentu tetap terjaganya suara rakyat. Saksi harus benar-benar amanah dan tidak boleh lengah, kata dia. Zulkifli yang juga Ketua Partai Demokrat Lampung menjelaskan, peran saksi baik di TPS, PPS, dan KPU sangat penting bahkan dapat dikatakan penentu kemenangan. Kepada para peserta pembekalan, Ketua Timkada Lampung itu mengingatkan tugas sebagai saksi adalah ibadah, yaitu menjaga amanah rakyat. Ia pun meminta agar para saksi tidak takut dengan kemungkaran, kalau ada ketidakbenaran atau manipulasi suara rakyat,lakukan perlawanan, dan sebaliknya mengharamkan saksi SBY berbuat kecurangan. Pembekalan saksi akan dilakukan secara serempat di seluruh kabupaten/kota di Lampung pada 30 Juni hingga 5 Juli mendatang.(*)
CiKEAS Police search for Michael Jackson's doctor
http://www.gulfnews.com/world/U.S.A/10326494.html Police search for Michael Jackson's doctor AP Published: June 27, 2009, 00:12 Los Angeles: Police investigating Michael Jackson's death were looking for one of the pop king's doctors after seizing a car that they said may contain drugs or other evidence. As medical examiners began an autopsy for Jackson, police towed a BMW from rented home because it may contain medications or other evidence that may assist the coroner in determining the cause of death, police spokeswoman Karen Rayner said. She said the car belongs to one of Jackson's doctors whom police wanted to interview. Rayner said she did not know the doctor's identity and stressed the doctor was not under criminal investigation. The autopsy began on Friday morning and was expected to last several hours. An official determination on cause of death was not expected for weeks or longer, until more sophisticated tests are completed. -- -- In a transcript of the emergency call released by fire officials, a caller reports Jackson was on a bed and not breathing or responding to cardiopulmonary resuscitation. The unidentified caller said Jackson only was with his personal doctor at the time. I need an ambulance as soon as possible, sir, the caller said urgently but politely. We have a gentleman here that needs help and he's not breathing yet. He's not breathing and we need to _ we're trying to pump him, but he's not, he's not. The pop star died later Thursday afternoon at University of California Los Angeles Medical Center. As stores reported they were inundated with orders for Jackson's music, a chorus of grief for the megastar spread around the world, from statesmen to icons of music to legions of heartbroken fans. I can't stop crying. This is too sudden and shocking, said Diana Ross, who helped launch Jackson's career. I am unable to imagine this. My heart is hurting. Lisa Marie Presley, briefly married to the pop icon in the mid-1990s, said he had confided to her 14 years ago that he worried about facing the same tragic fate as her father, Elvis Presley, who died of a drug overdose at age 42. The world is in shock but somehow he knew exactly how his fate would be played out some day more than anyone else knew, and he was right, she wrote in a long, emotional statement on her MySpace page online. The White House also weighed in for the first time, with a spokesman saying President Barack Obama saw Jackson as a spectacular performer and music icon whose life nonetheless had sad and tragic aspects. The House of Representatives observed a moment of silence. Brian Oxman, a former Jackson attorney and a family friend, said on Friday he had been concerned about Jackson's use of painkillers and had warned the singer's family about possible abuse. I said one day, we're going to have this experience. And when Anna Nicole Smith passed away, I said we cannot have this kind of thing with Michael Jackson, Oxman said on NBC's Today show. The result was, I warned everyone, and lo and behold, here we are. I don't know what caused his death. But I feared this day, and here we are. Oxman claimed Jackson had prescription drugs at his disposal to help with pain suffered when he broke his leg after he fell off a stage and for broken vertebrae in his back. After Jackson was acquitted on child molestation charges in 2005, prosecutors argued against returning to Jackson items including syringes, the drug Demerol and prescriptions for various drugs, mainly antibiotics, in different people's names. Jackson died after being stricken at his rented home in the posh Los Angeles neighborhood of Holmby Hills. Paramedics tried to resuscitate him for three-quarter of an hours there before rushing him to the hospital. His brother Jermaine said Jackson apparently suffered cardiac arrest, an abnormal heart rhythm that stops the heart from pumping blood to the body. It can occur after a heart attack or be caused by other heart problems. Jackson was preparing for a monster comeback bid _ a series of 50 concerts that was to begin next month in London. A handful of bleary-eyed fans camped out throughout the night with media outside the Jackson family house in the San Fernando Valley and near his star on the Hollywood Walk of Fame. People heading to work in New York stopped to pay respects outside Harlem's Apollo Theater, where Jackson performed as a child. When the autopsy comes, all hell's going to break loose, so thank God we're celebrating him now, Liza Minnelli told CBS' The Early Show by telephone. A producer said Sunday's BET Awards would be dedicated to Jackson
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
Awal Anugerah awalanuge...@... wrote: Bea siswa itu bukan duit, itu adalah biaya yang bisa dipakai untuk membiayai sekolah, saya pada waktu itu tidak menerima duit sama sekali. Kehidupan saya di Jerman Barat itulah yang harus dibayar oleh Majikan saya dengan duit, tapi bukan sekolahnya. Biaya kuliah itu tetap ada, bayarnya bisa cash pakai duit, bisa cicil, bisa beasiswa yang artinya dibayarin atau dijamin biayanya oleh universitas ybs apabila beasiswanya dari pihak universitas. Semua itu ada hitungan accountingnya. Jadi kalo mau tahu apakah artinya uang itu, pelajarilah accounting, yaitu perdefinisi segala kegiatan bisnis yang dinilai dengan uang. Masalah anda enggak terima duit bukan berarti tidak pakai duit karena tetap ada hitungan accountingnya. Contohnya, para homeless itu mendapat sumbangan makanan gratis, tetapi setiap tahunnya meskipun si homeless tidak pernah kerja terima gaji tetap saja dalam perhitungan pajaknya dia dinilai biaya hidupnya dengan nilai uang. Meskipun dia tidak bayar pajak, tetap harus laporan pajak dimana jumlah pajaknya dinilai dengan hitungan nilai uang yang kemudian dikurangi standard hidupnya yang bila ternyata negative malah bukan dia yang bayar uang kekantor pajak melainkan kantor pajak lah yang membayarkan sejumlah uang kepada dirinya yang dinamakan Tax Return padahal tidak pernah bayar pajak. Jadi kalo memang anda pernah hidup diluar negeri, seharusnya kesemuanya anda pahami, kalo ternyata anda tidak pahami, waaah bebat kusir saja dimesjid di Indonesia. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Wilayah Gaza dan Westbank Syah Milik Israel !!!!
Wilayah Gaza dan Westbank Syah Milik Israel Banyak orang2 di Indonesia yang mendukung berdirinya negara Palestina ini tidak menyadari, bahwa negara Palestina sudah secara hukum Internasional batal atau dibatalkan berdirinya karena pembatalan sepihak terhadap perjanjian Camp David oleh pemerintahan resmi negara Palestina yang baru berdiri. Akibatnya, wilayah Westbank dan Gaza yang sebelumnya merupakan wilayah milik Israel yang direbutnya dari Mesir dalam perang beladiri 6 hari 1967, sekarang ini kembali menjadi milik Israel setelah gagal diberikan kepada negara Palestina. Rahman Ikhwansyah nyawa.ib...@... wrote: kebanyakan gaya si hammasdi keprak kelabakan... Hamas rejects 'Jewish state' demand In comments on Thursday, Meshaal said he backs dialogue without conditions' with the US [AFP]*** The leader of the Palestinian group Hamas's political bureau has refused to recognise Israel as Jewish state. At the same time, Khaled Meshaal has endorsed the idea of a two-state solution, accepting the creation of a Palestinian state within 1967 borders, with East Jerusalem as its capital. Betul, niat Hamas menolak pengakuan terhadap negara Yahudi. Tetapi permasalahannya bukan urusan pengakuan negara Yahudi ini karena negara Yahudi ini pada hakekatnya sudah diakui diseluruh dunia. Inti permasalahannya, Hamas itulah yang meminta untuk diakui sebagai negara Palestina, dan untuk mendapatkan pengakuan inilah Israel mempersyaratkan keharusan mengakui Israel sebagai negara Yahudi, mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dan mempersyaratkan negara Palestina ini tidak boleh memiliki kekuatan militer seperti halnya Jepang, Jerman, Vatican, Monaco, Hongkong, Macau, Fiji dan lain2nya. Artinya kalo Hamas menolak, maka tidak akan pernah ada yang namanya negara Palestina itu didunia ini. Border atau perbatasan 1967 yang diusulkan oleh Hamas itupun dulunya bukan perbatasan negara Palestina, karena Gaza dan Westbank pada sebelum perang 6 hari 1967 itu adalah merupakan wilayah milik Mesir. Yerusalem sendiri sebelum perang 6 hari 1967 itu adalah milik Syria bukan milik Arab Palestina. Dan Arab2 Palestina yang sekarang ini dulunya sebelum perang 6 hari 1967, hidupnya di-tenda2 pengungsian di Libanon, Syria, maupun Yordania dibawah dana dari UN. Barulah setelah perjanjian Camp David, Israel menghadiahkan wilayah Westbank dan Gaza ini kepada Yasser Arafat untuk membangun negara Palestina. Ber-bondong2lah para pengungsi ini naik truk2 yang disewa UN untuk pindah dari camp2 pengungsian mereka di Syria, Yordania dan Libanon kewilayah baru di Westbank dan Gaza yang sudah dipersiapkan oleh Israel. Jadi bukan masalah penting apakah Hamas menerima ataupun menolak karena mau menolak sekalipun pada kenyataannya sekarang ini dia sama sekali tidak memiliki kekuatan militer apapun juga dan tidak diakui sebagai mewakili negara Palestina. Jadi apalah artinya ribut2, apalagi Amerika sendiri sudah menegaskan bahwa negara superpower ini tidak akan pernah berdialog dengan terrorist termasuk Hamas. Enggak pada tempatnya mencatut nama Amerika agar pernyataan Hamas mendapatkan perhatian dunia, bahkan United Nation sekalipun tidak pernah memberi kesempatan kepada Hamas untuk menghadiri sidang UN. Negara Palestina yang dulu diakui UN itu adalah negara Palestina yang berdiri atas dasar Camp David agreement, maka dengan hancurnya Camp David agreement, maka negara Palestina juga sudah dianggap tidak ada lagi. Meskipun pemerintahan Abbas tahun lalu masih diakui sebagai mewakili negara Palestina, namun karena pemerintahannya sudah kadaluwarsa, maka Abbas itu sudah kehilangan legitimasinya untuk duduk dikursi Palestina di UN. Kursi negara Palestina di UN akan tetap kosong hingga ada negara Palestina yang legitimate berdiri, yaitu setelah adanya pemilu yang memilih pemerintahan baru Palestina secara Demokrasi. Padahal untuk mengadakan pemilu itupun membutuhkan dana jutaan dollar, pemilu dulu itupun dananya berasal dari sumbangan negara2 lain didunia dan pelaksanaan pemilu itupun harus diawasi oleh UN dibawah perlindungan security Israel. Tanpa izin Israel, tidak akan pernah bisa ada pemilu di Palestina. Lalu apa mungkin masih bisa tawar menawar orang2 Arab Palestina mempersoalkan negara Palestina ??? Jelas enggak bisa ya!!! Sekarangpun, dunia sudah menganggap permasalahan Palestina sudah selesai dan merupakan urusan internal dalam negeri Israel. Lalu apanya yang mau dituntut atau dipersoalkan kepada Israel ??? Apalagi, tidak ada satupun negara2 didunia yang bisa menuntut wilayah syah Israel seperti Gaza, Westbank, dan Yerusalem yang direbutnya dari negara2 yang menyerang negaranya. Dimuka sidang PBB pun Israel sudah menyatakan, wilayah2 ini harus direbut dan didudukinya karena sangat strategis untuk pertahanan keamanan negaranya yang terancam, diancam, dan merupakan hak setiap negara untuk membela negaranya.
CiKEAS Stalin billboards appear in Russian city indicating recreation of Soviet past
http://english.pravda.ru/russia/politics/24-06-2009/107841-stalin_billboards-0 24.06.2009 Stalin billboards appear in Russian city indicating recreation of Soviet past Ten billboards depicting images of Soviet leader Joseph Stalin appeared on the streets of Voronezh to everyone's surprise. The bright-colored billboards prepared for the 130th anniversary of the leader of all time and nations show Stalin wearing his parade uniform. The slogan on the billboards says: Victory will be ours. The Voronezh-based division of the Communist Party of the Russian Federation acknowledged that the billboards appeared on the streets of the city upon their initiative. The city authorities are now investigating whether the street advertisements shall be considered as inappropriate, The Nezavisimaya Gazeta wrote. The city authorities showed a reaction to Stalin's images in the streets only after the billboards attracted the attention of the local media. An official spokesman for the department of the Communist Party in Voronezh confirmed that it was the party that ordered the campaign. The production of each billboard cost the party 8,000 rubles ($250). The party ordered ten billboards, and all of them were installed in the city in spite of the fact that several advertising agencies in Voronezh refused from dealing with such an order. Experts believe that the appearance of the Stalin billboards in Voronezh became yet another indication of the current trend to recreate the Soviet past in Russia. For example, about 2,000 teenagers enrolled in the communist Pioneer Movement on Moscow's Red Square in May of the current year. Aleksey Malashenko, a member of the Moscow Carnegie Center , said that the situation, which took place in Voronezh, could occur anywhere else in Russia. It is a challenge from those people who ordered the billboards. It is a challenge to both the authorities and the general public. It is interesting to see how the local authorities are going to react to that. If they pretend that they did not notice the billboards, it may mean something like: oh, guys, we are just like you, but we are on duty, the specialist said. stalin-4.jpg
CiKEAS 3 Million Vote Discrepancy - Iran
Click : http://www.clipta.com/3_Million_Vote_Discrepancy_-_Iran__nMTYwMzk2
CiKEAS TNI soldiers involved in fatal shooting of Papuan teenager
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/23/tni-soldiers-involved-fatal-shooting-papuan-teenager.html TNI soldiers involved in fatal shooting of Papuan teenager The Jakarta Post , Jakarta | Tue, 06/23/2009 11:56 AM | National Thirteen-year-old Isak Pesakot was shot and killed by Indonesian Military (TNI) soldiers patrolling in the Keerom regency, Papua, on Monday. Lt. Col. Susilo, spokesperson of the Papua Military Command, confirmed the incident on Tuesday. TNI soldiers at Bewan military post in Keerom were responsible for the shooting. The incident is now under investigation, he said as quoted by Antara state news agency. Servo Tuamis, a local tribal chief, said Isak was walking home from a visit to a relative in Skoscahu, Papua New Guinea (PNG), with his brothers when they met a patrol team of eight soldiers and dogs. The three children ran away after being chased by the dogs and two of them climbed a tree to escape while Isak stayed on the ground. The children in the tree heard two shots and shouted that they were Indonesians and to stop firing, he said. Keerom is a border area between Indonesia and PNG and Servo said local citizens frequently crossed the border to visit their relatives. Last week an officer of the Jayapura Police was detained by PNG authorities for allegedly illegally crossing the border at Wutung Beach in Keerom. (dre)
CiKEAS The Chinese Indonesians' dilemma in electing president
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/24/the-chinese-indonesians'-dilemma-electing-president.html The Chinese Indonesians' dilemma in electing president Mario Rustan , BANDUNG | Wed, 06/24/2009 10:23 AM | Opinion In the country's first direct presidential election in 2004, the majority of Chinese-Indonesians knew who to choose for the president - the incumbent Megawati Soekarnoputri, because they wanted to thank for her great attention to this ethnic group. This year, however situation is totally different. Many of them are still undecided, like many other Indonesians. A group of people share the same ethnicity, but there are still thousands of differences in political perspectives because of class, interests, knowledge, personal circumstance, religion, and others. The Chinese-Indonesians, on the other hand, like every other ethnic group in Indonesia share general attitude and behavior in politics. This article tries to give a sketch on how Chinese-Indonesians perceive the presidential candidates, and why. Chinese-Indonesians experienced cultural and identity renaissance under the presidency of Abdurrahman Gus Dur Wahid (1999-2001) and Megawati administrations (2001-2004). Often scorned and viewed negatively throughout Soeharto's 32-year ruling and with its peak during the May 1998 riots, all of a sudden they felt appreciated and admitted, and were starting to explore and express their ethnicity. The Pacific Rim, at the same time, was experiencing a boom of East Asian fashion, food, entertainment, and culture. Those commodities also flourished in Indonesia and were also enjoyed by non-Chinese Indonesians. At the same time, the specter of Islamist terrorism haunted Indonesia, while inter-religious conflict was taking place in Maluku and Central Sulawesi. Several Muslim vigilantes groups attacked Christian schools and places of worship. The post-9/11 atmosphere convinced many Chinese Christians that there was indeed a war taking place between Islam and Christianity. The 2004 presidential election, therefore, became a dire situation. Megawati was seen as the only secular candidate that could promise security for the Chinese and other minorities. When Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) was gaining popularity and becoming a new favorite, stories emerged that he was supported by Islamic parties hardliner groups. The fear was strengthened when the Prosperous Justice Party (PKS) supported SBY. Jusuf Kalla, SBY's chosen vice president candidate, was pictured as a racist and an Islamist. Therefore Megawati became the obvious choice, although a handful of Chinese also voted for SBY because of his image as an intellectual, modern, and Westernized firm leader. Not long after Susilo Bambang Yudhoyono won the presidency, Jusuf Kalla allegedly launched a negative statement concerning the Chinese Indonesians. Largely unknown in Indonesia, his comment for a while created an uproar among Asian-American activists. Under SBY's administration, Indonesia was saturated with bad news of disasters, incompetency, and scandals. Poverty was rising, the parliament adopted Islamist-driven bills, and Chinese-Indonesians adopted a low-profile attitude again. Although Yudhoyono might be not a proponent of it, since his administration, assertive nationalism has become popular in Indonesia, as it is in several other countries like Russia, China, and Iran. Media, politicians, and public figures express contempt toward foreigners and foreign countries. Chinese-Indonesians are not specifically targeted, and some even joining in when the perceived enemies are shared, such as America or Malaysia. But although Chinese-Indonesians hardly admit it, the nationalists openly condemn institutes closely related with Chinese-Indonesian lifestyles, such as malls, foreign franchises, and upmarket apartments and private schools. Economic nationalism has become the biggest issue in this election. One of Kalla's catchphrase is being a mandiri (independent) nation, which can be interpreted as self-sufficient, independent, and mature. His point, however, that Indonesia should limit foreign trade and should dare to say no to foreigners. Megawati's running mate, Prabowo, had been a populist from the start, condemning apartments, malls, and foreign trade on his party's advertisements. Megawati and Kalla accused the SBY ticket as neoliberalist, in contrast to their people's economy. On a lower pitch, Kalla and Wiranto portrayed their wives as devout Muslim women, and rumors appeared on the Internet that Boediono's wife is actually a Catholic. These issues, however, don't turn many Chinese Indonesians to Yudhoyono. In public, many Chinese-Indonesians feel it's safe (and even cool) to repeat what they have heard from the media, and the media often try to look critical and brave in criticizing the president. On the other hand, Megawati is still
CiKEAS Editorial: Religious persecution
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/26/editorial-religious-persecution.html Editorial: Religious persecution The Jakarta Post | Fri, 06/26/2009 11:02 AM | Opinion The three vice presidential candidates debated national identity live on television last Tuesday. Interestingly, the forum was structured in such a way that the candidates were allowed to make a speech, lecture or even sing. Long gone are the vigorous, lively and intelligent debates of Indonesia's parliament in 1950s. The candidates took a broad sweep on virtually every issue, skipping the fine detail of reality. Only when they talked about the relationship between the state and religion did the debate gain some momentum. But Gen. Wiranto, Gen. Prabowo Subianto and former central bank governor Boediono only recited what every school student is taught about Pancasila, the state ideology, the 1928 Youth Pledge, the Unitary State of Indonesia and the 1945 Constitution. The candidates speak beautiful words but the actions are not so polite. For example, at a recent Golkar campaign rally, rumors were spread by an unidentified source that the wife of Boediono is a Catholic - she is not. The fact that such an issue became news at all reflects voter's discomfort with the idea of having a leader associated with Christianity. If there really was no problem of religious tolerance, if the so-called Pancasila state was all it purports to be, such an issue would not have made headlines. A similar controversy surrounded Susilo Bambang Yudhoyono before he became president in 2004, just because his wife's name is Kristiani, which sounds too much like Christianity to some people. Leaders of Indonesia's Catholic minority recently sent a letter to the Kalla-Wiranto team asking them to revoke 151 regional regulations they deem contradictory to the values of Pancasila. The letter, signed by bishops throughout the country, came in response to a request from the Kalla-Wiranto ticket, but did not specify the regulations. We only know that during Jusuf Kalla and incumbent President Susilo Bambang Yudhoyono's five years in power, some 50 regencies have adopted Sharia law without either leader lifting a finger. These regulations are akin to the tip of an iceberg inconspicuously lurking in the water before the boat on which our nation is aboard, said the letter, read by Secretary General of the Bishop's Conference of Indonesia (KWI) Sutrisno Atmoko in Jakarta on June 9, 2009. The KWI urged the future leaders of this nation not to repeat the issuing of regulations which contradict the Constitution. It went on to say that Pancasila, the 1945 Constitution, the Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity) principle and the Unitary State of Indonesia have all been undermined by the very people who are supposed to defend them. Indonesia, it says, is solid on the outside but rotten on the inside. The KWI also touched on the poor quality but high cost of education, problems in the judiciary, environmental degradation, the gaping hole between the rich and poor and the exploitation of religion for political purposes. Hundreds of churches have either been destroyed or damaged by acts of violence in Indonesia in recent years and Christians are only one of the country's minorities. Hindus, Buddhists, Confucianists, the Ahmadiyah all have their fair share of problems. These are the on the ground realities that the debate should have vigorously addressed. Instead, Indonesian voters were patronized with sweet talk and self-important grandstanding. Artificiality is the last thing this nation needs.
CiKEAS Six suspects named in alleged terrorist activities
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/26/six-suspects-named-alleged-terrorist-activities.html Six suspects named in alleged terrorist activities The Jakarta Post , Jakarta | Fri, 06/26/2009 6:29 PM | National The National Police have named six people, including two Singaporeans, suspects for their alleged involvement in terrorist activities, tempointeraktif.com reported Friday. National Police chief of detectives Comr. Gen. Susno Duadji said the six were arrested earlier last week in an operation by the police's Densus 88 crack counterterrorism unit. The team netted eight people in total during the operations in Lampung and Central Java. The Singaporeans were identified as Husaini and Samad bin Sobari. Police caught Samad in Lampung on June 21, while Husaini was arrested while heading for Sragen in Central Java. Another suspect was reported to be Husaini's wife. She is accused of aiding and abetting her husband as he fled the police. (adh)
CiKEAS Megawati dan Prabowo
Megawati ingatkan pendukung agar tidak tergiur uang. Sedangkan Prabowo minta agar jangan ada rekasa suara rakyat. Saya juriga, jangan-jangan ini trik meraka ketika pemilu legislatif lalu, yaitu money politic dan merekasaya pilihan rakyat (tapi tetap kalah). Atau menggiring publik yang berujung pada tuduhan kepada incumbent? ah..hanya Mega dan Prabowo yang tahu, sehingga mereka mengeluarkan statment semacam itu.
CiKEAS 'Keep your hands off the military'
http://www.hurriyet.com.tr/english/domestic/11952607.asp?gid=244 'Keep your hands off the military' ANKARA - The political skirmish continues as Chief of General Staff Gen. Basbug returns fire for previous combative comments by Prime Minister Erdogan that supposedly second-guessed the sincerity of the military's internal investigation into the source of alleged plans to dismantle the ruling party. Basbug says anti-AKP plan is just 'a piece of paper' The disagreement between the military and the government over an alleged plan that outlines ways to overthrow the ruling party is deepening as both sides issue contradictory statements. While Chief of General Staff Gen. Ilker Basbug described the plan as a piece of paper that has no legality and is part of another psychological smear campaign against the military, Prime Minister Recep Tayyip Erdogan repeated his dissatisfaction with the military's findings, saying the civilian court will continue to handle the case. Keep your hands off the military. Give up trying to politically identify yourselves through the Turkish Armed Forces [or TSK], Basbug said at a press conference held at military headquarters with the participation of all force commanders and top military personnel. Put an end to running such asymmetric psychological operations against the TSK through the media. Basbug's press conference came two days after the military prosecutor ruled that there was no cause for the prosecution of Navy Col. Dursun Çiçek, as there was no evidence proving that he had prepared the plan at headquarters. It also came a day after Erdogan showed his dissatisfaction over the ruling. The plan, which was first published two weeks ago by daily Taraf, details ways to break popular support for the ruling Justice and Development Party, or AKP, and its influential supporter, the Muslim cleric Fethullah Gülen, the leader of the religious Gülen movement. As a result of the investigation, it has been revealed that there is no document, but just a piece of paper, Basbug said. Discussing such a paper for two weeks at a moment when there are so many regional global developments that concern us is really odd. Responding to Basbug's remarks during a meeting in Brussels on Friday, Erdogan said the military prosecutor might have approached the document issue differently. The process from now on belongs to the civilian prosecutor. The military judiciary decided that the document is not related to the military. The civilian judiciary will continue to investigate the matter, the prime minister said. We cannot permit the fraying of the rule of law, which is based on democratic, secular and social structure. Basbug's words made it clear, however, that the military is not requesting a civilian prosecution that would determine whether the plan is real or fake. Crimes allegedly conducted by military personnel in a military zone can only be prosecuted by the military prosecutor, he said. Therefore, what we ask from the civilian prosecutor is not to investigate whether the plan is real or fake, but [who are] its perpetrators. You may like or dislike the ruling of the military judiciary. But you cannot disrespect and underestimate it. Çiçek invited for testimony Though the military judiciary ruled Col. Çiçek had nothing to do with the document, civilian Istanbul prosecutor Zekeriya Öz reportedly invited him to give testimony on Tuesday under the Ergenekon case, an alleged organization set to dismantle the government. It was not sure whether Col. Çiçek will accept the invitation or not when the Daily News went to print late Friday. The move of the Ergenekon prosecutors is seen as that the civilian judiciary does not share the same view of their colleagues at the military headquarters. Emphasizing that the decision of the military prosecutor was not a final one and that the investigation could be re-opened if new evidence is found, Basbug said that the investigation would stay in the hands of the military prosecutor unless a civilian dimension of the plan was found. Repeating several times that there was a constant, organized attempt to tarnish the military through the media and that the army will no longer tolerate such campaigns, Basbug called on the intelligence institutions and the civilian justice system to uncover the perpetrators and said he would bring the issue to the agenda of the bimonthly meeting of the national Security Council, or MGK, the state's top security board, on Tuesday. We believe these sort of acts will not harm the integrity of the Armed Forces, but also the existence of the country, Basbug said. It is very important for all of us. Repeating his April statement that the TSK will not harbor any of its personnel who have been engaged in anti-democratic movements, Basbug ruled out engaging in a witch hunt within
Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
Memang ada accountingnya, tapi accounting itu baru ada kalau ada kredibilitas, kita tanpa kredibilitas sama sekali tidak akan ditunjang dari manapun, jadi jangan disudutkan kepada duit melulu. Bangsa kita Indonesia ini tidak memiliki kredibilitas di mata Internasional, karena sudah tersebar banyak berita tentang bom Bali, dan pengerusakan alat alat di Korea bahkan banyak yang berani membunuh Majikan Korea, membakar pabrik Plastik dll. Tanpa kredibilitas inilah masalah besarnya, bukan masalah duitnya. Orang orang dari Sekolah Dasar saja bisa dikirim ke Korea dengan ijazah SMA yang ASPAL. Memang pada mulanya bangsa Korea ini percaya bahwa orang itu pasti bisa diajari untuk memperhitungkan jumlah barang dan lain lain, tapi karena tidak punya kredibilitas lantaran sekolahnya hanya dari Sekolah Dasar saja, ya akhirnya bangsa Korea memandang rendah bangsa Indonesia yang berada di Korea. Jangan kirim orang orang yang bodoh bodoh gitu dong dan diberi ijazah ijazah yang tinggi. Bukan hanya itu, ada juga Pejabat di Indonesia yang pakai gelar PALSU, itu juga terdengar oleh orang orang asing. Lha kalau Pejabat Indonesia saja pakai Ijazah Palsu, ya jatuhlah kredibilitas seluruh bangsa Indonesia, dan bangsa Indonesia itu tidak laku dimata Internasional. Perbaikilah KREDIBILITAS BANGSA KITA, jangan hanya ingin mendapatkan duitnya saja. Mengerti atau belum tentang duduk perkaranya??? Semua yang berada dalam hitungan duit, pasti ada accountingnya, tetapi semuanya itu tidak bisa berjalan tanpa adanya kredibilitas. Coba bayangkan penipuan melalui jalur apapun itu sering terjadi, dan hal ini amat mengurangi Kredibilitas bangsa Indonesia. Anda sendiri pasti tidak akan mau membeli mobil Mercedes dengan harga hanya Rp. 100.000.-- saja, karena mobil itu tidak punya kredibilitas, yaitu mungkin karena mesinnya rusak secara keseluruhan atau bodynya sudah kropos semua atau hal hal yang lain, jadi tak seorang pun mau membelinya dengan harga yang paling murah, kecuali mobil itu akan didaur ulang. Tapi kalau mobil Mercedes itu masih memiliki kredibilitas yang bagus, pasti harganya akan menjadi mahal sekali. Computer yang anda pakai itu juga sama, mengapa harganya bisa mahal, sedangkan bahan bahannya itu terdiri dari plastik, silicon, besi, tembaga, emas dan kaca saja, bahan bahan itu kan semuanya murah sekali, namun demikian anda rela membayar dengan harga yang mahal. Semuanya itu bukan disebabkan oleh duit, tapi yang paling utama adalah KREDIBILITAS. Sekarang jelas bukan, jadi jangan berpikir bahwa orang lain itu goblok, kalau anda itu goblok sendiri. Dikirim oleh Awal Anugerah FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 119:105 -106) Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106) --- On Fri, 6/26/09, Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com wrote: From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com Subject: Re: CiKEAS Prinsip Prabowo To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Friday, June 26, 2009, 7:10 PM Awal Anugerah awalanugerah@ ... wrote: Bea siswa itu bukan duit, itu adalah biaya yang bisa dipakai untuk membiayai sekolah, saya pada waktu itu tidak menerima duit sama sekali. Kehidupan saya di Jerman Barat itulah yang harus dibayar oleh Majikan saya dengan duit, tapi bukan sekolahnya. Biaya kuliah itu tetap ada, bayarnya bisa cash pakai duit, bisa cicil, bisa beasiswa yang artinya dibayarin atau dijamin biayanya oleh universitas ybs apabila beasiswanya dari pihak universitas. Semua itu ada hitungan accountingnya. Jadi kalo mau tahu apakah artinya uang itu, pelajarilah accounting, yaitu perdefinisi segala kegiatan bisnis yang dinilai dengan uang. Masalah anda enggak terima duit bukan berarti tidak pakai duit karena tetap ada hitungan accountingnya. Contohnya, para homeless itu mendapat sumbangan makanan gratis, tetapi setiap tahunnya meskipun si homeless tidak pernah kerja terima gaji tetap saja dalam perhitungan pajaknya dia dinilai biaya hidupnya dengan nilai uang. Meskipun dia tidak bayar pajak, tetap harus laporan pajak dimana jumlah pajaknya dinilai dengan hitungan nilai uang yang kemudian dikurangi standard hidupnya yang bila ternyata negative malah bukan dia yang bayar uang kekantor pajak melainkan kantor pajak lah yang membayarkan sejumlah uang kepada dirinya yang dinamakan Tax Return padahal tidak pernah bayar pajak. Jadi kalo memang anda pernah hidup diluar negeri, seharusnya kesemuanya anda pahami, kalo ternyata anda tidak pahami, waaah bebat kusir saja dimesjid di Indonesia. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Sudah Kenyang Janganlah Ngemplang !!!
Sudah Kenyang Janganlah Ngemplang !!! Kita semua sudah sama2 paham, bahwa negara2 yang mayoritas Muslim dan negara2 Islam penuh dengan penindasan2 atas nama hukum agama Syariah Islam yang menjadikan mereka miskin, menjadikan mereka kelaparan, menjadikan mereka ketakutan, dan menjadikan mereka korban2 ketidak adilan yang dipaksakan untuk diterima karena agama. Akibatnya, jutaan umat Islam mengungsi keluar dari negaranya mencari tempat yang aman di-negara2 lain yang sama sekali bukan negara Islam. Pengungsian2 seperti ini bukan cuma terjadi dizaman sekarang saja, tetapi sudah berlangsung ribuan tahun sejak masih hidupnya nabi Muhammad SAW. Lihatlah contohnya keluarga nabi Muhammad dipaksa mengungsi untuk menyelamatkan anak2 dan cucu2nya dari pembunuhan2 massal yang dilakukan para pengganti nabi yang mengangkat dirinya sebagai Caliph2 yang juga saling membunuh sepanjang sejarah Islam itu sendiri. Nyatanya meskipun sebagai pengungsi ini sudah diterima, sudah ditolong, sudah diselamatkan oleh umat yang bukan Islam di-negara2 yang juga bukan Negara Islam, ternyata para muslimin ini bukan membalas kebaikan para penolongnya, bukan membalas kebaikan tuan rumahnya dengan kebaikan juga tetapi malah membalasnya dengan terror, membalasnya dengan memaksa tuan rumahnya menerima Syariah Islam, dan berbagai cara2 terror yang berlangsung seperti yang terjadi ditanah air kita sendiri Indonesia dimana bakar2an mesjid, bakar2an gereja sampai detik ini masih terus berlangsung meskipun dilarang disiarkan diberita koran2. Coba kita lihat, apa yang terjadi di Thailand, para pendeta buddha dipenggal kepalanya karena menolak negara Islam. Juga di Phillipina, di Birma, di India, di Amerika, semua muslimin bukan mengutuk sesamanya yang melakukan terror melainkan malah mendukungnya. Inilah yang dinamakan, air susu dibalas dengan air tuba, ini yang dinamakan sudah ditolong malah nyolong, ini yang dinamakan sebagai diberi makan kenyang malah ngemplang. cak lis cak...@... wrote: Wilders Serukan Deportasi Massal Umat Islam Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda Geert Wilders kembali berulah. Ia mengusulkan pengusiran massal umat Islam Ada sebab pasti ada akibatnya. Setiap aksi tentu menimbulkan reaksi, jadi wajar kalo Islam dan muslimin di Belanda telah melakukan terror2, pembunuhan2, dan berbagai tindakan2 yang menakutkan warga Belanda, tentu akan dicari cara2 mengatasinya melalui usul2 yang masuk dari masyarakat maupun para pemimpin2 masyarakat di Belanda itu sendiri. Segala tindakan dan perbuatan yang tidak baik, akan mengakibatkan hal2 yang tidak baik bagi para pelakunya. Islam dan ajaran2nya terbukti mendorong umatnya untuk melakukan terror2, melakukan pembunuhan2, melakukan berbagai tindakan2 diskriminasi agama terhadap mereka yang berbeda agamanya maupun sesama agamanya. Para muslimin diterima dengan penuh kedamaian, penuh keterbukaan, dan penuh dengan kebebasan dalam beragama maupun menjalankan agama mereka masing2. Tetapi kebebasan itu disalah gunakan untuk memaksakan agama Islam dengan cara2 terror seperti pemboman dan pembunuhan2. Lalu harus gimana maunya reaksi masyarakat Belanda yang mendambakan kedamaian ini ??? Para Muslimin bukan mengutuk para pelaku terror ini malah melindungi dan mendukung para pelaku2nya ini. Wajar kalo masyarakat Belanda mayoritas bertekad mengusir para muslimin kembali kenegaranya demi kedamaian kehidupan mereka. Ny. Muslim binti Muskitawati.