CiKEAS Indahnya Berdoa

2009-06-26 Terurut Topik agussyafii
Indahnya Berdoa

By: agussyafii

Pada malam rabu kemaren anak-anak Amalia setelah belajar mengaji, kami 
bersama-sama berdiskusi. Rizki bertanya, apa artinya doa?
'Doa artinya permohonan.' Jawab saya. Selanjutnya saya menjelaskan kepada Rizki 
dan anak-anak Amalia pengertian doa. 

Berdoa kepada Allah SWT artinya mengajukan permohonan kepada Allah. Berbeda 
dengan bacaan mantra yang sering tidak difahaminya, orang yang berdoa harus 
tahu apa yang dimohon. Berdoa merupakan ikhtiar yang bersifat ruhani. 
Memanjatkan doa kepada Allah SWT merupakan wujud merendahkan diri seorang hamba 
yang lemah kepada Allah SWT yang Maha Kaya dan Maha Kuasa. Allah sendiri 
menyuruh hamba-hambanya untuk selalu mengajukan permohonan kepada Nya. Dalam 
sistem beribadah, berdoa bagaikan sumsum dalam sistem jasmani, 'doa adalah 
sumsumnya ibadah', kata Rasulullah. 

Tiba-tiba dedek yang biasa dipanggil oleh teman-temannya 'Bang Haji' angkat 
tangan dan bertanya, 'Kak Agus, apakah setiap doa akan dikabulkan oleh Allah 
SWT?'

Saya jelaskan pada dedek bahwa Layaknya suatu permohonan, ada yang dikabulkan 
dan ada yang tidak. Hal itu juga berkaitan dengan layak tidaknya permohonan 
yang diajukan, sesuai tidaknya orang yang bermohon dengan apa yang dimohonkan. 
Oleh karena itu menuntun kita dengan tata krama berdoa. Saya kemudian 
menjelaskan adab berdoa pada anak-anak Amalia.

1. Memuji Allah dan bersyukur serta bersalawat kepada Rasulullah SAW. sebelum 
berdoa.

2. Mengakui dosanya dan kekeliruannnya terlebih dahulu dan barulah berdoa 
(seperti yang dicontohkan dalam sayyid al istighfar).

3. Merasa rendah diri di hadapan Allah, khusyuk serta harap-harap cemas.

4. Yakin akan diterima doanya oleh Allah. Rasulullah SAW. bersabda. 
    
Sekali-kali jangan kamu berdoa dengan ungkapan 'ya Allah sekiranya Engkau mau, 
ampunilah aku dan sekiranya Engkau mau sayangilah aku”.  Seyogyanya kamu yakin 
akan dikabulkan permohonanmu, karena tidak ada yang bisa memaksa Allah.

5. Menghiba dalam berdoa. Sikap berhiba-hiba dalam berdoa menunjukkan ia sangat 
butuh kepada apa yang dimohonkannya sehingga ia tidak mau berhenti berdoa kalau 
belum terkabulkan pintanya.

6. Berdoa di setiap waktu, baik di waktu senang, waktu susah, waktu suka dan 
waktu duka, waktu sempit dan waktu lapang. Rasulullah bersabda.

Barang siapa ingin doanya dikabulkan Allah di waktu susah dan melarat, maka 
hendaklah memperbanyak doanya di waktu senang dan lapang. (Silsilah Sahihah, 
593)

7. Hindarilah doa yang memohon kutukan dan kehancuran terhadap keluarga, harta 
benda dan jiwa manusia. Rasulullah bersabda.
 
'Janganlah kalian menyumpahi diri sendiri, menyumpahi anak-anak kalian, 
menyumpahi harta benda kalian, dikhawatirkan jika permohonanmu itu diucapkan 
pada saat-saat dimana Allah menyetujui permohonan sehingga permohonanmu (yang 
merusak itu) dikabulkan'. (HR. Bukhari).

8. Mengulangi doa sampai tiga kali dalam satu waktu.

9. Menghadap kiblat dan menadahkan tangannya setinggi bahu. Rasulullah bersabda.

'Sesungguhnya Tuhanmu yang Maha Suci itu Hidup dan Maha Pemurah. Ia sangat malu 
kepada hamba Nya yang sudah menadahkan tangannya, namun doanya ditolak, 
hasilnya nihil dan kecewa”. (HR. Bukhari). 

Tidak semua doa disunahkan mengangkat tangan, misalnya doa ketika masuk rumah, 
masuk dan ke luar dari WC.

10. Hendaknya orang yang berdoa itu menjelaskan pengaduan dan kebutuhannya 
kepada Allah SWT.

11. Merendahkan suara dan menghaluskannya. 

Malam semakin larut. Setelah saya menjelaskan tentang indahnya berdoa anak-anak 
Amalia juga memahami indahnya berdoa. Kami menutup dengan membaca surat al 
'Ashr  dan membaca doa bersama. Malam semakin indah, anak-anak berebut 
bersalaman untuk pamit.

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI 
),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431





  

CiKEAS Kapan Punya Nissan?

2009-06-26 Terurut Topik muhamad agus syafii
Kapan Punya Nissan?

By: agussyafii

Malam itu saya on air di Radio Bahana untuk mengisi program acara 'Power of 
Peace.' Kalo ada teman-teman yang pengen ikutan boleh juga. silahkan hubungi 
saya. Namun malam itu ada sesuatu yang menarik buat saya malam itu. Sebuah 
tulisan dari desain kaos oblong milik Mas dwijo, salah seorang reporter Radio 
Bahana.

Tulisan itu berbunyi, Kapan punya Nissan? yang tergambar mobil nissan. Semangat 
hidup saya seolah berkobar. Pertanyaan itu menyulut saya untuk bekerja keras, 
seolah hendak hidup selamanya. Siang malam bekerja, tiada henti. Memenuhi semua 
kebutuhan. Untungnya dalam hidup ini tidak terjebak dalam kredit ataupun kartu 
kredit. Ada teman yang bekerja berangkat pagi pulang malam setiap harinya. 
Sampai satu hari teman itu bertanya tetangga kami yang tinggal tepat disebelah 
rumahnya. 'Mas Agus, Pak Sugeng kemana ya kok nggak pernah kelihatan?' 'Hah?' 
terheran saya mendengarnya. 'Mas, Maaf..Pak Sugeng sudah meninggal tiga bulan 
yang lalu.'jawab saya. mendengar perkataan saya wajahnya tidak menampak 
refleksi apapun. Wajahnya datar. 'Maaf' katanya sambil meninggalkan saya 
berlalu begitu saja.

Mungkin teman ini merupakan wujud dari bagian mekanistik masyarakat perkotaan. 
Semua berputar dan bekerja seolah tiada henti. Tidak mengenal lelah. Kalo 
berhenti berarti orangnya lagi tidur. Tidur sebentar atau mungkin tidur 
selamanya. 

Desain kaos oblong Mas Dwijo ini sangat menarik. Tulisan berikutnya berbunyi, 
Kafan punya nisan? dengan gambar kain kafan dan batu nisan. Membaca tulisan itu 
rasanya 'makdeg' ada kekagetan. seolah mengingatkan saya tentang kematian. 
Kematian merupakan sebuah oase perjalanan panjang. Berhenti untuk mengingatkan 
bahwa hidup tidaklah selamanya. Berpikir kafan punya nisan menjadi bahan 
pengerem ambisi yang tak pernah ada habisnya. Teman menyeletuk..hus ngapain 
ngomongin kematian, kayak nggak punya kerjaan. 

Tidak ada salahnya sekali watu kita mengingat mati. jika ingin mati secara 
indah, hiduplah dengan indah. Jika kita tahu kapan kita mati maka hidup kita 
akan menjadi tenang, santun dan rendah hati. Kematian menjadi sesuatu yang 
menakutkan karena adanya perpisahan. Bila terbiasa dengan perpisahan 
sehari-hari maka perpisahan melalui kematian akan menjadi sesuatu yang indah. 
Mengingat kematian berarti membuka pintu pencerahan hati kita. yaitu 
memperlakukan semua sama indahnya. gagal sukses, suka duka, manis getir, sehat 
sakit, hidup mati, kaya miskin semuanya indah dan sempurna. Menjalani hidup 
dengan penuh syukur kehadirat Ilahi Robbi.


Wassalam,
agussyafii

---
---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI 
),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431


  

CiKEAS Kesendirian

2009-06-26 Terurut Topik Erwin Arianto
Bosan dan Jenuh dengan Keramaian
Sedikit Menepi dalam menata hati sunyi
Canda, teriakan, Kebosanan, penderitaan
Mencari sejati diri dalam sebuah sepi

Kita hidup dalam ruang lingkup yang ramai, di kantor, di Jalan, Di pasar,
dan ditempat-tempat lain di dunia ini, Jakarta dan kota besar lainya
menawarkan keramaian yang tak pernah berhenti, dan dalam keramaian mungkin
kita kehilangan waktu untuk sendiri, yang menyegarkan nurani yang penat oleh
hiruk pikuk Duniawi.

Kesunyian yang lahir karena kesendirian dari rahim ketenangan hati. Ia
begitu bernilai, bagai mata air yang menengok di tanah tandus pekarangan
kita. Sementara yang lain, masih berjibaku dengan dahaga dan teriknya
kekeringan. itulah sebuah anugrah yang banyak orang menampikanya, ketika
kita bisa menyendiri bukan untuk bengong atau melakukan hal yang tidak baik
kita membutuhkan waktu untuk sendiri untuk memikirkan ide-ide besar, untuk
merenungi kesalahan-kesalahan kita, sangat banyak ide besar muncul dalam
sautu kesendirian dalam merenung

Tak luput manusia butuh waktu untuk sendiri dalam kesunyian untuk
mendekatkan diri kepada sang kuasa yang telah menciptakan manusia, kesunyian
Menjaga mata agar tak sepenuhnya menutup, di waktu pilihanNya untuk menepi
merasakan isyarat pada detik penuh keagungan kepunyaanNya.

Tanpa kita sadari banyak dari kita tak tahu diri sendiri, tidak kenal siapa
dirinya, banyak dari kita menjalani hidup dengan  berjalan tanpa sadar apa
makna dari hidup dan tujuanya, dan banyak dari kita menggunakan
Topeng-topeng semu yang selalu kita banggakan, benarkah itu diri kita yang
sesungguhnya?, manusia banyak tidak percaya pada wajah aslinya dan selalu
mengganti topeng sesuai dengan keadaan di sekitarnya sadarkah siapa kita?

Beribu bahkan berjuta topeng manusia penggunakan, ada topeng kemunafikan,
ada topeng penjilat ketika berhadapan dengan atasnya kita, sadarilah inilah
kenyataan hidup kita, suka atau tidak suka itulah yang kita kenakan
topeng-topeng yang selalu berganti-ganti yang sering mempengaruhi nurani
hati. Tak banyak yang menyadari. Hingga ratusan kali pengalaman semacam itu
menyuapi sebagian yang lain. Sehingga, mereka kehilangan jati diri, siapa
kita sebenarnya, jutaan topeng berubah-ubah wujud demi menyelamatkan diri
dari kerasnya hidup dalam dunia dunia.

Kembali dalam sepi, dengarkan lah jeritan hati yang menangis mengetahui kita
menggunakan seribu topeng, mugik kita memiliki seribu kepribadian dalam
seribu balutan topeng sesungguhnya, hanya dalam sepi tanpa ada satu mahluk
pun yang mengetahui kita bisa melepaskan diri dari beribu topeng, dari
kelelahan dalam semua kepalsuan. dalam sepi ini cobalah kembali menjadi diri
sendiri tanpa balutan topeng yang ada.

Ya cari lah waktu untuk diri sendiri dalam sepi, menjadi jujur dalam sepi
memang tampak mudah, tapi hal itu tak akan pernah menjadi mudah, kecuali
kita bisa memulainya, belajar dalam sepi untuk jujur dan menjadi diri
sendiri bukan menjadi dia, atau mereka, jadilah anda sendiri. ketuklah diri
temuakan sebuah kerinduan kembalinya hati kita pada pangkuanNya. Saat Titik
rintik air menetes dari matamu, dan jujurlah dalam kesendirian. Karena
kesendirian akan membisikan dan membuka topeng diri.
dan jadilah dirimu yang sejati seperti dalam sendiri


-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-
SINCERITY, SPEED,  INOVATION  INDEPENDENCY
--
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita
yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.

- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah  senantiasa.


CiKEAS 400 Ribu Warga Jabar Alami Gizi Buruk

2009-06-26 Terurut Topik sunny
Refleksi : Dari sudut geografis Jakarta terletak di Jawa Barat. Jakarta tempat 
pusat  penimbunan kekayaan kerajaan dan tempat singasana Sang Raja Maha 
Berkuasa beserta para pendawanya bertahtahta. Kalau pada tempat ini tercatat 
ratusan ribu warga bergizi buruk, maka tentunya tidak keliru bila dikatakan 
bahwa kaum kekurangan gizi di luar lingkaran geografis tsb pasti  jumlah mereka 
akan lebih dari berlipat ganda. Dirgahayu NKRI!


http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/82018/123/101/400-Ribu-Warga-Jabar-Alami-Gizi-Buruk


400 Ribu Warga Jabar Alami Gizi Buruk 
Kamis, 25 Juni 2009 18:17 WIB  
Penulis : Eriez

BANDUNG--MI: Sedikitnya 400 ribu warga Jawa Barat (Jabar), mengalami gizi 
buruk. Selain faktor ekonomi, penyebab terjadinya kasus yang dialami 
masyaraakat di perdesaan, yaitu minimnya pemahaman perilaku hidup bersih. 

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan pemerintah provinsi dan tim penggerak 
PKK telah melakukan sosialisasi terkiat dengan program Perilaku Hidup Bersih 
dan Sehat (PHBS). Menurutnya PKK memiliki jaringan hingga tingkat RT dan RW, 
sehingga sosialisasi tentang PHBS bisa dilakukan efektif. 

Dari 400 ribu kasus gizi buruk tidak semuanya disebabkan faktor ekonomi, 
ujarnya seraya menambahkan ke depan, setiap rumah dipasang stiker PHBS. 
(EM/AX/OL-06) 

CiKEAS Hanggar Dirgantara Indonesia Terbakar

2009-06-26 Terurut Topik sunny
Refleksi : Kalau hanggar  bisa terbakar, apakah keselamatan penerbangan pesawat 
terbang sudah beres?


http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/81971/123/101/Hanggar-Dirgantara-Indonesia-Terbakar


Hanggar Dirgantara Indonesia Terbakar 
Kamis, 25 Juni 2009 13:09 WIB 


BANDUNG--MI: Salah satu hanggar milik PT Dirgantara Indonesia (DI) berlokasi di 
kompleks PT DI di Cicendo Kota Bandung terbakar, Kamis (25/6). 

Kebakaran yang berlangsung di hanggar yang biasa disebut Hanggar Lengkung PT 
Dirgantara Indonesia berlangsung sejak pukul 10.30 WIB. 

Api berhasil dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Kota 
Bandung, Cimahi, dan milik PTDI dikerahkan untuk memadamkan si jago merah. Api 
berhasil diatasi dalam waktu 45 menit. 

Tidak ada korban jiwa dari kejadian, namun PTDI diduga mengalami kerugian 
materi hingga ratusan juta rupiah. Belum diketahui penyebab kebakaran yang 
berlangsung di kompleks perusahaan dirgantara nasional itu. Kini, lokasi 
kebakaran dijaga ketat oleh petugas keamanan internal dan TNI-AU. 

Hanggar yang terbakar itu bukan hanggar produksi. Sudah lama kosong dan tidak 
diliri listrik. saat ini difungsikan sebagai gudang. Belum tahu apa saja yang 
terbakar di sana dan dari mana api berasal, kata Manajer Humas PTDI, Rokhendi, 
di Bandung. (Ant/Metro TV/OL-04) 

CiKEAS Stem Cells Created From Pigs' Connective Tissue Cells

2009-06-26 Terurut Topik sunny
Refleksi : Agama tertentu menghormati  sapi dan didewakan, karena sapi 
mempunyai banyak faedah bagi manusia. Tetapi malang bagi babi. Tetapi dengan 
adanya kemajuan ilmu pengatahuan, agaknya bila dikehendaki terdapat  
kemungkinan bagi Mrs and Mr Sweins untuk mendapat tempat terhormat seperti Mr  
Mrs Cows. Jasa mereka akan sangat besar sekali dalam menolong manusia yang 
organ tubuhnya sudah rusak dan tidak dapat diobat secara tradisional, selain 
ditransplantasi  dengan organ  dari Sweins.


http://www.sciencedaily.com/releases/2009/06/090625141508.htm

Stem Cells Created From Pigs' Connective Tissue Cells

ScienceDaily (June 26, 2009) - For years, proponents have touted the benefits 
of embryonic stem cell research, but the potential therapies still face 
hurdles. Side effects such as tumor development, a lack of an effective and 
long-term animal model to test new therapies, and genetic incompatibility 
between the host and donor cells are some of the problems faced by researchers.



 
University of Missouri-Columbia (2009, June 26). Stem Cells Created From Pigs' 
Connective Tissue Cells. ScienceDaily. Retrieved June 26, 2009, from 
http://www.sciencedaily.com­ /releases/2009/06/090625141508.htm

enlarge

Scientists have developed the ability to take regular cells from a pig's 
connective tissues, known as fibroblasts, and transform them into stem cells. 
(Credit: iStockphoto/Clint Scholz)
Now, scientists at the University of Missouri have developed the ability to 
take regular cells from a pig's connective tissues, known as fibroblasts, and 
transform them into stem cells, eliminating several of these hurdles.

It's important to develop a good, accurate animal model to test these new 
therapies, said R. Michael Roberts, Curator's Professor of Animal Science and 
Biochemistry and a researcher in the Bond Life Sciences Center. Cures with 
stem cells are not right around the corner, but the pig could be an excellent 
model for testing new therapies because it is so similar to humans in many 
ways.

In their research, Roberts; Toshihiko Ezashi, a research assistant professor of 
animal sciences in the College of Agriculture, Food and Natural Resources and 
lead author on the study; and Bhanu Telugu, a post-doctoral fellow in animal 
sciences; cultured fibroblasts from a fetal pig. The scientists then inserted 
four specific genes into the cells. These genes have the ability to 
re-program the differentiated fibroblasts so that they believe they are 
stem cells, take on many of the properties of stem cells that would normally be 
derived from embryos, and, like embryonic stem cells, differentiate into many, 
possibly all, of the more than 250 cell types found in the body of an adult pig.

Since these induced pluripotent stem cells were not derived from embryos and 
no cloning technique was used to obtain them, the approach eliminates some of 
the controversy that has accompanied stem cell research in the past. The next 
step is for Roberts and his team to remove the four genes that reprogrammed the 
original cells. Then the researchers will determine what needs to be done to 
direct the new stem cells to develop into specific cell types.

Right now, we researchers have not answered questions concerning how to make 
stem cells develop into just one type of cell, such as those of liver, kidney 
or blood cells, rather than a mixture, Roberts said. Now that we have been 
able to turn regular cells into stem cells, we need to learn how to make the 
right type of tissue and then test putting that new tissue back into the 
animal.

Roberts also noted that using the same animal for both the beginning and end of 
the research would eliminate any host rejection of the transplanted cells once 
scientists reach the point where they are putting the new tissue back into the 
animal. Using pigs rather than mice allows researchers to observe any long-term 
effects of the therapies. Because mice typically have a short life span and 
differ from humans more than pigs, it is less difficult to predict and/or study 
long-term effects using pigs, Telugu said.

The new study appeared in a recent issue of the Proceedings of the National 
Academy of Sciences (PNAS).

magnifier.png090625141508.jpg

Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik lah.bisa
wajar setiap orang punya dorongan beda2 dalam melakukan sesuatu. dan tidak 
salah juga kalau dorongannya adalah ekonomi!!! saya mengerti posisi itu.. 

namun, ketika dorongan ekonomi yg memacu tindakan seseorang dalam melakukan 
sesuatu, manusia tidak lebih dari sebuah mesin yg bekerja terpogram dan 
statis!!! saya ambil contoh seorang musisi yg membuat sebuah musik karena duit 
dan karena hati?? 

Di indonesia ada musisi bernama Dewa Budjana. bisa dibilang dia salah satu 
gitaris yg berpengaruh di Indonesia. dia adalah gitaris di sebuah band besar di 
Indonesia yg bernama GIGI yg bermain di industri besar musik Indonesia. 
selain itu ia juga bergerak sendiri sebagai gitaris solo yg memainkan musik 
instrumental atau mixed music tradisional dan modern. di posisi seperti inilah 
idealismenya ttg musik tersalurkan!! dari 2 posisi ini kita bisa melihat dengan 
jelas sejauh apa uang itu mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu! saat 
bersama GIGI, ia bersedia main di sebuah acara musik di tv meskipun secara 
playback atau minus one. dan dalam sebuah wawancara di majalah musik yg pernah 
saya baca, ia tidak keberatan melakukan itu karena ia sadar berada dalam sebuah 
industri musik yg khalyak menyukai hal itu. tapi coba anda liat saat ia bermain 
di acara Jazz sebagai solo gitaris atau tampil bersama Trisum!!! di sinilah ia 
bisa menamakan dirinya sebagai seniman yg bermain untuk kesenangannya 

anda akan menemukan DEWA BUDJANA yg berbeda dalam dua hal ini.. 

apa yg bisa anda simpulkan dari kasus ini Ibu Hafsah?? duit itu mempengaruhi 
seseorang bersikap bahkan tanpa menjadi dirinya sendiri sekalipun dan berusaha 
menyerupai orang lain meskipun kadang tidak nyaman dalam posisi itu!!! 

nah, maksud tulisan saya itu adalah. OK, duit memang penting!!! tapi bukan 
segalanya yg menjadi patokan kita dalam menilai sesuatu!! jgn pola pikir kita 
berhulu pada satu hal itu!!! sebagai manusia (yg dibekali rasa oleh TUhan), 
kita mempunyai kekuasaan untuk mengontrol hal itu menjadi seimbang!!! 

dalam Islam sendiri juga mengatakan bahwa, Bekerja lah seolah hidup selamanya 
dan Berdoalah seolah kau akan mati besok 

di sini terlihat bahwa Tuhan pun menyuruh kita untuk menilai dunia secara 
seimbang..antara dunia dan akhirat!!! Ibu Hafsah, kalau anda menilai sesuatu dg 
duit barangkali apa yg diberi Tuhan tidak anda manfaatkan (atau mungkin Tuhan 
kita berbeda) sehingga pemahaman kita berbeda.



**
--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:

  Awal Anugerah awalanugerah@ wrote:
  Negara akan hancur berkeping keping,
  karena tidak ada kepercayaan dari
  mana pun juga Semua dinilai dg uang!!!
 
 
 Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila 
 seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak 
 boleh punya uang???
 
 
  orang bisa berpendidikan kalau ada duit,
  orang ga akan korupsi kalau ada duit,
  dan bahkan orang bisa berkepribadian
  kalau ada duit!!!
  
 
 
 Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan?
 Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi?
 Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian?
 
 
  terserah menurut teman2 seperti
  apa jadinya negara kita kalau
  semua berhubungan dengan uang,
  dinilai dg uang!!
 
 Jadi maunya anda gimana?  Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai 
 uang???
 
 Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang???  Maukah anda 
 bekerja tanpa digaji???  Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa???  
 Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa.  Padahal 
 dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat 
 makanan.
 
 Yaaa  terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan 
 tanpa uang ???  Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya 
 banyak sekali uangnya.  Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya 
 dengan apa???  Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan.
 
 Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan 
 Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 
 
 
 
 
 





Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik lah.bisa
Oia Ibu Hafsah, analisa saya terhadap masalah anda sedari bayi adalah:
1. Anda cuma berdoa tanpa berusaha
2. Tuhan kita berbeda, sehingga mungkin cara kita berbeda
3. Mungkin anda tidak mempunyai unsur di no.2 yg saya sebutkan itu

_respect_

***
--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:

  Awal Anugerah awalanugerah@ wrote:
  Negara akan hancur berkeping keping,
  karena tidak ada kepercayaan dari
  mana pun juga Semua dinilai dg uang!!!
 
 
 Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila 
 seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak 
 boleh punya uang???
 
 
  orang bisa berpendidikan kalau ada duit,
  orang ga akan korupsi kalau ada duit,
  dan bahkan orang bisa berkepribadian
  kalau ada duit!!!
  
 
 
 Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan?
 Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi?
 Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian?
 
 
  terserah menurut teman2 seperti
  apa jadinya negara kita kalau
  semua berhubungan dengan uang,
  dinilai dg uang!!
 
 Jadi maunya anda gimana?  Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai 
 uang???
 
 Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang???  Maukah anda 
 bekerja tanpa digaji???  Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa???  
 Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa.  Padahal 
 dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat 
 makanan.
 
 Yaaa  terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan 
 tanpa uang ???  Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya 
 banyak sekali uangnya.  Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya 
 dengan apa???  Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan.
 
 Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan 
 Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 
 
 
 
 
 





Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik Bisa Lah
Kalau anda atau bayi anda berdoa, tapi belum dikasi oleh Tuhan, saya punya dua 
kemungkinan:

1. Anda tidak membarenginya dengan Usaha!!
2. Mungkin Tuhan kita berbeda!!, atau
3. Mungkin unsur di No.2 tidak ada pada anda..

respect each other..
salam!!




From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Sent: Friday, June 26, 2009 12:07:49 PM
Subject: Re: CiKEAS Prinsip Prabowo





 Awal Anugerah awalanugerah@ ... wrote:
 Negara akan hancur berkeping keping,
 karena tidak ada kepercayaan dari
 mana pun juga Semua dinilai dg uang!!!

Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila 
seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak boleh 
punya uang???

 orang bisa berpendidikan kalau ada duit,
 orang ga akan korupsi kalau ada duit,
 dan bahkan orang bisa berkepribadian
 kalau ada duit!!!
 

Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan?
Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi?
Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian?

 terserah menurut teman2 seperti
 apa jadinya negara kita kalau
 semua berhubungan dengan uang,
 dinilai dg uang!!

Jadi maunya anda gimana?  Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai 
uang???

Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang???  Maukah anda 
bekerja tanpa digaji???  Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa???  Kalo 
memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa.  Padahal dari 
bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat makanan.

Yaaa  terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan 
tanpa uang ???  Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya 
banyak sekali uangnya.  Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya 
dengan apa???  Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan.

Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan 
Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




   


  

Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik lah.bisa
wajar setiap orang punya dorongan beda2 dalam melakukan sesuatu. dan tidak 
salah juga kalau dorongannya adalah ekonomi!!! saya mengerti posisi itu.. 

namun, ketika dorongan ekonomi yg memacu tindakan seseorang dalam melakukan 
sesuatu, manusia tidak lebih dari sebuah mesin yg bekerja terpogram dan 
statis!!! 

saya ambil contoh seorang musisi yg membuat sebuah musik karena duit dan karena 
hati?? 
Di indonesia ada musisi bernama Dewa Budjana. bisa dibilang dia salah satu 
gitaris yg berpengaruh di Indonesia. dia adalah gitaris di sebuah band besar di 
Indonesia yg bernama GIGI yg bermain di industri besar musik Indonesia. 
selain itu ia juga bergerak sendiri sebagai gitaris solo yg memainkan musik 
instrumental atau mixed music tradisional dan modern. di posisi seperti inilah 
idealismenya ttg musik tersalurkan!! 

dari 2 posisi ini kita bisa melihat dengan jelas sejauh apa uang itu 
mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu! 
saat bersama GIGI, ia bersedia main di sebuah acara musik di tv meskipun secara 
playback atau minus one. dan dalam sebuah wawancara di majalah musik yg pernah 
saya baca, ia tidak keberatan melakukan itu karena ia sadar berada dalam sebuah 
industri musik yg khalyak menyukai hal itu. 

tapi coba anda liat saat ia bermain di acara Jazz sebagai solo gitaris atau 
tampil bersama Trisum!!! di sinilah ia bisa menamakan dirinya sebagai seniman 
yg bermain untuk kesenangannya 

anda akan menemukan DEWA BUDJANA yg berbeda dalam dua hal ini.. 

apa yg bisa anda simpulkan dari kasus ini Ibu Hafsah?? duit itu mempengaruhi 
seseorang bersikap bahkan tanpa menjadi dirinya sendiri sekalipun atau bahkan 
berusaha menyerupai orang lain meskipun kadang tidak nyaman dalam posisi itu!!! 

nah, maksud tulisan saya itu adalah. 
OK, duit memang penting!!! tapi bukan segalanya yg menjadi patokan kita dalam 
menilai sesuatu!! jgn pola pikir kita berhulu pada satu hal 
ituUANG! 

sebagai manusia (yg dibekali rasa oleh TUhan), kita mempunyai kekuasaan untuk 
mengontrol hal itu menjadi seimbang!!! 
dalam Islam sendiri juga mengajarkan bahwa, 
Bekerja lah seolah hidup selamanya ,dan 
Berdoalah seolah kau akan mati besok. 

di sini terlihat bahwa Tuhan pun menyuruh kita untuk menilai dunia secara 
seimbang..antara dunia dan akhirat!!! 
Ibu Hafsah, kalau anda menilai sesuatu dg duit barangkali apa yg diberi Tuhan 
tidak anda manfaatkan (atau mungkin Tuhan kita berbeda) sehingga pemahaman kita 
berbeda.

SALAM.

***
--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:

  Awal Anugerah awalanugerah@ wrote:
  Negara akan hancur berkeping keping,
  karena tidak ada kepercayaan dari
  mana pun juga Semua dinilai dg uang!!!
 
 
 Jadi maksud anda negara tidak akan hancur bahkan bersatu kuat dan maju bila 
 seharusnya tidak boleh pakai uang, tidak boleh dinilai dengan uang, tidak 
 boleh punya uang???
 
 
  orang bisa berpendidikan kalau ada duit,
  orang ga akan korupsi kalau ada duit,
  dan bahkan orang bisa berkepribadian
  kalau ada duit!!!
  
 
 
 Jadi anda pecaya bahwa orang tanpa duit bisa berpendidikan?
 Jadi anda percaya kalo tanpa duit orang bisa enggak korupsi?
 Jadi anda yakin bahwa tanpa duit semua orang bisa tetap berkepribadian?
 
 
  terserah menurut teman2 seperti
  apa jadinya negara kita kalau
  semua berhubungan dengan uang,
  dinilai dg uang!!
 
 Jadi maunya anda gimana?  Apakah negara ini tidak boleh terkait dengan nilai 
 uang???
 
 Apa jadinya kalo negara kita ini kalo segalanya tanpa uang???  Maukah anda 
 bekerja tanpa digaji???  Tidak punya uang tetapi bisa makan dari bedoa???  
 Kalo memang bisa begitu sih, enak banget, saya juga kepingin berdoa.  Padahal 
 dari bayi saya juga sudah berdoa tapi tak pernah dari berdoa bisa dapat 
 makanan.
 
 Yaaa  terserah deh kepada pembaca, apa mungkin semuanya bisa dikerjakan 
 tanpa uang ???  Yang pasti saya bekerja mendapatkan gaji besar sehingga saya 
 banyak sekali uangnya.  Kalo kerja tanpa digaji dengan uang, mau gaji saya 
 dengan apa???  Jelas kalo saya kerja tak mau dibayar dengan beras ketan.
 
 Memang saya juga pernah baca beritanya bahwa Habibie menjual pesawat buatan 
 Indonesia bukan dibayar dengan uang tetapi pakai 2 ton beras ketan.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 
 
 
 
 
 





Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik Hafsah Salim
 Awal Anugerah awalanuge...@... wrote:
 Teman temanku semua di Indonesia,
 Saya sekolah juga tidak atas dasar duit,
 begitu juga ketika saya di Jerman Barat
 pada waktu itu, saya telah menerima bea
 siswa, karena saya mau belajar dengan
 tekun, jadi tidak tergantung pada duit.
 




Goblok lu, beasiswa itu artinya anda dapat duit buat bayaran sekolah.
Kerja juga meskipun bukan atas dasar duit kalo dapat gaji itupun artinya duit.

Apa sih contoh yang enggak pake duit
Bahkan sumbangan sukarela yang bukan dasarnya duit juga artinya sama saja 
dengan duit.

Untuk bisa mendapatkan barang semuanya harus pake duit, bahkan barang2 yang 
gratis sekalipun pada dasarnya pake duit.

Duit itu memang bukan tujuan akhir karena duit itu cuma perantara untuk 
mendapatkan tujuan akhir.  Misalnya anda menang lottery mendapatkan hadiah 
mobil yang gratis, naaah  tetap saja sebelum mobil itu diberikan gratis 
kepada anda tentunya harus dibeli pake duit oleh panitia lottery tadi.

Yang dikejar orang itu memang bukan duitnya tetapi apa saja yang bisa 
didapatkan dengan duit.  Karena duit itulah yang dijadikan alat tukar yang 
berlaku.

Buktinya, dizaman peralihan Jepang ke Indonesia, pernah dinyatakan duit Jepang 
mendadak tidak berlaku, maka orang tidak ada yang mau menerima duit Jepang 
lagi.  Lhaaa  apa artinya duit kalo dinyatakan tidak berlaku dan tak 
seorangpun yang mau menerimanya.  Jadi duit itu menjadi berharga, menjadi 
dikejar orang, menjadi tujuan sewaktu dinyatakan sebagai alat tukar yang 
berlaku.

Ampn.  pantesan negara ini ancur2an, rakyat hingga pejabatnya juga 
berpikiran kayak begini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik Awal Anugerah
Bea siswa itu bukan duit, itu adalah biaya yang bisa dipakai untuk membiayai 
sekolah, saya pada waktu itu tidak menerima duit sama sekali. Kehidupan saya di 
Jerman Barat itulah yang harus dibayar oleh Majikan saya dengan duit, tapi 
bukan sekolahnya.
 
Dulu sebelum ada duit, orang orang pakai model barteran, oleh karena itu jangan 
memburu duit saja, tapi kita harus memburu nilai kepribadian kita, jangan 
menjual kepribadian kita lantaran mau menerima duit saja.
 
Banyak TKI/TKW yang lulusan Sekolah Dasar itu bisa dikirim ke luar negeri 
karena diberi ijazah Sekolah Menengah Atas, itu berarti menjual kepribadian 
bangsa kita, alhasil ya nama Indonesia di luar negeri itu hancur lebur, gara 
gara memburu duit saja.
 
Begitulah penjelasannya, jadi yang goblok itu siapa? Yang menjual nilai 
kepribadian bangsa lantaran memburu duit, ya bukan???


FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)

--- On Fri, 6/26/09, Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com wrote:


From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com
Subject: Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Friday, June 26, 2009, 5:22 AM








 Awal Anugerah awalanugerah@ ... wrote:
 Teman temanku semua di Indonesia,
 Saya sekolah juga tidak atas dasar duit,
 begitu juga ketika saya di Jerman Barat
 pada waktu itu, saya telah menerima bea
 siswa, karena saya mau belajar dengan
 tekun, jadi tidak tergantung pada duit.
 

Goblok lu, beasiswa itu artinya anda dapat duit buat bayaran sekolah.
Kerja juga meskipun bukan atas dasar duit kalo dapat gaji itupun artinya duit.

Apa sih contoh yang enggak pake duit
Bahkan sumbangan sukarela yang bukan dasarnya duit juga artinya sama saja 
dengan duit.

Untuk bisa mendapatkan barang semuanya harus pake duit, bahkan barang2 yang 
gratis sekalipun pada dasarnya pake duit.

Duit itu memang bukan tujuan akhir karena duit itu cuma perantara untuk 
mendapatkan tujuan akhir. Misalnya anda menang lottery mendapatkan hadiah mobil 
yang gratis, naaah tetap saja sebelum mobil itu diberikan gratis kepada 
anda tentunya harus dibeli pake duit oleh panitia lottery tadi.

Yang dikejar orang itu memang bukan duitnya tetapi apa saja yang bisa 
didapatkan dengan duit. Karena duit itulah yang dijadikan alat tukar yang 
berlaku.

Buktinya, dizaman peralihan Jepang ke Indonesia, pernah dinyatakan duit Jepang 
mendadak tidak berlaku, maka orang tidak ada yang mau menerima duit Jepang 
lagi. Lhaaa apa artinya duit kalo dinyatakan tidak berlaku dan tak 
seorangpun yang mau menerimanya. Jadi duit itu menjadi berharga, menjadi 
dikejar orang, menjadi tujuan sewaktu dinyatakan sebagai alat tukar yang 
berlaku.

Ampn.  pantesan negara ini ancur2an, rakyat hingga pejabatnya juga 
berpikiran kayak begini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

















  

CiKEAS Empire - Iran: Influence or threat?

2009-06-26 Terurut Topik sunny
UPDATED ON:
Thursday, June 25, 2009 
16:10 Mecca time, 13:10 GMT 


Empire - Iran: Influence or threat? 

Mau dilihat silahkan click:

http://www.youtube.com/watch?v=k-F_9qV0AYEeurl=http%3A%2F%2Fenglish%2Ealjazeera%2Enet%2Fprogrammes%2Fempire%2F2009%2F06%2F2009624124938914285%2Ehtmlfeature=player_embedded

CiKEAS Finding Indonesian Tolerance

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=1949Itemid=175



Finding Indonesian Tolerance

  Written by Nur Amali Ibrahim 
  Thursday, 25 June 2009  
  A Feminist Memoir Resonates with Indonesian Youth a f



  The rise of religious fundamentalism and widespread publicity given to 
conservative values has led many people to hold a negative perception of Islam 
in Indonesia and elsewhere. Yet in traditionally tolerant and multicultural 
Indonesia, the situation is not so bleak; the fiercest critics of intolerance 
are sometimes the very people who have been long exposed to these values. 

  Neng Dara Affiah is one of those critics. Born into a society in which 
sons carry the family's hope for their future and daughters are not expected to 
have much social importance, Neng Dara grew up to become one of Indonesian's 
best-known women's rights activists. While she received her early education in 
a conservative pesantren (religious boarding school), today she is a 
commissioner with the National Commission on Violence Against Women and a 
prominent proponent of progressive Islam, championing pluralism, inclusivity 
and tolerance in religion. 

  Neng Dara's exploration of different aspects of her identity - as a 
native of Banten in western Java, a Muslim, a woman and an Indonesian - is 
documented in her new memoir, A Muslim Feminist: An Exploration of Multiple 
Identities. The book provides a snapshot of the struggles of a young Muslim 
woman in contemporary Indonesian society. 

  Like many Muslims in Indonesia, Neng Dara was exposed to widely divergent 
views of Islam as she was growing up. During her early teenage years, she 
flirted with conservative Islamic ideology after being taught that religion 
should be the organizing framework of society. It was a view that saw the 
secular state - Indonesia has always had a proudly non-religious government - 
as governed by the devil and taught that religious doctrine was an absolute 
whose dictates were to be obeyed, not discussed. 

  During her university years, however, she rejected those earlier ideas in 
favor of a more tolerant and inclusive vision of Islam. She attended the Syarif 
Hidayatullah State Islamic University in Jakarta, an institution that has 
produced numerous progressive Muslim thinkers. There, she was exposed to the 
humanities and social sciences, participated in reading and discussion groups 
that addressed a wide range of topics, including Islam, learned about other 
religions and came to accept diversity in religious thought. 

  As suggested by the label she gives herself - a Muslim feminist - Neng 
Dara's memoir documents her personal and professional struggle to bring 
together the seemingly incompatible traditions of Islam and feminism. Unlike 
some feminists who reject most religions on the basis that they promote a world 
where men overpower women, she believes that Islam can - and should - advocate 
a better life for women. 

  Neng Dara draws on traditions within Islam that protect and promote 
women's rights and criticize misogynistic practices. In doing so, she has 
contended with traditional practices in her own family, including the belief 
that a young woman should marry a man of her parents' choice, implying that 
women could not be trusted to make their own life decisions. With much 
difficulty, Neng Dara won over her parents and chose her own life partner. 

  Neng Dara's approach is a strategic way of disseminating ideas on women's 
emancipation in Indonesia. In a society where people still hold strongly to 
religious traditions, an approach based on the wholesale repudiation of 
religion seems likely to fail. 

  Neng Dara poignantly describes how her feminist stance is influenced by 
her grandmother, a Banten native who built schools and dedicated her life to 
teaching and protecting the rights of both men and women. Her grandmother was 
an independent woman committed to her students, confident in her communication 
with men and unafraid to assert her rights in front of government officials. 
Using her grandmother's example, Neng Dara argues that ideas of emancipation 
can be found locally, and aren't necessarily imported, as is often assumed with 
feminism. 

  Certainly, Neng Dara's account is a celebration of what she has achieved, 
but it is also a testament to the diverse values of Indonesians. Moderation an 
tolerance are worth standing up for, she believes, and they set the country 
apart from others in the Muslim world, even in nearby Malaysia where religious 
identity for Muslims can be much harsher by law. 

  What is heartening is that Neng Dara's experience is not unique. Tens of 
millions of young Indonesians routinely find their way to the path of 
moderation as they search for their own identity. Indonesian leaders, activists 
and intellectuals should look to Neng Dara's experience to help expose those 
who come 

CiKEAS Mayat Hidup Gegerkan Warga Cakalang Makassar

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.antaranews.com/view/?i=1246030451c=NASs=UNI

Mayat Hidup Gegerkan Warga Cakalang Makassar

Jumat, 26 Juni 2009 22:34 WIB | Peristiwa | Unik | Dibaca 414 kali
Makassar (ANTARA News) - Warga jalan Cakalang Makassar dan sekitarnya 
digegerkan dengan kemungkinan hidupnya kembali Andi Asriani (22) yang telah 
dimakamkan Kamis (25/6) kemarin. 

Sejak Jumat pukul 14.00 Wita siang, ratusan warga sekitar memadati rumah 
Asriani yang terletak di kelurahan Tabaringan Kecamatan Ujung Tanah, Makassar 
untuk menunggu kedatangan jenazah Almarhum Asriani yang diduga masih hidup.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Asriani yang sementara mengandung enam 
bulan anak pertamanya ini meninggal dunia pada hari Rabu (24/6) siang di Rumah 
Sakit (RS) Stella Maris, diakibatkan komplikasi penyakit yang dideritanya. 

Kemungkinan belum meninggalnya Asriani oleh Nenek almarhum, Sija Dg Ngai 
didasarkan pada mimpi seorang bocah, Andi Ikra, dan mimpi dan kelebihan para 
keluarganya di Maros dan Nenek almarhum di Sinjai. 

Cucu saya bermimpi jika Asriani belum meninggal. Katanya dalam mimpi mengapa 
ia dikuburkan padahal masih hidup,  kata Dg Ngai. 

Bukan hanya itu, kata dia, waktu jenazahnya dimandikan tubuh almarhum saja 
masih hangat, lemas dan tidak kaku. 

Akhirnya jenazah yang dikebumikan di Pemakaman Kassi Kebo, kelurahan Baju 
Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros ini dibongkar dan digali kembali 
untuk memastikan kondisinya. Jumat sekitar 14.00 Wita siang. 

Asriani benar-benar masih hidup,  kata Aidah, sepupu almarhum

Dia mengungkapkan jika anak pertama dari delapan bersaudara ini dipastikan 
hidup, setelah beberapa kali melakukan kontak telepon seluler dengan 
keluarganya di Maros yang sudah menggali kuburanya. 

Iya dia masih hidup, dua-duanya. Matanya mengeluarkan air, tubuhnya hangat dan 
jantungnya berdetak,  ungkap Aidah yang mengulang perkataan Udhin, Ayah 
almarhum

Menurutnya, setalah berkomunikasi dengan Ayah almarhum. Dipastikan Asriani 
berserta anak dalam kandungan masih hidup. 

Sebelum meninggal, Asriani sempat dirawat di RS TNI AL Jala Ammari sejak Kamis 
(18/6). Dokter setempat mendiagnosa jika penyakit yang dideritanya adalah demam 
berdarah (DBD), ginjal dan penyakit usus. Hingga harus dirujuk ke RS Stella 
Maris. Di RS ini dokter menyatakan Asriani telah meninggal dunia.(*)
COPYRIGHT © 2009


CiKEAS Sekitar 65 Persen Saksi SBY dari PKS

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.antaranews.com/view/?i=1246034095c=NASs=POL

Sekitar 65 Persen Saksi SBY dari PKS

Jumat, 26 Juni 2009 23:34 WIB | 
Bandarlampung (ANTARA News) - Saksi pemenangan SBY-Boediono di Lampung sekitar 
65 persen berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan 35 persennya berasal 
dari Partai Demokrat.

Para saksi tersebut akan menyebar di 14.767 TPS di Lampung, serta di PPS, dan 
KPU, kata juru bicara Tim Kampanye Daerah (Timkamda) Lampung untuk 
SBY-Boediono, Fajrun Najah Ahmad, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk saat ini selama dua hari ada 44 peserta timkamda 
kabupaten/kota se-Lampung mengikuti pembekalan terkait saksi, di Bandarlampung.

Mereka nantinya langsung menularkan informasi ke seluruh saksi di daerahnya, 
kata dia.

Ketua Timkada Lampung untuk SBY-Boediono Zulkifli Anwar yang membuka kegiatan 
tersebut menekankan perlunya saksi memahami dan menyadari beratnya tugas dan 
tanggung jawab.

Saksi menjadi penentu tetap terjaganya suara rakyat. Saksi harus benar-benar 
amanah dan tidak boleh lengah, kata dia.

Zulkifli yang juga Ketua Partai Demokrat Lampung menjelaskan, peran saksi baik 
di TPS, PPS, dan KPU sangat penting bahkan dapat dikatakan penentu kemenangan.

Kepada para peserta pembekalan, Ketua Timkada Lampung itu mengingatkan tugas 
sebagai saksi adalah ibadah, yaitu menjaga amanah rakyat.

Ia pun meminta agar para saksi tidak takut dengan kemungkaran, kalau ada 
ketidakbenaran atau manipulasi suara rakyat,lakukan perlawanan, dan sebaliknya 
mengharamkan saksi SBY berbuat kecurangan.

Pembekalan saksi akan dilakukan secara serempat di seluruh kabupaten/kota di 
Lampung pada 30 Juni hingga 5 Juli mendatang.(*)

CiKEAS Police search for Michael Jackson's doctor

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.gulfnews.com/world/U.S.A/10326494.html


  Police search for Michael Jackson's doctor 
  AP
  Published: June 27, 2009, 00:12
 

  Los Angeles: Police investigating Michael Jackson's death were looking 
for one of the pop king's doctors after seizing a car that they said may 
contain drugs or other evidence.

  As medical examiners began an autopsy for Jackson, police towed a BMW 
from rented home because it may contain medications or other evidence that may 
assist the coroner in determining the cause of death, police spokeswoman Karen 
Rayner said.

  She said the car belongs to one of Jackson's doctors whom police wanted 
to interview. Rayner said she did not know the doctor's identity and stressed 
the doctor was not under criminal investigation.

  The autopsy began on Friday morning and was expected to last several 
hours. An official determination on cause of death was not expected for weeks 
or longer, until more sophisticated tests are completed. 


--


--


  In a transcript of the emergency call released by fire officials, a 
caller reports Jackson was on a bed and not breathing or responding to 
cardiopulmonary resuscitation. The unidentified caller said Jackson only was 
with his personal doctor at the time.

  I need an ambulance as soon as possible, sir, the caller said urgently 
but politely. We have a gentleman here that needs help and he's not breathing 
yet. He's not breathing and we need to _ we're trying to pump him, but he's 
not, he's not.

  The pop star died later Thursday afternoon at University of California 
Los Angeles Medical Center.

  As stores reported they were inundated with orders for Jackson's music, a 
chorus of grief for the megastar spread around the world, from statesmen to 
icons of music to legions of heartbroken fans.

  I can't stop crying. This is too sudden and shocking, said Diana Ross, 
who helped launch Jackson's career. I am unable to imagine this. My heart is 
hurting.

  Lisa Marie Presley, briefly married to the pop icon in the mid-1990s, 
said he had confided to her 14 years ago that he worried about facing the same 
tragic fate as her father, Elvis Presley, who died of a drug overdose at age 42.

  The world is in shock but somehow he knew exactly how his fate would be 
played out some day more than anyone else knew, and he was right, she wrote in 
a long, emotional statement on her MySpace page online.

  The White House also weighed in for the first time, with a spokesman 
saying President Barack Obama saw Jackson as a spectacular performer and music 
icon whose life nonetheless had sad and tragic aspects. The House of 
Representatives observed a moment of silence.

  Brian Oxman, a former Jackson attorney and a family friend, said on 
Friday he had been concerned about Jackson's use of painkillers and had warned 
the singer's family about possible abuse.

  I said one day, we're going to have this experience. And when Anna 
Nicole Smith passed away, I said we cannot have this kind of thing with Michael 
Jackson, Oxman said on NBC's Today show. The result was, I warned everyone, 
and lo and behold, here we are. I don't know what caused his death. But I 
feared this day, and here we are.

  Oxman claimed Jackson had prescription drugs at his disposal to help with 
pain suffered when he broke his leg after he fell off a stage and for broken 
vertebrae in his back.

  After Jackson was acquitted on child molestation charges in 2005, 
prosecutors argued against returning to Jackson items including syringes, the 
drug Demerol and prescriptions for various drugs, mainly antibiotics, in 
different people's names.

  Jackson died after being stricken at his rented home in the posh Los 
Angeles neighborhood of Holmby Hills. Paramedics tried to resuscitate him for 
three-quarter of an hours there before rushing him to the hospital.

  His brother Jermaine said Jackson apparently suffered cardiac arrest, an 
abnormal heart rhythm that stops the heart from pumping blood to the body. It 
can occur after a heart attack or be caused by other heart problems.

  Jackson was preparing for a monster comeback bid _ a series of 50 
concerts that was to begin next month in London.

  A handful of bleary-eyed fans camped out throughout the night with media 
outside the Jackson family house in the San Fernando Valley and near his star 
on the Hollywood Walk of Fame. People heading to work in New York stopped to 
pay respects outside Harlem's Apollo Theater, where Jackson performed as a 
child.

  When the autopsy comes, all hell's going to break loose, so thank God 
we're celebrating him now, Liza Minnelli told CBS' The Early Show by 
telephone.

  A producer said Sunday's BET Awards would be dedicated to Jackson 

Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik Hafsah Salim
 Awal Anugerah awalanuge...@... wrote:
 Bea siswa itu bukan duit, itu adalah
 biaya yang bisa dipakai untuk membiayai
 sekolah, saya pada waktu itu tidak
 menerima duit sama sekali. Kehidupan
 saya di Jerman Barat itulah yang harus
 dibayar oleh Majikan saya dengan duit,
 tapi bukan sekolahnya.
 

Biaya kuliah itu tetap ada, bayarnya bisa cash pakai duit, bisa cicil, bisa 
beasiswa yang artinya dibayarin atau dijamin biayanya oleh universitas ybs 
apabila beasiswanya dari pihak universitas.

Semua itu ada hitungan accountingnya.  Jadi kalo mau tahu apakah artinya uang 
itu, pelajarilah accounting, yaitu perdefinisi segala kegiatan bisnis yang 
dinilai dengan uang.

Masalah anda enggak terima duit bukan berarti tidak pakai duit karena tetap ada 
hitungan accountingnya.  Contohnya, para homeless itu mendapat sumbangan 
makanan gratis, tetapi setiap tahunnya meskipun si homeless tidak pernah kerja 
terima gaji tetap saja dalam perhitungan pajaknya dia dinilai biaya hidupnya 
dengan nilai uang.  Meskipun dia tidak bayar pajak, tetap harus laporan pajak 
dimana jumlah pajaknya dinilai dengan hitungan nilai uang yang kemudian 
dikurangi standard hidupnya yang bila ternyata negative malah bukan dia yang 
bayar uang kekantor pajak melainkan kantor pajak lah yang membayarkan sejumlah 
uang kepada dirinya yang dinamakan Tax Return padahal tidak pernah bayar 
pajak.

Jadi kalo memang anda pernah hidup diluar negeri, seharusnya kesemuanya anda 
pahami, kalo ternyata anda tidak pahami, waaah  bebat kusir saja dimesjid 
di Indonesia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








CiKEAS Wilayah Gaza dan Westbank Syah Milik Israel !!!!

2009-06-26 Terurut Topik Hafsah Salim
Wilayah Gaza dan Westbank Syah Milik Israel 
 
Banyak orang2 di Indonesia yang mendukung berdirinya negara Palestina ini tidak 
menyadari, bahwa negara Palestina sudah secara hukum Internasional batal atau 
dibatalkan berdirinya karena pembatalan sepihak terhadap perjanjian Camp David 
oleh pemerintahan resmi negara Palestina yang baru berdiri.

Akibatnya, wilayah Westbank dan Gaza yang sebelumnya merupakan wilayah milik 
Israel yang direbutnya dari Mesir dalam perang beladiri 6 hari 1967, sekarang 
ini kembali menjadi milik Israel setelah gagal diberikan kepada negara 
Palestina.

 Rahman Ikhwansyah nyawa.ib...@... wrote:
 kebanyakan gaya si hammasdi keprak kelabakan...
 Hamas rejects 'Jewish state' demand
 In comments on Thursday, Meshaal said he backs
 dialogue without conditions' with the US [AFP]***
 The leader of the Palestinian group Hamas's
 political bureau has refused to recognise Israel
 as Jewish state. At the same time, Khaled
 Meshaal has endorsed the idea of a two-state
 solution, accepting the creation of a Palestinian
 state within 1967 borders, with East Jerusalem
 as its capital.

Betul, niat Hamas menolak pengakuan terhadap negara Yahudi.  Tetapi 
permasalahannya bukan urusan pengakuan negara Yahudi ini karena negara Yahudi 
ini pada hakekatnya sudah diakui diseluruh dunia.

Inti permasalahannya, Hamas itulah yang meminta untuk diakui sebagai negara 
Palestina, dan untuk mendapatkan pengakuan inilah Israel mempersyaratkan 
keharusan mengakui Israel sebagai negara Yahudi, mengakui Yerusalem sebagai 
ibukota Israel, dan mempersyaratkan negara Palestina ini tidak boleh memiliki 
kekuatan militer seperti halnya Jepang, Jerman, Vatican, Monaco, Hongkong, 
Macau, Fiji dan lain2nya.

Artinya kalo Hamas menolak, maka tidak akan pernah ada yang namanya negara 
Palestina itu didunia ini.  Border atau perbatasan 1967 yang diusulkan oleh 
Hamas itupun dulunya bukan perbatasan negara Palestina, karena Gaza dan 
Westbank pada sebelum perang 6 hari 1967 itu adalah merupakan wilayah milik 
Mesir.  Yerusalem sendiri sebelum perang 6 hari 1967 itu adalah milik Syria 
bukan milik Arab Palestina.  Dan Arab2 Palestina yang sekarang ini dulunya 
sebelum perang 6 hari 1967, hidupnya di-tenda2 pengungsian di Libanon, Syria, 
maupun Yordania dibawah dana dari UN.  Barulah setelah perjanjian Camp David, 
Israel menghadiahkan wilayah Westbank dan Gaza ini kepada Yasser Arafat untuk 
membangun negara Palestina.  Ber-bondong2lah para pengungsi ini naik truk2 yang 
disewa UN untuk pindah dari camp2 pengungsian mereka di Syria, Yordania dan 
Libanon kewilayah baru di Westbank dan Gaza yang sudah dipersiapkan oleh Israel.

Jadi bukan masalah penting apakah Hamas menerima ataupun menolak karena mau 
menolak sekalipun pada kenyataannya sekarang ini dia sama sekali tidak memiliki 
kekuatan militer apapun juga dan tidak diakui sebagai mewakili negara 
Palestina.  Jadi apalah artinya ribut2, apalagi Amerika sendiri sudah 
menegaskan bahwa negara superpower ini tidak akan pernah berdialog dengan 
terrorist termasuk Hamas.

Enggak pada tempatnya mencatut nama Amerika agar pernyataan Hamas mendapatkan 
perhatian dunia, bahkan United Nation sekalipun tidak pernah memberi kesempatan 
kepada Hamas untuk menghadiri sidang UN.

Negara Palestina yang dulu diakui UN itu adalah negara Palestina yang berdiri 
atas dasar Camp David agreement, maka dengan hancurnya Camp David agreement, 
maka negara Palestina juga sudah dianggap tidak ada lagi.

Meskipun pemerintahan Abbas tahun lalu masih diakui sebagai mewakili negara 
Palestina, namun karena pemerintahannya sudah kadaluwarsa, maka Abbas itu sudah 
kehilangan legitimasinya untuk duduk dikursi Palestina di UN.  Kursi negara 
Palestina di UN akan tetap kosong hingga ada negara Palestina yang legitimate 
berdiri, yaitu setelah adanya pemilu yang memilih pemerintahan baru Palestina 
secara Demokrasi.  Padahal untuk mengadakan pemilu itupun membutuhkan dana 
jutaan dollar, pemilu dulu itupun dananya berasal dari sumbangan negara2 lain 
didunia dan pelaksanaan pemilu itupun harus diawasi oleh UN dibawah 
perlindungan security Israel.

Tanpa izin Israel, tidak akan pernah bisa ada pemilu di Palestina.  Lalu apa 
mungkin masih bisa tawar menawar orang2 Arab Palestina mempersoalkan negara 
Palestina ???  Jelas enggak bisa ya!!!

Sekarangpun, dunia sudah menganggap permasalahan Palestina sudah selesai dan 
merupakan urusan internal dalam negeri Israel.  Lalu apanya yang mau dituntut 
atau dipersoalkan kepada Israel ???

Apalagi, tidak ada satupun negara2 didunia yang bisa menuntut wilayah syah 
Israel seperti Gaza, Westbank, dan Yerusalem yang direbutnya dari negara2 yang 
menyerang negaranya.  Dimuka sidang PBB pun Israel sudah menyatakan, wilayah2 
ini harus direbut dan didudukinya karena sangat strategis untuk pertahanan 
keamanan negaranya yang terancam, diancam, dan merupakan hak setiap negara 
untuk membela negaranya.


CiKEAS Stalin billboards appear in Russian city indicating recreation of Soviet past

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://english.pravda.ru/russia/politics/24-06-2009/107841-stalin_billboards-0

24.06.2009

Stalin billboards appear in Russian city indicating recreation of Soviet past



Ten billboards depicting images of Soviet leader Joseph Stalin appeared on the 
streets of Voronezh to everyone's surprise. The bright-colored billboards 
prepared for the 130th anniversary of the leader of all time and nations show 
Stalin wearing his parade uniform. The slogan on the billboards says: Victory 
will be ours. 

The Voronezh-based division of the Communist Party of the Russian Federation 
acknowledged that the billboards appeared on the streets of the city upon their 
initiative. The city authorities are now investigating whether the street 
advertisements shall be considered as inappropriate, The Nezavisimaya Gazeta 
wrote. 

The city authorities showed a reaction to Stalin's images in the streets only 
after the billboards attracted the attention of the local media. 

An official spokesman for the department of the Communist Party in Voronezh 
confirmed that it was the party that ordered the campaign. The production of 
each billboard cost the party 8,000 rubles ($250). The party ordered ten 
billboards, and all of them were installed in the city in spite of the fact 
that several advertising agencies in Voronezh refused from dealing with such an 
order. 

Experts believe that the appearance of the Stalin billboards in Voronezh became 
yet another indication of the current trend to recreate the Soviet past in 
Russia. For example, about 2,000 teenagers enrolled in the communist Pioneer 
Movement on Moscow's Red Square in May of the current year. 

Aleksey Malashenko, a member of the Moscow Carnegie Center , said that the 
situation, which took place in Voronezh, could occur anywhere else in Russia. 

It is a challenge from those people who ordered the billboards. It is a 
challenge to both the authorities and the general public. It is interesting to 
see how the local authorities are going to react to that. If they pretend that 
they did not notice the billboards, it may mean something like: oh, guys, we 
are just like you, but we are on duty, the specialist said. 
stalin-4.jpg

CiKEAS 3 Million Vote Discrepancy - Iran

2009-06-26 Terurut Topik sunny
Click :

http://www.clipta.com/3_Million_Vote_Discrepancy_-_Iran__nMTYwMzk2

CiKEAS TNI soldiers involved in fatal shooting of Papuan teenager

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/23/tni-soldiers-involved-fatal-shooting-papuan-teenager.html

TNI soldiers involved in fatal shooting of Papuan teenager
The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Tue, 06/23/2009 11:56 AM  |  National 



Thirteen-year-old Isak Pesakot was shot and killed by Indonesian Military (TNI) 
soldiers patrolling in the Keerom regency, Papua, on Monday.

Lt. Col. Susilo, spokesperson of the Papua Military Command, confirmed the 
incident on Tuesday.

TNI soldiers at Bewan military post in Keerom were responsible for the 
shooting. The incident is now under investigation, he said as quoted by Antara 
state news agency.

Servo Tuamis, a local tribal chief, said Isak was walking home from a visit to 
a relative in Skoscahu, Papua New Guinea (PNG), with his brothers when they met 
a patrol team of eight soldiers and dogs. The three children ran away after 
being chased by the dogs and two of them climbed a tree to escape while Isak 
stayed on the ground.

The children in the tree heard two shots and shouted that they were 
Indonesians and to stop firing, he said.

Keerom is a border area between Indonesia and PNG and Servo said local citizens 
frequently crossed the border to visit their relatives.

Last week an officer of the Jayapura Police was detained by PNG authorities for 
allegedly illegally crossing the border at Wutung Beach in Keerom. (dre)



CiKEAS The Chinese Indonesians' dilemma in electing president

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/24/the-chinese-indonesians'-dilemma-electing-president.html

The Chinese Indonesians' dilemma in electing president
Mario Rustan ,  BANDUNG   |  Wed, 06/24/2009 10:23 AM  |  Opinion 



In the country's first direct presidential election in 2004, the majority of 
Chinese-Indonesians knew who to choose for the president - the incumbent 
Megawati Soekarnoputri, because they wanted to thank for her great attention to 
this ethnic group. This year, however situation is totally different. Many of 
them are still undecided, like many other Indonesians. 

A group of people share the same ethnicity, but there are still thousands of 
differences in political perspectives because of class, interests, knowledge, 
personal circumstance, religion, and others. The Chinese-Indonesians, on the 
other hand, like every other ethnic group in Indonesia share general attitude 
and behavior in politics.


This article tries to give a sketch on how Chinese-Indonesians perceive the 
presidential candidates, and why.


Chinese-Indonesians experienced cultural and identity renaissance under the 
presidency of Abdurrahman Gus Dur Wahid (1999-2001) and Megawati 
administrations (2001-2004). Often scorned and viewed negatively throughout 
Soeharto's 32-year ruling and with its peak during the May 1998 riots, all of a 
sudden they felt appreciated and admitted, and were starting to explore and 
express their ethnicity.


The Pacific Rim, at the same time, was experiencing a boom of East Asian 
fashion, food, entertainment, and culture. Those commodities also flourished in 
Indonesia and were also enjoyed by non-Chinese Indonesians. 


At the same time, the specter of Islamist terrorism haunted Indonesia, while 
inter-religious conflict was taking place in Maluku and Central Sulawesi. 
Several Muslim vigilantes groups attacked Christian schools and places of 
worship. The post-9/11 atmosphere convinced many Chinese Christians that there 
was indeed a war taking place between Islam and Christianity.


The 2004 presidential election, therefore, became a dire situation. Megawati 
was seen as the only secular candidate that could promise security for the 
Chinese and other minorities. When Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) was gaining 
popularity and becoming a new favorite, stories emerged that he was supported 
by Islamic parties hardliner groups. The fear was strengthened when the 
Prosperous Justice Party (PKS) supported SBY.


Jusuf Kalla, SBY's chosen vice president candidate, was pictured as a racist 
and an Islamist. 

Therefore Megawati became the obvious choice, although a handful of Chinese 
also voted for SBY because of his image as an intellectual, modern, and 
Westernized firm leader.


Not long after Susilo Bambang Yudhoyono won the presidency, Jusuf Kalla 
allegedly launched a negative statement concerning the Chinese Indonesians. 
Largely unknown in Indonesia, his comment for a while created an uproar among 
Asian-American activists.


Under SBY's administration, Indonesia was saturated with bad news of disasters, 
incompetency, and scandals. Poverty was rising, the parliament adopted 
Islamist-driven bills, and Chinese-Indonesians adopted a low-profile attitude 
again.


Although Yudhoyono might be not a proponent of it, since his administration, 
assertive nationalism has become popular in Indonesia, as it is in several 
other countries like Russia, China, and Iran. Media, politicians, and public 
figures express contempt toward foreigners and foreign countries. 

Chinese-Indonesians are not specifically targeted, and some even joining in 
when the perceived enemies are shared, such as America or Malaysia. But 
although Chinese-Indonesians hardly admit it, the nationalists openly condemn 
institutes closely related with Chinese-Indonesian lifestyles, such as malls, 
foreign franchises, and upmarket apartments and private schools.
  
Economic nationalism has become the biggest issue in this election. One of 
Kalla's catchphrase is being a mandiri (independent) nation, which can be 
interpreted as self-sufficient, independent, and mature. His point, however, 
that Indonesia should limit foreign trade and should dare to say no to 
foreigners. 

Megawati's running mate, Prabowo, had been a populist from the start, 
condemning apartments, malls, and foreign trade on his party's advertisements. 
Megawati and Kalla accused the SBY ticket as neoliberalist, in contrast to 
their people's economy. On a lower pitch, Kalla and Wiranto portrayed their 
wives as devout Muslim women, and rumors appeared on the Internet that 
Boediono's wife is actually a Catholic.


These issues, however, don't turn many Chinese Indonesians to Yudhoyono. In 
public, many Chinese-Indonesians feel it's safe (and even cool) to repeat what 
they have heard from the media, and the media often try to look critical and 
brave in criticizing the president.


On the other hand, Megawati is still 

CiKEAS Editorial: Religious persecution

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/26/editorial-religious-persecution.html

Editorial: Religious persecution

The Jakarta Post   |  Fri, 06/26/2009 11:02 AM  |  Opinion 

The three vice presidential candidates debated national identity live on 
television last Tuesday. Interestingly, the forum was structured in such a way 
that the candidates were allowed to make a speech, lecture or even sing. Long 
gone are the vigorous, lively and intelligent debates of Indonesia's parliament 
in 1950s. 

The candidates took a broad sweep on virtually every issue, skipping the fine 
detail of reality. Only when they talked about the relationship between the 
state and religion did the debate gain some momentum. But Gen. Wiranto, Gen. 
Prabowo Subianto and former central bank governor Boediono only recited what 
every school student is taught about Pancasila, the state ideology, the 1928 
Youth Pledge, the Unitary State of Indonesia and the 1945 Constitution.  


The candidates speak beautiful words but the actions are not so polite. 


For example, at a recent Golkar campaign rally, rumors were spread by an 
unidentified source that the wife of Boediono is a Catholic - she is not. The 
fact that such an issue became news at all reflects voter's discomfort with the 
idea of having a leader associated with Christianity. If there really was no 
problem of religious tolerance, if the so-called Pancasila state was all it 
purports to be, such an issue would not have made headlines. 


A similar controversy surrounded Susilo Bambang Yudhoyono before he became 
president in 2004, just because his wife's name is Kristiani, which sounds too 
much like Christianity to some people. Leaders of Indonesia's Catholic minority 
recently sent a letter to the Kalla-Wiranto team asking them to revoke 151 
regional regulations they deem contradictory to the values of Pancasila. 


The letter, signed by bishops throughout the country, came in response to a 
request from the Kalla-Wiranto ticket, but did not specify the regulations. We 
only know that during Jusuf Kalla and incumbent President Susilo Bambang 
Yudhoyono's five years in power, some 50 regencies have adopted Sharia law 
without either leader lifting a finger.


These regulations are akin to the tip of an iceberg inconspicuously lurking in 
the water before the boat on which our nation is aboard, said the letter, read 
by Secretary General of the Bishop's Conference of Indonesia (KWI) Sutrisno 
Atmoko in Jakarta on June 9, 2009.


The KWI urged the future leaders of this nation not to repeat the issuing of 
regulations which contradict the Constitution. It went on to say that 
Pancasila, the 1945 Constitution, the Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity) 
principle and the Unitary State of Indonesia have all been undermined by the 
very people who are supposed to defend them. Indonesia, it says, is solid on 
the outside but rotten on the inside.  


The KWI also touched on the poor quality but high cost of education, problems 
in the judiciary, environmental degradation, the gaping hole between the rich 
and poor and the exploitation of religion for political purposes. 


Hundreds of churches have either been destroyed or damaged by acts of violence 
in Indonesia in recent years and Christians are only one of the country's 
minorities. Hindus, Buddhists, Confucianists, the Ahmadiyah all have their fair 
share of problems.


These are the on the ground realities that the debate should have vigorously 
addressed. Instead, Indonesian voters were patronized with sweet talk and 
self-important grandstanding. Artificiality is the last thing this nation 
needs.  


CiKEAS Six suspects named in alleged terrorist activities

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/26/six-suspects-named-alleged-terrorist-activities.html


Six suspects named in alleged terrorist activities
The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Fri, 06/26/2009 6:29 PM  |  National 



The National Police have named six people, including two Singaporeans, suspects 
for their alleged involvement in terrorist activities, tempointeraktif.com 
reported Friday.

National Police chief of detectives Comr. Gen. Susno Duadji said the six were 
arrested earlier last week in an operation by the police's Densus 88 crack 
counterterrorism unit. The team netted eight people in total during the 
operations in Lampung and Central Java.

The Singaporeans were identified as Husaini and Samad bin Sobari. Police caught 
Samad in Lampung on June 21, while Husaini was arrested while heading for 
Sragen in Central Java.

Another suspect was reported to be Husaini's wife. She is accused of aiding and 
abetting her husband as he fled the police. (adh)

CiKEAS Megawati dan Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik atuh_n
Megawati ingatkan pendukung agar tidak tergiur uang. Sedangkan Prabowo minta 
agar jangan ada rekasa suara rakyat.

Saya juriga, jangan-jangan ini trik meraka ketika pemilu legislatif lalu, 
yaitu money politic dan merekasaya pilihan rakyat (tapi tetap kalah). Atau 
menggiring publik yang berujung pada tuduhan kepada  incumbent? ah..hanya Mega 
dan Prabowo yang tahu, sehingga mereka mengeluarkan statment semacam itu.  

 



CiKEAS 'Keep your hands off the military'

2009-06-26 Terurut Topik sunny
http://www.hurriyet.com.tr/english/domestic/11952607.asp?gid=244


  'Keep your hands off the military'
 
 
  ANKARA - The political skirmish continues as Chief of General Staff Gen. 
Basbug returns fire for previous combative comments by Prime Minister Erdogan 
that supposedly second-guessed the sincerity of the military's internal 
investigation into the source of alleged plans to dismantle the ruling party. 
Basbug says anti-AKP plan is just 'a piece of paper'

   The disagreement between the military and the government over an alleged 
plan that outlines ways to overthrow the ruling party is deepening as both 
sides issue contradictory statements.

  While Chief of General Staff Gen. Ilker Basbug described the plan as a 
piece of paper that has no legality and is part of another psychological smear 
campaign against the military, Prime Minister Recep Tayyip Erdogan repeated his 
dissatisfaction with the military's findings, saying the civilian court will 
continue to handle the case.

  Keep your hands off the military. Give up trying to politically identify 
yourselves through the Turkish Armed Forces [or TSK], Basbug said at a press 
conference held at military headquarters with the participation of all force 
commanders and top military personnel. Put an end to running such asymmetric 
psychological operations against the TSK through the media.

  Basbug's press conference came two days after the military prosecutor 
ruled that there was no cause for the prosecution of Navy Col. Dursun Çiçek, as 
there was no evidence proving that he had prepared the plan at headquarters. It 
also came a day after Erdogan showed his dissatisfaction over the ruling.

  The plan, which was first published two weeks ago by daily Taraf, details 
ways to break popular support for the ruling Justice and Development Party, or 
AKP, and its influential supporter, the Muslim cleric Fethullah Gülen, the 
leader of the religious Gülen movement.

  As a result of the investigation, it has been revealed that there is no 
document, but just a piece of paper, Basbug said. Discussing such a paper for 
two weeks at a moment when there are so many regional global developments that 
concern us is really odd.

  Responding to Basbug's remarks during a meeting in Brussels on Friday, 
Erdogan said the military prosecutor might have approached the document issue 
differently. The process from now on belongs to the civilian prosecutor. The 
military judiciary decided that the document is not related to the military. 
The civilian judiciary will continue to investigate the matter, the prime 
minister said. We cannot permit the fraying of the rule of law, which is based 
on democratic, secular and social structure.

  Basbug's words made it clear, however, that the military is not 
requesting a civilian prosecution that would determine whether the plan is real 
or fake. Crimes allegedly conducted by military personnel in a military zone 
can only be prosecuted by the military prosecutor, he said. Therefore, what 
we ask from the civilian prosecutor is not to investigate whether the plan is 
real or fake, but [who are] its perpetrators. You may like or dislike the 
ruling of the military judiciary. But you cannot disrespect and underestimate 
it.



  Çiçek invited for testimony

  Though the military judiciary ruled Col. Çiçek had nothing to do with the 
document, civilian Istanbul prosecutor Zekeriya Öz reportedly invited him to 
give testimony on Tuesday under the Ergenekon case, an alleged organization set 
to dismantle the government. It was not sure whether Col. Çiçek will accept the 
invitation or not when the Daily News went to print late Friday. The move of 
the Ergenekon prosecutors is seen as that the civilian judiciary does not share 
the same view of their colleagues at the military headquarters.

  Emphasizing that the decision of the military prosecutor was not a final 
one and that the investigation could be re-opened if new evidence is found, 
Basbug said that the investigation would stay in the hands of the military 
prosecutor unless a civilian dimension of the plan was found.

  Repeating several times that there was a constant, organized attempt to 
tarnish the military through the media and that the army will no longer 
tolerate such campaigns, Basbug called on the intelligence institutions and 
the civilian justice system to uncover the perpetrators and said he would bring 
the issue to the agenda of the bimonthly meeting of the national Security 
Council, or MGK, the state's top security board, on Tuesday. We believe these 
sort of acts will not harm the integrity of the Armed Forces, but also the 
existence of the country, Basbug said. It is very important for all of us. 
Repeating his April statement that the TSK will not harbor any of its 
personnel who have been engaged in anti-democratic movements, Basbug ruled out 
engaging in a witch hunt within 

Re: CiKEAS Prinsip Prabowo

2009-06-26 Terurut Topik Awal Anugerah
Memang ada accountingnya, tapi accounting itu baru ada kalau ada kredibilitas, 
kita tanpa kredibilitas sama sekali tidak akan ditunjang dari manapun, jadi 
jangan disudutkan kepada duit melulu.
 
Bangsa kita Indonesia ini tidak memiliki kredibilitas di mata Internasional, 
karena sudah tersebar banyak berita tentang bom Bali, dan pengerusakan alat 
alat di Korea bahkan banyak yang berani membunuh Majikan Korea, membakar pabrik 
Plastik dll. Tanpa kredibilitas inilah masalah besarnya, bukan masalah duitnya.
 
Orang orang dari Sekolah Dasar saja bisa dikirim ke Korea dengan ijazah SMA 
yang ASPAL. Memang pada mulanya bangsa Korea ini percaya bahwa orang itu pasti 
bisa diajari untuk memperhitungkan jumlah barang dan lain lain, tapi karena 
tidak punya kredibilitas lantaran sekolahnya hanya dari Sekolah Dasar saja, ya 
akhirnya bangsa Korea memandang rendah bangsa Indonesia yang berada di Korea. 
Jangan kirim orang orang yang bodoh bodoh gitu dong dan diberi ijazah ijazah 
yang tinggi.
 
Bukan hanya itu, ada juga Pejabat di Indonesia yang pakai gelar PALSU, itu juga 
terdengar oleh orang orang asing. Lha kalau Pejabat Indonesia saja pakai Ijazah 
Palsu, ya jatuhlah kredibilitas seluruh bangsa Indonesia, dan bangsa Indonesia 
itu tidak laku dimata Internasional. Perbaikilah KREDIBILITAS BANGSA KITA, 
jangan hanya ingin mendapatkan duitnya saja.
 
Mengerti atau belum tentang duduk perkaranya??? 
 
Semua yang berada dalam hitungan duit, pasti ada accountingnya, tetapi semuanya 
itu tidak bisa berjalan tanpa adanya kredibilitas.
 
Coba bayangkan penipuan melalui jalur apapun itu sering terjadi, dan hal ini 
amat mengurangi Kredibilitas bangsa Indonesia.
 
Anda sendiri pasti tidak akan mau membeli mobil Mercedes dengan harga hanya Rp. 
100.000.-- saja, karena mobil itu tidak punya kredibilitas, yaitu mungkin 
karena mesinnya rusak secara keseluruhan atau bodynya sudah kropos semua atau 
hal hal yang lain, jadi tak seorang pun mau membelinya dengan harga yang paling 
murah, kecuali mobil itu akan didaur ulang. Tapi kalau mobil Mercedes itu masih 
memiliki kredibilitas yang bagus, pasti harganya akan menjadi mahal sekali.
 
Computer yang anda pakai itu juga sama, mengapa harganya bisa mahal, sedangkan 
bahan bahannya itu terdiri dari plastik, silicon, besi, tembaga, emas dan kaca 
saja, bahan bahan itu kan semuanya murah sekali, namun demikian anda rela 
membayar dengan harga yang mahal.
 
Semuanya itu bukan disebabkan oleh duit, tapi yang paling utama adalah 
KREDIBILITAS.
 
Sekarang jelas bukan, jadi jangan berpikir bahwa orang lain itu goblok, kalau 
anda itu goblok sendiri.
 
Dikirim oleh
 
Awal Anugerah


FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)

--- On Fri, 6/26/09, Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com wrote:


From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com
Subject: Re: CiKEAS Prinsip Prabowo
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Friday, June 26, 2009, 7:10 PM








 Awal Anugerah awalanugerah@ ... wrote:
 Bea siswa itu bukan duit, itu adalah
 biaya yang bisa dipakai untuk membiayai
 sekolah, saya pada waktu itu tidak
 menerima duit sama sekali. Kehidupan
 saya di Jerman Barat itulah yang harus
 dibayar oleh Majikan saya dengan duit,
 tapi bukan sekolahnya.
 

Biaya kuliah itu tetap ada, bayarnya bisa cash pakai duit, bisa cicil, bisa 
beasiswa yang artinya dibayarin atau dijamin biayanya oleh universitas ybs 
apabila beasiswanya dari pihak universitas.

Semua itu ada hitungan accountingnya. Jadi kalo mau tahu apakah artinya uang 
itu, pelajarilah accounting, yaitu perdefinisi segala kegiatan bisnis yang 
dinilai dengan uang.

Masalah anda enggak terima duit bukan berarti tidak pakai duit karena tetap ada 
hitungan accountingnya. Contohnya, para homeless itu mendapat sumbangan makanan 
gratis, tetapi setiap tahunnya meskipun si homeless tidak pernah kerja terima 
gaji tetap saja dalam perhitungan pajaknya dia dinilai biaya hidupnya dengan 
nilai uang. Meskipun dia tidak bayar pajak, tetap harus laporan pajak dimana 
jumlah pajaknya dinilai dengan hitungan nilai uang yang kemudian dikurangi 
standard hidupnya yang bila ternyata negative malah bukan dia yang bayar uang 
kekantor pajak melainkan kantor pajak lah yang membayarkan sejumlah uang kepada 
dirinya yang dinamakan Tax Return padahal tidak pernah bayar pajak.

Jadi kalo memang anda pernah hidup diluar negeri, seharusnya kesemuanya anda 
pahami, kalo ternyata anda tidak pahami, waaah bebat kusir saja dimesjid di 
Indonesia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

















  

CiKEAS Sudah Kenyang Janganlah Ngemplang !!!

2009-06-26 Terurut Topik Hafsah Salim
Sudah Kenyang Janganlah Ngemplang !!!  
  
Kita semua sudah sama2 paham, bahwa negara2 yang mayoritas Muslim dan negara2 
Islam penuh dengan penindasan2 atas nama hukum agama Syariah Islam yang 
menjadikan mereka miskin, menjadikan mereka kelaparan, menjadikan mereka 
ketakutan, dan menjadikan mereka korban2 ketidak adilan yang dipaksakan untuk 
diterima karena agama.  Akibatnya, jutaan umat Islam mengungsi keluar dari 
negaranya mencari tempat yang aman di-negara2 lain yang sama sekali bukan 
negara Islam.  Pengungsian2 seperti ini bukan cuma terjadi dizaman sekarang 
saja, tetapi sudah berlangsung ribuan tahun sejak masih hidupnya nabi Muhammad 
SAW.  Lihatlah contohnya keluarga nabi Muhammad dipaksa mengungsi untuk 
menyelamatkan anak2 dan cucu2nya dari pembunuhan2 massal yang dilakukan para 
pengganti nabi yang mengangkat dirinya sebagai Caliph2 yang juga saling 
membunuh sepanjang sejarah Islam itu sendiri.

Nyatanya meskipun sebagai pengungsi ini sudah diterima, sudah ditolong, sudah 
diselamatkan oleh umat yang bukan Islam di-negara2 yang juga bukan Negara 
Islam, ternyata para muslimin ini bukan membalas kebaikan para penolongnya, 
bukan membalas kebaikan tuan rumahnya dengan kebaikan juga tetapi malah 
membalasnya dengan terror, membalasnya dengan memaksa tuan rumahnya menerima 
Syariah Islam, dan berbagai cara2 terror yang berlangsung seperti yang terjadi 
ditanah air kita sendiri Indonesia dimana bakar2an mesjid, bakar2an gereja 
sampai detik ini masih terus berlangsung meskipun dilarang disiarkan diberita 
koran2.

Coba kita lihat, apa yang terjadi di Thailand, para pendeta buddha dipenggal 
kepalanya karena menolak negara Islam.  Juga di Phillipina, di Birma, di India, 
di Amerika, semua muslimin bukan mengutuk sesamanya yang melakukan terror 
melainkan malah mendukungnya.

Inilah yang dinamakan, air susu dibalas dengan air tuba, ini yang dinamakan 
sudah ditolong malah nyolong, ini yang dinamakan sebagai diberi makan 
kenyang malah ngemplang.


 cak lis cak...@... wrote:
 Wilders Serukan Deportasi Massal Umat Islam   
 Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda
 Geert Wilders kembali berulah. Ia mengusulkan
 pengusiran massal umat Islam
 

Ada sebab pasti ada akibatnya.  Setiap aksi tentu menimbulkan reaksi, jadi 
wajar kalo Islam dan muslimin di Belanda telah melakukan terror2, pembunuhan2, 
dan berbagai tindakan2 yang menakutkan warga Belanda, tentu akan dicari cara2 
mengatasinya melalui usul2 yang masuk dari masyarakat maupun para pemimpin2 
masyarakat di Belanda itu sendiri.

Segala tindakan dan perbuatan yang tidak baik, akan mengakibatkan hal2 yang 
tidak baik bagi para pelakunya.

Islam dan ajaran2nya terbukti mendorong umatnya untuk melakukan terror2, 
melakukan pembunuhan2, melakukan berbagai tindakan2 diskriminasi agama terhadap 
mereka yang berbeda agamanya maupun sesama agamanya.

Para muslimin diterima dengan penuh kedamaian, penuh keterbukaan, dan penuh 
dengan kebebasan dalam beragama maupun menjalankan agama mereka masing2.  
Tetapi kebebasan itu disalah gunakan untuk memaksakan agama Islam dengan cara2 
terror seperti pemboman dan pembunuhan2.  Lalu harus gimana maunya reaksi 
masyarakat Belanda yang mendambakan kedamaian ini ???

Para Muslimin bukan mengutuk para pelaku terror ini malah melindungi dan 
mendukung para pelaku2nya ini.

Wajar kalo masyarakat Belanda mayoritas bertekad mengusir para muslimin kembali 
kenegaranya demi kedamaian kehidupan mereka.

Ny. Muslim binti Muskitawati.