[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Istighfar Kepada Allah

2005-12-23 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Category7-All.phtml

Taushiyah  

Istighfar Kepada Allah  

Posted by: abusafar on Monday, December 19, 2005 - 10:32 PM 

 
Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Hudzaifah.org - Saudara saudariku yang kucintai karena Allah. Istighfar,
kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat
dalam, sangat indah dalam hidup kita, di dunia dan di akhirat. Istighfar
memiliki dua makna. 

Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti
kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta
ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih
diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat
menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.

Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar
kewajiban, kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan
kesalahan kita dan menutupi aib kita.

Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti
kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah
memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam
ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia. 

Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Karena itu tidak
heran hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar tampak dalam
kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan perbaikan,
semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat.
Karena itu Rasulullah SAW bersabda,


"Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada
Allah, maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih,
dan Allah beri rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga."


Subhanallah.

Kemudian dalam Al Qur'an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah SWT berfirman,


"Beristighfarlah kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun -
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh: 10-12)


Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang
berat. Allah mudahkan kita mendapatkan rezeki. Allah hadirkan di tengah kita
anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi robbani. Kemudian
Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.

Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita. Karena itulah
Rasulullah SAW, beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau
beristighfar 70 kali, dalam hadits lain 100 kali. Padahal dia ma'sum,
dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya
kepada Allah. Apalagi kita yang banyak dosa. Astagfirullahal 'adzim,
ampunilah dosa kami ya Allah..

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa
atubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [] 
 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~-> 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Tiga Ciri Khas Hamba Allah yang Bertaqwa

2005-12-23 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org

Taushiyah  [114 Reads]   
Tiga Ciri Khas Hamba Allah yang Bertaqwa  

Posted by: abusafar on Tuesday, November 29, 2005 - 04:23 PM 
 
Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Hudzaifah.org - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara
saudariku yang kucintai karena Allah. Taqwa memiliki tiga makna, yang tidak
dapat dipisahkan walau dapat dibedakan. Yang pertama, ciri khas dari hamba
Allah yang bertaqwa, hubbullah, sangat mencintai Allah melebihi kepada
siapapun dan apapun. Hamba Allah yang beriman amat sangat mencintai Allah.

Sebagaimana nabi Allah, Ibrahim AS. Kecintaan beliau kepada Allah melebihi
kepada istri dan anak beliau. Sehingga rela demi cintanya kepada Allah harus
menyembelih anak yang tercinta. Demikian pula Siti Hajar, demi cintanya
kepada Allah, rela mengorbankan anak kandungnya sendiri. Demikian halnya
dengan Ismail AS, rela dirinya dikorbankan demi cinta kepada Allah.
Subhanallah.

Kemudian yang kedua, khosyatullah. Rasa takutnya kepada Allah melebihi
kepada siapapun dan apapun. 

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba- Nya, hanyalah
ulama." (QS. Fatir: 28)

Jadi yang disebut ulama itu orang yang sangat takut kepada Allah. Rasa
takutnya kepada Allah itulah membuat ia taat kepada Allah SWT. Tidak
melakukan kemaksiatan dan kedzaliman. Sebaliknya bila rasa takut seseorang
kepada Allah rendah, sementara keinginan maksiatnya lebih kuat, maka
terjadilah kemaksiatan itu. Kalau rasa takutnya rendah tapi nafsunya kuat,
maka terjadilah kedzaliman. Dan hamba Allah yang bertaqwa tidak akan
melakukan kemaksiatan dan kedzaliman, karena rasa takutnya kepada Allah.
"Kalau aku melakukan maksiat kepada ALlah, aku takut dengan adzab Allah di
hari kiamat kelak." Ketakutannya kepada Allah ini membuat ia taat kepada
Allah SWT.

Kemudian nyang ketiga, ciri istimewa dari hamba Allah yang bertaqwa adalah
hati-hati, sangat berhati-hati dalam hidup yang sesaat ini. Wara',
berhati-hati dengan hukum Allah. Sehingga hal-hal yang tidak bermanfaat akan
dia jauhkan dari dirinya. Dan itu menjadi ciri khas dari orang Islam, hai
mukmin. Meninggalkan sesuatu yang tidak bermakna. 

Sehingga ia olah sedemikian rupa dirinya dalam ketaatan kepada Allah. Yang
sunnah "diwajibkan" untuk dirinya. Yang makruh dia "haramkan" buat dirinya.
Yang mubah, ia buat berkah. Ia tidak mau sia-sia. Wara', saking
hati-hatinya, dia takut melakukan maksiat. Ia takut kalau Allah tidak
mencintai dia. Sehingga dia benar-benar pelajari agama Allah, hukum-hukum
Allah, agar ia benar-benar hidup dalam syariat Allah. Janganlah engkau
menyembah kecuali hanya Allah, dan sembahlah Allah sesuai dengan syariat
Allah. Allahu Akbar. 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa
atubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. []  






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~-> 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Tujuh Golongan yang Mendapat Perlindungan Allah di Hari Akhir

2006-01-19 Thread Hudzaifah.org
Tentang Tujuh Golongan yang Mendapat Perlindungan Allah di Hari Akhir 

  http://www.hudzaifah.org/Article302.phtml

  Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Hudzaifah.org - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara
saudariku yang kucintai. Kali ini kita membahas tujuh golongan manusia yang
dimuliakan oleh Allah di hari akhirat kelak. 

Ikhwah fillah rahimakumullah, simaklah hadits Rasulullah SAW, hadits
mutafaqun'alaih, shahih Bukhari Muslim:


Dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh
Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah
kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada
masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang
saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena
Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk
bezina), tapi ia mengatakan: "Aku takut kepada Allah", seseorang yang
diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu
apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir
(mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua
matanya." (HR Bukhari)


Tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah yang pada hari itu
tidak ada perlindungan kecuali hanya perlindungan Allah.

Yang pertama, imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah,
terdepan, yang pertama mendapat perlindungan Allah. Dan sungguh negeri
Indonesia yang tercinta ini sangat merindukan pemimpin yang adil, hakim yang
adil.

Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT.
Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam
masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama'ah, ia senang, subuh-subuh ia
menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang
benar-benar beriman kepada Allah.

Kemudian yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi
tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? Orang yang ikhlash,
tidak riya, tidak ujub.

Kemudian yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu
karena Allah, berpisah karena Allah. 

Yang keenam, sangat sulit ini, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanita
cantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah".
Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat,
sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda,
yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan
dari berbagai macam godaan.

Kemudian yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam
ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia
menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah di
hari kiamat, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata
karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa
yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah.

Subhanallah.. Inilah golongan yang kelak mendapat pertolongan Allah di hari
kiamat kelak.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa
atubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [] 







===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Ciri Hamba-Hamba Allah yang Mencintai Allah SWT

2006-02-09 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article312.phtml

Ciri Hamba-Hamba Allah yang Mencintai Allah SWT  

 
Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Hudzaifah.org - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudara-saudariku yang kucintai karena Allah. Kali ini kita membahas tentang
ciri hamba-hamba Allah yang mencintai Allah SWT.

Yang pertama, Allah tujuan hidupnya, Allah ghayatuna.

Kemudian yang kedua, sangat taat kepada Allah SWT, istiqomah, berpegang
teguh pada syariat Allah SWT. 

Yang ketiga, mencintai mereka yang dicintai oleh Allah, (yaitu) para Rasul,
para Anbiyya, para aulia, hamba-hamba Allah yang jujur, para syuhada,
hamba-hamba Allah yang shaleh.

Kemudian yang keempat, dengan sangat senang hati melakukan apa yang Allah
perintahkan untuk dirinya, dan apa yang Allah larang untuk dirinya. Karena
ia tahu perintah-larangan Allah untuk kemaslahatan dirinya.

Yang kelima, selalu ingat kepada Allah, selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Selama berdzikir berarti selama itu ia bersama Allah.

Yang keenam, mengunjungi rumah Allah, Ka'bah Baitullah, Haji bagi mereka
yang mampu. Umroh demi umroh, mengunjungi rumah Allah, masjid, musholla, ia
jaga shalat berjamaah. 

Kemudian mengunjungi nabi Muhammad SAW ke Madinah, ziarah, bershalawat
kepada beliau, dan menjadikan beliau sebagai teladan dalam hidupnya.
Mencintai Allah berarti mencintai nabi Allah.

Kemudian sangat senang membaca kalamullah, Al Qur'anul karim. 

Yang kesembilan, sangat senang menyampaikan ajaran Allah, mendakwahkan
ajaran Allah, pada diri sendiri, keluarga, handai taulan, kepada siapa pun. 

Kemudian percaya yakin, benar-benar beriman kepada semua janji-janji Allah.
Janji Allah di dunia, janji Allah di akhirat. Keyakinan kepada janji Allah
melahirkan akhlaq yang mulia.

Kemudian percaya, yakin, beriman ditolong oleh Allah. Inilah Allah janjikan
dalam surat Yunus ayat 62.


"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang
beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam
kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan
bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah
kemenangan yang besar." (QS. Yunus: 62-64)


Sesungguhnya kekasih-kekasih Allah tidak takut apa yang akan terjadi, tidak
bersedih apa yang sudah terjadi. Karena mereka benar-benar cinta, beriman
kepada Allah, dan mereka hidup dalam ketaqwaan kepada Allah. Bagi mereka
kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan itu pasti bagi mereka.
Itulah kemenangan besar untuk mereka.

Kemudian, selalu melakukan yang terbaik untuk Allah, jihad fii sabilillah.
Kemudian merindukan perjumpaan dengan-Nya. Subhanallah. Dan sangat senang
menikmati ibadah, khusyuk dalam beribadah, merupakan bukti cinta kepada
Allah, kekasih menghadap kekasih. Bukankah kekasih senang bermesraan dengan
kekasihnya. Waktu bermesraan dengan kekasih adalah waktu-waktu beribadah
kepada-Nya.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa
atubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [] 
   
http://www.hudzaifah.org/Article312.phtml






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Cinta di Atas Cinta...

2006-02-15 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article313.phtml

Cinta di Atas Cinta...  
 
Hudzaifah.org - Perempuan oh perempuan ! Pengalaman bathin para pahlawan
dengan mereka ternyata jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan. Apa yang
terjadi, misalnya jika kenangan cinta hadir kembali di jalan pertaubatan
seorang pahlawan? Keagungan! 

Itulah, misalnya, pengalaman bathin Umar bin Abdul Aziz. Sebenarnya Umar
seorang ulama, bahkan seorang mujtahid. Tapi ia dibesarkan di lingkungan
istana Bani Umayyah, hidup dengan gaya hidup mereka, bukan gaya hidup
seorang ulama. Ia bahkan menjadi trendsetter di lingkungan keluarga
kerajaan. Shalat jamaah kadang ditunda karena ia masih sedang menyisir
rambutnya. 

Tapi, begitu ia menjadi khalifah, tiba-tiba kesadaran spiritualnya justru
tumbuh mendadak pada detik inagurasi nya. Iapun bertaubat. Sejak itu ia
bertekad untuk berubah dan merubah dinasti Bani Umayyah. Aku takut pada
neraka katanya menjelaskan rahasia perubahan itu kepada seorang ulama
terbesar zamannya, pionir kodifikasi hadits, yang duduk di sampingnya, Al
Zuhri. 

Ia memulai perubahan besar itu dari dari dalam dirinya sendiri, istri,
anak-anaknya, keluarga kerajaan, hingga seluruh rakyatnya. Kerja keras ini
membuahkan hasil; walaupun hanya memerintah dalam 2 tahun 5 bulan, tapi ia
berhasil menggelar keadilan, kemakmuran dan kejayaan serta nuansa kehidupan
zaman Khulafa Rasyidin. Maka iapun digelari Khalifah Rasyidin kelima. 

Tapi itu ada harganya. Fisiknya segera anjlok. Saat itulah istrinya datang
membawa kejutan besar; menghadiahkan seorang gadis kepada suaminya untuk
dinikahinya (lagi). Ironis, karena Umar sudah lama mencintai dan sangat
menginginkan gadis itu, juga sebaliknya. Tapi istrinya, Fatimah, tidak
pernah mengizinkannya; atas nama cinta dan cemburu. Sekarang justru sang
istrilah YANG MEMBAWANYA SEBAGAI HADIAH. Fatimah hanya ingin memberikan
dukungan moril kepada suaminya. 

Itu saat terindah dalam hidup Umar, sekaligus saat paling mengharu-biru.
Kenangan romantika sebelum saat perubahan bangkit kembali, dan menyalakan
api cinta yang dulu pernah membakar segenap jiwanya. Tapi saat cinta ini
hadir di jalan pertaubatannya, ketika cita-cita perubahannya belum selesai. 

Cinta dan cita bertemu atau bertarung, di sini, di pelataran hati Sang
Khalifah, Sang Pembaru. Apa yang salah kalau Umar menikahi gadis itu? Tidak
ada! Tapi, Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah
diri saya kalau saya masih harus kembali ke dunia perasaan semacam ini, Kata
Umar. 

Cinta yang terbelah dan tersublimasi diantara kesadaran psiko-spiritual,
berujung dengan keagungan; Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang
ada cinta di atas cinta! Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda
lain. 

Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar,
gadis itu bertanya dengan sendu, Umar, dulu kamu pernah sangat mencintaiku.
Tapi kemanakah cinta itu sekarang? Umar bergetar haru, tapi ia kemudian
menjawab, Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya jauh lebih dalam!
[]

M Anis Matta Lc. 

Sumber : Tarbawi 55/4/Muharram 1424H
 
http://www.hudzaifah.org/Article313.phtml






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Agar Cinta Tak Bertepuk Sebelah Tangan

2006-02-20 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article265.phtml

Taujih & Tadzkirah  

Agar Cinta Tak Bertepuk Sebelah Tangan  

 
Oleh : Ayat Al Akrash

Engkau ingin berjuang, tapi tidak mampu menerima ujian, rusak oleh pujian,
tidak sepenuhnya menerima pimpinan dan tidak begitu setiakawan

Engkau ingin berjuang, tapi tidak sanggup berkorban, tidak sanggup terima
cobaan dan hanya ingin jadi pemimpin agar pengikut menjadi agak segan 

Engkau ingin berjuang, tapi kesehatan dan kerehatan tidak sanggup engkau
korbankan dan waktu tidak sanggup engkau luangkan

Engkau ingin berjuang, tapi dirimu tidak engkau tingkatkan, disiplin diri
engkau abaikan, janji kurang engkau tunaikan dan kasih sayang engkau abaikan

Engkau ingin berjuang, tapi para tamu engkau abaikan, anak isteri engkau
lupakan dan ilmu berjuang engkau tinggalkan

Engkau ingin berjuang, tapi pandangan engkau tidak diselaraskan, rasa
bertuhan engkau abaikan dan iman taqwa engkau lupakan

- Qathrunnada -


Hudzaifah.org - Benarkah engkau seorang pejuang? Mengaku diri sebagai
pejuang, sebagai jundullah, sebagai aktivis, namun akhlak maupun tsaqafahnya
tidak mencerminkan hal itu. Mengaku diri sebagai mujahid, namun niat ternoda
oleh selain-Nya. Inilah yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sindir di dalam Al
Qur'an, "Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan saja mengatakan 'kami
beriman' sedang mereka tidak di uji lagi?" (QS. Al Ankaabut: 2-3)

Sang Pejuang Sejati

Masing-masing kita sebaiknya mengevaluasi diri, apakah kita memang sudah
benar-benar menjadi pejuang di jalan-Nya atau jangan-jangan, baru sebatas
khayalan dan angan-angan kosong belaka. Inginkan syurga, tetapi tidak siap
menggadaikan diri, harta dan jiwa. "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di
antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (QS. 3:142). Ya, kita
mengira akan masuk surga dengan pegorbanan yang sedikit, seakan ingin
menyamakan diri dengan hukum ekonomi kapitalis, "Mendapatkan output yang
sebesar-besarnya, semaksimal mungkin, dengan input yang seminimal mungkin." 

Aduhai., sesungguhnya hari akhir itu adalah perkara yang besar. Dan surga
yang luasnya seluas langit dan bumi itu, sangat mahal harganya. Rasulullah
SAW bersabda, "Generasi awal sukses karena zuhud dan teguhnya keyakinan,
sedang ummat terakhir hancur karena kikir dan banyak berangan muluk kepada
Allah."

Saat nasyid-nasyid perjuangan dilantunkan, gemuruh di dalam dada menjadi
berkobar-kobar untuk berjuang. Tetapi sayang, ternyata hanya tersimpan di
dalam dada dan semangat itu ikut surut seiring dengan berakhirnya lantunan
nasyid. Tidak keluar dalam amaliyah yang nyata. Demi Allah., keimanan
bukanlah dilihat dari yang paling keras teriakan takbirnya, bukan pula dari
yang paling deras air matanya kala muhasabah, dan bukan pula dari yang
paling ekspresif menunjukkan kemarahan kala melihat Israel menyerang
Palestina. Bukan pula dari yang paling banyak simbol-simbol keagamaannya.
Karena itu semua hanya sesaat. Sesungguhnya keistiqomahan dalam berjuang,
itulah indikasi keimanan sang pejuang yang sebenarnya. Pejuang yang sabar
menapaki hari-hari dengan mengibarkan panji Illahi Rabbi. Yang selalu
bermujahadah mengamalkan Al Qur'an. Teguh pendirian. Tak kenal henti. Hingga
terminal akhir, surga. 

Pengorbanan

Apakah dengan memakai sedikit waktu untuk berda'wah, sudah menganggap diri
telah melakukan totalitas perjuangan? Padahal para nabi tidaklah menjadikan
da'wah ini hanya sekedarnya saja, tetapi sebagaimana dicantumkan dalam Surat
Nuh ayat 5, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang
dan malam." Pun dalam surat Al Muzzamil, "Hai orang yang berkemul, bangunlah
lalu berilah peringatan, dan Rabbmu agungkanlah." Sejak ayat itu turun, sang
nabi akhir zaman selalu siaga dalam kehidupan. Bahkan, hingga menjelang
ajalnya, Rasulullah tengah menyiapkan peperangan untuk menegakkan Al Haq.

Sang pejuang, tetapi makanannya adalah sebaik-baik makanan, dan pakaiannya
adalah sebaik-baik pakaian. Dan dengan tanpa rasa berdosa, asyik menonton
sinetron-sinetron cinta dan acara gosip, mendengar lagu-lagu cinta,
berghibah, perut kenyang, banyak tidur, dan mengabaikan waktu, lalu berharap
mendapatkan syurga? Sangatlah jauh. bagaikan punduk merindukan rembulan.
Alangkah berbedanya dengan yang dicontohkan Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar,
Mush'ab bin Umair dan para sahabat yang lainnya. Yang setelah mendapatkan
hidayah, mereka justru menjauhi kemewahan hidup. Mereka mampu secara
ekonomi, tetapi mereka tidak rela menikmati dunia yang melalaikan. 

Seorang pejuang harus memahami jalan mendaki yang akan dilaluinya. Sang Nabi
tak pernah tertawa keras apatah lagi terbahak-bahak. Dan hal itu dikarenakan
keimanan yang tinggi akan adanya hari akhir, akan adanya surga dan neraka.
Ada amanah da'wah yang besar di pundaknya, lantas bagaimana mungkin seorang
pejuang akan banyak b

[daarut-tauhiid] Cacat Mental Dakwah

2006-02-27 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article257.phtml

Taujih & Tadzkirah  [234 Reads]   

Cacat Mental Dakwah  

Posted by: Admin on Monday, September 26, 2005 - 12:48 PM 

 
Ustadz Tate Qomaruddin

Hudzaifah.org - Idealnya, kondisi umat bisa diperbaiki dengan dakwah.
Seperti sering diibaratkan orang, da'i adalah dokter dan umat adalah
pasiennya. Namun apa jadinya sang pasien, jika sang dokter salah dalam
melakukan pengobatan. Alih-alih medapatkan kesembuhan, malah sakit bertambah
parah. 

Demikian halnya dalam dunia dakwah. Kesalahan yang dilakukan para da'i
menyebabkan dakwah tidak mencapai tujuannya. Salah satu bentuk kesalahan
tersebut adalah bila di dalam kancah dakwah berkembang penyakit mental. Di
antara penyakit-penyakit mental (ma'nawiyah) dalam dakwah itu adalah: 

Pertama, sikap infi'aliyyah (reaksioner). 

Sebuah gerakan dakwah bisa dikategorikan reaksioner jika segala gerakannya
tidak berangkat dari tujuan dan sasaran yang jelas; tidak berdasarkan
tahapan-tahapan yang jelas, dan tidak menggariskan langkah-langkah yang
jelas. Sehingga semua manuvernya tidak lebih dari reaksi terhadap kondisi
sesaat yang muncul atau terhadap isu yang dianggap aktual. Dengan kata lain
dakwah yang infi'aliyyah adalah dakwah yang tidak berpijak pada manhaj
(jalan, sistem) yang jelas. Padahal Allah SWT telah menegaskan pentingnya
manhaj yang jelas itu. "Katakanlah inilah jalanku, aku menyeru ke jalan
Allah dengan pandangan yang jelas (bashirah)." (Yusuf 108) 

Akibatnya, gerakan dakwah terkesan ngawur alias tak tentu arah. Energi
dakwah terkuras untuk merespon berbagai kasus, peristiwa, perkembangan
politik, atau problem sosial yang fenomenal. Sementara itu, permasalahan
umat yang sesungguhnya terabaikan. 

Ini bukan berarti gerakan dakwah tidak perlu merespon permasalahan
fenomenal. Sebab, pada dasarnya gerakan dakwah memang dituntut mampu
merespon bahkan mencari solusi bagi permasalahan yang muncul dalam
kehidupan. Misalnya masalah korupsi, kerusuhan, dan masalah-masalah sosial
lainnya. Akan tetapi dalam kaitan ini, ada beberapa hal yang harus
ditegaskan. Pertama, berdasarkan paradigma Islam, segala problema
kemasyarakatan maupun individual muncul akibat jauhnya manusia dari aqidah
Islam dan syari'at Islam. Kedua, karena itu harus ada gerakan yang integral
dan simultan untuk membenahi aqidah umat dan menumbuhkan keberpihakan
terhadap syari'at Islam. 

Harus dipahami, Islamisasi kehidupan bukanlah sekedar membuat umat Islam
melakukan shalat, puasa, haji, wirid, dan ritual lainnya. Sayangnya, justru
corak pemahaman parsial macam itulah yang amat digandrungi oleh para
penjajah dan kaum bermental penjajah dari bangsa sendiri. Sebab Islam dalam
bentuknya yang ritual (sebagian orang menyebutnya agak keren sebagai 'Islam
kultural') itu adalah Islam yang mudah ditaklukan dan dimanfaatkan untuk
kepentingan-kepentingan tertentu. Untuk itulah orang-orang yang bermental
penjajah itu senantiasa memberikan PR-PR kepada umat Islam agar terjebak
dengan isu-isu sesaat. Akibatnya isu-isu abadi berupa pembinaan aqidah dan
pemahaman akan keutuhan Islam tak tersentuh secara memadai. 

Kedua, membangun figuritas (wijahiyyah).

Islam mengajarkan ketaatan tapi melarang taqlid buta; memerintahkan
kesetiaan tapi mengharamkan kultus individu; mewajibkan penghormatan
terhadap orang yang layak mendapatkannya namun mencela figuritas. 

Telah banyak kericuhan yang terjadi pada umat ini akibat sikap figuritas
ini. Bayangkan, seseorang menolak kebenaran hanya karena kebenaran itu bukan
disampaikan oleh orang yang dia figurkan. Dan menerima segala apa yang
disampaikan oleh orang yang menjadi figurnya, betapa pun nyata-nyata salah
menurut standar Qur'an dan Sunnah. 

Figuritas dapat memunculkan tradisi taqlid (sikap membebek). Sikap yang
kemudian berkembang adalah kecintaan kepada tokoh, bukan kepada Islam.
Berjuang karena figur, bukan keikhlasan. Pada waktu bersamaan, pembelaan
terhadap Islam melemah. Hal ini menjelaskan pertanyaan, "Mengapa tokoh yang
jelas salah dan menyimpang dari Islam terus dibela dengan berbagai alasan.
Saat ada ancaman besar terhadap Islam banyak orang tidak bereaksi. Namun,
ketika orang yang diidolakannya mendapatkan kritikan, ia membela
mati-matian?" 

Islam memerintahkan agar kita taat kepada Rasulullah saw. Pada waktu
bersamaan Allah juga memerintahkan, agar pengorbanan dan perjungan dilakukan
karena Allah SWT, bukan karena Rasulullah saw. Ini ditegaskan dalam
Al-Quran, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya rasul-rasul. Apakah jika ia wafat atau terbunuh kalian
akan berbalik ke belakang (murtad)." (Ali Imaran 144) 

Ayat itu pula yang dibacakan Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika menghadapi Umar
Bin Khattab yang tidak percaya akan wafatnya Rasulullah SAW sehingga
mengatakan, "Barang siapa yang mengatakan Muhammad telah meninggal akan saya
penggal lehernya." Itu semua menegaskan kepada kita bahwa d

[daarut-tauhiid] Membangun Kejayaan Ummat

2006-03-02 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article242.phtml

Taujih & Tadzkirah

Membangun Kejayaan Ummat  

Posted by: Tim.Jurnalis.SKI.FE on Thursday, July 14, 2005 - 07:39 PM 

 
Hudzaifah.org - Kehilangan masa lalu menjadikan seseorang atau masyarakat
seperti tumbuhan air yang tidak memiliki akar yang menancap. Juga seperti
tumbuhan yang tidak membuahkan hasil. Umat yang kehilangan kejayaan, pasti
kehilangan identitas. Pada saat seperti ini umat akan hidup dengan
konsep-konsep instant yang menjadikan mereka sekedar meneruskan kehidupan
yang tidak berarti. Hidup hanya untuk makan dan minum tanpa kesadaran dan
tujuan.

Keterbelakangan kita sudah terlalu lama dan lebih dari cukup. Malam dan
tidur kita telah begitu panjang hingga kita hampir melupakan datangnya pagi.
Kita hampir tidak mampu untuk berdiri karena lamanya tubuh kita berbaring.

Tidak ada lagi alasan bagi kita untuk terus berdiam diri dalam penjara
keterbelakangan, sedangkan pada saat yang sama, seluruh alam sedang berlari
mengejar kemajuan. Kita memiliki potensi, factor-faktor mental spiritual,
moral, serta aktivitas kita yang mewajibkan kita menjadi maju. Kita juga
memiliki sumber daya alam dan manusia yang memungkinkan kita untuk ikut
berjalan dalam rombongan kemajuan serta menyusul rombongan
"pencetak-pencetak kemajuan".

Salah satu syarat penting dalam hal ini adalah kita harus membangun kemajuan
yang kita inginkan dengan tangan, kaki, dan palu kita sendiri. Kita tidak
ingin kemajuan yang dibangun untuk kita oleh orang lain, tidak diketahui
asal dan akarnya. Kita harus menghidupkan kembali semangat kepahlawanan.
Betapa perlunya kita mengambil pelajaran dari kisah-kisah kepahlawanan
tokoh-tokoh muslim. Setiap pemimpin memiliki kisah teladan dan kepahlawanan
yang patut kita ikuti.

Hakikat mendasar yang dilupakan oleh kebanyakan umat muslim yaitu, bahwa
kita dapat membangun masyarakat yang kuat dalam semua elemennya dengan
memulai dari masing-masing individu. Harus ada kemauan dan kesadaran
individu. Selama kita tidak melakukan hal itu, maka esok tidak lebih baik
dari pada hari ini. Kita akan memiliki cacat bila hanya menonton dan menanti
datangnya pahlawan tanpa melakukan apa-apa.

Keterpurukan yang dialami secara terus menerus oleh umat muslim adalah
karena kita lupa untuk apa kita diciptakan? Misi apa yang kita emban? Dan
apa sarana untuk mencapainya? Bukankah kita punya Al Qur'an dan Sunnah
Rasulullah sebagai petunjuk dan pedoman hidup sempurna?

Dalam surat Adz-Dzariat ayat 56, Allah berfirman: "Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Ayat tersebut secara eksplisit menerangkan tentang subjektifitas manusia.
Artinya, manusia diciptakan karena membawa misi dan tugas mulia. Yakni
beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan, sedangkan keikhlasan itu
terletak pada niat. Untuk mengukur sejauh mana niat baik atau keikhlasan
itu, maka hanya dapat dibuktikan melalui implementasi ucapan dan perbuatan
yang kesemuanya itu ditujukan semata-mata hanya untuk Allah. Inilah hakikat
untuk apa kita diciptakan. Jika hal ini disadari oleh setiap manusia, jika
orientasi hidup ini telah tertanam dalam lubuk hati dan telah difahami
dengan kejernihan berfikir, niscaya setiap gerak langkah kaki akan ringan,
ibadah akan khusuk dan hiduppun akan menjadi indah karena setiap aktivitas
akan dipandang sebagai ibadah. Karena tidak mungkin seorang hamba yang
"sadar" hakikat ini akan berbuat curang, zholim, dan merugikan diri sendiri
dan orang lain dalam interaksi sosialnya. Dan dengan sendirinya kejayaan
umat akan dapat diraih karena pondasi telah dibangun.

Karakter diri manusia yang memahami hakikat penciptaannya dapat kita dapati
dalam surat An-Nur ayat 36-38. Allah berfirman, "(Cahaya itu) di rumah-rumah
yang disana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut
nama-Nya, disana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang.
Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat
Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari
ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari kiamat). (mereka melakukan
itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik
daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya
kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki
tanpa batas."

1. Bertasbih kepada Allah di Masjid-masjid

Orang yang terjaga zikirnya kepada Allah, maka secara otomatis hatinya
terikat kuat dengan masjid. Seorang hamba akan merasa terjaga dan tentram
hatinya jika mengingat Allah ".dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tentram." (QS. Ar Ra'd: 28). Masjid tempat bersilaturrahmi yang efektif bagi
orang-orang yang berharap keridhoan Allah. Kekuatan dan kesatuan umat akan
tergambar dari jumlah dan banyaknya mereka berkumpul di masjid, baik untuk
melaksanakan shalat lima

[daarut-tauhiid] KAJIAN: Jundullah Tsaqafatan wa Akhlaqan

2006-03-16 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article315.phtml

Jundullah Tsaqafatan wa Akhlaqan  

Hudzaifah.org - Jundullah adalah orang-orang yang telah mengkhidmatkan
dirinya pada jalan Allah dengan membawa nilai-nilai Rabbani dan menyeru
manusia kepadanya. Mereka adalah orang-orang yang memberikan loyalitas
(wala') hanya kepada Allah, Rasul, dan orang-orang yang beriman.

Dalam memperjuangkan dan menyeru manusia pada nilai-nilai Rabbani, seorang
jundullah harus memiliki bekal. Mana mungkin ia dapat mengajak manusia
kepada kebenaran, sedangkan ia tidak mengetahui bekal apa yang harus dibawa.
Yang disoroti adalah tentang intelektualitas dan akhlak seorang jundullah,
suatu aspek yang sangat penting dan mendasar.

Uraian kajian di bawah ini sangat komprehensif sehingga dengannya seseorang
siap menjadi jundullah; golongan yang akan dimenangkan Allah dalam medan
kehidupan.

Kata Hizbullah disebut dalam Al Qur'an sebanyak dua kali. Pertama di surah
Al Mujaadilah dan yang kedua di surah Al Maaidah.

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak atau anak-anak atau
saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang
Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka
dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalam-Nya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap
(limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." (QS. Al
Mujaadilah:22)

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap
orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang
berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
(kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah dan Rasul-Nya dan
orang-orang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama)
Allah itulah yang pasti menang." (Al Maidah : 54-56)

Dengan demikian, hizbullah memiliki arah, yang cirinya adalah sebagai
berikut.

1. Membebaskan diri dari musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Secara praktikal
dengan tidak memberikan ketaatan kepada mereka, dan secara batin dengan
tidak menyimpan kecintaan kepada mereka.

2. Memberikan wala 'loyalitas' kepada kaum mu'minin dalam bentuk praktikal
dan menumbuhkan kecintaan dalam hati. Kaum mu'minin yang berhak diberikan
wala' ini adalah mereka yang telah melengkapi syarat keimanan, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat.

Sasaran-Sasaran Utama Hizbullah
1. Membentuk kepribadian manusia secara islami
2. Mendirikan negara Islam di setiap daerah
3. Menyatukan umat Islam
4. Menghidupkan kembali kekhalifahan
5. Mendirikan negara Islam Internasional


Intelektualitas Serdadu Islam Rabbani (JUNDULLAH Tsaqafatan)

A. ILMU USHULUTS-TSALASAH (Ilmu tentang Keimanan)

Ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang pada zahirnya membahas tiga pengetahuan
dasar Islam, yaitu pengetahuan tentang Allah SWT, pengetahuan tentang
Rasulullah SAW dan pengetahuan tentang Islam. Inilah metodologi Rasulullah
saw dalam mendidik para sahabat sebaqaimana yang disebukan oleh Ibnu Umar
r.a.
"Ketika Rasulullah saw masih hidup, aku menyaksikan bahwa kaum muslimin kala
itu lebih menomorsatukan mempelajari masalah keimanan sebelum mempelajari Al
Qur'an. Ketika diwahyukan surah-surah Al Qur'an kepada Muhammad saw, maka
dari surah-surah itu kami mempelajari hukum halal-haram dan perkara-perkara
yang harus kami renungkan dari surah-surah Al Qur'an itu. Namun, belakangan
saya mendapati orang-orang lebih menomorsatukan Al Qur'an sebelum
mempelajari masalah keimanan. Lalu tatkala orang-orang itu membaca seluruh
surah dalam Al Qur'an; dari Al Fatihah sampai An Naas, kala itu mereka tidak
mampu memahami mana yang merupakan perintah Al Qur'an dan mana yang
merupakan larangannya. Serta mana pula ayat-ayat yang semestinya mereka
renungkan dan mereka jabarkan, seperti layaknya mereka menghampar buah kurma
yang jelek."

B. AL KITAB DAN ULUMUL QUR'AN

1. Ilmu Nasikh Mansukh
Dalam Islam, terdapat hukum-hukum yang sifatnya gradual, dan selang beberapa
waktu hukum tesebut barulah stabil.

2. Ilmu Asbab Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al Quran) dan Amkinah
Nuzul (ilmu tentang tempat di mana suatu ayat diturunkan)
Buku rujuk

[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Saat-Saat Syaithan Menggoda Manusia (bagian ke-1)

2006-03-20 Thread Hudzaifah.org
-
ARTIKEL TERBARU
-

http://www.hudzaifah.org/Article332.phtml

Saat-Saat Syaithan Menggoda Manusia (bagian ke-1)  
 
Ustadz Muhammad Arifin Ilham 

Hudzaifah.org - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara
saudariku yang kucintai. Bahasan kita kali ini adalah, saat-saat kapan
syaithan menggoda kita. Ini wajib kita ketahui, sehingga kita waspada
saat-saat kapan syaithan menggoda kita. Memang, setiap detik, setiap
kesempatan, di mana, kapan dan bagaimana pun ia terus menggoda kita. Karena
ia musuh bebuyutan kita. Tetapi waspadailah hal-hal yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW tentang saat-saat mereka yang sangat kuat menggoda kita.

Pertama, ketika matahari terbit. Yang kedua, ketika matahari tenggelam. Jadi
dimulai waktu fajar, ia sangat kuat menggoda kita, agar kita tidak shalat
subuh, tidak shalat fajar, atau menunda-nunda waktu shalat fajar itu. Atau
dibuatnya kita malas shalat di masjid, sehingga senang shalat di rumah.

Kemudian waktu matahari tenggelam, waktu maghrib. Karena itu Rasulullah SAW
melarang anak-anak kita keluar, berlari-lari ke luar rumah. Rasulullah
menganjurkan untuk menutup jendela dan pintu di waktu maghrib itu, kecuali
hamba-hamba Allah yang memakmurkan rumah Allah, musholla, masjid.

Kemudian yang ketiga, ingat, syaithan menggoda kita sebelum kita tidur, saat
kita tidur, dan begitu kita bangun dari tidur. Karena itulah Rasulullah SAW
mengajarkan kepada kita sebelum tidur sebaiknya kita dalam keadaan berwudhu.
Bahkan disunnahkan sebelum tidur kita shalat witir, nanti begitu bangun
bertahajud tidak perlu witir lagi. Itulah hamba Allah yang berhati-hati,
sebagaimana kata sabda Rasulullah SAW.

Kemudian saat tidur itu pun digoda juga oleh syaithan, sehingga kita
berhayal bermimpi yang buruk-buruk. Karena itu Rasulullah bersabda, mimpi
buruk bagian dari syaithan. Sebelum tidur sebaiknya setelah berwudhu kita
berdoa, membaca Al Fatihah, ayat kursi, Al Ikhlash tiga kali, Al Falaq dan
An Nas, tiupkan ke tangan kita, lalu usapkan ke seluruh tubuh kita. Demikian
Rasulullah mengajarkan kepada kita.

Bismika Allahumma ahya wabismika amuut. Kemudian begitu bangun segera
berdoa, Alhamdulillaahilladzi ahyana ba'da ma amatana wailaihinnusyur. Maka
doa sebelum tidur dan sesudah tidur ini membuat syaithan tidak bisa menggoda
hamba Allah itu.

Kemudian, sebelum dan sesudah makan. Subhanallah, karena itu waspadalah.
Syaithan datang menggoda kita saat-saat kita mau makan. Setiap kali kita
berdoa membaca bismillah sebelum makan, maka syaithan tidak akan bisa ikut
makan bersama kita. Kemudian demikian pula selesai makan kita berdoa kepada
Allah SWT.

Lalu, waktu masuk ke rumah. Rasulullah SAW bersabda, siapa yang masuk ke
dalam rumahnya, lalu dia membaca bismillahirrahmaanirrahim, maka syaithan
tidak dapat masuk ke rumah hamba Allah itu. Tapi sebaliknya jika ia masuk ke
rumah tidak membaca doa bismillahirrahmaanirrahim, maka syaithan akan masuk
bersama orang itu di dalam rumah itu.

Subhanallah. Ini ilmu dari Rasulullah SAW. Insya Allah kita lanjutkan di
bagian kedua.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa
atubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. []  





===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Ada Bayang Dirimu Dalam Mimpiku...

2006-03-31 Thread Hudzaifah.org
---
ARTIKEL TERBARU
---

http://www.hudzaifah.org/Article339.phtml

TAUSHIYAH

Ada Bayang Dirimu Dalam Mimpiku...  

Posted by: ayat_al_akrash on Tuesday, March 28, 2006 - 02:31 PM 

 
Hudzaifah.org - Aku masuk surga! Indah sekali. Aku berjalan-jalan di dalam
taman hijau. Pegunungan yang indah. Langitnya tidak cerah, tapi juga tidak
mendung. Hawanya sejuk. Buah-buahannya besar-besar. Kulihat kebun anggur
luas yang tertata rapi. Kupetik satu buah anggur yang ukurannya sebesar buah
apel. Kumakan sedikit, anggur yang berwarna hijau dan tidak berbiji itu, dan
emmm. lezat sekali. Buah surga ini terasa dingin dan airnya banyak.
Alhamdulillah., aku bersyukur sudah selamat masuk surga. Kubuka mata.
Tiba-tiba aku sudah terbaring di atas tempat tidurku. Kulihat jam, pukul
02.00 dini hari. Wah, ternyata tadi hanya mimpi! Dan aku masih ada di dunia,
belum di surga. Aku termangu sejenak. 

Mimpi. Setiap anak manusia pasti pernah bermimpi. Ada mimpi buruk, mimpi
indah. Ada mimpi yang membawa hikmah, ada pula mimpi yang tak bermakna
apa-apa. Ada mimpi yang bisa bersambung dari satu mimpi ke mimpi lain. Atau
mimpi di atas mimpi. Bahkan terkadang kita merasa sudah sering mengunjungi
tempat yang ada dalam mimpi kita. Semua itu tentu rahasia Allah SWT saja. 

Mimpi yang Benar

Mimpi bukanlah hal yang remeh. Ia mencerminkan siapa diri kita. Nabi
Muhammad SAW sering mendapatkan wahyu melalui mimpi. Nabi Muhammad SAW juga
mendapat mimpi untuk menikah dengan Siti Aisyah, di mana dalam mimpi itu,
Jibril membawa kain yang ada wajah Siti Asiyah dan berkata, "Inilah isterimu
di dunia dan di akhirat." 

Nabi Yusuf, ahli menafsirkan mimpi dan yang ditafsir adalah mimpi dua orang
pelayan raja dan mimpi sang raja. Bahkan nabi yusuf pernah bermimpi bulan
dan bintang sujud kepadanya sebagai tanda bahwa ia kelak akan menjadi nabi. 

Nabi Ibrahim, mendapat perintah untuk menyembelih Ismail, dalam mimpi.
Orang-orang sholeh, mereka dapat diberi karunia bermimpi bertemu Nabi
Muhammad SAW yang wajahnya tak dapat diserupai syetan. Firaun, bermimpi ada
anak laki-laki yang akan menghancurkan kerajaannya. Orang-orang non muslim,
ada yang mendapat hidayah melalui mimpi. 

Mimpi yang benar adalah salah satu bagian dari 46 kenabian. Dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Jika masa semakin dekat, mimpi seorang
muslim nyaris tidak pernah dusta. Muslim yang paling benar mimpinya adalah
yang paling jujur perkataannya. Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian
dari 46 bagian kenabian. Mimpi ada tiga macam: mimpi yang baik sebagai
berita gembira dari Allah 'azza wa jalla, mimpi seorang muslim yang dialami
oleh dirinya sendiri, dan mimpi sedih yang berasal dari setan. Jika salah
seorang di antara kamu mengalami mimpi yang tidak disukai, janganlah
menceritakannya kepada orang lain, bangunlah, kemudian shalatlah." (Muttafaq
'alaih)

Bagi kaum muslimin, mimpi yang benar, hanya bisa terjadi bila kita
menjalankan sunnah Rasulullah SAW sebelum tidur, yaitu:
1. Berwudhu. 
2. Membaca doa sebelum tidur. 
3. Posisi tidur miring ke samping kanan dan tapak tangan di bawah pipi
dengan kaki sedikit di lipat.

Bila sunnah di atas tidak terpenuhi, maka mimpinya patut dipertanyakan,
apakah mimpi dari Allah SWT atau mimpi dari syetan. Mimpi yang indah,
pastilah dari Allah SWT dan mimpi yang mengerikan adalah dari syetan.
Sebagai catatan, jangan sampai kita menganggap mimpi kita adalah wangsit.
Karena kita hanyalah manusia biasa, bukan nabi. Para nabi, mimpi mereka
selalu benar, sedangkan kita? Belum tentu benar. Oleh karena itu
hati-hatilah menafsirkan mimpi. Dari 'Ubadah ibnush-Shamit bahwa ia bertanya
kepada Rasulullah tentang ayat 63-63 surah Yunus, "Yaitu orang-orang yang
beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam
kehidupan di dunia dan dalam kehidupan di akhirat." Maka, Rasulullah
menjawab, "Sungguh kamu telah menanyakan sesuatu kepadaku yang belum pernah
ditanyakan oleh seorang pun selainmu. Al-busyra ialah mimpi yang baik yang
dialami oleh seseorang atau dianugerahkan Allah kepadanya." (As-Silsilah
ash-Shahihah)

Tidur Adalah Mati

Ketika kita tidur, jiwa kita untuk sesaat ada dalam genggaman-Nya dan akan
dikembalikan-Nya, hingga kita bisa bangun dari tidur. Kita tidak akan bangun
bila Ia tidak mengembalikannya pada jasad selamanya, dengan kata lain, mati.
Allah SWT berfirman: "Allah memegang jiwa seseorang ketika matinya dan
memegang jiwa seseorang yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia menahan
jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang
lain sampai pada waktu yang ditentukan." (Q.S. Azzumar : 42). 

Sesungguhnya, tidur itu adalah kawannya mati karena sebelum tidur,
Rasulullah SAW selalu berdoa, "Ya Allah dengan nama-Mu aku hidup dan mati"
(HR Bukhari). Saat terjaga beliau pun membaca doa yang hampir serupa,
"

[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Bagaimana Keadaan Iman Hari Ini?

2006-04-05 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article211.phtml

Taushiyah  [853 Reads]   

Bagaimana Keadaan Iman Hari Ini?  

 
Hudzaifah.org - Apa kabar saudaraku? Bagaimana keadaan imanmu hari ini?
Bagaimana pula kabar imanmu hari ini? Karena engkau pasti tahu bahwa yang
menjadi ukuran kita selamat di Yaumil Akhir nanti adalah tingkat amal kita
di dunia.

Pernahkah engkau mengingat kematian wahai saudaraku? Karena kematian menjadi
kepastian; tanah menjadi tempat pembaringan; munkar dan nankir menjadi tamu;
kuburan menjadi tempat tinggal; perut bumi menjadi tempat menetap; kiamat
menjadi janji yang pasti; surga dan neraka menjadi tempat kembali.

Pernahkah terbersit dipikiranmu? Tatkala manusia dikumpulkan di Padang
Mahsyar? Pernahkah terbersit dipikiranmu wahai saudaraku, tatkala disana
matahari sangat dekat di ujung kepala? Rasulullah SAW bersabda : "Di hari
kiamat nanti matahari akan mendekati manusia, sehingga jaraknya hanya satu
mil. Manusia akan berada dalam keringatnya masing-masing sesuai dengan amal
perbuatannya. Ada yang keringatnya sampai mata kaki, ada yang sampai lutut,
ada yang sampai setengah badan dan ada yang tenggelam sampai mulutnya." 

Saudaraku.
Pernahkah engkau membayangkan tentang neraka? Tentang kegelapan neraka yang
sangat pekat? Rasulullah bersabda : "Api neraka dinyalakan seribu tahun
hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi seribu tahun hingga memutih dan
dinyalakan lagi seribu tahun hingga menghitam. Dan jadilah neraka itu gelap
pekat."

Saudaraku.
Pernahkah engkau membayangkan tentang minuman akhli neraka? Allah berfirman
". dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumkannya air nanah
tersebut." (Q.S Ibrahim : 16). Rasulullah bersabda : "Ketika didekatkan
kemulutnya maka mulutnya terpanggang dan kulit kepalanya terkelupas. Dan
ketika dia meminumnya, maka terputuslah ususnya sehingga minumannya keluar
dari duburnya."

Saudaraku.
Cukuplah cerita tadi bagi kita, karena keadaan sesungguhnya pastilah lebih
mengerikan!

Maafkan aku saudaraku, karena membuat hatimu gelisah oleh cerita itu. Tapi
karena kecintaanku padamu karena ALLAH SWT, maka aku ceritakan pula. Aku
hanya ingin kita menjadi orang-orang yang selamat dari keburukan-keburukan
itu.

Saudaraku.
Yang aku harapkan hanyalah agar kita selalu waspada terhadap kematian dengan
jalan perbaiki diri tentunya. Dan pada saatnya nanti, kita menjadi orang
yang siap mengahadap-Nya.

"Rabbana atina fid dun-yaa hasanataw wa fil aakhiratihasanataw waqinaa
'adzaabannar" (Q.S Al-Baqarah : 210)

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat; dan
periharalah kami dari siksa neraka. AMIN. (Tim.Jurnalis.SKIFE-bob)

-wahai saudaraku tolong ceritakan lah. indah Surga Nya- 
   
http://www.hudzaifah.org/Article211.phtml





===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Keadaan Universitas

2006-04-06 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article60.phtml

Kisah & Hikmah 

Keadaan Universitas  

Hudzaifah - Pada mulanya universitas sepi dari berbagai syi'ar Islam, bahkan
shalat saja dilaksanakan di bawah tanah dan di tempat-tempat yang lusuh
dengan malu-malu.

Asy Syahid Hasan Al Banna berkata kepada salah seorang mahasiswa,
"Kumandangkan adzan dzuhur di tempat umum dengan suaramu yang keras dan
bersabarlah."

Mahasiswa ini pun melakukannya, lalu para mahasiswa, para tukang sapu, dan
para pegawai merasa kaget bahkan hal itu termasuk salah satu keajaiban...

Kemudian ia shalat sunnat, lalu iqamat dan shalat sendirian, sedangkan
orang-orang di sekitarnya merasa heran.

Pada hari berikutnya ia melakukannya lagi.

Beberapa hari kemudian jumlahnya bertambah satu demi satu.

Demikianlah ketika kebenaran datang dan berjuang terus, hingga kebatilan
hilang dan lari. 

(oleh Muhammad Abdul Halim Hamid dalam 100 Pelajaran dari Para Pemimpin
Ikhwanul Muslimin)
 






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Mengamalkan Al Qur'an, Dimulainya Dari Mana?

2006-04-17 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article158.phtml

Mengamalkan Al Qur'an, Dimulainya Dari Mana?  


Hudzaifah.org - Al Qur'anul karim adalah kitab yang diturunkan Allah SWT
kepada nabi Muhammad SAW. Al Qur'an merupakan sumber rujukan paling utama
bagi umat Islam, dan bagian dari rukun iman. Al Qur'an adalah pedoman hidup,
dan rahmatan lil 'alamin. Artinya, barangsiapa yang mengaku dirinya sebagai
muslim, maka sudah sepantasnyalah dia mengamalkan apa-apa yang terdapat di
dalam Al Qur'an.

Sudah banyak para ulama, ustadz, kyai yang mengingatkan kepada kita agar
mempelajari dan mengamalkan Al Qur'an. Namun biasanya kita mengalami
kebingungan, dari mana harus memulainya? Mana titik tolak yang harus
ditempuh ketika ingin segera mengamalkan Al Qur'an? Karena kebingungan ini,
tidak sedikit umat Islam yang akhirnya justru tidak mengamalkan Al Qur'an,
sehingga jauh dari nilai-nilai Islam.

Yusuf Qardhawi menyebutkan, paling tidak ada 2 hal yang harus ditempuh agar
kita dapat mengamalkan Al Qur'an dengan baik dan benar. 

Pertama, kita harus memulainya dengan mengimani Al Qur'an dahulu secara
kaffah, menyeluruh, totalitas, tanpa tawar-menawar.

Tanpa iman kepada Al Qur'an, maka dipastikan akan sulit mengamalkan isi Al
Qur'an. Sekedar intermezzo, beberapa pesantren di Indonesia selain membahas
Al Qur'an juga banyak sekali yang membahas kitab kuning. Kami bukan hendak
mempermasalahkan isi dari kitab kuning, namun proporsi pembahasan kitab
kuning kadang kala melebihi pembahasan Al Qur'an itu sendiri. Waktu mereka
lebih banyak dihabiskan untuk membahas kitab kuning ketimbang Al Qur'an.
Sehingga kandungan-kandungan Al Qur'an justru jarang diamalkan, karena
kurangnya iman kepada Al Qur'an. Mereka lebih dekat kepada kitab kuning
ketimbang Al Qur'an.

Iman kepada Al Qur'an berarti beriman kepada seluruh kandungan yang ada
didalamnya, yang berupa aqidah, ibadah, syiar, akhlaq, adab, syariat, dan
muamalah. Seorang muslim tidak boleh hanya mengambil sebagiannya saja,
misalnya dia hanya mengambil bagian aqidah, namun menolak bagian ibadah.
Atau dia mengambil bagian syariat, namun menolak aqidah. Atau dia mengambil
bagian ekonomi, namun menolak bagian politik, atau pensyariatan bagi segala
urusan. Dan seterusnya. 

Mengenai hal ini, ada beberapa contoh kasus, dimana ada sebagian umat Islam
yang mengimani sebagian ayat-ayat Al Qur'an, namun menolak sebagian
ayat-ayat yang lain. Misalnya mengenai ayat tentang wajib berpuasa Ramadhan.
Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa..." (QS. Al
Baqarah: 183).

Ketika mendengar ayat ini, maka seorang muslim mengatakan kami dengar dan
kami taat. Mereka melaksanakan puasa Ramadhan. Namun ketika Allah SWT
berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba
dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu
pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara
yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang
memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu
keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui
batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishaash
itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal,
supaya kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 178-179).

Mereka bimbang dalam melaksanakan hukum qishash. Bahkan menjadikan hukum ini
sebagai bagian dari syariat Islam yang menyeramkan. Padahal ayat tentang
qishosh ini urutannya ada di 4 ayat sebelum kewajiban berpuasa, namun
mengapa mereka hanya mengimani kewajiban berpuasa saja? Dan lagi, padahal
bentuk kalimat mewajibkannya juga sama, yaitu dengan "Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu . dst ... agar/supaya kamu bertaqwa".
Namun mengapa mereka hanya mengimani sebagiannya saja? Mengapa? 

Contoh kasus lain adalah dalam pelarangan riba. Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Al Baqarah: 278).

Kaum muslimin percaya tentang ayat ini. Namun ketika dalam pelaksanaannya,
mereka berpikir lagi, bagaimana mungkin mendirikan bank tanpa riba? Adakah
untungnya mendirikan bank tanpa riba? Padahal Allah sudah jelas-jelas
menerangkan untuk meninggalkan riba.

Akhirnya Allah SWT memberikan pelajaran berharga kepada umat Islam,
khususnya di Indonesia, ketika terjadi krisis moneter 1998. Ketika itu
perekonomian Indonesia yang dibangun diatas sistem ribawi hancur berantakan.
Semenjak itulah umat semakin sadar akan buruknya riba dan mulai melirik
kembali sistem ekonomi Islam. Sehingga bank-bank syariah dan

[daarut-tauhiid] Kematian Menjelang Hari Pernikahan

2006-04-17 Thread Hudzaifah.org
From: http://www.hudzaifah.org/Article278.phtml

Kematian Menjelang Hari Pernikahan  


Oleh : Ayat Al Akrash 


Carilah cinta yang sejati.
Yang ada hanyalah pada-Nya
Carilah cinta yang hakiki
Yang hanya pada-Nya yang Esa 

Carilah cinta yang abadi 
Yang ada hanyalah pada-Nya
Carilah kasih yang kekal selamanya
Yang ada hanyalah pada Tuhan-mu

Di dalam mencari cinta yang sejati
Banyaknya ranjau kan ditempuhi
Di dalam mendapat cinta yang hakiki
Banyaknya onak yang dilewati 

Namun janji-Nya kepada hamba-nya
Tidak pernah dimungkiri
Dan tidak pernah melupakanmu.
Yakinlah kepada Tuhanmu
Karena Dialah cinta yang hakiki.

-Raihan -

Hudzaifah.org - "Wah, bentar lagi nikah nih. Kan sudah mau lulus kuliah."
ujar seorang ummahat menggoda juniornya yang sudah tingkat akhir. Saat sang
junior menjawab belum ada planning, ummahat yang mantan aktivis da'wah
kampus tersebut segera menimpali, "Harus sudah ada planning, dek.. Saya dulu
waktu kuliah sudah bikin planning nikah sejak tahun 1998, dan saya
benar-benar menikah tahun 2003." Ia menjelaskan sambil menunjukkan foto
dirinya yang tengah menggendong buah hatinya, dan bersama sang suami
tentunya. 

Di lain waktu, ummahat yang lain bertanya lagi, "Sudah tingkat akhir ya..
Habis itu, nikah dong ya." goda ummahat mantan ADK tersebut sambil
tersenyum. Sang junior yang digoda, menjawab dengan senyum-senyum pula, "Wah
mbak, belum kebayang siapa ikhwannya." Mendengar jawaban seperti itu, sang
ummahat segera berkomentar, "Ya jangan dibayangin, dan memang ngga boleh
dibayangin. Itu rahasia Allah, dek." 

Di tempat lain. Seorang ikhwan yang berusia seperempat abad, sering digoda
oleh ustadz dan teman-temannya, "Kapan nikah? Menggenapkan setengah dien ^ _
^ " Bahkan di rumah, sang ayah sudah menanyakan pula tentang hal ini dan
berharap agar puteranya itu secepatnya menikah. 

Arti Pernikahan

Kelahiran, pernikahan dan kematian. Demikian siklus kehidupan yang sering
digambarkan oleh kebanyakan manusia. Pernikahan menjadi bagian bersejarah
dan sakral. Apa arti pernikahan bagi manusia?

Menikah bagi sebagian manusia adalah beban. Karena berarti harus siap
berbagi dengan orang lain, pun harus memiliki keturunan. Bagi kebanyakan
orang di Barat, menikah bukanlah sesuatu yang sakral lagi. Menikah sangatlah
merepotkan. Harus memiliki anak dan sebagainya. Mereka lebih memilih untuk
tidak menikah. Untuk apa menikah bila harus terikat, dan tidak bisa bebas
menyalurkan kebutuhan seksnya dengan siapa saja. Memiliki anak pun dianggap
beban. Bahkan orang-orang di Jepang membuat perhitungan yang rumit tentang
biaya pendidikan bila sampai memiliki anak. Stres. Di Jerman, pemerintah
menawarkan pembiayaan bagi mereka yang mau melahirkan dan membesarkan
anak-anaknya.

Menikah bagi sebagian manusia adalah syarat untuk melegalkan asmara. Sudah
sekian tahun berpacaran dan mengenal. Lantas apalagi yang ditunggu? Daripada
nanti berzina. Menikah diartikan sebagai penyatuan cinta semata. Lebih dari
itu tidak. Anak yang kelak akan dilahirkan, diplanningkan hanya dalam
masalah pendidikan saja ; S1, S2, dst.. Bahkan atas nama cinta pula, bila
cinta sudah luntur dan hambar, maka perceraian menjadi mudah. 

Menikah bagi sebagian manusia, adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri
kepada Tuhannya. Menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Menikah
adalah bagian dari idealismenya untuk memakmurkan bumi dengan keturunan yang
dapat menegakkan kalimah Tuhannya. Keturunan yang sholeh, akan membawa kedua
orang tuanya menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Pernikahan
orang-orang ini, sangat selektif. Menikah dengan pendamping yang juga sholeh
adalah harapan untuk dapat saling mengokohkan di tengah peperangan antara
yang haq dan yang batil. Maka tidak bisa tidak, syarat pendamping yang
haraki dan se-fikrah seakan menjadi wajib hukumnya bagi mereka. 

Pernikahan Atas Nama Cinta?

Sebagian manusia ingin menikah karena cinta yang memabukkan. Tak sabar ingin
memadu cinta. Larangan Tuhannya ditabrak. Pacaran menjadi halal. Siang dan
malam yang terbayang hanyalah wajah si dia. Lagu-lagu cinta melankolis
menjadi alunan indah dari hati yang merindu. Bila sang kekasih dekat, ia
takut berpisah. Bila sang kekasih jauh, hatinya resah gelisah menahan
kerinduan. Lalainya hati karena disibukkan oleh selain-Nya adalah
kesengsaraan dan kerugian tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. 

Menikah adalah moment yang dinanti. Didamba. Seakan-akan, menikah adalah
terminal akhir dari kisah percintaan. Dunia penuh dengan hingar bingar cinta
nafsu yang memang di blow up oleh media-media. Lagu, sinetron, film,.
semuanya atas nama cinta. Cinta nafsu. Thaghut baru. 

Sebagian orang mengatakan bahwa menikahi sang kekasih adalah karena cintanya
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apakah benar cinta karena Allah Subhanahu
wa Ta'ala? Karena jika saja cinta itu benar karena Allah Subhanahu wa
Ta'ala, niscaya akan membawa diri semakin dekat kepada-Ny

[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Tiga Kata yang Terlupakan

2006-04-18 Thread Hudzaifah.org

ARTIKEL TERBARU


http://www.hudzaifah.org/Article343.phtml

Tiga Kata yang Terlupakan  

Posted by: ski_it on Monday, April 10, 2006 - 03:45 PM 
 
Hudzaifah.org - Ardi berlalu begitu saja setelah ia membayar ongkos ojeg
yang ia tumpangi, jalannya tergesa-gesa. Yup, ia terburu-buru karena hampir
terlambat masuk kelas, alasannya klasik, "MACET". Dalam hatinya berkata
beruntung ia terbantu oleh fasilitas ojeg yang mahir berselap-selip diantara
kerumunan kendaraan-kendaraan mewah Jakarta. Ups, tapi ia lupa sesuatu,
berkata TERIMA KASIH pada pak ojeg. Hal yang remeh memang, dan cenderung
sering diremehkan oleh kebanyakan orang.

Yuli, seorang akhwat yang selalu sibuk dengan agenda-agendanya yang padat,
datang telat satu jam kerapat organisasi. Simple juga, hanya ucapkan
"Assalamu'alaikum" lalu duduk dengan manis di kerumunan teman-temannya tanpa
pernah berpikir untuk mengucapkan MAAF. Padahal ia termasuk orang yang
ditunggu-tunggu dalam rapat itu. Maklum dia adalah ketua sie acara yang
notabene harus selalu memberikan progress report yang berkala. 

Irman adalah seorang Presiden Mahasiswa di kampusnya. Ia termasuk orang yang
lugas dalam memberikan instruksi. "Anto, bawakan proposal yang harus saya
tandatangani keruangan saya". "Rina, ketik surat ini dan secepatnya kirim!"
"Mas somay, pesen somay sepiring, gak make lama ya..!!" Wah, sangking
lugasnya ada sebuah kata berharga yang ia lupa. TOLONG.

Fenomena-fenomena diatas sering kita temui di sekeliling kita. Mungkin
bahkan tidak jauh-jauh, kita juga sering melakukannya. Betul?

TERIMA KASIH, atau bahasa aktivis gaulnya syukron, seringkali terlupa. Dalam
surat Al A'raaf ayat 58 Allah berfirman: 

"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.
Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang
yang BERSYUKUR."

Dalam ayat ini Allah mengajarkan kita untuk berterimakasih atas semua yang
kita terima. Dalam psikologi, orang yang menerima ucapan "TERIMA KASIH" akan
senang dan merasa usahanya dihargai.

Kata berikutnya yang jarang kita ucapkan adalah kata "MAAF". Atau akrab
disebut "AFWAN...".

"Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah
(yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang
diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang
baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan
suatu rahmat." (QS. Al Baqarah:178)

Dalam ilmu psikologinya kata MAAF sangat efektif untuk meredam rasa
kekesalan orang yang dirugikan. Kata MAAF pun sebaiknya dari hati yang tulus
dan diiringi dengan senyum yang ikhlas.

Kata terakhir yang sering terlupakan adalah kata "TOLONG".

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al
Maaidah:2)

Dalam ilmu psikologinya kata TOLONG adalah sebuah kata yang membuat orang
yang dimintai pertolongan merasa dibutuhkan dan merasa dipentingkan. Bagi
sebagian besar orang perasaan tersebut sangat membahagiakan hatinya. Apalagi
kalau diucapkan dengan lembut.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS. Ali 'Imran:159) [DAI]  







===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Ibu Kita Kartini

2006-04-21 Thread Hudzaifah.org



http://www.hudzaifah.org/Article47.phtml

Ibu Kita Kartini  
 
Hudzaifah.org - Kartini adalah seorang sosok wanita yang tengah berjuang,
dimana ia belum sampai pada tujuan perjuangannya. Kartini masih berada dalam
proses, proses yang juga dijalani oleh wanita-wanita sesudahnya. 
Perjalanan Kartini 

Kartini adalah seorang wanita yang cerdas. Terbukti hanya dengan bekal
pendidikan Sekolah Rendah (setingkat SD), ia telah mampu mengajukan kritik
dan saran pada Pemerintah Hindia Belanda, yang salah satunya berbunyi
"Berilah pendidikan bagi bangsa jawa". Hal ini menunjukkan bahwa Kartini
mempunyai keperdulian yang sangat dalam terhadap nasib bangsanya, yang oleh
pemerintah Hindia Belanda dibiarkan berada dalam kebodohan dan kebutaan. 

Pada mulanya Kartini tidak bercita-cita untuk menjadi muslimah. Sebelum
Kartini lebih jauh mengenal Islam, ia telah mengenal sebuah prinsip melalui
semboyan Revolusi Perancis, yaitu Liberte, Egalite, Freternite (Kemerdekaan,
Persamaan, Persaudaraan). Beranjak dari sinilah Kartini mulai berusaha
mendobrak adat yang berlaku pada masa itu, dimana orang selalu
dibeda-bedakan berdasarkan warna darahnya, apakah dia ningrat (berdarah
biru) atau bukan. Menurut Kartini, yang membedakan derajat seseorang
hanyalah pikirannya (fikroh) dan budi pekertinya (akhlak). 

Kartini Berjuang Sendiri 

Dalam menjalani perjuangannya, Kartini berjuang sendiri, tidak bergabung
dengan barisan manapun yang dapat memperkokoh kedudukannya. 

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh." (QS. 61:4)

Sudah merupakan sunatullah, bahwa orang yang berjuang sendirian akan lebih
rentan terhadap berbagai serangan yang datang dari musuh-musuhnya.
"Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebathilan yang
terorganisir." (Ali bin Abi Thalib). 

Serigala itu hanya menerkam domba yang sendirian. Demikianlah yang terjadi
pada Kartini. Oleh sebab itu dengan leluasa musuh-musuhnya menjadikan
Kartini sebagai permainan serta memper-alatnya. Tidak jarang Kartini menjadi
bulan-bulanan musuh-musuhnya yang berkedok sebagai teman surat-menyurat
(Stella yang Yahudi), guru privat (Annie Glasser, mata-mata Abendanon), dan
lainnya. Bahkan sempat pula Kartini diperalat oleh Ir.H.Van Kol, yang
berusaha memperjuangkan ke-berangkatan Kartini ke negeri Belanda, untuk
dijadikannnya sebagai saksi hidup atas kebobrokan pemerintah Hindia Belanda
di tanah jajahan. Hal ini bukan berarti Van Kol perduli dan membela rakyat
di tanah jajahan, tetapi ia berambisi untuk meme-nangkan partainya
(sosialis) di parlemen. 

Hidayah Allah 

Seperti telah disebutkan bahwa menjadi seorang muslimah bukanlah awal dari
cita-cita Kartini. Bahkan ada suatu masa dimana Ny.Van Kol berusaha
mengkristenkan Kartini. Meskipun ia gagal untuk mengkristenkan Kartini,
namun ia berhasil mendangkalkan aqidah Kartini. Sehingga dalam beberapa
suratnya, Kartini sering menyebutkan Allah dalam konsep trinitas. 

"Namun demikian, Allah pula lah yang mempunyai kehendak atas hamba-Nya.
Allah menurunkan hidayah-Nya pada Kartini melalui sebuah pengajian dan
pertemuan singkatnya dengan KH. Sholeh Darat. Allah Pelindung orang-orang
yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada
cahaya (iman)..." (QS. 2:257)

Inilah titik awal dari pembalikan Kartini (inqilab) dari kegelapan jahiliyah
menuju pada cahaya Islam (Minazh Zhulumaati ilan Nuur). Melalui Al-Quran
yang sebagian diterjemahkan oleh KH.Soleh Darat, Kartini mulai mempelajari
Islam dalam arti yang sebenarnya. Mulai saat itu Kartini bercita-cita untuk
menjadi seorang muslimah sejati. 

Kalimat Minazh Zhulumaati ilan Nuur sering Kartini ulang-ulangi di dalam
suratnya, yang dalam bahasa Belanda ditulis sebagai Door Duisternis Tot
Licht. Sayang-nya, kalimat tersebut diterjemahkan oleh Armijn Pane (nasrani)
sebagai "Habis Gelap Terbitlah Terang", sehingga maknanya yang begitu dalam
tidak lagi terlihat. 

Rancu 

Meskipun Kartini telah berusaha untuk mempelajari Islam dan berjuang di
jalan Islam, tapi ia belum juga mempunyai gambaran yang jelas tentang Islam,
sehingga pemahamannya tentang Islam bersifat parsial, tidak menyeluruh. Hal
inilah yang menjadikan Kartini tidak tahu akan panjangnya jalan yang harus
ditempuh dan bagaimana cara berjalan diatasnya. Pemikirannya sering kali
masih rancu dengan konsep Barat dalam operasional dan perinciannya, walaupun
secara global adalah konsep Islam. Hal ini sangat mungkin sekali terjadi,
karena teman-teman dekat Kartini adalah Yahudi dan Nasrani. 

Juga dalam beberapa suratnya, secara tidak sadar Kartini menceritakan
tentang praktek keburukan umat Islam (bukan Islamnya yang buruk) kepara
sahabatnya yang bukan muslim. Hal inilah yang kelak kemudian hari akan
menjadi bumerang dan fitnah bagi umat Islam. 

Melihat perjalanan kehidupan Kartini, banyak pelajaran yang dapat kita
petik. Janganlah kini kita 

[daarut-tauhiid] Ketika Rasulullah SAW Memberikan Syafaat Kepada Ummatnya di Hari Kiamat

2006-05-03 Thread Hudzaifah.org



http://www.hudzaifah.org/Article356.phtml

Ketika Rasulullah SAW Memberikan Syafaat Kepada Ummatnya di Hari Kiamat  

Posted by: abusafar on Tuesday, May 02, 2006 - 08:14 AM 
 
Hudzaifah.org - Ini adalah sekelumit "kisah masa depan", ketika seluruh
manusia berkumpul di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh Rasulullah
kepada para sahabatnya. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Allah mengumpulkan
seluruh manusia dari yang pertama hingga yang terakhir dalam satu daratan.
Pada hari itu matahari mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa kesusahan
dan penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.

Lalu di antara mereka ada yang berkata, "Tidakkah kalian lihat apa yang
telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa memberikan
syafa'at kepada Rabb kalian?"

Yang lainnya lalu menimpali, "Bapak kalian adalah Adam AS."

Akhirnya mereka mendatangi Adam lalu berkata, "Wahai Adam, Anda bapak
manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu,
dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu
di surga. Tidakkah engkau syafa'ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau
saksikan apa yang menimpa kami?"

Maka Adam berkata, "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang
tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini
sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon
(khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri),
pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS."

Lalu mereka segera pergi menemui Nuh AS dan berkata, "Wahai Nuh, engkau
adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah telah memberikan nama
kepadamu seorang hamba yang bersyukur (abdan syakuro), tidakkah engkau
saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada
kami? Tidakkah engkau beri kami syafa'at menghadap Rabb-mu?"

Maka Nuh berkata, "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini marah dengan kemarahan
yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti
ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa, yang telah aku gunakan untuk
mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku,
pergilah kepada Ibrahim AS!"

Lalu mereka segera menemui Ibrahim dan berkata, "Wahai Ibrahim, engkau
adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk bumi, syafa'atilah kami kepada
Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?"

Maka Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan
marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga
kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada
Musa AS!"

Lalu mereka segera pergi ke Musa, dan berkata, "Wahai Musa, engkau adalah
utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan
kalam-Nya atas sekalian manusia. Syafa'atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah
kau lihat apa yang kami alami?"

Lalu Musa berkata, "Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan
pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan sesungguhnya aku telah membunuh
seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Nafsi nafsi,
pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Isa AS!"

Lalu mereka pergi menemui Isa, dan berkata, "Wahai Isa, engkau adalah utusan
Allah dan kalimat-Nya yang dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya.
Dan engkau telah berbicara kepada manusia semasa dalam gendongan. Berilah
syafa'at kepada kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami
alami?"

Maka Isa berkata, "Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan
marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku,
pergilah kepada Muhammad SAW!"

Akhirnya mereka mendatangi Muhammad SAW, dan berkata, "Wahai Muhammad,
engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni
dosamu yang lalu maupun yang akan datang. Syafa'atilah kami kepada Rabb-mu,
tidakkah kau lihat apa yang kami alami?"

Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah 'Arsy. Di sana beliau bersujud
kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan
indahnya pujian atas-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada
seorangpun sebelum Nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT berkata kepada
Muhammad, "Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi,
dan berilah syafa'at niscaya akan dikabulkan!"

Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata, "Ummatku wahai Rabb-ku,
ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!"

Lalu disampaikan dari Allah kepadanya, "Wahai Muhammad, masukkan ke surga di
antara umatmu yang tanpa hisab dari p

[daarut-tauhiid] Pudarnya Pesona Cleopatra

2006-05-04 Thread Hudzaifah.org



http://www.hudzaifah.org/Article348.phtml

Resensi Buku  [167 Reads]   

Pudarnya Pesona Cleopatra  

Posted by: al_ichsan on Monday, April 17, 2006 - 09:53 AM 


Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Cetakan : II, Februari 2006 
Jumlah Halaman : 111
Penerbit : Republika 
Harga : Rp 21.000
ISBN : 979-3604-00-x 


Hudzaifah.org - Beberapa hari yang lalu atas informasi seorang teman, saya
membuka sebuah situs salah satu Lembaga Da'wah terkemuka di Indonesia.
Disitus itu terpampang artikel tulisan saya yang sebenarnya sudah lama saya
submit di situs hudzaifah.org. Bangga sih, tapi alangkah terkejutnya ketika
melihat nama penulisnya sudah diganti. Tak usah disebutkan namanya siapa
tapi yang pasti bukan nama saya. Ya tidak apa-apa sih sebenarnya, tapi tidak
enak juga rasanya. Walaupun hanya tulisan yang sederhana (maklum masih
belajar menulis), tapi artikel tersebut merupakan salah satu kebanggaan
pribadi untuk saya, mengingat sulitnya membangun semangat diri ini dalam
menulis. Plagiat, mungkin nama yang cocok untuk para pembajak tulisan.

Tapi kali ini kita tidak akan membicarakan tentang itu. Kali ini akan
sedikit membahas tentang resensi buku yang benar-benar bagus (paling tidak
menurut saya). Judul bukunya lumayan unik dan kurang menjual sepertinya.
PUDARNYA PESONA CLEOPATRA, begitu judul bukunya. Waktu membeli buku novel
mini ini saya tertarik bukan karena judulnya, tapi lebih tertarik pada nama
si penulis. HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY, si penulis best seller novel Ayat-ayat
Cinta.

"Tak terasa air mataku mengalir, dadaku sesak oleh rasa haru yang luar
biasa. Tangisku meledak. Dalam isak tangisku semua kebaikan Raihana selama
ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan
pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya
mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuanku.
Dalam keharuan terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam
jiwaku. Seketika itu pesona kecantika Cleopatra memudar..."

Itulah sedikit cuplikan yang ada dalam novel mini ini. Ada dua pemeran utama
dalam novel ini. Pria yang memperistri wanita bernama Raihana tanpa ada
cinta pada awalnya, karena pernikahan mereka hanyalah sebatas ibadah kepada
orang tua. Raihana digambarkan sebagai seorang wanita yang cantik, berjilbab
rapi, dan hafidz Al Qur'an. Perawakannya semampai lagi lembut pribadinya. Ia
mencintai suaminya sepenuh hati walau sang suami belum bisa mencintainya.

Hampir mirip dengan novel Ayat-ayat cinta, novel ini juga mengambil tema
cinta sebagai inti permasalahannya. Penulis juga kembali mengajak kita
sedikit berkhayal tentang Mesir dan negeri Andalusia. 

Dalam novel ini terdapat satu lagi judul, yaitu SETETES EMBUN CINTA NIYALA.
sebuah kisah akhwat lulusan Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas
negeri di Jakarta. Dalam kisahnya digambarkan akhawat bernama Niyala yang
selepas lulus dari kuliahnya harus kembali kedesa dan menikah dengan lelaki
yang memiliki piutang kepada ayahnya. Demi melunasi utang ayahnya sebesar
delapan puluh juta rupiah, Niyala harus menggadaikan dirinya kepada lelaki
yang dulu pernah berusaha memperkosanya.

"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari
kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal." Sesungguhnya
jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (QS. Al
Furqaan 65-66)

Banyak hal yang menarik dari kedua cerita dalam satu novel ini. Kemampuan
sang penulis untuk membuat deskripsi dalam otak kita dan membawa kita ke
alam khayalan sangat patut diacungi jempol. Disisipi dengan ayat-ayat Al
Qur'an dan Ending dari masing-masing cerita pun tidak terduga-duga. Ana
pribadi bisa membaca novel mini 111 halaman ini dalam waktu kurang dari dua
jam.

Novel ini bagus untuk mengisi waktu luang dan untuk sedikit memuhasabah
diri. Apalagi novel ini sangat cocok "Untuk mereka yang bersalah karena
menganggap kecantikan adalah segalanya." [DAI]  









===
    Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "daarut-tauhiid" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[daarut-tauhiid] TAUSHIYAH: Cerdas Menuju Sholeh

2006-05-09 Thread Hudzaifah.org



http://www.hudzaifah.org/Article360.phtml

Cerdas Menuju Sholeh  

Posted by: djati_k on Monday, May 08, 2006 - 08:22 PM 


Oleh : Bobi Hendra, SE.*)

Hudzaifah.org - Fir'aun? Setiap zaman mengenang nama ini. Bukan nama yang
indah tetapi sangat popular. Al-Qur'an menyebutnya sebanyak 74 kali. Semua
lekat dengan kebengisan, kekejaman, tirani, kecongkakan dan sederet label
jahat lainnya. Gambaran kekerdilan di balik nama besar fir'aun baru telah
menjadi sebuah nama manis untuk didengar. 

Walaupun seluruh jagad mencela, menghina, bahkan melaknat nama ini, akan
tetapi fir'aun-fir'aun baru tetap muncul kehadapan. Dengan berbagai tameng,
fir'aun baru berpangkat tinggi tetap saja hadir dengan tipu daya yang lebih
dahsyat. Prakteknya tidak lagi dengan menggunakan pedang, cambuk, dan
alat-alat yang menyiksa lainnya. Tapi menggunakan tipu daya ekonomi dengan
memiskinkan rakyat. 

Banyak hak rakyat di rebut dan di curi. Hukum menjadi jaminan bagi para
fir'aun untuk menutupi diri. Sehingga rakyat tetap saja di buat percaya dan
bergantung pada pribadi seperti itu. Apakah pribadi fir'aun ini yang disebut
cerdas?

Apakah cerdas itu?

Apakah cerdas adalah orang yang hidupnya bergelimpang harta, kemana-mana
dengan membawa puncak dunia berupa rumah megah dan mobil mewah, yang malah
membuat ia terhina. Pikirkanlah? Saat ini begitu banyak orang kaya, tetapi
para tetangga bahkan saudara mereka hidup dalam kesulitan. Orang-orang kaya
tersebut malah menutup mata dan telinga seolah tidak pernah melihat dan
mendengar jeritan rakyat jelata yang butuh perhatian dan bantuan. 

Apakah hati mereka telah tertutup? Atau karena tidak pernah mendengar
teguran Rasulullah saw "Barang siapa tidak menaruh perhatian terhadap
masalah kaum muslimin, bukan dari golongan mereka." (Al Hadits).

Apakah cerdas itu?

Apakah cerdas adalah yang terkenal, namanya familiar ditengah masyarakat,
orang yang sering berbicara, baik itu di mimbar atau tampil dilayar kaca?
Tengoklah? Banyak manusia abad ini yang pintar berkata, beragumen, dan
beretorika, mudah menipu lewat keindahan berbicara dan rupa, tetapi tidak
segan-segan memakan dan menelan mangsa dengan kata indah dan wajah rupawan
itu. 

Tengoklah para elit politik yang rajin dan pintar mengeluarkan kata-kata
indah saat berkampanye, tetapi yang sebenarnya adalah bisa untuk membunuh
saudaranya. Apakah ini yang disebut cerdas?

Lalu apakah cerdas itu?

Dalam sebuah riwayat dari Syadad bin Aus ra. Dari Rasulullah saw, beliau
bersabda "Orang yang berakal adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal
untuk hari setelah kematian. Orang yang kurang perhitungan adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan bahwa Allah selalu mengampuni dan
memaafkannya".

Dalam riwayat lain dikatakan, "Orang yang cerdas ialah orang yang
mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian". (HR.
Tirmidzi)

Hadits diatas mengingatkan manusia tentang kepintaran dan kecerdasan hakiki
yang bermanfaat bagi manusia di dunia dan di akhirat. Orang pintar dan
cerdas adalah orang yang bersiap-siap mengumpulkan bekal untuk suatu masa
setelah kematian. Orang itulah yang Rasulullah saw sebut dengan al-kais.
Al-Kais adalah orang yang berfikir jauh kedepan untuk masa depan
kehidupannya, bahkan untuk kehidupan yang kekal dan abadi. Orang pintar
seperti yang disebut Rasulullah saw tidak terpancing untuk melakukan
pekerjaan atau perbuatan yang hanya memberikan dampak pendek, apalagi yang
tidak berdampak apa-apa atau merugikan.

Jadilah orang yang cerdas, wahai saudaraku..

Orang yang cerdas itu adalah orang yang menjadikan Allah sebagai pengawas
terhadap ilmu. Kita memuji Allah swt yang telah memuliakan dan menjadikan
kita sebagai penuntut ilmu, kemudian kita memohon kepada Allah swt agar
senantiasa membukakan pintu-pintu-Nya bagi kita. Dan pintu paling agung yang
dibukakan Allah swt kepada kita adalah Dia menjadikan kita sebagai
hamba-Nya.

Banyak manusia menyia-nyiakan Allah dengan perbuatan keji dan dosa karena
kecintaan yang sangat pada dunia sehingga Allah akan menyia-nyiakan mereka
didunia dan diakhirat. Layaknya Fir'aun yang durjana yang menyia-nyiakan
Allah, sehingga Allah melenyapkannya didasar lautan. 

Allah swt berfirman, "Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang
tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi
pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan".
(Al-An'am:120). 

Mungkin dosa yang kelihatan, terkadang kita meninggalkannya karena takut
kepada pengawasan manusia, namun dosa yang tersembunyi tidak akan
ditinggalkan, melainkan karena takut kepada Allah.

Jadilah orang yang cerdas, wahai saudaraku..

Orang yang cerdas itu adalah orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah saw
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak akan dapat kita realisasikan
dengan sempurna, kecuali dengan mengkaji sirah (perjalanan hidup) Rasulullah
saw dan merenungkan semua per

[daarut-tauhiid] Kisah Seorang Pemuda, Mati Satu Tumbuh Seribu

2006-05-11 Thread Hudzaifah.org



http://www.hudzaifah.org/Article362.phtml

Kisah Seorang Pemuda, Mati Satu Tumbuh Seribu  

Posted by: abusafar on Thursday, May 11, 2006 - 05:00 PM 
 
Hudzaifah.org - Pada zaman dahulu kala, sebelum zaman Nabi Muhammad SAW,
hiduplah seorang raja. Dia memiliki seorang tukang sihir yang sudah tua.
Suatu ketika, tukang sihir ini berkata kepada raja, "Sesungguhnya saya telah
lanjut usia, maka utuslah kepada saya seorang pemuda agar saya mengajarinya
ilmu sihir." Si tukang sihir ini menginginkan agar ada generasi muda yang
dapat meneruskan ilmu sihirnya. Lalu sang raja mengutus seorang pemuda
kepadanya untuk diajari ilmu sihir.

Ketika dalam perjalanan, pemuda yang diutus itu menjumpai seorang Rahib
(seorang Nasrani yang ahli ibadah). Lalu pemuda itu duduk di hadapan sang
Rahib dan mendengarkan ucapannya. Ternyata Pemuda ini terkesan dengan
perkataan sang Rahib. 

Akhirnya, setiap kali pemuda ini ingin menemui si Tukang Sihir, ia selalu
menemui si Rahib dahulu untuk duduk kepadanya. Setelah itu barulah dia
menemui si Tukang Sihir. Dan setiap kali dia bertemu si Tukang Sihir, pemuda
ini selalu dipukul karena selalu terlambat. Terlambat gara-gara selalu
menemui si Rahib dalam perjalanan.

Karena selalu dipukul, pemuda ini melaporkannya kepada si Rahib. Rahib lalu
menanggapinya, "Kalau kamu takut tukang sihir, maka katakanlah: 'Saya
tertahan oleh keluarga saya', dan apabila kamu takut pada keluargamu, maka
katakanlah: 'Saya tertahan oleh Tukang Sihir.'"

Nah, pada suatu hari Pemuda ini memergoki seekor binatang besar yang
merintangi orang banyak. Lalu dia berkata, "Hari ini saya akan mengetahui,
tukang sihir yang lebih afdhal ataukah rahib yang lebih afdhal?"

Lalu dia ambil sebuah batu dan berdoa, "Ya Allah, jikalau perkara sang Rahib
yang lebih Engkau cintai daripada perkara tukang sihir, maka bunuhlah hewan
ini sehingga orang-orang bisa berlalu."

Kemudian dia lemparkan batu itu dan berhasil membunuhnya. Sehingga orang
lain pun dapat meneruskan perjalanan.

Akhirnya, Pemuda ini mendatangi Rahib dan menceritakan kejadian barusan
kepadanya. Menanggapi hal tersebut, Rahib berkata, "Hai Putraku, engkau
sekarang lebih utama daripada aku, perkaramu telah sampai pada apa yang aku
lihat. Dan sesungguhnya engkau bakal diuji. Jika engkau benar-benar diuji
maka janganlah engkau menunjukkan kepada aku."

Singkat cerita, maka jadilah Pemuda ini sebagai orang yang bisa menyembuhkan
buta bawaan, sopak, dan mengobati orang-orang dari semua penyakit (dengan
izin Allah).

***

Suatu ketika, ada seorang buta yang mendengar tentang hal ini. Si buta ini
adalah teman dekat Raja. Dia lalu mendatangi pemuda itu dengan membawa
hadiah yang melimpah. Si Buta berkata, "Semua yang ada di sini adalah
untukmu jika kamu bisa menyembuhkan aku."

Lalu si Pemuda tadi menanggapinya, "Sesungguhnya aku tidak bisa menyembuhkan
seorangpun. Sesungguhnya yang menyembuhkan itu adalah Allah Ta'ala. Jika
Anda beriman kepada Allah Ta'ala saya akan memohon kepada Allah, maka Dia
pasti menyembuhkanmu."

Kemudian si Buta beriman kepada Allah, dan Allah membuatnya sembuh.

Orang yang tadinya buta itu kemudian mendatangi raja dan duduk menemaninya
sebagaimana selama ini ia duduk menemani Raja. Sang Raja melihat dia sudah
tidak buta lagi. Kemudian bertanya, "Siapa yang telah mengembalikan
kebutaanmu ini?"

"Tuhanku dan Tuhan Anda adalah Allah" jawab teman Raja itu.

Akibat perkataannya itu sang Raja menghukum dan terus menyiksanya, sampai ia
menunjukkan tentang adanya seorang Pemuda. Akhirnya Pemuda itu pun
didatangkan dan Raja berkata kepadanya, "Hai Putraku, sihirmu telah sampai
pada tingkat menyembuhkan penyakit buta bawaan, sopak, dan engkau telah
berbuat dan berbuat!" 

Maka si Pemuda menjawabnya, "Sesungguhnya saya tidak bisa menyembuhkan siapa
pun. Sesungguhnya yang menyembuhkan itu adalah Allah Ta'ala." Akibat
perkataannya itu, sang Raja menghukumnya dan terus menyiksanya, hingga ia
memberitahu adanya seorang Rahib. 

Akhirnya si Rahib didatangkan pula. Raja berkata kepadanya, "Tinggalkan
agamamu!" Tapi si Rahib menolaknya.

Sehingga Raja memerintahkan untuk mengambil gergaji. Gergaji itu diletakkan
di tengah kepalanya, lalu dibelahnya kepala itu, hingga robohlah kedua
belahannya.

Kemudian teman dekat Raja yang sudah tidak buta itu dihadirkan lagi. Sang
Raja berkata kepadanya, "Tinggalkan agamamu itu!" Dia pun menolaknya. Maka
gergaji diletakkan di tengah-tengah kepalanya, dan dia dibelah hingga roboh
kedua belahannya itu.

Kemudian si Pemuda itu dihadirkan. Sang Raja berkata kepadanya, "Tinggalhkan
agamamu!" Sang Pemuda menolaknya. Sehingga sang Raja menyodorkan pemuda ini
kepada sekelompok sahabatnya. Sang Raja memerintahkan, "Pergilah, bawa ia ke
gunung ini dan itu, dan jika kamu telah sampai pada puncaknya, maka jika ia
meninggalkan agamanya, bebaskan dia. Tetapi jik

[daarut-tauhiid] Sebuah Kisah Untuk Para Pelaku Pornografi dan Pornoaksi

2006-05-22 Thread Hudzaifah.org



http://www.hudzaifah.org/Article368.phtml

Sebuah Kisah Untuk Para Pelaku Pornografi dan Pornoaksi  

Posted by: SangHikmah on Sunday, May 21, 2006 - 11:31 PM 
 
Hudzaifah.org - Apa jadinya bila seorang pemuda sholeh digoda oleh wanita
cantik? Kepada para pelaku pornografi dan pornoaksi, bisa mengambil hikmah
dari kisah ini. Kecantikan dan keindahan tubuh adalah ujian. Kisah ini pun
bisa menjadi inspirasi bagi da'i dalam berdakwah. Bahwa berda'wah itu harus
lemah lembut, bukan dengan kekerasan ataupun caci maki kepada pelakunya.
Karena hati, hanya bisa disentuh oleh hati. Selamat membaca. 

__


Rabi' bin Khaitsam adalah seorang pemuda yang terkenal ahli ibadah dan tidak
mau mendekati tempat maksiat sedikit pun. Jika berjalan pandangannya teduh
tertunduk. Meskipun masih muda, kesungguhan Rabi' dalam beribadah telah
diakui oleh banyak ulama dan ditulis dalam banyak kitab. Imam Abdurrahman
bin Ajlan meriwayatkan bahwa Rabi' bin Khaitsam pernah shalat tahajjud
dengan membaca surat Al Jatsiyah. Ketika sampai pada ayat keduapuluh satu,
ia menangis. Ayat itu artinya, "Apakah orang-orang yang membuat kejahatan
(dosa) itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka sama dengan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara
kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka sangka itu!"

Seluruh jiwa Rabi' larut dalam penghayatan ayat itu. Kehidupan dan kematian
orang berbuat maksiat dengan orang yang mengerjakan amal shaleh itu tidak
sama! Rabi' terus menangis sesenggukan dalam shalatnya. Ia mengulang-ngulang
ayat itu sampai terbit fajar.

Kesalehan Rabi' sering dijadikan teladan. Ibu-ibu dan orang tua sering
menjadikan Rabi' sebagai profil pemuda alim yang harus dicontoh oleh
anak-anak mereka. Memang selain ahli ibadah, Rabi' juga ramah. Wajahnya
tenang dan murah senyum kepada sesama.

Namun tidak semua orang suka dengan Rabi'. Ada sekelompok orang ahli maksiat
yang tidak suka dengan kezuhudan Rabi'. Sekelompok orang itu ingin
menghancurkan Rabi'. Mereka ingin mempermalukan Rabi' dalam lembah
kenistaan. Mereka tidak menempuh jalur kekerasan, tapi dengan cara yang
halus dan licik. Ada lagi sekelompok orang yang ingin menguji sampai sejauh
mana ketangguhan iman Rabi'.

Dua kelompok orang itu bersekutu. Mereka menyewa seorang wanita yang sangat
cantik rupanya. Warna kulit dan bentuk tubuhnya mempesona. Mereka
memerintahkan wanita itu untuk menggoda Rabi' agar bisa jatuh dalam lembah
kenistaan. Jika wanita cantik itu bisa menaklukkan Rabi', maka ia akan
mendapatkan upah yang sangat tinggi, sampai seribu dirham. Wanita itu begitu
bersemangat dan yakin akan bisa membuat Rabi' takluk pada pesona
kecantikannya.

Tatkala malam datang, rencana jahat itu benar-benar dilaksanakan. Wanita itu
berdandan sesempurna mungkin. Bulu-bulu matanya dibuat sedemikian lentiknya.
Bibirnya merah basah. Ia memilih pakaian sutera yang terindah dan memakai
wewangian yang merangsang. Setelah dirasa siap, ia mendatangi rumah Rabi'
bin Khaitsam. Ia duduk di depan pintu rumah menunggu Rabi' bin Khaitsam
datang dari masjid.

Suasana begitu sepi dan lenggang. Tak lama kemudian Rabi' datang. Wanita itu
sudah siap dengan tipu dayanya. Mula-mula ia menutupi wajahnya dan keindahan
pakaiannya dengan kain hitam. Ia menyapa Rabi', 

"Assalaamu'alaikum, apakah Anda punya setetes air penawar dahaga?"

"Wa'alaikumussalam. Insya Allah ada. Tunggu sebentar." Jawab Rabi' tenang
sambil membuka pintu rumahnya. Ia lalu bergegas ke belakang mengambil air.
Sejurus kemudian ia telah kembali dengan membawa secangkir air dan
memberikannya pada wanita bercadar hitam.

"Bolehkah aku masuk dan duduk sebentar untuk minum. Aku tak terbiasa minum
dengan berdiri." Kata wanita itu sambil memegang cangkir.

Rabi' agak ragu, namun mempersilahkan juga setelah membuka jendela dan pintu
lebar-lebar. Wanita itu lalu duduk dan minum. Usai minum wanita itu berdiri.
Ia beranjak ke pintu dan menutup pintu. Sambil menyandarkan tubuhnya ke daun
pintu ia membuka cadar dan kain hitam yang menutupi tubuhnya. Ia lalu merayu
Rabi' dengan kecantikannya.

Rabi' bin Khaitsam terkejut, namun itu tak berlangsung lama. Dengan tenang
dan suara berwibawa ia berkata kepada wanita itu, 

"Wahai saudari, Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke
tempat yang serendah-rendahnya." Allah yang Maha pemurah telah menciptakan
dirimu dalam bentuk yang terbaik. Apakah setelah itu kau ingin Dia
melemparkanmu ke tempat yang paling rendah dan hina, yaitu neraka?!

"Saudariku, seandainya saat ini Allah menurunkan penyakit kusta padamu.
Kulit dan tubuhmu penuh borok busuk. Kecantikanmu hilang. Orang-orang jijik
melihatmu. Apakah kau juga masih berani b

[daarut-tauhiid] IKUTI: Pelatihan Menulis dan Skenario

2006-05-22 Thread Hudzaifah.org



--
INFORMASI AGENDA KAMPUS TRISAKTI
--

http://www.hudzaifah.org/PostCalendar-01-06-2006-month-default.phtml

Dewan Kemakmuran Masjid Asy Syuhada Trisakti menggelar : 

Pelatihan Menulis dan Skenario
dengan tema "Mencetak Penulis Muda Muslim yang Produktif"

15 Juni 2006
- M. Yulius (Pemred Majalah Annida)
- Pipiet Senja (Novelis)
- Habiburrahman (Penulis Novel Ayat-Ayat Cinta)

16 Juni 2006
- Sony Setiawan (Penulis Skenario Sinetron Kesaksian dan Musafir)
- Boim Lebon (Penulis Buku Lupus)*

Gedung H. Lantai 2 
Kampus A Universitas Trisakti
Jakarta Barat, Indonesia

Infaq : Rp 20.000,-

Fasilitas : Seminar Kit, Snack, Majalah Annida, dan Sertifikat

Contact Information:

- Mobile: 081381166283 (Barly)
- E-Mail: public [at] hudzaifah.org
- WebSite: http://www.hudzaifah.org
- Sekretariat: Masjid Asy Syuhada Kampus A Trisakti

*) dalam konfirmasi 

--
AKHIR DARI EMAIL KAMI
--









===
    Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "daarut-tauhiid" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[daarut-tauhiid] (RALAT) IKUTI: Pelatihan Menulis Fiksi dan Skenario

2006-05-29 Thread Hudzaifah.org



--
INFORMASI AGENDA KAMPUS TRISAKTI
--

Note: Mohon maaf, ada sedikit ralat dari
informasi yang pernah kami umumkan sebelum ini

http://www.hudzaifah.org/PostCalendar-01-06-2006-month-default.phtml

Dewan Kemakmuran Masjid Asy Syuhada Trisakti menggelar : 

Pelatihan Menulis Fiksi dan Skenario
dengan tema "Mencetak Penulis Muda Muslim yang Produktif"

15 Juni 2006
Pukul 10.30 - 17.30 WIB 

- M. Yulius (Pemred Majalah Annida)
- Pipiet Senja (Novelis)
- Habiburrahman (Penulis Novel Ayat-Ayat Cinta)

16 Juni 2006
Pukul 13.00 - 17.30 WIB

- Sony Setiawan (Penulis Skenario Sinetron Kesaksian dan Musafir)
- Boim Lebon (Penulis Buku Lupus)*

15-16 Juni 2006
Gedung F&G Lantai 8 Kampus A Universitas Trisakti 
Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat

Infaq : Rp 35.000,- (untuk 2 hari)

Fasilitas : Seminar Kit, Snack, Majalah Annida, dan Sertifikat


Tempat pendaftaran :
1. Aula masjid Asy Syuhada Kampus A Trisakti
2. Lobby gedung I FE
3. Lobby gedung H FH
4. Lobby gedung F dan G

Tempat terbatas

Contact Information:
- Mobile: 081381166283 (Barly)
- Mobile: 08121900482 (Vivi)
- E-Mail: public [at] hudzaifah.org
- WebSite: http://www.hudzaifah.org
- Sekretariat: Masjid Asy Syuhada Kampus A Trisakti

*) dalam konfirmasi 


--
UCAPAN DUKA CITA:
--

Innalillahi wainnailaihi rajiun...

Segenap kru Hudzaifah.org menyampaikan turut berduka
cita yang sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi
yang menimpa Yogyakarta dan Jateng. 

Kepada yang menjadi korban nyawa, semoga segala 
amal ibadahnya Diterima di sisi Allah sebagai 
pemberat timbangan. Kepada yang selamat, semoga 
Allah memberikan rasa kesabaran dan ketabahan dalam 
menghadapi ujian ini, dan semoga menjadi sarana 
untuk mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Aamiin.

--
AKHIR DARI EMAIL KAMI
--









===
    Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "daarut-tauhiid" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[daarut-tauhiid] Perjalanan Tim Hudzaifah Peduli Bencana Jogja

2006-06-06 Thread Hudzaifah.org
--
REPORTASE KHUSUS
--

http://www.hudzaifah.org/Article374.phtml

Reportase Lepas

Perjalanan Tim Hudzaifah Peduli Bencana Jogja  

Posted by: al_ichsan on Wednesday, June 07, 2006 - 01:27 AM 
 
Hudzaifah.org- "Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari
bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri
dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia
menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang
yang bersyukur"." (Al An'aam : 63)

Bencana gempa bumi yang menewaskan kurang lebih 5000 jiwa masyarakat
Yogyakarta dan sekitarnya telah meninggalkan luka yang mendalam bagi
masyarakat Yogyakarta dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Belum selesai
duka berkepanjangan akibat bencana tsunami di Aceh alam kembali menunjukkan
kemarahannya. Berikut ini adalah buku harian yang dirangkum berupa reportase
mengenai perjalanan Tim Hudzaifah Peduli Bencana Jogja selama tiga hari
perjalanan (2-3 Juni 2006).


2 Juni 2006
Tim yang terdiri dari 11 orang ikhwan bersiap-siap untuk melakukan
perjalanan jauh ke Yogyakarta setelah beberapa hari sebelumya menyiapkan
dana dan barang-barang kebutuhan untuk warga Jogja dan sekitarnya.
Sekretariat UKM Hudzaifah tumpah ruah dengan ikhwan-ikhwan yang sibuk
mempersiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan Tim Hudzaifah Peduli
bencana Jogja. Ada yang menghitung dan mengepak kembali uang-uang tunai yang
akan dibawa dan ada pula yang mempersiapkan barang-barang bantuan yang akan
dibawa seperti baju-baju bekas dan peralatan-peralatan lainnya.

Setelah dirasa segala sesuatunya telah beres Tim Hudzaifah Peduli bencana
Jogja dibagi menjadi dua tim mobil, Tim APV dan Tim Taruna. Tim Hudzaifah
Peduli bencana Jogja terdiri dari :
Tim APV: Wahyu Prabowo, Skg (FKG '99), Pasih Sawito (FE '00), Profianto, Skg
(FKG '99), Eko Hartono (FTSP '02), Dimas Al Ichsan, SE (FE '02),dan Ivan
Purbaya (FE '04)
Tim Taruna: Andi (FE '98), Amin (FE '01), Barly Yusrib (FTI '02), Purnama
(FTKE '04), dan Dedi (FE '04)

Jam 17.30 Tim berangkat dari Kampus A USAKTI ditemani dengan hujan yang
rintik-rintik dan diwarnai oleh kemacetan kota Jakarta. Sekitar jam 19.30
Kami berhenti di pemberhentian TAMBUN untuk mengisi bensin dan makan malam.
Perjalanan terus kami tempuh dengan berganti-ganti supir (agar tidak terjadi
kecelakaan akibat mengantuk). Malam ini kami tidur di mobil sembari
meneruskan perjalanan.


3 Juni 2006
Jam 05.30 pagi setelah menunaikkan ibadah solat Shubuh kami disuguhi
pemandangan kota TEGAL yang alami. Setelah itu kami meneruskan perjalanan
dan setengah jam kemudian sampailah kami di kota batik, PEKALONGAN. Geliat
kota Pekalongan pagi itu sudah menunjukkan aktivitas yang lumayan
bersemangat.

Sekitar jam 08.30 kami kembali menikmati suasana asri kota SEMARANG. Ada
kejadian yang cukup menarik di tikungan antara jalur Ambarawa - Magelang.
Kami hampir saja kecelakaan ditabrak oleh truk yang melaju berlawanan arah,
Alhamdulillah Allah masih melindungi kami, sang supir akh Pasih masih sempat
membanting stir ke kiri. Shock dengan kejadian tersebut kami akhirnya lebih
berhati-hati dan lebih terjaga dari kelelahan.

Jam 12.30 akhirnya kami sampai di kota tujuan kami YOGYAKARTA. Mobil kami
arahkan ke kota GEDE menuju tempat pamannya Akh Pasih bermukim. Disini kami
memesan sekitar 450 bungkus nasi untuk dibagikan kepada pasien RS. Dr.
Sardjito Yogyakarta. Setelah itu sekitar jam 14.30 kami meneruskan
perjalanan ke kota JETIS. Disinilah kami mulai melihat pemandangan yang
menyedihkan. Rumah, sarana dan prasarana disini rusak dan ambruk. Kesedihan
dan tatapan kosong terlihat di wajah para masyarakat.

Jam 15.45 kami tiba di BAMBANGLIPURO dusun SAMEN. Di desa ini sudah menunggu
akh Didit (FH '03) dan Ukhti Serra (FH '03) beserta teman-teman dari LDK UNY
dan USAKTI. Menurut Bapak Marzuki yang kami wawancarai di desa ini tercatat
korban jiwa sepuluh orang akibat gempa. Disini berdiri TPA terpadu, kami
bermain dan belajar bersama anak-anak korban gempa. Akh Basuki dari LDK UNY
beserta teman-teman LDK UNY lainnya memiliki misi untuk pengajaran TPA
dibeberapa tempat.

Jam 18.00 kami bersama anak-anak di dusun ini menunaikkan ibadah Shalat
maghrib berjama'ah di sebuah tenda yang dikhususkan sebagai mushola. Setelah
itu kami kembali ke tenda kami yang juga berfungsi sebagai TPA, di tenda ini
kami membaca Al-Qur'an bersama, bercerita bersama, dan bermain-main dengan
anak-anak ini. Untuk sementara ini trauma yang dialami anak-anak tersebut
sudah cukup terobati. Mereka sangat senang akan kedatangan kami terutama
kepada Akh Didit yang memang sudah sangat akrab dengan mereka selama
beberapa hari ini.

Jam 18.30 Seluruh anggota tim bergerak untuk membeli sembako dan
barang-barang kebutuhan lainnya. Kecuali akh Pasih yang tinggal di desa
B

[daarut-tauhiid] Kisah Si Belang, Si Botak, dan Si Buta yang Diuji Oleh Allah

2006-06-15 Thread Hudzaifah.org


http://www.hudzaifah.org/Article381.phtml

Kisah Si Belang, Si Botak, dan Si Buta yang Diuji Oleh Allah  

Posted by: abusafar on Thursday, June 15, 2006 - 09:17 PM 
 
Hudzaifah.org - Zaman dahulu kala, ada tiga orang Bani Israil. Orang yang
pertama berkulit belang (sopak), yang kedua berkepala botak, dan yang ketiga
buta. Allah ingin menguji ketiga orang tersebut. Maka Dia mengutus kepada
mereka satu malaikat.

Malaikat mendatangi orang yang berpenyakit sopak (Si Belang) dan bertanya
kepadanya, "Sesuatu apakah yang engkau minta?"

Si Belang menjawab, "Warna yang bagus dan kulit yang bagus serta hilangnya
dari diri saya sesuatu yang membuat orang-orang jijik kepada saya."

Lalu malaikat itu mengusapnya dan seketika itu hilanglah penyakitnya yang
menjijikkan itu. Kini ia memiliki warna kulit yang bagus. Kemudian malaikat
itu bertanya lagi kepadanya, "Harta apa yang paling engkau sukai?"

Orang itu menjawab, "Onta."

Akhirnya orang itu diberikan seekor onta yang bunting seraya didoakan oleh
malaikat, "Semoga Allah memberi berkah untukmu dalam onta ini."


Kemudian malaikat mendatangi si Botak dan bertanya kepadanya, "Apakah yang
paling engkau sukai?"

Si Botak menjawab, "Rambut yang indah dan hilangnya dari diri saya penyakit
yang karenanya aku dijauhi oleh manusia."

Malaikat lalu mengusapnya, hingga hilanglah penyakitnya dan dia diberi
rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling engkau
sukai?"

Orang itu menjawab, "Sapi."

Akhirnya si Botak diberikan seekor sapi yang bunting dan didoakan oleh
malaikat, "Semoga Allah memberkahinya untukmu."

Selanjutnya malaikat mendatangi si Buta dan bertanya kepadanya, "Apa yang
paling engkau sukai?"

Si Buta menjawab, "Allah mengembalikan kepada saya mata saya agar saya bisa
melihat manusia."

Malaikat lalu mengusapnya hingga Allah mengembalikan padangannya. Si Buta
bisa melihat lagi. Setelah itu malaikat bertanya lagi kepadanya, "Harta apa
yang paling engkau sukai?"

Orang itu menjawab, "Kambing."

Akhirnya diberilah seekor kambing yang bunting kepadanya sambil malaikat
mendoakannya.


Singkat cerita, dari hewan yang dimiliki ketiga orang itu beranak dan
berkembang biak. Yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki
satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

Kemudian sang malaikat - dengan wujud berbeda dengan sebelumnya - mendatangi
si Belang. Malaikat berkata kepadanya, "Seorang miskin telah terputus bagiku
semua sebab dalam safarku, maka kini tidak ada bekal bagiku kecuali
pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda
demi (Allah) Yang telah memberi Anda warna yang bagus, kulit yang bagus, dan
harta, satu ekor onta saja yang bisa menghantarkan saya dalam safar saya
ini."

Orang yang tadinya belang itu menanggapi, "Hak-hak orang masih banyak."

Lalu malaikat bertanya kepadanya, "Sepertinya saya mengenal Anda. Bukankah
Anda dulu berkulit belang yang dijauhi oleh orang-orang dan juga faqir,
kemudian Anda diberi oleh Allah?"

Orang itu menjawab, "Sesungguhnya harta ini saya warisi dari orang-orang
tuaku."

Maka malaikat berkata kepadanya, "Jika kamu dusta, maka Allah akan
mengembalikanmu pada keadaan semula."


Lalu, dengan rupa dan penampilan sebagai orang miskin, malaikat mendatangi
mantan si Botak. Malaikat berkata kepada orang ini seperti yang dia katakan
kepada si Belang sebelumnya. Ternyata tanggapan si Botak sama persis dengan
si Belang. Maka malaikat pun menanggapinya, "Jika kamu berdusta, Allah pasti
mengembalikanmu kepada keadaan semula."


Lalu malaikat - dengan rupa dan penampilan berbeda dengan sebelumnya -
mendatangi si Buta. Malaikat berkata kepadanya, "Seorang miskin dan Ibn
Sabil yang telah kehabisan bekal dan usaha dalam perjalanan, maka hari ini
tidak ada lagi bekal yang menghantarkan aku ke tujuan kecuali dengan
pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada
Anda, demi Allah yang mengembalikan pandangan Anda, satu ekor kambing saja
supaya saya bisa meneruskan perjalanan saya."

Maka si Buta menanggapinya, "Saya dulu buta lalu Allah mengembalikan
pandangan saya. Maka ambillah apa yang kamu suka dan tinggalkanlah apa yang
kamu suka. Demi Allah aku tidak keberatan kepada kamu dengan apa yang kamu
ambil karena Allah." 

Lalu malaikat berkata kepadanya, "Jagalah harta kekayaanmu. Sebenarnya kamu
(hanyalah) diuji. Dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada dua
sahabatmu."


Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya. Dan kita
pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi
bahan ujian, yaitu kesehatan/penampilan fisik dan harta. Mudah-mudahan kita
adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin
seperti si Buta, maka kita harus berusaha

[daarut-tauhiid] Tiga Bayi yang Dapat Berbicara (bagian ke-1)

2006-07-03 Thread Hudzaifah.org
http://www.hudzaifah.org/Article384.phtml

Tiga Bayi yang Dapat Berbicara (bagian ke-1)  

Posted by: abusafar on Sunday, July 02, 2006 - 12:41 AM 
 
Hudzaifah.org - Tidak ada manusia yang berbicara pada masa bayinya, kecuali
tiga. Mereka adalah Nabi Isa putra Maryam ketika masih bayi, yang kedua
adalah bayi yang menjadi sahabat Juraij seorang ahli ibadah, dan yang ketiga
adalah seorang bayi yang menyusu pada ibunya dalam sebuah perjalanan.

Artikel kisah ini hendak mengkisahkan dua bayi yang terakhir. Mengenai kisah
bayi Nabi Isa putra Maryam, bisa kita dapati kisahnya di Al Qur'an,
khususnya pada surat Maryam ayat 27 sampai ayat 36. Sedangkan kisah bayi
yang ke-3 akan kita ikuti pada artikel mendatang.

Baiklah, mari sejenak kita ikuti kisah bayi yang kedua. Bayi ini adalah
sahabat seseorang yang bernama Juraij. Juraij adalah seorang ahli ibadah.
Dia membangun sebuah biara dan dia selalu berada di dalamnya. Ketika sedang
shalat, tiba-tiba Juraij didatangi oleh ibunya. Ibunya memanggil, "Hai
Juraij!"

Mendengar panggilan ibunya, Juraij berkata, "Ya Rabbi, Ibu saya dan shalat
saya??"

Maksud dari perkataan Juraij adalah, dia meminta bimbingan Allah, untuk
memilih mana yang paling utama antara menjawab panggilan ibunya atau
menyempurnakan shalatnya dulu. Ternyata Juraij lebih memilih meneruskan
shalatnya. Akhirnya sang ibu pergi.

Keesokan harinya, ibunya datang lagi pas ketika Juraij sedang shalat. Lalu
sang ibu memanggil, "Hai Juraij!"

Lalu Juraij berkata seperti kemarin, "Ya Rabbi, Ibuku dan shalatku?"

Ternyata Juraij lebih memilih untuk meneruskan shalatnya.

Maka ibunya pun berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau mematikannya sehingga ia
melihat kepada muka wanita pelacur."

Singkat cerita, nama Juraij beredar di tengah-tengah masyarakat Bani Israil
pada waktu itu. Masyarakat sering menyebut-nyebut nama Juraij dan ibadahnya.
Dan di tengah-tengah masyarakat ada seorang wanita pelacur yang sangat
terkenal cantik. Saking cantiknya, wanita ini sering dijadikan perumpamaan
dalam hal kecantikan ketika itu. Wanita pelacur ini berkata, "Jika kalian
mau, aku akan mengujinya." 

Dia hendak menfitnah Juraij. Dia pun lalu merayu dan menggodanya. Tapi
Juraij tidak melirik sama sekali. Tidak putus asa, wanita pelacur ini
akhirnya mendatangi seorang penggembala yang biasa tidur di biara Juraij.
Pelacur ini menyerahkan dirinya kepada penggembala ini dan berzina, sampai
akhirnya hamil. 

Ketika pelacur ini melahirkan, dia berkata, "Anak ini dari Juraij".

Mendengar perkataan si pelacur, masyarakat mendatangi Juraij dan
memukulinya. Mereka menurunkannya dengan paksa lalu menghancurkan biaranya,
dan memukulinya kembali.

"Ada apa kalian ini?" sergah Juraij kebingungan.

Mereka menjawab, "Kamu berzina dengan Pelacur itu hingga ia melahirkan dari
kamu."

"Mana bayi itu?" tanya Juraij.

Akhirnya mereka mendatangkan bayi tersebut.

Juraij berkata, "Biarkan aku sampai aku selesai shalat." 

Setelah dia selesai shalat, dia mendatangi bayi tersebut lalu menekan
perutnya dengan jari dan berkata, "Hai anak kecil, siapa ayahmu?"

Bayi itu menjawab, "Fulan si penggembala itu."

Mendengar jawaban si bayi, akhirnya masyarakat menyerbu Juraij, menciuminya,
dan mengusap-usapnya. Mereka berkata, "Kami akan membangun biaramu dari
emas."

Jawaban Juraij, "Tidak, kembalikan dari tanah liat seperti semula."

Akhirnya mereka pun melaksanakannya... 

(bersambung, kisah selanjutnya bayi ke-3 yang dapat berbicara).

Maraji': Hadits Bukhari - Muslim

(h)  

http://www.hudzaifah.org/Article384.phtml






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~-> 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Kami Tak Pernah Tahu

2006-07-11 Thread Hudzaifah.org

NASKAH TERBARU


http://www.hudzaifah.org/Article390.phtml

Kami Tak Pernah Tahu  

Posted by: admin on Thursday, July 06, 2006 - 11:44 PM 
Hudzaifah.org


Kami tak pernah tahu 
berapa banyak darah harus tertumpah 
untuk membebaskanmu 
Al-Aqsa...
Yang kami tahu hanyalah 
belum setetes pun darah 
yang telah kami persembahkan untukmu 

Kami tak pernah tahu 
berapa raga mesti meregang nyawa 
agar engkau tak lagi dihina 
Al-Aqsa...
Yang kami tahu hanyalah 
belum setapak pun langkah 
dan kami belum beranjak dari sini 

Kami tak pernah tahu 
akankah Ia menyerahkan amanah ini 
dengan segala keterbatasan kami 
Yang kami yakin adalah 
menguatkan tekad, bersihkan hati 
terus berbuat sejauh jangkauan tangan 

Kami tak pernah tahu 
bilakah Allah 'kan mempercayakan tugas mulia ini 
agar kami tergabung dalam barisan syuhada 
Yang kami tahu hanyalah 
haruslah tetap menanti 
dengan senandung, rindu dan air mata 

Kami tak pernah tahu...


Dari nasyid: "Kami Tak Pernah Tahu"
Album : Untuk Sebuah Cita
Munsyid : Izzatul Islam
Sukron to : http://liriknasyid.com  




SELESAI







===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/