[ekonomi-nasional] Rupiah Nyaris Rp 11 ribu/1 US$ - Kenakan Pajak 1% untuk Transaksi Valas

2008-10-26 Terurut Topik A Nizami
Meski AS nyaris bangkrut, anehnya rupiah lebih
"bangkrut" lagi. Nilainya turun jadi nyaris Rp 11
ribu/1 US$.

Saya hanya bisa memberi masukan:
1.  Kenakan pajak 1% untuk transaksi Valas. Ini agar
spekulasi valas bisa ditekan.

2.  Jika tidak berhasil, patok rupiah terhadap emas dan
perak. Misalnya 1 gram emas = Rp 300 ribu rupiah.
Kalau dipatok terhadap dollar, kita tidak punya banyak
dollar (hanya US$ 57 milyar). Bisa dengan mudah
dikalahkan oleh spekulan valas kelas kakap macam
George Soros. Tapi emas kita punya banyak.

3.  Bagi yang khawatir rupiah anjlok, jangan beli
dollar. Ini akan makin menurunkan nilai rupiah. Beli
saja emas karena persediaan emas berlimpah di negeri
ini.
Anda bisa beli emas batangan di Antam atau Dinar Emas
(4,25 gram emas 22 karat) yang bisa dijual-belikan dgn
spread 4%. Menurut Zaim Saidi, harga emas rata2 naik
20% terhadap rupiah/tahun.

Informasi tempat penukaran dinar emas ada di:
http://www.media-islam.or.id/2007/11/26/di-mana-saya-bisa-mendapatkan-dinar-emasdirham/




Wassalam

===
Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id

Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS

Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252

Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel 
Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.com


  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/



[ekonomi-nasional] Kasus Indover

2008-10-26 Terurut Topik Nufransa Wira Sakti
Indover, anak perusahaan BI di Belanda yang mau kolaps,
bakalan menerima dana talangan sejumlah 7 Trilyun oleh BI 
Tampaknya DPR juga akan menyetujuinya.
 
Herannya, kok gak ada yg memblowup berita ini yah.
Tujuh trilyun bukan yg dana sedikit, bisa2 jadi kasus
seperti BLBI. Ada apa di belakang semua ini?


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ekonomi-nasional] 110 E-Book Bebas Untuk Transforamsi Sosial

2008-10-26 Terurut Topik Renggo widyarto


andre andreas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  


Mohon kesediaannya untuk
menyebarluaskan link bacaan-bacaan ini untuk tujuan penyadaran
publik, warga dan transformasi sosial.




salam hangat, pembebasan
andreas iswinarto






silah tengok
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/10/110-e-book-bebas-untuk-transformasi.html



Bagian Ketiga :



Diskursus tentang Civil Society

Mafia Barkeley dan Pembunuhan Massal di
Indonesia

Manifesto Ekonomi Rakyat Pekerja

Gerakan Serikat Buruh : Dari Jaman
Kolonial Hindia Belanda Hingga Orde Baru

Pekalongan Dari 1830-1970 :
Transformasi Petani Menjadi Buruh Perkebunan

Mozaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo
Doeloe

Istrumen Kajian Hak-Hak Kesehatan
Perempuan 


Buku Panduan Perempuan di Parlemen:
Bukan Sekedar Jumlah

Dari Desa Ke Desa - Dinamika Gender dan
Pengelolaan Kekayaan Alam

Perjuangan Perempuan Nelayan Morodemak
untuk Keluarga dan Masyarakat Nelayan 


Pembangunan untuk Siapa? Dampak
Reklamasi Pantai terhadap Perempuan Nelayan dan Anak di Pantai Utara
Jakarta 


Warga Pesisir, Haruskah Tersingkir? 


Tokalekaju - Di Bawah Kaki Langit
Jantung Sulawesi

Raksasa Dasamuka: Kejahatan Kehutanan,
Korupsi dan Ketidakadilan di Indonesia

Tau Taa Wana Bulang : Bergerak Untuk
Berdaya

3 Seri Buku : Global Warming

Global Green Charter – Piagam Kaum
Hijau Sedunia

3 E-Book Foum Desa (harus mendaftar
dulu untuk login)
Modul APBDes Partisipatif, Buku Pintar
Alokasi Dana Desa, Studi Alokasi Dana Desa




Buku-buku Prof Jimly Asshiddiqie


Pengantar Ilmu Hukum Tata negara jilid
1
Pengantar Hukum Tata Negara Jilid II
Perihal Undang-Undang
Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga
Negara Pasca Reformasi
Hukum Acara Pengujian Undang-undang
Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia
Sengketa Kewenangan Konstitusional
Lembaga Negara
Teori Hans Kelsen Tentang Hukum
Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar
Demokrasi
Gagasan Amandemen UUD 1945 Dan
Pemilihan Presiden Secara Langsung
Implikasi Perubahan UUD 1945 terhadap
Pembangunan Hukum Nasional 













Tengok pula…….



Bagian Pertama
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/10/30-e-book-bebas-untuk-transformasi.html
Bagian kedua
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/10/40-e-book-bebas-untuk-transformasi.html





[Non-text portions of this message have been removed]




Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links





   

[Non-text portions of this message have been removed]



[ekonomi-nasional] Reformasi Sistem Moneter (re: Pajak Valas 1% dan Beli Emas. was: Asyiknya main Valas)

2008-10-26 Terurut Topik Taufik Dwidjowinarto
Mengembalikan fungsi uang dengan mata uang emas dan mata uang perak, tentu 
adalah solusi yang paling tepat. Atau pun paling tidak dengan mengembalikan 
sistem moneter kepada sistem yang dengan backup cadangan emas atas uang kertas 
Rupiah yang beredar.

  Menunggu Amrik agar mau lebih dulu melakukan itu, janganlah berharap. Karena 
Amrik amat sangat diuntungkan dengan sistem yang sekarang ini. Kembali memback 
up uangnya dengan cadangan emas itu tak ada untungnya buat Amrik, selagi US 
Dollar masih banyak permintaannya (demandnya) sebagai akibat perdagangan dunia 
antar negara yang nyaris semuanya memakai mata uang US Dollar. Kecuali nanti 
(entah kapan) jika US Dollar tak lagi mendominasi perdagangan dunia.
   
  Sayangnya, para ekonom Indonesia yang mempunyai kompetensi cukup di bidang 
ini kelihatanntya justru tak ada satu pun yang meliriknya atau tertarik 
membahas untung ruginya bagi Indonesia secara jangka pendek maupun tentunya 
jangka panjangnya.
   
  Ada yang berkemampuan dan tertarik mengkajinya ?.
   
   
  ---A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> menulis :
   
  Iya.
Dengan jaminan emas atau mata uang emas, AS tidak bisa sembarang mencetak uang. 
Sesuai dengan apa yang mereka miliki.

Tapi tanpa jaminan apa pun mereka bisa mencetak sebanyak apa pun dollar yang 
mereka inginkan.

Berbagai perang dan juga ambruknya lembaga keuangan seperti Bank dan Asuransi 
di sana melemahkan ekonomi AS.

Namun Indonesia yang menggantungkan rupiahnya kepada dollar lebih megap-megap 
lagi hingga jatuh ke Rp 10 ribu. Pengambil-alihan Bank2 dan juga asuransi 
Indonesia oleh perusahaan AS seperti BCA dan Lippo semakin membuat ekonomi 
Indonesia tergantung pada AS.

Indonesia punya banyak emas di Papua, Cikotok, Sumatera, Kalimantan, dsb. 
Harusnya Indonesia tidak terpuruk.
   
   
  ---Hizbullah Arief <[EMAIL PROTECTED]> menulis :
   
  Terima kasih mas Nizami, apa yang terjadi pada 1971, ketika AS berhenti 
mematok mata uangnya dengan emas hampir sama dengan apa yang terjadi saat.

Untuk biaya perang vietnam, AS banyak mencetak dollar dengan jumlah yang sangat 
besar. Pada saat yang sama, AS juga dibebani defisit perdagangan yang tinggi. 
Karena AS masih mematok mata uangnya dengan emas, negara-negara lain, salah 
satunya Perancis, meminta pembayaran dengan emas.

Tidak seperti dollar yang bisa dicetak kapan saja dan dimana saja, permintaan 
(pembayaran) emas dalam jumlah yang sangat besar ini tentu saja merepotkan AS, 
sehingga Nixon tanpa persetujuan negara-negara lain memutuskan untuk menutup 
peluang untuk mengubah dollar secara langsung ke emas. Nilai dollar AS pun 
terdevaluasi sebesar 2.25%.
   
   
  ---A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> menulis :
   
  Wa'alaikum salam,
Pak Hizbullah,
Saya ingat satu prinsip ekonomi tentang supply (pasokan) and demand 
(kebutuhan). Jika supply lebih tinggi dari demand, maka harga akan turun. Jika 
supply lebih kecil dari demand, harga akan naik.

Produksi emas terus berlangsung di seluruh dunia. Entah itu di Afrika Selatan, 
Cikotok, Papua, dsb. Artinya jumlah emas terus bertambah sesuai dengan 
kebutuhan sehingga nilainya dibanding dengan komoditas lain seperti kambing 
relatif sama selama 1.400 tahun.

AS hingga tahun 1970-an masih mematok dollarnya dengan emas. Jika ternyata 
dilepas, alasannya saya yakin bukan karena tiba2 Amerika kekurangan emas, tapi 
mata uang yang mengambang (tidak dipatok dengan emas atau sesuatu yang 
berharga) itu lebih mudah dipermainkan oleh spekulan valas. Dan harap diketahui 
nilai jual-beli valas untuk spekulasi itu sangat besar. Jauh lebih besar 
ketimbang transaksi saham yang di Indonesia saja sudah mencapai Rp 2000 
trilyun/tahun untuk saham.

Jadi pematokan atau bahkan memakai emas sebagai uang dari segi supply and 
demand harusnya tidak masalah. Apalagi jika disertakan perak sebagai mata uang 
pelengkap.

Pemakaian emas dan perak sebagai mata uang tidak lebih rumit ketimbang sekarang 
yang memakai banyak mata uang seperti Rp, US$, Yen, Euro, Pound, dsb.

Penggunaan satu mata uang seperti Euro memang lebih praktis dan lebih mudah. 
Tapi Asia beda dengan Eropa. Bangsa Eropa lebih homogen baik dari segi ras, 
agama, dan budaya. Mereka lebih merdeka dan independen ketimbang bangsa Asia.

Sebaliknya bangsa Asia begitu beragam. Arab beda dengan India. India beda 
dengan Cina. Dan Cina beda dengan Indonesia, dsb. Selain itu sebagian negara2 
Asia itu benar-benar disetir oleh AS.

Oleh karena itu saya melihat sulit diterapkan mata uang Asia. Ini satu ide yang 
bagus, namun sekali lagi sulit dilaksanakan.

Wassalam
   
   
  ---Hizbullah Arief <[EMAIL PROTECTED]> menulis :
   
  Assalamualaikum Mas Nizami dan rekan-rekan yang lain,

Saya sangat setuju bila kita menggunakan alat tukar yang nilainya sesuai (atau 
paling tidak mendekati) dengan nilai asli barang yang dipertukarkan. Emas 
adalah salah satu contohnya, karena sejak zaman nabi Muhammad, harga satu ekor 
kambing tidak berubah hingga sekarang bila alat ukurnya adalah emas.

Uang kertas sudah men

[ekonomi-nasional] salam kenal & diskusi ekonomi (makro)

2008-10-26 Terurut Topik mas res
Selamat pagi,


Sebagai anggota baru , tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada moderator.
Seminggu belakangan ini saya tertarik kembali untuk mengulang materi & ilmu
ekonomi khususnya makro ekonomi sehubungan dengan sedang berlangsungnya
resesi yang mana dikahawatirkan menuju depresi ekonomi global. Sekiranya ada
rekan-rekan dosen ekonomi di milis ini yang bersedia *sharing */ diskusi ,
saya sangat berterimakasih sekali.

Saya ingin *sharing *2 link  berupa blog dan jurnal yang saya temukan ketika
'*googling*'  selama 3 hari yang lalu dimana menurut saya pribadi cukup
menarik untuk dijadikan bahan diskusi baik via milis maupun japri. Berikut
link addressnya :

http://businessenvironment.wordpress.com/2007/06/03/bagaimana-mengerti-sistem-perekonomian-bak-mandi-dan-ancaman-bubled-economy/


http://www.ekonomirakyat.org/edisi_16/artikel_1.htm


Besar harapan saya adanya ketertarikan positif serupa dari rekan-rekan
sekalian , terutama bagi mereka yang bergelut langsung dengan isu terkait.



Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih.


Salam,
Respati


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ekonomi-nasional] Kasus INDOVER

2008-10-26 Terurut Topik A Nizami
Tahun 1998 ketika Krismon terjadi, pemerintah
mensubsidi perbankan senilai Rp 600 trilyun lewat
KLBI/BLBI.

Sekarang Rp 7 trilyun untuk 1 Bank Indover.

Harusnya uang itu untuk rakyat miskin.
Minimal bisa bikin BUMN yang lebih prospek ketimbang
Bank yang nantinya bangkrut lagi sementara para
bankirnya menikmati fasilitas gaji dan bonus yang
sangat besar.

--- Nufransa Wira Sakti <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

> 
> 
> Indover, anak perusahaan BI di Belanda yang mau
> kolaps,
> bakalan menerima dana talangan sejumlah 7 Trilyun
> oleh BI 
> Tampaknya DPR juga akan menyetujuinya.
>  
> Herannya, kok gak ada yg memblowup berita ini yah.
> Tujuh trilyun bukan yg dana sedikit, bisa2 jadi
> kasus
> seperti BLBI. Ada apa di belakang semua ini?
>  
>  
>  
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id

Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS

Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252

Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel 
Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.com


  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/



[ekonomi-nasional] Kurs USD & Indikasi Krisis Global.

2008-10-26 Terurut Topik Taufik Dwidjowinarto
Meski indeks saham Dow Jones di Wall Street yang lazim menjadi acuan bergerak 
positif,  tampaknya hal itu tidak mempengaruhi para investor di Bursa Efek 
Indonesia (BEI). Bursa saham di Indonesia justru rontok dan mencapai titik 
terendah selama tahun ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh 90 poin 
(tujuh persen) ke level 1.240.  Secara agregat IHSG sudah terpangkas 55 persen 
dari posisi di awal tahun.
   
  Jika mengacu kepada respon negatif di bursa saham tersebut, merupakan 
indikasi awal bahwa para investor khawatir atas prospek kinerja berbagai 
perusahaan di Indonesia yang mereka perkirakan akan bakal terimbas krisis yang 
terjadi di Amerika Serikat. 


  Hal itu tidaklah aneh, Indonesia tidaklah sendirian, respon negatif itu juga 
terjadi hampir di seluruh bursa di Asia yang rontok dan mencapai titik 
terendah. Investor masih khawatir atas kondisi ekonomi global yang melambat dan 
makin serba tidak pasti sehingga akan mempengaruhi prospek kinerja berbagai 
perusahaan Asia juga bakalan anjlok.
   
  Jatuhnya indeks Asia itu diikuti melemahnya nilai tukar mata uang Dollar 
Amerika Serikat di negara-negara Asia. Investor dan para pialang valas terus 
membuang Dolar AS karena khawatir dengan perkembangan indikator kondisi 
perekonomian Amerika Serikat yang semakin mengkhawatirkan dan menunjukkan 
sinyal terjadinya resesi.
   
  Angka pengangguran di Amerika Serikat yang naik lebih cepat dari prediksi, 
klaim tunjangan pengangguran yang melebihi angka 400 ribu jiwa. Kondisi ini 
dikhawatirkan akan mendorong bank sentral AS, The Fed, memotong kembali suku 
bunga. 
   
  Investor Asia jelas menjadi cemas akan kondisi perekonomian Amerika Serikat. 
Di beberapa negara Asia, aksi jual Dolar AS makin menjadi-jadi dan tampaknya 
tidak bisa dihentikan. Di Jepang misalnya, nilai tukar USD melemah menjadi 95 
JPY per 1 USD, ini merupakan posisi terendah sejak tahun 1995.
   
  Akan tetapi, di Indonesia, nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat 
justru semakin menguat terhadap Rupiah. Kurs jual pada tanggal 24 Oktober 2008 
mencapai Rp. 10.463.00 per 1 USD. Ini merupakan kurs tertinggi sejak 01 Januari 
2008 yang Rp. 9.826.00 per 1 USD.
   
  Sedangkan beberapa mata uang kuat lainnya justru mengalami perlemahan 
terhadap Rupiah. Semisal, kurs jual Euro pada tanggal 24 Oktober 2008 turun 
menjadi Rp. 13.426.12 per 1 EUR. Ini merupakan kurs terendah sejak 01 Januari 
2008 yang Rp. 15.137.94 per 1 EUR. Demikian juga dengan British Pound, kurs 
jual GBP pada tanggal 24 Oktober 2008 merosot menjadi Rp. 16.838.11 per 1 GBP. 
Ini merupakan kurs terendah sejak 01 Januari 2008 yang Rp. 19.175.44 per 1 GBP.
   
  Fenomena perkuatan nilai tukar USD di Indonesia yang berbeda dengan dengan 
negara-negara Asia lainnya yang nilai tukar USD mengalami perlemahan ini 
kemungkinan besar dikarenakan dana asing terutama dari Amerika Serikat yang 
selama lima tahun ini membanjiri masuk ke Indonesia secara bertahap telah mulai 
ditarik.
   
  Jika demikian, apakah berarti krisis finansial di Amerika Serikat yang mulai 
mengglobal itu telah sampai di ujung pintu bangunan perekonomian nasional 
Indonesia ?.
   
  Wallahu’alambishshawab. 
   
  *
   
   
  DATA KURS JUAL MATA UANG ASING
  http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Uang+Kertas+Asing/
   
   
  USD (US Dollar) 
  01 Januari 2008 : Rp. 9.826.00
  Tertinggi : 24 Oktober 2008: Rp. 10.463.00
  Terendah : 29 Februari 2008: Rp. 9.551.00
  24 Oktober 2008 : Rp. 10.463.00
   
  EUR (Euro)
  01 Januari 2008 : Rp. 15.137.94 
  Tertinggi : 17 Maret 2008 : Rp. 15.620.77
  Terendah : 24 Oktober 2008 : Rp. 13.426.12
  24 Oktober 2008 : Rp. 13.426.12
   
  GBP (British Pound)
  01 Januari 2008 : Rp. 19.175.44
  Tertinggi : 14 Maret 2008 : Rp. 19.803.47
  Terendah : 24 Oktober 2008 : Rp. 16.838.11
  24 Oktober 2008 : Rp. 16.838.11
   
  JPY (Japanese Yen)
  01 Januari 2008 : Rp. 9.076.30
  Tertinggi : 24 Oktober 2008 : Rp. 10.839.12
  Terendah : 25 Agustus 2008 : Rp. 8.767.93
  24 Oktober 2008 : Rp. 10.839.12
   
  AUD (Australian Dollar) 
  01 Januari 2008 : Rp. 9.228.58
  Tertinggi : 03 Maret 2008 : Rp. 9.940.27
  Terendah : 10 Oktober 2008: Rp. 6.778.84
  24 Oktober 2008 : Rp. 6.889.89
   
  HKD (Hongkong Dollar)
  01 Januari 2008 : Rp. 1.257.62
  Tertinggi : 24 Oktober 2008 : Rp. 1.349.25
  Terendah : 09 Juni 2008: Rp. 1.133.88
  24 Oktober 2008 : Rp. 1.349.25
   
  SGD (Singapore Dollar)
  01 Januari 2008 : Rp. 7.131.66
  Tertinggi : 27 Mei 2008 : Rp. 7.256.96
  Terendah : 04 September 2008 : Rp. 6.780.28
  24 Oktober 2008 : Rp. 6.958.17
   
  THB (Thai Bath)
  01 Januari 2008 : Rp. 295.87
  Tertinggi : 28 Januari 2008: Rp. 314.10
  Terendah : 02 September 2008: Rp. 281.66
  24 Oktober 2008 : Rp. 301.70
   
  BND (Brunai Dollar)
  01 Januari 2008 : Rp. 7.131.66
  Tertinggi : 22 Mei 2008: Rp. 7.235.00
  Terendah : 01 September 2008: Rp. 6.804.45
  24 Oktober 2008 : Rp. 6.958.17
   
   
  DATA SUKU BUNGA SBI
  http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Suku+Bunga

[ekonomi-nasional] Sistem Pasar Bebas adalah Sebuah Kesalahan

2008-10-26 Terurut Topik Kali Grindulu
Alan Greenspan Akui Sistem Pasar Bebas adalah Sebuah Kesalahan Jumat, 24 Okt
2008 11:33

Mantan Kepala Federal Reserve AS, Alan Greenspan akhirnya mengakui kesalahan
ideologi pasar bebas ala AS yang telah ia dan beberapa tokoh lainnya
terapkan selama bertahun-tahun.Pengakuan Greenspan menjadi pengakuan yang
sangat penting di tengah berbagai pernyataan tokoh-tokoh kunci yang selama
ini dianggap sebagai arsitek sistem keuangan dunia, yang kini mengalami
kekacauan akibat krisis perekonomian global.

Greenspan memimpin Bank Sentral AS selama 18 tahun, dan menjadi salah satu
arsitek sistem keuangan dunia yang berlaku saat ini. "Saya menemukan
kekurangan ... dalam model yang selama ini saya anggap sebagai struktur yang
paling berfungsi, yang mendefinisikan bagaimana ekonomi dunia seharusnya
bekerja," kata Greenspan saat memberikan keterangan di depan komite DPR AS.

Komite pemerintahan DPR AS meminta keterangan Greenspan untuk mendapatkan
bukti bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi yang selama ini diterapkan dalam
sistem perekonomian AS menjadi pemicu krisis ekonomi global. Di hadapan
anggota Komite, Greenspan mengaku merasa tertekan melihat situasi yang
terjadi saat ini. Ia juga mengaku syok melihat ketidakmampuan bank-bank
untuk mengatasi krisis keuangan yang mereka alami.

"Krisis yang terjadi saat ini, menjadi krisis yang sangat luas lebih dari
yang saya bayangkan. Dampaknya akan sangat menyakitkan bagi perekonomian AS
dan akan memicu tingginya tingkat pengangguran, " kata Greenspan.

Bersamaan dengan pengakuan Greenspan, hasil survei yang dilakukan perusahaan
konsultan Watson Wyatt menunjukkan bahwa dalam satu tahun ke depan,
perusahaan-perusahaan di AS akan melakukan pemangkasan biaya operasional dan
perusahaan dan seperempat pegawai kantor di AS akan terkena PHK.

Menurut survei Watson Wyatt, hampir semua perusahaan kini fokus pada upaya
meningkatkan komunikasi diantara pimpinan perusahaan dan melakukan langkah
penghematan dalam sektor pengeluaran dan keuangan mereka.

"Para pegawai masih merasakan dampak dari krisis ekonomi, tapi
perubahan-perubahan jelas akan dilakukan. Sementara mereka menyesuaikan diri
dengan situasi baru, perusahaan-perusahaan akan melakukan keseimbangan dalam
kontrol biaya, meningkatkan moral pimpinan perusahaan dan menyiapkan
tantangan dalam bidang kepegawaian," jelas Paul Platten, direktur Watson
Wyatt.

Survei melibatkan 248 perusahaan dan dilakukan pada pertengahan bulan
Oktober 2008. Hasil survey menunjukkan, lebih dari sepertiga perusahaan
sedang merencanakan untuk meningkatkan komunikasi di antara mereka terkait
dengan pembayaran (37 persen) dan keuntungan (35 persen). 26 persen
perusahaan yang disurvei menyatakan akan melakukan PHK. Sejumlah perusahaan
mengakui akan melakukan pemangkasan biaya untuk jaminan kesehatan dan biaya
untuk bepergian, serta mengubah rencana pensiun bagi para pegawai mereka.
(ln/aljz/prtv)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ekonomi-nasional] Kasus INDOVER

2008-10-26 Terurut Topik Nufransa Wira Sakti


Indover, anak perusahaan BI di Belanda yang mau kolaps,
bakalan menerima dana talangan sejumlah 7 Trilyun oleh BI 
Tampaknya DPR juga akan menyetujuinya.
 
Herannya, kok gak ada yg memblowup berita ini yah.
Tujuh trilyun bukan yg dana sedikit, bisa2 jadi kasus
seperti BLBI. Ada apa di belakang semua ini?
 
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ekonomi-nasional] PROTECT REAL ECONOMY...; PROTECT REAL PEOPLE...

2008-10-26 Terurut Topik Harlizon MBAu
 Central banks poised to act

http://news.yahoo.com/s/nm/20081026/bs_nm/us_financial6



By Jan Dahinten and Andrew Roche *Jan Dahinten And Andrew Roche* –
Sun Oct 26, 9:36 am ET

SINGAPORE/LONDON (Reuters) – *Central banks* are likely to launch *new
coordinated emergency action* this week to calm *panic* in *financial
markets*, which could be rocked further by data pointing to *global
recession.*

The *U.S. Federal Reserve* is expected to *cut rates sharply* following *share
selloffs* and *currency collapses* in developed economies and the emerging
markets of Asia and Latin America.

Advance third-quarter U.S. economic growth data due on Thursday is expected
to show a 0.5 percent contraction in gross domestic product after 2.8
percent growth the previous quarter.

"Increasingly, the signs point to a deep and *synchronized global recession*,"
JPMorgan economist Bruce Kasman said.

"It is still *too early* to accurately gauge the *depth* of the *downturn*,
as the outlook depends on how well policy actions contain the *financial
crisis*."

The likelihood of the Fed slashing interest rates by 50 basis point stood at
74 percent on Sunday and at 26 percent for a cut of 75 basis points to 0.75
percent.

*Asian and European leaders* closed ranks over the weekend to bolster
confidence among investors facing *the worst financial crisis in 80 years.*

*PROTECTING REAL ECONOMY*

*"We must use every means to prevent the financial crisis impacting growth
of the real economy,"* *Chinese Prime Minister Wen Jiabao* said on Saturday
at the end of a two-day summit of 43 Asian and European leaders in Beijing.

China's central bank governor, Zhou Xiaochuan, was on Sunday quoted as
saying that Asia's second-largest economy was in good condition but needed
to be on guard to fend off risks.

Investment in infrastructure and expansion of consumer demand could help
cushion the impact of weakening exports, he said, adding that the central
bank would work out an advance plan to provide *emergency help* to banks if
needed.

Japanese Economics Minister Kaoru Yosano said on Sunday the government
should increase its bank bailout scheme to around 10 trillion yen ($106
billion) from two trillion.

South Korea, whose markets and currency tumbled in the global financial
storm last week, said it needed to take urgent action to prop up the
economy. Some analysts said the central bank would *cut interest rates* on
Monday.

Kuwait's central bank was forced to step in to support Gulf Bank, *hit by
derivatives trading losses*, prompting the government to announce it would
guarantee deposits at local banks.

Saudi Arabia unveiled plans to deposit 10 billion riyals ($2.67 billion)
into the Saudi Credit Bank, established to extend *interest-free loans* to
poor citizens.

Gulf markets tumbled to multi-month lows on Sunday. Both the Qatar and Oman
indices fell more than 8 percent, Dubai sank 5.53 percent and Saudi Arabia's
index slipped 1.83 percent after an 8.7 percent slide on Saturday.

Governments have pledged about $4 trillion to support banks and restart money
markets to try to stem the crisis and are considering tougher financial
rules to guard against any repeat.

Some countries, including *Hungary**, Iceland, Belarus, Ukraine and Serbia*,
have turned to the *International Monetary Fund*, for help to prop up their
financial sectors.

The IMF is likely to finalize a deal this week with *Iceland*, where
the *financial
system* has all but *collapsed*.

The international lender is also due to approve a plan to give those
economies that qualify for a proposed new liquidity fund an unusually high
level of funding.

VOLATILITY

Officials in Russia said at the weekend its central bank had the means to
control sharp fluctuations in its currency, but did not yet see the need to
limit capital movements or change the rouble's trading corridor.

Foreign exchange analysts said extreme currency volatility, which included
moves of 10 percent on some big rates on Friday alone, could see the Group
of Seven or 20 top central banks intervening soon to stabilize world
markets.

But other analysts say the moves are little more than an unwinding -- albeit
a violent one -- of the excessive currency and investment imbalances built
up over the last decade of historically low global interest rates.

The U.S. dollar surged to two-year peaks versus a basket of currencies after
dismal European economic data *reinforced investor fears of a global
recession.*

The yen soared to multi-year highs versus the dollar and euro on the ensuing
risk aversion, while at its low on Friday the British pound suffered its
biggest one-day percentage drop against the U.S. currency since 1992.

Market participants will also be preparing for new signs of weakness in
corporate earnings and gloomy forecasts in what is going to be a heavy week
of quarterly earnings reports.

U.S. companies reporting earnings this week include United States

[ekonomi-nasional] Re: [indonesia] Re: Ramalan Jatuhnya Dollar AS: Overhaul financial system...

2008-10-26 Terurut Topik Harlizon MBAu
Nilai emas tetap saja nilai FIKTIF Mas...
Jangan disangka nilai emas datangnya dari bursa di Syorga...

Barangkali yang perlu dilakukan adalah mengubah sistem ekonominya secara
total seperti rencana om-om bos di bawah ini...

http://video.yahoo.com/network/10023?v=3785024&l=3502531

 

http://video.aol.com/video-detail/asia-and-europes-economic-front/2100296378



CNN's John Vause reports leaders from Asia and Europe *agree* on plan
to *overhaul
financial system.*

Barangkali juga sangat sedikit ahli ekonomi jebolan ilmu ekonomi kasino
(casinomic) sekarang yang mengerti bagaimana caranya mengubah sistem ini
karena sudah terbiasa dengan kacamata kuda casinomicnya.

Tindakan darurat pertama, barangkali adalah menutup sumber masalahnya
sendiri, yakni pusat kasinonya itu...

Salam Z

2008/10/23 Achmad Chamdani Eka P. <[EMAIL PROTECTED]>

> Saya setuju sekali ide ini, mengganti cadangan USD dengan emas. Tetapi
> kendala terbesar
> masih teletak pada kebutuhan cadangan USD untuk perdagangan internasional.
> Ada baiknya
> Indonesia menelorkan inisiatif dengan negara negara non US & barat untuk
> merubah alat tukar
> perdagangan internasional tsb. dari USD misalnya menjadi Dinar yang
> sejatinya adalah emas.
>
> Saya yakin, sooner atau later, USD bakal runtuh. Sebab, bisa dibayangkan
> kalau defisit US
> semakin besar, tingkat kepercayaan terhadap USD akan melemah dan
> menimbulkan gelombang
> kepanikan (Secara komulatif, saat ini saja sudah hampir mendekati 1 tahun
> GDP mereka).
> Hal ini akan terjadi seiring dengan semakin merosotnya porsi ekonomi US
> terhadap
> ekonomi dunia (walapun sekarang masih besar, kekuatan mereka sekitar 1/3
> ekonomi dunia).
>
> Ibarat buih, cepat mengembang, tetapi kapan rentan untuk pecah.
>
> Salam.
>
>
> S Roestam wrote:
>
>> Dollar AS adalah sebuah sistem matauang yang dirancang untuk memperbudak
>> masayarakat Dunia, sebab sejak tahun 1971 oleh Presiden Nixon dari AS
>> matauang itu dilepaskan dari ikatan dengan Keping Logam Emas sebagai garansi
>> Nilai Dollar itu. Kemudian dari tahun ke-tahun matauang Dollar AS ditopang
>> oleh sistem pedagangan Internasional melalui penggunaan matauang itu sebagai
>> satu-satunya alat transaksi perdagangan Internasional.
>>
>> Oleh karena itu diwajibakan bagi negara-negara lain untuk memiliki
>> Cadangan Devisa Dollar AS di Bank Sentral masing-masing negara sebagai
>> penjamin kemampuan negara itu untuk membayar utang dagang mereka. Keadaan
>> ini dimanfaatkan oleh Pemerintahan Amerika Serikat, terutama oleh Presiden
>> George W. Bush untuk mengeduk keuntungan besar dari disimpannya dana-dana US
>> Dollar di Bank-bank Sentral diseluruh Dunia. Pemerintah AS kemudian dengan
>> mudahnya mencetak kertas-kertas uang Dollar Baru tiap kali negaranya
>> membutuhkannya untuk berbagai keperluan, seperti pembangunan negerinya,
>> Perang Irak dan Afganistan, bantuan ke Israel sebagai kepanjangan tangannya
>> untuk mendominasi kekuasaan di Timur Tengah, pembangunan tempat penyiksaan
>> di Guantanamo dan Abu Ghraib, operasi-operasi intelejen di berbagai negara
>> dan lain-
>> lain lagi.
>>
>> Defisit anggaran belanja Pemerintah AS saat ini sudah mencapai lebih dari
>> US$450 Milyar pertahun dan terus bertambah. Secara kumulatif nilai defisit
>> Anggaran Pemerintah AS sudah mencapai US$11,3 Trilyun. Apalagi dengan
>> keputusan Bailout Wall Street sebesar US$700 Milyar, ditambah penyuntikan
>> dana ke American International Group (AIG) sebesar US$89 Milyar, pembelian
>> saham-saham institusi keuangan AS yang rontok akibat Krisis Finansial 2008
>> sebesar US$250 Milyar. Dari mana datangnya bantuan liquiditas itu? Tak lain
>> dan tak bukan adalah dengan terus
>> mencetak uang Dollar oleh The Fed (Sentral Bank AS). Masuknya milyaran
>> Dollar uang kertas Dollar baru ini tidak terasa karena Bank-bank Sentral
>> negara-negara lain terus saja menimbun US Dollar di Kas mereka dengan dalih
>> sebagai Cadangan Devisa masing-masing negara.
>>
>> Bahaya yang akan dialami Matauang Dollar AS bila akhirnya uang-uang itu
>> kembali ke sirkulasi di Dalam Negeri AS, akan mengakibatkan terjadinya
>> Inflasi di AS yang akan segera merembet keseluruh dunia karena mereka tidak
>> ingin lagi menyimpan uang kertas Dollar sebagai cadangan Devisa, sebab
>> nilainya akan turun terus dan tidak ada lempengan Emas sebagai jaminannya.
>>
>> Nilai Dollar AS yang over-valued ini suatu hari pasti akan runtuh, seperti
>> diramalkan diatas, menimbulkan gelombang kepanikan masyarakat AS dan Dunia.
>> Mereka berlomba-lomba membuang Dollar AS itu dengan membeli aset2 atau apa
>> saja yang dapat dibeli. Terjadi rush yang makin menurunkan nilai Dollar AS
>> itu. Yang dirugikan umumnya adalah masyarakat awam yang tidak siap
>> menghadapi peristiwa ini. Mereka akan kehilangan simpanan dan aset mereka,
>> karena turunnya nilai Dollar AS itu. Ini adalah kerug