[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-07 Thread Eskol-Net

Salam sejahtera,


Berikut redaksi postingkan data sementara Hasil Penghitungan Suara Pemilu
1999.
Doakan agar parpol yang mengutamakan kepentingan nasional dan menjunjung
tinggi hak asasi manusia dapat memperoleh suara terbanyak.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
=

Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 07 Jun 1999 23:45:11

Perhitungan suara seluruh Partai : Nasional

Partai Indonesia Baru (PIB) -1
DPR Pusat :  (23)

DPRD-1 :  (17)

DPRD-2 :  (19)

 Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) -2
DPR Pusat :  (22)

DPRD-1 :  (20)

DPRD-2 :  (27)

 Partai Nasional Indonesia (PNI) -3
DPR Pusat :  (110)

DPRD-1 :  (116)

DPRD-2 :  (134)

 Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) -4
DPR Pusat :  (22)

DPRD-1 :  (25)

DPRD-2 :  (25)

 Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) -5
DPR Pusat :  (23)

DPRD-1 :  (19)

DPRD-2 :  (25)

 Partai Umat Islam (PUI) -6
DPR Pusat :  (7)

DPRD-1 :  (5)

DPRD-2 :  (5)

 Partai Kebangkitan Umat (PKU) -7
DPR Pusat :  (18)

DPRD-1 :  (24)

DPRD-2 :  (20)

 Partai Masyumi Baru -8
DPR Pusat :  (8)

DPRD-1 :  (9)

DPRD-2 :  (9)

 Partai Persatuan Pembanguan (PPP) -9
DPR Pusat :  (1,162)

DPRD-1 :  (1,183)

DPRD-2 :  (1,126)

 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) -10
DPR Pusat :  (51)

DPRD-1 :  (52)

DPRD-2 :  (56)

 PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri -11
DPR Pusat :  (9,621)

DPRD-1 :  (9,563)

DPRD-2 :  (9,517)

 Partai Abul Yatama (PAY) -12
DPR Pusat :  (30)

DPRD-1 :  (25)

DPRD-2 :  (27)

 Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) -13
DPR Pusat :  (12)

DPRD-1 :  (10)

DPRD-2 :  (9)

 Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) -14
DPR Pusat :  (30)

DPRD-1 :  (34)

DPRD-2 :  (37)

 Partai Amanat Nasional (PAN) -15
DPR Pusat :  (598)

DPRD-1 :  (604)

DPRD-2 :  (590)

 Partai Rakyat Demokratik (PRD) -16
DPR Pusat :  (7)

DPRD-1 :  (8)

DPRD-2 :  (10)

 Partai PSII 1905 -17
DPR Pusat :  (10)

DPRD-1 :  (10)

DPRD-2 :  (10)

 Partai Katholik Demokrat (PKD) -18
DPR Pusat :  (8)

DPRD-1 :  (8)

DPRD-2 :  (6)

 Partai Pilihan Rakyat (PILAR) -19
DPR Pusat :  (2)

DPRD-1 :  (2)

DPRD-2 :  (0)

 Partai Rakyat Indonesia (PARI) -20
DPR Pusat :  (4)

DPRD-1 :  (6)

DPRD-2 :  (4)

 Partai Politik Islam Indonesia Masyumi -21
DPR Pusat :  (50)

DPRD-1 :  (49)

DPRD-2 :  (46)

 Partai Bulan Bintang (PBB) -22
DPR Pusat :  (149)

DPRD-1 :  (145)

DPRD-2 :  (187)

 Partai Solidaritas Pekerja (PSP) -23
DPR Pusat :  (4)

DPRD-1 :  (1)

DPRD-2 :  (2)

 Partai Keadilan -24
DPR Pusat :  (23)

DPRD-1 :  (23)

DPRD-2 :  (20)

 Partai Nahdlatul Umat (PNU) -25
DPR Pusat :  (23)

DPRD-1 :  (22)

DPRD-2 :  (26)

 PNI Front Marhaenis -26
DPR Pusat :  (56)

DPRD-1 :  (56)

DPRD-2 :  (56)

 Partai IPKI -27
DPR Pusat :  (32)

DPRD-1 :  (40)

DPRD-2 :  (29)

 Partai Republik -28
DPR Pusat :  (110)

DPRD-1 :  (115)

DPRD-2 :  (127)

 Partai Islam Demokrat (PID) -29
DPR Pusat :  (2)

DPRD-1 :  (3)

DPRD-2 :  (4)

 PNI Massa Marhaen -30
DPR Pusat :  (53)

DPRD-1 :  (51)

DPRD-2 :  (42)

 Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) -31
DPR Pusat :  (0)

DPRD-1 :  (1)

DPRD-2 :  (1)

 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) -32
DPR Pusat :  (49)

DPRD-1 :  (57)

DPRD-2 :  (49)

 Partai Golkar -33
DPR Pusat :  (3,633)

DPRD-1 :  (3,621)

DPRD-2 :  (3,602)

 Partai Persatuan (PP) -34
DPR Pusat :  (33)

DPRD-1 :  (27)

DPRD-2 :  (32)

 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) -35
DPR Pusat :  (1,240)

DPRD-1 :  (1,230)

DPRD-2 :  (1,257)

 Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) -36
DPR Pusat :  (7)

DPRD-1 :  (10)

DPRD-2 :  (9)

 Partai Buruh Nasional (PBN) -37
DPR Pusat :  (8)

DPRD-1 :  (11)

DPRD-2 :  (9)

 Partai MKGR -38
DPR Pusat :  (13)

DPRD-1 :  (14)

DPRD-2 :  (10)

 Partai Daulat Rakyat (PDR) -39
DPR Pusat :  (39)

DPRD-1 :  (40)

DPRD-2 :  (31)

 Partai Cinta Damai -40
DPR Pusat :  (5)

DPRD-1 :  (5)

DPRD-2 :  (5)

 Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) -41
DPR Pusat :  (135)

DPRD-1 :  (129)

DPRD-2 :  (121)

 Partai SPSI -42
DPR Pusat :  (16)

DPRD-1 :  (21)

DPRD-2 :  (21)

 Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) -43
DPR Pusat :  (18)

DPRD-1 :  (22)

DPRD-2 :  (18)

 Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) -44
DPR Pusat :  (10)

DPRD-1 :  (6)

DPRD-2 :  (9)

 Partai SUNI -45
DPR Pusat :  (16)

DPRD-1 :  (19)

DPRD-2 :  (16)

 Partai Nasional Demokrat (PND) -46
DPR Pusat :  (13)

DPRD-1 :  (11)

DPRD-2 :  (17)

 Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) -47
DPR Pusat :  (6)

DPRD-1 :  (5)

DPRD-2 :  (5)

 Partai Pekerja Indonesia (PPI) -48
DPR Pusat :  (13)

DPRD-1 :  (11)

DPRD-2 :  (12)
*


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.0

[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-07 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 08 Jun 1999 02:15:12 
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional  

Partai Indonesia Baru (PIB) -1  
DPR Pusat :  (66)
DPRD-1 :  (53)
DPRD-2 :  (58)
 
Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) -2  
DPR Pusat :  (50)
DPRD-1 :  (48)
DPRD-2 :  (58)
 
Partai Nasional Indonesia (PNI) -3  
DPR Pusat :  (279)
DPRD-1 :  (270)
DPRD-2 :  (302)
 
Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) -4  
DPR Pusat :  (39)
DPRD-1 :  (47)
DPRD-2 :  (48)
 
Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) -5  
DPR Pusat :  (107)
DPRD-1 :  (110)
DPRD-2 :  (112)
 
Partai Umat Islam (PUI) -6  
DPR Pusat :  (56)
DPRD-1 :  (59)
DPRD-2 :  (53)
 
Partai Kebangkitan Umat (PKU) -7  
DPR Pusat :  (98)
DPRD-1 :  (110)
DPRD-2 :  (116)
 
Partai Masyumi Baru -8  
DPR Pusat :  (83)
DPRD-1 :  (85)
DPRD-2 :  (90)
 
Partai Persatuan Pembanguan (PPP) -9  
DPR Pusat :  (4,716)
DPRD-1 :  (4,788)
DPRD-2 :  (4,709)
 
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) -10  
DPR Pusat :  (119)
DPRD-1 :  (123)
DPRD-2 :  (122)
 
PDI Perjuangan -11  
DPR Pusat :  (28,827)
DPRD-1 :  (28,693)
DPRD-2 :  (28,562)
 
Partai Abul Yatama (PAY) -12  
DPR Pusat :  (85)
DPRD-1 :  (86)
DPRD-2 :  (90)
 
Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) -13  
DPR Pusat :  (57)
DPRD-1 :  (47)
DPRD-2 :  (44)
 
Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) -14  
DPR Pusat :  (65)
DPRD-1 :  (75)
DPRD-2 :  (78)
 
Partai Amanat Nasional (PAN) -15  
DPR Pusat :  (2,164)
DPRD-1 :  (2,123)
DPRD-2 :  (2,094)
 
Partai Rakyat Demokratik (PRD) -16  
DPR Pusat :  (44)
DPRD-1 :  (47)
DPRD-2 :  (53)
 
Partai PSII 1905 -17  
DPR Pusat :  (33)
DPRD-1 :  (29)
DPRD-2 :  (28)
 
Partai Katholik Demokrat (PKD) -18  
DPR Pusat :  (25)
DPRD-1 :  (27)
DPRD-2 :  (25)
 
Partai Pilihan Rakyat (PILAR) -19  
DPR Pusat :  (6)
DPRD-1 :  (9)
DPRD-2 :  (8)
 
Partai Rakyat Indonesia (PARI) -20  
DPR Pusat :  (14)
DPRD-1 :  (16)
DPRD-2 :  (18)
 
Partai Politik Islam Indonesia Masyumi -21  
DPR Pusat :  (157)
DPRD-1 :  (165)
DPRD-2 :  (153)
 
Partai Bulan Bintang (PBB) -22  
DPR Pusat :  (616)
DPRD-1 :  (618)
DPRD-2 :  (650)
 
Partai Solidaritas Pekerja (PSP) -23  
DPR Pusat :  (20)
DPRD-1 :  (16)
DPRD-2 :  (17)
 
Partai Keadilan -24  
DPR Pusat :  (224)
DPRD-1 :  (232)
DPRD-2 :  (243)
 
Partai Nahdlatul Umat (PNU) -25  
DPR Pusat :  (139)
DPRD-1 :  (137)
DPRD-2 :  (232)
 
PNI Front Marhaenis -26  
DPR Pusat :  (258)
DPRD-1 :  (256)
DPRD-2 :  (250)
 
Partai IPKI -27  
DPR Pusat :  (131)
DPRD-1 :  (137)
DPRD-2 :  (104)
 
Partai Republik -28  
DPR Pusat :  (264)
DPRD-1 :  (271)
DPRD-2 :  (178)
 
Partai Islam Demokrat (PID) -29  
DPR Pusat :  (16)
DPRD-1 :  (17)
DPRD-2 :  (21)
 
PNI Massa Marhaen -30  
DPR Pusat :  (200)
DPRD-1 :  (241)
DPRD-2 :  (191)
 
Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) -31  
DPR Pusat :  (26)
DPRD-1 :  (13)
DPRD-2 :  (13)
 
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) -32  
DPR Pusat :  (143)
DPRD-1 :  (153)
DPRD-2 :  (143)
 
Partai Golkar -33  
DPR Pusat :  (9,043)
DPRD-1 :  (9,001)
DPRD-2 :  (8,995)
 
Partai Persatuan (PP) -34  
DPR Pusat :  (127)
DPRD-1 :  (124)
DPRD-2 :  (126)
 
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) -35  
DPR Pusat :  (10,256)
DPRD-1 :  (10,275)
DPRD-2 :  (10,247)
 
Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) -36  
DPR Pusat :  (46)
DPRD-1 :  (43)
DPRD-2 :  (43)
 
Partai Buruh Nasional (PBN) -37  
DPR Pusat :  (29)
DPRD-1 :  (43)
DPRD-2 :  (37)
 
Partai MKGR -38  
DPR Pusat :  (44)
DPRD-1 :  (42)
DPRD-2 :  (40)
 
Partai Daulat Rakyat (PDR) -39  
DPR Pusat :  (75)
DPRD-1 :  (80)
DPRD-2 :  (75)
 
Partai Cinta Damai -40  
DPR Pusat :  (118)
DPRD-1 :  (116)
DPRD-2 :  (121)
 
Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) -41  
DPR Pusat :  (316)
DPRD-1 :  (301)
DPRD-2 :  (290)
 
Partai SPSI -42  
DPR Pusat :  (37)
DPRD-1 :  (37)
DPRD-2 :  (37)
 
Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) -43  
DPR Pusat :  (54)
DPRD-1 :  (54)
DPRD-2 :  (53)
 
Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) -44  
DPR Pusat :  (30)
DPRD-1 :  (26)
DPRD-2 :  (32)
 
Partai SUNI -45  
DPR Pusat :  (66)
DPRD-1 :  (77)
DPRD-2 :  (69)
 
Partai Nasional Demokrat (PND) -46  
DPR Pusat :  (55)
DPRD-1 :  (51)
DPRD-2 :  (59)
 
Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) -47  
DPR Pusat :  (13)
DPRD-1 :  (12)
DPRD-2 :  (11)
 
Partai Pekerja Indonesia (PPI) -48  
DPR Pusat :  (29)
DPRD-1 :  (25)
DPRD-2 :  (27)
*** 


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet

[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-09 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 09 Jun 1999 17:15:00
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB)   4,9775,000 4,780

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 7,050   7,2697,344

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 14,826 15,197 15,690

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 2,418  2,4502,429

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI)   11,201 11,038
10,782

6. Partai Umat Islam (PUI)   6,2956,432 6,131

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 14,516 14,290
14,128

8. Partai Masyumi Baru4,246   4,234 4,477
---
9. Partai Persatuan Pembanguan (PPP)  394,053 395,241
363,820
---
10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)   8,541 8,478 8,677


11. PDI Perjuangan1,712,157 1,708,651 1,630,361

12. Partai Abul Yatama (PAY)7,652 7,013 7,591

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 3,339 3,288 3,249

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 7,252 7,708 7,755
---
15. Partai Amanat Nasional (PAN) 268,512 263,404 231,727
---
16. Partai Rakyat Demokratik (PRD)  3,582 3,743 3,233

17. Partai PSII 1905 3,685 3,557
3,551

18. Partai Katholik Demokrat (PKD)2,415 2,548  2,652

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR)850815 831

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI)   1,466 1,555 1,421

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 13,682 13,850 13,077

22. Partai Bulan Bintang (PBB)  55,602 55,07450,065

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP)1,416 1,3891,457


24. Partai Keadilan 43,448 44,555 35,308

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 18,450 18,516 18,016

26. PNI Front Marhaenis  16,177 16,478 16,518

27. Partai IPKI   10,111 10,1659,929

28. Partai Republik  6,710 6,9897,152

29. Partai Islam Demokrat (PID)1,868 1,979 1,958

30. PNI Massa Marhaen   15,761 15,883 16,009

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 1,723 1,789 1,834

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)13,254 13,386 13,141
--
33. Partai Golkar   691,812 687,274 658,473
--
34. Partai Persatuan (PP)16,484 16,03714,481

--
35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 985,279 988,869 980,916
--
36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 4,147 3,999 3,254

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 3,276 3,306 3,384

38. Partai MKGR6,547 6,5176,543

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 11,957 12,075 12,153

40. Partai Cinta Damai4,886 5,1014,980

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)   35,508 35,192 33,285

42. Partai SPSI1,940  2,0881,922

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 5,533 5,669 5,465

44. Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI)4,256 4,279 3,819

45. Partai SUNI  8,4818,729 8,685

46. Partai Nasional Demokrat (PND)4,402 4,3634,382

47. Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) 1,362 1,270 1,342

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI)2,022 1,9951,953
***


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-09 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 09 Jun 1999 19:15:00
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 5,438 5,455 5,233

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 7,939 8,279 8,548

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 16,039 16,476 16,994

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 2,575 2,616 2,569

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 12,072 11,951 11,680

6. Partai Umat Islam (PUI) 6,774 6,943 6,626

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 15,427 15,210 15,064

8. Partai Masyumi Baru 4,656 4,593 4,855

9. Partai Persatuan Pembanguan (PPP) 427,055 428,430 395,622

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 9,113 8,992 9,182

11. PDI Perjuangan 1,862,861 1,859,058 1,777,116

12. Partai Abul Yatama (PAY) 8,285 7,702 8,127

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 3,643 3,654 3,594

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 8,542 9,295 9,454

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 289,518 284,063 250,761

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 3,879 4,055 3,512

17. Partai PSII 1905 3,960 3,832 3,832

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 2,641 2,789 2,910

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 923 872 896

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 1,605 1,686 1,574

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 15,116 15,342 14,503

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 60,398 59,959 54,660

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 1,551 1,526 1,614

24. Partai Keadilan 46,908 48,097 38,388

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 19,711 19,768 19,298

26. PNI Front Marhaenis 17,585 17,860 17,916

27. Partai IPKI 11,033 11,136 10,857

28. Partai Republik 7,116 7,419 7,547

29. Partai Islam Demokrat (PID) 2,005 2,126 2,116

30. PNI Massa Marhaen 17,190 17,294 17,369

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 1,841 1,926 1,963

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 14,493 14,650 14,398

33. Partai Golkar 762,581 757,729 726,397

34. Partai Persatuan (PP) 17,758 17,337 15,776

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,047,381 1,050,857 1,042,991

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 4,465 4,550 3,552

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 3,572 3,585 3,643

38. Partai MKGR 7,157 7,174 7,207

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 12,781 12,989 13,136

40. Partai Cinta Damai 5,424 5,652 5,515

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 39,058 38,945 36,730

42. Partai SPSI 2,098 2,256 2,097

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 6,040 6,185 5,978

44. Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) 4,705 4,743 4,171

45. Partai SUNI 9,001 9,309 9,237

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 4,788 4,748 4,794

47. Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) 1,476 1,384 1,460

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 2,206



"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-09 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 09 Jun 1999: 20:15:00
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 5,644 5,646 5,412

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 8,378 8,780 9,076

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 16,627 17,106 17,651

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 2,638 2,679 2,641

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 12,510 12,386 12,081

6. Partai Umat Islam (PUI) 7,082 7,208 6,956

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 15,939 15,745 15,570

8. Partai Masyumi Baru 5,075 5,015 5,272

9. Partai Persatuan Pembanguan (PPP) 445,757 447,184 412,992

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 9,359 9,247 9,413

11. PDI Perjuangan 1,943,155 1,939,002 1,853,702

12. Partai Abul Yatama (PAY) 8,575 8,022 8,511

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 3,755 3,790 3,716

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 9,067 9,916 10,125

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 300,298 294,746 259,826

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 4,017 4,201 3,630

17. Partai PSII 1905 4,069 3,954 3,933

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 2,726 2,868 2,999

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 964 916 929

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 1,657 1,744 1,646

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 15,653 15,919 15,101

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 62,700 62,292 56,556

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 1,613 1,587 1,713

24. Partai Keadilan 48,855 50,122 39,997

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 20,761 20,841 20,376

26. PNI Front Marhaenis 18,308 18,575 18,666

27. Partai IPKI 11,445 11,540 11,260

28. Partai Republik 7,275 7,580 7,719

29. Partai Islam Demokrat (PID) 2,054 2,182 2,176

30. PNI Massa Marhaen 17,962 18,058 18,183

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 1,912 2,002 2,034

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 15,214 15,375 15,069

33. Partai Golkar 791,348 786,301 753,405

34. Partai Persatuan (PP) 18,399 18,018 16,346

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,077,657 1,081,252 1,073,157

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 4,624 4,718 3,689

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 3,709 3,712 3,883

38. Partai MKGR 7,382 7,375 7,434

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 13,156 13,394 13,555

40. Partai Cinta Damai 5,625 5,850 5,746

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 40,751 40,693 38,217

42. Partai SPSI 2,208 2,370 2,216

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 6,261 6,403 6,190

44. Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) 4,881 4,935 4,334

45. Partai SUNI 9,303 9,607 9,503

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 4,982 4,917 4,991

47. Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) 1,526 1,438 1,509

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 2,280 2,254 2,234
===


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-09 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 09 Jun 1999 Pukul: 21:15:00 WIB
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 5,973 5,951 5,707

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 8,862 9,288 9,591

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 17,703 18,168 18,744

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 2,800 2,839 2,794

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 13,154 13,049 12,746

6. Partai Umat Islam (PUI) 7,657 7,780 7,539

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 16,804 16,651 16,421

8. Partai Masyumi Baru 5,232 5,145 5,377

9. Partai Persatuan Pembanguan (PPP) 472,790 474,244 438,829

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 9,865 9,691 9,887

11. PDI Perjuangan 2,068,720 2,064,039 1,975,740

12. Partai Abul Yatama (PAY) 9,099 8,739 9,229

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 3,944 3,984 3,930

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 9,694 10,605 10,841

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 317,324 311,626 274,917

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 4,268 4,457 3,819

17. Partai PSII 1905 4,322 4,245 4,210

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 2,881 3,017 3,180

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 1,041 988 996

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 1,752 1,836 1,735

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 16,742 16,997 16,153

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 66,497 66,075 59,991

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 1,759 1,675 1,803

24. Partai Keadilan 51,295 52,722 42,049

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 22,222 22,244 21,795

26. PNI Front Marhaenis 19,376 19,632 19,694

27. Partai IPKI 12,275 12,346 12,075

28. Partai Republik 7,744 8,065 8,195

29. Partai Islam Demokrat (PID) 2,191 2,328 2,320

30. PNI Massa Marhaen 18,990 19,101 19,216

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 2,013 2,101 2,126

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 16,480 16,598 16,749

33. Partai Golkar 841,574 836,257 800,444

34. Partai Persatuan (PP) 19,371 19,042 17,215

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,133,175 1,137,109
1,128,485

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 4,903 4,945 3,903

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 3,903 3,912 4,091

38. Partai MKGR 7,956 7,848 7,915

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 13,934 14,275 14,422

40. Partai Cinta Damai 6,074 6,304 6,233

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 43,424 43,434 40,719

42. Partai SPSI 2,353 2,502 2,364

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 6,635 6,762 6,544

44. Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) 5,207 5,413 4,630

45. Partai SUNI 9,787 10,090 9,978

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 5,268 5,183 5,271

47. Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) 1,594 1,506 1,579

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 2,419 2,408 2,375


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-09 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 09 Jun 1999 22:23:09
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 6,399 6,362 6,108

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 9,536 9,968 10,239

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 18,946 19,471 20,111

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 2,937 2,966 2,914

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 14,000 13,900 13,565

6. Partai Umat Islam (PUI) 8,307 8,419 8,159

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 18,236 18,115 17,777

8. Partai Masyumi Baru 5,619 5,617 5,778

9. Partai Persatuan Pembanguan (PPP) 508,085 509,466 471,050

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 10,434 10,273 10,477

11. PDI Perjuangan 2,215,468 2,210,071 2,114,788

12. Partai Abul Yatama (PAY) 9,657 9,298 9,795

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 4,217 4,258 4,210

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 10,352 11,319 11,542

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 341,282 335,148 295,440

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 4,613 4,783 4,127

17. Partai PSII 1905 4,659 4,589 4,538

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 3,054 3,205 3,368

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 1,131 1,058 1,081

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 1,878 1,959 1,852

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 17,951 18,258 17,314

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 71,865 71,537 64,907

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 1,892 1,772 1,900

24. Partai Keadilan 54,981 56,603 44,941

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 23,929 23,911 23,462

26. PNI Front Marhaenis 20,544 20,851 20,896

27. Partai IPKI 13,179 13,223 12,949

28. Partai Republik 8,109 8,453 8,579

29. Partai Islam Demokrat (PID) 2,332 2,479 2,478

30. PNI Massa Marhaen 20,186 20,305 20,378

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 2,185 2,283 2,310

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 17,579 17,683 17,908

33. Partai Golkar 902,991 896,507 857,335

34. Partai Persatuan (PP) 20,649 20,366 18,440

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,206,502 1,210,643 1,201,090

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 5,425 5,466 4,374

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 4,103 4,145 4,339

38. Partai MKGR 8,466 8,358 8,442

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 15,221 15,612 15,830

40. Partai Cinta Damai 6,507 6,758 6,765

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 46,374 46,325 43,341

42. Partai SPSI 2,504 2,673 2,521

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 7,041 7,140 6,965

44. Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) 5,689 5,849 5,022

45. Partai SUNI 10,399 10,698 10,588

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 5,553 5,460 5,573

47. Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) 1,689 1,598 1,689

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 2,584 2,574 2,529
===


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-09 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Data Penghitungan Suara KPU
Last Updated : 10 Jun 1999 03:15:01
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 7,841 7,756 7,507

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 12,032 12,578 12,784

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 23,349 23,923 24,672

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 3,455 3,512 3,440

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 17,203 17,123 16,613

6. Partai Umat Islam (PUI) 10,348 10,504 10,151

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 22,158 21,905 21,492

8. Partai Masyumi Baru 6,766 6,755 7,005

9. Partai Persatuan Pembanguan (PPP) 633,230 635,154 588,180

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 12,604 12,450 12,926

11. PDI Perjuangan 2,722,161 2,717,173 2,595,814

12. Partai Abul Yatama (PAY) 11,880 11,381 12,046

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 5,345 5,356 5,323

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 13,442 14,829 14,970

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 425,604 418,142 366,841

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 5,722 6,079 5,224

17. Partai PSII 1905 5,789  5,780 5,718

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 3,873 4,049 4,207

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 1,348 1,272 1,287

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 2,236 2,378 2,207

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 22,007 22,214 21,207

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 90,613 90,234 82,010

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 2,294 2,205 2,357

24. Partai Keadilan 69,291 71,102 55,985

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 29,178 29,197 28,640

26. PNI Front Marhaenis 25,124 25,519 25,570

27. Partai IPKI 15,958 16,120 15,734

28. Partai Republik 10,026 10,401 10,474

29. Partai Islam Demokrat (PID) 2,893 3,033 3,027

30. PNI Massa Marhaen 24,492 24,792 24,783

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 2,704 2,799 2,803

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 21,722 21,855 21,859

33. Partai Golkar 1,120,218 1,113,697 1,066,432

34. Partai Persatuan (PP) 26,094 25,367 22,816

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,439,196 1,445,404 1,433,621

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 6,683 6,695 5,358

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 4,940 5,013 5,194

38. Partai MKGR 10,158 10,264 10,400

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 19,379 19,669 19,842

40. Partai Cinta Damai 8,298 8,551 8,400

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 57,460 57,708 54,071

42. Partai SPSI 3,045 3,219 3,080

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 8,548 8,615 8,428

44. Partai Bhineka Tunggal Ika (PBI) 7,865 8,034 7,030

45. Partai SUNI 12,646 12,927 12,859

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 6,751 6,721 6,794

47. Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI) 2,048 1,943 2,034

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 3,159 3,141 3,088
===


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Pelemparan Gereja di Sukabumi

1999-06-10 Thread Eskol-Net

Salam sejahtera dalam Kasih Kristus,
Para Netters yang terhormat berikut ini kami postingkan peristiwa
pelemparan gereja di Sukabumi, yang terjadi pada masa-masa kampanye
pemilihan umum yang lalu.
Teriring Salam dan Doa
Redaksi Eskol-Net


Pelemparan Gereja di Sukabumi.
==

1. GBI Eben Haezer
Gembala Sidang : Ibu Daud Hadi Pranoto
Alamat : Jl. A. Yani No. 282 Sukabumi
Telpon (0266) 226794
Kerusakan : Hanya beberapa kaca jendela yang pecah.

2. Gereja Baptis Baithani
Gembala Sidang : Pdt. Hendi,  Wakil : Pdt. Maurist
Alamat : Jl. RE. Martadinata 78 Sukabumi
Telpon : (0266) 224848 (Pdt. Maurist)
Kerusakan : Kaca ukuran +/- 1 Meter sebanyak 5 buah pecah

Peristiwa terjadi pada hari Senin bulan April 1999 +/- Pk. 13.00 WIB
ketika itu masyarakat Muslim baru pulang dari sembahyang Akbar juga dari
Temu Kader Partai PPP di Sukabumi. Ketika mereka pulang jalanan macet di
depan GBI Eben Haezer & Gereja Baptis Baithani akhirnya beberapa orang
dari melakukan pelemparan terhadap kedua gereja tersebut. GBI Eben
Haezer yang dilempar pertama kali.  Mengenai tanggal kejadian masih
dilakukan verifikasi lebih lanjut.

Sumber:  FKK Jawa Barat

Himbauan:
1. Tetap berdoa bagi situasi bangsa dan negara pasca pemilu 7 Juni,
khususnya dalam penghitungan suara, Sidang Umum MPR hasil pemilu, dan
pemilihan kepemimpinan nasional mendatang.
2. Tetap ciptakan suasana "sejuk" dalam hidup bermasyarakat di lingkungan
masing-masing, terutama kepada saudara kita yang belum seiman.

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-10 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Para Netters yang terhormat, berhubung permintaan beberapa pelanggan
tentang Data Sementara Hasil Pemilu (DSHP) 7 Juni 1999, maka redaksi akan
memposting DSHP sebanyak tiga kali sehari, yakni Pagi sekitar Pukul 08.00
WIB, Siang sekitar Pukul 13.00 WIB, dan Sore sekitar Pukul 18.00 WIB.
Demikian pemberitahuan kami.
Salam dan doa

Redaksi Eskol-Net
=
Last Updated : 10 Jun 1999 17:50:00
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2
---
1. Partai Indonesia Baru (PIB) 11,560 11,383 11,091

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 17,879 18,899
18,688

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 34,217 35,044 35,965

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 5,018 5,081 4,971

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 25,209 25,031 24,224

6. Partai Umat Islam (PUI) 15,437 15,692 14,974

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 33,266 32,812 32,022

8. Partai Masyumi Baru 10,532 10,456 10,435

9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 933,771 936,188 859,894

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 18,354 19,089 19,107

11. PDI Perjuangan 3,991,381 3,982,253 3,768,185

12. Partai Abul Yatama (PAY) 16,591 16,416 17,143

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 7,858 7,938 7,886

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 19,210 21,381 21,121

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 646,103 634,909 552,389

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 8,461 8,874 7,705

17. Partai PSII 1905 9,352 9,269 9,095

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 6,214 6,430 6,625

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 2,051 2,012 1,992

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 3,417 3,575 3,340

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 31,871 32,141 30,585

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 137,702 137,169 124,899

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 3,307 3,293 3,391

24. Partai Keadilan 107,683 110,597 85,531

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 43,761 43,916 42,711

26. PNI Front Marhaenis 36,236 36,559 36,868

27. Partai IPKI 22,973 23,021 22,513

28. Partai Republik 14,472 15,036 15,030

29. Partai Islam Demokrat (PID) 4,227 4,354 4,414

30. PNI Massa Marhaen 35,179 35,412 35,561

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 4,098 4,262 4,026

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 31,294 31,852 31,960

33. Partai Golkar 1,647,633 1,637,747 1,564,028

34. Partai Persatuan (PP) 39,022 38,374 34,039

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2,129,198 2,138,174
2,118,241

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 10,055 10,195 8,124

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 7,176 7,267 7,314

38. Partai MKGR 14,939 14,999 14,955

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 28,870 29,386 29,625

40. Partai Cinta Damai 13,022 13,264 13,089

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 86,115 86,354 80,761

42. Partai SPSI 4,532 4,677 4,443

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 12,174 12,249
12,042

44. Partai Bhinneka Tunggal Ika (PBI) 15,193 15,289 11,104

45. Partai SUNI 19,774 19,930 19,881

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 9,570 9,532 9,649

47. Partai Umat Muslimin Indonesia (PUMI) 3,070 2,972 3,047

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 4,624 4,600 4,483
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-10 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Para Netters yang terhormat, berhubung permintaan beberapa pelanggan
tentang Data Sementara Hasil Pemilu (DSHP) 7 Juni 1999, maka redaksi akan
memposting DSHP sebanyak tiga kali sehari, yakni Pagi sekitar Pukul 08.00
WIB, Siang sekitar Pukul 13.00 WIB, dan Sore sekitar Pukul 18.00 WIB.
Demikian pemberitahuan kami.
Salam dan doa

Redaksi Eskol-Net
=

Sumber:  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
Kelompok Lima Besar Partai:
I.   PDI Perjuangan (11)5, 447,4055, 435,445 5,
047,201
II. PKB  (35)2, 828,999 2, 841,302
2, 809,634
III.Partai Golkar  (33)   2, 264,434 2, 253,441 2,
137,516
IV.   PPP (9)1, 317,844 1, 321,718
1, 176,514
V.PAN (15)924,302 907,624
761,517
---
Selengkapnya:
==
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 16,193 15,987 15,476

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 23,952 25,353
24,467

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 46,039 47,140 48,265

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 6,949 6,973 6,884

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 34,256 34,046
32,690

6. Partai Umat Islam (PUI) 21,507 21,616 20,530

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 44,940 44,568 43,388

8. Partai Masyumi Baru 14,353 13,948 13,758

9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,317,844 1,321,718
1,176,514

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 26,437 28,086 27,240

11. PDI Perjuangan 5,447,405 5,435,445 5,047,201

12. Partai Abul Yatama (PAY) 22,813 22,330 23,130

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 10,538 10,749 10,525

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 26,857 29,228 28,927

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 924,302 907,624 761,517

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 11,587 12,109 10,163

17. Partai PSII 1905 12,636 12,516 11,972

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 8,530 8,883 8,722

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 2,824 2,811 2,795

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 4,973 5,211 4,934

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 43,897 44,414
41,897

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 200,401 200,097 179,043

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 4,719 4,680 4,905

24. Partai Keadilan 164,020 168,204 124,734

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 62,415 62,515 60,524

26. PNI Front Marhaenis 48,864 49,328 49,424

27. Partai IPKI 31,693 31,719 30,746

28. Partai Republik 19,849 20,588 20,315

29. Partai Islam Demokrat (PID) 5,881 5,957 5,913

30. PNI Massa Marhaen 47,836 47,914 48,151

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 5,913 6,048 5,613

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 43,433 43,876 43,849

33. Partai Golkar 2,264,434 2,253,441 2,137,516

34. Partai Persatuan (PP) 55,736 55,245 47,585

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2,828,999 2,841,302
2,809,634

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 14,417 14,485 11,561

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 10,097 9,974 9,958

38. Partai MKGR 20,425 20,391 20,345

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 40,219 41,002 41,089

40. Partai Cinta Damai 18,264 18,604 18,249

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 117,849 118,091 108,976

42. Partai SPSI 6,168 6,340 6,063

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 16,741 16,783
16,364

44. Partai Bhinneka Tunggal Ika (PBI) 24,344 24,635 15,497

45. Partai SUNI 26,141 26,503 26,192

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 12,810 12,880 12,995

47. Partai Umat Muslimin Indonesia (PUMI) 4,136 4,072 3,975

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 6,357 6,269 6,069
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:

[Eskol-Net]- Sari Berita : Jumat, 11 Juni 1999

1999-06-11 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita:  Jumat, 11 Juni 1999
""

*'Hubungan dengan Israel Melukai Perasaan Umat Islam'
*PAN, Partai Islam, Golkar Siap Koalisi
*Ghalib Lapor Polda, ICW Mengadu ke Mabes Polri
*Golkar Siap Jadi Oposisi
*Ghalib Akhirnya Minta Maaf
*KPU Diminta Diskualifikasi Perolehan Suara Golkar
*PKB Terima Mega Jadi Presiden
*PDI Perjuangan, PKB dan PAN, Koalisi Ideal
*Nasib Ghalib di Ujung Tanduk
*Kendati Didatangkan Panser, Pemilu
  Hanya Terlaksana Di Enam Kecamatan
*TNI Dukung Siapapun Yang Jadi Presiden
*Voting Presiden, TNI Sebaiknya Abstain
*Hujat Habibie, Faisal Diperiksa Mabes
*Ekonomi Dambakan Unggulnya Kaum Reformis

---English Section-
**Indonesia Ruling Party Bounces Back

S E L A M A TM E M B A C A


'Hubungan dengan Israel Melukai Perasaan Umat Islam'
---
JAKARTA , Republika
Berbagai reaksi keras kemarin muncul menyikapi pernyataan PDI Perjuangan
(PDI-P) yang siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Mereka
menyatakan penolakan membuka bubungan dengan negara Zionis itu selama ini,
selain masalah politis juga alasan agama. Yakni, hingga kini Israel adalah
agresor dan masih menduduki Masjidil Aqsa -- yang merupakan kiblat pertama
umat Islam -- di Yerusalem. Dengan alasan itu, menurut Wakil Sekjen DPP
PAN, Hasballah M Saad, rencana PDI Perjuangan untuk membuka hubungan
diplomatik dengan Israel jelas akan sangat melukai perasaan umat Islam. Dan
bila itu dilakukan, katanya, maka penolakan pihak Islam kepada PDI
Perjuangan akan terus semakin membesar.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9906/11/16299.htm

PAN, Partai Islam, Golkar Siap Koalisi

JAKARTA, Republika
Dua parpol besar yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar siap
menggalang koalisi dengan parpol berasas Islam pascapemilu ini.
Anggota MPP DPP PAN, Soewarno Adiwidjojo, menyatakan partainya siap
menggalang koalisi dengan Parpol Islam dan Partai Golkar. ''Ini karena
sebelumnya PAN sudah menjalin kerja sama yang baik dengan parpol Islam,''
ujarnya kepada pers di Jakarta kemarin.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9906/11/16293.htm

Ghalib Lapor Polda, ICW Mengadu ke Mabes Polri
-
JAKARTA, Republika
Perseteruan antara Jaksa Agung Andi Muhammad Ghalib dan Indonesia
Corruption Watch (ICW) kian seru karena keduanya saling mengadukan tindakan
seterunya. Kemarin, Ghalib mengadukan ICW ke Polda Metro Jaya, sedangkan
ICW mengadukan Ghalib ke Mabes Polri. Selengkapnya:
http://www.republika.co.id/9906/11/16289.htm

Golkar Siap Jadi Oposisi
* Akan Muncul Kubu Habibie Vs Megawati

Jakarta, Kompas
Partai Golkar siap menerima kenyataan untuk tidak lagi berkuasa sebagai
konsekuensi hasil Pemilu 1999. Dalam perannya sebagai oposisi, Golkar akan
bergabung dengan partai-partai Islam untuk beroposisi terhadap pemerintah.
Konsekuensinya, dalam Sidang Umum (SU) MPR mendatang, koalisi parpol yang
akan terjadi kemungkinan besar tak berdasarkan platform politik lagi,
melainkan siapa figur calon presidennya. Karena itu, akan muncul dua
koalisi besar, yakni pendukung Habibie sebagai calon presiden yang akan
"berhadapan" dengan pendukung Megawati Soekarnoputri.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9906/11/UTAMA/golk01.htm

Ghalib Akhirnya Minta Maaf

Jakarta (Bali Post) -
Jaksa Agung Andi Ghalib melalui Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM
Intel) Yusuf Kartanegara minta maaf kepada para wartawan yang merasa
dirugikan, menyusul adanya larangan bagi mereka untuk meliput di lingkungan
Kejaksaan Agung.
Menurut Yusuf, istilah cekal tidak dikenal di lingkungan Kejakgung. Yusuf
mengimbau wartawan yang meliput di lingkungan Kejakgung hendaknya tertib
dan sopan tanpa mengesampingkan sikap kritis. ''Tidak ada lagi istilah
cekal dan larangan. Ketiganya bebas meliput kembali,'' tegas jenderal
berbintang tiga ini.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/6/11/n4.htm

KPU Diminta Diskualifikasi Perolehan Suara Golkar

Jakarta (Bali Post) -
Kemenangan PDI Perjuangan dalam perolehan suara sudah diperkirakan
sebelumnya oleh berbagai pihak. Tetapi, bila sampai saat ini Golkar masih
tetap memperoleh suara tinggi, beberapa parpol banyak yang tidak percaya
terhadap kenyataan itu. ''Karena itu, seharusnya KPU mendiskualifikasi
perolehan suara Partai Golkar, yang jelas-jelas telah melakukan money
politics di beberapa daerah,'' kata Ketua Komite Pimpinan Pusat (KPP)
Partai Rakyat Demokratik (PRD) Faisol Reza kepada Bali Post di Jakarta,
Kamis (10/6) kemarin.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/6/11/p10.htm

PKB Terima Mega Jadi Presiden
-
Jakarta (Bali Po

[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-11 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Para Netters yang terhormat, berhubung permintaan beberapa pelanggan
tentang Data Sementara Hasil Pemilu (DSHP) 7 Juni 1999, maka redaksi akan
memposting DSHP sebanyak tiga kali sehari, yakni Pagi sekitar Pukul 08.00
WIB, Siang sekitar Pukul 13.00 WIB, dan Sore sekitar Pukul 18.00 WIB.
Demikian pemberitahuan kami.
Salam dan doa

Redaksi Eskol-Net
=
Last Updated : 11 Jun 1999 17:50:01
Sumber  :  Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Partai Lima Besar:
--
I.  PDI Perjuangan   6,672,997 6,660,251 6,170,214
II. PKB   3,479,453 3,494,164 3,454,414
III.   Partai Golkar   2,787,616 2,774,885 2,636,029
IV.   PPP1,607,706 1,613,146 1,428,888
V.PAN   1,144,370 1,124,096936,090

Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 19,939 19,682 19,036

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 28,696 30,087
28,767

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 56,343 57,634 59,026

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI)8,988 9,028 8,836

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 42,292 42,148
40,383

6. Partai Umat Islam (PUI) 26,798 26,864 25,552

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 55,196 55,024 53,469

8. Partai Masyumi Baru 17,333 16,870 16,462

9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,607,706 1,613,146
1,428,888

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 33,184 34,413 34,211

11. PDI Perjuangan 6,672,997 6,660,251 6,170,214

12. Partai Abul Yatama (PAY) 27,909 27,265 28,423

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 12,980 13,080 12,786

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 31,894 34,946 34,323

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 1,144,370 1,124,096 936,090

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 14,402 14,978 12,531

17. Partai PSII 1905 15,559 15,235 14,573

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 10,968 11,430 11,065

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 3,479 3,454 3,443

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 6,148 6,428 6,114

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 54,308 54,807 51,933

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 245,408 244,931 218,654

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 5,840 5,765 6,000

24. Partai Keadilan 204,189 209,403 154,097

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 76,299 76,331 73,779

26. PNI Front Marhaenis 62,128 62,645 62,710

27. Partai IPKI 38,971 39,108 37,882

28. Partai Republik 23,981 24,865 24,524

29. Partai Islam Demokrat (PID) 7,289 7,325 7,239

30. PNI Massa Marhaen 58,731 58,651 58,955

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 7,048 7,388 6,929

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 54,280 54,063 54,189

33. Partai Golkar 2,787,616 2,774,885 2,636,029

34. Partai Persatuan (PP) 68,491 68,167 58,219

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 3,479,453 3,494,164
3,454,414

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 17,579 17,525 14,281

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 12,481 12,319 12,157

38. Partai MKGR 25,050 25,173 24,756

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 48,842 49,998 49,828

40. Partai Cinta Damai 21,841 22,253 21,745

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 144,184 144,422 133,350

42. Partai SPSI 7,574 7,774 7,502

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 20,616 20,896
20,279

44. Partai Bhinneka Tunggal Ika (PBI) 30,485 30,656 19,622

45. Partai SUNI 31,858 32,251 31,919

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 15,769 15,878 16,033

47. Partai Umat Muslimin Indonesia (PUMI) 5,403 5,320 5,163

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 7,933 7,850 7,551
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail

[Eskol-Net]- Spot News: Data Sementara Hasil Pemilu 1999

1999-06-11 Thread Eskol-Net

**
Pemilu yang jujur dan adil adalah
tanggung jawab kita bersama
**
Sumber:  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
Last Updated : 12 Jun 1999 07:20:00

Kelompok Lima Besar Partai:
I.PDI Perjuangan 7,858,091 7,843,655 7,185,733
II.  PKB 4,065,332 4,082,719 4,028,715
III. Partai Golkar 3,314,576 3,300,570 3,117,108
IV. PPP 1,933,835 1,939,744 1,677,873
V.  PAN 1,402,499 1,377,540 1,118,096
-
Perhitungan suara sementara seluruh Partai : Nasional No.Partai Nama Partai
DPR Pusat DPRD Tk.1 DPRD Tk.2

1. Partai Indonesia Baru (PIB) 24,006 23,617 22,503

2. Partai Kristen Nasional Indonesia (KRISNA) 34,359 35,928
33,968

3. Partai Nasional Indonesia (PNI) 66,097 67,411 69,084

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI) 10,471 10,425 10,202

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI) 50,813 50,686 48,146

6. Partai Umat Islam (PUI) 32,548 32,740 30,834

7. Partai Kebangkitan Umat (PKU) 65,477 65,337 63,181

8. Partai Masyumi Baru 20,969 20,531 19,826

9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,933,835 1,939,744 1,677,873

10. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 40,776 41,958 41,919

11. PDI Perjuangan 7,858,091 7,843,655 7,185,733

12. Partai Abul Yatama (PAY) 33,355 32,738 33,525

13. Partai Kebangsaan Merdeka (PKM) 15,319 15,443 14,889

14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) 41,096 44,524 43,724

15. Partai Amanat Nasional (PAN) 1,402,499 1,377,540 1,118,096

16. Partai Rakyat Demokratik (PRD) 17,325 18,122 15,008

17. Partai PSII 1905 18,307 17,985 16,732

18. Partai Katholik Demokrat (PKD) 13,093 13,600 12,915

19. Partai Pilihan Rakyat (PILAR) 4,122 4,103 4,056

20. Partai Rakyat Indonesia (PARI) 7,385 7,646 7,215

21. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi 65,339 65,787 61,897

22. Partai Bulan Bintang (PBB) 295,285 294,623 260,158

23. Partai Solidaritas Pekerja (PSP) 7,205 7,121 7,228

24. Partai Keadilan 252,150 258,973 183,174

25. Partai Nahdlatul Umat (PNU) 91,241 91,346 87,161

26. PNI Front Marhaenis 72,380 72,805 72,722

27. Partai IPKI 46,228 46,464 44,841

28. Partai Republik 28,706 29,857 29,237

29. Partai Islam Demokrat (PID) 8,699 8,738 8,491

30. PNI Massa Marhaen 68,945 68,925 68,904

31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) 8,532 8,856 8,235

32. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 64,620 64,216 63,568

33. Partai Golkar 3,314,576 3,300,570 3,117,108

34. Partai Persatuan (PP) 84,310 83,392 69,867

35. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,065,332 4,082,719 4,028,715

36. Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) 21,599 21,624 17,041

37. Partai Buruh Nasional (PBN) 14,95714,814 14,430

38. Partai MKGR 30,742 30,823 30,125

39. Partai Daulat Rakyat (PDR) 56,459 57,733 57,377

40. Partai Cinta Damai 25,834 26,171 25,174

41. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 172,673 173,207 158,274

42. Partai SPSI 9,212 9,479 9,050

43. Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI) 24,719 25,033 24,203

44. Partai Bhinneka Tunggal Ika (PBI) 37,052 37,331 23,471

45. Partai SUNI 38,158 38,592 38,413

46. Partai Nasional Demokrat (PND) 19,128 19,393 19,433

47. Partai Umat Muslimin Indonesia (PUMI) 6,569 6,549 6,151

48. Partai Pekerja Indonesia (PPI) 9,438 9,374 8,953
===

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: LAPORAN PENYERANGAN TERHADAP DESA WAAB- MALUKU

1999-06-20 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**


LAPORAN PENYERANGAN TERHADAP DESA WAAB- MALUKU
(Pesisir Barat Kei Kecil)

Tanggal Kejadian  : 20 Juni 1999
Waktu: 07.30 WIT
Ds. Yang diserang  : Waab (Kristen)
Ds. Penyerang   : Belum diketahui
Jumlah massa penyerang : 500-600 orang
Korban luka   : - Waab = 11 orang (2 luka parah, 9 luka ringan)
   - penyerang = belum diketahui
Korban meninggal  : Waab = 1 orang, Bp. Christofol Yamlean (70 th.)
   - penyerang = belum diketahui

KRONOLOGIS :

Gambaran situasi - selama beberapa bulan belakangan semua desa Kristen
(termasuk Waab) mendengar adanya issue akan diserang oleh desa/ dusun-dusun
Islam sehingga penjagaan diadakan tiap malam oleh warga pria di semua desa.

Pagi ini, ketika warga Waab bersiap untuk kebaktian (dan kebetulan akan ada
acara baptisan), +/- pk. 07.30 datang 6 perahu besar dan 3 perahu kecil,
menyerang Waab dengan panah dan “Bazooka” (bom). Warga yang berjaga ketika
itu hanya sekitar 100 orang. Akhirnya pecah pertempuran di garis pantai.
Pihak penyerang tidak dapat maju lebih jauh karena posisi yang kurang
menguntungkan. Warga Waab-pun segera meminta bantuan aparat
 ARMED-KOSTRAD), dan  ketika aparat  datang, penyerang segera mundur
(Aparat hanya melakukan tembakan ke udara). Akhirnya aparat berhasil
menangkap sekitar 400 penyerang (info ini menurut keterangan Danyon. Kol.
Royke Kaparang). Dalam serangan ini tidak ada rumah warga atau rumah ibadah
yang dirusak.

Nama-nama korban :
1. Jemmy Hanoatubun (?)= luka disekujur badan & tangan akibat pecahan
bom
2. Beri Lowaer (23th)  = luka di kepala bagian kiri akibat panah
3. Joni Rahubun (28th) = luka panah dipundak kanan
4. Minggus Rahubun (?)   = luka panah di paha kanan
5. Apres Yamlean (?)   = luka panah dirusuk
6. Buce Warbal (15th) = robek di bawah ketiak kiri akibat bom
7. Thomas Inohan (36th) = luka bom di kepala, tangan, punggung, paha.
8. Yonas Manuhutu (28th)   = luka kaki kanan terkena bambu runcing
9. Yanto Raubun (19th)   = luka kecil di tangan kiri akibat panah
10. Roli Rahakratak (23th)  = luka bom di pinggang & kaki kanan
11. Niki Katmayer (?) = luka panah diperut

Himbauan:
1. Berdoa untuk situasi saudara-saudara kita (baik yang seiman maupun yang
tidak seiman) di Maluku pada umumnya dan ds. Waab - Tual pada khususnya,
agar Tuhan
campur tangan dalam kasus ini.
2. Selalu mewaspadai perubahan situasi keamanan di lingkungan anda
masing-masing.
3. Mempererat persekutuan dengan saudara seiman.
4. Mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi dengan lingkungan anda.
*

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Lanjutan Kekerasan Politik"

1999-07-01 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**


Kelanjutan .. (1)
Pemikiran Dr. A.S. Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang
diadakan oleh Forum Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20
April 1999 di Wisma Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki
Rahmat, 129 - 137, Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi


"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam

Tampaknya eksperimen rezim Orde Baru berorientasi pada negara yang sangat
kuat.  Dan untuk mencapainya rezim Orde Baru didukung oleh beberapa faktor:
1)  menciptakan elit politik yang sangat kuat "koresif", berupa tentara,
birokrasi, pemilik modal dan teknokrat. 2) melakukan penguatan infastruktur
ekonomi dengan model pembangunan ekonominya itu.
3) Legitimasi Orde Baru, terutama pada masa awal, adalah sangat kuat,
sehingga masyarakat pun secara umum mendukung gagasan untuk menciptakan
suatu sistem dan format politik yang berorientasi pada negara yang kuat.
Dalam literatur politik, Orde Baru termasuk rezim yang menciptakan suatu
sistem otoriter birokrat. Yaitu otoriter yang memberi "privilege" kepada
negara, dalam hal ini direduksi menjadi kekuatan eksekutif. Birokratik,
karena hampir semua perilaku negara itu dilakukan/direkayasa dalam kinerja
yang bersifat "network" atau jaringan-jaringan yang birokratik.  Kemudian
birokrat menempati posisi yang sangat penting dalam rekayasa sosial dan
politik. Implikasinya adalah, masyarakat diperlemah.  Inilah strategi yang
paling efektif, paling tidak di awal era Orde Baru, yang disebut
depolitisasi itu. Depolitisasi itu ada dua bentuk, yaitu langsung dan tidak
langsung.  Depolitisasi langsung juga dikenal sebagai " floating massa"
(massa mengambang), artinya, massa di tingkat bawah ("grass root") tidak
diperkenankan terlibat langsung dalam politik, kecuali dalam pemilihan umum
atau pemilihan lurah.  Tidak langsung, yaitu strategi-strategi negara (Orde
Baru) untuk mengkontrol seluruh kekuatan-kekuatan politik dengan cara
korporatisasi. Misalnya; setiap organisasi yang mempunyai kemampuan
tawar-menawar harus dikontrol melalui satu organisasi. Kalau ada pengusaha,
maka dibuatkan KADIN;  kalau ada pemuda, dibuatkan KNPI; kalau ada petani,
dibuatkan HKTI; kalau ada nelayan dibuatkan HNSI; kalau ada ulama,
dibuatkan MUI, dan sebagainya.  Ini semua dilakukan dalam upaya kontrol.
Siapa pun yang akan menjadi tokoh di dalam organisasi itu harus dapat restu
negara. Bahkan, partai politik (PDI, PPP, dan Golkar) tidak bisa lepas dari
kontrol negara.  Kalau dinilai "macam-macam" akan bernasib seperti PDI
Megawati (dulu PDI Suryadi). Begitu juga PPP, sejak awal, setelah
mengadakan fusi, sudah dicampuri oleh negara. Jadi, dengan cara
korporatisasi ini, semua orang penting dan kepentingan politik sudah ada
dalam genggaman negara. Dengan melakukan kooptasi, negara memilih dan
menyeleksi tokoh-tokoh politik, baik yang formal maupun informal, supaya
berada dalam lingkup negara. Selain kooptasi, juga dengan hegemoni, yaitu
upaya agar setiap pemaknaan, atau setiap
upaya untuk memahami sesuatu harus sesuai dengan apa yang dinginkan oleh
negara. Misalnya tentang Pancasila, rakyat tidak bisa mempunyai penafsiran
lain selain yang ada pada P4.  Walaupun ada suku yang tidak bisa
mengucapkan "Ingarso Sung tulodo" atau "Ing Madya Mangun Karso", dan
sebagainya, namun harus bisa menghafalkannya supaya bisa bicara seperti
orang Jawa.  Menghafalkan segala sesuatu pun harus seragam seperti yang
dikehendaki oleh negara.

Jadi, sikap anggota DPR yang selalu setuju terhadap kebijakan pemerintah,
memang sengaja dibuat seperti itu. Itulah Hegemoni.  Demikian juga masalah
Dwi Fungsi ABRI.  Jenderal (Purn) A. H. Nasution pernah mengatakan,
"dwifungsi yang saya maksud ketika dibuat pada Tahun 1957 bukan yang
seperti itu" (bukan seperti yang diterapkan oleh Orde Baru).  Dengan
demikian, negara sudah sedemikian jauh mengawasi kekuatan-kekuatan politik
di tingkat elit maupun masyarakat.

Lebih dahsyat lagi, wacana tentang pembangunan yang sejak awal harus
dimengerti di dalam kerangka yang memang sudah diciptakan oleh Orde Baru,
dan masyarakat dilarang mempunyai alternatif pemikiran lain. Oleh karena
itu, beberapa LSM yang mencoba mencari alternatif pembangunan ternyata
dimasukkan ke dalam kategori Organisasi Tanpa Bentuk (OTB), atau dianggap
kelompok yang ingin melakukan tindakan subversi. setiap kelompok yang tidak
berada dalam orbit pemahaman dari negara selalu dianggap lawan. Organisasi
yang mencoba independen, seperti NU dibawah Gus Dur atau PDI dibawah
Megawati selalu dirongrong agar masuk dalam orbitnya. Semua hal ini
menunjukkan bahwa rezim otoriter itu selalu menggunakan kekerasan.

Bersambung ..

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaa

[Eskol-Net]- Sari Berita: Jumat, 2 Juli 1999

1999-07-02 Thread Eskol-Net

''
Sari Berita: Jumat, 2 Juli 1999
""
Tujuh Besar Partai  DPR Pusat dan Jumlah Kursi
Last Updated : 02 Jul 1999 06:30:01 (Data KPU)

I.   PDI P (11) 23,301,929 (135 Kursi)
II.  Golkar (33)  12,367,705 (97  kursi)
III.PKB  (35)  11,183,3411 (42  kursi)
IV. PPP   (9)6,473,323  (35 kursi)
V.  PAN  (15)   4,426,164   (20 kursi)
VI. PBB  (22)   1,066,265  ( 2  kursi)
VII PK  ( 24)   792,774  (1  kursi)
...
@Anggota KPU Dinilai Keterlaluan
@Polisi Tembaki Massa PRD
@'Pemerintah RI Tidak Perlu Malu
@Baramuli akan Ditindak?
@Aksi Cap Jempol Darah adalah Hak Asasi
@Inflasi Empat Bulan Terakhir Negatif 2,86 Persen
@Cak Nur: Pertemuan Segi Tiga Menenteramkan
@Presiden Ancam Ambil Alih KPU
@Mega Bertemu Benny Empat Jam
@Unjuk Rasa Anti Porno
English Section-
**Clinton: We now have a 'real chance' for peace
**Russian Flight Shocks West

SELAMAT  MEMBACA
===


Usulan Jatah Kursi Untuk Sejumlah
Anggota KPU Dinilai Keterlaluan
---
JAKARTA (Waspada): Usulan beberapa anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)
untuk meminta jatah kursi DPR, mendapat reaksi keras dari berbagai pihak.
Menteri Kehakiman/Mensesneg Muladi SH menilai hal itu tidak ada aturannya.
Sedangkan peneliti dari LIPI, Dr Indria Samego mengatakan, usulan itu
keluar dari orang yang tidak bermoral. Menjawab pertanyaan wartawan sebelum
mengikuti pembahasan RUU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di
Gedung DPR Kamis (1/7), Muladi mengingatkan, jatah kursi harus sesuai
dengan konstitusi. "Parpol yang dulu di MPR memang sesuai dengan aturan,''
katanya.  Selengkapnya: http://www.waspada.com/

Polisi Tembaki Massa PRD
* Puluhan Mengalami Luka Serius
---
Jakarta, Kompas
Demonstrasi massa Partai Rakyat Demokratik (PRD) di depan gedung Komisi
Pemilihan Umum (KPU) untuk menuntut diskualifikasi Partai Golkar karena
berbagai kecurangannya dalam Pemilu 1999, dibubarkan polisi dengan
kekerasan. Selain melakukan rentetan tembakan ke arah demonstran, polisi
juga menendang dan menggebuk pengunjuk rasa. Akibatnya, sedikitnya sembilan
orang mengalami luka tembak dan 28 lainnya cedera serius akibat injakan,
pukulan, dan tendangan. Mereka yang luka tembak merupakan korban penembakan
pertama kalinya oleh polisi di Jakarta pasca-Pemilu 7 Juni 1999. Insiden
itu juga berlangsung bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke-53
Kepolisian RI.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/02/UTAMA/poli01.htm

'Pemerintah RI Tidak Perlu Malu Libatkan
Pihak Asing Untuk Selesaikan Kasus Aceh'
---
BANDA ACEH (Waspada): Pemerintah RI tidak perlu malu untuk melibatkan pihak
atau negara luar untuk menyelesaikan kasus-kasus Aceh, kata Emmy Hafild.
Menurut Direktur Badan Eksekutif WALHI Pusat itu, keberadaan pihak luar
untuk menyelesaikan kasus Aceh itu, kelihatannya memang dibutuhkan saat
ini. Mengapa ? Karena kedua belah pihak yang bertikai, dalam hal ini TNI
dan GAM, tampaknya sama-sama bersi keras untuk tidak mau mengalah.
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

Baramuli akan Ditindak?
-
Jakarta (Bali Post) -
Panitia Pengawas Pemilu Pusat (Panwaspus) mengeluarkan rekomendasi kepada
Mahkamah Agung (MA) untuk menggunakan kewenangannya terhadap dugaan money
politics yang dilakukan salah seorang kader Golkar AA Baramuli di Sulawesi.
Rekomendasi itu dibacakan anggota Panwaspus Prof. Dr. Ramlan Surbakti dalam
jumpa pers di Jakarta, Kamis (1/7) kemarin. Pada kesempatan itu, Ramlan
didampingi Wakil Ketua Panwaspus Mulyana W. Kusumah serta anggota Panwaspus
lainnya seperti Prof. Dr. Dadang Hawari, Mudji Sutrisno, Rosita Noer dan
Satya Arinanto.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/2/p8.htm

Aberson: Aksi Cap Jempol Darah adalah Hak Asasi
-
JAKARTA -- Tokoh PDI Perjuangan (PDI-P) Aberson Marle Sihaloho menegaskan
aksi cap jempol darah yang dilakukan para simpatisan partai itu bukanlah
tindak kekerasan yang melanggar hukum dan tidak merugikan orang lain. Jika
dilarang, katanya, justru tidak menghormati hak asasi dan tidak demokratis.
''Apakah itu kejahatan? Ini kan tidak melanggar hukum, tidak merugikan
orang lain. Itu hak asasi mereka, ini freedom of expression,'' katanya di
Jakarta kemarin. Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/02/17984.htm

Inflasi Empat Bulan Terakhir Negatif 2,86 Persen

JAKARTA -- ''Sekarang sembako banyak yang turun. Minyak gue beli kemarin
cuma Rp 3.500 sekilo padahal minggu lalu Rp 4.200, bawang putih juga turun
banyak.'' Ungkapan seorang ibu rumah tangga itu memang mencer

[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 03 Juli 1999

1999-07-02 Thread Eskol-Net


Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda
**
Wacana Mingguan : 03  Juli 1999
=
“ Mengambil Teladan Dari Allah”
Ayat Bacaan: Hakim-Hakim 3:12-30

"Ikutlah aku,sebab Tuhan telah menyerahkan musuhmu orang-orang Moab itu, ke
dalam tanganmu"
(Hakim-Hakim 3:28)

Apabila kita memandang ikan di aquarium. Jika ikannya bergerak dengan
normal, sedikit sekali kita mau memberi komentar tentang ikan tsb.
Sebaliknya, jika ikan tsb bergerak dengan aneh atau miring, maka secepatnya
reaksi akan timbul dari bibir kita. Entah mengutuki ikan itu atau apapun
bentuk ejekan yang kita ungkapkan tentang ikan itu.
Kondisi  ini  tidak jauh beda  apabila kita melihat gaya seseorang yang
telah menjadi anak Tuhan. Apabila ia menunjukkan sikap yang baik, normal,
yang menurut kita sudah benar dan orang lain melihat juga benar,tidak ada
suatu reaksi  yang kita timbulkan yang menyenangkan  hati orang tersebut
di depan matanya. Paling... di dalam hati kita aja.
Tetapi bila seseorang yang telah lama mengikuti bahkan melayani Tuhan
tiba-tiba berbuat yang paling jelek, hati kita bagai dikorek-korek dan
menyampaikan pesan-pesan yang sangat jelek tentang orang itu. Semua
kejelekannya kita mulai ungkapkan. Seakan-akan bagi orang tersebut tidak
ada kesempatan untuk berbuat baik lagi.
Marilah kita berdiam diri sejenak dan melihat sejarah umat pilihan Allah
bangsa Israel  itu ketika mereka ditinggalkan mati oleh Yosua, grafik
kehidupan kerohanian mereka  di hadapan Allah bisa dikatakan naik-turun.
Pada saat mereka senang, mereka meninggalkan TUHAN, tetapi  ketika mereka
dihukum oleh Tuhan sehingga bangsa lain memperbudak mereka maka mereka
mengerang dan berseru kepada Tuhan,  pada saat itulah tangan Tuhan terbukti
bagi mereka  menolong  dan mengangkat mereka. Tuhan tidak mau
mengungkit-ungkit yang jelek tentang bangsa itu. Kitab Hakim-Hakim
membuktikan bahwa Tuhan sabar bagi mereka, dengan membangkitkan seorang
Hakim atas bangsa  tsb. Dan hal tsb berulang-ulang terjadi. Marilah kita
mengambil teladan dari Allah, Ia lebih banyak menolong daripada
mengungkit-ungkit.  (Yus)


H i m b a u a n
---
1. Berdoa untuk situasi Indonesia pasca pemilu, khususnya pada masa
penghitungan suara saat ini dan menjelang Sidang Umum MPR dalam memilih dan
menetapkan kepemimpinan nasional;
2. Berdoa agar partai-partai yang kalah dalam pemilu dapat menerima
kekalahan itu dengan iklas.
3. Berdoa agar Tuhan menetapkan seorang pemipinan nasional yang betul-betul
membawa aspirasi rakyat.

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Kekerasan Politik"

1999-07-04 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,
Para Netters yang terhormat, berikut ini kami postingkan pemikiran Dr. A.S.
Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang diadakan oleh Forum
Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20 April 1999 di Wisma
Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki Rahmat, 129 - 137,
Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi
===

"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam

Peristiwa-peristiwa yang berdimensi kekerasan dapat dilihat dari segi aspek
politik. Yaitu dengan melakukan investigasi atau pengkajian hubungan antara
masyarakat dan negara.  Sebab, dalam literatur politik modern, negara
mempunyai dominasi atau "privilege" untuk menggunakan kekerasan pada
saat-saat tertentu. Hal ini ditolerir oleh hampir seluruh teori politik,
mulai dari yang paling liberal sampai pada yang paling totaliter.  Misalnya
dalam teori Thomas Hobbes, Rousseau, John Locke diakui bahwa negara memang
mempunyai "privilege" untuk menggunakan kekerasan untuk menjamin "order"
atau tatanan sosial politik. Hobbes sangat dikenal dengan konsepsinya bahwa
negara perlu ada agar individu-individu, dalam mencari kepuasan
masing-masing, tidak saling membunuh. Rosseau, dalam filsafat politiknya,
mengatakan privilege menggunakan kekerasan itu adalah dalam rangka menjamin
hak hidup, hak kebebasan, dan "property" masyarakat.  Demikian juga dalam
teori yang lebih modern, seperti teori Max Weber, dikatakan bahwa kekerasan
oleh negara diibaratkan seorang ayah bertindak disiplin kepada anaknya,
dengan kemungkinan mendera anaknya itu supaya tidak melakukan tindakan yang
lebih destruktif.  Begitu juga teori Marxisme yang diaplikasikan ke dalam
gagasan Lenin dan diterapkan oleh Stalin mengatakan, negara sebagai
penjelmaan kehendak kelas proletar (marhaen) yang disublimasikan ke dalam
partai serta membuat aparat negara, memiliki kekuasaan yang hampir tak
terbatas dalam hal penggunaan kekerasan. Karena negaralah penjelmaan
kehendak rakyat. Dalam literatur negara otoriter dikatakan, negaralah yang
lebih tahu yang baik bagi rakyatnya, sehingga berhak menggunakan kekerasan.
Dalam hal ini, negara mendapat justifikasi.

Dalam konteks Indonesia, selama 50 tahun lebih merdeka masih proses
eksperimen karena belum berhasil menciptakan suatu sistem yang bisa
menciptakan keseimbangan/balance antara negara dan masyarakat. Bila tidak
balance maka "privilege" negara tidak bisa dibatasi. Di era demokrasi
parlementer memang negara tidak terlalu kuat tetapi eksperimen ini tidak
berhasil karena realitas struktural pada masa pasca Kolonial itu belum bisa
teratasi. Justru menciptakan kegaduhan karena konflik di masyarakat yang
bersifat ideologis, dan negara tampaknya tidak mampu menyelesaikannya.
Waktu itu ada godaan besar pada elit politik untuk melakukan eksperimen
sebaliknya yaitu dengan menguatkan negara.  Kemudian demokrasi terpimpin
menggeser visi elit politik parlementer yang ingin memberi porsi yang
seimbang antara negara dan masyarakat. Demokrasi terpimpin betul-betul
memberi privilege bagi negara untuk mendominasi politik. Namun eksperimen
demokrasi terpimpin juga gagal karena tidak bisa mengatasi konflik elit
politik di dalam dirinya sendiri dan tidak mempunyai infrastruktur yang
kuat.  Kemudian demokrasi terpimpin jatuh dan meluncurkan suatu rezim baru,
yaitu Orde Baru.

Bersambung ...



"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Sabtu, 3 Juli 1999

1999-07-04 Thread Eskol-Net

''
Sari Berita: Sabtu, 3 Juli 1999
""
Tujuh Besar Partai  DPR Pusat dan Jumlah Kursi
Last Updated : 03 Jul 1999 06:30:01 (Data KPU)

I.   PDI P (11) 23,460,547 (135 Kursi)
II.  Golkar (33)  12,491,322 (97  kursi)
III.PKB  (35)  11,236,018 (42  kursi)
IV. PPP   (9)6,534,391  (35 kursi)
V.  PAN  (15)   4,465,456  (20 kursi)
VI. PBB  (22)   1,079,367  ( 2  kursi)
VII PK  ( 24) 799,416 (1  kursi)
...
@Mei Sampai 1 Juli 1999: 69 Sipil, 29 TNI/Polri Tewas
@Ghalib Jadi Tersangka Jika Saksinya Cukup
@Rakyat Butuh Pemerintahan Baru
@Rakyat Butuh Pemerintahan Baru
@Berbagai Kalangan Sesalkan Polisi
@Menhankam: Massa PRD Paksakan Kehendak
@Wiranto Jamin TNI takkan Ambil Alih Kekuasaan


English Section-
**UN Staff Intimidated in E. Timor

SELAMAT  MEMBACA
===

Mei Sampai 1 Juli 1999: 69 Sipil, 29 TNI/Polri Tewas
--
JAKARTA (Waspada): Jumlah warga sipil yang tewas akibat gangguan keamanan
di Aceh sejak Mei sampai 1 Juli mencapai 69 orang, sedangkan TNI/Polri
gugur 29, sementara dari pihak GBPK (Gerakan Bersenjata Pengacau Keamanan)
8 orang.
Sedangkan jumlah masyarakat yang menjadi korban luka-luka dalam masalah
Aceh menurut perhitungan waktu yang sama justru sangat mencolok yakni, 146
orang. Dari pihak TNI/Polri 30 orang dan anggota GBPK yang luka-luka hanya
4 orang.
Demikian penjelasan Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto dalam rapat kerja
dengan Komisi I DPR RI di Jakarta Jumat (2/7) yang dipimpin Ketua Komisi I
Aisyah Amini SH.
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

Ghalib Jadi Tersangka Jika Saksinya Cukup
-
JAKARTA (Waspada): Jangan banyak berharap Andi M Ghalib segera menjadi
tersangka dalam kasus dugaan suap yang dilaporkan Indonesian Corruption
Watch (ICW) sebab, untuk menjadikan Ghalib sebagai tersangka, Puspom ABRI
yang menyidik kasus itu perlu banyak saksi untuk melengkapi data-datanya.
Demikian keterangn Dan Puspom ABRI, Mayor Jenderal (TNI) Djasri Marin
kepada wartawan seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung
DPR/MPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta Jumat (2/7).
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

 Insiden Berdarah di Depan KPU
Berbagai Kalangan Sesalkan Polisi

Jakarta, Kompas
Berbagai kalangan hari Jumat (2/7) sangat menyesalkan insiden berdarah yang
terjadi ketika massa Partai Rakyat Demokratik (PRD) melakukan aksi unjuk
rasa di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari Kamis. Mereka
memrotes tindakan aparat kepolisian yang kasar dan tidak mencerminkan
fungsinya sebagai pengayom masyarakat. Insiden berdarah itu seharusnya
tidak perlu terjadi apabila kedua belah pihak dapat menahan emosi.
Sementara Kapolda Metro Jaya Mayjen (Pol) Drs Noegroho Djajoesman, kemarin,
menyatakan, unjuk rasa massa PRD itu, jelas melanggar hukum. Hal senada
dikemukakan Kadispen Polri Brigjen (Pol) Togar Sianipar, sambil menegaskan
bahwa penanganan terhadap aksi massa PRD itu sudah sesuai prosedur.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/03/UTAMA/beb01.htm

Rakyat Butuh Pemerintahan Baru
MacDougall: AS Akan Dukung, asal Demokratis

Jakarta, Jawa Pos.-
Pengamat politik dari University of Alabama Amerika Serikat Prof John James
MacDougall berpendapat, partai yang memenangi pemilu sebaiknya diberi
kesempatan memimpin pemerintahan. Megawati Soekarnoputri yang memimpin
partai pemenang pemilu harus diberi kepercayaan menjadi presiden.
’’Saya sangat berharap yang memenangi pemilu sebaiknya menjadi presiden
(mendatang),’’ kata MacDougall kepada Jawa Pos usai berbicara dalam diskusi
terbatas bertema Situasi Politik Indonesia 1965–1999 yang digelar majalah
Forum Keadilan di Jakarta, kemarin. Selenglapnya:
http://www.jawapos.com/3jul/de3g1.htm

Menhankam: Massa PRD Paksakan Kehendak
* 23 Polisi Luka-luka
-
Jakarta (Bali Post) -
Menhankam/Panglima TNI Jenderal Wiranto mengatakan, kasus bentrokan aktivis
Partai Rakyat Demokratik (PRD) dengan aparat kepolisian di depan kantor
KPU, Kamis (1/7), tidak perlu terjadi bila massa PRD tidak memaksakan
kehendaknya masuk ke gedung KPU. Selengkapnya:
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/3/p6.htm

Wiranto Jamin TNI takkan Ambil Alih Kekuasaan
---
Jakarta (Bali Post) -
Banyak yang menilai pusat kekuasaan mulai bermain untuk mengkondisikan agar
SU MPR deadlock. Dengan situasi itu memudahkan para pemegang kekuasaan
mengambil alih pemerintahan dengan alasan stabilitas nasional.
Terhadap penilaian itu, Menhankam/Panglima TNI Jenderal Wiranto menegaskan
tidak mungkin.

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Lanjutan Kekerasan Politik (2)"

1999-07-04 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**


Kelanjutan .. (2)
Pemikiran Dr. A.S. Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang
diadakan oleh Forum Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20
April 1999 di Wisma Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki
Rahmat, 129 - 137, Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi


"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam

Kekerasan fisik di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 1971.
Pemilu penuh dengan kekerasan yang dilakukan oleh negara.  Namun kekerasan
bukan hanya fisik.  Kekerasan yang paling mengerikan adalah kekerasan yang
bersifat ideologis dan psikologis. Misalnya, kekerasan psikologis terhadap
mereka yang dianggap tidak berada dalam konteks warga negara di era Orde
Baru, yakni mereka yang dikenai tahanan politik (tapol), narapidana politik
(napol), juga warga yang disebut non pribumi.   Non kepribumian itu tidak
hanya menyangkut pada etnis atau ras, tetapi merupakan kategori yang memang
harus diasingkan. Tugas dari non pribumi hanya dijadikan sebagai kambing
hitam jika ada masalah, atau diperas secara ekonomi. Sedangkan orang-orang
yang dijadikan tapol dan napol dijadikan sebagai contoh (bagi masyarakat)
bagaimana kalau mereka tidak tunduk kepada negara. Ini merupakan kekerasan
psikologis yang luar biasa. Kemudian, mereka yang tidak bisa terlibat dalam
politik tadi akhirnya akan menindas dirinya sendiri. Misalnya, tidak
disuruh maupun disuruh untuk mencoba mendaftarkan diri menjadi TNI, belum
apa-apa sudah langsung mengatakan "Lho, saya ini kan non pribumi ".
Atau, "saya ini kan saudara dari orang tapol/napol".

Dikatakan kekerasan ideologis karena ideologi yang bersifat sistemik tidak
boleh bertentangan dengan ideologi yang resmi. Ideologi resmi dimaksud
bukan Pancasila, melainkan "Pancasila yang sudah direduksi oleh ideologi
negara/Orde Baru", yang susah diucapkan oleh suku di luar Jawa itu.
Ideologi yang bertentangan akan berada dalam kategori yang harus
dimusnahkan atau ditindak. Oleh karena itu, pengasastunggalan, yang
sebetulnya merupakan gagasan untuk menyatukan pandangan-pandangan, akhirnya
menjadi penindasan ideologis. Oleh karena itu, orang-orang yang mempunyai
gagasan kreatif menjadi takut, apalagi kalau menulis satu artikel yang
"counter" terhadap ideologi negara.  Apabila dipasangkan kepada penindasan
fisik menjadi luar biasa hasilnya. Lalu, kekersana fisik itu dianggap hanya
soal teknis saja.  Pembunuhan terhadap orang Timor-Timur, orang-orang yang
dianggap OTB, pengrusakan/penghancuran pada kasus 27 Juli dan seterusnya.
Hal itu dianggap sekedar angka-angka yang dianggap masalah sehingga harus
dibersihkan. Inilah yang dulu pernah dilakukan oleh Nazi Jerman.  Hitler,
ketika membantai 6 juta orang Yahudi, menganggapnya hanya soal teknis, yang
disebut sebagai "yuris Question" (masalah orang Yahudi) atau "the final
solution". Bagi orang-orang pengikut Hitler pembunuhan itu hanya dianggap
sebagai ketundukan pada birokrat, walaupun tindakannya tergolong "crimes
against humanity". Mereka sudah kehilangan kesadaran kemanusiaan.

Di Indonesia saya kira banyak yang berpikiran seperti itu.  Misalnya, kalau
ditanyakan kepada orang-orang yang bekerja di penjara, yang memenjarakan
para tahanan politik.  Mungkin jawabannya tidak lebih dari alasan teknis
sebagai ketundukan kepada birokrasi (melaksanakan tugas).  Begitu juga
dalam kemiliteran, seperti kasus penculikan para aktivis. Bahkan dikatakan,
menculik itu atas kata hati nurani, sungguh luar biasa, hingga perbuatan
sangat keji pun dikatakan sebagai tanggung jawab nurani.

Bersambung 

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Kamis, 1 Juli 1999

1999-07-04 Thread Eskol-Net

''
Sari Berita: Kamis, 1 Juli 1999
""
Enam Besar Partai   (DPR;   DPRD I; DPRD II)
Last Updated : 01 Jul 1999 04:30:01  (Data KPU)

I.   PDI P (11) 23,256,216 23,202,645 22,002,346
II.  Golkar (33)  12,337,772 12,277,328 11,932,211
III.PKB  (35) 11,170,633 11,225,817   11,122,825
IV. PPP   (9) 6,460,102   6,492,159   6,046,666
V.  PAN  (15)4,417,669   4,341,225   3,901,594
VI. PBB  (22)1,062,517   1,064,249   1,000,670
...

@ Lebih dari Sepuluh Daerah Koordinasikan Cap Jempol Darah
@ Gus Dur Prihatinkan Sumpah Darah
@ Pertemuan Dare II Ditutup
Sepakat Tetapkan Landasan Bersama
@ Anggota KPU Minta Jatah Kursi DPR
@ Megawati Bertemu Mantan Kabakin
@ Jika Mega tak Terpilih Gelombang Demo Pasti Terjadi
@ Tim Sukses Habibie Pecah
@ Kapolri Siap Panggil Paksa Sofyan
@ MUI Prihatin Lihat Perkembangan
Politik Umat Islam Indonesia
@ AS Tak Suka Presiden Militer

-English Section---
**Slow Indonesian poll count may be delayed again
**Blaze Kills 21 S. Korea Children, 2 Teachers
---
S E L A M A TM E M B A C A

Lebih dari Sepuluh Daerah
Koordinasikan Cap Jempol Darah
---
Surabaya (Bali Post)-
Hingga hari ketiga, lebih dari 10 daerah tingkat II massa pendukung
Megawati yang tersebar di Jatim telah mengkoordinasikan cap jempol daerah.
Di Surabaya tercatat lima tempat pendaftaran tanda tangan darah. Sementara
jumlah yang telah mendaftar sudah melebihi 2.000 tandatangan.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/1/n1.htm

Gus Dur Prihatinkan Sumpah Darah
--
JAKARTA -- Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemarin menyatakan
prihatin terhadap aksi cap jempol darah oleh massa simpatisan PDI-P
Surabaya sebagai tanda dukungan terhadap Megawati. Itu terungkap dalam
pertemuan antara Gus Dur dengan Presiden BJ Habibie, di kediaman Presiden,
Jl Patra Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.
''Hal semacam itu memprihatinkan Gus Dur. Jangan sampai terjadi satu hal
yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa,'' ujar Gus Dur, seperti
ditirukan Mensesneg Muladi yang mengikuti pertemuan tersebut.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/01/17911.htm

Pertemuan Dare II Ditutup
Sepakat Tetapkan Landasan Bersama

Jakarta, Kompas
Pertemuan Dare II menyatakan kebulatan tekad untuk menetapkan landasan
pendirian bersama yang bertujuan mencari solusi langgeng bagi masalah Timor
Lorosae. Mereka sepakat mengembangkan pengertian yang lebih mendalam
tentang posisi masing-masing dengan tujuan memperluas landasan bersama itu.
Mereka sepakat menghormati dan menerima apa pun hasil penentuan pendapat,
Agustus mendatang.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/01/UTAMA/sepa01.htm

Anggota KPU Minta Jatah Kursi DPR
---
Jakarta, Kompas
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) wakil sejumlah partai politik semakin
tidak peduli terhadap rakyat pemilih yang ingin segera mengetahui hasil
Pemilu 1999. KPU terkesan dijadikan arena tawar-menawar untuk kepentingan
sendiri, sementara proses penghitungan suara yang seharusnya menjadi
prioritas semakin tidak jelas. Bahkan kini, sejumlah anggota KPU wakil
parpol itu meminta jatah kursi DPR. Tuntutan sejumlah anggota KPU wakil
parpol itu mengemuka dalam rapat pleno, Rabu (30/6) di Gedung KPU, Jakarta.
Alasannya, perdebatan tentang stembus accoord (penggabungan sisa suara)
tidak mencapai titik temu. Sehingga, jalan keluar tercepat adalah dengan
memberi jatah satu kursi kepada setiap partai yang tidak mendapat kursi.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/01/UTAMA/angg01.htm

Megawati Bertemu Mantan Kabakin
* Upaya Dekati TNI?
-
Jakarta (Bali Post) -
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu (30/6) kemarin
bertemu dengan mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Kabakin)
Letjen TNI (Purn) Moetojib. Apakah ini tanda-tanda Megawati mendekati TNI?
''Ah, ini kan hanya pertemuan silaturahmi,'' ujar Moetajib kepada pers
seusai pertemuan.
Saat Soeharto masih berjaya, Moetajib mengaku sering menemui Megawati.
Pertemuan tersebut menjadi bernilai karena bersandar pada kekisruhan
politik yang bermula dari Kongres PDI di Medan hingga tragedi 27 Juli 1996.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/1/n8.htm

Jika Mega tak Terpilih Gelombang Demo Pasti Terjadi
-
Jakarta (Bali Post) -
Situasi politik saat ini sangat mengkhawatirkan banyak pihak terkait dengan
perseteruan di tingkat elite partai. Lebih

[Eskol-Net]- Hot Spot: "Doakan Sumatera Barat"

1999-07-04 Thread Eskol-Net


*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*

Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,
Para Netters yang terhormat, berikut ini kami postingkan kesaksian dari
saudara kita, Victor Rembeth, mengenai keresahan umat Kristiani di Sumatera
Barat.  Semoga bermanfaat dan mari kita dukung dalam doa.

Teriring salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


Salam,
Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk
menolong beberapa gereja kami yang kecil di tempat
itu, dan yang terjadi adalah dalam sebulan terakhir ini terjadi keresahan
ditengah warga Kristiani di SUMBAR,karena
fitnahan yang keji terhadap mereka.

Kisahnya begini :

Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama
Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut
kepada ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya
ditempatkan di keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri
wanita Minang bernama Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat
cerita Khairiyah disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon.

Namun paman dari Khairiyah yang dosen STAIN (Sekolah Tinggi Agama),
mempersoalkan, dan jadinya Salmon dituduh melarikan anak dibawah umur dan
memperkosanya. Setelah kejadian ini disidik selama setahun, akhirnya
perkara ini diajukan ke pengadilan awal bulan Juni ini. Saat ini Salmon
telah ditahan selama lebih dari 3 minggu di penjara, dan pekerjaannya di
PDAM dihentikan tanpa pemberitahuan yang sejelasnya.  Lebih parahnya
ditambah lagi dengan tuduhan umat Kristen
memakai "MODUS OPERANDI" seperti ini untuk memaksakan agama kepada orang
Minang, sehingga Hari Kamis minggu lalu MUI, Muhamadiyah, dan DDII SUmatra
Barat melapor ke POLDA SUMBAR untuk menuntaskan kasus pemaksaan agama ini.
Akibatnya koran setempat dan Tabloid di daerah itu memberitakan
pemberitaan yang semakin berpihak menyudutkan umat Kristen di SUMBAR. ADA
banyak hamba Tuhan yang akan diseret dengan adanya pengadilan ini. ANtara
Lain Sdr Yanuardi Koto, ketua PKSB (Persekutuan Kristen SUmatra Barat) dan
bapak Willy Amrullah (Adik dari Hamka yang menjadi Kristen, saat ini
berdomisili di USA), juga beberpa hamba Tuhan lainnya. Suasana di Padang
pada saat saya disana sangat memperihatinkan, dan ada beberpa gereja atau
tempat pertemuan yang akan disidik karena mengKristenkan
orang Minang. Menurut mereka orang Minang memegang teguh keIslaman karena
falsafah " Adat Barzanji Syarak, Syarak Barzanji Kitabullah", Artinya
menjadi non Muslim adalah menjadi non Minang.

Tolong sebarkan ini ke MILIS Kristen lainnya, dan doakan  Kel BP Salmon,
Kel Yanuardi Koto, Kel Willy Amrullah, gereja-gereja di Padang dan seluruh
umat Kristen di SUMATRA BARAT.

Salam sedih dalam doa,

Victor Rembeth
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Lanjutan Kekerasan Politik (2)"

1999-07-04 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Kelanjutan .. (2)
_
Pemikiran Dr. A.S. Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang
diadakan oleh Forum Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20
April 1999 di Wisma Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki
Rahmat, 129 - 137, Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi


"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam


Kekerasan fisik di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 1971.
Pemilu penuh dengan kekerasan yang dilakukan oleh negara.  Namun kekerasan
bukan hanya fisik.  Kekerasan yang paling mengerikan adalah kekerasan yang
bersifat ideologis dan psikologis. Misalnya, kekerasan psikologis terhadap
mereka yang dianggap tidak berada dalam konteks warga negara di era Orde
Baru, yakni mereka yang dikenai tahanan politik (tapol), narapidana politik
(napol), juga warga yang disebut non pribumi.   Non kepribumian itu tidak
hanya menyangkut pada etnis atau ras, tetapi merupakan kategori yang memang
harus diasingkan. Tugas dari non pribumi hanya dijadikan sebagai kambing
hitam jika ada masalah, atau diperas secara ekonomi. Sedangkan orang-orang
yang dijadikan tapol dan napol dijadikan sebagai contoh (bagi masyarakat)
bagaimana kalau mereka tidak tunduk kepada negara. Ini merupakan kekerasan
psikologis yang luar biasa. Kemudian, mereka yang tidak bisa terlibat dalam
politik tadi akhirnya akan menindas dirinya sendiri. Misalnya, tidak
disuruh maupun disuruh untuk mencoba mendaftarkan diri menjadi TNI, belum
apa-apa sudah langsung mengatakan "Lho, saya ini kan non pribumi ".
Atau, "saya ini kan saudara dari orang tapol/napol".

Dikatakan kekerasan ideologis karena ideologi yang bersifat sistemik tidak
boleh bertentangan dengan ideologi yang resmi. Ideologi resmi dimaksud
bukan Pancasila, melainkan "Pancasila yang sudah direduksi oleh ideologi
negara/Orde Baru", yang susah diucapkan oleh suku di luar Jawa itu.
Ideologi yang bertentangan akan berada dalam kategori yang harus
dimusnahkan atau ditindak. Oleh karena itu, pengasastunggalan, yang
sebetulnya merupakan gagasan untuk menyatukan pandangan-pandangan, akhirnya
menjadi penindasan ideologis. Oleh karena itu, orang-orang yang mempunyai
gagasan kreatif menjadi takut, apalagi kalau menulis satu artikel yang
"counter" terhadap ideologi negara.  Apabila dipasangkan kepada penindasan
fisik menjadi luar biasa hasilnya. Lalu, kekersana fisik itu dianggap hanya
soal teknis saja.  Pembunuhan terhadap orang Timor-Timur, orang-orang yang
dianggap OTB, pengrusakan/penghancuran pada kasus 27 Juli dan seterusnya.
Hal itu dianggap sekedar angka-angka yang dianggap masalah sehingga harus
dibersihkan. Inilah yang dulu pernah dilakukan oleh Nazi Jerman.  Hitler,
ketika membantai 6 juta orang Yahudi, menganggapnya hanya soal teknis, yang
disebut sebagai "yuris Question" (masalah orang Yahudi) atau "the final
solution". Bagi orang-orang pengikut Hitler pembunuhan itu hanya dianggap
sebagai ketundukan pada birokrat, walaupun tindakannya tergolong "crimes
against humanity". Mereka sudah kehilangan kesadaran kemanusiaan.

Di Indonesia saya kira banyak yang berpikiran seperti itu.  Misalnya, kalau
ditanyakan kepada orang-orang yang bekerja di penjara, yang memenjarakan
para tahanan politik.  Mungkin jawabannya tidak lebih dari alasan teknis
sebagai ketundukan kepada birokrasi (melaksanakan tugas).  Begitu juga
dalam kemiliteran, seperti kasus penculikan para aktivis. Bahkan dikatakan,
menculik itu atas kata hati nurani, sungguh luar biasa, hingga perbuatan
sangat keji pun dikatakan sebagai tanggung jawab nurani.

Bersambung 

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Re: Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Lanjutan Kekerasan Politik (2)"

1999-07-04 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Kelanjutan .. (2)
_
Pemikiran Dr. A.S. Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang
diadakan oleh Forum Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20
April 1999 di Wisma Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki
Rahmat, 129 - 137, Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi


"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam


Kekerasan fisik di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 1971.
Pemilu penuh dengan kekerasan yang dilakukan oleh negara.  Namun kekerasan
bukan hanya fisik.  Kekerasan yang paling mengerikan adalah kekerasan yang
bersifat ideologis dan psikologis. Misalnya, kekerasan psikologis terhadap
mereka yang dianggap tidak berada dalam konteks warga negara di era Orde
Baru, yakni mereka yang dikenai tahanan politik (tapol), narapidana politik
(napol), juga warga yang disebut non pribumi.   Non kepribumian itu tidak
hanya menyangkut pada etnis atau ras, tetapi merupakan kategori yang memang
harus diasingkan. Tugas dari non pribumi hanya dijadikan sebagai kambing
hitam jika ada masalah, atau diperas secara ekonomi. Sedangkan orang-orang
yang dijadikan tapol dan napol dijadikan sebagai contoh (bagi masyarakat)
bagaimana kalau mereka tidak tunduk kepada negara. Ini merupakan kekerasan
psikologis yang luar biasa. Kemudian, mereka yang tidak bisa terlibat dalam
politik tadi akhirnya akan menindas dirinya sendiri. Misalnya, tidak
disuruh maupun disuruh untuk mencoba mendaftarkan diri menjadi TNI, belum
apa-apa sudah langsung mengatakan "Lho, saya ini kan non pribumi ".
Atau, "saya ini kan saudara dari orang tapol/napol".

Dikatakan kekerasan ideologis karena ideologi yang bersifat sistemik tidak
boleh bertentangan dengan ideologi yang resmi. Ideologi resmi dimaksud
bukan Pancasila, melainkan "Pancasila yang sudah direduksi oleh ideologi
negara/Orde Baru", yang susah diucapkan oleh suku di luar Jawa itu.
Ideologi yang bertentangan akan berada dalam kategori yang harus
dimusnahkan atau ditindak. Oleh karena itu, pengasastunggalan, yang
sebetulnya merupakan gagasan untuk menyatukan pandangan-pandangan, akhirnya
menjadi penindasan ideologis. Oleh karena itu, orang-orang yang mempunyai
gagasan kreatif menjadi takut, apalagi kalau menulis satu artikel yang
"counter" terhadap ideologi negara.  Apabila dipasangkan kepada penindasan
fisik menjadi luar biasa hasilnya. Lalu, kekersana fisik itu dianggap hanya
soal teknis saja.  Pembunuhan terhadap orang Timor-Timur, orang-orang yang
dianggap OTB, pengrusakan/penghancuran pada kasus 27 Juli dan seterusnya.
Hal itu dianggap sekedar angka-angka yang dianggap masalah sehingga harus
dibersihkan. Inilah yang dulu pernah dilakukan oleh Nazi Jerman.  Hitler,
ketika membantai 6 juta orang Yahudi, menganggapnya hanya soal teknis, yang
disebut sebagai "yuris Question" (masalah orang Yahudi) atau "the final
solution". Bagi orang-orang pengikut Hitler pembunuhan itu hanya dianggap
sebagai ketundukan pada birokrat, walaupun tindakannya tergolong "crimes
against humanity". Mereka sudah kehilangan kesadaran kemanusiaan.

Di Indonesia saya kira banyak yang berpikiran seperti itu.  Misalnya, kalau
ditanyakan kepada orang-orang yang bekerja di penjara, yang memenjarakan
para tahanan politik.  Mungkin jawabannya tidak lebih dari alasan teknis
sebagai ketundukan kepada birokrasi (melaksanakan tugas).  Begitu juga
dalam kemiliteran, seperti kasus penculikan para aktivis. Bahkan dikatakan,
menculik itu atas kata hati nurani, sungguh luar biasa, hingga perbuatan
sangat keji pun dikatakan sebagai tanggung jawab nurani.

Bersambung 

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Selasa, 6 Juli 1999

1999-07-06 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Selasa, 6 Juli 1999

@Habibie-Mega Perlu Debat di MPR
@KPU Putuskan Masalah Stembus Accoord
@Menperta: Tak Melihat Islam Membatasi Peran Wanita
@Kapolda Aceh dan Tujuh Anak Buahnya Dicopot
@Utusan Daerah Jangan Diberikan pada Militer dan Parpol
@Putusan Sela PN Jaksel: Arifin Panigoro Bebas
@Tak Mudah, Gusur Partai Gurem

English Section-
**Sempati Air Is Declared Bankrupt
**Protestant Marchers Take High Road in N. Ireland

SELAMAT  MEMBACA
===
Habibie-Mega Perlu Debat di MPR
PKB Setuju Bentuk Presentasi, PAN Menolak
-
Jakarta, Jawa Pos.-
Di saat kandidat presiden sudah terfokus pada Habibie dan Megawati
Soekarnoputri, muncul ide menarik dari Pimpinan Pusat (PP) Pemuda
Muhammadiyah. Lembaga di bawah PP Muhammadiyah ini mengusulkan agar Habibie
dan Megawati bersedia berdebat di depan anggota MPR yang baru nanti.  ’’
Kalau kedua capres itu mau debat terbuka, anggota MPR akan bisa menilai
mana presiden yang pas untuk dipilih,’’ ujar Ketua Umum PP Pemuda
Muhammadiyah Imam Addaroqutni ketika memberikan keterangan pers di kantor
PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, kemarin.
Selengkapnya: http://cgi.pathfinder.com/time/

KPU Putuskan Masalah Stembus Accoord
Hanya Dua Kelompok Partai yang Sah
-
JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya memutuskan lewat voting
hanya dua kelompok partai yang sah melakukan kesepakatan stembus accoord
(penggabungan sisa suara) dari lima kelompok yang didaftarkan ke KPU.
Kelompok pertama merupakan gabungan delapan partai Islam, sedangkan kedua
terdiri atas PDKB, PADI, dan PBI.
Keputusan tersebut sekaligus menganulir radiogram dari Ketua Panitia
Pemilihan Indonesia (PPI), Jacob Tobing, yang dikirim ke berbagai daerah
yang menyatakan ada 'lima kelompok partai' sah melaksanakan stembus
accoord. ''Keputusan KPU itu otomatis juga membatalkan radiogram Jacob
Tobing,'' kata Wakil Ketua PPI, Djuhad Mahja.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/06/18277.htm

Menperta: Tak Melihat Islam Membatasi Peran Wanita
-
JAKARTA (Waspada): Menteri Negara Peranan Wanita (Menperta), Dra Hj.Tutty
Alawiyah AS, mengemukakan tidak melihat bahwa Islam membelenggu dan
membatasi peran wanita.
"Namun mungkin adat istiadat satu negeri bisa bercampur dengan sebuah
pemahaman adanya pembatasan gerak langkah wanita," kata ibu dari lima orang
putera puteri dan tujuh cucu itu, di Jakarta, Senin (5/7).  Menteri yang
"piawai" menulis puisi sejak remaja itu menyebutkan mungkin saja bahwa
kurangnya tulisan tentang wanita, atau karena kita terjebak pada faham
patrilinial, maka kerap menjadikan terpola pada pemikiran seperti itu.
Untuk itu diperlukan keterbukaan cara berpikir pada satu konsep, ideologi,
dan pola.
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

Kapolda Aceh dan Tujuh Anak Buahnya Dicopot

Jakarta (Bali Post) -
Kapolda Aceh Kolonel Pol. Drs. Djuharnus Wiradinata, dicopot. Bersamaan
dengan itu, Wakapolda Aceh, Kadit Samapta, Kadit Diklat dan empat Kapolres
di Polda Aceh juga diganti. Kapolri Jenderal Pol. Drs. Roesmanhadi yang
ditemui seusai menghadiri acara Korps Raport Kenaikan Pangkat (dari Letkol
menjadi Kolonel) di Wisma Bhayangkari Mabes Polri, Senin (5/7) kemarin
membenarkan adanya penggantian delapan pejabat Polri di lingkungan Polda
Aceh.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/6/n6.htm

Utusan Daerah Jangan Diberikan pada Militer dan Parpol
-
Surabaya (Bali Post)-
Anggota MPR dari Utusan Daerah yang akan dipilih DPRD I sebaiknya tidak
dipilih dari unsur TNI, Polri maupun parpol. Lebih baik mereka dipilih dari
kalangan kampus, pemuka masyarakat, tokoh agama, yang benar-benar memiliki
sikap netral.
Hal itu direkomendasikan peserta Sarasehan Refleksi 40 Tahun UUD 1945 yang
digelar YLBHI, Yayasan Pengembangan Sumber Daya Indonesia (YPSDI) dan
Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), di Hotel Sahid Surabaya, Senin
(5/7) kemarin.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/6/n2.htm

Putusan Sela PN Jaksel: Arifin Panigoro Bebas

JAKARTA (Waspada): PN Jakarta Selatan menolak dakwaan Jaksa Penuntut Umum
terhadap terdakwa Komisaris Utama PT Medco, Arifin Panigoro, yang didakwa
melakukan tindak korupsi karena perusahaan itu gagal membayar utang setelah
"promisory note" yang diterbitkan kepada PT Jasindo dan PT Rekasaran Utama
jatuh tempo.
Putusan Sela Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan itu dibacakan Ketua
Majelis Hakim Soedarto, SH, yang menyidangkan perkara itu di Jakarta, Senin
(5/7).
Surat dakwaan tersebut ditolak karena menurut majelis hakim, s

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "GEREJA DI PASCA PEMILU" (1}

1999-07-06 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*


Para Netters Yth
''''''''''''''''''''
Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,

Bagaimanakah sikap dan peranan gereja Pasca Pemilu ini ?
Berikut ini kami sampaikan hasil sebuah makalah tentang  "Gereja Di Pasca
Pemilu"
yang ditulis oleh Eka Darma Putra, disampaikan pada Sidang MPH-PGI, 30 Juni
s/d 2 Juli 1999 di Jakarta.  Berhubung makalah tersebut cukup panjang, maka
kami postingkan secara bersambung. Semoga bermanfaat. Tuhan Memberkati.

Salam dan Doa,
Redaksi Eskol-Net
===
...
..
"G E R E J A   D I   P A S C A   P E M I L U"
 Oleh : Eka Darmaputera
(disampaikan pada Sidang MPH-PGI, 30 Juni
s/d  2 Juli 1999 di Jakarta)
--

1. Untuk membicarakan di mana tempat dan bagaimana peran Gereja-Gereja
Tuhan di Indonesia di masa pasca pemilu nanti, kita perlu membuat proyeksi
mengenai bagaimana situasi kita di masa pemilu itu. Tapi untuk mampu
membuat proyeksi dimaksud, kita terlebih dahulu perlu membuat evaluasi
terhadap pelaksanaan pemilu yang baru lalu serta membuat assesment tentang
apa makna kemenangan PDI –P. Berikut adalah catatan-catatan berdasarkan
pengamatan pribadi.

2. Di dalam setiap EVALUASI, kita senantiasa membandingkan hasil(result)
dengan yang diinginkan (expectation).

a.Pada tingkat masyarakat: pemilu umumnya berlangsung luber, jurdil,
terbuka, dan disambut dengan entusiasme tinggi. Ini merupakan bukti yang
amat otentik, betapa rakyat kita masih menyimpan luar biasa banyak potensi
positif, yang memberi harapan besar bagi demokrasi! Paling sedikit, kendala
demokrasi tidak terletak  di atas ini.

b. Sebaliknya pada tingkat aparat birokrasi dan elit sosial politik, baik
di tingkat nasional maupun lokal, masih diperlihatkan dengan tanpa
malu-malu mentalitas lama yang ademokratis, khususnya dalam bentuk
bad/dirty politicking dan ‘negative compaign’. Cara-cara yang jurdil memang
dipakai, selama kemenangan terjamin. Namun segala cara tidak segan-segan
akan ditempuh untuk memastikan kemenangan. Yang amat negatif untuk
Indonesia  masa depan adalah pengeksploitasian  sentimen-sentimen
etnis-kedaerahan (“iramasuka”) dan agama. Mental KKN jelas masih mendalam
dan merajalela, bahkan di antara anggota-anggota KPU  (yang menggambarkan
sosok  pemimpin-pemimpin partai kita !). Jelaslah bahwa  kendala yang
paling serius bagi proses  demokratisasi kita, adalah mental dan moral
lapisan elit sosial politik kita. Sebab itu jangan pernah kita katakan
bahwa  rakyat belum siap  untuk demokrasi. Yang belum siap itu sebenarnya
siapa ?

c. Jadi bila pemilu itu kita evaluasi berdasar apa yang kita inginkan  (i.e
pemilu yang luber, jurdil dan aman), maka hasilnya berada dalam ‘range’
antara “baik” (B) dan “tidak buruk” (C). Untuk memperoleh  ‘A’ barangkali
belum. Akan tetapi pemilu tidak cukup kita nilai dari aspek pelaksanannya
saja. Kita mesti menilai sisi-sisinya yang lebih mendasar. Misalnya,
motivasi dan tujuan paling utama kita menyelenggarakan pemilu  ( dengan
tergesa-gesa )  itu, tidak lai adalah untuk memperoleh pengabsahan bagi
sebuah pemerintahan yang kredibel, karena pemerintahan tersebut dipilih
oleh rakyat. Dalam hubungan ini, pertanyaan yang paling penting adalah:
tercapaikah maksud itu? Menurut penilaian saya, berdasarkan ‘popular vote
 (bukan jumlah kursi), pemilu ini---dengan kemenangan PDI-P--- jelas-jelas
telah menunjukkankehendak rakyat,  yaitu kepada siapa legitimasi kekuasaan
itu diberikan oleh rakyat! Rakyat telah menyampaikan amanatnya!Namun amat
jelas pula, betapa sistem pemilu (sistem proporsional plus)  memang secara
sengaja telahdirancang sedemikian rupa, sehingga pemerintah yang
dihasilkanakan lebih merupakan ‘bentukan’ para elit politik (yang justru
merupakan kendala bagi demokratisasi), ketimbang ditentukan secara lebih
langsung oleh rakyat. Partai yang memperoleh suara  rakyat lebih banyak,
bisa memperoleh kursi lebih sedikit  di DPR/MPR.  Alhasil, bila pemilu ini
akan kita nilai berdasarkan  keberhasilannya menghasilkan pemerintah  yang
kredibel, legitimate, dan efektif ( sebagai conditio sine qua non bagi
kemungkinan kita keluar dari krisis!), maka hasilnya adalah berada di
antara “F” dan “D”. Sebagai bandingan, proyeksi Profesor Ismail Sunny
mengandung cukup banyak kebenaran. Ia berkata bahwa siapapun yang akhirnya
dipilih secara syah  untuk menjadi presiden—Megawati atau Habibie—keduanya
menyimpan potensi kekerasan sosial! Amat sia-sia membuat pemilu  bila hanya
seperti ini hasilnya, bukan ?

3.Bagaimana kita memahami ‘kemenangan’ PDI-P? Kata ‘kemenangan’ sengaja
saya letakkan di antara dua tanda kutip, oleh karena ada yang berpendapat
bahwa sekalipun PDI-P berhasil 

[Eskol-Net]- Sari Berita: Rabu, 7 Juli 1999

1999-07-07 Thread Eskol-Net



'''
Sari Berita: Rabu, 7 Juli 1999

@PDI Perjuangan Unggul dengan 69 Kursi
@Masak Capres bisanya hanya Berdoa
@Usul Gus Dur, Megawati Presiden
@Untuk Ukur Kualitas dan Redam Isu Gender
@Kerugian Rp 1,9 T Dan 133,7 Juta Dolar AS
@PDI Perjuangan Bantah Caleg Kebanyakan Non-Muslim
@Tak Mudah, Gusur Partai Gurem

English Section-
**UN Warns of Delay in E. Timor Ballot
**Hillary's Senate Run Turns Into a Jog

SELAMAT  MEMBACA
===

Dari 172 Kursi di Tujuh Propinsi
PDI Perjuangan Unggul dengan 69 Kursi

 Jakarta, Kompas
Dari tujuh propinsi yang sudah selesai dihitung oleh Panitia Pemilihan
Indonesia, hari Selasa (6/7), dengan jumlah 172 kursi, PDI Perjuangan
unggul dengan mengantungi 69 kursi, disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
dengan 40 kursi, dan Partai Golkar dengan 27 kursi. Sementara Partai Amanat
Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masing-masing
memperoleh 11 kursi.
Ketujuh propinsi yang telah selesai dihitung itu ialah Propinsi Jawa
Tengah, DI Yogya-karta, Bali, Jawa Timur, Lampung, Riau, dan Timor Timur.
Jawa Barat sebenarnya sudah dihitung, tetapi karena ada ketidakcocokan
antara jumlah suara sah yang masuk dengan input data komputer, maka baru
akan diverifikasi Rabu ini.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/07/UTAMA/pdip01.htm

Syarwan Hamid: Masak Capres bisanya hanya Berdoa

Jakarta (Bali Post) -
Isu mengenai tim sukses untuk menggolkan Habibie sebagai presiden pada SU
MPR 1999 nanti ditanggapi Mendagri Syarwan Hamid. Mendagri mengatakan,
pembentukan tim sukses itu merupakan hal biasa. ''Itu sah-sah saja dan
wajar. Justru itu yang baik. Masak calon presiden bisanya hanya berdoa.
Tidak mungkin itu, mereka pasti mempunyai tim sukses,'' katanya, Selasa
(6/7) kemarin.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/7/p5.htm

Usul Gus Dur, Megawati Presiden
* Amien Rais: Usulan Itu tak Serius
--
Jakarta (Bali Post) -
Untuk kesekian kalinya Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid yang sering
dipanggil Gus Dur melontarkan usulan mengejutkan. Usai bertemu dengan Ketua
Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Prof. Dr. Amien Rais di kantor PBNU
Jakarta, Selasa (6/7) kemarin, Gus Dur mengusulkan agar kursi kepresidenan
dalam pemerintahan yang baru nanti diduduki Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, Gus Dur juga mengusulkan dirinya menjadi Ketua MPR dan Amien
Rais menjadi ketua DPR. Pertemuan antara dua tokoh nasional tersebut
berlangsung sekitar satu jam. Amien datang ke kantor PBNU sekitar pukul
14.30 WIB. Pertemuan berakhir sekitar pukul 15.30 WIB. Selengkapnya:
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/7/p1.htm

Untuk Ukur Kualitas dan Redam Isu Gender

JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais,
menyatakan bahwa kapabilitas (kemampuan) calon harus menjadi pertimbangan
utama dalam memilih presiden. Untuk itu, dia mengusulkan kembali perlunya
tes bagi calon presiden (capres) dalam Sidang Umum MPR.
Dengan adanya tes tersebut, menurut Amien, kualitas capres dapat lebih
diketahui tanpa harus meributkan masalah gender. Meski mengaku memahami dan
menghargai pendapat berbagai ulama yang menolak presiden wanita, dia
menyatakan masalah kapabilitas harus lebih dikedepankan.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/07/18366.htm

27.865 Kasus KKN Di 12 Departemen:
Kerugian Rp 1,9 T Dan 133,7 Juta Dolar AS

JAKARTA (Waspada): Pemerintah kini menemukan 27.865 kasus korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN) di 12 Departemen. Kasus itu menyangkut nilai Rp 1,9
triliun dan 133,7 juta dolar AS. Temuan itu diumumkan Menko Wasbangpan,
Hartarto setelah bersama Menkeh/Mensesneg, Muladi, Menpen M Yunus dan Pjs
Jaksa Agung Ismudjoko membahas KKN dengan Presiden BJ Habibie di Istana
Merdeka Selasa (6/7).
Di antara 12 Departemen itu, tercatat di Departemen Perhubungan ditemukan
kasus KKN terbesar yakni 15 kasus dengan nilai Rp 1,18 triliun dan 31,6
juta dolar. Kasus-kasus tersebut terutama ditemukan di Perum KA dan PPD.
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

PDI Perjuangan Bantah Caleg Kebanyakan Non-Muslim
-
JAKARTA (Waspada): Direktur Politik Balitbang PDI Perjuangan Max Moein MA,
MBA, mengatakan, tidak benar calon legislatif PDI Perjuangan terdiri dari
sebagian besar non-muslim. "Anggapan daftar caleg PDI Perjuangan didominasi
non-muslim, itu terlalu berlebihan karena faktanya adalah 60 persen dari
mereka beragama Islam sedangkan sisanya dari non-muslim," kata Moein kepada
pers di Jakarta, Selasa (6/7).
Menurut Moein, besarnya caleg PDI Perjuangan yang non

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Lanjutan Kekerasan Politik (3)"

1999-07-08 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Kelanjutan .. (3)
_
Pemikiran Dr. A.S. Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang
diadakan oleh Forum Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20
April 1999 di Wisma Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki
Rahmat, 129 - 137, Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi


"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam--


Ketika Orde Baru sudah menterjemahkan yang baik menurutnya bagi rakyat lalu
dicoba di-"counter", ia dengan mudah akan menggunakan kekerasan. Implikasi
dari kekerasan semacam ini tidak bisa lagi dihitung saat ini atau hanya 10
tahun lalu. Ini sudah bersifat "generation". Misalnya, keturunan napol G 30
S/PKI.  Mereka juga mempunyai anak dan cucu sehingga bisa timbul suatu
kesadaran untuk balas dendam, bahwa ini adalah ketidakadilan yang
diwariskan.  Tentu sulit dikatakan bahwa mereka kemudian menerima saja
perlakuan terhadap mereka selama ini. Mereka tentu mempunyai
kemarahan-kemarahan yang bisa dengan mudah muncul pada saat-saat krisis.
Inilah yang berbahaya dari hasil kekerasan yang terlalu banyak dilakukan
oleh negara yang otoriter.

Sekarang, untuk keluar dari kemelut ini, walaupun sudah 30 tahun mengalami
demoralisasi dalam hal penggunaan kekerasan, kita harus berani melakukan
dekonstruksi atas gagasan yang memberikan "privilege" paling banyak kepada
negara.  Ini saya sebut sebagai perubahan reorientasi menjadi orientasi
politik kewarganegaraan.  Jadi, sekarang bukan negara yang diberi
"privilege" tetapi mengembalikan kedaulatan rakyat sebagaimana diinginkan
oleh para pendiri negeri ini. Walaupun hal ini dilakukan secara gradual,
maka pelan-pelan apa yang dimonopoli negara itu secara perlahan harus
dikurangi dan dihilangkan.  Politik kewarganegaraan, harus berangkat dari
hak-hak dasar/asasi, yaitu paling tidak tiga dasar prinsip dalam
berpolitik; hak berpendapat, hak berkumpul, dan hak berorganisasi.  Apabila
kita sudah mulai berpolitik dengan mempergunakan model seperti itu, maka
sistem dan format politik yang dibuat pun akhirnya selalu berorientasi
kepada hak-hak tersebut. Kalau toh negara masi diberikan "privilege"
tertentu, itu berartimereka tidak boleh dikontrol. Justru sebaliknya,
karena mereka mempunyai dalil Weber tadi. Penguasa mempunyai
penguasaan/dominasi terhadap alat-alat kekerasan maka penggunaan alat
kekerasan apa pun harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Jadi, tidak
semena-mena.  Di era reformasi saat ini  sama sekali belum diadakan
reorientasi seperti itu.  Oleh karenanya, akan terbentuk rezim Orde Baru II
atau bahkan sampai III.  Sampai sekarang, kelompok status quo belum
melakukan reorientasi dalam format dan struktur politik.

Kekerasan akhir-akhir ini (era Habibie) memang muncul dalam wacana yang
paling jelas, karena tidak ada lagi rezim yang mempunyai otoritas.  Di saat
yang sama tidak ada kekuatan "counter" yang efektif.  Oleh karena itu,
dapat dilihat bagaimana kekerasan melanda di mana-mana hingga di
jalan-jalan raya. Di Jakarta misalnya, banyak orang ngamen sambil memaksa,
yakni dengan mencoret mobil  atau mengambil kaca spionnya. Ini luar biasa,
karena tidak ada lagi otoritas yang dianggap mempunyai kemampuan kontrol.
Lebih besar lagi kerusuhan-kerusuhan horizontal, dimana kekerasan digunakan
semena-mena oleh masyarakat.  Tetapi masyarakat itu pun melakukannnya
karena juga tidak melihat adanya suatu kekuatan yang bisa dianggap sebagai
sesuatu yang mewakili mereka, ditambah provokasi dari luar. Provokasi dari
luar itu tentu berasal dari mereka yang masih senang dengan format politik
lama (kelompok status quo).

Bersambung ...)

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Jumat, 9 Juli 1999

1999-07-08 Thread Eskol-Net


'''
Sari Berita: Jumat, 9 Juli 1999

@Gara-Gara Habibie, Golkar Terancam Pecah
@Presiden Dipilih Langsung Setelah Amandemen UUD 1945
@Puluhan Perusahaan Milik Cendana Ditindak
@Danpuspom Cabut Status Tersangka Ghalib
@Umat Islam Jangan Mudah Terpancing Hasutan
@Jika SU MPR tak Tetapkan Megawati sebagai Presiden
@Sekadar Tiket Politik Habibie
@Hindari Ekstremitas, Perankan Penyeimbang
--English Section--
**Slobo to Opponents: Let's Take This Outside
**Boycott Threatens East Timor Vote

SELAMAT  MEMBACA
===

Gara-Gara Habibie, Golkar Terancam Pecah
Marzuki: Belum Tentu Habibie Masuk Final

Jakarta, Jawa Pos.-
Kepengurusan Partai Golkar terancam pecah. Hal ini bisa dilihat dari tarik
ulur di tubuh partai beringin yang kini sedang terjadi. Persoalannya,
terutama, menyangkut perlu tidaknya pencalonan B.J. Habibie ditarik. Kubu
Agung Laksono bersikeras mempertahankan B.J. Habibie sebagai capres
tunggal. Tapi, kelompok lain yang dimotori Marzuki Darusman menginginkan
pencapresan B.J. Habibie ditinjau lagi.
Bisa jadi, ini pertarungan babak kedua setelah dalam rapim lalu terjadi
pertarungan sengit, yang akhirnya tercapai kata sepakat B.J. Habibie
sebagai capres tunggal Partai Golkar. Selengkapnya:
http://www.jawapos.co.id/9jul/de9g10.htm

Presiden Dipilih Langsung Setelah Amandemen UUD 1945
-
JAKARTA (Waspada): Pemilihan presiden secara langung dapat direalisasikan
setelah UUD 1945 diamandemen terlebih dahulu. Meski demikian, cara langung
tidak akan menyelesaikan permasalahan negara dalam memisahkan kekuasaan
guna meningkatkan checks and balances antara presiden dengan lembaga tinggi
negara lainnya. Demikian dikatakan Ketua DPP PPP Faisal Baasir.
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

Puluhan Perusahaan Milik Cendana Ditindak

Jakarta (Bali Post) -
Lengser-nya Soeharto sebagai presiden, diikuti longsornya puluhan
perusahaan milik putra-putri dan kroni Bapak Pembangunan itu. Setelah
Departemen Pertambangan meninjau perusahaan yang berbau KKN, kini
Departemen Kehutanan dan Perkebunan mulai mengambil garis keras.
Buktinya, puluhan perusahaan keluarga Cendana dan kroninya ditindak. Selain
karena berbau KKN juga ada indikasi pelanggaran dalam jumlah maksimal
penguasaan lahan. Menhutbun Muslimin Nasution di Jakarta Kamis (8/7)
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/9/n3.htm

Danpuspom Cabut Status Tersangka Ghalib
---
JAKARTA -- Nasib Andi M Ghalib terselamatkan. Kemarin, Komandan Pusat
Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI Djasrie Marin menyatakan mencabut
surat kepada Polri, yang menyatakan Jaksa Agung non-aktif itu sebagai
tersangka dalam kasus dugaan penggelapan dan penyuapan.
''Surat (kepada Polri) itu saya cabut dan Pak Ghalib belum dinyatakan
sebagai tersangka,'' ujar Djasrie di Mabes TNI Jalan Merdeka Barat Jakarta.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/09/18590.htm

Furkon: Umat Islam Jangan Mudah Terpancing Hasutan
---
Jakarta, Kompas
Umat Islam Indonesia hendaknya tidak melibatkan diri dalam tindakan
kekerasan dan anarkis yang melanggar rambu-rambu hukum. Umat Islam
diharapkan tetap tenang, waspada, tidak mudah terpancing hasutan serta
provokasi.
Demikian imbauan yang disampaikan Forum Ummat Islam Penegak Keadilan dan
Konstitusi (Furkon) dalam pernyataan pers yang ditandatangani Ketua Umum
Furkon A Nazri Adlani dan Sekretaris Umum Furkon Syafrudin Anhar.
Pernyataan itu disampaikan dalam jumpa pers di Masjid Istiqlal Jakarta,
Kamis (8/7).
Selengkapnya:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/09/NASIONAL/furk06.htm

Jika SU MPR tak Tetapkan Megawati sebagai Presiden
--
JAKARTA -- Tokoh PDI Perjuangan, Aberson Marle Sihaloho, mengatakan jika
nantinya Sidang Umum MPR tidak mau menetapkan Megawati sebagai presiden
maka partainya akan mengusulkan dilakukan lagi pemilihan presiden secara
langsung oleh rakyat.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/09/18594.htm

Sekadar Tiket Politik Habibie
Bambang soal Pemeriksaan Ghalib sebagai Tersangka
---
Yogyakarta, Jawa Pos.-
Pemeriksaan terhadap rekening Jaksa Agung nonaktif Andi M. Ghalib hanya
merupakan  statemen publik sebagai upaya humas kekuasaan sebelum sidang
umum. Pemeriksaan itu hanya dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pemerintah
Habibie saat ini concern terhadap persoalan korupsi. Jadi, hanya semacam
tiket politik.
Demikian penegasan Direktur YLBHI Jakarta Bambang Widjojanto mengenai
pemeriksaan Ghalib di Puspom. Bambang menegaskan hal itu kepada wartawan
setelah acara 

[Eskol-Net]- Bilik e-Mail Pelanggan: 09 Juli 1999

1999-07-09 Thread Eskol-Net

**
Informasikan perkembangan keamanan
yang terjadi di lingkungan ke [EMAIL PROTECTED]
atau Hot Line: (031) 5475305,5479083-84
~
Bilik e-Mail Pelanggan: Edisi 09 Juli 1999
---


Subject: Pertobatan Guru-guru di Surabaya

Saudara-saudara seiman,

Ada suatu 'fenomena' yang luar biasa sedang terjadi di kota Surabaya. Saya
rasa ini penggenapan dari visi tahun ini sebagai 'Mega Harvest Year'.
Ada seorang pengusaha, yang setelah bertobat 2 tahun yang lalu kemudian
bergahung dengan salah satu chapter dari 'Full Gospel Bussines Men's
Fellowship International/FGBMFI'.
Pengusaha ini adalah seorang yang sangat sederhana, sekolahnya juga relatif
rendah, tapi dia telah mentaati perintah Tuhan dengan meerespons melalui
PENGINJILAN kepada para guru. Dia memulai dengan seorang guru BP di salah
satu sekolah SMA Petra, dimana anaknya pernah menjadi murid dari guru tsb.
Lewat satu guru ini, berkembang menjadi beberapa orang guru yang lain.
Setelah terkumpul +/- 5-6 orang, mereka mulai bergabung dalam satu
persekutuan di bawah naungan FGBMFI dengan nama: 'Mawar Guru Chapter'
(karena mereka bersekutu setiap Kamis malam di Jalan Mawar).
Saat ini, setelah +/- 4 bulan bersekutu, anggota guru-guru yang bertobat
sudah +/= 60 orang. Mereka secara rutin menginjili guru2 yang lain dengan
menyelenggarakan 'outreach meeting/dinner' hampir tiap bulan 1x. Dan jumlah
mereka terus ditambahkan oleh Tuhan.
Guru2 ini adalah masyarakat dengan penghasilan yang relatif rendah, tetapi
dengan semangat pelayanan yang tinggi, serta semangat gotongroyong dari
semua chapter2 yang lain, maka sampai saat ini semua program2 penginjilan
ini berjalan dengan baik.
Saat ini mereka (persekuan para guru) mulai memikirkan multiplikasi
chapter, ke Surabaya bagian Utara/Selatan/Barat/Timur. Karena sekolah2
tersebar disemua wilayah Surabaya, shg idealnya di bagian2 Surabaya harus
ada Chapter2 Guru yang lain.
Mereka mulai memikirkan untuk melayani 'anak2 bermasalah' yang tidak bisa
dijaring di persekutuan2 sekolah. Sedang didoakan dan dicari tempat2
persekuan untuk anak2 ini.
Saya harap sharing ini akan membangkitkan iman kita semua unruk tetap rajin
dalam penyelesaian pekerjaan Tuhan di akhir milimium ini.
Doa2 dan sumbangan pikiran sdr2 seiman sangat dibutuhkan untuk pengembangan
penginjilan guru ini.

Tuhan memberkati.

Salam,
Pieter Pitojo
FGBMFI-Rungkut Chapter
==

Subject: Re "Pemberitaan Terakhir Kasus Padang"
Rotterdam, 6 Juli 1999

Redaksi yg terhormat,

Mengenal masalah memaksakan suatu agama kepada pemeluk agama lain, baiklah
Prof Dr H Sjofjan Asnawi MADE mengunjungi pedalaman Irian Jaya dimana
beratusan jiwa digoda dengan uang, naik pangkat dan persekolahan, listrik,
membeli dengan kredit "dipaksa" untuk pindah dari gereja ke masjid.
Pergi ke Wamena dan lihat dengan mata sendiri, Pergi ke kantor-kantor di
Biak, Jayapura, baik bank atau kantor lain dan lihat bagaimana mayoritas
kristen didiskriminasi oleh minoritas agama lain.
Ini memang satu akar seperatisme!

Mohon berdoa,
Lútzen van der Graaf

Terima kasih untuk tanggapannya. Mari kita tetap berdoa untuk
saudara-saudara kita yang mengalami masalah-masalah tersebut di atas. Tuhan
memberkati.

Redaksi Eskol-Net
===

Subject: Re: [Eskol-Net]- Hot Spot: "Pemberitaan Terakhir Kasus Sumatra
Barat"

Kepada Yth. Rekan-rekan seiman,

Kami ketinggalan informasi dan berita berikut ini. Saya cukup terkejut
mendengarnya. Sambil melakukan klarifikasi dengan sesama kawan Kristen di
Padang/Sumatera Barat, bagi kawan-kawan yang mempunyai info lebih lengkap,
terbaru dan terpercaya, mohon teruskan kepada saya.

Salam dalam doa,
Eliakim Sitorus
<[EMAIL PROTECTED]>
===

Subject: Re: CC Family Room : FW: Pemberitaan Terakhir Kasus Sumatra Barat

Sumatra Barat mungkin salah satu target kerusuhan rasial, dengan
benih-benih awal yang sudah mulai ditanam. Pemberitaan Republika On Line
baru-baru ini sangat membakar hati kami, sehingga cukup lama kami
bergumul. Apakah memang orang 'Kristen" telah menjadi pemerkosa, telah
menjadi perampas hak orang lain. Itukah buah-buah dari iman Kristen?.
Tetapi didalam pergumulan itu, terbayang akan peristiwa 2000 tahun
silam, dimana seorang tergantung disebuah palang tanpa perhatian, penuh
kehinaan dan bahkan Dia seperti 'ditinggalkan' oleh sang Maha Kasih.
Sebuah kehinaan yang luar biasa dan tidak dapat kita bandingkan dengan
fitnah yang telah dilontarkan atas  Saudara-saudari kita di Sumatra
Barat. Mungkin ini sebuah kebanggaan menjadi pengikut Tuhan Yesus
.
Lukas 6:22
--
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kami, dan
jika mereka mengucilkan kami, dan mencela kamu serta menolak nama-Ku
sebagai sesuatu yang jahat.

Salam dan doa buat Saudara-saudari kita di

[Eskol-Net]- Sari Berita: Sabtu, 10 Juli 1999

1999-07-09 Thread Eskol-Net


'''
Sari Berita: Sabtu, 10 Juli 1999

@Gus Dur "Gawat" Di Aceh
@Dugaan Korupsi Rp 42 Triliun di Pertamina
@Pembatalan Status Ghalib Lecehkan Hukum
@Menang Gugat ''Time'' Soeharto Janji Bagi-bagi Uang
@Amien Rais Soal Pemilihan Presiden
@Soeharto Terima Dana SDSB Rp 87,5 Miliar
@AS: Ia Punya Mandat untuk Jadi Presiden
@Perhitungan Suara Versi KPU Usai 18 Juli
Englis Section---
**Indonesia Presidential Race Narrows
**News at a Glance

SELAMAT  MEMBACA
===
Gus Dur "Gawat" Di Aceh
---
BANDA ACEH (Waspada) : Pernyataan Gus Dur yang menuding kerusuhan di Aceh
dilakukan oleh kelompok Islam kanan dan menganggap dirinya sebagai Nabinya
orang Aceh telah membuat suasana di Aceh "panas". Muncul reaksi keras
tokoh-tokoh agama di Aceh.
Ketua Umum MUI Aceh mengingatkan Gus Dur agar jangan terlalu sok dan
semakin memperkeruh keadaan di Aceh.
"Kalau memang pernyataan Gus Dur itu bermuatan politis demi mencari
dukungan untuk calon presiden, janganlah agama dan rakyat Aceh
dieksploitir," kata Dr. Muslim Ibrahim, MA, ketua Umum MUI Aceh, kepada
Waspada di kediamannya Jumat (9/7) malam.
Selengkapnya: http://www.waspada.com/

Mantamben akan Tuntaskan Dugaan
Korupsi Rp 42 Triliun di Pertamina
--
JAKARTA -- Pertamina saat Orde Baru silam menjadi sapi perah Keluarga
Cendana dan kroninya. Tak heran kalau kemudian hasil audit Price Waterhouse
Coopers menemukan kebocoran senilai 6,1 miliar dolar AS (Rp 43 triliun)
sepanjang tahun anggaran 1996/1997 sampai 1997/1998.
''Saya akan menuntaskan kasus tersebut,'' kata Mentamben Kuntoro
Mangkusubroto pada wartawan usai shalat Jumat di Jakarta kemarin. Dan
seperti disiarkan oleh Liputan SCTV, Kuntoro merasa terkejut atas penemuan
auditor Australia tersebut.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/10/18683.htm

Pembatalan Status Ghalib Lecehkan Hukum
---
BANDUNG -- Pembatalan status tersangka pada Jaksa Agung non-aktif Andi M
Ghalib oleh Komandan Puspom dinilai melecehkan hukum.
''Penetapan seseorang menjadi tersangka difasilitasi oleh undang-undang,
karena itu pembatalan status tersebut adalah perbuatan yang tidak
menghormati hukum,'' kata praktisi hukum, yang juga Ketua IKADIN Jabar,
Dindin Maolani SH, kepada wartawan, Jumat (9/7) kemarin di Bandung.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/10/18671.htm

Menang Gugat ''Time'' Soeharto Janji Bagi-bagi Uang
-
Jakarta (Bali Post) -
Untuk kedua kalinya, mantan pemimpin Orde Baru HM Soeharto berjanji
membagi-bagikan bonus untuk rakyat kecil. Dulu, ketika diributkan memiliki
dana trilyunan rupiah di luar negeri, Pak Harto berjanji akan menyerahkan
kepada negara --dibagikan kepada rakyat untuk membeli sembako -- apabila
itu terbukti.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/10/nus4.htm

Amien Rais Soal Pemilihan Presiden
Serahkan pada Semangat Demokrasi
---
Yogyakarta, Kompas
Ketegangan politik, sebagai bagian dialektika konstitusionalisme dan
aspirasi demokratik, itu hal yang wajar. Ketegangan yang lebih bertumpu
pada persoalan pemilihan presiden itu juga sebenarnya bisa diselesaikan
secara sederhana jika semua pihak dewasa. Karena itu, serahkan saja
persoalan itu kepada semangat demokrasi, bukan kepada mekanisme MPR yang
selama ini lebih merupakan sarana manipulasi politik Orde Baru.
Demikian pendapat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional
(DPP PAN) HM Amien Rais dalam perbincangan dengan Kompas di kediamannya di
Yogyakarta, Kamis (8/7), menanggapi suasana tegang di antara masyarakat,
elite politik maupun antarpartai politik di Indonesia saat ini.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/10/UTAMA/sera01.htm

Soeharto Terima Dana SDSB Rp 87,5 Miliar
-
Jakarta, Jawa Pos.-
Kejayaan SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) dalam menggalang dana dari
masyarakat, ternyata, memiliki andil besar menambah kekayaan mantan
Presiden Soeharto. Ini terbukti dari pengakuan Dedi Darwis, pengelola dana
tersebut.
Hanya dalam kurun tiga tahun, sejak 1990 hingga 1993, mantan orang kuat di
era Orba itu berhasil meraup dana sebesar Rp 87,5 miliar. Berdasarkan bukti
yang diperlihatkan kepada tim pemeriksa, dana sebesar itu memang diterima
langsung oleh penguasa Orde Baru selama 32 tahun itu.
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/10jul/de10g4.htm

Mega Tolak Koalisi Multipartai
AS: Ia Punya Mandat untuk Jadi Presiden
--
Washington DC, Jawa Pos.-
Media massa di Amerika Serikat ternyata sudah yakin bahwa Ketua Umum PDI
Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan menggantikan B.J. Habibie sebagai
presiden RI. Langkah orang nomor satu di partai berlambang k

[Eskol-Net]- Sari Berita: Selasa, 13 Juli 1999

1999-07-13 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Selasa, 13 Juli 1999

*Kebocoran US$ 6,1 Miliar
Dewan Komisaris Pertamina Harus Bertanggung Jawab
*Jangan Habiskan Energi untuk Capres
*Lagi, Jamdatun Dilaporkan Terima Suap

===Luar Negri===
*Mahasiswa Iran Desak Presiden Khatami Lakukan Reformasi
*Newsweek" Bikin Marah Pejabat Tinggi Thailand

===English Section===
*Church restores heresy trials for priests who defy doctrine
*Drugs, Money and Lives
++

Kebocoran US$ 6,1 Miliar
Dewan Komisaris Pertamina Harus Bertanggung Jawab
--
Jakarta, Pembaruan
Kebocoran dana di Pertamina periode 1996/97 hingga 1997/98 yang mencapai
US$ 6,1 miliar harus segera ditindaklanjuti. Dalam hal ini, Dewan Komisaris
Perusahaan Pertamina (DKPP), yang diketuai Menteri Pertambangan dan Energi,
harus bertanggung jawab atas kebocoran itu.
Demikian pengamat Migas, Bachrawi Sanusi, ketika ditanya Pembaruan, di
Jakarta Senin (12/7) siang, menanggapi hasil temuan auditor independen dari
Australia, Pricewaterhouse Cooper (PWC). Jumlah kebocoran dana di Pertamina
sebesar US$ 6,1 miliar itu, kata Sanusi sangat besar, angkanya hampir dua
kali lipat penerimaan pajak, minyak dan gas dalam APBN 1999/2000.
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/120799/Headline/hl01/hl01.html

Untuk Hentikan Kekerasan di Aceh
Tarik PPRM

 Jakarta, Kompas
Mustahil menyelesaikan masalah Aceh tanpa mengakhiri penggunaan kekerasan
dan arogansi pemerintah pusat terhadap Aceh. Oleh karena itu, pasukan non
organik yang ada di wilayah "Serambi Mekkah" itu harus ditarik mundur
terlebih dahulu, sebelum upaya ke arah penyelesaian politik masalah Aceh
dilakukan secara adil. Demikian kesimpulan dari pendapat yang disampaikan
secara terpisah oleh para tokoh masyarakat Aceh di Jakarta kepada Kompas,
Senin (12/7). Pandangan yang disampaikan Ismail Hasan Metareum, Hasballah M
Saad, dan Muchtar Azis itu untuk menanggapi semakin berlarut-larutnya
penyelesaian masalah Aceh, yang ditandai dengan merebaknya aksi-aksi
kekerasan dan membanjirnya arus pengungsi Aceh dalam beberapa waktu
terakhir ini.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/13/UTAMA/tari01.htm

Jangan Habiskan Energi untuk Capres
--
JAKARTA - Presiden BJ Habibie mengingatkan, di tengah euforia politik
pascapemilu hendaknya energi tak terkuras untuk membicarakan masalah
pemilihan presiden. Sebab, mekanisme pemilihan presiden sudah cukup jelas
diatur dalam konstitusi, UUD 1945.
"Terfokusnya perhatian pada pemilihan presiden memang dapat dipahami karena
selama ini jabatan presiden sarat dengan kekuasaan dan berpotensi terhadap
pengultusan individu. Walau hal itu semula tak dikehendaki. Pengultusan itu
terjadi karena selama ini kita lebih mementingkan figur seseorang ketimbang
institusi sebagai sistem yang dilembagakan.''
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/13/nas3.htm

Lagi, Jamdatun Dilaporkan Terima Suap
-
Jakarta, JP.-
Suap lagi, suap lagi. Ya, masalah suap sepertinya tak habis-habis. Berawal
dari keberanian ICW (Indonesian Corruption Watch) mengungkap temuannya
berkaitan dengan dugaan suap terhadap Jaksa Agung Letjen TNI Andi Muhammad
Ghalib, yang kemudian dinonaktifkan dari jabatannya, aib suap di Kejagung
itu terus membubung.

Sepertinya, lembaga penuntutan tertinggi di Indonesia itu benar-benar
menjadi "sarang tikus" yang amat merugikan negara. Kasus suap terbaru yang
mencuat dari Kejagung adalah dugaan suap dengan pelaku Jamdatun (Jaksa
Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara) Yacob R. Saleh. Jaksa orbitan
Ghalib ini dilaporkan ACC (Anti Corruption Committee) Sulsel telah terlibat
berbagai kasus suap. Tetapi, laporannya tak ditujukan ke Kejagung, tetapi
ke Mabes Polri
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/13jul/de13g13.htm

===Luar Negri===

Mahasiswa Iran Desak Presiden Khatami Lakukan Reformasi
---
Teheran, Pembaruan
Para mahasiswa pro-demokrasi Iran, hari Senin, merencanakan protes baru
terhadap operasi pembersihan berdarah terhadap rekan-rekan mereka, walaupun
badan keamanan tertinggi di negara itu mengeluarkan peringatan keras
mengenai demonstrasi yang tidak mendapat izin.

''Pertemuan tanpa izin dianggap tidak sah, dan pelanggarnya akan ditangani
sesuai peraturan,'' bunyi pernyataan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,
yang dimuat oleh kantor berita IRNA Minggu malam
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/120799/LuarNegr/ln01/ln01.html

Newsweek" Bikin Marah Pejabat Tinggi Thailand
---
Bangkok, Senin
Buruk muka cermin dibelah. Begitulah pejabat tinggi Thailand bereaksi
terhadap laporan utama majalah mingguan internasional Newsweek edisi pekan
lalu mengenai industri seks di Bangkok yang sangat terkenal itu. Menteri
Luar Negeri Thailand, Sur

[Eskol-Net]- Artikel Lepas: "Benarkah Habibie Berhasil ?"

1999-07-13 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-

Benarkah Habibie Berhasil  ?
(Augustinus Simanjuntak)


Menarik sekali pernyataan Ekky Syachrudin (Caleg Golkar) dalam acara Pro
dan Kontra di TPI beberapa hari yang lalu (Kamis, 1/7/1999). Ekky
mengatakan, Habibie mempunyai beberapa kelebihan diantaranya; menyangkut
kebebasan pers yang kian terjamin, pemilu yang berjalan sukses, dan tingkat
laju inflasi yang cenderung rendah akhir-akhir ini, sehingga Habibie layak
untuk dicalonkan sebagai Presiden oleh Golkar dalam Sidang Umum MPR
mendatang. Tanpa bermaksud mendiskreditkan Habibie, penilaian semacam itu
adalah terlalu dangkal bila dilakukan terhadap suatu negara yang sedang
menghadapi banyak persoalan mendasar. Pertanyaannya adalah, apakah betul
pemerintahan Habibie bisa dikatakan sudah berhasil dalam mengemban tugas
kepresidenan selama ini, terutama dalam mewujudkan cita-cita reformasi ?.
Bagaimana dengan peranan faktor-faktor di luar pemerintahan Habibie dibalik
suksesnya pemilu dan terjaminnya kebebasan pers tersebut ? Bagaimana pula
situasi politik yang mempengaruhi kepemimpinan Habibie pasca pemerintahan
Soeharto itu ?.

Pertanyaan di atas kiranya perlu mendapat jawaban sebelum langsung memberi
penilaian terhadap pemerintahan Habibie.  Hendaknya perlu diperhatikan
bahwa dalam menilai berhasil tidaknya kepemimpinan seseorang harus
dilakukan secara cermat dan komprehensif. Penilaian tidak sekedar dilihat
dari hal-hal yang tampak menonjol, tanpa menganalisa secara mendalam
hal-hal yang mendasar yang seharusnya menjadi obyek penilaian utama, baik
kondisi bangsa akhir-akhir ini maupun persoalan-persoalan sebelumnya yang
mempengaruhi situasi saat ini.

Persoalan awal, ketika Soeharto menyatakan mundur dari jabatan
kepresidenan, Habibie langsung menerima jabatan sebagai Presiden baru. Hal
ini sempat menimbulkan pro dan kontra mengenai sah tidaknya Habibie sebagai
Presiden ditinjau dari segi konstitusi, karena serah terima jabatan itu
dilakukan tanpa Sidang MPR. Dengan demikian, berbagai kalangan, terutama
mahasiswa, menilai Habibie  tidak lain merupakan kelanjutan dari rezim
lama, yaitu kelanjutan pemerintahan Soeharto. Padahal sejak semula, hakekat
reformasi yang dimaksud mahasiswa adalah, selain target  “melengserkan”
Soeharto, juga menyangkut reformasi secara menyeluruh dan menuntut
pertanggungjawaban Soeharto.  Rakyat dan mahasiswa waktu itu sama sekali
tidak langsung menghendaki Habibie sebagai Presiden pengganti Soeharto.
Mahasiswa sebenarnya sempat menawarkan dua alternatif solusi pasca
Soeharto, yaitu diadakannya agenda Sidang Istimewa MPR untuk memilih
Presiden baru atau membentuk pemerintahan transisi guna mempersiapkan
pemilihan umum.  Namun mengingat situasi politik yang memanas waktu itu,
akhirnya seolah-olah mahasiswa lebih memilih bersikap arif dengan memberi
kesempatan kepada Habibie menjabat sebagai Presiden dengan catatan tugas
menjalankan agenda reformasi harus mendapat prioritas utama.

Pada awal pemerintahan Habibie berbagai tekanan datang dari berbagai
kalangan, termasuk mahasiswa, agar Habibie tetap menjalankan agenda
reformasi. Salah satu tugas penting yang ditekankan pada habibie adalah
mempersiapkan pemilu yang luber dan jurdil guna membentuk pemerintahan baru
yang “legitimate”. Rupanya masyarakat dan pihak luar negeri tidak terlalu
berharap banyak terhadap kepemimpinan Habibie berhubung keberadaannya yang
dinilai sebagai bagian dari Orde Baru.  Bahkan, beberapa tokoh reformis dan
mahasiswa menganggap pemerintahan Habibie hanya bersifat sementara
(transisi).

Suasana politik pasca Soeharto membuat rakyat tidak lagi takut  untuk
berpendapat atau mengkritik pemerintah. Walaupun Habibie sempat melakukan
semacam “test case” terhadap anggota Barisan Nasional (Barnas), Kemal Idris
dkk, melalui tuduhan subversi, namun ternyata hal itu tidak lagi membuat
masyarakat takut untuk mengkritik. Berbagai kebobrokan pejabat dan mantan
pejabat, baik di pusat maupun di daerah, diungkap secara terang-terangan.
Demikian juga kalangan pers, yang sejak awal sangat berperan dalam
menumbangkan rezim Orde Baru, ikut merasakan “bulan madu” kebebasannya.
Tanpa pandang bulu, kalangan pers tidak lagi takut membeberkan berbagai
kebobrokan para pejabat maupun mantan pejabat, termasuk mantan Presiden
Soeharto.
Rasa takut pada masyarakat rupanya sudah hilang seiring dengan tumbangnya
pemerintahan Soeharto. Hal yang samajuga  bisa terjadi  pada Habibie
seandainya rakyat tetap diperlakukan seperti di era Soeharto, terutama
menyangkut kebebasan berpendapat dan kebebasan pers. Persoalan besar akan
menghadang pemerintahan Habibie  seandainya Habibie berusaha menghambat
kekuatan arus reformasi, yang juga secara otomatis menuntut adanya
kebebasan.  Reformasi tanpa kebebasan itu adalah suatu hal yang tidak
mungkin t

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "GEREJA DI PASCA PEMILU" (2)

1999-07-13 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*


Kelanjutan . 2)
-
"G E R E J A   D I   P A S C A   P E M I L U"
   Oleh : Eka Darmaputera.
(disampaikan pada Sidang MPH-PGI,
   30 Juni-2 Juli 1999 di Jakarta)


4.   Kita harus memahami kemenangan PDI-P itu secara lebih proporsional:

a. PDI-P  menang! Ini jangan dikecil-kecilkan. Rakyat telah mengambil
keputusan  dan memberikan amanatnya. The people have said. Bila kita
benar-benar mau  berdemokrasi,  janganlah kemenangan itu kita kaburkan
(curang, tidak merata, dsb.) atau belum-belum sudah dengan sengaja hendak
kita tumbangkan. ‘Dirty/bad politicking’  (bdk. Kasus Clinton di AS; kasus
Sonia Gandhi di India ) sudah pasti hanya akan menghasilkan krisis yang
berkepanjangan  dan kepemimpinan yang rapuh. Dan ternyata beberapa kelompok
elit kita tidak mau mempedulikannya juga.
b. Namun demikian, kita juga jangan membesar-besarkan kemenangan tersebut.
Gus Dur benar ketika ia mengatakan bahwa amat mungkin PDI-P bisa mengambil
alih pemerintahan. Namun apakah PDI-P  dapat memerintah dengan efektif, itu
adalah persoalan lain.  Padahal demokrasi yang sehat TIDAK bisa hanya
ditopang  oleh suatu oposisi yang kuat. Demokrasi juga  menuntut
pemerintahan yang efektif. Tanpa oposisi yang kuat, yang ada ialah tirani.
Tapi tanpa pemerintahan yang kuat, yang ada ialah anarkhi.

Toh apa yang saya katakan itu, tidaklah terlalu mengejutkan. Pada masa pra-
pemilu, saya termasuk orang yang berulang-ulang  mengatakan bahwa  proses
reformasi total baru relatif terjamin, apabila kekuatan-kekuatan reformis
berhasil meraih 77,6 persen kemenangan  (yang hampir mustahil!). Sedangkan
proses reformasi total tersebut dengan mudahnya dibuat terhambat dan
berjalan tersendat-sendat, apabila kekuatan status quo  berhasil meraih 24
persen kemenangan saja. Kita masih harus menantikan pembagian kursi secara
riil di  MPR untuk partai-partai, khususnya untuk utusan golongan dan
daerah. Dalam hubungan ini, amat hakiki bagi  MPH-PGI (yang kemungkinan
besar akan diminta mengusulkan wakilnya untuk utusan golongan) menentukan
sejak sekarang  di pihak mana wakil-wakil kita itu harus berdiri kelak.
Jangan mereka diberikan mandat blanko saja!Jangan mereka diutus ke sana
sekedar untuk  suatu tugas kehormatan. Merekakita utus untuk berjuang!
Perkenankanlah saya menyampaikan aspirasi teman-teman, agar hendaknya
wakil-wakil kita itu benar-benar ditetapkan secara fungsional (yang
benar-benar akan mampu  untuk berfungsi!),  bukan hanya secara
formal-struktural. Ini amat penting, mengingat kemungkinan besar sistem
‘one person, one vote’ akan diterapkan.

KESIMPULAN :  Hasil pemilu kemungkinsn besar tidak akan
memberikankata putus yang final. Budaya politik yang tanpa etika nampaknya
justru lebih memberi angin kepada tetap bertenggernya  kekuatan-kekuatan
status quo, yang kemungkinan besar akan bersembunyi di balik jargon-jargon
agama. Aliansi-aliansi ataupun koalisi-koalisi –dan oleh karena itu
kompromi-kompromi –agaknya tak terhindarkan. ‘Deadlck’ seperti yang terjadi
dalam sidang  BPUPKI tahun 1945, antara kelompok  ‘kebangsaan’ versus
‘kelompok Islam’ dalam versi yang jauh lebih buruk rupa-rupanya akan
berulang.  Pertanyaannya :akan munculkah tokoh sekaliber Bung Karno yang
bisa mengatasi kebuntuan bila itu  terjadi ? Saya amat meragukannya.

5.  Kita akan membahas kemenangan PDI-P  lebih lanjut. Di bawah adalah
pembacaan saya pribadi.

a. Kemenangan PDI-P bukanlah terutama kemenangan PDI-P  sebagai
Partai. Bukan pula kemenangan Megawati. Tetapi kemenangan massa pemilihnya,
yang jelas-jelas tidak terbatas pada kader-kader PDI-P. Sebagai partai,
PDI-P  masih mutlak memerlukan upaya konsolidasi intern dan ‘mental switch’
yang cukup hebat. Yang mempersatukan kader-kader  pimpinannya barulah tekad
dan semangat, belum ideologi, visi atau misi. Kedahsyatan kampanye  PDI-P
menunjukkan kedahsyatan rakyat, bukan kedahsyatan yang mengorganisirnya.
b. Yang membuat PDI-P  menang aalah massa pemilihnya yang spontan,
militan, cenderung fanatik. Yang membuat mereka begitu fanatik  memilih PDI
kali ini (masih tanda tanya besar apakah akan terjadi yang sama di Pemilu
nanti!), adalah :
b.1. perlawanan merekaterhadap arogansi, kesemena-menaan, serta opresi
kekuasaan rezim Soeharto. PDI-P, khususnya Megawati adalah simbol  dari
korban penganiayaan  politik itu.
b.2.kemuakan mereka terhadap kesewenang-wenangan  agamaniah serta
bentuk-bentuk  sektarianisme etnik-religius. Ini menunjukkan bahwa sebagian
terbesar  rakyat tidak menghendaki dipertentagkannyaantara ‘agama’ dan
‘kebangsaan’. PDI-P adalah simbol dari nasionalisme dan inklusivisme,
kontinuitas dari cita-cita Proklamasi 1945.
b.3. Citra yang berhasil ditanamkan, bahwa PDI-P adalah partainya “wong
cilik”.
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sa

[Eskol-Net]- Spot News: Laporan Penyerangan Terhadap Desa Siri Sori Kristen - Saparua

1999-07-15 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**


LAPORAN PENYERANGAN TERHADAP DESA SIRI SORI- SAPARUA
(AMBON)

Tanggal Kejadian  : Kamis, 15 Juli 1999
Waktu: Sekitar Pukul 06.00 WIT
Ds. Yang diserang  : Siri Sori Kristen (Amilatu)
Ds. Penyerang   : Siri Sori Islam
Jumlah massa penyerang : Belum diketahui
Korban luka   : - Siri Sori Kristen = 7 orang (luka tembak)
   - penyerang = belum diketahui
Korban meninggal  : Siri Sori Kristen = 1 orang (seorang anggota POLRI
sekaligus Mjelis Jemaat salah satu gereja di Kota Saparua)

KRONOLOGIS :

Pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIT terjadi penyerangan mendadak oleh
warga Desa Siri Sori Islam (Saparua) terhadap Desa Siri Sori Kristen
(Amilatu).
Penyerangan dilakukan dengan menggunakan senjata api.  Menurut informasi
yang diperoleh dari kontak person di Ambon, disinyalir Desa Siri Sori Islam
mendapat tenaga bantuan dari luar Saparua.

Sebenarnya rasa permusuhan di antara kedua desa ini sudah berlangsung lama.

Berhubung yang meninggal adalah seorang Majelis Jemaat salah satu gereja di
Saparua, maka jemaat di sana tidak mau terima, dan akhirnya mereka
melakukan pembalasan dengan melakukan pembakaran rumah-rumah warga Muslim.
Pembalasan ini terjadi sekitar Pukul 12. 00 WIT.

Hingga Pukul 18.00 WIT (15/7/1999) pertikaian masih berlangsung.

Himbauan:
1. Berdoa untuk situasi saudara-saudara kita (baik yang seiman maupun yang
tidak seiman) di Ambon pada umumnya dan ds Siri Sori - Saparua pada
khususnya,
agar Tuhan campur tangan dalam kasus ini.  Berdoa agar Tuhan memberi hikmat
dan bijaksana bagi jemaat di sana dalam mengatasi segala persoalan yang
sedang dihadapi.
2. Selalu mewaspadai perubahan situasi keamanan di lingkungan anda
masing-masing.
3. Mempererat persekutuan dengan saudara seiman.
4. Mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi dengan lingkungan anda.


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Artikel Lepas: SISTEM DAN MORALITAS PEMIMPIN (2-Habis)

1999-07-16 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-


Kelanjutan ...

"Sistem dan Moralitas Pemimpin" (2-Habis)
  Oleh: Augustinus Simanjuntak



Pembenahan Sistem
=

Upaya kedua yang perlu dilakukan ialah, memperbaiki sistem sejalan dengan
reformasi kepemimpinan dari yang korup kepada kepemimpinan yang jauh lebih
baik itu.  Sebab,  di era reformasi pada suatu negara, seperti di
Indonesia, penguasa lama dianggap telah gagal dalam memanfaatkan dan
mengembangkan  sistem, yang sejak berdirinya negara sudah diatur dalam
konstitusi. Bahkan rezim lama dianggap telah cenderung merusak sistem
tersebut dengan cara penyalahgunaan kekuasaan.

Sistem dimaksud di sini ialah kumpulan hal-hal yang disatukan ke dalam
suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait, ada interaksi,
interdependensi secara teratur dari bagian-bagiannya.  Di Indonesia ada dua
sistem pokok yang menentukan, yaitu sistem ketatanegaraan dan sistem
pemerintahan.  Sistem ketatanegaraan meliputi hubungan dan kinerja lembaga
tertinggi dan tinggi negara (MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, dan MA)
berdasarkan konstitusi. Sedangkan sistem pemerintahan meliputi hubungan dan
kinerja lembaga-lembaga pemerintah, termasuk BUMN, juga berdasarkan
konstitusi dan peraturan perundang-undangan sebagai penjabaran konstitusi.

Persoalan sistem ketatanegaraan selama kurang lebih 30 tahun pemerintahan
Orde Baru sebenarnya sudah banyak terungkap di era reformasi saat ini
setelah ada kebebasan untuk melakukan evaluasi terhadap rezim lama.
Beberapa diantaranya ialah,  mengenai sistem pertanggung jawaban
lembaga-lembaga tinggi negara (DPA, MA, BPK, dan DPR) menyangkut
pelaksanaan tugasnya masing-masing, tata cara pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden, kemudian masalah batasan masa jabatan Presiden, independensi MA,
dan lain-lain.

Sistem ketatanegaraan yang baik tentu akan banyak berpengaruh terhadap
pembentukan suatu sistem pemerintahan (government system) yang bersih dan
berwibawa, sebab kontrol kelembagaan negara, terutama kontrol oleh DPR,
akan semakin  kuat.
Apabila sistem pemerintahan tidak beres maka bisa dipastikan  aparatur
negara dan anggota-anggota masyarakat yang sebelumnya berkemauan baik akan
terdorong untuk menjadi jahat. Mereka yang tidak korup akan menghadapi
suatu dilema: apakah mereka akan ikut-ikutan korup agar memperoleh posisi
walaupun dengan terpaksa menghianati suara hati nurani, atau,  bertahan
untuk tidak korup dengan resiko tersingkir dari sistem tersebut.  Biasanya
orang-orang yang korup lebih banyak mendapat tempat dan kesempatan, bahkan
mereka berusaha untuk terus bertahan dalam posisinya itu hingga
terbentuklah suatu kelompok warga masyarakat status quo.

Bila sistem yang bobrok terus dibiarkan bisa dipastikan akan kembali
memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat yang jahat untuk melakukan
penyelewengan.  Oleh karena itu,  perlu dibentuk suatu sistem
ketatanegaraan maupun sistem pemerintahan baru yang  lebih baik.  Sistem
yang baik adalah sistem yang mampu menekan penyelewengan seminimal mungkin,
dan sistem yang mampu untuk mengambil tindakan tegas kepada penyelewengan
sekecil apa pun sebelum meluas mengikuti pola bola salju tadi.
Sebagai penutup, mudah-mudahan pemilu 7 Juni 1999 yang telah berlangsung
dengan relatif lancar dan jujur itu dapat menghasilkan wakil-wakil rakyat
yang sungguh-sungguh bermoral, sehingga siapa pun nantinya yang terpilih
sebagai pemimpin nasional juga harus betul-betul orang yang mempunyai
integritas moral yang tinggi.  Dengan demikian, kiasan bola salju akan
terjadi pada hal yang positip, yang berarti bahwa tauladan yang baik dari
seorang pemimpin nasional akan diikuti secara meluas oleh seluruh aparatur
negara dan masyarakat, yang diiringi dengan perbaikan dan pengembangan
sistem yang ada.
sekian

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Artikel Lepas: SISTEM DAN MORALITAS PEMIMPIN (1)

1999-07-16 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-

"Sistem dan Moralitas Pemimpin" (1)
(Oleh: Augustinus Simanjuntak)

Penyebab bobroknya suatu sistem pemerintahan dapat diibaratkan dengan
sebuah bola salju.  Yakni bola yang pada awalnya kecil, namun ketika
menggelinding ia kian lama semakin besar.  Sesusai dengan kiasan ini,
seorang atau sekelompok warga yang sedang berkuasa yang tidak bermoral baik
di kemudian hari akan membentuk aparatur pemerintah dan anggota masyarakat
yang lebih tidak bermoral, apalagi jika masyarakatnya masih cenderung
paternalistik. Dan selanjutnya anggota-anggota masyarakat yang kian jahat
itu mau tidak mau akan melahirkan masyarakat yang bertambah-tambah lagi
jahatnya. Bahkan, warga yang semula baik bisa terdorong untuk melakukan
kejahatan sebagai akibat korban sistem. Sistem yang sudah tertera dalam
konstitusi negara justru banyak diselewengkan serta ditafsirkan semena-mena
oleh penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya.  Demikian seterusnya
sistem itu semakin bobrok, hingga membentuk semacam lingkaran setan.

Apabila hal seperti di atas yang terjadi, maka sudah tidak relevan lagi
mempertanyakan mana yang menjadi penyebab dan yang mana yang menjadi
akibat. Ibarat mempertanyakan mana yang lebih dahulu: ayamnya atau
telurnya.  Sebab dalam hal ini yang menjadi penyebab telah menjadi akibat,
dan yang akibat telah menjadi penyebab. Oleh karena itu, lebih relevan bila
mempersoalkan: bagaimana memutuskan lingkaran setan yang menyelimuti sistem
itu. Ada dua hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam memperbaiki
suatu sistem pemerintahan yang bobrok. Pertama, masalah moralitas pemimpin.
Kedua, ialah menyangkut perbaikan sistem itu sendiri, dengan
mengembalikannya pada posisi ideal sesuai dengan cita-cita para “The
Fouding Fathers”.

Moralitas Pemimpin
=

Upaya pertama yang harus dilakukan adalah dengan “menghentikan bola salju
itu agar jangan terus bergulir semakin membesar. Bola salju itu harus
dibiarkan mencair”.  Artinya:  ketika tampuk kepemimpinan digantikan oleh
seseorang atau sekelompok warga masyarakat yang berbudipekerti yang baik,
maka walaupun pada awalnya sebagian anggota masyarakatnya sudah terlanjur
tidak baik, maka paling tidak dengan kekuasaan yang baru tersebut
pihak-pihak yang berjiwa jahat tidak akan dibiarkan untuk mempraktekkan
kejahatan mereka dengan leluasa. Demikian juga warga yang baik tidak akan
terdorong untuk melakukan kejahatan dalam penerapan sistem, seperti
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Yang dimaksud para pemimpin di sini bukan lagi sekedar birokrat  yang
pekerjaannya menjalankan suatu pemerintahan. Tetapi mencakup juga seluruh
pejabat-pejabat negara yang menjalankan suatu sistem, baik sistem
ketatanegaraan maupun sistem pemerintahan. Mereka itu adalah anggota
DPR/MPR, anggota DPA, BPK, MA, Presiden dan wakil Presiden,
Menteri-menteri, pejabat BUMN, para pejabat di daerah, serta pejabat TNI.
Sedangkan moralitas informal leader , misalnya tokoh-tokoh agama dan
tua-tua adat,  biasanya tidak perlu diragukan lagi.  Justru peranan
tokoh-tokoh informal ini  sangat diharapkan dalam mempelopori berbagai
gerakan moral guna menghadapi segala penyimpangan pola kehidupan atau
kejahatan.

Di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sehari-hari sebagai pemimpin ,
para pejabat negara tidak hanya berurusan dengan hal-hal yang bersifat
politis, teknis-struktural maupun teknis-yuridis, melainkan juga mempunyai
implikasi moral. Mereka harus menghindari proses dehumanisasi dalam praktek
birokrasi.
Dengan demikian, diperlukan upaya yang konsisten dari para pemimpin baru,
yang telah mengambil alih kepemimpinan yang korup.  Mereka harus mempunyai
komitmen moral yang tinggi untuk terus-menerus mengusahakan perbaikan dan
pembaharuan sistem, menanamkan kesadaran moral yang tinggi secara
individual maupun kelompok kepada sebanyak mungkin orang.  Sehingga pola
“bola salju” akan terjadi ke arah kebaikan, sehingga kebaikan itu semakin
meluas di masyarakat.

Sebagai pemimpin yang menentukan berfungsinya suatu sistem secara optimal
dan benar maka ada empat rambu yang perlu  diperhatikan dan ditaati oleh
para pejabat negara.  Pertama,  dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
manusia senantiasa diberlakukan sebagaimana halnya hakekat manusia yang
memiliki harkat dan keluhuran (dignity).  Keluhuran manusia pada setiap
orang, baik yang kaya maupun yang miskin, harus dihormati. Kedua,
memperlakukan setiap warganya secara adil, tanpa diskriminasi dan
memberikan kepada masing-masing bagiannya. Ketiga, dalam mengeluarkan
kebijakan para pejabat perlu memperhatikan kepatutan (equity) untuk
mencegah kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kekuasaan. Keempat, sikap
jujur para pemimpin dalam membangun bangsa dan menjauhi perbuatan-perbuatan
curang dalam  menjalankan roda pemerintahan.
Ambruknya p

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "GEREJA DI PASCA PEMILU" (3)

1999-07-16 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*


Kelanjutan . 3 - Habis)
-
"G E R E J A   D I   P A S C A   P E M I L U"
   Oleh : Eka Darmaputera.
(disampaikan pada Sidang MPH-PGI,
   30 Juni-2 Juli 1999 di Jakarta)


c. Setiap politikus apalagi negarawan harus dengan cermat menangkap pesan
rakyat itu. Imbauan MUI memperlihatkan terasingnya sementara pemimpin agama
dari getaran hati rakyat. Imbauan itu justru banyak ditanggapi dengan
antipati. Di pihak lain, amanat rakyat itu juga bisa menjadi 'bumerang’
bagi PDI-P, kalau ia kemudian tanpa sadar terperangkap untuk lebih
berkonsentrasi pada memenangkan pergulatan  di tingkat elit dengan aneka
ragam manuver-manuver politik yang bersifat pragmatis, dan tidak cukup
hanya mendengarkan suara hati rakyat semata-mata. Gus Dur, menurut firasat
saya, telah mulai terperangkap dalam bahaya ini!

6.Bentuk-bentuk aliansi / koalisi apa saja yang bisa kita bayangkan akan
terjadi di DPR/MPR yang akan datang ? Berikut ini adalah perkiraan saya,
saya mulai dari yang paling ideal :.
a. PDI-P + PKB + PAN +PKP.
b. PDI-P +  PKB +PKP.  PAN  ‘bebas – aktif.’
c. PDI-P +  PKP.  PKB dan PAN  ‘bebas-aktif.’
d. Kemungkinan terburuk, ialah bila Golkarberhasil merangkul  PPP, PBB, PK
di bawah label Islam. Sementara PKB dan PAN (karena basis sosialnya) tidak
bersedia berkoalisi dengan PDI-P,  sedangkan TNI dan utusan golongan/daerah
cenderung ke Golkar cs. Polarisasi tidak terhindarkan.

7. Perkenankan saya memberi pula komentar singkat tentang isu dominasi
non-muslim di dalam tubuh PDI-P, khususnya dalam bentuk  daftar caleg PDI-P
yang –menurut penilaian mereka – mayoritas diisi oleh orang-orang non-
muslim.

a. Penglihatan itu tidak salah seluruhnya. Lihat DCT untuk Bekasi, Bali,
Irja, Sumatera Utara, bahkan beberapa Dati II  di Jawa Timur dan Jawa
Tengah. TEMPO menyebutkan sebagai ketidakpekaan PDI-P terhadap pekanya
situasi hubungan antara agama di Indonesia. Kesimpulan TEMPO inipun
barangkali ada benarnya. PDI-P di kemudian hari sebaiknya menimba pelajaran
dari pengalaman ini (sabagaimana pimpinan PGI juga harus peka terhadap
hal-hal seperti ini di dalam kita ber’oikumene’!).  Tidak seorangpun pernah
terlambat belajar untuk menjadi lebih peka dan lebih arif. Kader-kader
PDI-P  juga harus bersedia belajar mengenai ini, khususnya mereka yang
kebetulan berlatar belakang non-muslim.

b. Namun demikian keterbikaan dan kebesaran jiwa di atas tidak boleh
membutakan kita terhadap adanya persoalan yang jauh lebih fundamental, yang
akan amat berbahaya bila didiamkan begitu saja :
b.1. Menurut keyakinan saya, apapun alasannya, manuver-manuver politik yang
telah dilakukan, yang mengeksploitir masalah politik menjadi masalah agama,
tidaklah dapat dibenarkan dan  harus dihentikan. Apa yang telah dilakukan
itu menurut pandangan saya, telah :- menurunkan derajat agama menjadi alat
pemungklas di dalam pertarungan; - melecehkan kedaulatan partailain untuk
mengatur diri sendiri; - meracuni masyarakat  dengan bisa  yang mudah
bekerja tetapi amat sulit dicari penawarnya kelak.
b.2.  Bersikap dan bertindak arif terhadap kepekaan yang ada adalah satu
hal, akan tetapi bersikap seolah-olah hendak memantapkan, melestarikan,
bahkan melembagakan  kepekaan yang ada aadalah hal yang sama sekali lain.
Kita justru harus secara sistematis menerobosnya. Kita harus merumuskan
format hidup keberagamaan di masa depan. Yang sedang terjadi sekarang ini,
adalah sebaliknya. b.3. Ada tuntutan bahwa sikap arif terhadap kepekaan
situasi Kita sedang menanam bom di pekarangan rumah kita!
hubungan antar agama hendak diberi satu bentuk saja: pendekatan kuantitatif
proporsional. Tiga pertanyaan dapat dikemukakan dalam hubungan ini
: -apabila PDI-P  harus melakukan itu, apa bedanya ia dengan PPP atau PBB
? –sah-sah saja PDI-P menempuh pola lain, bukan ? Apalagi sekarang mulai
berkembang beberapa pola, misalnya pola PAN, pola PKB, pola PKM, dan
sebagainya. –akhirnya pertanyaan yang terakhir adalah : apakah pendekatan
kuantitatif proporsional itu ditempuh sebagai tindakan arif  yang bersifat
sementara, ataukah akan kita lembagakan dan bakukan secara formal? Bila
yang terakhir itulah jawabnya, kita benar-benar telah menyeleweng dari
konstitusi kita! Dan agaknya kita telah melakukan penyelewengan
konstitusional ini dengan sadar dan sengaja!

8. Semua itu berarti satu hal saja: di masa pasca pemilu ini, Gereja-Gereja
kita  ditempatkan oleh Tuhan di tengah-tengah:

a. Situasi  konflik yang kian meruncing dan terpolarisasi untuk mendesain
Indonesia Baru; dan; b. Dalam kemestian serta urgensi untuk mencari format
hidup keberaagamaan bagi Indonesia Baru itu! Kita tidak mempunyai pilihan
lain, kecuali harus berperan  seoptimal-optimalnya! Kita sungguh berdosa
kepada Tuhan, bersalah kepada umat kita, dan berhutang kepada bangsa kita,
bila oleh karena ketidakacuhan kita peran

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "Lanjutan Kekerasan Politik (4-habis)"

1999-07-16 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Kelanjutan .. (4-Habis)
_
Pemikiran Dr. A.S. Hikam (Pengamat Politik dari LIPI) dalam Diskusi yang
diadakan oleh Forum Pengkajian Hak Asasi dan Demokrasi (FPHDI), tanggal 20
April 1999 di Wisma Bapindo, Heritage Club Lt.11, Singosari Room Jl.Basuki
Rahmat, 129 - 137, Surabaya. Selamat membaca.
Salam,
Redaksi


"Episode Kekerasan Politik dan Moralitas Bangsa Dewasa Ini"
--Dr. A. S  Hikam--


Apabila kita ingin mengurangi tingkat kekerasan, dan kekerasan itu kemudian
hanya sebagai alat yang paling terakhir yang harus dilakukan oleh negara,
maka kita harus melakukan reorientasi terhadap cara kita berpolitik.
Reorientasi cara tidak bisa lain kecuali merubah kebiasaan yang menganggap
negara itu sebagai satu-satunya yang paling dominan menjadi warga negara
itulah yang berdaulat. Tampaknya kalau pemilu dimenangkan oleh kelompok pro
status quo maka harapan reorientasi juga sangat tipis. Paling yang terjadi
adalah konsesi-konsesi kecil yang kemudian ditutup lagi dengan
perbuatan-perbuatan yang penuh dengan kekerasan.

Saya kira sudah saatnya kekerasan itu dihentikan. Bila dihitung selama masa
Orde Baru saja, korban kekerasan bersifat fisik tampaknya tidak akan kalah
dengan apa yang dilakukan oleh Pol Pot.  Mulai dari korban tahun 1965,
kasus Aceh, Lampung, Timor Timur, Irian Jaya, dan lain-lain. Itu jumlahnya
mungkin mencapai jutaan. Apakah kita akan membiarkan hal ini terus terjadi
?.

Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan mengatakan bahwa tanpa kita
melakukan reorientasi dari negara yang dominan menuju kepada suatu sistem
politik yang berwarga negara, maka kita akan mendapatkan kutukan sejarah.
Saya kira kalau para "Founding Fathers" kita itu hidup kembali akan menilai
ternyata orang-orang yang ditinggal tidak becus mengurusi negara.  Mulai
dari politisinya, intelektualnya, agamawannya, dan semuanya.

Padahal kita mempunyai tugas yang besar untuk melakukan apa yang diwariskan
oleh para "Founding Fathers" kita itu.   Seharusnya kita jangan
menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh sejarah kepada kita. (Tidak
sepatutnya) kita hanya mewariskan hal-hal yang mengerikan, berupa negara
yang melambangkan kekerasan yang tidak bisa dihentikan.

Dan sangat jelek kalau Indonesia yang pretensinya menjadi bangsa yang
paling ramah, bangsa yang baik, dan jujur, ternyata semuanya itu gagal
dibuktikan di dalam kenyataan.
Oleh karena itu, kita semua sebenarnya bertanggung jawab untuk
membuktikannya. Kita masih punya pintu walaupun pintunya makin lama makin
mau ditutup, yaitu pemilu itu (7 Juni 1999).  Kita mungkin harus berdoa.
Terima kasih.
(Habis)

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Kamis, 8 Juli 1999

1999-07-16 Thread Eskol-Net


'''
Sari Berita: Kamis, 8 Juli 1999

@Berisiko, Pilih Capres tanpa Debat
@1.200 Polisi Gantikan 10 Kompi Tentara di Timtim
@Soal Pemberantasan KKN Rakyat Butuh Tindak Lanjut
@Abu Hasan: Gus Dur Ngawur
@Pendukung Mega mulai Turun ke Jalan
@Mudji Sutrisno: Parpol Gurem tak Tahu Diri
@Usul Gus Dur dengan Rencana Mega Sesuai
@'Sumber Ketegangan Politik Ada di Tangan Habibie'

SELAMAT  MEMBACA
===


Berisiko, Pilih Capres tanpa Debat
Debat Bisa Ukur Kematangan Capres

JAKARTA -- Mendagri Syarwan Hamid menyatakan setuju ada pengujian calon
presiden (capres) di MPR. ''Di situ digelarlah pandangannya. Nanti ditanya
oleh anggota MPR, kalau tanyanya enak, ya kelihatan matang atau tidaknya.
Mungkin kalau tanyanya kritis, mungkin bisa marah,'' tutur Mendagri sebelum
mengikuti sidang kabinet bidang Ekuin di Bina Graha Jakarta, Rabu (7/7).
Tanpa uji kemampuan capres, terlalu besar risikonya bagi rakyat. Bisa
mengakibatkan terpilihnya presiden yang kurang berkualitas.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/08/18522.htm

1.200 Polisi Gantikan 10 Kompi Tentara di Timtim
---
Jakarta, Kompas
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima TNI Jenderal Wiranto memutuskan
untuk mengirim 1.200 personel polisi lengkap dengan kendaraan operasional
untuk menggantikan sekitar 10 kompi (1.000 personel) TNI yang bertugas di
sana. Hal ini sebagai tanggapan atas keprihatinan Unamet (United Nations
Mission in East Timor) mengenai situasi keamanan di Timtim akhir-akhir ini
atau menjelang pelaksanaan penentuan pendapat.
''Polisi Indonesia akan memberikan perlindungan langsung kepada staf PBB
yang sedang bertugas mempersiapkan penentuan pendapat di Timtim,'' tutur
Ian Martin, Ketua Unamet, usai bertemu Wiranto di Markas Besar TNI,
Jakarta, Rabu (7/7). Martin didampingi Utusan Khusus Sekjen PBB Frances
Vendrel dan Perwira Militer Penghubung Brigjen Rezaquil Haidir.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/08/UTAMA/poli01.htm

Soal Pemberantasan KKN Rakyat Butuh Tindak Lanjut

Jakarta, Kompas
Pemerintah hendaknya tidak hanya mengumumkan adanya praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN) di 12 departemen yang merugikan negara lebih dari Rp 2
trilyun, tetapi juga menyeret para pelakunya ke pengadilan. Rakyat juga
menuntut transparansi dari pengumuman pemerintah. Tanpa adanya tindak
lanjut, pengumuman pemerintah itu bisa dianggap sebagai iklan politik
pemerintahan transisi yang dipimpin Presiden BJ Habibie. Demikian rangkuman
pendapat yang dihimpun Kompas dari Wakil Ketua Komisi I DPR Farida Syamsi,
Ketua Gerakan Peduli Harta Negara (Gempita) Albert Hasibuan, Managing
Director Econit Rizal Ramli, Presdir PT Aspecindo Kreasi Hartojo
Wignjowijoto, dan sosiolog Kastorius Sinaga secara terpisah di Jakarta,
Rabu (7/7).
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/08/UTAMA/raky01.htm

Abu Hasan: Gus Dur Ngawur
--
Jakarta (Bali Post) -
Usulan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membagi-bagi kekuasaan, dikecam keras
mantan Ketua Pansus RUU Politik Abu Hasan Sadzili. Menurutnya, apa yang
dikemukakan Gus Dur sebagai pernyataan ngawur dan tidak berlandaskan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.  ''Gus Dur itu ngawur.
Memangnya negara ini milik keluarganya. Enak saja membagi-bagi kekuasaan,
seperti membagi warisan,'' kata Abu Hasan kepada wartawan di Jakarta, Rabu
(7/7) kemarin.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/8/n2.htm

Pendukung Mega mulai Turun ke Jalan
--
Jakarta (Bali Post) -
Di tengah kontroversi seputar pencalonan Megawati sebagai presiden keempat
RI, sejumlah dukungan terhadap putri Bung Karno itu justru mengalir. Rabu
(7/7) kemarin misalnya, sedikitnya seratus aktivis dan simpatisan PDI
Perjuangan dari Johar Baru, Jakarta Pusat turun ke jalan berunjuk rasa di
bundaran Hotel Indonesia (HI).
Selain menyatakan dukungan kepada Megawati, melalui aksi damai tersebut,
pengunjuk rasa juga ingin menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang
telah menyukseskan Pemilu 1999. ''Terutama kepada warga Jakarta yang
sebagian besar telah menja-tuhkan pilihan kepada PDI Perjuangan. Ini
kepercayaan dan amanah bagi kami,'' ujar koordinator aksi Gilbert Eduard
Tirayoh.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/8/n10.htm

Mudji Sutrisno: Parpol Gurem tak Tahu Diri

Yogyakarta (Bali Post) -
Usaha sejumlah parpol gurem untuk memperoleh kursi di MPR, dinilai Dr.
Mudji Sutrisno sebagai hal yang memperlihatkan secara nyata kepada rakyat
masih adanya elite politik yang belum bisa menerima kekalahan dalam pemilu
secara lapang dada. Ditemui saat menyaksikan Festival Kesenian Yogyakarta
(FK

[Eskol-Net]- Bilik Asuhan Litbang FKKI: "GEREJA DI PASCA PEMILU" (2)

1999-07-16 Thread Eskol-Net

*
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*


Kelanjutan . 2)
-
"G E R E J A   D I   P A S C A   P E M I L U"
   Oleh : Eka Darmaputera.
(disampaikan pada Sidang MPH-PGI,
   30 Juni-2 Juli 1999 di Jakarta)


4.   Kita harus memahami kemenangan PDI-P itu secara lebih proporsional:

a. PDI-P  menang! Ini jangan dikecil-kecilkan. Rakyat telah mengambil
keputusan  dan memberikan amanatnya. The people have said. Bila kita
benar-benar mau  berdemokrasi,  janganlah kemenangan itu kita kaburkan
(curang, tidak merata, dsb.) atau belum-belum sudah dengan sengaja hendak
kita tumbangkan. ‘Dirty/bad politicking’  (bdk. Kasus Clinton di AS; kasus
Sonia Gandhi di India ) sudah pasti hanya akan menghasilkan krisis yang
berkepanjangan  dan kepemimpinan yang rapuh. Dan ternyata beberapa kelompok
elit kita tidak mau mempedulikannya juga.
b. Namun demikian, kita juga jangan membesar-besarkan kemenangan tersebut.
Gus Dur benar ketika ia mengatakan bahwa amat mungkin PDI-P bisa mengambil
alih pemerintahan. Namun apakah PDI-P  dapat memerintah dengan efektif, itu
adalah persoalan lain.  Padahal demokrasi yang sehat TIDAK bisa hanya
ditopang  oleh suatu oposisi yang kuat. Demokrasi juga  menuntut
pemerintahan yang efektif. Tanpa oposisi yang kuat, yang ada ialah tirani.
Tapi tanpa pemerintahan yang kuat, yang ada ialah anarkhi.

Toh apa yang saya katakan itu, tidaklah terlalu mengejutkan. Pada masa pra-
pemilu, saya termasuk orang yang berulang-ulang  mengatakan bahwa  proses
reformasi total baru relatif terjamin, apabila kekuatan-kekuatan reformis
berhasil meraih 77,6 persen kemenangan  (yang hampir mustahil!). Sedangkan
proses reformasi total tersebut dengan mudahnya dibuat terhambat dan
berjalan tersendat-sendat, apabila kekuatan status quo  berhasil meraih 24
persen kemenangan saja. Kita masih harus menantikan pembagian kursi secara
riil di  MPR untuk partai-partai, khususnya untuk utusan golongan dan
daerah. Dalam hubungan ini, amat hakiki bagi  MPH-PGI (yang kemungkinan
besar akan diminta mengusulkan wakilnya untuk utusan golongan) menentukan
sejak sekarang  di pihak mana wakil-wakil kita itu harus berdiri kelak.
Jangan mereka diberikan mandat blanko saja!Jangan mereka diutus ke sana
sekedar untuk  suatu tugas kehormatan. Merekakita utus untuk berjuang!
Perkenankanlah saya menyampaikan aspirasi teman-teman, agar hendaknya
wakil-wakil kita itu benar-benar ditetapkan secara fungsional (yang
benar-benar akan mampu  untuk berfungsi!),  bukan hanya secara
formal-struktural. Ini amat penting, mengingat kemungkinan besar sistem
‘one person, one vote’ akan diterapkan.

KESIMPULAN :  Hasil pemilu kemungkinsn besar tidak akan
memberikankata putus yang final. Budaya politik yang tanpa etika nampaknya
justru lebih memberi angin kepada tetap bertenggernya  kekuatan-kekuatan
status quo, yang kemungkinan besar akan bersembunyi di balik jargon-jargon
agama. Aliansi-aliansi ataupun koalisi-koalisi –dan oleh karena itu
kompromi-kompromi –agaknya tak terhindarkan. ‘Deadlck’ seperti yang terjadi
dalam sidang  BPUPKI tahun 1945, antara kelompok  ‘kebangsaan’ versus
‘kelompok Islam’ dalam versi yang jauh lebih buruk rupa-rupanya akan
berulang.  Pertanyaannya :akan munculkah tokoh sekaliber Bung Karno yang
bisa mengatasi kebuntuan bila itu  terjadi ? Saya amat meragukannya.

5.  Kita akan membahas kemenangan PDI-P  lebih lanjut. Di bawah adalah
pembacaan saya pribadi.

a. Kemenangan PDI-P bukanlah terutama kemenangan PDI-P  sebagai
Partai. Bukan pula kemenangan Megawati. Tetapi kemenangan massa pemilihnya,
yang jelas-jelas tidak terbatas pada kader-kader PDI-P. Sebagai partai,
PDI-P  masih mutlak memerlukan upaya konsolidasi intern dan ‘mental switch’
yang cukup hebat. Yang mempersatukan kader-kader  pimpinannya barulah tekad
dan semangat, belum ideologi, visi atau misi. Kedahsyatan kampanye  PDI-P
menunjukkan kedahsyatan rakyat, bukan kedahsyatan yang mengorganisirnya.
b. Yang membuat PDI-P  menang aalah massa pemilihnya yang spontan,
militan, cenderung fanatik. Yang membuat mereka begitu fanatik  memilih PDI
kali ini (masih tanda tanya besar apakah akan terjadi yang sama di Pemilu
nanti!), adalah :
b.1. perlawanan merekaterhadap arogansi, kesemena-menaan, serta opresi
kekuasaan rezim Soeharto. PDI-P, khususnya Megawati adalah simbol  dari
korban penganiayaan  politik itu.
b.2.kemuakan mereka terhadap kesewenang-wenangan  agamaniah serta
bentuk-bentuk  sektarianisme etnik-religius. Ini menunjukkan bahwa sebagian
terbesar  rakyat tidak menghendaki dipertentagkannyaantara ‘agama’ dan
‘kebangsaan’. PDI-P adalah simbol dari nasionalisme dan inklusivisme,
kontinuitas dari cita-cita Proklamasi 1945.
b.3. Citra yang berhasil ditanamkan, bahwa PDI-P adalah partainya “wong
cilik”.

Bersambung )


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan

[Eskol-Net]- Hot Spot: "Pemberitaan Terakhir Kasus Sumatra Barat"

1999-07-16 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Pemberitaan Terakhir Kasus Sumatera Barat
-

Hari ini Harian Waspada melansir pernyataan Cendekiawan Islam Sumatera
Barat Prof Dr H Sjofjan Asnawi MADE bahwa upaya memaksakan suatu agama
kepada pemeluk agama lain merupakan tindakan berdosa dan tidak bisa
dibenarkan dalam negara kesatuan RI, apalagi jika diawali dengan
penculikan, seperti yang dialami seorang siswi MAN Padang, Khairiyah
Eniswa, 17 yang dirampas kehormatannya dan dibaptis, itu sudah dosa besar.

Dia mengharapkan kasus yang menimbulkan reaksi dari MUI dan DDI setempat,
agar ditangani secara adil oleh penegak hukum sehingga tidak memancing
amarah pihak yang dirugikan. Ketua Pusat Pengkajian Islam Sumatera Barat
itu mengatakan tindakan pemaksaan apapun alasannya tidak bisa dibenarkan
karena melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Kalau benar kasus yang dalam proses pengadilan ini dibarengi penculikan
dan pemerkosaan, pelakunya agar diberikan hukuman setimpal atas
perbuatannya," ucapnya.
Menurut dia, beberapa oknum pemeluk agama tertentu di daerah itu sering
memberikan iming-iming kepada pemeluk agama lain, seperti janji akan di
sekolahkan jika bersedia pindah agama. Kalau hanya sekadar iming-iming,
menurut dia, masih bisa ditoleransi. "Tetapi kalau sampai menculik dan
memperkosa tentunya sudah melewati batas kewajaran," ucapnya. Ia mengimbau
generasi muda muslim di daerah itu agar berhati-hati.
Ketua MUI Sumbar H Amir Syarifuddin dalam suratnya yang disampaikan kepada
media massa terbitan Padang menyatakan keprihatinan yang mendalam atas
terjadinya kasus tersebut. "Kasus yang masih dalam proses pengadilan ini
sangat melecehkan tatanan adat, budaya, dan agama di daerah ini," kata Amir
yang juga Ketua Program Pasca Sarjana IAIN Imam Bonjol Padang.

Mari kita tetap berdoa agar dalam proses hukum kasus Sumatera Barat tidak
terjadi pemutarbalikan fakta. Sebab, berdasarkan laporan yang diterima
redaksi dari salah seorang anggota Persekutuan Sumatera Barat, sama sekali
tidak ada pemaksaan pindah agama di Sumbar.   Gadis itu (Khairiyah Eniswa)
yang datang ke gereja dan mengatakan keinginannya menjadi Kristen. Pimpinan
gereja yang didatangi sudah meminta gadis itu membuat surat pernyataan
untuk menjadi Kristen, dengan kesadaran dan tidak ada paksaan.

(Redaksi)


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Bilik Hukum: "SUATU TINJAUAN HUKUM ATAS KEGIATAN PERIBADATAN"

1999-07-17 Thread Eskol-Net

***
Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda
**

Artikel Eskol-Net
===
"SUATU TINJAUAN HUKUM ATAS KEGIATAN PERIBADATAN
DI INDONESIA"  (Franky BM Latumanuwy, S.H)

Stabilitas politik dan ekonomi menjadi  salah satu landasan dalam
menentukan arah dan keberhasilan dari pembangunan dan perkembangan suatu
negara.  Untuk mencapai  kestabilan sebagaimana tersebut di atas, sisi
pertahanan dan kemanan nasional yang kuat menjadi syarat utama yang harus
dipenuhi.  Pencapaian pertahanan dan keamanan nasional yang kuat sangat
ditunjang oleh setiap personil pelaksana pertahanan dan  keamanan yang
berkualitas dan berintegritas, dan tetap berkomitmen untuk melaksanakan
setiap peraturan perundang-undangan yang adil, efektif dan efisien.  Dalam
hal ini, aparat pemerintah dan setiap warga negara seharusnya bertindak
sebagai personil pelaksana pertahanan dan keamanan tersebut.

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki beraneka ragam adat
istiadat dan budaya serta 5 (lima) buah agama yang diakui oleh pemerintah
untuk boleh dianut.  Di awal masa kemerdekaan ternyata perbedaan yang
timbul tidak menjadi kendala dalam menjaga rasa persatuan dan kesatuan
bangsa.  Tetapi dalam perjalanan selanjutnya, mulailah timbul permasalahan
dalam menyikapi adanya perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan, yang
biasanya disingkat SARA. Berbagai alasan timbul dan menjadi pemicu
berkembangnya kasus SARA ini sehingga mulai timbul ketegangan di beberapa
wilayah Republik Indonesia.  Kesenjangan sosial, monopoli usaha
perdagangan, isu mayoritas-minoritas, dan masih banyak hal yang lain telah
meningkatkan ketegangan di antara warga masyarakat Indonesia yang berbeda,
sehingga menimbulkan tindakan-tindakan yang bersifat anarkis.  Salah satu
tindakan anarkis tersebut adalah perusakan  dan penutupan paksa sejumlah
tempat ibadah yang kerap kali diirngi dengan timbulnya korban jiwa.

Sejak kemerdekaan bangsa Indonesia hingga sekarang tercatat sudah 592 buah
Gereja telah ditutup, dirusak atau bahkan dibakar. Sedangkan kasus yang
terdaftar dan sedang ditangani oleh team advokasi hukum ada 101 kasus
Gereja.  Adapun permasalahan yang dihadapi adalah berupa Gereja yang
ditutup, diusir, dilarang ibadah, diintimidasi, dihancurkan, dirusak,
dibakar, dan dihentikan setiap kegiatan peribadatannya.  Ironisnya aparat
pemerintah seringkali menjadi pemicu terhadap terjadinya kasus-kasus
tersebut.  Gereja umumnya kesulitan dalam hal pengurusan untuk mendapatkan
IMB; Pihak Gereja yang bertanya tentang prosedur untuk mendapatkan IMB
tercatat berjumlah 56 Kasus.  Sedangkan Gereja yang ditutup, diusir,
dilarang ibadah, diintimidasi, dihancurkan, dirusak, dibakar, atau
dihentikan baik yang dilakukan oleh masyarakat (warga setempat) maupun oleh
pemerintah, semuanya berjumlah 47 Kasus.

Bila dilihat dari data di atas, sudah menunjukkan suatu fakta yang
memprihatinkan bagi suatu negara yang katanya demokratis serta dapat
menerima perbedaan dengan selalu mendasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945.
Permasalahan yang dihadapi oleh Gereja umumnya datang dari larangan atau
hambatan dari pihak aparat pemerintah dan ketidaksenangan warga masyarakat
non-Kristen yang diistilahkan sebagai kelompok mayoritas atas berdirinya
suatu Gereja di lingkungan tempat tinggalnya.  Dengan mendasarkan kepada
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/ BER/
MDN-MAG/ 1969 tentang Pelaksanaan Aparatur Pemerintahan dalam Menjamin
Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh
Pemeluk-Pemeluknya ditegaskan bahwa Kepala Daerah dan Kepala Perwakilan
Departemen Agama memegang peranan penting dalam menjalankan fungsi
perijinan, perlindungan, pembimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan penyebaran agama dan ibadat oleh pemeluk-pemeluknya,  Selain
itu, Kepala Daerah juga tetap bertanggung jawab untuk mencari jalan keluar
bila timbul perselisihan dan pertentangan di antara pemeluk-pemeluk agama
itu sendiri.  Penjalanan fungsi tersebut tidak menjadi suatu permasalahan
bila tidak terjadi salah interpretasi serta penyelewengan dan
penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan kelompok-kelompok tertentu.


Bersambung .)

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Set

[Eskol-Net]- Sari Berita: Senin, 5 Juli 1999

1999-07-17 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Senin, 5 Juli 1999

@Pemaksaan Pindah Agama Tidak Bisa Dibenarkan
@'Islam Simbol Politik Bukan Jadi Ancaman'
@Habibie Dan KPU Beda Jadwal
@TNI tak Perlu Ajukan Capres
@Wiranto: Jika Sudah Ancam-mengancam
@Pengunduran Jadwal SU MPR Mengecewakan dan Merugikan
@Belasan Parpol Jajaki Kemungkinan Leburkan Diri
@Bentuk Fraksi Islam, Tolak Mega-Habibie

English Section-
**Megawati May Get Vice Presidency

SELAMAT  MEMBACA
===
Pemaksaan Pindah Agama Tidak Bisa Dibenarkan
--
PADANG (Waspada): Cendekiawan Islam Sumatera Barat Prof Dr H Sjofjan Asnawi
MADE mengatakan upaya memaksakan suatu agama kepada pemeluk agama lain
merupakan tindakan berdosa dan tidak bisa dibenarkan dalam negara kesatuan
RI, apalagi jika diawali dengan penculikan. "Kalau pemaksaan itu dibarengi
penculikan dan pemerkosaan seperti yang dialami seorang siswi MAN Padang,
Khairiyah Eniswa, 17 yang dirampas kehormatannya dan dibaptis, itu sudah
dosa besar," ucapnya di Padang, akhir pekan lalu, menanggapi kasus yang
santer diberitakan koran daerah terbitan Padang.
Dia mengharapkan kasus yang menimbulkan reaksi dari MUI dan DDI setempat,
agar ditangani secara adil oleh penegak hukum sehingga tidak memancing
amarah pihak yang dirugikan.  Selengkapnya: http://www.waspada.com/

'Islam Simbol Politik Bukan Jadi Ancaman'
---
MALANG (Waspada): Menteri Agama (Menag) Prof Drs HA Malik Fadjar MSc
mengatakan, menguatnya kekuatan yang menggunakan Islam sebagai simbol
politik (Islam Politik), bukan merupakan ancaman bagi negara kebangsaan,
Indonesia.
Ekspresi Islam Politik akhir-akhir ini terkesan menjadi semakin menguat,
karena mayoritas umat Islam Indonesia masih aktif dalam proses pergumulan
pada momentum (era) reformasi. Malik Fadjar yang hadir selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menjawab pertanyaan wartawan, saat
menghadiri acara wisuda mahasiswa UMM, Sabtu (3/7) siang mengatakan, apa
yang mereka lakukan itu, dapat dikategorikan sebagai sedang mencari format
baru. Jadi, menguatnya gejala Islam Politik pada Pemilu dan menjelang
pemilihan capres, bukanlah merupakan langkah mundur," ujarnya seperti
dilaporkan Suara Pembaruan Minggu (4/7).  Selengkapnya:
http://www.waspada.com/

Habibie Dan KPU Beda Jadwal
-
JAKARTA (Waspada): Jadwal Sidang Umum (SU) MPR ternyata ada dua buah dan
keduanya sama-sama disusun sebelum pemilu. Yang satu jadwal pemerintah dan
DPR yang menyatakan SU dilakukan tanggal 29 Agustus. Yang lain jadwal dari
KPU yang menyatakan SU MPR tanggal 1 Oktober 1999.  Lalu jadwal mana yang
berlaku? Tampaknya jadwal KPU yang akan jadi pegangan.  Setidaknya itulah
penegasan Sekjen DPR RI Drs Afif Ma'roef. Menurut dia, karena proses
penghitungan suara tidak menentu, DPR bertanya ke KPU sebagai badan yang
melakukan seluruh tahapan pemilu tentang jadwal pasti SU MPR. Hal ini
dilakukan berkaitan dengan persiapan yang harus dilakukan MPR dalam
pelantikan anggota DPR/MPR baru.  Selengkapnya: http://www.waspada.com/

TNI tak Perlu Ajukan Capres Cukup Gunakan Hak Pilihnya di MPR
---

JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat menggunakan haknya untuk
memilih presiden dan wakil presiden dalam Sidang Umum MPR mendatang. Namun,
mereka disarankan tidak mengajukan calon presiden (capres) melalui
fraksinya.
Pendapat itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril
Ihza Mahendra dan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah
Haz ketika menghadiri Tablig Akbar bertema 'Peta Politik Umat Islam Pasca
Pemilu' di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/05/18210.htm

Wiranto: Jika Sudah Ancam-mengancam,
Nanti yang Jadi Presiden Preman

JAKARTA -- Menhankam/Panglima TNI Jenderal (TNI) Wiranto mengkhawatirkan
munculnya isu-isu yang beredar menjelang Sidang Umum MPR sekarang ini.
Isu-isu itu, menurut Wiranto, antara lain mengatakan kalau si 'A' batal
jadi presiden pendukungnya akan ngamuk, atau kalau si 'B' terpilih rakyat
akan berontak.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/05/18199.htm

Pengunduran Jadwal SU MPR Mengecewakan dan Merugikan
-
Jakarta, Kompas
Pengunduran jadwal pelaksanaan Sidang Umum MPR 1999 sangat mengecewakan
karena semakin memperpanjang ketidakpastian yang terjadi sejak kejatuhan
Soeharto dan menunda harapan akan terciptanya pemerintahan baru yang
legitimate. Makin lamanya ketidakpastian tentang formasi pemerintahan baru
itu bukan hanya akan merugikan dari sisi politik, tetapi terutama juga dari
sisi ekonomi dan bisnis.
"Kami termasuk y

[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 17 Juli 1999

1999-07-17 Thread Eskol-Net


Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda
**
Wacana Mingguan : 17 Juli 1999
=

K A Y A
===

Kejadian 26:13; “Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya,
sehingga ia menjadi sangat kaya”.

Melalui teks ini seseorang akan terbuka matanya dan memahami bahwa di dalam
Alkitab itu sebenarnya tidak ada suatu rencana Tuhan untuk menghalangi atau
menutup kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi kaya. Apalagi bila melihat
kekayaan Raja Daud atau Raja Salomo. Dan tokoh yang paling berpengaruh
dalam sejarah Israel ini sekalipun dibukakan secara terang-terangan oleh
Alkitab bahwa ia menjadi sangat kaya. Hanya saja, menjadi tanda tanya bagi
kita: “apakah Ishak memperoleh kekayaannya melalui cara penindasan,
penipuan, atau dengan cara korupsi ?”, Apakah Ishak memperoleh kekayaannya
dan sementara itu ia tidak memiliki hubungan dengan Tuhan sebagai sumber
berkat itu ?
Kalau ayat ini dicermati, maka akan terlihat bahwa Ishak mengalami suatu
proses dan tentunya butuh waktu yang tidak hanya sekejap. Mula-mula ia
hanya kaya, lalu kian lama kian kaya dan akhirnya sangat kaya.  Jelas ada
prosesnya.  Agar Ishak menjadi kaya ia tidak hanya berpangku tangan saja
dan memerintahkan para gembalanya untuk mengeruk sebanyak-banyaknya
kekayaan orang di sekitar mereka, secara khusus orang Filistin sebagai
daerah di mana Ishak menjadi orang asing di situ. Tidak demikian adanya.
Kekayaannya jelas dalam ayat 14, diuraikan bahwa ia memiliki kumpulan
kambing domba dan lembu sapi, juga anak buahnya banyak. Untuk ukuran saat
itu maka itulah wujud kekayaan yang dipunyai oleh seseorang sehingga ia
diakui sebagai seorang yang kaya. Hal ini dipunyai oleh Ishak, hingga
orang-orang Filistin menjadi cemburu melihatnya .

Bagaimana Ishak dapat menjadi kaya tanpa melakukan korupsi seperti saat
ini, karena pada saat itu belum ada dan merajalelanya KKN ?
Melihat konteks ayat-ayat sebelumnya, maka terlihat ada dua sebab bagaimana
Ishak menjadi sangat kaya.
1. Ishak berjalan menurut petunjuk TUHAN
Dalam ayat 2-6 menunjukkan bagaimana ketaatan Ishak akan petunjuk Tuhan
bagi dia. Sebenarnya dalam kondisi yang sedang terjadi secara menyeluruh
waktu itu  dan Ishak juga turut merasakannya yaitu kelaparan yang terjadi
di negeri ia tinggal di daerah Lahai-Roi (Band. 25:11), sulit untuk
menunjukkan ketaatan kepada Tuhan.  Lebih baik baginya  berjalan sendiri
dan mencari jalan keluar sendiri sehingga ia boleh melewati masa yang sukar
seperti saat itu. Dengan sekejap sebenarnya ia boleh meninggalkan Tuhan dan
tidak mau lagi mendengarkan FirmanNya, sebab sebenarnya ia boleh memprotes
Tuhan yang sudah dia ikuti selama ini, tetapi Ishak justru diperhadapkan
pada kondisi musibah kelaparan yang melanda seluruh daerah itu termasuk
orang percaya. Sepertinya Tuhan tidak mengasihi orang yang telah menaatinya
selama ini. Sehingga dalam kondisi itu sebenarnya Ishak boleh saja mau
meninggalkan jalan Tuhan. Tetapi kenyataannya justru terbalik. Ishak
menunjukkan bahwa dalam kondisi sesulit apapun, ia masih mengikuti petunjuk
Tuhan.

2. Adanya Usaha positif  dari Ishak.  (ayat 12)
Mengapa bisa berani mengatakan  usaha positif dari Ishak ? Kalau ada usaha
positif, berarti ada usaha yang negatif.  Maksudnya, Ishak boleh saja
berdiam diri tanpa berusaha dan bekerja lalu melakukan korupsi, pemerasan,
dan  lain sebagainya, lalu menjadi sangat kaya. Tetapi kenyataannya tidak
demikian, kenyataannya Ishak  justru membanting tulang untuk bekerja.
Buktinya ia menabur, yang berarti ia harus menyediakan benih, membuka lahan
dan seterusnya untuk memelihara ladangnya sebagaimana layaknya seorang
petani, apalagi kalau lahannya luas yang dapat memberikan hasil yang sangat
banyak dan membuat orang menjadi kaya. Hal ini merupakan bukti pertama.
Bukti yang kedua dalam ayat yang sama dikatakan bahwa Ishak memperoleh
hasil yang seratus kali lipat karena ia ‘diberkati oleh Tuhan’. Sesuatu
yang diberkati oleh Tuhan adalah yang berkenan kepadaNya. Tanpa itu
mustahil berkat Tuhan bisa tercurah. Itu tandanya bahwa apa yang dilakukan
oleh Ishak adalah hal yang berkenan kepadaNya, tentunya hal yang positif.
Di mana-mana kita lihat bahwa berkat Tuhan dilimpahkan apabila segalanya
yang kita lakukan itu berkenan kepadaNya. Kalau seandainya Ishak tidak
bekerja lalu ia hanya diam saja, bagaimana mungkin kita berkata ia akan
menerima berkat dari Tuhan ?  Apa yang dilakukan oleh Ishak, ada kehadiran
Tuhan dan olehNyalah Ishak mendapatkan berkat.
Oleh sebab itu seseorang yang mau mngikut Tuhan, tidak mustahil ia akan
menjadi kaya, asalkan ia berjalan seperti Ishak, dalam segala sisi
kehidupannya ia tetap menurut apa yang diperintah oleh Tuhan. Hanya, di
lain sisi seseorang mesti berpikir bahwa kalau mau mengikut Tuhan
motivasinya bukan unt

[Eskol-Net]- Artikel Lepas: "Benarkah Habibie Berhasil ?"

1999-07-17 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-


Benarkah Habibie Berhasil  ?
(Augustinus Simanjuntak)


Menarik sekali pernyataan Ekky Syachrudin (Caleg Golkar) dalam acara Pro
dan Kontra di TPI beberapa hari yang lalu (Kamis, 1/7/1999). Ekky
mengatakan, Habibie mempunyai beberapa kelebihan diantaranya; menyangkut
kebebasan pers yang kian terjamin, pemilu yang berjalan sukses, dan tingkat
laju inflasi yang cenderung rendah akhir-akhir ini, sehingga Habibie layak
untuk dicalonkan sebagai Presiden oleh Golkar dalam Sidang Umum MPR
mendatang. Tanpa bermaksud mendiskreditkan Habibie, penilaian semacam itu
adalah terlalu dangkal bila dilakukan terhadap suatu negara yang sedang
menghadapi banyak persoalan mendasar. Pertanyaannya adalah, apakah betul
pemerintahan Habibie bisa dikatakan sudah berhasil dalam mengemban tugas
kepresidenan selama ini, terutama dalam mewujudkan cita-cita reformasi ?.
Bagaimana dengan peranan faktor-faktor di luar pemerintahan Habibie dibalik
suksesnya pemilu dan terjaminnya kebebasan pers tersebut ? Bagaimana pula
situasi politik yang mempengaruhi kepemimpinan Habibie pasca pemerintahan
Soeharto itu ?.

Pertanyaan di atas kiranya perlu mendapat jawaban sebelum langsung memberi
penilaian terhadap pemerintahan Habibie.  Hendaknya perlu diperhatikan
bahwa dalam menilai berhasil tidaknya kepemimpinan seseorang harus
dilakukan secara cermat dan komprehensif. Penilaian tidak sekedar dilihat
dari hal-hal yang tampak menonjol, tanpa menganalisa secara mendalam
hal-hal yang mendasar yang seharusnya menjadi obyek penilaian utama, baik
kondisi bangsa akhir-akhir ini maupun persoalan-persoalan sebelumnya yang
mempengaruhi situasi saat ini.

Persoalan awal, ketika Soeharto menyatakan mundur dari jabatan
kepresidenan, Habibie langsung menerima jabatan sebagai Presiden baru. Hal
ini sempat menimbulkan pro dan kontra mengenai sah tidaknya Habibie sebagai
Presiden ditinjau dari segi konstitusi, karena serah terima jabatan itu
dilakukan tanpa Sidang MPR. Dengan demikian, berbagai kalangan, terutama
mahasiswa, menilai Habibie  tidak lain merupakan kelanjutan dari rezim
lama, yaitu kelanjutan pemerintahan Soeharto. Padahal sejak semula, hakekat
reformasi yang dimaksud mahasiswa adalah, selain target  “melengserkan”
Soeharto, juga menyangkut reformasi secara menyeluruh dan menuntut
pertanggungjawaban Soeharto.  Rakyat dan mahasiswa waktu itu sama sekali
tidak langsung menghendaki Habibie sebagai Presiden pengganti Soeharto.
Mahasiswa sebenarnya sempat menawarkan dua alternatif solusi pasca
Soeharto, yaitu diadakannya agenda Sidang Istimewa MPR untuk memilih
Presiden baru atau membentuk pemerintahan transisi guna mempersiapkan
pemilihan umum.  Namun mengingat situasi politik yang memanas waktu itu,
akhirnya seolah-olah mahasiswa lebih memilih bersikap arif dengan memberi
kesempatan kepada Habibie menjabat sebagai Presiden dengan catatan tugas
menjalankan agenda reformasi harus mendapat prioritas utama.

Pada awal pemerintahan Habibie berbagai tekanan datang dari berbagai
kalangan, termasuk mahasiswa, agar Habibie tetap menjalankan agenda
reformasi. Salah satu tugas penting yang ditekankan pada habibie adalah
mempersiapkan pemilu yang luber dan jurdil guna membentuk pemerintahan baru
yang “legitimate”. Rupanya masyarakat dan pihak luar negeri tidak terlalu
berharap banyak terhadap kepemimpinan Habibie berhubung keberadaannya yang
dinilai sebagai bagian dari Orde Baru.  Bahkan, beberapa tokoh reformis dan
mahasiswa menganggap pemerintahan Habibie hanya bersifat sementara
(transisi).

Suasana politik pasca Soeharto membuat rakyat tidak lagi takut  untuk
berpendapat atau mengkritik pemerintah. Walaupun Habibie sempat melakukan
semacam “test case” terhadap anggota Barisan Nasional (Barnas), Kemal Idris
dkk, melalui tuduhan subversi, namun ternyata hal itu tidak lagi membuat
masyarakat takut untuk mengkritik. Berbagai kebobrokan pejabat dan mantan
pejabat, baik di pusat maupun di daerah, diungkap secara terang-terangan.
Demikian juga kalangan pers, yang sejak awal sangat berperan dalam
menumbangkan rezim Orde Baru, ikut merasakan “bulan madu” kebebasannya.
Tanpa pandang bulu, kalangan pers tidak lagi takut membeberkan berbagai
kebobrokan para pejabat maupun mantan pejabat, termasuk mantan Presiden
Soeharto.
Rasa takut pada masyarakat rupanya sudah hilang seiring dengan tumbangnya
pemerintahan Soeharto. Hal yang samajuga  bisa terjadi  pada Habibie
seandainya rakyat tetap diperlakukan seperti di era Soeharto, terutama
menyangkut kebebasan berpendapat dan kebebasan pers. Persoalan besar akan
menghadang pemerintahan Habibie  seandainya Habibie berusaha menghambat
kekuatan arus reformasi, yang juga secara otomatis menuntut adanya
kebebasan.  Reformasi tanpa kebebasan itu adalah suatu hal yang tidak
mungkin t

[Eskol-Net]- Bilik Hukum: "Lanjutan TINJAUAN HUKUM ATAS KEGIATAN PERIBADATAN"

1999-07-17 Thread Eskol-Net

***
Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda
**

Artikel Eskol-Net (Lanjutan )
===
"SUATU TINJAUAN HUKUM ATAS KEGIATAN PERIBADATAN
DI INDONESIA" (Franky BM Latumanuwy, S.H)


Adanya ketentuan agar Gereja harus memiliki  Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Gereja dijadikan suatu kesempatan untuk mempersulit berdirinya suatu
Gereja.  Hal ini diperkuat dengan keinginan warga masyarakat di sekitar
Gereja yang tidak ingin melihat berdirinya suatu Gereja di wilayah tempat
tinggalnya dengan alasan mereka itu mayoritas.  Sebenarnya dalam Keputusan
Bersama tersebut, khususnya pada pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa Kepala
Daerah seharusnya mengadakan penyelesaian yang adil dan tidak memihak
terhadap perselisihan atau pertentangan yang timbul antara pemeluk-pemeluk
agama; tetapi kenyataannya banyak Gereja yang dipersulit dan ditutup karena
dianggap belum memenuhi ketentuan-ketentuan perijinan.  Hal ini bisa timbul
karena fanatisme yang berlebihan dan ketakutan terhadap kemarahan warga
yang tidak pada tempatnya terhadap pendirian suatu Gereja.

Adapun ketentuan perundang-undangan lain yang biasanya dijadikan dalih
untuk mempersulit proses pendirian sebuah Gereja adalah :

1. Keputusan Menteri Agama No. 70 Tahun 1978 tentang pedoman Penyiaran
Agama

2. Keputusan Menteri Agama No. 84 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penanggulangan Kerawanan di Bidang Kerukunan Hidup Umat Beragama.

3. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun
1979 tentang Tata Cara Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada
Lembaga Keagamaan di Indonesia.

Sebenarnya bila ditilik lebih dalam lagi, Ketentuan perundang-undangan
tersebut sudah tidak relevan lagi untuk dipertahankan, selain memicu
berkembangnya kasus SARA, juga bertentangan dengan pokok-pokok HAM.
Jika dilihat dari landasan ideal bangsa yaitu Pancasila serta Landasan
Konstitusional bangsa khususnya Pasal 29 UUD Tahun 1945 nampak adanya
kebebasan bagi setiap penduduk untuk memeluk dan menjalankan agamanya
masing-masing yang semuanya itu dijamin oleh Negara.  Ketentuan hukum dalam
wujud perundang-undangan yang dalam tata urutan perundang-undangan berada
di bawah UUD Tahun 1945 seharusnya tidak bertentangan  dan harus sejiwa
dengan UUD Tahun 1945 itu sendiri.  Bila ternyata bertentangan dengan UUD
Tahun 1945, ketentuan perundang-undangan tersebut harus dicabut atau dengan
sendirinya batal demi hukum.

Demikian juga dengan ketentuan perundang-undangan di atas yang sebenarnya
bertentangan dengan UUD Tahun
1945 itu sendiri, sehingga seharusnya tidak dipergunakan lagi.
Dari pihak pemerintah sendiri telah mengeluarkan ketentuan yang secara
materiil terkesan melindungi kepentingan umat beragama dalam menjalankan
segala kegiatan  peribadatannya, ini terbukti dengan dikeluarkannya
sejumlah peraturan seperti sudah tersebut di atas.  Tetapi dalam prakteknya
peraturan-peraturan tersebut malah dijadikan suatu legitimasi terhadap
segala keputusan yang secara garis besar ternyata justru menghambat, bahkan
dipakai untuk menghalang-halangi pengembangan kegiatan dan peribadatan umat
beragama, khususnya umat Kristen.

Pada tanggal 13 November 1998, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah
menetapkan suatu Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor XVII/ MPR/ 1998 tentang Hak Asasi Manusia.  Dalam Ketetapan
tersebut ditegaskan bahwa setiap Lembaga Tinggi Negara dan seluruh Aparatur
pemerintah ditugaskan untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan
pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia kepada seluruh masyarakat.  Disebutkan
bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia
yang sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.
Pada point I tentang Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia Terhadap Hak
Asasi Manusia bagian D yakni dengan sub-judul Pemahaman Hak Asasi Manusia
bagi Bangsa Indonesia ditegaskan kembali bahwa “… Setiap manusia diakui dan
dihormati  mempunyai hak asasi yang sama tanpa membedakan jenis kelamin,
warna kulit, kebangsaan, AGAMA, usia, pandangan politik, status sosial dan
bahasa serta status lain…”.

Berangkat dari ketetapan sebagaimana yang sudah diuraikan di atas, nampak
jelas bahwa sebenarnya secara Yuridis-Formal, bangsa Indonesia tidak
menerima segala bentuk dan tindakan diskriminasi terhadap suatu individu,
kelompok atau golongan.  Hal ini
semakin jelas terlihat dengan dikeluarkannya suatu Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1998 yang pada salah satu bagian dari
instruksi tersebut ditegaskan bahwa, “…Memberikan perlakuan dan layanan
yang sama kepada seluruh warga negara Indonesia dalam penyelenggaraan
layanan pemerintan, kemasyarakatan dan pembangunan, dan meniadakan
pembedaan dalam segala bentuk, sifat serta tingkatan

[Eskol-Net]- Bilik Publikasi: Paket Simpati/Peduli FKKI

1999-07-17 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,
Bersama ini kami publikasikan Paket Peduli dan Paket Simpati diadakan oleh
Forum Komunikasi Kristiani Indonesia (FKKI).
Teriring Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
PAKET PEDULI DAN PAKET SIMPATI UNTUK ANDA
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Peduli atas setiap sengsara dan derita mereka
Peduli atas apa yang mereka alami.  Namun juga peduli atas apa yang mereka
perjuangkan.
FKKI (Forum Komunikasi Kristiani Indonesia) bersedia menjadi saluran untuk
menyampaikan kepedulian Anda bagi mereka yang membutuhkan.

***  Ratusan Sumber Daya Manusia (SDM) Kristiani yang tidak  terarah dan
bahkan belum memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, belum
memiliki ketrampilan bekerja, sehingga PROGRAM BEASISWA DAN ORANG TUA ASUH
sangat diperlukan;

*** Puluhan Umat Kristiani yang butuh PENDAMPINGAN HUKUM dalam kasus-kasus
hukum, sehingga dibutuhkan biaya pendampingan/advokasi.

*** Kerusuhan yang berdampak pada perusakan gereja ratusan gereja (134
gereja dirusak/ditutup/dibakar selama pemerintahan Presiden Habibie),
banyak jemaat yang menderita, dan kekurangan kebutuhan-kebutuhan bahan
pokok untuk hidup layak, sehingga mereka perlu dibantu melalui AKSI-AKSI
SOSIAL dan PEMBAGIAN SEMBAKO;

*** Ratusan orang/lembaga Kristen Indonesia yang tidak mendapatkan
informasi secara benar dan berguna, sehingga perlu PENYEDIAAN INFORMASI
  YANG  CEPAT DAN AKURAT.

==
SALURKAN KEPEDULIAN ANDA MELALUI
PAKET-PAKET YANG KAMI SEDIAKAN.
==

PAKET SIMPATI
---
* Paket Simpati A  Rp.250.000,00
* Paket Simpati B  Rp.500.000,00
*Paket Simpati  C  Rp. 1.000.000,00
*Paket Simpati  D  Rp. 2.500.000,00
* Paket Simpati E  Rp. 5.000.000,00

PAKET PEDULI
--
*Paket Peduli A Rp. 5.000,00
*Paket Peduli B Rp.10.000,00
*Paket Peduli C Rp.25.000,00
*Paket Peduli D Rp.50.000,00
*Paket Peduli E Rp.   100.000,00

FORMULIR PARTISIPASI PROGRAM FKKI
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Nama: 
Alamat  : 
   
Tlp/Fax: .
E-mail  :  .

Dukungan Paket Peduli/Sempati ini akan saya sampaikan dengan cara:
 @  Transfer ke Bank Danamon Cabang Ambengan Plaza - Surabaya,
   a/n. Martin Setiabudi  Ac. No. 761.000.000.772
   Rp. 
   Terbilang: (..)
   Secara:
   **Rutin Setiap Bulan**Rutin Setiap Dua Bulan
   **Rutin Setiap Tiga Bulan **Insidentil
 @ Pos Wesel ke FKKI, Ambengan Plaza B-38, Jl. Ngemplak 30 Surabaya
  Kode Pos: 60275 - Indonesia.
 @ Silakan Ambil di ..
  .., Bln  Thn 199

Hormat Saya,
()
---

Ingin mendukung Program Pelayanan FKKI, yaitu:
~ Paket Peduli A  .. buah
~ Paket Peduli B  .. buah
~ Paket Peduli C  .  buah
~ Paket Peduli D  .. buah
~ Paket Peduli E  ..  buah

~ Paket Simpati  A  buah
~ Paket Simpati  B  buah
~ Paket Simpati  C  buah
~ Paket Simpati  D  buah
~ Paket Simapti  E  buah

==
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI SAUDARA
==

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Rabu, 14 Juli 1999

1999-07-17 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Rabu, 14 Juli 1999

*Aceh Kembali Mencekam. Dua Polisi dan Lima Anggota GAM Tewas
*Depdagri Selewengkan Uang Negara Rp 2,6 Triliun
*Hikam: Kelompok Ciganjur Pecah
*Akbar Tak Bakal Memecat Marzuki

===Luar Negeri===
*Unjuk Rasa di Yugo Berlanjut
*AS, Jepang Dan Korsel Khawatir
Korea Utara Tetap Akan Uji Coba Rudal Baru

===English Section===
*FOCUS-Turk Kurd rebels call halt to suicide attack
*Protestant Party Says No
Rejects Plan for N.Ireland Government, Peace Accord in Doubt
++

Aceh Kembali Mencekam. Dua Polisi dan Lima Anggota GAM Tewas
---
-
LHOKSEUMAWE (Media): Situasi keamanan di Aceh kembali mencekam setelah dua
anggota polisi Aceh Utara tewas dengan leher nyaris putus. Di Aceh Tengah
kontak senjata antara aparat keamanan dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
mengakibatkan lima anggota GAM tewas.
Kedua anggota polisi Aceh Utara yang tewas secara mengenaskan itu Serka P
Mandalani, 40, dan Serda Piter Tetani, 21, ditemukan di pinggir jalan
kawasan Desa Aluedai/Kuta Binjai, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur,
Senin (12/7).
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/14/UTAMA01.html

Depdagri Selewengkan Uang Negara Rp 2,6 Triliun
---
-
JAKARTA (Media): Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri Andi Jalal
Bachtiar mengungkapkan penyelewengan uang negara di lingkungan Depdagri
dari Pusat hingga ke daerah sejak Oktober 1998 sampai dengan Februari 1999
mencapai Rp 2,6 triliun.
''Dari uang yang diselewengkan itu yang berhasil dikembalikan ke kas negara
baru sebesar Rp 959 miliar,'' katanya di Jakarta kemarin.
Andi Jalal mengumumkan itu sebagai bagian dari agenda penjelasan
masing-masing instansi berkaitan dengan program penghapusan KKN (korupsi,
kolusi, dan nepotisme) yang telah dijadwalkan pemerintah. Sebelumnya
program penghapusan KKN secara nasional telah diumumkan Menko Wasbang/PAN
Hartarto pada 6 Juli 1999
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/14/UTAMA03.html

Hikam: Kelompok Ciganjur Pecah
Karena Kepentingan Politik
Cak Nur: Mega Segera Berinisiatif
-
JAKARTA-Pengamat politik dari LIPI, Dr AS Hikam, menilai tertundanya
pertemuan Ciganjur II sebagai bukti adanya perpecahan antartokoh karena
manuver dan kepentingan politik setiap tokoh.
Dalam diskusi ''Konfigurasi Pemerintah Pascapemilu'' di kantor DPP Golkar
kemarin, dia mengemukakan indikasi perpecahan itu Gus Dur beberapa kali
melakukan pertemuan dengan Presiden BJ Habibie.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/14/nas1.htm

Akbar Tak Bakal Memecat Marzuki
--
JAKARTA-Ketua Umum DPP Partai Golkar menegaskan tak akan memecat Marzuki
Darusman. Apalagi jika persoalannya hanya karena perbedaan pendapat soal
pencalonan BJ Habibie sebagai presiden pada sidang umum (SU) MPR mendatang.
''Tidak ada rencana memecat hanya karena beda pendapat. Apalagi pernyataan
Pak Marzuki sebatas ide sebagai dinamika demokrasi,'' ujar Akbar Tanjung
kepada wartawan di ruang kerjanya kantor DPP Slipi, kemarin.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/14/nas3.htm

Luar Negeri===
Unjuk Rasa di Yugo Berlanjut
---
VALJEVO - Para pengunjuk rasa anti-Pemerintah Yugoslavia menyerbu Balai
Kota di Valjevo di Serbia barat, Senin lalu. Sekitar 20 polisi yang menjaga
gedung itu, menghalau para pengunjuk rasa dengan menggunakan pentungan.
Kantor berita Reuters melaporkan kemarin, para demonstran melempari jendela
gedung Balai Kota Valjevo dengan batu. "Serang, serang!'' teriak massa.
Polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/14/int5.htm

AS, Jepang Dan Korsel Khawatir
Korea Utara Tetap Akan Uji Coba Rudal Baru
---
Beijing, Pembaruan
Korea Utara (Korut), memperlihatkan kesiapannya melakukan uji coba rudal
baru yang akan dilakukan dalam dua bulan mendatang, tanpa memperhatikan
kerusakan yang akan diakibatkannya. Ujicoba ini tampaknya juga akan
mengganggu hubungannya dengan Amerika Serikat dan beberapa negara tetangga
lainnya di Asia.

Seorang Senator AS dan pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan hal itu
hari Senin, menanggapi kesiapan Korut dalam melakukan ujicoba tersebut.
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/130799/LuarNegr/ln02/ln02.html


FOCUS-Turk Kurd rebels call halt to suicide attack
--
By Steve Bryant
ANKARA July 13 (Reuters) - Separatist Kurdish rebels called a halt on
Tuesday to the suicide bombings and attacks on civilians that have broken
out since Turkey sentenced their leader Abdullah Ocalan to death for
treason.
But the statement issued by the Kurdistan Workers Party (PKK) made clear
this

[Eskol-Net]- Sari Berita: Sabtu, 12 Juli 1999

1999-07-17 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Senin, 12 Juli 1999

@Semua Capres tak Penuhi Syarat
@Parpol Jangan Cari Kambing Hitam
@AS Siapkan Mega-Militer-Islam
@Sejumlah Tokoh Partai dan LSM Mendesak Bank Dunia
@Dukung Megawati Jadi Presiden IV
@Gegabah, Pernyataan Habibie Tentang Polri
@ICMI Tak Keberatan Presiden Wanita, tapi...
@Habibie Capres Terbaik ICMI
-English Section---
**Report: Jakarta Training Militia
**Israel's Barak to Arafat: Yasser, I’m No Bibi

SELAMAT  MEMBACA
===
Semua Capres tak Penuhi Syarat
---
Surabaya (Bali Post) -
Pertemuan kiai dan ahli fiqh NU Jatim yang menyoroti kepemimpinan nasional
menyimpulkan, sejumlah figur calon presiden (capres) yang muncul dan sering
dibicarakan, sampai saat ini belum ada yang layak sekaligus memenuhi syarat
menjadi presiden. ''Sampai saat ini, di Indonesia belum ada seseorang yang
memenuhi syarat jadi presiden,'' tegas Ketua Syuriah PWNU Jatim K.H. Imrom
Hamzah kepada wartawan usai pertemuan sehari di rumah KH Anwar Manshur,
pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Sabtu (10/7). Selengkapnya:
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/12/p1.htm

 Pemerintah Pertahankan PP No 33/1999
* Parpol Jangan Cari Kambing Hitam

Jakarta, Kompas
Pemerintah akan tetap mempertahankan keberadaan PP yang mengatur
pelaksanaan Undang-Undang No 3/1999 tentang Pemilihan Umum itu, meski
sebagian anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) me-nuntut Peraturan Pemerintah
(PP) No 33/1999 dibatalkan, de-mikian penegasan Menteri Dalam Negeri
Syar-wan Hamid. Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
Feisal Tanjung meminta, partai politik peserta pemilu yang tidak memenuhi
ke-tentuan dua persen suara (10 kursi DPR) agar mematuhi peraturan yang
ada, bukan malah mencari kambing hitam. Upaya partai politik mencari
kambing hitam dengan tidak menerima kekalahan dalam Pemilu 1999 dinilai
dapat mengganggu stabilitas.
 Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/12/UTAMA/peme01.htm

AS Siapkan Mega-Militer-Islam
--
Jakarta, Jawa Pos.-
Pengamat sosial politik dari Universitas Newcastle Dr George Junus
Aditjondro memiliki analisis menarik tentang pemerintahan mendatang.
Menurut dia, pemerintahan Amerika Serikat sebagai benteng utama sistem
kapitalis global akan lebih memilih transisi yang halus menuju era
pasca-Soeharto yang sebenarnya. Tampaknya, kata dia, baik pemerintahan
Amerika Serikat maupun pihak militer akan mencoba menyiapkan trio
Megawati-militer-Islam. ’’Pola trio ini untuk memuaskan keinginan kelompok
Megawati, massa Islam, militer, dan investor asing,’’ tulis George dalam
paper berjudul The aftermath of the June 7, 1999 Indonesian general
election and its implications for the region yang bakal diterbitkan Centre
for Asia Pacific Social Transformation Studies (Capstrans), lembaga milik
sebuah universitas di Australia.
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/11jul/de11g1a.htm

Sejumlah Tokoh Partai dan LSM Mendesak Bank Dunia
Tunda Pertemuan CGI
--
Jakarta, Kompas
Sejumlah tokoh dari partai dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tetap
menuntut Bank Dunia untuk menunda pertemuan Consultative Group on Indonesia
(CGI). Alasannya, pemerintahan sekarang ini tidak legitimate untuk
memutuskan sesuatu, apalagi namanya utang. Dikhawatirkan, pemerintahan
sekarang tidak cukup serius memikirkan dampak-dampak dari beban utang pada
generasi mendatang. Demikian tuntutan sejumlah kalangan dari LSM dan
partai-partai yang mengadakan jumpa pers di Jakarta, Sabtu (10/7). Hadir di
acara itu antara lain Kepala Departemen Hubungan Internasional Partai
Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan, Ketua Indonesia Panitia Pengarah
International NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Zoemrotin K
Soesilo, Kordinator Konsorsium Kemis-kinan Kota (atau Urban Poor
Consortium/UPC) Wardah Hafids, serta Sekjen PKB Muhaimin Iskandar.
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/12/UTAMA/tund01.htm

SARAS Kumpulkan Ribuan Tanda Tangan
* Dukung Megawati Jadi Presiden IV

Yogyakarta (Bali Post)-
Setelah Prof.Dr.Mary Astuti menggalang aksi sejuta tanda tangan sebagai
dukungan terhadap Megawati Soekarnoputri menjadi presiden, aksi serupa
dilakukan kelompok lain dengan menyertakan masyarakat di Yogyakarta, Sabtu
(10/7). Ribuan masyarakat membubuhkan tanda tangan dukungannya dalam
selembar kain spanduk putih yang ditempatkan di depan istana negara yang
dikenal sebagai Gedung Agung.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/12/n2.htm

Gegabah, Pernyataan Habibie Tentang Polri
-
Jakarta, Pembaruan
Mantan Kapolri Jenderal Pol (Pur) Prof Dr Awaloedin Djamin mengatakan,
pernyataan Presiden BJ Habibie yang menyatakan Kapolri nantinya

[Eskol-Net]- Sari Berita: Jumat, 16 Juli 1999

1999-07-17 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Jumat, 16 Juli 1999

*Gus Dur: Ciganjur II Tetap Akan Diadakan
*Cap Darah Berhenti jika Mega Meminta
*Komnas HAM Tolak Masuk Tim Bentukan Pemerintah
*Habibie tidak Minta Dukungan TNI

===Luar Negeri===
*Milosevic Ditentang di Seluruh Yugoslavia
*Cina Nyatakan Mampu Kembangkan Bom Neutron

===English Section===
*N. Ireland Peace in Disarray
*Don't let politics block reforms, IMF warns Jakarta


Gus Dur: Ciganjur II Tetap Akan Diadakan

JAKARTA - Pertemuan Ciganjur II yang bakal melibatkan Ketua Umum PBNU KH
Abdurahman Wahid (Gus Dur), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri, Ketua Umum PAN Prof Dr Amien Rais, dan Sri Sultan Hamengku
Buwono X tetap bakal berlangsung.
Penegasan itu disampaikan Gus Dur seusai ceramah seminar yang dilaksanakan
LKNU di Jakarta, kemarin. Bahkan deklarator PKB itu membantah jika terjadi
perpecahan sesama tokoh deklarator Ciganjur, karena setiap pihak melakukan
manuver politik
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/16/nas3.htm

Cap Darah Berhenti jika Mega Meminta
---
JAKARTA - Meski dinilai agak berlebihan, aksi pengumpulan cap jempol darah
yang dikoordinasi oleh Barisan Rakyat Pendukung Setia Megawati (BRPSM) akan
terus berlanjut hingga seminggu menjelang SU MPR.
"Kami akan terus melanjutkan aksi pengumpulan cap jempol darah sampai
sepekan menjelang SU MPR. Kami baru mau berhenti, jika Ibu Megawati
Soekarnoputri yang menghendaki,'' tegas Koordinator BRPSM, Drs Irwan
Setiawan, kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/16/nas4.htm

Komnas HAM Tolak Masuk
Tim Bentukan Pemerintah
--
JAKARTA (Waspada): Komnas HAM menolak masuk dalam tim yang dibentuk
pemerintah untuk menangani pelanggaran HAM di Aceh.
"Komnas HAM tidak mau masuk ke tim tersebut karena kita menghendaki seluruh
kasus harus diusut, sebab masalah Aceh itu merupakan kesinambungan dari
pemerintah lama sampai kepada pemerintah yang baru," kata anggota Komnas
HAM Samsudin kepada wartawan di Jakarta Kamis (15/7.
Selengkapnya: http://waspada.com/071699/headline/headlin3.htm

Habibie tidak Minta Dukungan TNI
-
JAKARTA (Media): Presiden BJ Habibie tidak akan meminta dukungan TNI
berkaitan dengan pencalonannya menjadi presiden masa bakti lima tahun
mendatang meski saat ini dia sekaligus menjabat sebagai Panglima Tertinggi
(Pangti) TNI.
Mensesneg Muladi mengemukakan hal tersebut dalam percakapan dengan Media
kemarin di Jakarta. Habibie telah secara resmi dicalonkan Partai Gokar.
Langkah Habibie akan lebih mulus jika mendapat dukungan dari TNI dan hal
tersebut wajar karena Habibie sebagai Pangti TNI.
"Saya tidak pernah mendengar Pak Habibie memerintahkan Menhankam/Panglima
TNI Jenderal Wiranto agar mendukungnya untuk dicalonkan kembali sebagai
presiden mendatang," tegas Muladi
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/16/UTAMA04.html

Luar Negeri
Milosevic Ditentang di Seluruh Yugoslavia
--
BELGRADO - Protes menentang Presiden Yugoslavia (Serbia-Montenegro)
Slobodan Milosevic menjalar ke seluruh negeri itu, sementara jumlah
penentang pemerintah juga makin luas.
Di Subotica, provinsi Vojvodina, lebih dari 5.000 pengunjuk rasa mengecam
Milosevic dan menyerukan perlindungan terhadap etnik lokal Hongaria. Para
demonstran di sejumlah kota memasang tanda dan plakat yang mendukung
politikus oposisi Zoran Djindjic.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/16/int4.htm

Cina Nyatakan Mampu Kembangkan Bom Neutron
--
BEIJING (AFP): Ketegangan di kawasan Asia Timur, khususnya hubungan lintas
batas makin tegang. Setelah mengancam Taipei dengan kekuatan militer, Dewan
Negara --kabinet-- Cina, kemarin, menyatakan telah menguasai teknologi
pengembangan bom neutron.
Pernyataan yang dipublikasi bersama catatan teknis tentang program
pengembangan senjata nuklir itu muncul hampir bersamaan dengan ancaman Cina
yang akan menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan langkah-langkah
ke arah pendirian negara Taiwan merdeka
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/16/INT03.html

N. Ireland Peace in Disarray

 New From The Post
BELFAST, July 15 – In an angry torrent of insults, tears, and threats, the
Northern Ireland peace process fell to pieces today, leaving British and
Irish politicians a long and potentially dangerous summer to ponder how –
or even whether – it can be put back together
More: http://www.newsweek.com/nw-srv/topnews/daily/n_ireland.htm

Don't let politics block reforms, IMF warns Jakarta
SENDING RIGHT SIGNALS TO INVESTORS
---
By PAUL JACOB

THE International Monet

[Eskol-Net]- Sari Berita: Kamis, 15 Juli 1999

1999-07-17 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Kamis, 15 Juli 1999

*PDI Perjuangan Buka Pintu untuk Marzuki Darusman
*Terlalu Dini, Tentukan Megawati Presiden
*Dindin S Maolani: Ada Konspirasi untuk ''Selamatkan'' Ghalib
*Tentang Laporan Inefisiensi US$ 6,1 Miliar

===Luar Negeri===
*Pendemo Iran Diancam Hukuman Mati
*Lima Pimpinan UMNO Masuk Daftar untuk Dibunuh

===English Section===
*Iranian Clerics Strike Back
*Senior source: If Syria wants talks, just say so
+++

PDI Perjuangan Buka Pintu untuk Marzuki Darusman
* Agum Gumelar Masuk ''Kabinet'' Megawati
---
Jakarta (Bali Post) -
Sikap kontroversial Marzuki Darusman di jajaran fungsionaris Partai Golkar
menjadi perbincangan kubu PDI Perjuangan. Bahkan, partai di bawah pimpinan
Megawati Soekarnoputri itu menilai perjuangan Marzuki menegakkan demokrasi
akan berjalan maksimal jika dia keluar dari Partai Golkar dan masuk ke PDI
Perjuangan. Demikian diungkapkan sesepuh PDI Perjuangan AP Batubara di
Jakarta, Rabu (14/7) kemarin.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/15/p1.htm

Terlalu Dini, Tentukan Megawati Presiden
Habibie dan Amien Rais soal Pemenang Pemilu 1999

Singapura, JP.-
Meski PDI Perjuangan (PDI-P) menjadi pemenang pemilu demokratis kali
pertama dalam 44 tahun pada 7 Juni lalu, bukan berarti Ketua Umum PDI-P
Megawati Soekarnoputri otomatis menjadi presiden. Presiden B.J. Habibie,
yang juga kandidat tunggal Partai Golkar untuk presiden nanti, menilai,
pendapat demikian itu misleading (menyesatkan).
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/15jul/ut15jl7.htm

Dindin S Maolani:
Ada Konspirasi untuk ''Selamatkan'' Ghalib

Jakarta, Kompas
Penyelesaian kasus Jaksa Agung (non-aktif sementara) Letjen TNI AM Ghalib
semakin melenceng dari rel hukum dan cenderung membias ke unsur-unsur
politis. Batalnya Komandan Pusat Polisi Militer (Puspom) Mayjen Djasri
Marin menetapkan Ghalib sebagai tersangka dalam kasus suap, berindikasi
adanya jalinan konspirasi ''menyelamatkan'' nama baik korps militer dari
tuduhan korupsi. ''Indikasi itu patut terjadi, karena Djasri dan Ghalib
sama-sama perwira tinggi militer, apalagi mereka baru saja mengadakan
pertemuan dengan Menhankam/Panglima TNI,'' kata Koordinator Biro Hukum
Badan Pengawas Reformasi Total Dindin S Maolani kepada pers di sela-sela
Diskusi Terbatas tentang Penyelesaian Kasus Dugaan KKN mantan Presiden
(1967-1998) Soeharto dan Kroni serta Pertanggungjawaban Presiden BJ
Habibie, yang berlangsung di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jumat (9/7).
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/10/UTAMA/adak01.htm

Tentang Laporan Inefisiensi US$ 6,1 Miliar
-
Hartarto Hanya Akui Pertamina
Rugi Valas US$ 1,2 Juta

Jakarta, Pembaruan
Menkowasbangpan, Hartarto mengumumkan selama periode 1 April 1996 hingga 31
Maret 1998, Pertamina menderita kerugian valas senilai US$ 1,2 juta. Namun
ia menolak berkomentar terhadap laporan yang menyatakan adanya inefisiensi
(dugaan korupsi) sebesar US$ 6,1 miliar di tubuh BUMN migas tersebut selama
periode itu.
"Saya tidak tahu jumlah kerugian Pertamina secara tepat. Tapi pada periode
itu ada kerugian sebesar US$ 1,2 juta yang disebabkan oleh valas," ujar
Hartarto, usai bersama dengan Menkeu Bambang Subianto menerima hasil audit
dari PricewaterhouseCoopers (PwC) atas Pertamina, Selasa (13/7)
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/140799/Headline/hl01/hl01.html

===Luar Negeri===
Pendemo Iran Diancam Hukuman Mati
--
TEHERAN - Seorang pejabat tinggi Pemerintah Iran hari Rabu kemarin
memperingatkan, mereka yang berada di belakang aksi-aksi unjuk rasa
mahasiswa di Teheran belakangan ini, bisa diancam hukuman mati.
"Mereka yang terlibat dalam kerusuhan-kerusuhan, penghancuran fasilitas
umum, dan menyerang sistem, akan diadili dan dihukum sebagai moharaeb
(orang yang menentang Allah) dan mofsed (orang yang melakukan korupsi),''
kata Hassan Rowhani, sekretaris Badan Keamanan Nasional Tertinggi Iran
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/15/int1.htm

Lima Pimpinan UMNO Masuk Daftar untuk Dibunuh

KUALA LUMPUR (AFP): Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, dan
setidaknya, lima anggota senior UMNO yang berkuasa masuk dalam daftar
misterius untuk dibunuh, sebuah laporan menyatakan hal itu kemarin.
Ibrahim Ali, Wakil Menteri dalam Departemen Keperdanamenterian, mengatakan
sekitar 10.000 kaset dan brosur telah beredar di seluruh pelosok Malaysia.
Kaset itu meminta rakyat untuk membunuh orang yang namanya masuk dalam
daftar itu, demikian harian The Star melaporkan.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/15/INT03.html

===English Section===
Iranian Clerics Strike Back
-

[Eskol-Net]- Sari Berita: Senin, 19 Juli 1999

1999-07-19 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Senin, 19 Juli 1999

*Rakernas PDI Perjuangan
Megawati Masih Diam
*Akui Kemenangan PDI Perjuangan
PKB Dukung Mega Jadi Presiden
*Amien: Bakal Muncul Poros Tengah
Di Antara PDI-P dan Golkar
Bisa Menahan Keretakan Bangsa
*Wawancara Dengan Yomiuri Shimbun:
Megawati: Rakyat Memilih Saya

=== Luar Negeri
*Hilangnya John Jr Rangkai Tragedi Klan Kennedy

===English Section===
*Millennium bug may hit financial institutions
*Shoot the Moon
+++

Rakernas PDI Perjuangan
Megawati Masih Diam
--
Jakarta, Kompas
Meski Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) telah mensahkan penghitungan suara
hasil pemilihan umum (pemilu), Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri belum mau memberikan keterangan pers. Pada rapat kerja
nasional (rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Wiyata, Depok, Minggu (18/7)
malam, Megawati tetap diam. Dari arena rakernas pun, tidak diperoleh
keterangan resmi dari para pengurus DPP PDI Perjuangan.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/19/UTAMA/mega01.htm

Akui Kemenangan PDI Perjuangan
PKB Dukung Mega Jadi Presiden
---
Yogyakarta, Pembaruan
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Matori Abdul Jalil
mengucapkan selamat atas kemenangan PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pemilu
1999, dan dapat menerima Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden
(capres).
''Kita tahu semua yang menang adalah PDI Perjuangan, sehingga kalau PKB
masih berpikir untuk tetap mencalonkan presiden dari PKB sendiri itu sikap
yang tidak sportif. Sehingga sebaiknya kita bersama memberikan kesempatan
kepada PDI-P dengan calon presidennya Megawati,'' katanya saat menjawab
pertanyaan wartawan di sela-sela mengikuti Sarasehan Kebudayaan Tamansiswa
XI di Hotel Ambarukmo, Sabtu (17/7) siang.
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/180799/Headline/hl01/hl01.html

Amien: Bakal Muncul Poros Tengah
Di Antara PDI-P dan Golkar
Bisa Menahan Keretakan Bangsa
--
YOGYAKARTA-Profesor Dr HM Amien Rais MA mengatakan, setelah melihat hasil
konkret Pemilu 1999, dia memperkirakan bakal muncul gumpalan kekuatan yang
dahsyat. Sebagai kekuatan yang bersifat sah, legal, dan legitimate,
gumpalan kekuatan yang dia sebut poros tengah itu akan lebih menjamin
kesatuan dan persatuan bangsa.
Hal itu dia katakan dalam ceramah di Balai Wartawan PWI Yogyakarta,
kemarin. Tanpa bermaksud mendahului, kata dia, tak ada pihak yang mampu
mencegah kekuatan poros tengah tersebut. Pada kesempatan itu dia juga
mencurigai koalisi antara PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Tentang kemunculan poros tengah itu, Amien mengaku mendengar dari
orang-orang Jakarta (elite politik). Namun sejauh ini belum disebut-sebut
siapa yang bakal muncul sebagai presiden. Amien menyatakan jelas bukan dia.
Sebab dia tahu diri atas perolehan suara partainya dalam pemilu kemarin.
Selengkapnya : http://suaramerdeka.com/harian/9907/19/nas1.htm

Wawancara Dengan Yomiuri Shimbun:
Megawati: Rakyat Memilih Saya
--
TOKYO (Waspada): Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati
Soekarnoputri menegaskan, dialah pilihan rakyat Indonesia untuk menjadi
presiden mendatang.
Penegasan itu disampaikan Megawati dalam wawancara khusus dengan harian
Jepang Yomiuri Shimbun terbitan Sabtu kemarin.
"Mayoritas rakyat Indonesia menghendaki saya sebagai presiden mendatang,''
kata Megawati.
Wawancara dengan harian ini tergolong eksklusif karena selama ini dia
hampir tak pernah berkomentar di media massa.
Selengkapnya : http://www.waspada.com/071999/headline/headlin4.htm

Luar Negeri---
Hilangnya John Jr Rangkai Tragedi Klan Kennedy
---
WASHINGTON (AFP): Hilangnya John F Kennedy Jr dan istrinya Carolyn Bessette
secara tiba-tiba merupakan rangkaian akhir dari tragedi yang menimpa
keluarga besar Kennedy yang bersejarah selama beberapa dekade ini. Sebagai
keluarga bangsawan Amerika yang dekat dengan masyarakatnya, perjalanan
sejarah klan Kennedy banyak diwarnai oleh tragedi, sukses, dan skandal.
John Jr--putra mendiang Presiden John F Kennedy yang terbunuh karena
ditembak mati 22 November 1963--dan istrinya serta adik iparnya hilang di
Pantai Martha's Vineyard, Massachusetts, Jumat malam lalu.
Selengkapnya : http://www.mediaindo.co.id/

--English Section
Millennium bug may hit financial institutions
--
Electronic Telegraph Y2K Forum
EIGHT financial institutions, including one classified as a "high-impact"
household name, may have left it too late to avert severe disruption to
their computers from the Millennium bug.
Any financial institution that is not Millennium-compliant risks losing
customer records or being unable to transfer funds electronically
More:
http://www.telegraph.co.uk/et?ac=001555271909488&rtmo=wsAtennb&atmo=hhs
e&pg=/et/99/7

[Eskol-Net]- Spot News: Pasca Saparua, Ambon Tegang

1999-07-19 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

PASCA SAPARUA, AMBON MEMANAS

Tanggal Kejadian  : Senin, 18 Juli 1999
Waktu: Sekitar Pukul 21.30 WIT
Ds. Yang diserang  : Ponegoro Atas
Ds. Penyerang   : Ponegoro Bawah
Jumlah massa penyerang :
Korban luka   : Belum diketahui

KRONOLOGIS :

Pada hari Minggu, tanggal 18 Juli 1999 sekitar jam 21.30 WIT,
beberapa pemuda yang sementara bermain kartu (domino) di rumah
keluarga ALFONS yang tinggal di daerah Ponegoro mendengar ada
lemparan batu. Namun mereka tidak menghiraukannya. Kira-kira
jam 23.45 WIT kembali terjadi pelemparan batu di tempat yang
sama. Pelemparan tersebut kemudian dibalas oleh warga Ponegoro
Atas yang berlanjut dengan saling melempar antar kedua warga
(Ponegoro Bawah dan Ponegoro Atas).

Bersamaan dengan itu masa mulai berdatangan dari Batu Gajah
ke arah MAKODAM XVI Pattimura, demikian juga dari Urimesing
ke arah depan SMP/SMU Kristen.

Aparat keamanan yang teridentifikasi berasal dari kesatuan
KOSTRAD 413 Solo dan DEN-ZIPUR 5 kemudian mendatangi lokasi
kejadian dan segera megendalikan situasi keamanan.

Upaya mencegah melebarnya kerusuhan mulai dilakukan dengan
jalan mempertemukan Ketua RT dari pihak-pihak yang bertikai
(Ponegoro Atas dan Ponegoro Bawah) dengan beberapa pemuda
dari masing-masing pihak.

Pertemuan mana menghasilkan kesepakatan damai dengan harapan
pernyataan kesepakatan damai tersebut akan dilakukan di
MAPOLDA Maluku pada besok harinya.

Kira-kira jam 03.00 WIT dini hari, Senin 19 Juli 1999 aparat
keamanan yang semula bertugas mengamankan situasi telihat
meninggalkan lokasi kejadian tanpa diketahui kemana perginya.
Demikian keterangan saksi mata R.A. dan W.A. kepada Tim
Investigasi.

Hal tersebut menyebabkan warga Ponegoro Atas menjadi bingung
dan tegang yang dilanjutkan dengan terjadinya arus pengungsian
warga Ponegoro Atas ke gedung Gereja Advent yang letaknya
bersebelahan jalan dengan lokasi kejadian.

Selanjutnya pada hari Senin, tanggal 19 Juli 1999 kira-kira
jam 10.00 WIT terjadi pelemparan batu oleh warga Ponegoro Bawah
ke arah rumah keluarga PATTIKAWA yang dilanjutkan dengan aksi
pelemparan antara warga kedua belah pihak yang bertikai hingga
kira-kira jam 11.00 WIT.

Bersamaan dengan itu terjadi konsentrasi masa di sekitar depan
Gereja Advent dan belakang MAKODAM XVI Pattimura yang datang
dari Batu Mejah dan Batu Gajah.

Aksi pelemparan terus berlanjut dan diikuti dengan terdengarnya
bunyi ledakan bom yang diperkirakan datang dari masa Batu Gajah
ke arah Ponegoro Bawah, yang  kemudian jatuh dan meledak di
kali (sungai) Ponegoro.
Situasi kemudian bisa dikendalikan setelah aparat datang

Akibat pertikaian ini 3 rumah rusak dan beberapa warga di tangkap karena
membawa senjata tajam dan senjata api rakitan.

Malam ini (pk.24.00 WIT) terjadi konsentrasi massa di Gereja Silo dan di
belakang gereja. Namun secara keseluruhan situasi masih terkendali.

Sumber: Yayasan Salawaku

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 24 Juli 1999

1999-07-23 Thread Eskol-Net


Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda
**
Wacana Mingguan : 24  Juli 1999
=


"Sudah Banyak Makan Asam dan Garam ?"
=
Bacaan: 1 Korintus 4: 6-21

Sering kita mendengar pernyataan bahwa orang tua biasanya sudah banyak
makan asam dan garam yang artinya, karena sudah tua berarti pengalaman
hidupnya sudah banyak dan sudah "teruji" hidupnya.  Karenanya, yang muda
harus mengetahui hal itu, sehingga harus banyak belajar dari orang tua.

Di satu sisi  hal di atas memang ada benarnya dan baik untuk dilakukan,
bahwa orang muda harus belajar dari orang tua dan orang tua harus memberi
tauladan kepada yang muda. Tetapi menjadi salah besar ketika pengalaman
banyak yang diperoleh para orang tua itu berubah menjadi sesuatu hal yang
disombongkan.  Diibaratkan, kalau orang kebanyakan makan garam justru bisa
jadi akan menderita "penyakit darah tinggi".  Orang kalau sudah menderita
penyakit darah tinggi biasanya mudah tersinggung (emosional).

Jadi, menjadi tidak tepat kalau pengalaman yang kita peroleh membuat kita
sombong, merasa paling benar, gila hormat dan sebagainya, yang pada
akhirnya kita "MENCURI KEMULIAAN TUHAN".

Belajar dari Rasul Paulus, dalam pelayanannya menempatkan Kristus sebagai
hal yang utama.  Sebab, tanpa Kristus hidup tidak ada artinya.  Kristus-lah
yang memberi pengharapan hidup kekal untuk selama-lamanya (Anugerah
Keselamatan).

Paulus, menasihatkan jemaat di Korintus agar "jangan melampaui apa yang
tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan
jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.  Sebab, siapakah yang
menganggap engkau begitu penting ?Sebab, menurut pendapatku, Allah
memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti
orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi
tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia,... .

Di sini Rasul Paulus mengajak kita semua untuk mengikut teladannya untuk
tidak belaku sombong di hadapan sesama, apalagi dihadapan Tuhan. Tuhan
Yesus memberkati kita semua. Amin
(A.S)

H i m b a u a n
---
1. Berdoa untuk situasi Indonesia pasca pemilu, khususnya menjelang Sidang
Umum MPR dalam memilih dan
menetapkan kepemimpinan nasional;
2. Berdoa agar Tuhan menetapkan seorang pemipinan nasional yang betul-betul
membawa aspirasi rakyat;
3. Berdoa bagi saudara-saudara kita yang mengalami penekanan, pemfitnahan,
penganiayaan, yang mengalami kelaparan dan penderitaan di seluruh muka bumi
ini, khususnya di Indonesia;
4. Berdoa bagi para hamba Tuhan dan para penginjil dalam memberitakan
berita keselamatan dalam Kristus;
5. Berdoa bagi kesatuan dan kesehatian umat Tuhan di seluruh dunia.



"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Sabtu, 24 Juli 1999

1999-07-23 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Sabtu, 24 Juli 1999

*Mega: Habibie Bagian Orde Baru
*Tekad Habibie Tuntaskan KKN Soeharto hanya Khayalan
*Dokter masih Larang Presiden Jenguk Soeharto
*22 Partai akan Tolak Tanda Tangani Hasil Pemilu
*Serahkan Rekening Koran Lima Menteri

---Luar Negeri---
* Cara Estrada Membunuh Surat Kabar
* CIA: Awas Irak dan Iran!

---English Section---
*We Say Farewell Caroline's Way
*Anti-Drug Plane Missing in Colombia

S E L A M A T   M E M B A C A

Mega: Habibie Bagian Orde Baru
''Saya Diam karena Rakyat Tak Buta dan Tuli''
---
Jakarta, Jawa Pos.-
Perang urat saraf antarkandidat presiden, tampaknya, sudah ditabuh.
Mengomentari kans pesaing dekatnya, Presiden B.J. Habibie, Megawati
Soekarnoputri mengatakan bahwa rakyat Indonesia tidak menginginkan Habibie
sebagai presiden.
Dalam artikel yang ditulis untuk harian Jepang Yomiuri Shimbun, putri
proklamator Bung Karno tersebut mengatakan, diary (buku harian) rakyat
mencatat bahwa Habibie adalah bagian masa lalu. Dia adalah bagian Orde
Baru. Padahal, rakyat jelas tidak ingin melangkah kembali seperti era
Soeharto itu.
''Mereka (rakyat) telah mencatat dalam buku hariannya bahwa pemerintahan
Habibie masih tidak mampu membebaskan diri dari kultur korup Orde Baru
serta masih tidak menghormati institusi-institusi kenegaraan,'' kata ketua
umum PDI Perjuangan (PDI-P) itu.
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/24jul/de24g2.htm

Tekad Habibie Tuntaskan KKN Soeharto
bisa Jadi hanya Khayalan
* RS Pertamina Diancam Diledakkan
---
Jakarta (Bali Post) -
Keyakinan pemerintahan Habibie untuk menuntaskan pemeriksaan kasus KKN
Soeharto sebelum Sidang Umum MPR, barangkali khayalan belaka. Sebab, mantan
presiden itu diperkirakan baru sembuh total tiga bulan mendatang -- kalau
benar kesehatannya makin membaik. Itu berarti Soeharto baru dapat diperiksa
November, yang saat itu sudah terbentuk kabinet baru (pasca-Habibie).
Penegasan bahwa Soeharto baru sembuh total tiga bulan mendatang disampaikan
Kepala Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Sudjono Martoatmodjo,
Jumat (23/7) kemarin. Menurutnya, kesehatan mantan Presiden Soeharto hingga
Jumat kemarin telah mengalami banyak kemajuan, terutama untuk
berkomunikasi, sedangkan kaki dan tangannya sudah bisa digerakkan dengan
normal.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/24/n4.htm

Dokter masih Larang Presiden Jenguk Soeharto
-
JAKARTA -- ''Sampaikan kepada Soeharto bahwa telah dipasang bom dan akan
meledak pada pukul 21.00!'' Suara laki-laki itu muncul dari balik gagang
telepon yang diterima oleh seorang suster RSP Pertamina (RSPP), Jakarta,
bernama Juli, Kamis (22/7) malam lalu. Petugas jaga lantai VI RSPP tempat
Soeharto dirawat itu pun langsung melaporkan kepada atasannya. Jarum jam di
ruangan itu baru menunjukkan pukul 19.30.
Belum lagi Juli selesai melaporkan masuknya telepon gelap itu, kembali
datang telepon dari seorang laki-laki yang diterima suster Erna --juga
petugas di lantai VI. Ancaman kedua menyatakan bahwa pemberitaan adanya bom
itu serius dan bom akan meledak tepat waktu.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/24/19806.htm

22 Partai akan Tolak Tanda Tangani Hasil Pemilu
---
Jakarta, Kompas
Sebanyak 22 dari 48 partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (pemilu)
yang duduk di Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemungkinan tidak akan
menandatangani berita acara dan sertifikat tabulasi hasil penghitungan
suara dengan alasan beragam. Sementara 16 partai dipastikan menandatangani.
Demikian diungkapkan sumber Kompas di KPU, Jumat (23/7). Namun sumber itu
tidak menyebutkan bagaimana sikap ke-10 partai lain, yang juga menjadi
anggota KPU.
Padahal, tanpa tanda tangan 18 partai pada berita acara, pemilu dapat
dianggap tidak sah. Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang No 3/1999 tentang
Pemilihan Umum menyebutkan, penetapan keseluruhan hasil penghitungan suara
dituangkan dalam berita acara dan sertifikat tabulasi penghitungan suara
yang ditandatangani sekurang-kurangnya dua pertiga anggota KPU.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/24/UTAMA/par01.htm

Kuasa Hukum Ghalib Temui Komisi I
Serahkan Rekening Koran Lima Menteri
---
Jakarta, Kompas
Tim penasihat hukum Jaksa Agung (nonaktif sementara) Letjen AM Ghalib hari
Jumat (23/7) bertemu Komisi I DPR. Mereka menyerahkan salinan rekening
koran atas nama lima orang menteri pada Kabinet Reformasi Pembangunan.
Rekening itu diserahkan kepada Ketua Komisi I DPR Aisyah Aminy. Namun,
mereka tak menyebutkan nama kelima menteri tersebut. Di tempat terpisah,
Menteri Sekretaris Negara/Menteri Kehakiman Muladi menegaskan, sampai saat
ini, Pemerintah belum punya rencana untuk mengembalikan posisi AM Ghalib
sebagai Jaksa Agun

[Eskol-Net]- Sari Berita: Senin, 26 Juli 1999

1999-07-25 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Senin, 26 Juli 1999

*Istighosah Kubro Simbol Persatuan Partai Politik
*Bentrokan di Ambon, Ratusan Rumah Terbakar
*Gus Dur Ngotot tetap Calonkan Mega
*Manuver Politik:TNI Tak Ingin Terlibat
*Kalsel Tolak Droping PNS Pusat
*Elite Politik telah Menjauhi Rakyat

---Luar Negeri---
* ASEAN Regional Forum: Adu Tarik Urat Leher Tanpa Ujung
* Mahathir Tersandung Baja

---English Section---
*Man murders wife and two children
*China Expands Sect Crackdown


S E L A M A T   M E M B A C A


Istighosah Kubro Simbol Persatuan Partai Politik
...
.
Jakarta, Kompas
Istighosah Kubro II di Stadion Utama Senayan Jakarta, Minggu (25/7), yang
mengangkat tema Persatuan dan Persaudaraan, semakin kental nuansanya dengan
kehadiran delapan ketua umum partai politik, serta sejumlah pejabat sipil
dan militer. Kehadiran mereka diharapkan dapat menjadi simbol semangat
persatuan untuk lebih mementingkan kepentingan bangsa daripada kepentingan
politik sempit. Mereka yang hadir dalam acara yang dihadiri ratusan ribu
warga nahdliyin ini adalah Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati
Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Matori Abdul Djalil, Ketua Umum Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Hamzah Haz, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien
Rais, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Presiden
Partai Keadilan (PK) Nurmahmudi Ismail, Ketua Umum Partai Keadilan dan
Persatuan (PKP) Edi Sudradjat, serta Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH
Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/26/UTAMA/simb01.htm

Bentrokan di Ambon, Ratusan Rumah Terbakar
...
.
AMBON -- Ratusan rumah, toko, dan warung di kawasan desa Poka dan Perumnas,
Kecamatan Baguala, Kodya Ambon, dirusak dan dibakar massa dalam pertikaian
antarwarga di daerah itu, Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIT hingga
kemarin pagi. Selain itu tercatat enam orang mengalami luka-luka terkena
senjata tajam dalam insiden tersebut.
Seperti dilaporkan wartawan Antara dari tempat kerusuhan, ratusan unit
rumah yang dirusak dan dibakar massa itu yakni di RW 02 Desa Poka serta
kawasan pemukiman Perumnas blok 2,4,5 dan 6.
Para korban yang terkena panah serta bacokan parang dan tombak itu telah
dilarikan ke Rumah Sakit Tentara Dr Latumeten. Massa juga merusak dan
membakar dua mobil.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9907/26/20047.htm

Gus Dur Ngotot tetap Calonkan Mega
.
Jakarta (Bali Post) -
Sekali lagi, Deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gus Dur menunjukkan
kekukuhannya mendukung pencalonan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
''Walaupun saya PKB dan dicalonkan poros tengah, saya tetap mendukung
Megawati menjadi capres,'' katanya.
Kali ini, dukungan itu disampaikan Gus Dur di hadapan puluhan ribu warga
Nahdlatul Ulama (NU) se-Jabotabek dalam acara Istighosah Qubro II dan
peringatan Maulid Nabi di Stadion Utama Senayan, Minggu (25/7) kemarin.
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/7/26/nusa8.htm

TNI Tak Ingin Terlibat Dalam Berbagai Manuver Politik
...
.
JAKARTA (Waspada): Menhankam/Panglima TNI Jenderal Wiranto mengatakan, TNI
sangat hati-hati menempatkan posisinya dan tidak ingin terlibat dalam
berbagai bentuk manuver politik, terutama dalam menghadapi Sidang Umum MPR
mendatang.
''TNI tidak akan terlibat dalam poros-poros seperti itu,'' kata Wiranto
menjawab pertanyaan wartawan ketika diminta tanggapannya apakah TNI akan
terlibat dalam Poros Tengah sebagaimana yang diusulkan Amien Rais, dalam
menghadapi sidang umum MPR mendatang. Jenderal Wiranto berbicara di hadapan
peserta Dialog Nasional Mahasiwa dan Mukernas VII Gema Kosgoro di Jakarta,
Sabtu (24/7).
Dengan tegas jenderal berbintang empat ini mengatakan, keberadaan TNI bukan
menjadi bagian dari masalah, tapi TNI berusaha agar kehadirannya selalu
menjadi bagian dari proses penyelesaian masalah.
Selengkapnya: http://waspada.com/

Kalsel Tolak Droping PNS Pusat
...
Banjarmasin, JP.-
Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman menegaskan, sementara provinsi yang
dipimpinnya terpaksa menolak rencana pemerintah pusat ngedrop PNS (pegawai
negeri sipil) ke daerah. ''Selain belum tentu sesuai dengan kebutuhan
daerah, kedatangan PNS pusat ke daerah jelas memerlukan biaya banyak.
Setidaknya, kami perlu menyediakan perumahan,'' kata Hasan Aman, setelah
melantik Drs Iskandar Zulkifli sebagai Kakanwil Deparsenibud Kalsel, Sabtu.
Iskandar menggantikan Drs Achmad Dimyati yang kembali ke pusat sebagai

[Eskol-Net]- Sari Berita: Selasa, 27 Juli 1999

1999-07-26 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Selasa, 27 Juli 1999

*Presiden: Hasil Pemilu Sah
*Muladi: Taktik Pengacara Ghalib Serahkan Rekening Lima Menteri
*Tutut Bantah Soeharto Stroke karena Kebuli
*Tembak di Tempat, bagi Pelaku Kerusuhan di Maluku

---Internasional---
*Pengakuan Sukma Dijadikan Bukti. Posisi Anwar Ibrahim makin Tersudut
*Iran Hukum Penerbit "Salam"

---English Section---
*Fans Rampage in Last Hours of Music Festival
*North Korea Warned Not to Conduct Missile Test
+++

Presiden: Hasil Pemilu Sah
* 27 Partai Tolak Tanda Tangani Berita Acara
---
Jakarta, Kompas
Presiden BJ Habibie menyatakan, hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 sah,
meskipun 27 dari 53 anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) wakil partai
politik peserta pemilu menolak menandatangani berita acara dan sertifikat
tabulasi hasil penghitungan suara. Dalam pidatonya yang disiarkan secara
langsung oleh TVRI, Senin (26/7) malam, Habibie memberikan alasan bahwa
secara statistik partai politik yang telah membubuhkan tanda tangan untuk
menerima hasil perhitungan tersebut telah mewakili 93,03 persen atau
98.348.208 suara dari seluruh pemilih yang ikut dalam pemilu.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/27/UTAMA/pres01.htm

Muladi: Taktik Pengacara Ghalib Serahkan Rekening Lima Menteri
---
-
Jakarta, Pembaruan
Menteri Kehakiman/ Mensesneg Muladi menegaskan, penyerahan rekening koran
lima menteri oleh penasihat hukum Jaksa Agung nonaktif AM Ghalib kepada
Komisi I DPR, adalah salah satu taktik pengacara. Hal itu akan menimbulkan
kompleksitas baru dalam kasus penyidikan dugaan suap tersebut.
''Saya merasa surprise. Itu salah satu taktik pengacara untuk melakukan
analogi terhadap kasus yang sama. Tapi itu lalu menimbulkan kompleksitas
baru. Artinya begitu mudah rekening bank seseorang dibuka-buka,'' tegas
Muladi menjawab wartawan selesai mengikuti rapat paripurna DPR, Senin
(26/7) pagi, di Jakarta
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/260799/Headline/hl04/hl04.html

Tutut Bantah Soeharto Stroke karena Kebuli
Keterangan Resmi Pertama Keluarga, Titik Ditanya Prabowo

Jakarta, JP.-
Akhirnya keluarga Soeharto memberikan keterangan resmi tentang kesehatan
mantan presiden kedua RI itu. Penjelasan itu disampaikan putri sulungnya,
Ny Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut.
Apa katanya? Ia ternyata hanya ingin membantah kabar bahwa ayahnya sempat
koma dalam perawatan selama tujuh hari di RS Pusat Pertamina, Jakarta.
Selain itu, keluarga Soeharto membantah berita bahwa mantan penguasa selama
32 tahun itu mengalami lumpuh total akibat serangan stroke.
Saat memberikan keterangan pers di RSPP itu, Tutut tampak begitu percaya
diri. Dalam kesempatan itu, ia didampingi adiknya, Titik Prabowo, Ketua Tim
Dokter RSPP Prof Dr Soejono Martoatmodjo, Ketua Dokter Kepresidenan Prof dr
Ibrahim Ginting, Kepala Humas RSPP Dr Mohammad Syahrir, dan pengacara
keluarga Soeharto Juan Felix Tampubolon.
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/27jul/de27g3.htm

Tembak di Tempat, bagi Pelaku Kerusuhan di Maluku
---
-
AMBON (Media): Panglima Kodam XVI/Pattimura Brigjen M Max Tamela
menegaskan, pihak aparat keamanan akan menembak di tempat para pelaku
kerusuhan di Maluku. Oleh karena itu penembakan tersebut sesuai prosedur
yang berlaku, dimaksudkan agar pelaku kerusuhan segera dilumpuhkan karena
mereka sering memicu kerusuhan.
Brigjen Max Tamaela menegaskan hal itu kepada Media kemarin, berkaitan
dengan kondisi dan situasi keamanan terutama di Kota Ambon dan sekitarnya
akhir-akhir ini sering timbul kekacauan.
"Anda lihat sendiri Kota Ambon sudah aman dan tenteram, namun ada timbul
hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Tamaela menilai, suasana Kota Ambon dua pekan ini terkesan aman-aman saja,
namun kondisi itu agak mulai mencekam dan membuat ketakutan warga
masyarakat. Bahkan terlalu banyak isu tersebar di mana-mana apalagi
diinformasikan via radio amatir.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/27/NUS01.html

---Internasional---
Pengakuan Sukma Dijadikan Bukti. Posisi Anwar Ibrahim makin Tersudut
---
-
KUALA LUMPUR (AFP): Posisi Anwar Ibrahim makin tersudut. Sidang lanjutan
tuduhan sodomi di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, kemarin, menerima
keterangan Sukma Darmawan sebagai bukti.
Keterangan Sukma, saudara angkat Anwar tertangggal 17 September 1998 itu
menyebutkan bahwa Sukma dan Anwar pernah melakukan hubungan seksual seperti
layaknya kaum gay. Hakim Arifin Jaka yang memimpin sidang maraton ini
menyatakan tidak menemukan bukti-bukti Sukma berada di bawah tekanan polisi
untuk membuat pengakuan tersebut.
"Saya menemukan jaksa telah membuktikan melebihi keraguan yang beralasan
ba

[Eskol-Net]- Up date: Situasi Terakhir Ambon

1999-07-27 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Situasi Terakhir Ambon
/Data Sementara
=

Hingga saat ini, Selasa 27/7 1999, pukul 15.30 WIB, hampir di seluruh
wilayah Ambon semakin memanas sebagai imbas dari peristiwa di daerah Poka.
Ratusan rumah warga terbakar.
Terjadi serangan oleh pihak Islam terhadap warga Kristen dari pagi hingga
sore hari ini. Selama penyerangan pihak Kristen tidak melakukan perlawanan
(bertahan).

Sempat terjadi pelemparan bom molotof ke gereja GPM Silo, tetapi bisa
diatasi oleh pemuda-pemuda gereja, dan sempat pula terjadi penembakan
sehingga 5 orang dari pihak gereja tertembak. Kondisi korban hingga kini
belum diketahui.

Demikian berita sementara yang kami peroleh dari kontak person di Ambon.

Mari kita tetap berdoa  untuk saudara-saudara kita di Ambon, agar Tuhan
turut campur tangan dalam penyelesaian kasus ini.


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Up date: Situasi Terakhir Ambon

1999-07-28 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**


SITUASI TERAKHIR AMBON
--

Situasi kota Ambon hingga sekitar pukul 10.00 WIT masih RAWAN. Massa
terlihat di jalan-jalan.
Kebakaran masih terjadi di daerah pertokoan A. Y. Patty dan sekitarnya.
Sementara itu ledakan bom dan bunyi tembakan senjata rakitan terdengar di
mana- mana. Kelihatannya tidak ada tindakan yang tegas dari aparat terhadap
pelaku pembakaran yang telah berlangsung sejak kemarin. Aparat seolah-olah
sebagai "penonton saja", sedangkan terus terjadi penembakan sepihak
terhadap pemuda Kristen.

Hingga berita ini diturunkan tercatat :
Tanggal 27 Juli 1999
==

1. Gofry Picauli - tertembak pinggang kanan 2. Ade Manduapessy (daerah
Talake) 3. Sammy Selanno (daerah Poka) - tertembak kena mulut 4. Sonny
Limaheluw (Poka) 5. Simon Selanno (Poka) 6. Samuel Kainama (Wainitu) 7. Ny.
Akywen (Peg. Bank Lippo) - dipotong pada kaki & pantat 8. Nn. Kipuw (Peg.
Bank Lippo) - dipotong pada kaki & paha ; keduanya dipotong pada saat
terjadi kerusuhan di ktr. Bank Lippo 9. Ny. Ade Matakena - luka 10. Petrus
Retanubun - tertembak di kaki 11. Watumlawar - dipukul/dipotong oleh massa
Islam 12. Niko Latuny - terbakar 13. Agus Melatunan - meninggal 14. David
da Costa - ditembak 15. Jan Rahayaan.

Tanggal 28 Juli 1999
==

Dilaporkan 1 orang meninggal dunia - ditembak dan 6 lainnya luka-luka.
Untuk lokasi perumnas Poka dilaporkan, di daerah blok IV sekitar 30 rumah
habis terbakar. Kegiatan bakar-membakar dari kedua belah pihak masih terus
berlangsung baik di daerah Poka maupun di daerah lainnya.
Perlu kami laporkan juga bahwa pada tanggal 27 juli malam, pemuda Kristen
berinisitif untuk melakukan serangan balik ke daerah- daerah Muslim ; hal
ini mereka lakukan sebagai reaksi atas penyerangan yang dilakukan oleh
massa dari Jasirah Leihitu maupun massa Islam yang ada didalam kota Ambon
sendiri (terhadap gereja Silo & pertokoan A. Y. Patty), tetapi mereka dapat
dibendung oleh aparat yang telah menjaga ketat kantong-kantong Islam. Di
sinilah dapat dilihat bahwa sebagian besar aparat dalam melaksanakan tugas
pengamanan cenderung memihak, sebab pengamanan yang seperti begini tidak
dilakukan pada kantong-kantong Kristen yang menjadi sasaran empuk
penyerangan massa Muslim.
Gelombang pengungsi (sebagian besar WNI keturunan yang rukonya dibakar
habis) masih terus berlangsung khususnya ke gereja dan rumah penduduk pada
kawasan yang lebih aman.
Sementara itu dilaporkan bahwa UKIM diserang dari arah pantai. Dosen semua
sudah keluar tinggal beberapa mahasiswa yang sedang bertahan saat-saat
terakhir tapi sangat kewalahan karena belum ada bala bantuan sementara api
sudah sangat ganas.
Mari kita tetap mendoakan situasi Ambon ini.

KONTAK PERSON:  Venska dan Davy (Ambon)


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Situasi Ambon (dari berbagai sumber)

1999-07-29 Thread Eskol-Net

LAPORAN DARI AMBON
-

Tgl.: 28 Juli 1999
Subject: LAPORAN PERISTIWA AMBON
Sumber : FKKM

 Situasi kota Ambon saat ini masih RAWAN. Massa terlihat di jalan-jalan dan
kebakaran masih
terjadi di daerah pertokoan A. Y. Patty dan sekitarnya. Sementara itu
ledakan bom dan bunyi tembakan senjata rakitan terdengar di
mana-mana.Kelihatannya tidak ada tindakan yang tegas dari aparat terhadap
pelaku pembakaran yang telah berlangsung sejak kemarin. Aparat hanya
menyaksikan saja, sedangkan terhadap pemuda Kristen diberlakukan tembak
ditempat.
Hingga berita ini diturunkan tercatat :

Tanggal 27 Juli 1999
1. Gofry Picauli - tertembak pinggang kanan
2. Ade Manduapessy (daerah Talake)
3. Sammy Selanno (daerah Poka) - tertembak kena mulut
4. Sonny Limaheluw (Poka)
5. Simon Selanno (Poka)
6. Samuel Kainama (Wainitu)
7. Ny. Akywen (Peg. Bank Lippo) - dipotong pada kaki & pantat
8. Nn. Kipuw (Peg. Bank Lippo) - dipotong pada kaki & paha ; keduanya
dipotong pada saat terjadi kerusuhan di ktr. Bank Lippo
9. Ny. Ade Matakena - luka
10. Petrus Retanubun - tertembak di kaki
11. Watumlawar - dipukul/dipotong oleh massa Islam
12. Niko Latuny - terbakar
13. Agus Melatunan - meninggal
14. David da Costa - ditembak
15. Jan Rahayaan

Tanggal 28 Juli 1999
dilaporkan 1 orang meninggal dunia - ditembak dan 6 lainnya luka-luka.
Untuk lokasi perumnas Poka dilaporkan, kegiatan bakar-membakar dari kedua
belah pihak masih terus
berlangsung baik di daerah Poka maupun di daerah lainnya. Di daerah blok IV
sekitar 30 rumah
habis terbakar. Perlu kami laporkan juga bahwa pada tanggal 27 juli malam,
pemuda Kristen
berinisitif untuk melakukan serangan balik ke daerah- daerah Muslim ; hal
ini mereka lakukan sebagai reaksi atas penyerangan yang dilakukan oleh
massa
dari Jasirah Leihitu maupun massa Islam yang ada didalam kota Ambon sendiri
(terhadap gereja Silo & pertokoan A. Y. Patty), tetapi mereka dapat
dibendung oleh aparat yang telah menjaga ketat kantong-kantong Islam. Di
sinilah dapat dilihat bahwa sebagian besar aparat dalam melaksanakan tugas
pengamanan cenderung memihak, sebab pengamanan yang seperti ini tidak
berlaku bagi kantong-kantong Kristen yang menjadi sasaran empuk
penyerangan massa Muslim.
Gelombang pengungsi (sebagian besar WNI keturunan yang rukonya dibakar
habis) masih terus berlangsung khususnya ke gereja dan rumah penduduk pada
kawasan yang lebih aman.  Demikian laporan singkat kami.

---Tgl: 29 Juli 1999---
Sumber : Sekolah Tinggi Theologia Maluku - Kate-Kate
Situasi masih rawan. Kampus STT belum diserang namun para dosen, staff dan
karyawan serta mahasiswa sudah mengungsi ke Halong (pangkalan AL) dan saat
ini tinggal 11 orang mahasiswa bertahan untuk menjaga kampus. Kabar
terakhir bahwa STT beserta kampung disekitarnya akan diserang.

Sumber : GPM Sejahtera - Poka
Perang-perang kecil sudah reda karena marinir sudah datang namun masih
terjadi pembakaran. Di GPM Sejahtera terdapat +/- 33 KK pengungsi. Keadaan
pengungsi kekurangan makanan karena toko-toko dijarah dan dibakar.

Sumber : Ravenska Wagey
berita terakhir saat ini adalah UKIM sementara diserang dari arah pantai.
Dosen semua sudah keluar tinggal beberapa mahasiswa yang sedang bertahan
saat-saat terakhir tapi sangat kewalahan karena belum ada bala bantuan
sementara api sudah sangat ganas.

Sumber : Ravenska Wagey
UKIM mendapat bantuan on time sebelum api menjalar ke dalam kompleks. Tapi
daerah sekitarnya (Talake) kelihatannya banyak yang rusak. Seberapa banyak
rumah atau korban belum dapat dipastikan. kalau ada teman-teman yang tahu
perkembangan terakhir Ambon, please let us know. Terima kasih atas dukungan
doanya dan mohon tetap berdoa bagi saudara-saudara kita di Ambon.

Sumber : FKKM
Situasi kota Ambon hari ini masih TEGANG. Adanya isu tentang penyerangan
besar-besaran terhadap umat Kristen masih beredar. Hal ini menyebabkan
sebagian besar pemuda Kristen khususnya di kota Ambon tetap siap siaga.
Sementara itu di daerah pinggiran kota telah terjadi kerusuhan antara lain
; pagi tadi sekitar pukul 8.00 Wit terjadi penyerangan terhadap desa Waai.
Dilaporkan 2 orang meninggal dunia (identitasnya belum jelas). Diberitakan
sejak tadi malam daerah Ahuru (tempat pemukiman orang Kristen) tepatnya di
Air Besar, diserang oleh massa Islam dari arah belakang kampung Air Kuning.
Diperkirakan massa dalam jumlah yang sangat besar telah dimobilisasi sejak
2 hari lalu dan telah diperlengkapi dengan amunisi. Dilaporkan oleh seorang
saksi mata yang adalah pegawai PU  bahwa IWAN BAKRI (teman sejawatnya)
terlihat mengendarai truk kayu berisikan amunisi. Sejak kemarin sore
terjadi penyerangan dari massa Hitu, Mamala dan daerah sekitarnya yang
bergabung kemudian melakukan 'long march' menuju jantung kota, akan tetapi
mereka tertahan di desa Nania oleh aparat. Massa ini kemudian menghancurkan
rumah-rumah penduduk korban kerusuhan yang baru dibangun oleh pemerintah
termasuk di dalamnya gedung gereja maupun pastori. Massa ini kemudian
diangkut oleh Aparat MARINI

[Eskol-Net]- Artikel Lepas: Pidato Politik Megawati: Urgensitas Moral Pemimpin (2)

1999-07-30 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-

Pidato Politik Megawati:
Urgensitas Moral Pemimpin (2/ habis)

(Oleh: Augustinus Simanjuntak)

Untuk memberantas berbagai kebobrokan sistem pemerintahan ORBA haruslah
dimulai dari atas.  Seperti diibaratkan oleh Prof. Dr. J.E. Sahetapy, S.H,
bahwa ikan membusuk  dimulai dari kepalanya, bukan dari ekornya.  Oleh
karena itu, agar tidak membusuk ikan itu harus digarami mulai dari
kepalanya terlebih dahulu, baru bagian badan dan ekornya.  Pengusutan
terhadap KKN pejabat dan mantan pejabat ORBA tidak mungkin bisa tuntas
selama rezim yang sekarang belum diganti mengingat keterkaitannya dengan
rezim ORBA.

Oleh karena itu, diperlukan seorang pemimpin baru yang diharapkan bisa
mengawali kepemimpinannya dengan menggulirkan "bola salju" moral dan
kejujuran. Seperti dikatakan Mega, kepemimpinan ORBA harus segera
digantikan. Maksud pergantian rezim ini tidak lain agar sistem yang ada
tidak semakin parah . Jika tampuk kepemimpinan telah digantikan oleh
seorang pemimpin yang bermoral tinggi serta dicintai rakyatnya, maka
walaupun pada awalnya sebagian masyarakat sudah terlanjur mengikuti
kebobrokan rezim ORBA, maka paling tidak dengan kekuasaan yang baru itu
pihak-pihak yang berjiwa jahat tidak akan dibiarkan untuk mempraktekkan
kejahatannya dengan leluasa. Demikian juga warga yang baik tidak akan
terdorong untuk melakukan suatu kejahatan, seperti KKN.

 Di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya seorang pemimpin tidak hanya
berurusan dengan hal-hal yang bersifat politis, teknis-struktural maupun
teknis-yuridis, melainkan juga mempunyai implikasi moral. Pemimpin harus
menghindari proses dehumanisasi dalam praktek birokrasi.
 Dengan demikian, diperlukan upaya yang konsisten dari pemimpin baru bangsa
ini, siapa pun yang terpilih nanti di SU MPR.  Ia harus mempunyai komitmen
moral yang tinggi untuk terus-menerus mengusahakan perbaikan dan
pembaharuan sistem, menanamkan kesadaran moral yang tinggi secara
individual maupun kelompok kepada sebanyak mungkin rakyat.  Pola "bola
salju" harus terjadi ke arah kebaikan, sehingga nilai-nilai kebaikan dan
kejujuran semakin meluas di masyarakat.

Sebagai pemimpin yang menentukan berfungsinya suatu sistem secara optimal
dan benar maka ada empat rambu yang perlu  diperhatikan dan ditaati
Presiden mendatang.  Pertama,  dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
manusia senantiasa diberlakukan sebagaimana halnya hakekat manusia yang
memiliki harkat dan keluhuran (dignity).  Keluhuran manusia pada setiap
orang, baik yang kaya maupun yang miskin, harus dihormati. Kedua,
memperlakukan setiap warganya secara adil, tanpa diskriminasi dan
memberikan kepada masing-masing bagiannya. Ketiga, dalam mengeluarkan
kebijakan pemimpin perlu memperhatikan asas kepatutan (equity) untuk
mencegah kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kekuasaan. Keempat, sikap
jujur para pemimpin dalam membangun bangsa dan menjauhi perbuatan-perbuatan
curang dalam  menjalankan roda pemerintahan.

Upaya selanjutnya yang perlu dilakukan ialah, memperbaiki sistem
pemerintahan sejalan dengan reformasi kepemimpinan dari yang korup kepada
kepemimpinan yang jauh lebih baik itu.  Sebab,  di era reformasi ini
penguasa Orde Baru dianggap telah gagal dalam memanfaatkan dan
mengembangkan  sistem, yang sejak berdirinya negara sudah diatur dalam
konstitusi. Bahkan rezim lama dianggap telah cenderung merusak sistem
tersebut dengan cara penyalahgunaan kekuasaan.

Menciptakan suatu aparatur pemerintahan yang bersih dan berwibawa perlu
didukung oleh sistem yang bagus. Bila sistem yang bobrok terus dibiarkan
bisa dipastikan akan kembali memberikan kesempatan kepada anggota
masyarakat yang jahat untuk melakukan penyelewengan.  Oleh karena itu,
perlu dibentuk suatu sistem sistem pemerintahan yang mampu menekan
penyelewengan seminimal mungkin dan sistem yang mampu untuk mengambil
tindakan tegas kepada penyelewengan sekecil apa pun  serta mengutamakan
supremasi hukum.


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Hot Spot: Kutipan Media Massa

1999-07-30 Thread Eskol-Net


Detikcom, 30 Juli 1999


Soal Tuduhan Mega Arogan --- Hikam: Amien Rais Bodoh!
-
(Reporter Djoko Tjiptono)

Amien Rais menilai pidato politik Mega arogan. Hal itu dikatakan Amien
ketika berada di Solo, Kamis malam (29/07/1999). Arogansi Mega itu terlihat
dari desakan Mega agar Habibie turun padahal proses pemilu belum selesai
dan SU MPR masih lama.

Pidato itu juga dinilai Amien mengambang dan tidak ada sesuatu yang baru.
Misalnya soal pengadilan pada Soeharto, dwifungsi ABRI dan amandemen UUD
45.

Pengamat politik LIPI, AS Hikam, menilai pendapat Amien Rais itu pendapat
yang bodoh. "Kalau Amien Rais mengeluarkan pendapat itu, Amien Rais bodoh.
Tulis itu. Amien Rais harus malu," komentar Hikam.

Mengapa Hikam mengatakan hal itu? Dan apa pula pendapatnya tentang isi
pidato Mega? Adakah pengaruhnya pada Golkar? Inilah petikan wawancara
detikcom dengan Hikam di Widyagraha LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jum'at
(30/07/1999):

[Komentar Anda soal pidato Mega?]

Pidato itu sangat baik. Mega sudah berhasil membungkam segala tuduhan dan
hujatan yang ditujukan kepada dirinya. Dan Mega juga menunjukkan sikap
bahwa dirinya masih terbuka untuk melakukan koalisi.

[Amien mengatakan pidato Mega itu arogan?]

Itu bukan arogan. Itu hanyalah keinginan Mega untuk mengatakan bahwa
Habibie jangan sampai melakukan hal yang lebih fatal sampai batas akhir
waktu pemerintahan transisi menuju pemerintahan yang legitimate. Hal itu
sah-sah saja. Kalau Amien Rais mengeluarkan pendapat itu, Amien Rais bodoh.
Tulis itu. Amien Rais harus malu.

[Pendapat Mega soal TNI?]

Sikap Mega pada TNI sangat tegas. Itu sesuai dengan deklarasi Ciganjur yang
ingin mencabut dwifungsi ABRI. Hal itu perlu ditaati oleh para deklarator.
Hal itu sekaligus membatah pendapat orang yang meragukan sikap Megawati
terhadap militer.

[Pendapat Mega tentang Aceh?]

Sudah saatnya elit Aceh untuk memperhatikan solusi yang ditawarkan
Megawati. Sehingga tidak menimbulkan kekerasan lainnya. Sebagai pidato
awal, kita tidak mungkin mengharapkan yang detail. Tapi setidaknya, dia
telah menunjukkan visinya yang jelas.

Jika ada kritikan dari lawan politinya, itu hanyalah sebatas level puas dan
tidak puas. Kita tidak perlu mendengarkan ucapan nyinyir seperti itu.

[Pendapat Mega soal Soeharto?]

Lewat pidato itu, sikap lunak pada Soeharto terbantahkan. Sebab Mega akan
tetap menuntut Soeharto sesuai jalur hukum.

[Apa pidato Mega ada pengaruhnya pada Golkar?]

Pidato Mega membuat Golkar sangat grogi. Hal itu terlihat dari tanggapan
orang-orang Golkar. Jika Golkar ingin mendekati PDI Perjuangan, ada satu
hal yang tidak bisa dikompromikan, yaitu siapa yang akan menjadi presiden.
Karena keduanya sama-sama ngotot.

Jika pendekatan itu dilakukan pada PDI Perjuangan, bisa menimbulkan
perpecahan di tubuh Golkar.

[Mega tidak mengenal kata "berandai-andai". Bagaimana reaksi pendukungnya
bila Mega tidak terpilih jadi presiden?]

Pernyataan itu adalah untuk menggalang kesepakatan bersama di dalam tubuh
PDI Perjuangan bahwa PDI Perjuangan hanya mempunyai satu calon, yaitu
Megawati. Tidak ada kompromi. Kita jangan mengikuti pesimisme orang yang
underestimate terhadap Megawati.

[Apa massa Mega tidak akan panas?]

Selama massa konsisten terhadap Mega, tidak akan terjadi chaos. Dan pidato
itu sendiri tidak menciptakan suasana panas.***

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 31 Juli 1999

1999-07-30 Thread Eskol-Net


Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda
**
Wacana Mingguan : 31  Juli 1999
=
PERBEDAAN KEPENTINGAN
Markus 14:10,11

Searah  dengan teks di atas, kalau kita mengamati sekarang  di berbagai
tempat  dan lokasi,  baik di   pusat pertokoan, perbelanjaan, stasiun
kendaraan dll yang menjadi pusat keramaian mengajak kita untuk berpikir dan
bertanya, "Ada apa setiap orang ini sampai seramai begini? Walaupun kita
sendiri juga turut meramaikannya."

Tetapi dari kenyataan demikianlah kita boleh mengambil kesimpulan bahwa
masing-masing orang  memiliki kebutuhan atau keperluan yang berbeda-beda.
Dan tentu hal itu juga bukan suatu hal yang salah tetapi justru kepada kita
diajak untuk mengerti  dan memahami bahwa semuanya itu adalah hal yang
lumrah/wajar.

Bagaimana kaitannya  dengan teks Firman Tuhan di atas ?
Kalau kita mencermati bahwa semulanya Yudas Iskariot itu, mendapat
panggilan yang sama dengan murid-murid yang lain yaitu menjadi pengikut
Kristus (Band.3:13-19).  Dan selama tiga setengah tahun mereka juga terus
menjalani kehidupan dan pelayanan bersama dengan Tuhan Yesus. Sebenarnya
kalau melihat kondisi tsb, Yudas Iskariot (YI)  tentu memiliki loyalitas
yang sama dengan murid yang lain kepada Tuhan Yesus. Selama tiga setengah
tahun itu,YI belum pernah menarik diri dari  wadah atau korps murid Tuhan
Yesus. Kalau Tuhan Yesus mengajar atau menyembuhkan orang sakit atau
berjalan dari desa ke desa atau dari kota ke kota, YI selalu
menyaksikannya. Bahkan sebelum ayat 10 ini, dalam ayat 3-9 YI masih
memberikan tanggapannya atas pengurapan Tuhan Yesus oleh seorang perempuan
yang membawa buli-buli pualam berisi minyak narwastu. Demikian juga pada
malam paskah, YI masih bersama-sama dengan murid-murid yang lain untuk
merayakan paskah bersama dengan Tuhan Yesus.

Tetapi  hal yang sangat kontras dengan peristiwa dalam ayat sepuluh dan
sebelas ini. Yudas akhirnya meninggalkan Tuhan Yesus dan murid-murid yang
lain lalu bersatu dengan kubu yang baru  yang  adalah kelompok yang sedang
mengicar-incar Tuhan Yesus,  yang menolak diri-Nya serta ajaranNya  dan
berikhtiar untuk membunuhNya. Dan yang menyerahkanNya pun adalah YI. Sangat
kasihan kita melihat moralnya si YI ini. Lalu, sesungguhnya apa yang
melatarbelakangi YI untuk mengkhianati Tuhan Yesus ? Ayat 11 memberi
keterangan bahwa YI ingin mencari keuntungan sendiri, yaitu keuntungan
secara material. Itulah perbedaan kepentingan dari pengikut Kristus.

Bagaimana dengan kita ? Apakah perbedaan yang terjadi di antara para murid
dengan YI ini tidak ada di antara kita?  Marilah kita mengiring Dia dengan
satu jiwa dan satu tujuan (Filipi 2:2-3). Walau kebutuhan kita sehari-hari
berbeda-beda seperti pada pendahuluan di atas, tetapi Flp 2:2-3 ini
mengajar kita agar hidup dalam kesatuan. Jangan kita seperti Yudas Iskariot
yang menyerahkan diri pada kenikmatan dunia ini, yang akhirnya membuat kita
meninggalkan Kristuspenyesalan kemudian tidak ada gunanya. Amin !!!
(yus)


Pokok Doa :
1. Berdoa untuk situasi Indonesia pasca pemilu, khususnya pada masa
penghitungan suara saat ini dan menjelang Sidang Umum MPR dalam memilih dan
menetapkan kepemimpinan nasional;
2. Berdoa agar partai-partai yang kalah dalam pemilu dapat menerima
kekalahan itu dengan iklas.
3. Berdoa agar Tuhan menetapkan seorang pemipinan nasional yang betul-betul
membawa aspirasi rakyat.


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Penjelasan kasus Padang

1999-08-02 Thread Eskol-Net

Pembaca yang terkasih, berikut ini kami postingkan penjelasan dari
Pdt.Willy K.Amrullah mengenai kasus Padang yang sempat menghangat di Sumbar
dan di tanah air.
Kiranya posting ini bisa membantu kita memahami pergumulan dan permasalahan
yang sebenarnya.

Tuhan memberkati

Redaksi Eskol-Net
--

KASUS KRISTENISASI YANG TERUS-MENERUS DI SUMBAR"

Sejak awal tahun ini sampai sekarang kasus ini makin lama makin menjadi.
Dimulai dengan tuduhan penculikan dan pemerkosaan, yang kemudian telah
dialihkan dengan kasus yang paling hangat ialah kasus kristenisasi di
Sumatera Barat.  Tiap hari kami menerima berita2 yang ditulis dalam
"Bijak", "Mimbar Minang", "Singgalang", "Haluan", sampai2 dimuat dalam
majallah "Gatra" dan "Forum".  Tuduhan2 telah dilakukan kepada orang2 yang
tersangka, sehingga sampai pula pada "Pendeta Willy Yang (Tak) Misterius"
(Bijak 28 Juni-4 Juli '99).  Saya tidak melarikan diri (buron) seperti yang
ditulis oleh media massa karena kasus ini.  Kasus ini baru terbuka lagi
setelah kami beberapa minggu berada di Amerika, dimana saya berdomisili
selama 49 tahun.

Kelihatannya mass-media betul2 berpesta-pora memberikan kabar2 yang
didengar dari sepihak saja, tanpa menyelidiki dahulu kebenarannya, sehingga
telah menjatuhkan hukuman kepada orang2 tersangka.  Tetapi saya juga
mengerti, bahwa menulis "sensasi" biasanya surat kabarnya lebih laku.
Selain daripada itu yang paling penting kelihatannya ialah menarik opini
publik.  Dalam hal ini, media tidak fair, karena kelihatannya mereka tidak
pernah mewawancarai orang2 Kristen di Padang.  Dan yang sangat menyedihkan
sekali, ialah kita melupakan ajaran agama yang sebenarnya, yaitu: kita
harus jujur dan jangan berbohong!

Kalau ada diantara pembaca yang tidak mengikuti dan mengerti kasus ini, ada
baiknya diterangkan secara singkat.  Pada Jum'at, 27 Maret 1998, datang
seorang gadis yang mengaku bernama "Devi" bersama-sama dua orang anggota
GPIB, kerumah dimana kami berada.  Dia mengaku bahwa dia berpindah agama
menjadi Kristen, dan karena itu dia dalam bahaya ancaman dari keluarganya
(akan dipasung).  Devi juga mengakui bahwa dia mempunyai saudara kembar
yang bernama "Lia".  Kebetulan waktu itu, kami sedang berada di Padang.

Kemudian pada hari Senin, 30 Maret '98, kami mendapat tilpun dari "Devi",
mengatakan bahwa dia ada dalam bahaya dan perlu perlindungan.  Hal ini
membuat sedikit bingung untuk saya, karena dia minta alamat kami, sedangkan
dia sudah datang pada hari Jum'at sebelumnya.  Pendek kata, dia datang.
Berdasarkan belas kasihan, "Devi" (karena dia mengatakan bahwa dia tidak
bisa pulang dan juga dia tidak membawa barang2 keperluan pribadinya)
disetujui, untuk tinggal bersama keluarga Salmon Ongirwalu (asal Ambon) dan
isterinya Nenen (Liza Zuriana, Minang asli) yang mempunyai dua anak.
Menyadari tidak tahu berapa lama "Devi" perlu perlindungan, akhirnya "Devi"
disekolahkan di sekolah Kristen Kalam Kudus.  Kalau orang2 yang memelihara
dan menolong dia, bermaksud hendak mencemarkan dan menodai dia, apakah
mungkin dia disekolahkan, apalagi di Padang?

Baru sesudah ada orang mencari dia di Kalam Kudus, dan diketahui bahwa dia
membawa pisau kesekolah, menurut dia untuk digunakan "membunuh dirinya
sendiri" jika diserang /dikeroyok oleh bekas teman-temannya, maka kami
tanyakan kepada dia, apakah dia mau pindah sekolah diluar Padang.
Kebetulan bapak Pendeta Robert Marthinus, Kepala Sekolah Kalam Kudus,
mempunyai keluarga yang tinggal di Malang, dan juga Sekolah Kalam Kudus
juga mempunyai afiliasi disana.  Yang penting diketahui, ialah bahwa "Devi"
menyetujui pemikiran tersebut.  Sebelum dia berangkat ke Malang, kami
sempat menanyakan, siapakah sebenarnya yang datang pertama kali?  Dia
mengakui bahwa yang datang ialah "Lia" bukan dia.  Ketika itu, kami
menyadari bahwa selama ini, mereka telah berbohong.

Dengan ini nyatalah, karena "Devi" datang dengan kemauannya sendiri dan
minta bantuan perlindungan, dan dia setuju untuk pergi ke Malang, maka
tidak pernah ada "paksaan pemurtadan" ataupun "penculikan dan pemerkosaan".

Makin lama makin terlihat kebohongan2 yang telah timbul dari kisah2 yang
seakan-akan di sutra-darai oleh pamannya Abu Samah, dimulai dengan tuduhan
"penculikan/pemerkosaan" ("Bijak" 14-20 Juni '99 "Cerita ini sebagaimana
dituturkan Abu Samah di PN Padang kepada BIJAK"),yang kemudian beralih
kepada "kristenisasi paksaan".  Saya percaya bahwa beliau adalah bagian
dari suatu plot yang lebih besar lagi, yang tampaknya pamannya ini turut
ambil bagian yang penting.  Sebenarnya pemeriksaan tidak cukup dengan
memvisum apakah Khairiyah (yang hanya kami kenal dengan nama "Devi") masih
gadis atau tidak?  Kenapa tidak menggunakan penyelidikan forensic atau 

[Eskol-Net]- Artikel Lepas: "Heboh Pornografi: Mengapa Gereja Diam ?"

1999-08-02 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-

"Heboh Pornografi: Mengapa Gereja Diam ?"
  Oleh: Augustinus Simanjuntak

Beberapa hari terakhir ini berita tentang pornografi menghiasi media massa
di Tanah Air.  Berawal dari pemanggilan seorang artis terkenal, Sopia
Latjuba, oleh pihak Kepolisian menyangkut foto pribadinya di sebuah majalah
Ibu kota, karena dinilai penampilan Sopia sudah lewat batas norma agama dan
masyarakat.  Setelah itu, diungkapkan pula berbagai bentuk pornografi di
berbagai media cetak.  Bahkan 5 Pemimpin Redaksi majalah (Matra, Popular,
Liberty, Obyektif) menjadi tersangka pornografi. Disamping itu, Polri juga
mengadakan penyelidikan terhadap Majalah Harmonis, Desah, Tangisan Hati,
Kiss serta tabloid Gado-Gado, Mark, Toentas, Protes, dan Prodemokrasi.

Reaksi keras muncul dari masyarakat, khususnya kaum Muslimin.  Mereka
menganggap telah terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap kaum perempuan.
Pornografi ini juga dipastikan akan merusak generasi muda bangsa tanpa
memandang latar belakang apa pun.
Berbagai demostrasi muncul menyikapi merebaknya pornografi ini.  Meresponi
keluhan masyarakat ini, Polri mulai melakukan razia terhadap majalah maupun
VCD.  Di Surabaya misalnya, ribuan VCD disita oleh aparat Kepolisian
(Surya, 7/7/99).

Yang menjadi pertanyaan bagi kita ialah, bagaimana sikap gereja, baik
secara individu maupun lembaga dalam menanggapi kasus pornografi ini.
Sepintas tampak, bahwa gereja belum bersikap sama sekali, atau walaupun mau
bersikap namun kemungkinan selalu terlambat. Padahal masalah pornografi
sudah melanda Tanah Air dalam kurun waktu yang cukup lama.  Fenomena yang
tampak, seolah-olah hanya pihak Muslim yang berkepentingan dalam hal
pencegahan bahaya pornografi ini.  Betulkah gereja tidak berkepentingan
sama sekali ?.  Tentu tidak demikian. Gereja pasti mempunyai kepentingan
terhadap pencegahan bahaya pornografi.  Gereja memiliki remaja atau pemuda,
yang mungkin sudah banyak "tergoda" oleh gambar-gambar porno/VCD porno.
Akibatnya ialah perbuatan dosa (kejatuhan), bisa jadi bukan sekedar dosa
pikiran tetapi bisa juga sudah mencapai dosa perbuatan (dosa itu
nyata-nyata dilakukan), walaupun esensinya sama saja, yaitu DOSA.
Kitab Matius 5: 27-28 dinyatakan:
" Jangan berzinah. Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Setiap
orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan
dia di dalam hatinya".

Secara ekstrim, akibat dosa ialah maut (kematian kekal), yaitu bagi mereka
yang tidak mau mengakui dosanya di hadapan Tuhan dan tidak mau menerima
Yesus Kristus sebagai Juru Selamat hidupnya, Tuhan yang melepaskan kita
dari dosa. Baginya tidak ada pengharapan selama ia belum bertobat dan
menerima Kristus dalam hidupnya. Kondisi ini ia belum mendapat pembenaran
oleh Kristus.

Bagaimana akibat dosa bagi orang yang sudah percaya Kristus ?. Dalam
konteks manusia yang sudah beriman kepada Yesus (orang-orang kudus) memang
tidak langsung bisa hidup suci, tetapi butuh proses untuk semakin sempurna
di hadapan Tuhan.  Dalam proses inilah manusia tebusanNya itu sering
berbuat
kebodohan. Orang Kristen sering jatuh karena ulahnya sendiri yang tidak
menghiraukan Firman Tuhan (karena ketidaktaatan).

Raja Daud merupakan raja yang dikasihi Tuhan. Daud pernah diperhadapkan
pada cobaan (berkaitan dengan ZINAH), ketika ia melihat istri Uria ia
tertarik akan kecantikannya. Ternyata Daud lebih menuruti keinginan
dagingnya, dengan mengambil istri Uria (Batsyeba) secara licik, yakni
dengan menempatkan Uria di barisan terdepan dalam berperang hingga Uria
meninggal. Dampaknya terhadap pribadi Daud jelas diungkapkan dalam
"Pengakuan Dosa Daud" di kitab Mazmur, antara lain; merasa berdosa, tidak
ada lagi kegirangan dalam hatinya, tidak mampu lagi memberitakan kebenaran,
ia merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Disusul kemudian kematian anaknya
dari Batsyeda, dan masih banyak lagi dampak buruk yang diterima oleh Daud
sebagai akibat DOSA ZINAH yang ia perbuat.

Di dalam Kitab Amsal sebenarnya banyak diuraikan mengenai dosa perzinahan
ini.  Berikut ini kutipan beberapa Ayat Kitab Amsal yang menurut penulis
penting:

Amsal 5: 3-5 : "Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan
langit-langit mulutnya lebih licin daripada minyak, tetapi kemudian ia
pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua. Kakinya turun
menuju maut, LANGKAHNYA MENUJU DUNIA ORANG MATI"

Amsal 5: 8  : "Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan jangan menghampiri
pintu rumahnya."
Amsal 5: 11 : "(jika melakukannya). . . . pada akhirnya engkau akan
mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa."

Kemudian pada Amsal 6: 32-33:
"Siapa melakukan zinah tidak berakan budi; orang yang berbuat demikian
merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, 

[Eskol-Net]- Sari Berita: Selasa, 20 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Selasa, 20 Juli 1999

*TNI Tak Condong Ke Habibie
*Muladi: Usut Dugaan Korupsi Pertamina
*PDI-P Ubah Susunan Calegnya. Menyeimbangkan Muslim dan Nonmuslim
*AM Saefuddin: Semua Fraksi MPR Akan Calonkan Habibie

===Luar Negeri===
*Penjaga Pantai Menyerah
*Peluncuran Rudal Picu Polarisasi. AS, Jepang, dan Korsel Himpun Kekuatan

===English Section===
*China May Use Force Against Taiwan
*UN's 11 cents insult to African refugees

TNI Tak Condong Ke Habibie

JAKARTA (Waspada): Nurcholis Madjid menyatakan, dia tidak melihat TNI lebih
condong kepada Habibie ketimbang kepada Megawati. "Saya tidak melihat itu.
Saya Insya Allah kenal dengan Pak Wiranto," kata Nurcholis yang lebih akrab
dipanggil Cak Nur.
Cak Nur mengemukakan pengamatannya itu kepada wartawan di Surabaya, setelah
dia mengikuti Simposium Internasional bertema Falsafah Tata Ruang dan
Ekspresi Islami dalam Arsitektur Nusantara. Acara ini digelar di gedung
Gurbenur Jatim, ruang Graha Wicaksana Sabtu (17/07).
Selengkapnya:http://waspada.com/071999/headline/headline.htm

Muladi: Usut Dugaan Korupsi Pertamina
---
Jakarta, Pembaruan
Mensesneg/Menkeh Muladi mengatakan kasus dugaan korupsi sebesar 48 triliun
di Pertamina harus ditindaklanjuti pengusutannya. Masyarakat perlu
mengetahui persoalan krusial tersebut secara jelas dan tuntas.
''Bentuk korupsinya seperti apa, berapa banyaknya dan bagaimana caranya,
harus dijelaskan kepada masyarakat sesuai mekanisme hukum yang berlaku,''
tegas Muladi kepada wartawan Senin (19/7) usai mewakili pemerintah memberi
keterangan di hadapan Sidang Paripurna DPR tentang RUU Fidusia.
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/190799/Headline/hl01/hl01.html

PDI-P Ubah Susunan Calegnya. Menyeimbangkan Muslim dan Nonmuslim
---
-
JAKARTA (Media): PDI Perjuangan agaknya terusik dengan sorotan berbagai
pihak. Kemarin partai itu akhirnya memutuskan meninjau kembali susunan
daftar caleg mereka yang akan duduk di DPR agar komposisi caleg muslim dan
nonmuslim lebih seimbang.
Sekjen PDI-P Alex Litaay mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan di
Jakarta kemarin di sela-sela penyelenggaraan Rakernas II PDI-P hari kedua.
"Kita berencana menyusun komposisi caleg yang lebih seimbang," katanya.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/20/UTAMA01.html

AM Saefuddin: Semua Fraksi MPR Akan Calonkan Habibie
--
SEMARANG - Bukan AM Saefuddin bila tak ada kalimat kontroversial yang
meluncur dari mulutnya. Kemarin, Ketua DPP PPP itu mengungkapkan
keyakinannya, semua fraksi di MPR nanti akan mencalonkan Prof Dr BJ Habibie
sebagai presiden RI.

Dia juga menandaskan, Pemilu 1999 yang menghasilkan jatah kursi 154 untuk
PDI Perjuangan tidak sama artinya dengan memilih Megawati Soekarnoputri
sebagai presiden. "Pemilu memilih wakil rakyat, bukan memilih presiden,''
kata dia di sela-sela peresmian pabrik tepung terigu PR Sriboga Raturaya di
Pelabuhan Tanjung Emas
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/20/nas2.htm

===Luar Negeri===
Penjaga Pantai Menyerah
--
HYANNISPORT - Penjaga pantai AS pada Minggu malam (Senin siang WIB)
nampaknya sudah menyerah. Mereka menyatakan, kecil kemungkinan bisa
menemukan John F Kennedy Jr, istrinya, dan ipar perempuannya dalam keadaan
hidup.

Komandan Penjaga Pantai Laksamana Muda Richard Larrabee mengumumkan, upaya
yang dilakukan akan dialihkan dari operasi "pencarian dan penyelamatan''
menjadi operasi "pencarian kepingan pesawat ringan Piper Saratoga'' yang
dipiloti Kennedy Jr. Pesawat itu jatuh di Samudera Atlantik, dekat Martha's
Vineyard, Jumat malam (Sabtu siang WIB)
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/20/nas6.htm

Peluncuran Rudal Picu Polarisasi. AS, Jepang, dan Korsel Himpun Kekuatan
---
-
SEOUL (AFP): Peluncuran rudal kedua oleh Korea Utara dapat menekan
kekuatan-kekuatan regional ke dalam gaya Perang Dingin yang kasar dan tidak
mampu menahan kebijakan perjanjian Seoul terhadap Pyongyang.

Kehati-hatian muncul saat para pejabat AS dan Korsel menyatakan negara
komunis itu tengah menyiapkan uji coba peluncuran rudal atau satelit, dan
memperingatkan Pyongyang akan konsekuensi serius dalam upaya meminta agar
mereka tidak melakukannya.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/20/INT05.html


===English Section===
China May Use Force Against Taiwan
--
By THE ASSOCIATED PRESS
BEIJING -- President Jiang Zemin has warned President Clinton that China
would consider using force if Taiwan tries to split from the mainland,
state media reported on Monday
It was the highest-level threat so far in a Chinese war of words t

[Eskol-Net]- Sari Berita: Sabtu, 17 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Sabtu, 17 Juli 1999

*Dua TNI Tewas Ditembak di Tengah Pasar
*Gus Dur: Mega, Kami Mendukung
*Habibie tidak Bisa Minta Fraksi ABRI untuk Mendukungnya
*Ambon tidak Terpengaruh Kasus Saparua

===Luar Negeri===
*Oposisi Serbia Satukan Kekuatan
*Cina Siap Gempur Taiwan

===English Section===
*Hizbullah Vows to Never Recognize Israel's Right to Exist
*PDI-P wins, but has no majority


Dua TNI Tewas Ditembak di Tengah Pasar

Lhokseumawe, Kompas.
Setelah terjadi penyergapan yang menewaskan satu anggota TNI hari Selasa
(13/7) malam di Desa Blangpante, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Jumat
siang kemarin, kembali dua anggota TNI tewas ditembak di Pasar Alue Pute,
Kecamatan Baktia, juga di kabupaten yang sama.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/17/UTAMA/dua01.htm

Gus Dur: Mega, Kami Mendukung
NU Tak Keberatan Presiden Wanita
Akbar Juga Beri Ucapan Selamat
---
PURWOKERTO - NU tidak berkeberatan Indonesia dipimpin presiden wanita . Ini
bukan pendapat perorangan, melainkan bersumber pada fikih Islam. Yang belum
memakai ketinggalan zaman. Karena persoalan presiden wanita yang tengah
ramai dibicarakan saat ini, sebenarnya sama dengan saat kita dulu harus
menentukan sikap mengenai keluarga berencana.
Ketua PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengungkapkan hal tersebut saat
berbicara sebagai key note speaker pada seminar nasional gender di
Baturraden, kemarin.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/17/nas1.htm

Habibie tidak Bisa Minta Fraksi ABRI untuk Mendukungnya
---
JAKARTA (Media): Pengamat politik-militer Prof Dr Yahya Muhaimin
mengatakan, presiden selaku panglima tertinggi TNI tidak bisa memerintahkan
TNI (Fraksi ABRI) mendukungnya agar terpilih sebagai presiden.
Menurut pemahaman pengajar Fisipol UGM itu, presiden menjadi Pangti TNI
hanya berkaitan dengan hankam, bukan politik.
Yahya yang kini di Washington sebagai Atase Pendidikan di Kedubes RI
mengatakan hal ini saat dihubungi Media lewat telepon tadi malam.
Dalam wawancara dengan The Straits Times awal pekan ini BJ habibie
mengharapkan dukungan dari F-ABRI saat pemilihan presiden di SU-MPR nanti
(Media, 15/7). Walaupun menurut Mensesneg Muladi kemudian, Habibie tidak
meminta dukungan Fraksi ABRI (Media, 16/7).
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/17/UTAMA02.html

Ambon tidak Terpengaruh Kasus Saparua
---
AMBON (Media): Kondisi keamanan di Kodya Ambon dan sekitarnya, hingga Jumat
siang tidak terpengaruh pertikaian antarwarga Desa Ulath dan Sirisori
Islam, di Saparua (Maluku Tengah) dengan empat korban jiwa setelah
peristiwa Kamis (15/7) sekitar pukul 07.00 WIT.
Aktivitas pemerintahan, pendidikan, perekonomian dan lalu lintas
berlangsung sebagaimana biasanya pada pascakerusuhan bernuansa SARA,
pertengahan Januari lalu.
Begitu pun kegiatan salat Jumat, baik di Masjid Raya Al-Fatah maupun
lainnya di permukiman masyarakat berjalan seperti biasa
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/17/NUS07.html

===Luar Negeri===
Oposisi Serbia Satukan Kekuatan
---
KREGUJEVAC (AFP): Kubu oposisi Serbia mulai berusaha menyatukan kekuatan
untuk menumbangkan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic. Adalah Zoran
Djindjic--salah seorang pemimpin Aliansi untuk Perubahan --yang merintis
langkah ke arah penggabungan kekuatan.
Sasaran utama dalam kampanye ini adalah Vuk Draskovic, pemimpin oposisi
lainnya yang di Serbia dijuluki politikus kontroversial. "Saya menyerukan
kepadanya (Vuc Draskovic) agar bergabung dengan kami. Kita harus melupakan
berbagai bentuk kebanggaan semu dan kepentingan-kepentingan partai. Kita
harus berdiri bersama-sama di depan untuk bertempur demi terciptanya Serbia
baru," kata Buc Obradovic di Kragujevac saat memimpin unjuk rasa yang
dihadiri tidak kurang dari 10.000 massa, Kamis lalu (15/7).
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/17/INT02.html

Cina Siap Gempur Taiwan
---
 Beijing, Jumat
Hubungan antara Beijing dengan Taipei kini berada pada titik terendah.
Ketegangan itu terjadi setelah Presiden Taiwan Lee Teng-hui, pekan lalu,
menyatakan, Taiwan-yang oleh Cina dianggap sebagai propinsi yang
memberontak-sebagai negara sendiri dan harus berdiri sama tinggi dengan
Cina daratan. Pernyataan Lee Teng-hui kepada sebuah radio Jerman itu
bagaikan bom yang dijatuhkan ke Beijing. Tak pelak lagi, Beijing membalas
''bom'' Taipei itu dengan menyatakan, pihaknya siap mengambil tindakan
tegas terhadap Taiwan yang selama ini dianggapnya sebagai propinsi yang
memberontak
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/17/LN/cina20.htm

===English Section===
Hizbullah Vows to Never Recognize Israel's Right to Exist

[Eskol-Net]- Sari Berita: Jumat, 23 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Jumat, 23 Juli 1999

*Soeharto Masih Terbaring, Kejagung Hentikan Penyelidikan
*Jangan Sampai Terjadi Teror Politik
*ICMI Road Show Sukseskan Habibie
*Pak Cum Emoh Besuk Soeharto
"Saya Tidak Punya Hubungan Khusus Lagi...''

---Luar Negeri---
*John F Kennedy Jr Dimakamkan di Laut
*Oposisi: Periksa Mahathir!

---English Section---
*Heart Attack
Don't Delay Treatment
*Independence vote faces another delay


Soeharto Masih Terbaring
Kejagung Hentikan Penyelidikan
--
Jakarta, Kompas
Mantan Presiden Soeharto (78), hingga Kamis (22/7) malam, masih terbaring
di ruang VVIP (very very important person) lantai VI Rumah Sakit Pusat
Pertamina (RSPP) setelah tiga hari lalu mengalami serangan stroke ringan.
Pagi hari Soeharto menjalani pemeriksaan radiologi di bagian MRI (Magnetic
Resonance Imagine) di lantai dasar. Akan tetapi belum banyak diketahui
bagaimana kondisi kesehatan Soeharto sebenarnya, meski pihak rumah sakit
menyatakan semakin membaik.
Sementara itu, Pjs (Pejabat Sementara) Jaksa Agung Ismudjoko kepada
wartawan mengatakan, mengingat kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto,
Kejaksaan Agung menempuh sikap manusiawi, yakni menghentikan sementara
penyelidikan atas kasus Soeharto
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/23/UTAMA/soeh01.htm

Jangan Sampai Terjadi Teror Politik
Akbar Ketua Tim Sukses Habibie

JAKARTA - Untuk mengegolkan pencalonan BJ Habibie sebagai presiden pada SU
MPR mendatang, Golkar akan memperjuangkan voting tertutup dalam rancangan
tata tertib MPR. Apalagi cara itu sudah lazim digunakan di semua negara
demokrasi, termasuk Amerika.
Ketua DPP Golkar HR Agung Laksono kemarin menekankan lagi pendapat
Presiden, yang mengatakan di mana pun sudah menjadi kelaziman jika
menyangkut orang, voting dilakukan secara tertutup.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/23/nas2.htm

ICMI Road Show Sukseskan Habibie
---
Jakarta, JP.-
Guna mendukung terpilihnya Habibie dalam pemilihan presiden di SU MPR
mendatang, pemimpin pusat ICMI memulai road show kepada para pemimpin
parpol. Kemarin, dipimpin Pejabat Ketua Umum Letjen (pur) Achmad
Tirtosudiro, delegasi ICMI menemui Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung
di kantornya.
''Pertemuan ini merupakan awal road show kami kepada parpol-parpol yang
akan mengikuti SU MPR mendatang,'' ujar Achmad Tirto saat dimintai
keterangan oleh wartawan setelah pertemuan.
Selengkapnya: http://www.jawapos.co.id/23jul/de23g13.htm

Pak Cum Emoh Besuk Soeharto
"Saya Tidak Punya Hubungan Khusus Lagi...''

BERBEDA dari sejumlah bawahan Soeharto semasa masih memerintah, yang silih
berganti menjenguk, besan Soeharto, Prof Soemitro Djojohadikusumo,
tampaknya tidak tergerak untuk melakukannya. "Sudah lama saya tidak
berhubungan dengan Pak Harto, terutama setahun terakhir. Saya tidak punya
hubungan khusus lagi dengan Pak Harto. Saya tidak ada rencana untuk
berkunjung ke RSP Pertamina,'' kata begawan ekonomi itu ringan.
Pernyataan itu diungkapkan ayah kandung Prabowo Subianto, menantu Soeharto,
saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan Induk Koperasi Pegawai RI (RAT
IKP-RI). Dia juga tampak enggan membicarakan putranya yang kini di Amman
untuk sebuah urusan bisnis.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/23/nas5.htm

-Luar Negeri
John F Kennedy Jr Dimakamkan di Laut
-
WOODS HOLE (AFP): Keluarga Kennedy dan Bessette, kemarin, mulai menyiapkan
acara pemakaman setelah jenazah John F Kennedy Jr, istrinya Carolyn
Bessette Kennedy, dan iparnya Lauren Bessette, ditemukan di dasar Samudra
Atlantik di lepas pantai Pulau Martha's Vineyard.

Kedua keluarga besar itu, seperti diberitakan jaringan televisi CNN
merencanakan akan mengkremasi jenazah mereka dan abunya akan dibuang ke
laut. Apacara kremasi ini direncanakan kemarin pukul 09.00 waktu setempat
atau kemarin malam pukul 20.00 WIB. Sebelumnya seorang perwira Angkatan
Laut Amerika Serikat mengatakan siap mengadakan upacara pemakaman di laut
bila diminta oleh keluarga para korban.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/23/INT01.html

Oposisi: Periksa Mahathir!
--
Kuala Lumpur, Kamis
Oposisi Malaysia, hari Kamis (22/7), mendesak pihak kepolisian memeriksa
Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Orang nomor satu di Malaysia itu
diduga merugikan perusahaan baja milik negara senilai 2,9 milyar ringgit
atau 763 juta dollar AS. Pengaduan datang dari mantan Wakil PM dan Menteri
Keuangan Anwar Ibrahim.
"Saya kira mereka tidak akan membiarkan kasus ini dipeti-eskan," kata
Pemimpin Partai Keadilan Nasional Wan Azizah Wan Ismail, istri Anwar
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/23/LN/opos23.htm

Heart Attack
Don't Delay Treatment
---

[Eskol-Net]- Up date: Situasi Terakhir Ambon

1999-08-02 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Situasi Terakhir Ambon
=

Mulai tadi malam sekitar 20.30 WIB (28/7) hingga pagi ini (29/7, pukul
07.30) kota Ambon sudah agak tenang.  Kemarin 3 kompi pasukan Marinir telah
diberangkatkan ke Ambon dan tiba di sana sekitar pukul 13.00 WIT.
Diharapkan dengan pengiriman pasukan Marinir ini, pengendalian kerusuhan
dapat dilaksanakan secara obyektif.  Sebab, selama terjadi kerusuhan
beberapa hari terakhir ini pasukan dari Kostrad justru melakukan
penyerangan terhadap warga Kristen.

Di Ambon saat ini masih tersebar isu akan adanya serangan kembali dari
pihak Muslim besok tanggal 30/7 1999 (setelah Sholat Jumat) dengan dalih
Jihad.  Untuk mengantisipasi ini pihak Kristen di Ambon mengharapkan
penjagaan yang lebih intensif dari pihak Marinir.

Untuk itu, mari kita tetap berdoa untuk situasi Ambon hari ini, besok dan
hari-hari seterusnya.

Sumber: Kontak Person di Ambon
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Jumat, 30 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Jumat, 30 Juli 1999

*Komandan Puspom: Belum Cukup Bukti Suap terhadap Ghalib
*Banyak yang Setuju KPU Dibubarkan
Partai Gurem Laporkan Buyung
*Aceh Barat Menangis, 51 Mayat Korban Operasi Militer Ditemukan
*Utang Kroni Cendana di Bank Mandiri Rp 15 Triliun

---Internasional---
*Jenderal Ralston Gantikan Panglima NATO
*Kim-Cohen Sepakat Tindak Tegas Korut

---English Section---
*
*12 Killed in Georgia Shootings

Komandan Puspom:
Belum Cukup Bukti Suap terhadap Ghalib

Jakarta, Kompas
Komandan Pusat Polisi Militer (Puspom) Mayjen Djasri Marin hari Kamis
(29/7) menyatakan, belum cukup bukti bahwa telah terjadi tindak pidana suap
yang dilakukan Jaksa Agung (non-aktif sementara) Letjen AM Ghalib,
sebagaimana dilaporkan Indonesian Corruption Watch (ICW).
Substansi bahwa Ghalib tidak bersalah yang disampaikan Komandan Puspom
Djasri Marin dalam jumpa pers kemarin itu sudah tercium ICW. Dalam
pertemuan dengan Komisi I DPR, Koordinator Badan Pekerja ICW Teten Masduki
sudah mengungkapkan adanya konspirasi untuk menyelamatkan Ghalib.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/30/UTAMA/belu01.htm

Banyak yang Setuju KPU Dibubarkan
Partai Gurem Laporkan Buyung

JAKARTA - Kalangan DPR RI dan Pemerintah menyetujui pendapat Wakil Ketua
Komisi Pemilihan umum (KPU) Adnan Buyung Nasution agar KPU dibubarkan atau
membubarkan diri saja, karena tak mampu mengemban tugas.
Ketua Komisi I DPR RI Ny Aisyah Aminy, Wakil Ketua DPR/MPR RI Hari Sabarno,
dan Menteri Kehakiman Muladi menganggap KPU gagal menjalankan tugas.
Hal itu mengemuka dalam perbincangan antara Aisyah Aminy, Hari Sabarno,
Muladi, dan Adnan Buyung Nasution, kemarin, di ruang Komisi I DPR RI,
sebelum mereka mengikuti acara pembahasan RUU Mahkamah Agung. Selengkapnya:
http://suaramerdeka.com/harian/9907/30/nas5.htm

Aceh Barat Menangis, 51 Mayat Korban Operasi Militer Ditemukan
---

Banda Aceh, Kompas
Lembah Beutong Ateuh di gugusan Pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Aceh
Barat, Kamis kemarin bagai menangis. Sebanyak 31 jasad korban operasi
militer ditemukan tidak bernyawa diangkat dari dua lubang kuburan massal.
Sementara 20 jasad lainnya sudah sehari sebelumnya diketahui lokasinya,
namun baru lima orang yang diangkat dari jurang untuk dikebumikan. Hanya
sebagian dari mayat-mayat itu yang dikenali.
Mereka adalah korban operasi keamanan Jumat (23/7) lalu. Sebuah operasi
yang menurut Komandan Korem 012/Teuku Umar Kolonel Syarifuddin Tippe
sebagai upaya untuk menyingkap adanya 100 pucuk senjata ilegal di sana
Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/30/UTAMA/aceh01.htm

Utang Kroni Cendana di Bank Mandiri Rp 15 Triliun
---
JAKARTA (Media): Kroni Cendana menimbun kredit bermasalah di Bank Mandiri
sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun. Dari jumlah tersebut sekitar Rp
2 triliun tengah direstrukturisasi dan selebihnya telah dipindahkan ke
Asset Management Unit (AMU).
Direktur Utama Bank Mandiri Robby Djohan mengatakan sebelumnya telah
memindahkan sekitar Rp 76 triliun kredit macet ke AMU, yang merupakan
divisi dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan pihaknya saat
ini menangani kredit bermasalah sebesar Rp 51 triliun
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/30/EKO02.html


-Internasional-
Jenderal Ralston Gantikan Panglima NATO

Washington, Pembaruan
Jenderal Joseph Ralston, yang sebentar lagi akan menjadi panglima tertinggi
pasukan NATO, adalah pilot kawakan yang pernah sukses melancarkan 147
serangan udara tiba-tiba dalam Perang Vietnam. Dia berhasil lolos dari
tuduhan skandal seks, dan kini tampil sebagai salah satu personel militer
Amerika Serikat yang paling terhormat.

Ralston diunggulkan, setelah Jenderal Wesley Clark dicopot 3 bulan lebih
cepat dari jadwal, karena anggapan mengenai cara-cara penanganan Kepala
Staf Gabungan AS tersebut dalam serangan udara Kosovo. Keputusan mengenai
serangan udara pada 26 Maret 1999, dan berlangsung selama 11 pekan telah
menimbulkan ketegangan di Pentagon. Wesley Clark diberitahu Selasa (27/7)
malam mengenai pencopotannya itu
Selengakapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/290799/Headline/hl03/hl03.html

Kim-Cohen Sepakat Tindak Tegas Korut

SEOUL (AFP): Menteri Pertahanan AS William Cohen, kemarin, menyatakan
sepakat dengan Presiden Korsel Kim Dae-Jung untuk mengambil tindakan keras
terhadap Korea Utara jika uji coba penembakan nuklir baru tetap saja
dilakukan.
"Presiden Kim dan Cohen setuju bahwa Korsel, AS, dan Jepang membutuhkan
kerja sama erat untuk mendesak agar Korea Utara tidak menembakkan rudal
lainnya," demikian pernyataan kantor Kepresidenan Kim.
Selengk

[Eskol-Net]- Sari Berita: Rabu, 21 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Rabu, 21 Juli 1999

*Soeharto Diduga "Stroke" Ringan
*Amien: Gus Dur Capres Alternatif
*Tiga Pria Bersenjata Api Rampok BPD Aceh. Masyarakat Temukan Tiga Mayat
tanpa Identitas

---Luar Negeri---
*Warga Cina Daratan Setuju Menyerang. Saatnya Beijing Mengakui Taiwan
*Keluarga Kennedy Mempunyai Gen Berisiko

---English Section---
*New Images of Mars
*Babies to get vaccine for meningitis
+

Soeharto Diduga "Stroke" Ringan
---
Jakarta, Kompas
Mantan Presiden Soeharto (78) kemungkinan terkena serangan stroke ringan
(mild stroke). Ia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta,
Selasa (20/7), sekitar pukul 10.30. Soeharto menjalani perawatan di ruang
VVIP 604 di lantai enam Gedung B RSPP. Menjelang petang kemarin datang
sejumlah karangan bunga yang dikirim berbagai pihak. Antara lain Presiden
BJ Habibie dan Ny Hasri Ainun Habibie mengirimkan karangan bunga lili dan
antarium disertai kartu ucapan semoga cepat sembuh. Karangan bunga seharga
Rp 200.000 itu dipesan di toko bunga Mayang Puspa, Jakarta Selatan.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/21/UTAMA/soeh01.htm

Amien: Gus Dur Capres Alternatif
---
Habibie Tawarkan Voting Tertutup
JAKARTA - Setelah melontarkan prediksi munculnya kekuatan poros tengah
antara PDI Perjuangan-Partai Golkar, Ketua Umum PAN Prof Dr Amien Rais
menyatakan sepakat jika Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
menjadi presiden alternatif.
''Saya setuju jika ada presiden alternatif di luar Megawati dan BJ Habibie.
Gus Dur adalah orang yang tepat jadi presiden alternatif itu,'' ujar Amien
kepada wartawan, setelah seminar membangun masa depan bangsa melalui
pendekatan pengembangan kualitas ibu dan anak di Jakarta kemarin
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/21/nas2.htm

Tiga Pria Bersenjata Api Rampok BPD Aceh. Masyarakat Temukan Tiga Mayat
tanpa Identitas
---
-
LHOKSEUMAWE (Media): Tiga pria bersenjata api pistol dan laras panjang,
Selasa siang kemarin merampok kantor kas BPD Aceh di gedung Geudong,
Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.
Para perampok berhasil menguras uang sebanyak Rp 55 juta dari kantor kas
yang terletak di tengah keramaian pasar ibu kota kecamatan dekat bekas
Kerajaan Pasai tersebut.
Aksi perampokan sekitar pukul 11.00 WIB itu, dilukiskan berlangsung sangat
mulus. Bahkan, terkesan seperti nasabah mengambil simpanannya sendiri.
Masyarakat dan pedagang gedung yang tokonya bersisian dan berhadap-hadapan
dengan kantor kas bank itu tidak bakal mengetahui adanya perampokan di bank
dimaksud andai kepala kantornya, Ny Mawardiah Adam SE, tidak mengadukan
peristiwa di siang bolong itu ke Mapolsek Samudera yang berjarak 50 meter
dari lokasi kejadian.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/21/UTAMA03.html

---Luar Negeri---
Warga Cina Daratan Setuju Menyerang. Saatnya Beijing Mengakui Taiwan
---
-
TAIPEI (AFP): Presiden Taiwan Lee Teng-Hui kemarin mengatakan negerinya
tidak mencari kemerdekaan tetapi bersikukuh kini saatnya bagi Beijing
menerima pulau tersebut sebagai sebuah negara terpisah yang setara.
Sementara jajak pendapat memperlihatkan sebagian besar warga Cina Daratan
setuju penggunaan kekuatan senjata 'jika diperlukan' terhadap Taiwan.
"Pemerintah di sini telah mendefinisikan ulang hubungan antarselat sebagai
negara dengan negara, atau setidaknya, hubungan khusus negara dengan negara
sejak reformasi konstitusi digunakan pada 1991," tandas Lee, mengulangi
komentar yang dibuat lebih dari sepekan lalu melalui radio Jerman, Deutsche
Welle. "Saya tidak mengatakan bahwa ini berarti mendeklarasikan
kemerdekaan."
Selengkap: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/07/21/INT04.html

Keluarga Kennedy Mempunyai Gen Berisiko
---
JERUSALEM - Benarkah keluarga besar Kennedy dikutuk oleh nasib? Bukan! kata
seorang peneliti Israel. Menurutnya, keluarga tersebut mempunyai "gen
berisiko'' yang membuat orang melakukan tindakan sembrono, seperti ngebut,
menggunakan obat bius, dan bercinta berlebihan.
Peneliti Israel itu, Richard Ebstein, adalah ahli genetika molekular yang
menemukan gen tersebut.
Menurutnya, sifat yang turun-temurun itu tampaknya memainkan peran utama
dalam mendorong anggota keluarga Kennedy ke dalam kegiatan yang "hanya
menuruti kata hati, bersifat bertualang, dan suka mengambil kesempatan''.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/21/int3.htm

---English Section---
New Images of Mars
--
P A S A D E N A, Calif., July 20 - Mars is an eerie and ever-changing world
where dust devils swirl five miles high into rainless skies, clouds of ice
hover over massive volcanoes and layers of frost settle on rust-colored
sand dun

[Eskol-Net]- Sari Berita: Rabu, 28 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Rabu, 28 Juli 1999

*Megawati Serukan Perjuangan Antikekerasan
*Partai Gurem Tolak Tandatangani Hasil Pemilu
Cara Terakhir Berkelit Dari Kegagalan?
*Bentrokan Massa di Ambon, 11 Tewas
*Gus Dur Ingin Urus yang Kalah
*Saksi Tragedi Beutong Ateuh: Mereka Dibantai Tanpa Perlawanan

---Internasional---
*AS, Jepang dan Korsel Ancam Korut

---English Section---
*Heat Wave Claims at Least 30 Lives
*Scientists Say There are Doomsday Asteroids Out There


Megawati Serukan Perjuangan Antikekerasan
---
Jakarta, Kompas
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerukan kepada
pengikutnya agar melanjutkan perjuangan dengan prinsip antikekerasan. Ia
mengajak warga PDI Perjuangan menyatukan langkah dan bergandengan tangan,
bukan saja dengan sesama warga partai itu, tetapi juga dengan seluruh
rakyat yang menginginkan perubahan. "Saya tahu warga PDI Perjuangan dengan
penuh semangat tetapi penuh kesabaran terus menunggu-nunggu. Sidang Umum
MPR masih merupakan tarikan napas panjang aspirasi rakyat. Saya katakan
dengan tawakal dan dengan keyakinan, Insya Allah, fajar di timur akan
menyingsing," kata Megawati di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/7),
dalam pidato peringatan peristiwa berdarah penyerbuan Kantor DPP PDI Jalan
Diponegoro, Jakarta Pusat, tiga tahun lalu.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/28/UTAMA/mega01.htm

Partai Gurem Tolak Tandatangani Hasil Pemilu
Cara Terakhir Berkelit Dari Kegagalan?

JAKARTA - Kekhawatiran bahwa sejumlah partai gurem (mendapatkan suara
sedikit), bakal menolak menandatangani berita acara hasil Pemilu 1999 di
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi kenyataan. Sebanyak 27 partai, minus
Partai Umat Islam (PUI) yang tidak menempatkan wakilnya menggantikan Harun
Alrasid yang mundur, hari Senin (26/7) menyatakan tidak bersedia
menandatangani.
Dengan demikian persyaratan agar berita acara ditandatangani 2/3 anggota
KPU tidak terpenuhi, termasuk yang tidak tanda tangan adalah Ketua KPU
Rudini dari Partai MKGR.
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/07/270799/Headline/hl06/hl06.html

Bentrokan Massa di Ambon, 11 Tewas

Ambon, Kompas
Sedikitnya 11 warga sipil tewas dan satu hilang dalam bentrokan
antarkelompok masyarakat di Kota Ambon, Selasa (27/7). Selain itu, 45 orang
lagi, termasuk empat aparat, luka-luka dan dirawat di enam rumah sakit.
Massa juga merusak dan membakar ratusan bangunan dan tiga kendaraan.
Kota Ambon yang sudah hancur menyusul kerusuhan 19 Januari lalu, kemarin,
makin luluh lantak. Suasana kota mencekam. Anak-anak dan wanita lari
kocar-kacir. Bunyi letusan bom bersahutan dengan bunyi tembakan peringatan
aparat yang dilepaskan berkali-kali.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/28/UTAMA/bent01.htm

Gus Dur Ingin Urus yang Kalah
---
DILI - Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan, dirinya
tidak berkeinginan menjadi mediator penyelesaian masalah Timtim, tetapi
dengan acuan moral ingin mengurusi pihak yang kalah dalam proses jajak
pendapat di Timtim.
"Biarlah saya yang mengurus pihak yang kalah, agar mereka bersedia menerima
kekalahan dengan baik," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Bandara
Komoro, Dili, Selasa, sehubungan dengan kunjungannya di Dili selama dua
hari sejak Senin (26/7) lalu.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/28/nas8.htm

Saksi Tragedi Beutong Ateuh:
Mereka Dibantai Tanpa Perlawanan
---
BANDA ACEH (Waspada): Peristiwa dibalik kematian Tgk. Bantaqiah dan 30
pengikutnya terkuak setelah saksi mata membeberkan peristiwa yang
digambarkan sebagai pembantaian massal oleh pasukan "siluman" Bataliyon 328
Kostrad di bawah kendali operasi (BKO) Korem 011/Lilawangsa.
Tapi Danrem 011/LW Kol Inf Syafnil Armen kepada BBC London membantah bahwa
pasukan yang menembaki Bantaqiah berikut pengikutnya dari Kostrad yang
didatangkan dari Jakarta.
"Setahu saya tidak ada pasukan Kostrad yang dikirim ke Aceh," kata Danrem
011/Lilawangsa, seperti disiarkan BBC London Senin (26/7) malam. Dan, kata
dia, pasukan yang dilibatkan dari Korem 011/LW dan Korem 012/Teuku Umar
Selengkapnya: http://waspada.com/072799/headline/headline.htm

---Internasional---
AS, Jepang dan Korsel Ancam Korut
-
SINGAPURA - AS, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) Selasa kemarin
melontarkan peringatan keras terhadap Korea Utara (Korut). Mereka menentang
uji coba rudal Korut di masa mendatang dan bertekad menjatuhkan hukuman
berat jika Pyongyang tetap melanjutkan percobaan tersebut.

Namun Menlu AS Madeleine Albright, Menlu Korsel Hong Soon-Young dan Menlu
Jepang Masahiko Komura juga mendesak Pyongyang agar memanfaatkan kesempatan
untuk mengakhiri keterpencilan Korut di dunia internasional.
"K

[Eskol-Net]- Artikel Lepas: Pidato Politik Megawati: Urgensitas Moral Pemimpin (1)

1999-08-02 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

-
Artikel Eskol-Net:
-

Pidato Politik Megawati:
Urgensitas Moral Pemimpin (1)
**
(Oleh : Augustinus Simanjuntak)

Setelah ditunggu sekian lama oleh banyak kalangan terutama elit politik
nasional ,pasca pemilu 7 Juni, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri akhirnya berbicara tentang visi partainya di depan publik di
kantor DPP PDI P Jakarta (29/7).  Pidato Mega tersebut dinilai banyak pihak
telah menjawab sebagian besar pertanyaan yang muncul di balik sikap diamnya
selama ini.

Lepas dari penilaian pro dan kontra terhadap Pidato Mega tersebut, menarik
untuk dicermati salah satu poin dari pidato Mega menyangkut krisis
kepercayaan terhadap pemerintah yang sekarang, yang tidak lain merupakan
kelanjutan rezim Orde Baru (ORBA), rezim yang banyak meninggalkan persoalan
dan sengsara rakyat.  Mega menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin
yang bersih dan beribawa, bebas dari segala praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN),  yang selama ini banyak ditemukan di era ORBA. Pernyataan
calon Presiden dari PDI P ini bisa dimaknai  bahwa moralitas seorang
pemimpin menempati prioritas utama.
 Ambruknya perekonomian yang dibangun oleh rezim Orde Baru banyak
disebabkan oleh karena merosotnya kesadaran moral para pemimpin
pemerintahan, yang ditandai dengan munculnya banyak praktek KKN di hampir
semua bidang. Di era Orde Baru telah terjadi kesenjangan antara
pemerintahan dan moralitas.

Bobroknya sistem pemerintahan yang dibangun oleh rezim ORBA tidak lepas
dari faktor para pemimpin saat itu.  Ibarat sebuah bola salju yang pada
awalnya kecil, namun ketika menggelinding kian lama semakin besar.  Para
penguasa ORBA yang mengabaikan aspek etis dan moral dalam pemerintahannya
telah membentuk aparatur pemerintah yang tidak bermoral pula, diikuti oleh
sebagian masyarakat mengingat masyarakat kita masih cenderung
paternalistik. Selanjutnya apartur yang kian bobrok itu telah melahirkan
aparatur yang bertambah-tambah lagi bobroknya, yang ditandai dengan
banyaknya praktek KKN di era ORBA, mulai dari tingkat pusat hingga
daerah-daerah. Bahkan, warga yang semula mempunyai moral yang baik telah
terdorong untuk melakukan berbagai penyelewengan karena ia berada dalam
sistem yang bobrok itu. Demikian seterusnya sistem pemerintahan ORBA
semakin bobrok, hingga terbentuk semacam lingkaran setan.  Sehingga tidak
salah lagi kalau akhir-akhir ini Indonesia digolongkan sebagai salah satu
negara yang tingkat korupsinya terbesar di dunia. Belum lagi masalah kolusi
dan nepotisme.

 Apabila hal seperti di atas yang terjadi di era ORBA, maka sudah tidak
relevan lagi mempertanyakan mana yang menjadi penyebab dan mana yang
menjadi akibat. Ibarat mempertanyakan mana yang lebih dahulu: ayamnya atau
telurnya.  Sebab dalam hal ini yang menjadi penyebab telah menjadi akibat,
dan yang akibat telah menjadi penyebab. Oleh karena itu, lebih relevan bila
mempersoalkan: bagaimana memutuskan lingkaran setan dalam sistem
pemerintahan ORBA itu.

Bersambung .

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Kerusuhan di Ambon dan sekitarnya

1999-08-02 Thread Eskol-Net

POKA RUSUH, AMBON TEGANG

Kerusuhan yang terjadi di Desa Poka dan Kelurahan Tihu pecah lagi yang
mengakibatkan kondisi Kota Ambon menjadi tegang oleh karena terbakarnya
puluhan rumah warga Kristen maupun warga Islam di Perum Perumnas Poka dan
sekitarnya.
Hal ini diakibatkan oleh karena terjadinya konsentrasi massa pada kedua
belah pihak yang dimulai dari aksi pelemparan batu hingga terjadinya
pembakaran rumah-rumah penduduk.

Dari hasil investigasi sementara di lokasi kerusuhan diketahui bahwa
pada hari Sabtu, 24 Juli 1999 terjadi pelemparan oleh massa Islam yang
berada di sekitar mesjid Perumnas ke arah rumah-rumah warga Kristen di
Blok IV dan V Perum Perumnas Poka Ambon. Menurut keterangan saksi mata
JOHNY SOEGIJONO dan PAULUS SAHUPALA yang ditemui di lokasi kerusuhan,
beberapa hari sebelumnya telah terjadi konsentrasi massa yang terpusat di
sekitar mesjid, namun warga setempat tidak menghiraukannya. Pada
kira-kira jam 01.00 WIT beberapa orang dari massa Islam berkeliling di
rumah-rumah warga Kristen di Blok IV dan melakukan pelemparan dengan
bom rakitan di samping rumah Kel. PIRIS dan melakukan pelemparan terhadap
beberapa rumah warga Kristen.

Hal ini mengakibatkan warga yang sementara beristirahat menjadi panik
dan terjadi aksi pelemparan dengan batu antara massa Islam dan Kristen
di Blok IV dan V Perumnas Poka. Menurut keterangan saksi, pada waktu
telah terjadi aksi pelemparan batu terdengar teriakan "ALLAHU AKBAR"
dari mesjid di Blok VI dan massa Islam yang berkumpul di tempat tersebut
tidak mereka kenal. Aksi pelemparan ini dapat dihentikan setelah
aparat keamanan dari DEN ZIPUR V datang ke lokasi peristiwa dan keadaan
dapat dikendalikan oleh aparat keamanan.

Kira-kira pada pukul 15.00 WIT melalui aparat keamanan dilaksanakan
pertemuan bersama antara Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Pemuda
kedua belah pihak di Blok IV, V dan VI dan dicapai kesepakatan untuk
tidak lagi saling menyerang. Dari jumlah pemuda yang menghadiri acara
tersebut sebagian besar adalah pemuda Kristen sedangkan pemuda Islam
hanya beberapa orang saja. Menurut keterangan saksi mata JOHNY
SOEGIJONO pada hari Jumat, 23 Juli 1999 terlihat MOHAMMAD NUR WENNO
di rumah salah satu warga Islam di depan mesjid pada sore hari dan
pada hari Sabtu, 24 Juli 1999 setelah selesai pertemuan bersama yang
bersangkutan sementara berpelukan dengan seorang haji pemilik Toko ANAS
di blok II Perumnas Poka.

Namun penyerangan dengan pelemparan batu terjadi lagi yang dilakukan
oleh massa Islam terhadap beberapa rumah warga Kristen yang berada di
Blok IV pada pukul 21.30 WIT. Beberapa pemuda Kristen yang sementara
duduk pada pos penjagaan melakukan pembalasan hingga terjadi lagi aksi
pelemparan batu. Bersamaan dengan itu di Desa Poka juga terjadi
penyerangan oleh massa Islam hingga terjadi aksi pelemparan dengan
batu yang dimulai dengan teriakan "ALLAHU AKBAR" dari mesjid di Desa
Poka (pantai).

Penyerangan pun terjadi antara kedua belah pihak baik di Blok IV, V,
dan VI Perum Perumnas Poka maupun di Desa Poka pantai. Pada pukul
21.35 WIT terdengar bunyi ledakan bom di lokasi rusuh yang dilempar
oleh seorang pemuda Kristen kemudian aksi pelemparan batu terjadi
semakin ramai. Aparat keamanan dari kesatuan DEN ZIPUR V yang berada
di sekitar lokasi kejadian tidak dapat menghalau dan menenangkan
massa yang sementara bergejolak. Keberpihakan aparat keamanan terhadap
pihak-pihak yang bertikai terlihat pada saat melakukan tembakan
peringatan (oleh karena berada di depan massa Islam) ke arah massa
Kristen, massa Islam pun mulai maju menyerang dan melakukan pelemparan
terhadap rumah-rumah warga Kristen. Hal inipun mengakibatkan aparat
keamanan yang beragama Kristen berada bersama massa Kristen dan
mengakibatkan keberpihakan aparat keamanan kepada masing-masing pihak
yang bertikai.

Aksi penyerangan antara kedua kubu ini dengan terjadi kebakaran terhadap
beberapa rumah warga Islam di Desa Poka pada pukul 21.40 WIT yang
dilakukan oleh massa Kristen mengakibatkan suasana di lokasi tersebut
menjadi tegang baik di Perum Perumnas Poka maupun di Desa Poka pantai.

Aparat keamanan mulai bertambah dari kesatuan KORPS BRIMOB Kendari
bersama KAPOLRES Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease dan DANDIM 1504
PATTIMURA tiba di lokasi kejadian dan massa dapat ditenangkan dan
suara teriakan dari mesjid dihentikan. Sementara pada pukul 22.30
WIT terlihat oleh massa Kristen di gereja Sejahtera ada iring-iringan
massa dengan menggunakan obor di gunung. Hal ini mengakibatkan para
wanita dan anak-anak menjadi ketakutan hingga terjadi proses evakuasi
besar-besaran ke Desa Rumah Tiga. Beberapa warga setelah melihat
peristiwa tersebut segera melaporkan kepada aparat keamanan untuk
dilakukan pencegahan. Menurut keterangan warga (tidak dapat
diidentifikasi) bahwa iring-iringan obor tersebut adalah massa
dari Desa Hitu.

Kebakaran rumah mulai terjadi lagi di blok IV dan V yang dilakukan
oleh massa Islam terhadap rumah-rumah warga Kristen karena rumah
tersebut telah dikosongkan pada pukul 23.15 WI

[Eskol-Net]- Sari Berita: Kamis, 22 Juli 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Kamis, 22 Juli 1999

*Informasi Kesehatan Soeharto Simpang-siur
*Pak Harto, "General Medical Check-up", Dan Stroke ...
*Pemeriksaan Soeharto Tak Dihentikan
*Amien: Nama Gus Dur Sudah Didiskusikan
*600 Marinir Mendarat Di Lhokseumawe
*Rudini Mundur, Bila 26 Juli Belum Rampung

---Luar Negeri---
*Jenazah JFK Jr Ditemukan
*Cina Tangkapi Anggota Sekte Mistik

---English Section---
*Determining Deep Impact
*Nato admits air campaign failed
+

Informasi Kesehatan Soeharto Simpang-siur

Jakarta, Pembaruan
Informasi tentang kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto masih
simpang-siur. Pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menyebutkan Soeharto
hanya melakukan general check up rutin, tetapi pihak keluarga seperti
Probosutedjo menyebutkan kelelahan dan perlu istirahat.

Sedangkan berbagai rumor menyebutkan mantan orang nomor satu di Indonesia
yang sekarang sedang diburu berbagai dugaan kasus KKN (korupsi, kolusi dan
nepotisme) itu menderita sakit akibat stroke.
Selengkapnya: http://suarapembaruan.com/News/1999/07/210799/index.html

Pak Harto, "General Medical
Check-up", Dan Stroke ...

JAKARTA - "Mantan Presiden Soeharto masuk rumah sakit," begitu berita yang
terdengar Selasa (20/7) sore, lalu cepat menyebar, dan kini menjadi
pembicaraan hangat di mana-mana.

Tapi, hingga tulisan ini diturunkan, masih simpang-siur bagaimana kondisi
atau apa yang sesungguhnya terjadi dengan Soeharto. Ada yang bilang, Pak
Harto hanya menjalani general medical check-up. Ada yang mengatakan,
terkena stroke.

Reaksi pun bermacam-macam. Banyak yang terkejut, tapi ada juga yang
menanggapi biasa-biasa saja. Buat sejumlah orang, general medical check-up
atau serangan stroke adalah dua hal yang wajar buat seseorang yang sudah
lanjut usia (lansia).
Selengkapnya: http://suarapembaruan.com/News/1999/07/210799/index.html

Pemeriksaan Soeharto Tak Dihentikan
"Nanti Anak Cucunya Repot"
Positif Kena Stroke Ringan
JAKARTA - Pemeriksaan terhadap dugaan KKN mantan presiden Soeharto tidak
akan dihentikan, meski dia menjalani perawatan medis. Namun karena
kondisinya, secara hukum dia tak memungkinkan diperiksa.

Hal itu diungkapkan Mensesneg/ Menkeh Muladi, menjawab pertanyaan wartawan,
seusai mendampingi Presiden BJ Habibie menerima Ketua Umum PBNU KH
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kediaman Habibie, Jl Patra Kuningan XIII,
Rabu pagi.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/22/nas1.htm


Amien: Nama Gus Dur Sudah Didiskusikan

Amien Rais (SM/dok)


JAKARTA - Kemunculan nama Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
sebagai calon presiden dari "Poros Tengah'' di antara PDI Perjuangan dan
Partai Golkar, muncul dari diskusi partai Islam dengan Ketua Umum PAN Dr
Amien Rais.

Amien Rais kepada wartawan di Jakarta kemarin mengakui, kemunculan nama Gus
Dur itu berasal dari diskusi sejumlah partai Islam, yaitu Partai Keadilan
(PK), Partai Bulan Bintang (PBB), dan PPP yang bakal memiliki suara di DPR
mendatang. "Dengan PBB sudah berdiskusi dua kali.''

Dia mengakui, dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya memang belum dicapai
kesepakatan dan masih memerlukan perdebatan panjang, terutama ketika
membahas masalah calon presiden.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9907/22/nas2.htm

600 Marinir Mendarat Di Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE (Waspada): 600 Prajurit TNI dari satuan marinir yang diangkut
dengan kapal TNI AL KRI Teluk Bone, tiba di pelabuhan umum Krueng,
Lhokseumawe Selasa (20/7).

Informasi yang diterima dari kalangan militer di Lhokseumawe, Rabu ( 21/7)
menyebutkan kapal TNI AL yang meninggalkan Surabaya 13 Juli lalu, mendarat
sekitar pukul 14:30. Pasukan langsung menuju markas Korem-011/Lilawangsa.

Danrem-011/LW, Kol (Inf) Syafnil Armen sebagai pimpinan tertinggi militer
di wilayah itu ketika dihubungi dengan telepon untuk konfirmasi atas
kedatangan pasukan elit TNI-AL itu, sedang tidak berada di tempat.
Selengkapnya: http://waspada.com/

Rudini Mundur, Bila 26 Juli Belum Rampung

Jakarta, Kompas
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rudini mengatakan, apabila batas akhir
pengumuman hasil penghitungan suara Pemilu 1999, 26 Juli mendatang, gagal
diumumkan, pihaknya siap mengundurkan diri dari KPU.
Rudini mengemukakan niatnya saat berlangsung rapat pleno KPU, Rabu (21/7),
di Jakarta. Meskipun tertutup, lewat pengeras suara jalannya rapat masih
dapat diikuti pers. "Bila tanggal 26 tidak jadi diumumkan, saya sudah
telanjur berucap mundur," katanya.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9907/22/UTAMA/rudi01.htm

---Luar Negeri---
Jenazah JFK Jr Ditemukan
-
Aquinnah, Rabu
Jenazah John F Kennedy Jr telah ditemukan di perairan lepas pantai Pulau
Martha's Vineyard, Massachusetts bersama potongan pesawatnya, menurut
Gedung Putih dan sumber-sumber yang dekat dengan pencarian hari Rabu.
Jenazah Kennedy ditemukan pada

[Eskol-Net]- Sari Berita: Selasa, 3 Agustus 1999

1999-08-02 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Selasa, 3 Agustus 1999

*Anggota KPU nyaris Baku Hantam
*Hadiri Undangan Habibie: Mega, Amien Belum Pasti
*Pradjoto tunda beberkan data soal Bank Bali, laras senjata di kepala
anak-anaknya
*Dephankam Pertanyakan Niat AS Kirim Marinir Ke Timtim

---Internasional---
*Siswa India Demam Bunuh Diri
*Kouchner Kecam Serangan Bom Di Gereja Ortodoks Serbia

---English Section---
*Live Donors Revolutionize Liver Care
*India Killer Train May Have Been Carrying Ammunition


Anggota KPU nyaris Baku Hantam
* Gagal lagi Sahkan Hasil Pemilu

Jakarta (Bali Post) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) benar-benar kehilangan hati nurani. Setelah
Presiden BJ Habibie menyerahkan kembali hasil Pemilu 1999 untuk disahkan --
karena Panitia Pengawas Pemilu Pusat (Panwaspus) tidak menemukan alasan
yang substansial terhadap keberatan wakil-wakil partai politik di KPU --
ternyata lembaga ini belum juga berhasil mengesahkannya. Rapat pleno yang
membahas masalah pengesahan hasil pemilu di kantor KPU Jakarta, Senin (2/8)
kemarin, malah seperti suasana di pasar ikan
Selengkapnya: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/1999/8/3/p4.htm

Hadiri Undangan Habibie:
Mega, Amien Belum Pasti
--
JAKARTA (Waspada): Acara silaturahmi menjelang SU MPR yang rencanakan
dilakukan hari ini oleh Presiden BJ Habibie, ternyata belum pasti bisa
dihadiri pemimpin parpol seperti Megawati Soekarnoputri atau Amien Rais.
Ketua Umum PDI Perjuangan dan PAN itu sama-sama menyatakan pikir-pikir.
Barangkali yang sudah pasti hadir dalam pertemuan yang akan membahas
persoalan bangsa itu baru Gus Dur.
Pengamat politik CSIS Dr J Kristiadi kepada pers di Jakarta, Senin,
menyatakan mendukung keberatan Mega hadir di pertemuan tersebut. Alasannya,
jika Habibie dalam hal ini memanfaatkan kapasitasnya sebagai fungsionaris
Golkar mengundang parpol pemenang pemilu, tidak tepat. Pertemuan itu justru
dicurigai untuk mencari kompromi politik yang akan menguntungkan Habibie.
Selengkapnya: http://waspada.com/080399/headline/headline.htm

Pradjoto tunda beberkan data soal Bank Bali, laras senjata di kepala
anak-anaknya

Laporan Novi Nuryanti
JAKARTA, Mandiri
Pakar hukum perbankan Pradjoto SH memutuskan menunda membeberkan data yang
berkaitan dengan dugaan keterlibatan Bank Bali dalam penggunaan money
politics, menyusul ancaman yang dia terima dari pihak tertentu.
Sebelumnya, Pradjoto Jumat pekan lalu di Jakarta menjanjikan akan
memberikan data mengenai hal itu "dua hari lagi" atau Senin ini (2/8).
"Saya tidak bisa bicara kalau ada laras senjata di kepala anak-anak saya.
Anda bisa tafsirkan itu sebagai ancaman atau lebih luas lagi," katanya,
kepada pers di Jakarta Senin siang. "Ada yang datang, ada yang telepon, ada
yang macam-macam," katanya.
Selengkapnya:
http://www.mandiri.com/isimandiri/contents/Berita/0899/bt020899_6.html

Dephankam Pertanyakan Niat AS Kirim Marinir Ke Timtim
-
Canberra, Pembaruan
Amerika Serikat (AS) kini tengah mempertimbangkan untuk mengirim pasukan
marinirnya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Timor Timur,
demikian sebuah surat kabar Australia memberitakan, hari Minggu.
Surat Kabar The Sunday Age mengutip pernyataan para pengamat pertahanan AS,
yang menyebutkan Washington telah mempertimbangkan untuk menggunakan
Marinir sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB yang akan ditempatkan
sebelum atau sesudah jajak pendapat di Timtim, terutama bila wilayah itu
merdeka dari Indonesia.
Selengkapnya:
http://www.suarapembaruan.com/News/1999/08/020899/Headline/hl091/hl091.html

---Internasional---
Siswa India Demam Bunuh Diri

NEW DELHI - Deepak Chauhan, pelajar India berusia 18 tahun, mengamati
pengumuman hasil evaluasi belajar tahap akhir (EBTA). Betapa terkejutnya
dia karena ternyata dia tidak lulus. Beberapa menit kemudian, Chauhan tewas
gantung diri di teras sekolah.
Remaja New Delhi itu hanyalah satu dari ratusan pelajar India yang stres
dan bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir karena tidak lulus ujian.
Polisi menyebutkan, sekitar 200 pelajar di seluruh negeri bunuh diri pada
tahun lalu. Kendati belum ada perkiraan yang akurat, menurut polisi jumlah
kasus bunuh diri pelajar tahun ini cukup mengkhawatirkan.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9908/03/int3.htm

Kouchner Kecam Serangan Bom
Di Gereja Ortodoks Serbia
-
Pristina, Pembaruan
Kepala pemerintahan PBB di Kosovo, Bernard Kouchner, mengecam serangan bom
di sebuah Gereja Ortodoks Serbia, Minggu (1/8) pagi.
Sementara itu, seorang pemimpin gereja di Pristina, ibu kota Kosovo, yakin
bahwa serangan bom itu merupakan bagian kampanye sistematis yang
dilancarkan oleh kaum ekstremis Albania.
Ledakan bom berkekuatan luar biasa dahsyat itu, mengguncang gedung gedung

[Eskol-Net]- Spot News: Pernyataan sikap Pemuda Gereja Ambon

1999-08-03 Thread Eskol-Net

Salam sejahtera,

Rekan pembaca yang terhormat, berikut ini kami kirimkan pernyataan sikap
Pemuda Gereja Ambon sehubungan dengan kerusuhan yang terjadi ke dua kalinya
di Ambon. Versi bahasa Indonesia akan kami postingkan menyusul.
Kiranya posting ini membantu kita memahami pergumulan dan permasalahan yang
sebenarnya terjadi di Ambon.

Tuhan memberkati,

Redaksi Eksol-Net
-

A STATEMENT OF THE POSITION
OF CHURCH YOUTH IN AMBON AND SURROUNDING AREAS
IN RELATION TO
THE CIVIL UPHEAVAL THAT HAS RACIAL AND RELIGIOUS OVERTONES IN THE MOLUCCAS
---
We THE YOUNG PEOPLE OF THE CHURCH in the city of Ambon, as an integral part
of Indonesia’s younger generation, wish to state our position on the events
of civil upheaval that have happened and are still happening in the
Moluccan Area especially in the city of Ambon and its surrrounding
districts as follows :

1. The civil upheaval, that is still going on up till this moment, is
caused by weak law enforcement by the forces of law enforcement in the
Moluccan area.
2. This is opinion is based on the reality of what is happening at ground
level at this moment.  The practice of law enforcement seems to be very
one-sided.
3. The security forces who are supposed to stop the civil upheaval and
bring about peace, on the contary are making no effort to stop the upheaval
or bring about peace, instead are giving opportunities for the upheaval to
continue.
4. The Christian community both Protestant and Catholic are legal citizens
according to the constitution and have the right to protection and the
upholding of law, the same as other borthers and sister from other
religious backgrounds.  Therefore it is not right that while, in this civil
upheaval, the Christian community both Protestant and Catholic in the city
of Ambon are being shot at, slaughtered and their houses and shops are
being burnt down, they are being accused of being separatists.
5. The civil upheaval that has happened and is still continuing must be
stopped stopped immediately by all parties concerned, including the
security forces.
6. We truly regret the statement by various parties that it is difficult to
separate the rioting masses from both sides because they keep on attacking
eachother.  Such a statement places the Christian community both Portestant
and Catholic in a difficult position, especially when it must be remembered
that the appearance of Christian community both Portestant and Catholic at
each erruption of violence is not the reason for the violence and
destruction but the result of self defence whenever the Christian community
is attacked by the Muslims.

Arising from the above statement of position, we would like to put forward
our demands as follows :

1. It is hoped that the law enforcement forces will do their job justly and
fairly without any sign of discrimation on their part.
2. The LOCAL GOVERNMENT is asked to put a stop to all civil upheaval and
restore the situation both in the city of Ambon and also in the whole area
of the Moluccas.
3. The local government officials in Ambon are asked to make an immediate
inventary of each refugee site in order to register the population. This
should be done in order to differentiate between those who are permanent
citizens and those who are occasional visitors.  This should be done so
that those whose identity cards show that they are really citizens of other
areas should be given arrested and surrendered to the respective officilas
to be investigated within 24 hours.
4. We really regret the policy of the Local Government of rehousing
refugees in the centre of a commercial district (Batu Merah Shopping Area),
which is not at all realistic and has potential for creating fresh civil
disturbances.
5. A complete investigation into who was responsible for the burning down
of Ambon’s commercial centre (the shops in A.Y. Patty St. and its
surounding area).
6. We want to ask the Local Government Administration and the security
forces concerning the repeat performance of a huge organised mass of
Muslims ( from the Leihitu area) who advanced freely past two military
command bases, burning and destroying Christian property. Such action if
linked with the Governor’s previous statement which we understood to be a
guarantee (i.e. if the people from the Leihitu area repeated such an
action, the Governor would be prepared to resign).
7. We strongly reject the presence of security forces, especially from the
army ( KOSTRAD [strategic army command]) and from the police force (Brimob
[mobile brigade] from Kendari and Palu)’ who we regard as not being
consistant in carrying out their duty as members of the national forces.
8. We ask the LOCAL GOVERNMENT ADMINISTRATION to maintain the security
forces from the navy (marines) who we judge to be more neutral in
performing their job as peace keepers.
9. If it turns out that the marines, who so far can be trusted, are no
longer neutral in carrying out their duties, then we suggest that it would

[Eskol-Net]- Spot News: Komnas HAM tindak lanjuti "Serangan Fajar" di Biak

1999-08-04 Thread Eskol-Net

Salam sejahtera,

Rekan pembaca yang terhormat, berikut ini kami postingkan hasil pertemuan
KOMNAS HAM dengan ELSHAM IRJA serta saksi mata peristiwa "Serangan Fajar"
di Biak. Kiranya membantu kita memahami pergolakan saudara-saudara kita di
propinsi ter Timur Indonesia.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


HASIL  PERTEMUAN*
KELUARGA KORBAN, SAKSI MATA
DAN KORBAN BERSAMA KOMNAS HAM DI BIAK
Senin, 02 Agustus 1999

Peristiwa "Biak Berdarah" 6 Juli 1998, dikenal sebagai serangan fajar
aparat militer Indonesia yang bertujuan memadamkan hak rakyat Papua Barat
untuk kebebasan berekspresi (the Right to Freedom of Expression) dan hak
menentukan nasib sendiri (the Right to Self-determination), lewat
pengibaran bendera "Bintang Kejora" di Menara Air, dekat Pelabuhan Laut
Biak. Serangan fajar itu mengakibatkan banyak korban, yang sampai saat ini
belum ada penyelesaian hukum terhadap pelaku serangan fajar itu.

Kenyataan itu telah mendorong pihak gereja (GKI Di Irian Jaya, Gereja
Katolik Keuskupan Jayapura, GKII Wilayah Irian Jaya ) bekerja sama dengan
ELSHAM IRJA meluncurkan LAPORAN PELANGGARAN HAM di BIAK IRIAN JAYA dengan
judul NAMA TANPA PUSARA, PUSARA TANPA NAMA. Peluncuran laporan itu
dilakukan bersamaan dengan Siaran Pers ELS-HAM IRJA, Sabtu tanggal 10 Juli
1999.
Dalam LAPORAN itu diungkapkan bahwa korban meninggal 8 orang, orang hilang
3 orang, korban luka  (Berat)  4 orang (dievakuasi ke Ujung Pandang),
korban luka biasa 33 orang, korban penahanan 150 orang (penahanan
sewenang-wenang dan penyiksaan), mayat misterius 32 mayat.

Siaran pers itu dilanjuti dengan tuntutan HIMPUNAN MAHASISWA BIAK (HIMABI)
tanggal 12 Juli 1999 di halaman Kantor Gubernur Propinsi Irian Jaya
terhadap pemerintah untuk menuntaskan kasus tersebut.

LAPORAN PELANGGARAN HAM ELS-HAM IRJA dan TUNTUTAN HIMABI itu telah
mendorong KOMNAS HAM untuk mengunjungi kota Biak yang diwujudkan lewat
PERTEMUAN antara TIM KOMNAS HAM bersama keluarga korban, saksi mata dan
korban pada tanggal 02 Agustus 1999, pukul 09.00 WIT.

PERTEMUAN tersebut bertempat di Kantor Klasis GKI Biak Selatan dan dihadiri
oleh ± 500 - 700 orang, yang terdiri dari : Ketua Klasis GKI Biak Selatan,
Pimpinan Gereja (GKI Di Irian Jaya, Gereja Katolik), Alberth Rumbekwan
(Pendamping dan Pengacara Hukum Korban Kasus Biak/ Staf ELS-HAM IRJA),
korban, keluarga korban, para saksi  dan anggota masyarakat.

Pertemuan tersebut terungkap beberapa hal yang selain menunjang LAPORAN
PELANGGARAN HAM ELS-HAM IRJA, maupun memperkaya laporan tersebut. Beberapa
hal yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

· Saksi Marike Rumbiak:
Keadaan alm. Ruben Orboy saat berada di UGD RSUD Biak telah menjadi mayat,
pemeriksaan medis menunjukkan bahwa kepala korban ditembusi peluru tajam.
Setelah pemeriksaan medis, saksi memandikan mayat korban. Setelah
dimandikan,  mayat korban diambil oleh aparat keamanan. Sempat terjadi
dialog antara saksi dan aparat keamanan, saksi menanyakan :  "jenazahnya
dibawa ke mana?",  jawaban yang diperoleh dari aparat keamanan adalah :
"jenazahnya mau dibawah  ke RSAL (Rumah Sakit Angkatan Laut)  Biak".

· Saksi Marthinus Morin:
Saksi menuturkan bahwa, ia menemukan 2 mayat berjenis kelamin perempuan
yang terdampar di Kampung Wadibu. Keadaan fisik mayat-mayat tersebut saat
ditemukan: tangan dan kakinya terpotong.

· Saksi Yermias Yawan :
Penemuan mayat hanyut,
Waktu : tanggal 9 dan 10 Juli 1998
Lokasi I :  Laut sekitar perairan Pulau Supiori
Jumlah mayat : 4 orang
Keadaan fisik :  tangan dan kaki terputus.

Lokasi  II: Laut Biak timur
Jumlah : 4 orang
Keadaan fisik : 3 orang dalam keadaan tangan diikat.


· Saksi Obeth Horota :
Menceritakan bahwa ketika digiring ke pelabuhan laut Biak (tanggal 6 Juli
1998), aparat memerintahkan saksi korban bersama temannya memindahkan
korban-korban yang menurut keterangannya korban-korban tersebut sudah tidak
bernyawa lagi. Jumlah korban 29 orang. Saksi juga menyampaikan bahwa korban
terakhir yang diangkat dan dibuang ke dalam truk adalah Fransiskus Gawe.
Menurut kesaksiannya bahwa dari korban-korban tersebut ada 4 wanita yang
kakinya terputus.

· Saksi Otniel Awom :
Menceritakan bahwa saat dipukul dengan balok 5 x 5 Cm dalam keadaan tak
sadar diri, ditinggalkan oleh petugas di samping Terminal Pelabuhan Laut
setelah sadar diri saksi-korban  menyaksikan ada orang-orang yang dipaksa
oleh aparat keamanan naik ke atas kapal TNI-AL.

· Saksi keluarga Fransiskus Gawe :
Menyampaikan agar pihak aparat harus memberitahukan di mana mayat anaknya
di kubur agar pihak keluarga dapat melihat makamnya.


Hasil yang dicapai adalah :

1. KOMNAS HAM setuju untuk menghubungi Pimpinan Militer (PANGDAM, KAPOLDA,
DANLANTAMAL, DANREM, KAPOLRES, DANDIM) agar memberikan jaminan keamanan
kepada keluarga korban, saksi mata dan korban.
2. KOMNAS HAM setuju dibentuk Tim Indenpendent Forensik dan HAM
Internasional untuk mengungkap mayat-mayat misterius dan pelanggaran 

[Eskol-Net]- Spot News: LIMA TOKOH PAPUA DICEKAL

1999-08-04 Thread Eskol-Net


Salam sejahtera,

Rekan pembaca yang terhormat, berikut ini kami postingkan berita tentang
pencekalan lima tokoh Papua oleh TNI.  Kiranya posting ini membantu kita
memahami pergolakan saudara-saudara kita di
propinsi ter Timur Indonesia itu.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


LIMA TOKOH PAPUA DICEKAL
===

TNI (Tentara Nasional Indonesia) masih mengadakan aksinya di berbagai front
di Papua Barat.  Thom Beanal, Willy Mandowen, Herman Awom, Octovianus Motte
dan
Dr. Benny Giay dicekal oleh TNI untuk tidak boleh bepergian ke luar negeri
selama 6 bulan.  Setelah beberapa kali kelima tokoh Papua ini mengunjungi
Eropa, Australia dan Amerika Serikat, mereka dicurigai sedang menjalankan
aktivitas lobbi internasional demi kemerdekaan Papua Barat.

Menurut Majalah Mingguan - Tifa Irian, Minggu IV Juli 1999, pencekalan itu
dilakukan berdasarkan surat dari Departemen Kehakiman, Direktorat Jenderal
Imigrasi, Nomor F4-1L.01.02-3.0178, tertanggal 28 Juni 1999, ditandatangani
oleh Drs. Zaiman Nurmatias, Direktur Pengawasan dan Keimigrasian.  Surat
tersebut ditembuskan kepada :
1. Dirjen Imigrasi; 2. Para Direktur di lingkungan Ditjenim; 3. Panglima
TNI
di Jakarta; 4. Polda Kadis Intelpam; 5. Deplu Dir. Konsuler; 6. Kakanwil
Depkeh Up. Korim di - Seluruh Indonesia; 7. Kepala Unit Khusus Imigrasi di
Jakarta Timur.

Pencekalan itu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI No.
Skep/58/P/VI/1999 tertanggal 23 Juni 1999.

Papua Barat diinvasi dan dianeksasi oleh Indonesia pada tahun 1963.
Setelah
plebisit 1969 di bawah todongan senjata TNI, PBB (Perserikatan Bangsa
Bangsa)
menyerahkan kekuasaan di Papua Barat kepada Indonesia.  Nieuw Guinea Raad
sebuah Dewan Rakyat menggantikan nama Nieuw Guinea yang ketika itu dijajah
oleh Belanda menjadi Papua Barat pada 1 Desember 1961.  Sukarno, presiden
pertama RI, menggantikannya menjadi Irian Barat.  Irian Barat kemudian
digantikan namanya menjadi Irian Jaya oleh bekas diktator Indonesia,
Suharto,
pada tahun 1972.

Papua Barat dikuasai oleh kepala-kepala suku secara demokratis jauh sebelum
penjajahan Belanda.  Intimidasi, diskriminasi, dan berbagai pelanggaran HAM
lainnya di Papua Barat merongrong kedamaian rakyat ketika penjajahan
Belanda
mulai bercokol di sana.  Kebrutalan politik dan sosial semakin meraja-lelah
dengan kuat setelah pemerintah Indonesia mengambil alih kekuasaan di Papua
Barat.

Rakyat Papua tetap menolak resolusi PBB bulan November 1969 yang
menyerahkan
Papua Barat ke dalam Indonesia karena plebisit yang dikenal dengan sebutan
PEPERA (Pernyataan Pendapat Rakyat) 1969 tidak berdasarkan prinsip-prinsip
demokrasi.  Rakyat Papua telah berkali-kali menyatakan bahwa Pepera 1969
adalah cacat hukum.

Hingga kini, rakyat Papua Barat masih tetap berjuang untuk memerdekakan
diri
di luar penjajahan Indonesian.

Sumber: GKI Irian Jaya
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: PENGANIAYAAN TERHADAP TOKOH MASYARAKAT DI KIWIROK

1999-08-04 Thread Eskol-Net


**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Salam sejahtera,

Rekan pembaca yang terhormat, berikut ini kami postingkan berita tentang
penganiayaan terhadap tokoh masyarakat di Kiwirok- Irian Jaya.  Kiranya
posting ini membantu kita
memahami pergolakan saudara-saudara kita di
propinsi ter Timur Indonesia itu.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


PERISTIWA PENGANIAYAAN TERHADAP
TOKOH MASYARAKAT DI KIWIROK
Senin, 02 Agustus 1999


Di Kecamatan  Kiwirok Pegunungan Bintang, pagi tadi Senin pukul 7.30 Wit
terjadi peristiwa Penganiayaan terhadap seorang Tokoh Masyarakat atas nama
: DECKY BIDANA/NINGDANA. Menurut sumber ELS-HAM bahwa peristiwa
penganiayaan  terhadap 'korban' yang adalah juga seorang Guru Agama itu
dilakukan oleh seorang oknum ABRI, Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat (TNI-AD) atas nama: ENOS. Peristiwa yang dipicu oleh personil Kodim
(Komando Distrik Militer) 1702 Jayawijaya yang berdinas di Pos Koramil
(Komando Rayon Militer) Kiwirok itu, selain disaksikan oleh seluruh massa
yang hadir di tempat kejadian saat itu namun, dikuatkan pula oleh tiga
orang saksi, diantara: PAULUS BAWI (Kepala Desa Oksirim), HENOK URUBMABIN
dan ARNOLD URUBMABIN. Berikut Kronologisnya:

Sebagaimana biasanya setiap hari senin diadakan Pasar Tradisional di ibu
kota Kecamatan, ketika itu Decky Bidana (korban) yang berperan sebagai
tokoh masyarakat  mengumumkan kepada masyarakat, baik pengunjung pasar
maupun penjual dan pembeli tentang harga-harga hasil bumi (sayur-mayur,
umbi-umbian,dsb) yang baru ditetapkan dan diberlakukan di seluruh Kecamatan
Kiwirok. Setelah pengumuman itu, korban didekati oleh anggota ABRI dan
dipukul (dianiaya) di depan seluruh Masyarakat yang hadir di pasar pagi itu
tanpa alasan yang jelas.   Menurut  pelaku bahwa,  "korban dianiaya karena
menghasut masyarakat untuk membuat hal-hal yang menentang Pemerintah".

Peristiwa tersebut memicu amarah masyarakat setempat,  terutama seluruh
warga masyarakat yang ada di kampung-kampung di sekitar kecamatan Kiwirok.
Situasi kota Kiwirok hingga laporan ini diturunkan masih tegang sebab massa
dalam jumlah yang besar secara spontan datang  ke tempat kejadian (ibu kota
kecamatan). ***

Sumber: GKI Irian Jaya
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Kamis 5 Agustus 1999

1999-08-04 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Kamis, 5 Agustus 1999

*Mogok Massal Lumpuhkan Aceh
*KPU Akhirnya "Menyerah"
*BPK Temukan Penyimpangan
Pelaksanaan "Ruilslag" Bulog-Goro
*Jika Dephut Ikut Berdagang, Jangan Harap Hutan Lestari

---Internasional---
*Setiap Hari Warga Etnis Serbia Masih Alami Siksaan

---English Section---
*Stain on the harbour
*Pediatrics Group Offers Tough Rules for Television

Mogok Massal Lumpuhkan Aceh
-
Banda Aceh, Kompas
Denyut jantung Kota Banda Aceh-ibu kota Daerah Istimewa Aceh-tak berjalan
normal setelah aksi mogok massal secara damai hari pertama, Rabu (4/8),
menjadi kenyataan. Kecuali apotek, seluruh toko dan warung tutup.
Lhokseumawe, pusat perdagangan dan kawasan industri besar migas dan
petrokimia di Aceh, juga lumpuh total. Hal serupa tampak di kota-kota
sepanjang Banda Aceh-Kuala Simpang yang bagaikan mati akibat semua
aktivitas masyarakat tidak berjalan. Jalan raya Banda Aceh-Medan sepi serta
seluruh kegiatan perdagangan terhenti total. Ini juga akibat armada bus
angkutan penumpang umum trayek Medan-Banda Aceh tidak beroperasi
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9908/05/UTAMA/mogo01.htm

KPU Akhirnya "Menyerah"
---
JAKARTA-Para anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya "menyerah'' untuk
menerima hasil tabulasi penghitungan suara yang ditandatangani Presiden BJ
Habibie melalui Keppres Nomor 92/1999.
Ketua KPU Rudini usai memimpin rapat pleno kemarin di Jakarta mengatakan,
KPU sepakat untuk menggunakan keputusan Presiden itu sebagai titik tolak
program kerja berikutnya. Yaitu penyusunan anggota DPRD I dan DPRD II,
utusan daerah, dan lain-lain.
Kendati demikian, Rudini menolak kalau dikatakan KPU menyerah.
Dikatakannya, pihaknya tidak ingin bertele-tele lagi karena harus segera
menyelesaikan pekerjaan lainnya.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9908/05/nas2.htm

BPK Temukan Penyimpangan
Pelaksanaan "Ruilslag" Bulog-Goro
---
Jakarta, Pembaruan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sejumlah penyimpangan yang serius
dalam pelaksanaan ruilslag (tukar aset) antara Bulog dan PT Goro Batara
Sakti (GBS). Penyimpangan ini menimbulkan potensi kerugian negara yang
mencapai puluhan miliar rupiah.
Saksi ahli dari BPK, Drs Mampan Manalu (48) yang didengarkan keterangannya
pada persidangan terdakwa Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) berkaitan
perkara korupsi antara Bulog dan GBS, dihadapan majelis hakim PN Jakarta
Selatan, Rabu (4/8) pagi mengatakan, selain dari penyimpangan itu, BPK
menilai di dalam perencanaan hingga pelaksanaan ruilslag, posisi Menteri
Keuangan kelihatannya terjepit dalam menjalankan kewenangannya sesuai
aturan yang berlaku.
Selengkapnya:
http://www.suarapembaruan.com/News/1999/08/040899/Headline/hl08/hl08.html

Jika Dephut Ikut Berdagang, Jangan Harap Hutan Lestari
--
TELEPON genggam tiga petinggi asosiasi kehutanan kemarin pagi berdering
hampir bersamaan dari orang yang sama. "Saya cuma mau konfirmasi apakah
mereka benar mengatakan seperti apa yang ditulis Media," kata seseorang di
seberang sana.
Rupanya, sang penelepon itu adalah Dirjen Pengusahaan Hutan Produksi
Waskito Soerjodibroto. 'Komandan' para pemegang HPH ini marah atas
pernyataan keras ketiga orang penting di kalangan kehutanan itu Selasa
(3/8). Mereka adalah Ketua Masyarakat Perhutanan Indonesia (MPI) Sudrajat,
Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Adi Warsita Adinegoro, dan
Sekjen MPI Reformasi Zein Masyhur.
Seperti lazimnya di era reformasi, ketiga kolega Waskito itu mengkritik
kebijaksanaan Menhutbun Muslimin Nasution tentang izin HPH baru. Pasalnya,
selain terkesan emosional, pengalihan HPH eks kroni Cendana ini belakangan
dinilai tidak transparan dan berbau KKN
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/08/05/UTAMA05.html

---Internasional---
Setiap Hari Warga Etnis Serbia Masih Alami Siksaan
-
Pristina, Pembaruan
Konflik di Kosovo telah usai, nasib warga minoritas Serbia dan kaum gipsi
mulai terbengkalai. Mereka sering diganggu, diejek, dan dipukuli, bahkan
sampai ada yang dibunuh.
Perilaku sedemikian itu terjadi tiap hari di provinsi yang sudah
morat-marit akibat bombardir NATO. Rupa-rupanya perlakuan tidak mengenakkan
itu sebagai upaya sistematis untuk memaksa mereka (warga minoritas Serbia
dan kaum gipsi) supaya segera angkat kaki dari wilayah Kosovo.
Sejumlah personil militer, yang tergabung dalam NATO, pun diam-diam saja
melihat perlakuan kasar warga etnis Albania terhadap minoritas Serbia dan
kaum gipsi, demikian satu kelompok hak asasi manusia (HAM) terkemuka di New
York, Selasa (3/8).
Selengkapnya:
http://www.suarapembaruan.com/News/1999/08/040899/LuarNegr/ln02/ln02.html

---English Section---
Stain on the harbour
-
The owners of the Italian ta

[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 7 Agustus 1999

1999-08-05 Thread Eskol-Net


Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
**Jangan sia-siakan talenta anda**
**
Wacana Mingguan : 7 Agustus 1999
=
"Janganlah Cemas dan Kuatir"
=

Kita hidup di dunia ini pasti pernah mengalami rasa cemas dan kuatir akan
keberadaan hidupnya.  Bagaimana Firman Tuhan dalam Alkitab menyikapi hal
ini ?  Berikut ini adalah beberapa kutipan Firman Tuhan yang bisa
menguatkan kita orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus.

Mazmur 43:5 berkata: " Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa
engkau gelisah di dalam diriku ?  Berharaplah kepada Allah !  Sebab aku
bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku !

Mazmur 46:2- :  "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan
takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam
laut ."

Amsal 3: 5-6  : "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.  Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanMu."

Matius 6: 31-34: "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang
akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ?  Apakah yang akan kami
pakai ?  Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.  Tetapi
Bapamu di Sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.  TETAPI CARILAH
DAHUKU KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA, MAKA SEMUANYA ITU AKAN DITAMBAHKAN
KEPADAMU.  Sebab itu janganlah kuatir akan hari esok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri.  Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Filipi 4: 6-7:  "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur.  Damai sejahtera Allah, yang melampaui
segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

I Petrus 5: 6-7:  "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan
yang kuat, supaya kamu ditinggikanNya pada waktunya.  Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu."

Dari kutipan Firman Tuhan di atas dapat dibuat semacam kesimpulan bahwa
sebagai orang yang beriman kepada Allah di dalam Kristus maka kita tidak
perlu lagi cemas dan kuatir akan hidup di dunia ini, karena Tuhan pasti
bisa menjawab segala kecemasan dan kekuatiran kita, asal kita selalu
berserah/bersandar pada Dia, merendahkan diri dihadapanNya, selalu mengucap
syukur dan memuji Tuhan, serta rindu belajar untuk mengenal kerajaan dan
kebenaranNya melalui firmanNya.  Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Amin.
(A. S)

Pokok Doa :
1.  Berdoa bagi seluruh umat Tuhan di muka bumi ini agar tetap menyadari
bahwa kita semua adalah satu dalam Tubuh Kristus, berdoa bagi para
penginjil, para hamba Tuhan, dan organisasi-organisasi Kekristenan;
2. Berdoa bagi situasi bangsa dan negara, terutama menjelang Sidang Umum
MPR mendatang;
3. Berdoa untuk situasi Ambon dan Batam, agar damai Tuhan hadir di daerah
tersebut;
4. Berdoa secara khusus untuk suksesi kepemimpinan nasional, agar Tuhan
menetapkan seorang pemimpin yang bisa membawa bangsa Indonesia ke arah yang
lebih baik.

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Hot Spot: Kutipan Media Massa: Sumatera Barat

1999-08-06 Thread Eskol-Net


REPUBLIKA
Republika, 06 Aug 1999


Ketua Umum MUI Sumbar Prof Amir Syarifuddin:
Kristenisasi yang terjadi di Sumbar kabarnya sudah berlangsung lebih dari
lima tahun. Apa upaya yang telah dilakukan ulama Sumbar menyangkut kasus
sensitif ini?

Ketika muncul Kristenisasi, MUI Sumbar yang pertamakali memberikan
tanggapan. Kita menyatakan bahwa program Kristenisasi itu tidak sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan Pemerintah. Setelah ditanggapi MUI
Sumbar, baru bermunculan tanggapan dari ormas lain yang isinya mendukung
sikap MUI Sumbar.

Sejak kapan Kristenisasi terjadi di Sumbar?

Sudah lama. Sejak masuknya orang Kristen sudah ada upaya untuk
mengkristenkan orang-orang di Sumbar. Tapi, sayangnya upaya mereka itu
sulit sekali dibuktikan. Apalagi masalah Kristenisasi atau pemaksaan agama
tidak bisa dibawa ke Pengadilan. Kebetulan kasus Kristenisasi yang terjadi
menimpa korban Wawah menimbulkan masalah, yaitu pemerkosaan. Akibatnya
Kristenisasi itu bisa terbongkar.

Pola apa yang mereka lakukan sehingga membuat masyarakat di Sumbar tergiur
pindah agama?

Mereka (orang Kristen. Red) memang terlalu aktif, sedangkan kita bisa saja
kurang sensitif. Sedangkan pola yang mereka lakukan tidak ada bedanya
seperti yang dilakukan di daerah-daerah lain. Mereka sangat sensitif
terhadap orang-orang yang kesulitan. Lalu mereka menawarkan bantuan materi,
tapi diselipi pesan tertentu, yaitu pindah ke Kristen. Pola seperti ini
sudah banyak terjadi di wilayah lain. Memang pola mereka ini bukan termasuk
kejahatan negara, tapi telah melanggar aturan main yang ditetapkan oleh
Menag. Dimana, kita tidak boleh berdakwah terhadap orang-orang yang telah
memiliki agama.

Berapa jumlah orang Muslim Sumbar yang telah pindah ke Kristen?

Kalau bicara jumlah sulit dibuktikan dengan angka. Tapi tidak sampai
ratusan seperti isu beredar saat ini. Karena mereka (orang Kristen) bisa
saja mengklaim orang Islam yang sudah menerima 'hadiah' otomatis pindah
menjadi pemeluk Kristen. Padahal bagi orang Minang tidaklah mudah keluar
dari agama Islam. Sanksinya sangat berat. Kalau mereka keluar dari Islam,
akan dikeluarkan dari Adat Minang. Mereka tidak diakui dalam komunitas
orang Minang. Makanya, tidak ada orang Minang yang mau keluar dari Islam,
karena berat sekali sanksinya. Apalagi, orang Minang itu sudah identik
dengan agama Islam.

Tapi, benarkah ada orang Minang yang pindah ke Kristen?

Mungkin saja ada. Tapi saya yakin, mereka itu pindah agama bukan karena
tertarik dengan keyakinan agama Kristen, melainkan karena masalah perut.
Setiap wilayah di Sumbar pasti ada gereja. Tapi banyaknya gereja bukan
berarti banyak pula orang Minang yang pindah ke Kristen. Sumbar itu tidak
identik dengan Minang loh. Jadi bisa saja orang-orang pendatang yang banyak
menganut agama Kristen.

Wilayah mana saja yang menjadi sasaran Kristenisasi?

Sasaran mereka lebih ke daerah transmigrasi. Di daerah sana kan banyak
pendatangnya.

Upaya apa yang telah dilakukan MUI Sumbar untuk menyelesaikan kasus
Kristenisasi ini?

Kita telah melakukan upaya pendekatan sesama pemimpin agama. Kita
menghendaki agar sama-sama mematuhi aturan yang telah ditetapkan
Pemerintah. Kalau aturan ini bisa dilaksanakan dengan baik, saya yakin
tidak akan terjadi konflik. Apalagi saya sangat yakin bahwa tidak ada orang
Minang dengan sendirinya ingin pindah ke Kristen, tapi dilakukan karena
keterpaksaan kebutuhan materi.

Anda sudah mengetahui bahwa sasaran Kristenisasi adalah orang miskin.
Selanjutnya upaya apa yang akan dilakukan terhadap kaum Muslim dhuafa?

MUI akan berupaya agar umat Islam tidak terpengaruh dengan pola seperti
itu. Kita pernah datang ke suatu tempat, di mana ada seorang warga yang
diberi seekor sapi asalkan masuk agama Kristen. Kepada kami, dia mengatakan
agar sapi ini dikembalikan (ke orang Kristen) dan minta (kepada orang
Islam) diganti saja dengan seekor kambing. Hal ini menandakan bahwa mereka
sebenarnya masih sadar keberagamaannya. Tapi sayangnya, kita tidak bisa
memberikan bantuan tersebut.

Kabarnya Kristenisasi di Sumbar dilakukan pula melalui penyebaran
buku-buku?

Memang banyak sekali buku-buku yang beredar berkenaan dengan hal itu.
Buku-buku itu berupa buku pelajaran yang masuk ke sekolah-sekolah. Dalam
buku pelajaran itu 'terselip' pesan khusus. Kalau anak-anak tidak
menyadari, bisa terjerat. Misalkan, buku pelajar PMP yang mencoba
mementahkan akidah Islam. Dalam buku itu dijelaskan bahwa semua agama itu
sama dan digambarkan tentang gereja yang terbuka selebar-lebarnya bagi
siapapun. Ini kan bahaya. Apalagi guru-gurunya banyak yang mendapat
iming-iming. Kalau muridnya banyak membeli buku, maka akan mendapat diskon
plus bonus. Tapi untungnya sekarang buku-buku itu tidak beredar lagi.

Bagaimana tanggapan dari pihak Kristen dengan terbongkar Kristenisasi?

Orang-orang gereja cuci tangan. Menurut mereka (kasus Wawah --Red) bukan
program gereja, tapi dilakukan oleh oknum tertentu. Sehingga mereka tidak
bisa melarangnya. Alasan mer

[Eskol-Net]- Hot Spot: Kutipan Media Massa: Kasus Padang

1999-08-06 Thread Eskol-Net


REPUBLIKA
Republika, 06 Aug 1999


Awas, Kristenisasi Berkedok Islam!
==

Hampir setiap Sabtu antara Mei hingga Juni 1999, ratusan pelajar dan
mahasiswa Muslim di Padang, Sumatra Barat, turun ke jalan. Mereka berdemo
dengan tuntutan utama: hentikan gerakan permurtadan dan tertibkan misi
Kristenisasi 'liar' di Sumbar.

Kantor Pengadilan Negeri Padang pun menjadi target utama lokasi unjuk rasa
karena di sinilah kasus pemurtadan dan perkosaan digelar. Salmon dan
istrinya Lisa Zuriana, keduanya jemaat sebuah gereja, dukung sebagai
tersangka dengan tuduhan terlibat dalam kasus pengkristenan dan perkosaan
terhadap Wawah (17), panggilan akrab Khairiah Enniswati, pelajar di
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun, Padang. Menurut sumber
Republika, Wawah adalah satu dari 500 orang Minang yang mengalami konversi
agama, dari Islam ke Kristen.

Gadis manis yang berjilbab ini diculik, diperkosa, dan dipaksa keluar dari
agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang dari kalangan
Kristen.

Peristiwanya berawal dari Maret 1998. Suatu hari [Maret 1998], Wawah
berkenalan dengan Lia, seorang gadis berjilbab. Orangnya manis, semanis
Wawah. Ramahnya bukan main. Hari-hari berikutnya mereka sering terus
bertemu. Keakraban terjalin sudah, maklum sama-sama gadis berjilbab.

Ternyata Lia penganut Kristen Protestan. Kepadanya Wawah, ia bercerita
betapa indahnya berkelana dalam dunia Protestan. Tak hanya itu, ia juga
berkisah tentang dunia seks yang bagi Wawah teramat tabu.

Pada kesempatan lain, Lia mengajak Wawah berkeliling kota dan singgah
Gereja Protestan di Jl Bagindo Aziz Chan, Padang. Di sini, keduanya berbaur
dengan puluhan jemaah pimpinan Pendeta Willy.

Singkat cerita, Wawah dipaksa membuka jilbab, menuju altar dan dipaksa
masuk Kristen, kendati gadis ini menangis dan meronta. Selanjutnya Wawah
diserahkan kepada Salmon, seorang jemaat gereja yang bekerja di PDAM
Padang. Di rumah keluarga Salmon itulah, Wawah juga diperkosa saat Lisa
Zuriana, istri Salmon keluar rumah. Lisa sendiri adalah warga Tangah Sawah,
Bukittinggi, asli Minangkabau yang kini memeluk Kristen setelah kawin
dengan Salmon. Ia juga bendahara Persatuan Kristen Protestan Sumatera Barat
(PKPSB).

Dr Daud Rasyid, dosen IAIN Syarief Hidayatullah, mengaku sangat prihatin
dengan peristiwa itu. ''Itu cara-cara biadab yang kelewat batas dan bisa
memancing kemarahan ummat.'' Bayangkan, di Padang saja berani, apalagi
daerah lain, tambahnya.

Sementara itu Franz Magnis-Suseno SJ, gurubesar STF Driyarkara, berharap
kejadian di Padang itu merupakan satu-satunya kejadian. ''Itu sangat jelek
dan tidak mungkin gereja melakukannya.'' Seradikal apapun, kata dia, tidak
mungkin gereja melakukan hal seperti itu.

Menag Malik Fajar mengaku Depag belum mengetahui secara pasti tentang
terjadinya Kristenisasi di Sumbar. Menurutnya, kasus ini perlu dilihat dan
ditelaah secara cermat oleh semua pihak. ''Depag sedang menunggu hasil
kajian Balitbang.''

Masalah Kristenisasi sempat juga disinggung dalam Rakernas MUI, 23-26 Jul.
Dalam pernyataan sikapnya, MUI menegaskan akan mendesak pemerintah dan DPR
untuk segera membentuk UU tentang Pelaksanaan Kerukunan Hidup Umat
Beragama. ''Kehadiran UU ini telah lama dinanti umat Islam,'' kata Ketua
Umum MUI Prof Ali Yafie.

Tetapi, menurut laporan majalah Sabili, kasus serupa juga terjadi di
Jakarta. Kali ini menimpa keluarga Ridwan, pria asal Ujungpandang yang
belum satu tahun menikahi Darma. Di luar pengawasan suami, Darma terbujuk
misi pengkristenan lewat jalur pengobatan.

Kasus Wawah dan istri Ridwan itu memperpanjang daftar aksi Kristenisasi di
Indonesia. ''Gerakan itu malah kian berani,'' kata Insan Mokoginta, mantan
pendeta yang kini aktif menangkal gerakan Kristenisasi berkedok Islam,
seperti dikutip Sabili. Salah satunya dibidani Yayasan Doulos yang punya
misi mengkristenkan orang Sunda [Jawa Barat]. Mereka punya target pata
tahun 2000 membuat 2000 posko penginjilan di Jawa Barat. Itulah sebabnya
proyek itu disebut Yeriko 2000.

Pemurtadan berkedok Islam juga dilaporkan seorang aktivis dari Bandung.

Kami bekerja pada suatu instansi pemerintah di Bandung. Pada hari Senin
tanggal 26 Juli 1999, salah seorang rekan kerja kami -- yang kebetulan
seorang mualaf -- mendapat surat via pos yang berisi selembar surat tulisan
tangan dan selember buletin. Surat tersebut tidak secara jelas menyebutkan
identitas pengirimnya.

Melalui surat dan buletin, misionaris meminta orang Islam bertobat dan
mengajak kembali untuk percaya pada Tuhan Yesus. Buletin itu berjudul
Rahasia Jalan ke Surga yang diterbitkan oleh ''Dakwah Ukhuwah'' PO Box
1272/JAT Jakarta 13012. Sepintas buletin tersebut mirip buletin yang
diterbitkan oleh kalangan Islam, apalagi di dalamnya dijumpai
kutipan-kutipan ayat Alquran serta diawali dan diakhiri dengan tulisan
assalaamua'laikum wr. wb. Akan tetapi, setelah dikaji dan dipelajari,
ternyata ayat-ayat Alquran tersebut telah disalahartikan da

[Eskol-Net]- Hot Spot: Pandangan Gus Dur tentang Kristenisasi & Islamisasi

1999-08-06 Thread Eskol-Net

Salam sejahtera,
Para Netters yang terhormat, berikut ini kami postingkan pandangan Gus Dur
(Ketua PB NU) menyangkut Kristenisasi dan Islamisasi.  Semoga bermanfaat.

Salam dan doa,
Redaksi



REPUBLIKA
Republika, 06 Aug 1999
(Dialog Jum'at)


KH Abdurahman Wahid (Gus Dur)Ketua Umum PBNU
*
Kalau kita berbicara masalah topik ''Membedah Politik Islamisasi dan
Kristenisasi di Indonesia'' menunjukkan suatu sakitnya proses modernisasi.
Karena dalam hal ini terjadi proses pengerasan sikap di antara
masing-masing pemeluk agama berbeda. Tetapi kalau positif itu tidak
apa-apa.

Ketika terjadi modernisasi, orang akan kembali kepada akar masing-masing.
Yang beragama Islam akan kembali kepada hukum-hukum Islam, dan begitu juga
agama yang lain.

Sering terjadi proses destruksi, seperti di Situbondo. Tetapi setelah itu,
akan tumbuh saling pengertian dan hidup berdampingan.

Dalam proses modernisasi, orang biasanya takut kehilangan akar. Dan karena
kondisi masyarakat Indonesia sangat plural, maka akar-akar itu bisa
berbeda. Masing-masing memiliki kecenderungannya sendiri-sendiri. Inilah
intinya. Proses modernisasi itu terjadi dari waktu ke waktu, bahkan
lahirnya pesantren pun pada awalnya juga karena proses modernisasi.

Yang kemudian menjadi masalah atau problem, terkadang orang kesulitan
menemukan identitas atau akarnya itu. Identitas itu tidak diketemukan,
sehingga menimbulkan kemelut dalam diri orang tersebut. Di sinilah peran
agamawan harus sanggup memberikan penerangan kepada semuanya.n lha Franz
Magnis-Suseno
Guru Besar STF Driyarkara

Hubungan kerukunan beragama selama 32 tahun tidak bisa dikatakan semu,
karena selama ini di masyarakat sendiri telah tumbuh toleransi beragama.
Buktinya dengan adanya beberapa konflik agama di beberapa tempat pada tahun
yang lalu yang tidak meluas ke beberapa daerah, menunjukkan hal tersebut.
Itu menunjukkan di dalam masyarakat ada kerukunan, tetapi yang diupayakan
oleh pemerintah memang semu.

Kristenisasi masih berlanjut? Kejadian di Padang kemarin saya harap
merupakan satu-satunya kejadian, karena itu sangat jelek dan tidak mungkin
gereja melakukannya. Seradikal apapun, tidak mungkin gereja melakukan hal
seperti itu. Itu benar-benar diluar yang dibayangkan.

Tindakan kristenisasi di Padang tersebut harus ditindak secara hukum, sebab
sudah kriminal. Dan menurut saya betul-betul merupakan suatu kekecualian.
Saya tidak mengetahui latar belakang persoalan sebenarnya.

Yang jelas, gereja baik gereja Katolik dan gereja besar tidak menggunakan
pola kristenisasi seperti yang dilakukan di Padang itu. Yang agak agresif
memang beberapa gereja, yang kami sebut sebagai sekte, yang kebanyakan
mengarahkan kegiatannya kepada orang Kristen karena biasanya berargumentasi
dengan Kitab Perjanjian Baru. Jadi yang paling terganggu justru agama
Protestan oleh sekte-sekte tersebut.n lha Dr Alwi Shihab
Dosen Hartford Seminary AS

Soal Kristenisasi atau Islamisasi itu masalahnya adalah terkait dengan
pendidikan. Kita harus meningkatkan pendidikan atau pemahaman kita terhadap
agama. Dan upaya Madia menggelar diskusi ini adalah sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kadar pemahaman kita agar hal-hal yang bisa
menyebabkan friksi atau ketegangan bisa dihindari.

Dialog ini digalakkan agar bisa dicapai titik-titik temu untuk mengurangi
ketegangan-ketegangan.

Penyebaran agama itu pemahamannya bagaimana, dari aspek kualitatif atau
aspek kuantitatif. Kalau orang Islam atau orang Kristen hanya mengacu pada
aspek kuantitatif, jumlah orang, upaya Kristenisasi atau Islamisasi itu
betul dianggap sebagai suatu kemenangan. Tapi menurut saya, lebih baik
kecil tapi berbobot ketimbang banyak tapi tak ada bobotnya. Hal-hal ini
yang harus diupayakan.

Menurut saya dengan adanya pemahaman keagamaan dan kualitas umat beragama
yang baik, akan mengurangi ketegangan karena ada apresiasi terhadap agama
lain.n rus Dr Jan S Aritonang
STT Jakarta

Hubungan Kristen dan Islam pada masa imperialisme-kolonialisme yang lebih
dari empat ini, harus diakui bahwa pihak Kristen Barat mewarisi dan membawa
pemahaman dan sikap yang negatif, untuk pada gilirannya menularkannya
kepada masyarakat Kristen pribumi yang mereka injili dan kristenkan.
Akibatnya saudara-saudaranya yang Islam lebih sering dilihat sebagai target
yang harus ditaklukkan. Semangat triumfalistik dalam rangka penginjilan ini
membuat hubungan di antara kedua-belah pihak diwarnai ketegangan dan
kecurigaan. Karena hubungan yang seperti ini sudah berlangsung
berabad-abad, tidak heran bila hingga kini 'beban sejarah' itu belum dapat
ditanggalkan.

Upaya menanggalkan beban sejarah dan membangun hubungan yang lebih saling
menghargai itu semakin sulit lagi ketika sejumlah organisasi misi dari
berbagai aliran gereja baru datang dari Amerika. Tokoh-tokohnya, karena
tidak mempunyai hubungan sejarah dengan Indonesia, tidak mau peduli bahwa
pengalaman masa lalu yang pahit itu kini sedang hendak diperba

[Eskol-Net]- Sari Berita: Sabtu, 7 Agustus 1999

1999-08-06 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Sabtu, 7 Agustus 1999

*Staf UNAMET Diserang Di Ainaro Dan Batugade
*Kasus Bank Bali Terus Bergulir. Menteri Keuangan Akui Kecolongan
*Korban Ambon Sebagian Besar Tertembak
*Pakar Sejarah: Maklumat Perang terhadap Aceh Tak bisa Dicabut

---English Section---
*Wan Azizah to address Indonesian seminar
*Explosion Hits Dallas Hotel
+

Staf UNAMET Diserang
Di Ainaro Dan Batugade

Dili, Pembaruan
Penyerangan terhadap staf UNAMET kembali terjadi di Timor Timur. Dua kasus
penyerangan di lokasi dan waktu yang berbeda terjadi Kamis (5/8) di Ainaro
dan Batugade. Serangan itu membawa korban satu polisi sipil PBB asal
Australia cedera bahu akibat lemparan batu, dan dua staf lokal UNAMET luka
terkena pukulan.
Wakil Jurubicara UNAMET, Yasuhiro Ueki dalam jumpa pers di Dili Jumat (6/8)
siang menjelaskan, penyerangan di Ainaro terjadi sekitar pukul 11.20 Wita,
saat beberapa staf UNAMET sedang bertemu dengan sekitar 50 mahasiswa di
sebuah rumah, untuk menjelaskan proses pendaftaran jajak pendapat
Selengkapnya:
http://suarapembaruan.com/News/1999/08/060899/Headline/hl04/hl04.html

Kasus Bank Bali Terus Bergulir. Menteri Keuangan Akui Kecolongan
---
-
JAKARTA (Media): Menkeu Bambang Subianto mengaku kecolongan atas transaksi
Bank Bali dengan PT Era Giat Prima (EGP), di sisi lain Pande Lubis terancam
dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Wakil Ketua BPPN.
Namun dia menegaskan bahwa prosedur pembayaran interbank sudah mengikuti
ketentuan yang ada, yakni dari Bank Bali diajukan ke BPPN.
Menkeu mengemukakan hal tersebut menjawab pertanyaan wartawan, kemarin, di
Jakarta masih berkaitan dengan skandal Bank Bali yang diduga merugikan
negara ratusan miliar rupiah. Skandal tersebut diduga melibatkan sejumlah
tokoh antara lain pemilik Bank Bali Rudy Ramli, Wakil Bendahara Partai
Golkar Setya Novanto, bos Grup Mulia Joko S Tjandra, pengusaha Marimutu
Manimaren, dan pejabat BPPN Pande Lubis.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/08/07/UTAMA01.html

Korban Ambon Sebagian Besar Tertembak
Kontras Bantah Pernyataan Kapolri
---
Data-data tersebut merupakan hasil investigasi relawan Kontras sejak 15
Juli sampai 5 Agustus 1999 di Ambon. Dari data korban tersebut, 20 orang
meninggal dan 27 luka-luka akibat tembakan petugas.
JAKARTA-Pernyataan Kapolri Jenderal (Pol) Roesmanhadi mengenai jumlah
korban yang tewas akibat kerusuhan Ambon sebanyak 33 orang, dibantah Komite
untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).
Dalam konferensi persnya, kemarin, Koordinator Divisi Legal Kontras, Ori
Rahman SH, mengatakan jumlah korban akibat kerusuhan tersebut mencapai 82
orang meninggal dunia, 141 luka berat dan ringan, dan 4 orang hilang.
Data-data tersebut merupakan hasil investigasi relawan Kontras sejak 15
Juli sampai 5 Agustus 1999 di Ambon.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9908/07/nas5.htm

Pakar Sejarah: Maklumat Perang terhadap Aceh Tak bisa Dicabut
---
--
BANDA ACEH -- Pakar sejarah dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda
Aceh Dr Muhammad Gade Ismail berpendapat, maklumat perang yang disampaikan
pemerintah Hindia Belanda pada 26 Maret 1873 terhadap Aceh mustahil
dicabut. Pasalnya, perang sudah berlangsung.
''Menurut saya maklumat perang terhadap Aceh itu mungkin saja bisa atau
tidak untuk dicabut oleh Pemerintah Belanda, tapi yang jelas peperangan
telah terjadi di Aceh selama bertahun-tahun,'' katanya di Banda Aceh, Jumat
(6/8).
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9908/07/21171.htm

*English Section---
Wan Azizah to address Indonesian seminar

07 August 1999
JAKARTA (JP): Wan Azizah Wan Ismail, the wife of former Malaysian prime
minister Anwar Ibrahim, is scheduled to address a seminar on women in
Jakarta on Aug. 28 to be attended by leading Indonesian politician Megawati
Soekarnoputri.
Antara quoted Yunis Sofiyah, chief organizer of the seminar titled "Women
Facing Globalization of the 21st Century" as saying on Friday that Wan
Azizah had confirmed her attendance through politician Abdullah Hehamahua.
Abdullah is chairman of the Siti Masyitoh foundation, the seminar
organizer.
More:
http://www.thejakartapost.com:8890/iscp_render?menu_name=article_details&id
=582863&category_code=a

Explosion Hits Dallas Hotel
No Fatalities, Dozens Hurt After Blast at New Hotel

By Stephen F. Holder
The Associated Press
G R A P E V I N E, Texas, Aug. 6 -A fireball exploded Friday over the
swimming pool of a newly-opened hotel near Dallas-Fort Worth International
Airport, critically burning at least one person and lacerating dozens with
broken glass.
 Witnesses told KDFW-TV the blast took place shortly 

[Eskol-Net]- Info FKKI : Undangan Pertemuan

1999-08-09 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

No.  : 83/FKKI/VIII/1999 Surabaya, 4 Agustus 1999
Lamp.  : -
Hal  :Undangan Pertemuan


Kepada Yang Terhormat,
Pimpinan Gereja/Yayasan/Lembaga/Ormas Kristiani
Di  Surabaya

Salam hormat dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
Kerusuhan Ambon sudah berlangsung selama hampir tujuh bulan (sejak 19
Januari 1999), namun tanda-tanda berhentinya peristiwa itu belum tampak.
Bahkan minggu lalu kota Ambon kembali membara dengan  membawa korban harta
benda, korban luka-luka, dan beberapa nyawa melayang. Umat  tidak berani
lagi tinggal di tempat asalnya, di samping rumah mereka tinggal
puing-puing, juga karena rasa aman yang sudah tidak terjamin lagi. Arus
pengungsi puluhan ribu orang  yang membanjiri  barak-barak militer dan
rumah-rumah ibadah, juga menambah kepedihan hidup umat kristiani, baik
orang dewasa maupun anak-anak, laki-laki ataupun perempuan, tua ataupun
muda.

Karena pusat-pusat perekonomian (pusat perbelanjaan, toko-toko, pasar)
hancur, maka perekonomian masyarakat Ambon terhenti  total. Akibatnya,
bahan-bahan kebutuhan menjadi sangat langka, termasuk beras. Sementara itu
bantuan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan para pengungsi juga
semakin menipis.

Terketuk oleh penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Ambon
tersebut, FKKI bermaksud  mengadakan pertemuan  hamba-hamba Tuhan, para
pendeta/gembala sidang, pimpinan ormas kristiani se-Surabaya, dan siapa
saja yang terbeban, untuk mencari jalan ke luar membantu mereka. Adapun
pertemuan tersebut diadakan pada:

 Hari/Tanggal : Rabu, 11 Agustus 1999
 Waktu  : Jam 12.00
 Tempat : Gedung GKA Gracia
 Jl. Gatotan 17-19, Surabaya
 Pembicara  : Dr. Med. Paul Tahalele, SpB., SpBTKV
  (Ketua Umum FKKI)

Demikian undangan kami  dan  atas kehadiran Bp/Ibu/Sdr, kami menyampaikan
terima kasih. Tuhan memberkati.

 Hormat kami,

Dr. Med. Paul Tahalele, SpB., SpBTKV
(Ketua Umum)

Drs.  Kris Nugroho, MA
(Sekretaris Umum)
=

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Senin, 9 Agustus 1999

1999-08-09 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Senin, 9 Agustus 1999

*Gus Dur Perkuat Posisi Poros Tengah
*Poros Tengah Paling Siap dengan Agenda Reformasi
*Komisi I DPR Akan Tanya
Keterlibatan Sjafrie Di Aceh
*Hartojo: Golkar Tidak Mungkin Mengungkap Kasus Bank Bali

---English Section---
*Pabottingi urges Habibie to fire Wiranto
*Russia launches missiles against Islamic rebels
*Nathan set to be elected President

Gus Dur Perkuat Posisi Poros Tengah

Jakarta, Kompas
Penegasan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) yang bersedia dicalonkan Poros Tengah menjadi presiden
telah memperkuat posisi Poros Tengah itu sendiri. Poros Tengah bukan lagi
sekadar reaksi atas kegelisahan terhadap kristalisasi dua kubu, Megawati
dan Habibie, melainkan menjadi alternatif untuk menyelamatkan bangsa dan
reformasi.
Demikian pendapat Aribowo, pengamat politik dari Universitas Airlangga
(Unair) di Surabaya, Minggu (8/8). Hal senada juga dinyatakan oleh pakar
politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit. Arbi menilai, kesediaan Gus
Dur untuk diajukan menjadi capres itu merupakan strategi jitu dan matang.
"Gus Dur sedang melancarkan dua strategi sekaligus," kata Arbi yang
dihubungi semalam di Jakarta.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9908/09/UTAMA/gusd01.htm

Poros Tengah Paling Siap dengan Agenda Reformasi
--
SEMARANG-Poros tengah yang digalang parpol-parpol Islam dan PAN, menurut
aktivis Keluarga Alumni HMI (KAHMI) Dr Fuad Bawazier, merupakan koalisi
politik yang paling siap dan mantap untuk melakukan agenda reformasi.
Paling tidak, lebih siap dibandingkan dengan kelompok PDI Perjuangan atau
Partai Golkar.
Salah satu bukti adalah masih adanya keragu-raguan untuk mengamendemen UUD
45, pada kubu PDI Perjuangan. Sementara di poros tengah, Amien Rais dkk
sangat bersemangat dengan agenda tersebut. Bagaimana dengan Golkar?
Menurutnya, partai pohon beringin itu akan ''tersandung'' oleh capresnya,
Habibie, yang masih terkait kental dengan Orde Baru
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9908/09/nas5.htm

Komisi I DPR Akan Tanya
Keterlibatan Sjafrie Di Aceh
-
JAKARTA (Waspada): Komisi I DPR dalam waktu dekat ini akan memanggil
Panglima TNI Jenderal Wiranto untuk menanyakan sejauh mana keterlibatan
Mayjen TNI Sjafrie Syamsudin dalam kerusuhan berdarah di Aceh. Hal ini
diungkapkan Ketua FPP DPR Zarkasih Nur, Ketua Komisi I Ny Aisyah Aminy, dan
anggota Komisi I Aminullah Ibrahim di Jakarta Sabtu (7/8) pagi, menanggapi
makin rumitnya penyelesaian kasus Aceh.
Sebelumnya, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan (Kontras) Munir menilai, adalah sangat wajar jika sejumlah orang
mulai curiga mengenai kehadiran Mayjen TNI Sjafrie Syamsuddin di Aceh.
Apalagi, mantan Pangdam Jaya yang dicopot setelah kerusuhan 13-15 Mei di
Jakarta itu merupakan jenderal senior
Selengkapnya: http://www.waspada.com/080999/headline/headlin3.htm

Hartojo: Golkar Tidak Mungkin Mengungkap Kasus Bank Bali
-
Pengamat ekonomi Hartojo Wignjowiyoto menyangsikan itikad pemerintah
Habibie dalam menyelesaikan kasus percaloan di Bank Bali yang diduga banyak
melibatkan orang dalam pemerintahan. Hartoyo menyatakan hal ini, menanggapi
rencana pemerintah, untuk mengusut skandal Bank Bali.
Dia juga berkomentar tentang sikap sebagian orang-orang Golkar yang
disebut-sebut sebagai golongan putih pembawa pembaruan. Menurutnya, usaha
Marzuki Darusman dan kawan-kawan untuk menyelesaikan kasus tersebut tidak
akan membawa hasil menggembirakan.
Selengkapnya:
http://www.tempo.co.id/harian/include/index.asp?file=09081999-68h-4

*English Section---
Pabottingi urges Habibie to fire Wiranto
-
09 August 1999
YOGYAKARTA (JP): Political expert Mochtar Pabottingi holds President B.J.
Habibie responsible for the ongoing bloodshed in Aceh, saying the President
should exert his authority and dismiss Indonesian Military (TNI) chief Gen.
Wiranto.
Pabottingi said the deployment of Crack Riot Troops in Aceh amounted to a
continuation of the decade-long military operation launched during
Soeharto's regime and formally halted last year.
More:
http://www.thejakartapost.com:8890/iscp_render?menu_name=article_details&id
=619830&category_code=a

Russia launches missiles against Islamic rebels

ISLAMIC militants from Chechnya beat back determined attacks by the Russian
military in the mountains of the North Caucasus yesterday after slipping
across the border into the republic of Dagestan.
The Kremlin confirmed that Russian helicopter gunships fired missiles at
southern Russian towns that have fallen under control of the Chechen
gunmen. Sergei Stepashin, the prime minister, and senior aid

[Eskol-Net]- Spot News: AMBON KEMBALI TEGANG

1999-08-09 Thread Eskol-Net


**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

AMBON KEMBALI TEGANG


Setelah agak redah situasi kerusuhan Ambon pada tanggal 6 Agustus
1999, maka sejak hari Sabtu tanggal 7 s/d 9 Agustus 1999, kondisi
kota Ambon kembali tegang.

Menurut hasi investigasi dan pemantauan Tim Investigasi di lapangan,
jalan raya arah Ambon-Amahusu , Latuhalat diblokir dan ditutupi
oleh warga muslim disekitar Pohon Mangga (Air Salobar - Depan
Pengadilan Tinggi Maluku). Demikian juga jalan raya disekitar
Batu Merah dan Galunggung. Akibatnya transportasi melalui kedua
jalur tersebut macet total.

Sementara itu sejak hari Sabtu malam hingga Minggu, bunyi bom dan
senjata rakitan terjadi disekitar Perumnas Poka, yang diledakan
oleh kedua kubu yang bertikai (muslim dan kristen). Malah pada hari
Minggu malam sekitar jam 21.35 WIT terjadi percobaan penyerangan
oleh warga Muslim terhadap warga Kristen di lokasi ini.

Selain itu pagi ini kira-kira jam 10.30 WIT telah terjadi penembakan
oleh aparat keamanan disekitar jalan raya Galala. Tim Investigasi
kami yang berada di lapangan melaporkan penembakan tersebut dilakukan
atas reaksi masyarakat Galala yang mencoba menutup jalan masuk kota
Ambon melalui Desa Galala setelah sebelumnya terlihat 1 (satu) truck
yang dicurigai berisi penumpang dan amunisi melewati jalan raya di
Desa Galala menuju Ambon dimanan penumpang di dalamnya terlihat
melempar, dan ketika  masyarakat hendak menahan truck tersebut,
truck dimaksud tancap gas dan melaju ke arah Galunggung.

Pengumpulan masa juga terjadi dari kedua belah kubu di sekitar
jalan A.J. PATTY, peledakan bom di samping Gereja Silo dan salaing
baku lempar di belakang RST. Sore ini dikabarkan daerah Batu Merah
mulai tegang karena terlihat tanda-tanda akan ada penyerangan dari
golongan tertentu.

Masyarakat juga menjadi tegang karena berkembang isu akan terjadi
penyerangan besar-besaran dari kelompok Muslim pada lokasi-lokasi
tertentu termasuk kompleks Universitas Pattimura dan Universitas
Kristen Maluku (UKIM).

Kelihatannya kerusuhan Ambon akan menjadi berkembang jika aparat
keamanan dan Pemerintah Daerah tidak bisa melakukan langkah-langkah
untuk mengendalikan keamanan.

Janji KAPOLDA Maluku dan PANGDAM XVI Pattimura untuk melakukan
swiping guna mengembalikan warga muslim jasirah Leihitu yang kini
berkeliaran disekitar belakang Desa Poka, Perumnas Poka, Rumahtiga,
Kota Djawa dan Batu Koneng yang diduga sebagai sumber kerawanan
hanyalah sebagai isapan jempol saja. Sementara aparat keamanan
di lapangan sudah tidak dipercaya oleh rakyat karena tindakannya
yang selalu memihak kepada golongan tertentu saja dan sering terlibat
dalam kerusuhan.

Ancaman kedua kubu apabila aparat tidak mampu mengendalikan keamanan
supaya aparat ditarik dari lapangan dan memberi kesempatan untuk
kedua kubu bertanding secara terbuka membuktikan ketidakmampuan
pimpinan TNI dan POLRI di Maluku tidak mampu menangani kerusuhan di
daerah ini.

Karena itu, ketimbang rakyat Maluku mati terbunuh di ujung laras
senjata tentara dan polisi serta kemungkinan rakyat Maluku akan
menjadi miskin sebaiknya para petinggi pemerintahan dan keamanan
yang ada jangan malu-malu untuk mengundurkan diri dan menyerahkan
saja kerusuhan di Maluku untuk diselesaikan dengan cara orang Maluku
sendiri.

Ambon (Maluku) bukan Aceh dan bukan juga Timor Timur atau Papua
tetapi kerusuhan Ambon (Maluku) sekarang ini sudah hampir menyamai
rekor pelanggaran HAM seperti yang terjadi di Aceh, Timor Timur
dan Papua.

Masihkah ada setitik perhatian dari Presiden Habibie dan dunia
Internasional terhadap Maluku seperti yang diberikan kepada Aceh,
Timor Timur dan Papua ?.

Jawabannya tergantung pada sejauh mana kita semua ikut prihatin
dengan kondisi (Maluku) saat ini, ikut mendorong agar adanya
perhatian ke arah ini.

Sumber:  YAYASAN SALA WAKU MALUKU

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Sari Berita: Selasa, 10 Agustus 1999

1999-08-09 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Selasa, 10 Agustus 1999

*KPU "Dihadiahi" Kepala Kambing
*Baramuli Bantah Habibie Terlibat Skandal BB
*GAM Bersedia Berdialog
*PKB Tak Ajukan Gus Dur Sebagai Capres

---English Section---
*IBRA vows to regain Bank Bali's Rp 546b
*Yeltsin Fires Stepashin as Prime Minister
+++

KPU "Dihadiahi" Kepala Kambing
---
JAKARTA - Seekor kambing jantan kecil warna putih dengan tubuh bertulisan
"KPU'' dipotong oleh kelompok mahasiswa yang menamakan diri Komite Aksi
Mahasiswa untuk Demokrasi (Kamud). Sehabis dipotong, "hadiah" kepala
kambing itu diserahkan ke meja Ketua KPU, Rudini.
Aksi cukup mengejutkan itu membuat peserta rapat pleno Komisi Pemilihan
Umum (KPU), Senin siang, kaget. Sebab, kepala kambing yang masih penuh
darah itu diletakkan begitu saja di atas meja rapat mereka
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9908/10/nas6.htm

Baramuli Bantah Habibie Terlibat Skandal BB
* Pande Lubis Dinonaktifkan

Jakarta, Kompas
Ketua Dewan Pertimbangan Agung, AA Baramuli, membantah keterlibatan
pribadinya serta Presiden BJ Habibie dalam skandal Bank Bali (BB).
Sementara itu, Wakil Kepala BPPN Pande Lubis sudah dinonaktifkan sejak
Jumat (6/8). Selanjutnya BPPN akan memanggil Rudy Ramli, yang sudah masuk
daftar cegah bepergian ke luar negeri.
Baramuli memberikan pernyataan itu, menjawab pertanyaan wartawan di Istana
Merdeka, Senin (9/8). Baramuli bersama para pimpinan DPA lainnya juga
mempertanyakan skandal BB kepada Presiden Habibie.
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9908/10/UTAMA/bara01.htm

GAM Bersedia Berdialog
* Asal Libatkan Pihak Ketiga

Banda Aceh, Kompas
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyatakan bersedia berdialog dengan siapa pun
yang mewakili Pemerintah Indonesia, demi masa depan rakyat Aceh yang selama
ini terus ditindas. Namun langkah ke arah itu harus benar-benar dilakukan
pihak Jakarta setulus hati, bukan sekadar basa-basi politik. Untuk itu
harus ada pihak ketiga yang dilibatkan, agar dunia internasional tahu,
bahwa apa yang dilakukan adalah fair.
Sementara itu, kalangan ulama dan tokoh adat di Aceh menyatakan adanya
kemungkinan dialog dengan pemerintah merupakan suatu langkah cemerlang yang
harus segera ditindaklanjuti. "Penderitaan rakyat sudah cukup panjang,"
kata Prof Teuku Syamsuddin, Ketua Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh (LAKA).
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9908/10/UTAMA/gam01.htm

PKB Tak Ajukan Gus Dur Sebagai Capres
-
Partai Kebangkitan Bangsa tetap menjagokan Megawati Soekarnoputri sebagai
calon presiden. Walaupun deklarator PKB Abdurahman Wahid dijadikan calon
presiden dari Poros Tengah, sikap PKB tidak berubah. Kesediaan Gus Dur
menerima pencalonan itu dalam kapasitasnya sebagai pribadi, bukan sikap
PKB. Demikian pernyataan Ketua Umum PKB Mathori Abdul Djalil, hari Senin di
Jakarta.

Menurut Mathori untuk menjunjung proses demokratisasi seharusnya partai
pemenang pemilu mendapat tempat memegang kendali pemerintahan. Namun sikap
Mathori agaknya masih mendua. Ia jelas mendukung Megawati. Tetapi mathori
menolak dikatakan tidak mendukung Gus Dur.
Selengkapnya:
http://www.tempo.co.id/harian/include/index.asp?file=09081999-68h-13


*English Section---
IBRA vows to regain Bank Bali's Rp 546b

10 August 1999
JAKARTA (JP): Chairman of the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)
Glenn S. Yusuf said on Monday that his organization would do its utmost to
recover the Rp 546 billion (US$80 million) payment from Bank Bali to an
investment firm.
He said that IBRA could use government regulation No. 17/1999, which
empowered the agency to unilaterally annul earlier contracts made by banks
under its control which were loss-causing ventures for the government
More:
http://www.thejakartapost.com:8890/iscp_render?menu_name=article_details&id
=619869&category_code=f

Yeltsin Fires Stepashin as Prime Minister

By CELESTINE BOHLEN
OSCOW -- As the race to succeed him next year threatens to slip out of his
control, Russian President Boris N.Yeltsin on Monday tipped his hand, and
Russia's political applecart, by firing Prime Minister Sergei V. Stepashin,
and replacing him with Vladimir V. Putin, a former KGB officer and loyal
aide whom Yeltsin named as his hand-picked candidate for the presidency.
Coming from a politician who regularly uses surprise as a weapon, Yeltsin's
latest move - his fourth government shakeup in 17 months - was met with
more dismay than shock, as even his former allies accused him of playing
politics at the expense of the increasingly fragile authority of Russia's
central government.
More: http://www.nytimes.com/yr/mo/day/late/ap-russia.html

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Rom

[Eskol-Net]- Sari Berita: Rabu, 11 Agustus 1999

1999-08-10 Thread Eskol-Net

'''
Sari Berita: Rabu, 11 Agustus 1999

*Megawati Siap Berdialog
*Eka Tjipta dan Indra 'dipaksa' keluar BII
*Ambon Rusuh Lagi, 17 Tewas
*Joko Tjandra Suap Pejabat. Diduga Menghabiskan Rp 252 Miliar

---English Section---
*Neo-Nazi shoots Jewish children
*Fishing for Medicine
+

Megawati Siap Berdialog
--
Dili, Kompas
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan kesiapannya
untuk berdialog secara terbuka dengan pimpinan partai-partai politik. Akan
tetapi Megawati juga meminta agar dialog seperti itu dilakukan dengan
materi pembicaraan dan aturan main yang jelas, sehingga tidak menghasilkan
kesepakatan yang keropos dan justru menimbulkan permasalahan baru.
Megawati juga mengemukakan bahwa dengan sikap diamnya selama ini, di tengah
hiruk-pikuk lobi-lobi antara pemimpin partai politik yang memperoleh suara
dalam Pemilu 1999, bukan berarti ia tidak serius mengajak mereka untuk
berdialog. "Mungkin karena terlalu serius, saya jadi tidak kelihatan
serius," kata Megawati menjawab pertanyaan wartawan usai kunjungan selama
tiga hari di Timtim, Selasa (10/8).
Selengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9908/11/UTAMA/mega01.htm

Eka Tjipta dan Indra 'dipaksa' keluar BII
---
JAKARTA (Bisnis): Eka Tjipta Widjaja (Preskom) dan Indra Widjaja (Presdir)
beserta beberapa direksi lain 'dipaksa' keluar dari PT Bank Internasional
Indonesia Tbk. (BII) karena tidak lulus fit and proper test.
Indra mengakui dia harus keluar dari BII karena tidak lolos fit and proper
test. "Mulai besok [Rabu] saya sudah nonaktif dari BII," ujarnya tadi
malam.
Dia menjelaskan semua jajaran pengurus BII yang tidak lolos fit and proper
test akan diganti hari ini (Rabu).
Namun, dia membantah jika pergantian manajemen tersebut berarti BII menjadi
bank take over (BTO). "Saya tegaskan BII tidak di-BTO oleh pemerintah.
Kepemilikan pemerintah masih mayoritas sebesar 57,1% sedangkan keluarga
Widjaja 27%."
Selengkapnya:
http://www.bisnis.com/bisnis/owa/frame.fstoryf_othernewsf?cookie=2&cdate=11
-AUG-1999&inw_id=98307

Ambon Rusuh Lagi, 17 Tewas
---
Ambon, JP.-
Aksi kekerasan masih terus menghantam Ambon. Sedikitnya 17 orang tewas dan
sekitar 120 orang lain luka berat dan ringan karena diterjang peluru dan
senjata tajam dalam pertikaian masal di Kodya Ambon Selasa pagi hingga
siang kemarin.
Bahkan, ada satu korban yang teridentifikasi bernama Welem Muskita, 30
tahun, tewas mengenaskan setelah tujuh butir peluru bersarang di tubuhnya.
Sementara itu, tiga anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dan dua anggota
Kostrad menderita luka tembak di bagian tangan. Mereka masih dirawat di
Rumah Sakit Angkatan Darat Ambon dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr M.
Haulussy, Ambon.
Selengkapnya: http://www.jawapos.co.id/11ags/de11h2.htm

Joko Tjandra Suap Pejabat. Diduga Menghabiskan Rp 252 Miliar
---
-
JAKARTA (Media): Joko Sugiarto Tjandra, bos Grup Mulia yang diduga menjadi
''otak'' skandal Bank Bali (BB), sudah menghabiskan dana US$36 juta, atau
Rp 252 miliar, untuk melicinkan pencairan piutang BB di BDNI senilai Rp 904
miliar. Sementara investigasi BPPN mengindikasikan Rudy Ramli telah
melakukan perjanjian cessie diam-diam.

''Uang sebesar itu untuk menyuap pejabat dan pihak-pihak terkait,'' ujar
sumber Media yang dekat dengan Joko.

Menurut sumber itu, setelah antara Joko dan Rudy Ramli--pemilik BB--
terjadi kesepakatan, Joko lalu ''memainkan'' uangnya lebih dulu guna
melicinkan jalan bagi pencairan piutang itu. Tapi, setelah kasus ini
mencuat, ada sisa dua transaksi lagi yang ikut berantakan
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/08/11/UTAMA01.html

Neo-Nazi shoots Jewish children
-
A SHAVEN-HEADED man believed to be a neo-Nazi burst into the lobby of a
Jewish day care centre yesterday and opened fire on a group of terrified
children and their teachers with a machine gun.

Presdident Clinton: 'once again our nation has been shaken and our hearts
torn'
Three children were injured - one of them critically - and two adults were
wounded at the North Valley Jewish Community Centre in the Los Angeles
suburb of Granada Hills. People in nearby homes described hearing shots and
children screaming and seeing windows being blown out
More:
http://www.telegraph.co.uk/et?ac=001555271909488&rtmo=kJ7YZ7xp&atmo=H8w
L&pg=/et/99/8/11/wnazi11.html

Fishing for Medicine

O F F   T H E   F L O R I D A   K E Y S,   Aug. 10 - Before a dive of the
submersible last Saturday, chief pilot Don Liberatore announced to the sub
crew assembled in the lounge of the research vessel Edwin Link, "This whole
area was a naval training ground. The charts indicate unexploded ordinance
50 miles north of here. Keep an eye open."
 No one ever said finding a cur

[Eskol-Net]- Spot News : THE TEAM OF CHURCH LAWYERS

1999-08-12 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**
Eskol Netters,

Salam sejahtera,

Berikut Redaksi postingkan sebuah surat dari "TIM PENGACARA GEREJA" yang
ditujukan kepada Sekjend PBB di New York dan Presiden USA di Washington.
Selamat membaca. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
==

THE TEAM OF CHURCH LAWYERS
Address: Maranatha Church, No.1.Jl.Raya Pattimura,Ambon-Indonesia.
Telp.(0911)-352276

No: Special-66   5th August 1999

Subject: A pleg for active means of protection because of the violation of
Human Right experienced by the Christian Community in the Molluccas.

1. Secretary-General of the United Nations New York.
2. President of the United States of America Washington.

Dear Sir,

Allow us, the team of church lawyers, formed by the daily working committee
of the Synod of the Moluccan Protestant Church along with Roman Catholic
Bishopric of Amboina, to present our urgent cry for help to the
Secretary-General of  the United Nations and also to the President of the
United State of America. This plea represents a request for help because
there have been so many victims as a result of the sistematic violation of
human rights by certain parties towards the Christian Community in the
Moluccas.

The basic background to the problem lies with a separatist group who wish
to change the foundational principle of the Indonesian nations - that is
the Pancasila ideology. They wish to exchange this ideology with an Islamic
ideology. The Christian Community and the National Islamic Movement
strongly oppose such a change in the ideological structure of the country.
To achieve such ends the Moluccas  have become testing ground to see if the
Christian Community can be paralysed by various means : killings,
persecutioon/torturing, looting and destruction/arson. Arson/destruction
has taken place primarily at the commercial contres, wich are mainly
operated by Christians, and also the the homes and residential areas
belonging to the Christian Community, There has also been pressure in the
area of freedom of religion (worship).

The Moluccan Christian Community is in a very difficult position due is the
effects of this separatist group. These efforts have been orchestrated on a
national scale involving certain individuals from within the government and
also members of the army and police  force. The pressure folt by the
Christian Community has been intensified because of the role of the mass
media and  various political experts and analysts who have turned the facts
back to front and given the impression that it is the Christian Community
who has been the cause of all the civil upheaval.

Based on what has been stated we request that the Secretary - General of
the United Nations and the President of the United States would be willing
to immediately send and investigating team who can objectively evaluate the
situation at ground level and also take steps to right the situation.

Thanking you in anticipation for your response to our letter.

Yours Sincerely,

SEMMY WAILERUNY, SH
(Coordinator)

NOIJA FILEO PISTOS, SH.   REINHARD TOUMAHUW, SH
`(member)   (member)

Mrs. ELDA L. LOUPATTY, SH  FRITS LITIPALY, SH
(member)(member)

ANTHONY HATANE, SHRICHARD RAHAKBAUW, SH
 (member)   (member)

NN. BLANDINA MOLLE, SH   MATHEOS LATUPEIRISSA, SH
(member)(member)

JUNUS DUGANATA, SHEKY LATUPEIRISSA, SH
   (member)(member)

WILIBRORDUS RENYAAN, SH RUBBY LOPULALAN, SH
 (member)  (member)

FIREL E. SAHETAPY, SH ROOS J. ALFARIS,SH
 (member) (member)

JOHN LOPUHAA, SH  YAFED L. SAHUPALA, SH
 (member)(member)

EDWIN HUWAE, SH   SIMON NOYA, SH
 (member)(member)

cc:

1. The Security Council of the United Nations.
2. The President of the Republik of  Indonesia, Jakarta.
3. The Vice - President of the United Stated of America.
4. The Heads Of States of Friendly Nations.
5. The American Minister of Defence.
6. The Indonesian Minister of Defence/ Commander in Chief of the Indonesia
Armed Forces.
7. The American Secretary of Statesfor Foreign Affairs.
8. The Indonesian Minster of Justice
9. Member of the American Senate
10. Leaders of the Roman Chatolic Church, World Council of Church.
11. The Governor of the Moluccas.
12. The Commander in Chief of the 16 th Pattimura Military Command.
13. The International Commision for Human Rights.




"Sebab segala sesuatu

[Eskol-Net]- Hot Spot: Surat Terbuka Untuk Bishop Belo

1999-08-12 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Salam sejahtera,

Berikut kami postingkan  "Surat Terbuka Untuk Bishop Belo" dari Belanda
menyangkut
pernyataan Uskup Belo kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri. Selamat membaca.

Redaksi Eskol-Net
--

"Surat Terbuka Untuk Bishop Belo"
--

Kepada
Yth. Uskup Diosis Dili Mgr Carlos Filipe Ximenes Belo SDB
Dili
Timor Leste (Timor Timur)


Hal: Ucapan Terimakasih
Belanda, 11 Agustus 1999


Dengan hormat,
Sebagai orang yang mengidamkan perdamaian bagi bangsa-bangsa tertindas saya
merasa bahagia sekaligus terharu setelah membaca media electronic hari ini.
Berikut saya mengutip pesan bapak Bishop kepada Megawati Soekarnoputri.
"Bila ibu terpilih menjadi Presiden RI, harapan kami, ibu dan PDI
Perjuangan
dapat mengangkat dan mengembalikan kedaulatan kepada rakyat Indonesia,
mengangkat
harkat dan martabat kaum wanita, kaum buruh, kaum pinggiran, menegakkan
hukum di segala bidang, membebaskan semua tapol/napol, mencari solusi
politik
untuk saudara-saudara di Aceh dan Irian Jaya serta mengurangi peranan TNI
dalam
kehidupan sosial politik" (Kompas, 11 Agustus 1999).

Melalui cara ini, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak
Bishop atas penyampaian berharga itu kepada Megawati Soekarnoputri yang
baru saja mengadakan kunjungan dua hari (9-10 Agustus) ke Timor Leste.

Semoga bapak Bishop tetap kuat dan sehat terutama menghadapi referendum
pada tanggal 30 Agustus nanti.

Hormat saya,
Ottis Simopiaref



"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News : Laporan Dugaan keterlibatan MUI Maluku (1)

1999-08-12 Thread Eskol-Net

**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Salam sejahtera,
Para Netters yang terhormat, berikut ini kami postingkan laporan dari Tim
Pengacara Gereja Maranatha Ambon mengenai dugaan keterlibatan MUI,
Muhammadiah, dan anggota DPRD Maluku pada kerusuhan Ambon.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


TIM PENGACARA GEREJA
Gereja Maranatha Jln. Pattimura No. 1
Ambon-Indonesia Telp.(0911) 352276
--

Ambon, 4 Agustus 1999
Nomor: Khusus – 65
Lampiran: -
Perihal: Laporan Dugaan keterlibatan:
1. LETKOL POLISI Hi. R. HASANUSI
(Ketua Majelis Ulama Indonesia Maluku)
2. TAMRIN ELLY
(Sekretaris Majelis Ulama Indonesia / Ketua
Muhamadiah Maluku)
3. DRS.ABD. AZIS ABIDE
(Anggota DPRD/ Ketua IKKSS Maluku)
 sebagai penghasut dan penggerak  massa
 untuk melakukan kerusuhan di Maluku.


Kepada Yth:

1. MENTERI PERTAHANAN KEAMANAN/PANGLIMA TNI.
2. KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
3. KAPUSPOM TNI
4. KETUA UMUM PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
5. KETUA UMUM PGI
6. KETUA UMUM PB NAHDATUL ULAMA
7. KETUA UMUM PB MUHAMADYAH
8. KOMISI NASIONAL HAK-HAK AZASI MANUSIA
di  - Jakarta.
9. PANGLIMA KODAM XVI PATTIMURA
10. KOMANDAN POM KODAM XVI PATTIMURA
11. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH MALUKU
di – Ambon.


Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini para PENGACARA  yang tergabung dalam
TIM PENGACARA GEREJA  yang dibentuk oleh Badan Pekerja Harian Sinode Gereja
Protestan  Maluku  dan Keuskupan Gereja Roma Katolik Amboina, memilih
alamat di  Konsistory  Gereja Maranatha Jln. Pattimura  No.1 Ambon; dengan
ini menyampaikan laporan / pengaduan terhadap mereka yang namanya tersebut
pada perihal surat di atas agar dilakukan pemeriksaan hukum terhadap
mereka.
Laporan / pengaduan ini tersusun sebagai berikut:

I.. DUDUKNYA MASALAH

1. Bahwa pada tanggal 28 Juli 1999, Letkol  Polisi Hi. R. HASANUSI, Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, Sdr. THAMRIN ELLY –Sekretaris MUI /
Ketua  Muhamadyah Maluku dan Sdr. DRS. ABD. AZIS ABIDE Ketua Ikatan
Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan   (IKKSS)  Maluku membawa kurang lebih
60 orang dari Sulawesi Selatan ( Ujung Pandang) menuju ke Ambon dengan
menumpang  KM. Lambelu.
2. Pada saat di atas kapal di Dek VI, sekitar jam 17.30 s/d jam 18.30 WIT,
Letkol Polisi Hi. R. HASANUSI membagi-bagikan uang kepada kurang lebih 60
orang tersebut didampingi oleh Sdr. TAMRIN ELLY dan Sdr. DRS.ABD. AZIS
ABIDE. Uang yang dibagikan adalah dalam pecahan Rp 50.000.- dalam jumlah
yang cukup banyak yang dikeluarkan dari dalam tas.
3. Kurang lebih tinggal 15 menit sebelum kapal merapat di pelabuhan Halong,
Letkol Polisi Hi. R. HASANUSI menyampaikan pengumuman lewat informasi dek
V. Isi pengumuman tersebut berbunyi : “Semua umat Muslim Muhamadyah yang
saya bawa dari Ujung Pandang, supaya berbaris turun dua-dua untuk menuju
Mesjid Alfatah Ambon”.
4. Setelah kapal tiba di dermaga Lanal Halong kenyataannya, kurang lebih 60
orang tersebut turun dua-dua sesuai perintah Letkol (Pol) Hi. R. HASANUSI,
dan mereka diantar ke Mesjid Alfalah – Ambon.
5. Bahwa yang perlu dipertanyakan adalah : Untuk apa Ketua MUI Maluku
Letkol (Pol) Hi. R. HASANUSI, TAMRIN ELLY dan DRS.ABD. AZIS ABIDE
mendatangkan kurang lebih 60 orang dari Ujung Pandang dan ditempatkan ke
Mesjid Alfalah, dan kegiatan membagi-bagi uang yang dilakukan ? Pertanyaan
ini patut dikemukakan karena beberapa alasan yakni :
 Pada saat yan bersamaan masih terjadi kerusuhan yang bermotif SARA di
Maluku :
 Letkol Polisi Hi. R. HASANUSI pernah menghimpun kekuatan perusush dari
desa-desa di Kecamatan Lei Hitu, dibawa ke Mesjid Alfatah dan kemudian
dibagi ke daerah-daerah kerusuhan.
 Selama kerusuhan di Ambon Mesjid Alfatah digunakan sebagai tempat
menghimpun kekuatan massa Islam.
6. Bahwa kegiatan Letkol Polisi Hi. R. HASANUSI untuk mendatangkan dan
mengkonsentrasikan massa ke Mesjid Alfatah kemudian disebarkan
kedaerah-daerah untuk melakukan kerusuhan pernah juga dilakukan yakni
dengan mendatangkan massa Muslim dari desa-desa di Kecamatan Leihitu.
7. Bahwa untuk membawa massa Muslim dari Desa-Desa di Kecamatan Leihitu
menuju Mesjid Alfatah dengan dibantu oleh IMRAN WAEL (anggota Polreds P.
Ambon dan P.P. Lease) dengan menggunakan mobil Grand Extra warna biru DE-
1212.
8. Menurut Sakun Fatah salah seorang yang ditangkap pada waktu penyerangan
dari massa muslim ke daerah perkampungan Kristen di pohon Pule (massa
sempat membakar rumah-rumah penduduk, membakar gedung Sekolah Dasar,
membunuh dan melukai umat Kristen / kerusuhan tanggal 10 Maret 1999) dalam
keterangannya menyatakan bahwa setelah mereka tiba di Mesjid Alfatah
pimpinan rombongan yaitu Anang Suneth menghadap ketua MUI Maluku Letkol
Polisi Hi. R. HASANUSI di posko I Mesjid Alfatah lantai II dan kemudian
menunggu komando untuk melakukan penyerangan.
9. Bahwa keterlibatan MUI Maluku (dalam kepemimpinan Letkol Polisi Hi. R.
HA

[Eskol-Net]- Spot News : Lanjutan Laporan Dugaan keterlibatan MUI Maluku (2)

1999-08-12 Thread Eskol-Net


**
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**

Salam sejahtera,
Para Netters yang terhormat, berikut ini kami postingkan laporan dari Tim
Pengacara Gereja Maranatha Ambon mengenai dugaan keterlibatan MUI,
Muhammadiah, dan anggota DPRD Maluku pada kerusuhan Ambon.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


TIM PENGACARA GEREJA
Gereja Maranatha Jln. Pattimura No. 1
Ambon-Indonesia Telp.(0911) 352276
--

Lanjutan ..(2 habis)


10. Bahwa dengan adanya peran dari Letkol Polisi Hi. R. HASANUSI, dan
lainnya telah terjadi kerusuhan di Maluku yang mengakibatkan :
 Pembunuhan / pembantaian manusia.
 Penganiayaan / penyikasaan
 Penjarahan harta milik
 Pembakaran / pengrusakan fasilitas beribadah, rumah penduduk, kesulitan
dan kesengsaraan manusia dimana-mana dan terjadi rasa permusuhan yang dalam
antar penduduk yang telah mengarah pada pertentangan antar agama.

II. PERTIMBANGAN HUKUM
Bahwa dari uraian tersebut di atas, maka dapat diduga Letkol Polisi Hi.R.
HASANUSI, THAMRIN ELLY dan AZIS ABIDE telah “MENGHASUT dan MENGERAHKAN
MASSA” untuk melakukan kerusuhan dan penyerangan yang mengakibatkan korban
jiwa manusia berupa pembunuhan penyiksaan/penganiayaan kepada ribuan umat
manusia yang tidak berdosa, korban harta milik, fasilitas umum/peribadatan,
kerugian dan timbulnya rasa permusuhan antar warga menjurus pada
pertentangan antar umat beragama. Perbuatan yang dilakukan oleh Letkol
Polisi Hi. R. HASANUSI dkk, dapat diklasifikasikan sebagai tindakan makar
dengan tujuan menolak dasar negara Indonesia, yakni Pancasila menjadi
Negara yang berdasarkan agama.
Bahwa untuk mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan, maka
mereka-mereka yang dapat diminta keterangan sebagai saksi antara lain:

Yang melihat pembagian uang oleh Ketua MUI Maluku yaitu:
 Nn. MERRY RIKUMAHU, beralamat di Asrama Polisi Perigi Lima, Jalan Dr.
Latumeten Ambon
 JOPPY TOISUTA, beralamat di Asrama Polisi Perigi Lima, Jalan Dr.
Latumeten Ambon
 NY. MERRY RAHAGIER/SAHETAPY, beralamat di Asrama Polisi Perigi Lima,
Jalan Dr. Latumeten Ambon

Yang mendengar pengumuman oleh Ketua MUI Maluku yaitu:
 Nn. MERRY RIKUMAHU
 JOPPY TOISUTA
 Ny. POPPY TANASALE (isteri Bpk. Tanasale - Walikotamadya Ambon)
 Penumpang Kapal KM Lambelu

Yang mengumpul massa Muslim dari kecamatan Lei Hitu ada pada berita acara
pemeriksaan terhadap diri Sakun Fatah oleh POLRES P. Ambon dan PP. Lease;
dan bukti surat lainnya yang akan kami ajukan dalam pemeriksaan.
Disamping bukti-bukti tersebut; pernyataan dari Ketua Umum PB NU (KH.
ABDULRACHMAN WAHID / GUS DUR) DI KORAN HARIAN SUARA MALUKU edisi bulan Juni
bahwa “ disinyalir MUI Maluku terlibat dalam kerusuhan Maluku”, kiranya
dapat dijadikan bukti petunjuk untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Demikian laporan kami, dan atas perkenaanya untuk diproses sesuai hukum
yang berlaku sehingga tragedi kemanusiaan dalam kerusuhan Ambon dapat
terselesaikan, kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami,

SEMMY WAILERUNY, SH
(koordinator)

NOIJA PILEO FISTOS, SH  FRITS LILIPALY, SH
(anggota) (anggota)

NY. ELDA L. LOUPATTY, SH  REINHARD TOUMAHUW, SH
(anggota) (anggota)

RICHARD RAHAKBAUW, SH  NN. BLANDINA MOLLE, SH
(anggota) (anggota)

JUNUS DUGANATA, SH   FIREL E. SAHETAPY, SH
(anggota) (anggota)

MATHEOS LATUPEIRISSA, SH  JOHN LOPUHAA, SH
(anggota) (anggota)

ROBBY LOPULALAN, SH   LENARKY LATUPEIRISSA, SH
(anggota) (anggota)

ANTHONI HATANE, SH   EDWIN ADRIAN HUWAE, SH
(anggota) (anggota)


Tembusan disampaikan kepada Yth.
1. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Maluku
2. Gubernur Kepala daerah Tingkat I Sulawesi Selatan
3. DPRD Tingkat I Maluku
4. DPRD Tingkat I Sulawesi Selatan

--

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: Berdoalah untuk Ambon

1999-08-12 Thread Eskol-Net


Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,

Para Netters yang terhormat, kondisi Kota Ambon hingga saat ini (Jumat
13/8/1999) tampak semakin mencekam.  Di sana sini masih terdapat
ledakan-ledakan, dan aparat gadungan berkeliaran di beberapa tempat
sehingga masyarakat tidak berani keluar rumah, merasa tertekan dan
ketakutan.

Menurut informasi yang kami dapatkan bahwa transportasi jalur udara ke Kota
Ambon tertutup. Demikian juga angkutan kota macet total (tidak beroperasi),
perkantoran tutup, bahan-bahan pokok semakin mahal dan sulit ditemukan.

Untuk itu, marilah kita tetap membawakan saudara-saudara kita di sana dalam
doa.  Mereka sangat membutuhkan dukungan doa dari kita semua.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
---

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Bilik e-mail pembaca, Jumat 13 Agustus 1999

1999-08-13 Thread Eskol-Net

From: || <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Eskol-Net]- Spot News: Berdoalah untuk Ambon
--
Salam sejahtera,
Saya termasuk seorang anggota Eskol-Net. Beberapa beritanya cukup cepat,
bahkan penyebarannyapun mungkin dalam sekejap sudah di teruskan ke beragam
alamat E-mail.Jika saya perhatikan, semakin lama berita Eskol-net mungkin
telah
memperkeruh suasana, sebagai contoh cerita tentang pembantaian dari
kelompok
tertentu ke kelompok lainnya. Dan tanpa disadari ada kelompok lain yang
menerima dan tidak senang atas pemberitaan tersebut, juga memberitakan
cerita
pembantaian atas kelompok mereka. Saya percaya ini tidak pernah akan
menenteramkan suasana, bahkan akan meningkatkan panas udara di Maluku.
Sehingga
saya mengharapkan bahwa berita dari Eskol-Net dapat memberi warna yang
mendamaikan suasana ketimbang memperkeruh suasana. Bukankah tugas membawa
damai
lebih penting dari pada memberitakan pemberitaan pembantaian dsb. Saran
saya
lebih baik imbauan untuk mendoakan kepada semua orang yang bertikai di
Maluku,
agar Tuhan memberi hati yang damai kepada mereka. Juga himbauan agar kita
juga
mendoakan  Saudara-saudara kita di Aceh yang menderita. mereka semua
membutuhkan pertolongan, bukan hanya orang kristen yang membutuhkan
pertolongan.

Salam,
Daniel Gagarin
-

Terima kasih untuk kritik dan sarannya. Kami mohon maaf apabila di antara
posting-posting kami ada yang "memicu" kemarahan dan suasana tidak nyaman
di antara pembaca. Mengenai pemberitaan tentang pembantaian/ penyerangan
terhadap kelompok tertentu oleh kelompok lain, kami tidak bermaksud untuk
mengobarkan kebencian terhadap kelompok tertentu. Umumnya berita kami
bersifat umum dan tidak secara khusus menyoroti kasus per kasus. Selain
itu, menurut hemat kami, mengupayakan suasana damai bukan berarti
mengabaikan peristiwa yang sesungguhnya terjadi dan menggantinya dengan
sekedar himbauan berdoa tanpa memberitahukan apa yang terjadi. Dengan
memberitakan apa yang terjadi sesungguhnya (sebatas yang bisa kami ketahui)
kami berharap agar semua orang Kristen berdoa dan turut terbeban untuk
mengupayakan penghentian tindak kekerasan. Apalagi kami melihat bahwa media
cetak dan eletronik sering hanya mengutip dari sumber yang tidak obyektif
dan cenderung berpihak (yang dalam banyak kasus merugikan citra umat
Kristen di Indonesia).
Sekali lagi kami ucapkan terimakasih untuk kritik dan sarannya. Tuhan
memberkati.

Redaksi Eskol-Net
===

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-lATAUunsubscribe eskolnet-l



[Eskol-Net]- Spot News: PERNYATAAN DAN SERUAN MORAL POLITIK KWI

1999-08-13 Thread Eskol-Net

Salam Sejahtera,

Berikut Pernyataan dan Seruan Moral dari Konferensi WaliGereja Indonesia
yang disampaikan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 54. Selamat
membaca. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net


PERNYATAAN DAN SERUAN MORAL POLITIK
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
-

Mengikuti dengan saksama perjalanan kehidupan bangsa kita pada bulan-bulan
terakhir ini, dan menyambut Perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 54,
kami menyampaikan pernyataan dan seruan moral politik berikut ini:

1. Tanpa menyangkal adanya kekurangan dan keterbatasan yang ada dalam
segala tahapan pemilihan umum yang sudah berlangsung, kami menyatakan
penghargaan yang mendalam atas keberhasilan dan kearifan rakyat Indonesia
yang telah melaksanakan pemilihan umum itu dengan damai, dan dengan
kesadaran serta kemauan baik yang tinggi.

2. Kami menyesalkan dan dengan keras memperingatkan elite politik yang
dalam pola pikir dan bertindak mereka yang tidak melihat dan mengikuti
kearifan rakyat dan seolah mengesampingkan rakyat banyak dan masa depan
bangsa. Kami mengajak mereka untuk kembali dan terus memperhatikan
kepentingan seluruh rakyat , baik dalam eaktu dekat ini maupun dalam jangka
panjang. Janganlah kepentingan kelompok yang sempit, apalagi kepentingan
pribadi menjadi pedoman berpikir dan bertindak sehingga berdampak negatif
atas ketentraman dan arah perkembangan kehidupan sosial dan masa depan
bangsa kita. Janganlah uang rakyat dan negara digunakan untuk manipulasi
dan melestarikan sistem serta struktur politik yang merugikan, bahkan
merusak kehidupan masyarakat.

3. Kami mengharapkan dengan sangat bahwa kepentingan dan keperluan
anak-anak yang kekurangan gizi, pendidikan orang muda dan melanjutkan hidup
orang miskin bangsa kita mendapat perhatian utama para pemimpin
pemerintahan, para pemimpin politik dan dunia usaha kita. Janganlah soal
perbankan, utang piutang dan BUMN mengabaikan kepentingan jangka panjang
bangsa ini.

4. Kepastian dan persamaan hukum serta pelaksanaannya yang tegas dan
konsisten untuk semua pihak tanpa pandang bulu harus terus menerus menjadi
komitmen seluruh bangsa kita dan seharusnya para pemimpin bangsa ini tidak
membuat pernyataan-pernyataan yang tidak jelas dan membingungkan rakyat,
apalagi kebohongan yang merusak kepercayaan masyarakat dan semangat hidup
serta semangat juang untuk kebaikan.

5. Kami sangat prihatin dengan tragedi yang terus berlangsung di Aceh.
Banyaknya korban manusia dan harta, hilangnya rasa aman dan kedamaian harus
dihentikan, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Para korban keadaan ini,
para pengungsi yang amat banyak dan sangat menderita harus mendapat
perhatian serius dan bantuan dari pemerintah dan seluruh lapisan
masyarakat. Masalah Aceh tidak akan selesai dengan retorika, agenda yang
tidak jelas, pendekatan keamanan dan kekerasan, melainkan dengan pendekatan
perikemanusiaan, dialog dan keterbukaan. Tanpa penyelesaian semacam ini,
kredibilitas pemerintah dan aparat keamanan dipertaruhkan, kesatuan bangsa
dibahayakan, dan kemanusiaan dibiarkan menjadi tidak berharga, bahkan
dikorbankan.

Kepada saudara-saudara sebangsa di Ambon, kami mengajak untuk melihat
kebaikan bersama yang lebih besar dan langgeng, dan tidak membiarkan diri
dimanipulasi secara kejam oleh orang-orang yang kurang beradab, tidak
bertanggung jawab dan tidak berperikemanusiaan.
Tentang Timor Timur, kami sangat mengharapkan agar supaya apa yang telah
kita katakan benar-benar kita lakukan, apapun resikonya. Berilah rakyat
Timor-Timur kesempatan yang adil untuk menentukan nasibnya secara bebas dan
damai.

6. Menjadi dalam seluruh perjalanan dan pergumulan bangsa kita, bahwa
kejujuran, pengakuan akan kedaulatan rakyat dan hak-hak dasar setiap warga
negara, keterbukaan dan kebersamaan dalam keterarahan pada kepentingan
seluruh bangsa, harus melandasi cara pikir dan menjadi sikap dasar semua
pemimpin dan seluruh bangsa kita. Itu semua harus diusakan dan
diperjuangkan karena sudah lama kita kurang memilikinya.

7. Sebelum Sidang Umum MPR ketenangan dan kedamaian harus dipelihara oleh
semua pihak. Kepada seluruh komponen bangsa kami serukan, agar
menghindarkan segala sikap dan tindakan yang mengandung kekerasan. Dengan
kuat kami serukan juga kepada pemimpin masyarakat dan bangsa agar
menghindarkan manipukasi, kebohongan, politik uang dan perendahan martabat
manusia, jual-beli kedaulatan rakyat dan kehormatan bangsa kita.
Pemerintahan yang dibentuk karena manipulasi, karena kepentingan kelompok
semata dan keuntungan sesaat hanya akan mengorbankan kesejahteraan seluruh
bangsa dan anak cucu kita, dan akhirnya merugikan para pelaku sendiri,
karena mereka tidak akan diterima dan akan mendorong timbulnya kekerasan,
ketidak-percayaan dan pengorbanan yang tidak bermakna.

8. Kepada pemerintah yang akan datang kami serukan agar nasib rakyat kecil,
yang tersisihkan dan terabaikan harus segera menjadi perhatian utama.
Kedaulatan rakyat

  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >