[GELORA45] Lenin statue

2020-10-23 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
A Russian Jew had been allowed to emigrate to Israel.

At Moscow airport, customs found a Lenin statue in his baggage and asked
him, "What is this?"

The man replied, "What is this? Wrong question comrade. You should have
asked : Who is he? This is Comrade Lenin. He laid the foundations of
socialism and created the future and prosperity of the Russian people. I am
taking it with me as a memory of our hero days."

The Russian customs officer was a bit shamed and let him go without further
inspection.

At Tel Aviv airport, the customs officer also asks our friend, "What is
this?"

He replies, "What is this? Wrong question Sir. You should be asking 'Who is
this?' This is Lenin, a bastard that made me, as a Jew leave Russia. I take
this statue with me so I can curse him every day."

The Israeli customs officer said, "I apologize Sir, you can go on."

In Israel, when he arrives at his new house, he puts the statue on a table.

To celebrate his immigration, he invite his friends and relatives to
dinner..

One of his friends asks him, "Who is this?"

He replies, "My dear friend, 'Who is this' is a wrong question.. You should
have asked, What is this? This is ten kilograms of solid gold that I
managed to bring with me without customs and tax."

MORAL :-

*Everything remains the same. Nothing has changed. Politics is all about
how you choose to tell the story.

Its called Perception Engineering.

If enough people can be made to believe in a lie, then it becomes the '
truth ' *


[GELORA45] Tiongkok Penuhi Komitmennya untuk Dorong Distribusi Adil Vaksin di Seluruh Dunia

2020-10-23 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Tiongkok Penuhi Komitmennya untuk Dorong Distribusi Adil Vaksin di
 Seluruh Dunia

http://indonesian.cri.cn/20201023/4f738c30-3d3c-92b5-8fe3-ad2b5725dd93.html
2020-10-23 11:11:25

Tiongkok Penuhi Komitmennya untuk Dorong Distribusi Adil Vaksin di 
Seluruh Dunia_fororder_疫苗2020102301


Isu Partisipasi Tiongkok dalam “Rencana Pelaksanaan Vaksin Covid-19” 
baru-baru ini mengundang perhatian tinggi media global dan memperoleh 
pujian luas dari masyarakat internasional. Kini terdapat 4 jenis vaksin 
Tiongkok yang memasuki uji klinis periode III. Tiongkok sudah memiliki 
kemampuan produksi dan swasembada yang memadai, maka memutuskan untuk 
berbagung dalam Rencana Pelaksanaan yang disponsori bersama oleh 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Global untuk Vaksin dan 
Imunisasi (GAVI) dengan tujuan untuk mendorong distribusi adil vaksin di 
seluruh dunia, menjamin negara-neara berkembang dapat memperoleh vaksin, 
dan juga mendorong lebih banyak negara yang mampu bergabung juga dan 
mendukung rencana pelaksanaan. Aksi Tiongkok menunjukkan bahwa 
Tiongkok   memenuhi komitmennya dalam mendorong vaksin menjadi produk 
publik global serta meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin.


Rencana pelaksanaan diperkirakan akan setidaknya menyediakan 2 miliar 
dosis vaksin yang aman dan efektif kepada seluruh dunia sebelum tahun 
2021, dalam rangka melindungi kelompok yang rentan terinfeksi serta 
tenaga medis di garis depan di berbagai negara, menjamin semua negara 
peserta dapat memperoleh vaksin itu secara setara biarpun bagaimana 
level pendapatannya. Partisipasi Tiongkok telah menambah kepercayaan 
dunia untuk melancarkan rencana tersebut.


Tiongkok Penuhi Komitmennya untuk Dorong Distribusi Adil Vaksin di 
Seluruh Dunia_fororder_疫苗2020102302


Tiongkok Penuhi Komitmennya untuk Dorong Distribusi Adil Vaksin di 
Seluruh Dunia_fororder_疫苗2020102303


Pertama, aksi Tiongkok memperkaya “kotak alat teknologi penanggulangan 
wabah Covid-19”. Menurut penjelasan pihak resmi Tiongkok, kini di 
Tiongkok terdapat 13 vaksin Covid-19 yang memasuki periode uji klinis, 
di antara 4 jenis vaksin dilitbang lancar dalam uji klinis periode III. 
Sejauh ini, Tiongkok totalnya telah memvaksini 60 ribu orang, tiada 
laporan tentang efek sampingnya, sejumlah orang yang bekerja ke daerah 
berisiko tinggi itu pun tak ada yang terinfeksi.


Sementara itu, partisipasi Tiongkok dalam Rencana Pelaksanaan akan 
menguntungkan distribusi adil vaksin di seluruh dunia. Setelah 
terjadinya wabah Covid-19, negara adikuasa satu-satunya tidak hanya 
memundurkan diri dari WHO, dan juga menolak partisipasi dalam Rencana 
Pelaksana dengan alasan tidak mengikuti kegiatan terkait WHO. Sebagai 
negara yang bertanggung jawab, Tiongkok pernah berkomitmen di sejumlah 
okasi internasional bahwa Tiongkok akan berupaya menjadikan vaksin 
sebagai produk publik global yang terjangkau, dan dengan sepenuhnya 
mempertimbangkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di 
negara-negara berkembang. Partisipasi Tiongkok ke dalam Rencana 
Pelaksanaan itu memperlihatkan Tiongkok  mempertahankan 
multilateralisme, dengan tindakan nyata memenuhi komitmen dan mendorong 
pembentukan komunitas kesehatan manusia.


Sejauh ini,  terdapat 184 negara dan daerah yang bergabung alam Rencana 
Pelaksanaan. Sebagai ekonomi terbesar yang mendukung rencana itu, 
partisipasi Tiongkok akan menguntungkan peningkatan kemampuan Rencana 
Pelaksanaan itu untuk bernegosiasi dengan perusahaan dan mendorong 
produktivitas perusahaan. Sementara itu, Tiongkok akan pula menyediakan 
vaksin kepada negara-negara berkembang dalam bentuk donasi dan bantuan 
gratis.


Tiongkok Penuhi Komitmennya untuk Dorong Distribusi Adil Vaksin di 
Seluruh Dunia_fororder_疫苗2020102304


Kini, jumlah kasus terdiagnosis Covid-19 di seluruh dunia  tercatat 
alebih dari 40 juta. Pada saat krusial ini, tanggung-jawab Tiongkok 
tidak saja menginjeksi dinamika kepada kerja sama global dalam 
penanggulangan wabah, dan juga telah dengan jelas menunjukkan bahwa 
Tiongkok bukan ancaman melainkan peluang, bukan lawan melainkan kawan 
bagi berbagai negara di dunia.




[GELORA45] Menanti Ekonomi Hatta di Tengah Pandemi

2020-10-23 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Menanti Ekonomi Hatta di Tengah Pandemi

R53-Friday, October 23, 
2020 15:51


https://www.pinterpolitik.com/menanti-ekonomi-hatta-di-tengah-pandemi
/Wakil presiden pertama RI, Mohammad Hatta (Foto: Minews ID)/

/8 min read/


   *Pandemi Covid-19 telah benar-benar menjadi bencana ekonomi yang
   memperkuat alasan pemerintah untuk mengesahkan RUU Ciptaker.
   Namun, seperti dalam kritik Rizal Ramli, mungkinkah jawaban atas
   kondisi ekonomi adalah dengan menerapkan sistem ekonomi UUD 1945
   seperti yang digagas oleh Bung Hatta?*



*PinterPolitik.com* 

Dewasa ini, ekonomi menjadi pembahasan vital yang tidak terelakkan. Ini 
pula yang menjadi kelumrahan kita mengapa pemerintah lebih melihat 
pandemi Covid-19 sebagai bencana ekonomi, alih-alih sebagai bencana 
kesehatan. Resesi yang terjadi akibat pandemi juga telah mendorong 
berbagai pihak untuk memutar otak guna memberikan saran terbaik agar 
ekonomi tidak jatuh semakin dalam.


Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada*20 Oktober* 
2020, 
ekonom senior Rizal Ramli (RR) menunjukkan kapasitasnya dalam 
mengevaluasi dan memberi saran terhadap kondisi ekonomi saat ini. 
Menariknya, mantan Menko Kemaritiman ini menyebutkan bahwa kejatuhan 
ekonomi sebenarnya sudah terjadi bahkan sebelum pandemi mendera.


Selain itu, saran RR juga tidak kalah menarik. Tuturnya, seharusnya 
sistem ekonomi dijalankan sesuai dengan UUD 1945. Menurutnya, Mohammad 
Hatta dan pendiri bangsa lainnya telah menetapkan sistem ekonomi jalan 
tengah yang tidak otoriter seperti komunis, namun tidak pula 
“ugal-ugalan” seperti ekonomi kapitalistik.


Lantas, mungkinkah sistem ekonomi ala Bung Hatta adalah evaluasi dan 
jawaban atas sistem ekonomi saat ini? Lalu, apakah Undang-undang Cipta 
Lapangan Kerja (UU Ciptaker) sejalan dengan sistem ekonomi tersebut?



   *Pasar Bebas*

Dengan stagnannya akumulasi kekayaan sebelum abad 18, Adam Smith melalui 
/The Wealth of Nations (1776)/kemudian hadir memperkenalkan konsep 
perdagangan bebas sebagai kritik sekaligus jawaban.


Guntur Freddy Prisanto dalam disertasinya/Market Justice: Kritik atas 
Determinasi Pasar Neoklasik/ menyebutkan bahwa sebelum peradaban manusia 
mengenal konsep perdagangan bebas, sistem ekonomi kuno sampai abad 
pertengahan melakukan akumulasi kekayaan dengan disandarkan pada praktik 
pengumpulan emas dan perak, serta melakukan perbudakan.


Ini membuat akumulasi kekayaan sebenarnya tidak terjadi, melainkan 
perpindahan atau penumpukan kekayaan di satu tempat. Alhasil, praktik 
tersebut hanya bekerja untuk mengisi kantong-kantong golongan kaya, 
kuat, dan berpengaruh, serta hanya menyisakan kesengsaraan bagi mereka 
yang lemah dan tidak beruntung.


Oleh karenanya, Adam Smith kemudian mempromosikan perdagangan bebas, di 
mana sistem ini memungkinkan setiap pihak untuk memiliki akses terhadap 
akumulasi kekayaan, sehingga kemakmuran atau kesejahteraan tidak lagi 
menjadi mimpi kosong belaka.


Akan tetapi, panggang tampaknya jauh dari api. Sistem ekonomi berbasis 
perdagangan bebas justru tetap melahirkan kesenjangan ekonomi, bahkan 
tidak sedikit disebut melakukan perbudakan gaya baru karena dijalankan 
di atas asas individualisme atau/self-interest/.


Dengan sistem ekonomi global yang mengadopsi pasar bebas, nyatanya, 
kesejahteraan bangsa-bangsa yang menjadi judul buku Adam Smith tidak 
terjadi, melainkan menyisakan kesenjangan yang lebih dalam.


Sebastian Dullien, Hansjörg Herr, dan Christian Kellermann dalam 
bukunya/Kapitalisme yang Layak/menyebutkan bahwa kapitalisme pasar bebas 
telah mendapatkan kritik keras setelah terjadinya Depresi Besar pada 
tahun 1930-an. Berbagai pakar ekonomi, seperti Karl Polanyi, sejak tahun 
1944 telah menegaskan bahwa pasar harus diatur dengan peraturan yang 
ketat. Jika tidak demikian, pasar akan menjadi “penggilingan setan”.



   *Pemikiran Ekonomi Hatta*

Menurut RR, Hatta yang belajar*ekonomi* 
di 
Erasmus Universiteit Rotterdam, Belanda sejak tahun 1921 telah menyadari 
buruknya kapitalisme pasar bebas, sehingga mempromosikan sistem ekonomi 
jalan tengah, di mana negara harus hadir untuk menjamin kesejahteraan 
masyarakat. Lanjut RR, sistem ekonomi ini sama seperti di negara-negara 
Skandinavia yang menerapkan negara kesejahteraan atau/welfare state/.


Senada, Fadli Zon dalam disertasinya/Pemikiran Ekonomi Kerakyatan 
Mohammad Hatta (1926 – 1959)/juga menyebutkan bahwa ekonomi kerakyatan 
Hatta adalah gagasan negara kesejahteraan yang menjalankan pasar dengan 
regulasi yang ketat. Menurut Fadli, ciri khas ekonomi kerakyatan yang 
diusung Hatta adalah koperasi, di mana ini tertuang dalam UUD 1945 
sebelum d

[GELORA45] Digitalisasi Renminbi

2020-10-23 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


   Kolom


 Digitalisasi Renminbi

Ahmad Syaifuddin Zuhri - detikNews
Jumat, 23 Okt 2020 17:05 WIB
0 komentar 

SHAREURL telah disalin 


Ahmad Syaifuddin ZuhriFoto: Ahmad Syaifuddin Zuhri

*Jakarta*-

Sore itu, kulihat sekilas jam di ponsel menunjukkan angka pukul 3, angka 
indikasi suhu di aplikasi Wheater update menunjukkan 40 derajat celcius. 
Dengan peluh yang menetes, Saya menuntun sepeda motor listrik yang 
bannya sedang bocor. Akhir Agustus, Wuhan sedang musim panas, angin pun 
di luar jadi panas. Saya mencari tambal ban terdekat. Beruntungnya, tak 
jauh dari kompleks pemukiman kami, masih ada tambal ban tradisional.


Di antara teknologi canggih, gedung megah dan tinggi. Menemukan tukang 
tambal ban adalah sebuah kemewahan tersendiri. Di China ini, mengendarai 
motor listrik atau naik angkutan publik yang nyaman dan murah adalah 
pilihan utama bagi kami dan kebanyakan warganya.


Kupandangi kakek Shifu, Tukang tambal ban itu usianya sudah cukup tua. 
Dari fisiknya, mungkin usianya sudah di atas 60 tahun. Dengan dibantu 
istrinya yang setia di situ. Kakek Shifu ini lapaknya sangat sederhana, 
di bawah pohon yang sangat rindang, beralaskan tanah dan beratap langit. 
Dengan sangat cekatan dia membongkar ban motor saya.


Sambil saya dan istri ajak ngobrol. Tak terasa, cepat selesai. Istri 
saya ambil ponselnya dan tanya ke Shifu 'WeChat atau Alipay, Shifu?', 
Shifu menjawab 'dou keyi' atau semuanya bisa. Ia lalu membuka aplikasi 
WeChat, memilih fitur pembayaran dan memindai kode cepat atau QR Code 
milik Shifu yang dicetak laminating dan dikalungkan di lehernya. Seperti 
kebanyakan pedagang pinggir jalan lainnya. Istri saya mengetik angka dan 
transfer sekian Yuan ke akun Shifu. Langsung saldo uang gaib alias uang 
digital berkurang dan berpindah ke akun Shifu tersebut. Simpel, cepat, 
dan transparan.


Saat ini di China, jarang sekali membawa dompet dan membawa uang fisik 
ke mana-mana. Cukup modal bawa ponsel, punya saldo di akun bank dan 
pastinya juga pulsa data. Kita sudah bisa hidup. Tak takut tersesat atau 
kelaparan. Kata Shifu, sebelum kami pulang ''Sekarang bawa uang tunai, 
gengsi dan malu, itu sudah kuno alias primitif'. Ah... bisa aja Shifu 
ini, batin saya sambil tersenyum.


Kemajuan teknologi di China memang luar biasa. Sejak kami pertama kali 
menginjakkan kaki di China musim gugur 2011, menyaksikan sendiri 
bagaimana lompatan kemajuan teknologi internet dan digitalnya.


*WeChat dan Alipay*

Ada dua platform utama pembayaran digital di ponsel, WeChat Pay dan 
Alipay. Aplikasi WeChat Pay berawal dari media sosial WeChat yang 
dirilis 2011. Saat ini WeChat sudah menjadi mega super apps. Sementara 
platform Alipay memang dikembangkan sejak awal dari pembayaran digital, 
dan saat ini juga menjadi aplikasi mega super apps. Dua aplikasi 
tersebut wajib dimiliki oleh warga China dan warga asing yang tinggal di 
China. Aplikasi sapu jagat, apapun ada di aplikasi tersebut. Ibaratnya, 
jika tak punya aplikasi tersebut, kita tidak bisa hidup di China.


China Media GroupChina Media Group-Pembayaran digital di pasar 
tradisional China Foto: China Media Group


Platform media sosial WeChat dikembangkan oleh Tencent, salah satu 
perusahaan raksasa internet dan teknologi di dunia besutan Pony Ma atau 
Ma Huateng. Konglomerat kelahiran tahun 1971 dan terkaya kedua di China 
versi Hurun Report 2020 itu, awalnya bikin WeChat hanya sebatas platform 
berkirim pesan yang mengadaptasi dari WhatsApp. Tencent mengembangkan 
WeChat dari media sosial QQ, semacam Facebook, yang sangat populer 
sebelumnya. Berawal dari situ, pengembangan dan popularitas WeChat mulai 
menggeser QQ.


Pada 2014, WeChat mulai membuat kampanye pembayaran digital melalui 
penyebaran Hongbao atau angpao lewat acara Gala China New Year, sebuah 
acara live malam tahun baru Imlek dari Beijing di CCTV dengan penonton 
ratusan juta dan sangat populer di China. Penonton tinggal menonton 
acara live program tersebut dan membuka aplikasi WeChat. Pada 
menit-menit tertentu untuk menggoyang ponselnya sedemikian rupa agar 
mendapatkan angpao yang nantinya dikirim ke saldo pengguna.


Hingga 2015, aplikasi pembayaran WeChat Pay sebagian besar masih sebatas 
untuk transaksi berkirim saldo antar penggunanya dan penggunaan masih 
relatif terbatas. Mulai 2016, WeChat mulai mengembangkan serius WeChat 
Pay dengan pengguna lebih dari 800 juta orang.


WeChat Pay mulai masif digunakan untuk transaksi pembayaran tidak hanya 
di penjualan online. Tapi hingga gerai atau warung-warung mikro kecil di 
pinggir jalan. Pada 2018 WeChat mulai naik menjadi aplikasi super app, 
yang di dalamnya semua ada. Mulai dari media sosial, pembayaran, layanan 
travel, navigasi, lacak dan pesan kurir ekspedisi, pesan makanan, 
layanan resmi pemerintah, swasta dan banyak lagi.


China Media G

[GELORA45] konkow-konkow antara Karni Ilyas dan Rizal Ramli

2020-10-23 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Kita dengar konkow-konkow mereka berdua untuk lebih mengenal saling
hubungan antara lapisan pemikir kritis yang ada sekarang.
Selamat baca. Lusi.-

KARNI ILYAS CLUB - RIZAL RAMLI 'PAK JOKOWI LEBIH DENGAR
SAYA'
https://www.youtube.com/watch?v=YKghykX8jqA


[GELORA45] Terungkapnya Misteri 100 Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba

2020-10-23 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://news.detik.com/berita/d-5226488/terungkapnya-misteri-100-ton-ikan-mati-mendadak-di-danau-toba?tag_from=wp_cb_mostPopular_list




Round-Up

Terungkapnya Misteri 100 Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba

Tim detikcom - detikNews

Jumat, 23 Okt 2020 21:06 WIB
22 komentar
SHARE
URL telah disalin
Proses pengangkutan bangkai ikan dari Danau Toba (dok. Istimewa)
Foto: Proses pengangkutan bangkai ikan dari Danau Toba (dok. Istimewa)
Jakarta -

Misteri 100 ton ikan mati mendadak di keramba apung Danau Toba akhirnya 
tersingkap. Ikan-ikan itu diduga mati akibat angin kencang yang menyebabkan 
putaran air di bawah danau.

Informasi mengenai matinya ikan-ikan yang dipelihara warga itu menjadi 
perhatian Pemkab Samosir. Tim kemudian diterjunkan untuk menyelidiki 
penyebabnya.

"Saya perintahkan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup untuk meneliti 
penyebab serta perkiraan volume," kata Pjs Bupati Samosir Lasro Marbun saat 
dimintai konfirmasi, Jumat (23/10/2020).
Baca juga:
Ternyata, Ini Penyebab 100 Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba

Lasro mengatakan telah memerintahkan jajaran Pemkab Samosir untuk mengangkat 
ikan-ikan yang mati itu lebih dulu. Dia khawatir bangkai ikan bisa mencemari 
air.

"Perintah saya kepada Dinas Pertanian, BPBD, Satpol PP, camat, dan kades untuk 
mengangkat bangkai ikan yang mati agar tidak berdampak pada lingkungan hidup. 
Mereka sudah melaksanakan," ucapnya.

Namun Lasro belum menjelaskan detail penyebab matinya ikan-ikan itu. Dia 
mengatakan ikan-ikan itu mulai mati sejak Rabu (21/10).

"Kalau tidak salah mulai hari Rabu," ujar Lasro.

Pernah Terjadi Pada 2018

Ikan-ikan mati mendadak ini rupanya bukan yang pertama. Pada 2018, setidaknya 
ada sekitar 180 ton ikan diperkirakan mati.

Sementara itu, pada 2015, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan 
Kerusakan Lingkungan KLHK saat itu, Karliansyah, mengungkapkan pernah ada 
pengecekan kondisi Danau Toba yang dilakukan oleh pihaknya pada 2014. Hasil 
penelitian itu menunjukkan danau yang jadi objek wisata itu tercemar pakan ikan.

"Jadi di Danau Toba banyak keramba apung dari perusahaan dan masyarakat adat. 
Dari keramba tersebut banyak pakan ikan yang terendapkan," kata Karliansyah 
saat berbincang, Sabtu (6/6/2015) malam.
Baca juga:
Ikan Mati Mendadak di Danau Toba Capai 100 Ton!

Pakan ikan itu memiliki berbagai kandungan organik, mulai nitrogen hingga 
fosfor. Pengendapan itu mengakibatkan sinar matahari sulit menembus permukaan 
danau. Hal itu disebut membuat ikan-ikan mati.

"Limbah organik tinggi itu butuh oksigen untuk mengurai. Tanpa oksigen, 
ikan-ikan di sana mati," ujarnya.

Selanjutnya
Halaman
1 2





https://news.detik.com/berita/d-5226488/terungkapnya-misteri-100-ton-ikan-mati-mendadak-di-danau-toba/2


Round-Up

Terungkapnya Misteri 100 Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba

Tim detikcom - detikNews

Jumat, 23 Okt 2020 21:06 WIB
22 komentar
SHARE
URL telah disalin
Proses pengangkutan bangkai ikan dari Danau Toba (dok. Istimewa)
Foto: Proses pengangkutan bangkai ikan dari Danau Toba (dok. Istimewa)

Ikan Mati Mendadak di Danau Toba Capai 100 Ton

Dinas Pertanian Samosir menyampaikan data sementara soal ikan-ikan mati 
mendadak di Danau Toba. Jumlah ikan yang mati mendadak itu diperkirakan 
mencapai 100 ton.

"Sementara, hasil pendataan baru terdata kurang lebih 100 ton dengan jumlah 
pemilik 39 KK," kata Kepala Dinas Pertanian Samosir, Viktor Sitinjak, saat 
dimintai konfirmasi, Jumat (23/10).

Dia mengatakan ikan-ikan yang mati itu dimasukkan ke karung lalu diangkat dari 
Danau Toba menggunakan alat berat. Karung berisi bangkai ikan itu kemudian 
dimasukkan ke truk untuk dibawa ke pembuangan.

"Ikan yang mati sesuai koordinasi Pak Camat Pangururan dikubur di Huta Tinggi. 
Ini sedang mencari solusinya saat diangkut truk agar dilapisi plastik supaya 
air yang terbawa ikan busuk tidak tercecer di jalan dan tidak menimbulkan bau 
busuk," ucapnya.
Baca juga:
Ikan-ikan Mati Misterius di Danau Toba, Pemkab Selidiki Penyebabnya

Penyebab Ikan Mati Mendadak

Pemkab Samosir mengungkap dugaan penyebab 100 ton ikan di Danau Toba mati 
mendadak. Ikan-ikan di keramba apung warga itu diduga mati akibat angin kencang 
yang memicu putaran air di Danau Toba.

"Ikan mati akibat angin kencang sehingga ada putaran air di bawah danau," kata 
Kepala Dinas Pertanian Samosir, Viktor Sitinjak, saat dimintai konfirmasi, 
Jumat (23/10).

Dia mengatakan air yang berputar itu membuat air keruh naik ke atas. Kondisi 
tersebut menyebabkan ikan-ikan itu kekurangan oksigen.

"Air keruh naik ke atas menerjang ikan di keramba membuat ikan susah bernafas 
karena kekurangan oksigen," ucapnya.

Untuk mencegah ikan yang mati terus bertambah, keramba-keramba warga digeser ke 
tengah danau yang airnya lebih dalam. Ikan-ikan yang mati dimasukkan ke karung 
lalu diangkut dengan truk untuk dikubur di Huta Tinggi.
Halaman
1 2 









[GELORA45] Digitalisasi Renminbi

2020-10-23 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://news.detik.com/kolom/d-5225934/digitalisasi-renminbi?tag_from=wp_cb_kolom_list



Kolom

Digitalisasi Renminbi

Ahmad Syaifuddin Zuhri - detikNews

Jumat, 23 Okt 2020 17:05 WIB
0 komentar
SHARE
URL telah disalin
Ahmad Syaifuddin Zuhri
Foto: Ahmad Syaifuddin Zuhri
Jakarta -

Sore itu, kulihat sekilas jam di ponsel menunjukkan angka pukul 3, angka 
indikasi suhu di aplikasi Wheater update menunjukkan 40 derajat celcius. Dengan 
peluh yang menetes, Saya menuntun sepeda motor listrik yang bannya sedang 
bocor. Akhir Agustus, Wuhan sedang musim panas, angin pun di luar jadi panas. 
Saya mencari tambal ban terdekat. Beruntungnya, tak jauh dari kompleks 
pemukiman kami, masih ada tambal ban tradisional.

Di antara teknologi canggih, gedung megah dan tinggi. Menemukan tukang tambal 
ban adalah sebuah kemewahan tersendiri. Di China ini, mengendarai motor listrik 
atau naik angkutan publik yang nyaman dan murah adalah pilihan utama bagi kami 
dan kebanyakan warganya.

Kupandangi kakek Shifu, Tukang tambal ban itu usianya sudah cukup tua. Dari 
fisiknya, mungkin usianya sudah di atas 60 tahun. Dengan dibantu istrinya yang 
setia di situ. Kakek Shifu ini lapaknya sangat sederhana, di bawah pohon yang 
sangat rindang, beralaskan tanah dan beratap langit. Dengan sangat cekatan dia 
membongkar ban motor saya.

Sambil saya dan istri ajak ngobrol. Tak terasa, cepat selesai. Istri saya ambil 
ponselnya dan tanya ke Shifu 'WeChat atau Alipay, Shifu?', Shifu menjawab 'dou 
keyi' atau semuanya bisa. Ia lalu membuka aplikasi WeChat, memilih fitur 
pembayaran dan memindai kode cepat atau QR Code milik Shifu yang dicetak 
laminating dan dikalungkan di lehernya. Seperti kebanyakan pedagang pinggir 
jalan lainnya. Istri saya mengetik angka dan transfer sekian Yuan ke akun 
Shifu. Langsung saldo uang gaib alias uang digital berkurang dan berpindah ke 
akun Shifu tersebut. Simpel, cepat, dan transparan.

Saat ini di China, jarang sekali membawa dompet dan membawa uang fisik ke 
mana-mana. Cukup modal bawa ponsel, punya saldo di akun bank dan pastinya juga 
pulsa data. Kita sudah bisa hidup. Tak takut tersesat atau kelaparan. Kata 
Shifu, sebelum kami pulang ''Sekarang bawa uang tunai, gengsi dan malu, itu 
sudah kuno alias primitif'. Ah... bisa aja Shifu ini, batin saya sambil 
tersenyum.

Kemajuan teknologi di China memang luar biasa. Sejak kami pertama kali 
menginjakkan kaki di China musim gugur 2011, menyaksikan sendiri bagaimana 
lompatan kemajuan teknologi internet dan digitalnya.

WeChat dan Alipay

Ada dua platform utama pembayaran digital di ponsel, WeChat Pay dan Alipay. 
Aplikasi WeChat Pay berawal dari media sosial WeChat yang dirilis 2011. Saat 
ini WeChat sudah menjadi mega super apps. Sementara platform Alipay memang 
dikembangkan sejak awal dari pembayaran digital, dan saat ini juga menjadi 
aplikasi mega super apps. Dua aplikasi tersebut wajib dimiliki oleh warga China 
dan warga asing yang tinggal di China. Aplikasi sapu jagat, apapun ada di 
aplikasi tersebut. Ibaratnya, jika tak punya aplikasi tersebut, kita tidak bisa 
hidup di China.
China Media GroupChina Media Group-Pembayaran digital di pasar tradisional 
China Foto: China Media Group

Platform media sosial WeChat dikembangkan oleh Tencent, salah satu perusahaan 
raksasa internet dan teknologi di dunia besutan Pony Ma atau Ma Huateng. 
Konglomerat kelahiran tahun 1971 dan terkaya kedua di China versi Hurun Report 
2020 itu, awalnya bikin WeChat hanya sebatas platform berkirim pesan yang 
mengadaptasi dari WhatsApp. Tencent mengembangkan WeChat dari media sosial QQ, 
semacam Facebook, yang sangat populer sebelumnya. Berawal dari situ, 
pengembangan dan popularitas WeChat mulai menggeser QQ.

Pada 2014, WeChat mulai membuat kampanye pembayaran digital melalui penyebaran 
Hongbao atau angpao lewat acara Gala China New Year, sebuah acara live malam 
tahun baru Imlek dari Beijing di CCTV dengan penonton ratusan juta dan sangat 
populer di China. Penonton tinggal menonton acara live program tersebut dan 
membuka aplikasi WeChat. Pada menit-menit tertentu untuk menggoyang ponselnya 
sedemikian rupa agar mendapatkan angpao yang nantinya dikirim ke saldo pengguna.

Hingga 2015, aplikasi pembayaran WeChat Pay sebagian besar masih sebatas untuk 
transaksi berkirim saldo antar penggunanya dan penggunaan masih relatif 
terbatas. Mulai 2016, WeChat mulai mengembangkan serius WeChat Pay dengan 
pengguna lebih dari 800 juta orang.

WeChat Pay mulai masif digunakan untuk transaksi pembayaran tidak hanya di 
penjualan online. Tapi hingga gerai atau warung-warung mikro kecil di pinggir 
jalan. Pada 2018 WeChat mulai naik menjadi aplikasi super app, yang di dalamnya 
semua ada. Mulai dari media sosial, pembayaran, layanan travel, navigasi, lacak 
dan pesan kurir ekspedisi, pesan makanan, layanan resmi pemerintah, swasta dan 
banyak lagi.
China Media GroupChina Media Group-Bayar tol dengan digital mobile payment 
Foto: China Media Group

Sementara Ali

[GELORA45] Polri tetapkan delapan tersangka kasus kebakaran Kejaksaan Agung

2020-10-23 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://www.antaranews.com/berita/1800861/polri-tetapkan-delapan-tersangka-kasus-kebakaran-kejaksaan-agung



Polri tetapkan delapan tersangka kasus kebakaran Kejaksaan Agung

Jumat, 23 Oktober 2020 17:39 WIB

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (kiri) dan 
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo saat 
konferensi pers kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung, di Kantor 
Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (23/10/2020). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
Jakarta (ANTARA) - Tim penyidik gabungan Polri menetapkan delapan orang 
tersangka dalam kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung.

Para tersangka disebut lalai sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran 
gedung. Penetapan tersangka ini dilakukan usai gelar perkara internal Polri, 
Jumat.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan 
delapan orang tersangka tersebut adalah lima orang tukang bangunan dengan 
inisial T, H, S, K dan IS. Kemudian seorang mandor inisial UAN, Dirut PT ARM 
inisial R dan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kejaksaan Agung berinisial NH.

"Lima tukang, satu mandor, satu orang vendor PT ARM selaku perusahaan produsen 
cairan pembersih Top Cleaner inisial R dan satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 
insial NH,” kata Irjen Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Polri gelar perkara internal tetapkan tersangka kebakaran Kejagung

Baca juga: Untuk tetapkan tersangka kebakaran Polri bakal gelar perkara internal

Sementara Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo 
menjelaskan dari delapan tersangka, lima diantaranya adalah tukang bangunan.

Ketika itu, kelimanya sedang melakukan pekerjaan perbaikan di ruang Aula Biro 
Kepegawaian di lantai 6 Gedung Utama Kejaksaan Agung.

"Lima tukang ini sedang melakukan pekerjaan di Aula Biro Kepegawaian. Selain 
melakukan pekerjaan yang ditugaskan, mereka juga melakukan tindakan yang 
seharusnya tidak boleh dilakukan yaitu merokok di ruangan tempat bekerja," kata 
Brigjen Sambo.

Padahal di ruangan tempat mereka bekerja, banyak bahan-bahan yang mudah 
terbakar seperti tinner, lem aibon dan bahan lainnya.

Dengan demikian penyidik berkesimpulan ada faktor kelalaian dari lima tukang 
yang bekerja di lantai 6 tersebut yang menyebabkan terjadinya awal api.

Satu orang mandor yakni inisial UAN ditetapkan tersangka karena sebagai mandor 
bangunan UAN dianggap lalai lantaran pada saat kejadian, UAN tidak ada di 
lokasi.

"Mandor harusnya mengawasi. Tapi UAN hari itu tidak ada di lokasi," papar Sambo.

Baca juga: Penyidik Bareskrim ekspos kebakaran gedung Kejagung

Sementara pihak swasta yaitu R, Dirut PT ARM selaku perusahaan produsen cairan 
pembersih Top Cleaner juga ditetapkan sebagai tersangka karena dari hasil 
pendalaman penyidik diketahui bahwa alat pembersih lantai merek tersebut tidak 
memiliki izin edar.

Selain itu pejabat pembuat komitmen Kejaksaan Agung, NH juga menjadi tersangka 
karena baik R maupun NH dianggap harus bertanggung jawab terhadap terjadinya 
penjalaran api yang begitu cepat dalam peristiwa kebakaran Kejaksaan Agung.

"Penyidik menyimpulkan dengan adanya pengadaan barang pembersih lantai yang 
tidak sesuai ketentuan, maka terhadap Direktur PT ARM dan PPK dari Kejaksaan 
Agung ditetapkan sebagai tersangka yang harus bertanggung jawab terkait 
penjalaran api begitu cepat saat kebakaran Gedung Kejaksaan," katanya.

Kedelapan tersangka ini dijerat dengan Pasal 188 KUHP juncto Pasal 55 atas 
peristiwa kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung yang terjadi pada Sabtu 22 
Agustus 2020 petang itu.

Baca juga: Penyidik periksa 8 karyawan dalam penyidikan kebakaran Kejagung

Baca juga: Polri periksa 11 saksi kasus kebakaran Kejagung

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2020








[GELORA45] Orang Terpencil Dilarang Divaksinasi

2020-10-23 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1969-orang-terpencil-dilarang-divaksinasi




Jumat 23 Oktober 2020, 05:00 WIB 

Orang Terpencil Dilarang Divaksinasi 

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group | Editorial 

  Orang Terpencil Dilarang Divaksinasi MI/Ebet Usman Kansong Dewan Redaksi 
Media Group. MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 
Muhadjir Effendy mengatakan masyarakat di daerah terpencil tidak perlu mendapat 
vaksinasi covid-19. Muhadjir berargumentasi mereka jarang didatangi orang dari 
luar wilayah, sedangkan virus korona tersebar melalui interaksi antarmanusia. 
Etiskah bila masyarakat daerah terpencil tidak diberikan vaksinasi? Adakah 
kegunaan sosial bila masyarakat daerah terpencil tidak divaksinasi? Vaksinasi 
sesungguhnya didasarkan pada gagasan herd immunity. Herd immunity sejenis 
benteng biologis yang dengannya sebagian besar populasi terlindungi dari 
penularan atau infeksi. Salah satu cara untuk mencapai herd immunity ialah 
melalui infeksi alami. Dalam hal ini sejumlah besar orang terinfeksi secara 
alami dan sembuh tanpa efek serius. Namun, banyak pakar kesehatan publik 
menganggap herd immunity model alami ini berbahaya dan tidak manusiawi. Tidak 
ada yang bisa memprediksi berapa lama herd immunity ini berlangsung. Pun tak 
ada yang bisa mereka-reka berapa banyak manusia yang terinfeksi dan meninggal 
dunia sehingga manusia lain mendapat kekebalan. Vaksin dan vaksinasi bisa 
dikatakan scientific herd immunity. Dengan vaksin, orang terproteksi tanpa 
harus menderita karena terjangkit virus terlebih dahulu. Gagasan vaksin berasal 
dari penemuan Edward Jenner yang pada 1790-an memberikan sedikit virus cacar 
kepada sejumlah orang supaya mereka kebal terhadap penyakit cacar tersebut. 
Kini, perusahaan farmasi dan bioteknologi mengembangkan dan menguji lebih dari 
100 calon vaksin covid-19. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, mengeluarkan 
banyak uang untuk mendapatkan vaksin. Makin banyak penduduk divaksinasi tentu 
makin baik. Akan tetapi, para ahli kesehatan masyarakat menyebut cukup 70% 
penduduk divaksinasi untuk memproteksi seluruh penduduk. Indonesia kiranya 
menggunakan angka 70% itu. Indonesia hanya akan memvaksinasi 70% penduduknya. 
Tidak seluruh penduduk divaksinasi sejalan dengan kenyataan keterbatasan jumlah 
vaksin yang diproduksi, sedangkan satu orang mesti mendapat paling tidak dua 
kali vaksinasi dengan harga vaksin yang relatif mahal. Siapa sajakah penduduk 
yang 70% itu? Di Amerika, pada September 2020, the National Academies of 
Sciences, Engineering and Medicine merilis panduan prioritas penerima 
vaksinasi. Gelombang pertama yang divaksinasi ialah penduduk berisiko tinggi 
termasuk tenaga medis, orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti 
asma, obesitas, dan penyakit jantung, serta penduduk berusia lanjut. Berikutnya 
orang-orang yang melakukan pekerjaan penting seperti guru atau penegak hukum. 
Berikutnya lagi orang-orang muda dan anak-anak. Penduduk selebihnya mendapat 
vaksinasi pada gelombang terakhir. Dari kelompok masyarakat penerima vaksinasi 
tersebut, pemberian vaksin kiranya terkait dengan perkara etis dan kegunaan 
sosial. Tenaga medis diprioritaskan mendapat vaksin karena secara etis mereka 
sangat rentan terjangkit covid-19. Tenaga medis mesti diprioritaskan mendapat 
vaksinasi juga karena pekerjaan mereka punya kegunaan sosial tinggi (high 
social utility), yakni merawat dan menyembuhkan manusia, termasuk mereka yang 
terjangkit covid-19. Guru dan penegak hukum memenuhi argumen kegunaan sosial 
untuk mendapatkan vaksinasi. Bukankah guru melakukan pekerjaan penting, yakni 
mendidik masyarakat? Bukankah penegak hukum melaksanakan pekerjaan penting, 
yakni menjaga ketertiban sosial? Mereka yang menderita penyakit bawaan memenuhi 
argumen etis untuk mendapatkan vaksinasi. Bukankah mereka yang terjangkit 
covid-19 meninggal dunia lebih karena penyakit bawaan? Bukankah tidak etis 
membiarkan orang dengan penyakit bawaan terjangkit covid-19 lalu meninggal 
dunia? Masyarakat daerah terpencil kecil risiko terkena covid-19 bila interaksi 
mereka dengan orang dari luar wilayahnya juga kecil. Itu artinya tidak 
memberikan vaksinasi kepada mereka tidaklah melanggar etika. Akan tetapi, 
masyarakat daerah terpencil yang pekerjaan mereka punya kegunaan sosial tinggi, 
seperti guru atau anggota TNI-Polri, tetap perlu divaksinasi meski di prioritas 
terakhir. Akan lebih berguna secara sosial pula bila yang diprioritaskan 
divaksinasi para guru dan anggota Polri-TNI yang berkerja di wilayah ramai 
penduduk. Presiden Jokowi dan sejumlah menteri berulang kali menyebut tenaga 
medis, guru, anggota TNI-Polri, orang berpenyakit bawaan, orang berusia lanjut 
sebagai prioritas penerima vaksinasi. Tinggal lagi prioritas itu disusun 
sebagai kebijakan yang akan memandu vaksinasi kelak.  

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1969-orang-terpencil-dilarang-divaksinasi







[GELORA45] Tonggak Menyetop Kekerasan di Papua

2020-10-23 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2150-tonggak-menyetop-kekerasan-di-papua



Jumat 23 Oktober 2020, 05:00 WIB 

Tonggak Menyetop Kekerasan di Papua 

Administrator | Editorial 

  Tonggak Menyetop Kekerasan di Papua MI/Duta Ilustrasi. KASUS-KASUS 
kekerasan di Tanah Papua seakan tidak ada habisnya. Satu kasus belum terusut 
tuntas sudah muncul kasus lainnya. Tidak mudah memutus rantai kekerasan yang 
sudah berlangsung sejak puluhan tahun. Aksi saling balas antara aparat keamanan 
dan kelompok separatis me sulit dipastikan pangkalnya. Ujungnya pun jarang 
terlihat karena ketiadaan penegakan hukum yang berkeadilan. Belum lagi berbagai 
tindak kekerasan yang diduga dilakukan aparat terhadap warga sipil. Seperti 
halnya temuan Komnas HAM dalam kasus kekerasan yang menimpa Marius Betera, Mei 
lalu. Kemudian, pada September terjadi serangkaian penembakan balas-membalas di 
Kabupaten Intan Jaya, Papua. Dua anggota TNI dan dua warga sipil tewas. Salah 
satu korban jiwa ialah tokoh setempat, Pendeta Yeremia Zanambani. Masyarakat 
setempat gusar karena tokoh yang mereka junjung meninggal oleh luka tembakan. 
Seperti yang sudah-sudah, aparat keamanan dan kelompok separatisme saling 
tuding sebagai dalang. Demi mengantisipasi eskalasi kemarahan warga, pemerintah 
bergerak cepat membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap 
pelaku. Saat menjalankan tugas di Intan Jaya, TGPF sempat dihadang tembakan 
oleh kelompok separatisme. Salah satu anggota TGPF terpaksa dipulangkan ke 
Jakarta karena terkena tembakan di kaki dan tangan. TGPF akhirnya berhasil 
merampungkan tugas dan menyerahkan laporan hasil investigasi kepada Menko 
Polhukam Mahfud MD. Dari hasil investigasi terungkap indikasi keterlibatan 
aparat sebagai pelaku penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremia. Sampai di 
sini, TGPF mampu memutarbalikkan keraguan sebagian pihak tentang independensi 
mereka. Respons cepat pemerintah dengan membentuk TGPF yang diisi 
anggota-anggota berintegritas juga layak diacungi jempol. Akan tetapi, itu baru 
seujung kuku penanganan yang diperlukan untuk menuntaskan kasus kekerasan di 
Papua. Banyak kasus sebelumnya yang indikasi pelakunya terungkap oleh hasil 
investigasi lembaga nonaparat keamanan, tetapi tidak pernah diadili. Bila 
ditarik lagi lebih ke belakang beberapa kasus dugaan pelanggaran berat hak 
asasi manusia (HAM) di Papua, seperti kasus Wasior, Wamena, ataupun kasus 
Paniai, tetap terbengkalai. Tentu kita sangat berharap nasib serupa tidak 
menimpa kasus Intan Jaya. Ini saatnya pemerintah bersama penegak hukum 
membuktikan bahwa hukum tidak pandang bulu. Siapa yang bersalah pasti diadili 
untuk mendapatkan hukuman yang setimpal. Proses pengusutan dan peradilannya pun 
perlu terus-menerus dilakukan secara transparan. Dalam menanggapi dugaan 
keterlibatan aparat TNI sebagai pelaku, pihak TNI telah menjanjikan tidak akan 
menutupnutupi. TNI berkomitmen proses hukum akan dilakukan secara terbuka. 
Pihak kejaksaan juga menyatakan siap menindaklanjuti bila terdapat tindak 
pidana umum yang artinya melibatkan masyarakat sipil sebagai pelaku. Walau 
demikian, keraguan masih pekat menggelayut. Komitmen dan janji tentu tak 
berarti apa-apa jika tidak terealisasi dalam tindakan. Pengusutan secara 
benar-benar tuntas sampai pada vonis pengadilan ialah yang dinanti-nanti. Kasus 
Intan Jaya harus menjadi tonggak penegakan hukum yang adil di ‘Bumi 
Cendrawasih’. Selanjutnya, baru kita bisa berharap perlakuan yang sama bakal 
diterapkan pada kasus-kasus kekerasan yang mungkin timbul di kemudian hari. 
Dari situ pula, semoga trauma dan ketakutan saudara-saudara kita di Papua yang 
selama ini terus menumpuk, perlahan dapat terkikis. Kemudian, bangkit lebih 
giat membangun Tanah Papua dalam suasana tenteram, aman, dan damai.

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2150-tonggak-menyetop-kekerasan-di-papua







[GELORA45] Bom Tewaskan Ulama Suni Terkemuka Suriah

2020-10-23 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://mediaindonesia.com/read/detail/355272-bom-tewaskan-ulama-suni-terkemuka-suriah



Jumat 23 Oktober 2020, 18:38 WIB 

Bom Tewaskan Ulama Suni Terkemuka Suriah 

Wisnu AS | Internasional 

  Bom Tewaskan Ulama Suni Terkemuka Suriah AFP/Halaman Facebook Kepresidenan 
Suriah . SEORANG ulama Muslim Suriah terkemuka yang bertanggung jawab atas 
wilayah Damaskus tewas, Kamis (22/10). Ia meninggal akibat ledakan bom yang 
ditanam pada mobilnya. Itu disampaikan kantor berita negara, Sana. Mufti Muslim 
Sunni untuk Provinsi Damaskus yang tewas itu bernama Adnan al-Afiyuni. Ia 
dianggap dekat dengan Presiden Bashar al-Assad yang menganut sekte Alawit dari 
Islam Syiah. Pengawas perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia 
mengatakan ulama berusia 66 tahun itu memainkan peran kunci dalam mencapai 
kesepakatan rekonsiliasi dengan pejuang pemberontak di pinggiran ibu kota 
selama perang sembilan tahun negara itu. Sana mengutip pernyataan Kementerian 
Wakaf Suriah bahwa Afiyuni tewas akibat bom yang ditanam di mobilnya di kota 
Qudsaya, barat laut ibu kota. Pada September 2016, Afiyuni memimpin salat 
ketika Assad jarang muncul di depan umum untuk merayakan liburan Idul Adha 
Muslim di Daraya, luar Damaskus, setelah pemberontak terakhir dievakuasi bulan 
sebelumnya berdasarkan kesepakatan penyerahan. Ulama Muslim, yang berjanggut 
putih panjang, memuji kota itu sebagai teladan bagi Suriah. Dia mengatakan 
kepada mereka yang mendengarkan Daraya merupakan bukti hidup bagi semua warga 
Suriah. "Satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Anda yaitu rekonsiliasi dan 
meninggalkan pertempuran," ujarnya. Ledakan relatif jarang terjadi di dalam dan 
sekitar ibu kota sejak pasukan pemerintah mengusir pemberontak dan jihadis 
terakhir pada 2018. Menurut Observatorium, setelah serangkaian kemenangan 
militer yang didukung oleh sekutu utama Rusia, pemerintah mendapatkan kembali 
kendali atas sekitar 70% negara itu. Pemantau tersebut mengatakan perang Suriah 
telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi 
dari rumah mereka sejak 2011 dengan penindasan protes antipemerintah. 
(AFP/OL-14)

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/355272-bom-tewaskan-ulama-suni-terkemuka-suriah








[GELORA45] BERITA PALING POPULER HARI INI

2020-10-23 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
1.:

BERITA PALING POPULER HARI INI ASFINAWATI dan MENTRI JKW,ILC,NAJWA~INFO
TERKINI

https://www.youtube.com/watch?v=O_tpBF1jmX0


2.:

JOKOWI PANIK! RIZAL RAMLI MINTA DPR DIBUBARKAN SAJA JIKA SUARA RAKYAT
TIDAK DIDENGAR OLEH PENGUASA! •22.10.2020

https://www.youtube.com/watch?v=LMqiwxsyj14