Trs: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-03 Terurut Topik Balimbo Ilahua


--- Pada Sel, 3/3/09, Balimbo Ilahua  menulis:

Dari: Balimbo Ilahua 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 3 Maret, 2009, 3:46 AM







assalamu alaikum,
dilihat dari judul postingan,pertanda topik yang sedang di bahas selesai 
(enough) ,adapun yang ikutan seperti bung redo, andre,bung heru dan bung toti 
serta yang lain sudah mememberi sentuhan finish kesimpulan,dan bung after 
sebagai yg punya hajat sudah memberi penjelasan.semua clear walau awal awalnya 
saling serang satu sama lain dengan argumen masing2 serta blok  kubu yang 
pro dan tidak.
tapi tiba2 ada bung sirjon menganggap topik ini tidak bermutu,secara tidak 
langsung mengatakan personal yang telah memberi apresiasi dan yang punya hajat 
seperti bung after menjadi orang yang juga menjadi tidak bermutu karena yang di 
bahas adalah topik yang tidak bermutu pula  menurut bung sirjon.saya pribadi 
hanya mengingatkan bung sirjon  dan berharap bung after tidak berkecil hati di 
bilang tidak bermutu dan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya selama 
ini terlepas dengan kritikan2 pedas dr saya.
kalo bung assack  memberi komentar khusus kata2 huangangonya berarti kata itu 
di tujukan buat bung sirjon,karena dialah yang membuka dan membuat panas topik 
ini dengan kata2 tidak bermutu terhadap semua yang ikut memberi komentar 
terhadap topik ini .
andalah yang harus  mempertanyakan lagi kepada bung sirjon , apa karena dia 
seorang calon doktor  lalu berhak memvonis postingan orang lain sebagai tidak 
bermutu.
dengan begitu menunjukan dialah yang lebih paham dan pintar dengan masalah gtlo.
jadi saya rasa dengan di beri judul enough, sedah cukup buat saya dengan 
masalah ini.
selebihnya postingan anda buat bung sirjon saja.
thanks buat, bung : toti,andre,heru,redho,after,dan semuanya,
juga buat penerima Ilomata Award teruslah berkarya demi harumnya nama gtlo di 
tingkat nasional dan dunia, amin

--- Pada Sen, 2/3/09, assacks  menulis:

Dari: assacks 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 5:36 PM






BalimboPernyata an-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan hanya 
Andalah yang paham tentang Gorontalo sampai-sampai menghakimi 
pernyataan seorang kandidat doktor sosiologi bidang kajian budaya dan 
peradaban Gorontalo seperti pernyataan "anak kecil yang berdiri dekat 
sawah". Kritik dan masukan Anda sangat baik dan konstruktif, tapi 
menjadi kehilangan makna dan tidak berarti sama sekali karena cara 
Anda dalam menyampaikan kritik.

Kritikan Anda telah kehilangan makna dan galat-nya semakin besar 
ketika kritikan itu hanya bermain seputar Oral. Mungkin benar apa 
yang dinyatakan bahwa "Kultur Gorontalo lebih banyak pada kultur 
Oral". Sebaiknya materi2 kritikan Anda dinyatakan lewat tulisan 
sehingga orang2 seperti saya dan yang lainnya PAHAM maksud Anda. Trus 
klo bisa dalam tulisan itu dibuat prosedur yang benar menurut Anda. 
Kriteria yang layak menurut Anda lengkap dengan filosofi berpikirnya. 
Sehingga akhirnya orang-orang seperti saya benar2 menjadi generasi 
beradab sebagaimana Anda. Tulisan itu akhirnya akan menjadi salah 
satu rujuan atau referensi dalam penyelenggaraan kegiatan yang sama, 
karena telah melalui kajian yang mendalam, sistematik, dan logis. 

Itu semua akan menggambarkan bahwa Anda layak disebut sebagai orang 
yang benar2 paham tentang budaya Gorontalo dan memberi konstribusi 
nyata pada pembangunan peradaban masyarakat kita hari ini dan besok.

terima kasih 

In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Balimbo Ilahua 
 wrote:
>
> 
> Dari: Balimbo Ilahua 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan 
karakter berfikir yang instan klop dengan generasi 
plastiknya,mengangg ap sesuatu  masalah yang besar 
> dengan sepele dan tidak penting2 amat.
> Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa 
yang tersirat dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai 
apapun itu isinya tanpa perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan 
sejuta keangkuhan karena hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah 
pemikir hebat abad ini.. pemikir yang ingin di akui, ..anda adalah 
cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam masarkat kita?
> anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan 
meremehkan dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , 
ini tidak akan pernah seselai.selama belum ada tindak lanjut akan 
kemana arah dari semua  yang kita saksikan dari semua potongan2 
peristiwa yang dilaksankan pemrov + Fadelnya.pemerintah an fadel telah 
memberi pelajaran buruk.
> Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 
yang berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda p

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo

2009-03-03 Terurut Topik Balimbo Ilahua
Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan karakter berfikir 
yang instan klop dengan generasi plastiknya,menganggap sesuatu  masalah yang 
besar 
dengan sepele dan tidak penting2 amat.
Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa yang tersirat 
dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai apapun itu isinya tanpa 
perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan sejuta keangkuhan karena 
hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah pemikir hebat abad ini.. pemikir 
yang ingin di akui, ..anda adalah cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam 
masarkat kita?
anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan meremehkan 
dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , ini tidak akan pernah 
seselai.selama belum ada tindak lanjut akan kemana arah dari semua  yang kita 
saksikan dari semua potongan2 peristiwa yang dilaksankan pemrov + 
Fadelnya.pemerintahan fadel telah memberi pelajaran buruk.
Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 yang 
berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya dengan 
ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah cambuk dalam 
kegersangan tuk membenahi masa2 yang akang datang, bahwa penilaian, budaya 
,seni ,pendidikan,dll.
ada aturan yang lumayan kompleks, tidak sesimpel seperti yang anda 
kemukakan,karena disitu mesti ada pelaku ,motivator ,pelestari,penemu , kreator 
dan sebagainya..ada batasan yang jelas di antara semuanya.
tujuannya  kita akan menyamakan  presepsi dalam  mengeksplorasi nilai2 luhur 
budaya kita yang telah hilang hingga di akui dan dapat di wariskan hingga ke 
anak cucu kita.
Buat bung busalo Buka mata dan kepala anda dalam berfikir 
saya ingin tau apa dalam otak anda tuk memecahkan masalah di bawah :
1. masalah seni dan budaya kita yang tergerus oleh budaya luar baik itu bahasa 
,adab budaya ,dan perilaku masrakat .
2. Tidak adanya  sarana dan prasaran dan dukungan yang memadai untuk 
pengembangan dan pelestarian budaya seni dan satra. baik yang di gtlo dan 
diluar gtlo.
3.Terjadi konfilk dalam pengembangan organisasi2 masrkat gtlo hingga terjadi 
perpecahan dan kelompok 2 tertentu, sehingga masarakat bingung ada apa 
ini?siapa yang jadi panutan.
4.Dari pemrov gtlo tidak pernah menyentuh dan meng explorasi potensi orang gtlo 
yang ada di luar daerah gtlo hinggah menjadi sesuatu power yang kuat dalam 
pengembangan gorontalo ke depan ,terkecuali dalam politik dan kepentingan 
pribadi.
 
yang di sebutkan di atas adalah inti yang saya debatkan bersama bung after , 
terhubung langsung dengan perhagaan ilomata Award dgn kolerasi yang sangat 
jelas.
 
tk
 
 

--- Pada Sen, 2/3/09, Sirjon Busalo  menulis:

Dari: Sirjon Busalo 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 2:14 AM






woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada wacana
yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²..
(masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!

bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi posisi
mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
budayawan/seniman/ etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
"ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi lain
saya sangat menghargai SEMANGAT yang dibawa oleh pemrakarsa dan
pelaksana. but in any case, NIAT BAIK SAJA BELUM CUKUP JIKA TIDAK
DISERTAI ILMU TENTANGNYA.

buat om-om and tante-tante yang lainnya.. mohon hargai usaha orang
deh.. mereka yang bikin acara ya mereka yang kuasai tempat dan waktu..
suka-suka mereka dong mo bikin apa dan model gimana... meski sampe
skarang saya juga gak paham kenapa dan bagimana depe cirita so sampe
ada penghargaan itu.. ketoke kok mokso dan kesusu, ngono lho..

at least, sudahi saja polemik ini, mari kita fokus dengan kerja kita
masing-masing, cukuplah ini menjadi masukan bagi kita semua. buat Pak
Arther, gak usah sampe kebakaran kenggot (emang punya?), niat baik
Bapak semoga menjadi catatan pahala bagi Bapak, dan semoga mengambil
hikmah dari kejadian ini, bahwa kita hidup tidak sendiri, tidak
sekelompok, ada begitu banyak orang di luar sana yang memperhatikan
tindak-tanduk kita, nilailah kritik orang lain sebagai lamba

Trs: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo

2009-03-03 Terurut Topik Balimbo Ilahua


--- Pada Sen, 2/3/09, Balimbo Ilahua  menulis:

Dari: Balimbo Ilahua 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM







Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan karakter berfikir 
yang instan klop dengan generasi plastiknya,menganggap sesuatu  masalah yang 
besar 
dengan sepele dan tidak penting2 amat.
Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa yang tersirat 
dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai apapun itu isinya tanpa 
perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan sejuta keangkuhan karena 
hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah pemikir hebat abad ini.. pemikir 
yang ingin di akui, ..anda adalah cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam 
masarkat kita?
anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan meremehkan 
dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , ini tidak akan pernah 
seselai.selama belum ada tindak lanjut akan kemana arah dari semua  yang kita 
saksikan dari semua potongan2 peristiwa yang dilaksankan pemrov + 
Fadelnya.pemerintahan fadel telah memberi pelajaran buruk.
Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 yang 
berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya dengan 
ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah cambuk dalam 
kegersangan tuk membenahi masa2 yang akang datang, bahwa penilaian, budaya 
,seni ,pendidikan,dll.
ada aturan yang lumayan kompleks, tidak sesimpel seperti yang anda 
kemukakan,karena disitu mesti ada pelaku ,motivator ,pelestari,penemu , kreator 
dan sebagainya..ada batasan yang jelas di antara semuanya.
tujuannya  kita akan menyamakan  presepsi dalam  mengeksplorasi nilai2 luhur 
budaya kita yang telah hilang hingga di akui dan dapat di wariskan hingga ke 
anak cucu kita.
Buat bung busalo Buka mata dan kepala anda dalam berfikir 
saya ingin tau apa dalam otak anda tuk memecahkan masalah di bawah :
1. masalah seni dan budaya kita yang tergerus oleh budaya luar baik itu bahasa 
,adab budaya ,dan perilaku masrakat .
2. Tidak adanya  sarana dan prasaran dan dukungan yang memadai untuk 
pengembangan dan pelestarian budaya seni dan satra. baik yang di gtlo dan 
diluar gtlo.
3.Terjadi konfilk dalam pengembangan organisasi2 masrkat gtlo hingga terjadi 
perpecahan dan kelompok 2 tertentu, sehingga masarakat bingung ada apa 
ini?siapa yang jadi panutan.
4.Dari pemrov gtlo tidak pernah menyentuh dan meng explorasi potensi orang gtlo 
yang ada di luar daerah gtlo hinggah menjadi sesuatu power yang kuat dalam 
pengembangan gorontalo ke depan ,terkecuali dalam politik dan kepentingan 
pribadi.
 
yang di sebutkan di atas adalah inti yang saya debatkan bersama bung after , 
terhubung langsung dengan perhagaan ilomata Award dgn kolerasi yang sangat 
jelas.
 
tk
 
 

--- Pada Sen, 2/3/09, Sirjon Busalo  menulis:

Dari: Sirjon Busalo 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 2:14 AM






woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada wacana
yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²..
(masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!

bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi posisi
mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
budayawan/seniman/ etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
"ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi lain
saya sangat menghargai SEMANGAT yang dibawa oleh pemrakarsa dan
pelaksana. but in any case, NIAT BAIK SAJA BELUM CUKUP JIKA TIDAK
DISERTAI ILMU TENTANGNYA.

buat om-om and tante-tante yang lainnya.. mohon hargai usaha orang
deh.. mereka yang bikin acara ya mereka yang kuasai tempat dan waktu..
suka-suka mereka dong mo bikin apa dan model gimana... meski sampe
skarang saya juga gak paham kenapa dan bagimana depe cirita so sampe
ada penghargaan itu.. ketoke kok mokso dan kesusu, ngono lho..

at least, sudahi saja polemik ini, mari kita fokus dengan kerja kita
masing-masing, cukuplah ini menjadi masukan bagi kita semua. buat Pak
Arther, gak usah sampe kebakaran kenggot (emang punya?), niat baik
Bapak semoga menjadi catatan pahala bagi Bapak, da

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-03 Terurut Topik HERU
Bapak Balimbo Ilahua yang, baik.
Saya pribadi bisa merasakan keprihatinan bapak - yang saya ikuti terus 
dalam tulisan bapak dimilis ini,
Orang-orang seperti bapak, yang selalu kritis dan 'care' terhadap
seni dan budaya kita... masih sangaaat-sangat dibutuhkan.
Karena tanpa itu kontrol sosial akan bisa  lemah, dalam hal ini jika 
saya kaitkan lebih luas ke kajian demokrasi atau civil society...


Pak Balimbo sedikit saya menyimpulkan secara bebas... Kearah mana trend 
seni Indonesia?.. (termasuk disini trend penganugrahan)
selama ini TIDAK BISA DILEPASKAN DENGAN SITUASI POLITIK BAIK NASIONAL 
ATAU LOKAL.
Artinya tinggal tergantung siapa yang berkuasa. itulah nanti akan jadi 
salah satu faktor berpengaruh terhadap trend tersebut.
Lihatlah di era ORDE BARU banyak sekali seni yang menurut para ahli 
kesenian sebenarnya sangat berkualitas
yang tidak berkembang bahkan di BERANGUS , karena bertentangan dengan 
kepentingan politik masa itu!
Saya yakin contohnya bapak pasti bisa ingat..  Pendapat  pribadi saya 
ini bukan berarti saya menganggap pemerintah di Gorontalo tidak objektif!
 
Pak Balimbo... maksud saya kemarin mengusulkan di bentuk lembaga sendiri 
yang Independen... adalah antara lain karena foktor itu juga,
Apapun bentuk penghargaan yang diselenggarakan oleh pemerintah tentu 
tidak lepas dari fungsi politik
dan peranan yang diemban oleh  mereka!

Jika kita menganggap Seni adalah seni dan kita murni dan total 
mengabdikan diri kita untuk kesenian, dan tidak mau dicampuradukan 
dengan kepentingan
politik praktis  maka  kita jangan terpengaruh sedikitpun oleh keputusan 
penganugrahan seperti itu.   Mendapatkan penghargaan atau tidak jangan 
berkecil hati.

Begitu Pak Balimbo, Jangan Putus Asa Tetaplah Berkarya dan Tetaplah Kritis,
 

Salam Hormat
Heru




Balimbo Ilahua wrote:
>
> assalamu alaikum,
> dilihat dari judul postingan,pertanda topik yang sedang di bahas 
> selesai (enough) ,adapun yang ikutan seperti bung redo, andre,bung 
> heru dan bung toti serta yang lain sudah mememberi sentuhan finish 
> kesimpulan,dan bung after sebagai yg punya hajat sudah memberi 
> penjelasan.semua clear walau awal awalnya saling serang satu sama lain 
> dengan argumen masing2 serta blok  kubu yang pro dan tidak.
> tapi tiba2 ada bung sirjon menganggap topik ini tidak bermutu,secara 
> tidak langsung mengatakan personal yang telah memberi apresiasi dan 
> yang punya hajat seperti bung after menjadi orang yang juga menjadi 
> tidak bermutu karena yang di bahas adalah topik yang tidak bermutu 
> pula  menurut bung sirjon.saya pribadi hanya mengingatkan bung sirjon 
>  dan berharap bung after tidak berkecil hati di bilang tidak bermutu 
> dan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya selama ini terlepas 
> dengan kritikan2 pedas dr saya..
> kalo bung assack  memberi komentar khusus kata2 huangangonya berarti 
> kata itu di tujukan buat bung sirjon,karena dialah yang membuka dan 
> membuat panas topik ini dengan kata2 tidak bermutu terhadap semua yang 
> ikut memberi komentar terhadap topik ini .
> andalah yang harus  mempertanyakan lagi kepada bung sirjon , apa 
> karena dia seorang calon doktor  lalu berhak memvonis postingan orang 
> lain sebagai tidak bermutu.
> dengan begitu menunjukan dialah yang lebih paham dan pintar dengan 
> masalah gtlo.
> jadi saya rasa dengan di beri judul enough, sedah cukup buat saya 
> dengan masalah ini.
> selebihnya postingan anda buat bung sirjon saja.
> thanks buat, bung : toti,andre,heru,redho,after,dan semuanya,
> juga buat penerima Ilomata Award teruslah berkarya demi harumnya nama 
> gtlo di tingkat nasional dan dunia, amin
>
> --- Pada *Sen, 2/3/09, assacks //* menulis:
>
> Dari: assacks 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 5:36 PM
>
> BalimboPernyata an-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan
> hanya
> Andalah yang paham tentang Gorontalo sampai-sampai menghakimi
> pernyataan seorang kandidat doktor sosiologi bidang kajian budaya dan
> peradaban Gorontalo seperti pernyataan "anak kecil yang berdiri dekat
> sawah".. Kritik dan masukan Anda sangat baik dan konstruktif, tapi
> menjadi kehilangan makna dan tidak berarti sama sekali karena cara
> Anda dalam menyampaikan kritik.
>
> Kritikan Anda telah kehilangan makna dan galat-nya semakin besar
> ketika kritikan itu hanya bermain seputar Oral. Mungkin benar apa
> yang dinyatakan bahwa "Kultur Gorontalo lebih banyak pada kultur
> Oral". Sebaiknya materi2 kritikan Anda dinyatakan lewat tulisan
> sehingga orang2 seperti saya dan yang lainnya PAHAM maksud Anda. Trus
> klo bisa dalam tulisan itu dibuat prosedur yang benar menurut Anda.
> Kriteria yang layak menurut An

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-03 Terurut Topik assacks
Luar BiasaSaya melhat hari bagemana kedewasaan Li BAlimbo 
terlihat...Terima Kasih buat Balimbo yang telah memberi pencerahan 
pada generasi muda seperti saya. Saya adalah generasi yang bangga 
dengan kebesaran peradaban Gorontalo, walaupun itu hanya lewat cerita-
cerita. Nilai2 luhur dari Ilomata pertam sampai Ilomata ke empat. 
Muda2han Ilomata ke lima yang dijanjikan itu akan tercapai pada 
generasi Anda dan saya. Semua memang butuh perjuangan, muda2han 
perbedaan pendapat hari ini adalah bagian dari pendewasaan cara 
bepikir kita ke arah yang lebih mapan, sehingga Ilomata ke lima yang 
dijanjikan itu terwujud...amin. Saya berharap orang2 seperti Ti 
Balimbo, Bung Sirjon, Bapak yang saya kagumi Ridho dapat 
mempersiapkan itu semua dalam bentuk yang lebih sistemik dan logis.

Semua itu bertolak dari asumsi saya bahwa Ilomata ke Lima adalah 
zaman di mana masyarakatnya berpengetahuan tinggi dan berprilaku yang 
beradab. Saya ingin belajar dan terus belajar dari pendahulu2 saya 
tentang bagaimana keberadaban itu disusun dalam satu nuansa 
kebijaksanaan. amin

 
--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Balimbo Ilahua 
 wrote:
>
> assalamu alaikum,
> dilihat dari judul postingan,pertanda topik yang sedang di bahas 
selesai (enough) ,adapun yang ikutan seperti bung redo, andre,bung 
heru dan bung toti serta yang lain sudah mememberi sentuhan finish 
kesimpulan,dan bung after sebagai yg punya hajat sudah memberi 
penjelasan.semua clear walau awal awalnya saling serang satu sama 
lain dengan argumen masing2 serta blok  kubu yang pro dan tidak.
> tapi tiba2 ada bung sirjon menganggap topik ini tidak 
bermutu,secara tidak langsung mengatakan personal yang telah memberi 
apresiasi dan yang punya hajat seperti bung after menjadi orang yang 
juga menjadi tidak bermutu karena yang di bahas adalah topik yang 
tidak bermutu pula  menurut bung sirjon.saya pribadi hanya 
mengingatkan bung sirjon  dan berharap bung after tidak berkecil hati 
di bilang tidak bermutu dan mengucapkan terima kasih atas kerja 
kerasnya selama ini terlepas dengan kritikan2 pedas dr saya.
> kalo bung assack  memberi komentar khusus kata2 huangangonya 
berarti kata itu di tujukan buat bung sirjon,karena dialah yang 
membuka dan membuat panas topik ini dengan kata2 tidak bermutu 
terhadap semua yang ikut memberi komentar terhadap topik ini .
> andalah yang harus  mempertanyakan lagi kepada bung sirjon , apa 
karena dia seorang calon doktor  lalu berhak memvonis postingan orang 
lain sebagai tidak bermutu.
> dengan begitu menunjukan dialah yang lebih paham dan pintar dengan 
masalah gtlo.
> jadi saya rasa dengan di beri judul enough, sedah cukup buat saya 
dengan masalah ini.
> selebihnya postingan anda buat bung sirjon saja.
> thanks buat, bung : toti,andre,heru,redho,after,dan semuanya,
> juga buat penerima Ilomata Award teruslah berkarya demi harumnya 
nama gtlo di tingkat nasional dan dunia, amin
> 
> --- Pada Sen, 2/3/09, assacks  menulis:
> 
> Dari: assacks 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 5:36 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> BalimboPernyata an-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan 
hanya 
> Andalah yang paham tentang Gorontalo sampai-sampai menghakimi 
> pernyataan seorang kandidat doktor sosiologi bidang kajian budaya 
dan 
> peradaban Gorontalo seperti pernyataan "anak kecil yang berdiri 
dekat 
> sawah". Kritik dan masukan Anda sangat baik dan konstruktif, tapi 
> menjadi kehilangan makna dan tidak berarti sama sekali karena cara 
> Anda dalam menyampaikan kritik.
> 
> Kritikan Anda telah kehilangan makna dan galat-nya semakin besar 
> ketika kritikan itu hanya bermain seputar Oral. Mungkin benar apa 
> yang dinyatakan bahwa "Kultur Gorontalo lebih banyak pada kultur 
> Oral". Sebaiknya materi2 kritikan Anda dinyatakan lewat tulisan 
> sehingga orang2 seperti saya dan yang lainnya PAHAM maksud Anda. 
Trus 
> klo bisa dalam tulisan itu dibuat prosedur yang benar menurut Anda. 
> Kriteria yang layak menurut Anda lengkap dengan filosofi 
berpikirnya. 
> Sehingga akhirnya orang-orang seperti saya benar2 menjadi generasi 
> beradab sebagaimana Anda. Tulisan itu akhirnya akan menjadi salah 
> satu rujuan atau referensi dalam penyelenggaraan kegiatan yang 
sama, 
> karena telah melalui kajian yang mendalam, sistematik, dan logis. 
> 
> Itu semua akan menggambarkan bahwa Anda layak disebut sebagai orang 
> yang benar2 paham tentang budaya Gorontalo dan memberi konstribusi 
> nyata pada pembangunan peradaban masyarakat kita hari ini dan besok.
> 
> terima kasih 
> 
> In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Balimbo Ilahua 
>  wrote:
> >
> > 
> > Dari: Balimbo Ilahua 
> > Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
> > Kepada: gorontaloma

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-03 Terurut Topik Sirjon Busalo
Mantap! saya terima kritik anda... thank you so much. Anyway, semoga
tidak ada yang menjadi pengecut dengan bersembunyi di balik nickname.


Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-02 Terurut Topik Balimbo Ilahua
assalamu alaikum,
dilihat dari judul postingan,pertanda topik yang sedang di bahas selesai 
(enough) ,adapun yang ikutan seperti bung redo, andre,bung heru dan bung toti 
serta yang lain sudah mememberi sentuhan finish kesimpulan,dan bung after 
sebagai yg punya hajat sudah memberi penjelasan.semua clear walau awal awalnya 
saling serang satu sama lain dengan argumen masing2 serta blok  kubu yang 
pro dan tidak.
tapi tiba2 ada bung sirjon menganggap topik ini tidak bermutu,secara tidak 
langsung mengatakan personal yang telah memberi apresiasi dan yang punya hajat 
seperti bung after menjadi orang yang juga menjadi tidak bermutu karena yang di 
bahas adalah topik yang tidak bermutu pula  menurut bung sirjon.saya pribadi 
hanya mengingatkan bung sirjon  dan berharap bung after tidak berkecil hati di 
bilang tidak bermutu dan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya selama 
ini terlepas dengan kritikan2 pedas dr saya.
kalo bung assack  memberi komentar khusus kata2 huangangonya berarti kata itu 
di tujukan buat bung sirjon,karena dialah yang membuka dan membuat panas topik 
ini dengan kata2 tidak bermutu terhadap semua yang ikut memberi komentar 
terhadap topik ini .
andalah yang harus  mempertanyakan lagi kepada bung sirjon , apa karena dia 
seorang calon doktor  lalu berhak memvonis postingan orang lain sebagai tidak 
bermutu.
dengan begitu menunjukan dialah yang lebih paham dan pintar dengan masalah gtlo.
jadi saya rasa dengan di beri judul enough, sedah cukup buat saya dengan 
masalah ini.
selebihnya postingan anda buat bung sirjon saja.
thanks buat, bung : toti,andre,heru,redho,after,dan semuanya,
juga buat penerima Ilomata Award teruslah berkarya demi harumnya nama gtlo di 
tingkat nasional dan dunia, amin

--- Pada Sen, 2/3/09, assacks  menulis:

Dari: assacks 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 5:36 PM






BalimboPernyata an-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan hanya 
Andalah yang paham tentang Gorontalo sampai-sampai menghakimi 
pernyataan seorang kandidat doktor sosiologi bidang kajian budaya dan 
peradaban Gorontalo seperti pernyataan "anak kecil yang berdiri dekat 
sawah". Kritik dan masukan Anda sangat baik dan konstruktif, tapi 
menjadi kehilangan makna dan tidak berarti sama sekali karena cara 
Anda dalam menyampaikan kritik.

Kritikan Anda telah kehilangan makna dan galat-nya semakin besar 
ketika kritikan itu hanya bermain seputar Oral. Mungkin benar apa 
yang dinyatakan bahwa "Kultur Gorontalo lebih banyak pada kultur 
Oral". Sebaiknya materi2 kritikan Anda dinyatakan lewat tulisan 
sehingga orang2 seperti saya dan yang lainnya PAHAM maksud Anda. Trus 
klo bisa dalam tulisan itu dibuat prosedur yang benar menurut Anda. 
Kriteria yang layak menurut Anda lengkap dengan filosofi berpikirnya. 
Sehingga akhirnya orang-orang seperti saya benar2 menjadi generasi 
beradab sebagaimana Anda. Tulisan itu akhirnya akan menjadi salah 
satu rujuan atau referensi dalam penyelenggaraan kegiatan yang sama, 
karena telah melalui kajian yang mendalam, sistematik, dan logis. 

Itu semua akan menggambarkan bahwa Anda layak disebut sebagai orang 
yang benar2 paham tentang budaya Gorontalo dan memberi konstribusi 
nyata pada pembangunan peradaban masyarakat kita hari ini dan besok.

terima kasih 

In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Balimbo Ilahua 
 wrote:
>
> 
> Dari: Balimbo Ilahua 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan 
karakter berfikir yang instan klop dengan generasi 
plastiknya,mengangg ap sesuatu  masalah yang besar 
> dengan sepele dan tidak penting2 amat.
> Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa 
yang tersirat dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai 
apapun itu isinya tanpa perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan 
sejuta keangkuhan karena hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah 
pemikir hebat abad ini.. pemikir yang ingin di akui, ..anda adalah 
cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam masarkat kita?
> anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan 
meremehkan dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , 
ini tidak akan pernah seselai.selama belum ada tindak lanjut akan 
kemana arah dari semua  yang kita saksikan dari semua potongan2 
peristiwa yang dilaksankan pemrov + Fadelnya.pemerintah an fadel telah 
memberi pelajaran buruk.
> Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 
yang berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
> saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya 
dengan ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah 
cambuk dalam kegersangan tuk membenahi masa2 yan

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-02 Terurut Topik assacks
BalimboPernyataan-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan hanya 
Andalah yang paham tentang Gorontalo sampai-sampai menghakimi 
pernyataan seorang kandidat doktor sosiologi bidang kajian budaya dan 
peradaban Gorontalo seperti pernyataan "anak kecil yang berdiri dekat 
sawah". Kritik dan masukan Anda sangat baik dan konstruktif, tapi 
menjadi kehilangan makna dan tidak berarti sama sekali karena cara 
Anda dalam menyampaikan kritik.

Kritikan Anda telah kehilangan makna dan galat-nya semakin besar 
ketika kritikan itu hanya bermain seputar Oral. Mungkin benar apa 
yang dinyatakan bahwa "Kultur Gorontalo lebih banyak pada kultur 
Oral". Sebaiknya materi2 kritikan Anda dinyatakan lewat tulisan 
sehingga orang2 seperti saya dan yang lainnya PAHAM maksud Anda. Trus 
klo bisa dalam tulisan itu dibuat prosedur yang benar menurut Anda. 
Kriteria yang layak menurut Anda lengkap dengan filosofi berpikirnya. 
Sehingga akhirnya orang-orang seperti saya benar2 menjadi generasi 
beradab sebagaimana Anda. Tulisan itu akhirnya akan menjadi salah 
satu rujuan atau referensi dalam penyelenggaraan kegiatan yang sama, 
karena telah melalui kajian yang mendalam, sistematik, dan logis. 

Itu semua akan menggambarkan bahwa Anda layak disebut sebagai orang 
yang benar2 paham tentang budaya Gorontalo dan memberi konstribusi 
nyata pada pembangunan peradaban masyarakat kita hari ini dan besok.

terima kasih   

 In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Balimbo Ilahua 
 wrote:
>
> 
> Dari: Balimbo Ilahua 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan 
karakter berfikir yang instan klop dengan generasi 
plastiknya,menganggap sesuatu  masalah yang besar 
> dengan sepele dan tidak penting2 amat.
> Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa 
yang tersirat dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai 
apapun itu isinya tanpa perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan 
sejuta keangkuhan karena hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah 
pemikir hebat abad ini.. pemikir yang ingin di akui, ..anda adalah 
cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam masarkat kita?
> anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan 
meremehkan dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , 
ini tidak akan pernah seselai.selama belum ada tindak lanjut akan 
kemana arah dari semua  yang kita saksikan dari semua potongan2 
peristiwa yang dilaksankan pemrov + Fadelnya.pemerintahan fadel telah 
memberi pelajaran buruk.
> Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 
yang berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
> saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya 
dengan ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah 
cambuk dalam kegersangan tuk membenahi masa2 yang akang datang, bahwa 
penilaian, budaya ,seni ,pendidikan,dll.
> ada aturan yang lumayan kompleks, tidak sesimpel seperti yang anda 
kemukakan,karena disitu mesti ada pelaku ,motivator ,pelestari,penemu
 , kreator dan sebagainya..ada batasan yang jelas di antara semuanya.
> tujuannya  kita akan menyamakan  presepsi dalam  mengeksplorasi 
nilai2 luhur budaya kita yang telah hilang hingga di akui dan dapat 
di wariskan hingga ke anak cucu kita
> --- Pada Sen, 2/3/09, Sirjon Busalo  menulis:
> 
> Dari: Sirjon Busalo 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 2:14 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada 
wacana
> yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
> banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
> penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²..
> (masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!
> 
> bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi 
posisi
> mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
> budayawan/seniman/ etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
> "ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
> Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
> gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
> radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
> untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
> Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
> jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
> dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi 
lain
> saya sangat menghargai SEMANGAT ya

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-02 Terurut Topik assacks
Balimbo...Pernyataan-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan 
Andalah yang lebih paham tentang Gorontalo. Sampai-sampai menghakimi 
pernyataan seorang kandidat Doktor sosiologi bidang kajian budaya dan 
peradaban Gorontalo Unpad Bandung ibarat pernyataan "anak kecil yang 
berdiri dekat sawah". Kritik yang Anda berikan sangat baik dan 
konstruktif untuk perbaikan ke depan. Tapi menjadi tidak ada arti 
sama sekali disebabkan cara Anda dalam memberi kritik.

Penjelasan-penjelasan Anda menjadi tidak bermakna dan galat-nya 
menjadi semakin besar ketika pernyataan itu hanya bermain diseputar 
oral saja. Mungkin menjadi benar pernyataan Kalimbo Kadi di kampung 
saya bahwa "Tau Lo Hundalo Ja kaya Lo Pango Bo kaya Lo Huangango". 

Belajarlah untuk memberi kritik yang konstruktif dengan cara yang 
benar dan beradab  

In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Balimbo Ilahua 
 wrote:
>
> 
> Dari: Balimbo Ilahua 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan 
karakter berfikir yang instan klop dengan generasi 
plastiknya,menganggap sesuatu  masalah yang besar 
> dengan sepele dan tidak penting2 amat.
> Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa 
yang tersirat dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai 
apapun itu isinya tanpa perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan 
sejuta keangkuhan karena hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah 
pemikir hebat abad ini.. pemikir yang ingin di akui, ..anda adalah 
cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam masarkat kita?
> anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan 
meremehkan dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , 
ini tidak akan pernah seselai.selama belum ada tindak lanjut akan 
kemana arah dari semua  yang kita saksikan dari semua potongan2 
peristiwa yang dilaksankan pemrov + Fadelnya.pemerintahan fadel telah 
memberi pelajaran buruk.
> Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 
yang berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
> saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya 
dengan ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah 
cambuk dalam kegersangan tuk membenahi masa2 yang akang datang, bahwa 
penilaian, budaya ,seni ,pendidikan,dll.
> ada aturan yang lumayan kompleks, tidak sesimpel seperti yang anda 
kemukakan,karena disitu mesti ada pelaku ,motivator ,pelestari,penemu
 , kreator dan sebagainya..ada batasan yang jelas di antara semuanya.
> tujuannya  kita akan menyamakan  presepsi dalam  mengeksplorasi 
nilai2 luhur budaya kita yang telah hilang hingga di akui dan dapat 
di wariskan hingga ke anak cucu kita
> --- Pada Sen, 2/3/09, Sirjon Busalo  menulis:
> 
> Dari: Sirjon Busalo 
> Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 2:14 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada 
wacana
> yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
> banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
> penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²..
> (masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!
> 
> bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi 
posisi
> mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
> budayawan/seniman/ etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
> "ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
> Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
> gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
> radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
> untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
> Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
> jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
> dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi 
lain
> saya sangat menghargai SEMANGAT yang dibawa oleh pemrakarsa dan
> pelaksana. but in any case, NIAT BAIK SAJA BELUM CUKUP JIKA TIDAK
> DISERTAI ILMU TENTANGNYA.
> 
> buat om-om and tante-tante yang lainnya.. mohon hargai usaha orang
> deh.. mereka yang bikin acara ya mereka yang kuasai tempat dan 
waktu..
> suka-suka mereka dong mo bikin apa dan model gimana... meski sampe
> skarang saya juga gak paham kenapa dan bagimana depe cirita so sampe
> ada penghargaan itu.. ketoke kok mokso dan kesusu, ngono lho..
> 
> at least, sudahi saja polemik ini, mari kita fokus dengan kerja kita
> masing-masing

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-02 Terurut Topik Balimbo Ilahua

Dari: Balimbo Ilahua 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM







Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan karakter berfikir 
yang instan klop dengan generasi plastiknya,menganggap sesuatu  masalah yang 
besar 
dengan sepele dan tidak penting2 amat.
Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa yang tersirat 
dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai apapun itu isinya tanpa 
perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan sejuta keangkuhan karena 
hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah pemikir hebat abad ini.. pemikir 
yang ingin di akui, ..anda adalah cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam 
masarkat kita?
anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan meremehkan 
dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 , ini tidak akan pernah 
seselai.selama belum ada tindak lanjut akan kemana arah dari semua  yang kita 
saksikan dari semua potongan2 peristiwa yang dilaksankan pemrov + 
Fadelnya.pemerintahan fadel telah memberi pelajaran buruk.
Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2 yang 
berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya dengan 
ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah cambuk dalam 
kegersangan tuk membenahi masa2 yang akang datang, bahwa penilaian, budaya 
,seni ,pendidikan,dll.
ada aturan yang lumayan kompleks, tidak sesimpel seperti yang anda 
kemukakan,karena disitu mesti ada pelaku ,motivator ,pelestari,penemu , kreator 
dan sebagainya..ada batasan yang jelas di antara semuanya.
tujuannya  kita akan menyamakan  presepsi dalam  mengeksplorasi nilai2 luhur 
budaya kita yang telah hilang hingga di akui dan dapat di wariskan hingga ke 
anak cucu kita
--- Pada Sen, 2/3/09, Sirjon Busalo  menulis:

Dari: Sirjon Busalo 
Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 2:14 AM






woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada wacana
yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²..
(masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!

bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi posisi
mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
budayawan/seniman/ etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
"ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi lain
saya sangat menghargai SEMANGAT yang dibawa oleh pemrakarsa dan
pelaksana. but in any case, NIAT BAIK SAJA BELUM CUKUP JIKA TIDAK
DISERTAI ILMU TENTANGNYA.

buat om-om and tante-tante yang lainnya.. mohon hargai usaha orang
deh.. mereka yang bikin acara ya mereka yang kuasai tempat dan waktu..
suka-suka mereka dong mo bikin apa dan model gimana... meski sampe
skarang saya juga gak paham kenapa dan bagimana depe cirita so sampe
ada penghargaan itu.. ketoke kok mokso dan kesusu, ngono lho..

at least, sudahi saja polemik ini, mari kita fokus dengan kerja kita
masing-masing, cukuplah ini menjadi masukan bagi kita semua. buat Pak
Arther, gak usah sampe kebakaran kenggot (emang punya?), niat baik
Bapak semoga menjadi catatan pahala bagi Bapak, dan semoga mengambil
hikmah dari kejadian ini, bahwa kita hidup tidak sendiri, tidak
sekelompok, ada begitu banyak orang di luar sana yang memperhatikan
tindak-tanduk kita, nilailah kritik orang lain sebagai lambang kasih
sayang, karena mereka pastinya tidak ingin kita semua melakukan
kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Bolo to hale-halelo u po'otumulo waw moodelo.

maapu boli maapu..
potala ambungu u motapu.
















  Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!

2009-03-01 Terurut Topik Sirjon Busalo
woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada wacana
yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²..
(masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!

bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi posisi
mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
budayawan/seniman/etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
"ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi lain
saya sangat menghargai SEMANGAT yang dibawa oleh pemrakarsa dan
pelaksana. but in any case, NIAT BAIK SAJA BELUM CUKUP JIKA TIDAK
DISERTAI ILMU TENTANGNYA.

buat om-om and tante-tante yang lainnya.. mohon hargai usaha orang
deh.. mereka yang bikin acara ya mereka yang kuasai tempat dan waktu..
suka-suka mereka dong mo bikin apa dan model gimana... meski sampe
skarang saya juga gak paham kenapa dan bagimana depe cirita so sampe
ada penghargaan itu.. ketoke kok mokso dan kesusu, ngono lho..

at least, sudahi saja polemik ini, mari kita fokus dengan kerja kita
masing-masing, cukuplah ini menjadi masukan bagi kita semua. buat Pak
Arther, gak usah sampe kebakaran kenggot (emang punya?), niat baik
Bapak semoga menjadi catatan pahala bagi Bapak, dan semoga mengambil
hikmah dari kejadian ini, bahwa kita hidup tidak sendiri, tidak
sekelompok, ada begitu banyak orang di luar sana yang memperhatikan
tindak-tanduk kita, nilailah kritik orang lain sebagai lambang kasih
sayang, karena mereka pastinya tidak ingin kita semua melakukan
kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Bolo to hale-halelo u po'otumulo waw moodelo.

maapu boli maapu..
potala ambungu u motapu.