Help Palestine [hidayahnet] FIQAH DAULAH - 5. ISLAM POLITIK - Anggapan tentang Tidak Ada Agama dalam Politik dan Tidak Ada Politik dalam Agama
http://alkhatab2.tripod.com/ FIQAH DAULAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN SUNNAH Oleh Dr Yusuf al-Qardhawy 5. ISLAM POLITIK Anggapan tentang Tidak Ada Agama dalam Politik dan Tidak Ada Politik dalam Agama Orang-orang yang beranggapan bahawa agama tidak mempunyai hubungan dengan urusan politik, yang sudah mengakar sejak jauh-jauh hari, dan mereka yang menciptakan kebohongan bahawa tidak ada agama dalam politik dan tidak ada politik dalam agama, yang muncul pada hari-hari kemudian, justeru merupakan orang pertama yang mendustakan perkataan dan perbuatannya. Mereka itu justeru seringkali merujuk kepada agama untuk mengambil darinya suatu perangkat (alat) untuk kepentingan politiknya dan menghadapi lawan-lawannya. Tidak jarang mereka memanfaatkan orang-orang yang lemah dan tersisih dari kalangan tokoh agama, agar mengeluarkan fatwa tertentu yang ditujukan kepada orang-orang yang melawan kebijakan politiknya, yang isinya: Ini batil menurut agama dan tidak tepat menurut kehidupan. [ Komen saya: Bila sebut agama jadi ‘alat kepada politik’, teringat saya kepada beberapa isu yang dibangkitkan sejak kebelakangan ini seperti isu azan, isu nama jalan. Walaupun isu nama jalan takla berkait dengan agama sangat tapi nak ceritanya, inilah bahana apabila kalah di PR12 baru-baru ni. Time ada banyak kuasa dulu, bab-bab agama, bab-bab warisan apa semua ni tak berapa nak ambik perhatian. Yang depa fokus, projek, projek, projek. Buat duit, buat duit, buat duit. Tapi sejak dua menjak ni, dah pandai sembang bab-bab agama dan warisan. Ini dah kira advance. Mai saya nak tanya, “Apa penting sangat isu nama jalan tu?” Kalau betoi tak mau bagi nama jalan bubuh bahasa cina/tamil, sepatutnya jangan bagi juga sekolah cina/tamil wujud. Semua mau standardise pi sekolah kebangsaan, macam kerajaan Indonesia buat. Tu baru betoi. Ni sanggup pi ambik mana punya makcik-makcik suruh angkat banner buat demonstrasi, padahal bila Rasulullah dikarikaturkan, takdak pun makcik-makcik keriau buat demonstrasi. Inilah yang dikatakan krisis keutamaan. ] Kami masih ingat bagaimana pelbagai fatwa dikeluarkan pada sekitar tahun 1948 dan 1949. Kami yang saat itu merupakan para da`i yang aktif mengajak kepada penerapan hukum Al-Qur`an dan Islam, dianggap telah memerangi Allah dan Rasul-Nya serta menyebarkan kerosakan di mukabumi, sehingga sudah selayaknya jika kami mesti dibasmi, disalib, tangan dan kaki kami dipotong hingga tiada yang menyisa, atau lebih baik jika kami dibasmi dari permukaan bumi ini. Hal seperti ini terus berulang-ulang dari satu masa ke lain masa. Pentas sandiwara terus berulang sekalipun wajah-wajah tidak lagi sama. Kami masih ingat, begitu pula semua orang, bagaimana para ahli fatwa diminta untuk mengeluarkan fatwa tentang perlunya mengukuhkan perdamaian dengan Israel, untuk mengangkat posisinya yang hampir kalah dalam kancah politik. Padahal sebelum itu para ahli fatwa ini sudah mengeluarkan fatwa, berisi pengharaman berdamai dengan pihak Israel, dan menganggap berdamai dengan Israel sebagai pengkhianatan terhadap Allah, Rasul-Nya dan orang-orang Muslim. [4] Tidak sedikit para penguasa yang merangkul para ulama agar mengeluarkan fatwa yang boleh menyokong tujuan-tujuan politiknya. Yang terakhir kali adalah upaya menghalalkan jasa bank dan bunganya. Maka permintaan ini pun dikabulkan orang-orang (para ulama) yang sebenarnya minima ilmu dan agamanya. Namun para ulama yang teguh tetap menolaknya. Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah. (Al-Ahzab: 39) --- Nota: [4] Boleh jadi pengarang hendak mengisyaratkan polemik antara dirinya dan mufti Saudi Arabia setelah Perang Teluk sudah reda. Di satu sisi pengarang menentang keras perdamaian dengan pihak Israel, dengan pelbagai dalil yang diambilkan dari Al-Qur`an, yang menjelaskan sesiapa dan bagaimana sepak terajang bangsa Israel semenjak dahulu hingga kini, dan pertimbangan-pertimbangan lain yang sama sekali tidak mendatangkan kemaslahatan. Di sisi lain, mufti Saudi Arabia mengeluarkan fatwa tentang diperbolehkannya berdamai dengan pihak Israel. Hanya orang-orang yang terlibat dengan pengeluaran fatwa inilah yang tahu betul apa manfaat berdamai dengan Israel, terutama menurut pertimbangan politik, wallahu a`alam (penterjemah).
Help Palestine [hidayahnet] FIQAH DAULAH - 5. ISLAM POLITIK - Solat dan Politik
http://alkhatab2.tripod.com/fiqahdaulahdalamperspektifalqurandansunnah5islampolitik/ FIQAH DAULAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN SUNNAH Oleh Dr Yusuf al-Qardhawy 5. ISLAM POLITIK Solat dan Politik Sekalipun orang Muslim sedang solat, boleh saja dia terjun ke kancah politik, iaitu tatkala dia membaca ayat-ayat dari Kitab Allah yang berkaitan dengan masalah yang disebut politik. Sesiapa yang membaca ayat-ayat dalam surah Al-Maidah yang menyuruh untuk menetapkan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, yang menganggap sesiapa pun yang tidak menetapkan perkara menurut apa yang diturunkan Allah sebagai orang kafir, zalim dan fasik, bererti dia telah terjun ke kancah politik. Dan barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Al-Maidah: 44) Dan barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Al-Maidah: 45) Dan barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Al-Maidah: 47) [ Komen saya: Ini dia tuan-tuan, heran kita, macamana masih ada golongan yang kata politik takdak dalam Islam? Sedangkan Dr Yusuf al-Qardhawi kata, dalam solat pun ada politik. Saya tak bermaksud nak kata kat HT maupun Tabligh sebab depa ada agenda depa sendiri dalam berpolitik. Yang depa tolak hanyalah sistem demokrasi, tu saja. Takpa ini kita akan terangkan nanti kepada mereka dalam masa yang akan datang. Yang saya maksudkan di sini, kebanyakan saya lihat yang tak mau kepada politik ialah golongan wanita dalam katogeri otai. Yang muda-muda dalam 20an/30an sejak mutakhir ni nampak boleh terima cerita politik semasa sebab harga barang naik punya pasal. Tapi golongan 40an ke atas ni agak susah sikit. Bila kita cerita pasai politik, mulalah depa rasa nak pening kepala-lah, nak muntahlah, macam-macam depa rasa. Depa jadi macam tu, kemungkinan salah dari segi penyampaian kita la kot pasai pi cerita politik kepartian yang depa tak minat. Tapi kalau kita cerita politik semasa yang relate dengan ayat-ayat al-Quran (contohnya seperti ayat-ayat dalam Surah al-Maidah di atas), pun depa rasa pening juga, kita nak kata apa kat golongan macam ni tuan-tuan? ] Sekalipun bacaannya ini dianggap sebagai penentangan secara ekstrem, sebab dia membaca ayat-ayat ini sambil mengarahkan tuduhan terhadap sistem yang diberlakukan pemimpin, kerana memang pemimpin ini sesuai dengan sifat kufur, zalim atau fasik, atau bahkan semua sifat ini melekat pada dirinya. [ Komen saya: Ini lagi la, kat M`sia ni kalau kita baca ayat-ayat Quran sebagai dalil untuk kritik para pemimpin, silapharibulan boleh kena ISA la jawabnya. Jangan buat pasai. Berapa ramai ustaz-ustaz kita disumbat dalam ISA hari ni pasai benda-benda macam ni? Jauh lebih ramai dari 5 anggota hindraf, yang riuh dalam media tu. Yang ustaz-ustaz tu dah dibelenggu, ada yang lebih dari 2 tahun, namun media dengan kita sekali masih membisu. ] Contoh lain adalah bacaan ayat-ayat yang berisi peringatan untuk tidak setia kepada non-Mukmin: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang kafir menjadi penolong dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyeksa kalian). (An-Nisa`: 144) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil musuh-Ku dan musuh kalian menjadi teman-teman setia yang kalian sampaikan kepada mereka (khabar-khabar Muhammad), kerana rasa kasih sayang. (Al-Mumtahanah: 1) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian ambil menjadi teman kepercayaan kalian orang-orang yang di luar kalangan kalian (kerana) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. (Ali Imran: 118) Qunut nazilah seperti yang ditetapkan dalam fiqah, iaitu doa yang dibaca dalam solat-solat wajib setelah bangun dari rukuk pada rakaat terakhir, terutama dalam solat-solat jahr (yang dibaca secara nyaring), merupakan sesuatu yang disyariatkan tatkala orang-orang Muslim ditimpa cubaan, seperti berperang melawan musuh, ditimpa gempa, banjir, kelaparan dan sebagainya. Kami masih ingat bagaimana Al-Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna yang menetapkan hukum syariat ini tatkala rakyat Mesir sedang menghadapi Inggeris, seperti yang diterbitkan di harian al-Ikhwanul-Muslimun. Al-Banna meminta orang-orang Muslim agar membaca qunut di dalam solat mereka untuk menghadapi penjajahan Inggeris. Al-Banna mengusulkan lafaz yang mesti dibaca. Meski tak seorang pun yang menyambutnya, namun kami masih hafal betul lafaz itu, yang juga sentiasa kami baca dalam solat. Kandungan bacaan qunut ini adalah: Ya Allah Rabb semesta alam yang melindungi orang-orang yang ketakutan, yang menghinakan
Help Palestine [hidayahnet] FIQAH DAULAH - 3) TABIAT DAULAH - Pengalaman Revolusi Iran
FIQAH DAULAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN SUNNAH Oleh Dr Yusuf al-Qardhawy 3. TABIAT DAULAH DALAM ISLAM Pengalaman Revolusi Iran Setelah kita melalui pelbagai peristiwa sejarah selama empat belas abad, yang selama itu muncul dua pernyataan dari lidah yang salah dalam kesempatan yang bersifat khusus, dan dua pernyataan inilah yang menjadi bahan perdebatan mereka, kini kita dihadapkan pada satu peristiwa kontemporer. Kita tidak mendapatkan sesuatu yang bererti dari mereka selain daripada alasan berdasarkan sesuatu pengalaman rakyat Iran dan tegaknya kekuasaan di sana berdasarkan pengaruh Ayatullah atau Mullah, menurut istilah mereka. Sesiapa pun peneliti yang jujur tentu menyedari bahwa menjadikan keadaan negeri Iran sebagai bukti mengenai masalah ini (masalah daulah Islam dianggap seperti daulah teokrasi), merupakan pembuktian yang tidak tepat, yang boleh dilihat dari beberapa sudut: 1. Hukum di dalam masyarakat Iran berdasarkan mazhab Syi`ah, yang bertentangan dengan Ahlus-sunnah yang menjadi Jumhur Muslimin. 2. Garis pemikiran Syi`ah dalam masalah ini sudah sama-sama diketahui, berbeza dengan garis pemikiran Islam secara umum, apalagi dalam masalah akidah dan fiqah. 3. Imamah (kepemimpinan) menurut pandangan mereka termasuk masalah akidah dan dasar-dasar agama, sementara menurut pandangan Ahlus-sunnah termasuk masalah-masalah amal dan cabang agama. [ Komen saya: Dalam hal inilah pernah kepimpinan PAS ditegur kerana dibimbangi terlalu berpolitik seperti Syi`ah yang menjadikan isu pelantikan pemimpin seolah-olah menjadi rukun dalam Islam, sehingga terjerumus ke kancah mengkafirkan musuh politik mereka. Teguran itu berbunyi Di atas macam Syi`ah, di bawah macam khawarij. ] 4. Dasar imamah menurut pandangan mereka adalah nas, sementara dasar imamah menurut pandangan Ahlus-sunnah adalah pemilihan. 5. Imam (pemimpin) menurut pandangan mereka maksum (terjaga dari segala kesalahan), sementara menurut pandangan kita kaum Muslimin, seorang pemimpin adalah manusia biasa yang boleh benar dan boleh salah. 6. Seorang pemimpin menurut pandangan mereka boleh naik ke suatu kedudukan yang lebih tinggi daripada malaikat yang sentiasa mendekatkan diri kepada Allah dan nabi yang diutus. Sementara pemimpin menurut pandangan kita menyerupai perkataan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sesungguhnya aku telah diangkat menjadi pemimpin kalian, padahal aku bukanlah orang yang paling baik di kalangan kalian. Atau seperti perkataan Umar bin Abdul Aziz, Aku hanyalah seseorang, hanya saja Allah menjadikan bebanku lebih berat daripada kalian. 7. Pemimpin menurut pandangan mereka tidak boleh dipecat. Sebab sesiapa pun yang telah dinobatkan sebagai pemimpin, takkan boleh diberhentikan. Sementara menurut pandangan kita, umatlah yang memegang hak pengangkatan pemimpin, dan mereka pula yang berhak membatalkannya. Dari sisi akidah dan fiqah, inilah yang mereka tetapkan. Tapi apakah sifat imam yang maksum seperti ini juga berlaku untuk para penguasa Iran pada zaman sekarang? Ataukah sifat-sifat itu hanya merupakan kenangan sejarah yang mati dan pintunya sudah tertutup, bersama lenyapnya imam yang kedua belas sejak dua belas abad yang lampau? Apa yang dikatakan para penguasa Iran zaman sekarang? Apa yang dikatakan undang-undang mereka? Apa yang dikatakan kenyataan hidup mereka? Bukankah Khomeini seorang imam yang dianggap suci dan mencapai kedudukan maksum, atau setidak-tidaknya mendekati maksum? Pertanyaan ini dijawab oleh Ustaz Fahmy Huwaidy, seorang penulis yang sudah terkenal, yang sudah beberapa kali melawat ke Iran, bertemu para pemimpinnya dan mempelajari keadaan di sana, yang sekaligus sebagai bantahan terhadap kedustaan kekuasaan Ilahi yang seringkali dilontarkan oleh orang-orang sekular. Dia berkata, Mereka juga sentiasa beralasan di hadapan kita dengan pengalaman masyarakat Iran, sebab yang terjadi di sana berasal dari Kekuasaan Ilahi, yang diilhami kekuasaan agama. Ini merupakan perbandingan yang diwarnai pencampur-adukkan, yang boleh dilihat dari dua sisi: 1. Mereka berbicara tentang pengalaman para penganut faham Syi`ah yang membawa pemikiran perwalian pemimpin agama, yang menjadi dasar aturan di sana. Sementara kita orang-orang Muslim yang jumlahnya tidak kurang dari seperempat penduduk bumi adalah Ahlus-sunnah. Satu perbezaan yang ketara antara dua mazhab ini dalam masalah imamah, bahawa imamah menurut mereka termasuk dasar akidah, sedangkan menurut kita termasuk cabang. 2. Sistem yang berlaku di Iran tidak berdiri sendiri, baik melalui perlantikan atau pun hak Ilahi. Ini sebuah dakwaan yang hanya didokong satu bukti bahwa para pemuka agamalah yang berkuasa di sana.. Itu pun kerana pertimbangan politik semata, dan bukan murni pertimbangan agama. Tentunya kita masih ingat bahawa para pelopor revolusi di sana pada awal mulanya cenderung kepada kekuasaan politik dan awam,
Help Palestine [hidayahnet] FIQAH DAULAH - 3) TABIAT DAULAH DALAM ISLAM - Daulah Islam Bukan Daulah Teokrat, Daulah Islam Adalah Daulah Awam
FIQAH DAULAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN SUNNAH Oleh Dr Yusuf al-Qardhawy 3. TABIAT DAULAH DALAM ISLAM Daulah Islam Bukan Daulah Teokrat Sudah kami paparkan di Bab Karakteristik Daulah Yang dijelaskan Islam, bahawa daulah Islam adalah daulah madaniyah yang rujukannya Islam, bukan daulah teokrasi dengan pengertian yang dikenali dunia Barat dalam sejarahnya, yang terkenal kerana pertentangannya dengan daulah kanisiyah (kekuasaan di tangan para pemimpin gereja), yang berakhir dengan pecahnya revolusi terhadap dominasi gereja, yang berseru dengan satu suara yang bulat, Gantunglah raja yang terakhir dengan usus pendeta yang terakhir. Tetapi orang-orang sekular di dunia Arab dan Islam membuat kedustaan terhadap daulah dalam Islam, bahawa itu adalah daulah teokrasi yang menetapkan hukum atas nama hak Ilahi. Dr. Faraj Faudah[1] pernah menulis buku dengan tajuk Qablas-Sukut, yang menegaskan tentang sekularisme dan sekaligus menyerang dakwah yang hendak menerapkan syariat Islam. Tulisannya itu sudah cukup dibantah oleh saudara kami yang sasterawan, Ustaz Abdul Majid Shubh. Namun ada baiknya jika kami kutip sebahagian dari kenyataan Dr. Faraj Faudah yang menegaskan tentang sekularisme: Orang-orang yang menyeru untuk menerapkan syariat Islam secara langsung tanpa menunda-nundanya, pada saat yang sama dirasuki keraguan kerana adanya pernyataan yang datang secara terus-menerus, yang pada hakikatnya bersifat penalaran (berterus terang tanpa sembunyi-sembunyi), yang diajukan oleh setiap orang yang berbeza pendapat dengan mereka, iaitu pertanyaan yang diajukan dalam bentuk penalaran, Apakah yang membuatmu takut menerapkan hukuman? Kerana dalam pernyataannya, hukuman itu tidak diterapkan kecuali terhadap pencuri, penzina, peminum khamar, murtad atau orang yang berbuat kerosakan dibumi. Ini sebuah pertanyaan yang nyatanya tidak mampu dijawab. Tetapi bagaimana pun juga hal ini menyembunyikan satu hakikat, dan saya berharap kepada Allah agar memberikan ilham kepadaku, sehingga saya sanggup menjelaskannya. Penerapan syariat Islam bukanlah masalah parsial yang berkaitan dengan penegakan sebahagian hukuman, tetapi ianya sekadar satu seruan untuk lari secara total dari upaya menjelaskan syariat atau lari dari kesalahan dalam menjelaskan hakikatnya lebih jauh. Penerapan syariat Islam mesti kembali kepada daulah teokrasi. Sementara itu, daulah teokrasi mesti kembali kepada hukum berdasarkan hak Ilahi yang sama sekali tidak dikenali Islam, atau katakanlah hanya dikenali Islam pada zaman Rasulullah. Hukum berdasarkan hak Ilahi tidak mungkin boleh ditegakkan kecuali oleh para pemimpin agama, entah dengan gambaran secara langsung atau tidak langsung. [ Tuan-tuan jangan salah sangka pula. Perenggan di atas adalah kenyataan dari tokoh sekularis Mesir Dr Faraj Faudah yang dikutip oleh Dr Yusuf Al-Qardhawy. ] Dr Wahid Ra`fat (journalis Mesir) juga berkata, Orang-orang yang menyeru untuk menerapkan syariat berkeinginan menjadi para pendeta. Kerana hanya merekalah yang berhak mentafsirkan syariat. Mereka juga ingin mendirikan teokrasi agama yang hanya dipegang para pemimpin agama dan hukum berdasarkan hak Ilahi. Mereka menyamakan hal ini dengan gambaran yang terjadi di Iran.[2] Dr Fu`ad Zakara berulangkali menyebutkan istilah hukum Ilahy dalam tulisannya yang diterbitkan di Al-Ahram, tahun 1985, yang juga dia tulis dalam bukunya Al-Haqiqah Wal-Wahm, tepatnya dalam Mukadimah dan Penutup. Menurutnya, istilah itu digunakan oleh orang-orang yang mengajak kepada penerapan syariat Islam untuk membuat pembacanya kebingungan memahami istilah ini, bahawa mereka itu sebenarnya mengajak kepada penegakan daulah teokrasi. Trend yang sama juga sudah dinyatakan sebelum itu dalam tulisan-tulisan Dr Louis Audh di majalah Al-Mushawwir, berkaitan dengan kisah sekularisme di Mesir, tepatnya pada tahun 1983. Di dalam tulisannya itu dia menuduh hukum Islam sebagai agama yang berdiri di atas falsafah humanisme, yang juga pada intinya tidak mengenali hukum gereja, sekalipun mungkin mengenali peranan teokratisme dan humanisme. Dalam wawancaranya dengan Al-Mushawwir, dia menyatakan bahawa peperangan antara demokrasi Mesir merupakan peperangan yang terus berkelanjutan antara hak yang alami dengan orang-orang yang mengaku membawa hak Ilahi. Pihak yang kedua ini hendak mencegah rakyat untuk menerapkan hak yang alami sebagai sumber kekuasaan. Ustaz Syibly Al-Isamy juga menulis sebuah buku dengan tajuk Al-Ilmaniyah Wad-Daulatud-Diniyah. Di buku ini dia menyatakan adanya kesamaan antara dua pengertian, iaitu sekularisme dan daulah teokrasi. Menurutnya, tidak ada pengertian lain yang ketiga. Daulah teokrasi adalah daulah di tangan para pemimpin gereja yang menganggap segala perilaku mereka terjaga dari kesalahan dan suci. Apa yang mereka halalkan dibumi, tentu halal juga di langit. Apa yang mereka batasi di dunia, tentu
Help Palestine [hidayahnet] FIQAH DAULAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN SUNNAH - Muqaddimah
FIQAH DAULAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN SUNNAH[1] Oleh Dr Yusuf al-Qardhawy Muqaddimah Segala puji bagi Allah, selawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, kerabat dan para sahabat serta sesiapa pun yang mengikuti petunjuknya, amma ba'd. Buku ini mengandungi huraian tentang fiqah daulah dalam Islam. Ianya termasuk fiqah yang tidak banyak diketahui orang-orang Muslim pada dekad kebelakangan ini. Mereka tidak memberikan sumbangan yang memadai, dengan cara mengkaji dan berusaha membahasnya, sebagaimana perhatian yang mereka berikan terhadap fiqah yang lain, yang dibahas secara luas dan panjang lebar, terutama yang berkaitan dengan fiqah ibadah. Al-Imam Ibnul-Qayyyim mengeluh akan kejumudan para fukaha pada masanya, iaitu abad kelapan Hijriyah. Sehingga mereka memaksa para pegawai yang berkuasa untuk menetapkan undang-undang politik sendiri, terlepas dari hukum syariat. Ibnul-Qayyim menyalahkan fukaha jumud ini sebagai sumber penyimpangan para pegawai dan penguasa serta jauhnya mereka dari manhaj syariat yang luas. Bahkan boleh jadi hal ini dianggap sebagai awal penyusupan hukum-hukum positif (komen saya: yang sekarang ini dianggap sebagai hukum tetap, ie undang-undang sivil), lalu menggeser hukum-hukum syariat Islam. Para fukaha yang jumud ini masih mempunyai generasi penerus hingga saat ini, yang hidup pada abad kelimabelas Hijriyah. Sekalipun mereka hidup pada zaman sekarang, tetapi mereka menggunakan akal para ulama yang telah mati sekian abad, yang segala-galanya sudah banyak berubah, berbeza jauh dengan keadaan pada masa ini. Mereka lupa bahawa Al-Imam Asy-Syafi`i boleh berubah pendapatnya dalam tempoh waktu yang relatif singkat, sehingga dia mempunyai satu pendapat yang baru dan satu lagi pendapat yang lama. Sedangkan teman-teman Abu Hanifah boleh berbeza dengannya lebih dari sepertiga pendapat-pendapatnya, kerana ada perbezaan masa mereka dengan masa Abu Hanifah. Tentang hal ini mereka berkata, Andaikata Abu Hanifah melihat seperti apa yang kami lihat saat ini, tentu dia akan mengatakan seperti yang kami katakan, atau bahkan lebih. Pernah ada tujuh riwayat yang berbeza, berasal dari Al-Imam Ahmad mengenai satu masalah, atau bahkan lebih, kerana adanya perbezaan situasi dan keadaan. Kita lihat orang-orang yang menekuni bidang fiqah pada masa sekarang dan orang-orang yang mengira bahwa dirinya terjun dalam shahwah (kebangkitan) Islam, ada yang berkata, mesyuarat adalah sesuatu yang diisyaratkan, bukan sesuatu yang pasti. Boleh saja waliyul-amri meminta pendapat orang lain agar dia mendapatkan keterangan, lalu dia abaikan pendapat Majlis Syura jika memang dia menghendaki hal itu, lalu dia tetap melaksanakan pendapatnya sendiri. Dia boleh meminta pertolongan kepada Majlis Syura, lalu mengukuhkannya jika dia mahu, atau menyingkirkannya jika dia mahu. Kita melihat ada orang yang menolak multiparti di dalam daulah Islam, ada pula yang menolak pilihan raya untuk memilih seorang pemimpin daulah atau memiliki wakil-wakil rakyat yang duduk di Majlis Syura atau Dewan Rakyat. Ada pula yang menolak suara majoriti, menolak pembatasan masa jawatan pemimpin daulah untuk sekian tahun, ada pula yang berpendapat bahwa apa pun yang ada dalam sistem demokrasi mesti ditolak dan diperangi. Kita melihat ada orang yang menolak para wanita memberikan suara dalam pilihan raya umum, terlebih lagi jika ada di antara mereka yang duduk di Dewan Rakyat, yang bererti sama dengan menelantarkan setengah kuasa masyarakat. Ada pula yang tidak memberikan hak ini kepada orang-orang non-Muslim, hak memberikan suara, atau memberi peluang kepada mereka untuk bergabung dalam hukum. Bahkan di sana ada orang yang berkata, Orang Muslim tidak diperkenankan mengajukan dirinya untuk duduk di Dewan Rakyat atau posisi lainnya, kerana dengan cara itu bererti dia meminta kekuasaan untuk diri sendiri. Sementara sesiapa pun yang menuntut kekuasaan, maka dia tidak layak diberi kekuasaan. Jumlah mereka ini memang tidak seberapa banyak jika dibandingkan dengan jumhur shahwah Islam, sekalipun suara mereka juga cukup lantang. Di sana ada satu kekuatan yang sudah dikenali dan memusuhi shahwah dan kesedaran Islam, yang sengaja dihembuskan menerusi orang-orang seperti itu untuk tujuan peribadi. Kebalikan dari orang-orang yang jumud ini, kita mendapatkan orang-orang yang mengingkari adanya daulah di dalam Islam yang berhukum dengan apa yang diturunkan Allah. Mereka memisahkan antara agama dan politik dengan pemisahan secara menyeluruh. Jadi tidak ada agama dalam politik dan tidak ada politik di dalam agama. Mereka ingin menerapkan Islam di dunia Timur seperti penerapan agama nasrani di dunia Barat. Padahal Islam bukan Nasrani, masjid bukanlah gereja, sejarah ulama Islam di sini berbeza dengan sejarah para pemimpin gereja di sana. Di dalam Islam tidak mengenali ungkapan, Serahkan apa yang menjadi bahagian
Help Palestine [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 4 - Per 125 (4)
http://alkhatab.tripod.com/bah1bab3qisasperkara12514/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 4: Mencederakan. Perkara 125 : Qisas anggota. 4) Hukuman qisas yang dikenakan ke atas penjinayah-penjinayah yang mencederakan anggota dan melukakan tubuh badan orang lain hendaklah dibalas dengan balasan yang bersamaan, iaitu mencederakan anggota badan dibalas dengan mencederakan anggota badan, dan melukakan dibalas dengan melukakan. Hukuman ini adalah berdalilkan nas-nas berikut: a) Firman Allah Taala (yang bermaksud): Dan Kami telah tetapkan atas mereka di dalam kitab Taurat itu, bahawasanya jiwa dibalas dengan jiwa, dan mata dibalas dengan mata, dan hidung dibalas dengan hidung, dan telinga dibalas dengan telinga, dan gigi dibalas dengan gigi, dan luka-luka juga hendaklah dibalas (seimbang). Tetapi sesiapa yang melepaskan hak membalasnya, maka menjadilah ia penebus dosa baginya. Dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Surah al-Ma`idah: 45) b) Hadith Rasulullah s.a.w yang diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a : Bahawa seorang Yahudi telah menyepitkan kepala seorang anak perempuan antara dua batu, lalu ditanyakan kepadanya: Siapa yang melakukan perbuatan itu kepada engkau, betulkah si anu? Hingga disebutkan nama orang Yahudi itu, lalu diisyaratkannya dengan kepalanya. Maka didatangkanlah orang Yahudi itu, lalu ia mengaku. Maka Nabi s.a.w pun menyuruh sahabatnya menyepitkan kepala orang yahudi itu dengan kedua buah batu itu. (Riwayat Bukhari dan Muslim) [ Ini dia tuan-tuan dahulu pada zaman Nabi, yahudi tunduk kepada Islam, namun hari ini keadaan dah jadi terbalik. Kini mereka menguasai dunia sehinggakan PBB sanggup jadi balaci kepada negara yahudi tu. Kalau berlaku apa saja pertembungan senjata melibatkan Israel, kita akan lihat bagaimana PBB gagal berfungsi. Tetapi sekiranya dilihat Israel nak kalah, tiba-tiba sahaja resolusi demi resolusi dikemukakan untuk menamatkan peperangan yang merugikan Israel. Sehingga ke hari ini seluruh dunia berdiam diri apabila Palestin diserang. Inilah hasilnya apabila semua kerajaan-kerajaan orang Islam jadi bacul, hanya sekadar diam berpeluk tubuh terhadap apa yang berlaku di Palestin. Liga Arab dan begitulah juga OIC gagal berfungsi kerana kesemua pemimpin-pemimpin negara orang Islam takutkan Amerika. Setelah Amerika mengejutkan mereka dengan apa dilakukan ke atas Saddam Hussein, maka semua pemimpin-pemimpin Islam yang biasa dengan kemewahan menjadi bimbang. Mereka lebih bimbangkan kerusi mereka daripada bimbangkan nyawa umat Islam. Semua mereka diam. Tidak ada seorang pun dikalangan mereka berani mengecam memberi amaran bahwa mereka akan campurtangan ataupun menghulurkan bantuan senjata, malah mereka sendiri turut mengikut langkah tuan mereka, Amerika syaitan al-akbar, dengan mengenakan sekatan ekonomi terhadap Palestin. Inilah perkembangan di timur tengah yang sangat mendukacitakan kita, termasuklah media-media yang langsung tidak membantu. Walaupun ada liputan-liputan tentang serangan terhadap orang Islam, tetapi kerenah media-media masih seperti sebelumnya. Kesemua media masih menyiarkan hiburan-hiburan yang melalaikan generasi muda terhadap apa yang berlaku di dalam dunia orang Islam. Sudahlah media dimandulkan, khutbah-khutbah di mimbar pun sama, masih membicarakan tentang masalah alam sekitar, sedangkan setiap hari dunia Islam dibom. Di negara Islam hadhari juga tidak kurang kecelaruannya. Isu murtad semakin menjadi-jadi. Penjelasan tentang kemurtadan perlu diperjelaskan dengan sejelas-jelasnya. Barangsiapa iktikadnya yang membawa kepada murtad, maka ketika itu ia sudah pun murtad. Ini orang awam perlu tahu. Bahkan peguam-peguam yang mengaku Islam tetapi mereka menyokong untuk orang murtad, ketahuilah bahwa mereka itu juga turut murtad. Seperti juga peguam-peguam Islam yang menyokong gerakan IFC untuk menghapuskan Islam dalam negara ini, mereka juga sebenarnya telah pun murtad walaupun mereka masih bernama dengan nama-nama Islam. Ini adalah kerana mereka bersatu menyokong orang-orang kafir untuk memerangi umat Islam. Menjatuhkan Islam adalah perbuatan yang kufur. Dalam Quran sebut cukup jelas bahwa sesiapa yang memberikan wala`kepada pihak kafir, maka dia dikalangan mereka. Di sini isu yang dilihat ialah usaha pihak kafir untuk menjatuhkan mahkamah syariah. Mereka mahu isu-isu syariah didengarkan di mahkamah sivil. Sebab itu kes Lina Joy menjadi tumpuan dunia, kerana kes tersebut akan menjadi titik-tolak untuk memungkinkan negara ini dihitam-putihkan secara jelas dengan mengubah perlembagaannya supaya Islam tidak lagi menjadi agama rasmi persekutuan. Ya memang PM telah memberi amaran kepada golongan yang menyokong penubuhan IFC, tetapi barang diingat bahwa golongan ini sama sekali tidak akan berhenti dari agenda mereka. Mungkin pusingan ini mereka tidak
Boycott Israel [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 (Qisas) - Fasal 4 - Perkara 125(1) - (3).
http://alkhatab.tripod.com/Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 4: Mencederakan.Perkara 125 : Qisas anggota. 1) Menurut peruntukkan dalam qanun jinayah syar`iyah, seseorang yang telah merosakkan atau mencederakan anggota tubuh badan orang lain wajib dikenakan hukuman qisas ke atas penjinayah itu sebagaimana wajib ke atas orang yang melakukan jinayah pembunuhan. 2) Seseorang yang memotong telinga seorang yang lain wajib dipotong telinga orang yang memotong telinga itu, dan orang yang mematahkan gigi seorang yang lain wajib dipatahkan gigi orang yang mematahkan gigi tadi, dan orang yang melukakan tubuh badan seorang yang lain wajib dilukakan pula tubuh badan orang yang melukakan itu.[ Inilah hukuman-hukuman yang datang dari al-Quran yang merupakan wahyu dari Allah swt. Ini terbukti kerana tidak ada cacat celanya. Berbeza sama sekali dengan undang-undang rekaan manusia yang kecacatannya amat ketara. Perbahasan demi perbahasan dilakukan oleh ahli-ahli parlimen untuk menggubal undang-undang, namun apa yang berlaku hari ini semakin teruk. Suara-suara Islam tenggelam. Manusia menjadi jahil sehingga ada suara yang meminta perogol dipotong telinga. Nampak tak tuan-tuan, apa kena mengena telinga dengan rogol? Namun cadangan jahil sebegini sampai kepada PM. Sepatutnya cadangan macam ni setakat sampai kepada personal assistant sahaja dan buang terus ke bakul sampah. Dalam pada itu, yang hairannya, cadangan-cadangan yang baik tak sempat langsung sampai kepada PM, sebab dibuang awal-awal. ] 3) Hukuman yang disebutkan dalam cerai (2) adalah sebagai qisas (pembalasan) ke atas penjinayah-penjinayah yang melakukan jinayah itu, di mana mereka wajib menerima hukuman yang seimbang dengan kesalahan yang mereka lakukan.[ Sekiranya satu hari nanti diizinkan Allah perundangan hukum-hakam Islam tertegak di atas mukabumi ini (insyaAllah), maka perlu satu perkara diambil-kira. Bukannya apa, setelah dikaji diantara sebab kekalahan para pejuang Islam di PR `04 di T`ganu dan juga di kampus-kampus IPT baru-baru ini, selain akibat taktik penipuan pihak sekular, ada satu benda lagi yang para pejuang Islam agak alpa, iaitulah sikap terlalu syadid untuk menjatuhkan hukum, sedangkan masyarakat sekeliling masih kurang pengetahuan tentang Islam. Kita ghairah menghukum tanpa memberi penjelasan terlebih dahulu. Mari kita tengok dua hadith di bawah sebagai pengajaran: i) Dalam sahih Imam al-Bukhari ada suatu hadith yang diriwayatkan oleh Saidina Umar al-Khatab r.a, katanya, Bahawasanya seorang lelaki yang bernama Abdullah pernah dirotan oleh Nabi s.a.w kerana kesalahan meminum minuman keras. Ketika hukuman dijalankan, ada seorang lelaki diantara orangramai berkata: Wahai Tuhanku! laknatlah dia. Mendengar itu, lalu Nabi s.a.w bersabda: Janganlah kamu mengutuknya. Demi Allah! tidaklah aku ketahui tentang orang ini kecuali ianya mengasihi Allah dan rasulnya.(ii) Dari Abu Hurairah r.a, beliau mengatakan, Bahawasanya Nabi s.a.w telah didatangkan seorang lelaki yang meminum khamar, maka sabda Nabi: Pukullah dia!. Maka diantara kami ada yang memukul dengan tangannya, ada yang memukul dengan kainnya dan ada yang memukul dengan kasutnya. Kemudian baginda s.a.w bersabda: Hendaklah kamu mencercanya!. Lalu sahabat-sahabat mengadap ke arahnya dan mencercanya: Engkau tidak bertaqwa kepada Allah! Engkau tidak malu kepada Nabi s.a.w! Dan sebahagian orangramai pula berkata: Allah telah menghina engkau. Lalu Rasulullah bersabda: Janganlah kamu berkata begitu. Janganlah kamu menolong syaitan ke atasnya. Tetapi katalah: Wahai Tuhanku! ampunilah ia, rahmatilah ia. Ini dia dua dalil yang menjadi pengajaran kepada kita kenapa kita jangan memperbesar-besarkan kesalahan orang lain. Yang kata salah orang, kalau kita cari, kita himpun, boleh seguni tuan-tuan. Apa yang Nabi ajar ialah kalau nak cerca, hanya di tempat yang dibenarkan oleh syara`. Tapi jangan sekali-kali melaknat pesalah tersebut. Apa maksud laknat? Maksud laknat ialah mengundang kemurkaan daripada Allah Ta`ala. Jadi kalau kita minta Allah melaknat seseorang, bermakna kita minta Allah Ta`ala murka ke atas orang tersebut. Cuba lihat apa Nabi sebut dalam hadith pertama yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, kata baginda, Demi Allah! tidaklah aku ketahui tentang orang ini kecuali ianya kasih kepada Allah dan rasulnya....Ini dia tuan-tuan, walaupun orang itu dari segi zahirnya seorang pesalah peminum khamar, namun, jauh di dalam hatinya, dia sebenarnya masih seorang yang kasihkan Allah dan rasulullah. Bukan senang nak dapat pengikhtirafan dari Nabi macam ni yang didatangkan wahyu oleh Allah tentang siapa sebenarnya diri orang itu.Tuan-tuan cuba flashback tentang apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Adam alaihissalam. Kalau nak cerita tentang melanggar hukum Allah, Nabi Adam juga pernah melakukannya. Namun begitu, Allah ta`ala memperjelaskan kepada kita bahwa wujud perbezaan diantara orang soleh yang melanggar hukum Allah, dengan golongan yang
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab berdiri di kanan imam sebaris betul-betul dengan imam, jika imam dan makmum dua orang sahaja (1)
http://alkhatab2.tripod.com/Sahih Bukhari Jilid 2Al-imam al-Bukhari rahimallahu ta`ala apabila meriwayatkan hadith-hadith dalam sahihnya, kadang-kala hadith-hadith berkenaan diulang lebih dari sekali seperti hadith innamal `amalu bin niat (sesungguhnya setiap amalan itu dengan niat) telah diriwayatkan berulang-ulang kali dalam sahih Bukhari. Disebabkan hadith-hadith yang berulang-ulang seperti inilah menyebabkan di dalam Sahih Bukhari mempunyai 7000++ hadith. Al-imam al-Bukhari meletakkan banyak bab dalam sahihnya. Jadi, berlakunya hadith-hadith berulang kerana ia berada di dalam bab-bab tersebut. Seperti hadith innamal `amalu bin niat itu ada dalam bab niat dan ia ada dalam bab solat. Kadang-kala beliau masukkan hadith yang sama dari jalan sanad yang berbeza, dalam ertikata lainnya ialah dari rawi yang berbeza. Hadith-hadith seperti ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri. Dari rujukan kitab Sahih Bukhari, sebenarnya bukan banyak itu sahaja hadith yang ada pada al-imam al-Bukhari. Dalam pengembaraan beliau, banyak hadith-hadith yang dikutipnya, tetapi setelah disaring dan diputuskan di sisinya adalah sahih, maka barulah beliau memasukkannya ke dalam kitab Sahih Bukhari. Dan para ulama yang datang menganalisa hadith-hadith Bukhari mendapati bahwa keputusan Bukhari memutuskan hadith-hadith di dalam sahihnya itu sebagai sahih adalah benar-benar sahih. Kenapa kita bangkitkan persoalan ini?...Sebabnya ialah ada juga kitab-kitab sahih yang lain, walaupun penulisnya mengatakan sahih, namun setelah dianalisa dan disemak oleh para ulama hadith, maka didapati kesimpulannya bahwa adanya hadith-hadith di dalam kitab-kitab tersebut tidaklah sahih. Sebagai contohnya di dalam Sahih Ibnu Hibban, dimana Ibnu Hibban agak memudahkan dalam meletakkan keputusan sahih. Begitu juga dalam kitab al-Mustadrak `ala-Sahihain tulisan al-Hakim an-Naisaburi, dimasukkan hadith-hadith yang dikatakan sahih walaupun tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Namun setelah dikaji oleh para ulama hadith (antaranya ialah al-Imam Dzahaby rahimahullah yang meninggal dunia pada tahun 748 Hijrah), didapati bahwa sebahagian yang disebut sebagai sahih oleh al-Hakim di dalam al-Mustadrak, sebenarnya tidaklah sahih. Kenapa berlaku sedemikian di dalam kitab al-Hakim dan Ibnu Hibban?...Ini bergantung kepada spesifikasi sukatannya tuan-tuan. Kalaulah penapis yang digunakan besar, kemungkinan banyak benda akan terlepas. Tapi kalau penapis yang digunakan itu kecil, maka sudah pasti yang disaring itu benar-benar tulin. Demikianlah yang dilakukan oleh al-Imam Bukhari di dalam kitabnya Sahih Bukhari. Bab berdiri di kanan imam sebaris betul-betul sama dengan imam (bihiza ihi sawa an), jika imam dan makmum dua orang sahaja.Mula-mula sekali apa yang perlu kita faham apabila al-Imam Bukhari meletakkan bab di dalam Sahih Bukhari, ialah kerana ia terbit dari kefahaman imam Bukhari sendiri terhadap sesuatu hadith. Jadi di dalam hadith ini, apa yang difaham oleh imam Bukhari ialah sekiranya solat dilakukan oleh hanya dua orang, maka makmum kena duduk dikanan imam dan betul-betul sama sebaris dengan imam (bihiza ihi sawa an). Maknanya bukan makmum belakang sedikit seperti yang dipraktikkan oleh kebanyakan kita hari ini. Inilah mazhab imam al-Bukhari dan inilah mazhab kebanyakan ulama-ulama hadith. Bukannya apa tuan-tuan, kalau kita lihat dari bahasa Arab, sebutan bihiza` yang datang dari perkataan haza` bermaksud sama. Cuba tuan-tuan lihat hadith yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radiyallahuanhu ketika melihat cara Nabi saw angkat tangan ketika takbir, dia kata, Nabi apabila takbir, baginda mengangkat kedua tangannya sama selaras dengan bahunya (...bihiza i aw hazwa man kibaih)....Jadi, kita bila angkat takbir, angkat betul-betul selaras dengan bahu. Jangan macam orang malas yang angkat lebih kurang saja. Ataupun dalam riwayat Malik ibnu Huwairis (sahabat Nabi saw yang datang bersama kawan-kawannya, duduk dengan Nabi sekitar 20 hari) yang melihat solat Nabi saw, katanya, Ka na yar faq `u ya dai hi yu hazi uzunain (Baginda angkat tangannya selaras dengan telinga)....Jadi, angkat takbir ikut sunnah Nabi saw ialah dalam dua keadaan ini sahaja. Tuan-tuan bila sebut solat ikut sunnah Nabi saw; apa yang ana perati hari ini, ramai dikalangan kita kurang mengambil perhatian perihal pentingnya solat yang dilakukan oleh mereka adakah sama seperti yang dilakukan oleh Nabi saw?...Kereta yang kita naik tiap-tiap hari tu, selalu kita pi check adakah dalam keadaan selamat digunakan ataupun tidak. Barang yang kita beli kat kedai, selalu kita tanya kat tokey kedai, ini ori atau tidak?...Tapi dalam bab solat, kita tak pernah tanya, adakah solat kita tu betul-betul macam solat Nabi yang pastinya original daripada Allah swt?...Seperti yang kita sebut Malik ibnu Huwairis tadi, apabila Nabi saw tengok Malik dan kawan-kawannya agak rindu dengan kaum keluarga mereka setelah lama mengaji dengan Nabi, maka Nabi suruh mereka
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab apabila solat sudak diiqomah, maka tidak boleh mengerjakan solat melainkan solat yang difardukan.
http:\\alkhatab2.tripod.com\- salam - Sebagai muqaddimah, mari kita tengok beberapa perkembangan yang patut kita berikan perhatian. Pertamanya, semua kita tahu tentang rancangan penubuhan IFC (Suruhanjayaantaraagama), yang menuntut berbagai-bagai perkara yang kesemuanya bertujuan untuk menghapuskan identiti Islam dalam negara ini. Bukan sahaja mereka tuntut rakyat Malaysia supaya tidak dinyatakan agamanya di dalam mykad, bahkan mereka menuntut segala keistimewaan agama dan peruntukan-peruntukan yang diberikan kepada Islam di dalam negara ini juga turut dihapuskan. Ini merupakan satu permintaan terbaru yang sangat berani yang dikemukakan oleh orang-orang kafir di dalam negara ini, dan disokong pula oleh sebahagian mereka yang mendakwa sebagai Islam. Sesiapa yang membaca tuntutan-tuntutan yang dikemukakan itu, pasti dia akan tahu bahwasanya tuntutan-tuntutan itu tidak bertujuan melainkan mempunyai perasaan hasad yang tinggi dan tidak hormat kepada kaum muslimin. Oleh sebab itu, kita katakan bahwa tidak ada orang Islam yang menyertai tuntutan-tuntutan itu melainkan mereka menjadi murtad bersama dengan orang-orang kafir sekiranya mereka turut menyertainya. Kita sebut begitu sebab tuntutan-tuntutan seperti itu hanya menunjukkan seseorang telah terkeluar dari aqidah Islam kerana berpakat dengan orang kafir untuk memusuhi umat Islam. Suruhanjaya itu adalah suatu pakatan yang jelas untuk memusuhi umat Islam di dalam negara ini, oleh sebab itu, sekiranya mana-mana orang Islam yang mengangkat tangan sebagai tanda menyokong dan meng"iya"kannya, maka terkeluar dia dari daerah iman dan masuk ke daerah kufur. Yang keduanya, kita lihat kes dakwaan seorang wanita yang diminta oleh majikannya supaya menanggalkan tudung ketika bekerja. Ini juga merupakan salah satu lagi dari cubaan-cubaan berani yang menunjukkan rasa hormat terhadap nilai umat Islam di dalam negara ini semakin terhakis. Kejadian itu sekiranya berlaku buat kali pertama, ya, mungkin semua umat Islam terkejut dan marah. Namun sekiranya ia berterusan dari semasa ke semasa, kita khuatiri lama-kelamaan perkara seperti itu sudah menjadi perkara biasa. Kalaulah benar seperti yang didakwakan oleh pihak media bahwa pihak yang ada autoriti dalam kementerian yang membabitkan perkara berkenaan dalam negara kita ini enggan mengambil sebarang tindakan terhadap majikan tersebut, maka apa yang boleh kita sebut ialah sempurnalah menteri berkenaan menjadi sebagai satu manusia yang tidak mempunyai perasaan ugama. Berpolitiknya orang seperti ini tidak lain melainkan untuk kepentingan dirinya sahaja. Kata Maulana Abul Hassan Ali an-Nadwi, "Inilah bezanya antara pemimpin-pemimpin umat Islam hari ini dengan mereka yang menjadi pimpinan umat Islam yang dahulu. Pemimpin-pemimpin dahulu sentiasa merasakan tanggungjawab membela umat Islam sebagai sebahagian dari tugasnya."...Mungkin ramai dikalangan kita pernah membaca kisah Khalifah Muqtasim yang melanggar dan menakluk sebuah negeri hanya semata-mata kerana seorang wanita Islam dihina. Muqtasim ketika menerima berita seorang muslimah dihina di negeri orang kafir, beliau terus bersumpah di atas nama Allah swt, katanya, "Demi Allah! aku tidak akan melalui mana-mana malam dalam keadaan berjunub melainkan setelah tentera-tentera ku dilancarkan untuk menakluki negeri yang menghina wanita muslimah."...Maksudnya, beliau tidak akan menggauli isterinya sehinggalah beliau dapat melaksanakan misi membela seorang wanita muslimah. Padahal jika nak dilihat diri Muqtasim, beliau bukanlah baik sangat dari segi sejarah kerana adanya unsur pengaruh muktazilah dalam pemikiran Muqtasim. Namun begitu, beliau tetap meletakkan pembelaan agama sebahagian daripada agenda di dalam dirinya sebagai seorang pemerintah. Agenda inilah yang sekarang tidak wujud dalam pemikiran kebanyakan kita, menyebabkan kebanyakan kita beranggapan isu-isu sebegini hanya isu remeh. Selagi tidak membabitkan isu ekonomi negara,selagi itulah iadianggap remeh. Tuan-tuan, inilah bala` yang sedang menimpa umat Islam hari ini, dan bala` ini amat menakutkan. Yang ketiganya, pertembungan antara Islam dan barat amat panas hari ini. Barat tetap menganggap bahwa lukisan yang menghina Nabi Muhammad saw itu adalah lambang kepada kebebasan akhbar dan kebebasan berfikir. Cuba kita lihat bagaimana bantahan oleh Dr Yusuf al-Qardawi terhadap beberapa kenyataan para pendakwah dalam dunia Islam hari ini yang cuba menenangkan ketegangan yang timbul dari isutersebut. Tokoh-tokoh umat Islam meminta orang-orang Islam bertenang, takpayahlah memboikot-boikot dan marah-marah kat barat, dan disarankan mengadakan dialog dengan pihak barat. Tuan-tuan tau Dr Yusuf al-Qardawi kata apa?...Dr Yusuf al-Qardawi kata, "Saranan seperti itu tidak dapat diterima dalam keadaan sekarang kerana zaman ini adalah zaman konfrantasi. Memang kita tidak bersetuju untuk membakar kedutaan dan melakukan aksi-aksi letupan, tetapi kita mahu orang-orang Islam terus memboikot barangan barat sebagai
Re: Bismillah [hidayahnet] Fwd: Kursus Solat Cara Rasulullah-
-salam- Bila sebut sunnah Nabi saw, teringat ana pada satu tulisan oleh Abdul Aziz al-Badri (seorang ulama Iraq yang mati dibunuh oleh Saddam Hussein) dalam kitabnya "Islam, ulama dan pemerintah."...Dalam tulisan tu kata beliau, "Kalau nak ikut sunnah Nabi, kita kena ikut semua sekali apa yang Nabi saw buat. Bukan sekadar sembahyang sahaja ikut cara Nabi, malah dari segiperjuangan juga kita kena ikut. Kalau setakat sembahyang sahaja sudah memadai kita dipanggil ahli sunnah, maka Abdullah bin Ubai bin Salul lebih sunnah dari kita, sebab beliau solatbelakang Nabi dan sebijik macam Nabi buat. Malah kalau sahabat yang buat perbuatan bida`ah, ada ketika Abdullah bin Ubai yang akan tegur sahabat tersebut dari perbuatan bida`ah itu."...Tu dia tuan-tuan yang kata Abdullah bin Ubai bin Salul, bapa munafik tu. Tambah Sheikh Abdul Aziz al-Badri lagi, "Nasib baik Allah matikan Abdullah bin Ubai lebih awal dari Nabi saw. Sekiranya Allah matikan dia selepas wafatnya Rasulullah, dibimbangi akan wujud satu lagi mazhab yang mungkin dipelopori oleh Abdullah bin Ubai bin Salul. Kerana apa?...Kerana dari segi ibadah, Abdullah bin Ubai buat sebijik macam Nabi buat, dan dia boleh keluarkan fatwa tentang masalah fekah dan ibadah."...Ni dia tuan-tuan. Bukan ana yg ucap semua ni, tapi inilah dia tulisan Sheikh Abdulk Aziz al-Badri. Kat area Penang memang tak jumpabuku "Islam, ulama dan pemerintah". Ana pun ada sahabat yg bagi pinjam buku tu yg dibeli di Kelantan. Nampak hebat kan si Abdullah bin Ubai tu tuan-tuan?...Tapi pasai apa dia tidak dikatogerikan sebagai sahabat, dan dihumban ke neraka Allah?...Jawapannya ialah dia ikut Nabi hanya semata-mata dari segi ibadatnya sahaja, tetapi nn jauh di dalam lubuk hatinya, tersimpan satu hasad yang cukup busuk kepada perjuangan Nabi saw. Dalam ertikata lain, ibadat yang dibuatnya, tidak ada keikhlasan langsung. So point ana ialah buku tulisan Sheikh Abdul Azizi al-Badri itu cukup baik utksahabat-sahabat salafi baca utk bermuhasabah. Bukannya apa, dari pemerhatian ana, agak ramai sahabat-sahabat yg dakwa mereka sebagai aliran salafi, tapi condong kepada BN yang cukup zalim tu, especially kat area utara, KL pun ada sikit. Wslm.[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Ust saya dan kawan saya dah buat pembayaran ke akaun ustaz resit no. 63793775 dan 63793776 sejumlah rm 55/- setiap resit.[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:salam,Mari kita perbaiki solat wahai bakal bakal haji, bakal bakal umrah, para muslimin dan muslimat dan anak-anak semua! Note: forwarded message attached. Brings words and photos together (easily) withPhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. Subject: kursus solatDate: Thu, 16 Feb 2006 11:46:55 +0800From: "Zaharuddin Bin Abdul Rahman" [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED]utk makluman Khas Untuk Dewasa dan Kanak-kanak 15 tahun dan ke atas. Kursus Penghayatan Solat Sempurna Dan Muhasabah Diri Tarikh : 26 Mac 2006 (Ahad) Bimbingan : Al-Fadhil Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman TEMPAT : Dewan Kuliah Bawah, Masjid As-Syakirin, KLCC ( Kerusi akan disediakan) MASA : 8.30 pagi - 6.30 petang YURAN : RM 55 ( merangkumi 3 kali makan minum dan kertas kerja ) UNTUK PENDAFTARAN: Hubungi 013-2256137 , 019-285 2723 atau 017-204 3865 atau email ke [EMAIL PROTECTED] CARA PEMBAYARAN Boleh membuat pembayaran yuran KE MANA-MANA ANTARA TIGA akaun DIBAWAH :- a) Bank Islam Malaysia Berhad secara bank in atau fund transfer. No akaun : 1404 1010 0476 03 atas nama Pusat Pengajian At-Tibyan. b) Maybank ( Wadiah ) no akaun 164017071347 atas nama zaharuddin abd rahman c) RHB (Islamic Bank) no akaun 214013 6 425 atas nama zaharuddin abd rahman Dan maklumkan pembayaran anda kepada nombor di atas. Dan bawa slip atau tanda pembyaran semasa kursus nanti. Assalamualaikum wrt wbh,· Begitu sukar ingin menunaikan solat ? · Bagaimana untuk solat sedangkan tiada ilmu bagi melakukannya, MALAH untuk mempelajarinya juga memakan masa yang terlampau panjang.? · Sukar untuk mempelajarinya dalam suasana sibuk bekerja dan kehidupan seharian.? · Suasana masjid dan surau juga kadangkala tidak begitu menggalakkan bagi sesetengah individu. KINI, Anda boleh memulakan hidup baru dengan mempelajari solat sepenuhnya dalam MASA SATU HARI SAHAJA dengan kaedah pembentangan yang menarik dan hidup menggunakan persembahan Power Point terkini dan kertas kerja serta selingan nasyid-nasyid dan video menyentuh jiwa ..!! PASTI Kursus ini bakal menghidangkan tentang pericara menunaikan solat dengan sempurna berdasarkan dalil-dalil yang kukuh, agar kita mampu menuruti cara solat yang terbaik!. Justeru, daftarlah segera bagi memulakan hidup baru dengan solat yang lebih sempurna serta mempelajari teori dan kaedah mendapatkan khusyu' di dalam Solat. Dengan pelaburan yuran sebanyak RM 55 sahaja anda boleh :- · Keluarkan diri anda daripada solat secara ikut-ikut selama ini. · Keluarkan diri anda
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab binaan masjid
http://alkhatab2.tripod.com/ Sahih Bukhari Jilid 2 Bab binaan masjid Abu Sa`id berkata: Atap masjid Nabi saw dulunya diperbuat dari pelepah-pelepah tamar.[ Masjid Nabi hanya dari pelepah-pelapah tamar sahaja, namun yang keluar dari masjid Nabi saw itu bukan standard yang ada kat tok-tok imam hari ini yang hanya laku bila ada tahlil dan sembahyang mayat sahaja. Yang graduate keluar dari masjid Nabi adalah pemerintah-pemerintah yang memerintah negara orang Islam dan mereka menawan satu persatu kerajaan-kerajaan kufar sehingga kesemuanya jatuh tersepok di bawah telapak kaki mereka. Inilah standard yang sepatut mau ada kat imam-imam masjid hari ini kalau nak tengok Islam kembali ke zaman kegemilangannya. ] Umar memerintah supaya dibina masjid dan berkata: Lindungilah para manusia yang berjamaah didalamnya dari hujan dan janganlah mewarnakan masjid dengan warna merah dan kuning kerana boleh melalaikan orangramai.[ Sewaktu pemerintahan Saidina Umar al-Khatab sebagai Khalifah, masjid Nabi saw diperbesarkan sedikit sebab keperluan semakin mendesak. Sebelum itu semasa pemerintahan Saidina Abu Bakar as-Siddiq, beliau tak tambah apa langsung. Yang kata Saidina Abu Bakar ni, dia buat sebijik macamana Nabi saw buat. Apa yang Nabi tinggalkan, itulah yang beliau maintain. Kata nak tambah, tidak sekali. Ini dia tuan-tuan, yang kata waraknya Saidina Abu Bakar sehingga beliau dipuji oleh Rasulullah saw, kata baginda, Sekiranya ditimbang iman seluruh penduduk Madinah, nescaya berat lagi iman Abu Bakar....Sebaik sahaja beliau dilantik menjadi khalifah, Abu Bakar diuji dalam masalah penghantaran tentera Usamah bin Zaid yang tertangguh ketika Rasulullah wafat. Saidina Abu Bakar mengambil keputusan untuk terus menghantar tentera pimpinan Usamah itu walaupun tidak disetujui oleh sebilangan sahabat kerana ketika itu gejala murtad sedang berleluasa akibat kewafatan Nabi saw. Kata Abu Bakar, Aku tidak akan menghentikan tentera yang dihantar oleh Nabi saw semasa hayatnya sekalipun isteri-isteri Nabi yang berada di Madinah ini digigit oleh anjing-anjing....Berkat mengikut sunnah Nabi dengan diteruskan penghantaran tentera Usamah itu, menjadikan musuh-musuh yang ada di dalam negeri jadi gerun, depa kata, Nabi wafat pun tentera masih boleh dihantar keperbatasan, apatah lagi di Madinah, jangan buat pasai....Jadi, bila musuh tafsir begitu, maka tidak ada yang berani bangkit lawan Abu Bakar. Dalam perenggan di atas, apabila disebut tentang isteri-isteri Nabi, yang salah seorangnya ialah Hafsah binti Umar al-Khatab, teringat ana dengan sebuah kisah masyhur cerita tentang Umar bunuh anak perempuannya sewaktu jahiliyah. Kalau betoilah Umar bunuh anak perempuannya yang sulung (kalau ikut riwayat tersebut), sedangkan Hafsah itulah anak sulung Umar, yang hidup sihat sehingga menjadi isteri Nabi, maka di sini kita lihat bahwa ada yang tak kena dengan riwayat tersebut. Sebenarnya Umar tak buat perkara terkutuk macam tu. Ini hanyalah perancangan jahat untuk memburuk-burukkan nama Saidina Umar ibnu Khatab. Semua ulama-ulama hadith tidak dapat menerima riwayat-riwayat seperti ini sebab datang dari sumber yang tidak kukuh.Begitu juga dengan cerita bagaimana kononnya Tariq bin Ziyad(1) membakar kapal-kapal sebaik saja tentera-tentera Islam tiba di Andalus, seraya berkata, Sekarang kapal-kapal sudah ku bakar, musuh dihadapan kamu, lautan di belakang kamu, pilih yang mana satu kamu mahu!...Menurut Dr Asri Zainul Abidin, cerita seperti ini adalah palsu malah mencemar maruah Islam kerana tentera-tentera Islam bukan jenih penakut seperti yang cuba digambarkan oleh si pereka cerita tersebut. Lagi pun menurut sumber yang sahih, Tariq bin Ziyad bukanlah pemimpin tertinggi dalam peperangan di Andalusia, jadi mana mungkin beliau boleh mengeluarkan arahan sedemikian. Arahan itu pula dilihat seakan-akan tidak cerdik sebab mana mungkin pimpinan Islam melakukan pembaziran begitu. Nampak tak tuan-tuan, bagaimana sejarah Islam dicemari oleh tangan-tangan yang jahat. ] Anas berkata: Banyak orang yang bermegah-megahan dalam mendirikan masjid, tetapi mereka tidak meramaikannya atau membuat kegiatan apa-apa di masjid itu, melainkan sedikit saja.[ Hari ini, sudah pun berlaku apa yang Anas sebut 1427 tahun yang lalu. Dulu, orang buat masjid ialah untuk menghayati agama dan menjadikannya sebagai titik tolak kepada gerakan jihad. Tapi hari ini kita tengok, banyak masjid dibina dengan cukup indah dan besar-besar belaka, spotlight terang benderang, tapi tengok-tengok, satu kuliah pengajian pun takdak. ] Ibnu Abbas berkata: Kita semua ini nescayalah perlu sekali memperindahkan masjid-masjid itu dalam batas-batasnya yang tertentu, sebagaimana kaum yahudi atau nasrani juga berbuat demikian itu.[ Peringatan dari Ibnu Abbas ra ini baik untuk kita bermuhasabah sebab hari ini banyak masjid-masjid dibina atas pemberian wakaf. Namun yang perlu kita faham bahwa yang membabitkan pahala wakaf hanyalah berkenaan dengan
Bismillah [hidayahnet] Bulughul Maram - Bab mendirikan khemah di dalam masjid.
http://alkhatab2.tripod.com/Bulughul Maramoleh ustaz Abdullah Osman al-Iraqi Bab mendirikan khemah di dalam masjidHadith riwayat Aisyah radiyallahuanha, katanya, Setelah selesai peperangan Khandak, berlakunya kecederaan kepada Saad. Apabila Nabi saw tengok Saad dalam keadaan parah, terus Nabi pacak khemah di dalam masjid. Ditanya kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah, kenapa kamu buat khemah dalam masjid? Jawab Nabi: Mudah-mudahan aku boleh ulang-alik tengok Saad. (Muttafaq alaihi)Siapa dia Saad dalam hadith di atas?...Menurut Abdil Barr (seorang ulama yang pakar dalam sejarah para sahabat radiyallahuanhu dan sejarah ulama-ulama hadith), Saad yang dimaksudkan dalam hadith di atas ialah nama sebenarnya, Abu Amru Sa`dun bin Muaz al-Ausi, yang mana beliau beriman ketika Nabi saw tiba di Madinah. Istimewanya Saad ialah beliaulah orang yang mengIslamkan keseluruhan penduduk kampung Bani Abdul Asy-hal di Madinah, yang sebelum itu adalah puak yang paling susah sekali menerima Islam pada awal kedatangan Nabi saw di Madinah. Ini yang kata karat habih tu tuan-tuan. Cucilah dengan apa pun, dengan fab ka, dengan klorok ka, dia dok karat macam tu la juga. Saad pakai pencuci apa, tak tau la kita? Jangan pakai hat tesco yahudi punya tu sudah. Bukannya apa tuan-tuan, apa yang ana tengok, bila hypermarket-hypermarket macam tesco tu ada di tengah-tengah sesatu kawasan, kedai-kedai runcit hat kecik-kecik di sekeliling area tu habih pakat bungkuih sebab dah tak boleh bersaing. Ini yang dikatakan yahudi tu tuan-tuan. Mula-mula depa test market dulu, pastu bila depa tengok boleh makan, habih depa conquer semua kat depa. Bab test mengetest apa semua ni memang yahudi suka. Sebenarnya depa buat kartun Nabi pakai serban roket tu saja depa nak perli, nak test tengok berapa ramai umat Islam nak melenting?...Tu saja. Depa nak tengok, dalam banyak-banyak dunia Islam, kat mana yang nak bangun?...Kat Syria sikit, kat Lebanon sikit, kat Afghanistan mati dua tiga orang kena tembak. Kat Saudi, langsung tak bangun. Kat Indonesia yang umat Islam paling ramai, 150 orang saja yang bangun. Hat last sekali bangun, di M`sia, Jumaat baru-baru ni. Kalau macam ni lah tahap sensitiviti umat Islam, yahudi pasti akan buat lagi sebab depa tau Islam dah lemah. Berbalik kepada cerita Saad tadi; apabila Saad berjaya Islamkan satu puak yang terkenal dengan degilnya mereka (Bani Abdul Asy-hal), maka Nabi saw melantik Saad menjadi ketua kepada Ansar. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani bahwa Saad adalah salah seorang sahabat besar Nabi, yang turut terlibat dalam peperangan Badar dan Uhud. Tapi dalam peperangan Khandak, beliau menerima kecederaan yang teruk, sehingga disebut dalam kitab Bulughul Maram tulisan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani yang disyarahkan oleh Muhammad bin Ismail as-San`ani, menceritakan bahwa Saad menerima kecederaan di bahagian lutut dengan berdarah tanpa henti selama sebulan. Nabi saw tidak sanggup melihat kecederaan yang menimpa Saad sehingga baginda sendiri nak rawat Saad. Apabila para sahabat bawa Saad kepada Nabi, baginda sendiri cepat-cepat pi pacak khemah dalam masjid baginda. Ditanya, kenapa Rasulullah buat begitu?...Baginda jawab, Supaya Saad sentiasa di dalam pemerhatian aku....Ini dia tuan-tuan, penghormatan yang diterima oleh Abu Amru Sa`dun bin Muaz al-Ausi, yang tidak pernah diterima oleh sahabat-sahabat lain sebelum ini. Dalam keadaan Nabi sedih tengok kecederaan Saad, namun Saad sendiri sedikit pun airmata dia tak menitik walaupun dalam keadaan amat parah. Darah saja yang keluar, tapi airmata tak keluar. Cekal sungguh Saad ketika menghadapi waktu genting. Tu dia yang kata sahabat Nabi tu tuan-tuan. Yang kata darah orang mati syahid ni, masyaAllah, Allah swt akan biarkan ia sentiasa mengalir keluar. Merah elok saja dia keluar, tak melekat-lekat, tak busuk. Hari tu bila Sheikh Ahmad Yasin syahid dibunuh oleh yahudi laknatullah, sahabat-sahabat yang angkat mayat dia cerita bahwa seminggu kesan darah Ahmad Yasin masih ada kat depa, masyaAllah tuan-tuan. Bila sebut tokoh-tokoh pejuang Islam seperti Sheikh Ahmad Yasin, teringat sekali lagi ana kepada ketua Mujahidin di Iraq sekarang iaitu Sheikh Abdullah Janabi. Ana pernah cerita tentang Sheikh Abdullah Janabi ini dalam perbahasan Mastika Hadith Jilid 1 Hadith 61. Ana rasa nak sentuh sikit lagi tentang Sheikh Abdullah Janabi ini seperti yang diceritakan kepada ana oleh ust Abdullah Osman al-Iraqi. Saja nak cerita yang kata bersemangatnya Sheikh Abdullah Janabi itu walaupun dah menjangkau usia tua. Menurut ust Abdullah al-Iraqi, ketika beliau bersama-sama dengan Sheikh Abdullah Janabi dalam penjara Amerika di Iraq, walaupun penjara tersebut hanyalah padang pasir yang dikelilingi oleh dawai kawat sahaja tanpa bumbung, Sheikh Abdullah Janabi tetap meniup semangat kepada para tahanan dengan memberi khutbah-khutbah di setiap kali selepas solat di khemah-khemah yang begitu banyak dalam penjara padang pasir tu. Bila tengok semua
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab berkumpul berkeliling dan duduk-duduk di dalam masjid.
http://alkhatab2.tripod.com/Sahih Bukhari Jilid 2Bab berkumpul berkeliling dan duduk-duduk di dalam masjid.Musadad menyampaikan kepada kami katanya, Bishk al-Mutaddol menyampaikan kepada kami daripada Ubaidillah daripada Nafi` daripada Ibnu Umar, katanya: "Ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi saw dan di waktu itu baginda saw sedang berada di atas mimbar: "Apakah pendapat engkau mengenai sembahyang malam wahai Rasulullah?" Baginda saw menjawab: "Dua rakaat, dua rakaat. Selanjutnya jikalau engkau bimbang masuk waktu solat Subuh, maka sembahyanglah satu rakaat iaitu merupakan solat yang sebagai penutup bagi orang tadi perihal apa-apa yang dikerjakan dalam solatnya itu." Sesungguhnya Ibnu Umar ra juga pernah berkata: "Jadikanlah olehmu semua akan penghabisan solatmu itu berupa solat yang ganjil rakaatnya (witir), sebab sesungguhnya Nabi saw memerintahkan hal yang sedemikian itu." Daripada hadith ini, menunjukkan bahwa cara sembahyang malam (solat-solat sunat selepas Isya`) yang paling afdal adalah dengan secara dua rakaat, dua rakaat. Yang dimaksudkan "dua rakaat, dua rakaat" itu ialah dua rakaat bagi salam, dua rakaat bagi salam. Sungguhpun begitu, ada juga qaul dari mazhab Abu Hanifah yang menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan "dua rakaat, dua rakaat" itu ialah dua rakaat satu tasyawud, dua rakaat satu tasyawud dan rakaat ke 4 baru bagi salam, namun pendapat ini tidak kukuh. Dalam banyak-banyak hadith yang menyebutkan tentang sembahyang malam Rasulullah saw, tak jumpa lagi riwayat sebut Nabi saw buat lebih dari 13 rakaat. Bilangan rakaat jadi ganjil disebabkan Nabi buat witir, itupun setakat 11 rakaat sahaja. Manakala tambahan 2 rakaat lagi yang menjadikan 13 itu, perawi dari hadith Aisyah menafsirkan bahwa 2 rakaat tambahan itu adalah 2 rakaat solat sunat sebelum solat fajar. Maknanya, start dari selepas Isya`, campur dengan 2 rakaat sebelum Subuh, total-up, solat sunat malam Nabi dok ada 13 rakaat sahaja. Jadi mana mungkin ada orang kata solat sunat malam Rabiah Adawiyah sampai 1000 rakaat satu malam?...Sedangkan satu malam, tak sampai pun 1000 minit. Katalah start dari pukoi 9 pm sampai 6 am esok pagi, kalau change the whole nite to minute, dia jadi 9hrx60=540 minit saja. Tak sampai pun 600 minit. So macamana nak sembahyang 1000 rakaat sepanjang malam?...Tak logik tuan-tuan. Sebenarnya Rabiah Adawiyah sendiri tak pernah buat cerita kelentong tu. Tapi main dengan pengikut-pengikut yang semangat lebih, depa reka cerita bagi nampak Rabiah Adawiyah sebagai wali yang hebat, sedangkan semua para auliya` adalah pengikut sunnah Rasulullah saw. Dalam hadith Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, apabila Nabi saw bangun dari tidur, baginda akan start sembahyang malamnya dengan dua rakaat yang ringan sebelum proceed ke dua rakaat, dua rakaat seterusnya dengan bacaan-bacaan surah yang panjang. Kebiasaannya Nabi saw buat dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, sampai cukup 10 rakaat, last sekali Nabi tutup dengan satu rakaat. Oleh sebab itu, ulama-ulama hadith lebih menyokong bahwa solat witir dibuat secara dipisahkan dua rakaat, dua rakaat dengan satu rakaat yang last tu. Katalah kita nak buat witir 3 rakaat, so kita sembahyang dulu dua rakaat, bagi salam, and then bangun buat satu rakaat lagi, bagi salam. Itu caranya. Sebenarnya banyak hadith-hadith menegaskan tentang solat witir, sehingga dikalangan ulama jadi khilaf. Ada sebahagiannya kata ianya wajib, tetapi qaul yang kuat kata ia tidak wajib, namun, ia adalah sunat muakkad. Waktu solat witir ialah sebaik sahaja selepas solat Isya` hinggalah sebelum masuk waktu Subuh. Jadi, boleh buat solat witir sebaik selepas solat Isya`. Namun, kalau yakin boleh bangkit tengah malam, tuan-tuan boleh buat di akhir solat malam. Nabi saw pernah kata kat Abu Bakar ra, "Engkau ambil yang yakin" sebab Abu Bakar buat witir selepas waktu Isya` dan sebelum dia tidur. Abu Bakar buat awal sebab dia bimbang tak jaga tengah malam. Ada pun Umar ra, Nabi kata kat dia, "Engkau ni ambil hat kuat" sebab dia bangkit tengah malam dan buat witir di akhir solat malamnya. Nabi saw puji kedua-dua sahabatnya. Dari banyak-banyak hadith tentang witir, menunjukkan baginda saw melakukan solat witir ini dengan kadar yang boleh diagak oleh para ulama, Nabi buat maximum 11 rakaat, dan paling minimum 1 rakaat. Ada juga hadith yang menyebut bahwa Nabi saw pernah buat 9 rakaat sekaligus dengan duduk tasyahud pada rakaat yang terakhir. Namun ada juga hadith sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim daripada Aisyah rha, yang menyatakan bahwa Nabi tasyahud pada rakaat ke 8 dan ke 9. Ini bermakna Nabi buat dua tahiyat. Bila mai masalah witir buat 3 rakaat, perlu diingat bahwa ada hadith Nabi saw melarang, jangan dijadikan solat witir sama dengan solat Maghrib. Oleh sebab itu, ada ulama buat 3 rakaat serentak dengan satu tasyahud, supaya tidak sama dengan Maghrib. Tapi cara itu tidak disukai oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimallahu ta`ala. Yang dianjurkannya ialah
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab meninggikan suara di dalam masjid (2)
http://alkhatab2.tripod.com/Sahih Bukhari Jilid 2Bab meninggikan suara di dalam masjidAhmad menyampaikan kepada kami (imam al-Bukhari) katanya, Ibnu Wahab menyampaikan kepada kami (Ahmad) katanya, Yunus berkata Yazid telah mengajar kepada aku daripada Ibnu Syihab katanya, Abdullah bin Ka`ab bin Malik menyampaikan kepada aku bahwa Ka`ab bin Malik memberitahukan kepadanya bahwa sesungguhnya Ka`ab menuntut hutang daripada Ibnu Abi Hadrad, iaitu hutang yang dipinjamkan olehnya kepada Ibnu Abi Hadrad dan ini terjadi di zamannya Rasulullah saw di dalam masjid. Suara kedua orang itu terdengar keras sekali, sehingga didengar oleh Rasulullah saw yang di waktu itu sedang berada dalam rumahnya. Rasulullah saw lalu keluar kepada dua orang tadi, sehingga membuka tabir biliknya dan lalu berseru: "Hai Ka`ab bin Malik." Ka`ab berkata: "Labbaik (kupatuhi panggilan anda) ya Rasulullah." Baginda saw lalu memberi isyarat dengan tangannya yang mengandung erti supaya dibebaskan separuh hutangnya. Ka`ab berkata: "Hal itu sudah saya lakukan, ya Rasulullah." Rasulullah saw lalu bersabda: "Sudah tinggalkanlah, lalu yang berhutang itu supaya melunasi hutangnya." Semua kita sedia maklum bahwa rumah Nabi hanya bersebelahan dengan masjid Nabawi, so no wonder Nabi saw boleh dengar dengan jelas pertengkaran sahabat-sahabatnya di masjid. Namun hari ini, sekiranya tuan-tuan pi ziarah Masjid Nabawi, perlu diingatkan bahwa tapak bekas rumah Nabi yang di situ juga adalah makam Nabi, maka ia tidak termasuk dikalangan Masjid Nabawi, ini disebabkan Nabi saw sendiri yang melarang kuburnya dijadikan sebagai masjid. Jadi, kalau tuan-tuan pi sembayang tahiyatul masjid betul-betul di tapak bekas rumah Rasulullah, maka tuan-tuan tidak akan dapat pahala fadhilat Masjid Nabi, sebab kawasan tersebut tidak termasuk dalam kawasan masjid. Larangan Nabi supaya tidak dibina masjid di atas kuburnya disebabkan baginda tidak mahu melihat adanya anasir syirik di kemudian hari. Baginda tidak mahu kita ikut jejak perbuatan kaum Yahudi dan Nasrani, yang apabila ada orang soleh dikalangan depa mati, depa akan buat masjid (tempat depa beribadat) di atas kubur orang soleh itu dan pi lukis macam-macam gambar dalam masjid yang depa buat tadi. Kata Nabi saw dalam hadith Aisyah itu, "Mereka itulah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah di hari qiamat kelak."Namun hari ini berapa banyak masjid didirikan di atas makam para wali walaupun Nabi melarang keras perbuatan tersebut?...Banyak tuan-tuan. Sahabat ana yang bertugas di konsulat M`sia di Madras cerita, kebanyakan masjid-masjid kat area Madras cantik-cantik belaka, tapi disebalik kecantikan itu terdapat benda kurafat di dalamnya. Setiap masjid yang dibina indah di sana kalau tuan-tuan check, mesti akan ada kubur wali di dalam masjid tersebut. Nak ceritanya disini, bagaimana masjid-masjid yang ada makam wali di dalamnya dijaga dengan begitu rapi oleh kerajaan India. Walhal semua masjid sama saja dari segi syara`, melainkan tiga masjid seperti yang disebut oleh Nabi saw, iaitulah Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa. Jadi, kat M`sia ni kalau ada orang dakwa semayang kat masjid tempat dia boleh lebih pahala dari masjid-masjid lain, maka dia mendustai Rasulullah saw (nauzubillah). Tuan-tuan, yang kata wali Allah ni, bukan kerja dia bagi pahala kat orang, atau bukan kerja dia buat demonstrasi berjalan atas air tak tenggelam, atau bukan kerja dia ajar ilmu kebal kat orang; tetapi yang dikatakan auliya` itu ialah orang-orang yang komited sebagai penolong-penolong agama Allah. Ketika Islam dicabar, ketika itu dia turun jihad dengan niat mempertahankan Islam, maka wali Allah lah dia. Tuan-tuan, hari ini orang bukan Islam punya benci kat Islam dah sampai ke tahap terang-terang. Kat Afghanistan, kat Iraq, takyah ceritalah, terang-terang depa mai bunuh orang Islam di dalam negara orang Islam itu sendiri. Depa bunuh tu pula, depan mata orang-orang Islam yang lain, yang sekadar boleh tengok saja tanpa boleh buat apa pun. Di Eropah hari ini, kita lihat bagaimana depa hina Rasulullah saw dengan buat gambar kartun. Lagi sekali, kita hanya sekadar boleh boikot saja barang-barang dari negara-negara Eropah tersebut. Dan hari ini juga, dalam negara kita sendiri, terang-terang orang-orang bukan Islam telah merancang sesuatu yang amat membimbangkan. Tahun lalu depa bentuk IRC (Inter Religion Counsil) dengan tujuan kononnya nak berbincang tentang agama masing-masing, tetapi sebenarnya mereka sedang buat survey tentang kekuatan Islam di M`sia. Hasilnya bila depa tengok Islam di M`sia semakin layu, hari ini depa bentuk lagi satu lagi pertubuhan, iaitulah IFC (Inter Faith Commission), sebagai gambaran kebencian mereka kepada Islam sudah sampai ke kemuncaknya. Pertubuhan ini disokong oleh lawyer-lawyer yang bukan Islam (bukan kecik anak punya lawyer, semua depa hat lawan high court punya kes), semua menteri bukan Islam di dalam parlimen, dan 50 ahli politik beragama Islam (geng ni yang bagi kita
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab meninggikan suara di dalam masjid.
Sahih Bukhari Jilid 2Di dalam ilmu hadith, terdapat dua pembahagian. Yang pertama adalah pembahagian yang membahaskan soal sanad, iaitu dalam persoalan rangkaian para perawi. Dan yang keduanya, membahaskan soal matan, iaitu text ucapan sesuatu hadith. Dari sudut sanad, ulama-ulama membahaskan bahwa ia bukan masalah Nabi saw, tetapi yang menjadi persoalannya ialah adakah hadith yang sampai kepada kita sekarang, benar-benar diucapkan oleh Nabi saw? Dari sinilah timbulnya hadith sahih dan palsu. Maksud hadith palsu ialah bukan Nabi yang palsukan, tetapi dibimbangi orang lain cakap apa yang tidak pernah diucapkan oleh Nabi saw. Ini yang kita bimbang sebab Nabi sendiri dah sebut, Siapa yang dusta atas nama aku, maka siaplah tempat duduknya di dalam api neraka!...nauzubillah. Dari amaran inilah, maka ulama-ulama hadith berusaha menghimpunkan hadith-hadith dan menentukan displin ilmu supaya hadith-hadith yang dihimpunkan semua itu dapat ditentukan antara yang sahih dan tidak sahih. Antara ribuan ulama hadith, dua dari mereka iaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimallahu ta`ala telah menghimpunkan hadith-hadith dalam kitab mereka masing-masing, yang pada penilaian dan sukatan mereka, ia adalah sahih yang benar-benar diucapkan oleh Nabi saw. Cumanya ada juga Imam Bukhari meriwayatkan hadith secara mu`allaq (takdak sanad), tetapi ia tidak dimasukkan dalam kitab Sahih Imam Bukhari. Contohnya kalau tuan-tuan jumpa hadith tanpa sebut ..menyampaikan kepada kami...menyampaikan kepada kami..., yang ini adalah hadith yang diriwayatkan secara takliq. Secara takliq ini ada yang sahih dan ada juga yang tidak sahih, namun yang tidak sahih itu sedikit sangat. Ada pun hadith-hadith yang sebut ...menyampaikan kepada kami...menyampaikan kepada kami..., jumhur ulama menyatakan bahwa ianya sahih, namun hanya satu atau dua hadith sahaja yang masih lagi dalam perbincangan. Begitu juga dalam Sahih Muslim, dalam banyak-banyak hadith yang sahih itu, ada juga beberapa hadith sejak dahulu lagi, ulama-ulama masih membincangkan tentang statusnya, tapi itupun sikit sangat. Namun yang ada dalam Sunan Tirmizi, Sunan Abu Daud, Sunan Ibnu Majah, bukan semuanya sahih. Mereka hanya himpunkan hadith-hadith tanpa mensyaratkan yang sahih sahaja ada dalam sunan masing-masing. Sebab itu kita selalu jumpa ditulis, riwayat Abu Daud dengan sanad yang sahih, atau riwayat Tirmizi dengan sanad yang sahih. Ditulis sedemikian sebab ada sanad yang tidak sahih dalam riwayat-riwayat Tirmizi mahupun Abu Daud, dan diakui sendiri oleh imam-imam tersebut memang ada hadith-hadith yang tidak sahih dalam kitab-kitab mereka. Oleh sebab itu, amat penting dalam ilmu hadith untuk memberitahu jalan sanad sebab dari jalan sanad itulah ulama-ulama hadith boleh trace sesuatu riwayat itu benar ataupun tidak.Selain dari jalan sanad, hadith juga boleh dihukum berdasarkan matan. Contoh matan yang ada kecacatannya seperti riwayat menyebut, Terung adalah ubat bagi semua jenis penyakit....Ulama hadith dapat trace ini bukan kata-kata dari Nabi saw, dan didapati bahwa ucapan ini sengaja direka oleh peniaga-peniaga terung. Kalau tuan-tuan buka kitab al-Manar al-Munid, Imam Ibn Qayyim al-Jauziy telah membahaskan banyak hadith-hadtih yang palsu dari sudut matannya. Contoh seperti kata-kata Nabi, Jangan kamu cerca ayam jantan kerana ia adalah sahabatku....Setelah disemak oleh ulama-ulama hadith, confirm ia bukan hadith dari Nabi, tetapi itu adalah kata-kata dari seorang peminat ayam. Begitu juga dalam cerita-cerita tentang masih hidupnya Nabi Khidir alaihissalam. Semua cerita-cerita itu telah dikategorikan oleh ulama-ulama hadith sebagai bohong. Cerita-cerita itu direka oleh ahli-ahli sufi yang suka tengok umat Islam dalam keadaan berkhayal. Kata Imam Ibnu Qayyim, Jumlah tentera Islam seramai 313 orang yang turun ke Medan Badar, kesemua nama-nama mereka telah disenaraikan oleh ulama-ulama sirah secara detail. Namun tidak ada seorang pun diantara mereka bernama Khidir....Maknanya, kalau betoi Nabi Khidir masih hidup, dia tak boleh duduk berzikir sorang-sorang dia, malah dia wajib kena turun tolong Nabi saw berperang di Medan Badar. Ulama-ulama sirah dah check, tak jumpa pun riwayat cerita Nabi Khidir mai jumpa Nabi untuk sama-sama berperang menghadapi tentera-tentera Abu Jahal; sedangkan kata Nabi saw, Demi Allah, kalau sekiranya Musa itu masih hidup dikalangan kamu, tidak halal baginya melainkan dia mesti ikut aku....Maknanya, tak boleh mana-mana nabi kalau hidup di zaman Rasulullah saw, dia pi bawa tarikatnya sendiri, melainkan dia kena ikut Rasulullah saw. Dari perbincangan di atas, penyebab berlakunya hadith-hadith palsu adalah antaranya kerana: 1) direka oleh golongan yang kuat semangat kerohanian untuk menarik orangramai supaya kuat beribadat. Niatnya bagus tapi jalannya bathil. 2) berniat jahat dengan sengaja me-reka-reka hadith palsu supaya orang sangka buruk pada Nabi saw. 3) untuk melariskan barang perniagaannya, ataupun untuk menjaga
Re: Bismillah [hidayahnet] Re: Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 5 - Hadith 61 - Suara2 dlm lubang di Rusia?
~salam~ Thx for ur info. Selepas ana dengar kaset tu, ana bagi pula katsorang lagi sahabat dengar. Dan feedback dari sahabat nisama seperti info yg enta bagitau tu.Kata sahabat tu, "Maybe cerita tu orang kristian yg buat utk nak sedarkan penganut-penganut dia. Alaaa macam geng sufi dok reka hadith-hadith palsu time dulu la kot, nak bagi orang syok kat agama."Namun kalau enta buka kitab arRuh, Ibnu Qayyim al-Jauzy banyak menceritakan tentang peristiwa azab kubur yg Allah tunjukkan kepada siapa yg Dia nak tunjuk. Dalam kitab ar-ruh, Ibn Qayyim al-Jauziy menukilkan dari Salman al-Farisi radiyallahuanhu berkata, "Roh orang-orang mukmin di alam barzakh pergi ke mana pun sekehendak mereka, manakala roh orang-orang kafir ditempatkan di sijjin."...Dalam kitab yang sama, Ibn Qayyim juga memetik kata-kata Imam at-Tabrani yang mengatakan bahwa dari Damrah bin Habib radiyallahuanhu berkata apabila Nabi saw ditanya tentang roh orang-orang mukmin, maka baginda saw bersabda, "Roh orang-orang mukmin berada di dalam perut burung-burung hijau dan beristirehat di mana-mana sahaja yang mereka kehendaki di syurga."...Lalu ditanya lagi tentang roh orang-orang kafir. Lalu kata Nabi, "Ditahan di sijjin."...Manakala dalam kitab yang lain, dari riwayat Ibnu Hibban dan al-Hakim berkata Abu Hurairah radiyallahuanhu dari Nabi saw bercerita tentang pencabutan roh orang kafir, kata baginda, "Maka keluarlah roh itu seperti bau bangkai yang paling busuk, lalu para malaikat membawanya ke pintu bumi sambil berkata, "Betapa busuknya bau ini!" Setiap kali mereka (para malaikat) mendatangi bahagian bumi, mereka mengulang-ulangi perkataan itu sehingga sampai ke tempat roh orang-orang kafir disimpan."...Begitu juga dalam kitab at-Ta`khif minan nar, disebut oleh Abdullah bin Umar bin `As radiyallahuanhuma bahwa roh orang-orang kafir berada di lapisan bumi yang ketujuh. Manakala dalam kitab yang lain, berkata Qotadah radiyallahuanhu: "Disebutkan kepada kami oleh Ibn Umar bahwa bumi paling bawah adalah tempat untuk orang-orang kafir dan amal-amal buruk mereka."...Sedangkan Ibnu Mubarak rahmatullahi alaik meriwayatkan dari Ibnu Juraisy rahmatullah berkata: "Telah sampai kepada ku bahwa sijiin itu adalah bumi yang paling bawah."...Manakala Imam al-Baghowi rahimatullah dalam tafsirnya telah memetik riwayat al-Bara` bin Azib radiyallahuanhu berkata bahwa Nabi saw bersabda: "Sijjin adalah yang paling bawah dari 7 lapis bumi, manakala aliyun berada di langit ke7 di bawah arasy."...Ini dia tuan-tuan yang kata alam barzakh tu.Keadaan roh orang-orang mukmin mahupun yang kafir, Allah swt telah ghaibkan. Suara-suara teriakan dari siksaan, Allah ta`ala tutup dari pendengaran jin dan manusia. Namun, terkadang Allah swt perdengarkan, bahkan memperlihatkan juga keadaan tersebut bagi sesiapa yang dikehendakiNya. Seperti yang disebut oleh Ibnu Qayyim al-Jauzy dalam kitabnya ar-Ruh, "Melihat api di kubur seperti melihat malaikat dan jin, kadang-kadang terjadi kepada siapa pun yang Allah kehendaki untuk memperlihatkan hal itu kepadanya. "...Yang pastinya, Allah swt pernah memperlihatkan keadaan orang yang disiksa atau memperdengarkan suara mereka kepada Rasulullah saw sebagaimana yang diriwayatkan dalam banyak hadith tentang Israk mikraj dan sebagainya. Sebagai contoh, dalam satu riwayat menceritakan bagaimana Abu Umamah al-Bahili ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Tatkala aku tidur, datang dua lelaki padaku lalu memegang lenganku dan membawaku ke sebuah gunung. Mereka berkata: Naiklah!. Aku berkata: Aku tidak mampu. Mereka berkata: Sesungguhnya kami akan memudahkannya untukmu. Lalu aku pun naik. Ketika aku sampai ke puncak gunung, tiba-tiba aku mendengar suara yang dahsyat. Aku bertanya: Suara apakah itu? Mereka menjawab: Itulah ahli neraka!"...Hal seperti ini bukan sahaja Allah swt tunjukkan pada nabiNya sahaja, malah kepada sahabat dan selain sahabat juga pernah mengalaminya. Di dalam kitab ar-Ruh juga disebutkan bahwa dari Abi Sya`bi rahimatullah menyebutkan bahwa ada seorang menceritakan kepada Nabi saw: Aku melintasi kawasan Badar, tiba-tiba aku melihat ada orang keluar dari dalam bumi, tetapi dia dipukul dengan cemeti oleh seorang yang lain hingga tenggelam ke dalam bumi. Selepas itu, dia tidak keluar-keluar lagi."...Celah Nabi saw, "Kalau kamu nak tahu, itulah Abu Jahal bin Hisyam yang disiksa hinggalah ke hari qiamat."Perkara macam ni tidak sahaja berlaku ketika Nabi saw masih hidup, malah ketika zaman Saidina Utsman bin Affan juga pernah berlaku. Di dalam kitab ar-Ruh, Ibnu Qayyim turut menukilkan sebuah kisah dari `Urwah rahimatullahi alaih berkata, "Tatkala seorang pengembara berjalan malam di kawasan antara Mekah dan Madinah, dia melintasi sebuah kawasan perkuburan. Tiba-tiba keluar seorang dalam keadaan terbakar seluruh tubuhnya dibelenggu lingkaran besi. Orang itu berkata: Wahai Abdullah! siramkan air. Wahai Abdullah! siramkan air. Ketika itulah muncul seorang lagi dengan berkata: Wahai Abdullah!
Bismillah [hidayahnet] Sahih Bukhari - Jilid 2 - Bab Bersyair Dalam Masjid
Sahih Bukhari Jilid 2 Oleh Dr Asri Zainul AbidinBab bersyair di dalam masjidSyair merupakan kebanggaan orang-orang Arab. Syair tidak boleh nak diandaikan dengan pantun, begitu juga tidak boleh diandaikan dengan gurindam sebab syair adalah syair. Namun untuk membuat satu syair, bukan semua orang Arab mampu. Hanya orang Arab yang mempunyai nilai sastra yang tinggi sahaja yang mampu buat syair sebab syair ada displin bahasanya yang tersendiri. Syair-syair yang hebat pada zaman dahulu akan digantung di Ka`abah sebagai tanda memuliakan penyair dan syair yang dituliskan. Peranan syair dalam masyarakat Arab dahulu-kala amat penting sehingga menjadi media massa paling berkesan ketika itu. Kalau nak "angkat" seseorang, depa just masukkan penama tersebut dalam syair dan kemudiannya pi baca kat pasar-pasar yang menghimpunkan orangramai, maka orangramai akan berebut-rebut memuji penama tersebut kerana penyair masukkan nama orang itu di dalam syairnya. Oleh sebab itu, orang tak famous boleh jadi famous kerana syair. Demikianlah pentingnya institusi syair dikalangan masyarakat Arab pada zaman Nabi saw sehingga Allah turunkan satu surah berkenaan dengan syair, iaitulah Surah asy-Syuara`. Dalam surah itu Allah marah kepada para penyair pada ayat 226, Allah kata: "...mereka mengatakan apa yang mereka tidak lakukan,..."...Maknanya, mereka cakap tak serupa bikin. Samalah dengan media massa hari ini pun, depa punya "goreng" benda yang tak elok sampai masyarakat boleh terima benda yang tak elok tu. Jadi pada asalnya, Islam tidak memusuhi syair, tetapi yang dimusuhinya ialah perangai penyair. Syair itu adalah suatu alat, maka sekiranya dimasukkan anasir yang baik, sudah tentu ia jadi baik. Begitulah juga sebaliknya. Dan begitulah juga dengan radio dan tv hari ini, kita tak boleh salahkan radio mahupun tv sebab mereka juga hanya alat, tetapi yang disalahkan ialah penerbit yang menguruskan rancangan-rancangan mungkar di radio dan di tv. Sebab itu, Islam datang bukan untuk memusnahkan alat-alat itu, tetapi Islam datang untuk membaik-pulihkan institusi-institusi yang telah dirosakkan oleh tangan-tangan manusia. Banyak benda yang kalau Islam basmi, Islam akan ganti dengan yang lebih baik. Contohnya dalam masalah minuman, Islam haramkan arak, namun Islam halalkan banyak jenama minuman yang tak larat kita nak sebut. Islam haramkan judi, tapi Islam halalkan hadiah. Islam haramkan tenung nasib, tapi Islam ajarkan solat istikharah. Pendekata Islam datang bukan untuk merobohkan masyarakat, tetapi Islam datang dengan perubahan untuk membangunkan masyarakat dengan menepiskan segala anasir-anasir jahat yang merosakkan masyarakat.Dari Abu Yaman al-Hakam bin Nafi` menyampaikan kepada kami (al-imam Bukhari), katanya Shuib mengkhabarkan kepada kami daripada az-Zuhri katanya: "Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf mengkhabarkan kepada aku bahwa ia mendengar Hassan bin Tsabit al-Ansari meminta kepada Abu Hurairah menjadi saksi kepadanya dengan berkata: "Aku memungut kepada Allah melalui engkau, adakah engkau mendengar Nabi saw bersabda: "Hai Hassan, jawablah syair kaum itu bagi pihak Rasulullah." Kemudian Nabi saw berdoakan kepada Hassan: "Ya Allah, perkuatkanlah dia dengan ruhil qudus (Jibril as)." Jawab Abu Hurairah: "Ya benar."Hassan bin Tsabit adalah sahabat Nabi saw yang pandai dalam syair. Apabila Hassan bin Tsabit masuk Islam, Nabi tak pencenkan Hassan dari kariernya sebagai seorang penyair sebab peranan Hassan amat penting dalam perkembangan Islam dari sudut itu. Malah Nabi menasihati Hassan supaya bersyair sesuai dengan tuntutannya sebagai seorang muslim. Nampak tak tuan-tuan, bijaknya Nabi dalam menggunakan kemahiran yang ada pada seseorang sahabatnya. Sebab itu kalau kita tengok sejarah, setiap tokoh-tokoh yang baru masuk Islam, Nabi tidak singkir mereka dari kedudukan mereka. Contoh macam Saidina Umar al-Khatab yang bersifat garang. Bila Umar masuk Islam, sekali-kali kita tak pernah dengar Nabi kata kat Umar, "Hang jangan dok garang sangat!"...Malah Nabi minta garang yang ada kat Umar tu kena pada tempatnya. Begitu juga Khalid al-Walid yang begitu hebat dalam peperangan. Dialah yang memberi pukulan maut kepada tentera-tentera Islam di medan Uhud. Tapi bila dia masuk Islam, Nabi tak kata kat dia, "Khalid, hang patah buang pedang hang. Pi cari tasbih, mai duduk di masjid."...Nabi tak kata macam tu, malah Nabi mengekalkan jawatan Khalid sebagai komander di bidang ketenteraan. Kalau dulu Khalid pergi berperang berpandukan konsep jahiliyah, tetapi sekarang Khalid pergi bersama kalimah Allah. Sebab itu, ada riwayat yang menyebut bahwa Khalid antara sahabat yang paling sedikit pi mengaji kerana dia sibuk di medan perang. Begitu juga dengan Abu Sufyan. Sebelum pembukaan kota Mekah, Abu Sufyan datang berjumpa dengan Nabi untuk menggabungkan dirinya bersama dengan Islam. Dengan kemuliaan dan kehormatan yang ada pada diri Abu Sufyan dikalangan masyarakat Quraisy Mekah, maka Nabi mengambil hati Abu
Bismillah [hidayahnet] (unknown)
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 5 : Beriman kepada adanya hari akhirah. Fasal 1Hadith 56 Dari Aisyah radiyallahu`anha, katanya: Aku melihat Nabi salallahu alaihi wasalam semasa baginda hampir wafat dan di sisinya sebuah bejana berisi air, dan baginda memasukkan tangannya ke dalam bejana itu lalu menyapu mukanya, sesudah itu baginda berdoa: Ya Tuhanku! berilah aku pertolongan terhadap penderitaan-penderitaan maut atau sakaratulmaut (yang sedang aku hadapi ini). (Tirmizi dan Ibn Majah)Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah. Dalam hadith ke 56 yang kita bahas pada kali ini, diambil daripada Ummul Mukminin Saidatina Aisyah rha yang berada di sisi Nabi salallahu alaihi wasalam yang ketika itu dalam keadaan sedang menghadapi sarakatulmaut sebelum baginda wafat pada usianya 63 tahun. Mari kita lihat 10 rentetan peristiwa yang membawa kepada sakitnya Nabi salallahu alaihi wasalam. Bukannya apa tuan-tuan; bila kita habis teliti 10 rentetan peristiwa ini nanti, baru kita akan nampak bagaimana hadith di atas ini datang. 1) Pada Ramadhan 10 Hijrah, Nabi salallahu alaihi wasalam telah berikhtikaf di dalam masjidnya selama 20 hari. Sedangkan Ramadhan sebelum ini, baginda hanya ikhtikaf 10 hari sahaja. Ini satu perubahan yang Nabi cuba tunjuk kepada para sahabat radiyallahu`anhu. Nabi nak bagitaunya apa tuan-tuan?...Nabi nak bagitau, kalau dah rasa semakin tua tu, semakin rumah kata pi, kuboq kata mari, sepatutnya hendaklah kita rapat dengan rumah Allah. Itu mesejnya. Dan, ya, memang ada warga emas yang kita lihat ikut mesej tesebut, namun yang tak kenanya ialah kebanyakan dari mereka anggap Islam ini hanya ritual sahaja, sehingga tak bermasyarakat langsung dah depa. Pi masjid, semayang-semayang-semayang, zikir-zikir-zikir, itu sahaja yang depa buat. Perjuangan untuk Islam sudah tidak ada dalam kalender mereka. Bila ajak depa, Jom sheikh, joint parti yang nak tegakkan Islam....Dengaq-dengaq kita kata macam tu, mula-mula dia belehaq dulu, Blurppp! blurpp! banyak angin sungguh aih!...Kita tau, belehaq banyak kali tu kira signal nak bagitau dia dah pencen la tu. Tapi dia tak sedaq, Nabi saw start angkat senjata pi jihad time umuq baginda 55 tahun. Sama dengan umuq pencen kita. Cuba tuan-tuan calculate tengok, betoi tak kata ana?...Nabi hijrah pi Madinah ketika umuq dia 40 (umuq Nabi ketika terima wahyu) + 13 (berdakwah kat Mekah) = 53 tahun. Selepas tu, 2 tahun kemudian baru Allah suruh turun pi jihad ke medan Badr. So, 53 + 2, bukan 55 ka?...So, jangan jadikan umur lanjut sebagai excuse untuk tidak turun ke medan jihad. 2) Taddarus Quran Nabi saw pada Ramadhan 10 Hijrah berlaku sebanyak dua kali. Maknanya, pada tahun itu, Jibril alaihissalam turun check bacaan Quran Nabi sebanyak dua kali, sedangkan Ramadhan sebelum itu, Jibril hanya check sekali saja. Ramai para sahabat tak berapa alert tentang perkembangan ini, kecuali Abi Bakrin seorang sahaja. 3) Pada awal bulan Safar tahun 11 Hijrah, Nabi salallahu alaihi wasalam pergi ke kawasan Bukit Uhud dan baginda berdoa untuk seluruh syuhada` Uhud. Juga sebelum ini, Nabi salallahu alaihi wasalam tak pernah buat perkara macam tu.4) Kemudian pada malamnya pada hari yang sama, Nabi pergi pula ke perkuburan Baqi` dan begitu juga yang baginda lakukan iaitu berdoa kepada Allah meminta keampunan untuk penghuni Baqi`.5) Pada hari ke 29 bulan Safar tahun 11 hijrah, Nabi mula jatuh sakit. Kejadian itu berlaku selepas Nabi balik dari menghantar jenazah seorang sahabatnya di Baqi`. Sesampai saja di rumah Aisyah, Nabi mengadu sakit kepala. Start dari hari itu, Nabi mula diserang demam panas. Seperti yang ana ulas pada perenggan terakhir dalam perbahasan Qanun Jinayah Syar`iyah (Bah 1 Bab 3 Fasal 3 - Perkara 124) yang baru lalu, bahwa ada sebahagian ulama bersetuju antara faktor penyebab kepada jatuh sakitnya Nabi sehingga membawa kewafatan baginda ialah kerana kesan racun yang pernah diberi oleh wanita Yahudi di Khaibar. 6) Lima hari sebelum wafat, baginda salallahu alaihi wasalam meminta supaya disiramkan kepadanya air sejuk. Sebaik selepas sahabat siram air yang banyak ke atas tubuhnya, Nabi minta pula dia dipapah ke atas mimbar supaya baginda boleh jumpa para sahabat. Di atas mimbar itulah, Nabi bagi mesej yang sangat penting. Kata Nabi, Barang siapa yang pernah aku sebat belakangnya, sekarang marilah sebat belakang aku balik. Dan barangsiapa yang pernah aku jatuhkan maruahnya, maka tampillah sekarang, jatuhkanlah maruah aku sekarang! ...Ini dia yang dikatakan sebagai keadilan seorang pemimpin Islam. Bila Nabi kata macam tu, time tu baru sahabat-sahabat semua realize bahwa antara mereka dengan Nabi sudah sampai ke penghujungnya. Sehingga bangun Abi Bakrin seraya berkata, Ya rasul Allah! aku tebus ibu dan ayah ku untuk mu!...Kebiasaan dalam masyarakat Arab memang macam tu bila depa tengok satu benda yang besar,.depa akan guna nama makbapak.7) Empat hari sebelum
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 -Bab 4 - Hadith 52.
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 52 Dari sebilangan sahabah radiyallahu`anhum, dari Rasulullahi sallallahu`alaihiwasallam, sabdanya yang bermaksud: ...dan apabila seseorang mukmin sampai masa matinya ia digembirakan oleh malaikat yang hendak mengambil nyawanya: Bahwa ia akan beroleh rahmat Allah dan keredhaanNya serta syurgaNya, maka pada ketika itu tidaklah ada sesuatu yang dicintai oleh orang itu lebih daripada menerima apa yang dihadapinya, lalu ia suka dan ingin mengadap Allah, dan Allah juga redha menerimanya dengan sebaik-baik sambutan; dan apabila seseorang yang kafir atau yang berdosa didatangi oleh malaikat yang hendak mengambil nyawanya, ia diberitahu bahwa ia akan beroleh azab siksa Allah dan kemurkaanNya, maka pada ketika itu tidaklah ada sesuatu yang dibencinya lebih daripada yang dihadapinya; dengan sebab itu maka ia merasa gerun dan tidak suka mengadap Allah, dan Allah juga tidak redha ia mendekati rahmatNya apalagi mengadapNya. (Bukhari, Muslim, Tirmizi dan Nasa`i) Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah. Dalam hadith ke 52 yang kita bahas pada kali, menceritakan kepada kita sedikit sebanyak tentang suasana kematian yang semua orang akan hadapi apabila sampai waktu dan ketikanya. Sebab itulah Rasulullah saw selalu memperingatkan kita di dalam hadith-hadithnya yang lain supaya umatnya sentiasa ingat persoalan mati. Sehingga Imam Ghazali rahimallahu ta`ala menulis di dalam kitabnya Ihya Ulumudin suatu bab yang dinamakan Mengingati Mati. Bab sebegini pasti ada orang yang tidak suka, especially orang yang takut nak mati. Namun bagi orang yang sentiasa ingatkan mati, ini merupakan suatu bab yang amat digemari. Dalam bab Mengingati Mati, Imam Ghazali sebut ada 4 perkara yang manusia kena ambil peduli tentang soal mati. 1) Banyakkan mengenang dan mengingati orang-orang yang terlebih dahulu meninggalkan kita. Kenangkan ibubapa kita yang suatu waktu dahulu bersusah payah membesarkan kita, saudara mara yang bergurau senda dengan kita, guru-guru yang memberi pendidikan kepada kita, semua mereka dah takdak dah. Kata Imam Ghazali, Dan kamu juga apabila sampai saatnya, akan menjejaki langkah mereka.2) Fikirkan nasib mereka sekarang yang berada di alam kubur. Selepas kita mengenangkan ibubapa dan adik beradik yang dah mati, seterusnya disarankan oleh Imam Ghazali supaya kita fikir pula keadaan mereka di dalam kubur sekarang. Ketika jenazah hendak dikebumikan, pernah tak tuan-tuan masuk ke liang kubur dan sambut jenazah?...Kalau tak pernah, try sekali tengok. Baru tau yang kata kuboq tu apa. Tanah dan cacing saja yang ada di sekeliling kita. Cacing-cacing yang ada dalam tanah tu lah yang akan mamah isi badan mayat dalam tanah. Kalau dulu semasa hidup, tubuh badan yang cantik itulah yang dijaga, sekarang bila dah mati, semuanya itu tidak ada nilai lagi di mata manusia, lebih-lebih lagilah di sisi Allah swt kecuali iman dan ketaqwaan. 3) Mengingati kedudukan mereka sebelum mati dan bandingkan keadaan mereka sekarang yang telah mati. Dulu mereka ada yang bergelar hartawan dengan wang berjuta-juta di dalam bank, menguasai apa sahaja lapangan yang mereka ceburi, tapi kini bersemadi di dalam kubur hanya tinggal tulang belulang yang tunggu nak reput saja. Jasad yang tidak hancur di mamah bumi hanya 3 golongan sahaja, iaitulah para anbiya`, para syuhada` dan para huffaz. Bila sebut para syuhada`, ana teringat satu hadith sahih riwayat Imam Muslim yang mafhumnya, Nabi saw berkata, Apabila pejuang-pejuang Islam kena pukulan maut yang membawa kepada syahid, ketika itu mereka hanya merasai seperti digigit semut sahaja. ...Tu dia tuan-tuan yang kata mati syahid tu. Kita yang penakut ni saja yang seram sejuk tengok tubuh pejuang-pejuang syuhada` berkecai dalam operasi bom mereka seperti yang diattach dalam internet, namun hakikatnya mereka hanya rasa macam digigit semut sahaja. 4) Bayangkanlah jasad-jasad mereka yang telah dimamah oleh tanah. Baru-baru ini, meninggal seorang jkkk di area tempat ana tinggal. Umur baru 43, mati mengejut kena hurt attack dengan meninggalkan dua anak yang masih kecik-kecik. Sekarang ni, mati mengejut dah jadi macam trend. Dulu yang kita dengaq, orang akan sakit dulu baru meninggal. Tapi sekarang, tiba-tiba saja kita dengaq dah meninggal, padahal baru petang tadi minum teh dengan dia kat kedai. Ana amat bimbang dengan fenomena macam ni sebab dengan dosa yang banyak, takut-takut tak sempat bertaubat. Okay, dalam hadith yang kita bahas kali ini, ada dua suasana yang berbeza ketika seseorang nak mati. Jangan kata nak mati, sebenarnya waktu hidup pun dah ada perbezaannya. Cuba lihat kehidupan orang yang beriman dengan orang yang fasiq, jauh bezanya tuan-tuan. Cara bercakap, cara pergaulan, cara berfikir, cara tindakan orang-orang yang beriman amat berbeza dengan golongan fasiqun. Point-point ucapan orang yang beriman sentiasa menuju ke arah mirdhotillah. Dan itulah
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 124
http://alkhatab.tripod.com/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas.Perkara 124 : Pembunuhan dengan mencekikkan leher. 1) Pembunuhan dengan mencekik leher seseorang, dan orang yang dicekik tadi mati disebabkan cekikan itu, pembunuhan itu adalah pembunuhan yang sengaja yang wajib dikenakan hukuman qisas ke atas penjinayah itu. Hukuman ini ialah jika biasanya cekikan seperti itu boleh mematikan, dan ia mati disebabkan cekikan itu. [ Sekali lagi kita tengok pada kes pembunuhan gadis di Seberang Prai dua minggu lepas. Mengikut pakar forensik yang melakukan post-mortem, mangsa mati kerana dicekik. Jadi kalau ikut hukuman qisas, maka orang yang mencekik mangsa sehingga mati itulah yang dikatakan sebagai pembunuh. Tetapi kalau mangsa masih hidup walaupun dicekik (mungkin dia hanya pengsan ketika dicekik), kemudian dilontar ke dalam sungai, lalu mangsa mati lemas disebabkan air masuk ke dalam paru-parunya, maka dalam kes macam ni, orang yang membunuh adalah orang yang melontar mangsa ke dalam sungai, bukannya orang yang mencekik. Pakar forensik boleh tau samada mangsa mati ketika dicekik atau mati lemas dalam sungai. ] 2) Dalam kes ini, jika seseorang itu mencekik leher seseorang yang lain yang biasanya cekikan seperti itu tidak boleh mematikan, lalu ia mati disebabkan cekikan tadi, maka pembunuhan itu adalah pembunuhan yang serupa dengan pembunuhan yang sengaja, kecuali cekikan itu berlaku pada adatnya tidak disangkakan boleh mematikan, maka perbuatan penjinayah itu tidak wajib dikenakan ghaman (ganti rugi), kerana perbuatan itu adalah merupakan sebagai sentuhan sahaja, bukan dianggap sebagai cekikan. [ Contohnya macam kita melawak dengan kawan-kawan. Saja nak gempaq sorang kawan, kita mai slow-slow kot belakang dia, pastu cekik dia kat tengkok. Bukan cekik kuat-kuat pun, hanya sekadar nak bagi dia terkejut saja. Tapi tiba-tiba, dia kena hurt attack akibat kita gempaq dia tu, lalu mati. Dia mati bukan kerana cekikan kita tapi dia mati akibat serangan sakit jantung secara tiba-tiba. Kes macam ni, pemerintah tidak boleh menjatuhkan hukuman qisas mahupun minta gantirugi dari kita sebab insiden itu berlaku hanya secara kebetulan atas perbuatan kita menyebabkan kawan kita itu meninggal dunia. Bukan sengaja pun. Namun, pemerintah boleh menjatuhkan hukuman ta`zir ke atas kita untuk dijadikan pengajaran supaya kes seperti itu tidak berulang lagi. ] 3) Jika seseorang itu mencekik leher seseorang yang lain dan ditinggalkannya orang itu merasai kesakitan sehingga ia mati. Maka dalam kes ini, wajib dikenakan hukuman qisas ke atas penjinayah yang melakukan jinayah itu, kerana kematian orang tadi adalah disebabkan cekikan yang dilakukan oleh penjinayah itu. [ Dalam kes ini, hukuman qisas dijatuhkan sebab si mangsa mati akibat perbuatan secara langsung dari si penjinayah, bukannya mati atas sebab lain. Nampak tak tuan-tuan, begitu detailnya perbahasan tentang undang-undang Islam di dalam buku yang ditulis oleh bekas mufti Sabah, Hj Said Hj Ibrahim ini. Walaupun dah detail, namun masih ada orang yang ragu-ragu tentang perlaksanaan undang-undang Islam. Alasan yang diberi ialah mereka menganggapkan bahwa hudud dan qisas masih ada dalam Quran, dengan tidak diperincikan lagi oleh para ulama. Ini satu tanggapan yang salah tuan-tuan. Buku yang kita mengaji selama ini pun dah cukup detail tentang membahaskan hukum-hukum yang ada dalam al-Quran dan Sunnah. Cumanya kita memang akui ada perkara-perkara tertentu yang masih memerlukan kepada perincian. Itu pun hanya dari segi teknikalnya sahaja. Akibat dah lama kita tinggalkan perlaksanaan hukum hakam Islam (dah 81 tahun dah pun sejak jatuhnya kerajaan Islam yang terakhir pada tahun 1924) menyebabkan ada sebahagian perkara-perkara furu`iyah yang perlu kepada ijtihad yang baru. Jadi, adakah dengan hanya ada sedikit perselisihan dalam perkara-perkara furu`, menyebabkan undang-undang Islam secara keseluruhan tidak mampu dilaksanakan?...Bukannya apa tuan-tuan, alasan yang diberi tu seolah-olah nampak sepertimana yang omputih sebut, "How to say no without saying no."...Nampak macam mau kepada Islam, tetapi hakikat sebenarnya, dia tak mau kepada Islam. Namun nak sebut direct kata tak mau kepada Islam, dia tak berani. So dia cari alasan-alasan yang nampak macam Islamik untuk melambat-lambatkan perlaksanaan hukum Allah. Okay tuan-tuan, sekarang semua sedang hangat sembang pasai pilihanraya kecil Dun N12 Pengkalan Pasir di Kelantan. Mai kita ulas sikit. Rasa gatai jari nak taip. Ok macam ni lah tuan-tuan. Memandangkan ketiga-tiga calon adalah saudara seIslam kita, mari kita letak expectation yang perlu kepada ketiga-tiga calon ini untuk mereka tonjolkan supaya dipilih sebagai wakil rakyat. Apabila ketiga-tiganya Islam, sudah pasti sentimen keagamaan memainkan peranan penting. So, expectation yang kita nak letakkan ialah kita nak lihat sejauh mana calon menggunakan agama untuk menegakkan apa yang agamanya suruh dia
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 50.
http://alkhatab2.tripod.com/Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 50 Dari Uwaimi bin Sa`adah radiyallahu`anhu, bahwa Rasulullahi sallallahu`alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memilih ku dan memilih untuk ku beberapa sahabah serta Ia jadikan diantara mereka menteri-menteri ku, mertua-mertua ku dan menantu-menantu ku, juga penolong-penolong ku; oleh sebab itu sesiapa yang memburuk-buruk dan mencaci mereka, maka tertimpalah di atasnya laknat Allah dan malaikat serta manusia seluruhnya; Allah tidak akan menerima daripadanya sebarang ibadah dan juga sebarang tebusan." (Tabrani) Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah. Dalam hadith ke 50 yang kita bahas pada kali ini, menerangkan berkenaan dengan tiga golongan manusia. Golongan itu ialah: 1) tidak lain tidak bukan ialah diri Nabi saw sendiri. Pada awal hadith di atas, Nabi saw telah memulakan dengan suatu ucapan rendah diri dengan menyatakan bahwa "Sesungguhnya Allah telah memilih ku". Inilah satu pengisytiharan yang tawaduk dan rendah diri. Apa yang Nabi nak bagitau ialah baginda dilantik jadi rasul bukan sebab akhlaknya yang baik, tetapi dia jadi rasul sebab Allah lah yang pilih. Ini yang perlu diambil sebagai pengajaran, iaitu walau sebesar mana pun pangkat kedudukan kita, tawaduk dan merendah diri adalah suatu kemestian. Cuba lihat apa kata Nabi Sulaiman alaihissalam apabila melihat singgahsana Balqis dibawa di depan matanya pada Surah an-Naml:40, katanya, " Inilah dia kurniaan Allah kepada ku, Dia menguji ku, samada aku bersyukur atau mengkuffuri nikmatNya " Nampak tak tuan-tuan, Nabi Sulaiman sikit pun tak mendabik dada. Dia tak kata ulama yang bawa mai singgahsana Balqis tu hebat. Sebaliknya dia meletakkan itu semua pemberian dari Allah. Inilah yang menyebabkan para nabi dan rasul tidak sekali-kali sombong sebab mereka tahu status yang mereka capai itu hanyalah pemberian daripada Allah semata-mata. 2) golongan yang kedua ialah para sahabah radiallahuanhu. Golongan inilah yang ditulis oleh para ulama` dengan pelbagai kalimah supaya dapat diperkenalkan kepada umat akhir zaman. Cukuplah dengan tulisan as-syahid Sayyid Qutb rahimallahu ta`ala dalam kitabnya Ma`alim fi thoriq, bagaimana beliau describe zaman para sahabah seumpama generasi al-Quran yang cukup hebat, yang tidak akan lahir lagi orang-orang seperti para sahabah sehinggalah ke hari qiamat. Maknanya, takdak dah iman seperti para sahabah pada orang zaman kini. Cuba lihat apa kata imam Mujahid bin Abdul Jabbar mengenai solat para sahabah radiallahuanhu. Untuk pengetahuan tuan-tuan. imam Mujahid adalah dari kalangan tabiin, yang menjadi anak murid kepada Ibn Abbas selama 65 tahun. Maknanya imam Mujahid sempat melihat kehidupan para sahabah. Antara yang imam Mujahid sebut ialah dia melihat apabila para sahabah solat, mereka berdiri tegak kelihatan seolah-olah seperti tiang-tiang bangunan yang tidak bergerak sama sekali. Tu dia yang kata sahabah ra tu tuan-tuan. Bukan macam kita sembahyang; tergaru sana, tergaru sini. Sat korek idung, sat korek telinga. Macam-macam. Kalau nak tengok akhlak para sahabah, tuan-tuan boleh perati ayat 9 Surah al-Hasyr. Ayat ini panjang, so ana ambik kat hujungnya yang bermaksud, "...mereka mengutamakan sahabat lebih dari diri mereka sendiri, meskipun mereka juga berhajat ..."...Ayat ini turun apabila suatu hari seorang sahabat Muhajirin datang jumpa Nabi saw dalam keadaan amat lapar. Ketika itu, Nabi saw sendiri pun takdak apa nak bagi dia makan. So Nabi saw pun berpaling kepada para sahabat yang ada di sekelilingnya, lalu tanya Nabi, "Siapa sanggup entertain sahabat kita ni, bagi dia makan?"...Lalu bangun seorang sahabat dikalangan Ansar, katanya, "Okay takpa ana boleh layan dia. Jom pi rumah."...Sampai di rumah, sahabat Ansar itu sendiri rupanya hanya ada sedikit makanan yang cukup untuk anak-anaknya sahaja. Dia dengan bini dia pun terpaksa ikat perut. Lalu dia bagitau kat isterinya, "Awak tidurkan anak-anak, biar depa lupa nak makan. Habuan untuk anak-anak, kita bagi kat sahabat Mujahirin tu makan. Sebelum tu, awak pasang dulu pelita depan dia, kemudian awak buat-buat terpadam dan ambik masa nak repair pelita tu. Supaya dalam gelap itu nanti, biarlah tetamu kita habiskan makanan tersebut tanpa dia sedari tuanrumah tak makan."...Tu dia tuan-tuan yang kata mulianya peribadi para sahabat radiallahuanhu. Mereka sanggup layan tetamu yang lapar sedangkan mereka sendiri dalam keadaan kelaparan. Boleh cari ka orang macam ni la ni tuan-tuan?...Takdak dah la. Membazir buat open house hariraya sampai tak larat nak makan lagi ada. Okay berbalik kepada perbahasan hadith di atas, Nabi saw kata, "...Allah memilih untuk ku beberapa orang sahabat. Dan dijadikanNya sahabat-sahabat ini beberapa golongan. Ada yang dijadikan sebagai menteri-menteri ku..."...Mereka inilah yang menjadi ahli majlis mesyuarat sebelum Nabi saw putuskan untuk buat sesuatu. Mereka terdiri dari 10 orang sahabat. iaitu Abi
Bismillah [hidayahnet] FW: Katakan Tidak Pada Wahabi
kan Tidak Pada Wahabi Oleh Dr. Mohd Asri Zainul Abidin Adalah malang apabila golongan yang kononnya kuat berpegang dengan agama tidak bersifat ilmiah. Sedangkan ilmu adalah teras kepada Islam yang tulen dan murni. Antara sikap tidak ilmiah ialah menuduh seseorang dengan sesuatu tuduhan palsu disebabkan tidak mahu atau berupaya menjawab persoalan yang dikemukakan. Sikap ini sama dengan Amerika sekarang yang menganggap sesiapa sahaja yang mengkritiknya sebagai pengganas sekalipun tanpa bukti. Di Malaysia ini, wujud sikap yang sedemikian. Jika seseorang memberikan pandangan agama yang bukan menjadi perkara yang biasa diketahui oleh golongan agama tradisional tempatan, maka dia akan dilebelkan sebagai wahabi. Sekalipun mungkin dia tidak tahu menahu wahabi itu apa?! Bahkan yang membuat tuduhan itupun kebiasaannya tidak begitu tahu apa itu wahabi?!Jika kita bertanya kepada kebanyakan yang suka melebelkan orang lain sebagai wahabi; apa itu wahabi? Berbagai jawapan diberikan. Ada yang katakan wahabi ialah sesiapa yang tidak qunut subuh. Jika kita beritahu dia, mazhab-mazhab yang lain juga demikian. Apakah al-Imam Ahmad bin Hanbal dan Abu Hanifah juga wahabi? Dia diam. Ada yang kata: wahabi tidak tahlil. Kita beritahu dia tahlil maksudnya La ilah illa ALLAH, tahmid bermaksud Alhamd li ALLAH, tasbih bermaksud subhana ALLAH. Setahu kita mereka ini menyebutnya. Mana mungkin, jika tidak, mereka kafir. Bahkan imam-imam di Arab Saudi menghafaz al-Quran dengan begitu hebat dan bacaan-bacaan mereka diperdengarkan di sana sini. Adakah mereka kafir?!! Ada yang kata wahabi adalah mereka yang belajar di Arab Saudi. Saya kata saya tidak belajar di Arab Saudi pun ada juga yang menuduh wahabi. Kemudian, kalau wahabi itu sesat, apakah sekarang Masjid al-Haram dan Masjid al-Nabi sedang didiami dan diimami oleh golongan yang sesat?!! Ada yang kata wahabi ialah golongan tidak bermazhab. Kita beritahu dia Arab Saudi yang sebagai dituduh wahabi bermazhab Hanbali. Agak yang lebih pandai menyebut; wahabi adalah pengikut Muhammad bin Abd al-Wahhab. Dari situ digelar pengikutnya Wahhabi. Saya katakan saya sendiri dalam pengalaman yang singkat ini ada yang menuduh wahabi, sekalipun saya tidak begitu membaca buku-buku Muhammad bin Abd al-Wahhab. Saya hanya menganggapnya salah seorang tokoh-tokoh umat yang ada jasa dan sumbangannya. Dalam masa yang sama ada kekurangan dan kelemahannya. Dia bukan tokoh mazhab fiqh yang ulung untuk dirujuk fatwa-fatwa fiqhnya. Dia sendiri bermazhab Hanbali. Bukan juga jaguh dalam hadith, sehingga al-Albani pernah mengkritiknya dengan agak keras. Namun, sebagai tokoh, ada sumbangannya yang tersendiri. Dari segi ilmiah, secara peribadi saya tidak dapat banyak manfaat daripadanya. Namun sumbangannya tidak dilupakan. Dr. Yusuf al-Qaradawi dalam Fiqh al-Aulawiyyat memujinya, dengan berkata: Bagi al-Imam Muhammad bin Abd al-Wahhab di Jazirah Arab perkara akidah adalah menjadi keutamaannya untuk memelihara benteng tauhid dari syirik yang telah mencemari pancaran tauhid dan dikotori kesuciannya. Beliau telah menulis buku-buku dan risalah-risalah dalam perkara tersebut. Beliau bangkit menanggung bebanan secara dakwah dan praktikal dalam memusnahkan gambaran-gambaran syirik. (m.s. 263, ctk. Maktabah Wahbah, Mesir). Bahkan Dr. Wahhab al-Zuhaili juga memujinya dengan menyebut: "Sesuatu yang tiada syak padanya, menyedari hakikat yang sebenar, bukan untuk meredhakan sesiapa, berpegang kepada ayat al-Quran yang agung (maksudnya) "Jangan kamu kurangkan manusia apa yang menjadi hak-haknya (Surah Hud: 85), bahawa suara kebenaran yang paling berani, pendakwah terbesar untuk islah (pembaikian), membina umat, jihad dan mengembalikan individu muslim kepada berpegang dengan jalan al-salaf al-salih yang terbesar ialah dakwah Muhammad bin Abd al-Wahhab pada kurun yang kedua belas hijrah. Tujuannya untuk mentajdidkan kehidupan muslim, setelah secara umum dicemari dengan berbagai khilaf, kekeliruan, bid'ah dan penyelewengan. Maka Muhammad bin Abd al-Wahhab ialah pemimpin kebangkitan agama dan pembaikian (islah) yang dinantikan, yang menzahir timbangan akidah yang bersih.." (Rujukan: Dr Wahbah al-Zuhaili, Risalah Mujaddid al-Din fi Qarn al-Thani Asyar, m.s 57-58). Bahkan banyak lagi puji-pujian beliau dalam risalah tersebut. Saya tidak pasti apakah tokoh-tokoh agama yang begitu ramai memuji Muhammad bin Abd al-Wahhab patut dituduh wahabi atau tidak?!!!Antara kitab-kitab yang saya ajar ialah kitab fekah mazhab al-Imam al-Syafi'i. Saya baca kitab al-Fiqh al-Manhaji ala Mazhab al-Imam al-Syafii kerana ia agak mudah untuk generasi muda. Namun apabila saya menyebut apa yang terkandung dalam kitab tersebut yang tidak sama dengan amalan masyarakat, maka dituduh wahabi. Sedangkan kitab itu adalah kitab dalam Mazhab al-Imam al-Syafi'i. Tokoh-tokoh penulisnya, adalah tokoh-tokoh semasa mazhab al-Imam al-Syafi'i , iaitu al-Syeikh Mustafa Khin, al-Syeikh Mustafa al-Bugha dan Ali al-Syarbaji. Namun apabila saya baca
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 45.
http://alkhatab3.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 45 Dari Ibn Mas`ud radiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah sallallahu`alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya syaitan ada baginya bisikan ke hati anak Adam, dan malaikat juga ada bisikannya; ada pun bisikan syaitan itu ialah galakannya supaya seseorang melakukan kejahatan dan mendustakan kebenaran, dan bisikan malaikat pula ialah galakannya supaya seseorang mengamalkan kebaikan dan meyakini kebenaran; oleh itu sesiapa yang terasa bisikan yang baik, maka hendaklah ia mengetahui bahwa perkara itu dari Allah, serta hendaklah ia bersyukur kepada Allah, dan sesiapa yang terasa bisikan yang satu lagi maka hendaklah ia meminta perlindungan Allah dari angkara syaitan." (Tirmizi dan Nasa`i) Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah. Dalam hadith ke 45 yang kita bahas pada kali ini, ia membicarakan tentang masalah hati manusia yang menjadi rebutan antara syaitan dan malaikat. Syaitan akan mengambil kesempatan dari hati kita untuk membisikkan perkara-perkara yang tidak baik seperti menghasut dan menabur benih-benih yang boleh mencambahkan pertentangan kita kepada agama Allah swt. Manakala malaikat pula bertarung untuk merebut hati kita dengan membisikkan supaya sentiasa melakukan kebaikan dengan niat ikhlas kerana Allah swt. Oleh sebab hati kita menjadi rebutan, maka ianya perlu kepada defending system yang kuat supaya tidak mudah dibalik-balikkan oleh syaitan laknatullahi alaik. Sekiranya sistem pertahanan kerohanian kita lemah, akan jadilah sepertimana yang kita lihat di dada-dada akhbar hari ini bahwa ada golongan yang nama dalam mykadnya dilihat macam nama orang Islam tetapi ditangkap kerana memakan di siang hari di khalayak ramai ketika bulan puasa. Inilah hati yang sudah hancur dipengaruhi oleh syaitan walaupun syaitan telah dirantai oleh malaikat di bulan puasa. Namun hati yang dibajai oleh amalan-amalan syaitan pada 11 bulan yang lain, menyebabkan mereka sendiri berkelakuan seumpama syaitan. Sebab itu, di dalam satu riwayat Imam Muslim yang dirakamkan oleh Imam Nawawi di dalam kitabnya Riyadhus solihin, bagaimana Nabi saw mengajar kita satu doa "Ya mu-khol-libal kulub sab-bith-qolbi `ala dinika wa kho-`atika". Maksudnya, "Wahai Allah! Yang membalik-balikkan hati manusia, tetapkanlah hati ku di atas ugamaMu dan ketaatan kepadaMu." Doa ini kena amal selalu tuan-tuan sebab yang kata syaitan ni, dia anytime boleh mai kacau. Buktinya telah Allah rakam dalam Surah Shad:82, selepas syaitan dihalau dari syurga, dia bersumpah, "Wahai Tuhan! Demi kebesaranMu, akan ku sesatkan seluruh anak Adam!" Ini janji dia di depan Allah swt. Tu dia tuan-tuan. Jadi bila dah tau syaitan janji macam tu, apa yang perlu kita buat ialah kita mesti kaji bagaimana bentuk seruan-seruan syaitan membisikkan kepada kita. Dalam kitab Minhajul `Abidin, Imam Ghazali telah menggariskan bahwa seruan iblis itu ada 6 cara. Ini penting tuan-tuan; sebab bila kita dah tau iblis tu musuh kita yang nyata, mau tak mau, kita kena kaji taktik dan strategi dia. Al, macam Selangor pukoi Perlis baru-baru ni la tuan-tuan dalam final Malaysia Cup. Sebelum game, masing-masing pakat berbincang dengan coach, strategi apa nak digunakan dalam game malam tu. Sebab bagi Selangor, Perlis tu musuh dia. Dan bagi Perlis, Selangor tu musuh dia. Masing-masing kena belajar, tang mana weekness dan tang mana kekuatan pasukan musuh. Ini memang berlaku pada mana-mana pertarungan pun, bukan saja bola, bukan saja politik, malah sekarang amat penting di Iraq, Palestin, Afghanistan, Chechen, Kashmir, Moro, selatan Thai; semua Mujahiddin kena ada taktik dan strategi dalam menghadapi tentera-tentera kuffar sebab ia melibatkan hidup matinya Islam di bumi-bumi yang ana mention tadi Okay berbalik pada nak lawan iblis tadi, Imam Ghazali sebut dalam Minhajul `Abidin, dia akan mai dengan 6 cara: 1) syaitan akan melarang manusia supaya jangan taat kepada Allah. Contohnya dalam bulan puasa sekarang, kita lihat saja, memang ramai yang berpuasa, tapi ramai juga tak sembahyang. Ingkar dalam ketaatan. Ibn Abbas radiallahuanhu pernah berkata, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan tetapi tidak mendirikan solat lima waktu, maka tempatnya layaklah di neraka jahannam." Sebab itu, kita usul kepada kerajaan, jangan tangkap orang yang tak puasa saja, orang yang tak solat lima waktu pun mau tangkap sama. Sebab Imam Syafie sebut bahwa antara kewajipan pemerintah itu ialah menghukum orang yang tidak sembahyang lima waktu. Ni dia. Ya la, minyak naik harga tu satu hal la; kita tau kerajaan dok pening nak kawal harga barang yang semakin melambung akibat kenaikan harga minyak sekarang. Tapi isu tak sembahyang ni lagi besaq dari tu. Ini yang ana masih hairan dengan ulama-ulama dalam umno, depa masih membisu tak mau tegoq PM, walaupun clear Allah dah sebut dalam Quran, "Hangpa tolong ugama Aku, Aku pasti tolong hangpa." Ini dia asas yang perlu dilihat sebagai jalan penyelesaian untuk keluar
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 43
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 43 Dari Abu ad-Darda` radiallahuanhu, bahwa Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya malaikat-malaikat sentiasa menurunkan sayapnya (sebagai memuliakan dan menghormati) penuntut ilmu agama, kerana mereka suka dan bersetuju dengan apa yang penuntut itu lakukan. (Tirmizi dan Abu Daud) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Kalau dalam hadith ke 42 yang kita bahas dalam sesi yang lalu memberi penghormatan kepada orang yang mengajar ilmu, maka pada hadith ke 43 yang kita bahas pada kali ini pula memberikan penghormatan kepada orang-orang yang suka menuntut ilmu. Kalau orang yang mengajar ilmu, akan didoakan oleh makhluk-makhluk di langit mahupun di bumi (termasuk semut-semut di dalam lubang-lubangnya dan ikan-ikan yang bertebaran di lautan luas), maka orang-orang yang menuntut ilmu, lain pula cara penghormatan yang diterima mereka. Iaitulah mereka dihormati oleh para malaikat dengan malaikat merendahkan sayapnya sebagai tanda memuliakan dan menghormati orang-orang yang menuntut ilmu. Cumanya, Allah tidak membuka hijab kepada kita untuk melihat semua ini. Tetapi kita amat yakin sebab khabar ini datang dari mulut Nabi kita yang mulia yang tidak pernah berbohong sepanjang hidupnya. Cuba tanya kepada para penuntut ilmu agama; untuk apa depa pi mengaji? Takdak lain melainkan tujuan mereka semata-mata hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Bukannya apa tuan-tuan; hari ini kalau kita tengok kat tv, ada saja program-program yang diatur oleh pihak kuffar (especially rancangan-rancangan berunsur dokumentari), bagaimana kita lihat mereka juga cuba memberi gambaran tuhan dalam pelbagai imej. Ana masih ingat dalam beberapa bulan yang lalu menerusi Discovery Channel (topik apa, ana dah lupa), mereka menayang suatu slot kisah yang berlaku di India. Di mana dalam rancangan tu, dilihat bagaimana seorang perempuan pada setiap pagi akan menarik seekor lembu dan diparkingnya lembu tu di tengah-tengah bandar. Kemudian dilihat bagaimana kereta queue berderet-deret, masing-masing tunggu giliran, keluar dari kereta untuk pergi di bahagian belakang lembu itu sambil menadah untuk meminum air kencing lembu tersebut. Bila journalis orang putih tanya kepada salah seorang dari mereka, Kenapa dan sejak bila kamu minum air kencing lembu itu? Ada yang menjawab, Kami minum sebab lembu adalah binatang suci, maka air kencingnya juga suci. Dan kami dah amal benda ni sejak 20 tahun yang lalu. Nampak tak tuan-tuan, betapa hinanya manusia, malah lebih hina dari binatang bila depa tak kenal Allah. Jadi oleh sebab itulah, kita rasa beruntung dijadikan sebagai orang Islam, yang diajar mengenal Allah dengan kaedah yang betul. Bila bersyukur dilahirkan sebagai orang Islam; kita jangan pula diam begitu saja. Jangan jadi Islam pada bakanya sahaja. Kita kena pi tuntut ilmu, pi cari yang kata Islam tu apa. Bila kita dah tau Islam tu apa, maka mudah-mudahan kita ditransform menjadi orang Islam yang beriman dan bertakwa. Contoh nak mudah fahamnya, cuba kita tengok proses daun teh. Sebelum dipetik, daun yang ada kat pokok tu dinamakan daun teh. Selepas diproses menjadi serbuk, bubuh dalam gelas; walaupun dah jadi serbuk, namun ia tetap teh. Tapi nak jadikan ia teh O, kenalah tuang air panas, bubuh gula dan seterusnya kena kacau. Nampak tak tuan-tuan, teh tu dah berubah, dari daun teh kepada teh O. Dia bukan automatik dari daun teh terus pi jadi teh O, dia tak jadi macam tu. Dia ada proses perubahannya. Kemudian nak bagi keruh, kita bubuh pula susu. Nak bagi lagi kaw, tarik la sikit bagi berbuih dia, maka jadilah dia teh tarik. Begitulah Islam pun, dia bukan habih setakat mengucap syahadah sahaja, malah dia kena jadi macam proses daun teh tadi. Dia kena mengaji, kena pi kuliah, kena sedeqah, kena jihad; maka barulah Islam itu ditransform menjadi mukminin, menjadi solihin, menjadi muttaqin, menjadi muslihun dan sebagainya. Okay dalam Islam, yang kata ilmu ni, memang cukup banyak. Jadi, ana cuba pointkan topik yang penting-penting seperti yang ana petik dalam satu dialog dari satu laman internet. Walaupun kesahihan cerita itu, betoi ke tak ana tak tahu; tapi ada beberapa pengajaran yang menarik boleh kita manafaatkan. Dialog itu adalah di antara dua orang sahabat yang karier profesyen masing-masing berbeza, seorang pengembala kambing dan seorang lagi cendiakawan. Kisah itu bermula apabila satu hari, si cendiakawan melintasi kawasan gembala kambing. Setelah bagi salam, tanya khabar apa semua, si cendiakawan tu start tanya kawan lamanya si pengembala kambing, Ya akhi, ana tau enta seorang anak murid yang cerdik time sekolah dulu, so, enta tak mau pi further study lagi ka? Si gembala kambing tu ngan selamber je dia jawab, Ana rasa takyahlah buang masa gi mengaji lagi, coz I think I already gain all intipati ilmu. Tercengang seketika dibuatnya si cendiakawan tu. Cakap omputih lak dia. So si cendiakawan tu try korek apa ilmu yang
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 42.
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 42 Dari Abu Umamah radiallahuanhu, bahwa Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah sentiasa memberi rahmat dan malaikatNya serta penduduk langit dan bumi sehinggakan semut dalam lubangnya dan ikan di laut sentiasa berdoa untuk sesiapa yang mengajarkan perkara-perkara yang baik kepada orangramai." (Tirmizi) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Hadith ke 42 yang kita bahas pada kali ini adalah merupakan suatu pengiktirafan dari Allah swt, dari para malaikat, dari seluruh penduduk-penduduk langit dan juga dari penduduk-penduduk bumi, kepada satu golongan manusia, dalam bentuk yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia walaupun dengan kata-kata yang paling indah sekalipun. Golongan manusia yang mendapat pengiktirafan ini adalah golongan yang suka mengajar benda-benda baik kepada sesama manusia. Dan pengiktirafan yang dimaksudkan ini pula adalah berlaku dalam dua bentuk. Pertamanya dalam bentuk rahmat, iaitu dari Allah swt dan para malaikat kepada manusia. Manakala dalam bentuk doa, datangnya dari makhluk-makhluk lain termasuklah doa dari semut-semut dalam lubang dan ikan-ikan di laut, kepada manusia yang suka mengajar benda-benda baik. Inilah satu bentuk pengiktirafan yang tidak difikir oleh musuh-musuh agama Allah swt. Yang hanya mereka fikir ialah bagaimana nak ambil tindakan ke atas golongan yang menegur kemungkaran dan menyampaikan perkara-perkara baik kepada masyarakat, sehingga alasan-alasan yang mereka beri itu tidak masuk akal walaupun pada hakikatnya memang mereka ada akal. Ini yang menjadikan mereka lebih hina dari binatang yang tidak dikurniakan akal oleh Allah seperti semut dan ikan yang kita sebut tadi. Ikan yang mereka telan tiap-tiap hari tu lebih mulia sebab ikan tu pun tahu berdoa supaya Allah swt memberi "hayatan thoiiyibah" kepada golongan manusia yang suka buat baik. Maknanya sekali sahaja kita cakap benda baik atas prinsip seperti yang diajar oleh Nabi saw "sampaikan daripada ku walaupun sepotong ayat", bermakna, kita berpeluang untuk didoakan oleh sekelian makhluk di langit mahupun di bumi. Tu dia tuan-tuan, mau apa lagi? Menurut ust Halim Nasir, kalau kita tak reti khalallah maupun khala rasulullah, kita boleh tunjuk dalam bentuk amali seperti menjaga akhlak dengan menjauhkan riak, sum`ah dan sebagainya. Ataupun kita boleh ajar melalui mantiq, iaitu cara guna akal atau secara hikmah. Kalau amali pun tak reti, mantiq pun tak reti, jawabnya kita main rimbok terus. Paku terus tang situ, janji nasihat mau sampai. Sebab kekadang ada orang macam tu, hat jenih tak makan saman punya. Jenih ni kekadang, kena tibai, baru depa nampak. Jadi nak sebutnya, cara penyampaian terletak pada kadar iman dan ilmu kita masing-masing. Okay tuan-tuan; apa dia benda-benda baik yang kita nak ajar pada manusia? Kalau nak sebut one by one, sampai bila pun tak habih sebab benda baik ni terlalu banyak. Jadi di sini, ana hanya rumuskan kesemua benda baik tu dalam bentuk empat tajuk yang cukup besar. Rujukan ana ialah dalam buku "Apa ertinya saya menganut Islam?" karangan al-ustaz Fathi Yakan (dalam sub-title Muslim di sudut aqidah per 3 - m.s 20). Bila sebut benda baik, mau tak mau, kita tak boleh lari dari apa yang dilakukan oleh para rasul alaihissalam tuwassalam, sebab kesemua mereka adalah generasi manusia yang memang sepanjang hidup tidak pernah berpisah dari menyampaikan perkara-perkara yang baik kepada manusia. Inilah yang disebut oleh Fathi Yakan dalam bukunya itu untuk ana jadikan perbahasan kepada hadith di atas. Ada empat perkara baik yang diajar oleh para rasul seperti yang disebut dalam perenggan perkara ke 3 di bawah sub-title "Muslim di sudut aqidah". Empat perkara itu ialah: 1) rasul mengajar berkenalan dengan Allah mari kita tanya diri masing-masing; setakat mana kita kenal Allah bila kita kata Lailahaillallah?...Ini persoalan besar tuan-tuan. Sebab itu, dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Ghazali menyatakan bahwa untuk berkenalan dengan Allah, selain penyucian hati dan beruzlah mengasingkan diri daripada maksiat dan mungkar itu perlu, kita hendaklah juga mengetahui adab-adab dengan Allah. Kata Imam Ghazali, tujuan kita beradab dengan Allah ialah kerana Allah itulah sebenarnya kawan kita yang paling setia, yang tak pernah berpisah dari kita sampai bila-bila. Lalu Imam Ghazali meletakkan 8 adab kita dengan Allah: i) bersegera mematuhi perintahNya. Samada perintah itu berbentuk fardhi, berbentuk sunnah, berbentuk mufrad atau jama`i; maka bersegeralah kepadanya. Susah sangat ka kita hari ini nak bersegera kepada perintah Allah kalau nak dibandingkan dengan para sahabah radiallahuanhu? Masjid time zaman sahabah, jangan kata aircon, kipas pun takdak. Namun, solat mereka tepat pada waktu. Sehinggakan dalam satu riwayat yang sahih dalam kitab Bahrul Mazi, mengisahkan bagaimana pada suatu ketika di Madinah, pernah Nabi saw dan para sahabah melambatkan sedikit solat zohor kerana keadaan
Bismillah [hidayahnet] FW: Wahabi Adalah Wahabi
~salam~ Luahan rasa dari seorang sahabat... Wahabi Adalah WahabiAku nasihatkan, rujukan kita adalah al-Qur'an dan sunnah Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku katakan, hadis hendaklah dipastikan sahih dari Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku cuba amalkan ibadatku mengikut cara Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku cuba amalkan solat mengikut cara Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku nasihatkan bahawa amalan itu dan ini bukan dari Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku katakan ramai guru-guru kini tidak mengajar dengan kaedah yang asli Lalu aku dipanggil Wahabi Aku bertanya guru, apakah dalil sahih untuk aku ikuti Lalu aku dipanggil Wahabi Aku katakan agama ini tidak semesti semuanya mengikut as-Syafie Lalu aku dipanggil Wahabi Aku katakan, khurafat, syirik dan bid'ah amat dilarang oleh Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku tidak hadiri kenduri arwah kerana ianya dilarang oleh Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku mengatakan kenduri arwah juga dilarang oleh as-Syafie Lalu aku dipanggil Wahabi Aku katakan amalan khusus Nisfu Sya'ban bukan diajar oleh Nabi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku juga katakan ianya juga dilarang oleh al-Qaradhawi Lalu aku dipanggil Wahabi Aku pun tidak tahu, siapakah sebenarnya Wahabi? Kata mereka Wahabi adalah Wahabi Aku bertanya lagi, siapakah sebenarnya Wahabi? Kata mereka Wahabi adalah Wahabi Aku semakin bingung siapa itu Wahabi Namun ... Jika benar Wahabi adalah yang nak ikut sunnah Nabi... Biarlah aku dipanggil Wahabi Jika benar Wahabi yang melarang khurafat, syirik dan bid'ah dari diikuti... Biarlah aku dipanggil Wahabi Jika Wahabi hanya beramal dengan amalan yang sahih dari Nabi...Biarlah aku dipanggil Wahabi Aku ingin mendapat keredhaan dari Ilahi Biarlah aku dipanggil Wahabi Semoga di akhirat bersama Nabi aku berdiri Biarkan aku dipanggil Wahabi Aku hanya inginkan syafaat Nabi untuk syurga yang kekal abadi Biarlah aku terus dipanggil Wahabi ABU SYAKIR 12-SEP-2005_http://kadir-alqayyim.blogspot.com/ Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. -- All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise. If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title change to daily digest. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "hidayahnet" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 41.
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 41 Dari Anas ra, bahwa Nabi saw bersabda: Apabila seseorang mukmin diuji oleh Allah dengan sesuatu bencana pada tubuhnya, Allah ta`ala berfirman kepada malaikat penulis amalnya: Tulislah juga untuknya amal-amal solih yang biasa ia lakukan; kemudian jika Tuhan hilangkan bencana yang menimpanya itu, Tuhan jadikan dia hidup berkeadaan baharu bersih suci dari dosanya; dan jika Tuhan mengambil nyawanya, diberinya keampunan serta dikurniakan rahmat kepadanya. (Ibn Abu Shaibah, Imam Ahmad dan Baihaqi) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Hadith ke41 ini menceritakan pada dasarnya berhubung dengan ujian, iaitu suatu perkara yang telah ditentukan oleh Allah swt kepada sesiapa saja yang selagi dia dinamakan manusia (terutama orang-orang yang beriman kepada Allah), maka dia tidak akan sunyi dari dikenakan ujian, cabaran dan rintangan dari Allah swt. Di dalam salah satu buku Prof Dr Hamka, beliau pernah menyebut bahwa, Ketinggian nilai keimanan itu bukan terletak pada rukuk dan sujud, tetapi ia terletak pada sekadar mana ujian Allah ke atas manusia. Tuan-tuan boleh relate sebutan Dr Hamka ini dengan ayat 2 Surah al-Ankabut, yang bermaksud, Adakah manusia itu mengira, bahwa Kami akan membiarkan sahaja mereka berkata: Kami telah beriman, sedangkan mereka belum diuji oleh Allah swt. Maknanya apa tuan-tuan? Maknanya, kita tidak layak untuk menyebut kita sebagai orang yang beriman selagi Allah tidak memberi ujian kepada kita. Dan biasanya ujian-ujian ini akan didatangkan oleh Allah mengikut kadar keimanan seseorang. Seperti dalam sebuah hadith riwayat Tirmizi, di mana Nabi saw bersabda yang bermaksud, Besarnya pahala seseorang adalah bersamaan dengan sekadar mana ujian yang dikenakan oleh Allah kepada dia. Maknanya kalau ujian tu kecik, maka keciklah pahala yang kita dapat. Kalau ujian tu besar, maka besarlah pula pahala yang diberikan oleh Allah. Golongan mana yang paling hebat diuji Allah? Tidak lain dan tidak bukan, mereka adalah golongan para rasul dan nabi alaihimussola tuwassalam. Seperti yang disebut oleh ust Halim Nasir ketika mengisahkan suatu peristiwa bilamana Saad bin Abi Waqash bertanya kepada Nabi saw, Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling teruk kena uji? Lalu jawab Rasulullah saw, Yang paling teruk kena uji ialah para nabi dan para rasul, kemudiannya golongan yang mengikut para nabi selepas zaman nabi (tabiin) dan kemudiannya golongan selepas tabiin yang mengikut para tabiin. Inilah susunan yang Nabi saw letak dan jawapan kepada Saad bin Abi Waqash radiallahuanhu. Kalau kita lihat sejarah yang ditinggalkan oleh para nabi dan rasul pun sudah cukup untuk kita tahu bahwa mereka diuji dengan ujian yang amat berat, yang tak mungkin dan tak mampu bagi insan kerdil seperti kita untuk menerima ujian-ujian sepertimana yang dikenakan oleh Allah kepada para anbiya`. Sebab itu, pada hujung Surah al-Baqarah, kita diajar oleh Allah swt dengan doa-doa, yang bermaksud, Ya Allah! Jangan Engkau timpakan ke atas kami dengan ujian yang kami tidak sanggup untuk memikulnya; Inilah yang Allah ajar kepada kita, especially kita yang lemah iman untuk memohon kepada Allah supaya ujian yang dikenakan, biarlah ujian yang mampu ditanggung. Bukannya apa; kita bimbang sebab kadang-kadang manusia boleh hanyut jauh dari ugama Allah dengan hanya ujian yang dikenakan oleh Allah kepadanya. Mari kita tengok beberapa contoh bagaimana para nabi/rasul terima ujian dari Allah swt. Yang pertamanya, kita lihat peristiwa yang berlaku kepada Nabi Nuh as. Ujian yang Nabi Nuh kena amat-amat berat tuan-tuan. Sehingga anaknya sendiri dihancurkan depan mata dia. Hati ayah mana yang tidak hancur melihat anaknya melencong jauh dari jalan orang yang beriman? Hati ayah mana yang tidak terguris melihat anak dia tak mau ikut cakap dia? Alangkah hancurnya hati ibubapa yang punya anak bersikap demikian. Sedangkan makbapak dah doa berjela-jela. Sewaktu di Mekah, sanggup cari tempat yang mustajab doa seperti di telaga zamzam, safah marwa, depan pintu Kaabah, sambil tawaf, habih semua kita doa; tetapi tidak diperkenankan juga oleh Allah swt. Anak tetap macam setan. Bila jadi macam tu, apa perasaan kita tuan-tuan? Inilah dia ujian. Tapi kata Prof Hamka, walaubagaimana berat sekali pun ujian yang kita terima, tetap tak boleh challenge apa yang Nabi Nuh as kena. Dia rasul, sedangkan kita bukan rasul. Dia berdakwah bukannya 10 tahun, 20 tahun; malah dia mengambil masa selama 950 tahun untuk berdakwah kepada kaumnya, tanpa henti. Siang malam dia ceramah. Namun begitu, apa pun dia tak dapat hasil dari dakwahnya itu melainkan semua pakat cabut lari. Kaumnya tidak mahu mendengar seruan dakwahnya, termasuklah anaknya sendiri. Ini dia tuan-tuan rintihan Nabi Nuh as yang dirakam oleh Allah di dalam al-Quran. Inilah ujian yang Nabi Nuh kena, sehingga dia berdoa kepada Allah supaya menyelamatkan anaknya yang kuffur itu ketika bencana ombak
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 120 - 122
http://alkhatab.tripod.com/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 120 : Ahli waris orang yang dibunuh tidak diketahui orangnya dan tempatnya. Dalam kes pembunuhan, jika ahli waris orang yang dibunuh itu tidak diketahui siapa orangnya, dan tidak diketahui pula di mana tempatnya, maka hukuman qisas yang telah dijatuhkan oleh hakim ke atas pembunuh itu hendaklah digugurkan (diketepikan hukuman itu), kerana tidak didapati orang yang berhak untuk menuntut hukuman qisas dan diyat. Perkara 121 : Pembunuhan yang dilakukan bukan dalam negara Islam. Seseorang yang melakukan pembunuhan boleh dibebaskan dari hukuman qisas jika pembunuhan itu berlaku dalam negara yang bukan negara Islam. Dalam kes ini, seseorang yang melakukan pembunuhan bukan dalam negara Islam (dalam negara kafir), hukuman qisas yang telah dijatuhkan ke atas si pembunuh itu hendaklah digugurkan (tidak boleh dilaksanakan), kerana timbul keraguan siapakah yang sebenarnya pembunuh orang itu, adakah orang Islam, atau orang kafir. [ Menurut ust Ahmad Jailani, alasan dalam perkara 121 ini adalah merujuk kepada suatu peristiwa yang berlaku pada zaman Nabi saw. Iaitu berlakunya satu pembunuhan di dalam kawasan kabilah yang bukan orang Islam. Bila jadi macam tu, usaha untuk mendapatkan maklumat yang sahih dari kawasan tersebut gagal diperolehi oleh orang Islam. Oleh sebab itu, hukum umum yang dipakai ialah apabila sesuatu kejadian berlaku di dalam negara yang dikuasai oleh orang bukan Islam, maka hudud, qisas dan berkaitan dengannya tidak boleh dilaksanakan kerana permasalahan-permasalahan seperti yang kita bincang tadi. ] Perkara 122 : Pembunuhan dengan racun. 1) Dalam qanun jinayah syar`iyah, seseorang yang memberi dan yang menyediakan sesuatu benda yang mengandungi racun untuk makanan atau minuman kanak-kanak yang belum mumaiyiz, atau orang yang gila, dan mereka itu mati disebabkan makan atau minum bahan-bahan yang beracun tadi. Pembunuhan itu adalah pembunuhan yang sengaja, dan mereka yang melakukan jinayah itu wajib dikenakan hukuman qisas. 2) Dalam kes ini juga, wajib dikenakan hukuman qisas ke atas penjinayah yang memberi dan yang menuangkan racun ke dalam makanan atau minuman seseorang yang baligh, dan dipaksanya mereka itu makan atau minum bahan-bahan yang telah bercampur racun tadi, lalu mereka itu mati, kerana biasanya mereka yang termakan atau yang terminum bahan-bahan yang beracun itu akan menyebabkan mereka itu menjadi mati. 3) Dalam kes ini juga, seseorang yang mencampurkan makanan atau minuman dengan racun dan diberikannya makanan atau minuman itu kepada kanak-kanak yang mumaiyiz, atau orang yang baligh lagi berakal supaya mereka itu memakan atau meminum bahan-bahan yang telah bercampur dengan racun tadi tanpa sesuatu paksaan (kemahuan mereka sendiri), dan mereka ketika memakan atau meminum bahan-bahan itu yang telah dicampurkan dengan racun, dan mereka itu mati disebabkan memakan atau meminum bahan-bahan itu, maka pembunuhan itu adalah pembunuhan yang serupa dengan pembunuhan yang sengaja. [ Kes bunuh pada umumnya selalu berlaku sebab ada motif. Antaranya ialah kerana dendam. Lihat saja apa yang berlaku dua minggu lalu di perkarangan hospital Kuala T`ganu, bagaimana seorang jururawat dibunuh dalam kereta kancilnya secara bertubi-tubi. Biasanya bunuh secara bertubi-tubi ini adalah kerana dendam kesumat. Dia lain dengan dibunuh oleh pembunuh upahan. Pembunuh upahan, kerja dia hanya pastikan targetnya mati. Itu saja. Mangsa mati, mission dia completed. Tapi lain kalau bunuh sampai sanggup kelar-kelar tubuh mangsa. Ingat tak kisah dendam Hindun terhadap Saidina Hamzah r.a.? Macamana dia robek-robekkan dada mayat Saidina Hamzah sehingga Nabi saw sendiri tak sanggup melihatnya. Ini dia yang kata dendam tu tuan-tuan. Berbalik kepada cerita di Kuala T`ganu tu tadi. Memang kita tak tahu kisah sebenar di sebalik kejadian tu. Tetapi secara umumnya, ana berpesan kepada muslimin muslimat sekelian, jangan kita sekali-kali buat satu benda yang boleh menganiayai seseorang. Ana bukan tuju kepada si mati, tetapi yang ana nak bagitau ini ialah secara umum. Contohnya katalah kita ni perempuan. Lepas tu, pi bercinta pula dengan 2-3 boyfriend sekaligus. 1st boyfriend bagi handset, kita gagau. 2nd boyfriend bagi handset pun kita gagau juga. Boyfriend hat 1st bagi RM1000, kita ambik. Boyfriend hat 3rd bagi RM1000 pun kita ambik juga. Kita pukoi keliling semua sekali. Memang ligat sungguh kita ni. Sedangkan ada salah sorang boyfriend tu dah pokai habih, siap hutang lagi, punya la nak belanja kita. Tiba-tiba, dia dapat tahu kita ada boyfriend lain pula; tak cari pasai ka punya cerita tu? Sebab tu, kita boleh tengok ada yang sampai hilang akal, sehingga sanggup buat mayat sampai jadi tak serupa orang dah. Jadi pointnya di sini ialah kita jangan sekali-kali menzalimi orang lain. Kalau kita berurusan dengan orangramai, psikologi kena ada tuan-tuan. Selain berbanyakkan doa kepada Allah minta kita selalu selamat,
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 118(5) - 119.
Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 118 : Sebab-sebab yang membebaskan dari hukuman qisas. 5) Ahli waris orang yang terbunuh itu tidak diketahui siapa orangnya, dan tidak diketahui juga tempatnya. [ Bila waris mangsa takdak, sedangkan tuntutan hukuman qisas terletak kepada keputusan ahli waris, maka dalam keadaan macam ni, hukuman qisas secara automatik gugur walaupun dengan jelas si pembunuh itu didapati bersalah. Hukuman alternatif akan dijatuhkan kepada si pembunuh. ] 6) Pembunuhan itu bukan berlaku dalam negara Islam. [ Dalam hukum syara`, seperti yang kita belajar dulu, siapa yang bertanggungjawab melaksanakan hukuman hudud dan qisas? Yang bertanggungjawab ialah pemerintah. Dalam kes qisas, walaupun tuntutan hukuman qisas berada di dalam tangan ahli waris tetapi yang melaksanakan hukuman ialah pemerintah, bukannya ahli waris. Okay mari kita flashback kembali kepada time Dr Mahathir jadi PM dulu. Ada satu ketika kerajaan negeri Kelantan pernah meminta kepada kerajaan persekutuan untuk diberi keizinan menjalankan hukuman hudud dan qisas. Kerajaan negeri Kelantan buat macam tu sebab ia menghormati procedure yang digaris dalam sistem federalism yang diamal dalam negara kita hari ini. Jadi, apabila kerajaan persekutuan menolak permintaan tersebut, maka kerajaan negeri Kelantan tidak ada kuasa untuk melaksanakan hukuman hudud dan qisas. Siapa yang berdosa dalam keadaan macam ni tuan-tuan? Siapa lagi kalau bukan orang yang paling berkuasa dalam kerajaan persekutuan ketika itu sebab dialah yang paling berkuasa untuk memberi kebenaran atau menolak. Bagi kita sebagai orang awam, yang tidak ada kuasa, kita tidak dibebankan dalam perkara-perkara yang kita tidak ada kemampuan. Jadi, apabila sesuatu pembunuhan berlaku bukan dalam negara Islam, maka tidak boleh dilaksanakan hukuman qisas sebab ia di luar dari bidang kuasa. Bila sebut bidang kuasa ni tuan-tuan; apa yang kita lihat realiti yang berlaku di seluruh dunia hari ini memang di luar bidang kuasa Islam. Kita lihat apa yang berlaku di Britain selepas berlakunya pengeboman 7 Julai? .Kita boleh lihat bagaimana Majlis Islam Britain sendiri hari ini menyerang golongan yang dipanggil sebagai pelampau Islam. Kenapa jadi macam tu? Ini adalah kerana Majlis Islam Britain telah ditekan oleh kerajaan di seluruh Eropah supaya berbuat sesuatu terhadap golongan yang dikatakan sebagai pelampau Islam. Yang kata pelampau Islam di Eropah ni, sebenarnya bukannya ramai. Tak boleh memberi kesan pun kepada masyarakat antarabangsa di Eropah. Tetapi seperti yang kita lihat hari ini, apabila ungkapan pelampau Islam ini diwar-warkan sendiri oleh golongan Islam yang terperangkap dengan strategi licik puak kuffar, maka menyebabkan kebanyakan orang Islam menjadi takut kalau-kalau mereka dikaitkan dengan golongan pelampau. Sedangkan segala pengeboman dan letupan yang berlaku, ada sebahagiannya masih tidak boleh dikaitkan dengan orang Islam, dan ada sebahagian lagi adalah dari reaksi yang tidak boleh dikawal akibat penjajahan ke atas bumi orang Islam. Contohnya macam di Kashmir tu tuan-tuan, sampai hari ini tak selesai. Memang ramai di kalangan kita di M`sia boleh cakap pandai dalam bab-bab macam ni sebab tak kena kat depa. Kat kedai kopi maupun dalam internet, ramai yang menghentam tindakan-tindakan berani mati pejuang Mujahiddin. Kita boleh la sembang deraih sebab kita tak tengok macamana isteri dan anak perempuan kita sendiri dirogol depan mata kita. Bayangkan tuan-tuan sekiranya kita seorang bapa yang melihat sendiri macamana anak lelaki kita disembelih depan mata kita? Bukan sehari dua, malah berpuluh-puluh tahun dah melihat benda macam ni berlaku tiap-tiap hari. Bayangkan tuan-tuan. Kalau kita berada di tempat depa, apa yang boleh kita lakukan? Boleh bawa berunding lagi ka camtu punya gaya? Takdak pasai tuan-tuan. Sebab itu tuan-tuan, bagi hat cakap pandai dalam egroup-egroup hat belambak tu, ana sarankan hangpa jangan terikut-ikut dengan rentak media dajjal yang ada pada hari ini, yang target mereka hanya hendak mengelirukan umat Islam terhadap pejuang-pejuang Islam yang ada di medan jihad. Cuba cari media alternatif yang memberi gambaran sebenar di medan tempur, barulah kita akan jelas tentang duduk perkara sebenar. ] Perkara 119 : Menahan dan memegang orang untuk dibunuh. Seseorang yang menahan dan memegang seorang yang lain untuk dibunuh hendaklah dipenjara sehingga mati sebagai balasan menahan dan memegang orang yang dibunuh tadi. Dan si pembunuh itu pula wajib dikenakan hukuman qisas. Hukuman ini adalah berdalilkan hadith Rasulullah saw yang diriwayatkan daripada Umar ra, yang bermaksud, Apabila seseorang lelaki menahan (memegang) seseorang lelaki yang lain, dan orang yang dipegang itu dibunuh oleh seorang yang lain, maka hendaklah dibunuh orang yang membunuh itu (dikenakan hukuman qisas) dan dipenjarakan orang yang memegang itu. (Riwayat Darul Qutni) [ Amalan dalam negara kita hari ini, kalau ada tiga
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 38
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 38 Dari Anas ra, dari Nabi saw, sabdanya: Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hambaNya (satu di sebelah kanannya dan yang satu lagi di sebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati maka Tuhan perintahkan kedua malaikat itu dengan firmanNya: Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hambaKu itu serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga ke hari qiamat, dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hambaKu itu. (Abu ash-Shaik dan Tabarani) Dan pada satu atsar, ada disebutkan bahwa kedua malaikat itu melaknat si mati hingga ke hari qiamat - jika ia seorang kafir. Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Dalam perbincangan kali ini, sekali lagi Rasulullah saw menyebut tentang sebahagian lagi tugas para malaikat. Iaitu tentang tugas dua malaikat yang diperintahkan oleh Allah untuk berada di sebelah kanan dan di sebelah kiri manusia. Dan tugas mereka tidak lain melainkan mencatit segala ucapan dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, tuan-tuan boleh rujuk dua ayat dalam al-Quran untuk direlate dengan hadith yang kita bincang kali ini. Yang pertamanya adalah dalam Surah Qaaf:18 yang bermaksud, Tidak ada suatu lafaz (termasuk perbuatan) yang diucapkan oleh seseorang melainkan Kami letakkan di sisi mereka dua malaikat, Raqib dan `Atid. Sehingga ulama` sebut sewaktu kita merintih sakit sebut Aduih!, pun dicatit oleh Raqib dan `Atid. Jadi, apatah lagi ucapan-ucapan yang menghina Islam? Pasti akan dicatit oleh malaikat. Yang keduanya ialah dalam Surah al-Infithaar:10-12 yang bermaksud, Dan ke atas kamu adanya hafizin (penjaga-penjaga), itulah malaikat kiroman katibin (yang mulia lagi menulis), mereka tahu apa yang kamu buat. Yang kata kiroman katibin tu ialah sifat malaikat, bukan nama malaikat. Nama malaikat yang mencatit amalan kita sudah disebut Allah secara khusus dalam Surah Qaaf:18 tadi, ie Raqib dan `Atid. Jadi makna kiroman ialah yang mulia. Mulia macamana yang kata malaikat tu tuan-tuan? Mulianya para malaikat ialah kerana tak reti nak bantah Allah. Kalau sujud, dia sujud terus sampai qiamat. Kalau rukuk, dia rukuk terus sampai qiamat. Itu yang Nabi saw lihat sewaktu baginda mikraj, sehingga diambil perbuatan-perbuatan malaikat itu untuk dijadikan sebagai amalan dalam sembahyang kita. Dan makna katibin ialah menulis. Menulis segala apa yang kita buat, termasuklah mengundi. Sebab itu, mengundi mana ada rahsia. Hangpa pangkah umno/bn, malaikat tau. Depan Allah hangpa jawab la nanti pasai pi pilih golongan yang berpura-pura jadi pemimpin nauzubillah. Okay, cuba perati sekali lagi hadith yang kita bahas kali ini. Nampak tak tuan-tuan, ia berhubung dengan soal kubur. Jadi, mana mungkin ada segolongan manusia yang menganggap diri mereka sebagai ahli fikir Islam boleh menolak wujudnya alam kubur? Kalau tuan-tuan rajin surfing dalam internet especially dalam e-group yang berlambak-lambak tu, tuan-tuan akan jumpa dengan golongan yang dikatakan sebagai bijak-pandai macam ni. Depa ni punya la banyak pikiaq sampai ada yang pertikaikan betoi ka ada malaikat duduk kat kiri-kanan kita sambil menulis? Depa dok pikiaq, macamana yang kata malaikat menulis? Depa ingat macam manusia menulih kot. Sampai tara tu tuan-tuan depa punya pikiaq. Ana pernah camdek kat puak-puak yang perasan sebagai ahli fikir ni, ana kata, Hangpa punya la banyak sangat pikiaq sampai jadi bodo! Ana kata macam tu sebab depa dah lupa bahwa Allah letak allazi nayukminu na bil ghoib sebagai syarat muttakin yang pertama. Maknanya, ayat awal dalam Surah al-Baqarah:3 itu adalah syarat ketaqwaan yang pertama untuk muncul menjadi geberasi rabbani, iaitu beriman kepada benda ghoib yang disebut dalam Quran dan hadith Nabi saw. Tu dia duduknya tuan-tuan. Tetapi kalau nak sembang dari sudut logik akai, ana rasa teknologi masa kini telah pun menjawab persoalan macamana malaikat menulis dan kemudiannya bentang di Padang Mahsyar. Malah teknologi telah membenarkan apa yang Quran dan hadith sebut berkenaan persoalan ghoibiyah. Tuan-tuan tahu kan apa itu cd-rom? Bukan kata tahu dah, malah sekarang ini tiap-tiap hari kita guna dia. Ia adalah sejenis piring yang boleh ditulis program komputer di atasnya dalam bentuk byte. Samada nak tulih ayat-ayat Quran, nak tulih lagu-lagu rock atau nak tulis apa saja, semuanya dalam bentuk byte. Lepas tu kita bubuh cd tu dalam cd-player, kita akan dengar apa saja yang ditulis atas cd itu dalam bentuk audio pula. Tu dia tuan-tuan yang kata teknologi tu. Mula-mula dalam bentuk byte, pastu boleh transform jadi audio masyaAllah. Cuba kita pegang perati tengok kat permukaan cd tu, nampak tak yang kata byte kat atas cd tu? Takdak nampak apa pun aih! Tapi kita percaya tak adanya byte atas cd tu? Ya, kita percaya dan ianya ditulis dengan menggunakan digital sistem. Ilmu matematik dengan ilmu
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 118(3) - (4).
http://alkhatab.tripod.com/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 118 : Sebab-sebab yang membebaskan dari hukuman qisas. 3) Tertuduh tidak secara langsung melakukan pembunuhan, tetapi hanya dengan: a) Menolong, atau memberi jalan cara-cara melakukan pembunuhan. [ Dia sebagai mastermind yang merancang pembunuhan. Tapi dia tidak boleh dikena hukuman qisas kerana dalam qisas, yang dihukum ialah orang yang secara direct melakukan pembunuhan tersebut. Jadi, ini menunjukkan kepada kita bahwa Islam menuntut syarat yang ketat sebelum dikenakan hukuman qisas. Dalam erti kata lainnya, bukan mudah nak jatuhkan hukuman qisas. ] b) Menahan orang yang terbunuh untuk tujuan pembunuhan oleh si pembunuh. [ Dia menjadi spy kepada si pembunuh. Tolong cari maklumat tentang mangsa dan sebagainya. Maknanya, dia bersyubahat dalam kes tu. Orang macam ni pun tidak boleh dikenakan hukuman qisas. ] c) Menyuruh seseorang melakukan pembunuhan ke atas orang yang terbunuh. [ Dia upah si pembunuh upahan untuk melakukan misi pembunuhan. Orang macam ni pun tidak boleh dikenakan hukuman qisas. Tuan-tuan jangan salah sangka pula. Bukan maknanya kita boleh buat benda-benda macam ni. Cumanya, yang kita dok bincang sekarang ialah bab qisas. Jadi, ya memang dia akan terlepas dari qisas, tapi ta`zir tetap akan dikenakan. ] d) Memaksa orang lain supaya melakukan pembunuhan mengikut syarat-syarat paksaan. [ Ya memang salah kita memaksa orang lain melakukan sesuatu yang boleh membawa kepada dosa besar. Tetapi si penyuruh itu tetap tidak boleh dikenakan qisas sebab bukan dia yang melakukan pembunuhan. Okay, bila sebut paksaan, tak tau pasai apa, teringat ana kat Dr Mashitah sekali lagi. Ana rasa ramai yang dah ulas tentang kesilapannya dan ana pun dah sentuh sikit dalam perbincangan Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 Hadith 35. Jadi, tak payah la nak ulas panjang-panjang. Tapi cuma nak tambah sikit lagi, iaitu sekiranya kita jadi tempat rujuk orang ramai, maka cara jawab nak kena tepat, supaya tidak menimbulkan salah faham di dalam masyarakat. Masalah darurat atau paksaan, bukan boleh cerita ringkas macam tu saja. Kita kena bagi detail. Bukannya apa tuan-tuan; kalau kita mudahkan apa yang dikatakan paksaan, dibimbangi ramai yang akan ambil kesempatan. Contohnya, kalau setakat dua bulan tak bayar hutang kereta pun masuk dalam katogeri paksaan, mungkin ada yang ambik kesempatan pi lacur pula kat mana-mana hotel untuk nak cover bayar tunggakan kereta dia. Ini yang jadi masalah tu. Seperti yang diceritakan oleh ust Jailani dalam satu mahkamah di P.Pinang bulan lalu, kes seorang wanita melayu Islam yang cantik rupa parasnya telah ditangkap dan dituduh kerana menolong melakukan maksiat. Dia ditangkap ketika melayan dua lelaki cina bukan Islam minum arak. Boleh tak kita imagin seorang wanita melayu Islam yang dianugerahkan oleh Allah dengan rupa paras yang sebegitu cantik, dengan usia muda lagi, boleh terlibat dengan kerja-kerja Gro macam tu? Apa, tak cukup makan ka dalam P.Pinang ni sehingga sanggup buat kerja melayan lelaki bukan Islam minum arak? Ini dia masalahnya tuan-tuan. Masalah tipis iman la tu. Mungkin dia tengok orang lain mewah, dia pun nak cepat mewah macam orang tu juga, sehingga sanggup mengkufuri nikmat yang Allah bagi kat dia. Alangkah beruntungnya wanita yang cantik macam tu kalau dia menjadi isteri dan ibu yang solehah. Dengan rupa paras yang cantik, dia didik anak-anak baca Quran selepas Maghrib kat rumah. Anak-anak suka, suami pun suka. Apa lagi nikmat dunia, kalau dikurniakan rupa paras yang cantik disamping agama juga sempurna? Complete tuan-tuan. Tetapi dia telah mengkufuri nikmat yang Allah bagi kat dia. Sepatutnya dia kena tengok ramai lagi wanita-wanita yang tidak dikurniakan seperti dia; ada yang cacat dan seumpamanya. Inilah yang sepatutnya dia ambik kira. Bukannya apa; kita sedih tengok orang melayu Islam hari ni. Menjadi juara dalam semua bidang hat negatif-negatif belaka. Malu ana nak senaraikan. Tapi dalam bidang hat baguih-baguih, pakat kantoi pulak dah. Especially dalam bidang ekonomi, kantoi awai-awai kita tuan-tuan. Di P.Pinang very clear. Apa yang melayu P.Pinang boleh banggakan? Cuba habaq mai sat. Boleh ka melayu P.Pinang bangga dengan zon perindustrian? Ya memang antara tujuan utama kerajaan mewujudkan zon industri ialah kerana nak bagi orang melayu Islam peluang menjawat jawatan penting dalam syarikat-syarikat tertentu. Tetapi realitinya tak jadi seperti yang dirancangkan. Dalam kilang-kilang hat banyak di P.Pinang, cuba kita congak tengok berapa ramai orang melayu Islam ada tempat di peringkat management? Tak ramai tuan-tuan, boleh bilang dengan jari saja. Hat ramainya, jadi operator pengeluaran. So, nak bangga apa kalau macam tu punya gaya? Anak-anak muda pulak, tak habih SPM lagi, dah berangan nak pi kerja kilang. Sebab apa?..Sebab boleh beli motorsikal, berangan boleh usung aci ke hulu ke hilir. Tidak pun, boleh jadi mat rempit, boleh syahid
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 117(7) - 118(2)
Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 117 : Sebab-sebab menggugurkan hukuman qisas. 7) Dalam kes pembunuhan, jika si pembunuh itu telah berdamai dengan ahli waris orang yang dibunuh untuk membayar diyat, dan ahli waris orang yang dibunuh itu telah bersetuju untuk menerima diyat, maka gugurlah hukuman qisas yang telah dijatuhkan ke atas si pembunuh tadi. [ Manakala dalam undang-undang sekular yang diamalkan dalam negara kita hari ini, khususnya yang berkaitan dengan penal code terutamanya dalam section 302 yang membabitkan kes-kes pembunuhan, tidak ada cara penyelesaian seperti yang disebut dalam perenggan di atas. Memang dalam Kanun Keseksaan, ada kesalahan-kesalahan tertentu boleh dikompaunkan, tetapi ia hanya membabitkan kesalahan-kesalahan yang ringan sahaja. Adapun dalam kesalahan-kesalahan serious seperti section 302 atau 304, ia tidak boleh dikompaunkan. Menurut ust Jailani, ada juga beberapa masalah berlaku apabila orang yang dituduh cuba menyelesaikan kes di luar mahkamah dengan meminta supaya mangsa atau keluarga mangsa menarik balik kes dengan memberi bayaran-bayaran tertentu. Masalah yang akan timbul ialah walaupun telah diberi bayaran-bayaran tertentu supaya mangsa atau keluarga mangsa menarik balik laporan polis, tetapi ia tidak secara automatik berlaku penarikan balik kes sebab kuasa untuk menarik balik kes berada di bawah bidang kuasa Deputy Public Prosecutor (Timbalan Pendakwaraya). Kat Penang ni, pejabat dia kat bangunan Bank Negara. DPP inilah yang akan mengemukakan cadangan bagi menarik balik sesuatu kes kepada mahkamah yang terbabit. Bukannya apa; ana bagitau macam ni sebab dah pernah berlaku si tertuduh telah memberi bayaran tertentu kepada pihak keluarga mangsa, dan pihak keluarga mangsa bersetuju untuk menarik balik kes, tetapi masalah timbul apabila tidak mendapat persetujuan daripada pejabat DPP. Nampak tak tuan-tuan perbezaan antara undang-undang Islam dan sekular dalam membabitkan compoundable offences. Dalam Islam, walaupun kes pembunuhan dilihat sebagai kes besar, tetapi ia boleh diselesaikan melalui bayaran. Ya memang kes bunuh adalah kes besar tapi ia bukan di bawah hudud, sebaliknya ia di bawah qisas. Bila sebut qisas, maknanya kuasa mutlak untuk melaksanakan hukuman itu diberi oleh hukum syara` kepada keluarga mangsa, bukannya pemerintah. Inilah perbezaan yang ketara antara undang-undang Islam dan undang-undang sekular. ] Perkara 118 : Sebab-sebab yang membebaskan dari hukuman qisas. Seseorang yang melakukan pembunuhan boleh dibebaskan dari hukuman qisas disebabkan perkara-perkara yang berikut: 1) Orang yang dibunuh adalah anak dari orang yang membunuh hingga ke bawah (cucu). [ Ini berdasarkan hadith yang pernah kita baca dulu. Di mana Nabi saw sebut, Kamu dan harta kamu, milik ayah kamu. Tetapi bukan bermakna, si ayah/ibu boleh sewenang-wenangnya pi bunuh anak-pinak dia. Tak boleh. Seperti juga hudud, walaupun qisas juga tertolak dalam masalah macam ni, tapi ia tetap berdosa besar. Hukuman ta`zir boleh dikenakan. Bagaimana bentuk hukuman yang hendak dikenakan? Ia terpulang kepada kebijaksanaan pemerintah. ] 2) Orang yang dibunuh tidak sedarjat dengan si pembunuh dalam perkara agama dan kemerdekaan. [ Ini juga adalah ulangan apa yang kita dah mengaji dulu. Kalau orang Islam bunuh orang kafir, itu tidak dikira sebagai satu darjat. Cumanya kita kena tau beza antara kafir zimmi dan kafir harbi. Begitulah juga kalau berlaku kes orang yang merdeka pi bunuh orang yang berstatus hamba. Ini juga tidak dikira sebagai satu darjat, maka tidak boleh dikenakan hukuman qisas. Walaupun begitu, orang Islam sama sekali tidak dibenarkan membunuh orang bukan Islam atau hamba dengan sewenang-wenangnya sebab hukumnya adalah haram dan berdosa besar. Sebab itu, apa yang berlaku di London, kita tak bersetuju. Dan kita juga tidak bersetuju dengan kenyataan Tony Blair yang berada di Scotland ketika kejadian itu berlaku, secara sembrono terus menuduh orang Islam yang melakukannya. Sehingga ke hari ini, beliau bersama barat masih tidak dapat lagi menyelesaikan isu-isu yang boleh meyakinkan masyarakat antarabangsa bahwa tuduhan terus dilemparkan kepada orang-orang Islam adalah tepat. Ini yang kata hipokrat tu tuan-tuan. Apa sahaja yang berlaku di dunia barat, semuanya terus dikaitkan dengan golongan yang disebut sebagai pelampau Islam. Tetapi yang menghairankan kita, apabila orang-orang yahudi membunuh orang-orang Islam, tidak pula disebut sebagai pelampau yahudi. Sepertimana yang berlaku di khemah pelarian Sabra-Shatilla pada tahun 1982, kita masih ingat bagaimana golongan Phalangist kristian bersama-sama tentera Israel telah menyembelih ribuan orang Islam Palestin; kenapa tidak digunakan istilah pelampau kristian kepada golongan phalangist tersebut? Apabila golongan yahudi atau kristian membunuh, kenapa tidak dikaitkan dengan agama mereka? Sedangkan kalau golongan Islam, terus dikekalkan istilah pelampau Islam. Ini yang kata
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 35.
Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 35 Dari Ibn Mas`ud ra, bahwa Nabi saw bersabda: Orang yang lebih berhak mendapat syafaatku pada hari qiamat ialah orang lebih banyak selawatnya kepadaku. (Tirmizi) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Hadith yang akan dibicarakan kali ini adalah berkenaan elemen yang boleh membantu kita di Padang Mahsyar. Kita semua kan tahu hari qiamat iaitu hari yang disebut oleh ribuan ayat tentangnya di dalam al-Quran ialah hari yang tidak ada siapa yang sudi menolong kita. Firman Allah dalam Surah `Abasa:34-36 yang bermaksud, Pada hari itu, saudara mara lari meninggalkan saudaranya, ibu dan ayah lari meninggalkan anak-anak mereka, begitu juga anak-anak lari tidak pedulikan ibubapa mereka, suami lari meninggalkan isterinya, begitu juga isteri tidak lagi mempedulikan suaminya, Inilah dia qiamat. Hari yang paling ditakuti oleh sekian para nabi dan rasul alaihimassalam tuwassalam. Contohnya cuba tengok doa Nabi Ibrahim as dalam Surah asy-Syu`arak:87 yang bermaksud, Dan janganlah aku dihina pada hari kebangkitan, Nampak tak tuan-tuan, Nabi Ibrahim pun gerun dengan hari qiamat. Walaupun diberi gelaran Khalilullah (teman rapat Allah), tapi masih bimbang dia. Berjuang dia sampai kena humban dalam api. Macam tu pun Allah nak hina dia ka? Tapi itulah yang didoanya. Sebab itu, doa para nabi ni kita kena memorize selalu untuk dijadikan sebagai doa harian sebab apa yang depa sebut tu atas bimbingan wahyu dari Allah. Bukan saja-saja seronok sebut. Kemudian disebut sikit gambaran Qiamat pada ayat seterusnya ie ayat 88 Surah asy-Syu`arak. Allah kata, Pada hari itu tidak berguna lagi harta benda dan anak pinak, Nampak tak tuan-tuan, Allah sebut harta dulu kemudian baru anak pinak. Inilah dia sunnah al-Quran. Allah sebut begitu sebab Dia tahu manusia sayang lebih kepada hartanya daripada anak-anak. Kita pernah baca kan dalam internet hari tu tentang cerita anak kecik dibelasah makbapak sendiri sampai last sekali hilang tangan si anak kecik tu hanya sebab dia pi guris kereta bapak dia yang baru beli? Semua dah bacakan cerita tu? Inilah sebabnya Allah kata manusia ni lebih sayangnya harta dari anak. Dan ayat seterusnya (ayat 89) Allah kata, Yang nak selamat (pada hari qiamat) ialah orang yang datang bertemu Allah dengan hati yang sejahtera. Okay sekarang kita tengok pula doa Nabi Yusuf as yang dirakam Allah dalam Surah Yusuf:101 yang ada hubung-kaitnya dengan hari qiamat. Nabi Yusuf kata, Ya Allah! Engkaulah pelindungku dunia dan akhirat. Wafatkanlah aku sebagai seorang Muslim dan kemudiannya tolong hubungkan aku dengan orang-orang yang soleh. Tu dia tuan-tuan yang kata Nabi Yusuf tu. Walaupun dia dah nabi, tapi kebimbangannya pada hari qiamat tetap ada sehingga dia berdoa kepada Allah untuk diconfirmkan mati sebagai muslimin dan seterus dikumpulkan bersama orang baik-baik. Ini dia cerita Qiamat tu tuan-tuan yang semua makhluk takut. Dalam hadith yang disebut di atas, selain sebut tentang Qiamat, Nabi juga sebut tentang syafaat. Apa yang kata syafaat tu tuan-tuan? Syafaat dalam bahasa kampung mudah fahamnya ialah boleh tolong orang lain. Manakala dalam istilah Islam pula, syafaat itu bermaksud suatu keizinan yang Allah berikan kepada beberapa jenis manusia di Padang Mahsyar untuk tolong orang lain ketika kalutnya pada hari itu. Nak tau jenis manusia yang diberi lesen oleh Allah untuk tolong orang lain, tuan-tuan boleh rujuk Surah an-Naba`:38. Pada akhir ayat tersebut Allah kata, Orang yang diberi keizinan itu ialah di dunia lagi Allah dah redha dengan ucapan-ucapan dan perbuatan mereka. Maka disebut dalam suatu hadith Nabi saw, yang dimaksudkan dengan orang yang Allah redha dengan ucapan dan perbuatan mereka adalah tiga jenis. Yang pertamanya ialah al-anbiya` (nabi-nabi dan rasul-rasul). Keseluruhan nabi dan rasul berjumlah 114000. Ada yang nama mereka disebut dalam Quran dan ada yang tidak. Dan yang keduanya ialah al-ulama`. Dari sudut lughah, alim ulama bermaksud orang yang banyak ilmu. Contohnya, seorang yang mahir dibidang engineering, kita boleh panggil dia sebagai ulama di bidang kejuruteraan. Jadi dari sudut Islam, alim ulama ialah orang yang reti nak differentiate halal haram, orang yang reti hukum hakam. Sehingga disebut dalam hadith Abu Nuaim yang diriwayatkan oleh Tirmizi, kata Nabi saw, Kalau dua jenis manusia ini baik, maka rakyat juga akan baik. Tapi kalau kedua-duanya lingkup, maka rakyat pun turut lingkup. Mereka ialah ulama` wal umara`. Nampak tak tuan-tuan, Nabi letak ulama` dulu baru umara` (pemerintah). Itulah tingginya nilai ulama`. Yang terpaksa menghadapi ujian, cabaran dan makian daripada masyarakat. Ucapan mereka amat suka dikontroversikan. Begitulah juga dengan tindakan mereka yang seringkali disalah-tafsirkan. Inilah dia yang kata ulama` tu tuan-tuan. Yang terpaksa menempuh laluan yang begitu sukar dalam nak menerangkan Islam kepada masyarakat. Sebab itu, ulama` juga akan diberi lesen untuk
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 35.
Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. http://alkhatab2.tripod.com/ Hadith 35 Dari Ibn Mas`ud ra, bahwa Nabi saw bersabda: Orang yang lebih berhak mendapat syafaatku pada hari qiamat ialah orang lebih banyak selawatnya kepadaku. (Tirmizi) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Hadith yang akan dibicarakan kali ini adalah berkenaan elemen yang boleh membantu kita di Padang Mahsyar. Kita semua kan tahu hari qiamat iaitu hari yang disebut oleh ribuan ayat tentangnya di dalam al-Quran ialah hari yang tidak ada siapa yang sudi menolong kita. Firman Allah dalam Surah `Abasa:34-36 yang bermaksud, Pada hari itu, saudara mara lari meninggalkan saudaranya, ibu dan ayah lari meninggalkan anak-anak mereka, begitu juga anak-anak lari tidak pedulikan ibubapa mereka, suami lari meninggalkan isterinya, begitu juga isteri tidak lagi mempedulikan suaminya, Inilah dia qiamat. Hari yang paling ditakuti oleh sekian para nabi dan rasul alaihimassalam tuwassalam. Contohnya cuba tengok doa Nabi Ibrahim as dalam Surah asy-Syu`arak:87 yang bermaksud, Dan janganlah aku dihina pada hari kebangkitan, Nampak tak tuan-tuan, Nabi Ibrahim pun gerun dengan hari qiamat. Walaupun diberi gelaran Khalilullah (teman rapat Allah), tapi masih bimbang dia. Berjuang dia sampai kena humban dalam api. Macam tu pun Allah nak hina dia ka? Tapi itulah yang didoanya. Sebab itu, doa para nabi ni kita kena memorize selalu untuk dijadikan sebagai doa harian sebab apa yang depa sebut tu atas bimbingan wahyu dari Allah. Bukan saja-saja seronok sebut. Kemudian disebut sikit gambaran Qiamat pada ayat seterusnya ie ayat 88 Surah asy-Syu`arak. Allah kata, Pada hari itu tidak berguna lagi harta benda dan anak pinak, Nampak tak tuan-tuan, Allah sebut harta dulu kemudian baru anak pinak. Inilah dia sunnah al-Quran. Allah sebut begitu sebab Dia tahu manusia sayang lebih kepada hartanya daripada anak-anak. Kita pernah baca kan dalam internet hari tu tentang cerita anak kecik dibelasah makbapak sendiri sampai last sekali hilang tangan si anak kecik tu hanya sebab dia pi guris kereta bapak dia yang baru beli? Semua dah bacakan cerita tu? Inilah sebabnya Allah kata manusia ni lebih sayangnya harta dari anak. Dan ayat seterusnya (ayat 89) Allah kata, Yang nak selamat (pada hari qiamat) ialah orang yang datang bertemu Allah dengan hati yang sejahtera. Okay sekarang kita tengok pula doa Nabi Yusuf as yang dirakam Allah dalam Surah Yusuf:101 yang ada hubung-kaitnya dengan hari qiamat. Nabi Yusuf kata, Ya Allah! Engkaulah pelindungku dunia dan akhirat. Wafatkanlah aku sebagai seorang Muslim dan kemudiannya tolong hubungkan aku dengan orang-orang yang soleh. Tu dia tuan-tuan yang kata Nabi Yusuf tu. Walaupun dia dah nabi, tapi kebimbangannya pada hari qiamat tetap ada sehingga dia berdoa kepada Allah untuk diconfirmkan mati sebagai muslimin dan seterus dikumpulkan bersama orang baik-baik. Ini dia cerita Qiamat tu tuan-tuan yang semua makhluk takut. Dalam hadith yang disebut di atas, selain sebut tentang Qiamat, Nabi juga sebut tentang syafaat. Apa yang kata syafaat tu tuan-tuan? Syafaat dalam bahasa kampung mudah fahamnya ialah boleh tolong orang lain. Manakala dalam istilah Islam pula, syafaat itu bermaksud suatu keizinan yang Allah berikan kepada beberapa jenis manusia di Padang Mahsyar untuk tolong orang lain ketika kalutnya pada hari itu. Nak tau jenis manusia yang diberi lesen oleh Allah untuk tolong orang lain, tuan-tuan boleh rujuk Surah an-Naba`:38. Pada akhir ayat tersebut Allah kata, Orang yang diberi keizinan itu ialah di dunia lagi Allah dah redha dengan ucapan-ucapan dan perbuatan mereka. Maka disebut dalam suatu hadith Nabi saw, yang dimaksudkan dengan orang yang Allah redha dengan ucapan dan perbuatan mereka adalah tiga jenis. Yang pertamanya ialah al-anbiya` (nabi-nabi dan rasul-rasul). Keseluruhan nabi dan rasul berjumlah 114000. Ada yang nama mereka disebut dalam Quran dan ada yang tidak. Dan yang keduanya ialah al-ulama`. Dari sudut lughah, alim ulama bermaksud orang yang banyak ilmu. Contohnya, seorang yang mahir dibidang engineering, kita boleh panggil dia sebagai ulama di bidang kejuruteraan. Jadi dari sudut Islam, alim ulama ialah orang yang reti nak differentiate halal haram, orang yang reti hukum hakam. Sehingga disebut dalam hadith Abu Nuaim yang diriwayatkan oleh Tirmizi, kata Nabi saw, Kalau dua jenis manusia ini baik, maka rakyat juga akan baik. Tapi kalau kedua-duanya lingkup, maka rakyat pun turut lingkup. Mereka ialah ulama` wal umara`. Nampak tak tuan-tuan, Nabi letak ulama` dulu baru umara` (pemerintah). Itulah tingginya nilai ulama`. Yang terpaksa menghadapi ujian, cabaran dan makian daripada masyarakat. Ucapan mereka amat suka dikontroversikan. Begitulah juga dengan tindakan mereka yang seringkali disalah-tafsirkan. Inilah dia yang kata ulama` tu tuan-tuan. Yang terpaksa menempuh laluan yang begitu sukar dalam nak menerangkan Islam kepada masyarakat. Sebab itu, ulama` juga
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 35.
Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 35 Dari Ibn Mas`ud ra, bahwa Nabi saw bersabda: Orang yang lebih berhak mendapat syafaatku pada hari qiamat ialah orang lebih banyak selawatnya kepadaku. (Tirmizi) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Hadith yang akan dibicarakan kali ini adalah berkenaan elemen yang boleh membantu kita di Padang Mahsyar. Kita semua kan tahu hari qiamat iaitu hari yang disebut oleh ribuan ayat tentangnya di dalam al-Quran ialah hari yang tidak ada siapa yang sudi menolong kita. Firman Allah dalam Surah `Abasa:34-36 yang bermaksud, Pada hari itu, saudara mara lari meninggalkan saudaranya, ibu dan ayah lari meninggalkan anak-anak mereka, begitu juga anak-anak lari tidak pedulikan ibubapa mereka, suami lari meninggalkan isterinya, begitu juga isteri tidak lagi mempedulikan suaminya, Inilah dia qiamat. Hari yang paling ditakuti oleh sekian para nabi dan rasul alaihimassalam tuwassalam. Contohnya cuba tengok doa Nabi Ibrahim as dalam Surah asy-Syu`arak:87 yang bermaksud, Dan janganlah aku dihina pada hari kebangkitan, Nampak tak tuan-tuan, Nabi Ibrahim pun gerun dengan hari qiamat. Walaupun diberi gelaran Khalilullah (teman rapat Allah), tapi masih bimbang dia. Berjuang dia sampai kena humban dalam api. Macam tu pun Allah nak hina dia ka? Tapi itulah yang didoanya. Sebab itu, doa para nabi ni kita kena memorize selalu untuk dijadikan sebagai doa harian sebab apa yang depa sebut tu atas bimbingan wahyu dari Allah. Bukan saja-saja seronok sebut. Kemudian disebut sikit gambaran Qiamat pada ayat seterusnya ie ayat 88 Surah asy-Syu`arak. Allah kata, Pada hari itu tidak berguna lagi harta benda dan anak pinak, Nampak tak tuan-tuan, Allah sebut harta dulu kemudian baru anak pinak. Inilah dia sunnah al-Quran. Allah sebut begitu sebab Dia tahu manusia sayang lebih kepada hartanya daripada anak-anak. Kita pernah baca kan dalam internet hari tu tentang cerita anak kecik dibelasah makbapak sendiri sampai last sekali hilang tangan si anak kecik tu hanya sebab dia pi guris kereta bapak dia yang baru beli? Semua dah bacakan cerita tu? Inilah sebabnya Allah kata manusia ni lebih sayangnya harta dari anak. Dan ayat seterusnya (ayat 89) Allah kata, Yang nak selamat (pada hari qiamat) ialah orang yang datang bertemu Allah dengan hati yang sejahtera. Okay sekarang kita tengok pula doa Nabi Yusuf as yang dirakam Allah dalam Surah Yusuf:101 yang ada hubung-kaitnya dengan hari qiamat. Nabi Yusuf kata, Ya Allah! Engkaulah pelindungku dunia dan akhirat. Wafatkanlah aku sebagai seorang Muslim dan kemudiannya tolong hubungkan aku dengan orang-orang yang soleh. Tu dia tuan-tuan yang kata Nabi Yusuf tu. Walaupun dia dah nabi, tapi kebimbangannya pada hari qiamat tetap ada sehingga dia berdoa kepada Allah untuk diconfirmkan mati sebagai muslimin dan seterus dikumpulkan bersama orang baik-baik. Ini dia cerita Qiamat tu tuan-tuan yang semua makhluk takut. Dalam hadith yang disebut di atas, selain sebut tentang Qiamat, Nabi juga sebut tentang syafaat. Apa yang kata syafaat tu tuan-tuan? Syafaat dalam bahasa kampung mudah fahamnya ialah boleh tolong orang lain. Manakala dalam istilah Islam pula, syafaat itu bermaksud suatu keizinan yang Allah berikan kepada beberapa jenis manusia di Padang Mahsyar untuk tolong orang lain ketika kalutnya pada hari itu. Nak tau jenis manusia yang diberi lesen oleh Allah untuk tolong orang lain, tuan-tuan boleh rujuk Surah an-Naba`:38. Pada akhir ayat tersebut Allah kata, Orang yang diberi keizinan itu ialah di dunia lagi Allah dah redha dengan ucapan-ucapan dan perbuatan mereka. Maka disebut dalam suatu hadith Nabi saw, yang dimaksudkan dengan orang yang Allah redha dengan ucapan dan perbuatan mereka adalah tiga jenis. Yang pertamanya ialah al-anbiya` (nabi-nabi dan rasul-rasul). Keseluruhan nabi dan rasul berjumlah 114000. Ada yang nama mereka disebut dalam Quran dan ada yang tidak. Dan yang keduanya ialah al-ulama`. Dari sudut lughah, alim ulama bermaksud orang yang banyak ilmu. Contohnya, seorang yang mahir dibidang engineering, kita boleh panggil dia sebagai ulama di bidang kejuruteraan. Jadi dari sudut Islam, alim ulama ialah orang yang reti nak differentiate halal haram, orang yang reti hukum hakam. Sehingga disebut dalam hadith Abu Nuaim yang diriwayatkan oleh Tirmizi, kata Nabi saw, Kalau dua jenis manusia ini baik, maka rakyat juga akan baik. Tapi kalau kedua-duanya lingkup, maka rakyat pun turut lingkup. Mereka ialah ulama` wal umara`. Nampak tak tuan-tuan, Nabi letak ulama` dulu baru umara` (pemerintah). Itulah tingginya nilai ulama`. Yang terpaksa menghadapi ujian, cabaran dan makian daripada masyarakat. Ucapan mereka amat suka dikontroversikan. Begitulah juga dengan tindakan mereka yang seringkali disalah-tafsirkan. Inilah dia yang kata ulama` tu tuan-tuan. Yang terpaksa menempuh laluan yang begitu sukar dalam nak menerangkan Islam kepada masyarakat. Sebab itu, ulama` juga akan diberi lesen untuk
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 117(1) - (6)
http://alkhatab.tripod.com/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 117 : Sebab-sebab menggugurkan hukuman qisas. 1) Hukuman qisas boleh digugurkan daripada pembunuh dengan adanya salah satu daripada sebab-sebab berikut: a) Kemaafan daripada semua ahli waris orang yang dibunuh. [ Apabila semua ahli waris memaafkan, maka hukuman qisas gugur dengan sendiri. Si pembunuh tidak akan ditahan atau dipenjarakan, sebaliknya dia akan dibebaskan. Dalam istilah undang-undang sivil, ia dipanggil sebagai discharge and acquitted ie dilepaskan dan dibebaskan. Kalau kita sering pergi ke mahkamah, kita akan dengar satu lagi istilah yang digunakan iaitulah DNAA (discharge not amounting to acquitted), yang bermaksud dilepaskan tanpa dibebaskan. Kedua-dua istilah ini berbeza. Contoh yang kata dilepaskan tanpa dibebaskan ialah seperti dalam kes rogol umpamanya. Katalah si mangsa sebagai pembuat aduan tidak hadir ke mahkamah sewaktu perbicaraan, sedangkan key-witness dalam kes tersebut ialah diri mangsa itu sendiri. Jadi bila dia tidak hadir, maka mahkamah mempunyai kuasa untuk melepaskan tertuduh tetapi tidak dibebaskan. Ini yang kata discharge not amounting to acquitted tu. Maknanya pendakwa masih boleh mendakwa si tertuduh. Tertuduh pula kalau dengar mahkamah kata discharge not amounting to acquitted, jangan pula pi lompat seronok sebab ada kemungkinan dia akan ditangkap semula. Berbalik kepada kes di atas, dalam undang-undang Islam, once you dah bagi keampunan kepada orang yang membunuh ayah atau ibu kita, maka kita tak boleh tarik balik kemaafan itu. Maknanya kita dah beri pelepasan dan pembebasan mutlak kepada si tertuduh. ] b) Kematian orang yang melakukan pembunuhan itu. [ Dengan matinya si pembunuh juga akan sendirinya gugur hukuman qisas dari diri si pembunuh tersebut. Bila sebut kematian orang yang melakukan pembunuhan, teringat ana kat kes kepala gangster India yang dibunuh di M`sia baru-baru ini. Bila berlaku kejadian seperti ini, tertanya-tanya juga kita bagaimana gangster dari India ini boleh terlepas masuk ke negara lain? Bila disiasat kembali, didapati si isteri kepada gangster tersebut telah memalsukan sijil kematian suaminya. Maknanya si suami telah mati di India tetapi boleh hidup bebas di negara lain dengan menggunakan nama lain. Macamana boleh berlaku benda macam ni tuan-tuan? Dalam hal macam ni, kita kena cari siapa yang ada autoriti boleh declare kata seseorang itu telah meninggal dunia? Jawapannya boleh kita cari di bilik bedah mayat. Kita boleh tengok siapa yang tentukan jasad ini nama sekian-sekian, jasad itu nama sekian-sekian. Kalau kita amat-amati, selalunya yang berada kat bilik mayat untuk lakukan post-mortem, bukannya doktor, tetapi kebanyakan mereka hanyalah pembantu perubatan. Jarang sekali doktor buat post-mortem, kecualilah kalau ada kes-kes besar. Jadi doktor ni macam bos la tuan-tuan. Dia hanya suruh pembantu-pembantunya yang buat post-mortem. Tetapi bila jadi macam kes pemalsuan sijil kematian kepala gangster India tu, baru semua jadi kelam-kabut. Habih semua disiasat, dari doktor sampailah ke pembantu-pembantunya. Dari kes gangster India tu juga, ana dapat satu lagi pengajaran. Iaitu, betullah kata-kata orang tua Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya ke tanah juga. Selicik-licik kepala gangster itu mengatur strategi untuk lepaskan diri, tapi masih ada orang lagi licik dari dia. Dunia ni kecik ja tuan-tuan. Dia ingat orang lain tak tau dia lari dari India. Akhirnya dia dikesan berada di M`sia, dan dia disembelih. ] c) Telah wujud perdamaian dan penyelesaian di antara si pembunuh dengan ahli waris orang yang dibunuh. [ Dalam kes hukuman hudud, kalau boleh, jalan penyelesaian hendaklah dibuat sebelum dilaporkan kepada kerajaan. Contohnya macam kes mencuri. Sekiranya kita dah laporkan kepada kerajaan, kita tak boleh tarik balik. Tetapi dalam kes hukuman qisas, ia boleh tarik balik pada bila-bila masa pun. Misalnya, si penjenayah tu hampir nak dipancung, tiba-tiba ahli waris mangsa kata, Kami maafkan dia!, maka si penjenayah itu akan dibebaskan. ] 2) Seseorang yang melakukan pembunuhan dan telah sabit kesalahannya mengikut peruntukkan yang disebutkan dalam perkara 113 (1) perenggan (a) dan (b) wajib dikenakan hukuman qisas, di mana hukuman itu tertakluk di bawah peruntukkan yang disebutkan dalam perkara 115 (1) perenggan (i) (ii) dan (iii). 3) Hukuman qisas adalah hukuman Allah yang didapati nas-nasnya di dalam al-Quran dan hadith-hadith Rasulullah saw yang wajib dilaksanakan setelah didapati bukti-bukti untuk mensabitkan kesalahan membunuh itu. [ Dalam perbahasan-perbahasan yang lalu, terbukti bahwa qisas adalah hukuman yang berasaskan kepada al-Quran dan sunnah Nabi saw. Begitu juga kalau tuan-tuan tengok dalam enakmen keluarga Islam P.Pinang, ianya juga menggunakan undang-undang yang berasaskan kepada hukum syarak. Kalau kita semak enakmen tersebut, kita akan jumpa satu kolum rujukan sebut, Mana-mana
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Qisas - Fasal 3 - Per 115(5) - 116.
Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 115 : Menyempurnakan pelaksanaan hukuman qisas. 5) Kesemua ahli waris orang yang dibunuh itu mestilah bersetuju supaya hukuman qisas yang telah dijatuhkan ke atas si pembunuh itu dilaksanakan. Dan tidak boleh sebahagian daripada ahli waris yang dibunuh tadi berkecuali dari persetujuan itu. [ Ini adalah sambungan dari perbincangan kita yang lalu. Hal tentang ceraian ke5 ini telah pun kita bincang pada perbahasan yang lalu. Contoh, sekiranya si mati meninggalkan 3 orang waris, maka kesemuanya ketiga-tiga waris kena setuju hukuman dijatuhkan, baru kerajaan boleh menjatuhkan hukuman. Kalau salah seorang dari mereka tak mahu qisas dijalankan, maka qisas tidak boleh dilaksanakan ke atas si pembunuh. Inilah syarat yang ditetapkan, yang menunjukkan bahwa kuasa perlaksanaan hukuman qisas itu diberikan kepada waris mangsa yang dibunuh. ] 6) Andainya didapati sebahagian daripada ahli waris orang yang dibunuh itu tidak diketahui di mana ia berada (ghaib), atau ia masih kanak-kanak lagi, atau ia gila, maka hukuman qisas itu wajib ditangguhkan, menunggu ahli waris yang ghaib tadi sehingga ia pulang, dan menunggu ahli waris yang masih kanak-kanak sehingga ia baligh, dan menunggu ahli waris yang gila sehingga ia siuman. [ Selepas dibicarakan dan didapati si pembunuh itu bersalah, maka akan timbul satu lagi masalah iaitu kena cari samada mangsa ada waris ataupun tidak. Kalau ada, kesemua waris hendaklah dipanggil untuk minta pesalah dihukum ataupun dimaafkan. Kalau si pembunuh tidak bersalah, ia tidak menjadi isu sebab tertuduh akan dibebaskan. Yang jadi isunya ialah bila si pembunuh didapati bersalah, kita kena cari semua ahli waris mangsa. Seperti yang disebut di atas, kalau ada waris yang tidak diketahui kat mana dia tinggal, atau waris masih kanak-kanak atau waris jadi gila; maka kita kena tunggu kesemua contoh-contoh itu tadi sehingga mereka layak untuk buat keputusan. Sementara tunggu ahli waris yang hilang itu muncul kembali, atau menunggu ahli waris yang kanak-kanak itu menjadi baligh, atau menunggu ahli waris yang gila itu menjadi normal; maka kita kena penjarakan dahulu si pembunuh. Maknanya kalau waris yang hilang itu muncul kembali, dan memberitahu dia tidak perlu pembelaan kepada darah ayahnya, maka si pembunuh berkenaan akan dibebaskan. Tetapi kalau berlaku sebaliknya, maka hukuman qisas akan dilaksanakan. Jadi dalam hal ini, tuan-tuan jangan salah faham. Bukannya maksud si pembunuh dipenjara tanpa perbicaraan. Yang sebenarnya, dia telah dibicarakan dan didapati bersalah. Dia hanya dipenjarakan buat sementara waktu sahaja sementara tunggu ahli waris mangsa boleh buat keputusan samada nak diqisaskannya atau dimaafkan. ] 7) Hukuman qisas yang dikenakan ke atas si pembunuh itu tidak melibatkan kepada orang lain. Misalnya seorang perempuan yang sedang hamil membunuh seorang yang beriman tidak boleh dilaksanakan hukuman qisas di masa perempuan itu dalam keadaan hamil, malah hukuman itu hendaklah dilaksanakan sehingga perempuan tadi melahirkan anaknya, dan berhenti anaknya menyusu. Kes ini adalah merujuk hadith Rasulullah saw: Apabila seorang perempuan yang hamil membunuh seorang yang lain dengan sengaja tidak boleh dibunuh perempuan itu di masa hamilnya sehingga ia melahirkan anak yang dikandungnya, dan sehingga terjamin anaknya (ada orang yang menyusu dan menjaganya). (Riwayat Ibn Majah) [ Dalam contoh di atas, yang disebut orang lain dalam kes pembunuhan yang dilakukan oleh perempuan hamil ke atas seseorang ialah janin yang ada dalam perut si pembunuh itu sendiri. Maknanya kalau dihukum bunuh balas ke atas si pembunuh dalam keadaan dianya hamil, maka dibimbangi nyawa janin dalam perut si pembunuh akan terancam. Janin dalam perut si pembunuh tidak ada kena mengena dalam kes pembunuhan yang dilakukan oleh ibunya. Jadi kes seumpama ini, Nabi saw suruh kita tunggu sampai anak itu dilahirkan dan sampai ada orang lain boleh ambik urusan penjagaan anak tersebut dari ibunya. Maknanya selagi anak tersebut tidak terjamin kebajikannya, selagi itulah tidak boleh menjatuhkan hukuman qisas ke atas ibunya. Ini dia tuan-tuan yang kata adilnya undang-undang Islam, sehingga terpaksa mempastikan bahwa hukuman bunuh ke atas si penjinayah tidak menggugat orang lain. ] Perkara 116 : Alat pelaksanaan hukuman qisas. Alat yang digunakan untuk melaksanakan hukuman qisas mestilah sama seperti alat yang digunakan oleh si pembunuh ketika ia membunuh orang yang dibunuhnya, kecuali lama tersiksanya orang yang diqisas tadi menanggung kesakitan dengan menggunakan alat itu. Maka dalam kes ini, alat yang digunakan untuk melaksanakan hukuman qisas itu mestilah menggunakan pedang. Sabda Rasulullah saw: Tidak ada hukuman qisas itu, kecuali dengan menggunakan pedang. (Riwayat Bazaar dan Ibn `Adi) [ Hadith di atas sebagai reference sekiranya alat yang digunakan dalam suatu hukuman qisas tidak boleh menyamai dari segi keadilannya. Sebagai
Bismillah [hidayahnet] Mastika Hadith - Jilid 1 - Bab 4 - Hadith 33.
http://alkhatab2.tripod.com/ Mastika Hadith Jilid 1 Bab 4 : Beriman kepada adanya malaikat. Hadith 33 Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya yang berselawat kepadaku sekali selawat, nescaya Allah limpahkan sepuluh rahmat kepadanya dengan sebab sekali selawat itu. (Muslim, Tirmizi, Abu Daud, Nasaai, Imam Ahmad dan Hibban) Muslimin muslimat yang dirahmati Allah. Hadith yang akan dibicarakan masih lagi berlegar tentang fadhilat selawat ke atas Nabi saw. Dan kali ini kita lihat adanya rahmat Allah disebut. Mari kita tengok apa yang dikatakan sebagai rahmat Allah. Cuba perati ayat 23 Surah al-`Araaf, yang di dalamnya ada satu doa yang selalu kita sebut selepas solat. Maksudnya, Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri. Dan jika sekiranya Engkau tidak mengampunkan kami di atas kezaliman yang telah kami lakukan, dan jika sekiranya Engkau tidak memberi rahmat kepada kami, maka nescaya kami akan termasuk dikalangan orang-orang yang rugi di sisi Allah swt. Ayat ini dirakam Allah ketika Nabi Adam as berdoa dan merintih apabila dia dikeluarkan dari syurga. Dari doa ini kita boleh lihat betapa pentingnya yang kata rahmat Allah tu. Sehingga disebut rugi sekiranya kehidupan kita tidak dirahmati oleh Allah swt. Dalam tafsir asy-syahid Sayyid Qutb rahimallahu ta`ala berkata bahwa rahmat itu adalah gabungan dari dua asma` Allah iaitulah ar-Rahman dan ar-Rahim. Sebab itu kita pernah dengar adanya malaikat yang jaga alam rahim dalam perut ibu sebab di situ adalah antara area yang dirahmati Allah. Disebut alam rahim sebab dengan kasih sayang Allah lah, janin kita yang diberi dengan berbagai-bagai nama sainsnya seperti embriyo, zigot dan sebagainya, dapat makan dan dapat bernafas. Maknanya apabila berlaku sahaja persenyawaan, maka kasih sayang Allah tertumpah; tak kira samada dalam perut ibu muslimah maupun yang bukan Islam. Apa lagi tuan-tuan nak cerita pasai rahmat ni? Oh ya, cuba tuan-tuan perati kat batu nisan orang mati. Tertera tulisan sipolan bin/binti sipolan telah kembali ke rahmatullah. Nampak tak tuan-tuan; mungkin orang hat mati tu jahat macam firaun, sembahyang tak pernah, puasa jauh sekali, tapi bila mati saja dia, pasti rahmat Allah yang dicarinya juga. Sebab itu disebut Allahyarham bermaksud semoga Allah merahmatinya, atau Almarhum bermaksud yang dirahmati, kepada orang yang meninggal dunia. Maknanya, dari dalam perut mak sampailah ke kubur, tak boleh putus dari rahmat Allah swt. Dalam Quran pun begitu banyak contoh-contoh yang telah Allah bentangkan kepada kita menceritakan tentang rahmatNya. Salah satunya kita boleh refer dalam Surah al-Kahfi, dimana dalam surah ini Allah menceritakan tentang bagaimana tujuh orang pemuda yang berani menegur pemerintah yang zalim. Ganjaran cukup besar tuan-tuan kalau kita dibunuh apabila berani menegur pihak pemerintah. Cuba rujuk satu hadith riwayat al-Hakim yang mana walaupun para muhadithin mendhoifkannya tapi pengajaran boleh diambil. Hadith itu berbunyi, Penghulu bagi orang yang mati syahid di dalam syurga ada dua golongan. Yang pertamanya ialah Hamzah bin Abdul Muthalib radiallahuanhu. Dan yang keduanya ialah seseorang yang berdiri dihadapan pemerintah yang zalim, lalu mengajak pemerintah kepada amar makruf nahi mungkar, tiba-tiba dia mati dibunuh kerana ajakannya itu maka dia adalah saiyyidul syuhada`. Inilah yang dibuat oleh as-habul Kahfi terhadap pemerintah mereka seperti yang disebut dalam ayat 14 Surah al-Kahfi, kata Allah, Dan ingatlah! Ketika tujuh orang pemuda itu berdiri di hadapan raja yang zalim, lalu mereka berkata: Tuhan kami adalah Tuhan yang menguasai langit dan bumi, dan sekiranya kami mengucapkan perkataan yang lain daripada ini, nescaya kami akan menyeleweng dari jalan kebenaran. Maknanya apa tuan-tuan? Maknanya ialah ia telah menjadi suatu fitrah bahwa apabila kebenaran disampaikan, maka tunggulah akan datangnya ujian dan cabaran. Inilah yang berlaku kepada as-habul Kahfi. Mereka diburu oleh raja yang zalim sehingga lari ke sebuah gua. Cerita seterusnya mungkin semua kita dah tau kot. Tapi ada satu benda yang ana nak bagitau di sini, iaitu sebelum mereka membaringkan diri masing-masing dalam gua itu, ada satu benda yang mereka buat. Apa yang depa buat tuan-tuan? Takdak benda lain yang depa buat melainkan meminta doa kepada Allah sepertimana yang dirakam oleh Allah dalam ayat 10 Surah al-Kahfi. Mereka tidak minta supaya malaikat turun dari langit untuk menjaga pintu gua untuk mereka. Tetapi yang mereka minta ialah diturunkan rahmat kasih sayang dari Allah kerana mereka tahu bahwa itulah saja yang boleh menyelamatkan mereka. Jadi yang mereka boleh tidur selama 309 tahun itu ialah sebab mereka tidur atas rahmat Allah. Nampak tak tuan-tuan, betapa besarnya rahmat kasih sayang Allah swt ke atas makhlukNya. Apa lagi tuan-tuan nak cerita pasai rahmat Allah?..Okay mai kita tengok satu lagi hadith yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimallahu ta`ala tentang
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Fasal 3 - Per 114 - 115(4)
Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 114 : Masa perlaksanaan hukuman qisas. 1) Hukuman qisas boleh dilaksanakan setelah hadir ahli-ahli waris orang yang dibunuh yang telah baligh semuanya, dan mereka telah menuntut supaya hukuman qisas itu dilaksanakan. [ Ada sahabat tanya, Macamana kalau mangsa yang dibunuh itu foreigners yang tidak ada waris di negara Islam yang dia merantau; adakah boleh kerajaan negara Islam itu menjatuhkan hukuman bunuh kepada si pembunuh?Jawapannya ialah kalau kerajaan dapat menangkap si pembunuh dan setelah dibicarakan, dia memang didapati bersalah, maka kerajaan tetap tak boleh menjatuhkan hukuman qisas kepada si pembunuh. Melainkan kerajaan kena memenjarakan dia terlebih dahulu sehingga dijumpai waris kepada si mati. Ini disebabkan oleh prinsip qisas yang menyatakan bahwa darah mangsa adalah milik keluarga mangsa, bukannya milik kerajaan. Jadi yang berhak untuk menentukan samada hukuman qisas boleh dilaksanakan ataupun tidak, bergantung kepada keputusan keluarga mangsa. ] 2) Seseorang yang telah sabit kesalahannya membunuh seorang yang lain dengan adanya salah satu dari bukti-bukti yang disebutkan dalam perkara 113 perenggan (a) dan (b), pihak pemerintah/kerajaan hendaklah bersegera melaksanakan hukuman qisas itu, kecuali pembunuh itu seorang perempuan yang sedang hamil. Maka dalam kes ini, hukuman qisas itu bolehlah ditangguhkan sehingga perempuan tadi melahirkan anaknya. [ Hanya dua sahaja cara pembuktian, iaitulah dengan iqrar (pengakuan dari si pembunuh) dan saksi dari dua orang lelaki yang adil. Maknanya, tidak ada cara lain selain dari dua cara ini sahaja yang boleh diterima. Walaupun hari ini kita ada teknologi moden seperti menggunakan close circuit tv (cctv), atau teknologi fotografi yang snap imej yang tidak bergerak, untuk membuktikan bahwa seseorang melakukan pembunuhan, namun kedua-dua kaedah teknologi ini tidak boleh digunakan dalam kes hukuman qisas. Begitu juga kita lihat hari ini laungan hak kesama-rataan antara lelaki dan wanita semakin menjadi-jadi. Sehingga sis yang champion dalam hal ini di negara kita mendapat ruang di akhbar-akhbar arus perdana. Jadi, ada tak kemungkinan nanti mereka meminta untuk menjadi saksi dalam kes nikah umpamanya?Nak jadi saksi kes hukuman qisas jangan harap la sebab mereka antara penentang kuat undang-undang Islam. Sebab itu ana sebut sebagai saksi nikah saja sebab ianya sama iaitu minimum memerlukan dua lelaki yang adil. Ana rasa kalau mereka ini semakin hari semakin diberi ruang, kemungkinan besar mereka akan tuntut juga nak jadi saksi. Tetapi sebagai orang Islam yang beriman, dalam hal seperti ini (saksi dua orang lelaki yang adil), kita hendaklah sami`na wa ato`na, kita dengar dan kita patuh sebab dia adalah perintah Allah secara qatie. Dalam kes ini, logik akai tak boleh pakai. Bawa mai pi lah wanita ada PhD ka, prof wanita ka, ustazah ka; selagi gender mereka wanita, tetap tak boleh jadi saksi nikah maupun saksi hukuman qisas. ] Perkara 115 : Menyempurnakan perlaksanaan hukuman qisas. 1) Untuk menyempurnakan perlaksanaan hukuman qisas yang telah dijatuhkan oleh hakim ke atas pembunuh adalah tertakluk di bawah tiga syarat: i) Orang yang berhak menuntut hukuman qisas itu (ahli waris orang yang dibunuh) mestilah orang yang berakal dan baligh. [ Katalah si mangsa meninggalkan hanya seorang waris. Dan waris tu pula hanya berusia 7 tahun. Jadi adakah boleh waris yang berusia 7 tahun itu menuntut hukuman qisas ke atas pembunuh bapanya?Tak boleh tuan-tuan. Dalam kes sebegini, kerajaan terpaksa memenjarakan dahulu si pembunuh sehingga waris itu menjadi baligh, sebab hak untuk mendapatkan balik darah si bapa ada pada si anak. Ini syaratnya. Bila si anak dah baligh, baru boleh ditanya samada nak hukum si pembunuh atau memaafkannya. ] ii) Kesemua ahli waris orang yang dibunuh itu mestilah bersetuju supaya hukuman qisas yang telah dijatuhkan oleh hakim ke atas pembunuh itu dilaksanakan. [ Katalah waris ada 3 orang. Tiba-tiba sorang tak setuju qisas dilaksanakan, maka kerajaan tidak boleh menghukum si pembunuh. Mereka semua kena sepakat bersetuju untuk menjatuhkan hukuman qisas ke atas si pembunuh, barulah kerajaan boleh melaksanakannya. ] iii) Hukuman qisas yang dikenakan ke atas pembunuh itu tidak melibatkan kepada orang lain. [ Yang kata waris ni ialah orang yang berhak menerima harta pusaka dari segi undang-undang faraid. Saudara kandung kepada si mati sendiri tidak akan dikira sebagai waris sekiranya lima orang yang dikatakan sebagai waris masih ada; ie ibu, bapa, suami/isteri, anak lelaki dan anak perempuan. ] 2) Ahli-ahli waris orang yang dibunuh yang berhak menuntut hukuman qisas ke atas si pembunuh ialah ahli waris yang mukhallaf (berakal lagi baligh), kerana mereka itu adalah orang yang telah dipertanggung-jawabkan oleh Allah untuk melaksanakan hukum-hukumnya. [ Bila kita sebut mukhallaf sebagai syarat untuk waris menuntut hak, maknanya waris tu dah sampai
Re: Bismillah [hidayahnet] 73 FAHAMAN UMAT ISLAM AKHIR ZAMAN
~salam~ Ana qoute: "..kaum Ibnu Taimiyah masuk dalam golongan kaum Musyabbihah dan kaum Wahabi termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah." [ Komen ana: Nampak macam satu provokasi jer.Dari sumber mana sheikh grad itkata Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah kaum Musyabbiihah?...Dari sumberpelayaran Ibnu Batutah ka?...Pastu, sheikh grad it kenai ka sapa dia Muhammad bin Abdul Wahab tu? ] grad it [EMAIL PROTECTED] wrote: Tersebut dalam Kitab Bugyatul Mustarsyidin, karangan Mufti Syaikh Sayid Abdurrahinan bin Muhammad bin Husein bin Uinar, yang dimasyhurkan dengan gelar Ba'Alawi, pada pagina 398, cetakan Mathba'ah Amin Abdul Majid Cairo (1381 H.), bahwa 72 firqah yang sesat itu berpokok pada 7 firqah, iaitu :1. Kaum Syi'ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina 'Ali Karamallahu wajhahu. Mereka tidak mengakui Khalifah-khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman, Radhiyallahu'anhum.Kaum Syi'ah kemudian berpecah menjadi 22 aliran.2. Kaum Khawarij, iaitu kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina 'Ali Kw. bahkan ada di antaranya yang mengkafirkan Saidina 'Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang mem-buat dosa besar menjadi kafir.Kaum Khawarij kemudian berpecah menjadi 20 aliran.3. Kaum Mu'tazilah, iaitu kaum yang berfahamanbahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahawa manusia membuat pekerjaannya sendiri, bahwa Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam syurga, bahwa orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi'raj Nabi Muhammad hanya dengan ruh saja, dan lain-lain.Kaum Mu'tazilah berpecah menjadi 20 aliran.4. Kaum Murjiah, iaitu kaum yang mmfatwakan bahwa membuat' ma'ksiat(kedurhakaan)tidak memberi mudharat kalau sudah beriman, sebagai keadaannya membuat kebajikan tidak mem-beri manfa'at kalau kafir.5. Kaum Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan mamisia adalah makhluk, yakni' dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najari-yah pecah menjadi 3 aliran.6. Kaum Jabariyah, iaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia "majbur", ertinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Ka'um ini hanya 1 aliran.7. Kaum Musyabbihah, iaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan .manusia, umpamanya bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik tangga, turun tangga dan lain-lain-nya.Kaum ini hanya 1 aliran saja.Jadi, jumlahnya adalah :1.KaumSyi'ah ...22 aliran.2.KaumKhawarij20 aliran.3.KaumMu'tazailah . 20 aliran.4.KauinMurjiah 5 aliran.5.KaumNajariah 3 aliran.6.KaumJabariah 1 aliran.7.KaumMusyabihah .1 aliran. Jumlah 72 aliran.Kalau ditambah dengan 1 aliran lagi dengan faham kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, maka cukuplah menjadi 73 firqah, sebagai yang diterangkan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam hadits yang di-;riwayatkan Imam Tirmidzi.Demikian Kitab Bugyatul Mustarsyidin.Adapun Kaum Qadariyah termasuk golongan kaum Mu'tazilah, kaum Bahaiyah dan Ahmadiyah Qadiani masuk golongan kaum Syi'ah, kaum Ibnu Taimiyah masuk dalam golongan kaum Musyabbihah dan kaum Wahabi termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah. dipetik dari http://forum.cari.com.my/viewthread.php?tid=154573page=25fpage=1 oleh serihartatie.Conqueror . maklumat tambahan sila rujuk http://groups.yahoo.com/group/sibermelayu __Do You Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise. If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title "change to daily digest". Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour -- All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise. If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title change to daily digest. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/hidayahnet/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Fasal 3 - Per 112(7) - 113
http://alkhatab.tripod.com/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 112 : Syarat-syarat yang mewajibkan qisas. 7) Dalam kes pembunuhan, hukuman qisas itu disyaratkan juga, wajib dikenakan ke atas si pembunuh apabila ia membunuh orang yang berhak mendapat perlindungan nyawanya, samada orang Islam, atau yang bukan Islam seperti kafir zimmi, atau ma`ahad. Ini adalah berlandaskan perkataan Saidina Ali ra yang bermaksud, Dan tidaklah boleh dibunuh orang mukmin dengan sebab membunuh orang kafir, dan tidak boleh dibunuh juga orang kafir yang mengikat janji setia selama berlaku perjanjiannya itu. (Riwayat Abu Daud dan Nasaai) [ Ma`ahad adalah kafir yang ada perjanjian dengan kerajaan Islam dan selama mana mereka patuh kepada perjanjian itu, mereka tidak boleh dibunuh. Jadi maknanya hadith riwayat Abu Daud dan Nasaai ini menjadi dalil bahwa darah kafir zimmi dan kafir yang ada perjanjian dengan kerajaan Islam terjamin. Inilah yang sepatutnya kita bagitau kat kaum bukan Islam yang ada dalam negara kita. Jangan kita takut-takutkan mereka dengan Islam. Kalau kita adakan dialog dengan mereka dari masa ke semasa, insyaAllah mereka akan faham apa itu Islam yang sebenar. Bila depa dah faham, takpayah la lagi dok bubuh hadhari kat tepi perkataan Islam tu. Ini semua hanya agenda politik umno tuan-tuan untuk maintain sokongan bukan Islam kepada mereka. Bila mereka terpukul dengan buku TG Hj Hadi Awang Hadharah Islamiyah, bukan Islam hadhari, maka sekarang mereka cuba pula memperkudakan para intelek Islam untuk mengeluarkan kenyataan-kenyataan yang menyebelahi mereka hanya semata-mata untuk survival mereka sahaja, tak lebih daripada itu. Ini telah dibuktikan dalam pemilihan umno setahun yang lalu. Setelah diperkudakan para ulama dalam PR11 yang lalu dengan jayanya, selang beberapa bulan selepas itu dalam mesyuarat agong umno, didapati tidak ada seorang pun dari kalangan para ulama ini terpilih dalam majlis tertinggi. Ini dia yang kata umno tu tuan-tuan. Jadi ana nasihat kepada para cendiakawan Islam yang masih dalam umno atau yang berura-ura nak berjinak-jinak dengan umno, kamu perlu alert tentang hal ini. ] 8) Hukuman qisas wajib dikenakan ke atas mereka yang merosakkan tubuh badan atau anggota orang lain, samada dipukul, ditampar dan sebagainya. Ini adalah berdasarkan hadith Rasulullah saw yang diriwayatkan daripada Anas ra yang bermaksud, Bahawa seorang anak perempuan Bani Nadhar telah menampar seorang anak perempuan lain, maka patah gigi siongnya, lalu mereka (keluarganya) datang kepada Nabi saw, maka baginda menyuruh membalasnya. (Riwayat Bukhari dan Abu Daud) [ Inilah dalil menunjukkan bahwa membalas perbuatan jahat yang dilakukan oleh golongan lain ke atas orang Islam merupakan sunnah daripada Nabi saw. Walaupun memilih untuk memaafkan itu lebih baik tapi kita tak boleh larang orang yang teraniaya untuk membalas perbuatan jahat yang ditimpakan ke atasnya kerana membalas itu juga adalah sunnah Nabi saw. Dalil ini juga boleh diambil bagi menunjukkan perbezaan jelas antara Islam dan kristian, sebab dalam gospel version matthews, ada ayat yang menyatakan If you are slap on your right cheek, then offer your left cheek. Maksudnya kalau kamu ditempeleng di pipi kanan, bagi pipi belah kiri pula. Nampak tak tuan-tuan adanya perbezaan yang ketara antara nada Islam dan kristian. Islam membenarkan kita untuk membalas kejahatan adalah sebagai salah satu cara untuk membela maruah dan memberi pengajaran kepada pelaku kejahatan bahwa orang yang teraniaya itu juga mempunyai hak untuk membalas. ] Perkara 113 : Bukti mensabitkan pembunuhan 1) Dalam kes pembunuhan, untuk mensabitkan seseorang itu melakukan pembunuhan yang wajib dikenakan hukuman qisas adalah tertakluk di bawah bukti-bukti berikut: a) Iqrar (pengakuan si pembunuh) b) Saksi dua orang lelaki yang adil. [ Maknanya pembuktian dalam kes bunuh, hanya dua cara ini sahaja yang bersandar kepada nas al-Quran dan sunnah Nabi saw. Bila sebut tentang saksi ni tuan-tuan, teringat ana dengan kes rogol beramai-ramai ke atas seorang gadis Islam atas arahan seorang ketua puak yang berlaku di Pakistan sebulan yang lalu. Arahan sebegini hanyalah adat di Pakistan. Sewaktu jahiliyah dulu, kalau ada seorang pemuda dari suatu puak (katalah puak A) buat affair dengan gadis dari puak yang lain (puak B), maka pemuda dari puak A itu hendaklah dikenakan balasan dendam. Caranya ialah cari mana-mana gadis dari puak A, kemudian di arah pemuda-pemuda dari puak B pi rogol gadis puak A itu beramai-ramai. Jadi bila adat jahiliyah ini masih diamalkan, maka 8 orang pemuda dari puak B itu dihadapkan ke mahkamah agong syariah Pakistan. Lima daripada mereka telah menjatuhkan hukuman bunuh dan tiga lagi dibebaskan kerana kekurangan bukti. Bila berlaku macam tu, ada sahabat tanya kat ust Ahmad Jailani, Mana keadilannya sedangkan seluruh Pakistan tahu puak itu telah mengeluarkan arahan supaya gadis tersebut dirogol secara berkumpulan?
Bismillah [hidayahnet] Qanun Jinayah Syar`iyah - Bah 1 - Bab 3 - Fasal 3 - Per 112(7) - 113
http://alkhatab.tripod.com/ Qanun Jinayah Syar`iyah Bahagian 1 Bab 3 Fasal 3: Yang mewajibkan qisas. Perkara 112 : Syarat-syarat yang mewajibkan qisas. 7) Dalam kes pembunuhan, hukuman qisas itu disyaratkan juga, wajib dikenakan ke atas si pembunuh apabila ia membunuh orang yang berhak mendapat perlindungan nyawanya, samada orang Islam, atau yang bukan Islam seperti kafir zimmi, atau ma`ahad. Ini adalah berlandaskan perkataan Saidina Ali ra yang bermaksud, Dan tidaklah boleh dibunuh orang mukmin dengan sebab membunuh orang kafir, dan tidak boleh dibunuh juga orang kafir yang mengikat janji setia selama berlaku perjanjiannya itu. (Riwayat Abu Daud dan Nasaai) [ Ma`ahad adalah kafir yang ada perjanjian dengan kerajaan Islam dan selama mana mereka patuh kepada perjanjian itu, mereka tidak boleh dibunuh. Jadi maknanya hadith riwayat Abu Daud dan Nasaai ini menjadi dalil bahwa darah kafir zimmi dan kafir yang ada perjanjian dengan kerajaan Islam terjamin. Inilah yang sepatutnya kita bagitau kat kaum bukan Islam yang ada dalam negara kita. Jangan kita takut-takutkan mereka dengan Islam. Kalau kita adakan dialog dengan mereka dari masa ke semasa, insyaAllah mereka akan faham apa itu Islam yang sebenar. Bila depa dah faham, takpayah la lagi dok bubuh hadhari kat tepi perkataan Islam tu. Ini semua hanya agenda politik umno tuan-tuan untuk maintain sokongan bukan Islam kepada mereka. Bila mereka terpukul dengan buku TG Hj Hadi Awang Hadharah Islamiyah, bukan Islam hadhari, maka sekarang mereka cuba pula memperkudakan para intelek Islam untuk mengeluarkan kenyataan-kenyataan yang menyebelahi mereka hanya semata-mata untuk survival mereka sahaja, tak lebih daripada itu. Ini telah dibuktikan dalam pemilihan umno setahun yang lalu. Setelah diperkudakan para ulama dalam PR11 yang lalu dengan jayanya, selang beberapa bulan selepas itu dalam mesyuarat agong umno, didapati tidak ada seorang pun dari kalangan para ulama ini terpilih dalam majlis tertinggi. Ini dia yang kata umno tu tuan-tuan. Jadi ana nasihat kepada para cendiakawan Islam yang masih dalam umno atau yang berura-ura nak berjinak-jinak dengan umno, kamu perlu alert tentang hal ini. ] 8) Hukuman qisas wajib dikenakan ke atas mereka yang merosakkan tubuh badan atau anggota orang lain, samada dipukul, ditampar dan sebagainya. Ini adalah berdasarkan hadith Rasulullah saw yang diriwayatkan daripada Anas ra yang bermaksud, Bahawa seorang anak perempuan Bani Nadhar telah menampar seorang anak perempuan lain, maka patah gigi siongnya, lalu mereka (keluarganya) datang kepada Nabi saw, maka baginda menyuruh membalasnya. (Riwayat Bukhari dan Abu Daud) [ Inilah dalil menunjukkan bahwa membalas perbuatan jahat yang dilakukan oleh golongan lain ke atas orang Islam merupakan sunnah daripada Nabi saw. Walaupun memilih untuk memaafkan itu lebih baik tapi kita tak boleh larang orang yang teraniaya untuk membalas perbuatan jahat yang ditimpakan ke atasnya kerana membalas itu juga adalah sunnah Nabi saw. Dalil ini juga boleh diambil bagi menunjukkan perbezaan jelas antara Islam dan kristian, sebab dalam gospel version matthews, ada ayat yang menyatakan If you are slap on your right cheek, then offer your left cheek. Maksudnya kalau kamu ditempeleng di pipi kanan, bagi pipi belah kiri pula. Nampak tak tuan-tuan adanya perbezaan yang ketara antara nada Islam dan kristian. Islam membenarkan kita untuk membalas kejahatan adalah sebagai salah satu cara untuk membela maruah dan memberi pengajaran kepada pelaku kejahatan bahwa orang yang teraniaya itu juga mempunyai hak untuk membalas. ] Perkara 113 : Bukti mensabitkan pembunuhan 1) Dalam kes pembunuhan, untuk mensabitkan seseorang itu melakukan pembunuhan yang wajib dikenakan hukuman qisas adalah tertakluk di bawah bukti-bukti berikut: a) Iqrar (pengakuan si pembunuh) b) Saksi dua orang lelaki yang adil. [ Maknanya pembuktian dalam kes bunuh, hanya dua cara ini sahaja yang bersandar kepada nas al-Quran dan sunnah Nabi saw. Bila sebut tentang saksi ni tuan-tuan, teringat ana dengan kes rogol beramai-ramai ke atas seorang gadis Islam atas arahan seorang ketua puak yang berlaku di Pakistan sebulan yang lalu. Arahan sebegini hanyalah adat di Pakistan. Sewaktu jahiliyah dulu, kalau ada seorang pemuda dari suatu puak (katalah puak A) buat affair dengan gadis dari puak yang lain (puak B), maka pemuda dari puak A itu hendaklah dikenakan balasan dendam. Caranya ialah cari mana-mana gadis dari puak A, kemudian di arah pemuda-pemuda dari puak B pi rogol gadis puak A itu beramai-ramai. Jadi bila adat jahiliyah ini masih diamalkan, maka 8 orang pemuda dari puak B itu dihadapkan ke mahkamah agong syariah Pakistan. Lima daripada mereka telah menjatuhkan hukuman bunuh dan tiga lagi dibebaskan kerana kekurangan bukti. Bila berlaku macam tu, ada sahabat tanya kat ust Ahmad Jailani, Mana keadilannya sedangkan seluruh Pakistan tahu puak itu telah mengeluarkan arahan supaya gadis tersebut dirogol secara berkumpulan?
