Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi

2003-01-29 Terurut Topik PUTROHARI Rovicky
Syafri, 
emang KKN sulit sekali diidentifikasi item-putihnya ... secara hukum/legal 
bisa saja ndak terbukti melanggar (sesuai aturan) ... wong perangkat 
hukumnya (aturan) ndak mampu utk mengidentifikasi item atau putih.
Bau KKN bukan soal  sedikit sama banyak ... keduanya bauk banget !!!

Saya se7 sepeti uraian Kang Hasan Sidi ... 2 yg utama sebagai profit 
sector karena relatip mudah menggaet sponsor, walopun iuran sulit :-( ) . 
yg lainnya sebagai imbalan balik buat anggotanya termasuk kursus, 
publikasi, luch talk, field trip dll ... nggak untung pun ndak apa-apa ... 
tapi JANGAN RUGI ...) kan Anggota juga musti mendapat keuntungan riil dari 
kepesertaannya (ini bagian konsolidasi kedalam  visi pak ketum wektu 
kampanye :-) seingetku beliau tidak punya pikiran membuat PT IAGI ...8-)

rdp




[EMAIL PROTECTED]
30/01/2003 11:53 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi
Bisa nggak sich, IAGI berperan seperti berikut ini:

Jika ada problem disuatu daerah yang akhirnya bisa menjadi 
pekerjaan/proyek yang
sifatnya membutuhkan jasa konsultasi/keahlian dan IAGI diminta karena 
dipercaya
untuk menangani/mencari solusi dari problem tersebut, lantas kemudian 
bertindak
sebagai penyalur pekerjaan/proyek sekaligus sebagai pengawas dan 
mengadakan
tender yang fair (bisa juga sedikit berbau KKN untuk anggota IAGI yang
berprofesi sebagai konsultan) dan kemudian memungut fee sebagai sumbangan 
wajib
dari pemenang tender tsb (bukan meminta kesukarelaan untuk
menyumbang/mensponsori kegiatan IAGI seperti yang disebutkan Pak Ketum 
dibagian
akhir ulasan beliau).
Apakah dengan hal sebagai penerima sumbangan wajib dari pemenang tender, 
sudah
harus diwajibkan untuk memiliki NPWP, atau sudah bisa dikategorikan 
sebagai a
profit oriented organization?.
Kalau ini bisa dibenarkan dan sah secara hukum, maka ini dapat dijadikan 
sebagai
salah satu sumber pendanaan kegiatan IAGI dan diharapkan semua kepentingan 
bisa
terakomodasi.

Syafri


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi

2003-01-29 Terurut Topik SYAFRI_SYAFAR


Bisa nggak sich, IAGI berperan seperti berikut ini:

Jika ada problem disuatu daerah yang akhirnya bisa menjadi pekerjaan/proyek yang
sifatnya membutuhkan jasa konsultasi/keahlian dan IAGI diminta karena dipercaya
untuk menangani/mencari solusi dari problem tersebut, lantas kemudian bertindak
sebagai penyalur pekerjaan/proyek sekaligus sebagai pengawas dan mengadakan
tender yang fair (bisa juga sedikit berbau KKN untuk anggota IAGI yang
berprofesi sebagai konsultan) dan kemudian memungut fee sebagai sumbangan wajib
dari pemenang tender tsb (bukan meminta kesukarelaan untuk
menyumbang/mensponsori kegiatan IAGI seperti yang disebutkan Pak Ketum dibagian
akhir ulasan beliau).
Apakah dengan hal sebagai penerima sumbangan wajib dari pemenang tender, sudah
harus diwajibkan untuk memiliki NPWP, atau sudah bisa dikategorikan sebagai a
profit oriented organization?.
Kalau ini bisa dibenarkan dan sah secara hukum, maka ini dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber pendanaan kegiatan IAGI dan diharapkan semua kepentingan bisa
terakomodasi.

Syafri






"Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> on 01/29/2003 11:28:45 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: SYAFRI SYAFAR/MAX)
Subject:  [iagi-net-l] memposisikan iagi





Memposisikan IAGI



Oleh: Andang Bachtiar (Ketua Umum IAGI)

.del.


4.  Atau alternatif yang pahit adalah: mempersilakan para anggota IAGI yang
masuk tim sosialisasi, dan mampu dan merasa perlu, untuk berlomba menyambut
tantangan proyek di daerah-daerah atas nama lembaganya. Hanya saja PP atau
Pengda harus jeli dalam membentuk tim advokasi, asistensi, dan pengawasan yang
akan menggantikan aktivis-aktivis tersebut (karena mereka sudah harus jadi
pemain pelaksana). Tim advokasi, asistensi dan pengawasan yang baru ini harus
beranggotakan mereka yang sama sekali tidak terlibat dalam proyek tersebut tapi
mempunyai ekspertize yang minimal sama dengan para pelaksana proyek



Terus,?..IAGI dapat apa kalau polanya seperti itu???

IAGI akan mendapatkan nama, IAGI akan menjadi makin dibutuhkan anggotanya,
karena IAGI makin dibutuhkan masyarakat Indonesia. Dari segi finansiil, meskipun
tidak diharuskan, tetapi saya yakin anggota IAGI ataupun activist IAGI yang
lembaganya mendapatkan keuntungan dari pengerjaan proyek-proyek yang di-inisiasi
dari usulan-usulan IAGI akan tidak segan-segan menyumbang, memberikan sponsor,
dan mendukung semua kegiatan profesional IAGI secara sukarela. Karena apa?
Karena mereka akan makin berkepentingan supaya IAGI terus maju dan berkembang
dengan kegiatan-kegiatannya. Mereka makin membutuhkan IAGI.

Tapi, ya itu tadi,??. bagi pemikir-pemikir yang kritis, IAGI akan terkesan
menjadi ajang KKN. Jadi, tolong berikan pemikiran anda, kalau memang peduli
terhadap ?positioning? IAGI.



Bandung, 29 Januari 2003.







-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari

2003-01-29 Terurut Topik sunjayasaputra

kalo saya sih berpendapat apa yang disampaikan pak ketum sgtlah ideal utk
memposisikan iagi
hanya mungkin perlu diperjelas dan digiatkan lagi usaha2 utk memberitahukan
geology ke public
problemnya mungkin darimana dananya? apakah selalu harus mencari donatur
atau sponsor?
tentunya perjalanan para expert dr iagi utk sosialisasi kan butuh biaya..
kalo dari iuran doank mah.. kayaknya ga cukup yah mas andang... sedangkan
mengharapkan dbayar sama daerah atau masyarakat yang mengundang juga blum
menjadi mungkin, atau dari kantong expertnya... h kayaknya ga juga

mungkin perlu dari hal yang lain yang tidak mengikat atau menjadikan iagi
sebagai organisasi laba..
saya pikir penyaluran tenaga2 iagi jgn hanya terbatas utk yang expert dan
pensiun lah.. tapi juga melibatkan teman2 atau fresh graduate 
saya punya usulan buat yang fresh graduated ini... gimana kalo iagi
menyalurkan mereka itu utk sekedar mencari pengalaman di dunia geologi.
misalkan mengusulkan kepada services2 atau company2 atau pemda utk
memberdayakan mereka dengan program training.. bukan kp atau ta tapi benar2
training... misalkan disalurkan di rigsite utk mengamati jalannya pemboran
dengan menjadi mudlogger etc...
utk di company dijadikan semacam tenaga bantu utk para G&G.. tentunya yang
sama2 menguntungkan. harga lebih murah tapi jangan mengikat


Best Regards
Ujay
"jumat besok baru mau bayar iuran iagi hehehehe"



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Surveymeter

2003-01-29 Terurut Topik Handiko, Deddi Putranto (KPC)
Bapak Ibu, 
Saya mempunyai surveymeter Ludlum untuk mengetahui radasi gamma dan neutron.
Satuan pembacaan alat tersebut adalah cpm (count per minute), saya ingin
merubahnya menjadi satuan mrem.  Ada yang bisa membantu ?
Terimakasih
D

Disclaimer - This message and any attachments are confidential and may
contain privileged information intended only for the use of the addressee(s)
named above. If you are not the intended recipient or the person responsible
for delivering this message to the intended recipient, you are hereby
notified that any use, dissemination, distribution or reproduction of this
message is prohibited. 
If you have received this message in error, please notify PT Kaltim Prima
Coal immediately by return e-mail and destroy any electronic or paper copy
of this message. 
PT Kaltim Prima Coal advises that this email and any attached files should
be scanned to detect viruses and accepts no liability for loss or damage
resulting from the use of any attached files. 
Any views expressed in this message are those of the individual sender and
may not necessarily reflect the views of PT Kaltim Prima Coal.



RE: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari

2003-01-29 Terurut Topik Hasan Sidi
Salah dua-nya: bikin annual convention as the primary business.

Yang saya lihat, AAPG, SEG, IPA juga pake 2 cara tersebut (membership &
convention) untuk running the organization; walaupun ada jugasource lain
yang bukan major, seperti company membership, short course, atau event
sponsorship.


FHS


> -Original Message-
> From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
>
> Salah satunya emang jelas --> IURAN ANGGOTA  ehem ehem ..!! :-p
>



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari

2003-01-29 Terurut Topik PUTROHARI Rovicky
IAGI memang bukan bisnis entity, namun perlu finansial untuk menjalankan 
organisasinya... juga ada beberapa (banyak ?) anggota menginginkan IAGI 
sebagai kendaraan omprengannya :-)
dilemanya soal keuangan/finansial  menjalankan organisasi tentu dialami 
organisasi profesi lainnya.
Ada yang bisa kasih contoh untuk "bench marking"dengan AAPG, SEG, IAS, 
SPE, IPA, atau yg deket yg cukup kontroversi --> bagaimana dengan Geosoc 
Malaysia ?

Salah satunya emang jelas --> IURAN ANGGOTA  ehem ehem ..!! :-p

rdp





" Witan OA" <[EMAIL PROTECTED]>
30/01/2003 08:12 AM
Please respond to iagi-net

 
:   Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari


IAGI memang bukan organisasi bisnis, tapi seharusnya ada seksi yg 
mengurusi
bisnis secara serius (business development). Karena hasilnya bisa dipakai
untuk menunjang usaha2 mulia yg berguna bagi masyarakat. Kalau hanya
mengandalkan iuran dan sumbangan kelihatannya agak sulit.

Witan
- Original Message -
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>

> Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI
> bukan organisasi bisnis.
>
>






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion: Petrophysics

2003-01-29 Terurut Topik Prawoto Ikhwan Syuhada
http://www.slb.com/Hub/Docs/connect/reference/oilfield_review/ors95/aut95/pd
f/08950418.pdf


-praw-
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]

> -Original Message-
> From: Sanggam Hutabarat [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, January 29, 2003 10:47 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:  RE: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open
> Discussion: Petrophysics
> 
> maap..itu jalur intranet yang bener www.slb.com dst...Kalo nggak juga saya
> 
> coba kirim pdfnya(bila berminat via japri)..paling jelek saya bawa 1 
> hardcopynya (full color euuy...)
> 
> sanggam
> ---
> 
> At 11:08 AM 1/29/2003 +0800, you wrote:
> >enggak bisa tuhmungkin cuma buat anggota schlum aja ya.?
> >Mas Sanggam bisa dibagi lewat japri
> >
> >Terima kasih
> >
> >Ferdi
> >
> >
> >
> >
> >Sanggam Hutabarat <[EMAIL PROTECTED]>
> >29/01/2003 09:42 AM
> >Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > cc:
> > Subject:RE: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI
> Open 
> > Discussion: Petrophysics
> >
> >
> >iya Man judulnya The Lowdown of Low Resistivity Pay (2.1Mb). Bisa diakses
> >via www.hub.slb.com - reference - Slb Publications - Oilfield Review -
> >1995
> >(Autumn)..Happy searching
> >
> >Pak Andang benar...the clue is in the rock (statement rock
> >lover)seeing
> >is believing
> >
> >
> >salam
> >sanggam
> >---
> >At 09:26 AM 1/29/2003 +0800, you wrote:
> > >Di salah satu majalahnya Schlumberger (Oil Field) ada artikel bagus
> >mengenai
> > >Low Resistivity Pay. Mungkin Schlumberger mau berbaik hati untuk
> >bagi-bagi
> > >artikel ini di forum. Sanggam... can you?
> > >
> > >Herman
> > >
> > >-Original Message-
> > >From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> > >Sent: 29 January 2003 08:44
> > >To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> > >Subject: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion:
> > >Petrophysics
> > >
> > >
> > >Saya ingin mengingatkan pada para praktisi petrophysicist bahwa basis
> >utama
> > >interpretasi evaluasi formasi bawah permukaan adalah "the real rock",
> >baik
> > >yang berupa cuttings maupun (kalau ada) cores. Bersamaan dg naikknya
> > >cuttings ke permukaan, bacaan gas detector & chromatograph merupakan
> data
> > >penyerta yang harus selalu diperhitungkan, tentunya juga dengan
> > >memperhitungkan berbagai drilling dan borehole parameter lainnya (
> > >diantaranya: Rate of Penetration, Mud Weight dan Mud Type).
> > >
> > >Perihal visual examination, description, dan interpretation dari
> cuttings
> > >(dan core) in the field (during drilling) menjadi sangat penting
> manakala
> > >kita berhadapan dengan LRP atau LRC ini. Apabila petrophysicist hanya
> > >mengandalkan hasil bacaan log setelah lubang dibuka, tanpa mencoba
> untuk
> > >menyaring dan menganalisis rinci terlebih dulu interesting zones dari
> > >MUDLOG, maka hasilnya akan penuh dengan coba-coba, kira-kira, dan
> > >asumsi-asumsi yang tak berdasar kuat.
> > >
> > >Visual examination on cuttings-pun harus benar-benar divalidasi
> > >keabsahannya. Tidak adanya penyebutan oil-show didalam mudlog, bukan
> >berarti
> > >zone yang bersangkutan harus dilewatkan begitu saja. Ada satu kasus di
> >Low
> > >Res Pay di East Java Basin clastics, dimana ada drilling gas anomaly
> >(shows)
> > >waktu nembus zone yang hanya 8feet-an tersebut, tapi tidak dilaporkan
> >adanya
> > >oil show. Karena penasaran, si exploration manager sampai memerintahkan
> > >lewat tilpon kepada : mudlogger, TDC engineer, dan wellsite geologist
> >untuk
> > >masing-masing melakukan analisis oil shows pada cuttingnya tersebut.
> Nah,
> > >setelah berulang-ulang diambil sampelnya dan dilakukan oleh 3 orang
> yang
> > >berbeda, maka keluarlah dlam mudlog reportnya itu oil-shows pada LRP
> > >interval tersebut. Dalam production test keluar 500 BOPD tanpa air sama
> > >sekali dari resistivity sand yang hanya 1.5-2 ohm tsb.
> > >
> > >Bayangkan jika di kasus East Java Basin tadi, Mudweight yang dipakai
> >ngebor
> > >sangat overbalance sehingga gas shownya tidak keluar dan tidak begitu
> > >seignificant. Maka "oil show" juga tidak akan keluar, dan apalagi
> >LRP,.
> > >tidak akan bisa dipick dari log, karena sangat rendahnya
> resistivity-nya.
> > >Kalau anda ingin bertanya tentang log lainnya: density, neutron, sonic,
> > >dsbnya sama saja dengan resistivitynya: membuat frustasi!!
> > >Zone-nnya tipis-tipis, GR-nya tinggi (glauconitic), D-N-Sonicnya persis
> > >kayak siltstone.
> > >
> > >Jadi, dalam menghadapi LRP dan LRC, saya sarankan pertama kali,.
> > >reprocess wellsite geologist anda supaya lebih tajam dalam mendeteksi
> >"the
> > >real rock" and "the real oil" (jangan buru-buru reprocess log anda)!!!
> > >
> > >SAlam
> > >
> > >ADB
> > >
> > >
> > >
> > >- Original Message -
> > >From: "KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus"
> > ><[EMAIL PROTECTED]>
> > >To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Sent: Wednesday, January 29, 2003 6:50 AM
> > >Subject: Re: [fogri] Low R

Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari

2003-01-29 Terurut Topik Witan OA
IAGI memang bukan organisasi bisnis, tapi seharusnya ada seksi yg mengurusi
bisnis secara serius (business development). Karena hasilnya bisa dipakai
untuk menunjang usaha2 mulia yg berguna bagi masyarakat. Kalau hanya
mengandalkan iuran dan sumbangan kelihatannya agak sulit.

Witan
- Original Message -
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 29, 2003 8:11 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan
sehari-hari


> Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI
> bukan organisasi bisnis.
>
>



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] [Republika Online] Potret Buram Investasi Pertambangan

2003-01-29 Terurut Topik hilmans


29 Januari 2003
Potret Buram Investasi Pertambangan 

Australia dan Kanada termasuk negara yang sangat ketat menerapkan aturan
main dalam investasi sektor pertambangan umum. Namun demikian, minat
investor untuk menanamkan modalnya di kedua negara itu sangat tinggi.
Para investor mengaku merasa enjoy.

Lain lagi dengan di Indonesia. Aturan dan persyaratan untuk berinvestasi
di sektor pertambangan, baik itu menyangkut aturan main lingkungan,
pajak, royalti, dan lainnya, tidak seketat Australia atau Kanada.
Cadangan mineral cukup banyak di sini. Tetapi, minat investor lokal dan
asing untuk menanamkan modalnya sangat kecil. Mereka juga mengaku tidak
menikmati berinvetasi di sini.

Praktis, sepanjang tiga tahun ini tidak ada investasi baru di dalam
eksplorasi pertambangan umum di Indonesia. Kalaupun ada, itu merupakan
kelanjutan eksplorasi. Malah, tidak kurang dari enam perusahaan tambang
akan tutup tahun ini.

Kepala Badan Litbang Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
Simon F Sembiring, mengatakan memang betul sepanjang tiga tahun ini
investasi baru di sektor pertambangan tidak ada. ''Penyebabnya, lebih
disebabkan kondisi internal Indonesia sendiri,'' kata Simon dalam
diskusi terbatas yang diadakan oleh harian Republika, kemarin di
Jakarta.

Dia menyebut tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan dengan larangan
pertambangan terbuka di hutan lindung. UU Kehutanan 41/1999 melarang
segala bentuk penambangan di hutan lindung. Padahal, jelas Simon, banyak
area pertambangan yang berada di hutan lindung, dan kontrak karya
(KK)-nya dibuat jauh sebelum undang-undang itu disahkan.

Implikasinya, lanjut Simon, kepastian hukum dan berusaha di sini seolah
tidak ada. Belum lagi, paparnya, adanya pungutan dan retribusi di luar
pajak yang sudah ditentukan pemerintah. ''Jelasnya, kebijakan kita di
sektor pertambangan memang tidak menarik investor masuk,'' tegasnya.
Yang terjadi, lanjutnya, selain tidak ada investasi, investor pun
hengkang atau menunda investasinya. 

Pada kesempatan sama, praktisi pertambangan, Kadar Wiryanto mengemukakan
tumpang tindihnya aturan, tidak adanya kepastian hukum, tidak ada
jaminan keamanan, pajak yang bermacam-macam, dan aturan tenaga kerja,
menjadi sebab-sebab tidak enjoy-nya investor pertambangan bertahan di
Indonesia.

Sebagai contoh, kata dia, dalam soal pajak, perusahaan pertambangan
tidak hanya harus membayar sesuai ketentuan dalam KK yang berlaku. Lebih
dari itu, jelasnya, perusahaan tambang juga terpaksa membayar pajak
lainnya yang memang tidak diatur dalam KK tersebut.

Belum lagi, kata Kadar, yang bekerja di sebuah perusahaan pertambangan
multinasional, terkait dengan adanya larangan pengusahaan pertambangan
di hutan lindung. Jauh sebelum munculnya aturan itu, menurutnya, banyak
KK yang membolehkan suatu perusahaan mengeksplorasi pertambangan di area
hutan lindung. 

Oleh karena itu, pengamat energi, Kurtubi menyatakan sebaiknya UU nomor
41/1999 itu diamandemen saja. Pasalnya, kata dia, Amerika saja yang
katanya sangat peduli lingkungan, tetap membolehkan adanya kegiatan
eksplorasi di wilayah hutan lindung. 

Simon Sembiring menyatakan sebetulnya departemennya sudah lama
mengupayakan amandemen UU itu. ''Sejauh ini masih belum rampung juga,''
tandasnya. Jika dibiarkan berlarut-larut, Simon memperkirakan produksi
hasil tambang di Indonesia akan terus turun. Puncaknya adalah tahun
2008, tatkala negara ini tidak bisa menjual mineralnya lagi.

Meski dari tahun ke tahun pengeluaran eksplorasi dan produksi tambang
turun, pemasukan sektor ini di APBN dalam tiga tahun terakhir terus
meningkat. Pada tahun 2000, pemasukan sektor tambang sebesar Rp 619,9
miliar atau 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB). 

Setahun berikutnya naik menjadi Rp 928,1 miliar atau 0,1 persen dari
PDB. Dan pada tahun 2002 pemasukan di sektor ini mencapai hitungan
triliunan, yakni Rp 1,340 triliun (0,1 persen dari PDB). n erd

Harga BBM Perlu Didistorsi di hlm 11

Tabel Pengeluaran Eksplorasi Pertambangan Umum 1995-2001
(Dalam Dolar AS)

Tahun Indonesia Global

1995 5,0 Miliar 3,6 Miliar
1996 4,8 Miliar 4,7 Miliar
1997 4,2 Miliar 5,1 Miliar 
1998 3,9 Miliar 3,6 Miliar
1999 3,1 Miliar 2,8 Miliar
2000 3,0 Miliar 2,7 Miliar
2001 1,2 Miliar 2,3 Miliar

sumber: diolah dari berbagai sumber

  _  

Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di :
http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=112157&kat_id=3
 



[iagi-net-l] RE: [fogri] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion: Petrophysics

2003-01-29 Terurut Topik Hendar S.M.
Seperti apa yang pernah diutarakan oleh RDP bahwa untuk mengevaluasi LRLC
dibagi menjadi dua :
- yang disebabkan oleh mineral 
- yang disebabkan oleh salinitas air

Masing-masing berbeda didalam memecahkan masalahnya. Apa yang diulash oleh
sdr. Nyoto adalah benar sekali dengan menggunakan CMR-SCHL atau MRIL-HLS
kita bisa langsung mengetahui keberadaan HC tersebut memproses dengan
menggunakan diffusion analysis (T2) akan bisa menyelesaikan masalah tersebut
diatas. 

Cak Andang, ngomong-ngomong berapa yach cadangan LRLC di Indonesia, karena
hal ini bisa merupakan secondary reserves lumayan untuk mengantisipasi dan
memperpanjang umur perminyakan Indonesia, paling tidak prediksi Indonesia
sebagai negara net importer tidak jatuh pada tahun 2016 (dengan asumsi
cadangan 6 triliun bbl oil dng produksi rata-rata 1,3 juta bbl per hari).

HSM
-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 29, 2003 7:44 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [fogri] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion:
Petrophysics


Saya ingin mengingatkan pada para praktisi petrophysicist bahwa basis utama
interpretasi evaluasi formasi bawah permukaan adalah "the real rock", baik
yang berupa cuttings maupun (kalau ada) cores. Bersamaan dg naikknya
cuttings ke permukaan, bacaan gas detector & chromatograph merupakan data
penyerta yang harus selalu diperhitungkan, tentunya juga dengan
memperhitungkan berbagai drilling dan borehole parameter lainnya (
diantaranya: Rate of Penetration, Mud Weight dan Mud Type).

Perihal visual examination, description, dan interpretation dari cuttings
(dan core) in the field (during drilling) menjadi sangat penting manakala
kita berhadapan dengan LRP atau LRC ini. Apabila petrophysicist hanya
mengandalkan hasil bacaan log setelah lubang dibuka, tanpa mencoba untuk
menyaring dan menganalisis rinci terlebih dulu interesting zones dari
MUDLOG, maka hasilnya akan penuh dengan coba-coba, kira-kira, dan
asumsi-asumsi yang tak berdasar kuat.

Visual examination on cuttings-pun harus benar-benar divalidasi
keabsahannya. Tidak adanya penyebutan oil-show didalam mudlog, bukan berarti
zone yang bersangkutan harus dilewatkan begitu saja. Ada satu kasus di Low
Res Pay di East Java Basin clastics, dimana ada drilling gas anomaly (shows)
waktu nembus zone yang hanya 8feet-an tersebut, tapi tidak dilaporkan adanya
oil show. Karena penasaran, si exploration manager sampai memerintahkan
lewat tilpon kepada : mudlogger, TDC engineer, dan wellsite geologist untuk
masing-masing melakukan analisis oil shows pada cuttingnya tersebut. Nah,
setelah berulang-ulang diambil sampelnya dan dilakukan oleh 3 orang yang
berbeda, maka keluarlah dlam mudlog reportnya itu oil-shows pada LRP
interval tersebut. Dalam production test keluar 500 BOPD tanpa air sama
sekali dari resistivity sand yang hanya 1.5-2 ohm tsb.

Bayangkan jika di kasus East Java Basin tadi, Mudweight yang dipakai ngebor
sangat overbalance sehingga gas shownya tidak keluar dan tidak begitu
seignificant. Maka "oil show" juga tidak akan keluar, dan apalagi LRP,.
tidak akan bisa dipick dari log, karena sangat rendahnya resistivity-nya.
Kalau anda ingin bertanya tentang log lainnya: density, neutron, sonic,
dsbnya sama saja dengan resistivitynya: membuat frustasi!!
Zone-nnya tipis-tipis, GR-nya tinggi (glauconitic), D-N-Sonicnya persis
kayak siltstone.

Jadi, dalam menghadapi LRP dan LRC, saya sarankan pertama kali,.
reprocess wellsite geologist anda supaya lebih tajam dalam mendeteksi "the
real rock" and "the real oil" (jangan buru-buru reprocess log anda)!!!

SAlam

ADB



- Original Message -
From: "KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus"
<[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 29, 2003 6:50 AM
Subject: Re: [fogri] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion:
Petrophysics


> lebih penting lagi akhirnya menentukan fluid type di tiap reservoir
> dengan ketidakpastian nilai resistivity ( no cut off) and pengaruh dari
> depletion pada reading resisitivitynya...
>
>
>
>
>
> PUTROHARI Rovicky <[EMAIL PROTECTED]>
> 28/01/2003 05:47 PM
> Please respond to fogri
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:[fogri] Low Resitivity Pay --> FOSI Open
Discussion: Petrophysics
>
>
> Sedikit bekal buat Low Res pay ...
>
> - Log Resistivity merupakan log yg mengukur "resistivity total" dari
> "batuan (rock srtucture+mineralogy) + fluid (oil+water+gas)".
> - Low resitivity pay bisa disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari
> faktor-faktor fisis pengontrol diatas.
> - Secara fisis barangkali bersifat rangkaian paralel (?). Masih inget
> merangkai tahanan seri vs paralel untuk mencari R total ? --> Listrik
> (elektron) akan mencari/memilih jalan "termudah" yg dilewati...
> - Log resitivity akan sangat berbeda ketika mengukur secara vertikal dan
> horizontal karena hukum fisika diatas (seri> effect"yg pernah disinggung Bambang S (landmark) tapi ndak

Re: [iagi-net-l] memposisikan iagi, geologi dalam kehidupan sehari-hari

2003-01-29 Terurut Topik wahyu budi
Saya setuju dengan pendapat Mas Andang bahwa IAGI
bukan organisasi bisnis.

Selain kepada anggotanya, tentu ada sumbangan IAGI
bagi masyarakat atau terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan.

Tetapi hendaknya kegiatan yang berkaitan dengan
masyarakat diarahkan kepada peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya geologi dalam kehidupan
sehari-hari (Public Awareness). Kesadaran itu dapat
berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
sumberdaya geologi dan harus pula berkaitan dengan
sumber bencana geologi.

Dengan memahami sumberdaya geologi, tentu masyarakat
akan dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut untuk
kehidupannya. 
Dengan memahami sumber bencana geologi, masyarakat
akan dapat terhindar bencana geologi atau mengurangi
ancaman resiko kerugian akibat bencana geologi.
Saya kira, dalam dua lapangan itulah peranan IAGI yang
sebenarnya ditunggu oleh masyarakat luas.

Dengan munculnya kesadaran-kesadaran tersebut, dan
kemudian masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari, tentu nama IAGI akan harum di
tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Salam,

WBS



--- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Memposisikan IAGI
> 
>  
> 
> Oleh: Andang Bachtiar (Ketua Umum IAGI)
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
> Bermula dari surat
> 
>  
> 
> Surat dari seorang anggota ditahun 2002 yang lalu
> menyarankan dengan sangat kepada saya untuk dapat
> kiranya membentuk kepengurusan daerah IAGI di suatu
> propinsi di luar Jawa, karena masyarakat / pemda
> didaerah tersebut membutuhkan konsultan geologi
> untuk membangun daerahnya, termasuk mengeksplorasi
> sumberdaya buminya. Kebetulan wakil gubernur daerah
> tersebut juga adalah seorang sarjana geologi.
> Anggota tersebut tidak menyadari bahwa sebenarnya
> Pengda IAGI di Propinsi tersebut sudah terbentuk
> paling tidak sejak jaman kepengurusan sebelum saya, 
> tetapi tidak pernah terdengar kabar berita
> kegiatannya. Yang menarik untuk dikemukakan disini
> bukanlah fenomena “tertidurnya” Pengda-Pengda IAGI
> di hampir sebagian besar daerah luar Jawa tersebut
> -kecuali Riau dan Nusa Tenggara-, tetapi lebih pada
> persepsi kawan saya yang  anggota IAGI tadi tentang
> perlunya IAGI menjadi konsultan geologi bagi
> daerah-daerah di Indonesia.
> 
>  
> 
> IAGI bukan entitas bisnis
> 
> Apakah memang IAGI bisa menjadi konsultan? 
> Konsultan yang seperti apa? Kalau bayangan kawan
> tersebut konsultan pelaksana seperti Geoindo, Kwarsa
> Hexagon, Geoservices, Sumagud Sapta Sinar, Robertson
> Research, Corelab, GDA,  Eksindo Pratama, dan yang
> lain-lainnya, maka alangkah naasnya citra IAGI
> dimata anggotanya. Karena apa? Karena dengan
> pemikiran demikian, maka kita telah memposisikan
> IAGI tak lebih dari sebuah entitas bisnis. Padahal
> IAGI didirikan bukan untuk berbisnis secara
> komersial seperti itu. IAGI ada untuk jadi wadah
> yang meningkatkan kesejahteraan anggotanya lewat
> peningkatan ilmu, networking, diskusi dalam
> pertemuan-pertemuan ilmiah, penerbitan majalah dan
> prosiding; selain juga meningkatkan pengembangan
> ilmu geologi, dan ikut berperan dalam pembangunan
> nasional di Indonesia. IAGI ada bukan untuk
> berbisnis, apalagi sampai menyaingi bisnis
> konsultan-konsultan yang sudah ada yang notabene
> juga dilahirkan dan dijalankan oleh anggota IAGI. 
> 
>  
> 
> Partisipasi dalam pembangunan nasional
> 
> Mungkin ada yang berargumentasi, bahwa “menjadi
> konsultan bagi pemda-pemda”, merupakan perwujudan
> dari tujuan IAGI untuk ikut berpartisipasi dalam
> pembangunan nasional. Menurut saya, argumentasi
> tersebut agak kurang benar, karena berpartisipasi
> dalam pembangunan nasional tidak harus dilakukan
> dengan mengorbankan prinsip-prinsip IAGI.
> Partisipasi dapat dilakukan dengan memberikan
> masukan ke pemda-pemda tentang geologi dan
> sumberdaya bumi pada tataran kebijakan dan
> strategis, bukannya pada tataran operasional, dimana
> lahan tersebut sebenarnya merupakan arena bermain
> dari sebagian anggota IAGI yang memang berprofesi
> sebagai konsultan ataupun di perusahan jasa.
> Lagipula, kalau IAGI harus menjadi konsultan
> pelaksana seperti itu, siapa yang akan jadi
> pasukannya? Pengurus IAGI? Pengurus IAGI, baik PP
> maupun Pengda kesemuanya bukanlah geologist
> pengangguran; mereka semua punya “title” dan
> “occupation” yang jelas. Selain menjadi pengurus PP
> ataupun Pengda, mereka semua adalah: pegawai
> perusahaan minyak, pegawai perusahaan tambang,
> dosen, peneliti, konsultan independen, pegawai
> perusahaan jasa bidang geologi, pejabat pemerintah,
> dan sebagainya. Mereka semua tidak mungkin bekerja
> untuk IAGI dengan mengerjakan proyek-proyek geologi
> seperti yang dikerjakan di konsultan-konsultan
> maupun di perusahaan jasa geologi, yang mendorong
> mereka kedalam kelompok KKN yang secara etis harus
> dihindarkan. Kalau mereka lakukan itu semua,
> dikhawatirkan banyak terjadi pemecatan karena
> aktivis-aktivis IAGI ternyata mempunyai konflik
> kepentingan dengan perusahaan dimana mereka bekerja.
> Jadi jelasnya, IAGI bukan 

Re: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion: Pet rophysics

2003-01-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
ketika yang gede-gede udah habis depleted
dan anda menemukan yang kecil-kecil (resistivitynya) belakangan,
maka anda akan jadi lebih bingung lagi,
karena yang resistivity-nya kecil-kecil itu ternyata gak akan pernah bisa
anda sentuh dan produksikan
karena posisinya ada di section-section di bawah zona-zona yang depleted
itu.

(coba kalau dari awal anda bisa mengidentifikasinya,...
maka tidak akan ada lagi unrecovered bypass zone
karena dari awal anda sudah bisa menerapkan
bottom-up reservoir management yang sempurna)

salam

adb
- Original Message -
From: "KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus" <


> itu kalau kira - kira udah mau dead fieldnya baru kita coba - coba...kalau
> masih banyak ya cari aja yang pasti dan gede - gede dulu (bukan Mas Gede
> lhoo) diperfo...entar kalau udah habis depleted dan bingung mana yang mau
> diperfo baru kita cari yang kecil -kecil
>
>




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion: Pet rophysics

2003-01-29 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
itu kalau kira - kira udah mau dead fieldnya baru kita coba - coba...kalau 
masih banyak ya cari aja yang pasti dan gede - gede dulu (bukan Mas Gede 
lhoo) diperfo...entar kalau udah habis depleted dan bingung mana yang mau 
diperfo baru kita cari yang kecil -kecil





Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]>
29/01/2003 03:10 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion: 
Pet 
rophysics


Lho, Fer, kelihatannya filosofinya perlu dirubah sedikit tuh..
Justru di fase development kita yang mesti jeli dan teliti untuk nyari
(pemulung) terobosan dimana kira-kira ada pay yang baru...apalagi kalau
strukturnya inversi...ingat lho..sumur eksplorasi hampir selalu diletakkan
pada high(est) structural position...udah banyak tuh kasus ketemu pay 
karena
overlooked.
Belum kalau bicara fulus/statistic duit terbesar justru di spend di
development lho

-Original Message-
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 29 Januari 2003 10:21
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Low Resitivity Pay --> FOSI Open Discussion:
Pet rophysics


3dex kayaknya bisa untuk low res,  problemnya adalah vertical 
resolutionnya karena dia membaca secara vertical sehingga jelek 
vrnyakalau mau ya harus doble dengan hdil untuk ngukur vertical 
resolution yang bagusnya nah dari gabungan data tersebut kita mungkin bisa 

memprediksi mana yang kira -kira low res pay .kita enggak jadi pake 
karena jatuhnya mahal(maklum development , mungkin kalau explorasi 
bisa dicoba tuh..)

ada 2 kendala dengan sonic res overlay
1. vertical resolution dari res dan sonicnya
2. factor lain seperti compaction yang mempengaruhi sonic




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-