Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
#1. Pemberian konsesi itu dan kegiatan pelaksanaannya oleh Petronas kepada
Shell merupakan suatu pelanggaran terhadap kedaulatan dan hak
berdaulat Indonesia.

#2. Dari berbagai peraturan internasional, salah satunya Konvensi Hukum
Laut Internasional, perairan di timur Kaltim itu jelas wilayah
kedaulatan kita


Yang dilakukan Pemerintah Malaysia ini tidak ada bedanya dengan INVASI
Amerika ke Iraq. Kita adalah Iraknya dan Malaysia adalah Amerikanya.
Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI
menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah

::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Minarwan
Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita?

Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang
berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini
sejak pemerintahan sekarang.

Salam
Minarwan

On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI
 menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah
 
 ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
tenang dulu,
perjuangan kan belum selesai :)

--
pta


On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
[EMAIL PROTECTED] wrote:
...(deleted)...
 Yang dilakukan Pemerintah Malaysia ini tidak ada bedanya dengan INVASI
 Amerika ke Iraq. Kita adalah Iraknya dan Malaysia adalah Amerikanya.
 Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI
 menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah
 
 ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Fwd: Seminar Nasional “Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi”

2005-02-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Adakah dari IAGI yg hadir ?
Apa saja isinya ?

Sepertinya memang South Sumatra Basin (SSB) pantes untuk dipakai
sebagai lahan percontohan. Dulu sewaktu kerja di New Ventures tahun
1997-an, SSB memang memiliki diversity paling banyak dalam jumlah dan
jenis serta tipe jebakan, tipe reservoir serta last 10 years discovery
paling bagus dibanding basin2 lainnya.

gimana ya kalo dipersaingkan dengan GOM seperti aku kemaren ?

RDP

--- In [EMAIL PROTECTED], IndoExplo [EMAIL PROTECTED] wrote:

Selasa, 22 Februari 2005 - 12:48 WIB
MESDM akan menyampaikan Keynote Speech
Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi

Dengan potensi energi yang cukup besar, propinsi Sumatera Selatan 
berpeluang menjadi lumbung energi nasional untuk memenuhi kebutuhan 
energi lokal, regional, nasional bahkan internasional. Namun untuk 
menuju ke posisi tersebut, perlu dilakukan upaya terpadu dari 
segenap pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah.

Untuk melakukan identifikasi dan diskusi mengenai peluang propinsi 
Sumatera Selatan sebagai lumbung energi tersebut, Masyarakat 
Jurnalis Cinta Sumatera Selatan bekerjasama dengan Pemerintah 
Propinsi Sumsel akan menyelenggarakan Seminar Nasional :Sumatera 
Selatan Menuju Propinsi Energi pada tanggal 26 Februari 2005 
mendatang. Seminar direncanakan akan dihadiri oleh Menteri ESDM, 
Mendiknas dan Menristek serta menghadirkan pembicara dari BUMN 
(Pertamina, PLN, PTBA, PGN), perusahaan bidang energi dan mineral 
serta pemerintah daerah.

Bagi yang berminat untuk menghadiri seminar dimaksud, dapat 
menghubungi panitia di Palembang dengan nomor telepon 0812-7801527 
atau 0812-7118583.
--- End forwarded message ---





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] IPA SHORT COURSE APRIL 25-29, IN BALI PLEASE JOIN!

2005-02-27 Terurut Topik Titi Tabusalla
Dear Professionals,

The IPA will repeat the short course on Practical Investment Appraisal and 
Business Decision Analysis in Petroleum Exploration  Production - with special 
reference to the Indonesian PSC System on April 25-29, 2005 in Bali.  Dr. H.L. 
Ong will present both sessions of this course, emphasizing specific 
applications to the Indonesian oil and gas industry.  Dr. Ong is a highly 
regarded lecturer and a well known instructor on the business side of the 
petroleum industry.

The registration fee for this 5-day course is US$ 1,600 for IPA Members and US$ 
1,700 for Non- IPA Members including: hotel accommodation for 6 (six) nights, 3 
(three) text books of Gitman, L.J., 2003, Principles of Managerial Finance, 
10th ed., Addison-Wesley, Newnan, D.G., 1988, Engineering Economic Analysis, 
3rd ed., Engineering Press, Inc., California (In Indonesia published by 
Binarupa Askara, Jakarta, 1990) and Newnan, D.G., 1990, Solution Manual of 
Engineering Economic Analysis, 3rd. ed. Binarupa Askara Publishing, Jakarta.

 

This course is unique in that the instructor has an extensive background in 
teaching as well as first hand experience running his own highly successful 
company for more than 30 years.  Dr. Ong explains business principles with 
lively and topical examples, including many from his personal experience.

Target attendees include: Petroleum/reservoir engineers, Explorationist 
(Geologists  Geophysicists), Project managers and engineers, Commercial 
analyst working for the service industries (seismic, drilling, pipeline, 
construction), Portfolio managers, Finance and Contract specialists involved 
inthe preparation of cost and engineering estimates, Bid committee members who 
are evaluating tender/bids, and those considering new business ventures.

I would appreciate your assistance in quickly notifying the appropriate 
personnel in your organization regarding this course.  Please contact the IPA 
Secretariat (Rini Kusumastuti at e-mail address: [EMAIL PROTECTED] or phone 
nos.: 572-4284/85) to reserve space for participants.  If you have any 
questions about this course please contact the instructor by e-mail at: [EMAIL 
PROTECTED]

My best regards,

Titi Tabusalla
Executive Assistant
Indonesian Petroleum Association (IPA)
Phone: +62 (021) 5724284, 5724285
Email: [EMAIL PROTECTED]
Website: http://www.ipa.or.id



IPA Events:

6 Months To Go!

30th Annual IPA Convention  Exhibition

The Urgency of Building Competitiveness to Attract Oil  Gas Investment in 
Indonesia

August 30 - September 1, 2005 - Jakarta Convention Center

Cenozoic Tectonics of Indonesia: Problems and Models (Prof. Robert Hall) - 
August 28-29, 2005

Evaluation of Reservoirs, Seals and Pay (Prof. John G. Kaldi) - August 28-29, 
2005

Baram Delta (Angus Ferguson and Joe Lambiase)

Southern Mountains, SE Java (R. Hall and H. Smyth) - September 2-6, 2005


Re: [iagi-net-l] Bandung Utara dan Punclut

2005-02-27 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Utara Bandung berdasarkan topographi( bukan administrasi..) ...dan bukan 
hanya punclut saja ( lebih keseluruhan secara recharge )

kasus sama seperti bogor dan jakarta ..cuma kalau jakarta di 
selatannya

hujan di bogor ..banjir di jakarta 

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED]
26/02/2005 07:17 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Bandung Utara dan Punclut



 
Kalau yang dimaksud adalah utara cekungan Geologi Bandung,  sepertinya 
luas wilayah Punclut sangat kecil dibandingkan dengan luas wilayah Utara 
Cekungan Geologi Bandung (mengacu kepada batasan yang ada)...apakah 
perubahan wilayah punclut ini signifikan terhadap berubahnya sistem 
airtanah di cekungan ini ??
 
Salam,
Fajar Lubis..

[EMAIL PROTECTED] wrote:
mengenai point 1 '
memang daerah punclut dialasi oleh breksi dan lava yang sifatnya pejal dan 

sedikit mengandung porositas

1. Pernah tidak dilakukan survey kalau memang dialasi berarti ada 
formasi yang diatas breksi tersebut...nah apakah formasi yang diatas 
breksi itu tidak bisa menjadi formasi yang bisa menjadi recharge untuk 
airtanah .? Paling tidak air tanah dangkal / menengah 
2. Pernah tidak dilakukan study...kalau memang bukan daerah punclut / 
utara bandung yang menjadi recharge area lalu daerah mana yang merupakan 
recharge area untuk bandung sehingga ada tindakan lebih lanjut untuk 
mempreserve daerah tersebut sebagai daerah recharge..
3. Pernah tidak dilakukan study apakah pembangunan di utara bandung yang 
notabene lebih tinggi daripada daerah selatannya tidak membuat jumlah 
limpasan air permukaan ke daerah selatan lebih besar...dan karena area 
yang terbuka makin sedikit maka air juga makin lambat masuk ke dalam tanah 

dan menyebabkan genangan...? (kasus jakarta dan bogor, apalagi dengan 
sistem kota bandung yang berada di cekunganbisa bisa bandung bukan 
Bandung lautan api ...tapi Bandung lautan banjir)


Regards

Ferdi
(kalau jum'at sore, jam kok bergerak lebih lambat ya...??)





Ariadi Subandrio 
25/02/2005 10:06 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun 
longsoran 
sampah



Beberapa poin yang dinyatakan IAGI Pengda Jabar-Banten dalam penjelasan 
tentang Bandung Utara kepada publik tempo hari a.l :

1. Secara hidrogeologi, daerah Punclut dialasi oleh Formasi Cikapundung 
yang berupa Breksi dan Lava yang sifatnya pejal dan sangat sedikit 
mengandung porositas, sehingga dianggap bukan merupakan recharge area yang 

bagus untuk air tanah regional. 

2. Tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh IAGI Jabar-Banten mengenai 
bisa-tidaknya kawasan itu dipakai daerah pemukiman; yang ada kesimpulan 
hasil diskusi yang menyatakan daerah tersebut bukan daerah recharge area 
yang bagus. 

3. Prinsip dasar saintifik yang dipegang oleh professional IAGI, termasuk 
kawan-kawan IAGI Jabar-Banten: tell the scientific truth walaupun sakit 
dan bertentangan dengan pendapat umum. 

Barangkali Bang Lambok bisa memberikan penjelasan lebih banyak tentang 
Bandung Utara.

ar-


O.K Taufik wrote:jadi nyambung ke perumahan di 
bandung utara, sebenarnya saat ini lagi rame-ramenya izin peruntukan 
perumahan di Bandung Utara, Punclut, dago Pakar dan sekitarnya, khusus 
untuk punclut ada tark menarik kepentingan antara Pemda jabar dan Pemkot 
bandung, pemkot beralasan mereka tak punya dana untuk penghijauan utara 
bandung..jadinya diserahkanlah ke pengusaha untuk kawasan wisata yg hijau 
sebagai rencana reboisasi, kawasan wisata??? atau perumahan??, biasanya 
mereka akan ubah aturan jadi kawasan perumahan..lihatlah apa yg terjadi di 

dago Pakar resort, habis sudah lahan hijau untuk perumahan. Bapak-bapak 
dari DGTL sudah mengingatkan bahwa potensi air untuk bandung dan 
sekitarnya 80% ada di kawasan utara tersebut..tetap saja masukan dari para 

ahli geologi dan protes para moralis tak digubris, dan pengerjaan proyek 
tersebut berjalan terus, mumpung momentnya ada sebaiknya kita bisa lebih 
gencar mendesak pemkot untuk memperhatikan aspek geolo
gi bagi
pembangunan kawasan. 


 
-
Do you Yahoo!?
 Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Geomechanic

2005-02-27 Terurut Topik arissetiawan

rasanya sih sedang ber-diagenesa...




 
  [EMAIL PROTECTED] 
   
  nesia.co.id To:  
iagi-net@iagi.or.id 
  cc:  iagi-net@iagi.or.id  
 
  25/02/2005 05:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] 
Fwd: Geomechanic 
  Please respond to 
 
  iagi-net  
 

 

 




Harry Alam mungkin sedang ber-metamorfosa





Sanggam Hutabarat

[EMAIL PROTECTED]   To:
iagi-net@iagi.or.id
d.slb.comcc:

  Subject: Re:
[iagi-net-l] Fwd: Geomechanic
02/25/2005 09:25 AM

Please respond to iagi-net







Pak Iwan

itulah ..ada benernya bahwa beberapa konsep/ide dan tool di perminyakan
yang katanya canggih dan sophisticated sejatinya hanya daur-ulang.. atawa
hanya ganti kemasan doang..pinter2nya consultant/service conya..

salam
sgm, btw Pak Hari Alam Vico koq nggak pernah tampil di milis ini?

==

At 07:02 AM 2/25/2005 +, you wrote:

Bang Sanggam,

nyerah deh, soalnya dulu saya waktu ngerjain masih pakai publikasi lebih
kuno (Bell, tahun 1986?), .Tapi di jaman lebih kuno tsb, memang sudah
dikenali ada 6 jenis borehole failure dengan penyebab yang berbeda dan
arti
yang berbeda pula, dan setahu saya yang betul-betul mencerminkan regional
present day stress hanyalah breakout (dengan masih me refer publikasi
lama). Kalau nggak salah ada beberapa kriteria untuk membedakan breakout
dengan yang lainnya untuk menghindarkan adanya pitfall. Tapi saya setuju
sekali dengan bang Sanggam (dan selalu always setuju), untuk mengetahui
magnitudenya perlu geomechanical analysis, karena bukan hanya penting
untuk
drlling purpose tapi juga menjadi concern development
geologist.







 Sanggam
 Hutabarat

 [EMAIL PROTECTED]   To:
 iagi-net@iagi.or.id
 d.slb.comcc:

   Subject: Re:
 [iagi-net-l] Fwd: Geomechanic
 02/24/2005 02:13
 PM
 Please respond to
 iagi-net








bukannya in general speaking breakout (nama kerennya shear failure wide
breakout) ketika the mud weight is too low?. Katanya ahli ( Bratton, T.,
et

al,1999) sebenarnya paling tidak ada enam mode dari wellbore failure, nah
yang umumnya 'gampang' dikenali via tools yaitu breakout dan drilling
induced fractures (nama kerennya tensile failure vertical atau loosely
referred to an induced or hydraulic fracturing). Benar keduanya punya
karakter masing-masing dan mencerminkan present day geostress...

Kalo geologist biasanya concern sama direction stress yang bekerja
disekitar lubang maupun yang far (regional)..Nah mengenai magnitude perlu
share dari ahli geomechanic untuk kasih pencerahan soal2 berkenaan dgn
geomechanical analysis untuk aplikasi well stability dll  (pore pressure,
rock strength, stress magnitude, etc)..

Dulu tahun '86an papernya kang Abet (Total) yang disinggung Mas Noor re
borehole ovality, kalo eggak salah jadi paper terbaik IAGI ..

Joint IAGI-HAGI Paper saya dgn Pertamina juga juga ttg wellbore failure di
BRF bukan clastics dipresentasikan thn 2003 tapi pake data dari caliper
tool plus borehole images...hehehe iklan sedikit...

salam
sanggam
===
At 08:31 AM 2/24/2005 +, you wrote:

 secara umum, penyebab borehole breakout adalah karena horisontal stress,
 tetapi pada beberapa kasus penyebabnya adalah induced stress seperti
yang
 dibilang mas Noor, tetapi seingat saya secara kualitatif kita bisa
 membedakan dengan breakout (bener kan mas Noor), karena arahnya beda dan
 bentuknya beda (di beberapa paper udah dibahas kok).nah
 kalau udah tahu penyebabnya adalah induced stress, kalau mau secara
 kuantitaif baru kita memerlukan tool atau approach lain.
 
 Memang benar, kebanyakan yang tertarik dengan breakout adalah drillers,
 tapi dulu waktu kita di Piko , justru geologist yang pertama kali
tertarik
 dengan breakout, karena 

RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Subiyantoro, Gantok (gantoks)
Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya
juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi.
Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi.
Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik.
Berarti harus ada GEO_HANKAM dong.

Gantok Subiyantoro, 


-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan
Kedaulatan di Ambalat


Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita?

Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang
berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini
sejak pemerintahan sekarang.

Salam
Minarwan

On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI 
 menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah
 
 ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To
subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst :
Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik mail
Sebetulnya geologist sudah masuk hampir semua departemen dan
beberapa BUMN , bahkan yg tidak ada hub lansung dg masalah
geologi ( seperti PLN, Kimia Farma , BEJ dll ) Malah
Menseknegnya pernah seorang geologist tulen dan anggota IAGI.
ISM


 Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah
 tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada
 sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya
 Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah
 rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik.
 Berarti harus ada GEO_HANKAM dong.

Gantok Subiyantoro,


 -Original Message-
 From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan
 Pertahankan
 Kedaulatan di Ambalat


 Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu
 milik kita?

 Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain
 yang
 berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas
 wilayah ini sejak pemerintahan sekarang.

 Salam
 Minarwan

 On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
 [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA
 YAKINI  menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah
 begitulah

 ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::


 - To 
 unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED] To
 subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : 
 Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi
 Sertifikasi : M.
 Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif
 Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi :
 Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



 - To 
 unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
 Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : 
 Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi :
 Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik edisonsirodj

Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI,
disitu udah banyak geologist yang WAMIL.

egs



   
  Subiyantoro, 
   
  Gantok   To:  iagi-net@iagi.or.id 
   
  (gantoks)   cc:  
   
  [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] 
Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat  
  texaco.com   
   

   
  28/02/2005 08:21  
   
  AM
   
  Please respond
   
  to iagi-net   
   

   

   



Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya
juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi.
Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi.
Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik.
Berarti harus ada GEO_HANKAM dong.

Gantok Subiyantoro,


-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan
Kedaulatan di Ambalat


Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita?

Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang
berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini
sejak pemerintahan sekarang.

Salam
Minarwan

On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
[EMAIL PROTECTED] wrote:


 Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI
 menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah

 ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To
subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst :
Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-







-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : 

Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak
berkutet di surface mapping.

Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? 
Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya
saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola
negara.

Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ?

Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari orang yg bersedia
bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk membantu menghitung
natural resources di daerah Ambalat dsk ini.
Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya kita sangat
memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan mengevaluasinya ... :p

Awalnya Human Resources diiming2  dicaplok
Terusnya Natural Resources digoyang
Terusnya Teritorial  :(
 
Skak !!!

RDP

On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI,
 disitu udah banyak geologist yang WAMIL.
 
 egs
 
  Subiyantoro,
  Gantok   To:  iagi-net@iagi.or.id
  (gantoks)   cc:
  [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] 
 Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
  texaco.com
 
  28/02/2005 08:21
  AM
  Please respond
  to iagi-net
 
 
 Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya
 juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi.
 Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi.
 Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik.
 Berarti harus ada GEO_HANKAM dong.
 
 Gantok Subiyantoro,
 
 -Original Message-
 From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan
 Kedaulatan di Ambalat
 
 Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita?
 
 Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang
 berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini
 sejak pemerintahan sekarang.
 
 Salam
 Minarwan
 
 On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI
  menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah
 
  ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::
 
 
  
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
saya kok jadi heran ya?

apakah kemarin sehabis kasus sepadan dan ligitan kita tidak meratifikasi / 
 memperjelas  batas laut kita dengan negara tetangga...? kok sekarang ada 
masalah lagi...?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
28/02/2005 09:34 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan 
Kedaulatan di 
Ambalat


Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak
berkutet di surface mapping.

Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? 
Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya
saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola
negara.

Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ?

Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari orang yg bersedia
bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk membantu menghitung
natural resources di daerah Ambalat dsk ini.
Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya kita sangat
memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan mengevaluasinya ... :p

Awalnya Human Resources diiming2  dicaplok
Terusnya Natural Resources digoyang
Terusnya Teritorial  :(
 
Skak !!!

RDP

On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada 
Pussurta-TNI,
 disitu udah banyak geologist yang WAMIL.
 
 egs
 
  Subiyantoro,
  Gantok   To: iagi-net@iagi.or.id
  (gantoks)   cc:
  [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] 
Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
  texaco.com
 
  28/02/2005 08:21
  AM
  Please respond
  to iagi-net
 
 
 Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya
 juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi.
 Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi.
 Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik.
 Berarti harus ada GEO_HANKAM dong.
 
 Gantok Subiyantoro,
 
 -Original Message-
 From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan
 Kedaulatan di Ambalat
 
 Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita?
 
 Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang
 berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini
 sejak pemerintahan sekarang.
 
 Salam
 Minarwan
 
 On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI
  menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah
 
  ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::
 
 
 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Taufik Manan
Belum terlambat,
Ibarat Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas atau Semi
Final Piala Tiger, kita kalah dulu namun akhirnya
menang di kandang mereka.

Setelah isu TKI ilegal dan kenaikan BBM yang menyita
perhatian pemerintah RI, kita kecolongan atas
kejadian tsb. Namun sekali lagi perjuangan belum
selesai.

Mungkin para geosaintis yang terlibat di Pusurta,
Jantop dan Hydro sibuk dengan tugas keseharian, namun
kontribusi yang berkesinambungan dari IAGI dan HAGI
(serta yang lainnya) dapat membantu pihak Hankam dan
instansi terkait untuk memperbaiki evaluasi natural
resources dan batas teritorial.

Tidak perlu kuatir, bila benar dan prosedurnya sudah
sesuai bila ada argumen kembali di Mahkamah
Internasional (bila perundingan dead lock) kita bisa
menang.

Belajar dari strategi Malaysia dalam memenangkan
Sipadan dan Ligitan, adalah kita bangun dulu seluruh
sarana dan infrastrukturnya serta justifikasi secara
legal. Bukankan daerah Ambalat dan East Ambalat sudah
lebih dulu berada di dalam daerah Indonesia (sebelum
kasus Sipadan-Ligitan) serta operasi kegiatan migas
sudah lebih dahulu dikerjakan Indonesia ?

Jadi strategi pemenangan Indonesia adalah teruskan
operasi, mantapkan infrastruktur dan legalitas serta
siapkan arugumen untuk mematahkan strategi dan opini
Malaysia.

Sekali lagi kita bisa menang atas Malaysia, buktinya
saja Malaysia hampir selalu kalah di Piala Thomas dan
Piala Tiger.

Salam buat semua.

TAM
Skak balik dan mat

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro
 lebih banyak
 berkutet di surface mapping.
 
 Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan
 Natural Resources ? 
 Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan
 perkantorannya
 saja, namun juga mengetahui cadangan serta
 sumberdaya yg dikelola
 negara.
 
 Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ?
 
 Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari
 orang yg bersedia
 bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk
 membantu menghitung
 natural resources di daerah Ambalat dsk ini.
 Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya
 kita sangat
 memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan
 mengevaluasinya ... :p
 
 Awalnya Human Resources diiming2  dicaplok
 Terusnya Natural Resources digoyang
 Terusnya Teritorial  :(
  
 Skak !!!
 
 RDP
 
 On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800,
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada
 JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI,
  disitu udah banyak geologist yang WAMIL.
  
  egs
  
   Subiyantoro,
   Gantok   To: 
 iagi-net@iagi.or.id
   (gantoks)   cc:
   [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan
 Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
   texaco.com
  
   28/02/2005 08:21
   AM
   Please respond
   to iagi-net
  
  
  Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke
 daerah-daerah tapi sebaiknya
  juga ke departemen-departemen yang ada sangkut
 pautnya dengan geologi.
  Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja
 IAGI bersilaturahmi.
  Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih
 juga yaa...hik...hik.
  Berarti harus ada GEO_HANKAM dong.
  
  Gantok Subiyantoro,
  
  -Original Message-
  From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI
 Akan Pertahankan
  Kedaulatan di Ambalat
  
  Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa
 wilayah itu milik kita?
  
  Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau
 menteri lain yang
  berwenang, mending sarankan untuk membereskan
 urusan batas wilayah ini
  sejak pemerintahan sekarang.
  
  Salam
  Minarwan
  
  On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel
 Mangiwa
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG
 SANGAT MEREKA YAKINI
   menjadi milik mereka, tetapi kita
 Indonesia??...yah begitulah
  
   ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky::
  
  
   
 my blog :
 http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy

Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 

Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik sunjaya eka saputra
Sebagai informasi :

1. ada mercu suar di sekitar ambalat yang milik NKRI

2. Indonesia lebih dahulu melakukan aktifitas
eksplorasi di daerah yang dipersengketakan, blok
ambalat ditandatangi pada september 1999 antara
pertamina dan ambalat shell B.V, yang kemudain
menjualnya kepada Lasmo (sekarang ENI), kegiatan
eksplorasinya berupa pemboran 1 sumur, dan survei
seismik, 
Kemudian blok east ambalat pada desember 2004 antara
BPMIGAs dengan Unocal Eas Ambalat Ltd. 
Sedangkan Malaysia baru pada tanggal 16 Februari 2005
menandatangani blok ND6 dan ND7 anatara petronas
dengan SHELL malaysia dan petronas carigali, kedua
blok tersbeut berada diwilayah NKRI dan mencaplok 50%
WK Blok Ambalat dan 80% WK Blok East Amabalat.

3. pada tahun 2003, petronas memerintahkan veritas
geophysical melakukan survei seismik di daerah yang
dipersengketakan. Atas aksi tersebut, BPMIGAS, Dep
ESDM telah memberitahukan masalah ini kepada pihak
deplu indonesia.

4. setelah hal tersabut, issue ini diangkat di join
commite meeting ke-8  (tahun 2003)antara indonesia dan
malaysia yang dilanjutkan dengan pertemuan tingkat
staff senior indonesia dan malaysia (JULI 2004). namun
kedua pertemuan tersebut belum menyepakati batas
wilayah.

5. pihak indonesia telah mengirimkan surat protes
keras terhadap penandatangan blok ND6 dan ND7, dan
saat ini terus dilakukan pertemuan2 intensif antara
deplu, dephankam, dep. esdm, dan bpmigas mengenai hal
terseBut. 
Kapal perang AL Indonesia juga telah diberangkatkan
minggu lalu ke wilayah tersebut untuk menyeimbangkan
dengan hadirnya kapal AL. Malaysia diwilayah tersebut.


Mudah2an kapal perang kita ga terlalu tua untuk
melawan AL. Malaysia.


Selain ambalat, juga masih ada masalah yang sama di
laut natuna, lagi-lagi Malaysia akan mengajukan alasan
Landas Kontinen.

** kebetulan saya sempat menguping strategi petronas
di laut sulawesi dan laut natuna dan sedikit terlibat
di kedua belah sisi mengenai masalah ini.

best regards
Ujay

--- Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belum terlambat,
 Ibarat Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas atau
 Semi
 Final Piala Tiger, kita kalah dulu namun akhirnya
 menang di kandang mereka.
 
 Setelah isu TKI ilegal dan kenaikan BBM yang menyita
 perhatian pemerintah RI, kita kecolongan atas
 kejadian tsb. Namun sekali lagi perjuangan belum
 selesai.
 
 Mungkin para geosaintis yang terlibat di Pusurta,
 Jantop dan Hydro sibuk dengan tugas keseharian,
 namun
 kontribusi yang berkesinambungan dari IAGI dan HAGI
 (serta yang lainnya) dapat membantu pihak Hankam dan
 instansi terkait untuk memperbaiki evaluasi natural
 resources dan batas teritorial.
 
 Tidak perlu kuatir, bila benar dan prosedurnya sudah
 sesuai bila ada argumen kembali di Mahkamah
 Internasional (bila perundingan dead lock) kita
 bisa
 menang.
 
 Belajar dari strategi Malaysia dalam memenangkan
 Sipadan dan Ligitan, adalah kita bangun dulu seluruh
 sarana dan infrastrukturnya serta justifikasi secara
 legal. Bukankan daerah Ambalat dan East Ambalat
 sudah
 lebih dulu berada di dalam daerah Indonesia (sebelum
 kasus Sipadan-Ligitan) serta operasi kegiatan migas
 sudah lebih dahulu dikerjakan Indonesia ?
 
 Jadi strategi pemenangan Indonesia adalah teruskan
 operasi, mantapkan infrastruktur dan legalitas serta
 siapkan arugumen untuk mematahkan strategi dan opini
 Malaysia.
 
 Sekali lagi kita bisa menang atas Malaysia, buktinya
 saja Malaysia hampir selalu kalah di Piala Thomas
 dan
 Piala Tiger.
 
 Salam buat semua.
 
 TAM
 Skak balik dan mat
 
 --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro
  lebih banyak
  berkutet di surface mapping.
  
  Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan
  Natural Resources ? 
  Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan
  perkantorannya
  saja, namun juga mengetahui cadangan serta
  sumberdaya yg dikelola
  negara.
  
  Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi
 ?
  
  Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran
 mencari
  orang yg bersedia
  bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk
  membantu menghitung
  natural resources di daerah Ambalat dsk ini.
  Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya
  kita sangat
  memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan
  mengevaluasinya ... :p
  
  Awalnya Human Resources diiming2  dicaplok
  Terusnya Natural Resources digoyang
  Terusnya Teritorial  :(
   
  Skak !!!
  
  RDP
  
  On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800,
  [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
   Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada
  JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI,
   disitu udah banyak geologist yang WAMIL.
   
   egs
   
Subiyantoro,
Gantok  
 To: 
  iagi-net@iagi.or.id
(gantoks)  
 cc:
[EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI
 Akan
  Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

[iagi-net-l] Wajah Gaji 2005

2005-02-27 Terurut Topik ferry . hakim


full text artikel 'Survei Gaji 2005' hasil riset majalah SWA dg Hay
Management



Wajah Gaji 2005
Oleh : Firdanianty

Hasil survei Hay Management memberi gambaran mengenai gaji di beberapa
sektor industri dalam negeri. Benarkah tak sebaik tahun sebelumnya?


Ardi Budiono, barangkali, termasuk orang yang beruntung. Sebagai manajer
senior di salah satu perusahaan makanan, ia mengaku puas dengan kompensasi
yang diterimanya saat ini. Di samping gaji pokok, tunjangan-tunjangan lain
seperti uang makan, transport, kesehatan, fasilitas HP, dan mobil dinas pun
didapatnya. Di luar itu, ia juga kerap menerima bonus, yang dihitung dari
kontribusinya terhadap perusahaan. Bonus untuk memberi motivasi agar
karyawan lebih giat bekerja, ujarnya menjelaskan.



Lelaki yang telah bekerja selama 10 tahun ini pun tak merasa khawatir
gajinya tergilas inflasi. Pasalnya, tiap tahun perusahaan tempatnya bekerja
selalu menaikkan gaji karyawan yang besarnya ditentukan dari prestasi kerja
(kinerja) masing-masing. Jadi, kenaikan antara manajer yang satu dan
lainnya bisa saja berbeda. Akan tetapi, untuk karyawan di level bawah, Ardi
menerangkan, kenaikan gaji disesuaikan dengan UMR dan inflasi.



Kendati demikian, ia tak menampik seandainya ada perusahaan lain yang
menawarkannya gaji dan kompensasi yang lebih menarik dari yang diterimanya
saat ini. Kalau memang ada yang menawari (gaji lebih tinggi), ya monggo
..., katanya sambil tersenyum. Hanya saja, ia menegaskan, gaji tinggi
bukan ukuran utama baginya dalam menentukan tempat bekerja. Yang penting
adalah fondasi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus punya visi
agar tetap eksis, tuturnya bijak.



Mesti diakui, gaji memang sering menjadi tolok ukur bagi seseorang untuk
menerima atau berpindah pekerjaan. Anda pun tentu ingin tahu, apakah gaji
yang diterima saat ini layak atau tidak. Di sisi lain, para pengambil
keputusan di perusahaan juga membutuhkan acuan untuk menentukan gaji
karyawan di level tertentu. Mereka melakukan hal ini lantaran -? salah
satunya -? tak ingin kehilangan orang-orang terbaik di perusahaan. Selain
sulit mencari pengganti, perusahaan juga terpaksa mengeluarkan biaya yang
tak sedikit untuk mencari orang dengan kualitas yang sama.



Seperti tahun sebelumnya, bekerja sama dengan konsultan SDM Hay Management,
SWA kembali menggelar survei yang memotret gaji dan benefit di sejumlah
perusahaan dari beberapa industri dalam negeri. Survei yang bertajuk
Compentation  Benefit Survey 2004 ini diikuti 102 partisipan dan berakhir
Oktober 2004. Sektor industri yang ditelusuri adalah kimia (6%), konstruksi
(11%), barang konsumsi (13%), finansial (19%), kesehatan (10%), TI dan
komunikasi (5%), manufaktur (12%), minyak  gas (10%), sisanya lain-lain.
Adapun data yang dianalisis berasal dari 47.077 job. Hasilnya?



Secara umum kenaikan rata-rata base salary di 2004 cukup baik, kendati
tidak setinggi tahun lalu. Sebagaimana dipaparkan Country Manager
Information Services Hay Management Glen T. Mambo, di 2004 base salary
hanya bergerak 13%, anjlok 4,2% dibanding 2003 (17,2%). Kenaikan sebesar
itu masih dinilai positif, lantaran di saat bersamaan pemerintah
mengumumkan keberhasilannya menekan inflasi hingga di bawah 6%. Dengan kata
lain, kenaikan base salary sebesar itu masih dapat menutupi inflasi. Di
tahun ini pun, Hay memperkirakan kenaikan base salary tidak lebih tinggi
dari tahun lalu, yaitu 12,3% (lihat Grafik 1). Bila inflasi berjalan tak
lebih besar dari tahun lalu, berarti prediksi pergerakan base salary tahun
ini masih dinilai wajar.



Dari kenaikan tersebut, sektor kesehatan memberi peningkatan base salary
tertinggi dibanding industri lain (15,4%), diikuti sektor TI dan
komunikasi(15%). Sektor produk konsumsi yang tahun sebelumnya mengalami
kenaikan gaji tertinggi (18,9%), tahun 2004 hanya bergerak 12,2%.
Menanggapi hasil temuan ini, Direktur PT Jakarana Tama, Bagus Buntoro,
menyatakan kurang sependapat. Menurutnya, industri consumer goods bergerak
positif seiring pertumbuhan konsumsi. Kebutuhan perut kan jalan terus. Ini
memungkinkan industri produk konsumsi juga ikut tumbuh, ujar Bagus. Dengan
sendirinya, gaji karyawan di sektor ini ikut terdongkrak naik. Jadi, kalau
sampai turun, rasanya tidak, tandasnya.



Masuknya industri kesehatan yang tidak ada pada tahun sebelumnya, dikatakan
Glen, memengaruhi kenaikan gaji secara keseluruhan. Dalam 2-3 tahun
terakhir, industri ini tidak pernah melihat perbandingan gaji di
sektornya, ia mengungkapkan. Diakuinya, ada 1-2 rumah sakit yang mengikuti
pergerakan inflasi. Mereka (para manajemen di rumah sakit -- Red.) melihat
standar kehidupan karyawan rumah sakit sangat rendah, lalu berusaha
menyesuaikan gaji karyawan dengan menambah tunjangan inflasi plus merit.
Karena itu, kenaikan di industri ini cukup tinggi, jelas Glen mengenai
penyebab pergerakan base salary di sektor kesehatan.



Lantas, bagaimana di 2005?



Seperti tertera di Grafik 2 (Kenaikan Rata-rata Base 

RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat

2005-02-27 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Setahu saya NKRI tidak pernah buat mercu suar di sekitar daerah ini. Ada juga, 
di Ligitan kalau tidak salah. Dulu saya dengar dibuat oleh Belanda. Ternyata 
informasi terakhir mercu suar ini dibuat Ingris. Dengan demikian mercu suar ini 
menjadi strong negotiation point untuk Malaysia. 

Sayangnya memang kapal perang RI tidak secanggih kapal perang Malaysia. Tapi 
semangat perangnya (fighting spirit)tentara kita lebih tinggi. 

Deplu dan angkatan laut sudah menyadari potensial daerah ini sejak dulu waktu 
Shell dapat blok Ambalat. Bahkan mereka sudah menyadari mengenai sejarah 
explorasi perminyakan di daerah ini. Sebelum Shell, BP sudah punya konsesi yang 
mencakup Ambalat. Tapi BP lepas karena belakangan mereka tau bahwa water 
depth-nya terlalu dalam (dulu teknologi-nya belum sampai).

Herman

-Original Message-
From: sunjaya eka saputra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 28 February 2005 12:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan
Kedaulatan di Ambalat


Sebagai informasi :

1. ada mercu suar di sekitar ambalat yang milik NKRI

2. Indonesia lebih dahulu melakukan aktifitas
eksplorasi di daerah yang dipersengketakan, blok
ambalat ditandatangi pada september 1999 antara
pertamina dan ambalat shell B.V, yang kemudain
menjualnya kepada Lasmo (sekarang ENI), kegiatan
eksplorasinya berupa pemboran 1 sumur, dan survei
seismik, 
Kemudian blok east ambalat pada desember 2004 antara
BPMIGAs dengan Unocal Eas Ambalat Ltd. 
Sedangkan Malaysia baru pada tanggal 16 Februari 2005
menandatangani blok ND6 dan ND7 anatara petronas
dengan SHELL malaysia dan petronas carigali, kedua
blok tersbeut berada diwilayah NKRI dan mencaplok 50%
WK Blok Ambalat dan 80% WK Blok East Amabalat.

3. pada tahun 2003, petronas memerintahkan veritas
geophysical melakukan survei seismik di daerah yang
dipersengketakan. Atas aksi tersebut, BPMIGAS, Dep
ESDM telah memberitahukan masalah ini kepada pihak
deplu indonesia.

4. setelah hal tersabut, issue ini diangkat di join
commite meeting ke-8  (tahun 2003)antara indonesia dan
malaysia yang dilanjutkan dengan pertemuan tingkat
staff senior indonesia dan malaysia (JULI 2004). namun
kedua pertemuan tersebut belum menyepakati batas
wilayah.

5. pihak indonesia telah mengirimkan surat protes
keras terhadap penandatangan blok ND6 dan ND7, dan
saat ini terus dilakukan pertemuan2 intensif antara
deplu, dephankam, dep. esdm, dan bpmigas mengenai hal
terseBut. 
Kapal perang AL Indonesia juga telah diberangkatkan
minggu lalu ke wilayah tersebut untuk menyeimbangkan
dengan hadirnya kapal AL. Malaysia diwilayah tersebut.


Mudah2an kapal perang kita ga terlalu tua untuk
melawan AL. Malaysia.


Selain ambalat, juga masih ada masalah yang sama di
laut natuna, lagi-lagi Malaysia akan mengajukan alasan
Landas Kontinen.

** kebetulan saya sempat menguping strategi petronas
di laut sulawesi dan laut natuna dan sedikit terlibat
di kedua belah sisi mengenai masalah ini.

best regards
Ujay

--- Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belum terlambat,
 Ibarat Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas atau
 Semi
 Final Piala Tiger, kita kalah dulu namun akhirnya
 menang di kandang mereka.
 
 Setelah isu TKI ilegal dan kenaikan BBM yang menyita
 perhatian pemerintah RI, kita kecolongan atas
 kejadian tsb. Namun sekali lagi perjuangan belum
 selesai.
 
 Mungkin para geosaintis yang terlibat di Pusurta,
 Jantop dan Hydro sibuk dengan tugas keseharian,
 namun
 kontribusi yang berkesinambungan dari IAGI dan HAGI
 (serta yang lainnya) dapat membantu pihak Hankam dan
 instansi terkait untuk memperbaiki evaluasi natural
 resources dan batas teritorial.
 
 Tidak perlu kuatir, bila benar dan prosedurnya sudah
 sesuai bila ada argumen kembali di Mahkamah
 Internasional (bila perundingan dead lock) kita
 bisa
 menang.
 
 Belajar dari strategi Malaysia dalam memenangkan
 Sipadan dan Ligitan, adalah kita bangun dulu seluruh
 sarana dan infrastrukturnya serta justifikasi secara
 legal. Bukankan daerah Ambalat dan East Ambalat
 sudah
 lebih dulu berada di dalam daerah Indonesia (sebelum
 kasus Sipadan-Ligitan) serta operasi kegiatan migas
 sudah lebih dahulu dikerjakan Indonesia ?
 
 Jadi strategi pemenangan Indonesia adalah teruskan
 operasi, mantapkan infrastruktur dan legalitas serta
 siapkan arugumen untuk mematahkan strategi dan opini
 Malaysia.
 
 Sekali lagi kita bisa menang atas Malaysia, buktinya
 saja Malaysia hampir selalu kalah di Piala Thomas
 dan
 Piala Tiger.
 
 Salam buat semua.
 
 TAM
 Skak balik dan mat
 
 --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro
  lebih banyak
  berkutet di surface mapping.
  
  Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan
  Natural Resources ? 
  Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan
  perkantorannya
  saja, namun juga mengetahui cadangan serta
  sumberdaya yg dikelola
  negara.
  
  Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi
 ?
  
  Kayaknya IAGI saja 

[iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi

2005-02-27 Terurut Topik Istadi, Bambang P
Rekan2 sekalian,

Pada hari sabtu lalu telah diadakan seminar nasional bertajuk SUMATERA
SELATAN MENUJU PROPINSI ENERGI di Graha Budaya, Jakabaring, Palembang,
Sumatera Selatan.  Para pembicara yang hadir meliputi Gubernur, Menteri
ESDM, Deputi Menristek, pimpinan BUMN atau wakilnya (PLN, PGN,
Pertamina, PT  Tambang Batubara Bukit Asam), DPRD dan Bupati.  Saya
berkesempatan menghadiri seminar tersebut mewakili IAGI, berikut laporan
pandangan mata.

Pencanangan Sumatra sebagai lumbung energi didasari beberapa hal.
Secara nasional pertumbuhan ekonomi sebesar +/- 5%, pertumbuhan energi
sekitar 7% pertahun, pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 9% dan
listrifikasi masih dibawah 60%.  Adanya keterbatasan infrastuktur
sehingga terjadi disparitas antara sumber2 energi dengan daerah2 dengan
konsumsi energi yang tinggi.  Sumatra Selatan sebagai propinsi yang
memiliki sumber daya energi dalam jumlah yang cukup banyak berlokasi
relatif dekat dengan Pulau Jawa dengan tingkat konsumsi yang tertinggi.
Ini merupakan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar baik
diluar maupun di Sumatra sendiri.  Untuk itu kesempatan investasi swasta
dibuka untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan merealisasikan
lumbung energi Sumatera Selatan mengingat keterbatasan pemerintah daerah
dalam pembiayaan pembangunan.  Meskipun dicanangkan oleh Presiden RI
sebagai propinsi Lumbung Energi Nasional, namun pemanfaatan sumber2
energi saat ini belum maksimal dengan adanya berbagai kendala, antara
lain prasarana transportasi seperti jalan, pelabuhan samudra dan kereta
api.  

Sumber energi Sumatra Selatan yang melimpah antara lain berupa batubara
22,24 milyar ton, gas 7 TCF, geothermal 1.335 MW, gas methan (maksudnya
CBM) 20 TCF.   Cadangan minyak bumi Indonesia yang terbukti saat ini
sebesar 5,12 miliar barel, sebesar 512,1 juta barel di antaranya berada
di Sumatra Selatan.

Cekungan Sumsel mengandung lebih dari separoh cadangan batubara
nasional, tersebar di setiap kabupaten di Sumsel, yaitu di Muara Enim,
Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Komering
Ilir. Ada sekitar 40 lokasi potensi batu bara yang tersebar di enam
kabupaten.  Sebagian besar dari cadangan batubara ini berkadar kalori
rendah  5.100 kal = 11,38 M/Ton, sedangkan cadangan yang berkualitas
export  6.100 kal = 0,48 M/Ton. Produksi saat ini mencapai : 9,5 Jt Ton
(Ekspor 2,8 jt ton CV  5.100 kal).  Keterbatasan sarana transportasi
menyulitkan peningkatan produksi saat ini.  Hal ini akan diatasi dengan
peningkatan rel - ka Tj. Enim - Kertapati dan pembangunan rel ka simpang
Tanjung Api-Api dan terus dijajagi kemungkinan pengembangan angkutan
batubara melalui Canal  Sungai.

Untuk memanfaatkan cadangan batubara ini Kementerian Riset dan Teknologi
bekerja sama dengan PLN akan membangun pembangkit listrik tenaga batu
bara mulut tambang dan membuka peluang untuk investasi (Bukit Asam: 4 x
65 MW, Banjarsari III : 4 x 100 MW, Banko Tengah III : 4 x 600 MW ).
Selain PLTU, beberapa proyek pembangkit listrik tenaga gas juga sudah
direncanakan i.e PLTG MUBA  2 X 40 MW, PLTG Borang 1 X 40 MW, PLTG G.
Megang  2 X 40 MW, PLTG EMM 2 X 100 MW. Selain itu diperlukan
pembangunan jaringan trasmisi 500 KV Sumatera - Jawa (sub marine cable)
dan jaringan transmisi 275 KV - lintas timur Sumatera (Palembang -
Jambi). Di tahun 2009 diusulkan pembangunan jaringan transmisi
Sumatra-Malaysia. 

Produksi gas Sumatra Selatan saat ini disalurkan melalui jaringan
transmisi PGN, yaitu  Jaringan Transmisi Grissik - Duri  dan Grissik -
Singapura.  Grissik-Duri dengan total panjang 536 Km berdiameter: 28
dengan kapasitas 430 mmscfd.  Sedangkan  Grissik - Singapura  panjang
470 km (Onshore: 206 Km, Offshore: 264 Km) berdiameter: 28  Dengan
kapasitas 350 mmscfd untuk mensuplai pembangkit tenaga listrik di
Singapura.  Dalam waktu dekat jaringan pipagas ini akan diperluas dengan
pengembangan jaringan transmisi South Sumatra- West Java I dengan
panjang 445 km, berkapasitas 250-550 mmscfd dan jaringan South Sumatra-
West Java II dengan panjang 689 km, berkapasitas 400-600 mmscfd. Melalui
proyek pipanisasi ke Jawa Barat  Sumsel akan memenuhi 60% kebutuhan
energi Jakarta dan Jawa Barat. Untuk mendukung lumbung energi diperlukan
percepatan pembangunan transmisi gas ini (Grissik-Pagar Dewa- Jawa) yang
akan berdampak multiplayer effect ekonomi daerah dan lapangan kerja.

Produksi minyak sering mengalami kendala karena pipa yang sudah tua dan
sering bocor.  Diperlukan pergantian pipa minyak tua ( 70 tahun),
antara lain Tempino-Plaju (155 Km).

Perlu menjadi catatan, bahwa Energi merupakan tulang punggung penggerak
pembangunan sosial dan ekonomi yang dapat meningkatkan kualitas hidup
rakyat, namun jumlah penduduk miskin di Sumatra Selatan cukup banyak
1.397.088 Jiwa (21,54 %) vs. Nasional 17,42 %, dan tingkat pengangguran
303,549 Jiwa (9,65%) vs. Nasional 9,50 %.  Selain itu daerah pemilik
potensi sumber daya energi fosil berupa minyak, gas dan batubara justru
harus mengalami krisis energi