Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
#1. Pemberian konsesi itu dan kegiatan pelaksanaannya oleh Petronas kepada Shell merupakan suatu pelanggaran terhadap kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia. #2. Dari berbagai peraturan internasional, salah satunya Konvensi Hukum Laut Internasional, perairan di timur Kaltim itu jelas wilayah kedaulatan kita Yang dilakukan Pemerintah Malaysia ini tidak ada bedanya dengan INVASI Amerika ke Iraq. Kita adalah Iraknya dan Malaysia adalah Amerikanya. Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
tenang dulu, perjuangan kan belum selesai :) -- pta On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: ...(deleted)... Yang dilakukan Pemerintah Malaysia ini tidak ada bedanya dengan INVASI Amerika ke Iraq. Kita adalah Iraknya dan Malaysia adalah Amerikanya. Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Fwd: Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi
Adakah dari IAGI yg hadir ? Apa saja isinya ? Sepertinya memang South Sumatra Basin (SSB) pantes untuk dipakai sebagai lahan percontohan. Dulu sewaktu kerja di New Ventures tahun 1997-an, SSB memang memiliki diversity paling banyak dalam jumlah dan jenis serta tipe jebakan, tipe reservoir serta last 10 years discovery paling bagus dibanding basin2 lainnya. gimana ya kalo dipersaingkan dengan GOM seperti aku kemaren ? RDP --- In [EMAIL PROTECTED], IndoExplo [EMAIL PROTECTED] wrote: Selasa, 22 Februari 2005 - 12:48 WIB MESDM akan menyampaikan Keynote Speech Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Dengan potensi energi yang cukup besar, propinsi Sumatera Selatan berpeluang menjadi lumbung energi nasional untuk memenuhi kebutuhan energi lokal, regional, nasional bahkan internasional. Namun untuk menuju ke posisi tersebut, perlu dilakukan upaya terpadu dari segenap pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah. Untuk melakukan identifikasi dan diskusi mengenai peluang propinsi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi tersebut, Masyarakat Jurnalis Cinta Sumatera Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Sumsel akan menyelenggarakan Seminar Nasional :Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi pada tanggal 26 Februari 2005 mendatang. Seminar direncanakan akan dihadiri oleh Menteri ESDM, Mendiknas dan Menristek serta menghadirkan pembicara dari BUMN (Pertamina, PLN, PTBA, PGN), perusahaan bidang energi dan mineral serta pemerintah daerah. Bagi yang berminat untuk menghadiri seminar dimaksud, dapat menghubungi panitia di Palembang dengan nomor telepon 0812-7801527 atau 0812-7118583. --- End forwarded message --- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] IPA SHORT COURSE APRIL 25-29, IN BALI PLEASE JOIN!
Dear Professionals, The IPA will repeat the short course on Practical Investment Appraisal and Business Decision Analysis in Petroleum Exploration Production - with special reference to the Indonesian PSC System on April 25-29, 2005 in Bali. Dr. H.L. Ong will present both sessions of this course, emphasizing specific applications to the Indonesian oil and gas industry. Dr. Ong is a highly regarded lecturer and a well known instructor on the business side of the petroleum industry. The registration fee for this 5-day course is US$ 1,600 for IPA Members and US$ 1,700 for Non- IPA Members including: hotel accommodation for 6 (six) nights, 3 (three) text books of Gitman, L.J., 2003, Principles of Managerial Finance, 10th ed., Addison-Wesley, Newnan, D.G., 1988, Engineering Economic Analysis, 3rd ed., Engineering Press, Inc., California (In Indonesia published by Binarupa Askara, Jakarta, 1990) and Newnan, D.G., 1990, Solution Manual of Engineering Economic Analysis, 3rd. ed. Binarupa Askara Publishing, Jakarta. This course is unique in that the instructor has an extensive background in teaching as well as first hand experience running his own highly successful company for more than 30 years. Dr. Ong explains business principles with lively and topical examples, including many from his personal experience. Target attendees include: Petroleum/reservoir engineers, Explorationist (Geologists Geophysicists), Project managers and engineers, Commercial analyst working for the service industries (seismic, drilling, pipeline, construction), Portfolio managers, Finance and Contract specialists involved inthe preparation of cost and engineering estimates, Bid committee members who are evaluating tender/bids, and those considering new business ventures. I would appreciate your assistance in quickly notifying the appropriate personnel in your organization regarding this course. Please contact the IPA Secretariat (Rini Kusumastuti at e-mail address: [EMAIL PROTECTED] or phone nos.: 572-4284/85) to reserve space for participants. If you have any questions about this course please contact the instructor by e-mail at: [EMAIL PROTECTED] My best regards, Titi Tabusalla Executive Assistant Indonesian Petroleum Association (IPA) Phone: +62 (021) 5724284, 5724285 Email: [EMAIL PROTECTED] Website: http://www.ipa.or.id IPA Events: 6 Months To Go! 30th Annual IPA Convention Exhibition The Urgency of Building Competitiveness to Attract Oil Gas Investment in Indonesia August 30 - September 1, 2005 - Jakarta Convention Center Cenozoic Tectonics of Indonesia: Problems and Models (Prof. Robert Hall) - August 28-29, 2005 Evaluation of Reservoirs, Seals and Pay (Prof. John G. Kaldi) - August 28-29, 2005 Baram Delta (Angus Ferguson and Joe Lambiase) Southern Mountains, SE Java (R. Hall and H. Smyth) - September 2-6, 2005
Re: [iagi-net-l] Bandung Utara dan Punclut
Utara Bandung berdasarkan topographi( bukan administrasi..) ...dan bukan hanya punclut saja ( lebih keseluruhan secara recharge ) kasus sama seperti bogor dan jakarta ..cuma kalau jakarta di selatannya hujan di bogor ..banjir di jakarta Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] 26/02/2005 07:17 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:[iagi-net-l] Bandung Utara dan Punclut Kalau yang dimaksud adalah utara cekungan Geologi Bandung, sepertinya luas wilayah Punclut sangat kecil dibandingkan dengan luas wilayah Utara Cekungan Geologi Bandung (mengacu kepada batasan yang ada)...apakah perubahan wilayah punclut ini signifikan terhadap berubahnya sistem airtanah di cekungan ini ?? Salam, Fajar Lubis.. [EMAIL PROTECTED] wrote: mengenai point 1 ' memang daerah punclut dialasi oleh breksi dan lava yang sifatnya pejal dan sedikit mengandung porositas 1. Pernah tidak dilakukan survey kalau memang dialasi berarti ada formasi yang diatas breksi tersebut...nah apakah formasi yang diatas breksi itu tidak bisa menjadi formasi yang bisa menjadi recharge untuk airtanah .? Paling tidak air tanah dangkal / menengah 2. Pernah tidak dilakukan study...kalau memang bukan daerah punclut / utara bandung yang menjadi recharge area lalu daerah mana yang merupakan recharge area untuk bandung sehingga ada tindakan lebih lanjut untuk mempreserve daerah tersebut sebagai daerah recharge.. 3. Pernah tidak dilakukan study apakah pembangunan di utara bandung yang notabene lebih tinggi daripada daerah selatannya tidak membuat jumlah limpasan air permukaan ke daerah selatan lebih besar...dan karena area yang terbuka makin sedikit maka air juga makin lambat masuk ke dalam tanah dan menyebabkan genangan...? (kasus jakarta dan bogor, apalagi dengan sistem kota bandung yang berada di cekunganbisa bisa bandung bukan Bandung lautan api ...tapi Bandung lautan banjir) Regards Ferdi (kalau jum'at sore, jam kok bergerak lebih lambat ya...??) Ariadi Subandrio 25/02/2005 10:06 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah Beberapa poin yang dinyatakan IAGI Pengda Jabar-Banten dalam penjelasan tentang Bandung Utara kepada publik tempo hari a.l : 1. Secara hidrogeologi, daerah Punclut dialasi oleh Formasi Cikapundung yang berupa Breksi dan Lava yang sifatnya pejal dan sangat sedikit mengandung porositas, sehingga dianggap bukan merupakan recharge area yang bagus untuk air tanah regional. 2. Tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh IAGI Jabar-Banten mengenai bisa-tidaknya kawasan itu dipakai daerah pemukiman; yang ada kesimpulan hasil diskusi yang menyatakan daerah tersebut bukan daerah recharge area yang bagus. 3. Prinsip dasar saintifik yang dipegang oleh professional IAGI, termasuk kawan-kawan IAGI Jabar-Banten: tell the scientific truth walaupun sakit dan bertentangan dengan pendapat umum. Barangkali Bang Lambok bisa memberikan penjelasan lebih banyak tentang Bandung Utara. ar- O.K Taufik wrote:jadi nyambung ke perumahan di bandung utara, sebenarnya saat ini lagi rame-ramenya izin peruntukan perumahan di Bandung Utara, Punclut, dago Pakar dan sekitarnya, khusus untuk punclut ada tark menarik kepentingan antara Pemda jabar dan Pemkot bandung, pemkot beralasan mereka tak punya dana untuk penghijauan utara bandung..jadinya diserahkanlah ke pengusaha untuk kawasan wisata yg hijau sebagai rencana reboisasi, kawasan wisata??? atau perumahan??, biasanya mereka akan ubah aturan jadi kawasan perumahan..lihatlah apa yg terjadi di dago Pakar resort, habis sudah lahan hijau untuk perumahan. Bapak-bapak dari DGTL sudah mengingatkan bahwa potensi air untuk bandung dan sekitarnya 80% ada di kawasan utara tersebut..tetap saja masukan dari para ahli geologi dan protes para moralis tak digubris, dan pengerjaan proyek tersebut berjalan terus, mumpung momentnya ada sebaiknya kita bisa lebih gencar mendesak pemkot untuk memperhatikan aspek geolo gi bagi pembangunan kawasan. - Do you Yahoo!? Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL
Re: [iagi-net-l] Fwd: Geomechanic
rasanya sih sedang ber-diagenesa... [EMAIL PROTECTED] nesia.co.id To: iagi-net@iagi.or.id cc: iagi-net@iagi.or.id 25/02/2005 05:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Geomechanic Please respond to iagi-net Harry Alam mungkin sedang ber-metamorfosa Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id d.slb.comcc: Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Geomechanic 02/25/2005 09:25 AM Please respond to iagi-net Pak Iwan itulah ..ada benernya bahwa beberapa konsep/ide dan tool di perminyakan yang katanya canggih dan sophisticated sejatinya hanya daur-ulang.. atawa hanya ganti kemasan doang..pinter2nya consultant/service conya.. salam sgm, btw Pak Hari Alam Vico koq nggak pernah tampil di milis ini? == At 07:02 AM 2/25/2005 +, you wrote: Bang Sanggam, nyerah deh, soalnya dulu saya waktu ngerjain masih pakai publikasi lebih kuno (Bell, tahun 1986?), .Tapi di jaman lebih kuno tsb, memang sudah dikenali ada 6 jenis borehole failure dengan penyebab yang berbeda dan arti yang berbeda pula, dan setahu saya yang betul-betul mencerminkan regional present day stress hanyalah breakout (dengan masih me refer publikasi lama). Kalau nggak salah ada beberapa kriteria untuk membedakan breakout dengan yang lainnya untuk menghindarkan adanya pitfall. Tapi saya setuju sekali dengan bang Sanggam (dan selalu always setuju), untuk mengetahui magnitudenya perlu geomechanical analysis, karena bukan hanya penting untuk drlling purpose tapi juga menjadi concern development geologist. Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id d.slb.comcc: Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Geomechanic 02/24/2005 02:13 PM Please respond to iagi-net bukannya in general speaking breakout (nama kerennya shear failure wide breakout) ketika the mud weight is too low?. Katanya ahli ( Bratton, T., et al,1999) sebenarnya paling tidak ada enam mode dari wellbore failure, nah yang umumnya 'gampang' dikenali via tools yaitu breakout dan drilling induced fractures (nama kerennya tensile failure vertical atau loosely referred to an induced or hydraulic fracturing). Benar keduanya punya karakter masing-masing dan mencerminkan present day geostress... Kalo geologist biasanya concern sama direction stress yang bekerja disekitar lubang maupun yang far (regional)..Nah mengenai magnitude perlu share dari ahli geomechanic untuk kasih pencerahan soal2 berkenaan dgn geomechanical analysis untuk aplikasi well stability dll (pore pressure, rock strength, stress magnitude, etc).. Dulu tahun '86an papernya kang Abet (Total) yang disinggung Mas Noor re borehole ovality, kalo eggak salah jadi paper terbaik IAGI .. Joint IAGI-HAGI Paper saya dgn Pertamina juga juga ttg wellbore failure di BRF bukan clastics dipresentasikan thn 2003 tapi pake data dari caliper tool plus borehole images...hehehe iklan sedikit... salam sanggam === At 08:31 AM 2/24/2005 +, you wrote: secara umum, penyebab borehole breakout adalah karena horisontal stress, tetapi pada beberapa kasus penyebabnya adalah induced stress seperti yang dibilang mas Noor, tetapi seingat saya secara kualitatif kita bisa membedakan dengan breakout (bener kan mas Noor), karena arahnya beda dan bentuknya beda (di beberapa paper udah dibahas kok).nah kalau udah tahu penyebabnya adalah induced stress, kalau mau secara kuantitaif baru kita memerlukan tool atau approach lain. Memang benar, kebanyakan yang tertarik dengan breakout adalah drillers, tapi dulu waktu kita di Piko , justru geologist yang pertama kali tertarik dengan breakout, karena
RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik. Berarti harus ada GEO_HANKAM dong. Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Sebetulnya geologist sudah masuk hampir semua departemen dan beberapa BUMN , bahkan yg tidak ada hub lansung dg masalah geologi ( seperti PLN, Kimia Farma , BEJ dll ) Malah Menseknegnya pernah seorang geologist tulen dan anggota IAGI. ISM Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik. Berarti harus ada GEO_HANKAM dong. Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI, disitu udah banyak geologist yang WAMIL. egs Subiyantoro, Gantok To: iagi-net@iagi.or.id (gantoks) cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat texaco.com 28/02/2005 08:21 AM Please respond to iagi-net Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik. Berarti harus ada GEO_HANKAM dong. Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) :
Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak berkutet di surface mapping. Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola negara. Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ? Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari orang yg bersedia bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk membantu menghitung natural resources di daerah Ambalat dsk ini. Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya kita sangat memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan mengevaluasinya ... :p Awalnya Human Resources diiming2 dicaplok Terusnya Natural Resources digoyang Terusnya Teritorial :( Skak !!! RDP On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI, disitu udah banyak geologist yang WAMIL. egs Subiyantoro, Gantok To: iagi-net@iagi.or.id (gantoks) cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat texaco.com 28/02/2005 08:21 AM Please respond to iagi-net Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik. Berarti harus ada GEO_HANKAM dong. Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
saya kok jadi heran ya? apakah kemarin sehabis kasus sepadan dan ligitan kita tidak meratifikasi / memperjelas batas laut kita dengan negara tetangga...? kok sekarang ada masalah lagi...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] 28/02/2005 09:34 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak berkutet di surface mapping. Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola negara. Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ? Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari orang yg bersedia bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk membantu menghitung natural resources di daerah Ambalat dsk ini. Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya kita sangat memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan mengevaluasinya ... :p Awalnya Human Resources diiming2 dicaplok Terusnya Natural Resources digoyang Terusnya Teritorial :( Skak !!! RDP On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI, disitu udah banyak geologist yang WAMIL. egs Subiyantoro, Gantok To: iagi-net@iagi.or.id (gantoks) cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat texaco.com 28/02/2005 08:21 AM Please respond to iagi-net Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik. Berarti harus ada GEO_HANKAM dong. Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Belum terlambat, Ibarat Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas atau Semi Final Piala Tiger, kita kalah dulu namun akhirnya menang di kandang mereka. Setelah isu TKI ilegal dan kenaikan BBM yang menyita perhatian pemerintah RI, kita kecolongan atas kejadian tsb. Namun sekali lagi perjuangan belum selesai. Mungkin para geosaintis yang terlibat di Pusurta, Jantop dan Hydro sibuk dengan tugas keseharian, namun kontribusi yang berkesinambungan dari IAGI dan HAGI (serta yang lainnya) dapat membantu pihak Hankam dan instansi terkait untuk memperbaiki evaluasi natural resources dan batas teritorial. Tidak perlu kuatir, bila benar dan prosedurnya sudah sesuai bila ada argumen kembali di Mahkamah Internasional (bila perundingan dead lock) kita bisa menang. Belajar dari strategi Malaysia dalam memenangkan Sipadan dan Ligitan, adalah kita bangun dulu seluruh sarana dan infrastrukturnya serta justifikasi secara legal. Bukankan daerah Ambalat dan East Ambalat sudah lebih dulu berada di dalam daerah Indonesia (sebelum kasus Sipadan-Ligitan) serta operasi kegiatan migas sudah lebih dahulu dikerjakan Indonesia ? Jadi strategi pemenangan Indonesia adalah teruskan operasi, mantapkan infrastruktur dan legalitas serta siapkan arugumen untuk mematahkan strategi dan opini Malaysia. Sekali lagi kita bisa menang atas Malaysia, buktinya saja Malaysia hampir selalu kalah di Piala Thomas dan Piala Tiger. Salam buat semua. TAM Skak balik dan mat --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak berkutet di surface mapping. Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola negara. Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ? Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari orang yg bersedia bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk membantu menghitung natural resources di daerah Ambalat dsk ini. Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya kita sangat memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan mengevaluasinya ... :p Awalnya Human Resources diiming2 dicaplok Terusnya Natural Resources digoyang Terusnya Teritorial :( Skak !!! RDP On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI, disitu udah banyak geologist yang WAMIL. egs Subiyantoro, Gantok To: iagi-net@iagi.or.id (gantoks) cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat texaco.com 28/02/2005 08:21 AM Please respond to iagi-net Betul, sosialisasi GEOLOGI tidak hanya ke daerah-daerah tapi sebaiknya juga ke departemen-departemen yang ada sangkut pautnya dengan geologi. Selama ini sepertinya hanya Departemen TAMBEN saja IAGI bersilaturahmi. Kalau sudah rebutan lahan seperti inisedih juga yaa...hik...hik. Berarti harus ada GEO_HANKAM dong. Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 27, 2005 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Kalau Indonesia, kita sendiri tidak yakin bahwa wilayah itu milik kita? Kalau ada yang kenal dengan Pak Menhankam atau menteri lain yang berwenang, mending sarankan untuk membereskan urusan batas wilayah ini sejak pemerintahan sekarang. Salam Minarwan On Sun, 27 Feb 2005 20:29:00 +0800, Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya bedanya Irak fight untuk SESUATU YANG SANGAT MEREKA YAKINI menjadi milik mereka, tetapi kita Indonesia??...yah begitulah ::saya juga ikutan sedih Pak Rovicky:: my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A.
Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Sebagai informasi : 1. ada mercu suar di sekitar ambalat yang milik NKRI 2. Indonesia lebih dahulu melakukan aktifitas eksplorasi di daerah yang dipersengketakan, blok ambalat ditandatangi pada september 1999 antara pertamina dan ambalat shell B.V, yang kemudain menjualnya kepada Lasmo (sekarang ENI), kegiatan eksplorasinya berupa pemboran 1 sumur, dan survei seismik, Kemudian blok east ambalat pada desember 2004 antara BPMIGAs dengan Unocal Eas Ambalat Ltd. Sedangkan Malaysia baru pada tanggal 16 Februari 2005 menandatangani blok ND6 dan ND7 anatara petronas dengan SHELL malaysia dan petronas carigali, kedua blok tersbeut berada diwilayah NKRI dan mencaplok 50% WK Blok Ambalat dan 80% WK Blok East Amabalat. 3. pada tahun 2003, petronas memerintahkan veritas geophysical melakukan survei seismik di daerah yang dipersengketakan. Atas aksi tersebut, BPMIGAS, Dep ESDM telah memberitahukan masalah ini kepada pihak deplu indonesia. 4. setelah hal tersabut, issue ini diangkat di join commite meeting ke-8 (tahun 2003)antara indonesia dan malaysia yang dilanjutkan dengan pertemuan tingkat staff senior indonesia dan malaysia (JULI 2004). namun kedua pertemuan tersebut belum menyepakati batas wilayah. 5. pihak indonesia telah mengirimkan surat protes keras terhadap penandatangan blok ND6 dan ND7, dan saat ini terus dilakukan pertemuan2 intensif antara deplu, dephankam, dep. esdm, dan bpmigas mengenai hal terseBut. Kapal perang AL Indonesia juga telah diberangkatkan minggu lalu ke wilayah tersebut untuk menyeimbangkan dengan hadirnya kapal AL. Malaysia diwilayah tersebut. Mudah2an kapal perang kita ga terlalu tua untuk melawan AL. Malaysia. Selain ambalat, juga masih ada masalah yang sama di laut natuna, lagi-lagi Malaysia akan mengajukan alasan Landas Kontinen. ** kebetulan saya sempat menguping strategi petronas di laut sulawesi dan laut natuna dan sedikit terlibat di kedua belah sisi mengenai masalah ini. best regards Ujay --- Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote: Belum terlambat, Ibarat Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas atau Semi Final Piala Tiger, kita kalah dulu namun akhirnya menang di kandang mereka. Setelah isu TKI ilegal dan kenaikan BBM yang menyita perhatian pemerintah RI, kita kecolongan atas kejadian tsb. Namun sekali lagi perjuangan belum selesai. Mungkin para geosaintis yang terlibat di Pusurta, Jantop dan Hydro sibuk dengan tugas keseharian, namun kontribusi yang berkesinambungan dari IAGI dan HAGI (serta yang lainnya) dapat membantu pihak Hankam dan instansi terkait untuk memperbaiki evaluasi natural resources dan batas teritorial. Tidak perlu kuatir, bila benar dan prosedurnya sudah sesuai bila ada argumen kembali di Mahkamah Internasional (bila perundingan dead lock) kita bisa menang. Belajar dari strategi Malaysia dalam memenangkan Sipadan dan Ligitan, adalah kita bangun dulu seluruh sarana dan infrastrukturnya serta justifikasi secara legal. Bukankan daerah Ambalat dan East Ambalat sudah lebih dulu berada di dalam daerah Indonesia (sebelum kasus Sipadan-Ligitan) serta operasi kegiatan migas sudah lebih dahulu dikerjakan Indonesia ? Jadi strategi pemenangan Indonesia adalah teruskan operasi, mantapkan infrastruktur dan legalitas serta siapkan arugumen untuk mematahkan strategi dan opini Malaysia. Sekali lagi kita bisa menang atas Malaysia, buktinya saja Malaysia hampir selalu kalah di Piala Thomas dan Piala Tiger. Salam buat semua. TAM Skak balik dan mat --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak berkutet di surface mapping. Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola negara. Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ? Kayaknya IAGI saja kemaren sempet keteteran mencari orang yg bersedia bekerja untuk IAGI, ketika IAGI diminta untuk membantu menghitung natural resources di daerah Ambalat dsk ini. Untuk mengetahui jumlah natural resources tentunya kita sangat memerlukan HUMAN RESOURCES yg menghitung dan mengevaluasinya ... :p Awalnya Human Resources diiming2 dicaplok Terusnya Natural Resources digoyang Terusnya Teritorial :( Skak !!! RDP On Mon, 28 Feb 2005 09:01:29 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngak perlu geo-Hankam. Kan sudah ada JanTop-AD,Hydro-AL, ada Pussurta-TNI, disitu udah banyak geologist yang WAMIL. egs Subiyantoro, Gantok To: iagi-net@iagi.or.id (gantoks) cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
[iagi-net-l] Wajah Gaji 2005
full text artikel 'Survei Gaji 2005' hasil riset majalah SWA dg Hay Management Wajah Gaji 2005 Oleh : Firdanianty Hasil survei Hay Management memberi gambaran mengenai gaji di beberapa sektor industri dalam negeri. Benarkah tak sebaik tahun sebelumnya? Ardi Budiono, barangkali, termasuk orang yang beruntung. Sebagai manajer senior di salah satu perusahaan makanan, ia mengaku puas dengan kompensasi yang diterimanya saat ini. Di samping gaji pokok, tunjangan-tunjangan lain seperti uang makan, transport, kesehatan, fasilitas HP, dan mobil dinas pun didapatnya. Di luar itu, ia juga kerap menerima bonus, yang dihitung dari kontribusinya terhadap perusahaan. Bonus untuk memberi motivasi agar karyawan lebih giat bekerja, ujarnya menjelaskan. Lelaki yang telah bekerja selama 10 tahun ini pun tak merasa khawatir gajinya tergilas inflasi. Pasalnya, tiap tahun perusahaan tempatnya bekerja selalu menaikkan gaji karyawan yang besarnya ditentukan dari prestasi kerja (kinerja) masing-masing. Jadi, kenaikan antara manajer yang satu dan lainnya bisa saja berbeda. Akan tetapi, untuk karyawan di level bawah, Ardi menerangkan, kenaikan gaji disesuaikan dengan UMR dan inflasi. Kendati demikian, ia tak menampik seandainya ada perusahaan lain yang menawarkannya gaji dan kompensasi yang lebih menarik dari yang diterimanya saat ini. Kalau memang ada yang menawari (gaji lebih tinggi), ya monggo ..., katanya sambil tersenyum. Hanya saja, ia menegaskan, gaji tinggi bukan ukuran utama baginya dalam menentukan tempat bekerja. Yang penting adalah fondasi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus punya visi agar tetap eksis, tuturnya bijak. Mesti diakui, gaji memang sering menjadi tolok ukur bagi seseorang untuk menerima atau berpindah pekerjaan. Anda pun tentu ingin tahu, apakah gaji yang diterima saat ini layak atau tidak. Di sisi lain, para pengambil keputusan di perusahaan juga membutuhkan acuan untuk menentukan gaji karyawan di level tertentu. Mereka melakukan hal ini lantaran -? salah satunya -? tak ingin kehilangan orang-orang terbaik di perusahaan. Selain sulit mencari pengganti, perusahaan juga terpaksa mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk mencari orang dengan kualitas yang sama. Seperti tahun sebelumnya, bekerja sama dengan konsultan SDM Hay Management, SWA kembali menggelar survei yang memotret gaji dan benefit di sejumlah perusahaan dari beberapa industri dalam negeri. Survei yang bertajuk Compentation Benefit Survey 2004 ini diikuti 102 partisipan dan berakhir Oktober 2004. Sektor industri yang ditelusuri adalah kimia (6%), konstruksi (11%), barang konsumsi (13%), finansial (19%), kesehatan (10%), TI dan komunikasi (5%), manufaktur (12%), minyak gas (10%), sisanya lain-lain. Adapun data yang dianalisis berasal dari 47.077 job. Hasilnya? Secara umum kenaikan rata-rata base salary di 2004 cukup baik, kendati tidak setinggi tahun lalu. Sebagaimana dipaparkan Country Manager Information Services Hay Management Glen T. Mambo, di 2004 base salary hanya bergerak 13%, anjlok 4,2% dibanding 2003 (17,2%). Kenaikan sebesar itu masih dinilai positif, lantaran di saat bersamaan pemerintah mengumumkan keberhasilannya menekan inflasi hingga di bawah 6%. Dengan kata lain, kenaikan base salary sebesar itu masih dapat menutupi inflasi. Di tahun ini pun, Hay memperkirakan kenaikan base salary tidak lebih tinggi dari tahun lalu, yaitu 12,3% (lihat Grafik 1). Bila inflasi berjalan tak lebih besar dari tahun lalu, berarti prediksi pergerakan base salary tahun ini masih dinilai wajar. Dari kenaikan tersebut, sektor kesehatan memberi peningkatan base salary tertinggi dibanding industri lain (15,4%), diikuti sektor TI dan komunikasi(15%). Sektor produk konsumsi yang tahun sebelumnya mengalami kenaikan gaji tertinggi (18,9%), tahun 2004 hanya bergerak 12,2%. Menanggapi hasil temuan ini, Direktur PT Jakarana Tama, Bagus Buntoro, menyatakan kurang sependapat. Menurutnya, industri consumer goods bergerak positif seiring pertumbuhan konsumsi. Kebutuhan perut kan jalan terus. Ini memungkinkan industri produk konsumsi juga ikut tumbuh, ujar Bagus. Dengan sendirinya, gaji karyawan di sektor ini ikut terdongkrak naik. Jadi, kalau sampai turun, rasanya tidak, tandasnya. Masuknya industri kesehatan yang tidak ada pada tahun sebelumnya, dikatakan Glen, memengaruhi kenaikan gaji secara keseluruhan. Dalam 2-3 tahun terakhir, industri ini tidak pernah melihat perbandingan gaji di sektornya, ia mengungkapkan. Diakuinya, ada 1-2 rumah sakit yang mengikuti pergerakan inflasi. Mereka (para manajemen di rumah sakit -- Red.) melihat standar kehidupan karyawan rumah sakit sangat rendah, lalu berusaha menyesuaikan gaji karyawan dengan menambah tunjangan inflasi plus merit. Karena itu, kenaikan di industri ini cukup tinggi, jelas Glen mengenai penyebab pergerakan base salary di sektor kesehatan. Lantas, bagaimana di 2005? Seperti tertera di Grafik 2 (Kenaikan Rata-rata Base
RE: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat
Setahu saya NKRI tidak pernah buat mercu suar di sekitar daerah ini. Ada juga, di Ligitan kalau tidak salah. Dulu saya dengar dibuat oleh Belanda. Ternyata informasi terakhir mercu suar ini dibuat Ingris. Dengan demikian mercu suar ini menjadi strong negotiation point untuk Malaysia. Sayangnya memang kapal perang RI tidak secanggih kapal perang Malaysia. Tapi semangat perangnya (fighting spirit)tentara kita lebih tinggi. Deplu dan angkatan laut sudah menyadari potensial daerah ini sejak dulu waktu Shell dapat blok Ambalat. Bahkan mereka sudah menyadari mengenai sejarah explorasi perminyakan di daerah ini. Sebelum Shell, BP sudah punya konsesi yang mencakup Ambalat. Tapi BP lepas karena belakangan mereka tau bahwa water depth-nya terlalu dalam (dulu teknologi-nya belum sampai). Herman -Original Message- From: sunjaya eka saputra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 28 February 2005 12:32 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berebut Minyak -- RI Akan Pertahankan Kedaulatan di Ambalat Sebagai informasi : 1. ada mercu suar di sekitar ambalat yang milik NKRI 2. Indonesia lebih dahulu melakukan aktifitas eksplorasi di daerah yang dipersengketakan, blok ambalat ditandatangi pada september 1999 antara pertamina dan ambalat shell B.V, yang kemudain menjualnya kepada Lasmo (sekarang ENI), kegiatan eksplorasinya berupa pemboran 1 sumur, dan survei seismik, Kemudian blok east ambalat pada desember 2004 antara BPMIGAs dengan Unocal Eas Ambalat Ltd. Sedangkan Malaysia baru pada tanggal 16 Februari 2005 menandatangani blok ND6 dan ND7 anatara petronas dengan SHELL malaysia dan petronas carigali, kedua blok tersbeut berada diwilayah NKRI dan mencaplok 50% WK Blok Ambalat dan 80% WK Blok East Amabalat. 3. pada tahun 2003, petronas memerintahkan veritas geophysical melakukan survei seismik di daerah yang dipersengketakan. Atas aksi tersebut, BPMIGAS, Dep ESDM telah memberitahukan masalah ini kepada pihak deplu indonesia. 4. setelah hal tersabut, issue ini diangkat di join commite meeting ke-8 (tahun 2003)antara indonesia dan malaysia yang dilanjutkan dengan pertemuan tingkat staff senior indonesia dan malaysia (JULI 2004). namun kedua pertemuan tersebut belum menyepakati batas wilayah. 5. pihak indonesia telah mengirimkan surat protes keras terhadap penandatangan blok ND6 dan ND7, dan saat ini terus dilakukan pertemuan2 intensif antara deplu, dephankam, dep. esdm, dan bpmigas mengenai hal terseBut. Kapal perang AL Indonesia juga telah diberangkatkan minggu lalu ke wilayah tersebut untuk menyeimbangkan dengan hadirnya kapal AL. Malaysia diwilayah tersebut. Mudah2an kapal perang kita ga terlalu tua untuk melawan AL. Malaysia. Selain ambalat, juga masih ada masalah yang sama di laut natuna, lagi-lagi Malaysia akan mengajukan alasan Landas Kontinen. ** kebetulan saya sempat menguping strategi petronas di laut sulawesi dan laut natuna dan sedikit terlibat di kedua belah sisi mengenai masalah ini. best regards Ujay --- Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote: Belum terlambat, Ibarat Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas atau Semi Final Piala Tiger, kita kalah dulu namun akhirnya menang di kandang mereka. Setelah isu TKI ilegal dan kenaikan BBM yang menyita perhatian pemerintah RI, kita kecolongan atas kejadian tsb. Namun sekali lagi perjuangan belum selesai. Mungkin para geosaintis yang terlibat di Pusurta, Jantop dan Hydro sibuk dengan tugas keseharian, namun kontribusi yang berkesinambungan dari IAGI dan HAGI (serta yang lainnya) dapat membantu pihak Hankam dan instansi terkait untuk memperbaiki evaluasi natural resources dan batas teritorial. Tidak perlu kuatir, bila benar dan prosedurnya sudah sesuai bila ada argumen kembali di Mahkamah Internasional (bila perundingan dead lock) kita bisa menang. Belajar dari strategi Malaysia dalam memenangkan Sipadan dan Ligitan, adalah kita bangun dulu seluruh sarana dan infrastrukturnya serta justifikasi secara legal. Bukankan daerah Ambalat dan East Ambalat sudah lebih dulu berada di dalam daerah Indonesia (sebelum kasus Sipadan-Ligitan) serta operasi kegiatan migas sudah lebih dahulu dikerjakan Indonesia ? Jadi strategi pemenangan Indonesia adalah teruskan operasi, mantapkan infrastruktur dan legalitas serta siapkan arugumen untuk mematahkan strategi dan opini Malaysia. Sekali lagi kita bisa menang atas Malaysia, buktinya saja Malaysia hampir selalu kalah di Piala Thomas dan Piala Tiger. Salam buat semua. TAM Skak balik dan mat --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku yakin yang di Pusurta, Jantop dan serta Hydro lebih banyak berkutet di surface mapping. Berapa diantara mereka yg masih berkutet dengan Natural Resources ? Maksud saya bukan hanya masalah admin serta urusan perkantorannya saja, namun juga mengetahui cadangan serta sumberdaya yg dikelola negara. Kapan sih resources terakhir (updated) dievaluasi ? Kayaknya IAGI saja
[iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi
Rekan2 sekalian, Pada hari sabtu lalu telah diadakan seminar nasional bertajuk SUMATERA SELATAN MENUJU PROPINSI ENERGI di Graha Budaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Para pembicara yang hadir meliputi Gubernur, Menteri ESDM, Deputi Menristek, pimpinan BUMN atau wakilnya (PLN, PGN, Pertamina, PT Tambang Batubara Bukit Asam), DPRD dan Bupati. Saya berkesempatan menghadiri seminar tersebut mewakili IAGI, berikut laporan pandangan mata. Pencanangan Sumatra sebagai lumbung energi didasari beberapa hal. Secara nasional pertumbuhan ekonomi sebesar +/- 5%, pertumbuhan energi sekitar 7% pertahun, pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 9% dan listrifikasi masih dibawah 60%. Adanya keterbatasan infrastuktur sehingga terjadi disparitas antara sumber2 energi dengan daerah2 dengan konsumsi energi yang tinggi. Sumatra Selatan sebagai propinsi yang memiliki sumber daya energi dalam jumlah yang cukup banyak berlokasi relatif dekat dengan Pulau Jawa dengan tingkat konsumsi yang tertinggi. Ini merupakan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar baik diluar maupun di Sumatra sendiri. Untuk itu kesempatan investasi swasta dibuka untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan merealisasikan lumbung energi Sumatera Selatan mengingat keterbatasan pemerintah daerah dalam pembiayaan pembangunan. Meskipun dicanangkan oleh Presiden RI sebagai propinsi Lumbung Energi Nasional, namun pemanfaatan sumber2 energi saat ini belum maksimal dengan adanya berbagai kendala, antara lain prasarana transportasi seperti jalan, pelabuhan samudra dan kereta api. Sumber energi Sumatra Selatan yang melimpah antara lain berupa batubara 22,24 milyar ton, gas 7 TCF, geothermal 1.335 MW, gas methan (maksudnya CBM) 20 TCF. Cadangan minyak bumi Indonesia yang terbukti saat ini sebesar 5,12 miliar barel, sebesar 512,1 juta barel di antaranya berada di Sumatra Selatan. Cekungan Sumsel mengandung lebih dari separoh cadangan batubara nasional, tersebar di setiap kabupaten di Sumsel, yaitu di Muara Enim, Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Komering Ilir. Ada sekitar 40 lokasi potensi batu bara yang tersebar di enam kabupaten. Sebagian besar dari cadangan batubara ini berkadar kalori rendah 5.100 kal = 11,38 M/Ton, sedangkan cadangan yang berkualitas export 6.100 kal = 0,48 M/Ton. Produksi saat ini mencapai : 9,5 Jt Ton (Ekspor 2,8 jt ton CV 5.100 kal). Keterbatasan sarana transportasi menyulitkan peningkatan produksi saat ini. Hal ini akan diatasi dengan peningkatan rel - ka Tj. Enim - Kertapati dan pembangunan rel ka simpang Tanjung Api-Api dan terus dijajagi kemungkinan pengembangan angkutan batubara melalui Canal Sungai. Untuk memanfaatkan cadangan batubara ini Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan PLN akan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara mulut tambang dan membuka peluang untuk investasi (Bukit Asam: 4 x 65 MW, Banjarsari III : 4 x 100 MW, Banko Tengah III : 4 x 600 MW ). Selain PLTU, beberapa proyek pembangkit listrik tenaga gas juga sudah direncanakan i.e PLTG MUBA 2 X 40 MW, PLTG Borang 1 X 40 MW, PLTG G. Megang 2 X 40 MW, PLTG EMM 2 X 100 MW. Selain itu diperlukan pembangunan jaringan trasmisi 500 KV Sumatera - Jawa (sub marine cable) dan jaringan transmisi 275 KV - lintas timur Sumatera (Palembang - Jambi). Di tahun 2009 diusulkan pembangunan jaringan transmisi Sumatra-Malaysia. Produksi gas Sumatra Selatan saat ini disalurkan melalui jaringan transmisi PGN, yaitu Jaringan Transmisi Grissik - Duri dan Grissik - Singapura. Grissik-Duri dengan total panjang 536 Km berdiameter: 28 dengan kapasitas 430 mmscfd. Sedangkan Grissik - Singapura panjang 470 km (Onshore: 206 Km, Offshore: 264 Km) berdiameter: 28 Dengan kapasitas 350 mmscfd untuk mensuplai pembangkit tenaga listrik di Singapura. Dalam waktu dekat jaringan pipagas ini akan diperluas dengan pengembangan jaringan transmisi South Sumatra- West Java I dengan panjang 445 km, berkapasitas 250-550 mmscfd dan jaringan South Sumatra- West Java II dengan panjang 689 km, berkapasitas 400-600 mmscfd. Melalui proyek pipanisasi ke Jawa Barat Sumsel akan memenuhi 60% kebutuhan energi Jakarta dan Jawa Barat. Untuk mendukung lumbung energi diperlukan percepatan pembangunan transmisi gas ini (Grissik-Pagar Dewa- Jawa) yang akan berdampak multiplayer effect ekonomi daerah dan lapangan kerja. Produksi minyak sering mengalami kendala karena pipa yang sudah tua dan sering bocor. Diperlukan pergantian pipa minyak tua ( 70 tahun), antara lain Tempino-Plaju (155 Km). Perlu menjadi catatan, bahwa Energi merupakan tulang punggung penggerak pembangunan sosial dan ekonomi yang dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat, namun jumlah penduduk miskin di Sumatra Selatan cukup banyak 1.397.088 Jiwa (21,54 %) vs. Nasional 17,42 %, dan tingkat pengangguran 303,549 Jiwa (9,65%) vs. Nasional 9,50 %. Selain itu daerah pemilik potensi sumber daya energi fosil berupa minyak, gas dan batubara justru harus mengalami krisis energi