RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik Arief Budiman
Ayo pak admin, bukain pintu buat Pak Koesoema

 
 
ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618
 

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 09, 2005 2:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Masalahnya IAGI net itu tidak terima attachment, harus minta dibuka dulu

pada Admin.

- Original Message - 
From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, December 09, 2005 8:25 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)


>
> Udah aja dikirim ke iagi-net, biar Pak kita lebih mudah.
>
> US
>
> -Original Message-
> From: Taufik, Muhammad (KPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, December 09, 2005 8:08 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>
> Maaf, nama saya Taufik
> Mengenai asal usul bandung itu
> Saya juga tertarik, boleh minta juga pak koesoema!
> Walaupun agak terlambat
> Terima kasih
>
> -Original Message-
> From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, December 08, 2005 10:38 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>
> Pak Koesoema saya minta kalau boleh.
>
> Kalau tidak salah Pak Koesoema pernah menulis juga "Sejarah Geologi
> Bandung dan Legenda Sangkuriang" (?) kalau ada boleh yg ini juga pak
>
> Terima kasih
>
>
> ARIEF BUDIMAN
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> Home: (021) 809 2618
>
>
> -Original Message-
> From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, December 08, 2005 8:54 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>
> Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai hubungan geologi
Bandung
> dengan asal-usul orang Sunda.
> Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
> RPK
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>
>
>> Kalau ada softcopynya
>> saya boleh minta...?
>>
>> Regards
>>
>> Kartiko-Samodro
>> Telp : 3852
>>
>>
>>
>>
>>  "R.P.
>>  Koesoemadinata"  To:
>> 
>>  <[EMAIL PROTECTED]cc:
>>  et.id>   Subject:  Re:
> [iagi-net-l]
>> Bandung (was cereme)
>>
>>  06/11/2005 10:08
>>  PM
>>  Please respond to
>>  iagi-net
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC Dam (1994), The
Late
>> Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West Java, Indonesia,
> Thesis
>> Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga mengenai volcanic
>> activitasnya
>> (radiometric datings dan magmatism serta paleomagnetism) oleh Edi
> Sunardi,
>> 1996, Magnetic polarity stratigraphy of the Plio-Pleistocene volcanic
>> rocks
>>
>> around the Bandung Basin, West Java, Indonesia, juga dissertasi
doktor
> di
>> Osaka City University, Japan.
>> Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua dari pada
diperkirakanm
>> yaitu
>> 125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu, bahwa Batugantung di
> sesar
>> lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago berumur 50.000
> tahun.
>> Jika
>> sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada 100.000 tahun.
>> Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa difotocopy atau
minta
>> kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya pernah menulis untuk
> Kongres
>> Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau Bandung itu berkaitan
> dengan
>> asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada saya.
>> Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van Bemmelen atau kuliah Prof
> Katili
>> di tahun 60-an
>> Wassalam
>> RPK
>> Wassalam
>> - Original Message -
>> From: <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>>
>>
>>> >
>>>   Rekan
>>>
>>>   Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi" karangan Profesor
>>>   J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang terpaksa saya "lego"
>>>   (karena ada kebutuhan yang mendesak).
>>>   Siapa yang masih memiliki buku itu , dan merasa sudah tidak
> memerlu-
>>>   kannya saya bersedia untuk menampung dengan ganti rugi yang
> "wajar".
>>>   Ya , buat saya just " a memorable thing" denga si "Dia" yang sudah
>>>   tiada.
>>>
>>>   Si Abah
>>>
>>>
>>
>

> ___
>>>
>>>   Pak Ferdi,

   Ini yg saya baca dan kutip point2nya dari buku Geologi-nya Pak
> Katili
 ttg dataran tinggi Bandung (hal 214-217).

   Dataran tinggi Bandung terletak diantara 2 deretan gunung api.
>> Bahagian
 tengah merupakan gunung api itu sendiri, dan di bagian Selatan kita
 temukan dataran tinggi Band

Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Koesoema,
Bisa dikirim ke saya [EMAIL PROTECTED] atau juga ke
"Paulus Tangke Allo" <[EMAIL PROTECTED]>,

Kalau diperbolehkan justru nanti saya masukkan di IAGI-Web

RDP

On 12/9/05, R.P. Koesoemadinata <> wrote:
> Masalahnya IAGI net itu tidak terima attachment, harus minta dibuka dulu
> pada Admin.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Masalahnya IAGI net itu tidak terima attachment, harus minta dibuka dulu 
pada Admin.


- Original Message - 
From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, December 09, 2005 8:25 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)




Udah aja dikirim ke iagi-net, biar Pak kita lebih mudah.

US

-Original Message-
From: Taufik, Muhammad (KPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 09, 2005 8:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Maaf, nama saya Taufik
Mengenai asal usul bandung itu
Saya juga tertarik, boleh minta juga pak koesoema!
Walaupun agak terlambat
Terima kasih

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 08, 2005 10:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Pak Koesoema saya minta kalau boleh.

Kalau tidak salah Pak Koesoema pernah menulis juga "Sejarah Geologi
Bandung dan Legenda Sangkuriang" (?) kalau ada boleh yg ini juga pak

Terima kasih


ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 08, 2005 8:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai hubungan geologi Bandung
dengan asal-usul orang Sunda.
Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
RPK
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)



Kalau ada softcopynya
saya boleh minta...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




 "R.P.
 Koesoemadinata"  To:

 <[EMAIL PROTECTED]cc:
 et.id>   Subject:  Re:

[iagi-net-l]

Bandung (was cereme)

 06/11/2005 10:08
 PM
 Please respond to
 iagi-net






Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC Dam (1994), The Late
Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West Java, Indonesia,

Thesis

Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga mengenai volcanic
activitasnya
(radiometric datings dan magmatism serta paleomagnetism) oleh Edi

Sunardi,

1996, Magnetic polarity stratigraphy of the Plio-Pleistocene volcanic
rocks

around the Bandung Basin, West Java, Indonesia, juga dissertasi doktor

di

Osaka City University, Japan.
Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua dari pada diperkirakanm
yaitu
125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu, bahwa Batugantung di

sesar

lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago berumur 50.000

tahun.

Jika
sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada 100.000 tahun.
Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa difotocopy atau minta
kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya pernah menulis untuk

Kongres

Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau Bandung itu berkaitan

dengan

asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada saya.
Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van Bemmelen atau kuliah Prof

Katili

di tahun 60-an
Wassalam
RPK
Wassalam
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)



>
  Rekan

  Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi" karangan Profesor
  J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang terpaksa saya "lego"
  (karena ada kebutuhan yang mendesak).
  Siapa yang masih memiliki buku itu , dan merasa sudah tidak

memerlu-

  kannya saya bersedia untuk menampung dengan ganti rugi yang

"wajar".

  Ya , buat saya just " a memorable thing" denga si "Dia" yang sudah
  tiada.

  Si Abah






___


  Pak Ferdi,


  Ini yg saya baca dan kutip point2nya dari buku Geologi-nya Pak

Katili

ttg dataran tinggi Bandung (hal 214-217).

  Dataran tinggi Bandung terletak diantara 2 deretan gunung api.

Bahagian

tengah merupakan gunung api itu sendiri, dan di bagian Selatan kita
temukan dataran tinggi Bandung, yg dahulu merupakan sebuah danau

besar.


  Sejarah geologi dataran tinggi Bandung ini mulai dengan jaman

Miosin,

kira2 20 jt tahun yg lalu. Pd waktu Miosin ini, pesisir Utara dari

Jawa

purba letaknya jauh di Selatan dari pesisir sekarang dan terletak

kira2

disekitar Pengalengan.  Daerah sebelah Utara Pengalengan masih

merupakan

lautan dimana terjadi pembentukan atau pengendapan berbagai macam

batuan

sedimen. Di daerah Purwakarta kini, endapan2 tsb yg sampai beberapa

ribu

meter tebalnya masih dpt dilihat.  Di sekitar Bandung, endapan2 ini
hanya terlihat  di beberapa tempat saja krn telah tertutup dng

endapan

vulkanik yg kemudian terbentuk.  Begitulah maka pd jaman ini berlaku
evolusioner, perioda yg tenang.

  Peri

RE: [iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? & Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ?

2005-12-08 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Bagaimana kalau untuk yang akan datang diadakan PIT bi-kameral (kayak
parlemen aja). Satu kamar untuk makalah dan presentasi "harus" bahasa
inggris dengan iming-iming proceeding go international, dan satu kamar
lagi makalah dan presentasi dalam bahasa Indonesia yang tentunya untuk
konsumsi lokal?.

Laung

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 09, 2005 12:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? &
Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? 


Bagaimana jalan terbaik dan cepat agar proceedings
IAGI go-international ? 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? & Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ?

2005-12-08 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Noor,

Untuk proceedings IAGI go-international, maka langkah
pertamanya adalah menggunakan bahasa internasional,
yaitu bahasa Inggris. Sebelum seluruh paper dalam
proceedings IAGI berbahasa Inggris atau
dibahasainggriskan, rasanya sulit untuk
go-international.

Rasanya Pak Andang dulu pernah punya program
penginggrisan proceedings IAGI. Mungkin tidak/kurang
berjalan karena berbagai hambatan. Memang ini akan
menjadi tugas berat, sementara itu kita pun sulit
mengajak penulis2 baru di proceedings PIT IAGI yang
baru menulis makalahnya dalam bahasa Inggris. Kalau
diwajibkan menulis papernya dalam bahasa Inggris,
nanti malahan menjadi sedikit makalah yang masuk (?).

Memang yang paling bagus adalah ada team yang
menginggriskan makalah2 lama/baru itu, hanya ini bukan
pekerjaan mudah dan ringan.

Bagaimana jalan terbaik dan cepat agar proceedings
IAGI go-international ? 

Di samping itu, database proceedings ini, apakah
Sekretariat IAGI sekarang punya semua koleksi
proceedings IAGI dari PIT no. 1 sampai yang kemarin
itu(PIT no. 34)? Kalau saya mau melengkapi koleksi
Proceedings IPA sejak tahun 1972 (PIT IPA no. 1)
sampai yang baru lalu Agustus kemarin(PIT IPA ke-30),
saya tinggal telefon Sekretariat IPA dan dalam
beberapa hari diantar (sebagian asli sebagian fotokopi
- karena yang asli sudah habis persediaan). Kalau ada
booth IPA, pasti semua proceedingsnya dipamerkan. Saya
tak pernah melihat IAGI memamerkan semua
proceedingsnya (PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34). Semoga
Sekretariat IAGI punya semua koleksi proceedings PIT
IAGI, sebab orang yang tertarik akan menghubungi
Sekretariat IAGI pertama kali dia tertarik. Database
judul2 paper saya dengar sedang dikerjakan beberapa
kontributor (Pak Minarwan a.l. ?). Nah, tolong
Ben/Ady/Lina, dikonfirmasi keberadaan proceedings2
itu.

Mungkin lebih susah lagi adalah melacak keberadaan MGI
(Majalah Geologi Indonesia)edisi no.1 sampai yang
sekarang. Saya punya beberapa edisi dan makalah2 di
situ bisa dibilang bagus2. Nah, kalau saya ingin
membuat database judul2, bagaimana mendapatkan seluruh
koleksi MGI yang pernah terbit. Sangat sayang kalau
kita tahu ada makalah bagus tetapi kurang
termanfaatkan...

salam,
awang

--- Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Awang,
> 
> Saya setuju sekali, karena di PIT IAGI yang sudah
> kesekian puluh kali, tapi
> jarang sekali papernya jadi rujukan (termasuk oleh
> kita-kita yang lebih
> senang menyitir makalah dari proceedings IPA he  he 
> he ). Padahal isi
> proceedings IAGI juga hebat-hebat.
> 
> Hal lain selain bahasa pengantar adalah peredarannya
> yang sangat terbatas.
> Proceedings IPA setahu saya sudah menjadi salah satu
> terbitan yang "wajib
> dibeli" oleh banyak institusi riset dan universitas.
> Mungkin untuk IAGI bisa
> memulai dulu dengan mengirim exemplar gratis ke
> banyak perpustakaan
> universitas dan institusi riset di dalam negeri dan
> manca negara (terutama
> yang fokusnya ke asia tenggara model Royal Halloway
> itu...).
> 
> Mudah-mudahan dengan promosi ini lama-lama mereka
> jadi "ketagihan" dan
> lama-lama mau bayar.
> (itung-itung biar stok proceedings di sekretariat
> tidak numpuk sehabis PIT
> bubaran...)
> 
> 
> salam,
> 
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] sistem penjurian dan pit (was JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik yrsnki
>
> Rekans

  Mengatasi hal tersebut pernah saya mengusulkan agar di Sekerteriat
  ada satu Komisi Khusus yaitu Komisi Konvensi.
  Komisi ini mengurus hal hal teknis yang berhubungan dengan kegiatan
  ilmiah dari PP IAGI , dari persiapan s/d penjurian dsb.

  Calonnya   banyak sekalai al. M.Syaiful , Awang , Herman Darman , Viccky,
  Parvita, Nanang , Agus Guntoro , pokoknya SDM untuk ini seabreg deh.
  Yang muda dan perkasa lan pinter.

  Hal non ilmiah diurus oleh :

  1. Set IAGI kalau menyangkut kegiatan Non - PIT
  2. Panitia Lokal (tergantung lokasi PIT) untuk PIT.

  Kalau melihat pengalaman sekian puluh tahun , sepertinya hal ini pasti
  dengan mudah dapa dilaksanakan.

  Mungkin bisa dipertimbangkan oleh PP - yang sekarang.


  Si - Abah

---


  masukan dari pak awang ini jelas sangat bermanfaat. ada 2 hal pokok:
> pertama, persiapan pit (termasuk pelaksanaannya dan sistem penjuriannya);
> kedua, pemakaian bahasa (inggris).
>
> hal pertama, terutama penjurian, akan dapat dilakukan seperti halnya IPA,
> apabila jadwal pit (mulai dari 'call for papers' dst) dibuat jauh hari
> sebelumnya dan ditaati pelaksanaannya. sbg seorang panitia jcs2005 (dan
> kepanitiaan2 sejenis sebelumnya), saya tahu pasti bahwa sampai detik
> terakhir (setelah diundur beberapa kali) masih ada sekian makalah lengkap
> yg baru dikumpulkan kepada panitia (alhasil, utk oral, itu pun hanya
> terkumpul 82 dari seharusnya 100). singkat kata, tidak ada waktu utk
> persiapan seperti yg dikemukakan pak awang (lha, utk format dsb saja
> waktunya kurang). serba salah, kalau panitia mau disiplin, yg terkumpul
> kurang dari separuh dari yg direncanakan. solusinya mungkin dg sangsi,
> selain sangsi utk yg no show.
>
> hal kedua, masukan yg bagus utk memasukkan bahasa inggris dlm penjurian
> (secara jelas). saya sih sepakat, cuma tampaknya sebagian pasti berbeda
> pendapat.
>
> kembali kepada hal pertama, sbg contoh, utk acara pit iagi 2006
> (misalnya),
> seharusnya panitia inti sudah terbentuk desember 2005 ini dan paling
> lambat
> januari 2006 nanti sudah keluar 'call for papers' yg pertama. siapkah
> kita?
>
> sekian dulu.
>
> salam,
> syaiful
>
>
>
>
> Awang Satyana
>  [EMAIL PROTECTED]
> yahoo.com>   cc: [EMAIL PROTECTED],
> [EMAIL PROTECTED],
>   [EMAIL PROTECTED],
> [EMAIL PROTECTED]
> 12/07/2005   Subject: Re: [iagi-net-l]
> JCS2005: Best Presenters
> 02:48 PM
> Please respond
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Beberapa masukan/komentar tentang penjurian yang biasa
> dilakukan (kususnya oleh IAGI), semoga bisa menjadi
> perbaikan untuk masa mendatang.
>
> Dari formulir penjurian yang dibagikan kepada
> chairpersons dan secara random kepada beberapa
> penonton, bobot nilai seseorang adalah : 40 %
> presentasi + 60 % isi makalah.
>
> Di JCS 2005 kemarin, saya diminta menjadi seorang
> chairperson yang diwajibkan menilai para presenter di
> session yang saya koordinasi. Jauh2 hari, saya sudah
> meminta makalah lengkap paper2 yang ada di session
> saya. Tujuannya ada dua : (1) saya harus memahami
> dengan baik isi makalah2 yang saya ketuai sidangnya,
> (2) dari isi makalah, saya bisa menilai bobotnya (yang
> menyusun 60 % penilaian).
>
> Namun, tak ada satu pun makalah yang diberikan oleh
> panitia. Nah, bagaimana saya bisa menilainya ? Di
> Surabaya, saya bisa menilai dengan pasti seorang
> presenter, caranya berpresentasi, visualisasi yang
> dilakukannya dll yang menyusun 40 % bobot penilaian.
> Lalu, bagaimana menilai 60 %-nya lagi ? Saya hanya
> meraba2. Memang CD dibagikan di seminar kit, kita bisa
> melihat makalah lengkapnya malam sebelumnya, tetapi,
> jangan menganggap bahwa kita selalu punya cukup waktu
> untuk melakukannya di menit2 terakhir; karena itulah
> saya minta full papers tersebut jauh2 hari.
>
> Itu buat seorang chairperson, nah bagaimana penjurian
> yang dilakukan oleh penonton yang dipilih secara
> random ? Mereka hanya bisa menilai 40 % bagaimana
> presentasi, tanpa bisa menilai 60 % isi makalah.
> Apakah mereka tau mau dipilih sebagai juri, jadi baca
> dulu makalahnya ? Mustahil. Membaca abstrak di buku
> program juga tidak akan menggantikan yang 60 % itu.
>
> Lalu, kalau mau menjadikan bahasa Inggris lebih banyak
> digunakan oleh para presenter, mengapa tidak
> menjadikan bahasa Inggris sebagai nilai plus dalam
> penjurian ?
>
> Kita sebaiknya belajar dari sistem penjurian IPA. Tak
> ada juri2 random. Sekian puluh juri telah jauh2 hari
> dipilih oleh panitia penjurian dan didedikasikan untuk
> beberapa makalah tertentu. Full papers diberikan
> kepada mereka. Mereka akan punya waktu untuk
> mempelajari dengan detail isi makalah. Lalu mereka
> akan ditanya, bisa datang ke IPA tidak sebab
> presentasi makalah2 yang telah dipelajarinya harus
> dini

Fwd: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Kawans,

Nah ini dia, diskusi kita nampaknya mulai menyatu. Dalam mail awalku
kemarin kutulis "Mungkin bukan soal bahasanya yg pokok, tapi soal apa 
tujuan / target kita dgn publikasi ilmiah geol / pertemuan ilmiah kita". 
Gayung bersambut dengan respon Kang Ben dibawah, bahwa "PIT-IAGI adalah 
pesta untuk anggotanya jadi prioritasnya sudah sewajarnya untuk para 
anggota yang notabenenya bangsa sendiri". 

Dengan tujuan utama PIT untuk pembelajaran antar anggota, maka
sepantasnya disana kita menggunakan bahasa yang paling bisa kita (anggota) 
mengerti satu sama lain. Termasuk presentasi seyogyanya diberikan dalam 
bahasa yang sama. Dalam hal ini tidak diperlukan pemberian nilai tambah 
untuk penggunaan bahasa yang lain, karena memang tak ada hubungannya. 
Kalau masih ingin membantu para pirsawan asing yang ikut hadir, cukuplah 
slidesnya saja dalam English. Anggotalah yang mesti diutamakan untuk 
paham, bukan membuat mengerti satu dua orang lain.

Bila kemudian ada tujuan untuk berbagi dengan dunia internasional, maka 
siapa takut membuat semacam PIT tetapi berskala International. PIT yang
ini mungkin tak perlu setiap tahun, dan tak mesti pula kita lakukan 
sendiri, bisa juga dalam kerjasama regional terbatas atau dalam afiliasi 
dengan organisasi profesi sejenis yang lain yang berskala international. 
Disini tentu bahasanya mesti bahasa yang digunakan manusia sejagat. Dalam 
hal ini, tujuannya mestilah tujuan pengembangan ilmu (karena ini juga 
tugas IAGI), dan bukan terutama bertujuan bisnis (misalnya agar sebuah 
blok dikenal lalu dibeli orang). Dalam hal ini IAGI sudah melakukan 
berbagai pertemuan berskala international dalam beberapa tahun terakhir.

Bukan bahasa yang terutama akan menarik orang untuk membaca tulisan kita,
melainkan mutu informasi yang terkandung didalamnya. Untuk informasi yang
penting dan perlu, orang bahkan rela menerjemahkan suatu karya tulis.
Mutu karya tulislah yang mesti kita tingkatkan bersama-sama. 

IPA vs IAGI ?
Kedua organisasi ini memang mempunyai keanggotaan, tujuan dan target yang
berbeda. IPA tidak terutama mesti memikirkan soal kemajuan individu 
anggotanya, tetapi IAGI wajib mengedepankannya. Keduanya pun tak mesti 
bersilang-jalan, masing-masing punya kiprah. 


bat

From: "Ben Sapiie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Date: Thu, 8 Dec 2005 21:22:47 +0700
Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters

> Saya juga setuju dgn Mas Iman, full paper sebaiknya dalam bahasa
> Inggris
> karena kebanyakan bukan presentasinya 15-20 menit yang akan memberikan
> informasi detail. Terutama untuk masalah sciencenya  akan ada pada full
> paper.  Presentasi bisa nggak keruan tapi kalau paper ditulis dgn baik
> selalu bisa digunakan sebagai referensi yg baik. Sebelum go
> international
> mungkin sebaiknya kita koreksi yang lokal dulu.  Saya kira PIT kita
> sebaiknya bertujuan untuk tukar informasi geologi nasional dulu.  Kalau
> berbicara bahasa Indonesia yang baik saja kita sulit apalagi
> mempresentasikan dalam bahasa asing (walaunpun akan sangat baik sekali
> jika 
> bisa melakukan keduannya).
> 
> PIT-IAGI adalah pesta untuk anggotanya jadi prioritasnya sudah
> sewajarnya
> untuk para anggota yang notabenenya bangsa sendiri. Presentasi ilmiah
> seharusnya bukan untuk penampilan atau sandiwara tapi untuk
> menyampaikan
> sebuah karya ilmiah. Jadi tidak ada perlunya dikasih nilai lebih yang
> pakai
> bahasa inggris, karena itu sudah pilihannya. Sehinga kita tidak bias,
> karena
> penilaianya seharusnya bukan seperti menilai pemilihan ratu sejagat.
> Tapi 
> dalam  melakukannya saya kira kita harus bebaskan pada presenter untuk 
> memilih (seperti kondisi saat ini), ya moga2 saja sadar akan kemampuan
> dan 
> tujuan dari presentasinya. Hal ini penting supaya IAGI juga tidak
> dianggap 
> sebagai organisasi yang otoriter dan kuper.
> 
> Jika IAGI bisa buat publikasi ilmiah yang berkualitas international
> dari 
> hasil PIT dan pertemuan
> lainnya.  Maka nantinya akan bisa buat PIT yang berskala international,
> karena
> orang akan datang untuk mendapatkan informasi ilmiah yang berkualitas.
> 
> Mungkin untuk start IAGI harus punya International Division yang bisa
> mengadakan pertemuan2 khusus skala kecil (misalnya gempa, volkanologi
> atau 
> linggkungan) yang bersifat international, selain itu juga  membina
> hubungan2 
> international dgn society2 lainnya. Dengan demikian moga2 IAGI akan
> lebih 
> dikenal di dunia International.
> 
> Salam,
> 
> Ben Sapiie
> 



-Original Message-
From: "Achmad Luthfi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Date: Thu, 8 Dec 2005 20:17:50 +0700
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was 
Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

> Pernah dalam suatu seminar gas di Suroboyo, saya salah satu pemakalah,
> waktu itu makalah diminta ditulis dalam bhs Inggris walau penyelenggara
> adalah perusahaan Nasional, waktu pembawa acara menyapaikan agenda
> seminar disampaikan dalam bhs Inggris yg rumayan fasih, selanjutnya
> moderatorny senio

Re: [iagi-net-l] Forum ilmiah internasional punya IAGI. Kapan akan ada lagi ??

2005-12-08 Terurut Topik yrsnki
>
> Pak Iman,

  Kalau pak Iman mengikuti kegiatan IAGI , sebenarnya sudah banyak
  kegiatan internasional dilakukan IAGI , baik sebagai fasilitator maupun
  dilaksanakan 100 % IAGI.
  Konprensi internasional batubara di Bandung thn. 199? , Workshop mengenai
  gn api di Bali , seminar seq stratigrafi di Bandung , tektonik asia
  tenggara di Bandung , AAPG Conference thn 2000 di Bali dsb.

  YAD SEG di Bali thn 2006  !

  Jadi hal ini bukannya telah difikirkan tetapi telah cukup lama dilakukan
  oleh IAGI.

  Si - Abah

___



  Kelihatannya perlu dipikirkan untuk mengadakan forum ilmiah internasional
> yang diadakan oleh IAGI. Dulu FOSI/IAGI mengadakan hal seperti itu untuk
> deepwater. Apakah akan ada topik yang lain ? Kalau ya, IAGI sebaiknya
> mensyaratkan full paper dan ditulis dalam bahasa inggris, tidak cuma
> Abstract doank agar proceedings-nya lebih banyak bermanfaat.
>
> Thanks. Iman
>
> -
> This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters

2005-12-08 Terurut Topik Putrohari, Rovicky
Atau mungkin perlu dibuat dua kriteria 

Best Paper dan Best Presenter.

Best paper dinilai sesuai dengan bobot "scientific"nya dll (aku rasa sdh
ada dl petunjuk penilaian yg dibuat Pak Syaiful). Biasanya yg menilai
sebuah paper adalah yg lebih senior, lebih pinter atau paling tidak
sama-sama mumpuni dalam bidangnya. Sehingga yg utama dilihat adalah
bagaimana impact terhadap kemajuan geoscience serta kemungkinan
pensitiran oleh geoscientist yg lain.
Nah tentunya penggunaan bahasa yg mudah dipahami pembaca akan lebih
bernilai, kalau tujuannya juga disitir dari luar negeri ya tentunya
dengan bahasa Inggris lah.

Best presenter  Nah ini bisa sangat unik.
Presentasi yg baik tentunya sebuah presentasi atau penyampaian yg 'mudah
dipahami' sama "wong bodo". Sebuah presentasi teknis akan bagus kalau
dipahami oleh orang yg belum paham akan isi atau materi yg disampaikan,
karena biasanya presentasi teknis ini merupakan pengungkapan hal yg baru
bagi orang lain. Intinya dalam presentasi ygterpenting adalah memberikan
sejernih mungkin point-point serta pokok2 inti yg menjadi message utama
(sebenarnya hal yg sama dengan tulisan). Apabila presentasinya menarik,
saya yakin pendengar (pemirsa) akan juga melihat bagaimana isi paper
lengkapnya.
Nah bahasa yg dipergunakan bisa saja bahasa inggris (sekalian latihan,
upst emangnya IAGI menjadi training ground, bukan the main battle ?).
Atau boleh saja menggunakan bahasa Indonesia kalau ternyata yg hadir
dari satu bahasa yg seragam.

Selalu saja ada pro-con. Yg penting kan keseimbangan  balance 

RDP

> -Original Message-
> From: Yahdi Zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, December 09, 2005 9:24 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters
> 
> Teman2 Yth.,
> Setuju dan sependapat dengan Pak Awang tentang sistem 
> penilaian. Jadi kalau memang bobot makalah 60%, ya mestinya 
> si penilai benar2 memahami isi makalah dari makalahnya, bukan 
> dari presentasi. Kan presentasinya sendiri sudah punya bobot 
> yang 40%. Konsekuensi dari itu adalah, penilai harus membaca 
> makalahnya, seperti yang diminta dan diungkapkan Pak Awang.
> Tapi namanya juga Best Presenters, ya karena itulah cukup 
> minilai presentasinya saja ?.
> Yang perlu diingat, banyak orang presentasi (oral) nya kurang 
> bagus (apalagi dalam waktu yang singkat), tetapi makalahnya 
> ruaaarrr biasa, yang merupakan hasil temuan, pengungkapan 
> ide2 atau pembuktian sesuatu yang baru. Indahnya warna-warni 
> tampilan peraga sebenarnya merupakan pelengkap saja (sah2 
> saja untuk dinilai) dari suatu kualitas makalahnya
> 
> Wassalam,
> 
> Yahdi Zaim
> Departemen Teknik Geologi
> (Masih ada sampai akhir tahun  !!!???)
> FIKTM - ITB
> 
> 
> 
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Wednesday, December 07, 2005 2:48 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters
> 
> 
> Beberapa masukan/komentar tentang penjurian yang biasa 
> dilakukan (kususnya oleh IAGI), semoga bisa menjadi perbaikan 
> untuk masa mendatang.
> 
> Dari formulir penjurian yang dibagikan kepada chairpersons 
> dan secara random kepada beberapa penonton, bobot nilai 
> seseorang adalah : 40 % presentasi + 60 % isi makalah.
> 
> Di JCS 2005 kemarin, saya diminta menjadi seorang chairperson 
> yang diwajibkan menilai para presenter di session yang saya 
> koordinasi. Jauh2 hari, saya sudah meminta makalah lengkap 
> paper2 yang ada di session saya. Tujuannya ada dua : (1) saya 
> harus memahami dengan baik isi makalah2 yang saya ketuai sidangnya,
> (2) dari isi makalah, saya bisa menilai bobotnya (yang 
> menyusun 60 % penilaian).
> 
> Namun, tak ada satu pun makalah yang diberikan oleh panitia. 
> Nah, bagaimana saya bisa menilainya ? Di Surabaya, saya bisa 
> menilai dengan pasti seorang presenter, caranya 
> berpresentasi, visualisasi yang dilakukannya dll yang 
> menyusun 40 % bobot penilaian.
> Lalu, bagaimana menilai 60 %-nya lagi ? Saya hanya meraba2. 
> Memang CD dibagikan di seminar kit, kita bisa melihat makalah 
> lengkapnya malam sebelumnya, tetapi, jangan menganggap bahwa 
> kita selalu punya cukup waktu untuk melakukannya di menit2 
> terakhir; karena itulah saya minta full papers tersebut jauh2 hari.
> 
> Itu buat seorang chairperson, nah bagaimana penjurian yang 
> dilakukan oleh penonton yang dipilih secara random ? Mereka 
> hanya bisa menilai 40 % bagaimana presentasi, tanpa bisa 
> menilai 60 % isi makalah.
> Apakah mereka tau mau dipilih sebagai juri, jadi baca dulu 
> makalahnya ? Mustahil. Membaca abstrak di buku program juga 
> tidak akan menggantikan yang 60 % itu.
> 
> Lalu, kalau mau menjadikan bahasa Inggris lebih banyak 
> digunakan oleh para presenter, mengapa tidak menjadikan 
> bahasa Inggris s

RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik Arief Budiman
Diapenta anak merdeka* (Leo Kristi, 1990)

*) = Nafas (irama) anak merdeka

 
 
ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618
 

-Original Message-
From: arif idrus [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 08, 2005 7:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:
[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

Forum IAGI kan forum nasional, seyogyanya bahasa resminya bhs Indonesia.
Kita menjadi tuan di negeri sendiri, soal expat, mereka juga harus
berusaha memahami budaya/bahasa lain. Kalau mau go international, kenapa
IAGI nggak bikin aja "annual atau binnual international conference".
Kalau mau jalan tengah, setuju dengan Prof Kusuma, paper dan slide
"boleh" dalam inggris, tapi presentasi "boleh" dalam bhs inggris atau
bhs Indonesia. Saya tidak setuju kalau penilaian kualitas paper juga
ditentukan apakah dia pakai bhs inggris atau bhs Indonesia, karena
forumnya memang nasional.
   
  Salam,
  Arif

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Saya sendiri suka malu kalau mau buat surat pakai bahasa Indonesia kok
lebih sulit daripada bahasa Inggris, soalnya bahasa Indonesia yang benar
itu sulit lho, bener. Apalagi jaman dulu kalau musti bikin ke BP MIGAS,
musti dicek dobel sama Hasan, hehehe...Tapi kembali ke bahasa pengantar,
bahasa kan tujuannya untuk komunikasi. Jadi kalau mau berkomunikasi,
pakailah bahasa yang lebih nyaman dan efektif untuk komunikasi, baik
tulisan maupun lisan, gitu. Buat PIT, mungkin untuk slide show bisa
bahasa
inggris, tapi presentasinya bahasa indonesia, atau buat dua versi
(english
available), atau niru Jiffest: english subtitle.

Kalau saya sih masih setuju IAGI pakai bahasa Indonesia, mungkin
papernya
dan slidenya bisalah pakai bahasa Inggris...dikit2...

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Atrium Mulia 3A floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
Jakarta 12910 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]






Awang Satyana 
yahoo.com> cc: 
Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris 
12/08/2005 ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters) 
11:58 AM 
Please respond 
to iagi-net 






Keinginan memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar ilmiah harus menjadi tujuan. Hanya, karena
kita adalah negara berkembang yang dalam banyak hal
masih memerlukan negara2 berbahasa Inggris, keinginan
memajukan bahasa nasional itu seringkali berbenturan
dengan kewajiban kita menguasai bahasa Inggris.
Lebih-lebih lagi kita sekarang terpapar ke globalisasi
dan bahasa globalisasi nomor 1 saat ini adalah bahasa
Inggris.

Maka, akan selalu sulit buat IAGI menangani dua hal
ini. Saya pribadi pun saat mau menulis makalah untuk
IAGI selalu terjadi "perang" dulu, ingin menulis dalam
bahasa Indonesia karena saya orang Indonesia dan
mencintai bahasa nasional. Tetapi lalu terpikir juga,
kalau saya tulis dalam bahasa Indonesia maka makalah
saya akan mendapat sedikit perhatian dari rekan2
seprofesi mancanegara (sebab keinginan mereka belajar
bahasa Indonesia minimal, jauh lebih baik minat orang
Indonesia belajar bahasa Inggris). Kenapa perlu
diperhatikan oleh orang luar ? Sebab paper2 tulisan
orang Indonesia tentang Indonesia harusnya
menginternasional dan bahkan menjadi acuan.

Di Proceedings IAGI banyak makalah bagus, hanya
sedikit diacu oleh penulis2 internasional, sebab belum
apa2 mereka sudah berpikir, ah, paling ditulis dalam
bahasa Indonesia... Ini pernah saya tes dengan menulis
makalah yang lebih kurang sama isinya, sama2 ditulis
dalam bahasa Inggris, yang satu ada di Proceeding
IAGI, yang lain ada di Proceedings IPA. Dan, yang suka
diacu oleh beberapa penulis internasional adalah yang
di Proceeding IPA. Suatu bukti, bahwa penulis2
internasional tidak melirik Proceeding IAGI karena
mereka apriori dan punya hambatan bahasa.

Panitia PIT IAGI dari tahun ke tahun pun berbeda2
pandangannya. Ada yang membuat bahasa resmi PIT adalah
bahasa Inggris, dan ada yang membuat baik bahasa
Inggris maupun bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
PIT. Suatu pencerminan bahwa soal dua bahasa ini kita
tak bisa punya kata tegas.

Seorang ex-pat yang sedang sekolah S3 di UGM sempat
berbincang2 dengan saya kemarin di JCS 2005. Dia
berkomentar, "saya lebih suka melihat presentasi2 di
Ballroom daripada di Nirwana atau Pelangi, sebab di
Ballroom banyak presentasi dalam bahasa Inggris".

Sungguh, persoalan ingin mendaulatkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmiah, sementara kita tak bisa bebas
dari sapuan globalisasi bahasa Inggris, adalah pelik.

Saya pribadi bertekad mempelajari kedua bahasa ini
sebaik-baiknya. Belajar bahasa Indonesia karena
mencintai bahasa nasional, belajar bahasa Inggris
karena tuntutan zaman.

Pak Achmad Luthfi, Ketum IAGI 2006-2008, yang
kebetulan atasan saya di kantor, pernah punya rencana
akan mengundang Pusat Penelitian dan Pengembangan
Bahasa Indonesia untuk mengajari kami

[iagi-net-l] Forum ilmiah internasional punya IAGI. Kapan akan ada lagi ??

2005-12-08 Terurut Topik Iman Arga Koesoemah

Kelihatannya perlu dipikirkan untuk mengadakan forum ilmiah internasional yang 
diadakan oleh IAGI. Dulu FOSI/IAGI mengadakan hal seperti itu untuk deepwater. 
Apakah akan ada topik yang lain ? Kalau ya, IAGI sebaiknya mensyaratkan full 
paper dan ditulis dalam bahasa inggris, tidak cuma Abstract doank agar 
proceedings-nya lebih banyak bermanfaat.

Thanks. Iman

-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters

2005-12-08 Terurut Topik Yahdi Zaim

Teman2 Yth.,
Setuju dan sependapat dengan Pak Awang tentang sistem penilaian. Jadi kalau 
memang bobot makalah 60%, ya mestinya si penilai benar2 memahami isi makalah 
dari makalahnya, bukan dari presentasi. Kan presentasinya sendiri sudah 
punya bobot yang 40%. Konsekuensi dari itu adalah, penilai harus membaca 
makalahnya, seperti yang diminta dan diungkapkan Pak Awang.
Tapi namanya juga Best Presenters, ya karena itulah cukup minilai 
presentasinya saja ?.
Yang perlu diingat, banyak orang presentasi (oral) nya kurang bagus (apalagi 
dalam waktu yang singkat), tetapi makalahnya ruaaarrr biasa, yang merupakan 
hasil temuan, pengungkapan ide2 atau pembuktian sesuatu yang baru. Indahnya 
warna-warni tampilan peraga sebenarnya merupakan pelengkap saja (sah2 saja 
untuk dinilai) dari suatu kualitas makalahnya


Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi
(Masih ada sampai akhir tahun  !!!???)
FIKTM - ITB



- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Wednesday, December 07, 2005 2:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters


Beberapa masukan/komentar tentang penjurian yang biasa
dilakukan (kususnya oleh IAGI), semoga bisa menjadi
perbaikan untuk masa mendatang.

Dari formulir penjurian yang dibagikan kepada
chairpersons dan secara random kepada beberapa
penonton, bobot nilai seseorang adalah : 40 %
presentasi + 60 % isi makalah.

Di JCS 2005 kemarin, saya diminta menjadi seorang
chairperson yang diwajibkan menilai para presenter di
session yang saya koordinasi. Jauh2 hari, saya sudah
meminta makalah lengkap paper2 yang ada di session
saya. Tujuannya ada dua : (1) saya harus memahami
dengan baik isi makalah2 yang saya ketuai sidangnya,
(2) dari isi makalah, saya bisa menilai bobotnya (yang
menyusun 60 % penilaian).

Namun, tak ada satu pun makalah yang diberikan oleh
panitia. Nah, bagaimana saya bisa menilainya ? Di
Surabaya, saya bisa menilai dengan pasti seorang
presenter, caranya berpresentasi, visualisasi yang
dilakukannya dll yang menyusun 40 % bobot penilaian.
Lalu, bagaimana menilai 60 %-nya lagi ? Saya hanya
meraba2. Memang CD dibagikan di seminar kit, kita bisa
melihat makalah lengkapnya malam sebelumnya, tetapi,
jangan menganggap bahwa kita selalu punya cukup waktu
untuk melakukannya di menit2 terakhir; karena itulah
saya minta full papers tersebut jauh2 hari.

Itu buat seorang chairperson, nah bagaimana penjurian
yang dilakukan oleh penonton yang dipilih secara
random ? Mereka hanya bisa menilai 40 % bagaimana
presentasi, tanpa bisa menilai 60 % isi makalah.
Apakah mereka tau mau dipilih sebagai juri, jadi baca
dulu makalahnya ? Mustahil. Membaca abstrak di buku
program juga tidak akan menggantikan yang 60 % itu.

Lalu, kalau mau menjadikan bahasa Inggris lebih banyak
digunakan oleh para presenter, mengapa tidak
menjadikan bahasa Inggris sebagai nilai plus dalam
penjurian ?

Kita sebaiknya belajar dari sistem penjurian IPA. Tak
ada juri2 random. Sekian puluh juri telah jauh2 hari
dipilih oleh panitia penjurian dan didedikasikan untuk
beberapa makalah tertentu. Full papers diberikan
kepada mereka. Mereka akan punya waktu untuk
mempelajari dengan detail isi makalah. Lalu mereka
akan ditanya, bisa datang ke IPA tidak sebab
presentasi makalah2 yang telah dipelajarinya harus
dinilai. Bila tidak, akan digantikan. Nah, dengan cara
ini setiap juri tahu menilai dengan pasti bobot isi
makalah dan bobot presentasi setiap penulis.

Saya pernah menjadi chairpersons di PIT IAGI maupun
IPA, dan saya pernah menjadi juri baik di PIT IAGI
maupun IPA. Maka, rasanya saya punya dasar buat
berkomentar seperti di atas.

Saya sangat mengerti bahwa ada hal2 operasional yang
membuat sesuatu tak bisa dijalankan dengan ideal.
Hanya, khusus penjurian, sebenarnya harus dilakukan
dengan serius.

Jangan menilai kalau kita tak tahu pasti bagaimana
menilainya. Dan, jangan menjadikan best presenters
suatu target, itu suatu kegembiraan sampingan saja.
Lagipula, sistem penilaian belum tentu ideal. Tulislah
makalah sebanyak2nya, tak perlu dibayang-bayangi
predikat2 the best..

salam,
awang
(JCS 2005 paper reviewer, judge, chairperson,
presenter)

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:



Agak terlambat memang, dan sebagian orang terutama
yg sempat dolan ke
Surabaya minggu lalu, tentunya sudah tahu siapa saja
yg mendapatkan
penghargaan dari Panitia JCS2005 karena telah
memberikan presentasi yg
dinilai paling baik dan telah diumumkan pada saat
acara penutupan, Rabu
sore, 30 Nopember 2005.

Berikut informasi lengkapnya:

* Best Photo Contest:
#The 1st Winner: Tenaga yang Tak Berbanding (Irtanto
- Pemda Jatim).
#The 2nd Winner: Keluarga Tengger (Nakok Aruan -
Pemda Jatim).
#The 3rd Winner: Nafas Bromo (M. Wahyudin - JOB
Pertamina-Petrochina
Salawati).

* BEST PAPER (ORAL) PRESENTATIONS of STUDENT:
#The Student Best Paper (Oral Presentation) of HAGI:
 Angga Direzza
(Departm

RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik Ukat Sukanta

Udah aja dikirim ke iagi-net, biar Pak kita lebih mudah.

US

-Original Message-
From: Taufik, Muhammad (KPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 09, 2005 8:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Maaf, nama saya Taufik
Mengenai asal usul bandung itu
Saya juga tertarik, boleh minta juga pak koesoema!
Walaupun agak terlambat
Terima kasih

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 08, 2005 10:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Pak Koesoema saya minta kalau boleh.

Kalau tidak salah Pak Koesoema pernah menulis juga "Sejarah Geologi
Bandung dan Legenda Sangkuriang" (?) kalau ada boleh yg ini juga pak

Terima kasih


ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 08, 2005 8:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai hubungan geologi Bandung
dengan asal-usul orang Sunda.
Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
RPK
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)


> Kalau ada softcopynya
> saya boleh minta...?
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
>
>  "R.P.
>  Koesoemadinata"  To:
> 
>  <[EMAIL PROTECTED]cc:
>  et.id>   Subject:  Re:
[iagi-net-l]
> Bandung (was cereme)
>
>  06/11/2005 10:08
>  PM
>  Please respond to
>  iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC Dam (1994), The Late
> Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West Java, Indonesia,
Thesis
> Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga mengenai volcanic
> activitasnya
> (radiometric datings dan magmatism serta paleomagnetism) oleh Edi
Sunardi,
> 1996, Magnetic polarity stratigraphy of the Plio-Pleistocene volcanic
> rocks
>
> around the Bandung Basin, West Java, Indonesia, juga dissertasi doktor
di
> Osaka City University, Japan.
> Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua dari pada diperkirakanm
> yaitu
> 125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu, bahwa Batugantung di
sesar
> lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago berumur 50.000
tahun.
> Jika
> sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada 100.000 tahun.
> Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa difotocopy atau minta
> kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya pernah menulis untuk
Kongres
> Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau Bandung itu berkaitan
dengan
> asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada saya.
> Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van Bemmelen atau kuliah Prof
Katili
> di tahun 60-an
> Wassalam
> RPK
> Wassalam
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>
>
>> >
>>   Rekan
>>
>>   Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi" karangan Profesor
>>   J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang terpaksa saya "lego"
>>   (karena ada kebutuhan yang mendesak).
>>   Siapa yang masih memiliki buku itu , dan merasa sudah tidak
memerlu-
>>   kannya saya bersedia untuk menampung dengan ganti rugi yang
"wajar".
>>   Ya , buat saya just " a memorable thing" denga si "Dia" yang sudah
>>   tiada.
>>
>>   Si Abah
>>
>>
>

___
>>
>>   Pak Ferdi,
>>>
>>>   Ini yg saya baca dan kutip point2nya dari buku Geologi-nya Pak
Katili
>>> ttg dataran tinggi Bandung (hal 214-217).
>>>
>>>   Dataran tinggi Bandung terletak diantara 2 deretan gunung api.
> Bahagian
>>> tengah merupakan gunung api itu sendiri, dan di bagian Selatan kita
>>> temukan dataran tinggi Bandung, yg dahulu merupakan sebuah danau
besar.
>>>
>>>   Sejarah geologi dataran tinggi Bandung ini mulai dengan jaman
Miosin,
>>> kira2 20 jt tahun yg lalu. Pd waktu Miosin ini, pesisir Utara dari
Jawa
>>> purba letaknya jauh di Selatan dari pesisir sekarang dan terletak
kira2
>>> disekitar Pengalengan.  Daerah sebelah Utara Pengalengan masih
merupakan
>>> lautan dimana terjadi pembentukan atau pengendapan berbagai macam
batuan
>>> sedimen. Di daerah Purwakarta kini, endapan2 tsb yg sampai beberapa
ribu
>>> meter tebalnya masih dpt dilihat.  Di sekitar Bandung, endapan2 ini
>>> hanya terlihat  di beberapa tempat saja krn telah tertutup dng
endapan
>>> vulkanik yg kemudian terbentuk.  Begitulah maka pd jaman ini berlaku
>>> evolusioner, perioda yg tenang.
>>>
>>>   Perioda tenang ini disusul oleh perioda revolusioner; dlm perioda
ini
>>> terjadi

Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik Yahdi Zaim

Pak Koesoema Yth.,

Saya yang dekat juga belum punya lho  copy tulisan Bapak.
Mohon kiranya Bapak berkenan juga memberi saya copy tulisan Bapak.
Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim



- Original Message - 
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, December 08, 2005 8:54 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)


Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai hubungan geologi Bandung 
dengan asal-usul orang Sunda.

Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)



Kalau ada softcopynya
saya boleh minta...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




 "R.P.
 Koesoemadinata"  To: 
 <[EMAIL PROTECTED]cc:
 et.id>   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
Bandung (was cereme)


 06/11/2005 10:08
 PM
 Please respond to
 iagi-net






Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC Dam (1994), The Late
Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West Java, Indonesia, Thesis
Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga mengenai volcanic
activitasnya
(radiometric datings dan magmatism serta paleomagnetism) oleh Edi 
Sunardi,
1996, Magnetic polarity stratigraphy of the Plio-Pleistocene volcanic 
rocks


around the Bandung Basin, West Java, Indonesia, juga dissertasi doktor di
Osaka City University, Japan.
Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua dari pada diperkirakanm
yaitu
125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu, bahwa Batugantung di 
sesar

lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago berumur 50.000 tahun.
Jika
sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada 100.000 tahun.
Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa difotocopy atau minta
kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya pernah menulis untuk Kongres
Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau Bandung itu berkaitan dengan
asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada saya.
Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van Bemmelen atau kuliah Prof 
Katili

di tahun 60-an
Wassalam
RPK
Wassalam
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)



>
  Rekan

  Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi" karangan Profesor
  J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang terpaksa saya "lego"
  (karena ada kebutuhan yang mendesak).
  Siapa yang masih memiliki buku itu , dan merasa sudah tidak memerlu-
  kannya saya bersedia untuk menampung dengan ganti rugi yang "wajar".
  Ya , buat saya just " a memorable thing" denga si "Dia" yang sudah
  tiada.

  Si Abah



___


  Pak Ferdi,


  Ini yg saya baca dan kutip point2nya dari buku Geologi-nya Pak Katili
ttg dataran tinggi Bandung (hal 214-217).

  Dataran tinggi Bandung terletak diantara 2 deretan gunung api.

Bahagian

tengah merupakan gunung api itu sendiri, dan di bagian Selatan kita
temukan dataran tinggi Bandung, yg dahulu merupakan sebuah danau besar.

  Sejarah geologi dataran tinggi Bandung ini mulai dengan jaman Miosin,
kira2 20 jt tahun yg lalu. Pd waktu Miosin ini, pesisir Utara dari Jawa
purba letaknya jauh di Selatan dari pesisir sekarang dan terletak 
kira2
disekitar Pengalengan.  Daerah sebelah Utara Pengalengan masih 
merupakan
lautan dimana terjadi pembentukan atau pengendapan berbagai macam 
batuan
sedimen. Di daerah Purwakarta kini, endapan2 tsb yg sampai beberapa 
ribu

meter tebalnya masih dpt dilihat.  Di sekitar Bandung, endapan2 ini
hanya terlihat  di beberapa tempat saja krn telah tertutup dng endapan
vulkanik yg kemudian terbentuk.  Begitulah maka pd jaman ini berlaku
evolusioner, perioda yg tenang.

  Perioda tenang ini disusul oleh perioda revolusioner; dlm perioda ini
terjadi gera2 yg memeras  dan mengangkat batuan2 yg dibentuk tadi
menjadi pegunungan yg mulai muncul di atas permukaan laut.  Perioda ini
adalah perioda pembentukan  pegunungan2.  Pesisir Utara Jawa yg tadinya
terletak di sebelah Selatan, mulai berpindah ke Utara.  Bagian selatan
dari daerah Pengalengan diangkat.  Selain dari perioda pembentukan
pegunungan, bekerja pula kekuatan vulkanik gunung2 api yg sisanya
merupakan puncak2 tajam di sekitar Cimahi, misalnya gunung Selatjau.

  Kira2 pada permulaan jaman Kwarter Tua aktivitas vulkanik berpindah 
ke
Utara, ke tempat gunung Tangkuban Perahu kini terdapat.  Pada jaman 
itu,

G. Tangkuban Parahu belum lahir, akan tetapi yg ada adalah induk dari
gunung api ini, yakni gunung api Sunda, yg dari rekonstruksi, 
panjangnya
kira2 20km, dan tingginya 2-3000m, dng titik2 parasit spt G. 
Burangrang,

G. Palasari, G. Bukit Tunggul, dsb.  Setelah beberapa lamanya bekerja,
kemudian gunung api raksasa ini meledak dengan hebatn

RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik Taufik, Muhammad (KPC)
Maaf, nama saya Taufik
Mengenai asal usul bandung itu
Saya juga tertarik, boleh minta juga pak koesoema!
Walaupun agak terlambat
Terima kasih

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 08, 2005 10:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Pak Koesoema saya minta kalau boleh.

Kalau tidak salah Pak Koesoema pernah menulis juga "Sejarah Geologi
Bandung dan Legenda Sangkuriang" (?) kalau ada boleh yg ini juga pak

Terima kasih
 
 
ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618
 

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 08, 2005 8:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai hubungan geologi Bandung 
dengan asal-usul orang Sunda.
Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)


> Kalau ada softcopynya
> saya boleh minta...?
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
>
>  "R.P.
>  Koesoemadinata"  To: 
> 
>  <[EMAIL PROTECTED]cc:
>  et.id>   Subject:  Re:
[iagi-net-l] 
> Bandung (was cereme)
>
>  06/11/2005 10:08
>  PM
>  Please respond to
>  iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC Dam (1994), The Late
> Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West Java, Indonesia,
Thesis
> Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga mengenai volcanic
> activitasnya
> (radiometric datings dan magmatism serta paleomagnetism) oleh Edi
Sunardi,
> 1996, Magnetic polarity stratigraphy of the Plio-Pleistocene volcanic 
> rocks
>
> around the Bandung Basin, West Java, Indonesia, juga dissertasi doktor
di
> Osaka City University, Japan.
> Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua dari pada diperkirakanm
> yaitu
> 125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu, bahwa Batugantung di
sesar
> lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago berumur 50.000
tahun.
> Jika
> sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada 100.000 tahun.
> Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa difotocopy atau minta
> kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya pernah menulis untuk
Kongres
> Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau Bandung itu berkaitan
dengan
> asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada saya.
> Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van Bemmelen atau kuliah Prof
Katili
> di tahun 60-an
> Wassalam
> RPK
> Wassalam
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
>
>
>> >
>>   Rekan
>>
>>   Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi" karangan Profesor
>>   J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang terpaksa saya "lego"
>>   (karena ada kebutuhan yang mendesak).
>>   Siapa yang masih memiliki buku itu , dan merasa sudah tidak
memerlu-
>>   kannya saya bersedia untuk menampung dengan ganti rugi yang
"wajar".
>>   Ya , buat saya just " a memorable thing" denga si "Dia" yang sudah
>>   tiada.
>>
>>   Si Abah
>>
>>
>

___
>>
>>   Pak Ferdi,
>>>
>>>   Ini yg saya baca dan kutip point2nya dari buku Geologi-nya Pak
Katili
>>> ttg dataran tinggi Bandung (hal 214-217).
>>>
>>>   Dataran tinggi Bandung terletak diantara 2 deretan gunung api.
> Bahagian
>>> tengah merupakan gunung api itu sendiri, dan di bagian Selatan kita
>>> temukan dataran tinggi Bandung, yg dahulu merupakan sebuah danau
besar.
>>>
>>>   Sejarah geologi dataran tinggi Bandung ini mulai dengan jaman
Miosin,
>>> kira2 20 jt tahun yg lalu. Pd waktu Miosin ini, pesisir Utara dari
Jawa
>>> purba letaknya jauh di Selatan dari pesisir sekarang dan terletak
kira2
>>> disekitar Pengalengan.  Daerah sebelah Utara Pengalengan masih
merupakan
>>> lautan dimana terjadi pembentukan atau pengendapan berbagai macam
batuan
>>> sedimen. Di daerah Purwakarta kini, endapan2 tsb yg sampai beberapa
ribu
>>> meter tebalnya masih dpt dilihat.  Di sekitar Bandung, endapan2 ini
>>> hanya terlihat  di beberapa tempat saja krn telah tertutup dng
endapan
>>> vulkanik yg kemudian terbentuk.  Begitulah maka pd jaman ini berlaku
>>> evolusioner, perioda yg tenang.
>>>
>>>   Perioda tenang ini disusul oleh perioda revolusioner; dlm perioda
ini
>>> terjadi gera2 yg memeras  dan mengangkat batuan2 yg dibentuk tadi
>>> menjadi pegunungan yg mulai muncul di atas permukaan laut.  Perioda
ini
>>> adalah perioda pembentukan  pegunungan2.  Pesisir Utara Jawa yg
tadinya
>>> terletak di sebelah Selatan, mul

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ?

2005-12-08 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
susah amat
onlinekan saja di web
pasti banyak yang akan menjadikan rujukankayak SPE/AAPG itu lho

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  "Noor 

  Syarifuddin" To: 

  <[EMAIL PROTECTED]cc: 
 
  adoo.fr> Subject:  Re: [iagi-net-l] 
Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? 


  09/12/2005 04:22  

  AM

  Please respond to 

  iagi-net  









Pak Awang,

Saya setuju sekali, karena di PIT IAGI yang sudah kesekian puluh kali, tapi
jarang sekali papernya jadi rujukan (termasuk oleh kita-kita yang lebih
senang menyitir makalah dari proceedings IPA he  he  he ). Padahal isi
proceedings IAGI juga hebat-hebat.

Hal lain selain bahasa pengantar adalah peredarannya yang sangat terbatas.
Proceedings IPA setahu saya sudah menjadi salah satu terbitan yang "wajib
dibeli" oleh banyak institusi riset dan universitas. Mungkin untuk IAGI
bisa
memulai dulu dengan mengirim exemplar gratis ke banyak perpustakaan
universitas dan institusi riset di dalam negeri dan manca negara (terutama
yang fokusnya ke asia tenggara model Royal Halloway itu...).

Mudah-mudahan dengan promosi ini lama-lama mereka jadi "ketagihan" dan
lama-lama mau bayar.
(itung-itung biar stok proceedings di sekretariat tidak numpuk sehabis PIT
bubaran...)


salam,


>Ini pernah saya tes dengan menulis
> makalah yang lebih kurang sama isinya, sama2 ditulis
> dalam bahasa Inggris, yang satu ada di Proceeding
> IAGI, yang lain ada di Proceedings IPA. Dan, yang suka
> diacu oleh beberapa penulis internasional adalah yang
> di Proceeding IPA. Suatu bukti, bahwa penulis2
> internasional tidak melirik Proceeding IAGI karena
> mereka apriori dan punya hambatan bahasa.
>




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.d

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ?

2005-12-08 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Pak Awang,

Saya setuju sekali, karena di PIT IAGI yang sudah kesekian puluh kali, tapi
jarang sekali papernya jadi rujukan (termasuk oleh kita-kita yang lebih
senang menyitir makalah dari proceedings IPA he  he  he ). Padahal isi
proceedings IAGI juga hebat-hebat.

Hal lain selain bahasa pengantar adalah peredarannya yang sangat terbatas.
Proceedings IPA setahu saya sudah menjadi salah satu terbitan yang "wajib
dibeli" oleh banyak institusi riset dan universitas. Mungkin untuk IAGI bisa
memulai dulu dengan mengirim exemplar gratis ke banyak perpustakaan
universitas dan institusi riset di dalam negeri dan manca negara (terutama
yang fokusnya ke asia tenggara model Royal Halloway itu...).

Mudah-mudahan dengan promosi ini lama-lama mereka jadi "ketagihan" dan
lama-lama mau bayar.
(itung-itung biar stok proceedings di sekretariat tidak numpuk sehabis PIT
bubaran...)


salam,


>Ini pernah saya tes dengan menulis
> makalah yang lebih kurang sama isinya, sama2 ditulis
> dalam bahasa Inggris, yang satu ada di Proceeding
> IAGI, yang lain ada di Proceedings IPA. Dan, yang suka
> diacu oleh beberapa penulis internasional adalah yang
> di Proceeding IPA. Suatu bukti, bahwa penulis2
> internasional tidak melirik Proceeding IAGI karena
> mereka apriori dan punya hambatan bahasa.
>




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters

2005-12-08 Terurut Topik Ben Sapiie

Saya juga setuju dgn Mas Iman, full paper sebaiknya dalam bahasa Inggris
karena kebanyakan bukan presentasinya 15-20 menit yang akan memberikan
informasi detail. Terutama untuk masalah sciencenya  akan ada pada full
paper.  Presentasi bisa nggak keruan tapi kalau paper ditulis dgn baik
selalu bisa digunakan sebagai referensi yg baik. Sebelum go international
mungkin sebaiknya kita koreksi yang lokal dulu.  Saya kira PIT kita
sebaiknya bertujuan untuk tukar informasi geologi nasional dulu.  Kalau
berbicara bahasa Indonesia yang baik saja kita sulit apalagi
mempresentasikan dalam bahasa asing (walaunpun akan sangat baik sekali jika 
bisa melakukan keduannya).


PIT-IAGI adalah pesta untuk anggotanya jadi prioritasnya sudah sewajarnya
untuk para anggota yang notabenenya bangsa sendiri. Presentasi ilmiah
seharusnya bukan untuk penampilan atau sandiwara tapi untuk menyampaikan
sebuah karya ilmiah. Jadi tidak ada perlunya dikasih nilai lebih yang pakai
bahasa inggris, karena itu sudah pilihannya. Sehinga kita tidak bias, karena
penilaianya seharusnya bukan seperti menilai pemilihan ratu sejagat. Tapi 
dalam  melakukannya saya kira kita harus bebaskan pada presenter untuk 
memilih (seperti kondisi saat ini), ya moga2 saja sadar akan kemampuan dan 
tujuan dari presentasinya. Hal ini penting supaya IAGI juga tidak dianggap 
sebagai organisasi yang otoriter dan kuper.


Jika IAGI bisa buat publikasi ilmiah yang berkualitas international dari 
hasil PIT dan pertemuan
lainnya.  Maka nantinya akan bisa buat PIT yang berskala international, 
karena

orang akan datang untuk mendapatkan informasi ilmiah yang berkualitas.

Mungkin untuk start IAGI harus punya International Division yang bisa
mengadakan pertemuan2 khusus skala kecil (misalnya gempa, volkanologi atau 
linggkungan) yang bersifat international, selain itu juga  membina hubungan2 
international dgn society2 lainnya. Dengan demikian moga2 IAGI akan lebih 
dikenal di dunia International.


Salam,

Ben Sapiie


- Original Message - 
From: "Iman Arga Koesoemah" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, December 08, 2005 7:21 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters




Komentar dari Pak Daru memang menggelitik. Kenapa ? Kelihatannya ada
kontradiksi antara unsur memajukan bahasa sendiri dengan keinginan yang
"go international". Isunya, yaitu selalu harus memilih mana yang ingin
kita (baca: IAGI) tempuh. Saya pribadi cenderung untuk memilih full paper
dalam bahasa Inggris, tapi boleh saja dipresentasikan dalam bahasa
Indonesia. How does it sound ? Any comments ?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 07, 2005 4:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters


Menyambung uneg-uneg Pak Awang, tapi lebih ke masalah kualitas paper.

Beberapa tahun lalu, bagaimana mendapatkan dan meningkatkan paper yang
berkualitas untuk PIT, sepertinya pernah kita diskusikan di milist ini
(sayang saya tidak punya file-nya). Betul kan Pak Syaiful? Intinya, dan
idealnya, perlu dibikin team reviewer paper dari masing-masing bidang
keahlian. Ini bisa saja terpisah dari kepanitian PIT (langsung dari PP
misalnya). Sebisanya team ini memiliki anggota yang tidak menangani hanya
sekali PIT saja (2 atau sukur-sukur 3 PIT), sehingga mereka bisa memonitor
perkembangan kulaitas paper dari tahun ke tahun. Anggota team bisa saja
ber-ubah-ubah tapi diusahakan masa tugas-nya saling overlap, misalnya A
bertugas 2006 - 2008, B bertugas 2007-2009, dst.

Secara pribadi, karena kebetulan saya berkecimpung di mineral, saya juga
"concern" dengan paper mineral yang masih banyak harus ditingkatkan
kualitasnya.

Untuk JCS kemarin, saya juga mendapatkan keluhan dari seorang kawan bahwa
paper-nya tidak lolos seleksi padahal menurut dia (setelah lihat paper yg
ditayangkan) masih ada paper lain yang kulaitas-nya di bawah standard.

Untuk presentasi bahasa Inggris, setuju dengan Pak Awang untuk memberikan
penilaian lebih, kalau memang kita mau meningkatkan PIT menjadi event
international. Pengalaman di JCS kemarin, saya dan seorang kawan yg
ditugaskan panitia jadi chairperson salah satu sesi presentasi, karena
diwanti-wanti untuk pakai bahasa Inggris, kami berdua sepakat untuk pakai
bahasa asing tsb. Lucunya, tidak satupun dari 4 presenter dari sesi tsb yg
presentasi dengan bahasa Inggris, tapi "the show must go on", jadinya
chairperson -nya berlagak kayak bule sendirian (walau di sesi 4, kawan
saya
tsb tidak tahan lagi untuk balik ke bhs ibu kita...). Efek-nya memang
kelihatan, sesi pertama dan kedua masih saya lihat ada 3 atau 4 orang
asing
di dalam ruangan (Jepang, Vietnam ??), sesi berikutnya amblaslah
mereka.

Sekedar masukan untuk PP yang akan datang.

Salam - Daru

-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsub

RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pernah dalam suatu seminar gas di Suroboyo, saya salah satu pemakalah,
waktu itu makalah diminta ditulis dalam bhs Inggris walau penyelenggara
adalah perusahaan Nasional, waktu pembawa acara menyapaikan agenda
seminar disampaikan dalam bhs Inggris yg rumayan fasih, selanjutnya
moderatorny senior saya sendiri juga menyampaikan pengantarnya dengan
bhs Inggris yang fasih. Saya membuat slide power point dlm bhs Inggris.
Giliran saya presentasi saya kasih pengantar dalam bhs Inggris,
pengantar saya akhiri persis spt yg disampaikan Guru kita Pak Kusuma dan
saya sambung bhs Indonesia. Saya akan sampaikan dalam bhs Indonesia
terutama karena hari ini tanggal 29 Oktober dan kemarin saya upacara
sumpah pemuda...langsung...geerrr.merdeka kata peserta seminar. Yha
kalo kita ingin ikut membangun cohesiveness dalam berbangsa maka usul P'
Kusuma sangat layak utk diperhatikan.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 08, 2005 3:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was
Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

Saya kira paling baik adalah membuat slides (powerpoint), tetapi
presentasi 
dilakukan dalam bahasa Indonesia. Kita katakan saja: " for those who are
not 
familiar with Bahasa Indonesia I hope you can follow this presentation
on 
the screen, just like watching a foreign movie with English subtitles"
Gitulah
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Batara Sakti Simanjuntak" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, December 08, 2005 1:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was 
Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)


> Sedikit intermezo,
> Dalam presentasi kepada client, seluruh slides kami selalu dalam
English.
> Ketika dalam ruangan presentasi hanya ada 1 orang yg tidak berbahasa
> Indonesia (asing) kadang kami menghadapi sedikit dilema. Kadang 
> persetujuan
> bersama diruangan itu adalah bahwa presentasi disampaikan dalam bahasa
> Indonesia, si orang asinglah yang mesti belajar bahasa ditempat
kerjanya
> katanya.
> Tapi dalam kejadian ini memang si orang asing mempunyai kedudukan
lebih
> rendah daripada orang Indonesia yang hadir...
>
> Di Surabaya, saat menjadi chairperson saya mempersilahkan penggunaan 
> bahasa
> Indonesia, dalam ruangan tsb memang tak ada seorangpun yang orang
asing. 
> Apa
> tidak terasa aneh kalau dalam ruangan yang semuanya melayu, lalu kita
> berbahasa asing (english misalnya) satu sama lain ?.
>
> Disisi lain, ada beberapa pemikiran baru dalam hal interpretasi 
> kuantitatip
> seismic yang muncul di Eropa Timur (non english) yang tidak terasa
betul
> gemanya di tanah kita ini, padahal dalam pandangan saya hal tsb
penting.
> Sama juga nasibnya dengan berbagai tulisan geologi di Cina dan Jepang
yang
> tak bisa kita pahami karena huruf dan bahasanya yang tidak kita
kuasai.
>
> Mungkin bukan soal bahasanya yg pokok, tapi soal apa tujuan / target
kita
> dgn publikasi ilmiah geol / pertemuan ilmiah kita.
>
>
> bat
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Thu, 8 Dec 2005 13:23:53 +0800
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was
Re:
> [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)
>
>> On 12/8/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > Keinginan memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
>> > pengantar ilmiah harus menjadi tujuan. Hanya, karena
>>
>> Pak Awang,
>> Apakah Bahasa Indonesia memiliki syarat2 sebagai bahasa pengantar
>> ilmiah yg baik. Misal ttg DM (diterangkan-menerangkan), not time
>> dependent (beda dg Inggris), perbendaharaan kata dsb.
>> Kadang aku pikir bahasa jawa itu memiliki perbendaharaan kata yg
>> buanyak sekali, sangat detil utk setiap aspek.
>> misal "menengok" dalam bahasa jiwa bisa ada:
>> "ungak-ungak" = menengok diatas tembok
>> "anguk-anguk" = menengok kebawah (sumur)
>> "ndangak" = menengok keatas.
>> "inguk-inguk", dll
>>
>> kmudian "terlepas", ini bisa saja "pithil, pothol, prithil, thethel,
>> prethel, nglethek, nglothok dll" masing2 memiliki arti khusus.
>>
>>
>> RDP
>> "bukan bhasa-bhasi"
>>
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
>> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
>> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik arif idrus
Forum IAGI kan forum nasional, seyogyanya bahasa resminya bhs Indonesia. Kita 
menjadi tuan di negeri sendiri, soal expat, mereka juga harus berusaha memahami 
budaya/bahasa lain. Kalau mau go international, kenapa IAGI nggak bikin aja 
"annual atau binnual international conference". Kalau mau jalan tengah, setuju 
dengan Prof Kusuma, paper dan slide "boleh" dalam inggris, tapi presentasi 
"boleh" dalam bhs inggris atau bhs Indonesia. Saya tidak setuju kalau penilaian 
kualitas paper juga ditentukan apakah dia pakai bhs inggris atau bhs Indonesia, 
karena forumnya memang nasional.
   
  Salam,
  Arif

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Saya sendiri suka malu kalau mau buat surat pakai bahasa Indonesia kok
lebih sulit daripada bahasa Inggris, soalnya bahasa Indonesia yang benar
itu sulit lho, bener. Apalagi jaman dulu kalau musti bikin ke BP MIGAS,
musti dicek dobel sama Hasan, hehehe...Tapi kembali ke bahasa pengantar,
bahasa kan tujuannya untuk komunikasi. Jadi kalau mau berkomunikasi,
pakailah bahasa yang lebih nyaman dan efektif untuk komunikasi, baik
tulisan maupun lisan, gitu. Buat PIT, mungkin untuk slide show bisa bahasa
inggris, tapi presentasinya bahasa indonesia, atau buat dua versi (english
available), atau niru Jiffest: english subtitle.

Kalau saya sih masih setuju IAGI pakai bahasa Indonesia, mungkin papernya
dan slidenya bisalah pakai bahasa Inggris...dikit2...

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Atrium Mulia 3A floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
Jakarta 12910 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]






Awang Satyana 
yahoo.com> cc: 
Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris 
12/08/2005 ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters) 
11:58 AM 
Please respond 
to iagi-net 






Keinginan memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar ilmiah harus menjadi tujuan. Hanya, karena
kita adalah negara berkembang yang dalam banyak hal
masih memerlukan negara2 berbahasa Inggris, keinginan
memajukan bahasa nasional itu seringkali berbenturan
dengan kewajiban kita menguasai bahasa Inggris.
Lebih-lebih lagi kita sekarang terpapar ke globalisasi
dan bahasa globalisasi nomor 1 saat ini adalah bahasa
Inggris.

Maka, akan selalu sulit buat IAGI menangani dua hal
ini. Saya pribadi pun saat mau menulis makalah untuk
IAGI selalu terjadi "perang" dulu, ingin menulis dalam
bahasa Indonesia karena saya orang Indonesia dan
mencintai bahasa nasional. Tetapi lalu terpikir juga,
kalau saya tulis dalam bahasa Indonesia maka makalah
saya akan mendapat sedikit perhatian dari rekan2
seprofesi mancanegara (sebab keinginan mereka belajar
bahasa Indonesia minimal, jauh lebih baik minat orang
Indonesia belajar bahasa Inggris). Kenapa perlu
diperhatikan oleh orang luar ? Sebab paper2 tulisan
orang Indonesia tentang Indonesia harusnya
menginternasional dan bahkan menjadi acuan.

Di Proceedings IAGI banyak makalah bagus, hanya
sedikit diacu oleh penulis2 internasional, sebab belum
apa2 mereka sudah berpikir, ah, paling ditulis dalam
bahasa Indonesia... Ini pernah saya tes dengan menulis
makalah yang lebih kurang sama isinya, sama2 ditulis
dalam bahasa Inggris, yang satu ada di Proceeding
IAGI, yang lain ada di Proceedings IPA. Dan, yang suka
diacu oleh beberapa penulis internasional adalah yang
di Proceeding IPA. Suatu bukti, bahwa penulis2
internasional tidak melirik Proceeding IAGI karena
mereka apriori dan punya hambatan bahasa.

Panitia PIT IAGI dari tahun ke tahun pun berbeda2
pandangannya. Ada yang membuat bahasa resmi PIT adalah
bahasa Inggris, dan ada yang membuat baik bahasa
Inggris maupun bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
PIT. Suatu pencerminan bahwa soal dua bahasa ini kita
tak bisa punya kata tegas.

Seorang ex-pat yang sedang sekolah S3 di UGM sempat
berbincang2 dengan saya kemarin di JCS 2005. Dia
berkomentar, "saya lebih suka melihat presentasi2 di
Ballroom daripada di Nirwana atau Pelangi, sebab di
Ballroom banyak presentasi dalam bahasa Inggris".

Sungguh, persoalan ingin mendaulatkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmiah, sementara kita tak bisa bebas
dari sapuan globalisasi bahasa Inggris, adalah pelik.

Saya pribadi bertekad mempelajari kedua bahasa ini
sebaik-baiknya. Belajar bahasa Indonesia karena
mencintai bahasa nasional, belajar bahasa Inggris
karena tuntutan zaman.

Pak Achmad Luthfi, Ketum IAGI 2006-2008, yang
kebetulan atasan saya di kantor, pernah punya rencana
akan mengundang Pusat Penelitian dan Pengembangan
Bahasa Indonesia untuk mengajari kami (Eksplorasi
BPMIGAS) berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Nah..! Sebelumnya, kami juga sudah diajari British
Council bagaimana berbahasa Inggris dengan baik dan
benar.

Harus kita akui, walaupun kita orang Indonesia, belum
tentu kita dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Apalagi bahasa Inggris...

salam,
awang

--- Shofiyuddin wrote:

> Bab penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa
> pengantar, saya ingin berbagi
> sharing dengan kegiatan FOSI (evening t

Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)

2005-12-08 Terurut Topik Asrizal Asrizal
Dengan senang hati, saya mau juga Pak

Terimakasih

--- "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Maksudnya soft copy dari tulisan saya mengenai
> hubungan geologi Bandung 
> dengan asal-usul orang Sunda.
> Tentu saja boleh, mau dikirima lewat japri?
> RPK
> - Original Message - 
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, December 07, 2005 8:43 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> 
> 
> > Kalau ada softcopynya
> > saya boleh minta...?
> >
> > Regards
> >
> > Kartiko-Samodro
> > Telp : 3852
> >
> >
> >
> >
> >  "R.P.
> >  Koesoemadinata"  To: 
> > 
> >  <[EMAIL PROTECTED]cc:
> >  et.id>  
> Subject:  Re: [iagi-net-l] 
> > Bandung (was cereme)
> >
> >  06/11/2005 10:08
> >  PM
> >  Please respond to
> >  iagi-net
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Karya terakhir dari Danau Bandung adalah oleh MAC
> Dam (1994), The Late
> > Quaternary Evolution of the Bandung Basin, West
> Java, Indonesia, Thesis
> > Doctor Vrije Universiteit Amsterdam) dan juga
> mengenai volcanic
> > activitasnya
> > (radiometric datings dan magmatism serta
> paleomagnetism) oleh Edi Sunardi,
> > 1996, Magnetic polarity stratigraphy of the
> Plio-Pleistocene volcanic 
> > rocks
> >
> > around the Bandung Basin, West Java, Indonesia,
> juga dissertasi doktor di
> > Osaka City University, Japan.
> > Yang penting umur Danau Bandung jauh lebih tua
> dari pada diperkirakanm
> > yaitu
> > 125.000 tahun dan berakhir 16.000 th yang lalu,
> bahwa Batugantung di sesar
> > lembang adalah 500.000 tahun, dan lava curug Dago
> berumur 50.000 tahun.
> > Jika
> > sasakala Sangkuriang benar maka manusia sudah ada
> 100.000 tahun.
> > Thesis2 itu ada pada saya dan yang berminat bisa
> difotocopy atau minta
> > kepada Dr. E. Sunardi dari Unpad. Juga saya pernah
> menulis untuk Kongres
> > Budaya Sunda pada tahun 2001 mengenai danau
> Bandung itu berkaitan dengan
> > asal usul orang Sunda. Copy bisa diminta pada
> saya.
> > Jadi supaya lebih up-to-date lah dari Van Bemmelen
> atau kuliah Prof Katili
> > di tahun 60-an
> > Wassalam
> > RPK
> > Wassalam
> > - Original Message -
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Tuesday, December 06, 2005 3:02 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Bandung (was cereme)
> >
> >
> >> >
> >>   Rekan
> >>
> >>   Membaca sdr Harry Kusna menyebut buk "Geologi"
> karangan Profesor
> >>   J.A.Katili saya jadi teringat buku saya yang
> terpaksa saya "lego"
> >>   (karena ada kebutuhan yang mendesak).
> >>   Siapa yang masih memiliki buku itu , dan merasa
> sudah tidak memerlu-
> >>   kannya saya bersedia untuk menampung dengan
> ganti rugi yang "wajar".
> >>   Ya , buat saya just " a memorable thing" denga
> si "Dia" yang sudah
> >>   tiada.
> >>
> >>   Si Abah
> >>
> >>
> >
>
___
> >>
> >>   Pak Ferdi,
> >>>
> >>>   Ini yg saya baca dan kutip point2nya dari buku
> Geologi-nya Pak Katili
> >>> ttg dataran tinggi Bandung (hal 214-217).
> >>>
> >>>   Dataran tinggi Bandung terletak diantara 2
> deretan gunung api.
> > Bahagian
> >>> tengah merupakan gunung api itu sendiri, dan di
> bagian Selatan kita
> >>> temukan dataran tinggi Bandung, yg dahulu
> merupakan sebuah danau besar.
> >>>
> >>>   Sejarah geologi dataran tinggi Bandung ini
> mulai dengan jaman Miosin,
> >>> kira2 20 jt tahun yg lalu. Pd waktu Miosin ini,
> pesisir Utara dari Jawa
> >>> purba letaknya jauh di Selatan dari pesisir
> sekarang dan terletak  kira2
> >>> disekitar Pengalengan.  Daerah sebelah Utara
> Pengalengan masih merupakan
> >>> lautan dimana terjadi pembentukan atau
> pengendapan berbagai macam batuan
> >>> sedimen. Di daerah Purwakarta kini, endapan2 tsb
> yg sampai beberapa ribu
> >>> meter tebalnya masih dpt dilihat.  Di sekitar
> Bandung, endapan2 ini
> >>> hanya terlihat  di beberapa tempat saja krn
> telah tertutup dng endapan
> >>> vulkanik yg kemudian terbentuk.  Begitulah maka
> pd jaman ini berlaku
> >>> evolusioner, perioda yg tenang.
> >>>
> >>>   Perioda tenang ini disusul oleh perioda
> revolusioner; dlm perioda ini
> >>> terjadi gera2 yg memeras  dan mengangkat batuan2
> yg dibentuk tadi
> >>> menjadi pegunungan yg mulai muncul di atas
> permukaan laut.  Perioda ini
> >>> adalah perioda pembentukan  pegunungan2. 
> Pesisir Utara Jawa yg tadinya
> >>> terletak di sebelah Selatan, mulai berpindah ke
> Utara.  Bagian selatan
> >>> dari daerah Pengalengan diangkat.  Selain dari
> perioda pembentukan
> >>> pegunungan, bekerja pula kekuatan vulkanik
> gunung2 api yg sisanya
> >>> merupakan puncak2 tajam di sekitar Cimahi,
> misalnya gunung Selatjau.
> >>>
> >>>   Kira2 pada permulaan jaman Kwarter Tua
> aktivitas vulkanik berpindah ke
> >>> Utara, ke tempat gunung Tangkuban Perahu kini
> terdapat.  Pada jaman itu,
> >>> G. Tangkuban Parah

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya kira paling baik adalah membuat slides (powerpoint), tetapi presentasi 
dilakukan dalam bahasa Indonesia. Kita katakan saja: " for those who are not 
familiar with Bahasa Indonesia I hope you can follow this presentation on 
the screen, just like watching a foreign movie with English subtitles"

Gitulah
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "Batara Sakti Simanjuntak" <[EMAIL PROTECTED]>

To: ; "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, December 08, 2005 1:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was 
Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)




Sedikit intermezo,
Dalam presentasi kepada client, seluruh slides kami selalu dalam English.
Ketika dalam ruangan presentasi hanya ada 1 orang yg tidak berbahasa
Indonesia (asing) kadang kami menghadapi sedikit dilema. Kadang 
persetujuan

bersama diruangan itu adalah bahwa presentasi disampaikan dalam bahasa
Indonesia, si orang asinglah yang mesti belajar bahasa ditempat kerjanya
katanya.
Tapi dalam kejadian ini memang si orang asing mempunyai kedudukan lebih
rendah daripada orang Indonesia yang hadir...

Di Surabaya, saat menjadi chairperson saya mempersilahkan penggunaan 
bahasa
Indonesia, dalam ruangan tsb memang tak ada seorangpun yang orang asing. 
Apa

tidak terasa aneh kalau dalam ruangan yang semuanya melayu, lalu kita
berbahasa asing (english misalnya) satu sama lain ?.

Disisi lain, ada beberapa pemikiran baru dalam hal interpretasi 
kuantitatip

seismic yang muncul di Eropa Timur (non english) yang tidak terasa betul
gemanya di tanah kita ini, padahal dalam pandangan saya hal tsb penting.
Sama juga nasibnya dengan berbagai tulisan geologi di Cina dan Jepang yang
tak bisa kita pahami karena huruf dan bahasanya yang tidak kita kuasai.

Mungkin bukan soal bahasanya yg pokok, tapi soal apa tujuan / target kita
dgn publikasi ilmiah geol / pertemuan ilmiah kita.


bat

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 8 Dec 2005 13:23:53 +0800
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:
[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)


On 12/8/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Keinginan memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
> pengantar ilmiah harus menjadi tujuan. Hanya, karena

Pak Awang,
Apakah Bahasa Indonesia memiliki syarat2 sebagai bahasa pengantar
ilmiah yg baik. Misal ttg DM (diterangkan-menerangkan), not time
dependent (beda dg Inggris), perbendaharaan kata dsb.
Kadang aku pikir bahasa jawa itu memiliki perbendaharaan kata yg
buanyak sekali, sangat detil utk setiap aspek.
misal "menengok" dalam bahasa jiwa bisa ada:
"ungak-ungak" = menengok diatas tembok
"anguk-anguk" = menengok kebawah (sumur)
"ndangak" = menengok keatas.
"inguk-inguk", dll

kmudian "terlepas", ini bisa saja "pithil, pothol, prithil, thethel,
prethel, nglethek, nglothok dll" masing2 memiliki arti khusus.


RDP
"bukan bhasa-bhasi"

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Websit

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,

Tak ada kesulitan untuk bahasa Indonesia menjadi
bahasa pengantar ilmiah. Hukum DM dan tak adanya
konjugasi (perubahan kata kerja oleh subyek dan waktu)
justru akan menyederhanakan permasalahan. Tak ada
gender kata benda, seperti dimiliki bahasa2 Eropa akan
memudahkan orang mempelajari bahasa Indonesia. Kita
tak perlu menghafal jenis kelamin kata-kata benda.

Peristilahan mungkin kurang memadai, tetapi itu bisa
dibangun terus dengan berbagai cara (mencari padanan
dalam bahasa Indonesia, meng-Indonesia-kan istilah
asing, atau sementara menelan bulat2 istilah aslinya).

Bahasa daerah memang punya kekayaan tersendiri.
Aktivitas orang dalam bahasa Sunda juga ada istilahnya
tersendiri sejak bangun tidur sampai tidur lagi (bray
beunta ...dug sare !).

salam,
awang

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> On 12/8/05, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Keinginan memajukan bahasa Indonesia sebagai
> bahasa
> > pengantar ilmiah harus menjadi tujuan. Hanya,
> karena
> 
> Pak Awang,
> Apakah Bahasa Indonesia memiliki syarat2 sebagai
> bahasa pengantar
> ilmiah yg baik. Misal ttg DM
> (diterangkan-menerangkan), not time
> dependent (beda dg Inggris), perbendaharaan kata
> dsb.
> Kadang aku pikir bahasa jawa itu memiliki
> perbendaharaan kata yg
> buanyak sekali, sangat detil utk setiap aspek.
> misal "menengok" dalam bahasa jiwa bisa ada:
> "ungak-ungak" = menengok diatas tembok
> "anguk-anguk" = menengok kebawah (sumur)
> "ndangak" = menengok keatas.
> "inguk-inguk", dll
> 
> kmudian "terlepas", ini bisa saja "pithil, pothol,
> prithil, thethel,
> prethel, nglethek, nglothok dll" masing2 memiliki
> arti khusus.
> 
> 
> RDP
> "bukan bhasa-bhasi"
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-