[iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?
Ini imil pak Ma'rufin sudah agak lama 27 June lalu. kalau mau melihat petanya silahkan tengok di http://hotmudflow.wordpress.com Marilah berdiksusi ilmiah dengan terbuka. dengan memasukkan segala kemungkinannya. Paling tidak bagiku sebagai unjuk keprihatinan atas kejadian musibah porong. RDP -- Forwarded message -- From: Ma'rufin Sudibyo [EMAIL PROTECTED] Date: Jun 27, 2006 2:59 PM Subject: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ? To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaykum Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah meningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi 25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih besar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang tinggal 15.000 meter kubik per hari. Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua IAGI), secara terpisah, yang sepakat merujuk gempa Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong. Disebutkan ada 5 titik semburan, terbentuk pada 29 Mei - 1 Juni, dan jika dihubungkan dengan garis akan membentuk arah barat daya - timur laut. Orientasi ini searah dengan sesar regional di wilayah ini, dan kalo mau ditarik lagi lebih jauh juga searah dengan sesar Opak yang jadi penyebab gempa Yogya. Jika orientasi barat daya - timur laut ini diperpanjang, akan nampak garis imajiner yang menghubungkan sesar Opak - Sangiran Dome - Porong. Sehingga semburan ini dihipotesiskan sebagai likuifaksi, gejala biasa dalam suatu gempa, seperti yang ditemukan juga di Jetis (Bantul) dan Prambanan (Klaten) dalam bentuk semburan air berlumpur (menurut versi penduduk, seperti dikutip media lokal Kedaulatan Rakyat dan Wawasan). Gempa Yogya di sebut2 mereaktivasi sesar lokal di Porong, sehingga menghasilkan semburan lumpur, dan ini adalah murni musibah. *** Terkait itu, ada beberapa pertanyaan pak Rovicky : 1. Apakah likuifaksi bisa terjadi di tempat yang jaraknya 200 km dari sumber gempa ? Sebab, dalam pendapat saya, intensitas di lokasi tersebut sudah kecil. Jika saya mencoba menghitung dengan menggunakan persamaan atenuasi intensitas ln I - ln Io = k.x dengan koefisien atenuasi (k) = -0,00387 (berdasarkan titik acuan kota Yogya dan Semarang) serta intensitas hiposenter (Io) = 8,7 (untuk Mw = 6,3) pada jarak (x) = 200 km intensitasnya 4 MMI (dengan percepatan maksimal 2,3 % G), sementara pada jarak (x) = 250 km intensitasnya menurun sedikit menjadi 3 MMI (dengan percepatan maksimal 1,4 % G). Catatan intensitas dari stasiun BMG Surabaya dan Karangkates (Malang) menunjukkan angka 2 - 3 MMI untuk Surabaya (jarak +/ - 250 km dari hiposenter) dan 3 - 4 MMI untuk Malang (jarak + / - 230 km dari hiposenter), artinya tidak berbeda jauh dengan perhitungan. Fokuskan ke sekitar Surabaya. Dengan intensitas 3 MMI itu, dimana getarannya setara dengan getaran akibat melintasnya sebuah truk besar bila kita berdiri di tepi jalan raya, apakah bisa gempa Yogya tadi menghasilkan likuifaksi di sini ? Bila kita merujuk pada kasus gempa Loma Prieta 1989 (Mw = 6,9) di California, radius terjauh likuifaksi terjadi adalah sebesar 110 km dari episenter gempa. Kita logikakan saja, dengan Mw gempa Yogya lebih kecil (6,3) bukankah seharusnya radius terjauh likuifaksi 110 km ? (catatan : dalam perhitungan saya, jika dianggap koefisien atenuasi gempa Loma Prieta sama dengan gempa Yogya, dengan kedalaman hiposentrum 17 km, pada jarak 110 km dari episentrum, intensitasnya sebesar 6 MMI dengan percepatan puncak 12,3 % G, jauh lebih besar dari intensitas di Porong). 2. Apakah gempa Yogya bisa mereaktivasi sesar lokal di Porong ? Di sisi timur sesar Opak telah dideteksi ada 74 buah sesar minor dengan panjang bervariasi antara 1 km hingga 4 km, yang tersebar di wilayah Gunungkidul - Klaten. Sesar minor terjauh ada di wilayah kecamatan Bayat (Klaten). Sesar2 minor ini dipastikan merupakan sumber2 afershocks gempa Yogya. Kalo saya menghitung dengan persamaan empirisnya Ambrosey dan Zatopak (1968, saya kutip dari artikelnya Dr. George Pararas Carayannis) mengenai hubungan antara panjang sesar (L) dan magnitude gempa (M) : log L = 1,13 M + K, dimana untuk gempa Yogya K = - 5,34 (dengan Mw = 6,3 dan L = 60 km), maka jika sesar minor memiliki panjang (L) 1 - 4 km, gempanya memiliki magnitude (Mw) 4,7 - 5,3. Masalahnya sekarang, jika gempa Yogya memang mampu mereaktivasi sesar lokal di Porong, tidak bisa tidak sesar lokal itu harus bergeser bukan, meski nilai pergeserannya mungkin sangat kecil hingga tidak menimbulkan retakan di permukaan tanah. Mari kita berandai-andai, anggaplah pergeseran tersebut meliputi segmen sepanjang 1 km dalam sesar lokal itu, maka seharusnya sudah diiringi gempa dengan Mw = 4,7. Jika segmen yang bergeser hanya 200 m, gempa yang terjadi memiliki Mw = 4,1. Bukankah moment magnitude (Mw) sebesar ini masih bisa dideteksi dengan mudah oleh seismograf2nya BMG dan USGS. Apalagi USGS memberi batasan hanya gempa2 dengan Mw 3,5 saja yang akan didokumentasikan. Sementara, sejauh yang saya tahu,
[iagi-net-l] Re: POS - probability of success (help donk)
kalau misalnya POS-nya 0.5 atau 50-50 maka outcomenya : 0 success 5 failed 1 success 4 failed 2 success 3 failed 3 success 2 failed 4 success 1 failed 5 success 0 failed ada 6 outcome jadi kalau at least three ... maka ada 3 dari 6 kemungkinan atau POSnya 0.5 nah sekarang masing2 memilki POS yg beda2 trus piye ? RDP On 7/5/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku punya 5 prospek layer (tentunya outcome masing2 hanya dua jenis success atau failed) dimana masing2 dr 5 layer ini memiliki POS (probability of success berbeda-beda) : A. POS = 0.9 B. POS = 0.75 C. POS = 0.68 D. POS = 0.68 E. POS = 0.38 Nah berapa change atau POS yg aku peroleh seandainya paling tidak ada 3 yang sukses kalau aku drilled satu kali mengenai kelima layer tsb ? Help donk ! ini kudune gampang ning aku kok mbundet dewe ... :( Thx RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: POS - probability of success (help donk)
Duh akhirnya aku disuruh ngitung sendiri soal Stat 101 ini, The real case adalah sbb A. POS = 0.9 Reserves 18 MMBO B. POS = 0.75R = 7 MMBO C. POS = 0.68R = 6 MMBO D. POS = 0.68R = 5 MMBO E. POS = 0.38R = 15 MMBO Cut off economic 20 MMBO, kmudian saya ambil 3 terkecil jadi perlu at least 3 reservoir success. Walupun sebenernya at least 20 MMBO bisa saja hanya dr 2 utk mempermudah. Nah ada yg mau nyeleseiin sampai detil dengan cut off reservesnya ? Penyeleseian paling 3 3 success: Notation: Uppercase = Succes, lowercase = Failed i.e., P[A] = 0.9 therefore P[a] = (1-0.9) = 0.1 5 succes: ABCDE 4 succes: aBCDE AbCDE ABcDE ABCdE ABCDe == (5!)/(4!)(1!) = 5 3 succes: abCDE aBcDE aBCdE == (5!)/(3!)(2!) = 10 P[5 succes] = 0.9 X 0.75 X 0.68 X 0.68 X 0.38 P[4 succes] = [(1-0.9) X 0.75 X 0.68 X 0.68 X 0.38] + [0.9 X (1-0.75) X 0.68 X 0.68 X 0.38] + . P[3 succes] = [(1-0.9) X (1-0.75) X 0.68 X 0.68 X 0.38] + [(1-0.9) X 0.75 X (1-0.68) X 0.68 X 0.38] + . At lease three success = P[5] +P[4] + P[3] On 7/5/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau misalnya POS-nya 0.5 atau 50-50 maka outcomenya : 0 success 5 failed 1 success 4 failed 2 success 3 failed 3 success 2 failed 4 success 1 failed 5 success 0 failed ada 6 outcome jadi kalau at least three ... maka ada 3 dari 6 kemungkinan atau POSnya 0.5 nah sekarang masing2 memilki POS yg beda2 trus piye ? RDP On 7/5/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku punya 5 prospek layer (tentunya outcome masing2 hanya dua jenis success atau failed) dimana masing2 dr 5 layer ini memiliki POS (probability of success berbeda-beda) : A. POS = 0.9 B. POS = 0.75 C. POS = 0.68 D. POS = 0.68 E. POS = 0.38 Nah berapa change atau POS yg aku peroleh seandainya paling tidak ada 3 yang sukses kalau aku drilled satu kali mengenai kelima layer tsb ? Help donk ! ini kudune gampang ning aku kok mbundet dewe ... :( Thx RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ -- http://rovicky.wordpress.com/ -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Cari alamat email-nya Pak Danny Natawidjaja
Apakah ada yang tahu alamat emailnya Pak Danny Natawidjaja (LIPI). Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?
Vick, agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku sebagai: sepakat merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb# == Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua IAGI), secara terpisah, yang sepakat merujuk gempa Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong === - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 1:19 PM Subject: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ? Ini imil pak Ma'rufin sudah agak lama 27 June lalu. kalau mau melihat petanya silahkan tengok di http://hotmudflow.wordpress.com Marilah berdiksusi ilmiah dengan terbuka. dengan memasukkan segala kemungkinannya. Paling tidak bagiku sebagai unjuk keprihatinan atas kejadian musibah porong. RDP -- Forwarded message -- From: Ma'rufin Sudibyo [EMAIL PROTECTED] Date: Jun 27, 2006 2:59 PM Subject: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ? To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaykum Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah meningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi 25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih besar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang tinggal 15.000 meter kubik per hari. Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua IAGI), secara terpisah, yang sepakat merujuk gempa Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong. Disebutkan ada 5 titik semburan, terbentuk pada 29 Mei - 1 Juni, dan jika dihubungkan dengan garis akan membentuk arah barat daya - timur laut. Orientasi ini searah dengan sesar regional di wilayah ini, dan kalo mau ditarik lagi lebih jauh juga searah dengan sesar Opak yang jadi penyebab gempa Yogya. Jika orientasi barat daya - timur laut ini diperpanjang, akan nampak garis imajiner yang menghubungkan sesar Opak - Sangiran Dome - Porong. Sehingga semburan ini dihipotesiskan sebagai likuifaksi, gejala biasa dalam suatu gempa, seperti yang ditemukan juga di Jetis (Bantul) dan Prambanan (Klaten) dalam bentuk semburan air berlumpur (menurut versi penduduk, seperti dikutip media lokal Kedaulatan Rakyat dan Wawasan). Gempa Yogya di sebut2 mereaktivasi sesar lokal di Porong, sehingga menghasilkan semburan lumpur, dan ini adalah murni musibah. *** Terkait itu, ada beberapa pertanyaan pak Rovicky : 1. Apakah likuifaksi bisa terjadi di tempat yang jaraknya 200 km dari sumber gempa ? Sebab, dalam pendapat saya, intensitas di lokasi tersebut sudah kecil. Jika saya mencoba menghitung dengan menggunakan persamaan atenuasi intensitas ln I - ln Io = k.x dengan koefisien atenuasi (k) = -0,00387 (berdasarkan titik acuan kota Yogya dan Semarang) serta intensitas hiposenter (Io) = 8,7 (untuk Mw = 6,3) pada jarak (x) = 200 km intensitasnya 4 MMI (dengan percepatan maksimal 2,3 % G), sementara pada jarak (x) = 250 km intensitasnya menurun sedikit menjadi 3 MMI (dengan percepatan maksimal 1,4 % G). Catatan intensitas dari stasiun BMG Surabaya dan Karangkates (Malang) menunjukkan angka 2 - 3 MMI untuk Surabaya (jarak +/ - 250 km dari hiposenter) dan 3 - 4 MMI untuk Malang (jarak + / - 230 km dari hiposenter), artinya tidak berbeda jauh dengan perhitungan. Fokuskan ke sekitar Surabaya. Dengan intensitas 3 MMI itu, dimana getarannya setara dengan getaran akibat melintasnya sebuah truk besar bila kita berdiri di tepi jalan raya, apakah bisa gempa Yogya tadi menghasilkan likuifaksi di sini ? Bila kita merujuk pada kasus gempa Loma Prieta 1989 (Mw = 6,9) di California, radius terjauh likuifaksi terjadi adalah sebesar 110 km dari episenter gempa. Kita logikakan saja, dengan Mw gempa Yogya lebih kecil (6,3) bukankah seharusnya radius terjauh likuifaksi 110 km ? (catatan : dalam perhitungan saya, jika dianggap koefisien atenuasi gempa Loma Prieta sama dengan gempa Yogya, dengan kedalaman hiposentrum 17 km, pada jarak 110 km dari episentrum, intensitasnya sebesar 6 MMI dengan percepatan puncak 12,3 % G, jauh lebih besar dari intensitas di Porong). 2. Apakah gempa Yogya bisa mereaktivasi sesar lokal di Porong ? Di sisi timur sesar Opak telah dideteksi ada 74 buah sesar minor dengan panjang bervariasi antara 1 km hingga 4 km, yang tersebar di wilayah Gunungkidul - Klaten. Sesar minor terjauh ada di wilayah kecamatan Bayat (Klaten). Sesar2 minor ini dipastikan merupakan sumber2 afershocks gempa Yogya. Kalo saya menghitung dengan persamaan empirisnya Ambrosey dan Zatopak (1968, saya kutip dari artikelnya Dr. George Pararas Carayannis) mengenai hubungan antara panjang sesar (L) dan magnitude gempa (M) : log L = 1,13 M + K, dimana untuk gempa Yogya K = - 5,34 (dengan Mw = 6,3 dan L = 60 km), maka jika sesar minor memiliki panjang (L) 1 - 4 km, gempanya memiliki magnitude (Mw) 4,7 - 5,3.
Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?
Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau yg lain ? Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih keras/jelas memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang. Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan gambar biar jelas nanti di upload di hotmuflow.wordpress.com Salam RDP On 7/5/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Vick, agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku sebagai: sepakat merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb# == Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua IAGI), secara terpisah, yang sepakat merujuk gempa Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong === - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] GEMS-LOVERS : MANG OKIM DI RADIO DELTA
Yth Pak Syaiful dan rekan2 Gems-Lovers, Alhamdulilah, mang Okim jadi mengudara di Delta FM. Moderatornya gaya, Cak Gilang Pambudhi di studio Preanger Bandung , dan Ning Shahnaz Haque di Jakarta. Waktunya sesuai dengan yang direncanakan, Selasa 4 Juli 2006 pukul 11.00 - 12.00. Dialognya dibagi atas 5 sessi @ 4-5 menit dipotong oleh musik dan promosi. Sessi pertama tentang proses terjadinya batumulia , dilanjutkan dengan cerita tentang kekayaan dan status batumulia Indonesia yang walaupun nilai tambahnya berjibun tetapi banyak diekspor mentah atau setengah jadi. Sessi kedua membahas tentang batumulia yang dipercaya membawa keberuntungan. Disini mang Okim mengingatkan tentang bahaya syirik yang dosanya tak terampuni. Solusi yang mang Okim berikan adalah yang disebut colour therapy. Contohnya gampang saja, banteng yang disodorin bendera merah oleh sang matador pasti langsung nyerbu. Bayangin saja kalau seorang pemarah diberi batumulia warna merah seperti mirah delima atau jaspis merah, pastilah akan lebih sering marah, dan sebaliknya seorang penyabar yang memakai baju hijau dengan cincin hijau zamrud atau krisopras, yah tentunya jadi tak kebayang sabarnya ( kakinya terinjak tetep saja adem ayem !!! ). Sessi ketiga tentang korelasi batumulia dengan zodiak. Disinipun mang Okim memperingatkan pendengar tentang bahaya syirik. Yang mang Okim jelaskan adalah hasil kompilasi dari literatur yang membahas tentang hal ini yang anehnya dianut oleh penggemar di banyak negara. Maka mang Okim sebutkan jenis-jenis batumulia yang konon dipakai oleh mereka yang berada di bawah naungan zodiak Capricorn sampai Aquarius. Mang Okim tak lupa menyinggung tentang colour therapy yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan psikologi. Sessi keempat tentang penggemar batumulia, baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Mang Okim jelaskan tentang hasil statistik yang menyimpulkan bahwa lebih 50 % penduduk Indonesia dewasa menyenangi dan memiliki batumulia. Di lingkungan pengusaha dan perbankan, angkanya mencapai 80 %. Inilah yang mang Okim sebut sebagai prospective captive market yang insyaallah kalau ditangani dengan baik dan tepat dapat membantu pemerintah dalam upaya menciptakan peluang kerja. Di sessi ini dibahas juga cara membedakan batumulia asli dan palsu ( dicontohkan gongli di Bandung yang bedak dan lipstiknya setebal beberapa mili, dibandingkan dengan cewek yang punya kekurangan di sana-sini !!! ). Sessi kelima bercanda dikit sambil menyampaikan message terkhir ke pendengar. Yang mang Okim sampaikan yaitu tentang bahaya syirik dan anjuran untuk merebut nilai tambah batumulia Indonesia dengan menyetop kran ekspor mentahnya. Rekan-rekan Gems-Lovers yang budiman, Itulah sekedar laporan mang Okim yang semoga dapat memberikan gambaran kepada rekan-rekan yang tak sempat nyetel radio Delta Fm. Urutan ceritanya ada yang sengaja mang Okim loncati dan dimasukkan ke sessi berikutnya. Sekian dulu ya, mang Okim mohon maaf karena ada pertanyaan dari Gems Lovers yang belum mang Okim jawab. Sekedar tambahan, interaktif di Delta FM rupanya lewat SMS dan E-Mail sehingga usai siaran, mang Okim menerima beberapa pertanyaan lewat SMS. Salam batumulia, mang Okim. Pak Syaiful wrote : Sayang sekali, karena pas ada urusan lain, kemarin terpaksa batal mendengarkan radio. bagaimana mang okim, apakah jadi mengudara? mungkin juga ada rekan2 yg sempat mendengarkan?
Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?
perbedaan penafsiran ttg lumpur ini ada dua kemungkinan karena gempa atau masalah teknis pengeboran, Bagaimana dg kemungkinan lain ? dalam suatu wawancara minggu lalu di Elsinta kalau tdk salah tangkep ada statment dari Ketua asosiasi Pengeboran mengatakan bahwa ada kemungkinan air yang banyak mengalir bersama lumpur tsb berasal dari sungai didekatnya melalui rekahan yang ikutan tersedot karena pengaruh perbedaan tekanan ( ? ) Tadi di TV Lumpur ini sudah makan korban lagi , pesawat yang disewa untuk pemotretan lokasi lumpur jatuh pada jam 16.30. ( ibaratnya sudah jatuh ketiban tangga ) ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ? Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau yg lain ? Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih keras/jelas memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang. Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan gambar biar jelas nanti di upload di hotmuflow.wordpress.com Salam RDP On 7/5/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Vick, agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku sebagai: sepakat merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb# == Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua IAGI), secara terpisah, yang sepakat merujuk gempa Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong === - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran. Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting) dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain, tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis, selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya.. Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran (seepage) atau gelembung udara (bubbling). Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat kondisi kritis terlampaui. Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini, kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi. Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit. Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai ibadah. Wassalam, WW -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Pak ISM, Menurut pengalaman saya, rasanya kok tidak bisa kalau geologist (wellsite geologist) mesti disangkutkan (bertanggung jawab?) dengan musibah dalam pemboran (misalnya blowout). Geologist selalu bekerja dengan mudloggers di dalam mudlogging unit. Setiap ada tanda-2 yang mencurigakan (misalnya setelah terjadi perubahan kecepatan pemboran atau drilling break, yang kemungkinan pemboran masuk ke lapisan batu pasir atau gamping yang porous, lalu diikuti/terjadi volume lumpur bor di tangki aktif terus berkurang, atau bertambah, adanya peningkatan kandungan gas/ background gas dll) mereka SEGERA memberitahu driller, teknisi lumpur bor, dan kalau perlu langsung ke Drilling Supervisor atau Companyman (orang nomor satu di lokasi pemboran, yang sekaligus merupakan wakil/representative dari perusahaan minyak yang punya sumur, maka dipanggil Companyman). Selanjutnya urusan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Companyman. Kalau ada kejadian seperti di atas, walaupun tengah malam, dan hujan gerimis misalnya, Companyman (biasanya didampingi driller bahkan atasannya juga, mudloggers, geologist dan teknisi lumpur) akan naik
Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic pressure (bukan overpressure). Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis, discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan dari sekitar sumur. BPJ Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran. Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting) dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain, tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis, selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya.. Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran (seepage) atau gelembung udara (bubbling). Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat kondisi kritis terlampaui. Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini, kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi. Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit. Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai ibadah. Wassalam, WW -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Pak ISM, Menurut pengalaman saya, rasanya kok tidak bisa kalau geologist (wellsite geologist) mesti disangkutkan (bertanggung jawab?) dengan musibah dalam pemboran (misalnya blowout). Geologist selalu bekerja dengan mudloggers di dalam mudlogging unit. Setiap ada tanda-2 yang mencurigakan (misalnya setelah terjadi perubahan kecepatan pemboran atau drilling break, yang kemungkinan pemboran masuk ke lapisan batu pasir atau gamping yang porous, lalu
RE: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Terima kasih Pak Pujasmadi atas penjelasannya. Hal ini bisa menjadi counter atas informasi (berita) yang diungkapkan salah seorang manager operational/drilling di media (atau jangan-jangan wartawannya yang salah tangkep lagi). Syukurlah apabila informasi tersebut tidak berkembang menjadi bahan pengambilan keputusan. Wassalam, WW -Original Message- From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic pressure (bukan overpressure). Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis, discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan dari sekitar sumur. BPJ Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran. Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting) dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain, tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis, selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya.. Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran (seepage) atau gelembung udara (bubbling). Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat kondisi kritis terlampaui. Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini, kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi. Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit. Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai ibadah. Wassalam, WW -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke
[iagi-net-l] Apa yang jadi pertimbangan..? (Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?)
Kalau denger cerita dari millist bahwa kita melewati overpressure shale dulu baru karbonat, dan beberapa pihak yang menyalahkan kenapa tidak set casing. Saya jadi iseng memperkirakan apa yang jadi pertimbangan pihak management lapindo berantas Di well eksplorasi tentu ada banyak pertimbangan yang menurut saya dapat berubah setiap saat karena ketidakpastian (namanya juga eksplorasi ). Dalam kasus BJ-1 ini ketidakpastian yang utama tentunya adalah penentuan formasi dan di mana harus diset casing. Kalau misalnya saya drilling overpressure shale yang di bawahnya karbonat yang loss, di mana kira - kira saya akan set casingnya..? Tentunya penempatan casing hendak menutup semua overpressure zone tapi sebelum zone loss circulation. Nah penentuan titik ini yang akan sangat rumit ( uncertainity seismic, depth conversion etc). Kalau saya set casing terlalu dangkal , sementara masih banyak overpressure shale yang terbuka di atas kujung, maka saya harus set casing tambahan untuk mengcover sisa overpressure zone yang terbuka ( double biaya 2 kali lipat untuk casing )...mahal tapi kemungkinan untuk terjadi kasus banjir lumpur seperti sekarang mungkin tidak akan terjadi ( tapi saat itu saya kan enggak tahu kalau terjadi banjir lumpur akan sangat parah seperti ini) Dan double casing seperti ini tentunya menjadi pertimbangan ekonomis juga (karena ini masih eksplorasi...kalau enggak ketemu / tidak ekonomis kan tidak diganti sama bpmigas ), bisa - bisa jadi kurang biaya nih untuk mengebor prospek yang lain. Nah di sini saya mulai ambil resikotentukan batas yang tepat untuk memasang casing sebelum kujung... Saya minta geophysict dan geologist untuk menentukan dengan tepat di mana kita hendak pasang casing, drilling saya minta siap - siap kemungkinan terburuk... dan kemudian gempa...oh kayaknya enggak apa - apa lanjutkan drilling oppps loss...mud hilang...pompa kill mud...casing terlalu dangkal dan akhirnya formasi jebol karena tekanan formasi ( dan mungkin efek gempa sebelumnya yang mempengaruhi kekuatan formasi dan semen saya ) Akhirnya lumpur nyembur dah ke mana - mana. Kok apes ya ? Apa saya harusnya slametan dulu sebelum drilling..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Majalah Tempo (edisi 26 Juni-2 Juli 2006) memuat Kasus Lapindo dalam kolom Ekonomi dan Bisnis. Di halaman 102 juga dimuat surat dari BPMIGAS - MedcoEnergi yang ditujukan kepada Lapindo Brantas Inc yang isinya diantaranya...mengingatkan Operator untuk menge-set casing 9-5/8 pada kedalaman 8500 ft (kedalaman BJP-1: 9000 ft?) untuk mengantisipasi kemungkinan problem sumur sebelum menembus formasi Kujung (bagian tulisan ini diwarnai dengan wrna kuning). Harapan saya dan kawan-2 tentunya, semoga Tim independen bisa bekerja dengan baik dan profesional, bisa menemukan sumber penyebab musibah; dan musibah segera bisa diatasi sehingga penderitaan warga sekitar dan dampak yang sudah meluas segera berakhir. Wassalam, Sugeng (geologist, yang sedang menjaga pemboran sumur, dan pernah menyaksikan blowout) - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Cari alamat email-nya Pak Danny Natawidjaja
Kang,Kalau nggak salah alamat email nya sbb : [EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED] Thanks and Regards, Rudhy Tarigan -Original Message- From: Iman Argakoesoemah Sent: Wednesday, July 05, 2006 2:06 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Cari alamat email-nya Pak Danny Natawidjaja Apakah ada yang tahu alamat emailnya Pak Danny Natawidjaja (LIPI). Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Air sungai porong yg nyembur ? -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Kalau melihat proses akuifer, maka dugaan Pujasmadi sangatlah Jos ! Dengan hukum pascal (pizometric) saja sudah lumpuh argumentasi air S Porong sebagai sumber muncratnya lumpur. Nah adakah proses lain yg menyebabkan seperti itu ? Dalam siklus hydrothermal, air permukaan masuk kedalam bumi karena gravitasi. Kemudian terkena panas dan mendidih sehingga memiliki daya dorong keatas. Kalau kita lihat gejala alam geyser, mekanismenya ya bisa saja seperti itu. Tapi argumentasi bahwa airnya berwarna hitam seperti air Sungai Porong bukanlah bukti bahwa mekanisme itu yg terjadi. Nah bagaimana membuktikannya ? Tentunya kalau mekanisme hydrothermal, maka proses ini akan merubah warna air. Warna air porong yg hitam lebih disebabkan oleh banyaknya kandungan sedimen (polusi). Proses siklus hydrothermal tentunya akan menyaring sedimen terangkut ini. Ingin lebih sophisticated ? buktikan saja dengan tracker, tracker ini tidak harus buatan (radioaktif, yg mungkin dipakai di steam flood), bisa saja tracker alamiah. Misal lihat saja semua mineral2 yg ada di air Sungai Porong, termasuk trace elemennya. Jadi pengamatan sepintas sekedar melihat warna ya akan dengan cara sepintas pula mudah ditepis. RDP deep thinking, simplify the story angel vick !!! On 7/6/06, Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih Pak Pujasmadi atas penjelasannya. Hal ini bisa menjadi counter atas informasi (berita) yang diungkapkan salah seorang manager operational/drilling di media (atau jangan-jangan wartawannya yang salah tangkep lagi). Syukurlah apabila informasi tersebut tidak berkembang menjadi bahan pengambilan keputusan. Wassalam, WW -Original Message- From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic pressure (bukan overpressure). Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis, discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan dari sekitar sumur. BPJ Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran. Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting) dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain, tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis, selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya.. Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran (seepage) atau gelembung udara (bubbling). Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas
Re: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Jelas bakalan rame , karena saksi itu ada dua (ditinjau dari terdakwa) yaitu Saksi yang Meringankan dan Saksi yang Memberatkan. Tapi satu hal yang kita sangat memahami adalah bahwa dalam suatu operasi pemboran , setiap keputusan operasi yang dilaksanakn oleh driller adalah dan selalu berdasarkan pertimbangan dari geologist, petroleum enggineer , mud engineer dsb . Apabila ada hal yang terjadi di- rig dan agak meyimpang dari rencana pemboran , tentunya akan dilaporkan kekantor pusat. Jadi kalau diurut berdasarkan tata kerja , sebenarnya BUKAN hanya pelaksana dilapangan yang dapat dijadikan terdakwa. Si-Abah __ Dalam sebuah proses peradilan yg memerlukan saksi ahli, bisa ada dua saksi ahli. Saksi yg diajukan terdakwa, dan saksi yg diajukan penuntut umum. Saksi-saksi ini nantinya juga akan ditanya oleh Jaksa maupun oleh Pembela. Bisa saja dari IAGI bisa pula dari mana saja, asalkan distujui oleh Pak/Bu Hakim. Saksi ini disumpah untuk memberikan keterangan sesuai dengan pengetahuannya. Aku pikir ini akan seru juga kalau ada geologist menjadi saksi ahli. RDP On 7/4/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak usah tunggu nanti, sekarang IAGI sudah dapat undangan dari Polda Jatim untuk memberi keterangan yang terkait dengan keahlian Geologi dalam kasus semburan Lumpur di porong/sidoarjo. PP IAGI segera membahas hal ini utk mengirimkan wakilnya. Kalo nanti jadi dibawa ke pengadilan mungkin IAGI juga akan diminta sebagai saksi ahli. Salam, -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 04, 2006 11:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Wah kalo nanti sampai ke pengadilan bakalan seru nih... Bayangkan akan saksi ahli (geologist tentunya) yang diajukan pembela bilang bahwa bledug-an Porong ini sebagai fenomena alam biasa sedangkan saksi yang diajukan jaksa (geologist juga dong) menyatakan kalau bencana ini akibat kecerobohan terdakwa. Terus bagaimana hakim yang saya yakin bukan geologist bisa memilih dan memilah pendapat mana yang benar, lha wong diantara kita saja masih belum sepakat. --- Ariadi Subandrio wrote: Disampaikan oleh kepolisian daerah Jawa Timur (Sidoarjo) telah melanggar pasal 187/188 KUHP tentang kejahatan membahayakan keamanan umum dan ..., dengan ancaman hukuman kurung 20 tahun. namun belum ditentukan person penanggung jawabnya. Whuik ngeri euy Duh, berate resiko ati2 rek ar- liamsi wrote: Di Radio Elsinta tadi diberitakan Polisi sudah menyimpulkan kasus Lumpur ini adalah sudah kasus Pidana ( artinya bukan lagi karena alam / gempa) dan juga disebutkan pasal pasalnya yang dilanggar serta siapa saja yang diduga terlibat , bahkan dinyatakan ancaman hukumannya bisa 20 thn, Rasanya ini merupakan Keprihatinan kita semua khususnya komunitas geologi , semoga cepat selesai dan tidak merambat kemana mana Mungkin Tahun 2006 bisa dijadikan Tahun Keprihatinan Geologi ,dilihat dari peristiwa peristiwa ditahun ini. ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Seandainya memang gempa adalah pemicunya, seharusnya tidak hanya Lapindo dan Porongnya saja yang mengalami kejadian ini. Salam -SS- On 6/29/06, [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo mau dihubung-hubungkan dengan gempa..saya kok tetep kurang percaya, tapi kalo penjelasannya kembali ke underground blow out yang men-trigger terjadinya bencana..saya lebih percaya ke kesimpulan tersebut... Regards, YP - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2ยข/min or less. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Sneak preview the all-new Yahoo.com. It's not radically different.
[iagi-net-l] Posko IAGI area Banjir Lumpur Porong?
Mohon maaf urun rembug, 1. Saya ikut prihatin dengan kejadian banjir lumpur di Porong. Mudah2an semua bisa diselesaikan dengan cepat dan baik. 2. Apapun yg terjadi baik sengaja atau tidak disengaja saya ikut prihatin juga dengan rekan-rekan yg ada di Lapindo Brantas, sehingga terjadi musibah ini. Mudah2an rekan-rekan di Lapindo Brantas dapat menghadapi ini dengan tabah sehingga menjadikan suatu pelajaran yang sangat baik (scr science maupun non science). 3. Mungkinkah IAGI mendirikan posko yg intinya posko tsb dilengkapi oleh gambar2 bawah permukaan keadaan litologi/formasi, struktur yg ada di lokasi musibah tersebut yg dapat menjelaskan kira-kira apakah yg menyebabkan (secara geologi) kejadian banjir lumpur tersebut, tentunya hal ini harus ada seorang (sukarela) ahli geologi yg dapat menjelaskan tentang situasi bawah permukaan . Hal ini adalah untuk apabila ada masyarakat yg mungkin ingin tahu bagaimana kejadiannya. Mungkin dengan mengetahui secara geologi masyarakat yg sekarang ini sudah mulai tidak sabar (dari berita metrotv kemarin) dapat bisa ikut bersabar, bahwa kejadian ini adalah langka dan penyebabnya pun para ahli geologi (IAGI) belum bisa memastikan. Dan tentu penanganannya pun perlu waktu, tenaga, pikiran dan biaya yg sangat berat. Untuk menghindari simpang siur informasi (Lapindo, BPMIGAS dsb) tentunya POSKO IAGI disini berfungsi sebagai POSKO yg mandiri / netral yg menjelaskan kejadian hanya dari sisi science. Demikian mudah2an kita semua dapat mengambil hikmah dengan kejadian alam akhir-akhir ini. Wassalam IN - Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business.
Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND
Dear Abah Yanto, Pertanyaannya cukup sulit Abah. Mang Okim coba jawab, mungkin ada Gems-Lovers IAGI lainnya yang bisa melengkapi. Real diamond asalnya dari intan kemudian digosok faset menjadi berlian. Terjemahan dari intan ( bahan ) dan berlian ( produk jadi ) adalah diamond, hanya yang intan ditambahi rough menjadi rough diamond. Mengenai Russian Diamond dan American Diamond setahu mang Okim tak lain adalah Cubic Zirconia alias sintetis. Yang Russian diamond atau cubic zirconia ex Rusia memang kualitasnya lebih bagus dari yang American diamond. Hanya harganya tidak beda terlalu besar. Kedua jenis diamond tersebut banyak dipakai sebagai penghias batu cincin , dipasang di sekeliling batumulia. Nanti akan kelihatan kelebihan dari Russian diamond dari yang lainnya. Kilaunya lebih hebring. Yang terakhir, hati-hati Abah kalau beli berlian, apalagi yang ada sebutannya macam-macam. Dijamin aspal dan harganya tidak nyampe jutaan ( produk massal ). Sekian dulu ya Abah, salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, July 04, 2006 4:19 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND Mas Miko Ngomong ngomong diamond, saya jadi ingin tanya , karena dipasaran istilah ini sangat sering dipakai , pertanyaan saya adalah : Apa bedanya real diamond , russian diamond dan american diamond ? Yang saya tahu real diamond paling mahal , russian diamond (kalau sudah jadi setelan ya puluhan juta juga) , sedangkan american diamond sekitar ratusan ribu.Ini katanya lho. Terima kasih. Si-Abah - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND
Pak Noor Syarifuddin yth, Mohon maaf ya Pak atas lambatnya balasan mang Okim. Mengenai terjemahan beberapa jenis batumulia, mang Okim berikan seadanya dulu karena waktunya yang sedang terbatas . Ahlinya sebenarnya Pak Sarno Harjanto, pensiunan DSDM Bandung yang pernah mempublikasi buku tentang batumulia . Nanti mang Okim ajak ngeramein rubrik kita, insyaallah. Kecubung = Amethyst ( kuarsa ungu / purple quartz ) Merah delima = Ruby Mata kucing = Chrysoberyl ( cat's-eye ) Catatan : 1. Sebagai batumulia, istilah mata kucing ( cat's-eye ) banyak ragamnya antara lain: chrysoberyl, quartz, sillimanite , tourmaline, orthoclase, dll. 2. Kalangan petrologists tampaknya sangat jarang yang mendalami masalah mineral yang masuk kategori gemstones ( group elite dari minerals ). 3. Definisi dari mineral batumulia seperti yang tercantum di atas dapat dibaca dengan jelas di buku Glossary of Geology dari Bates and Jackson , 1990 ) Sekian dulu ya, nanti insyaallah disambung. Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 30, 2006 3:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND Pak Miko yang budiman, Menarik sekali info praktis seperti ini, supaya kita yang ahli geologi tidak ikut tertipu he he he ... Kalau tidak berkeberatan, mungkin pak Miko bisa menerangkan sedikit padanan nama di kalangan gemstoners dengan nama resmi secara geologi (nama mineralnya) kecubung = merah delima = mata kucing = dst... salam dan nuhun pisan, - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Air sungai porong yg nyembur ? -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Ikut diskusi mas Vick... Dalam hidrogeologi istilah yang digunakan adalah tracer, ini bisa secara alami (analisa temperatur, isotop, kandungan kimia dan lain-lain) atau secara buatan (memasukkan suatu unsur asing). Memang kalau melihat dari data pak Pujasmadi akan sangat sulit untuk menyatakan bahwa sungai Porong sebagai sumber utama semburan lumpur. Data hidraulik head dan piezometer mengindikasikan demikan. Tapi ada baiknya juga dilihat data fluktuasi muka air sungai porong selama kurun waktu ini. Apakah ada perubahan yang signifikan sebelum dan setelah terjadi semburan. Akan lebih baik kalau digabung dengan data fluktuasi muka airtanah disekitarnya. Kalau ada suatu `peak` atau `drop` yang tidak biasa dalam seri kedua data ini, maka `ada kemungkinan` sungai porong atau sistem aliran airtanah lokal juga memiliki kontribusi terhadap semburan lumpur ini. Kalau digabung dengan data kimia-nya...tambah yahudd deh Salam, Fajar (1181) Hanya Bisa Berdo`a. Mas Vick [EMAIL PROTECTED] sudah menulis: Kalau melihat proses akuifer, maka dugaan Pujasmadi sangatlah Jos ! Dengan hukum pascal (pizometric) saja sudah lumpuh argumentasi air S Porong sebagai sumber muncratnya lumpur. Nah adakah proses lain yg menyebabkan seperti itu ? Dalam siklus hydrothermal, air permukaan masuk kedalam bumi karena gravitasi. Kemudian terkena panas dan mendidih sehingga memiliki daya dorong keatas. Kalau kita lihat gejala alam geyser, mekanismenya ya bisa saja seperti itu. Tapi argumentasi bahwa airnya berwarna hitam seperti air Sungai Porong bukanlah bukti bahwa mekanisme itu yg terjadi. Nah bagaimana membuktikannya ? Tentunya kalau mekanisme hydrothermal, maka proses ini akan merubah warna air. Warna air porong yg hitam lebih disebabkan oleh banyaknya kandungan sedimen (polusi). Proses siklus hydrothermal tentunya akan menyaring sedimen terangkut ini. Ingin lebih sophisticated ? buktikan saja dengan tracker, tracker ini tidak harus buatan (radioaktif, yg mungkin dipakai di steam flood), bisa saja tracker alamiah. Misal lihat saja semua mineral2 yg ada di air Sungai Porong, termasuk trace elemennya. Jadi pengamatan sepintas sekedar melihat warna ya akan dengan cara sepintas pula mudah ditepis. RDP deep thinking, simplify the story angel vick !!! -Original Message- From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic pressure (bukan overpressure). Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis, discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan dari sekitar sumur. BPJ - Do you Yahoo!? Next-gen email? Have it all with the all-new Yahoo! Mail Beta.