[iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ini imil pak Ma'rufin sudah agak lama 27 June lalu.
kalau mau melihat petanya silahkan tengok di
http://hotmudflow.wordpress.com

Marilah berdiksusi ilmiah dengan terbuka. dengan memasukkan segala
kemungkinannya. Paling tidak bagiku sebagai unjuk keprihatinan atas
kejadian musibah porong.

RDP
-- Forwarded message --
From: Ma'rufin Sudibyo [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 27, 2006 2:59 PM
Subject: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?
To: [EMAIL PROTECTED]


Assalamu'alaykum

Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah
meningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi
25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih
besar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang
 tinggal  15.000 meter kubik per hari.

Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
(dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
IAGI), secara terpisah, yang  sepakat  merujuk gempa
Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong.
Disebutkan ada 5 titik semburan, terbentuk pada 29 Mei
- 1 Juni, dan jika dihubungkan dengan garis akan
membentuk arah barat daya - timur laut. Orientasi ini
searah dengan sesar regional di wilayah ini, dan kalo
mau ditarik lagi lebih jauh juga searah dengan sesar
Opak yang jadi penyebab gempa Yogya. Jika orientasi
barat daya - timur laut ini diperpanjang, akan nampak
garis imajiner yang menghubungkan sesar Opak -
Sangiran Dome - Porong. Sehingga semburan ini
dihipotesiskan sebagai likuifaksi, gejala biasa dalam
suatu gempa, seperti yang ditemukan juga di Jetis
(Bantul) dan Prambanan (Klaten) dalam bentuk semburan
 air berlumpur  (menurut versi penduduk, seperti
dikutip media lokal Kedaulatan Rakyat dan Wawasan).
Gempa Yogya di sebut2 mereaktivasi sesar lokal di
Porong, sehingga menghasilkan semburan lumpur, dan ini
adalah murni musibah.

***

Terkait itu, ada beberapa pertanyaan pak Rovicky :

1. Apakah likuifaksi bisa terjadi di tempat yang
jaraknya  200 km dari sumber gempa ?

Sebab, dalam pendapat saya, intensitas di lokasi
tersebut sudah kecil. Jika saya mencoba menghitung
dengan menggunakan persamaan atenuasi intensitas ln I
- ln Io = k.x dengan koefisien atenuasi (k) = -0,00387
(berdasarkan titik acuan kota Yogya dan Semarang)
serta intensitas hiposenter (Io) = 8,7 (untuk Mw =
6,3) pada jarak (x) = 200 km intensitasnya 4 MMI
(dengan percepatan maksimal 2,3 % G), sementara pada
jarak (x) = 250 km intensitasnya menurun sedikit
menjadi 3 MMI (dengan percepatan maksimal 1,4 % G).
Catatan intensitas dari stasiun BMG Surabaya dan
Karangkates (Malang) menunjukkan angka 2 - 3 MMI untuk
Surabaya (jarak +/ - 250 km dari hiposenter) dan 3 - 4
MMI untuk Malang (jarak + / - 230 km dari hiposenter),
artinya tidak berbeda jauh dengan perhitungan.
Fokuskan ke sekitar Surabaya. Dengan intensitas 3 MMI
itu, dimana getarannya setara dengan getaran akibat
melintasnya sebuah truk besar bila kita berdiri di
tepi jalan raya, apakah bisa gempa Yogya tadi
menghasilkan likuifaksi di sini ? Bila kita merujuk
pada kasus gempa Loma Prieta 1989 (Mw = 6,9) di
California, radius terjauh likuifaksi terjadi adalah
sebesar 110 km dari episenter gempa. Kita logikakan
saja, dengan Mw gempa Yogya lebih kecil (6,3) bukankah
 seharusnya  radius terjauh likuifaksi  110 km ?

(catatan : dalam perhitungan saya, jika dianggap
koefisien atenuasi gempa Loma Prieta sama dengan gempa
Yogya, dengan kedalaman hiposentrum 17 km, pada jarak
110 km dari episentrum, intensitasnya sebesar 6 MMI
dengan percepatan puncak 12,3 % G, jauh lebih besar
dari intensitas di Porong).

2. Apakah gempa Yogya bisa mereaktivasi sesar lokal di
Porong ?

Di sisi timur sesar Opak telah dideteksi ada 74 buah
sesar minor dengan panjang bervariasi antara 1 km
hingga 4 km, yang tersebar di wilayah Gunungkidul -
Klaten. Sesar minor terjauh ada di wilayah kecamatan
Bayat (Klaten). Sesar2 minor ini dipastikan merupakan
sumber2 afershocks gempa Yogya. Kalo saya menghitung
dengan persamaan empirisnya Ambrosey dan Zatopak
(1968, saya kutip dari artikelnya Dr. George Pararas
Carayannis) mengenai hubungan antara panjang sesar (L)
dan magnitude gempa (M) : log L = 1,13 M + K, dimana
untuk gempa Yogya K = - 5,34 (dengan Mw = 6,3 dan L =
60 km), maka jika sesar minor memiliki panjang (L) 1 -
4 km, gempanya memiliki magnitude (Mw) 4,7 - 5,3.
Masalahnya sekarang, jika gempa Yogya memang mampu
mereaktivasi sesar lokal di Porong, tidak bisa tidak
sesar lokal itu harus bergeser bukan, meski nilai
pergeserannya mungkin sangat kecil hingga tidak
menimbulkan retakan di permukaan tanah. Mari kita
berandai-andai, anggaplah pergeseran tersebut meliputi
segmen sepanjang 1 km dalam sesar lokal itu, maka 
seharusnya  sudah diiringi gempa dengan Mw = 4,7.
Jika segmen yang bergeser hanya 200 m, gempa yang
terjadi memiliki Mw = 4,1. Bukankah moment magnitude
(Mw) sebesar ini masih bisa dideteksi dengan mudah
oleh seismograf2nya BMG dan USGS. Apalagi USGS memberi
batasan hanya gempa2 dengan Mw  3,5 saja yang akan
didokumentasikan. Sementara, sejauh yang saya tahu,

[iagi-net-l] Re: POS - probability of success (help donk)

2006-07-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

kalau misalnya POS-nya 0.5 atau 50-50
maka outcomenya :
0 success 5 failed
1 success 4 failed
2 success 3 failed
3 success 2 failed
4 success 1 failed
5 success 0 failed

ada 6 outcome jadi kalau at least three ... maka ada 3 dari 6
kemungkinan atau POSnya 0.5

nah sekarang masing2 memilki POS yg beda2 trus piye ?

RDP

On 7/5/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

Aku punya 5 prospek layer (tentunya outcome masing2 hanya dua jenis
success atau failed) dimana masing2 dr 5 layer  ini memiliki POS
(probability of success berbeda-beda) :

A. POS = 0.9
B. POS = 0.75
C. POS = 0.68
D. POS = 0.68
E. POS = 0.38

Nah berapa change atau POS yg aku peroleh seandainya paling tidak ada
3 yang sukses kalau aku drilled satu kali mengenai kelima layer tsb ?

Help donk !
ini kudune gampang ning aku kok mbundet dewe ... :(

Thx

RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/




--
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: POS - probability of success (help donk)

2006-07-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Duh akhirnya aku disuruh ngitung sendiri soal Stat 101 ini,

The real case adalah sbb
A. POS = 0.9 Reserves 18 MMBO
B. POS = 0.75R = 7 MMBO
C. POS = 0.68R = 6 MMBO
D. POS = 0.68R = 5 MMBO
E. POS = 0.38R = 15 MMBO

Cut off economic 20 MMBO, kmudian saya ambil 3 terkecil jadi perlu at
least 3 reservoir success. Walupun sebenernya at least 20 MMBO bisa
saja hanya dr 2 utk mempermudah.
Nah ada yg mau nyeleseiin sampai detil dengan cut off reservesnya ?

Penyeleseian paling 3 3 success:

Notation:
Uppercase = Succes, lowercase = Failed
i.e., P[A] = 0.9 therefore P[a] = (1-0.9) = 0.1

5 succes: ABCDE
4 succes: aBCDE AbCDE ABcDE ABCdE ABCDe == (5!)/(4!)(1!) = 5
3 succes: abCDE aBcDE aBCdE  == (5!)/(3!)(2!) = 10

P[5 succes] = 0.9 X 0.75 X 0.68 X 0.68 X 0.38
P[4 succes] = [(1-0.9) X 0.75 X 0.68 X 0.68 X 0.38]
+ [0.9 X (1-0.75) X 0.68 X 0.68 X 0.38]
+ .
P[3 succes] = [(1-0.9) X (1-0.75) X 0.68 X 0.68 X 0.38]
+ [(1-0.9) X 0.75 X (1-0.68) X 0.68 X 0.38]
+ .

At lease three success = P[5] +P[4] + P[3]


On 7/5/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

kalau misalnya POS-nya 0.5 atau 50-50
maka outcomenya :
0 success 5 failed
1 success 4 failed
2 success 3 failed
3 success 2 failed
4 success 1 failed
5 success 0 failed

ada 6 outcome jadi kalau at least three ... maka ada 3 dari 6
kemungkinan atau POSnya 0.5

nah sekarang masing2 memilki POS yg beda2 trus piye ?

RDP

On 7/5/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Aku punya 5 prospek layer (tentunya outcome masing2 hanya dua jenis
 success atau failed) dimana masing2 dr 5 layer  ini memiliki POS
 (probability of success berbeda-beda) :

 A. POS = 0.9
 B. POS = 0.75
 C. POS = 0.68
 D. POS = 0.68
 E. POS = 0.38

 Nah berapa change atau POS yg aku peroleh seandainya paling tidak ada
 3 yang sukses kalau aku drilled satu kali mengenai kelima layer tsb ?

 Help donk !
 ini kudune gampang ning aku kok mbundet dewe ... :(

 Thx

 RDP

 --
 http://rovicky.wordpress.com/



--
http://rovicky.wordpress.com/




--
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Cari alamat email-nya Pak Danny Natawidjaja

2006-07-05 Terurut Topik Iman Argakoesoemah
Apakah ada yang tahu alamat emailnya Pak Danny Natawidjaja (LIPI).

Thanks. Iman

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik Andang Bachtiar
Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku 
sebagai: sepakat merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di 
Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#

==
Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun

(dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
IAGI), secara terpisah, yang  sepakat  merujuk gempa
Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong

===

- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 05, 2006 1:19 PM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?



Ini imil pak Ma'rufin sudah agak lama 27 June lalu.
kalau mau melihat petanya silahkan tengok di
http://hotmudflow.wordpress.com

Marilah berdiksusi ilmiah dengan terbuka. dengan memasukkan segala
kemungkinannya. Paling tidak bagiku sebagai unjuk keprihatinan atas
kejadian musibah porong.

RDP
-- Forwarded message --
From: Ma'rufin Sudibyo [EMAIL PROTECTED]
Date: Jun 27, 2006 2:59 PM
Subject: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?
To: [EMAIL PROTECTED]


Assalamu'alaykum

Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah
meningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi
25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih
besar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang
 tinggal  15.000 meter kubik per hari.

Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
(dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
IAGI), secara terpisah, yang  sepakat  merujuk gempa
Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong.
Disebutkan ada 5 titik semburan, terbentuk pada 29 Mei
- 1 Juni, dan jika dihubungkan dengan garis akan
membentuk arah barat daya - timur laut. Orientasi ini
searah dengan sesar regional di wilayah ini, dan kalo
mau ditarik lagi lebih jauh juga searah dengan sesar
Opak yang jadi penyebab gempa Yogya. Jika orientasi
barat daya - timur laut ini diperpanjang, akan nampak
garis imajiner yang menghubungkan sesar Opak -
Sangiran Dome - Porong. Sehingga semburan ini
dihipotesiskan sebagai likuifaksi, gejala biasa dalam
suatu gempa, seperti yang ditemukan juga di Jetis
(Bantul) dan Prambanan (Klaten) dalam bentuk semburan
 air berlumpur  (menurut versi penduduk, seperti
dikutip media lokal Kedaulatan Rakyat dan Wawasan).
Gempa Yogya di sebut2 mereaktivasi sesar lokal di
Porong, sehingga menghasilkan semburan lumpur, dan ini
adalah murni musibah.

***

Terkait itu, ada beberapa pertanyaan pak Rovicky :

1. Apakah likuifaksi bisa terjadi di tempat yang
jaraknya  200 km dari sumber gempa ?

Sebab, dalam pendapat saya, intensitas di lokasi
tersebut sudah kecil. Jika saya mencoba menghitung
dengan menggunakan persamaan atenuasi intensitas ln I
- ln Io = k.x dengan koefisien atenuasi (k) = -0,00387
(berdasarkan titik acuan kota Yogya dan Semarang)
serta intensitas hiposenter (Io) = 8,7 (untuk Mw =
6,3) pada jarak (x) = 200 km intensitasnya 4 MMI
(dengan percepatan maksimal 2,3 % G), sementara pada
jarak (x) = 250 km intensitasnya menurun sedikit
menjadi 3 MMI (dengan percepatan maksimal 1,4 % G).
Catatan intensitas dari stasiun BMG Surabaya dan
Karangkates (Malang) menunjukkan angka 2 - 3 MMI untuk
Surabaya (jarak +/ - 250 km dari hiposenter) dan 3 - 4
MMI untuk Malang (jarak + / - 230 km dari hiposenter),
artinya tidak berbeda jauh dengan perhitungan.
Fokuskan ke sekitar Surabaya. Dengan intensitas 3 MMI
itu, dimana getarannya setara dengan getaran akibat
melintasnya sebuah truk besar bila kita berdiri di
tepi jalan raya, apakah bisa gempa Yogya tadi
menghasilkan likuifaksi di sini ? Bila kita merujuk
pada kasus gempa Loma Prieta 1989 (Mw = 6,9) di
California, radius terjauh likuifaksi terjadi adalah
sebesar 110 km dari episenter gempa. Kita logikakan
saja, dengan Mw gempa Yogya lebih kecil (6,3) bukankah
 seharusnya  radius terjauh likuifaksi  110 km ?

(catatan : dalam perhitungan saya, jika dianggap
koefisien atenuasi gempa Loma Prieta sama dengan gempa
Yogya, dengan kedalaman hiposentrum 17 km, pada jarak
110 km dari episentrum, intensitasnya sebesar 6 MMI
dengan percepatan puncak 12,3 % G, jauh lebih besar
dari intensitas di Porong).

2. Apakah gempa Yogya bisa mereaktivasi sesar lokal di
Porong ?

Di sisi timur sesar Opak telah dideteksi ada 74 buah
sesar minor dengan panjang bervariasi antara 1 km
hingga 4 km, yang tersebar di wilayah Gunungkidul -
Klaten. Sesar minor terjauh ada di wilayah kecamatan
Bayat (Klaten). Sesar2 minor ini dipastikan merupakan
sumber2 afershocks gempa Yogya. Kalo saya menghitung
dengan persamaan empirisnya Ambrosey dan Zatopak
(1968, saya kutip dari artikelnya Dr. George Pararas
Carayannis) mengenai hubungan antara panjang sesar (L)
dan magnitude gempa (M) : log L = 1,13 M + K, dimana
untuk gempa Yogya K = - 5,34 (dengan Mw = 6,3 dan L =
60 km), maka jika sesar minor memiliki panjang (L) 1 -
4 km, gempanya memiliki magnitude (Mw) 4,7 - 5,3.

Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau yg lain ?
Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih
keras/jelas memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang.

Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan gambar biar jelas nanti di
upload di hotmuflow.wordpress.com

Salam

RDP

On 7/5/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:

Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku
sebagai: sepakat merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di
Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#
==
Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
 (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
 IAGI), secara terpisah, yang  sepakat  merujuk gempa
 Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong
===


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] GEMS-LOVERS : MANG OKIM DI RADIO DELTA

2006-07-05 Terurut Topik miko
Yth Pak Syaiful dan rekan2 Gems-Lovers,

Alhamdulilah, mang Okim jadi mengudara di Delta FM. Moderatornya gaya, Cak 
Gilang Pambudhi 
di studio Preanger Bandung , dan Ning Shahnaz Haque di Jakarta. Waktunya sesuai 
dengan  yang direncanakan, Selasa 4 Juli 2006 pukul 11.00 - 12.00.

Dialognya dibagi atas 5 sessi @  4-5 menit dipotong oleh musik dan promosi. 
Sessi pertama tentang proses terjadinya batumulia , dilanjutkan dengan cerita 
tentang kekayaan dan status batumulia Indonesia yang walaupun nilai tambahnya 
berjibun tetapi banyak diekspor mentah atau setengah jadi. 

Sessi kedua membahas tentang batumulia yang dipercaya membawa keberuntungan. 
Disini mang Okim mengingatkan tentang bahaya syirik  yang dosanya tak 
terampuni. Solusi yang mang Okim berikan adalah yang disebut colour therapy. 
Contohnya gampang saja, banteng yang disodorin bendera merah oleh sang matador 
pasti langsung nyerbu. Bayangin saja kalau seorang pemarah diberi batumulia 
warna merah seperti mirah delima atau jaspis merah, pastilah akan lebih sering 
marah, dan sebaliknya seorang penyabar yang memakai baju hijau dengan cincin 
hijau zamrud atau krisopras, yah tentunya jadi tak kebayang sabarnya ( kakinya 
terinjak  tetep saja adem ayem !!! ).

Sessi ketiga tentang korelasi batumulia dengan zodiak. Disinipun mang Okim 
memperingatkan pendengar tentang bahaya syirik. Yang mang Okim jelaskan adalah 
hasil kompilasi dari literatur yang membahas tentang hal ini yang anehnya 
dianut oleh  penggemar di banyak negara. Maka mang Okim sebutkan jenis-jenis 
batumulia yang konon dipakai oleh mereka yang berada di bawah naungan zodiak 
Capricorn sampai Aquarius. Mang Okim tak lupa menyinggung tentang colour 
therapy yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan psikologi.

Sessi keempat tentang penggemar batumulia, baik di Indonesia ataupun di luar 
negeri. Mang Okim jelaskan tentang hasil statistik yang menyimpulkan bahwa 
lebih 50 % penduduk Indonesia dewasa menyenangi dan memiliki batumulia. Di 
lingkungan pengusaha dan perbankan, angkanya mencapai 80 %. Inilah yang mang 
Okim sebut sebagai prospective captive market  yang insyaallah kalau ditangani 
dengan baik dan tepat dapat membantu pemerintah dalam upaya menciptakan peluang 
kerja. Di sessi ini dibahas juga cara membedakan batumulia asli dan palsu ( 
dicontohkan gongli di Bandung yang bedak dan lipstiknya setebal beberapa mili, 
dibandingkan dengan cewek yang punya kekurangan di sana-sini !!! ).

Sessi kelima  bercanda dikit sambil menyampaikan message terkhir ke pendengar. 
Yang mang Okim sampaikan yaitu tentang bahaya syirik dan anjuran untuk merebut 
nilai tambah batumulia Indonesia dengan menyetop kran ekspor mentahnya.

Rekan-rekan Gems-Lovers yang budiman,

Itulah sekedar laporan mang Okim yang semoga dapat memberikan gambaran kepada  
rekan-rekan yang tak sempat nyetel radio Delta Fm. Urutan ceritanya ada yang 
sengaja mang Okim loncati dan dimasukkan ke sessi berikutnya. 

Sekian dulu ya, mang Okim mohon maaf karena ada pertanyaan dari Gems Lovers 
yang belum mang Okim jawab. Sekedar tambahan, interaktif di  Delta FM rupanya 
lewat SMS dan E-Mail sehingga usai siaran, mang Okim menerima beberapa 
pertanyaan lewat SMS. Salam batumulia, mang Okim.

Pak Syaiful wrote :
Sayang sekali, karena pas ada urusan lain, kemarin terpaksa batal
mendengarkan radio. bagaimana mang okim, apakah jadi mengudara? mungkin juga
ada rekan2 yg sempat mendengarkan?



Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik liamsi
perbedaan penafsiran ttg lumpur ini ada dua kemungkinan karena gempa atau
masalah teknis pengeboran, Bagaimana dg kemungkinan lain ?
dalam suatu wawancara minggu lalu di Elsinta kalau tdk salah tangkep ada
statment dari Ketua asosiasi Pengeboran mengatakan bahwa ada kemungkinan air
yang banyak mengalir bersama lumpur tsb berasal dari sungai didekatnya
melalui rekahan yang ikutan tersedot karena pengaruh perbedaan tekanan
  ( ? )
Tadi di TV Lumpur ini sudah makan korban lagi , pesawat yang disewa untuk
pemotretan lokasi lumpur jatuh pada jam 16.30. ( ibaratnya sudah jatuh
ketiban tangga )

ISM




Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya --- bikin mud volcano di Porong
?


 Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau yg
lain ?
 Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih
 keras/jelas memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang.

 Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan gambar biar jelas nanti di
 upload di hotmuflow.wordpress.com

 Salam

 RDP

 On 7/5/06, Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku
  sebagai: sepakat merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di
  Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#
  ==
  Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
   (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
   IAGI), secara terpisah, yang  sepakat  merujuk gempa
   Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong
  ===

 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground
blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan
sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran.

Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir
mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting)
dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah
tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah
retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan
menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak
semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol
berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain,
tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi
hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. 
Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang
beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu
berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam
keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu
mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang
pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis,
selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan
bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi
lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya..

Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan
injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar
sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media
patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan
bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran
(seepage) atau gelembung udara (bubbling).  
Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang
secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum
injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target
tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang
mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan
bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana
dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam
hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya
pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat
kondisi kritis terlampaui.

Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas
kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu
zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan
sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini,
kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat
disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau
hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau
info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi.

Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai
di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau
hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya
alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit.

Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat
diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah
bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai
ibadah.
 
Wassalam,
WW


-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke
pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

Pak ISM,
 
Menurut pengalaman saya, rasanya kok tidak bisa kalau geologist
(wellsite geologist) mesti disangkutkan (bertanggung jawab?) dengan
musibah dalam pemboran (misalnya blowout). Geologist selalu bekerja
dengan mudloggers di dalam mudlogging unit. Setiap ada tanda-2 yang
mencurigakan (misalnya setelah terjadi perubahan kecepatan pemboran atau
drilling break, yang kemungkinan pemboran masuk ke lapisan batu pasir
atau gamping yang porous, lalu diikuti/terjadi volume lumpur bor di
tangki aktif terus berkurang, atau bertambah, adanya peningkatan
kandungan gas/ background gas dll) mereka SEGERA memberitahu driller,
teknisi lumpur bor, dan kalau perlu langsung ke Drilling Supervisor atau
Companyman (orang nomor satu di lokasi pemboran, yang sekaligus
merupakan wakil/representative dari perusahaan minyak yang punya sumur,
maka dipanggil Companyman). Selanjutnya urusan sepenuhnya menjadi
tanggung-jawab Companyman.
 Kalau ada kejadian seperti di atas, walaupun tengah malam, dan hujan
gerimis misalnya, Companyman (biasanya didampingi driller bahkan
atasannya juga, mudloggers, geologist dan teknisi lumpur) akan naik 

Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik B. Pujasmadi
Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai disekitar 
luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka tekanan yang 
menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic pressure (bukan 
overpressure).  
   
  Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi pisometriknya 
mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 meter di sekitar 
lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari kedalaman 6000'-an, jadi 
kalau memang lumpur ini lumpur artesis, discharge areanya pasti berkilo-kilo 
jauhnya dari lokasi sumur, bukan dari sekitar sumur.
   
  BPJ

Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground
blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan
sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran.

Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir
mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting)
dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah
tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah
retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan
menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak
semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol
berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain,
tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi
hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. 
Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang
beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu
berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam
keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu
mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang
pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis,
selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan
bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi
lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya..

Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan
injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar
sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media
patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan
bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran
(seepage) atau gelembung udara (bubbling). 
Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang
secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum
injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target
tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang
mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan
bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana
dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam
hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya
pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat
kondisi kritis terlampaui.

Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas
kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu
zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan
sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini,
kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat
disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau
hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau
info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi.

Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai
di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau
hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya
alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit.

Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat
diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah
bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai
ibadah.

Wassalam,
WW


-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke
pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

Pak ISM,

Menurut pengalaman saya, rasanya kok tidak bisa kalau geologist
(wellsite geologist) mesti disangkutkan (bertanggung jawab?) dengan
musibah dalam pemboran (misalnya blowout). Geologist selalu bekerja
dengan mudloggers di dalam mudlogging unit. Setiap ada tanda-2 yang
mencurigakan (misalnya setelah terjadi perubahan kecepatan pemboran atau
drilling break, yang kemungkinan pemboran masuk ke lapisan batu pasir
atau gamping yang porous, lalu 

RE: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Terima kasih Pak Pujasmadi atas penjelasannya. Hal ini bisa menjadi
counter atas informasi (berita) yang diungkapkan salah seorang manager
operational/drilling di media (atau jangan-jangan wartawannya yang salah
tangkep lagi).

Syukurlah apabila informasi tersebut tidak berkembang menjadi bahan
pengambilan keputusan.

Wassalam,
WW

-Original Message-
From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai
disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka
tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic
pressure (bukan overpressure).  
   
  Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi
pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5
meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari
kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis,
discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan
dari sekitar sumur.
   
  BPJ

Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground
blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan
sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran.

Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir
mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting)
dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah
tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah
retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan
menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak
semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol
berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain,
tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi
hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. 
Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang
beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu
berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam
keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu
mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang
pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis,
selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan
bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi
lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya..

Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan
injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar
sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media
patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan
bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran
(seepage) atau gelembung udara (bubbling). 
Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang
secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum
injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target
tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang
mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan
bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana
dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam
hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya
pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat
kondisi kritis terlampaui.

Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas
kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu
zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan
sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini,
kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat
disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau
hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau
info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi.

Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai
di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau
hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya
alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit.

Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat
diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah
bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai
ibadah.

Wassalam,
WW


-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke

[iagi-net-l] Apa yang jadi pertimbangan..? (Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?)

2006-07-05 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Kalau denger cerita dari millist bahwa kita melewati overpressure shale
dulu baru karbonat, dan beberapa pihak yang menyalahkan kenapa tidak set
casing.

Saya jadi iseng memperkirakan apa yang jadi pertimbangan pihak management
lapindo berantas

Di well eksplorasi tentu ada banyak pertimbangan yang menurut saya dapat
berubah setiap saat karena ketidakpastian (namanya juga eksplorasi ).
Dalam kasus BJ-1  ini ketidakpastian yang utama tentunya adalah penentuan
formasi dan di mana harus diset casing.

Kalau misalnya saya drilling  overpressure shale yang di bawahnya karbonat
yang loss, di mana kira - kira saya akan set casingnya..?
Tentunya penempatan casing  hendak menutup semua overpressure zone tapi
sebelum zone loss circulation.
Nah penentuan titik ini yang akan sangat rumit ( uncertainity seismic,
depth conversion etc).
Kalau saya set casing terlalu dangkal , sementara masih banyak overpressure
shale yang terbuka di atas kujung, maka saya harus set casing tambahan
untuk mengcover
sisa overpressure zone yang terbuka ( double biaya 2 kali lipat untuk
casing )...mahal tapi kemungkinan untuk terjadi kasus banjir lumpur seperti
sekarang mungkin tidak akan terjadi ( tapi saat itu saya kan enggak tahu
kalau terjadi banjir lumpur akan sangat parah seperti ini)
Dan double casing seperti ini tentunya menjadi pertimbangan ekonomis juga
(karena ini  masih eksplorasi...kalau enggak ketemu / tidak ekonomis kan
tidak diganti sama bpmigas ), bisa - bisa  jadi kurang biaya nih untuk
mengebor prospek yang lain.

Nah di sini saya mulai ambil resikotentukan batas yang tepat untuk
memasang casing sebelum kujung...
Saya minta geophysict dan geologist untuk menentukan dengan tepat di mana
kita hendak pasang casing, drilling saya minta siap - siap kemungkinan
terburuk...
dan  kemudian gempa...oh kayaknya enggak apa - apa lanjutkan drilling
oppps loss...mud hilang...pompa kill mud...casing terlalu dangkal dan
akhirnya formasi jebol karena tekanan formasi ( dan mungkin efek gempa
sebelumnya yang mempengaruhi kekuatan formasi dan semen saya )

Akhirnya lumpur nyembur dah ke mana - mana.

Kok apes ya ?  Apa saya harusnya  slametan dulu sebelum drilling..?


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852






Majalah Tempo (edisi 26 Juni-2 Juli 2006) memuat Kasus Lapindo dalam
kolom Ekonomi dan Bisnis. Di halaman 102 juga dimuat surat dari BPMIGAS
- MedcoEnergi yang ditujukan kepada Lapindo Brantas Inc yang isinya
diantaranya...mengingatkan Operator untuk menge-set casing 9-5/8 pada
kedalaman 8500 ft (kedalaman BJP-1: 9000 ft?) untuk mengantisipasi
kemungkinan problem sumur sebelum menembus formasi Kujung (bagian
tulisan ini diwarnai dengan wrna kuning).
Harapan saya dan kawan-2 tentunya, semoga Tim independen bisa bekerja
dengan baik dan profesional, bisa menemukan sumber penyebab musibah; dan
musibah segera bisa diatasi sehingga penderitaan warga sekitar dan
dampak yang sudah meluas segera berakhir.

Wassalam,
Sugeng
(geologist, yang sedang menjaga pemboran sumur, dan pernah menyaksikan
blowout)


-





-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Cari alamat email-nya Pak Danny Natawidjaja

2006-07-05 Terurut Topik Rudhy Tarigan
Kang,Kalau nggak salah alamat email nya sbb :
[EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED]

Thanks and Regards,
Rudhy Tarigan

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah 
Sent: Wednesday, July 05, 2006 2:06 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Cari alamat email-nya Pak Danny Natawidjaja


Apakah ada yang tahu alamat emailnya Pak Danny Natawidjaja (LIPI).

Thanks. Iman

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Air sungai porong yg nyembur ? -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kalau melihat proses akuifer, maka dugaan Pujasmadi sangatlah Jos !
Dengan hukum pascal (pizometric) saja sudah lumpuh argumentasi air S
Porong sebagai sumber muncratnya lumpur.

Nah adakah proses lain yg menyebabkan seperti itu ?

Dalam siklus hydrothermal, air permukaan masuk kedalam bumi karena
gravitasi. Kemudian terkena panas dan mendidih sehingga memiliki daya
dorong keatas. Kalau kita lihat gejala alam geyser, mekanismenya ya
bisa saja seperti itu.

Tapi argumentasi bahwa airnya berwarna hitam seperti air Sungai Porong
bukanlah bukti bahwa mekanisme itu yg terjadi. Nah bagaimana
membuktikannya ? Tentunya kalau mekanisme hydrothermal, maka proses
ini akan merubah warna air. Warna air porong yg hitam lebih disebabkan
oleh banyaknya kandungan sedimen (polusi). Proses siklus hydrothermal
tentunya akan menyaring sedimen terangkut ini.

Ingin lebih sophisticated ? buktikan saja dengan tracker, tracker
ini tidak harus buatan (radioaktif, yg mungkin dipakai di steam
flood), bisa saja tracker alamiah. Misal lihat saja semua mineral2 yg
ada di air Sungai Porong, termasuk trace elemennya.

Jadi pengamatan sepintas sekedar melihat warna ya akan dengan cara
sepintas pula mudah ditepis.

RDP
deep thinking, simplify the story   angel vick !!!

On 7/6/06, Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote:

Terima kasih Pak Pujasmadi atas penjelasannya. Hal ini bisa menjadi
counter atas informasi (berita) yang diungkapkan salah seorang manager
operational/drilling di media (atau jangan-jangan wartawannya yang salah
tangkep lagi).

Syukurlah apabila informasi tersebut tidak berkembang menjadi bahan
pengambilan keputusan.

Wassalam,
WW

-Original Message-
From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai
disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka
tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic
pressure (bukan overpressure).

  Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi
pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5
meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari
kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis,
discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan
dari sekitar sumur.

  BPJ

Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground
blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan
sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran.

Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir
mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting)
dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah
tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah
retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan
menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak
semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol
berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain,
tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi
hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil.
Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang
beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu
berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam
keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu
mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang
pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis,
selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan
bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi
lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya..

Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan
injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar
sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media
patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan
bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran
(seepage) atau gelembung udara (bubbling).
Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang
secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum
injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target
tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang
mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan
bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana
dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam
hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya
pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas 

Re: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik yrsnki

  Jelas bakalan rame , karena saksi itu ada dua (ditinjau dari terdakwa)
  yaitu Saksi yang Meringankan dan Saksi yang Memberatkan.

  Tapi satu hal yang kita sangat memahami  adalah bahwa dalam suatu operasi
  pemboran , setiap keputusan operasi yang dilaksanakn oleh driller adalah
  dan selalu berdasarkan pertimbangan dari geologist, petroleum enggineer ,
  mud engineer dsb . Apabila ada hal yang terjadi di- rig dan agak 
meyimpang dari rencana pemboran , tentunya akan dilaporkan kekantor
pusat.

  Jadi kalau diurut berdasarkan tata kerja , sebenarnya BUKAN hanya
  pelaksana dilapangan yang dapat dijadikan terdakwa.

  Si-Abah

__


  Dalam sebuah proses peradilan yg memerlukan saksi ahli, bisa ada dua saksi
 ahli.
 Saksi yg diajukan terdakwa, dan saksi yg diajukan penuntut umum.
 Saksi-saksi ini nantinya juga akan ditanya oleh Jaksa maupun oleh
 Pembela. Bisa saja dari IAGI bisa pula dari mana saja, asalkan
 distujui oleh Pak/Bu Hakim. Saksi ini disumpah untuk memberikan
 keterangan sesuai dengan pengetahuannya.

 Aku pikir ini akan seru juga kalau ada geologist menjadi saksi ahli.

 RDP


 On 7/4/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tidak usah tunggu nanti, sekarang IAGI sudah dapat undangan dari Polda
 Jatim untuk memberi keterangan yang terkait dengan keahlian Geologi
 dalam kasus semburan Lumpur di porong/sidoarjo. PP IAGI segera membahas
 hal ini utk mengirimkan wakilnya. Kalo nanti jadi dibawa ke pengadilan
 mungkin IAGI juga akan diminta sebagai saksi ahli.

 Salam,

 -Original Message-
 From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, July 04, 2006 11:58 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa,
 Pemicu Banjir Lumpur Porong?

 Wah kalo nanti sampai ke pengadilan bakalan seru nih...
   Bayangkan akan saksi ahli (geologist tentunya) yang diajukan pembela
 bilang bahwa bledug-an Porong ini sebagai fenomena alam biasa
 sedangkan saksi  yang diajukan jaksa (geologist juga dong) menyatakan
 kalau bencana ini akibat kecerobohan terdakwa.

   Terus bagaimana hakim yang saya yakin bukan geologist bisa memilih dan
 memilah pendapat mana yang benar, lha wong diantara kita saja masih
 belum sepakat.





   --- Ariadi Subandrio
 wrote:

  Disampaikan oleh kepolisian daerah Jawa Timur
  (Sidoarjo) telah melanggar pasal 187/188 KUHP
  tentang kejahatan membahayakan keamanan umum dan
  ..., dengan ancaman hukuman kurung 20 tahun.
  namun belum ditentukan person penanggung jawabnya.
  Whuik ngeri euy Duh, berate resiko  ati2
  rek
 
  ar-
 
 
 
  liamsi
 wrote:
  Di Radio Elsinta tadi diberitakan Polisi sudah
  menyimpulkan kasus Lumpur ini adalah sudah kasus
  Pidana ( artinya bukan lagi karena alam / gempa) dan
  juga disebutkan pasal pasalnya yang dilanggar serta
  siapa saja yang diduga terlibat , bahkan dinyatakan
  ancaman hukumannya bisa 20 thn,
  Rasanya ini merupakan Keprihatinan kita semua
  khususnya komunitas geologi , semoga cepat selesai
  dan tidak merambat kemana mana
  Mungkin Tahun 2006 bisa dijadikan Tahun
  Keprihatinan Geologi ,dilihat dari
  peristiwa peristiwa ditahun ini.
 
  ISM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir
  Lumpur Porong?
 
 
  Seandainya memang gempa adalah pemicunya, seharusnya
  tidak hanya Lapindo dan Porongnya saja yang
  mengalami kejadian ini.
 
  Salam
  -SS-
 
 
  On 6/29/06, [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  Kalo mau dihubung-hubungkan dengan gempa..saya kok
  tetep kurang percaya, tapi kalo penjelasannya
  kembali ke underground blow out yang men-trigger
  terjadinya bencana..saya lebih percaya ke kesimpulan
  tersebut...
  
  
   Regards,
   YP
 
 
  -
  Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls
  to the US (and 30+ countries) for 2ยข/min or less.


 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com

 -
 - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 - Call For Papers until 26 May 2006
 - Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




 -
 Sneak preview the  all-new Yahoo.com. It's not radically different. 

[iagi-net-l] Posko IAGI area Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Iwan Nugraha
Mohon maaf urun rembug,
  1. Saya ikut prihatin dengan kejadian banjir lumpur di Porong. Mudah2an semua 
bisa diselesaikan dengan cepat dan baik.
  2. Apapun yg terjadi baik sengaja atau tidak disengaja saya ikut prihatin 
juga dengan rekan-rekan yg ada di Lapindo Brantas, sehingga terjadi musibah 
ini. Mudah2an rekan-rekan di Lapindo Brantas dapat menghadapi ini dengan tabah 
sehingga menjadikan suatu pelajaran yang sangat baik (scr science maupun non 
science).
  3. Mungkinkah IAGI mendirikan posko yg intinya posko tsb dilengkapi oleh 
gambar2 bawah permukaan keadaan litologi/formasi, struktur yg ada di lokasi 
musibah tersebut yg dapat menjelaskan kira-kira apakah yg menyebabkan (secara 
geologi) kejadian banjir lumpur tersebut, tentunya hal ini harus ada seorang 
(sukarela) ahli geologi yg dapat menjelaskan tentang situasi bawah permukaan .
  Hal ini adalah untuk apabila ada masyarakat yg mungkin ingin tahu bagaimana 
kejadiannya. Mungkin dengan mengetahui secara geologi masyarakat yg sekarang 
ini sudah mulai tidak sabar (dari berita metrotv kemarin) dapat bisa ikut 
bersabar, bahwa kejadian ini adalah langka dan penyebabnya pun para ahli 
geologi (IAGI) belum bisa memastikan. Dan tentu penanganannya pun perlu waktu, 
tenaga, pikiran dan biaya yg sangat berat.
  Untuk menghindari simpang siur informasi (Lapindo, BPMIGAS dsb) tentunya 
POSKO IAGI disini berfungsi sebagai POSKO yg mandiri / netral yg menjelaskan 
kejadian hanya dari sisi science.
   
  Demikian mudah2an kita semua dapat mengambil hikmah dengan kejadian alam 
akhir-akhir ini.
   
  Wassalam
  IN


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND

2006-07-05 Terurut Topik miko

Dear Abah Yanto,

Pertanyaannya cukup sulit Abah. Mang Okim coba jawab, mungkin ada
Gems-Lovers IAGI lainnya yang bisa melengkapi.

Real diamond  asalnya dari intan kemudian digosok faset menjadi
berlian. Terjemahan dari intan ( bahan ) dan berlian ( produk jadi ) adalah
diamond, hanya yang intan ditambahi rough menjadi rough diamond.

Mengenai Russian Diamond dan American Diamond setahu mang Okim
tak lain adalah Cubic Zirconia alias sintetis. Yang Russian diamond atau
cubic zirconia  ex Rusia memang kualitasnya lebih bagus dari yang American
diamond. Hanya harganya tidak beda terlalu besar.

Kedua jenis diamond tersebut banyak dipakai sebagai penghias batu cincin ,
dipasang di sekeliling batumulia. Nanti akan kelihatan kelebihan dari 
Russian

diamond dari yang lainnya. Kilaunya lebih hebring.

Yang terakhir, hati-hati Abah kalau beli berlian, apalagi yang ada 
sebutannya

macam-macam. Dijamin aspal dan harganya tidak nyampe jutaan ( produk
massal ).

Sekian dulu ya Abah, salam batumulia, mang Okim






- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, July 04, 2006 4:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND




 Mas Miko

 Ngomong ngomong diamond, saya jadi ingin tanya , karena dipasaran
 istilah ini sangat sering dipakai  , pertanyaan saya adalah :

 Apa bedanya  real diamond , russian diamond dan american diamond ?
 Yang saya tahu real diamond paling mahal , russian diamond (kalau sudah
 jadi setelan ya puluhan juta juga) , sedangkan american diamond sekitar
 ratusan ribu.Ini katanya lho.

 Terima kasih.

 Si-Abah




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND

2006-07-05 Terurut Topik miko

Pak Noor Syarifuddin yth,

Mohon maaf ya Pak atas lambatnya balasan mang Okim. Mengenai terjemahan
beberapa jenis batumulia, mang Okim berikan seadanya dulu karena waktunya
yang sedang terbatas . Ahlinya sebenarnya Pak Sarno Harjanto, pensiunan DSDM
Bandung yang pernah mempublikasi buku tentang batumulia . Nanti mang Okim
ajak ngeramein rubrik kita, insyaallah.

Kecubung  =  Amethyst ( kuarsa ungu / purple quartz )
Merah delima =  Ruby
Mata kucing   =  Chrysoberyl  ( cat's-eye )

Catatan :
1. Sebagai batumulia, istilah  mata kucing ( cat's-eye ) banyak ragamnya 
antara lain:

   chrysoberyl, quartz, sillimanite , tourmaline, orthoclase, dll.
2. Kalangan petrologists tampaknya sangat jarang yang mendalami masalah 
mineral

   yang masuk kategori gemstones ( group elite dari minerals ).
3. Definisi dari mineral batumulia seperti yang tercantum di atas dapat 
dibaca dengan

   jelas di buku Glossary of Geology dari Bates and Jackson , 1990 )

Sekian dulu ya, nanti insyaallah disambung. Salam batumulia, mang Okim

- Original Message - 
From: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 30, 2006 3:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GEMS-LOVERS : HERKIMER DIAMOND



Pak Miko yang budiman,

Menarik sekali info praktis seperti ini, supaya kita yang ahli geologi
tidak ikut tertipu he  he  he  ...

Kalau tidak berkeberatan, mungkin pak Miko bisa menerangkan sedikit 
padanan

nama di kalangan gemstoners dengan nama resmi secara geologi (nama
mineralnya)

kecubung =
merah delima =
mata kucing =
dst...

salam dan nuhun pisan,





-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Air sungai porong yg nyembur ? -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Ikut diskusi mas Vick...
   
  Dalam hidrogeologi istilah yang digunakan adalah tracer, ini bisa secara 
alami (analisa temperatur, isotop, kandungan kimia dan lain-lain) atau secara 
buatan (memasukkan suatu unsur asing).
   
  Memang kalau melihat dari data pak Pujasmadi akan sangat sulit untuk 
menyatakan bahwa sungai Porong sebagai sumber utama semburan lumpur. Data 
hidraulik head dan piezometer mengindikasikan demikan.
   
  Tapi ada baiknya juga dilihat data fluktuasi muka air sungai porong selama 
kurun waktu ini. Apakah ada perubahan yang signifikan sebelum dan setelah 
terjadi semburan. Akan lebih baik kalau digabung dengan data fluktuasi muka 
airtanah disekitarnya. Kalau ada suatu `peak` atau `drop` yang tidak biasa 
dalam seri kedua data ini, maka `ada kemungkinan` sungai porong atau sistem 
aliran airtanah lokal juga memiliki kontribusi terhadap semburan lumpur ini.
   
  Kalau digabung dengan data kimia-nya...tambah yahudd deh
   
   
  Salam,
  Fajar (1181)
  Hanya Bisa Berdo`a.

Mas Vick [EMAIL PROTECTED] sudah menulis:
  Kalau melihat proses akuifer, maka dugaan Pujasmadi sangatlah Jos !
Dengan hukum pascal (pizometric) saja sudah lumpuh argumentasi air S
Porong sebagai sumber muncratnya lumpur.

Nah adakah proses lain yg menyebabkan seperti itu ?

Dalam siklus hydrothermal, air permukaan masuk kedalam bumi karena
gravitasi. Kemudian terkena panas dan mendidih sehingga memiliki daya
dorong keatas. Kalau kita lihat gejala alam geyser, mekanismenya ya
bisa saja seperti itu.

Tapi argumentasi bahwa airnya berwarna hitam seperti air Sungai Porong
bukanlah bukti bahwa mekanisme itu yg terjadi. Nah bagaimana
membuktikannya ? Tentunya kalau mekanisme hydrothermal, maka proses
ini akan merubah warna air. Warna air porong yg hitam lebih disebabkan
oleh banyaknya kandungan sedimen (polusi). Proses siklus hydrothermal
tentunya akan menyaring sedimen terangkut ini.

Ingin lebih sophisticated ? buktikan saja dengan tracker, tracker
ini tidak harus buatan (radioaktif, yg mungkin dipakai di steam
flood), bisa saja tracker alamiah. Misal lihat saja semua mineral2 yg
ada di air Sungai Porong, termasuk trace elemennya.

Jadi pengamatan sepintas sekedar melihat warna ya akan dengan cara
sepintas pula mudah ditepis.

RDP
deep thinking, simplify the story   angel vick !!!


 -Original Message-
 From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

 Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai
 disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka
 tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic
 pressure (bukan overpressure).

 Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi
 pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5
 meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari
 kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis,
 discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan
 dari sekitar sumur.

 BPJ




-
Do you Yahoo!?
 Next-gen email? Have it all with the  all-new Yahoo! Mail Beta.