[iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar. - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance --- acoustic, elastic, extended elastic
Masih ada lagi seperti: Acoustic Impedance Elastic Impedance Extended Elastic Impedance Thanks. Iman -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance. Padahal bandpass impedance bisa saja absolute bandpass impedance bisa saja relatif bandpass impedance. Bandpass impedance adalah impedance yang terbatas frequency content yang dipakai. Biasanya karena tidak hadirnya low frequency di impedance oleh karena di seismic juga biasanya low frequency di filter out. Ada software yg meng identik kan bandpass dengan relatif impedance padahal output yang dihasilkan adalah bandpass yang sudah di scale sehingga muncul relatif bandpass impedance. ada juga software yang tdk meng-ekstract (deconvolve) efek dari wavelet, dan hasilnya masih tetap bukan layer property tapi dalam bentuk lain dari reflectivity.. Ini namanya juga relatif impedance. Nah Oki pakai software yang mana. Dari pertanyaan nya saya tebak, relatif impedance nya masih dalam bentuk reflectivity bukan absolut impedance yang di scale. Sedangkan inverted impedance nya adalah absolut impedance yang sudah memasukkan low frequency dari bikin model geology low frequency nya (dari well data). Kalau mau meng interpretasi boundaries (top/base of carbonate) fluid contacts. Akan lebih bagus image nya kalau pakai relatif impedance yang masih dalam bentuk reflectivity, bukan absolute impedance yang discale. Termasuk interpretasi facies boundary. Email saya yang lalu ada yang nanya ttg kenapa saya bilangin akan sangat membantu dalam interpretasi synrift deposit. Jawabannya adalah karena sequence boundary di synrift biasanya adalah lokal di synrift tersebut saja. dan sering juga kontrast impedance nya lebih kecil, apalagi kalau di deposit relatif tidak beda lama waktunya. Dan mungkin bukan angular unconformity. Kalau mau pindahin ke fluid dan rock properties ambil yang absolute impedance (sebaiknya yang full band, maksudnya sudah memasukkan model dari frequency rendah.) Jadi kalau tebakan saya benar, maka relatif impedance
RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar. - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
Kang Oki, Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales. Tight carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan reservoir ini yang menjadi target pemboran. Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan seismic datanya punya offset stack -- 3D seismic data akan lebih baik), tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion. Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus carbonate dengan tight carbonate shales, dengan kombinasi P S atau Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales. Selamat mencoba dan semoga sukses. Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason) CONOCOPHILLIPS Gedung Menara Mulia JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11 JAKARTA 12930 Phone 524-1631 Mobile 0811-8--1 -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance. Padahal bandpass impedance bisa saja absolute bandpass impedance bisa saja relatif bandpass impedance. Bandpass impedance adalah impedance yang terbatas frequency content yang dipakai. Biasanya karena tidak hadirnya low frequency di impedance oleh karena di seismic juga biasanya low frequency di filter out. Ada software yg meng identik kan bandpass dengan relatif impedance padahal output yang dihasilkan adalah bandpass yang sudah di scale sehingga muncul relatif bandpass impedance. ada juga software yang tdk meng-ekstract (deconvolve) efek dari wavelet, dan hasilnya masih tetap bukan layer property tapi dalam bentuk lain dari reflectivity.. Ini namanya juga relatif impedance. Nah Oki pakai software yang mana. Dari pertanyaan nya saya tebak, relatif impedance nya masih dalam bentuk reflectivity bukan absolut impedance yang di scale. Sedangkan inverted impedance nya adalah absolut impedance yang sudah memasukkan low frequency dari bikin model
RE: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw di Lautan Hindia selatan Yogyakarta
Pak Ismail, Gempa yang ini (kemudian dikoreksi oleh USGS menjadi bermagnitude 5.5 Mw) bukanlah gempa susulan gempa Yogya 27 Mei 2006 lalu. Ini gempa baru dengan sumber pematahan baru jauh di sebelah selatan yang bulan Mei itu. Gempa-gempa susulan yang 27 Mei 2006 sudah di bawah 3.0 SR andai pun masih terekam. Bila ada gempa yang lebih besar magnitudenya, itu adalah gempa baru lagi. Gempa kemarin ini (19 Jan 2007) tak diikuti gempa susulan yang berarti, dan semua kekuatannya di bawah 4,0 Mw. Kadang2 kita bisa menafsirkan hadirnya serangkaian foreshocks (gempa pendahuluan) yang terhadap fungsi waktu semakin besar magnitudenya, kemudian diikuti gempa utamanya yang bermagnitude terbesar, kemudian diikuti serangkaian aftershocks (gempa susulan). Gempa susulan selalu terekam, tetapi yang pendahuluan sulit dilihat atau tanpa pendahuluan. Salam, awang -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, January 20, 2007 10:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw di Lautan Hindia selatan Yogyakarta Sabtu pagi ini Terjadi gempa lagi di Mbantul dg getaran yang tdk begitu kuat shg tidak menimbulkan kepanikan ( berita jam 6 Elshinta pagi ini ) Pak Awang , Masih banyaknya gempa gempa yang terjadi ini sebagai kelanjutan Gempa besar yg lalu ( merupakan gempa gempa susulan nya ) atau karena ada mekanisme Gempa baru ( sumber gampa baru ) ? karena kalau diperhatikan kok magnitud nya relatif masih besar ( 5,9 ) , padahal kalau gempa gempa susulan kan semakin lama semakin mengecil ( fungsi waktu ). salam ISM - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, January 19, 2007 1:37 AM Subject: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw di Lautan Hindia selatan Yogyakarta Sebuah gempa berkekuatan 5.9 Mw (momen magnitude) (sekitar 5.5 - 5.6 SR) berepisentrum di dasar Lautan Hindia 250 km selatan baratdaya Yogyakarta terjadi hari ini pukul 09.44 WIB. Menurut beberapa kawan di Yogyakarta, gempa dirasakan di beberapa tempat di sekitar Yogyakarta pada skala sekitar II - III MMI (Modified Mercalli Intensity). Pusat gempa sementara disimpulkan berasal dari kedalaman 10 km. Pusat dan episentrum gempa ini terletak di dekat jalur subduksi kerak samudra Hindia di bawah kerak akresi (benua-transisi) yang melandasi Jawa (Tengah). Berdasarkan itu, gempa ini berasal dari retakan di overriding plate. Model penyesaran dominan adalah sesar naik dengan sedikit komponen sesar mendatar oblique dengan arah penyesaran baratdaya - timurlaut (berdasaran momen tensor gempa). Berikut detail sementara gempa itu dari USGS (United States Geological Survey) : Earthquake Details Magnitude 5.9 (Moderate) Date-Time Friday, January 19, 2007 at 02:44:21 (UTC) = Coordinated Universal Time Friday, January 19, 2007 at 9:44:21 AM = local time at epicenter Time of Earthquake in other Time Zones Location 9.983°S, 109.719°E Depth 10 km (6.2 miles) set by location program Region SOUTH OF JAVA, INDONESIA Distances 250 km (155 miles) SSW of Yogyakarta, Java, Indonesia 335 km (205 miles) SSE of Tasikmalaya, Java, Indonesia 340 km (210 miles) S of Pekalongan, Java, Indonesia 535 km (335 miles) SE of JAKARTA, Java, Indonesia Location Uncertainty horizontal +/- 9.4 km (5.8 miles); depth fixed by location program Parameters Nst= 60, Nph= 60, Dmin=999 km, Rmss=1.14 sec, Gp= 43°, M-type=moment magnitude (Mw), Version=6 Source USGS NEIC (WDCS-D) Salam, awang - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Re: [iagi-net-l] Sumbat dengan Bola Beton 2 Minggu Lagi
Bambang Makanya kita dengar di Crowne Plaza Hotel tgl 31 Januari Si-Abah Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah bola-bola itu dapat benar-benar menyumbat seperti yang diharapkan. Densitas bola itu kalau gak salah 2.4 ( ~20 ppg), sedangkan lumpurnya mungkin sekitar 1.5 (12 ppg - dynamic). Apa dengan beda 8 ppg sudah cukup untuk membuat bola itu jatuh ke mulut semburan dan menutup atau paling gak bertahan terhadap dorongan lumpur, atau jangan-jangan cuman mengapung? Barangkali ceritanya akan lain kalau memasukkannya dengan didorong, bukan didrop pake crane. Kalaupun kemudian bisa menyumbat, apakah sudah diantisipasi munculnya semburan baru di tempat lain. Pengalaman waktu kecil, waktu bikin bendungan buat nurap kolam ikan, kalau menambal bendungan bocor dari belakang akan muncul bocoran baru di tempat lain, kecuali kalo nambal dari depan. Yang akan dilakukan mirip-mirip dengan ini, walaupun memang sudah disebutkan bahwa tujuannya hanya mengurangi aliran bukan menyumbat. Bagaimana kalau metoda cement grouting, apa kendalanya kok gak dicoba? Salam BPJ Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya rasa memang ga ada salahnya mencoba. Dan memang harus disadari apapun tindakan selalu ada risikonya. Termasuk diem saja ngga ngapa-ngapainpun juga berisiko, kan ? Emangnya kalau diem ngga diapa-apain trus semburan itu bisa dikontrol. Lah wong didiemin aja tanggul jebal-jebol terus kok. Artinya kita hanya mencoba memahami perilakunya saja sudah susah, apalagi mengontrol, gitu kan Abah ? Yang penting mnurut saya segalanya mesti dihitung sesuai pengetahuan yang ada. Kalau sekarang ada simulasi ya coba disimulasikan. Kalau data masih kurang ya diambil dulu datanya, yang penting jangan spekulasi !. Trus kalau terjadi sesuatu ya kita tangani bareng2. Supaya bisa ditangani bareng tentunya perlu sosialisasi setiap tindakan yang dilakukan. jangan sampai menutup2i sesuatu ... kalau tiba-tib tak terkontrol malah disalah-in runyem deh :( Aku rasa timnas perlu sosialisasi setiap tindakan yang akan diambil. Bukan untuk minta pendapat atau merubah program, sekedar sosialisasi, pa yang akan dilakukan. Saya dengar di HAGI akan ada seminar ttg cara yg diusulkan ini. Bagus juga kalau bisa terbuka untuk umum. salam RDP On 1/18/07, [EMAIL PROTECTED] wrote: Vick Mungkin energi yang mendorong lumpur keluar akan mendorong bola bola , YANG KARENA bentuknya akan berputar dan bersinggungan satu sama lain dengan demikian energi tidak akan keluar secara vertikal akan tetapi akan ber - putar2 ditempat sembari bermain bola bola. Berangkali begit . Ada yang bisa membuat animasi - nya ? Si Abah. btw, yang saya takutkan munculnya semburan-semburan liar disekitarnya yang saat ini kondisinya sudah terpecah2 akibat subsidence. ditandai munculnya semburan2 kecil disekitarnya. Yang menjadi menarik adalah sensor2 yang diletakkan di dalam bola beton ini. Entah metode apa yg dipergunakan untuk positioningnya, alat pengukurannya dan mengirimkan sinyalnya dsb. Sebagai bagian dari pengenalan fenomena Mud Volcano, kalau saja data-data ini bisa diperoleh dengan baik saya rasa ini menjadi bahan (data) penelitian menarik. Moga-moga saja berhasil. rdp === Rabu, 17 Jan 2007, Sumbat dengan Bola Beton 2 Minggu Lagi Hentikan Semburan, Pakai Metode ITB JAKARTA - Pemerintah menyatakan penghentian semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo dengan metode relief well gagal. Karena itu, dana yang selama ini dipakai untuk membiayai teknik pengeboran tersebut akan dialihkan untuk pembangunan kanal pembuangan lumpur dan mengatasi dampak sosial. Sebagai gantinya, dalam dua pekan mendatang Tim Nasional (Timnas) Penanggulangan Semburan Lumpur akan menerapkan teknik baru yang diberi nama killing mud softly. Dalam metode yang dicetuskan pakar fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, penghentian lumpur dilakukan dengan menjatuhkan bola-bola beton seberat 400 kilogram di pusat semburan. Technically, it's impossible, dengan berbagai kondisi yang ada sekarang untuk menghentikan semburan lumpur tersebut, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro usai membuka Indogas 3th Conference and Exhibition di Jakarta Convention Center kemarin. Juru bicara Timnas Rudi Novrianto menjelaskan detail teknik killing mud softly. Satu rangkaian terdiri atas empat bola, jelas Rudi. Dua di antaranya berjari-jari 40 sentimeter, sedangkan dua yang lain berjari-jari 20 sentimeter. Nanti rangkaian bola-bola beton itu dimasukkan ke lubang di pusat semburan lumpur. Kesulitannya memang menentukan titik semburan, ungkap
Re: [iagi-net-l] HAGI Luncheon Talk: The Killing Mud Softly
Yth Sekertariat HAGI Saya mohon didaftarkan Nama : Yanto R Sumantri Terima kasih. Si-Abah. __ Tempat pelaksanaan acara lucheon talk dipindahkan ke Crowne Plaza Hotel, Ruang Tiara 12. Yth. Bapak/Ibu Anggota IAGI Menyikapi keinginan komunitas geoscientist untuk berdiskusi mengenai metode penyumbatan lumpur Sidoarjo, maka HAGI berencana menyelenggarakan Luncheon Talk sebagai berikut: Topik: The Killing Mud Softly with High Density Chained Balls Pembicara: Bagus Endar B. Nurhandoko, Ph. D. (Physics Dept. ITB) Waktu: Rabu, 31 Januari 2007 Pukul: 11.30 - 13.00 WIB Tempat: Crowne Plaza Hotel Biaya: Rp 175.000,- (sudah termasuk makan siang) Mengingat tempat yang terbatas, mohon bagi yang berminat untuk melakukan pendaftaran ke Sekretariat HAGI melalui Melvina ([EMAIL PROTECTED]/0813.85865020) atau Nova ([EMAIL PROTECTED]/0813.15704482) atau melalui fax (021) 7829401. Informasi selanjutnya akan kami sampaikan segera melaui mailing list ini, leaflet dan website HAGI (www.hagi.or.id). Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan partisipasinya, kami sampaikan terima kasih. Hormat kami, Martinus Sembiring Sekjen HAGI Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw di Lautan Hindia selatan Yogyakarta
Mbak Yuriza, Yang dimaksudkan mungkin adalah gempa 13 Januari 2007 bermagnitude 8,1 Mw di sebelah timur Kep. Kuril. Memang besar, tetapi ternyata tak terjadi tsunami, sehingga peliputan berita mungkin jadi kurang. Gempa ini terjadi berasal dari pematahan normal dan sedikit mendatar di dekat batas lempeng Pasifik dengan lempeng Okhotsk. Pusat gempa ini terjadi sekitar 95 km di sebelah timur tenggara dari pusat gempa Kuril 15 November 2006 berkekuatan 8,3 Mw yang menimbulkan tsunami di sekeliling Samudra Pasifik sebelah utara setinggi 6-120 cm. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 5.9 Mw di Lautan Hindia selatan Yogyakarta Pak Awang, Bisa cerita apa yang terjadi dengan perkiraan Tsunami di Jepang akibat gempa berskala 8.3 skala richter di WE pulau Honsu ?. Dengan gempa segitu gedenya dan perkiraan gelombang tsunami sampai 5 meter, kok tidak ada beritanya di major TV news (CNN, BBC, TV5) ya salam yuriza - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
Benar Pak Budi, Analis AI untuk kasus karbonat mesti super hati2, apalagi kalau reservoirnya terisi oil akan sangat sulit untuk analisanya. Kalau reservoirnya terisi gas (yg tebalnya diatas reselusi seismic) mungkin masih bisa menggunakan AI. Kalau ada data gather Shear Sonic-nya bisa menggunakan analisa Elastic Impedance (metodanya LMR, EI, EEI dan saran Pak Budi simultaneous inversion (SI) masih serumpun)nyambung dgn email Pak Iman. Kalau tidak ada data gather Shear Sonicnya, analisa AI untuk karakterisasi reservoir bisa dibantu dengan analisa seismic attributes yang berkorelasi dengan Lhitology. Dari pengalaman Gabungan antara AI seismic Attributes cukup membantu untuk data yg terbatas. Semoga membantu. Salam, Yudi Yanto Medco EP Indonesia -Original Message- From: Budiarto, Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 8:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Kang Oki, Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales. Tight carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan reservoir ini yang menjadi target pemboran. Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan seismic datanya punya offset stack -- 3D seismic data akan lebih baik), tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion. Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus carbonate dengan tight carbonate shales, dengan kombinasi P S atau Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales. Selamat mencoba dan semoga sukses. Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason) CONOCOPHILLIPS Gedung Menara Mulia JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11 JAKARTA 12930 Phone 524-1631 Mobile 0811-8--1 -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance.
Re: [iagi-net-l] Gempa di WE pulau Honsu
Karena gempa tersebut tidak memakan korban sama sekali dan gelombang tsunami itu tidak terbentuk. Fluktuasi gelombang yang terjadi hanya 1 meter di sekitaran pantai Barat kepulauan Jepang. Salam, Fajar (1141) [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Bisa cerita apa yang terjadi dengan perkiraan Tsunami di Jepang akibat gempa berskala 8.3 skala richter di WE pulau Honsu ?. Dengan gempa segitu gedenya dan perkiraan gelombang tsunami sampai 5 meter, kok tidak ada beritanya di major TV news (CNN, BBC, TV5) ya salam yuriza - 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut.
RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar. - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] RE: MINTA INFORMASI
Saya forward ini ke IAGInet ya. Ada banyak panitia yang terlibat di sana, sementara saya kebetulan tidak terlibat dalam kegiatan ini. Rekan2 panitia, bisa tolong bantu? Parvita From: PURWANTO WIDI ATMOKO [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 8:45 AM To: Parvita Siregar Subject: MINTA INFORMASI Dear Parvita Siregar, Saya Purwanto Widi Atmoko dari Teknik Geologi UGM, Mahasiswa tingkat Akhir (semester 8). saya ingin mengikuti JCB2007 (Join Convention Bali 2007). Bagaimana saya bisa ikut dalam ajang internasional itu? Selain itu saya mempunyai kendala dalam hal keuangan atau biaya transportasi ke Bali, bagaimana saya dapat mendapatkan bantuan dana tersebut? Sekian permintaan dari saya. Terima kasih. Regards Purwanto Widi Atmoko Don't get soaked. Take a quick peak at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.
RE: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!
Mang Okim, Ada referensi alamat website-kah tentang macam-macam jenis test gemmologi?? Matur nuwun Yudha -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 12, 2007 10:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!! Dear Pak Agus dan rekan2 IAGI, Cerita pirit memang banyak dan macem2. Tahun 70an, ketika mang Okim metain lembar Toraja, satu potong pirit berat 5 ons sampai ditukar 2 kerbau Tator yang gemuk2. Hanya, walaupun yang namanya False Gold atau emas bohongan ini sering nyengsarain orang, buat mang Okim ada hikmahnya juga . Soalnya mang Okim pernah dapat kiriman false gold dari Sumedang yang kristalnya berkilauan, besar2, cubic, ada yag beratnya lebih 5 kg/potong. Yang very special adalah: false gold tersebut jenisnya secondary, ditemukan dalam batuan lempung fm Subang, dan nongolnya kalau ada tebing sungai yang longsor. Mang Okim sempat ketiban rejeki deh ( buat gaji karyawan lho ), Sekian dulu ya tambahan cerita pirit, sekedar ngelengkapin cerita Pak Agus. Salam batu mulia, mang Okim Sent from my BlackBerry(r) wireless device -Original Message- From: Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 11 Jan 2007 01:22:38 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!! Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita. Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke kantor. Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang batu yang dibawanya dari Sulut. Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu mulia jenis apa? Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 cm. Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia... Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain.. Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa? dia jawab : hanya tersenyum saja... Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..) Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu getol terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk mencari batu-batu tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja menipu atau memang ada semacam transaksi diantara orang-orang yang kurang paham tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut). Salam agus di Jogja [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan Gems Lovers IAGI , Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka miliki dan menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, insyaallah mang Okim bisa bantu masarin. Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir berlian yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni ( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan shock berat. Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). Menurut mereka, berlian-berlian tersebut diperoleh secara ghoib. Degan dipimpin oleh seorang mediator atau seorang yang dianggap pinter, beberapa orang melakukan upacara khusus di suatu lapangan pada jam 11-12.00 tengah
Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Kalau memang ada pemerangkapan air di Balikpapan. Bahkan IAGI sudah mengidentifikasi sejak 1980, mengapa Balikpapan dikenal susah air ya ? Apakah air ini tidak layak dikonsumsi ? Apakah air asin atau payau atau ... ? Aku rasa ada kontrakdiksi aneh di Balikpapan ini kaya minyak cuman miskin energi :( ... banyak semburan air tapi susah air minum ... Mungkin pendekatan engineering perlu dilakukan untuk merekayasa sumberdaya alam yang ada menjadi sumber kehidupan yang nyaman RDP On 1/22/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar. - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Sedikit koreksi pak Awang,...mungkin maksud pak Awang lapangan tua disekitar antikilin Klandasan itu yaitu lapangan Matilda,...??. Kalau lapangan Louise ada di Sanga Sanga pak , yaitu lapangan nya Medco saat ini. Salam, Rudhy Tarigan -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 8:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar. - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Dari informasi yang saya serap (baca berita, tilpun Balikpapan, lihat peta, buka-buka laporan lama), lokasi pengeboran dangkal yang mengeluarkan air dan minyak itu masih berada di jalur antiklin Klandasan-Bongkaran-Lamaru-GnTembak-Sapi(?), setelah Batakan - sebelum kali Manggar masuk ke arah barat laut, kalau dilihat di peta kemungkinan posisinya antara sumur Bongkaran-1 dan/atau Bongkaran-7 (Abandoned Oil wells) dengan Sumur Lamaru-1 (Gas Discovery) di sepanjang punggungan antiklin menunjam Klandasan-Bongkaran-Lamaru tsb. Shallow-oil/gas dijumpai di sepanjang antiklin tersebut bahkan sampai sedangkal 50 meter (shot-hole seismic). Kemungkinan sumur air tersebut juga mengebor sekitar atau lebih dari 50 meter. Pada zona dangkal (s/d 300-500 meteran tergantung posisinya di penunjaman antiklin) susunan litologinya adalah apa yang disebut secara formal oleh Marks dkk, 1982 sebagai Formasi Tanjung Batu Kelompok Kampung Baru (bukan Formasi atau Kelompok Balikpapan). Posisi keseluruhan section Tanjung Batu tersebut lebih muda dari Klandasan Tounge atau Bo Markernya Total/Chevron. Outcrop Klandasan Tounge ada di sepanjang Sungai Klandasan di Kampung Damai (di sayap selatan antiklin Klandasan), sementara posisi Bongkaran-1, -7, semburan minyak-air dr sumur bor, dan apalagi Lamaru-1 semuanya secara struktur berada di plunging-end dari antiklin +/- 10-15 KM di sebelah timur laut dari Klandasan Tounge outcrop. Yang menarik dari H/C Play di antiklin Klandasan-Bongkaran-Lamaru-GnTembak-Sapi ini adalah 2-way-dip plungin-anticlinal closure yang dikombinasikan dengan stratigraphic trap dari orientasi channel-channel sand yang 'draping di sepanjang antiklin tersebut. Apabila orientasi channel-sand-nya parallel atau sub-parallel terhadap arah axis anticline, maka airlah isinya, tapi kalau orientasi channel-sand-nya tegak lurus arah plunging-anticline, maka H/C-lah isinya. Main-main dipmeter dan up-scaling data surface outcrop paleo-current jadi kunci keberhasilan EP di antiklin ini. Tentu saja juga ada play yang berhubungan dengan adanya patahan-patahan normal yang memotong antiklin tersebut. TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN bahwa semburan air-minyak dari sumur dangkal TPA tsb juga berasosiasi dengan pemerangkapan patahan. Salam adb - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 22, 2007 8:43 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam
RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Terima kasih Pak Rudhy koreksinya, saya selalu tertukar oleh nama-nama meisjes (nona2) Belanda ini... Terima kasih untuk info tambahan dari Pak Andang, ada kemungkinan seperti itu memang. Salam, awang -Original Message- From: Rudhy Tarigan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Sedikit koreksi pak Awang,...mungkin maksud pak Awang lapangan tua disekitar antikilin Klandasan itu yaitu lapangan Matilda,...??. Kalau lapangan Louise ada di Sanga Sanga pak , yaitu lapangan nya Medco saat ini. Salam, Rudhy Tarigan -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 8:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar. - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong
Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Balikpapan dikenal susah air karena selama ini mencari airnya di KOTA BALIKPAPAN yang notabene merupakan daerah RECHARGE dengan singkapan batupasir Formasi Mentawir Kelompok Balikpapan yang sangat tebal (s/d 3000 feet) di puncak dari antiklin Klandasan. Sementara itu, state-of-the-art hidrogeologi study yang dilakukan oleh berbagai pihak selama ini belum mengakomodasi konsep stratigrafi yang benar, sehingga prediksi bawah permukaannya amburadul. Lokasi-lokasi sinklin di Wain ataupun di sayap selatan antiklin Klandasan di sepanjang pantai Dussit ataupun daerah punggungan antiklin Klandasan di sebelah Timur-Timurlaut Perumahan Bukit Damai mustinya diprioritaskan untuk dieksplorasi sumber-airnya; karena daerah2 tersebut merupakan daerah recharge yang potensial dengan aquitard batulempung pasiran-karbonan yang excellent dari Formasi Mentawir bagian atas dan Formasi Tanjung Batu. Sebelum pendekatan rekayasa engineering lebih lanjut, mustinya data dasar geologi-stratigrafi-hidrogeologinya dikerjakan dulu dengan benar. Bagaimana IAGI Balikpapan??? ADB - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 22, 2007 9:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Kalau memang ada pemerangkapan air di Balikpapan. Bahkan IAGI sudah mengidentifikasi sejak 1980, mengapa Balikpapan dikenal susah air ya ? Apakah air ini tidak layak dikonsumsi ? Apakah air asin atau payau atau ... ? Aku rasa ada kontrakdiksi aneh di Balikpapan ini kaya minyak cuman miskin energi :( ... banyak semburan air tapi susah air minum ... Mungkin pendekatan engineering perlu dilakukan untuk merekayasa sumberdaya alam yang ada menjadi sumber kehidupan yang nyaman RDP On 1/22/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu, kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini, kata Sugianyar.
Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Mas Vicky, Balikpapan bukannya susah air, tapi susah air bersih...air tanah di balikpapan hampir semuanya tidak layak dikonsumsi sebelum diolah terlebih dahulu...airnya kesat, sedikit berminyak, (kalo ga salah) tinggi kandungan Fe-nya dan agak berbau sulfur...mirip2 air rawa... selama ini ketersediaan air tergantung dari danau tadah hujan di manggar kecuali untuk komplek2 perumahan tertentu...mereka memiliki sumur bor lengkap dengan fasilitas pengolahan airnya..tapi tetep aja, kebanyakan lebih memilih air minum kemasan untuk dikonsumsi, sdangkan air PAM cuma buat mandi (termasuk saya) Dulu sih denger2..pemda mo bikin sumur bor untuk menghindari kekeringan di musim kemarau..tapi mbuh hehe kadang hal2 seperti inilah yang bikin para young engineer sering berpikir panjang untuk stay lama di balikpapan..udah air susah, listrik sering mati, maen ke jawa jauh..mo naik pesawat, pesawatnya tua2 pula...bioskop 21 ga ada hehe...malah ngelantur.. rgds, YP Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED]cc: m Subject: Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah 01/22/2007 10:18 AM Please respond to iagi-net Kalau memang ada pemerangkapan air di Balikpapan. Bahkan IAGI sudah mengidentifikasi sejak 1980, mengapa Balikpapan dikenal susah air ya ? Apakah air ini tidak layak dikonsumsi ? Apakah air asin atau payau atau ... ? Aku rasa ada kontrakdiksi aneh di Balikpapan ini kaya minyak cuman miskin energi :( ... banyak semburan air tapi susah air minum ... Mungkin pendekatan engineering perlu dilakukan untuk merekayasa sumberdaya alam yang ada menjadi sumber kehidupan yang nyaman RDP On 1/22/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar
[iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)
Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar play concept yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)
Sangat menarik play concept yang dipaparkan ini. Sebagai sesama anggota IAGI Riau, marilah kita sama2 tindak lanjuti dg berbagai kemungkinan action dan program. -ido- -Original Message- From: Ahmiyul Rauf [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 10:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar play concept yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] air balikpapan was:Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Yup, Ini yang perlu diluruskan : kurang baiknya kualitas air. Itulah kenapa dewan air kota Balikpapan akhirnya memakai strategi menambah daya tampung waduk Manggar daripada ngebor sumur dalam untuk memenuhi kekurangan air baku PDAM. Saat ini waduk manggar kapasitasnya sudah ditingkatkan jadi 2 kali lipat, jadi mudah-mudahan bisa mengatasi kekurangan sumber air baku untuk PDAM Balikpapan pada saat musim kemarau. Sebagai cadangan, beberapa sumur dalam memang akan dibor juga. Kalau melihat dampaknya ke lingkungan, pendekatan ini jauh lebih baik dengan yang dilakukan di jakarta. Air tanah Jakarta yang sudah disedot habis-habisan mengakibatkan rembesan air asin ke daratan dan juga penurunan muka tanah. Ini mungkin, kalau kita mo berprasangka baik, kenapa sumbangan dua sumur dalam dari IAGI Balikpapan beberapa (puluh) tahun yl ternyata akhirnya tidak diterima/dimanfaatkan dengan baik. Yang memang masih aneh ya soal listrik itu, gas dan minya berlimpah tapi ya listriknya masih byar pet terus:-(. salam, ps. kalau soal 21, katanya pertengahan tahun ini sudah mulai buka.katanya lho..:-) - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 22, 2007 11:04:10 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas Vicky, Balikpapan bukannya susah air, tapi susah air bersih...air tanah di balikpapan hampir semuanya tidak layak dikonsumsi sebelum diolah terlebih dahulu...airnya kesat, sedikit berminyak, (kalo ga salah) tinggi kandungan Fe-nya dan agak berbau sulfur...mirip2 air rawa... selama ini ketersediaan air tergantung dari danau tadah hujan di manggar kecuali untuk komplek2 perumahan tertentu...mereka memiliki sumur bor lengkap dengan fasilitas pengolahan airnya..tapi tetep aja, kebanyakan lebih memilih air minum kemasan untuk dikonsumsi, sdangkan air PAM cuma buat mandi (termasuk saya) Dulu sih denger2..pemda mo bikin sumur bor untuk menghindari kekeringan di musim kemarau..tapi mbuh hehe kadang hal2 seperti inilah yang bikin para young engineer sering berpikir panjang untuk stay lama di balikpapan..udah air susah, listrik sering mati, maen ke jawa jauh..mo naik pesawat, pesawatnya tua2 pula...bioskop 21 ga ada hehe...malah ngelantur.. rgds, YP Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED]cc: m Subject: Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah 01/22/2007 10:18 AM Please respond to iagi-net Kalau memang ada pemerangkapan air di Balikpapan. Bahkan IAGI sudah mengidentifikasi sejak 1980, mengapa Balikpapan dikenal susah air ya ? Apakah air ini tidak layak dikonsumsi ? Apakah air asin atau payau atau ... ? Aku rasa ada kontrakdiksi aneh di Balikpapan ini kaya minyak cuman miskin energi :( ... banyak semburan air tapi susah air minum ... Mungkin pendekatan engineering perlu dilakukan untuk merekayasa sumberdaya alam yang ada menjadi sumber kehidupan yang nyaman RDP On 1/22/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir
RE: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)
Kita bisa ngambil contoh disekitar Rumbai, kelurahan Limbungan, banyak orang ngebor artesis disekitar kedalaman 250 meter. Airnya bisa keluar setinggi 5-8 meter, hangat lagi, tapi sedikit bau H2S. Bau akan hilang kalau ditampung dulu sebelum digunakan. PH yang pernah di test, cukup normal dan layak minum. Dikedalaman 50 meter air juga sudah keluar, namun sifatnya seperti air gambut, yang kalau didiamkan selama 1 jam airnya menjadi kekuning-kuningan makin lama makin coklat. Gantok -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) Sent: Monday, January 22, 2007 10:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Sangat menarik play concept yang dipaparkan ini. Sebagai sesama anggota IAGI Riau, marilah kita sama2 tindak lanjuti dg berbagai kemungkinan action dan program. -ido- -Original Message- From: Ahmiyul Rauf [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 10:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar play concept yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
Re: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)
Mungkin bagi Perusahaan kelas PDAM pertimbangannya ekonomi , karena untuk mengebor satu sumur air sampai 300 meter itu perlu biaya banyak ( perlu banyak sumur ) , belum kualitasnya . dibandingkan membangun unit pengolahan air yang ada dipermukaan. disisi lain PDAM harus menjualnya ke masyarakat dg harga rakyat banyak. ISM Subject: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar play concept yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Fw: [Lowongan_Migas] Opportunities at BP: Reservoir and Wells
Dicari : para geologist... untuk BP, siapa berminat ? Salam, KA - Original Message - From: indocareer To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 9:54 AM Subject: [Lowongan_Migas] Opportunities at BP: Reservoir and Wells In our quest to become a leading force in proving energy without damaging the natural environment, our exploration and production business plays a major part. BP has operated for over 35 years in Indonesia (www.bp.com/indonesia). Today, we are one of the largest foreign investors in the country, with a cumulative capital investment to date of over US$5 billion. At BP, not only will you get the benefit of being able to use your full range of skills, but as an experienced professional you'll also get to work on one of the most exciting oil and gas projects in Indonesia located either in our Offshore North West Java or Tangguh field in Papua. If you're looking for a new challenge in your career and are performance driven, innovative, progressive and care about safety and environment, BP Indonesia could have the opportunity you're looking for. Applications are now open to join our Reservoir and Wells team as: Geologist A skilled professional in field development and mature field, you will be required to perform routine geological evaluation, conduct geological studies to develop integrated reservoir descriptions and geological models. You will have at least a Bachelor's Degree in Geosciences, with 4-8 years of experience in the oil gas industry. Experience in 3D interpretation, preferably in the Landmark products OpenSuites, including Z-Map Plus and 3D visualization are essential for this role. Geophysicist You will play a key role in structural and stratigraphic interpretation, forward modeling (fluid substitution), and attribute generation. You will work with the team to progress infill well drilling opportunities as well as be involved in Drilling Operations to ensure that the target zone is drilled and completed as planned. You will be a Bachelor's Degree in Geosciences, with 4-8 years of experience in the oil gas industry. Experience in 3D interpretation, preferably in the Landmark products OpenSuites, including Z-Map Plus, and 3D visualization are required for this role. Junior Petrophysicist You will be responsible to support engineers in preparing hopper progression, reserves estimation, and building a new comprehensive well log/core database. You will have at least a Bachelor's Degree in Geology with at least 2 years petrophysical experience with solid understanding of geosciences and reservoir management. Ability to work in Unix, Linux and geolog software will be critical for this role. Reservoir Engineer You will be responsible for reserves booking management, identification, progression and assessment. You're just as comfortable coaching and mentoring entry level engineers as you are solving complex problems. You will have a Bachelor's Degree in Engineering, preferably Petroleum Engineering, with 4-8 years of experience in the oil gas industry. Familiarity with reservoir engineering software, especially VIP, PETEX, PTA/PIE is essential. Experience in classical modern/numerical reservoir simulation and field development is also a must. Self-starter as well as strong team player in multi-disciplinary team environment plus a good command of both oral and written English are essential for all roles above. For more technical information, a broader understanding of each role and to apply online, go to www.bp.com/careers/indonesia. Applications close February 10, 2007 __._,_.___ Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls Ajak kawan, rekan sekerja dan kerabat anda yang bekerja dalam bidang Migas dalam forum ini agar Bursa Migas menjadi barometer bursa Migas yang bergengsi. Free membership: To subscribe into this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity a.. 203New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Business opportunities b.. Small business finance c.. Self employment business opportunity d.. Small business finance source Career Change Yahoo! HotJobs Search Jobs Find the right one New business? Get new customers. List your web site in Yahoo! Search. Sell Online Yahoo! e-commerce comes with 24 hour phone support. . __,_._,___
RE: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan)
Bila Pak Ustad Achmiyul sebut Minas ada aquifer pasir Petani, maka kemungkinan pasir itupun ada di Pekanbaru selatan. Ini akan lebih dekat pemakai airnya. Bila Sungai Siak sebagai sinklin, maka kemungkinan ada gawir sesar NW-SE di Pekanbaru bagian Selatan, melewati antara Perumahan Arengka (tinggian) dan Mall SKA (rendahan). Sesar ini sebagai kelanjutan trend NW-SE Kotabatak. Trend Minas, yang NW-SE, adalah sejajar berturut-turut kearah barat dengan antiklinorium trend NW-SE: Minas, Kotabatak, Petapahan, Langgak (Mountain Front). Kalau recharge air dari Mountain Front, di barat, pasir di Pekanbaru akan lebih dulu di isi ketimbang yang di trend Minas. Tegalsari (Rumbai), di utara Sungai Siak, masih ada artesis dengan kedalaman 200'an m. Pekanbaru Selatan, mungkin lebih dangkal pasir Formasi Petaninya. Kemungkinan memang air semakin sulit. Apalagi pemakai (penduduk) yang semakin banyak. Lalu, banyak hutan menjadi gundul akibatkan air hujan akan langsung sebagai air permukaan saja. JAWAH Curve, telah saya tulis, perhitungkan hal ini. Salam, Maryanto. (SKA bisa saya buat banyak singkatan, salah satunya Sak Kulone jalan Arengka. Kalau dari arah selatan mall: SKA = Sak Kiwone jalan Arengka. Kalok dari arah utara: SKA= Sak Kanane jalan Arengka. Kalo dari atas, atawa arah lain : SKA = Sak Karepmu Ae. Singkatan resminya, amat-sangat sedikit sekali orang yang tahu. Mo tau ? ). -Original Message- From: Ahmiyul Rauf [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 10:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar play concept yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
Mas Oki, Bisa dikirim ke japri saya kalau perlu info untuk interpretasi hasil inversinya. Secara singkat, relative property memperlihatkan naik atau turunnya nilai property (biasanya terhadap background/shale), sedangkan absolute property menunjukkan harga property as it is. Dalam bahasa teknikal, relative property adalah property yang diperoleh dari seismic saja sedang absolute property adalah hasil integrasi dan optimisasi dari data sumur dan seismik. Salam, Leo -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance. Padahal bandpass impedance bisa saja absolute bandpass impedance bisa saja relatif bandpass impedance. Bandpass impedance adalah impedance yang terbatas frequency content yang dipakai. Biasanya karena tidak hadirnya low frequency di impedance oleh karena di seismic juga biasanya low frequency di filter out. Ada software yg meng identik kan bandpass dengan relatif impedance padahal output yang dihasilkan adalah bandpass yang sudah di scale sehingga muncul relatif bandpass impedance. ada juga software yang tdk meng-ekstract (deconvolve) efek dari wavelet, dan hasilnya masih tetap bukan layer property tapi dalam bentuk lain dari reflectivity.. Ini namanya juga relatif impedance. Nah Oki pakai software yang mana. Dari pertanyaan nya saya tebak, relatif impedance nya masih dalam bentuk reflectivity bukan absolut impedance yang di scale. Sedangkan inverted impedance nya adalah absolut impedance yang sudah memasukkan low frequency dari bikin model geology low frequency nya (dari well data). Kalau mau meng interpretasi boundaries (top/base of carbonate) fluid contacts. Akan lebih bagus image nya kalau pakai relatif impedance yang masih dalam bentuk reflectivity, bukan absolute impedance yang discale. Termasuk interpretasi facies boundary. Email saya yang lalu ada yang nanya ttg kenapa saya bilangin akan sangat membantu dalam interpretasi synrift deposit. Jawabannya adalah karena sequence boundary di synrift biasanya adalah lokal di synrift tersebut saja. dan sering juga kontrast impedance nya
RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
Mas Budiman, Frank dan lainnya. Gimana dengan porosity cubes yang di turunkan dari AI ini. Apakah di gas bearing carbonate reservoir (diatas 50 meter thick) data ini biasanya bisa dipercaya? Asumsi saya sih, mereka sudah bikin crossplot antara AI dengan porosity di well dan hubungan keduanya dipakai untuk mendistribusikan porosity ke seluruh 3D cube. Niatnya, kalau memang porosity cube ini bisa diandalkan, saya ingin pakai sebagai data lunak (soft secondary data) untuk memandu distribusi facies-porosity-permeability di 3D static model via collocated co-kriging atau algorithma lain. Cheers Oki Budiarto, Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Oki, Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales. Tight carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan reservoir ini yang menjadi target pemboran. Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan seismic datanya punya offset stack -- 3D seismic data akan lebih baik), tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion. Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus carbonate dengan tight carbonate shales, dengan kombinasi P S atau Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales. Selamat mencoba dan semoga sukses. Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason) CONOCOPHILLIPS Gedung Menara Mulia JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11 JAKARTA 12930 Phone 524-1631 Mobile 0811-8--1 -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance. Padahal bandpass impedance bisa saja absolute bandpass impedance bisa saja relatif bandpass impedance. Bandpass impedance adalah impedance yang terbatas frequency content yang dipakai. Biasanya karena tidak hadirnya low frequency di impedance oleh karena di seismic juga biasanya low frequency di filter out. Ada software yg
Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
Q, Asumsi eloe mestinya akan lebih valid kalau eloe baca reportnya dan bisa check x-plotnya (yang paling gampang ya cek dulu r2-nya). Atau bisa juga tuh data hasil inversinya kamu x-plot kan dengan data sumur (yang sudah dinormalisir tentunya). salam, - Original Message From: oki musakti [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 22, 2007 2:35:00 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Mas Budiman, Frank dan lainnya. Gimana dengan porosity cubes yang di turunkan dari AI ini. Apakah di gas bearing carbonate reservoir (diatas 50 meter thick) data ini biasanya bisa dipercaya? Asumsi saya sih, mereka sudah bikin crossplot antara AI dengan porosity di well dan hubungan keduanya dipakai untuk mendistribusikan porosity ke seluruh 3D cube. Niatnya, kalau memang porosity cube ini bisa diandalkan, saya ingin pakai sebagai data lunak (soft secondary data) untuk memandu distribusi facies-porosity-permeability di 3D static model via collocated co-kriging atau algorithma lain. Cheers Oki Budiarto, Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Oki, Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales. Tight carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan reservoir ini yang menjadi target pemboran. Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan seismic datanya punya offset stack -- 3D seismic data akan lebih baik), tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion. Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus carbonate dengan tight carbonate shales, dengan kombinasi P S atau Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales. Selamat mencoba dan semoga sukses. Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason) CONOCOPHILLIPS Gedung Menara Mulia JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11 JAKARTA 12930 Phone 524-1631 Mobile 0811-8--1 -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs)