[iagi-net-l] Pajak RI untuk expat

2007-05-20 Thread oki musakti
Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal pengisian SPT buat expat 
Indonesia?
   
  Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila seorang 
wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari dalam satu 
tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN maksudnya) 
tidak dikenai pajak RI.
   
  Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di share dong
   
  Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya NPWP...hayo siapa yang belum 
punya, ngacuung
   
  Cheers
  Oki
   
   

   Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user 
panel and lay it on 
us.http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
 hot CTA = Join Yahoo!'s user panel

Re: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat

2007-05-20 Thread Rovicky Dwi Putrohari

Ki,
Setau saya anda memang tidak dikenai pajak langsung dr RI. tetapi
karena anda wajib pajak (punya NPWP). Untuk menghindari kena pajak dua
kali, maka "jumlah pajak" yang anda bayarkan ditempat bekerja saat ini
(negara yg memungut pajak anda), dapat dipakai sebagai pengurang
pajak. Peraturannya kalau ngga salah anda hanya membayar selisih
pajaknya saja.
Misal kalau aku di KL (Malesa) sudah bayar pajak 25 %, Indonesia
pajaknya 35%, maka sisanya saja yang harus dibayarkan ke RI.
Kalau negara tempat anda bekerja belum memungut pajak, maka anda harus
membayarkan semua ke RI  looh enak to RI-nya :(

aturannya coba tengok disini tergantung negara ana anda bekerja :
http://www.pajak.go.id/peraturan/tax-treaty

RDP

On 5/20/07, oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal pengisian SPT buat expat
Indonesia?

Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila
seorang wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari
dalam satu tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN
maksudnya) tidak dikenai pajak RI.

Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di share dong

Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya NPWP...hayo siapa yang
belum punya, ngacuung

Cheers
Oki



 Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel
and lay it on us.
http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
hot CTA = Join Yahoo!'s user panel



--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat

2007-05-20 Thread budi santoso
Wah saya juga mau pak salinannya kalau ada yang punya
. . . lumayan kalau itu bener . . lha kemarin pas
ngisi spt tahunan rada 'grogi' untuk urusan yang satu
ini . . . dietung-etung 'lumayan' gede juga ternyata,
rasanya kok eman-eman ya??. .  tapi kalaupun kena
pajak yo ndak masalah untuk 'negara' . .  asal bukan
untuk (segelintir) penyelenggara negara saja . . . 

Saya sudah ngacung dari tadi lho pak oki!! he he he he


--- oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal
> pengisian SPT buat expat Indonesia?
>
>   Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang
> menyatakan bahwa bila seorang wajib pajak berada di
> LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari dalam satu
> tahun, maka penghasilannya selama setahun itu
> (penghasilan di LN maksudnya) tidak dikenai pajak
> RI.
>
>   Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di
> share dong
>
>   Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya
> NPWP...hayo siapa yang belum punya, ngacuung
>
>   Cheers
>   Oki
>
>
> 
>Fussy? Opinionated? Impossible to please?
> Perfect.  Join Yahoo!'s user panel and lay it on
>
us.http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
> hot CTA = Join Yahoo!'s user panel



   
Get
 the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] HCS vs expat was: Re: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal

2007-05-20 Thread Franciscus B Sinartio
Ferdi,
yang sering dibicarakan adalah yang ditarik balik itu jadi pegawai kontrakan, 
bukan pegawai tetap
dan katanya terbuka juga untuk pegawai yang ada di Indonesia dan mau menjadi 
status kontrak.
Tetapi tentu saja banyak sekali fasilitas yang hilang, dan juga segala macam 
tabel.

Saringan calon yang dari LN akan mirip dengan saringan calon yang di Indonesia, 
katanya.

fbs



- Original Message 
From: kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, May 19, 2007 4:49:04 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] HCS vs expat was: Re: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: 
BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal


Ada pertanyaan menarik dari top management  orang indonesia yang pernah bolak 
balik jadi expat juga.
 
kalau kita tarik "expat indonesia" yang sekarang bekerja di luar negeri untuk 
bekerja di kps nasional dengan gaji seperti expat asing, 
lalu bagaimana dengan pegawai lain yang selevel dan yang telah mengabdi lebih 
lama di perusahaan tersebut ? Apakah gajinya juga harus disesuaikan agar lebih 
tinggi dari "expat indonesia" yang akan ditarik  ? Kalau tidak disesuaikan 
apakah tidak akan mengganggu keseimbangan di dalam ? Kalau dinaikkan semuanya 
apa bisa ? 
Apa prinsip setiap expat indonesia yang ditarik harus diberi gaji lebih tinggi 
daripada yang telah mengabdi lebih lama di perusahaan tersebut malah bisa 
membuat pegawai yang telah mengabdi sebelumnya untuk keluar dan memilih jadi 
expat ? 
 
On 5/18/07, noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Frank,
 
Sebenarnya kalau kalau kita membedakan antara fasilitas karena status (sebagai 
"expat" dan "home country status") dan perbedaan tingkat pengupahan maka 
persoalannya menjadi lebih jelas. 
 
Sebagai pegawai dengan status "home country status" tentu akan mendapatkan 
fasilitas yang berbeda dengan pekerja yang berstatus "expat": perumahan, 
sekolah anak, dll. Dan ini umumnya berlaku dua arah (saat kita menjadi expat, 
dan mereka menjadi HCS). 
 
Kalau soal pengupahan, saya setuju ini perlu perbaikan di sana sini. 
Kelihatannya sekarang beberapa KPS sudah mulai mulai bebenah soal ini.. (ya 
mungkin bagian dari retention program kali yah...). Dan kita berharap ini akan 
berlangsung terus supaya kesenjangan itu dapat dikurangi. 
 
Susahnya kalau kita yang -logika-nya berstatus HCS kalau bekerja di Indonesia 
meminta status sebagai expat ya gak bakalan pernah ketemu dah 
 
 
salam,

 
- Original Message 
From: Franciscus B Sinartio < [EMAIL PROTECTED]>
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>; 
iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 17, 2007 5:42:29 PM
Subject: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang 
Kelewat Mahal


dari milis tetangga.

kebetulan di awal minggu ini sempat ngomong2 sama beberapa orang dari BP Migas.
summary nya:
secara teoritis bisa saja orang Indonesia dapat gaji expat kerja di Indonesia.
tetapi perlu melewati beberapa approval dulu di BP migas.  yang saya ajakin 
bicara selalu bilang dari dia sendiri tidak ada masalah, tapi dia tidak tahu 
dari bagian ini atau bagian itu yang juga harus meng- approve. 

secara general hasil diskusi dengan beberapa orang baik yang dari BP-Migas 
maupun yang dari perusahaan minyaknya adalah sbb:

katanya yang sering menyebabkan tidak jadi nya orang Indonesia ditarik balik 
kerja di Indonesia adalah dilemma begini: 
expat harus digantikan karena terlalu mahal, jadi harus digantikan oleh orang 
Indonesia.  jadi orang Indonesia yang menggantikan harus lebih murah.  
Sedangkan disisi lain, perusahaan2 lain di LN bersedia menggaji orang Indonesia 
jadi expat (job challenges + payroll + facilities).  Jadi akhir nya situasi nya 
akan tetap seperti sekarang.  banyak expat yang kerja di Indonesia, dan banyak 
orang Indonesia yang kerja di LN. 

Waktu saya bilang seandainya PERUSAHAAN melihat bukan dari segi duit nya saja 
maka mungkin ceritanya lain. langsung di jawab oleh salah seorang Exploration 
manager (yang expat) dari suatu perusahaan multi nasional yang kantornya 
sekitar kuningan: iya benar seandainya EMPLOYEE nya tidak melihat dari segi 
duitnya maka ceritanya lain  
Nah sekarang yang harus berubah siapa  yang sudah pasti perusahaan pasti 
cari untung, itu sudah jelas banget, tidak ada perusahaan yang mau merugi.
Nah... kalau pegawai cari apa??

sekedar sharing hasil survei kecil2an tentang kekurangan tenaga kerja di 
Indonesia dan cara menarik orang Indonesia yang sudah bekerja di LN. 

fbs
MASIH di luar negeri




- Forwarded Message 
From: ganis supriadi < [EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 16, 2007 10:10:50 PM 
Subject: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal


Inget ucapannya Kwik Kian Gie, Expat yg di Indonesia kebanyakan adalah
kelas tiga, yg di negaranya sendiri udah ngga laku, kayaknya sih 
termasuk yg di sektor Migas

Makanya sekali mereka masuk ke Indonesia mereka betah ngga mau pergi pergi

Re: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat

2007-05-20 Thread Ismail Zaini
Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal pengisian SPT buat expat 
Indonesia?
Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila seorang 
wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari dalam satu 
tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN maksudnya) 
tidak dikenai pajak RI.
===
Biasanya si expat ini punya dua rekening  dibank indon untuk menampung gajinya 
yang dari persahaan yang beroperasi di DN dan bank LN untuk menampung gajinya 
yang dari perushannya di LN , Nah untuk menghitung SPTnya dia menhitung dari 
penghasilannya yang dari DN saja ( yang ada di Bank DN itu ) sedangkan dari 
penghasilannya di LN ( penghasilan selama ada di LN ) masuk ke rek bank yang 
ada di LN tadi , jadi kan tidak kerekod nantinya  penghasilan di LN nya kalau 
ngisi SPTnya ( gak tahu ini disengaja atau tidak untuk menhindar dari 
penghasilan dobel tsb )
Angka 180 hari ini ( 1/2 tahun ) ini kalau gak salah juga dipakai untuk 
menentukan seseorang expat harus punya NPWP atau tidak ( jika dia tinggal di 
Indon < 180 hari Tidak Wajib punya NPWP )
Begitu juga untuk Expat yang "domisilnnya" di LN , misalnya ada expat yg 
rangkap jabatan didua negara ( sebagai Direksi di kantornya di singapur dan 
juga di Jakarta ) karena si expat ini domisilinya di singapur ( harus dikuatkan 
dg surat dari Dirjen pajaknya singapur ) maka di Indon dia tidak wajib punya 
NPWP ( sesuai aturan semua direksi harus punya NPWP ).
Urusan NPWP ini kalau hanya punya satu penghasilan saja  ( sebagai karyawan 
saja  disatu kampeni / institusi ) tidak  sulit , tapi kalau punya lebih dari 
satu penghasilan ( I disamping karyawan/pegawai ada sambenan sebagai konsultan 
atau ngasong  dan juga istri juga kerja) maka waktu ngisi SPT nya rodo repot 
juga , karena harus  dihitung semua penghasilan dan menghitung ulang pajak 
penghasilannya dan dikurangi pajak yang telah dipotong dikantornya , dst.

Mbuh bener opo ora interpretasi ini cuma kira kira doang 
.

ISM

  - Original Message - 
  From: oki musakti 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, May 20, 2007 1:26 AM
  Subject: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat


  Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal pengisian SPT buat expat 
Indonesia?

  Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila seorang 
wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari dalam satu 
tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN maksudnya) 
tidak dikenai pajak RI.

  Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di share dong

  Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya NPWP...hayo siapa yang belum 
punya, ngacuung

  Cheers
  Oki


  Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. 
http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
 hot CTA = Join Yahoo!'s user panel 


Re: Hal: [iagi-net-l] HCS vs expat was: Re: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal

2007-05-20 Thread Ismail Zaini

Melu nimbrung dikit ,.
Ada yang bilang membahas soal pergajian ini ibaratnya spt bicara  masalah " 
porno" ada yang terang terangan , ada yang merasa gak enak , ada yang malu 
malu , dst , dst..
Bicara masalah Gaji ini ternyata tidak sama  dg Penghasilan , banyak yang 
Gajinya kecil tapi penghasilannya gede bahkan berlipat lipat dari Gajinya , 
makanya dia tenang tenang  saja meskipun hanya digaji kecil..Gak 
tahu atau karena Gajinya kecil mendorong untuk "kreatif" untuk meningkatkan 
Penghasilan sehingga meskipun Gaji kecil tapi penghasilannya besar ..



ISM


- Original Message - 
From: "budi santoso" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Saturday, May 19, 2007 11:08 PM
Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] HCS vs expat was: Re: [iagi-net-l] Fw: 
[IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal




Lha ini tantangan beliau-beliau yang sedang di
posisi-posisi tertentu untuk membuat 'terobosan' . . .

Saya dengar MEDCO sudah dan sedang melakukan itu (tapi
yang ngomong ini 'yang punya' kalau tidak salah). . .


tapi kalau sekedar jadi exploration/country manager
dari sebuah perusahaan asing di Indonesia . .  yang
bersangkutan tak akan punya 'kekuasaan' penuh untuk
mengubah struktur gaji karyawan yang ada, yang bisa
dilakukan 'sekedar' dan  mestinya 'berani' mengajukan
proposal 'gaji+benefit lain' yang sepadan . . .
parameternya tergantung perusahaan masing-masing
karena tiap multi nasional sepertinya mereka punya
'range' tertentu untuk gaji karyawannya secara
internasional, . .  sayangnya (sialnya) dari beberapa
perusahaan dimana saya pernah bekerja . .  kita yang
di Indonesia tidak pernah berada di range itu yang
terendah sekalipun . . .  meskipun saya tahu posisi
kami waktu itu berada paling tidak di tengah-tengah
kisarannya . . . .

Bukan hal mudah (pengalaman sendiri) tapi bukan
mustahil untuk melakukannya . . .  dimulai dari kita
sendiri pas negosiasi berani 'menjual' diri, mungkin
juga via 'komunitas profesi geologi' atau regulasi . .
.

Yang susah jika beberapa pihak menggeneralisasinya,
misalnya:

mineral geologist pengalaman >10th= min US$7,000
<10th = US$ 5,000

tidak lalu setiap geologist dengan rentang pengalaman
seperti itu minta 'harus' bergaji sejumlah itu . . .
mestinya balik lagi 'ada rupa ada harga' . . .

jadi kalau saya tidak berkualifikasi sebagai 'barang'
berharga US$7,000 perbulan mestinya saya juga tidak
memaksa orang lain untuk 'membeli' saya seharga itu .
. .  begitu juga sebaliknya . .


--- Bowo Kusnanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Bicara tentang gaji memang tidak akan pernah ada
putusnya.
Besaran gaji yang jadi target memang tergantung dari
individu. Itu semua tidak lepas dari sifat dasar
manusia yang selalu dipenuhi dengan target dan
keinginan.

Memang kalau dilihat dari kaca "Materi", pendapatan
expat dan nasional di negara kita bisa dibilang
sangatlah tidak adil.

Ambilah contoh, seorang national manager di
perusahaan tambang, yang membawahi sekian banyak
karyawan, juga mengurusi tetek bengek dari A-Z, di
departemennya, digaji bersih sekitar Rp40-45 juta.
Sementara salah satu karyawannya seorang expat fresh
graduate yang masih harus ditraining untuk bisa
mapping dan logging bisa mendapatkan USD 5 ribuan
bersih sebulan. Di lain pihak karyawannya yang lain
yang juga fresh graduate, cuma yang ini national,
mendapatkan sekitar Rp 6-7 juta sebulan.

Sungguh sangat terasa kesenjangan yang terjadi.

Tidak aneh jika ahirnya seorang yang merasa mampu
dan merasa setara atau lebih mumpuni dari expat akan
mencari solusi bagaimana bisa mendapatkan gaji yang
setara atau bahkan lebih dari expat. Salah satu
solusinya ya dengan mendulang dollar di negara lain.
Atau menggandeng investor untuk bikin perusahaan di
Indonesia dan ia menjadi bagian dari top management
di perusahaan tsb dengan gaji sesuai yang dia
inginkan.

Harapan untuk bisa "Ada harga ada rupa" sebenarnya
ada pada para professional national yang saat ini
mengeluhkan penggajian karyawan nasional di
Indonesia. Kita menantikan beberapa orang dari
profesional tersebut berada di top management di
perusahaan di Indonesia. Yang menjadi penentu
kebijakan, sehingga ia punya "Taji" untuk
menyalurkan keinginan para pekerja yang mempunyai
skill dan nilai jual yang tinggi dengan gaji yang
tinggi setara dengan expat. Karena mereka berasal
dari background yang sama.

Pertanyaan yang akan muncul nanti adalah: setelah ia
nanti jadi petinggi perusahaan, yang tentunya akan
berkutat dengan urusan budgeting, masihkah nanti ia
se-ideal saat masih menjadi bawahan? Beranikah ia
menggaji karyawannya yang punya skill dan nilai jual
tinggi setara dengan expat? Ataukah ia akan mencari
calon karyawan lain yang punya skill sedikit lebih
rendah tapi dengan gaji yang jauh lebih rendah?
Kenapa saya sangsikan ini akan terjadi? karena
kacamata penentu kebijakan biasanya lebih luas dan
melihat semua aspek managerial secara menyeluruh dan
tidak hanya fokus pada satu/dua persoalan.

Tampaknya jalan panjang d

Re: Hal: [iagi-net-l] HCS vs expat was: Re: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal

2007-05-20 Thread nyoto - ke-el

Pak Ismail lagi cerita pengalamannya sendiri 


wass,





On 5/21/07, Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Melu nimbrung dikit ,.
Ada yang bilang membahas soal pergajian ini ibaratnya spt bicara  masalah
"
porno" ada yang terang terangan , ada yang merasa gak enak , ada yang malu
malu , dst , dst..
Bicara masalah Gaji ini ternyata tidak sama  dg Penghasilan , banyak yang
Gajinya kecil tapi penghasilannya gede bahkan berlipat lipat dari Gajinya
,
makanya dia tenang tenang  saja meskipun hanya digaji kecil..Gak
tahu atau karena Gajinya kecil mendorong untuk "kreatif" untuk
meningkatkan
Penghasilan sehingga meskipun Gaji kecil tapi penghasilannya besar ..


ISM


- Original Message -
From: "budi santoso" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, May 19, 2007 11:08 PM
Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] HCS vs expat was: Re: [iagi-net-l] Fw:
[IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal


> Lha ini tantangan beliau-beliau yang sedang di
> posisi-posisi tertentu untuk membuat 'terobosan' . . .
>
> Saya dengar MEDCO sudah dan sedang melakukan itu (tapi
> yang ngomong ini 'yang punya' kalau tidak salah). . .
>
>
> tapi kalau sekedar jadi exploration/country manager
> dari sebuah perusahaan asing di Indonesia . .  yang
> bersangkutan tak akan punya 'kekuasaan' penuh untuk
> mengubah struktur gaji karyawan yang ada, yang bisa
> dilakukan 'sekedar' dan  mestinya 'berani' mengajukan
> proposal 'gaji+benefit lain' yang sepadan . . .
> parameternya tergantung perusahaan masing-masing
> karena tiap multi nasional sepertinya mereka punya
> 'range' tertentu untuk gaji karyawannya secara
> internasional, . .  sayangnya (sialnya) dari beberapa
> perusahaan dimana saya pernah bekerja . .  kita yang
> di Indonesia tidak pernah berada di range itu yang
> terendah sekalipun . . .  meskipun saya tahu posisi
> kami waktu itu berada paling tidak di tengah-tengah
> kisarannya . . . .
>
> Bukan hal mudah (pengalaman sendiri) tapi bukan
> mustahil untuk melakukannya . . .  dimulai dari kita
> sendiri pas negosiasi berani 'menjual' diri, mungkin
> juga via 'komunitas profesi geologi' atau regulasi . .
> .
>
> Yang susah jika beberapa pihak menggeneralisasinya,
> misalnya:
>
> mineral geologist pengalaman >10th= min US$7,000
> <10th = US$ 5,000
>
> tidak lalu setiap geologist dengan rentang pengalaman
> seperti itu minta 'harus' bergaji sejumlah itu . . .
> mestinya balik lagi 'ada rupa ada harga' . . .
>
> jadi kalau saya tidak berkualifikasi sebagai 'barang'
> berharga US$7,000 perbulan mestinya saya juga tidak
> memaksa orang lain untuk 'membeli' saya seharga itu .
> . .  begitu juga sebaliknya . .
>
>
> --- Bowo Kusnanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Bicara tentang gaji memang tidak akan pernah ada
>> putusnya.
>> Besaran gaji yang jadi target memang tergantung dari
>> individu. Itu semua tidak lepas dari sifat dasar
>> manusia yang selalu dipenuhi dengan target dan
>> keinginan.
>>
>> Memang kalau dilihat dari kaca "Materi", pendapatan
>> expat dan nasional di negara kita bisa dibilang
>> sangatlah tidak adil.
>>
>> Ambilah contoh, seorang national manager di
>> perusahaan tambang, yang membawahi sekian banyak
>> karyawan, juga mengurusi tetek bengek dari A-Z, di
>> departemennya, digaji bersih sekitar Rp40-45 juta.
>> Sementara salah satu karyawannya seorang expat fresh
>> graduate yang masih harus ditraining untuk bisa
>> mapping dan logging bisa mendapatkan USD 5 ribuan
>> bersih sebulan. Di lain pihak karyawannya yang lain
>> yang juga fresh graduate, cuma yang ini national,
>> mendapatkan sekitar Rp 6-7 juta sebulan.
>>
>> Sungguh sangat terasa kesenjangan yang terjadi.
>>
>> Tidak aneh jika ahirnya seorang yang merasa mampu
>> dan merasa setara atau lebih mumpuni dari expat akan
>> mencari solusi bagaimana bisa mendapatkan gaji yang
>> setara atau bahkan lebih dari expat. Salah satu
>> solusinya ya dengan mendulang dollar di negara lain.
>> Atau menggandeng investor untuk bikin perusahaan di
>> Indonesia dan ia menjadi bagian dari top management
>> di perusahaan tsb dengan gaji sesuai yang dia
>> inginkan.
>>
>> Harapan untuk bisa "Ada harga ada rupa" sebenarnya
>> ada pada para professional national yang saat ini
>> mengeluhkan penggajian karyawan nasional di
>> Indonesia. Kita menantikan beberapa orang dari
>> profesional tersebut berada di top management di
>> perusahaan di Indonesia. Yang menjadi penentu
>> kebijakan, sehingga ia punya "Taji" untuk
>> menyalurkan keinginan para pekerja yang mempunyai
>> skill dan nilai jual yang tinggi dengan gaji yang
>> tinggi setara dengan expat. Karena mereka berasal
>> dari background yang sama.
>>
>> Pertanyaan yang akan muncul nanti adalah: setelah ia
>> nanti jadi petinggi perusahaan, yang tentunya akan
>> berkutat dengan urusan budgeting, masihkah nanti ia
>> se-ideal saat masih menjadi bawahan? Beranikah ia
>> menggaji karyawannya yang punya skill dan nilai jual
>> tinggi setara dengan expat? Atauka

[iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Thread Rovicky Dwi Putrohari

Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
gars sejajar.

Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.

Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
MW  Tanggal JamLokasi   
4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA  
5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA 
4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA  
4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA 
5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA  
4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA 
4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA 
5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA



rdp

--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Thread Supardan

Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).

Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut diakibatkan
oleh adanya akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya menimbulkan
gelombang (besar?). Seperti halnya saya, masyarakat luaspun saya rasa juga
bingung atas penjelasan BMG tersebut.

Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki kontribusi
terhadap kejadian ini?

Suwun,
Pardan - Jatim.

On 5/20/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
gars sejajar.

Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.

Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
MW  Tanggal JamLokasi
4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA
5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA
4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA
4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA
5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA
4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA
4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA
5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA


rdp

--
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




[iagi-net-l] Ongkowidjojo SOEKADRIE/BPN/ID/EP/Corp is out of the office.

2007-05-20 Thread Ongkowidjojo SOEKADRIE




I will be out of the office starting  21/05/2007 and will not return until 
22/05/2007.

I will respond your mail when returned.
For urgent matters pls contact directly to Mr. Richard Tobing (1631)

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the 
recipient(s) named above.
It may contain  confidential or legally privileged information and should not 
be copied or disclosed
to, or otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient, 
please contact the
sender and delete the e-mail from your system.



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Thread Shofiyuddin

Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
Kalo tidak, kira kira kenapa?
Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama "bencana alam".. dari
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai,
Lumpur Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ...

On 5/21/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).

Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut diakibatkan
oleh adanya akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya menimbulkan
gelombang (besar?). Seperti halnya saya, masyarakat luaspun saya rasa juga
bingung atas penjelasan BMG tersebut.

Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki kontribusi
terhadap kejadian ini?

Suwun,
Pardan - Jatim.




Re: [iagi-net-l] Pajak RI untuk expat

2007-05-20 Thread Joko
Saya ngacung nih Pak Oki..ngga punya NPWP..
   
  Salam
  Joko

oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mong-omong soal pat-expat, ada yang tahu  soal pengisian SPT buat expat 
Indonesia?
   
  Saya pernah dengar ada SK dirjen Pajak (?) yang menyatakan bahwa bila seorang 
wajib pajak berada di LN untuk jangka waktu lebih dari 180 hari dalam satu 
tahun, maka penghasilannya selama setahun itu (penghasilan di LN maksudnya) 
tidak dikenai pajak RI.
   
  Ada yang punya salinan SK tersebut ? Boleh di share dong
   
  Tentunya ini cuma berlaku buat mereka yang punya NPWP...hayo siapa yang belum 
punya, ngacuung
   
  Cheers
  Oki
   
   
  Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. 
http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
 hot CTA = Join Yahoo!'s user panel 


 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat 'astronomical force'

2007-05-20 Thread bpriadi
Kalau tidak salah ingat, pantai Kenjeran (Surabaya) juga kena gelombang
pasang pak, kata salah satu satsiun TV.

BP

> Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
> mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
> sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya
> terjadi di pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di
> pantura (pantai Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).
>
> Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang),
> BMG menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis.
> Namun begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak
> hanya pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan
> BMG (Ahmad Zakir) kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut
> diakibatkan oleh adanya akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya
> menimbulkan gelombang (besar?). Seperti halnya saya, masyarakat luaspun
> saya rasa juga bingung atas penjelasan BMG tersebut.
>
> Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki
> kontribusi terhadap kejadian ini?
>
> Suwun,
> Pardan - Jatim.
>
> On 5/20/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Gelombang pasang yang melanda Pantai Selatan Jawa minggu lalu dipicu
>> oleh gaya-gaya astronomis. Yaitu posisi Matahari Bumi dan Bulan dalam
>> gars sejajar.
>>
>> Saya rasa gejala pasang ini adalah gejala wajar, tetapi menjadi
>> mengherankan ketika tidak terdengar adanya "warning" yang semestinya
>> bisa dilakukan karena sangat-sangat mudah untuk dikalkulasikan.
>>
>> Waktu itu itu juga tercatat gempa diatas 4.5 (usgs)
>> MW  Tanggal JamLokasi
>> 4.7 5/18/2007 17:19 OFF THE WEST COAST OF NORTHERN SUMATRA
>> 5.1 5/18/2007 15:57 NORTHERN SUMATRA, INDONESIA
>> 4.7 5/18/2007 4:14  NIAS REGION, INDONESIA
>> 4.7 5/18/2007 2:01  SUNDA STRAIT, INDONESIA
>> 5   5/18/2007 0:12  NIAS REGION, INDONESIA
>> 4.5 5/17/2007 16:46 MOLUCCA SEA
>> 4.8 5/17/2007 13:03 PAPUA REGION, INDONESIA
>> 5.5 5/17/2007 2:59  NEAR THE NORTH COAST OF PAPUA, INDONESIA
>>
>>
>> rdp
>>
>> --
>> http://rovicky.wordpress.com/
>>
>>
>> 
>> Hot News!!!
>> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
>> [EMAIL PROTECTED]
>> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
>> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>>
>> 
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
>> subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Thread Awang Satyana
  Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan 
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya posisi 
segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi kemungkinan 
kebenaran hipotesis "vortex tectonics" 
   
  "Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan 
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena Bumi 
berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar sedemikian 
rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich, ahli matematika 
dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah membuat siklus periode 
gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini, gerak terhuyung ini 
diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer di atasnya. 
   
  Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa 
gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena cuaca 
macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak kerak 
Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak 
Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan berubah 
posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi. 
   
  Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi 
pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu, 
kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan 
berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan 
atmosfer di atasnya.
   
  Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi 
menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini 
jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut, 
bahkan lempeng-lempeng tektonik.
   
  Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut : 
terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan 
dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini.  (1) 
siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan  6.5 tahun ( 
Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik; (2) ritme 
aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo primary axis 
cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas volkanik, yaitu 
akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4) gerak progresif 
poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas gempa dan volkanisme. 
   
  Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi 
planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bumi secara solid 
earth (mantel-kerak) maupun fluid earth (atmosfer). 
   
  Jelas ada yang pro dan ada yang kontra, wajar, tetapi begitulah ilmu 
pengetahuan sebab tanpa pro dan kontra ilmu tak akan berkembang.
   
  salam,
  awang
  

Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
  Kalo tidak, kira kira kenapa? 
  Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama "bencana alam".. dari 
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai, Lumpur 
Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ... 
 
  On 5/21/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau gelombang pasang 
tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis, mengapa kok lokasi terjadinya 
setempat-setempat ya, mestinya terjadi di sepanjang pantai kan?. Lagipula, 
gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di pantai selatan (Jawa khususnya), 
namun juga terjadi di pantura (pantai Kenjeran - Surabaya, pantai di kota 
Semarang dsb).   
   
  Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG 
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun 
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya pantai 
selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG (Ahmad Zakir) 
kok jadi lain ya. Konon katanya, fenomena tersebut diakibatkan oleh adanya 
akumulasi angin (tekanan?), yang pada akhirnya menimbulkan gelombang (besar?). 
Seperti halnya saya, masyarakat luaspun saya rasa juga bingung atas penjelasan 
BMG tersebut.

Yang bener yang mana ya mas Rovicky? Apakah gempa juga memiliki kontribusi 
terhadap kejadian ini? 
   
  Suwun,
  Pardan - Jatim. 
 



 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

Re: [iagi-net-l] Pasang akibat "astronomical force"

2007-05-20 Thread Rovicky Dwi Putrohari

Wah menarik
Pak Awang Saaya tertarik dengan si Mandeville ini.
Apakah beliau ini scientist atau pseudo scientist ?
Apakah yang ada disini ini ?  http://www.michaelmandeville.com/
Soale kalau iya disitu buanyak sekali klaim yang dibuat bahwa dia
bilang teori ini menjelaskan segalanya ... whaddduh !!!

Kalau wobble dan milankovitch memang sudah masuk ranah uji fisis yang
cukup intens, walaupun sekali lagi seperti kata anda. Selalu saja ada
pro-kontra.

Soal pasang ini.
Gravitasi dan pasang air laut kali ini cukup besar mempengaruhi dua
samodra besar yaitu Samodra Indonesia dan Pasific. Gelombang pasang
tinggi mempengaruhi hindia cukup besar, namun harus diingat bahwa
VOLUME air tetap sama. sehingga tidak disemua tempat didunia ini harus
mengalami pasang naik selama peristiwa segarisnya bulan, bumi, dan
matahari.
Pantai selatan Jawa mengalami pasang tertinggi dan menyebabkan
kenaikan paling teruk. Waktunya juga tidak bersamaan dengan naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.

RDP

On 5/21/07, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi
kemungkinan kebenaran hipotesis "vortex tectonics"

"Vortex tectonics" (Mandeville, 2001) berteori bahwa gravitasi Bulan dan
Matahari telah mempengaruhi gerak poros Bumi ketika Bumi berputar. Karena
Bumi berputar secara miring, maka porosnya pun membuat gerak berputar
sedemikian rupa sehingga sedikit terhuyung (wobbles). Milutin Milankovich,
ahli matematika dan meteorologi Serbia telah mengetahui ini dan telah
membuat siklus periode gerak huyungan Bumi ini pada tahun 1920-an. Kini,
gerak terhuyung ini diaplikasikan ke fenomena gerak kerak Bumi dan atmosfer
di atasnya.

Vortex tectonics memperkenalkan 22 grafik/siklus yang memperlihatkan bahwa
gerak-gerak tektonik utama, termasuk gempa dan volkanisme, juga fenomena
cuaca macam el nino, la nina, dan pemanasan global berhubungan dengan gerak
kerak Bumi ketika Bumi melakukan gerakan huyungannya (terkenal sebagai gerak
Chandler's wobbles). Karena gerakan ini, posisi relatif kerak Bumi akan
berubah posisi dan orientasi relatif terhadap poros rotasi Bumi.

Dalam posisi astronomis segaris antara Bumi-Bulan-Matahari seperti terjadi
pada 17 Mei 2007 kemarin, jelas gravitasi Bumi mau tak mau akan terganggu,
kemudian mempengaruhi pola gerak huyungan poros Bumi, yang selanjutnya akan
berpengaruh ke fenomena gerak material mantel-kerak Bumi-sampai pola golakan
atmosfer di atasnya.

Mengapa hanya wilayah tropika yang terlanda ? Sebab, di wilayah tropika Bumi
menggembung akibat rotasi sentrifugal, dan secara atmosferik di wilayah ini
jugalah terjadinya pertemuan-pertemuan massa udara (front), gelombang laut,
bahkan lempeng-lempeng tektonik.

Beberapa riset vortex tectonics telah menemukan hal2 sebagai berikut :
terjadi siklus variasi orbital sistem Bumi-Bulan-Matahari sepanjang 14 bulan
dan 6,5 tahun, sehingga fenomena dinamika Bumi akan mengikuti siklus ini.
(1) siklus 14 bulan (gelombang X dan Y dalam vortex tectonics) dan  6.5
tahun ( Primary Axis Cycle) akan menginduksi gempa dan aktivitas volkanik;
(2) ritme aktivitas volkanik di sistem busur langsung mencerminkan tempo
primary axis cycle; (3) fenomena El Nino (ENSO) sejajar dengan aktivitas
volkanik, yaitu akibat langsung Primary Axis Cycle sepanjang 6,5 tahun; 4)
gerak progresif poros rotasi Bumi sejak 1900 nanmpaknya memicu aktivitas
gempa dan volkanisme.

Begitulah vortex tectonics, yang mencoba menjelaskan hubungan posisi-posisi
planet, gravitasinya, dan efeknya terhadap fenomena dinamika Bumi secara
solid earth (mantel-kerak) maupun fluid earth (atmosfer).

Jelas ada yang pro dan ada yang kontra, wajar, tetapi begitulah ilmu
pengetahuan sebab tanpa pro dan kontra ilmu tak akan berkembang.

salam,
awang



Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Apakah secara regional juga terjadi, misal di Malaysia dan Brunei?
Kalo tidak, kira kira kenapa?
Rasa rasanya kok Indonesia digempur terus terusan sama "bencana alam".. dari
Tsunami Aceh, Pangandaran, G. Merapi, Gempa Yogya, Banjir di Manggarai,
Lumpur Sidoarjo, banjir Jakarta, tanah longsor dimana mana, dsb dsb ...

On 5/21/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya astronomis,
mengapa kok lokasi terjadinya setempat-setempat ya, mestinya terjadi di
sepanjang pantai kan?. Lagipula, gelombang pasang ini tidak hanya terjadi di
pantai selatan (Jawa khususnya), namun juga terjadi di pantura (pantai
Kenjeran - Surabaya, pantai di kota Semarang dsb).
>
> Pada saat awal terjadinya gelombang pasang (di pantai Sumbar/ Padang), BMG
menjelaskan bahwa fenomena tersebut terjadi akibat gaya astronomis. Namun
begitu kejadian tersebut juga mengenai daerah-daerah lain (tidak hanya
pantai selatan/ pantai di tepian Samudera Hindia) saja, penjelasan BMG
(Ahmad Zakir) kok j