RE: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-28 Terurut Topik Herman.Darman
Awang,

Publikasi AAPG yang mana?
USGS juga ada report USGS Bulletin 2201-H (bisa di akses online).
Yang di Karakum sebenarnya tidak terlalu banyak gasnya. Lapangannya relatif 
kecil. Yang besar di cretaceous clastic Dauletabad Donmez di selatan 48.7 TCF 
(ini bisa dilihat di AAPG publication).

Herman


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 28, 2008 7:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.
   
  Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 5.5 
trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun Karakum ini. 
Wilayah ini kaya migas. 
  Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
pinggir paparan benua. 
   
  Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas  Turan 
Plate. 
  Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir 
uplift yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan re-aktivasi 
ancient normal folds dan  clay diaprism. 

  Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
(cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada di 
cavernous porosities reef Darvaza.  Takut gasnya beracun, maka gas itu dibakar 
dan terus menyala sampai sekarang. 
   
  Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.
   
  Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
dan runtuh saat dibor.
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

Thanks

RDP

-- 
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: 

Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Aku hanya dapet referensi ini : Earth-Science Reviews 2001
www.elsevier.com The geology and petroleum potential of the North
Afghan platform and adjacent areas žnorthern Afghanistan, with parts
of southern Turkmenistan, Uzbekistan and Tajikistan
Michael E. Brookfield), Ajruddin Hashmat- Department of Land Resource
Science, Guelph UniÕersity, Guelph, Ontario N1G 2W1, Canada.

Btw, pertanyaan sederhana dari pembaca-pembaca dongeng adalah Apakah
hal ini bisa terjadi di Lusi ?
Ada yang punya pendapat ?
Aku rasa sih yang terjadi di Lusi, justru adanya high pressure di
bawah sana akibat pembebanan yang mendorong batuan lembik untuk
mecotot keluar. Subsidence terjadi karena terjadinya pressure
equilibrium saja. Sedangkan di Darvaz ini yang terjadi adalah batuan
yang lapisan atas runtuh karena adanya rongga dibawah. Bagaimana Pak
Awang ?

Btw warna merah-merah itu bukannya seperti vulcano (lava) tetapi api
dari gas yang senagja dibakar supaya gas terrelease tidak meledak bila
tersulut. Hal ini seperti kalau ada sumur terkena semburan selalu
sengaja dibakar, for safety reason.
Silahkan tengok videonya untuk lebih jelas disini :
http://www.youtube.com/watch?v=TEjoga1yrn0


RDP

2008/4/28 [EMAIL PROTECTED]:
 Awang,

 Publikasi AAPG yang mana?
 USGS juga ada report USGS Bulletin 2201-H (bisa di akses online).
 Yang di Karakum sebenarnya tidak terlalu banyak gasnya. Lapangannya relatif 
 kecil. Yang besar di cretaceous clastic Dauletabad Donmez di selatan 48.7 TCF 
 (ini bisa dilihat di AAPG publication).

 Herman





 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 28, 2008 7:41 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


 Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
 barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
 Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.

  Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
 Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 
 5.5 trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun 
 Karakum ini. Wilayah ini kaya migas.
  Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
 pinggir paparan benua.

  Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
 structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas  Turan 
 Plate.
  Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir 
 uplift yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan 
 re-aktivasi ancient normal folds dan  clay diaprism.

  Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
 tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
 diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
 sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
 (cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
 runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
 Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada 
 di cavernous porosities reef Darvaza.  Takut gasnya beracun, maka gas itu 
 dibakar dan terus menyala sampai sekarang.

  Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
 semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.

  Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
 permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
 dan runtuh saat dibor.

  salam,
  awang

 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
 http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

 Thanks

 RDP

 --
 http://tempe.wordpress.com/
 No one can monopolize the truth !

 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod

 
 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
 AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia 

Re: [iagi-net-l] foke ekh , FOSI , fosi dimanakah dikau ????

2008-04-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Insya Allah 

Si Abah
___


   ya, abah nih kok enggak sabaran sih.
 
 kebetulan sore nanti (jum'at, 25 april 2008), fuad
ahmadi yg sudah
 memberikan komitmen utk 'membangunkan' FOSI,
akan berapat dengan 2
 atau 3 temannya.
 
 nah,
ini sekalian saya cc-kan kepadanya, biar bisa dijadikan penambah

semangat. abah juga mesti sabar, karena sebenarnya fuad dkk sudah
 menyatakan komitmennya lebih setahun lalu. kita tunggu saja
gebrakan
 FOSI dg semangat muda dan baru. abah jangan kaget dan
mesti tetap
 mendukung kalo FOSI bangun kembali dengan 'wajah
baru'. generasi FOSI
 sebelumnya perlu dijadikan sbg referensi,
tetapi tidak harus dicontoh
 mentah2 (ikan 'kali, he.. he..).
 
 salam,
 syaiful
 
 On
4/25/08, yanto R.Sumantri [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kang IPUUL, Mas Herma
Darman

  Kang Ipul mana janjinya mau
  menghidupkan FOSI yang mati suri , jangan kweasyikan sama Mbak
ETTI
 terus
  lupa sama neng FOSI atuh. Ndak
maul sama IAS ?
  (Nah rasain saya tagih
 
loooh).

  Si Abah





  --
  ___
 
Nganyerikeun hate
  batur hirupna mo bisa campur,
ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
  ngupama , Elmu
tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

 


 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant
Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Email:
[EMAIL PROTECTED]
 
 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 


 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus
2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008

* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir
penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah
dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username:
iagi2008
 password: masukdanaplod
 


 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran calon
ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
 * penghitungan suara: waktu PIT
IAGI Ke-37 di Bandung
 AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG
JUGA!!!
 

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
 shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
 the use of any
information posted on IAGI mailing list.

-
 
 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


RE: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-28 Terurut Topik Herman.Darman
Vick,

Darvaza terletak di barat Turkmenistan (Amu Darya basin). Paper Brookfield 
membahas bagian timur dari Turkmenistan.
Di Darvaza pressurenya tidak tinggi, very shallow. Jadi bukan mekanisme 
overburden seperti di Lusi.
Api yang dilihat itu permanent. Kalau siang hari tidak terlalu spektakuler, 
kenampakannya seperti tebing saja.

Herman

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 28, 2008 9:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


Aku hanya dapet referensi ini : Earth-Science Reviews 2001
www.elsevier.com The geology and petroleum potential of the North
Afghan platform and adjacent areas žnorthern Afghanistan, with parts
of southern Turkmenistan, Uzbekistan and Tajikistan
Michael E. Brookfield), Ajruddin Hashmat- Department of Land Resource
Science, Guelph UniÕersity, Guelph, Ontario N1G 2W1, Canada.

Btw, pertanyaan sederhana dari pembaca-pembaca dongeng adalah Apakah
hal ini bisa terjadi di Lusi ?
Ada yang punya pendapat ?
Aku rasa sih yang terjadi di Lusi, justru adanya high pressure di
bawah sana akibat pembebanan yang mendorong batuan lembik untuk
mecotot keluar. Subsidence terjadi karena terjadinya pressure
equilibrium saja. Sedangkan di Darvaz ini yang terjadi adalah batuan
yang lapisan atas runtuh karena adanya rongga dibawah. Bagaimana Pak
Awang ?

Btw warna merah-merah itu bukannya seperti vulcano (lava) tetapi api
dari gas yang senagja dibakar supaya gas terrelease tidak meledak bila
tersulut. Hal ini seperti kalau ada sumur terkena semburan selalu
sengaja dibakar, for safety reason.
Silahkan tengok videonya untuk lebih jelas disini :
http://www.youtube.com/watch?v=TEjoga1yrn0


RDP

2008/4/28 [EMAIL PROTECTED]:
 Awang,

 Publikasi AAPG yang mana?
 USGS juga ada report USGS Bulletin 2201-H (bisa di akses online).
 Yang di Karakum sebenarnya tidak terlalu banyak gasnya. Lapangannya relatif 
 kecil. Yang besar di cretaceous clastic Dauletabad Donmez di selatan 48.7 TCF 
 (ini bisa dilihat di AAPG publication).

 Herman





 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 28, 2008 7:41 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


 Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
 barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
 Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.

  Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
 Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 
 5.5 trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun 
 Karakum ini. Wilayah ini kaya migas.
  Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
 pinggir paparan benua.

  Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
 structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas  Turan 
 Plate.
  Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir 
 uplift yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan 
 re-aktivasi ancient normal folds dan  clay diaprism.

  Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
 tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
 diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
 sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
 (cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
 runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
 Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada 
 di cavernous porosities reef Darvaza.  Takut gasnya beracun, maka gas itu 
 dibakar dan terus menyala sampai sekarang.

  Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
 semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.

  Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
 permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
 dan runtuh saat dibor.

  salam,
  awang

 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
 http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

 Thanks

 RDP

 --
 http://tempe.wordpress.com/
 No one can monopolize the truth !

 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod

 
 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran 

RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri



 Awang 

Jangan bilang ndak dapat apapun akh , Anda
melakukan sesuatu dengan dasar cinta maka cinta pula yang akan datang pada
Anda .
Apa itu ?
Anda dicintai oleh seluruh rekan ahli kebumian,
PERCAYAl-ah bahwa hal itu telah terjadi.

Si Abah



   Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan
kebanyakan teman akademisi
 saat saya minta menyumbang tulisan
untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI).
 Saat ini MGI punya no.
ISSN 0216-1061. Wah, kalau hanya ISSN malas-lah,
 coba
naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan
 begitu kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal
ber-ISBN
 lebih tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN.
Hm...ada maksud lain
 rupanya dengan menyumbang tulisan itu,
tadinya saya hanya berpikir
 scientist must write
Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi...
 
 Seorang
kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya
 memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka
predikat
 judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di
akademik kelihatannya,
 semua ada perhitungannya. Berapa paper di
simposium, berapa paper di
 jurnal (jurnal mana dulu nih; jurnal
internasional dengan ISBN, yang
 terkenal, yang ada peer
review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya);
 semua ada
nilainya (untuk jadi profesor atau menduduki jenjang2 akademik).


 Di dunia akademik internasional pun mungkin kelihatannya
begitu. Maka
 Robert Hall yang duduk bersebelahan dengan saya
saat pertemuan IPA 2007
 (kami saat itu sebagai dua pembicara
yang berurutan tentang tektonik Jawa)
 tercenung melihat kartu
nama saya bukan dari afiliasi pusat riset atau
 perguruan tinggi,
tetapi dari BPMIGAS. You did your research as a hobby

?, begitu tanyanya. Yes, I did, jawab saya. Sebenarnya
bukan hobi,
 tetapi ekspresi cinta. Orang yang jatuh cinta tak
akan pernah berhitung,
 just do it (kata Abah),
walaupun dengan nilai kum : 0.
 
 Siapapun bisa dan
boleh melakukan riset, syaratnya hanya : cinta, tekad,
 tekun,
berani. Cinta menjadi pendorong utamanya. Tekad dan tekun menjadi
 bahan bakar perjalanan risetnya. Berani menjadi pijakannya saat ia
bertemu
 dan berdebat dengan periset lain. Benar atau tidak
risetnya (karena ia
 bukan seorang doktor riset atau bukan doktor
akademik) akan ditentukan
 dengan pertemuan dan perdebatan
melalui forum-forum ilmiah.
 
 Mari meneliti dan menulis
walaupun tanpa apresiasi apa pun !
 
 Salam,

awang
 
 -Original Message-

From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent:
Friday, April 25, 2008 2:07 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id;
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE:
[iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
 
 Saya mau
sharing betapa susahnya untuk meminta akademisi untuk menulis di

majalah Berita Sedimentologi dan aktif di Forum Sedimentologi Indonesia
 (FOSI). Saya pernah tanya kenapa tidak menyumbang tulisan,
alasannya
 mula-mula karena tidak ada nomor ISSN / ISBN. Karena
hal ini kami
 mendaftarkan majalah ini ke LIPI. Setelah mendapat
ISSN / ISBN masih juga
 tidak banyak mendapat kontribusi. Tapi
alasannya ganti: FOSI / Berita
 Sedimentologi ini adalah majalah
atau organisasi LOKAL. Jadi sayang kalau
 papernya di publish
secara domestik, lebih baik sekalian INTERNATIONAL.
 

Akhirnya kami cenderung untuk minta kawan-kawan dari industri untuk
 menyumbangkan tulisan. Mungkin karena mereka tidak cari cum /
credit point
 dan mungkin mereka memang 'jatuh cinta' jadi mau
menulis seperti Awang
 sampaikan sebelumnya.
 

Herman
 
 
 
 
 -Original
Message-

From: Awang Satyana
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 24, 2008
6:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI

Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
 
 
 Perasaan bahwa poster kelas dua harus
dihapuskan baik dari panitia
 konvensi maupun peserta konvensi,
juga penulisnya. Tidak bisa dinafikan
 bahwa perasaan kelas dua
itu masih ada. IPA dalam lima tahun terakhir ini
 boleh dikatakan
tak menganut pembedaan itu, sekali paper lengkapnya dimuat
 dalam
proceedings, maka hilanglah mana paper oral mana paper poster.


   Menyiapkan poster lebih susah daripada sekedar menyiapkan
presentasi
 oral. Menyiapkan poster lebih makan waktu, tenaga,
dan biaya. Dulu saat
 presentasi oral masih menggunakan slide 35
mm menyiapkan presentasi oral
 sama susahnya dengan menyiapkan
poster. Sekarang, dengan menggunakan
 power point presentation,
10 menit sebelum presentasi pun kita masih
 bisa melakukan
perubahan atas bahan presentasi bila diperlukan.
 
  
Presentasi oral hanya 15-20 menit, lalu diskusi 5-10 menit; habis itu
 orang melupakannya. Pembicara hanya cukup membawa flash disk dan
 memberikan bahannya ke panitia untuk di-copy. Nah, poster :
booth-nya
 dijagai pembuatnya bisa setengah hari-sehari. Lalu
ia/mereka juga mesti
 siap sedia menjawab pertanyaan pengunjung
selama posternya digantung.
 Membawanya ke tempat konvensi pun
tak sederhana, tak hanya 

Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit Jayagiri

2008-04-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Mulai suatu acara dengan menyanyikan Indonesia Raya , saya
kira idee yang bak dan benar.

Si Abah

___

   Makanya kang ..kalau ada acara2 iagi, iatmi, hagi
atau acara
 apapun.diawali dgn lagu Indonesia
Raya  dan Tanah Pusaka dimulai
 dari kita2 dulu
aja...gitu tak ye.!? ditambah pembacaan Sapta Marga
 nya
IAGIwong yg terus2an dibaca saja masih sering
 menyimpang apalagi gak pernah sama sekali...!?
 
 Salam,
 Agus Irianto
 
 
 --- On Tue, 4/22/08, mohammad syaiful
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 

From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]

Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: FW: [iagi-net-l] Lagi : Junghuhn
 di Bukit Jayagiri
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tuesday, April 22, 2008, 5:37 PM
 ok, abah.
coba kalo ada nanti saya mintakan kepada orang
 dephan,
anak
 buah jendral frans yg dulu sempat berseminar bersama
iagi
 di bidakara
 dan kebetulan teman serumah
saya di mbogor.

 salam,

syaiful

 On Tue, Apr 22, 2008 at 1:14 PM, yanto
R.Sumantri
 [EMAIL PROTECTED] wrote:


 
 
  Mas
Ipul
  Tolong kalau ada soft fle-nya.


  Si
  Abah
 
 
 
 
   
wah, abah. kalo soal mall dan
  nasionalisme, ada kok
makalah tentang
   hal tsb. kira2 judulnya
  seperti ini: dampak pertumbuhan/pembangunan

  mall-mall dengan
  ketahanan nasional.
  
   salam,
 
 syaiful
  
   On Mon, Apr
21, 2008 at 9:17 AM, yanto R.Sumantri
 
[EMAIL PROTECTED]
   wrote:

 
  
  
Mas Ipul
  
   Memang
  saya melihatnya begitu
, jadi kalau
   lebih banyak ya lebih
  baik, kita sepakat bahwa memang terdapat erosi
  
  nasionalisme ,.
   Nah kecintaan kepada hal hal yang

 bersifat
   mengisi ruang jiwa ,
seperti
 mencintai
  alam dan segala
   keindahan dan dnamikanya  , mencintai
  sastra baik prosa maupun puisi
  
akan meningkatkan kecintaa
  kepada Alam dan Penciptanya
serta menumbuhkan
   kecntaan
 
kepada Indonesia.
   Saya kadang kadang berfikir
betapa
   jahatnya ORTU yang HANYA mengajak
anak2nya ke
 Mall!!! Apakah
  mereka
   tidak
   sadar bahwa
mereka  tanpa sadar
  mendidik anak anak mereka /putra
   bangsa menjadi sangat
 
konsumtif Dan akan mempunyai jiwa yang sangat
 

  materialistis   pada saat mereka
dewasa
  (Bukannya
   aku anti
mall lho).
   Akh mungkin ini hanya

 kehawatiran-ku saja ya
   ??

 
   Si
  Abah
  
  
 

  
  
  abah
   yanto,
  
  
 
  saya kira abah anom juga cukup banyak
 kok
   punya kawan2 yg senang pula
 
  mengajak
  keluarga (anak2) ke tempat2
   yg disebutkan. musium
 
geologi,
musium migas (tmii), dll,
sering
  
  kok dikunjungi. coba
ingat2 diskusi
kita sekian bulan
  atau tahun
   lalu, waktu
membahas ttg topik yg mirip
ini.
   
semoga
  kepesimisan abah bahwa banyak ortu yg enggak mau
 mengajak
  
 
anak2
ke tempat2 yg 'bernilai lebih'
 tsb adalah dalam
  usaha agar

  mereka mau
berkunjung ke
  tempat2 tsb.
   
   
   salam,
syaiful
   
On Fri, Apr
  18, 2008 at
3:48
   PM, yanto R.Sumantri
 
[EMAIL PROTECTED]
wrote:
  
  
 
 
   
 

   Alhamdulillah
 
  Tapi Anda teh minoritas
  , itu
pasti

 
  Da lebih
  pinuh anak anak di - mall
batan di Boscha . hayoh
  
 

Si Abah
 
 
   
 

 



 
  
  

   
 

 Etah Abah Yanto
 
 jangan gegabah dan under
  estimate...
 Abah Anom dari
 
 dulu
  sering ngajak anak-anak (sejak mereka
kecil,
   
  
sekarang
 berumur 22 dan 16
  tahun)jalan-jalan ka gunung,
  
laut
   
  (pantai
selatan Jawa),
 arung jeram
   (Citarik, Ayung). Nginepnya
 
  lebih sering
  bukan di

  Hotel/Losmen

(bilangnya
  sih biar lebih
  

   natural/alami, padahal

 sih 'ngirit') tapi di
 tenda
atau
  
  di rumah

   penduduk. Kedua anak saya cukup

familiar
  dengan
   Taman
 Nasional
 
  Gn. Pangrango juga TN Gede
  
PAHALA
  (Pangrango Halimun Salak), TN
 
  
  
 

   Ujung Kulon. Itulah buah nikmatnya
semasa
 jadi PNS
  Peneliti, banyak
waktu
  
 
  dan gampang minta ijin (sesuai dengan
   pengahasilannya).
  
 
 Salam
  
Abah Anom

  

  
   
-Original Message-
  
 
 
   
 

 
From: yanto
 
R.Sumantri
   
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
  
 
  Sent: Friday, April 18, 2008 1:54
 
 
  PM
  
  To: iagi-net@iagi.or.id
  
Subject:
  
Spam:RE: FW:
   
 
[iagi-net-l] Lagi : Junghuhn di Bukit
  
Jayagiri
  
   

  
 

 
   Awang dan Rekan
  rekan
   
   
   
  

   Membaca Junghuhn di Bukit
 

  Jayagiri
   
 , saya teringat masa kecil
   
dlu
   (umur - ku enam tahun) , dibawa ayah
  dan
 ibu untuk
   melihat
   
jayagiri. Dan pengalaman itu (karena
 terjadi pada
   masa

anak
   
  anak) masih
terpatri sampai
   saat ini.
 
 
   Saya jadi ingin

   bertanya
  

   apakah orang tua sekarang biasa membawa

anak  anak-nya
melihat

seperti ini
  (Teropong
Boscha ,
   Jayagiri , musium geologi
  
   , gedung gajah

  
dsb).
 Rasa2nya ndak ya ,
kalau
 membawa
  
 

   anak-nya kesitu 

Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008

2008-04-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Sanggam

Anda ada dimana sekarang ?
Apakah masih di
Slumberger ?\
Salam hangat dan sono.

Si Abah



Pak Awaang
 
 Terimakasih untuk informasi Workshop
Karbonat ini. Saya berharap bahwa
 workshop ini sukses mencapai
tujuannya. Tampaknya workshop ini
 mendiskusikan banyak hal mulai
fasa identifikasi/deskripsi/karakterisasi
 (GG), drilling,
produksi hingga manajemen reservoir karbonat di
 Indonesia. Saya
lsquo;sedihrsquo; enggak bisa hadir dalam worshop yang menarik

ini.
 
   Bolehkah saya mendapatkan digital bahan2
presentasi/konklusi workshop
 ini? Kalau enggak bisa dikirim via
email saya akan jemput (ada rencana
 saya di Jkt Juni-Juli).
Membaca email Pak Awang ini, saya menjadi
 bergairah kembali
sejenak rdquo;back to the basic (BATU)rdquo; setelah berpuluh

tahun secara rdquo;praktis meninggalkanrdquo; subjek yang amat penting
ini sebagai
 seorang geologist.
 
   Setahu
saya salah-satu workshop sebelumnya yang lsquo;seriusrsquo; membahas
 reservoar karbonat adalah Workshop oleh IPA 16 tahun silam,
walaupun
 penekanannya pada geologi/core. Pada workshop tsb ada
beberapa isu yang
 lsquo;menggantungrsquo; yg mudah2an pada
Workshop IATMI ini  disinggung dan telah
 lsquo;terjawabrsquo;
(atau sebenarnya bukan isu lagi karena ke-tidak update-an
 saya
saja?). Di bawah ini beberapa komen didasari ldquo;kepengen-tauanrdquo;
saya.
  Teman-teman Geoscientists, khususnya Pak Awang yang hadir
dalam
 Workshop ini  mungkin bisa men-share dan meng-update saya.
Komen2 ini
 juga ada relasinya dgn abstrak paper Pak Awang.
Sebelumnya maaf untuk
 panjangnya yang 'keterlaluan'.


 
Dalam workshop IPA yl dikatakan mayoritas sekuen
karbonat Tersier  di
 Ind. adalah endapan low-relief carbonate
mud bank (contoh cekungan
 Sum-Sel, Sunda, Ngimbang). In situ
coral-dominated framework reservoir
 (coral boundstones) tidak
pernah/amat sangat jarang ditemukan di
 Indonesia. BRF di Sunda
basin hanya satu bukti (masih kemungkinan!)
 adanya typical
coral-reef influence reservoir. Dikemukakan juga dalam
 workshop
tsb bahwa terdapat kecenderungan umum alga merah dan

foraminifera bentonik besar adalah unsur biotik utama buildups karbonat
 Miosen di Ind (secara kontras koral dan Halimeda sangat umum pada
reef
 moderen, seperti ditunjukkan studi di P. Seribu oleh
Jordan/Mobil
 Oil??).
 
   Dalam abstrak Pak
Awang saya mendapat kesan bahwa ldquo;coral-dominated reefrdquo;
 mendominasi reservoar karbonat di Indonesia. Mohon di-elaborasi
istilah
 dan model  ldquo;reefrdquo; yg dipakai Pak Awang
disini, karena bisa memberikan
 konotasi lain dan berbeda,
seismically dan geologically. Catatan, dalam
 IPA Workshop
di-usulkan modifikasi model karbonat Wilson untuk kasus di
 khas
Indonesia yaitu Model ke IV ldquo;low-relief carbonate mud-banksrdquo;

 dimana matriks lime mud mendominasi batuan karbonat. Apakah
model ini
 cukup valid dan dapat diterima practically?


 
Bukankah lebih tepat dikatakan bahwa perubahan
relatif muka laut
 (relative sea level) yang disebabkan kombinasi
 fluktuasi eustatik dan
 fluktuasi lsquo;basin floorrsquo; juga
merupakan faktor penting yang mempengaruhi
 pembentukan dan
pemunahan karbonat?
Dalam abstrak disinggung lsquo;karstic
cavitiesrsquo; sebagai porositas sekunder
 pada karbonat
Paleogen. Lengkapnya: ldquo;Secondary porosities developed due

to fracturing, chemical dissolution during burial, or as karstic

cavities. However, the opportunities for leaching were limitedrdquo;.
 Kayaknya ada lsquo;pertentanganrsquo; pernyataan disini. Menurut
saya proses
 lsquo;dissolutionrsquo; dan lsquo;leachingrsquo;
adalah sama; lsquo;karstic cavitiesrsquo; pun hasil

lsquo;leaching/dissolutionrsquo; (karena ekspos ke permukaan/subaerial).
Mohon
 penjelasannya disini.
Porositas sekunder
berupa mikroporositas tidak disinggung dalam
 abstrak.Menurut
saya (berdasarkan pengalaman bertahun-tahun
 di-laboratorium)
mikroporositas dalam matriks reservoir karbonat
 (chalky) sangat
signifikan, walaupun umumnya permeabilitasnya rendah
 (namun
paling tidak bagus untuk gas, dalam paper IPA dikatakan dapat

mencapai 30% dan dapat dilihat pada logs!). Ini memberikan impak pada
 model petrofisik karbonat di Indonesia yang menarik untuk
didiskusikan
 (lsquo;fracture-micropore-vuggy/mouldic
pore-stylolite-clay-dolomitersquo;)!
Dalam abstrak
dikatakan: ldquo;Neomorphism is especially common in micritic

carbonates reducing their porositiesrdquo; Bukankan pernyataan ini
 lsquo;circularrsquo;? lsquo;Micritic carbonatersquo;
berkonotasi karbonat yang mengandung
 secara significant matrix
berupa lsquo;lime mudrsquo; (~ micrite) yang
 per-definisi
adalah material yang berbutir halus (berukuran mirons) dan
 padat
(dense); jadi lsquo;micritic carbonatesrsquo; memang seyogyanya
 berporositas rendah. Tapi mungkin ini masalah semantik saja.
Kembali pada pembentukan porositas sekunder oleh
lsquo;subaerial exposurersquo;.
 Dalam Workshop IPA dikatakan
bahwa proses ini 

Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik Minarwan (Min)
Mas Syaiful,

Bagaimana yah? *sambil garuk2 kepala*

Jalan paling baik adalah membuat sebuah jurnal yang betul2 super hebat
di level Indonesia sehingga semua akhirnya memilih, dengan kesadaran
sendiri untuk mengisi jurnal itu. :)

Atau IAGInya yang ngalah hehehe..(gak mungkin kali yah?).

Salam
Minarwan

On 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Minarwan dkk lainnya,

 Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi
 berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang
 dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di
 Bandung.

 Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri.
 Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg
 punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu
 tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk
 kenaikan pangkat.

 Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan
 organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada
 kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai
 kum tahun tsb.

 Jadi bagaimana sebaiknya?

 salam,
 syaiful


-- 
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] FW: IAGI NET -EMAIL NET

2008-04-28 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Bapak Moderator,
Mau minta daftar ulang teman dibawah ini di IAGI mailist.
[EMAIL PROTECTED]
 
 
Salam,
Edison sirodj



From: Jarot Parnoto Adi (XD/PCSB) 
Sent: Monday, 28 April, 2008 2:46 PM
To: H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Subject: RE: IAGI NET -EMAIL NET 
Importance: High



Pak Edison

 

My email-address is [EMAIL PROTECTED]

 

JAROT PARNOTO ADI

SENIOR GEOLOGIST

SABAH and MAURITANIA EXPLORATION DIVISION

PETRONAS CARIGALI SDN BHD

PETRONAS TWIN TOWER -KLCC

KUALA LUMPUR MALAYSIA

603 2331 8945

 



From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) 
Sent: Monday, 28 April, 2008 12:39 PM
To: Jarot Parnoto Adi (XD/PCSB)
Subject: RE: IAGI NET -EMAIL NET 

 

 

Pak Jarot,

 

Your email address please.

 

Rgds,

Edison sirodj

 



From: Jarot Parnoto Adi (XD/PCSB) 
Sent: Friday, 25 April, 2008 3:17 PM
To: H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Subject: IAGI NET -EMAIL NET 

 

Dear pak Edison

 

Several times I have tried to access IAGI net (email) but always fail,
and I think you could help me how to get email member IAGI net . 

During 2004 to 2006 I have became email member of IAGI when was in
CNOOC, so please register me to get email member IAGI net 

 

JAROT PARNOTO ADI

SENIOR GEOLOGIST

MAURITANIA-WEST AFRICA 

 EXPLORATION DIVISION

PETRONAS CARIGALI SDN BHD

 

 

 

 

DISCLAIMER: This e-mail and any files transmitted with it (Message) is
intended only for the use of the recipient(s) named above and may
contain confidential information.  You are hereby notified that the
taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission,
dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any
part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly
prohibited.  If you have received this Message in error, you should
delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail.
Opinions, conclusions and other information in this Message that do not
relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies
shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of
the companies within the Group.



DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik mohammad syaiful
kang minarwan,

mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana keuntungan dan
mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti keluar
kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak.

salam,
syaiful

On 4/28/08, Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas Syaiful,

  Bagaimana yah? *sambil garuk2 kepala*

  Jalan paling baik adalah membuat sebuah jurnal yang betul2 super hebat
  di level Indonesia sehingga semua akhirnya memilih, dengan kesadaran
  sendiri untuk mengisi jurnal itu. :)

  Atau IAGInya yang ngalah hehehe..(gak mungkin kali yah?).

  Salam

 Minarwan


  On 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Minarwan dkk lainnya,
  
   Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi
   berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang
   dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di
   Bandung.
  
   Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri.
   Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg
   punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu
   tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk
   kenaikan pangkat.
  
   Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan
   organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada
   kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai
   kum tahun tsb.
  
   Jadi bagaimana sebaiknya?
  
   salam,
   syaiful
  


 --

 Minarwan
  -When one teaches, two learn-
  GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
  Blog: http://desaguadero.blogspot.com

  
 
  PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
  * acara utama: 27-28 Agustus 2008
  * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
  * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
  * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
  * abstrak / makalah dikirimkan ke:
  www.grdc.esdm.go.id/aplod
  username: iagi2008
  password: masukdanaplod

  
 
  PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
  * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
  * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
  AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

  -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
  -




-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik wahyu budi
Menarik juga dialog tentang jurnal ini.

Saya pernah berusaha mempelajari bagaimana agar sebuah jurnal dapat terbit dan 
bertahan. Hal itu saya lakukan dengan berkunjung ke Fakultas Biologi 
Universitas Atmajaya Yogyakarta. Berikut ini apa yang dapat saya tangkap dari 
dialog kami dengan pengelola jurnal di sana yang sejauh ini sukses.

1. Ruang sekretariat hrs ada dengan alamat yang jelas - kita sudah punya.
2. Satu orang di sekretariat yang ditugaskan penuh mengelola naskah yang masuk 
dan melakukan komunikasi berkaitan dengan jurnal - Bisa diadakan (atau bisa 
kita manfatkan tenaga di sekretariat IAGI sekarang.
3. Biaya penerbitan - saya kira keuangan IAGI sekarang cukup kuat. Bila sudah 
berjalan, nanti kita bisa minta kontribusi penulis untuk biaya pencetakan. 
Sekarang ini, beberapa jurnal menarik kontribusi dari para penulis yang 
naskahnya diterima sekitar Rp 200.000,- sampai Rp. 250.000,- per naskah. 
Kontribusi dimintakan setelah naskah siap diterbitkan.
4. Editor / Tim editor - Banyak potensi di IAGI.
5. Reviewer - Banyak potensi di IAGI.
6. Sumber makalah - seluruh anggota IAGI. Melihat makalah yang masuk pada 
setiap PIT, rasanya MGI ngak akan kekurangan makalah.

Yang perlu dilakukan adalah:
1. Membentuk organissi pengelola MGI yang mapan dan relatif independen. 
Maksudnya, organisasi itu tidak terpengaruh dengan perubahan kepemimpinan di 
IAGI. - Organisasi pengurus MGI yang mapan dan stabil sangat menjamin 
kelangsungan hidup MGI. Perlu diatur masa aktif yang cukup lama (mungkin 5 
tahun), perlu diatur pergantian yang bertahap dan sebagian-sebagian (maksudnya 
jangan mengganti pengelola secara total pada setiap pergantian pengurus, karena 
hal itu akan menyebabkan tidak ada kesinambungan pola kerja dan irama kerja). 
2. Mengupayakan MGI mendapatkan akreditasi, bisa akreditasi dari DIKNAS atau 
LIPI, atau yang lainnya bila ada. Dengan akreditasi akan membuat makalah yang 
diterbitkan di MGI bernilai tinggi bila diajukan untuk kenaikan pangkat. Perlu 
diingat bahwa banyak diantara kita yang membutuhkan penilaian seperti itu. 
Untuk akreditasi di LIPI diperlukan terbitan selama dua tahun. Jadi, untuk MGI, 
kita sudah dapat mengajukan untuk akreditasi.

Hal lain yang mungkin perlu dilakukan adalah: menjadikan MGI sebagai bagian 
dari aktifitas keanggotaan IAGI. Maksudnya MGI dibagikan kepada semua anggota 
IAGI yang aktif membayar iuran keanggotaan. Dengan cara ini, anggota IAGI akan 
merasakan langsung manfaat menjadi anggota IAGI. Selain itu, cara ini juga 
merupakan cara untuk promosi. Bila MGI tersebar ke sebagian besar anggota IAGI 
di Indonesia dan luar Indonesia, mungkin akan menarik pihak industri untuk 
beriklan melalui MGI.

Hal lain lagi yang perlu diperhitungkan adalah bahwa IAGI adalah organisasi 
profesi. Sekarang ini ada kecenderungan untuk memberi nilai yang lebih tinggi 
kepada jurnal yang dipublikasi oleh organisasi profesi daripada yang 
dipublikasikan oleh suatu institusi. Saya kira ini bisa menjadi keunggulan  MGI 
dibandingkan jurnal dari institusi.

Ini sekedar sumbang saran.

Semoga bermanfaat. 

Salam,
WBS 




--- On Mon, 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai 
 Majalah Ilmiah...
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Monday, April 28, 2008, 3:11 PM
 kang minarwan,
 
 mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana
 keuntungan dan
 mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti
 keluar
 kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak.
 
 salam,
 syaiful
 
 On 4/28/08, Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Mas Syaiful,
 
   Bagaimana yah? *sambil garuk2 kepala*
 
   Jalan paling baik adalah membuat sebuah jurnal yang
 betul2 super hebat
   di level Indonesia sehingga semua akhirnya
 memilih, dengan kesadaran
   sendiri untuk mengisi jurnal itu. :)
 
   Atau IAGInya yang ngalah hehehe..(gak mungkin
 kali yah?).
 
   Salam
 
  Minarwan
 
 
   On 4/28/08, mohammad syaiful
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Minarwan dkk lainnya,
   
Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua
 perguruan tinggi
berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari
 Bandung) dan satu orang
dari badan pemerintah yg namanya kini sudah
 berubah dan terletak di
Bandung.
   
Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb
 punya 'jurnal' sendiri.
Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum
 yg harus diperoleh. Dg
punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan,
 bahwa dalam satu
tahun yg diinginkan, makalahnya dapat
 dipublikasikan dan diajukan utk
kenaikan pangkat.
   
Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan
 ilimiah tahunan
organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu
 diterima 100%, masih ada
kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan
 utk menambah nilai
kum tahun tsb.
   
Jadi bagaimana sebaiknya?
   
salam,
syaiful
   
 
 
  --
 
  Minarwan
   -When one teaches, two learn-
   

[iagi-net-l] Tolong didaftarkan di Iagi-net

2008-04-28 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
 Bapak Moderator,
Mau minta daftar ulang teman dibawah ini di IAGI mailing list.
[EMAIL PROTECTED]
 
 
Salam,
Edison sirodj




PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI
ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Questions on Carbonates of Indonesia (was : Workshop on Carbonate...)

2008-04-28 Terurut Topik sanggam hutabarat
Terima kasih responnya Pak Awang. Seperti biasanya, ulasan ilmiah Pak Awang 
tetap enak dan perlu sekali. Saya merasa mendapat ringkasan yg bermutu tanpa 
harus membaca beratus-ratus halaman ttg karbonat tanah air. 
   
  Di bawah ada beberapa butir komentar/pertanyaan dari saya,  agar mata saya 
semakin celik mengenai per-karbonatan- dgn bantuan pakar2 GG seperti Pak 
Awang. 
   
  Kalau tak keberatan kiranya email via japri dong hasil workshop tsb..nuhun 
banget
   
  Salam Hangat dan Optimistik Selalu (untuk 'gajah' kita)
   
  S Hutabarat
  ---

Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  deleted- Contoh yang langsung dalam perminyakan adalah sembulan2 high-relief 
di east Cepu High yang berumur Miosen Awal-Miosen Tengah (Banyu Urip, Sukowati, 
Mudi); Arun, NSO; dan sembulan karbonat Miosen Atas-Pliosen model Parigi di 
Jawa Barat yang high-relief dan didominasi coralgal. 
maka secara ringkas, bila penelitiannya lebih komprehensif, akan diketahui 
bahwa memang karbonat Neogen didominasi oleh coralgal, sementara yang Paleogen 
didominasi oleh foram (contoh khas : Berai, Tonasa, Ngimbang-CD carbonates).
  Sgm: Kenapa? Jangan2 heolog pendahulu kita sudah faham bahwa adanya 
kecenderungan wilayah sekitar core reef yang prone (yang kaya unstable 
kalsit/aragonite) untuk larut membentuk porosity namun disemenkan kembali dalam 
sejarah diagenesis karbonat tsb. Jadi daerah ini malah yang dihindari untuk 
di-bor?? Jadi memang nonjol2 belum tentu menarik untuk dieksplorasi!
  Tapi apakah onggokan karbonat ini pure autochthonous? Dulu saya  tidak pernah 
melihat pada core/sayatan tipis karbonat yg berupa 
boundstone/bind/frame/bafflestone; kalau ada yang kasar paling2 
floatstone/rudstone (sejumlah grainstone memang ada mis. samples dari Parigi, 
Arun NSO, BRF, Kujung offshore tapi tetap umumnya terdiri dari pecahan canggang 
bioklas yg malah ada milliolidnya/back reef associations). Ini yang membuat 
menarik (dgn asumsi: bila populasi yang saya periksa cukup representatif), 
bahwa mayoritas karbonat Paleo/Neo-gen yg saya periksa banyak mengandung 
(depositional) matriks (walaupun komponennya bisa saja di-dominasi pecahan 
koral-algal secara lokal). Karakter ini sangat berbeda dengan Holocene/Recent 
karbonat. ’Fakta’ ini mengindikasi adanya perbedaan karakter yg penting karena 
faktor tertentu (lingkungan, energi dll). Kalaupun ”pure biotic, rigid walled 
reef” ada at subsurface, mungkin tipis atau tidak ter-preserved dgn baik karena 
faktor tertentu; jadi
 sekarang kita hanya mendapat kebanyakan onggokan hasil rombakannya saja.
  deleted--
Mikroporositas terutama kalau mengalami chalkyfication betul sekali dapat 
mengkontribusi porositas yang sekunder. Contoh terkenal dan ideal ada di North 
Sea. Di Indonesia kasus itu ada tetapi sangat lokal tak punya konteks regional 
seperti tema bahasan presentasi saya. Secara regional, sayangnya matrix 
porosities kebanyakan minimal saja. Tetapi betul Pak Sanggam bahwa jenis 
porositas ini bisa menjadi sangat penting, tetapi lokal saja.
  
Sgm: Saya percaya fenomena ini mungkin sekali tidak lokal (bila asumsi saya 
’benar’ bahwa reservoar karbonat di Indonesia didominasi oleh mud-dominated 
limestones dgn porositas sekundernya, kecuali Manusela yg punya porositas 
primer)
  
Micrite dan neomorphism berhubungan timbal balik, sebab akibat, effect and 
result; seperti hubungan chicken and egg, jadi bisa saja bermakna circular. 
Bila tak banyak matriks kalsit (micrite), neomorphism cenderung tak banyak 
terjadi. Bila neomorphism terjadi, bentuknya pun seperti micrite hanya lebih 
kristalin. Bisa dipelajari lebih jauh dari Berry (1976 -IPA carbonate seminar) 
tentang hubungan menarik neomorphism-micrite ini.
   
  Sgm: Micrite/microcrystalline/lime mud ini mungkin salah satu enigma dalam 
petrografi batuan! Revival studi serius ttg peranan material2 halus ini mungkin 
perlu dilakukan karena berhubungan dgn rock storage dan deliverablity.
  
Disolusi burial dan subaerial exposure tak bisa dipungkiri dua kasus penting 
untuk pembentukan porositas sekunder karbonat. Dua2nya sama penting dan secara 
volumetrik sama juga. 
   
  Sgm: Menurut Pak Awang mana yang paling dominan memberikan sumbangan kepada 
reservoir quality? Teoritically yang karstik harusnya lebih penting (dimana 
unstable kalsit/aragonit material termasuk cangkang2 biotik mengalami pelarutan 
terlebih dahulu) walaupun enggak gampang bedaan pori-pori hasil pelarutan 
sub-aerial dengan deep/medium burial pada syt.tipis (karena bisa saja siklus 
larut, sementasi, larut dan sementasi lagi terjadi). Mungkin perlu bantuan 
metoda lain lagi untuk studi rinci cement stratigraphy pada batuan /sayatan 
karbonat pada kasus diagenesis kompleks semacam ini.
   
  Tidak banyaknya paleosol yang muncul pada core yang menandakan subaerial 
exposure barangkali core bukan pada posisi yang pas untuk paleosol berkembang, 
atau kebetulan yang di-core itu memang bukan hasil subaerial exposure, tetapi 
hasil burial dissolution. 

[iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Dear Geoscientist,
1) Masalah Recognized Scientific Journal dulu (sampai dengan akhir 80an)
kita pernah mempunyainya dan di 'sitasi' oleh para akhli kebumian di
Asia maupun Dunia (misal: NIGM Bulletin diterbitkan oleh LIPI, Jurnal
Terbitan ITB dan terbitan Jl. Diponegoro 57). Masalah kontributor
tulisan, biaya penerbitan dan ketersediaan editor yang 'pas' atau
'langka', biasanya menjadi kendala serius sehingga penerbitan sebuah
Jurnal Ilmiah menjadi 'tersendat'. 
2) Saya heran, kok sekarang masalah ISBN dan ISSN menjadi sedemikian
pentingnya?. Mustinya kan sama saja?. Bedanya yang satu 'terbit rutin'
dan yang lainnya 'terbit sekali-kali' atau yang satu dalam bentuk
'majalah' dan yang lainnya dalam 'bentuk buku'. Atau yang pasti adalah
yang satu otorisasi penomorannya dikeluarkan oleh PDII-LIPI sementara
yang lainnya oleh ARSIP NASIONAL.
3) Buat para 'pejabat fungsional peneliti' maka yang terpenting adalah
'kontinuitas penerbitan' sehingga mereka bisa memprediksi kapan hrs
memasukkan tulisannya ke sebuah jurnal, karena perioda jabatan
fungsional peneliti ada 'masa' nya (dulu 4 tahun, sekarang 5 tahun untuk
1 jenjang jabatan peneliti).
4) IAGI-IATMI-HAGI apakah pernah melakukan 'akreditasi' terhadap
terbitan terbitan Jurnal Ilmiah yang diproduksi oleh related
institution? 

Salam
Abah ANOM (TPS)
Yang (pernah/th 2002) jadi 'Peneliti Madya' 

-Original Message-
From: Minarwan (Min) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, April 28, 2008 2:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re:
Nilai Majalah Ilmiah...

Mas Syaiful,

Bagaimana yah? *sambil garuk2 kepala*

Jalan paling baik adalah membuat sebuah jurnal yang betul2 super hebat
di level Indonesia sehingga semua akhirnya memilih, dengan kesadaran
sendiri untuk mengisi jurnal itu. :)

Atau IAGInya yang ngalah hehehe..(gak mungkin kali yah?).

Salam
Minarwan

On 4/28/08, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Minarwan dkk lainnya,

 Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi
 berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang
 dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di
 Bandung.

 Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri.
 Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg
 punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu
 tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk
 kenaikan pangkat.

 Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan
 organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada
 kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai
 kum tahun tsb.

 Jadi bagaimana sebaiknya?

 salam,
 syaiful


-- 
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* 

Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-28 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
   
  Yang di LUSI kita sebut saja mud volcano crater, yang subsidence-nya 
pelan-pelan dan betul karena masalah kesetimbangan pressure serta hilangnya 
daya dukung di subsurface akibat materialnya dikeluarkan lalu membebaninya lagi.
   
  Yang di Darvaza kita sebut collapse crater, yang subsidence-nya terjadi 
seketika dan selesai saat itu juga karena ada gua di bawah drilling site dan 
runtuh saat dilakukan pemboran.
   
  Tapi keduanya mengandung gas atau hidrokarbon yang menemukan jalan keluar ke 
atas akbat differential pressure, sama-sama dari tekanan tinggi ke tempat 
dengan tekanan rendah.
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Aku hanya dapet referensi ini : Earth-Science Reviews 2001
www.elsevier.com The geology and petroleum potential of the North
Afghan platform and adjacent areas žnorthern Afghanistan, with parts
of southern Turkmenistan, Uzbekistan and Tajikistan
Michael E. Brookfield), Ajruddin Hashmat- Department of Land Resource
Science, Guelph UniÕersity, Guelph, Ontario N1G 2W1, Canada.

Btw, pertanyaan sederhana dari pembaca-pembaca dongeng adalah Apakah
hal ini bisa terjadi di Lusi ?
Ada yang punya pendapat ?
Aku rasa sih yang terjadi di Lusi, justru adanya high pressure di
bawah sana akibat pembebanan yang mendorong batuan lembik untuk
mecotot keluar. Subsidence terjadi karena terjadinya pressure
equilibrium saja. Sedangkan di Darvaz ini yang terjadi adalah batuan
yang lapisan atas runtuh karena adanya rongga dibawah. Bagaimana Pak
Awang ?

Btw warna merah-merah itu bukannya seperti vulcano (lava) tetapi api
dari gas yang senagja dibakar supaya gas terrelease tidak meledak bila
tersulut. Hal ini seperti kalau ada sumur terkena semburan selalu
sengaja dibakar, for safety reason.
Silahkan tengok videonya untuk lebih jelas disini :
http://www.youtube.com/watch?v=TEjoga1yrn0


RDP

2008/4/28 :
 Awang,

 Publikasi AAPG yang mana?
 USGS juga ada report USGS Bulletin 2201-H (bisa di akses online).
 Yang di Karakum sebenarnya tidak terlalu banyak gasnya. Lapangannya relatif 
 kecil. Yang besar di cretaceous clastic Dauletabad Donmez di selatan 48.7 TCF 
 (ini bisa dilihat di AAPG publication).

 Herman





 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, April 28, 2008 7:41 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


 Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
 barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
 Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.

 Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
 Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 
 5.5 trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun 
 Karakum ini. Wilayah ini kaya migas.
 Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
 pinggir paparan benua.

 Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
 structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas Turan 
 Plate.
 Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir 
 uplift yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan 
 re-aktivasi ancient normal folds dan clay diaprism.

 Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
 tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
 diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
 sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
 (cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
 runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
 Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada 
 di cavernous porosities reef Darvaza. Takut gasnya beracun, maka gas itu 
 dibakar dan terus menyala sampai sekarang.

 Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
 semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.

 Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
 permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
 dan runtuh saat dibor.

 salam,
 awang

 Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
 http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

 Thanks

 RDP

 --
 http://tempe.wordpress.com/
 No one can monopolize the truth !

 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod

 

RE: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-28 Terurut Topik Awang Satyana
Herman,
   
  Publikasi AAPG Memoir 74 -2001 (Petroleum Provinces of the 21st Century) pada 
artikel Igor Effimoff (potensi Kazakhstan) ada sedikit membahas wilayah di 
timur Kaspia ini. Lebih detail lagi dibahas pada AAPG Memoir 78 -2003 (Giant 
Oil and Gas Fields of the Decade 1990-1999) pada artikel paling panjang tulisan 
Paul Mann et al.tentang tectonic setting semua lapangan raksasa di dunia 
termasuk yang di Turkmenistan pada sector South Kaspia -Kopet Dag. Silakan 
dicek, terutama yang Paul Mann et al. (2003)
   
  salam,
  awang
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Awang,

Publikasi AAPG yang mana?
USGS juga ada report USGS Bulletin 2201-H (bisa di akses online).
Yang di Karakum sebenarnya tidak terlalu banyak gasnya. Lapangannya relatif 
kecil. Yang besar di cretaceous clastic Dauletabad Donmez di selatan 48.7 TCF 
(ini bisa dilihat di AAPG publication).

Herman


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 28, 2008 7:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.

Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 5.5 
trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun Karakum ini. 
Wilayah ini kaya migas. 
Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
pinggir paparan benua. 

Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas Turan 
Plate. 
Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir uplift 
yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan re-aktivasi 
ancient normal folds dan clay diaprism. 

Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
(cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada di 
cavernous porosities reef Darvaza. Takut gasnya beracun, maka gas itu dibakar 
dan terus menyala sampai sekarang. 

Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.

Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
dan runtuh saat dibor.

salam,
awang

Rovicky Dwi Putrohari wrote:
Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

Thanks

RDP

-- 
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

[iagi-net-l] FW: SAGE2009 - Southeast Asian Gateway Evolution Conference

2008-04-28 Terurut Topik Herman.Darman
Sayang diadakannya di UK,...
Apa kita tidak bisa buat acara serupa di Indonesia?

Herman

-Original Message-
From: SAGE2009 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 11, 2008 1:57 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: SAGE2009 - Southeast Asian Gateway Evolution Conference


SAGE2009 - Southeast Asian Gateway Evolution Conference

14-17 September 2009: Royal Holloway University of London

In  September 2009 we are holding an international meeting at Royal
Holloway that will focus on the Indonesian Gateway, the current
connection between the Pacific and Indian Oceans. The meeting is aimed
to bring together Life and Earth Scientists to discuss the history,
development and current state of the region.

We shall run SAGE2009 meeting as two parallel scientific meetings, with
several plenary sessions and keynote speakers who will be encouraged to
explain their subject and give overviews that can be useful to all
scientists who attend.

We welcome contributions on all aspects of the geology, oceanography,
climate, biology and development of this region, particularly those that
cross discipline boundaries, and can explain the relevance of their work
to other scientists including non-specialists in the field.

Please download the 1st Circular at http://sage2009.rhul.ac.uk


To register your interest in attending this meeting, please click on the
following link

http://sage2009.rhul.ac.uk/interest/express_interest_form.html


or mail your name and contact details to

SAGE2009
SE Asia Research Group
Royal Holloway University of London
Egham, Surrey
TW200EX, UK












PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-28 Terurut Topik Awang Satyana
Hm..filosofi yang dalam Abah, terima kasih atas pengingatannya, benar dan saya 
percaya.
   
  Jadi ingat nasihat Sang Guru kepada Almitra :
   
  Pabila cinta memanggilmu, ikutilah dia, walau jalannya terjal berliku-liku. 
Dan pabila sayapnya merangkummu, pasrahlah serta menyerah, walau pedang 
tersembunyi di sela sayap itu melukaimu.
   
  Cinta tak memberikan apa-apa, kecuali keseluruhan dirinya,utuh-penuh. Pun 
tidak mengambil apa-apa, kecuali dirinya sendiri. (Kahlil Gibran - Sang Nabi)
   
  salam,
  awang
   
   
   
   
  
yanto R.Sumantri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  


 Awang 

Jangan bilang ndak dapat apapun akh , Anda
melakukan sesuatu dengan dasar cinta maka cinta pula yang akan datang pada
Anda .
Apa itu ?
Anda dicintai oleh seluruh rekan ahli kebumian,
PERCAYAl-ah bahwa hal itu telah terjadi.

Si Abah


   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

RE: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-28 Terurut Topik Herman.Darman
Awang, 

Terima kasih.
Darvaza ini sebenarnya lebih di dominasi Mesozoic (Cretaceous). Tectonic 
trendnya lebih mirip dengan Middle Caspian basin. Lebih detailnya bisa dilihat 
di:
http://pubs.usgs.gov/bul/2201/H/

Salam,

Herman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 28, 2008 3:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


Herman,
   
  Publikasi AAPG Memoir 74 -2001 (Petroleum Provinces of the 21st Century) pada 
artikel Igor Effimoff (potensi Kazakhstan) ada sedikit membahas wilayah di 
timur Kaspia ini. Lebih detail lagi dibahas pada AAPG Memoir 78 -2003 (Giant 
Oil and Gas Fields of the Decade 1990-1999) pada artikel paling panjang tulisan 
Paul Mann et al.tentang tectonic setting semua lapangan raksasa di dunia 
termasuk yang di Turkmenistan pada sector South Kaspia -Kopet Dag. Silakan 
dicek, terutama yang Paul Mann et al. (2003)
   
  salam,
  awang
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Awang,

Publikasi AAPG yang mana?
USGS juga ada report USGS Bulletin 2201-H (bisa di akses online).
Yang di Karakum sebenarnya tidak terlalu banyak gasnya. Lapangannya relatif 
kecil. Yang besar di cretaceous clastic Dauletabad Donmez di selatan 48.7 TCF 
(ini bisa dilihat di AAPG publication).

Herman


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, April 28, 2008 7:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?


Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.

Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 5.5 
trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun Karakum ini. 
Wilayah ini kaya migas. 
Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
pinggir paparan benua. 

Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas Turan 
Plate. 
Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir uplift 
yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan re-aktivasi 
ancient normal folds dan clay diaprism. 

Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
(cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada di 
cavernous porosities reef Darvaza. Takut gasnya beracun, maka gas itu dibakar 
dan terus menyala sampai sekarang. 

Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.

Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
dan runtuh saat dibor.

salam,
awang

Rovicky Dwi Putrohari wrote:
Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

Thanks

RDP

-- 
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to 

[iagi-net-l] Kendali Geologi atas Biogeografi Sumatra

2008-04-28 Terurut Topik Awang Satyana
Dalam beberapa tulisan terdahulu, saya pernah mengulas kontrol geologi atas 
biogeografi. Berikut ini saya akan mengulas bagaimana Pulau Sumatra dan seluruh 
pulau  busur luarnya (Simeulue-Enggano) dan pulau-pulau di sebelah timurnya 
(Riau Kepulauan, Bangka, Belitung, Anambas-Natuna) memenuhi dengan ideal apa 
yang disebut dengan “teori biogeografi pulau” (theory of island biogeography). 
Data dan interpretasi didasarkan kepada publikasi2 di dalam bidang geologi, 
biologi, botani, zoologi, dan klimatologi.
   
  Teori Biogeografi Pulau mengatakan bahwa pulau2 kecil dan jauh mendukung 
lebih sedikit spesies (jenis) daripada pulau2 besar yang dekat dengan daratan 
utama. Penghunian pulau akan merupakan kesetimbangan dari dua hal : kolonisasi 
pulau oleh spesies imigran dan punahnya spesies di pulau itu. Tingkat 
kolonisasi akan tinggi bila pulau terletak dekat daratan utama. Sebaliknya, 
tingkat kepunahan akan lebih besar di pulau yang jauh dan kecil karena 
populasinya terbatas sehingga sekali kena penyakit yang pandemik peluang 
kepunahannya besar. Maka, pulau besar dan dekat akan semakin kaya jenis, pulau 
kecil dan jauh akan semakin miskin jenis.
   
  Yang mengontrol pulau besar-dekat atau pulau kecil-jauh adalah geologi. Yang 
mengontrol pulau terhubung dengan daratan utama atau terisolasi adalah geologi. 
Yang mengontrol perkembangan pulau-pulau dari waktu ke waktu dalam sejarah alam 
adalah geologi. Maka, memahami dengan baik evolusi geologi sebuah wilayah 
kepulauan akan memampukan kita membuat prediksi keragaman jenis wilayah itu.
   
  Hubungan antara ukuran pulau dan jumlah jenis/spesies adalah linier dan 
relatif konstan untuk sekelompok hewan dan tanaman. Whitten et al. (2000) 
membuktikan hal ini. Mereka mempublikasikan penelitian jumlah jenis burung 
darat dan air tawar 23 pulau terpilih di Indonesia dan sekitarnya, dan 
menemukan bahwa jumlah jenis terendah ada di Pulau Christmas (sekitar 10 jenis) 
dan jumlah jenis terbanyak dimiliki Papua (Indonesia dan PNG) sekitar 800 
jenis. Tiga besar pemegang jumlah jenis terbanyak adalah : Papua, Kalimantan, 
Sumatra – sesuai dengan pemegang predikat tiga ukuran pulau terbesar. Umumnya, 
bila sebuah pulau berkurang ukurannya 10 x, maka jumlah jenisnya berkurang 
setengahnya.
   
  Ukuran pulau pun berhubungan dengan ukuran jenis yang ada. Binatang besar 
yang ada di pulau kecil akan punah terlebih dahulu sebab berbagai faktor dalam 
seleksi alam. Menariknya, binatang-binatang kecil yang ada di pulau kecil bisa 
menjadi lebih besar ukurannya dibandingkan dengan saudara sejenisnya yang hidup 
di pulau besar (tentang ini pernah saya ulas mengapa Homo floresiansis menjadi 
kerdil di Flores - sementara tikus2nya menjadi berukuran raksasa –lihat 
lampiran di bawah; theory of island dwarfism). Maka, bila kita melakukan 
pekerjaan geologi lapangan ke pulau-pulau di sebelah barat Sumatra tidak perlu 
kuatir akan berjumpa dengan harimau, macan tutul, gajah, banteng, atau badak 
Sumatra.
   
  Sekarang kita lihat kasus Sumatra. Sumatra merupakan salah satu pulau terkaya 
akan jenis binatang. Jenis mamalia terbanyak di Indonesia ada di Sumatra, jenis 
burungnya terbanyak kedua setelah Papua. Kekayaan jenis ini karena ukuran 
pulaunya yang besar, variasi habitatnya, dan hubungan masa lampaunya dengan 
daratan utama Asia. Ada 23 spesies endemik (khas, hanya ada di tempat itu di 
dunia) di Sumatra, 14 di antaranya ada di Kepulauan Mentawai (Corbert dan Hill, 
1992; Ruedi dan Fumagalli, 1996). 
   
  Sementara itu, Pulau Simeulue di posisi paling utara rangkaian kepulauan 
busur luar ini, dan Pulau Enggano di posisi paling selatan; sangat miskin akan 
kekayaan spesies. Mengapa Kepulauan Mentawai memiliki kontras tersendiri ? 
Sejarah geologi perkembangan pulau-pulau ini akan menjadi kunci ke arah 
jawaban. 
   
  Sejarah geologi dan perkembangan pulau-pulau ini relatif terhadap daratan 
utama Sumatra paling tidak sejak 1 juta tahun yang lalu sampai saat ini 
menunjukkan bahwa bagian paling utara (Simeulue) dan bagian paling selatan 
(Enggano) busur luar ini tidak pernah bersatu dengan Sumatra, sementara bagian 
tengahnya (Mentawai) bersatu dari 1 – 0.5 Ma (juta tahun yang lalu) dan 
terpisah dari Sumatra sejak 500 ribu tahun yang lalu. 
   
  Antara 1-0.5 Ma, Kepulauan Mentawai mengalami kolonisasi oleh spesies2 yang 
bermigrasi dari daratan utama Sumatra, sementara Simeulue dan Enggano tidak 
karena mereka selamanya terisolasi. Kemudian, pada 0.5 Ma hubungan 
Mentawai-Sumatra terputus, sejak itu Mentawai mengalami isolasi. Bentuk-bentuk 
primitif spesies yang mengkolonisasi Mentawai berkembang sendiri melalui 
mekanisme spesiasi dalam evolusi. Spesies2 awal Indo-Malaya yang ”terperangkap” 
di Mentawai kemudian berkembang sendiri dan menjadi endemik saat ini, jauh 
lebih endemik daripada hewan2 di daratan Sumatra yang pernah menjadi sumber 
aliran gen-nya. 
   
  Pulau-pulau di sebelah timur Sumatra (Riau Kepulauan, Bangka-Belitung) hampir 
selalu bersatu secara 

Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik Minarwan (Min)
Mas Syaiful,

Mohon maap aku terus terang gak mudeng dengan swot-swotan ini, serius.
Gimana bikinnya saja aku gak tahu heheemendingan Mas minta aku
cari informasi lain saja Mas :))

IMHO sebaiknya dibuat sederhana saja. Sudah ada sebuah contoh dari
negara tetangga, yaitu penggabungan jurnal geosains yang sejenis
antara milik instansi pemerintah dan organisasi profesi berhasil
membuat jurnal itu lebih besar dan menjadikan jurnal itu sebuah jurnal
internasional.
Logikanya, jumlah jurnal menjadi lebih sedikit, tidak perlu rebutan
penulis dengan jurnal sejenis, penulis bisa fokus menulis untuk sebuah
jurnal. Jumlah artikel mudah-mudahan lebih banyak, terbit bisa lebih
rutin.

Makin banyak jurnal yang sama, makin terpecah-pecah, sehingga siapa
yang bisa memberikan nilai atau dinilai paling tinggi yang akan lebih
laris. Kalau memang kita bersedia melestarikan situasi seperti ini,
berarti kita perlu bersaing dengan benar.

Jika kita memilih yang terakhir, maka saran2 Pak WBS untuk MGI sangat
layak untuk dilakukan, poin-poin bagus semua.

Salam
Minarwan

2008/4/28 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]:
 kang minarwan,

  mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana keuntungan dan
  mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti keluar
  kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak.

  salam,
  syaiful



-- 
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik Ismail Zaini
Tatap saja Jalan , kan masing masing ( jurnal,publikasi,dll ) punya Tujuan 
spt dikatakan itu , yang satu  lebih kepada wadah untuk mefasilitasi yang 
membutuhkan Kum , yang lain  Untuk  menulis bebas  ( yang menulis krn 
Hobby.) , yang penting isinya bisa mencerdaskan tanpa melihat statusnya ( 
akreditasinya ) yah semacam majalah polpuler ilmiah itu..toh semua punya 
segmen pasar sendiri sendiri,  paling tidak untuk semua kalangan anggota 
yang bermacam macam profesi pekerjaanya  itu .


ISM

Sent: Sunday, April 27, 2008 5:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai 
Majalah Ilmiah...




Minarwan dkk lainnya,

Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi
berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang
dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di
Bandung.

Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri.
Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg
punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu
tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk
kenaikan pangkat.

Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan
organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada
kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai
kum tahun tsb.

Jadi bagaimana sebaiknya?

salam,
syaiful

2008/4/27 Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]:

Pak Awang,

Saya lihat ada 2 publikasi Badan Geologi yaitu Warta Geologi dan
Jurnal Geologi Indonesia.
Kelihatannya JGI (bahasa Inggrisnya Indonesian Journal of Geology)
diformat dalam bentuk paper sedangkan Warta Geologi lebih menyerupai
sebuah majalah.
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_contenttask=viewid=225Itemid=49

JGI dengan demikian menjadi saingan langsung MGI yang diterbitkan
oleh IAGI. Atau mungkinkah sekarang JGI sudah dileburkan ke dalam
Warta Geologi?

Saya pikir rencana untuk menyatukan publikasi bidang geosains di
Indonesia harus kita pikirkan Pak. Publikasi bidang geosains kita
saling berantem sendiri. Paling tidak, MGI, Berita Sedimentologi dan
Warta Geologi/JGI bisa dileburkan dan dikelola dengan lebih baik.

Mari kita lihat sebentar tetangga kita, Australia, yang harus diakui
lebih maju dalam publikasi ilmiah. Di bidang geosains mereka punya:

1. AJES (Australian Journal of Earth Sciences)
Dulu ada jurnal bernama AGSO Journal of Geology  Geophysics,
diterbitkan oleh Australian Geological Survey Organisation th
1993-1999. AGSO ini sekarang sudah menjadi Geoscience Australia,
lembaga riset bidang geosains milik pemerintah Australia. AJES sendiri
diterbitkan oleh Geological Society of Australia, semacam IAGI, sejak
th 1953.

Jurnal milik AGSO kemudian bergabung dengan AJES. AJES sekarang adalah
jurnal internasional, tempat orang mencari publikasi mengenai geologi
di Australia. Para peneliti Geoscience Australia sekarang ikut mengisi
AJES, selain geoscientist dari akademik dan industri.

Geoscientist bidang hard rock maupun soft rock juga ikut menulis di AJES.

2. PESA (Petroleum Exploration Society of Australia) tidak memiliki
jurnal sendiri, tetapi mereka bergabung dengan APPEA, semacam IPA di
Indonesia, dan menerbitkan jurnal mereka setahun sekali. Jurnal mereka
ini berisi paper2 yang dipresentasikan di konferensi APPEA.

3. CSIRO yang juga memiliki geoscientist, tidak merasa perlu untuk
menerbitkan jurnal sendiri.

4. ASEG (semacam HAGI) memiliki sebuah jurnal bernama Exploration
Geophysics. BMGnya Australia juga tidak merasa perlu menerbitkan
jurnal mereka sendiri.

Hanya ada 3 jurnal bidang geologi dan geofisika untuk Australia.
Mungkin saya salah menghitung atau masih ada jurnal lain yang saya
tidak sadar, maklumlah agak kuper juga, tapi hanya inilah yang saya
ketahui saat ini. Tolong koreksi jika saya salah.

Indonesia sendiri? Tiap organisasi profesi dan direktorat di ESDM
punya jurnal mereka sendiri. :))

Pindah ke topik lain, tenang artikel yang saya hendak sumbangkan ke
MGI, Pak Awang jangan khawatir, toh hanya sekedar ingin berbagi dan
pula bukan artikel riset, kan cuma literature review Pak. Saya pikir
malah terlalu panjang sehingga tidak pas untuk MGI, jadi saya tidak
tanyakan ke Pak Awang lagi. Terima kasih atas informasinya Pak.

Salam
Minarwan

2008/4/26 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Minarwan,

   Bulan lalu kebetulan saya bertemu dengan pengurus Warta 
 Geologi -majalahnya Badan Geologi. Ibu ini berkata bahwa sekarang 
 artikel2 dari para ahli geologi di Badan Geologi barangkali tidak akan 
 banyak dikirimkan untuk MGI sebab mereka disarankan untuk kontribusi ke 
 majalah intern Warta Geologi. Ini contoh barangkali penggabungan jurnal 
 agak sulit.


   Penggabungan semacam itu sulit sebab di samping mempertahankan 
 identitas masing-masing (meskipun sama2 ilmu kebumian), juga memerlukan 
 beberapa pengelolaan; tetapi bukan suatu hal yang mustahil bila 
 dipandang baik.


   Artikel yang tempo hari dikirimkan 

Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik ipranto wignyowinoto
Bagus memang yang diusulkan oleh Mas WBS, tapi tetap saja IAGI yang harus punya 
gawe karena kalo instansi pemerintah kayaknya tetap tidak bisa bisa berubah 
karena memang jurnal di instansi itu untuk mengakomodasi para pegawainya yang 
masuk fungsional peneliti atau apa saja namanya karena memang salah satu tujuan 
utamanya adalah untuk seperti itu selain untuk sosialisasi. 
   
  Sebagai contoh yang di Badan Geologi ada 2 macem satu ilmiah yang namanya 
jurnal sebetulnya itu tidak khusus buat pegawai Badan Geologi tapi siapapun 
boleh dan satu lagi warta geologi yang isinya hanya sekitar berita-berita di 
lingkungan badan geologi dan beberapa makalah populer yang perlu disosialisakan 
ke masyarakat umum.
   
  Sedangkan di unit lain selain masing-masing punya jurnal juga ada beberapa 
penerbitan publikasi khusus misal, prosiding hasil seminar dan juga masalah 
khusus hasil kegiatan unitnya.
   
  Semoga IAGI segera mewujudkan untuk jurnal yang lebih baik dari yang sudah 
ada yang sangat lebih penting kalau mau kesana IAGI harus punya tim yang ngurus 
kalau perlu diambil juga dari instansi pemerintah yang berhubungan.
   
  Sekali lagi semoga segera berhasil.
   
  Ip

Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Syaiful,

Mohon maap aku terus terang gak mudeng dengan swot-swotan ini, serius.
Gimana bikinnya saja aku gak tahu heheemendingan Mas minta aku
cari informasi lain saja Mas :))

IMHO sebaiknya dibuat sederhana saja. Sudah ada sebuah contoh dari
negara tetangga, yaitu penggabungan jurnal geosains yang sejenis
antara milik instansi pemerintah dan organisasi profesi berhasil
membuat jurnal itu lebih besar dan menjadikan jurnal itu sebuah jurnal
internasional.
Logikanya, jumlah jurnal menjadi lebih sedikit, tidak perlu rebutan
penulis dengan jurnal sejenis, penulis bisa fokus menulis untuk sebuah
jurnal. Jumlah artikel mudah-mudahan lebih banyak, terbit bisa lebih
rutin.

Makin banyak jurnal yang sama, makin terpecah-pecah, sehingga siapa
yang bisa memberikan nilai atau dinilai paling tinggi yang akan lebih
laris. Kalau memang kita bersedia melestarikan situasi seperti ini,
berarti kita perlu bersaing dengan benar.

Jika kita memilih yang terakhir, maka saran2 Pak WBS untuk MGI sangat
layak untuk dilakukan, poin-poin bagus semua.

Salam
Minarwan

2008/4/28 mohammad syaiful :
 kang minarwan,

 mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana keuntungan dan
 mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti keluar
 kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak.

 salam,
 syaiful



-- 
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MINERAL COKLAT KEMERAHAN YANG MENGECOH

2008-04-28 Terurut Topik miko
Abah Yanto,

Maaf balasnya terlambat. Tanggal 25 - 27 April kami menerima banyak
tamu-tamu ex SMPN Pacar Surabaya dan 5 guru-gurunya ( umur 75 - 82 tahun )
yang re-uni di Bandung ( 80 orangan ). Asyik juga melihat mereka nyanyi dan
mendesain   souvenir batumulia di workshop Pasir Luhur, dan membawa
oleh-oleh liontin, bross, cincin yang mereka rancang sendiri ( kebetulan
bintangnya Pak Basofi Sudirman yang kesohor dengan lagunya Tidak Semua
Laki-Laki - - - - - ! ).

Genesa soapstone ? Seperti umumnya mineral Talc, soapstone adalah mineral
sekunder yang merupakan hasil alterasi  dari batuan yang mengandung unsur
magnesium ( Herbert Smith, 1972 : Gemstones ). Rumus kimianya
H2Mg3(SiO3)4. Yang mempengaruhi warnanya adalah impurities  dari mineral
lain yang menyebabkan  warnanya beragam antara lain hijau, coklat, kuning,
kemerahan dll.

Sekian dulu ya Abah, puas nggak puas terima saja dulu ya, soalnya mang Okim
mendadak rada sibuk dengan persiapan batumulia  eye catcher  yang dipesan
oleh Pak Habibie dan Ibu yang berkunjung ke Pajajaran hari Minggu 27 April
kemaren dulu( ceritanya nyusul ).

Salam batumulia,
Mang Okim

- Original Message -
From: yanto R.Sumantri [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, April 25, 2008 9:18 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MINERAL COKLAT KEMERAHAN YANG
MENGECOH




 Mas Miko

 Kalau boleh tahu genesanya soapstone itu bagaimana
 sih ?
 Dan inklusi apa yang mempengaruhi warna-nya ?
 Mestinya
 saya tahu ya , tapi sudah lupa tuh , ter-erosi oleh minyak heheheh

 Si Abah

 ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Setelah mengikuti obrolan panjang sepertinya ada beberapa tujuan
mengapa ada sebuah publikasi
- Untuk mendapatkan Kum (misalnya terbitan instansi)
- Untuk dokumentasi kegiatan (proceeding, kumpulan makalah)
- Untuk menyebarkan ilmu ke masyarakat ilmiah (misal MGI, AAPG bulletin, )
- Untuk menyebarkan ilmu ke masyarakat awam (misal explorernya AAPG,
Leading edgenya SEG)
- Untuk tujuan ekonomis (ini mungkin beberapa jurnal-jurnal yg
harganya mahal) (Elsevier, dll)
- Untuk hobby (blog, mailist)
- ada lagi ? 

Masing-masing memang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang
berbeda-beda. Pasarannya pun berbeda. Tetapi kalau sinyalemennya
Banyak Jurnal Tak Ada Penulis ini memang harus diperhatikan ulang.
Jurnal toh tidak harus terbit bulanan. Bagi yang kesulitan penulis
bisa saja membuat setahun dua kali, atau 4 bulan sekali, atau 3 bulan
sekali. Bahkan kalau proceeding PIT IAGI setahun sekali, sedangkan IPA
dulu pernah dua tahun sekali.

Aku sendiri tidak terlalu risau dengan sedikitnya penulis, tetapi aku
justru risau adanya kesulitan mengakses tulisan-tulisan itu. Banyak
tulisan-tulisan bagus seperti yang aku pakai utntuk menulis tentang
kandungan emas di Lusi dalam bahasa dongeng. Tetapi sumbernya jelas
penelitian ilmiah Pak Sabtanto dkk yang ada di Pusat Sumber Daya
Geologi.
Bahkan tulisan ringan yang walaupun sekedar santai seperti tulisan Pak
Awang. Namun tulisan santai itu perlu bisa diakses orang banyak ...
dan maaf Pak Awang (saya ngga selalu minta ijin) sudah banyak tulisan
Pak Awang yang aku koleksi dan di masukkan blog supaya lebih banyak
yang membaca, Saya memasukkan tulisan ringan yang berbau geologi
disini http://geoblogi.wordpress.com/
Ini hanya sebagai wadah lain untuk menjaring pembaca serta
dokumentasi. Ini merupakan bagian dari capturing knowledge saja

Salam
RDP

2008/4/29 ipranto wignyowinoto [EMAIL PROTECTED]:
 Bagus memang yang diusulkan oleh Mas WBS, tapi tetap saja IAGI yang harus 
 punya gawe karena kalo instansi pemerintah kayaknya tetap tidak bisa bisa 
 berubah karena memang jurnal di instansi itu untuk mengakomodasi para 
 pegawainya yang masuk fungsional peneliti atau apa saja namanya karena memang 
 salah satu tujuan utamanya adalah untuk seperti itu selain untuk sosialisasi.

   Sebagai contoh yang di Badan Geologi ada 2 macem satu ilmiah yang namanya 
 jurnal sebetulnya itu tidak khusus buat pegawai Badan Geologi tapi siapapun 
 boleh dan satu lagi warta geologi yang isinya hanya sekitar berita-berita di 
 lingkungan badan geologi dan beberapa makalah populer yang perlu 
 disosialisakan ke masyarakat umum.

   Sedangkan di unit lain selain masing-masing punya jurnal juga ada beberapa 
 penerbitan publikasi khusus misal, prosiding hasil seminar dan juga masalah 
 khusus hasil kegiatan unitnya.

   Semoga IAGI segera mewujudkan untuk jurnal yang lebih baik dari yang sudah 
 ada yang sangat lebih penting kalau mau kesana IAGI harus punya tim yang 
 ngurus kalau perlu diambil juga dari instansi pemerintah yang berhubungan.

   Sekali lagi semoga segera berhasil.

   Ip


  Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Mas Syaiful,

  Mohon maap aku terus terang gak mudeng dengan swot-swotan ini, serius.
  Gimana bikinnya saja aku gak tahu heheemendingan Mas minta aku
  cari informasi lain saja Mas :))

  IMHO sebaiknya dibuat sederhana saja. Sudah ada sebuah contoh dari
  negara tetangga, yaitu penggabungan jurnal geosains yang sejenis
  antara milik instansi pemerintah dan organisasi profesi berhasil
  membuat jurnal itu lebih besar dan menjadikan jurnal itu sebuah jurnal
  internasional.
  Logikanya, jumlah jurnal menjadi lebih sedikit, tidak perlu rebutan
  penulis dengan jurnal sejenis, penulis bisa fokus menulis untuk sebuah
  jurnal. Jumlah artikel mudah-mudahan lebih banyak, terbit bisa lebih
  rutin.

  Makin banyak jurnal yang sama, makin terpecah-pecah, sehingga siapa
  yang bisa memberikan nilai atau dinilai paling tinggi yang akan lebih
  laris. Kalau memang kita bersedia melestarikan situasi seperti ini,
  berarti kita perlu bersaing dengan benar.

  Jika kita memilih yang terakhir, maka saran2 Pak WBS untuk MGI sangat
  layak untuk dilakukan, poin-poin bagus semua.

  Salam
  Minarwan

  2008/4/28 mohammad syaiful :


  kang minarwan,
  
   mungkin mesti dibuat dulu analisis swot-nya ya: mana keuntungan dan
   mana kelemahannya. kamu aja deh yg bikin, siapa tahu nanti keluar
   kesimpulan yg menguntungkan banyak pihak.
  
   salam,
   syaiful
  


  --
  Minarwan
  -When one teaches, two learn-
  GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
  Blog: http://desaguadero.blogspot.com

  
 
  PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
  * acara utama: 27-28 Agustus 2008
  * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
  * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
  * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
  * abstrak / makalah dikirimkan ke:
  www.grdc.esdm.go.id/aplod
  username: iagi2008
  password: 

[iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik Ismail Zaini
Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget mulai 
sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax ) . 
masak masih mau disubsidi trus terussan..


ISM
=
BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) 
mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan 
pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario yang disiapkan 
pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.


Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota komite BPH 
Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya, ungkap 
Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan 
pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel smart 
card.


Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak 
membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut Adi, 
masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan harga 
nonsubsidi.


Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh 
pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga 
subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau Pertamax 
Plus.


Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per liter, 
solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax Plus 
di atas Rp 8.500 per liter.


Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok 
pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin (CC), 
tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum atau 
pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.


BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM berdasarkan 
peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario kedua 
atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.


Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat 
keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk sepeda 
motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.


Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, 
pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati demikian, 
pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap. 
Pembatasan BBM menggunakan smart card itu tak bisa dilaksanakan sekaligus di 
seluruh wilayah Indonesia. Kita akan cari daerah yang bisa diterapkan smart 
card, katanya, kemarin.


Pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai program penghematan BBM melalui smart 
card kurang efektif. Dia lebih setuju jika pemerintah memilih menaikkan 
harga BBM bersubsidi.


Sebabnya, harga minyak mentah dunia bakal terus naik. Dalam kondisi ini, 
jika harga BBM bersubisidi tak dinaikkan, pemerintah akan menanggung biaya 
subsidi BBM yang luar biasa besar. Tidak mustahil harga minyak mentah dunia 
pada akhir tahun mencapai 150 dolar AS per barel, katanya, akhir pekan 
lalu.


Ekonom Indef, Aviliani, mengingatkan pemerintah agar segera memutuskan soal 
harga BBM bersubsidi paling lambat Juni 2008. Harus ada kesimpulan dari 
pemerintah, katanya. Meskipun kebijakan tak populis, kenaikan harga BBM 
dinilai berdampak positif bagi kesinambungan perekonomian nasional. Kisaran 
kenaikan 20-30 persen itu sudah paling maksimal.  dia/ant








PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, 

Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik Eko Prasetyo
setuju dah,
biar udara jakarta gak kayak kota-kota di china yang
duh...dikuasai kuasa kegelapan!


Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik nyoto - ke-el
Gimana mau beli yg non-subsidi, lha wong nulis namanya yg bener aja nggak
tahu je , namanya kan Pertamax, bukan Petramax ...?





2008/4/29 Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]:

 Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget mulai
 sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax ) .
 masak masih mau disubsidi trus terussan..

 ISM
 =
 BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
 Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


 JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
 Migas) mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi
 kendaraan pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario yang
 disiapkan pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

 Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota komite
 BPH Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya,
 ungkap Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan
 pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel smart
 card.

 Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak
 membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut Adi,
 masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan harga
 nonsubsidi.

 Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh
 pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga
 subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau Pertamax
 Plus.

 Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per liter,
 solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax Plus
 di atas Rp 8.500 per liter.

 Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok
 pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin (CC),
 tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum atau
 pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.

 BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM berdasarkan
 peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario kedua
 atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.

 Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat
 keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk sepeda
 motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.

 Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan,
 pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati demikian,
 pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap.
 Pembatasan BBM menggunakan smart card itu tak bisa dilaksanakan sekaligus di
 seluruh wilayah Indonesia. Kita akan cari daerah yang bisa diterapkan smart
 card, katanya, kemarin.

 Pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai program penghematan BBM melalui
 smart card kurang efektif. Dia lebih setuju jika pemerintah memilih
 menaikkan harga BBM bersubsidi.

 Sebabnya, harga minyak mentah dunia bakal terus naik. Dalam kondisi ini,
 jika harga BBM bersubisidi tak dinaikkan, pemerintah akan menanggung biaya
 subsidi BBM yang luar biasa besar. Tidak mustahil harga minyak mentah dunia
 pada akhir tahun mencapai 150 dolar AS per barel, katanya, akhir pekan
 lalu.

 Ekonom Indef, Aviliani, mengingatkan pemerintah agar segera memutuskan
 soal harga BBM bersubsidi paling lambat Juni 2008. Harus ada kesimpulan
 dari pemerintah, katanya. Meskipun kebijakan tak populis, kenaikan harga
 BBM dinilai berdampak positif bagi kesinambungan perekonomian nasional.
 Kisaran kenaikan 20-30 persen itu sudah paling maksimal.  dia/ant







 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod


 
 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
 AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik Dwiyatno Rumlan
Saya seorang supir angkot, dan oleh pemerintah, diberi jatah subsidi 40
liter sehari. Harga bensin subsidi Rp 4500, sementara bensin yang
non-subsidi adalah Rp 7500, selisih marginnya Rp 3000 rupiah per-liter.
Kalau saya ambil jatah saya yang 40 liter per hari kemudian saya jual orang
lain seharga Rp 7000 per liter (mustinya mudah, wong kalau beli di POM
Bensin harganya Rp 7500 per liter), untung saya adalah Rp 100,000 per hari
... Pembaca, beri alasan kepada saya kenapa saya musti repot2 narik
angkot, sementara dari margin perbedaan subsidi dan non-subsidi saja, saya
bisa memperoleh Rp 100,000 per hari ?!! Apakah saya salah dengan melakukan
itu semua ?

Salam
Sekedar masukan saja buat pembuat kebijakan


- Original Message - 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 29, 2008 10:33 AM
Subject: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi


 Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget mulai
 sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax ) .
 masak masih mau disubsidi trus terussan..

 ISM
 =
 BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
 Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


 JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas)
 mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan
 pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario yang
disiapkan
 pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

 Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota komite
BPH
 Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya, ungkap
 Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan
 pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel
smart
 card.

 Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak
 membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut Adi,
 masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan harga
 nonsubsidi.

 Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh
 pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga
 subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau
Pertamax
 Plus.

 Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per liter,
 solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax
Plus
 di atas Rp 8.500 per liter.

 Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok
 pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin (CC),
 tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum atau
 pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.

 BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM berdasarkan
 peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario
kedua
 atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.

 Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat
 keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk sepeda
 motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.

 Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan,
 pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati demikian,
 pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap.
 Pembatasan BBM menggunakan smart card itu tak bisa dilaksanakan sekaligus
di
 seluruh wilayah Indonesia. Kita akan cari daerah yang bisa diterapkan
smart
 card, katanya, kemarin.

 Pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai program penghematan BBM melalui
smart
 card kurang efektif. Dia lebih setuju jika pemerintah memilih menaikkan
 harga BBM bersubsidi.

 Sebabnya, harga minyak mentah dunia bakal terus naik. Dalam kondisi ini,
 jika harga BBM bersubisidi tak dinaikkan, pemerintah akan menanggung biaya
 subsidi BBM yang luar biasa besar. Tidak mustahil harga minyak mentah
dunia
 pada akhir tahun mencapai 150 dolar AS per barel, katanya, akhir pekan
 lalu.

 Ekonom Indef, Aviliani, mengingatkan pemerintah agar segera memutuskan
soal
 harga BBM bersubsidi paling lambat Juni 2008. Harus ada kesimpulan dari
 pemerintah, katanya. Meskipun kebijakan tak populis, kenaikan harga BBM
 dinilai berdampak positif bagi kesinambungan perekonomian nasional.
Kisaran
 kenaikan 20-30 persen itu sudah paling maksimal.  dia/ant






 --
--
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod

 --
--
 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
 * 

Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik Ismail Zaini
Om Nyoto yg di Pertonas ( eh Petronas... ) ayak ayak waek Kapan mau 
lihat Rusunami Kalibata


ISM
- Original Message - 
From: nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, April 28, 2008 9:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi



Gimana mau beli yg non-subsidi, lha wong nulis namanya yg bener aja nggak
tahu je , namanya kan Pertamax, bukan Petramax ...?





2008/4/29 Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]:

Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget 
mulai

sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax ) .
masak masih mau disubsidi trus terussan..

ISM
=
BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas) mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi
kendaraan pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario 
yang

disiapkan pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota komite
BPH Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya,
ungkap Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan
pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel 
smart

card.

Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak
membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut 
Adi,
masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan 
harga

nonsubsidi.

Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh
pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga
subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau 
Pertamax

Plus.

Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per 
liter,
solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax 
Plus

di atas Rp 8.500 per liter.

Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok
pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin (CC),
tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum atau
pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.

BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM berdasarkan
peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario 
kedua

atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.

Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat
keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk 
sepeda

motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.

Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan,
pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati 
demikian,

pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap.
Pembatasan BBM menggunakan smart card itu tak bisa dilaksanakan sekaligus 
di
seluruh wilayah Indonesia. Kita akan cari daerah yang bisa diterapkan 
smart

card, katanya, kemarin.

Pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai program penghematan BBM melalui
smart card kurang efektif. Dia lebih setuju jika pemerintah memilih
menaikkan harga BBM bersubsidi.

Sebabnya, harga minyak mentah dunia bakal terus naik. Dalam kondisi ini,
jika harga BBM bersubisidi tak dinaikkan, pemerintah akan menanggung 
biaya
subsidi BBM yang luar biasa besar. Tidak mustahil harga minyak mentah 
dunia

pada akhir tahun mencapai 150 dolar AS per barel, katanya, akhir pekan
lalu.

Ekonom Indef, Aviliani, mengingatkan pemerintah agar segera memutuskan
soal harga BBM bersubsidi paling lambat Juni 2008. Harus ada kesimpulan
dari pemerintah, katanya. Meskipun kebijakan tak populis, kenaikan harga
BBM dinilai berdampak positif bagi kesinambungan perekonomian nasional.
Kisaran kenaikan 20-30 persen itu sudah paling maksimal.  dia/ant








PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

[iagi-net-l] Tarif Geothermal

2008-04-28 Terurut Topik Ismail Zaini

Permen Tarif Panas Bumi Segera Terbit


JAKARTA - Republika

Pemerintah dalam pekan ini akan segera menerbitkan Peraturan Menteri 
(Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai penetapan tarif panas bumi. 
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan 
Energi (LPE) Departemen ESDM J Purwono kepada wartawan di Jakarta, Senin 
(28/4).


''Kita akan terbitkan Permen tarif panas bumi pada minggu ini. Tarifnya 80 
persen biaya pokok produksi PLN setempat atau sekitar 6 sen dolar AS per kWh 
di Jawa,'' ujar Purwono. Purwono menuturkan, biaya produksi listrik panas 
bumi lebih stabil dibandingkan biaya produksi listrik yang menggunakan bahan 
bakar lainnya seperti batu bara. ''Biaya panas bumi itu hanya terkait dengan 
eskalasi terhadap inflasi serta indeks harga konsumen. Bahkan tarif 80 
persen biaya pokok produksi PLN itu telah disepakati oleh PLN dan asosiasi 
panas bumi,'' ujarnya.


Sementara itu Direktur Utama PT PLN (Persero) Fahmi Mochtar membenarkan 
telah dilakukan pembicaraan dengan pihak PLN. Namun, jelas Fahmi, Permen 
panas bumi tersebut merupakan hak/kewenangan dari pemerintah untuk 
menetapkan, apapun formulanya. ''Kami serahkan Permen tersebut pada 
pemerintah karena itu merupakan hak/kewenangan pemerintah untuk menetapkan, 
apapun formulanya,'' kata Fahmi.


Sebelumnya Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) mengusulkan adanya penetapan 
biaya pokok produksi listrik per wilayah (BPP regional). Dengan penetapan 
seperti ini, harga jual listrik ke PLN untuk setiap pembangkit tidak akan 
berbeda jauh sehingga masuk ke dalam skala keekonomian.


Ketua Umum API Surya Darma menjelaskan dengan pendekatan BPP seperti yang 
diinginkan Ditjen LPE maka harga jual listrik antarsetiap pembangkit akan 
berbeda jauh. ''Setelah dihitung berdasar BPP ternyata ada gap yang sangat 
jauh,'' ujarnya Dia mencontohkan di beberapa tempat, BPP listriknya ada yang 
mencapai 15 sen dolar AS per kilowatt-hour (kWh). Sedangkan di tempat 
lainnya, hanya 5 sen dolar AS per kWh.


Menurut Surya, banyak faktor yang menyebabkan perbedaan BPP pada setiap 
pembangkit. Faktor tersebut diantaranya lokasi pembangkit. ''Kalau dihitung 
dari sisi BPP, maka pendekatan keekonomian akan tidak tercapai untuk 
tempat-tempat tertentu. Tetapi di tempat lainnya melebihi keekonomian bisa 
sampai 14-15 sen dolar AS per kWh,'' jelasnya.


Karena itu, lanjut Surya, para stake holder di sektor panas bumi meminta 
pendekatan BBP regional dalam penghitungan harga jual listrik panas bumi ke 
PLN. Usulan tersebut, sambungnya, sudah disampaikan secara resmi kepada 
pemerintah. ''Misalnya kita kelompokkan Jawa dengan Bali dalam satu 
regional, kemudian kita juga tetapkan BPP untuk region Sumatra, Sulawesi, 
dan Nusa Tenggara.'' dia


( )





PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik M-Adam . CEPI
Sekarang saya juragan angkot punya armada 2000 angkot. Daripada narik
angkot isinya kosong mending yang 1000 di jalankan  yang 1000 lagi (angkot
+ sopir fiktif) untuk bisnis bbm bersubsidi kan kalau ceritanya seperti
dibawah margin perhari bisa dapat untung 100.000.000 (seratus juta) cing
cay sama sopir fiktif dan aparat minimal dapat 25 juta perhari 750 juta
perbulan (wow) . Udara bersih karena setengah angkot tidak dijalankan dan
saling menguntungkan. Hmm.





   
 Dwiyatno Rumlan 
 [EMAIL PROTECTED] 
 china.co.id   To 
   iagi-net@iagi.or.id   
 04/29/2008 12:27   cc 
 PM
   Subject 
   Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut  
 Please respond to Subsidi BBM  Kendaraan Pribadi  
 [EMAIL PROTECTED] 
   .id
   
   
   
   




Saya seorang supir angkot, dan oleh pemerintah, diberi jatah subsidi 40
liter sehari. Harga bensin subsidi Rp 4500, sementara bensin yang
non-subsidi adalah Rp 7500, selisih marginnya Rp 3000 rupiah per-liter.
Kalau saya ambil jatah saya yang 40 liter per hari kemudian saya jual orang
lain seharga Rp 7000 per liter (mustinya mudah, wong kalau beli di POM
Bensin harganya Rp 7500 per liter), untung saya adalah Rp 100,000 per hari
... Pembaca, beri alasan kepada saya kenapa saya musti repot2 narik
angkot, sementara dari margin perbedaan subsidi dan non-subsidi saja, saya
bisa memperoleh Rp 100,000 per hari ?!! Apakah saya salah dengan melakukan
itu semua ?

Salam
Sekedar masukan saja buat pembuat kebijakan


- Original Message -
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 29, 2008 10:33 AM
Subject: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi


 Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget
mulai
 sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax ) .
 masak masih mau disubsidi trus terussan..

 ISM
 =
 BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
 Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


 JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas)
 mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan
 pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario yang
disiapkan
 pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

 Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota komite
BPH
 Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya,
ungkap
 Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan
 pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel
smart
 card.

 Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak
 membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut
Adi,
 masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan
harga
 nonsubsidi.

 Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh
 pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga
 subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau
Pertamax
 Plus.

 Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per
liter,
 solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax
Plus
 di atas Rp 8.500 per liter.

 Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok
 pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin (CC),
 tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum atau
 pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.

 BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM berdasarkan
 peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario
kedua
 atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.

 Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat
 keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk
sepeda
 motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.

 Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan,
 pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati

[iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Emangnya ada gitu di Republik Mimpi ini 'yang membuat kebijakan masuk
akal??' So...don't expect too much

Salam: TPS

-Original Message-
From: Dwiyatno Rumlan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 29, 2008 11:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan
Pribadi

Saya seorang supir angkot, dan oleh pemerintah, diberi jatah subsidi 40
liter sehari. Harga bensin subsidi Rp 4500, sementara bensin yang
non-subsidi adalah Rp 7500, selisih marginnya Rp 3000 rupiah per-liter.
Kalau saya ambil jatah saya yang 40 liter per hari kemudian saya jual
orang
lain seharga Rp 7000 per liter (mustinya mudah, wong kalau beli di POM
Bensin harganya Rp 7500 per liter), untung saya adalah Rp 100,000 per
hari
... Pembaca, beri alasan kepada saya kenapa saya musti repot2 narik
angkot, sementara dari margin perbedaan subsidi dan non-subsidi saja,
saya
bisa memperoleh Rp 100,000 per hari ?!! Apakah saya salah dengan
melakukan
itu semua ?

Salam
Sekedar masukan saja buat pembuat kebijakan


- Original Message - 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 29, 2008 10:33 AM
Subject: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi


 Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget
mulai
 sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax )
.
 masak masih mau disubsidi trus terussan..

 ISM
 =
 BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
 Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


 JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas)
 mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan
 pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario yang
disiapkan
 pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

 Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota
komite
BPH
 Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya,
ungkap
 Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan
 pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel
smart
 card.

 Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak
 membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut
Adi,
 masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan
harga
 nonsubsidi.

 Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh
 pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga
 subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau
Pertamax
 Plus.

 Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per
liter,
 solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax
Plus
 di atas Rp 8.500 per liter.

 Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok
 pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin
(CC),
 tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum
atau
 pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.

 BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM
berdasarkan
 peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario
kedua
 atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.

 Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat
 keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk
sepeda
 motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.

 Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan,
 pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati
demikian,
 pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap.
 Pembatasan BBM menggunakan smart card itu tak bisa dilaksanakan
sekaligus
di
 seluruh wilayah Indonesia. Kita akan cari daerah yang bisa diterapkan
smart
 card, katanya, kemarin.

 Pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai program penghematan BBM melalui
smart
 card kurang efektif. Dia lebih setuju jika pemerintah memilih
menaikkan
 harga BBM bersubsidi.

 Sebabnya, harga minyak mentah dunia bakal terus naik. Dalam kondisi
ini,
 jika harga BBM bersubisidi tak dinaikkan, pemerintah akan menanggung
biaya
 subsidi BBM yang luar biasa besar. Tidak mustahil harga minyak mentah
dunia
 pada akhir tahun mencapai 150 dolar AS per barel, katanya, akhir
pekan
 lalu.

 Ekonom Indef, Aviliani, mengingatkan pemerintah agar segera memutuskan
soal
 harga BBM bersubsidi paling lambat Juni 2008. Harus ada kesimpulan
dari
 pemerintah, katanya. Meskipun kebijakan tak populis, kenaikan harga
BBM
 dinilai berdampak positif bagi kesinambungan perekonomian nasional.
Kisaran
 kenaikan 20-30 persen itu sudah paling maksimal.  dia/ant








--
--
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * 

RE: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik Suryanegara, Yoga
Okalo saya berpikir kayak sopir angkotnya mas Dwi berarti bagus
juga yah
(selalu memanfaatkan semua peluang yang ada buat kepentingan sendiri
yang tentu sangat logis dan ekonomis).

Berarti kalo hari ini banyak pejabat kita, politikus kita, tengtara
kita, ponglisi kita, jaksa kita, dlsb berpikiran hampir sama dengan
contohnya mas Dwi, berartinya mereka nggk beda jauh dengan supir
angkot.(he...he...he..., hidup republik angkot)

Logis dan ekonomis apa yang diutarakan sampean mas Dwi, so biar nggk
ada peluang yang itu bisa dimangfaatkan oleh manusia2 nggk bertanggung
jawab, berarti berlakukan aja bbm tak bersubsidi buat semua
rakhyat(tokh dengan subsidi ini pun jadi nggk pas sasaran)

Biar adil, tengtrem, and tepat sasaran

Nah duit dari potongan subsidinya kita alokasikan buat pabrik
sebanyak2nya, buat sekolah sebanyak2nya, buat rumah sakit sebanyak2nya
biar nggk ada lagi rakhyat yang miskin atau susah sekolah, atau susah
kerja

Invest buat power plant sebanyak2nya (wong kita punya batubara
berlimpah) bentang kabelnya, jual listriknya...(wuihh tambah kaya
dech negara kita)

Kalo udah diusut2 ternyata carut marut benang kusut-nya problem negara
kita ujung2nya ada disubsidi yah(sok atuh Pak SBY, cabut segera ini
subsidi, insya Allah 2009 saya pilih lagi deh...)

Salam
Yoga

-Original Message-
From: Eko Prasetyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 29 April 2008 2:31 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan
Pribadi

emang gak ketahuan ama bossnya kalo dia gak narik? kan tengah jalan
biasanya ada timernya..ketahuan ama timer kalo dia gak lewat..

ketahuan nih bukan angkot user...

On 4/29/08, Dwiyatno Rumlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya seorang supir angkot, dan oleh pemerintah, diberi jatah subsidi 
 40 liter sehari. Harga bensin subsidi Rp 4500, sementara bensin yang 
 non-subsidi adalah Rp 7500, selisih marginnya Rp 3000 rupiah
per-liter.
 Kalau saya ambil jatah saya yang 40 liter per hari kemudian saya jual 
 orang lain seharga Rp 7000 per liter (mustinya mudah, wong kalau beli 
 di POM Bensin harganya Rp 7500 per liter), untung saya adalah Rp 
 100,000 per hari ... Pembaca, beri alasan kepada saya kenapa saya 
 musti repot2 narik angkot, sementara dari margin perbedaan subsidi dan

 non-subsidi saja, saya bisa memperoleh Rp 100,000 per hari ?!! Apakah 
 saya salah dengan melakukan itu semua ?

 Salam
 Sekedar masukan saja buat pembuat kebijakan



 - Original Message -
 From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Tuesday, April 29, 2008 10:33 AM
 Subject: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi


  Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget
 mulai
  sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax
) .
  masak masih mau disubsidi trus terussan..
 
  ISM
  =
  BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi Pembatasan konsumsi BBM 
  akan dilakukan bertahap.
 
 
  JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi 
  (BPH
 Migas)
  mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi 
  kendaraan pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat 
  skenario yang
 disiapkan
  pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.
 
  Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota 
  komite
 BPH
  Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya,
 ungkap
  Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan 
  pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan 
  ditempel
 smart
  card.
 
  Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut 
  berhak membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan 
  pribadi, lanjut
 Adi,
  masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan
 harga
  nonsubsidi.
 
  Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri 
  oleh pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari

  harga subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax 
  atau
 Pertamax
  Plus.
 
  Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per
 liter,
  solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta 
  Pertamax
 Plus
  di atas Rp 8.500 per liter.
 
  Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah 
  digodok pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas 
  mesin (CC), tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya 
  (kendaraan umum atau pribadi), dan kelompok kendaraan yang
samar-samar.
 
  BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM
 berdasarkan
  peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah 
  skenario
 kedua
  atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.
 
  Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda 
  empat keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, 
  untuk
 sepeda
  motor 

RE: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi

2008-04-28 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Pak Dwi ini bisa aja, untuk dapat jatah itu khan harus bawa angkotnya
dong ke pom bensin.
Nah setoran angkot perhari berapa sekarang, waktu saya dulu Rp75,000/
hari. Sekarang kalo Rp.90,000/hari, yah untung dari sisa subsidi itu
Cuma Rp.10,000 sambil kipas2 di bawah pohon asem..dah.
egs

-Original Message-
From: Dwiyatno Rumlan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 29 April, 2008 12:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan
Pribadi

Saya seorang supir angkot, dan oleh pemerintah, diberi jatah subsidi 40
liter sehari. Harga bensin subsidi Rp 4500, sementara bensin yang
non-subsidi adalah Rp 7500, selisih marginnya Rp 3000 rupiah per-liter.
Kalau saya ambil jatah saya yang 40 liter per hari kemudian saya jual
orang
lain seharga Rp 7000 per liter (mustinya mudah, wong kalau beli di POM
Bensin harganya Rp 7500 per liter), untung saya adalah Rp 100,000 per
hari
... Pembaca, beri alasan kepada saya kenapa saya musti repot2 narik
angkot, sementara dari margin perbedaan subsidi dan non-subsidi saja,
saya
bisa memperoleh Rp 100,000 per hari ?!! Apakah saya salah dengan
melakukan
itu semua ?

Salam
Sekedar masukan saja buat pembuat kebijakan


- Original Message - 
From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 29, 2008 10:33 AM
Subject: [iagi-net-l] BPH Migas : Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi


 Kalau memang untuk kebaikan bersama mengapa tidak , biar tidak kaget
mulai
 sekarang sudah membiasakan beli dg harga non subsidi ( beli Petramax )
.
 masak masih mau disubsidi trus terussan..

 ISM
 =
 BPH Migas: Cabut Subsidi BBM Mobil Pribadi
 Pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan bertahap.


 JAKARTA--Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas)
 mengusulkan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan
 pribadi. Usulan itu merupakan salah satu dari empat skenario yang
disiapkan
 pemerintah terkait program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

 Subsidi BBM hanya diberikan untuk kendaraan umum, kata anggota
komite
BPH
 Migas, Adi Subagyo, kepada Republika, Ahad (27/4). Pertimbangannya,
ungkap
 Adi, pengguna kendaraan umum adalah masyarakat yang berpenghasilan
 pas-pasan. Dengan alasan itu, hanya kendaraan umum yang akan ditempel
smart
 card.

 Smart card akan menjadi tanda pengenal bahwa kendaraan tersebut berhak
 membeli BBM bersubsidi yang dijual di SPBU. Kendaraan pribadi, lanjut
Adi,
 masih bisa mengonsumsi premium atau solar yang dijual di SPBU dengan
harga
 nonsubsidi.

 Harga premium dan solar nonsubsidi ini akan ditetapkan tersendiri oleh
 pemerintah. Harganya mungkin dipatok lebih tinggi sedikit dari harga
 subsidi, tapi masih di bawah harga bahan bakar jenis Pertamax atau
Pertamax
 Plus.

 Saat ini, premium bersubsidi dijual di SPBU pada harga Rp 4.500 per
liter,
 solar bersubsidi Rp 4.300 per liter, dan harga Pertamax serta Pertamax
Plus
 di atas Rp 8.500 per liter.

 Empat skenario pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang tengah digodok
 pemerintah adalah pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas mesin
(CC),
 tahun keluaran kendaraan, berdasarkan peruntukannya (kendaraan umum
atau
 pribadi), dan kelompok kendaraan yang samar-samar.

 BPH Migas mengusulkan prioritas utama pembatasan konsumsi BBM
berdasarkan
 peruntukan atau skenario ketiga. Prioritas berikutnya adalah skenario
kedua
 atau berdasarkan tahun keluaran kendaraan.

 Untuk skenario ini, BPH Migas mengusulkan kendaraan pribadi roda empat
 keluaran lima tahun terakhir tak mendapat subsidi BBM. Tapi, untuk
sepeda
 motor keluaran lima tahun terakhir, tetap memperoleh subsidi.

 Di tempat terpisah, Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan,
 pemerintah belum memutuskan opsi mana yang akan dipilih. Kendati
demikian,
 pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan secara bertahap.
 Pembatasan BBM menggunakan smart card itu tak bisa dilaksanakan
sekaligus
di
 seluruh wilayah Indonesia. Kita akan cari daerah yang bisa diterapkan
smart
 card, katanya, kemarin.

 Pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai program penghematan BBM melalui
smart
 card kurang efektif. Dia lebih setuju jika pemerintah memilih
menaikkan
 harga BBM bersubsidi.

 Sebabnya, harga minyak mentah dunia bakal terus naik. Dalam kondisi
ini,
 jika harga BBM bersubisidi tak dinaikkan, pemerintah akan menanggung
biaya
 subsidi BBM yang luar biasa besar. Tidak mustahil harga minyak mentah
dunia
 pada akhir tahun mencapai 150 dolar AS per barel, katanya, akhir
pekan
 lalu.

 Ekonom Indef, Aviliani, mengingatkan pemerintah agar segera memutuskan
soal
 harga BBM bersubsidi paling lambat Juni 2008. Harus ada kesimpulan
dari
 pemerintah, katanya. Meskipun kebijakan tak populis, kenaikan harga
BBM
 dinilai berdampak positif bagi kesinambungan perekonomian nasional.
Kisaran
 kenaikan 20-30 persen itu sudah paling maksimal.  dia/ant








--
--