[iagi-net-l] tanya: PIT IAGI 2009

2009-08-26 Terurut Topik M. Nur Heriawan
Rekan2 IAGI-NET Ysh.

Apakah ada website resmi untuk semua informasi ttg PIT IAGI 2009 di Semarang 
Jateng?

Terima kasih.

Salam,

Nur Heriawan
FTTM ITB



  


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Kalung Neodyn Magnete dari Bekas Hard Disc

2009-08-26 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Berapa besar ?apakah sama dengan coin unag lima ratusan yang kecil ?
Mungkin bisa dipakai "marker"  kalau main golep ya ?

Si Abah



> -- Forwarded message
--
>
From: Andri SS Mubandi

> 
> Sahabat sekalian yang
budiman,
> 
> Sambil ngabuburit menanti buka puasa,
mungkin diantara sahabat
> sekalian ada yang sedang
bongkar-bongkar komputer. Tidak jarang hard
> disc bermasalah,
terserang "tumo" atau "flu trojan" tiba-tiba
ngadat!
> Nah bila mendapati hal ini, bekas hard disc jangan
dibuang dulu!
> Kemungkinan besar ada magnet canggih didalamnya!
Magnet ini berupa dua
> lempengan tipis elipsoid, terbuat dari
stainless steel, mengkilat dan
> akan merekat sangat kuat pada
besi! Jauh lebih kuat dari magnet biasa!
> Hal ini karena bajanya
dicampur denga Nd atau Neodynium! Cukup
> “trendy”
bila dikalungkan! Karena kuat daya tariknya bisa dipakai
> untuk
membedakan antara basalt, andesit, berbagai jenis granit, batuan
>
teralterasi dan termineralisasi. Bahkan di andesit magnet ini cukup
> lengket serta bisa dijadikan skala foto seperti tampak
disamping.
> 
> Selamat Ngabuburit dan menjalankan ibadah
rhamadan
> 
> Andri Subandrio
>

> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>

> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di
Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
> the use of any
information posted on IAGI mailing list.
>
-


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Awang

Pertanyaan sedehana ,
Apakah data dan kesimpulan
Anda seperti diterangkan sebelumnya merubah posisi tektonik Buton dan MUNA
?
Setahu saya dua pulau yang sangat berdekatan itu "surface
geology" nya sangat berbeda , mengapa ?

Si Abah 

___
> 

  Pak Rovicky,
> 
> Bahwa ada
Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur
>
Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra, barulah kita
> duga dari data seismik terbaru yang ditembak di area Tomini
(Jablonsky,
> 2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et
al., 2009) -semuanya
> dipublikasi di IPA Proceedings. Untuk
menyebutnya punya potensi migas
> seperti Jurassic sequence di NW
Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita
> harus pelajari lebih
jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence
> ini
membentuk synrift juga yang bisa jadi kitchen dan sekaligus
>
reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi meskipun sama2
> Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model
pengendapannya
> kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW
Shelf of Australia,
> tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di
Sundaland.
> 
> Saya belum pernah melihat data geokimia
oil seeps di tepi Teluk Tomini
> itu, kita lihat saja biomarker
oleanane dan hopane-nya (dari seri
> triterpane mz 191), bila
rasio oleanane/hopane > 0.2 maka ia
> Tertiary-sourced (metode
age-diagnostic biomarker dari Peters et al.,
> 1999) dan di GCMS
scan-nya oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab
> olenanane
berasal dari angiosperm yang berlimpah pada Tertiary dan absen
>
di PT (kecuali sedikit sekali di Cretaceous).
> 
> Oil
seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin, meskipun
> basin ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced dengan oleanane
yang
> berlimpah. Di sini potensi source Mesozoic ada seperti
Australoid lainnya,
> tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di
lapangan yang sudah
> digenerasi dari Mesozoic kitchen di
Banggai.
> 
> salam,
> Awang
> 
>
--- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari 
wrote:
> 
>>
From: Rovicky Dwi Putrohari

>> Subject: Re: [Forum-HAGI]
[iagi-net-l] Extending Eastern Margin of
>> Sundaland to
Tomini-Bone Bay Line ?
>> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum
HAGI" , "Geo Unpad"
>>
, "Eksplorasi BPMIGAS"
>> 
>> Date:
Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM
>> Pak Awang,
>>
Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari
>> sunda
juga
>> memiliki potensial penghasil migas seperti
Jurrasicnya
>> NWShelf
>> Australia ?
>>
>> Konon "oil seapage" yg ada di pinggir
tomini berciri HC
>> yang
>> dihasilkan oleh
Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre
>> tertiary oil).
>> Cmmiw.
>>
>> Salam
>> Rdp
>>
>> On 8/25/09, Awang Satyana

>> wrote:
>> > Pak
Rovicky,
>> >
>> > Kalau yang dimaksud adalah
kelanjutan NW shelf of
>> Australia, di bawah ini
>>
> adalah beberapa hal yang memberatkannya.
>> >
>> > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone
>> menunjukkan sekuens Sunda
>> >
(synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens
>> yang
khas Australoid
>> > (rift-drift sequence Late
>>
Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid
>> > paling
barat yang kita temukan adalah di Buton dan
>> Banggai. Kalau
di
>> > Sulawesi kedua sekuens ini sekarang
sebelah-menyebelah
>> itu mengkonfirmasi
>> >
bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes
>> Sundae
vs Australoid.
>> >
>> > 2. Rekonstruksi
tektonik tak berhasil menunjukkan apa
>> mekanisme yang
andai
>> > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan
Tomini.
>> Sementara untuk ke bawah
>> > Buton
dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar
>> Sorong dan
semua
>> > splaynya di sebelah timur Sulawesi.
>>
>
>> > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya
>> mekanismenya untuk menyebut
>> > Teluk Bone
sebagai rifted marginal basin di pinggir
>> Sundaland.
Posisi
>> > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi
Teluk
>> Bone -ini membutuhkan
>> > pemikiran
yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan
>> bahwa 70 %
sekuens
>> > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi
Sunda.
>> Hanya keberadaan
>> > multiple seqence
sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic)
>> -Jablonsky, 2007; itu
>> > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita
>> temukan di Sundaland
>> > sebelah barat. Tetapi
paper2 terbaru dari Jim Granath
>> (2009 IPA Proc.)
>> > -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa
>> paper IPA 2009- dengan
>> > menggunakan seismik
sampai ke Moho diindikasi bahwa
>> Sundaland tenggara punya
>> > rift sampai ke umur Jurassic.
>> >
>> > 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya
>> implikasi tektonik bahwa
>> > Sundaland tenggara
berasal dari paparan Australia -
>> tetapi pemikiran ini
>> > perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai
>> ke Jurassic umurnya,
>> > sekuens sedimen di
Sundaland tenggara ini tak sama
>> dengan basin2 Austraoid
>> > yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah,
>> Banggai, Seram, Arafura,
>> > Buton).
>> >
>> > Apakah asal Sunda
(

Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik yanto R.Sumantri



> Pak Rovicky,
> 
> Kalau yang dimaksud adalah
kelanjutan NW shelf of Australia, di bawah ini 
> adalah beberapa
hal yang memberatkannya.
> 
> 1. Sekuens sedimen di Tomini
dan terutama di Bone menunjukkan sekuens
> Sunda
(synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang khas
>
Australoid (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary).
Sekuens
> Australoid paling barat yang kita temukan adalah di
Buton dan Banggai.
> Kalau di Sulawesi kedua sekuens ini sekarang
sebelah-menyebelah itu
> mengkonfirmasi bahwa Sulawesi dibangun
melalui collision of terranes
> Sundae vs Australoid.
>

> 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa mekanisme
yang andai
> membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini.
Sementara untuk ke
> bawah Buton dan Banggai kita punya
mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan
> semua splaynya di sebelah
timur Sulawesi.
> 
> 3. Di lain pihak, secara tektonik,
kita punya mekanismenya untuk menyebut
> Teluk Bone sebagai rifted
marginal basin di pinggir Sundaland. Posisi
> tektonik Tomini
tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan
>
pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens
> sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya
keberadaan
> multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic)
-Jablonsky, 2007; itu
> menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak
biasa kita temukan di Sundaland
> sebelah barat. Tetapi paper2
terbaru dari Jim Granath (2009 IPA Proc.)
> -pernah saya ulas di
milis ini saat membahas beberapa paper IPA 2009-
> dengan
menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa Sundaland
>
tenggara punya rift sampai ke umur Jurassic.
_
Awang

Menarik sekali data seismik yang baru , benar benar
memberkan pandangan yang sana sekali bar , kalau boleh disebut memberikan
"TITIK TERANG" untuk eksplorasi migas.
Ada sedikit
pertanyaan apa yang dimaksud 70 %  Anda sebutkan diatas ?

Si Abah

_
> 
> 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya
implikasi tektonik bahwa
>  Sundaland tenggara berasal dari
paparan Australia - tetapi pemikiran ini
> perlu dilihat dengan
hati-hati sebab meskipun sampai ke Jurassic umurnya,
> sekuens
sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama dengan basin2 Austraoid
> yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, Banggai, Seram,
Arafura,
> Buton).
> 
> Apakah asal Sunda
(Sundae/Sondaicus)atau Australia (Australoid) memang
> penting
dilihat sebab exploration play concepts di keduanya jauh berbeda.
> Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau terisolasi
di
> selatan Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau
Australoid. Siapa
> yang mau mengeksplorasi Sumba, baik
hidrokarbon maupun mineral -mau tak
> mau akan terlibat dalam
'perdebatan' ini.
> 
> salam,
> Awang
>

> --- On Tue, 8/25/09, Rovicky Dwi Putrohari
 wrote:
> 
>>
From:
Rovicky Dwi Putrohari 
>> Subject: Re:
[iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to
>>
Tomini-Bone  Bay Line ?
>> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum
HAGI" , "Geo Unpad"
>>
, "Eksplorasi BPMIGAS"
>> 
>> Date:
Tuesday, August 25, 2009, 9:40 AM
>> Pak Awang
>>
Apa dasar pak awang menyatakan yg dibawah bone-tomini itu
>>
kepanjangan
>> (ekstensi) dari sunda ? Mungkinkah itu
kepanjangan dari
>> paparan
>> Australia ?
>>
>> Salam
>> Rdp
>>
>> On 8/21/09, Awang Satyana 
>> wrote:
>> > Di manakah batas timur Daratan Sunda
(Sundaland) ?
>> Barangkali kita harus
>> >
bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan
>> Sundaland
sebagai accreted
>> > crust. Sundaland core adalah inti
(benua) Sundaland,
>> sementara accreted
>> >
crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi
>> terhadap
Sundaland yang
>> > akan menambah luas dan jauh batas
Sundaland.
>> >
>> > Konsep terrane tectonics
(antara lain yang dikemukakan
>> oleh Howell et al.,
>> > 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the
>>
Circum-Pacific Region, dalam :
>> > Howell, D.G.,
ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the
>> Circum-
>> > Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and
>> Mineral Resources,
>> > Houston, p. 3-23.)
memandang bahwa yang namanya inti
>> benua pun ternyata
>> > disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk
>> amalgamasi Sundaland, paper
>> > pertama tentang
ini adalah yang ditulis oleh paper
>> terkenal Pulunggono
dan
>> > Cameron (1984 -IPA Proceedings).
>>
>
>> > Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi
melalui
>> dua cara : subduction
>> > dan
collision. Subduction menghasilkan kerak prisma
>> akresi
melalui proses
>> > subduction off-scraping ("penyuguan
dalam penunjaman,
>> sebagian massa kerak
>> >
oseanik dikerok-disugu, dicampur dengan massa dari
>> pinggir
kontinen, diramu
>> > dalam sedimentasi dan tektonik
imbrikasi jadilah
>> prisma akresi yang
>> >
bentuknya membaji mirip geometri prisma). Collision
>> terjadi
ketika satu
>> > terrane (dalam hal ini mikro-kontinen)
beramalgamasi
>> ke kerak kontinen yang
>> >
la

[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik Awang Satyana
Yoga,

Tidak ada yang membingungkan tentang hal ini. Kalau ofiolit Latimojong  complex 
ada di sebelah timur prisma akresi Bantimala itu menandakan bahwa subduction 
selalu mendahului collision -sebagaimana mestinya. Subduction terjadi di 
Bantimala yang menghasilkan melange tersingkap di Bantimala, Barru dan Biru 
area. Kemudian, kerak oseanik yang menunjam ini di sebelah timurnya membawa 
suatu kerak kontinen yang menumpang di atasnya. Kontinen mikro ini kemudian 
collided setelah subduksi di Bantimala selesai. Saat collision, sebagian kerak 
oseanik lepas dari akarnya (detached) dan terobduksi ke pinggir mikro-kontinen 
tadi lalu tersingkap sebagai Latimojong ophiolite yang sekarang berposisi di 
sebelah timur Bantimala.

Ofiolit Meratus terjadi dengan cara yang sama, prisma akresinya ditemukan lebih 
ke sebelah baratnya yang sudah overprinted oleh beberapa peristiwa tektonik. 
Bahwa ofiolit Meratus hanya alokton/detached dari akarnya dan di bawah ofiolit 
Meratus ini ada kontinen yang diobduksinya telah dibuktikan oleh pengukuran dan 
modeling gayaberat. Saya dan rekan (Satyana and Armandita, 2008) 
mempublikasikan kasus ini di PIT HAGI 2008 di Bandung. Bila tertarik dengan 
model emplacement ofiolit di pinggir Sundaland dan bukti gravitynya, paper 
tersebut bisa dipelajari (ada di CD proceedings HAGI 2008).

SampaiButon kita temukan lagi emplacement ofiolit yang semakin muda; maka dari 
Meratus ke Lompobatang ke Buton, emplacement ofiolit ini semakin muda,yang 
masing2 terobduksi ke kerak2 kontinen di Paternoster, Sulawesi Selatan, Bone, 
dan Sulawesi Tenggara-Buton. Bila dibuat section-nya model emplacement ini akan 
terlihat seperti efek domino atau lebih pasnya gendong-menggendong (hm..istilah 
Mabh Surip lagi he2..). Waspadai bahwa piggy-back basin yang bisa prospektif 
akan berkembang di sistem seperti ini.

salam,
Awang

--- On Tue, 8/25/09, Arief Yoga  wrote:

> From: Arief Yoga 
> Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland 
> to Tomini-Bone Bay Line ?
> To: "'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'" , 
> iagi-net@iagi.or.id, "'Geo Unpad'" , "'Eksplorasi 
> BPMIGAS'" 
> Date: Tuesday, August 25, 2009, 10:58 AM
> Sungguh menarik kajiannya, Pak
> Awang.
> 
> Tapi ada yang saya ingin tanyakan. Bagaimana dengan
> Latimojong complex di
> sebelah timur Sulawesi Selatan dimana ditemukan seri
> ophiolite disitu?  yang
> saya tahu seri ophiolite dsn terbentuk akibat 
> hubungannya dengan collision
> dengan kontinen dari arah timur. Apakah ophiolite ini dapat
> terbentuk
> melewati batas sundaland di Teluk Bone yang Pak Awang
> maksudkan?  Lalu
> bagaimana dengan prisma akresi yang dimanifestasikan di
> Bantimala dan
> menjadi penanda adanya zona subduksi yang dipercaya pada
> awalnya datang dari
> arah tenggara (sebelum sulawesi selatan mengalami rotasi)?
> Kalau memang
> Batas Sundaland ada di Teluk Bone, dan subduksi masih aktif
> datang  dari
> timur, bukankah seharusnya prisma akresinya akan muncul di
> bagian timur
> Teluk Bone? Tapi yang ditemukan justru Bantimala complex
> yang ada di bagian
> barat Sulawesi Selatan. 
> 
> Terima kasih dan mohon pencerahannya Pak Awang,
> 
> Salam,
> 
> Yoga
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: forum-boun...@hagi.or.id
> [mailto:forum-boun...@hagi.or.id]
> On Behalf
> Of Awang Satyana
> Sent: Tuesday, August 25, 2009 10:29 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id;
> Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
> Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern
> Margin of Sundaland
> to Tomini-Bone Bay Line ?
> 
> Pak Rovicky,
> 
> Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of
> Australia, di bawah ini
> adalah beberapa hal yang memberatkannya. 
> 
> 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone
> menunjukkan sekuens Sunda
> (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang
> khas Australoid
> (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary).
> Sekuens Australoid
> paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai.
> Kalau di
> Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu
> mengkonfirmasi
> bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes
> Sundae vs Australoid.
> 
> 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa
> mekanisme yang andai
> membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini.
> Sementara untuk ke bawah
> Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar
> Sorong dan semua
> splaynya di sebelah timur Sulawesi. 
> 
> 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya
> untuk menyebut
> Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir
> Sundaland. Posisi
> tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone
> -ini membutuhkan
> pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa
> 70 % sekuens
> sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya
> keberadaan
> multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic)
> -Jablonsky, 2007; itu
> menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita
> temukan di Sundaland
> sebelah ba

Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik Awang Satyana
Sigit,

1. Metode paleomagnetik-radiometri, pengukuran plate vector (kecepatan dan 
arah) dengan GPS dan mantle tomography saya pikir bisa dipakai untuk analisis 
historis maupun forward modelling (prediksi) akresi dan dispersi terrane.. 
Paleomagnetik-radiometri merupakan metode utama yang dipakai para ahli tektonik 
untuk menguraikan sejarah rift-drift-collision terranes. Terrane yang saat ini 
sedang bergerak mendekati suatu terrane lain dapat diukur dengan GPS detail dan 
kita bisa memprediksi kapan akresi antar terranes itu terjadi dengan menganggap 
vektor konstan buat masa-masa mendatang. Mana terranes yang akan terpisah 
(dispersi) bisa dilihat dari section mantle tomography, awasi setiap mantle 
plume yang sedang naik (upwelling-superplume) itu kelak akan mendelaminasi 
kerak di litosfer yang lalu rifting-spreading dan terranes baru terbentuk 
kemudian drifting. Terranes diidentifikasi bila ia berbeda secara provinsi 
geologi dengan terrane lainnya. Maka sekumpulan
 data geologi akan bisa menunjukkan delineasi terranes.

2. Heatflow jelas berpengaruh pada sekuen akresi dan dispersi lalu akan 
tercermin di gravity dan magnetic anomalynya. Sebelum akresi akan terjadi 
subduksi -itu terjadi di sel konveksi yang menurun atau heatflow yang merendah. 
Sementara itu, dispersi justru terjadi diawali oleh elevated heatflow yang 
mencerminkan terjadi superplume lalu memisahkannya seperti dijelaskan di atas. 
Contoh yang baik adalah proses rifting Makassar. Sebelum rifting terjadi - saya 
tafsirkan rifting sebagai proses dispersi (lihat paper saya di PIT IAGI-HAGI, 
2003 tentang akresi dan dispersi Sundaland), terjadi akresi Paternoster ke 
Kalimantan, lalu terjadi dispersi melalui rifting Selat Makassar pada Paleogen. 
Elevated heatflow terjadi di tengah Selat Makassar yang memunculkan beberapa 
volkanik di Selat Makassar sekarang (satu volkanik telah ditembus sumur 
Rangkong-1 Exxon Surumana). Gravity dan magnetik regional yang memotong Selat 
Makassar sangat kontras menunjukkan attenuated
 basement kontinen yang menipis akibat elevated heatflow.

salam,
Awang 

--- On Wed, 8/26/09, sigit prabowo  wrote:

> From: sigit prabowo 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to 
> Tomini-Bone  Bay Line ?
> To: iagi-net@iagi.or.id, "awang satyana" 
> Date: Wednesday, August 26, 2009, 5:22 PM
> 
> Pak Awang YTH.,
>  
> Menarik sekali menyimak tulisan pak Awang tentang batas
> timur dari Sundaland, berkaitan dengan hal ini, saya ingin
> menanyakan tentang beberapa hal pak :
>  
> 1. Apakah ada metode yang cukup akurat untuk memprediksi
> lokasi akan terjadi nya akresi dan dispersi dari terranes2
> yang saling berinteraksi ini..., dan juga pengidentifikasian
> dari terranes2 yang mungkin belum sempat dikenali...?
>  
> 2. Apakah ada hubungan antara saat proses dari akresi dan
> dispersi terranes dengan misalkan heat flow spike,
> gravity-magnetic anomaly, dsb?
>  
> Mohon pencerahan nya pak...
>  
> Terimakasih
>  
> Best Regards
> Sigit Ari P.
> 
> --- On Mon, 8/24/09, Awang Satyana 
> wrote:
> 
> 
> From: Awang Satyana 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of
> Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
> To: iagi-net@iagi.or.id,
> "Forum HAGI" ,
> "Geo Unpad" ,
> "Eksplorasi BPMIGAS" 
> Date: Monday, August 24, 2009, 11:29 PM
> 
> 
> Pak Rovicky,
> 
> Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of
> Australia, di bawah ini  adalah beberapa hal yang
> memberatkannya. 
> 
> 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone
> menunjukkan sekuens Sunda
> (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang
> khas Australoid (rift-drift sequence Late
> Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid paling
> barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. Kalau
> di Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah
> itu mengkonfirmasi bahwa Sulawesi dibangun melalui collision
> of terranes Sundae vs Australoid.
> 
> 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa
> mekanisme yang andai membawa paparan Australia ke bawah Bone
> dan Tomini. Sementara untuk ke bawah Buton dan Banggai kita
> punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan semua splaynya di
> sebelah timur Sulawesi. 
> 
> 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya
> untuk menyebut Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di
> pinggir Sundaland. Posisi tektonik Tomini tidak semudah
> merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan pemikiran yang
> lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens
> sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya
> keberadaan multiple seqence sampai ke umur Oxfordian
> (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu menarik dicermati sebab
> Oxfordian rift tak biasa kita temukan di Sundaland sebelah
> barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath (2009 IPA
> Proc.) -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa
> paper IPA 2009- dengan menggunakan seismik sampai ke Moho
> diindikasi bahwa Sundaland tenggara punya rift sampai ke
> umur Jurassic.
>

[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,

Bahwa ada Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur Sundaland 
yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra, barulah kita duga dari data 
seismik terbaru yang ditembak di area Tomini (Jablonsky, 2007)dan Laut Flores 
(Emmet et al., 2008; Granath et al., 2009) -semuanya dipublikasi di IPA 
Proceedings. Untuk menyebutnya punya potensi migas seperti Jurassic sequence di 
NW Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita harus pelajari lebih jauh lagi. 
Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence ini membentuk synrift juga yang bisa 
jadi kitchen dan sekaligus reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. 
Jadi meskipun sama2 Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model 
pengendapannya kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW Shelf of 
Australia, tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di Sundaland.

Saya belum pernah melihat data geokimia oil seeps di tepi Teluk Tomini itu, 
kita lihat saja biomarker oleanane dan hopane-nya (dari seri triterpane mz 
191), bila rasio oleanane/hopane > 0.2 maka ia Tertiary-sourced (metode 
age-diagnostic biomarker dari Peters et al., 1999) dan di GCMS scan-nya 
oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab olenanane berasal dari angiosperm 
yang berlimpah pada Tertiary dan absen di PT (kecuali sedikit sekali di 
Cretaceous).

Oil seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin, meskipun basin 
ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced dengan oleanane yang berlimpah. Di 
sini potensi source Mesozoic ada seperti Australoid lainnya, tetapi tak ada 
bukti HC baik seeps maupun di lapangan yang sudah digenerasi dari Mesozoic 
kitchen di Banggai.

salam,
Awang

--- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:

> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland 
> to Tomini-Bone Bay Line ?
> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" 
> , "Eksplorasi BPMIGAS" 
> 
> Date: Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM
> Pak Awang,
> Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari
> sunda juga
> memiliki potensial penghasil migas seperti Jurrasicnya
> NWShelf
> Australia ?
> 
> Konon "oil seapage" yg ada di pinggir tomini berciri HC
> yang
> dihasilkan oleh Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre
> tertiary oil).
> Cmmiw.
> 
> Salam
> Rdp
> 
> On 8/25/09, Awang Satyana 
> wrote:
> > Pak Rovicky,
> >
> > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of
> Australia, di bawah ini
> > adalah beberapa hal yang memberatkannya.
> >
> > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone
> menunjukkan sekuens Sunda
> > (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens
> yang khas Australoid
> > (rift-drift sequence Late
> Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid
> > paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan
> Banggai. Kalau di
> > Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah
> itu mengkonfirmasi
> > bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes
> Sundae vs Australoid.
> >
> > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa
> mekanisme yang andai
> > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini.
> Sementara untuk ke bawah
> > Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar
> Sorong dan semua
> > splaynya di sebelah timur Sulawesi.
> >
> > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya
> mekanismenya untuk menyebut
> > Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir
> Sundaland. Posisi
> > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk
> Bone -ini membutuhkan
> > pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan
> bahwa 70 % sekuens
> > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda.
> Hanya keberadaan
> > multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic)
> -Jablonsky, 2007; itu
> > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita
> temukan di Sundaland
> > sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath
> (2009 IPA Proc.)
> > -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa
> paper IPA 2009- dengan
> > menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa
> Sundaland tenggara punya
> > rift sampai ke umur Jurassic.
> >
> > 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya
> implikasi tektonik bahwa
> > Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia -
> tetapi pemikiran ini
> > perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai
> ke Jurassic umurnya,
> > sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama
> dengan basin2 Austraoid
> > yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah,
> Banggai, Seram, Arafura,
> > Buton).
> >
> > Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia
> (Australoid) memang
> > penting dilihat sebab exploration play concepts di
> keduanya jauh berbeda.
> > Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau
> terisolasi di selatan
> > Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau
> Australoid. Siapa yang mau
> > mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral
> -mau tak mau akan
> > terlibat dalam 'perdebatan' ini.
> >
> > salam,
> > Awang
> >
> > -

Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Awang,
Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari sunda juga
memiliki potensial penghasil migas seperti Jurrasicnya NWShelf
Australia ?

Konon "oil seapage" yg ada di pinggir tomini berciri HC yang
dihasilkan oleh Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre tertiary oil).
Cmmiw.

Salam
Rdp

On 8/25/09, Awang Satyana  wrote:
> Pak Rovicky,
>
> Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of Australia, di bawah ini
> adalah beberapa hal yang memberatkannya.
>
> 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone menunjukkan sekuens Sunda
> (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang khas Australoid
> (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid
> paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. Kalau di
> Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu mengkonfirmasi
> bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes Sundae vs Australoid.
>
> 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa mekanisme yang andai
> membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. Sementara untuk ke bawah
> Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan semua
> splaynya di sebelah timur Sulawesi.
>
> 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya untuk menyebut
> Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir Sundaland. Posisi
> tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan
> pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens
> sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya keberadaan
> multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu
> menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita temukan di Sundaland
> sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath (2009 IPA Proc.)
> -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa paper IPA 2009- dengan
> menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa Sundaland tenggara punya
> rift sampai ke umur Jurassic.
>
> 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya implikasi tektonik bahwa
> Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - tetapi pemikiran ini
> perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai ke Jurassic umurnya,
> sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama dengan basin2 Austraoid
> yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, Banggai, Seram, Arafura,
> Buton).
>
> Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia (Australoid) memang
> penting dilihat sebab exploration play concepts di keduanya jauh berbeda.
> Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau terisolasi di selatan
> Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau Australoid. Siapa yang mau
> mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral -mau tak mau akan
> terlibat dalam 'perdebatan' ini.
>
> salam,
> Awang
>
> --- On Tue, 8/25/09, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>
>> From: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to
>> Tomini-Bone  Bay Line ?
>> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad"
>> , "Eksplorasi BPMIGAS"
>> 
>> Date: Tuesday, August 25, 2009, 9:40 AM
>> Pak Awang
>> Apa dasar pak awang menyatakan yg dibawah bone-tomini itu
>> kepanjangan
>> (ekstensi) dari sunda ? Mungkinkah itu kepanjangan dari
>> paparan
>> Australia ?
>>
>> Salam
>> Rdp
>>
>> On 8/21/09, Awang Satyana 
>> wrote:
>> > Di manakah batas timur Daratan Sunda (Sundaland) ?
>> Barangkali kita harus
>> > bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan
>> Sundaland sebagai accreted
>> > crust. Sundaland core adalah inti (benua) Sundaland,
>> sementara accreted
>> > crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi
>> terhadap Sundaland yang
>> > akan menambah luas dan jauh batas Sundaland.
>> >
>> > Konsep terrane tectonics (antara lain yang dikemukakan
>> oleh Howell et al.,
>> > 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the
>> Circum-Pacific Region, dalam :
>> > Howell, D.G., ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the
>> Circum-
>> > Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and
>> Mineral Resources,
>> > Houston, p. 3-23.) memandang bahwa yang namanya inti
>> benua pun ternyata
>> > disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk
>> amalgamasi Sundaland, paper
>> > pertama tentang ini adalah yang ditulis oleh paper
>> terkenal Pulunggono dan
>> > Cameron (1984 -IPA Proceedings).
>> >
>> > Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi melalui
>> dua cara : subduction
>> > dan collision. Subduction menghasilkan kerak prisma
>> akresi melalui proses
>> > subduction off-scraping ("penyuguan dalam penunjaman,
>> sebagian massa kerak
>> > oseanik dikerok-disugu, dicampur dengan massa dari
>> pinggir kontinen, diramu
>> > dalam sedimentasi dan tektonik imbrikasi jadilah
>> prisma akresi yang
>> > bentuknya membaji mirip geometri prisma). Collision
>> terjadi ketika satu
>> > terrane (dalam hal ini mikro-kontinen) beramalgamasi
>> ke kerak kontinen yang
>> > lain, menghentikan subduksi, mengangkat sebagian kerak
>> oseanik yang

Re: [iagi-net-l] Fwd: Kalung Neodyn Magnete dari Bekas Hard Disc

2009-08-26 Terurut Topik yudi purnama
Pak Andri,
Mohon diterangkan bagaimana membedakan basalt, dengan andesit,
berbagai jenis granit, batuan teralterasi dan termineralisasi dengan
memakai magnet.

Nuhun
Yudi

2009/8/25  :
> Ndak usah khawatir pake kompas, cukup jauhkan saja dari kompas untuk
> sementara ketika mengukur. Magnetnya taruh diransel (dipunggung) dan
> kompas didepan perut medan magnetnya sudah tidak berpengaruh..Untuk posisi
> pakai GPS...kan canggih..
>
> Salam
>
>> ...deskripsi batuan tambah akurat, tapi positioningnya bisa kacau karena
>> kompasnya keganggu sama magnet ini...:-)
>>
>>
>>
>>
>> 
>> From: Paulus Tangke Allo 
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Tuesday, August 25, 2009 1:30:51 PM
>> Subject: [iagi-net-l] Fwd: Kalung Neodyn Magnete dari Bekas Hard Disc
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: Andri SS Mubandi 
>>
>> Sahabat sekalian yang budiman,
>>
>> Sambil ngabuburit menanti buka puasa, mungkin diantara sahabat
>> sekalian ada yang sedang bongkar-bongkar komputer. Tidak jarang hard
>> disc bermasalah, terserang "tumo" atau "flu trojan" tiba-tiba ngadat!
>> Nah bila mendapati hal ini, bekas hard disc jangan dibuang dulu!
>> Kemungkinan besar ada magnet canggih didalamnya! Magnet ini berupa dua
>> lempengan tipis elipsoid, terbuat dari stainless steel, mengkilat dan
>> akan merekat sangat kuat pada besi! Jauh lebih kuat dari magnet biasa!
>> Hal ini karena bajanya dicampur denga Nd atau Neodynium! Cukup
>> “trendy” bila dikalungkan! Karena kuat daya tariknya bisa dipakai
>> untuk membedakan antara basalt, andesit, berbagai jenis granit, batuan
>> teralterasi dan termineralisasi. Bahkan di andesit magnet ini cukup
>> lengket serta bisa dijadikan skala foto seperti tampak disamping.
>>
>> Selamat Ngabuburit dan menjalankan ibadah rhamadan
>>
>> Andri Subandrio
>> 
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>> 
>> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
>> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
>> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
>> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of any information posted on IAGI mailing list.
>> -
>>
>>
>>
>
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data 

Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?

2009-08-26 Terurut Topik sigit prabowo

Pak Awang YTH.,
 
Menarik sekali menyimak tulisan pak Awang tentang batas timur dari Sundaland, 
berkaitan dengan hal ini, saya ingin menanyakan tentang beberapa hal pak :
 
1. Apakah ada metode yang cukup akurat untuk memprediksi lokasi akan terjadi 
nya akresi dan dispersi dari terranes2 yang saling berinteraksi ini..., dan 
juga pengidentifikasian dari terranes2 yang mungkin belum sempat dikenali...?
 
2. Apakah ada hubungan antara saat proses dari akresi dan dispersi terranes 
dengan misalkan heat flow spike, gravity-magnetic anomaly, dsb?
 
Mohon pencerahan nya pak...
 
Terimakasih
 
Best Regards
Sigit Ari P.

--- On Mon, 8/24/09, Awang Satyana  wrote:


From: Awang Satyana 
Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone 
Bay Line ?
To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" 
, "Eksplorasi BPMIGAS" 

Date: Monday, August 24, 2009, 11:29 PM


Pak Rovicky,

Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of Australia, di bawah ini  
adalah beberapa hal yang memberatkannya. 

1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone menunjukkan sekuens Sunda 
(synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang khas Australoid 
(rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid 
paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. Kalau di Sulawesi 
kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu mengkonfirmasi bahwa Sulawesi 
dibangun melalui collision of terranes Sundae vs Australoid.

2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa mekanisme yang andai 
membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. Sementara untuk ke bawah 
Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan semua splaynya 
di sebelah timur Sulawesi. 

3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya untuk menyebut Teluk 
Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir Sundaland. Posisi tektonik Tomini 
tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan pemikiran yang lebih 
kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens sedimennya menunjukkan tipe 
tektonostratigrafi Sunda. Hanya keberadaan multiple seqence sampai ke umur 
Oxfordian (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu menarik dicermati sebab Oxfordian 
rift tak biasa kita temukan di Sundaland sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru 
dari Jim Granath (2009 IPA Proc.) -pernah saya ulas di milis ini saat membahas 
beberapa paper IPA 2009- dengan menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi 
bahwa Sundaland tenggara punya rift sampai ke umur Jurassic.

4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya implikasi tektonik bahwa  
Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - tetapi pemikiran ini perlu 
dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai ke Jurassic umurnya, sekuens 
sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama dengan basin2 Austraoid yang ada di 
Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, Banggai, Seram, Arafura, Buton).

Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia (Australoid) memang penting 
dilihat sebab exploration play concepts di keduanya jauh berbeda. Kasus ini 
telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau terisolasi di selatan Nusa 
Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau Australoid. Siapa yang mau 
mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral -mau tak mau akan 
terlibat dalam 'perdebatan' ini.

salam,
Awang

--- On Tue, 8/25/09, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:

> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to 
> Tomini-Bone  Bay Line ?
> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" 
> , "Eksplorasi BPMIGAS" 
> 
> Date: Tuesday, August 25, 2009, 9:40 AM
> Pak Awang
> Apa dasar pak awang menyatakan yg dibawah bone-tomini itu
> kepanjangan
> (ekstensi) dari sunda ? Mungkinkah itu kepanjangan dari
> paparan
> Australia ?
> 
> Salam
> Rdp
> 
> On 8/21/09, Awang Satyana 
> wrote:
> > Di manakah batas timur Daratan Sunda (Sundaland) ?
> Barangkali kita harus
> > bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan
> Sundaland sebagai accreted
> > crust. Sundaland core adalah inti (benua) Sundaland,
> sementara accreted
> > crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi
> terhadap Sundaland yang
> > akan menambah luas dan jauh batas Sundaland.
> >
> > Konsep terrane tectonics (antara lain yang dikemukakan
> oleh Howell et al.,
> > 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the
> Circum-Pacific Region, dalam :
> > Howell, D.G., ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the
> Circum-
> > Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and
> Mineral Resources,
> > Houston, p. 3-23.) memandang bahwa yang namanya inti
> benua pun ternyata
> > disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk
> amalgamasi Sundaland, paper
> > pertama tentang ini adalah yang ditulis oleh paper
> terkenal Pulunggono dan
> > Cameron (1984 -IPA Proceedings).
> >
> > Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi melalui
> dua cara : subduction
> > dan collision. Subduction menghasilkan kerak prisma
> akresi melalui proses
> > subductio