[iagi-net-l] tanya: PIT IAGI 2009
Rekan2 IAGI-NET Ysh. Apakah ada website resmi untuk semua informasi ttg PIT IAGI 2009 di Semarang Jateng? Terima kasih. Salam, Nur Heriawan FTTM ITB PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Kalung Neodyn Magnete dari Bekas Hard Disc
Berapa besar ?apakah sama dengan coin unag lima ratusan yang kecil ? Mungkin bisa dipakai "marker" kalau main golep ya ? Si Abah > -- Forwarded message -- > From: Andri SS Mubandi > > Sahabat sekalian yang budiman, > > Sambil ngabuburit menanti buka puasa, mungkin diantara sahabat > sekalian ada yang sedang bongkar-bongkar komputer. Tidak jarang hard > disc bermasalah, terserang "tumo" atau "flu trojan" tiba-tiba ngadat! > Nah bila mendapati hal ini, bekas hard disc jangan dibuang dulu! > Kemungkinan besar ada magnet canggih didalamnya! Magnet ini berupa dua > lempengan tipis elipsoid, terbuat dari stainless steel, mengkilat dan > akan merekat sangat kuat pada besi! Jauh lebih kuat dari magnet biasa! > Hal ini karena bajanya dicampur denga Nd atau Neodynium! Cukup > “trendy” bila dikalungkan! Karena kuat daya tariknya bisa dipakai > untuk membedakan antara basalt, andesit, berbagai jenis granit, batuan > teralterasi dan termineralisasi. Bahkan di andesit magnet ini cukup > lengket serta bisa dijadikan skala foto seperti tampak disamping. > > Selamat Ngabuburit dan menjalankan ibadah rhamadan > > Andri Subandrio > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! > yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang > 13-14 Oktober 2009 > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
Awang Pertanyaan sedehana , Apakah data dan kesimpulan Anda seperti diterangkan sebelumnya merubah posisi tektonik Buton dan MUNA ? Setahu saya dua pulau yang sangat berdekatan itu "surface geology" nya sangat berbeda , mengapa ? Si Abah ___ > Pak Rovicky, > > Bahwa ada Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur > Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra, barulah kita > duga dari data seismik terbaru yang ditembak di area Tomini (Jablonsky, > 2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et al., 2009) -semuanya > dipublikasi di IPA Proceedings. Untuk menyebutnya punya potensi migas > seperti Jurassic sequence di NW Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita > harus pelajari lebih jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence > ini membentuk synrift juga yang bisa jadi kitchen dan sekaligus > reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi meskipun sama2 > Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model pengendapannya > kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW Shelf of Australia, > tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di Sundaland. > > Saya belum pernah melihat data geokimia oil seeps di tepi Teluk Tomini > itu, kita lihat saja biomarker oleanane dan hopane-nya (dari seri > triterpane mz 191), bila rasio oleanane/hopane > 0.2 maka ia > Tertiary-sourced (metode age-diagnostic biomarker dari Peters et al., > 1999) dan di GCMS scan-nya oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab > olenanane berasal dari angiosperm yang berlimpah pada Tertiary dan absen > di PT (kecuali sedikit sekali di Cretaceous). > > Oil seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin, meskipun > basin ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced dengan oleanane yang > berlimpah. Di sini potensi source Mesozoic ada seperti Australoid lainnya, > tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di lapangan yang sudah > digenerasi dari Mesozoic kitchen di Banggai. > > salam, > Awang > > --- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of >> Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ? >> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" >> , "Eksplorasi BPMIGAS" >> >> Date: Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM >> Pak Awang, >> Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari >> sunda juga >> memiliki potensial penghasil migas seperti Jurrasicnya >> NWShelf >> Australia ? >> >> Konon "oil seapage" yg ada di pinggir tomini berciri HC >> yang >> dihasilkan oleh Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre >> tertiary oil). >> Cmmiw. >> >> Salam >> Rdp >> >> On 8/25/09, Awang Satyana >> wrote: >> > Pak Rovicky, >> > >> > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of >> Australia, di bawah ini >> > adalah beberapa hal yang memberatkannya. >> > >> > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone >> menunjukkan sekuens Sunda >> > (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens >> yang khas Australoid >> > (rift-drift sequence Late >> Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid >> > paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan >> Banggai. Kalau di >> > Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah >> itu mengkonfirmasi >> > bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes >> Sundae vs Australoid. >> > >> > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa >> mekanisme yang andai >> > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. >> Sementara untuk ke bawah >> > Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar >> Sorong dan semua >> > splaynya di sebelah timur Sulawesi. >> > >> > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya >> mekanismenya untuk menyebut >> > Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir >> Sundaland. Posisi >> > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk >> Bone -ini membutuhkan >> > pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan >> bahwa 70 % sekuens >> > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. >> Hanya keberadaan >> > multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) >> -Jablonsky, 2007; itu >> > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita >> temukan di Sundaland >> > sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath >> (2009 IPA Proc.) >> > -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa >> paper IPA 2009- dengan >> > menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa >> Sundaland tenggara punya >> > rift sampai ke umur Jurassic. >> > >> > 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya >> implikasi tektonik bahwa >> > Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - >> tetapi pemikiran ini >> > perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai >> ke Jurassic umurnya, >> > sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama >> dengan basin2 Austraoid >> > yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, >> Banggai, Seram, Arafura, >> > Buton). >> > >> > Apakah asal Sunda (
Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
> Pak Rovicky, > > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of Australia, di bawah ini > adalah beberapa hal yang memberatkannya. > > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone menunjukkan sekuens > Sunda (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang khas > Australoid (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens > Australoid paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. > Kalau di Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu > mengkonfirmasi bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes > Sundae vs Australoid. > > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa mekanisme yang andai > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. Sementara untuk ke > bawah Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan > semua splaynya di sebelah timur Sulawesi. > > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya untuk menyebut > Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir Sundaland. Posisi > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan > pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya keberadaan > multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita temukan di Sundaland > sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath (2009 IPA Proc.) > -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa paper IPA 2009- > dengan menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa Sundaland > tenggara punya rift sampai ke umur Jurassic. _ Awang Menarik sekali data seismik yang baru , benar benar memberkan pandangan yang sana sekali bar , kalau boleh disebut memberikan "TITIK TERANG" untuk eksplorasi migas. Ada sedikit pertanyaan apa yang dimaksud 70 % Anda sebutkan diatas ? Si Abah _ > > 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya implikasi tektonik bahwa > Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - tetapi pemikiran ini > perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai ke Jurassic umurnya, > sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama dengan basin2 Austraoid > yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, Banggai, Seram, Arafura, > Buton). > > Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia (Australoid) memang > penting dilihat sebab exploration play concepts di keduanya jauh berbeda. > Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau terisolasi di > selatan Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau Australoid. Siapa > yang mau mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral -mau tak > mau akan terlibat dalam 'perdebatan' ini. > > salam, > Awang > > --- On Tue, 8/25/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to >> Tomini-Bone Bay Line ? >> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" >> , "Eksplorasi BPMIGAS" >> >> Date: Tuesday, August 25, 2009, 9:40 AM >> Pak Awang >> Apa dasar pak awang menyatakan yg dibawah bone-tomini itu >> kepanjangan >> (ekstensi) dari sunda ? Mungkinkah itu kepanjangan dari >> paparan >> Australia ? >> >> Salam >> Rdp >> >> On 8/21/09, Awang Satyana >> wrote: >> > Di manakah batas timur Daratan Sunda (Sundaland) ? >> Barangkali kita harus >> > bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan >> Sundaland sebagai accreted >> > crust. Sundaland core adalah inti (benua) Sundaland, >> sementara accreted >> > crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi >> terhadap Sundaland yang >> > akan menambah luas dan jauh batas Sundaland. >> > >> > Konsep terrane tectonics (antara lain yang dikemukakan >> oleh Howell et al., >> > 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the >> Circum-Pacific Region, dalam : >> > Howell, D.G., ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the >> Circum- >> > Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and >> Mineral Resources, >> > Houston, p. 3-23.) memandang bahwa yang namanya inti >> benua pun ternyata >> > disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk >> amalgamasi Sundaland, paper >> > pertama tentang ini adalah yang ditulis oleh paper >> terkenal Pulunggono dan >> > Cameron (1984 -IPA Proceedings). >> > >> > Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi melalui >> dua cara : subduction >> > dan collision. Subduction menghasilkan kerak prisma >> akresi melalui proses >> > subduction off-scraping ("penyuguan dalam penunjaman, >> sebagian massa kerak >> > oseanik dikerok-disugu, dicampur dengan massa dari >> pinggir kontinen, diramu >> > dalam sedimentasi dan tektonik imbrikasi jadilah >> prisma akresi yang >> > bentuknya membaji mirip geometri prisma). Collision >> terjadi ketika satu >> > terrane (dalam hal ini mikro-kontinen) beramalgamasi >> ke kerak kontinen yang >> > la
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
Yoga, Tidak ada yang membingungkan tentang hal ini. Kalau ofiolit Latimojong complex ada di sebelah timur prisma akresi Bantimala itu menandakan bahwa subduction selalu mendahului collision -sebagaimana mestinya. Subduction terjadi di Bantimala yang menghasilkan melange tersingkap di Bantimala, Barru dan Biru area. Kemudian, kerak oseanik yang menunjam ini di sebelah timurnya membawa suatu kerak kontinen yang menumpang di atasnya. Kontinen mikro ini kemudian collided setelah subduksi di Bantimala selesai. Saat collision, sebagian kerak oseanik lepas dari akarnya (detached) dan terobduksi ke pinggir mikro-kontinen tadi lalu tersingkap sebagai Latimojong ophiolite yang sekarang berposisi di sebelah timur Bantimala. Ofiolit Meratus terjadi dengan cara yang sama, prisma akresinya ditemukan lebih ke sebelah baratnya yang sudah overprinted oleh beberapa peristiwa tektonik. Bahwa ofiolit Meratus hanya alokton/detached dari akarnya dan di bawah ofiolit Meratus ini ada kontinen yang diobduksinya telah dibuktikan oleh pengukuran dan modeling gayaberat. Saya dan rekan (Satyana and Armandita, 2008) mempublikasikan kasus ini di PIT HAGI 2008 di Bandung. Bila tertarik dengan model emplacement ofiolit di pinggir Sundaland dan bukti gravitynya, paper tersebut bisa dipelajari (ada di CD proceedings HAGI 2008). SampaiButon kita temukan lagi emplacement ofiolit yang semakin muda; maka dari Meratus ke Lompobatang ke Buton, emplacement ofiolit ini semakin muda,yang masing2 terobduksi ke kerak2 kontinen di Paternoster, Sulawesi Selatan, Bone, dan Sulawesi Tenggara-Buton. Bila dibuat section-nya model emplacement ini akan terlihat seperti efek domino atau lebih pasnya gendong-menggendong (hm..istilah Mabh Surip lagi he2..). Waspadai bahwa piggy-back basin yang bisa prospektif akan berkembang di sistem seperti ini. salam, Awang --- On Tue, 8/25/09, Arief Yoga wrote: > From: Arief Yoga > Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland > to Tomini-Bone Bay Line ? > To: "'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'" , > iagi-net@iagi.or.id, "'Geo Unpad'" , "'Eksplorasi > BPMIGAS'" > Date: Tuesday, August 25, 2009, 10:58 AM > Sungguh menarik kajiannya, Pak > Awang. > > Tapi ada yang saya ingin tanyakan. Bagaimana dengan > Latimojong complex di > sebelah timur Sulawesi Selatan dimana ditemukan seri > ophiolite disitu? yang > saya tahu seri ophiolite dsn terbentuk akibat > hubungannya dengan collision > dengan kontinen dari arah timur. Apakah ophiolite ini dapat > terbentuk > melewati batas sundaland di Teluk Bone yang Pak Awang > maksudkan? Lalu > bagaimana dengan prisma akresi yang dimanifestasikan di > Bantimala dan > menjadi penanda adanya zona subduksi yang dipercaya pada > awalnya datang dari > arah tenggara (sebelum sulawesi selatan mengalami rotasi)? > Kalau memang > Batas Sundaland ada di Teluk Bone, dan subduksi masih aktif > datang dari > timur, bukankah seharusnya prisma akresinya akan muncul di > bagian timur > Teluk Bone? Tapi yang ditemukan justru Bantimala complex > yang ada di bagian > barat Sulawesi Selatan. > > Terima kasih dan mohon pencerahannya Pak Awang, > > Salam, > > Yoga > > > > -Original Message- > From: forum-boun...@hagi.or.id > [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] > On Behalf > Of Awang Satyana > Sent: Tuesday, August 25, 2009 10:29 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; > Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS > Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern > Margin of Sundaland > to Tomini-Bone Bay Line ? > > Pak Rovicky, > > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of > Australia, di bawah ini > adalah beberapa hal yang memberatkannya. > > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone > menunjukkan sekuens Sunda > (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang > khas Australoid > (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). > Sekuens Australoid > paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. > Kalau di > Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu > mengkonfirmasi > bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes > Sundae vs Australoid. > > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa > mekanisme yang andai > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. > Sementara untuk ke bawah > Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar > Sorong dan semua > splaynya di sebelah timur Sulawesi. > > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya > untuk menyebut > Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir > Sundaland. Posisi > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone > -ini membutuhkan > pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa > 70 % sekuens > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya > keberadaan > multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) > -Jablonsky, 2007; itu > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita > temukan di Sundaland > sebelah ba
Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
Sigit, 1. Metode paleomagnetik-radiometri, pengukuran plate vector (kecepatan dan arah) dengan GPS dan mantle tomography saya pikir bisa dipakai untuk analisis historis maupun forward modelling (prediksi) akresi dan dispersi terrane.. Paleomagnetik-radiometri merupakan metode utama yang dipakai para ahli tektonik untuk menguraikan sejarah rift-drift-collision terranes. Terrane yang saat ini sedang bergerak mendekati suatu terrane lain dapat diukur dengan GPS detail dan kita bisa memprediksi kapan akresi antar terranes itu terjadi dengan menganggap vektor konstan buat masa-masa mendatang. Mana terranes yang akan terpisah (dispersi) bisa dilihat dari section mantle tomography, awasi setiap mantle plume yang sedang naik (upwelling-superplume) itu kelak akan mendelaminasi kerak di litosfer yang lalu rifting-spreading dan terranes baru terbentuk kemudian drifting. Terranes diidentifikasi bila ia berbeda secara provinsi geologi dengan terrane lainnya. Maka sekumpulan data geologi akan bisa menunjukkan delineasi terranes. 2. Heatflow jelas berpengaruh pada sekuen akresi dan dispersi lalu akan tercermin di gravity dan magnetic anomalynya. Sebelum akresi akan terjadi subduksi -itu terjadi di sel konveksi yang menurun atau heatflow yang merendah. Sementara itu, dispersi justru terjadi diawali oleh elevated heatflow yang mencerminkan terjadi superplume lalu memisahkannya seperti dijelaskan di atas. Contoh yang baik adalah proses rifting Makassar. Sebelum rifting terjadi - saya tafsirkan rifting sebagai proses dispersi (lihat paper saya di PIT IAGI-HAGI, 2003 tentang akresi dan dispersi Sundaland), terjadi akresi Paternoster ke Kalimantan, lalu terjadi dispersi melalui rifting Selat Makassar pada Paleogen. Elevated heatflow terjadi di tengah Selat Makassar yang memunculkan beberapa volkanik di Selat Makassar sekarang (satu volkanik telah ditembus sumur Rangkong-1 Exxon Surumana). Gravity dan magnetik regional yang memotong Selat Makassar sangat kontras menunjukkan attenuated basement kontinen yang menipis akibat elevated heatflow. salam, Awang --- On Wed, 8/26/09, sigit prabowo wrote: > From: sigit prabowo > Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to > Tomini-Bone Bay Line ? > To: iagi-net@iagi.or.id, "awang satyana" > Date: Wednesday, August 26, 2009, 5:22 PM > > Pak Awang YTH., > > Menarik sekali menyimak tulisan pak Awang tentang batas > timur dari Sundaland, berkaitan dengan hal ini, saya ingin > menanyakan tentang beberapa hal pak : > > 1. Apakah ada metode yang cukup akurat untuk memprediksi > lokasi akan terjadi nya akresi dan dispersi dari terranes2 > yang saling berinteraksi ini..., dan juga pengidentifikasian > dari terranes2 yang mungkin belum sempat dikenali...? > > 2. Apakah ada hubungan antara saat proses dari akresi dan > dispersi terranes dengan misalkan heat flow spike, > gravity-magnetic anomaly, dsb? > > Mohon pencerahan nya pak... > > Terimakasih > > Best Regards > Sigit Ari P. > > --- On Mon, 8/24/09, Awang Satyana > wrote: > > > From: Awang Satyana > Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of > Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ? > To: iagi-net@iagi.or.id, > "Forum HAGI" , > "Geo Unpad" , > "Eksplorasi BPMIGAS" > Date: Monday, August 24, 2009, 11:29 PM > > > Pak Rovicky, > > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of > Australia, di bawah ini adalah beberapa hal yang > memberatkannya. > > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone > menunjukkan sekuens Sunda > (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang > khas Australoid (rift-drift sequence Late > Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid paling > barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. Kalau > di Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah > itu mengkonfirmasi bahwa Sulawesi dibangun melalui collision > of terranes Sundae vs Australoid. > > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa > mekanisme yang andai membawa paparan Australia ke bawah Bone > dan Tomini. Sementara untuk ke bawah Buton dan Banggai kita > punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan semua splaynya di > sebelah timur Sulawesi. > > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya > untuk menyebut Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di > pinggir Sundaland. Posisi tektonik Tomini tidak semudah > merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan pemikiran yang > lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya > keberadaan multiple seqence sampai ke umur Oxfordian > (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu menarik dicermati sebab > Oxfordian rift tak biasa kita temukan di Sundaland sebelah > barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath (2009 IPA > Proc.) -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa > paper IPA 2009- dengan menggunakan seismik sampai ke Moho > diindikasi bahwa Sundaland tenggara punya rift sampai ke > umur Jurassic. >
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
Pak Rovicky, Bahwa ada Jurassic dan Pre-Tertiary sediments lainnya di sisi timur Sundaland yang belum termetamorfosakan seperti di Sumatra, barulah kita duga dari data seismik terbaru yang ditembak di area Tomini (Jablonsky, 2007)dan Laut Flores (Emmet et al., 2008; Granath et al., 2009) -semuanya dipublikasi di IPA Proceedings. Untuk menyebutnya punya potensi migas seperti Jurassic sequence di NW Shelf Australia, Arafura atau Bintuni kita harus pelajari lebih jauh lagi. Kalau dari pandangan sekilas, PT sequence ini membentuk synrift juga yang bisa jadi kitchen dan sekaligus reservoirnya di sekuen late synrift atau post-rift. Jadi meskipun sama2 Jurassic atau PT lainnya seperti di Australia, model pengendapannya kelihatannya tak mengikuti passive margin ala NW Shelf of Australia, tetapi mengikuti model rifting cekungan2 di Sundaland. Saya belum pernah melihat data geokimia oil seeps di tepi Teluk Tomini itu, kita lihat saja biomarker oleanane dan hopane-nya (dari seri triterpane mz 191), bila rasio oleanane/hopane > 0.2 maka ia Tertiary-sourced (metode age-diagnostic biomarker dari Peters et al., 1999) dan di GCMS scan-nya oleanane-nya punya puncak yang tinggi sebab olenanane berasal dari angiosperm yang berlimpah pada Tertiary dan absen di PT (kecuali sedikit sekali di Cretaceous). Oil seeps di sebelah timurnya, yang berasal dari Banggai Basin, meskipun basin ini Australoid, minyaknya Tertiary-sourced dengan oleanane yang berlimpah. Di sini potensi source Mesozoic ada seperti Australoid lainnya, tetapi tak ada bukti HC baik seeps maupun di lapangan yang sudah digenerasi dari Mesozoic kitchen di Banggai. salam, Awang --- On Wed, 8/26/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > From: Rovicky Dwi Putrohari > Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland > to Tomini-Bone Bay Line ? > To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" > , "Eksplorasi BPMIGAS" > > Date: Wednesday, August 26, 2009, 8:22 PM > Pak Awang, > Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari > sunda juga > memiliki potensial penghasil migas seperti Jurrasicnya > NWShelf > Australia ? > > Konon "oil seapage" yg ada di pinggir tomini berciri HC > yang > dihasilkan oleh Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre > tertiary oil). > Cmmiw. > > Salam > Rdp > > On 8/25/09, Awang Satyana > wrote: > > Pak Rovicky, > > > > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of > Australia, di bawah ini > > adalah beberapa hal yang memberatkannya. > > > > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone > menunjukkan sekuens Sunda > > (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens > yang khas Australoid > > (rift-drift sequence Late > Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid > > paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan > Banggai. Kalau di > > Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah > itu mengkonfirmasi > > bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes > Sundae vs Australoid. > > > > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa > mekanisme yang andai > > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. > Sementara untuk ke bawah > > Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar > Sorong dan semua > > splaynya di sebelah timur Sulawesi. > > > > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya > mekanismenya untuk menyebut > > Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir > Sundaland. Posisi > > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk > Bone -ini membutuhkan > > pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan > bahwa 70 % sekuens > > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. > Hanya keberadaan > > multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) > -Jablonsky, 2007; itu > > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita > temukan di Sundaland > > sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath > (2009 IPA Proc.) > > -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa > paper IPA 2009- dengan > > menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa > Sundaland tenggara punya > > rift sampai ke umur Jurassic. > > > > 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya > implikasi tektonik bahwa > > Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - > tetapi pemikiran ini > > perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai > ke Jurassic umurnya, > > sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama > dengan basin2 Austraoid > > yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, > Banggai, Seram, Arafura, > > Buton). > > > > Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia > (Australoid) memang > > penting dilihat sebab exploration play concepts di > keduanya jauh berbeda. > > Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau > terisolasi di selatan > > Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau > Australoid. Siapa yang mau > > mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral > -mau tak mau akan > > terlibat dalam 'perdebatan' ini. > > > > salam, > > Awang > > > > -
Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
Pak Awang, Apakah jurrasic atau pre tertiary sekuen ekstensi dari sunda juga memiliki potensial penghasil migas seperti Jurrasicnya NWShelf Australia ? Konon "oil seapage" yg ada di pinggir tomini berciri HC yang dihasilkan oleh Jurrasic-Triassic(?) source tipe (pre tertiary oil). Cmmiw. Salam Rdp On 8/25/09, Awang Satyana wrote: > Pak Rovicky, > > Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of Australia, di bawah ini > adalah beberapa hal yang memberatkannya. > > 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone menunjukkan sekuens Sunda > (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang khas Australoid > (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid > paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. Kalau di > Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu mengkonfirmasi > bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes Sundae vs Australoid. > > 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa mekanisme yang andai > membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. Sementara untuk ke bawah > Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan semua > splaynya di sebelah timur Sulawesi. > > 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya untuk menyebut > Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir Sundaland. Posisi > tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan > pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens > sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya keberadaan > multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu > menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita temukan di Sundaland > sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath (2009 IPA Proc.) > -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa paper IPA 2009- dengan > menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa Sundaland tenggara punya > rift sampai ke umur Jurassic. > > 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya implikasi tektonik bahwa > Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - tetapi pemikiran ini > perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai ke Jurassic umurnya, > sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama dengan basin2 Austraoid > yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, Banggai, Seram, Arafura, > Buton). > > Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia (Australoid) memang > penting dilihat sebab exploration play concepts di keduanya jauh berbeda. > Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau terisolasi di selatan > Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau Australoid. Siapa yang mau > mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral -mau tak mau akan > terlibat dalam 'perdebatan' ini. > > salam, > Awang > > --- On Tue, 8/25/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to >> Tomini-Bone Bay Line ? >> To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" >> , "Eksplorasi BPMIGAS" >> >> Date: Tuesday, August 25, 2009, 9:40 AM >> Pak Awang >> Apa dasar pak awang menyatakan yg dibawah bone-tomini itu >> kepanjangan >> (ekstensi) dari sunda ? Mungkinkah itu kepanjangan dari >> paparan >> Australia ? >> >> Salam >> Rdp >> >> On 8/21/09, Awang Satyana >> wrote: >> > Di manakah batas timur Daratan Sunda (Sundaland) ? >> Barangkali kita harus >> > bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan >> Sundaland sebagai accreted >> > crust. Sundaland core adalah inti (benua) Sundaland, >> sementara accreted >> > crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi >> terhadap Sundaland yang >> > akan menambah luas dan jauh batas Sundaland. >> > >> > Konsep terrane tectonics (antara lain yang dikemukakan >> oleh Howell et al., >> > 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the >> Circum-Pacific Region, dalam : >> > Howell, D.G., ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the >> Circum- >> > Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and >> Mineral Resources, >> > Houston, p. 3-23.) memandang bahwa yang namanya inti >> benua pun ternyata >> > disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk >> amalgamasi Sundaland, paper >> > pertama tentang ini adalah yang ditulis oleh paper >> terkenal Pulunggono dan >> > Cameron (1984 -IPA Proceedings). >> > >> > Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi melalui >> dua cara : subduction >> > dan collision. Subduction menghasilkan kerak prisma >> akresi melalui proses >> > subduction off-scraping ("penyuguan dalam penunjaman, >> sebagian massa kerak >> > oseanik dikerok-disugu, dicampur dengan massa dari >> pinggir kontinen, diramu >> > dalam sedimentasi dan tektonik imbrikasi jadilah >> prisma akresi yang >> > bentuknya membaji mirip geometri prisma). Collision >> terjadi ketika satu >> > terrane (dalam hal ini mikro-kontinen) beramalgamasi >> ke kerak kontinen yang >> > lain, menghentikan subduksi, mengangkat sebagian kerak >> oseanik yang
Re: [iagi-net-l] Fwd: Kalung Neodyn Magnete dari Bekas Hard Disc
Pak Andri, Mohon diterangkan bagaimana membedakan basalt, dengan andesit, berbagai jenis granit, batuan teralterasi dan termineralisasi dengan memakai magnet. Nuhun Yudi 2009/8/25 : > Ndak usah khawatir pake kompas, cukup jauhkan saja dari kompas untuk > sementara ketika mengukur. Magnetnya taruh diransel (dipunggung) dan > kompas didepan perut medan magnetnya sudah tidak berpengaruh..Untuk posisi > pakai GPS...kan canggih.. > > Salam > >> ...deskripsi batuan tambah akurat, tapi positioningnya bisa kacau karena >> kompasnya keganggu sama magnet ini...:-) >> >> >> >> >> >> From: Paulus Tangke Allo >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Tuesday, August 25, 2009 1:30:51 PM >> Subject: [iagi-net-l] Fwd: Kalung Neodyn Magnete dari Bekas Hard Disc >> >> -- Forwarded message -- >> From: Andri SS Mubandi >> >> Sahabat sekalian yang budiman, >> >> Sambil ngabuburit menanti buka puasa, mungkin diantara sahabat >> sekalian ada yang sedang bongkar-bongkar komputer. Tidak jarang hard >> disc bermasalah, terserang "tumo" atau "flu trojan" tiba-tiba ngadat! >> Nah bila mendapati hal ini, bekas hard disc jangan dibuang dulu! >> Kemungkinan besar ada magnet canggih didalamnya! Magnet ini berupa dua >> lempengan tipis elipsoid, terbuat dari stainless steel, mengkilat dan >> akan merekat sangat kuat pada besi! Jauh lebih kuat dari magnet biasa! >> Hal ini karena bajanya dicampur denga Nd atau Neodynium! Cukup >> “trendy” bila dikalungkan! Karena kuat daya tariknya bisa dipakai >> untuk membedakan antara basalt, andesit, berbagai jenis granit, batuan >> teralterasi dan termineralisasi. Bahkan di andesit magnet ini cukup >> lengket serta bisa dijadikan skala foto seperti tampak disamping. >> >> Selamat Ngabuburit dan menjalankan ibadah rhamadan >> >> Andri Subandrio >> >> PP-IAGI 2008-2011: >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... >> >> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! >> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang >> 13-14 Oktober 2009 >> - >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> - >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event >> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with >> the use of any information posted on IAGI mailing list. >> - >> >> >> > > > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! > yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang > 13-14 Oktober 2009 > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data
Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ?
Pak Awang YTH., Menarik sekali menyimak tulisan pak Awang tentang batas timur dari Sundaland, berkaitan dengan hal ini, saya ingin menanyakan tentang beberapa hal pak : 1. Apakah ada metode yang cukup akurat untuk memprediksi lokasi akan terjadi nya akresi dan dispersi dari terranes2 yang saling berinteraksi ini..., dan juga pengidentifikasian dari terranes2 yang mungkin belum sempat dikenali...? 2. Apakah ada hubungan antara saat proses dari akresi dan dispersi terranes dengan misalkan heat flow spike, gravity-magnetic anomaly, dsb? Mohon pencerahan nya pak... Terimakasih Best Regards Sigit Ari P. --- On Mon, 8/24/09, Awang Satyana wrote: From: Awang Satyana Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to Tomini-Bone Bay Line ? To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" , "Eksplorasi BPMIGAS" Date: Monday, August 24, 2009, 11:29 PM Pak Rovicky, Kalau yang dimaksud adalah kelanjutan NW shelf of Australia, di bawah ini adalah beberapa hal yang memberatkannya. 1. Sekuens sedimen di Tomini dan terutama di Bone menunjukkan sekuens Sunda (synrift-sagging-postrift-syninversion), bukan sekuens yang khas Australoid (rift-drift sequence Late Paleozoic-Mesozoic-Tertiary). Sekuens Australoid paling barat yang kita temukan adalah di Buton dan Banggai. Kalau di Sulawesi kedua sekuens ini sekarang sebelah-menyebelah itu mengkonfirmasi bahwa Sulawesi dibangun melalui collision of terranes Sundae vs Australoid. 2. Rekonstruksi tektonik tak berhasil menunjukkan apa mekanisme yang andai membawa paparan Australia ke bawah Bone dan Tomini. Sementara untuk ke bawah Buton dan Banggai kita punya mekanismenya yaitu Sesar Sorong dan semua splaynya di sebelah timur Sulawesi. 3. Di lain pihak, secara tektonik, kita punya mekanismenya untuk menyebut Teluk Bone sebagai rifted marginal basin di pinggir Sundaland. Posisi tektonik Tomini tidak semudah merekonstruksi Teluk Bone -ini membutuhkan pemikiran yang lebih kritis, tetapi bisa disebutkan bahwa 70 % sekuens sedimennya menunjukkan tipe tektonostratigrafi Sunda. Hanya keberadaan multiple seqence sampai ke umur Oxfordian (Jurrasic) -Jablonsky, 2007; itu menarik dicermati sebab Oxfordian rift tak biasa kita temukan di Sundaland sebelah barat. Tetapi paper2 terbaru dari Jim Granath (2009 IPA Proc.) -pernah saya ulas di milis ini saat membahas beberapa paper IPA 2009- dengan menggunakan seismik sampai ke Moho diindikasi bahwa Sundaland tenggara punya rift sampai ke umur Jurassic. 4. Paper Granath et al. (2009), bila benar, punya implikasi tektonik bahwa Sundaland tenggara berasal dari paparan Australia - tetapi pemikiran ini perlu dilihat dengan hati-hati sebab meskipun sampai ke Jurassic umurnya, sekuens sedimen di Sundaland tenggara ini tak sama dengan basin2 Austraoid yang ada di Indonesia (Bintuni, Iwur, Akimeugah, Banggai, Seram, Arafura, Buton). Apakah asal Sunda (Sundae/Sondaicus)atau Australia (Australoid) memang penting dilihat sebab exploration play concepts di keduanya jauh berbeda. Kasus ini telah terjadi sekian lama untuk sebuah pulau terisolasi di selatan Nusa Tenggara : Sumba -apakah dia Sundae atau Australoid. Siapa yang mau mengeksplorasi Sumba, baik hidrokarbon maupun mineral -mau tak mau akan terlibat dalam 'perdebatan' ini. salam, Awang --- On Tue, 8/25/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > From: Rovicky Dwi Putrohari > Subject: Re: [iagi-net-l] Extending Eastern Margin of Sundaland to > Tomini-Bone Bay Line ? > To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" > , "Eksplorasi BPMIGAS" > > Date: Tuesday, August 25, 2009, 9:40 AM > Pak Awang > Apa dasar pak awang menyatakan yg dibawah bone-tomini itu > kepanjangan > (ekstensi) dari sunda ? Mungkinkah itu kepanjangan dari > paparan > Australia ? > > Salam > Rdp > > On 8/21/09, Awang Satyana > wrote: > > Di manakah batas timur Daratan Sunda (Sundaland) ? > Barangkali kita harus > > bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan > Sundaland sebagai accreted > > crust. Sundaland core adalah inti (benua) Sundaland, > sementara accreted > > crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi > terhadap Sundaland yang > > akan menambah luas dan jauh batas Sundaland. > > > > Konsep terrane tectonics (antara lain yang dikemukakan > oleh Howell et al., > > 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the > Circum-Pacific Region, dalam : > > Howell, D.G., ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the > Circum- > > Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and > Mineral Resources, > > Houston, p. 3-23.) memandang bahwa yang namanya inti > benua pun ternyata > > disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk > amalgamasi Sundaland, paper > > pertama tentang ini adalah yang ditulis oleh paper > terkenal Pulunggono dan > > Cameron (1984 -IPA Proceedings). > > > > Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi melalui > dua cara : subduction > > dan collision. Subduction menghasilkan kerak prisma > akresi melalui proses > > subductio