Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Selamat siang Pak Bambang,

Mohon maaf mau ikut berkomentar..

Untuk teori bahwa bagian dari open hole (OH) yang terlemah ada di dekat last
casing shoe itu sangat setuju. Tetapi mohon diingat juga dan bisa ditelaah
dengan logika kita, bahwa ini tidak mutlak. Jika menggunakan logika,
Pressure akan sama dengan aliran air. Intinya adalah dia akan mencari daerah
terlemah untuk di pecahkan/dilewati. Kick disumur ini followed by Stuck.
Silahkan menganalisa dengan logika masing2, jika ada stuck apakah aliran di
atas dan di bawah fish akan lancar? Akan kah selancar saat tidak ada stuck?

Jika kita telah usai menganalisa dengan logika kita, maka selanjutnya adalah
analisa terhadap Kick dan Stuck. Jelas yang terjadi lebih dahulu adalah
Kick, lalu Stuck. Kick sudah mati dalam 40menit? Setuju. Lantas, apakah kita
yakin dari Surface sampai TD sudah tidak ada kick? Bisa saja Closed System
yang diyakini oleh Pak Bambang hanya dari surface sampai dengan kedalaman
3200-2600ftMD saja (top of fish). Bisa saja kick mati karena dia sudah
menemukan jalan yang lebih gampang untuk exposure yaitu melalui rekahan di
luar BJP-1 well.

Apakah data yang mensupport teori Pak Bambang bahwa BJP-1 adalah closed
system dari surface down to TD? Kalau hanya 'bisa sirkulasi' menurut saya
itu kurang valid Pak. Sirkulasi yang bagaimana yang terjadi?

Masalah lokasi semburan juga, kenapa semua tidak dalam 1 garis yang relatif
lurus? Tetapi ada 1 semburan yang diluar kelurusan? Apakah cukup diterangkan
saja dengan kata 'Anomaly Mud Volcano'? Jadi, jikalau data mendukung..maka
akan dipegang erat-erat..tetapi saat data tidak mendukung cukup diberi label
'Noise' atau 'Anomaly'.

Loss related to Earthquake juga saya pikir itu mungkin seperti di pas-paskan
saja Pak. Karena berhubung kasus Lusi ada Loss dekat Earthquake waktunya,
maka jadilah pemikiran tersebut. Seandainya kasus ini yang berdekatan dengan
waktu Gempa adalah Kick, saya yakin bahwa pemikirannya akan berubah menjadi
Kick related to Earthquake.

Salam,
Natan

2010/3/10 Bambang P. Istadi 

> Cak Yayang, mein brur,.. Sangat menarik statementnya dimana LUSI adalah
> mud volcano dari mud diapirsm yang pada awalnya dipicu oleh underground
> blowout-UGBO .
>
> kita perlu mendefinisikan apa yang dimaksud dengan UGBO yang disebabkan
> oleh pemboran; dan, bagaimana tekanan dalam sumur, lalu, proses terjadi
> fractures dan breach sampai kepermukaan.
>
> 1. Pertama, harus adanya 'uncontrolled kick', suatu kick besar yang
> tidak bisa diatasi.
> 2. Adanya tekanan tinggi yang melebihi fracture pressure dilapisan yang
> terlemah, lazimnya di casing shoe terdalam, sehingga tercipta fracture
> didalam sumur.
> 3. Adanya 'drive mechanism' yang besar sehingga fluida mengalir kedalam
> sumur dari lapisan yang bertekanan tinggi dan berlanjut pada proses
> pemecahan batuan disumur tersebut. Jadi sumur menjadi bagian dari
> proses. Jadi jika terjadi UGBO yang mengakibatkan liquefaction seperti
> yang cak Yayang usulkan, seharusnya juga melibatkan sumur itu sendiri
> dan harus bisa dan mudah terdeteksi disumur.
> 4. Adanya 'sustained propagation pressure', tekanan tinggi yang bisa
> meneruskan fractures kepermukaan 'breach' dan tetap menahan fracture
> agar tetap terbuka. Eg. Kalau melakukan frac job musti ada propantnya
> supaya tetap terbuka. Jika dipicu dan berhubungan dengan sumur, maka
> saat terjadi mudflow harusnya sumur ikut terpengaruh. Self propulsion
> yang berasal dari UGBO disumur yang diusulkan cak Yayang seharusnya juga
> berdampak pada sumur tersebut.
>
> Bukti yang kita kumpulkan tidak menunjang kriteria diatas, sehingga kami
> simpulkan tidak terjadi UGBO disumur, meskipun diawal-awal kita semua
> langsung menuding sumur tanpa bukti yang cukup. Sebagai contoh, kick
> yang terjadi sehari sesudah adanya loss bersamaan dengan gempa,  sudah
> terkontrol dan mati dalam waktu 40 menit, lalu BOP sudah dibuka dalam
> waktu ~3 jam. Sumur benar2 telah mati dan bisa melakukan sirkulasi,
> artinya tidak ada lagi high pressure didalam sumur maupun sumbatan
> didalam sumur.
>
> Analisa tekanan dalam sumur menujukkan bahwa tekanan pada casing shoe
> adalah sebesar 2710 psi yang mana masih dibawah kekuatan batuan (3053
> psi LOT). Sebaliknya sumur dituding terjadi UGBO dan fracturing karena
> drill pipe pressure turun dan berakhir drastis dengan terjadinya breach
> ke permukaan. Rupanya claim tersebut hanya didasari oleh satu data yaitu
> drill pipe pressure data saja (Davies/Lusiaga di Cape Town). Namun kalau
> kita bandingkan turunnya drillpipe pressure tersebut dengan enam data2
> yang lain, ceritanya akan beda. Turunnya drillpipe pressure secara
> drastis tersebut disebabkan oleh dilakukannya bleed-off pressure pada
> drill pipe sebelum dipompakan soaking fluid. Drill string merupakan
> closed-loop system, jika ada penurunan pressure tidak berarti sumurnya
> bocor. Kalau bocor tidak mungkin ada pressure sewaktu dipompakan soaking
> fluid. Kalau ban mobil kita kempes, sobek kena paku, meskipun kita pompa
> 

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Pak Awang, 
mau tanya, pertanyaan nya mungkin agak naif.
Ulasan pak Awang selalu menyatakan umur batuannya.
apakah benar dating dari umur orang yang tinggal/mendiami gua itu TIDAK di 
ambil dari umur batuannya?
artefak itu dibuat dari batuan yang lebih tua dari manusia purba tersebut. jadi 
bagaimana menghubungkan umur artefak tersebut dengan umur manusia purba nya.

di Angola sering didapatkan artefak didalam sandstone yang tersingkap.  umurnya 
disamakan dengan umur sandstone nya tetapi mungkin saja umur manusia purba yang 
membuat artefak itu lebih tua dari umur sandstone nya.

di Maros, Sulawesi selatan juga ditemukan artefak dan lukisan di gua Leang2.  
saya tidak tahu formasi apa itu limestone nya mungkin formasi Tonasa.

terima kasih atas pencerahannya.

salam,
frank










Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


To:iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).

Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 
: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam 
migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua 
Papua yang banyak terdapat.

Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila 
dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan 
terutama Jawa.

Fw: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah - Cenote Angelita

2010-03-09 Terurut Topik Budi Santoso
Menarik mengikuti diskusinya Pak Ukat dan Pak Awang. Memang masih banyak 
peristiwa dan fenomena alam yang belum dapat dijawab secara scientific. Menjadi 
sebuah tantangan namun juga sebagai wujud kekaguman kita pada Sang Pencipta.

Kalau tertarik bisa juga diskusi tentang sungai di dasar laut Meksiko, misteri 
"Cenote Angelita". Saya pribadi masih bingung, loh ko bisa ada sungai di dasar 
laut. Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote
Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai
kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam
sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu
anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun 
daunan.

Mungkin Bapak atau rekan-rekan bisa menjelaskan secara geologi. Sebelumnya 
terima kasih

Ini ada foto-foto nya juga :







Regards,

Budi Santoso
mail : b_santos...@yahoo.co.id



--- On Wed, 3/10/10, Sudibyo HT  wrote:

From: Sudibyo HT 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, March 10, 2010, 9:11 AM

Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri
Nuwun(hts)

2010/3/10 

> Pak Nana,
>
> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>
>  Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
> "Nana Djumhana" 
> 03/10/2010 08:25 AM
>  Please respond to iagi-net
>
>
>        To:     
>        cc:
>        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.
>
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut
>
> : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran
> dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard
> copy-nya
> masih ada.
>
> Wasalam,
> Nana
>
> - Original Message -
> From: 
> To: 
> Cc: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
> > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
> >
> > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air
> Laut
> > naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
> >
> > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli
> menduga
> > ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda
> dari
> > umur Kapur.
> >
> > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > anoms...@gmail.com
> > 03/10/2010 07:08 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >        To:     iagi-...@iagi.or.id
> >        cc:
> >        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini
> yg
> > harus hati2
> >
> > Sent from Warnet deket rumah
> >
> > -Original Message-
> > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> > To: 
> > Cc: 
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> > Prasejarah
> > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Awang Satyana 
> > 03/10/2010 04:05 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >        To:     iagi-...@iagi.or.id
> >        cc:
> >        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Pak Oki,
> >
> > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di
> Onin
> > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab
> batugamping
> > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi
> gua
> > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> > dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
> > Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
> > teman-teman saya para paleoantropologist.
> >
> > salam,
> > Awang
> >
> > --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
> >
> >
> > Dari: oki musakti 
> > Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
> >
> >
> > Pak Awang,
> > Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco
> dulu),
> >
> > pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man
> ya?)
> > diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
> > Katanya dekat-de

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Cak Yayang, mein brur,.. Sangat menarik statementnya dimana LUSI adalah
mud volcano dari mud diapirsm yang pada awalnya dipicu oleh underground
blowout-UGBO .

kita perlu mendefinisikan apa yang dimaksud dengan UGBO yang disebabkan
oleh pemboran; dan, bagaimana tekanan dalam sumur, lalu, proses terjadi
fractures dan breach sampai kepermukaan. 

1. Pertama, harus adanya 'uncontrolled kick', suatu kick besar yang
tidak bisa diatasi.
2. Adanya tekanan tinggi yang melebihi fracture pressure dilapisan yang
terlemah, lazimnya di casing shoe terdalam, sehingga tercipta fracture
didalam sumur.
3. Adanya 'drive mechanism' yang besar sehingga fluida mengalir kedalam
sumur dari lapisan yang bertekanan tinggi dan berlanjut pada proses
pemecahan batuan disumur tersebut. Jadi sumur menjadi bagian dari
proses. Jadi jika terjadi UGBO yang mengakibatkan liquefaction seperti
yang cak Yayang usulkan, seharusnya juga melibatkan sumur itu sendiri
dan harus bisa dan mudah terdeteksi disumur.
4. Adanya 'sustained propagation pressure', tekanan tinggi yang bisa
meneruskan fractures kepermukaan 'breach' dan tetap menahan fracture
agar tetap terbuka. Eg. Kalau melakukan frac job musti ada propantnya
supaya tetap terbuka. Jika dipicu dan berhubungan dengan sumur, maka
saat terjadi mudflow harusnya sumur ikut terpengaruh. Self propulsion
yang berasal dari UGBO disumur yang diusulkan cak Yayang seharusnya juga
berdampak pada sumur tersebut.

Bukti yang kita kumpulkan tidak menunjang kriteria diatas, sehingga kami
simpulkan tidak terjadi UGBO disumur, meskipun diawal-awal kita semua
langsung menuding sumur tanpa bukti yang cukup. Sebagai contoh, kick
yang terjadi sehari sesudah adanya loss bersamaan dengan gempa,  sudah
terkontrol dan mati dalam waktu 40 menit, lalu BOP sudah dibuka dalam
waktu ~3 jam. Sumur benar2 telah mati dan bisa melakukan sirkulasi,
artinya tidak ada lagi high pressure didalam sumur maupun sumbatan
didalam sumur. 

Analisa tekanan dalam sumur menujukkan bahwa tekanan pada casing shoe
adalah sebesar 2710 psi yang mana masih dibawah kekuatan batuan (3053
psi LOT). Sebaliknya sumur dituding terjadi UGBO dan fracturing karena
drill pipe pressure turun dan berakhir drastis dengan terjadinya breach
ke permukaan. Rupanya claim tersebut hanya didasari oleh satu data yaitu
drill pipe pressure data saja (Davies/Lusiaga di Cape Town). Namun kalau
kita bandingkan turunnya drillpipe pressure tersebut dengan enam data2
yang lain, ceritanya akan beda. Turunnya drillpipe pressure secara
drastis tersebut disebabkan oleh dilakukannya bleed-off pressure pada
drill pipe sebelum dipompakan soaking fluid. Drill string merupakan
closed-loop system, jika ada penurunan pressure tidak berarti sumurnya
bocor. Kalau bocor tidak mungkin ada pressure sewaktu dipompakan soaking
fluid. Kalau ban mobil kita kempes, sobek kena paku, meskipun kita pompa
tidak akan ada pressure. Ada Enam data termasuk mud logger RTD ('black
box') yang antara lain menunjukan tank volume yang konstan, tidak adanya
loss disumur dll yang tidak menunjang claim ini. Bukti2 lain yang
menunjukkan bahwa sumur dalam keadaan tidak bocor bisa dibaca di paper
Elsevier, yang link sudah saya kirimkan.

Soal adanya retakan di rig site dengan arah SW / NE dari lubang semburan
pertama, melewati piperack mengarah ke lubang semburan kedua dan ketiga
(diseberang jalan tol). Jika disebabkan oleh lumpur bertekanan tinggi
dari bawah permukaan, seharusnya akan keluar juga lumpur dari rekahan
yang menciptakan rekahan tersebut. Padahal, dari crack/rekahan tersebut
tidak keluar apa2. Sebagai catatan, didalam sumur sudah tidak ada
tekanan tinggi, BOP dalam keadaan terbuka. Fakta lain, apabila suatu
UGBO sudah pecah sampai kepermukaan (breach), sudah terjadi pressure
release maka sudah tidak ada lagi 'sustained propagation pressure', yang
bisa memecahkan dan membuat lobang semburan2 lainnya lagi. Sedangkan
fakta menunjukkan bahwa lubang semburan kedua dan ketiga diseberang
jalan tol terjadi 3 - 4 hari sesudah lubang semburan utama, sejajar
dengan patahan Watukosek. Kita perkirakan retakan ini disebabkan oleh
lateral movement. 

Mengenai pamer data dan perhitungan yang lebih dulu di paper dan milis,
saya pikir sudah banyak orang yang berpendapat UGBO yang mengakibatkan
LUSI, menciptakan public opini duluan, sedangkan kita baru merelease
paper 3 tahun setelah semburan, dan bukan yang pertama pula. Begitu
Cak,..

Numpang sekalian,.. pak moderator, Paulus my bro,.. kalau yang dimaksud
tulisan saya yang menyinggung,.. mohon maaf, juga kepada rekan2 yang
kurang berkenan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 5:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Paulus, maaf, aku juga mau ikutan nimbrung dalam diskusi, tetapi seperti

umumnya kawan2 lain yang belum mendapatkan izin dari Lapindo, BPMigas,
dan 
Ditjen Migas untuk melihat, memilih sendiri dan menggunakan data dr
BJP-1, 
maka yang

RE: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah ....ulasan buku baru

2010-03-09 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
Pak Awang,

Tolong ulas juga bila berkenan buku "Perjalanan Akbar RAS ADAM" karangan Agus 
Haryo Sudarmojo, Penerbit Mizania, Cetakan 1 : September 2009. Pak Priyono 
Kepala BPMIGAS turut memberikan sambutan dalam buku tersebut.

Salam,
Setiabudi

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

Saat ada seminar Atlantis di TMII yang diorganisasi PT Ufuk Publishing bulan 
lalu, ada seorang peserta yang menanyakan hal persis yang ditanyakan Pak Ukat. 
Prof. Truman Simanjuntak, ahli arkeologi senior, dan saya menjawab : seluruh 
hominid dan manusia purba lebih tua daripada Nabi Adam. Jawaban ini tentu 
didasarkan kepada pohon evolusi manusia; manusia yang kita kenal sekarang 
adalah puncak evolusi. Harap diperhatikan, evolusi dalam pengertian sekarang 
tak selalu melibatkan gradualisme tetapi saltation -loncatan-loncatan sejenak 
dalam kemajuan evolusi.

Diskusi antara evolusi dan hubungannya dengan manusia sekarang yang menurut 
agama-agama samawi didahului oleh Nabi Adam selalu menimbulkan perdebatan pro 
dan kontra, di milis ini pun seringkali begitu. Sebuah buku baru karya ilmuwan2 
Indonesia baru saja diterbitkan, saya baru memperolehnya dari seorang teman, 
"Sangiran Menjawab Dunia". Menjawab apa ? Menjawab perdebatan evolusi. Nanti 
akan saya ulas bila telah selesai membacanya.

salam,
Awang

--- Pada Rab, 10/3/10, anoms...@gmail.com  menulis:


Dari: anoms...@gmail.com 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 7:08 AM


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus 
hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu),
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
manusia purba.

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad"
, "IAGI" , "Forum HAGI"

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
Indonesia : Papua, jar

[iagi-net-l] Update News: PIT IAGI 2010 Senggigi Lombok NTB

2010-03-09 Terurut Topik panitia
Bapak, ibu, Mas, Mba, Akang, Teteh dan rekan2 semua;

Saat ini panitia sedang kompilasi semua paper yang ada (>300 paper) yang
kemudian akan diseleksi lebih jauh oleh dewan redaksi pusat.

Semua abstrak yang telah bapak/ibu kirimkan kepada kami dengan jumlah
sekitar 310 abstrak diluar poster telah kita update di website PIT IAGI
2010 (http://www.pit-iagi.com) atau bapak dan ibu bisa langsung link ke:

http://www.pit-iagi.com/paper/Preliminary%20Abstract%20List%20for%20PIT%20IAGI%202010.pdf

Semua abstrak yang kami tampilkan di website adalah abstrak yang kami
terima sebelum deadline pada tanggal 15 Februari 2010.
Silahkan dilihat kembali dan mohon segera diinformasikan kepada kami bila
ada kesalahan penulisan judul, nama dsb.

Untuk Formulir pendaftaran bisa diunduh di:
http://www.pit-iagi.com/paper/PIT%20IAGI%202010_RegistrationForm.pdf

Sementara untuk Formulir sponsorship bisa link ke:
http://www.pit-iagi.com/paper/Sponsorship%20proposal%20PIT%20IAGI%202010.pdf

Terima kasih banyak atas tingginya antusias serta minat Bapak dan Ibu
dalam mensukseskan PIT IAGI 2010 di Senggigi Lombok NTB 29 November - 2
Desember nanti.

Salam,
Dudy Setyandhaka
a/n. Panitia PIT IAGI 2010







PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Sudibyo HT
Nuwun sewu,saya juga ada minat.Bisa kirim lewat japri
Nuwun(hts)

2010/3/10 

> Pak Nana,
>
> Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.
>
>  Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
> "Nana Djumhana" 
> 03/10/2010 08:25 AM
>  Please respond to iagi-net
>
>
>To: 
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.
>
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut
>
> : "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran
> dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard
> copy-nya
> masih ada.
>
> Wasalam,
> Nana
>
> - Original Message -
> From: 
> To: 
> Cc: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
>
>
> > Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> > Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
> >
> > Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air
> Laut
> > naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
> >
> > Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli
> menduga
> > ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda
> dari
> > umur Kapur.
> >
> > Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> > Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > anoms...@gmail.com
> > 03/10/2010 07:08 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >To: iagi-net@iagi.or.id
> >cc:
> >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini
> yg
> > harus hati2
> >
> > Sent from Warnet deket rumah
> >
> > -Original Message-
> > From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> > Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> > To: 
> > Cc: 
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> > Prasejarah
> > Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
> >
> > Salam,
> > us
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Awang Satyana 
> > 03/10/2010 04:05 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >To: iagi-net@iagi.or.id
> >cc:
> >Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> > Hunian Prasejarah
> >
> >
> > Pak Oki,
> >
> > Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> > penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> > kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di
> Onin
> > seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab
> batugamping
> > Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi
> gua
> > kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> > sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> > dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
> > Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
> > teman-teman saya para paleoantropologist.
> >
> > salam,
> > Awang
> >
> > --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
> >
> >
> > Dari: oki musakti 
> > Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
> >
> >
> > Pak Awang,
> > Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco
> dulu),
> >
> > pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man
> ya?)
> > diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
> > Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
> > manusia purba.
> >
> > Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
> > disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.
> >
> > Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk
> kabur
> > ke gua tersebut.
> >
> > Salam
> > Oki
> >
> >
> >
> > --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:
> >
> > From: Awang Satyana 
> > Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
> > To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo
> Unpad"
> >
> > , "IAGI" , "Forum HAGI"
> > 
> > Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM
> >
> > Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri
> perkakas
> >
> > batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> > Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan
> di
> >
> > sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> > Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali
> di
> > wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
> >
> > Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artef

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik ukat . sukanta
Pak Nana,

Kalau boleh, saya minta copy nya Pak.

 Terimakasih sebelumnya atas kebaikan Pak Nana.

Salam,
us





"Nana Djumhana" 
03/10/2010 08:25 AM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Ukat,

Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No. 

760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut 

: "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran 
dan 
Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard 
copy-nya 
masih ada.

Wasalam,
Nana

- Original Message - 
From: 
To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah


> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
>
> Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air 
Laut
> naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
>
> Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli 
menduga
> ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda 
dari
> umur Kapur.
>
> Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
> Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
>
>
> anoms...@gmail.com
> 03/10/2010 07:08 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>To: iagi-net@iagi.or.id
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 

> Hunian Prasejarah
>
>
> Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini 
yg
> harus hati2
>
> Sent from Warnet deket rumah
>
> -Original Message-
> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
> Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
> To: 
> Cc: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
> Prasejarah
> Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
>
> Salam,
> us
>
>
>
>
>
>
> Awang Satyana 
> 03/10/2010 04:05 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>To: iagi-net@iagi.or.id
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
> Hunian Prasejarah
>
>
> Pak Oki,
>
> Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
> penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
> kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di 
Onin
> seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab 
batugamping
> Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi 
gua
> kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
> sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
> dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
> Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
> teman-teman saya para paleoantropologist.
>
> salam,
> Awang
>
> --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
>
>
> Dari: oki musakti 
> Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
>
>
> Pak Awang,
> Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco 
dulu),
>
> pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man 
ya?)
> diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
> Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
> manusia purba.
>
> Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
> disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.
>
> Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk 
kabur
> ke gua tersebut.
>
> Salam
> Oki
>
>
>
> --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:
>
> From: Awang Satyana 
> Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
> To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo 
Unpad"
>
> , "IAGI" , "Forum HAGI"
> 
> Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM
>
> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri 
perkakas
>
> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan 
di
>
> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali 
di
> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>
> Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
> Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
> memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
> begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
> tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti 
bahwa
>
> beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke 
timur
>
> ke Nusa Tenggara bahkan

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Nana
Bisa discan diemailken ke saya ?
Untuk melengkapi BloGeologi
suwun.

RDP

2010/3/10 Nana Djumhana :
> Pak Ukat,
>
> Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No.
> 760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut :
> "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan
> Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya
> masih ada.
>
> Wasalam,
> Nana
>
> - Original Message - From: 
> To: 
> Cc: 
> Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
>
>
>> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
>> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?
>>
>> Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut
>> naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.
>>
>> Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga
>> ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari
>> umur Kapur.
>>
>> Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
>> Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?
>>
>> Salam,
>> us
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> anoms...@gmail.com
>> 03/10/2010 07:08 AM
>> Please respond to iagi-net
>>
>>
>>       To:     iagi-net@iagi.or.id
>>       cc:
>>       Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>> Hunian Prasejarah
>>
>>
>> Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg
>> harus hati2
>>
>> Sent from Warnet deket rumah
>>
>> -Original Message-
>> From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
>> Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
>> To: 
>> Cc: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
>> Prasejarah
>> Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?
>>
>> Salam,
>> us
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Awang Satyana 
>> 03/10/2010 04:05 AM
>> Please respond to iagi-net
>>
>>
>>       To:     iagi-net@iagi.or.id
>>       cc:
>>       Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
>> Hunian Prasejarah
>>
>>
>> Pak Oki,
>>
>> Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
>> penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
>> kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin
>> seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping
>> Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua
>> kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
>> sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
>> dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
>> Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
>> teman-teman saya para paleoantropologist.
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:
>>
>>
>> Dari: oki musakti 
>> Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM
>>
>>
>> Pak Awang,
>> Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu),
>>
>> pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)
>> diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
>> Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
>> manusia purba.
>>
>> Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
>> disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.
>>
>> Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur
>> ke gua tersebut.
>>
>> Salam
>> Oki
>>
>>
>>
>> --- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:
>>
>> From: Awang Satyana 
>> Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
>> To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad"
>>
>> , "IAGI" , "Forum HAGI"
>> 
>> Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM
>>
>> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
>>
>> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
>> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
>>
>> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
>> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
>> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>>
>> Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
>> Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
>> memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
>> begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
>> tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
>>
>> beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
>>
>> ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
>>
>> Bagaimana dengan penemuan-penemuan ark

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Nana Djumhana

Pak Ukat,

Saya pernah menulis hal ini dan dimuat dalam majalah Panji Masyarakat  No. 
760 halaman 38-41, yang terbit pada awal Juli 1993. Judul tulisan tersebut 
: "Benarkah Adam manusia Pertama (Kajian Asal Manusia berdasar Al-Quran dan 
Ilmu Pengetahuan)". Sayang tidak punya digitalnya, tapi kalau hard copy-nya 
masih ada.


Wasalam,
Nana

- Original Message - 
From: 

To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, March 10, 2010 7:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah



Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?

Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut
naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.

Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga
ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari
umur Kapur.

Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari
Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?

Salam,
us







anoms...@gmail.com
03/10/2010 07:08 AM
Please respond to iagi-net


   To: iagi-net@iagi.or.id
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah



Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg
harus hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian
Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


   To: iagi-net@iagi.or.id
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin"
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu),

pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak
manusia purba.

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin,
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad"

, "IAGI" , "Forum HAGI"

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas

batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di

sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa

beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur

ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu.
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon,
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).

Mengap

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
2010/3/10  :
> Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan
> Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup?

Kalau mau tengok video National Geographic pernah membuat video :
"Geneticist Searches for DNA of "Adam," the First Human"
Saya pernah nonton di Saluran National Geographic, tapi cari Video
DVDnya ga pernah ketemu. Konon dijual dalam bentuk DVD.
Di akhir ceritanya ada wajah Adam hasil rekonstruksi DNA. Wajahnya
sangat tipikal africans. Ini salah satu yang mendukung teori "out of
Africa"

RDP

Geneticist Searches for DNA of "Adam," the First Human
Hillary Mayell
National Geographic News
for National Geographic Channel
June 24, 2005

On TV: Don't miss
HREF="http://www.nationalgeographic.com/channel/explorer/";>Search for
Adam, premiering on the National Geographic Channel (U.S.),
Sunday, June 26, 8 p.m. ET/PT.


For many of us, the word "genetics" conjures vague thoughts of
disease, the human genome, and genetic engineering.

Spencer Wells thought "genetics" and forged a unique career that
combines his love for history with his passion for biology. A
geneticist, adventurer, author, filmmaker, and historian—the man adds
new dimension to the term multi-tasking—he is using the cutting-edge
of technology to explore human history.

He has traveled the world, collecting blood samples from people of
far-flung cultures: Aborigines in Australia, the Chukchi tundra
dwellers of Siberia, farmers in the hills of Afghanistan, and nomads
in the deserts of Africa. By studying the DNA of modern humans, he
seeks to learn who we are, where we traveled to populate the world,
and how closely we are all related.

"Each drop of blood is essentially a historical document," Wells said.
"Our DNA tells the story of the journey of our species."

New DNA studies suggest that all humans descended from a single
African ancestor who lived some 60,000 years ago. To uncover the paths
that lead from him to every living human, the National Geographic
Society launched the Genographic Project, headed by Spencer Wells. The
quest for "Adam" is the subject of a new television documentary that
airs on the National Geographic Channel in the U.S. this Sunday.

The project is a five-year endeavor undertaken as a partnership
between IBM and National Geographic. It will combine population
genetics and molecular biology to trace the migration of humans from
the time we first left Africa, 50,000 to 60,000 years ago, to the
places where we live today.

Ten research centers around the world have received funding from the
Waitt Family Foundation to collect and analyze blood samples from
indigenous populations (such as aboriginal groups), many in remote
areas. The Genographic Project hopes to collect more than a hundred
thousand DNA samples to create the largest gene bank in the world.
Members of the public are also being invited to participate.

"Our DNA tells a fascinating story of the human journey: how we are
all related and how our ancestors got to where we are today," Wells
said. "This project will show us some of the routes early humans
followed to populate the globe and paint a picture of the genetic
tapestry that connects us all."

Tracing Human History

"As often happens in science," said Wells, "technology has opened up a
field to new ways of answering old questions—often providing startling
answers."

One of the old questions that intrigued Wells was the question of
human origins. Whether early humans evolved in Africa or elsewhere,
when they began outward migration, and where they went, are issues
that have been argued among archaeologists, anthropologists, and
evolutionary biologists for decades.

By analyzing genetic changes in the Y-chromosome of people in all
regions of the world, Wells and colleagues concluded that all humans
alive today are descended from a single African man.

"We're all effectively cousins, separated by 2,000 generations," he said.

In his book, The Journey of Man: A Genetic Odyssey, Wells describes
the exodus from Africa that began around 60,000 years ago, and the
path we took to populate the world.

Following the southern coastline of Asia, the first early travelers
crossed about 250 kilometers [155 miles] of sea, and colonized
Australia by around 50,000 years ago. The Aborigines of Australia,
Wells says, are the descendants of the first wave of migration out of
Africa.

A second wave left Africa around 45,000 years ago and settled in the
Middle East, with smaller groups going off to India, northern China,
and southern China. As the glaciers of the Ice Age began to retreat
around 40,000 years ago and temperatures warmed up, humans moved into
Central Asia and multiplied quickly.

Small groups left Central Asia around 35,000 years ago for Europe.
Around 20,000 years ago, another small group of Central Asians moved
farther north, into Siberia and the Arctic Circle.

He and his colleagues' paper, published in the September 2003 issue of
the American Journal of Human Genetics, added evid

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik ukat . sukanta
Sebetulnya Mas dari dulu saya cari2 jawabannya, dari Buku2 Islam dan 
Injil, tapi belum dapat, Kapan Nabi Adam mulai hidup? 

Sesudah Nabi Adam, lalu kapan Nabi Nuh hidup? Waktu Nabi Nuh ini, Air Laut 
 naik sangat  tinggi dan menggenangi Kontinen yang sudah lama terjemur.

Sea Level dari Haq, pada umur Kapur, naik paling tinggi, para ahli menduga 
ini  pada waktu umur Nabi Nuh. Tapi rasanya manusia muncul lebih muda dari 
umur Kapur.

Lalu ada lagi Manusia purba? Kalau dia purba, apakah dia lebih tua dari 
Nabi Adam? atau apakah Nabi Adam pun  termasukpunten... purba juga?

Salam,
us







anoms...@gmail.com
03/10/2010 07:08 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg 
harus hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian 
Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 

pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?) 
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 

, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 

batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 

sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 

beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 

ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 

: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia)

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Doddy,
 
BJP-1 berlokasi di lereng selatan Kendeng Deep. Di sebelah selatannya lagi pada 
umur Mio-Pliosen adalah volcanic arc yang mendahului volcanic arc yang 
sekarang. Dari arc ini ke depresi Kendeng ada sesar-sesar yang terjadi sebagai 
compensating faults sebagai perubahan dari tinggian ke dalaman. Pasir volkanik 
yang ditemukan di bagian bawah BJP-1 diendapkan sebagai fan deposits dan itu 
kiranya menerus sampai volkanik Plistosen saat volkanik Pucangan yang menjadi 
reservoir migas di Wunut, Carat, Tanggulangin diendapkan.
 
Pasir volkanik di area Brantas jelas tidak berubah facies menjadi grainstone 
Mundu di Selat Madura. Grainstone di Selat Madura di area Santos dan Husky juga 
Kangean Energy di sebelah timurnya berasal dari globigerina yang dulu hidup di 
area depresi sangat dalam dari Kendeng Deep - utara Lombok, depresi 
barat-timur, yang kemudian oleh upwelling current terbawa ke atas dan terserak 
sebagi sedimen di tepi utara dan selatan depresi tersebut, lalu kita 
mengenalnya sebagai Paciran di Kangean, Mundu di Selat Madura, dan Selorejo di 
Cepu dengan umur2 yang berbeda2 sedikit tetapi di sekitar Pliosen.
 
Sementara Mundu diendapkan di Selat Madura, terjadilah pengendapan pasir 
volkanik di sebelah baratdayanya di area Brantas. Jadi kedua paket sedimen ini 
tak saling berubah facies, tetapi diendapkan di waktu yang bersamaan. Perubahan 
fasies dalam hal litostratigrafi mestinya ada, yaitu di area antara Porong dan 
sumur Kodeco di sebelah selatan. Publikasi dari Willumsen dan Schiller 
(1994-IPA) tentang volkaniklastik Plio-Pleistosen dan Schiller et al (1994-IPA) 
tentang globigerinid sandstones/grainstones serta unpublished Santos workshop 
on Mundu carbonates (2003) baik diacu untuk memahami hal ini.
 
salam,
Awang
--- Pada Sel, 9/3/10, Doddy Suryanto  menulis:


Dari: Doddy Suryanto 
Judul: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 5:52 PM


Maaf sebelumnya kalo karbonat ini telah didiskusikan 3 thn yg lalu. Dan terima 
kasih atas pencerahannya Pak Awang.

Soal batupasir volkanik yang ada di BP-1, saya salah menulis kedalaman 
batupasir ini di Porong-1.

Seharusnya kedalamannya sekitar 7000-an ft dan tidak begitu tebal sedangkan di 
BP-1 sangat tebal sekali (~3000').

Karena batupasir ini termasuk dalam Formasi Kalibeng dan diendapkan di daerah 
Kendeng Trough yang terkenal berlipat-lipat dan banyak patahan-patahan, 
mungkinkah batupasir di BP-1 diendapkan di suatu depresi yang "kemungkinan" 
dikontrol oleh patahan-patahan yang ada? Ini juga bisa didukung dengan 
ketebalan yang berkurang ke arah selatan dan utara dalam lintasan seismic.

Hubungannya dengan formasi Mundu di Sampangnya Santos, apakah batupasir 
volkanik di BP-1 ini menunjukkan adanya perubahan facies dgn Mundu di Oyong 
karena keduanya diendapkan sekitar Pliocene? 

Kalo terjadi perubahan facies dimana kira-kira perubahan facies ini terjadi? 

Terima kasih sebelumnya atas pencerahan yang diberikan.



-doddy-



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, 09 March, 2010 9:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS; Geo Unpad
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI



Pak Doddy,



Hampir tiga tahun yang lalu (lihat di bawah) saya dan beberapa rekan milis 
pernah membahas masalah karbonat yang mungkin muncul di bawah TD Banjar 
Panji-1, juga tentang lapisan tebal batupasir volkanik yang ditembus di bagian 
bawah sumur ini. 



Perlu ditekankan lagi bahwa karbonat yang ditembus di TD Porong-1 bukanlah 
karbonat Kujung-1/Upper Kujung/ Prupuh; karbonat Porong-1 itu telah diukur umur 
absolutnya melalui isotop strontium-86/87 dan menghasilkan umur 16 Ma 
(Kusumastuti et al., 2002, AAPG Bull 86/2, p. 220) itu sama dengan umur bagian 
bawah karbonat Wonosari. Batas paling muda Kujung-1/Upper Kujung/Prupuh adalah 
20 Ma (BPM, 1950; Cities Service, 1968, Pringgoprawiro, 1983). Saran saya, 
jangan pernah lagi menyebut-nyebut Kujung di dalam diskusi-diskusi Porong, 
BJP-1, Lusi. Cuttings terakhir dari BJP-1 menunjukkan calcimetry 4 %, itu bukan 
representasi batugamping.



Batupasir volkanik yang ditembus di bagian bawah BJP-1 berasal dari volcanic 
arc Jawa yang berumur Mio-Pliosen. Umur batupasir ini adalah paling tua Early 
Pliocene, atau menurut hemat saya bila mengacu ke absolute dating sample di 
atas karbonat Porong, maka umur batupasir volkanik ini Middle-Late Pliocene. 
Dalam stratigrafi Jawa Timur onshore batupasir volkanik ini milik Formasi 
Kalibeng, yang ekivalen dengan batupasir volcanik Damar di Jawa Tengah, Kumbang 
di batas Jawa Barat-Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat.



Batupasir ini diendapkan tidak jauh dari volcanic arc-nya, ke Selat Madura, 
area Santos, batupasir volkanik ini tak sampai; di Porong-1 masih ditemukan 
beberapa lidah batupasir ini; tetapi ke Selat Madura sudah terlalu dalam dan 
terlalu jauh. Pada saat yang bersamaan, di Selat Madura bahkan berkembang 
dalam

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Saat ada seminar Atlantis di TMII yang diorganisasi PT Ufuk Publishing bulan 
lalu, ada seorang peserta yang menanyakan hal persis yang ditanyakan Pak Ukat. 
Prof. Truman Simanjuntak, ahli arkeologi senior, dan saya menjawab : seluruh 
hominid dan manusia purba lebih tua daripada Nabi Adam. Jawaban ini tentu 
didasarkan kepada pohon evolusi manusia; manusia yang kita kenal sekarang 
adalah puncak evolusi. Harap diperhatikan, evolusi dalam pengertian sekarang 
tak selalu melibatkan gradualisme tetapi saltation -loncatan-loncatan sejenak 
dalam kemajuan evolusi.
 
Diskusi antara evolusi dan hubungannya dengan manusia sekarang yang menurut 
agama-agama samawi didahului oleh Nabi Adam selalu menimbulkan perdebatan pro 
dan kontra, di milis ini pun seringkali begitu. Sebuah buku baru karya ilmuwan2 
Indonesia baru saja diterbitkan, saya baru memperolehnya dari seorang teman, 
"Sangiran Menjawab Dunia". Menjawab apa ? Menjawab perdebatan evolusi. Nanti 
akan saya ulas bila telah selesai membacanya.
 
salam,
Awang

--- Pada Rab, 10/3/10, anoms...@gmail.com  menulis:


Dari: anoms...@gmail.com 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 7:08 AM


Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus 
hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net


        To:     iagi-...@iagi.or.id
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,

Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 

Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.

Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).

Mengapa jarang terdengar penemuan arkeo

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Zaim,
 
Terima kasih atas ceritanya; barangkali bila laporan penelitian geoarkeologi 
Pak Zaim dkk. tersebut tidak hanya tersimpan di Puslit Arkenas, 
tetapi dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional dan internasional atau 
dipresentasikan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah; hasil penelitian tersebut 
akan lebih diketahui orang-orang di luar para peneliti dan lembaga 
penelitiannya.
 
Apalagi, penelitian arkeologi tahun 1979 seperti yang Pak Zaim dkk.lakukan itu 
termasuk yang  awal di Papua. Penemuan-penemuan arkeologi di sekitarnya yang 
dipublikasikan para peneliti luar umumnya terjadi sesudah pertengahan tahun 
1980-an dan 1990-an. Misalnya, penelitian dari Groube et al (1986, jurnal 
Nature no. 324,p. 453-455) yang sampai saat ini merupakan penelitian yang 
menemukan situs arkeologi tertua di Papua dan PNG (40.000 tyl), atau dari 
Gorecki et al. (1991 - jurnal Archaeology in Oceania No. 26,p. 119-122) yang 
melakukan penelitian di pantai utara Papua dekat perbatasan antara Papua dan 
PNG di Lachitu Rockshelter yang menemukan situs berumur 35.000 tyl.
 
Tahun 1988 saya melakukan survei geologi Pegunungan Cycloops dan Danau Sentani 
bersama teman2 dari sebuah perusahaan mineral Australia, mengeksplorasi nikel. 
Menarik sekali bila ada hunian manusia purba di sekitar Cycloops dan Sentani 
sebab geologinya didominasi ofiolit, sesuatu yang jarang terjadi di wilayah 
lain yang biasanya tinggal di perguaan gamping.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, z...@gc.itb.ac.id  menulis:


Dari: z...@gc.itb.ac.id 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 9:20 PM



Pak Awang dan Rekan IAGI Yth.,
Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian
Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra.
Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun)
bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di
Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem
yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara
bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop.
Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan
pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop,
yang berbatasan dengan Rendahan Sentani.
Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali
peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani,
begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi
terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang
banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat
di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan
kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga
gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan
seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM.
Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula
(rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil
pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil
kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen
Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di
Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian
Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa
laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS..
Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan
arkeologi, hanya saja belum banyak di"jamah" oleh para ahli arkeologi,
terutama Arkeologiwan Indonesia.

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi,
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


> Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
> batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
> Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
> sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
> Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
> wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
>  
> Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
> Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
> memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
> begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
> tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
> beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
> ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
>  
> Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
> Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu.
> Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba bany

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik anomseto
Harusnya ada jawabannya pak, dengan menyelaraskan agama dan sains. Ini yg harus 
hati2

Sent from Warnet deket rumah

-Original Message-
From: ukat.suka...@eniindonesia.co.id
Date: Wed, 10 Mar 2010 06:59:22 
To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 
: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam 
migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua 
Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila 
dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan 
terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang 
prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter 
Bellwood (2000) ?diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas 
prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi 
Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa 
situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggia

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik ukat . sukanta
Mana yah yang lebih tua, manusia purba atau Nabi Adam?

Salam,
us






Awang Satyana 
03/10/2010 04:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan 
Hunian Prasejarah


Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya 
kutip (jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin 
seperti yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping 
Kais sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua 
kars yang pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang 
sering menjadi area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti 
dicurigai adalah gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" 
Misool-Onin) dan Lengguru Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke 
teman-teman saya para paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak 
manusia purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur 
ke gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas 
batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, 
Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di 
sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan 
Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di 
wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita 
memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan 
begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil 
tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa 
beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur 
ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur 
Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. 
Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di 
topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, 
Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di 
Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan 
batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat 
publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan 
: (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) 
penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan 
nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua 
Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian 
manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa 
Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam 
migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua 
Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila 
dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan 
terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang 
prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter 
Bellwood (2000) ?diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas 
prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi 
Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa 
situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di 
gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges 
of Papua) seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 ? Man on Mt. Jaya, 
AA Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia 
untuk Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik MINARWAN
Pak Awang,

Kok tanggapannya selalu lebih banyak daripada punya saya jadinya pe er
saya tambah banyak dong Pak. Saya belum selesai memikirkan email lain
eh muncul lagi email baru dari Pak Awang dan lebih panjang lagi
hehehe

Pak, akhirnya saya mendapatkan makalah mengenai komposisi Merapi dan
Semeru. Kebetulan sekali, Journal of Petrology bisa diakses dengan
gratis di situs mereka (http://petrology.oxfordjournals.org/).

Makalah dari Carn and Pyle (2001) - Vol. 42 (9), 1643-1683 - memuat
hasil pengamatan SiO2 dari sample Semeru, yang berkisar antara 56 - 58
wt% lebih sedikit. Jika diklasifikasikan, tipe magma ini cenderung ke
basaltic andesit dan mengarah ke andesit (medium-K Basaltic Andesit
dan Medium-K Andesite).

Di makalah lain, yaitu Gertisser dan Keller (2003) - Vol. 44 (3),
457-489 - hasil pengamatan mereka justru menunjukkan tipe magma Merapi
adalah sedikit basaltik hingga andesit basaltik. Kisaran SiO2-nya
mulai dari 48-57 wt% dan ternyata ada yang tipe Medium-K dan High-K.

Sekilas saya lihat justu komposisi magma Merapi dan Semeru ini justru
terbalik dengan apa yang dituliskan Pak Awang yah? Jadi Merapi sedikit
lebih basa daripada Semeru, atau katakanlah sebenarnya sama saja.

Sementara demikian dulu yah Pak, sambil cari referensi lain pelan-pelan.

Salam,
mnw

2010/3/8 Awang Satyana :
> Minarwan,
>
> Tanggapan kedua saya atas ulasan kedua Minarwan :
>
> 1. Merapi memang telah aktif sejak beberapa bulan sebelum terjadi gempa Yogya 
> pada 27 Mei 2010. Saat terjadi gempa Yogya, aktivitasnya meningkat beberapa 
> hari kemudian. Saat itu ramai pula diskusi di milis bahwa keduanya saling 
> berpengaruh, ada yang bilang gempa dipicu Merapi, ada yang bilang sebaliknya. 
> Saya berpendapat aktivitas Merapi sebelum gempa tak ada hubungannya dengan 
> gempa; tetapi setelah gempa aktivitas Merapi sedikit/banyak dipengaruhinya. 
> Wikipedia memang tidak peer-reviewed, tetapi ulasan2-nya menurut hemat saya 
> bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
>
> 2. Lubang kepundan Merapi dan sumbat Merapi ada beberapa, di area yang tak 
> tersumbat magma bisa menembus dan turun sebagai lava. Lava pun bisa menembus 
> beberapa bagian sumbat yang mengakibatkan deformasi sumbat lava. Justru 
> mekanisme inilah yang memudahkan gugurnya sumbat lava. Jadi, turunnya lava 
> tidak bisa diartikan bahwa semua sumbatnya telah tidak ada.Tiga hari setelah 
> gempa Yogya, aktivitas awan panas meningkat. Awan panas ini (nuee ardente) 
> kebanyakan berasal dari guguran sumbat lava lama. Terobosan lava telah 
> memudahkan gugurnya sumbat lava, saat pada waktunya sumbat itu digoncang 
> gempa dan beberapa hari kemudian runtuh. Barangkali Minarwan ingat bahwa saat 
> itu rakyat Yogya hendak naik ke arah Kaliurang menghindari isu tsunami dari 
> gempa Yogya, tetapi dari atas Kaliurang awan panas mulai meningkat.
>
> 3. Lava basalto-andesitik pada dasarnya berkomposisi lebih basa dibandingkan 
> andesit-basaltik yang intermediat atau riolitik yang asam. Semakin basa lava 
> semakin mudah dibangkitkan oleh suatu aktivitas. Magma Merapi meskipun 
> dikatakan basalto-andesitik, berbeda dalam komposisi SiO2-nya dibandingkan 
> dengan Merapi, relatif lebih asam; semakin banyak SiO2 semakin kental dan 
> kecenderungan membentuk sumbat lava semakin besar. Goncangan gempa adalah 
> energi yang akan mengaktivitas fluida, fluida apa pun itu yang ada di bawah 
> permukaan; bisa migas, air, maupun magma. Saat "dikocok" begini, lava basal 
> akan lebih merespon dibandingkan lava asam; maka meskipun Semeru terletak 
> lebih jauh dari episentrum gempa Yogya, peningkatan aktivitasnya bersamaan 
> dengan Merapi yang lokasinya lebih dekat. Jadi, respon Semeru cepat; respon 
> Merapi relatif lebih lambat karena komposisi kedua gunungapi ini relatif 
> berbeda dan tambahan pula di puncak Merapi terdapat beberapa sumbat
>  lava lama.
>
> 4. Saya pernah menulis di majalah Tempo soal hubungan getaran gempa dan 
> aktivitas gunungapi di sekitarnya, saat mengulas betapa seringnya gempa di 
> area Minahasa-Halmahera dan gunungapi2 di sekitarnya yang dipengaruhinya 
> (Soputan, Gamalama, Gamkonora). Semakin asam semakin susah dipengaruhi sebab 
> semakin kental. Tetapi semakin asam aktivitasnya akan semakin eksplosif. 
> Krakatau 1883 meletus saat kadar SiO2-nya 72 %. Saat ini terjadi diferensiasi 
> magma di Anak Krakatau, tetapi ia masih di sekitar 50-an % SiO2-nya.
>
> 5. Semua gunungapi aktif mengalami siklus diferensiasi magmatik yang kemudian 
> akan tercermin kepada aktivitasnya. Gunungapi yang mudah teraktifkan adalah 
> yang saat itu tengah di puncak siklus, dalam kondisi yang saya sebut 
> "critical venting system". Apa pun gangguan (perturbation) terhadapnya akan 
> mempengaruhi aktivitasnya. Lebih-lebih lagi saat itu Merapi sudah memulai 
> aktivitasnya terlebih dahulu dibandingkan dengan gempa Yogya. Ia tengah 
> aktif. Saat gempa besar Aceh Desember 2004, Nias Mei 2005 Merapi tengah tak 
> aktif, saat gempa Pangandaran Juli 2006, Merapi sudah 

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Oki,
 
Terima kasih infonya; yang di Ayamaru jelas ada dan telah menjadi daerah 
penelitian paleoantropologist Juliette Pasveer yang publikasinya saya kutip 
(jurnal Modern Quaternary Research in SE Asia No. 17). Yang di Onin seperti 
yang Pak Oki sebutkan adalah sesuai dugaan saya sebab batugamping Kais 
sama-sama terangkat di wilayah itu sehingga wajar sekali menjadi gua kars yang 
pernah dihuni manusia purba, apalagi lokasinya di pantai yang sering menjadi 
area pertama migrasi manusia. Dua wilayah lain yang mesti dicurigai adalah 
gamping Kais di Misool (yang membentuk "geantiklin" Misool-Onin) dan Lengguru 
Belt. Info dari Pak Oki akan saya teruskan ke teman-teman saya para 
paleoantropologist.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 9/3/10, oki musakti  menulis:


Dari: oki musakti 
Judul: Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:01 PM


Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia 
purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke 
gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu 
ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. 
Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, 
sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian 
atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini 
tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih 
Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya 
artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau 
manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi 
manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara 
bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : 
Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila 
situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa 
gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali 
situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari 
segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia 
(lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : 
(1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian 
arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang 
paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New 
Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama 
di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah 
dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka 
pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan 
penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. 
Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia 
yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan 
oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood 
mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah 
Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs 
arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua 
gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) 
seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA 
Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk 
Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala 
Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang 
kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu 
(tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis palinologi di Ijomba Bog, 
masih di kawasan Pegunungan Tengah

Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-09 Terurut Topik oki musakti
Pak Awang,
Waktu saya ikut naik rig di sumur Ubadari 2 (Jaman merumput di Arco dulu), 
pernah diceletuki oleh John Salo yang jadi ops geo (atau oleh co-man ya?)  
diajak untuk jalan-jalan ke pantai.
Katanya dekat-dekat situ ada gua prehistoric cave yang ada jejak-jejak manusia 
purba. 

Kemungkinan lokasi yang yang beliau maksud adal di dataran karst Onin, 
disebelah selatan sumur dan bukannya di Ayamaru.

Sayang, sampai ahir waktu saya di rig, tidak dapat kesempatan untuk kabur ke 
gua tersebut.

Salam
Oki



--- On Tue, 9/3/10, Awang Satyana  wrote:

From: Awang Satyana 
Subject: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
To: "Eksplorasi BPMIGAS" , "Geo Unpad" 
, "IAGI" , "Forum HAGI" 

Received: Tuesday, 9 March, 2010, 3:41 PM

Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu 
ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. 
Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, 
sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian 
atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini 
tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih 
Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya 
artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau 
manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi 
manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara 
bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : 
Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila 
situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa 
gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali 
situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari 
segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia 
(lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : 
(1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian 
arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang 
paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New 
Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama 
di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah 
dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka 
pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan 
penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. 
Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia 
yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan 
oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood 
mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah 
Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs 
arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua 
gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) 
seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA 
Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk 
Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala 
Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang 
kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu 
(tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis palinologi di Ijomba Bog, 
masih di kawasan Pegunungan Tengah,  juga menyimpulkan bahwa pada 10.500 tyl, 
ada manusia purba di kawasan ini yang membuka hutan dengan membakarnya. 
Pembukaan hutan yang lebih tua dengan cara membakarnya juga ditemukan di Lembah 
Baliem yang sisa-sisanya menunjukkan umur 32.000 tyl (Haberle et al.,
 1991 – Biomass burning in Indonesia and PNG –fossil record, jurnal 
Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 171).
 
Situs arkeologi tertua di pulau Papua (termasuk PNG) masih dipegang oleh sebuah 
gua di pantai utara PNG di Semenanjung Huon dengan artefak-artefak yang 
ditemukannya berumur 40.000 tyl (Groube et al. 1986 -40,000 year human 
occupation site-PNG, Nature 324).
 
Sekarang kita lihat kawasan Papua paling barat yang sering disebut sebagai 
Kepala Burung. Penelitian terbaru dari ahli arkeologi Juliette Pasveer (2004 
–The Djief hunters : 26,000 years of rainforest exploitation on the Bird’s Head 
of Papua, Modern Quaternary Research in SE Asia

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Doddy Suryanto
Terima kasih Pak Bambang atas segala keterangannya. 

Soal interpretasi ditembusnya karbonat yang menjadi target di BP-1 ya 
boleh-boleh saja karena sample tidak pernah sampai di permukaan akibat total 
loss.

Hilangnya lapisan karbonat yang keras diatas Kujung(?) juga mungkin saja 
terjadi karena tidak banyak sumur kontrol yang ada di sekitar BP-1. Sama halnya 
batupasir volkanik yang tiba2 menebal di sumur BP-1.

Saya kira soal drilling plan dari sumur BP-1 juga sudah cukup jelas dimana 
semua partner telah menyetujuinya. Tetapi waktu saya baca laporan dari TriTech 
petroleum Consultanti internet saya sedikit kaget soalnya sangat tidak mungkin 
keputusan memperdalam sumur dilakukan tanpa persetujuan partner apalagi John 
Bates waktu itu masih di santos. Dia paling sering meminta G&G di santos untuk 
update operation dgn partner2nya. Soal SIT memang disinggung di DDR jadi ya 
memang sudah benar penerapannya di sumur2 eksplorasi dimana ketidakpastian nya 
sangat tinggi.

Kalo soal penempatan sumur BP-1 yang tepat melintas di tengah2 "conjugate 
fault" terutama di lapisan shale dan banyak patahan yang harus ditembus, 
kira-kira apa alasannya?

Bukankah lebih baik menembus dari sisi luar "conjugate fault" untuk menghindari 
hal-hal negatif yang bisa terjadi (loss yang disebabkan banyaknya patahan yang 
terbentuk, susahnya mengontrol bit aapabila melewati banyak patahan, dan 
kemungkinan terjepitnya bit kalo sampai formasinya runtuh akibat hilangnya 
kestabilan batuan waktu bor menembus zona patahan, dsb).

Waktu Dukuhnya Santos dibor dulu saya juga tidak setuju penempatan sumur harus 
dekat dengan zona yang banyak patahan, bahkan saya juga tidak setuju untuk 
mengebor sumur Dukuh ini karena kemungkinan besar hidrokarbon telah bermigrasi 
keluar dari perangkap akibat hilangnya kekuatan top seal. Penilaian hilangnya 
kekuatan top seal ini juga saya dekati memakai pore pressure dan leak off test 
dari sumur terdekat. Gara-gara sumur ini juga saya harus berbeda pendapat dgn 
team mate yang dari aussie sampai akhirnya saya memutuskan keluar dari santos. 

Wah maaf jadi curhat akan tetapi saya berterima kasih atas semua keterangan Pak 
Bambang. 

Selamat sore

 

-doddy-

 

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Tuesday, 09 March, 2010 3:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Doddy,... saya mau tambahkan keterangan sedikit yaa,..

 

Drilling plan dari Banjarpanji direncanakan berdasarkan asumsi pore pressure, 
mud weight dan leak off tests dari offset wells. Dalam proses planning, ketiga 
partners lama berdiskusi berdasarkan pengalaman masing masing untuk pengeboran 
karbonat yang dijadikan target, yang pada akhirnya well plan disetujui seperti 
dalam drilling program tersebut. Pada actual drilling nya, ketiga factor pore 
pressure, mud weight dan leak off test nya berbeda secara signifikan sehingga 
casing setting depth nya pun disesuaikan dengan kick tolerance yang berdasarkan 
dari pressure aktual dan tidak lagi mengacu kepada original drilling plan, 
seperti yang saya kemukakan pada e-mail sebelumnya. 

 

Pada sumur Banjarpanji ini apabila dilihat pore pressurenya, jelas kenaikan 
pore pressurenya ada di upper hole section (bisa dibaca pada paper kami di 
Elsevier). Sedangkan kenaikan pressure diparuh bawah dari sumur tidak terlalu 
signifikan dan sangat berlainan dengan rencana sumur semula. Dilihat dari 
formasi (volkaniklastik s/s) yang ditembus, drilling problem yang hampir tidak 
ada (sandstone dan pemakaian synthetic based mud), belum dicapainya formasi 
Kujung dan leak off test yang kuat dari casing shoe sebelumnya maka open hole 
sampai ~9400 ft diperhitungkan masih aman dari segi drilling. Jadi benar asumsi 
pak Doddy bahwa keputusan bersama adalah untuk menempatkan 9-5/8" casing shoe 
didalam formasi Kujung seperti pengalaman Santos di Jeruk dan rencana sumur 
semula.

 

Jangan dilupakan pula bahwa Banjarpanji ini adalah sumur exploration, semi wild 
cat dimana data yang ada sangat minim. Sehingga meskipun memakai Dc-exponent 
untuk memperkirakan pore pressure nya, dilakukan juga Static Influx Tests (SIT) 
dan teknik lain untuk menemukan pore pressure yang sebenarnya secara akurat. 
SIT adalah simulated drill pipe connection dimana yang dibaca adalah besaran 
dari connection gas sehingga kita mengetahui approximate actual pore pressure 
dari formasi. Jadi yang sepertinya 'hole instability' seperti losses dan 
cavings di casing depth pada kedalaman 2300 ft dan 3600 ft tersebut adalah 
bagian untuk mengetahui pore pressure secara aman. Pak Doddy pasti masih ingat 
teknik ini waktu di Kaltim dimana banyak sumur explorasi dan wildcat dibor 
secara aman waktu dilakukan SX saturation exploration drilling campaign yang 
menghasilkan banyak cadangan baru di deep water. 

 

Kalau mengenai TriTech Petroleum Consultant, ini bukan konsultan Lapindo. 
'Finding' merekapun terkesan mengabaikan data2 primer

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Doddy Suryanto
Maaf sebelumnya kalo karbonat ini telah didiskusikan 3 thn yg lalu. Dan terima 
kasih atas pencerahannya Pak Awang.

Soal batupasir volkanik yang ada di BP-1, saya salah menulis kedalaman 
batupasir ini di Porong-1.

Seharusnya kedalamannya sekitar 7000-an ft dan tidak begitu tebal sedangkan di 
BP-1 sangat tebal sekali (~3000').

Karena batupasir ini termasuk dalam Formasi Kalibeng dan diendapkan di daerah 
Kendeng Trough yang terkenal berlipat-lipat dan banyak patahan-patahan, 
mungkinkah batupasir di BP-1 diendapkan di suatu depresi yang "kemungkinan" 
dikontrol oleh patahan-patahan yang ada? Ini juga bisa didukung dengan 
ketebalan yang berkurang ke arah selatan dan utara dalam lintasan seismic.

Hubungannya dengan formasi Mundu di Sampangnya Santos, apakah batupasir 
volkanik di BP-1 ini menunjukkan adanya perubahan facies dgn Mundu di Oyong 
karena keduanya diendapkan sekitar Pliocene? 

Kalo terjadi perubahan facies dimana kira-kira perubahan facies ini terjadi? 

Terima kasih sebelumnya atas pencerahan yang diberikan.

 

-doddy-

 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, 09 March, 2010 9:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS; Geo Unpad
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Doddy,

 

Hampir tiga tahun yang lalu (lihat di bawah) saya dan beberapa rekan milis 
pernah membahas masalah karbonat yang mungkin muncul di bawah TD Banjar 
Panji-1, juga tentang lapisan tebal batupasir volkanik yang ditembus di bagian 
bawah sumur ini. 

 

Perlu ditekankan lagi bahwa karbonat yang ditembus di TD Porong-1 bukanlah 
karbonat Kujung-1/Upper Kujung/ Prupuh; karbonat Porong-1 itu telah diukur umur 
absolutnya melalui isotop strontium-86/87 dan menghasilkan umur 16 Ma 
(Kusumastuti et al., 2002, AAPG Bull 86/2, p. 220) itu sama dengan umur bagian 
bawah karbonat Wonosari. Batas paling muda Kujung-1/Upper Kujung/Prupuh adalah 
20 Ma (BPM, 1950; Cities Service, 1968, Pringgoprawiro, 1983). Saran saya, 
jangan pernah lagi menyebut-nyebut Kujung di dalam diskusi-diskusi Porong, 
BJP-1, Lusi. Cuttings terakhir dari BJP-1 menunjukkan calcimetry 4 %, itu bukan 
representasi batugamping.

 

Batupasir volkanik yang ditembus di bagian bawah BJP-1 berasal dari volcanic 
arc Jawa yang berumur Mio-Pliosen. Umur batupasir ini adalah paling tua Early 
Pliocene, atau menurut hemat saya bila mengacu ke absolute dating sample di 
atas karbonat Porong, maka umur batupasir volkanik ini Middle-Late Pliocene. 
Dalam stratigrafi Jawa Timur onshore batupasir volkanik ini milik Formasi 
Kalibeng, yang ekivalen dengan batupasir volcanik Damar di Jawa Tengah, Kumbang 
di batas Jawa Barat-Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat.

 

Batupasir ini diendapkan tidak jauh dari volcanic arc-nya, ke Selat Madura, 
area Santos, batupasir volkanik ini tak sampai; di Porong-1 masih ditemukan 
beberapa lidah batupasir ini; tetapi ke Selat Madura sudah terlalu dalam dan 
terlalu jauh. Pada saat yang bersamaan, di Selat Madura bahkan berkembang 
dalaman yang telah menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya selut (ooze) 
globigerina yang menjadi grainstones atau globigerinid sands Mundu dalam 
lingkungan yang baik untuk upwelling. Upwelling terjadi ke kedua sisi utara dan 
selatan dalaman Selat Madura;  yang utara lebih bersih karena jauh dari 
impurities volkanik dan jadilah reservoir di Oyong, Maleo, Molah, Terang 
Sirasun. Yang ke selatan kurang baik karena mendekati pengotor volkanik.

 

Salam,

Awang

 

From: Awang Harun Satyana

Sent: Thursday, June 28, 2007 4:28 C++

To: 'iagi-net@iagi.or.id'

Subject: RE: [iagi-net-l] Porong Limestone

 

Pak Rovicky,

 

Walaupun banyak kisah sedih, air mata, geram, amarah, perdebatan, perpecahan, 
dll. soal bencana LUSI yang mungkin berkaitan dengan BJP-1 ini (atau BPJ-1 ? - 
pokoknya Banjar Panji-1 lah..), BJP-1 membuka banyak hal baru tentang pemahaman 
geologi Jawa Timur. Nanti kalau ada waktu kita urai satu-satu apa implikasi 
geologinya.

 

Model karbonat Kujung yang pernah saya buat untuk Jawa Timur tidak berubah, 
hanya sedikit ada modifikasi. BD trend tetap memanjang ke Porong bahkan ke BJP. 
Sebab, itu adalah trend basement ridge atau offshore isolated platform (vs 
land-attached platform di wilayah Petronas-NEM 4, Anadarko-NEM 3, COPI 
Ketapang-Kodeco West Madura). Hanya, reefs yang tumbuh di ridge ini bisa 
macam-macam, bisa reef Kujung, bisa reef Ngimbang (gak banyak sebab koral tak 
dominan di Eosen), bisa reef Wonosari. Jadi, bukan hanya Kujung I saja (seperti 
yang saya modelkan - ini pengetahuan dari BJP).

 

Seismic interpretation Porong to BJP baik yang diajukan oleh Lapindo saat 
pengusulan sumur dulu, maupun yang muncul di paper Arse Kusumastuti dan para 
pembimbingnya di AAPG Bull 2002, atau di blog-nya Pak Rovicky dulu masih 
berekspektasi bahwa sekuen Porong dan BJP bersamaan, hanya Porong tumbuh stage 
lebih tinggi daripada BJP. Ini wajar sebab pengetahuan regional kita untuk 
semua reefs 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
Mas Andang,

menurut saya, sah-sah saja jika ingin meng-konfirmasi-kan beberapa hal
kepada pihak-pihak yang memiliki akses lebih luas terhadap data
sebenarnya.

yang ingin saya tekankan adalah counter-argument selayaknya ditujukan
terhadap interpretasi atau hasil analisa dan bukan terhadap seseorang
atau badan hukum tertentu.



salam,
moderator



2010/3/9 abachtiar_CBN :
> Paulus, maaf, aku juga mau ikutan nimbrung dalam diskusi, tetapi seperti
> umumnya kawan2 lain yang belum mendapatkan izin dari Lapindo, BPMigas, dan
> Ditjen Migas untuk melihat, memilih sendiri dan menggunakan data dr BJP-1,
> maka yang bisa kita lakukan hanya mendaur ulang data dan men-challenge
> interpretasi dr kawan2 yg punya kemewahan untuk memamerkan data dan
> perhitungan itu terlebih dulu di paper2 maupun di milis ini. Yang akan aku
> soroti adalah counter argumen dr broer BPI maupun mungkin dr 1 atau 2 kawan
> sebelumnya (mas Sunu kalau nggak salah), yang mempertentangkan secara
> ekstrim bahwa UGBO terus terjadi SAMPAI SEKARANG, dan itu tdk masuk akal
> karena itung2an rate, volume dan asal-usul fluidanya selalu gak match dg
> kondisi lobang dan petrofisika formasi yg bisa dihitung dr data2 mereka yg
> ada. Dari dulu saya selalu menawarkan analisis penyebab yg bukan menganggap
> in adalah UGBO abadi. UGBO terjadi pada waktu awal2 akibat loss dan kick,
> kemudian UGBO itu memicu ketidak stabilan lapisan MUD-DIAPIR di sekitar
> lobang bor yang tadinya waktu ditembus pada pemboran turun kondisinya
> aman-aman saja. Adalah liquifaction dari mud-diapir itulah yang terus
> menerus terjadi sampai sekarang membentuk MUD VOLCANO di permukaan. Jadi,
> sekarang sudah tdk ada UGBO itu. Yang ada adalah proses pembentukan
> mud-volcano yg dipicu oleh UGBO. Loss, kick, dan gain itu jelas2 ada dan
> terlaporkan dalam DDR yg pernah saya lihat (waduh, ... mudah2an gak ada yg
> iseng melaporkan aku ke migas krn ngliat data2 tsb, tapi aku juga punya
> dalih: waktu itu polisi yang nyuruh ngliat koq..). Dan yang saya tangkap
> dari keseluruhan argumen dalam paper2 yang berevolusi makin ke sini makin
> menunjukkan reluctancy kawan2 penulis itu untuk mengatakan adanya UGBO pada
> waktu mengatasi kick tsb. Adanya foto crack di rig-site yang memotong
> panjang sampai ke casing(pipe?) rack setelah penanganan kick, kemungkinan
> besar juga bisa dikaitkan dengan UGBO ini. Selain itu di DDR juga disebutkan
> adanya komunikasi antara lubang bor dengan lubang semburan pertama. Nah,
> jadi, point saya yang tanpa data otentik yg bisa dituliskan krn tdk ada ijin
> ini ingin menyodorkan sedikit pencerahan baik ke kawan2 penonton maupun
> terutama ke broer BPI, mas Sunu, maupun pihak2 terkait lainnya bahwa ada
> alternatif mekanisme penyebab lain yang lebih masuk akal dibandingkan dengan
> sekedar UGBO forever. LuSi adalah kelahiran mud-volcano dr mud diapirism yg
> dipicu oleh UGBO.
>
> Salam
> Yayang


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
Natan,

kutipan email dibawah ini merupakan pengingat bagi siapa saja yang
ingin ikut terlibat dalam diskusi LUSI ini.

saya tidak akan melakukan copy-paste dari email seseorang terkait
dengan kutipan email dibawah ini karena saya mengharapkan kesadaran
dari masing-masing pihak untuk menjaga diri sebelum mengirimkan sebuah
posting.




salam,
moderator




2010/3/9 Nataniel Mangiwa :
> Bos Paulus,
>
> Tolong dikasih tau bagian yang mana yang tidak diperbolehkan di milis ini?
> Tinggal di copy paste saja kok dari imil ybs. Biar jelas dan akan dipatuhi..
>
> Trims,
> Natan
>
> On 3/9/10, Paulus Tangke Allo  wrote:
>>
>> aktifnya diskusi mengenai LUSI sepertinya membuat email anjuran
>> sebelumnya dari moderator mulai dilupakan.
>>
>> kembali saya ingatkan kepada rekan-rekan yang ikut terlibat dalam diskusi
>> ini,
>> harap menghindari kata-kata yang bertujuan untuk menyindir atau
>> mendiskreditkan seseorang ataupun badan hukum tertentu.
>>
>> kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
>> ilmiah,
>> sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
>> dari pinggir lapangan.
>>
>> silahkan diskusi-nya dilanjutkan, utarakan pendapat anda dengan
>> bukti-bukti atau penjelasan ilmiah dan gunakanlah kata-kata yang
>> santun.
>>
>>
>>
>>
>> salam,
>> moderator


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik OK Taufik
maaf juga kalau ada perkataan yang tak berkenan, mari menikmati diskusi yang
menarik ini.

2010/3/9 Paulus Tangke Allo 

> Pak Taufik dan rekan-rekan lainnya,
>
> mohon maaf apabila ada kata-kata dalam email saya terdahulu yang
> menyinggung perasaan rekan-rekan sekalian.
>
> tujuan dari email saya terdahulu adalah, setiap anggota milis
> diharapkan untuk menjaga diri dan tidak memperkeruh diskusi ilmiah ini
> dengan ungkapan-ungkapan atau interpretasi pribadi yang cenderung
> bernada menyindir terhadap seseorang atau badan hukum tertentu.
>
> sekali lagi saya mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.
>
>
>
> salam,
> moderator
>
>
>
>
> 2010/3/9 OK Taufik :
> > moderator ini, ingin mengingatkan etika..bahasanya juga tak beretika.
> >
> > kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
> > ilmiah,
> > sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
> > dari pinggir lapangan.
> >
> >
> > John Terry : "kalau anda berdiam didalam rumah kaca, jangan melempar
> batu"
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik abachtiar_CBN
Paulus, maaf, aku juga mau ikutan nimbrung dalam diskusi, tetapi seperti 
umumnya kawan2 lain yang belum mendapatkan izin dari Lapindo, BPMigas, dan 
Ditjen Migas untuk melihat, memilih sendiri dan menggunakan data dr BJP-1, 
maka yang bisa kita lakukan hanya mendaur ulang data dan men-challenge 
interpretasi dr kawan2 yg punya kemewahan untuk memamerkan data dan 
perhitungan itu terlebih dulu di paper2 maupun di milis ini. Yang akan aku 
soroti adalah counter argumen dr broer BPI maupun mungkin dr 1 atau 2 kawan 
sebelumnya (mas Sunu kalau nggak salah), yang mempertentangkan secara 
ekstrim bahwa UGBO terus terjadi SAMPAI SEKARANG, dan itu tdk masuk akal 
karena itung2an rate, volume dan asal-usul fluidanya selalu gak match dg 
kondisi lobang dan petrofisika formasi yg bisa dihitung dr data2 mereka yg 
ada. Dari dulu saya selalu menawarkan analisis penyebab yg bukan menganggap 
in adalah UGBO abadi. UGBO terjadi pada waktu awal2 akibat loss dan kick, 
kemudian UGBO itu memicu ketidak stabilan lapisan MUD-DIAPIR di sekitar 
lobang bor yang tadinya waktu ditembus pada pemboran turun kondisinya 
aman-aman saja. Adalah liquifaction dari mud-diapir itulah yang terus 
menerus terjadi sampai sekarang membentuk MUD VOLCANO di permukaan. Jadi, 
sekarang sudah tdk ada UGBO itu. Yang ada adalah proses pembentukan 
mud-volcano yg dipicu oleh UGBO. Loss, kick, dan gain itu jelas2 ada dan 
terlaporkan dalam DDR yg pernah saya lihat (waduh, ... mudah2an gak ada yg 
iseng melaporkan aku ke migas krn ngliat data2 tsb, tapi aku juga punya 
dalih: waktu itu polisi yang nyuruh ngliat koq..). Dan yang saya tangkap 
dari keseluruhan argumen dalam paper2 yang berevolusi makin ke sini makin 
menunjukkan reluctancy kawan2 penulis itu untuk mengatakan adanya UGBO pada 
waktu mengatasi kick tsb. Adanya foto crack di rig-site yang memotong 
panjang sampai ke casing(pipe?) rack setelah penanganan kick, kemungkinan 
besar juga bisa dikaitkan dengan UGBO ini. Selain itu di DDR juga disebutkan 
adanya komunikasi antara lubang bor dengan lubang semburan pertama. Nah, 
jadi, point saya yang tanpa data otentik yg bisa dituliskan krn tdk ada ijin 
ini ingin menyodorkan sedikit pencerahan baik ke kawan2 penonton maupun 
terutama ke broer BPI, mas Sunu, maupun pihak2 terkait lainnya bahwa ada 
alternatif mekanisme penyebab lain yang lebih masuk akal dibandingkan dengan 
sekedar UGBO forever. LuSi adalah kelahiran mud-volcano dr mud diapirism yg 
dipicu oleh UGBO.


Salam
Yayang


- Original Message - 
From: "Bambang P. Istadi" 

To: 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 4:45 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI


Pak Natan, pak RDP,...

Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan sebagai
exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..

Flow dimension :
Well depth = 9297 ft
Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4")
Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)

Fluid properties :
Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
Formation Volume Factor = 1 (water)

Rock property :
Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang dianggap
sebagai "high producer well" yang bisa memproduksikan 7000 barrel fluida
per hari dari karbonat)

System pressures :
Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
loss)

Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
dengan yang yang keluar dari pusat semburan LUSI. Anggap saja komposisi
air 70% pada awal2 semburan.  Berapa rate air yang didapat dari formasi
karbonat ini? Matching ngga dengan debit lumpur yang keluar selama
hampir 4 tahun ini? Dulu debit lumpur hampir 1 juta barel per hari, sama
dengan produksi minyak Indonesia. Perlu diingat saat re-entry BJP-1 mau
melewati/mendorong/menarik "fish" disumur yang dianggap berproduksi 1
juta barel saja tidak bisa,... seharusnya diameter lubang sumur sudah
sangat besar.

Soal loss dan asumsi adanya kick,.. silahkan datang ke Lapindo dan
periksa data2 drilling dan real time chart,.. soal perizinan BPMIGAS dan
MIGAS, nanti saya bantu urus deh,.. gimana?? Makin asik niih
diskusinya,..

Wass.
Bambang



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010/3/9 Nataniel Mangiwa :

Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval

mulai

dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294,

9295,

9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain

ngeributin itu

Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua

keyakinan

tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau

sudah


Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
Pak Taufik dan rekan-rekan lainnya,

mohon maaf apabila ada kata-kata dalam email saya terdahulu yang
menyinggung perasaan rekan-rekan sekalian.

tujuan dari email saya terdahulu adalah, setiap anggota milis
diharapkan untuk menjaga diri dan tidak memperkeruh diskusi ilmiah ini
dengan ungkapan-ungkapan atau interpretasi pribadi yang cenderung
bernada menyindir terhadap seseorang atau badan hukum tertentu.

sekali lagi saya mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.



salam,
moderator




2010/3/9 OK Taufik :
> moderator ini, ingin mengingatkan etika..bahasanya juga tak beretika.
>
> kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
> ilmiah,
> sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
> dari pinggir lapangan.
>
>
> John Terry : "kalau anda berdiam didalam rumah kaca, jangan melempar batu"


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik mohammad syaiful
om taufik dkk lainnya,

memang berbahasa sangat relatif penilaiannya antara satu individu
dengan yg lainnya. dengan beragam latar-belakang, memang sebaiknya
kita masing2 berusaha utk tidak terjebak emosi dan mengeluarkan kata2
yg relatif dapat dianggap menghina pihak lainnya.

jadi, tidak usahlah 'peringatan' dari moderator tsb justru
'diperuncing' lagi dan menambah diskusi yg sebenarnya sangat bagus
ini, dinodai oleh hal2 yg tidak perlu. kalau kata2 moderator yg
sampiyan kutip dianggap kurang beretika, singkat saja, kami sampaikan
mohon maaf (para moderator adalah koordinator biro dunia maya daripada
pp-iagi).

semoga juga komentarku ini tidak dianggap memperkeruh suasana.

salam,
syaiful

2010/3/9 OK Taufik :
> moderator ini, ingin mengingatkan etika..bahasanya juga tak beretika.
>
> kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
> ilmiah,
> sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
> dari pinggir lapangan.
>
>
> John Terry : "kalau anda berdiam didalam rumah kaca, jangan melempar batu"
>
>
> 2010/3/9 Paulus Tangke Allo 
>
>> aktifnya diskusi mengenai LUSI sepertinya membuat email anjuran
>> sebelumnya dari moderator mulai dilupakan.
>>
>> kembali saya ingatkan kepada rekan-rekan yang ikut terlibat dalam diskusi
>> ini,
>> harap menghindari kata-kata yang bertujuan untuk menyindir atau
>> mendiskreditkan seseorang ataupun badan hukum tertentu.
>>
>> kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
>> ilmiah,
>> sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
>> dari pinggir lapangan.
>>
>> silahkan diskusi-nya dilanjutkan, utarakan pendapat anda dengan
>> bukti-bukti atau penjelasan ilmiah dan gunakanlah kata-kata yang
>> santun.
>>
>>
>>
>>
>> salam,
>> moderator
>>
>>
>> 
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>
>> 
>> Ayo siapkan diri!
>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
>> 2010
>>
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net 
>> Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
>> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
>> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
>> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
>> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
>> information posted on IAGI mailing list.
>> -
>>
>>
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik OK Taufik
moderator ini, ingin mengingatkan etika..bahasanya juga tak beretika.

kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
ilmiah,
sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
dari pinggir lapangan.


John Terry : "kalau anda berdiam didalam rumah kaca, jangan melempar batu"


2010/3/9 Paulus Tangke Allo 

> aktifnya diskusi mengenai LUSI sepertinya membuat email anjuran
> sebelumnya dari moderator mulai dilupakan.
>
> kembali saya ingatkan kepada rekan-rekan yang ikut terlibat dalam diskusi
> ini,
> harap menghindari kata-kata yang bertujuan untuk menyindir atau
> mendiskreditkan seseorang ataupun badan hukum tertentu.
>
> kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
> ilmiah,
> sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
> dari pinggir lapangan.
>
> silahkan diskusi-nya dilanjutkan, utarakan pendapat anda dengan
> bukti-bukti atau penjelasan ilmiah dan gunakanlah kata-kata yang
> santun.
>
>
>
>
> salam,
> moderator
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan, pak RDP,...

Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan sebagai
exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..

Flow dimension :
Well depth = 9297 ft
Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4")
Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)

Fluid properties :
Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
Formation Volume Factor = 1 (water)

Rock property :
Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang dianggap
sebagai "high producer well" yang bisa memproduksikan 7000 barrel fluida
per hari dari karbonat)

System pressures :
Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
loss)

Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
dengan yang yang keluar dari pusat semburan LUSI. Anggap saja komposisi
air 70% pada awal2 semburan.  Berapa rate air yang didapat dari formasi
karbonat ini? Matching ngga dengan debit lumpur yang keluar selama
hampir 4 tahun ini? Dulu debit lumpur hampir 1 juta barel per hari, sama
dengan produksi minyak Indonesia. Perlu diingat saat re-entry BJP-1 mau
melewati/mendorong/menarik "fish" disumur yang dianggap berproduksi 1
juta barel saja tidak bisa,... seharusnya diameter lubang sumur sudah
sangat besar. 

Soal loss dan asumsi adanya kick,.. silahkan datang ke Lapindo dan
periksa data2 drilling dan real time chart,.. soal perizinan BPMIGAS dan
MIGAS, nanti saya bantu urus deh,.. gimana?? Makin asik niih
diskusinya,.. 

Wass.
Bambang



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010/3/9 Nataniel Mangiwa :
> Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval
mulai
> dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294,
9295,
> 9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain
ngeributin itu
> Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua
keyakinan
> tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau
sudah
> 'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi?
Menurut
> saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak
ada
> cutting/logging.

Gimana dapet cutting ? kalau ada cuttingnya saya malah curiga itu
cutting palsu !
Lah sesuai cerita Pak Bambang Istadi yang mendapati adanya gejala loss
pada saat drilling. Jadi cutting terakhir ya bablas wes-ewes masuk ke
formasi ikut-ikutan dengan lumpur pemborannya. Kalau toh ada sisanya
pasti sudah ga akurat lagi sumbernya.
Davies mengatakan Kick sedangnya Pak BI mengatakan loss. Konon menurut
drilling engineer, setiap loss sering diikuti gain. Dan kalau gain ini
tidak terkontrol menyebabkan kick (semburan balik).

Nah perlu diselidiki apakah sumur mengalami kick atau tidak.
Btw, apa sih definisi "well kick" ?

rdp



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 d

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Bos Paulus,

Tolong dikasih tau bagian yang mana yang tidak diperbolehkan di milis ini?
Tinggal di copy paste saja kok dari imil ybs. Biar jelas dan akan dipatuhi..

Trims,
Natan

On 3/9/10, Paulus Tangke Allo  wrote:
>
> aktifnya diskusi mengenai LUSI sepertinya membuat email anjuran
> sebelumnya dari moderator mulai dilupakan.
>
> kembali saya ingatkan kepada rekan-rekan yang ikut terlibat dalam diskusi
> ini,
> harap menghindari kata-kata yang bertujuan untuk menyindir atau
> mendiskreditkan seseorang ataupun badan hukum tertentu.
>
> kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara
> ilmiah,
> sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
> dari pinggir lapangan.
>
> silahkan diskusi-nya dilanjutkan, utarakan pendapat anda dengan
> bukti-bukti atau penjelasan ilmiah dan gunakanlah kata-kata yang
> santun.
>
>
>
>
> salam,
> moderator
>
>
> 
>
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
aktifnya diskusi mengenai LUSI sepertinya membuat email anjuran
sebelumnya dari moderator mulai dilupakan.

kembali saya ingatkan kepada rekan-rekan yang ikut terlibat dalam diskusi ini,
harap menghindari kata-kata yang bertujuan untuk menyindir atau
mendiskreditkan seseorang ataupun badan hukum tertentu.

kalau anda tidak memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan secara ilmiah,
sebagai moderator, saya sarankan anda untuk duduk diam dan menonton
dari pinggir lapangan.

silahkan diskusi-nya dilanjutkan, utarakan pendapat anda dengan
bukti-bukti atau penjelasan ilmiah dan gunakanlah kata-kata yang
santun.




salam,
moderator


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Pak Rovicky,

Ga perlu orang drilling kalau cuma masalah Loss diikuti kick. Pak Rovicky
juga kalau mau ngulik sebentar pasti akan paham.

Loss..mud di hole hilang. Tidak ada mud tidak ada Hydrostatic Pressure yang
melawan Formation Pressure. Tidak ada yang melawan FP, yah kontan lah semua
isi di lubang (well) keluar semua..(ini diawali dgn Gain, lalu Kick, dan
ditutup oleh Blow out).

Definisi kick dan istilah2 drilling yg lain itu bisa di browse di SLB.com. (
http://www.glossary.oilfield.slb.com/Display.cfm?Term=kick)

"kick
 1.  *n.*  [Drilling] ID: 1454
A flow of 
reservoirfluids
into the wellbore during drilling operations. The kick is physically
caused by the 
pressurein
the wellbore being less than that of the
formation 
fluids,
thus causing flow. This condition of lower wellbore pressure than
the formation is caused in two ways. First, if the mud weight is too low,
then the hydrostatic pressure exerted on the formation by the fluid column
may be insufficient to hold the formation
fluidin
the formation. This can happen if the mud density is suddenly
lightened
or is not to specification to begin with, or if a drilled formation has a
higher pressure than anticipated. This type of kick might be called an
underbalancedkick.
The second way a kick can occur is if dynamic and transient fluid
pressure effects, usually due to motion of the
drillstringor
casing ,
effectively lower the pressure in the wellbore below that of the formation.
This second kick type could be called an induced kick."

On 3/9/10, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>
> 2010/3/9 Nataniel Mangiwa :
>
> > Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval mulai
> > dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294,
> 9295,
> > 9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain ngeributin
> itu
> > Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua
> keyakinan
> > tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau sudah
> > 'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi? Menurut
> > saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak ada
> > cutting/logging.
>
>
> Gimana dapet cutting ? kalau ada cuttingnya saya malah curiga itu
> cutting palsu !
> Lah sesuai cerita Pak Bambang Istadi yang mendapati adanya gejala loss
> pada saat drilling. Jadi cutting terakhir ya bablas wes-ewes masuk ke
> formasi ikut-ikutan dengan lumpur pemborannya. Kalau toh ada sisanya
> pasti sudah ga akurat lagi sumbernya.
> Davies mengatakan Kick sedangnya Pak BI mengatakan loss. Konon menurut
> drilling engineer, setiap loss sering diikuti gain. Dan kalau gain ini
> tidak terkontrol menyebabkan kick (semburan balik).
>
> Nah perlu diselidiki apakah sumur mengalami kick atau tidak.
> Btw, apa sih definisi "well kick" ?
>
> rdp
>
>
> 
>
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
2010/3/9 Nataniel Mangiwa :
> Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval mulai
> dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294, 9295,
> 9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain ngeributin itu
> Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua keyakinan
> tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau sudah
> 'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi? Menurut
> saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak ada
> cutting/logging.

Gimana dapet cutting ? kalau ada cuttingnya saya malah curiga itu
cutting palsu !
Lah sesuai cerita Pak Bambang Istadi yang mendapati adanya gejala loss
pada saat drilling. Jadi cutting terakhir ya bablas wes-ewes masuk ke
formasi ikut-ikutan dengan lumpur pemborannya. Kalau toh ada sisanya
pasti sudah ga akurat lagi sumbernya.
Davies mengatakan Kick sedangnya Pak BI mengatakan loss. Konon menurut
drilling engineer, setiap loss sering diikuti gain. Dan kalau gain ini
tidak terkontrol menyebabkan kick (semburan balik).

Nah perlu diselidiki apakah sumur mengalami kick atau tidak.
Btw, apa sih definisi "well kick" ?

rdp


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Surya Sudana
Mas Natan,

Sepertinya di e-mail terdahulu diterangkan kalo mereka pake "look ahead VSP". 
Kemungkinan besar dari data inilah si wellsite menentukan / menginterpretasikan 
litologinya (bahkan lithologi dibawah bit yg belum dib or).

Salam,
suryo



-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Bambang P Is: "..interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja.
Namun experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu
tidak setuju dengan interpretasi tersebut."

Awang Satyana: "Cuttings terakhir dari BJP-1 menunjukkan calcimetry 4 %, itu
bukan representasi batugamping."

Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval mulai
dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294, 9295,
9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain ngeributin itu
Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua keyakinan
tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau sudah
'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi? Menurut
saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak ada
cutting/logging.

Bicara data..tapi tanpa data yang lengkap dan hanya yakin pada
imajinasi..lalu sudah bisa bicara Lusi karena Gempa. Great lesson..

Salam,
Natan

On 3/9/10, nyoto - ke-el  wrote:
>
> Menurut keterangan pak Bambang, sample cutting terakhir dari kedalaman 9283
> ft dan calcimetrynya tidak menunjukkan adanya kenaikan kandungan calcite
> (jadi belum masuk Kujung Ls), tapi kemudian total lost nya pada TD 9297 ft,
> mungkin justru top Kujung Ls nya baru tertembus pada TD nya.  Makanya
> sampai
> cutting di 9283 ft t calcimetrynya  tidak/belum naik.
>
>
>
>
>
> 2010/3/9 Nataniel Mangiwa 
>
>
> > Kata Pak Bambang di imil seblumnya ada Total Loss? bener ada atau ga
> > nih Pak? (lihat imil yang menyertakan PPT dari Pak Bambang via
> > moderator)
> >
> > Kalau ada, terus cuttingnya dapat darimana? Total Loss kan tidak ada
> > Return, return saja tidak ada, kok bisa ngomongin cutting??
> >
> > TD depth 9297ftMD, last cutting apakah 9297ftMD juga? Kalau sample /
> > 10ft, kemungkinan last sample yang diambil 9290ftMD. Benar atau salah?
> >
> > On 3/9/10, Bambang P. Istadi  wrote:
> > > Pak Doddy, mas Sugeng,
> > >
> > > Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat
> > dulu,..
> > >
> > > Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang
> > > di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi
> > 'kick'
> > > (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006).
> > Ini
> > > bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu
> > > pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang
> > seperti
> > > ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja.
> Namun
> > > experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu
> tidak
> > > setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya
> tidak
> > > mendukung dengan klaim tersebut;
> > >
> > > Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada
> > kenaikan
> > > angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan
> karbonat
> > > belum tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak
> > meningkat
> > > dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis
> dilakukan
> > > setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000
> > ft.
> > > Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan
> menunjukkan
> > > nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara
> > signifikan.
> > >
> > > Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau
> benthic
> > > foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock
> > akan
> > > dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah.
> > >
> > > Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama
> > offset
> > > well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone
> terdapat
> > > hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2
> > > perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan
> > > tidak dijumpai.
> > >
> > > Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang
> > > mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada
> > 9007
> > > (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat
> > positif
> > > untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus.
> > >
> > > Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus
> > pada
> > > kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan
> > pengecekan
> > > sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat
> > > adanya karbonat cuttings.
> > >
> > > Loss cir

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Doddy,... saya mau tambahkan keterangan sedikit yaa,..

Drilling plan dari Banjarpanji direncanakan berdasarkan asumsi pore pressure, 
mud weight dan leak off tests dari offset wells. Dalam proses planning, ketiga 
partners lama berdiskusi berdasarkan pengalaman masing masing untuk pengeboran 
karbonat yang dijadikan target, yang pada akhirnya well plan disetujui seperti 
dalam drilling program tersebut. Pada actual drilling nya, ketiga factor pore 
pressure, mud weight dan leak off test nya berbeda secara signifikan sehingga 
casing setting depth nya pun disesuaikan dengan kick tolerance yang berdasarkan 
dari pressure aktual dan tidak lagi mengacu kepada original drilling plan, 
seperti yang saya kemukakan pada e-mail sebelumnya. 

Pada sumur Banjarpanji ini apabila dilihat pore pressurenya, jelas kenaikan 
pore pressurenya ada di upper hole section (bisa dibaca pada paper kami di 
Elsevier). Sedangkan kenaikan pressure diparuh bawah dari sumur tidak terlalu 
signifikan dan sangat berlainan dengan rencana sumur semula. Dilihat dari 
formasi (volkaniklastik s/s) yang ditembus, drilling problem yang hampir tidak 
ada (sandstone dan pemakaian synthetic based mud), belum dicapainya formasi 
Kujung dan leak off test yang kuat dari casing shoe sebelumnya maka open hole 
sampai ~9400 ft diperhitungkan masih aman dari segi drilling. Jadi benar asumsi 
pak Doddy bahwa keputusan bersama adalah untuk menempatkan 9-5/8" casing shoe 
didalam formasi Kujung seperti pengalaman Santos di Jeruk dan rencana sumur 
semula.

Jangan dilupakan pula bahwa Banjarpanji ini adalah sumur exploration, semi wild 
cat dimana data yang ada sangat minim. Sehingga meskipun memakai Dc-exponent 
untuk memperkirakan pore pressure nya, dilakukan juga Static Influx Tests (SIT) 
dan teknik lain untuk menemukan pore pressure yang sebenarnya secara akurat. 
SIT adalah simulated drill pipe connection dimana yang dibaca adalah besaran 
dari connection gas sehingga kita mengetahui approximate actual pore pressure 
dari formasi. Jadi yang sepertinya 'hole instability' seperti losses dan 
cavings di casing depth pada kedalaman 2300 ft dan 3600 ft tersebut adalah 
bagian untuk mengetahui pore pressure secara aman. Pak Doddy pasti masih ingat 
teknik ini waktu di Kaltim dimana banyak sumur explorasi dan wildcat dibor 
secara aman waktu dilakukan SX saturation exploration drilling campaign yang 
menghasilkan banyak cadangan baru di deep water. 

Kalau mengenai TriTech Petroleum Consultant, ini bukan konsultan Lapindo. 
'Finding' merekapun terkesan mengabaikan data2 primer sumur tanpa technical 
analysis yang matang. Contohnya mengenai tidak diperlukannya casing 11-3/4" 
mereka terkesan kaget, sedangkan dari mulai well planning sudah jelas dirancang 
bersama dimana dan mengapa casing seat di design begitu. Waktu ditemukan 
tekanan didalam sumur yang berbeda dengan rencana dan harus dilakukan revisi 
penempatan casing semua partner juga ikut menghitung dan memutuskannya. Hal ini 
tertuang dalam minutes of meeting bersama. Juga wakil dari Medco sebagai 
partner pun ada di drilling rig tanpa melakukan protes, sewaktu pemboran lobang 
12-1/4" didalamkan. Jadi pertanyaan fungsi analisa TriTech dan mengapa suatu 
report yang 'Privileged and Confidential' dibocorkan adalah jelas bukan untuk 
porsi teknikal tetapi untuk aspek lain dari LUSI. Sedangkan untuk milis IAGI 
lebih baik kita konsentrasi dalam aspek teknis tanpa terlibat dalama aspek 
politik, aspek bisnis atau yang sejenis.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 10:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Doddy, mas Sugeng,

Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,..

Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang di-claim 
oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick' (Davies et 
al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini bertolak 
belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu pengeboran pada 
9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti ia claim. 
interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun experienced 
well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak setuju dengan 
interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak mendukung dengan 
klaim tersebut; 

Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan 
angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat belum 
tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat dengan 
kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan setiap 10 ft 
dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft. Kalau pemboran 
menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan nilai perubahan dari 
analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan.

Analisa onsite paleon

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Bambang P Is: "..interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja.
Namun experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu
tidak setuju dengan interpretasi tersebut."

Awang Satyana: "Cuttings terakhir dari BJP-1 menunjukkan calcimetry 4 %, itu
bukan representasi batugamping."

Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval mulai
dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294, 9295,
9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain ngeributin itu
Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua keyakinan
tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau sudah
'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi? Menurut
saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak ada
cutting/logging.

Bicara data..tapi tanpa data yang lengkap dan hanya yakin pada
imajinasi..lalu sudah bisa bicara Lusi karena Gempa. Great lesson..

Salam,
Natan

On 3/9/10, nyoto - ke-el  wrote:
>
> Menurut keterangan pak Bambang, sample cutting terakhir dari kedalaman 9283
> ft dan calcimetrynya tidak menunjukkan adanya kenaikan kandungan calcite
> (jadi belum masuk Kujung Ls), tapi kemudian total lost nya pada TD 9297 ft,
> mungkin justru top Kujung Ls nya baru tertembus pada TD nya.  Makanya
> sampai
> cutting di 9283 ft t calcimetrynya  tidak/belum naik.
>
>
>
>
>
> 2010/3/9 Nataniel Mangiwa 
>
>
> > Kata Pak Bambang di imil seblumnya ada Total Loss? bener ada atau ga
> > nih Pak? (lihat imil yang menyertakan PPT dari Pak Bambang via
> > moderator)
> >
> > Kalau ada, terus cuttingnya dapat darimana? Total Loss kan tidak ada
> > Return, return saja tidak ada, kok bisa ngomongin cutting??
> >
> > TD depth 9297ftMD, last cutting apakah 9297ftMD juga? Kalau sample /
> > 10ft, kemungkinan last sample yang diambil 9290ftMD. Benar atau salah?
> >
> > On 3/9/10, Bambang P. Istadi  wrote:
> > > Pak Doddy, mas Sugeng,
> > >
> > > Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat
> > dulu,..
> > >
> > > Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang
> > > di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi
> > 'kick'
> > > (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006).
> > Ini
> > > bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu
> > > pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang
> > seperti
> > > ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja.
> Namun
> > > experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu
> tidak
> > > setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya
> tidak
> > > mendukung dengan klaim tersebut;
> > >
> > > Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada
> > kenaikan
> > > angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan
> karbonat
> > > belum tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak
> > meningkat
> > > dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis
> dilakukan
> > > setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000
> > ft.
> > > Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan
> menunjukkan
> > > nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara
> > signifikan.
> > >
> > > Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau
> benthic
> > > foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock
> > akan
> > > dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah.
> > >
> > > Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama
> > offset
> > > well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone
> terdapat
> > > hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2
> > > perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan
> > > tidak dijumpai.
> > >
> > > Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang
> > > mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada
> > 9007
> > > (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat
> > positif
> > > untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus.
> > >
> > > Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus
> > pada
> > > kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan
> > pengecekan
> > > sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat
> > > adanya karbonat cuttings.
> > >
> > > Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter
> > > dengan loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset
> > > well. Mudahnya penanganan major loss circulation tersebut
> mengindiksikan
> > > bahwa loss tersebut bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly
> > fractured
> > > sandstone atau mungkin saja fault yang semula sealing, se-konyong2
> > terbuka
> > > dan kehilangan sealing capacity (fault re