Re: [iagi-net-l] tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia

2010-08-31 Terurut Topik andri
Sebagian besar REE berasosiasi dengan batuan late magmatic, umumnya
plutonik bersifat asam. Dengan demikian batuan granitik seperti yang
terdapat di kepulauan Bangka Belitung, Sumatra bagian barat, Sulawesi
selatan dan Kalimantan punya potensi akan endapan ini. REE umumnya
berasosiasi dengan mineral berat seperi zircon, monazite, xenotime,
ixiolite. Lithium di Portugal ditambang dari ambligonite yaitu sejenis
mica yang banyak terdapat pada batuan granitik.

Salam

Andri Subandrio


 rekan2 ahli geologi,

 di bawah ini saya teruskan pertanyaan ttg 'unsur bumi yg jarang' dari
 milis
 tetangga. mungkin kawan2 di bidang mineral atau yg aktif di MGEI (pak daru
 tolong diteruskan ke milisnya) dapat menjawabnya.

 suwun n salam,
 syaiful
 -- Forwarded message --
 From: nunuk sedyaningsih tebetnu...@yahoo.com

   Pul, ini aku forward milis IA - ITB yg nanya2 soal geologi.

 Trims,
 LS

 --- On *Mon, 8/30/10, Satria Zulkarnaen izoe...@yahoo.com* wrote:

 Subject: [IA-ITB] tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia
 Date: Monday, August 30, 2010, 2:45 AM



  Assalamu`alaikum wr wb

 Saya ingin bertanya kepada rekan-rekan di milist IA-ITB, terutama yang
 berkecimpung di bidang pertambangan.

 Elemen tanah jarang / rare earth element (Lanthanum, Cerium, Praseodymium,
 Neodymium, Promethium, Samarium, Europium, Gadolinium, Terbium,
 Dysprosium,
 Holmium, Erbium, Thulium, Ytterbium, Lutetium) adalah bumbu penting yang
 dibutuhkan untuk memproduksi devais-devais yang berkaitan dengan
 pengembangan energi terbarukan, baik itu di teknologi solar cell,
 teknologi
 hydrogen, superstrong magnet, superkonduktor dan juga battery. Tanpa bahan
 rare earth ini, banyak teknologi energi alternatif berefisiensi tinggi
 yang
 tidak bisa berjalan. Selama ini, supplier utama dari rare earth element
 ini
 adalah China. Akan tetapi, mulai tahun ini China secara signifikan
 mengurangi quota export rare earth materials, yang membuat pengembangan
 teknologi energi alternatif kemungkinan akan melambat, kecuali di China.
 Yang jelas Jepang sudah kelabakan atas kebijakan China.

 Pertanyaan saya adalah adakah deposit rare earth element di Indonesia, dan
 seberapa banyak kah? Dan sudah adakah kebijakan pemerintah untuk
 melindungi
 keberlangsungan supply bahan ini di Indonesia, baik perlindungan atas
 depositnya, maupun untuk mendapatkannya. Ke depannya, rare earth element
 dan
 juga Lithium akan menggantikan minyak dan gas bumi sebagai penggerak motor
 energi dunia, the most wanted resources.

 Saya ingin tahu kondisi di Indonesia atas ini seperti apa... Mohon
 tanggapannya rekan2.

 Wassalam,

 Izul
 Satria Zulkarnaen





 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Fosil Kembali Ditemukan di Gua Pawon

2010-08-31 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Jawabannya: tidak.
UNESCO bukan lembaga donor, tetapi jika sudah dalam list UNESCO, usulan
dana mungkin peluangnya tinggi didanai oleh beberapa foundation yang
peduli dg warisan budaya/alam.

Salam,
BB


 Sekedar ingin tahu, Selain publikasi/ pamor apakah suatu situs yang
 berhasil
 menjadi 'warisan dunia UNESCO' mendapatkan bantuan finansial langsung dari
 lembaga tersebut?

 2010/8/30 Sulastama Raharja sraha...@gmail.com

 Fosil Kembali Ditemukan di Gua Pawon


 *NGAMPRAH, KOMPAS.com*--Balai Arkeologi Bandung kembali menemukan
 sejumlah
 kepingan fosil sisa makanan pada zaman prasejarah dalam kotak ekskavasi
 baru
 di Situs Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten
 Bandung Barat, Jawa Barat.

 Peneliti dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri mengatakan ekskavasi
 atau penggalian untuk tujuan penelitian di Situs Gua Pawon akan
 berlangsung
 dua pekan, atau berakhir hingga 4 September 2010.

 Penelitian kali ini dilakukan dengan membuat kotak ekskavasi baru.
 Berbeda
 dengan kotak yang digunakan pada ekskavasi sebelumnya. Semoga saja
 temuan
 ini benar-benar fosil, kata Lutfi Yondri.

 Sebelumnya, pada awal Juli, arkeolog dikejutkan dengan temuan juru kunci
 Gua
 Pawon, Ecep Suhaya (54). Ecep menemukan ratusan keping tulang serta dua
 gigi
 yang diduga fosil manusia purba di lokasi situs.

 Jika benar, kata dia, merupakan rangka manusia prasejarah. Dan, temuan
 tersebut menjadi rangka manusia prasejarah ketujuh yang ditemukan di
 kawasan
 Gua Pawon. Namun, temuan itu masih dalam tahap kajian.

 Sebelumnya diwartakan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik
 Indonesia mengusulkan agar Gua Pawon dan Karst Citatah dijadikan cagar
 alam
 warisan dunia ke UNESCO.

 Sekretaris Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian
 Kebudyaan
 dan Pariwisata, Soeroso M.P. mengungkapkan usulan tersebut sudah
 dilakukan
 pasca-ekspos penemuan fosil manusia purba di kawasan Karst Citatah KBB,
 yang
 kemudian disebut manusia Pawon.

 Adanya usulan tersebut merupakan bukti perhatian pemerintah pusat
 terhadap
 penemuan benda bersejarah atau cagar budaya.

 Menurut Soeroso, Indonesia akan bersaing dengan sekitar 200 negara
 mengusulkan hal yang sama. Namun, yang akan diakui untuk setiap negara
 hanya
 satu di bidang budaya dan satu bidang alam.

 Seoroso berharap Gua Pawon bisa segera ditetapkan menjadi salah satu
 cagar
 alam warisan budaya dari Indonesia. Hal itu agar pelestariannya tidak
 hanya
 menjadi tanggung jawab Indonesia, namun menjadi tanggung jawab dunia.

 Disebutkan, jika usulan itu diterima, maka kepedulian terhadap Gua Pawon
 bukan hanya tanggung jawab Indonesia, tetapi juga dunia.

 Memang tidak mudah untuk masuk dalam kategori UNESCO. Tapi, kita
 harapkan
 supaya Gua Pawon bisa masuk ke dalam situs yang diakui dunia, ujarnya.

 Dijelaskan Soeroso, ditawarkannya Gua Pawon menjadi cagar alam dunia
 karena
 Karst Citatah sebagai tempat ditemukannya manusia Pawon (fosil) yang
 menjadi ciri karst dari Indonesia.

 Selain itu, kata dia, manusia Pawon yang ditemukan merupakan penemuan
 yang
 sangat langka. Kami mengusulkannya karena Gua Pawon memiliki dua
 kelebihan,
 selain karena karst, juga ada penghuninya (manusia Pawon), pungkasnya.



 http://oase.kompas.com/read/2010/08/31/02075964/Fosil.Kembali.Ditemukan.di.Gua.Pawon




 --
 ***
 Amir Al Amin
 Operations/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com
 





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any 

Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-08-31 Terurut Topik yanto R.Sumantri



Saya kira bagus saja , tapi tentu harus ada perhitungan yang dapat
dibuktikan secara faktual. Jangan ampai kita dikatgorikan
memeras.

si Abah *


PTTEP
rejects Indonesiarsquo;s $2.3b compensation demand*
 

Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7
 
 Thai oil, gas
firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian

governmentrsquo;s demand to pay compensation amounting to US$2.3 billion
for an
 oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily
reported Friday.
 
 Freddy Numberi, the chairman of the
team for the handling of the oil
 spill,
 said in
Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
 compensation claim despite the Thai companyrsquo;s rejection.
 
 Freddy, who is also the minister of transportation, said
that it was a big
 mistake if the Thai company turned down the
claim demand because it was
 made
 on the actual loss
caused by the oil spill.
 
 According to Freddy, the
West Atlas block in offshore Montara, Australia
 operated by
PTTEP Australasia, leaked uncontrollably for more than 70

days,
 polluting waters off West Timor. The oil spill also
destroyed fish stocks
 and wiped out seaweed farm along the
coast.
 
 ldquo;I have an instructed the Indonesian
negotiation team not to change the
 claim,rdquo; he said.
 
 Indonesia officially filed its request to the Thai
company to pay the
 compensation over the oil spill in the Timor
Sea during a negotiation held
 in Perth early this week. The
claim also includes the damages on the
 ecosystem and the
opportunity losses for the next few years that would be
 suffered
by local fishermen because of the oil spill. (*)
 


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : SPHALERITE - AMETHYST DARI TRENGGALEK-JATIM

2010-08-31 Terurut Topik Gayuh ND Putranto
FYI saja,

Saya baru pulang dari Jambi untuk eksplorasi emas. Di sana ada sungai
yg diberi nama penduduk Sungai Terung karena warna dasar sungainya
ungu kemerahan. Dan sungai itu memang memotong vein atau urat kuarsa
yang didominasi mineral amethyst berwarna ungu.


Salam,


Gayuh N.D. Putranto
http://gayuh.putranto.net

On 8/9/10, MIKO m...@cbn.net.id wrote:
 Yth. Pak Yatno,

 Yang diceritakan oleh Pak Yatno tentang kecubung Kalimantan / Pangkalan Bun
 betul sekali. Hanya, kalau nyarinya di Banjarbaru atau Martapura, harus
 extra hati-hati. Kecubung Kalimantan yang asli dari Pangkalan Bun / Manis
 Mata sudah sangat jarang dan sudah menjadi  barang langka. Lain halnya kalau
 nyarinya di Ketapang misalnya. Di sana ada pengrajin yang menggarap kecubung
 dari perbatasan Kalbar-Kalteng ( Manis Mata ), insyaallah asli ( dapatkan
 informasinya dari Dinas ESDM / Perindag setempat ! ). Kepada Abah Yanto,
 kalau ke Kalsel / Martapura dan ada niat belanja batumulia, harus bawa loupe
 10x dan flashlight. Tanpa kedua perlengkapan dasar ini, mang Okim jamin akan
 kecewa deeh.

 Sekedar tambahan,  seandainya Lab. Mineralogi ITB interested mengoleksi
 Sphalerite-Amethyst dari Trenggalek dan apalagi ingin  menelitinya, mang
 Okim punya 1 - 2 slices yang mungkin bisa dimanfaatkan . Sekedar catatan,
 sampai sekarangpun mang Okim belum yakin 100 % kalau mineral yang punya
 metalic luster dari Trenggalek tersebut adalah Sphalerite . Mang Okim masih
 menunggu second opinion dari rekan-rekan di di luar untuk sebuah contoh dari
 daerah lain yang kenampakan fisiknya sama dengan yang Trenggalek .

 Salam cinta batumulia,
 Mang Okim

 - Original Message -
 From: yuw...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, August 09, 2010 6:11 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : SPHALERITE - AMETHYST DARI
 TRENGGALEK-JATIM


 Tambah sedikit:
 Kenapa kecubung Kalimantan lebih berkualitas di mata gem lover Asia
 dibanding yang darui Brasil?
 Kelebihan kecubung Brasil adalah warnanya yang lebih cerah, bening, bersih
 dan ukuran besar-2. Sedangkan yang dari Kalimantan meski kalah warna,
 tetapi kalau kena sorotan sinar (lampu) warna merahnya keluar dan lebih
 hidup. Oleh karena itu menjadi barang buruan pecinta akik.Yang paling
 diburu adalah yang warnanya sangat tua nyaris hitam (disebut kecubung
 wulung. Pancaran sinar merah yang keluar itu sering disebut pamor. Kang
 Yanto silakan cari yang Kalimantan, warna nyaris hitam, bening/ bersih,
 ukuran cukup, ditanggung Jo. Kalau nemu saya nitip satu juga boleh
 asal jangan yang aspal spt kata Cak Miko!!!
 Salam,
 Yatno-GL ITB



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. 

Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-08-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sepertinya mereka juga tahu bahwa mereka telah mencemari. namun untuk
referensi perlu data yang akurat tentang seberapa banyak pencemarannya atau
seberapa besar klaim yang diajukan. Kalau tanpa data survey atau yg paling
pas foto sattelite ya kategorinya ngawur !

Nanti dikhawatiran ada telor udang tercemari, tapi diklaim seharga lobster
:(

Sebenernya saat ini penggunaan survey penelitian ilmiah dalam klaim sudah
umum terjadi. Seperti misalnya yang namanya landas continen itu merujuk pada
relatif ketebalan sedimen terhadap lereng (beda tinggi). Tanpa adanya
drilling atau seismic pengeboran yg menunjukkan ketebalan sedimen kita ga
bisa ngeklaim landas continent.

rdp

On Tue, Aug 31, 2010 at 3:54 PM, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:




 Saya kira bagus saja , tapi tentu harus ada perhitungan yang dapat
 dibuktikan secara faktual. Jangan ampai kita dikatgorikan
 memeras.

 si Abah *


 PTTEP
 rejects Indonesiarsquo;s $2.3b compensation demand*
 
 
 Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7
 
  Thai oil, gas
 firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian
 
 governmentrsquo;s demand to pay compensation amounting to US$2.3 billion
 for an
  oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily
 reported Friday.
 
  Freddy Numberi, the chairman of the
 team for the handling of the oil
  spill,
  said in
 Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
  compensation claim despite the Thai companyrsquo;s rejection.
 
  Freddy, who is also the minister of transportation, said
 that it was a big
  mistake if the Thai company turned down the
 claim demand because it was
  made
  on the actual loss
 caused by the oil spill.
 
  According to Freddy, the
 West Atlas block in offshore Montara, Australia
  operated by
 PTTEP Australasia, leaked uncontrollably for more than 70
 
 days,
  polluting waters off West Timor. The oil spill also
 destroyed fish stocks
  and wiped out seaweed farm along the
 coast.
 
  ldquo;I have an instructed the Indonesian
 negotiation team not to change the
  claim,rdquo; he said.
 
  Indonesia officially filed its request to the Thai
 company to pay the
  compensation over the oil spill in the Timor
 Sea during a negotiation held
  in Perth early this week. The
 claim also includes the damages on the
  ecosystem and the
 opportunity losses for the next few years that would be
  suffered
 by local fishermen because of the oil spill. (*)
 


 --
 ___
 Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
 jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



Re: [iagi-net-l] tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia

2010-08-31 Terurut Topik Sudibyo HT
Penelitian tentang REE sudah lama dilakukan oleh PT.Timah,BATAN dan BAPETEN.
Namun sampai saat ini nggak nampak hasilnya,atau mungkin masih selalu dalam
tahap penelitian terus.

Mengingat REE di BaBel banyak terkonsentrasi di tailing penambangan
timah,saat ini beberapa kegiatan
swasta sdh melirik dan memulai penelitian dalam skala Laboratorium.

Melihat potensinya di BaBel,penelitian yang lebih serius sangat
diperlukan,terutama pada tailing penambangan timah,
dan beberapa amang treatment plant yang ada disana.
Salam,
(hts)

2010/8/31 an...@gc.itb.ac.id

 Sebagian besar REE berasosiasi dengan batuan late magmatic, umumnya
 plutonik bersifat asam. Dengan demikian batuan granitik seperti yang
 terdapat di kepulauan Bangka Belitung, Sumatra bagian barat, Sulawesi
 selatan dan Kalimantan punya potensi akan endapan ini. REE umumnya
 berasosiasi dengan mineral berat seperi zircon, monazite, xenotime,
 ixiolite. Lithium di Portugal ditambang dari ambligonite yaitu sejenis
 mica yang banyak terdapat pada batuan granitik.

 Salam

 Andri Subandrio


  rekan2 ahli geologi,
 
  di bawah ini saya teruskan pertanyaan ttg 'unsur bumi yg jarang' dari
  milis
  tetangga. mungkin kawan2 di bidang mineral atau yg aktif di MGEI (pak
 daru
  tolong diteruskan ke milisnya) dapat menjawabnya.
 
  suwun n salam,
  syaiful
  -- Forwarded message --
  From: nunuk sedyaningsih tebetnu...@yahoo.com
 
Pul, ini aku forward milis IA - ITB yg nanya2 soal geologi.
 
  Trims,
  LS
 
  --- On *Mon, 8/30/10, Satria Zulkarnaen izoe...@yahoo.com* wrote:
 
  Subject: [IA-ITB] tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia
  Date: Monday, August 30, 2010, 2:45 AM
 
 
 
   Assalamu`alaikum wr wb
 
  Saya ingin bertanya kepada rekan-rekan di milist IA-ITB, terutama yang
  berkecimpung di bidang pertambangan.
 
  Elemen tanah jarang / rare earth element (Lanthanum, Cerium,
 Praseodymium,
  Neodymium, Promethium, Samarium, Europium, Gadolinium, Terbium,
  Dysprosium,
  Holmium, Erbium, Thulium, Ytterbium, Lutetium) adalah bumbu penting
 yang
  dibutuhkan untuk memproduksi devais-devais yang berkaitan dengan
  pengembangan energi terbarukan, baik itu di teknologi solar cell,
  teknologi
  hydrogen, superstrong magnet, superkonduktor dan juga battery. Tanpa
 bahan
  rare earth ini, banyak teknologi energi alternatif berefisiensi tinggi
  yang
  tidak bisa berjalan. Selama ini, supplier utama dari rare earth element
  ini
  adalah China. Akan tetapi, mulai tahun ini China secara signifikan
  mengurangi quota export rare earth materials, yang membuat pengembangan
  teknologi energi alternatif kemungkinan akan melambat, kecuali di China.
  Yang jelas Jepang sudah kelabakan atas kebijakan China.
 
  Pertanyaan saya adalah adakah deposit rare earth element di Indonesia,
 dan
  seberapa banyak kah? Dan sudah adakah kebijakan pemerintah untuk
  melindungi
  keberlangsungan supply bahan ini di Indonesia, baik perlindungan atas
  depositnya, maupun untuk mendapatkannya. Ke depannya, rare earth element
  dan
  juga Lithium akan menggantikan minyak dan gas bumi sebagai penggerak
 motor
  energi dunia, the most wanted resources.
 
  Saya ingin tahu kondisi di Indonesia atas ini seperti apa... Mohon
  tanggapannya rekan2.
 
  Wassalam,
 
  Izul
  Satria Zulkarnaen
 
 
 
 
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
  Mobile: 62-812-9372808
  Emails:
  msyai...@etti.co.id (business)
  mohammadsyai...@gmail.com
 
  Technical Manager of
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 




 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out 

Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

2010-08-31 Terurut Topik Hiltrudis Gendoet Hartono
Iya...iya memang sulit mas tapi sudah ada penjelasannya kan? walau 
penjelasannya perlu penelitian lebih lanjut
 
salam
hill

--- On Sat, 8/28/10, mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com 
wrote:


From: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
To: Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id
Date: Saturday, August 28, 2010, 6:33 PM


Mas Amin,

Memang sulit utk menyampaikan sesuatu kepada masyarakat awam pada umumnya, 
tanpa menimbulkan kepanikan. Ini yg seringkali dialami orang seperti pak 
Surono. Pasca letusan pun, beliau juga sudah tampil di media massa (televisi) 
utk memberikan penjelasan (kemarin malam dan tadi pagi, hari Minggu ini).

Ya inilah kita sbg dokter bumi.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com
Date: Sat, 28 Aug 2010 18:18:49 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Menjadi narasumber untuk media memang dilematis.
Dibilang tidak berbahaya tak tahunya meletus.

Seperti dokter, kalau cuma indikasi badan panas, bisa karena flu, demam
berdarah, infeksi,dll..




Aktivitas Sinabung Tidak Berbahaya
Minggu, 29 Agustus 2010 | 03:09 WIB

http://regional.kompas.com/read/2010/08/29/03095584/Aktivitas.Sinabung.Tidak.Berbahaya
 

Medan, Kompas - Kepulan asap dan hujan debu dari Gunung Sinabung di
Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diprediksi tidak akan disusul letusan
gunung. Sangat kecil kemungkinannya Gunung Sinabung meletus. Karena itu,
warga tidak perlu panik.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono
mengatakan hal tersebut saat dihubungi dari Medan, Sumatera Utara, Sabtu
(28/8). ”Gunung Sinabung ini termasuk gunung tipe B yang sejak tahun 1600
tidak diketahui letusannya. Artinya, gunung ini tidak berbahaya,” katanya.

Detik-detik Meletusnya Gunung Sinabung
Minggu, 29 Agustus 2010 | 08:04 WIB

http://regional.kompas.com/read/2010/08/29/08041346/Detikdetik.Meletusnya.Gunung.Sinabung-4
 

-- 
***
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com





  

RE: [iagi-net-l] e-library Energy

2010-08-31 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Terima kasih mas Minarwan, mas Tomo, dan mas Prasiddha untuk
informasinya. Tentunya ditunggu juga untuk IAGI versi digital.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: MINARWAN [mailto:minarw...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, August 31, 2010 9:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] e-library Energy

Saya tambahkan lagi dari American Geophysical Union (AGU), cuma
mungkin ini lebih berkaitan dengan Geologi/Geofisika secara sains
dibandingkan dengan aplikasi geos untuk eksplorasi/eksploitasi SDA
seperti energi dan mineral.

http://www.agu.org/pubs/dlibrary/


Salam
mnw

2010/8/31 prasiddha Hestu Narendra prasiddha...@gmail.com:
 IAGI versi digital sedang dirintis

 salam,
 phn

-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.geotutor.tk
http://www.linkedin.com/in/minarwan



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] e-library Energy

2010-08-31 Terurut Topik Doddy Suryanto
Sam, ada beberapa yang bisa free tapi ada juga yang harus jadi member
dulu seperti.
SEPM (Society for Sedimentary Geology) - www.sepm.org atau
www.sepmstrata.org 
RMAG (Rocky Mountain Association of Geologists) juga punya beberapa
publikasi yang menarik seperti endapan fluvial dan lacustrine di sekitar
Rockies area dan juga valley fill concept yang dulu banyak dibahas di
sekitar Colorado. - www.rmag.org 
SPWLA (Society of Petrophysicists and Well Log Analysts) buat yang
bermain-main di log analysis. - www.spwla.org 
EAGE (European Association of Geoscientists and Engineers) -
www.eage.com 
The Geological Society of America - www.geosociety.org/pubs/ 
GSA (Geological Society of Australia) -
www.gsa.org.au/publications/tag.html 

Salam,
-doddy-

-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:wik...@chevron.com] 
Sent: Wednesday, 01 September, 2010 8:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] e-library Energy

Terima kasih mas Minarwan, mas Tomo, dan mas Prasiddha untuk
informasinya. Tentunya ditunggu juga untuk IAGI versi digital.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: MINARWAN [mailto:minarw...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, August 31, 2010 9:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] e-library Energy

Saya tambahkan lagi dari American Geophysical Union (AGU), cuma
mungkin ini lebih berkaitan dengan Geologi/Geofisika secara sains
dibandingkan dengan aplikasi geos untuk eksplorasi/eksploitasi SDA
seperti energi dan mineral.

http://www.agu.org/pubs/dlibrary/


Salam
mnw

2010/8/31 prasiddha Hestu Narendra prasiddha...@gmail.com:
 IAGI versi digital sedang dirintis

 salam,
 phn

-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.geotutor.tk
http://www.linkedin.com/in/minarwan



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



RE: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-08-31 Terurut Topik Doddy Suryanto
Kebetulan pertengahan bulan agustus kemarin disuruh CEO nya PTTEP
Australasia untuk menerjemahkan surat pengaduan dari Yayasan Peduli
Timor Barat (YPTB) yang menuntut ganti rugi atas insiden Montara. Surat
yang dikirim dengan berbahasa Indonesia tersebut mempunyai tembusan
kemana-mana termasuk PBB, PM Australia, Presiden Indonesia, dll.
Intinya dalam surat tersebut pihak daerah Timor Barat dan sekitarnya
menuntut ganti rugi tetapi terlebih dahulu membentuk tim yang
beranggotakan pihak dari Australia, Indonesia (pemerintah pusat dan
daerah), dan PTTEP Australasia untuk bersama-sama berdiskusi tentang
daerah yang tercemar dan berapa ganti rugi yang harus diberikan.
PTTEP Australasia sendiri sebelumnya telah berniat baik untuk memberikan
ganti rugi tetapi saat itu pihak Indonesia belum bekerja untuk
menentukan berapa jumlah kerugian yang harus dibayar. Sampai akhirnya
turun perintah dari Presiden Indonesia untuk segera menuntaskan masalah
ini.
Disinilah beberapa pejabat pusat terkait bertindak dengan cepat dan
sedikit berinteraksi dengan pemerintah daerah. Saya sebutkan bertindak
cepat karena dalam surat yang dibuat oleh YPTB tersebut pemerintah
daerah memberikan complain atas kinerja pemerintah pusat dalam membantu
menangani masalah yang terjadi. Dengan keterbatasan dana, alat dan
tenaga ahli yang dimiliki pemerintah daerah mustahil dapat dilakukan
pengukuran area tercemar dan menghitung jumlah kerugian. Pemerintah
pusat hanya datang beberapa kali saja dan hanya beberapa saat. Sampai
akhirnya pemerintah daerah diberikan instruksi oleh pemerintah pusat
agar segera memberikan jumlah kerugian untuk dilaporkan ke presiden dan
menuntut PTTEP untuk segera membayarnya. PTTEP sendiri selama ini
berkomunikasi hanya dengan pemerintah pusat saja dan memang seharusnya
begitu sampai nantinya pemerintah pusat berkolaborasi dengan pemerintah
daerah bersama-sama PTTEP bekerja sama menanggulangi masalah ini seperti
PTTEp bekerja sama dengan pemerintah Australia.
Yang menjadi kendala sebenarnya adalah dimana peran pemerintah pusat
dalam membantu pemerintah daerah untuk menentukan berapa jumlah kerugian
yang harus dibayar.
Sekarang mungkin susah menghitung berapa besar area yang tercemar tapi
dengan data2 foto satelit yang direkam sehari-hari mungkin bisa dihitung
lagi berapa besar kerugian yang harus dibayar. Bukan tiba2 langsung
minta kerugian sebesar USD 2.3B tanpa bukti yang akurat. Kalau saya yang
punya perusahaan juga akan merasa diperas dan saya tetap tidak akan
membayar kerugian tanpa ada data penunjang. 
Maaf kalau terlalu panjang tapi saat menerjemahkan surat dari YPTB saya
merasa sendih atas apa yang terjadi diantara bangsa sendiri (pemerintah
pusat dan pemerintah daerah).

Salam,
-doddy-


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, 31 August, 2010 4:35 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

Sepertinya mereka juga tahu bahwa mereka telah mencemari. namun untuk
referensi perlu data yang akurat tentang seberapa banyak pencemarannya
atau
seberapa besar klaim yang diajukan. Kalau tanpa data survey atau yg
paling
pas foto sattelite ya kategorinya ngawur !

Nanti dikhawatiran ada telor udang tercemari, tapi diklaim seharga
lobster
:(

Sebenernya saat ini penggunaan survey penelitian ilmiah dalam klaim
sudah
umum terjadi. Seperti misalnya yang namanya landas continen itu merujuk
pada
relatif ketebalan sedimen terhadap lereng (beda tinggi). Tanpa adanya
drilling atau seismic pengeboran yg menunjukkan ketebalan sedimen kita
ga
bisa ngeklaim landas continent.

rdp

On Tue, Aug 31, 2010 at 3:54 PM, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
wrote:




 Saya kira bagus saja , tapi tentu harus ada perhitungan yang dapat
 dibuktikan secara faktual. Jangan ampai kita dikatgorikan
 memeras.

 si Abah *


 PTTEP
 rejects Indonesiarsquo;s $2.3b compensation demand*
 
 
 Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7
 
  Thai oil, gas
 firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian
 
 governmentrsquo;s demand to pay compensation amounting to US$2.3
billion
 for an
  oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily
 reported Friday.
 
  Freddy Numberi, the chairman of the
 team for the handling of the oil
  spill,
  said in
 Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
  compensation claim despite the Thai companyrsquo;s rejection.
 
  Freddy, who is also the minister of transportation, said
 that it was a big
  mistake if the Thai company turned down the
 claim demand because it was
  made
  on the actual loss
 caused by the oil spill.
 
  According to Freddy, the
 West Atlas block in offshore Montara, Australia
  operated by
 PTTEP Australasia, leaked uncontrollably for more than 70
 
 days,
  polluting waters off West Timor. The oil spill also
 destroyed fish stocks
  and wiped out seaweed farm along the
 coast.
 
  ldquo;I have an instructed the Indonesian
 negotiation team not to change the
  claim,rdquo; he 

RE: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-08-31 Terurut Topik Yoga Negara
Terjadi dihampir semua lokasi tambang di tanah air.
Sampai hari ini saya lihat belum ada analisa yang detail dari pemerintah
dan pihak industri untuk bisa menghitung berapa besar kerugian
lingkungan dampak dari kegiatan industri ini (kasihan generasi
mendatang).

-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Wednesday, 1 September 2010 12:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

Kebetulan pertengahan bulan agustus kemarin disuruh CEO nya PTTEP
Australasia untuk menerjemahkan surat pengaduan dari Yayasan Peduli
Timor Barat (YPTB) yang menuntut ganti rugi atas insiden Montara. Surat
yang dikirim dengan berbahasa Indonesia tersebut mempunyai tembusan
kemana-mana termasuk PBB, PM Australia, Presiden Indonesia, dll.
Intinya dalam surat tersebut pihak daerah Timor Barat dan sekitarnya
menuntut ganti rugi tetapi terlebih dahulu membentuk tim yang
beranggotakan pihak dari Australia, Indonesia (pemerintah pusat dan
daerah), dan PTTEP Australasia untuk bersama-sama berdiskusi tentang
daerah yang tercemar dan berapa ganti rugi yang harus diberikan.
PTTEP Australasia sendiri sebelumnya telah berniat baik untuk memberikan
ganti rugi tetapi saat itu pihak Indonesia belum bekerja untuk
menentukan berapa jumlah kerugian yang harus dibayar. Sampai akhirnya
turun perintah dari Presiden Indonesia untuk segera menuntaskan masalah
ini.
Disinilah beberapa pejabat pusat terkait bertindak dengan cepat dan
sedikit berinteraksi dengan pemerintah daerah. Saya sebutkan bertindak
cepat karena dalam surat yang dibuat oleh YPTB tersebut pemerintah
daerah memberikan complain atas kinerja pemerintah pusat dalam membantu
menangani masalah yang terjadi. Dengan keterbatasan dana, alat dan
tenaga ahli yang dimiliki pemerintah daerah mustahil dapat dilakukan
pengukuran area tercemar dan menghitung jumlah kerugian. Pemerintah
pusat hanya datang beberapa kali saja dan hanya beberapa saat. Sampai
akhirnya pemerintah daerah diberikan instruksi oleh pemerintah pusat
agar segera memberikan jumlah kerugian untuk dilaporkan ke presiden dan
menuntut PTTEP untuk segera membayarnya. PTTEP sendiri selama ini
berkomunikasi hanya dengan pemerintah pusat saja dan memang seharusnya
begitu sampai nantinya pemerintah pusat berkolaborasi dengan pemerintah
daerah bersama-sama PTTEP bekerja sama menanggulangi masalah ini seperti
PTTEp bekerja sama dengan pemerintah Australia.
Yang menjadi kendala sebenarnya adalah dimana peran pemerintah pusat
dalam membantu pemerintah daerah untuk menentukan berapa jumlah kerugian
yang harus dibayar.
Sekarang mungkin susah menghitung berapa besar area yang tercemar tapi
dengan data2 foto satelit yang direkam sehari-hari mungkin bisa dihitung
lagi berapa besar kerugian yang harus dibayar. Bukan tiba2 langsung
minta kerugian sebesar USD 2.3B tanpa bukti yang akurat. Kalau saya yang
punya perusahaan juga akan merasa diperas dan saya tetap tidak akan
membayar kerugian tanpa ada data penunjang. 
Maaf kalau terlalu panjang tapi saat menerjemahkan surat dari YPTB saya
merasa sendih atas apa yang terjadi diantara bangsa sendiri (pemerintah
pusat dan pemerintah daerah).

Salam,
-doddy-


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, 31 August, 2010 4:35 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

Sepertinya mereka juga tahu bahwa mereka telah mencemari. namun untuk
referensi perlu data yang akurat tentang seberapa banyak pencemarannya
atau
seberapa besar klaim yang diajukan. Kalau tanpa data survey atau yg
paling
pas foto sattelite ya kategorinya ngawur !

Nanti dikhawatiran ada telor udang tercemari, tapi diklaim seharga
lobster
:(

Sebenernya saat ini penggunaan survey penelitian ilmiah dalam klaim
sudah
umum terjadi. Seperti misalnya yang namanya landas continen itu merujuk
pada
relatif ketebalan sedimen terhadap lereng (beda tinggi). Tanpa adanya
drilling atau seismic pengeboran yg menunjukkan ketebalan sedimen kita
ga
bisa ngeklaim landas continent.

rdp

On Tue, Aug 31, 2010 at 3:54 PM, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
wrote:




 Saya kira bagus saja , tapi tentu harus ada perhitungan yang dapat
 dibuktikan secara faktual. Jangan ampai kita dikatgorikan
 memeras.

 si Abah *


 PTTEP
 rejects Indonesiarsquo;s $2.3b compensation demand*
 
 
 Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7
 
  Thai oil, gas
 firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian
 
 governmentrsquo;s demand to pay compensation amounting to US$2.3
billion
 for an
  oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily
 reported Friday.
 
  Freddy Numberi, the chairman of the
 team for the handling of the oil
  spill,
  said in
 Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
  compensation claim despite the Thai companyrsquo;s rejection.
 
  Freddy, who is also the minister of transportation, said
 that it was a big
  mistake if the Thai company turned down the
 

Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-08-31 Terurut Topik mohammad syaiful
semoga saja pemerintah pusat (RI) dan daerah sudah bekerja-sama
sekarang secara baik dan profesional dan mampu menghitung kerugian yg
layak utk dimintakan kepada PTTEP. mungkin rekan doddy dapat
memberikan info jika ada kemajuan dalam masalah ini.

terimakasih dan salam,
syaiful

2010/9/1 Doddy Suryanto dod...@pttep.com:
 Kebetulan pertengahan bulan agustus kemarin disuruh CEO nya PTTEP
 Australasia untuk menerjemahkan surat pengaduan dari Yayasan Peduli
 Timor Barat (YPTB) yang menuntut ganti rugi atas insiden Montara. Surat
 yang dikirim dengan berbahasa Indonesia tersebut mempunyai tembusan
 kemana-mana termasuk PBB, PM Australia, Presiden Indonesia, dll.
 Intinya dalam surat tersebut pihak daerah Timor Barat dan sekitarnya
 menuntut ganti rugi tetapi terlebih dahulu membentuk tim yang
 beranggotakan pihak dari Australia, Indonesia (pemerintah pusat dan
 daerah), dan PTTEP Australasia untuk bersama-sama berdiskusi tentang
 daerah yang tercemar dan berapa ganti rugi yang harus diberikan.
 PTTEP Australasia sendiri sebelumnya telah berniat baik untuk memberikan
 ganti rugi tetapi saat itu pihak Indonesia belum bekerja untuk
 menentukan berapa jumlah kerugian yang harus dibayar. Sampai akhirnya
 turun perintah dari Presiden Indonesia untuk segera menuntaskan masalah
 ini.
 Disinilah beberapa pejabat pusat terkait bertindak dengan cepat dan
 sedikit berinteraksi dengan pemerintah daerah. Saya sebutkan bertindak
 cepat karena dalam surat yang dibuat oleh YPTB tersebut pemerintah
 daerah memberikan complain atas kinerja pemerintah pusat dalam membantu
 menangani masalah yang terjadi. Dengan keterbatasan dana, alat dan
 tenaga ahli yang dimiliki pemerintah daerah mustahil dapat dilakukan
 pengukuran area tercemar dan menghitung jumlah kerugian. Pemerintah
 pusat hanya datang beberapa kali saja dan hanya beberapa saat. Sampai
 akhirnya pemerintah daerah diberikan instruksi oleh pemerintah pusat
 agar segera memberikan jumlah kerugian untuk dilaporkan ke presiden dan
 menuntut PTTEP untuk segera membayarnya. PTTEP sendiri selama ini
 berkomunikasi hanya dengan pemerintah pusat saja dan memang seharusnya
 begitu sampai nantinya pemerintah pusat berkolaborasi dengan pemerintah
 daerah bersama-sama PTTEP bekerja sama menanggulangi masalah ini seperti
 PTTEp bekerja sama dengan pemerintah Australia.
 Yang menjadi kendala sebenarnya adalah dimana peran pemerintah pusat
 dalam membantu pemerintah daerah untuk menentukan berapa jumlah kerugian
 yang harus dibayar.
 Sekarang mungkin susah menghitung berapa besar area yang tercemar tapi
 dengan data2 foto satelit yang direkam sehari-hari mungkin bisa dihitung
 lagi berapa besar kerugian yang harus dibayar. Bukan tiba2 langsung
 minta kerugian sebesar USD 2.3B tanpa bukti yang akurat. Kalau saya yang
 punya perusahaan juga akan merasa diperas dan saya tetap tidak akan
 membayar kerugian tanpa ada data penunjang.
 Maaf kalau terlalu panjang tapi saat menerjemahkan surat dari YPTB saya
 merasa sendih atas apa yang terjadi diantara bangsa sendiri (pemerintah
 pusat dan pemerintah daerah).

 Salam,
 -doddy-


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, 31 August, 2010 4:35 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

 Sepertinya mereka juga tahu bahwa mereka telah mencemari. namun untuk
 referensi perlu data yang akurat tentang seberapa banyak pencemarannya
 atau
 seberapa besar klaim yang diajukan. Kalau tanpa data survey atau yg
 paling
 pas foto sattelite ya kategorinya ngawur !

 Nanti dikhawatiran ada telor udang tercemari, tapi diklaim seharga
 lobster
 :(

 Sebenernya saat ini penggunaan survey penelitian ilmiah dalam klaim
 sudah
 umum terjadi. Seperti misalnya yang namanya landas continen itu merujuk
 pada
 relatif ketebalan sedimen terhadap lereng (beda tinggi). Tanpa adanya
 drilling atau seismic pengeboran yg menunjukkan ketebalan sedimen kita
 ga
 bisa ngeklaim landas continent.

 rdp

 On Tue, Aug 31, 2010 at 3:54 PM, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 wrote:




 Saya kira bagus saja , tapi tentu harus ada perhitungan yang dapat
 dibuktikan secara faktual. Jangan ampai kita dikatgorikan
 memeras.

 si Abah *


 PTTEP
 rejects Indonesiarsquo;s $2.3b compensation demand*
 
 
 Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7
 
  Thai oil, gas
 firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian
 
 governmentrsquo;s demand to pay compensation amounting to US$2.3
 billion
 for an
  oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily
 reported Friday.
 
  Freddy Numberi, the chairman of the
 team for the handling of the oil
  spill,
  said in
 Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
  compensation claim despite the Thai companyrsquo;s rejection.
 
  Freddy, who is also the minister of transportation, said
 that it was a big
  mistake if the Thai company turned down the
 claim demand because it was
  made
  on the actual loss
 caused by the oil 

[iagi-net-l] Mengapa Orang Madina Wajib Mengusir Sorik Mas Mining?

2010-08-31 Terurut Topik bosman batubara
Hallo semua, numpang kampanye ya..., kampung kami mau ditambang, kalau enggak 
suka del aja:

Pertama-tama saya mohon maaf kepada semua kawan yang di lapangan,  baik yang 
pro 
kepada keberadaan tambang PT Sorik Mas Mining (PT SMM) di  Kabupaten Mandailing 
Natal, juga yang kontra, atau malah yang abu-abu.  Adapun permintaan maaf ini 
saya rasa perlu saya sampaikan karena  sekarang yang dapat saya lakukan barulah 
berjuang, mengklping data,  menulis, dan mengajak orang melalui media on-line. 
Kalau Tuhan  mengizinkan saya ada kesempatan, maka saya akan berada di barisan 
paling  depan demonstrasi untuk mengusir keberadaan PT SMM di Kabupaten Madina.
Meskipun begitu, dari pihak saya, saya bukanlah mau membuat kubu-kubu  siapa 
yang bergerak di lapangan dan siapa yang bergerak di dunia maya.  Yang dapat 
saya sampaikan adalah bahwa kedua gerakan ini sama-sama perlu  dan harus saling 
bersinergi.

selengkapnya:

http://annelis.wordpress.com/2010/08/30/mengapa-orang-madina-wajib-mengusir-sorik-mas-mining/




tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com



  

[iagi-net-l] Sorik Mas Mining Juga Mau Menjarah Gunung Kulabu

2010-08-31 Terurut Topik bosman batubara
Hallo semua, numpang kampanye ya, kampung kami mau ditambang, kalau enggak suka 
del aja:

Setelah pada tulisan sebelumnya saya membahas mengenai aktivitas  PT Sorik Mas 
Mining (SMM) dengan penekanan pada blok eksplorasi mereka  yang berada di 
Sihayo, yaitu di Daerah Hutabargot Julu, maka pada  tulisan kali ini saya akan 
lebih banyak membahas mengenai aktivitas  mereka di daerah blok selatan, di 
bagian mana desa saya berada.
Data yang saya gunakan pada tulisan ini sebagian besar saya ambil  dari sebuah 
dokumen milik Sihayo Gold Limited (SGL), pemegang 75% saham  PT SMM—25 % yang 
lain dipegang oleh PT Aneka Tambang. Dokumen setebal 53  halaman yang saya 
kutip 
bertajuk SIHAYO SITE VISIT—7th/8th June  2010—selanjutnya akan disebut Dokumen 
C. Dalam poin disclaimer di halaman 2 Dokumen C tertulis “This Document is 
being 
provided  exclusively to investors…,” [dokumen ini secara istimewa ditujukan  
kepada investor-investor,...—terjemahan bebas; BB]. Kurang ajar!!! Jadi  
sebenarnya aku ini tidak berhak membaca dokumen tersebut, padahal mereka  
sedang 
membuat peta dimana di dalamnya ada Kampungku.


selengkapnya: 

http://annelis.wordpress.com/2010/08/31/sorik-mas-mining-juga-mau-menghajar-gunung-kulabu/


 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com



  

[iagi-net-l] Negeri Kaya yang “Miskin”--geologi.or.id

2010-08-31 Terurut Topik bosman batubara
Halo ada yang baru di blog:

Oleh Singgih Widagdo 

Rencana PT PLN mengimpor 9 juta ton batu bara pada 2011   mempertegas  bahwa 
negeri ini dikelola dengan tidak benar, terutama  sumber daya  alamnya.
Restu Menteri BUMN terhadap   rencana PLN  menusuk hati rakyat yang  
jelas-jelas 
secara filosofis  pemilik kekayaan alam negeri ini. Apa pun  alasan impor, 
sulit 
diterima  akal sehat. Kalau toh Dahlan Iskan, orang  nomor satu di  PLN, tetap  
mengupayakan impor karena alasan tertentu,  pemerintah mesti berjuang   
menghentikan. Restu Menteri BUMN mengimpor  batu bara sama saja  menyamakan 
batu 
bara dengan komoditas lain. Batu  bara harus dipandang  sebagai energi, bukan 
sekadar komoditas dagang.
Keliru sekali  keputusan impor batu bara disamakan dengan kebijakan  serupa di 
China dan  India. Kedua negara itu punya tingkat kebutuhan  batu bara di atas  
tingkat produksi. Dengan impor dan bahkan memperluas  jangkauan melalui  
investasi tambang batu bara di negara kita, mereka  dapat dibilang smart  
mengelola energi dalam negeri. Sebaliknya, rencana  kita impor dari  Australia 
membuktikan salah urus negara ini dalam  mengelola energi.


selengkapnya: http://geologi.iagi.or.id/2010/09/01/negeri-kaya-yang-miskin/

 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com



  

[iagi-net-l] FW: [economicgeology] RE: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia [2 Attachments]

2010-08-31 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Rekan2….ini tanggapan ttg REE kemarin…..(spt-nya tidak tembus ke iaginet…). 
Attachment tidak bisa masuk (kalau ada yg ingin copy-nya bisa japri…). Terima 
kasih mas Lucas…..

 

Salam - Daru

 

From: economicgeol...@yahoogroups.com [mailto:economicgeol...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of Lucas Setijadji
Sent: Tuesday, August 31, 2010 9:03 PM
To: 'mohammad syaiful'; 'IAGI Pusat'; economicgeol...@yahoogroups.com
Cc: 'nunuk sedyaningsih'; economicgeol...@yahoogroups.com
Subject: Re: [economicgeology] RE: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di 
Indonesia [2 Attachments]

 

[Attachment(s) from Lucas Setijadji included below] 


Inggih, Pak Ndaru saya bisa sharing sedikit tentang potensi REE di Indonesia, 
berdasarkan hasil riset kami di UGM tahun 2008-2009 di P. Bangka-Belitung. 
Belum semuanya bisa saya sampaikan ke publik karena risetnya sebagian didanai 
pihak perusahaan, jadi masih tunggu waktu untuk publish semua data; tapi 
mudah-mudahan dari penjelasan ini dapat diperoleh gambaran yang umum dan 
memadai.

 

Tentang arti pentingnya REE dan jenis-jenis deposit modelnya, silakan baca 2 
file dari USGS yang terlampir (sangat menarik dan cukup mudah dipahami). 

Sejauh ini keberadaan deposit di Indonesia belum ada data yang pasti, walaupun 
ada saya jumpai satu laporan penelitian di Badan Geologi (tahunnya lupa) tapi 
masih sangat umum. Ketika kami coba evaluasi jenis-jenis deposit yang bisa 
membawa REE dlm jumlah yg ekonomis, maka kesimpulannya ada dua tipe yang paling 
mungkin dijumpai di Indonesia, dan benar seperti yang Pak Ndaru sampaikan, 
keduanya berhubungan dengan S-Type granite, yang di Indonesia diketahui hadir 
(antara lain) di Bangka-Belitung. Jadi ketika kami mulai melakukan studi 
potensi REE di Indonesia, maka yang paling mudah adalah diawali dari 
Bangka-Belitung.

 

Kedua tipe endapan REE yang paling mungkin itu adalah tipe placer deposit and 
weathering crust (semacam lateritik deposit). Batuan granitik Bangka-Belitung 
diketahui mirip dengan yang berada di sepanjang Semenanjung Malaysia dan 
Thailand yang membentuk deretan Granit Asia Tenggara. Di Perak (Malaysia) ada 
bukti produksi REE dari mineral xenotime yang dipisahkan dari endapan timah 
placer (Castor dan Hedrick, 2006). Karena endapan timah placer ini juga 
berlimpah di Bangka dan Belitung, maka tentunya potensi REE di Bangka dan 
Belitung juga ada. Dalam endapan placer, REE berasosiasi dengan mineral berat 
khususnya monazite dan xenotime. Problemnya dengan monazite adalah sifat 
radioaktifnya; sampai 1960-an sebagian besar REE didapat dari monazite sands, 
tapi sekarang sudah dilarang karena kadar radioactivitinya yang tinggi (Th). 
Jadi sekarang dari placer deposit yang dapat diproses adalah xenotime-nya.  

 

Selama di Bangka-Belitung, dari informasi banyak pihak, setahu saya belum ada 
produksi REE yang resmi dari Indonesia. Misalnya, mineral-mineral berat selain 
cassiterite sebagai hasil sampingan dari pemisahan bijih cassiterite di PT 
Timah (termasuk monasite dan xenotime) saat ini harus disimpan dalam bunker 
penyimpanan karena (infonya) mineral-mineral ini belum bisa diperjual belikan, 
dan terutama untuk monasite untuk dipindah saja perlu ijin khusus dari 
pemerintah (BATAN). Jadi masih banyak kendala untuk processingnya, karena erat 
berkaitan dengan mineral radioaktif yang di Indonesia disebutkan satu-satunya 
lembaga yang boleh menangani adalah BATAN.  Tetapi ada juga info di kalangan 
pengusaha di sana bahwa sebetulnya monasite telah diperdagangkan oleh beberapa 
pihak, tapi pastinya saya tidak tahu. Ya siapa tahu ada saudara kita yang 
jualan ‘quartz sand’ ke Singapura atau Malaysia, ternyata di sana malah 
xenotime dan monasite-nya yang dipisahkan untuk diambil REE-nya. Yang jelas di 
Malaysia ada beberapa company yang punya expertise untuk mengambil REE dari 
xenotime dan monazite. 

 

Demikian info yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. 

 

Salam dan selamat berkarya, 

Lucas

 



--- On Tue, 31/8/10, S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id wrote:


From: S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id
Subject: [economicgeology] RE: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di 
Indonesia
To: 'mohammad syaiful' mohammadsyai...@gmail.com, 'IAGI Pusat' 
iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'nunuk sedyaningsih' tebetnu...@yahoo.com, 
economicgeol...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 31 August, 2010, 10:08 AM

  

Pak Syaiful…..email ini saya lihat sudah juga dilempar ke milist mgei oleh 
kawan lain (kang Iwan Munajat) pagi ini……. tapi belum ada yg menanggapi….. 

 

Sependek pengetahuan saya (belum pernah mendalami REE secara spesifik), REE 
(kelompok lanthanide – ada 15 elements) kemungkinan ada di Indonesia 
berasosiasi dengan granitic rocks utamanya tin-bearing-S-type granite. Jadi 
granite di jalur Belitung – Bangka – Karimun kemungkinan punya potensi REE….. 
teman2 di PT Timah mestinya paham tentang ini, termasuk barangkali nilai 
keekonomiannya….

 

Seingat saya topic REE ini pernah didiskusikan di milist MGEI tahun 

Re: [iagi-net-l] Mengapa Orang Madina Wajib Mengusir Sorik Mas Mining?

2010-08-31 Terurut Topik mohammad syaiful
om bosman,

aku sempatkan utk berkunjung ke alamat yg disarankan. pernyataan om
bosman pada kalimat pertama dari kutipan di bawah ini, tentulah memang
bisa jadi bahan utk diperdebatkan. tapi aku nggak ingin ngobrol
semalam teler, he..he..

Dari pengalaman saya bersinggungan dengan dunia pertambangan selama
sekira 5 tahun tersebut, ada satu kesimpulan yang saya dapatkan,
bahwa: industri ekstraktif seperti tambang mineral dan migas hanyalah
memberikan keuntungan pada segelintir orang (terutama pemilik dan
pejabat pemerintah), sebaliknya, mendatangkan bencana kepada
masyarakat yang berdiam di sekitar sebuah area pertambangan. Banyak
kasus dan bukti soal pernyataan saya pada alinea ini. Saya pikir saya
tidak perlu melanjutkannya, akan tetapi kalau ada yang ingin tahu
lebih jauh, mungkin di lain waktu kita bisa obrolkan itu semalam
teler.

bukankah banyak kawan geolog yg tetap jadi geolog dan berusaha
memberikan manfaat utk banyak pihak? memang memprihatinkan jika punya
pengalaman buruk di industri ekstraktif dan akhirnya mempunyai
kesimpulan negatif ttg dunia tsb.

salam,
syaiful

2010/9/1 bosman batubara bosman200...@yahoo.com:
 Hallo semua, numpang kampanye ya..., kampung kami mau ditambang, kalau enggak
 suka del aja:
 
 Pertama-tama saya mohon maaf kepada semua kawan yang di lapangan,  baik yang 
 pro
 kepada keberadaan tambang PT Sorik Mas Mining (PT SMM) di  Kabupaten 
 Mandailing
 Natal, juga yang kontra, atau malah yang abu-abu.  Adapun permintaan maaf ini
 saya rasa perlu saya sampaikan karena  sekarang yang dapat saya lakukan 
 barulah
 berjuang, mengklping data,  menulis, dan mengajak orang melalui media on-line.
 Kalau Tuhan  mengizinkan saya ada kesempatan, maka saya akan berada di barisan
 paling  depan demonstrasi untuk mengusir keberadaan PT SMM di Kabupaten 
 Madina.
 Meskipun begitu, dari pihak saya, saya bukanlah mau membuat kubu-kubu  siapa
 yang bergerak di lapangan dan siapa yang bergerak di dunia maya.  Yang dapat
 saya sampaikan adalah bahwa kedua gerakan ini sama-sama perlu  dan harus 
 saling
 bersinergi.
 
 selengkapnya:

 http://annelis.wordpress.com/2010/08/30/mengapa-orang-madina-wajib-mengusir-sorik-mas-mining/




 tabik
 bosman batubara

 weblog: http://annelis.wordpress.com







-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] FW: [economicgeology] RE: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia [2 Attachments]

2010-08-31 Terurut Topik mohammad syaiful
pak daru,

aku wis terima dan teruskan kepada yg menanyakannya. suwun utk om lucas juga.

salam,
syaiful

2010/9/1 S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id:
 Rekan2….ini tanggapan ttg REE kemarin…..(spt-nya tidak tembus ke iaginet…). 
 Attachment tidak bisa masuk (kalau ada yg ingin copy-nya bisa japri…). Terima 
 kasih mas Lucas…..



 Salam - Daru



 From: economicgeol...@yahoogroups.com 
 [mailto:economicgeol...@yahoogroups.com] On Behalf Of Lucas Setijadji
 Sent: Tuesday, August 31, 2010 9:03 PM
 To: 'mohammad syaiful'; 'IAGI Pusat'; economicgeol...@yahoogroups.com
 Cc: 'nunuk sedyaningsih'; economicgeol...@yahoogroups.com
 Subject: Re: [economicgeology] RE: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di 
 Indonesia [2 Attachments]



 [Attachment(s) from Lucas Setijadji included below]


 Inggih, Pak Ndaru saya bisa sharing sedikit tentang potensi REE di Indonesia, 
 berdasarkan hasil riset kami di UGM tahun 2008-2009 di P. Bangka-Belitung. 
 Belum semuanya bisa saya sampaikan ke publik karena risetnya sebagian didanai 
 pihak perusahaan, jadi masih tunggu waktu untuk publish semua data; tapi 
 mudah-mudahan dari penjelasan ini dapat diperoleh gambaran yang umum dan 
 memadai.



 Tentang arti pentingnya REE dan jenis-jenis deposit modelnya, silakan baca 2 
 file dari USGS yang terlampir (sangat menarik dan cukup mudah dipahami).

 Sejauh ini keberadaan deposit di Indonesia belum ada data yang pasti, 
 walaupun ada saya jumpai satu laporan penelitian di Badan Geologi (tahunnya 
 lupa) tapi masih sangat umum. Ketika kami coba evaluasi jenis-jenis deposit 
 yang bisa membawa REE dlm jumlah yg ekonomis, maka kesimpulannya ada dua tipe 
 yang paling mungkin dijumpai di Indonesia, dan benar seperti yang Pak Ndaru 
 sampaikan, keduanya berhubungan dengan S-Type granite, yang di Indonesia 
 diketahui hadir (antara lain) di Bangka-Belitung. Jadi ketika kami mulai 
 melakukan studi potensi REE di Indonesia, maka yang paling mudah adalah 
 diawali dari Bangka-Belitung.



 Kedua tipe endapan REE yang paling mungkin itu adalah tipe placer deposit and 
 weathering crust (semacam lateritik deposit). Batuan granitik Bangka-Belitung 
 diketahui mirip dengan yang berada di sepanjang Semenanjung Malaysia dan 
 Thailand yang membentuk deretan Granit Asia Tenggara. Di Perak (Malaysia) ada 
 bukti produksi REE dari mineral xenotime yang dipisahkan dari endapan timah 
 placer (Castor dan Hedrick, 2006). Karena endapan timah placer ini juga 
 berlimpah di Bangka dan Belitung, maka tentunya potensi REE di Bangka dan 
 Belitung juga ada. Dalam endapan placer, REE berasosiasi dengan mineral berat 
 khususnya monazite dan xenotime. Problemnya dengan monazite adalah sifat 
 radioaktifnya; sampai 1960-an sebagian besar REE didapat dari monazite sands, 
 tapi sekarang sudah dilarang karena kadar radioactivitinya yang tinggi (Th). 
 Jadi sekarang dari placer deposit yang dapat diproses adalah xenotime-nya.



 Selama di Bangka-Belitung, dari informasi banyak pihak, setahu saya belum ada 
 produksi REE yang resmi dari Indonesia. Misalnya, mineral-mineral berat 
 selain cassiterite sebagai hasil sampingan dari pemisahan bijih cassiterite 
 di PT Timah (termasuk monasite dan xenotime) saat ini harus disimpan dalam 
 bunker penyimpanan karena (infonya) mineral-mineral ini belum bisa diperjual 
 belikan, dan terutama untuk monasite untuk dipindah saja perlu ijin khusus 
 dari pemerintah (BATAN). Jadi masih banyak kendala untuk processingnya, 
 karena erat berkaitan dengan mineral radioaktif yang di Indonesia disebutkan 
 satu-satunya lembaga yang boleh menangani adalah BATAN.  Tetapi ada juga info 
 di kalangan pengusaha di sana bahwa sebetulnya monasite telah diperdagangkan 
 oleh beberapa pihak, tapi pastinya saya tidak tahu. Ya siapa tahu ada saudara 
 kita yang jualan ‘quartz sand’ ke Singapura atau Malaysia, ternyata di sana 
 malah xenotime dan monasite-nya yang dipisahkan untuk diambil REE-nya. Yang 
 jelas di Malaysia ada beberapa company yang punya expertise untuk mengambil 
 REE dari xenotime dan monazite.



 Demikian info yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.



 Salam dan selamat berkarya,

 Lucas





 --- On Tue, 31/8/10, S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id wrote:


 From: S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id
 Subject: [economicgeology] RE: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di 
 Indonesia
 To: 'mohammad syaiful' mohammadsyai...@gmail.com, 'IAGI Pusat' 
 iagi-net@iagi.or.id
 Cc: 'nunuk sedyaningsih' tebetnu...@yahoo.com, 
 economicgeol...@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, 31 August, 2010, 10:08 AM



 Pak Syaiful…..email ini saya lihat sudah juga dilempar ke milist mgei oleh 
 kawan lain (kang Iwan Munajat) pagi ini……. tapi belum ada yg menanggapi…..



 Sependek pengetahuan saya (belum pernah mendalami REE secara spesifik), REE 
 (kelompok lanthanide – ada 15 elements) kemungkinan ada di Indonesia 
 berasosiasi dengan granitic rocks utamanya tin-bearing-S-type granite. Jadi 
 granite di jalur Belitung – 

Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

2010-08-31 Terurut Topik sri mulyaningsih
ya... setidaknya meletusnya Gunung Sinabung menjadi peringatan buat 
para pengamat gunung api untuk juga memperhatikan gunung api2 Tipe B dan Tipe 
C, 
jangan sampai sejarah meletusnya gunung Krakatau (1883) dan Tambora (1815) 
terulang lagi.
 Salam 


Sri Mulyaningsih 



- Original Message 
From: Hiltrudis Gendoet Hartono l3c04...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, September 1, 2010 8:29:42 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

Iya...iya memang sulit mas tapi sudah ada penjelasannya kan? walau 
penjelasannya 
perlu penelitian lebih lanjut
 
salam
hill

--- On Sat, 8/28/10, mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com 
wrote:


From: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
To: Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id
Date: Saturday, August 28, 2010, 6:33 PM


Mas Amin,

Memang sulit utk menyampaikan sesuatu kepada masyarakat awam pada umumnya, 
tanpa 
menimbulkan kepanikan. Ini yg seringkali dialami orang seperti pak Surono. 
Pasca 
letusan pun, beliau juga sudah tampil di media massa (televisi) utk memberikan 
penjelasan (kemarin malam dan tadi pagi, hari Minggu ini).

Ya inilah kita sbg dokter bumi.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com
Date: Sat, 28 Aug 2010 18:18:49 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Menjadi narasumber untuk media memang dilematis.
Dibilang tidak berbahaya tak tahunya meletus.

Seperti dokter, kalau cuma indikasi badan panas, bisa karena flu, demam
berdarah, infeksi,dll..




Aktivitas Sinabung Tidak Berbahaya
Minggu, 29 Agustus 2010 | 03:09 WIB

http://regional.kompas.com/read/2010/08/29/03095584/Aktivitas.Sinabung.Tidak.Berbahaya
 

Medan, Kompas - Kepulan asap dan hujan debu dari Gunung Sinabung di
Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diprediksi tidak akan disusul letusan
gunung. Sangat kecil kemungkinannya Gunung Sinabung meletus. Karena itu,
warga tidak perlu panik.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono
mengatakan hal tersebut saat dihubungi dari Medan, Sumatera Utara, Sabtu
(28/8). ”Gunung Sinabung ini termasuk gunung tipe B yang sejak tahun 1600
tidak diketahui letusannya. Artinya, gunung ini tidak berbahaya,” katanya.

Detik-detik Meletusnya Gunung Sinabung
Minggu, 29 Agustus 2010 | 08:04 WIB

http://regional.kompas.com/read/2010/08/29/08041346/Detikdetik.Meletusnya.Gunung.Sinabung-4
 

-- 
***
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com






PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Negeri Kaya yang “Miskin ”--geologi.or.id

2010-08-31 Terurut Topik Wayan Ismara Heru Young
Pak Bosman, 

berikut ini paragraf pembukaan dari artikel di wikipedia:
The resource curse (also known as the paradox of plenty) refers to the paradox 
that countries and regions with an abundance of natural resources, specifically 
point-source non-renewable resources like minerals and fuels, tend to have less 
economic growth and worse development outcomes than countries with fewer 
natural 
resources.

Salam,
WY




From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, September 1, 2010 12:18:02 PM
Subject: [iagi-net-l] Negeri Kaya yang “Miskin”--geologi.or.id

Halo ada yang baru di blog:

Oleh Singgih Widagdo 

Rencana PT PLN mengimpor 9 juta ton batu bara pada 2011  mempertegas  bahwa 
negeri ini dikelola dengan tidak benar, terutama  sumber daya  alamnya.
Restu Menteri BUMN terhadap  rencana PLN  menusuk hati rakyat yang  jelas-jelas 
secara filosofis  pemilik kekayaan alam negeri ini. Apa pun  alasan impor, 
sulit 

diterima  akal sehat. Kalau toh Dahlan Iskan, orang  nomor satu di  PLN, tetap  
mengupayakan impor karena alasan tertentu,  pemerintah mesti berjuang  
menghentikan. Restu Menteri BUMN mengimpor  batu bara sama saja  menyamakan 
batu 

bara dengan komoditas lain. Batu  bara harus dipandang  sebagai energi, bukan 
sekadar komoditas dagang.
Keliru sekali  keputusan impor batu bara disamakan dengan kebijakan  serupa di 
China dan  India. Kedua negara itu punya tingkat kebutuhan  batu bara di atas  
tingkat produksi. Dengan impor dan bahkan memperluas  jangkauan melalui  
investasi tambang batu bara di negara kita, mereka  dapat dibilang smart  
mengelola energi dalam negeri. Sebaliknya, rencana  kita impor dari  Australia 
membuktikan salah urus negara ini dalam  mengelola energi.


selengkapnya: http://geologi.iagi.or.id/2010/09/01/negeri-kaya-yang-miskin/


tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com