[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan hem, asyiiik kita dengan segala macam yang sangat liberal dan kapitalistis. Saya jadi ingat theorinya BK .liberalisme itu akan menumbuhkan kapitalisme dan kapitalisme akan menumbuhkan kolonialisme nah Pancasila mestinya tidak mengadopt liberalisme , Kalau dulu kolonialisme dalam bentuk pengusaan negara oleh negara lain , maka saat ini kolonialisme adalah dalam bentuk penguasaaan ekonomi. Menjelang 1 Juni yang merupakan hari lahir nya Pancasila , mari kita merenung. si Abah On Fri, May 27, 2011 4:56 pm, Andang Bachtiar wrote: Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK adb _ From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa' -anang- -anang- _ From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, gimana ya..? Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny... Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur. salam, agus hendratno _ From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta . Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja
Re: [iagi-net-l] Simposium Peringatan 5 Tahun Lusi (was Andang Protes)
On Fri, May 27, 2011 9:47 pm, Awang Satyana wrote: Pak Rovicky, Apakah selama erupsi lumpur Sesar Watukosek bergerak juga: Ya. Banyak buktinya berdasarkan banyak data yang telah diambil di sini seperti GPR, microgravity, dll. Pak Awang Menarik sekali kalau memang bukti buktinya meyakinkan Bagaimana detilnya ? Mungkin dapat didiskusikan . si Abah ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Iya ya kok ujug ujug ada Hmanitus Foundation , yang belum terdenganr sebelumnya (atau paling tidak si Abah belum dengar). Janagn jangan si Dia yang mebiayai (heh si Abah kok prejudice mahaf) si Abah On Fri, May 27, 2011 8:19 pm, Nataniel Mangiwa wrote: Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya? Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll). Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut. Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca. Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Salam Expat! Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Rekan-rekan ysh, Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya kesana-kemari yah? Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal prasangka pasti terlihat buruk. Mari kita lebih positif menanggapinya. Saya akan bahas substansi issue-nya saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini: 1. Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)? Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan) siapa saja di seluruh dunia. Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang akan terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung potensi maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake). Potensi gempa sebanding dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi (megathrust) dari P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak salah juga kalau diukur sampai JaTim). Lebar sumber gempa megathrust (bidang batas lempeng yang biasa lengket/locked) bisa sampai 150 km. Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun. Apakah gerak lempeng 6 cm/tahun ini semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik (stress), artinya batas lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu karena belum ada penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda. “Ellapsed time” bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 tahun terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya tidak ada data--- karena belum ada penelitiannya. Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5 ( Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u = 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.Kalo dihitung maka hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004). Apabila kita asumsikan “locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya= 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0. Apabila locking-nya 25%, Mw-nya = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR). Catatan: HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita” yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7 ini. Masa iya engga ngerti materi kuliah “earthquake geology 101” J 2. Pernah terjadi gempa besar megathrust 8SR di wilayah Jakarta di masa lalu? Jawaban: TIDAK TAHU. Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust, Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui). Data pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada penelitiannya. 3. Apakah isyu gempa 8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu baru? Jawaban: Sama sekali tidak. Sering saya lemparkan di berbagai seminar sejak 5 tahun terakhir. Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar sampai sekarang. Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3 Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5 SR. Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia masih terlalu sedikit sehingga ibaratnya dia mencoba menerka-nerka “binatang apa” dengan hanya meraba-raba pantatnya J 4. Apakah benar sudah banyak pemetaan dan penelitian sumber dan potensi gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)? Jawaban: Saya kira rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa penelitian ini masih sangat sedikit. Ahli/penelitinya-pun sangat langka. Silahkan sebut siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang benar-benar meneliti dengan serius sumber-sumber gempa dan efeknya dan mempublikasikan hasilnya, khususnya untuk Selat Sunda. 5. Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar? Apa yang akan terjadi kalau benar-benar terjadi? Jawabannya: Nah, itu dia masalahnya. Respon dari isyu gempa 8.7 SR dan Kepanikan masyarakat serta “penyangkalan” dari beberapa instansi terkait mengindikasikan TIDAK SIAP. Orang belum banyak yang ‘ngeh’ tentang potensi ini. Kalau masyarakat sudah siap seharusnya menanggapi dengan biasa-biasa saja, seperti halnya masyarakat Jepang menghadapi potensi Gempa besar TOKAI atau masyarakat Los Angeles yang sudah lebih dari 15 tahun ‘menunggu-nunggu’ gempa skala 8 SR di the big-bend San Andreas fault. Instansi terkait kalau misalnya sudah (menjalankan tugasnya) meneliti potensi ini
[iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang *Khairul Ikhwan* - Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011). Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan. Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob. Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah. Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan, penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang pertemuan serta sepuluh barak pekerja. Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan. Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan. http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022
Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Kang Danny, Apakah kalau Ruhut Sitompul si poltak raja minyak (oles) atau si udin (nazaruddin) yg bicara ada potensi gempa 8.7SR masyarakat akan percaya?, mungkin saja kebanyakan masyarakat akan mencibir dan malah melemahkan kewaspadaan terhadap potensi gempa itu sendiri, masalahnya mind set masyarakat kepada Andi sudah sama dengan mereka sebagai rombongan yang dekat di lingkarang penguasa?. (Andi adalah mantan aktivis rekrutan penguasa yg lebih tertarik pada isu politik). Sebenarnya ahli gempa seperti kang Danny beginilah yang diharapkan berbicara langsung ke masyarakat untuk menjelaskan potensi gempa di jakarta, apalagi Andi sendiri sdh menembak para ahli geologi di instansi terkait seperti kutipan berikutSaya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang mereka miliki. Mungkin saja kan Kang Danny melakukan pers release berkaitan potensi suatu gempa di suatu daerah secara berkala (bulanan misalnya) dengan di fasilitasi IAGI dan mengundang media massa. Jelas masyarakat akan tidak heboh dan lebih percaya dengan keterangan yang diperoleh dari sumber ahlinya. 2011/5/29 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Rekan-rekan ysh, Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya kesana-kemari yah? Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal prasangka pasti terlihat buruk. Mari kita lebih positif menanggapinya. Saya akan bahas substansi issue-nya saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini: 1. Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)? Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan) siapa saja di seluruh dunia. Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang akan terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung potensi maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake). Potensi gempa sebanding dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi (megathrust) dari P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak salah juga kalau diukur sampai JaTim). Lebar sumber gempa megathrust (bidang batas lempeng yang biasa lengket/locked) bisa sampai 150 km. Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun. Apakah gerak lempeng 6 cm/tahun ini semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik (stress), artinya batas lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu karena belum ada penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda. “Ellapsed time” bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 tahun terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya tidak ada data--- karena belum ada penelitiannya. Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5 ( Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u = 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.Kalo dihitung maka hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004). Apabila kita asumsikan “locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya= 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0. Apabila locking-nya 25%, Mw-nya = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR). Catatan: HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita” yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7 ini. Masa iya engga ngerti materi kuliah “earthquake geology 101” J 2. Pernah terjadi gempa besar megathrust 8SR di wilayah Jakarta di masa lalu? Jawaban: TIDAK TAHU. Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust, Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui). Data pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada penelitiannya. 3. Apakah isyu gempa 8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu baru? Jawaban: Sama sekali tidak. Sering saya lemparkan di berbagai seminar sejak 5 tahun terakhir. Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar sampai sekarang. Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3 Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5 SR. Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia
Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita dijajah orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di lapangan adalah Jong Indonesia. Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, kalau kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku enggak tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih keras. salam bosman batubara semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang terhina From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Khairul Ikhwan - Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011). Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan. Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob. Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah. Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan, penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang pertemuan serta sepuluh barak pekerja. Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan. Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan. http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022
Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
Istilah jong itu sebenarya ciptaan penjajah belanda, seperti jong jawa, jong sumatra dll. Jadi kalau istilah tersebut dilekatkan untuk jong Indonesia, lantas siapa sebenarnya yg mengadopsi tindakan penjajah? Masam-masam saza, siapa yg pakai bambu runcing jadinya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com Date: Sun, 29 May 2011 13:39:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita dijajah orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di lapangan adalah Jong Indonesia. Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, kalau kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku enggak tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih keras. salam bosman batubara semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang terhina From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Khairul Ikhwan - Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011). Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan. Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob. Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah. Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan, penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang pertemuan serta sepuluh barak pekerja. Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan. Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan. http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022
[iagi-net-l] estimasi maximum gempa
Pak Danny Tulisan yang bagus. Saya baru tahu bahwa maximum potensial gempa ternyata bisa dihitung dan dimodelkan... Terima kasih informasinya (mohon ijin, saya ganti judulnya biar suatu ketika nanti mudah mencarinya..) 2011/5/29 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Rekan-rekan ysh, Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya kesana-kemari yah? Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal prasangka pasti terlihat buruk. Mari kita lebih positif menanggapinya. Saya akan bahas substansi issue-nya saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini: 1. Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)? Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan) siapa saja di seluruh dunia. Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang akan terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung potensi maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake). Potensi gempa sebanding dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi (megathrust) dari P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak salah juga kalau diukur sampai JaTim). Lebar sumber gempa megathrust (bidang batas lempeng yang biasa lengket/locked) bisa sampai 150 km. Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun. Apakah gerak lempeng 6 cm/tahun ini semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik (stress), artinya batas lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu karena belum ada penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda. “Ellapsed time” bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 tahun terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya tidak ada data--- karena belum ada penelitiannya. Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5 ( Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u = 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.Kalo dihitung maka hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004). Apabila kita asumsikan “locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya= 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0. Apabila locking-nya 25%, Mw-nya = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR). Catatan: HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita” yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7 ini. Masa iya engga ngerti materi kuliah “earthquake geology 101” J 2. Pernah terjadi gempa besar megathrust 8SR di wilayah Jakarta di masa lalu? Jawaban: TIDAK TAHU. Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust, Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui). Data pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada penelitiannya. 3. Apakah isyu gempa 8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu baru? Jawaban: Sama sekali tidak. Sering saya lemparkan di berbagai seminar sejak 5 tahun terakhir. Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar sampai sekarang. Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3 Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5 SR. Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia masih terlalu sedikit sehingga ibaratnya dia mencoba menerka-nerka “binatang apa” dengan hanya meraba-raba pantatnya J 4. Apakah benar sudah banyak pemetaan dan penelitian sumber dan potensi gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)? Jawaban: Saya kira rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa penelitian ini masih sangat sedikit. Ahli/penelitinya-pun sangat langka. Silahkan sebut siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang benar-benar meneliti dengan serius sumber-sumber gempa dan efeknya dan mempublikasikan hasilnya, khususnya untuk Selat Sunda. 5. Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar? Apa yang akan terjadi kalau benar-benar terjadi? Jawabannya: Nah, itu dia masalahnya. Respon dari isyu gempa 8.7 SR dan Kepanikan masyarakat serta “penyangkalan” dari beberapa instansi terkait mengindikasikan TIDAK SIAP. Orang belum banyak yang ‘ngeh’ tentang potensi ini. Kalau masyarakat sudah siap seharusnya menanggapi dengan biasa-biasa saja, seperti
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Terimakasih Mas Bambang. Ini baru komentar dan pencerahan yg berkualitas. Mestinya milis IAGI diisi oleh pencerahan yg seperti ini. Kemarin2 hiruk pikuk kurang .. Wass, Chairul Nas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Date: Mon, 30 May 2011 09:24:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Beng, ma broer, yang saya kagumi,. Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi perkawanan kita semua selama ini. Salam ADB Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal Lumpur lapindo! _ From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,. Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang. Wass, nyoto 2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27
Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
2011/5/29 Ismail lia...@indo.net.id Biasanya yang dilihat itu “ Siapa Yang Mengatakan“ daripada. “ Apa Yang Dikatakannya“ Padahal subtansinya sami mawon Kan sejak awal yang sering dipermasalahkan itu KOMUIKASI antara yang berwenang dan yang ahli. Saya sendiri juga heran ketika Andi Arief aku critain tentang Mikro atolnya Danny hilman beliau bilang, Looh kok Danny ngga cerita soal itu ya ? ... Ah jangan-jangan ngga menyimak saja. Padahal penjelasan Danny dengan Mikro Atol itu memperlihatkan bagaimana periodisasi serta kejadian-kejadian gempa masa lalu yang direkam oleh alam. Paling tidak saya sering mengatakan bahwa rekaman gempa masa lalu itu ada tiga jenis. *- Catatan Geofisika kegempaan.* Rekaman detil sejak tahun 1950 (1960) dimana dicatat tiga hal utama yaitu kapan terjadinya, lokasi (koordinat episenter) serta besarnya gempa. Ini datanya bisa di donlod. Tentusaja ini sejak teori plate tektonik berkembang dan alat perekam (Seismigraf) diketemukan berkembang.menjadi digital hingga sekarang. *- Catatan Sejarah* Ini dari catatan sejarah manusia. Catatannya dalam rentang ratusan tahun yang lalu, sejak manusia menulis dan mencatat. Pengetahuan (ilmu) Sejarah sangat berperan disini. Cara membaca rekaman atau catatan ini cukup pelik juga. Karena banyak catatan sejarah itu dibaca berdasarkan knowledge masa kini. Seringkali kita melihat bahwa candi ditinggalkan karena endapan lahar, namun ada contoh Candi Kedulan mungkin ditinggalkan karena gempa. Candi Kedulan : Menguak Potensi Geohazard Jogja dan sekitarnyahttp://rovicky.wordpress.com/2006/08/18/candi-kedulan/ * - Catatan alam* *(catatan geologi)* Ini yang dicatat oleh alam adalah rentang waktu hingga dalam skala ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Salah satunya ya yang dipakai oleh Danny sewaktu melihat rekaman pada mikro atol. Demikian juga endapan-endapan tsunami, juga endapan longsoran yang dibuat dalam parit-parit uji (trencing). Yang syaa tahu juga pernah dilakukan dalam kajian potensi gempa di sesar Lembang untuk melihat catatan alam tentang gempa masa lalu. Tentunya dibantu dengan dating yang tepat akan memberikan informasi penting tentang kapan dimana dan seberapa besar gempa itu terjadi dimasa lampau sebelum ada catatan sejarah manusia. Nah yang perlu dilakukan sekarang adalah selain melakukan penelitian ilmiah yang didiskusikan di forum ilmiah IAGI juga memberikan penjelasan pada masyarakat, termasuk pejabatnya, dengan bahasa awam supaya tidak mudah diombang-ambingkan oleh media yg memanfaatkan untuk rating taupun pencitraan dsb. Salam Waspada. Btw, Status Dieng sudah merangkan menjadi STATUS SIAGA (LEVEL 3) - *Status Dieng naik menjadi SIAGA (Level 3) (link) http://rovicky.wordpress.com/2011/05/30/status-dieng-naik-menjadi-siaga-level-3/ * - *Kompleks Gunung Dieng. [Gunung tua yang sedang bergolak].(link)http://rovicky.wordpress.com/2011/05/30/kompleks-gunung-dieng-gunung-tua-yang-sedang-bergolak/ * Kang Danny minta iin untuk dimasukkan di Dongengan ya ... Penjelasan Ustad Gempa, Danny Hilman Tentang Gempa Selat Sundahttp://rovicky.wordpress.com/2011/05/30/penjelasan-ustad-gempa-danny-hilman-tentang-gempa-selat-sunda/ Salam SIAGA ! RDP
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
. Bang Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah sayah saja melakukan usaha kearah itu. saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa lebih tenang. Yudie Memang syah syah saja satu perusahaan melakukan usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya sayamgkan adalah para scientist-nya . Apakah yang mereka kemukakan itu murni pemikiran ilmiah mereka ataukah ada pesan pesan khusus. . Saya kira dan semoga Bamabang P Istiadi tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini. si Abah On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote: Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah
Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
Pak Bosman Rakyat mengamuk membakar bahkan membunuh untuk melampiaskan kekecewaannya bukan hal yang aneh dalam nehara NKRI yamng katanya negara hukum ini. Jadi bukan berita besar.Apapun alasannya asal kita dapat mengumpulkan rakyat dalam jumlah besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan alasan apa saja. Tidak akan ada penyelidikan polisi apalgi pengadilan , tutup sampai disini saja. Menyedihkan memang . si Abah On Mon, May 30, 2011 3:39 am, bosman batubara wrote: PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita dijajah orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di lapangan adalah Jong Indonesia. Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, kalau kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku enggak tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih keras. salam bosman batubara semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang terhina From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Khairul Ikhwan - Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011). Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan. Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob. Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah. Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan, penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang pertemuan serta sepuluh barak pekerja. Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan. Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan. http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022 -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah? Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan komunikasi offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk menjaring pendapat yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap dan bertindak. Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini saya sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp komunikasi lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI. Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable.. Salam Yudie Sent from my own powered by ABC -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes . Bang Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah sayah saja melakukan usaha kearah itu. saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa lebih tenang. Yudie Memang syah syah saja satu perusahaan melakukan usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya sayamgkan adalah para scientist-nya . Apakah yang mereka kemukakan itu murni pemikiran ilmiah mereka ataukah ada pesan pesan khusus. . Saya kira dan semoga Bamabang P Istiadi tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini. si Abah On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote: Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top
Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
Dan sebaliknya, masih di NKRI yang katanya negara hukum ini, seorang pengusaha atau perusahaan bisa bayar sana-bayar sini, suap sana suap sini, main paksa nambang di tanah orang. bukan suatu berita yang besar pula. sepanjang punya uang untuk mengerjakan semuanya, maka bisa berbuat apa saja. Tidak akan ada penyelidikan dari polisi apalagi pengadilan, tutup sampai di sini. (sama) menyedihkan(nya) memang. tabik bosman batubara weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/ From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, May 30, 2011 10:17:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Pak Bosman Rakyat mengamuk membakar bahkan membunuh untuk melampiaskan kekecewaannya bukan hal yang aneh dalam nehara NKRI yamng katanya negara hukum ini. Jadi bukan berita besar.Apapun alasannya asal kita dapat mengumpulkan rakyat dalam jumlah besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan alasan apa saja. Tidak akan ada penyelidikan polisi apalgi pengadilan , tutup sampai disini saja. Menyedihkan memang . si Abah On Mon, May 30, 2011 3:39 am, bosman batubara wrote: PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita dijajah orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di lapangan adalah Jong Indonesia. Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, kalau kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku enggak tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih keras. salam bosman batubara semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang terhina From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang Khairul Ikhwan - Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011). Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan. Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob. Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah. Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan, penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang pertemuan serta sepuluh barak pekerja. Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan. Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan. http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022 2 -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.