[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Rekan

 hem, asyiiik kita dengan segala macam yang sangat
liberal dan kapitalistis.
Saya jadi ingat theorinya BK .liberalisme itu akan menumbuhkan kapitalisme
dan kapitalisme akan menumbuhkan kolonialisme nah Pancasila mestinya tidak
mengadopt liberalisme ,

Kalau dulu kolonialisme dalam bentuk pengusaan negara oleh negara lain ,
maka saat ini kolonialisme adalah dalam bentuk penguasaaan ekonomi.

Menjelang 1 Juni yang merupakan hari lahir nya Pancasila , mari kita
merenung.

si Abah


On Fri, May 27, 2011 4:56 pm, Andang Bachtiar wrote:
 Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK



 adb



   _

 From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa'

 -anang-

 -anang-

   _

 From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

 Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT)

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli
 gempa,
 gimana ya..?
 Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau
 disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny...
 Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS,
 karena
 saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena
 kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin
 itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa
 komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap
 perang
 media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus
 bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan
 lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid,
 adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur.

 salam, agus hendratno



   _

 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan
 gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
 Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

 Salam
 Danny

 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI

   _

 From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
 kesediaannya.



 Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.



 Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
 bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
 bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
 kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
 memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset
 tentang
 LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
 Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
 keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.



 Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.



 Salam



 ADB



   _

 From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium,
 bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
 lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
 hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta .

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
 oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel
 di
 Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga
 muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian
 itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing
 berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja 

Re: [iagi-net-l] Simposium Peringatan 5 Tahun Lusi (was Andang Protes)

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

On Fri, May 27, 2011 9:47 pm, Awang Satyana wrote:
 Pak Rovicky,
  

  
 Apakah selama erupsi lumpur Sesar Watukosek bergerak juga: Ya. Banyak
buktinya berdasarkan banyak data yang telah diambil di sini seperti GPR,
microgravity, dll.
  

Pak Awang

Menarik sekali kalau memang bukti buktinya meyakinkan
Bagaimana detilnya ?
Mungkin dapat didiskusikan .

si Abah



___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Iya ya kok ujug ujug ada Hmanitus Foundation , yang belum terdenganr
sebelumnya (atau paling tidak si Abah belum dengar).
Janagn jangan si Dia yang mebiayai (heh si Abah kok prejudice mahaf)

si Abah


On Fri, May 27, 2011 8:19 pm, Nataniel Mangiwa wrote:
 Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus
 jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan
 Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya?
 Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira
 dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin
 mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya
 tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll).

 Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga
 mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang
 dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri
 yang
 sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut
 banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut.

 Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara
 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah
 mereka
 semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca.
 Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk
 Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat
 objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa
 menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.

 Salam Expat!
 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
 on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK




-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-29 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Rekan-rekan ysh,

Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya 
kesana-kemari yah?  

Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal 
prasangka pasti terlihat buruk.  

Mari kita lebih positif menanggapinya.  Saya akan bahas substansi issue-nya 
saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini:

 

1.   Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas magnitude 
8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)?

Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan) siapa 
saja di seluruh dunia.  Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang akan 
terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung potensi 
maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake).  Potensi gempa sebanding 
dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi (megathrust) dari 
P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak salah juga kalau diukur 
sampai JaTim).  Lebar sumber gempa megathrust (bidang batas lempeng yang biasa 
lengket/locked) bisa sampai 150 km. Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia 
menunjam di zona subduksi Selat Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun.  Apakah 
gerak lempeng 6 cm/tahun ini semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik 
(stress), artinya batas lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu 
karena belum ada penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda.   
“Ellapsed time” bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 
tahun terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya 
tidak ada data--- karena belum ada penelitiannya.

Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5   ( 
Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u = 
3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement 
(asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.Kalo dihitung maka 
hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004).  Apabila kita asumsikan 
“locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya= 500*6*0.5 = 1500 
cm, dan hitungan Mw = 9.0.  Apabila locking-nya 25%, Mw-nya = 8.7 (atau populer 
disebut 8.7 SR).

Catatan:  HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita” yang 
katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7  ini.  Masa iya engga ngerti materi 
kuliah “earthquake geology 101” J

 

2.   Pernah terjadi gempa besar megathrust  8SR di wilayah Jakarta di masa 
lalu? 

Jawaban:  TIDAK TAHU.  Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang 
kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan berapa 
magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah Selat Sunda), 
1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust, Patahan Sumatra, 
atau patahan lainnya yang belum diketahui).  Data pre-historis gempa 
(paleoseismologi) tidak ada karena belum ada penelitiannya.

 

3.   Apakah isyu gempa  8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu 
baru? 

Jawaban:  Sama sekali tidak.  Sering saya lemparkan di berbagai seminar sejak 5 
tahun terakhir.  Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya presentasikan pada 
seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon bahwa hal ini sangat 
perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan menghubungi saya untuk 
mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar sampai sekarang.   Baru-baru 
ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3 Tektonik Geodesi di Jepang yang 
coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen Sunda ini berdasarkan data 
pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5 SR.  Analisa ini tentu masih 
sangat prelimineray karena data yang tersedia masih terlalu sedikit sehingga 
ibaratnya dia  mencoba menerka-nerka “binatang apa” dengan hanya meraba-raba 
pantatnya J 

 

4.   Apakah benar sudah banyak pemetaan dan  penelitian sumber dan potensi 
gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)?

Jawaban:  Saya kira  rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa penelitian 
ini masih sangat sedikit.  Ahli/penelitinya-pun sangat langka.  Silahkan sebut 
siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang benar-benar meneliti 
dengan serius sumber-sumber gempa dan  efeknya dan mempublikasikan hasilnya, 
khususnya untuk Selat Sunda.  

 

5.   Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar?  Apa yang akan 
terjadi kalau benar-benar terjadi?

Jawabannya:  Nah, itu dia masalahnya.  Respon dari isyu gempa 8.7 SR dan 
Kepanikan masyarakat serta “penyangkalan” dari beberapa instansi terkait 
mengindikasikan TIDAK SIAP.  Orang belum banyak yang ‘ngeh’ tentang potensi 
ini.   Kalau masyarakat sudah siap seharusnya menanggapi dengan biasa-biasa 
saja, seperti halnya masyarakat Jepang menghadapi potensi Gempa besar TOKAI 
atau masyarakat Los Angeles yang sudah lebih dari 15 tahun ‘menunggu-nunggu’ 
gempa  skala 8 SR di the big-bend San Andreas fault.   Instansi terkait kalau 
misalnya sudah (menjalankan tugasnya) meneliti potensi ini 

[iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-29 Terurut Topik Sulastama Raharja
Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
 *Khairul Ikhwan* -

 Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)
mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik
Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga
ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).

Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7
kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing
Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia
terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum
(RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.

Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi
barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung
dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang
sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.

Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan.
Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.

Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan
Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan,
penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi
perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang
pertemuan serta sepuluh barak pekerja.

Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak
warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh.

Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para
penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga
anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan.

Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan
warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air
di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga
sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai
kesepakatan.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022


Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-29 Terurut Topik OK Taufik
Kang Danny,

Apakah kalau Ruhut Sitompul si poltak raja minyak (oles) atau si udin
(nazaruddin) yg bicara ada potensi gempa 8.7SR masyarakat akan percaya?,
mungkin saja kebanyakan masyarakat akan mencibir dan malah melemahkan
kewaspadaan terhadap potensi gempa itu sendiri, masalahnya mind set
masyarakat kepada Andi sudah sama dengan mereka sebagai rombongan yang dekat
di lingkarang penguasa?. (Andi adalah mantan aktivis rekrutan penguasa yg
lebih tertarik pada isu politik).
Sebenarnya ahli gempa seperti kang Danny beginilah yang
 diharapkan berbicara langsung ke masyarakat untuk menjelaskan potensi gempa
di jakarta, apalagi Andi sendiri sdh menembak  para ahli geologi di instansi
terkait seperti kutipan berikutSaya benar-benar kecewa dengan BMKG dan
Badan Geologi di ESDM. Selama ini kedua badan itu tidak memperhatikan
kepentingan publik dan tidak mau mendorong dunia penelitian. Mereka pasif
dan menyimpan semua informasi yang mereka miliki.

Mungkin saja kan Kang Danny melakukan pers release berkaitan potensi suatu
gempa di suatu daerah secara berkala (bulanan misalnya) dengan di fasilitasi
IAGI dan mengundang media massa. Jelas masyarakat akan tidak heboh dan lebih
percaya dengan keterangan yang diperoleh dari sumber ahlinya.



2011/5/29 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

  Rekan-rekan ysh,

 Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya
 kesana-kemari yah?

 Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal
 prasangka pasti terlihat buruk.

 Mari kita lebih positif menanggapinya.  Saya akan bahas substansi issue-nya
 saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini:



 1.   Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas
 magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)?

 Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan)
 siapa saja di seluruh dunia.  Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang
 akan terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung
 potensi maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake).  Potensi gempa
 sebanding dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi
 (megathrust) dari P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak
 salah juga kalau diukur sampai JaTim).  Lebar sumber gempa megathrust
 (bidang batas lempeng yang biasa lengket/locked) bisa sampai 150 km.
 Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat
 Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun.  Apakah gerak lempeng 6 cm/tahun ini
 semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik (stress), artinya batas
 lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu karena belum ada
 penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda.   “Ellapsed time”
 bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 tahun
 terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya tidak
 ada data--- karena belum ada penelitiannya.

 Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5   (
 Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u =
 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement
 (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.Kalo dihitung maka
 hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004).  Apabila kita
 asumsikan “locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya=
 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0.  Apabila locking-nya 25%, Mw-nya
 = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR).

 Catatan:  HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita”
 yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7  ini.  Masa iya engga ngerti
 materi kuliah “earthquake geology 101” J



 2.   Pernah terjadi gempa besar megathrust  8SR di wilayah Jakarta di
 masa lalu?

 Jawaban:  TIDAK TAHU.  Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang
 kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan
 berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah
 Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust,
 Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui).  Data
 pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada
 penelitiannya.



 3.   Apakah isyu gempa  8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu
 baru?

 Jawaban:  Sama sekali tidak.  Sering saya lemparkan di berbagai seminar
 sejak 5 tahun terakhir.  Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya
 presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon
 bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan
 menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar
 sampai sekarang.   Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3
 Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen
 Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5
 SR.  Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia
 

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-29 Terurut Topik bosman batubara
PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita 
dijajah 
orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, 
pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di 
lapangan adalah Jong Indonesia.

Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, kalau 
kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku enggak 
tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di 
Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih 
keras.

salam

bosman batubara 
semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang terhina





From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang  
Khairul Ikhwan - 

 Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)  mengamuk 
dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas Mining 
(SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya  seorang warga ketika 
menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).

Penembakan  itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 
kilometer  dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, 
pada  Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena  
peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum  (RSU) 
Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.

Saat  kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi  
barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak  kunjung 
dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak,  massa dihadang 
sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.

Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. 
Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.

Salah  seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan  
Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan,  penembakan 
inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi  perusakan 
fasilitas 
milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang  pertemuan serta sepuluh 
barak pekerja.

Dari seluruh fasilitas PT  SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak 
warga. 
Sementara kantor  dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh.

Sejauh ini dilaporkan  tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para 
penghuni barak sudah  melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga 
anggota Brimob yang  semula melakukan penjagaan.

Aksi penolakan terhadap keberadaan PT  SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. 
Hal ini merupakan buntut dari  kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa 
Godang tercemar oleh  eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat 
melakukan pertemuan  dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-29 Terurut Topik ok.taufik
Istilah  jong itu sebenarya ciptaan penjajah belanda, seperti jong jawa, jong 
sumatra dll. Jadi kalau istilah tersebut dilekatkan untuk jong Indonesia, 
lantas siapa sebenarnya yg mengadopsi  tindakan penjajah? Masam-masam saza, 
siapa yg pakai bambu runcing jadinya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com
Date: Sun, 29 May 2011 13:39:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan 
Tambang
PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita 
dijajah 
orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, 
pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di 
lapangan adalah Jong Indonesia.

Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, kalau 
kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku enggak 
tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di 
Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih 
keras.

salam

bosman batubara 
semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang terhina





From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang  
Khairul Ikhwan - 

 Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)  mengamuk 
dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas Mining 
(SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya  seorang warga ketika 
menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).

Penembakan  itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 
kilometer  dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, 
pada  Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena  
peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum  (RSU) 
Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.

Saat  kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi  
barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak  kunjung 
dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak,  massa dihadang 
sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.

Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. 
Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.

Salah  seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan  
Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan,  penembakan 
inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi  perusakan 
fasilitas 
milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang  pertemuan serta sepuluh 
barak pekerja.

Dari seluruh fasilitas PT  SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak 
warga. 
Sementara kantor  dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh.

Sejauh ini dilaporkan  tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para 
penghuni barak sudah  melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga 
anggota Brimob yang  semula melakukan penjagaan.

Aksi penolakan terhadap keberadaan PT  SMM sudah beberapa kali dilakukan warga. 
Hal ini merupakan buntut dari  kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa 
Godang tercemar oleh  eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat 
melakukan pertemuan  dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022


[iagi-net-l] estimasi maximum gempa

2011-05-29 Terurut Topik kartiko samodro
Pak Danny

Tulisan yang bagus. Saya baru tahu bahwa maximum potensial gempa ternyata
bisa dihitung dan dimodelkan...

Terima kasih informasinya (mohon ijin, saya ganti judulnya biar suatu ketika
nanti mudah mencarinya..)

2011/5/29 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

  Rekan-rekan ysh,

 Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya
 kesana-kemari yah?

 Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal
 prasangka pasti terlihat buruk.

 Mari kita lebih positif menanggapinya.  Saya akan bahas substansi issue-nya
 saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini:



 1.   Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas
 magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)?

 Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan)
 siapa saja di seluruh dunia.  Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang
 akan terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung
 potensi maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake).  Potensi gempa
 sebanding dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi
 (megathrust) dari P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak
 salah juga kalau diukur sampai JaTim).  Lebar sumber gempa megathrust
 (bidang batas lempeng yang biasa lengket/locked) bisa sampai 150 km.
 Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat
 Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun.  Apakah gerak lempeng 6 cm/tahun ini
 semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik (stress), artinya batas
 lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu karena belum ada
 penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda.   “Ellapsed time”
 bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 tahun
 terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya tidak
 ada data--- karena belum ada penelitiannya.

 Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5   (
 Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u =
 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement
 (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.Kalo dihitung maka
 hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004).  Apabila kita
 asumsikan “locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya=
 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0.  Apabila locking-nya 25%, Mw-nya
 = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR).

 Catatan:  HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita”
 yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7  ini.  Masa iya engga ngerti
 materi kuliah “earthquake geology 101” J



 2.   Pernah terjadi gempa besar megathrust  8SR di wilayah Jakarta di
 masa lalu?

 Jawaban:  TIDAK TAHU.  Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang
 kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan
 berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah
 Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust,
 Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui).  Data
 pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada
 penelitiannya.



 3.   Apakah isyu gempa  8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu
 baru?

 Jawaban:  Sama sekali tidak.  Sering saya lemparkan di berbagai seminar
 sejak 5 tahun terakhir.  Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya
 presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon
 bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan
 menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar
 sampai sekarang.   Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3
 Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen
 Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5
 SR.  Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia
 masih terlalu sedikit sehingga ibaratnya dia  mencoba menerka-nerka
 “binatang apa” dengan hanya meraba-raba pantatnya J



 4.   Apakah benar sudah banyak pemetaan dan  penelitian sumber dan
 potensi gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)?

 Jawaban:  Saya kira  rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa
 penelitian ini masih sangat sedikit.  Ahli/penelitinya-pun sangat langka.
 Silahkan sebut siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang
 benar-benar meneliti dengan serius sumber-sumber gempa dan  efeknya dan
 mempublikasikan hasilnya, khususnya untuk Selat Sunda.



 5.   Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar?  Apa yang
 akan terjadi kalau benar-benar terjadi?

 Jawabannya:  Nah, itu dia masalahnya.  Respon dari isyu gempa 8.7 SR dan
 Kepanikan masyarakat serta “penyangkalan” dari beberapa instansi terkait
 mengindikasikan TIDAK SIAP.  Orang belum banyak yang ‘ngeh’ tentang potensi
 ini.   Kalau masyarakat sudah siap seharusnya menanggapi dengan biasa-biasa
 saja, seperti 

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu
mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop
penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
antara Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
al (2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
berbasis pada science.

 

Wass.w.w

Bambang Istadi 

 

 

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata 
pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.

 

 

Wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang
wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai
dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara
berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin
lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo.
Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa
yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya
utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik chairul_nas
Terimakasih Mas Bambang. Ini baru komentar dan pencerahan yg berkualitas. 
Mestinya milis IAGI diisi oleh pencerahan yg seperti ini. Kemarin2 hiruk pikuk 
kurang ..
Wass,
Chairul Nas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
Date: Mon, 30 May 2011 09:24:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu
mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop
penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
antara Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
al (2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
berbasis pada science.

 

Wass.w.w

Bambang Istadi 

 

 

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata 
pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.

 

 

Wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang
wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan 

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
Beng, ma broer, yang saya kagumi,.

 

Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu
dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas
Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu
mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan
pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah
kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan
berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan
dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka
keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya
aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak
yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi
apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan
informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan
sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia
pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya
menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali
tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak
menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang
tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media
dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan
memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk
kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan
istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke
saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes
bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi
perkawanan kita semua selama ini.

 

Salam

ADB

 

Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal
Lumpur lapindo! 

 

  _  

From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,. Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang
heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
selalu dikerubungi oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta
'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di
drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
(lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off'
ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper
Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2
mendukung hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara
Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
(2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish
semua, atau datang ke 

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik nyoto - ke-el
Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry
picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua
data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... 

Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis,
bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya
ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan
mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2
tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan
dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari
atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu
di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam
pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya
sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di
Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg
diundang.


Wass,
nyoto






2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

  Rekan2 sekalian yang saya hormati,..



 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
 biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
 begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
 asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
 sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
 sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
 dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang
 heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
 symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
 sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
 pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
 pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
 selalu dikerubungi oleh wartawan.



 Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
 dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
 dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
 masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
 Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
 Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta
 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di
 drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
 (lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
 data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off'
 ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper
 Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
 berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
 misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2
 mendukung hipotesanya.



 Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara
 Davies dan Sawolo sbb:

 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)

 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
 (2010) secara ilmiah pula.

 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
 Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
 keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.



 Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish
 semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
 Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
 drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
 percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali
 mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
 Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science.



 Wass.w.w

 Bambang Istadi







 *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar
 Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak Andang
 Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
 top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
 Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
 korban Lusi ...aameeen YRA.





 Wass,

 nyoto







 2011/5/27 

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
2011/5/29 Ismail lia...@indo.net.id

 Biasanya yang dilihat itu “ Siapa Yang Mengatakan“ daripada. “ Apa Yang
 Dikatakannya“
 Padahal subtansinya sami mawon


Kan sejak awal yang sering dipermasalahkan itu KOMUIKASI antara yang
berwenang dan yang ahli. Saya sendiri juga heran ketika Andi Arief aku
critain tentang Mikro atolnya Danny hilman beliau bilang, Looh kok Danny
ngga cerita soal itu ya ? ... Ah jangan-jangan ngga menyimak saja.
Padahal penjelasan Danny dengan Mikro Atol itu memperlihatkan bagaimana
periodisasi serta kejadian-kejadian gempa masa lalu yang direkam oleh alam.

Paling tidak saya sering mengatakan bahwa rekaman gempa masa lalu itu ada
tiga jenis.
*- Catatan Geofisika kegempaan.*
Rekaman detil sejak tahun 1950 (1960) dimana dicatat tiga hal utama yaitu
kapan terjadinya, lokasi (koordinat episenter) serta besarnya gempa. Ini
datanya bisa di donlod. Tentusaja ini sejak teori plate tektonik berkembang
dan alat perekam (Seismigraf) diketemukan berkembang.menjadi digital hingga
sekarang.
*- Catatan Sejarah*
Ini dari catatan sejarah manusia. Catatannya dalam rentang ratusan tahun
yang lalu, sejak manusia menulis dan mencatat. Pengetahuan (ilmu) Sejarah
sangat berperan disini. Cara membaca rekaman atau catatan ini cukup pelik
juga. Karena banyak catatan sejarah itu dibaca berdasarkan knowledge masa
kini. Seringkali kita melihat bahwa candi ditinggalkan karena endapan lahar,
namun ada contoh Candi Kedulan mungkin ditinggalkan karena gempa. Candi
Kedulan : Menguak Potensi Geohazard Jogja dan
sekitarnyahttp://rovicky.wordpress.com/2006/08/18/candi-kedulan/
*
- Catatan alam* *(catatan geologi)*
Ini yang dicatat oleh alam adalah rentang waktu hingga dalam skala ratusan
bahkan ribuan tahun lalu. Salah satunya ya yang dipakai oleh Danny sewaktu
melihat rekaman pada mikro atol. Demikian juga endapan-endapan tsunami, juga
endapan longsoran yang dibuat dalam parit-parit uji (trencing). Yang syaa
tahu juga pernah dilakukan dalam kajian potensi gempa di sesar Lembang untuk
melihat catatan alam tentang gempa masa lalu. Tentunya dibantu dengan
dating yang tepat akan memberikan informasi penting tentang kapan dimana
dan seberapa besar gempa itu terjadi dimasa lampau sebelum ada catatan
sejarah manusia.

Nah yang perlu dilakukan sekarang adalah selain melakukan penelitian ilmiah
yang didiskusikan di forum ilmiah IAGI juga memberikan penjelasan pada
masyarakat, termasuk pejabatnya, dengan bahasa awam supaya tidak mudah
diombang-ambingkan oleh media yg memanfaatkan untuk rating taupun pencitraan
dsb.

Salam Waspada.

Btw, Status Dieng sudah merangkan menjadi STATUS SIAGA (LEVEL 3)

   - *Status Dieng naik menjadi SIAGA (Level 3) (link)

   
http://rovicky.wordpress.com/2011/05/30/status-dieng-naik-menjadi-siaga-level-3/
   *
   - *Kompleks Gunung Dieng. [Gunung tua yang sedang
bergolak].(link)http://rovicky.wordpress.com/2011/05/30/kompleks-gunung-dieng-gunung-tua-yang-sedang-bergolak/
   *

Kang Danny minta iin untuk dimasukkan di Dongengan ya ...  Penjelasan Ustad
Gempa, Danny Hilman Tentang Gempa Selat
Sundahttp://rovicky.wordpress.com/2011/05/30/penjelasan-ustad-gempa-danny-hilman-tentang-gempa-selat-sunda/

Salam SIAGA !

RDP


RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



. Bang

Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi  sebesar
Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah
sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya sampaikan kepada Yudie
e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


Yudie

Memang syah syah saja satu perusahaan
melakukan
usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya
sayamgkan
adalah para scientist-nya .
Apakah yang mereka kemukakan
itu
murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada pesan
pesan khusus. .

Saya kira dan semoga Bamabang P
Istiadi
tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

si
Abah






On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P.
Istadi wrote:
 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
 
 
 
 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu
wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard
Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
 dan biasa2 aja
dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
 bersebrangan,..
begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
 mungkin
 orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain

kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
 menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
 berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
 mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin
akan
 berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
symposium tsb, yang
 saya lihat Richard Davies yang selama ini
diangap sebagai suhu
 mewakili kelompok Drilling
blowout, walaupun para pendukungnya tidak
 datang, tapi tetap
jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
 sama halnya
dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
 oleh
wartawan.
 
 
 
 Pada pertanyaan
wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan dalam
paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,

diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
 motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang
pertama
 yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape
Town Afsel, dimana
 Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang
pendukungnya yang dengan
 antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru'
adanya sudden pressure drop
 penurunan tekanan secara
tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
 bocornya sumur dan
breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
 Namun asumsi
tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report

terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi

berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
berdasarkan
 'cherry picked' data sangat berbahaya dan
interpretasi misleading, tidak
 pakai semua data yang ada dan
tebang pilih data yang kira2 mendukung
 hipotesanya.


 
 
 Saya pikir perdebatan soal drilling
blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara
ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara Davies dan Sawolo
sbb:
 
 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh
Sawolo (2009)
 
 2. Davies et al (2010) melakukan
diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al (2010) secara ilmiah
pula.
 
 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang
diperdebatkan, data serta
 analisanya. Sumber datanya pun jelas
dan bisa di trace back Perlu
 diketahui bahwa keempat paper tsb
bisa di download dari Elsevier.
 
 
 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta
pada
 teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas.
Kalau ada
 kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk
kesalahannya dan gugat
 Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja,
tapi periksa datanya dan
 analisa kebenarannya, kecuali mazhab
rekan2 iaginet sudah berubah
 menjadi tendensius dan memojokkan
Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
 berbasis pada
science.
 
 
 
 Wass.w.w
 
 Bambang Istadi
 
 
 
 
 
 
 

From: nyoto - ke-el
[mailto:ssoena...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:36
AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l]
Andang Protes
 
 
 
 Hebat sekali,
sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak
itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru

besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata

 pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot
geologi
 Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2
memprihatinkan, ya
 Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU
kepada kita bangsa Indonesia,
 khususnya masyarakat korban Lusi
...aameeen YRA.
 
 
 
 
 
 Wass,
 
 nyoto
 
 


 
 
 
 
 2011/5/27
R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 
 Ya
maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan
menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di
Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.


 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang
menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun
setelah 

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Pak Bosman 

Rakyat mengamuk membakar bahkan
membunuh untuk melampiaskan kekecewaannya bukan hal yang aneh dalam nehara
NKRI yamng katanya negara hukum ini.
Jadi bukan berita besar.Apapun
alasannya asal kita dapat mengumpulkan rakyat dalam jumlah
besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan  alasan apa saja. Tidak
akan ada penyelidikan polisi apalgi pengadilan , tutup sampai disini
saja.
Menyedihkan memang .

si Abah


On
Mon, May 30, 2011 3:39 am, bosman batubara wrote:
 PT Sorik Mas
Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita

dijajah
 orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa,
sad to say... Yah,
 pemegang saham mayoritas sih tetap investor
luar negeri, tetapi
 operatornya di
 lapangan adalah
Jong Indonesia.
 
 Ya, kita semua butuh makan, ada anak,
ada istri yang harus makan. Tetapi,
 kalau
 kita memberi
makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku

enggak
 tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata
dosen saya dulu
 di
 Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai
ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih
 keras.
 
 salam
 
 bosman batubara
 semoga
Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang

terhina
 
 
 
 



From: Sulastama Raharja
sraha...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
 Subject: [iagi-net-l] Warga
Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan
 Tambang


 Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
 Khairul Ikhwan -
 
  Ratusan warga di Kabupaten
Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) 
 mengamuk
 dan
membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas
 Mining
 (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul
tertembaknya  seorang warga ketika
 menggelar aksi demo, Minggu
(29/5/2011).
 
 Penembakan  itu terjadi di Camp II
Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7
 kilometer  dari Desa
Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing
 Natal,
 pada  Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17).
Dia
 terkena
 peluru karet di lengan kiri dan saat ini
dirujuk ke Rumah Sakit Umum 
 (RSU)
 Panyabungan,
sekitar 480 kilometer dari Medan.
 
 Saat  kejadian,
korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi
 barak
perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak 

kunjung
 dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum
barak,  massa
 dihadang
 sejumlah karyawan perusahaan
yang dikawal Brimob.
 
 Dalam upaya menghadang dan
menghalau massa, tembakan peringatan
 dilepaskan.
 Entah
bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.
 
 Salah 
seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga

Perlawanan
 Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad
Nuh mengatakan, 
 penembakan
 inilah yang memicu
kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi  perusakan
 fasilitas
 milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang  pertemuan
serta
 sepuluh
 barak pekerja.
 

Dari seluruh fasilitas PT  SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak
dirusak
 warga.
 Sementara kantor  dan barak ikut
dibakar, kata Muhammad Nuh.
 
 Sejauh ini
dilaporkan  tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para

penghuni barak sudah  melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian
juga
 anggota Brimob yang  semula melakukan penjagaan.


 Aksi penolakan terhadap keberadaan PT  SMM sudah beberapa kali
dilakukan
 warga.
 Hal ini merupakan buntut dari 
kekecewaan warga akibat sumber mata air di
 Desa
 Godang
tercemar oleh  eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat

melakukan pertemuan  dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai
 kesepakatan.

http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik yudieiskandar
Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah?
Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan komunikasi 
offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk menjaring pendapat 
yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap dan bertindak.
Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini saya 
sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp komunikasi 
lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI.
Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable..
Salam

Yudie
Sent from my own
powered by ABC

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes



. Bang

Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi  sebesar
Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah
sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya sampaikan kepada Yudie
e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


Yudie

Memang syah syah saja satu perusahaan
melakukan
usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya
sayamgkan
adalah para scientist-nya .
Apakah yang mereka kemukakan
itu
murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada pesan
pesan khusus. .

Saya kira dan semoga Bamabang P
Istiadi
tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

si
Abah






On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P.
Istadi wrote:
 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
 
 
 
 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu
wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard
Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
 dan biasa2 aja
dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
 bersebrangan,..
begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
 mungkin
 orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain

kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
 menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
 berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
 mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin
akan
 berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
symposium tsb, yang
 saya lihat Richard Davies yang selama ini
diangap sebagai suhu
 mewakili kelompok Drilling
blowout, walaupun para pendukungnya tidak
 datang, tapi tetap
jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
 sama halnya
dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
 oleh
wartawan.
 
 
 
 Pada pertanyaan
wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan dalam
paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,

diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
 motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang
pertama
 yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape
Town Afsel, dimana
 Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang
pendukungnya yang dengan
 antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru'
adanya sudden pressure drop
 penurunan tekanan secara
tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
 bocornya sumur dan
breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
 Namun asumsi
tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report

terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi

berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
berdasarkan
 'cherry picked' data sangat berbahaya dan
interpretasi misleading, tidak
 pakai semua data yang ada dan
tebang pilih data yang kira2 mendukung
 hipotesanya.


 
 
 Saya pikir perdebatan soal drilling
blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara
ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara Davies dan Sawolo
sbb:
 
 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh
Sawolo (2009)
 
 2. Davies et al (2010) melakukan
diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al (2010) secara ilmiah
pula.
 
 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang
diperdebatkan, data serta
 analisanya. Sumber datanya pun jelas
dan bisa di trace back Perlu
 diketahui bahwa keempat paper tsb
bisa di download dari Elsevier.
 
 
 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta
pada
 teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas.
Kalau ada
 kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk
kesalahannya dan gugat
 Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja,
tapi periksa datanya dan
 analisa kebenarannya, kecuali mazhab
rekan2 iaginet sudah berubah
 menjadi tendensius dan memojokkan
Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
 berbasis pada
science.
 
 
 
 Wass.w.w
 
 Bambang Istadi
 
 
 
 
 
 
 

From: nyoto - ke-el
[mailto:ssoena...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:36
AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l]
Andang Protes
 
 
 
 Hebat sekali,
sampai 2 top 

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-29 Terurut Topik bosman batubara
Dan sebaliknya, masih di NKRI yang katanya negara hukum ini, seorang pengusaha 
atau perusahaan bisa bayar sana-bayar sini, suap sana suap sini, main paksa 
nambang di tanah orang. bukan suatu berita yang besar pula. sepanjang punya 
uang 
untuk mengerjakan semuanya, maka bisa berbuat apa saja. Tidak akan ada 
penyelidikan dari polisi apalagi pengadilan, tutup sampai di sini. (sama) 
menyedihkan(nya) memang. 


 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/





From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, May 30, 2011 10:17:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk,  Bakar Perusahaan 
Tambang

Pak Bosman 

Rakyat mengamuk membakar bahkan membunuh untuk melampiaskan kekecewaannya 
bukan hal yang aneh dalam nehara NKRI yamng katanya negara hukum ini.
Jadi bukan berita besar.Apapun alasannya asal kita dapat mengumpulkan rakyat 
dalam jumlah besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan  alasan apa saja. 
Tidak akan ada penyelidikan polisi apalgi pengadilan , tutup sampai disini saja.
Menyedihkan memang .

si Abah


On Mon, May 30, 2011 3:39 am, bosman batubara wrote:
 PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita
 dijajah
 orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah,
 pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi
 operatornya di
 lapangan adalah Jong Indonesia.
 
 Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi,
 kalau
 kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku
 enggak
 tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu
 di
 Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih
 keras.
 
 salam
 
 bosman batubara
 semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang
 terhina
 
 
 
 
 

From: Sulastama Raharja sraha...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
 Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan
 Tambang
 
 Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
 Khairul Ikhwan -
 
  Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) 
 mengamuk
 dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas
 Mining
 (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya  seorang warga ketika
 menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).
 
 Penembakan  itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7
 kilometer  dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing
 Natal,
 pada  Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia
 terkena
 peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum 
 (RSU)
 Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.
 
 Saat  kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi
 barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak 
 kunjung
 dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak,  massa
 dihadang
 sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.
 
 Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan
 dilepaskan.
 Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.
 
 Salah  seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga
 Perlawanan
 Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan, 
 penembakan
 inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi  perusakan
 fasilitas
 milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang  pertemuan serta
 sepuluh
 barak pekerja.
 
 Dari seluruh fasilitas PT  SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak
 warga.
 Sementara kantor  dan barak ikut dibakar, kata Muhammad Nuh.
 
 Sejauh ini dilaporkan  tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para
 penghuni barak sudah  melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga
 anggota Brimob yang  semula melakukan penjagaan.
 
 Aksi penolakan terhadap keberadaan PT  SMM sudah beberapa kali dilakukan
 warga.
 Hal ini merupakan buntut dari  kekecewaan warga akibat sumber mata air di
 Desa
 Godang tercemar oleh  eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat
 melakukan pertemuan  dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai
 kesepakatan.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022
2


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.