Re: [iagi-net] Pemilihan Ketua Umum IAGI

2014-07-04 Terurut Topik Mustoto.Moehadi
On Friday, July 4, 2014, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

 Selamat Pagi Bapak – bapak dan Ibu – ibu Anggota IAGI.



 Mohon partisipasinya sebagai Anggota IAGI untuk memunculkan Bakal Calon
 Ketua Umum IAGI periode 2014-2017 dengan mengisi Formulir yang dapat di
 download di website http://www.iagi.or.id/pemilu-iagi-2014.html



 Atau mengisi dengan lengkap format email sebagai berikut:



 Saya menyatakan dukungan atas pencalonan:
 Nama Calon : Rovicky Dwi Putrohari
 sebagai Calon Ketua Umum IAGI tahun 2014 – 2017

 Tertanda:
 Nama   : Mustoto Moehadi
 NPA : 878
 Institusi: conocophillips
 Email   : .mustotomoeh...@gmail.com
 No. HP : 0911863643






 Salam,

 Danu Widhisiadji

 (Panitia Pemilihan Ketua Umum IAGI)

 Email: sekretar...@iagi.or.id
 javascript:_e(%7B%7D,'cvml','sekretar...@iagi.or.id');

 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 javascript:_e(%7B%7D,'cvml','iagi-net-subscr...@iagi.or.id');
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 javascript:_e(%7B%7D,'cvml','iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id');
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 





Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Status Pemunculan Bakal Calon

2014-07-04 Terurut Topik Bandono Salim
Aku usul
Benyamin Sapie untuk jadi ketua IAGI.
Ayo alumni itb,  pilih Mino sebagai ketua.
Salam.
Pada 4 Jul 2014 08:55, Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com
SRS0-GwM2=37=yahoo.com=dwidhid...@iagi.or.id menulis:


 Mungkin yang dimaksud pakdhe Rovicky agar Balon lebih peduli, setidaknya
 mengetahui kondisi IAGI terkini.
 Untuk lebih terbuka, saya bisa sampaikan status terkini pemunculan bakal
 calon yang sudah panitia terima hingga pagi ini sebagai berikut:

 *1. Rovicky Dwi Putrohari (1348), dimunculkan oleh 1 orang.
 *2. Noor Syarifuddin (1276), dimunculkan oleh 1 orang.
 *3. Budi Ardiyana (3788), dimunculkan oleh 11 orang.

 Sekaligus mengingatkan untuk Balon Ketua yang muncul, apabila berkenan
 untuk mengisi Formulir Pencalonan sehingga proses administrasi dapat
 terpenuhi. Kami ingatkan bahwa Formulir Dukungan serta Formulir Pencalonan
 paling lambat kami terima pada tanggal 28 July 2014 (Insya Allah) tepat
 pada hari Idul Fitr 1435H.

 Demikian untuk dimeriahkan.
 *) belum diverifikasi atau hanya berdasar jumlah formulir yang masuk,
 mohon pastikan bahwa anda terdaftar sebagai partisipan sah.

 Salam,
 Danu Widhisiadji

 INFORMASI TAMBAHAN

 Untuk lebih memudahkan pemunculan Bakal Calon, Formulir dapat di download
 di website http://www.iagi.or.id/pemilu-iagi-2014.html
 atau dengan format email (yang terdaftar di Sekretariat) sbb:

 Saya menyatakan dukungan atas pencalonan:
 Nama Calon : ..
 sebagai Calon Ketua Umum IAGI tahun 2014 – 2017

 Tertanda:
 Nama   : ..
 NPA : ..
 Institusi: ..
 Email   : ..
 No. HP : ..



 
 On Thu, 7/3/14, Ben Sapiie bsap...@geodin.net wrote:

  Subject: Re: [iagi-net] Catatan Untuk Balon Ketua IAGI
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Thursday, July 3, 2014, 4:28 PM

  Wah, Berat
  bener nih utk jadi calon ketum/pres IAGI sekarang.

  BS

  Powered by Telkomsel
  BlackBerry®From:  Rovicky Dwi
  Putrohari rovi...@gmail.com
  Sender:  iagi-net@iagi.or.id
  Date: Thu, 3 Jul 2014 13:35:12
  +0700To: IAGIiagi-net@iagi.or.id;
  economicgeologyeconomicgeol...@yahoogroups.com;
  geosaintist...@googlegroups.comgeosaintist...@googlegroups.com;
  pp-iagi-2...@iagi.or.idpp-iagi-2...@iagi.or.idReplyTo:
   iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net]
  Catatan Untuk Balon Ketua IAGI
  Kandidat
  Ketua HAGI yang tercinta 

  Sebagai anggota IAGI saya
  sangat senang mendengar sedikit diskusi di IAGI-net tentang
  perlu dan pentingnya pemilihan
  Ketua IAGI ini. Tentunya semua
  calon kandidatnya merupakan putra-putra terbaik
  IAGI dan siap untuk menjalankan KOMITMEN
  sebagai ketua IAGI.


 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: 

Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia

2014-07-04 Terurut Topik Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com
Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. 
Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka 
berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk 
menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke 
Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :(
Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 
berkunjung ke MGB.

Salam,
sugeng 


On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM, herman.dar...@shell.com 
herman.dar...@shell.com wrote:
 


Mengenai museum, …2  minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa 
dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang 
saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini 
dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya 
untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah 
keren, seperti Museum Geologi Bandung.
 
HD
 
From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Dandy Hidayat
Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; iageoupn
Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
 
Salute untuk Museum Geologi Bandung 
 
Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di 
Museum saat malam - malam .. 
 
Keren banget .. 
 
 
http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travelutm_medium=bputm_campaign=related
 
Travel / News
Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB 
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang 
dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, 
Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan 
Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia 200.000-250.000 tahun. 
Dimensi tinggi sekitar 4 meter, panjang 5 meter dan berat 6-8 ton.
Berita Terkait
* Manusia Purba Pun Hidup Kembali
* Pengunjung Museum Geologi Bandung Meningkat 
* Tempat di Masa Depan untuk Museum
* Cristiano Ronaldo, Warga Terbaru Madame Tussauds Hongkong
* Mengenang yang Tiada di Balik Berita
Tweet 
1
 
MUSEUM Geologi Bandung, Jawa Barat, memoles wajah mempercantik diri. Berharap 
terus menjadi inspirasi bagi dunia penelitian Indonesia dan dunia melalui 
ratusan ribuan koleksinya. Tanggal 16 Mei 2014, museum itu berusia 85 tahun.

Datang bersama anak dan istrinya, Dodi Suwarja (35), mendongak ke koleksi 
terbaru Museum Geologi, fosil gajah purba (Elephas hysudrindicus), Sabtu 
(26/5/2014) malam. Fosil gajah dari tepi Sungai Bengawan Solo setinggi empat 
meter atau 3 kali lipat tinggi tubuhnya itu menarik Dodi datang ke Museum 
Geologi untuk pertama kalinya. ”Setiap hari lewat depan museum karena tempat 
kerja tak jauh dari sini. Tapi, selalu belum sempat mampir. Saat ada informasi 
fosil gajah baru akan dipamerkan, saya niatkan datang,” kata warga Ujungberung, 
Kota Bandung, 12 kilometer dari museum.

Sejak 16 Mei 2014 bertepatan dengan ulang tahun ke-85 Museum Geologi, Elephas 
hysudrindicus resmi menjadi penghuni tetap. Diangkat dari tanah lempung tepi 
Bengawan Solo pada 2009, tubuh besarnya baru bisa dilihat lima tahun kemudian.

Dibandingkan replika dinosaurus jenis Tyrannosaorus rex dari Amerika Utara yang 
lebih dulu dipamerkan, ukuran gajah purba dari Blora ini jauh lebih kecil dan 
berusia lebih muda. Ia berasal dari era 250.000– 200.000 tahun silam dan belum 
pernah difilmkan seperti
 T-rex.

Akan tetapi, hal itu tidak mengubah keyakinan bahwa gajah purba dari Desa 
Sunggun, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, ini adalah temuan spektakuler 
Museum Geologi. Fosilnya ditemukan hampir 90 persen atau yang terlengkap sejak 
penelitian paleontologi dan
 ekskavasi fosil dilakukan pada 1850-an. Jauh lebih lengkap daripada koleksi 
Eugene Dubois di Universitas Leiden, Belanda, yang dideskripsikan Hooijer 
sebagai kepala Elephas hysudrindicus pada 1955. Fosil itu ditemukan di Desa 
Tinggang berjarak 13 kilometer
 dari Desa Sunggun.

Profesor Riset Bidang Palaentologi Fachroel Azis yakin, penemuan ini akan 
menarik banyak peneliti evolusi dan mata rantai gajah purba datang ke Museum 
Geologi. Banyak disiplin ilmu berpotensi tersingkap. Mulai dari kehidupan 
manusia, kondisi alam ribuan tahun
 lalu, hingga kondisi geologi di lokasi penemuan. Lokasi penemuannya juga bisa 
dimanfaatkan sebagai tempat wisata untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Inspirasi

Potensi keilmuan dan kesejahteraan masyarakat inilah yang ingin disasar Museum 
Geologi. Saat ini, baru 2.000 koleksi yang dipamerkan. Ratusan ribu koleksi 
lainnya belum bisa tampil akibat keterbatasan ruang pamer. Lewat koleksi batuan 
mineral, fosil, hingga
 peta potensi tambang, museum ini jelas punya potensi menjadi inspirasi dunia.

Jauh sebelumnya, saat masih bernama Dienst van het Minjbouw, kemampuan peneliti 
Museum 

Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia

2014-07-04 Terurut Topik hadiyanto . sapardi
Nggak semua seperti itu kang. Tiap hari ber bis2 terutama musim libur anak2 
sekolah dari TK sd SMA berkunjung ke Museum Geologi. Kabarnya Museum Geologi 
memegang rekor jumlah pengunjung terbanyak utk museum di Indnesia dan juga Asia 
Tenggara paling tdk. Dan jmlh pengunjung terbanyak adlh anak2 sekolah. Mohon di 
koreksi pak Kapus PSG. Nuhun.  Salam-OPH.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com
 SRS0-35DR=37=yahoo.com=sugeng.harton...@iagi.or.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Fri, 4 Jul 2014 14:42:05 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. 
Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka 
berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk 
menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke 
Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :(
Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 
berkunjung ke MGB.

Salam,
sugeng 


On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM, herman.dar...@shell.com 
herman.dar...@shell.com wrote:
 


Mengenai museum, …2  minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa 
dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang 
saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini 
dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya 
untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah 
keren, seperti Museum Geologi Bandung.
 
HD
 
From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Dandy Hidayat
Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; iageoupn
Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
 
Salute untuk Museum Geologi Bandung 
 
Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di 
Museum saat malam - malam .. 
 
Keren banget .. 
 
 
http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travelutm_medium=bputm_campaign=related
 
Travel / News
Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB 
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang 
dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, 
Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan 
Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia 200.000-250.000 tahun. 
Dimensi tinggi sekitar 4 meter, panjang 5 meter dan berat 6-8 ton.
Berita Terkait
* Manusia Purba Pun Hidup Kembali
* Pengunjung Museum Geologi Bandung Meningkat 
* Tempat di Masa Depan untuk Museum
* Cristiano Ronaldo, Warga Terbaru Madame Tussauds Hongkong
* Mengenang yang Tiada di Balik Berita
Tweet 
1
 
MUSEUM Geologi Bandung, Jawa Barat, memoles wajah mempercantik diri. Berharap 
terus menjadi inspirasi bagi dunia penelitian Indonesia dan dunia melalui 
ratusan ribuan koleksinya. Tanggal 16 Mei 2014, museum itu berusia 85 tahun.

Datang bersama anak dan istrinya, Dodi Suwarja (35), mendongak ke koleksi 
terbaru Museum Geologi, fosil gajah purba (Elephas hysudrindicus), Sabtu 
(26/5/2014) malam. Fosil gajah dari tepi Sungai Bengawan Solo setinggi empat 
meter atau 3 kali lipat tinggi tubuhnya itu menarik Dodi datang ke Museum 
Geologi untuk pertama kalinya. ”Setiap hari lewat depan museum karena tempat 
kerja tak jauh dari sini. Tapi, selalu belum sempat mampir. Saat ada informasi 
fosil gajah baru akan dipamerkan, saya niatkan datang,” kata warga Ujungberung, 
Kota Bandung, 12 kilometer dari museum.

Sejak 16 Mei 2014 bertepatan dengan ulang tahun ke-85 Museum Geologi, Elephas 
hysudrindicus resmi menjadi penghuni tetap. Diangkat dari tanah lempung tepi 
Bengawan Solo pada 2009, tubuh besarnya baru bisa dilihat lima tahun kemudian.

Dibandingkan replika dinosaurus jenis Tyrannosaorus rex dari Amerika Utara yang 
lebih dulu dipamerkan, ukuran gajah purba dari Blora ini jauh lebih kecil dan 
berusia lebih muda. Ia berasal dari era 250.000– 200.000 tahun silam dan belum 
pernah difilmkan seperti
 T-rex.

Akan tetapi, hal itu tidak mengubah keyakinan bahwa gajah purba dari Desa 
Sunggun, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, ini adalah temuan spektakuler 
Museum Geologi. Fosilnya ditemukan hampir 90 persen atau yang terlengkap sejak 
penelitian paleontologi dan
 ekskavasi fosil dilakukan pada 1850-an. Jauh lebih lengkap daripada koleksi 
Eugene Dubois di Universitas Leiden, Belanda, yang dideskripsikan Hooijer 
sebagai kepala Elephas hysudrindicus pada 1955. Fosil itu ditemukan di Desa 
Tinggang berjarak 13 kilometer
 dari Desa Sunggun.

Profesor Riset Bidang Palaentologi Fachroel Azis yakin, penemuan ini akan 
menarik banyak peneliti evolusi dan mata rantai gajah purba 

[iagi-net] Kaldera Bromo: Kenapa jadi begini?

2014-07-04 Terurut Topik Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com
Lebih dari seperempat abad yll tepatnya tahun 1987, saya sempat nekat ke Bromo. 
Dengan bus umum dari Surabaya menuju Probolinggo, lalu pindah angkutan ke 
Ngadisari, dan Cemorolawang. Hari mulai senja ketika masuk penginapan. Saya pun 
mencari informasi: Jam 03:00 harus mulai jalan, dari kawasan Cemorolawang, 
turun ke lautan pasir (kaldera) lalu mendaki ke bibir kawah Bromo. Hari masih 
gelap, banyak anak-2 muda, para pelajar dari Surabaya dan bbrp orang dewasa, 
dan bbrp turis asing. Menjelang jam 05:00 langit di ufuk timur mulai merona 
kuning kemerahan. Lalu pelan-2 menjadi merah...para pengunjung yg berjejer di 
bibir kawah diam, menyaksikan pemandangan yg luar biasa. Puncaknya ketika sang 
Surya mulai menyinari dunia

Karena sudah janji dengan seorang bapak pemilik kuda, kembali ke penginapan 
saya sempat naik kuda. Saat itu hari sudah mulai hangat. Tiba-2 saya dihampiri 
pemuda asal Kanada, diajak berjalan kaki menyusuri Kladera, ke arah selatan, 
turun ke desa Ngadas, lalu ke Gubuk Klakah dan Malang. Perlu waktu 3 jam, 
katanya memberi semangat. Saya pun siap, menyilahkan dia jalan duluan karena 
saya mesti mengambil tas di hotel.
27 tahun yll badan masih sangat bugar. Saya segera menyusul, berjalan, sendiran 
menyusuri lautan pasir di sisi timur gunung Bromo yang mengepul dan gunung 
Batok yang mulai jelas ditimpa sinar matahari. Sepanjang perjalanan saya tidak 
habis-2 nya mengagumi keindahan, kesejukan, ketenangan Kaldera Bromo. 
Rerumputan tumbuh di mana-2 dengan bbrp pohon adas yg subur dengaan bunganya 
berwarna kuning. Ternyata di sini bisa dijumpai tikus dan burung-2 kecil 
sebesar burung prenjak. Saya berdiri memandang ke barat: bukit-2 di sekitar 
Bromo nampak indah dan anggun; saya melihat ke timur: dinding kladera berdiri 
tegak.
Jalan berjalan terus. Ketemu dua Bapak yg memikul rumput. Saya tanya, apakah 
ketemu pemuda bule? Mereka sempat bertegur saapa, katanya tidak jauh dari 
tempat ini. Saya pun berjalan cepat. Ketemu tiga Ibu yang menggendong belanjaan 
dari pasar Ngadas, mereka juga ketemu pemuda asing ini.

Setelah berjalan hampir 3 jam, sampailah saya di Jemplang, sisi ujung selatan 
Kaldera. Saya bertemu rombongan warga dusun Ranu Pane. Mereka saya ajak foto-2. 
Saya tetap tidak bisa mengejar si pemuda Kanada. Sampai di desa Ngadas saya 
segera menyeruput teh panas. Lalu denga kendaaraan Toyota Hardtop yang bagian 
belakangnya dikrowak untuk menampung penumpang (semua berdiri, hanya wanita 
muda yg duduk di depan di samping pak sopir) kami turun ke Gubuk Klakah. Dengan 
angkot saya langsung ke kota Malang di mana mas Herman, teman Geologi 
UGM/Mudlogger Exlog siap menjemput.

Bulan Mei 2014 saya diundang untuk kasih kuliah umum di MIPA-Geofisika bersama 
Bli Made Sulitra, ini juga Geologi UGM/Exlog/Mobil. Saya sengaja datang dua 
hari sebelum hari H karena ingin dolan ke Malang Selatan. Malahan saya sempat 
ke Gobuk Klakah dengan angkot, lalu naik ojek ke Ngadas. Oleh kenalan, temannya 
mas Herman saya diboncengkan sepeda motornya untuk jalan ke Jemplang. Luar 
biasa... saya diajak ke Cemoro Angin, tempat menikmati pemandangan yang indah. 
Dalam hati saya berjanji untuk ajak keluarga ke Bromo. Pak Kartono, teman baru 
ini yg mantan lurah siap mengantar dengan Hardtop.
Tanggal 28 Juni yll saya dan keluarga besar akhirnya bisa ke Bromo. Sore hari 
kami tiba di rumah pak Kartono yg sudah disulap jadi Home Stay Maria, berkat 
sentuhan-bantuan mahasiswa UGM yg ber-KKN. Jam 01:00 kami sudah diangkut dengan 
Toyota Hardtop, dari Jemplangmasuh ke kawasan Kaldera. Hari masih gelap. Kami 
tidak ke Bromo tetapi ke Penanjakan dulu untuk menyaksikan Matahri terbit. 
Ratusan manusia menunggu Sang Surya. Warung-2 di sepanjang jalan juga rami 
berjualan makanan dan minuman serta menyewakan jas/coat karena memang dingin 
(2700 m). Baru kali ini saya bisa menyaksikan pemandangan spektakuler

Kami lalu dibawa ke Kaldera untuk naik ke Bromo melihat kawah yang mengepul. 
Saya hampir tidak kuat sampai di kawah. Banyak pengunjung, warung dan persewaan 
kuda. Jam 09:00 kami sudah menyusuri Kaldera kembali ke Ngadas. Di bbrp tempat 
kami berhenti karena Aditya, putra kami ingin membuat foto-2 dan kami juga 
ingin menikmati pemandangan yang indah. Ada perasaan SEDIH di hati. Kenapa? 
Dulu, 27 tahun yll ketika saya berjalan kaki menyusuri Kaldera Bromo banyak 
rerumputan dan perdu-2 kecil yang bunganya indah berwarna-warni. Sekarang 
semuanya sudah sirna. Hilang! Yang ada hanya pasir dan bekas-2 roda sepeda 
motor. Saya sempat curhat sama Mas Herman, beliau juga tidak setuju kalau mobil 
dan motor dilarang masuk Kaldera. Lha wong ke gunung kok naik mobil...
Walaupun sedih, saya bahagia bisa membawa keluarga besar berkunjung ke Bromo 
dan Penanajakan. Dalam hati saya tetap berharap agar Pemda Malang, Pasuruan dan 
Probolinggo (sukur dibantu IAGI) untuk segera menata dan membenahi cara 
berkunjung ke Kaldera Bromo. Kaarena banyak mobil dan motor yg berlalu-lalang, 
rasanya kesakralan Bromo mulai 

Re: [iagi-net] Kaldera Bromo: Kenapa jadi begini?

2014-07-04 Terurut Topik Dandy Hidayat
Ada perlunya sebuah team yang memberikan masukan kepada pengelola taman
nasional gunung bromo tentang apa yang boleh dan tidak boleh (Do and Don't
) selama berada di kawasan taman nasional Gunung Bromo.

Selain itu pembatasan akses masuk perlu dijaga , jalankan retribusi dan
dikelola secara professional .

UPN dapat melakukan kajian Social Economi Budaya dan Kebumian yang nantinya
tertuang dalam Sistem Manajemen Gunung Bromo sehingga kawasan ini terjaga
kelestariannya.

Pesona Gunung Bromo ibarat lukisan dari surga .. terlalu indah untuk di
ucapkan ..

Asalam

Laut China Selatan


2014-07-05 6:29 GMT+08:00 Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com 
SRS0-35DR=37=yahoo.com=sugeng.harton...@iagi.or.id:

 Lebih dari seperempat abad yll tepatnya tahun 1987, saya sempat nekat ke
 Bromo. Dengan bus umum dari Surabaya menuju Probolinggo, lalu pindah
 angkutan ke Ngadisari, dan Cemorolawang. Hari mulai senja ketika masuk
 penginapan. Saya pun mencari informasi: Jam 03:00 harus mulai jalan, dari
 kawasan Cemorolawang, turun ke lautan pasir (kaldera) lalu mendaki ke bibir
 kawah Bromo. Hari masih gelap, banyak anak-2 muda, para pelajar dari
 Surabaya dan bbrp orang dewasa, dan bbrp turis asing. Menjelang jam 05:00
 langit di ufuk timur mulai merona kuning kemerahan. Lalu pelan-2 menjadi
 merah...para pengunjung yg berjejer di bibir kawah diam, menyaksikan
 pemandangan yg luar biasa. Puncaknya ketika sang Surya mulai menyinari
 dunia

 Karena sudah janji dengan seorang bapak pemilik kuda, kembali ke
 penginapan saya sempat naik kuda. Saat itu hari sudah mulai hangat. Tiba-2
 saya dihampiri pemuda asal Kanada, diajak berjalan kaki menyusuri Kladera,
 ke arah selatan, turun ke desa Ngadas, lalu ke Gubuk Klakah dan Malang.
 Perlu waktu 3 jam, katanya memberi semangat. Saya pun siap, menyilahkan dia
 jalan duluan karena saya mesti mengambil tas di hotel.
 27 tahun yll badan masih sangat bugar. Saya segera menyusul, berjalan,
 sendiran menyusuri lautan pasir di sisi timur gunung Bromo yang mengepul
 dan gunung Batok yang mulai jelas ditimpa sinar matahari. Sepanjang
 perjalanan saya tidak habis-2 nya mengagumi keindahan, kesejukan,
 ketenangan Kaldera Bromo. Rerumputan tumbuh di mana-2 dengan bbrp pohon
 adas yg subur dengaan bunganya berwarna kuning. Ternyata di sini bisa
 dijumpai tikus dan burung-2 kecil sebesar burung prenjak. Saya berdiri
 memandang ke barat: bukit-2 di sekitar Bromo nampak indah dan anggun; saya
 melihat ke timur: dinding kladera berdiri tegak.
 Jalan berjalan terus. Ketemu dua Bapak yg memikul rumput. Saya tanya,
 apakah ketemu pemuda bule? Mereka sempat bertegur saapa, katanya tidak jauh
 dari tempat ini. Saya pun berjalan cepat. Ketemu tiga Ibu yang menggendong
 belanjaan dari pasar Ngadas, mereka juga ketemu pemuda asing ini.

 Setelah berjalan hampir 3 jam, sampailah saya di Jemplang, sisi ujung
 selatan Kaldera. Saya bertemu rombongan warga dusun Ranu Pane. Mereka saya
 ajak foto-2. Saya tetap tidak bisa mengejar si pemuda Kanada. Sampai di
 desa Ngadas saya segera menyeruput teh panas. Lalu denga kendaaraan Toyota
 Hardtop yang bagian belakangnya dikrowak untuk menampung penumpang (semua
 berdiri, hanya wanita muda yg duduk di depan di samping pak sopir) kami
 turun ke Gubuk Klakah. Dengan angkot saya langsung ke kota Malang di mana
 mas Herman, teman Geologi UGM/Mudlogger Exlog siap menjemput.

 Bulan Mei 2014 saya diundang untuk kasih kuliah umum di MIPA-Geofisika
 bersama Bli Made Sulitra, ini juga Geologi UGM/Exlog/Mobil. Saya sengaja
 datang dua hari sebelum hari H karena ingin dolan ke Malang Selatan.
 Malahan saya sempat ke Gobuk Klakah dengan angkot, lalu naik ojek ke
 Ngadas. Oleh kenalan, temannya mas Herman saya diboncengkan sepeda motornya
 untuk jalan ke Jemplang. Luar biasa... saya diajak ke Cemoro Angin, tempat
 menikmati pemandangan yang indah. Dalam hati saya berjanji untuk ajak
 keluarga ke Bromo. Pak Kartono, teman baru ini yg mantan lurah siap
 mengantar dengan Hardtop.
 Tanggal 28 Juni yll saya dan keluarga besar akhirnya bisa ke Bromo. Sore
 hari kami tiba di rumah pak Kartono yg sudah disulap jadi Home Stay Maria,
 berkat sentuhan-bantuan mahasiswa UGM yg ber-KKN. Jam 01:00 kami sudah
 diangkut dengan Toyota Hardtop, dari Jemplangmasuh ke kawasan Kaldera. Hari
 masih gelap. Kami tidak ke Bromo tetapi ke Penanjakan dulu untuk
 menyaksikan Matahri terbit. Ratusan manusia menunggu Sang Surya. Warung-2
 di sepanjang jalan juga rami berjualan makanan dan minuman serta menyewakan
 jas/coat karena memang dingin (2700 m). Baru kali ini saya bisa menyaksikan
 pemandangan spektakuler

 Kami lalu dibawa ke Kaldera untuk naik ke Bromo melihat kawah yang
 mengepul. Saya hampir tidak kuat sampai di kawah. Banyak pengunjung, warung
 dan persewaan kuda. Jam 09:00 kami sudah menyusuri Kaldera kembali ke
 Ngadas. Di bbrp tempat kami berhenti karena Aditya, putra kami ingin
 membuat foto-2 dan kami juga ingin menikmati pemandangan yang indah. Ada
 perasaan SEDIH di hati. Kenapa? 

Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia

2014-07-04 Terurut Topik Adhi Wibowo
rekans IAGI, 
terima kasih atas komentar dan saran buat Museum Geologi (MG). 
Dan terima kasih juga untk pak OPH senior kami, memang betul sekarang 
pengunjung terbanyak adalah anak sekolah, makin tahun makin bertambah. 

Pada waktu ultah MG ke-85 kemaren, memang ditandai dengan launching Gajah Blora 
yang baru selesai di rekonstruksi setelah ditemukan di Blora. Puncak acara 
ultah MG ditutup oleh Menteri ESDM pada tgl 24 Mei yl, dengan program Night at 
the Museum. 
Selain itu, baru-baru ini MG juga mendapat penghargaan Anugrah Purwakalagrha 
Museum Awards 2014 dari Komunitas Jelajah (Jejak Langkah Sejarah) untuk 
kategori Museum Cantik (Engaging Museum) dan Museum Menyenangkan (Fun Museum). 
Monggo nanti dapat disaksikan liputannya di acara Kick Andy pada tgl 8 Agustus 
2014. 

Bulan Oktober nanti juga akan diadakan pameran tingkat dunia dengan Perancis, 
saat ini masih dalam pembahasan bentuk pameran dan isi yg akan dipamerkan, 
nanti akan kami sampaikan juga ke milis. 

Saat ini MG juga masih terus bebenah, untuk lebih baik melayani masyarakat, 
khususnya juga sebagai salah satu unsur edukasi. 
Terima kasih untuk support dari rekans IAGI semua. 

salam, 
Adhi Wibowo 
Ka PSG (yg ikut ngurusin operasional MG) 
- Original Message -

From: Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com 
To: iagi-net@iagi.or.id, iageoupn iageo...@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, July 5, 2014 10:13:47 AM 
Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia 

Dengan Hormat 
Tulisan ini saya munculkan walau sudah terbit di kompas.com sejak May 2014 
karena salah satunya adalah mendidik anak - anak kita untuk memiliki peluang 
melihat tujuan wisata lain selain wisata alam dan perdagangan (mall) . 
Saat ini menjelang Libur Sekolah dan nantinya Libur Idul Fitri ada baiknya kita 
selau orang tua mengajak anak - anak pergi ke museum , selain mendidik juga ada 
interaksi antara orang tua dan anak menyangkut ilmu kebumian. 
Saya salut terakhir saya ke Museum Geology bandung 2009 waktu itu belum ada 
program Night in The Museum , Koleksinya sangat banyak sampai kaget kok ada ya 
Gajah Purba di Indonesia. Suasanya bersih dan informasinya dalam bentuk brosur 
dan placard jelas sekali 
Semoga suatu saat nanti bias lagi mampir ke Meseum - Museum lagi di Indonesia 
.. 
Asalam 
Laut China Selatan 


2014-07-05 5:57 GMT+08:00  hadiyanto.sapa...@vale.co.id  : 



Nggak semua seperti itu kang. Tiap hari ber bis2 terutama musim libur anak2 
sekolah dari TK sd SMA berkunjung ke Museum Geologi. Kabarnya Museum Geologi 
memegang rekor jumlah pengunjung terbanyak utk museum di Indnesia dan juga Asia 
Tenggara paling tdk. Dan jmlh pengunjung terbanyak adlh anak2 sekolah. Mohon di 
koreksi pak Kapus PSG. Nuhun. Salam-OPH. 
Powered by Telkomsel BlackBerry® 

From: Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com  SRS0-35DR=37= yahoo.com = 
sugeng.harton...@iagi.or.id  
Sender:  iagi-net@iagi.or.id  
Date: Fri, 4 Jul 2014 14:42:05 -0700 
To: iagi-net@iagi.or.id  iagi-net@iagi.or.id  
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia 

Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. 
Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka 
berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk 
menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke 
Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :( 
Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 
berkunjung ke MGB. 

Salam, 
sugeng 


On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM,  herman.dar...@shell.com   
herman.dar...@shell.com  wrote: 


Mengenai museum, …2 minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa 
dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang 
saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini 
dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya 
untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah 
keren, seperti Museum Geologi Bandung. 
HD 
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto: iagi-net@iagi.or.id ] On Behalf Of Dandy 
Hidayat 
Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM 
To: iagi-net@iagi.or.id ; iageoupn 
Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia 
Salute untuk Museum Geologi Bandung 
Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di 
Museum saat malam - malam .. 
Keren banget .. 
http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travelutm_medium=bputm_campaign=related
 
Travel / News 
Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia 
Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB 
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang 
dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, 
Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan 
Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia