Re: [iagi-net] Pemilihan Ketua Umum IAGI
On Friday, July 4, 2014, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Selamat Pagi Bapak – bapak dan Ibu – ibu Anggota IAGI. Mohon partisipasinya sebagai Anggota IAGI untuk memunculkan Bakal Calon Ketua Umum IAGI periode 2014-2017 dengan mengisi Formulir yang dapat di download di website http://www.iagi.or.id/pemilu-iagi-2014.html Atau mengisi dengan lengkap format email sebagai berikut: Saya menyatakan dukungan atas pencalonan: Nama Calon : Rovicky Dwi Putrohari sebagai Calon Ketua Umum IAGI tahun 2014 – 2017 Tertanda: Nama : Mustoto Moehadi NPA : 878 Institusi: conocophillips Email : .mustotomoeh...@gmail.com No. HP : 0911863643 Salam, Danu Widhisiadji (Panitia Pemilihan Ketua Umum IAGI) Email: sekretar...@iagi.or.id javascript:_e(%7B%7D,'cvml','sekretar...@iagi.or.id'); Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id javascript:_e(%7B%7D,'cvml','iagi-net-subscr...@iagi.or.id'); Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id javascript:_e(%7B%7D,'cvml','iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id'); DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Status Pemunculan Bakal Calon
Aku usul Benyamin Sapie untuk jadi ketua IAGI. Ayo alumni itb, pilih Mino sebagai ketua. Salam. Pada 4 Jul 2014 08:55, Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com SRS0-GwM2=37=yahoo.com=dwidhid...@iagi.or.id menulis: Mungkin yang dimaksud pakdhe Rovicky agar Balon lebih peduli, setidaknya mengetahui kondisi IAGI terkini. Untuk lebih terbuka, saya bisa sampaikan status terkini pemunculan bakal calon yang sudah panitia terima hingga pagi ini sebagai berikut: *1. Rovicky Dwi Putrohari (1348), dimunculkan oleh 1 orang. *2. Noor Syarifuddin (1276), dimunculkan oleh 1 orang. *3. Budi Ardiyana (3788), dimunculkan oleh 11 orang. Sekaligus mengingatkan untuk Balon Ketua yang muncul, apabila berkenan untuk mengisi Formulir Pencalonan sehingga proses administrasi dapat terpenuhi. Kami ingatkan bahwa Formulir Dukungan serta Formulir Pencalonan paling lambat kami terima pada tanggal 28 July 2014 (Insya Allah) tepat pada hari Idul Fitr 1435H. Demikian untuk dimeriahkan. *) belum diverifikasi atau hanya berdasar jumlah formulir yang masuk, mohon pastikan bahwa anda terdaftar sebagai partisipan sah. Salam, Danu Widhisiadji INFORMASI TAMBAHAN Untuk lebih memudahkan pemunculan Bakal Calon, Formulir dapat di download di website http://www.iagi.or.id/pemilu-iagi-2014.html atau dengan format email (yang terdaftar di Sekretariat) sbb: Saya menyatakan dukungan atas pencalonan: Nama Calon : .. sebagai Calon Ketua Umum IAGI tahun 2014 – 2017 Tertanda: Nama : .. NPA : .. Institusi: .. Email : .. No. HP : .. On Thu, 7/3/14, Ben Sapiie bsap...@geodin.net wrote: Subject: Re: [iagi-net] Catatan Untuk Balon Ketua IAGI To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, July 3, 2014, 4:28 PM Wah, Berat bener nih utk jadi calon ketum/pres IAGI sekarang. BS Powered by Telkomsel BlackBerry®From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 3 Jul 2014 13:35:12 +0700To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; economicgeologyeconomicgeol...@yahoogroups.com; geosaintist...@googlegroups.comgeosaintist...@googlegroups.com; pp-iagi-2...@iagi.or.idpp-iagi-2...@iagi.or.idReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Catatan Untuk Balon Ketua IAGI Kandidat Ketua HAGI yang tercinta Sebagai anggota IAGI saya sangat senang mendengar sedikit diskusi di IAGI-net tentang perlu dan pentingnya pemilihan Ketua IAGI ini. Tentunya semua calon kandidatnya merupakan putra-putra terbaik IAGI dan siap untuk menjalankan KOMITMEN sebagai ketua IAGI. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe:
Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :( Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 berkunjung ke MGB. Salam, sugeng On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM, herman.dar...@shell.com herman.dar...@shell.com wrote: Mengenai museum, …2 minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah keren, seperti Museum Geologi Bandung. HD From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Dandy Hidayat Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM To: iagi-net@iagi.or.id; iageoupn Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Salute untuk Museum Geologi Bandung Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di Museum saat malam - malam .. Keren banget .. http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travelutm_medium=bputm_campaign=related Travel / News Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia 200.000-250.000 tahun. Dimensi tinggi sekitar 4 meter, panjang 5 meter dan berat 6-8 ton. Berita Terkait * Manusia Purba Pun Hidup Kembali * Pengunjung Museum Geologi Bandung Meningkat * Tempat di Masa Depan untuk Museum * Cristiano Ronaldo, Warga Terbaru Madame Tussauds Hongkong * Mengenang yang Tiada di Balik Berita Tweet 1 MUSEUM Geologi Bandung, Jawa Barat, memoles wajah mempercantik diri. Berharap terus menjadi inspirasi bagi dunia penelitian Indonesia dan dunia melalui ratusan ribuan koleksinya. Tanggal 16 Mei 2014, museum itu berusia 85 tahun. Datang bersama anak dan istrinya, Dodi Suwarja (35), mendongak ke koleksi terbaru Museum Geologi, fosil gajah purba (Elephas hysudrindicus), Sabtu (26/5/2014) malam. Fosil gajah dari tepi Sungai Bengawan Solo setinggi empat meter atau 3 kali lipat tinggi tubuhnya itu menarik Dodi datang ke Museum Geologi untuk pertama kalinya. ”Setiap hari lewat depan museum karena tempat kerja tak jauh dari sini. Tapi, selalu belum sempat mampir. Saat ada informasi fosil gajah baru akan dipamerkan, saya niatkan datang,” kata warga Ujungberung, Kota Bandung, 12 kilometer dari museum. Sejak 16 Mei 2014 bertepatan dengan ulang tahun ke-85 Museum Geologi, Elephas hysudrindicus resmi menjadi penghuni tetap. Diangkat dari tanah lempung tepi Bengawan Solo pada 2009, tubuh besarnya baru bisa dilihat lima tahun kemudian. Dibandingkan replika dinosaurus jenis Tyrannosaorus rex dari Amerika Utara yang lebih dulu dipamerkan, ukuran gajah purba dari Blora ini jauh lebih kecil dan berusia lebih muda. Ia berasal dari era 250.000– 200.000 tahun silam dan belum pernah difilmkan seperti T-rex. Akan tetapi, hal itu tidak mengubah keyakinan bahwa gajah purba dari Desa Sunggun, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, ini adalah temuan spektakuler Museum Geologi. Fosilnya ditemukan hampir 90 persen atau yang terlengkap sejak penelitian paleontologi dan ekskavasi fosil dilakukan pada 1850-an. Jauh lebih lengkap daripada koleksi Eugene Dubois di Universitas Leiden, Belanda, yang dideskripsikan Hooijer sebagai kepala Elephas hysudrindicus pada 1955. Fosil itu ditemukan di Desa Tinggang berjarak 13 kilometer dari Desa Sunggun. Profesor Riset Bidang Palaentologi Fachroel Azis yakin, penemuan ini akan menarik banyak peneliti evolusi dan mata rantai gajah purba datang ke Museum Geologi. Banyak disiplin ilmu berpotensi tersingkap. Mulai dari kehidupan manusia, kondisi alam ribuan tahun lalu, hingga kondisi geologi di lokasi penemuan. Lokasi penemuannya juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Inspirasi Potensi keilmuan dan kesejahteraan masyarakat inilah yang ingin disasar Museum Geologi. Saat ini, baru 2.000 koleksi yang dipamerkan. Ratusan ribu koleksi lainnya belum bisa tampil akibat keterbatasan ruang pamer. Lewat koleksi batuan mineral, fosil, hingga peta potensi tambang, museum ini jelas punya potensi menjadi inspirasi dunia. Jauh sebelumnya, saat masih bernama Dienst van het Minjbouw, kemampuan peneliti Museum
Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Nggak semua seperti itu kang. Tiap hari ber bis2 terutama musim libur anak2 sekolah dari TK sd SMA berkunjung ke Museum Geologi. Kabarnya Museum Geologi memegang rekor jumlah pengunjung terbanyak utk museum di Indnesia dan juga Asia Tenggara paling tdk. Dan jmlh pengunjung terbanyak adlh anak2 sekolah. Mohon di koreksi pak Kapus PSG. Nuhun. Salam-OPH. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com SRS0-35DR=37=yahoo.com=sugeng.harton...@iagi.or.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Fri, 4 Jul 2014 14:42:05 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :( Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 berkunjung ke MGB. Salam, sugeng On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM, herman.dar...@shell.com herman.dar...@shell.com wrote: Mengenai museum, …2 minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah keren, seperti Museum Geologi Bandung. HD From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Dandy Hidayat Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM To: iagi-net@iagi.or.id; iageoupn Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Salute untuk Museum Geologi Bandung Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di Museum saat malam - malam .. Keren banget .. http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travelutm_medium=bputm_campaign=related Travel / News Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia 200.000-250.000 tahun. Dimensi tinggi sekitar 4 meter, panjang 5 meter dan berat 6-8 ton. Berita Terkait * Manusia Purba Pun Hidup Kembali * Pengunjung Museum Geologi Bandung Meningkat * Tempat di Masa Depan untuk Museum * Cristiano Ronaldo, Warga Terbaru Madame Tussauds Hongkong * Mengenang yang Tiada di Balik Berita Tweet 1 MUSEUM Geologi Bandung, Jawa Barat, memoles wajah mempercantik diri. Berharap terus menjadi inspirasi bagi dunia penelitian Indonesia dan dunia melalui ratusan ribuan koleksinya. Tanggal 16 Mei 2014, museum itu berusia 85 tahun. Datang bersama anak dan istrinya, Dodi Suwarja (35), mendongak ke koleksi terbaru Museum Geologi, fosil gajah purba (Elephas hysudrindicus), Sabtu (26/5/2014) malam. Fosil gajah dari tepi Sungai Bengawan Solo setinggi empat meter atau 3 kali lipat tinggi tubuhnya itu menarik Dodi datang ke Museum Geologi untuk pertama kalinya. ”Setiap hari lewat depan museum karena tempat kerja tak jauh dari sini. Tapi, selalu belum sempat mampir. Saat ada informasi fosil gajah baru akan dipamerkan, saya niatkan datang,” kata warga Ujungberung, Kota Bandung, 12 kilometer dari museum. Sejak 16 Mei 2014 bertepatan dengan ulang tahun ke-85 Museum Geologi, Elephas hysudrindicus resmi menjadi penghuni tetap. Diangkat dari tanah lempung tepi Bengawan Solo pada 2009, tubuh besarnya baru bisa dilihat lima tahun kemudian. Dibandingkan replika dinosaurus jenis Tyrannosaorus rex dari Amerika Utara yang lebih dulu dipamerkan, ukuran gajah purba dari Blora ini jauh lebih kecil dan berusia lebih muda. Ia berasal dari era 250.000– 200.000 tahun silam dan belum pernah difilmkan seperti T-rex. Akan tetapi, hal itu tidak mengubah keyakinan bahwa gajah purba dari Desa Sunggun, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, ini adalah temuan spektakuler Museum Geologi. Fosilnya ditemukan hampir 90 persen atau yang terlengkap sejak penelitian paleontologi dan ekskavasi fosil dilakukan pada 1850-an. Jauh lebih lengkap daripada koleksi Eugene Dubois di Universitas Leiden, Belanda, yang dideskripsikan Hooijer sebagai kepala Elephas hysudrindicus pada 1955. Fosil itu ditemukan di Desa Tinggang berjarak 13 kilometer dari Desa Sunggun. Profesor Riset Bidang Palaentologi Fachroel Azis yakin, penemuan ini akan menarik banyak peneliti evolusi dan mata rantai gajah purba
[iagi-net] Kaldera Bromo: Kenapa jadi begini?
Lebih dari seperempat abad yll tepatnya tahun 1987, saya sempat nekat ke Bromo. Dengan bus umum dari Surabaya menuju Probolinggo, lalu pindah angkutan ke Ngadisari, dan Cemorolawang. Hari mulai senja ketika masuk penginapan. Saya pun mencari informasi: Jam 03:00 harus mulai jalan, dari kawasan Cemorolawang, turun ke lautan pasir (kaldera) lalu mendaki ke bibir kawah Bromo. Hari masih gelap, banyak anak-2 muda, para pelajar dari Surabaya dan bbrp orang dewasa, dan bbrp turis asing. Menjelang jam 05:00 langit di ufuk timur mulai merona kuning kemerahan. Lalu pelan-2 menjadi merah...para pengunjung yg berjejer di bibir kawah diam, menyaksikan pemandangan yg luar biasa. Puncaknya ketika sang Surya mulai menyinari dunia Karena sudah janji dengan seorang bapak pemilik kuda, kembali ke penginapan saya sempat naik kuda. Saat itu hari sudah mulai hangat. Tiba-2 saya dihampiri pemuda asal Kanada, diajak berjalan kaki menyusuri Kladera, ke arah selatan, turun ke desa Ngadas, lalu ke Gubuk Klakah dan Malang. Perlu waktu 3 jam, katanya memberi semangat. Saya pun siap, menyilahkan dia jalan duluan karena saya mesti mengambil tas di hotel. 27 tahun yll badan masih sangat bugar. Saya segera menyusul, berjalan, sendiran menyusuri lautan pasir di sisi timur gunung Bromo yang mengepul dan gunung Batok yang mulai jelas ditimpa sinar matahari. Sepanjang perjalanan saya tidak habis-2 nya mengagumi keindahan, kesejukan, ketenangan Kaldera Bromo. Rerumputan tumbuh di mana-2 dengan bbrp pohon adas yg subur dengaan bunganya berwarna kuning. Ternyata di sini bisa dijumpai tikus dan burung-2 kecil sebesar burung prenjak. Saya berdiri memandang ke barat: bukit-2 di sekitar Bromo nampak indah dan anggun; saya melihat ke timur: dinding kladera berdiri tegak. Jalan berjalan terus. Ketemu dua Bapak yg memikul rumput. Saya tanya, apakah ketemu pemuda bule? Mereka sempat bertegur saapa, katanya tidak jauh dari tempat ini. Saya pun berjalan cepat. Ketemu tiga Ibu yang menggendong belanjaan dari pasar Ngadas, mereka juga ketemu pemuda asing ini. Setelah berjalan hampir 3 jam, sampailah saya di Jemplang, sisi ujung selatan Kaldera. Saya bertemu rombongan warga dusun Ranu Pane. Mereka saya ajak foto-2. Saya tetap tidak bisa mengejar si pemuda Kanada. Sampai di desa Ngadas saya segera menyeruput teh panas. Lalu denga kendaaraan Toyota Hardtop yang bagian belakangnya dikrowak untuk menampung penumpang (semua berdiri, hanya wanita muda yg duduk di depan di samping pak sopir) kami turun ke Gubuk Klakah. Dengan angkot saya langsung ke kota Malang di mana mas Herman, teman Geologi UGM/Mudlogger Exlog siap menjemput. Bulan Mei 2014 saya diundang untuk kasih kuliah umum di MIPA-Geofisika bersama Bli Made Sulitra, ini juga Geologi UGM/Exlog/Mobil. Saya sengaja datang dua hari sebelum hari H karena ingin dolan ke Malang Selatan. Malahan saya sempat ke Gobuk Klakah dengan angkot, lalu naik ojek ke Ngadas. Oleh kenalan, temannya mas Herman saya diboncengkan sepeda motornya untuk jalan ke Jemplang. Luar biasa... saya diajak ke Cemoro Angin, tempat menikmati pemandangan yang indah. Dalam hati saya berjanji untuk ajak keluarga ke Bromo. Pak Kartono, teman baru ini yg mantan lurah siap mengantar dengan Hardtop. Tanggal 28 Juni yll saya dan keluarga besar akhirnya bisa ke Bromo. Sore hari kami tiba di rumah pak Kartono yg sudah disulap jadi Home Stay Maria, berkat sentuhan-bantuan mahasiswa UGM yg ber-KKN. Jam 01:00 kami sudah diangkut dengan Toyota Hardtop, dari Jemplangmasuh ke kawasan Kaldera. Hari masih gelap. Kami tidak ke Bromo tetapi ke Penanjakan dulu untuk menyaksikan Matahri terbit. Ratusan manusia menunggu Sang Surya. Warung-2 di sepanjang jalan juga rami berjualan makanan dan minuman serta menyewakan jas/coat karena memang dingin (2700 m). Baru kali ini saya bisa menyaksikan pemandangan spektakuler Kami lalu dibawa ke Kaldera untuk naik ke Bromo melihat kawah yang mengepul. Saya hampir tidak kuat sampai di kawah. Banyak pengunjung, warung dan persewaan kuda. Jam 09:00 kami sudah menyusuri Kaldera kembali ke Ngadas. Di bbrp tempat kami berhenti karena Aditya, putra kami ingin membuat foto-2 dan kami juga ingin menikmati pemandangan yang indah. Ada perasaan SEDIH di hati. Kenapa? Dulu, 27 tahun yll ketika saya berjalan kaki menyusuri Kaldera Bromo banyak rerumputan dan perdu-2 kecil yang bunganya indah berwarna-warni. Sekarang semuanya sudah sirna. Hilang! Yang ada hanya pasir dan bekas-2 roda sepeda motor. Saya sempat curhat sama Mas Herman, beliau juga tidak setuju kalau mobil dan motor dilarang masuk Kaldera. Lha wong ke gunung kok naik mobil... Walaupun sedih, saya bahagia bisa membawa keluarga besar berkunjung ke Bromo dan Penanajakan. Dalam hati saya tetap berharap agar Pemda Malang, Pasuruan dan Probolinggo (sukur dibantu IAGI) untuk segera menata dan membenahi cara berkunjung ke Kaldera Bromo. Kaarena banyak mobil dan motor yg berlalu-lalang, rasanya kesakralan Bromo mulai
Re: [iagi-net] Kaldera Bromo: Kenapa jadi begini?
Ada perlunya sebuah team yang memberikan masukan kepada pengelola taman nasional gunung bromo tentang apa yang boleh dan tidak boleh (Do and Don't ) selama berada di kawasan taman nasional Gunung Bromo. Selain itu pembatasan akses masuk perlu dijaga , jalankan retribusi dan dikelola secara professional . UPN dapat melakukan kajian Social Economi Budaya dan Kebumian yang nantinya tertuang dalam Sistem Manajemen Gunung Bromo sehingga kawasan ini terjaga kelestariannya. Pesona Gunung Bromo ibarat lukisan dari surga .. terlalu indah untuk di ucapkan .. Asalam Laut China Selatan 2014-07-05 6:29 GMT+08:00 Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com SRS0-35DR=37=yahoo.com=sugeng.harton...@iagi.or.id: Lebih dari seperempat abad yll tepatnya tahun 1987, saya sempat nekat ke Bromo. Dengan bus umum dari Surabaya menuju Probolinggo, lalu pindah angkutan ke Ngadisari, dan Cemorolawang. Hari mulai senja ketika masuk penginapan. Saya pun mencari informasi: Jam 03:00 harus mulai jalan, dari kawasan Cemorolawang, turun ke lautan pasir (kaldera) lalu mendaki ke bibir kawah Bromo. Hari masih gelap, banyak anak-2 muda, para pelajar dari Surabaya dan bbrp orang dewasa, dan bbrp turis asing. Menjelang jam 05:00 langit di ufuk timur mulai merona kuning kemerahan. Lalu pelan-2 menjadi merah...para pengunjung yg berjejer di bibir kawah diam, menyaksikan pemandangan yg luar biasa. Puncaknya ketika sang Surya mulai menyinari dunia Karena sudah janji dengan seorang bapak pemilik kuda, kembali ke penginapan saya sempat naik kuda. Saat itu hari sudah mulai hangat. Tiba-2 saya dihampiri pemuda asal Kanada, diajak berjalan kaki menyusuri Kladera, ke arah selatan, turun ke desa Ngadas, lalu ke Gubuk Klakah dan Malang. Perlu waktu 3 jam, katanya memberi semangat. Saya pun siap, menyilahkan dia jalan duluan karena saya mesti mengambil tas di hotel. 27 tahun yll badan masih sangat bugar. Saya segera menyusul, berjalan, sendiran menyusuri lautan pasir di sisi timur gunung Bromo yang mengepul dan gunung Batok yang mulai jelas ditimpa sinar matahari. Sepanjang perjalanan saya tidak habis-2 nya mengagumi keindahan, kesejukan, ketenangan Kaldera Bromo. Rerumputan tumbuh di mana-2 dengan bbrp pohon adas yg subur dengaan bunganya berwarna kuning. Ternyata di sini bisa dijumpai tikus dan burung-2 kecil sebesar burung prenjak. Saya berdiri memandang ke barat: bukit-2 di sekitar Bromo nampak indah dan anggun; saya melihat ke timur: dinding kladera berdiri tegak. Jalan berjalan terus. Ketemu dua Bapak yg memikul rumput. Saya tanya, apakah ketemu pemuda bule? Mereka sempat bertegur saapa, katanya tidak jauh dari tempat ini. Saya pun berjalan cepat. Ketemu tiga Ibu yang menggendong belanjaan dari pasar Ngadas, mereka juga ketemu pemuda asing ini. Setelah berjalan hampir 3 jam, sampailah saya di Jemplang, sisi ujung selatan Kaldera. Saya bertemu rombongan warga dusun Ranu Pane. Mereka saya ajak foto-2. Saya tetap tidak bisa mengejar si pemuda Kanada. Sampai di desa Ngadas saya segera menyeruput teh panas. Lalu denga kendaaraan Toyota Hardtop yang bagian belakangnya dikrowak untuk menampung penumpang (semua berdiri, hanya wanita muda yg duduk di depan di samping pak sopir) kami turun ke Gubuk Klakah. Dengan angkot saya langsung ke kota Malang di mana mas Herman, teman Geologi UGM/Mudlogger Exlog siap menjemput. Bulan Mei 2014 saya diundang untuk kasih kuliah umum di MIPA-Geofisika bersama Bli Made Sulitra, ini juga Geologi UGM/Exlog/Mobil. Saya sengaja datang dua hari sebelum hari H karena ingin dolan ke Malang Selatan. Malahan saya sempat ke Gobuk Klakah dengan angkot, lalu naik ojek ke Ngadas. Oleh kenalan, temannya mas Herman saya diboncengkan sepeda motornya untuk jalan ke Jemplang. Luar biasa... saya diajak ke Cemoro Angin, tempat menikmati pemandangan yang indah. Dalam hati saya berjanji untuk ajak keluarga ke Bromo. Pak Kartono, teman baru ini yg mantan lurah siap mengantar dengan Hardtop. Tanggal 28 Juni yll saya dan keluarga besar akhirnya bisa ke Bromo. Sore hari kami tiba di rumah pak Kartono yg sudah disulap jadi Home Stay Maria, berkat sentuhan-bantuan mahasiswa UGM yg ber-KKN. Jam 01:00 kami sudah diangkut dengan Toyota Hardtop, dari Jemplangmasuh ke kawasan Kaldera. Hari masih gelap. Kami tidak ke Bromo tetapi ke Penanjakan dulu untuk menyaksikan Matahri terbit. Ratusan manusia menunggu Sang Surya. Warung-2 di sepanjang jalan juga rami berjualan makanan dan minuman serta menyewakan jas/coat karena memang dingin (2700 m). Baru kali ini saya bisa menyaksikan pemandangan spektakuler Kami lalu dibawa ke Kaldera untuk naik ke Bromo melihat kawah yang mengepul. Saya hampir tidak kuat sampai di kawah. Banyak pengunjung, warung dan persewaan kuda. Jam 09:00 kami sudah menyusuri Kaldera kembali ke Ngadas. Di bbrp tempat kami berhenti karena Aditya, putra kami ingin membuat foto-2 dan kami juga ingin menikmati pemandangan yang indah. Ada perasaan SEDIH di hati. Kenapa?
Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
rekans IAGI, terima kasih atas komentar dan saran buat Museum Geologi (MG). Dan terima kasih juga untk pak OPH senior kami, memang betul sekarang pengunjung terbanyak adalah anak sekolah, makin tahun makin bertambah. Pada waktu ultah MG ke-85 kemaren, memang ditandai dengan launching Gajah Blora yang baru selesai di rekonstruksi setelah ditemukan di Blora. Puncak acara ultah MG ditutup oleh Menteri ESDM pada tgl 24 Mei yl, dengan program Night at the Museum. Selain itu, baru-baru ini MG juga mendapat penghargaan Anugrah Purwakalagrha Museum Awards 2014 dari Komunitas Jelajah (Jejak Langkah Sejarah) untuk kategori Museum Cantik (Engaging Museum) dan Museum Menyenangkan (Fun Museum). Monggo nanti dapat disaksikan liputannya di acara Kick Andy pada tgl 8 Agustus 2014. Bulan Oktober nanti juga akan diadakan pameran tingkat dunia dengan Perancis, saat ini masih dalam pembahasan bentuk pameran dan isi yg akan dipamerkan, nanti akan kami sampaikan juga ke milis. Saat ini MG juga masih terus bebenah, untuk lebih baik melayani masyarakat, khususnya juga sebagai salah satu unsur edukasi. Terima kasih untuk support dari rekans IAGI semua. salam, Adhi Wibowo Ka PSG (yg ikut ngurusin operasional MG) - Original Message - From: Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id, iageoupn iageo...@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 5, 2014 10:13:47 AM Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Dengan Hormat Tulisan ini saya munculkan walau sudah terbit di kompas.com sejak May 2014 karena salah satunya adalah mendidik anak - anak kita untuk memiliki peluang melihat tujuan wisata lain selain wisata alam dan perdagangan (mall) . Saat ini menjelang Libur Sekolah dan nantinya Libur Idul Fitri ada baiknya kita selau orang tua mengajak anak - anak pergi ke museum , selain mendidik juga ada interaksi antara orang tua dan anak menyangkut ilmu kebumian. Saya salut terakhir saya ke Museum Geology bandung 2009 waktu itu belum ada program Night in The Museum , Koleksinya sangat banyak sampai kaget kok ada ya Gajah Purba di Indonesia. Suasanya bersih dan informasinya dalam bentuk brosur dan placard jelas sekali Semoga suatu saat nanti bias lagi mampir ke Meseum - Museum lagi di Indonesia .. Asalam Laut China Selatan 2014-07-05 5:57 GMT+08:00 hadiyanto.sapa...@vale.co.id : Nggak semua seperti itu kang. Tiap hari ber bis2 terutama musim libur anak2 sekolah dari TK sd SMA berkunjung ke Museum Geologi. Kabarnya Museum Geologi memegang rekor jumlah pengunjung terbanyak utk museum di Indnesia dan juga Asia Tenggara paling tdk. Dan jmlh pengunjung terbanyak adlh anak2 sekolah. Mohon di koreksi pak Kapus PSG. Nuhun. Salam-OPH. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com SRS0-35DR=37= yahoo.com = sugeng.harton...@iagi.or.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Fri, 4 Jul 2014 14:42:05 -0700 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :( Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 berkunjung ke MGB. Salam, sugeng On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM, herman.dar...@shell.com herman.dar...@shell.com wrote: Mengenai museum, …2 minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah keren, seperti Museum Geologi Bandung. HD From: iagi-net@iagi.or.id [mailto: iagi-net@iagi.or.id ] On Behalf Of Dandy Hidayat Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM To: iagi-net@iagi.or.id ; iageoupn Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Salute untuk Museum Geologi Bandung Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di Museum saat malam - malam .. Keren banget .. http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travelutm_medium=bputm_campaign=related Travel / News Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia