RE: [iagi-net-l] Berita apa yg kau cari ?
Mungkin artikel seperti ini yang dicari dan enak untuk dibaca bahwa sekarang education CAN really stop natural disaster, apa iya bo? Simak berita ini. Astrologist sues NASA over comet crash Tue Jul 5, 2005 09:42 AM ET MOSCOW (Reuters) - A Russian astrologist who says NASA has altered her horoscope by crashing a spacecraft into a comet is suing the U.S. space agency for damages of $300 million, local media reported Monday. NASA deliberately crashed its probe, named Deep Impact, into the Tempel 1 comet to unleash a spray of material formed billions of years ago which scientists hope will shed new light on the composition of the solar system. "It is obvious that elements of the comet's orbit, and correspondingly the ephemeris, will change after the explosion, which interferes with my astrology work and distorts my horoscope," Izvestia daily quoted astrologist Marina Bai as saying in legal documents submitted before Monday's collision. A spokeswoman for a Moscow district court said initial preparations for the case were underway but could not say when the hearing would begin. NASA representatives in Moscow were unavailable for comment. JCI -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 05, 2005 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); [EMAIL PROTECTED]; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Berita apa yg kau cari ? [My Comments, JCI] Delete -- Education can't stop natural disasters from occurring, but it can help people prepare for the possibilities --- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] OOT:Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin (mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak..)
Noor, dianggap sekurity karena penampilan atau kumis? JCI -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, June 12, 2005 10:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] OOT:Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin (mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak..) Balik ke akar dasar kultur kita : Orang dihargai dari penampilan... - kalau dia pakai jas dan dasi, maka dia akan dihargai oleh orang karena dianggap eksekutif. - kalau orang naik mobil mewah, dia lebih dihargai oleh orang karena dianggap sukses TAPI, pernahkan masyarakat kita menghargai : - para anggota pemadam kebakaran yang setiap saat harus berjuang dengan maut dalam pekerjaannya..? - para guru sekolah negeri yang harus menyambung hidup dengan mengojek di malam hari..? Jadi penghargaan lebih cenderung karena penamipilan dan kekayaan TIDAK PEDULI kekayaan itu datangnya dari hasil korupsi atau hasil merampok uang rakyat.. salam, (pernah dianggap security VICO oleh kasir bank, karena ngantornya gak pake dasi...hik..hik...) - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, June 10, 2005 3:09 AM Subject: [iagi-net-l] OOT:Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin (mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak..) > Sori rada enggak nyambung ama geologi... > mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak juga... > > --- > Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin > > Walau masuk dalam deretan negeri termiskin (dan terkorup) di dunia, gaya > hidup pejabat Indonesia amatlah glamour. Ada kisah menarik dari Prof. > Nurcholish madjid. Kala masih sehat. Menjelang pemilu legislative 2004 > lalu, Cak Nur menyempatkan diri berkunjung ke Redaksi Pikiran Rakyat, > Bandung. Saat itu Cak Nur didaulat berbagai komponen masyarakat untuk > mencalonkan diri jadi presiden. Dalam kesempatan itu, Cak Nur > menyinggung gaya hidup para pejabat tinggi Indonesia yang sering jadi > bahan perbincangan sinis para petinggi negara-negara lain. "Mereka > bilang, Indonesia itu dikenal sebagai negara yang utang luar negerinya > sangat besar, tapi gaya hidupnya mewah," ujar Cak Nur. > > Ia memberi contoh konkret. Ketika para pejabat tinggi kita melawat ke > luar negeri untuk menghadiri sidang-sidang bilateral, multilateral atau > berskala internasional lainnya. Rombongan delegasi kita itu datang ke > tempat sidang dengan mengendarai mobil mewah. Sebaliknya delegasi dari > negara-negara lain yang juga datang ke sidang yang sama justru > mengendarai trem atau kendaraan umum. "Padahal mereka adalah para > pejabat tinggi dari negara-negara kaya, termasuk yang memberi utang > kepada Indonesia," ujar Cak Nur. > > Orang asing pun heran melihat kenyataan sehari-hari di Indonesia pada > tahun-tahun awal krisis moneter yang berlanjut jadi krisis ekonomi. > Dalam suasana krisis pun, mobil mewah tetap berseliweran di jalanan > kota-kota besar di negeri ini. Sebagian masyarakat tetap menjalani hidup > mewah layaknya tanpa suasana krisis. > > Sense of crisis agaknya memang barang teramat langka yang dimiliki > pejabat kita. Belum kering daratan Aceh akibat terjangan tsunami tiga > bulan lalu, pemerintah SBY-kalla sudah menghambur-hamburkan uang rakyat > untuk membeli 60 unit mobil Toyota Camry untuk pejabat negara senilai Rp > 21 miliar, yang awalnya dipakai untuk mobil delegasi peserta KTT Asia > Afrika di Bandung kemarin. Padahal Aceh dan pelosok negeri, masih > teramat banyak orang kelaparan. > > Setelah digunakan untuk kegiatan KTT Asia Afrika, semua mobil itu akan > dijadikan mobil dinas pejabat negara. Sekretaris Negara Yusril Ihza > Mahendra memaparkan, 18 unit mobil akan digunakan oleh ketua dan wakil > ketua lembaga negara, 35 unit untuk para menteri, satu unit untuk > pejabat setingkat menteri, dua unit untuk isteri presiden dan wapres, > serta empat unit untuk cadangan. > > "Anggarannya akan diambil dari APBN," ucapnya enteng. Tidak dikatakan > bahwa APBN itu asalnya uang rakyat yang dipajakin negara. Dengan kata > lain, rakyat Indonesia gajinya dipotong guna membelikan para pejabat > yang sudah makmur itu, termasuk isteri SBY dan isteri Kalla yang > sebenarnya tidak ikut dipilih rakyat, sebuah mobil Camry luks berikut > biaya perawatan dan segala aksesorisnya. > Walau "hanya" seharga Rp 350 juta per unit, hal ini juga dianggap > pemborosan. Sebab, mobil dinas para pejabat yang sekarangpun sebenarnya > masih sangat bagus. > > Kalau pun untuk 'menjamu' kepala negara delegasi KTT,maka mengapa tidak > menyewa mobil secara harian saja. Harga rental mobil mewah hanya sekitar > 5 juta perhari lengkap dengan supir dan biaya perawatan. Dengan sewa 60 > unit mobil mewah hanya butuh biaya Rp 300 juta. Bukankah ini jauh lebih > murah ketimbang harus merogoh kocek Rp 21 miliar? Banyak kalangan > menyatakan ini hanyalah akal-akalan pejabat negara untuk ganti mobil > baru. Gila, memang. > Sikap rezim SBY-Kalla tidak ada bedanya dengan kelakuan rez
[iagi-net-l] Present Day Transgressive Event
Lari lebih jauh ke inland bukan karena takut tsunami, tapi takut transgressiion. JCI Climate changes spur plan for village move Thu Jun 9, 2005 09:57 AM ET By Yereth Rosen ANCHORAGE (Reuters) - With sea ice shrinking, permafrost thawing and sea storms becoming more frequent, residents of a remote Eskimo village in Alaska are preparing to move their entire community to more solid ground within four years, officials said on Wednesday. Located on a narrow Chukchi Sea barrier island, the Inupiat village of Shishmaref has lost so much ground in recent years that it has become an internationally famous case study into the effects of global warming. It is likely to become the first U.S. community to move because of a warming climate, many scientists have said. "The situation facing Shishmaref needs to be categorized as an emergency," Luci Eningowuk, head of the Shishmaref Erosion and Relocation Council, told the Coastal Engineering Research Board, an U.S. Army Corps of Engineers advisory panel. Erosion at Shishmaref, an Inupiat island village of 600, is so dramatic that residents plan to start moving to a new site about 13.5 miles inland by 2009. A quicker move may be necessary if big storms arrive, Eningowuk said. She asked for help in securing federal funding for possible temporary village quarters if an emergency move is needed to the selected mainland site, called Tin Creek. >From 2001 to 2003, bluff erosion at Shishmaref has proceeded at a rate of 13 feet to 22.6 feet per year, said Alan Jeffries, a civil engineer with the Corps' Alaska district. That compares to an annual estimated rate of erosion of three to nine feet over the past two decades. The loss of sea ice, the thawing earth and the growing incidence of powerful sea storms have made the island's fine sand vulnerable, Jeffries said. "There's nothing to hold it in," he said. The cost of moving Shishmaref is currently estimated at $150 million to $180 million, said Bruce Sexauer, a senior planner for the Corps' Alaska district. Consolidation into a larger community is unacceptable and "would have a devastating impact on how we exist and who we are," Eningowuk said. The village has its own distinct culture, including a reputation for finely crafted Inupiat arts and sled-dog racing, and it has maintained its food-gathering traditions. In all, 184 Alaska villages are in serious danger of erosion or flooding, according to a government report issued last year. Four, including Shishmaref and Newtok, already have relocation plans, according to the report. Although the case of Shishmaref is probably the most severe in Alaska, residents of Newtok, a Yupik Eskimo village of 300, are also planning a similar move. "The springtime is getting earlier each year. In the fall time, it's not as snowy as it used to be," said Stanley Tom, a liaison for the Newtok tribal council. Buildings are starting to slump in the thawing permafrost, and water levels are rising, Tom said, "Now the villagers are saying, "Let's move to the solid land.'" - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cepu Giant Oil Field: Revealing the (Geological, Technical, Business, and Political) Mystery
Kalau bisa salah satu panelis nya juga ada dari pihak regulatory misal BPMIGAS atau MIGAS. Saya mau daftar ah. JCI -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 07, 2005 3:59 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Cepu Giant Oil Field: Revealing the (Geological, Technical, Business, and Political) Mystery Mark your agenda!!! This is a pre-announcement: IAGI will conduct a half-day panel-discussion: "CEPU GIANT OIL FIELD: REVEALING THE (GEOLOGICAL, TECHNICAL, BUSINESS, AND POLITICAL) MYSTERY" Wednesday, 15 June 2005 Time: 08:30 - 12:00 (morning refreshment and lunch provided) Venue: Jakarta Panelis: RP Koesoemadinata Kwik Kian Gie (under confirmation) Rizal Mallarangeng (under confirmation) Kurtubi Rovicky Dwiputro Hari Moderator: Andang Bachtiar Mark your agenda! For further information, contact: Ady/Lina/Benz/Sutar @ [EMAIL PROTECTED] ph: 021-83702848 or 021-83702577 - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Hilangnya sebuah Danau
Ada artikel menarik untuk disimak. Danau2 di jawa barat bisa nggak seperti ini? Bisa2 jadi tambahan bencana. MOSCOW (Reuters) - A Russian village was left baffled Thursday after its lake disappeared overnight. NTV television showed pictures of a giant muddy hole bathed in summer sun, while fishermen from the village of Bolotnikovo looked on disconsolately. "It is very dangerous. If a person had been in this disaster, he would have had almost no chance of survival. The trees flew downwards, under the ground," said Dmitry Zaitsev, a local Emergencies Ministry official interviewed by the channel. Officials in Nizhegorodskaya region, on the Volga river east of Moscow, said water in the lake might have been sucked down into an underground water-course or cave system, but some villagers had more sinister explanations. "I am thinking, well, America has finally got to us," said one old woman, as she sat on the ground outside her house. JCI - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) ----> was: Pernyataan ...
Bung Ipul ini minum airnya pada saat mandi, dia mah camping terus. JCI -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 09, 2004 10:50 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) > was: Pernyataan ... tapi kurang tepat, kalau dikatakan: kerna kualitas air pdam tidak layak minum terus dibuat 'aqua'. sejarahnya bukan begitu. yg lebih benar (setahu saya), aqua terinspirasi oleh bagaimana agar orang dg mudah membawa air (utk diminum) ke-mana pun bepergian atau berada, tidak tergantung dg teko yg ada di dapur atau meja makan. nah, jadilah kemasan awal berupa air minum dlm botol plastik. demikian pula sejarah kemasan botol belingnya teh. silakan cari sejarah 'aqua', yg mulai di tanah-air dan merambah ke dunia. mau air tanah (sumur) atau pdam, kalau sekedar utk minum, silakan direbus hingga mendidih; dijamin lebih sehat dan layak dibandingkan 'aqua'. 'aqua' adalah sebagian dari 'gaya hidup' kita. salam, syaiful [EMAIL PROTECTED] otal.com To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: 12/08/2004 Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) > was: 08:38 AM Pernyataan ... Please respond to iagi-net belum tentu juga karena aktifitas di perusahaan?, air tanah tidak selalu layak diminum kan? makanya ada pdam, dan itupun dianggap tidak cukup, dan dibuatlah aqua. seharusnya pdam (perusahaan daerah air minum) kualitasnya seperti aqua, langsung bisa diminum. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Suvenir dari Pilbara Continental Shield - West Australia
Jadi ngiler euy, Pak Awang boleh nitip nggak? JCI "worth trying" -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 30, 2004 8:17 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Suvenir dari Pilbara Continental Shield - West Australia Menarik sekali di depan Opera House Sydney dijual souvenir batu-batuan yang sudah digosok yang didatangkan dari Pilbara, West Australia. Itu adalah salah satu dari sedikit wilayah di Bumi tempat tersingkapnya batuan berumur lebih dari 3500 juta tahun - Proterozoikum - wilayah-wilayah continental shield. Batuan yang dijual a.l. granit, amfibolit, dan banyak batuan metamorfik lainnya. Bahkan, lantai pelataran Opera House Sydney adalah granit yang didatangkan dari Pilbara di utara Perth. Digosok dengan rapih dan profesional oleh seorang tua bergaya cowboy di bawah tenda, menunggu pembeli sambil memainkan harmonika, lengkap dengan pengetahuan geologi batuan beku, hm bukan main Satu batuan yang sudah digosok sebesar setengah telapak tangan adalah 10 dollar Australia (65.500 rupiah). Sayang kalau dilewatkan begitu saja. Salam, awang - lagi di kiosk internet di Adelaide - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers! - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Static BH Temperature
Production data juga mungkin lebih reliable kali? JCI -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 28, 2004 10:16 AM To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Static BH Temperature Adakah yg berpengalaman ngublek-ngublek data BHT (Bore Hole Temperature). Ada yg diambil dari log yg perlu koreksi. Ada yg dari DST yg tidak perlu (?) koreksi. Ada yg dari MDT/RFT/SFT dll. Manakah yg paling reliable dipakai ? Seberapa besar perbedaan antara corrected - uncorrected temperature ini ? Aku perlu untuk thermal maturity modeling, sekedar memberikan sensitivities saja (current state) sebelum melakukan detilnya. Thx RDP -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] ICP
Yth, Adakah diantara rekan2 yang dapat menjelaskan kenapa ya minyak di jual harus dengan patokan harga ICP? Apakah hanya terjadi di Indonesia? Apakah karena ada PSC? Apa sih itu ICP? Kenapa pricing systemnya tidakk bias ditentukan oleh oil cos? IPA luncheon talk hari ini mungkin menyinggung subject ini kali ya? Trims, JCI "semestinya hadir di LT trus nanya kali ya" - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] OOT: Bom! lagiiiiiiii
Kantor ENI dan VICO, kalo nggak salah pas disebelahnya kan? JCI -Original Message- From: Parlaungan (RTI) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 09, 2004 1:38 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] OOT: Bom! lag Kaca-kaca kantor disekitarnya pada pecah berantakan, termasuk Gedung Plaza 89 yang berlokasi tepat didepan Kedubes Australia dimana juga berkantor PT. Freeport Indonesia. Bagaimana keadaan teman-teman di kantor Freeport tsb?. -Original Message- From: Agung Reksahutama [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 09, 2004 11:05 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] OOT: Bom! lag Barusan nonton berita di TV bom meledak di Kedubes Australia Sampe pagarnya amblas!!! Belum jelas berapa korban nya -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 09, 2004 10:59 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] OOT: Bom! lag 15 menit lalu terdengar suara letusan, disusul munculnya cendawan asap putih ke atas. Ada yang tahu persisnya dimana? saya dengar sekitar Sentra Mulia, Rasuna Said dan Kedubes Australia. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] An optimistic lesson from Krakatau blast
Everything that lives will die; nothing is eternal including our blue-green planet. ".that the universe has not existed forever, ...yet it is now taken for granted. We are not yet certain whether the universe will have an end.." Stephen Hawking. JCI -Original Message- From: Sanggam Hutabarat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 31, 2004 2:03 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] An optimistic lesson from Krakatau blast dan prof. pantur silaban dr itb bilang umurnya masing panjang karenanya jangan takut investasi dibumi.. sgm == At 06:45 PM 8/30/2004 -0700, you wrote: >Ini konsep GAIA - Mother Earth - John Lovelock (1979), bahwa Bumi itu >seperti makhluk hidup yang bisa mengobati lukanya sendiri. Betul, ia >butuh waktu dan simpati manusia penghuninya. Berapa katastrofisme yang >pernah Bumi alami sejak 4.65 Ga (milyar tahun) yang lalu ? Tokh, sampai >sekarang ia tetap planet mungil hijau kebiru-biruan. Namun, sebagai >"makhluk hidup" tentu ia punya keterbatasan juga. Semoga hijau dan >birunya tak menjadi semakin pudar, seperti a pale blue dot (Carl Sagan, >1989). > >Salam, >awang > >Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >start quote === >An optimistic lesson: That tropical rainforest ecosystems are capable of > >recovery from extreme, traumatic damage, if left alone and given time. >Within a century the remnant of Krakatau, Rakata, on which not a blade >of >grass was visible for a year, is now clothed in tropical forest from the > >shore to its 800-meter peak. On the three islands devastated in 1883 >there >are now over 400 species of vascular plants, thousands of species of >arthropods including 54 species of butterflies, over 30 species of >birds,18 >species of land mollusks, 17 species of bats and 9 reptiles. And these >components of the system have had to cross 44 kilometres of sea water to > >even reach the islands, never mind to become established on them. >=== end quote >http://whyfiles.org/031volcano/lessons.html > > >Ternyata alam bisa "menyembuhkan" dirinya ... >jauh lebih baik dari manusia ? > >Jangan coba-coba merusak sekelilingmu ... >karena anda tidak lebih pandai dari Krakatau > >RDP > >_ >Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*. >http://join.msn.com/?page=features/featuredemail > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau >[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > > > >- >Do you Yahoo!? >New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages! - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Masih soal bawah tanah di Jogja ... Pertama di Dunia, Bendungan di dalam Tanah
Ya nasib ya nasib, kalo gagal ya Indonesia, kalo rugi ya Indonesia. Alasan nya macem2, kan Indonesia geologically is an earth lab, kan Indonesia nggak punya dana utk lakukan research seperti ini, kan Indonesia masih harus belajar banyak, kan..kan...kan, maapin aja ya. JCI -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 04, 2004 1:55 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Masih soal bawah tanah di Jogja ... Pertama di Dunia, Bendungan di dalam Tanah Walaupun umurku sudah kepala empat mungkin kacamataku masih minus, lebih banyak utk melihat jarah jauh ketimbang utk jarak deket, terlalu sering mimpi kali yee :D. Saya kok ngeliatnya berbeda soal 'bendungan' ini. Apalagi dengan imbuhan "yang pertama di dunia". Sesuatu yg pertama di dunia tentulah bukan sesuatu yg "menguntungkan" dalam arti material jangka pendek. Pasti proyek semacam ini akan banyak menyangkut soal research, soal percobaan, soal trial-error, dan yg lebih penting lagi soal BELAJAR. Kalau saja proyek ini dibaca sebagai proyek investasi yg "menguntungkan" dalam jangka pendek, tentunya bakalan rugi besar (-$$$). Itu sudah jelas terbaca pada judul artikel. Kecuali judulnya terbaca "Pertamakali di dunia sebagai proyek yg menguntungkan" .. :D Apakah proyek beginian selalu "merugi" ? Sebagai proyek percobaan tentunya ini akan terbaca "rugi" dalam tahun anggaran berjalan, bisa saja berjalan dua atau tiga bahkan lima tahun berikutnya. Bagaimana menghadapinya terutama sebagai Indonesia yg disebut-sebut sebagai yg "menerima sumbangan" ? Kalau emang ini sebagai proyek percobaan tentunya tidak ada (atau sedikit) aspek ekonomi yg dipakai sebagai alat ukur untuk menilainya. Bahkan kalau sudah beroperasi sekalipun mungkin biaya operasi akan lebih mahal ketimbang harga air ataupun listriknya. Jadi kalau ada grant, sumbangan, pinjaman ataupun investasi semua mesti dilihat untuk apa peruntukannya, juga bagaimana kita berharap dari sebuah proyek yg mempunyai nilai "multi dolar" ini. Kalau proyek seperti bendungan bawah tanah ini semestinya bukan berupa pinjaman yg harus dikembalikan, kan ? Semestinyalah kita tahu bahwa proyek ini bukan proyek pembangkit listrik pengganti proyek PLTN atau PLTG. Proyek ini mestinya dapat disikapi sebagai proyek "belajar bersama" dengan pihak luar yg kebetulan bersedia untuk menyediaan dana serta teknologinya. Kita (Indonesia) bermodalkan tempat serta mungkin bantuan tenaga (kasar maupun halus). Nah belajar bersama ini yg dapat kita optimumkan. Jadi libatkan saja semua pihak yg terkait baik engineering geology maupun energy alternatif. Sebagai geoscientist, ada hal yang perlu kita selalu sadari bersama, salah satunya adalah --> "This country, Indonesia, is a good earth science laboratory". Ada tiga plate tectonic raksasa yg bergabung disini, ada jalur volkanisme aktif, ada banyak proses-proses desert (gurun) seperti di gumuk pasir parang tritis, ada juga proses glasiasi di Irian Jaya. Jadi tentunya banyak orang yg tertarik dan belajar di daerah ini. Baik untuk belajar ekstraksi maupun belajar utk tujuan konservasi. Jerman sebagai salah satu negara eropa yg kuat tentunya melihat atau melakukan sesuatu proyek akan sangat berbeda dengan gaya American. Setahuku sejak Jerman kalah perang dalam PD II, Jerman sering memberikan bantuannya dalam bentuk "grant" dan pemberian atau bunga rendah. Bandingkan dengan gaya Americans yang "materialising in short term" (mungkin termasuk sekutunya). Ini bukan masalah mana yg bener mana yg salah looh. Tetapi bagaimana filosofi keduanya berbeda, namun tentunya masing-masing mempunyai kelebihan. Mungkin Pak Widya yg juga sempat ikutan dalam proyek bribin dan sempat sekolah (tinggal) di Jerman lebih tahu bagaimana Jerman berprinsip, juga Pak Leo serta Pak HEru Hendrayana yg banyak bekerja dengan GTZ. Juga rekan yg pernah ke Amrik (termasuk Pak Koesoema) mungkin akan dapat memberikan gambaran berlainan bagaimana kedua negara ini berbeda dalam memandang sebuah perkembangan dunia. So, what will you learn there ? Salam RDP "tapi kenapa justru Pak Mentri lebih menyoroti (mengomentari) teknologi nuklirnya yg justru bukan teknologi yg mutakhir karena sudah diaplikasikan dimana-mana ?, entah siapa yg salah, mungkin wartawannya suka dengan kata-kata nuklir atau kacamataku sudah burem :)" >From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: <[EMAIL PROTECTED]> >Subject: Re: [iagi-net-l] Masih soal bawah tanah di Jogja ... Pertama di >Dunia, Bendungan di dalam Tanah Date: Wed, 4 Aug 2004 12:37:59 +0700 > >Itulah masalahnya, sumber energi alternatif itu (juga geothermal) selalu >kalah dari segi pembiyaan dibanding dengan sumber minyak bumi. Pasang >diesel >tentu akan jauh lebih murah, walaupun harga minyak melonjak tajam hari-hari >ini. >Tetapi kan projek PLTA ini tidak perlu BBM, tidak perlu disubsidi, dan >mungkin dalam jangka panjang akan menguntun
RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam
Pak Maryanto, Saya salut kepada anda, terima kasih atas penjelasan nya. Namun demikian, menurut saya fenomena alam adalah fakta dan bersifat universal (dimana pun anda berada, anda kan melihat fenomena alam yg sama dan mempunyai notasi angka yang sama pula), seperti contohnya 1 tahun = 365.2425 - 365.25 hari. Sekali lagi, terima kasih ya Pak. Salam, JCI -Original Message- From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 11, 2003 8:29 AM To: Ukat Sukanta at CPI Cc: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Pak Jossy, Ya itu teori saya, mecoba menghubungkan fakta-fakta, lalu dicari korelasinya. Ada pemakaian seminggu 7 hari. Fenomena alamnya : ada 7 hari dimana satu siklus untuk bulan mulai timbul di suatu satuan waktu adalh seperemptan dari 24 jam. Bahwa 24 jam adalah sehari-semalam. Lalu itulah yang saya dapatkan adanya fenomena alam dengan mengapa ada satuan 7 hari (disingkat menjadi seminggu itu). Seumur hidup ya baru 3 bulaan lalu saya mengerti jawaban siklus 7 hari itu atas keterangan Pak Moedji Raharto, Boscca, Lembang. Ini saya anggap sudah berlaku universal, memakai logika dan perhitungan manusia. Sering satuan pereode ada yang dibagai 2, 3, 4. Untuk tahun maka akan menjadi berturut-turut : smester, 4 bulanan, kwartal. Untuk hari berturut-turut : siang-malam, (1/3 tak lazim, walau ada kata sepertiga malam terakhir disuatu malam), seperempatan adalah 6 jam'an : jam 0-6, 6-12, 12-18, 18-24. Fenomena alam lain untuk 7 harian itu adalah: Kami dapatkan juga waktu pengeraman telor : burung 2x7 hari, ayam 3x 7 hari, mentog 4 x 7 hari, angsa 5 x 7 hari, dst. Makin besar badan, semakin lama pengeramannya. Jadi ada siklus satu minggu (7 hari itu di fenomena alam). Yah kerjaan bikin teori adalah menggabung-gabung, mengkorelasikan. Kalau mendapatkan sesuatu, wah kadang jadi seneng. Tapi ya gag akan puas-puas, karena mau coba lain... Pak Ukat, Ilmiah berarti dengan analisa data, lalu dicari polanya lalu dibuat teorinya. Banyak sekali fakta/data yang tak diketahui teorinya. Manusia hanya diberi tahu sedikit ilmu universal. Yang belum tahu disebut metafisika (magis, mejik, abstrat, gag bisa dirasakan indra manusia dan tak dapat diruntun balik). Metafisika adalah disamping fisika. Pak Koesoema menyebutkannya itu dan menghubungkan bahwa diperpustakaan, maka buku metafisika diletakkan di dekat fisika. Dan ini gag ilmiah. Nah bila metafisika itu suatu saat didapatkan teorinya, maka menjadi ilmiah, science. Itu menjadi tidak metafisika lagi, lalu menjadi ilmiah. Yang sudah diketahui teorinya, tapi ada fakta baru menjadi salah teorinya, maka disebut abstak lagi, tak diketahui (kayaknya mungkin ada kasus ini, misal banyak berguguran teori semula kuat tentang turbidid). Yang saya tekankan adalah banyak 7 muncul dialam, seratusan ya mudah mendapatkannya. Jauh lebih banyak yang tak diketahui teorinya ilmiahnya. Menjadikan bahwa mengapa detektif kok pakai 007, gag 008 atau yang lain, mengapa 7 dipakai boeng, mengapa tidak 6 tutunan, pusing 5 keliling, arah 6'an tapi tujuan, setuju tidak seenam, misalnya. Tak mau, dan tak bisa saya jawab mengapa 7 dipakai disana, kecuali bilang ya dari sononya he... Tapi kalau memang bermanfaat, tentu akan ada yang mau mencari mengapanya. Prioritas, kebutuhan, ekonomi,...Wah banyak data, banyak yang akan bisa dikerjakan. (He..he... ada yang se7). Salam, Maryanto -Original Message- From: Ukat Sukanta at CPI Sent: Thursday, September 11, 2003 7:54 Pagi To: Maryanto Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: FW: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Par Maryanto, Mungkin sebaiknya, terangkan dulu asal ilmiahnya angka 7...kalau memang angka ini angka mejik. Contoh: detektif 007, boing 747, 7 turunan, cemara 7, pusing 7 keliling, bintang 7, 7an, se7.sepertinya tidak ilmiah. Salam, US -Original Message- From: Jossy C. Inaray [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 11, 2003 7:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Ini mah logika dan perhitungan manusia aja, bukan fenomena alam (yg berlaku secara universal) Salam, JCI -Original Message- From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 10, 2003 4:03 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Tujuh hari dalam seminggu adalah banyaknya hari untuk bulan terbit pada seperempat 24 jam. Misal banyaknya hari untuk bulan terbit dari jam : 0-6 = 7 hari 6-12 = 7 hari 12-18 = 7 hari 18-24 = 7 hari. Seratusan angka 7 yang kami catat muncul di alam, tapi hanya sedikit yang bisa kami jawab mengapanya. Diantaranya : atom kulit maksimum 7, 7 keajaiban dunia, detektif 007, boing 747, 7 turunan, cemara 7, pusing 7 keliling, bintang 7, 7an, se7. 7 adalah bilangan prima. Semakin kecil bilangan prima, mungkin semakin banyak muncul dialam. Angka 7 sering mu
RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam
Ini mah logika dan perhitungan manusia aja, bukan fenomena alam (yg berlaku secara universal) Salam, JCI -Original Message- From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 10, 2003 4:03 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Tujuh hari dalam seminggu adalah banyaknya hari untuk bulan terbit pada seperempat 24 jam. Misal banyaknya hari untuk bulan terbit dari jam : 0-6 = 7 hari 6-12 = 7 hari 12-18 = 7 hari 18-24 = 7 hari. Seratusan angka 7 yang kami catat muncul di alam, tapi hanya sedikit yang bisa kami jawab mengapanya. Diantaranya : atom kulit maksimum 7, 7 keajaiban dunia, detektif 007, boing 747, 7 turunan, cemara 7, pusing 7 keliling, bintang 7, 7an, se7. 7 adalah bilangan prima. Semakin kecil bilangan prima, mungkin semakin banyak muncul dialam. Angka 7 sering muncul, tak semua akan 7, karena angka 7 akan ada bila ada angka yang lain. Memang misteri, mengapa sering 7 muncul di alam. Kebetulan juga pola 7 tahun kali 10 pangkat 1-10 itu yang paling sedikit memberikan standar deviasi terhadap pengukuran yang ada. Salam, Maryanto. -Original Message----- From: Jossy C. Inaray [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 10, 2003 3:26 Sore To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Sama seperti yg satu ini. Tidak ada fenomena alam yg bisa menjelaskan kenapa 1 minggu = 7 hari. JCI -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 09, 2003 4:51 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam intermezzo, Begitu misteri angka 7 ?! Bila kita melihat jumlah titik/dot-merah pada sebuah dadu di bagian atas ... maka kita bisa menebak angka dadu di bagian bawahnya/alasnya ... yaitu dengan mengurangi angka 7 dengan jumlah dot diatasnya . . . silahkan coba? Salam, "rekonstruksi sebuah dadu" -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 09, 2003 4:53 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam deleteee Tentang siklus 7 dalam Hipotesa Salam Mengapa perulangan siklus selalu angka 7 dan kelipatannya. Mengapa angka ini begitu istimewa di Hipotesa Salam ? Dalam geologi angka adalah random dan variabel. Hanya di tradisi Ibrani angka 7 menguasai keseluruhan tradisi hidup dan mati bangsa ini, tapi ini pun bukan eksplisit, hanya perlambang kepenuhan/kegenapan... Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas EOM NOTICE - This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http:/
RE: [iagi-net-l] Heat, Temperature, Pressure, Expulsion etc
Pak Awang, Walaupun hanya pendapat pribadi, but I think that it's well put and described. JCI -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 20, 2003 7:58 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Heat, Temperature, Pressure, Expulsion etc Mungkin bukan campur aduk istilah, hanya jargon saja... "Heat" adalah panas/kalor/bahang yaitu jumlah panasnya; "temperature" adalah suhu yaitu ukuran panasnya (mirip2 tapi tak sama). Di bahasa Indonesia baru, heat=bahang dan temperature=suhu (terasa ga bedanya ?). "Heat transfer" = perpindahan panas dari satu titik ke titik lain (dan ini bisa dengan cara konduksi yang lewat benda padat, radiasi yang lewat udara dan ruang hampa, konveksi yang lewat zat cair). "Gradien termal" atau dalam konteks ini adalah gradien geotermal adalah ukuran/derajat pertambahan panas versus kedalaman, sehingga satuannya adalah deg. C/km atau deg F/100 ft, sering diterjemahkan "landaian suhu" dalam bahasa Indonesia (walau bisa juga curam garisnya). "Thermal conductivity" adalah konduktivitas termal, daya hantar panas suatu benda, ini akan berhubungan dengan kapasitas heat transfer di atas. Heat flow, sering diterjemahkan aliran bahang, ini berhubungan dengan heat transfer yang berasal dari bawah, dari basement, dari mantle untuk membedakannya dengan su! mber panas dari tumpukan sedimen yang sering diukur oleh thermal conductivity. Gradien geotermal akan dipengaruhi oleh dua faktor ini : heat flow dan thermal conductivity. Mungkin yang dimaksud air sebagai heat insulator adalah relatif saja dibanding massa benda padat (batuan) sekelilingnya yang pasti daya heat transfer-nya lebih bagus. Sebab air juga agen heat transfer dalam putaran konveksi. Coba saja rebus air di bejana kaca dan masukkan serbuk gergaji yang melayang, maka akan ada putaran konveksi. Dengan mengandaikan itu pula konveksi di mantle Bumi diasumsikan, walau yang berputar adalah massa batuan yang rheology-nya cair-liat. Ya, itu pendapat saya saja, silakan kalau ada tambahan atau koreksi. Setiap ilmu punya jargon sendiri...Di biologi ada "migrasi" burung, di demografi ada "migrasi" penduduk, di petroleum geology ada "migrasi" hidrokarbon. Semuanya pindah... Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sepertinya ada yg jadi mixed-up diantara istilah-istilah ... atau barangkali aku saja yak :( Ada yg tahu bagaimana membedakan dan menghubungkan istilah2 ini: - "heat" - "temperature" - heat transfer - gradien thermal - thermal conductivity - Heat flow (kayaknya jargonnya ngga kalah dengan sequence strat). Juga AIR sebagai 'heat insulator' namun kita juga tahu karena sifat fluidanya (zat alir) AIR ini dapat berfungsi sebagai "heat transfer agent" (pembawa panas) karena dapat membuat arus konfeksi panas. Air ini memang tidak mudah melalukan panas (heat) sehingga akan menyimpan panas. Itulah sebabnya kayu lebih anget ketimbang besi. Namun karena air ini anget dan dapat "berjalan" (movable), akhirnya air ini dapat sebagai agent yg mengalirkan panas, walopun disebut sebagai heat insulator (cmiiw). air ini emang sering bikin aneh2 ya ... :) RDP 'mirip geophysicist, membedakan "speed" dengan "velocity" ?' - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Ipul, Niger Delta bukan Nigel (mentang2 bekas Gmnya Nigel Thorpe) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 5:22 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Bang Jos, apakah yg West Coast Africa bukan kiriman dr Nigel Delta? Salam, Syaiful - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? > Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah > Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, > kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit > pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk > ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada > delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil > resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong > unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? > Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan > berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. > Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita > tidak bisa menemukan deepwater play? > > Minarwan *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas
Done. Salam, JCI -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 30, 2003 9:03 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Salam sejahtera, Pak Inaray, foto copy RPP Hulu Migas sudah kami kirim ke alamat Bapak di kalimantan dengan TIKI. Mohon diinformasikan kalo sudah terima. Biayanya hanya Rp. 25.000,- Bapak bisa kirimkan ke no. rek IAGI di Bank Mandiri Cabang Wisma Alia Jakarta atas nama IAGI no. 123 0085005314. Mohon bukti tranfer difakskan ke sekretariat di nomer 83702848. Semoga bermanfaat salam benz - Original Message - From: "Jossy C. Inaray" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, July 28, 2003 3:03 PM Subject: RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Berapa ya kira2 biaya foto kopi dan antar di Jakarta? Trims, JCI -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 28, 2003 2:47 PM To: Andang Bachtiar; Sekjen Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Salam sejahtera, Siang ini, Sekretariat IAGI menerima RPP Hulu Migas. Bagi Bapak/Ibu yang berminat bisa hubungi sekretariat dan membayar biaya fotocopy dan biaya antar. salam benz Berikut suratnya : Nomor : 885/06/SDM/200323 JUli 2003 Lamp. : 1 (satu) berkas Perihal : RPP Hulu Migas Yang terhormat Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Gedung Geologi dan Sumber Daya Mineral Jl. Prof. dr. supomo, S. H., Lt 4 Jakarta Selatan Menunjuk surat Saudara kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 060/IAGI/VII/2003 tanggal 2 Juli 2003 perihal RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas, terlampir kami sampaikan draft RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas. Dapat kami informaskan kepada Saudara bahwa RPP tersebut telah selesai disusun oleh Kelompok Kerja Penyusunan RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas dan telah dimintakan pendapat kepada para stake holder (Pertamina, IPA, BP Migas dan PT. PGN). Saat ini, RPP tersebut telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal DESDM guna persiapan pembahasan pada tingkat interdep. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Waryono Karno IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas
Berapa ya kira2 biaya foto kopi dan antar di Jakarta? Trims, JCI -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 28, 2003 2:47 PM To: Andang Bachtiar; Sekjen Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Salam sejahtera, Siang ini, Sekretariat IAGI menerima RPP Hulu Migas. Bagi Bapak/Ibu yang berminat bisa hubungi sekretariat dan membayar biaya fotocopy dan biaya antar. salam benz Berikut suratnya : Nomor : 885/06/SDM/200323 JUli 2003 Lamp. : 1 (satu) berkas Perihal : RPP Hulu Migas Yang terhormat Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Gedung Geologi dan Sumber Daya Mineral Jl. Prof. dr. supomo, S. H., Lt 4 Jakarta Selatan Menunjuk surat Saudara kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 060/IAGI/VII/2003 tanggal 2 Juli 2003 perihal RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas, terlampir kami sampaikan draft RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas. Dapat kami informaskan kepada Saudara bahwa RPP tersebut telah selesai disusun oleh Kelompok Kerja Penyusunan RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas dan telah dimintakan pendapat kepada para stake holder (Pertamina, IPA, BP Migas dan PT. PGN). Saat ini, RPP tersebut telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal DESDM guna persiapan pembahasan pada tingkat interdep. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Waryono Karno IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Bigger Fake than Moon Expedition?RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Plan et Mars
Alasan dari hasil analisa foto2 apolo yg mendarat di bulan: The Spacey Twins - Photo taken inside aircraft simulating 0 g gravity and later passed off as a "space walk". Divergent shadows which could only have been produced by a spotlight. Space rocks which have "Hollywood Type" letters. Backdrops for "The Mountains of the Moon". See the Astro-nots jump out of their own shadow. (Above photo clearly shows shadow of flag, but shadow of "Astro-not" is absent). Photo showing absolutely no crater under the main rocket of the LEM. Photo of Astro-not taken by fellow Astro-not who had no camera. Read how radiation should have turned the Astro-nots into crispy space bacon. Why are there never any stars showing in any of the moon pictures? If the Hubble Telescope can see them, why can't the Astro-Nots? -Original Message- From: Kuntadi, Nugrahanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 09, 2003 10:37 AM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject:[iagi-net-l] Bigger Fake than Moon Expedition?RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Plan et Mars Apakah ini kebohongan besar lain lagi setelah fake moon expedition nya Neil Armstrong? Kalau NASA tahun 70 an sudah mengklaim dirinya bisa mendaratkan apollo di bulan, lalu kenapa hingga sekarang belum pernah ada lagi pendaratan di bulan yang dikemas untuk pariwisata? saya hanya terkesima melihat foto2 yang dikomentari oleh ilmuwan Jepang bbrp waktu lalu. -Original Message- From: Ade Kadarusman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 09, 2003 7:22 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi Planet Mars Dear All, Lihat berita di TV tadi malam, katanya NASA meluncurkan lagi wahana luar angkasanya untuk mendaratkan kembali robot eksplorasi di permukaan planet Mars. Apa betul ? Konon katanya kali ini robot atau kendaraan pendarat di Mars lebih canggih dibandingkan generasi sebelumnya yang sukses mendarat di Mars beberapa tahun lalu. Setelah kembali ke Bandung tigabulan lalu, saya kehilangan berita-berita aktual terbaru tentang ekplorasi planet Mars, ada yang bisa menambahkan ?. Adakah kehidupan di Planet Mars ?, itulah pertanyaan yang berabad-abad lalu diajukan umat manusia di bumi, mungkinkah kali ini akan terjawab oleh ekspedisi NASA saat ini ? Kehadiran air (dalam bentuk es) yang berada dibawah permukaan Mars sudah diketahui sejak 30-40 tahun lalu, tapi adanya kehidupan masih jadi misteri !. Menurut teori yang ada sekarang, Mars sudah membeku sejak 4,1-4,0 milyar tahun yang lalu, yang ditandainya matinya aktivitas tektonik lempeng Mars (termasuk matinya aktivitas magmatisme dll, mungkin juga matinya aktivitas kehidupan ?). Yang akhirnya sekarang hanya mensisakan suatu bentuk "one-plate planet" atau yang dikenal sebagai "martian crust". wassalam Ade Kadarusman - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
RE: [iagi-net-l] Re: sistem psc di indonesia
I think this is misleading, and no need to explain lah. Sometimes we just need to perceive from the Republic point of view. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, February 17, 2003 11:08 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Re: sistem psc di indonesia fyi dari salah seorang teman di milist sebelah Best Regards Ujay - Forwarded by Sunjaya Eka Saputra/PMU/PETH/Petronas on 02/17/03 11:05 AM - Abdullatif Setyadi <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent by: cc: geologiugm-bounce@fr Subject: [Geologi UGM] Re: sistem psc di indonesia eelists.org 02/14/03 03:03 PM Please respond to geologiugm saya mau tanya tentang sistem pembagian keuntungan psc atau tac di indonesia apakah benar.. bahwa harga oil pricenya sudah ditentukan dahulu. sehigga fluktuasi harga minyak dunia tidak berepengaruh terhadap pembagian keuntungan? Benar sekali Jay, harga minyak sudah ditetapkan lebih dahulu. Hal itu disebabkan karena oil price forecasting sangat sulit dilakukan karena terlalu banyak parameter yang mempengaruhi. Dalam perhitungan-perhitungan ekonomis, beberapa hal memang perlu hanya dipatok dengan asumsi atau konstatnta, karena jika tidak maka perhitungan menjadi terlalu sulit untuk dilakukan. Termasuk di dalamnya. Oil price yang naik dan turun tidak mempengaruhi prosentase dari Equity to be Shared (ES) atau prosentase sharing. Tetapi naik dan turunnya oil price akan berpengaruh terhadap Total Revenue dan Total Contractor dan Govermnent Cash Flow secara nominal. Kalau harga minyak lebih tinggi dari yang diasumsikan sebelumnya, maka pemerintah akan memperoleh apa yang disebut dengan "windfall profit". Sebaliknya kalau oil pricenya turun. Untuk menanggulangi hal tersebut biasanya pada perhitungan ekonomis pre-sanction (pada saat project belum didanai), dilakukan analisis sensitivitas terhadap oil price, Production, Intangible dan Tangible Cost serta Operating Cost. Ujay bisa melakukan hal itu dengan gampang (bisa di Merak Software-nya Schlumberger, atau bahkan bisa secara manual denga Excel) > ex.. didlm agreement disebutkan harga minyaknya 20USD, splitnya 60:40, maka kalo harganya 25USD yang 5 dollar itu kemana? trus 60:40 itu berdasarkan harga langsung atau gimana? Yang $ 5 tetep dibagi menurut perjanjian sebelumnya, setelah dikurangi Cost Recovery (CR). Tetapi harga minyak yang naik seperti itu menyebabkan Recoverable yang lebih cepat dari Cost Recovery (CR). Ini menguntungkan Government karena akan lebih cepat memperoleh Cash Flow; sekaligus menguntungkan Contractor karena akan lebih cepat memperoleh laju pengembalian modal. Itulah yang oleh Pertamina disebut dengan windfall profit. apakah pembagian keuntungan itu setelah dipotong biaya produksi, pajak, biaya eksplorasi? Pembagian Share (85:15) dilakukan sebelum pajak dan operating cost; tetapi setelah Revenuenya dikurangi Cost Recovery atau (CR). Inilah yang disebut dengan Equity to be splitted (ES). ES akan kena pajak sebesar 48% dan sisanya disebut Contractor Cash Flow (CCF). CCF akan dikurangi Operating Cost (OC) dan sisanya disebut dengan Net Contractor Cash Flow (NCCF). NCCF ditambahkan dengan Cost Recovery (CR) yang dibayarkan oleh pemerintah akan menjadi Total Contractor Cash Flow (TCCF). Yang terakhir inilah (TCCF) yang disebut dengan keuntungan bersih Contractor atau perusahaan asing. sedangkan Government dapat dari share sebesar 85% dari Revenue - CR plus 48% dari ES. Total hasil akhir pembagian biasanya bukan 85% : 15% sebagaimana sering kita dengar (karena itu hanya Production Share); tetapi real profit sharing yang terajdi biasanya 54% Government dan 46% Contractor. Ironis khan? bagaimana sistemnya, apakah ada sistem nasionalisa
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Not too fast. Is it the system or the people? Or is it both? -Original Message- From: Koesoema [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Saturday, February 15, 2003 5:33 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia Makanya hilangkan saja apa yang namanya cost recovery itu!, biar splitnya naik. Usul saja IAGI ke Pemerintah supaya cost recovery di hapuskan, kalau perlu dengan demo - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 7:06 PM Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Pak Witan, > > Kalau... geram... terus kita diam-diam saja khan? > Mau lapor ke Pertamina / Migas ngak ada gunanya khan? > Di atas langit ada langit juga khan, meskipun langit dari antara kita > sendiri? > > Herman > > -Original Message- > From: Witan OA [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: 14 February 2003 09:34 > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > Jitu sekali pak Koesoema (pengalaman pribadi waktu di Humpuss pak?). > Hal lain yang harus diwaspadai adalah proyek TSA (Technical Service from > Abroad). Biayanya biasanya besar sekali, sangat kolusif nuansanya, data kita > dikerjakan di pusat riset mereka, atau mereka datangkan konsultan seabreg ke > Indonesia.Seakan-akan di Indonesia tak ada ahlinya atau fasilitas utk > mengerjakan proyek tsb.Bayangkan berapa banyak devisa negara kita yg pindah > ke negara mereka. > Belum lagi kalau perusahaan tsb punya PSC area yg sudah produksi dan yang > masih eksporasi, biasanya beban biaya di PSC eksplorasi secara terselubung > dimasukan ke biaya PSC yg sudah tahap produksi karena adanya mekanisme cost > recovery tadi. Sehingga kalau eksplorasinya gagal sebagian cost nya masih > bisa diselamatkan. > Masalah pekerja expat /RPTKmemang kadang2 bikin geram, diawal tahun 80an > sering sekali pekerja Indonesia di hire hanya untuk mengimbangi jumlah expat > yg didatangkan. Setelah itu jenjang karir diperpanjang,misalnya tadinya dari > Jr. Geologist - Geologist-Sr Geologist dirubah jadi Geologist IV,Geologists > III,II,I, baru ke level Sr Geologist, dengan memasukan 2 level tambahan tsb > jelas memperlambat orang Indonesia menggantikan expat. Di level yg lebih > atas sama saja, anda naik jadi chief geologist diatas anda ada expat manager > geology, anda diangkat jadi exploration manager diatas ada expat sbg VP > exploration. pokoknya diatas langit ada langit. > Dengan dibentuknya BP Migas saya mempunyai optimisme yg besar terhadap > teman2 kita disana utk lebih ketat lagi mengadakan pengawasan dan menelaah > kembali peraturan2 yg akan merugikan negara kita. > > wass > Witan > - Original Message - > From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "iagi-net" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol > dari > > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > > disetujui > > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > > dapat nama menyumbang. > > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan > dibebankan > > pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa > > diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost > > recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, > segala > > sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa > > daripada membeli. Ini juga sumber KKN. > > Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman > > Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua > cost > > ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya > split > > ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak > > mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga > minyak > > naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan m
RE: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi
Kan jadi akademisi baru sekarang, mungkin sebelumnya beliau di industri, ya jadi tambah mantep dan lebih berani ngomongnya. -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, February 10, 2003 9:22 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi Bukan begitu Mas Seno..saya cuman heran, kok ya sebagai akademisi mereka itu dengan 'nekadnya' menjelajah area yang mungkin mereka sama sekali nggak paham ujung pangkalnya...seorang akademisi khan kalau ngomong itu harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, karena kredibilitas mereka khan dipertaruhkan di situ.di sini bedanya seorang akademisi dengan seorang politikus (yang biasanya asal omong saja). Masih ingat waktu Amien Rais habis main ke Freeport? Nah pulangnya khan dia omong bahwa emas di daerah sana ditemukan dalam bentuk bongkahan-bongkahan segede kepalan tangan...ya semua ketawa dong.:-) "Aji, Seno (kem)" <[EMAIL PROTECTED]> 08/02/2003 07:24 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi Waduh mas Noor, ngerasa tersaingi ya. wong yang orang minyak sendiri aja ndak tahu pasti kok ya..(karena tahu masih banyak cadangan yang di "secret" kan). maklum lah...mungkin katanya ini jaman reformasi.jadi bebas mo' ngomongin apa saja. makanya kita juga kudu ngomongin yang lain dong. Ah, mungkin juga sumbernya dari RDP. > -Original Message- > From: SYARIFUDDIN Noor [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Friday, 7 February 2003 15:55 > To:[EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi > > nah lho...orang geologi kemarin tanya tentang prospek geologi masa > depaneh giliran orang sipil omong soal cadangan minyak..:-) > > > > > > > "argo" <[EMAIL PROTECTED]> > 07/02/2003 01:50 PM > Please respond to iagi-net > > > To: <[EMAIL PROTECTED]> > cc: > Subject:[iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi > > > Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi > > Dengan rata-rata tingkat produksi sebanyak 490,2 juta barrel per tahun > pada > perode 1980-2000, maka cadangan minyak bumi Indonesia yang saat ini > berjumlah 5.149,1 juta barrel akan habis dalam kurun waktu 10,5 tahun atau > > pada pertengahan 2010, apabila tidak terdapat penemuan yang signifikan. > Demikian dikatakan Roberto Akyuwen, staf pengajar Jurusan Teknik Sipil UGM > > Yogyakarta, Kamis (6/2). > > ''Waktu deplesi cadangan terbukti minyak bumi diindikasikan akan terjadi > dalam tempo 10,5 tahun, bahkan kemungkinan lebih pendek,'' ujarnya. > > Data-data menunjukkan bahwa penawaran minyak bumi Indonesia antara 1995- > 2000 rata-rata mencapai 577,5 juta barrel per tahun, sedangkan permintaan > pada periode yang sama rata-rata berjumlah 498,7 juta barrel per tahun. > Setiap tahunnya rata-rata terjadi penurunan kelebihan penawaran sebanyak > 10 > juta barrel atau menurun 7,7 persen per tahun. > > Dengan demikian, meskipun masih terdapat kelebihan penawaran rata-rata > 78,8 > juta barrel per tahun, namun jika terus menerus menurun, maka diperkirakan > > volume permintaan akan menyamai penawaran dalam tempo 7,9 tahun. > > Kondisi yang sama dijumpai pula pada neraca ekspor dan impor minyak bumi > Indonesia. Sekalipun terdapat kelebihan ekspor rata-rata 190,8 juta barrel > > per tahun pada periode 1990-2000, namun ekspor netto tersebut rata-rata > menurun 8,7 juta barrel atau 4,1 persen per tahun. > > Menurutnya, kondisi yang memprihatinkan ini diperburuk oleh relatif > buruknya iklim investasi yang dapat dilihat dari banyaknya gangguan yang > dialami dalam kegiatan operasi perusahaan-perusahaan minyak bumi di > berbagai wilayah di Indonesia. * > > > > > > --- > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Arc
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
'Bagus' untuk diri sendiri dan kumpeni, kan bagus juga. Dan hanya segelintir yg bagus utk rame2. Gitu maksudnya. JCI -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 1:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Herry, Yes...kalau finding oil that is not a problem, tapi berapa banyak, dan dengan catatan punya 'head' (baca: ide). Jossy, Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? Herman -Original Message- From: s=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 11:29 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. JCI -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. JCI -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -