RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Sedikit ikutan nimbrung : Keraguan Pak Ong terkait dg akan keluarnya UU Migas yg baru tahun ini memang ada benarnya ( kalau pakai istilahnya Asmuni srimulat Hil yg Musatahal. )UU itu harus diusulkan/diinisiatifkan oleh salah satu apakah DPR atau Pemerintah ( UU Migas 2001 yg lalu diusulakan oleh Pemerintah ), UU yg akan dibahas Harus masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas ), UU yg diusulkan harus ada Naskah akademisnya , disamping Draft UU tsb.( UU Migas 2001 yg lalu Tidak ada Naskah akademisnya ) RUU Migas pengganti UU Migas 2001 , telah masuk Prolegnas pada 2010, dan diusulkan/diinisiatif oleh DPR . Dalam rangka menyipakan RUU dan NA nya sudah dilakukan berbagai forum/dengar pendapat/masukan dari semua stake holder antara lain dari Organisasi Profesi/Asosiasi yg terkait dg Migas termasuk Perguruan Tinggi, Pemda penghasil Migas, Institusi terkait Migas (ESDM,BP MIgas,BPH Migas, Pertamina), Para Pakar Pakar Migas (salah satunya Almh Pak Wijoyono seb jadi Wamen ) Pakar Pakar hukum baik hukum tatanegara, hukum internasional maupun hukum Kontrak Kontrak internasional.dllSetelah Draft dan NA ini jadi maka akan disampaikan kepada Presiden untuk dilakukan pembahasan Bersama antara pemerintah dg DPR ( bisa bisa dibedah ulang ( overhoul)lagi draft RUU tsb untuk dapat disetujui bersama ), Jadi jalan masih panjang.. Dalam Keputusan MK terkait dg UU Migas 2001 tahun 2004 , ada 3 pasal ( 4 ayat yg dirubah ) yg di rubah , yaitu yg berhubungan dg Kewenangan Ekplorasidan Eksploitasi , yg berhubungan dg DMO yaitu menghilangkan batasan maksimum 25 % ( paling banyak ) hasil produksi migas yg diserahkan , dan yg berhubungan dg harga BBM dan Gas untuk dalam negeri ISM From: Ong Han Ling [mailto:wim...@singnet.com.sg] Sent: Monday, September 17, 2012 4:50 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP MigasPak Rovicky, Sekitar 1998 (?) MIGAS memberikan kepada ITB draft UUMigas No.22. Draft tsb. menurut Migas juga diberikan kepada Universitas lainnya dan juga kepada Assosiasi (berarti IAGI?) untuk diberikan comment. Termasuk IPA yang juga saya ketahui memberikan comment. Di ITB diberikan kepada rektor yang meneruskan ke Geologi, Teknik Perminyakan, dan Teknik Kimia untuk dilakukan evaluasi. Draft diserahkan ke Rektor, seminggu sebelumnya dan kita diminta evaluasi dan diberi waktu 2-3 hari. Lalu sama-sama naik bus ke DPR. Disitu kami bertemu dengan beberapa Universitas lainnya. Kita diberikan waktu tanya jawab selama 1-2 jam. Kita diterimkasihi oleh DPR atas masukan. Keluarlah UUmigas no.22 tahun 2001. Alasan utama menurut saya dibuatnya UUMigas adalah karena peran Pertamina terlalu besar pada waktu itu. Menjadi Kepala Unit seperti raja kecil diaerah. ESDM yang membawahi Pertamina tidak berfungsi. Semua dilakukan oleh Pertamina, mulai dari menawarkan daerah baru, tender system, evaluasi tender, pemilihan pemenang, tandatangan, extension, pelaksanaan, dan supervisi. Dicarilah jalan untuk membatasi kekuasaan Pertamina. Perilaku Pertamina membuat banyak orang iri. Dimulailah kampanye menghujat Pertamina. Berbagai alasan, termasuk mengapa bidding untuk wilayah baru tidak laku, dikemukakan untuk mematahkan monpoli Pertamina. Dibuatlah UUMigas, yang mematahakan hegemoni Pertamina dan memberi kekuasaan kepada ESDM. Rupanya cyclus ini akan terulang lagi? Waktu UUMigas direncanakan berbagai pihak juga melakukan protes. Yang saya ketahui adalah grup ex-Pertamina yang betul-betul concern dengan dunia perminyakan Indonesia dan dipimpin oleh ex Ka BPKKA. Grup ini menganggap UUMigas baru bertentangan dengan UUD. Mereka mengadakan pertemuan secara reguler. Mereka bahkan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi waktu UU baru disahkan. Pada waktu itu yang mengajukan masalah ke MK hanya sedikit. Memang Anda benar, MK pernah membatalkan pasal ttg. DMO. Pembatalan sebetulnya tidak lain karena keceroban. Tapi untuk membatalkan inipun memakan waktu kalau tidak salah sampai 3-4 tahun. UUMigas yang baru dan sekarang digodok di DPR direncanakan keluar tahun ini. Saya ragukan hal ini. IAGI yang langsung berkepentingan sebetulnya harus buka suara dan minta didengar pendapatnya. Bisa dipastikan begitu keluar, besoknya ada saja yang tidak setuju. Yang vokal yang akan didengar. Moga-moga kerterangan singkat ini bermanfaat. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
mengantung? Can we afford this kind of situation? **8. **Pendapat saya, sebaiknya UUMIGAS diperbaiki, diamendemen dan disempurnakan secara bertahap. Tidak perlu drastis seperti membubarkan BPMIGAS. Sekarang sering kali “tokoh-tokoh migas” mencari nama dan menghujat dikoran yang menyebabkan banyak investor takut dan menahan diri masuk Indonesia. **9. **Memang BPMigas banyak kekurangan. Demikian juga UUD 45. Tapi sebaiknya diperbaiki dan bukan mengantikan yang belum tentu akan lebih baik. Tidak ada jaminan kalau BPMigas dikembalikan ke Pertamina akan berjalan lancar. Dapat dipastikan akan timbul persoalan dan hujatan lain oleh mereka yang “tidak kebagian”. **10. **Marilah kita menghargai apa yang telah dibuat oleh pendahulu kita (forefathers) dengan tidak menyalahkan mereka dengan melakukan pergantian undang-undang. Gampang menyalahkan orang lain. Namun yang baru belum tentu lebih baik dari yang dulu, karena masih perlu diuji. Apalagi dalam keadaan sekarang dimana begitu banyak undang-undang yang keliru dan dipelesetkan oleh banyak orang yang mempunyai “vested interest” hingga kita tidak tahu siapa lawan dan siapa kawan. ** ** *Summary and Conclusion*: Kritikan UUMigas baru no. 20 dimulai begitu dikeluarkan tahun 2001 dan mulai gencar 4 tahun terakir ini. Selama UU dibicarakan banyak investor wait and see sebelum menanamkan modalnya. Sekarang banyak daerah yang ditawarkan ESDM kurang laku. Karena UUMigas ini erat hubungannya dengan kegiatan eksplorasi, sebaiknya IAGI ikut bersuara. Pilihan 1 adalah UUMigas tidak perlu dirubah dan cukup diperbaiki secara bertahap (seperti usulan saya ini). Pilihan 2 adalah membuat UUMigas baru mengantikan yang lama, no.22. Kalau memilih pilihan 2 perlu diuraikana apa saja yang akan dirubah. Pasti akan banyak dan tiap orang akan mengeluarkan pendapatnya. Kalau IAGI bisa keluar dengan satu suara, ini akan sangat membantu Pemerintah dalam mengambil keputusan. Saya yakin kalau IAGI bisa besatu, suaranya pasti didengar Pemerintah. Mungkin PIT-IAGI di Yogjakarta adalah tempatnya untuk referendum. Siapa yang lebih tahu persoalan eksplorasi kalau bukan anggota IAGI. ** ** Maafkan kalau ada hal-hal yang tidak berkenan. ** ** Salam, ** ** HL Ong ** ** *From:* wikanw [mailto:wikanwindra...@yahoo.com javascript:_e({}, 'cvml', 'wikanwindra...@yahoo.com');] *Sent:* Tuesday, September 04, 2012 10:54 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml', 'iagi-net@iagi.or.id'); *Subject:* Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas ** ** Pak Ong ysh, ** ** Tertarik dengan poin nomor 2: menjadi pertanyaan bagi saya ** ** Pada saat ini atau di masa mendatang, apakah meletakkan kembali agen pemerintah pengelola migas nasional kepada Pertamina menjadi kemunduran ataukah malah sebagai kemajuan ya? ** ** Studi Bank Dunia (2010) mengatakan NOCs (Perusahaan Migas Nasional) memegang 90% cadangan terbukti dunia. Dan dari top 25 perusahaan terbesar (pemilik cadangan dan produksi), 18 di antaranya adalah NOCs. Tidak jelas Pertamina di peringkat ke berapa. ** ** Data dari studi Universitas Stanford (2007) memberikan peringkat Pertamina di urutan ke-18 untuk besar cadangan migas (2004) - data belum mengikutsertakan cadangan shale gas. Sedangkan dari besarnya kapitalisasi pasar (2006) Pertamina di peringkat ke-31. ** ** Kalau saya pikir secara singkat, apabila kedaulatan energi (migas) dimanifestasikan sebagai penguasaan aset oleh korporasi yang mewakili negara, seperti tercermin dalam pemeringkatan NOCs di atas, maka bila agen pemerintah yang menguasai pengelolaan migas dikuasakan kepada Pertamina, tentunya menjadi hal kemajuan. Mohon dikoreksi kalau saya salah. ** ** Kecuali pada saat pembuatan dan kemudian pengesahan UU MIGAS 2001, mungkin saat itu Pertamina dinilai tidak efisien dan efektif sebagai agen pemerintah pengelola migas nasional merangkap operator EP. Tetapi setelah 10 tahun Pertamina mengembangkan visi World Class energy company, apakah setidaknya ke depan, pengembalian kuasa agen pemerintah kepada Pertamina dapat meningkatkan value creation dari NOC bagi kedaulatan energi nasional. ** ** Sehingga dapat dinilai model pelaksanaan operasi EP yang disebut Pak Kurtubi sebagai B (bisnis) to B, daripada sekarang B to G (government), apakah sebagai model yang lebih baik dalam hal kedaulatan energi. ** ** Salam, Wikan Sent from my iPad On 4 Sep 2012, at 10:23, Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id wrote: Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah alasanya: **1. **UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia Teknik, Geologi, dan Teknik
RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
hubungannya dengan kegiatan eksplorasi, sebaiknya IAGI ikut bersuara. Pilihan 1 adalah UUMigas tidak perlu dirubah dan cukup diperbaiki secara bertahap (seperti usulan saya ini). Pilihan 2 adalah membuat UUMigas baru mengantikan yang lama, no.22. Kalau memilih pilihan 2 perlu diuraikana apa saja yang akan dirubah. Pasti akan banyak dan tiap orang akan mengeluarkan pendapatnya. Kalau IAGI bisa keluar dengan satu suara, ini akan sangat membantu Pemerintah dalam mengambil keputusan. Saya yakin kalau IAGI bisa besatu, suaranya pasti didengar Pemerintah. Mungkin PIT-IAGI di Yogjakarta adalah tempatnya untuk referendum. Siapa yang lebih tahu persoalan eksplorasi kalau bukan anggota IAGI. Maafkan kalau ada hal-hal yang tidak berkenan. Salam, HL Ong From: wikanw [mailto:wikanwindra...@yahoo.com] Sent: Tuesday, September 04, 2012 10:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Pak Ong ysh, Tertarik dengan poin nomor 2: menjadi pertanyaan bagi saya Pada saat ini atau di masa mendatang, apakah meletakkan kembali agen pemerintah pengelola migas nasional kepada Pertamina menjadi kemunduran ataukah malah sebagai kemajuan ya? Studi Bank Dunia (2010) mengatakan NOCs (Perusahaan Migas Nasional) memegang 90% cadangan terbukti dunia. Dan dari top 25 perusahaan terbesar (pemilik cadangan dan produksi), 18 di antaranya adalah NOCs. Tidak jelas Pertamina di peringkat ke berapa. Data dari studi Universitas Stanford (2007) memberikan peringkat Pertamina di urutan ke-18 untuk besar cadangan migas (2004) - data belum mengikutsertakan cadangan shale gas. Sedangkan dari besarnya kapitalisasi pasar (2006) Pertamina di peringkat ke-31. Kalau saya pikir secara singkat, apabila kedaulatan energi (migas) dimanifestasikan sebagai penguasaan aset oleh korporasi yang mewakili negara, seperti tercermin dalam pemeringkatan NOCs di atas, maka bila agen pemerintah yang menguasai pengelolaan migas dikuasakan kepada Pertamina, tentunya menjadi hal kemajuan. Mohon dikoreksi kalau saya salah. Kecuali pada saat pembuatan dan kemudian pengesahan UU MIGAS 2001, mungkin saat itu Pertamina dinilai tidak efisien dan efektif sebagai agen pemerintah pengelola migas nasional merangkap operator EP. Tetapi setelah 10 tahun Pertamina mengembangkan visi World Class energy company, apakah setidaknya ke depan, pengembalian kuasa agen pemerintah kepada Pertamina dapat meningkatkan value creation dari NOC bagi kedaulatan energi nasional. Sehingga dapat dinilai model pelaksanaan operasi EP yang disebut Pak Kurtubi sebagai B (bisnis) to B, daripada sekarang B to G (government), apakah sebagai model yang lebih baik dalam hal kedaulatan energi. Salam, Wikan Sent from my iPad On 4 Sep 2012, at 10:23, Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id wrote: Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah alasanya: 1. UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia Teknik, Geologi, dan Teknik Perminyakan. Demikian juga dari Universitas lainnya seperti Univ. Sumtara Utara, assosiasi seperti HAGI, IAGI, IPA dsb. ikut diminta pendapatnya. DPR Indonesia mengundang universitas-universitas untuk membahas UUMIGAS baru. Jadi UU tersebut dibuat oleh putra-putri terbaik dari Indonesia. Kalau keberadaan BPMIGAS sekarang dihujat, berarti kita menghujat diri sendiri. 2. Waktu itu, MPS-PERTAMINA yang mengurusi K3S, dihujat habis-habisan. Akirnya UUMIGAS 2001 mengantikan MPS dengan BPMIGAS. Sekarang kita ingin mengembalikan kembali ke Pertamina. Apakah Ini bukan merupakan kemunduran. 3. Banyak orang anggap UUMIGAS dimana kontrak PSC bernaung tidak sesuai dengan jamannya dan terlalu banyak “loopholes”. Banyak orang mengangap harus di revisi. Memang PSC hanya 40 halaman dobel spasi ditambah Appendix, dan berlaku selama 30 tahun. Berlaku dari eksplorasi, development, produksi bahkan sekarang meliputi LNG dan pengapalan. Bandingkan kontrak dengan K3S asing, satu konsultan untuk 3 bulan saja bisa sampai 30m halaman single spasi. 4. Dilihat dari jumlah halaman PSC yang hanya 40 halaman, pasti banyak kekurangannya atau loopholes. Banyaknya loopholes dijadikan kritikan dan hujatan. Banyaknya kritikan masuk akal dan PSC perlu disempurnakan. Tapi harus diingat bahwa loopholes tsb. juga berlaku bagi K3S. Pinter-pinternya kita memanfaatkan loopholes tsb. bagi keuntungan Negara. Sampai sekarang kita kalah pinter. Tetapi ini bukan berarti kita harus ganti. Kita harus pelajari dan memanfaatkan loopholes tsb. Kita sudah menguasai PSC bertahun-tahun hingga mengerti betul isinya. Harus diingat bahwa K3S berani investasi dan mengeluarkan puluhan bahkan ratusan juta dollar di Indonesia menggunakan PSC yang tidak sempurna dan
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Hebatnya KTB ini yang selalu menjadi Nara sumber terkait Permigasan disetiap Diskusi Diskusi dan di Media / stasiun Tipi , kenapa kok tidak dari yang lain lain yang lebih jago jago...disinilah opini publik terbentuk, Gimana mengkonternya ya harus dg model KTB tsb pendekatannya , masuk keruang publik salah satunya dg menggunakan Media.. meskipun Sejago jagonya tapi kalau tidak mau masuk ruang publik , ya akhirnya jago kandang waependapatnya tidak ada yg dengar... Bicara tetang UU itu harus dilihatnya secara keseluruhan karena mengandung unsur felosofis, sosiologis, yuridis serta pokok pokok dan lingkup materi yang akan diatur, sehingga keterlibatan semua pemangku kepentingan/stakeholder mutlak diperlukan, tidak hanya pakar dalam bidang tertentu/teknis saja. Pembahasan UU itu dilakukan bersama sama antara Pemerintah dan Legislatif , salah satu mogok buyarlah/tertundalah itu UU , jadi kalau sdh jadi merupakan produk bersama , dan disahkan oleh Presiden untuk diundangkan selambat lambatnya 30 hari.UU Migas 2001 bukannya tidak ada masalah, salah satunya adanya penolakan dari bbearapa anggota DPR pada waktu pengesanannya ( dengan minderheidsnota ), cuma kalah suara. Kemudian 2 tahun setelah berjalan ( 2003 ) di permasalahkan di MK oleh 6 kelompok masyarakat ( salah satunya SP- FSPSI Pertamina ), dan untuk ketiga kalinya saat ini d MK kan lagi oleh bberapa kelompok masyarakat .UU dinilai bukan karena UU tsb telah pro investasi, pro ekplorasi , pro lifting , pro Lembaga/Intitusi tertentu , atau pro pro yang lain , tapi apakah UU tsb telah Bertentangan dg UUD atau tidak , dan untuk menilianya hal tsb hanya di MK tempatnya. ISM Pak Yanto, tergantung sih, mau ikut yang bilang minyak dari fosil atau minyak dari rembesan inti bumi dan Minyak dan Gas secara general masih banyak juga lo: minyak sawit, gas metan dari sawah dan sampah, minyak nabati, steam (superheated gas form of water), etc... 2012/9/4 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Rekan Kalau mengenai hal Bubar Membubar saya ndak mau komentar. Cuma , sangat menyedihkan bahwa Ahli Perminyakan Nasional , sekelas pak Kurtubi masih mengatakan : bahwa Indonesia masih memiliki migas yang BERLIMPAH . -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Mencoba untuk ikut berpartisipasi, Mungkin sebelum kita menyikapi mengenai komentar / statement dari pak Kurtubi, mungkin ada baiknya kita untuk mengetahui latar belakang dan maksud dari pernyataannya beliau (bukan berarti saya mendukung ya..:) ) Saya sendiri belum terlalu mengerti mengenai latar belakang dari pernyataan pak Kurtubi, tetapi beberapa hari yang lalu saya pernah mendengarkan diskusi di metroTV dengan salah satu pembicaranya adalah pak Kurtubi. Dalam acara tersebut , sepenangkapan saya (mohon maaf jika ternyata apa yang saya tangkap tidak sesuai), yang menjadi latar belakang dari pernyataannya beliau adalah adanya Kedaulatan Energi Bangsa Indonesia. Kedaulatan energi yang dimaksud adalah bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, berdasarkan UUD 1945, pasal 33 ayat (3). masih merupakan pendapat beliau, saat ini bangsa Indonesia belum berdaulat atas energi Migas (dan juga tambang) karena potensi kekayaan alam masih dikuasai oleh investor asing. Memang seperti telah kita ketahui bahwa semua KKKS berada di bawah pengawasan BPMIGAS, tetapi yang menjadi sorotan beliau adalah, cadangan Migas dari tiap2 cekungan dimiliki oleh investor asing tersebut. Kenapa? karena cadangan Migas ( menurut beliau) adalah sesuatu yang bernilai Bankable (saya pribadi mengartikannya cadangan migas tersebut dapat dijadikan agunan untuk meminjam uang di bank -- CMIIW), kemudian BPMIGAS sebagai perwakilan Pemerintah (bukan korporasi) tidak dapat menggunakan cadangan Migas tersebut sebagai bagian portofolionya. Sehingga cadangan Migas yang ada di Indonesia secara tidak langsung (atau langsung) menjadi milik portofolio dari investor asing tersebut. Alasan tersebut yang mendasari pernyataan beliau untuk lebih memilih mengembalikan pengontrolan produksi Migas di Indonesia ke Pertamina. Masih dalam acara diskusi tersebut pak Kurtubi juga menunjuk penurunan produksi MIGAS di Indonesia adalah karena kesalahan BPMIGAS. Saya pribadi juga tidak sependapat mengenai hal tersebut. Nah mungkin dari rekan2 yang ada di milis ini dapat memberikan penjelasan atau meluruskan apakah latar belakang yang dipaparkan diatas telah sesuai adanya, atau apakah saya yang salah tangkap. Semoga dari diskusi di milis ini bisa memberikan solusi yang terbaik untuk tercapainya Kedaulatan Energi Di Indonesia. MERDEKA!! salam, Gatot DJ On 9/4/12, Eko Prasetyo strivea...@gmail.com wrote: Pak Yanto, tergantung sih, mau ikut yang bilang minyak dari fosil atau minyak dari rembesan inti bumi dan Minyak dan Gas secara general masih banyak juga lo: minyak sawit, gas metan dari sawah dan sampah, minyak nabati, steam (superheated gas form of water), etc... 2012/9/4 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Rekan Kalau mengenai hal Bubar Membubar saya ndak mau komentar. Cuma , sangat menyedihkan bahwa Ahli Perminyakan Nasional , sekelas pak Kurtubi masih mengatakan : bahwa Indonesia masih memiliki migas yang BERLIMPAH . -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
pengeritik UUMIGAS ataupun PSC berani bertanggung jawab kalau tidak ada investor yang akan datang ke Inodnesia? 8. Marilah kita perbaiki yang kita sudah punyai dan memanfaatkan loopholes bagi kepentigan Negara. Maaf kalau tidak berkenan. HL.Ong From: Eko Prasetyo [mailto:strivea...@gmail.com] Sent: Tuesday, September 04, 2012 7:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Terus terang, kalo Pak Kurtubi menghina BP MIGAS, berarti menghina semua KKS baik lokal maupun asing, karena...ya karena semua yang bekerja di lapangan ya KKS dan melaporkannya ke BP MIGAS. KKS saya yakin sudah bekerja keras mencari oil dan gas semampu mungkin, apalagi dengan harga dewa kayak sekarang ;) Saya sendiri sebagai kuli KKS sudah jungkir balik bekerja mempertahankan decline jadi ~ 0%, dan ini yang mungkin gak dilihat Pak Kurtubi. Dia melihat pukul rata semua produksi turun, karena itu hajar BP MIGAS sebagai sasaran gampang. BP MIGAS sendiri, kalo saya harus mencari kesalahan, terlalu konservatif dalam menilai sebuah proyek yang diajukan oleh KKS. Tapi itu bagian dari good governance, mungkin. Gak semua proyek harus diapprove karena lapar produksi. Apa BP MIGAS punya otoritas untuk jadi aktif dalam menggeber KKS dan punya wewenang untuk memaksa KKS melakukan eksplorasi dan eksploitasi untuk daerah tertentu? Dan subsidi BBM. Really, Pak Kurtubi? Setahu saya BBM itu urusan BPH MIGAS, bukan BP MIGAS. Pertamina itu tepat sasaran, karena mereka distributor utama, IMHO. Dan kemana itu hantu mega-calo Petral, Pak Kurtubi, kok gak disasar? Gak berani ya? 2012/9/4 Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya. http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer® -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Walah ketakutan embargo? Contoh tu Iran, diembargo seluruh dunia malah makin mandiri. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Dandy Hidayat dhida...@live.com Date: Tue, 4 Sep 2012 12:21:14 To: iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Pak Ong Terimakasih atas penjelasannya yang sangat detail dan sangat masuk akal , Terus terang saya pribadi sangat tidak setuju dengan ide Pak Kurtubi , membubarkan BPMIGAS sama saja membiarkan ratusan KKKS akan kehilangan arah , Ratusan Kontrak Karya berantakan berimbas pada turunya produksi dan pada akhirnya kita tak punya energi. Hal yang saya paling takutkan adalah runtuhnya kepercayaan asing (pemodal) dan imbasnya bisa saja sampai embargo (kalau ada negara besar/adidaya merasa dipermaikan) Kalaupun ada oknum atau hal yang kurang sesuai sebaiknya dibenahi , BPMIGAS bila dilihat dari sejarahnya dimulai dari BPKKA - Pertamina , hingga menjadi Independen seperti sekarang ini adalah melaksanakan fungsi pengawasan dan operasi MIGAS di Indonesia. Dulu memang saya pribadi sering kena omelan , dimarahi oleh BPMIGAS dan sebagainya , tapi bukan berarti kita tidak suka terus kita bubarkan . BPMIGAS demikian karena mereka menjalankan fungsi , kalau Pak Kurtubi (seandainya) jadi Kepala BPMIGAS , menggatikan pak Priyono saya yakin akan melakukan hal yang kurang lebih sama dengan sekarang. pak Ong Kembali pada perturan dan perundang - undangan kita yang (memang) banyak yang bolong , harusnya ini juga tanggung jawab DPR selaku Legislative , untuk membenahi , Kalau sampai DPR ikut menyalahkan BPMIGAS sama saja dengan DPR melempar aib ke wajah mereka sendiri... Yang di Pemerintahan , mari kita sama-sama benahi , yang operator mari kita patuhi aturan yang ada. Maaf bukan menggurui , tapi selaku generasi yang masih dibawah 40-tahun ini , saya hanya berpikir anak dan cucu kita mau apa kalau sebentar - bentar negara ini bongkar pasang . Dan bila kami yang relative muda boleh meminta , tolong yang senior - senior IAGI mau mengajak diskusi orang - orang seperti pak Kurtubi an juga Pak Jero Wacjik, agar jangan karena nila setitik , kita bongkar gedung Wisma Mulia.. Membangunnya itu juga perlu biaya dan waktu . Salam Dandy From: hl...@geoservices.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 4 Sep 2012 10:23:32 +0700 Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah alasanya: 1. UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia Teknik, Geologi, dan Teknik Perminyakan. Demikian juga dari Universitas lainnya seperti Univ. Sumtara Utara, assosiasi seperti HAGI, IAGI, IPA dsb. ikut diminta pendapatnya. DPR Indonesia mengundang universitas-universitas untuk membahas UUMIGAS baru. Jadi UU tersebut dibuat oleh putra-putri terbaik dari Indonesia. Kalau keberadaan BPMIGAS sekarang dihujat, berarti kita menghujat diri sendiri. 2. Waktu itu, MPS-PERTAMINA yang mengurusi K3S, dihujat habis-habisan. Akirnya UUMIGAS 2001 mengantikan MPS dengan BPMIGAS. Sekarang kita ingin mengembalikan kembali ke Pertamina. Apakah Ini bukan merupakan kemunduran. 3. Banyak orang anggap UUMIGAS dimana kontrak PSC bernaung tidak sesuai dengan jamannya dan terlalu banyak “loopholes”. Banyak orang mengangap harus di revisi. Memang PSC hanya 40 halaman dobel spasi ditambah Appendix, dan berlaku selama 30 tahun. Berlaku dari eksplorasi, development, produksi bahkan sekarang meliputi LNG dan pengapalan. Bandingkan kontrak dengan K3S asing, satu konsultan untuk 3 bulan saja bisa sampai 30m halaman single spasi. 4. Dilihat dari jumlah halaman PSC yang hanya 40 halaman, pasti banyak kekurangannya atau loopholes. Banyaknya loopholes dijadikan kritikan dan hujatan. Banyaknya kritikan masuk akal dan PSC perlu disempurnakan. Tapi harus diingat bahwa loopholes tsb. juga berlaku bagi K3S. Pinter-pinternya kita memanfaatkan loopholes tsb. bagi keuntungan Negara. Sampai sekarang kita kalah pinter. Tetapi ini bukan berarti kita harus ganti. Kita harus pelajari dan memanfaatkan loopholes tsb. Kita sudah menguasai PSC bertahun-tahun hingga mengerti betul isinya. Harus diingat bahwa K3S berani investasi dan mengeluarkan puluhan bahkan ratusan juta dollar di Indonesia menggunakan PSC yang tidak sempurna dan banyak loopholes. Mengapa kita sebagai penerima dana takut dan ingin memperbaiki Undang-undang terus menerus? Dengan adanya kritikan simpang siur yang demikian banyaknya, meskipun akirnya hanya berupa wancana dan tidak ada implementasi, termasuk membubarkan BPMIGAS dan mengantikan UU MIGAS, investor juga mulai takut. 5. Seperti UUD 45. Kurang
[iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | [image: Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas] 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya. http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer®
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Yang harus dihadapi adalah mafia minyak dan kakitangannya, sehingga kita jadi pengimpor abadi. --- On Mon, 3/9/12, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Subject: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, 3 September, 2012, 5:21 PM Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol.Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya.http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer®
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Coba kasih jabatan bp migas ke Kurtubi pasti bunyi lain Sent via BlackBerry® from Telstra -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Date: Tue, 4 Sep 2012 07:21:15 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | [image: Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas] 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya. http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer®
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Terus terang, kalo Pak Kurtubi menghina BP MIGAS, berarti menghina semua KKS baik lokal maupun asing, karena...ya karena semua yang bekerja di lapangan ya KKS dan melaporkannya ke BP MIGAS. KKS saya yakin sudah bekerja keras mencari oil dan gas semampu mungkin, apalagi dengan harga dewa kayak sekarang ;) Saya sendiri sebagai kuli KKS sudah jungkir balik bekerja mempertahankan decline jadi ~ 0%, dan ini yang mungkin gak dilihat Pak Kurtubi. Dia melihat pukul rata semua produksi turun, karena itu hajar BP MIGAS sebagai sasaran gampang. BP MIGAS sendiri, kalo saya harus mencari kesalahan, terlalu konservatif dalam menilai sebuah proyek yang diajukan oleh KKS. Tapi itu bagian dari good governance, mungkin. Gak semua proyek harus diapprove karena lapar produksi. Apa BP MIGAS punya otoritas untuk jadi aktif dalam menggeber KKS dan punya wewenang untuk memaksa KKS melakukan eksplorasi dan eksploitasi untuk daerah tertentu? Dan subsidi BBM. Really, Pak Kurtubi? Setahu saya BBM itu urusan *BPH*MIGAS, bukan *BP* MIGAS. Pertamina itu tepat sasaran, karena mereka distributor utama, IMHO. Dan kemana itu hantu mega-calo Petral, Pak Kurtubi, kok gak disasar? Gak berani ya? 2012/9/4 Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | [image: Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas] 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya. http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer® -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Pak KTB nih asbun aja yah Blio dulu di PTM yah kok ga ilmiyah blas Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hilma...@yahoo.com.au Date: Tue, 4 Sep 2012 00:39:24 To: iagi netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Coba kasih jabatan bp migas ke Kurtubi pasti bunyi lain Sent via BlackBerry® from Telstra -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Date: Tue, 4 Sep 2012 07:21:15 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | [image: Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas] 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya. http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer®
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Apakah dia masuk Barisan sakit hati? Di janjikan posisi tertentu di PTM/BPPKA/MPS? Dan kemudian ngga jadi? Ngga tau juga yah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Tue, 4 Sep 2012 02:13:05 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Pak KTB nih asbun aja yah Blio dulu di PTM yah kok ga ilmiyah blas Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hilma...@yahoo.com.au Date: Tue, 4 Sep 2012 00:39:24 To: iagi netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Coba kasih jabatan bp migas ke Kurtubi pasti bunyi lain Sent via BlackBerry® from Telstra -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Date: Tue, 4 Sep 2012 07:21:15 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | [image: Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas] 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya. http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer®
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Kalau masalah pertanggungjawabannya langsung ke Presiden mungkin itu bisa dibenahi..karena tidak semua masalah bisa ditangani langsung oleh presiden,, mungkin ada benarnya juga pernyataan dari Pak Kurtubi yg menyatakan tentang serahkan pengelolaan kepada pertamina seperti beberapa tahun yg lalu. dengan begitu kita bisa menjadi tuan rumah di negara kita sendiri, lalu kita bisa mengerahkan semua rakyat Indonesia untuk membangun satu kesatuan perusahaan energi,,kita panggil org2 terbaik yg ada di pihak luar untuk bisa mengembangkan negaranya sendiri. kalau tidak salah bnyak perusahaan migas asing itu pegawainya orang indonesia juga. mudah2an kita bisa bersatu untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi,terus dan terus.. Salam Hikmat From: Eko Prasetyo strivea...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 4, 2012 7:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Terus terang, kalo Pak Kurtubi menghina BP MIGAS, berarti menghina semua KKS baik lokal maupun asing, karena...ya karena semua yang bekerja di lapangan ya KKS dan melaporkannya ke BP MIGAS. KKS saya yakin sudah bekerja keras mencari oil dan gas semampu mungkin, apalagi dengan harga dewa kayak sekarang ;) Saya sendiri sebagai kuli KKS sudah jungkir balik bekerja mempertahankan decline jadi ~ 0%, dan ini yang mungkin gak dilihat Pak Kurtubi. Dia melihat pukul rata semua produksi turun, karena itu hajar BP MIGAS sebagai sasaran gampang. BP MIGAS sendiri, kalo saya harus mencari kesalahan, terlalu konservatif dalam menilai sebuah proyek yang diajukan oleh KKS. Tapi itu bagian dari good governance, mungkin. Gak semua proyek harus diapprove karena lapar produksi. Apa BP MIGAS punya otoritas untuk jadi aktif dalam menggeber KKS dan punya wewenang untuk memaksa KKS melakukan eksplorasi dan eksploitasi untuk daerah tertentu? Dan subsidi BBM. Really, Pak Kurtubi? Setahu saya BBM itu urusan BPH MIGAS, bukan BP MIGAS. Pertamina itu tepat sasaran, karena mereka distributor utama, IMHO. Dan kemana itu hantu mega-calo Petral, Pak Kurtubi, kok gak disasar? Gak berani ya? 2012/9/4 Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol.Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya.http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer® -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Tidak ada yg menjanjikan ttp kelihatannya bermimpi mendapat wangsit ketika sedang tidur. BK. --- On Tue, 9/4/12, koko_krunc...@yahoo.co.id koko_krunc...@yahoo.co.id wrote: From: koko_krunc...@yahoo.co.id koko_krunc...@yahoo.co.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tuesday, September 4, 2012, 2:17 AM Apakah dia masuk Barisan sakit hati? Di janjikan posisi tertentu di PTM/BPPKA/MPS? Dan kemudian ngga jadi? Ngga tau juga yah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Tue, 4 Sep 2012 02:13:05 +To: iagi-net@iagi.or.idReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Pak KTB nih asbun aja yah Blio dulu di PTM yah kok ga ilmiyah blas Avi Powered by Telkomsel BlackBerry®From: hilma...@yahoo.com.au Date: Tue, 4 Sep 2012 00:39:24 +To: iagi netiagi-net@iagi.or.idReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Coba kasih jabatan bp migas ke Kurtubi pasti bunyi lainSent via BlackBerry® from TelstraFrom: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Date: Tue, 4 Sep 2012 07:21:15 +0700To: iagi-netiagi-net@iagi.or.idReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi mengungkapkan, sistem pengelolaan migas Indonesia dari dulu hingga sekarang bersifat auto pilot sehingga ketahanan energi Indonesia semakin bobrok. Karena itu Kurtubi mendesak pemerintah untuk segera membubarkan BP Migas. Bubarkan saja BP Migas. Ayo saya tantang Menteri ESDM dan Wamennya, kata Kurtubi yang juga menjabat sebagai Direktur Center For Petroleum And Energy Economics Studies (CPEES) kepada PelitaOnline, di Jakarta, Selasa (20/3). Kurtubi menilai, tidak adanya jabatan komisaris di BP Migas membuat lembaga tersebut jadi besar kepala dan bahkan sering bertindak bodoh. Mereka tidak ada yang mengawasi. Dan mereka langsung menyampaikan pertanggungjawabannya ke Presiden. Nah, apakah Pak SBY sempat memeriksa detail permasalahan migas di Indonesia? tanya Kurtubi dengan nada geram. Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyebutkan, akibat tingkah bodoh oknum BP Migas dan PT Pertamina ketahanan energi Indonesia menjadi tidak terjamin. Pada akhirnya rakyat kembali yang jadi korban. Akibat oknum bodoh itu. Pertama, produksi minyak sangat amat rendah, salah kelola industri migas padahal sumber dayanya sangat besar. Kita harus impor minyak mentah ini sifatnya abadi karena cara kelola minyak kita ini salah dari tahun ke tahun, paparnya. Kedua, oknum bodoh di Pertamina membuat subsidi BBM membengkak, akibat korupsi, tambahnnya. Melihat fakta tersebut, menurut Kurtubi tidak ada jalan lain yaitu bubarkan BP Migas. Hanya itu solusinya. Bubarkan BP Migas yang hanya mikirin perut sendiri. Pengelolaannya serahkan ke Pertamina.Tapi dengan syarat Pertamina juga harus dibenahi dulu strukturnya dari segala aspek dan Pertamina harus mau membangun kilang minyak di Indonesia agar kita ga impor BBM terus, tandasnya.http://politik.pelitaonline.com/news/2012/03/21/kurtubi-pengelolaan-bobrok-bubarkan-bp-migas--12#.UEVITCItHiQ -- Sent from my Computer®
RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah alasanya: 1. UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia Teknik, Geologi, dan Teknik Perminyakan. Demikian juga dari Universitas lainnya seperti Univ. Sumtara Utara, assosiasi seperti HAGI, IAGI, IPA dsb. ikut diminta pendapatnya. DPR Indonesia mengundang universitas-universitas untuk membahas UUMIGAS baru. Jadi UU tersebut dibuat oleh putra-putri terbaik dari Indonesia. Kalau keberadaan BPMIGAS sekarang dihujat, berarti kita menghujat diri sendiri. 2. Waktu itu, MPS-PERTAMINA yang mengurusi K3S, dihujat habis-habisan. Akirnya UUMIGAS 2001 mengantikan MPS dengan BPMIGAS. Sekarang kita ingin mengembalikan kembali ke Pertamina. Apakah Ini bukan merupakan kemunduran. 3. Banyak orang anggap UUMIGAS dimana kontrak PSC bernaung tidak sesuai dengan jamannya dan terlalu banyak loopholes. Banyak orang mengangap harus di revisi. Memang PSC hanya 40 halaman dobel spasi ditambah Appendix, dan berlaku selama 30 tahun. Berlaku dari eksplorasi, development, produksi bahkan sekarang meliputi LNG dan pengapalan. Bandingkan kontrak dengan K3S asing, satu konsultan untuk 3 bulan saja bisa sampai 30m halaman single spasi. 4. Dilihat dari jumlah halaman PSC yang hanya 40 halaman, pasti banyak kekurangannya atau loopholes. Banyaknya loopholes dijadikan kritikan dan hujatan. Banyaknya kritikan masuk akal dan PSC perlu disempurnakan. Tapi harus diingat bahwa loopholes tsb. juga berlaku bagi K3S. Pinter-pinternya kita memanfaatkan loopholes tsb. bagi keuntungan Negara. Sampai sekarang kita kalah pinter. Tetapi ini bukan berarti kita harus ganti. Kita harus pelajari dan memanfaatkan loopholes tsb. Kita sudah menguasai PSC bertahun-tahun hingga mengerti betul isinya. Harus diingat bahwa K3S berani investasi dan mengeluarkan puluhan bahkan ratusan juta dollar di Indonesia menggunakan PSC yang tidak sempurna dan banyak loopholes. Mengapa kita sebagai penerima dana takut dan ingin memperbaiki Undang-undang terus menerus? Dengan adanya kritikan simpang siur yang demikian banyaknya, meskipun akirnya hanya berupa wancana dan tidak ada implementasi, termasuk membubarkan BPMIGAS dan mengantikan UU MIGAS, investor juga mulai takut. 5. Seperti UUD 45. Kurang dari 40 halaman namun telah mangatur kehidupan bangsa ini selama 67 tahun. UU tsb. dibuat oleh putra-putri Indonesia terbaik. UU trersebut dibuat dalam waktu singkat sekali, mungkin hanya satu bulan. UUD 45 banyak loopholes. Apakah perlu diganti dan dihuyat pendirinya? 6. Apakah para pengeritik UUMIGAS ataupun PSC berani bertanggung jawab bahwa kalau diganti tidak ada yang mengeritik dan menghujat. Dapat dipastikan begitu UU ditandatangani, begitu kritikan akan keluar. Ini terjadi dengan UUMIGAS 2001 dan ini terjadi dengan UUPertambangan 2009. 7. Apakah para pengeritik UUMIGAS ataupun PSC berani bertanggung jawab kalau tidak ada investor yang akan datang ke Inodnesia? 8. Marilah kita perbaiki yang kita sudah punyai dan memanfaatkan loopholes bagi kepentigan Negara. Maaf kalau tidak berkenan. HL.Ong From: Eko Prasetyo [mailto:strivea...@gmail.com] Sent: Tuesday, September 04, 2012 7:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Terus terang, kalo Pak Kurtubi menghina BP MIGAS, berarti menghina semua KKS baik lokal maupun asing, karena...ya karena semua yang bekerja di lapangan ya KKS dan melaporkannya ke BP MIGAS. KKS saya yakin sudah bekerja keras mencari oil dan gas semampu mungkin, apalagi dengan harga dewa kayak sekarang ;) Saya sendiri sebagai kuli KKS sudah jungkir balik bekerja mempertahankan decline jadi ~ 0%, dan ini yang mungkin gak dilihat Pak Kurtubi. Dia melihat pukul rata semua produksi turun, karena itu hajar BP MIGAS sebagai sasaran gampang. BP MIGAS sendiri, kalo saya harus mencari kesalahan, terlalu konservatif dalam menilai sebuah proyek yang diajukan oleh KKS. Tapi itu bagian dari good governance, mungkin. Gak semua proyek harus diapprove karena lapar produksi. Apa BP MIGAS punya otoritas untuk jadi aktif dalam menggeber KKS dan punya wewenang untuk memaksa KKS melakukan eksplorasi dan eksploitasi untuk daerah tertentu? Dan subsidi BBM. Really, Pak Kurtubi? Setahu saya BBM itu urusan BPH MIGAS, bukan BP MIGAS. Pertamina itu tepat sasaran, karena mereka distributor utama, IMHO. Dan kemana itu hantu mega-calo Petral, Pak Kurtubi, kok gak disasar? Gak berani ya? 2012/9/4 Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Akibat oknum bodoh BP Migas dan Pertamina, energi nasional tergantung terus oleh impor. BP Migas tidak ada yang mengontrol. Rabu, 21 Maret 2012 07:21 | 'Auto Pilot', Bubarkan BP Migas Jakarta, PelitaOnline PENGAMAT Perminyakan Kurtubi
RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Pak Ong Terimakasih atas penjelasannya yang sangat detail dan sangat masuk akal , Terus terang saya pribadi sangat tidak setuju dengan ide Pak Kurtubi , membubarkan BPMIGAS sama saja membiarkan ratusan KKKS akan kehilangan arah , Ratusan Kontrak Karya berantakan berimbas pada turunya produksi dan pada akhirnya kita tak punya energi. Hal yang saya paling takutkan adalah runtuhnya kepercayaan asing (pemodal) dan imbasnya bisa saja sampai embargo (kalau ada negara besar/adidaya merasa dipermaikan) Kalaupun ada oknum atau hal yang kurang sesuai sebaiknya dibenahi , BPMIGAS bila dilihat dari sejarahnya dimulai dari BPKKA - Pertamina , hingga menjadi Independen seperti sekarang ini adalah melaksanakan fungsi pengawasan dan operasi MIGAS di Indonesia. Dulu memang saya pribadi sering kena omelan , dimarahi oleh BPMIGAS dan sebagainya , tapi bukan berarti kita tidak suka terus kita bubarkan . BPMIGAS demikian karena mereka menjalankan fungsi , kalau Pak Kurtubi (seandainya) jadi Kepala BPMIGAS , menggatikan pak Priyono saya yakin akan melakukan hal yang kurang lebih sama dengan sekarang. pak Ong Kembali pada perturan dan perundang - undangan kita yang (memang) banyak yang bolong , harusnya ini juga tanggung jawab DPR selaku Legislative , untuk membenahi , Kalau sampai DPR ikut menyalahkan BPMIGAS sama saja dengan DPR melempar aib ke wajah mereka sendiri... Yang di Pemerintahan , mari kita sama-sama benahi , yang operator mari kita patuhi aturan yang ada. Maaf bukan menggurui , tapi selaku generasi yang masih dibawah 40-tahun ini , saya hanya berpikir anak dan cucu kita mau apa kalau sebentar - bentar negara ini bongkar pasang . Dan bila kami yang relative muda boleh meminta , tolong yang senior - senior IAGI mau mengajak diskusi orang - orang seperti pak Kurtubi an juga Pak Jero Wacjik, agar jangan karena nila setitik , kita bongkar gedung Wisma Mulia.. Membangunnya itu juga perlu biaya dan waktu . Salam Dandy From: hl...@geoservices.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 4 Sep 2012 10:23:32 +0700 Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah alasanya: 1. UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia Teknik, Geologi, dan Teknik Perminyakan. Demikian juga dari Universitas lainnya seperti Univ. Sumtara Utara, assosiasi seperti HAGI, IAGI, IPA dsb. ikut diminta pendapatnya. DPR Indonesia mengundang universitas-universitas untuk membahas UUMIGAS baru. Jadi UU tersebut dibuat oleh putra-putri terbaik dari Indonesia. Kalau keberadaan BPMIGAS sekarang dihujat, berarti kita menghujat diri sendiri. 2. Waktu itu, MPS-PERTAMINA yang mengurusi K3S, dihujat habis-habisan. Akirnya UUMIGAS 2001 mengantikan MPS dengan BPMIGAS. Sekarang kita ingin mengembalikan kembali ke Pertamina. Apakah Ini bukan merupakan kemunduran. 3. Banyak orang anggap UUMIGAS dimana kontrak PSC bernaung tidak sesuai dengan jamannya dan terlalu banyak “loopholes”. Banyak orang mengangap harus di revisi. Memang PSC hanya 40 halaman dobel spasi ditambah Appendix, dan berlaku selama 30 tahun. Berlaku dari eksplorasi, development, produksi bahkan sekarang meliputi LNG dan pengapalan. Bandingkan kontrak dengan K3S asing, satu konsultan untuk 3 bulan saja bisa sampai 30m halaman single spasi. 4. Dilihat dari jumlah halaman PSC yang hanya 40 halaman, pasti banyak kekurangannya atau loopholes. Banyaknya loopholes dijadikan kritikan dan hujatan. Banyaknya kritikan masuk akal dan PSC perlu disempurnakan. Tapi harus diingat bahwa loopholes tsb. juga berlaku bagi K3S. Pinter-pinternya kita memanfaatkan loopholes tsb. bagi keuntungan Negara. Sampai sekarang kita kalah pinter. Tetapi ini bukan berarti kita harus ganti. Kita harus pelajari dan memanfaatkan loopholes tsb. Kita sudah menguasai PSC bertahun-tahun hingga mengerti betul isinya. Harus diingat bahwa K3S berani investasi dan mengeluarkan puluhan bahkan ratusan juta dollar di Indonesia menggunakan PSC yang tidak sempurna dan banyak loopholes. Mengapa kita sebagai penerima dana takut dan ingin memperbaiki Undang-undang terus menerus? Dengan adanya kritikan simpang siur yang demikian banyaknya, meskipun akirnya hanya berupa wancana dan tidak ada implementasi, termasuk membubarkan BPMIGAS dan mengantikan UU MIGAS, investor juga mulai takut. 5. Seperti UUD 45. Kurang dari 40 halaman namun telah mangatur kehidupan bangsa ini selama 67 tahun. UU tsb. dibuat oleh putra-putri Indonesia terbaik. UU trersebut dibuat dalam waktu singkat sekali, mungkin hanya satu bulan. UUD 45 banyak loopholes. Apakah perlu diganti dan dihuyat pendirinya? 6. Apakah para pengeritik UUMIGAS ataupun PSC berani bertanggung jawab
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Rekan Kalau mengenai hal Bubar Membubar saya ndak mau komentar. Cuma , sangat menyedihkan bahwa Ahli Perminyakan Nasional , sekelas pak Kurtubi masih mengatakan : bahwa Indonesia masih memiliki migas yang BERLIMPAH . Apakah sebagai ahli pak Kurtubi tidak mempunyai data prihal perbandingan anatar cadangan baru vs produksi , sumur eksplorasi berhasil vs yang gagal. Saya pernah mengingatkan pak Kurtubi bahwa anggapana kita kaya raya adalah angapan yang sudah kurang tepat untuk saat ini. Semoga pak Kurtubi sadar akan kesalahan nya. si Abah From: Dandy Hidayat dhida...@live.com To: iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 4, 2012 11:21 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Pak Ong Terimakasih atas penjelasannya yang sangat detail dan sangat masuk akal , Terus terang saya pribadi sangat tidak setuju dengan ide Pak Kurtubi , membubarkan BPMIGAS sama saja membiarkan ratusan KKKS akan kehilangan arah , Ratusan Kontrak Karya berantakan berimbas pada turunya produksi dan pada akhirnya kita tak punya energi. Hal yang saya paling takutkan adalah runtuhnya kepercayaan asing (pemodal) dan imbasnya bisa saja sampai embargo (kalau ada negara besar/adidaya merasa dipermaikan) Kalaupun ada oknum atau hal yang kurang sesuai sebaiknya dibenahi , BPMIGAS bila dilihat dari sejarahnya dimulai dari BPKKA - Pertamina , hingga menjadi Independen seperti sekarang ini adalah melaksanakan fungsi pengawasan dan operasi MIGAS di Indonesia. Dulu memang saya pribadi sering kena omelan , dimarahi oleh BPMIGAS dan sebagainya , tapi bukan berarti kita tidak suka terus kita bubarkan . BPMIGAS demikian karena mereka menjalankan fungsi , kalau Pak Kurtubi (seandainya) jadi Kepala BPMIGAS , menggatikan pak Priyono saya yakin akan melakukan hal yang kurang lebih sama dengan sekarang. pak Ong Kembali pada perturan dan perundang - undangan kita yang (memang) banyak yang bolong , harusnya ini juga tanggung jawab DPR selaku Legislative , untuk membenahi , Kalau sampai DPR ikut menyalahkan BPMIGAS sama saja dengan DPR melempar aib ke wajah mereka sendiri... Yang di Pemerintahan , mari kita sama-sama benahi , yang operator mari kita patuhi aturan yang ada. Maaf bukan menggurui , tapi selaku generasi yang masih dibawah 40-tahun ini , saya hanya berpikir anak dan cucu kita mau apa kalau sebentar - bentar negara ini bongkar pasang . Dan bila kami yang relative muda boleh meminta , tolong yang senior - senior IAGI mau mengajak diskusi orang - orang seperti pak Kurtubi an juga Pak Jero Wacjik, agar jangan karena nila setitik , kita bongkar gedung Wisma Mulia.. Membangunnya itu juga perlu biaya dan waktu . Salam Dandy From: hl...@geoservices.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 4 Sep 2012 10:23:32 +0700 Subject: RE: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas Sebetulnya tidak hanya menghina K2S tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah alasanya: 1. UU MIGAS tahun 2001 dan demikian juga UU Pertambangan Umum tahun 2009(?) dibuat selama 9 tahun dan 12 tahun respectively. Kedua UU tersebut melibatkan semua instansi dan assosiasi. Saya ingat dari ITB diminta dari Kimia Teknik, Geologi, dan Teknik Perminyakan. Demikian juga dari Universitas lainnya seperti Univ. Sumtara Utara, assosiasi seperti HAGI, IAGI, IPA dsb. ikut diminta pendapatnya. DPR Indonesia mengundang universitas-universitas untuk membahas UUMIGAS baru. Jadi UU tersebut dibuat oleh putra-putri terbaik dari Indonesia. Kalau keberadaan BPMIGAS sekarang dihujat, berarti kita menghujat diri sendiri. 2. Waktu itu, MPS-PERTAMINA yang mengurusi K3S, dihujat habis-habisan. Akirnya UUMIGAS 2001 mengantikan MPS dengan BPMIGAS. Sekarang kita ingin mengembalikan kembali ke Pertamina. Apakah Ini bukan merupakan kemunduran. 3. Banyak orang anggap UUMIGAS dimana kontrak PSC bernaung tidak sesuai dengan jamannya dan terlalu banyak “loopholes”. Banyak orang mengangap harus di revisi. Memang PSC hanya 40 halaman dobel spasi ditambah Appendix, dan berlaku selama 30 tahun. Berlaku dari eksplorasi, development, produksi bahkan sekarang meliputi LNG dan pengapalan. Bandingkan kontrak dengan K3S asing, satu konsultan untuk 3 bulan saja bisa sampai 30m halaman single spasi. 4. Dilihat dari jumlah halaman PSC yang hanya 40 halaman, pasti banyak kekurangannya atau loopholes. Banyaknya loopholes dijadikan kritikan dan hujatan. Banyaknya kritikan masuk akal dan PSC perlu disempurnakan. Tapi harus diingat bahwa loopholes tsb. juga berlaku bagi K3S. Pinter-pinternya kita memanfaatkan loopholes tsb. bagi keuntungan Negara. Sampai sekarang kita kalah pinter. Tetapi ini bukan berarti kita harus ganti. Kita harus pelajari dan memanfaatkan loopholes tsb. Kita sudah menguasai PSC bertahun-tahun hingga mengerti betul isinya. Harus diingat bahwa K3S berani investasi dan
Re: [iagi-net-l] Kurtubi: Pengelolaan Bobrok, Bubarkan BP Migas
Pak Yanto, tergantung sih, mau ikut yang bilang minyak dari fosil atau minyak dari rembesan inti bumi dan Minyak dan Gas secara general masih banyak juga lo: minyak sawit, gas metan dari sawah dan sampah, minyak nabati, steam (superheated gas form of water), etc... 2012/9/4 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Rekan Kalau mengenai hal Bubar Membubar saya ndak mau komentar. Cuma , sangat menyedihkan bahwa Ahli Perminyakan Nasional , sekelas pak Kurtubi masih mengatakan : bahwa Indonesia masih memiliki migas yang BERLIMPAH . -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained