Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kesan saya memang Indonesia itu tidak mempunyai citra yang terlalu baik di 
dunia barat ini. Thailand dan Singapura paling ngetop dengan Thai Airline dan 
Singapore Airline-nya. Garuda nyaris tidak dikenal.Hanya Bali yang dikenal, 
tetapi tetap kalah dengan Phucketnya Thailand. Timnas sepakbola, nyaris tidak 
diperhitungkan, walaupun sering hampir Juara. Where is Indonesia? Is it close 
to Bali? Filipina masih terkenal dengan Jeepney-nya. Batik? Lebih dikenal batik 
Malaysia.
Kalau soal korupsi Indonesia paling dikenal, walaupun "where is Indonesia?" Di 
berita cuaca dunia di CNN maupun " Aljazeera , dari berita cuaca Australia 
langsung ke beralih ke Malaysia-Thailand-Vietnam-Filipina, seolah-olah 
Indonesia itu tidak "exists" kecuali Jakarta yang diperlihatkan pada peta.
Pada waktu gempa Aceh dengan tsunami yang dashyat itu lebih banyak disorot 
Phucket Thailand Srilangka dan India daripada Banda Aceh.
Walaupun Indonesia termasuk  salah satu negara pertama yang mempunyai industri 
minyakbumi, kurang dikenal kecuali peristiwa Lusi.
Nah, di bidang gunung api Indonesia baru dikenal dengan Krakataunya, Tambora 
dan Toba supervolcano, walaupun Pinatubo dan St Helene lebih dikenal daripada 
Merapi. Galunggung hanya dikenal di acara National Geographic dengan Air crash 
investigation.

Kalau the prresident and the minister of Energy and Mineral Resources do not 
take action to fix situation, ya kita pun maklum lah SBY dengan sifat 
kehati-hatiannya.
Jadi BP Migas tidak usah kecil hati dengan citra negatifnya.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; Indoenergy 
  Cc: Awang Satyana ; Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
  Sent: Wednesday, March 30, 2011 9:25 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia


  Report yg digunakan oleh Pak Kurtubi yg disitir oleh  
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033
 ada disini :
  
http://www.fraseramerica.org/commerce.web/product_files/global-petroleum-survey-2010_US.pdf
  Dalam petroleum survey 2010 ini memang terlihat Indonesia termasuk yang 
buruk. rangking 111 dari 133. Walaupun kita perlu perhatikan ini adalah sebuah 
survey untuk kepentingan investor. Jadi semua yg buruk-buruk akan diungkap. 
Tidak perlu panas menanggapinya.

  Ada beberapa komentar dalam survey ini yg perlu kita perhatikan adalah :

  Indonesia

  “Corruption and poor data access.”
  “Profit sharing con tract terms are not always honored, but it is impossible 
to sue the government. Terms are always being tightened yet prospectivity is no 
better than in other countries.”
  “The country’s Oil and Gas law (Law No. 22/ year 2001) is very bad and is not 
investor friendly due to the following reasons:

1.. Investors have to meet so many government offices. Indonesian oil 
industry is getting worse, almost no new investment in the new block dur ing 
the last 10 years. Under the old law (Law No.8/1971), investors just needed to 
meet and sign a profit-sharing contract with the national oil company 
(Pertamina). 
2.. According to Article 31 of Law No.22/2001 on Oil and Gas, investors 
have to pay various kinds of taxes during the exploration stage. Under the old 
law, investors paid the tax after they found and produced oil and gas! 
3.. Law No.22/2001 is in fact already legally ‘flawed’ and paralyzed be 
cause the Constitutional Court of the country has removed several main articles 
that conflict with artcle 33of the country’s Constitution of 1945. 
Unfortunately, both the President and the Minister of Energy and Mineral 
Resources of the country do not take any action to fix the situation.” 
  Jelas sekali yang saya cetak miring sesuatu yg tidak benar. Ntah darimana 
mereka mendengarnya. Tapi perlu ada statement pemerintah (ESDM atau BPMIGAS) 
menyangkal hal ini. 

  Namun konsen-konsen lain memang perlu kita perhatikan sebagai bahan perbaikan.

a.. Corruption ... Doh ! Aku juga sebel ttg hal ini. Slahkan menjawab 
sesuai pemikiran diri sendiri.
b.. Poor data access ... dalam hal ini menurut saya akibat dari Poor data 
management. UU sudah memperbolehkan akses data terbuka setelah 5-8 tahun. Hanya 
saja "kualitas" data yang tersedia (walaupun sudah dalam sebuah paket jualan) 
masih jauh dari memuaskan. 
c.. Sue government (?). Kontrak yang ada adalah antara B to G. Tentusaja 
tidak mudah berbisnis dengan sebuah lembaga negara. Perlu dipikirkan perubahan 
UU yang menggunakankontrak B to B seperti UU sebelumnya B-Pertamina/BPPKA. Atau 
dengan bentuk ijin usaha (G to B) seperti yang ada pada pengusahaan 
pertambangan. 
d.. Meet so many goverment offices. Birokrasi di BPMIGAS mungkin sudah 
diperbaiki dan diperpendek. Tetapi urusan dengan Pemda semakin ribet bet !.

e.. President and minister donot take action ? We lah kalau ini emang

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Report yg digunakan oleh Pak Kurtubi yg disitir oleh
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033ada
disini :
http://www.fraseramerica.org/commerce.web/product_files/global-petroleum-survey-2010_US.pdf
Dalam petroleum survey 2010 ini memang terlihat Indonesia termasuk yang
buruk. rangking 111 dari 133. Walaupun kita perlu perhatikan ini adalah
sebuah survey untuk kepentingan investor. Jadi semua yg buruk-buruk akan
diungkap. Tidak perlu panas menanggapinya.

Ada beberapa komentar dalam survey ini yg perlu kita perhatikan adalah :

*Indonesia*
“*Corruption and poor data access*.”
“Profit sharing con tract terms are not always honored, but* it is
impossible to sue the government*. Terms are always being tightened
yet *prospectivity
is no better than in other countries*.”
“The country’s Oil and Gas law (Law No. 22/ year 2001) is very bad and is
not investor friendly due to the following reasons:

   1. *Investors have to meet so many government offices*. Indonesian oil
   industry is getting worse, *almost no new investment in the new block dur
   ing the last 10 years. *Under the old law (Law No.8/1971), investors just
   needed to meet and sign a profit-sharing contract with the national oil
   company (Pertamina).
   2. According to Article 31 of Law No.22/2001 on Oil and Gas, investors
   have to pay various kinds of taxes during the exploration stage. Under the
   old law, investors paid the tax after they found and produced oil and gas!
   3. Law No.22/2001 is in fact already legally ‘flawed’ and paralyzed be
   cause the Constitutional Court of the country has removed several main
   articles that conflict with artcle 33of the country’s Constitution of 1945.
   Unfortunately, both the President and the Minister of Energy and Mineral
   Resources of the country do not take any action to fix the situation.”

Jelas sekali yang saya cetak *miring *sesuatu yg tidak benar. Ntah darimana
mereka mendengarnya. Tapi perlu ada statement pemerintah (ESDM atau BPMIGAS)
menyangkal hal ini.

Namun konsen-konsen lain memang perlu kita perhatikan sebagai bahan
perbaikan.

   - *Corruption *... Doh ! Aku juga sebel ttg hal ini. Slahkan menjawab
   sesuai pemikiran diri sendiri.
   - *Poor data access* ... dalam hal ini menurut saya akibat dari Poor data
   management. UU sudah memperbolehkan akses data terbuka setelah 5-8 tahun.
   Hanya saja "kualitas" data yang tersedia (walaupun sudah dalam sebuah paket
   jualan) masih jauh dari memuaskan.
   - *Sue government (?)*. Kontrak yang ada adalah antara B to G. Tentusaja
   tidak mudah berbisnis dengan sebuah lembaga negara. Perlu dipikirkan
   perubahan UU yang menggunakankontrak B to B seperti UU sebelumnya
   B-Pertamina/BPPKA. Atau dengan bentuk ijin usaha (G to B) seperti yang ada
   pada pengusahaan pertambangan.
   - *Meet so many goverment offices.* Birokrasi di BPMIGAS mungkin sudah
   diperbaiki dan diperpendek. Tetapi urusan dengan Pemda semakin ribet bet !.
   - *President and minister donot take action ?* We lah kalau ini emang
   perlu diketahui juga apakah bener pemerintah ngga action. Tentusaja kalau
   melihat take action ini tidak hanya Presiden dan menteri tetapi hingga
   jajaran dibawahnya serta jajaran yang terkait. Pajak, Pemda, BPMIGAS dll.

Tugas kita (saya) sebagai ahli geologi Indonesia adalah menjawab yang ini "
*prospectivity is no better than in other countries". **Apakah iya ?**

*Yang selalu menjadi hal utama dalam pemikiran saya adalah konsen paling
atas. Ketika korupsi sudah merasuki pembuat kebijakan (termasuk pejabat
negara mapun pejabat swata) sangat mungkin akan merambah menjadi anak-pinak
masalah dibawahnya.

RDP

2011/3/29 Awang Satyana 

> Introspeksi tentu hal yang baik yang bila dilakukan dengan benar akan
> menghasilkan perbaikan. Migas dalam bulan ini juga telah memanggil beberapa
> company dan IPA untuk mendengarkan pendapat2 mereka soal investasi migas di
> Indonesia. BPMIGAS juga tengah melakukan survei pendapat dari company2
> tentang kinerja BPMIGAS. Ini semua adalah usaha introspeksi yang semoga
> menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya.
>
> Tetapi survei yang dilakukan di bawah yang menghasilkan kesimpulan bahwa
> investasi migas di Indonesia termasuk terburuk di dunia sangat perlu
> dipertanyakan keabsahan metodenya. Sayangnya, kesimpulan ini langsung
> diamini oleh beberapa pakar migas Indonesia tanpa melakukan cek ulang ke
> sumber-sumber yang kompeten. Dalam hal ini, bukan introspeksi yang
> diperlukan, tetapi klarifikasi dan pelurusan berita yang diperlukan.
> Introspeksi harus dilakukan atas data dan analisis yang benar, bukan atas
> data dan analisis yang ngawur.
>
> salam,
> Awang
>
> --- Pada *Sel, 29/3/11, yanto...@yahoo.co.id *menulis:
>
>
> Dari: yanto...@yahoo.co.id 
> Judul: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Inves

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik Awang Satyana
Introspeksi tentu hal yang baik yang bila dilakukan dengan benar akan 
menghasilkan perbaikan. Migas dalam bulan ini juga telah memanggil beberapa 
company dan IPA untuk mendengarkan pendapat2 mereka soal investasi migas di 
Indonesia. BPMIGAS juga tengah melakukan survei pendapat dari company2 tentang 
kinerja BPMIGAS. Ini semua adalah usaha introspeksi yang semoga menghasilkan 
sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya.
 
Tetapi survei yang dilakukan di bawah yang menghasilkan kesimpulan bahwa 
investasi migas di Indonesia termasuk terburuk di dunia sangat perlu 
dipertanyakan keabsahan metodenya. Sayangnya, kesimpulan ini langsung diamini 
oleh beberapa pakar migas Indonesia tanpa melakukan cek ulang ke sumber-sumber 
yang kompeten. Dalam hal ini, bukan introspeksi yang diperlukan, tetapi 
klarifikasi dan pelurusan berita yang diperlukan. Introspeksi harus dilakukan 
atas data dan analisis yang benar, bukan atas data dan analisis yang ngawur.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 29/3/11, yanto...@yahoo.co.id  menulis:


Dari: yanto...@yahoo.co.id 
Judul: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di 
Dunia
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 29 Maret, 2011, 5:18 PM




Introspeksi akan membuat image positif.

Data yang dikumpulkan tentunya berdasarkan kaidah kaidah yang benar dan 
standard.

Walaupun wawancara yang menghasilkan impression/ kesan tetap saja data yang 
bisa dipakai.

Kalau kesan yang bagus kan biasanya kita terima dengan bangga. 

Nah kalau jelek tentunya kita harus terima untuk introspeksi diri.



Salam

YS
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "R.P.Koesoemadinata"  
Date: Tue, 29 Mar 2011 15:31:35 +0700
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia


Saya kira Pak Kurtubi bicara dengan data juga, tetapi data dari sumber yang 
salah atau tidak resmi. Data itu hasil wawancara suatu Lembaga swasta Fraser 
Institute (kalau tidak salah?). Tentu data hasil wawancara itu data yang bias, 
karena didasarkan pada kesan saja (impression) dari yang diwawancarai  yang 
cenderung negatif, tanpa memperhatikan data yang sebenarnya sebagaimana 
diuraikan Pak Awang. 
Jadi masalahnya adalah masalah "image" Walaupun kita sudah merasa berbuat 
sebaik-baiknya dengan data yang positif, tetap buat orang2 yang diwawancari itu 
belum image yang baik.
Jadi BPMigas harus melakukan "image building". Sayang sekali dengan prestasi 
yang baik dilakukan industri migas di Indonesia, tetapi memberikan image yang 
negatif.
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: Awang Satyana 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Cc: Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
Sent: Tuesday, March 29, 2011 11:30 AM
Subject: Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia






>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak ada 
>> investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.
 
Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(165 WK) saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.
 
Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular tender dan direct offer. 
Permintaan direct offer, yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan minat 
yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif berusaha di bidang migas 
Indonesia. Keterlibatan investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin 
tinggi yang meliputi banyak ragam core business mereka (misalnya, perusahaan 
'event organizer' di bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK 
bermitra dengan perusahaan2 lainnya). 
 
Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi komitmen kontraknya 
secara tepat waktu karena berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang 
internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen yang tepat waktu ini. 
Ditjen Migas sebagai penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon 
inverstor ini agar mereka merupakan investor yang benar2 bisa melaksanakan 
komitmennya, dan BPMIGAS sebagai pengawas pelaksanaan komitmen terus mengejar 
pelaksanaan komitmen ini termasuk menerapkan berbagai sanksi.
 
Dengan tingginya minat investasi migas ini, banyak yang telah merasakan 
manfaatnya; salah satunya saja yang menyakut SDM (sumberdaya manusia) 
perguruan2 tinggi pelaksana joint studies dalam rangka direct offer, juga para 
geologist/geophysicist yang telah purnabakti masih bisa berkarya membantu 
investor2 lokal yang baru terjun di bidang migas ini. Itu yang saya amati.  Itu 
adalah pemberdayaan kapasitas nasional, yang juga merupakan salah satu agenda 
migas nasional.
 
>> Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh dengan 
>> adanya kebijakan dimana in

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik yantosal
Mas Sugeng,

Data tentang Para investor MIgas happy happy saja karena bisa bawa orangnya ke 
sini apa iya ya?. 

BPMIGas punya jumlah yang Pasti tentang Expat, meningkat atau menurun.

Akan sangat menggembirakan kalau pernyataan Investor asing happy happy saja,  
ini benar, karena pasti secara umum jumlah kegiatan eksplorasi stabil atau 
malah meningkat mengingat jumlah Perusahaan Migas Taraf eksplorasi jumlahnya 
sudah banyak sekali dan jumlah PSC baru dalam kurun waktu 10 tahun sudah 147.

Kegiatan Investor asing pasti besar sekali karena splitnya jauh lebih besar 
dari 95- 5%. 

Secara statistik dengan jumlah bertambah tentunya kegiatan eksplorasi sangat 
meningkat dan penemuan yang ekonomis meningkat paling tidak saat ini sudah bisa 
menuai hasil.

Mas Sugeng kalau itu benar maka harus ada yang memberitahu pak Kurtubi, beliau 
salah besar.

Maaf kalau ada yang salah.

Salam

YS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Tue, 29 Mar 2011 09:22:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk  Terburuk 
di Dunia
Abah Yth,

Saya dan bbrp kawan termasuk orang yang terkejut bahwa kondisi investasi migas 
di RI termasuk terburuk di dunia.
Mungkin untuk menjelaskannya perlu dalil-2 yang rumit, sementara menurut 
pengamatan (di lapangan) saya dan banyak teman bahwa para perusahaan migas yang 
ada di RI ini happy-2 saja.
Bagaimana tidak happy, lha mereka bisa membawa orang-2 nya untuk bekerja di 
sini (mengurangi pengangguran di negaranya), membawa berbagai perusahaan jasa 
(peralatan, tehnisi dll.) dan ini tentu memajukan industrinya di sana. Selain 
mendapatkan sumber minyak dan gas, bukankah semua pengeluarannya akan 
ditanggung kita (RI) lewat CR. Apabila terjadi "hambatan" oleh masyarakat atau 
pemda setempat, semuanya akan "dibantu" oleh pemerintah, berbeda dng perusahaan 
tambang lainnya, saya kira mereka akan "berjuang" sendiri (tidak ada CR).

Ketika saya menulis di majalah Tempo tentang PSC (13 th yll) seorang kawan di 
Pekanbaru berkomentar: Mas, jangankan dengan split 90%-10%, mbok dng 95%-5% 
mereka pasti mau asalkan ada CR.
Sementara kawan main softball yang sedang bertugas di USA berkomentar dengan 
canda kira-2 sbb: kalau kita pegawai nasional di perusahaan PSC, sebenarnya 
harus memberikan loyalitasnya kepada siapa yha? RI atau perusahaan PSC-nya? 

Salam hangat,
sugeng

nb. Abah, semoga tetap sehat walafiaat, dan rajin menulis komentar (yang 
kritis).

  - Original Message - 
  From: Yanto R.Sumantri 
  To: iagi-net 
  Sent: Monday, March 28, 2011 11:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia



  Yang kurang adalah  uang yang dapat diinvestasikan  UNTUK EKSPLORASI (risk 
money) , karena sejak dulu kita hanya mau menikmati seluruh usaha yang berhasil 
 dari minyak dan gas  tanpa mau menyisihkan sebagian untuk melakukan usaha 
eksplorasi.
  Salah satu sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go 
international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.

  si Abah

  On Sat, March 26, 2011 10:18 am, Udrekh wrote:
  > sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara mandiri?
  > Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D. Untuk 3D konon
  > elnusa
  > sedang mempersiapkan. Untuk darat sepertinya juga banyak yg mampu.
  > pengolahab banyak yang ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
  > Eksploitasi? bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
  > pengalaman? maaf jika keliru.
  > Apakah kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
  > Indonesia?
  > 
  > On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi Putrohari" 
  > wrote:
  > 
  > Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
  > lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
  > Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
  > Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
  > berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
  > "laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
  > ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
  > tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah. Dijual secara cermat.
  > Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
  > Indonesia.
  > 
  > Rdp
  > 
  > 
  > On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
  >> http://www.detikfinance.com...
  > 
  >> -Original Message-
  >>
  From: mohammad syaiful 
  >> Date: Fri, 25 Ma...
  > 
  >> To: 
  > 
  >> Reply-To: 
  >> Cc: setiawan dedi; sutar_iagi --
  > Sent from my mobile device
  > 
  > *"Success is a mind set, not just an achievement&quo

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik mustotomoehadi
Mas sugeng,
Dlm visi-misi bpmigas salah satunya adalah memberikan keuntungan sebesar-besar 
bagi negara, nah kalau saya ada baiknya juga untuk operatornya. Tapi ingat 
bahwa pekerja PSC itu dibayar oleh negara. Jadi seyogyanya mereka2 itu harus 
loyal pada profesional masing2, sehingga dapat dikatakan pembela yg benar. 
Kalau kompeni maksa sesuatu yang tidak sesuai aturan bpmigas ya jangan nurut, 
kewajiban kitalah yg harus meluruskan. Mudah2 saja temen2 banyak yg 
menyadarinya. Jadi nggak usah bingung lah. 
Salam,
Molimo T
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Tue, 29 Mar 2011 09:22:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk  Terburuk 
di Dunia
Abah Yth,

Saya dan bbrp kawan termasuk orang yang terkejut bahwa kondisi investasi migas 
di RI termasuk terburuk di dunia.
Mungkin untuk menjelaskannya perlu dalil-2 yang rumit, sementara menurut 
pengamatan (di lapangan) saya dan banyak teman bahwa para perusahaan migas yang 
ada di RI ini happy-2 saja.
Bagaimana tidak happy, lha mereka bisa membawa orang-2 nya untuk bekerja di 
sini (mengurangi pengangguran di negaranya), membawa berbagai perusahaan jasa 
(peralatan, tehnisi dll.) dan ini tentu memajukan industrinya di sana. Selain 
mendapatkan sumber minyak dan gas, bukankah semua pengeluarannya akan 
ditanggung kita (RI) lewat CR. Apabila terjadi "hambatan" oleh masyarakat atau 
pemda setempat, semuanya akan "dibantu" oleh pemerintah, berbeda dng perusahaan 
tambang lainnya, saya kira mereka akan "berjuang" sendiri (tidak ada CR).

Ketika saya menulis di majalah Tempo tentang PSC (13 th yll) seorang kawan di 
Pekanbaru berkomentar: Mas, jangankan dengan split 90%-10%, mbok dng 95%-5% 
mereka pasti mau asalkan ada CR.
Sementara kawan main softball yang sedang bertugas di USA berkomentar dengan 
canda kira-2 sbb: kalau kita pegawai nasional di perusahaan PSC, sebenarnya 
harus memberikan loyalitasnya kepada siapa yha? RI atau perusahaan PSC-nya? 

Salam hangat,
sugeng

nb. Abah, semoga tetap sehat walafiaat, dan rajin menulis komentar (yang 
kritis).

  - Original Message - 
  From: Yanto R.Sumantri 
  To: iagi-net 
  Sent: Monday, March 28, 2011 11:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia



  Yang kurang adalah  uang yang dapat diinvestasikan  UNTUK EKSPLORASI (risk 
money) , karena sejak dulu kita hanya mau menikmati seluruh usaha yang berhasil 
 dari minyak dan gas  tanpa mau menyisihkan sebagian untuk melakukan usaha 
eksplorasi.
  Salah satu sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go 
international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.

  si Abah

  On Sat, March 26, 2011 10:18 am, Udrekh wrote:
  > sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara mandiri?
  > Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D. Untuk 3D konon
  > elnusa
  > sedang mempersiapkan. Untuk darat sepertinya juga banyak yg mampu.
  > pengolahab banyak yang ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
  > Eksploitasi? bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
  > pengalaman? maaf jika keliru.
  > Apakah kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
  > Indonesia?
  > 
  > On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi Putrohari" 
  > wrote:
  > 
  > Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
  > lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
  > Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
  > Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
  > berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
  > "laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
  > ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
  > tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah. Dijual secara cermat.
  > Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
  > Indonesia.
  > 
  > Rdp
  > 
  > 
  > On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
  >> http://www.detikfinance.com...
  > 
  >> -Original Message-
  >>
  From: mohammad syaiful 
  >> Date: Fri, 25 Ma...
  > 
  >> To: 
  > 
  >> Reply-To: 
  >> Cc: setiawan dedi; sutar_iagi --
  > Sent from my mobile device
  > 
  > *"Success is a mind set, not just an achievement"*
  > 
  > 

  > PP-IAGI 2008-2011:
  > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
  > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
  > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
  > 

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik liamsi
Kalau dari data Perkembangan Produksi , Perkembangan jumlah WK
dan Perkembangan besarnya CR yg dikeluarkan, serta Perkembangan
Prosentasi biaya eksplorasi,  kira kira gimana ya

ISM


> Introspeksi akan membuat image positif.
>
> Data yang dikumpulkan tentunya berdasarkan kaidah kaidah
> yang benar dan standard.

> Walaupun wawancara yang menghasilkan impression/ kesan tetap
> saja data yang bisa dipakai.

> Kalau kesan yang bagus kan biasanya kita terima dengan
> bangga.
>
> Nah kalau jelek tentunya kita harus terima untuk introspeksi
> diri.

>
>
> Salam
>
> YS
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "R.P.Koesoemadinata" 
> Date: Tue, 29 Mar 2011 15:31:35
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI
> Termasuk Terburuk di Dunia
 Saya kira Pak Kurtubi bicara
> dengan data juga, tetapi data dari sumber yang salah atau
> tidak resmi. Data itu hasil wawancara suatu Lembaga swasta
> Fraser Institute (kalau tidak salah?). Tentu data hasil
> wawancara itu data yang bias, karena didasarkan pada kesan
> saja (impression) dari yang diwawancarai  yang cenderung
> negatif, tanpa memperhatikan data yang sebenarnya
> sebagaimana diuraikan Pak Awang.
 Jadi masalahnya adalah
> masalah "image" Walaupun kita sudah merasa berbuat
> sebaik-baiknya dengan data yang positif, tetap buat orang2
> yang diwawancari itu belum image yang baik.
 Jadi BPMigas
> harus melakukan "image building". Sayang sekali dengan
> prestasi yang baik dilakukan industri migas di Indonesia,
> tetapi memberikan image yang negatif.
 Wassalam
> RPK
>  - Original Message -
>  From: Awang Satyana
>  To: iagi-net@iagi.or.id
>  Cc: Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS
>  Sent: Tuesday, March 29, 2011 11:30 AM
>  Subject: Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas
>  RI Termasuk Terburuk di Dunia
>
>
>>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin
>>> memburuk, hampir tidak ada investasi baru di
>>> beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke
>>> belakang.
>
>Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh
>tahun terakhir telah ditandatangani 165 investasi
>baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk CBM/GMB)
>yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode
>itu, Pemerintah menawarkan 307 WK secara regular
>tender dan direct offer; laku terjual 54 % (165 WK)
>saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.
>
>Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular
>tender dan direct offer. Permintaan direct offer,
>yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan minat
>yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif
>berusaha di bidang migas Indonesia. Keterlibatan
>investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin
>tinggi yang meliputi banyak ragam core business
>mereka (misalnya, perusahaan 'event organizer' di
>bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK
>bermitra dengan perusahaan2 lainnya).
>
>Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi
>komitmen kontraknya secara tepat waktu karena
>berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang
>internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen
>yang tepat waktu ini. Ditjen Migas sebagai
>penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon
>inverstor ini agar mereka merupakan investor yang
>benar2 bisa melaksanakan komitmennya, dan BPMIGAS
>sebagai pengawas pelaksanaan komitmen terus mengejar
>pelaksanaan komitmen ini termasuk menerapkan berbagai
>sanksi.
>
>Dengan tingginya minat investasi migas ini, banyak
>yang telah merasakan manfaatnya; salah satunya saja
>yang menyakut SDM (sumberdaya manusia) perguruan2
>tinggi pelaksana joint studies dalam rangka direct
>offer, juga para geologist/geophysicist yang telah
>purnabakti masih bisa berkarya membantu investor2
>lokal yang baru terjun di bidang migas ini. Itu yang
>saya amati.  Itu adalah pemberdayaan kapasitas
>nasional, yang juga merupakan salah satu agenda migas
>nasional.
>
>>> Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu
>>> bertambah aneh dengan adanya kebijakan dimana
>>> investor migas harus membayar bermacam jenis pajak
>>> selama masa eksplorasi.
>
>Semula memang begitu, tetapi beberapa pajak telah
>dihapuskan karena Pemerintah (c.q. Departemen
>Keuangan) te

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik yantosal
Introspeksi akan membuat image positif.

Data yang dikumpulkan tentunya berdasarkan kaidah kaidah yang benar dan 
standard.

Walaupun wawancara yang menghasilkan impression/ kesan tetap saja data yang 
bisa dipakai.

Kalau kesan yang bagus kan biasanya kita terima dengan bangga. 

Nah kalau jelek tentunya kita harus terima untuk introspeksi diri.



Salam

YS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "R.P.Koesoemadinata" 
Date: Tue, 29 Mar 2011 15:31:35 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia
Saya kira Pak Kurtubi bicara dengan data juga, tetapi data dari sumber yang 
salah atau tidak resmi. Data itu hasil wawancara suatu Lembaga swasta Fraser 
Institute (kalau tidak salah?). Tentu data hasil wawancara itu data yang bias, 
karena didasarkan pada kesan saja (impression) dari yang diwawancarai  yang 
cenderung negatif, tanpa memperhatikan data yang sebenarnya sebagaimana 
diuraikan Pak Awang. 
Jadi masalahnya adalah masalah "image" Walaupun kita sudah merasa berbuat 
sebaik-baiknya dengan data yang positif, tetap buat orang2 yang diwawancari itu 
belum image yang baik.
Jadi BPMigas harus melakukan "image building". Sayang sekali dengan prestasi 
yang baik dilakukan industri migas di Indonesia, tetapi memberikan image yang 
negatif.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Awang Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
  Sent: Tuesday, March 29, 2011 11:30 AM
  Subject: Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia


>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak 
ada investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.

Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(165 WK) saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.

Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular tender dan direct 
offer. Permintaan direct offer, yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan 
minat yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif berusaha di bidang 
migas Indonesia. Keterlibatan investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin 
tinggi yang meliputi banyak ragam core business mereka (misalnya, perusahaan 
'event organizer' di bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK 
bermitra dengan perusahaan2 lainnya). 

Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi komitmen 
kontraknya secara tepat waktu karena berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang 
internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen yang tepat waktu ini. 
Ditjen Migas sebagai penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon 
inverstor ini agar mereka merupakan investor yang benar2 bisa melaksanakan 
komitmennya, dan BPMIGAS sebagai pengawas pelaksanaan komitmen terus mengejar 
pelaksanaan komitmen ini termasuk menerapkan berbagai sanksi.

Dengan tingginya minat investasi migas ini, banyak yang telah merasakan 
manfaatnya; salah satunya saja yang menyakut SDM (sumberdaya manusia) 
perguruan2 tinggi pelaksana joint studies dalam rangka direct offer, juga para 
geologist/geophysicist yang telah purnabakti masih bisa berkarya membantu 
investor2 lokal yang baru terjun di bidang migas ini. Itu yang saya amati.  Itu 
adalah pemberdayaan kapasitas nasional, yang juga merupakan salah satu agenda 
migas nasional.

>> Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh 
dengan adanya kebijakan dimana investor migas harus membayar bermacam jenis 
pajak selama masa eksplorasi.

Semula memang begitu, tetapi beberapa pajak telah dihapuskan karena 
Pemerintah (c.q. Departemen Keuangan) telah menyadari masalah pentingnya 
eksplorasi sebagai ujung tombak keberlanjutan produksi migas nasional.

Harus diwaspadai bahwa jajak pendapat yang dilakukan lembaga-lembaga 
itu (nasional/internasional) tidak sepenuhnya murni sekedar survei, tetapi juga 
bisa memuat agenda-agenda tertentu dalam politik atau misi-misi korporasi besar 
yang akibatnya bisa merugikan posisi Indonesia. Kritislah melihatnya.

salam,
Awang 

(Tim Penilai Penawaran WK Migas & CBM/GMB) 

--- Pada Sab, 26/3/11, apwid...@patranusa.com  
menulis:


      Dari: apwid...@patranusa.com 
      Judul: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Tanggal: Sabtu, 26 Maret, 2011, 6:30 AM


  
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

  Parah! Kondisi Investasi M

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik apwidodo
Mungkin ada baiknya fakta-fakta ‎​♈ªʼnĝ ada (tulisan pa awang dll)  ini di 
publis ke media ‎​♈ªʼnĝ sama detik.com sebagai "information balance"???. Wassalam
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "R.P.Koesoemadinata" 
Date: Tue, 29 Mar 2011 15:31:35 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia
Saya kira Pak Kurtubi bicara dengan data juga, tetapi data dari sumber yang 
salah atau tidak resmi. Data itu hasil wawancara suatu Lembaga swasta Fraser 
Institute (kalau tidak salah?). Tentu data hasil wawancara itu data yang bias, 
karena didasarkan pada kesan saja (impression) dari yang diwawancarai  yang 
cenderung negatif, tanpa memperhatikan data yang sebenarnya sebagaimana 
diuraikan Pak Awang. 
Jadi masalahnya adalah masalah "image" Walaupun kita sudah merasa berbuat 
sebaik-baiknya dengan data yang positif, tetap buat orang2 yang diwawancari itu 
belum image yang baik.
Jadi BPMigas harus melakukan "image building". Sayang sekali dengan prestasi 
yang baik dilakukan industri migas di Indonesia, tetapi memberikan image yang 
negatif.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Awang Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
  Sent: Tuesday, March 29, 2011 11:30 AM
  Subject: Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia


>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak 
ada investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.

Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(165 WK) saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.

Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular tender dan direct 
offer. Permintaan direct offer, yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan 
minat yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif berusaha di bidang 
migas Indonesia. Keterlibatan investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin 
tinggi yang meliputi banyak ragam core business mereka (misalnya, perusahaan 
'event organizer' di bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK 
bermitra dengan perusahaan2 lainnya). 

Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi komitmen 
kontraknya secara tepat waktu karena berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang 
internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen yang tepat waktu ini. 
Ditjen Migas sebagai penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon 
inverstor ini agar mereka merupakan investor yang benar2 bisa melaksanakan 
komitmennya, dan BPMIGAS sebagai pengawas pelaksanaan komitmen terus mengejar 
pelaksanaan komitmen ini termasuk menerapkan berbagai sanksi.

Dengan tingginya minat investasi migas ini, banyak yang telah merasakan 
manfaatnya; salah satunya saja yang menyakut SDM (sumberdaya manusia) 
perguruan2 tinggi pelaksana joint studies dalam rangka direct offer, juga para 
geologist/geophysicist yang telah purnabakti masih bisa berkarya membantu 
investor2 lokal yang baru terjun di bidang migas ini. Itu yang saya amati.  Itu 
adalah pemberdayaan kapasitas nasional, yang juga merupakan salah satu agenda 
migas nasional.

>> Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh 
dengan adanya kebijakan dimana investor migas harus membayar bermacam jenis 
pajak selama masa eksplorasi.

Semula memang begitu, tetapi beberapa pajak telah dihapuskan karena 
Pemerintah (c.q. Departemen Keuangan) telah menyadari masalah pentingnya 
eksplorasi sebagai ujung tombak keberlanjutan produksi migas nasional.

Harus diwaspadai bahwa jajak pendapat yang dilakukan lembaga-lembaga 
itu (nasional/internasional) tidak sepenuhnya murni sekedar survei, tetapi juga 
bisa memuat agenda-agenda tertentu dalam politik atau misi-misi korporasi besar 
yang akibatnya bisa merugikan posisi Indonesia. Kritislah melihatnya.

salam,
Awang 

(Tim Penilai Penawaran WK Migas & CBM/GMB) 

--- Pada Sab, 26/3/11, apwid...@patranusa.com  
menulis:


      Dari: apwid...@patranusa.com 
      Judul: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Tanggal: Sabtu, 26 Maret, 2011, 6:30 AM


  
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

  Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad 
Nurismarsyah -detikFinance

  Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia 
dinilai masih sangat buruk. Indonesia bera

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya kira Pak Kurtubi bicara dengan data juga, tetapi data dari sumber yang 
salah atau tidak resmi. Data itu hasil wawancara suatu Lembaga swasta Fraser 
Institute (kalau tidak salah?). Tentu data hasil wawancara itu data yang bias, 
karena didasarkan pada kesan saja (impression) dari yang diwawancarai  yang 
cenderung negatif, tanpa memperhatikan data yang sebenarnya sebagaimana 
diuraikan Pak Awang. 
Jadi masalahnya adalah masalah "image" Walaupun kita sudah merasa berbuat 
sebaik-baiknya dengan data yang positif, tetap buat orang2 yang diwawancari itu 
belum image yang baik.
Jadi BPMigas harus melakukan "image building". Sayang sekali dengan prestasi 
yang baik dilakukan industri migas di Indonesia, tetapi memberikan image yang 
negatif.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Awang Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
  Sent: Tuesday, March 29, 2011 11:30 AM
  Subject: Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia


>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak 
ada investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.

Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(165 WK) saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.

Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular tender dan direct 
offer. Permintaan direct offer, yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan 
minat yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif berusaha di bidang 
migas Indonesia. Keterlibatan investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin 
tinggi yang meliputi banyak ragam core business mereka (misalnya, perusahaan 
'event organizer' di bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK 
bermitra dengan perusahaan2 lainnya). 

Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi komitmen 
kontraknya secara tepat waktu karena berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang 
internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen yang tepat waktu ini. 
Ditjen Migas sebagai penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon 
inverstor ini agar mereka merupakan investor yang benar2 bisa melaksanakan 
komitmennya, dan BPMIGAS sebagai pengawas pelaksanaan komitmen terus mengejar 
pelaksanaan komitmen ini termasuk menerapkan berbagai sanksi.

Dengan tingginya minat investasi migas ini, banyak yang telah merasakan 
manfaatnya; salah satunya saja yang menyakut SDM (sumberdaya manusia) 
perguruan2 tinggi pelaksana joint studies dalam rangka direct offer, juga para 
geologist/geophysicist yang telah purnabakti masih bisa berkarya membantu 
investor2 lokal yang baru terjun di bidang migas ini. Itu yang saya amati.  Itu 
adalah pemberdayaan kapasitas nasional, yang juga merupakan salah satu agenda 
migas nasional.

>> Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh 
dengan adanya kebijakan dimana investor migas harus membayar bermacam jenis 
pajak selama masa eksplorasi.

Semula memang begitu, tetapi beberapa pajak telah dihapuskan karena 
Pemerintah (c.q. Departemen Keuangan) telah menyadari masalah pentingnya 
eksplorasi sebagai ujung tombak keberlanjutan produksi migas nasional.

Harus diwaspadai bahwa jajak pendapat yang dilakukan lembaga-lembaga 
itu (nasional/internasional) tidak sepenuhnya murni sekedar survei, tetapi juga 
bisa memuat agenda-agenda tertentu dalam politik atau misi-misi korporasi besar 
yang akibatnya bisa merugikan posisi Indonesia. Kritislah melihatnya.

salam,
Awang 

(Tim Penilai Penawaran WK Migas & CBM/GMB) 

--- Pada Sab, 26/3/11, apwid...@patranusa.com  
menulis:


  Dari: apwid...@patranusa.com 
  Judul: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Tanggal: Sabtu, 26 Maret, 2011, 6:30 AM


  
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

  Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad 
Nurismarsyah -detikFinance

  Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia 
dinilai masih sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara 
dalam survei kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 
2010.Demikian disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy 
Economic Studies, Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi 
PPP DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011)."Kondisi investasi migas di 
Indonesia sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 nega

Re: [iagi-net-l] RE: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik Sugeng Hartono
Trimakasih Mbak Nuning dan Pak Awang, juga teman-2 lainnya atas komentar dan 
penjelasannya.
Dengan membaca penjelasan-2 ini ilmu saya akan bertambah. 
Setelah bertanya teman dan melihat grafik-2 yang panjang dari Fraser Institute, 
ternyata banyak parameter yang dipakai. Kalau menurut Composite Index di 
tingkat Oceania, memang kita berada di atas Timor Leste, tetapi kalau secara 
Global ternyata kita tidak begitu jelek-2 amat, ada di nomor 111 (sementara 
Malaysia 63), sedangkan Venezuela dan Bolivia menjadi juru kunci di nomor 132 
dan 133. Dan data ini rupanya tidak pernah di-expose!
Saya percaya bahwa Indonesia masih tetap menarik untuk investor, apalagi kalau 
regulasi dll selalu dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan tuntutan jaman. 
Yang namanya bisnis kan kedua belah pihak harus sama-2 untung.

Salam,
sugeng

nb. Mbak Nuning, minggu lalu kami ke lapangan bersama teman-2 dari BPMIGAS (Pak 
Djoko dan Pak Drianto); dapat satu sumur sampai selesai logging. Seharian kami 
di rig, pengenalan komponen drilling rig dan peralatan pemboran, sampai 
mudlogging, drilling fluid, directional, e-logging, analisa cutting sample dan 
sidewall cores, juga running casing dan cementing job. Malam hari pun sempat 
datang untuk melihat oil show di batu pasir Lower Talang Akar.
Kapan akan melihat kegiatan di sana? Kami tunggu:)





  - Original Message - 
  From: Nugrahani 
  To: eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com ; iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: Forum HAGI 
  Sent: Tuesday, March 29, 2011 1:39 PM
  Subject: [iagi-net-l] RE: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! 
Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia


   

  Nah... ini dia yang pengen aku omongin. Thanks ya Awang. 

  Terima kasih juga atas komentarnya mas Sugeng Hartono (apa kabar mas Sugeng,  
masih mengawasi/mengawal pengeboran sumur di  Jabung ?). 

  Silakan dibaca juga e-mail-nya Ujay (Sunjaya) beberapa hari yang lalu, yang 
juga sudah berusaha menerangkan hal yang sama.

  Bukannya kami pengen "ngeles" atau bikin alasan, ini hanya sekedar menyajikan 
fakta, bahwa dalam sepuluh tahun terakhir justru jumlah Wilayah Kerja itu 
bertambah secara signifikan ! 

  Rinciannya, penambahan jumlah WK dari tahun 2000-2010 adalah 147 WK Migas 
yang masih tahap Eksplorasi (beberapa di antaranya saat ini sudah mencapai 
tahap pengembangan, beberapa sudah diakhiri / diterminasi), 3 WK Produksi dan 
23 Wk GMB. Tahun 2011, di bulan Maret 2011 ini, ada penambahan lagi : 4 WK 
Eksplorasi, 1 WK Lapangan/Produksi (Sembilang), dan 6 WK GMB/CBM.

  Saat ini jumlah Wilayah Kerja yang dikelola BPMIGAS adalah 256 WK (dalam 
tahap Eksplorasi, Ekspoitasi/Produksi, dan CBM).

   

  Hanya sayangnya (juga), faktanya, peningkatan jumlah WK yang signifikan itu 
masih belum seirama dengan peningkatan investasi (kegiatan eksplorasi) yang 
signifikan.

  Ada berbagai sebab (kurangnya pemenuhan komitmen eskplorasi) antara lain : 
karena alasan teknis/kurangnya data G&G (32%), masalah internal KKKS, termasuk 
masalah finansial (19 %), masalah pengadaaan rig dan kapal survey (23 %), 
masalah perizinan (13 %), masalah tumpang tindih dengan kehutanan (9 %) dan 
masalah lain2 (sosial masyarakat, perbatasan negara, dll, 4 %). 

  Dari sisi temuan migas (pengeboran eksplorasi yang berhasil menemukan 
hidrokarbon) sebetulnya juga mengalami peningkatan namun bila dilihat dari 
temuan yang ekonomis (yang dapat dikembangkan/diproduksikan) memang masih agak 
kurang. Sebabnya (dari sisi petroleum system) juga berbagai-bagai. 

   

  Sebetulnya, hasil survey Fraser institut itu "inline" saja dengan 
sebab2/permasalah tidak terlaksananya pekerjaan (komitmen) eksplorasi di 
Indonesia, karena (seperti sudah dijelaskan dalam e-mail-nya Ujay kemarin),  
surveynya itu mencakup pertanyaan2 seputar hal-hal seperti : licensing fees, 
tax, permit, regulations, dll. 

  Sebetulnya (juga) Pemerintah kita (khususnya DitJen Migas) sudah melakukan 
berbagai perbaikan dalam hal penawaran lahan (jadi bukannya tidak melakukan 
apa2). Hampir selalu ada perbaikan dalam setiap periode Kontrak2 PSC kita.  
Tentu, ada banyak hal lagi yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan (antara lain 
kordinasi antar Departemen). 

   

  Nanti deh ya saya dan Ujay saat ini sedang mengolah data mengenai 
(semacam) "sejarah PSC", yang akan kami sajikan di pertemuan  tahunan HAGI-IAGI 
di Makassar nanti (dengan catatan makalah kami itu diterima oleh panitia 
HAGI-IAGI).

   

  Hal lain, kita sebaiknya bersikap bijaksana dengan pendapat2 dari luar 
(negeri) atau pun dari dalam negeri, karena sangat boleh jadi dibalik itu ada 
berbagai kepentingan.

  Sangat kita sadari bahwa masih banyak  hal yang perlu diperbaiki untuk 
meningkatkan investasi migas, namun rasanya sih tidak dengan mengganti UU Migas 
no. 22 itu. Memang UU tersebut perlu direvisi namun enggak perlu lah kembali ke 
masa lalu.  Hidup kan enggak surut ke belakang, kita maju terus aja dengan 
perbaikan2 yang bisa kita

[iagi-net-l] RE: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-29 Terurut Topik Yudie ISKANDAR
Pemerintah saya kira paham bahwa media massa lebih senang berita "orang gigit 
anjing". Kalaupun nanti ternyata berita itu salah, maka mereka akan meralatnya 
dengan judul "orang ternyata tidak gigit anjing", bukan anjing gigit orang.
Dalam hal ini, humas pemerintah, BPMIGAS seperti pak Elan memang harus bekerja 
lebih keras untuk memberikan informasi yang akurat kepada public, termasuk para 
pengamat ini. Walaupun kita tahu lah ada beberapa media/pengamat yang 
mengembangkan beritanya secara insinuative, jadi dikasih data atau tidak , 
beritanya yaa.. begitu saja.

Salam

YI

From: Nugrahani [mailto:nugrah...@bpmigas.go.id]
Sent: Tuesday, March 29, 2011 1:39 PM
To: eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI
Subject: [iagi-net-l] RE: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi 
Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia


Nah... ini dia yang pengen aku omongin. Thanks ya Awang.
Terima kasih juga atas komentarnya mas Sugeng Hartono (apa kabar mas Sugeng,  
masih mengawasi/mengawal pengeboran sumur di  Jabung ?).
Silakan dibaca juga e-mail-nya Ujay (Sunjaya) beberapa hari yang lalu, yang 
juga sudah berusaha menerangkan hal yang sama.
Bukannya kami pengen "ngeles" atau bikin alasan, ini hanya sekedar menyajikan 
fakta, bahwa dalam sepuluh tahun terakhir justru jumlah Wilayah Kerja itu 
bertambah secara signifikan !
Rinciannya, penambahan jumlah WK dari tahun 2000-2010 adalah 147 WK Migas yang 
masih tahap Eksplorasi (beberapa di antaranya saat ini sudah mencapai tahap 
pengembangan, beberapa sudah diakhiri / diterminasi), 3 WK Produksi dan 23 Wk 
GMB. Tahun 2011, di bulan Maret 2011 ini, ada penambahan lagi : 4 WK 
Eksplorasi, 1 WK Lapangan/Produksi (Sembilang), dan 6 WK GMB/CBM.
Saat ini jumlah Wilayah Kerja yang dikelola BPMIGAS adalah 256 WK (dalam tahap 
Eksplorasi, Ekspoitasi/Produksi, dan CBM).

Hanya sayangnya (juga), faktanya, peningkatan jumlah WK yang signifikan itu 
masih belum seirama dengan peningkatan investasi (kegiatan eksplorasi) yang 
signifikan.
Ada berbagai sebab (kurangnya pemenuhan komitmen eskplorasi) antara lain : 
karena alasan teknis/kurangnya data G&G (32%), masalah internal KKKS, termasuk 
masalah finansial (19 %), masalah pengadaaan rig dan kapal survey (23 %), 
masalah perizinan (13 %), masalah tumpang tindih dengan kehutanan (9 %) dan 
masalah lain2 (sosial masyarakat, perbatasan negara, dll, 4 %).
Dari sisi temuan migas (pengeboran eksplorasi yang berhasil menemukan 
hidrokarbon) sebetulnya juga mengalami peningkatan namun bila dilihat dari 
temuan yang ekonomis (yang dapat dikembangkan/diproduksikan) memang masih agak 
kurang. Sebabnya (dari sisi petroleum system) juga berbagai-bagai.

Sebetulnya, hasil survey Fraser institut itu "inline" saja dengan 
sebab2/permasalah tidak terlaksananya pekerjaan (komitmen) eksplorasi di 
Indonesia, karena (seperti sudah dijelaskan dalam e-mail-nya Ujay kemarin),  
surveynya itu mencakup pertanyaan2 seputar hal-hal seperti : licensing fees, 
tax, permit, regulations, dll.
Sebetulnya (juga) Pemerintah kita (khususnya DitJen Migas) sudah melakukan 
berbagai perbaikan dalam hal penawaran lahan (jadi bukannya tidak melakukan 
apa2). Hampir selalu ada perbaikan dalam setiap periode Kontrak2 PSC kita.  
Tentu, ada banyak hal lagi yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan (antara lain 
kordinasi antar Departemen).

Nanti deh ya saya dan Ujay saat ini sedang mengolah data mengenai (semacam) 
"sejarah PSC", yang akan kami sajikan di pertemuan  tahunan HAGI-IAGI di 
Makassar nanti (dengan catatan makalah kami itu diterima oleh panitia 
HAGI-IAGI).

Hal lain, kita sebaiknya bersikap bijaksana dengan pendapat2 dari luar (negeri) 
atau pun dari dalam negeri, karena sangat boleh jadi dibalik itu ada berbagai 
kepentingan.
Sangat kita sadari bahwa masih banyak  hal yang perlu diperbaiki untuk 
meningkatkan investasi migas, namun rasanya sih tidak dengan mengganti UU Migas 
no. 22 itu. Memang UU tersebut perlu direvisi namun enggak perlu lah kembali ke 
masa lalu.  Hidup kan enggak surut ke belakang, kita maju terus aja dengan 
perbaikan2 yang bisa kita lakukan.



Salam,
Nuning





From: eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com 
[mailto:eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com] On Behalf Of Awang Satyana
Sent: 29 Maret 2011 11:31
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas 
RI Termasuk Terburuk di Dunia


>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak ada 
>> investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.

Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(16

[iagi-net-l] RE: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-28 Terurut Topik Nugrahani

Nah... ini dia yang pengen aku omongin. Thanks ya Awang.
Terima kasih juga atas komentarnya mas Sugeng Hartono (apa kabar mas Sugeng,  
masih mengawasi/mengawal pengeboran sumur di  Jabung ?).
Silakan dibaca juga e-mail-nya Ujay (Sunjaya) beberapa hari yang lalu, yang 
juga sudah berusaha menerangkan hal yang sama.
Bukannya kami pengen "ngeles" atau bikin alasan, ini hanya sekedar menyajikan 
fakta, bahwa dalam sepuluh tahun terakhir justru jumlah Wilayah Kerja itu 
bertambah secara signifikan !
Rinciannya, penambahan jumlah WK dari tahun 2000-2010 adalah 147 WK Migas yang 
masih tahap Eksplorasi (beberapa di antaranya saat ini sudah mencapai tahap 
pengembangan, beberapa sudah diakhiri / diterminasi), 3 WK Produksi dan 23 Wk 
GMB. Tahun 2011, di bulan Maret 2011 ini, ada penambahan lagi : 4 WK 
Eksplorasi, 1 WK Lapangan/Produksi (Sembilang), dan 6 WK GMB/CBM.
Saat ini jumlah Wilayah Kerja yang dikelola BPMIGAS adalah 256 WK (dalam tahap 
Eksplorasi, Ekspoitasi/Produksi, dan CBM).

Hanya sayangnya (juga), faktanya, peningkatan jumlah WK yang signifikan itu 
masih belum seirama dengan peningkatan investasi (kegiatan eksplorasi) yang 
signifikan.
Ada berbagai sebab (kurangnya pemenuhan komitmen eskplorasi) antara lain : 
karena alasan teknis/kurangnya data G&G (32%), masalah internal KKKS, termasuk 
masalah finansial (19 %), masalah pengadaaan rig dan kapal survey (23 %), 
masalah perizinan (13 %), masalah tumpang tindih dengan kehutanan (9 %) dan 
masalah lain2 (sosial masyarakat, perbatasan negara, dll, 4 %).
Dari sisi temuan migas (pengeboran eksplorasi yang berhasil menemukan 
hidrokarbon) sebetulnya juga mengalami peningkatan namun bila dilihat dari 
temuan yang ekonomis (yang dapat dikembangkan/diproduksikan) memang masih agak 
kurang. Sebabnya (dari sisi petroleum system) juga berbagai-bagai.

Sebetulnya, hasil survey Fraser institut itu "inline" saja dengan 
sebab2/permasalah tidak terlaksananya pekerjaan (komitmen) eksplorasi di 
Indonesia, karena (seperti sudah dijelaskan dalam e-mail-nya Ujay kemarin),  
surveynya itu mencakup pertanyaan2 seputar hal-hal seperti : licensing fees, 
tax, permit, regulations, dll.
Sebetulnya (juga) Pemerintah kita (khususnya DitJen Migas) sudah melakukan 
berbagai perbaikan dalam hal penawaran lahan (jadi bukannya tidak melakukan 
apa2). Hampir selalu ada perbaikan dalam setiap periode Kontrak2 PSC kita.  
Tentu, ada banyak hal lagi yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan (antara lain 
kordinasi antar Departemen).

Nanti deh ya saya dan Ujay saat ini sedang mengolah data mengenai (semacam) 
"sejarah PSC", yang akan kami sajikan di pertemuan  tahunan HAGI-IAGI di 
Makassar nanti (dengan catatan makalah kami itu diterima oleh panitia 
HAGI-IAGI).

Hal lain, kita sebaiknya bersikap bijaksana dengan pendapat2 dari luar (negeri) 
atau pun dari dalam negeri, karena sangat boleh jadi dibalik itu ada berbagai 
kepentingan.
Sangat kita sadari bahwa masih banyak  hal yang perlu diperbaiki untuk 
meningkatkan investasi migas, namun rasanya sih tidak dengan mengganti UU Migas 
no. 22 itu. Memang UU tersebut perlu direvisi namun enggak perlu lah kembali ke 
masa lalu.  Hidup kan enggak surut ke belakang, kita maju terus aja dengan 
perbaikan2 yang bisa kita lakukan.



Salam,
Nuning





From: eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com 
[mailto:eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com] On Behalf Of Awang Satyana
Sent: 29 Maret 2011 11:31
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [eksplorasi_BPMIGAS] Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas 
RI Termasuk Terburuk di Dunia


>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak ada 
>> investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.

Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(165 WK) saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.

Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular tender dan direct offer. 
Permintaan direct offer, yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan minat 
yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif berusaha di bidang migas 
Indonesia. Keterlibatan investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin 
tinggi yang meliputi banyak ragam core business mereka (misalnya, perusahaan 
'event organizer' di bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK 
bermitra dengan perusahaan2 lainnya).

Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi komitmen kontraknya 
secara tepat waktu karena berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang 
internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen yang tepat waktu ini. 
Ditjen Migas sebagai penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon 
inverstor ini agar mereka merup

Bls: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-28 Terurut Topik Awang Satyana
>> Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir tidak ada 
>> investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke belakang.
 
Pak Kurtubi jelas bicara tanpa data. Dalam sepuluh tahun terakhir telah 
ditandatangani 165 investasi baru di blok-blok/WK  migas (tidak termasuk 
CBM/GMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode itu, Pemerintah 
menawarkan 307 WK secara regular tender dan direct offer; laku terjual 54 % 
(165 WK) saya pikir menunjukkan iklim investasi yang baik.
 
Mekanisme penawaran WK2 tersebut dengan cara regular tender dan direct offer. 
Permintaan direct offer, yang miulai dibuka pada tahun 2003, menunjukkan minat 
yang tinggi, mengindikasikan bahwa investor agresif berusaha di bidang migas 
Indonesia. Keterlibatan investor lokal (DN) dalam investasi migas semakin 
tinggi yang meliputi banyak ragam core business mereka (misalnya, perusahaan 
'event organizer' di bidang migas pun ada yang mengajukan direct offer WK 
bermitra dengan perusahaan2 lainnya). 
 
Memang beberapa perusahaan lokal belum mampu memenuhi komitmen kontraknya 
secara tepat waktu karena berbagai persoalan; perusahaan2 besar yang 
internasional pun sama saja soal pemenuhan komitmen yang tepat waktu ini. 
Ditjen Migas sebagai penyelenggara penawaran WK terus menyeleksi calon 
inverstor ini agar mereka merupakan investor yang benar2 bisa melaksanakan 
komitmennya, dan BPMIGAS sebagai pengawas pelaksanaan komitmen terus mengejar 
pelaksanaan komitmen ini termasuk menerapkan berbagai sanksi.
 
Dengan tingginya minat investasi migas ini, banyak yang telah merasakan 
manfaatnya; salah satunya saja yang menyakut SDM (sumberdaya manusia) 
perguruan2 tinggi pelaksana joint studies dalam rangka direct offer, juga para 
geologist/geophysicist yang telah purnabakti masih bisa berkarya membantu 
investor2 lokal yang baru terjun di bidang migas ini. Itu yang saya amati.  Itu 
adalah pemberdayaan kapasitas nasional, yang juga merupakan salah satu agenda 
migas nasional.
 
>> Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh dengan 
>> adanya kebijakan dimana investor migas harus membayar bermacam jenis pajak 
>> selama masa eksplorasi.
 
Semula memang begitu, tetapi beberapa pajak telah dihapuskan karena Pemerintah 
(c.q. Departemen Keuangan) telah menyadari masalah pentingnya eksplorasi 
sebagai ujung tombak keberlanjutan produksi migas nasional.
 
Harus diwaspadai bahwa jajak pendapat yang dilakukan lembaga-lembaga itu 
(nasional/internasional) tidak sepenuhnya murni sekedar survei, tetapi juga 
bisa memuat agenda-agenda tertentu dalam politik atau misi-misi korporasi besar 
yang akibatnya bisa merugikan posisi Indonesia. Kritislah melihatnya.
 
salam,
Awang 
 
(Tim Penilai Penawaran WK Migas & CBM/GMB) 

--- Pada Sab, 26/3/11, apwid...@patranusa.com  menulis:


Dari: apwid...@patranusa.com 
Judul: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Sabtu, 26 Maret, 2011, 6:30 AM


http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad 
Nurismarsyah -detikFinance
  
Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih 
sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei 
kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian disampaikan 
oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies, Kurtubi pada 
diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI, Senayan, Jakarta, 
Jumat (25/3/2011)."Kondisi investasi migas di Indonesia sangat buruk. Kita 
berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia," kata Kurtubi.Berdasarkan 
survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia memiliki kondisi investasi 
migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih buruk dari Papua Nugini (PNG), 
Malaysia, Brunei, Filipina, Australia, Selandia Baru."Kita hanya lebih baik 
sedikit dari Timor Timur," timpal Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya 
kondisi investasi tersebut disebabkan masih adanya tindak korupsi serta 
minimnya data yang dibutuhkan bagi
 investor. "Kita juga perlu menggan UU Migas No 22/2001. Substansi UU Migas 
yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B to B, mengefisiensikan 
pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' bagi Pertamina, 
memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi dan pengelola 
aset kekayaan cadangan minyak nasional," tutur Kurtubi.Dari segi birokrasi, 
dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan dengan birokrasi 
yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, hampir 
tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun ke 
belakang. "Berdasarkan undang-undang yang lama, para investor hanya 

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-28 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Is 
 Pemerintah selalu kekurangan uang koq.

si
Abah

On Mon, March 28, 2011 7:52 pm, Ismail wrote:
>
Abah , kalau di geothermal ada dana dari pemerintah { apbn } yg
merupakan
> dana bergulir membiayai ekplorasi,
> 
>  Seandainya  kalau dana yg diperoleh dari migas 10% nya dipakai 
untuk
> studi ekplorasi kayaknya cukup lumayan juga , lha wong
penghasilan migas
> kira kira kalau gak salah sekitar 26 milyar
dollar. Kan ada dana bagi
> hasil daerah , lha ditambahi dana bagi
hasil untuk mendorong ekplorasi
> Shg daerah/blog  yg ditawarkan
tambah cantik shg banyak yg ingin
> meminangnya dan G & G
dalam negeri yg ngerjakan kan ini dana dalam negeri
> sendiri
> 
> 
> 
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
> 
> -Original Message-
>
From:
"Yanto R.Sumantri" 
> Date:
Mon, 28 Mar 2011 11:53:03
> To:
iagi-net
> Reply-To:

> Subject: Re: [iagi-net-l] Parah!
Kondisi Investasi Migas RI Termasuk
>  Terburuk di Dunia
>

> 
> 
> 
> Yang kurang adalah  uang
yang dapat diinvestasikan  UNTUK
> EKSPLORASI (risk money) ,
karena sejak dulu kita hanya mau menikmati
> seluruh usaha yang
berhasil  dari minyak dan gas  tanpa mau
> menyisihkan
sebagian untuk melakukan usaha eksplorasi.
> Salah satu
>
sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go
> international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.
> 
> si Abah
> 
> On Sat, March 26, 2011
10:18 am, Udrekh wrote:
>> sebenarnya seberapa susah sih negara
kita mengelola migas secara
> mandiri?
>> Untuk survey
seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D.
> Untuk 3D konon
>> elnusa
>> sedang mempersiapkan. Untuk
>
darat sepertinya juga banyak yg mampu.
>> pengolahab banyak
yang
> ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
>> Eksploitasi?
> bukannya beberapa perusahaan dlm negeri
juga sdh punya
>>
> pengalaman? maaf jika keliru.
>> Apakah kondisi ini bisa
> dimanfaatkan bagi kemandirian
pengelolaan migas di
>> Indonesia?
>>
>>
On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi
> Putrohari"

>> wrote:
>>
>>
Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak
>
minyak
>> lainnya, issue ttg buruknya invest migas di
Indonesia
> mendengung.
>> Ujung2nya minta split
ditambah, CR tak terbatas.
> Haddduh !!!
>> Negeri lain
ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X
> setahun. Penawaran
>> berkali2 ini yg nantinya scr statistik
> menunjukkan
bahwa prosentase
>> "laku"nya blok ini jadi
>
kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
>> ndak usah
ditawarkan
> obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
>> tawarkan
> dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual
secara cermat.
>> Mungkin
> perlu marketing technique
yg khusus dalam "menawarkan" blok
> di
>>
Indonesia.
>>
>> Rdp
>>
>>
>> On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com
>
 wrote:
>>>
>
http://www.detikfinance.com...
>>
>>>
-Original
> Message-
>>>
>
From: mohammad syaiful
> 
>>> Date: Fri, 25 Ma...
>>
>>> To:

>>
>>> Reply-To:

>>> Cc:
> setiawan
dedi;
>
sutar_iagi> --
>> Sent from
my
> mobile device
>>
>> *"Success is a
mind set, not just
> an achievement"*
>>
>>
>

>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT,
> lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD
SYAIFUL,
> mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat
(Jkt & Bdg), 5
> departemen, banyak biro...
>>
>

>> Ayo siapkan diri!
>> Hadirilah Joint
Convention
> Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
>> September 2011
>>
>
-
>> To unsubscribe, send email to:
>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI
Website:
> http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
>> No. Rek: 123
> 0085005314
>> Atas
nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP.
Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n:
Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>
IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>
-
>> DISCLAIMER: I

Bls: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-28 Terurut Topik Fauz Firdaus
Rekan Yth,

Sebenarnya diantara obrolan dan pengobrol topik ini masih adakah yg berpengaruh 
thd penentu kebijkan? 
Krn seolah-olah terasa sia-sia ketika kita sama-sama tahu ttg kondisi industri 
migas di negeri ini, namun tiada perubahan yg bs diperbuat, ya karena para 
penentu kebijakan tdk pula mau dan mampu merubah kebijakan yg ada  mjd lebih 
baik. 

Saya yakin banyak yg seolah mjd stress jg melihat, mendengar, merasakan iklim 
negeri ini di sektor energi dan lainnya.

Bagi yg brkepentingan menyuarakan hal spt ini diranah yg lbh tepat, shg kmd bs 
terlaksana dlm bntuk UU, perpu, dll., diharap sgera ada follow up riil. Hingga 
itu smua bs tjd, sptx ga ada gunanya kita bahas panjang lebar.

Wassalam,
Fauz Firdaus

Sent from BlackBerry® Smartphone

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Tue, 29 Mar 2011 09:22:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk  Terburuk 
di Dunia
Abah Yth,

Saya dan bbrp kawan termasuk orang yang terkejut bahwa kondisi investasi migas 
di RI termasuk terburuk di dunia.
Mungkin untuk menjelaskannya perlu dalil-2 yang rumit, sementara menurut 
pengamatan (di lapangan) saya dan banyak teman bahwa para perusahaan migas yang 
ada di RI ini happy-2 saja.
Bagaimana tidak happy, lha mereka bisa membawa orang-2 nya untuk bekerja di 
sini (mengurangi pengangguran di negaranya), membawa berbagai perusahaan jasa 
(peralatan, tehnisi dll.) dan ini tentu memajukan industrinya di sana. Selain 
mendapatkan sumber minyak dan gas, bukankah semua pengeluarannya akan 
ditanggung kita (RI) lewat CR. Apabila terjadi "hambatan" oleh masyarakat atau 
pemda setempat, semuanya akan "dibantu" oleh pemerintah, berbeda dng perusahaan 
tambang lainnya, saya kira mereka akan "berjuang" sendiri (tidak ada CR).

Ketika saya menulis di majalah Tempo tentang PSC (13 th yll) seorang kawan di 
Pekanbaru berkomentar: Mas, jangankan dengan split 90%-10%, mbok dng 95%-5% 
mereka pasti mau asalkan ada CR.
Sementara kawan main softball yang sedang bertugas di USA berkomentar dengan 
canda kira-2 sbb: kalau kita pegawai nasional di perusahaan PSC, sebenarnya 
harus memberikan loyalitasnya kepada siapa yha? RI atau perusahaan PSC-nya? 

Salam hangat,
sugeng

nb. Abah, semoga tetap sehat walafiaat, dan rajin menulis komentar (yang 
kritis).

  - Original Message - 
  From: Yanto R.Sumantri 
  To: iagi-net 
  Sent: Monday, March 28, 2011 11:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia



  Yang kurang adalah  uang yang dapat diinvestasikan  UNTUK EKSPLORASI (risk 
money) , karena sejak dulu kita hanya mau menikmati seluruh usaha yang berhasil 
 dari minyak dan gas  tanpa mau menyisihkan sebagian untuk melakukan usaha 
eksplorasi.
  Salah satu sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go 
international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.

  si Abah

  On Sat, March 26, 2011 10:18 am, Udrekh wrote:
  > sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara mandiri?
  > Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D. Untuk 3D konon
  > elnusa
  > sedang mempersiapkan. Untuk darat sepertinya juga banyak yg mampu.
  > pengolahab banyak yang ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
  > Eksploitasi? bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
  > pengalaman? maaf jika keliru.
  > Apakah kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
  > Indonesia?
  > 
  > On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi Putrohari" 
  > wrote:
  > 
  > Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
  > lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
  > Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
  > Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
  > berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
  > "laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
  > ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
  > tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah. Dijual secara cermat.
  > Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
  > Indonesia.
  > 
  > Rdp
  > 
  > 
  > On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
  >> http://www.detikfinance.com...
  > 
  >> -Original Message-
  >>
  From: mohammad syaiful 
  >> Date: Fri, 25 Ma...
  > 
  >> To: 
  > 
  >> Reply-To: 
  >> Cc: setiawan dedi; sutar_iagi --
  > Sent from my mobile device
  > 
  > *"Success is a mind set, not just an achievement"*
  > 
  > 

  > PP-IAGI 2008-2011:
  > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-28 Terurut Topik Sugeng Hartono
Abah Yth,

Saya dan bbrp kawan termasuk orang yang terkejut bahwa kondisi investasi migas 
di RI termasuk terburuk di dunia.
Mungkin untuk menjelaskannya perlu dalil-2 yang rumit, sementara menurut 
pengamatan (di lapangan) saya dan banyak teman bahwa para perusahaan migas yang 
ada di RI ini happy-2 saja.
Bagaimana tidak happy, lha mereka bisa membawa orang-2 nya untuk bekerja di 
sini (mengurangi pengangguran di negaranya), membawa berbagai perusahaan jasa 
(peralatan, tehnisi dll.) dan ini tentu memajukan industrinya di sana. Selain 
mendapatkan sumber minyak dan gas, bukankah semua pengeluarannya akan 
ditanggung kita (RI) lewat CR. Apabila terjadi "hambatan" oleh masyarakat atau 
pemda setempat, semuanya akan "dibantu" oleh pemerintah, berbeda dng perusahaan 
tambang lainnya, saya kira mereka akan "berjuang" sendiri (tidak ada CR).

Ketika saya menulis di majalah Tempo tentang PSC (13 th yll) seorang kawan di 
Pekanbaru berkomentar: Mas, jangankan dengan split 90%-10%, mbok dng 95%-5% 
mereka pasti mau asalkan ada CR.
Sementara kawan main softball yang sedang bertugas di USA berkomentar dengan 
canda kira-2 sbb: kalau kita pegawai nasional di perusahaan PSC, sebenarnya 
harus memberikan loyalitasnya kepada siapa yha? RI atau perusahaan PSC-nya? 

Salam hangat,
sugeng

nb. Abah, semoga tetap sehat walafiaat, dan rajin menulis komentar (yang 
kritis).

  - Original Message - 
  From: Yanto R.Sumantri 
  To: iagi-net 
  Sent: Monday, March 28, 2011 11:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk 
di Dunia



  Yang kurang adalah  uang yang dapat diinvestasikan  UNTUK EKSPLORASI (risk 
money) , karena sejak dulu kita hanya mau menikmati seluruh usaha yang berhasil 
 dari minyak dan gas  tanpa mau menyisihkan sebagian untuk melakukan usaha 
eksplorasi.
  Salah satu sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go 
international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.

  si Abah

  On Sat, March 26, 2011 10:18 am, Udrekh wrote:
  > sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara mandiri?
  > Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D. Untuk 3D konon
  > elnusa
  > sedang mempersiapkan. Untuk darat sepertinya juga banyak yg mampu.
  > pengolahab banyak yang ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
  > Eksploitasi? bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
  > pengalaman? maaf jika keliru.
  > Apakah kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
  > Indonesia?
  > 
  > On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi Putrohari" 
  > wrote:
  > 
  > Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
  > lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
  > Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
  > Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
  > berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
  > "laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
  > ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
  > tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah. Dijual secara cermat.
  > Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
  > Indonesia.
  > 
  > Rdp
  > 
  > 
  > On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
  >> http://www.detikfinance.com...
  > 
  >> -Original Message-
  >>
  From: mohammad syaiful 
  >> Date: Fri, 25 Ma...
  > 
  >> To: 
  > 
  >> Reply-To: 
  >> Cc: setiawan dedi; sutar_iagi --
  > Sent from my mobile device
  > 
  > *"Success is a mind set, not just an achievement"*
  > 
  > 

  > PP-IAGI 2008-2011:
  > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
  > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
  > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
  > 

  > Ayo siapkan diri!
  > Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
  > September 2011
  > 
-
  > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  > No. Rek: 123 0085005314
  > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  > Bank BCA KCP. Manara Mulia
  > No. Rekening: 255-1088580
  > A/n: Shinta Damayanti
  > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-28 Terurut Topik Ismail
Abah , kalau di geothermal ada dana dari pemerintah { apbn } yg merupakan dana 
bergulir membiayai ekplorasi,

 Seandainya  kalau dana yg diperoleh dari migas 10% nya dipakai  untuk studi 
ekplorasi kayaknya cukup lumayan juga , lha wong penghasilan migas kira kira 
kalau gak salah sekitar 26 milyar dollar. Kan ada dana bagi hasil daerah , lha 
ditambahi dana bagi hasil untuk mendorong ekplorasi
Shg daerah/blog  yg ditawarkan tambah cantik shg banyak yg ingin meminangnya 
dan G & G dalam negeri yg ngerjakan kan ini dana dalam negeri sendiri


 
Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: "Yanto R.Sumantri" 
Date: Mon, 28 Mar 2011 11:53:03 
To: iagi-net
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
 Terburuk di Dunia




Yang kurang adalah  uang yang dapat diinvestasikan  UNTUK
EKSPLORASI (risk money) , karena sejak dulu kita hanya mau menikmati
seluruh usaha yang berhasil  dari minyak dan gas  tanpa mau
menyisihkan sebagian untuk melakukan usaha eksplorasi.
Salah satu
sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go
international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.

si Abah

On Sat, March 26, 2011 10:18 am, Udrekh wrote:
> sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara
mandiri?
> Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D.
Untuk 3D konon
> elnusa
> sedang mempersiapkan. Untuk
darat sepertinya juga banyak yg mampu.
> pengolahab banyak yang
ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
> Eksploitasi? 
bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
>
pengalaman? maaf jika keliru.
> Apakah kondisi ini bisa
dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
> Indonesia?
> 
> On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi
Putrohari" 
> wrote:
> 
> Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak
minyak
> lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia
mendengung.
> Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas.
Haddduh !!!
> Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X
setahun. Penawaran
> berkali2 ini yg nantinya scr statistik
menunjukkan bahwa prosentase
> "laku"nya blok ini jadi
kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
> ndak usah ditawarkan
obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
> tawarkan
dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
> Mungkin
perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok
di
> Indonesia.
> 
> Rdp
> 
> 
> On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com
 wrote:
>>
http://www.detikfinance.com...
> 
>> -Original
Message-
>>
From: mohammad syaiful

>> Date: Fri, 25 Ma...
> 
>> To: 
> 
>> Reply-To: 
>> Cc:
setiawan dedi;
sutar_iagi --
> Sent from my
mobile device
> 
> *"Success is a mind set, not just
an achievement"*
> 
>

> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>

> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah Joint Convention
Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
> September 2011
>
-
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted
> on its mailing lists, whether
posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members
be liable for any, including but not limited to direct
> or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of
> any
> information posted on
IAGI mailing list.
>
-
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-27 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Yang kurang adalah  uang yang dapat diinvestasikan  UNTUK
EKSPLORASI (risk money) , karena sejak dulu kita hanya mau menikmati
seluruh usaha yang berhasil  dari minyak dan gas  tanpa mau
menyisihkan sebagian untuk melakukan usaha eksplorasi.
Salah satu
sebab (bukan alasan) mengapa Pertamina sangat  terlambat "go
international" adalah pola fikir Pemerintah seperti itu.

si Abah

On Sat, March 26, 2011 10:18 am, Udrekh wrote:
> sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara
mandiri?
> Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D.
Untuk 3D konon
> elnusa
> sedang mempersiapkan. Untuk
darat sepertinya juga banyak yg mampu.
> pengolahab banyak yang
ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
> Eksploitasi? 
bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
>
pengalaman? maaf jika keliru.
> Apakah kondisi ini bisa
dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
> Indonesia?
> 
> On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi
Putrohari" 
> wrote:
> 
> Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak
minyak
> lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia
mendengung.
> Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas.
Haddduh !!!
> Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X
setahun. Penawaran
> berkali2 ini yg nantinya scr statistik
menunjukkan bahwa prosentase
> "laku"nya blok ini jadi
kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
> ndak usah ditawarkan
obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
> tawarkan
dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
> Mungkin
perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok
di
> Indonesia.
> 
> Rdp
> 
> 
> On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com
 wrote:
>>
http://www.detikfinance.com...
> 
>> -Original
Message-
>>
From: mohammad syaiful

>> Date: Fri, 25 Ma...
> 
>> To: 
> 
>> Reply-To: 
>> Cc:
setiawan dedi;
sutar_iagi --
> Sent from my
mobile device
> 
> *"Success is a mind set, not just
an achievement"*
> 
>

> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>

> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah Joint Convention
Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
> September 2011
>
-
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted
> on its mailing lists, whether
posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members
be liable for any, including but not limited to direct
> or
indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of
> any
> information posted on
IAGI mailing list.
>
-
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-26 Terurut Topik Ismail Zaini
Apa yg disampaikan Kurtubi dibawah spt masalah kelembagaan krn harus B to B 
, peran BUMN dalam integreted oil company , lex specialist / rezim 
perpajakan,  status / kepemilikan cadangan, bisa mengakibatkan rombak total 
dalam regulasi migas terkait dg pengeloaan migas .
Paling tidak ada 3 hal yang terkait dg minat investasi , masalah kondisi 
daerah yng ditawarkan ( teknis ) , regulasi (legal aspek ) dan country risk 
( termasuk  birokrasi yg ribet, aturan yg berubah ubah, dll )
Pertama Secara teknis apakah daerah yg ditawarkan masih menarik (atau 
bagaimana caranya agar cantik dan menarik untuk dipinang),  Kedua secara 
legal apakah ada regulasi yang  ada membelenggu shg menjadi hambatan , dll , 
Ketiga secara pelaksanaan apakah resiko resiko dilapangan dan birokrasi 
masih cukup menghambat ( masalah tanah, kehutanan , lingkungan, bahkan 
masalah azas carbotage yg akhir akhir ini diributkan ).
Dari ketiga faktor tersebut kira kira mana ya yang paling dominan 
memepengaruhi minat investasi. Setiap perubahan regulasi selalu akan 
berdampak panjang, paling tidak wait and see dululah untuk investasi baru 
bahkan investasi untuk pengembangannya


ISM

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" 

To: 
Sent: Saturday, March 26, 2011 9:42 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk 
Terburuk di Dunia



Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
"laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
Indonesia.

Rdp

On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:

http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia Akhmad
Nurismarsyah -detikFinance

Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai 
masih
sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam 
survei

kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian
disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic 
Studies,

Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI,
Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011)."Kondisi investasi migas di Indonesia
sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia," kata
Kurtubi.Berdasarkan survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia
memiliki kondisi investasi migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih
buruk dari Papua Nugini (PNG), Malaysia, Brunei, Filipina, Australia,
Selandia Baru."Kita hanya lebih baik sedikit dari Timor Timur," timpal
Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya kondisi investasi tersebut
disebabkan masih adanya tindak korupsi serta minimnya data yang dibutuhkan
bagi investor. "Kita juga perlu menggan UU Migas No 22/2001. Substansi UU
Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B to B,
mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' bagi
Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi
dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional," tutur Kurtubi.Dari
segi birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan
dengan birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia 
semakin

memburuk, hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama
selama 10 tahun ke belakang. "Berdasarkan undang-undang yang lama, para
investor hanya perlu bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing
Contract) dengan Pertamina saja," ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi
investasi migas itu bertambah aneh dengan adanya kebijakan dimana investor
migas harus membayar bermacam jenis pajak selama masa eksplorasi. Padahal,
di undang-undang yang lama, investor hanya perlu membayar pajak setelah
mereka menemukan dan mengeksplorasi migas.(nrs/qom)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammad syaiful 
Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26
To: 
Reply-To: 
Cc: setiawan dedi; sutar_iagi; su
tarjo
Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

salam,
syaiful
2011/3/25 setiawan dedi 


  Selamat siang,

Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara
mengurus
membership IAGI.
Terimakasih sebelumnya


-Regards-


DEDI SETIAWAN





--
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologis

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-26 Terurut Topik Taufik Manan
Menurut saya pendekatannya berbeda.

Pertama, untuk proyek yang ada di Indonesia bagian barat (Jawa, Sumatra dan
Kalimantan) dimana infrastrukturnya relatif lebih lengkap, hanya perlu
koordinasi antar lembaga terkait. Misalnya proyek pertambangan (migas dan
umum) yang tumpang tindih dengan status hutan atau area produksi, sering
masalah birokrasi perizinan sangat panjang dan mahal biayanya. Disamping itu
kepentingan institusi lokal yang ingin lebih banyak mendapatkan "kue" hasil
kegiatan, sering menjadi faktor dilematik terutama antara hubungan pusat dan
daerah. Alternatif solusinya, benahi mekanisme birokrasi dan aturan yang
jelas sehingga menguntungkan semua pihak.

Sedangkan untuk proyek di Indonesia bagian timur dimana infrastruktur dan
komunikasi yang masih di bawah standar disamping aturan pendukung yang masih
belum jelas serta tingkat ekonomi masyarakat yang relatif rendah. Menurut
saya, alternatif solusinya memerlukan perhatian dan dukungan nyata
pemerintah baik pusat dan daerah yang lebih proaktif. Perbaikan
infrastruktur dan sosialisasi yang lebih aktif, perlu dibantu pemerintah
atau merupakan bagian yang dapat disubsidi pemerintah.

Jadi menurut saya untuk memperbaiki iklim invitasi, alternatifnya merupakan
bagian dari proses sbb:
1. Benahi mental dan birokrasi pemerintahan.
2. Peran aktif pemerintah baik sebagai fasilitator atau pendukung
sosialisasi
3. Bila semua untuk kemajuan ekonomi bangsa secara merata, maka harus
dipercepat perbaikan infrastruktur yang akan memacu perekonomian
4. Semua aktifitas bisnis harus menguntungkan seluruh rakyat Indonesia
dengan bagian keuntungan yang jelas pada investor. Ini yang penting dimana
Investor pun perlu kejelasan bagian keuntungan namun merekapun harus
kredibel dan mampu menjalan bisnis secara obyektif. Bila perlu ada penilaian
kemampuan teknis mereka dan "kesehatan" modal mereka serta bila perlu
dievaluasi secara berkala.
Memang kelihatannya berat, namun bila punya niat yang baik dan konsistensi
dalam semua aspek, mudah-mudahan ada hasil positif bagi iklim investasi di
Indonesia.

Demikian sekedar pendapat saya setelah melihat kondisi di Indonesia Timur
demi kejayaan Indonesia.
Bila ada yang kurang berkenan, mohon maaf dan semoga ada manfaatnya buat
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Salam

TAM




2011/3/26 Ismail 

> Mungkin pendekatannya proyek , Rasanya sekarang ini tolok ukurnya berapa
> yang sudah bisa ditawarkan , ini terjadi tdk hanya di migas , coba lihat
> berapa banyak IUP di minerba yg sdh dukeluarkan begitu pula berapa banyak
> WKP geothermal yg sdh ditawarkan ,namun berapa banyak yg terkatung katung dg
> berbagai alasan
>
> Ism
>
>
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> Date: Sat, 26 Mar 2011 09:42:24
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk
> Terburuk
>  di Dunia
>
> Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
> lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
> Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
> Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
> berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
> "laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
> ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
> tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
> Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
> Indonesia.
>
> Rdp
>
> On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> >
> http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033
> >
> > Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad
> > Nurismarsyah -detikFinance
> >
> > Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai
> masih
> > sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam
> survei
> > kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian
> > disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic
> Studies,
> > Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI,
> > Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011)."Kondisi investasi migas di Indonesia
> > sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia," kata
> > Kurtubi.Berdasarkan survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia
> > memiliki kondisi investasi migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih
> > buruk dari Papua Nugini (PNG), Malaysia, Brunei, Filipina, Australia,
> > Selandia Baru."Kita hanya lebih baik sedikit dari Timor Timur," timpal
> > Kurtubi.Ia

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-25 Terurut Topik Udrekh
sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara mandiri?
Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D. Untuk 3D konon elnusa
sedang mempersiapkan. Untuk darat sepertinya juga banyak yg mampu.
pengolahab banyak yang ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
Eksploitasi?  bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
pengalaman? maaf jika keliru.
Apakah kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
Indonesia?

On Mar 26, 2011 9:42 AM, "Rovicky Dwi Putrohari"  wrote:

Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
"laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
Indonesia.

Rdp


On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> http://www.detikfinance.com...

> -Original Message-
> From: mohammad syaiful 
> Date: Fri, 25 Ma...

> To: 

> Reply-To: 
> Cc: setiawan dedi; sutar_iagihttp://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
"laku"nya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam "menawarkan" blok di
Indonesia.

Rdp

On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033
>
> Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad
> Nurismarsyah -detikFinance
>
> Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih
> sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei
> kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian
> disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies,
> Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI,
> Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011)."Kondisi investasi migas di Indonesia
> sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia," kata
> Kurtubi.Berdasarkan survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia
> memiliki kondisi investasi migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih
> buruk dari Papua Nugini (PNG), Malaysia, Brunei, Filipina, Australia,
> Selandia Baru."Kita hanya lebih baik sedikit dari Timor Timur," timpal
> Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya kondisi investasi tersebut
> disebabkan masih adanya tindak korupsi serta minimnya data yang dibutuhkan
> bagi investor. "Kita juga perlu menggan UU Migas No 22/2001. Substansi UU
> Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B to B,
> mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' bagi
> Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi
> dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional," tutur Kurtubi.Dari
> segi birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan
> dengan birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin
> memburuk, hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama
> selama 10 tahun ke belakang. "Berdasarkan undang-undang yang lama, para
> investor hanya perlu bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing
> Contract) dengan Pertamina saja," ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi
> investasi migas itu bertambah aneh dengan adanya kebijakan dimana investor
> migas harus membayar bermacam jenis pajak selama masa eksplorasi. Padahal,
> di undang-undang yang lama, investor hanya perlu membayar pajak setelah
> mereka menemukan dan mengeksplorasi migas.(nrs/qom)
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mohammad syaiful 
> Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: setiawan dedi; sutar_iagi; su
> tarjo
> Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
> pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.
>
> salam,
> syaiful
> 2011/3/25 setiawan dedi 
>
>>   Selamat siang,
>>
>> Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
>> Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara
>> mengurus
>> membership IAGI.
>> Terimakasih sebelumnya
>>
>>
>> -Regards-
>>
>>
>> DEDI SETIAWAN
>>
>>
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
>

-- 
Sent from my mobile device

*"Success is a mind set, not just an achievement"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---

[iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-25 Terurut Topik apwidodo
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad 
Nurismarsyah -detikFinance
  
Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih 
sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei 
kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian disampaikan 
oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies, Kurtubi pada 
diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI, Senayan, Jakarta, 
Jumat (25/3/2011)."Kondisi investasi migas di Indonesia sangat buruk. Kita 
berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia," kata Kurtubi.Berdasarkan 
survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia memiliki kondisi investasi 
migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih buruk dari Papua Nugini (PNG), 
Malaysia, Brunei, Filipina, Australia, Selandia Baru."Kita hanya lebih baik 
sedikit dari Timor Timur," timpal Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya 
kondisi investasi tersebut disebabkan masih adanya tindak korupsi serta 
minimnya data yang dibutuhkan bagi investor. "Kita juga perlu menggan UU Migas 
No 22/2001. Substansi UU Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B 
to B, mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' 
bagi Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi 
dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional," tutur Kurtubi.Dari segi 
birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan dengan 
birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, 
hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun 
ke belakang. "Berdasarkan undang-undang yang lama, para investor hanya perlu 
bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing Contract) dengan Pertamina 
saja," ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh 
dengan adanya kebijakan dimana investor migas harus membayar bermacam jenis 
pajak selama masa eksplorasi. Padahal, di undang-undang yang lama, investor 
hanya perlu membayar pajak setelah mereka menemukan dan mengeksplorasi 
migas.(nrs/qom)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammad syaiful 
Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26 
To: 
Reply-To: 
Cc: setiawan dedi; sutar_iagi; su 
tarjo
Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

salam,
syaiful
2011/3/25 setiawan dedi 

>   Selamat siang,
>
> Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
> Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara mengurus
> membership IAGI.
> Terimakasih sebelumnya
>
>
> -Regards-
>
>
> DEDI SETIAWAN
>
>


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)