Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
Kartiko, Maaf, diskusinya jadi melebar. Yang aku mau tanya bagaimana menentukan transition di oil leg untuk penentuan landing point. On 1/31/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas, saat ini saya asumsikan bahwa reservoir carbonat non fracture (kalau > fracture lain lagi ceritanya) > > untuk planning horisontal well tentu sudah ada data dari well sekitarnya ( > baik posisi dari gas cap atau freewater levelnya) sehingga uncertainitynya > juga umumnya sudah tidak besar. > umumnya juga sudah ada study tentang type carbonate ( apakah sistem > carbonate oolithic, reef, karstic ) dan petrophysicnya (pc curve, kr, > bubble > point, gas expansion, production history dari well sekitarnya, data dst, > pretest dsb) sehingga pertanyaan tentang moveable waternya ( atau bahkan > jenis drive dari field kita) juga sudah beres > > nah setelah semua itu terjawab, baru kita tentukan posisi optimum dari > horisontal well kita . > umumnya kita akan berusaha menghindari gas cap (menjaga supaya pressure > reservoir kita tidak cepat drop) dan juga menghindari water breaktrough > yang > terlalu cepat( lost well). Nah sekarang di fieldnya mana drive yang lebih > dominan ( apakah gas expansion atau water drive ?), dari situ baru kita > tentukan posisi well kita yang optimum untuk menghindari hal yang > negative. > > hati hati dengan oil show di core di bawah owc , bisa jadi itu residual > oil > saja pada saat migration atau perubahan posisi woc terhadap waktu ( bisa > karena proses geology atau production). Coba di cek apa memang ada water > rise karena production ? > > 2008/1/28 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > kartiko, > > Kalo resistivitynya menunjukan adanya invasi profile yang baek, > barangkali > > overlay Rt/RXo akan membantu. Nah batuan disini gamping dan hampir semua > > phase resistivity nya rapat. Mud log lebih sulit lagi karena kita > belajar > > di > > sumur sebelahnya yang punya core ternyata di bawah OWC pun masih punya > > signifikan oil show. > > > > Saya sedang belajar bagaimana caranya kita membuat landing point di zona > > minyak yang kita perkirakan kemungkinan besar minyak itu dalam kondisi > > transisi. Ketebalan minyaknya sekitar 50 sampe 60 ft. Dari interpretasi > > log, saya dapatkan bahwa hampir semuanya adalah zona transisi artinya > ada > > fase dari movable water. Nah dimana landing pointnya untuk mendapatkan > > hasil > > minyak yang optimum untuk menghindari adanya water coning ataupun gas > > coning? > > > > On 1/26/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > kalau di LFA/OFA gimana ? > > > > > > atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan > mudlognya. > > > > > > kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? > > > > > > 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > > > > > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone > di > > > > zona > > > > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat > Kurva > > > > Swirr > > > > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama > dari > > > > Swirr > > > > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw > > > yang > > > > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. > > Ini > > > > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air > > > (movable > > > > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > > > > > > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara > > Por > > > > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga > > tersebut > > > > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi > Swirr, > > > > kalo > > > > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > > > > > > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk > > mengetahui > > > > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > > > > > > > Trims sebelumnya > > > > > > > > Shofi > > > > > > > > > > > > > > > -- > > Salam hangat > > > > Shofi > > > -- Salam hangat Shofi
Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
Mas, saat ini saya asumsikan bahwa reservoir carbonat non fracture (kalau fracture lain lagi ceritanya) untuk planning horisontal well tentu sudah ada data dari well sekitarnya ( baik posisi dari gas cap atau freewater levelnya) sehingga uncertainitynya juga umumnya sudah tidak besar. umumnya juga sudah ada study tentang type carbonate ( apakah sistem carbonate oolithic, reef, karstic ) dan petrophysicnya (pc curve, kr, bubble point, gas expansion, production history dari well sekitarnya, data dst, pretest dsb) sehingga pertanyaan tentang moveable waternya ( atau bahkan jenis drive dari field kita) juga sudah beres nah setelah semua itu terjawab, baru kita tentukan posisi optimum dari horisontal well kita . umumnya kita akan berusaha menghindari gas cap (menjaga supaya pressure reservoir kita tidak cepat drop) dan juga menghindari water breaktrough yang terlalu cepat( lost well). Nah sekarang di fieldnya mana drive yang lebih dominan ( apakah gas expansion atau water drive ?), dari situ baru kita tentukan posisi well kita yang optimum untuk menghindari hal yang negative. hati hati dengan oil show di core di bawah owc , bisa jadi itu residual oil saja pada saat migration atau perubahan posisi woc terhadap waktu ( bisa karena proses geology atau production). Coba di cek apa memang ada water rise karena production ? 2008/1/28 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > kartiko, > Kalo resistivitynya menunjukan adanya invasi profile yang baek, barangkali > overlay Rt/RXo akan membantu. Nah batuan disini gamping dan hampir semua > phase resistivity nya rapat. Mud log lebih sulit lagi karena kita belajar > di > sumur sebelahnya yang punya core ternyata di bawah OWC pun masih punya > signifikan oil show. > > Saya sedang belajar bagaimana caranya kita membuat landing point di zona > minyak yang kita perkirakan kemungkinan besar minyak itu dalam kondisi > transisi. Ketebalan minyaknya sekitar 50 sampe 60 ft. Dari interpretasi > log, saya dapatkan bahwa hampir semuanya adalah zona transisi artinya ada > fase dari movable water. Nah dimana landing pointnya untuk mendapatkan > hasil > minyak yang optimum untuk menghindari adanya water coning ataupun gas > coning? > > On 1/26/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > kalau di LFA/OFA gimana ? > > > > atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan mudlognya. > > > > kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? > > > > 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > > > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di > > > zona > > > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva > > > Swirr > > > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari > > > Swirr > > > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw > > yang > > > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. > Ini > > > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air > > (movable > > > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > > > > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara > Por > > > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga > tersebut > > > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, > > > kalo > > > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > > > > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk > mengetahui > > > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > > > > > Trims sebelumnya > > > > > > Shofi > > > > > > > > > -- > Salam hangat > > Shofi >
Re: Bls: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
Mas Bambang, terima kasih banyak tuk pencerahannya. Saya coba apply nanti. Shofi On 1/29/08, Bambang Gumilar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pada pembahasan kebasahan (wettability) dulu pernah disinggung bahwa di > batuan yang water-wet, zone transisi berada di bawah OWC tapi masih di atas > Free Water Level-nya. Jadi wajar kalau masih ada oil show > atau khromatografi gas masih menunjukkan adanya hidrokarbon di bawah OWC. > > Menjawab pertanyaan tentang bagaimana menetapkan landing point, saya belum > bisa memberi solusi pastinya sebelum melihat data/parameter minyaknya > (viskositas, pour point temp. dll.) dan permeabilitas relatif-nya. Minyak > berat cenderung susah untuk bergerak walaupun fraksinya lebih besar daripada > moveable water. > > Pendekatan sederhana adalah dengan menghitung Bulk Volume masing jenis > fluida. Bulk Volume adalah Saturasi x Porositas. Plot semua kurva di satu > track dengan skala yang sama. Secara kualitatif, bandingkan porsi moveable > water (BVW), irreducible water (BVI) dan moveable oil (BVMO), syukur-syukur > ada data Sor (irreducible oil) dan atau ROS (remaining oil saturation kalau > di daerah yang pernah di waterflood). > > Kalau untuk perforasi atau landing point sumur horizontal seperti usul > Kartiko, tembak yang di top reservoir-nya. Tapi, kalau ada tudung gas/ gas > cap ( he.. he apa ya padanan kata yang tepat?). Maka, biasanya > komplesi/landing point pakai 'rule of thumb' 2/3 pay thickness-nya, lebih > dekat ke zone air. Production Engineers lebih suka 'dealing' dengan air > daripada dengan gas di flowline-nya. > > Jazakallah, > -bg > > - Pesan Asli > Dari: Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Terkirim: Senin, 28 Januari, 2008 3:54:34 > Topik: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone > > kartiko, > Kalo resistivitynya menunjukan adanya invasi profile yang baek, barangkali > overlay Rt/RXo akan membantu. Nah batuan disini gamping dan hampir semua > phase resistivity nya rapat. Mud log lebih sulit lagi karena kita belajar > di > sumur sebelahnya yang punya core ternyata di bawah OWC pun masih punya > signifikan oil show. > > Saya sedang belajar bagaimana caranya kita membuat landing point di zona > minyak yang kita perkirakan kemungkinan besar minyak itu dalam kondisi > transisi. Ketebalan minyaknya sekitar 50 sampe 60 ft. Dari interpretasi > log, saya dapatkan bahwa hampir semuanya adalah zona transisi artinya ada > fase dari movable water. Nah dimana landing pointnya untuk mendapatkan > hasil > minyak yang optimum untuk menghindari adanya water coning ataupun gas > coning? > > On 1/26/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > kalau di LFA/OFA gimana ? > > > > atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan mudlognya. > > > > kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? > > > > 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > > > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di > > > zona > > > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva > > > Swirr > > > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari > > > Swirr > > > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw > > yang > > > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. > Ini > > > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air > > (movable > > > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > > > > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara > Por > > > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga > tersebut > > > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, > > > kalo > > > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > > > > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk > mengetahui > > > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > > > > > Trims sebelumnya > > > > > > Shofi > > > > > > > > > -- > Salam hangat > > Shofi > > > > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! > Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ > > > > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To s
Bls: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
Pada pembahasan kebasahan (wettability) dulu pernah disinggung bahwa di batuan yang water-wet, zone transisi berada di bawah OWC tapi masih di atas Free Water Level-nya. Jadi wajar kalau masih ada oil show atau khromatografi gas masih menunjukkan adanya hidrokarbon di bawah OWC. Menjawab pertanyaan tentang bagaimana menetapkan landing point, saya belum bisa memberi solusi pastinya sebelum melihat data/parameter minyaknya (viskositas, pour point temp. dll.) dan permeabilitas relatif-nya. Minyak berat cenderung susah untuk bergerak walaupun fraksinya lebih besar daripada moveable water. Pendekatan sederhana adalah dengan menghitung Bulk Volume masing jenis fluida. Bulk Volume adalah Saturasi x Porositas. Plot semua kurva di satu track dengan skala yang sama. Secara kualitatif, bandingkan porsi moveable water (BVW), irreducible water (BVI) dan moveable oil (BVMO), syukur-syukur ada data Sor (irreducible oil) dan atau ROS (remaining oil saturation kalau di daerah yang pernah di waterflood). Kalau untuk perforasi atau landing point sumur horizontal seperti usul Kartiko, tembak yang di top reservoir-nya. Tapi, kalau ada tudung gas/ gas cap ( he.. he apa ya padanan kata yang tepat?). Maka, biasanya komplesi/landing point pakai 'rule of thumb' 2/3 pay thickness-nya, lebih dekat ke zone air. Production Engineers lebih suka 'dealing' dengan air daripada dengan gas di flowline-nya. Jazakallah, -bg - Pesan Asli Dari: Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Senin, 28 Januari, 2008 3:54:34 Topik: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone kartiko, Kalo resistivitynya menunjukan adanya invasi profile yang baek, barangkali overlay Rt/RXo akan membantu. Nah batuan disini gamping dan hampir semua phase resistivity nya rapat. Mud log lebih sulit lagi karena kita belajar di sumur sebelahnya yang punya core ternyata di bawah OWC pun masih punya signifikan oil show. Saya sedang belajar bagaimana caranya kita membuat landing point di zona minyak yang kita perkirakan kemungkinan besar minyak itu dalam kondisi transisi. Ketebalan minyaknya sekitar 50 sampe 60 ft. Dari interpretasi log, saya dapatkan bahwa hampir semuanya adalah zona transisi artinya ada fase dari movable water. Nah dimana landing pointnya untuk mendapatkan hasil minyak yang optimum untuk menghindari adanya water coning ataupun gas coning? On 1/26/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalau di LFA/OFA gimana ? > > atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan mudlognya. > > kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? > > 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di > > zona > > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva > > Swirr > > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari > > Swirr > > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw > yang > > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. Ini > > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air > (movable > > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara Por > > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga tersebut > > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, > > kalo > > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk mengetahui > > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > > > Trims sebelumnya > > > > Shofi > > > -- Salam hangat Shofi Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI a
Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
kartiko, Kalo resistivitynya menunjukan adanya invasi profile yang baek, barangkali overlay Rt/RXo akan membantu. Nah batuan disini gamping dan hampir semua phase resistivity nya rapat. Mud log lebih sulit lagi karena kita belajar di sumur sebelahnya yang punya core ternyata di bawah OWC pun masih punya signifikan oil show. Saya sedang belajar bagaimana caranya kita membuat landing point di zona minyak yang kita perkirakan kemungkinan besar minyak itu dalam kondisi transisi. Ketebalan minyaknya sekitar 50 sampe 60 ft. Dari interpretasi log, saya dapatkan bahwa hampir semuanya adalah zona transisi artinya ada fase dari movable water. Nah dimana landing pointnya untuk mendapatkan hasil minyak yang optimum untuk menghindari adanya water coning ataupun gas coning? On 1/26/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalau di LFA/OFA gimana ? > > atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan mudlognya. > > kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? > > 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di > > zona > > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva > > Swirr > > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari > > Swirr > > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw > yang > > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. Ini > > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air > (movable > > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara Por > > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga tersebut > > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, > > kalo > > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk mengetahui > > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > > > Trims sebelumnya > > > > Shofi > > > -- Salam hangat Shofi
Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
kalau di LFA/OFA gimana ? atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan mudlognya. kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di > zona > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva > Swirr > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari > Swirr > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw yang > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. Ini > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air (movable > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara Por > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga tersebut > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, > kalo > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk mengetahui > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > Trims sebelumnya > > Shofi >
[iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone
Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di zona minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva Swirr dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari Swirr dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw yang mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. Ini penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air (movable water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara Por (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga tersebut mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, kalo scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk mengetahui apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? Trims sebelumnya Shofi