Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-06-01 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
ga mendeteksi langsung pergerakannya dengan
>>> metoda pengukuran GPS geodesi.
>>>
>>>
>>>
>>> Q: Kalau untuk membuktikan bahwa Sesar watukosek itu terpicu dan bergerak
>>> diantara Gempa bantul dan Semburan LUSI bagaimana?
>>>
>>> A:  Bukti yang “straight forward” ada dua: 1. Ada data rekaman gempa yang
>>> terjadi di Sesar Watukosek (gempa itu terjadi karena gerakan deformasi
>>> elastik pada sesar), 2. Bukti  ada “fault displacement” di Watukosek,
>>> bisa
>>> berupa ditemukan “offset” atau bukti pergerakan dari rekaman jaringan GPS
>>> atau dari analisis In-SAR (memakai data image satelit).
>>>
>>>
>>>
>>> Q:  Capek juga ya jadi peneliti ...  Untung saya praktisi bukan peneliti,
>>> jadi bisa ngomong nyeplos aja engga harus mikir susah-susah gitu J  Ok.
>>> jadi sekarang masalah si LUSI ini bagusnya diapain ya?
>>>
>>> A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
>>> kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah
>>> untuk
>>> kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
>>> sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
>>> bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
>>> menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
>>> siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang
>>> fenomena
>>> ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
>>> setuju?
>>>
>>>
>>>
>>> Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?
>>>
>>> A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
>>> sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
>>> KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini
>>> ada
>>> sesar-sesar anjaknya.  Jadi Jalur Kendeng ini struktur geologi yang
>>> POTENSI
>>> AKTIF.  Harus diteliti apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi
>>> sedimen
>>> Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
>>> mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
>>> untuk mengkaji lebih jauh
>>>
>>> Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?
>>>
>>> A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota
>>> Surabaya yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  “active
>>> blind
>>> thrusts”... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
>>> seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga
>>> besaar
>>>
>>> Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa
>>> besar untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di
>>> Surabaya...
>>> gimana seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti
>>> “sudah
>>> jatuh ketimpa tangga” dong
>>>
>>> A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
>>> terus di situ J
>>>
>>>
>>>
>>> Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
>>> silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.
>>>
>>>
>>>
>>> Wassalam
>>>
>>> DHN
>>>
>>>
>>>
>>> *From:* Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]
>>> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
>>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
>>> Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
>>>
>>>
>>>
>>> Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
>>> Yogya "terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
>>> dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan
>>> pengetahuan
>>> kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan
>>> lebih
>>> banyak yang nyamber topik ini.
>>>
>>> Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
>>> aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
>>> diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
>>> Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa
>>> Bantul,
>>> erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
>>> sirkumstansi itu.
>>>
>>> Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
>>> analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
>>> apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
>>> pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.
>>>
>>> Salam,
>>>
>>> Sunu.
>>>
>>>
>>>  2011/5/31 Leonard Lisapaly 
>>>
>>> Ok, thanks. Nanti saya lihat.
>>>
>>>
>>>
>>> LL
>>>
>>>
>>>  --
>>>
>>> *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
>>> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM
>>>
>>>
>>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>>>
>>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
>>> Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
>>>
>>>
>>>
>>> 2011/5/31 Leonard Lisapaly 
>>>
>>>  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
>>> menjadi pemicu?
>>>
>>>
>>>
>>> Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa
>>> bisa
>>> mencapai Sidoardjo.
>>>
>>>
>>>
>>> LL
>>>
>>>
>>>
>>> Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
>>> Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip
>>> maupun
>>> berbeda-beda ... hayoook !
>>> silahkan disimak ada di dua tulisan sini :
>>> 1. Patahan Opak Yang
>>> Unik<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/>
>>>
>>> *2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa
>>> itu?)<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/>
>>> *
>>>
>>> Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama
>>> para "ahli"-nya
>>>
>>> RDP
>>>
>>>
>>>
>>
>>
>


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-06-01 Terurut Topik kartiko samodro
lanjutnya selama
>> berjuta-juta tahun patahan tersebut kembali ke posisi tertentu yang
>> “favourable” lagi dengan tatanan tektonik yang berlaku sehingga menjadi
>> aktif lagi.  Kita engga ngomong perubahan tatanan tektonik atau proses
>> jutaan tahun di sini.
>>
>> Q: Okay deh, maksud saya *apakah gempa Bantul* *itu bisa memicu Sesar
>> Watukosek*  dan apakah kemudian gerakan si Watukosek ini bisa  *memicu
>> LUSI*?
>>
>> A:  Weleh-weleh, bener-bener  ya, ini namanya hipotesa berdasarkan
>> ‘asumsi di atas asumsi’.  Saya tanya balik deh mendingan:
>>
>> -  Apakah SesarWatukosek itu sudah terpetakan dengan baik? Kalau
>> emang iya ada, apakah termasuk sesar aktif? Kalau jawabannya “belum ada
>> bukti keaktifannya” maka hipotesa ini gugur sampai di sini saja (sorry-sorry
>> Jack!).  Susah kalau membuat hipotesa berdasarkan asumsi yang belum jelas.
>> Okay lah, kita lanjutkan berandai-andai. Kalau ternyata nanti ada yang bisa
>> membuktikan bahwa Si Watukosek ini aktif, inipun belum selesai,  kita masih
>> harus membuktikan bahwa Watukosek itu memang terpicu oleh gempa Bantul.
>> Terus kita andaikan lagi,  kalau ternyata nanti ada juga orang yang bisa
>> buktikan bahwa si Watukosek ini memang terpicu dan bergerak di diantara
>> kejadian Gempa Bantul dan Semburan LUSI, inipun  belum juga cukup buktinya.
>> Orang masih harus membuktikan bahwa gerakan si Watukosek ini  dapat membuat
>> si LUSI muntah (catatan: belum ada contoh kasusnya)  Naaah  jadi panjang
>> kan PR-nya.   Makanya bikin hipotesa jangan yang aneh-aneh...bikin repot
>> sendiri
>>
>>
>>
>> Q :  Tapi kata Pak Awang ada yang menemukan ‘gejala-gejala’ di sepanjang
>> kelurusan yang diduga adalah Sesar Watukosek, gimana tuh?
>>
>> A :  He he he, salut deh atas semangatnya J  Tapi kata ADB dirinci dulu
>> gejala-nya apa,  terus kronologisnya gimana.  Jangan-jangan gejala yang
>> dimaksud cuma liat ada lumpur-lumpur yang menyembur-nyembur keluar
>> disepanjang kelurusan yang dimaksud.  Kalau itu sih belum jadi bukti bahwa
>> Sesar Watukosek aktif dan bergerak, bisa saja cuman lumpurnya aja yang bocor
>> ke sepanjang ‘kelurusan’ yang diduga jalur sesar itu, iya toh?
>>
>>
>>
>> Q:  Wuahh, tambah pusing nih.  Jadi fakta apa yang harus dicari untuk
>> membuktikan Sesar Watukosek itu aktif?
>>
>> A:  Keaktifan Sesar itu bisa dikenali dengan meneliti bentang alam (yang
>> khas-morpho-tektonik) disepanjang jalurnya akibat pergerakan yang terjadi.
>> Atau  dari seismisitas-nya yang terekam di jaringan alat seismik.  Atau bisa
>> dari sejarah pernah ada gempa (besar) di sepanjang jalurnya.  Atau bisa dari
>> data pre-historic gempa kalau sudah dilakukan penelitian paleoseismologi di
>> situ.  Kemudian kita bisa juga mendeteksi langsung pergerakannya dengan
>> metoda pengukuran GPS geodesi.
>>
>>
>>
>> Q: Kalau untuk membuktikan bahwa Sesar watukosek itu terpicu dan bergerak
>> diantara Gempa bantul dan Semburan LUSI bagaimana?
>>
>> A:  Bukti yang “straight forward” ada dua: 1. Ada data rekaman gempa yang
>> terjadi di Sesar Watukosek (gempa itu terjadi karena gerakan deformasi
>> elastik pada sesar), 2. Bukti  ada “fault displacement” di Watukosek, bisa
>> berupa ditemukan “offset” atau bukti pergerakan dari rekaman jaringan GPS
>> atau dari analisis In-SAR (memakai data image satelit).
>>
>>
>>
>> Q:  Capek juga ya jadi peneliti ...  Untung saya praktisi bukan peneliti,
>> jadi bisa ngomong nyeplos aja engga harus mikir susah-susah gitu J  Ok.
>> jadi sekarang masalah si LUSI ini bagusnya diapain ya?
>>
>> A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
>> kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah untuk
>> kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
>> sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
>> bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
>> menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
>> siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang fenomena
>> ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
>> setuju?
>>
>>
>>
>> Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?
>>
>> A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
>> sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
>> KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini ada
>> sesar-sesar anjaknya.  Jad

RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-06-01 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Ide bagus dari mas Muharam ini bisa dipertimbangka Cak Ipul ,
walaupun rasanya agak sulit membendung wartawan (ang pasti akan menulis
berdasarkan selera mereka).

si Abah

si Abah

On Wed, June 1, 2011 11:59 am, Muharram Jaya Panguriseng wrote:
> Wah wah ... tambah berbobot nih diskusinya terutama setelah
penjelasan
> ilmiah Pak Danny Hilman ala Naek L. Tobing tentang
"horny dan orgasme-nya"
> si cantik LUSI he he he :)
> Tidak boleh dilewatkan nih, ini bisa dijadikan langkah awal
untuk
> menuntaskan persoalan teknis MV Sidoarjo ini.
>

> Kalau boleh mengusulkan kepada IAGI dan HAGI yang akan
ber-Joint
> Convention di Makassar pada 26-29 September 2011
nanti, apakah
> memungkinkan jika disediakan sesi khusus (½
hari diluar parallel session)
> "debat ilmiah" mengenai
penyebab semburan lumpur Sidoarjo? Aturan bisa
> dibuat; tidak
boleh bicara politik atau kepentingan ekonomi pribadi dan
>
kelompok, tidak boleh asumsi diatas asumsi, hanya interpretasi terhadap
> data teknis berdasarkan ruang dan waktu untuk mengungkap fakta
(walaupun
> sulit mengklaim interpretasi sebagai fakta) yang
dikedepankan. Untuk
> menuju kesana, data pemboran BJP-1 dan data
seismic disekitarnya perlu
> disharing oleh teman-teman LAPINDO,
BPMIGAS dan Ditjen MIGAS kepada yang
> berminat setelah terlebih
dahulu menandatangani Confidentially Agreement.
> Apapun hasil
debat ilmiah ini nanti kemudian menjadi rekomendasi resmi
> IAGI
dan HAGI kepada Rakyat dan Pemerintah. Rekomendasi dihasilkan ala
> sidang MK, tetap meninggalkan ruang bagi adanya dissenting opinion
bagi
> yang berpendapat lain. Rekomendasi resmi dibukukan sebagai
warisan
> ter-fosilkan (meminjam istilah Pak Rovicky) bagi anak
cucu. Itu akan lebih
> berarti ketimbang uang kecil pengisi
kencleng Peduli Korban.
> 
> Salam,
> MJP
> 
>
From: mohammadsyai...@gmail.com
[mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> Sent: Wednesday, June 01,
2011 7:44 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re:
[iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi
?
> 
> Jadi ada 3 kemungkinan penyebab lusi:
> 1)
Gempa Yogya
> 2) Pemboran Bpj-1
> 3) Tektonik
>

> Menarik juga jika lebih banyak pilihan.
> 
>
Salam,
> Syaiful
> 
> Mohammad Syaiful
> *
handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
> 
> ________
>
From:
asikin_suken...@yahoo.com
> Date: Wed, 1 Jun 2011 00:21:10
+
> To: 
> ReplyTo:

> Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny
Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
> 
>
Pak Hilman, selamat atas penjelasannya yg menarik. Arahnya sebenarnya
sama
> dg yg saya sampaikan di simposium di Surabaya. Hanya karena
waktunya
> terlalu pendek (20 mnt), biasanya kalau kuliah tektonik
minimal 45 mnt.
> Kesimpulan saya yg tidak sempat ditayangkan
adalah : Lusi bukan karena
> pemboran dan bukan karena gempa
jogya, tetapi gejala tektonik yang menimpa
> P.Jawa khususnya Jawa
Timur yang dpt memicu gempa Jogya karena ada sesar
> Opak yg
re-activated, meningkatkan aktivitas Merapi dan di Jawa Timur
>
mempengaruhi cekungan Porong yg mempunyai kondisi yg khas (anomali
negatif
> tinggi dg endapan yg tebal dan disana-sini sudah
memperlihatkan gejala
> diapirsm). Kemudian pengendapan yg relatip
cepat sehingga menambah beban
> unt memicu keluarnya diapir.
Ditambah lagi cekungan ini dibatasi oleh
> sesar-2 aktip yg dpt
aktip kembali karena ada gerak tektonik yg dpt memicu
> keluarnya
diapir.
> Didaerah itu sudah banyak gunung-2 lumpur yg sudah mati
atau mulai mati.
> Jadi itulah pk Hilman. Kalau bp sebagai ahli
gempa menampilkan data-2 yg
> lengkap sehingga kebih jelas
lagi.
> Jadi kesimpulan saya bukan karena pemboran dan bukan juga
karena gempa, dg
> segala kekurangannya.
> Karena saya
diminta ngomong, ya keahlian saya hanya sebatas tektonik
>
(menerapkan konseo tektonik lempeng di P.Jawa
> 
> Salam
hangat SA
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone
from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> 
> 
>
From: "Danny
Hilman Natawidjaja" 
> Date:
Tue, 31 May 2011 22:51:34 +0700
> To:

> ReplyTo:

> Subject: RE: [iagi-net-l] To Danny
Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
> 
>
Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh :)
>
Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
>
mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum. 
Sebelumnya,
> saya kira perlu kita consider bahwa kalaupun LUSI
itu tidak ada kaitannya
> dengan gempa Bantul tidak berarti bahwa
kejadian ini bukan bencana alam. 
> Menurut hemat saya, apabila
sudah jelas bahwa tidak ada kesalahan dalam
> prosedur pemboran
maka LUSI itu secara hukum bisa dianggap sebagai bencana
> alam
(apapun penyebabnya) meskipun kejadian 

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-06-01 Terurut Topik nyoto - ke-el
Betul sekali pak Ismed, kan banyak sekali geologist kita yg
berprofesi sebagai wellsite geologist yg sudah puluhan tahun pengalamannya,
pasti mereka sudah expert utk "baca" data drilling operations... seperti
contohnya mas Bambang Hartono, mas Taufik OK dll...


wass,
nyoto




2011/6/1 Ismed Mahmud 

> Tentu menarik sekali kalau hal ini bisa terjadi dan dimana seluruh raw data
> selama pemboran bisa dibuka. Tetapi sekedar mengingatkan seperti yang pernah
> disinggung oleh beberapa orang untuk sampai pada kesimpulan adanya kesalahan
> pemboran atau tidak, semestinya dilakukan  oleh orang atau tim yang
> mempunyai background drilling engineering dan bisa saja dibantu oleh
> geologist yang mempunyai background operation untuk mereview data tersebut.
>
> Salam
>
>
> 2011/6/1 Muharram Jaya Panguriseng 
>
>>  Wah wah … tambah berbobot nih diskusinya terutama setelah penjelasan
>> ilmiah Pak Danny Hilman ala Naek L. Tobing tentang “horny dan orgasme-nya”
>> si cantik LUSI he he he J
>>
>> Tidak boleh dilewatkan nih, ini bisa dijadikan langkah awal untuk
>> menuntaskan persoalan teknis MV Sidoarjo ini.
>>
>>
>>
>> Kalau boleh mengusulkan kepada IAGI dan HAGI yang akan ber-Joint
>> Convention di Makassar pada 26-29 September 2011 nanti, apakah memungkinkan
>> jika disediakan sesi khusus (½ hari diluar parallel session) “debat ilmiah”
>> mengenai penyebab semburan lumpur Sidoarjo? Aturan bisa dibuat; tidak boleh
>> bicara politik atau kepentingan ekonomi pribadi dan kelompok, tidak boleh
>> asumsi diatas asumsi, hanya interpretasi terhadap data teknis berdasarkan
>> ruang dan waktu untuk mengungkap fakta (walaupun sulit mengklaim
>> interpretasi sebagai fakta) yang dikedepankan. Untuk menuju kesana, data
>> pemboran BJP-1 dan data seismic disekitarnya perlu disharing oleh
>> teman-teman LAPINDO, BPMIGAS dan Ditjen MIGAS kepada yang berminat setelah
>> terlebih dahulu menandatangani Confidentially Agreement. Apapun hasil debat
>> ilmiah ini nanti kemudian menjadi rekomendasi resmi IAGI dan HAGI kepada
>> Rakyat dan Pemerintah. Rekomendasi dihasilkan ala sidang MK, tetap
>> meninggalkan ruang bagi adanya *dissenting opinion* bagi yang berpendapat
>> lain. Rekomendasi resmi dibukukan sebagai warisan ter-fosilkan (meminjam
>> istilah Pak Rovicky) bagi anak cucu. Itu akan lebih berarti ketimbang uang
>> kecil pengisi kencleng Peduli Korban.
>>
>>
>>
>> Salam,
>>
>> MJP
>>
>>
>>
>> *From:* mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
>> *Sent:* Wednesday, June 01, 2011 7:44 AM
>>
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
>> Lusi ?
>>
>>
>>
>> Jadi ada 3 kemungkinan penyebab lusi:
>> 1) Gempa Yogya
>> 2) Pemboran Bpj-1
>> 3) Tektonik
>>
>> Menarik juga jika lebih banyak pilihan.
>>
>> Salam,
>> Syaiful
>>
>> Mohammad Syaiful
>> * handphone: +62-812-9372808
>> * business: msyai...@etti.co.id
>>  --
>>
>> *From: *asikin_suken...@yahoo.com
>>
>> *Date: *Wed, 1 Jun 2011 00:21:10 +
>>
>> *To: *
>>
>> *ReplyTo: *
>>
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
>> Lusi ?
>>
>>
>>
>> Pak Hilman, selamat atas penjelasannya yg menarik. Arahnya sebenarnya sama
>> dg yg saya sampaikan di simposium di Surabaya. Hanya karena waktunya terlalu
>> pendek (20 mnt), biasanya kalau kuliah tektonik minimal 45 mnt. Kesimpulan
>> saya yg tidak sempat ditayangkan adalah : Lusi bukan karena pemboran dan
>> bukan karena gempa jogya, tetapi gejala tektonik yang menimpa P.Jawa
>> khususnya Jawa Timur yang dpt memicu gempa Jogya karena ada sesar Opak yg
>> re-activated, meningkatkan aktivitas Merapi dan di Jawa Timur mempengaruhi
>> cekungan Porong yg mempunyai kondisi yg khas (anomali negatif tinggi dg
>> endapan yg tebal dan disana-sini sudah memperlihatkan gejala diapirsm).
>> Kemudian pengendapan yg relatip cepat sehingga menambah beban unt memicu
>> keluarnya diapir. Ditambah lagi cekungan ini dibatasi oleh sesar-2 aktip yg
>> dpt aktip kembali karena ada gerak tektonik yg dpt memicu keluarnya diapir.
>> Didaerah itu sudah banyak gunung-2 lumpur yg sudah mati atau mulai mati.
>> Jadi itulah pk Hilman. Kalau bp sebagai ahli gempa menampilkan data-2 yg
>> lengkap sehingga kebih jelas lagi.
>> Jadi kesimpulan saya bukan karena pemboran dan bukan juga karena gempa, dg
>> segala kekurangannya.
>> Karena saya diminta ngo

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-06-01 Terurut Topik Ismed Mahmud
Tentu menarik sekali kalau hal ini bisa terjadi dan dimana seluruh raw data
selama pemboran bisa dibuka. Tetapi sekedar mengingatkan seperti yang pernah
disinggung oleh beberapa orang untuk sampai pada kesimpulan adanya kesalahan
pemboran atau tidak, semestinya dilakukan  oleh orang atau tim yang
mempunyai background drilling engineering dan bisa saja dibantu oleh
geologist yang mempunyai background operation untuk mereview data tersebut.

Salam


2011/6/1 Muharram Jaya Panguriseng 

>  Wah wah … tambah berbobot nih diskusinya terutama setelah penjelasan
> ilmiah Pak Danny Hilman ala Naek L. Tobing tentang “horny dan orgasme-nya”
> si cantik LUSI he he he J
>
> Tidak boleh dilewatkan nih, ini bisa dijadikan langkah awal untuk
> menuntaskan persoalan teknis MV Sidoarjo ini.
>
>
>
> Kalau boleh mengusulkan kepada IAGI dan HAGI yang akan ber-Joint Convention
> di Makassar pada 26-29 September 2011 nanti, apakah memungkinkan jika
> disediakan sesi khusus (½ hari diluar parallel session) “debat ilmiah”
> mengenai penyebab semburan lumpur Sidoarjo? Aturan bisa dibuat; tidak boleh
> bicara politik atau kepentingan ekonomi pribadi dan kelompok, tidak boleh
> asumsi diatas asumsi, hanya interpretasi terhadap data teknis berdasarkan
> ruang dan waktu untuk mengungkap fakta (walaupun sulit mengklaim
> interpretasi sebagai fakta) yang dikedepankan. Untuk menuju kesana, data
> pemboran BJP-1 dan data seismic disekitarnya perlu disharing oleh
> teman-teman LAPINDO, BPMIGAS dan Ditjen MIGAS kepada yang berminat setelah
> terlebih dahulu menandatangani Confidentially Agreement. Apapun hasil debat
> ilmiah ini nanti kemudian menjadi rekomendasi resmi IAGI dan HAGI kepada
> Rakyat dan Pemerintah. Rekomendasi dihasilkan ala sidang MK, tetap
> meninggalkan ruang bagi adanya *dissenting opinion* bagi yang berpendapat
> lain. Rekomendasi resmi dibukukan sebagai warisan ter-fosilkan (meminjam
> istilah Pak Rovicky) bagi anak cucu. Itu akan lebih berarti ketimbang uang
> kecil pengisi kencleng Peduli Korban.
>
>
>
> Salam,
>
> MJP
>
>
>
> *From:* mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> *Sent:* Wednesday, June 01, 2011 7:44 AM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Jadi ada 3 kemungkinan penyebab lusi:
> 1) Gempa Yogya
> 2) Pemboran Bpj-1
> 3) Tektonik
>
> Menarik juga jika lebih banyak pilihan.
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>  ----------
>
> *From: *asikin_suken...@yahoo.com
>
> *Date: *Wed, 1 Jun 2011 00:21:10 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Pak Hilman, selamat atas penjelasannya yg menarik. Arahnya sebenarnya sama
> dg yg saya sampaikan di simposium di Surabaya. Hanya karena waktunya terlalu
> pendek (20 mnt), biasanya kalau kuliah tektonik minimal 45 mnt. Kesimpulan
> saya yg tidak sempat ditayangkan adalah : Lusi bukan karena pemboran dan
> bukan karena gempa jogya, tetapi gejala tektonik yang menimpa P.Jawa
> khususnya Jawa Timur yang dpt memicu gempa Jogya karena ada sesar Opak yg
> re-activated, meningkatkan aktivitas Merapi dan di Jawa Timur mempengaruhi
> cekungan Porong yg mempunyai kondisi yg khas (anomali negatif tinggi dg
> endapan yg tebal dan disana-sini sudah memperlihatkan gejala diapirsm).
> Kemudian pengendapan yg relatip cepat sehingga menambah beban unt memicu
> keluarnya diapir. Ditambah lagi cekungan ini dibatasi oleh sesar-2 aktip yg
> dpt aktip kembali karena ada gerak tektonik yg dpt memicu keluarnya diapir.
> Didaerah itu sudah banyak gunung-2 lumpur yg sudah mati atau mulai mati.
> Jadi itulah pk Hilman. Kalau bp sebagai ahli gempa menampilkan data-2 yg
> lengkap sehingga kebih jelas lagi.
> Jadi kesimpulan saya bukan karena pemboran dan bukan juga karena gempa, dg
> segala kekurangannya.
> Karena saya diminta ngomong, ya keahlian saya hanya sebatas tektonik
> (menerapkan konseo tektonik lempeng di P.Jawa
>
> Salam hangat SA
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>  --
>
> *From: *"Danny Hilman Natawidjaja" 
>
> *Date: *Tue, 31 May 2011 22:51:34 +0700
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh J
>
> Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
> mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum.  Sebelumnya,
> say

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik nyoto - ke-el
Betul dan setuju sekali dengan ide mas MJP, hayo IAGI & HAGI siapa takut ...

wass,
nyoto



2011/6/1 Muharram Jaya Panguriseng 

>  Wah wah … tambah berbobot nih diskusinya terutama setelah penjelasan
> ilmiah Pak Danny Hilman ala Naek L. Tobing tentang “horny dan orgasme-nya”
> si cantik LUSI he he he J
>
> Tidak boleh dilewatkan nih, ini bisa dijadikan langkah awal untuk
> menuntaskan persoalan teknis MV Sidoarjo ini.
>
>
>
> Kalau boleh mengusulkan kepada IAGI dan HAGI yang akan ber-Joint Convention
> di Makassar pada 26-29 September 2011 nanti, apakah memungkinkan jika
> disediakan sesi khusus (½ hari diluar parallel session) “debat ilmiah”
> mengenai penyebab semburan lumpur Sidoarjo? Aturan bisa dibuat; tidak boleh
> bicara politik atau kepentingan ekonomi pribadi dan kelompok, tidak boleh
> asumsi diatas asumsi, hanya interpretasi terhadap data teknis berdasarkan
> ruang dan waktu untuk mengungkap fakta (walaupun sulit mengklaim
> interpretasi sebagai fakta) yang dikedepankan. Untuk menuju kesana, data
> pemboran BJP-1 dan data seismic disekitarnya perlu disharing oleh
> teman-teman LAPINDO, BPMIGAS dan Ditjen MIGAS kepada yang berminat setelah
> terlebih dahulu menandatangani Confidentially Agreement. Apapun hasil debat
> ilmiah ini nanti kemudian menjadi rekomendasi resmi IAGI dan HAGI kepada
> Rakyat dan Pemerintah. Rekomendasi dihasilkan ala sidang MK, tetap
> meninggalkan ruang bagi adanya *dissenting opinion* bagi yang berpendapat
> lain. Rekomendasi resmi dibukukan sebagai warisan ter-fosilkan (meminjam
> istilah Pak Rovicky) bagi anak cucu. Itu akan lebih berarti ketimbang uang
> kecil pengisi kencleng Peduli Korban.
>
>
>
> Salam,
>
> MJP
>
>
>
> *From:* mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> *Sent:* Wednesday, June 01, 2011 7:44 AM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Jadi ada 3 kemungkinan penyebab lusi:
> 1) Gempa Yogya
> 2) Pemboran Bpj-1
> 3) Tektonik
>
> Menarik juga jika lebih banyak pilihan.
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>  ----------
>
> *From: *asikin_suken...@yahoo.com
>
> *Date: *Wed, 1 Jun 2011 00:21:10 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Pak Hilman, selamat atas penjelasannya yg menarik. Arahnya sebenarnya sama
> dg yg saya sampaikan di simposium di Surabaya. Hanya karena waktunya terlalu
> pendek (20 mnt), biasanya kalau kuliah tektonik minimal 45 mnt. Kesimpulan
> saya yg tidak sempat ditayangkan adalah : Lusi bukan karena pemboran dan
> bukan karena gempa jogya, tetapi gejala tektonik yang menimpa P.Jawa
> khususnya Jawa Timur yang dpt memicu gempa Jogya karena ada sesar Opak yg
> re-activated, meningkatkan aktivitas Merapi dan di Jawa Timur mempengaruhi
> cekungan Porong yg mempunyai kondisi yg khas (anomali negatif tinggi dg
> endapan yg tebal dan disana-sini sudah memperlihatkan gejala diapirsm).
> Kemudian pengendapan yg relatip cepat sehingga menambah beban unt memicu
> keluarnya diapir. Ditambah lagi cekungan ini dibatasi oleh sesar-2 aktip yg
> dpt aktip kembali karena ada gerak tektonik yg dpt memicu keluarnya diapir.
> Didaerah itu sudah banyak gunung-2 lumpur yg sudah mati atau mulai mati.
> Jadi itulah pk Hilman. Kalau bp sebagai ahli gempa menampilkan data-2 yg
> lengkap sehingga kebih jelas lagi.
> Jadi kesimpulan saya bukan karena pemboran dan bukan juga karena gempa, dg
> segala kekurangannya.
> Karena saya diminta ngomong, ya keahlian saya hanya sebatas tektonik
> (menerapkan konseo tektonik lempeng di P.Jawa
>
> Salam hangat SA
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>  --
>
> *From: *"Danny Hilman Natawidjaja" 
>
> *Date: *Tue, 31 May 2011 22:51:34 +0700
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *
>
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh J
>
> Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
> mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum.  Sebelumnya,
> saya kira perlu kita consider bahwa kalaupun LUSI itu tidak ada kaitannya
> dengan gempa Bantul tidak berarti bahwa kejadian ini bukan bencana alam.
> Menurut hemat saya, apabila sudah jelas bahwa tidak ada kesalahan dalam
> prosedur pemboran maka LUSI itu secara hukum bisa dianggap sebagai bencana
> alam (apapun penyebabnya) meskipun kejadian mud volca

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Vick

good point., coba dibaca baik baik Kode Etik IAGI
itu point bahwa seseorang harus dan hanya boleh mengerjakan sesuatu sesuai
denag keahliannya ada lho.

si Abah

si Abah


On Wed, June 1, 2011 7:44 am, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> Saya salut bangget dengan penjelasan Kang Danny yang berbicara
sesuai
> dengan
> keahliannya. Menghitung berapa PGA di
daerah itu. Mengkaji kemungkinan
> penjalaran kegempaan,
kemungkinan trigger segment-segment gempa yang
> sedang
>
stress.
> 
> Kesimpulan yang diambil seorang ahli geologi
semestinya tidak akan
> mengatakan bahwa *terjadi ataupun tidak
terjadi* "underground blow out",
> karena kesimpulan ini
semestinya diambil seorang engineer (drilling
> engineer), sesuai
kompetensinya.Operation geologist akan mengkaji
> kurva-kurva
pengukuran parameter pengeboran, cutting, casing design dan
>
proses yang terjadi selama operasi.
> 
> Kesimpulan
seorang ahli tektonik mestinya menjelaskan, bahwa kejadian atau
>
fenomena tektonik di situ *memungkinkan atau tidak memungkinkan*
>
terjadinya
> semburan secara alami. Sesuai dengan kompetensinya
kajiannya adalah
> melihat
> posisi tektonik serta gejala
tektonik AKTIF yang adidaerah itu. Misal
> membuat uji parit
sepanjang Sesar Watukosek dan melihat apakah bener sesar
> ini
AKTIF beberapa (puluh/ratus) tahun sebelumnya. Ini ga pernah dilihat
> sebelumnya untuk membuktikan apakah bener sesar ini ADA dan AKTIF
!
> (cmiiw)
> 
> Kesimpulan seorang ahli
perminyakan, kesimpulan sejarawan, kesimpulan ahli
> hukum dsb ...
sebaiknya sesuai dengan kapasitasnya. Kalau ahli hukum
>
membuat
> keputusan ya menggunakan "*referensi*"
kesimpulan ahlinya diatas untuk
> mencari sesar manakah yang
bertanggung jawab :) apakah sesar watukosek
> atau
> sesar
opak.
> 
> Memang bener kata Danny, memang yang paling pas
utk LAPINDO adalah
> membuktikan bahwa mereka sudah melakukan
sesuai dengan aturan dan tatacara
> "drilling practise".
Dan membuktikan bahwa tidak terjadi UGBO. Diluar itu
> sudah jauh
dari kuasanya. Mungkin, ya biarkan saja masyarakat yang
>
berantem
> ... eh argumentasi :) soal sesar aktifnya.
>

> *:( "Kalau pendongengn kesimpulannya apa Pakde ?"*
> *:D "Pendongeng tidak menyimpulkan apapun, tapi mencoba
menjelaskan supaya
> dimengerti sesama non ahli . Kalau yang ahli
pasti saling berargumen,
> Thole"
> *
> 
> Salam
> Hef e nais loong whik end !!
> RDP
> --
> *"Everybody is safety leader, You can stop any
unsafe operation !"*
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
ejala yang
> dimaksud cuma liat ada lumpur-lumpur yang menyembur-nyembur keluar
> disepanjang kelurusan yang dimaksud.  Kalau itu sih belum jadi bukti bahwa
> Sesar Watukosek aktif dan bergerak, bisa saja cuman lumpurnya aja yang bocor
> ke sepanjang ‘kelurusan’ yang diduga jalur sesar itu, iya toh?
>
>
>
> Q:  Wuahh, tambah pusing nih.  Jadi fakta apa yang harus dicari untuk
> membuktikan Sesar Watukosek itu aktif?
>
> A:  Keaktifan Sesar itu bisa dikenali dengan meneliti bentang alam (yang
> khas-morpho-tektonik) disepanjang jalurnya akibat pergerakan yang terjadi.
> Atau  dari seismisitas-nya yang terekam di jaringan alat seismik.  Atau bisa
> dari sejarah pernah ada gempa (besar) di sepanjang jalurnya.  Atau bisa dari
> data pre-historic gempa kalau sudah dilakukan penelitian paleoseismologi di
> situ.  Kemudian kita bisa juga mendeteksi langsung pergerakannya dengan
> metoda pengukuran GPS geodesi.
>
>
>
> Q: Kalau untuk membuktikan bahwa Sesar watukosek itu terpicu dan bergerak
> diantara Gempa bantul dan Semburan LUSI bagaimana?
>
> A:  Bukti yang “straight forward” ada dua: 1. Ada data rekaman gempa yang
> terjadi di Sesar Watukosek (gempa itu terjadi karena gerakan deformasi
> elastik pada sesar), 2. Bukti  ada “fault displacement” di Watukosek, bisa
> berupa ditemukan “offset” atau bukti pergerakan dari rekaman jaringan GPS
> atau dari analisis In-SAR (memakai data image satelit).
>
>
>
> Q:  Capek juga ya jadi peneliti ...  Untung saya praktisi bukan peneliti,
> jadi bisa ngomong nyeplos aja engga harus mikir susah-susah gitu J  Ok.
> jadi sekarang masalah si LUSI ini bagusnya diapain ya?
>
> A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
> kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah untuk
> kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
> sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
> bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
> menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
> siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang fenomena
> ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
> setuju?
>
>
>
> Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?
>
> A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
> sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
> KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini ada
> sesar-sesar anjaknya.  Jadi Jalur Kendeng ini struktur geologi yang POTENSI
> AKTIF.  Harus diteliti apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi sedimen
> Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
> mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
> untuk mengkaji lebih jauh
>
> Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?
>
> A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota
> Surabaya yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  “active blind
> thrusts”... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
> seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga besaar
>
> Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa
> besar untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di Surabaya...
> gimana seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti “sudah
> jatuh ketimpa tangga” dong
>
> A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
> terus di situ J
>
>
>
> Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
> silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.
>
>
>
> Wassalam
>
> DHN
>
>
>
> *From:* Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]
> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
>
>
>
> Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
> Yogya "terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
> dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
> kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
> banyak yang nyamber topik ini.
>
> Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
> aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
> diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
> Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
> erupsi merapi, Lusi dan erupsi

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
Kang Syaiful,

Kalau penyebab kedua pertama dan ke tiga sangat sulit bagi orang awam untuk
memahaminya, perlu pemahaman mendalam dan nanti saja lah belakangan kita
ngurusnya. Sekarang yang lebih mudah adalah kita trial kemungkinan UGBO
sebagai sumber fluida.

Bila kita mau uji pemboran (UGBO) sebagai penyebab Lusi bisa langsung
dilihat produknya di lapangan. Kalau kita atau IAGI mau jalan-jalan di Lusi
bisa mendapatkan secara langsung gambaran seberapa besar akumulasi sedimen
yang telah dimuntahkan ke permukaan akibat gerusan air dari formasi
batugamping. Teman-teman IAGI yang berkecimpung di tambang bisa membantu
membuat assessment volume lumpur dalam ring bendungan Lusi.

Lalu dengan asumsi tertentu yang reasonable (misalnya gunung lumpur yang
sekarang adalah 30 persen volum, sehingga kita bisa derive volume airnya
adalah 70 persen atau 2,3 kali volume gundukan lempung di Lusi sekarang,
plus volume yang sudah kintir sampai membentuk pulau di pesisir timur, bisa
digabungkan estimasi volumenya juga guna mendapatkan gambaran yang
mudah-mudahan lumayan akurat berapa total volume air dari formasi
batugamping yang telah disemburkan secara natural flow lewat lubang sumur
BJP ke permukaan.

Dengan pemetaan seismik 2D, atau nunggu 3D seismik, silakan saja,  kita bisa
hitung volume water inplace di Formasi batugamping, berapa ruang pori yang
interconnected. Walhasil, IAGI bisa urun rembug memprediksi berapa lama lagi
umur Lusi akan memuntahkan airnya. Terlebih lagi, IAGI bisa rekomendasikan
PERLU atau TIDAK dilakukan penyumbatan lubang BJP. berdasarkan kajian
estimasi volume air yang telah dan belum disemburkan. tentunya dengan
memperhitungkan porosity, permeability dan semua parameter reservoir yang
relevan. Ah, itu kan makanan kita sehari-hari.

It is time for IAGI to come forward.

Salam,

Sunu.





2011/6/1 

> Jadi ada 3 kemungkinan penyebab lusi:
> 1) Gempa Yogya
> 2) Pemboran Bpj-1
> 3) Tektonik
>
> Menarik juga jika lebih banyak pilihan.
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
> --
> *From: * asikin_suken...@yahoo.com
> *Date: *Wed, 1 Jun 2011 00:21:10 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
> Pak Hilman, selamat atas penjelasannya yg menarik. Arahnya sebenarnya sama
> dg yg saya sampaikan di simposium di Surabaya. Hanya karena waktunya terlalu
> pendek (20 mnt), biasanya kalau kuliah tektonik minimal 45 mnt. Kesimpulan
> saya yg tidak sempat ditayangkan adalah : Lusi bukan karena pemboran dan
> bukan karena gempa jogya, tetapi gejala tektonik yang menimpa P.Jawa
> khususnya Jawa Timur yang dpt memicu gempa Jogya karena ada sesar Opak yg
> re-activated, meningkatkan aktivitas Merapi dan di Jawa Timur mempengaruhi
> cekungan Porong yg mempunyai kondisi yg khas (anomali negatif tinggi dg
> endapan yg tebal dan disana-sini sudah memperlihatkan gejala diapirsm).
> Kemudian pengendapan yg relatip cepat sehingga menambah beban unt memicu
> keluarnya diapir. Ditambah lagi cekungan ini dibatasi oleh sesar-2 aktip yg
> dpt aktip kembali karena ada gerak tektonik yg dpt memicu keluarnya diapir.
> Didaerah itu sudah banyak gunung-2 lumpur yg sudah mati atau mulai mati.
> Jadi itulah pk Hilman. Kalau bp sebagai ahli gempa menampilkan data-2 yg
> lengkap sehingga kebih jelas lagi.
> Jadi kesimpulan saya bukan karena pemboran dan bukan juga karena gempa, dg
> segala kekurangannya.
> Karena saya diminta ngomong, ya keahlian saya hanya sebatas tektonik
> (menerapkan konseo tektonik lempeng di P.Jawa
>
> Salam hangat SA
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ----------
> *From: * "Danny Hilman Natawidjaja" 
> *Date: *Tue, 31 May 2011 22:51:34 +0700
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>  Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh J
>
> Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
> mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum.  Sebelumnya,
> saya kira perlu kita consider bahwa kalaupun LUSI itu tidak ada kaitannya
> dengan gempa Bantul tidak berarti bahwa kejadian ini bukan bencana alam.
> Menurut hemat saya, apabila sudah jelas bahwa tidak ada kesalahan dalam
> prosedur pemboran maka LUSI itu secara hukum bisa dianggap sebagai bencana
> alam (apapun penyebabnya) meskipun kejadian mud volcano ini barangkali
> memang benar dipicu oleh pemboran. Yang harus dijaga, kejadian ini tidak
> boleh terulang lagi dengan cara lebih memahami prosesnya dan barangkali ada
> prosedur pemboran yang harus diperbaiki atau ditambah (aspek mitigasi
> bencana alamnya).
>
>

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik nyoto - ke-el
: belum ada contoh kasusnya)  Naaah  jadi panjang
> kan PR-nya.   Makanya bikin hipotesa jangan yang aneh-aneh...bikin repot
> sendiri
>
>
>
> Q :  Tapi kata Pak Awang ada yang menemukan ‘gejala-gejala’ di sepanjang
> kelurusan yang diduga adalah Sesar Watukosek, gimana tuh?
>
> A :  He he he, salut deh atas semangatnya J  Tapi kata ADB dirinci dulu
> gejala-nya apa,  terus kronologisnya gimana.  Jangan-jangan gejala yang
> dimaksud cuma liat ada lumpur-lumpur yang menyembur-nyembur keluar
> disepanjang kelurusan yang dimaksud.  Kalau itu sih belum jadi bukti bahwa
> Sesar Watukosek aktif dan bergerak, bisa saja cuman lumpurnya aja yang bocor
> ke sepanjang ‘kelurusan’ yang diduga jalur sesar itu, iya toh?
>
>
>
> Q:  Wuahh, tambah pusing nih.  Jadi fakta apa yang harus dicari untuk
> membuktikan Sesar Watukosek itu aktif?
>
> A:  Keaktifan Sesar itu bisa dikenali dengan meneliti bentang alam (yang
> khas-morpho-tektonik) disepanjang jalurnya akibat pergerakan yang terjadi.
> Atau  dari seismisitas-nya yang terekam di jaringan alat seismik.  Atau bisa
> dari sejarah pernah ada gempa (besar) di sepanjang jalurnya.  Atau bisa dari
> data pre-historic gempa kalau sudah dilakukan penelitian paleoseismologi di
> situ.  Kemudian kita bisa juga mendeteksi langsung pergerakannya dengan
> metoda pengukuran GPS geodesi.
>
>
>
> Q: Kalau untuk membuktikan bahwa Sesar watukosek itu terpicu dan bergerak
> diantara Gempa bantul dan Semburan LUSI bagaimana?
>
> A:  Bukti yang “straight forward” ada dua: 1. Ada data rekaman gempa yang
> terjadi di Sesar Watukosek (gempa itu terjadi karena gerakan deformasi
> elastik pada sesar), 2. Bukti  ada “fault displacement” di Watukosek, bisa
> berupa ditemukan “offset” atau bukti pergerakan dari rekaman jaringan GPS
> atau dari analisis In-SAR (memakai data image satelit).
>
>
>
> Q:  Capek juga ya jadi peneliti ...  Untung saya praktisi bukan peneliti,
> jadi bisa ngomong nyeplos aja engga harus mikir susah-susah gitu J  Ok.
> jadi sekarang masalah si LUSI ini bagusnya diapain ya?
>
> A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
> kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah untuk
> kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
> sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
> bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
> menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
> siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang fenomena
> ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
> setuju?
>
>
>
> Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?
>
> A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
> sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
> KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini ada
> sesar-sesar anjaknya.  Jadi Jalur Kendeng ini struktur geologi yang POTENSI
> AKTIF.  Harus diteliti apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi sedimen
> Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
> mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
> untuk mengkaji lebih jauh
>
> Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?
>
> A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota
> Surabaya yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  “active blind
> thrusts”... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
> seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga besaar
>
> Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa
> besar untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di Surabaya...
> gimana seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti “sudah
> jatuh ketimpa tangga” dong
>
> A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
> terus di situ J
>
>
>
> Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
> silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.
>
>
>
> Wassalam
>
> DHN
>
>
>
> *From:* Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]
> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
>
>
>
> Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
> Yogya "terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
> dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan penget

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Udrekh
Terimakasih penjelasannya pak. Iya, itu yang saya lupakan, aspek waktunya.


2011/6/1 

> Mas Udrekh: rel kereta bengkok itu terjadinya jauh setelah semburan lumpur
> terjadi, ...coba kita cek2 lagi referensi2 ruang dan waktu kita...juga untuk
> semburan2 air mancur 18meter itu,..semuanya terjadi pasca 29 Mei 2006.
> Paling nggak, s/d 29Mei kita tau kereta api masih jalan normal nggak kena
> bengkok2an itulah, juga sampai 29Mei 2006 blm ada laporan air mancur 18
> meter itu. Kuatirnya: justru aktifitas pergeseran2 itu (dan subsidence2 yg
> terjadi sampai sekrang ini) dipicu pertama kali oleh underground blow out
> yang meluas; bukan sebaliknya.
>
> --
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor
M.H. Thamrin no. 8
Jakarta 10340
Indonesia
Phone : 62-21-3168908


RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Bukan begitu, Pak Sunu. Saya mencoba memposisikan diri saya pada posisi yang
netral.

 

Studi literatur saya menunjukkan bahwa gempa Yogya Mei 2006 memang
"menghantam" banyak tempat di Jawa Timur.

 

Mudah2an dipahami, Pak.

 

Terima kasih,
LL

 



From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa Yogya
"terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang dikutip
Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan kita
bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih banyak
yang nyamber topik ini.

Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
sirkumstansi itu.

Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

Salam,

Sunu. 




2011/5/31 Leonard Lisapaly 

Ok, thanks. Nanti saya lihat.

 

LL

 



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM


To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

2011/5/31 Leonard Lisapaly 

Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
menjadi pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa
bisa mencapai Sidoardjo.

 

LL

 

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook ! 
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :


1. Patahan Opak Yang Unik
<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/> 


2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)
<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-
yang-mana-penyebab-gempa-itu/> 

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
"ahli"-nya

RDP

 



Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Udrekh
Punten, mau Ikutan komentar nih...

Alhamdulillah dapat ilmu banyak nih. Terimakasih banyak khususnya kepada
teman2 di sini.

Beberapa tahun yang lalu, kami sempat beberapa kali datang ke lusi dan juga
sempat survey geolistrik dan beberapa parameter lainnya. Tapi waktu itu,
seingat saya, sebagai respon terhadap munculnya semburan air, plus gas di
beberapa lokasi.

Beberapa penjelasan yang mungkin teman2 di sini juga pernah mendengar
adalah, bukti adanya mm... apa yah bahasa yang benar kalau bukan reaktivasi
sesar waktu kosek ?. Maksudnya, bukti dari jalan kereta api yang bengkok dar
bahagian barat lusi, pergeseran yang dengan mudah dilihat di pabrik es
(lebih ke barat lagi, desa siring kalau gak salah), tidak jauh dari air
mancur yang menyembur sampai ketinggian 18 meter. Lalu patahan yang sangat
jelas dapat kita lihat di desa reno kenongo, sebelah timur LUSI. Tapi, kami
juga sulit menarik garis patahan sesar tersebut.

Beberapa teman menjelaskan berdasarkan model harding, yang ditunjang dengan
beberapa bukti yang mendukung model tersebut, seperti adanya kompresi
barat-timur, membentuk patahan baru barat laut tenggara, selain sesar watu
kosek barat daya - timur laut. Ditambah dengan data interferometri yang
menunjukkan penurunan di beberapa tempat seperti di bahagian utara lokasi
lumpur. ? Apakah bukti pembengkokan rel, sesar yang di desa reno kenongo
maupun siring, patahnya saluran air tidak bisa menunjukkan aktifasi sesar
ya..?

Mohon pencerahannya. Terimakasih.

2011/6/1 

> Ini yang namanya ENAK DIBACA DAN PERLU
> Nuhun kang Hilman
>
>
> Fwhk
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Danny Hilman Natawidjaja" 
> *Date: *Tue, 31 May 2011 22:51:34 +0700
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>  Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh J
>
> Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
> mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum.  Sebelumnya,
> saya kira perlu kita consider bahwa kalaupun LUSI itu tidak ada kaitannya
> dengan gempa Bantul tidak berarti bahwa kejadian ini bukan bencana alam.
> Menurut hemat saya, apabila sudah jelas bahwa tidak ada kesalahan dalam
> prosedur pemboran maka LUSI itu secara hukum bisa dianggap sebagai bencana
> alam (apapun penyebabnya) meskipun kejadian mud volcano ini barangkali
> memang benar dipicu oleh pemboran. Yang harus dijaga, kejadian ini tidak
> boleh terulang lagi dengan cara lebih memahami prosesnya dan barangkali ada
> prosedur pemboran yang harus diperbaiki atau ditambah (aspek mitigasi
> bencana alamnya).
>
>
>
> Fenomena yang dikemukakan Neng Amanda adalah hal biasa.  Waktu seminar Lusi
> di Borobudur duluu Si Jim Mori juga mempresentasikan hal sama tapi pake
> contoh dari Jepang.  Sebetulnya tidak perlu jauh-jauh cari contoh fenomena
> ini ke Amerika dan Jepang, di Indonesia juga banyak, khususnya di Sumatra
> karena saya lama meneliti di situ.  Jadi, adalah fenomena yang umum
> ditemukan bahwa suatu kejadian gempa dapat memicu aktifitas gempa/tektonik
> dan volkanik di sekitarnya, tidak perlu dibuktikan lagi.  Tapi yang penting
> untuk kita pahami adalah bahwa  “FENOMENA/PRINSIP” ini SAMA SEKALI BELUM
> MEMBUKTIKAN adanya keterkaitan antara gempa Jogya 2006 dengan peristiwa
> munculnya Mud Volcano di Porong,  Setahu saya dua pakar itu (Mori dan
> Clarke) sama-sama mengatakan bahwa mereka tidak bilang bahwa LUSI dipicu
> Gempa Bantul 2006, harus diteliti lebih lanjut dulu.
>
>
>
> Sebagai ilustrasi, contoh dari Sumatra: Gempa Aceh 2004 (Mw9.2) memicu
> Gempa Nias 2005 (Mw8.7).  Dua gempa besar ini juga memicu banyak gempa-gempa
> kecil di Patahan Sumatra.  Kemudian selanjutnya dua gempa ini juga bisa
> dibilang memicu gempa  Bengkulu 2007 (Mw8.4).  Demikian juga gempa Padang
> 2009 (Mw7.6) memicu Gempa di patahan Sumatra dekat Danau Kerinci (Mw6.6)
> yang berjarak sekitar 250km dari Padang setelah 12 jam kemudian.  Yang aneh,
> Segmen Megathrust Mentawai yang sebetulnya sudah stress banget kok masih
> diam saja digoyang gempa M>8 tiga kali, M>7 puluhan kali, dan M>6 ratusan
> kali
>
> Gempa Liwa 1933 (M7.5) dalam 14 hari memicu letusan phreatic di Lembah Suoh
> karena Suoh ini memang persis diujung selatannya segmen patahan yang
> bergerak, yaitu di zona transtension.  Demikian juga Gempa Singkarak Maret
> 2007 (Mw6.4) memicu kenaikan aktifitas vulkanik Gunung Talang.
>
> NAMUN, tentu  jauh lebih banyak patahan-patahan dan gunung-gunung api YANG
> TIDAK TERPICU.
>
>
>
> Jadi, ada berbagai persyaratan yang harus dibuktikan bahwa pemicuan itu
> memang terjadi, tidak bisa main “copy – paste” saja.
>
> Beberapa parameter dan prinsip  dasarnya adalah:
>
> -   

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya salut bangget dengan penjelasan Kang Danny yang berbicara sesuai dengan
keahliannya. Menghitung berapa PGA di daerah itu. Mengkaji kemungkinan
penjalaran kegempaan, kemungkinan trigger segment-segment gempa yang sedang
stress.

Kesimpulan yang diambil seorang ahli geologi semestinya tidak akan
mengatakan bahwa *terjadi ataupun tidak terjadi* "underground blow out",
karena kesimpulan ini semestinya diambil seorang engineer (drilling
engineer), sesuai kompetensinya.Operation geologist akan mengkaji
kurva-kurva pengukuran parameter pengeboran, cutting, casing design dan
proses yang terjadi selama operasi.

Kesimpulan seorang ahli tektonik mestinya menjelaskan, bahwa kejadian atau
fenomena tektonik di situ *memungkinkan atau tidak memungkinkan* terjadinya
semburan secara alami. Sesuai dengan kompetensinya kajiannya adalah melihat
posisi tektonik serta gejala tektonik AKTIF yang adidaerah itu. Misal
membuat uji parit sepanjang Sesar Watukosek dan melihat apakah bener sesar
ini AKTIF beberapa (puluh/ratus) tahun sebelumnya. Ini ga pernah dilihat
sebelumnya untuk membuktikan apakah bener sesar ini ADA dan AKTIF ! (cmiiw)

Kesimpulan seorang ahli perminyakan, kesimpulan sejarawan, kesimpulan ahli
hukum dsb ... sebaiknya sesuai dengan kapasitasnya. Kalau ahli hukum membuat
keputusan ya menggunakan "*referensi*" kesimpulan ahlinya diatas untuk
mencari sesar manakah yang bertanggung jawab :) apakah sesar watukosek atau
sesar opak.

Memang bener kata Danny, memang yang paling pas utk LAPINDO adalah
membuktikan bahwa mereka sudah melakukan sesuai dengan aturan dan tatacara
"drilling practise". Dan membuktikan bahwa tidak terjadi UGBO. Diluar itu
sudah jauh dari kuasanya. Mungkin, ya biarkan saja masyarakat yang berantem
... eh argumentasi :) soal sesar aktifnya.

*:( "Kalau pendongengn kesimpulannya apa Pakde ?"*
*:D "Pendongeng tidak menyimpulkan apapun, tapi mencoba menjelaskan supaya
dimengerti sesama non ahli . Kalau yang ahli pasti saling berargumen, Thole"
*

Salam
Hef e nais loong whik end !!
RDP
-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*


Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Amir Al Amin
ha..ha...ha..maklum , Pak Danny nulisnya malem-malem..

2011/6/1 Rovicky Dwi Putrohari 

> Sumpih ... aku ngakak baca celotehan Kang Danny.
> Di benakku sebelumnya Kang Danny orang yang serius, nguteks, dan ga perna
> canda gaya Sule OVJ
> Ijin aku masukkan celotehan di Blog ya ... sebagai bagian dari dokumentasi.
>
> Thanks
>
> RDP
>
> 2011/6/1 Danny Hilman Natawidjaja 
>
>>  Pa kabar Pak Cepi ? J
>>
>> Dialognya langsung saya lanjutkan di bawah
>>
>>
>>
>> *From:* M-Adam CEPI [mailto:m-adam.c...@total.com]
>> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 11:37 PM
>>
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject:* RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
>> Lusi ?
>>
>>
>>
>> Pak Danny pertanyaannya saya lanjutkan ya, tolong dijawab,…
>>
>>
>>
>> Q : Jadi kalau misalnya (berandai-andai) setelah dilakukan penelitian
>> lengkap dapat dibuktikan bahwa goyangan Watukosek (kalau aktif - berandai
>> yang kedua) tidak bikin Lusi orhasme, tidak serta merta membuktikan bahwa
>> pemboran penyebabnya kan?
>>
>> A :  Aiaeooo... menggelitik nih pertanyaannya J  Ya tidak laah. Hal itu
>> harus dikaji terpisah.
>>
>> Denger kata Si LUSI di bor jadi mikir yang engga-engga nih...  Yang
>> terpikir Nge-bornya pake cara ‘Mak Erot’ atau cara standar-standar aja
>> yah... J
>>
>> Kalo nge-bornya standar-standar aja walapun Si Lusi belum apa-apa udah
>> nyembur, ya enga usah terlalu nyalahin yang nge-bor, si Lusi-nya aja
>> keganjenan.
>>
>> Emang bener sih kalo ngeliat ‘timing’nya pas banget, begitu di-bor begitu
>> nyembur.  Jadi wajar aja kalo orang langsung curiga bor-boran ini
>> penyebabnya.  Soalnya kalo bukan karena di-bor (dan bukan karena gempa atau
>> sesar) terus sebab lainnya apa?  Eh,ntar dulu, Kata Pak De  mungkin aja si
>> Lusi ini kebetulan lagi onani terselubung ... (bisa dengan cara membayangkan
>> lipatan-nya lama di-tekan2 sama Lemper Australia).  Jadi boleh jadi biar
>> engga di-bor juga tetap saja si Lusi akan nyembur...gitu.  Kalau ini bener,
>> wah bener-bener apes  tuh yang nge-bor, karena siapapun yang nge-bor pasti
>> langsung disembur sama Si LusiJ.
>>
>>
>>
>> Q : Jadi untuk membuktikan bahwa pemboran *tidak* menyebabkan Lusi
>> ‘meledak’ apa yang harus ditunjukan?
>>
>> A : Itu dia, makanya saya bilang yang nge-bor kayanya apes banget.  Buat
>> saya yang engga terlalu mudeng masalah detil teknik bor-boran ini kayanya
>> susah banget ‘membuktikannya’.   Mungkin cara yang jitu mustinya sebelum
>> di-bor Si Lusi ini bener-bener dipelototin dan dkaji baik-baik dulu.  Nah
>> kalau ada tanda-tanda dia lagi “horny” banget, ya jangan di-bor, biarin aja
>> keluar sendiri... jadi terbukti kan, engga di-bor juga Si Lusi tetep akan
>> orhasme J
>>
>> Sayangnya sudah terlanjur di-bor, ya sudah.  Ngapain susah-susah
>> ngebuktiin bahwa Si Lusi menyembur karena di-bor, buktiin aja bahwa
>> nge-bornya sudah bener-bener sesuai dengan prosedur standar, engga pake cara
>> ‘Mak Erot’, jadi paling tidak orang tahu yang salah si Lusinya atau prosedur
>> standar-nya gitu  J
>>
>>
>>
>>
>>
>> *From:* Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>> *Sent:* 31 May 2011 16:52
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject:* RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
>> Lusi ?
>>
>>
>>
>> Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh J
>>
>> Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
>> mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum.  Sebelumnya,
>> saya kira perlu kita consider bahwa kalaupun LUSI itu tidak ada kaitannya
>> dengan gempa Bantul tidak berarti bahwa kejadian ini bukan bencana alam.
>> Menurut hemat saya, apabila sudah jelas bahwa tidak ada kesalahan dalam
>> prosedur pemboran maka LUSI itu secara hukum bisa dianggap sebagai bencana
>> alam (apapun penyebabnya) meskipun kejadian mud volcano ini barangkali
>> memang benar dipicu oleh pemboran. Yang harus dijaga, kejadian ini tidak
>> boleh terulang lagi dengan cara lebih memahami prosesnya dan barangkali ada
>> prosedur pemboran yang harus diperbaiki atau ditambah (aspek mitigasi
>> bencana alamnya).
>>
>>
>>
>> Fenomena yang dikemukakan Neng Amanda adalah hal biasa.  Waktu seminar
>> Lusi di Borobudur duluu Si Jim Mori juga mempresentasikan hal sama tapi pake
>> contoh dari Jepang.  Sebetulnya tidak perlu jauh-jauh cari contoh fenomena
>> ini ke Amerika dan Jepang, di Indonesia juga ba

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sumpih ... aku ngakak baca celotehan Kang Danny.
Di benakku sebelumnya Kang Danny orang yang serius, nguteks, dan ga perna
canda gaya Sule OVJ
Ijin aku masukkan celotehan di Blog ya ... sebagai bagian dari dokumentasi.

Thanks

RDP
2011/6/1 Danny Hilman Natawidjaja 

>  Pa kabar Pak Cepi ? J
>
> Dialognya langsung saya lanjutkan di bawah
>
>
>
> *From:* M-Adam CEPI [mailto:m-adam.c...@total.com]
> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 11:37 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Pak Danny pertanyaannya saya lanjutkan ya, tolong dijawab,…
>
>
>
> Q : Jadi kalau misalnya (berandai-andai) setelah dilakukan penelitian
> lengkap dapat dibuktikan bahwa goyangan Watukosek (kalau aktif - berandai
> yang kedua) tidak bikin Lusi orhasme, tidak serta merta membuktikan bahwa
> pemboran penyebabnya kan?
>
> A :  Aiaeooo... menggelitik nih pertanyaannya J  Ya tidak laah. Hal itu
> harus dikaji terpisah.
>
> Denger kata Si LUSI di bor jadi mikir yang engga-engga nih...  Yang
> terpikir Nge-bornya pake cara ‘Mak Erot’ atau cara standar-standar aja
> yah... J
>
> Kalo nge-bornya standar-standar aja walapun Si Lusi belum apa-apa udah
> nyembur, ya enga usah terlalu nyalahin yang nge-bor, si Lusi-nya aja
> keganjenan.
>
> Emang bener sih kalo ngeliat ‘timing’nya pas banget, begitu di-bor begitu
> nyembur.  Jadi wajar aja kalo orang langsung curiga bor-boran ini
> penyebabnya.  Soalnya kalo bukan karena di-bor (dan bukan karena gempa atau
> sesar) terus sebab lainnya apa?  Eh,ntar dulu, Kata Pak De  mungkin aja si
> Lusi ini kebetulan lagi onani terselubung ... (bisa dengan cara membayangkan
> lipatan-nya lama di-tekan2 sama Lemper Australia).  Jadi boleh jadi biar
> engga di-bor juga tetap saja si Lusi akan nyembur...gitu.  Kalau ini bener,
> wah bener-bener apes  tuh yang nge-bor, karena siapapun yang nge-bor pasti
> langsung disembur sama Si LusiJ.
>
>
>
> Q : Jadi untuk membuktikan bahwa pemboran *tidak* menyebabkan Lusi
> ‘meledak’ apa yang harus ditunjukan?
>
> A : Itu dia, makanya saya bilang yang nge-bor kayanya apes banget.  Buat
> saya yang engga terlalu mudeng masalah detil teknik bor-boran ini kayanya
> susah banget ‘membuktikannya’.   Mungkin cara yang jitu mustinya sebelum
> di-bor Si Lusi ini bener-bener dipelototin dan dkaji baik-baik dulu.  Nah
> kalau ada tanda-tanda dia lagi “horny” banget, ya jangan di-bor, biarin aja
> keluar sendiri... jadi terbukti kan, engga di-bor juga Si Lusi tetep akan
> orhasme J
>
> Sayangnya sudah terlanjur di-bor, ya sudah.  Ngapain susah-susah ngebuktiin
> bahwa Si Lusi menyembur karena di-bor, buktiin aja bahwa nge-bornya sudah
> bener-bener sesuai dengan prosedur standar, engga pake cara ‘Mak Erot’, jadi
> paling tidak orang tahu yang salah si Lusinya atau prosedur standar-nya
> gitu  J
>
>
>
>
>
> *From:* Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> *Sent:* 31 May 2011 16:52
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?
>
>
>
> Halo Kang Sunu,  Masih melototin geliatnya Si Lusi toh J
>
> Tadinya ingin baca- baca dulu makalah-makalah mereka sebelum
> mendiskusikannya.  Tapi okay lah kalau sekedar tinjauan umum.  Sebelumnya,
> saya kira perlu kita consider bahwa kalaupun LUSI itu tidak ada kaitannya
> dengan gempa Bantul tidak berarti bahwa kejadian ini bukan bencana alam.
> Menurut hemat saya, apabila sudah jelas bahwa tidak ada kesalahan dalam
> prosedur pemboran maka LUSI itu secara hukum bisa dianggap sebagai bencana
> alam (apapun penyebabnya) meskipun kejadian mud volcano ini barangkali
> memang benar dipicu oleh pemboran. Yang harus dijaga, kejadian ini tidak
> boleh terulang lagi dengan cara lebih memahami prosesnya dan barangkali ada
> prosedur pemboran yang harus diperbaiki atau ditambah (aspek mitigasi
> bencana alamnya).
>
>
>
> Fenomena yang dikemukakan Neng Amanda adalah hal biasa.  Waktu seminar Lusi
> di Borobudur duluu Si Jim Mori juga mempresentasikan hal sama tapi pake
> contoh dari Jepang.  Sebetulnya tidak perlu jauh-jauh cari contoh fenomena
> ini ke Amerika dan Jepang, di Indonesia juga banyak, khususnya di Sumatra
> karena saya lama meneliti di situ.  Jadi, adalah fenomena yang umum
> ditemukan bahwa suatu kejadian gempa dapat memicu aktifitas gempa/tektonik
> dan volkanik di sekitarnya, tidak perlu dibuktikan lagi.  Tapi yang penting
> untuk kita pahami adalah bahwa  “FENOMENA/PRINSIP” ini SAMA SEKALI BELUM
> MEMBUKTIKAN adanya keterkaitan antara gempa Jogya 2006 dengan peristiwa
> munculnya Mud Volcano di Porong,  Setahu saya dua pakar itu (Mori dan
> Clarke) sama-sama mengatakan bahwa m

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
 Jadi fakta apa yang harus dicari untuk
> membuktikan Sesar Watukosek itu aktif?
>
> A:  Keaktifan Sesar itu bisa dikenali dengan meneliti bentang alam (yang
> khas-morpho-tektonik) disepanjang jalurnya akibat pergerakan yang terjadi.
> Atau  dari seismisitas-nya yang terekam di jaringan alat seismik.  Atau bisa
> dari sejarah pernah ada gempa (besar) di sepanjang jalurnya.  Atau bisa dari
> data pre-historic gempa kalau sudah dilakukan penelitian paleoseismologi di
> situ.  Kemudian kita bisa juga mendeteksi langsung pergerakannya dengan
> metoda pengukuran GPS geodesi.
>
>
>
> Q: Kalau untuk membuktikan bahwa Sesar watukosek itu terpicu dan bergerak
> diantara Gempa bantul dan Semburan LUSI bagaimana?
>
> A:  Bukti yang "straight forward" ada dua: 1. Ada data rekaman gempa yang
> terjadi di Sesar Watukosek (gempa itu terjadi karena gerakan deformasi
> elastik pada sesar), 2. Bukti  ada "fault displacement" di Watukosek, bisa
> berupa ditemukan "offset" atau bukti pergerakan dari rekaman jaringan GPS
> atau dari analisis In-SAR (memakai data image satelit).
>
>
>
> Q:  Capek juga ya jadi peneliti ...  Untung saya praktisi bukan peneliti,
> jadi bisa ngomong nyeplos aja engga harus mikir susah-susah gitu J  Ok.
> jadi sekarang masalah si LUSI ini bagusnya diapain ya?
>
> A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
> kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah untuk
> kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
> sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
> bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
> menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
> siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang fenomena
> ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
> setuju?
>
>
>
> Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?
>
> A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
> sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
> KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini ada
> sesar-sesar anjaknya.  Jadi Jalur Kendeng ini struktur geologi yang POTENSI
> AKTIF.  Harus diteliti apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi sedimen
> Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
> mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
> untuk mengkaji lebih jauh
>
> Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?
>
> A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota Surabaya
> yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  "active blind
> thrusts"... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
> seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga besaar
>
> Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa besar
> untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di Surabaya... gimana
> seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti "sudah jatuh
> ketimpa tangga" dong
>
> A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
> terus di situ J
>
>
>
> Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
> silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.
>
>
>
> Wassalam
>
> DHN
>
>
>
> From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
> ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
>
>
>
> Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
> Yogya "terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
> dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
> kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
> banyak yang nyamber topik ini.
>
> Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
> aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
> diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
> Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
> erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
> sirkumstansi itu.
>
> Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
> analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
> apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
> pendapat umum di anta

RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
 diapain ya?

A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah untuk
kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang fenomena
ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
setuju?  

 

Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?

A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini ada
sesar-sesar anjaknya.  Jadi Jalur Kendeng ini struktur geologi yang POTENSI
AKTIF.  Harus diteliti apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi sedimen
Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
untuk mengkaji lebih jauh

Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?

A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota Surabaya
yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  "active blind
thrusts"... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga besaar

Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa besar
untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di Surabaya... gimana
seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti "sudah jatuh
ketimpa tangga" dong

A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
terus di situ J 

 

Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.

 

Wassalam

DHN

 

From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]  
Sent: Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
Yogya "terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
banyak yang nyamber topik ini.

Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
sirkumstansi itu.

Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

Salam,

Sunu. 




2011/5/31 Leonard Lisapaly 

Ok, thanks. Nanti saya lihat.

 

LL

 

  _____  

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM


To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

2011/5/31 Leonard Lisapaly 

Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi
pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
mencapai Sidoardjo.

 

LL

 

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook ! 
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :


1. Patahan Opak
<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/>  Yang Unik


2.
<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2
-yang-mana-penyebab-gempa-itu/>  Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana
penyebab gempa itu?)

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
"ahli"-nya

RDP

 



Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
Yogya "terlalu kecil" untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
banyak yang nyamber topik ini.

Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
sirkumstansi itu.

Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

Salam,

Sunu.



2011/5/31 Leonard Lisapaly 

>  Ok, thanks. Nanti saya lihat.
>
>
>
> LL
>
>
>  --
>
> *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
> *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
> Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
>
>
>
> 2011/5/31 Leonard Lisapaly 
>
>  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
> menjadi pemicu?
>
>
>
> Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
> mencapai Sidoardjo.
>
>
>
> LL
>
>
>
> Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
> Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
> berbeda-beda ... hayoook !
> silahkan disimak ada di dua tulisan sini :
> *1. Patahan Opak Yang 
> Unik<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/>
> *
>
> *2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa 
> itu?)<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/>
> *
>
> Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama
> para "ahli"-nya
>
> RDP
>


RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Ok, thanks. Nanti saya lihat.

 

LL

 



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

2011/5/31 Leonard Lisapaly 

Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
menjadi pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa
bisa mencapai Sidoardjo.

 

LL

 

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook ! 
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :


1. Patahan Opak Yang Unik
<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/> 


2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)
<http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-
yang-mana-penyebab-gempa-itu/> 

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
"ahli"-nya

RDP



Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
**2011/5/31 Leonard Lisapaly 

>  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
> menjadi pemicu?
>
>
>
> Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
> mencapai Sidoardjo.
>
>
>
> LL
>

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook !
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :*
*1. Patahan Opak Yang
Unik
***2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa
itu?)
*

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
"ahli"-nya

RDP


RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi
pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
mencapai Sidoardjo.

 

LL

 



From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

"  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut."

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya terlalu
jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.




 

 

2011/5/27 nyoto - ke-el 

Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan dalam
diskusi Lusi nanti malah akan "DISALAHKAN", karena sebagai ahli gempa di
Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
"SEHARUSNYA" mampu & bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.

 

 

wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 mailto:danny.hil...@gmail.com> >

 

Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI





From: "Andang Bachtiar"  

Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
atas kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada
presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang
presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi)
untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 





From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan
menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang
diajukan jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya,
saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam
suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati
dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia
perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di

[iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Terurut Topik Sunu Praptono
Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

"  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut."

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya
terlalu jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.






2011/5/27 nyoto - ke-el 

> Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
> sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
> koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
> berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan
> dalam diskusi Lusi nanti malah akan "DISALAHKAN", karena sebagai ahli gempa
> di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
> "SEHARUSNYA" mampu & bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
> bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.
>
>
> wass,
> nyoto
>
>
>
>
> 2011/5/27 
>
>  Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
>> pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
>> Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL
>>
>> Salam
>> Danny
>>
>> Danny Hilman Natawidjaja
>> LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
>> Geoteknologi - LIPI
>> --
>> *From: *"Andang Bachtiar" 
>> *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
>>  *To: *
>> *ReplyTo: *
>>   *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>>
>>  Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
>> atas kesediaannya.
>>
>>
>>
>> Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.
>>
>>
>>
>> Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
>> bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
>> bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
>> kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
>> memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
>> LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
>> Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
>> keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.
>>
>>
>>
>> Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>>
>>
>> ADB
>>
>>
>>  --
>>
>> *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
>> *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>>
>>
>>
>> Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya
>> pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
>> jelas kemana arahnya.
>>
>> Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
>> simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
>> flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
>> menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
>> presentasi/rapat di Jakarta.
>>
>> Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
>> diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
>> Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
>> TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
>> Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
>> Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
>> pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu
>> bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
>> masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti
>> kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
>> bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan."
>>
>> Mereka sih senyum-senyum saja.
>>
>> Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
>> muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
>> net-importe