Re: [iagi-net-l] ijin kuasa pertambangan pt.ba telah dicabut

2009-06-25 Terurut Topik yanto R.Sumantri



> Rekan rekan

Kalau saya melihat  dalam
prakteknya  desentralisasi dlam pengelolaan batubara menghasilkan
"amburadulnya" penataan komoditas startegis ini >
A.L  tidak ada yang tau lagi berapa sebenarnya produksi batubara
dalam jangka waktu tertentu , batubara "gelap" berkeliaran
dipasaran dsb.

Si Abah.



  
suwun penjelasane, kang zardi.
> 
> cuma kukira uu yg
terbaru adalah uu minerba nomor 4/2009. iya, itulah
> akibat tidak
adanya ahli geologi dan orang2 yg ngerti dengan bener
>
tata-aturannya.
> 
> yg saya ingin tahu, bagaimana di
lapangan, misalnya apakah para
> karyawan dapat bekerja dengan
perasaan aman dan nyaman, sebab utk ptba
> bisa saja merasa
khawatir apabila dianggap sudah tidak 'berhak' lagi
> utk
beroperasi. apakah bentrokan2 entah berskala kecil maupun besar,
>
sudah terjadi?
> 
> salam,
> syaiful
> 
> 2009/6/22 Arif Zardi Dahlius :
>>
>> Pak Syaiful n IAGI netter...
>>
>> Mungkin tulisan di Media Indonesia (MI) ini untuk mengcounter
tulisan di
>> MI minggu lalu (15 Juni 2009) dimana ada tulisan
bahwa belum ada
>> keputusan
>> tetap dr lembaga
peradilan mengenai status tumpang tindih lahan PKP2B
>> PT-BA
dengan 13 pemilik lokasi KP di Lahat, Sumsel (di-iklankan oleh
>> kuasa
>> hukum PT-BA).
>>
>>
Kasus tumpang tindih lahan ini juga dialami oleh ANTAM, RIO TINTO dan
>> masih banyak yg lain-nya.
>>
>>
Permasalahan tumpang-tindih lahan di era otonomi daerah, pangkal
>> permasalahan berawal dari penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor
75 Tahun
>> 2001. Peraturan yang merupakan peraturan
pelaksanaan dari UU No. 11/1967
>> tersebut disusun untuk
mewujudkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan
>>
desentralisasi di sektor pertambangan. Akan tetapi, peraturan
pemerintah
>> yang bersifat desentralistik tersebut tidak
sejalan dengan UU
>> Pertambangan
>> (waktu itu
masih mengikuti UU 11/1967), yang masih bersifat
>>
sentralistik.
>>
>> Ditetapkannya UU Pertambangan
Mineral dan Batubara yg baru (UU No. 5 /
>> 2009) juga belum
menjamin untuk memecahkan kekisruhan seperti PT-BA dan
>>
perusahaan lainnya. Pemerintah yg sampai sekarang masih sibuk membuat
>> juklak (PP) yg katanya selesai dalam 4 bulan (diskusi IAGI
menyambut UU
>> Minerba, Januari 2009) sampai sekarang belum
ada kejelasan kapan
>> selesainya.
>>
>>
Juklak yg diantaranya akan membuat kriteria WUP (Wilayah Usaha
>> Pertambangan) dan WPN (Wilayah Pencadangan Negara) tidak akan
terwujud
>> karena wilayah2 tsb sudah "di-kapling"
oleh PEMDA dan telah diterbitkan
>> KP.
>>
>> Menurut saya pribadi, pokok permasalahan adalah "ketidak
tahuan" Pemda
>> mengenai industri pertambangan, sehingga
dengan mudahnya memberikan ijin
>> KP. Pemda (Distam) yg tahu
betul bagaimana aturan KK, PKP2B dan KP pasti
>> tidak akan
melakukan perbuatan gegabah sehingga terjadi tumpang tindih
>>
lahan. Distam NTB mungkin salah satu contoh yg baik dalam era transisi
>> dari sentralistik - desentralistik - UU Minerba yg baru. Bapak
Heriyadi
>> Rahmat (aktivis IAGI) patut diacungi jempol...:)
>>
>> Demikian, semoga info singkat ini bermanfaat.
>>
>> Wassalam,
>>
>> Zardi.
>>
>>
>>> judul sebenarnya adalah 'IZIN
KUASA PERTAMBANGAN PT.BA TELAH DICABUT &
>>> BERAKHIR
MENURUT HUKUM', tulisan yg memenuhi hampir separuh halaman 6
>>> harian media indonesia, hari ini, senin 22 juni 2009.
>>>
>>> tampaknya inilah kekuasaan daerah, baik
di tingkat I (propinsi) maupun
>>> tingkat II (kabupaten),
yg menentukan keberadaan kp di daerahnya.
>>>
>>> mungkin teman2 di bidang pertambangan khususnya batubara,
lebih tahu
>>> ttg kasus ini?
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>>> --
>>> Mohammad Syaiful - Explorationist,
Consultant Geologist
>>> Mobile: 62-812-9372808
>>> Emails:
>>> msyai...@etti.co.id (business)
>>> mohammadsyai...@gmail.com
>>>
>>> Technical Manager of
>>> Exploration Think
Tank Indonesia (ETTI)
>>>
>>>

>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt &
Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>

>>> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
>>> yg akan
dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
>>> 13-14 Oktober
2009
>>>
-
>>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send
email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>> Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id
>>> Pembayaran iuran anggota
ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara
Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n:
Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>>
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>>
-
>>

Re: [iagi-net-l] ijin kuasa pertambangan pt.ba telah dicabut

2009-06-22 Terurut Topik mohammad syaiful
suwun penjelasane, kang zardi.

cuma kukira uu yg terbaru adalah uu minerba nomor 4/2009. iya, itulah
akibat tidak adanya ahli geologi dan orang2 yg ngerti dengan bener
tata-aturannya.

yg saya ingin tahu, bagaimana di lapangan, misalnya apakah para
karyawan dapat bekerja dengan perasaan aman dan nyaman, sebab utk ptba
bisa saja merasa khawatir apabila dianggap sudah tidak 'berhak' lagi
utk beroperasi. apakah bentrokan2 entah berskala kecil maupun besar,
sudah terjadi?

salam,
syaiful

2009/6/22 Arif Zardi Dahlius :
>
> Pak Syaiful n IAGI netter...
>
> Mungkin tulisan di Media Indonesia (MI) ini untuk mengcounter tulisan di
> MI minggu lalu (15 Juni 2009) dimana ada tulisan bahwa belum ada keputusan
> tetap dr lembaga peradilan mengenai status tumpang tindih lahan PKP2B
> PT-BA dengan 13 pemilik lokasi KP di Lahat, Sumsel (di-iklankan oleh kuasa
> hukum PT-BA).
>
> Kasus tumpang tindih lahan ini juga dialami oleh ANTAM, RIO TINTO dan
> masih banyak yg lain-nya.
>
> Permasalahan tumpang-tindih lahan di era otonomi daerah, pangkal
> permasalahan berawal dari penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun
> 2001. Peraturan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No. 11/1967
> tersebut disusun untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan
> desentralisasi di sektor pertambangan. Akan tetapi, peraturan pemerintah
> yang bersifat desentralistik tersebut tidak sejalan dengan UU Pertambangan
> (waktu itu masih mengikuti UU 11/1967), yang masih bersifat sentralistik.
>
> Ditetapkannya UU Pertambangan Mineral dan Batubara yg baru (UU No. 5 /
> 2009) juga belum menjamin untuk memecahkan kekisruhan seperti PT-BA dan
> perusahaan lainnya. Pemerintah yg sampai sekarang masih sibuk membuat
> juklak (PP) yg katanya selesai dalam 4 bulan (diskusi IAGI menyambut UU
> Minerba, Januari 2009) sampai sekarang belum ada kejelasan kapan
> selesainya.
>
> Juklak yg diantaranya akan membuat kriteria WUP (Wilayah Usaha
> Pertambangan) dan WPN (Wilayah Pencadangan Negara) tidak akan terwujud
> karena wilayah2 tsb sudah "di-kapling" oleh PEMDA dan telah diterbitkan
> KP.
>
> Menurut saya pribadi, pokok permasalahan adalah "ketidak tahuan" Pemda
> mengenai industri pertambangan, sehingga dengan mudahnya memberikan ijin
> KP. Pemda (Distam) yg tahu betul bagaimana aturan KK, PKP2B dan KP pasti
> tidak akan melakukan perbuatan gegabah sehingga terjadi tumpang tindih
> lahan. Distam NTB mungkin salah satu contoh yg baik dalam era transisi
> dari sentralistik - desentralistik - UU Minerba yg baru. Bapak Heriyadi
> Rahmat (aktivis IAGI) patut diacungi jempol...:)
>
> Demikian, semoga info singkat ini bermanfaat.
>
> Wassalam,
>
> Zardi.
>
>
>> judul sebenarnya adalah 'IZIN KUASA PERTAMBANGAN PT.BA TELAH DICABUT &
>> BERAKHIR MENURUT HUKUM', tulisan yg memenuhi hampir separuh halaman 6
>> harian media indonesia, hari ini, senin 22 juni 2009.
>>
>> tampaknya inilah kekuasaan daerah, baik di tingkat I (propinsi) maupun
>> tingkat II (kabupaten), yg menentukan keberadaan kp di daerahnya.
>>
>> mungkin teman2 di bidang pertambangan khususnya batubara, lebih tahu
>> ttg kasus ini?
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> --
>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>> Mobile: 62-812-9372808
>> Emails:
>> msyai...@etti.co.id (business)
>> mohammadsyai...@gmail.com
>>
>> Technical Manager of
>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>
>> 
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>> 
>> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
>> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
>> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
>> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of any information posted on IAGI mailing list.
>> ---

Re: [iagi-net-l] ijin kuasa pertambangan pt.ba telah dicabut

2009-06-22 Terurut Topik budi santoso
Mas Zardi:

kalau tidak keberatan (sampeyan dan pak Heriyadi Rahmat), mohon dielaborasi 
sedikit apa yang telah dilakukan oleh beliau selaku DISTAM NTB dalam menyikapi 
masa transisi ini, dengan harapan bisa dijadikan salah satu referensi bagi kita.

terima kasih

salam,
STJ





From: Arif Zardi Dahlius 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 22, 2009 4:59:16 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] ijin kuasa pertambangan pt.ba telah dicabut


Pak Syaiful n IAGI netter...

Mungkin tulisan di Media Indonesia (MI) ini untuk mengcounter tulisan di
MI minggu lalu (15 Juni 2009) dimana ada tulisan bahwa belum ada keputusan
tetap dr lembaga peradilan mengenai status tumpang tindih lahan PKP2B
PT-BA dengan 13 pemilik lokasi KP di Lahat, Sumsel (di-iklankan oleh kuasa
hukum PT-BA).

Kasus tumpang tindih lahan ini juga dialami oleh ANTAM, RIO TINTO dan
masih banyak yg lain-nya.

Permasalahan tumpang-tindih lahan di era otonomi daerah, pangkal
permasalahan berawal dari penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun
2001. Peraturan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No. 11/1967
tersebut disusun untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan
desentralisasi di sektor pertambangan. Akan tetapi, peraturan pemerintah
yang bersifat desentralistik tersebut tidak sejalan dengan UU Pertambangan
(waktu itu masih mengikuti UU 11/1967), yang masih bersifat sentralistik.

Ditetapkannya UU Pertambangan Mineral dan Batubara yg baru (UU No. 5 /
2009) juga belum menjamin untuk memecahkan kekisruhan seperti PT-BA dan
perusahaan lainnya. Pemerintah yg sampai sekarang masih sibuk membuat
juklak (PP) yg katanya selesai dalam 4 bulan (diskusi IAGI menyambut UU
Minerba, Januari 2009) sampai sekarang belum ada kejelasan kapan
selesainya.

Juklak yg diantaranya akan membuat kriteria WUP (Wilayah Usaha
Pertambangan) dan WPN (Wilayah Pencadangan Negara) tidak akan terwujud
karena wilayah2 tsb sudah "di-kapling" oleh PEMDA dan telah diterbitkan
KP.

Menurut saya pribadi, pokok permasalahan adalah "ketidak tahuan" Pemda
mengenai industri pertambangan, sehingga dengan mudahnya memberikan ijin
KP. Pemda (Distam) yg tahu betul bagaimana aturan KK, PKP2B dan KP pasti
tidak akan melakukan perbuatan gegabah sehingga terjadi tumpang tindih
lahan. Distam NTB mungkin salah satu contoh yg baik dalam era transisi
dari sentralistik - desentralistik - UU Minerba yg baru. Bapak Heriyadi
Rahmat (aktivis IAGI) patut diacungi jempol...:)

Demikian, semoga info singkat ini bermanfaat.

Wassalam,

Zardi.


> judul sebenarnya adalah 'IZIN KUASA PERTAMBANGAN PT.BA TELAH DICABUT &
> BERAKHIR MENURUT HUKUM', tulisan yg memenuhi hampir separuh halaman 6
> harian media indonesia, hari ini, senin 22 juni 2009.
>
> tampaknya inilah kekuasaan daerah, baik di tingkat I (propinsi) maupun
> tingkat II (kabupaten), yg menentukan keberadaan kp di daerahnya.
>
> mungkin teman2 di bidang pertambangan khususnya batubara, lebih tahu
> ttg kasus ini?
>
> salam,
> syaiful
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.

Re: [iagi-net-l] ijin kuasa pertambangan pt.ba telah dicabut

2009-06-22 Terurut Topik Arif Zardi Dahlius

Pak Syaiful n IAGI netter...

Mungkin tulisan di Media Indonesia (MI) ini untuk mengcounter tulisan di
MI minggu lalu (15 Juni 2009) dimana ada tulisan bahwa belum ada keputusan
tetap dr lembaga peradilan mengenai status tumpang tindih lahan PKP2B
PT-BA dengan 13 pemilik lokasi KP di Lahat, Sumsel (di-iklankan oleh kuasa
hukum PT-BA).

Kasus tumpang tindih lahan ini juga dialami oleh ANTAM, RIO TINTO dan
masih banyak yg lain-nya.

Permasalahan tumpang-tindih lahan di era otonomi daerah, pangkal
permasalahan berawal dari penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun
2001. Peraturan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No. 11/1967
tersebut disusun untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam melaksanakan
desentralisasi di sektor pertambangan. Akan tetapi, peraturan pemerintah
yang bersifat desentralistik tersebut tidak sejalan dengan UU Pertambangan
(waktu itu masih mengikuti UU 11/1967), yang masih bersifat sentralistik.

Ditetapkannya UU Pertambangan Mineral dan Batubara yg baru (UU No. 5 /
2009) juga belum menjamin untuk memecahkan kekisruhan seperti PT-BA dan
perusahaan lainnya. Pemerintah yg sampai sekarang masih sibuk membuat
juklak (PP) yg katanya selesai dalam 4 bulan (diskusi IAGI menyambut UU
Minerba, Januari 2009) sampai sekarang belum ada kejelasan kapan
selesainya.

Juklak yg diantaranya akan membuat kriteria WUP (Wilayah Usaha
Pertambangan) dan WPN (Wilayah Pencadangan Negara) tidak akan terwujud
karena wilayah2 tsb sudah "di-kapling" oleh PEMDA dan telah diterbitkan
KP.

Menurut saya pribadi, pokok permasalahan adalah "ketidak tahuan" Pemda
mengenai industri pertambangan, sehingga dengan mudahnya memberikan ijin
KP. Pemda (Distam) yg tahu betul bagaimana aturan KK, PKP2B dan KP pasti
tidak akan melakukan perbuatan gegabah sehingga terjadi tumpang tindih
lahan. Distam NTB mungkin salah satu contoh yg baik dalam era transisi
dari sentralistik - desentralistik - UU Minerba yg baru. Bapak Heriyadi
Rahmat (aktivis IAGI) patut diacungi jempol...:)

Demikian, semoga info singkat ini bermanfaat.

Wassalam,

Zardi.


> judul sebenarnya adalah 'IZIN KUASA PERTAMBANGAN PT.BA TELAH DICABUT &
> BERAKHIR MENURUT HUKUM', tulisan yg memenuhi hampir separuh halaman 6
> harian media indonesia, hari ini, senin 22 juni 2009.
>
> tampaknya inilah kekuasaan daerah, baik di tingkat I (propinsi) maupun
> tingkat II (kabupaten), yg menentukan keberadaan kp di daerahnya.
>
> mungkin teman2 di bidang pertambangan khususnya batubara, lebih tahu
> ttg kasus ini?
>
> salam,
> syaiful
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> -
>



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe

[iagi-net-l] ijin kuasa pertambangan pt.ba telah dicabut

2009-06-22 Terurut Topik mohammad syaiful
judul sebenarnya adalah 'IZIN KUASA PERTAMBANGAN PT.BA TELAH DICABUT &
BERAKHIR MENURUT HUKUM', tulisan yg memenuhi hampir separuh halaman 6
harian media indonesia, hari ini, senin 22 juni 2009.

tampaknya inilah kekuasaan daerah, baik di tingkat I (propinsi) maupun
tingkat II (kabupaten), yg menentukan keberadaan kp di daerahnya.

mungkin teman2 di bidang pertambangan khususnya batubara, lebih tahu
ttg kasus ini?

salam,
syaiful

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-