Re: [iagi-net-l] Patahan Madura : Left or Right or just Thrust inversion ?
Pak Franc, Betul yang diuraikan Pak Franc, memang sistem wrench selalu punya empat strike slip faults : master fault, sintetik pertama (P shear), sintetik kedua (Riedel shear), dan antitetik (conjugate Riedel -R' shear (mengacu ke sistem Wilcox atau Harding) atau sistem2 ordo (mengacu ke Moody & Hill). Hanya, yang saya diskusikan dengan Pak Rovicky adalah master fault-nya, yaitu RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault Zone, apakah ia sinistral atau dextral. Antitetik terhadap RMKS, baik ia sinistral maupun dextral, akan memotong sekitar 70 deg sistem RMKS sehingga ia utara-selatan; nah yang antitetik ini tidak ada dalam diskusi kami. Jadi, masalahnya jelas bukan antara sintetik atau antitetik, tetapi antara sinistral vs. dextral untuk RMKS master fault. Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang mau ikutan nanya, dalam suatu system strike slip,sering terjadi synthetic dan antithetic strike slip fault. nah pertanyaan saya apakah mungkin yang di amati Pak RDP ini adalah antithetic dari fault yang diamati Pak Awang? Nah Pak Awang dan Pak RDP apakah sudah men plot pengamatan masing2 ? mungkin aja bisa saling mengisi satu sama lain, apalagi kalau yang dibicarakan ada nya didarat sekarang. mungkin bisa di plot dan di check di lapangan apakah "yang dicari" tsb ada di lapangan. saya pernah baca suatu artikel mengenai fault yang disuatu tempat adalah left lateral, kemudian disebelah barat laut nya fault tsb jadi right lateral. kebetulan saya punya akses beberapa seismic data daerah tsb. setelah saya periksa ternyata, kedua fault tsb adalah berbeda dan merupakan konyugasi satu sama lain. Jadi satu adalah synthetic fault dari strike slip yang utama dan satu nya antithetic fault nya. setelah email2an dengan beberapa orang, maka saya baru sadar bahwa kekeliruan seperti ini lumrah terjadi, terutama kalau hanya memakai data outcrop yang terbatas. dan hal yang sering dilupakan adalah synthetic strike slip fault dan antithetic strike slip fault nya berpotongan di suatu titik. jadi sebagai contoh kalau lihat dipermukaan (atau di seismic 3D), suatu left lateral fault berada di sebelah barat dari suatu right lateral fault, maka setelah melewati titik pepotongannya maka left lateral fault nya ada disebelah timur right lateral faultnya. dan jangan left lateral faultnya di anggap menjadi right lateral fault. sayang tidak bisa kirim attachment, saya punya beberapa artikel mengenai strike slip fault yang bisa memberikan ilustrasi mengenai strike slip fault system ini. atau kalau sempat silahkan search strike slip fault di google akan muncul banyak sekali pilihan, pilih yang dari universitas, banyak yang punya deskripsi lengkap. (kalau yang eks Repsol-YPF-Maxus, dan kenal Andy Wight, pasti ingat gambar strike slip system yang selalu di bawa beliau ke peer review, untuk men check fault system dari interpretasi.) yang paling gampang adalah gambarkan suatu normal fault system yang saling berpotongan lalu balik sehingga Thau dominant nya ada di lateral bukan ke bawah. tambahan dari ulasannya Pak Awang, sering di 3D seismic data, malahan strike slip fault utama nya malah susah melihat nya, apalagi kalau fault ini hampir tegak lurus atau malah tegak lurus terhadap lateral. jangan lupa pakai timeslice untuk interpretasi. dan interpretasi dari synthetic fault dan antithetic faultnya mungkin akan sangat membantu. yang kerja di Sumatra & Jawa (yang ber jibun 3D seismic nya) pasti banyak yang tersenyum ingat pengalaman interpretasi masing2. seperti yang Pak Awang sebutkan strike slip system ini sangat kompleks, dalam satu strike slip system bisa ada normal fault, reverse fault, dan tentu saja strike slip fault (left lateral dan right lateral), folding, mungkin erosion. apalagi kalau ada structural inversion, reactivation dari fault, dst... belum lagi kalau ada growth fault yang ter aktifkan kembali (ini sangat umum di Jawa dan Sumatra). atau fault yang ada sebelumnya di potong oleh en-echelon fault. dan yang tidak boleh dilupakan bahwa ada (paling tidak) tiga masa "compression" yang dialami Jawa dan Sumatra, dan masing2 bisa menghasilkan suatu sistem strike slip sendiri2. atau ada yang teraktif kan lagi dari seseorang yang mabuk berusaha solve strike slip system suatu daerah,(belum nanti berusaha meyakinkan orang lain) fbs nb: saya pernah menanyakan disalah satu email, apakah fracture reservoir yang "ekonomis" umumnya ditemukan di strike slip system ?. kalau iya mungkin kita bisa lebih "terarah" cari fracture reservoir yang ekonomis. - Original Message From: Awang Satyana To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 5:10:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura : Left or Right or just Thrust inversion ? Pak Rovicky, RMKS adalah : left lateral fault sekaligus inverted zone. Kita pernah diskusikan ini beberapa tahun lalu, saat itu
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura : Left or Right or just Thrust inversion ?
Pak Awang mau ikutan nanya, dalam suatu system strike slip,sering terjadi synthetic dan antithetic strike slip fault. nah pertanyaan saya apakah mungkin yang di amati Pak RDP ini adalah antithetic dari fault yang diamati Pak Awang? Nah Pak Awang dan Pak RDP apakah sudah men plot pengamatan masing2 ? mungkin aja bisa saling mengisi satu sama lain, apalagi kalau yang dibicarakan ada nya didarat sekarang. mungkin bisa di plot dan di check di lapangan apakah "yang dicari" tsb ada di lapangan. saya pernah baca suatu artikel mengenai fault yang disuatu tempat adalah left lateral, kemudian disebelah barat laut nya fault tsb jadi right lateral. kebetulan saya punya akses beberapa seismic data daerah tsb. setelah saya periksa ternyata, kedua fault tsb adalah berbeda dan merupakan konyugasi satu sama lain. Jadi satu adalah synthetic fault dari strike slip yang utama dan satu nya antithetic fault nya. setelah email2an dengan beberapa orang, maka saya baru sadar bahwa kekeliruan seperti ini lumrah terjadi, terutama kalau hanya memakai data outcrop yang terbatas. dan hal yang sering dilupakan adalah synthetic strike slip fault dan antithetic strike slip fault nya berpotongan di suatu titik. jadi sebagai contoh kalau lihat dipermukaan (atau di seismic 3D), suatu left lateral fault berada di sebelah barat dari suatu right lateral fault, maka setelah melewati titik pepotongannya maka left lateral fault nya ada disebelah timur right lateral faultnya. dan jangan left lateral faultnya di anggap menjadi right lateral fault. sayang tidak bisa kirim attachment, saya punya beberapa artikel mengenai strike slip fault yang bisa memberikan ilustrasi mengenai strike slip fault system ini. atau kalau sempat silahkan search strike slip fault di google akan muncul banyak sekali pilihan, pilih yang dari universitas, banyak yang punya deskripsi lengkap. (kalau yang eks Repsol-YPF-Maxus, dan kenal Andy Wight, pasti ingat gambar strike slip system yang selalu di bawa beliau ke peer review, untuk men check fault system dari interpretasi.) yang paling gampang adalah gambarkan suatu normal fault system yang saling berpotongan lalu balik sehingga Thau dominant nya ada di lateral bukan ke bawah. tambahan dari ulasannya Pak Awang, sering di 3D seismic data, malahan strike slip fault utama nya malah susah melihat nya, apalagi kalau fault ini hampir tegak lurus atau malah tegak lurus terhadap lateral. jangan lupa pakai timeslice untuk interpretasi. dan interpretasi dari synthetic fault dan antithetic faultnya mungkin akan sangat membantu. yang kerja di Sumatra & Jawa (yang ber jibun 3D seismic nya) pasti banyak yang tersenyum ingat pengalaman interpretasi masing2. seperti yang Pak Awang sebutkan strike slip system ini sangat kompleks, dalam satu strike slip system bisa ada normal fault, reverse fault, dan tentu saja strike slip fault (left lateral dan right lateral), folding, mungkin erosion. apalagi kalau ada structural inversion, reactivation dari fault, dst... belum lagi kalau ada growth fault yang ter aktifkan kembali (ini sangat umum di Jawa dan Sumatra). atau fault yang ada sebelumnya di potong oleh en-echelon fault. dan yang tidak boleh dilupakan bahwa ada (paling tidak) tiga masa "compression" yang dialami Jawa dan Sumatra, dan masing2 bisa menghasilkan suatu sistem strike slip sendiri2. atau ada yang teraktif kan lagi dari seseorang yang mabuk berusaha solve strike slip system suatu daerah,(belum nanti berusaha meyakinkan orang lain) fbs nb: saya pernah menanyakan disalah satu email, apakah fracture reservoir yang "ekonomis" umumnya ditemukan di strike slip system ?. kalau iya mungkin kita bisa lebih "terarah" cari fracture reservoir yang ekonomis. - Original Message From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 5:10:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura : Left or Right or just Thrust inversion ? Pak Rovicky, RMKS adalah : left lateral fault sekaligus inverted zone. Kita pernah diskusikan ini beberapa tahun lalu, saat itu saya belum masuk detail ke mempelajari RMKS, saat itu pun saya bilang sinistral, dan setelah mempelajarinya dengan detail, saya makin yakin ini left-lateral. Kita berangkat dulu dari regional baru ke structural style-nya. Saya yakin bahwa RMKS terjadi di sisi lemah pertemuan dua basement (lihat gambar dari Simanduntak dan Barber, 1996 di paper itu). Data2 TD litologi sumur yang menembus basement mengkonfirmasi bahwa gambar itu untuk Jatim adalah benar. Lalu kita sorot penyebab regional RMKS. Saya menyebutkan gerak tekan ke barat oleh beberapa mikrokontinen yang membentur Sulawesi Timur. Dan, saya menyebutkan juga penyebabnya adallah subduction Samudra Hindia di bawah Jawa Timur yang punya vektor 10 deg NE (vektor ini dominan sepanjang Neogen-Kuarter). Mau tak mau, dua
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Ada yang tanya ke saya...SALAM itu apa Pak Ukat. Mjana tahu saya kan?...tolong kasih tahu Mar Pak Ary. Malahan saya sendiri tambah ketinggalan jugaARIF..apa ini lagi? US -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 03, 2006 7:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura He..he..he.. Mas Rudhy ada ada saja. Mas Awang, ga ngrasa pakai "mobil" ku waktu buat paper ? Ya sebut subbasin bogor-serayuutara-kendeng lebar 60 km. Sipangannya +-10 km ? Padahal ku "mo bil"ang (ada kata mobil-kan ?), bahwa order sub basin adalah 70 km, basin 700 km, megaplate 7000km, lalu tentu sub-subbasin 7 km. Sinusoidal Gelombang ARIF adalah mmeperlihatkan pereodisitas lebar 7 kali sepuluhan itu, dan bagian kompresi kuat akan naikkan plate, dan kemiringannya sebabkan lebarnya menjadi berkurang, paling sedikit 5 km (50km, 500 km), dan bagian ekstensi bisa lebih lebar dari itu (7, 70, 700 km). Dan ukuran seluruh Indonesia ya gkayak gitu, juga dunia. Wong dari kelas atom hingga jagadrayapun akan sekitar order tujuhan itu kok. Ga percaya ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: Rudhy Tarigan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 4:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Yanto & Pak Awang,... Memang sakti betul ilmu kelipatan "7" nya pak maryanto itu,...kayaknya perlu di 'paten' kan itu ke departemen kehakiman ?? ...he..he..he...sampai2 Pak maryanto punya grup band " Wong Pitoe "... segaladahsyat nggak itu ?? he..he.. piye mas Maryanto setuju nggak ?? Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 3:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Wah...saya lebih heran lagi kok Pak Yanto sempat-sempatnya menghitung berapa kali saya menulis "Banda", dan saya heran juga kok benar2 ada tujuh kali ya. Tak disengaja Pak, tentu. salam, awang Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Maryanto dan pak Awang, Percaya tidak percaya coba hitung kata Banda dalam e-mailnya pak Awang ada 7, apakah ini pengaruh "Maryanto" sehingga kebetulan "7"? He... he...heee. Rgds, Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Mas Maryanto, Bending Banda Arc, pembusuran Jalur Banda, yang saya sebut sebagai kemungkinan salah satu penyebab penyesaran regional di RMKS, bukan Banda Sea-nya sendiri. Umur Banda oceanic crust bisa tua bisa muda, bisa setua Permian, bisa semuda Neogen karena belum banyak dating dilakukan dari batuan itu sendiri. Tetapi pembusurannya jelas Neogen saat Australia jelas drifted ke utara dan Papua-Pacific Plate drifted ke barat (sekaligus membentuk Sesar Sorong-Sula). Pembusuran Banda yang Mas Maryanto suka sebut siklon tektonik (karena polanya yang seperti siklon angin) itu bisa berarti dua : Laut Banda dengan kerak umur tua yang terperangkap oleh pembusuran, atau kerak Laut Banda dengan umur muda yang terbentuk karena marginal basin sea-floor spreading (banyak ditemukan diseluruh SW Pacific, lihat tulisan Dan Karig (1971) di Journal of Geophysical Research. Mid-Eocene di Jawa Timur terjadi rifting yang membentuk Ngimbang grabens, itu bukan extensional fractures RMKS; tetapi lebih mungkin karena merupakan collapse basement akibat perlambatan subduction di selatan Jawa Timur (roll-back movement), juga terkait dengan pemisahan Sulawesi Selatan dari Kalimantan Tenggara, Jawa Timur ada dalam sistem SW arm pemisahan tepi Eastern Sundaland itu (lihat paper saya di Proceedings IAGI-HAGI 2003 : Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent). Mas, kok sempat2-nya mengukur jarak antar gunungapi2 di Jawa dan lagi2 (he..he..) menemukan rata-rata 70 km ? Saya hanya tertarik ke lineament-nya yang dengan kuat dipengaruhi setting tektoniknya. Minggu lalu saya naik ke Kaldera Tengger dan puncak Bromo, menarik membandingkan lineament-nya dengan Kaldera Iyang -Argopuro di timurnya yang sama-sama membentuk trend utara-selatan. Menarik, kalau menghubungkannya ke hilangnya Pegunungan Selatan di selatan Lumajang. salam, awang salam, awang "Maryanto (Maryant)" wrote: Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi : .Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone it
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
He..he..he.. Mas Rudhy ada ada saja. Mas Awang, ga ngrasa pakai "mobil" ku waktu buat paper ? Ya sebut subbasin bogor-serayuutara-kendeng lebar 60 km. Sipangannya +-10 km ? Padahal ku "mo bil"ang (ada kata mobil-kan ?), bahwa order sub basin adalah 70 km, basin 700 km, megaplate 7000km, lalu tentu sub-subbasin 7 km. Sinusoidal Gelombang ARIF adalah mmeperlihatkan pereodisitas lebar 7 kali sepuluhan itu, dan bagian kompresi kuat akan naikkan plate, dan kemiringannya sebabkan lebarnya menjadi berkurang, paling sedikit 5 km (50km, 500 km), dan bagian ekstensi bisa lebih lebar dari itu (7, 70, 700 km). Dan ukuran seluruh Indonesia ya gkayak gitu, juga dunia. Wong dari kelas atom hingga jagadrayapun akan sekitar order tujuhan itu kok. Ga percaya ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: Rudhy Tarigan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 4:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Yanto & Pak Awang,... Memang sakti betul ilmu kelipatan "7" nya pak maryanto itu,...kayaknya perlu di 'paten' kan itu ke departemen kehakiman ?? ...he..he..he...sampai2 Pak maryanto punya grup band " Wong Pitoe "... segaladahsyat nggak itu ?? he..he.. piye mas Maryanto setuju nggak ?? Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 3:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Wah...saya lebih heran lagi kok Pak Yanto sempat-sempatnya menghitung berapa kali saya menulis "Banda", dan saya heran juga kok benar2 ada tujuh kali ya. Tak disengaja Pak, tentu. salam, awang Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Maryanto dan pak Awang, Percaya tidak percaya coba hitung kata Banda dalam e-mailnya pak Awang ada 7, apakah ini pengaruh "Maryanto" sehingga kebetulan "7"? He... he...heee. Rgds, Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Mas Maryanto, Bending Banda Arc, pembusuran Jalur Banda, yang saya sebut sebagai kemungkinan salah satu penyebab penyesaran regional di RMKS, bukan Banda Sea-nya sendiri. Umur Banda oceanic crust bisa tua bisa muda, bisa setua Permian, bisa semuda Neogen karena belum banyak dating dilakukan dari batuan itu sendiri. Tetapi pembusurannya jelas Neogen saat Australia jelas drifted ke utara dan Papua-Pacific Plate drifted ke barat (sekaligus membentuk Sesar Sorong-Sula). Pembusuran Banda yang Mas Maryanto suka sebut siklon tektonik (karena polanya yang seperti siklon angin) itu bisa berarti dua : Laut Banda dengan kerak umur tua yang terperangkap oleh pembusuran, atau kerak Laut Banda dengan umur muda yang terbentuk karena marginal basin sea-floor spreading (banyak ditemukan diseluruh SW Pacific, lihat tulisan Dan Karig (1971) di Journal of Geophysical Research. Mid-Eocene di Jawa Timur terjadi rifting yang membentuk Ngimbang grabens, itu bukan extensional fractures RMKS; tetapi lebih mungkin karena merupakan collapse basement akibat perlambatan subduction di selatan Jawa Timur (roll-back movement), juga terkait dengan pemisahan Sulawesi Selatan dari Kalimantan Tenggara, Jawa Timur ada dalam sistem SW arm pemisahan tepi Eastern Sundaland itu (lihat paper saya di Proceedings IAGI-HAGI 2003 : Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent). Mas, kok sempat2-nya mengukur jarak antar gunungapi2 di Jawa dan lagi2 (he..he..) menemukan rata-rata 70 km ? Saya hanya tertarik ke lineament-nya yang dengan kuat dipengaruhi setting tektoniknya. Minggu lalu saya naik ke Kaldera Tengger dan puncak Bromo, menarik membandingkan lineament-nya dengan Kaldera Iyang -Argopuro di timurnya yang sama-sama membentuk trend utara-selatan. Menarik, kalau menghubungkannya ke hilangnya Pegunungan Selatan di selatan Lumajang. salam, awang salam, awang "Maryanto (Maryant)" wrote: Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi : .Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone itu baranagkali ya ? Salam, MAR (nama panggilan Maryanto). -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 10:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 k
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura : Left or Right or just Thrust inversion ?
Pak Rovicky, RMKS adalah : left lateral fault sekaligus inverted zone. Kita pernah diskusikan ini beberapa tahun lalu, saat itu saya belum masuk detail ke mempelajari RMKS, saat itu pun saya bilang sinistral, dan setelah mempelajarinya dengan detail, saya makin yakin ini left-lateral. Kita berangkat dulu dari regional baru ke structural style-nya. Saya yakin bahwa RMKS terjadi di sisi lemah pertemuan dua basement (lihat gambar dari Simanduntak dan Barber, 1996 di paper itu). Data2 TD litologi sumur yang menembus basement mengkonfirmasi bahwa gambar itu untuk Jatim adalah benar. Lalu kita sorot penyebab regional RMKS. Saya menyebutkan gerak tekan ke barat oleh beberapa mikrokontinen yang membentur Sulawesi Timur. Dan, saya menyebutkan juga penyebabnya adallah subduction Samudra Hindia di bawah Jawa Timur yang punya vektor 10 deg NE (vektor ini dominan sepanjang Neogen-Kuarter). Mau tak mau, dua gaya regional ini bila mengenai sisi lemah batas basement itu akan membentuk sesar mendatar yang left lateral dan bukan right lateral. Kalau mau right lateral, maka subduction selatan Jawa harus ke NW dan benturan mikrokontinen harus ke timur. Sekarang kita masuk detail ke structural grainnya. Semua structural grain di wilayah Rembang, Madura dan Kangean akan masuk ke dalam unsur2 struktur strain ellipsoid sinistral bila kita sejajarkan PDZ (principal displacement zone) pada strain ellipsoid sinistral dengan trace utama RMKS. Kalau kita pakai strain ellipsoid yang dextral, maka semua arah struktur menjadi terbalik dan kita lihat tak ada strukur2 yang terbentuk hasil right-lateral wrenching, ada juga antithetic-nya, tapi tak dominan. Daerah2 kompresi atau ekstensi pada sesar mendatar akan terjadi bila ada kink/bending/bengkokan trace sesar yang restraining atau releasing. Melihat bahwa RMKS juga adalah inverted zone, maka yang lebih berkembang adalah restraining, ini dibuktikan juga dengan kehadiran flower structure yang dominan positif dibandingkan negatif. Karena RMKS telah overprinted, harus diakui memang kita sulit mencari bengkokan2 asal itu. Tentang tidak hadirnya lipatan en echelon yang terutama NW-SE atau juga SW-NE tetapi lebih banyak W-E, itu karena lipatan2 en echelon itu telah mengalami overprinting oleh mekanisme pure shear akibat subduction ke utara, maka trend2 lipatan yang semula en echelon terhadap RMKS menjadi hampir sejajar dengannya, mengikuti trend lipatan Jawa yang dominan W-E (arah Kendeng), ini saya namakan forced folds, itu mendokumentasikan dua mekanisme : yang semula simple shear ikutan en echelon RMKS, menjadi pure shear W-E oleh trend Jawa yang subduction-related. Seperti kita diskusikan sebelumnya, graben2 Eosen itu tak terbentuk oleh RMKS, tetapi betul RMKS mengaktifkan ulang, semakin tenggelam oleh mekanisme extension component pada strain ellipsoid sinistral, strain ellipsoid sinistral mengharuskan extension yang berarah NW-SE, sehingga akan menenggelamkan struktur Eosen yang ber-trend SW-NE. Kalau RMKS dextral dan berhubungan dengan pembentukan graben, maka semua graben Eosen itu akan NW-SE trendnya, bukan SW-NE seperti sekarang. Rejim kompresi di barat dan ekstensi di timur harus dilihat dari bengkokan asal sesar RMKS yang saya sebut di atas sudah overprinted. Di timur malahan inversinya paling kuat, kompresi karena di situ ada beberapa splay (di Kangean) yang bisa membuat sistem transpression duplex, maka wilayah ini sangat menderita kompresi inversi. Sedikit ekstensi yang berkembang di sepanjang RMKS ini. Harus diingat bahwa RMKS terjadi di dua sistem rejim sedimentasi yang berbeda : paparan ke slope. Di slope, umum terjadi normal fault karena gravitasi. Saat kena inversi memang ia akan mirip inverted normal fault. Tetapi saat kena flower struktur positif akan beda. Normal fault yang inverted tak akan berdivergensi ke atas (seperti kasus Baribis Fault di Jawa Barat yang terbentuk di batas paparan Jawa Barat dan slope Zone Bogor), tetapi seismic section di timur Madura jelas menunjukkan palm-tree structure, diverging ke atas, khas flower struktur (positif juga). Saya punya section regional panjang yang memotong tegak lurus RMKS ini, kuat menunjukkan flower structuring ini dan bukan sekedar inverted normal faults. Ada perbedaan besar Pak Rovicky kalau RMKS ini right-lateral, semua arah migrasi akan terbalik dari yang sekarang terjadi, semua arah pengendapan sedimen akan berubah, semua time of generation oil/gas akan berubah. Sebab generation dan migration migas di wilayah ini erat terkait dengan merosotnya Central Deep atau Ngimbang Graben akibat reaktivasi oleh RMKS yang sinistral. Buat saya, terlalu banyak bukti yang menunjukkan bahwa RMKS Fault Zone is a left-lateral wrench zone, juga di beberapa tempat terinversi (wrench-associated). salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Setelah mendapat paper kumplit dengan nya jadi banyak y
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Yanto & Pak Awang,... Memang sakti betul ilmu kelipatan "7" nya pak maryanto itu,...kayaknya perlu di 'paten' kan itu ke departemen kehakiman ?? ...he..he..he...sampai2 Pak maryanto punya grup band " Wong Pitoe "... segaladahsyat nggak itu ?? he..he.. piye mas Maryanto setuju nggak ?? Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 3:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Wah...saya lebih heran lagi kok Pak Yanto sempat-sempatnya menghitung berapa kali saya menulis "Banda", dan saya heran juga kok benar2 ada tujuh kali ya. Tak disengaja Pak, tentu. salam, awang Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Maryanto dan pak Awang, Percaya tidak percaya coba hitung kata Banda dalam e-mailnya pak Awang ada 7, apakah ini pengaruh "Maryanto" sehingga kebetulan "7"? He... he...heee. Rgds, Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Mas Maryanto, Bending Banda Arc, pembusuran Jalur Banda, yang saya sebut sebagai kemungkinan salah satu penyebab penyesaran regional di RMKS, bukan Banda Sea-nya sendiri. Umur Banda oceanic crust bisa tua bisa muda, bisa setua Permian, bisa semuda Neogen karena belum banyak dating dilakukan dari batuan itu sendiri. Tetapi pembusurannya jelas Neogen saat Australia jelas drifted ke utara dan Papua-Pacific Plate drifted ke barat (sekaligus membentuk Sesar Sorong-Sula). Pembusuran Banda yang Mas Maryanto suka sebut siklon tektonik (karena polanya yang seperti siklon angin) itu bisa berarti dua : Laut Banda dengan kerak umur tua yang terperangkap oleh pembusuran, atau kerak Laut Banda dengan umur muda yang terbentuk karena marginal basin sea-floor spreading (banyak ditemukan diseluruh SW Pacific, lihat tulisan Dan Karig (1971) di Journal of Geophysical Research. Mid-Eocene di Jawa Timur terjadi rifting yang membentuk Ngimbang grabens, itu bukan extensional fractures RMKS; tetapi lebih mungkin karena merupakan collapse basement akibat perlambatan subduction di selatan Jawa Timur (roll-back movement), juga terkait dengan pemisahan Sulawesi Selatan dari Kalimantan Tenggara, Jawa Timur ada dalam sistem SW arm pemisahan tepi Eastern Sundaland itu (lihat paper saya di Proceedings IAGI-HAGI 2003 : Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent). Mas, kok sempat2-nya mengukur jarak antar gunungapi2 di Jawa dan lagi2 (he..he..) menemukan rata-rata 70 km ? Saya hanya tertarik ke lineament-nya yang dengan kuat dipengaruhi setting tektoniknya. Minggu lalu saya naik ke Kaldera Tengger dan puncak Bromo, menarik membandingkan lineament-nya dengan Kaldera Iyang -Argopuro di timurnya yang sama-sama membentuk trend utara-selatan. Menarik, kalau menghubungkannya ke hilangnya Pegunungan Selatan di selatan Lumajang. salam, awang salam, awang "Maryanto (Maryant)" wrote: Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi : .Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone itu baranagkali ya ? Salam, MAR (nama panggilan Maryanto). -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 10:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 km. Misal ada stucture Banyu Urip, maka mencarinya "Banyu Urip" dekatnya adalah segitu 70 km jaraknya. Ini misal jarak lapangan besar di CSB: Pinang, Bangko, Duri, Minas, ..., ... (ga percaya jarak antarnya itu sekitar 70 km ?) Lalu di setiap sub basin akan ada 100 small antiklin, dengan patahan berjarak sekitar 7 km. SDEKAH (Sunda plate Development in Earth layer convection with Kalimantan as Anticlinal center History, Maryanto, 2005), telah sebut pereodik sesar NS itu, yang tak hanya kelurusan utara selatan di Jabar (Banten lewat JKT), atawa Cereme saja. Gunung-gung adalah pertemuan sesar, di tempat gawirnya, sesar EW dan NS. Nah kelihatannya 70 km pereode jarak gunung di Jawa, berkorelasi dengan ketebalan lapisan keras bumi, lithosfer yang sekitar 70 km +- 10 km itu. Jabar dan JatengJatim yang terlihat sebagai beda basin, maka di Londo sana menjadi hal yang menarik antara perbedaan suku Sunda (Jabar), dengan Suku Jawa (JawaTengahJawaTimur). Bran
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
He...he,..he... Mas Yanto Salim. Apa kabar yang punya Laut Banda ini ? Wah kalau di keluarkan jurus-nya, mesti akan semakin rame di daerah paling kompleks itu, termasuk Salawati yang di tungguin amat lama ini, 20'an tahun ya Mas ? Di tunggu analisa struktur historinya. Syukur-syukur sudah dengan paper-paper barunya. Dua jam ketemu di Kraton di pembukaan HAGI 2004, tentu jadi senyum-senyum saja Mas Yanto ini kalo' ku bilang angka 7. Memang angka 7 itu kok aneh ya, sering nongol di alam. Kalau ada lagi nanti ku sebutin. "Gothak-gathuk-mathuk". Hemmm(Kemana tuh Mas Giarto?). Salam, MAR Murid bimbingan Kerja Praktek Mas Yanto Salim, Sebulan Akusisi seismik di Tarakan, sebulan di kantor ARCO (Panin Bank) Interp. seismik NW Java. Juli-Sept 1981. -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Wah...saya lebih heran lagi kok Pak Yanto sempat-sempatnya menghitung berapa kali saya menulis "Banda", dan saya heran juga kok benar2 ada tujuh kali ya. Tak disengaja Pak, tentu. salam, awang Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Maryanto dan pak Awang, Percaya tidak percaya coba hitung kata Banda dalam e-mailnya pak Awang ada 7, apakah ini pengaruh "Maryanto" sehingga kebetulan "7"? He... he...heee. Rgds, Yanto Salim - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Wah...saya lebih heran lagi kok Pak Yanto sempat-sempatnya menghitung berapa kali saya menulis "Banda", dan saya heran juga kok benar2 ada tujuh kali ya. Tak disengaja Pak, tentu. salam, awang Yanto Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Maryanto dan pak Awang, Percaya tidak percaya coba hitung kata Banda dalam e-mailnya pak Awang ada 7, apakah ini pengaruh "Maryanto" sehingga kebetulan "7"? He... he...heee. Rgds, Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Mas Maryanto, Bending Banda Arc, pembusuran Jalur Banda, yang saya sebut sebagai kemungkinan salah satu penyebab penyesaran regional di RMKS, bukan Banda Sea-nya sendiri. Umur Banda oceanic crust bisa tua bisa muda, bisa setua Permian, bisa semuda Neogen karena belum banyak dating dilakukan dari batuan itu sendiri. Tetapi pembusurannya jelas Neogen saat Australia jelas drifted ke utara dan Papua-Pacific Plate drifted ke barat (sekaligus membentuk Sesar Sorong-Sula). Pembusuran Banda yang Mas Maryanto suka sebut siklon tektonik (karena polanya yang seperti siklon angin) itu bisa berarti dua : Laut Banda dengan kerak umur tua yang terperangkap oleh pembusuran, atau kerak Laut Banda dengan umur muda yang terbentuk karena marginal basin sea-floor spreading (banyak ditemukan diseluruh SW Pacific, lihat tulisan Dan Karig (1971) di Journal of Geophysical Research. Mid-Eocene di Jawa Timur terjadi rifting yang membentuk Ngimbang grabens, itu bukan extensional fractures RMKS; tetapi lebih mungkin karena merupakan collapse basement akibat perlambatan subduction di selatan Jawa Timur (roll-back movement), juga terkait dengan pemisahan Sulawesi Selatan dari Kalimantan Tenggara, Jawa Timur ada dalam sistem SW arm pemisahan tepi Eastern Sundaland itu (lihat paper saya di Proceedings IAGI-HAGI 2003 : Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent). Mas, kok sempat2-nya mengukur jarak antar gunungapi2 di Jawa dan lagi2 (he..he..) menemukan rata-rata 70 km ? Saya hanya tertarik ke lineament-nya yang dengan kuat dipengaruhi setting tektoniknya. Minggu lalu saya naik ke Kaldera Tengger dan puncak Bromo, menarik membandingkan lineament-nya dengan Kaldera Iyang -Argopuro di timurnya yang sama-sama membentuk trend utara-selatan. Menarik, kalau menghubungkannya ke hilangnya Pegunungan Selatan di selatan Lumajang. salam, awang salam, awang "Maryanto (Maryant)" wrote: Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi : .Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone itu baranagkali ya ? Salam, MAR (nama panggilan Maryanto). -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 10:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 km. Misal ada stucture Banyu Urip, maka mencarinya "Banyu Urip" dekatnya adalah segitu 70 km jaraknya. Ini misal jarak lapangan besar di CSB: Pinang, Bangko, Duri, Minas, ..., ... (ga percaya jarak antarnya itu sekitar 70 km ?) Lalu di setiap sub basin akan ada 100 small antiklin, dengan patahan berjarak sekitar 7 km. SDEKAH (Sunda plate Development in Earth layer convection with Kalimantan as Anticlinal center History, Maryanto, 2005), telah sebut pereodik sesar NS itu, yang tak hanya kelurusan utara selatan di Jabar (Banten lewat JKT), atawa Cereme saja. Gunung-gung adalah pertemuan sesar, di tempat gawirnya, sesar EW dan NS. Nah kelihatannya 70 km pereode jarak gunung di Jawa, berkorelasi dengan ketebalan lapisan keras bumi, lithosfer yang sekitar 70 km +- 10 km itu. Jabar dan JatengJatim yang terlihat sebagai beda basin, maka di Londo sana menjadi hal yang menarik antara perbedaan suku Sunda (Jabar), dengan Suku Jawa (JawaTengahJawaTimur). Brangkali warna kulit, bentuk badan di pengaruhi oleh makanan (dari gen tanah barangkali) yang CretaceousCenozoic (Jabar), dan Cenozoic saja (JatengJatim). Hubungan basement dan suku tadi, bagi Londo itu juga science, ada relasi keteraturan, yang bagi orang yang tak melihat kondisi keteraturan itu ya hal ini bukan di sebut science. Tengkorak Trinil itu bagi anak-anak sana hanya buat "bal-balan", bukan indah-science, dan ternyata ini amat scienec bagi orang orang di mulai dari Londo-londo itu, kan ? Hem fosil-fosil
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Maryanto dan pak Awang, Percaya tidak percaya coba hitung kata Banda dalam e-mailnya pak Awang ada 7, apakah ini pengaruh "Maryanto" sehingga kebetulan "7"? He... he...heee. Rgds, Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Mas Maryanto, Bending Banda Arc, pembusuran Jalur Banda, yang saya sebut sebagai kemungkinan salah satu penyebab penyesaran regional di RMKS, bukan Banda Sea-nya sendiri. Umur Banda oceanic crust bisa tua bisa muda, bisa setua Permian, bisa semuda Neogen karena belum banyak dating dilakukan dari batuan itu sendiri. Tetapi pembusurannya jelas Neogen saat Australia jelas drifted ke utara dan Papua-Pacific Plate drifted ke barat (sekaligus membentuk Sesar Sorong-Sula). Pembusuran Banda yang Mas Maryanto suka sebut siklon tektonik (karena polanya yang seperti siklon angin) itu bisa berarti dua : Laut Banda dengan kerak umur tua yang terperangkap oleh pembusuran, atau kerak Laut Banda dengan umur muda yang terbentuk karena marginal basin sea-floor spreading (banyak ditemukan diseluruh SW Pacific, lihat tulisan Dan Karig (1971) di Journal of Geophysical Research. Mid-Eocene di Jawa Timur terjadi rifting yang membentuk Ngimbang grabens, itu bukan extensional fractures RMKS; tetapi lebih mungkin karena merupakan collapse basement akibat perlambatan subduction di selatan Jawa Timur (roll-back movement), juga terkait dengan pemisahan Sulawesi Selatan dari Kalimantan Tenggara, Jawa Timur ada dalam sistem SW arm pemisahan tepi Eastern Sundaland itu (lihat paper saya di Proceedings IAGI-HAGI 2003 : Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent). Mas, kok sempat2-nya mengukur jarak antar gunungapi2 di Jawa dan lagi2 (he..he..) menemukan rata-rata 70 km ? Saya hanya tertarik ke lineament-nya yang dengan kuat dipengaruhi setting tektoniknya. Minggu lalu saya naik ke Kaldera Tengger dan puncak Bromo, menarik membandingkan lineament-nya dengan Kaldera Iyang -Argopuro di timurnya yang sama-sama membentuk trend utara-selatan. Menarik, kalau menghubungkannya ke hilangnya Pegunungan Selatan di selatan Lumajang. salam, awang salam, awang "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi : .Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone itu baranagkali ya ? Salam, MAR (nama panggilan Maryanto). -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 10:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 km. Misal ada stucture Banyu Urip, maka mencarinya "Banyu Urip" dekatnya adalah segitu 70 km jaraknya. Ini misal jarak lapangan besar di CSB: Pinang, Bangko, Duri, Minas, ..., ... (ga percaya jarak antarnya itu sekitar 70 km ?) Lalu di setiap sub basin akan ada 100 small antiklin, dengan patahan berjarak sekitar 7 km. SDEKAH (Sunda plate Development in Earth layer convection with Kalimantan as Anticlinal center History, Maryanto, 2005), telah sebut pereodik sesar NS itu, yang tak hanya kelurusan utara selatan di Jabar (Banten lewat JKT), atawa Cereme saja. Gunung-gung adalah pertemuan sesar, di tempat gawirnya, sesar EW dan NS. Nah kelihatannya 70 km pereode jarak gunung di Jawa, berkorelasi dengan ketebalan lapisan keras bumi, lithosfer yang sekitar 70 km +- 10 km itu. Jabar dan JatengJatim yang terlihat sebagai beda basin, maka di Londo sana menjadi hal yang menarik antara perbedaan suku Sunda (Jabar), dengan Suku Jawa (JawaTengahJawaTimur). Brangkali warna kulit, bentuk badan di pengaruhi oleh makanan (dari gen tanah barangkali) yang CretaceousCenozoic (Jabar), dan Cenozoic saja (JatengJatim). Hubungan basement dan suku tadi, bagi Londo itu juga science, ada relasi keteraturan, yang bagi orang yang tak melihat kondisi keteraturan itu ya hal ini bukan di sebut science. Tengkorak Trinil itu bagi anak-anak sana hanya buat "bal-balan", bukan indah-science, dan ternyata ini amat scienec bagi orang orang di mulai dari Londo-londo itu, kan ? Hem fosil-fosil itu amat-amat berharga. SALAM sebut pergerakan kompresi-ekstensi pereode 70 Ma, 700 Ma, dll. Pereode 700 Ma-nya, adalah kompresi sejak 570 Ma ke PermianTriassic 245 Ma, dan ekstensi hingga kini. Pre
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Mas Maryanto, Bending Banda Arc, pembusuran Jalur Banda, yang saya sebut sebagai kemungkinan salah satu penyebab penyesaran regional di RMKS, bukan Banda Sea-nya sendiri. Umur Banda oceanic crust bisa tua bisa muda, bisa setua Permian, bisa semuda Neogen karena belum banyak dating dilakukan dari batuan itu sendiri. Tetapi pembusurannya jelas Neogen saat Australia jelas drifted ke utara dan Papua-Pacific Plate drifted ke barat (sekaligus membentuk Sesar Sorong-Sula). Pembusuran Banda yang Mas Maryanto suka sebut siklon tektonik (karena polanya yang seperti siklon angin) itu bisa berarti dua : Laut Banda dengan kerak umur tua yang terperangkap oleh pembusuran, atau kerak Laut Banda dengan umur muda yang terbentuk karena marginal basin sea-floor spreading (banyak ditemukan diseluruh SW Pacific, lihat tulisan Dan Karig (1971) di Journal of Geophysical Research. Mid-Eocene di Jawa Timur terjadi rifting yang membentuk Ngimbang grabens, itu bukan extensional fractures RMKS; tetapi lebih mungkin karena merupakan collapse basement akibat perlambatan subduction di selatan Jawa Timur (roll-back movement), juga terkait dengan pemisahan Sulawesi Selatan dari Kalimantan Tenggara, Jawa Timur ada dalam sistem SW arm pemisahan tepi Eastern Sundaland itu (lihat paper saya di Proceedings IAGI-HAGI 2003 : Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent). Mas, kok sempat2-nya mengukur jarak antar gunungapi2 di Jawa dan lagi2 (he..he..) menemukan rata-rata 70 km ? Saya hanya tertarik ke lineament-nya yang dengan kuat dipengaruhi setting tektoniknya. Minggu lalu saya naik ke Kaldera Tengger dan puncak Bromo, menarik membandingkan lineament-nya dengan Kaldera Iyang -Argopuro di timurnya yang sama-sama membentuk trend utara-selatan. Menarik, kalau menghubungkannya ke hilangnya Pegunungan Selatan di selatan Lumajang. salam, awang salam, awang "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi : .Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone itu baranagkali ya ? Salam, MAR (nama panggilan Maryanto). -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 10:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 km. Misal ada stucture Banyu Urip, maka mencarinya "Banyu Urip" dekatnya adalah segitu 70 km jaraknya. Ini misal jarak lapangan besar di CSB: Pinang, Bangko, Duri, Minas, ..., ... (ga percaya jarak antarnya itu sekitar 70 km ?) Lalu di setiap sub basin akan ada 100 small antiklin, dengan patahan berjarak sekitar 7 km. SDEKAH (Sunda plate Development in Earth layer convection with Kalimantan as Anticlinal center History, Maryanto, 2005), telah sebut pereodik sesar NS itu, yang tak hanya kelurusan utara selatan di Jabar (Banten lewat JKT), atawa Cereme saja. Gunung-gung adalah pertemuan sesar, di tempat gawirnya, sesar EW dan NS. Nah kelihatannya 70 km pereode jarak gunung di Jawa, berkorelasi dengan ketebalan lapisan keras bumi, lithosfer yang sekitar 70 km +- 10 km itu. Jabar dan JatengJatim yang terlihat sebagai beda basin, maka di Londo sana menjadi hal yang menarik antara perbedaan suku Sunda (Jabar), dengan Suku Jawa (JawaTengahJawaTimur). Brangkali warna kulit, bentuk badan di pengaruhi oleh makanan (dari gen tanah barangkali) yang CretaceousCenozoic (Jabar), dan Cenozoic saja (JatengJatim). Hubungan basement dan suku tadi, bagi Londo itu juga science, ada relasi keteraturan, yang bagi orang yang tak melihat kondisi keteraturan itu ya hal ini bukan di sebut science. Tengkorak Trinil itu bagi anak-anak sana hanya buat "bal-balan", bukan indah-science, dan ternyata ini amat scienec bagi orang orang di mulai dari Londo-londo itu, kan ? Hem fosil-fosil itu amat-amat berharga. SALAM sebut pergerakan kompresi-ekstensi pereode 70 Ma, 700 Ma, dll. Pereode 700 Ma-nya, adalah kompresi sejak 570 Ma ke PermianTriassic 245 Ma, dan ekstensi hingga kini. Preode 70 Ma-nya, kompresi dengan intensitas lebih kecil di banding intensitas 700 Ma, sejak di setiap seperempat akhir masa Kambrium, OrdovisianSilur, Devon, Carbonaferous, PermianTriassic, Jurassic, Cretaceous, dan Cenozoic. Di setiap pereode ada 10 parapereode. Di awali pada setiap masa: Orogenesa3, Orogenesa4, stabil, earlyrift, maxsynrift, latesynrift, sagging, compaction, orogenesa1, orogene
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Ada kata yang mengganggu subtansi kalimat kalau dua kata di baid terakhir tak di korekasi, sbb: Tertulis: 1. ... Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi Koereksinya: ... Laut Banda. Juga dari PermianTriassic ada subduksi .. 2. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Koreksi :.Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Miocene. Ini juga karena pergerakan cepat pindah nya lokasi cyclone itu baranagkali ya ? Salam, MAR (nama panggilan Maryanto). -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 10:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 km. Misal ada stucture Banyu Urip, maka mencarinya "Banyu Urip" dekatnya adalah segitu 70 km jaraknya. Ini misal jarak lapangan besar di CSB: Pinang, Bangko, Duri, Minas, ..., ... (ga percaya jarak antarnya itu sekitar 70 km ?) Lalu di setiap sub basin akan ada 100 small antiklin, dengan patahan berjarak sekitar 7 km. SDEKAH (Sunda plate Development in Earth layer convection with Kalimantan as Anticlinal center History, Maryanto, 2005), telah sebut pereodik sesar NS itu, yang tak hanya kelurusan utara selatan di Jabar (Banten lewat JKT), atawa Cereme saja. Gunung-gung adalah pertemuan sesar, di tempat gawirnya, sesar EW dan NS. Nah kelihatannya 70 km pereode jarak gunung di Jawa, berkorelasi dengan ketebalan lapisan keras bumi, lithosfer yang sekitar 70 km +- 10 km itu. Jabar dan JatengJatim yang terlihat sebagai beda basin, maka di Londo sana menjadi hal yang menarik antara perbedaan suku Sunda (Jabar), dengan Suku Jawa (JawaTengahJawaTimur). Brangkali warna kulit, bentuk badan di pengaruhi oleh makanan (dari gen tanah barangkali) yang CretaceousCenozoic (Jabar), dan Cenozoic saja (JatengJatim). Hubungan basement dan suku tadi, bagi Londo itu juga science, ada relasi keteraturan, yang bagi orang yang tak melihat kondisi keteraturan itu ya hal ini bukan di sebut science. Tengkorak Trinil itu bagi anak-anak sana hanya buat "bal-balan", bukan indah-science, dan ternyata ini amat scienec bagi orang orang di mulai dari Londo-londo itu, kan ? Hem fosil-fosil itu amat-amat berharga. SALAM sebut pergerakan kompresi-ekstensi pereode 70 Ma, 700 Ma, dll. Pereode 700 Ma-nya, adalah kompresi sejak 570 Ma ke PermianTriassic 245 Ma, dan ekstensi hingga kini. Preode 70 Ma-nya, kompresi dengan intensitas lebih kecil di banding intensitas 700 Ma, sejak di setiap seperempat akhir masa Kambrium, OrdovisianSilur, Devon, Carbonaferous, PermianTriassic, Jurassic, Cretaceous, dan Cenozoic.Di setiap pereode ada 10 parapereode. Di awali pada setiap masa: Orogenesa3, Orogenesa4, stabil, earlyrift, maxsynrift, latesynrift, sagging, compaction, orogenesa1, orogenesa2, balik ke orogenesa3 sebagi awal perubahan nama sekwen baru. Ini ada pada tabel SLEMAN (Stratigraphy Lexicon Elevates Mines Available Nomenclature, Maryanto, 2005). Ini telah memuat stratigrafi 18 basin di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, termasuk Jatim. Sesar RMKS kemungkinan dimulai dari ekstensi Mid Eocen, lalu kompresi sejak Mid Miocene hingga kini. Dengan tambahan gerak Yoyo setiap 7 Ma, dengan Stage berumur 46 Ma, 39 Ma, 32 Ma, 25 Ma, 18 Ma, 11 Ma, 4 Ma. Angka 13 Ma dan 6 Ma yang pernah disebutkan komentator terdahulu, kemungkinan di ambil dari Bila U Haq (1987). Dan kini Geologic Time Scale 2004, sudah banyak merubah angka-angka yang jadi dasar Haq di 20 th lalu itu. Setiap 70 Ma barulah pindah lokasi subduksinya. Pusat East Cyclone Tectonic nya dari PermianTriassic, Jurasic, Cretaceous, dan Cenozoic : adalah Bangka, Kalimantan1, Kalimantan2, Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi yang menjalar keluar sejajar dengan sumbu Permiantriassic Malaka-Bangka-Kalimantan. Maka komresi sejak 83 Ma, seperempat akhir Cretaceous hingga Mid Eocene 50 Ma, jadikan Cretaceous Arch. Lalu extensi dari Mid Eocene itu hingga Mid Miocene 13 Ma, di ikuti perubahan lokasi East Cycline tectonic ke timur dari Kalimantan2 ke Laut Banda. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Itu dugaan saya. Atau bagaimana Mas Awang dan yang lain ? Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 01, 2006 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Awang, kalo boleh, minta japri dong papernya. Saya cari CD IAGI BDG itu belum juga ketemu. Netter. Menarik diskusi ini. Kemungkinan akan banyak sesar sejajar dengan RMKS ini. Sepuluhan sesar setiap basin dugaan kami. Juga ada NS, sebagai tempat pertemuannya NS dan EW adalah posisi gunung-gunung aktif di Jawa. Jarak gunung-gunung dari Slamet, Dieng, Sumbing, Merapi, Lawu, Arjuno,
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Kembali ke patahan madura. Keteraturan gelombang ARIF 70 km, juga deduksikan adanya giant anticline di tiap 70 km. Misal ada stucture Banyu Urip, maka mencarinya "Banyu Urip" dekatnya adalah segitu 70 km jaraknya. Ini misal jarak lapangan besar di CSB: Pinang, Bangko, Duri, Minas, ..., ... (ga percaya jarak antarnya itu sekitar 70 km ?) Lalu di setiap sub basin akan ada 100 small antiklin, dengan patahan berjarak sekitar 7 km. SDEKAH (Sunda plate Development in Earth layer convection with Kalimantan as Anticlinal center History, Maryanto, 2005), telah sebut pereodik sesar NS itu, yang tak hanya kelurusan utara selatan di Jabar (Banten lewat JKT), atawa Cereme saja. Gunung-gung adalah pertemuan sesar, di tempat gawirnya, sesar EW dan NS. Nah kelihatannya 70 km pereode jarak gunung di Jawa, berkorelasi dengan ketebalan lapisan keras bumi, lithosfer yang sekitar 70 km +- 10 km itu. Jabar dan JatengJatim yang terlihat sebagai beda basin, maka di Londo sana menjadi hal yang menarik antara perbedaan suku Sunda (Jabar), dengan Suku Jawa (JawaTengahJawaTimur). Brangkali warna kulit, bentuk badan di pengaruhi oleh makanan (dari gen tanah barangkali) yang CretaceousCenozoic (Jabar), dan Cenozoic saja (JatengJatim). Hubungan basement dan suku tadi, bagi Londo itu juga science, ada relasi keteraturan, yang bagi orang yang tak melihat kondisi keteraturan itu ya hal ini bukan di sebut science. Tengkorak Trinil itu bagi anak-anak sana hanya buat "bal-balan", bukan indah-science, dan ternyata ini amat scienec bagi orang orang di mulai dari Londo-londo itu, kan ? Hem fosil-fosil itu amat-amat berharga. SALAM sebut pergerakan kompresi-ekstensi pereode 70 Ma, 700 Ma, dll. Pereode 700 Ma-nya, adalah kompresi sejak 570 Ma ke PermianTriassic 245 Ma, dan ekstensi hingga kini. Preode 70 Ma-nya, kompresi dengan intensitas lebih kecil di banding intensitas 700 Ma, sejak di setiap seperempat akhir masa Kambrium, OrdovisianSilur, Devon, Carbonaferous, PermianTriassic, Jurassic, Cretaceous, dan Cenozoic.Di setiap pereode ada 10 parapereode. Di awali pada setiap masa: Orogenesa3, Orogenesa4, stabil, earlyrift, maxsynrift, latesynrift, sagging, compaction, orogenesa1, orogenesa2, balik ke orogenesa3 sebagi awal perubahan nama sekwen baru. Ini ada pada tabel SLEMAN (Stratigraphy Lexicon Elevates Mines Available Nomenclature, Maryanto, 2005). Ini telah memuat stratigrafi 18 basin di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, termasuk Jatim. Sesar RMKS kemungkinan dimulai dari ekstensi Mid Eocen, lalu kompresi sejak Mid Miocene hingga kini. Dengan tambahan gerak Yoyo setiap 7 Ma, dengan Stage berumur 46 Ma, 39 Ma, 32 Ma, 25 Ma, 18 Ma, 11 Ma, 4 Ma. Angka 13 Ma dan 6 Ma yang pernah disebutkan komentator terdahulu, kemungkinan di ambil dari Bila U Haq (1987). Dan kini Geologic Time Scale 2004, sudah banyak merubah angka-angka yang jadi dasar Haq di 20 th lalu itu. Setiap 70 Ma barulah pindah lokasi subduksinya. Pusat East Cyclone Tectonic nya dari PermianTriassic, Jurasic, Cretaceous, dan Cenozoic : adalah Bangka, Kalimantan1, Kalimantan2, Laut Banda. Juga dari perian ada subduksi yang menjalar keluar sejajar dengan sumbu Permiantriassic Malaka-Bangka-Kalimantan. Maka komresi sejak 83 Ma, seperempat akhir Cretaceous hingga Mid Eocene 50 Ma, jadikan Cretaceous Arch. Lalu extensi dari Mid Eocene itu hingga Mid Miocene 13 Ma, di ikuti perubahan lokasi East Cycline tectonic ke timur dari Kalimantan2 ke Laut Banda. Maka RMKS Mas Awang tak masukkan extensi Mid Eocene itu, dan hanya masukkan mulai Mid Eocene. Itu dugaan saya. Atau bagaimana Mas Awang dan yang lain ? Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 01, 2006 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Awang, kalo boleh, minta japri dong papernya. Saya cari CD IAGI BDG itu belum juga ketemu. Netter. Menarik diskusi ini. Kemungkinan akan banyak sesar sejajar dengan RMKS ini. Sepuluhan sesar setiap basin dugaan kami. Juga ada NS, sebagai tempat pertemuannya NS dan EW adalah posisi gunung-gunung aktif di Jawa. Jarak gunung-gunung dari Slamet, Dieng, Sumbing, Merapi, Lawu, Arjuno, Bromo, Jember (Raung?), dan Ijen, adalah 70 km +- 10 Km. Sepuluh bagian itu membentuk Basin CE Java. Sesar NS ini kemungkinan terusan dari transfrom fault di Mid Ocean Ridge South IndiaAustralia Plate, yang 50 km +-10 Km. Semakin ke utara, maka di katulistiwa menjadi 70'an km itu. Gelombang Primer adalah gelombang kompresi-ekstensi. Gelombang ini di gambarkan sebagai Intensitas kompresi-ekstensi, yang lalu saya sebut Gelombang ARIF (Alternating compression-extension pereodically in space and time Results in Imaging a Form of wave from a center point, Maryanto, 2005). ARIF menggambarkan jumlahan intensitas gelombang dengan pereode kelipatan 10. Satu gelombang sinuoidal, misal pereode 700 km, maka terdapat 10 gelombang dengan amplitodo lebih kecil dengan pe
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
He..he..he.. Pak Ukat slalu saja punya jawaban. Syukurlah sukses ngantenan putra ragilnya, 15 jan lalu. Gini Mas Vicky. Science itu dari kata natural scienec (indah, bagus, teratur, pokonya ya yang apik-apik). Yang tidak indah-teratur, ya tak scienec, maka tidak science. Benda terlihat teratur (yang lalu katakan sebagai science) bagi seseorang, benda itu bagi orang lain , kalau saja juga bisa melihatnya benda itu, belum tentu sebagai teratur (yang maka terlihat benda itu bukan science). Pelangi memang indah bagi yang bisa melihatnya. Bagi yang tidak bisa melihat (misal buta), maka pelangi tak indah, tak science. Natural scienec adalah melibatkan adanya keteraturan benda (physics). Jadi mesti ada benda (physics-nya) pada science. Tak ada science yang tak melibatkan parameter physics. Ada ? Benda physics tak peduli itu indah atau tidak, maka dalam cakupannya. Yang tak indahpun juga di cakup dalam penelitiannya. Namun memang tak ada benda yang tak indah, bagi yang tahu. Jadi semua benda ya physics, ya indah, ya scienec, ya science. Yang physics belum tentu science karena tak indah bagi seseorang yang melihatnya. Physics mencakup semua science dan juga daerah di luar science. Semua science akan melibatkan fisika. Janganlah mau disebut sebagai fisikawan kalau saja tak mau mencakup semua science yang ada sekarang. PHYSICS (huruf besar), ini termasuk dan tak terbatas pada : fisika atom (kimia), fisika bumi (earth science, geologi, geophysics), fisika ruang angkasa (astronomi), fisika life (biologi), kedokteran (physician), psikologi, ekonomi, politik, hukum, seni, teknik, dll, sebagai redefinisi kata "physics" (huruf kecil), dari kata physics yang di pikir orang umumnya saat ini (Maryanto, 2005). Difinisi baru itu adalah kata physics yang saya rasakan atas kata physics di masa Yunani jaman Aristoteles itu. Tak ada angka keramat, termasuk angka 70. Angka pereode gelombang 70 km itu kalau satuannya lain, misal mile, maka pereodenya tidak 70 lagi. Keteraturan pereodik lah yang sebut indah, atau yang menjadikan 70 itu angka science. Apakah angka 70 tidak persisten? Sejak dulu, angka 70 ya itu saja. Konstan. Belum pernah menjadi angka lainkan? Kalau ada perubahan pereode jarak 31 km menjadi 70 km, yang ini melibatkan pengkuran alam, yakni natural yang scienec itu, dan juga kalau ada misal semula 4 sesar menjadi 10 sesar sekarang, maka ya itulah sciencecnya, scince-nya. Konstan, persisten. Ga gitu Mas Vicky ? Nah: Jadi apa iya 7 itu scientific ? Bukankah angka 7 itu ada pada keteraturan urutan angka? Urutan itu, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 (tujuh), 8, ... Tujuh ini ada pada urutan yang ada keteraturannya, natural yang scienec, maka disebut science. Tujuh akan ada, atau berarti, kalau saja ada angka lain. Tujuh adalah kata prima, hanya bisa habis di bagi oleh bilangan itu dan angka 1. Semakin kecil angka primanya, kemungkinan semakin banyak muncul di alam. Gitu Mas ? Daftar ukuran dari ukuran: 1 preelementari partikle, 2 bacteri, 3 manusia, 4 bumi, 5 solarsytem, 6 galaksi, dan 7 universe. Tahukah itu suatu ukuran akan mantab meningkat lebih besar, apabila kelipatannya 10 pangkat 7 disetiap peningkatan tingkatan itu ? MAR (Mass size Accomplishing Range) Scale, perlihatkan hal itu. Dan berapa level mantab semuanya itu yang terlihat dan dirasakan manusia ? Ya, ada 7 tingkat system mantab. Itukah yang di sebut 7 langit ? Kurasa tidak. Dari yang kelihatan , disebut MassSeen itu, masih mungkin ada yang lebih kecil lagi MassALIT, juga ada yang lebih besar lagi dari universe, MassAGUNG. Karena science hanya MassSeen, maka yang lain itu masih bisa di sebut "bukan science", walau ruangan itu sudah ku lihat kini. Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 02, 2006 7:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Kalau Pak Maryanto pasti ada jawabanya udah ada semua, betulkan kan Mar, 7 x 4 ...bisa 31. Salam, US -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Pak Maryanto Kalau saja angka keramat 70 ini bernuansa science, mestinya kan sifat2 sains itu akan konstant atau "persistent" dalam jangka waktu yg lama. Nah kita tahu bahwa plate itu bergerak, tentunya jarak menjadi sesuatu yg tidak konstant. Pernah suatu saat hanya memiliki periode 31 Km, pernah suatu saat hanya ada 4 patahan dsb. Jadi apa iya 7 itu scientific ? RDP On 2/1/06, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Awang, kalo boleh, minta japri dong papernya. Saya cari CD IAGI BDG > itu belum juga ketemu. > > Netter. > Menarik diskusi ini. Kemungkinan akan banyak sesar sejajar dengan RMKS > ini. Sepuluhan sesar setiap basin dugaan kami. Juga ada NS, sebagai > tempat pertemuannya NS dan EW adalah posisi gunung-gunung aktif di Jawa. > Jarak gunung-gunung dari Slamet, Dieng, Sumbing, Merapi, Lawu, Arjuno, > Bromo, Jember (Raung?), dan Ijen, a
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Kalau Pak Maryanto pasti ada jawabanya udah ada semua, betulkan kan Mar, 7 x 4 ...bisa 31. Salam, US -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 01, 2006 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Maryanto Kalau saja angka keramat 70 ini bernuansa science, mestinya kan sifat2 sains itu akan konstant atau "persistent" dalam jangka waktu yg lama. Nah kita tahu bahwa plate itu bergerak, tentunya jarak menjadi sesuatu yg tidak konstant. Pernah suatu saat hanya memiliki periode 31 Km, pernah suatu saat hanya ada 4 patahan dsb. Jadi apa iya 7 itu scientific ? RDP On 2/1/06, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Awang, kalo boleh, minta japri dong papernya. Saya cari CD IAGI BDG > itu belum juga ketemu. > > Netter. > Menarik diskusi ini. Kemungkinan akan banyak sesar sejajar dengan RMKS > ini. Sepuluhan sesar setiap basin dugaan kami. Juga ada NS, sebagai > tempat pertemuannya NS dan EW adalah posisi gunung-gunung aktif di Jawa. > Jarak gunung-gunung dari Slamet, Dieng, Sumbing, Merapi, Lawu, Arjuno, > Bromo, Jember (Raung?), dan Ijen, adalah 70 km +- 10 Km. Sepuluh bagian > itu membentuk Basin CE Java. Sesar NS ini kemungkinan terusan dari > transfrom fault di Mid Ocean Ridge South IndiaAustralia Plate, yang 50 > km +-10 Km. Semakin ke utara, maka di katulistiwa menjadi 70'an km itu. > > Gelombang Primer adalah gelombang kompresi-ekstensi. Gelombang ini di > gambarkan sebagai Intensitas kompresi-ekstensi, yang lalu saya sebut > Gelombang ARIF (Alternating compression-extension pereodically in space > and time Results in Imaging a Form of wave from a center point, > Maryanto, 2005). ARIF menggambarkan jumlahan intensitas gelombang dengan > pereode kelipatan 10. Satu gelombang sinuoidal, misal pereode 700 km, > maka terdapat 10 gelombang dengan amplitodo lebih kecil dengan pereode > 70 km. > > ARIF pusat Laut Banda (East cyclone tectonic) menyebar dari titik Laut > Banda ini. Jarak 700 km adalah jarak Basin, misal CE Java, W Java > S.Sumatra, Central Sumatra, North Sumatra. CE Java hanya di pengaruhi > Cenozoic, NW Jawa S. Sumatra Cretaceous, CSB Jurasic, N Sumatra > PermianTriassic. > NS Fault itu juga ada di CSB, tunjukkan posisi sub basin (misal Aman, > Kiri, TMedan, dst, sepuluhan. Juga CSB ada 10 NW_SE Dari paling selatan > di Dalu-Dalu-TigapuluhHigh-Bangka. Deduksi ini maka akan berlaku sebagi > jarak gunung-gunung, seluruh gunung di Circum Pacific dan Medeteran. NS > ini juga kontrol jarak gunung di Sumatra. Lalu 7000 km adalah sekitar > lebar megaplate. > > Gerak East Cyclone Tectonic dari PermianTriasic, Jurasic, Cretaceous, > Cenozoic adalah mula-mula berturut-turut di Bangka, Kalimantan1, > Kalaimantan2, dan Laut Banda. > > Skala dari partikle hingga Universe, kelipatan sepuluhan, disebut MAR > (Mass size Accomplishing Range) Scale. Ini cakup MassSeen (yang > kelihatan itu), juga introduce lebih kecil MassALIT (Mass Among sizes > Lower limit Identified Talked matery), hingga lebih besar universe > MassAGUNG (Mass Above size of Gently Universe Named Geometry). Aman tuh > nanti ku crita. > > Salam, > Maryanto. > > > > -Original Message- > From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, February 01, 2006 3:11 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Pak Ukat, > Apa khabar? Senang juga membaca diskusi patahan Madura. Mungkin saya > sudah dilampaui teman-teman muda. Tapi tolong lihat lagi laporan saya > tahun 1978 " > Gravity and Geological Studies in Jawa, Indonesia". Lihat garvity > features dari Rembang ke Madura. Di laporan itu diilustrasikan > penampang-penampang yang cukup banyak. Peta itu sangat regional. > Kemudian lihat peta anomali Bouguer yang lebih detail lembaran Rembang, > Tuban, Surabaya dan Madura sekala 1: 100 000 yang di hasilkan oleh > teman-teman P3G (tahun 1990 an). > Coba anda-anda yang sedang bergelut tentang hal ini menafsirkannya. > Kalau hal ini ditafsirkan dengan benar tidak ada istilah coba-coba. > Sekian. Pak Ukat. Selamat bekerja. > M. Untung > - Original Message - > From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Wednesday, January 25, 2006 10:05 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > > > > > Yang saya punya pun dari Cdnya iagi, hengga ada gambarnya. Jadi > > meraba-raba juga. > > > > us > > > > -Original Message- > > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:33 AM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Cc: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura > > &
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Maryanto Kalau saja angka keramat 70 ini bernuansa science, mestinya kan sifat2 sains itu akan konstant atau "persistent" dalam jangka waktu yg lama. Nah kita tahu bahwa plate itu bergerak, tentunya jarak menjadi sesuatu yg tidak konstant. Pernah suatu saat hanya memiliki periode 31 Km, pernah suatu saat hanya ada 4 patahan dsb. Jadi apa iya 7 itu scientific ? RDP On 2/1/06, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Awang, kalo boleh, minta japri dong papernya. Saya cari CD IAGI BDG > itu belum juga ketemu. > > Netter. > Menarik diskusi ini. Kemungkinan akan banyak sesar sejajar dengan RMKS > ini. Sepuluhan sesar setiap basin dugaan kami. Juga ada NS, sebagai > tempat pertemuannya NS dan EW adalah posisi gunung-gunung aktif di Jawa. > Jarak gunung-gunung dari Slamet, Dieng, Sumbing, Merapi, Lawu, Arjuno, > Bromo, Jember (Raung?), dan Ijen, adalah 70 km +- 10 Km. Sepuluh bagian > itu membentuk Basin CE Java. Sesar NS ini kemungkinan terusan dari > transfrom fault di Mid Ocean Ridge South IndiaAustralia Plate, yang 50 > km +-10 Km. Semakin ke utara, maka di katulistiwa menjadi 70'an km itu. > > Gelombang Primer adalah gelombang kompresi-ekstensi. Gelombang ini di > gambarkan sebagai Intensitas kompresi-ekstensi, yang lalu saya sebut > Gelombang ARIF (Alternating compression-extension pereodically in space > and time Results in Imaging a Form of wave from a center point, > Maryanto, 2005). ARIF menggambarkan jumlahan intensitas gelombang dengan > pereode kelipatan 10. Satu gelombang sinuoidal, misal pereode 700 km, > maka terdapat 10 gelombang dengan amplitodo lebih kecil dengan pereode > 70 km. > > ARIF pusat Laut Banda (East cyclone tectonic) menyebar dari titik Laut > Banda ini. Jarak 700 km adalah jarak Basin, misal CE Java, W Java > S.Sumatra, Central Sumatra, North Sumatra. CE Java hanya di pengaruhi > Cenozoic, NW Jawa S. Sumatra Cretaceous, CSB Jurasic, N Sumatra > PermianTriassic. > NS Fault itu juga ada di CSB, tunjukkan posisi sub basin (misal Aman, > Kiri, TMedan, dst, sepuluhan. Juga CSB ada 10 NW_SE Dari paling selatan > di Dalu-Dalu-TigapuluhHigh-Bangka. Deduksi ini maka akan berlaku sebagi > jarak gunung-gunung, seluruh gunung di Circum Pacific dan Medeteran. NS > ini juga kontrol jarak gunung di Sumatra. Lalu 7000 km adalah sekitar > lebar megaplate. > > Gerak East Cyclone Tectonic dari PermianTriasic, Jurasic, Cretaceous, > Cenozoic adalah mula-mula berturut-turut di Bangka, Kalimantan1, > Kalaimantan2, dan Laut Banda. > > Skala dari partikle hingga Universe, kelipatan sepuluhan, disebut MAR > (Mass size Accomplishing Range) Scale. Ini cakup MassSeen (yang > kelihatan itu), juga introduce lebih kecil MassALIT (Mass Among sizes > Lower limit Identified Talked matery), hingga lebih besar universe > MassAGUNG (Mass Above size of Gently Universe Named Geometry). Aman tuh > nanti ku crita. > > Salam, > Maryanto. > > > > -Original Message- > From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, February 01, 2006 3:11 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Pak Ukat, > Apa khabar? Senang juga membaca diskusi patahan Madura. Mungkin saya > sudah dilampaui teman-teman muda. Tapi tolong lihat lagi laporan saya > tahun 1978 " > Gravity and Geological Studies in Jawa, Indonesia". Lihat garvity > features dari Rembang ke Madura. Di laporan itu diilustrasikan > penampang-penampang yang cukup banyak. Peta itu sangat regional. > Kemudian lihat peta anomali Bouguer yang lebih detail lembaran Rembang, > Tuban, Surabaya dan Madura sekala 1: 100 000 yang di hasilkan oleh > teman-teman P3G (tahun 1990 an). > Coba anda-anda yang sedang bergelut tentang hal ini menafsirkannya. > Kalau hal ini ditafsirkan dengan benar tidak ada istilah coba-coba. > Sekian. Pak Ukat. Selamat bekerja. > M. Untung > - Original Message - > From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Wednesday, January 25, 2006 10:05 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > > > > > Yang saya punya pun dari Cdnya iagi, hengga ada gambarnya. Jadi > > meraba-raba juga. > > > > us > > > > -Original Message- > > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:33 AM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Cc: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura > > > > On 1/25/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper > > tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT I
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Awang, kalo boleh, minta japri dong papernya. Saya cari CD IAGI BDG itu belum juga ketemu. Netter. Menarik diskusi ini. Kemungkinan akan banyak sesar sejajar dengan RMKS ini. Sepuluhan sesar setiap basin dugaan kami. Juga ada NS, sebagai tempat pertemuannya NS dan EW adalah posisi gunung-gunung aktif di Jawa. Jarak gunung-gunung dari Slamet, Dieng, Sumbing, Merapi, Lawu, Arjuno, Bromo, Jember (Raung?), dan Ijen, adalah 70 km +- 10 Km. Sepuluh bagian itu membentuk Basin CE Java. Sesar NS ini kemungkinan terusan dari transfrom fault di Mid Ocean Ridge South IndiaAustralia Plate, yang 50 km +-10 Km. Semakin ke utara, maka di katulistiwa menjadi 70'an km itu. Gelombang Primer adalah gelombang kompresi-ekstensi. Gelombang ini di gambarkan sebagai Intensitas kompresi-ekstensi, yang lalu saya sebut Gelombang ARIF (Alternating compression-extension pereodically in space and time Results in Imaging a Form of wave from a center point, Maryanto, 2005). ARIF menggambarkan jumlahan intensitas gelombang dengan pereode kelipatan 10. Satu gelombang sinuoidal, misal pereode 700 km, maka terdapat 10 gelombang dengan amplitodo lebih kecil dengan pereode 70 km. ARIF pusat Laut Banda (East cyclone tectonic) menyebar dari titik Laut Banda ini. Jarak 700 km adalah jarak Basin, misal CE Java, W Java S.Sumatra, Central Sumatra, North Sumatra. CE Java hanya di pengaruhi Cenozoic, NW Jawa S. Sumatra Cretaceous, CSB Jurasic, N Sumatra PermianTriassic. NS Fault itu juga ada di CSB, tunjukkan posisi sub basin (misal Aman, Kiri, TMedan, dst, sepuluhan. Juga CSB ada 10 NW_SE Dari paling selatan di Dalu-Dalu-TigapuluhHigh-Bangka. Deduksi ini maka akan berlaku sebagi jarak gunung-gunung, seluruh gunung di Circum Pacific dan Medeteran. NS ini juga kontrol jarak gunung di Sumatra. Lalu 7000 km adalah sekitar lebar megaplate. Gerak East Cyclone Tectonic dari PermianTriasic, Jurasic, Cretaceous, Cenozoic adalah mula-mula berturut-turut di Bangka, Kalimantan1, Kalaimantan2, dan Laut Banda. Skala dari partikle hingga Universe, kelipatan sepuluhan, disebut MAR (Mass size Accomplishing Range) Scale. Ini cakup MassSeen (yang kelihatan itu), juga introduce lebih kecil MassALIT (Mass Among sizes Lower limit Identified Talked matery), hingga lebih besar universe MassAGUNG (Mass Above size of Gently Universe Named Geometry). Aman tuh nanti ku crita. Salam, Maryanto. -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 01, 2006 3:11 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Ukat, Apa khabar? Senang juga membaca diskusi patahan Madura. Mungkin saya sudah dilampaui teman-teman muda. Tapi tolong lihat lagi laporan saya tahun 1978 " Gravity and Geological Studies in Jawa, Indonesia". Lihat garvity features dari Rembang ke Madura. Di laporan itu diilustrasikan penampang-penampang yang cukup banyak. Peta itu sangat regional. Kemudian lihat peta anomali Bouguer yang lebih detail lembaran Rembang, Tuban, Surabaya dan Madura sekala 1: 100 000 yang di hasilkan oleh teman-teman P3G (tahun 1990 an). Coba anda-anda yang sedang bergelut tentang hal ini menafsirkannya. Kalau hal ini ditafsirkan dengan benar tidak ada istilah coba-coba. Sekian. Pak Ukat. Selamat bekerja. M. Untung - Original Message - From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, January 25, 2006 10:05 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Yang saya punya pun dari Cdnya iagi, hengga ada gambarnya. Jadi > meraba-raba juga. > > us > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:33 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura > > On 1/25/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper > tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI > Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > > > > Trims Pak Awang, > Namun karena belum termasuk figure2-nya saya masih agak meraba-raba > bacanya. > Adakah rekan2 yg memiliki pdf filenya saya sara tahun 2004 sdh ada > CD-ROMnya ya? > FYI, Pak Awang cerita beliau sdg jalan-jalan Fieldtrip ke Jawa timur > (Yogya-Solo-Ngawi-Bromo-Mojokerto-Surabaya), kita tunggu > dongengannya. > > Saya juga sedang mecari artikel2 dibawah ini. Sayangya smua > proceedingku ada di jkt :( > - Manur, H. and Barraclough, R., 1994, Structural control on > hydrocarbon habitat in the Bawean area, East Java Sea, Proceedings > Indonesian Petroleum Association, 23rd annu. conv., p. 129-144. > - Bransden, P.J.E. and Matthews, S.J., 1992, Structural and > stratigraphic evolution of the East Java Sea, Indonesia, Proceeding
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Ukat, Apa khabar? Senang juga membaca diskusi patahan Madura. Mungkin saya sudah dilampaui teman-teman muda. Tapi tolong lihat lagi laporan saya tahun 1978 " Gravity and Geological Studies in Jawa, Indonesia". Lihat garvity features dari Rembang ke Madura. Di laporan itu diilustrasikan penampang-penampang yang cukup banyak. Peta itu sangat regional. Kemudian lihat peta anomali Bouguer yang lebih detail lembaran Rembang, Tuban, Surabaya dan Madura sekala 1: 100 000 yang di hasilkan oleh teman-teman P3G (tahun 1990 an). Coba anda-anda yang sedang bergelut tentang hal ini menafsirkannya. Kalau hal ini ditafsirkan dengan benar tidak ada istilah coba-coba. Sekian. Pak Ukat. Selamat bekerja. M. Untung - Original Message - From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, January 25, 2006 10:05 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Yang saya punya pun dari Cdnya iagi, hengga ada gambarnya. Jadi > meraba-raba juga. > > us > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:33 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura > > On 1/25/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang > RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui > jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > > > > Trims Pak Awang, > Namun karena belum termasuk figure2-nya saya masih agak meraba-raba > bacanya. > Adakah rekan2 yg memiliki pdf filenya saya sara tahun 2004 sdh ada > CD-ROMnya ya? > FYI, Pak Awang cerita beliau sdg jalan-jalan Fieldtrip ke Jawa timur > (Yogya-Solo-Ngawi-Bromo-Mojokerto-Surabaya), kita tunggu > dongengannya. > > Saya juga sedang mecari artikel2 dibawah ini. Sayangya smua > proceedingku ada di jkt :( > - Manur, H. and Barraclough, R., 1994, Structural control on > hydrocarbon habitat in the Bawean area, East Java Sea, Proceedings > Indonesian Petroleum Association, 23rd annu. conv., p. 129-144. > - Bransden, P.J.E. and Matthews, S.J., 1992, Structural and > stratigraphic evolution of the East Java Sea, Indonesia, Proceedings > Indonesian Petroleum Association (IPA), 21st Annual Convention, p. > 417-454. > > sayangnya tahun 92/94 belum musim CD ROM. Apakah IPA menerbitkan versi > CDROM utk proceeding lama ? > > > Secara sepintas saya baca bahwa RMKS Faultzone terbentuk (inisiasi) > upper Early Miocene di Sakala sedang di Rembang Middle Miocene. Fault > ini diinterpretasikan berada pada Shelf Edge pada waktu itu. Dengan > demikian perkiraan saya sebelum itu (ketika pengendapan Ngimbang > (Eocene) shelf edge-nya berada disebelah selatannya lagi... (cmiiw). > Apakah ada yg memiliki kondisi "present day" seperti ini didunia ini > sebagai "present day analogue" ? > > Dengan dating yg lebih muda dari Eocene, sangat mungkin Eocene > synrift-nya tidak atau belum dikontrol oleh patahan RMKS. Dan apakah > diselatan Madura synrit ini (kalau ada) akan berisi synrift yg mirip > dengan di Jawa dan Sumatra ? Saya kira iya. Tapi saya belum memiliki > hard data (well data) utk membuktikannya. Penemuan minyak lapangan > Jeruk mengindikasikan kemungkinan adanya Oil Source ada dibawah Jeruk > Field. Saya sendiri tidak tahu bagaimana karakteristik minyak di Jeruk > Field. Saya hanya spekulasi bahwa ada oil source potential. Kalau > minyak di Jeruk ini menunjukkan minyak dari source trestrial > barangkali hipotesanya betul. Kalau minyak di Jeruk bukan dari > terestrial mungkin interpretasinya jadi berbeda. > > RDP > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > > - > This message has been certified virus free by Medcoenergi Anti
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Potensi Perangkap Struktur ?
Pak Prasiddha, Di jalur ini, perangkap inversi ala Pagerungan cukup bagus, asalkan tidak terlalu teracak-acak deformasi seperti di Pulau Madura, yang kecil-kecil saja akumulasinya. Kualitas reservoir lumayan bagus (untuk Ngimbang klastik), yang level Ngrayong memburuk. Kalau trap karbonat Kujung I sangat baik, ecellent, besar-besar (menggiurkan, seperti di Blok NEM Anadarko). Hanya, sejarah eksplorasi menunjukkan, telah banyak sumur kering di timur Blok Ketapang ini (kecuali Kangean tentunya). No mature source atau no hydrocarbon charging adalah pembunuh nomor satu prospek2 di jalur ini. Jangan terlalu jauh dari North BD Half Graben, dan jangan terlalu jauh dari West Kangean Deep kelihatannya syarat utama terjadinya akumulasi di prospek. Di luar dua kitchen ini risiko charging besar. Ada beberapa deep di sekitar blok2 NE Madura (Anadarko. KNOC, Petronas). Modeling termal yang logis (bukan optimis) menunjukkan deeps tersebut belum matang. Ada deep yang matang di selatan RMKS (misalnya Baluran Deep), apa daya tak ada source yang bagus diendapkan ke situ - ini penyebab kegagalan utama sumur Agung-1 (Santos, 2005). salam, awang Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: P Awang, lapangan Pajangan dan bulumanuk terbentuk karena adanya struktur inversi hasil sesar Middle Miocene-Pliocene yang mengangkat struktur yg lebih tua Eocene Graben. Bagaimana kira2 potensi perangkap struktur di sepanjang jalur lipatan tersebut yg membentang timur-barat? pr At 08:45 PM 1/29/2006 -0800, you wrote: >Pak Bambang, > > Data TD litologi sumur-sumur di Madura Platform (utara Pulau Madura), > termasuk sumur-sumur baru yang dibor ConocoPhillips umumnya menunjukkan > asosiasi batuan beku asam-intermediat dan juga metamorfik (mis > granodiorit, sekis). Selintas, menunjukkan asosiasi kontinen. Lebih > bergerak ke utara menuju Paternoster, sumur-sumurnya umumnya menemukan > basement yang sangat kontinental (granit-granodiorit). Atas dasar itu, > didukung beberapa data gravity regional dan publikasi terdahulu (mis > Pertamina-Beicip), saya berpendapat bahwa dari Paternoster-utara Madura > adalah mikro-kontinen, sebutlah Paternoster-Kangean (ciri utara Madura > itu menerus ke utara Kangean). > > Silakan di-share pengamatan Pak Bambang. > > salam, > awang > >Bambang Murti wrote: > Pak Awang, >Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa >pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di >near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, >tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang >dengan pemahaman tentang daerah tersebut. >Salam, >Bambang > >-Original Message- >From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM >To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] >Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > >Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - >BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang >RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui >jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > >Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah >bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) >menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar >ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua >regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim >basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). >Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction >dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di >timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). > >Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben >Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di >Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme >extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah >left-lateral). > >Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. > >salam, >awang > > >Ukat Sukanta wrote: > >Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. > >us > >-Original Message- >From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM >To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net >Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura > >Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan >selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar >dengan garis pantainya. > >Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini >Kapan pa
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Reaktivasi Struktur Paleogen
Terimakasih atas infonya pak awang Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 30, 2006 12:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Reaktivasi Struktur Paleogen Bang Rudhy, Reaktivasi struktur Paleogen oleh RMKS hanya bermain di mekanisme en echelon extension fracturenya (kalau kita sejajarkan master fault pada strain-ellipsoid sistem sinistral wrench dengan jalur utama RMKS yang lebih kurang B-T, maka graben-graben Paleogen itu akan sejajar dengan komponen extension-nya). Restorasi yang pernah dilakukan oleh Henry Manur dan Rob Barraclough (paper IPA 1994) menunjukkan bahwa graben2 ini (misalnya East Bawean dan Central Deep) turun secara signifikan setelah direaktivasi pada Mio-Pliosen oleh RMKS Fault Zone. RMKS adalah struktur muda, ke barat ia dihentikan oleh struktur Pra-Tersier - Paleogen yang juga meningkapkan kerak kontinen, yaitu Karimunjawa Arch. Jadi, memang RMKS berhubungan dengan yang Paleogen dalam hal mereaktivasi yang Paleogen, tetapi RMKS tidak membentuk yang Paleogen tentu. Betul, Kujung Fault adalah salah satu trace zone sesar besar RMKS, juga yang di Pulau Madura. Data seismik baru yang diakuisisi Petrochina East Java tahun 2004 di sekitrar Tuban dengan jelas menunjukkan keberadaan sesar ini pada seismic lines yang berarah U-S. Ke barat, RMKS agak membelok sehingga membentuk trend sekitar 70 NE dari asalnya B-T, dan di wilayah Blora (Lundin company) ia hampir bersatu dengan sesar-sesar naik ex Kendeng, tetapi bisa dibedakan cukup mudah karena Kendeng thrust mengarah ke utara sedangkan thrust asal splay RMKS umumnya mengarah ke selatan. Dua thrust berlawanan ini akibatnya menenggelamkan Zone Randublatung di tengah, di antara mereka. salam, awang Rudhy Tarigan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, Menurut saya justru patahan2 yg berumur Neogen itu ada hubungannya dengan patahan2 Paleogen, karena merupakan reaktifasi dari Paleo Rift Faults yang membentuk Ngimbang Grabens, dan kenapa Patahan Madura ini berupa Strike Slip ? ya karena Collision kearah barat dari Buton Collision pada middle Miocene ( 13 Ma ) dan dilanjutkan dengan Collision yg ke dua ( Banggai-Sula collision) 6 Ma, sehingga terjadi Extrusion Tectonic di Sulawesi ( Tapponier, etal ) Patahan Madura ini sampai ke Jawa timur bagian utara yang sering disebut2 sebagai Kujung Fault, dan saya sudah lihat outcrop nya pada excursi 2004 yl, disekitar utara daerah Todanan - Blora,stratigrafinya kacau balau ( Ciri dari Strike Slips Fault ) yang tentunya Basement involved, dengan arah faultnya sekitar N 72 E kalau saya nggak salah. dan diperkirakan fault ini sampai ke Madura yg sering disebut2 sebagai RMKS Fault. Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ?
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Litologi TD Madura Platform
P Awang, lapangan Pajangan dan bulumanuk terbentuk karena adanya struktur inversi hasil sesar Middle Miocene-Pliocene yang mengangkat struktur yg lebih tua Eocene Graben. Bagaimana kira2 potensi perangkap struktur di sepanjang jalur lipatan tersebut yg membentang timur-barat? pr At 08:45 PM 1/29/2006 -0800, you wrote: Pak Bambang, Data TD litologi sumur-sumur di Madura Platform (utara Pulau Madura), termasuk sumur-sumur baru yang dibor ConocoPhillips umumnya menunjukkan asosiasi batuan beku asam-intermediat dan juga metamorfik (mis granodiorit, sekis). Selintas, menunjukkan asosiasi kontinen. Lebih bergerak ke utara menuju Paternoster, sumur-sumurnya umumnya menemukan basement yang sangat kontinental (granit-granodiorit). Atas dasar itu, didukung beberapa data gravity regional dan publikasi terdahulu (mis Pertamina-Beicip), saya berpendapat bahwa dari Paternoster-utara Madura adalah mikro-kontinen, sebutlah Paternoster-Kangean (ciri utara Madura itu menerus ke utara Kangean). Silakan di-share pengamatan Pak Bambang. salam, awang Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/grou
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Pengaruh ke Sedimentasi
Abah, Ya memang yang parah teracak-acak inversi adalah kira2 dua pertiga sepanjang Pulau Madura ke utara. Mekanismenya ya karena memang batas shelf-edge itu di wilayah Madura utara, ke selatan telah banyak lempung/shale yang lebih fleksibel saat deformasi terjadi. Kelihatannya deformasi melemah ke selatan ini lebih karena litologi yang dipengaruhinya, bukan oleh sifat strike-slipnya sendiri. Di sisi utara masih ada golongan2 batuan yang masih brittle seperti batupasir dan gamping, sedangkan ke selatan sudah didominasi lempung, dan areal ini adalah slope, sedimen2 kasar yang brittle banyak yang di by-pass dan masuk ke Selat Madura. Penampang2 seismik dari Medco Madura dan Eksindo South Madura jelas menunjukkan peralihan ini. Pengaruh RMKS terhadap sedimentasi Miosen Tengah, pada waktu itu menimbulkan barier ke selatan karena inversi mengangkat semua sedimen pra-Miosen Tengah; dan dengan majunya zaman, Mio-Pliosen, malah RMKS inverted zone bisa jadi provenance sedimen baik ke selatan menuju onshore Jawa Timur -Selat Madura sekarang maupun ke utara menuju Blok Rembang-Bulu-Pangkah-Ketapang. Rekontruksi/flattening penampang regional utara-selatan dari Pangkah-Ketapang memotong Madura Island dan masuk ke Selat Madura menunjukkan hal ini. Di utara Tuban, sesar RMKS terlihat dies out karena berganti trace/splay. Sesar ini terus sampai ia stop di Karimun Jawa Arch di barat dan stop di timur di sebelah timur Sakala. Karena membentuk flower structure, efeknya membesar ke permukaan dan seolah dies out ke dalam, padahal tidak, ia hanya mengerucut. salam,. awang > Sdrk Awang Sepanjang saya tahu , bagian utara patahan RMK , di pulau Madura struktur-nya lebih kompleks dibandingkan diselatan-nya. Bagaimana mekanismenya , dihubungkan dengan sifat patahan RMK yang left lateral. Kelihatannya patahanin "dying out" disekitar utara Tuban , bagaimana pengaruhnya terhadap proses sedimentasi pada masa Miosen Tengah ? _ > Pak Awang, > > saya juga minta papernya juga dong... > > > > > "Bambang > Murti" To: > > m> Subject: RE: [iagi-net-l] > Patahan Madura > > 01/25/2006 > 01:54 PM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Pak Awang, > Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa > pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di > near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, > tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang > dengan pemahaman tentang daerah tersebut. > Salam, > Bambang > > -Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang > RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui > jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > > Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah > bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) > menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar > ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua > regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim > basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). > Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction > dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di > timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). > > Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben > Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di > Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme > extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah > left-lateral). > > Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. > > salam, > awang > > > Ukat Sukanta wrote: > > Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. > > us > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net > Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan > selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar > dengan garis pantainya. > > Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Reaktivasi Struktur Paleogen
Bang Rudhy, Reaktivasi struktur Paleogen oleh RMKS hanya bermain di mekanisme en echelon extension fracturenya (kalau kita sejajarkan master fault pada strain-ellipsoid sistem sinistral wrench dengan jalur utama RMKS yang lebih kurang B-T, maka graben-graben Paleogen itu akan sejajar dengan komponen extension-nya). Restorasi yang pernah dilakukan oleh Henry Manur dan Rob Barraclough (paper IPA 1994) menunjukkan bahwa graben2 ini (misalnya East Bawean dan Central Deep) turun secara signifikan setelah direaktivasi pada Mio-Pliosen oleh RMKS Fault Zone. RMKS adalah struktur muda, ke barat ia dihentikan oleh struktur Pra-Tersier - Paleogen yang juga meningkapkan kerak kontinen, yaitu Karimunjawa Arch. Jadi, memang RMKS berhubungan dengan yang Paleogen dalam hal mereaktivasi yang Paleogen, tetapi RMKS tidak membentuk yang Paleogen tentu. Betul, Kujung Fault adalah salah satu trace zone sesar besar RMKS, juga yang di Pulau Madura. Data seismik baru yang diakuisisi Petrochina East Java tahun 2004 di sekitrar Tuban dengan jelas menunjukkan keberadaan sesar ini pada seismic lines yang berarah U-S. Ke barat, RMKS agak membelok sehingga membentuk trend sekitar 70 NE dari asalnya B-T, dan di wilayah Blora (Lundin company) ia hampir bersatu dengan sesar-sesar naik ex Kendeng, tetapi bisa dibedakan cukup mudah karena Kendeng thrust mengarah ke utara sedangkan thrust asal splay RMKS umumnya mengarah ke selatan. Dua thrust berlawanan ini akibatnya menenggelamkan Zone Randublatung di tengah, di antara mereka. salam, awang Rudhy Tarigan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, Menurut saya justru patahan2 yg berumur Neogen itu ada hubungannya dengan patahan2 Paleogen, karena merupakan reaktifasi dari Paleo Rift Faults yang membentuk Ngimbang Grabens, dan kenapa Patahan Madura ini berupa Strike Slip ? ya karena Collision kearah barat dari Buton Collision pada middle Miocene ( 13 Ma ) dan dilanjutkan dengan Collision yg ke dua ( Banggai-Sula collision) 6 Ma, sehingga terjadi Extrusion Tectonic di Sulawesi ( Tapponier, etal ) Patahan Madura ini sampai ke Jawa timur bagian utara yang sering disebut2 sebagai Kujung Fault, dan saya sudah lihat outcrop nya pada excursi 2004 yl, disekitar utara daerah Todanan - Blora,stratigrafinya kacau balau ( Ciri dari Strike Slips Fault ) yang tentunya Basement involved, dengan arah faultnya sekitar N 72 E kalau saya nggak salah. dan diperkirakan fault ini sampai ke Madura yg sering disebut2 sebagai RMKS Fault. Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura : Litologi TD Madura Platform
Pak Bambang, Data TD litologi sumur-sumur di Madura Platform (utara Pulau Madura), termasuk sumur-sumur baru yang dibor ConocoPhillips umumnya menunjukkan asosiasi batuan beku asam-intermediat dan juga metamorfik (mis granodiorit, sekis). Selintas, menunjukkan asosiasi kontinen. Lebih bergerak ke utara menuju Paternoster, sumur-sumurnya umumnya menemukan basement yang sangat kontinental (granit-granodiorit). Atas dasar itu, didukung beberapa data gravity regional dan publikasi terdahulu (mis Pertamina-Beicip), saya berpendapat bahwa dari Paternoster-utara Madura adalah mikro-kontinen, sebutlah Paternoster-Kangean (ciri utara Madura itu menerus ke utara Kangean). Silakan di-share pengamatan Pak Bambang. salam, awang Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(rid
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura : Ngimbang Shelf Edge & Oils from Jeruk
Pak Rovicky, Gambarnya sudah saya kirim via japri, semoga sudah diterima dan bisa dibuka. Sengaja tidak saya pdf-kan, tetap dalam power point, agar lebih jelas Paper2 yang Pak Rovicky cari itu hanya ada paper print-nya, betul, IPA tahun2 itu belum membuat CD ROM, hanya buku proceedings. Saya pernah ngobrol2 dengan IT Sekretariat IPA (Pak Amin Akhyar) dan katanya IPA punya rencana mengkomputerisasi paper2 di proceedings-nya, jadi mirip2 publikasi AAPG yang semua paper di bulletin-nya sudah dikomputerisasi dalam PDF. "Untuk itu iuran tahunan IPA yang hanya Rp 100.000/tahun perlu dinaikkan mungkin", komentar Pak Amin. Saya jawab, "tentu saja". Mengkomputerisasi paper2 lama butuh tenaga, waktu, dan biaya tersendiri. IAGI juga perlu melakukan komputerisasi semua publikasi di proceedings-nya. Kalau AAPG bisa mengkomputerisasi semua papernya dari awal th 1900an, maka tidak mustahil untuk IPA dan IAGI melakukan hal yang sama. Shelf-edge pada umur Ngimbang masih sedikit penelitiannya karena sedikit saja sumur yang menembus Ngimbang di onshore Jawa Timur / offshore selatan Kangean sekarang. Ngimbang di wilayah Suci sekarang, selatan Pangkah, masih deltaik. Sifat minyak asal Ngimbang di lapangan2 onshore Jawa Timur yang terbukti secara geokimia berasal dari Ngimbang masih menunjukkan asosiasi source facies Ngimbang yang terestrial-transisi. Hanya, Ngimbang di selatan offshore Kangean, di wilayah North Bali I Block berdasarkan sumur terbaru Santos - Agung-1 (2005) menunjukkan lean source dan sudah jauh dari terestrial. Dengan data sementara yang masih regional dan setempat2, sementara saya berpendapat bahwa shelf edge umur Ngimbang lebih ke selatan daripada shelf-edge umur Oligo-Miosen Kujung, dan shelf-edge Ngimbang itu kelihatannya bergerak lebih ke utara di wilayah offshore selatan Kangean dibanding posisinya di onshore Jatim sekarang. Syn-rift Ngimbang di selatan RMKS FZ (fault zone) tentu saja ada, dan isinya lebih kurang mirip sekuen sedimen di Sumatra dan Jawa, dominan terestrial-transisi. Hanya pembentukannya tak dibentuk oleh RMKS, tetapi RMKS mempengaruhinya di umur Neogen iya. Temuan minyak/kondensat/gas di Selat Madura seperti di Jeruk, Oyong, dan BD betul menunjukkan bahwa Ngimbang di sini masih terestrial-transisi. Menarik sekali geokimia minyak Jeruk. Di kedalaman yang sangat dalam, sekitar 14.000 ft minyaknya masih di medium API. Memperhatikan kedalaman dan GG di wilayah ini mestinya sudah seperti BD (gas dan kondensat). Waktu baru tahu sifat minyak Jeruk (sekitar 34 API) di tempat sedalam itu dan beberapa parameter geokimia lain, saya pikir source-nya bukan Ngimbang, tetapi suatu sedimen gampingan atau malahan karbonat. Hasil laboratorium sementara masih menunjukkan asosiasi biomarker ala Ngimbang. Hanya, kita harus mencari penjelasan ke arah perbedaan generasi Ngimbang di Jeruk dan BD. Keduanya digenerasi dari kitchen yang sama : North BD Half Graben. Nanti akan lebih jelas kalau seluruh analisis oil geochemistry-nya selesai dilakukan. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: On 1/25/06, Awang Satyana wrote: > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan > Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS > (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak > Rovicky saya sudah kirim papernya. > Trims Pak Awang, Namun karena belum termasuk figure2-nya saya masih agak meraba-raba bacanya. Adakah rekan2 yg memiliki pdf filenya saya sara tahun 2004 sdh ada CD-ROMnya ya? FYI, Pak Awang cerita beliau sdg jalan-jalan Fieldtrip ke Jawa timur (Yogya-Solo-Ngawi-Bromo-Mojokerto-Surabaya), kita tunggu dongengannya. Saya juga sedang mecari artikel2 dibawah ini. Sayangya smua proceedingku ada di jkt :( - Manur, H. and Barraclough, R., 1994, Structural control on hydrocarbon habitat in the Bawean area, East Java Sea, Proceedings Indonesian Petroleum Association, 23rd annu. conv., p. 129-144. - Bransden, P.J.E. and Matthews, S.J., 1992, Structural and stratigraphic evolution of the East Java Sea, Indonesia, Proceedings Indonesian Petroleum Association (IPA), 21st Annual Convention, p. 417-454. sayangnya tahun 92/94 belum musim CD ROM. Apakah IPA menerbitkan versi CDROM utk proceeding lama ? Secara sepintas saya baca bahwa RMKS Faultzone terbentuk (inisiasi) upper Early Miocene di Sakala sedang di Rembang Middle Miocene. Fault ini diinterpretasikan berada pada Shelf Edge pada waktu itu. Dengan demikian perkiraan saya sebelum itu (ketika pengendapan Ngimbang (Eocene) shelf edge-nya berada disebelah selatannya lagi... (cmiiw). Apakah ada yg memiliki kondisi "present day" seperti ini didunia ini sebagai "present day analogue" ? Dengan dating yg lebih muda dari Eocene, sangat mungkin Eocene synrift-nya tidak atau belum dikontrol oleh patahan RMKS. Dan apakah diselatan Madura synrit ini (kalau ada) akan berisi synrift yg mirip deng
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
Kan syarat Profesor harus S3 ( kalau tdk salah untuk Profesor di PT ), tapi untuk jadi APU yg notabene setara ( dapat Gelar ) Profesor bisa hanya S1 ( ada beberapa APU hanya S1 saja) Ism - Original Message - From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, January 27, 2006 10:35 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura Kalau sudah dipanggil professor mengapa harus S-3 lagi? Mungkin yang dimaksud adalah segera mulai membimbing calon S-3 - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, January 26, 2006 9:45 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > Kang Ukat Kalau kita ngikutin apa yang dipaparkan RPK mengenai istilah "Profesor" , jelas kita dapat katagorikan Awang ini sebagai Profesor . Dalam beberapa pertemuan , saya pribadi selalu menganjurkan Awang untuk segera mulai dengan S3-nya. Ndak tahu koq belum belum saja , mungkin Boss-nya di BPMigas belum ngasih ijin ? Bagaimana pak Ketum ? Si - Abah ___ Harusnya pak Awang ini sudah dapat Profesor. US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 26, 2006 2:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Awang, saya juga minta papernya juga dong... "Bambang Murti" To: <[EMAIL PROTECTED] cc: m> Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura 01/25/2006 01:54 PM Please respond to iagi-net Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.co
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
Kalau sudah dipanggil professor mengapa harus S-3 lagi? Mungkin yang dimaksud adalah segera mulai membimbing calon S-3 - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, January 26, 2006 9:45 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > Kang Ukat Kalau kita ngikutin apa yang dipaparkan RPK mengenai istilah "Profesor" , jelas kita dapat katagorikan Awang ini sebagai Profesor . Dalam beberapa pertemuan , saya pribadi selalu menganjurkan Awang untuk segera mulai dengan S3-nya. Ndak tahu koq belum belum saja , mungkin Boss-nya di BPMigas belum ngasih ijin ? Bagaimana pak Ketum ? Si - Abah ___ Harusnya pak Awang ini sudah dapat Profesor. US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 26, 2006 2:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Awang, saya juga minta papernya juga dong... "Bambang Murti" To: <[EMAIL PROTECTED] cc: m> Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura 01/25/2006 01:54 PM Please respond to iagi-net Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been cert
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Abah Yth., Di Pusat Penelitian, Lipi, Lemigas, dll. Sudah banyak profesor baru, sekalipun mereka tidak S3 (kalau tidak salah minimal S2). Kalau kita lihat, rasanya Pak Awang juga pantas menyandang Prof. Wassalam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 26, 2006 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Kang Ukat Kalau kita ngikutin apa yang dipaparkan RPK mengenai istilah "Profesor" , jelas kita dapat katagorikan Awang ini sebagai Profesor . Dalam beberapa pertemuan , saya pribadi selalu menganjurkan Awang untuk segera mulai dengan S3-nya. Ndak tahu koq belum belum saja , mungkin Boss-nya di BPMigas belum ngasih ijin ? Bagaimana pak Ketum ? Si - Abah ___ Harusnya pak Awang ini sudah dapat Profesor. > > US > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, January 26, 2006 2:20 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > > Pak Awang, > > saya juga minta papernya juga dong... > > > > > > "Bambang > > Murti" To: > > <[EMAIL PROTECTED] cc: > > m> Subject: RE: [iagi-net-l] > Patahan Madura > > > 01/25/2006 > > 01:54 PM > > Please respond > > to iagi-net > > > > > > > > > > Pak Awang, > Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa > pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di > near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, > tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang > dengan pemahaman tentang daerah tersebut. > Salam, > Bambang > > -----Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang > RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui > jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > > Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah > bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) > menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar > ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua > regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim > basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). > Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction > dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di > timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). > > Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben > Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di > Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme > extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah > left-lateral). > > Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. > > salam, > awang > > > Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. > > us > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net > Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan > selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar > dengan garis pantainya. > > Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini > Kapan patahan ini mulai terbentuk ? > Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? > Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat > pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? > > > RDP > > -- > --Writer need 10 steps faster than readeR -- > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
> > Kang Ukat Kalau kita ngikutin apa yang dipaparkan RPK mengenai istilah "Profesor" , jelas kita dapat katagorikan Awang ini sebagai Profesor . Dalam beberapa pertemuan , saya pribadi selalu menganjurkan Awang untuk segera mulai dengan S3-nya. Ndak tahu koq belum belum saja , mungkin Boss-nya di BPMigas belum ngasih ijin ? Bagaimana pak Ketum ? Si - Abah ___ Harusnya pak Awang ini sudah dapat Profesor. > > US > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, January 26, 2006 2:20 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > > Pak Awang, > > saya juga minta papernya juga dong... > > > > > > "Bambang > > Murti" To: > > <[EMAIL PROTECTED] cc: > > m> Subject: RE: [iagi-net-l] > Patahan Madura > > > 01/25/2006 > > 01:54 PM > > Please respond > > to iagi-net > > > > > > > > > > Pak Awang, > Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa > pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di > near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, > tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang > dengan pemahaman tentang daerah tersebut. > Salam, > Bambang > > -----Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang > RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui > jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > > Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah > bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) > menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar > ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua > regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim > basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). > Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction > dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di > timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). > > Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben > Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di > Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme > extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah > left-lateral). > > Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. > > salam, > awang > > > Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. > > us > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net > Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan > selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar > dengan garis pantainya. > > Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini > Kapan patahan ini mulai terbentuk ? > Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? > Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat > pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? > > > RDP > > -- > --Writer need 10 steps faster than readeR -- > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]b
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
Saya cuplik Abstractnya dibawah. Gambar belum semat dikirim pak Awang karena beliau ter-buru2 utk fieldtrip. RDP === Rembang-Madura-Kangean-Sakala (RMKS) Fault Zone, East Java Basin : The Origin and Nature of a Geologic Border Awang H. Satyana 1) Edward Erwanto 1) C. Prasetyadi 2) ABSTRACT A major wrench zone, left-lateral slip in nature, strongly deformed a series of Late Oligocene to Pleistocene rocks in the northern coastal line of East Java and its eastern islands and offshore areas. The fault zone trends west – east forming a deformed zone of 15 to 40 km wide and 675 km long from Rembang area in the west through Madura Island and Kangean Islands to Sakala offshore area in the east. The deformed zone is called the Rembang-Madura-Kangean-Sakala (RMKS) Fault Zone. Based on the regional setting of East- and Southeast Sundaland, it is known that the RMKS Fault Zone occurred at the hinge belt or shelf edge to slope area of a geologic transition from the stable Eastern Sunda Shelf to the north (the Northern Platform) to the deep-water area to the south. There is a contrast of sedimentary facies to the north and south of the RMKS Fault Zone. Tectonically, the stable Eastern Sunda Shelf is considered to overlie the expected micro-continent called the Paternoster-Kangean. Therefore, the RMKS Fault Zone is located at the southern margin of the micro-continent. Basement lithology and configuration to the north and south of the RMKS Fault Zone are different. A number of mechanisms are considered to origin the RMKS Fault Zone. These include : the westward stress driven by the collision of the Buton-Tukang Besi and Banggai-Sula to the east of Sulawesi, westward stress due to the collision of Australia with Timor and anti-clockwise bending of the Banda Arc, and northward stress due to the subduction of the Indian oceanic crust beneath Java. The initiation of the RMKS Fault Zone was in the upper Early Miocene in Sakala area and younger westward until the Middle Miocene in Rembang area. Along the RMKS Fault Zone, flower structures are definitely identified on seismic sections, showing basement-involved, deeply-rooted vertical master faults with upward diverging splays/strands that have mostly reverse separations. In map view, these splays are mapped as fold and fault belts trending west-east and west northwest-east southeast. Extensional component of the wrench zone subsided the Paleogene rifted blocks such as the Central Deep and formed a number of normal faults. Tectonic inversion related with both pure and simple shear deformations is observed along the fault zone. Shale diapirism commonly occurs to the south of the fault zone and its occurrence is related to wrench tectonism in thick shale sequences deposited rapidly to the south of the RMKS Fault Zone.
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
> Sdrk Awang Sepanjang saya tahu , bagian utara patahan RMK , di pulau Madura struktur-nya lebih kompleks dibandingkan diselatan-nya. Bagaimana mekanismenya , dihubungkan dengan sifat patahan RMK yang left lateral. Kelihatannya patahanin "dying out" disekitar utara Tuban , bagaimana pengaruhnya terhadap proses sedimentasi pada masa Miosen Tengah ? _ > Pak Awang, > > saya juga minta papernya juga dong... > > > > > "Bambang > Murti" To: > <[EMAIL PROTECTED] cc: > m> Subject: RE: [iagi-net-l] > Patahan Madura > > 01/25/2006 > 01:54 PM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Pak Awang, > Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa > pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di > near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, > tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang > dengan pemahaman tentang daerah tersebut. > Salam, > Bambang > > -Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - > BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang > RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui > jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > > Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah > bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) > menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar > ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua > regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim > basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). > Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction > dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di > timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). > > Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben > Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di > Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme > extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah > left-lateral). > > Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. > > salam, > awang > > > Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. > > us > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net > Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura > > Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan > selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar > dengan garis pantainya. > > Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini > Kapan patahan ini mulai terbentuk ? > Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? > Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat > pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? > > > RDP > > -- > --Writer need 10 steps faster than readeR -- > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > > - > This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus > > ---
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Harusnya pak Awang ini sudah dapat Profesor. US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 26, 2006 2:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Pak Awang, saya juga minta papernya juga dong... "Bambang Murti" To: <[EMAIL PROTECTED] cc: m> Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura 01/25/2006 01:54 PM Please respond to iagi-net Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.n
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Awang, saya juga minta papernya juga dong... "Bambang Murti" To: <[EMAIL PROTECTED] cc: m> Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura 01/25/2006 01:54 PM Please respond to iagi-net Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Awang, Menurut saya justru patahan2 yg berumur Neogen itu ada hubungannya dengan patahan2 Paleogen, karena merupakan reaktifasi dari Paleo Rift Faults yang membentuk Ngimbang Grabens, dan kenapa Patahan Madura ini berupa Strike Slip ? ya karena Collision kearah barat dari Buton Collision pada middle Miocene ( 13 Ma ) dan dilanjutkan dengan Collision yg ke dua ( Banggai-Sula collision) 6 Ma, sehingga terjadi Extrusion Tectonic di Sulawesi ( Tapponier, etal ) Patahan Madura ini sampai ke Jawa timur bagian utara yang sering disebut2 sebagai Kujung Fault, dan saya sudah lihat outcrop nya pada excursi 2004 yl, disekitar utara daerah Todanan - Blora,stratigrafinya kacau balau ( Ciri dari Strike Slips Fault ) yang tentunya Basement involved, dengan arah faultnya sekitar N 72 E kalau saya nggak salah. dan diperkirakan fault ini sampai ke Madura yg sering disebut2 sebagai RMKS Fault. Salam, Rudhy -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
saya juga mau papernya diskusinya jangan japri dong...biar ikutan belajar Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 "Bambang Murti" <[EMAIL PROTECTED]> To: cc: 25/01/2006 02:54 Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura PM Please respond to iagi-net Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geolog
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Pak Awang, Boleh minta paper-nya, lewat japro saja, nanti saya share beberapa pengamatan tentang northern madura platform. Pernah lihat lithologi di near TD-nya Perawan-1? Bagian tersebut tidak tercover oleh wireline, tetapi deskripsi mud-log menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang dengan pemahaman tentang daerah tersebut. Salam, Bambang -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Photos Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP. -- This e-mail, including any attached files, may contain confidential and privileged information for the sole use of the intended recipient. Any review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited. If you are not the intended recipient (or authorized to r
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Yang saya punya pun dari Cdnya iagi, hengga ada gambarnya. Jadi meraba-raba juga. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura On 1/25/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. > Trims Pak Awang, Namun karena belum termasuk figure2-nya saya masih agak meraba-raba bacanya. Adakah rekan2 yg memiliki pdf filenya saya sara tahun 2004 sdh ada CD-ROMnya ya? FYI, Pak Awang cerita beliau sdg jalan-jalan Fieldtrip ke Jawa timur (Yogya-Solo-Ngawi-Bromo-Mojokerto-Surabaya), kita tunggu dongengannya. Saya juga sedang mecari artikel2 dibawah ini. Sayangya smua proceedingku ada di jkt :( - Manur, H. and Barraclough, R., 1994, Structural control on hydrocarbon habitat in the Bawean area, East Java Sea, Proceedings Indonesian Petroleum Association, 23rd annu. conv., p. 129-144. - Bransden, P.J.E. and Matthews, S.J., 1992, Structural and stratigraphic evolution of the East Java Sea, Indonesia, Proceedings Indonesian Petroleum Association (IPA), 21st Annual Convention, p. 417-454. sayangnya tahun 92/94 belum musim CD ROM. Apakah IPA menerbitkan versi CDROM utk proceeding lama ? Secara sepintas saya baca bahwa RMKS Faultzone terbentuk (inisiasi) upper Early Miocene di Sakala sedang di Rembang Middle Miocene. Fault ini diinterpretasikan berada pada Shelf Edge pada waktu itu. Dengan demikian perkiraan saya sebelum itu (ketika pengendapan Ngimbang (Eocene) shelf edge-nya berada disebelah selatannya lagi... (cmiiw). Apakah ada yg memiliki kondisi "present day" seperti ini didunia ini sebagai "present day analogue" ? Dengan dating yg lebih muda dari Eocene, sangat mungkin Eocene synrift-nya tidak atau belum dikontrol oleh patahan RMKS. Dan apakah diselatan Madura synrit ini (kalau ada) akan berisi synrift yg mirip dengan di Jawa dan Sumatra ? Saya kira iya. Tapi saya belum memiliki hard data (well data) utk membuktikannya. Penemuan minyak lapangan Jeruk mengindikasikan kemungkinan adanya Oil Source ada dibawah Jeruk Field. Saya sendiri tidak tahu bagaimana karakteristik minyak di Jeruk Field. Saya hanya spekulasi bahwa ada oil source potential. Kalau minyak di Jeruk ini menunjukkan minyak dari source trestrial barangkali hipotesanya betul. Kalau minyak di Jeruk bukan dari terestrial mungkin interpretasinya jadi berbeda. RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
On 1/25/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan > Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS > (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak > Rovicky saya sudah kirim papernya. > Trims Pak Awang, Namun karena belum termasuk figure2-nya saya masih agak meraba-raba bacanya. Adakah rekan2 yg memiliki pdf filenya saya sara tahun 2004 sdh ada CD-ROMnya ya? FYI, Pak Awang cerita beliau sdg jalan-jalan Fieldtrip ke Jawa timur (Yogya-Solo-Ngawi-Bromo-Mojokerto-Surabaya), kita tunggu dongengannya. Saya juga sedang mecari artikel2 dibawah ini. Sayangya smua proceedingku ada di jkt :( - Manur, H. and Barraclough, R., 1994, Structural control on hydrocarbon habitat in the Bawean area, East Java Sea, Proceedings Indonesian Petroleum Association, 23rd annu. conv., p. 129-144. - Bransden, P.J.E. and Matthews, S.J., 1992, Structural and stratigraphic evolution of the East Java Sea, Indonesia, Proceedings Indonesian Petroleum Association (IPA), 21st Annual Convention, p. 417-454. sayangnya tahun 92/94 belum musim CD ROM. Apakah IPA menerbitkan versi CDROM utk proceeding lama ? Secara sepintas saya baca bahwa RMKS Faultzone terbentuk (inisiasi) upper Early Miocene di Sakala sedang di Rembang Middle Miocene. Fault ini diinterpretasikan berada pada Shelf Edge pada waktu itu. Dengan demikian perkiraan saya sebelum itu (ketika pengendapan Ngimbang (Eocene) shelf edge-nya berada disebelah selatannya lagi... (cmiiw). Apakah ada yg memiliki kondisi "present day" seperti ini didunia ini sebagai "present day analogue" ? Dengan dating yg lebih muda dari Eocene, sangat mungkin Eocene synrift-nya tidak atau belum dikontrol oleh patahan RMKS. Dan apakah diselatan Madura synrit ini (kalau ada) akan berisi synrift yg mirip dengan di Jawa dan Sumatra ? Saya kira iya. Tapi saya belum memiliki hard data (well data) utk membuktikannya. Penemuan minyak lapangan Jeruk mengindikasikan kemungkinan adanya Oil Source ada dibawah Jeruk Field. Saya sendiri tidak tahu bagaimana karakteristik minyak di Jeruk Field. Saya hanya spekulasi bahwa ada oil source potential. Kalau minyak di Jeruk ini menunjukkan minyak dari source trestrial barangkali hipotesanya betul. Kalau minyak di Jeruk bukan dari terestrial mungkin interpretasinya jadi berbeda. RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto - BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya. Ini beberapa kesimpulan kami : Sesar itu mulai aktif di Miosen Tengah bagian atas, mulai dari timur ke barat. Yang paling timur (Sakala) menderita deformasi paling parah. Saat graben2 Ngimbang terbentuk, sesar ini belum ada, hanya tempatnya dari dulu merupakan border antara dua regim sedimen (paparan di utara vs slope di selatan) dan dua regim basement (continental di utara vs intermediate/transitional di selatan). Jadi sesar oleh pengaktifan : bending Banda Arc, vektor 10 NE subduction dari selatan Jawa, dan oleh sisa gaya gerak ke barat mikro-kontinen2 di timur Sulawesi (seumur dengan collision Buton-Tukang Besi). Karena umurnya Neogen, maka tak ada hubungan ke pembentukan2 graben Paleogen di utaranya (seperti Central Deep), tetapi benar saat aktif di Neogen, sesar ini makin menenggelamkan Central Deep melalui mekanisme extension fracture sistem left-lateral. (Sesar RMKS adalah left-lateral). Pak Rovicky, silakan dibaca dulu nanti kita diskusi lagi. salam, awang Ukat Sukanta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Photos Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP.
RE: [iagi-net-l] Patahan Madura
Mungkin salah satu papernya, Iagi nya Pak Awang yang di Bandung. us -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 24, 2006 7:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: [iagi-net-l] Patahan Madura Pulau Madura dibatasi oleh dua buah patahan di sebelah utara dan selatan. Patahan ini berarah barat timur (kebetulan pas) sejajar dengan garis pantainya. Aku perlu info paper atau pernah mengadakan studi ttg patahan2 ini Kapan patahan ini mulai terbentuk ? Sejak Oligocene atau baru Plio-pleistocene saja ? Atau patahan ini sudah ada (terbentuk) sejak Paleogene (saat pembentukan graben2 yg diisi Ngimbang Fm) ? RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -