Re: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-11 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kalau saya boleh nimbrung: Saya berpendapat bahwa suatu buku dapat saja 
dilarang kalau buku itu memuat suatu penghinaan terhadap pribadi atau 
ataupun terhadap agama ataupun organisai, bahkan suatu ucapan saja yang 
bersifat penghinaan dapat dituntut di pengadilan. Juga pornografi dapat 
dilarang, tetapi harus melalui pengadilan.
Namun sebaiknya larangan itu harus dilakukan oleh suatu Pengadilan, dan 
bukan oleh Kejaksaan Agung, sehingga si penulis dapat membela diri.
Undang-undang baru di Inggris sekarang juga memungkin hal ini, bahkan dengan 
undang2 baru ini buku Salman Rushdi itu tidak mungkin terbit (karena undang2 
itu tidak berlaku surut, buku Salman Rushdi tetap tidak dilarang).

RPK

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: 
Sent: Friday, November 11, 2005 8:35 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono 
tentang Pram)





Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku (atau bahkan
pornografi)...

di era informasi yang bebas seperti ini dengan adanya www, kok pemerintah
kita masih berfikir tentang melarang buku atau informasi
kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan diload ke website sebarkan
lewat millist dan silahkan download yang mau baca

Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya dan yang terpenting
adalah memberikan pengertian...
Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4 tahun ) suka cium -
cium...
Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak saya ...langsung istri
saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil kalau cium cium terus 
lagi

batuk
bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit kan  tidak bisa main
semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium - cium lagi
tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita.."kalau ada anak yang cium -
cium pukul aja hidung anak itu.. daripada nanti ketularan batuk"

"Bukan informasinya yang kita filter...tapi bagaimana mengolah informasi
itu dengan benar yang harus diajarkan"


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Widyastini, Irma|
| |   (irmahes)"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   com> |
| ||
| |   11/11/2005 09:13 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>

 
>|
 | 
|
 |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
 |   cc: 
|
 |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: 
[iagi-net-l] Sardono tentang Pram) |


 
>|




Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon
maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya Majapahit dan Masuknya
Islam di Jawa"
Dimana ya bisa dapatkan ?

Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat ini ya :
Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan saja, malahan harus
ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah masyarakat belajar dan
para geologist pun belajar berargumen.

Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya sesuai pasti gampang kita
mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang salah kita pasti akan
langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita juga tau kalau buku
baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca karena iseng pengen tau
aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ... Rasanya agak sulit kita
akan tau ada kesalahan atau tidak, yang kita pikir Cuma kita sudah dapat
pengetahuan baru nih, entah bener entah ndak
Trus kalau kita gak tau bahwa itu salah atau gak tau kalau ada buku
jawabannya, ya akan salah terus kitanya nanti.
Kalau itu terjadi sama educated people, gak masalah lah masih bisa
diperbaiki.
Saya membayangkan itu terjadi pada anak kita yang baru belajaran jadi
ABG, trus baca buku Pak Pram. Background yang dia punya cuma ... Wah,
pak pram ini terkenal lo, diomongin dimana-mana jaman Bung Karno dulu,
disebutin juga di buku IPS/umum. Trus dia jalan-jalan ke gramedia iseng
ngambil bukunya (kita orang tuanya kadang khilaf ya ngontrol apa saja
yang dibaca anak kita). Kalau dia nggak punya pengetahuan yang banyak
tentang sosok Pak Pram, langsung baca ide-idenya gimana ya jadinya ?

Wassalam
Hesty

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 11, 2005 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono
tentang Pram)

Yang sedang kita bicarakan ada

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku

2005-11-11 Terurut Topik parvita . siregar

Nimpalin dikit buat Mas Aris, buku Satanic Verses ternyata walaupun alurnya
lambat tapi ndak heboh amat menurut saya (saya masih tidak bisa melihat
bagian penghinaannya terhadap Nabi).

Satu lagi, Name of Roses, saya ndak yakin kalau ini sempat di ban (ini buku
lama yang bercerita tentang skandal di sebuah kapel katolik).

Kok jadi diskusi gini ya.  Tapi semua buku tergantung bagaimana kita
berpikirnya.
Duh kantor masih sepi, moga2 minggu depan sudah pada masuk kembali!

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Atrium Mulia 3A floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
Jakarta 12910 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]







[EMAIL PROTECTED]   
   
nas.com.my   To:   

 cc:

11/11/2005 01:44 Subject: RE: [iagi-net-l] 
Pelarangan Buku  
PM  

Please respond to   

iagi-net










canggih betul statement pak oden, ada dua pelarangan belakangan ini yang
lumayan "masyhur" karena mendunia. kalau pram sih belum ada apa-apanya
karena cuma dilarang pak harto:

1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan
tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan "sisi
lain" dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu
tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan,
jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya
yahud banget - sampai2 saya sekarang "menganggap" itulah sejarah yang
sebenarnya, until i am convinced otherwise.

2. pelarangan game playstation grand theft auto - san andreas (gta sa) di
amrik untuk anak-anak <18yr old. karena bisa dioprek pakai komputer
sehingga keluar gambar parnonya. selain itu cerita gta sa adalah bagaimana
simulasi untuk membentuk komunitas preman/gangster di san francisco sono,
terutama di dunia kulit hitam dengan lari dari kejaran polisi. tadinya saya
nggak tertarik main, cuma anak saya yang berumur 11 tahun yang hari-hari
main gta sa. tapi justru karena dilarang, justru saya dukung anak saya
untuk main terus, sampai saya beli lagi karena cd-nya diumpetin ibunya.

tapi ya memang orang sama rambut hitam, tapi pendapat selalu berlain-lain.
ada yang konservatif dan ada yang liberal. ada juga yang dua-duanya,
liberal kalau buat kepentingannya dan konservatif kalau bertentangan dengan
kepentingannya.

udah itu aja ah, diskusi begini kalau diterusin nggak ada habisnya dan saya
usul pada bapak/ibu moderator agar tidak diteruskan lagi.

for moslem: joyeux el-fitr.
for indian: happy deepavali
for christian: merry christmas

regards -





  Deni Rahayu

  <[EMAIL PROTECTED] To:  iagi-net@iagi.or.id

  om>  cc:

                   Subject: RE: [iagi-net-l]
Pelarangan Buku (was : Re:
  11/11/2005 11:23 [iagi-net-l]  Sardono
tentang Pram)
  AM

  Please respond

  to iagi-net






Pelarangan-pelarangan merupakan pembunuhan
karakter
Kebenaran manusia adalah kebenaran nisbi...kebeneran
mutlak ada di tangan tuhan (CakNur)
kita hanya berusaha mendekatinya

Oden "Murid sang Alam"

--- Sanggam Hutabarat
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat
> (eg apakah itu porno
> atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb)
> harusnya diselesaikan
> dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo
> mentok) dengan akses
> seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat
> mengikutinya...Dengan begitu sama2
> belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus
> (hukum) yang ada..
>
> membendung  informasi (=air) hanya suatu upaya jeda
> saja..bagi saya
> informasi untuk manusia bukan manusia untuk
> informasi..
>
>
> salam, sanggam
> ==
>
> At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote:
>
> >Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku
> (atau bahkan
> 

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku

2005-11-11 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Ini kalau masih mau lagi..saya lagi cari juga tapi belum dapat...

The Da Vinci Hoax (Tipuan da Vinci)tulisan Carl E. Olson - Sandra
Miesel. sdh diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia

International Best Seller...The Da Vinci Hoax ini mengupas The Da
Vinci Code. Olson dan Miesel membahas tuntas kebohongan Dan Brown yang
mengklaim bukunya berdasarkan fakta dan akurat secara historis.

ISBN 979-3500-76-X ; DM 286008; 14 cm x 21 cm; 327 Hal. Rp 50.500

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

"Enaknya kalau bisa ngarang buku yang laku" bisa ongkang ongkang kaki
doang dan dapet royalti.."



|-+>
| |   Ferdinandus  |
| |   KARTIKO-SAMODRO  |
| ||
| |   11/11/2005 03:56 |
| |   PM   |
| ||
|-+>
  
>---|
  | 
  |
  |   To:  
  |
  |   cc:   
      |
  |       Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku(Document link: Ferdinandus 
KARTIKO-SAMODRO)   |
  
>---|



Saya juga baca DVC code tersebut dan memang buku tersebut sepertinya sangat
menyakinkan , tapi kemudian saya buku lanjutannya yaitu Cracking Da Vinci
Code  dan
saya lihat juga National Geographic tentang buku DVC code tersebut yang
membahas tentang bagaimana sebenarnya jalan logika pemikiran Dan Brown
tersebut , dan
membahas juga beberapa sumber - sumber yang digunakan oleh Dan Brown dalam
penulisan buku tersebut...

Terus terang satu hal yang menarik dari acara NatGeo tersebut adalah
pertanyaan "apakah boleh menggunakan "hipotesa" sebagai sumber sejarah ? "

Tapi yang jelas dengan adanya DVC , maka banyak buku lain baik yang
mendukung dan mengcounter  bermunculan dan ramai di pasaran
Tinggal pilih yang  mana.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

3 x jadi korban, setelah Celestine Prophecy, Rich Dad Poor Dad...sekarang
DVC



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   11/11/2005 02:44 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
                   |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku
   |
  
>|






1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan
tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan "sisi
lain" dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu
tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan,
jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya
yahud banget - sampai2 saya sekarang "menganggap" itulah sejarah yang
sebenarnya, until i am convinced otherwise.









This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Ko

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku

2005-11-10 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Saya juga baca DVC code tersebut dan memang buku tersebut sepertinya sangat
menyakinkan , tapi kemudian saya buku lanjutannya yaitu Cracking Da Vinci
Code  dan
saya lihat juga National Geographic tentang buku DVC code tersebut yang
membahas tentang bagaimana sebenarnya jalan logika pemikiran Dan Brown
tersebut , dan
membahas juga beberapa sumber - sumber yang digunakan oleh Dan Brown dalam
penulisan buku tersebut...

Terus terang satu hal yang menarik dari acara NatGeo tersebut adalah
pertanyaan "apakah boleh menggunakan "hipotesa" sebagai sumber sejarah ? "

Tapi yang jelas dengan adanya DVC , maka banyak buku lain baik yang
mendukung dan mengcounter  bermunculan dan ramai di pasaran
Tinggal pilih yang  mana.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

3 x jadi korban, setelah Celestine Prophecy, Rich Dad Poor Dad...sekarang
DVC



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   onas.com.my  |
| ||
| |   11/11/2005 02:44 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
       |
  |       Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku
   |
  
>|






1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan
tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan "sisi
lain" dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu
tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan,
jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya
yahud banget - sampai2 saya sekarang "menganggap" itulah sejarah yang
sebenarnya, until i am convinced otherwise.







This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku

2005-11-10 Terurut Topik Sanggam Hutabarat

Aris
nggak perlu dilarang entar juga mbosennn dan habis sementara..hhehe

sgm
==
At 01:44 PM 11/11/2005, you wrote:


canggih betul statement pak oden, ada dua pelarangan belakangan ini yang
lumayan "masyhur" karena mendunia. kalau pram sih belum ada apa-apanya
karena cuma dilarang pak harto:

1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan
tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan "sisi
lain" dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu
tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan,
jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya
yahud banget - sampai2 saya sekarang "menganggap" itulah sejarah yang
sebenarnya, until i am convinced otherwise.

2. pelarangan game playstation grand theft auto - san andreas (gta sa) di
amrik untuk anak-anak <18yr old. karena bisa dioprek pakai komputer
sehingga keluar gambar parnonya. selain itu cerita gta sa adalah bagaimana
simulasi untuk membentuk komunitas preman/gangster di san francisco sono,
terutama di dunia kulit hitam dengan lari dari kejaran polisi. tadinya saya
nggak tertarik main, cuma anak saya yang berumur 11 tahun yang hari-hari
main gta sa. tapi justru karena dilarang, justru saya dukung anak saya
untuk main terus, sampai saya beli lagi karena cd-nya diumpetin ibunya.

tapi ya memang orang sama rambut hitam, tapi pendapat selalu berlain-lain.
ada yang konservatif dan ada yang liberal. ada juga yang dua-duanya,
liberal kalau buat kepentingannya dan konservatif kalau bertentangan dengan
kepentingannya.

udah itu aja ah, diskusi begini kalau diterusin nggak ada habisnya dan saya
usul pada bapak/ibu moderator agar tidak diteruskan lagi.

for moslem: joyeux el-fitr.
for indian: happy deepavali
for christian: merry christmas

regards -






  Deni 
Rahayu 

  <[EMAIL PROTECTED] To: 
iagi-net@iagi.or.id
  om>  cc: 

                   Subject: RE: [iagi-net-l] 
Pelarangan Buku (was : Re:
  11/11/2005 11:23 [iagi-net-l]  Sardono 
tentang Pram)
  AM 

  Please 
respond 

  to 
iagi-net 









Pelarangan-pelarangan merupakan pembunuhan
karakter
Kebenaran manusia adalah kebenaran nisbi...kebeneran
mutlak ada di tangan tuhan (CakNur)
kita hanya berusaha mendekatinya

Oden "Murid sang Alam"

--- Sanggam Hutabarat
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat
> (eg apakah itu porno
> atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb)
> harusnya diselesaikan
> dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo
> mentok) dengan akses
> seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat
> mengikutinya...Dengan begitu sama2
> belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus
> (hukum) yang ada..
>
> membendung  informasi (=air) hanya suatu upaya jeda
> saja..bagi saya
> informasi untuk manusia bukan manusia untuk
> informasi..
>
>
> salam, sanggam
> ==
>
> At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote:
>
> >Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku
> (atau bahkan
> >pornografi)...
> >
> >di era informasi yang bebas seperti ini dengan
> adanya www, kok pemerintah
> >kita masih berfikir tentang melarang buku atau
> informasi
> >kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan
> diload ke website sebarkan
> >lewat millist dan silahkan download yang mau
> baca
> >
> >Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya
> dan yang terpenting
> >adalah memberikan pengertian...
> >Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4
> tahun ) suka cium -
> >cium...
> >Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak
> saya ...langsung istri
> >saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil
> kalau cium cium terus lagi
> >batuk
> >bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit
> kan  tidak bisa main
> >semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium -
> cium lagi
> >tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita.."kalau
> ada anak yang cium -
> >cium pukul aja hidung anak itu.. daripada nanti
> ketularan batuk"
> >
> >"Bukan informasinya yang kita filter...tapi
> bagaimana mengolah informasi
> >itu dengan benar yang harus diajarkan"
> >
> >
> >Regards
> >
> >Kartiko-Samodro
> >Telp : 3852
> >
> >
> >
> >|-+>

Re: [iagi-net-l] Pelarangan Buku

2005-11-10 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
On 11/11/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
...deleted...

> 1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan
> tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan "sisi
> lain" dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu
> tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan,
> jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya
> yahud banget - sampai2 saya sekarang "menganggap" itulah sejarah yang
> sebenarnya, until i am convinced otherwise.

saat ini beberapa buku yg membantah "fakta-fakta" dalam buku Da Vinci
Code juga sudah keluar. jadi agar informasi yg didapat tidak berat
sebelah, jangan sampai ketinggalan juga utk membacanya :)


...deleted...
> udah itu aja ah, diskusi begini kalau diterusin nggak ada habisnya dan saya
> usul pada bapak/ibu moderator agar tidak diteruskan lagi.
...deleted...

selama informasi yg disajikan akurat, terpercaya, seimbang dan tidak
bertendensi utk "menyerang", saya sih tidak berkeberatan.

tapi perlu diingat lagi cuplikan dialog film "A Few Good Men":
"You want answers?"
"I think I'm entitled to them."
"You want answers?"
"I want the truth!"
"You can't handle the truth!"



--pta
"can you handle the truth?"

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku

2005-11-10 Terurut Topik arissetiawan

canggih betul statement pak oden, ada dua pelarangan belakangan ini yang
lumayan "masyhur" karena mendunia. kalau pram sih belum ada apa-apanya
karena cuma dilarang pak harto:

1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan
tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan "sisi
lain" dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu
tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan,
jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya
yahud banget - sampai2 saya sekarang "menganggap" itulah sejarah yang
sebenarnya, until i am convinced otherwise.

2. pelarangan game playstation grand theft auto - san andreas (gta sa) di
amrik untuk anak-anak <18yr old. karena bisa dioprek pakai komputer
sehingga keluar gambar parnonya. selain itu cerita gta sa adalah bagaimana
simulasi untuk membentuk komunitas preman/gangster di san francisco sono,
terutama di dunia kulit hitam dengan lari dari kejaran polisi. tadinya saya
nggak tertarik main, cuma anak saya yang berumur 11 tahun yang hari-hari
main gta sa. tapi justru karena dilarang, justru saya dukung anak saya
untuk main terus, sampai saya beli lagi karena cd-nya diumpetin ibunya.

tapi ya memang orang sama rambut hitam, tapi pendapat selalu berlain-lain.
ada yang konservatif dan ada yang liberal. ada juga yang dua-duanya,
liberal kalau buat kepentingannya dan konservatif kalau bertentangan dengan
kepentingannya.

udah itu aja ah, diskusi begini kalau diterusin nggak ada habisnya dan saya
usul pada bapak/ibu moderator agar tidak diteruskan lagi.

for moslem: joyeux el-fitr.
for indian: happy deepavali
for christian: merry christmas

regards -





 
  Deni Rahayu   
 
  <[EMAIL PROTECTED] To:  iagi-net@iagi.or.id   
   
  om>  cc:  
 
                   Subject: RE: [iagi-net-l] 
Pelarangan Buku (was : Re:  
  11/11/2005 11:23 [iagi-net-l]  Sardono tentang 
Pram)   
  AM
 
  Please respond
 
  to iagi-net   
 

 

 



Pelarangan-pelarangan merupakan pembunuhan
karakter
Kebenaran manusia adalah kebenaran nisbi...kebeneran
mutlak ada di tangan tuhan (CakNur)
kita hanya berusaha mendekatinya

Oden "Murid sang Alam"

--- Sanggam Hutabarat
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat
> (eg apakah itu porno
> atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb)
> harusnya diselesaikan
> dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo
> mentok) dengan akses
> seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat
> mengikutinya...Dengan begitu sama2
> belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus
> (hukum) yang ada..
>
> membendung  informasi (=air) hanya suatu upaya jeda
> saja..bagi saya
> informasi untuk manusia bukan manusia untuk
> informasi..
>
>
> salam, sanggam
> ==
>
> At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote:
>
> >Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku
> (atau bahkan
> >pornografi)...
> >
> >di era informasi yang bebas seperti ini dengan
> adanya www, kok pemerintah
> >kita masih berfikir tentang melarang buku atau
> informasi
> >kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan
> diload ke website sebarkan
> >lewat millist dan silahkan download yang mau
> baca
> >
> >Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya
> dan yang terpenting
> >adalah memberikan pengertian...
> >Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4
> tahun ) suka cium -
> >cium...
> >Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak
> saya ...langsung istri
> >saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil
> kalau cium cium terus lagi
> >batuk
> >bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit
> kan  tidak bisa main
> >semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium -
> cium lagi
> >tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita..&

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-10 Terurut Topik Deni Rahayu
Pelarangan-pelarangan merupakan pembunuhan
karakter
Kebenaran manusia adalah kebenaran nisbi...kebeneran
mutlak ada di tangan tuhan (CakNur)
kita hanya berusaha mendekatinya

Oden "Murid sang Alam"

--- Sanggam Hutabarat
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat
> (eg apakah itu porno 
> atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb)
> harusnya diselesaikan 
> dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo
> mentok) dengan akses 
> seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat
> mengikutinya...Dengan begitu sama2 
> belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus
> (hukum) yang ada..
> 
> membendung  informasi (=air) hanya suatu upaya jeda
> saja..bagi saya 
> informasi untuk manusia bukan manusia untuk
> informasi..
> 
> 
> salam, sanggam
> ==
> 
> At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote:
> 
> >Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku
> (atau bahkan
> >pornografi)...
> >
> >di era informasi yang bebas seperti ini dengan
> adanya www, kok pemerintah
> >kita masih berfikir tentang melarang buku atau
> informasi
> >kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan
> diload ke website sebarkan
> >lewat millist dan silahkan download yang mau
> baca
> >
> >Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya
> dan yang terpenting
> >adalah memberikan pengertian...
> >Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4
> tahun ) suka cium -
> >cium...
> >Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak
> saya ...langsung istri
> >saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil
> kalau cium cium terus lagi
> >batuk
> >bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit
> kan  tidak bisa main
> >semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium -
> cium lagi
> >tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita.."kalau
> ada anak yang cium -
> >cium pukul aja hidung anak itu.. daripada nanti
> ketularan batuk"
> >
> >"Bukan informasinya yang kita filter...tapi
> bagaimana mengolah informasi
> >itu dengan benar yang harus diajarkan"
> >
> >
> >Regards
> >
> >Kartiko-Samodro
> >Telp : 3852
> >
> >
> >
> >|-+>
> >| |   "Widyastini, Irma|
> >| |   (irmahes)"   |
> >| |   <[EMAIL PROTECTED]|
> >| |   com> |
> >| ||
> >| |   11/11/2005 09:13 |
> >| |   AM   |
> >| |   Please respond to|
> >| |   iagi-net |
> >| ||
> >|-+-------->
> > 
> > 
>
>|
> >   | 
> >   
>|
> >   |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
> >   
>|
> >   |   cc: 
> >   
>|
> >   |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan
> Buku (was : Re: 
> > [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)
> |
> > 
> > 
>
>|
> >
> >
> >
> >
> >Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya
> Idul Fitri, mohon
> >maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
> >Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya
> Majapahit dan Masuknya
> >Islam di Jawa"
> >Dimana ya bisa dapatkan ?
> >
> >Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat
> ini ya :
> >Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan
> saja, malahan harus
> >ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah
> masyarakat belajar dan
> >para geologist pun belajar berargumen.
> >
> >Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya
> sesuai pasti gampang kita
> >mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang
> salah kita pasti akan
> >langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita
> juga tau kalau buku
> >baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
> >Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca
> karena iseng pengen tau
> >aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ...
> Rasanya agak sulit kita
> >akan tau ada kesalahan atau tidak, yang ki

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-10 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat (eg apakah itu porno 
atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb) harusnya diselesaikan 
dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo mentok) dengan akses 
seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat mengikutinya...Dengan begitu sama2 
belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus (hukum) yang ada..


membendung  informasi (=air) hanya suatu upaya jeda saja..bagi saya 
informasi untuk manusia bukan manusia untuk informasi..



salam, sanggam
==

At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote:


Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku (atau bahkan
pornografi)...

di era informasi yang bebas seperti ini dengan adanya www, kok pemerintah
kita masih berfikir tentang melarang buku atau informasi
kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan diload ke website sebarkan
lewat millist dan silahkan download yang mau baca

Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya dan yang terpenting
adalah memberikan pengertian...
Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4 tahun ) suka cium -
cium...
Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak saya ...langsung istri
saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil kalau cium cium terus lagi
batuk
bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit kan  tidak bisa main
semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium - cium lagi
tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita.."kalau ada anak yang cium -
cium pukul aja hidung anak itu.. daripada nanti ketularan batuk"

"Bukan informasinya yang kita filter...tapi bagaimana mengolah informasi
itu dengan benar yang harus diajarkan"


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Widyastini, Irma|
| |   (irmahes)"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   com> |
| ||
| |   11/11/2005 09:13 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>

 
>|
  | 
  |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
  |
  |   cc: 
                  |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: 
[iagi-net-l] Sardono tentang Pram) |


 
>|




Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon
maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya Majapahit dan Masuknya
Islam di Jawa"
Dimana ya bisa dapatkan ?

Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat ini ya :
Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan saja, malahan harus
ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah masyarakat belajar dan
para geologist pun belajar berargumen.

Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya sesuai pasti gampang kita
mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang salah kita pasti akan
langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita juga tau kalau buku
baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca karena iseng pengen tau
aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ... Rasanya agak sulit kita
akan tau ada kesalahan atau tidak, yang kita pikir Cuma kita sudah dapat
pengetahuan baru nih, entah bener entah ndak
Trus kalau kita gak tau bahwa itu salah atau gak tau kalau ada buku
jawabannya, ya akan salah terus kitanya nanti.
Kalau itu terjadi sama educated people, gak masalah lah masih bisa
diperbaiki.
Saya membayangkan itu terjadi pada anak kita yang baru belajaran jadi
ABG, trus baca buku Pak Pram. Background yang dia punya cuma ... Wah,
pak pram ini terkenal lo, diomongin dimana-mana jaman Bung Karno dulu,
disebutin juga di buku IPS/umum. Trus dia jalan-jalan ke gramedia iseng
ngambil bukunya (kita orang tuanya kadang khilaf ya ngontrol apa saja
yang dibaca anak kita). Kalau dia nggak punya pengetahuan yang banyak
tentang sosok Pak Pram, langsung baca ide-idenya gimana ya jadinya ?

Wassalam
Hesty

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 11, 2005 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono
tentang Pram)

Yang sedang kita bicarakan adalah di luar konteks pornografi. Yang
pornografi memang sebaiknya dilarang walaupun pelarangan pornografi
belum sejalan dengan perbaikan moralitas kesusilaan masyarakat.
Barangkali, pelara

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-10 Terurut Topik Awang Satyana
Bu Hesty,
 
Buku Slametmuljana itu saya dapatkan awal Oktober lalu di Gramedia Bogor di 
bagian Sosial-Budaya, Rp 39.500, tidak sulit dicari hanya jumlahnya terbatas - 
bukan interest banyak orang sih.

Pendapat Bu Hesty sangat wajar dan itu juga yang dikuatirkan banyak orang, 
apalagi perbandingan masyarakat pembaca dan masyarakat penulis jauh dari 
seimbang. Bacaan2 "berbahaya" akan ditelan terlebih dahulu sebelum penulis 
selesai menulis satu buku tandingannya dan mendidik masyarakat ke arah yang 
benar. Mungkin itu yang dipakai dasar Kejaksaan melarang2 buku.
 
Maka, saya tulis pelarangan buku "berbahaya" dalam jangka pendek adalah 
efektif, hanya tak bisa dibiarkan terus-menerus. Yang terbeban untuk mendebat 
buku2 "berbahaya" mestinya lebih aktif menulis, misalnya di koran2, agar 
distribusi lebih luas dan waktunya cepat. Dan, orang tua harus lebih peduli 
dengan apa-apa yang dibaca oleh anak-anaknya. Seperti sebuah stasiun TV, di 
acara2 tayangan filmnya selalu mencantumkan inisial2 status film, misalnya "BO" 
(bimbingan orang tua), maka film itu boleh ditonton anak2 asal orang tuanya 
ikut nonton juga untuk membimbingnya. Kita orang tua kalau anaknya sudah ABG 
sekali2 harus masuk ke kamarnya, membuka2 lemarinya, dan membuka2 tasnya. 
 
Kalau anak kita nanti bilang bahwa umur Bumi hanya 6000 tahun, diciptakan Tuhan 
pada 4004 SM jam 10 pagi dan dinosaurus itu hidup sezaman dengan manusia, maka 
dia telah membaca buku kreasionis. Apakah masyarakat lalu akan berpendapat 
seperti itu ? Saya pikir tidak sebab saat mereka di SD dan SMU pun telah 
terdidik dengan basic science yang menurut saya non-creationist. Lalu apakah 
buku2 kreasionis dilarang saja ? Tidak perlu karena ia akan mendidik kita dan 
anak2 kita berargumen. 
 
Akan halnya buku Pram yang dituduh berbau komunisme, kita nilai saja 
kesusastraannya. 
Untuk belajar komunisme, sekarang ada buku2 terjemahan yang memang mengajar 
komunisme, termasuk buku Karl Marx sendiri. Lagipula, membaca komunisme tidak 
sama dengan menjadi komunis bukan ?
 
Bagaimana kita bisa menilai buku ini jelek, berbahaya, dll. kalau kita tidak 
mempelajarinya ?
 
salam,
awang
 
 

"Widyastini, Irma (irmahes)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon
maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya Majapahit dan Masuknya
Islam di Jawa"
Dimana ya bisa dapatkan ?

Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat ini ya :
Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan saja, malahan harus
ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah masyarakat belajar dan
para geologist pun belajar berargumen.

Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya sesuai pasti gampang kita
mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang salah kita pasti akan
langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita juga tau kalau buku
baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca karena iseng pengen tau
aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ... Rasanya agak sulit kita
akan tau ada kesalahan atau tidak, yang kita pikir Cuma kita sudah dapat
pengetahuan baru nih, entah bener entah ndak 
Trus kalau kita gak tau bahwa itu salah atau gak tau kalau ada buku
jawabannya, ya akan salah terus kitanya nanti. 
Kalau itu terjadi sama educated people, gak masalah lah masih bisa
diperbaiki.
Saya membayangkan itu terjadi pada anak kita yang baru belajaran jadi
ABG, trus baca buku Pak Pram. Background yang dia punya cuma ... Wah,
pak pram ini terkenal lo, diomongin dimana-mana jaman Bung Karno dulu,
disebutin juga di buku IPS/umum. Trus dia jalan-jalan ke gramedia iseng
ngambil bukunya (kita orang tuanya kadang khilaf ya ngontrol apa saja
yang dibaca anak kita). Kalau dia nggak punya pengetahuan yang banyak
tentang sosok Pak Pram, langsung baca ide-idenya gimana ya jadinya ?

Wassalam 
Hesty



-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-10 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku (atau bahkan
pornografi)...

di era informasi yang bebas seperti ini dengan adanya www, kok pemerintah
kita masih berfikir tentang melarang buku atau informasi
kalau buku itu dilarang, kenapa enggak discan diload ke website sebarkan
lewat millist dan silahkan download yang mau baca

Masalah pornografi ini juga sulit kita mencegahnya dan yang terpenting
adalah memberikan pengertian...
Ada kejadian di mana ada teman anak saya (masih 4 tahun ) suka cium -
cium...
Terus waktu di rumah , dia juga mau mencium anak saya ...langsung istri
saya bilangin ..jangan cium -cium.anak kecil kalau cium cium terus lagi
batuk
bisa ketularan batuk gimana...? masuk rumah sakit kan  tidak bisa main
semenjak itu ,  anak itu udah enggak pernah cium - cium lagi
tapi sambil kita bilangin juga ke anak kita.."kalau ada anak yang cium -
cium pukul aja hidung anak itu.. daripada nanti ketularan batuk"

"Bukan informasinya yang kita filter...tapi bagaimana mengolah informasi
itu dengan benar yang harus diajarkan"


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Widyastini, Irma|
| |   (irmahes)"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   com> |
| ||
| |   11/11/2005 09:13 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
   |
  |   cc:   
               |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] 
Sardono tentang Pram) |
  
>|




Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon
maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya Majapahit dan Masuknya
Islam di Jawa"
Dimana ya bisa dapatkan ?

Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat ini ya :
Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan saja, malahan harus
ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah masyarakat belajar dan
para geologist pun belajar berargumen.

Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya sesuai pasti gampang kita
mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang salah kita pasti akan
langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita juga tau kalau buku
baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca karena iseng pengen tau
aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ... Rasanya agak sulit kita
akan tau ada kesalahan atau tidak, yang kita pikir Cuma kita sudah dapat
pengetahuan baru nih, entah bener entah ndak
Trus kalau kita gak tau bahwa itu salah atau gak tau kalau ada buku
jawabannya, ya akan salah terus kitanya nanti.
Kalau itu terjadi sama educated people, gak masalah lah masih bisa
diperbaiki.
Saya membayangkan itu terjadi pada anak kita yang baru belajaran jadi
ABG, trus baca buku Pak Pram. Background yang dia punya cuma ... Wah,
pak pram ini terkenal lo, diomongin dimana-mana jaman Bung Karno dulu,
disebutin juga di buku IPS/umum. Trus dia jalan-jalan ke gramedia iseng
ngambil bukunya (kita orang tuanya kadang khilaf ya ngontrol apa saja
yang dibaca anak kita). Kalau dia nggak punya pengetahuan yang banyak
tentang sosok Pak Pram, langsung baca ide-idenya gimana ya jadinya ?

Wassalam
Hesty

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 11, 2005 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono
tentang Pram)

Yang sedang kita bicarakan adalah di luar konteks pornografi. Yang
pornografi memang sebaiknya dilarang walaupun pelarangan pornografi
belum sejalan dengan perbaikan moralitas kesusilaan masyarakat.
Barangkali, pelarangannya belum serius dan tidak konsisten.

Mayoritas masyarakat kita memang masih mudah diombangambingkan
ajaran-ajaran tertentu dan gampang terprovokasi. Maka, bahan bacaan yang
oleh sebagian pihak dicap berbahaya cepat-cepat saja diberangus (ini
sudah terjadi dari dulu di negara mana pun, misalnya pembakaran buku
teori evolusi "The Origin of Species" Darwin 1859).

Dalam jangka pendek,

RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono tentang Pram)

2005-11-10 Terurut Topik Widyastini, Irma (irmahes)
Mumpung masih suasana lebaran ...Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon
maaf lahir batin bagi semua yang merayakan.
Pak Awang saya tertarik dengan buku "Runtuhnya Majapahit dan Masuknya
Islam di Jawa"
Dimana ya bisa dapatkan ?

Pak awang, saya koq agak bingung dengan pendapat ini ya :
Apakah buku2 ini mesti dilarang ? Oh tidak, biarkan saja, malahan harus
ditulis buku untuk menandinginya dan biarkanlah masyarakat belajar dan
para geologist pun belajar berargumen.

Kalau bukunya dibaca sama orang yang bidangnya sesuai pasti gampang kita
mengikuti alur ceritanya, atau kalaupun ada yang salah kita pasti akan
langsung tau, jadi begitu ada buku bantahannya kita juga tau kalau buku
baru ini untuk membantah buku sebelumnya.
Nah kalau bukan bidangnya, trus kita pengen baca karena iseng pengen tau
aja (misalnya geologist baca buku sejarah) ... Rasanya agak sulit kita
akan tau ada kesalahan atau tidak, yang kita pikir Cuma kita sudah dapat
pengetahuan baru nih, entah bener entah ndak 
Trus kalau kita gak tau bahwa itu salah atau gak tau kalau ada buku
jawabannya, ya akan salah terus kitanya nanti. 
Kalau itu terjadi sama educated people, gak masalah lah masih bisa
diperbaiki.
Saya membayangkan itu terjadi pada anak kita yang baru belajaran jadi
ABG, trus baca buku Pak Pram. Background yang dia punya cuma ... Wah,
pak pram ini terkenal lo, diomongin dimana-mana jaman Bung Karno dulu,
disebutin juga di buku IPS/umum. Trus dia jalan-jalan ke gramedia iseng
ngambil bukunya (kita orang tuanya kadang khilaf ya ngontrol apa saja
yang dibaca anak kita). Kalau dia nggak punya pengetahuan yang banyak
tentang sosok Pak Pram, langsung baca ide-idenya gimana ya jadinya ?

Wassalam 
Hesty

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, November 11, 2005 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: [iagi-net-l] Sardono
tentang Pram)

Yang sedang kita bicarakan adalah di luar konteks pornografi. Yang
pornografi memang sebaiknya dilarang walaupun pelarangan pornografi
belum sejalan dengan perbaikan moralitas kesusilaan masyarakat.
Barangkali, pelarangannya belum serius dan tidak konsisten.
 
Mayoritas masyarakat kita memang masih mudah diombangambingkan
ajaran-ajaran tertentu dan gampang terprovokasi. Maka, bahan bacaan yang
oleh sebagian pihak dicap berbahaya cepat-cepat saja diberangus (ini
sudah terjadi dari dulu di negara mana pun, misalnya pembakaran buku
teori evolusi "The Origin of Species" Darwin 1859).
 
Dalam jangka pendek, tindakan ini kelihatannya efektif. Tetapi dalam
jangka panjang, itu meninabobokan masyarakat. Masyarakat tidak diajak
belajar menghadapi berbagai pemikiran, tidak tercipta learning society.
Apapun yang diproteksi, dalam jangka panjang akan membahayakan.
Lebih-lebih dalam arus globalisasi, kita tak bisa terus-menerus
membentengi diri bukan ?
 
Lagipula, pelarangan itu relatif. Relatif berdasarkan "rezim" yang
sedang berkuasa. Saya kemukakan beberapa contoh. Zaman ORBA, orang
mencari buku Pramudya akan sangat sulit. Begitu ORBA mulai menunjukkan
senjakalanya, mulailah buku2 re-print Pram bermunculan. Dan kini, orang
tak akan kesulitan sedikit pun menemui belasan buku2 Pram - termasuk
trilogi Buru-nya. Mereka berjejer2 di rak2 toko buku terkemuka.
 
Contoh lain. Slametmuljana (alm.) - professor UI dan UGM, ahli sejarah
dan filolog (pembaca naskah kuno), yang katanya karier kesarjanaannya
dihabiskan untuk meneliti Majapahit - tahun 1968 melalui penerbit
Bhatara mengeluarkan sebuah buku "Runtuhnya Majapahit dan Masuknya Islam
di Jawa". Bukunya menimbulkan kehebohan luar biasa di kalangan sejarawan
dan umat Islam. Tahun 1971, bukunya ditarik dan dilarang beredar. 
 
Agustus 2005, buku ini kembali muncul dengan format dan ejaan baru,
diterbitkan oleh sebuah penerbit di Yogyakarta, diberi kata pengantar
bersifat mendukung oleh ahli sejarah UI dan bisa ditemukan di toko buku2
terkemuka. Apakah setelah 34 tahun dilarang, buku ini akan dilarang lagi
sebab menimbulkan kehebohan ? Kalau dilarang lagi, maka masyarakat kita
tak pernah belajar selama 34 tahun ! Sungguh... Kapan2 saya ceritakan
buku Slametmuljana ini.
 
Buku2 kreasionis bertebaran di mana-mana. Para kreasionis di Amerika dan
Australia terkenal garang menyerang sendi-sendi ilmu pengetahuan dasar
(biologi, geologi, astronomi). Bahkan, mereka berkuasa mengatur
kurikulum pendidikan ("say no to evolution, say yes to creationism").
Masuk ke Indonesia, buku2 ini diterjemahkan oleh suatu yayasan
kreasionisme di Indonesia. Sebagai geologist, membacanya membuat saya
ingin terbahak dengan nalar2 yang digunakannya. Apakah buku2 ini mesti
dilarang ? Oh tidak, biarkan saja, malahan harus ditulis buku untuk
menandinginya dan biarkanlah masyarakat belajar dan para geologist pun
belajar berargumen.
 
Saat anak kita bertanya, apakah benar dinosaurus pernah hidup sezaman
dengan manusia, apakah kera itu berevolusi jadi manusia, benarkah umur
Bumi miliaran tahun, kita harus memberik