RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Pak Danny yang baik. Pentarikhan radiometri apapun (C14, K/Ar dll.) ada prosedurnya. Atmosferik radioactive sudah diperhitungkan oleh lab dan ada factor koreksi/ pengukuran, bahkan satu tempat kalau diukur atmospheric radioaktifnya akan berbeda dengan tempat lain meskipun dalam waktu yang sama. Jadi sekarangpun kita bs ngukur dengan baik asal mengikuti prosedur. Nah lab juga punya prosedur, bila atmosferik back ground melampaui batas, biasanya hasilnya di-reject. Batuan yang kita ukur pasti berumur sebelum th 1950 kan? Jadi gk masalah dengan melimpahnya bahan radioaktif setelah th 1950. Kualitas sample juga berpengaruh besar, pengambilan sample juga ada prosedurnya, misalnya sampling C14, sampelnya setelah diambil lalu dibungkus aluminium foil di lapangan. Salam, Yatno From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 9:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Uncalibrated radiocarbon age - BP me-refer ke 1950 karena setelah 1950 AD banyak percobaan bom atom dan berbagai pelepasan carbon akibat maraknya dunia industri sehingga level carbon-14 di atmosphere kacau balau. Perhitungan carbon dating sangat tergantung pada variasi level carbon di atmosfer ini sehingga sudah tidak mungkin menghitung peluruhan C-14 setelah 1950. Radiocarbon age (BP) harus dikonversi/dikalibrasi ke calendar age karena level carbon ini tidak tetap tapi bervariasi. Seperti hasil carbon dating dari sampel di Gunung Padang dari kedalaman 3.5 m yaitu sekitar 5500 Radiocarbon age BP, maka ini kalau dikonversi ke calendar age menjadi sekitar 6700 BP (calendar age) atau 4700 BC (SM). Ini saya sertakan graph umum untuk kalibrasi radiocarbon age sampai 7000 BP. From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 13, 2012 5:43 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih pak RPK, jadi ingat lagi. Powered by Telkomsel BlackBerryR _
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
kalau saya gunakan umur relatif saja mungkin lebih mudah. Umur bangunan yang ada dibawah Gunung Padang pasti lebih tua dari bangunan Gunung Padang sendiri. Ya itu kan hukum superposisi. Artinya kalau memang benar ada bangunan man made dibawah situs megalith Gunung Padang berarti situs dibawah ini usianya lebih tua. Selanjutnya kalau akan dibuktikan lagi ya untuk leih meyakinkan keberadaannya ya diexcavasi. Apakah mungkin di excavasi ? Kalau melihat struktur bangunannya ini sangat menarik, kebetulan saya punya gambar yg dibuat oleh Pon S Prajatnika, yang seorang arsitek, lah beliau ini ketua IAI Jabar :) tentunya gambarnya lebih mudah untuk dipahami. Monggo ditengok gambar2nya [image: Sumber PON S PURAJATNIKA, IAI]http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_1.jpg http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_6.jpg http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_8.jpg http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_5.jpg RDP 2012/2/16 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Pak Danny yang baik. Pentarikhan radiometri apapun (C14, K/Ar dll.) ada prosedurnya. Atmosferik radioactive sudah diperhitungkan oleh lab dan ada factor koreksi/ pengukuran, bahkan satu tempat kalau diukur atmospheric radioaktifnya akan berbeda dengan tempat lain meskipun dalam waktu yang sama. Jadi sekarangpun kita bs ngukur dengan baik asal mengikuti prosedur. Nah lab juga punya prosedur, bila atmosferik back ground melampaui batas, biasanya hasilnya di-reject. Batuan yang kita ukur pasti berumur sebelum th 1950 kan? Jadi gk masalah dengan melimpahnya bahan radioaktif setelah th 1950. Kualitas sample juga berpengaruh besar, pengambilan sample juga ada prosedurnya, misalnya sampling C14, sampelnya setelah diambil lalu dibungkus aluminium foil di lapangan. Salam, Yatno ** ** *From:* Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] *Sent:* Tuesday, February 14, 2012 9:49 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?* *** ** ** “Uncalibrated radiocarbon age – BP me-refer ke 1950 karena setelah 1950 AD banyak percobaan bom atom dan berbagai pelepasan carbon akibat maraknya dunia industri sehingga level carbon-14 di atmosphere kacau balau. Perhitungan carbon dating sangat tergantung pada variasi level carbon di atmosfer ini sehingga sudah tidak mungkin menghitung peluruhan C-14 setelah 1950. Radiocarbon age (BP) harus dikonversi/dikalibrasi ke “calendar age” karena level carbon ini tidak tetap tapi bervariasi. Seperti hasil carbon dating dari sampel di Gunung Padang dari kedalaman 3.5 m yaitu sekitar 5500 Radiocarbon age BP, maka ini kalau dikonversi ke calendar age menjadi sekitar 6700 BP (calendar age) atau 4700 BC (SM). Ini saya sertakan graph umum untuk kalibrasi radiocarbon age sampai 7000 BP. ** ** *From:* Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] *Sent:* Monday, February 13, 2012 5:43 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?* *** ** ** Terimakasih pak RPK, jadi ingat lagi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- ** ** -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Sudah diprotes seniman dan paranormal skitar gn padang. Buat sosialisasi dulu dan keuntungan buat masyarakat. TApi jujur, jangan ada unsur tipu daya maupu plotisasi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 17:28:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? kalau saya gunakan umur relatif saja mungkin lebih mudah. Umur bangunan yang ada dibawah Gunung Padang pasti lebih tua dari bangunan Gunung Padang sendiri. Ya itu kan hukum superposisi. Artinya kalau memang benar ada bangunan man made dibawah situs megalith Gunung Padang berarti situs dibawah ini usianya lebih tua. Selanjutnya kalau akan dibuktikan lagi ya untuk leih meyakinkan keberadaannya ya diexcavasi. Apakah mungkin di excavasi ? Kalau melihat struktur bangunannya ini sangat menarik, kebetulan saya punya gambar yg dibuat oleh Pon S Prajatnika, yang seorang arsitek, lah beliau ini ketua IAI Jabar :) tentunya gambarnya lebih mudah untuk dipahami. Monggo ditengok gambar2nya [image: Sumber PON S PURAJATNIKA, IAI]http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_1.jpg http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_6.jpg http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_8.jpg http://rovicky.files.wordpress.com/2012/02/g_padang_5.jpg RDP 2012/2/16 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Pak Danny yang baik. Pentarikhan radiometri apapun (C14, K/Ar dll.) ada prosedurnya. Atmosferik radioactive sudah diperhitungkan oleh lab dan ada factor koreksi/ pengukuran, bahkan satu tempat kalau diukur atmospheric radioaktifnya akan berbeda dengan tempat lain meskipun dalam waktu yang sama. Jadi sekarangpun kita bs ngukur dengan baik asal mengikuti prosedur. Nah lab juga punya prosedur, bila atmosferik back ground melampaui batas, biasanya hasilnya di-reject. Batuan yang kita ukur pasti berumur sebelum th 1950 kan? Jadi gk masalah dengan melimpahnya bahan radioaktif setelah th 1950. Kualitas sample juga berpengaruh besar, pengambilan sample juga ada prosedurnya, misalnya sampling C14, sampelnya setelah diambil lalu dibungkus aluminium foil di lapangan. Salam, Yatno ** ** *From:* Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] *Sent:* Tuesday, February 14, 2012 9:49 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?* *** ** ** “Uncalibrated radiocarbon age – BP me-refer ke 1950 karena setelah 1950 AD banyak percobaan bom atom dan berbagai pelepasan carbon akibat maraknya dunia industri sehingga level carbon-14 di atmosphere kacau balau. Perhitungan carbon dating sangat tergantung pada variasi level carbon di atmosfer ini sehingga sudah tidak mungkin menghitung peluruhan C-14 setelah 1950. Radiocarbon age (BP) harus dikonversi/dikalibrasi ke “calendar age” karena level carbon ini tidak tetap tapi bervariasi. Seperti hasil carbon dating dari sampel di Gunung Padang dari kedalaman 3.5 m yaitu sekitar 5500 Radiocarbon age BP, maka ini kalau dikonversi ke calendar age menjadi sekitar 6700 BP (calendar age) atau 4700 BC (SM). Ini saya sertakan graph umum untuk kalibrasi radiocarbon age sampai 7000 BP. ** ** *From:* Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] *Sent:* Monday, February 13, 2012 5:43 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?* *** ** ** Terimakasih pak RPK, jadi ingat lagi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- ** ** -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*
RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Tentu kalau Lab yang baik sih harusnya tahu prosedur standar kalibrasi umur. Silahkan dibaca saja Paper-nya Paul J.Reimer et al: INTCAL04 TERRESTRIAL RADIOCARBON AGE CALIBRATION, 0-26 CAL KYR BP di Jurnal Radiocarbon Vol. 46 Nr 3, 2004. Mereka juga membuat program untuk kalibrasi namanya Calib 611 Bisa diunduh gratis programnya di web. PDF file dari paper ini juga mudah didapat di web. Saya punya juga. Ini pelajaran 101-nya C-14 dating pak. Salam DHN From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 5:07 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak Danny yang baik. Pentarikhan radiometri apapun (C14, K/Ar dll.) ada prosedurnya. Atmosferik radioactive sudah diperhitungkan oleh lab dan ada factor koreksi/ pengukuran, bahkan satu tempat kalau diukur atmospheric radioaktifnya akan berbeda dengan tempat lain meskipun dalam waktu yang sama. Jadi sekarangpun kita bs ngukur dengan baik asal mengikuti prosedur. Nah lab juga punya prosedur, bila atmosferik back ground melampaui batas, biasanya hasilnya di-reject. Batuan yang kita ukur pasti berumur sebelum th 1950 kan? Jadi gk masalah dengan melimpahnya bahan radioaktif setelah th 1950. Kualitas sample juga berpengaruh besar, pengambilan sample juga ada prosedurnya, misalnya sampling C14, sampelnya setelah diambil lalu dibungkus aluminium foil di lapangan. Salam, Yatno From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 9:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Uncalibrated radiocarbon age - BP me-refer ke 1950 karena setelah 1950 AD banyak percobaan bom atom dan berbagai pelepasan carbon akibat maraknya dunia industri sehingga level carbon-14 di atmosphere kacau balau. Perhitungan carbon dating sangat tergantung pada variasi level carbon di atmosfer ini sehingga sudah tidak mungkin menghitung peluruhan C-14 setelah 1950. Radiocarbon age (BP) harus dikonversi/dikalibrasi ke calendar age karena level carbon ini tidak tetap tapi bervariasi. Seperti hasil carbon dating dari sampel di Gunung Padang dari kedalaman 3.5 m yaitu sekitar 5500 Radiocarbon age BP, maka ini kalau dikonversi ke calendar age menjadi sekitar 6700 BP (calendar age) atau 4700 BC (SM). Ini saya sertakan graph umum untuk kalibrasi radiocarbon age sampai 7000 BP. From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 13, 2012 5:43 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih pak RPK, jadi ingat lagi. Powered by Telkomsel BlackBerryR _
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Dari yg saya baca buku 'Geochronology' BP (Before Present) itu datumnya (tahun 0-nya) adalah tahun 1950, pada tahun mana diadakannya suatu kongres Geochronologi/Radiometri yg menetapkannya sebagai datum untuk perhitungan umur radiometri, jadi bukan sebelum Masehi, yg beda 1950 tahun. Nama resmi kongres saya akan susulkan. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 07:17:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Hehe itu pak RPK lbh faham. Mari Proff. Aku gak berani jawab, takut keseleo. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 06:10:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? BP (before present) itu artinya apakah sama dgn SM (sebelum masehi) / BCE (Before Common Era) ? Atau present itu mmg artinya sekarang? Salam Razi -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Mon, 13 Feb 2012 12:34:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Koreksi nih: Dating pakai C14, spread umurnya 5.000 - 50.000. Di luar spread itu kesalahan akan besar. Kecuali di Jerman ada lab yang katanya mampu mendetect umur 5.000 th BP ?? Salam, YSY From: David [mailto:david_ontos...@yahoo.com] Sent: Monday, February 13, 2012 7:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Maaf lampirannya ketinggalan.. salam David _ From: David david_ontos...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Bapak B. Priadi dan Bapak Ibu IAGI net-ers yth, Terkait detail penggunaan alat yang mengandung unsur radiometrik untuk penanggalan umur suatu situs prasejarah, saya belum pernah melakukannya. Namun dari banyak referensi, memang banyak limitasi di penanggalan karbon, salah satunya adalah batasan waktu nya yang hanya bisa memprediksi sampai 50 ribu sampa 100 ribu tahun yang lalu. Untuk rangka fosil yang jauh lebih tua dari itu (misalnya dinosaurus), memang penanggalan karbon tidak bisa digunakan. beberapa referensi : - Radiocarbon (RC) or (C-14) dating of linen, cotton, bones, fossils, wood, sea shells, seeds, coal, diamond (anything with carbon) is one of the most common and well understood of the various scientific dating methods.(http://www.dinosaurc14ages.com/carbondating.htm) - Radiometric Dating and the Geological Time Scale (http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html#radiomet) - Carbon-14 dating is a way of determining the age of certain archeological artifacts of a biological origin up to about 50,000 years old. It is used in dating things such as bone, cloth, wood and plant fibers that were created in the relatively recent past by human activities (http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/carbon-14.htm) Error! Filename not specified. Demikian, mohon maaf jika ada yang kurang atau lebihnya. Salam David _ From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 5:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Matur nuwun pak edukasinya Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Mon, 13 Feb 2012 08:41:26 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dari yg saya baca buku 'Geochronology' BP (Before Present) itu datumnya (tahun 0-nya) adalah tahun 1950, pada tahun mana diadakannya suatu kongres Geochronologi/Radiometri yg menetapkannya sebagai datum untuk perhitungan umur radiometri, jadi bukan sebelum Masehi, yg beda 1950 tahun. Nama resmi kongres saya akan susulkan. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 07:17:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Hehe itu pak RPK lbh faham. Mari Proff. Aku gak berani jawab, takut keseleo. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 06:10:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? BP (before present) itu artinya apakah sama dgn SM (sebelum masehi) / BCE (Before Common Era) ? Atau present itu mmg artinya sekarang? Salam Razi -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Mon, 13 Feb 2012 12:34:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Koreksi nih: Dating pakai C14, spread umurnya 5.000 - 50.000. Di luar spread itu kesalahan akan besar. Kecuali di Jerman ada lab yang katanya mampu mendetect umur 5.000 th BP ?? Salam, YSY From: David [mailto:david_ontos...@yahoo.com] Sent: Monday, February 13, 2012 7:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Maaf lampirannya ketinggalan.. salam David _ From: David david_ontos...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Bapak B. Priadi dan Bapak Ibu IAGI net-ers yth, Terkait detail penggunaan alat yang mengandung unsur radiometrik untuk penanggalan umur suatu situs prasejarah, saya belum pernah melakukannya. Namun dari banyak referensi, memang banyak limitasi di penanggalan karbon, salah satunya adalah batasan waktu nya yang hanya bisa memprediksi sampai 50 ribu sampa 100 ribu tahun yang lalu. Untuk rangka fosil yang jauh lebih tua dari itu (misalnya dinosaurus), memang penanggalan karbon tidak bisa digunakan. beberapa referensi : - Radiocarbon (RC) or (C-14) dating of linen, cotton, bones, fossils, wood, sea shells, seeds, coal, diamond (anything with carbon) is one of the most common and well understood of the various scientific dating methods.(http://www.dinosaurc14ages.com/carbondating.htm) - Radiometric Dating and the Geological Time Scale (http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html#radiomet) - Carbon-14 dating is a way of determining the age of certain archeological artifacts of a biological origin up to about 50,000 years old. It is used in dating things such as bone, cloth, wood and plant fibers that were created in the relatively recent past by human activities (http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/carbon-14.htm) Error! Filename not specified. Demikian, mohon maaf jika ada yang kurang atau lebihnya. Salam David _ From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 5:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Terimakasih pak RPK, jadi ingat lagi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 10:40:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Matur nuwun pak edukasinya Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Mon, 13 Feb 2012 08:41:26 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dari yg saya baca buku 'Geochronology' BP (Before Present) itu datumnya (tahun 0-nya) adalah tahun 1950, pada tahun mana diadakannya suatu kongres Geochronologi/Radiometri yg menetapkannya sebagai datum untuk perhitungan umur radiometri, jadi bukan sebelum Masehi, yg beda 1950 tahun. Nama resmi kongres saya akan susulkan. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 07:17:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Hehe itu pak RPK lbh faham. Mari Proff. Aku gak berani jawab, takut keseleo. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 06:10:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? BP (before present) itu artinya apakah sama dgn SM (sebelum masehi) / BCE (Before Common Era) ? Atau present itu mmg artinya sekarang? Salam Razi -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Mon, 13 Feb 2012 12:34:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Koreksi nih: Dating pakai C14, spread umurnya 5.000 - 50.000. Di luar spread itu kesalahan akan besar. Kecuali di Jerman ada lab yang katanya mampu mendetect umur 5.000 th BP ?? Salam, YSY From: David [mailto:david_ontos...@yahoo.com] Sent: Monday, February 13, 2012 7:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Maaf lampirannya ketinggalan.. salam David _ From: David david_ontos...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Bapak B. Priadi dan Bapak Ibu IAGI net-ers yth, Terkait detail penggunaan alat yang mengandung unsur radiometrik untuk penanggalan umur suatu situs prasejarah, saya belum pernah melakukannya. Namun dari banyak referensi, memang banyak limitasi di penanggalan karbon, salah satunya adalah batasan waktu nya yang hanya bisa memprediksi sampai 50 ribu sampa 100 ribu tahun yang lalu. Untuk rangka fosil yang jauh lebih tua dari itu (misalnya dinosaurus), memang penanggalan karbon tidak bisa digunakan. beberapa referensi : - Radiocarbon (RC) or (C-14) dating of linen, cotton, bones, fossils, wood, sea shells, seeds, coal, diamond (anything with carbon) is one of the most common and well understood of the various scientific dating methods.(http://www.dinosaurc14ages.com/carbondating.htm) - Radiometric Dating and the Geological Time Scale (http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html#radiomet) - Carbon-14 dating is a way of determining the age of certain archeological artifacts of a biological origin up to about 50,000 years old. It is used in dating things such as bone, cloth, wood and plant fibers that were created in the relatively recent past by human activities (http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/carbon-14.htm) Error! Filename not specified. Demikian, mohon maaf jika ada yang kurang atau lebihnya. Salam David _ From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 5:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Itu dia masalahnya. Banyak para arkeologi menentukan umur sebuah situs disamakan dengan umur artefak yang ditemukan disekitarnya padahal belum tentu begitu. Apa yang diuraikan Pak David benar. Kita bisa menentukan umur ABSOLUT berdasarkan prinsip superposisi. Yang paling baik kalau bisa menemukan permukaan tanah purba (paleosoil) ketika bangunan situs itu didirikan untuk dilakukan carbon dating-nya. Bisa juga men-dating lapisan tanah yang menimbunnya. Atau bisa juga men-dating situs bangunan-nya itu sendiri (tergantung dari apa bahannya) atau berbagai material yang kita anggap insitu atau seumur dengan bangunannya, misalnya ada sisa-sisa kayu yang terselip diantara tumpukan batu candi (ketika membangunnya dulu). Teknik dating yang bisa dipakaipun banyak, selain carbon dating ada U-Th yang jauh lebih akurat (saya biasa pakai untuk men-dating koral), dll. Bottom-line-nya, untuk melakukan penentuan umur absolute pada situs sukar untuk dilakukan oleh seorang arkeolog. Harus benar-benar hati-hati, sampel apa yang diambil dan posisi stratigrafinya dimana. Prosedur ini biasa kami lakukan pada penelitian Paleoseismologi dan Paleotsunami. Umumnya para arkeolog menentukan umur RELATIF (bukan absolute) dari artefak-artefaknya atau catatan kuno, prasasti dll. Makanya untuk menguraikan situs Megalitikum yang tidak diketahui peradaban/sejarah kebudayannya juga belum ditemukan tulisan, para arkeolog pasti kebingungan, akhirnya interpretasinya banyak dikirakira saja. DHN From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Sunday, February 12, 2012 9:46 PM To: IAGI; geologi...@googlegroups.com Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Hehehe kalau sekarang sobat tinggalkan botol coca kola, sewaktu menggali situs gn padang, trus tutup pake hasil galian, kapan umur galian sobat, 1000 tahun lagi, bila kerurunan kita kebetulan menggali di tempat yang sama? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sun, 12 Feb 2012 21:46:28 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.comgeologi...@googlegroups.com Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Bagus pak. Makasih, dating carbon setahu saya juga dilkakukan. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Info aja, saat ini om Danny Hilman on air di i-radio fm89,6 Jakarta... Sent from my deep hart On Feb 13, 2012, at 8:11 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau soal lurus meluruskan kan tidak harus pakai ilmu kesaktian. Diincar saja pakai mata sama tiang, seperti kita waktu belajar pasing kompas. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 07:17:24 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (kesaktian) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw)
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul bunyi RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 7:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (kesaktian) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw) Salam RDP 2012/2/12 David david_ontos...@yahoo.com Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Pak Bandono, sugeng enjing. Meskipun yg lain mungkin tak banyak tahu, tapi Bapak 'kan ahli kanuragan. Sejak muncul, langsung bersilat tanpa henti, he..he.. Salam setia hati, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 13, 2012, at 9:32 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Hehehe itu bukan kanuragan pak. Itu berbicara dengan alam. Yaa musik jaman dulu kan sederhana, batu dipukul menimbulkan bunyi. Setau aku kanuragan itu al: kebal, mukul batu jadi pecah (entah batunya atau tangannya?) Pukulan jarak jauh dll (tau dari baca saja). Powered by Telkomsel BlackBerry® From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 10:00:49 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak Rovicky, Tanpa mendauhuli penelitian yang sedang dilakukan, saya pernah nonton tv di Trans 7 atau Trans TV sekitar dua-tiga mingguan yang lalu, yang acaranya malem2, judulnya indigo. Di acara itu, seorang remaja yang memiliki linuwih, setelah berbincang dengan penunggu Gunung Padang mengatakan bahwa situs Gunung Padang memang tujuannya untuk orkestra musik jaman megailitk. Maap kalo kurang ilmiah.. Salam David From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (kesaktian) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw)
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Bener gus Ipul, mas Bandono nyucul jurus cem macem sampe berlepotan baca siang malem aku Salam Avi 0666 no cantik 2012/2/13 mohammadsyai...@gmail.com Pak Bandono, sugeng enjing. Meskipun yg lain mungkin tak banyak tahu, tapi Bapak 'kan ahli kanuragan. Sejak muncul, langsung bersilat tanpa henti, he..he.. Salam setia hati, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 13, 2012, at 9:32 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Hehehe itu bukan kanuragan pak. Itu berbicara dengan alam. Yaa musik jaman dulu kan sederhana, batu dipukul menimbulkan bunyi. Setau aku kanuragan itu al: kebal, mukul batu jadi pecah (entah batunya atau tangannya?) Pukulan jarak jauh dll (tau dari baca saja). Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * David david_ontos...@yahoo.com *Date: *Mon, 13 Feb 2012 10:00:49 +0800 (SGT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak Rovicky, Tanpa mendauhuli penelitian yang sedang dilakukan, saya pernah nonton tv di Trans 7 atau Trans TV sekitar dua-tiga mingguan yang lalu, yang acaranya malem2, judulnya indigo. Di acara itu, seorang remaja yang memiliki linuwih, setelah berbincang dengan penunggu Gunung Padang mengatakan bahwa situs Gunung Padang memang tujuannya untuk orkestra musik jaman megailitk. Maap kalo kurang ilmiah.. Salam David -- *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Monday, February 13, 2012 8:17 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (*kesaktian*) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw)
RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Saya ingat gua gong di Pacitan. Klo kita ke sana dengan bayar beberapa ribu rupiah, crew setempat akan nabuh stalagmite-2 di situ menyajikan gending. Mungkin manusia Pacitan dulu (Neo- lithic atau Paleo- lithic?) melakukan hal yang sama? Salam, YSY From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Monday, February 13, 2012 9:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul bunyi RPK
RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Koreksi nih: Dating pakai C14, spread umurnya 5.000 - 50.000. Di luar spread itu kesalahan akan besar. Kecuali di Jerman ada lab yang katanya mampu mendetect umur 5.000 th BP ?? Salam, YSY From: David [mailto:david_ontos...@yahoo.com] Sent: Monday, February 13, 2012 7:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Maaf lampirannya ketinggalan.. salam David _ From: David david_ontos...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Bapak B. Priadi dan Bapak Ibu IAGI net-ers yth, Terkait detail penggunaan alat yang mengandung unsur radiometrik untuk penanggalan umur suatu situs prasejarah, saya belum pernah melakukannya. Namun dari banyak referensi, memang banyak limitasi di penanggalan karbon, salah satunya adalah batasan waktu nya yang hanya bisa memprediksi sampai 50 ribu sampa 100 ribu tahun yang lalu. Untuk rangka fosil yang jauh lebih tua dari itu (misalnya dinosaurus), memang penanggalan karbon tidak bisa digunakan. beberapa referensi : - Radiocarbon (RC) or (C-14) dating of linen, cotton, bones, fossils, wood, sea shells, seeds, coal, diamond (anything with carbon) is one of the most common and well understood of the various scientific dating methods.(http://www.dinosaurc14ages.com/carbondating.htm) - Radiometric Dating and the Geological Time Scale (http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html#radiomet) - Carbon-14 dating is a way of determining the age of certain archeological artifacts of a biological origin up to about 50,000 years old. It is used in dating things such as bone, cloth, wood and plant fibers that were created in the relatively recent past by human activities (http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/carbon-14.htm) Error! Filename not specified. Demikian, mohon maaf jika ada yang kurang atau lebihnya. Salam David _ From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 5:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 _ From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM Subject: [iagi
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Mas Yatno, Itu di gua Punung, kec. Donorejo, Pacitan. Begitu kita tiba langsung ditawari atraksi ini, selain memukul bebatuan mereka juga membawa bbrp perangkat gamelan. Kalau gua Gong sudah ditata dan dikelola sangat bagus. Di sediakan generator di mulut gua sebagai penerangan, ini akan dihidupkan kalau ada rombongan pengunjung. Biasanya hari libur sangat ramai. Ketika field trip IPA (dipimpin Prof. Richard Halls) bbrp tahun yll kami juga berkunjung di gua Gong yang lokasinya lebih terpencil. Di buku panduan disebutkan bahwa warga desa yang menemukan gua ini juga menerima wangsit, yang sedianya mereka akan mencari sumber air. Malahan saya ada rencana untuk membawa keluarga atau teman-2 SMP dan bapak-ibu Guru ke gua Gong atau Sangiran. Salam hangat, sugeng - Original Message - From: Yustinus Suyatno Yuwono To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 12:23 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya ingat gua gong di Pacitan. Klo kita ke sana dengan bayar beberapa ribu rupiah, crew setempat akan nabuh stalagmite-2 di situ menyajikan gending. Mungkin manusia Pacitan dulu (Neo- lithic atau Paleo- lithic?) melakukan hal yang sama? Salam, YSY From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Monday, February 13, 2012 9:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul bunyi RPK -- “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PetroChina International Companies In Indonesia or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by PetroChina International Companies In Indonesia or any of the companies within the Group. ==
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
BP (before present) itu artinya apakah sama dgn SM (sebelum masehi) / BCE (Before Common Era) ? Atau present itu mmg artinya sekarang? Salam Razi -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Mon, 13 Feb 2012 12:34:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Koreksi nih: Dating pakai C14, spread umurnya 5.000 - 50.000. Di luar spread itu kesalahan akan besar. Kecuali di Jerman ada lab yang katanya mampu mendetect umur 5.000 th BP ?? Salam, YSY From: David [mailto:david_ontos...@yahoo.com] Sent: Monday, February 13, 2012 7:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Maaf lampirannya ketinggalan.. salam David _ From: David david_ontos...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Bapak B. Priadi dan Bapak Ibu IAGI net-ers yth, Terkait detail penggunaan alat yang mengandung unsur radiometrik untuk penanggalan umur suatu situs prasejarah, saya belum pernah melakukannya. Namun dari banyak referensi, memang banyak limitasi di penanggalan karbon, salah satunya adalah batasan waktu nya yang hanya bisa memprediksi sampai 50 ribu sampa 100 ribu tahun yang lalu. Untuk rangka fosil yang jauh lebih tua dari itu (misalnya dinosaurus), memang penanggalan karbon tidak bisa digunakan. beberapa referensi : - Radiocarbon (RC) or (C-14) dating of linen, cotton, bones, fossils, wood, sea shells, seeds, coal, diamond (anything with carbon) is one of the most common and well understood of the various scientific dating methods.(http://www.dinosaurc14ages.com/carbondating.htm) - Radiometric Dating and the Geological Time Scale (http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html#radiomet) - Carbon-14 dating is a way of determining the age of certain archeological artifacts of a biological origin up to about 50,000 years old. It is used in dating things such as bone, cloth, wood and plant fibers that were created in the relatively recent past by human activities (http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/carbon-14.htm) Error! Filename not specified. Demikian, mohon maaf jika ada yang kurang atau lebihnya. Salam David _ From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 5:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Wah tambah menarik sekali Pak Koesoema. Nah bagaimana kita mengetahui bahwa alat musik itu dibuat oleh orang-orang jaman Megalith, bukan oleh penduduk yang lebih moderen tetapi masih memanfaatkan lokasi itu sebagai tempat pemujaan dengan bunyi-bunyian (alat musik) lebih moderen ? Ya mirip umat Budha dan Hindu yg masih menggunakan candi-candi sebagai tempat ibadah. Dimana ibadah saat ini menggunakan pengeras swara, sedang jaman dulu barangkali menggunakan corong saja. Tentunya kalau ada potongan kabel terselip diantara batu-batuan penyusun candi tidak akan kita interpretasikan bahwa adanya kabel ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah maju kala Dinasti Syailendra, kan ? RDP 2012/2/13 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id ** Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul bunyi RPK - Original Message - *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Monday, February 13, 2012 7:17 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (*kesaktian*) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw) Salam RDP 2012/2/12 David david_ontos...@yahoo.com Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 -- *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com *Sent:* Sunday, February 12, 2012 10:46 PM *Subject:* [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Hahaha itu jaman dulu, skrg kembali jadi wong lumrah. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 10:50:50 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak Bandono, sugeng enjing. Meskipun yg lain mungkin tak banyak tahu, tapi Bapak 'kan ahli kanuragan. Sejak muncul, langsung bersilat tanpa henti, he..he.. Salam setia hati, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 13, 2012, at 9:32 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Hehehe itu bukan kanuragan pak. Itu berbicara dengan alam. Yaa musik jaman dulu kan sederhana, batu dipukul menimbulkan bunyi. Setau aku kanuragan itu al: kebal, mukul batu jadi pecah (entah batunya atau tangannya?) Pukulan jarak jauh dll (tau dari baca saja). Powered by Telkomsel BlackBerry® From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 10:00:49 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak Rovicky, Tanpa mendauhuli penelitian yang sedang dilakukan, saya pernah nonton tv di Trans 7 atau Trans TV sekitar dua-tiga mingguan yang lalu, yang acaranya malem2, judulnya indigo. Di acara itu, seorang remaja yang memiliki linuwih, setelah berbincang dengan penunggu Gunung Padang mengatakan bahwa situs Gunung Padang memang tujuannya untuk orkestra musik jaman megailitk. Maap kalo kurang ilmiah.. Salam David From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (kesaktian) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw)
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Bukan alat musik, batu2 yg mungkin ada rongga, kalau dipukul keluar suara yang nadanya beda2. Seperti pak yatno bilang di gua gamping, stalaktit dan mit nya bisa bunyi. Tinggal memadu bunyi jadilah stone orcestra. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 13:15:35 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Wah tambah menarik sekali Pak Koesoema. Nah bagaimana kita mengetahui bahwa alat musik itu dibuat oleh orang-orang jaman Megalith, bukan oleh penduduk yang lebih moderen tetapi masih memanfaatkan lokasi itu sebagai tempat pemujaan dengan bunyi-bunyian (alat musik) lebih moderen ? Ya mirip umat Budha dan Hindu yg masih menggunakan candi-candi sebagai tempat ibadah. Dimana ibadah saat ini menggunakan pengeras swara, sedang jaman dulu barangkali menggunakan corong saja. Tentunya kalau ada potongan kabel terselip diantara batu-batuan penyusun candi tidak akan kita interpretasikan bahwa adanya kabel ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah maju kala Dinasti Syailendra, kan ? RDP 2012/2/13 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id ** Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul bunyi RPK - Original Message - *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Monday, February 13, 2012 7:17 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (*kesaktian*) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw) Salam RDP 2012/2/12 David david_ontos...@yahoo.com Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 -- *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com *Sent:* Sunday, February 12, 2012 10:46 PM *Subject:* [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Hehe itu pak RPK lbh faham. Mari Proff. Aku gak berani jawab, takut keseleo. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Mon, 13 Feb 2012 06:10:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? BP (before present) itu artinya apakah sama dgn SM (sebelum masehi) / BCE (Before Common Era) ? Atau present itu mmg artinya sekarang? Salam Razi -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Mon, 13 Feb 2012 12:34:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Koreksi nih: Dating pakai C14, spread umurnya 5.000 - 50.000. Di luar spread itu kesalahan akan besar. Kecuali di Jerman ada lab yang katanya mampu mendetect umur 5.000 th BP ?? Salam, YSY From: David [mailto:david_ontos...@yahoo.com] Sent: Monday, February 13, 2012 7:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Maaf lampirannya ketinggalan.. salam David _ From: David david_ontos...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 8:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Bapak B. Priadi dan Bapak Ibu IAGI net-ers yth, Terkait detail penggunaan alat yang mengandung unsur radiometrik untuk penanggalan umur suatu situs prasejarah, saya belum pernah melakukannya. Namun dari banyak referensi, memang banyak limitasi di penanggalan karbon, salah satunya adalah batasan waktu nya yang hanya bisa memprediksi sampai 50 ribu sampa 100 ribu tahun yang lalu. Untuk rangka fosil yang jauh lebih tua dari itu (misalnya dinosaurus), memang penanggalan karbon tidak bisa digunakan. beberapa referensi : - Radiocarbon (RC) or (C-14) dating of linen, cotton, bones, fossils, wood, sea shells, seeds, coal, diamond (anything with carbon) is one of the most common and well understood of the various scientific dating methods.(http://www.dinosaurc14ages.com/carbondating.htm) - Radiometric Dating and the Geological Time Scale (http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html#radiomet) - Carbon-14 dating is a way of determining the age of certain archeological artifacts of a biological origin up to about 50,000 years old. It is used in dating things such as bone, cloth, wood and plant fibers that were created in the relatively recent past by human activities (http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/carbon-14.htm) Error! Filename not specified. Demikian, mohon maaf jika ada yang kurang atau lebihnya. Salam David _ From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 5:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Pak David, Ikut tanya pak. Kalau sisa2 tulang belulang, komposisinya kan dominan Ca dan P, apa masih ada karbonnya shg bisa di-dating dgn metoda karbon? Bgm bila memakai sistem K-Ar tapi yg sisi K-Ca? Apa terlalu muda unt di-dating dgn K-Ar/K-Ca ini? Nuhun, BPriadi Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: David david_ontos...@yahoo.com Date: Mon, 13 Feb 2012 00:04:54 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat