Re: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-28 Terurut Topik OK Taufik
Pak Kun,

Penyerangan USA ke Irak juga menyebabkan hancur nya peninggalan budaya
sumeria disana, manuskript lenyap dari museum dan beredar di Luar Irak,
termasuk juga patung-patung peninggalan dari kerajaan sumeria. Apakah itu
merupakan tindakan kebiadaban?..bukan!  itu merupakan tindakan pembebasan

2009/10/28 Kuntadi, Nugrahanto kuntadi.nugraha...@se1.bp.com

 Wah Pak Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala juga ya Pak Awang - di
 luar Indonesia lagi, mantep pisan.

 Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret 2001
 oleh Taliban - ini menjadi menarik.  Apakah dalam buku2 tentang penghancuran
 itu menulis alasan mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya
 pak?  karena kalau di runut2 jadi teringat dengan kisah sejarah Nabi Ibrahim
 'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab) ketika beliau pun pernah melakukan
 penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika itu sbg usaha
 beliau agar kaumnya menanyakan perihal ini kepadanya.  Kisah ini dimuat di
 dalam kitab suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat
 58-63 dimana ketika itu Nabi Ibrahim 'alayhissalam membiarkan patung yang
 paling besar tidak dihancurkannya.  Dan benar bahwa ketika ditanya oleh
 kaumnya, siapa yang melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya untuk
 bertanya langsung kepada patung terbesar yang masih utuh tersebut.  Jawaban
 Nabi Ibrahim 'alayhissalam ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa apa
 yang mereka sembah selama ini tidaklah bisa berbicara, dan mereka lalu
 berkata: bakarlah dia (=Ibrahim).  Namun dengan kuasa Allah maka Nabi
 Ibrahim 'alayhissalam tidak terluka sedikitpun di dalam bara api tersebut.

 Jadi rupanya tidak hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2 pun bisa
 dirunut sehingga merupakan recurrence yang dapat dijumpai hingga masa
 kini.  Dan ternyata di dalam peperangan di Timur Tengah pun ketika itu
 Presiden George Bush Jr. mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah
 pidatonya bahwa this war is crusade.

 Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa ini hanya sekedar berbagi cerita
 dari sudut pandang sejarah yang berbeda namun barangkali bisa membuka
 wawasan kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak sekali
 tindakan-tindakan yg menurut pandangan kita manusia modern ini tidak lah
 pantas utk dilakukan, tetapi ternyata tertulis di dalam kitab-kitab suci
 yang ternyata banyak menjadi dasar perkembangan iptek, politik, budaya,
 ekonomi, peradaban, dll dari situ.

 Peace but not war..., digging till the end to the fairness for all.

 Kuntadi

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
 Sent: Tuesday, October 27, 2009 2:51 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
 Subject: RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan
 Borobudur

 Pak Sugeng,

 Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's Heritage
 peninggalan arkeologis Buddha di Afghanistan. Afghanistan punya dua the
 World's Heritage, salah satunya adalah peninggalan-peninggalan arkeologi di
 Hazarajat atau lebih terkenal sebagai Bamiyan Valley.

 Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural Landscape
 and Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley. Diakui sebagai the World's
 Heritage pada tahun 2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha di
 tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan Maret 2001.

 Unesco mengakui tempat ini sebagai the World's Heritage dengan kriteria
 yang sama seperti untuk Borobudur, Human creative genius; interchange of
 values, testimony to cultural tradition; significance in human history;
 heritage associated with events of universal significance.

 Lembah Bamian ini secara regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat,
 suatu pass (jalan tembus di dataran tingi) di ketinggian 2500 meter yang
 merupakan satu dari percabangan Jalan Sutra. Panoramanya tentu sangat indah,
 berbaur dengan nuansa religi zaman awal peradaban. Patung-patung Buddha di
 sini didirikan dari abad pertama sampai abad ke-13.

 Sekaligus, di tempat ini bisa disaksikan juga bekas-bekas kebiadaban sebuah
 kelompok radikal bernama Taliban yang menghancurkan dua buah patung raksasa
 Buddha berumur lebih dari 1000 tahun.

 Pak Sugeng, tahun 2002 saya pernah ke Sumenep, mengunjungi Pak Bupati
 Sumenep di kantor beliau yang sangat artistik, penuh sentuhan arsitektur
 Cina -seperti sedang di Forbidden City, Beijing saja rasanya. Kantor
 tersebut dulunya adalah sebuah kraton yang didirikan pada abad ke-18 oleh
 Panembahan Sumolo, anak laki-laki Ratu Raden Ayu Tirtonegoro dan suaminya,
 Bendoro Saud. Diyakini bahwa arsitek Kraton Sumenep ini adalah seorang Cina
 perantauan pertama di Sumenep yang merupakan pelarian dari Batavia saat di
 Batavia terjadi pembunuhan banyak orang Cina.

 Istana Aria Wiraraja/Banyak Wade, saya belum sempat mengunjunginya.

 Selamat bekerja di Dolang-Dolang-1, semoga sumur tersebut menemukan minyak
 meskipun tak mudah menemukan

Re: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri



 Tindakan Pembebasan 
    Mohon
dielaborasi yang dimaksudkan  dengan pembebasan ?
    Pembebasan dari apa i Abah


    Pak Kun,
 
 Penyerangan USA ke Irak
juga menyebabkan hancur nya peninggalan budaya
 sumeria disana,
manuskript lenyap dari museum dan beredar di Luar Irak,
 termasuk
juga patung-patung peninggalan dari kerajaan sumeria. Apakah itu

merupakan tindakan kebiadaban?..bukan!  itu merupakan tindakan
pembebasan
 
 2009/10/28 Kuntadi, Nugrahanto
kuntadi.nugraha...@se1.bp.com
 
 Wah Pak
Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala juga ya Pak Awang - di
 luar Indonesia lagi, mantep pisan.


Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret
 2001
 oleh Taliban - ini menjadi menarik.  Apakah
dalam buku2 tentang
 penghancuran
 itu menulis
alasan mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya

pak?  karena kalau di runut2 jadi teringat dengan kisah sejarah Nabi
 Ibrahim
 'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab)
ketika beliau pun pernah
 melakukan

penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika itu sbg
 usaha
 beliau agar kaumnya menanyakan perihal ini
kepadanya.  Kisah ini dimuat
 di
 dalam kitab
suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat

58-63 dimana ketika itu Nabi Ibrahim 'alayhissalam membiarkan patung
 yang
 paling besar tidak dihancurkannya.  Dan
benar bahwa ketika ditanya oleh
 kaumnya, siapa yang
melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya
 untuk
 bertanya langsung kepada patung terbesar yang masih utuh
tersebut. 
 Jawaban
 Nabi Ibrahim 'alayhissalam
ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa
 apa

yang mereka sembah selama ini tidaklah bisa berbicara, dan mereka lalu
 berkata: bakarlah dia (=Ibrahim).  Namun dengan
kuasa Allah maka Nabi
 Ibrahim 'alayhissalam tidak terluka
sedikitpun di dalam bara api
 tersebut.

 Jadi rupanya tidak hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2
pun bisa
 dirunut sehingga merupakan recurrence
yang dapat dijumpai hingga masa
 kini.  Dan ternyata di dalam
peperangan di Timur Tengah pun ketika itu
 Presiden George
Bush Jr. mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah

pidatonya bahwa this war is crusade.

 Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa ini hanya sekedar
berbagi
 cerita
 dari sudut pandang sejarah yang
berbeda namun barangkali bisa membuka
 wawasan
kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak sekali

tindakan-tindakan yg menurut pandangan kita manusia modern ini tidak
lah
 pantas utk dilakukan, tetapi ternyata tertulis di dalam
kitab-kitab suci
 yang ternyata banyak menjadi dasar
perkembangan iptek, politik, budaya,
 ekonomi, peradaban, dll
dari situ.

 Peace but not war..., digging till
the end to the fairness for all.

 Kuntadi

 -Original Message-

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
 Sent:
Tuesday, October 27, 2009 2:51 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id;
Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
 Subject: RE:
[iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan

Borobudur

 Pak Sugeng,

 Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's
Heritage
 peninggalan arkeologis Buddha di Afghanistan.
Afghanistan punya dua the
 World's Heritage, salah satunya
adalah peninggalan-peninggalan arkeologi
 di

Hazarajat atau lebih terkenal sebagai Bamiyan Valley.

 Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural
Landscape
 and Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley.
Diakui sebagai the
 World's
 Heritage pada tahun
2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha
 di
 tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan
Maret 2001.

 Unesco mengakui tempat ini sebagai
the World's Heritage dengan kriteria
 yang sama seperti untuk
Borobudur, Human creative genius; interchange
 of
 values, testimony to cultural tradition; significance in human
history;
 heritage associated with events of universal
significance.

 Lembah Bamian ini secara
regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat,
 suatu pass
(jalan tembus di dataran tingi) di ketinggian 2500 meter yang
 merupakan satu dari percabangan Jalan Sutra. Panoramanya tentu
sangat
 indah,
 berbaur dengan nuansa religi
zaman awal peradaban. Patung-patung Buddha
 di

sini didirikan dari abad pertama sampai abad ke-13.

 Sekaligus, di tempat ini bisa disaksikan juga bekas-bekas
kebiadaban
 sebuah
 kelompok radikal bernama
Taliban yang menghancurkan dua buah patung
 raksasa
 Buddha berumur lebih dari 1000 tahun.

 Pak Sugeng, tahun 2002 saya pernah ke Sumenep, mengunjungi Pak
Bupati
 Sumenep di kantor beliau yang sangat artistik, penuh
sentuhan arsitektur
 Cina -seperti sedang di Forbidden City,
Beijing saja rasanya. Kantor
 tersebut dulunya adalah sebuah
kraton yang didirikan pada abad ke-18
 oleh

Panembahan Sumolo, anak laki-laki Ratu Raden Ayu Tirtonegoro dan
 suaminya,
 Bendoro Saud. Diyakini bahwa arsitek
Kraton Sumenep ini adalah seorang
 Cina

perantauan pertama di Sumenep yang merupakan pelarian dari Batavia saat
 di
 Batavia terjadi pembunuhan banyak orang
Cina.

 Istana Aria

Re: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-28 Terurut Topik OK Taufik
Bah, kalau menurut GW Bush n Tony Blair, Pembebasan dari pemerintahan
teroris melalui perang Suci yg dilancarkan Bush dan sekutunya.

2009/10/28 yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id




  Tindakan Pembebasan 
 Mohon
 dielaborasi yang dimaksudkan  dengan pembebasan ?
 Pembebasan dari apa i Abah


 Pak Kun,
 
  Penyerangan USA ke Irak
 juga menyebabkan hancur nya peninggalan budaya
  sumeria disana,
 manuskript lenyap dari museum dan beredar di Luar Irak,
  termasuk
 juga patung-patung peninggalan dari kerajaan sumeria. Apakah itu
 
 merupakan tindakan kebiadaban?..bukan!  itu merupakan tindakan
 pembebasan
 
  2009/10/28 Kuntadi, Nugrahanto
 kuntadi.nugraha...@se1.bp.com
 
  Wah Pak
 Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala juga ya Pak Awang - di
  luar Indonesia lagi, mantep pisan.
 
 
 Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret
  2001
  oleh Taliban - ini menjadi menarik.  Apakah
 dalam buku2 tentang
  penghancuran
  itu menulis
 alasan mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya
 
 pak?  karena kalau di runut2 jadi teringat dengan kisah sejarah Nabi
  Ibrahim
  'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab)
 ketika beliau pun pernah
  melakukan
 
 penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika itu sbg
  usaha
  beliau agar kaumnya menanyakan perihal ini
 kepadanya.  Kisah ini dimuat
  di
  dalam kitab
 suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat
 
 58-63 dimana ketika itu Nabi Ibrahim 'alayhissalam membiarkan patung
  yang
  paling besar tidak dihancurkannya.  Dan
 benar bahwa ketika ditanya oleh
  kaumnya, siapa yang
 melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya
  untuk
  bertanya langsung kepada patung terbesar yang masih utuh
 tersebut.
  Jawaban
  Nabi Ibrahim 'alayhissalam
 ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa
  apa
 
 yang mereka sembah selama ini tidaklah bisa berbicara, dan mereka lalu
  berkata: bakarlah dia (=Ibrahim).  Namun dengan
 kuasa Allah maka Nabi
  Ibrahim 'alayhissalam tidak terluka
 sedikitpun di dalam bara api
  tersebut.
 
  Jadi rupanya tidak hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2
 pun bisa
  dirunut sehingga merupakan recurrence
 yang dapat dijumpai hingga masa
  kini.  Dan ternyata di dalam
 peperangan di Timur Tengah pun ketika itu
  Presiden George
 Bush Jr. mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah
 
 pidatonya bahwa this war is crusade.
 
  Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa ini hanya sekedar
 berbagi
  cerita
  dari sudut pandang sejarah yang
 berbeda namun barangkali bisa membuka
  wawasan
 kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak sekali
 
 tindakan-tindakan yg menurut pandangan kita manusia modern ini tidak
 lah
  pantas utk dilakukan, tetapi ternyata tertulis di dalam
 kitab-kitab suci
  yang ternyata banyak menjadi dasar
 perkembangan iptek, politik, budaya,
  ekonomi, peradaban, dll
 dari situ.
 
  Peace but not war..., digging till
 the end to the fairness for all.
 
  Kuntadi
 
  -Original Message-
 
 From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
  Sent:
 Tuesday, October 27, 2009 2:51 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id;
 Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
  Subject: RE:
 [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan
 
 Borobudur
 
  Pak Sugeng,
 
  Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's
 Heritage
  peninggalan arkeologis Buddha di Afghanistan.
 Afghanistan punya dua the
  World's Heritage, salah satunya
 adalah peninggalan-peninggalan arkeologi
  di
 
 Hazarajat atau lebih terkenal sebagai Bamiyan Valley.
 
  Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural
 Landscape
  and Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley.
 Diakui sebagai the
  World's
  Heritage pada tahun
 2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha
  di
  tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan
 Maret 2001.
 
  Unesco mengakui tempat ini sebagai
 the World's Heritage dengan kriteria
  yang sama seperti untuk
 Borobudur, Human creative genius; interchange
  of
  values, testimony to cultural tradition; significance in human
 history;
  heritage associated with events of universal
 significance.
 
  Lembah Bamian ini secara
 regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat,
  suatu pass
 (jalan tembus di dataran tingi) di ketinggian 2500 meter yang
  merupakan satu dari percabangan Jalan Sutra. Panoramanya tentu
 sangat
  indah,
  berbaur dengan nuansa religi
 zaman awal peradaban. Patung-patung Buddha
  di
 
 sini didirikan dari abad pertama sampai abad ke-13.
 
  Sekaligus, di tempat ini bisa disaksikan juga bekas-bekas
 kebiadaban
  sebuah
  kelompok radikal bernama
 Taliban yang menghancurkan dua buah patung
  raksasa
  Buddha berumur lebih dari 1000 tahun.
 
  Pak Sugeng, tahun 2002 saya pernah ke Sumenep, mengunjungi Pak
 Bupati
  Sumenep di kantor beliau yang sangat artistik, penuh
 sentuhan arsitektur
  Cina -seperti sedang di Forbidden City,
 Beijing saja rasanya. Kantor
  tersebut dulunya adalah

[iagi-net-l] DISCUSSION IS CLOSED RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-28 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Yth. Abah dan Kang Taufik beserta para netters iagi lainnya,

Terima kasih atas tanggapan sigapnya, namun bilamana masih ada yang
perlu didiskusikan insyaa Allah mangga via japri saja.

Saya usul agar diskusi yang saya awali tadi pagi perihal membuka
wawasan dari sudut pandang sejarah yg berbeda dengan ini agar disudahi
demi kenyamanan semua pihak. Kenapa? Karena sudut pandang yang berbeda
inilah yang saya kawatirkan dapat memicu diskusi yang tidak ada
habis-habisnya.

Salam kompak,
Kuntadi

-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:ok.tau...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, October 28, 2009 3:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan
Borobudur

Bah, kalau menurut GW Bush n Tony Blair, Pembebasan dari pemerintahan
teroris melalui perang Suci yg dilancarkan Bush dan sekutunya.

2009/10/28 yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id




  Tindakan Pembebasan 
 Mohon
 dielaborasi yang dimaksudkan  dengan pembebasan ?
 Pembebasan dari apa i Abah


 Pak Kun,
 
  Penyerangan USA ke Irak
 juga menyebabkan hancur nya peninggalan budaya
  sumeria disana,
 manuskript lenyap dari museum dan beredar di Luar Irak,
  termasuk
 juga patung-patung peninggalan dari kerajaan sumeria. Apakah itu
 
 merupakan tindakan kebiadaban?..bukan!  itu merupakan tindakan 
 pembebasan
 
  2009/10/28 Kuntadi, Nugrahanto
 kuntadi.nugraha...@se1.bp.com
 
  Wah Pak
 Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala juga ya Pak Awang - di
  luar Indonesia lagi, mantep pisan.
 
 
 Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret
  2001
  oleh Taliban - ini menjadi menarik.  Apakah
 dalam buku2 tentang
  penghancuran
  itu menulis
 alasan mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya
 
 pak?  karena kalau di runut2 jadi teringat dengan kisah sejarah Nabi
  Ibrahim
  'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab)
 ketika beliau pun pernah
  melakukan
 
 penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika itu sbg
  usaha
  beliau agar kaumnya menanyakan perihal ini
 kepadanya.  Kisah ini dimuat
  di
  dalam kitab
 suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat
 
 58-63 dimana ketika itu Nabi Ibrahim 'alayhissalam membiarkan patung
  yang
  paling besar tidak dihancurkannya.  Dan
 benar bahwa ketika ditanya oleh
  kaumnya, siapa yang
 melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya
  untuk
  bertanya langsung kepada patung terbesar yang masih utuh
 tersebut.
  Jawaban
  Nabi Ibrahim 'alayhissalam
 ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa
  apa
 
 yang mereka sembah selama ini tidaklah bisa berbicara, dan mereka lalu
  berkata: bakarlah dia (=Ibrahim).  Namun dengan
 kuasa Allah maka Nabi
  Ibrahim 'alayhissalam tidak terluka
 sedikitpun di dalam bara api
  tersebut.
 
  Jadi rupanya tidak hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2
 pun bisa
  dirunut sehingga merupakan recurrence
 yang dapat dijumpai hingga masa
  kini.  Dan ternyata di dalam
 peperangan di Timur Tengah pun ketika itu
  Presiden George
 Bush Jr. mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah
 
 pidatonya bahwa this war is crusade.
 
  Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa ini hanya sekedar
 berbagi
  cerita
  dari sudut pandang sejarah yang
 berbeda namun barangkali bisa membuka
  wawasan
 kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak sekali
 
 tindakan-tindakan yg menurut pandangan kita manusia modern ini tidak 
 lah
  pantas utk dilakukan, tetapi ternyata tertulis di dalam
 kitab-kitab suci
  yang ternyata banyak menjadi dasar
 perkembangan iptek, politik, budaya,
  ekonomi, peradaban, dll
 dari situ.
 
  Peace but not war..., digging till
 the end to the fairness for all.
 
  Kuntadi
 
  -Original Message-
 
 From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
  Sent:
 Tuesday, October 27, 2009 2:51 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id;
 Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
  Subject: RE:
 [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan
 
 Borobudur
 
  Pak Sugeng,
 
  Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's
 Heritage
  peninggalan arkeologis Buddha di Afghanistan.
 Afghanistan punya dua the
  World's Heritage, salah satunya
 adalah peninggalan-peninggalan arkeologi
  di
 
 Hazarajat atau lebih terkenal sebagai Bamiyan Valley.
 
  Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural
 Landscape
  and Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley.
 Diakui sebagai the
  World's
  Heritage pada tahun
 2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha
  di
  tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan
 Maret 2001.
 
  Unesco mengakui tempat ini sebagai
 the World's Heritage dengan kriteria
  yang sama seperti untuk
 Borobudur, Human creative genius; interchange
  of
  values, testimony to cultural tradition; significance in human
 history;
  heritage associated with events of universal
 significance.
 
  Lembah Bamian ini secara
 regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat,
  suatu pass
 (jalan

Re: [iagi-net-l] DISCUSSION IS CLOSED RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-28 Terurut Topik yanto R.Sumantri



Kun

ACC

Si Abah   

Yth. Abah dan Kang Taufik beserta para netters iagi lainnya,


 Terima kasih atas tanggapan sigapnya, namun bilamana masih ada
yang
 perlu didiskusikan insyaa Allah mangga via japri saja.
 
 Saya usul agar diskusi yang saya awali tadi pagi perihal
membuka
 wawasan dari sudut pandang sejarah yg
berbeda dengan ini agar disudahi
 demi kenyamanan semua
pihak. Kenapa? Karena sudut pandang yang berbeda
 inilah yang
saya kawatirkan dapat memicu diskusi yang tidak ada

habis-habisnya.
 
 Salam kompak,
 Kuntadi
 
 -Original Message-

From: OK
Taufik [mailto:ok.tau...@gmail.com]
 Sent: Wednesday, October 28,
2009 3:29 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan

Borobudur
 
 Bah, kalau menurut GW Bush n Tony Blair,
Pembebasan dari pemerintahan
 teroris melalui perang
Suci yg dilancarkan Bush dan sekutunya.
 

2009/10/28 yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 



  Tindakan
Pembebasan 
 Mohon
 dielaborasi yang
dimaksudkan  dengan pembebasan ?
 Pembebasan
dari apa i Abah


 Pak Kun,
 
  Penyerangan USA ke Irak

juga menyebabkan hancur nya peninggalan budaya
  sumeria
disana,
 manuskript lenyap dari museum dan beredar di Luar
Irak,
  termasuk
 juga patung-patung
peninggalan dari kerajaan sumeria. Apakah itu
 
 merupakan tindakan kebiadaban?..bukan!  itu merupakan
tindakan
 pembebasan
 
 
2009/10/28 Kuntadi, Nugrahanto

kuntadi.nugraha...@se1.bp.com
 

 Wah Pak
 Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala
juga ya Pak Awang - di
  luar Indonesia lagi, mantep
pisan.
 
 

Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret
  2001
  oleh Taliban - ini menjadi
menarik.  Apakah
 dalam buku2 tentang
 
penghancuran
  itu menulis
 alasan
mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya


 pak?  karena kalau di runut2 jadi teringat dengan
kisah sejarah Nabi
  Ibrahim
 
'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab)
 ketika beliau pun
pernah
  melakukan
 
 penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika
itu sbg
  usaha
  beliau agar
kaumnya menanyakan perihal ini
 kepadanya.  Kisah ini
dimuat
  di
  dalam kitab
 suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat
 
 58-63 dimana ketika itu Nabi Ibrahim
'alayhissalam membiarkan patung
  yang

 paling besar tidak dihancurkannya.  Dan
 benar bahwa
ketika ditanya oleh
  kaumnya, siapa yang
 melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya

 untuk
  bertanya langsung kepada patung
terbesar yang masih utuh
 tersebut.
 
Jawaban
  Nabi Ibrahim 'alayhissalam

ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa
  apa
 
 yang mereka sembah selama ini tidaklah
bisa berbicara, dan mereka lalu
  berkata:
bakarlah dia (=Ibrahim).  Namun dengan
 kuasa
Allah maka Nabi
  Ibrahim 'alayhissalam tidak
terluka
 sedikitpun di dalam bara api
 
tersebut.
 
  Jadi rupanya tidak
hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2
 pun bisa
  dirunut sehingga merupakan recurrence
 yang dapat dijumpai hingga masa
  kini. 
Dan ternyata di dalam
 peperangan di Timur Tengah pun ketika
itu
  Presiden George
 Bush Jr.
mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah
 
 pidatonya bahwa this war is crusade.


  Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa
ini hanya sekedar
 berbagi
  cerita
  dari sudut pandang sejarah yang
 berbeda
namun barangkali bisa membuka
 
wawasan
 kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak
sekali
 
 tindakan-tindakan yg menurut
pandangan kita manusia modern ini tidak
 lah

 pantas utk dilakukan, tetapi ternyata tertulis di dalam
 kitab-kitab suci
  yang ternyata banyak
menjadi dasar
 perkembangan iptek, politik, budaya,
  ekonomi, peradaban, dll
 dari situ.
 
  Peace but not war..., digging
till
 the end to the fairness for all.


  Kuntadi
 
  -Original Message-
 

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
  Sent:
 Tuesday, October 27, 2009 2:51
PM
  To: iagi-net@iagi.or.id;
 Geo
Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
  Subject:
RE:
 [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009)
dan
 
 Borobudur


  Pak Sugeng,
 
  Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the
World's
 Heritage
  peninggalan
arkeologis Buddha di Afghanistan.
 Afghanistan punya dua
the
  World's Heritage, salah satunya

adalah peninggalan-peninggalan arkeologi
  di
 
 Hazarajat atau lebih terkenal sebagai
Bamiyan Valley.
 
  Unesco
secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural

Landscape
  and Archaelogical Remains of the Bamiyan
Valley.
 Diakui sebagai the
  World's
  Heritage pada tahun
 2003, dua tahun
setelah patung-patung raksasa Buddha
  di
  tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada
bulan
 Maret 2001.
 

 Unesco mengakui tempat ini sebagai
 the World's
Heritage dengan kriteria
  yang sama seperti untuk
 Borobudur, Human creative genius; interchange
  of
  values, testimony to
cultural tradition; significance in human
 history;
  heritage associated with events of universal
 significance.
 
 
Lembah Bamian ini secara
 regional terdapat di

RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Sugeng,

Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's Heritage peninggalan 
arkeologis Buddha di Afghanistan. Afghanistan punya dua the World's Heritage, 
salah satunya adalah peninggalan-peninggalan arkeologi di Hazarajat atau lebih 
terkenal sebagai Bamiyan Valley. 

Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural Landscape and 
Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley. Diakui sebagai the World's 
Heritage pada tahun 2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha di 
tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan Maret 2001.

Unesco mengakui tempat ini sebagai the World's Heritage dengan kriteria yang 
sama seperti untuk Borobudur, Human creative genius; interchange of values, 
testimony to cultural tradition; significance in human history; heritage 
associated with events of universal significance.

Lembah Bamian ini secara regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat, suatu 
pass (jalan tembus di dataran tingi) di ketinggian 2500 meter yang merupakan 
satu dari percabangan Jalan Sutra. Panoramanya tentu sangat indah, berbaur 
dengan nuansa religi zaman awal peradaban. Patung-patung Buddha di sini 
didirikan dari abad pertama sampai abad ke-13.

Sekaligus, di tempat ini bisa disaksikan juga bekas-bekas kebiadaban sebuah 
kelompok radikal bernama Taliban yang menghancurkan dua buah patung raksasa 
Buddha berumur lebih dari 1000 tahun.

Pak Sugeng, tahun 2002 saya pernah ke Sumenep, mengunjungi Pak Bupati Sumenep 
di kantor beliau yang sangat artistik, penuh sentuhan arsitektur Cina -seperti 
sedang di Forbidden City, Beijing saja rasanya. Kantor tersebut dulunya adalah 
sebuah kraton yang didirikan pada abad ke-18 oleh Panembahan Sumolo, anak 
laki-laki Ratu Raden Ayu Tirtonegoro dan suaminya, Bendoro Saud. Diyakini bahwa 
arsitek Kraton Sumenep ini adalah seorang Cina perantauan pertama di Sumenep 
yang merupakan pelarian dari Batavia saat di Batavia terjadi pembunuhan banyak 
orang Cina. 

Istana Aria Wiraraja/Banyak Wade, saya belum sempat mengunjunginya.

Selamat bekerja di Dolang-Dolang-1, semoga sumur tersebut menemukan minyak 
meskipun tak mudah menemukan minyak di Madura...sebuah pulau dengan deformasi 
luar biasa, tempat sesar mendatar besar mencabik-cabik formasi-formasi dan 
mengangkatnya tinggi-tinggi. 

salam,
Awang

--- On Tue, 10/27/09, Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id wrote:

 From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan 
 Borobudur
 To: iagi-net@iagi.or.id, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Geo Unpad 
 geo_un...@yahoogroups.com, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Eksplorasi 
 BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, October 27, 2009, 11:37 AM
 Pak Awang,
 Ini pasti buku bagus dan menarik; semoga sudah ada di
 Jakarta.
 Apakah di dalam buku ini juga ada patung-2 Budha ukuran
 raksasa yang dipahat di dinding-2 tebing gunung di dataran
 tinggi Hazarajat, Afganistan? Patung-2 ini usianya sudah
 seribuan tahun, dan sempat diberondong peluru sebelum
 akhirnya Unesco turun tangan (melarangnya).
  
 Salam dari Madura,
 sugeng
  
 nb. Di Sumenep juga ada istana hebat (Pangeran Aria
 Wiraraja/ Banyak Wide?), bangunannya berarsitektur Jawa,
 China dan Eropa. Kapan mau menengok? 
 
 
 
 From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
 Sent: Mon 10/26/2009 10:54 PM
 To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
 Subject: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco,
 2009) dan Borobudur
 
 
 
 Sebuah buku setebal 832 halaman baru saja diterbitkan oleh
 Unesco (United Nations Educational, Scientific and Cultural
 Organization) di Paris bekerja sama dengan Penerbit Harper
 Collins, London berjudul, The World's Heritage : A Complete
 Guide to the Most Extraordinary Places. Isinya dapat
 diduga, yaitu menjelaskan tempat-tempat di seluruh dunia
 yang oleh Unesco dikategorikan sebagai Warisan Dunia yang
 harus dilestarikan.
 
 Buku diawali oleh kata pengantar dari Mr. Koichiro Matsuura
 (Direktur Jenderal Unesco) tentang makna Warisan Dunia,
 disusul oleh peta-peta dan daftar seluruh tempat Warisan
 Dunia, kemudian issue utama buku berupa penjelasan ringkas
 (tetapi cukup padat) setiap tempat Warisan Dunia beserta
 foto atau peta penuh warna yang mewakilinya, dan diakhiri
 oleh indeks. Menarik, melihat-lihat tempat-tempat Warisan
 Dunia tersebut yang memiliki keunikan masing-masing,
 terlebih lagi bila mengingat bahwa proses menyeleksi,
 menilai dan memutuskan tempat-tempat Warisan Dunia itu tidak
 sederhana. Buku ini mungkin sudah tersedia juga di toko-toko
 buku internasional di Indonesia, saya membelinya di
 Singapura dengan harga 50 S$.
 
 Pemikiran dan usaha menyelamatkan tempat-tempat unik di
 dunia dipicu oleh pembangunan Bendungan Aswan, Mesir pada
 tahun 1959. Pembangunan ini telah menggenangi Lembah Sungai
 Nil yang sesungguhnya merupakan tempat dengan warisan
 sejarah kebudayaan yang kaya karena

RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-27 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Wah Pak Sugeng rupanya pemerhati situs purbakala juga ya Pak Awang - di luar 
Indonesia lagi, mantep pisan.

Ngomong-ngomong tentang penghancuran patung2 di Bamiyan Valley Maret 2001 oleh 
Taliban - ini menjadi menarik.  Apakah dalam buku2 tentang penghancuran itu 
menulis alasan mengapa Taliban melakukan tindakan brutal tersebut ya pak?  
karena kalau di runut2 jadi teringat dengan kisah sejarah Nabi Ibrahim 
'alayhissalam (Abraham dlm Injil/Alkitab) ketika beliau pun pernah melakukan 
penghancuran terhadap patung-patung sesembahan umatnya ketika itu sbg usaha 
beliau agar kaumnya menanyakan perihal ini kepadanya.  Kisah ini dimuat di 
dalam kitab suci Al Quraan pada surat ke 21 Al 'Anbiyya yaitu pada ayat 58-63 
dimana ketika itu Nabi Ibrahim 'alayhissalam membiarkan patung yang paling 
besar tidak dihancurkannya.  Dan benar bahwa ketika ditanya oleh kaumnya, siapa 
yang melakukan ini semua, deliau menganjurkan kaumnya untuk bertanya langsung 
kepada patung terbesar yang masih utuh tersebut.  Jawaban Nabi Ibrahim 
'alayhissalam ini membuat marah kaumnya yang sadar bahwa apa yang mereka sembah 
selama ini tidaklah bisa berbicara, dan mereka lalu berkata: bakarlah dia 
(=Ibrahim).  Namun dengan kuasa Allah maka Nabi Ibrahim 'alayhissalam tidak 
terluka sedikitpun di dalam bara api tersebut.

Jadi rupanya tidak hanya gempa saja tetapi kisah penghancuran2 pun bisa dirunut 
sehingga merupakan recurrence yang dapat dijumpai hingga masa kini.  Dan 
ternyata di dalam peperangan di Timur Tengah pun ketika itu Presiden George 
Bush Jr. mengatakan dengan haqqul yaqin dalam sebuah pidatonya bahwa this war 
is crusade.

Mohon maaf bagi yang kurang berkenan bahwa ini hanya sekedar berbagi cerita 
dari sudut pandang sejarah yang berbeda namun barangkali bisa membuka wawasan 
kepada kita semua tentang bagaimana memahfumi banyak sekali tindakan-tindakan 
yg menurut pandangan kita manusia modern ini tidak lah pantas utk dilakukan, 
tetapi ternyata tertulis di dalam kitab-kitab suci yang ternyata banyak menjadi 
dasar perkembangan iptek, politik, budaya, ekonomi, peradaban, dll dari situ.

Peace but not war..., digging till the end to the fairness for all.

Kuntadi 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, October 27, 2009 2:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan 
Borobudur

Pak Sugeng,

Tepat dugaan Pak Sugeng, di buku tersebut ada the World's Heritage peninggalan 
arkeologis Buddha di Afghanistan. Afghanistan punya dua the World's Heritage, 
salah satunya adalah peninggalan-peninggalan arkeologi di Hazarajat atau lebih 
terkenal sebagai Bamiyan Valley. 

Unesco secara kelompok menyebutkan tempat ini sebagai Cultural Landscape and 
Archaelogical Remains of the Bamiyan Valley. Diakui sebagai the World's 
Heritage pada tahun 2003, dua tahun setelah patung-patung raksasa Buddha di 
tempat ini dirusakkan secara brutal oleh Taliban pada bulan Maret 2001.

Unesco mengakui tempat ini sebagai the World's Heritage dengan kriteria yang 
sama seperti untuk Borobudur, Human creative genius; interchange of values, 
testimony to cultural tradition; significance in human history; heritage 
associated with events of universal significance.

Lembah Bamian ini secara regional terdapat di Dataran Tingi Hazarajat, suatu 
pass (jalan tembus di dataran tingi) di ketinggian 2500 meter yang merupakan 
satu dari percabangan Jalan Sutra. Panoramanya tentu sangat indah, berbaur 
dengan nuansa religi zaman awal peradaban. Patung-patung Buddha di sini 
didirikan dari abad pertama sampai abad ke-13.

Sekaligus, di tempat ini bisa disaksikan juga bekas-bekas kebiadaban sebuah 
kelompok radikal bernama Taliban yang menghancurkan dua buah patung raksasa 
Buddha berumur lebih dari 1000 tahun.

Pak Sugeng, tahun 2002 saya pernah ke Sumenep, mengunjungi Pak Bupati Sumenep 
di kantor beliau yang sangat artistik, penuh sentuhan arsitektur Cina -seperti 
sedang di Forbidden City, Beijing saja rasanya. Kantor tersebut dulunya adalah 
sebuah kraton yang didirikan pada abad ke-18 oleh Panembahan Sumolo, anak 
laki-laki Ratu Raden Ayu Tirtonegoro dan suaminya, Bendoro Saud. Diyakini bahwa 
arsitek Kraton Sumenep ini adalah seorang Cina perantauan pertama di Sumenep 
yang merupakan pelarian dari Batavia saat di Batavia terjadi pembunuhan banyak 
orang Cina. 

Istana Aria Wiraraja/Banyak Wade, saya belum sempat mengunjunginya.

Selamat bekerja di Dolang-Dolang-1, semoga sumur tersebut menemukan minyak 
meskipun tak mudah menemukan minyak di Madura...sebuah pulau dengan deformasi 
luar biasa, tempat sesar mendatar besar mencabik-cabik formasi-formasi dan 
mengangkatnya tinggi-tinggi. 

salam,
Awang

--- On Tue, 10/27/09, Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id wrote:

 From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) 
 dan

RE: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur

2009-10-26 Terurut Topik Sugeng Hartono
Pak Awang,
Ini pasti buku bagus dan menarik; semoga sudah ada di Jakarta.
Apakah di dalam buku ini juga ada patung-2 Budha ukuran raksasa yang dipahat di 
dinding-2 tebing gunung di dataran tinggi Hazarajat, Afganistan? Patung-2 ini 
usianya sudah seribuan tahun, dan sempat diberondong peluru sebelum akhirnya 
Unesco turun tangan (melarangnya).
 
Salam dari Madura,
sugeng
 
nb. Di Sumenep juga ada istana hebat (Pangeran Aria Wiraraja/ Banyak Wide?), 
bangunannya berarsitektur Jawa, China dan Eropa. Kapan mau menengok? 



From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Mon 10/26/2009 10:54 PM
To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] OOT - The World's Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur



Sebuah buku setebal 832 halaman baru saja diterbitkan oleh Unesco (United 
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) di Paris bekerja 
sama dengan Penerbit Harper Collins, London berjudul, The World's Heritage : A 
Complete Guide to the Most Extraordinary Places. Isinya dapat diduga, yaitu 
menjelaskan tempat-tempat di seluruh dunia yang oleh Unesco dikategorikan 
sebagai Warisan Dunia yang harus dilestarikan.

Buku diawali oleh kata pengantar dari Mr. Koichiro Matsuura (Direktur Jenderal 
Unesco) tentang makna Warisan Dunia, disusul oleh peta-peta dan daftar seluruh 
tempat Warisan Dunia, kemudian issue utama buku berupa penjelasan ringkas 
(tetapi cukup padat) setiap tempat Warisan Dunia beserta foto atau peta penuh 
warna yang mewakilinya, dan diakhiri oleh indeks. Menarik, melihat-lihat 
tempat-tempat Warisan Dunia tersebut yang memiliki keunikan masing-masing, 
terlebih lagi bila mengingat bahwa proses menyeleksi, menilai dan memutuskan 
tempat-tempat Warisan Dunia itu tidak sederhana. Buku ini mungkin sudah 
tersedia juga di toko-toko buku internasional di Indonesia, saya membelinya di 
Singapura dengan harga 50 S$.

Pemikiran dan usaha menyelamatkan tempat-tempat unik di dunia dipicu oleh 
pembangunan Bendungan Aswan, Mesir pada tahun 1959. Pembangunan ini telah 
menggenangi Lembah Sungai Nil yang sesungguhnya merupakan tempat dengan warisan 
sejarah kebudayaan yang kaya karena merupakan salah satu pusat awal kebudayaan 
manusia di dunia. Perjuangan Unesco untuk menyelamatkan warisan kebudayaan ini 
tidaklah sederhana sebab Konvensi untuk Perlindungan Warisan Alam dan 
Kebudayaan Dunia baru diakui para negara anggotanya pada tahun 1972. Kini, 
konvensi tersebut terkenal sebagai World Heritage Convention yang telah 
diratifikasi oleh 186 negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Daftar 
pertama World Heritage diratifikasi pada tahun 1978 yaitu untuk Kepulauan 
Galapagos, Equador, tempat Darwin menggagas teori evolusi dan penting sebagai 
pulau dengan keunikan biodiversitas. Sampai saat ini, telah terdaftar sebanyak 
878 tempat Warisan Dunia yang tersebar di 145 negara.
 Daftar ini akan semakin panjang sesuai usulan dari negara-negara anggota dan 
penilaian Unesco.

Indonesia, meskipun banyak memiliki keunikan alam, hayati dan warisan budaya 
serta sebagai  kepulauan terbesar di dunia, baru memiliki tujuh Warisan Dunia 
(Taman Nasional Komodo, Candi Prambanan, Taman Nasional Ujung Kulon, Candi 
Borobudur, Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan Tropis Sumatra). Kita tahu 
bahwa kekayaan alam dan budaya Indonesia jauh melebihi tujuh tempat itu. 
Bayangkan,  negara sekecil Jerman memiliki 33 Warisan Dunia yang semuanya 
merupakan bangunan (hasil budaya) masa silam. Tentu warisan alam Indonesia 
banyak sekali. Kementerian Pariwisata dan Budaya harus memikirkan hal ini.

Kali ini saya ingin menceritakan penilaian Unesco atas Candi Borobudur, yang 
diratifikasi pada tahun 1991 sebagai Warisan Dunia.

Unesco memutuskan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia dengan kriteria : Human 
creative genius; intrechange of values; Heritage associated with events of 
universal significance. Menurut Unesco, Borobudur adalah salah satu dari 
monumen-monumen  Buddhist terbesar di dunia. Candi ini didirikan oleh seorang 
raja dari Dinasti Saliendra untuk menghormati agama Buddha dan pendirinya. 
Candi ini dibangun beberapa tingkat mengitari sebuah bukit yang dianggap pusat 
alam. Tingkat pertama di dasar candi terdiri atas lima teras persegi yang 
ukurannya semakin kecil ke atas. Dinding teras-teras ini dihiasi relief yang 
dipahat pada batu dengan total panjang melebihi 6 km. Pahatan relief ini 
merupakan pahatan terpanjang di dunia. Di atas teras-teras ini terdapat tiga 
pelataran konsentrik yang dihiasi 72 stupa yang masing-masing mempunyai patung 
Buddha dan akhirnya sebuah stupa besar di puncaknya.

Candi Borobudur dibangun dipengaruhi seni India pada masa Gupta dan post-Gupta. 
Candi Borobudur dibangun antara tahun 750-842 Masehi, 300 tahun lebih tua 
daripada Angkor Wat di Kamboja atau 400 tahun lebih tua daripada 
katedral-katedral di Eropa. Volume batuan untuk membangun Candi Borobudur 
diperhitungkan sebanyak 60.000 m3, tidak