Re: [Ar-Royyan-5659] pindah email milist ke alamat ini
Agung Prasetya wrote: Assalamualaikum wr.wb. Wass wr wb. Pah Yahya mau minta tolong untuk dipindahkan e-mail milist Ar-Royyan saya dari [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] ke alamat ini [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] biar gak ke campur-campur pas bacanya. Terima kasih Sudah diupdate pak. -- Achmad Y. Sjarifuddin. E-mail: abu [at] lathiifa.com Website: http://www.lathiifa.com -- - Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 - - Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com - Diriwayatkan dari Al-Aswad bin Yazid ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu anha: Apakah yang biasa dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di rumah? Aisyah radhiyallahu anha menjawab: Beliau biasa membantu keluarga, apabila mendengar seruan azan, beliau segera keluar (untuk menunaikan shalat). (HR. Muslim)
Re: [Ar-Royyan-5659] pindah email milist ke alamat ini
Kenapa tidak pakai nama BOOKBOX, pak Agung ? ( khan sekalian promosi ...he..he... ) jadi : [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] salam / agus rasidi - Original Message - From: Agung Prasetya To: jamaah@arroyyan.com Sent: Saturday, January 20, 2007 4:24 PM Subject: [Ar-Royyan-5659] pindah email milist ke alamat ini Assalamualaikum wr.wb. Pah Yahya mau minta tolong untuk dipindahkan e-mail milist Ar-Royyan saya dari [EMAIL PROTECTED] ke alamat ini [EMAIL PROTECTED] biar gak ke campur-campur pas bacanya. Terima kasih Wassalamualaikum wr.wb. Agung Prasetya BDB2 Blok dJ5 Sukahati Cibinong -- We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.12.3/445 - Release Date: 9/11/2006
[Ar-Royyan-5663] FWD: [deugm] Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan Pesona Depok
Dari milis ex-kampus saya, Seandainya tradisi pengajian setiap malam jumat seperti yang dijalankan beliau (H.Fauzi Saleh) di lingkungan kita masih berjalan seperti dulu... Lana's Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan Pesona Depok Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya. Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta . Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota. Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar. Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada di atas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok. Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki., katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu. Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri. Katanya. Prinsip manajemen Bismillah itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman, sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan. Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah, membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah. Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini. Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya. Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalaukita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh. Kata Fauzi. Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial. Katanya. Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya
[Ar-Royyan-5665] Info Halal: Membunuh Ayam dengan Listrik
Republika: Jumat, 12 Januari 2007 Membunuh Ayam dengan Listrik Awalnya kami ingin melihat kehalalan asam amino sistein yang berasal dari bulu unggas. Ternyata informasi yang kami dapatkan sungguh mengagetkan. Beruntung kami berkesempatan mengunjungi kota Ningbo di Cina yang indah dengan perpaduan pantai dan bukit-bukit hijau. Di kota yang tidak terlalu jauh dari Shanghai (sekitar 3 jam perjalanan darat) itu terdapat banyak industri baru yang menghasilkan berbagai produk. Salah satunya adalah Ningbo Haide Amino Acid Industry Co Ltd, yang memproduksi asam amino. Perusahaan itu menghasilkan asam amino arginin yang diproduksi dari biji jagung. Suatu proses produksi yang relatif baru, karena biasanya arginin diproduksi dari proses fermentasi. Perusahaan tersebut ternyata juga memiliki asam amino lain di pabrik yang berbeda, yaitu asam amino sistein. Selama ini sistein memang sulit mendapatkan sertifikat halal karena kebanyakan berasal dari rambut manusia dan bulu unggas. Ada beberapa sistein halal yang diproduksi secara mikrobial, tetapi dengan harga yang lebih tinggi. Sebagai sebuah referensi dan untuk mengetahui sejauh mana proses penggunaan bulu unggas sebag ai bahan pembuatan sistein, kami menelusurinya melalui May Yu, salah seorang managernya, yang sudah cukup berpengalaman dalam produksi asam amino. Dari dia kami mencoba menelusuri, apakah ayam atau unggas yang bulunya digunakan sebagai bahan baku sistein tersebut halal atau tidak. Ataukah bulu tersebut diambil pada saat ayam tersebut masih hidup, seperti proses pengambilan bulu pada pembuatan shuttlecock (bola untuk berbain badminton)? Ternyata pemasok bulu unggas yang dipakai industri sistein tersebut terintegrasi dengan industri ayam yang juga mensuplai kebutuhan restoran cepat saji. Artinya daging ayam tersebut dijual ke restoran cepat saji, sedangkan bulunya dipisahkan untuk dijual ke pabrik sistein. Anehnya, ketika ditanyakan mengenai proses penyembelihan hewan tersebut May Yu justru tertawa. Entah apa maksud tertawanya, karena ia juga berkomunikasi dalam bahasa Mandarin yang tidak kami ketahui. Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Ingris oleh salah seorang penerjemah, ia mengatakan bahwa aneh, mengapa ayam harus disembelih. Menurut dia, selama ini ayam-ayam tersebut dibunuh dengan cara disetrum listrik. Ayam hidup itu digantung dan dijalankan pada suatu ruangan yang mengandung listrik dengan tegangan tertentu hingga mati. Setelah mati, hewan tersebut dimasukkan ke dalam air panas (dalam keadaan masih utuh), kemudian dicabut bulunya secara otomatis menggunakan mesin pencanut bulu. Bulu itulah yang kemudian digunakan sebagai bahan baku sistein. Setelah bersih dari bulu, barulah ia dibuka dan dikeluarkan isi perutnya, serta dibersihkan dari kepala dan kaki. Daging ayam itu selanjutnya dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Bagi mereka proses penyembelihan unggas sangat tidak efisien dan tidak produktif. Kalau dalam sehari mereka membunuh 50 ribu ekor ayam, mereka tidak bisa membayangkan bagaimana proses penyembelihan yang dilakukan seekor demi seekor itu bisa berlangsung. Selain itu, masih menurut mereka, proses itu juga akan mengeluarkan sebagian besar darah yang justru diyakini mempengaruhi rasa daging ayamnya. Daging ayam yang sudah dipotong-potong itu kemudian didistribusikan ke toko-toko dan pasar. Termasuk juga ke restoran-restoran cepat saji. Itulah sebabnya ayam di restoran-restoran di negeri Cina biasanya berwarna kemerahan karena darahnya tidak keluar. Darah itu diyakini para konsumennya bisa meningkatkan cita rasa. Selama ini kita sering berdebat mengenai kehalalan sembelihan ahli kitab ketika makan ayam di luar negeri. Karena dianggap ahli kitab, maka sebagian orang masih tidak mempermasalahkan ayam atau daging sapi yang dijual di negeri non muslim. Tetapi apa yang terjadi untuk kasus ayam yang dibunuh dengan listrik tersebut? Islam sangat menganjurkan kehalalan dan ke-thoyib-an makanan yang dikonsumsi umatnya. Apa-apa yang diharamkan pasti mengandung hikmah dan rahasia di dalamnya. Termasuk pengharaman bangkai dan darah. Dari hasil penelitian ternyata terbukti bahwa di dalam keduanya terdapat berbagai bakteri yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia. Darah adalah bahan kotor tempat bersemayamnya zat-zat yang tidak sehat. Meskipun di dalamnya terdapat protein tinggi, tetapi mudharatnya jauh lebih banyak dibandingkan manfaatnya. Dalam hal ini, ayam yang mati karena disetrum listrik itu mewakili dua hal yang diharamkan secara eksplisit dalam Alquran, yaitu bangkai dan darah. Setiap hewan yang mati tanpa proses penyembelihan bisa dihukumi sebagai bangkai. Sedangkan darah mengalir yang seharusnya dikeluarkan pada saat proses penyembelihan ternyata tidak dikeluarkan dan tetap berada di dalam jaringan ayam. Jadi secara umum, kalau Anda makan ayam di restoran dan rumah makan di negeri Cina, dan mendapati dagingnya dengan watrna sedikit kemarahan, lupakan untuk mencoba menyantapnya. Karena hampir bisa
[Ar-Royyan-5664] Waqfah di Awal Tahun 1428
Waqfah di Awal Tahun 1428 Oleh: Ibnu Jarir, Lc Segala puji hanya bagi-Mu ya Allah, Engkau Maha membolak-balikkan hati hamba-hamba-Mu, kokohkan hati kami agar tetap dalam dien-Mu. Cobalah berhenti sejenak, dari setumpuk aktivitas kita, dari sekian banyak pekerjaan kita, dari kepenatan pikiran kita, dari kesibukan yang terus memadat, seakan tiada henti. Cobalah berhenti sejenak, sejenak saja. Cobalah sejenak untuk melupakan segala permasalahan yang tengah mendera. Lupakan sejenak. Lepaskan diri dari beban kepenatan itu. Renungkan kembali hari-hari yang kita lalui. Renungkan. Rekam kembali apa yang telah kita lakukan selama ini. Rekamlah, lalu renungkan.apa yang kita cari sebenarnya dalam hidup ini? Apa yang kita kejar? apa yang kita buru? apa yang telah membuat kita puas? Apa yang telah membuat kita bahagia? Mungkin di antara kita ada yang telah berhasil menggenggam dunia ini dengan kemegahan, kebanggaan, kepuasan, kenikmatan. Mungkin juga ada di antara kita yang masih harus bersusah payah untuk mendapatkannya. Terserahlah, siapa pun kita, apapun yang kita sandang hakikatnya adalah sama. Segala yang kita miliki, yang kita sandang, tak lebih dari atribut kehidupan, itu semua sekedar ujian. Seberapa kita telah memanfaatkannya, menyalurkannya, mengaryakannya dan mendedikasikannya untuk panggung kehidupan duniawi ini. Sungguh beruntung orang-orang yang hatinya selalu diiringi niat yang lurus. Merekalah orang-orang kaya yang tak pernah terlihat tumpukan hartanya, sederhana hidupnya, karena kekayaannya didedikasikan di jalan Allah dalam bentuk karya, yakni tertegaknya kebenaran dan kesejahteraan sesama. Merekalah orang-orang miskin tapi tidak pernah miskin karena ikhtiarnya untuk lurus dan jujur tak pernah luntur, tetap berusaha dengan niat tulus, tidak luntur oleh gegap gempitanya keramaian zaman yang kian tidak karuan dan kezhaliman yang merajalela. Niatan hati adalah penyuci kerja, kerja bukan lagi sekedar kesibukan, pelepas kewajiban pencarian nafkah ataupun perburuan materi, tetapi naik tingkatnya menjadi ibadah, pengabdian, keluhuran dan kemulyaan. Niatlah motivator awal ketaatan ataupun pelanggaran terhadap rambu-rambu jalan hidup dan kehidupan yang mengarahkan kita pada apa yang hendak dicapai. Mari kita mulai di awal tahun 1428 H ini dengan kembali menata niat, agar eksistensi kita, kesalehan kita, di manapun dan kapan pun, dapat berdaya guna bagi kemaslahatan dan peradaban ummat, bagi pembangunan akhlak,.bagi seluruh aspek hidup dan kehidupan di hamparan alam fana ini dalam kontek rahmatan lil 'alamin. http://www.dakwatuna.com/index.php/tazkiyatun-nafs/2007/menata-niat-di-awal-1428-h/