[Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-15 Thread PRANA
Assalamu'alaikum...

Pagi ini ada hal yg menggelitik pikiran setelah saya membaca beberapa artikel 
kiriman pembaca di sebuah surat kabar .

Hal pertama yaitu tentang RS. mitra Int'l yang melarang penggunaan jilbab, yang 
isinya; "kalau nggak bisa ngikutin aturan perusahaan ya mengundurkan diri saja, 
hormatin juga hak orang lain dong" .
Hal yang kedua masih sama tentang RS. mitra int'l, si pengirim menyebutkan yg 
intinya, "Depkes segera bertindak, tolong tutup RS tsb karena pelarangan 
penggunaan jilbab tsb, " .

Dari kedua hal tersebut di atas, ada yang tahu nggak penyebab secara pasti 
kenapa RS tsb memberlakukan hal pelarangan tsb ?

Hal yang ketiga yaitu mempermasalahkan film Perempuan Berkalung Sorban  besutan 
HB yang sedang beredar di bioskop, "Ada seorang ulama ( Wakil ketua fatwa MUI & 
juga ulama besar masjid Istiqlal ) yang tidak menyetujui film ini beredar" .
Apa sudah ada yang nonton film ini, kenapa ya pak/bu ?



Wassalam 





Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-16 Thread lana sularto
Saya cuman tau sedikti tentang hal yang ketiga, karena untuk hal pertama dan 
kedua saya belum mendapat data yang valid tentang email tersebut, tapi untuk 
berita ketiga tentang film PBS saya kebetulan melihat di tv perdebatan antara 
pihak (ulama)MUI dengan pihak PBS, ya intinya menurut ulama tersebut film itu 
ditakutkan akan menimbulkan persepsi negatif tentang ustadz dalam film 
tersebut, dimana ustadz tersebut banyak menunjukkan sifat negatif yang tidak 
pantas sebagai ustadz, namun pihak PBS menyanggah bahwa ada juga ustadz yang 
berperan sebagai tokoh utama yang sangat baik dan perlu diteladani.
Jadi wajar dalam suatu cerita film ada tokoh baik dan jahat katanya.
Menurut saya sih, ketakutan itu kurang tepat, karena penontonnya pasti di 
bioskop 21 yang berada di lingkungan kota besar dan penontonnya pasti dari 
kalangan yang punya cukup uang lebih untuk nonton, artinya mereka dari kalangan 
menengah atas yang punya cukup banyak waktu dan uang untuk nonton di 21 yang 
umumnya mereka mempunyai pendidikan yang cukup untuk bisa membedakan mana film 
mana kenyataan. 
Kecuali nanti jika film tersebut akan beredar di televisi, nah itu sebaiknya 
harus dipertimbangkan baik2, karena semua kalangan bisa menontonnya dan bisa 
menganggap bahwa itu bukan film tapi fakta.
Saya sendiri belum menontonnya, karena saya jarang buanget nonton di 21..he.he..
apalagi film indonesia.
Lana's


--- On Sun, 2/15/09, PRANA  wrote:
From: PRANA 
Subject: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
To: jamaah@arroyyan.com
Date: Sunday, February 15, 2009, 9:09 PM



 
 

Assalamu'alaikum...
 
Pagi ini ada hal yg menggelitik pikiran 
setelah saya membaca beberapa artikel kiriman pembaca di sebuah surat kabar 
.
 
Hal pertama yaitu tentang RS. mitra Int'l yang 
melarang penggunaan jilbab, yang isinya; "kalau nggak bisa ngikutin aturan 
perusahaan ya mengundurkan diri saja, hormatin juga hak orang lain dong" 
.
Hal yang kedua masih sama tentang RS. mitra int'l, 
si pengirim menyebutkan yg intinya, "Depkes segera bertindak, tolong tutup RS 
tsb karena pelarangan penggunaan jilbab tsb, " .
 
Dari kedua hal tersebut di atas, ada yang 
tahu nggak penyebab secara pasti kenapa RS tsb memberlakukan hal pelarangan tsb 
?
 
Hal yang ketiga yaitu mempermasalahkan film 
Perempuan Berkalung Sorban  besutan HB yang sedang beredar di bioskop, "Ada 
seorang ulama ( Wakil ketua fatwa MUI & juga ulama besar masjid Istiqlal ) 
yang tidak menyetujui film ini beredar" .
Apa sudah ada yang nonton film ini, kenapa 
ya pak/bu ?
 
 
 
Wassalam 
 
 
 
 


  

Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-17 Thread Jojo_Wahyudi
he he he.
pak Lana nggak nonton di bioskop ato di TV, tapi di KRL or stasiun cari VCD
atau DVD nya
Jadi juga deh film itu beredar di kalangan bawah (wong harganya cuma
goceng)
pigimane tuch 

salam,

Jojo Wahyudi
Events Management - Corporate
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Sampoerna Strategic Square, South Tower, 11th floor
Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292
Fax: +62 21 2555 2278
www.manulife-indonesia.com

Manulife Indonesia – “Bringing Dreams to Life”





  
 Saya cuman tau sedikti tentang hal yang ketiga, karena untuk hal pertama dan 
kedua saya belum mendapat data yang valid tentang email tersebut, tapi  
 untuk berita ketiga tentang film PBS saya kebetulan melihat di tv perdebatan 
antara pihak (ulama)MUI dengan pihak PBS, ya intinya menurut ulama  
 tersebut film itu ditakutkan akan menimbulkan persepsi negatif tentang ustadz 
dalam film tersebut, dimana ustadz tersebut banyak menunjukkan sifat   
 negatif yang tidak pantas sebagai ustadz, namun pihak PBS menyanggah bahwa ada 
juga ustadz yang berperan sebagai tokoh utama yang sangat baik dan
 perlu diteladani.  
  
 Jadi wajar dalam suatu cerita film ada tokoh baik dan jahat katanya.   
  
 Menurut saya sih, ketakutan itu kurang tepat, karena penontonnya pasti di 
bioskop 21 yang berada di lingkungan kota besar dan penontonnya pasti dari 
 kalangan yang punya cukup uang lebih untuk nonton, artinya mereka dari 
kalangan menengah atas yang punya cukup banyak waktu dan uang untuk nonton di 
 21 yang umumnya mereka mempunyai pendidikan yang cukup untuk bisa membedakan 
mana film mana kenyataan.   
 Kecuali nanti jika film tersebut akan beredar di televisi, nah itu sebaiknya 
harus dipertimbangkan baik2, karena semua kalangan bisa menontonnya dan 
 bisa menganggap bahwa itu bukan film tapi fakta.   
  
 Saya sendiri belum menontonnya, karena saya jarang buanget nonton di 
21..he.he.. 
 apalagi film indonesia.
  
 Lana's 
  

  

  
 --- On Sun, 2/15/09, PRANA  wrote:  
  
  From: PRANA
  
  Subject: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita  
  
  To: jamaah@arroyyan.com   
  
  Date: Sunday, February 15, 2009, 9:09 PM  
  

  
  Assalamu'alaikum...   
  

  
  Pagi ini ada hal yg menggelitik pikiran setelah saya membaca beberapa artikel 
kiriman pembaca di sebuah surat kabar .   

  
  Hal pertama yaitu tentang RS. mitra Int'l yang melarang penggunaan jilbab, 
yang isinya; "kalau nggak bisa ngikutin aturan perusahaan ya 
  mengundurkan diri saja, hormatin juga hak orang lain dong" .  
  
  Hal yang kedua masih sama tentang RS. mitra int'l, si pengirim menyebutkan yg 
intinya, "Depkes segera be

Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-17 Thread Pranajaya

he... he... he... juga pak
Nanti kalo P' Jojo udah selesai nontonnya, saya pinjem cd nya ya pak ?

- Original Message - 
From: 

To: 
Cc: 
Sent: Tuesday, February 17, 2009 4:37 PM
Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita



he he he.
pak Lana nggak nonton di bioskop ato di TV, tapi di KRL or stasiun cari 
VCD

atau DVD nya
Jadi juga deh film itu beredar di kalangan bawah (wong harganya cuma
goceng)
pigimane tuch 

salam,

Jojo Wahyudi
Events Management - Corporate
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Sampoerna Strategic Square, South Tower, 11th floor
Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292
Fax: +62 21 2555 2278
www.manulife-indonesia.com

Manulife Indonesia – “Bringing Dreams to Life”





Saya cuman tau sedikti tentang hal yang ketiga, karena untuk hal pertama 
dan kedua saya belum mendapat data yang valid tentang email tersebut, tapi
untuk berita ketiga tentang film PBS saya kebetulan melihat di tv 
perdebatan antara pihak (ulama)MUI dengan pihak PBS, ya intinya menurut 
ulama
tersebut film itu ditakutkan akan menimbulkan persepsi negatif tentang 
ustadz dalam film tersebut, dimana ustadz tersebut banyak menunjukkan 
sifat
negatif yang tidak pantas sebagai ustadz, namun pihak PBS menyanggah bahwa 
ada juga ustadz yang berperan sebagai tokoh utama yang sangat baik dan

perlu diteladani.
Jadi wajar dalam suatu cerita film ada tokoh baik dan jahat katanya.
Menurut saya sih, ketakutan itu kurang tepat, karena penontonnya pasti di 
bioskop 21 yang berada di lingkungan kota besar dan penontonnya pasti dari
kalangan yang punya cukup uang lebih untuk nonton, artinya mereka dari 
kalangan menengah atas yang punya cukup banyak waktu dan uang untuk nonton 
di
21 yang umumnya mereka mempunyai pendidikan yang cukup untuk bisa 
membedakan mana film mana kenyataan.
Kecuali nanti jika film tersebut akan beredar di televisi, nah itu 
sebaiknya harus dipertimbangkan baik2, karena semua kalangan bisa 
menontonnya dan

bisa menganggap bahwa itu bukan film tapi fakta.
Saya sendiri belum menontonnya, karena saya jarang buanget nonton di 
21..he.he..

apalagi film indonesia.
Lana's


--- On Sun, 2/15/09, PRANA  wrote:
 From: PRANA 
 Subject: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
 To: jamaah@arroyyan.com
 Date: Sunday, February 15, 2009, 9:09 PM

 Assalamu'alaikum...

 Pagi ini ada hal yg menggelitik pikiran setelah saya membaca beberapa 
artikel kiriman pembaca di sebuah surat kabar .


 Hal pertama yaitu tentang RS. mitra Int'l yang melarang penggunaan 
jilbab, yang isinya; "kalau nggak bisa ngikutin aturan perusahaan ya

 mengundurkan diri saja, hormatin juga hak orang lain dong" .
 Hal yang kedua masih sama tentang RS. mitra int'l, si pengirim 
menyebutkan yg intinya, "Depkes segera bertindak, tolong tutup RS tsb 
karena

 pelarangan penggunaan jilbab tsb, " .

 Dari kedua hal tersebut di atas, ada yang tahu nggak penyebab secara 
pasti kenapa RS tsb memberlakukan hal pelarangan tsb ?


 Hal yang ketiga yaitu mempermasalahkan film Perempuan Berkalung Sorban 
besutan HB yang sedang beredar di bioskop, "Ada seorang ulama ( Wakil 
ketua
 fatwa MUI & juga ulama besar masjid Istiqlal ) yang tidak menyetujui film 
ini beredar" .

 Apa sudah ada yang nonton film ini, kenapa ya pak/bu ?



 Wassalam 











--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.

(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)



Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-17 Thread lana sularto
Nah, itu tuh yang mustinya secara tegas diberantas,VCD bajakan kan ilegal, kalo 
yg legal kan mahal juga, belinya musti di toko besar lagi... jadi yg dilarang 
bukan filmnya, tapi mekanisme penyebarannya, ini yg di negara kita masih kacau 
beliau..he..he..
Ini mirip kayak larangan merokok di tempat umum di kanada yang baru rencana, 
mereka tidak mengharamkan rokok, tapi membuat peraturan yang tegas, seperti di 
singapur yang sulit mencari tempat merokok, kita dulu juga udah dilarang sih di 
jakarta merokok di tempat umum, tapi ya itu tadi ..gak tegas, eh malah sekarang 
dibikin haram, padahal kalo peraturannya yang ditegakkan dengan tegas kan 
beres..he..he..lagi...
lana's

--- On Tue, 2/17/09, Pranajaya  wrote:
From: Pranajaya 
Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
To: jamaah@arroyyan.com
Date: Tuesday, February 17, 2009, 10:39 PM

he... he... he... juga pak
Nanti kalo P' Jojo udah selesai nontonnya, saya pinjem cd nya ya pak ?

- Original Message - From: 
To: 
Cc: 
Sent: Tuesday, February 17, 2009 4:37 PM
Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita


> he he he.
> pak Lana nggak nonton di bioskop ato di TV, tapi di KRL or stasiun cari
VCD
> atau DVD nya
> Jadi juga deh film itu beredar di kalangan bawah (wong harganya cuma
> goceng)
> pigimane tuch 
> 
> salam,
> 
> Jojo Wahyudi
> Events Management - Corporate
> PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
> Sampoerna Strategic Square, South Tower, 11th floor
> Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292
> Fax: +62 21 2555 2278
> www.manulife-indonesia.com
> 
> Manulife Indonesia – “Bringing Dreams to Life”
> 
> 
> 
> 
> 
> Saya cuman tau sedikti tentang hal yang ketiga, karena untuk hal pertama
dan kedua saya belum mendapat data yang valid tentang email tersebut, tapi
> untuk berita ketiga tentang film PBS saya kebetulan melihat di tv
perdebatan antara pihak (ulama)MUI dengan pihak PBS, ya intinya menurut ulama
> tersebut film itu ditakutkan akan menimbulkan persepsi negatif tentang
ustadz dalam film tersebut, dimana ustadz tersebut banyak menunjukkan sifat
> negatif yang tidak pantas sebagai ustadz, namun pihak PBS menyanggah bahwa
ada juga ustadz yang berperan sebagai tokoh utama yang sangat baik dan
> perlu diteladani.
> Jadi wajar dalam suatu cerita film ada tokoh baik dan jahat katanya.
> Menurut saya sih, ketakutan itu kurang tepat, karena penontonnya pasti di
bioskop 21 yang berada di lingkungan kota besar dan penontonnya pasti dari
> kalangan yang punya cukup uang lebih untuk nonton, artinya mereka dari
kalangan menengah atas yang punya cukup banyak waktu dan uang untuk nonton di
> 21 yang umumnya mereka mempunyai pendidikan yang cukup untuk bisa
membedakan mana film mana kenyataan.
> Kecuali nanti jika film tersebut akan beredar di televisi, nah itu
sebaiknya harus dipertimbangkan baik2, karena semua kalangan bisa menontonnya
dan
> bisa menganggap bahwa itu bukan film tapi fakta.
> Saya sendiri belum menontonnya, karena saya jarang buanget nonton di
21..he.he..
> apalagi film indonesia.
> Lana's
> 
> 
> --- On Sun, 2/15/09, PRANA  wrote:
>  From: PRANA 
>  Subject: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
>  To: jamaah@arroyyan.com
>  Date: Sunday, February 15, 2009, 9:09 PM
> 
>  Assalamu'alaikum...
> 
>  Pagi ini ada hal yg menggelitik pikiran setelah saya membaca beberapa
artikel kiriman pembaca di sebuah surat kabar .
> 
>  Hal pertama yaitu tentang RS. mitra Int'l yang melarang penggunaan
jilbab, yang isinya; "kalau nggak bisa ngikutin aturan perusahaan ya
>  mengundurkan diri saja, hormatin juga hak orang lain dong" .
>  Hal yang kedua masih sama tentang RS. mitra int'l, si pengirim
menyebutkan yg intinya, "Depkes segera bertindak, tolong tutup RS tsb
karena
>  pelarangan penggunaan jilbab tsb, " .
> 
>  Dari kedua hal tersebut di atas, ada yang tahu nggak penyebab secara
pasti kenapa RS tsb memberlakukan hal pelarangan tsb ?
> 
>  Hal yang ketiga yaitu mempermasalahkan film Perempuan Berkalung Sorban
besutan HB yang sedang beredar di bioskop, "Ada seorang ulama ( Wakil ketua
>  fatwa MUI & juga ulama besar masjid Istiqlal ) yang tidak menyetujui
film ini beredar" .
>  Apa sudah ada yang nonton film ini, kenapa ya pak/bu ?
> 
> 
> 
>  Wassalam 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus
kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)




  

Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-18 Thread Pranajaya
Menurut saya sih bukan mekanisme penyebarannya yang perlu diberantas tapi yang 
perlu diperbaiki adalah harga VCD orisinilnya pak he..he..
Kalau hal ini disamakan dengan larangan merokok jelas berbeda, maksud saya 
kalau disamakan nantinya akan timbul   " Area bebas penjualan VCD bajakan dong 
" 


  - Original Message - 
  From: lana sularto 
  To: jamaah@arroyyan.com 
  Sent: Wednesday, February 18, 2009 11:14 AM
  Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita


Nah, itu tuh yang mustinya secara tegas diberantas,VCD bajakan kan 
ilegal, kalo yg legal kan mahal juga, belinya musti di toko besar lagi... jadi 
yg dilarang bukan filmnya, tapi mekanisme penyebarannya, ini yg di negara kita 
masih kacau beliau..he..he..
Ini mirip kayak larangan merokok di tempat umum di kanada yang baru 
rencana, mereka tidak mengharamkan rokok, tapi membuat peraturan yang tegas, 
seperti di singapur yang sulit mencari tempat merokok, kita dulu juga udah 
dilarang sih di jakarta merokok di tempat umum, tapi ya itu tadi ..gak tegas, 
eh malah sekarang dibikin haram, padahal kalo peraturannya yang ditegakkan 
dengan tegas kan beres..he..he..lagi...
lana's

--- On Tue, 2/17/09, Pranajaya  wrote:

  From: Pranajaya 
  Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
  To: jamaah@arroyyan.com
  Date: Tuesday, February 17, 2009, 10:39 PM


he... he... he... juga pakNanti kalo P' Jojo udah selesai nontonnya, saya 
pinjem cd nya ya pak ?- Original Message - From: 
To: Cc: 
Sent: Tuesday, February 17, 2009 4:37 PMSubject: Re: 
[Ar-Royyan-8677] Seputar berita> he he he.> pak 
Lana nggak nonton di bioskop ato di TV, tapi di KRL or stasiun cariVCD> atau 
DVD nya> Jadi juga deh film itu beredar di kalangan bawah (wong harganya cuma> 
goceng)> pigimane tuch > > salam,> > Jojo Wahyudi> Events Management - 
Corporate> PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia> Sampoerna
 Strategic Square, South Tower, 11th floor> Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292> 
Fax: +62 21 2555 2278> www.manulife-indonesia.com> > Manulife Indonesia – 
“Bringing Dreams to Life”> > > > > > Saya cuman tau sedikti tentang hal yang 
ketiga, karena untuk hal pertamadan kedua saya belum mendapat data yang valid 
tentang email tersebut, tapi> untuk berita ketiga tentang film PBS saya 
kebetulan melihat di tvperdebatan antara pihak (ulama)MUI dengan pihak PBS, ya 
intinya menurut ulama> tersebut film itu ditakutkan akan menimbulkan persepsi 
negatif tentangustadz dalam film tersebut, dimana ustadz tersebut banyak 
menunjukkan sifat> negatif yang tidak pantas sebagai ustadz, namun pihak PBS 
menyanggah bahwaada juga ustadz yang berperan sebagai tokoh utama yang sangat 
baik dan> perlu diteladani.> Jadi wajar dalam suatu cerita film ada
 tokoh baik dan jahat katanya.> Menurut saya sih, ketakutan itu kurang tepat, 
karena penontonnya pasti dibioskop 21 yang berada di lingkungan kota besar dan 
penontonnya pasti dari> kalangan yang punya cukup uang lebih untuk nonton, 
artinya mereka darikalangan menengah atas yang punya cukup banyak waktu dan 
uang untuk nonton di> 21 yang umumnya mereka mempunyai pendidikan yang cukup 
untuk bisamembedakan mana film mana kenyataan.> Kecuali nanti jika film 
tersebut akan beredar di televisi, nah itusebaiknya harus dipertimbangkan 
baik2, karena semua kalangan bisa menontonnyadan> bisa menganggap bahwa itu 
bukan film tapi fakta.> Saya sendiri belum menontonnya, karena saya jarang 
buanget nonton di21..he.he..> apalagi film indonesia.> Lana's> > > --- On 
Sun, 2/15/09, PRANA  wrote:>  From: PRANA
 >  Subject: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita>  To: 
jamaah@arroyyan.com>  Date: Sunday, February 15, 2009, 9:09 PM> >  
Assalamu'alaikum...> >  Pagi ini ada hal yg menggelitik pikiran setelah saya 
membaca beberapaartikel kiriman pembaca di sebuah surat kabar .> >  Hal pertama 
yaitu tentang RS. mitra Int'l yang melarang penggunaanjilbab, yang isinya; 
"kalau nggak bisa ngikutin aturan perusahaan ya>  mengundurkan diri saja, 
hormatin juga hak orang lain dong" .>  Hal yang kedua masih sama tentang RS. 
mitra int'l, si pengirimmenyebutkan yg intinya, "Depkes segera bertindak, 
tolong tutup RS tsbkarena>  pelarangan penggunaan jilbab tsb, " .> >  Dari 
kedua hal tersebut di atas, ada yang tahu nggak penyebab secarapasti kenapa RS 
tsb memberlakukan hal pelarangan tsb ?> >  Hal yang ketiga yaitu
 mempermasalahkan film Perempuan Berkalung Sorbanbesutan HB yang sedang beredar 
di bioskop, "Ada seorang ulama ( Wakil ketua>  fatwa MUI & juga ulama besar 
masjid Istiqlal ) yang tidak menyetujuifilm ini beredar" .>  Apa sudah ada yang 
nonton film ini, kenapa ya pak/bu ?> > > >  Wassalam > >

Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-18 Thread lana sularto
he..he..iya juga yah.., harganya kemahalan sih... 
rokok juga beda sih, kan saya bilang mirip..he..he..
Intinya sih menurut saya, lebih penting memberikan pendidikan yang baik untuk 
semua umat islam seluas2nya, sehingga pengaruh negatif dari manapun, tidak 
mudah mempengaruhi mereka, juga aturan ditegakkan, jangan selalu orang hanya 
menyalahkan agama lain lah, aliran sesat lah, film menyesatkan lah, dll lah... 
tapi tidak melihat apa ada yang salah dengan yang kita lakukan. misalnya, 
kenapa gak kita banyak bersedekah supaya orang lain tidak terpengaruh agama 
lain hanya karena agama lain banyak sedekahnya? kenapa gak kita memberikan 
porsi kegiatan di masjid lebih banyak seperti pengajian dll supaya orang gak 
nyari pengajian di aliran sesat? dll.dll..intinya lebih baik koreksi diri 
sendiri sebelum menyalahkan yang lain, bukan begitu pak?
Lana's


--- On Wed, 2/18/09, Pranajaya  wrote:
From: Pranajaya 
Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
To: jamaah@arroyyan.com, mazlan...@yahoo.com
Date: Wednesday, February 18, 2009, 3:01 AM



 
 

Menurut saya sih bukan mekanisme 
penyebarannya yang perlu diberantas tapi yang perlu diperbaiki adalah 
harga VCD orisinilnya pak he..he..
Kalau hal ini disamakan dengan larangan merokok 
jelas berbeda, maksud saya kalau disamakan nantinya akan timbul   " 
Area bebas penjualan VCD bajakan dong " 
 
 

  - Original Message - 
  From: 
  lana 
  sularto 
  To: jamaah@arroyyan.com 
  Sent: Wednesday, February 18, 2009 11:14 
  AM
  Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar 
  berita
  

  


  Nah, itu tuh yang mustinya secara tegas diberantas,VCD 
bajakan kan ilegal, kalo yg legal kan mahal juga, belinya musti di toko 
besar lagi... jadi yg dilarang bukan filmnya, tapi mekanisme 
penyebarannya, ini yg di negara kita masih kacau beliau..he..he..
Ini 
mirip kayak larangan merokok di tempat umum di kanada yang baru 
rencana, 
mereka tidak mengharamkan rokok, tapi membuat peraturan yang tegas, 
seperti di singapur yang sulit mencari tempat merokok, kita dulu juga 
udah dilarang sih di jakarta merokok di tempat umum, tapi ya itu tadi 
..gak tegas, eh malah sekarang dibikin haram, padahal kalo peraturannya 
yang ditegakkan dengan tegas kan 
beres..he..he..lagi...
lana's

--- On Tue, 2/17/09, 
Pranajaya  wrote:

From: 
  Pranajaya 
Subject: Re: 
      [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
To: jamaah@arroyyan.com
Date: 
  Tuesday, February 17, 2009, 10:39 PM

he... he... he... juga pak
Nanti kalo P' Jojo udah selesai nontonnya, saya pinjem cd nya ya pak ?

- Original Message - From: 
To: 
Cc: 
Sent: Tuesday, February 17, 2009 4:37 PM
Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita


> he he he.
> pak Lana nggak nonton di bioskop ato di TV, tapi di KRL or stasiun cari
VCD
> atau DVD nya
> Jadi juga deh film itu beredar di kalangan bawah (wong harganya cuma
> goceng)
> pigimane tuch 
> 
> salam,
> 
> Jojo Wahyudi
> Events Management - Corporate
> PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
> Sampoerna
 Strategic Square, South Tower, 11th floor
> Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292
> Fax: +62 21 2555 2278
> www.manulife-indonesia.com
> 
> Manulife Indonesia – “Bringing Dreams to Life”
> 
> 
> 
> 
> 
> Saya cuman tau sedikti tentang hal yang ketiga, karena untuk hal pertama
dan kedua saya belum mendapat data yang valid tentang email tersebut, tapi
> untuk berita ketiga tentang film PBS saya kebetulan melihat di tv
perdebatan antara pihak (ulama)MUI dengan pihak PBS, ya intinya menurut ulama
> tersebut film itu ditakutkan akan menimbulkan persepsi negatif tentang
ustadz dalam film tersebut, dimana ustadz tersebut banyak menunjukkan sifat
> negatif yang tidak pantas sebagai ustadz, namun pihak PBS menyanggah bahwa
ada juga ustadz yang berperan sebagai tokoh utama yang sangat baik dan
> perlu diteladani.
> Jadi wajar dalam suatu cerita film ada
 tokoh baik dan jahat katanya.
> Menurut saya sih, ketakutan itu kurang tepat, karena penontonnya pasti di
bioskop 21 yang berada di lingkungan kota besar dan penontonnya pasti dari
> kalangan yang punya cukup uang lebih untuk nonton, artinya mereka dari
kalangan menengah atas yang punya cukup banyak waktu dan uang untuk nonton di
> 21 yang umumnya mereka mempunyai pendidikan yang cukup untuk bisa
membedakan mana film mana kenyataan.
> Kecuali nanti jika film tersebut akan beredar di televisi, nah itu
sebaiknya harus dipertimbangkan baik2, karena semua kalangan bisa menontonnya
dan
> bisa menganggap bahwa itu bukan film tapi fakta.
> Saya sendiri belum menontonnya, karena saya jarang buanget nonton di
21..he.he..
> apalagi film indonesia.
> Lana's
> 
> 
> --- On Sun, 2/15/09, PRANA  wrote:
>  From: PRANA
 
>  Subject: [Ar-Royyan

Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-18 Thread Jojo_Wahyudi
wow setuju banget Pak . :))
menurut saya cara yang paling efisien, mudah dan insyaAllah di-ridhoi Allah
SWT adalah
Khuruj Fisabilillah, karena sudah banyak bukti dgn ikut khuruj (red.
I'tikaf di masjid) bisa bikin orang seneng dgn kegiatan Masjid
seperti banyak testimoni (dari artis, orang asing dll) yg sering dikirim
Pak Roziqin tentang hal ini.
Karena memang permasalahan umat Islam saat ini adalah "Enggan datang ke
Masjid" (umat Islam cuma seneng mbangun masjid doank :))
padahal sholat berjamaah di Masjid lah (terutama Subuh) yg membuat kafir
musuh Islam jadi gentar
Pigimane tuch pak ???


salam,

Jojo Wahyudi
Events Management - Corporate
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Sampoerna Strategic Square, South Tower, 11th floor
Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292
Fax: +62 21 2555 2278
www.manulife-indonesia.com

Manulife Indonesia – “Bringing Dreams to Life”




 
 he..he..iya juga yah.., harganya kemahalan sih...  
 
 rokok juga beda sih, kan saya bilang mirip..he..he..   
 
 Intinya sih menurut saya, lebih penting memberikan pendidikan yang baik untuk 
semua 
 umat islam seluas2nya, sehingga pengaruh negatif dari manapun, tidak mudah 
 
 mempengaruhi mereka, juga aturan ditegakkan, jangan selalu orang hanya 
menyalahkan  
 agama lain lah, aliran sesat lah, film menyesatkan lah, dll lah... tapi tidak  
 
 melihat apa ada yang salah dengan yang kita lakukan. misalnya, kenapa gak kita 
 
 banyak bersedekah supaya orang lain tidak terpengaruh agama lain hanya karena 
agama 
 lain banyak sedekahnya? kenapa gak kita memberikan porsi kegiatan di masjid 
lebih   
 banyak seperti pengajian dll supaya orang gak nyari pengajian di aliran sesat? 
 
 dll.dll..intinya lebih baik koreksi diri sendiri sebelum menyalahkan yang 
lain, 
 bukan begitu pak?  
 
 Lana's 
 

 

 
 --- On Wed, 2/18/09, Pranajaya  wrote:  
 
  From: Pranajaya
     
  Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita  
 
  To: jamaah@arroyyan.com, mazlan...@yahoo.com  
 
  Date: Wednesday, February 18, 2009, 3:01 AM   
 

 
  Menurut saya sih bukan mekanisme penyebarannya yang perlu diberantas tapi 
yang 
  perlu diperbaiki adalah harga VCD orisinilnya pak he..he..
 
  Kalau hal ini disamakan dengan larangan merokok jelas berbeda, maksud saya 
kalau   
  disamakan nantinya akan timbul   " Area bebas penjualan VCD bajakan dong "
 

 

 
  - Original Message -  
 
  From: lana sularto
 
  To: jamaah@arroyyan.com   
 
  Sent: Wednesday, February 18, 2009 11:14 AM   
     
  Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita  
 

 

 

 
 Nah, itu tuh yang mustinya secara tegas diberantas,VCD bajakan kan ilegal, 
kalo yg  
 legal kan mahal juga, belinya musti di toko besar lagi... jadi yg dilarang 
bukan
 filmnya, tapi mekanisme penyebarannya, ini yg di negara kita masih kacau   
 
 beliau..he..he..   
 
 Ini mirip kayak larangan merokok di tempat umum di kanada yang baru rencana, 
mereka 
 tidak mengharamkan rokok, tapi membuat peraturan yang tegas, seperti di 
singapur
 yang sulit mencari tempat merokok, kita dulu juga udah dilarang sih di jakarta 
 
 merokok di tempat umum, tapi ya itu tadi ..gak tegas, eh malah sekarang 
dibikin 
 haram, padahal kalo peraturannya yang ditegakkan dengan tegas kan  
 
 beres..he..he..lagi... 

Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita

2009-02-18 Thread Pranajaya

Assalamu'alaikum...

Dulu ( kalau ndak salah waktu saya kelas 4 SD, berarti sudah sekitar 24 th 
yang lalu ) waktu itu saya tengah bermain karambol ada orang yang mengetuk 
pintu rumah dengan mengucapkan salam sekitar 2-3 orang. Bapak-bapak itu 
datang dengan maksud mengundang secara lisan yang mengajak agar datang ke 
Masjid dekat rumah untuk mendengarkan pendalaman-pendalaman agama.
Dan sekarang kalau dikatakan permasalahan umat Islam adalah malas ke Masjid 
memang ada benarnya juga tapi harus dilihat juga pak dengan kehidupan 
sekarang yang serba sulit ( sembako mahal, lapangan kerja tambah sempit dan 
tanggunganpun semakin banyak ), yah... faktor ekonomi mungkin adalah salah 
satu penyebab bagi seseorang untuk lupa ataupun malas ke Masjid karena fokus 
utama hidupnya adalah kesana kemari mencari uang . Sekarang gimana mau 
nyuruh anak datang ke masjid kalau bapak/ibu-nya saja ndak ke masjid .
Oke pak/bu sekarang kita kembali ke tulisan saya di atas, menurut saya 
dengan kondisi saat ini memang diperlukan adanya undangan-undangan secara 
langsung seperti yang telah saya ceritakan, cobalah dikalangan anak-anak 
kecil terlebih dahulu ( yg mempunyai banyak waktu ) terus baru manginjak ke 
orang dewasa.
Memang saya juga masih melhat adanya undangan-undangan ( yang tertempel di 
suatu tempat / dengan spanduk ) untuk datang ke 'Masjid ini' untuk 
'mengikuti ini' atau 'mendengarkan itu', tapi menurut saya agak kurang 
mengena karena ;

1. Sifatnya agak kurang mengajak
2. Mudah dilupakan ( karena hanya seperti pengumuman )
3. Jaraknya kadang agak jauh dari tempat tinggal
4. Anak-anak pasti juga tidak mengerti .
Saya fikir  kalo masing-masing lingkungannya sendiri yang menkoordinir dan 
undangan ataupun acaranya langsung ( pengurusnyapun kalau bisa orang yang 
sudah di kenal oleh masyarakat setempat), Insya Allah hal ini lebih efektif 
untuk di terapkan dan Insya Allah juga sedikit demi sedikit dapat 
menghilangkan imej " Orang malas datang ke Masjid "
Intinya disini adalah gimana suatu Masjid dimana pengurusnya bisa berperan 
aktif untuk mengajak masyarakat sekitarnya bisa lebih mencintai untuk datang 
ke Masjid .


Wassalam ...
- Original Message - 
From: 

To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, February 18, 2009 5:36 PM
Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita



wow setuju banget Pak . :))
menurut saya cara yang paling efisien, mudah dan insyaAllah di-ridhoi 
Allah

SWT adalah
Khuruj Fisabilillah, karena sudah banyak bukti dgn ikut khuruj (red.
I'tikaf di masjid) bisa bikin orang seneng dgn kegiatan Masjid
seperti banyak testimoni (dari artis, orang asing dll) yg sering dikirim
Pak Roziqin tentang hal ini.
Karena memang permasalahan umat Islam saat ini adalah "Enggan datang ke
Masjid" (umat Islam cuma seneng mbangun masjid doank :))
padahal sholat berjamaah di Masjid lah (terutama Subuh) yg membuat kafir
musuh Islam jadi gentar
Pigimane tuch pak ???


salam,

Jojo Wahyudi
Events Management - Corporate
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Sampoerna Strategic Square, South Tower, 11th floor
Tel: +62 21 2555 7788 ext. 1292
Fax: +62 21 2555 2278
www.manulife-indonesia.com

Manulife Indonesia – “Bringing Dreams to Life”




he..he..iya juga yah.., harganya kemahalan sih...
rokok juga beda sih, kan saya bilang mirip..he..he..
Intinya sih menurut saya, lebih penting memberikan pendidikan yang baik 
untuk semua

umat islam seluas2nya, sehingga pengaruh negatif dari manapun, tidak mudah
mempengaruhi mereka, juga aturan ditegakkan, jangan selalu orang hanya 
menyalahkan
agama lain lah, aliran sesat lah, film menyesatkan lah, dll lah... tapi 
tidak
melihat apa ada yang salah dengan yang kita lakukan. misalnya, kenapa gak 
kita
banyak bersedekah supaya orang lain tidak terpengaruh agama lain hanya 
karena agama
lain banyak sedekahnya? kenapa gak kita memberikan porsi kegiatan di 
masjid lebih
banyak seperti pengajian dll supaya orang gak nyari pengajian di aliran 
sesat?
dll.dll..intinya lebih baik koreksi diri sendiri sebelum menyalahkan yang 
lain,

bukan begitu pak?
Lana's


--- On Wed, 2/18/09, Pranajaya  wrote:
 From: Pranajaya 
 Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita
 To: jamaah@arroyyan.com, mazlan...@yahoo.com
 Date: Wednesday, February 18, 2009, 3:01 AM

 Menurut saya sih bukan mekanisme penyebarannya yang perlu diberantas tapi 
yang

 perlu diperbaiki adalah harga VCD orisinilnya pak he..he..
 Kalau hal ini disamakan dengan larangan merokok jelas berbeda, maksud 
saya kalau
 disamakan nantinya akan timbul   " Area bebas penjualan VCD bajakan dong 
"



 - Original Message -
 From: lana sularto
 To: jamaah@arroyyan.com
 Sent: Wednesday, February 18, 2009 11:14 AM
 Subject: Re: [Ar-Royyan-8677] Seputar berita



Nah, itu tuh yang mustinya secara tegas diberantas,VCD bajakan kan ilegal, 
kalo yg
legal kan mahal juga, belinya musti di toko besar lagi... jadi yg dilarang 
bukan

filmnya, tapi mekanisme penyeb