[keluarga-islam] Harga Sembako Mulai Naik

2012-07-16 Terurut Topik Aldo Desatura ™
 Harga Sembako Mulai Naik
 Penulis : Bima Setiyadi | Sabtu, 14 Juli 2012 | 16:01 WIB
  Dibaca: *585*
Komentarhttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1601520/Harga.Sembako.Mulai.Naik#komentar:
*1*
 |

http://twitter.com/home?status=Harga+Sembako+Mulai+Naik+http://kom.ps/ABr7qq+via+%40kompascom
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1601520/Harga.Sembako.Mulai.Naik#
Share:
   KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Warga memilih telur ayam negeri yang dijual
pedagang dengan harga Rp 16.000 per kilogram di Pasar Palmerah, Jakarta
Pusat, Senin (19/12/2011). Di pasar tersebut, harga cabe merah keriting
naik tajam menjadi Rp 40.000 per kilogram dari Rp 25.000 per kilogram.
1http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1601520/Harga.Sembako.Mulai.Naik#

*TERKAIT:*

   - Benturan dengan Ramadhan, Kegiatan Agustusan Digelar Bulan Juli
   
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1306023/Benturan.dengan.Ramadhan.Kegiatan.Agustusan.Digelar.Bulan.Juli.
   - Jelang Momen Agamis, Telkomsel Kuatkan Jaringan di Tapal
Kudahttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/11524695/Jelang.Momen.Agamis.Telkomsel.Kuatkan.Jaringan.di.Tapal.Kuda
   - Ceri Impor untuk Ramadhan dari The Food Hall
   
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/09185838/Ceri.Impor.untuk.Ramadhan.dari.The.Food.Hall.
   - Koleksi Busana Ramadhan
Centrohttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/13/2246014/Koleksi.Busana.Ramadhan.Centro
   - Masuki Ramadhan, Omzet Pedagang Busana Muslim
Meningkathttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/13/18331615/Masuki.Ramadhan.Omzet.Pedagang.Busana.Muslim.Meningkat

 *JAKARTA, KOMPAS.com-* Jelang bulan Ramadan yang kurang dari satu minggu,
sejumlah harga sembako di Pasar Bintang Mas Palmerah, Jakarta Barat
mengalami kenaikan harga. Naiknya harga pasar ini diharapkan pemerintah
mengontrol langsung kenaikan harga tersebut.

Harga telur yang semula Rp. 16.000/Kg menjadi Rp.20.000/kg, minyak
Rp.11.000/kg menjadi Rp. 12.000/kg, sedangkan gula yang semula Rp.10.000/kg
menjadi Rp. 12.000/kg, Jelas salah satu pedagang sembako, Mar (56).

Ia mengatakan, sejak tahun 1973 berdagang pasti ketika mau bulan puasa
harga naik. Apalagi ketika menjelang hari raya idul fitri. Tidak tahu apa
penyebabnya, tetapi kalau sayuran mungkin karena pasokan barang terbatas,
apalagi musim kemarau *gini*, ujarnya.

Sementara itu, Merangkaknya harga sembako tersebut membuat para pedagang
warung nasi di bilangan Palmerah ikut menaikan harga jual.
Bingung saya, mau saya kurangin belanja, tapi pembeli 'kan maunya banyak.
Jadi mau tidak mau saya naikan harga jualnya, jelas Tuti (42) pedagang
warteg.

-- 



*sudah banyak bukti sukses dari JSS makanya buruan daftar
disinihttp://caridikit.blogspot.com/2012/03/belajar-investasi.html
Profit
2%/hari dan cashback menanti anda...*

untuk info lengkap  petunjuk lebih lanjut silahkan hubungi saya di
FaceBook : hanja...@gmail.com
YM   : desat...@yahoo.com
Gtalk: hanja...@gmail.com


[keluarga-islam] DO'A SETELAH SHOLAT WITIR RAMADHAN [1 Attachment]

2012-07-16 Terurut Topik Arland


Assalamu'alaikum Wr. wb.

Bagi yang membutuhkan silahkan untuk disebarluaskan do'a setelah sholat witir 
di bulan Ramadhan yang saya attach berikut ini.
Mudah-mudahan dapat bermanfaat... Amien...


wassalam,
Arland-JKT

[keluarga-islam] DOA SETELAH TARAWEH DAN BACAAN BILAL [1 Attachment]

2012-07-16 Terurut Topik Arland
Assalamu'alaikum Wr. wb.


Bagi yang membutuhkan silahkan untuk disebarluaskan do'a setelah sholat Taraweh 
dan Bacaan Bilal di bulan Ramadhan yang saya attach berikut ini.
Mudah-mudahan dapat bermanfaat... Amien...


wassalam,
Arland-JKT

[keluarga-islam] DO'A SELAMAT [1 Attachment]

2012-07-16 Terurut Topik Arland
Assalamu'alaikum Wr. wb.


Bagi yang membutuhkan silahkan untuk diamalkan dan dihafalkan do'a selamat yang 
saya attach berikut ini.
Sangat bagus dibaca pada setiap habis Sholat.

Mudah-mudahan dapat bermanfaat... Amien...


wassalam,
Arland-JKT

[keluarga-islam] Hamba yang tidak mensyirikan Tuhan Nya..........

2012-07-16 Terurut Topik Muhammad Nasir Nasir
Salam seugamaAssalamualaikum,

Hamba yang tidak mensyirikan Tuhan Nya, dia bukan lah seorang hamba yang bodoh.
Walaupun dia tidak berpelajaran tinggi, kerana untuk mengenal Tuhan itu wajib 
bagi hak seorang hamba terhadap Tuhan yang menjadikan nya. Wajib kita sebagai 
seorang hamba mengenal pada Tuhan yang disembah. Tidak kira apa 
kelas,darjat,pangkat dan rupa kita. Penting nya kita kenal Tuhan yang disembah 
dan menyerahkan hak penyembahan kepada Tuhan yang berhak disembah 
tanpa mensyirikan Nya.

Kalau seorang hamba jujur, ikhlas dan berusaha pada mencari, ingin mengenal dan 
mahu menyembah, sujud dan berserah pada Tuhan dengan tidak mensyirikan Tuhan 
Nya. Pasti Tuhan akan memberi petunjuk pada diri nya. Ini soal akal seseorang 
hamba yang  berfikir dan berusaha yang bersungguh-sungguh  mahu mengenal Tuhan 
Nya. Ilmu tauhid adalah Ilmu yang paling tinggi, Ilmu yang berikrar dengan 
lida bertasdik didalam hati. Sesungguhnya adalah hak Tuhan untuk memberi 
petunjuk 
pada siapa yang dikehendaki Nya.

Jangan lah kita beranggapan bahawa seorang yang banyak membaca kitab-kitab dan 
belajar tentang hukum-hukum didalam agama, seorang itu sudah mengenal Tuhan. 
Selagi kita tiada bertekad untuk mengenal Tuhan kita, apa kah erti nya kitab 
yang kita baca dan pelajari. Apakah wajib kita ke universiti untuk mengenal 
Tuhan kita? Sebenar nya apakah yang kita cari dan pelajari? 

Kita hanya belajar tentang hukum-hukum agama, tetapi kita tidak 
mengenal yang punya hukum, hukum hendak bawa ke mana?
Hukum yang paling besar hukum Allah. 
LaaIlaahaIllallaahu wahdahu laa syariikalahu.Ini satu hukum yang paling berat 
yang 
tiada ampun Nya. Kita belajar hukum, kita hendak menghukum diri kita, yang mana 
salah hukum-kan atas diri kita.
Hukum apa?  Hukum Wahdahu laa syariikalahu. Dimana jatuhnya hukum itu atas diri 
kita, ada kah kita mengetahui dimana jatuhnya atas diri kita?

Kita tanya diri kita yang pergi ke pengajian di Universiti-Universiti Islam di 
serata dunia, apa kah nawaitu kita? Ada kita beritekad mencari dan ingin 
mengenal 
Tuhan kita atau kita hendak mencari nama dan pangkat untuk mencapai cita-cita 
kita? Apakah cita-cita kita sebagai seorang hamba kepada Tuhan Nya?
Apakah cita-cita kita sebagai seorang umat kepada Nabi dan Rasul Nya?
Dan apakah cita-cita kita yang beragama Islam.

Sesungguhnya atas Hak Allah yang akan mengangkat darjat dan memberi pangkat 
serta petunjuk kepada siapa yang dikendaki. Hamba yang dapat pangkat akhirat di 
bawah naungan Allah.
Orang
 yang dapat Taufik dan Hidayat dari Allah.Dia lah orang yang diberi 
kitab bukan orang yang mengarang kitab. Beza juga darjat nya dengan 
orang-orang  yang menyusun dan mengatur hukum-hukum yang sudah tersurat 
didalam kitab.

Firman Allah:

Dan Aku tunjukkan kamu kepada Tuhan kamu maka kamu takut. 79:19


Buat renungan kita yang beragama. Buat renungan kita Umat Nabi Muhammad.

Wassalam.


[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 27 Sya'ban 1433H

2012-07-16 Terurut Topik Ananto
Bismillah irRahman irRaheem



In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind


Allaahumma laa ya'tii bil hasanaati illaa anta wa laa haula wa laa quwwata
illaa billaahi.



Ya Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, tidak ada
yang menghilangkan kejahatan kecuali Engkau, dan tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan izin Allah.



Dari Kitab Al-Adzkar - Imam An-Nawawi, Bagian 16, Bab 41.



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Menuju Penyatuan Kriteria Awal Bulan (2-Habis)

2012-07-16 Terurut Topik Ananto
*Menuju Penyatuan Kriteria Awal Bulan (2-Habis)*

Hisab sebagai Penyempurna Rukyah



Dalam konteks penentuan awal bulan qamariyah, maka yang dimaksudkan dengan
rukyah adalah rukyatulhilal. Rukyah dalam bahasa arab sepatah kata isim
berbentuk masdar dari fi’il يَرَى- رَأَى berarti أَبْصَرَ, melihat dengan
mata kepala. Diartikan melihat dengan mata kepala tentu objek lihat (maf’ul
bih) adalah sesuatu yang tampak.



Contoh QS Al-An’am (6): 76-78



...رَأَى كَوْكَبًا … melihat bintang (a. 76)

…رَأَى اْلقَمَرَ … melihat bulan (a. 77)

…رَأَى الشَّمْسَ … melihat matahari (a. 78)



Contoh dalam Hadits:


اِذَا رََأَيْتُمُ اْلهِلاَلَ apabila kamu sekalian melihat hilal… (HR.
Muslim)



Jadi rukyah yang dikaitkan dengan hilal dalam mafhumul ayat QS. Al-Baqarah
(2):189 dan yang disebut dalam lebih dari 20 hadits adalah “melihat hilal
dengan mata kepala”.



Jelasnya rukyatul hilal adalah sistem penentuan awal bulan Qamariyah,
khususnya awal bulan Ramadlan, awal bulan Syawal, dan awal bulan Dzulhijjah
dengan cara melaksanakan pengamatan/observasi hilal di lapangan secara
langsung, baik dengan mata telanjang maupun dengan alat, pada tanggal 29
malam 30 dari bulan yang sedang berjalan. Apabila hilal terlihat, maka
bulan baru telah datang, dan apabila hilal tidak terlihat, maka bulan baru
diawali malam berikutnya (*istikmal*).



Setelah hisab masuk dalam kalangan Islam, maka berkembang pemikiran
terhadap makna rukyah. Sebagian ahli hisab memaknai rukyah dengan makna
melihat dengan pikiran dan melihat dengan hati. Alasannya:



1. Ra-a (رأى) fi’il dari رؤية dapat diartikan أدرك / علم, yakni
memahami/melihat dengan akal pikiran (tentang wujudulhilal).

2. Ra-a (رأى) fi’il dari رؤية dapat dapat diartikan حسِب / ظنّ, yakni
menduga/yakin / berpendapat/melihat dengan hati (tentang wujudul hilal).



Dua makna yang terakhir ini dipegangi oleh sebagian ahli hisab. Sehingga
mereka berpendapat hisab adalah sistem alternatif untuk penentuan awal
bulan qamariyah, khususnya awal bulan Ramadlan, awal Bulan Syawal, dan awal
Bulan Dzulhijjah.



Pendapat sebagian ahli hisab ini perlu dikoreksi karena bertentangan dengan
kaidah bahasa Arab:



1. Ra-a (رأى) yang mempunyai arti أدرك / علم dan حسِب / ظنّ itu,
masdarnya رَأْيٌ, sedang yang disebut dalam hadits adalah رؤية

2. Oleh karena itu yang disebut dalam hadits Nabi SAW adalah لرؤيته (karena
melihat penampakan hilal) bukan لرأيه (karena memahami, menduga, meyakini,
berpendapat adanya hilal)

3. Ra-a (رأى) yang diartikan أدرك / علم menurut kaidah bahasa arab,
maf’ul bih (obyek) nya harus berbentuk abstrak, seperti:



أرءيت الذى يكذب بالدين



“*Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?*” (QS. Al-Mâ’ûn [107]: 1)


Sedangkan ra-a (rukyah) yang disebut dalam hadits, obyeknya nyata secara
fisik yaitu hilal, seperti:

اذا رايتم الهلال فصوموا...

* *

*“Apabila kamu melihat hilal maka berpuasalah…” *(HR. Muslim)



4. Ra-a (رأى) yang diartikan حسِب / ظنّ, menurut kaidah bahasa arab
mempunyai 2 maf’ul bih (obyek). Contoh:



انهم يرونه بعيدا



“*Sesungguhnya mereka menduga siksaan itu jauh (mustahil)*” (QS. Al-Ma’ârij
[70]: 6), dan



ونره قريبا



“*Sedangkan kami yakin siksaan itu dekat (pasti terjadi).*” (QS. Al-Ma’ârij
[70]:7).

Adapun yang dimaksud ra-a (rukyah) dalam hadits, maf’ul bih (obyek)nya
satu. Contohnya seperti pada hadits nomor 3 dan contoh:



صوموا لرؤيته ...



“..*berpuasalah kalian karena terlihat hilal*…” (HR. Bukhari dan Muslim)



5. Ahli hisab sering mendukung argumentasinya dengan mengemukakan
kalimat faqdurûlahu yang terdapat dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim
yang diartikan kadarkanlah padanya, maksudnya perkirakanlah. Argumen ini
tidak tepat karena:

a.   Dalam hadits lain riwayat Muslim terdapat ungkapan *faqdurûlahu
tsalatsîna *(فاقدرواله ثلاثين), artinya: “*Maka kadarkan (tentukan) lah
padanya 30 (hari).*” Sesungguhnya hadits ini dapat dijadikan penjelasan
bagi hadits riwayat Bukhari-Muslim tersebut.

b.  *Faqdurû *adalah bentuk amr dari fi’il madli *qadara *dan memiliki
banyak arti: sanggupilah, kuasailah, ukurlah, bandingkanlah, pikirkanlah,
pertimbangkanlah, sediakanlah, persiapkanlah, agungkanlah, muliakanlah,
bagilah, tentukanlah, takdirkanlah, persempitlah, tekanlah, dan masih
banyak arti yang lain. Arti yang demikian banyak ini menjadi sulit untuk
diambil salah satunya ketika dihubungkan dengan tujuan hadits tentang puasa
Ramadlan.



Menurut ahli ushul Kata faqdurû disebut kata mujmal (banyak artinya). Untuk
memahaminya harus dijelaskan dengan mencarikan kata *mufassar *(pasti
artinya) seperti اَكْمِلُوْا (sempurnakanlah) sebagaimana dalam hadits Nabi
SAW:



فَاَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ



“*Maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi tigapuluh.*” (HR.
Bukhori dan Muslim).

Dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan *faqdurûlahu *dalam
hadits riwayat Bukhori dan Muslim tersebut harus dipahami dengan makna
“sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi tigapuluh”



6.   

[keluarga-islam] RI Impor Singkong dari China dan Vietnam ???

2012-07-16 Terurut Topik Ananto
Jagung kita masih impor walaupun kita juga produksi di sini, namun untuk
kebutuhan industri pasokannya masih kurang maka bisa dilakukan impor, garam
sama kebutuhan kita tinggi, sementara produksi dalam negeri belum cukup,
maka kita impor, nah seperti ini juga bisa terjadi di singkong, tapi saya
yakin singkong yang diimpor merupakan singkong yang tidak bisa untuk
pangan, tegasnya.

 

sumber:

http://finance.detik.com/read/2012/07/09/114740/1960838/4/kemendag-tak-tahu-ri-impor-singkong-dari-china-dan-vietnam?f9911013


 

salam,

ananto



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Adhie: Sirkuit Jakarta!

2012-07-16 Terurut Topik Ananto
Sirkuit Jakarta!

Oleh: Adhie M. Massardi

Kamis, 12 Juli 2012 , 12:44:00 WIB

 

PEMILIHAN gubernur (pilgub) DKI Jakarta periode 2012-2017 membuka sejarah
baru dalam rezim pemilu di Indonesia. Pertarungan 6 (enam) pasangan calon
gubernur justru ramai hanya di hari H. Tapi menyaksikan perhitungan cepat
(quick count) yang disiarkan langsung sejumlah stasiun TV nasional seperti
menonton pertarungan para racer otomotif di sirkuit balap. Kita hanya
melihat sang racer, pembalapnya, dan bukan merk kendaraan yang mereka
kendalikan.


Memang, berbeda dengan pilkada di kota atau provinsi lain, di DKI Jakarta,
warna partai, kendaraan para kandidat, juga tokoh-tokohnya, nyaris tak
terdengar, atau tak diperhitungkan sama sekali. Makanya, hari-hari kampanye
sepanjang dua pekan (24 Juni - 8 Juli) berjalan seperti hari-hari biasa.
Tanda-tanda di Ibukota sedang digelar pilgub hanya tampak pada poster,
spanduk dan baliho yang 'mengotori' jalanan.


Masyarakat Jakarta seperti tak peduli pada proses suksesi kepemimpinan di
daerahnya. Buktinya, kisruh DPT (daftar pemilih tetap), juga masalah dalam
proses pemilu lainnya, yang seharusnya disikapi secara kritis, mengingat di
Ibukota memiliki banyak tokoh dan pengamat pemilu, ternyata tetap berjalan
hingga hari penyoblosan (11 Juli).


Namun, di luar dugaan, setelah detik-detik pemilihan berjalan di sejumlah
TPS (tempat pemungutan suara), publik, khususnya masyarakat Jakarta,
langsung memfokuskan perhatiannya ke hasil pilgub DKI Jakarta.


Pilgub Jakarta ternyata memang menarik. Fenomenal. Pertama, karena jumlah
kandidatnya lumayan banyak: Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli (Partai Demokrat),
Hendarji Supandji - Achmad Riza Patria (independen), Joko Widodo - Basuki
'Ahok' Tjahja Purnama (PDIP - Gerindra), Hidayat Nurwahid - Didik J
Rachbini (PKS, PAN), Faisal Basri - Biem Benyamin (independen) dan Alex
Nurdin - Nono Sampono (Golkar, PPP, PDS).


Faktor kedua, pilgub DKI Jakarta kali ini dimeriahkan oleh hampir semua
lembaga survei yang ada di negeri ini. Beberapa di antaranya ada yang
menghasilkan angka-angka kontroversial, seperti melawan arus publik yang
gandrung perubahan. Bahkan, ada lembaga survei yang yakin incumbent (Foke -
Nachrowi) bakal memenangi pilgub dalam sekali gebrak, satu putaran. Seolah
masyarakat tak mengharapkan Jakarta berubah setelah selama ini bergerak
mundur, terutama jika dibandingkan dengan kota-kota metropolitan di negara
lain.


Tapi, hasilnya kini, meskipun belum benar-benar final, keinginan masyarakat
Ibukota tercermin dari hasil penghitungan cepat yang sudah dipublikasikan
di media-media massa. Pasangan Jokowi - Ahok mengungguli pasangan yang
dijagokan sejumlah lembaga survei.


Dari hasil penghitungan sementara pilgub DKI ini, kita juga melihat
fenomena baru: iklan, rekayasa opini publik (survey), mobilisasi birokrasi,
manipulasi DPT, yang di tempat lain bisa sukses memenangi pemilu, di
Jakarta ternyata gagal total. Rakyat tetap menggunakan akal sehatnya dalam
memilih.


Lebih dari itu, pilgub DKI Jakrta juga membawa kesadaran baru pada kita.
Mekanisme demokrasi dalam rekrutmen kepemimpinan politik seperti arena
balap di sirkuit. Pemilu seharusnya memang menjadi seperti sirkuit balap
otomotif. Artinya, partai politik adalah kendaraannya, sedangkan para
kandidat, baik legislatif, apalagi calon presiden, adalah racer,
pembalapnya.


Jadi, partai politik yang baik adalah yang pandai memilih racer, menentukan
kandidatnya (baik untuk legislatif, bupati, walikota, gubernur, bahkan
presiden). Pilih yang benar-benar memahami medan, sanggup menukik di
tikungan-tikungan tajam. Pendek kata, sang kandidat tahu persoalan
bangsanya. Bukan kandidat yang sanggup membayar “mahar” paling mahal.


Sebab, racer yang baik, apalagi kalau ternyata bisa memenangi pertarungan,
akan menaikkan citra (partai) yang dikemudikannya. Itulah sebabnya di dunia
olahraga otomotif, para pembalap (F-1) seperti Fernando Alonso, Sebastian
Vettel, Raikkonen, atau Jorge Lorenzo, Casey Stoner, Valentino Rossi di
dunia MotoGP, menjadi incaran perusahaan otomotif.


Makanya, kalau pilpres mendatang juga kita jadikan sebagai Sirkuit
Indonesia, niscaya kita akan memiliki RI-1 yang benar-benar mumpuni.
Sehingga bisa bersaing di Sirkuit ASEAN atau di sirkuit internasional
lainnya. Bukan sekedar masinis yang menjalankan kereta sesuai aturan dan
perintah dari luar (asing), bukan atas kehendak rakyat dan perintah
konstitusi...! [***]

 

Sumber:

http://www.rmol.co/read/2012/07/12/70695/Sirkuit-Jakarta!-



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Kita sama sama pausa.

2012-07-16 Terurut Topik Muhammad Nasir Nasir
Kita sama sama pausa.

Engkau puasa Aku puasa. Engkau tak pausa Aku berbuka.
Engkau puasa tak makan tak minum. Aku pun tak makan tak minum.
Tetapi kalau sifat engkau tidak puasa Aku sentiasa berbuka.
Aku duduk didalam, perut tidak makan Aku pun tidak makan.
Itu lah rahsianya jin kena rejam.

Bulan puasa itu bulan diam. Bulan rahsia, siapa boleh tengok syaitan kena rejam.
Bulan pauas di buka Nya pintu langit, pintu rezeki. Disuruh banyak bertaubat 
pada bulan ini.
Puasa pada syariat Nya mencuci hati. Pada hakikat Nya menahan diri.
Puasa pada syariat Nya jalan hati. Pada hakikat Nya jalan diri.
Hakikat pausa keikhlasan pada menegakkan keimanan.

Engkau sembahyang engkau puasa tak? Engkau puasa tak didalam sembahyang.
Orang sembahyang tidak boleh makan dan minum mesti mahu puasa, kita sama sama 
puasa.
Engkau puasa Aku puasa. Engkau sama Aku sama dihukumkan. kiata sama sama 
mengerjakan.

Buat renungan kita yang beragama. Buat renungan Umat Nabi Muhammad.

Wassalam