[keluarga-islam] Harga Sembako Mulai Naik
Harga Sembako Mulai Naik Penulis : Bima Setiyadi | Sabtu, 14 Juli 2012 | 16:01 WIB Dibaca: *585* Komentarhttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1601520/Harga.Sembako.Mulai.Naik#komentar: *1* | http://twitter.com/home?status=Harga+Sembako+Mulai+Naik+http://kom.ps/ABr7qq+via+%40kompascom http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1601520/Harga.Sembako.Mulai.Naik# Share: KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Warga memilih telur ayam negeri yang dijual pedagang dengan harga Rp 16.000 per kilogram di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2011). Di pasar tersebut, harga cabe merah keriting naik tajam menjadi Rp 40.000 per kilogram dari Rp 25.000 per kilogram. 1http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1601520/Harga.Sembako.Mulai.Naik# *TERKAIT:* - Benturan dengan Ramadhan, Kegiatan Agustusan Digelar Bulan Juli http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/1306023/Benturan.dengan.Ramadhan.Kegiatan.Agustusan.Digelar.Bulan.Juli. - Jelang Momen Agamis, Telkomsel Kuatkan Jaringan di Tapal Kudahttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/11524695/Jelang.Momen.Agamis.Telkomsel.Kuatkan.Jaringan.di.Tapal.Kuda - Ceri Impor untuk Ramadhan dari The Food Hall http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/09185838/Ceri.Impor.untuk.Ramadhan.dari.The.Food.Hall. - Koleksi Busana Ramadhan Centrohttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/13/2246014/Koleksi.Busana.Ramadhan.Centro - Masuki Ramadhan, Omzet Pedagang Busana Muslim Meningkathttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/13/18331615/Masuki.Ramadhan.Omzet.Pedagang.Busana.Muslim.Meningkat *JAKARTA, KOMPAS.com-* Jelang bulan Ramadan yang kurang dari satu minggu, sejumlah harga sembako di Pasar Bintang Mas Palmerah, Jakarta Barat mengalami kenaikan harga. Naiknya harga pasar ini diharapkan pemerintah mengontrol langsung kenaikan harga tersebut. Harga telur yang semula Rp. 16.000/Kg menjadi Rp.20.000/kg, minyak Rp.11.000/kg menjadi Rp. 12.000/kg, sedangkan gula yang semula Rp.10.000/kg menjadi Rp. 12.000/kg, Jelas salah satu pedagang sembako, Mar (56). Ia mengatakan, sejak tahun 1973 berdagang pasti ketika mau bulan puasa harga naik. Apalagi ketika menjelang hari raya idul fitri. Tidak tahu apa penyebabnya, tetapi kalau sayuran mungkin karena pasokan barang terbatas, apalagi musim kemarau *gini*, ujarnya. Sementara itu, Merangkaknya harga sembako tersebut membuat para pedagang warung nasi di bilangan Palmerah ikut menaikan harga jual. Bingung saya, mau saya kurangin belanja, tapi pembeli 'kan maunya banyak. Jadi mau tidak mau saya naikan harga jualnya, jelas Tuti (42) pedagang warteg. -- *sudah banyak bukti sukses dari JSS makanya buruan daftar disinihttp://caridikit.blogspot.com/2012/03/belajar-investasi.html Profit 2%/hari dan cashback menanti anda...* untuk info lengkap petunjuk lebih lanjut silahkan hubungi saya di FaceBook : hanja...@gmail.com YM : desat...@yahoo.com Gtalk: hanja...@gmail.com
[keluarga-islam] DO'A SETELAH SHOLAT WITIR RAMADHAN [1 Attachment]
Assalamu'alaikum Wr. wb. Bagi yang membutuhkan silahkan untuk disebarluaskan do'a setelah sholat witir di bulan Ramadhan yang saya attach berikut ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat... Amien... wassalam, Arland-JKT
[keluarga-islam] DOA SETELAH TARAWEH DAN BACAAN BILAL [1 Attachment]
Assalamu'alaikum Wr. wb. Bagi yang membutuhkan silahkan untuk disebarluaskan do'a setelah sholat Taraweh dan Bacaan Bilal di bulan Ramadhan yang saya attach berikut ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat... Amien... wassalam, Arland-JKT
[keluarga-islam] DO'A SELAMAT [1 Attachment]
Assalamu'alaikum Wr. wb. Bagi yang membutuhkan silahkan untuk diamalkan dan dihafalkan do'a selamat yang saya attach berikut ini. Sangat bagus dibaca pada setiap habis Sholat. Mudah-mudahan dapat bermanfaat... Amien... wassalam, Arland-JKT
[keluarga-islam] Hamba yang tidak mensyirikan Tuhan Nya..........
Salam seugamaAssalamualaikum, Hamba yang tidak mensyirikan Tuhan Nya, dia bukan lah seorang hamba yang bodoh. Walaupun dia tidak berpelajaran tinggi, kerana untuk mengenal Tuhan itu wajib bagi hak seorang hamba terhadap Tuhan yang menjadikan nya. Wajib kita sebagai seorang hamba mengenal pada Tuhan yang disembah. Tidak kira apa kelas,darjat,pangkat dan rupa kita. Penting nya kita kenal Tuhan yang disembah dan menyerahkan hak penyembahan kepada Tuhan yang berhak disembah tanpa mensyirikan Nya. Kalau seorang hamba jujur, ikhlas dan berusaha pada mencari, ingin mengenal dan mahu menyembah, sujud dan berserah pada Tuhan dengan tidak mensyirikan Tuhan Nya. Pasti Tuhan akan memberi petunjuk pada diri nya. Ini soal akal seseorang hamba yang berfikir dan berusaha yang bersungguh-sungguh mahu mengenal Tuhan Nya. Ilmu tauhid adalah Ilmu yang paling tinggi, Ilmu yang berikrar dengan lida bertasdik didalam hati. Sesungguhnya adalah hak Tuhan untuk memberi petunjuk pada siapa yang dikehendaki Nya. Jangan lah kita beranggapan bahawa seorang yang banyak membaca kitab-kitab dan belajar tentang hukum-hukum didalam agama, seorang itu sudah mengenal Tuhan. Selagi kita tiada bertekad untuk mengenal Tuhan kita, apa kah erti nya kitab yang kita baca dan pelajari. Apakah wajib kita ke universiti untuk mengenal Tuhan kita? Sebenar nya apakah yang kita cari dan pelajari? Kita hanya belajar tentang hukum-hukum agama, tetapi kita tidak mengenal yang punya hukum, hukum hendak bawa ke mana? Hukum yang paling besar hukum Allah. LaaIlaahaIllallaahu wahdahu laa syariikalahu.Ini satu hukum yang paling berat yang tiada ampun Nya. Kita belajar hukum, kita hendak menghukum diri kita, yang mana salah hukum-kan atas diri kita. Hukum apa? Hukum Wahdahu laa syariikalahu. Dimana jatuhnya hukum itu atas diri kita, ada kah kita mengetahui dimana jatuhnya atas diri kita? Kita tanya diri kita yang pergi ke pengajian di Universiti-Universiti Islam di serata dunia, apa kah nawaitu kita? Ada kita beritekad mencari dan ingin mengenal Tuhan kita atau kita hendak mencari nama dan pangkat untuk mencapai cita-cita kita? Apakah cita-cita kita sebagai seorang hamba kepada Tuhan Nya? Apakah cita-cita kita sebagai seorang umat kepada Nabi dan Rasul Nya? Dan apakah cita-cita kita yang beragama Islam. Sesungguhnya atas Hak Allah yang akan mengangkat darjat dan memberi pangkat serta petunjuk kepada siapa yang dikendaki. Hamba yang dapat pangkat akhirat di bawah naungan Allah. Orang yang dapat Taufik dan Hidayat dari Allah.Dia lah orang yang diberi kitab bukan orang yang mengarang kitab. Beza juga darjat nya dengan orang-orang yang menyusun dan mengatur hukum-hukum yang sudah tersurat didalam kitab. Firman Allah: Dan Aku tunjukkan kamu kepada Tuhan kamu maka kamu takut. 79:19 Buat renungan kita yang beragama. Buat renungan kita Umat Nabi Muhammad. Wassalam.
[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 27 Sya'ban 1433H
Bismillah irRahman irRaheem In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind Allaahumma laa ya'tii bil hasanaati illaa anta wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahi. Ya Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, tidak ada yang menghilangkan kejahatan kecuali Engkau, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah. Dari Kitab Al-Adzkar - Imam An-Nawawi, Bagian 16, Bab 41. -- http://harian-oftheday.blogspot.com/ ...menyembah yang maha esa, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, mengasihi sesama...
[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Menuju Penyatuan Kriteria Awal Bulan (2-Habis)
*Menuju Penyatuan Kriteria Awal Bulan (2-Habis)* Hisab sebagai Penyempurna Rukyah Dalam konteks penentuan awal bulan qamariyah, maka yang dimaksudkan dengan rukyah adalah rukyatulhilal. Rukyah dalam bahasa arab sepatah kata isim berbentuk masdar dari fi’il يَرَى- رَأَى berarti أَبْصَرَ, melihat dengan mata kepala. Diartikan melihat dengan mata kepala tentu objek lihat (maf’ul bih) adalah sesuatu yang tampak. Contoh QS Al-An’am (6): 76-78 ...رَأَى كَوْكَبًا … melihat bintang (a. 76) …رَأَى اْلقَمَرَ … melihat bulan (a. 77) …رَأَى الشَّمْسَ … melihat matahari (a. 78) Contoh dalam Hadits: اِذَا رََأَيْتُمُ اْلهِلاَلَ apabila kamu sekalian melihat hilal… (HR. Muslim) Jadi rukyah yang dikaitkan dengan hilal dalam mafhumul ayat QS. Al-Baqarah (2):189 dan yang disebut dalam lebih dari 20 hadits adalah “melihat hilal dengan mata kepala”. Jelasnya rukyatul hilal adalah sistem penentuan awal bulan Qamariyah, khususnya awal bulan Ramadlan, awal bulan Syawal, dan awal bulan Dzulhijjah dengan cara melaksanakan pengamatan/observasi hilal di lapangan secara langsung, baik dengan mata telanjang maupun dengan alat, pada tanggal 29 malam 30 dari bulan yang sedang berjalan. Apabila hilal terlihat, maka bulan baru telah datang, dan apabila hilal tidak terlihat, maka bulan baru diawali malam berikutnya (*istikmal*). Setelah hisab masuk dalam kalangan Islam, maka berkembang pemikiran terhadap makna rukyah. Sebagian ahli hisab memaknai rukyah dengan makna melihat dengan pikiran dan melihat dengan hati. Alasannya: 1. Ra-a (رأى) fi’il dari رؤية dapat diartikan أدرك / علم, yakni memahami/melihat dengan akal pikiran (tentang wujudulhilal). 2. Ra-a (رأى) fi’il dari رؤية dapat dapat diartikan حسِب / ظنّ, yakni menduga/yakin / berpendapat/melihat dengan hati (tentang wujudul hilal). Dua makna yang terakhir ini dipegangi oleh sebagian ahli hisab. Sehingga mereka berpendapat hisab adalah sistem alternatif untuk penentuan awal bulan qamariyah, khususnya awal bulan Ramadlan, awal Bulan Syawal, dan awal Bulan Dzulhijjah. Pendapat sebagian ahli hisab ini perlu dikoreksi karena bertentangan dengan kaidah bahasa Arab: 1. Ra-a (رأى) yang mempunyai arti أدرك / علم dan حسِب / ظنّ itu, masdarnya رَأْيٌ, sedang yang disebut dalam hadits adalah رؤية 2. Oleh karena itu yang disebut dalam hadits Nabi SAW adalah لرؤيته (karena melihat penampakan hilal) bukan لرأيه (karena memahami, menduga, meyakini, berpendapat adanya hilal) 3. Ra-a (رأى) yang diartikan أدرك / علم menurut kaidah bahasa arab, maf’ul bih (obyek) nya harus berbentuk abstrak, seperti: أرءيت الذى يكذب بالدين “*Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?*” (QS. Al-Mâ’ûn [107]: 1) Sedangkan ra-a (rukyah) yang disebut dalam hadits, obyeknya nyata secara fisik yaitu hilal, seperti: اذا رايتم الهلال فصوموا... * * *“Apabila kamu melihat hilal maka berpuasalah…” *(HR. Muslim) 4. Ra-a (رأى) yang diartikan حسِب / ظنّ, menurut kaidah bahasa arab mempunyai 2 maf’ul bih (obyek). Contoh: انهم يرونه بعيدا “*Sesungguhnya mereka menduga siksaan itu jauh (mustahil)*” (QS. Al-Ma’ârij [70]: 6), dan ونره قريبا “*Sedangkan kami yakin siksaan itu dekat (pasti terjadi).*” (QS. Al-Ma’ârij [70]:7). Adapun yang dimaksud ra-a (rukyah) dalam hadits, maf’ul bih (obyek)nya satu. Contohnya seperti pada hadits nomor 3 dan contoh: صوموا لرؤيته ... “..*berpuasalah kalian karena terlihat hilal*…” (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Ahli hisab sering mendukung argumentasinya dengan mengemukakan kalimat faqdurûlahu yang terdapat dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang diartikan kadarkanlah padanya, maksudnya perkirakanlah. Argumen ini tidak tepat karena: a. Dalam hadits lain riwayat Muslim terdapat ungkapan *faqdurûlahu tsalatsîna *(فاقدرواله ثلاثين), artinya: “*Maka kadarkan (tentukan) lah padanya 30 (hari).*” Sesungguhnya hadits ini dapat dijadikan penjelasan bagi hadits riwayat Bukhari-Muslim tersebut. b. *Faqdurû *adalah bentuk amr dari fi’il madli *qadara *dan memiliki banyak arti: sanggupilah, kuasailah, ukurlah, bandingkanlah, pikirkanlah, pertimbangkanlah, sediakanlah, persiapkanlah, agungkanlah, muliakanlah, bagilah, tentukanlah, takdirkanlah, persempitlah, tekanlah, dan masih banyak arti yang lain. Arti yang demikian banyak ini menjadi sulit untuk diambil salah satunya ketika dihubungkan dengan tujuan hadits tentang puasa Ramadlan. Menurut ahli ushul Kata faqdurû disebut kata mujmal (banyak artinya). Untuk memahaminya harus dijelaskan dengan mencarikan kata *mufassar *(pasti artinya) seperti اَكْمِلُوْا (sempurnakanlah) sebagaimana dalam hadits Nabi SAW: فَاَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ “*Maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi tigapuluh.*” (HR. Bukhori dan Muslim). Dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan *faqdurûlahu *dalam hadits riwayat Bukhori dan Muslim tersebut harus dipahami dengan makna “sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi tigapuluh” 6.
[keluarga-islam] RI Impor Singkong dari China dan Vietnam ???
Jagung kita masih impor walaupun kita juga produksi di sini, namun untuk kebutuhan industri pasokannya masih kurang maka bisa dilakukan impor, garam sama kebutuhan kita tinggi, sementara produksi dalam negeri belum cukup, maka kita impor, nah seperti ini juga bisa terjadi di singkong, tapi saya yakin singkong yang diimpor merupakan singkong yang tidak bisa untuk pangan, tegasnya. sumber: http://finance.detik.com/read/2012/07/09/114740/1960838/4/kemendag-tak-tahu-ri-impor-singkong-dari-china-dan-vietnam?f9911013 salam, ananto -- http://harian-oftheday.blogspot.com/ ...menyembah yang maha esa, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, mengasihi sesama...
[keluarga-islam] Adhie: Sirkuit Jakarta!
Sirkuit Jakarta! Oleh: Adhie M. Massardi Kamis, 12 Juli 2012 , 12:44:00 WIB PEMILIHAN gubernur (pilgub) DKI Jakarta periode 2012-2017 membuka sejarah baru dalam rezim pemilu di Indonesia. Pertarungan 6 (enam) pasangan calon gubernur justru ramai hanya di hari H. Tapi menyaksikan perhitungan cepat (quick count) yang disiarkan langsung sejumlah stasiun TV nasional seperti menonton pertarungan para racer otomotif di sirkuit balap. Kita hanya melihat sang racer, pembalapnya, dan bukan merk kendaraan yang mereka kendalikan. Memang, berbeda dengan pilkada di kota atau provinsi lain, di DKI Jakarta, warna partai, kendaraan para kandidat, juga tokoh-tokohnya, nyaris tak terdengar, atau tak diperhitungkan sama sekali. Makanya, hari-hari kampanye sepanjang dua pekan (24 Juni - 8 Juli) berjalan seperti hari-hari biasa. Tanda-tanda di Ibukota sedang digelar pilgub hanya tampak pada poster, spanduk dan baliho yang 'mengotori' jalanan. Masyarakat Jakarta seperti tak peduli pada proses suksesi kepemimpinan di daerahnya. Buktinya, kisruh DPT (daftar pemilih tetap), juga masalah dalam proses pemilu lainnya, yang seharusnya disikapi secara kritis, mengingat di Ibukota memiliki banyak tokoh dan pengamat pemilu, ternyata tetap berjalan hingga hari penyoblosan (11 Juli). Namun, di luar dugaan, setelah detik-detik pemilihan berjalan di sejumlah TPS (tempat pemungutan suara), publik, khususnya masyarakat Jakarta, langsung memfokuskan perhatiannya ke hasil pilgub DKI Jakarta. Pilgub Jakarta ternyata memang menarik. Fenomenal. Pertama, karena jumlah kandidatnya lumayan banyak: Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli (Partai Demokrat), Hendarji Supandji - Achmad Riza Patria (independen), Joko Widodo - Basuki 'Ahok' Tjahja Purnama (PDIP - Gerindra), Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini (PKS, PAN), Faisal Basri - Biem Benyamin (independen) dan Alex Nurdin - Nono Sampono (Golkar, PPP, PDS). Faktor kedua, pilgub DKI Jakarta kali ini dimeriahkan oleh hampir semua lembaga survei yang ada di negeri ini. Beberapa di antaranya ada yang menghasilkan angka-angka kontroversial, seperti melawan arus publik yang gandrung perubahan. Bahkan, ada lembaga survei yang yakin incumbent (Foke - Nachrowi) bakal memenangi pilgub dalam sekali gebrak, satu putaran. Seolah masyarakat tak mengharapkan Jakarta berubah setelah selama ini bergerak mundur, terutama jika dibandingkan dengan kota-kota metropolitan di negara lain. Tapi, hasilnya kini, meskipun belum benar-benar final, keinginan masyarakat Ibukota tercermin dari hasil penghitungan cepat yang sudah dipublikasikan di media-media massa. Pasangan Jokowi - Ahok mengungguli pasangan yang dijagokan sejumlah lembaga survei. Dari hasil penghitungan sementara pilgub DKI ini, kita juga melihat fenomena baru: iklan, rekayasa opini publik (survey), mobilisasi birokrasi, manipulasi DPT, yang di tempat lain bisa sukses memenangi pemilu, di Jakarta ternyata gagal total. Rakyat tetap menggunakan akal sehatnya dalam memilih. Lebih dari itu, pilgub DKI Jakrta juga membawa kesadaran baru pada kita. Mekanisme demokrasi dalam rekrutmen kepemimpinan politik seperti arena balap di sirkuit. Pemilu seharusnya memang menjadi seperti sirkuit balap otomotif. Artinya, partai politik adalah kendaraannya, sedangkan para kandidat, baik legislatif, apalagi calon presiden, adalah racer, pembalapnya. Jadi, partai politik yang baik adalah yang pandai memilih racer, menentukan kandidatnya (baik untuk legislatif, bupati, walikota, gubernur, bahkan presiden). Pilih yang benar-benar memahami medan, sanggup menukik di tikungan-tikungan tajam. Pendek kata, sang kandidat tahu persoalan bangsanya. Bukan kandidat yang sanggup membayar “mahar” paling mahal. Sebab, racer yang baik, apalagi kalau ternyata bisa memenangi pertarungan, akan menaikkan citra (partai) yang dikemudikannya. Itulah sebabnya di dunia olahraga otomotif, para pembalap (F-1) seperti Fernando Alonso, Sebastian Vettel, Raikkonen, atau Jorge Lorenzo, Casey Stoner, Valentino Rossi di dunia MotoGP, menjadi incaran perusahaan otomotif. Makanya, kalau pilpres mendatang juga kita jadikan sebagai Sirkuit Indonesia, niscaya kita akan memiliki RI-1 yang benar-benar mumpuni. Sehingga bisa bersaing di Sirkuit ASEAN atau di sirkuit internasional lainnya. Bukan sekedar masinis yang menjalankan kereta sesuai aturan dan perintah dari luar (asing), bukan atas kehendak rakyat dan perintah konstitusi...! [***] Sumber: http://www.rmol.co/read/2012/07/12/70695/Sirkuit-Jakarta!- -- http://harian-oftheday.blogspot.com/ ...menyembah yang maha esa, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, mengasihi sesama...
[keluarga-islam] Kita sama sama pausa.
Kita sama sama pausa. Engkau puasa Aku puasa. Engkau tak pausa Aku berbuka. Engkau puasa tak makan tak minum. Aku pun tak makan tak minum. Tetapi kalau sifat engkau tidak puasa Aku sentiasa berbuka. Aku duduk didalam, perut tidak makan Aku pun tidak makan. Itu lah rahsianya jin kena rejam. Bulan puasa itu bulan diam. Bulan rahsia, siapa boleh tengok syaitan kena rejam. Bulan pauas di buka Nya pintu langit, pintu rezeki. Disuruh banyak bertaubat pada bulan ini. Puasa pada syariat Nya mencuci hati. Pada hakikat Nya menahan diri. Puasa pada syariat Nya jalan hati. Pada hakikat Nya jalan diri. Hakikat pausa keikhlasan pada menegakkan keimanan. Engkau sembahyang engkau puasa tak? Engkau puasa tak didalam sembahyang. Orang sembahyang tidak boleh makan dan minum mesti mahu puasa, kita sama sama puasa. Engkau puasa Aku puasa. Engkau sama Aku sama dihukumkan. kiata sama sama mengerjakan. Buat renungan kita yang beragama. Buat renungan Umat Nabi Muhammad. Wassalam