Balasan: Re: Balasan: Re: Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
Terima kasih.. tanggapan saya ada di bawah tulisan andaAri <[EMAIL PROTECTED]> menulis:You're most welcome kang Ahmad, sebuah nama yang bagus jika dibandingkan dengan Ari...Sekali lagi terima kasih ... mudah-mudahan selalu mendapat berkah dari Yang Kuasa, amien. Jika saja analisa saya salah itu murni dari kebodohan dan kekurangan saya pribadi, jikapun benar, ini jika lho... semua kebenaran hanya milik Alloh taa'la.Artinya belum tentu juga khan. bila sesuatu yang kita sendiri belum yakin benar, ada baiknya lebih berhati-hati dalam menyikapi amalan orang lain. Bumi nusantara ini memang dari dulunya merupakan kawasan klenik yang dihuni manusia manusia dengan kepercayaan lebih magis dari suku Quraisy di Arab sana. Inilah yang menjadikan warna Islam disini menjadi sedemikian rupa.Apakah kebiasaan suku Quraisy yang suka mengumpulkan berhala di dalam ka'bah bukan termasuk klenik mas. Bila kawasan nusantara dari dahulu penuh dengan klenik, diganti dengan amalan Islam seperti menyebut kalimat tahlil, tahmid, dan kalimat thoyyibah yang lain. apa masih klenik juga mas? Jika saja semua ibadah hanya menggunakan tolak ukur niat, lalu untuk apa pedoman dan tuntunan yang disampaikan oleh Rosul kepada kita?. Bukankan dalam ibadah apalagi yang berbentuk ritual ada hukum, syarat dan petunjuk pelaksanaannya. Demikian juga dalam masalah kematian ini, Rosul sudah menyampaikan seperti itu, bantullah keluarga yang terkena musibah bukan sebaliknya, lalu mengapa kita harus melaksanakan yang sebaliknya, bukankah ini sudah melanggar perintah Rosul?Anda benar bila hal tersebut memang ibadah mahdhoh yang sudah jelas dan gamblang tuntunannya dari RosuluLLoh SAW, sementara acara tahlil itu hanyalah muamalah yang sifatnya tidak wajib dan tidak ada sama sekali larangan dari Qur'an & Khadits. Bila anda mengkategorikan hal ini sebagai sebuah ritual tentunya dalam hal ini menurut saya anda keliru, kenapa?. karena setahuku tidak ada satupun 'Ulama yang mewajibkan acara tahlil bagi keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum, yang ada adalah kewajiban kolektif (fardlu kifayat) dari warga sekitarnya sesuai yang dicontohkan RosuluLLoh, sementara acara tahlil tidak diwajibkan. Bilapun diadakan acara tersebut, biasanya warga sekitarnya yang lebih mampu akan secara bersama-sama membantu ahlulhajat dalam bentuk materi, makanan, atau minuman untuk dihidangkan bersama-sama setelah mendoakan yang meninggal, kerabatnya, maupun seluruh kaum muslimin yang hadir maupun tidak. Bila semua hal dikerjakan oleh keluarga yang terkena musibah.. ya ini yang perlu kita luruskan, kita berikan nasihat dengan baik sesuai yang dicontohkan RosuluLLoh SAW. Apa sulitnya bagi kita untuk mengganti ritual ini menjadi sesuatu yang sejalan dengan aturan dan hukum Alloh juga Rosul Nya; Apa sulitnya bagi kita untuk membiasakan diri lebih arif dalam mensikapi sesuatu yang kita tidak tahu persis niat dan tujuannya, apalagi bila hal tersebut tidak ada aturan dan hukum Allah yang melarangnya.. Tolong dong tunjukkan kepada kami larangan untuk mengingat mati, larangan untuk berempati sesama muslim, larangan membaca ayat-ayat al-qur'an, atau mungkin larangan untuk mendoa'kan sesama muslim dan muslimat. Atau mungkin ada larangan untuk bersilaturahmi sesama muslim? 1. Hilangkan kebiasaan menyuguhi tamu tahlilan, gantt dengan kegiatan shedekah dari tetangga2 kepada keluarga yang terkena musibah. 1. Akan lebih baik kita menghilangkan sifat kikir kita dikala senang maupun saat ada musibah (bukankah Allah sangat mencintai hambaNya yang suka bersodaqoh dikala suka maupun duka? silahkan anda cari dalilnya dalam Al-Qur'an maupun Khadits, tentunya anda lebih paham dari saya), kalau tetangga bersedekah kepada yang terkena musibah. sudah tentu, itulah yang diajarkan para aulia maupun 'ulama dari dahulu sampai sekarang. Bila ternyata ada sebagian ummat yang salah menafsirkan, tentunya bukan salah aulia maupun 'ulama yang mengajarkannya bukan..? Dan itu menjadi kewajiban kita untuk mengingatkannya untuk meluruskan niat maupun tuntunan amalan sunnah tersebut, bukan melarangnya dengan dalih bid'ah. 2. Rubah kegiatan pembacaan ayat ayat Alloh dengan kegiatan kajian dan telaah ayat ayat Alloh. 2. Untuk menelaah dan mengkaji ayat ayat Alloh tentunya diawali dengan membaca ayat ayat Alloh terlebih dahulu, ibarat anda saat ini bisa menganalisa banyak hal diawali dengan belajar a,b,c,d ... sampai z di SD dulu bukan ...? Atau barangkali anda langsung bisa tanpa melalui SD, SMP dst... syukurlah kalau begitu. Tentunya kegiatan pembacaan ayat ayat Alloh maupun kegiatan kajian dan telaah ayat ayat Alloh sama baiknya bukan..? 3. Ritual ini bukan wajib, jadi tidak perlu diwajibkan3. Maaf mas kira-kira 'ulama mana yang mewajibkan acara ini ? setahuku nggak ada tuh. Bila hal tersebut banyak/sering dilkukan, bukan berarti hal tersebut menjadi kewajiban. Sama seperti ibadah Sholat tarawih di bulan Romadlon, sekalipun ummat Islam ya
Re: Balasan: Re: Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
You're most welcome kang Ahmad, sebuah nama yang bagus jika dibandingkan dengan Ari... Jika saja analisa saya salah itu murni dari kebodohan dan kekurangan saya pribadi, jikapun benar, ini jika lho... semua kebenaran hanya milik Alloh taa'la. Bumi nusantara ini memang dari dulunya merupakan kawasan klenik yang dihuni manusia manusia dengan kepercayaan lebih magis dari suku Quraisy di Arab sana. Inilah yang menjadikan warna Islam disini menjadi sedemikian rupa. Jika saja semua ibadah hanya menggunakan tolak ukur niat, lalu untuk apa pedoman dan tuntunan yang disampaikan oleh Rosul kepada kita?. Bukankan dalam ibadah apalagi yang berbentuk ritual ada hukum, syarat dan petunjuk pelaksanaannya. Demikian juga dalam masalah kematian ini, Rosul sudah menyampaikan seperti itu, bantullah keluarga yang terkena musibah bukan sebaliknya, lalu mengapa kita harus melaksanakan yang sebaliknya, bukankah ini sudah melanggar perintah Rosul? Apa sulitnya bagi kita untuk mengganti ritual ini menjadi sesuatu yang sejalan dengan aturan dan hukum Alloh juga Rosul Nya; 1. Hilangkan kebiasaan menyuguhi tamu tahlilan, gantt dengan kegiatan shedekah dari tetangga2 kepada keluarga yang terkena musibah. 2. Rubah kegiatan pembacaan ayat ayat Alloh dengan kegiatan kajian dan telaah ayat ayat Alloh 3. Ritual ini bukan wajib, jadi tidak perlu diwajibkan Mudah kan?, mudah banget... Jadi kenapa sih bersikeras dengan sesuatu yang tidak berkesesuaian dengan aturan Rosul? Apakah susah menjadi "pendobrak"?, apakah takut menghadapi mayoritas? Salam Ari (Ari=ahmadrozikimanuddin) At 01:14 PM 7/20/2006, you wrote: Terima kasih.. tanggapan saya ada di bawah tulisan anda Ari <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Ini analisa saya atas kondisi umat saat ini yang tidak mungkin terjadi begitu saja. Pasti ada penyebabnya, kenapa umat Islam di sini menjadi seperti ini, berbeda dengan Islam di belahan bumi lainnya. Dalam hal ini mungkin kenapa ada tahlilan di bumi nusantara sementara di Inggris orang Islamnya tidak tahlilan, atau di Afghanistan, atau di Chechnya, di Palestin, disana kok ngga ada tahlilan. Lalu kesahan besar nya ada dimana. Analisa anda bisa salah, bisa juga tidak benar ups maaf sebelumnya. Kenapa ada "tahlilan" di bumi nusantara...?, tahukah anda bahwa setiap amalan seseorang sendiri atau berjamaah ditakar dari niatnya " innamal a'malu bin niyyatin" Dan yang tahu niat tersebut adalah yang mengamalkan dan tentu saja Allah SWT. Dari dahulu sampai sekarang adakah para 'ulama yang mewajibkan ritual tersebut ? setahuku tidak ada yang mewajibkan dan juga tidak ada yang mengharamkannya, kecuali era awal abad 20 Masehi. Sebaliknya setiap content dari acara tersebut berisi berbagai amalan kebajikan yang dianjurkan Islam melalui Al-Qur'an maupun Al-Khadits untuk menggantikan kebiasaan masyarakat pada saat itu yang susah dihapuskan sehingga content-nya diganti dengan hal-hal yang sesuai dengan ajaran Islam. Silahkan anda telaah juga posting pak Arland yang bersumber dari negeri jiran (Brunei Darussalam) yang lebih lengkap dan komprehensif. Kalau boleh tahu berapa lama anda sempat berkunjung di Afghanistan, Chechnya, atau Palestina... untuk meneliti hal tersebut apa benar perbandingan anda di atas ? Lalu kesahan besar nya ada dimana...silahkan anda gali informasi lebih banyak lagi kepada ahlinya. Dari sinilah saya coba menganalisa dari awal datang nya Islam ke bumi nusantara. Kita mesti mengerti dulu kondisi mansyarakat saat itu yang mayoritas adalah penganut Hindu sepeti halnya belahan hindia lainnya. Islam masuk dengan datangnya utusan utusan dari negara (kerajaan) Islam saat itu dibawah beberapa generasi sesudah Rosul. __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
Re: Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
Kang Ahmad, Postingan dibawah adalah postingan saya, jadi kewajiban sayalah untuk menjelaskannya (bukan kang arry putra); berikut copy paste sebagian posting anda : ... Analisa saya adalah bahwa memang para wali songo ataupun para penyebar Islam di nusantara ini belum bisa menanamkan Islam secara kaffah namun mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang. Masyarakat saat itu dengan keterbatasan pengetahuan dan akses informasi, menerima begitu saja tanpa penelaahan lebih jauh bagaimana Islam kaffah itu sesungguhnya dianut. tolong dong dijelaskan maksudnya seperti apa ? Masyarakat hindu saat itu memiliki keterbatasan dalam mendapatkan informasi seputar Islam langsung kepada sumbernya karena memang masih terbatas dalam akses. Jadi apa yang mereka terima langsung mereka serap tanpa ada kros cek dengan sumber langsung nya. Berbeda dengan kita, saat mendapatkan sebuah informasi, kita bisa memeriksakan informasi ini ke sumbernya langsung. Jadi dengan mudah kita bisa memilah dan memilih segala sesuatu informasi apakah sudah sesuai aslinya atau bertentangan dengannya. Sehingga saat (dalam hal ini saya ambil contoh yang sedang kita diskusikan) ritual kematian hindu digabungkan dengan bacaan bacaan tahlil dll yang kemudian disebut ritual tahlilan, masyarakat saat itu tidak bisa mengecek apakah ritual ini dibenarkan dalam hukum Islam atau tidak, mereka menerimanya bulat bulat dan mentah mentah. Ini adalah ijtihad para wali Alloh dalam menghadapi kondisi umat saat itu, dan ini adalah konsekuensi dalam dakwah. Disatu sisi para wali memiliki kewajiban dalam menyiarkan Islam disisi lain kondisi masyarakanya adalah seperti itu, maka dibuatlah pencampuran antara ajaran nenek moyang dan ajaran Islam seperti yang terjadi dalam tahlilan. Perlu digarisbawahi, disini bukan para wali yang kita diskusikan, tapi hasil ijtihad mereka. Begitu kurang lebihnya... Untuk lebih jauh coba dilihat postingan saya sebelumnya... Salam Ari __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
Balasan: Re: Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
Terima kasih.. tanggapan saya ada di bawah tulisan andaAri <[EMAIL PROTECTED]> menulis:Ini analisa saya atas kondisi umat saat ini yang tidak mungkin terjadi begitu saja. Pasti ada penyebabnya, kenapa umat Islam di sini menjadi seperti ini, berbeda dengan Islam di belahan bumi lainnya. Dalam hal ini mungkin kenapa ada tahlilan di bumi nusantara sementara di Inggris orang Islamnya tidak tahlilan, atau di Afghanistan, atau di Chechnya, di Palestin, disana kok ngga ada tahlilan. Lalu kesahan besar nya ada dimana.Analisa anda bisa salah, bisa juga tidak benar ups maaf sebelumnya. Kenapa ada "tahlilan" di bumi nusantara...?, tahukah anda bahwa setiap amalan seseorang sendiri atau berjamaah ditakar dari niatnya " innamal a'malu bin niyyatin" Dan yang tahu niat tersebut adalah yang mengamalkan dan tentu saja Allah SWT. Dari dahulu sampai sekarang adakah para 'ulama yang mewajibkan ritual tersebut ? setahuku tidak ada yang mewajibkan dan juga tidak ada yang mengharamkannya, kecuali era awal abad 20 Masehi. Sebaliknya setiap content dari acara tersebut berisi berbagai amalan kebajikan yang dianjurkan Islam melalui Al-Qur'an maupun Al-Khadits untuk menggantikan kebiasaan masyarakat pada saat itu yang susah dihapuskan sehingga content-nya diganti dengan hal-hal yang sesuai dengan ajaran Islam. Silahkan anda telaah juga posting pak Arland yang bersumber dari negeri jiran (Brunei Darussalam) yang lebih lengkap dan komprehensif. Kalau boleh tahu berapa lama anda sempat berkunjung di Afghanistan, Chechnya, atau Palestina... untuk meneliti hal tersebut apa benar perbandingan anda di atas ? Lalu kesahan besar nya ada dimana...silahkan anda gali informasi lebih banyak lagi kepada ahlinya. Dari sinilah saya coba menganalisa dari awal datang nya Islam ke bumi nusantara. Kita mesti mengerti dulu kondisi mansyarakat saat itu yang mayoritas adalah penganut Hindu sepeti halnya belahan hindia lainnya. Islam masuk dengan datangnya utusan utusan dari negara (kerajaan) Islam saat itu dibawah beberapa generasi sesudah Rosul.Rosul mengabarkan Islam ini dengan tegas mana yang haq dan mana yang bathil. Kebiasaan juga ritual (baca:sistem) nenek moyang pada jaman jahiliyah da Mekkah saat itu di kikis habis dan digantikan dengan sistem baru Islam, no matter what.Tentunya dalam hal ini anda juga belum tentu benar. salah satu adat kaum quraisy yang sangat senang menghormati tamunya tetap dipertahankan karena sejalan dengan Islam. Analisa saya adalah terjadi distorsi dalam ketegasan para penerus Beliau termasuk para wali sembilan di nusantara sehingga saat menemui berbagai tipe masyarakat dengan bermacam adat dan kebiasaan juga sistem. Distorsi ketegasan dalam mengabarkan Islam di bumi nusantara ini lah yang menjadikan Islam disini juga akhirnya terdistorsi sedemikian rupa sehingga menjadi Islam sekuler seperti sekarang ini.Terjadinya distorsi ketegasan dalam hal seperti apa tolong dong diperjelas, jangan sampai saya salah menafsirkan maksud anda. Ketegasan dalam hal apa ? Terus apa hubungannya amalan tersebut dengan Islam sekuler, diperjelas dong.. Atau maksudnya berdakwah dengan tegas seperti waktu Islam di Andalusia (Spanyol) yang akhirnya tinggal kenangan sejarah ? Jika saja para Wali itu bukan makhluk Alloh seperti manusia lainya yang memiliki kelabihan dan kekurangan, maka saya akan bertaklid kepada mereka dan menjadikan mereka panutan seperti saya menjadikan Rosululloh saw sebagai satu satunya panutan.Bagus itu prinsip yang anda yakini. Sebaliknya saya pun lebih percaya apa yang disampaikan para Aulia dan 'Ulama sebagai pewaris para nabi dari pada analisa anda yang masih manusia biasa juga yang memiliki kelebihan dan kekurangan sekalipun anda mengklaim menjadikan RosuluLLoh SAW sebagai satu-satunya panutan (karena saya haqqul yakin anda belum pernah bertemu dan berguru kepada beliau SAW, mohon dimaafkan akan hal ini) Hanya saja para wali Alloh inipun manusia yang tak lupu dari kekurangan. JIka saja kekurangan mereka dulu saat mengabarkan Islam ini bisa kita perbaiki maka... Why not...?Hanya saja ... anda sendiripun manusia yang tak luput dari kekurangan. Ada baiknya gali lebih dalam apa dan bagaimana Islam kaffah itu kepada pewaris beliau SAW yaitu para 'Ulama dan mujtahid. Bagi saudara saudara yang menganggap sakral para wali ini monggo dibuka mata hatinya untuk memahami Islam yang sesungguhnya yang dibawa Rosul saw dan bukan Islam yang dibawa oleh mereka. Alloh melebihkan sesuatu para diri para wali ini dan ini menjadi rahasia Nya. Sholawat dan salam untuk mereka atas usaha dan jerih payah para wali Alloh dalam menyebarkan Dienul Islam di nusantara ini...Bagi anda yang menganggap diri lebih ber'ilmu daripada para aulia, ada baiknya sering berinterospeksi diri. Karena para aulia tentunya lebih dekat sumber informasinya dengan RosuluLLoh, para sahabat, para tabiin, dan tabiut tabi'in, juga lebih dekat hubungannya dengan Allah SWT dari pada kita yang berjarak waktu lebih ja
Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
Maaf mas nggak usah terlalu emosi begitulah sampai-sampai tombol "!" -nya berceceran begitu? Kalau boleh tahu, kira-kira anda dapat informasi dari mana saja tentang diri saya ... kok sampai-sampai berani menyimpulkan begitu banyak tentang saya. Jangan mudah menganalisa lah... kalau datanya belum akurat. Anda khan orang berpendidikan, . tahu bagaimana menghormati guru, tentunya tahu juga dong bagaimana menghormati kawan bicara anda. Seandainya ada kesalahan persepsi saya tentang tulisan anda, silahkan dijelaskan lebih gamblang maksudnya seperti apa. Kalau anda boleh menganalisa tentang para wali songo yang belum bisa menanamkan Islam secarakaffah namun mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang. Tentunya saya juga bisa khan ikut menganalisa bahwa tulisan anda mengandung unsur kesombongan, seolah-olah sudah paling kaffah dalam ber-Islam. berikut copy paste sebagian posting anda : ... Analisa saya adalah bahwa memang para wali songo ataupun para penyebar Islam di nusantara ini belum bisa menanamkan Islam secara kaffah namun mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang. Masyarakat saat itu dengan keterbatasan pengetahuan dan akses informasi, menerima begitu saja tanpa penelaahan lebih jauh bagaimana Islam kaffah itu sesungguhnya dianut. tolong dong dijelaskan maksudnya seperti apa ? NB.: silahkan baca juga komentar saya pada setiap kalimat anda. Salam, Achmad Munif arry putra <[EMAIL PROTECTED]> menulis:antum2 semua yg menghina ulama, ( walisongo ), antumemang tdk pernah dididik ama guru antum utk mengormatiguru2, ulama !!Kira-kira di bagian kalimat mana kalau saya menghina ulama (walisongo) mas..kalau memang saya tidak pernah dididik, tolong dong sodaqoh pengetahuan anda wahai kaum berpendidikan. apakah ibadah antum lebih baik dari ulama ( walisongo)Hanya Allahlah yang lebih mengetahuinya, mudah-mudahan saya dijauhkan dari sifat "menilai orang dengan perbandingan diri sendiri". Hidayah adalah mutlak hak Allah, sebagai hamba-Nya saya hanya bermohon untuk selalu dikaruniai hidayah-Nya amien. apakah antum lebih byk ibadah daripada duniawi !!Silahkan anda menilai saya seperti apa.saya berdo'a mudah-mudahan anda diberi kemudahan dalam beribadah kepada-Nya amien. buktikan antum yg terbaik dari ulama diatasMaaf mas tidak perlu saya membuktikan apa yang anda tulis tersebut. antum benar2 tdk berpikir perjuangan walisongo itugimana !!Maksudnya bagaiman mas. antum hanya bisa menjelekan mereka, itukah yg diajarkan guru antum, menghina guru2, ulama2 !!Insya Allah saya tidak seperti yang anda tulis tersebut, dan saya berlindung diri kepada Allah agar dijauhkan dari hal yang demikian. antum hina mereka, sama aja antum hina RasulullahAsyhadu anLaa ilaha illaLLah, wa asyhadu anna Muhammadan rosuuluLLoh... Laa khaula walaa quwwata illa biLLah. telaah, teliti terdahulu, sedikit bicara, hindarifitnahTerima kasih atas nasehatnya, tentunya baik juga kalimat tersebut anda renungkan pula untuk diri anda (ups maaf bukan bermaksud menggurui anda, tentunya anda lebih faham dari saya yang bodoh ini) omongan antum bisa pengaruh, thd org awam yg tdk kenalulamaKira-kira omongon yang mana mas.. tdk ada ulama yg mau menyesatkan, tujuan merekadakwah, bagaimana mereka bisa memeluk islamKira-kira yang menuliskankan kalimat seperti itu siapa ...? semoga antum tdk termasuk golongan org2 yg munafikAmien terima kasih atas do'anya, mudah-mudahan anda selalu dalam hidayah Allah SWT. sekali lagi terima kasih. saya mohon jgn hina ulama2 kita, hormati merekaInsya Allah saya akan berusaha selalu menghormati para 'UlamawassalamSubhaanalloh ... Laakhaula walaa quwwata illabiLLah.. Inilah salah satu dari sekian banyak warga Nusantarayang ber Islam KTP/abangan.Belajar Islam hanya dari literatur dan sumber internetyang tidak diketahui siapayang menyediakan data, sudah berani menjustifikasipara 'Ulama yang mengenalkanIslam di bumi Nusantara. Membanggakan diri dengan akaldan ilmu yang dikaruniakanAllah kepadanya( wamaa utiitum minal 'ilmi illaqoliila al ayat), membanggakandiri dengan akses informasi yang banyak yang belumtentu kebenarannya, seolah-olahpaling Kaffah dalam ber Islam. Sementara para "Ulamadan aulia dikatakan mencampuradukkan dengan ajaran nenek moyang, sehingga banyakwarga Nusantara ber IslamKTP/abangan ...subhaanaLLah. Yaa Allah jauhkanlah kami dari sifat yang demikian.Salam,Achmad Munif - Original Message - From: Ari To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 19, 2006 12:58 PMSubject: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalahwarisan nenek moyang makatinggalkanlah... Analisa saya adalah bahwa memang para wali songoataupun para penyebar Islamdi nusantara ini belum bisa menanamkan Islam secarakaffah namun mencampur adukkandengan ajaran nenek moyang. Masyarakat saat itu denganketerbatasan pengetahuandan akses informasi, menerima begitu saja tanpapenelaahan lebih jauh bagaimanaIslam kaffah itu sesungguhnya dian
Re: Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
Ini analisa saya atas kondisi umat saat ini yang tidak mungkin terjadi begitu saja. Pasti ada penyebabnya, kenapa umat Islam di sini menjadi seperti ini, berbeda dengan Islam di belahan bumi lainnya. Dalam hal ini mungkin kenapa ada tahlilan di bumi nusantara sementara di Inggris orang Islamnya tidak tahlilan, atau di Afghanistan, atau di Chechnya, di Palestin, disana kok ngga ada tahlilan. Lalu kesahan besar nya ada dimana. Dari sinilah saya coba menganalisa dari awal datang nya Islam ke bumi nusantara. Kita mesti mengerti dulu kondisi mansyarakat saat itu yang mayoritas adalah penganut Hindu sepeti halnya belahan hindia lainnya. Islam masuk dengan datangnya utusan utusan dari negara (kerajaan) Islam saat itu dibawah beberapa generasi sesudah Rosul. Rosul mengabarkan Islam ini dengan tegas mana yang haq dan mana yang bathil. Kebiasaan juga ritual (baca:sistem) nenek moyang pada jaman jahiliyah da Mekkah saat itu di kikis habis dan digantikan dengan sistem baru Islam, no matter what. Analisa saya adalah terjadi distorsi dalam ketegasan para penerus Beliau termasuk para wali sembilan di nusantara sehingga saat menemui berbagai tipe masyarakat dengan bermacam adat dan kebiasaan juga sistem. Distorsi ketegasan dalam mengabarkan Islam di bumi nusantara ini lah yang menjadikan Islam disini juga akhirnya terdistorsi sedemikian rupa sehingga menjadi Islam sekuler seperti sekarang ini. Jika saja para Wali itu bukan makhluk Alloh seperti manusia lainya yang memiliki kelabihan dan kekurangan, maka saya akan bertaklid kepada mereka dan menjadikan mereka panutan seperti saya menjadikan Rosululloh saw sebagai satu satunya panutan. Hanya saja para wali Alloh inipun manusia yang tak lupu dari kekurangan. JIka saja kekurangan mereka dulu saat mengabarkan Islam ini bisa kita perbaiki maka... Why not...? Bagi saudara saudara yang menganggap sakral para wali ini monggo dibuka mata hatinya untuk memahami Islam yang sesungguhnya yang dibawa Rosul saw dan bukan Islam yang dibawa oleh mereka. Alloh melebihkan sesuatu para diri para wali ini dan ini menjadi rahasia Nya. Sholawat dan salam untuk mereka atas usaha dan jerih payah para wali Alloh dalam menyebarkan Dienul Islam di nusantara ini... Salam Ari At 08:47 AM 7/20/2006, you wrote: Subhaanalloh ... Laakhaula walaa quwwata illa biLLah.. Inilah salah satu dari sekian banyak warga Nusantara yang ber Islam KTP/abangan. Belajar Islam hanya dari literatur dan sumber internet yang tidak diketahui siapa yang menyediakan data, sudah berani menjustifikasi para 'Ulama yang mengenalkan Islam di bumi Nusantara. Membanggakan diri dengan akal dan ilmu yang dikaruniakan Allah kepadanya( wamaa utiitum minal 'ilmi illa qoliila al ayat), membanggakan diri dengan akses informasi yang banyak yang belum tentu kebenarannya, seolah-olah paling Kaffah dalam ber Islam. Sementara para "Ulama dan aulia dikatakan mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang, sehingga banyak warga Nusantara ber Islam KTP/abangan ...subhaanaLLah. Yaa Allah jauhkanlah kami dari sifat yang demikian. Salam, Achmad Munif __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
Balasan: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah
Subhaanalloh ... Laakhaula walaa quwwata illa biLLah.. Inilah salah satu dari sekian banyak warga Nusantara yang ber Islam KTP/abangan. Belajar Islam hanya dari literatur dan sumber internet yang tidak diketahui siapa yang menyediakan data, sudah berani menjustifikasi para 'Ulama yang mengenalkan Islam di bumi Nusantara. Membanggakan diri dengan akal dan ilmu yang dikaruniakan Allah kepadanya( wamaa utiitum minal 'ilmi illa qoliila al ayat), membanggakan diri dengan akses informasi yang banyak yang belum tentu kebenarannya, seolah-olah paling Kaffah dalam ber Islam. Sementara para "Ulama dan aulia dikatakan mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang, sehingga banyak warga Nusantara ber Islam KTP/abangan ...subhaanaLLah. Yaa Allah jauhkanlah kami dari sifat yang demikian. Salam, Achmad Munif - Original Message - From: Ari To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 19, 2006 12:58 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Tahlilan adalah warisan nenek moyang maka tinggalkanlah... Analisa saya adalah bahwa memang para wali songo ataupun para penyebar Islam di nusantara ini belum bisa menanamkan Islam secara kaffah namun mencampur adukkan dengan ajaran nenek moyang. Masyarakat saat itu dengan keterbatasan pengetahuan dan akses informasi, menerima begitu saja tanpa penelaahan lebih jauh bagaimana Islam kaffah itu sesungguhnya dianut.Jadilah Islam nusantara ini menjadi Islam abangan dan dari 200 jiwa pemeluk nya, mayoritas adalah Islam KTP/ abangan.SalamAriastaghfirulloh, Allohumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ahli baitihi wa ash-habihi ajma'in, Allohummahdinaa fiman hadait, ya Alloh tetapkanlah Rahmat-MU kepada ulama (wali songo) yang telah berjasa mensyiarkan agama-MU di indonesia ini, muliakanlah mereka meskipun sebagian orang menghinakannya... wassalam ridwan Apakah Anda Yahoo!?Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___