[media-dakwah] Re: Pertanyaan C: Al-Isra' ayat 37

2006-07-09 Terurut Topik suhana032003
Wa'alaikum salam warrahmatullahi wabarakatuuh..

bismillahirrahmanirrahiim

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena 
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-
kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (al-Isra':37)

hmm..kalau menurutku, memang belum ada manusia yg setinggi gunung:) 
kalau manusia mendaki gunung tertinggi memang sudah ada, but..fisik 
manusia yg setinggi gunung seingatku belum ada dan tak akan mungkin 
ada:)

coba perhatikan baik2 bunyi ayat tsb, ungkapan setinggi itu adalah 
objek dari fisik manusia yg disinggung oleh Allah, karena secara 
fitrah batas ketinggian fisik manusia hanya mencapai batas ketinggian 
fisik normal manusia dan bukan batas fisik ketinggian sebuah gunung.

hmm..jadi menurutku memang beda, antara setinggi gunung (objek) 
dengan mendaki gunung (predikat/kata kerja)

sebetulnya bila kita perhatikan..banyak sekali ayat2 Allah yg 
berbunyi dan menyindir manusia untuk selalu ingat, bahwa kita bukan 
apa2 dan bukan siapa2, hingga tidak ada satupun yg perlu untuk kita 
sombongkan.
contoh bunyi ayat yg menyindir ketidakberdayaan manusia dan manusia 
sebenarnya bukan apa2 dan tidak boleh sombong, but maaf..aku lupa 
ayatnya yaitu :

"tunjukan padaKu, bagian bumi mana yg kamu bantu menciptakannya"
"nikmat mana lagi yg ingin kamu dustakan"
"buatlah satu ayat yg semisal dan serupa al-qur'an jika kamu memang 
orang yg benar"
"seandainya jin dan manusia bersatu untuk mencelakan kamu, namun 
Allah tidak mengijinkan, maka tidak akan pernah mampu untuk 
mencelakakan, dan andai jin dan manusia bersatu untuk menghalangi 
ketentuan Allah, sesungguhnya tidak akan mampu menolak ketentuanNya"

hmm..banyak sekali ayat al-qur'an yg menantang manusia dan 
mengingatkan akan ketidak berdayaan kita sebagai mahluk yg lemah, 
namun kadang kali lupa dan sombong.:)

salam
hana



--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "El Harun Affandy" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bismillaahirrahmaanirrahiim
> Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh
> 
> Saya dapat pertanyaan dari ibunda tersayang tentang ayat:
> "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, 
karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan 
sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (al-Isra':37)
> Yang ibunda tanyakan apa maksudnya "dan sekali-kali kamu tidak akan 
sampai setinggi gunung"? Bukankah pendakian puncak gunung tertinggi 
telah terlampaui? Bahkan dengan menggunakan pesawat, manusia telah 
mencapai daerah yang lebih tinggi lagi.
> Saya mohon maaf kepada saudara-saudaraku atas kelancangan dan 
kebodohan saya, semoga Allaah memaafkan saya dan memberikan saya 
petunjuk melalui bimbingan saudara-saudaraku semua. Jazaakumullaahu 
khayran.
> 
> Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh
> 
> 
> 
> El Harun Affandy
> Jl. Ade Irma Suryani II / 509
> Malang 65119
> 081.2339.2579
> 
> 
> 
> Senyum adalah shadaqah
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] Re: [tentang-pernikahan] POLIGAMI : Solusi, bukan Problem

2006-07-09 Terurut Topik Teddy sahelangi
Mohon pencerahan apakah bila seseorang mau berpoligami ada ayat Alqur'an nya
atau Al Hadist nya yg mewajibkan suatu ijin dari istri2
terdahulunyaterimakasih
- Original Message -
From: "Gingham" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "TARMAN" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "Media Dakwah" ; "Kariramanah"
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; "Dini Dareta"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Nurhayani" <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, July 07, 2006 5:54 PM
Subject: [media-dakwah] Re: [tentang-pernikahan] POLIGAMI : Solusi, bukan
Problem


> suryati wrote:
> > POLIGAMI :Solusi, Bukan Problem
> > Oleh : Najmah Saiidah
> >
> >
> > Pengantar :
> >
> > Sebagai sebuah istilah maupun realitas empiris, poligami telah lama
> > terkurung dalam wilayah perdebatan yang tidak ada habis-habisnya..
> > Jika diteliti, pemicunya sebetulnya tidak terletak pada ke-zanni-an
> > (ketidak tegasan) dalil mengenai kebolehannya, tetapi lebih banyak
> > didorong oleh sejumlah kepentingan pihak tertentu atau buruknya
> > praktik poligami yang ditunjukkan oleh kebanyakan pasangan yang
> > berpoligami. Dalam batas-batas tertentu, hal ini kemudian dijadikan
> > jastifikasi (pembenar) oleh sebagian kalangan untuk menolak keabsahan
> > poligami sebagai sebuah realitas hukum Islam. Bahkan tidak jarang,
> > kalangan Islam Liberal, termasuk kaum feminis, memandang poligami
> > sebagai salah satu bentuk penindasan atau tindakan diskriminatif atas
> > perempuan. Demikianlah sebagaimana yang ditunjukkan oleh – sebagai
> > misal – Abdullah Ahmed Na’im, tokoh Islam Liberal asal Sudan, atau
> > Fatima Mesnissi, tokoh feminis asal Maroko. Akibatnya citra poligami –
> > yang kebolehannya telah mendapat jastifikasi (pembenaran) dalam
> > Al-Quran sekaligus pernah dipraktikan Nabi saw. – akhir-akhir ini
> > semakin terpuruk, bahkan dalam batas-batas tertentu telah dianggap
> > sebagai sebuah ‘aib’; suatu kondisi yang tidak pernah terjadi pada
> > masa Rosulullah saw. dan para sahabat sendiri.. Ironisnya banyak
> > diantara wanita muslimah sendiri bersikap defensif; meskipun tidak
> > menolak kebolehan poligami dalam Islam, mereka tetap mengajukan
> > sejumlah keberatan dengan berlindung di balik ungkapan. “Poligami
> > memang boleh, tetapi, kan, tidak mesti dilakukan. “
> >
> > Oleh karena itu, dalam rangka mengurangi pro-kontra yang tidak perlu,
> > tulisan ini dimaksudkan untuk menelaah lebih jauh pandangan yang lebih
> > proporsional di seputar poligami (ta’addud az-jawzat) dan sejumlah
> > problem yang mengitarinya, sebagaimana yang diuraikan oleh Syaikh
> > Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitab an-Nizhan al-Ijtimai hlm 127-135.
> >
> >
> >
> > Mukaddimah.
> >
> > Poligami saat ini masih menjadi pembicaraan hangat di tengah0tengah
> > masyarakat, termasuk di kalangan aktivis perempuan, apalagi dengan
> > gencarnya gerakan feminisme yang mengopinikan bahwa masalah tersebut
> > sebagai bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan. Padahal Islam
> > telah mengatur masalah poligami ini dengan rinci dan tegas,
> > sebagaimana termaktub dalam firman Allaah Swt. Surat an-Nisa’ ayat 3.
> >
> > Kaum feminis radikal memandang, bahwa kebolehan poligami merupakan
> > deklarasi penindasan laki-laki atas perempuan yang tiada akhir. Mereka
> > menuduh agama Islam – yang membolehkan poligami – telah bertindak bias
> > jender. Pandangan seperti ini telah merasuki pikiran banyak aktivis
> > perempuan dewasa ini. Bahkan pandangan ini, seakan-akan memperoleh
> > legitimasi dengan adanya praktik-praktik poligami di tengah masyarakat
> > kita yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Ditambah lagi dengan
> > adanya sosialisasi yang sistematis dan berkesinambungan tentang
> > pencitraan negatif ibu tiri/istri muda, baik melalui film maupun
> > cerita-cerita rakyat.
> >
> > Berbeda dengan pendapat di atas, ada pula yang berpendapat bahwa
> > dilarangnya poligami justru menjadi pemicu dan cenderung melegalisasi
> > prostitusi. Kita simak salah satu ungkapannya, “Bayangkan saja, dengan
> > tidak diperbolehkan menikah lagi, banyak pria memiliki wanita
> > simpanan. Padahal, daripada berzina, kan lebih baik dikawin secara
resmi.”
> >
> > Selanjutnya ia menambahkan, “ Allah sendiri telah memperbolehkan pria
> > beristri lebih dari seorang, dengan syarat, atas sepengetahuan yang
> > tua dan berlaku adil.”
> >
> > Jika demikian, bagaimana sebenarnya Islam memandang masalah poligami
> > ini. Bagaimana pula hukumnya?
> >
> >
> >
> > Poligami adalah solusi, bukan problem
> > Tidak dapat dipungkiri, bahwa bahtera kehidupan pernikahan seseorang
> > tidak selalu berjalan dengan mulus; kadang-kadang ditimpa oleh cobaan
> > dan ujian. Pada umumnya, sepasang lelaki dan perempuan yang telah
> > menikah tentu saja sangat ingin segera diberikan momongan oleh Allah
> > Swt. Akan tetapi , kadang-kadang ada suatu keadaan ketika sang istri
> > tidak dapat melahirkan anak, sementara sang suami sangat
> > menginginkannya. Pada saat yang sama, suami begitu menyayangi istrinya
> > d

RE: [media-dakwah] Hujatan terhadap Syaikh Qordhowi, Cermin umat islam sekarang

2006-07-09 Terurut Topik Indratmoko

Kalau cara berdakwah dengan mendahulukan kata-kata spt "penggal kepala",
terlebih ke saudara sendiri, kepada sesama ulama pula, lantas siapa yang
diharapkan akan ikut Islam?
Jangankan orang-orang non-muslim, orang yg sudah Islam pun akan takut pada
Islam .
Bukan begitu cara pendahulu-pendahulu kita dulu meng-Islamkan 75% dari
wilayah dunia ini.
Ampun maaf.
Wassalam.





 
"Tampubolon, Mohammad-Riyadi"   
 
<[EMAIL PROTECTED]To: 

lever.com> cc:  
 
Sent by:   Subject: RE: 
[media-dakwah] Hujatan terhadap  
media-dakwah@yahoogroups.com   Syaikh Qordhowi, 
Cermin umat islam sekarang   

 

 
07/10/06 09:05 AM   
 

 

 




alaykumussalaam warohmatuLlohi wabarokaatuh

masalah khilafiyah adalah urusan para ulama, jika kita hanya menempatkan
diri sebagai tholabul 'ilmi, rasanya lebih baik kalau masing-masing diri
lebih menjaga keselamatannya dengan tidak berpendapat tanpa dalil..
setelah saya baca [sedikit saya kutip dibawah], rasanya yang jawaban
syaikh Ibnu 'Utsaimin maupun syaikh Muqbil sebatas memperingati
kesalahan dari isi khotbah tersebut, bukan menghujat orang yang
berkhobah..memberi solusi dari kekhilafan atas pemahamannya dan
memperingati ancamannya berdasarkan nash..

Syaikh Ibnu 'Utsaimin pernah ditanya tentang perkataan Yusuf Al
Qaradhawi, seandainya Allah menampakkan dirinya kepada manusia. Syaikh
menjawab : "Na'udzubillah! Wajib bagi dia untuk bertobat. Jika tidak,
maka dia murtad karena telah memposisikan makhluk lebih tinggi daripada
Khaliq. Wajib baginya untuk bertobat kepada Allah. Jika mau bertobat
kepada Allah maka itu akan diterima-Nya dan jika tidak maka wajib bagi
pemerintah Muslim untuk memenggal lehernya." (Dikutip dari suara Syaikh
'Utsaimin yang terekam dalam kaset)

Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i rahimahullah juga pernah ditanya
tentang khotbah Qaradhawi tersebut, beliau menjawab : "Perkataan ini
adalah kesesatan yang nyata, jika dia hendak mengutamakan Yahudi atas
Allah Subhanahu wa Ta'ala maka ia telah kafir. Apabila Yahudi, Nashara,
Budha, para penyembah kubur, para penyembah hawa nafsu dan lain-lainnya
tidak memberikan suaranya kepada Allah maka ini perkara lain. Namun itu
adalah kesesatan nyata.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah Rabb kami yang tidak
membutuhkan tashwit (suara) dan Dia Maha Suci serta Maha Tinggi yang
mengatakan : 'Kun Fa Yakuun.' (Jadilah! Maka ia jadi). (QS. Yasin : 82)

jika diantara miliser memang ada yang memiliki pemahaman keilmuan yang
lebih baik, hujjahnya mungkin bisa disampaikan berdasarkan dalilnya
[menanggapi hujjahnya saja, bukan orangnya]..jadi tidak saling menghujat
orang atau nyasar ke kelompok..

waLlohu 'alam bish showab




From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of daromi aks
Sent: Friday, July 07, 2006 5:05 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Hujatan terhadap Syaikh Qordhowi, Cermin umat
islam sekarang



Ass Wr Wb

Hebat sekali tulisan dibawah tersebut.
Kekuatan hujatannya sangat dahsyat dan berulang ulang. Ketika dunia
internet yang tanpa batas dan dapat diakses oleh semua masyarakat dalam
semua tingkatan, maka dijadikanlah media ini untuk berdakwah sesuai
dengan pemahamannya sekaligus digunakan untuk menghina dan menghujat
Muslim lain yang tidak sama pandangannya dan berbeda dalam Ijtihad.

Ketahuilah ikhwah semua, Semua orang bisa mengakses dari yang awam,
sedang belajar, islam phobia sampai orang kafir yang tidak senang dengan
perkembangan islam. Sudah tentu berbagai tuduhan, hinaan dan hujatan
sesama umat islam diketahui oleh mereka. Tinggal tunggu waktu saja,
karena satu kelompok umat islam mengarahkan mata pedangnya yang sangat
tajam kepada sesama gerakan islam.

Tentu dipahami karena dianggap Syaikh Qordhowi, Ust Hasan Albana, Sayyid
Qutub, Fathi Yakan, Said Hawwa dsb dianggap tidak sepemahaman dan sesat
sehingga dibuatlah berbagai tulisan yang bisa terbaca awam dan semua
orang agar pendapat pendapatnya tidak lagi dibaca.Diungkap semua
kejelekannya dan kelemahannya. Tiada kebaikan yang ditampilkan, ka

[media-dakwah] Fw: Tanda-tanda kematian...

2006-07-09 Terurut Topik tony

> 
> Subject: Tanda-tanda kematian...
> 
> 
> >
> >  Semoga bermanfaat
> >
> >  Assalammualaikum wr.wb.
> >
> >  Tanda-tanda saat kematian
> >  a). 100 hari : Seluruh badan rasa bergegar.
> >  b). 60 hari : Pusat rasa bergerak-gerak.
> >  c). 40 hari : Daun dengan nama orang yang akan mati di Arash akan jatuh
> >
> >
> >   dan malaikat maut pun datang kepada kepada orang dengan nama
> tersebut
> >  lalu
> >
> >
> >   mendampinginya sehingga saat kematiannya.
> >   Kadang-kadang orang yang akan mati itu akan merasa atau nampak
> >  kehadiran
> >
> >
> >   malaikat maut tersebut dan akan sering kelihatan seperti sedang
> >  rungsing.
> >  d). 7 hari : Mengidam makanan.
> >  e). 5 hari : Anak lidah bergerak-gerak.
> >  f). 3 hari : Bahagian ditengah-tengah dahi bergerak-gerak.
> >  g). 2 hari : Seluruh dahi rasa bergerak-gerak.
> >  h). 1 hari : Terasa bahagian ubun bergerak-gerak diantara waktu Subuh dan
> >  Ashar.
> >  i). Saat terakhir : Terasa sejuk dari bahagian pusat hingga ketulang
> Solbi
> >  (dibahagian
> >
> >
> >  belakang badan), bahkan bila sudah merasa tanda yang terakhir sekali,
> >  mengucap
> >
> >
> >  dalam keadaan Qiam dan jangan lagi berbicara.
> >
> >
> >  Bila Malaikat mencabut Nyawa
> >
> >  Baginda Rasulullah S.A.W. Bersabda :
> >
> >  "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan
> >  Malaikat kedalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka
> >  menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.
> >  Setelah itu datang pula sekumpulan Malaikat yang lain masuk menarik roh
> >  dari lutut hingga sampai keperut dan kemudian
> >  mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan Malaikat yang lain masuk dan
> >  menarik rohnya dari perut hingga sampai kedada dan kemudian mereka
> keluar.
> >  Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan Malaikat masuk dan menarik roh
> >  dari dadanya hingga sampai ke kerongkongan dan itulah yang dikatakan saat
> >  Nazak orang itu."
> >
> >  Sambung Rasulullah S.A.W. lagi :
> >  "Kalau orang yang Nazak itu orang beriman, maka Malaikat Jibril A.S akan
> >  menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang Nazak itu
> >  dapat melihat kedudukannya di Syurga. Apabila orang yang beriman itu
> >  melihat Syurga, maka dia akan lupa kepada orang-orang yang
> >  disekelilingnya. Ini adalah karena sangat rindunya
> >  pada Syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S."
> >
> >  Kalau orang yang Nazak itu orang Munafik, maka Jibri A.S. akan menebarkan
> >  sayap disebelah kiri. Maka orang yang Nazak itu dapat melihat
> kedudukannya
> >  di Neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang
> >  disekelilingnya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat
> neraka
> >  yang akan menjadi tempat tinggalnya.
> >
> >  Dari sebuah Hadits bahwa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin
> >  itu dicabut nyawanya, maka datanglah Malaikat maut. Apabila Malaikat maut
> >  hendak mencabut roh orang Mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah
> Dzikir
> >  dari mulut orang Mukmin itu dengan berkata : "Tidak ada jalan bagimu
> >  mencabut roh orang ini melalui
> >  > jalan ini karena orang ini senantiasa menjadikan lidahnya ber-Dzikir
> >  kepada Allah S.W.T."
> >
> >  Setelah Malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka diapun kembali
> kepada
> >  Allah S.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapka oleh lidah orang Mukmin
> >  itu. Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud :
> >  "Wahai Malaikat maut, kamu cabutlah rohnya dari arah lain."
> >
> >
> >  Sebaik Malaikat maut mendapat perintah dari Allah S.W.T. maka Malaikat
> >  maut pun mencoba mencabut roh orang Mukmin dari arah tangan. Tapi
> >  keluarlah sedekah dari arah tangan kanan orang Mukmin itu, keluarlah
> >  usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.
> >
> >  Maka berkata tangan : "Tidaklah ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang
> >  Mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan > sedekah, tangan ini
> >  mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."
> >  Oleh karena itu Malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang Mukmin dari
> >  arah kanan maka Malaikat maut
> >  mencoba pula dari arah kakinya. Malangnya Malaikat maut juga gagal
> >  melakukan sebab kaki berkata : "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini juga
> >  karena kaki ini senantiasa berjalan berulang kali mengerjakan shalat
> >  dengan berjema'ah dan kaki ini juga berjalan
> >  menghadiri Majlis-majlis ilmu.
> >
> >
> >
> >
> >
> >  " Apabila gagal Malaikat maut mencabut roh orang-orang Mukmin dari arah
> >  kaki, maka Malaikat maut mencoba pula dari arah telinga. Sebaik saja
> >  Malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata : "Tidak ada
> >  jalan bagimu dari arah ini
> >  karena telinga ini senantiasa mendengar bacaan Al-Qur'an dan Dzikir"
> >
> >  Akhirnya Malaikat maut mencoba mencabut nyawa orang Mukmin dari arah mata
> >  tetapi baru saja hendak menghampiri mata ma

[media-dakwah] MENGGAPAI KEBAHAGIAAN DENGAN BAHTERA ILMU

2006-07-09 Terurut Topik Tampubolon, Mohammad-Riyadi
MENGGAPAI KEBAHAGIAAN DENGAN BAHTERA ILMU
 Penulis: Al Ustadz Abdul Aziz  
 

  

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan takdir dan hikmah-Nya telah 
menciptakan dunia dan seisinya ini sebagai tempat persinggahan sementara bagi 
manusia. Agar mereka mampir sebentar, untuk mengambil perbekalan ilmu dan amal 
menuju kebahagiaan akhirat yang kekal abadi. Oleh karena itu tidaklah Allah 
menyediakan bumi beserta fasilitas yang lengkap ini, melainkan sebagai sarana 
penunjang ibadah. Begitu pula Allah menciptakan manusia sebagai khalifah dengan 
tujuan untuk memakmurkan bumi ini dengan peribadatan hanya kepada-Nya semata.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : " Sesungguhnya Aku 
hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi". Mereka berkata : "Mengapa 
Engkau hendak menjadikan kholifah di muka bumi itu orang yang akan membuat 
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih 
dengan memuji Engkau dan mensucikan engkau? Tuhan berfirman : "Sesungguhnya Aku 
mengetahui apa yang kamu tidak ketahui." (Al Baqarah : 30-32)

Peristiwa diciptakannya manusia merupakan peristiwa besar dan memuat hikmah 
yang sangat agung. Di dalam ayat tersebut terkandung padanya beberapa faedah 
ilmu.

Pertama, Bahwasanya Allah Ta'ala menolak pernyataan para malaikat : "Bagaimana 
Dia (Allah) menjadikan manusia di muka bumi, padahal kami lebih taat 
dibandingkan mereka? Maka Allah menjawab "Sesungguhnya Aku lebih mengetahui 
apa-apa yang kalian tidak ketahui." Allah menjawab pertanyaan mereka bahwasanya 
Dia lebih mengetahui inti permasalahan dan hakekat (diciptakannya manusia). Dan 
Dia maha Mengetahui lagi maha Bijaksana. Sesungguhnya jelas bagi Allah bahwa 
khalifah yang diciptakanNya adalah dari kalangan makhluk yang baik, para rasul, 
para nabi, hamba-hamba-Nya yang sholeh, orang-¬orang yang mati syahid, 
orang-orang yang jujur, ulama serta generasi orang yang memiliki ilmu dan iman 
yang lebih baik dari para malaikat. 

Begitu pula jelas bagi Allah bahwa iblis adalah makhluk yang paling jelek di 
alam ini.
Sehingga Allah mengusirnya dari syurga. Sedangkan para malaikat tidak memiliki 
pengetahuan tentang perkara tersebut (yaitu tentang penciptaan dan menetapnya 
nabi Adam di muka bumi dengan keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala).
Kedua, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala ingin menampakkan keutamaan Adam 
akan ilmu dan membedakan dengan mereka (para malaikat) dengan ilmu, maka Allah 
mengajarkannya seluruh nama-nama. Allah bertanya kepada para malaikat : 
"Kabarkan kepadaku nama-nama mereka jika kalian memang benar".(A1 Baqarah: 31). 
Disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa mereka (para malaikat) mengatakan : 
"Tidaklah Allah menciptakan seorang makhluk pun yang lebih mulia daripada kami. 
Mereka menyangka bahwasanya mereka lebih baik dan utama dibandingkan kholifah 
yang Allah jadikan di muka bumi. Tatkala Allah menguji mereka dengan ilmu yang 
diajarkan terhadap kholifah ini, maka mereka mengakui kelemahan terhadap 
apa-apa yang mereka tidak ketahui, mereka mengatakan : 
"Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang Engkau 
ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". 
(Al Baqarah : 32). 
Maka ketika itu nampaklah dihadapan mereka keutamaan nabi Adam dengan 
kekhususan berupa ilmu.

Ketiga, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tatkala memberitahukan kepada para 
malaikat tentang keutamaan nabi Adam berupa ilmu, dan lemahnya mereka untuk 
mengetahui apa yang diajarkan-Nya, maka Allah berfirman kepada mereka : 
"Bukankah Aku telah mengatakan kepada kalian sesungguhnya Aku Maha Mengetahui 
rahasia langit dan bumi dan Aku mengetahui yang kalian tampakkan dan yang 
kalian sembunyikan". (AI Baqarah : 33). 
Kemudian Allah mengajarkan mereka tentang ilmu. Ilmu Allah meliputi segala yang 
nampak maupun yang tersembunyi, serta rahasia di langit dan di bumi. Allah 
mengenalkan kepada mereka tentang sifat ilmu dan keutamaan nabi-Nya

Keempat, Bahwasanya Allah menganugerahkan pada diri Adam berupa sifat-sifat 
sempurna yang lebih utama dari makhluk selainnya. Allah hendak menampakkan 
kepada para malaikat tentang keutamaan dan kemuliaan Adam. Sehingga jelaslah 
bagi malaikat tentang kelebihan nabi Adam dari segi ilmu. Hal ini menunjukkan 
bahwa ilmu sangat mulia di sisi manusia. (AI Ilmu Syarfuhu wa fadluhu 30-¬32)

Sesungguhnya ilmu itu akan mengangkat derajat pemiliknya di dunia dan akherat. 
Bukan karena kekuasaan, harta, dan bukan pula selainnya. Dan ilmu juga itu 
menambah kemuliaan bahkan bisa mengangkat derajat seorang hamba sahaya menjadi 
mulia. Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shohih Muslim (817) dari hadits Zuhri, 
dari Abi Tufail bahwasanya Nafi' ibnu Abdil Harits mendatangi Umar ibnul 
Khoththob di 'Usfan yang mana Umar mengangkatnya (sebagai bupati)

[media-dakwah] Serial Fiqh 21 : Sunnah Fi'liyah di dalam Shalat

2006-07-09 Terurut Topik Budi Ari
Serial Fiqh 21 : Kitab Shalat
  Sunnah-sunnah Fi’liyah (Perbuatan) di dalam Shalat
   
  Berikut ini adalah sunnah-sunnah fi’liyah di dalam shalat :
   
  1.  Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram
   
  Begitu pula ketika ruku’, i’tidal serta bangkit dari tasyahhud awal.  Dari 
Ibnu Umar radhiyallaHu ‘anHu, ia berkata,
   
  “Ketika memulai shalat, Rasulullah menangkat kedua tangannya setinggi bahu, 
begitu pula saat takbir ketika hendak ruku’.  Beliau juga mengangkat keduanya 
saat mengangkat kepala dari ruku’” (HR. al Bukhari no. 735, Muslim no. 390, at 
Tirmidzi no. 255 dan an Nasai II/122)
   
  Dari Nafi’, ia berkata, “Jika Ibnu Umar memulai shalat, dia bertakbir dan 
mengangkat kedua tangannya.  Jika hendak ruku’, dia angkat kedua tangannya.  
Dan saat mengucapkan, ‘Sami’allaHu liman hamidah’, dia angkat kedua tangannya.  
Dan jika bangkit dari dua raka’at, dia angkat kedua tangannya.  Dia 
menisbatkannya kepada Nabi Allah” (HR. al Bukhari no. 739 dan Abu Dawud no. 727)
   
  2.  Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada
   
  Dari Wa’il bin Hujr, dia berkata, “Aku shalat bersama Rasulullah, beliau 
meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya di atas dada” (HR. Ibnu 
Khuzaimah no. 479, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam al Irwa’ no. 352)
   
  3.  Melihat ke tempat sujud
   
  Dari Aisyah radhiyallaHu ‘anHa, dia berkata, “Ketika Rasulullah memasuki 
ka’bah, tidaklah pandangannya bergeser dari tempat sujudnya.  Hingga beliau 
keluar darinya” (HR. al Hakim I/479, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
   
  4.  Sunnah-sunnah fi’liyah ketika ruku’
   
  Dari Aisyah radhiyallaHu ‘anHa, dia berkata, “Jika Rasulullah ruku’, beliau 
tidak mendongakkan kepalanya dan tidak pula menundukkannya.  Akan tetapi 
diantara keduanya” (HR. Muslim no. 498 dan Abu Dawud no. 768)
   
  Dari Abu Humaid, dia berkata, “Jika ruku’, beliau memantapkan posisi tangan 
di kedua lututnya kemudian meluruskan punggungnya hingga benar-benar lurus 
tidak ada lagi yang bengkok” (HR. al Bukhari no. 828 dan Abu Dawud no. 717)
   
  Dari Abu Humaid, dia berkata, “Ketika beliau ruku’ dan meletakkan kedua 
tangannya di kedua lututnya seolah-olah beliau sedang menggenggam keduanya 
kemudian beliau membengkokkan kedua tangannya dan menjauhkannya dari lambung” 
(HR. Abu Dawud no. 720 dan at Tirmidzi no. 259, dishahihkan oleh Syaikh al 
Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi no. 214)
   
  Dari Wa’il bin Hujr, dia berkata, “Ketika Nabi ruku’, beliau rentangkan 
jari-jemarinya” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 479, dishahihkan oleh Syaikh al Albani 
dalam al Irwa’ no. 352)
   
  5.  Mendahulukan kedua tangan dari pada kedua lutut ketika turun dari 
sujud
   
  Dari Abu Hurairah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa 
sallam bersabda,
   
  “Jika salah seorang dari kalian sujud, maka janganlah menderum sebagaimana 
menderumnya unta.  Hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua 
lututnya” (HR. Abu Dawud no. 825, an Nasai II/270 dan Ahmad no. 656, 
dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 746)
   
  6.  Sunnah-sunnah fi’liyah ketika sujud 
   
  Dari Abu Humaid, dia berkata, “Jika sujud, beliau meletakkan kedua tangannya 
tanpa menggelarnya (di atas lantai) dan tidak pula menggenggamnya.  Beliau 
hadapkan ujung jari-jemari kedua kakinya ke arah kiblat” (HR. al Bukhari no. 
828 dan Abu Dawud)
   
  Dari ‘Abdullah bin Malik radhiyallaHu ‘anHu, “Jika Nabi shalat, beliau 
rentangkan kedua tangannya hingga tampak putih kedua ketiaknya” (HR. al Bukhari 
no. 807, Muslim no. 495 dan an Nasai II/212)
   
  Dari Aisyah radhiyallaHu ‘anHu, dia berkata, “Lalu aku mendapatkan beliau 
sedang sujud sambil merapatkan kedua tumitnya dan menghadapkan ujung jari 
kakinya ke arah kiblat” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 654 dan al Baihaqi II/116, 
dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
   
  Dari Wa’il bin Hujr radhiyallaHu ‘anHu, dia berkata, “Jika Nabi sujud beliau 
rapatkan jari-jemarinya” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 642 dan al Baihaqi II/112)
   
  7.  Duduk iftirasy pada saat duduk diantara dua sujud
   
  Dari Aisyah radhiyallaHu ‘anHu, dia berkata, “Beliau membentangkan kaki 
kirinya dan menegakkan telapak kaki kanannya” (HR. Muslim no. 498 dan Abu Dawud 
no. 768)
   
  Juga disunnahkan duduk iq’a’, yaitu duduk dengan cara menegakkan kedua 
telapak kaki lalu duduk di atas kedua tumit berdasarkan hadits Thawus.
   
  8.  Duduk tegak ketika bangkit dari sujud ketika hendak berdiri
   
  Dari Abu Qilabah, dia mengatakan bahwa kami diberitahu Malik bin Huwairits al 
Laitsi, “Dia melihat Nabi sedang shalat.  Jika beliau pada raka’at ganjil dari 
shalatnya, beliau tidak bangkit melainkan setelah duduk tegak” (HR. al Bukhari 
no. 823 dan Abu Dawud no. 829)
   
  9.  Bertumpu kepada kedua tangan ketika bangkit ke raka’at berikutnya
   
  Dari Malik bin al Huwairits radhiyallaHu ‘anHu, “Apabila beliau mengangkat 
kepalanya dari sujud kedua, beliau duduk dan bertumpu pada lantai 

RE: [media-dakwah] Hujatan terhadap Syaikh Qordhowi, Cermin umat islam sekarang

2006-07-09 Terurut Topik Tampubolon, Mohammad-Riyadi
alaykumussalaam warohmatuLlohi wabarokaatuh
 
masalah khilafiyah adalah urusan para ulama, jika kita hanya menempatkan
diri sebagai tholabul 'ilmi, rasanya lebih baik kalau masing-masing diri
lebih menjaga keselamatannya dengan tidak berpendapat tanpa dalil..
setelah saya baca [sedikit saya kutip dibawah], rasanya yang jawaban
syaikh Ibnu 'Utsaimin maupun syaikh Muqbil sebatas memperingati
kesalahan dari isi khotbah tersebut, bukan menghujat orang yang
berkhobah..memberi solusi dari kekhilafan atas pemahamannya dan
memperingati ancamannya berdasarkan nash..
 
Syaikh Ibnu 'Utsaimin pernah ditanya tentang perkataan Yusuf Al
Qaradhawi, seandainya Allah menampakkan dirinya kepada manusia. Syaikh
menjawab : "Na'udzubillah! Wajib bagi dia untuk bertobat. Jika tidak,
maka dia murtad karena telah memposisikan makhluk lebih tinggi daripada
Khaliq. Wajib baginya untuk bertobat kepada Allah. Jika mau bertobat
kepada Allah maka itu akan diterima-Nya dan jika tidak maka wajib bagi
pemerintah Muslim untuk memenggal lehernya." (Dikutip dari suara Syaikh
'Utsaimin yang terekam dalam kaset) 

Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i rahimahullah juga pernah ditanya
tentang khotbah Qaradhawi tersebut, beliau menjawab : "Perkataan ini
adalah kesesatan yang nyata, jika dia hendak mengutamakan Yahudi atas
Allah Subhanahu wa Ta'ala maka ia telah kafir. Apabila Yahudi, Nashara,
Budha, para penyembah kubur, para penyembah hawa nafsu dan lain-lainnya
tidak memberikan suaranya kepada Allah maka ini perkara lain. Namun itu
adalah kesesatan nyata.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah Rabb kami yang tidak
membutuhkan tashwit (suara) dan Dia Maha Suci serta Maha Tinggi yang
mengatakan : 'Kun Fa Yakuun.' (Jadilah! Maka ia jadi). (QS. Yasin : 82)
 
jika diantara miliser memang ada yang memiliki pemahaman keilmuan yang
lebih baik, hujjahnya mungkin bisa disampaikan berdasarkan dalilnya
[menanggapi hujjahnya saja, bukan orangnya]..jadi tidak saling menghujat
orang atau nyasar ke kelompok..
 
waLlohu 'alam bish showab




From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of daromi aks
Sent: Friday, July 07, 2006 5:05 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Hujatan terhadap Syaikh Qordhowi, Cermin umat
islam sekarang



Ass Wr Wb

Hebat sekali tulisan dibawah tersebut. 
Kekuatan hujatannya sangat dahsyat dan berulang ulang. Ketika dunia
internet yang tanpa batas dan dapat diakses oleh semua masyarakat dalam
semua tingkatan, maka dijadikanlah media ini untuk berdakwah sesuai
dengan pemahamannya sekaligus digunakan untuk menghina dan menghujat
Muslim lain yang tidak sama pandangannya dan berbeda dalam Ijtihad. 

Ketahuilah ikhwah semua, Semua orang bisa mengakses dari yang awam,
sedang belajar, islam phobia sampai orang kafir yang tidak senang dengan
perkembangan islam. Sudah tentu berbagai tuduhan, hinaan dan hujatan
sesama umat islam diketahui oleh mereka. Tinggal tunggu waktu saja,
karena satu kelompok umat islam mengarahkan mata pedangnya yang sangat
tajam kepada sesama gerakan islam.

Tentu dipahami karena dianggap Syaikh Qordhowi, Ust Hasan Albana, Sayyid
Qutub, Fathi Yakan, Said Hawwa dsb dianggap tidak sepemahaman dan sesat
sehingga dibuatlah berbagai tulisan yang bisa terbaca awam dan semua
orang agar pendapat pendapatnya tidak lagi dibaca.Diungkap semua
kejelekannya dan kelemahannya. Tiada kebaikan yang ditampilkan, karena
keburukan nya lah yang selalu dicari. Dengan kalimat yang keras,
diberbagai media dan sekarang Internet karena memang murah,
bertaburanlah berbagai celaan dan hujatan terhadap sesama mukmin
tersebut. Maka jadilah Ulama yang berjuang gigih membantu palestina,
Yang karyanya mashur di berbagai negara dan diakui dunia ( kecuali oleh
orang yang suka mencela ), berperan besar membangkitkan semangat
perjuangan palestina tahun 1948, perang israel 1967, perang Afghanistan
Melawan Uni Soviet dan Perang Irak melawan Amerika, karena ada perbedaan
pendapat kendati didasari dengan keilmuan beliau dihina bahkan oleh
orang yang belum membikin
satu karyapun untuk dakwah ini. Diberbagai milis, itulah yang selalu
ditulis, dengan alasan untuk membersihkan akidah islam. Sementara
perbedaan dalam fikih dakwah ini oleh satu pihak tidak disikapi dengan
arif dan bijaksana.Mungkin ada pendapat sayalah yang paling ahlussunnah.

Beberapa waktu lalu ngeri saya membaca tulisan Ust Umar Sewed, sepanjang
yang saya ketahui beliau murid di madrasah syaikh Mukbil di Yaman (
Ulama yang tertulis dibawah ), karena ditulisan tersebut berbagai ulama
diserangnya bahkan Ustd Abdul Hakim bin Amir Abdat jakarta pun yang
dikenal sebagai ustad salafy di celalanya. Masya ALLAH. teramasuk
sebutan KGB ( Khawarij Gaya Baru ) terhadap salah satu pendiri pesantern
diindonesia dsb.

Sampai di www,salafy.or.id muncul teks " ustadz ustadz berbahaya "
jangan diikuti, ustadz yang terlibat dalam ihya ut tarath, Al Haramain,
Al Sofwah, hizbiyyun dsb.Muncul detail satu persatu nama

[media-dakwah] Re: Beda antara Takdir, Qadha, Qadar,dan Nasib.

2006-07-09 Terurut Topik suhana032003
Assalamu'alaikum wr.wb

kita sharring yg pernah aku ketahui ya..
hmm..segala yg terjadi di dunia ini, bila kita perhatikan ada 2 area 
yg menguasai manusia tanpa kita mampu untuk menolak dan menghindar 
dan area yg menguasai manusia dan dikuasai oleh manusia yg mana 
manusia masih mampu untuk memilih.

Qodlo=takdir=nasib yaitu segala kejadian/perbuatan yg tidak ada 
campur tangan manusia, baik yg berasal dari dirinya sendiri ataupun 
yg menimpa dirinya dan menguasai manusia yang merupakan keputusan 
Allah.

Qodlo ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 
1. kejadian yang ditentukan karena sunnatullah
2. kejadian yg tidak ditentukan karena sunnatullah, namun tetap 
diluar kekuasaan manusia yg tidak akan mampu dihindari

ket. 1. kejadian yg ditentukan karena sunnatullah yaitu manusia 
dipaksa tunduk kepadaNya dan manusia harus hidup dan berjalan sesuai 
ketentuanNya bersama dengan alam dan kehidupan menurut mekanisme yg 
tidak bisa dilanggarnya
contoh : Manusia tidak mampu mencegah kedatangan dan kepergiannya di 
dunia ini, Manusia tidak bisa terbang hanya dengan tubuhnya, manusia 
tidak bisa berjalan di atas air, manusia tidak bisa menentukan bentuk 
wajah, kulit, rambut, dlsbnya.

"Dan tidaklah manusia itu akan mati melainkan dengan izin Allah, (yg 
merupakan) suatu ketentuan yg sudah dijanjikan (Al-Imran : 45)

"dan setiap umat ada ajalnya. Apabila ajal itu sudah datang, tidak 
adapat mereka (berusaha) mengundurkan atau memajukan walaupun sesaat" 
(Al-a'raaf : 34)

Ket.2. Kejadian yg tidak ditentukan oleh sunnatullah, tapi tetap di 
luar kekuasaan manusia yg tidak akan mampu dihindari adalah 
perbuatan/kejadian yg berasal dari manusia, atau yg menimpanya dan 
kita sama sekali tidak mampu untuk menolaknya.
contoh : penebangan hutan yg mengakibatkan banjir dan longsor, 
seseorang yg menyebrang jalan secara hati2/atau tidak hati2, 
kecelakaan pesawat terbang, dll

"bencana yg terjadi di bumi atau atas dirimu sendiri telah tertulis 
di dalam kitab sebelum kami melaksanakannya. sesungguhnya hal 
demikian mudah bagi Allah" (Al-Hadid : 22)

untuk Qodlo (keputusan Allah) tidak akan dimintakan pertanggung 
jawabannya kepada manusia, karena semua adalah keputusan Allah 
berdasarkan sunnatullah dan keputusan Allah karena kehendak Allah yg 
akhirnya terjadi.

sedangkan Qadar adalah suatu ketetapan Allah yg mempunyai khasiat 
pada satu benda maupun naluri serta kebutuhan jasmani manusia.
khasiat yg ditetapkan oleh Allah pada satu benda ataupun naluri yg 
ada pada manusia mempunyai potensi yg dapat digunakan untuk amal 
kebaikan apabila sesuai dengan perintah Allah, dan bisa juga 
digunakan untuk kejahatan apabila melanggar perintah Allah dan 
laranganNya.
contoh : Manusia mempunyai naluri untuk memenuhi kebutuhan 
biologisnya, akan mendatangkan pahala bila dipenuhi berdasarkan 
peritah Allah (suami/istri) dan akan mendatangkan dosa bila melanggar 
perintah Allah.
mata, mulut, tangan, kaki mempunyai fungsi sesuai khasiatnya masing2 
yg sudah ditetapkan oleh Allah dan akan mendatangkan pahala bila 
digunakan sesuai perintah Allah dan akan medatangkan dosa bila 
digunakan dgn melanggar perintah Allah.
Api sifatnya panas dan khasiatnya untuk membakar, akan menjadi amal 
kebaikan bila digunakan tanpa melanggar perintah Allah dan tidak 
merugikan orang lain. 

dan di area yg mampu dikuasai oleh manusia (qodar) inilah yg akan 
dimintai pertanggung jawaban Allah kepada manusia, apakah khasiat 
satu benda yg sudah ditetapkan oleh Allah maupun naluri yg sudah 
ditetapkan oleh Allah, itu digunakan untuk amal kebaikan or 
kejahatan, maka inilah yg akan dimintai pertanggung jawaban oleh 
Allah.

"setiap diri bertanggung jawab atas apa yg telah diperbuatnya" (Al-
Mudatstsir : 38)

namun..Allah sangat adilnya hingga menciptakan pula akal pada manusia 
yg mempunyai kemampuan untuk menimbang2, mana perbuatan baik (taqwa)
dan mana perbuatan yg maksiat (dosa).

"lalu memberikan kepada jiwa manusia potensi untk mengerjakan yg 
maksiat dan yg taqwa" (Asy-syams : 8)

jadi..apabila manusia memuaskan dorongan naluri dan kebutuhan 
jasmaninya sesuai dengan perintah Allah dan laranganNya, berarti ia 
telah melakukan kebaikan dan berjalan pada jalan Allah yaitu 
ketaqwaan. namun bila manusia memenuhi dorongan naluri dan kebutuhan 
jasmaninya seraya berpaling dari perintah Allah dan laranganNya, 
berarti ia telah melakukan perbuatan buruk dan berjalan di atas jalan 
kemaksiatan.

hmm..masalah jodoh, memang keputusan Allah, but..kita masih memiliki 
potensi untuk memilih dan masih berada diwilayah kekuasaan manusia 
untuk menentukan dalam ikhtiar, sedangkan pernikahan yg terjadi 
memang sudah diputuskan oleh Allah, setelah manusia memilih terlebih 
dahulu:) dan islam memberikan tuntunannya dalam menentukan pasangan 
kita, dan kita diminta berikhtiar sesuai ketentuan Allah, baru 
kemudian serahkan sepenuhnya pada Allah dan akan menjadi keputusan 
Allah.

masalah mati memang keputusan Allah sedangkan cara mati, bisa 
berjalan berdasarkan sunnatullah yait

[media-dakwah] Pertanyaan C: Al-Isra' ayat 37

2006-07-09 Terurut Topik El Harun Affandy
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Saya dapat pertanyaan dari ibunda tersayang tentang ayat:
"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena 
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu 
tidak akan sampai setinggi gunung." (al-Isra':37)
Yang ibunda tanyakan apa maksudnya "dan sekali-kali kamu tidak akan sampai 
setinggi gunung"? Bukankah pendakian puncak gunung tertinggi telah terlampaui? 
Bahkan dengan menggunakan pesawat, manusia telah mencapai daerah yang lebih 
tinggi lagi.
Saya mohon maaf kepada saudara-saudaraku atas kelancangan dan kebodohan saya, 
semoga Allaah memaafkan saya dan memberikan saya petunjuk melalui bimbingan 
saudara-saudaraku semua. Jazaakumullaahu khayran.

Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh



El Harun Affandy
Jl. Ade Irma Suryani II / 509
Malang 65119
081.2339.2579



Senyum adalah shadaqah


[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Pertanyaan A: Tentang bercampurnya yang haq dan yang bathil

2006-07-09 Terurut Topik El Harun Affandy
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Saudara-saudaraku, karena kebodohan saya memikirkan tentang bercampurnya 
perkara haq dan bathil, timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana hukumnya berdagang di mall-mall, sementara diketahui kebanyakan mall 
juga menyediakan tempat maksiat atau menjual barang-barang maksiat? Seperti 
adanya supermarket yang notabene kebanyakan supermarket juga menjual khamr, 
ataupun fasilitas seperti gedung bioskop yang rawan kemaksiatan juga 
diskotik-diskotik. Apakah hal ini bukan berarti kita menyewa (atau membeli) 
tempat berdagang dari penyedia yang dikhawatirkan modal mereka bersangkutan 
dengan bank (dalam hal ini riba), atau malah mereka patungan dengan penyedia 
layanan maksiat. 
Berkenaan dengan pertanyaan pertama, bagaimana dengan kita yang memanfaatkan 
internet untuk berdakwah? Maksud saya, bagaimana cara untuk berhati-hati 
menyewa (atau membeli) domain kepada penyedia layanan internet, sementara modal 
mereka rawan bercampur dengan kemaksiatan, seperti bank (dalam hal ini riba). 
Atau seperti yang pernah terjadi pada salah satu mailing-list yang pada halaman 
mereka tertera iklan kemaksiatan.
Saya mohon maaf kepada saudara-saudaraku atas kelancangan dan kebodohan saya, 
semoga Allaah memaafkan saya dan memberikan saya petunjuk melalui bimbingan 
saudara-saudaraku semua. Jazaakumullaahu khayran.

Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh



El Harun Affandy
Jl. Ade Irma Suryani II / 509
Malang 65119
081.2339.2579



Musnahkan judi SMS


[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Pertanyaan B: Mengenai pengobatan

2006-07-09 Terurut Topik El Harun Affandy
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Saudara-saudaraku, dalam rangkaian pertanyaan-pertanyaan saya, kali ini saya 
menanyakan mengenai metode pengobatan dengan pijat urut.
Beberapa teman karena tergerak sebagai pemuda Muslim yang ingin mengabdi kepada 
masyarakat walaupun dengan ilmu yang sangat terbatas, semenjak awal tahun 2005 
telah aktif melakukan kegiatan pengobatan gratis melalui metode pijat urut dan 
penggunaan herba. Kegiatan yang dilaksanakan dengan keluar masuk kampung secara 
rutin tiap hari Ahad (kadangkala juga dengan hari-hari lain) ini kadangkala 
dilaksanakan di Masjid, kadangkala di balai RW atau pun di rumah salah satu 
warga kampung yang didatangi.
Di depan bangunan yang ditempati, digerai spanduk besar "Moslem Social Team", 
dengan tujuan syiar yang kurang lebih menunjukkan bahwa kaum Muslimin juga 
sanggup melaksanakan kegiatan sosial berupa pengobatan sebagai perisai terhadap 
gerakan pemurtadan yang melalui jalur yang sama.
Permasalahan yang timbul adalah:
Bagaimana jika salah satu pasien adalah non-muslim sedangkan tempat 
pelaksanaannya adalah di Masjid? Benarkah Rasulullah shallallaahu 'alayhi wa 
sallam pernah menawan non-muslim di Masjid? 
Selama ini jika memijat akhwat, karena semua pelaksana adalah rijal, maka 
digunakan kain (sarung atau lainnya) sebagai alas tangan, maksudnya agar tidak 
langsung menyentuh... (gimana sich membahasakannya? pokoknya ya... gitu deh). 
Bagaimana hukumnya hal tersebut? 
Meskipun telah terpasang spanduk pengobatan GRATIS, namun seringkali 
pasien-pasien yang datang mengumpulkan dana sekedarnya sebagai tanda terima 
kasih karena telah diobati. Apakah dana ini wajib diterima? Sebagai catatan 
berkenaan dengan pertanyaan ini, pemuda-pemuda tersebut menggunakan kocek 
masing-masing untuk transport dan pengadaan herba, sementara statusnya masih 
mahasiswa yang belum mempunyai pendapatan tetap
Saya mohon maaf kepada saudara-saudaraku atas kelancangan dan kebodohan saya, 
semoga Allaah memaafkan saya dan memberikan saya petunjuk melalui bimbingan 
saudara-saudaraku semua. Jazaakumullaahu khayran.

Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh



El Harun Affandy
Jl. Ade Irma Suryani II / 509
Malang 65119
081.2339.2579



Dan adalah suatu kesyirikan jika dikatakan bahwa dokter atau tabib atau obat 
atau metodenya yang menyembuhkan suatu penyakit, karena sesungguhnya kesembuhan 
itu hanyalah dari dan milik Allaah Subhaanahu wa Ta'ala.


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Re: Hujatan terhadap Syaikh Qordhowi, Cermin umat islam sekarang

2006-07-09 Terurut Topik Imam Syafei

> Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh
>
> sedikit memberi masukan,...
>
> Ibarat kata pepatah "Gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga" mungkin
> ini kata pepatah yang sekarang bisa diberikan kepada Syeikh kita Yusuf
> Qardawi, gara-gara kehilafan atau kesalahannya sedikit,jadi
> kebaikan-kebaikannya yang banyak hilang semua dihadapan manusia tapi
> dihadapan Allah wallahu a'lam. Mungkin juga ini cobaan yang diberikan oleh
> Allah kepadanya.Bisa juga ini adalah kritik dan masukan kepada Syeikh kita
> Yusuf Qardawi.Memang jika kita ingin meluruskan saudara-saudara kita
memang
> harus kesalahannyalah yang kita himbaukan kepadanya, tapi dengan sopan
> santun dan sembunyi-sembunyi atau datang kerumah beliau dan
dimusyawarahkan
> bersamanya.
>
> Tapi jikalau memang yang mengkritik punya BUKTI-BUKTI nyata apalagi bukti
> tersebut dari kitab2nya yang ia tulis atau dari ucapan2nya yang terekam
> dalam kaset kata pepatah lagi "Mulutmu adalah Harimaumu" tentang kesalahan
> saudaranya yach,.kritikan ini bisa kita maklumi cuma sedikit mungkin
> agak kasar yang namanya juga kritikan gitulah mungkin pengaruh emosinya
> maklumlah yang namanya juga manusia dan mungkin kepingin saudaranya segera
> berubah atau mengakui kesalahannya jangan sampai meluas atau bertambah
> banyak kesalahan2 tersebut.Saya mau cerita sedikit Rasulullah
> salallahu'alayhi wasallam yang patut kita contoh pernah rasul mau pergi
> sholat melewati disamping kalau tidak salah atau melewati di bawah rumah
Abu
> jahal sampe Rasulullah diludahi oleh Abu Jahal malah Rasul mendo'akannya
> dengan do'a yang baik2 (mohon koreksinya jika cerita saya ada kelirunya)
> inikan lebih parah lagi sampe diludahi mau pergi sholat lagi,. kalau
> sekarang terjadi seperti cerita diatas mungkin akan terjadi pembunuhan
> sesama muslim.bersyukurlah masih dikritik dengan kata2 toh tidak juga
> badannya rusak, meniggal atau luka oleh tulisan-tulisan tersebut nah,
> mungkin hati memang terasa sakit tapi kitakan harus bersabar seperti
Firman
> Allah :
>
> Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
> penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
> (Al-Baqaraah : 153)
>
>
> Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah
besar
> dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena
bencana
> yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)
menyerah
> (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Al-Imraan : 146)
>
> Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang
> yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
> mempunyai keuntungan yang besar. (Fushshilat : 41)
>
> Yach,kalau memang BENAR dan ada BUKTInya seperti artikel yang
dikirimkan
> oleh saudara/I kita TM-Kuala Tanjung tentang "Yusuf Qaradhawi - Antara
> Loyalitas dan Israel". sampe mengucapkan selamat kepada  orang2 kuffar dan
> sampe berbicara bahwa Israel bisa dibuat contoh buat kita (Umat Islam)
> bahkan sampe memuji manusia dan mengandai2 (mahluk) lebih tinggi dari
Allah
> subhanahuwa ta'ala seperti dibawah :
> > Seandainya
> > Allah menampakkan diri kepada manusia maka Dia tak akan mampu mencapai
> > prosentase sebesar ini. Kami mengucapkan selamat kepada Israel atas apa
> > yang telah diperbuatnya (Khotbah Yusuf Al Qaradhawi yang terekam dalam
> kaset dan
>  > telah disebarkan oleh Harian Al Wathan edisi 7072.
>
> waa,..a..h2 memang gawat ini gak boleh dibiarkan udah melewati batas2
> islam.dengan catatan kalau ADA BUKTINYA LHO,.
>
>
> Ucapan ini memang harus ditarik kembali olehnya dan mengakui kesalahan
atau
> kehilafannya kepada seluruh umat Islam.
> Dan kesalahan ini bukan hanya kepada manusia saja tapi udah kepada sang
> Khaliq yang Maha Kuasa.
> Dan juga kita tau bahwa perkataan ULAMA atau SYEIKH itu kan,...berpengaruh
> sekali terhadap seluruh umat ISLAM.
>
> Sekarang saya punya PR untuk saya sendiri "Apakah pantas,seorang ULAMA
> atau SYEIKH yang masyhur mengucapkan kata-kata seperti itu".
>
> Wallahu a'lam
>
> Mohon maaf beribu-ribu maaf jika ada kata-kata saya yang salah mohon
> koreksinya dan bagi yang tidak berkenan.
>
>
> Salam
>
> Imam Syafe'i
>
>
>
>
>
>
> - Original Message -
> From: "daromi aks" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>; 
> Sent: Friday, July 07, 2006 5:05 PM
> Subject: [media-dakwah] Hujatan terhadap Syaikh Qordhowi, Cermin umat
islam
> sekarang
>
>
> > Ass Wr Wb
> >
> >   Hebat sekali tulisan dibawah tersebut.
> >   Kekuatan hujatannya sangat dahsyat dan berulang ulang. Ketika dunia
> internet yang tanpa batas dan dapat diakses oleh semua masyarakat dalam
> semua tingkatan, maka dijadikanlah media ini  untuk berdakwah sesuai
dengan
> pemahamannya sekaligus digunakan untuk menghina dan menghujat Muslim lain
> yang tidak sama pandangannya dan berbeda dalam Ijtihad.
> >
> >   Ketahuilah ikhwah semua, Semua orang bisa mengakses dari yang awam,
> sedang belajar, islam phobia sampai or

[media-dakwah] FW: Fw: MENGAPA OH MENGAPA?

2006-07-09 Terurut Topik Ketut Junaedi
 

Assalamu'alaykum wr wb.

 

Semoga bermanfaat.

 

silahkan buka attachment email ini..

 

 Wassalamu'alaykum wr wb.

 

Ketut junaedi

- Original Message - 

From: nyoman suartiningsih   

To: akang gugum   ; rika purwantari
  ; djunaidi abdillah
  ; dini octaviani
  ; [EMAIL PROTECTED] ; ketut junaedi
  

Sent: Thursday, July 06, 2006 1:19 PM

Subject: Fwd: Fw: MENGAPA OH MENGAPA?

 



Note: forwarded message attached. 

  _  

Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business.
  



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] RE: Beda antara Takdir, Qadha, Qadar,dan Nasib.

2006-07-09 Terurut Topik Nashir Ahmad M.
Wa`alaikumussalaamm...
  Sekedar memeberikan sedikit tentang hal tersebut,
  sesuai dengan sedikitnya pula pengetahuan saya tentang hal ini.
   
  TAKDIR, QODHA dan QODHAR dan NASIB.
  Keempat poin tersebut kita bagi saja menjadi 2 yaitu:
  TAKDIR dan NASHIB adalah dari bahasa Indonesia
  sementara QODHA dan QODHAR dari bahasa Arab.
   
  Takdir (indo) sama dengan (=) QODHAR (arab).
  QODHA dan QODHAR(Takdir) adalah NASIB-nya manusia.
   
  QODHA adalah sesuatu yg telah ditentukan oleh Allah dan ditulis di Lauh 
Mahfuz, sedangkan QODHAR adalah Aktualnya.
   
  Contoh sederhana barangkakali agar mudah dipahami.
   
  Pada hari ini Nasib anda telah ditentukan oleh Allah bahwa anda AKAN 
TERTABRAK Sepeda Mini hingga akhirnya Anda Siup, inilah yg disebut QODHA.
  Saat hari, jam dan waktu yg telah ditentukan tiba datanglah Sepeda Mini 
melaju ke arah anda dan Menabrak anda hingga Siup itulah yg namanya QODHAR. 
Perkara Siup atau Tidak tergantung usaha Anda. Apakah anda pernah belajar bela 
diri untuk menghindari tertabrak atau tidak Itulah tergantung Usaha Anda. 
Peristiwa ini dalam bahasa Indonesia kita sebut NASIB.
   
  Apakah seseorang bisa merubah TAKDIR(Indo) atau QODHAR(arab), JELAS TIDAK 
BISA...  Karena Takdir adalah sesuatu yg SUDAH TERJADI.
  Setelah kejadian tersebut diatas (peristiwa penabrakan) anda tidak bisa 
menghilangkannya, yg mengakibatkan peristiwa tadi tidak pernah terjadi.
  Tetapi Sebelum Menjadi Qodhar anda bisa berusaha sesuai kemampuan Anda.
  Misalnya Lagi Umur anda hanya 10 th, tetapi anda selalu berdoa pada Allah 
agar panjang umur hingga akhirnya Doa /Usaha Anda Diterima dan akhirnya anda 
Bisa hidup sampai hari ini.
   
  Itulah yg saya ketahui, barang kali yg lebih paham lebih bisa 
menyampaikannya, atau yang saya sampaikan adalah keliru mohon diluruskan.
   
  Salam,
   
  Nashir
   

ppicsaga <[EMAIL PROTECTED]> menulis:  Assalamualaikum. Wr. Wb

Dear Para Millister/P' Ustadtz/Ustazah

Saya masih bingung, antara istilah Takdir, Qadha dan Qadar juga Nasib.
Sering orang bilang Takdir itu ada 3 : Rezeki, Jodoh, Maut. Benarkah ?? dan
adakah relasi antara ke 4 istilah tsb
mohon dijelaskan secara Analogi atau bahasa perumpaan yg mudah dicerna
secara pemikiran orang awam.
Terima kasih sebelumnya
Wassalam

Januar



 




-
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/