[media-dakwah] jangan ragu dengan rezeki Alloh
Jangan Ragu dengan Rezeki Allah Oleh Sus Woyo Saya mau pergi ke rumah orang tua saya. Waktu itu, anak saya yang masih berumur lima tahun dan menjelang sekolah TK itu menangis ingin ikut. Awalnya saya tidak berencana untuk membawa dia, namun karena tangisnya tidak mau berhenti, akhirnya saya ajak juga. Sebelum berangkat, dia saya beri janji. Agar selama perjalanan nanti jangan jajan. Sebab saya sedang tidak punya uang. Saya hanya ada uang untuk ongkos berangkat ke rumah orang tua saya saja. Selebihnya saya tidak punya apa-apa. Namun, yang namanya anak, walaupun sudah berjanji tidak jajan, begitu melihat berbagai macam barang di pingiran terminal, keinginannya mendadak bangkit. Pertama ia melihat berjejernya para pedagang pakaian. Ia minta dibelikan kaos ala pemain bola dunia. Ia memaksa saya untuk membeli kaos yang bertuliskan salah satu pemain sepak bola Inggris, Beckam. Namun tidak saya kabulkan. Karena saya tidak punya uang untuk itu. Dengan berbagai cara, ia saya hibur agar tidak minta kaos-kaos itu. Ia segera saya bawa ke tempat di mana banyak berjejer delman. Sebab dengan begitu ia akan lupa karena melihat banyak kuda di situ. Namun sial, ternyata di kompleks itu juga ada pedagang buah yang begitu menarik menata dagangannya. Ia minta dibelikan apel. Permintaan itupun tidak saya kabulkan. Sekedar untuk menghibur dia, saya bisikan kalimat padanya. Sabar ya nanti di rumah nenek ada apel. Cepat-cepat saya bawa anak saya ke tempat bis jurusan daerah orang tua saya. Ia segera saya ajak naik, dan duduk di depan sendiri, di samping sang sopir. Ia agak terhibur, karena banyak berlalu lalang truk gandeng dan kendaraan tangki pertamina yang besar-besar itu. Sebab ia sangat senang kalau melihat kendaraan besar semacam itu. Saya lega. Saya lebih tenang karena sudah tidak akan melewati pasar lagi. Dengan demikian anak saya tidak akan minta jajan lagi. Saya duduk sambil merangkul anak saya. Dia begitu nikmat melihat lalu lalangnya kendaraan di depan kami. Ia sudah lupa dengan apa-apa yang ia minta di sepanjang perjalaan tadi Sebenarnya saya juga merasa kasihan. Seandainya saya punya uang cukup, tentu saya tidak akan berbuat sekejam itu. Tentu saya akan menuruti kehendaknya, walaupun mungkin tidak semua saya turuti. Orang tua mana sih yang tidak ingin memberikan sesuatu kepada anaknya? Sedang asyik-asyiknya, kami menikmati berbagai macam kendaraan di depan bis yang kami tumpangi, tiba-tiba seorang ibu naik dan duduk persis di sebelah saya. Sebuah keranjang kecil berisi berbagai macam barang dari pasar ada dalam keranjang tersebut. Kami saling berbasa-basi. Ternyata ia satu jurusan dengan saya. Beberapa menit sebelum bis jalan, perempuan itu menyodorkan tiga buah apel kepada anak saya. Saya kaget. Seolah perempuan itu tahu bahwa anak saya sedang menginginkan apel. Anak saya langsung memakannya dengan lahap. Saya melihat nikmatnya anak saya makan apel itu dengan linangan air mata. Saya tak bisa membelikan buah itu, tapi Allah tahu tentang keinginan anak saya. Sehingga lewat perempuan itu dia dapat menikmati apel. Betul-betul tidak saya sangka sebelumnya. Betul-betul di luar jangkauan nalar saya. Sampai di rumah orang tua, saya lebih kaget lagi. Saya sama sekali tidak membayangkan saudara-saudara saya akan berkerumun menemui saya. Dan mereka seolah berlomba memberikan uang kepada anak saya. Sampai nenek saya yang seharusnya saya beri uang justru memberikan rupiah kepada anak saya. Seolah mereka tahu bahwa kami sedang tidak mempunyai uang. Seolah mereka tahu bahwa saya ada dalam keadaan sangat kesulitan dalam hal keuangan. Sepulang dari rumah bapak ibu saya, saku celana dan baju anak saya tak ada yang kosong dari lembaran-lembaran uang. Ahirnya uang itu bisa dipergunakan anak saya untuk membeli baju bola yang sejak lama ia inginkan. Bisa membeli buah apel dan bakso di pasar. Dan yang lebih mengharukan adalah bisa membantu saya untuk mengisi arisan di lingkungan RT saya. Sambil melihat anak saya menikmati semangkok bakso, saya hanya bisa bergumam, bahwa rizki Allah datang selalu tak terduga. Walaupun saya sedang tidak punya usaha, karena sedang mengalami kebangkrutan, tapi Allah tetap menyodorkan rizki kepada kami. Sebuah keyakinan tentang ke-maha besar-an Allah, ahirnya tumbuh kembali. Puing-puing kesusahan hidup dan keraguan tentang rizki Allah semakin terpendam. Apalagi kalau mengingat firman Allah, - Dan tak ada suatu binatang melatapun di muka bumi ini melainka Allah lah yang memberi rezekinya-, maka keraguan itu makin tidak ada. Sayang seribu sayang, hamba yang kecil ini masih begitu gampang dan mudah dihinggapi rasa ketakutan tidak kebagian rizki. Yathie (hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.Amien) - Get your
[media-dakwah] FW: Kekuatan uang
- Forwarded by DWOcrew Jambi/UBPjambi on 27/09/2006 14:16 - -Original Message- From: Irawati Wardhani Sent: Monday, August 28, 2006 5:12 PM To: Sri Rahayu Subject: Kekuatan uang Gambaran posisi kekuatan uang secara sederhana yaitu : 1. Posisi Kebutuhan Primer a. Pangan b. Sandang c. Papan 2. Posisi Kebutuhan Sekunder a. Pendidikan b. Kesehatan c. Jasmani dan Rohani 3. Posisi Kebutuhan Mewah Kita semua tahu dan mengerti bahwa uang pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan tersebut diatas, Setelah terpenuhi dan mapan kebutuhan suatu tingkatan maka sifat alamiah manusia adalah beranjak ketempat yang lebih tinggi. Di waktu dulu mungkin perjalanan menuju suatu tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi adalah dilakukan dengan tertib dan teratur maksudnya diawali oleh kebutuhan primer, sekunder kemudian akhirnya mewah. Namun kini serba tidak beraturan bahkan campur aduk sehingga tidak bisa lagi kita gambarkan dimana posisi kita saat ini Tidak semua orang bekerja untuk uang. Ada 5 kelompok orang perihal sikapnya terhadap uang. Kelompok pertama adalah kelompok bekerja demi uang. Kelompok ini biasanya terdiri dari orang-orang yang free survive atau orang-orang yang kondisinya masih pas2an. Karakter kelompok ini biasanya akan melakukan apa saja demi untuk memenuhi kebutuhannya. Dan kalau mereka sudah melakukan pekerjaannya kemudian tidak mendapat haknya, mereka dia akan marah bahkan tidak segan untuk adu jotos. Kelompok ini diistilahkan sebagai manusia perut, karena yang dilakukan tujuannya hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan perut. Pejabat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu seperti korupsi dan sebagainya bisa masuk dalam kategori ini. Kelompok kedua adalah orang-orang yang sudah survive. Biasanya orang-orang ini sudah agak lumayan.urusan uang, tidak terlalu pusing lagi karena sudah mulai bisa menabung dan memiliki dana pendidikan dan kesehatan. Kelompok ketiga adalah kelompok orang-orang professional. Nah... sudah dalam tingkatan ini biasanya sudah tidak lagi mengejar-ngejar uang, tetapi sebaliknya mereka yang dikejar-kejar uang. Biasanya adalah mereka-mereka yang sudah expert' bidang tertentu. Mereka sudah menjadi simatupang (= siang malam tunggu panggilan) dan ujung-ujungnya dapat uang Kelompok keempat adalah kelompok manusia hati. Biasanya kalau orang sudah sampai tingkatan ini, uang bukan lagi tujuannya. Mereka bekerja dibayar ataupun tidak, tidak masalah bagi dia. Kelompok kelima adalah kelompok manusia bermakna. Manusia bermakna ini dalam melakukan sesuatu tidak lagi berfikir apa yang akan didapatkan, Tetapi bagaimana bisa memberi manfaat sebanyak-banyaknya buat manusia dan lingkungannya, walaupun tidak mendapatkan apa-apa, kelompok orang-orang bermakna ini tidak segan2 untuk berbagi ilmu,pengalaman bahkan uangnya. Cak Nun mengistilahkan manusia bermakna ini dengan sebutan manusia wajib. maksudnya, kita merasa perlu ada orang semacam ini dan merasa sangat kehilangan ketika orang ini tidak ada. Kita berada dimana??? Mudah-mudahan kita tidak termasuk manusia perut. + Kalau dalam kepala kita yang terpikir hanya urusan perut, maka derajat kita tidak lebih tinggi dari yg ada didalam perut [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah]Maaf
Assalaamu'alaikum wr. wb. Di beberapa milis bila ingin membalas posting kita langsung tekan REPLAY dan posting kita otomatis masuk ke milis. Di milis ini tampaknya tak begitu. REPLAY akan mengarahkan posting ke pengirim aslinya. Uhh ... problemnya di mana ya? Jadi, mohon maaf bila postingan saya masuk melalui jalur pribadi. Saya baru ngeh setelah beberapa kali posting saya tidak masuk jalur umum. Wassalaamu'alaikum wr. wb. B.S __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [FORUM PENGAJIAN KANTOR] RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah
Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokatuhu. Saudara- saudaraku seiman dan seaqidah, sebelumnya saya mengucapkan beribu ma'af pada antum sekalian bila artikel kiriman saya menyebabkan ketersinggungan bagi saudaraku kaum muslimin yang lain. Demi Allah, tidak ada maksud dari hati saya untuk menyebarkan fitnah terhadap saudara -saudaraku kaum muslimin. Terlepas apakah artikel yang saya kirim berasal dari sumber yang benar ataupun apakah itu sebuah fitnah ( Wallahu Ta'ala A'lam). Tetapi pesan yang disampaikan adalah sebuah kebenaran yang datangya Dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . Insya Allah saya akan memberikan tanggapan terhadap masukan dari saudaraku sekalian. Sekali lagi, Saya mohon ma'af pada ikhwan wa akhwati fillah . Marilah kita senantiasa Huznuzhon dan berdiskusi dengan ilmiyyah , bila itu menurut antum sekalian benar tunjukan dengan Hujjah yang nyata, dan apabila itu menurut saya benar maka saya akan menunjukkan hujjah yang nyata pula. Karena Agama kita yang Agung ini sudah sempurana, Dan timbangan suatu amalan Ibadah adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . Sebagaimana firman Allah : Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. (QS An-Nisaa'/ 4:59). Bagaimana kita mengatakan benar bila timbanganya mensilisihi amalan tersebut. Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu. SUB Juarsih [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass Wr Wb, Ya Akhi Handri yanto, mungkin selebaran yg anda kirim benar2 dari hasil fatwa orang2 yang menyebut diri ulama NU Jombang khusus dari nama2 ulama yg tertulis di situ. tapi seharusnya anda mengirimnya ke orang yang tepat, yang sealiran dengan anda. karena ini forum umum, maka terjadi pro dan kontra. padahal niat anda sebetulnya sangatlah baik. berbagi info saya org Sby-Jatim, kebetulan saya sampai sekarang masih rutin menimbah ilmu agama di suatu pesantren di wilayah JOMBANG, tetapi nama ulama2 yg tertulis di selebaran tsb rasanya belum pernah saya dengar..sungguh. Jombang bukanlah kota besar, banyak pesantren disana, banyak kyai besar disana, tetapi kok nama mereka tidak ada ya...? tetapi saya salut, krn cara penyampaian anda lebih halus dari teman anda yg lain, meski intinya sama, sll ttg BIDAH di Milist ini tll sering baca Bidah..., di rumah tanpa sengaja saya lihat tayangan si OTONG di TPI dg judul Bidah. semua orang di kasih tahu oleh si Otong bahwa apa yang tidak pernah dilakukan Nabi tetapi kita lakukan itu =Bidah. kampung jadi gelap, semua orang tidak mau pakai listrik krn Nabi dulu tidak pakai listrik tukang Ojek tidak laku, krn Nabi dulu tidak naik Ojek. akhirnya warga yang merasa di rugikan protes ke pak kyai. kyainya sendiri juga bingung lihat kampung jadi gelap, ternyata krn otong kebablasan dlm mengartikan BIDAH. saya tersenyum., kalau semua di artikan secara dhohir seperti si otong, maka tidak akan ada kemacetan mobil. semua orang jalan kaki atau naik Onta. tak boleh naik pesawat, dll, yg tidak ada di zaman nabi. ada2 saja si Otong. ini benar2 saya tonton di TPI, jadi jangan ada yg tersinggung ya.. Wass Wr Wb, ARSIH From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of handri yanto Sent: Tuesday, September 26, 2006 3:33 PM To: Moh. Imam Santosa Cc: media-dakwah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Subject: [FORUM PENGAJIAN KANTOR] RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhi, Ya akhi, Syukron katsiro, antum telah mengingatkan saya untuk tidak menebar fitnah. Astaghfirullahu . bila menurut antum ini adalah berita fitnah yang bukan dari Orang-orang NU , sebagaimana antum jelaskan maka, saya telah berbuat dholim mengirim berita yang bukan dari sumbernya. Dan saya memohon ampun kepada Allah azza wa Jalla atas kekhilafan saya karena tidak tabayyun dengan sumbernya. Tetapi ya akhi bila berita ini benar hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang kebenaran. Tipu daya manusia tidak akan menandingi tipu daya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kebenaran selalu wujud ditengahnya kebatilan.Yang Haq adalah haq dan yang batil adalah batil. Al Israa' (17) -Ayat 81- æóÞõáú ÌóÇÁ ÇáúÍóÞøõ æóÒóåóÞó ÇáúÈóÇØöáõ Åöäøó ÇáúÈóÇØöáó ßóÇäó ÒóåõæÞðÇ Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. Al Anbiyaa' (21) -Ayat 18- Èóáú äóÞúÐöÝõ ÈöÇáúÍóÞøö Úóáóì ÇáúÈóÇØöáö ÝóíóÏúãóÛõåõ ÝóÅöÐóÇ åõæó ÒóÇåöÞñ æóáóßõãõ Çáúæóíúáõ ãöãøóÇ ÊóÕöÝõæäó Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu
[media-dakwah] Motivasi ibadah
Sekedar renungan Ada yang beribadah karena berharap masuk sorga Ada yang beribadah karena jangan masuk neraka Ada yang beribadah karena cinta kepada Allah, Rasul dan jihad Ada yang beribadah karena kebenaran yang dirasakan Adakah yang salah jika semua menjadi hamba-hamba yang sholihin ? Tidak, bukan salah dan benar permasalahannya. Tetapi sudut pandang ego kita yang berbeda dalam penyerahan diri kepada Allah. Lalu yang salah yang mana ? Yang salah adalah beribadah karena manusia itulah riya meninggalkan ibadah karena manusia itulah musyrik Mengapa ? Karena mereka beribadah kepada yang semu, tidak abadi Jadi yang beribadah kepada yang hakiki itulah yang bernilai abadi Sorga itu abadi Neraka itu abadi Cinta Allah pun Abadi Kebenaran Allah juga Abadi Lalu janji Allah yang mana yang Allah ingkari ? Wassalam anut Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Kegiatan CRCM 1427 H (30 Sep - 01 Okt 06)
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh KEGIATAN CAHAYA RAMADHAN CAHAYA MASJID (CRCM) 1427 H YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL AZHAR 24 SEPTEMBER 23 OKTOBER 2006 RAMADHAN,TINGKATKAN KEPEDULIAN SERTA UKHUWAH ISLAMIYA OBROLAN PUASA (OPUS) Hari : Sabtu, 30 September 2006 Jam : 16.00 17.30 Wib Tempat : Aula Buya Hamka Masjid Agung Al Azhar Tema : SHAUM PENGENDALIAN DIRI Pembicara : Jazuli Juwaini FORUM DIALOG RAMADHAN (FORDIL) Hari : Minggu, 1 Oktober 2006 Jam : 10.00 12.00 Wib Tempat : Aula Buya Hamka Masjid Agung Al Azhar Tema : PERAN EKONOMI SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN UMAT Pembicara : Arief Mufti (Ketua Asosiasi Bmt Indonesia) Adiwarman Karim (Karim Business Consulting) KAJIAN BUKU ISLAM Hari : Minggu, 1 Oktober 2006 Jam : 15.30 17.30 Wib Tempat : Aula Buya Hamka Masjid Agung Al Azhar Tema : PALESTINE, EMANG GUE PIKIRIN ! Pembicara : Shofwan Al Banna (Penulis) wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC = Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah
Sebenarnya apa yang salah dengan fatwa ulama itu sih? Kok Saya lihat tidak membahayakan kesatuan dan akidah yah? Attaaau mungkin karena saya masih awam kali ya.. _ From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Muhamad Anhar Sent: Tuesday, September 26, 2006 2:42 AM To: Anto Sulistianto; media-dakwah@yahoogroups.com Subject: Re: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah saya sudah 10 th tinggal di arab.., dan sejauh ini apa yg ada dlm fatwa ulama jombang memang sesuai dg kehidupan beragama sehari2 masyarakat arab di sana. justru setelah tinggal di sini( arab ) saya merasa mmg ternyata banyak sekali hal2 yg seharusnya ngga perlu diadakan dlm agama kita tapi terus dilaksanakan. contoh nya ada yg menganggap ziarah kubur spt kewajiban ( ngalap berkah ) supaya ngga kualat dg mendiang org tuanya dsbnya dsb nya. acara kematian hari ke-7,40,100,1000 dst nya , dan juga soal shalat jumat..ngga ada doa2 bersama yg dipimpin iman dan baca fatiha bersama.. allohuallam..disini kok rasanya kehidupan beragama itu enteng banget, nyaman and ngga macam2... maaf kalo kurang berkenan tapi menurut saya yg awam ini apa yg difatwakan ulama jombang itu mmg banyak kesesuaian nya di arab ini wassallam Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] mailto:kiky_dini%40yahoo.com com wrote: Wah, fatwa ini udah berumur 4 tahun yaa? diputuskan 1 Ramadhan 1423 H. Trus, fatwa NU Jombang ini diterima nggak oleh seluruh warga NU ? Wassalam, Anto --- handri yanto yanto_handri@ mailto:yanto_handri%40yahoo.com yahoo.com wrote: Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya. Alhamdulillahirobbil aalamiin, berikut ini informasi dari saudara kita dari Jombang mengenai fatwa ulama NU di Jombang. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya serta meneguhkan hati kaum muslimin agar senantiasa berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Sunnah yang shahih. Wallahu musta'an Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh, == From: Harlan C. Jaya Harlan.Jaya@ mailto:Harlan.Jaya%40petrochina.co.id petrochina.co.id Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700 FATWA ULAMA JOMBANG DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG Bismillahirrohmanirrohim Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur setelah bermusyawarah dalam masalah peribadatan umat Islam yang selama ini dianggap Ibadah, amalan YANG TIDAK SESUAI dengan syariat Islam, setelah mengkaji ulang beberapa kali dan mengkaji hadits-hadits, pendapat para imam, telah mengambil keputusan untuk menghimbau, sekali lagi sifatnya menghimbau kepada kaum muslimin di seluruh Indonesia khususnya kaum Nahdiyin agar merubah secara bertahap amalan yang selama ini kurang sesuai dengan syariat Islam, agar mengikuti fatwa kami sebagai berikut : DALAM SHOLAT 1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca Usholli. dengan suara keras, karena niat itu pekerjaan hati cukup dalam hati saja. 2. Ba'da sholat, imam tidak perlu membaca wirid, Zikir, dengan bersuara, cukup dalam hati dan imam ba'da sholat tidak perlu memimpin DO'A BERSAMA dengan jama'ah. Imam dan jama'ah berdo'alah sendiri-sendiri dalam hati. 3. Jama'ah ba'da sholat tidak perlu mencium tangan imam, cukup bersalaman saja ( Catatan : bersalaman setelah sholat pun harus sedikit demi sedikit ditinggalkan karena tidak ada dalilnya, kaum muslimin seharusnya mengamalkan sunnah dengan mengucapkan salam dan bersalaman sesama muslim pada saat bertemu satu dengan yang lainnya ) 4. Dalam sholat subuh imam tidak perlu membaca do'a Qunut, kecuali kalau ada sesuatu yang berbahaya terhadap kehidupan Umat Islam secara keseluruhan. 5. Do'a Qunut boleh dibaca setiap sholat bila ada keperluan yang bersifat darurat tidak hanya dalam sholat subuh. 6. Sholat Rawatib/Sholat Sunnat Qobliah/Ba'diah adalah sebagai berikut Qobla Subuh, Qobla dan Ba'da Dzuhur, Ashar tidak ada rawatib, Ba'da Magribh dan Ba'da Isya. DALAM SHOLAT JUM'AT 1. Sebelum khotib naik mimbar tidak ada Adzan dan tidak ada qobla' jum'at. 2. Ketika khotib duduk diantara dua khutbah tidak ada bacaan sholawat. 3. Ba'ada sholat jum'at imam tidak mempunyai kewajiban untuk memimpin do'a untuk makmum dengan suara kuat. Silahkan imam dan jama'ah berdzikir, wirid dan do'a
[media-dakwah] Re: [ui_ekonomi_syariah_ix] Kiat Menghadapi Persoalan Hidup
DIKUTIP DARI AA GYM Tini Anggraeni [EMAIL PROTECTED] wrote:KIAT MENGHADAPI PERSOALAN HIDUPhttp:// Hal yang pasti tidak akan luput dari hidup kita sehari-hari adalah apa yang disebut dengan masalah atau persoalan hidup. Di mana pun, kapan pun, apa pun, dan dengan siapa pun, semuanya memungkinkan peluang munculnya masalah. Namun adaikata kita cermati dengan seksama, ternyata persoalan yang persis sama pun sikap orang akan berbeda-beda. Ada yang panik, goyah, kalut dan stress, tetapi ada pula yang menghadapinya dengan mantap, tenang bahkan menikmatinya. Ini bersrti bahwa masalah atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya, melainkan pada sikap kita terhadap persoalan tersebut. Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah dan bahagia adalah mutlak harus terus menerus meningkatkan ilmu dan ketrampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang praktis akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, kebutuhan cita-cita dan tanggung jawab. Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari ilmu tentang cara menghadapi hidup ini dan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup ini hanya perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi. Naudzubillah. Berikut ini adalah 5 kiat yang dapat dijadikan standar dalam mengatasi persoalan hidup : 1. SIAP (Sebelum terjadi) Siap apa? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan sikap menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan. Kita memang diharuskan memiliki keinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih ikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah SWT berikan kepada kita. Namun bersamaan dengan itu kita pun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita hanyalah mahluk yang memiliki banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita. Dan dalam hidup ini ternyata sering kali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang diluar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang salah dalam mensikapinya, maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh kekecewaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi padahal hidup hanya satu kali dan kejadian yang tidak didugapun pasti akan terjadi lagi. Ketahuilah kita punya rencana, Allah SWT pun punya rencana dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah SWT. Yang lebih lucu dan menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata kejadian tersebut begitu menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapkans sebelumnya. Oleh karena itu, fa idzaa azamta fa tawaqqal alallah bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah SWT, dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah SWT. 2. RIDHO (Bila sudah terjadi) Siap menghadapi apapun yang akan terjadi dan bila terjadi maka satu-satunya langkah awal yang harus kita lakukan dengan mengolah hati kita agar ridho/rela dengan kenyataan yang ada. Karena walaupun dongkol, uring-uringan, kecewa berat tetap saja kenyataan sudah terjadi. Pendek kata ridho tidak ridho kejadian tetap sudah terjadi, maka lebih baik hati kita ridho saja menerimanya. Misalkan kita sedang jalan-jalan tiba-tiba ada batu kecil nyasar entah dari mana dan mendarat tepat di kening kita, maka hati kita harus ridho karena ridho tidak ridho pun tetap benjol. Tentu saja ridho/rela terhadap sesuatu kejadian bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apapun. Itu adalah pengertian yang keliru. Pasrah / ridho itu hanya amalan hati kita menerima kenyataan yang ada, tapi pikiran dan tubuh kita wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhoi Allah SWT dan kondisi hati yang tenang / ridho sangat membantu menjadikan proses ikhtiar menjadi positif, optimal dan bermutu. 3. JANGAN MEMPERSULIT DIRI Andaikata kita mau jujur, sesungguhnya kita ini paling hobi mengarang, mendramatisir dan mempersulit diri, sebagian penderitaan kita adalah hasil dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri. Selain tidak pada tempatnya, hal ini juga pasti membuat masalah akan menjadi lebih besar, lebih seram, lebih dahsyat, lebih pahit, lebih gawat, lebih pilu daripada kenyataan aslinya dan tentu saja ujungnya akan terasa jauh lebih nelangsa atau lebih repot dalam menghadapinya / menyelesaikannya. Maka dengan menghadapi persoalan apapun jangan hanyut tenggelam dalam
[media-dakwah] Hormati kedua orang tua
Orang tua yang telah membesarkan serta mengasuh dari sejak kita dalam kandungan hingga tumbuh dewasa. Beliau tidak pernah mengeluh bahkan tidak mengenal kata capek, beliau selalu berhusaha mencari nafkah untuk kebutuhan kesehatan dan pendidikan anaknya. Kasih sayang orang tua tidak akan pernah putus hingga akhir hayatnya namun kita sebagai anak harus selalu dan wajib untuk berbakti kepadanya hingga akhir hayat kita. Walau orang tua kita telah wafatpun kita wajib mendoakannya, karena jasa baik kedua orang tua tidak akan pernah terbayar oleh kekayaan yang telah kita miliki. Satu kisah nyata yang terjadi disaat ini, ada seorang anak yang selau menghardik bahkan memukul bapak ibu nya bilaman keinginannya tidak dipenuhi. Kala itu si bapak pernah berucap yang sangat pedih disertai deraian airmatanya, dia memohon kepada sang maha Kuasa agar anaknya diberi kesadaran. Selang beberapa tahun kehidupan anak yang durhaka kepada kedua orang tua itu menjadi kenyataan. Anak tersebut hidupnya sangat menderita dan mengalami penyakit yang sangat parah. Untuk menghembuskan nafasnya yang terakhir dia memohon maaf kepada ke dua orang tuanya. Sebagai orang tua walaupun anak tersebut telah menyakitkan hatinya beliau tetap memberikan maaf kepadanya, setelah orang tuanya memaafkan akan kesalahannya dengan ridho orang tua anak tersebut menghembuskan nafasnya. Kisah ini menjadi pelajaran untuk kita, agar kita selalu berbakti dan menghormati orang tua kita. Kebaikan selalu datang dari Allah swt. Mari kita selalu bertawakal kepada Allah Swt. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri
Assalamu 'alaikum Wr. Wb, Menarik sekali kisah yang dijalani saudara kita Aslina. Kebetulan kisah mati suri disertai dengan pertunjukan peristiwa alam barzakh sudah saya dengar lebih dari satu kali dengan kejadian yang berbeda. Kejadian yang hampir sama juga pernah dikabarkan terjadi di salah satu daerah di Sumatera Utara. Waktu itu saya masih usia Sekolah Dasar. Ceritanya hampir sama; di mana Allah mempertunjukkan beberapa kejadian di alam barzakh. Hal ini tentu sangat berguna bagi kita yang masih hidup untuk selalu tetap dalam iman dan taqwa. Namun ada sesuatu yang ingin saya pertanyakan kepada seluruh member milis ini khususnya saudaraku Dwi Asih Mayasari selalu orang yang mem-posting kisah ini. Di bagian akhir kisah, dituliskan demikian: Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya. Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku. Bila kita analisis dari kata-kata ini, akan muncul dua pemahaman yang searah namun berbeda, antara lain: Sadarlahlah wahai umat-Ku idealnya diucapkan oleh Nabi. kau sudah Ku matikan. idealnya diucapkan oleh Allah bla.. bla.. bla... Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku. Lagi-lagi kalimat terakhir ini menimbulkan dua pemahaman. Kalau semua kata-kata di atas diucapkan oleh Allah, mengapa menggunakan kata UMAT. Bukankah umat berarti massa (komunitas) pengikut suatu ajaran? Sehingga logikanya Nabilah yang mempunyai umat. Tetapi nabi tidak mungkin mematikan, yang mampu untuk mematikan hanyalah Allah. Mestinya, kalau memang Allah yang mengucapkan kata-kata tersebut, mestinya digunakan kata HAMBA-KU dan bukan UMAT-KU. Seringkali penggunaan kata UMAT disalahpahami penggunaannya, misalnya dalam sebuah lirik lagu pop Indonesia berjudul KUPU-KUPU MALAM, sepotong liriknya berbunyi : Namun apa yang terjadi... terjadilah... Yang dia tahu Tuhan Penyayang Umat-Nya Namun demikian, saya tidak meragukan isi kisah di atas. Hanya saja mungkin saya yang keliru dalam memahami kata UMAT. Atau mungkin juga si pengirim kisah yang kurang memahami. Terima kasih, Wassalam.. Amri Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1) Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat Adi Sutrisno, Wartawan Riau Mandiri Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia. Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu. Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi. Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya. Bertemu Sang Ayah Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. Rasanya sangat sakit, kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak, tuturnya. Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri.
[media-dakwah] Perbedaan pandangan terhadap fatwa ulama NU
Ass Wr Wb Sebaiknya, kita jauhkan prasangka kita dengan berbagai pemikiran. Wahabi,Salafy, Muhammadiyah, NU, Al Ikhwan Al Muslimun dsb. Tentu kita sepakat bahwa pedoman kita Al Qur'an dan Sunnah ( Al Hadist ). Simple saja, apakah fatwa fatwa tersebut sesuai Al Qur'an dan Sunnah ? Bagi yang membantah, apakah ada dasarnya melakukan sedemikian, misalnya Sholat pakai usholli, peringatan 3, 7, 40 hari dst ??? Tidak selayaknya jika orang islam patokannya hanya Khan si A melakukan. Khan Ustad B, melakukan. Ketahuilah saudara saudaraku, Sebutan Ustadz, Ulama bukanlah jaminan, karena ada orang yang mengkritisi isi AL Qur'an tapi dituduh sebagai ulama oleh sebagian orang awam. Pemburu hantu disebut Ustadz, bahkan kerbau dibilang Kyai Slamet, termasuk Syaikh A dsb, bukanlah jaminan kebenaran. Cukup Al Qur'an dan Sunnah saja, tidak perlu dicampur adukkan antara adat dengan Qur'an jika hal tersebut bertentangan. Terakhir saya dapat bantahan selebaran tersebut, yang mungkin katanya hal ini dilakukan oleh salafy.Kenapa menuduh demikian, seperti kebakaran jengkot? Cukup keluarkan hujjah saja jika memang ada untuk membantah fatwa tsb. Bagi saya, silakan kembalikan ke Al Qur'an dan Hadist, dalam hal yang mana fatwa tersebut salah ? Harus ada dasarnya dong, tidak hanya karena kebencian saja. Ketahuilah saudara saudaraku, selain ikhlas syarat ibadah ialah Ittiba' , mencontoh rosulullah.Jika terjadi Adat adat yang bertentangan dengan Al Qur'an yang disesuaikan bukan Al Qur'annya tapi adat tersebut yang perlu disesuaikan dengan Al Qur'an. Bukan digabungkan tapi jika bertentangan ya dihilangkan. Bukan banyaknya pengikut, yang menjadi acuan kebenaran, tapi apakah ajaran dan ibadah tersebut sudah sesuai dengan ajaran Rosulullah saw. Wass Wr Wb Moh. Imam Santosa [EMAIL PROTECTED] menulis: Iya, karena arab kan wahabi, terutama pemerintahannya, tapi masyarakatnya sendiri juga beragam. Coba abang mampir di komunitasnya Syeh Maliki, kan tidak beda dg komunitas nahdhiyin di Indonesia, sebagian besar masyarakat arab banyak yg jadi pengikut syeh ini, orang Indonesia yg mukim di arab pasti kenal Almarhum Syeh Maliki. Regards, Imam -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Muhamad Anhar Sent: Tuesday, September 26, 2006 4:42 PM To: Anto Sulistianto; media-dakwah@yahoogroups.com Subject: Re: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah saya sudah 10 th tinggal di arab.., dan sejauh ini apa yg ada dlm fatwa ulama jombang memang sesuai dg kehidupan beragama sehari2 masyarakat arab di sana. justru setelah tinggal di sini( arab ) saya merasa mmg ternyata banyak sekali hal2 yg seharusnya ngga perlu diadakan dlm agama kita tapi terus dilaksanakan. contoh nya ada yg menganggap ziarah kubur spt kewajiban ( ngalap berkah ) supaya ngga kualat dg mendiang org tuanya dsbnya dsb nya. acara kematian hari ke-7,40,100,1000 dst nya , dan juga soal shalat jumat..ngga ada doa2 bersama yg dipimpin iman dan baca fatiha bersama.. allohuallam..disini kok rasanya kehidupan beragama itu enteng banget, nyaman and ngga macam2... maaf kalo kurang berkenan tapi menurut saya yg awam ini apa yg difatwakan ulama jombang itu mmg banyak kesesuaian nya di arab ini wassallam Anto Sulistianto wrote: Wah, fatwa ini udah berumur 4 tahun yaa? diputuskan 1 Ramadhan 1423 H. Trus, fatwa NU Jombang ini diterima nggak oleh seluruh warga NU ? Wassalam, Anto --- handri yanto wrote: Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya. Alhamdulillahirobbil aalamiin, berikut ini informasi dari saudara kita dari Jombang mengenai fatwa ulama NU di Jombang. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya serta meneguhkan hati kaum muslimin agar senantiasa berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Sunnah yang shahih. Wallahu musta'an Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh, == From: Harlan C. Jaya Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700 FATWA ULAMA JOMBANG DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG Bismillahirrohmanirrohim Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur setelah bermusyawarah dalam masalah peribadatan umat Islam yang selama ini dianggap Ibadah, amalan YANG TIDAK SESUAI
[media-dakwah] Berbuka puasa menurut tuntunan Nabi SAW
BERBUKA PUASA MENURUT TUNTUNAN RASULULLAH Waktu berbuka, adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Waktu yang dinanti-nantikan oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Maka begitu tiba waktu berbuka, terasa gembira dan bahagia sekali. Bahkan detik-detik menjelang berbuka, menjelang beduk berbunyi, rasanya sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata, dengan angka dan aksara. Betapa gembira dan bahagianya ketika itu. Terasa memenuhi seluruh rongga, jiwa dan raga. Justru itulah maka Rasulullah mengatakan bahwa orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan sebagaimana sabda beliau: Orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan. Yang pertama gembira ketika berbuka, dan yang kedua gembira ketika berjumpa dengan Tuhannya di kemudian hari nanti. Walaupun berbuka hanya segelas air putih, akan tetapi terasa begitu nikmat ketika meminumnya. Bahkan lebih nikmat bila dibandingkan dengan meminum segelas kopi susu atau teh manis bagi orang yang tidak puasa. Tapi kendatipun demikian, jangan pula dijadikan waktu berbuka itu seakan tempat melepaskan dendam. Dikarenakan seharian menahan lapar dan dahaga, menahan diri dari bersenggama, dan dari yang membatalkan puasa, maka begitu tiba waktu berbuka semua dimakan dan diminum. Seakan tidak boleh ada makanan dan minuman yang tersisa. Selagi selera masih mau, selagi makanan atau minuman masih ada, semua disikat, tanpa memperhitungkan daya tampung perut dan kekuatannya untuk mencerna. Akhirnya jangankan untuk melaksanakan sholat, mau berdiri dan bangun saja dari tempat duduk sudah terasa payah. Bahkan ada yang sempat muntah karena kekenyangan. Yang demikian itu bukan saja tidak mendapat pahala dikarenakan tidak mengikuti cara Rasulullah dalam berbuka, akan tetapi tidak jarang mengundang datangnya penyakit. Di mana perut atau usus yang tadinya kosong kemudian diisi sebanyak-banyaknya secara mendadak tanpa didahului dengan mukadimah. Maksudnya dengan minuman atau makanan ringan sebagai pendahulu. Usus yang bagaimana yang tidak akan rusak kalau demikian caranya. Padahal salah satu rahasia puasa itu untuk menjadi orang bertambah sehat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: Shuumuu tashih-huu (Puasalah kamu agar kamu sehat) Tata Cara Berbuka Dalam hal berbuka ini ada tata cara yang harus kita ikuti. Tata cara itu sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam salah satu haditsnya yang berbunyi: Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci. Hadits Nabi ini menggambarkan kepada kita bagaimana cara berbuka yang baik. Yaitu dengan makanan yang manis, yang lunak dan mudah dicerna. Biasanya rasulullah kalau berbuka didahului dengan meminum air zam-zam atau air putih yang kemudian diiringi dengan beberapa biji kurma. Yang demikian itu boleh dikatakan sebagai mukadimah. Dengan kata lain, begitu masuk waktu berbuka maka tidak semua langsung dimakan atau disikat. Rasulullah dalam setiap berbuka atau katakanlah setiap waktu makan, tidak pernah terlalu kenyang. Bahkan tidak sampai kenyang. Kurang lebih 2/3 dari perut itu yang diisi, dan 1/3 lagi dikosongkan. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam salah satu haditsnya, bahwa beliau tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berpuasa ini bukan sekedar mengosongkan perut, tapi waktu mengisinya kembali yaitu waktu berbuka perlu diperhatikan. Kalau tidak, bahaya yang akan datang. Justru itu makan dan minum janganlah berlebihan atau kekenyangan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al'araf ayat 31 yang artinya: Dan makan dan minumlah kamu, akan tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan. Justru itulah masalah makanan ini perlu juga dijaga dan diperhatikan. Maksudnya tidak semua harus dimakan atau ditelan. Akan tetapi harus dipertimbangkan daya tampung perut dan kemampuannya untuk mencerna. Kalau tidak, hal ini nanti akan bisa menimbulkan bencana terhadap fisik. Bahkan bukan hanya sekedar itu. Kata orang-orang ahli Tasawuf Memperturutkan selera atau kemauan perut dalam masalah makan tanpa ada batas sebagaimana yang digariskan oleh Rasulullah, yaitu berhenti sebelum kenyang, dengan kata lain orang yang makannya banyak, maksudnya setiap makan selalu kekenyangan, juga bisa menjadi penyakit jiwa. Yaitu penyakit loba, tamak dan serakah. Awali dengan do'a Setidaknya ketika akan berbuka bacalah bismillah. Dan akan lebih bagus lagi, lalu diiringi dengan do'a. umpamanya do'a sebagai berikut: Allaahummalaka shumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu dzahaba zhomau wa abtal-latil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaaa Allaahu ta'alaa birohmatika yaa arhamar-rohimiin. (Yaa Allah! Karena-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang,
[media-dakwah] Ingin Dikhitan, Tidak Punya Dana
Kisah Muallaf Tionghoa Ingin Dikhitan, Tidak Punya Dana Abdil Mughis Mudhoffir - detikcom Jakarta - Tidak semua muallaf di Komunitas Tionghoa Masjid Lau Tze sejak awal tertarik pada Islam. Bahkan ada juga yang awalnya benci seperti pengakuan Arianto (23). Setelah memeluk Islam, Arianto ingin dikhitan. Sayang, hingga kini belum ada dananya. Saya sangat ingin dikhitan karena ingin benar-benar membersihkan diri dan menjalankan ajaran Islam secara total. Tetapi, hingga kini nggak ada dana untuk itu, kata Arianto saat ditemui detikcom di Masjid Lau Tze, Jalan Lau Tze, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2006). Arianto yang tinggal di Jalan Angkasa Raya, tidak jauh dari masjid Lau Tze, awalnya benci Islam. Dia juga sering berpindah agama mulai dari Budha, Kristen, dan akhirnya memilih Islam. Dua minggu lalu Arianto mengaku mendapat dorongan dari kawan dan pacarnya yang beragama Islam, yang akhirnya membuat dirinya lebih tertarik pada Islam. Yang membuat saya keliru memahami Islam adalah selama ini melihat buruknya Islam pada oknumnya, bukan Islamnya, jelas Arianto yang baru masuk Islam seminggu lalu. Dia mengucapkan kalimat syahadat dan menangis di hadapan kawan kosnya. Dia baru ikut kegiatan di Masjid Lau Tze sejak awal Ramadan. Arianto mengaku senang dengan adanya komunitas di Masjid Lau Tze yang menjadi ajang silaturahmi warga Tionghoa yang memeluk Islam.(san) - Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Ketika mencari guru kebenaran
Sekedar renungan ... Memang susah kalau mencari kebenaran bercampur ego Yang muncul ego-ego berbungkus kebenaran Terkadang ego menjadi batu ketika ada kebenaran beda selera dengan ego Terkadang ego menjadi lunak ketika kebenaran sama selera dengan ego Terkadang ego menjadi batu ketika ada kebenaran dari yang tak terpandang Terkadang ego menjadi lunak ketika kebenaran dari yang terpandang Apa jadinya jika mencari guru yang sesuai ego ? Apa jadinya jika guru-guru dijadikan tolak ukur ego dalam menilai kebenaran ? Lalu dimanakah nilai kebenaran itu ? Dan kapankah nilai kebenaran itu menjadi tolak ukur terhadap ego kita sendiri ? wassalam anut Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Nasehat Rasulullah SAW menyambut Ramadhan
Dikutip dari : http://www.hajiumro h.com/content. php?id_menu= 220id_submenu=7 Selain memerintah shaum, dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan. Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba- Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya. Wahai manusia, sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin. Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian. Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air. Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan- Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain. Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: Aku berdiri dan berkata: Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini? Jawab Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah. Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu'. Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain. Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah
[media-dakwah] Carissa Margaret Hampton (Nur)
Carissa Margaret Hampton Sabtu lalu wanita baya ini dengan resmi dan pasti menerima Islam sebagai jalan hidupnya. Diapun rupanya diam-diam telah mempersiapkan nama baru yang singkat “Nur” (cahaya) dengan harapan semoga dengan Islam hidupnya akan semakin bersinar. Nur adalah asli wanita Amerika putih. Setiap minggu sejak sekitar 4 bulan lalu tanpa mengenal lelah, baik di saat hujan ataupun panas, wanita cacat itu selalu datang tepat waktu di Islamic Forum for non Muslims dengan kendaraan orang cacat (Wheel chair). Walaupun Carissa adalah wanita cacat (lumpuh) namun penampilannya melebihi sebagian wanita karena memang dia adalah wanita yang berkecukupan. Sejak memulai belajar islam di Islamic Forum, dia sudah memakai pakaian Muslimah, bahkan memakainya setiap kali keluar dari rumahnya. Justeru suatu ketika dia pernah berkata: “Saya merasa lebih terlindungi dengan jilbab dan pakaian saya ini”. Selain itu, bagi Carissa, belajar Islam bukan sekedar untuk tahu. Dia belajar dan sekaligus mempraktekkannya. Seringkali sampai kepada hal-hal yang kecilpun dipertanyakan, misalnya bagaimana kalau dia mengambil wudhu dan susah mencuci kaki karena keadaannya. Atau suatu ketika mempertanyakan bagaimana kalau naik ke bus dengan kereta orang cacat dan disentuh oleh sopir bus pria (di saat dibantu menaiki bus), dll. Bahkan sejak belajar Islam, segala hal-hal yang menjadi praktek kaum Muslimin menjadi perhatiannya, seperti makanan, minuman, pakaian, dll. Ternyata belakangan saya tahu kalau Carissa belum melakukan “shahadah” karena khawatir setelah shahadah dia gagal melakukan hal-hal yang seharusnya dia lakukan. Dia bahkan pernah berkata: “I really believe strongly that this is the truth, but worried not to be able to carry out what Allah wants me to do”. Sejak belajar Islam Carissa juga telah memperlihatkan “trust” (kepercayaan) yang tinggi kepada saya, sehingga terkadang hal-hal yang pribadi juga dikonsultasikan. Suatu ketika ada seorang lelaki mendekatinya. Semua hal ditanyakan, misalnya bolehkan saya bicara lewat telpon, bolehkan saya ketawa jika berbicara dengan pria tersebut, dll. Bahkan, walaupun belum mendeklarasikan imannya, dia sudah bertekad untuk tidak akan menikah kecuali jika orang tersebut benar-benar punya komitmen dengan Islam. Carissa juga memiliki keingin tahuan yang sangat tinggi. Terkadang karena dia mendominasi kelas dalam melakukan pertanyaan, saya bercanda: “Kamu saja mewakili yang lain bertanya”. Memang sebagian besar peserta forum, khususnya yang pendatang baru masih ragu-ragu bertanya. Boleh karena memang masih malu, boleh juga karena khawatir menanyakan sesuatu yang dianggap sensitive dan menyinggung. Padahal, seringkali setiap memulai kelas itu, khususnya jika ada pendatang baru saya menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada yang perlu disakralkan untuk ditanyakan. Pengaruh Huda Rupanya tanpa saya sadar, Carissa sangat mengagumi salah seorang peserta Islamic forum yang juga baru masuk Islam. Dia adalah Huda (baca I am a second wife). Hudalah yang ternyata diam-diam selama ini selalu melakukan da’wah infiradi (da’wah secara individu) kepada carissa, sehingga dia seolah menjadi mentor pribadinya. Maka setiap kali Huda absent dari kelas, sudah pasti Carissa meminta agar ceramah yang disampaikan bisa dirangkum dalam tulisan untuk dia sampaikan ke Huda. Tidak jarang juga dia singgah di tokoh buku Islamic Center untuk membelikan buku yang dia tahu disenangi oleh Huda. Seringkali pula ketika Carissa menyampaikan pertanyaan yang mungkin dianggap kurang sesuai oleh Huda, biasanya Huda memberikan tanda untuk menghentikan pertanyaan tersebut. Huda pulalah rupanya yang meyakinkan Huda bahwa setelah belajar Islam dan yakin bahwa inilah jalan benar, jangan lagi menyia-nyiakan kesempatan itu. Huda menasehatkan Carissa untuk mendeklarasikan iman (shahadah) sebelum Ramadan. Alhamdulillah, seminggu sebelum memasuki bulan Ramadan Carissa mengucapkan “ shahadah”. Diiringi linangan airmata, Carissa meminta kepada semua yang menyaksikan untuk mendoakannya agar dikuatkan menjalan Islam setelah resmi masuk ke dalamnya. Sabtu lalu, hari pertama puasa, Carissa datang lebih awal dari waktu biasanya. Rupanya dia datang membawa setumpuk pertanyaan, mulai dari masalah-masalah puasa, sahur, dll. Carissa juga menceritakan bagaimana dia berusaha melaksanakan shalat secara benar. Dia meletakkan buku penuntun shalat di depan kursi rodanya dan membacanya. Dia juga meminta saya untuk merekam bacaan-bacaan shalat sehingga memudahkan bagi dia menghafalnya. Selamat Carissa, semoga dikuatkan di jalan ridhaNya! [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To
[media-dakwah] Tamika Banks
Assalamu'alaikum, Sr. Timika ini adalah isteri dari seorang mantan prajurit yangt pernah bertugas di Iraq. Suaminya adalah saudara dari warga Muslim Amerika yang beristerikan orang Padang, dan tinggal di NYC. Alhamdulillah, adiknya yang bertugas di Iraq ini masuk Islam di Bagdad, lalu ketika kembali libur tidak mau lagi kembali ke Iraq dan masuk ke pengadilan, tapi akhirnya menang. Minggu lalu, isterinya mengikuti jejak suaminya. Di bawah ini adalah cerita isterinya yang baru seminggu masuk Islam. Wassalam, Syamsi Ali As salaamu alaikum My name is Tamika Banks, wife of brother Jibreel Banks. I was raised in NYC, an only child in a single parent household. My father passed away when I was only 12. I was christened when I was very young, and was always in church with either my mother or my aunt for as far back as I can remember. My favorite part of church was the singing, and the stories of miracles. Although I didn't always understand everything that was being taught, I have always understood that there is definitely a God and a heaven. Growing up in New York City, through my teenage and young adult years, I have seen a lot and done a lot. I look back on those years and I am spiritually moved by the fact that I am where I am today. There came a time when I stopped going to church, I had tucked God away in a corner of my heart, more intent to indulge in worldly pleasures. All the while feeling and knowing that God was watching and was displeased, I tried my hardest to bury those feelings and the guilt I was feeling. I was fighting with my husband, my mother and my child, my health was deteriorating and I had miscarried twins. My life was on a fast decline and I was not liking myself. Allahu Akbar! Allah will take you so low, and will take everything and everyone away from you, so that you have nowhere else to go and no one else to turn to but Him. Allah had moved me 12 hours from my most beloved person, my mother, and he had sent my husband to another country, and I was in this new place with 3 children dependent on me. I was so low, so so low, and I had no one to lean on or to carry me. I tried going to a few churches, but it just wasn't right for me anymore. I remember my husband calling from Iraq to tell me he had just taken his shahada. I could hear that regardless of the state of our marriage, and his surroundings, that he was at peace. I could feel it radiating through the phone thousands of miles away. I remember feeling jealousy and shame. I was a wreck and I could not have him come home to me in such a state. He had always kept a Quran in the house, and at some point in the week to follow, I worked up the courage to open it, to try and find what had given him such peace. I was instantly surprised at how much easier the Quran was to read and understand than the Bible, which I had never truly been able to read. I came across Surah 94; Al Inshirah, and I was moved to tears. I read this over and over, and it became my mantra. I began to read more, and asked my husband and my brother in-law and his wife questions about Islam. And with everything that I was reading and learning I became more and more attracted to Islam. And the more I opened up to it the better my life became. My marriage and my family started to become whole. My health improved, and my burdens became lighter. Allah had closed every door and shut off every other path, so that I could take this one. Everywhere I looked and in everything that I did I saw Allah. Looking back over my life, how I made it through every hardship, and every bad situation unharmed, I saw Allah. In the faces of my children, I saw Allah. In the beauty of this new State that was now my home, I saw Allah. In the smile on my husbands face when he finally came home from Iraq, I saw Allah. I saw Allah, and all his mercy, and all his grace, and all his love. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Alhamdulillah, I am proud to say that this year on my 31st birthday, I was given my Shahada by my brother in-law, with my husband, Jibreel, as my witness. I am fortunate to have the blessings and understanding of my mother and other family members, and will be steadily be working on showing them to the way to Islam. In the meantime I ask for all of your prayers and blessings. I know that I still have a lot to learn, and a long way to go, and that Allah is not through with me yet. Wa Asalaam Sister Tamika [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to:
[media-dakwah] OOT: FYI.Hati Hati Melamin Palsu
---Original Mesage--- Jhon Hendriansyah Tebing, 27/09/2006 08:46 AM - Forwarded by Jhon Hendriansyah/TTG/APP on 09/27/2006 08:45 AM - Info penting buat yang mau beli rumah !!! :P Hati-hati dengan Melamin Palsu istimewa Piring Urea - Melamin palsu (piring urea) yang diimpor dari Cina kini marak diperdagangkan, bahkan dijual secara kiloan. Piring urea yang mengandung formalin tinggi, berbahaya bagi kesehatan. KETIKA seorang teman berbelanja di sebuah super market terkenal di Jakarta , dia terkaget-kaget melihat banyak tumpukan piring yang disebut melamin dijual secara kiloan. Sebagai seseorang yang memahami betul produk melamin, hanya ada satu kesimpulan di benaknya: itu melamin palsu! Saya enggak habis pikir, super market yang begitu besar dan terkenal, kok menjual produk yang membahayakan kesehatan konsumen, ungkapnya melalui telepon genggam kepada Pembaruan, pekan lalu. Pemberitaan mengenai melamin palsu sebetulnya telah muncul beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada upaya yang signifikan untuk memberantasnya. Bahkan, kini penjualan melamin palsu semakin marak, tidak hanya di kaki lima dan toko-toko di pasar tradisional, tetapi telah merambah ke pasar modern. Tidak jarang produk melamin palsu itu dijual di dalam kereta rel listrik (KRL) yang melintas di Jabodetabek. Harganya pun sangat murah. Tiga atau empat piring melamin bisa dilepas ke konsumen dengan harga Rp 10.000. Kalau produk yang asli, sebuah piring melamin dijual dengan harga minimal Rp 10.000, ujarnya dengan nada geregetan. Piring-piring itu bisa dijual dengan harga murah karena bahan bakunya bukan melamin, tetapi dari terbuat dari urea formaldehyde, sehingga lebih tepat produk itu disebut sebagai piring urea, bukan piring melamin. Bahan urea formaldehyde yang dipakai untuk membuat perlengkapan makan palsu berkadar formalin tinggi dan pada umumnya digunakan untuk membuat peralatan listrik, seperti sakelar dan stopkontak. Efeknya bagi tubuh sama seperti efek formalin, yang dalam jangka pendek dapat mengakibatkan kepala pusing, mual, tenggorokan kering, dan mata pedih. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker karena formalin bersifat karsinogen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan laboratorium Universitas Indonesia , beberapa waktu lalu, kandungan formalin pada melamin palsu mencapai kadar 4,76 sampai 9,22 mg per liter.. Angka itu jauh melampaui ambang aman yang ditetapkan sejumlah negara, seperti Inggris dengan 2 mg per liter dan Amerika Serikat 1 mg per liter. Mengingat peredaran melamin palsu yang semakin meluas, pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk memberantasnya. Pada awalnya, para penjual melamin palsu, termasuk di super market, diberi peringatan keras bahwa produk yang dijual berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kalau peringatan itu diabaikan, sanksi hukum harus diberlakukan. Selain itu, sosialisasi kepada konsumen tentang produk melamin palsu harus terus dilakukan. Jadi, konsumen harus berhati-hati dan cermat memilih produk melamin agar tidak membahayakan kesehatan. (See attached file: image001.gif) (See attached file: image002.jpg) , DISCLAIMER : The information contained in this communication (including any attachments) is privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission. We apologize if you have received this communication in error; kindly inform the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that do not relate to our official business. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-5): SHAUM, KESEHATAN, DAN ETOS KERJA
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN (Bagian ke-5) SHAUM, KESEHATAN, DAN ETOS KERJA 1. Pendahuluan Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah, melalui Rasul-rasul-Nya. Di antaranya membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus ditaati manusia muslim. Peraturan itu tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam mencakup seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang kesehatan. Di antara sabda Nabi Muhammad Saw tentang kesehatan, adalah: Berpuasalah kalian, maka kalian akan sehat. Islam mengatur kesehatan dan menentukan untuk apa kita harus sehat serta menjelaskan tujuan hidup kita di dunia. Tentang tujuan hidup manusia, Allah berfirman, Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku. Sabda Rasulullah saw., Mohonlah kepada Allah keselamatan dari penyakit dan bala, sesungguhnya, tiada suatu pemberian Allah sesudah iman yang lebih baik dari keselamatan. 2. Definisi Shaum Secara bahasa (lughoh), shaum berarti imsak (menahan diri), yaitu menahan diri secara umum, apakah menahan diri dari berbicara, bergerak, makan, dan minum. Secara istilah syar'i, shaum adalah menahan diri dari dua syahwat, yaitu syahwat perut dan syahwat seksual. Menahan diri dari makan dan minum serta mencampuri istri, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari (maghrib). Puasa (shaum) harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw., yaitu dengan menjaga segala sesuatu yang membatalkan puasa. Menjaga adab-adab puasa yang merusak nilai puasa dan mengerjakan amalan-amalan yang dianjurkan selama puasa. 3. Pengertian Sehat Keadaan sehat bukan semata-mata dari kondisi fisik seseorang saja, tapi keadaan psikis dan sosialnya juga menentukan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat defisi sehat, sebagai berikut: Health is a condition of physical, mental, and social well-being and not just merely the absent of disease and infirmity. Sehat adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan yang baik (sehat) dari fisik, mental, dan sosial, bukan hanya sekedar terbebas dari penyakit dan kecacatan. Puasa dalam hubungannya dengan kesehatan, akan memberikan pengaruhnya yang sangat positif dan mendasar, yaitu menghadapi permasalahan kesehatan dari segi pendekatan promotif, preventif, dan kuratif. Dengan berpuasa, seseorang akan mengatur perilaku hidupnya. Mengatur atau menahan hawa nafsunya dari berbagai perilaku yang merugikan kesehatan, baik fisik, mental, maupun sosial. Karena sebagaimana kita ketahui, bahwa perilaku seseorang atau masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan seseorang atau masyarakat tersebut. Misalnya, suka makan terlalu banyak akan menyebabkan kegemukan, yang akan memberikan resiko kepada beberapa jenis penyakit. Perilaku penyimpangan seksual akan menyebabkan terjadinya berbagai penyakit kelamin yang berbahaya. Merokok dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung dan sebagainya. Para sarjana telah melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak kejiwaan yang dibawa oleh syari'at seperti shalat, puasa, kasih sayang dan sebagainya. Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini pada sel-sel tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel tubuh lainnya? Penelitian ilmiah ini sampai pada suatu kenyataan yang mengagumkan, yang menambah keimanan mereka. Sehingga, mereka menjadi tekun beragama dan teguh menjalankan syari'at-syari'at-Nya. Benarlah apa yang difirmankan Allah, Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah para ulama (cendekiawan) (QS. Fathir : 28) Terhadap Tubuh/Jasmani, puasa memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan, antara lain: 1. Pemeliharaan tubuh dari sisa-sisa kelebihan zat tubuh pada sel. Dalam keadaan puasa, tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang tersimpan. Sekiranya zat makanan tersebut habis, maka mulailah digunakan atau dioksidasi jaringan-jaringan tertentu. Bagian tubuh yang paling pertama digunakan adalah bagian yang terlemah atau sakit, seperti jaringan dengan peradangan dan pernanahan. Dari jaringan tersebut yang pertama diproses adalah jaringan yang rusak atau telah tua, untuk selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh. Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang sel-sel yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit. Selanjutnya memberi kesempatan kepada peremajaan sel-sel, sehingga lebih aktif. 2. Melindungi Manusia dari Penyakit Gula Pada waktu puasa, kadar gula darah akan turun. Hal ini menyebabkan kelenjar pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi kelenjar ini adalah untuk menghasilkan hormon visulin. Hormon ini berfungsi mengatur kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan gula menjadi glukogen yang disimpan sebagai cadangan di otot dan hati. 3. Menyehatkan Sistem Pencernaan Di waktu puasa, lambung atau sistem pencernaan lainnya akan istirahat selama lebih kurang 12-14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang
[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-1): AGAR RAMADHAN PENUH RAHMAT, BERKAH, DAN BERMAKNA
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN (Bagian ke-1) AGAR RAMADHAN PENUH RAHMAT, BERKAH, DAN BERMAKNA Hari ini kita memasuki bulan suci Ramadhan. Banyak hikmah yang bisa kita petik di bulan suci dan mulia ini, yang semuanya mengarah pada peningkatan makna kehidupan, peningkatan nilai diri, maqam spiritual, dan pembeningan jiwa dan nurani. Kewajiban puasa ini bukan sesuatu yang baru dalam tradisi keagamaan manusia. Puasa telah Allah wajibkan kepada kaum beragama sebelum datangnya Nabi Muhammad Saw. Ini jelas terlihat dalam firman Allah berikut, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah: 183) Ayat ini menegaskan tujuan final dari disyariatkannya puasa, yakni tergapainya takwa. Namun, perlu diingat bahwa ketakwaan yang Allah janjikan itu bukanlah sesuatu yang gratis dan cuma-cuma diberikan kepada siapa saja yang berpuasa. Manusia-manusia takwa yang akan lahir dari rahim Ramadhan adalah mereka yang lulus dalam ujian-ujian yang berlangsung pada bulan diklat itu. Tak heran kiranya jika Rasulullah bersabda, Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkn apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan haus (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah). Mereka yang berpuasa, namun tidak melakukan pengendapan makna spiritual puasa, akan kehilangan kesempatan untuk meraih kandungan hakiki puasa itu. Lalu apa yang mesti kita lakukan? Beberapa hal berikut ini mungkin akan bisa membantu menjadikan puasa kita penuh rahmah, berkah, dan bermakna: Pertama, mempersiapkan persepsi yang benar tentang Ramadhan. Bergairah dan tidaknya seseorang melakukan pekerjaan dan aktivitas, sangat korelatif dengan sejauh mana persepsi yang dia miliki tentang pekerjaan itu. Hal ini juga bisa menimpa kita, saat kita tidak memiliki persepsi yang bernar tentang puasa. Oleh karena itulah, setiap kali Ramadhan menjelang Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya untuk memberikan persepsi yang benar tentang Ramadhan itu. Rasulullah bersabda, Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan doa. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakan kalian pada para malaikat-Nya. Maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak mendapat rahmat Allah di bulan ini. (HR. Ath-Thabrani). Ini Rasulullah sampaikan agar para sahabat - dan tentu saja kita semua - bersiap-siap menyambut kedatangan bulan suci ini dengan hati berbunga. Maka menurut Rasulullah, sungguh tidak beruntung manusia yang melewatkan Ramadhan ini dengan sia-sia. Berlalu tanpa kenangan dan tanpa makna apa-apa. Persepsi yang benar akan mendorong kita untuk tidak terjebak dalam kesia-siaan di bulan Ramadhan. Saat kita tahu bahwa Ramadhan bulan ampunan, maka kita akan meminta ampunan pada Sang Maha Pengampun. Jika kita tahu bulan ini bertabur rahmat, kita akan berlomba dengan antusias untuk menggapainya. Jika pintu surga dibuka, kita akan berlari kencang untuk memasukinya. Jika pintu neraka ditutup kita tidak akan mau mendekatinya sehingga dia akan menganga. Kedua, membekali diri dengan ilmu yang cukup dan memadai. Untuk memasuki puasa, kita harus memiliki ilmu yang cukup tentang puasa itu. Tentang rukun yang wajib kita lakukan, syarat-syaratnya, hal yang boleh dan membatalkan, dan apa saja yang dianjurkan. Pengetahuan yang memadai tentang puasa ini akan senantiasa menjadi panduan pada saat kita puasa. Ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk meningkatkan kwalitas ketakwaan kita serta akan mampu melahirkan puasa yang berbobot dan berisi. Sebagaimana yang Rasulullah sabdakan, Barang siapa yang puasa Ramadhan dan mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka itu akan menjadi pelebur dosa yang dilakukan sebelumnya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi). Agar puasa kita bertabur rahmat, penuh berkah, dan bermakna, sejak awal kita harus siap mengisi puasa dari dimensi lahir dan batinnya. Puasa merupakan sekolah moralitas dan etika, tempat berlatih orang-orang mukmin. Latihan bertarung membekap hawa nafsunya, berlatih memompa kesabarannya, berlatih mengokohkan sikap amanah. Berlatih meningkatkan semangat baja dan kemauan. Berlatih menjernihkan otak dan akal pikiran. Puasa akan melahirkan pandangan yang tajam. Sebab, perut yang selalu penuh makanan akan mematikan pikiran, meluberkan hikmah, dan meloyokan anggota badan. Puasa melatih kaum muslimin untuk disiplin dan tepat waktu, melahirkan perasaan kesatuan kaum muslimin, menumbuhkan rasa kasing sayang, solidaritas, simpati, dan empati terhadap sesama. Tak kalah pentingnya yang harus kita tekankan dalam puasa adalah dimensi batinnya. Dimana kita mampu menjadikan anggota badan kita puasa untuk tidak melakukan hal-hal yang Allah murkai. Dimensi ini akan dicapai, kala mata kita puasa untuk tidak melihat hal-hal yang haram,
[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-4): RAMADHAN, SAAT TEPAT BERTAUBAT
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN (Bagian ke-4) RAMADHAN, SAAT TEPAT BERTAUBAT Kemuliaan dan keistimewaan bulan Ramadhan telah disadari. Di dalamnya ada rahmat, keberkahan, kebaikan, keselamatan, ampunan yang tak terhingga, pahala yang berlipat ganda, dan kenikmatan berlimpah ruah. Karena itu, Rasulullah saw. menjelaskan dalam sabdanya, seandainya manusia mengetahui kebaikan dan keistimewaan yang ada di bulan Ramadhan, maka mereka akan menginginkan seandainya seluruh bulan yang ada menjadi bulan Ramadhan. Semangat berlomba-lomba dalam ibadah dan kebaikan menjadi ciri khas dari Ramadhan. Secara umum, kecenderungan kaum muslimin meningkatkan ibadahnya sangat tinggi di bulan Ramadhan. Orang awam pun berlomba-lomba meningkatkan ibadahnya, seperti: memakmurkan masjid, bersedekah, menambah shalat sunah, melaksanakan tarawih, memberikan buka puasa, dan lainnya. Semangat beribadah dan melakukan kebaikan belum sempurna bila seseorang belum memiliki kepedulian terhadap usaha menghindari perangkap-perangkap dosa. Bahkan, memelihara dan menjaga diri dari dosa dan menjauhkan segala perangkap-perangkapnya, sangat besar fadhilah dan keutamaannya di sisi Allah swt. Mari kita renungkan riwayat hadits Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang tujuh golongan yang akan dilindungi oleh Allah swt. di akhirat kelak, dimana tidak ada perlindungan selain perlindungan Allah swt. Bulan Ramadhan di samping menyediakan banyak peluang ibadah dan kebaikan, ia juga membuka lebar-lebar pintu untuk menjauhkan diri dari maksiat dan dosa. Upaya menjauhkan diri dari dosa dan maksiat, tidak terlepas dari keharusan orang bertaubat dan membersihkan diri dari dosa-dosa dan maksiat mereka yang pernah terjerumus ke dalamnya. Itulah istighfar dan taubat. 1. Urgensi Taubat Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, kecuali Rasulullah saw. Kenyataan ini mengharuskan setiap orang introspeksi diri dan kembali bertaubat kepada Allah swt. Rasulullah saw. sendiri yang telah bebas dari dosa, selalu beristighfar dan bertaubat tidak kurang dari tujuh puluh kali setiap hari. Dalam riwayat lain, seratus kali. (HR. Bukhari-Muslim). Dalam Al-Qur'an ditemukan banyak ayat tentang pentingnya bertaubat. Diantaranya, dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian meraih kemenangan. (An-Nur: 30) Ayat ini turun di Madinah kepada generasi terbaik umat ini, dari Muhajirin dan Anshar. Bahwa, bila mereka ingin meraih kemenangan, kejayaan, dan kebahagiaan, maka harus dengan syarat bertaubat. Padahal, mereka telah mempersembahkan segalanya untuk perjuangan iman melawan siksaan dan intimidasi kafir Quraisy, menghadapi segala rintangan dan penderitaan dalam berhijrah, dan menghadapi kilatan pedang, serangan musuh, dan ancaman syahid dalam berjihad di medan perang. Ayat ini seolah-olah menyatakan bahwa tidak cukup hanya dengan beriman, berhijrah, dan berjihad untuk mencapai kemenangan. Tetapi, harus pula dengan banyak bertaubat. Ayat lain menyatakan hakikat yang lebih menggetarkan hati. Allah swt. Berfirman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka pasti orang-orang yang zhalim. (Al-Hujurat; 11). 2. Kewajiban Taubat dan Keutamaannya Wahsyi, pembunuh Hamzah, paman tersayang Rasulullah saw. pernah ragu-ragu masuk Islam, karena takut dosanya tidak akan terampuni dan taubatnya tidak diterima oleh Allah swt. Namun, setelah mendapat jawaban dari Rasulullah saw. berdasarkan ayat-ayat al-Qur'an, tanpa ragu dia pun masuk Islam dan bertaubat menuju ke Madinah. Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, sesungguhnya Wahsyi, pembunuh Hamzah ra. paman Rasulullah saw. menulis surat kepada Rasulullah saw. dari Mekkah, yang menyebutkan bahwa sesungguhnya aku ingin masuk Islam, namun yang menjadi penghalangku dari masuk Islam, adalah ayat Al-Qur'an yang turun kepada Anda, yaitu firman Allah swt., Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (Al-Furqan; 68). Aku telah melakukan tiga perkara itu. Sekarang apakah aku berpeluang untuk bertaubat? Kemudian turun firman Allah swt., kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Furqan; 70). Rasulullah saw. pun membalas surat Wahsyi dengan ayat itu. Wahsyi menulis surat lagi yang isinya menyebutkan tentang syarat taubat, yaitu beramal shaleh, dan aku tidak tahu apakah aku dapat melakukan amal shaleh atau tidak? Kemudian turun firman Allah swt., Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-2): TIPOLOGI MANUSIA PENYAMBUT RAMADHAN
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN (Bagian ke-2) TIPOLOGI MANUSIA PENYAMBUT RAMADHAN Setiap bulan Ramadhan menjelang, kita bisa membagi kaum muslimin dalam beberapa kategori dan model, yaitu: Pertama, kalangan yang sangat antusias menyambut Ramadhan, karena sadar akan banyaknya bonus rahmat dan pahala yang akan mereka dapatkan di bulan itu. Kedua, mereka yang biasa-biasa saja dalam menyambut kedatangan bulan suci ini, tanpa ekspresi dan tanpa apresiasi apa-apa. Karena mereka tidak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam Ramadhan. Ketiga, mereka yang gembira dengan kedatangan Ramadhan, hanya karena mereka diuntungkan secara materi walaupuan mereka miskin secara ruhani. Keempat, golongan yang merasa ketakutan dengan kedatangan bulan Ramadhan. Terus terang, klasifikasi ini baru saja saya dapatkan dan tiba-tiba saja muncul dari benak saya, ketika saya membaca beberapa buku dan melihat fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Saya pun tidak tahu, apakah klasifikasi itu benar atau malah salah dan mungkin mengada-ada. Namun sekali lagi, saya katakan bahwa fenomena itu ada, minimal yang penulis tangkap dari gejala sosial yang ada. Golongan pertama adalah mereka yang menyadari sepenuhnya makna dan nilai yang ada dalam Ramadhan. Sehingga, jauh-jauh hari sebelum bulan suci ini hadir di hadapannya, mereka telah berkemas-kemas untuk mengarungi perjalanan rohani yang demikian mengasyikkan. Semua perbekalan untuk menjalani perjalanan rohani itu telah mereka persiapkan dengan sebaik-baiknya dan sematang-matangnya. Mereka menyadari bahwa perjalanan rohani yang akan ditempuhnya dalam sebulan itu bukan perjalanan yang mudah dan gampang. Ia memerlukan stamina fisik dan rohani yang mapan, sehingga perjalanan itu bisa dilakukan dan dilalui dengan baik. Pembiasaan-pembiasaan pembuka sebagai latihan, akan dilakukanya. Termasuk melakukan puasa-puasa sunah di bulan Sya'ban, atau mungkin bahkan sudah dilakukan pada bulan Rajab. Pokoknya, kelompok ini betul-betul siap menghadapi perjalanan rohani selama bulan Ramadhan. Mereka mengerti benar peta perjalanan rohani itu dengan sebaik-baiknya. Akibatnya, secara mental mereka tidak terkejut dan bahkan merasakan hentakan kenikmatan, kala akan memasuki bulan suci ini. Penulis kira, golongan ini bukanlah golongan mayoritas di tengah umat dewasa ini. Mereka adalah para pemburu takwa. Golongan kedua adalah mereka yang biasa-biasa saja dalam menyambut kedatangan bulan suci ini. Tak ada riak spiritual dan gairah jiwa yang meluap-luap penuh gembira menyambut bulan ampunan dan suci ini. Kehadiran Ramadhan sama sekali tidak mempengaruhi kebangkitan spiritualnya, tidak menggairahkan urat-urat kepekaan nuraninya. Tak ada yang berubah. Tak ada yang bergeser. Jiwanya demikian dingin, walaupun suasana bulan suci telah memercikkan kehangatan-kehangatan. Hati mereka tak lagi terangsang untuk memeluk erat sang tamu agung ini. Di bulan suci ini, bukan tidak mungkin manusia semacam ini banyak jumlahnya. Bahkan, bisa menjadi bagian paling besar dari lapisan umat ini. Namun, saya berharap dan berdoa, semoga tidak. Untuk mereka, bonus-bonus Ramadhan tiada guna dan mereka memang tidak berhak mendapatkannya. Kelompok ketiga adalah kelompok yang gembira dengan kehadiran bulan Ramadhan, karena mereka merasa bahwa kedatangannya dianggap akan membuat mereka menangguk keuntungan besar. Siapa mereka? Mereka adalah sosok-sosok pencari nafkah dengan kehadiran bulan suci. Di benaknya, yang bertaburan bukan pahala-pahala yang Allah turunkan dari langit karena amal-amalnya yang sempurna. Yang terbayang dalam benaknya adalah honor-honor jutaan atau amplop-amplop dalam sekali tampil di publik, di media radio dan televisi, atau di mana saja yang dianggap mendatangkan uang. Hatinya sama sekali tidak terpaut dengan imaan dan ihtisaab di bulan Ramadhan. Yang tertayang dalam benaknya adalah seberapa banyak penghasilan yang akan dia dapatkan dengan kehadiran bulan suci ini. Baginya tak perlu apakah bulan ini bulan ampunan atau bukan bulan ampunan, yang penting aliran uang mengalir deras ke kantong atau rekening. Tak ada dalam kamusnya, bahwa malam-malamnya harus diisi dengan salat tarawih dengan khusyu' dan penuh makna. Malamnya-malamnya malah dia sibukkan untuk tayang sana, tayang sini sambil tertawa bekakan, seakan Ramadhan adalah bulan tawa dan bukan bulan amal. Malam-malamnya penuh dengan fatwa-fatwa dan seruan beramal, sementara dia sendiri tengah membakar dirinya dengan ucapan-ucapan yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah, bahkan hanya untuk sekedar berniat melakukannya. Mulut berbusa-busa mengajak orang mentadabburi Al-Quran, namun dia sendiri untuk menyentuh, ya untuk menyentuh saja, demikian enggan. Sosok ini bisa menimpa seorang pedagang, bisa seorang artis dan selebritis, bisa seorang kiyai, bisa seorang ustadz ternama, bisa seorang qari'-qariah, bisa seorang dai kondang, bisa seorang presenter, bisa seorang pengelola televisi, radio, pengelola pengajian, pengelola transportasi, dan siapa saja
[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-3): RAMADHAN DAN GELORA JIHAD
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN (Bagian ke-3) RAMADHAN DAN GELORA JIHAD 1. Ramadhan Bulan Istimewa Tersebar imej kurang baik di kalangan sebagian orang bahwa Ramadhan adalah bulan istirahat dan bulan malas-malasan. Memang, ada suatu fenomena kurang Islami terjadi, tatkala umat Islam melewati bulan suci Ramadhan. Di berbagai kantor, para karyawan seakan-akan kurang bersemangat bekerja dengan alasan sedang puasa. Seusai shalat Zhuhur, kita dapati mereka bergeletakan di mushalla atau masjid untuk tiduran, berdalih bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah. Para ibu rumah tangga pengeluaran belanjanya naik, mall dan pasar lebih ramai dibandingkan masjid, khususnya sepuluh hari terakhir dari Ramadhan. Gejala negatif seperti ini terjadi, karena sebagian umat Islam kurang memahami esensi bulan Ramadhan sebagai bulan jihad, bulan panen pahala, dan bulan penuh berkah. Padahal, semangat Ramadhan yang difahami Rasulullah tercermin dalam sebuah hadits, Seandainya umatku tahu (keutamaan) apa yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya berharap agar satu tahun seluruhnya terdiri dari Ramadhan. Ramadhan berasal dari kata-kata bahasa Arab ramadl maknanya membakar'. Ramadhan adalah bulan kesempatan umat Islam untuk membakar dosa lebih intensif dibandingkan dengan bulan lain. Mengapa membakar dosa? Pertama, amalan puasa adalah ibadah istimewa dan berpahala istimewa yang mampu meningkatkan ketakwaan dan menepis semua bentuk kemunkaran dan maksiat. Kedua, pada bulan ini umat Islam mendapatkan panen pahala karena ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar, dan ketiga, dilipatgandakannya pahala semua amalan muslim dan muslimah. Yang wajib dilipatgandakan 70 kali dan yang sunnah disamakan dengan pahala amalan wajib. Dengan keistimewaan ini, dosa umat Islam terbakar oleh banyaknya pahala amalan kebajikan yang diraih pada bulan Ramadhan. Barangkali, di sinilah rahasianya mengapa Rasulullah senantiasa menanti bulan Ramadhan, sehingga berdoa, Allahumma baarik lanaa fi Rajaba wa Sya'baan wa ballighnaa Ramadlan (Ya Allah berkati kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan antarkan kami sampai ke bulan Ramadhan.). Selain dari pada itu, Beliau senantiasa berkhutbah ketika menyambut awal Ramadhan. Di antara isi khutbahnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An Nasa'i adalah sebagai berikut: Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penuh berkah. Allah mewajibkan atas kamu puasa di bulan itu. Pada bulan itu semua pintu neraka terbuka lebar dan semua pintu neraka Jahim tertutup rapat serta syetan-syetanpun dibelenggu. Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sesungguhnya orang yang tidak beramal kebaikan pada bulan ini sungguh amat merugi. Konotasi pintu-pintu surga terbuka lebar dan pintu neraka tertutup rapat dan syetan-syetanpun dibelenggu, maksudnya bahwa orang yang berpuasa berkesempatan besar untuk masuk surga dan jauh dari neraka. Karena dengan puasanya ia berpahala besar dan pasti tidak bisa digoda oleh syetan yang terkutuk. Kalau ada orang puasa yang masih bisa digoda syetan, berarti puasanya belum benar dan pasti tidak sempurna. Mengapa demikian? Orang yang berpuasa menurut syariat Islam akan menahan diri dari makan, minum, dan segala yang bisa membatalkan puasanya, atau pun segala yang bisa mengurangi pahala puasanya. 2. Ramadhan dan Jihad Puasa adalah ibadah yang bernuansa jihad melawan hawa nafsu. Orang yang tidak bisa menahan nafsu syahwatnya, nafsu amarahnya, nafsu seksualnya, dan nafsu-nafsu lainnya selama berpuasa, berarti puasanya akan ditolak Rabbul Izzati. Rasulullah pernah menegaskan dengan sabdanya: Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya. Inilah jihad muslim yang tiada hentinya, karena nafsu al ammarah bis suu' senantiasa menyertainya, baik di kala jaga atau tidur. Namun, selain jihad melawan hawa nafsu ini, umat Islam diperintahkan juga berjihad melawan kekafiran dan kesyirikan. Jihad untuk mempertahankan diri dari serangan kaum kufar ini sering disebut dengan jihad qitali. Allah swt. telah mensyariatkan jihad melawan kekufuran sebagai sarana ibadah dan perjuangan untuk menyiapkan individu muslim yang mampu membawa beban untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ibadah puasa penuh dengan kebaikan dan sumber pengkaderan untuk menyiapkan generasi yang mau berkorban lii'laai kalimatillah. Tahun demi tahun dilewati umat Islam dan Ramadhan penuh dengan kenangan peristiwa besar yang menggambarkan jihad kaum muslimin. Sejak Islam datang menembus gelapnya kekufuran dan kesyirikan menuju cahaya Islam, umatnya telah menghadapi jihad besar melawan kezhaliman dalam menegakkan keadilan. Jihad yang disyariatkan Islam bertujuan mencapai dua sasaran: Pertama: Untuk mempertahankan diri dari serangan asing dan mempertahankan tanah air di mana mereka tinggal. Kedua: Mempertahankan dakwah Islamiyah dan
[media-dakwah] Fwd: THE SEVEN DANGEROUS
Dear all y' guyz.. Ada forward-an dr temen saya, semoga bermanfaat. Warm Regard, yay - Forwarded by DWOcrew Jambi/UBPjambi on 28/09/2006 09:13 - - Forwarded by Hardinal Tj/UBPjambi on 07/18/2006 08:47 AM - THE SEVEN DANGEROUS DON'T ACT THE 7 ACTIONS BELOW AFTER YOU HAVE A MEAL * Don't smoke - Experiment from experts proves that smoking a cigarette after meal is comparable to smoking 10 cigarettes (chances of cancer is higher). * Don't eat fruits immediately - Immediately eating fruits after meals will cause stomach to be bloated with air. Therefore take fruit 1-2 hr after meal or 1hr before meal. * Don't drink tea - Because tea leaves contain a high content of acid. This substance will cause the Protein content in the food we consume to be hardened thus difficult to digest. * Don't loosen your belt - Loosening the belt after a meal will easily cause the intestine to be twisted blocked. * Don't bath - Bathing will cause the increase of blood flow to the hands, legs body thus the amount of blood around the stomach will therefore decrease. This will weaken the digestive system in our stomach. * Don't walk about - People always say that after a meal walk a hundred steps and you will live till 99. In actual fact this is not true. Walking will cause the digestive system to be unable to absorb the nutrition from the food we intake. * Don't sleep immediately - The food we intake will not be able to digest properly. Thus will lead to gastric infection in our intestine. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] FW: Minta saran.
Assalamualaikum para Milish... Saya punya seorang teman yg statusnya dan tempat kerjanya sangat sangat basah artinya tempat yg sangat rentan dg hal suap, Parcel, Tip dll...tapi dia tdk mau berbasah basah konsekuensinya adalah akan sering masuk angin dan sakit sakitan. Mohon info dari para milish. 1. Tempat Panti asuhan atao yayasan pengelola anak terlantar untuk penyaluran parcel maupun THR yg statusnya berasal dari para partner kerja-nya. Kalao bisa berikut No Telp. Yg bisa dihubungi. jadi kalau ada yg mau mengantar parcel atao uang THR teman saya itu langsung meberikan no/tempat yayasan tsb. 2. Mungkin pernah dibahas di milish ini sekedar meyakinkan saya lagi, atao mohon dikirm ulang ke saya (JAPRI) hukumnya transaksi Valas (haram, halal atau yg termasuk meragukan). Soalnya saya pernah dengar ada jenis trasnsaksi jual beli mata uang yg hukumnya berbeda. Pertama transaksi jual dg Jenis mata uang sama semisal uang Rp. 100.000 dijual dg harga Rp.95.000 (banyak kasus seperti ini menjelang lebaran sbg bentuk menukarkan uang) Dan kedua Transaksi jual beli dg 2 Jenis mata uang yg berbedaa semisal uang USD. dijual dg Rupiah atau sebaliknya. Terima kasih sebelumnya UDI Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] US Terrorize The World - 5 Ramadhan 1427 H (28.9.06)
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Islam the West: The Cult of Cruelty In the week that George W Bush took to fantasising that his blood-soaked 'war on terror' would lead the 21st century into a 'shining age of human liberty' I went through my mail bag to find a frightening letter addressed to me by an American veteran whose son is serving as a lieutenant colonel and medical doctor with US forces in Baghdad. Put simply, my American friend believes the change of military creed under the Bush Administration - from that of 'soldier' to that of 'warrior' - is encouraging American troops to commit atrocities. From Abu Ghraib to Guantánamo Bay to Bagram, to the battlefields of Iraq, and to the 'black' prisons of the CIA, humiliation and beatings, rape, anal rape and murder have now become so commonplace that each new outrage is creeping into the inside pages of our newspapers. http://www.newmatilda.com/home/articledetailmagazine.asp? ArticleID=1834HomepageID=162 === 9/11 : CIA Mole Killed in Basra Dead men don't talk and Omar al-Farouk is dead, so he won't be telling us about his exploits as a CIA recruit. As you may recall, Omar escaped from the Bagram torture center in Afghanistan last year. How exactly a supposed high-ranking member of al- Qaeda escaped-by picking locks and navigating a mine field-from a “high value” military detention center was never explained, but the fact he was a CIA asset may have had something to do with it. It is said al- Farouk was a liaison between the al-Qaeda leadership in Afghanistan and Jemaah Islamiyah in Indonesia. http://kurtnimmo.com/?p=572 === Challenge to Mainstream Journalists: Dare to really investigate 9/11 I dare you to tackle 9/11. Come on. Too scared of losing your job? Reputation, prestige, access? Stossel, Palast, Olbermann?? What the hell are you so afraid of? You want fame, an eternal legacy? You want the ultimate story? It's right in front of your nose. It's currently being written by on a shoestring by Alex Jones, David Ray Griffin, Daniel Hopsicker and other heroes who have the guts to risk everything for the sake of truth, for our future as a nation. http://www.prisonplanet.com/articles/September2006/240906Challenge.htm === 9-11 Fireman: Bomb In The Building Video captures fireman reporting on the presence of an explosive device found inside one of the WTC buildings. http://www.youtube.com/watch?v=W53wdu8IGlENR === Fascism the American Way Tragically, the forces of avarice, militarism, nationalism, and lust for power have all but extinguished the bright illumination cast by those amongst the Founding Fathers who were deeply influenced by the Age of Enlightenment. Despite its military and technological prowess, the United States is awash in ignorance, superstition, repression, and fear reminiscent of the Dark Ages. http://civillibertarian.blogspot.com/2006/09/i-pledge-allegiance-to- corporations.html === Fear the October Surprise It wasn't Adolph Hitler who paid the price for WW II and his illegal war of aggression, it was the German people. We simply cannot torture and murder people on a wholesale basis without paying the butcher's bill. http://www.321gold.com/editorials/moriarty/comment/20060927.html === The United States Of Torture The United States now presents itself as what amounts to the globe's largest and most powerful rogue state—a nuclear-armed superpower capable of projecting military force to the furthest corners of the earth, acting utterly without legal or moral constraint whenever the president proclaims it necessary. http://www.informationclearinghouse.info/article15128.htm === Guantanamo Prisoner Brings Suit in European Court of Human Rights Boumediene has been tortured and abused at the hands of U.S. forces throughout the course of his imprisonment at Guantanamo. He has been severely beaten and short-shackled, placed in solitary confinement, and deprived of sleep for extended periods of time. http://releases.usnewswire.com/GetRelease.asp?id=73290 === Does America torture? When Bush refuses to call his alternative methods torture, when he wants to clarify cruel and degrading as allowing waterboarding, he reminds me of what Humpty Dumpty told Alice in Wonderland: When I use a word, it means just what I choose it to mean - neither more nor less. http://www.informationclearinghouse.info/article15129.htm === For God's Sake It’s been said the world has changed since 911. That’s true for our government is indiscernible. It’s unrecognizable. It no longer adheres to the principles of our founding papers. It no longer accepts The Bill of Rights as the law of the land. No longer does it recognize treaties, proclamations or conventions. http://www.informationclearinghouse.info/article15132.htm === Combative Bush Releases Parts of Terror Study Portions
RE: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri
Assalamu 'alaikum Wr. Wb, Mohon ma'af Pak Amri, kalau saya tidak bisa mengomentari apa yang menjadi pertanyaan Bapak. karena saya merasa pemahaman saya mengenai Agama Islam yang masih minim sekali. Saya hanya ingin sharing kisah yang menurut saya sangat menarik yang saya terima dari millis tetangga untuk bisa dibaca oleh rekan-rekan semua di millis ini. Sekali lagi, apabila kurang berkenan, karena saya kurang memahami beberapa penggalan kata-kata dari cerita tersebut saya mohon ma'af, mengutip kata-kata dari para penceramah, kebenaran selalu datangnya dari ALLAH, dan kesalahan selalu datangnya dari saya. Wassalamualaikum Wr. Wb. -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Amri Munthe Sent: Wednesday, September 27, 2006 4:23 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: Re: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri Assalamu 'alaikum Wr. Wb, Menarik sekali kisah yang dijalani saudara kita Aslina. Kebetulan kisah mati suri disertai dengan pertunjukan peristiwa alam barzakh sudah saya dengar lebih dari satu kali dengan kejadian yang berbeda. Kejadian yang hampir sama juga pernah dikabarkan terjadi di salah satu daerah di Sumatera Utara. Waktu itu saya masih usia Sekolah Dasar. Ceritanya hampir sama; di mana Allah mempertunjukkan beberapa kejadian di alam barzakh. Hal ini tentu sangat berguna bagi kita yang masih hidup untuk selalu tetap dalam iman dan taqwa. Namun ada sesuatu yang ingin saya pertanyakan kepada seluruh member milis ini khususnya saudaraku Dwi Asih Mayasari selalu orang yang mem-posting kisah ini. Di bagian akhir kisah, dituliskan demikian: Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya. Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku. Bila kita analisis dari kata-kata ini, akan muncul dua pemahaman yang searah namun berbeda, antara lain: Sadarlahlah wahai umat-Ku idealnya diucapkan oleh Nabi. kau sudah Ku matikan. idealnya diucapkan oleh Allah bla.. bla.. bla... Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku. Lagi-lagi kalimat terakhir ini menimbulkan dua pemahaman. Kalau semua kata-kata di atas diucapkan oleh Allah, mengapa menggunakan kata UMAT. Bukankah umat berarti massa (komunitas) pengikut suatu ajaran? Sehingga logikanya Nabilah yang mempunyai umat. Tetapi nabi tidak mungkin mematikan, yang mampu untuk mematikan hanyalah Allah. Mestinya, kalau memang Allah yang mengucapkan kata-kata tersebut, mestinya digunakan kata HAMBA-KU dan bukan UMAT-KU. Seringkali penggunaan kata UMAT disalahpahami penggunaannya, misalnya dalam sebuah lirik lagu pop Indonesia berjudul KUPU-KUPU MALAM, sepotong liriknya berbunyi : Namun apa yang terjadi... terjadilah... Yang dia tahu Tuhan Penyayang Umat-Nya Namun demikian, saya tidak meragukan isi kisah di atas. Hanya saja mungkin saya yang keliru dalam memahami kata UMAT. Atau mungkin juga si pengirim kisah yang kurang memahami. Terima kasih, Wassalam.. Amri Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1) Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat Adi Sutrisno, Wartawan Riau Mandiri Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia. Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu. Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi. Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi
[media-dakwah] Muslims ask Christians to look at violent history
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Muslims ask Christians to look at violent history Tuesday, September 26, 2006 Muslim scholars have called for a reassessment of the past, and for the churches to face up to their own history of violence in a frank re- assessment of the historical relations between the two faiths Pope Benedict XVI has told diplomats from Islamic countries that the peace of the world relies upon them learning to respect one another, to discuss differences constructively, and to recognise the call within both faiths to reject violence decisively. In response, Muslim scholars have called for a reassessment of the past, and for the churches to face up to their own history of violence in a frank re-assessment of the historical relations between the two faiths. The Pope’s plea came in a special meeting on 25 September 2006 with Islamic leaders at the pontiff’s residence, in which the leader of the world’s 1.2 billion Catholics stressed his respect for Muslims, following a furore about a speech in which he quoted a 14th century Christian emperor who referred to evil and inhuman aspects of the religion. I should like to reiterate today all the esteem and the profound respect that I have for Muslim believers, Pope Benedict told the ambassadors of Islamic countries accredited to the Holy See, as well as representatives of various Muslim communities in Italy. For the sake of the world, Christians and Muslims needed to learn to work together, Pope Benedict declared, to guard against all forms of intolerance and to oppose all manifestations of violence. Pope Benedict XVI's reference to dark aspects in Islam's history also opened up fresh examinations of its own past as conqueror, inquisitor and patron of missionaries whose zeal sometimes led to harsh actions against those of other faiths, points out Brian Murphy of Associated Press. Many Islamic leaders have appealed, in turn, for onlookers not to judge their faith's nearly 1,400-year history solely by modern calls for ‘holy war’, which they say is a clear distortion of the Qur’an’s teaching about jihad as a spiritual struggle, and Muslim rage over Benedict's 12 September speech in Germany. There is this impression among Muslims that the pope was saying, 'We are superior and we are without problems,' explained Ali El-Samman, president of the interfaith committee for Egypt's High Islamic Council. The history books will tell you otherwise. In recent years the Vatican has tried to clear away some of its historical baggage, says Murphy. This includes a well-publicised (but subsequently overlooked) 2001 apology by Pope John Paul II for the medieval Crusades, which are widely seen both by Muslims and Orthodox Christians as Western invasions. Meanwhile, a professor of Islamic law at Qatar University, Muhammad Ayash al-Kubaisi, has proposed on the website of the Al-Jazeera television that Christians should study their own turbulent past and that a constructive way forward might be a public debate about the history of Muslim-Christian relations. In 1099 Christian crusaders captured Jerusalem and began wholesale attacks on its population, including Muslims and Jews, historians say. At the same time in other parts of the Muslim world, a golden age had its intellectual hub in Baghdad. In the early 13th century, Crusaders sacked Constantinople, the ancient centre of Greek-led Byzantium, in part to use the plunder to fund more forays into Muslim lands. The Byzantine Empire never fully recovered from the blow. No religion is without their unholy periods, commented the Rev Khalil Samir, a Vatican envoy for interfaith links in Lebanon. To admit this is an important step to real understanding and dialogue. source: http://www.speroforum.com/site/article.asp? idcategory=33idSub=128idArticle=5696 === -muslim voice- __ BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Pope Benedict XVI has still not apologized for equating Islam with violence
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Benedict `should come clean' Canadian Arab group finds stand disappointing Muslim diplomats mostly mum after meeting pontiff Sep. 26, 2006. STUART LAIDLAW FAITH AND ETHICS REPORTER Pope Benedict XVI has still not apologized for equating Islam with violence in a speech and now seems to be using the ensuing controversy to forge an allegiance with conservative Muslims, Canada's largest Arab organization says. He should come clean, Khaled Mouammar, president of the Canadian Arab Federation, said yesterday after meeting with the Toronto Star editorial board. His strong reaction stood in sharp contrast to those of Muslim envoys to the Vatican who met Benedict yesterday to discuss fallout from a speech the Pope gave Sept. 12. At a German university, Benedict quoted 14th-century Byzantine Emperor Manuel II Palaeologus, a Greek Orthodox Christian, as saying the Prophet Muhammad commanded to spread by the sword the faith he preached. That unleashed anger in the Muslim world, forcing the Pope repeatedly to say he regretted the reaction to his speech. Mouammar said all Arabs felt targeted by the remarks, even those who are not Muslim. My wife was infuriated and she's Catholic, Mouammar, a Christian Palestinian, told the Star's editorial board. Mohamed Boudjenane, federation executive director, said Benedict's words need to be seen in the context of others from the Roman Catholic leader, who laments Christianity's waning influence in Europe and argues against Muslim Turkey joining the European Union. That Pope has a precedent with the Islamic world, said Boudjenane, a Muslim. Yesterday, Benedict met envoys from Muslim nations and representatives of Italian Muslim groups at his summer residence outside Rome. He used the 30-minute meeting to call for more interfaith dialogue. Mouammar stressed that the Pope still has not apologized for the comments themselves, only the reaction to them. He has never apologized that he really condoned what this emperor said, Mouammar said. He should say: `I am sorry that I quoted this guy and based my conclusions on him.' The Pope repeatedly has said he does not agree with the emperor he quoted. Mouammar does not accept this explanation because the Pope based his conclusion in the speech — that reason and violence are not compatible — on the emperor's statement. He indirectly agreed, Mouammar said. Some at yesterday's meeting with the Pope saw good in it. Mario Scialoja, adviser to the Italian section of the World Muslim League, told Reuters News Agency he had not expected another (papal) apology. He recalled the differences but expressed his willingness to continue in a cordial and fruitful dialogue, said Scialoja, who described the pontiff's speech as very good and warm. Nearly all those at the meeting drove off without comment. The Pope used the word dialogue eight times during his five-minute address at Castel Gandolfo. He said Catholics and Muslims should focus on what they agree on, not on what divides them. It is imperative that Christians and Muslims engage with one another (on) the numerous challenges that present themselves to humanity, especially those concerning the defence and promotion of the dignity of the human person and of the rights ensuing from that dignity, the Pope said. Mouammar said such a plea would only appeal to conservative Muslims. He is talking about family-values issues, such as same-sex marriage, abortion, that sort of thing. Boudjenane said the Vatican stand on such issues would appeal to the conservative fringe of Islam, but not to more moderate Muslims. Iraq's ambassador to the Holy See said the pontiff's meeting with Muslims should end the anger over his address at the university in Regensburg where he once taught theology. The Holy Father stated his profound respect for Islam. This is what we were expecting, Iraqi envoy Albert Edward Ismail Yelda said, as he left. It is now time to put what happened behind and build bridges. Al-Jazeera, in Arabic, carried Benedict's speech live. Others attending included a diplomat from Indonesia, where Christian- Muslim tensions were heightened last week by the execution of three Catholic militants. Saudi Arabia, the seat of Islam, does not maintain diplomatic relations with the Vatican. source: http://www.thestar.com/NASApp/cs/ContentServer? pagename=thestar/Layout/Article_Type1c=Articlecid=1159221039138call_page=TS_Worldcall_pageid=968332188854call_pagepath=News/Worldpubid=968163964505 === -muslim voice- __ BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL
[media-dakwah] 9/11 : CIA Mole Killed in Basra
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === 9/11 : CIA Mole Killed in Basra Tuesday September 26th 2006, 8:27 am Dead men don’t talk and Omar al-Farouk is dead, so he won’t be telling us about his exploits as a CIA recruit. As you may recall, Omar escaped from the Bagram torture center in Afghanistan last year. How exactly a supposed high-ranking member of al- Qaeda escaped—by picking locks and navigating a mine field—from a “high value” military detention center was never explained, but the fact he was a CIA asset may have had something to do with it. It is said al- Farouk was a liaison between the al-Qaeda leadership in Afghanistan and Jemaah Islamiyah in Indonesia. Few in the corporate media, however, mention A.C. Manulang, the former head of the State Intelligence Coordinating Board in Indonesia, who stated that al-Farouk was “assigned to infiltrate Islamic radical groups and recruit local agents within these groups” for the CIA, according to Tempo Interactive. “When Al Faruq finished his assignments, the CIA created a scenario that he had been arrested,” Manulang explained in September, 2002. Manulang believes al-Farouk recruited people from Islamic groups to commit several bombings and attempt to assassinate Megawati Sukarnoputri, the former president of Indonesia. After al-Farouk was captured and underwent “interrogation,” we learned that Omar supposedly “sent Abu Bakr Baasyir, spiritual leader of Jemaah Islamiyah, a large sum of money in order to allow him to buy explosives,” according to the UK Telegraph. “A US report on the interrogation of Kuwaiti-born Omar al-Faruq, who is being held in Afghanistan, ‘refers to the transmission of $73,000 (£47,000) from Saudi Arabia to Baasyir, which he used to procure explosives’. But security sources cautioned that the explosive is much easier to get hold of than some reports have suggested.” No doubt, especially considering the explosive was military grade C-4. “The explosive used in the Bali bomb attack could have come from supplies handed over to the Mujahideen by the CIA during the Soviet occupation of Afghanistan.” It is, to say the least, curious al-Farouk “escaped” after a lawyer requested his testimony in a brutality case against a U.S. soldier. “While the possibility of al-Faruq making his way back to Indonesia remains a dangerous possibility, it is more conceivable that he may have joined the remnants of Al-Qaeda in or around Afghanistan or has made his way back to his country of heritage, Iraq,” reported the propaganda site Radio Free Europe. In fact, al-Farouk is Kuwaiti. Now we are expected to believe he was killed after British troops raided a villa in Basra. “Omar al-Farouk was alone in the house in an upper- class neighborhood when soldiers from the Princess of Wales royal regiment entered, the Times of London reported…. ‘We wanted to arrest him, but regrettably he opened fire,’ Army spokesman Maj. Charlie Burbridge said.” Regrettable, indeed, although a stroke of luck for the CIA, as dead moles tell no tales. source: http://kurtnimmo.com/?p=572 === -muslim voice- __ BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Does America torture?
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Wednesday September 27, 2006 Does America torture? By BRIAN COONEY - Contributing Columnist On Sept. 6, President Bush announced the transfer to Guantanamo of 14 detainees from secret CIA prisons in foreign countries. He acknowledged that the CIA used an alternative set of procedures to interrogate these prisoners. He refuses to deny widespread reports that these procedures included waterboarding or simulated drowning. He went on to say that The United States does not torture. It's against our laws, and it's against our values. He was lying. And he was playing games with words in a way that demonstrates his contempt for the intelligence of the American people. Since 9/11, the United States has frequently outsourced torture to countries such as Egypt, Jordan and Syria, that are known to use brutal methods. This procedure is called extraordinary rendition. It is expressly forbidden by the U.N. Convention against Torture (Part I, A. 3.1), which the U.S. has signed and ratified. It also violates section 2242 of the 1998 Foreign Affairs Reform and Restructuring Act. When you outsource a task, you remain the primary agent. If I hire someone to murder another person, I am guilty of murder. George Bush is guilty of torture. The U.N. Convention defines torture as any act by which severe pain or suffering, whether physical or mental, is intentionally inflicted on a person. Waterboarding would certainly qualify, as would any technique that was really effective at getting information from a terrorist determined to remain silent. The Supreme Court recently ruled that article 3 of the 1949 Geneva Convention applies to al Qaeda detainees. This article prohibits cruel treatment and torture, and outrages upon personal dignity, in particular, humiliating and degrading treatment. In his Sept. 6 address, Bush announced that he wanted Congress to clarify article 3 by stipulating that it is consistent with his alternative interrogation techniques. When Bush refuses to call his alternative methods torture, when he wants to clarify cruel and degrading as allowing waterboarding, he reminds me of what Humpty Dumpty told Alice in Wonderland: When I use a word, it means just what I choose it to mean - neither more nor less. As I listened to this dishonest and belligerent man speak to the press, I was reminded of another bleak and oppressive period in recent American history - a time when, like today, basic American values were being trampled on by a ruthless politician. On June 9, 1954, something momentous happened during a televised hearing of the Senate Permanent Subcommittee on Investigations. The American people finally recoiled in disgust at the way a powerful, fearmongering politician was abusing the power of government to undermine the rule of law. For two years, Senator Joe McCarthy (R-WI) had used his subcommittee to bully and smear hundreds of people with unsubstantiated charges of being communist spies or sympathizers. He rode a wave of anxiety among Americans over the military threat, subversive activities and espionage of communist regimes in the Soviet Union and China. McCarthy manipulated these fears into a national paranoia. Politicians in both parties were afraid to stand up to him lest they, too, be accused of disloyalty. On that June 9, McCarthy went too far. He was facing off with Joseph Welch, senior counsel for the Army. He insisted on entering into the record that a young lawyer working for Welch's firm was once a member of the National Lawyers' Guild, an organization that McCarthy had falsely accused of subversive activities. This entry could have meant an end to the young man's career. Welch then asked a question that was the undoing of McCarthy: Have you no sense of decency sir, at long last? Have you left no sense of decency? Soon after the hearing McCarthy was censured by the Senate, and lost popular support. I hope something like this will happen to George W. Bush as a result of the Sept. 6 press conference. Bush is the desperate leader of a desperate Republican majority haunted by what could happen to them as a result of their incompetent and disastrous response to 9/11. The latest National Intelligence Estimate, reflecting the conclusions of all 16 intelligence agencies, states that the Iraq war has increased the number of terrorists and the danger we face from terrorism. A record 6,600 Iraqi civilians were killed in July and August. Manfred Nowak, the U.N. special investigator on torture, reports that torture in Iraq is totally out of hand. The situation is so bad many people say it is worse than it has been in the times of Saddam Hussein. Bush's response to all this is to ask the American people to let him do more torturing. If you won't, he threatens to label you
[media-dakwah] Ingin sholat tahajud .
Assalamualaikum Wr. Wb. AA Nizam , saya mau nanya nih. Saya ingin sholat tahajud , tapi ada hal-hal yg perlu saya tanyakan ke AA. Yang pernah saya dengar di berapa pengajian..sholat tahajud di bulan ramadhan adalah sebagai berikut ; Pendapat pertama : 1) Setelah sholat tarawih seseorang yang ingin sholat tahajud malamnya tidak langsung mengakhirinya dengan witir. Dia mungkin tidur dulu. setelah itu melaksanakan sholat tahajud dan witir. karena menganggap sholat witir adalah sholat penutupan ). - Terus pendapat kedua . 2) Ada yang terus melaksanakan sholat witir setelah sholat tarawih . Lantas ditengah malam dia melaksanakan 1 rakaat sholat witir.( Menggenapkan raka'at witir ). Trus dia lanjutkan dengan sholat tahajud dan diakhiri dengan sholat witir 3 rakaat. - Pendapat ketiga 3) Sama sekali tidak ada sholat tahajud . Dikarenakan sudah melaksanakan sholat witir, setelah melaksanakan sholat tarawih. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Wasalamualaikum Wr. Wb. Nuryadi Misnan Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] UNDANGAN: Silaturrahmi dan Diskusi
Undangan Silaturrahmi dan Diskusi Dalam rangka Pertemuan Silaturrahmi dan diskusi mengenai Dakwah Islam melalui internet. Pembicara: - Sdr. Agus Nizami. Sabtu, 14 Oktober 2006. Pukul 10.00 - 14.00 WIB. Gedung TANMIA. Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Samping ATM BCA atau 2 m dari stasiun Pasar Minggu) Peta lokasi bisa dilihat dalam link berikut http://www.Nizami.org/Tanmia.jpg CP: Agus Nizami (7226620) Suhana (7560908 ext 258) Teguh Imanullah (78548233) Infaq seikhlasnya untuk sewa gedung [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/