[media-dakwah] jangan ragu dengan rezeki Alloh

2006-09-27 Terurut Topik suryati
Jangan Ragu dengan Rezeki Allah  Oleh Sus Woyo
Saya mau pergi ke rumah orang tua saya. Waktu itu, anak saya yang masih berumur 
lima tahun dan menjelang sekolah TK itu menangis ingin ikut. Awalnya saya tidak 
berencana untuk membawa dia, namun karena tangisnya tidak mau berhenti, 
akhirnya saya ajak juga.  Sebelum berangkat, dia saya beri janji. Agar selama 
perjalanan nanti jangan jajan. Sebab saya sedang tidak punya uang. Saya hanya 
ada uang untuk ongkos berangkat ke rumah orang tua saya saja. Selebihnya saya 
tidak punya apa-apa.
  Namun, yang namanya anak, walaupun sudah berjanji tidak jajan, begitu melihat 
berbagai macam barang di pingiran terminal, keinginannya mendadak bangkit. 
Pertama ia melihat berjejernya para pedagang pakaian. Ia minta dibelikan kaos 
ala pemain bola dunia. Ia memaksa saya untuk membeli kaos yang bertuliskan 
salah satu pemain sepak bola Inggris, Beckam. Namun tidak saya kabulkan. Karena 
saya tidak punya uang untuk itu.
   
  Dengan berbagai cara, ia saya hibur agar tidak minta kaos-kaos itu. Ia segera 
saya bawa ke tempat di mana banyak berjejer delman. Sebab dengan begitu ia akan 
lupa karena melihat banyak kuda di situ. Namun sial, ternyata di kompleks itu 
juga ada pedagang buah yang begitu menarik menata dagangannya. Ia minta 
dibelikan apel. Permintaan itupun tidak saya kabulkan. Sekedar untuk menghibur 
dia, saya bisikan kalimat padanya. “Sabar ya… nanti di rumah nenek ada apel.”
   
  Cepat-cepat saya bawa anak saya ke tempat bis jurusan daerah orang tua saya. 
Ia segera saya ajak naik, dan duduk di depan sendiri, di samping sang sopir. Ia 
agak terhibur, karena banyak berlalu lalang truk gandeng dan kendaraan tangki 
pertamina yang besar-besar itu. Sebab ia sangat senang kalau melihat kendaraan 
besar semacam itu.
   
  Saya lega. Saya lebih tenang karena sudah tidak akan melewati pasar lagi. 
Dengan demikian anak saya tidak akan minta jajan lagi. Saya duduk sambil 
merangkul anak saya. Dia begitu nikmat melihat lalu lalangnya kendaraan di 
depan kami. Ia sudah lupa dengan apa-apa yang ia minta di sepanjang perjalaan 
tadi
   
  Sebenarnya saya juga merasa kasihan. Seandainya saya punya uang cukup, tentu 
saya tidak akan berbuat sekejam itu. Tentu saya akan menuruti kehendaknya, 
walaupun mungkin tidak semua saya turuti. Orang tua mana sih yang tidak ingin 
memberikan sesuatu kepada anaknya?
   
  Sedang asyik-asyiknya, kami menikmati berbagai macam kendaraan di depan bis 
yang kami tumpangi, tiba-tiba seorang ibu naik dan duduk persis di sebelah 
saya. Sebuah keranjang kecil berisi berbagai macam barang dari pasar ada dalam 
keranjang tersebut.
   
  Kami saling berbasa-basi. Ternyata ia satu jurusan dengan saya. Beberapa 
menit sebelum bis jalan, perempuan itu menyodorkan tiga buah apel kepada anak 
saya. Saya kaget. Seolah perempuan itu tahu bahwa anak saya sedang menginginkan 
apel. Anak saya langsung memakannya dengan lahap. Saya melihat nikmatnya anak 
saya makan apel itu dengan linangan air mata. Saya tak bisa membelikan buah 
itu, tapi Allah tahu tentang keinginan anak saya. Sehingga lewat perempuan itu 
dia dapat menikmati apel. Betul-betul tidak saya sangka sebelumnya. Betul-betul 
di luar jangkauan nalar saya.
   
  Sampai di rumah orang tua, saya lebih kaget lagi. Saya sama sekali tidak 
membayangkan saudara-saudara saya akan berkerumun menemui saya. Dan mereka 
seolah berlomba memberikan uang kepada anak saya. Sampai nenek saya yang 
seharusnya saya beri uang justru memberikan rupiah kepada anak saya. Seolah 
mereka tahu bahwa kami sedang tidak mempunyai uang. Seolah mereka tahu bahwa 
saya ada dalam keadaan sangat kesulitan dalam hal keuangan.
   
  Sepulang dari rumah bapak ibu saya, saku celana dan baju anak saya tak ada 
yang kosong dari lembaran-lembaran uang. Ahirnya uang itu bisa dipergunakan 
anak saya untuk membeli baju bola yang sejak lama ia inginkan. Bisa membeli 
buah apel dan bakso di pasar. Dan yang lebih mengharukan adalah bisa membantu 
saya untuk mengisi arisan di lingkungan RT saya.
   
  Sambil melihat anak saya menikmati semangkok bakso, saya hanya bisa bergumam, 
bahwa rizki Allah datang selalu tak terduga. Walaupun saya sedang tidak punya 
usaha, karena sedang mengalami kebangkrutan, tapi Allah tetap menyodorkan rizki 
kepada kami.
   
  Sebuah keyakinan tentang ke-maha besar-an Allah, ahirnya tumbuh kembali. 
Puing-puing kesusahan hidup dan keraguan tentang rizki Allah semakin terpendam. 
Apalagi kalau mengingat firman Allah, - Dan tak ada suatu binatang melatapun di 
muka bumi ini melainka Allah lah yang memberi rezekinya-, maka keraguan itu 
makin tidak ada. Sayang seribu sayang, hamba yang kecil ini masih begitu 
gampang dan mudah dihinggapi rasa ketakutan tidak kebagian rizki.
  
   


Yathie 
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada 
niat yang baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.Amien)


-
Get your 

[media-dakwah] FW: Kekuatan uang

2006-09-27 Terurut Topik DWOcrew_Jambi
- Forwarded by DWOcrew Jambi/UBPjambi on 27/09/2006 14:16 -

-Original Message-
From: Irawati Wardhani 
Sent: Monday, August 28, 2006 5:12 PM
To: Sri Rahayu
Subject: Kekuatan uang

Gambaran posisi kekuatan uang secara sederhana yaitu :
  1. Posisi Kebutuhan Primer
  a. Pangan
  b. Sandang
  c. Papan
  2. Posisi Kebutuhan Sekunder
  a. Pendidikan
  b. Kesehatan
  c. Jasmani dan Rohani
  3. Posisi Kebutuhan Mewah

Kita semua tahu dan mengerti bahwa uang pada dasarnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan tersebut diatas, Setelah terpenuhi dan mapan
kebutuhan suatu tingkatan maka sifat alamiah manusia adalah beranjak
ketempat yang lebih tinggi.

Di waktu dulu mungkin perjalanan menuju suatu tingkatan kebutuhan yang
lebih tinggi adalah dilakukan dengan tertib dan teratur maksudnya
diawali oleh kebutuhan primer, sekunder kemudian akhirnya mewah. Namun
kini serba tidak beraturan bahkan campur aduk sehingga tidak bisa lagi
kita gambarkan dimana posisi kita saat ini 

Tidak semua orang bekerja untuk uang. Ada 5 kelompok orang perihal
sikapnya terhadap uang.

Kelompok pertama adalah kelompok bekerja demi uang. Kelompok ini
biasanya terdiri dari orang-orang yang free survive atau orang-orang
yang kondisinya masih pas2an. Karakter kelompok ini biasanya akan
melakukan apa saja demi untuk memenuhi kebutuhannya. Dan kalau mereka
sudah melakukan pekerjaannya kemudian tidak mendapat haknya, mereka
dia akan marah bahkan tidak segan untuk adu jotos.

Kelompok ini diistilahkan sebagai manusia perut, karena yang dilakukan
tujuannya hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan perut. Pejabat yang
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu seperti korupsi dan
sebagainya bisa masuk dalam kategori ini.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang sudah survive. Biasanya
orang-orang ini sudah agak lumayan.urusan uang, tidak terlalu pusing
lagi karena sudah mulai bisa menabung dan memiliki dana pendidikan dan
kesehatan.

Kelompok ketiga adalah kelompok orang-orang professional. Nah... sudah
dalam tingkatan ini biasanya sudah tidak lagi mengejar-ngejar uang,
tetapi sebaliknya mereka yang dikejar-kejar uang. Biasanya adalah
mereka-mereka yang sudah expert' bidang tertentu. Mereka sudah menjadi
simatupang (= siang malam tunggu panggilan) dan ujung-ujungnya dapat
uang

Kelompok keempat adalah kelompok manusia hati. Biasanya kalau orang
sudah sampai tingkatan ini, uang bukan lagi tujuannya. Mereka bekerja
dibayar ataupun tidak, tidak masalah bagi dia.

Kelompok kelima adalah kelompok manusia bermakna. Manusia bermakna ini
dalam melakukan sesuatu tidak lagi berfikir apa yang akan didapatkan,
Tetapi bagaimana bisa memberi manfaat sebanyak-banyaknya buat manusia
dan lingkungannya, walaupun tidak mendapatkan apa-apa, kelompok
orang-orang bermakna ini tidak segan2 untuk berbagi ilmu,pengalaman
bahkan uangnya. 

Cak Nun mengistilahkan manusia bermakna ini dengan sebutan manusia
wajib. maksudnya, kita merasa perlu ada orang semacam ini dan merasa
sangat kehilangan ketika orang ini tidak ada. 

Kita berada dimana??? Mudah-mudahan kita tidak termasuk manusia
perut.

+
Kalau dalam kepala kita yang terpikir hanya urusan perut, maka derajat
kita tidak lebih tinggi dari yg ada didalam perut





[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah]Maaf

2006-09-27 Terurut Topik Bango Samparan
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Di beberapa milis bila ingin membalas posting kita langsung tekan
REPLAY dan posting kita otomatis masuk ke milis.

Di milis ini tampaknya tak begitu. REPLAY akan mengarahkan posting ke
pengirim aslinya. Uhh ... problemnya di mana ya?

Jadi, mohon maaf bila postingan saya masuk melalui jalur pribadi. Saya
baru ngeh setelah beberapa kali posting saya tidak masuk jalur umum.

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
B.S



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [FORUM PENGAJIAN KANTOR] RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah

2006-09-27 Terurut Topik handri yanto
Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokatuhu.
  Saudara- saudaraku seiman dan seaqidah, sebelumnya saya mengucapkan beribu 
ma'af pada antum sekalian bila artikel kiriman saya menyebabkan ketersinggungan 
bagi saudaraku kaum muslimin yang lain.
   
  Demi Allah, tidak ada maksud dari hati saya untuk menyebarkan fitnah terhadap 
saudara -saudaraku kaum muslimin. Terlepas apakah artikel yang saya kirim 
berasal dari sumber yang benar ataupun apakah itu sebuah fitnah ( Wallahu 
Ta'ala A'lam).
   
  Tetapi pesan yang disampaikan adalah sebuah kebenaran yang datangya Dari 
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . 
  Insya Allah saya akan memberikan tanggapan terhadap masukan dari saudaraku 
sekalian.
   
  Sekali lagi, Saya mohon ma'af pada ikhwan wa akhwati fillah . Marilah kita 
senantiasa Huznuzhon dan berdiskusi dengan ilmiyyah , bila itu menurut antum 
sekalian benar tunjukan dengan Hujjah yang nyata, dan apabila itu menurut saya 
benar maka saya akan menunjukkan hujjah yang nyata pula. 
  Karena Agama kita yang Agung ini sudah sempurana, Dan timbangan suatu amalan 
Ibadah adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam .
  Sebagaimana firman Allah :
  Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang  sesuatu,  maka kembalikanlah  
ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul  (sunnahnya), jika  kamu benar-benar 
beriman kepada Allah dan  hari  kemudian. (QS An-Nisaa'/ 4:59).
 
  Bagaimana kita mengatakan benar bila timbanganya mensilisihi amalan tersebut.
  Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
   
   
   
   
  
SUB Juarsih [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Ass Wr Wb,
  Ya Akhi Handri yanto, mungkin selebaran yg anda kirim benar2 dari hasil fatwa 
orang2 yang menyebut diri ulama NU Jombang khusus dari nama2 ulama yg tertulis 
di situ. tapi seharusnya anda mengirimnya ke orang yang tepat, yang sealiran 
dengan anda.
  karena ini forum umum, maka terjadi pro dan kontra. padahal niat anda 
sebetulnya sangatlah baik. berbagi info
  
  saya org Sby-Jatim, kebetulan saya sampai sekarang masih rutin menimbah ilmu 
agama di suatu pesantren di wilayah JOMBANG, tetapi nama ulama2 yg tertulis di 
selebaran tsb rasanya belum pernah saya dengar..sungguh.
  Jombang bukanlah kota besar, banyak pesantren disana, banyak kyai besar 
disana, tetapi kok nama mereka tidak ada ya...?
  tetapi saya salut, krn cara penyampaian anda lebih halus dari teman anda yg 
lain, meski intinya sama, sll ttg BID’AH
  
  di Milist ini tll sering baca Bid’ah..., di rumah tanpa sengaja saya lihat 
tayangan „si OTONG“ di TPI dg judul „ Bid’ah“. 
  semua orang di kasih tahu oleh si Otong bahwa apa yang tidak pernah dilakukan 
Nabi tetapi kita lakukan itu =Bid’ah.
  kampung jadi gelap, semua orang tidak mau pakai listrik krn Nabi dulu tidak 
pakai listrik
  tukang Ojek tidak laku, krn Nabi dulu tidak naik Ojek. akhirnya warga yang 
merasa di rugikan protes ke pak kyai.
  kyainya sendiri juga bingung lihat kampung jadi gelap, ternyata krn otong 
kebablasan dlm mengartikan BID’AH.
  saya tersenyum., kalau semua di artikan secara dhohir seperti si otong, 
maka tidak akan ada kemacetan mobil.
  semua orang jalan kaki atau naik Onta. tak boleh naik pesawat, dll, yg tidak 
ada di zaman nabi. ada2 saja si Otong.
  ini benar2 saya tonton di TPI, jadi jangan ada yg tersinggung ya..
  
  Wass Wr Wb,
  ARSIH
  
  
  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of handri yanto
Sent: Tuesday, September 26, 2006 3:33 PM
To: Moh. Imam Santosa
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [FORUM PENGAJIAN KANTOR] RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang 
dalam berbagai amalan Ibadah
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhi,

Ya akhi, Syukron katsiro, antum telah mengingatkan saya untuk tidak menebar 
fitnah.

Astaghfirullahu . bila menurut antum ini adalah berita fitnah yang 
bukan dari Orang-orang NU , sebagaimana antum jelaskan maka, saya telah berbuat 
dholim mengirim berita yang bukan dari sumbernya. Dan saya memohon ampun kepada 
Allah azza wa Jalla atas kekhilafan saya karena tidak tabayyun dengan 
sumbernya. 



Tetapi ya akhi bila berita ini benar hanya Allah yang Maha Mengetahui 
tentang kebenaran. Tipu daya manusia tidak akan menandingi tipu daya Allah 
Subhanahu wa Ta'ala. Kebenaran selalu wujud ditengahnya kebatilan.Yang Haq 
adalah haq dan yang batil adalah batil.



  Al Israa' (17)

-Ayat 81-


æóÞõáú ÌóÇÁ ÇáúÍóÞøõ æóÒóåóÞó ÇáúÈóÇØöáõ Åöäøó ÇáúÈóÇØöáó ßóÇäó ÒóåõæÞðÇ

Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. 
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. 



  Al Anbiyaa' (21)

-Ayat 18-


Èóáú äóÞúÐöÝõ ÈöÇáúÍóÞøö Úóáóì ÇáúÈóÇØöáö ÝóíóÏúãóÛõåõ ÝóÅöÐóÇ åõæó ÒóÇåöÞñ 
æóáóßõãõ Çáúæóíúáõ ãöãøóÇ ÊóÕöÝõæäó

Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu 
menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu 

[media-dakwah] Motivasi ibadah

2006-09-27 Terurut Topik banganut
Sekedar renungan 

Ada yang beribadah karena berharap masuk sorga
Ada yang beribadah karena jangan masuk neraka
Ada yang beribadah karena cinta kepada Allah, Rasul dan jihad
Ada yang beribadah karena kebenaran yang dirasakan

Adakah yang salah jika semua menjadi hamba-hamba yang sholihin ?
Tidak, bukan salah dan benar permasalahannya.
Tetapi sudut pandang ego kita yang berbeda dalam penyerahan diri kepada
Allah.

Lalu yang salah yang mana ?

Yang salah adalah
beribadah karena manusia itulah riya
meninggalkan ibadah karena manusia itulah musyrik
Mengapa ?
Karena mereka beribadah kepada yang semu, tidak abadi

Jadi yang beribadah kepada yang hakiki itulah yang bernilai abadi
Sorga itu abadi
Neraka itu abadi
Cinta Allah pun Abadi
Kebenaran Allah juga Abadi
Lalu janji Allah yang mana yang Allah ingkari ?

Wassalam

anut









Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Kegiatan CRCM 1427 H (30 Sep - 01 Okt 06)

2006-09-27 Terurut Topik HUMAS YISC
 
  YISC AL AZHAR
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  
  Bismillahirrahmanirrahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
   
   
  KEGIATAN CAHAYA RAMADHAN CAHAYA MASJID (CRCM) 1427 H
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL AZHAR
  24 SEPTEMBER – 23 OKTOBER 2006
   
  RAMADHAN,TINGKATKAN KEPEDULIAN SERTA UKHUWAH ISLAMIYA
   
  OBROLAN PUASA (OPUS)
  Hari : Sabtu, 30 September 2006
  Jam  : 16.00 – 17.30 Wib
  Tempat   : Aula Buya Hamka – Masjid Agung Al Azhar
  Tema   : “SHAUM  PENGENDALIAN DIRI
  Pembicara  : Jazuli Juwaini
   
  FORUM DIALOG RAMADHAN (FORDIL)
  Hari : Minggu, 1 Oktober 2006
  Jam  : 10.00 – 12.00 Wib
  Tempat   : Aula Buya Hamka – Masjid Agung Al Azhar
  Tema   : “PERAN EKONOMI SYARIAH DALAM  
 PEMBERDAYAAN UMAT”
  Pembicara  : Arief Mufti (Ketua Asosiasi Bmt Indonesia)
Adiwarman Karim (Karim Business Consulting)
   
  KAJIAN BUKU ISLAM
  Hari : Minggu, 1 Oktober 2006
  Jam  : 15.30 – 17.30 Wib
  Tempat   : Aula Buya Hamka – Masjid Agung Al Azhar
  Tema   : PALESTINE, EMANG GUE PIKIRIN !
  Pembicara  : Shofwan Al Banna (Penulis)
   
  wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
   HUMAS YISC
  =
   
  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id


-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan Ibadah

2006-09-27 Terurut Topik Henny
Sebenarnya apa yang salah dengan fatwa ulama itu sih? 

 

Kok Saya lihat tidak membahayakan kesatuan dan akidah yah?  Attaaau mungkin
karena saya masih awam kali ya..

 

  _  

From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Muhamad Anhar
Sent: Tuesday, September 26, 2006 2:42 AM
To: Anto Sulistianto; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan
Ibadah

 

saya sudah 10 th tinggal di arab.., dan sejauh ini apa yg ada dlm fatwa
ulama jombang memang sesuai dg kehidupan beragama sehari2 masyarakat arab di
sana.
justru setelah tinggal di sini( arab ) saya merasa mmg ternyata banyak
sekali hal2 yg seharusnya ngga perlu diadakan dlm agama kita tapi terus
dilaksanakan.
contoh nya ada yg menganggap ziarah kubur spt kewajiban ( ngalap berkah )
supaya ngga kualat dg mendiang org tuanya dsbnya dsb nya. acara kematian
hari ke-7,40,100,1000 dst nya , dan juga soal shalat jumat..ngga ada doa2
bersama yg dipimpin iman dan baca fatiha bersama..
allohuallam..disini kok rasanya kehidupan beragama itu enteng banget, nyaman
and ngga macam2...

maaf kalo kurang berkenan tapi menurut saya yg awam ini apa yg difatwakan
ulama jombang itu mmg banyak kesesuaian nya di arab ini
wassallam

Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] mailto:kiky_dini%40yahoo.com com
wrote:
Wah, fatwa ini udah berumur 4 tahun yaa? diputuskan 1
Ramadhan 1423 H. Trus, fatwa NU Jombang ini diterima
nggak oleh seluruh warga NU ?

Wassalam,
Anto

--- handri yanto yanto_handri@ mailto:yanto_handri%40yahoo.com yahoo.com
wrote:

 Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
 
 Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami
 memuji-Nya, meminta pertolongan dan
 ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah
 dari kejahatan jiwa-jiwa kami
 dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang
 diberi petunjuk oleh Allah,
 maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan
 barangsiapa disesatkan oleh Allah,
 maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya.
 
 Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
 yang berhak untuk disembah
 kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya.
 Dan aku bersaksi bahwa
 Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.
 
 Alhamdulillahirobbil aalamiin, berikut ini
 informasi dari saudara kita dari Jombang mengenai
 fatwa ulama NU di Jombang. Semoga Allah Subhanahu wa
 Ta'ala senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya
 serta meneguhkan hati kaum muslimin agar senantiasa
 berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Sunnah yang
 shahih.
 
 Wallahu musta'an
 Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,
 

==
 
 
 
 From: Harlan C. Jaya
 Harlan.Jaya@ mailto:Harlan.Jaya%40petrochina.co.id petrochina.co.id
 Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG
 Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700
 
 FATWA ULAMA JOMBANG
 DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN 
 
 
 BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG
 Bismillahirrohmanirrohim
 Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur
 setelah bermusyawarah dalam masalah peribadatan umat
 Islam yang selama ini dianggap Ibadah, amalan YANG
 TIDAK SESUAI dengan syariat Islam, setelah mengkaji
 ulang beberapa kali dan mengkaji hadits-hadits,
 pendapat para imam, telah mengambil keputusan untuk
 menghimbau, sekali lagi sifatnya menghimbau kepada
 kaum muslimin di seluruh Indonesia khususnya kaum
 Nahdiyin agar merubah secara bertahap amalan yang
 selama ini kurang sesuai dengan syariat Islam, agar
 mengikuti fatwa kami sebagai berikut :
 
 DALAM SHOLAT
 1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca Usholli.
 dengan suara keras, karena niat itu pekerjaan hati
 cukup dalam hati saja.
 2. Ba'da sholat, imam tidak perlu membaca wirid,
 Zikir, dengan bersuara, cukup dalam hati dan imam
 ba'da sholat tidak perlu memimpin DO'A BERSAMA
 dengan jama'ah. Imam dan jama'ah berdo'alah
 sendiri-sendiri dalam hati.
 3. Jama'ah ba'da sholat tidak perlu mencium tangan
 imam, cukup bersalaman saja ( Catatan : bersalaman
 setelah sholat pun harus sedikit demi sedikit
 ditinggalkan karena tidak ada dalilnya, kaum
 muslimin seharusnya mengamalkan sunnah dengan 
 mengucapkan salam dan bersalaman sesama muslim pada
 saat bertemu satu dengan yang lainnya ) 
 4. Dalam sholat subuh imam tidak perlu membaca
 do'a Qunut, kecuali kalau ada sesuatu yang berbahaya
 terhadap kehidupan Umat Islam secara keseluruhan.
 5. Do'a Qunut boleh dibaca setiap sholat bila ada
 keperluan yang bersifat darurat tidak hanya dalam
 sholat subuh.
 6. Sholat Rawatib/Sholat Sunnat Qobliah/Ba'diah
 adalah sebagai berikut Qobla Subuh, Qobla dan Ba'da
 Dzuhur, Ashar tidak ada rawatib, Ba'da Magribh dan
 Ba'da Isya.
 
 DALAM SHOLAT JUM'AT
 1. Sebelum khotib naik mimbar tidak ada Adzan dan
 tidak ada qobla' jum'at.
 2. Ketika khotib duduk diantara dua khutbah tidak
 ada bacaan sholawat.
 3. Ba'ada sholat jum'at imam tidak mempunyai
 kewajiban untuk memimpin do'a untuk makmum dengan
 suara kuat. Silahkan imam dan jama'ah berdzikir,
 wirid dan do'a 

[media-dakwah] Re: [ui_ekonomi_syariah_ix] Kiat Menghadapi Persoalan Hidup

2006-09-27 Terurut Topik thamrin dahlan

DIKUTIP DARI AA GYM
Tini Anggraeni [EMAIL PROTECTED] wrote:KIAT MENGHADAPI PERSOALAN 
HIDUPhttp:// 
   Hal yang pasti tidak akan luput dari hidup kita sehari-hari adalah apa yang 
disebut dengan “masalah” atau persoalan hidup. Di mana pun, kapan pun, apa pun, 
dan dengan siapa pun, semuanya memungkinkan peluang munculnya masalah. Namun 
adaikata kita cermati dengan seksama, ternyata persoalan yang persis sama pun 
sikap orang akan berbeda-beda. Ada yang panik, goyah, kalut dan stress, tetapi 
ada pula yang menghadapinya dengan mantap, tenang bahkan menikmatinya.
   
  Ini bersrti bahwa “masalah” atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak 
pada persoalannya, melainkan pada sikap kita terhadap persoalan tersebut. Oleh 
karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah 
dan bahagia adalah mutlak harus terus menerus meningkatkan ilmu dan ketrampilan 
dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang praktis akan terus meningkat 
kuantitas dan kualitasnnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, 
kebutuhan cita-cita dan tanggung jawab.
   
  Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari ilmu 
tentang cara menghadapi hidup ini dan kemalasan kita dalam melatih dan 
mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup ini hanya 
perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang 
bertubi-tubi. Naudzubillah.
   
  Berikut ini adalah 5 kiat yang dapat dijadikan standar dalam mengatasi 
persoalan  hidup :
   
  1.   SIAP (Sebelum terjadi)
  Siap apa? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan sikap 
menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan. Kita memang diharuskan memiliki 
keinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini bahkan kita 
sangat dianjurkan untuk gigih ikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia 
akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah SWT berikan kepada kita.
   
  Namun bersamaan dengan itu kita pun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita 
hanyalah mahluk yang memiliki banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal 
yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.
   
  Dan dalam hidup ini ternyata sering kali atau bahkan lebih sering terjadi 
sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang diluar dugaan dan di luar 
kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang 
salah dalam mensikapinya, maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh 
kekecewaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi 
padahal hidup hanya satu kali dan kejadian yang tidak didugapun pasti akan 
terjadi lagi. Ketahuilah kita punya rencana, Allah SWT pun punya rencana dan 
yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah SWT.
   
  Yang lebih lucu dan menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan suatu 
kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata “kejadian” tersebut begitu 
menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan bermanfaat, jauh lebih 
baik dari apa yang diharapkans sebelumnya.
   
  Oleh karena itu, ‘fa idzaa azamta fa tawaqqal alallah’ bulatkan tekad, 
sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan 
kejadian terbaik kepada Allah SWT, dan siapkan mental kita untuk menerima 
apapun yang terbaik menurut ilmu Allah SWT.
   
  2.   RIDHO (Bila sudah terjadi)
  Siap menghadapi apapun yang akan terjadi dan bila terjadi maka satu-satunya 
langkah awal yang harus kita lakukan dengan mengolah hati kita agar ridho/rela 
dengan kenyataan yang ada. Karena walaupun  dongkol, uring-uringan, kecewa 
berat tetap saja kenyataan sudah terjadi. Pendek kata ridho tidak ridho 
kejadian tetap sudah terjadi, maka lebih baik hati kita ridho saja menerimanya.
   
  Misalkan kita sedang jalan-jalan tiba-tiba ada batu kecil nyasar entah dari 
mana dan mendarat tepat di kening kita, maka hati kita harus ridho karena ridho 
tidak ridho pun tetap benjol. Tentu saja ridho/rela terhadap sesuatu kejadian 
bukan berarti  pasrah total sehingga tidak bertindak apapun. Itu adalah 
pengertian yang keliru. Pasrah / ridho itu hanya amalan hati kita menerima 
kenyataan yang ada, tapi pikiran dan tubuh kita wajib ikhtiar untuk memperbaiki 
kenyataan dengan cara yang diridhoi Allah SWT dan kondisi hati yang tenang / 
ridho sangat membantu menjadikan proses ikhtiar menjadi positif, optimal dan 
bermutu.
   
  3.   JANGAN MEMPERSULIT DIRI
  Andaikata kita mau jujur, sesungguhnya kita ini paling hobi mengarang, 
mendramatisir dan mempersulit diri, sebagian penderitaan kita adalah hasil 
dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri. Selain tidak pada tempatnya, hal ini 
juga pasti membuat masalah akan menjadi lebih besar, lebih seram, lebih 
dahsyat, lebih pahit, lebih gawat, lebih pilu daripada kenyataan aslinya dan 
tentu saja ujungnya akan terasa jauh lebih nelangsa atau lebih repot dalam 
menghadapinya / menyelesaikannya.
   
  Maka dengan menghadapi persoalan apapun jangan hanyut tenggelam dalam 

[media-dakwah] Hormati kedua orang tua

2006-09-27 Terurut Topik raden
Orang tua yang telah membesarkan serta mengasuh dari sejak kita dalam kandungan 
hingga tumbuh dewasa. 
Beliau tidak pernah mengeluh bahkan tidak mengenal kata capek, beliau selalu 
berhusaha mencari nafkah untuk kebutuhan kesehatan dan pendidikan anaknya.
Kasih sayang orang tua tidak akan pernah putus hingga akhir hayatnya namun kita 
sebagai anak harus selalu dan wajib untuk berbakti kepadanya hingga akhir hayat 
kita.
Walau orang tua kita telah wafatpun kita wajib mendoakannya, karena jasa baik 
kedua orang tua tidak akan pernah terbayar oleh kekayaan yang telah kita miliki.
Satu kisah nyata yang terjadi disaat ini, ada seorang anak yang selau 
menghardik bahkan memukul bapak ibu nya bilaman keinginannya tidak dipenuhi.
Kala itu si bapak pernah berucap yang sangat pedih disertai deraian airmatanya, 
dia memohon kepada sang maha Kuasa agar anaknya diberi kesadaran. Selang 
beberapa tahun kehidupan anak yang durhaka kepada kedua orang tua itu menjadi 
kenyataan. Anak tersebut hidupnya sangat menderita dan mengalami penyakit yang 
sangat parah. Untuk menghembuskan nafasnya yang terakhir dia memohon maaf 
kepada ke dua orang tuanya. Sebagai orang tua walaupun anak tersebut telah 
menyakitkan hatinya beliau tetap memberikan maaf kepadanya, setelah orang 
tuanya memaafkan akan kesalahannya dengan ridho orang tua anak tersebut 
menghembuskan nafasnya.
Kisah ini menjadi pelajaran untuk kita, agar kita selalu berbakti dan 
menghormati orang tua kita.
Kebaikan selalu datang dari Allah swt.
Mari kita selalu bertawakal kepada Allah Swt.

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

2006-09-27 Terurut Topik Amri Munthe
Assalamu 'alaikum Wr. Wb,

Menarik sekali kisah yang dijalani saudara kita Aslina.
Kebetulan kisah mati suri disertai dengan pertunjukan peristiwa alam barzakh 
sudah saya dengar lebih dari satu kali dengan kejadian yang berbeda. Kejadian 
yang hampir sama juga pernah dikabarkan terjadi di salah satu daerah di 
Sumatera Utara. Waktu itu saya masih usia Sekolah Dasar. Ceritanya hampir sama; 
di mana Allah mempertunjukkan beberapa kejadian di alam barzakh. Hal ini tentu 
sangat berguna bagi kita yang masih hidup untuk selalu tetap dalam iman dan 
taqwa.

Namun ada sesuatu yang ingin saya pertanyakan kepada seluruh member milis ini 
khususnya saudaraku Dwi Asih Mayasari selalu orang yang mem-posting kisah ini. 
Di bagian akhir kisah, dituliskan demikian:

Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku.

Bila kita analisis dari kata-kata ini, akan muncul dua pemahaman yang searah 
namun berbeda, antara lain:

Sadarlahlah wahai umat-Ku idealnya diucapkan oleh Nabi. 
 kau sudah Ku matikan. idealnya diucapkan oleh Allah
bla.. bla.. bla...
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku. Lagi-lagi kalimat terakhir ini 
menimbulkan dua pemahaman.

Kalau semua kata-kata di atas diucapkan oleh Allah, mengapa menggunakan kata 
UMAT. Bukankah umat berarti massa (komunitas) pengikut suatu ajaran? 
Sehingga logikanya Nabilah yang mempunyai umat. Tetapi nabi tidak mungkin 
mematikan, yang mampu untuk mematikan hanyalah Allah. Mestinya, kalau memang 
Allah yang mengucapkan kata-kata tersebut, mestinya digunakan kata HAMBA-KU 
dan bukan UMAT-KU.

Seringkali penggunaan kata UMAT disalahpahami penggunaannya, misalnya dalam 
sebuah lirik lagu pop Indonesia berjudul KUPU-KUPU MALAM, sepotong liriknya 
berbunyi : Namun apa yang terjadi... terjadilah... Yang dia tahu Tuhan 
Penyayang Umat-Nya

Namun demikian, saya tidak meragukan isi kisah di atas. Hanya saja mungkin saya 
yang keliru dalam memahami kata UMAT. Atau mungkin juga si pengirim kisah 
yang kurang memahami.

Terima kasih,

Wassalam..


Amri 


 Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1)
 Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat
 
 Adi Sutrisno,
 Wartawan Riau Mandiri
 
 Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin
 (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan
 koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi
 Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati
 suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah
 dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut
 amal dan perbuatan manusia selama di dunia. 
 
 Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai
 honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat
 serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin,
 di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV)
 Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya
 itu.
 Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam
 Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit
 kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya
 itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam
 Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center
 (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan,
 dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah
 tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.
 Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak
 sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman
 sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan
 kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. 
 Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat
 melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara
 perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di
 Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag)
 Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu
 Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat
 kosong atau berupa garis lurus. 
 Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian
 beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa
 dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat
 menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu
 kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam
 ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak
 yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini
 berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina
 dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam
 kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya.
 
 Bertemu Sang Ayah
 Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya
 dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut
 dari kaki kanan oleh malaikat. Rasanya sangat sakit,
 kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,
 tuturnya. 
 Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan
 orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di
 tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke
 suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu
 dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama
 Hasan Basri. 

[media-dakwah] Perbedaan pandangan terhadap fatwa ulama NU

2006-09-27 Terurut Topik daromi aks
Ass Wr Wb
   
  Sebaiknya, kita jauhkan prasangka kita dengan berbagai pemikiran. 
Wahabi,Salafy, Muhammadiyah, NU, Al Ikhwan Al Muslimun  dsb.
   
  Tentu kita sepakat bahwa pedoman kita Al Qur'an dan Sunnah ( Al Hadist ). 
Simple saja, apakah fatwa fatwa tersebut sesuai Al Qur'an dan Sunnah ? 
  Bagi yang membantah, apakah ada dasarnya melakukan sedemikian, misalnya 
Sholat pakai usholli, peringatan 3, 7, 40 hari dst ??? Tidak selayaknya jika 
orang islam patokannya hanya  Khan si  A  melakukan. Khan Ustad B, 
melakukan. Ketahuilah saudara saudaraku, Sebutan Ustadz, Ulama bukanlah 
jaminan, karena ada orang yang mengkritisi isi AL Qur'an tapi dituduh sebagai 
ulama oleh sebagian orang awam. Pemburu hantu disebut Ustadz, bahkan kerbau 
dibilang Kyai Slamet, termasuk Syaikh A dsb, bukanlah jaminan kebenaran.
   
  Cukup Al Qur'an dan Sunnah saja, tidak perlu dicampur adukkan antara adat 
dengan Qur'an jika hal tersebut bertentangan. Terakhir saya dapat bantahan 
selebaran tersebut, yang mungkin katanya hal ini dilakukan oleh salafy.Kenapa 
menuduh demikian, seperti kebakaran jengkot? Cukup keluarkan hujjah saja jika 
memang ada untuk membantah fatwa tsb.
   
  Bagi saya, silakan kembalikan ke Al Qur'an dan Hadist, dalam hal yang mana 
fatwa tersebut salah ? Harus ada dasarnya dong, tidak hanya karena kebencian 
saja. Ketahuilah saudara saudaraku, selain ikhlas syarat ibadah ialah Ittiba' , 
mencontoh rosulullah.Jika terjadi Adat adat yang bertentangan dengan Al Qur'an 
yang disesuaikan bukan Al Qur'annya tapi adat tersebut yang perlu disesuaikan 
dengan Al Qur'an. Bukan digabungkan tapi jika bertentangan ya dihilangkan.
   
  Bukan banyaknya pengikut, yang menjadi acuan kebenaran, tapi apakah ajaran 
dan ibadah tersebut sudah sesuai dengan ajaran Rosulullah saw.
   
  Wass Wr Wb
  
Moh. Imam Santosa [EMAIL PROTECTED] menulis:
  Iya, karena arab kan wahabi, terutama pemerintahannya, tapi
masyarakatnya sendiri juga beragam.
Coba abang mampir di komunitasnya Syeh Maliki, kan tidak beda dg
komunitas nahdhiyin di Indonesia, sebagian besar masyarakat arab banyak
yg jadi pengikut syeh ini, orang Indonesia yg mukim di arab pasti kenal
Almarhum Syeh Maliki.

Regards,
Imam





-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Muhamad Anhar
Sent: Tuesday, September 26, 2006 4:42 PM
To: Anto Sulistianto; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan
Ibadah

saya sudah 10 th tinggal di arab.., dan sejauh ini apa yg ada dlm fatwa
ulama jombang memang sesuai dg kehidupan beragama sehari2 masyarakat
arab di sana.
justru setelah tinggal di sini( arab ) saya merasa mmg ternyata banyak
sekali hal2 yg seharusnya ngga perlu diadakan dlm agama kita tapi terus
dilaksanakan.
contoh nya ada yg menganggap ziarah kubur spt kewajiban ( ngalap
berkah ) supaya ngga kualat dg mendiang org tuanya dsbnya dsb nya. acara
kematian hari ke-7,40,100,1000 dst nya , dan juga soal shalat
jumat..ngga ada doa2 bersama yg dipimpin iman dan baca fatiha bersama..
allohuallam..disini kok rasanya kehidupan beragama itu enteng banget,
nyaman and ngga macam2...

maaf kalo kurang berkenan tapi menurut saya yg awam ini apa yg
difatwakan ulama jombang itu mmg banyak kesesuaian nya di arab ini
wassallam

Anto Sulistianto wrote:
Wah, fatwa ini udah berumur 4 tahun yaa? diputuskan 1
Ramadhan 1423 H. Trus, fatwa NU Jombang ini diterima
nggak oleh seluruh warga NU ?

Wassalam,
Anto

--- handri yanto wrote:

 Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
 
 Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami
 memuji-Nya, meminta pertolongan dan
 ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah
 dari kejahatan jiwa-jiwa kami
 dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang
 diberi petunjuk oleh Allah,
 maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan
 barangsiapa disesatkan oleh Allah,
 maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya.
 
 Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
 yang berhak untuk disembah
 kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya.
 Dan aku bersaksi bahwa
 Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.
 
 Alhamdulillahirobbil aalamiin, berikut ini
 informasi dari saudara kita dari Jombang mengenai
 fatwa ulama NU di Jombang. Semoga Allah Subhanahu wa
 Ta'ala senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya
 serta meneguhkan hati kaum muslimin agar senantiasa
 berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Sunnah yang
 shahih.
 
 Wallahu musta'an
 Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,
 

==
 
 
 
 From: Harlan C. Jaya
 
 Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG
 Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700
 
 FATWA ULAMA JOMBANG
 DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN 
 
 
 BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG
 Bismillahirrohmanirrohim
 Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur
 setelah bermusyawarah dalam masalah peribadatan umat
 Islam yang selama ini dianggap Ibadah, amalan YANG
 TIDAK SESUAI 

[media-dakwah] Berbuka puasa menurut tuntunan Nabi SAW

2006-09-27 Terurut Topik Djaelani_Djaelani
BERBUKA PUASA MENURUT TUNTUNAN RASULULLAH


Waktu berbuka, adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Waktu yang
dinanti-nantikan oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Maka
begitu tiba waktu berbuka, terasa gembira dan bahagia sekali. Bahkan
detik-detik menjelang berbuka, menjelang beduk berbunyi, rasanya sulit 
untuk
dilukiskan dengan kata-kata, dengan angka dan aksara. Betapa gembira dan
bahagianya ketika itu. Terasa memenuhi seluruh rongga, jiwa dan raga. 
Justru
itulah maka Rasulullah mengatakan bahwa orang yang berpuasa itu akan
mendapat dua kegembiraan sebagaimana sabda beliau: Orang yang berpuasa 
itu
akan mendapat dua kegembiraan. Yang pertama gembira ketika berbuka, dan 
yang
kedua gembira ketika berjumpa dengan Tuhannya di kemudian hari nanti.

Walaupun berbuka hanya segelas air putih, akan tetapi terasa
begitu nikmat ketika meminumnya. Bahkan lebih nikmat bila dibandingkan
dengan meminum segelas kopi susu atau teh manis bagi orang yang tidak 
puasa.

Tapi kendatipun demikian, jangan pula dijadikan waktu berbuka
itu seakan tempat melepaskan dendam. Dikarenakan seharian menahan lapar 
dan
dahaga, menahan diri dari bersenggama, dan dari yang membatalkan puasa, 
maka
begitu tiba waktu berbuka semua dimakan dan diminum. Seakan tidak boleh 
ada
makanan dan minuman yang tersisa. Selagi selera masih mau, selagi makanan
atau minuman masih ada, semua disikat, tanpa memperhitungkan daya tampung
perut dan kekuatannya untuk mencerna. Akhirnya jangankan untuk 
melaksanakan
sholat, mau berdiri dan bangun saja dari tempat duduk sudah terasa payah.
Bahkan ada yang sempat muntah karena kekenyangan.

Yang demikian itu bukan saja tidak mendapat pahala dikarenakan
tidak mengikuti cara Rasulullah dalam berbuka, akan tetapi tidak jarang
mengundang datangnya penyakit. Di mana perut atau usus yang tadinya kosong
kemudian diisi sebanyak-banyaknya secara mendadak tanpa didahului dengan
mukadimah. Maksudnya dengan minuman atau makanan ringan sebagai pendahulu.
Usus yang bagaimana yang tidak akan rusak kalau demikian caranya. Padahal
salah satu rahasia puasa itu untuk menjadi orang bertambah sehat.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: 

Shuumuu tashih-huu (Puasalah kamu agar kamu sehat)


Tata Cara Berbuka


Dalam hal berbuka ini ada tata cara yang harus kita ikuti. 
Tata
cara itu sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam salah 
satu
haditsnya yang berbunyi: Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah
berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah
dengan air, maka sesungguhnya air itu suci.

Hadits Nabi ini menggambarkan kepada kita bagaimana cara 
berbuka
yang baik. Yaitu dengan makanan yang manis, yang lunak dan mudah dicerna.
Biasanya rasulullah kalau berbuka didahului dengan meminum air zam-zam 
atau
air putih yang kemudian diiringi dengan beberapa biji kurma. Yang demikian
itu boleh dikatakan sebagai mukadimah. Dengan kata lain, begitu masuk 
waktu
berbuka maka tidak semua langsung dimakan  atau disikat.

Rasulullah dalam setiap berbuka atau katakanlah setiap waktu
makan, tidak pernah terlalu kenyang. Bahkan tidak sampai kenyang. Kurang
lebih 2/3 dari perut itu yang diisi, dan 1/3 lagi dikosongkan. Hal ini
dijelaskan oleh Rasulullah dalam salah satu haditsnya, bahwa beliau tidak
makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.

Yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berpuasa ini bukan
sekedar mengosongkan perut, tapi waktu mengisinya kembali yaitu waktu
berbuka perlu diperhatikan. Kalau tidak, bahaya yang akan datang. Justru 
itu
makan dan minum janganlah berlebihan atau kekenyangan. Hal ini sejalan
dengan firman Allah dalam surat Al'araf ayat 31 yang artinya: Dan makan 
dan
minumlah kamu, akan tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebihan.

Justru itulah masalah makanan ini perlu juga dijaga dan
diperhatikan. Maksudnya tidak semua harus dimakan atau ditelan. Akan 
tetapi
harus dipertimbangkan daya tampung perut dan kemampuannya untuk mencerna.
Kalau tidak, hal ini nanti akan bisa menimbulkan bencana terhadap fisik.
Bahkan bukan hanya sekedar itu. Kata orang-orang ahli Tasawuf
Memperturutkan selera atau kemauan perut dalam masalah makan tanpa ada
batas sebagaimana yang digariskan oleh Rasulullah, yaitu berhenti sebelum
kenyang, dengan kata lain orang yang makannya banyak, maksudnya setiap 
makan
selalu kekenyangan, juga bisa menjadi penyakit jiwa. Yaitu penyakit loba,
tamak dan serakah.


Awali dengan do'a

Setidaknya ketika akan berbuka bacalah bismillah. Dan akan 
lebih
bagus lagi, lalu diiringi dengan do'a. umpamanya do'a sebagai berikut:
Allaahummalaka shumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu dzahaba
zhomau wa abtal-latil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaaa Allaahu ta'alaa
birohmatika yaa arhamar-rohimiin.  (Yaa Allah! Karena-Mu aku berpuasa, 
dan
kepada-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang, 

[media-dakwah] Ingin Dikhitan, Tidak Punya Dana

2006-09-27 Terurut Topik Syarief \ayiep\ Hidayatullah
Kisah Muallaf Tionghoa 
Ingin Dikhitan, Tidak Punya Dana
Abdil Mughis Mudhoffir - detikcom
   
  Jakarta - Tidak semua muallaf di Komunitas Tionghoa Masjid Lau Tze sejak awal 
tertarik pada Islam. Bahkan ada juga yang awalnya benci seperti pengakuan 
Arianto (23). Setelah memeluk Islam, Arianto ingin dikhitan. Sayang, hingga 
kini belum ada dananya.
   
  Saya sangat ingin dikhitan karena ingin benar-benar membersihkan diri dan 
menjalankan ajaran Islam secara total. Tetapi, hingga kini nggak ada dana untuk 
itu, kata Arianto saat ditemui detikcom di Masjid Lau Tze, Jalan Lau Tze, 
Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2006).
   
  Arianto yang tinggal di Jalan Angkasa Raya, tidak jauh dari masjid Lau Tze, 
awalnya benci Islam. Dia juga sering berpindah agama mulai dari Budha, Kristen, 
dan akhirnya memilih Islam.
   
  Dua minggu lalu Arianto mengaku mendapat dorongan dari kawan dan pacarnya 
yang beragama Islam, yang akhirnya membuat dirinya lebih tertarik pada Islam. 
Yang membuat saya keliru memahami Islam adalah selama ini melihat buruknya 
Islam pada oknumnya, bukan Islamnya, jelas Arianto yang baru masuk Islam 
seminggu lalu.
   
  Dia mengucapkan kalimat syahadat dan menangis di hadapan kawan kosnya. Dia 
baru ikut kegiatan di Masjid Lau Tze sejak awal Ramadan. Arianto mengaku senang 
dengan adanya komunitas di Masjid Lau Tze yang menjadi ajang silaturahmi warga 
Tionghoa yang memeluk Islam.(san)


-
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Ketika mencari guru kebenaran

2006-09-27 Terurut Topik banganut
Sekedar renungan ...

Memang susah kalau mencari kebenaran bercampur ego
Yang muncul ego-ego berbungkus kebenaran

Terkadang ego menjadi batu ketika ada kebenaran beda selera dengan ego
Terkadang ego menjadi lunak ketika kebenaran sama selera dengan ego
Terkadang ego menjadi batu ketika ada kebenaran dari yang tak terpandang
Terkadang ego menjadi lunak ketika kebenaran dari yang terpandang

Apa jadinya jika mencari guru yang sesuai ego ?
Apa jadinya jika guru-guru dijadikan tolak ukur ego dalam menilai
kebenaran ?
Lalu dimanakah nilai kebenaran itu ?
Dan kapankah nilai kebenaran itu menjadi tolak ukur terhadap ego kita
sendiri ?


wassalam

anut









Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Nasehat Rasulullah SAW menyambut Ramadhan

2006-09-27 Terurut Topik Irawan Thamrin
Dikutip dari :
http://www.hajiumro h.com/content. php?id_menu= 220id_submenu=7
   
  Selain memerintah shaum, dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah selalu 
memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan. 
  Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa 
berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. 
Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah 
malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
  Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. 
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima 
dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus 
dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca 
Kitab-Nya.
  Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. 
Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada 
kaum fuqara dan masakin.

Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali 
persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu 
memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. 

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk 
berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika 
Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba- Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab 
mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya 
dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
  Wahai manusia, sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka 
bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, 
maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
  Ketahuilah! Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia 
tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam 
mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.
  Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang 
mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan 
membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. 
(Sahabat-sahabat lain bertanya: Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu 
berbuat demikian.
  Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan 
sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
  Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil 
melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. 

Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya 
(pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan- Nya 
di hari kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya 
pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada 
hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah 
akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. 
Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan 
rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya 
kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran 
seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. 

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan 
timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini 
membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada 
bulan-bulan yang lain.
  Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah 
kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka 
tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. 
Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. 
Amirul mukminin k.w. berkata: Aku berdiri dan berkata: Ya Rasulullah! Apa 
amal yang paling utama di bulan ini? Jawab Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang 
paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.
  Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa 
besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang 
lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu 
fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu'.
  Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan 
di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam 
bulan yang lain.
  Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah 

[media-dakwah] Carissa Margaret Hampton (Nur)

2006-09-27 Terurut Topik MSali95949
Carissa Margaret Hampton 
 
Sabtu lalu wanita baya ini dengan resmi dan pasti menerima Islam sebagai 
jalan hidupnya. Diapun rupanya diam-diam telah mempersiapkan nama baru yang 
singkat “Nur” (cahaya) dengan harapan semoga dengan Islam hidupnya akan semakin 
bersinar. Nur adalah asli wanita Amerika putih. Setiap minggu sejak sekitar 4 
bulan lalu tanpa mengenal lelah, baik di saat hujan ataupun panas, wanita cacat 
itu selalu datang tepat waktu di Islamic Forum for non Muslims dengan kendaraan 
orang cacat (Wheel chair). 
 
Walaupun Carissa adalah wanita cacat (lumpuh) namun penampilannya melebihi 
sebagian wanita karena memang dia adalah wanita yang berkecukupan. Sejak 
memulai 
belajar islam di Islamic Forum, dia sudah memakai pakaian Muslimah, bahkan 
memakainya setiap kali keluar dari rumahnya. Justeru suatu ketika dia pernah 
berkata: “Saya merasa lebih terlindungi dengan jilbab dan pakaian saya ini”. 
 
Selain itu, bagi Carissa, belajar Islam bukan sekedar untuk tahu. Dia belajar 
dan sekaligus mempraktekkannya. Seringkali sampai kepada hal-hal yang 
kecilpun dipertanyakan, misalnya bagaimana kalau dia mengambil wudhu dan susah 
mencuci kaki karena keadaannya. Atau suatu ketika mempertanyakan bagaimana 
kalau 
naik ke bus dengan kereta orang cacat dan disentuh oleh sopir bus pria (di saat 
dibantu menaiki bus), dll. 
 
Bahkan sejak belajar Islam, segala hal-hal yang menjadi praktek kaum Muslimin 
menjadi perhatiannya, seperti makanan, minuman, pakaian, dll. Ternyata 
belakangan saya tahu kalau Carissa belum melakukan “shahadah” karena khawatir 
setelah shahadah dia gagal melakukan hal-hal yang seharusnya dia lakukan. Dia 
bahkan pernah berkata: “I really believe strongly that this is the truth, but 
worried not to be able to carry out what Allah wants me to do”. 
 
Sejak belajar Islam Carissa juga telah memperlihatkan “trust” (kepercayaan) 
yang tinggi kepada saya, sehingga terkadang hal-hal yang pribadi juga 
dikonsultasikan. Suatu ketika ada seorang lelaki mendekatinya. Semua hal 
ditanyakan, 
misalnya bolehkan saya bicara lewat telpon, bolehkan saya ketawa jika berbicara 
dengan pria tersebut, dll. Bahkan, walaupun belum mendeklarasikan imannya, 
dia sudah bertekad untuk tidak akan menikah kecuali jika orang tersebut 
benar-benar punya komitmen dengan Islam. 
 
Carissa juga memiliki keingin tahuan yang sangat tinggi. Terkadang karena dia 
mendominasi kelas dalam melakukan pertanyaan, saya bercanda: “Kamu saja 
mewakili yang lain bertanya”. Memang sebagian besar peserta forum, khususnya 
yang 
pendatang baru masih ragu-ragu bertanya. Boleh karena memang masih malu, boleh 
juga karena khawatir menanyakan sesuatu yang dianggap sensitive dan 
menyinggung. Padahal, seringkali setiap memulai kelas itu, khususnya jika ada 
pendatang 
baru saya menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada yang perlu disakralkan untuk 
ditanyakan. 
 
Pengaruh Huda 
 
Rupanya tanpa saya sadar, Carissa sangat mengagumi salah seorang peserta 
Islamic forum yang juga baru masuk Islam. Dia adalah Huda (baca I am a second 
wife). Hudalah yang ternyata diam-diam selama ini selalu melakukan da’wah 
infiradi 
(da’wah secara individu) kepada carissa, sehingga dia seolah menjadi mentor 
pribadinya. 
 
Maka setiap kali Huda absent dari kelas, sudah pasti Carissa meminta agar 
ceramah yang disampaikan bisa dirangkum dalam tulisan untuk dia sampaikan ke 
Huda. Tidak jarang juga dia singgah di tokoh buku Islamic Center untuk 
membelikan 
buku yang dia tahu disenangi oleh Huda. Seringkali pula ketika Carissa 
menyampaikan pertanyaan yang mungkin dianggap kurang sesuai oleh Huda, biasanya 
Huda 
memberikan tanda untuk menghentikan pertanyaan tersebut. 
 
Huda pulalah rupanya yang meyakinkan Huda bahwa setelah belajar Islam dan 
yakin bahwa inilah jalan benar, jangan lagi menyia-nyiakan kesempatan itu. Huda 
menasehatkan Carissa untuk mendeklarasikan iman (shahadah) sebelum Ramadan. 
Alhamdulillah, seminggu sebelum memasuki bulan Ramadan Carissa mengucapkan “
shahadah”. Diiringi linangan airmata, Carissa meminta kepada semua yang 
menyaksikan 
untuk mendoakannya agar dikuatkan menjalan Islam setelah resmi masuk ke 
dalamnya. 
 
Sabtu lalu, hari pertama puasa, Carissa datang lebih awal dari waktu 
biasanya. Rupanya dia datang membawa setumpuk pertanyaan, mulai dari 
masalah-masalah 
puasa, sahur, dll. Carissa juga menceritakan bagaimana dia berusaha 
melaksanakan shalat secara benar. Dia meletakkan buku penuntun shalat di depan 
kursi 
rodanya dan membacanya. Dia juga meminta saya untuk merekam bacaan-bacaan 
shalat 
sehingga memudahkan bagi dia menghafalnya. 
 
Selamat Carissa, semoga dikuatkan di jalan ridhaNya!


[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To 

[media-dakwah] Tamika Banks

2006-09-27 Terurut Topik MSali95949
Assalamu'alaikum,

Sr. Timika ini adalah isteri dari seorang mantan prajurit yangt pernah 
bertugas di Iraq. Suaminya adalah saudara dari warga Muslim Amerika yang 
beristerikan orang Padang, dan tinggal di NYC. Alhamdulillah, adiknya yang 
bertugas di 
Iraq ini masuk Islam di Bagdad, lalu ketika kembali libur tidak mau lagi 
kembali 
ke Iraq dan masuk ke pengadilan, tapi akhirnya menang. Minggu lalu, isterinya 
mengikuti jejak suaminya. Di bawah ini adalah cerita isterinya yang baru 
seminggu masuk Islam. 

Wassalam,

Syamsi Ali

As salaamu alaikum
 
My name is Tamika Banks, wife of brother Jibreel Banks.  I was raised  in 
NYC, an only child in a single parent household.  My father passed away  when 
I 
was only 12.   I was christened when I was very young, and was  always in 
church with either my mother or my aunt for as far back as I can  remember.  
My 
favorite part of church was the singing, and the stories of  miracles. 
Although I 
didn't always understand everything that was being  taught,  I have always 
understood that there is definitely a God  and a heaven.  Growing up in New 
York 
City, through my teenage and  young adult years, I have seen a lot and done a 
lot.  I look back on  those years and I am spiritually moved by the fact that 
I am where I am  today.
There came a time when I stopped going to church,  I had tucked  God away in 
a corner of my heart, more intent to indulge in worldly  pleasures. All the 
while feeling and knowing that God was watching and  was displeased, I tried 
my 
hardest to bury those feelings and the guilt I  was feeling. I was fighting 
with my husband, my mother and my child, my health  was deteriorating and I 
had 
miscarried twins.  My life was on  a fast decline and I was not liking 
myself. 
 Allahu Akbar!  Allah will  take you 
so low, and will take everything and everyone away from you, so that  you 
have 
nowhere else to go and no one else to turn to but  Him.   Allah had moved me 
12 hours from my most beloved person,  my mother, and he had sent my husband 
to another country, and I was in this new  place with 3 children dependent on 
me.  I was so low, so so low, and I had  no one to lean on or to carry me.  I 
tried going to a few churches,  but it just wasn't right for me anymore.  I 
remember my husband calling  from Iraq to tell me he had just taken his 
shahada.  
I could hear that  regardless of the state of our marriage, and his 
surroundings, that he was at  peace.  I could feel it radiating through the 
phone 
thousands of miles  away.  I remember feeling jealousy and shame.  I was a 
wreck 
and I  could not have him come home to me in such a state. He had always kept 
a  
Quran in the house, and at some point in the week to follow, I worked up  the 
courage to open it, to try and find what had given him such  peace. I was 
instantly surprised at how much easier the  Quran was to read and understand 
than 
the Bible, which I had never  truly been able to read. I came across Surah 
94; Al Inshirah, and I  was moved to tears.  I read this over and over, and 
it 
became my  mantra.  I began to read more, and asked my husband and my brother 
in-law  and his wife questions about Islam.  And with everything that I was 
reading  and learning I became more and more attracted to Islam.   And the 
more  
I opened up to it the better my life became. My marriage and my  family 
started to become whole.  My health improved, and my burdens  became lighter. 
  
Allah had closed every door and shut off every other  path, so that I could 
take 
this one.  Everywhere I looked and in  everything that I did I saw Allah.  
Looking back over my life, how I made  it through every hardship, and every 
bad 
situation unharmed, I saw  Allah.  In the faces of my children, I saw Allah.  
In 
the beauty of  this new State that was now my home, I saw Allah.  In the 
smile on my  husbands face when he finally came home from Iraq, I saw Allah.  
I 
saw  Allah, and all his mercy, and all his grace, and all his love.  Allahu  
Akbar!
Allahu Akbar! Allahu Akbar! 
 Alhamdulillah, I am proud to say that this year on my 31st birthday, I  was 
given my Shahada by my brother in-law, with my husband, Jibreel, as my  
witness. I am fortunate to have the blessings and understanding of my  mother 
and 
other family members, and will be steadily be working on showing them  to the 
way 
to Islam. In the meantime I ask for all of your prayers and  blessings.  I 
know that I still have a lot  to learn, and a long  way to go, and that Allah 
is 
not through with me yet.
Wa Asalaam  
Sister Tamika


[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:

[media-dakwah] OOT: FYI.Hati Hati Melamin Palsu

2006-09-27 Terurut Topik Djaelani_Djaelani
---Original Mesage---
Jhon Hendriansyah 
Tebing, 27/09/2006 08:46 AM
- Forwarded by Jhon Hendriansyah/TTG/APP on 09/27/2006 08:45 AM -
Info penting buat yang mau beli rumah !!! :P

Hati-hati dengan Melamin Palsu 

istimewa 

Piring Urea - Melamin palsu (piring urea) yang diimpor dari Cina kini 
marak diperdagangkan, bahkan dijual secara kiloan. Piring urea yang 
mengandung formalin tinggi, berbahaya bagi kesehatan. 

KETIKA seorang teman berbelanja di sebuah super market terkenal di Jakarta 
, dia terkaget-kaget melihat banyak tumpukan piring yang disebut melamin 
dijual secara kiloan. Sebagai seseorang yang memahami betul produk 
melamin, hanya ada satu kesimpulan di benaknya: itu melamin palsu! Saya 
enggak habis pikir, super market yang begitu besar dan terkenal, kok 
menjual produk yang membahayakan kesehatan konsumen, ungkapnya melalui 
telepon genggam kepada Pembaruan, pekan lalu. 

Pemberitaan mengenai melamin palsu sebetulnya telah muncul beberapa tahun 
terakhir, tetapi tidak ada upaya yang signifikan untuk memberantasnya. 
Bahkan, kini penjualan melamin palsu semakin marak, tidak hanya di kaki 
lima dan toko-toko di pasar tradisional, tetapi telah merambah ke pasar 
modern. Tidak jarang produk melamin palsu itu dijual di dalam kereta rel 
listrik (KRL) yang melintas di Jabodetabek. Harganya pun sangat murah. 
Tiga atau empat piring melamin bisa dilepas ke konsumen dengan harga Rp 
10.000. Kalau produk yang asli, sebuah piring melamin dijual dengan harga 
minimal Rp 10.000, ujarnya dengan nada geregetan. 

Piring-piring itu bisa dijual dengan harga murah karena bahan bakunya 
bukan melamin, tetapi dari terbuat dari urea formaldehyde, sehingga lebih 
tepat produk itu disebut sebagai piring urea, bukan piring melamin. 

Bahan urea formaldehyde yang dipakai untuk membuat perlengkapan makan 
palsu berkadar formalin tinggi dan pada umumnya digunakan untuk membuat 
peralatan listrik, seperti sakelar dan stopkontak. Efeknya bagi tubuh sama 
seperti efek formalin, yang dalam jangka pendek dapat mengakibatkan kepala 
pusing, mual, tenggorokan kering, dan mata pedih. Dalam jangka panjang 
dapat menyebabkan kanker karena formalin bersifat karsinogen. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia 
(YLKI) bekerja sama dengan laboratorium Universitas Indonesia , beberapa 
waktu lalu, kandungan formalin pada melamin palsu mencapai kadar 4,76 
sampai 9,22 mg per liter.. Angka itu jauh melampaui ambang aman yang 
ditetapkan sejumlah negara, seperti Inggris dengan 2 mg per liter dan 
Amerika Serikat 1 mg per liter. 

Mengingat peredaran melamin palsu yang semakin meluas, pemerintah harus 
mengambil langkah tegas untuk memberantasnya. Pada awalnya, para penjual 
melamin palsu, termasuk di super market, diberi peringatan keras bahwa 
produk yang dijual berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kalau peringatan 
itu diabaikan, sanksi hukum harus diberlakukan. Selain itu, sosialisasi 
kepada konsumen tentang produk melamin palsu harus terus dilakukan. Jadi, 
konsumen harus berhati-hati dan cermat memilih produk melamin agar tidak 
membahayakan kesehatan. (See attached file: image001.gif) (See attached 
file: image002.jpg) 

 

,
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.


[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-5): SHAUM, KESEHATAN, DAN ETOS KERJA

2006-09-27 Terurut Topik Arif N.S
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN 
(Bagian ke-5)

SHAUM, KESEHATAN, DAN ETOS KERJA

1.  Pendahuluan

Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah, melalui Rasul-rasul-Nya. Di
antaranya membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus ditaati manusia
muslim. Peraturan itu tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam
mencakup seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang
kesehatan. Di antara sabda Nabi Muhammad Saw tentang kesehatan, adalah:

Berpuasalah kalian, maka kalian akan sehat.

Islam mengatur kesehatan dan menentukan untuk apa kita harus sehat serta
menjelaskan tujuan hidup kita di dunia. Tentang tujuan hidup manusia, Allah
berfirman,

Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku.

Sabda Rasulullah saw.,

Mohonlah kepada Allah keselamatan dari penyakit dan bala, sesungguhnya,
tiada suatu pemberian Allah sesudah iman yang lebih baik dari keselamatan.

2.  Definisi Shaum

Secara bahasa (lughoh), shaum berarti imsak (menahan diri), yaitu menahan
diri secara umum, apakah menahan diri dari berbicara, bergerak, makan, dan
minum.

Secara istilah syar'i, shaum adalah menahan diri dari dua syahwat, yaitu
syahwat perut dan syahwat seksual. Menahan diri dari makan dan minum serta
mencampuri istri, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari
(maghrib).

Puasa (shaum) harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw., yaitu
dengan menjaga segala sesuatu yang membatalkan puasa. Menjaga adab-adab
puasa yang merusak nilai puasa dan mengerjakan amalan-amalan yang dianjurkan
selama puasa.

3.  Pengertian Sehat

Keadaan sehat bukan semata-mata dari kondisi fisik seseorang saja, tapi
keadaan psikis dan sosialnya juga menentukan. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
membuat defisi sehat, sebagai berikut:

Health is a condition of physical, mental, and social well-being and not
just merely the absent of disease and infirmity.

Sehat adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan yang baik (sehat) dari
fisik, mental, dan sosial, bukan hanya sekedar terbebas dari penyakit dan
kecacatan.

Puasa dalam hubungannya dengan kesehatan, akan memberikan pengaruhnya yang
sangat positif dan mendasar, yaitu menghadapi permasalahan kesehatan dari
segi pendekatan promotif, preventif, dan kuratif.

Dengan berpuasa, seseorang akan mengatur perilaku hidupnya. Mengatur atau
menahan hawa nafsunya dari berbagai perilaku yang merugikan kesehatan, baik
fisik, mental, maupun sosial. Karena sebagaimana kita ketahui, bahwa
perilaku seseorang atau masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap derajat
kesehatan seseorang atau masyarakat tersebut. 

Misalnya, suka makan terlalu banyak akan menyebabkan kegemukan, yang akan
memberikan resiko kepada beberapa jenis penyakit. Perilaku penyimpangan
seksual akan menyebabkan terjadinya berbagai penyakit kelamin yang
berbahaya. Merokok dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung dan
sebagainya.

Para sarjana telah melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak
kejiwaan yang dibawa oleh syari'at seperti shalat, puasa, kasih sayang dan
sebagainya. Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini pada
sel-sel tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel tubuh
lainnya? 

Penelitian ilmiah ini sampai pada suatu kenyataan yang mengagumkan, yang
menambah keimanan mereka. Sehingga, mereka menjadi tekun beragama dan teguh
menjalankan syari'at-syari'at-Nya. Benarlah apa yang difirmankan Allah,

Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah
para ulama (cendekiawan) (QS. Fathir : 28)

Terhadap Tubuh/Jasmani, puasa memberikan pengaruh yang positif terhadap
kesehatan, antara lain:

1. Pemeliharaan tubuh dari sisa-sisa kelebihan zat tubuh pada sel.

Dalam keadaan puasa, tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang tersimpan.
Sekiranya zat makanan tersebut habis, maka mulailah digunakan atau
dioksidasi jaringan-jaringan tertentu. 

Bagian tubuh yang paling pertama digunakan adalah bagian yang terlemah atau
sakit, seperti jaringan dengan peradangan dan pernanahan. Dari jaringan
tersebut yang pertama diproses adalah jaringan yang rusak atau telah tua,
untuk selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh. 

Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang sel-sel
yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit. Selanjutnya memberi
kesempatan kepada peremajaan sel-sel, sehingga lebih aktif.

2. Melindungi Manusia dari Penyakit Gula

Pada waktu puasa, kadar gula darah akan turun. Hal ini menyebabkan kelenjar
pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi kelenjar ini
adalah untuk menghasilkan hormon visulin. Hormon ini berfungsi mengatur
kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan gula menjadi glukogen yang
disimpan sebagai cadangan di otot dan hati.

3. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Di waktu puasa, lambung atau sistem pencernaan lainnya akan istirahat selama
lebih kurang 12-14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini
cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang 

[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-1): AGAR RAMADHAN PENUH RAHMAT, BERKAH, DAN BERMAKNA

2006-09-27 Terurut Topik Arif N.S
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN 
(Bagian ke-1)

AGAR RAMADHAN PENUH RAHMAT, BERKAH, DAN BERMAKNA

Hari ini kita memasuki bulan suci Ramadhan. Banyak hikmah yang bisa kita
petik di bulan suci dan mulia ini, yang semuanya mengarah pada peningkatan
makna kehidupan, peningkatan nilai diri, maqam spiritual, dan pembeningan
jiwa dan nurani.

Kewajiban puasa ini bukan sesuatu yang baru dalam tradisi keagamaan manusia.
Puasa telah Allah wajibkan kepada kaum beragama sebelum datangnya Nabi
Muhammad Saw. Ini jelas terlihat dalam firman Allah berikut, Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah:
183)

Ayat ini menegaskan tujuan final dari disyariatkannya puasa, yakni
tergapainya takwa. Namun, perlu diingat bahwa ketakwaan yang Allah janjikan
itu bukanlah sesuatu yang gratis dan cuma-cuma diberikan kepada siapa saja
yang berpuasa. Manusia-manusia takwa yang akan lahir dari rahim Ramadhan
adalah mereka yang lulus dalam ujian-ujian yang berlangsung pada bulan
diklat itu.

Tak heran kiranya jika Rasulullah bersabda, Banyak orang yang berpuasa yang
tidak mendapatkn apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan haus (HR.
An-Nasai dan Ibnu Majah). Mereka yang berpuasa, namun tidak melakukan
pengendapan makna spiritual puasa, akan kehilangan kesempatan untuk meraih
kandungan hakiki puasa itu.

Lalu apa yang mesti kita lakukan? Beberapa hal berikut ini mungkin akan bisa
membantu menjadikan puasa kita penuh rahmah, berkah, dan bermakna: 

Pertama, mempersiapkan persepsi yang benar tentang Ramadhan. 

Bergairah dan tidaknya seseorang melakukan pekerjaan dan aktivitas, sangat
korelatif dengan sejauh mana persepsi yang dia miliki tentang pekerjaan itu.
Hal ini juga bisa menimpa kita, saat kita tidak memiliki persepsi yang
bernar tentang puasa.

Oleh karena itulah, setiap kali Ramadhan menjelang Rasulullah mengumpulkan
para sahabatnya untuk memberikan persepsi yang benar tentang Ramadhan itu.
Rasulullah bersabda,

Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah mengunjungimu
pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan
doa. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakan
kalian pada para malaikat-Nya. Maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang
baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak
mendapat rahmat Allah di bulan ini. (HR. Ath-Thabrani).

Ini Rasulullah sampaikan agar para sahabat - dan tentu saja kita semua -
bersiap-siap   menyambut kedatangan bulan suci ini dengan hati berbunga.
Maka menurut Rasulullah, sungguh tidak beruntung manusia yang melewatkan
Ramadhan ini dengan sia-sia. Berlalu tanpa kenangan dan tanpa makna apa-apa.

Persepsi yang benar akan mendorong kita untuk tidak terjebak dalam
kesia-siaan di bulan Ramadhan. Saat kita tahu bahwa Ramadhan bulan ampunan,
maka kita akan meminta ampunan pada Sang Maha Pengampun. Jika kita tahu
bulan ini bertabur rahmat, kita akan berlomba dengan antusias untuk
menggapainya. Jika pintu surga dibuka, kita akan berlari kencang untuk
memasukinya. Jika pintu neraka ditutup kita tidak akan mau mendekatinya
sehingga dia akan menganga.


Kedua, membekali diri dengan ilmu yang cukup dan memadai. 

Untuk memasuki puasa, kita harus memiliki ilmu yang cukup tentang puasa itu.
Tentang rukun yang wajib kita lakukan, syarat-syaratnya, hal yang boleh dan
membatalkan, dan apa saja yang dianjurkan.

Pengetahuan yang memadai tentang puasa ini akan senantiasa menjadi panduan
pada saat kita puasa. Ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk
meningkatkan kwalitas ketakwaan kita serta akan mampu melahirkan puasa yang
berbobot dan berisi. Sebagaimana yang Rasulullah sabdakan, 

Barang siapa yang puasa Ramadhan dan mengetahui rambu-rambunya dan
memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka itu akan menjadi
pelebur dosa yang dilakukan sebelumnya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).

Agar puasa kita bertabur rahmat, penuh berkah, dan bermakna, sejak awal kita
harus siap mengisi puasa dari dimensi lahir dan batinnya. Puasa merupakan
sekolah moralitas dan etika, tempat berlatih orang-orang mukmin. Latihan
bertarung membekap hawa nafsunya, berlatih memompa kesabarannya, berlatih
mengokohkan sikap amanah. Berlatih meningkatkan semangat baja dan kemauan.
Berlatih menjernihkan otak dan akal pikiran. 

Puasa akan melahirkan pandangan yang tajam. Sebab, perut yang selalu penuh
makanan akan mematikan pikiran, meluberkan hikmah, dan meloyokan anggota
badan.

Puasa melatih kaum muslimin untuk disiplin dan tepat waktu, melahirkan
perasaan kesatuan kaum muslimin, menumbuhkan rasa kasing sayang,
solidaritas, simpati, dan empati terhadap sesama.

Tak kalah pentingnya yang harus kita tekankan dalam puasa adalah dimensi
batinnya. Dimana kita mampu menjadikan anggota badan kita puasa untuk tidak
melakukan hal-hal yang Allah murkai. 

Dimensi ini akan dicapai, kala mata kita puasa untuk tidak melihat hal-hal
yang haram, 

[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-4): RAMADHAN, SAAT TEPAT BERTAUBAT

2006-09-27 Terurut Topik Arif N.S
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN 
(Bagian ke-4)

RAMADHAN, SAAT TEPAT BERTAUBAT 

Kemuliaan dan keistimewaan bulan Ramadhan telah disadari. Di dalamnya ada
rahmat, keberkahan, kebaikan, keselamatan, ampunan yang tak terhingga,
pahala yang berlipat ganda, dan kenikmatan berlimpah ruah. 

Karena itu, Rasulullah saw. menjelaskan dalam sabdanya, seandainya manusia
mengetahui kebaikan dan keistimewaan yang ada di bulan Ramadhan, maka mereka
akan menginginkan seandainya seluruh bulan yang ada menjadi bulan Ramadhan.

Semangat berlomba-lomba dalam ibadah dan kebaikan menjadi ciri khas dari
Ramadhan. Secara umum, kecenderungan kaum muslimin meningkatkan ibadahnya
sangat tinggi di bulan Ramadhan. Orang awam pun berlomba-lomba meningkatkan
ibadahnya, seperti: memakmurkan masjid, bersedekah, menambah shalat sunah,
melaksanakan tarawih, memberikan buka puasa, dan lainnya. Semangat beribadah
dan melakukan kebaikan belum sempurna bila seseorang belum memiliki
kepedulian terhadap usaha menghindari perangkap-perangkap dosa. 

Bahkan, memelihara dan menjaga diri dari dosa dan menjauhkan segala
perangkap-perangkapnya, sangat besar fadhilah dan keutamaannya di sisi Allah
swt. Mari kita renungkan riwayat hadits Rasulullah saw. yang menjelaskan
tentang tujuh golongan yang akan dilindungi oleh Allah swt. di akhirat
kelak, dimana tidak ada perlindungan selain perlindungan Allah swt. 

Bulan Ramadhan di samping menyediakan banyak peluang ibadah dan kebaikan, ia
juga membuka lebar-lebar pintu untuk menjauhkan diri dari maksiat dan dosa.
Upaya menjauhkan diri dari dosa dan maksiat, tidak terlepas dari keharusan
orang bertaubat dan membersihkan diri dari dosa-dosa dan maksiat mereka yang
pernah terjerumus ke dalamnya. Itulah istighfar dan taubat.

1.  Urgensi Taubat

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, kecuali Rasulullah
saw. Kenyataan ini mengharuskan setiap orang introspeksi diri dan kembali
bertaubat kepada Allah swt. Rasulullah saw. sendiri yang telah bebas dari
dosa, selalu beristighfar dan bertaubat tidak kurang dari tujuh puluh kali
setiap hari. Dalam riwayat lain, seratus kali. (HR. Bukhari-Muslim). 

Dalam Al-Qur'an ditemukan banyak ayat tentang pentingnya bertaubat.
Diantaranya, dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang
yang beriman, agar kalian meraih kemenangan. (An-Nur: 30)

Ayat ini turun di Madinah kepada generasi terbaik umat ini, dari Muhajirin
dan Anshar. Bahwa, bila mereka ingin meraih kemenangan, kejayaan, dan
kebahagiaan, maka harus dengan syarat bertaubat. Padahal, mereka telah
mempersembahkan segalanya untuk perjuangan iman melawan siksaan dan
intimidasi kafir Quraisy, menghadapi segala rintangan dan penderitaan dalam
berhijrah, dan menghadapi kilatan pedang, serangan musuh, dan ancaman syahid
dalam berjihad di medan perang. 

Ayat ini seolah-olah menyatakan bahwa tidak cukup hanya dengan beriman,
berhijrah, dan berjihad untuk mencapai kemenangan. Tetapi, harus pula dengan
banyak bertaubat. 

Ayat lain menyatakan hakikat yang lebih menggetarkan hati. Allah swt.
Berfirman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka pasti
orang-orang yang zhalim. (Al-Hujurat; 11). 

2.  Kewajiban Taubat dan Keutamaannya

Wahsyi, pembunuh Hamzah, paman tersayang Rasulullah saw. pernah ragu-ragu
masuk Islam, karena takut dosanya tidak akan terampuni dan taubatnya tidak
diterima oleh Allah swt. Namun, setelah mendapat jawaban dari Rasulullah
saw. berdasarkan ayat-ayat al-Qur'an, tanpa ragu dia pun masuk Islam dan
bertaubat menuju ke Madinah. Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, 

sesungguhnya Wahsyi, pembunuh Hamzah ra. paman Rasulullah saw. menulis
surat kepada Rasulullah saw. dari Mekkah, yang menyebutkan bahwa
sesungguhnya aku ingin masuk Islam, namun yang menjadi penghalangku dari
masuk Islam, adalah ayat Al-Qur'an yang turun kepada Anda, yaitu firman
Allah swt., 

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian
itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (Al-Furqan; 68). 

Aku telah melakukan tiga perkara itu. Sekarang apakah aku berpeluang untuk
bertaubat? 

Kemudian turun firman Allah swt., kecuali orang-orang yang bertaubat,
beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Furqan; 70). Rasulullah saw. pun membalas surat Wahsyi dengan ayat itu. 

Wahsyi menulis surat lagi yang isinya menyebutkan tentang syarat taubat,
yaitu beramal shaleh, dan aku tidak tahu apakah aku dapat melakukan amal
shaleh atau tidak? Kemudian turun firman Allah swt., 

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. 

[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-2): TIPOLOGI MANUSIA PENYAMBUT RAMADHAN

2006-09-27 Terurut Topik Arif N.S
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN 
(Bagian ke-2)

TIPOLOGI MANUSIA PENYAMBUT RAMADHAN

Setiap bulan Ramadhan menjelang, kita bisa membagi kaum muslimin dalam
beberapa kategori dan model, yaitu: 

Pertama, kalangan yang sangat antusias menyambut Ramadhan, karena sadar akan
banyaknya bonus rahmat dan pahala yang akan mereka dapatkan di bulan itu. 

Kedua, mereka yang biasa-biasa saja dalam menyambut kedatangan bulan suci
ini, tanpa ekspresi dan tanpa apresiasi apa-apa. Karena mereka tidak
mengerti apa sebenarnya yang ada dalam Ramadhan. 

Ketiga, mereka yang gembira dengan kedatangan Ramadhan, hanya karena mereka
diuntungkan secara materi walaupuan mereka miskin secara ruhani. 

Keempat, golongan yang merasa ketakutan dengan kedatangan bulan Ramadhan.

Terus terang, klasifikasi ini baru saja saya dapatkan dan tiba-tiba saja
muncul dari benak saya, ketika saya membaca beberapa buku dan melihat
fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Saya pun tidak tahu, apakah
klasifikasi itu benar atau malah salah dan mungkin mengada-ada. Namun sekali
lagi, saya katakan bahwa fenomena itu ada, minimal yang penulis tangkap dari
gejala sosial yang ada.

Golongan pertama adalah mereka yang menyadari sepenuhnya makna dan nilai
yang ada dalam Ramadhan. Sehingga, jauh-jauh hari sebelum bulan suci ini
hadir di hadapannya, mereka telah berkemas-kemas untuk mengarungi perjalanan
rohani yang demikian mengasyikkan. 

Semua perbekalan untuk menjalani perjalanan rohani itu telah mereka
persiapkan dengan sebaik-baiknya dan sematang-matangnya. Mereka menyadari
bahwa perjalanan rohani yang akan ditempuhnya dalam sebulan itu bukan
perjalanan yang mudah dan gampang. Ia memerlukan stamina fisik dan rohani
yang mapan, sehingga perjalanan itu bisa dilakukan dan dilalui dengan baik. 

Pembiasaan-pembiasaan pembuka sebagai latihan, akan dilakukanya. Termasuk
melakukan puasa-puasa sunah di bulan Sya'ban, atau mungkin bahkan sudah
dilakukan pada bulan Rajab. Pokoknya, kelompok ini betul-betul siap
menghadapi perjalanan rohani selama bulan Ramadhan. 

Mereka mengerti benar peta perjalanan rohani itu dengan sebaik-baiknya.
Akibatnya, secara mental mereka tidak terkejut dan bahkan merasakan hentakan
kenikmatan, kala akan memasuki bulan suci ini. Penulis kira, golongan ini
bukanlah golongan mayoritas di tengah umat dewasa ini. Mereka adalah para
pemburu takwa.

Golongan kedua adalah mereka yang biasa-biasa saja dalam menyambut
kedatangan bulan suci ini. Tak ada riak spiritual dan gairah jiwa yang
meluap-luap penuh gembira menyambut bulan ampunan dan suci ini. Kehadiran
Ramadhan sama sekali tidak mempengaruhi kebangkitan spiritualnya, tidak
menggairahkan urat-urat kepekaan nuraninya. Tak ada yang berubah. Tak ada
yang bergeser. Jiwanya demikian dingin, walaupun suasana bulan suci telah
memercikkan kehangatan-kehangatan. Hati mereka tak lagi terangsang untuk
memeluk erat sang tamu agung ini.

Di bulan suci ini, bukan tidak mungkin manusia semacam ini banyak jumlahnya.
Bahkan, bisa menjadi bagian paling besar dari lapisan umat ini. Namun, saya
berharap dan berdoa, semoga tidak. Untuk mereka, bonus-bonus Ramadhan tiada
guna dan mereka memang tidak berhak mendapatkannya.

Kelompok ketiga adalah kelompok yang gembira dengan kehadiran bulan
Ramadhan, karena mereka merasa bahwa kedatangannya dianggap akan membuat
mereka menangguk keuntungan besar. Siapa mereka? Mereka adalah sosok-sosok
pencari nafkah dengan kehadiran bulan suci. 

Di benaknya, yang bertaburan bukan pahala-pahala yang Allah turunkan dari
langit karena amal-amalnya yang sempurna. Yang terbayang dalam benaknya
adalah honor-honor jutaan atau amplop-amplop dalam sekali tampil di
publik, di media radio dan televisi, atau di mana saja yang dianggap
mendatangkan uang. 

Hatinya sama sekali tidak terpaut dengan imaan dan ihtisaab di bulan
Ramadhan. Yang tertayang dalam benaknya adalah seberapa banyak penghasilan
yang akan dia dapatkan dengan kehadiran bulan suci ini. Baginya tak perlu
apakah bulan ini bulan ampunan atau bukan bulan ampunan, yang penting aliran
uang mengalir deras ke kantong atau rekening. 

Tak ada dalam kamusnya, bahwa malam-malamnya harus diisi dengan salat
tarawih dengan khusyu' dan penuh makna. Malamnya-malamnya malah dia sibukkan
untuk tayang sana, tayang sini sambil tertawa bekakan, seakan Ramadhan
adalah bulan tawa dan bukan bulan amal. 

Malam-malamnya penuh dengan fatwa-fatwa dan seruan beramal, sementara dia
sendiri tengah membakar dirinya dengan ucapan-ucapan yang sebenarnya dia
sendiri tidak pernah, bahkan hanya untuk sekedar berniat melakukannya. Mulut
berbusa-busa mengajak orang mentadabburi Al-Quran, namun dia sendiri untuk
menyentuh, ya untuk menyentuh saja, demikian enggan.

Sosok ini bisa menimpa seorang pedagang, bisa seorang artis dan selebritis,
bisa seorang kiyai, bisa seorang ustadz ternama, bisa seorang qari'-qariah,
bisa seorang dai kondang, bisa seorang presenter, bisa seorang pengelola
televisi, radio, pengelola pengajian, pengelola transportasi, dan siapa saja

[media-dakwah] SERIAL RAMADHAN (Bag-3): RAMADHAN DAN GELORA JIHAD

2006-09-27 Terurut Topik Arif N.S
ARTIKEL SERIAL RAMADHAN 
(Bagian ke-3)

RAMADHAN DAN GELORA JIHAD


1.  Ramadhan Bulan Istimewa

Tersebar imej kurang baik di kalangan sebagian orang bahwa Ramadhan adalah
bulan istirahat dan bulan malas-malasan. Memang, ada suatu fenomena kurang
Islami terjadi, tatkala umat Islam melewati bulan suci Ramadhan. 

Di berbagai kantor, para karyawan seakan-akan kurang bersemangat bekerja
dengan alasan sedang puasa. Seusai shalat Zhuhur, kita dapati mereka
bergeletakan di mushalla atau masjid untuk tiduran, berdalih bahwa tidurnya
orang puasa adalah ibadah. Para ibu rumah tangga pengeluaran belanjanya
naik, mall dan pasar lebih ramai dibandingkan masjid, khususnya sepuluh hari
terakhir dari Ramadhan. 

Gejala negatif seperti ini terjadi, karena sebagian umat Islam kurang
memahami esensi bulan Ramadhan sebagai bulan jihad, bulan panen pahala, dan
bulan penuh berkah. Padahal, semangat Ramadhan yang difahami Rasulullah
tercermin dalam sebuah hadits, Seandainya umatku tahu (keutamaan) apa yang
ada pada bulan Ramadhan, niscaya berharap agar satu tahun seluruhnya terdiri
dari Ramadhan.

Ramadhan berasal dari kata-kata bahasa Arab ramadl maknanya membakar'.
Ramadhan adalah bulan kesempatan umat Islam untuk membakar dosa lebih
intensif dibandingkan dengan bulan lain. Mengapa membakar dosa? 

Pertama, amalan puasa adalah ibadah istimewa dan berpahala istimewa yang
mampu meningkatkan ketakwaan dan menepis semua bentuk kemunkaran dan
maksiat. 

Kedua, pada bulan ini umat Islam mendapatkan panen pahala karena ada malam
yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar, dan 

ketiga, dilipatgandakannya pahala semua amalan muslim dan muslimah. Yang
wajib dilipatgandakan 70 kali dan yang sunnah disamakan dengan pahala amalan
wajib. Dengan keistimewaan ini, dosa umat Islam terbakar oleh banyaknya
pahala amalan kebajikan yang diraih pada bulan Ramadhan.

Barangkali, di sinilah rahasianya mengapa Rasulullah senantiasa menanti
bulan Ramadhan, sehingga berdoa, Allahumma baarik lanaa fi Rajaba wa
Sya'baan wa ballighnaa Ramadlan (Ya Allah berkati kami pada bulan Rajab dan
bulan Sya'ban dan antarkan kami sampai ke bulan Ramadhan.). 

Selain dari pada itu, Beliau senantiasa berkhutbah ketika menyambut awal
Ramadhan. Di antara isi khutbahnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An
Nasa'i adalah sebagai berikut: 

Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penuh berkah. Allah mewajibkan atas
kamu puasa di bulan itu. Pada bulan itu semua pintu neraka terbuka lebar dan
semua pintu neraka Jahim tertutup rapat serta syetan-syetanpun dibelenggu.
Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sesungguhnya orang yang
tidak beramal kebaikan pada bulan ini sungguh amat merugi.

Konotasi pintu-pintu surga terbuka lebar dan pintu neraka tertutup rapat
dan syetan-syetanpun dibelenggu, maksudnya bahwa orang yang berpuasa
berkesempatan besar untuk masuk surga dan jauh dari neraka. Karena dengan
puasanya ia berpahala besar dan pasti tidak bisa digoda oleh syetan yang
terkutuk.

Kalau ada orang puasa yang masih bisa digoda syetan, berarti puasanya belum
benar dan pasti tidak sempurna. Mengapa demikian? Orang yang berpuasa
menurut syariat Islam akan menahan diri dari makan, minum, dan segala yang
bisa membatalkan puasanya, atau pun segala yang bisa mengurangi pahala
puasanya. 


2.  Ramadhan dan Jihad

Puasa adalah ibadah yang bernuansa jihad melawan hawa nafsu. Orang yang
tidak bisa menahan nafsu syahwatnya, nafsu amarahnya, nafsu seksualnya, dan
nafsu-nafsu lainnya selama berpuasa, berarti puasanya akan ditolak Rabbul
Izzati. Rasulullah pernah menegaskan dengan sabdanya: Barangsiapa yang
tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh
darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya. 

Inilah jihad muslim yang tiada hentinya, karena nafsu al ammarah bis suu'
senantiasa menyertainya, baik di kala jaga atau tidur. Namun, selain jihad
melawan hawa nafsu ini, umat Islam diperintahkan juga berjihad melawan
kekafiran dan kesyirikan. Jihad untuk mempertahankan diri dari serangan kaum
kufar ini sering disebut dengan jihad qitali.

Allah swt. telah mensyariatkan jihad melawan kekufuran sebagai sarana ibadah
dan perjuangan untuk menyiapkan individu muslim yang mampu membawa beban
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ibadah puasa penuh dengan
kebaikan dan sumber pengkaderan untuk menyiapkan generasi yang mau berkorban
lii'laai kalimatillah. 

Tahun demi tahun dilewati umat Islam dan Ramadhan penuh dengan kenangan
peristiwa besar yang menggambarkan jihad kaum muslimin. Sejak Islam datang
menembus gelapnya kekufuran dan kesyirikan menuju cahaya Islam, umatnya
telah menghadapi jihad besar melawan kezhaliman dalam menegakkan keadilan.

Jihad yang disyariatkan Islam bertujuan mencapai dua sasaran:

Pertama: Untuk mempertahankan diri dari serangan asing dan mempertahankan
tanah air di mana mereka tinggal.

Kedua: Mempertahankan dakwah Islamiyah dan 

[media-dakwah] Fwd: THE SEVEN DANGEROUS

2006-09-27 Terurut Topik DWOcrew_Jambi
Dear all y' guyz..
Ada forward-an dr temen saya, semoga bermanfaat.

Warm Regard,
yay

- Forwarded by DWOcrew Jambi/UBPjambi on 28/09/2006 09:13 -



- Forwarded by Hardinal Tj/UBPjambi on 07/18/2006 08:47 AM -


THE SEVEN DANGEROUS


DON'T ACT THE 7 ACTIONS BELOW 
AFTER YOU HAVE A MEAL  


* Don't smoke - Experiment from experts proves that smoking a cigarette after 
meal is 
comparable to smoking 10 cigarettes 
   (chances of cancer is higher).  
 
 
* Don't eat fruits immediately - Immediately eating fruits after meals will 
cause stomach to be bloated 
with air. 
   Therefore take fruit 1-2 hr after meal or 1hr before meal.   
  
 
* Don't drink tea - Because tea leaves contain a high content of acid. This 
substance will cause the Protein content in 
   the food we consume to be hardened thus difficult to digest.   


* Don't loosen your belt - Loosening the belt after a meal will easily cause 
the intestine to be 
twisted  blocked. 

  
* Don't bath - Bathing will cause the increase of blood flow to the hands, legs 
 body 
thus the amount of blood around the stomach will   therefore decrease. 
This will weaken the digestive system in our stomach. 
 
  
*  Don't walk about - People always say that after a meal walk a hundred steps 
and you will 
live till 99. In actual fact this is not true. Walking will cause the 
digestive system to be unable to absorb the nutrition from the food we 
intake. 
   
  
* Don't sleep immediately - The food we intake will not be able to digest 
properly. Thus will lead to 
gastric  infection in our intestine.   


[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] FW: Minta saran.

2006-09-27 Terurut Topik Udi


Assalamualaikum para Milish...

Saya punya seorang teman yg statusnya dan tempat kerjanya sangat sangat
basah artinya tempat yg sangat rentan dg hal suap, Parcel, Tip
dll...tapi dia tdk mau berbasah basah konsekuensinya adalah akan sering
masuk angin dan sakit sakitan.

Mohon info dari para milish.
1. Tempat Panti asuhan atao yayasan pengelola anak terlantar untuk
penyaluran parcel maupun THR yg statusnya berasal dari para partner
kerja-nya. Kalao bisa berikut No Telp. Yg bisa dihubungi.
jadi kalau ada yg mau mengantar parcel atao uang THR teman saya itu
langsung meberikan no/tempat yayasan tsb.

2. Mungkin pernah dibahas di milish ini sekedar meyakinkan saya lagi,
atao mohon dikirm ulang ke saya (JAPRI) hukumnya transaksi Valas
(haram, halal atau yg termasuk meragukan). Soalnya saya pernah dengar
ada jenis trasnsaksi jual beli mata uang yg hukumnya berbeda.

Pertama transaksi jual dg Jenis mata uang sama semisal uang Rp. 100.000
dijual dg harga Rp.95.000 (banyak kasus seperti ini menjelang lebaran
sbg bentuk menukarkan uang) 

Dan kedua 
Transaksi jual beli dg 2 Jenis mata uang yg berbedaa semisal uang USD.
dijual dg Rupiah atau sebaliknya.

Terima kasih sebelumnya
UDI






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] US Terrorize The World - 5 Ramadhan 1427 H (28.9.06)

2006-09-27 Terurut Topik muslim insuffer
  http://musliminsuffer.wordpress.com/


  bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
 In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful



=== News Update ===

Islam  the West: The Cult of Cruelty

In the week that George W Bush took to fantasising that his blood-soaked
'war on terror' would lead the 21st century into a 'shining age of human
liberty' I went through my mail bag to find a frightening letter
addressed to me by an American veteran whose son is serving as a
lieutenant colonel and medical doctor with US forces in Baghdad.

Put simply, my American friend believes the change of military creed
under the Bush Administration - from that of 'soldier' to that of
'warrior' - is encouraging American troops to commit atrocities.

From Abu Ghraib to Guantánamo Bay to Bagram, to the battlefields of
Iraq, and to the 'black' prisons of the CIA, humiliation and beatings,
rape, anal rape and murder have now become so commonplace that each new
outrage is creeping into the inside pages of our newspapers. 
http://www.newmatilda.com/home/articledetailmagazine.asp?
ArticleID=1834HomepageID=162

===

9/11 : CIA Mole Killed in Basra

Dead men don't talk and Omar al-Farouk is dead, so he won't be telling
us about his exploits as a CIA recruit.

As you may recall, Omar escaped from the Bagram torture center in
Afghanistan last year. How exactly a supposed high-ranking member of al-
Qaeda escaped-by picking locks and navigating a mine field-from a “high
value” military detention center was never explained, but the fact he
was a CIA asset may have had something to do with it. It is said al-
Farouk was a liaison between the al-Qaeda leadership in Afghanistan and
Jemaah Islamiyah in Indonesia. 
http://kurtnimmo.com/?p=572

===

Challenge to Mainstream Journalists: Dare to really investigate 9/11

I dare you to tackle 9/11. Come on. Too scared of losing your job?
Reputation, prestige, access? Stossel, Palast, Olbermann?? What the hell
are you so afraid of? You want fame, an eternal legacy? You want the
ultimate story? It's right in front of your nose. It's currently being
written by on a shoestring by Alex Jones, David Ray Griffin, Daniel
Hopsicker and other heroes who have the guts to risk everything for the
sake of truth, for our future as a nation.
http://www.prisonplanet.com/articles/September2006/240906Challenge.htm

===

9-11 Fireman: Bomb In The Building

Video captures fireman reporting on the presence of an explosive device
found inside one of the WTC buildings.
http://www.youtube.com/watch?v=W53wdu8IGlENR

===

Fascism the American Way

Tragically, the forces of avarice, militarism, nationalism, and lust for
power have all but extinguished the bright illumination cast by those
amongst the Founding Fathers who were deeply influenced by the Age of
Enlightenment. Despite its military and technological prowess, the
United States is awash in ignorance, superstition, repression, and fear
reminiscent of the Dark Ages.
http://civillibertarian.blogspot.com/2006/09/i-pledge-allegiance-to-
corporations.html

===

Fear the October Surprise

It wasn't Adolph Hitler who paid the price for WW II and his illegal war
of aggression, it was the German people. We simply cannot torture and
murder people on a wholesale basis without paying the butcher's bill.
http://www.321gold.com/editorials/moriarty/comment/20060927.html

===

The United States Of Torture

The United States now presents itself as what amounts to the globe's
largest and most powerful rogue state—a nuclear-armed superpower capable
of projecting military force to the furthest corners of the earth,
acting utterly without legal or moral constraint whenever the president
proclaims it necessary. 
http://www.informationclearinghouse.info/article15128.htm

===

Guantanamo Prisoner Brings Suit in European Court of Human Rights 

Boumediene has been tortured and abused at the hands of U.S. forces
throughout the course of his imprisonment at Guantanamo. He has been
severely beaten and short-shackled, placed in solitary confinement, and
deprived of sleep for extended periods of time.
http://releases.usnewswire.com/GetRelease.asp?id=73290

===

Does America torture?  

When Bush refuses to call his alternative methods torture, when he
wants to clarify cruel and degrading as allowing waterboarding, he
reminds me of what Humpty Dumpty told Alice in Wonderland: When I use a
word, it means just what I choose it to mean - neither more nor less.
http://www.informationclearinghouse.info/article15129.htm

===

For God's Sake

It’s been said the world has changed since 911. That’s true for our
government is indiscernible. It’s unrecognizable. It no longer adheres
to the principles of our founding papers. It no longer accepts The Bill
of Rights as the law of the land. No longer does it recognize treaties,
proclamations or conventions. 
http://www.informationclearinghouse.info/article15132.htm

===

Combative Bush Releases Parts of Terror Study  

Portions

RE: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

2006-09-27 Terurut Topik Dwi Asih Mayasari
Assalamu 'alaikum Wr. Wb,
Mohon ma'af Pak Amri, kalau saya tidak bisa mengomentari apa yang menjadi 
pertanyaan Bapak. karena saya merasa pemahaman saya mengenai Agama Islam yang 
masih minim sekali. Saya hanya ingin sharing kisah yang menurut saya sangat 
menarik yang saya terima dari millis tetangga untuk bisa dibaca oleh 
rekan-rekan semua di millis ini. 
Sekali lagi, apabila kurang berkenan, karena saya kurang memahami beberapa 
penggalan kata-kata dari cerita tersebut saya mohon ma'af, mengutip kata-kata 
dari para penceramah, kebenaran selalu datangnya dari ALLAH, dan kesalahan 
selalu datangnya dari saya.
Wassalamualaikum Wr. Wb. 

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Amri Munthe
Sent: Wednesday, September 27, 2006 4:23 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] FW: Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri


Assalamu 'alaikum Wr. Wb,

Menarik sekali kisah yang dijalani saudara kita Aslina.
Kebetulan kisah mati suri disertai dengan pertunjukan peristiwa alam barzakh 
sudah saya dengar lebih dari satu kali dengan kejadian yang berbeda. Kejadian 
yang hampir sama juga pernah dikabarkan terjadi di salah satu daerah di 
Sumatera Utara. Waktu itu saya masih usia Sekolah Dasar. Ceritanya hampir sama; 
di mana Allah mempertunjukkan beberapa kejadian di alam barzakh. Hal ini tentu 
sangat berguna bagi kita yang masih hidup untuk selalu tetap dalam iman dan 
taqwa.

Namun ada sesuatu yang ingin saya pertanyakan kepada seluruh member milis ini 
khususnya saudaraku Dwi Asih Mayasari selalu orang yang mem-posting kisah ini. 
Di bagian akhir kisah, dituliskan demikian:

Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku.

Bila kita analisis dari kata-kata ini, akan muncul dua pemahaman yang searah 
namun berbeda, antara lain:

Sadarlahlah wahai umat-Ku idealnya diucapkan oleh Nabi. 
 kau sudah Ku matikan. idealnya diucapkan oleh Allah
bla.. bla.. bla...
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku. Lagi-lagi kalimat terakhir ini 
menimbulkan dua pemahaman.

Kalau semua kata-kata di atas diucapkan oleh Allah, mengapa menggunakan kata 
UMAT. Bukankah umat berarti massa (komunitas) pengikut suatu ajaran? 
Sehingga logikanya Nabilah yang mempunyai umat. Tetapi nabi tidak mungkin 
mematikan, yang mampu untuk mematikan hanyalah Allah. Mestinya, kalau memang 
Allah yang mengucapkan kata-kata tersebut, mestinya digunakan kata HAMBA-KU 
dan bukan UMAT-KU.

Seringkali penggunaan kata UMAT disalahpahami penggunaannya, misalnya dalam 
sebuah lirik lagu pop Indonesia berjudul KUPU-KUPU MALAM, sepotong liriknya 
berbunyi : Namun apa yang terjadi... terjadilah... Yang dia tahu Tuhan 
Penyayang Umat-Nya

Namun demikian, saya tidak meragukan isi kisah di atas. Hanya saja mungkin saya 
yang keliru dalam memahami kata UMAT. Atau mungkin juga si pengirim kisah 
yang kurang memahami.

Terima kasih,

Wassalam..


Amri 


 Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1)
 Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat
 
 Adi Sutrisno,
 Wartawan Riau Mandiri
 
 Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin
 (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan
 koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi
 Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati
 suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah
 dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut
 amal dan perbuatan manusia selama di dunia. 
 
 Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai
 honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat
 serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin,
 di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV)
 Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya
 itu.
 Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam
 Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit
 kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya
 itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam
 Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center
 (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan,
 dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah
 tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.
 Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak
 sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman
 sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan
 kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. 
 Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat
 melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara
 perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di
 Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag)
 Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu
 Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat
 kosong atau berupa garis lurus. 
 Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian
 beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa
 dan mengecek kondisi 

[media-dakwah] Muslims ask Christians to look at violent history

2006-09-27 Terurut Topik muslim insuffer
  http://musliminsuffer.wordpress.com/


  bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
 In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful



  === News Update ===

Muslims ask Christians to look at violent history 

Tuesday, September 26, 2006 

Muslim scholars have called for a reassessment of the past, and for the
churches to face up to their own history of violence in a frank re-
assessment of the historical relations between the two faiths


Pope Benedict XVI has told diplomats from Islamic countries that the
peace of the world relies upon them learning to respect one another, to
discuss differences constructively, and to recognise the call within
both faiths to reject violence decisively.

In response, Muslim scholars have called for a reassessment of the past,
and for the churches to face up to their own history of violence in a
frank re-assessment of the historical relations between the two faiths.

The Pope’s plea came in a special meeting on 25 September 2006 with
Islamic leaders at the pontiff’s residence, in which the leader of the
world’s 1.2 billion Catholics stressed his respect for Muslims,
following a furore about a speech in which he quoted a 14th century
Christian emperor who referred to evil and inhuman aspects of the
religion.

I should like to reiterate today all the esteem and the profound
respect that I have for Muslim believers, Pope Benedict told the
ambassadors of Islamic countries accredited to the Holy See, as well as
representatives of various Muslim communities in Italy.

For the sake of the world, Christians and Muslims needed to learn to
work together, Pope Benedict declared, to guard against all forms of
intolerance and to oppose all manifestations of violence.

Pope Benedict XVI's reference to dark aspects in Islam's history also
opened up fresh examinations of its own past as conqueror, inquisitor
and patron of missionaries whose zeal sometimes led to harsh actions
against those of other faiths, points out Brian Murphy of Associated
Press.

Many Islamic leaders have appealed, in turn, for onlookers not to judge
their faith's nearly 1,400-year history solely by modern calls for ‘holy
war’, which they say is a clear distortion of the Qur’an’s teaching
about jihad as a spiritual struggle, and Muslim rage over Benedict's 12
September speech in Germany.

There is this impression among Muslims that the pope was saying, 'We
are superior and we are without problems,' explained Ali El-Samman,
president of the interfaith committee for Egypt's High Islamic Council.
The history books will tell you otherwise.

In recent years the Vatican has tried to clear away some of its
historical baggage, says Murphy. This includes a well-publicised (but
subsequently overlooked) 2001 apology by Pope John Paul II for the
medieval Crusades, which are widely seen both by Muslims and Orthodox
Christians as Western invasions.

Meanwhile, a professor of Islamic law at Qatar University, Muhammad
Ayash al-Kubaisi, has proposed on the website of the Al-Jazeera
television that Christians should study their own turbulent past and
that a constructive way forward might be a public debate about the
history of Muslim-Christian relations.

In 1099 Christian crusaders captured Jerusalem and began wholesale
attacks on its population, including Muslims and Jews, historians say.
At the same time in other parts of the Muslim world, a golden age had
its intellectual hub in Baghdad.

In the early 13th century, Crusaders sacked Constantinople, the ancient
centre of Greek-led Byzantium, in part to use the plunder to fund more
forays into Muslim lands. The Byzantine Empire never fully recovered
from the blow.

No religion is without their unholy periods, commented the Rev Khalil
Samir, a Vatican envoy for interfaith links in Lebanon. To admit this
is an important step to real understanding and dialogue.

source:
http://www.speroforum.com/site/article.asp?
idcategory=33idSub=128idArticle=5696

  ===



-muslim voice-
__
BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW 


[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Pope Benedict XVI has still not apologized for equating Islam with violence

2006-09-27 Terurut Topik muslim insuffer
  http://musliminsuffer.wordpress.com/


  bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
 In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful



  === News Update ===

Benedict `should come clean'

Canadian Arab group finds stand disappointing Muslim diplomats mostly
mum after meeting pontiff

Sep. 26, 2006. 
STUART LAIDLAW
FAITH AND ETHICS REPORTER


Pope Benedict XVI has still not apologized for equating Islam with
violence in a speech and now seems to be using the ensuing controversy
to forge an allegiance with conservative Muslims, Canada's largest Arab
organization says.

He should come clean, Khaled Mouammar, president of the Canadian Arab
Federation, said yesterday after meeting with the Toronto Star editorial
board.

His strong reaction stood in sharp contrast to those of Muslim envoys to
the Vatican who met Benedict yesterday to discuss fallout from a speech
the Pope gave Sept. 12.

At a German university, Benedict quoted 14th-century Byzantine Emperor
Manuel II Palaeologus, a Greek Orthodox Christian, as saying the Prophet
Muhammad commanded to spread by the sword the faith he preached.

That unleashed anger in the Muslim world, forcing the Pope repeatedly to
say he regretted the reaction to his speech.

Mouammar said all Arabs felt targeted by the remarks, even those who are
not Muslim.

My wife was infuriated and she's Catholic, Mouammar, a Christian
Palestinian, told the Star's editorial board.

Mohamed Boudjenane, federation executive director, said Benedict's words
need to be seen in the context of others from the Roman Catholic leader,
who laments Christianity's waning influence in Europe and argues against
Muslim Turkey joining the European Union.

That Pope has a precedent with the Islamic world, said Boudjenane, a
Muslim.

Yesterday, Benedict met envoys from Muslim nations and representatives
of Italian Muslim groups at his summer residence outside Rome. He used
the 30-minute meeting to call for more interfaith dialogue.

Mouammar stressed that the Pope still has not apologized for the
comments themselves, only the reaction to them.

He has never apologized that he really condoned what this emperor
said, Mouammar said. He should say: `I am sorry that I quoted this guy
and based my conclusions on him.'

The Pope repeatedly has said he does not agree with the emperor he
quoted. Mouammar does not accept this explanation because the Pope based
his conclusion in the speech — that reason and violence are not
compatible — on the emperor's statement.

He indirectly agreed, Mouammar said.

Some at yesterday's meeting with the Pope saw good in it.

Mario Scialoja, adviser to the Italian section of the World Muslim
League, told Reuters News Agency he had not expected another (papal)
apology.

He recalled the differences but expressed his willingness to continue
in a cordial and fruitful dialogue, said Scialoja, who described the
pontiff's speech as very good and warm.

Nearly all those at the meeting drove off without comment.

The Pope used the word dialogue eight times during his five-minute
address at Castel Gandolfo.

He said Catholics and Muslims should focus on what they agree on, not on
what divides them.

It is imperative that Christians and Muslims engage with one another
(on) the numerous challenges that present themselves to humanity,
especially those concerning the defence and promotion of the dignity of
the human person and of the rights ensuing from that dignity, the Pope
said.

Mouammar said such a plea would only appeal to conservative Muslims. He
is talking about family-values issues, such as same-sex marriage,
abortion, that sort of thing.

Boudjenane said the Vatican stand on such issues would appeal to the
conservative fringe of Islam, but not to more moderate Muslims.

Iraq's ambassador to the Holy See said the pontiff's meeting with
Muslims should end the anger over his address at the university in
Regensburg where he once taught theology.

The Holy Father stated his profound respect for Islam. This is what we
were expecting, Iraqi envoy Albert Edward Ismail Yelda said, as he
left. It is now time to put what happened behind and build bridges.

Al-Jazeera, in Arabic, carried Benedict's speech live.

Others attending included a diplomat from Indonesia, where Christian-
Muslim tensions were heightened last week by the execution of three
Catholic militants.

Saudi Arabia, the seat of Islam, does not maintain diplomatic relations
with the Vatican.

source:
http://www.thestar.com/NASApp/cs/ContentServer?
pagename=thestar/Layout/Article_Type1c=Articlecid=1159221039138call_page=TS_Worldcall_pageid=968332188854call_pagepath=News/Worldpubid=968163964505

  ===



-muslim voice-
__
BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW 


[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL 

[media-dakwah] 9/11 : CIA Mole Killed in Basra

2006-09-27 Terurut Topik muslim insuffer
  http://musliminsuffer.wordpress.com/


  bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
 In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful



  === News Update ===

9/11 : CIA Mole Killed in Basra 

Tuesday September 26th 2006, 8:27 am 


Dead men don’t talk and Omar al-Farouk is dead, so he won’t be telling
us about his exploits as a CIA recruit. 

As you may recall, Omar escaped from the Bagram torture center in
Afghanistan last year. How exactly a supposed high-ranking member of al-
Qaeda escaped—by picking locks and navigating a mine field—from a “high
value” military detention center was never explained, but the fact he
was a CIA asset may have had something to do with it. It is said al-
Farouk was a liaison between the al-Qaeda leadership in Afghanistan and
Jemaah Islamiyah in Indonesia. 

Few in the corporate media, however, mention A.C. Manulang, the former
head of the State Intelligence Coordinating Board in Indonesia, who
stated that al-Farouk was “assigned to infiltrate Islamic radical groups
and recruit local agents within these groups” for the CIA, according to
Tempo Interactive. “When Al Faruq finished his assignments, the CIA
created a scenario that he had been arrested,” Manulang explained in
September, 2002. Manulang believes al-Farouk recruited people from
Islamic groups to commit several bombings and attempt to assassinate
Megawati Sukarnoputri, the former president of Indonesia. 

After al-Farouk was captured and underwent “interrogation,” we learned
that Omar supposedly “sent Abu Bakr Baasyir, spiritual leader of Jemaah
Islamiyah, a large sum of money in order to allow him to buy
explosives,” according to the UK Telegraph. “A US report on the
interrogation of Kuwaiti-born Omar al-Faruq, who is being held in
Afghanistan, ‘refers to the transmission of $73,000 (£47,000) from Saudi
Arabia to Baasyir, which he used to procure explosives’. But security
sources cautioned that the explosive is much easier to get hold of than
some reports have suggested.” No doubt, especially considering the
explosive was military grade C-4. 

“The explosive used in the Bali bomb attack could have come from
supplies handed over to the Mujahideen by the CIA during the Soviet
occupation of Afghanistan.” 

It is, to say the least, curious al-Farouk “escaped” after a lawyer
requested his testimony in a brutality case against a U.S. soldier.
“While the possibility of al-Faruq making his way back to Indonesia
remains a dangerous possibility, it is more conceivable that he may have
joined the remnants of Al-Qaeda in or around Afghanistan or has made his
way back to his country of heritage, Iraq,” reported the propaganda site
Radio Free Europe. In fact, al-Farouk is Kuwaiti. 

Now we are expected to believe he was killed after British troops raided
a villa in Basra. “Omar al-Farouk was alone in the house in an upper-
class neighborhood when soldiers from the Princess of Wales royal
regiment entered, the Times of London reported…. ‘We wanted to arrest
him, but regrettably he opened fire,’ Army spokesman Maj. Charlie
Burbridge said.” 

Regrettable, indeed, although a stroke of luck for the CIA, as dead
moles tell no tales.

source:
http://kurtnimmo.com/?p=572

  ===



-muslim voice-
__
BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW 


[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] Does America torture?

2006-09-27 Terurut Topik muslim insuffer
  http://musliminsuffer.wordpress.com/


  bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
 In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful



  === News Update ===

Wednesday September 27, 2006

Does America torture? 

By BRIAN COONEY - Contributing Columnist


On Sept. 6, President Bush announced the transfer to Guantanamo of 14
detainees from secret CIA prisons in foreign countries. He acknowledged
that the CIA used an alternative set of procedures to interrogate
these prisoners. He refuses to deny widespread reports that these
procedures included waterboarding or simulated drowning.

He went on to say that The United States does not torture. It's against
our laws, and it's against our values. He was lying. And he was playing
games with words in a way that demonstrates his contempt for the
intelligence of the American people.

Since 9/11, the United States has frequently outsourced torture to
countries such as Egypt, Jordan and Syria, that are known to use brutal
methods. This procedure is called extraordinary rendition. It is
expressly forbidden by the U.N. Convention against Torture (Part I, A.
3.1), which the U.S. has signed and ratified. It also violates section
2242 of the 1998 Foreign Affairs Reform and Restructuring Act.

When you outsource a task, you remain the primary agent. If I hire
someone to murder another person, I am guilty of murder. George Bush is
guilty of torture.

The U.N. Convention defines torture as any act by which severe pain or
suffering, whether physical or mental, is intentionally inflicted on a
person. Waterboarding would certainly qualify, as would any technique
that was really effective at getting information from a terrorist
determined to remain silent.

The Supreme Court recently ruled that article 3 of the 1949 Geneva
Convention applies to al Qaeda detainees. This article prohibits cruel
treatment and torture, and outrages upon personal dignity, in
particular, humiliating and degrading treatment. In his Sept. 6
address, Bush announced that he wanted Congress to clarify article 3
by stipulating that it is consistent with his alternative
interrogation techniques.

When Bush refuses to call his alternative methods torture, when he
wants to clarify cruel and degrading as allowing waterboarding, he
reminds me of what Humpty Dumpty told Alice in Wonderland: When I use a
word, it means just what I choose it to mean - neither more nor less.

As I listened to this dishonest and belligerent man speak to the press,
I was reminded of another bleak and oppressive period in recent American
history - a time when, like today, basic American values were being
trampled on by a ruthless politician.

On June 9, 1954, something momentous happened during a televised hearing
of the Senate Permanent Subcommittee on Investigations. 

The American people finally recoiled in disgust at the way a powerful,
fearmongering politician was abusing the power of government to
undermine the rule of law.

For two years, Senator Joe McCarthy (R-WI) had used his subcommittee to
bully and smear hundreds of people with unsubstantiated charges of being
communist spies or sympathizers. He rode a wave of anxiety among
Americans over the military threat, subversive activities and espionage
of communist regimes in the Soviet Union and China. McCarthy manipulated
these fears into a national paranoia. Politicians in both parties were
afraid to stand up to him lest they, too, be accused of disloyalty.

On that June 9, McCarthy went too far. He was facing off with Joseph
Welch, senior counsel for the Army. He insisted on entering into the
record that a young lawyer working for Welch's firm was once a member of
the National Lawyers' Guild, an organization that McCarthy had falsely
accused of subversive activities. This entry could have meant an end to
the young man's career.

Welch then asked a question that was the undoing of McCarthy: Have you
no sense of decency sir, at long last? Have you left no sense of
decency? Soon after the hearing McCarthy was censured by the Senate,
and lost popular support. I hope something like this will happen to
George W. Bush as a result of the Sept. 6 press conference.

Bush is the desperate leader of a desperate Republican majority haunted
by what could happen to them as a result of their incompetent and
disastrous response to 9/11. The latest National Intelligence Estimate,
reflecting the conclusions of all 16 intelligence agencies, states that
the Iraq war has increased the number of terrorists and the danger we
face from terrorism. A record 6,600 Iraqi civilians were killed in July
and August. Manfred Nowak, the U.N. special investigator on torture,
reports that torture in Iraq is totally out of hand. The situation is
so bad many people say it is worse than it has been in the times of
Saddam Hussein.

Bush's response to all this is to ask the American people to let him do
more torturing. If you won't, he threatens to label you 

[media-dakwah] Ingin sholat tahajud .

2006-09-27 Terurut Topik nmisnan
Assalamualaikum Wr. Wb.

AA Nizam , saya mau nanya nih.
Saya ingin sholat tahajud , tapi ada hal-hal yg perlu saya  tanyakan ke AA.
Yang pernah saya dengar di berapa pengajian..sholat tahajud di bulan
ramadhan adalah sebagai berikut ;

Pendapat pertama :
1) Setelah sholat tarawih seseorang yang ingin sholat tahajud malamnya tidak
langsung mengakhirinya dengan witir.
Dia mungkin tidur dulu. setelah itu melaksanakan sholat tahajud dan witir.
 karena menganggap sholat witir adalah sholat penutupan ).

- Terus pendapat kedua .
2) Ada yang terus melaksanakan sholat witir setelah sholat tarawih . Lantas
ditengah malam dia melaksanakan 1 rakaat sholat witir.( Menggenapkan raka'at
witir ). Trus dia lanjutkan dengan sholat tahajud dan diakhiri dengan sholat
witir 3 rakaat.

- Pendapat ketiga
3) Sama sekali tidak ada sholat tahajud . Dikarenakan sudah melaksanakan
sholat witir, setelah melaksanakan sholat tarawih.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Sebelumnya saya ucapkan terima
kasih.

Wasalamualaikum Wr. Wb.
Nuryadi Misnan






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] UNDANGAN: Silaturrahmi dan Diskusi

2006-09-27 Terurut Topik Teguh, Imanullah \(PSU\)

Undangan

Silaturrahmi dan Diskusi
Dalam rangka Pertemuan Silaturrahmi dan diskusi mengenai Dakwah Islam
melalui internet.

Pembicara: 
- Sdr. Agus Nizami.

Sabtu, 14 Oktober 2006.
Pukul 10.00 - 14.00 WIB.
Gedung TANMIA.
Jl. Raya Pasar Minggu,
Jakarta Selatan.
(Samping ATM BCA atau 2 m dari stasiun Pasar Minggu)
Peta lokasi bisa dilihat dalam link berikut
http://www.Nizami.org/Tanmia.jpg

CP:
Agus Nizami (7226620)
Suhana (7560908 ext 258)
Teguh Imanullah (78548233)

Infaq seikhlasnya untuk  sewa gedung



[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/