[mediacare] Pemerintah Tak Akan Membiayai Penanganan Lumpur Sidoarjo

2007-03-18 Terurut Topik Danny Lim
DL - Pertama: salut kepada Suara Pembaruan yang mampu menyajikan tulisan padat 
berisi seperti di bawah ini. Kedua: sikap wakil presiden tepat sekali, bila 
perusahaan swasta membuat kekeliruan, maka kerugian harus ditanggung oleh 
(insurance) perusahaan swasta ybs.

Namun tokh ada dua catatan:
1. Bila ijin pemboran gas alam dikeluarkan oleh pemerintah daerah, maka 
pemerintah daerah juga harus mengganti kerugian bersama Lapindo Brantas.
2. Selama Lapindo Brantas (dan pemda) belum mengganti kerugian, maka kewajiban 
pemerintah daerah untuk memberi tunjangan sosial darurat kepada seluruh 
keluarga yang tertimpa malang. Biaya mana nantinya diperhitungkan dengan 
kerugian yang harus dibayar oleh Lapindo Brantas (dan pemda sendiri).

Pemerintah (daerah) harus melindungi rakyat, bukan membiarkan rakyat terlantar. 
Pasal 34 UUD RI mewajibkan pemerintah daerah/pusat memberi santunan kepada 
rakyat miskin dan anak-anak terlantar (mis. yang kesusahan tertimpa malapetaka 
Lapindo Brantas). Semoga cara berpikir orang Indonesia dalam hal bantuan kepada 
orang miskin dan anak terlantar sama dengan cara berpikir orang Belanda di sini.


SUARA PEMBARUAN DAILY 


Pemerintah Tak Akan Membiayai Penanganan Lumpur Sidoarjo
[JAKARTA] Pemerintah tidak akan mengambil alih masalah pembiayaan terkait 
dengan semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur. Yang 
ditanggung pemerintah hanyalah bencana alam seperti yang terjadi di Yogyakarta. 

Demikian Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla kepada wartawan di 
Jakarta, Jumat (16/3). Wapres ditanya tentang penanganan masalah semburan 
lumpur panas Lapindo. 

Dia menambahkan, masyarakat Indonesia selalu berpikir, kalau bencana nasional 
seolah-olah dengan sendirinya pembiayaan ditanggung pemerintah. Padahal, yang 
ditanggung pemerintah hanya bencana alam yang terjadi bukan karena kecerobohan 
manusia, seperti bencana alam gempa bumi dan tanah longsor. 

Sedangkan semburan lumpur panas Lapindo masih menjadi tanggung jawab pemilik 
Lapindo, dalam hal ini Nirwan Bakrie. Dan di hadapan Presiden dan Wapres Nirwan 
sendiri sudah menyanggupi menanggulangi seluruh biaya akibat semburan lumpur 
panas tersebut. Lagi pula, kata Kalla, Nirwan Bakrie adalah pengusaha nasional 
yang tidak akan lari ke luar Negeri. Bakrie adalah pengusaha yang sangat 
nasionalis. 

Sementara terkait dengan masalah kompensasi, Nirwan Bakri sudah berjanji untuk 
memberikannya kepada semua korban. Hanya saja, dana kompensasi itu tidak bisa 
diberikan begitu saja, tetapi harus menunggu proses sertifikasi tanah dan 
bangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. [A-21] 




Last modified: 17/3/07 


[mediacare] Saran untuk Bioskop Trans TV

2007-03-18 Terurut Topik doddy rosadi
Sempat berharap banyak ketika Trans TV membuat Program
Bioskop Trans TV. Tapi, hanya di awal-awal saja filmnya baru-baru dan
bagus-bagus, makin ke sini makin mengecewakan.

Apalagi film yang diputar jam 23 WIB, kebanyakan film yang kategorinya 
ecek-ecek atau sudah re -run beberapa kali.

Padahal, masih banyak film bagus, gak musti dari
Hollywood kan, yang bisa diputar di Bioskop Trans TV
Innocent Voice, Run Lola Run, The Legends of
Suriyothai dan masih banyak lagi

-ddr-
Pecinta Liga Inggris nya Trans 7



--- wahyudi yudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


[mediacare] Re: Mengapa ANTV masih terpuruk

2007-03-18 Terurut Topik Naratama Rukmananda
Mbak Uni Lubis, saya yakin ANTV masih punya kesempatan untuk lepas
dari keterpurukan. Bahkan bisa menjadi stasiun tv yang cukup
disegani di negeri khatulistiwa. Memang tidak mudah memadukan lokal
dan internasional, perlu waktu dan perlu keyakinan.

Saran saya,  simpel saja. Jangan sampai ANTV kehilangan moment lagi,
semoga "terang benderang"nya transmisi dan program baru di bulan
Juni (atau bulan lainnya) bisa menjadi momen2x yang bersejarah
mengubah peta dan wajah Indonesia dengan gebrakan ANTV.

(Dan, saya  serta teman2x di DC tetap mendukung lewat Om Farhan ya
mbak...hehehe...).

Buat Bang Ade, walau tidak di KPI, kajian anda soal media masih
tetap kita tunggu. Dan saya pikir, demokratisasi dan desentralisasi
penyiaran sangat dipengaruhi oleh pemikiran dan usaha dari member2x
KPI yang baru. Sama dengan mbak Uni, sayang Anda tidak di KPI lagi,
padahal KPI sempat "ngetop" karena tulisan2x Anda...

Thanks & Salam

Naratama



--- In mediacare@yahoogroups.com, Uni Zulfiani Lubis
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wah, saya pikir Ade sudah cukup "sibuk" belakangan ini...soal
bagaimana progress TV  nasional melakukan transfer ke lokal...biar
kami lapor ke KPI baru aja yaa.sayang juga Anda sudah tidak di
KPI...
>
>   Ciao.
>
>
>   Saya tidak menanggap substansi jawaban Uni Lubis.
> Saya cuma sangat tergerak dengan pernyataan dia bahwa untuk
memenangkan
> pertarungan, yang akan dilakukan antara lain adalah dengan
membenahi
> transmisi Surabaya.
> Saya yakin sikap Uni adalah sikap semua stasiun televisi Jakarta
yang
> selama ini bersiaran secara nasional.
> Mereka nampaknya betul2 mengabaikan kewajiban UU penyiaran 2002
bahwa
> sebenarnya tahun ini (2007) sudah tidak boleh lagi ada siaran
nasional.
> Seharusnya mereka mengembangkan jaringan stasiun televisi di
seluruh
> daerah. Jadi, alih2 sekadar membangun atau memperbaiki relay
station, yang
> harus mereka lakukan adalah membangun atau mencari partner lokal
untuk
> membangun stasiun lokal yang akan manjadi bagian dari jaringan
mereka.
> Stasiun-satsiun televisi Jakarta ini memag tidak peduli dengan
> demokratisasi dan desentralisasi penyiaran!
> hah!
>
> ade armando


[mediacare] Republik Mimpi dan Protes Tionghoa

2007-03-18 Terurut Topik Yap Hong Gie
Paradigma dan kegiatan berpolitik Ormas/Parpol yang mengatas-namakan Etnis, 
cuma menunjukan 2 kemungkinan:
* Wawasan politik (sebagian) elite Tionghoa masih pada tingkat yang 
primitive.
* Bertujuan memperjuangkan kepentingan politik etnis, justru memperkuat 
sikap yang eksklusif, bahkan cenderung mengarah menjadi separatis.

~~

- Original Message - 
From: Daniel Pramono
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, March 18, 2007 11:53 PM
Subject: Republik Mimpi dan Protes Tionghoa


Karena debat soal Rep. Mimpi di Tionghoa-net saya jadi penasaran pingin 
lihat seperti apa sebenarnya acara ini. Maka malem ini saya nyalakan TV 
(yang biasanya jarang nyala) untuk melihat acara ini dari awal sampai akhir.

Ternyata episode Rep Mimpi kali ini adalah episode yang selama ini 
diributkan karena memuat artikel koran berjudul "Republik Mimpi diprotes 
Tionghoa". Jadi amat kebetulan karena saya bisa melihat langsung konteks 
ditayangkannya artikel tersebut dalam keseluruhan acara ini.

Episode ini di awali selentingan bahwa Rep. Mimpi disomasi Menkominfo. 
Kemudian ditayangkan hasil poling detik.com dan perspektif.com yang 
mengungkapkan banyaknya dukungan publik pada Rep. Mimpi. Lalu ditayangkan 
liputan TV Perancis Arte France TV yang mengulas Rep. Mimpi dan peran parodi 
politik bagi pertumbuhan demokrasi di Indonesia.

Segmen penayangan artikel yang menyebut kata "Tionghoa" diawali dengan 
pengantar dari Anya Dwinov (moderator ?) yang kata-katanya adalah sebagai 
berikut : "Terima kasih atas dukungan rekan-rekan pers cetak kepada Rep. 
Mimpi seperti yang akan kita lihat dalam tayangan berikut ini". Kemudian 
ditayangkan kurang lebih tujuh kliping artikel koran yang masing-masing 
muncul empat detik. Artikel-artikel tersebut diantaranya berjudul :

- "Rep. Mimpi diprotes Tionghoa"
- "Rep. Mimpi dibela DPR"
- "Rep. Mimpi dibela Mega dan Gus Dur"
- "Somasi Menkominfo kepada Rep. Mimpi" (saya lupa tepatnya, tapi nadanya 
mengkritik somasi Menkominfo tersebut"
- yang lain saya lupa karena cepet sekali, hanya empat detik, tapi lebih 
banyak tentang somasi dari Menkominfo.

Tayangan ini diakhiri dengan komentar dari Anya Dwinov : "Kami tidak akan 
memberi komentar pada tayangan tadi, anda bisa membacanya sendiri".

Kemudian tayangan dilanjutkan dengan potongan video ketika Habudi (Habibie 
palsu) dan Efendi Gazhali ngobrol santai sambil tertawa-tawa dengan 
Menkominfo Sofyan Jalil. Habudi bicara dengan menirukan gaya Habibi, lalu 
Sofyan Jalil berkomentar supaya Habudi memperkaya vokabulari gaya Habibi 
yang ditirukannya, "Jangan hanya hi-tech melulu, ditambah dong, misalnya 
soal ICMI begitu". Effendi Gazhali ikut menimpali mengolok Habudi yang 
tampak kewalahan menjawab Sofyan Jalil yang tampaknya lebih hafal vokabulari 
gaya Habibie.

Keseluruhan acara Rep. berlangsung lebih dari satu jam, dan tayangan artikel 
"Rep. Mimpi diprotes Tionghoa" hanya empat detik.

Saya menulis ringkasan episode ini supaya dapat dilihat konteks tayangan 
artikel "Rep. Mimpi diprotes Tionghoa" yang diributkan oleh beberapa 
kalangan Tionghoa. Ada tiga hal yang jadi sorotan saya :

Pertama, artikel "Rep. Mimpi diprotes Tionghoa" itu bukanlah opini milik 
Rep. Mimpi sendiri melainkan dari "rekan-rekan pers cetak", dan Rep. Mimpi 
tidak memberikan komentar tambahan apapun terhadap artikel tersebut. Artikel 
itu sendiri hanyalah salah satu dari tujuh artikel yang ditayangkan yang 
menggambarkan dukungan pers cetak kepada Rep. Mimpi. Jadi konteks dari 
tayangan itu adalah menggambarkan dukungan pers terhadap Rep. Mimpi, 
bukannya serangan balik terhadap pihak yang mensomasi Rep. Mimpi.

Dari konteks ini tampaknya jadi rancu bila protes diarahkan ke Rep. Mimpi 
dengan tuduhan mengeluarkan pernyataan provokatif yang menyerang Tionghoa 
karena pernyataan tersebut dirilis oleh koran yang memberikan dukungan 
kepada Rep. Mimpi. Tuduhan yang diarahkan kepada Rep. Mimpi akan menunjukan 
bahwa si penuduh tidak mengerti konteks penayangan pernyataan "Rep. Mimpi 
diprotes Tionghoa" tersebut.


Kedua, pembicaraan dan artikel yang ditayangkan lebih banyak tentang somasi 
dari Menkominfo. Perubahan dari "Republik" Mimpi menjadi "Kerajaan" Mimpi 
adalah sebuah sinisme bahwa tindakan pemerintah yang ingin membungkam suara 
parodi politik ini adalah tindakan otoriter seperti dalam sebuah "kerajaan". 
Jadi bobot dalam memparodikan somasi dari Menkominfo jauh lebih berat 
daripada somasi dari PARTI yang bahkan tidak disebut satu kalipun. (rupanya 
PARTI gagal "numpang beken" di Rep. Mimpi).

Paradoksnya dalam tayangan video justru terlihat Menkominfo Sofyan Jalil 
tertawa-tawa dengan Habudi dan Effendi Gazhali. Malahan ditambah beliau 
mengajari vokabulari gaya Habibie yang bisa ditirukan Habudi.

Bukankah menggelikan bila Sofyan Jalil yang somasinya diparodikan begitu 
panjang saja tertawa-tawa akrab dengan personil Rep. Mimpi nah Tionghoa 
yang cuma muncul empat detik kok malah mau mencak-mencak protes.

Acara ini sendiri

[mediacare] circle of help

2007-03-18 Terurut Topik Goenardjoadi Goenawan
Kalau kita lihat, beberapa orang mendapatkan kesuksesan seolah-olah
dia memiliki tangan Midas, Hand of midas, segala macam yang
disentuhnya menjadi emas.
Wah kalau kita memiliki hand of Midas, paling enak deh,
Kok bisa?

Mengapa tangan kita pegang apa-apa kok tidak jadi apa-apa?
Hand of Midas itu seperti tangan bayi.
Dia tinggal tunjuk bapaknya, maka bapaknya mulai joget..
Dia tinggal tunjuk ibunya, maka ibu mulai menyusuinya,
Sesungguhnya energi bayi sungguh efektif.

Maksudnya kita tinggal mewek saja, maka nanti akan ada yang
mengurusi?

1. Jangan meminta pertolongan kepada orang lain.

Kesalahan pertama, anda bukan bayi lagi, jadi pada waktu anda minta
tolong kepada orang lain, besar kemungkinannya anda ditolak.
Tapi saya dulu melamar kerja di 30 perusahaan dipanggil oleh 3
perusahaan, diterima di 1 perusahaan. Itu dulu, sewaktu jaman Pak
Harto, kalau sekarang anda mau melamar cara ini jangan 30
perusahaan, namun harus 700 perusahaan, karena probabilitynya
pelamar ada 700 oleh karena itu secara statistik anda harus shoot
700 kali.

2. Jadi harus secara aktif menarik perhatian?

Ini kesalahan kedua, dipikir dunia itu bisa kita kendalikan, dengan
terus kita menarik perhatian, maka suatu saat kesempatan akan
datang? Dijamin yang datang itu sebenarnya hanya pengen hiburan
saja.
Hidup ini bukan tergantung dari content yang kita tawarkan, namun
lebih tergantung pada deliverynya.
terus gimana?
Bagaimana caranya supaya kita mendapat pertolongan orang lain?

3. Tolonglah orang lain.

Setiap orang memikirkan kesulitannya masing-masing, kalau ada orang
yang mau menolong anda, itu pasti karena cocok dengan kebutuhan dia.
Mengapa kok bisa cocok dengan kebutuhan dia? Karena anda menolong
dia, bukan sebaliknya.
itulah namanya circle of help.

4. Percayailah orang lain.

Pada waktu anda mempercayai dia, maka anda berbuat sepenuh hati
untuk dia, maka otomatis, diapun akan membalas berbuat sepenuhnya
untuk anda.
Sebuah pertolongan membutuhkan circle of trust.
untuk masuk kesana, anda tidak bisa masuk separo kaki, apalagi
separo hati.

Kalau anda masuk kesana, maka anda akan merasakan gaya tarik
sentrifugal. setelah anda masuk kesana, maka anda tidak akan jatuh
lagi, karena gaya gravitasi sudah kalah dengan gaya sentrifugal.
Anda akan ditarik ke atas, selama anda bisa dipercaya.

salam,
Goenardjoadi Goenawan
http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=5630&pageNum=2
Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. & Ir. Stefanus Indrayana, 
MBA.:
* Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007)
Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya:
* Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006)
* Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani
* Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku
* Pelangi Kehidupan Entrepreneur


 

Now that's room service!  Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


[mediacare] Melangkah dengan satu kaki

2007-03-18 Terurut Topik Goenardjoadi Goenawan
Dalam hidup ini kita selalu bergelut dengan segala macam keinginan,
dan oleh karena itu banayk orang berbondong-bondong lalu belajar
bagaimana caranya memasarkan, lalu belajar ilmu Marketing, supaya
bisa laku, banyak uang.

Ada yang lalu belajar bagaimana caranya supaya efektif? Lalu
belajar Mestakung. Profesor Fisika mempelajari Mestakung. Semesta
Mendukung.

Kita terus belajar, bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan apa
yang kita inginkan, lewat perusahaan, lewat organisasi, lewat segala
macam cara.

Dan kita lalu berpikir, bagaimana semua itu bisa terkendali?
Bagaimana caranya mengendalikan hidup?

Sedangkan kita berpikir mencari lowongan kerja saja sungguh sulit.
sungguh langka.
Sesungguhnya, banyak orang berjalan, berusaha, bekerja secara
sendirian. Mandiri, berusaha independent, dan sering lupa,
Bahwa hidup ini bukan untuk kita.

Mana mungkin kita membuat semua orang menuruti kita? membuat semua
orang antri kepada kita? mana mungkin?
Kita bukannya keponakannya Nabi Yusuf.

Bila anda berusaha sendiri, berkerja secara sendiri, berdiri di atas
kaki sendiri, maka sesungguhnya anda berjalan seperti dengan satu
kaki.

Melangkah dengan satu kaki,
dan anda sering tertatih-tatih, jatuh...
Namun bila anda berbuat demi orang lain, untuk orang lain, maka anda
mulai bisa melangkah dengan dua kaki. Satu langkah untuk menyiapkan
demi langkah kedua, demikian selanjutnya, maka anda mampu menapaki
kehidupan.

Melangkah dengan pasti, mendapat dukungan semua orang.
Hidup adalah untuk dimengerti, dipelajari, bukan ditaklukkan, bukan
dikuasai, bukan dikalahkan.

Bila anda mengalami PHK, dan menganggap dunia kiamat, peliharalah
seekor kucing, perhatikan kucing itu, berikan kasih sayang, berikan
kehidupan, berikan makanan, maka kucing itupun akan memberi
kehidupan kepada anda.

Apalagi kalau anda memberikan hidup anda kepada orang lain maka
anda akan memperoleh hadiah terbesar dalam hidup, yaitu indahnya
hidup ini.

salam,
Goenardjoadi Goenawan
http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=5630&pageNum=2
Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. & Ir. Stefanus Indrayana, 
MBA.:
* Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007)
Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya:
* Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006)
* Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani
* Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku
* Pelangi Kehidupan Entrepreneur


 

Get your own web address.  
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL


[mediacare] :: WEBSITE BARU YANG LOE BANGET !!!!! ::

2007-03-18 Terurut Topik @khd@


Wuzup 

udah buka ?

www.clubbersmedia.com


langsung register aja yaaa, ga ribet kok...

cuma ngasih nama,email & HP yang valid


kalau sudah aktif, kamu langsung bisa full browsing
all about indonesia clubbing scene

ada Hot News yang update banget , Forum, Info Party , Review Party, Movie 
review, perkembangan DJ-DJ lokal & global,Otomotif, fashion , Lifestyle, gadget 
and more...

n pastinya Gallery & Gimmick, yang bisa dapetin banyak banget hadiah tiap 
minggunya

mau masang iklan?wah bisa banget !! langsung email aja data2nya,nanti langsung 
kita hubungin

JUGA BUAT PARA DJ LOCAL...!!!
buruan kirim Mixtape CD kamu genre apapun,minimal 60 menit [wav,mp3,cda], 
photo, and profile kamu dalam bentuk Microsoft Word

well karena kita juga baru aja mulai...
kita perlu banget supports, ideas, suggests, or critics from all of U guyz


for more info just email to :

[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
62[0]817825432

Thx a Lot !!!


:: c ya on da danze flo ! ::
www.clubbersmedia.com













 

Now that's room service!  Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA -- Lawan PELANGGARAN Kejaksaan Agung Atas Hak Informasi

2007-03-18 Terurut Topik IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
Kolom IBRAHIM ISA
Minggu, 18 Maret 2007

Lawan  PELANGGARAN   Kejaksaan Agung Atas Hak  Informasi Dan 
Kebebasan Ilmu !


Komunitas Sejarah Indonesia Indonesia, sungguh bertindak cepat, sigap
dan berani mengeritik dan menentang, menolak  dan menantang keputusan
sewenang-wenang dan main kuasa Kejaksaan Agung, yang pada tanggal 05
Maret 2007,  telah melarang 13 judul buku pelajaran sejarah tingkat
SMP dan SMA yang diterbitkan oleh 10 penerbit. Mengenai
langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Komunitas Sejarah
Indonesia, dijelaskan sbb: 
'Pada 17 Maret 2007, para sejarawan, aktivis, guru-guru sejarah dan
individu-individu lain bertemu untuk mendiskusikan tindakan
selanjutnya untuk menanggapi keputusan Kejaksaan Agung tersebut.
Berikut adalah tindakan yang akan dilakukan:
1. menyebarkan petisi untuk menolak keputusan pelarangan buku
pelajaran sejarah kurikulum 2004. 2. membuat press conference pada
tanggal 20 Maret 2007 pk. 12.30 di Hotel Bidakara untuk menyatakan
sikap kita. 
3. Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia akan membuat gugatan
resmi terhadap Kejaksaan Agung sebagai institusi yang mengeluarkan
keputusan pelarangan buku-buku sejarah kurikulum 2004. 
Petisi penolakan keputusan pelarangan buku-buku pelajaran sejarah
dengan kurikulum 2004 kami sertakan dalam email ini. Jika anda ingin
turut mendukung petisi tersebut, silakan kirim email ke grace_leksana@
yahoo.com berisi nama lengkap dan institusi yang diwakili (jika ada)
atau profesi anda. Jangan menuliskan data tersebut dalam petisi,
biarkan panitia yang melakukannya. Kami harapkan dukungan anda. 

***

Memang  terhadap tindakan main kuasa Kejaksaan Agung tsb, yang
menangani masalah yang bukan urusannya, yaitu yang menyangkut masalah
pendidikan, kongkritnya masalah kurikulum, harus dilawan dengan tegas
dan konsisten sampai Kejaksaan Agung menarik kembali keputusan
sewenang-wenang tsb.  Tindakan Kejaksaan Agung ini, merupakan suatu
penghinaan terhadap harapan luas masyrakat yang menanti-nantikan
penanganan kongkrit dan tegas dari fihak Kejaksaan Agung  terhadap 
begitu banyak kasus pelanggaran HAM, sejak beridirinya Orba.  Dimulai
dengan Pelanggaran HAM terbesar, pembantaian terhadap rakyat yang
tidak bersalah dalam Peristiwa 1965;  kemudian kasus kekerasan,
perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan dalam  Peristiwa Mei 1998,;
hingga  yang belakangan ini kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Dan
last but least, pelanggaran   k o r u p s i   besar-besaran dan
terbesar yang dilakukan oleh keluarga Cendana dan kroni-kroninya, 
yang masih belum di-'apa-apa'-kan oleh Kejaksaan Agung. Yang
diharapkan oleh masyarakat ialah langkah Kejaksaan Agung berikutnya 
yang positif yang seyogianya akan memberikan  sumbangan terhadap
penegakkan Republik Indonesia sebagai Negara Hukum. 

Tetapi, dengan tindakannya  sewenang-wenang mencampuri masalah
pendidikan dan kurikulum, yang menyangkut penyebutan atau tidak
menyebut nama PKI dalam teks buku sejarah, Kejaksaan Agung telah
melangkah ke jalan kembali ke kultur ketiadaan hukum, dimana hak-hak
azasi manusia, hak-hak demokrasi, hak memperoleh informasi seluas
mugkin, dilanggar dan diinjak-injak sejadi-jadinya.  Kejaksaan Agung
hendak kembali ke periode gelap dikala yang berkuasa  menjadi penentu,
menjadi wasit,  apa yang benar dan apa yang salah. Kultur dan budaya
serta situasi hukum dan hak azasi seperti itu, adalah kultur, politik
dan hukum rimba yang diciptakan dan dilaksanakan Orba selama lebih
dari 30 tahun. Periode anti-demokrasi,  penyebaran fakta-fakta dan
peristiwa sejarah yang diputarbalikkan, diplintir dan direkayasa
semasa Orba seyogianya telah diakhiri dengan tumbangnya rezim Presiden
Suharto akibat gelora gerakan dan gelombang Reformasi dan Demokrasi. 

Seluruh kekuatan Reformasi dan Demokrasi tidak akan mengizinkan
kekuasaan manapun pasca Reformasi, yang hendak menghancurkan
hasil-hasil gemilang gerakan serta menegakkan kembali masa muram, masa
kebodohan intelektual dan ketiadaan demokrasi zaman Orba.
Oleh karena itu, mari kita sebarluaskan, dukung dan tandatangani
sama-sama Petisi Komunitas Sejarah Indonesia. Di bawah ini adalah teks
lengkap Petisi Komunitas Sejarah Indonesia:

PETISI KOMUNITAS SEJARAH INDONESIA
Latar belakang
Pada masa Orde Baru (dan sebelumnya) telah terjadi rekayasa sejarah
untuk kepentingan penguasa. Setelah Soeharto jatuh tahun 1998, muncul
gugatan terhadap penulisan dan pendidikan sejarah yang terjadi selama
ini. Beberapa peristiwa yang kontroversial seperti lahirnya Pancasila,
Serangan Umum 1 Maret 1949, G30S, Supersemar, dan Integrasi Timor
Timur dipertanyakan kembali oleh masyarakat. Buku-buku yang dilarang
telah dicetak kembali. Biografi dan memoar para korban Orde Baru
terbit secara luas. Sejarah lisan dimanfaatkan untuk mengungkap
kesaksian dari survivor. 

Pendidikan sejarah pun mengalami perubahan. Kurikulum 1994 (direvisi
tahun 1999) yang dianggap terlalu sarat muatan telah diperbaiki dengan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang kemudian disebut Kurikulum 200

[mediacare] Seratus Juta Penduduk Tak Punya Akses Air Bersih

2007-03-18 Terurut Topik Sunny
refleksi: Apa ada faedahnya pemerintahan NKRI, kalau jaminan air bersih untuk 
kebutuhan primer penduduk tidak dapat dipenuhi selama 60 tahun  merdeka?.

Seratus Juta Penduduk Tak Punya Akses Air Bersih
Minggu, 18 Maret 2007 | 17:18 WIB 

TEMPO Interaktif, Jakarta:
Juru bicara lembaga donor Amerika Serikat (Usaid), Farah Amini, memperkirakan 
seratus juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap air bersih. 
Minimnya akses tersebut mengakibatkan 130 ribu anak meninggal karena diare 
setiap tahunnya. 

"Diare disebabkan air kotor yang tercemar bakteri E-coli dan perilaku buruk 
sanitasi," ujar Farah di sela acara peringatan Hari Air Sedunia di Cibubur, 
Jakarta Timur, Ahad (18/3). 

Ia menjelaskan, minimnya akses air bersih tersebut terjadi akibat daya tampung 
air tanah yang berkurang. "Ketika hutan beralih fungsi, tidak ada lagi yang 
menahan air tanah."

Koordinator Program Pelayanan Lingkungan Usaid, Erwinsyah, mengatakan apabila 
daerah hulu tidak diperbaiki mulai sekarang, Indonesia akan mengalami 
kekurangan air. Erwin memperkirakan 30 juta hektar hutan Indonesia dibabat 
setiap tahunnya. "Tidak sampai 10 tahun hutan sudah habis dan kita akan 
kesulitan mendapatkan air," katanya. 

Program reboisasi yang dilakukan pemerintah, kata Erwin, tidak berpengaruh 
besar karena percepatan perusakan hutan jauh lebih cepat daripada percepatan 
perbaikan. Untuk itu, Erwin mengusulkan dilakukan program Payment Enviromental 
Services. Program ini mengharuskan pemilik usaha yang berada di daerah hilir 
membayar tiap tetes air yang mereka gunakan kepada masyarakat hulu. "Semua 
usaha seperti air mineral, restoran, hotel dan industri, harus memberikan 
kompensasi. Bentuknya bisa dalam rupiah, nantinya akan dipakai untuk konservasi 
daerah hulu," ujarnya menjelaskan. 

Penduduk Indonesia juga sulit mendapatkan air bersih karena sebagian besar air 
dipakai oleh pengusaha untuk kebutuhan industri. "Warga sekitar sulit mendapat 
air yang tidak tercemar. Sebagian besar terkena limbah industri dan bakteri," 
katanya lagi. 

Erwin mengharapkan penduduk Indonesia mulai menanam pohon. "Dimulai dari diri 
sendiri dan keluarga. Kalau setiap penduduk menanam satu pohon yang bisa 
menyerap 10 liter air, kebutuhan air kita akan terpenuhi." 

Dalam peringatan Hari Air Sedunia ini, puluhan siswa membagikan 2.007 bibit 
tanaman gratis kepada para pengendara mobil di jalan alternatif Cibubur. Mereka 
adalah para siswa yang berasal dari SMA Negeri 2, SMA Negeri 6, YPI 45 dan SMA 
Al-Azhar 4 Kemang Pratama, Bekasi. Peringatan juga dilakukan dengan melakukan 
aneka penelitian mengenai masalah air. Reh Atemalem Susanti 


[mediacare] The calamity of Asia's lost women

2007-03-18 Terurut Topik Sunny
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/story/0,,2036676,00.html

The calamity of Asia's lost women


The killing of baby girls has led to a surplus of disaffected men who are a 
threat to stability 

Will Hutton
Sunday March 18, 2007
The Observer 


In the middle of the 19th century, an area the size of Germany located between 
Beijing and Shanghai in central China was run for more than 15 years by the 
Nian rebels, a 50,000-strong network of bandit groups who lived by pillage and 
rape. The inability of the Imperial armies to quell the rebellion for so long 
was a sign of the system's vulnerability that would eventually lead to its 
collapse. 

Importantly, the Nian bandits were men without women, long understood in China 
as the principal stimulus to their rebellion and cause of their violence. They 
originated in a district in northern China - Huai-pei - where the killing of 
infant girls to conserve food for more economically valuable boys in response 
to famine had been particularly terrible. 

By 1850, the official records show that there were 129 men to every 100 women, 
an astonishing imbalance in the ratio between the sexes. Lower-class Huai-pei 
peasants could not find wives; hungry, economically displaced and, in Chinese 
terms, 'bare branches' - not proper men because they could not marry and father 
children - they turned to banditry as providing meaning and sustenance alike. 

Those womanless bandits cast a long shadow over not just today's China, but the 
whole of Asia. Asia is estimated to suffer from up to 100 million missing women 
- aborted as foetuses or murdered in infancy because of their sex. Pakistan, 
erupting in protests last week against President Musharraf's anti-democratic 
high-handedness in suspending a senior judge, is a volatile tinderbox where the 
capacity for such insurrection to spread is everpresent. 

Fanning the flames of injustice and Islamic fundamentalism is the country's sex 
imbalance. Dispossessed, displaced men with no prospect of ever finding a 
partner more readily take to the streets like Nian rebels; violence 
demonstrates masculine meaning. 

In today's China, there are now 119 men for every 100 women. In some areas, the 
imbalance is greater than it was in Huai-pei in 1850. Earlier this year, an 
official Chinese report projected that by 2020, one in 10 men between 20 and 45 
would be unable to find a wife. Professor Valerie Hudson of Brigham Young 
University in the US estimates that by 2020, there will be 28 million surplus 
Chinese men and 31 million surplus Indian men. 

Both governments are becoming more and more worried about the psychological and 
social consequences, not to mention the sheer criminality of it. As one Indian 
commentator remarks, the most dangerous period of a woman's life is her first 
few months in the womb. China's President Hu Jintao, remembering the Nian 
rebellion, has publicly recognised that such a huge population of 'bare 
branches' constitutes one of the biggest potential threats to the communist 
regime's survival. Real unemployment in China is more than 20 per cent, 
inequality is growing rapidly and there is plenty of injustice for rootless, 
violently inclined, womanless men to protest about. 

For its part, the Indian government is increasingly alarmed by the explosion of 
woman trafficking and prostitution, and the threat to the rule of law implied 
by such mass infanticide and abortion of babies because of their sex. In the 
last few weeks, it has stepped up its campaign to make the battery of laws 
against such practices stick. 

It is illegal in India to require a wife's family to pay a dowry to her future 
husband's family, a disastrous disincentive for poor peasants to be the parents 
of girls; illegal to use ultrasound equipment to establish the sex of an unborn 
baby; illegal to perform abortion because of a baby's sex. Yet the practices 
are on the increase, with the use of ultrasound becoming ubiquitous. 

The problem is that peasant societies economically and culturally value boys - 
and India and China remain peasant societies. Wives go to live with men in 
their villages; it is through men that the blood line continues; it will be 
your son's family that looks after you in old age. In rural China, where there 
is no pension system for 800 million people, terror of old age with no carer or 
pension is rampant, accentuated by the one-child system. 

If your one child is a girl, she will marry out and you face an old age of 
desolation and neglect. The incentive to abort or kill the baby girl and try 
for a boy is immense. It is nearly always the mother, aware of the disadvantage 
of being a woman, who commits the crime, which makes policing so very hard. 

You might expect hard economics would provide some counterbalance; as women 
become scarcer and their co-equal and vital part in constructing healthy 
societies ever more obvious across Asia, you would expect their value to rise. 
Yet the mores of marr

[mediacare] Budak Kemiskinan

2007-03-18 Terurut Topik heri latief
Budak Kemiskinan
   
  tak ada lagi sisa airmata
  bencana sepertinya pesta pora
  burung bangkai menebar bunga kematian
   
  darah berselimut sejarah bangsa
  mental kuli sifat budak yang terhina
  nasibmu ditentukan kemauan bangsa
  sukarela dijajah diberakin penindas
  atau bangkit melawan penindasan?
   
  tak ada lagi sisa ketakutan
  mimpi terjebak lumpur kemiskinan
  anak jalanan jualan badan semalaman
  anak koruptor berdandan hasil uang curian
  para birokrat gila pangkat saling bersaing
  menggonggong liar demi sepotong tulang
   
  tak ada lagi sisa rasa nasionalismenya?
  lupa ingatan pada perjuangan kemerdekaan
  tega banget mengkhianati api revolusi 1945
  terkutuklah para penjilat pantat busuk nekolim!
   
  kaum muda musti belajar sejarah bangsanya
  nyala api anti penindasan haruslah dijaga
  kerna kita bukan dilahirkan jadi bangsa kuli
   
  Heri Latief
  Amsterdam, 18 Maret 2007


  
http://www.geocities.com/herilatief/
  [EMAIL PROTECTED]
  http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 
  Informasi tentang KUDETA 65/Coup d'etat '65 
Klik: http://www.progind.net/   

   




  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] Re: Re: Sato Sakaki: RUNTUHNYA IMPERIUM KOMUNIS UNI SOVYET

2007-03-18 Terurut Topik Joko Surendro
Pak Hinu betul, bahwa tidak perlu menanggapi diskusi yang bermutu rendah, 
menghabiskan waktu dan enerji. Tapi ada satu hal yang saya kira Pak Hinu perlu 
perhatikan,  yaitu SSakaki boleh jadi tidak membaca literatur tentang 
Marhaenisme. Tapi mungkin sebaliknya, dia membaca dengan cermat, hanya dengan 
tujuan untuk menjelek-jelekkan Bung Karno.
  Dari permulaan diskusinya sesungguhnya sudah bisa diketahui kemana arah 
bicaranya: yaitu menghujat Soekarno, politik dan ajarannya. 
  Yang terakhir ini Marhaenisme yang dicap jiplakan dari Marxisme. Nanti akan 
ada lagi yang akan dihujat, maka dia menunggu umpan dari siapa saja yang bisa 
dijadikan bahan untuk menghujat Bung Karno. Dia tidak peduli apa koarannya 
ditanggapi atau tidak, dia tidak peduli koarannya dianggap benar atau tidak. 
Sebab yang penting adalah menghujat Bung Karno.
  Umpan tersebut bahkan dimunculkan dia sendiri (Rofiqah, S.Sungut, I.Cotan, 
Ratih yang dimunculkan sebagai imil japri).
  Tapi tulisan Pak Hinu terlampir di bawah, berguna sekali, akan memberi 
pencerahan generasi muda yang belum sempat mendalami Marhaenisme. Bukan 
pencerahan kepada Ssakaki.  Bravo Pak Hinu.
   
  J.Surendro
  (Penggemar soto babat, bukan soto kakibabi)
   
   
   
  ---Original Message--- 
   
  From: HINU ENDRO SAYONO 
  Date: 18-3-2007 2:32:27 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Subject: [HKSIS] Re: Re: [nasional-list] Re: Sato Sakaki: RUNTUHNYA IMPERIUM 
KOMUNIS UNI SOVYET 
   
  Rekan-rekan semua, 
  Dengan posting Sato Sakaki yang terakhir yang berisi pengakuannya tentang 
pemahaman bahwa buku "Di bawah Bendera Revolusi" hanyalah daur ulang Marxisme 
(saya tahu maksudnya adalah Komunisme atau Marxisme-Leninisme, tetapi rancu 
cara berpikirnya, karena lebih banyak buku Kho Ping Hoo yang dibaca dari pada 
buku-buku yang "berat") yang kemudian di beri nama Marhaenisme, maka saya 
semakin yakin bahwa Sato Sakaki memang sama sekali tidak tahu apa-apa tentang 
Bung Karno dan Marhaenisme serta Pancasila. 
  Marhaenisme adalah asas yang terdiri Sosio-nasionalisme dan Sosio-demokrasi, 
artinya adalah paham kebangsaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab dan 
demokrasi-politik dan demokrasi-ekonomi. 
  Secara sepintas ataupun secara mendalam atau ilmiah "pemikiran briliant 
tentang daur ulang sudah sangat tidak relevan sama sekali". 
  Sato Sakaki tidak dapat membedakan antara Marxime-Leninisme dengan 
Marhaenisme, tidak dapat membedakan antara Marxisme-Leninisme dengan 
materialisme-dialektik dan materialisme-sejarah. 
  Dan dengan demikian, secara otomatis, dia tidak tahu beda antara "Pancasila" 
dengan "Declaration of Independence" dan dengan "Manifesto Komunis". 
  Dengan "pengakuannya" yang seperti itu, saya menganggap tidak ada gunanya 
lagi meladeni Sato Sakaki untuk "berdiskusi" dengan mutu yang rendah. 
  Maaf, rekan-rekan, saya baru sempat menjawab, karena saya ada tugas ke luar 
kota yang lebih asyik dari pada berdiskusi dengan materi amat sangat tidak 
bermutu sama sekali. 
   
  Salam juang untuk semua rekan, 
  Hinu Endro Sayono 
  (lebih menyukai sop kaki kambing) 
   
   


[mediacare] PLANETBUMI--WORKING CLASS [EMAIL PROTECTED] Story!

2007-03-18 Terurut Topik endy88
Planetbumi-Working Class Zero @Bandung
 
Setelah sukses menggelar launching album baru mereka “Working Class Zero” di 
Jakarta Soho Music The Plaza Semanggi tanggal 02 Maret 2007, planetbumi kembali 
menggelar launching album mereka yang baru di Kota Kembang “ BANDUNG” tepatnya 
pada tanggal 16 Maret 2007 di Soho Music Cihampelas Walk.
 
Acara baru dimulai sekitar pukul 19:30wib, mengingat masih sedikitnya jumlah 
orang yang datang ke venue (terlihat hanya beberapa orang saja yang duduk 
tenang di dalam venue menunggu acara dimulai),  mungkin dikarenakan cuaca pada 
saat itu hujan dan ditambah macetnya jalanan kota Bandung mengingat minggu ini 
adalah Long weekend (banyak mobil berplat-B terlihat diJalanan kota Bandung). 
Sempat saya berpikir apakah massa tersedot untuk melihat acara A-MILD yang pada 
saat bersamaan juga digelar di kasawan Ciwalk dgn panggung rigging yang Wahhh 
dan sounds yang pastinya Mantap??? Tapi ternyata tidak karena disana pun 
terlihat masih adem ayem ajah….
 
MC launching kali ini diBandung yaitu Susan dan Emon IF Venue. Terlihat 
keduanya sangat kompak dan bisa buat adrenaline penonton terbakar. Makin malam 
venue pun terlihat penuh dengan para penggemar yang ingin melihat launching 
album planetbumi. Band pertama yang tampil saat itu adalah Elemental Gaze, band 
asal Bandung ini mengusung genre musik campuran shoegaze, electronic dan dream 
pop.
Kolaborasi Elemental Gaze dengan Dian “Hollywood Nobody dan Akbar “ A Stone A” 
benar-benar memberikan penampilan yang berbeda dari Elemental Gaze dan membuat 
penonton semakin menikmati suasana malam itu. Alhasil 4 lagu dibawakan 
Elemental Gaze, yaitu To leave after the memories are full, unperfect sky 
wthout your smile, Diamond tears dan Love your love, that your love. Myspace 
mereka : http://www.myspace.com/elementalgaze atau bisa menghubungi Fitrah di 
081394250666.
 
Elemental Gaze selesai, giliran band asal Jakarta yang tampil. Band ini juga 
baru saja menggelar launching mini album mereka yang bertajuk  ”my little 
story” di Jakarta dan Bekasi, siapa lagi kalau bukan Dear Nancy. Dear Nancy 
adalah salah satu dari banyak band dengan aliran Folk di Indonesia yang cukup 
dikenal&diperhitungkan. Letih dalam perjalanan JAK-BDG tidak membuat sedikitpun 
penampilan dear nancy menurun, penonton semakin menikmati acara apalagi setelah 
dear nancy mengcover lagu The Beatles yang berjudul If i feell. Selain lagu 
tersebut dear nancy juga membawakan lagu mereka sendiri yang berjudul  Ordinary 
Friend, Beautiful Sunday, Brother and Sister dan Me and You. Myspace  mereka : 
http://www.myspace.com/dearnancyband atau bisa hubungi Minda di 08569063944.
 
Ramainya Soho Music pada malam itu membuat pintu masuk Soho Music pun susah 
untuk dimasuki, banyak yang masih malu-malu untuk berdendang didepan atau  
hanya duduk manis dibangku dengan pasangannya sambil menikmati musik malam itu. 
Kedua MC pada malam itu pun pandai untuk membuat penonton memiliki keberanian 
untuk menjawab pertanyaan2  mereka, selain tentunya faktor rangsangan dari 
jenis hadiah yang akan dibagikan.
 
Giliran yang punya Bandung malam itu bermain. Siapa barudak Bandung yang tidak 
mengenal The MILO. Band yang cukup lama bergelut didunia indie ini mampu 
menyedot perhatian penonton malam itu. Baru kali ini planetbumi berbagi 
panggung dengan The MILO, dan ternyata Nyomi Vox. Planetbumi nge-fans sama The 
MILO. Disela-sela waktu antar lagu, Aji Vox. The MILO bercerita tentang 
pertemanan antara planetbumi dan The MILO. Malam itu The MILO membawakan 4 lagu 
mereka sendiri diantara Dreams, Malaikat, CooL dan So Regret serta mengcover 1 
lagu Band legendaris The Beatles berjudul “Tomorrow never Know”. Penontonpun 
dibuat tergila akan penampilan The MILO pada malam itu, pantas jika mereka 
disebut sebagai salah satu band papan atas industri musik indie Indonesia 
khususnya Bandung. 
Myspace mereka : http://www.myspace.com/themilo atau bisa kontak ke Jimmy di 
08164665579 dan Mawir di 081320610069.
 
Sambutan penonton makin malam semakin meriah, venue Soho Music dan AvenueA  
dilantai 2 pun semakin penuh dengan para penggemar yang ingin menyaksikan acara 
launching album ke-3 planetbumi “Working Class Zero”. Semakin malampun, puncak 
acara pun semakin terasa apalagi terlihat PLANETBUMI  sudah menaiki panggung. 
Seperti halnya pada launching di Jakarta, dengan setelan ala orang kerja sesuai 
judul album mereka yang baru ”Working Class Zero” semua personil planetbumi 
menaiki panggung, terlihat perbedaan setelan dari Nyoman yang menggunakan topi 
Pet pada saat itu. Sang vokalis Nyomi memberi salam kepada semua yang hadir 
pada malam launching tsb disambung dengan sambutan-sambutan kecil yang intinya 
mereka senang masih bisa eksis sampai dengan saat ini dan yang paling unik 
adalah ini kali pertama mereka launching album setelah 10 tahun berkutat 
didunia musik indie.
 
Planetbumi memainkan beberapa lagu yang semuanya ada di album baru mereka 
“Working Class Zero”. Dimulai dengan lagu

Re: [mediacare] Situs SBY di-hacked?

2007-03-18 Terurut Topik Alexander Firdaust
Mungkin saja hal ini cuma sebagai ajang akal-akalan
pihak pengelola web tersebut, agar masyarakat terfokus
kesana dan dengan hal ini, maka popularitas akan
keberadaan web tersebut terangkat dimata masyarakat.



alexander firdaust

MOD:

Saya juga menduga begitu. Dari tim air putih?


--- radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>  
>   Betulkah situs punya SBY 'di-hacked'? Itulah kabar
> panas yang beredar di kalangan blogger pada pagi
> hari ini. Setelah saya cek ulang, yang kena serangan
> (para) 'hacker' adalah url lama yang dulu pernah
> saya protes habis-habisan yaitu:
>
>   http://www.presidensby.info/
>
>   Sedangkan akses di url baru yaitu:
>
>   http://www.presidenri.go.id/
>
>   masih lancar-lancar saja, alias 'bersih dari
> noda'. 
>
>   salam,
>
>   rd
>
>   catatan:
>   digunakannya url baru tersebut - entah sejak kapan
> - artinya SBY dan pengelola situsnya mau mendengar
> "uring-uringan" dari rakyatnya.
>
>
>  
>
_
>
>   Berikut isi tuntutan dari seorang hacker bertajuk
> TRITURA.V2:
>
> 
> Kepada Yth.   Indonesia, 17 Maret 2007 
> Presiden Republik Indonesia  Bapak Susilo Bambang
> Yudhoyono  Di   Istana Negara  Dengan tanpa
> mengurangi rasa hormat kami,  Yang bertandatangan di
> bawah ini:  Nama: on behalf of underground
> community  Alamat: the world where the devils
> gather  Nick: QwertyDengan ini mewakili
> komunitas underground Indonesia ingin menyampaikan
> beberapa permintaan:   1. Turunkan harga Bandwith
> agar kita semua bisa merasakan internet, apa Anda
> tidak malu dengan China atau India?  Mereka
> negara berpenduduk padat yang bisa mengakomodasi
> kebutuhan bandwidth dengan baik   2. Dukung dan
> laksanakan IGOS (Indonesia Go Open Source), pikirkan
> masa depan bangsa ini, tingkatkan mutu pendidikan,  
> masa depan kita terletak di pundak mereka yang
> dengan jari-jari mungilnya setiap pagi mengemis dan
> mengamen di jalanan   3. Berantas KKN, pornografi
> dan pornoaksi di negeri kita tercinta ini.  
> Saya kira Anda telah menyaksikan
>  bagaimana azab yang telah menimpa bangsa ini.
> Tsunami, Gempa Bumi, Banjir,   dan Kecelakaan
> baik di udara, laut maupun darat yang telah
> merenggut anak dari ibunya,   yang telah
> memisahkan adik dari kakaknya. Kurang apalagi? Tanah
> Longsor? Lumpur Sidoarjo?   Mungkin sebentar
> lagi bencana yang akan lebih besar lagi. Tidakkah
> kita malu terhadap Tuhan?   Sudah diperingatkan
> berulang kali tetap saja membangkang dan tidak ingat
> kepada-Nya.Agar permintaan kami ini diperhatikan
> dan dilaksanakan. Karena pemimpin yang baik pasti
> mendengarkan suara rakyatnya.   Terima kasih. 
> Hormat Kami,  Qwerty  


[mediacare] Re: Ayo akhwan wa ihwat, kita ramai-ramai berpoligami!

2007-03-18 Terurut Topik evi douren
Huah ha ha, lucu juga seruan ini!  Benar2 menakjubakan pendangkalan yang 
dibuatnya!
   
  Duh, Gusti!
   
   
   
  ED


-
 Inbox full of unwanted email? Get leading protection and 1GB storage with All 
New Yahoo! Mail.

[mediacare] Mencoba membedah anatomi Korupsi

2007-03-18 Terurut Topik Ferizal Ramli
Rekän,

Mohon maaf jika ditulis agak panjang lebar...

Dari hasil kajian yang saya ikuti ternyata ada 5 kelompok penting
aktor korupsi. Maaf pembagian ini cuma untuk menyederhanakan model: 
(1) Aparat Penegak Hukum (Jaksa, Hakim, Polisi dengan karakteristik
agak berbeda)
(2) Aparat Birokrasi (PNS sipil dan dengan karkateristik tertentu
polisi juga termasuk disini)
(3) Politisi (Parpol dan DPR)
(4) Masyarakat Umum (yang tidak masuk dalam golong memiliki kekuasaan)
(5) Korporasi

Korupsi yang paling sulit diberantas adalah Korupsi Korporasi. Negara
majupun saat ini masih berperang dengan para aktor korupsi korporasi.
Ingat kasus ENRON yang menyebabkan skandal besar Wallstreet. Atau di
Jerman kasus VW, Deutsche Bank, Telkom, dsb, dsb. Dampak dari korupsi
korporasi jauh lebih hebat dan lebih susah diatasi. Kenapa? karena
mereka lebih lihai. Apakah Indonesia tidak ada korupsi korporasi?
Jelas banyak, kasus Exxon, Freeport, Pertamina, BLBI, adalah contoh-2
korupsi korporasi. Economic Hitman-nya John Perkins, merupakan cerita
gamblang tentang korupsi korporasi. Hanya jangan mimpi kasus korupsi
bisa diatasi saat ini. Itu tahap yang paling sophisticated! Harus
dimulai dari tahap yang paling gampang...

Tapi bisakah korupsi diberantas? Jawabnya bisa, bahkan kita harus
jihad untuk memberantas itu. Bagaimana caranya? 

Dari hasil studi kasus beberapa Negara yang sukses memberantas korupsi
dalam waktu relative "singkat" biasanya mengikuti pola berikut:

Tahap I: Memberantas korupsi pada level Aparat Penegak Hukum. Ini yang
paling mudah, karena aparat penegak hukum itu tidak memiliki
"kekuasaan" nyata di masyarakat. Korps mereka (kecuali polisi) tidak
bisa melawan. Kekuasaan Jaksa dan Hakim itu cuma dipersidangan jadi
kalau mereka memboikot karena melawan terhadap arus pembersihan
korupsi, dampak perlawan mereka tidak terlalu mengganggu masyarakat.
Mestinya Presiden harus memulainya dari sini.

Thailand adalah contoh sukses pada tahap I ini. PM-nya yang dulu
pernah mengeluarkan kebijakan semua hakim dan jaksa yang sudah berumur
40 tahun (kalau tidak salah) harus pensiun. Harus diganti dengan
Hakim-Jaksa lain yang masih fresh belum pernah terlibat kolusi jual
beli kasus atau mafia peradilan. Jadilah, peradilan saat itu begitu
bersih dipenuhi hamkim-2 muda ala Judge Bao.

Tahap II: memberantas korupsi di birokrasi dan polisi. Ini agak
sedikit sulit karena birokrasi itu terkait langsung dengan pelayanan
masyarakat. Jadi, kalau korps-nya melawan maka masyarakat akan terkena
dampak langsung. Caranya: dengan pengawasan internal yang lebih baik
dan bila bersalah akan menghadapi pengadilan yang angker buat koruptor
karena hakim dan jaksa-nya semuanya bersih seperti Judge Bao. 

Tahap III: memberantas korupsi di Politisi. Apabila birokrasinya tidak
korup maka peluang politisi untuk korup langsung menguap. Mereka ndak
punya kesempatan berkolusi. Disisi lain dukung pers terbuka untuk
melakukan investigasi berita. Politisi itu karakteristiknya kalau
terpukul langsung jatuh K.O. hanya masalahnya sulit untuk kena pukul.
Investigasi pers tentang kasus korupsi politisi adalah cara efektif
untuk langsung membunuh karir si politisi tsb. Sisanya diselesaikan
oleh aparat hakim model Judge Bao. 

China merupakan salah satu negara yang sukses memberantas korupsi
sampai pada tahap III ini. 

Tahap IV adalah pemberantasan korupsi di masyarakat. Ini hanya bisa
dilakukan melalui proses pendidikan. Harus dikasih tahu bahwa nyontek
itu perilaku korupsi misalkan, dsb., dsb. Tapi cara pendidikan ini
menjadi tidak efektif jika anak didik dan masyarakat melihat bahkan
tidak bisa menghindari aktivitas korupsi dalam keseharian. Seperti di
pengadilan kalau menang harus melalui mafia perkara ataupun dengan
birokrasi seperti sogok KTP, SIM bahkan lebih canggih seperti
penggelapan pajak, imigrasi, dsb. 

Artinya, tahap IV baru bisa berjalan efektif jika tahap I, II, III
terlampaui. Masyarakat Eropa Barat adalah contoh keberhasilan mereka
mengatasi korupsi sampai tahap IV. Bisa dilihat masyarakat Eropa itu
taat hukum. Kasus sederhana, kalau ujian pasti deh yang paling sering
nyontek itu orang-2 India, China, Arab, termasuk orang Indonesia.
Orang Eropa seperti Jerman secara umum paling ndak sudi yang namanya
nyontek meskipun peluangnya besar dan tidak beresiko untuk melakukan itu. 

Tahap V adalah mengatasi korupsi di level korporasi. Ini yang saat ini
menjadi tantangan terbesar untuk semua negara maju. „Korruption ist
über alles". Korupsi diatas segalanya, sepertinya slogan ini menjadi
masalah bersama. Kasus Enron, atau skandal VW di Jerman dan berbagai
skandal lainnya adalah kejahatan korporasi yang sangat sulit untuk
diatasi. 

Akhirnya, kesadaran kita untuk tidak korup dan ketabahan kita untuk
mau hidup halal adalah modal awal untuk melawan perilaku korupsi. Tapi
lebih dari itu harus ada pressure bersama bahwa untuk memberantas
korupsi aparat penegak hukum harus benar-benar direformasi secara
radikal. Tanpa itu usaha pemberantasan korupsi cuma usaha jaga 

Re: [mediacare] Re: Mengapa ANTV masih terpuruk

2007-03-18 Terurut Topik Geger Indonesiary
hehehehehehe...tenyata nama besar tak menjamin mutu bahwa AN TV bakal bisa 
besar. kalo di itung-itung rugi sebenernya menggaji mereka demikian besar. 
kesimpulan nonton AN Tv yang baru aja dapet di kota saya pontianak.

1. acaranya garing semua. gak fokus mau jadi Tv kayak apa. sebut aja TPI yg 
konsisten dengan dangdut amja sinetron religinya yang berbau mistis. toh laku. 
masalah ada muatan moral mah semua TV di Indon ini brengsex, namun masih adalah 
yang menghibur satu dua. Trans 7 adalah Tv bola, liga inggris ama tukul nya 
menjadi icon. RCTI dengan idol serta sinetron yang energik kadang kadang OB 
contoh sukses mereka, lihat suksesnya buku harian nayla. emak gw ampe mau nyari 
ini sinetron dlm bentuk VCD ato DVD segala. SCTV, ini TV debat sekaligus 
saluran berita yang paten acara musiknya walo cuma 1 minggu sekali tapi hot 
juga..
Metro Tv , saluran berita yang serba nanggung. harusnya bisa jadi kayak 
discovery channel. acara debatnya juga membosankan entah kenapa semua pembawa 
acaranya koq yah gak bisa kayak di SCTV pintar serta gak suka memotong 
pembicaraan nara sumber , serta suka membajak program acara TV lain. goin 
country, republik mimpi itu contohnya. jadi petinggi di metro Tv ini semuanya 
tukang bajak dan gak kreatif. 
trans TV, ini TV kuliner ama film barat. not bad lah.

2. tentang AN TV , dulunya TV remaja dengan MTV nya, trus mau jadi Tv olah 
raga, eh gak juga akhirnya, trus mau jadi TV berita karena dibeli Star Tv, eh 
kedodoran lagi.  harusnya jadi TV ttg lingkungan, entah itu agrobisnis, 
pertanian, flora fauna, petualangan dan gaya hidup.
segmen nya manusia perkotaan/ kelas menengah. karena kelas bawah udah direbut 
ama TPI dan RCTI. kalo 33 provinsi di indonesia ini bisa lu raih kaum kelas 
menengahnya sebanyak 200.000 orang per provinsi, TV lu udah hidup. dan punya 
pasar yg jelas...masalahnya berani gak lu nanyangin acara agrobisnis 
ato flora fauna di jam prime time. gak kayak TV se indonesia serantak jam prime 
time nya dengan sinetron.

gitu aja deh saran dari penonton Tv amatir di pontianak...




[EMAIL PROTECTED] wrote:  Saya tidak menanggap 
substansi jawaban Uni Lubis.
 Saya cuma sangat tergerak dengan pernyataan dia bahwa untuk memenangkan
 pertarungan, yang akan dilakukan antara lain adalah dengan membenahi
 transmisi Surabaya.
 Saya yakin sikap Uni adalah sikap semua stasiun televisi Jakarta yang
 selama ini bersiaran secara nasional.
 Mereka nampaknya betul2 mengabaikan kewajiban UU penyiaran 2002 bahwa
 sebenarnya tahun ini (2007) sudah tidak boleh lagi ada siaran nasional.
 Seharusnya mereka mengembangkan jaringan stasiun televisi di seluruh
 daerah. Jadi, alih2 sekadar membangun atau memperbaiki relay station, yang
 harus mereka lakukan adalah membangun atau mencari partner lokal untuk
 membangun stasiun lokal yang akan manjadi bagian dari jaringan mereka.
 Stasiun-satsiun televisi Jakarta ini memag tidak peduli dengan
 demokratisasi dan desentralisasi penyiaran!
 hah!
 
 ade armando
 






 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.


[mediacare] WORO-WORO!!!

2007-03-18 Terurut Topik Rumah Dunia
WORO-WORO!!!
  Baca Edisi Spesial Ulang Tahun Rumah Dunia di www.rumahdunia.net
  Mulai 19 Maret 2007
   
  Di dalamnya banyak tentang kisah, kesan menarik dan romantis dari para 
relawan Rumah Dunia.
  Juga tulisan dari Ambassador Rumah Dunia yang ada di Dubai,Uni Emirat Arab 
Lawang Bagja dan Ibnu Adam Aviciena dari Leiden Belanda. Tentu saja tak 
ketinggalan sajian gurih dari Gola Gong dan istrinya. Tulisan Presiden Rumah 
Dunia Firman Venayaksa juga mewaranai website ini.
   
   
  Agenda:
[17 MARET] RUMAH DUNIA GOES BLOGING]
   
  RD Goes Bloging yang tadinya diagendakan pada 17 Maret 2007 diundur menjadi 
31 Maret 2007. Hal ini terkait dengan jadwal pemateri yang kebetulan bentrok…
   
   
  Aji Setiakarya:
  [BERANI UNTUK MEMILIH]
  Sudah hampir tiga tahun lebih saya bergumul di Rumah Dunia. Suka dan duka
  Kami telan bersama. Dan tanpa saya rasakan waktu telah mengalir, dan 
perubahan sudah menghiasai  
   
   
  Ambassador: 
  [SEBULAN MENJADI KELUARGA IMIGRAN]
  Bulan seperti potongan semangka. Menggantung di atas kota kecil yang terendam 
dalam butiran pasir yang berubah seperti koloid. Cahayanya redup seperti lampu 
badai. Warna cahayanya agak kemerahan. Mungkin badai pasir yang menjadikan 
cahaya bulan terserap dalam setiap butir pasir yang menggantung di langit kota 
Ruwais. Angin begitu kencang bertiup. Dari balkon kulihat udara semakin pekat 
oleh Bulir-bulir pasir. Sambil menggendong si kecil yang demam aku kembali 
memeriksa barangkali ada jendela yang kurang rapat. Debu pasir biasanya mudah 
menyelusup ke sela-sela…
  Aviciena
  [BUKU DI BELANDA DAN PERPUSDA BANTEN]
  Di majalah Matabaca saya menulis sebuah esai yang di antaranya menceritakan 
masa SD saya. Saat itu saya beberapa kali mencuri buku di perpustakaan sekolah 
hanya karena ingin membaca dan memiliki buku. Bagi saya saat itu cerita-cerita 
yang ada pada buku seolah nyata. Belum ada saat itu pada pikiran saya istilah 
fiksi dan nonfiksi. Apa yang diceritakan pada sebuah buku diyakini sepenuhnya 
bahwa cerita itu memang benar adanya...
  Balada Si Roy:
  
[Di balik Layar 15] JOE: RUH BALADA SI ROY
   
  Episode kedua serial “Balada Si Roy” dalam buku ”Joe” berjudul “Bad Boys”. 
Judul ini terinspirasi dari film Sean Penn (1982). Saya terkesan menonton film 
ini. Akting Sean Penn (mantan suami Madonna) yang kini beristrikan Robin 
Wright, luar biasa. Setelah film ”Taps’, di ”Bad Boys” pamor Sean Penn 
menjulang. Dia dijuluki si anak nakal dari Hollywood dan penjelmaan James 
Dean.
   
  Dubai:
[REFLESKI JACK LAMOTA DARI DUBAI]
   
  Saya memang sudah tidak di Rumah Dunia lagi saat ini. Paling tidak jasad 
saya. Tapi hati dan pikiran saya seperti tidak mau beranjak dari sebuah tempat 
yang berisi panggung, perpustakaan, semilir pohon, serta para sahabat yang tak 
pernah lelah menelurkan ide-ide baru yang menyuarakan perubahan. Berinteraksi 
dengan komunitas buku dan seni memang memberikan atmosfer baru dalam kehidupan 
saya. ….
   
   
  ForumLingkarPena:
  [FLP DKI] BERTEMU ‘PRESIDEN’ DI RUMAH DUNIA
  Ahad siang, 11 Maret 2007, di desa Ciloang, Serang. Panas matahari terik di 
kuduk. Selepas makan siang sederhana di warung kecil yang pemiliknya latah dan 
doyan ngebanyol, kami berjalan kaki menyusuri jalanan desa ke sebuah kompleks 
rumah bergerbang kayu yang khas…
   
   
   
  Gola Gong:
[RUMAH DUNIA BUKAN KEINGINAN SATU MALAM]
   
  Rumah Dunia berulangtahun yang kelima? Tidak terasa. Saya ingat, pada ”Empat 
Pesta Rumah Dunia”, Maret 2006, saya memberikan pelatihan penulisan fiksi di 
Bali. Saat itu saya sudah berencana akan memberikan tongkat kepemimpinan ke 
Firman Venayaksa, relawan.Ini bagian dari proses pembelajaran dari grand design 
Rumah Dunia; Mencerdaskan dan Membentuk Generasi Baru di Banten.
   
  Jurnal
  [Kunjungan dan Rumah Dunia Goes Bloging]
   
  Siang itu tampak panas. Waktu masih menujukan angka 11.30, tiba-tiba tiga 
anak SD yang masih mengenakan seragam masuk ke halaman Rumah Dunia…
   
  Kliping 
  [LIMA PESTA RUMAH DUNIA SEMAKIN KREATIF]
  Rumah Dunia (RD) dipadati anak muda, mahasiswa, dan pelajar dari berbagai 
sekolah di Banten, Sabtu dan Minggu (3-4/3). Mereka ngikutin berbagai acara 
yang digelar RD dalam rangka ngerayain hari jadinya yang ke-5 dalam acara 
bertajuk Pesta Rumah Dunia…
   
   
  Rimba Alang-Alang
  [Rumah Dunia, You’re My Sonya]
  Capek gak jadi relawan? Digaji gak?
  Ada juga pertanyaan dari beberapa temen di kampus yang saya kira lebih 
ekstrim lagi: Ngapain sih capek-capek ngerjain kayak gituan, udah gak ada 
duitnya, bela-belain gak masuk kuliah lagi? Sebuah senyuman sudah cukup untuk 
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
   
   
  Venayaksa
  [RUMAH KITA RUMAH DUNIA] 
  Syair Langit anakku, semenjak kecil, aku sangat menyukai anak-anak. Menginjak 
SMP, aku pernah berkali-kali dipercaya untuk mengasuh anak tetangga. Aku masih 
ingat beberapa anak itu;………
   
   
   
   
  Warta Relawan
  [RELAWAN CAS-CIS-CUS RUMAH DUNIA]
  Sebuah Avanza Silver memasuki areal Ruma

[mediacare] SHERINA DI KUPING DENNY SAKRIE (REVIEW)

2007-03-18 Terurut Topik denny sakrie
JUDUL ALBUM   : PRIMADONA
  ARTIS: SHERINA
  LABEL   : TRINITY OPTIMA PRODUCTIONS
  TAHUN  :  2007
   
   
   Menyimak kiprah musik Sherina di usia 16 tahun cukup surprise.Karena 
ternyata Sherina tak hanya sekedar melakukan pergeseran dalam warna musik 
akibat masa transisi  dari era penyanyi cilik ke penyanyi remaja,tetapi dia 
memang memiliki  musikalitas yang komplit.Sherina telah melakukan tahap 
metamorfosis.
  Bayangkan di album bertajuk "Primadona" Sherina nyaris menulis seluruh lagu 
baik melodi maupun lirik.Dia juga memainkan keyboard dan menata musik.
  Album ini pun memang bak puspa ragam yang banyak menawarkan berbagai perangai 
musik. Salah satunya adalah ketika lagu "Sendiri" menyusupkan aura rock yang 
menyeruakkan distorsi gitar (kebetulan di lagu ini Abdee Negara dari Slank yang 
menjadi gitaris tamu).
   Lagu "Sendiri" memang akhirnya dianggap pembanding dengan era Sherina 
terdahulu,terutama karena berbalut elemen rock.Dan videoklipnya yang 
mengingatkan kita pada kelompok beraliran Goth-Rock Within Temptation asal 
Belanda.Bahkan dandanan dan sosok Sherina sekilas memiripi Sharon Den 
Adel,vokalis Within Temptation yang berambut panjang,cantik tapi berkesan tegar.
   Lagu ini kontan membuat banyak penikmat musik Sherina pada album album 
terdahulu seperti :"Andai Aku Besar Nanti","Lihatlah Lebih Dekat" maupun " My 
Life" jadi terhenyak.Banyak yang menyangka  bahwa Sherina akan memainkan musik 
rock.Padahal,sebetulnya di album ini Sherina justeru banyak menawarkan 
keragaman genre semisal folk,jazz hingga new age.
  Transisi semacam ini memang juga terjadi pada penyanyi seperti Nikka Costa 
yang membuat pendengar gemes pada masa kanak-kanak tapi menjadi terkaget-kaget 
ketika Costa mulai memperlihatkan sosok yang lebih matang pada album-albumnya 
di era dewasa
 Jika kita menyimak lebih jauh, sesungguhnya kemasan arransemenlah yang 
memiliki kontribusi penting disini.Karena dengan keragaman arransemen,lagu-lagu 
yang ditulis Sherina bisa berubah perangai semisal "Singing Pixie" yang lalu 
menjadi bernuansa jazz,"Lari Dari Realita" yang folkie atau "Pelangi Di Tengah 
Bintang" dengan nuansa ballad berlatar gaya simfonik yang berkesan deep and 
dark.
 Disini Sherina memang cenderung tidak pamer virtuositas .Dia tidak 
melakukan olah vokal yang ekstrem dan sarat rekayasa.Dia memilih timbre yang 
cenderung polos tanpa perna-pernik.Siasat ini tentunya memudahkan Sherina dalam 
bergonta ganti arransemen  musik.Dia bisa berpindah dengan mulus dari 
rock,klasikal hingga jazz sekalipun.Sebuah upaya cerdik.
  Sebuah appetizer yang bernas dari perjalanan musik yang masih panjang. 
   
  TRACKLIST
   
  1.PRIMADONA
  2.BETTER THAN LOVE
  3.SENDIRI
  4.SERIBU TOPENG
  5.SINGING PIXIE
  6.KU DISINI
  7.MIMPI DAN TANTANGAN
  8.LARI DARI REALITA
  9.PELANGI DI TENGAH BINTANG
  10.BUKAN KENANGAN
  11.HERE TO STAY
   
  DENNY SAKRIE
  0818417357 

 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

Re: [mediacare] Re: Mengapa ANTV masih terpuruk

2007-03-18 Terurut Topik Uni Zulfiani Lubis
Wah, saya pikir Ade sudah cukup "sibuk" belakangan ini...soal bagaimana 
progress TV  nasional melakukan transfer ke lokal...biar kami lapor ke KPI baru 
aja yaa.sayang juga Anda sudah tidak di KPI...
   
  Ciao.


  Saya tidak menanggap substansi jawaban Uni Lubis.
Saya cuma sangat tergerak dengan pernyataan dia bahwa untuk memenangkan
pertarungan, yang akan dilakukan antara lain adalah dengan membenahi
transmisi Surabaya.
Saya yakin sikap Uni adalah sikap semua stasiun televisi Jakarta yang
selama ini bersiaran secara nasional.
Mereka nampaknya betul2 mengabaikan kewajiban UU penyiaran 2002 bahwa
sebenarnya tahun ini (2007) sudah tidak boleh lagi ada siaran nasional.
Seharusnya mereka mengembangkan jaringan stasiun televisi di seluruh
daerah. Jadi, alih2 sekadar membangun atau memperbaiki relay station, yang
harus mereka lakukan adalah membangun atau mencari partner lokal untuk
membangun stasiun lokal yang akan manjadi bagian dari jaringan mereka.
Stasiun-satsiun televisi Jakarta ini memag tidak peduli dengan
demokratisasi dan desentralisasi penyiaran!
hah!

ade armando

>
> 3a. Re: Mengapa ANTV masih terpuruk?
> From: Uni Zulfiani Lubis
> 3b. Re: Mengapa ANTV masih terpuruk?
> From: Arya Perdhana
>
> 3a. Re: Mengapa ANTV masih terpuruk?
> Posted by: "Uni Zulfiani Lubis" [EMAIL PROTECTED]
> Date: Sat Mar 17, 2007 9:51 am ((PDT))
>
> Halo apa kabarberbulan-bulan tidak sempat membaca milis (kerja
> berat neeehh.memenuhi harapan Mas Naratama ---sayang waktu 2 pekan
> lalu saya ke Washington DC gak ketemu yaa)..Lalu, ada teman yang
> cerita bahwa ANTV lagi dibicarakan. Mumpung ada luang di Sabtu-Sabtu di
> kantor, sambil nonton Topik Petang ANTV yang moga-moga makin okesaya
> komentari harapan-harapan teman-teman semua):
>
> 1. Thanks atas harapannya, juga doanya. Kami tetap semangat kog
> 2. Salah satu jawaban atas "Mengapa" adalah trasmisi, terutama Jakarta
> dan Surabaya. Insyaallah bulan Juni tahu ini antena transmisi Jakarta
> dan Surabaya sudah diganti yang baru dan berkekuatan 2 kali lebih besar
> dari yang sekarang digunakan. Kedua kota ini penting menurut ukuran
> Nielsen (saya sendiri masih ragu.dengan validitas
> Nielsen..hehehehe...biasanya kalau TVyang sdh gede rating/sharenya
> percaya banget sama Nielsen. Smtr yang kelas menengah suka
> mempertanyakan...namanya juga manusia). Jakarta dan Surabaya
> mencakup hampir 80% dari covarage pengukuran Nielsen. Jadi, moga-moga
> perbaikan antena transmisi di kedua kota ini memudahkan orang menonton
> ANTV. Sekarang ini share ANTV di Jakarta dan Surabaya masih jauh dari
> harapan kami.
> 3.Programming tentu sedang bebenah terus untuk menyajikan program yang
> bisa jadi trend setter (seperti dulu.).
> 4.Setahun ini secara manajemen ANTV tengah melakukan proses
> internalisasi nilai-nilai baru, termasuk Good Corporate Governance yang
> jadi standar perusahaan multinasional. Pijakan yang baik ini moga-moga
> bisa jadi dasar dalam menyusun business planning ke depan. After all,
> memadukan semua potensi yang ada, lokal dan internasional, ada
> dinamikanya. Dan, so far seru jugaa..Tunggu Juni yaa...insyaallah
> pemancar kami makin bagus, jadi para pecinta Liga Indonesia, keluarga
> besar news antv TOPIK...dan program seru lainnya bisa nonton dengan
> lebih "JELAS dan NYAMAN".
>
> Tetap nonton ANTV yaaa.
>
>
> Wassalam,
>
> Uni Lubis
>
> indrawadi pisang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Hasil rating AC Nielsen tersebut tidak bisa
> dipertanggung jawabkan, tingginya rating suatu acar TV
> sangat tergantung dari berapa banyak stasiun transmisi
> yang ada (kecuali TVRI), wajar RCTI tetap nomor 1,
> hitung saja berapa banyak stasiun trasmisinya di tiap
> daerah
> Sementara TV lain ?
> Buat pengelola TV perbanyak saja stasiun transmisinya,
> karena tidak setiap masyarakat mampu untuk membeli
> antena parabola dan reciver digital.
>
> --- muhamad husen <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Ya  ada beberapa hal yang mejadi catatan 'tidak
>> penting' dalam industri televisi.
>> Pertama, merunah image tidak mudah dan tidak cukup
>> hanya satu atau dua tahun. Hal itu perlu beberapa
>> tahun. Kehadiran ANTV semula adalah TV olahraga...
>> lalu berubah menjadi anak muda dan lalu terburuk dan
>> lama tidak terdengar dalam ranah pertelevisi. Tentu
>> saja, penonton sudah lama melekat dalam pikiran dan
>> bawah sadarnya nonton TV A atau B, dan sekian lama
>> ANTEV tidak terpola dalam pikiran penonton, dalam
>> bawah sadarnya. Membangkitkan itu butuh waktu tidak
>> satu atau dua tahun.
>> Kedua, meski dukungan dengan pentolan di dunia
>> pertelevisian, bukan berarti mudah membalikan image
>> sepertu membalikan tangan. Sebab, perlu proses dan
>> didukung dengan program-progarm yang bukan instan.
>> Instan dalam arti tiba-tiba program itu menarik
>> pennton dengan lonjakan yang meloncat., maka akan
>> segera turun drastis. Berbeda jika program itu
>> merangkan naik pelan, maka pelan-pelan memikat
>> penonton.
>>
>>
>

[mediacare] Selamat hari raya NYEPI

2007-03-18 Terurut Topik radityo djadjoeri
Om Swastiastu,

Kami mengucapkan

Selamat hari raya NYEPI 1929.

Rahajeng nyangra Nyepi warsa 1929.

Selamat Tahun Baru Çaka 1929

Dumogi Ida Sang Hyang Widi Waça ngincen kerahayuan sareng iraga sinamian.

Ngiring sareng-sareng ngerastiti ring Ida Sang Hyang Widi Waça melarapan antuk 
buka hati kariwe kasan.


  
Om Çanti Çanti Çanti Om.

(Damai... Damai... Damai...)



 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[mediacare] Peta kluster pengunjung blog mediacare hari ini

2007-03-18 Terurut Topik radityo djadjoeri

petamediacare18 
0307




jpgZX3werYog9.jpg
Description: JPEG image


gifJVd8jUigfc.gif
Description: GIF image