[mediacare] Re: Inikah Sinetron Model Baru?
Ya, saya kira ini memang sinetron model baru. Setelah banyak dihujat karena menyontek dorama Jepang dan Korea, PH Indonesia banting setir untuk menyontek manga Jepang. Saya tidak akan heran kalau kemudian muncul Lovely Complex atau Parfait Tic atau Popcorn ala Indonesia. Saya tidak berharap ada respon dari PH Indonesia. Percuma saja. Maling punya 1000 alasan untuk mencuri. Saya justru berharap ada gugatan dari Gramedia kepada para pembuat sinetron ini. Kalau gak dituntut ke pengadilan kayaknya gak bakal kapok --- In mediacare@yahoogroups.com, Adi D. Jayanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tahu, disini banyak orang media, termasuk diantaranya PH. Tentu saya ingin sekali mendengarkan penjelasan yang berwenang soal surat pembaca ini... Pikiran Rakyat, 19 Juni 2007 http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/19/ 99suratpembaca.htm *Inikah Sinetron Model Baru? * SETELAH kasus penjiplakan drama Jepang dan Korea oleh dunia sinetron Indonesia, kini ada modus baru lagi yang dilakukan oleh para pelaku industri sinetron (yang katanya harus kita banggakan sebagai produk dalam negeri) untuk menutupi kekurangan mereka (yang sangat parah) dalam hal mencari ide cerita yang bermutu. Belum lama ini, saya tidak sengaja melihat iklan sinetron baru yang berjudul Candy, dari iklannya saja saya melihat ada sesuatu yang aneh, tapi saya kira hanya perasaan saja. Tetapi saya lalu memutuskan untuk mencoba melihatnya langsung, dan ternyata kecurigaan saya terbukti. Sinetron tersebut menjiplak dari komik Jepang berjudul Candy Candy. Semuanya sama persis dengan komik tersebut. Candy Candy juga sudah dibuat animenya (film Animasi) yang pernah ditayangkan RCTI pada masa awal mereka baru berdiri. Belum selesai keterkejutan saya, ada sinetron lagi berjudul Mini yang dari iklannya saja saya yakin dijiplak dari komik Jepang lain berjudul MinMin. Ternyata lagi-lagi kecurigaan saya terbukti setelah saya melihat sinetronnya. Masalah Nayla yang menjiplak I litre of tears saja belum ada yang memberi penjelasan, sudah muncul penjiplakan model baru ini. Memang kedua komik adalah komik yang lama, terbit di Indonesia belasan tahun lalu. Tetapi keduanya adalah komik yang bagus dan memiliki penggemar sendiri pada masanya. Apa para pelaku ini mengira bahwa tidak akan ada yang tahu perbuatan mereka? Kalau memang sudah tidak ada ide, lebih baik berhenti saja dan jangan merusak karya orang lain dan membuatnya menjadi sinetron bermutu rendah seperti itu. Bahkan mereka menggunakan bintang-bintang yang diklaim sebagai bintang besar. Para aktor dan aktris ini juga salah karena mereka tidak meneliti skenario yang mereka terima. Atau mereka tahu, tapi pura-pura tidak tahu karena bayarannya cukup? Saya yakin tidak akan ada penjelasan dari pihak rumah produksi atau manapun tentang penjiplakan ini, karena mereka takut. Pasti ceritanya akan segera diubah (seperti kasus Siapa Takut Jatuh Cinta dulu yang langsung diubah ceritanya setelah ada yang tahu bahwa itu jiplakan dari Meteor Garden), lalu bilang bahwa semua hanya kemiripan semata. Tapi tindakan kita bila ada sesuatu yang dibajak sangat berbeda, misalnya lagu Peterpan atau sesuatu dari Indonesia yang dipatenkan oleh negeri lain, kita marah, membesar-besarkannya di berita dan infotainment. Giliran kita yang melakukannya semua tutup mulut, bahkan bangga akan perbuatan ini. Apalagi yang akan dilakukan oleh para pemilik ide kreatif ini? Drama sudah dijiplak, komik sudah dijiplak, mungkin sudah tidak terhitung jumlah lagu yang sudah dijiplak (tetapi belum ketahuan). Saya dan teman-teman sebagai penggemar drama dan komik Jepang pada khususnya, dan Asia pada umumnya, akan menanti gebrakan kalian (para plagiat) selanjutnya. Atau mungkin mau berdiskusi dengan kami tentang judul-judul drama dan komik yang sekarang sedang in di sana? Bukankah itu akan mendatangkan keuntungan besar? Bramantyo Ardhiwardhana Riung Asih, Cisaranten Kidul Bandung -- adj bandung.indonesia
[mediacare] workshop teater venorika univ.islam malang
WORKHOP TEATER VENORIKA UNISMA Workshop teater yang meliputi keaktoran dan manajemen panggung akan diselenggarakan oleh BengkelTeater VENORIKA Fakultas Hukum UNISMA Malang bekerja sama dengan teater IDEOT Malang pimpinan Bpk. M.Sinwan LekBos dilaksanakan pada: Waktu : Minggu 1 Juli 2007 (07.00- 19.00 - one day workshop) Tempat: di kompleks kampus Universitas Islam Malang. Jl.MT Haryono 193 Malang atas pertimbangan efektifitas maka jumlah peserta akan dibatasi max 30 peserta. workshop ini terbuka untuk umum,khususnya pegiat teater kampus di Malang dan sekitarnya. informasi lebih lanjut hub: 085646442961 atau email:[EMAIL PROTECTED] kontribusi Rp.15.000 fasilitas: - panduan materi - sertifikat - konsumsi kami menyiapkan penginapan bagi peseta dari luar daerah. daftarkan segera sebelum 30 juni 2007 . tempat terbatas. Malang 18 Juni 2007 Ketua pelaksana, ttd. Abdul Wahid Veno - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta.
[mediacare] Copy Ijazah Palsu Bupati Lebak
Ijazah Palsu - Pengurus Kopel memperlihatkan fotokopi ijazah yang diduga palsu yang digunakan Mulyadi Jayabaya ketika mencalonkan diri pada pemilihan Bupati Lebak tahun 2003. Fotokopi itu diperlihatkan ketika melapor ke Kejati Banten. Sumber diambil dari situs : www.bantenlink.com - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!inline: Ijazah Palsu.jpg
[mediacare] TKW Indramayu Disekap di Oman
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/21/0102.htm TKW Indramayu Disekap di Oman INDRAMAYU, (PR).- Nasib malang menimpa tenaga kerja wanita (TKW) asal Blok Kandangsapi, Kelurahan Lemahmekar, Kec./Kab. Indramayu, Sri Hartati (27). TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Oman tersebut, dilaporkan saat ini disekap dan dijadikan budak nafsu oleh majikannya. Nasib malang yang menimpa Sri Hartati disampaikan orang tua korban, Nuryadi (64) dan istrinya Karsih (52) kepada wartawan, Rabu (20/6). Pasangan suami istri itu mengaku, kabar nasib malang yang menimpa anaknya diperoleh dari Enih (35), kerabatnya yang juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Oman. Kepada Enih, Sri Hartati katanya meminta agar kami berusaha untuk memulangkannya ke Indramayu karena tidak tahan atas perlakuan majikannya. Katanya, Sri sering diperkosa bahkan secara bergiliran oleh bapak dan anak majikan, kata Nuryadi. Sehari sebelumnya, TKW asal Jonggol, Kab. Bogor yang bekerja di Malaysia, Atikah bin Manaf (40), tiba di kampung halamannya telah menjadi jasad. Jasad korban tiba di Kampung Leuwijati RT 15/03 Desa Sukanegara Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Selasa (19/6) sore hari. Isak tangis keluarga dan tetangga, menyambut kedatangan jasad korban. Sementara itu, Nuryadi mengatakan, Sri Hartati berangkat ke Oman 13 bulan lalu melalui PT Nugraha, yang berkedudukan di Jakarta. Dia bekerja di keluarga Ny. Sulaemah di Oman. Pada masa awal bekerja, Sri Hartati tidak menemui kendala berarti. Namun belakangan, setiap kali sang nyonya majikan bepergian, suami Ny. Sulemah yakni Saif Salim al Hadh mulai berulah. Ia meminta Sri untuk melayaninya secara seksual. Kalau Sri tidak mau, katanya, ia disiksa dan disekap hingga menjadikan anak saya selalu ketakutan, tutur Nuryadi, mengutip keterangan yang disampaikan Enih. Malangnya, bukan hanya Saif yang tergiur kepada Sri Hartati. Anak laki-laki majikannya juga berbuat yang sama. Hingga Sri pernah tiga kali nekat meloncat dari loteng rumah sang majikan karena tidak tahan harus menghadapi perkosaan demi perkosaan. Belakangan, Sri sempat bertemu dengan Enih sesama TKW asal Indramayu, yang juga bekerja di Oman. Maka kepada Enih ia menceritakan pengalaman yang menimpanya agar diteruskan kepada orang tuanya seharusnya dapat berusaha untuk memulangkannya kembali ke Indonesia.
[mediacare] Memperkaya Negeri Tetangga
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=290889 Kamis, 21 Juni 2007, Memperkaya Negeri Tetangga Singapura, Malaysia, dan Hongkong tahu benar salah satu watak orang Indonesia. Suka belanja. Konsumtif. Menghambur-hamburkan uang untuk shopping. Tentu saja ini bagi yang berduit. Karena itulah, saat ini Singapura menggelar Singapore Great Sales (SGS) tiap tahun. Waktunya tetap, Juni-Juli. Kenapa Juni-Juli? Sebab, periode ini adalah liburan sekolah di Nusantara. Itu berarti saatnya keluarga Indonesia menyerbu negeri tetangga. Mereka pakansi. Wisata. Dan itu berarti saatnya mereka shopping. Ingin tahu jumlah wisatawan Indonesia yang shopping di Singapura serta nilai shopping-nya? Fantastis. Tetapi, watak maniak belanja itu sekaligus memprihatinkan dilihat dari kondisi negeri yang ekonominya tak sehat-sehat ini. Maniak shopping itu memprihatinkan karena menghambur-hamburkan uang di negeri orang, sementara sebagian besar bangsanya masih terlilit kesulitan ekonomi. Data di Tourism Singapore Board (TSB) pada 2006, di antara 9,7 juta wisatawan ke negeri kota itu, 1,92 juta berasal dari Indonesia. Selama delapan minggu -dua bulan SGS- 360 orang Indonesia datang ke Singapura. TSB memperkirakan, setiap orang Indonesia menghabiskan USD 800 atau Rp 7 juta untuk belanja dan makan. Angka ini belum termasuk biaya transportasi dan penginapan. Ini berarti Singapura meraup kurang lebih USD 228 juta dari para wisatawan Indonesia saat SGS. Tidak ada yang salah sebenarnya dari watak suka shopping itu. Apalagi kecenderungan ini lebih banyak bersifat pribadi karena bergantung kepada tipis-tebalnya kantong masing-masing orang. Hanya, rasanya, terkesan kuat bahwa sifat menahan diri sebagian bangsa kita untuk hidup sederhana kini sudah sangat lemah. Bahkan, tidaklah berlebihan untuk mengatakan itu sebagai sisi lain dari cermin lemahnya solidaritas terhadap kondisi sesama bangsanya yang tidak beruntung. Memang belum tentu yang suka shopping tak memiliki naluri simpati atau belas kasihan. Mungkin, banyak pula di antara mereka yang punya empati tinggi terhadap sesama bangsanya yang masih sering dilanda musibah. Tetapi, tetap saja sulit mengingkari bahwa banyak di antara bangsa ini yang tidak memiliki sens of crisis. Di negerinya sendiri masih banyak yang kekurangan. Banyak yang terkena bencana. Banyak yang jadi korban buruknya tekanan ekonomi. Banyak anak bangsa ini yang untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sulit. Ironisnya, dengan kondisi sosial ekonomi seperti itu, ada sesama bangsa yang enteng menghambur-hamburkan uang di negeri orang demi memenuhi nafsu konsumtifnya. Paling tidak, kelemahan untuk tidak bisa menahan godaan belanja telah turut memperbesar larinya devisa. Di tengah negeri ini sulit mendapatkan kepercayaan pemilik modal asing untuk investasi, justru anak negerinya dengan enteng melarikan uangnya buat menambah kaya negeri tetangga. Apa yang dapat kita katakan? Mungkin Ini bangsa yang bodoh. Tidak punya kepribadian yang kukuh. Lemah mental, atau apalah. Yang pasti, kelemahan watak kita justru dimanfaatkan negeri tetangga dengan cerdik. Simak saja, setelah Singapura sukses dengan SGS-nya, Malaysia ikut-ikutkan. Malaysia menggelar Mega Sale Carnival. Waktunya bahkan lebih lama, 16 Juni-2 September. Hongkong tak mau kalah untuk turut memancing para shopper Indonesia. Negeri itu menggelar Hongkong Shopping Festival. Waktunya, 30 Juni-31 Agustus.
[mediacare] Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita
Kemarin, saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia. Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang dia hanya dibayar Rp.15.000,-/berita. Hanya segitukah seorang reporter dihargai?. Kegelisahan ini kemudian saya bawa sampai ke rumah. Di rumah saya iseng-iseng menghitung penghasilan dia sebulan. teman saya itu bilang, di radio itu setiap hari ia minimal harus dapat tiga berita. Saya kemudian menghitung jika dia setiap hari dirata-ratakan mendapat tiga berita berarti sehari dia dibayar Rp.45.000,- . Rp.45.000,- X 20 hari kerja, berarti setiap bulan dia hanya mendapat Rp.900.000,-/bulan. Uang sebesar itu bagi reporter bujangan saja sangat tidak memadai. Saya bisa mengatakan itu, karena saya dulu pernah bekerja sebagai reporter yang hanya digaji Rp 1.200.000,-. Uang sebesar itu bagi saya sangat tak memadai. bagaimana pula dengan teman saya yang hanya dibayar Rp 900.000,- /bulan, sementara dia mempunyai 4 orang anak, bahkan istrinya hanya ibu rumah tangga. Entah bagaimana dia harus menutupi kekurangan dari penghasilannya yang minim itu.Dan parahnya lagi, bagaimana pula jika suatu saat ia sakit sehingga terpaksa tak kerja. Bagaimana keluarganya harus dibiayai, karena teman saya ini hanya bisa mendapat uang kalau dia menyetor berita yang hanya dihargai Rp.15.000,-/berita. Bagi saya, yang lebih sedih lagi adalah, karya intelektual seorang wartawan hanya dihargai sebesar Rp.15.000,- . Bayangkan saja, seorang wartawan floating seperti teman saya itu harus mengejar berita dari satu tempat ke tempat lain. Dia harus mengeluarkan ongkos transport untuk mencapai tujuan. Belum lagi uang untuk beli makan dan minuman ketika bekerja. Media radio itu tampaknya tak menghargai hasil karya si reporter yang harus bertungkus lumus dan juga harus menguras otak untuk membuat karya jurnalistik itu. semua itu hanya dibayar Rp.15.000,- hanya lima belas ribu perak coooy bayangkan seorang wartawan di Jakarta hanya dibayar lima belas ribu perak per berita. ini bagi saya KEJAM SEKALI!!, KEJAM SEKALI!!!. harus ada yang bertindak untuk menaikkan penghasilan para kontributor radio seperti teman saya itu. Bagi teman-teman yang bekerja di radio itu,harus punya keberanian mendobrak manajemen untuk mempertimbangkan kenaikan gaji para kontributor itu. terus terang saya rasanya mau menangis mendengar pengakuan teman saya yang hanya dibayar Rp.15.000,-/berita.Uang sebesar itu bahkan tak cukup untuk tiga kali naik bis AC. -Rezki Hasibuan-
[mediacare] apresiasi musik puisi di galeri surabaya
APRESIASI MUSIK PUISI Senin, 25 Juni 2007 pukul 19.00 wib di Galeri Surabaya Jl.Gubernur Suryo 15, Komplek Balai Pemuda, Surabaya telp 031-5454120 Menampilkan: -Dausharwi bersama AGS Arya Dipayana -Aming Aminoedhin (Mojokerto) -Rellamart (Surabaya) -Kasas dan SMAN 21 Surabaya -Gema Unesa dan Ivan Informasi: Harwi(SMKN 9 Surabaya) 081 330 629 277 - Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta.
[mediacare] Fwd: [diskusi-fatimah] Barack Obama calan presiden AS dari kubu Demokrat
Obama tentang Agama dan Keluarga Oleh : Syafii Maarif di republika Resonansi ini tidak akan banyak membicarakan reputasi Barack Obama (46 tahun) yang namanya melonjak sontak di dunia internasional karena senator Illinois dan dosen Universitas Chicago ini tampil sebagai penantang utama Hillary Clinton dalam konvensi Partai Demokrat tahun depan, dan jika menang, akan diperlagakan kemudian dengan calon presiden dari Partai Republik dalam Pemilu 2008. Ada sisi lain yang patut disimak dari tokoh yang berasal dari darah campuran seorang ibu kulit putih dari Kansas dan ayah dari Kenya berkulit hitam. Orang tuanya berpisah saat Obama berusia dua tahun, kemudian kawin lagi dengan Lolo Soetoro dari Indonesia ketika Obama berumur enam tahun, selanjutnya pasangan ini juga berpisah. Obama sempat tinggal di Jakarta selama empat tahun. Semua info di atas dapat disimak dalam otobiografi Obama, The Audacity of Hope: Thoughts on Reclaiming The American Dream (Keberanian Harapan: Pemikiran untuk Meraih Kembali Impian Amerika), terbit tahun 2006. Yang saya baca adalah terjemahannya oleh Ruslani dan Lulu Rahman dengan judul Menerjang Harapan: Dari Jakarta Menuju Gedung Putih, terbitan Ufuk Press, 2007. Sesuai dengan fokus tulisan ini, mari kita lihat bagaimana Obama memandang agama dan keluarganya (hlm 155-163), diceritakan dengan lugas, datar, tanpa beban, sebuah sikap yang biasa terlihat pada manusia yang percaya diri. Tetapi, di bagian akhir saya akan kembali menyinggung selintas tentang Obama sebagai politikus untuk melihat serbakemungkinan bagi Amerika dan dunia, sekiranya ia terpilih jadi presiden Amerika. Sekalipun nenek moyangnya dari garis ibu tampak seperti orang taat ke gereja ... ''keyakinan agama tidak pernah benar-benar berakar dalam hati mereka. Nenek saya selalu terlalu rasional dan terlalu keras untuk menerima apa pun yang tidak dapat dilihat, dirasakan, disentuh, atau dihitungnya.'' (Hlm 156). Ayah kakeknya dari pihak ibu menghilang tidak tentu rimbanya, lalu disusul oleh tragedi bunuh diri sang istri (hlm 155). Ini direkamkan Obama tanpa emosi karena itu sudah merupakan fakta telanjang yang tak perlu disembunyikan. Barangkali karena kelugasan inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa The Audacity telah dinobatkan sebagai karya terlaris oleh New York Times belum terlalu lama berselang. Berita semacam ini tentu telah disimak kubu Hillary dengan penuh kewaspadaan, sebab dalam konvensi politik sebuah partai, calon tidak boleh menganut filosofi bus kota, ''sesama bus kota tidak boleh saling mendahului''. Obama sangat hormat kepada ibunya yang seorang antropolog, namun kerinduan kepada ayah yang telah meninggalkannya dalam usia yang sangat dini juga tidak pernah pupus. Sekalipun ibunya menghormati semua kitab suci agama: Bibel, Alquran, dan Bhagawat Gita yang dijejerkan di atas rak, kritiknya terhadap agama formal cukup menyengat. Bagi ibunya, Ann Dunham, ''... agama formal terlalu sering menutupi ketertutupan pemikiran dengan jubah kesalehan, menutupi kekejaman dan penindasan dalam jubah kebenaran.'' (hlm 157). Ini adalah bahasa Obama tentang sikap ibunya yang sekaligus tentu telah turut membentuk watak sang anak. Bagaimana dengan ayahnya, Barack Hussein Obama Sr? Walaupun ayahnya terlahir dan dibesarkan sebagai seorang Muslim, Obama tidak ragu menulis kalimat ini: ''... pada saat beliau bertemu dengan ibu saya beliau sudah menjadi seorang ateis yang kuat, yang menganggap agama sebagai terlalu banyak mengandung takhyul, seperti mumbo-jumbo [omong kosong] para cenayang [pawang/dukun] yang sering kali beliau saksikan di kampung-kampung Kenya pada masa mudanya.'' (hlm 158). Obama sendiri adalah penganut Kristen, sekalipun belum dibaptis. Pertanyaan sentral yang tidak boleh dilewatkan selanjutnya adalah: Bagaimana jika Obama benar-benar terpilih jadi presiden Amerika menggantikan Bush bulan November tahun depan? Ada beberapa kemungkinan jawaban: Pertama, dunia akan kembali mempercayai demokrasi Amerika yang berani memilih seorang kulit hitam sebagai presiden. Apalagi jika Obama melakukan banting stir dalam politik luar negeri Amerika yang imperialistik di bawah Bush. Kedua, Partai Demokrat akan semakin harum namanya pada tataran global karena apa yang beraroma rasialis telah dikuburnya. Ketiga, Amerika di bawah Obama akan dimaafkan dunia atas segala petualangan biadab yang dilakukan pendahulunya, jika Obama setelah terpilih juga minta maaf kepada umat manusia yang teraniaya akibat praktik terorisme negara yang dikomandani negara adikuasa ini selama sekian dasawarsa. Akhirnya, terbetik juga kekhawatiran saya bahwa kekuasaan Obama, jika benar-benar terpilih, tidak akan bertahan lama karena akan berlaku pembunuhan politik atas dirinya, dilakukan oleh petualang rasialis yang masih gentayangan di muka bumi, tidak terkecuali di Amerika Serikat. Semoga tragedi semacam tidak akan terjadi dan Obama akan membuktikan impiannya untuk menampilkan Amerika sebagai bangsa yang punya hati nurani. Obama adalah penentang
Re: [mediacare] Habibie Ingin Desain Ulang Pesawat N-250 ( utk ditukar beras Thailand lagi)
On 6/10/07, ati gustiati [EMAIL PROTECTED] wrote: Akh Habibie ini pinter2 keblinger ! pake janji gak akan ikut campur, mau memperbaiki ekonomi Indonesia dengan merakit pesawat kecil ? hahahahahahhahaa.dasar otak mesin, se kali2 pake otak manusia dong mister miracle ! penyakit yg dia bikin di IPTN belum sembuh udah cari penyakit lagi, dulu IPTN dibangun bukan utk profitable company, tapi semata utk gengsi dimata dunia, negara sekecil Indonesia punya pabrik pesawat dan lihat siapa yg bisa menepuk dada dengan bangga, Prof. Doc. Habibie of qourse ! pathetic ! Inilah budaya pemerintah kita yg gede di gengsi tapi tak becus memanage apa2, coba lihat disekitar kita, semua jalanan penuh dengan motor2 buatan jepang, berapa sudah uang kita di invest utk produksi jepang ini? kenapa Habibie tidak bisa menelorkan ide geniusnya dengan menciptakan mesin motor buatan Indonesia ? punya pabrik pesawat memang keren kedengaran nya, tapi utk apa ? untuk ditukar tambah lagi dengan beras Thailand ya? Sounds stupid but rock on anyway heh... omie Namanya juga usaha mbak ^^ lagipula Habibie itu kan ahli pesawat terbang kok disuruh bikin sepeda motor 'kan ngga nyambung (lain ceritanya klo motornya nanti juga bisa terbang :P) Mungkin kesimpulan sementaranya adalah bahwa Indonesia belum membutuhkan seorang ahli pesawat terbang, sebagaimana kita juga gak mampu untuk mengelola kekayaan alam sendiri jadi semuanya diberikan ke freeport, newmount, dll Kita pun tak mampu memberdayakan kekayaan intelektual bangsa sendiri, bahkan seorang Habibie yg karya2nya begitu dihargai di Jerman sana jadi disampah2in di negerinya sendiri ... -- Ezda = S2D4 the World With the monetary system we have now, the careful saving of a lifetime can be wiped out in an eyeblink. -Larry Parks, Executive Director, FAME I believe that exchange rate volatility is a major threat to prosperity in the world today. -Dr. Robert A. Mundell, Nobel Laureate 1999 There's a sensible realization that small open economies, heavily dependent on trade and foreign capital, simply cannot live with the volatility that is inherent in freely floating exchange rates. -Dr. Paul Volcker, former Chairman of the Board of Governors of the Federal Reserve Visit http://www.FAME.org/ Fight for Honest Monetary Weights and Measures!
[mediacare] Nelayan Resah Dipungut Jutaan Rupiah Untuk Melaut
diambil dari situs : www.bantenlink.com Nelayan Resah Dipungut Jutaan Rupiah Untuk Melaut Pandeglang — Keresahan kini melanda nelayan di Banten. Pasalnya, untuk melaut, mereka dipungut uang Rp 100.000 hingga Rp 1 juta. Bahkan surat laik operasi (SLO)yang diterbitkan Dinas Kelautan dan Perikanan memerlukan biaya Rp 4 juta. Oleh : T Muharam “Kami sedih, rezeki nelayan sudah sedikit, masih harus bayar ini-itu. Apa mereka tidak mengerti bahwa kehidupan nelayan sekarang ini sedang suram,” kata Bambang, nelayan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Rabu (20/6). Bambang merinci, pungutan itu dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan minimal Rp 1 juta, izin dari Syahbandar minimal Rp 100.000, izin dari Pol Airud minimal Rp 100.000 dan Pos Marinir Rp 100.000. Sedangkan biaya untuk menguruskan surat laik operasi (SLO)yang diterbitkan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat memerlukan biaya Rp 4 juta. SLO itu hanya berlaku untuk 15 hari. Jika pungutan itu tidak dipenuhi, para petugas beberapakali melakukan operasi dan menangkap sejumlah perahu dan kapal nelayan yang dinilai tidak memenuhi persyaratan melaut. Misalnya, dua kapal nelayan dan nakhodanya kini diamankan di TNI AL. Padahal saat ini, hasil tangkapan ikan nelayan semakin menurun. Sehingga pembayaran sejumlah uang itu dinilai memberatkan para nelayan. Karena itu para nelayan meminta agar pemerintah menetapkan pungutan yang sesuai dengan kemampuan nelayan. “Jangan sampai jutaan, yang wajar-wajar saja,” ujarnya. Selain pungutan, para nelayan juga mengeluhkan ketatnya peraturan untuk mencari ikan. Apalagi akhir-akhir ini kerap terjadi penilangan kapal oleh aparat, sekaligus penangkapan nahkoda dan anak buah kapal. “Kami ini kan hanya nelayan biasa, jadi tidak terlalu paham aturan. Makanya jangan dipersulit dengan adanya penilangan, dan sebagainya,” katanya. Para nelayan meminta dua nahkoda kapal nelayan yang saat ini ditahan untuk segera dibebaskan. “Kami tidak tahu peraturannya sekarang bagaimana. Yang jelas SLO dari KUD itulah yang kami terima,” ujar Ardi, nelayan lainnya. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banten, HM Siagian mengatakan, sebenarnya tidak ada aturan untuk meminta izin dari Syahbandar, Pol Airud, ataupun pihak lain. “Aturannya memang tidak ada. Tapi ya biasa saja, bagi-bagi rezeki. Jadi kalau nelayan pulang, diminta ikan untuk makan. Itu kan sukarela,” katanya. Selain itu HNSI menilai, peraturan mengenai SLO, serta SIUP (surat izin usaha perikanan) masih membingungkan. Menurut dia, belum saatnya SLO diberlakukan bagi nelayan kecil yang melaut dengan menggunakan kapal berkapasitas kurang dari 30 GT. Begitu pula dengan SIUP, yang dalam UU 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, hanya berlaku bagi nelayan skala besar. Tapi di lapangan, nelayan kecil juga diharuskan memiliki SIUP. HNSI meminta pemerintah untuk menyosialisasikan UU Perikanan, sehingga tidak ada perbedaan persepsi. Lebih jauh ia meminta pemerintah untuk mengamandemen UU Perikanan, karena masih bertentangan dengan Peraturan Pemerintah tentang Perikanan yang dibuat tahun 1985, sebelum UU 31/2004 diterbitkan. (nr) - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
Re: Re: [mediacare] HNW: Palestina telah dijajah oleh Israel!
Dear Mas Steal Heart, Boleh saya analogikan dgn kondisi Indonesia ? Indonesia -sewaktu dijajah Belanda, Inggris, Portugis dan Jepang- belum mampu secara ekonomi dan mengurusi negara sendiri. Sesama kerajaan di Nusantara saling berperang dan para penghianat negara dipelihara oleh penjajah. So, apakah kita harus mengikuti aja arah angin bertiup ? Kalau gitu, lupakan saja yang namanya 17 Agustus 1945. On 6/14/07, STEAL HEART [EMAIL PROTECTED] wrote: Seperti rekan scribbler sampaikan..artinya kalo belum mampu secara ekonomi utk mengurus negara sendiri jgn donk sok melawan negara2 barat..ikuti aja arah angin bertiup..hamas sok jago pdhal tdk mampu menghidupi rakyatnya..saya kuatirnya gara2 kelakuan PKS yg sok ekstrim nanti kita bisa kena boikot jg dari negara2 barat pdhal PKS cuma sampah bagi sebagian rakyat indonesia terutama di daerah waktu indonesia timur..tindak tanduk PKS bikin jadi muak liatnya.. . -- - Irwan -
Hal: [mediacare] Ayo dong bersikap fair dan adil - Re:Anggota TPM: Penangkapan Abu Dujana Melanggar HAM
simpel aja bos, silahkan ditangkap dan diproses, tapi jangan ditembak didepan anak dan istrinya. satu lagi bos, yang berbuat keji dan jahat itu orangnya, bukan agama Islam-nya. - Pesan Asli Dari: ali sanjaya [EMAIL PROTECTED] Kepada: mediacare@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 20 Juni, 2007 6:23:22 Topik: [mediacare] Ayo dong bersikap fair dan adil - Re:Anggota TPM: Penangkapan Abu Dujana Melanggar HAM saya sih sederhana saja, mungkin saja kesempatan polisi menangkap si abu memang pada saat itu. kalo harus menunggu si abu sendiri tanpa ada anak-istri ya repot. bayangkan kalo ada jambret atau copet, yang tidak ditangkap gara-gara si pelaku lagi bersama ank-istrinya. .. ato bayangkan ketika si koruptor tidak ditangkap, hanya karena si koruptor sedang asyik bersama ank dan istrinya... lucu sekali, ketika mereka mereka itu ditangkap di depan hidup anak istrinya (bahkan sebagian pelaku kriminal ditangkap juga dengan tembakan), tidak ada tuh yang teriak melanggar HAM. Padahal, kalau mau jujur mereka itu sebagian besar juga beragama islam. a yo dong, bersikaplah fair dan adil, jangan berteriak menangkap abu melanggar HAM karena 'nilai berita' abu lebih besar dari mereka para kriminal kelas teri itu. ah paling-paling yang teriak melanggar HAM cuma mau numpang nge-top doank... jelasnya ini bukan soal HAM atau bukan HAM, ini soal kesempatan polisi menangkap tersangka... sedetik saja kesempatan itu lewat, maka bisa jadi polisi tidak akan pernah bisa menangkap si abu lagi untuk selamanya... dan jelasnya lagi, ada yang numpang nge-top lantaran 'nilai berita' abu yang tinggi... ok bro Wira Ooy [EMAIL PROTECTED] com wrote: BUNG Edi Edi santoso: kejahatan yg kita lakukan, tidak pantas jika keluarga anak istri kita yg menanggung, tindakan tim pemburu itu zolim dan kejam. karena bukan anda yg jadi korban, maka anda bisa beropini bebas lepas tanpa beban. Saya: Bapak nonton persidangan amrozi, imam samudra CS tidak? Mereka telah melakukan pemboman yang menyebabkan tubuh manusia hancur lebur tidak karuan pangkal. hancur lumat...dan itu terdiri dari kaum kafir dan non kafir... Apakah anda lihat mereka merasa bersalah? TIDAK mereka bukan orang goblok, mereka mengerti apa yang mereka lakukan dan percaya balasannya SURGA karena sudah berJihad. Jangan katakan mereka bukan islam, mereka sholat, mereka bersaksi atas allah dan nabi muhammad, mereka berpuasa, mereka dapat membaca Al Qur'an... dan bagian yang tidak kalah pentingnya adalah mereka selalu meneriakan kata ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR! saat dipersidang dan setelah mendapatkan amar putusan majlis hakim... Koq ada orang-orang yang buta MATA TELINGA dan HATI NURANI melakukan tindakan pemboman BIADAB disuatu tempat yang tidak ada hubungan sakit hati dan peperangan dengan mereka serta golongan mereka dan justru dilandasai pemahaman AGAMA.. Korban-korban itu Sudah jelas BUKAN orang KAFIR amerika..itu adalah juga Orang indonesia seperti anda dan bagian yang paling menyedihkan bahwa korban juga banyak yang beragama ISLAM! Begini saja : Bayangkan putri anda seusai pulang sekolah minta ijin anda untuk ke mall, membeli buku pelajaran Agamanamun. .ia tidak kunjung pulangdan yang anda tahu hanya berita di TVbahwa banyak tubuhnya hancur lebur tidak karuan pangkal. hancur lumat...di mall tempat putri anda pergi. kemudian Bayangkan: ABU DUJANA bersama kawan-kawannya, Minum KOPI sambil makan pisang goreng menonton TV...tertawa lepas mentertawai bung Edi yang terguling2 menangis kehilangan anggauta keluarga dan tidak mengerti apa salah anda sekeluarga terhadap ABU DUJANA..sehingga sampai putri anda tidak lagi dikenali jasadnya Jadi Satu butir Peluru dikaki itu ZOLIM? bayangkan wajah anak anda/istri/keluarga anda berdarah2... hancur lumat Mudah2an pada saat ada pemboman berikutnya anda bisa merasakan derita ratusan orang yang KEHILANGAN handai taulandnya karena perbuatan BIADAB orang-orang seperti ABU DUJANA Saya Berharap ANDA Mengalami... --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Dery K [EMAIL PROTECTED] . wrote: Hari gini masih ada orang yang mikirin HAM buat orang yang ngga pernah mikirin HAM orang laen untuk hidup, apa aja yang kita lakuin pasti punya efek buat anak, istri dan keluarga kita sendiri, harusnya itu udah jadi itungan resiko buat orang seperti ABU DURJANA, betul kata mas EDI .. kita bisa ber opini bebas lepas tanpa beban . karena mas Edi juga pasti tidak bisa merasakan gimana rasanya jadi keluarga akibat keganasan orag-orang DURJANA kaya si ABU ini, orang-orang yang menghalalkan segala bentuk tindak kekerasan sampi membunuh banyak orang dengan dalih AGAMA, Apa bener TUHAN itu menciptakan orang berbeda agama untuk saling membunuh ??? sekali lagi ... menmang benar kita emang bisa beropini bebas lepas tapa beban. Jabat Erat edi santoso [EMAIL PROTECTED] . wrote: kejahatan yg kita lakukan, tidak pantas jika keluarga anak istri kita yg
Re: [mediacare] Buzz Magazine terbitan Makassar
Kebetulan saya adalah Marketing and Promotion Buzz Magazine, majalah pendatang baru dan satu-satunya Majalah yang membidik segmen pembaca usia remaja di kota makassar (SMP dan SMA), saat ini kita udah terbit sekitar 5 edisi (bulanan), berhubung masih baru, website kita masih dalam proses trus emailnya bisa dikirim ke aku aja.. thanx regards Ariel Fahrezi 2007/6/20, ariel fahrezi [EMAIL PROTECTED]: BUZZ MAGAZINE Jl. S. Hasanuddin N0. 93 Telp : (0411) 5428562 Fax : (0411) 323009 Makassar - Sulsel MOD: Adakah website atau emailnya? Thx
Re: [mediacare] Inikah Sinetron Model Baru?
Sama mas Radit, saya juga jarang nonton TV. Apalagi TV indonesia yang isinya hanya Sinetron melulu, apakah sudah sebegitu putusasanya industri TV indonesia? Sehingga banyak sekali bergantung pada Sinetron yg konon memiliki rating cukup bagus. Buat temen2 di industri TV, kami masih menunggu inovasi apa yang akan kalian hadirkan buat bangsa ini...gak bosen apa hanya menjual impian utopia, tangisan, dan teriakan di sinetron. Apa gak malu juga terus2an meniru atau mungkin mensadur karya orang lain...atau bahkan mengutip ajaran2 agama yg didramatisir. Kalau salah satu stasiun TV sudah berhasil dengan EmpatMata...mbok ya yang lain mecoba berinovasi dan jangan hanya berusaha membuat acara sejenis. Mudah2an kedepannya penikmat TV di Indonesia bisa punya banyak pilihan acara bagus, menghibur dan juga mendidik. ibnu On 6/20/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Adi, terimakasih untuk masukannya. Surat Pembaca yang dimuat di PR ini menarik, namun sayangnya tidak ada penjelasan di stasiun TV mana sinetron Candy ditayangkan. Saya yang jarang menonton TV mohon diberi penjelasan. *Adi D. Jayanto [EMAIL PROTECTED]* wrote: Saya tahu, disini banyak orang media, termasuk diantaranya PH. Tentu saya ingin sekali mendengarkan penjelasan yang berwenang soal surat pembaca ini... Pikiran Rakyat, 19 Juni 2007 http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/19/99suratpembaca.htm *Inikah Sinetron Model Baru? * SETELAH kasus penjiplakan drama Jepang dan Korea oleh dunia sinetron Indonesia, kini ada modus baru lagi yang dilakukan oleh para pelaku industri sinetron (yang katanya harus kita banggakan sebagai produk dalam negeri) untuk menutupi kekurangan mereka (yang sangat parah) dalam hal mencari ide cerita yang bermutu. Belum lama ini, saya tidak sengaja melihat iklan sinetron baru yang berjudul Candy, dari iklannya saja saya melihat ada sesuatu yang aneh, tapi saya kira hanya perasaan saja. Tetapi saya lalu memutuskan untuk mencoba melihatnya langsung, dan ternyata kecurigaan saya terbukti. Sinetron tersebut menjiplak dari komik Jepang berjudul Candy Candy. Semuanya sama persis dengan komik tersebut. Candy Candy juga sudah dibuat animenya (film Animasi) yang pernah ditayangkan RCTI pada masa awal mereka baru berdiri. Belum selesai keterkejutan saya, ada sinetron lagi berjudul Mini yang dari iklannya saja saya yakin dijiplak dari komik Jepang lain berjudul MinMin. Ternyata lagi-lagi kecurigaan saya terbukti setelah saya melihat sinetronnya. Masalah Nayla yang menjiplak I litre of tears saja belum ada yang memberi penjelasan, sudah muncul penjiplakan model baru ini. Memang kedua komik adalah komik yang lama, terbit di Indonesia belasan tahun lalu. Tetapi keduanya adalah komik yang bagus dan memiliki penggemar sendiri pada masanya. Apa para pelaku ini mengira bahwa tidak akan ada yang tahu perbuatan mereka? Kalau memang sudah tidak ada ide, lebih baik berhenti saja dan jangan merusak karya orang lain dan membuatnya menjadi sinetron bermutu rendah seperti itu. Bahkan mereka menggunakan bintang-bintang yang diklaim sebagai bintang besar. Para aktor dan aktris ini juga salah karena mereka tidak meneliti skenario yang mereka terima. Atau mereka tahu, tapi pura-pura tidak tahu karena bayarannya cukup? Saya yakin tidak akan ada penjelasan dari pihak rumah produksi atau manapun tentang penjiplakan ini, karena mereka takut. Pasti ceritanya akan segera diubah (seperti kasus Siapa Takut Jatuh Cinta dulu yang langsung diubah ceritanya setelah ada yang tahu bahwa itu jiplakan dari Meteor Garden), lalu bilang bahwa semua hanya kemiripan semata. Tapi tindakan kita bila ada sesuatu yang dibajak sangat berbeda, misalnya lagu Peterpan atau sesuatu dari Indonesia yang dipatenkan oleh negeri lain, kita marah, membesar-besarkannya di berita dan infotainment. Giliran kita yang melakukannya semua tutup mulut, bahkan bangga akan perbuatan ini. Apalagi yang akan dilakukan oleh para pemilik ide kreatif ini? Drama sudah dijiplak, komik sudah dijiplak, mungkin sudah tidak terhitung jumlah lagu yang sudah dijiplak (tetapi belum ketahuan). Saya dan teman-teman sebagai penggemar drama dan komik Jepang pada khususnya, dan Asia pada umumnya, akan menanti gebrakan kalian (para plagiat) selanjutnya. Atau mungkin mau berdiskusi dengan kami tentang judul-judul drama dan komik yang sekarang sedang in di sana? Bukankah itu akan mendatangkan keuntungan besar? Bramantyo Ardhiwardhana Riung Asih, Cisaranten Kidul Bandung -- adj bandung.indonesia -- We won't tell. Get more on shows you hate to lovehttp://us.rd.yahoo.com/evt=49980/*http://tv.yahoo.com/collections/265%0A (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.http://us.rd.yahoo.com/evt=49980/*http://tv.yahoo.com/collections/265%0A
[mediacare] minta tolong CP Ibu Kembar
mediacareDear all.. maaf di repost nih Minta tolong alamat atau no kontak ibu2 kembar yang bikin sekolah dan ngajar utk anak jalanan di kolong jembatan tol pluit itu loh.. saya gak tau nama mereka.. minta tolong untuk kegiatan amal yang mau di laksanakan oleh lembaga kami.. terima kasih banyak sebelumnya... Ahmad Fauzi Dissemination of Information Coordinator Mitra INTI Foundation Jl. Tebet Barat Dalam VII C No. 5 B Jakarta 12810 - INDONESIA Tel: 6221 8295136; 8319458 Fax: 6221 8295136 E-mail: [EMAIL PROTECTED] Website: www.kesrepro.info
Re: [mediacare] TPM - Re: Abu Dujana pantas ditembak
Sebagai informasi untuk bekerja di court (pengadilan) atau federal harus U.S. citizen, tidak masalah aslinya dari mana yang pasti kewarga negaraannya. radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Postingan yang berkaitan dengan Abu Dujana dan TPM, silakan c/c ke email Abu M. Mahendradatta: mahendralawfirm@ yahoo.com Berikut opininya tentang Abubakar Baasyir: Mohon maaf, setahu saya Ustadz Abubakar Baasyir bukan Org (WN) Malaysia. Beliau lahir dan besar di Indonesia,mengabdik an dirinya untuk Indonesia sejak masih di Pondok Pesantren (termasuk lulus dari Pondok Gontor). Beliau dilarikan para santrinya ke Malaysia(setelah ditahan 4 tahun tanpa pengadilan dan mau ditangkap lagi) saat Jend TNI Benny Murdani jadi Pangab dimana saat itu aktivis Islam diberangus dan dipaksakan menerima Asas Tunggal Pancasila (dan melarang Islam sebagai asas ormas orpol). Kembali ke Indonesia saat Suharto jatuh. Diminta diserahkan kepada Pemerintah GW Bush atau harus dipaksa ditangkap dan ditahan oleh Pemerintah Indonesia. Diseret dari RS Muhammadyah dlm keadaan sakit,ditahan dengan bukti Affidavit dari org yang katanya namanya Omar Al Faruq katanya pernah di Guantanamo,terus katanya mati (ngga ada mayatnya). Diadili dengan tuduhan terlibat jaringan teroris Bom Bali I, dengan dakwaan subsider berlapis-lapis (sampai 7 lapis) termasuk diusahakan kehilangan kewarganegaraan untuk dapat diusir dari Indonesia dan 'dimakan' Pemerintah GW Bush. Menangis saat membaca pleidoi dibagian kehilangan kewarganegaraan yang saya ingat saat itu : Saya tidak bersedih saat saya dituduh terlibat dakwaan-dakwaan rekayasa yang lain, tetapi yang menyedihkan saya adalah saya sedang diupayakan kehilangan kewarganegaraan Indonesia, bumi dimana saya dilahirkan,dibesark an,minum dan makan darinya dan menimba ilmu dari bangsanya Akhirnya dipidana 1 1/2 tahun karena masalah KTP karena saat minta ktp di kelurahan menandatangani blanko kosong yang kemudian diisi seenaknya oleh orang kelurahan. Setelah bebas, dipintu keluar ditangkap dan ditahan lagi, dengan lagi-lagi dakwaan Terorisme dengan dakwaan yang berlapis-lapis lagi,dihukum 4 tahun sampai Kasasi MA karena dianggap terbukti terlibat Bom Bali I. Akhirnya melalui PK, dibebasmurnikan oleh MA, karena terbukti saksi-saksi kunci yang dipergunakan JPU direkayasa. Ngga ada yang mau ngelindungi beliau, malah semua pengen nangkap dan menahan beliau lagi (demi memenuhi order Mr. GW Bush sebagaimana disampaikan Saksi Fred G/Mantan CIA yang menemani utusan khusus Bush menemui Megawati, mau datang ke Indonesia secara sukarela dan bersaksi dimuka sidang karena kasihan melihat nasib Baasyir yang direkayasa terus menerus untuk memenuhi target Mr Bush dan antek2 nya)kalau bisa Oh ya saya sendiri juga orang Indonesia asli, sd s/d sma katholik, pernah lulus UCLA School of Law, Alumni 1995, total pernah 5 tahun di USA dan pernah bekerja antara lain untuk Federal Public Defender DC Office. Terima Kasih.- --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Lalu kenapa bawa-bawa Muslim segala? Kalau betul siapa pun mereka patut dibela, kenapa copet Muslim, rampok Muslim, koruptor Muslim tidak dibela? Kok khusus tersangka terorisme doang? Apa ada hubungan khusus antara terorisme dan Muslim? Buat saya simpel: TPM ini mencoreng dan menista kemusliman. Inilah pembawa stigma buruk bagi Islam. Kalo Anda kebetulan punya teman anggota TPM ini, tolong sampaikan saran saya: jangan bawa-bawa Muslim segala deh kalo mau jadi spesialis pembela tersangka terorisme. They're a disgrace to Islam! manneke MOD: Postingan yang berkaitan dengan Abu Dujana dan TPM, silakan c/c ke email ke Abu M. Mahendradatta: [EMAIL PROTECTED] Berikut opininya tentang Abubakar Baasyir: Mohon maaf, setahu saya Ustadz Abubakar Baasyir bukan Org (WN) Malaysia. Beliau lahir dan besar di Indonesia,mengabdikan dirinya untuk Indonesia sejak masih di Pondok Pesantren (termasuk lulus dari Pondok Gontor). Beliau dilarikan para santrinya ke Malaysia(setelah ditahan 4 tahun tanpa pengadilan dan mau ditangkap lagi) saat Jend TNI Benny Murdani jadi Pangab dimana saat itu aktivis Islam diberangus dan dipaksakan menerima Asas Tunggal Pancasila (dan melarang Islam sebagai asas ormas orpol). Kembali ke Indonesia saat Suharto jatuh. Diminta diserahkan kepada Pemerintah GW Bush atau harus dipaksa ditangkap dan ditahan oleh Pemerintah Indonesia. Diseret dari RS Muhammadyah dlm keadaan sakit,ditahan dengan bukti Affidavit dari org yang katanya namanya Omar Al Faruq katanya pernah di Guantanamo,terus katanya mati (ngga ada mayatnya). Diadili dengan tuduhan terlibat jaringan teroris Bom Bali I, dengan dakwaan subsider berlapis-lapis (sampai 7 lapis) termasuk diusahakan kehilangan kewarganegaraan untuk dapat diusir dari Indonesia dan 'dimakan' Pemerintah GW Bush. Menangis saat membaca pleidoi dibagian kehilangan kewarganegaraan yang saya ingat saat itu : Saya tidak
[mediacare] Ketentuan Umum Perpajakan
Dear rekan mediacare, Bisa tolong dishare Ketentuan Umum Perpajakan yang baru disahkan kemarin, Juni 20, 2007. Terimakasih Patricia
[mediacare] Jamaah Ahmadiyah: Massa Aksi Bukan Dari Warga Sekitar
http://www.syirah.com/syirah_ol/online_detail.php?id_kategori_isi=1859 Jamaah Ahmadiyah: Massa Aksi Bukan Dari Warga Sekitar Oleh : NASRUL UMAM SYAFII/SYIRAH Jakarta- Pengurus Pusat Jamaah Ahmadiyah Zasrullah Ahmad Pontoh menyatakan massa yang melakukan aksi penyerbuan terhadap kantor Jamaah Ahmadiyah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat bukan berasal dari masyarakat sekitar. Selama ini hubungan Jamaah Ahmadiyah dengan pondok pesantren sekitar baik-baik saja. Tidak ada masalah. Bukan masyarakat sekitar. Karena masyarakat sekitar baik dengan kita, katanya kepada Syirah, Rabu (20/06) saat dikonfirmasi terkait penyerbuan kelompok yang mengatasnamakan Islam terhadap kantor Jamaah Ahmadiyah Tasikmalaya Selasa (19/06) kemarin. Lebih lanjut, Zasrullah, menjelaskan keterangan itu disampaikan oleh pengurus Jamaah Ahmadiyah Kab. Tasikmalaya kepada Pengurus Pusat Jamaah Ahmadiyah. Namun informasi secara rinci mengenai siapa dan darimana sebenarnya massa yang melakukan aksi dan menuntut supaya Jamaah Ahmadiyah dibubarkan itu, tutur Zasrullah, belum diperoleh. Kita belum tahu apa orang luar Kabupaten Tasikmalaya atau masih dalam kabupaten, jelasnya. Zasrullah juga mengungkapkan kalau selama ini silaturrahmi Jamaah Ahmadiyah dengan masyarakat dan pondok pesantren sekitar sangat baik. Misalnya dengan Pondok Pesantren Cipasung. Yang terdekat itu kan pesantren Cipasung. Pesantren Cipasung itu pimpinan dan santrinya baik-baik dengan kita. Tidak ada masalah itu, ujarnya. Adanya pernyataan massa yang mengatakan bahwa Jamaah Ahmadiyah keluar dari ajaran agama Islam, Zasrullah menjawab, Itu hanya anggapan. Umumnya orang yang seperti itu belum berdialog dengan kita. Mereka itu asumsi pribadi kemudian langsung dianggap merupakan pandangan kami. Kita mengacu pada al-Quran dan hadis. Menanggapi aksi itu, tegas Zasrullah, pihaknya akan melakukan tindakan sesuai dengan jalur hukum negara Indonesia, yaitu melaporkannya kepada aparat kepolisian. Itu kan suatu pelanggaran hukum. Kita selalu berprinsip bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Dan negara menjamin keamanan setiap warga negara dan menindak tegas setiap warga negara yang berbuat anarkis, terhadap siapapun dan atas nama apapun, lanjut Zasrullah lantang. Ketika ditanya mengenai keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang menyatakan Jamaah Ahmadiyah dilarang melakukan aktifitas. Zasrullah menegaskan bahwasannya MUI bukan pemerintah melainkan hanya organisasi kemasyarakat yang tidak mempunyai wewenang apapun. Lah, MUI itu kan bukan pemerintah. MUI itu organisasi kemasyarakatan. Jadi dia tidak mempunyai wewenang untuk menyuruh dan melarang siapapun. Dan apa yang kita lakukan adalah ibadah, perintah Tuhan, bukan perintah pemerintah atau MUI. Tidak ada hak MUI untuk melarang siapapun melakukan ibadah. Kan itu perintah Tuhan. Masak MUI lebih tinggi dari Tuhan, pungkasnya.[] Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
[mediacare] Aturan universal - Re: Muslims out of Australia! jg eropa
Bahasa lokal, sudah dipersuade oleh pemerintah ke imigran utk dipelajari. entah itu bahasa inggris maupun nordic. masalahnya, apa segitu sulitnya bagi mereka utk belajar bhs asing? dan juga yg terakhir, karena segitu fanatiknya beragama, maka mereka pun menutup diri dari pergaulan luar. dan sialnya, yang fanatik agama itu buronan eh imigran dari negara2 yg isinya radikal muslim sejenis pakistan, afghan, lebanon, dan irak, yang jumlahnya bejibun! memang benar ada istilah 'clash of civilizations'. jurangnya terlampau jauh. --- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Di Bergen itu ada banyak orang asal Aceh disana. Orang Timteng dan dari Afrika itu bukan tidak mau gaul tetapi karena alasan yang sebutkan diatas, yaitu terutama bahasa dan juga ada tradisi kurang bergaul pada generasi tua, tetapi anak-anak mereka bebas bergaul, terkecuali yang fanatik agama..
[mediacare] Re: Abu Dujana pantas ditembak
Perlu diingat, Densus 88 ini pertama kali berdiri waktu jaman Dai Bachtiar. setelah organisasi ini berdiri, si Dai turun takhta. Densus 88 dibiayai pemerintah US dengan uang yg tidak sedikit, sekitar 10 milyar dollar. maka jangan heran kalau pekerjaan mereka optimal 'memburu' musuh US, yg memang adalah musuh indonesia jg yaitu teroris. Abu dujana, abubakar bashir, dll tidak jelas keterlibatannya dalam ngebom sana sini. yang kita tahu dari media adlah, mereka teroris. dan juga teori klasik, mana ada maling ngaku maling? kecuali si imam samudra yg udah ngaku ngebom tapi ga juga dihukum mati. mungkin karena takut FPI marah, ngambek, dan merusak pager gerbang DPR. masih mending FPI yg marah, kalau2 semua ormas islam? kan bahaya... kalo Tibo cs gpp dihukum mati lah, kan mereka 'katanya' membunuh ratusan umat muslim. --- In mediacare@yahoogroups.com, ryan padi [EMAIL PROTECTED] wrote: Harusnya jangan di tembak tapi diarak terus dilempari batu Roslina Podico [EMAIL PROTECTED] wrote: Selain ulah mereka telah terbukti mengakibatkan banyak kematian, tindakkan mereka telah menghancurkan reputasi seluruh pemegang paspor Indonesia. Banyak saudara di sini mungkin tdk turut mengalami kesusahan yg sangat merepotkan pemegang paspor Indonesia di negeri orang, karena ulah para terroris Indonesia. kuncaraning sari wrote: Pertama-tama salut kepada kepolisian Indonesia telah berhasil membekuk gembong-gembong teroris di Indonesia. Akibat ulah mereka sudah banyak korban berjatuhan dan sudah mencemarkan nama bangsa Indonesia dimata dunia, Indonesia identik dengn teroris !!! iiih ser, Banyak pejabat yang asal ngomong spt ketua MPR dari PKS itu, benar-benar EMBER... jelas-jelas ABU Dujana mengakui perbuatannya., membelanya dengan alasaan HAM. COba masih ingat nggak waktu kasus TIBO CS, dia ngomong seenak udelnya juga bahwa yang bersalah harus dihukum mati padahal banyak membuktikan Tibo CS hanya kambing hitam. Ketua MPR kita iini tuli dan pura-pura bego. Kemana Amrozi dkk, kok nggak dihukum mati ?? kalo untuk mereka yang jelas-jelas teroris dan mengakui dengan sadar melakukan JIHAD .. dibela mati-matian dengan alasan HAM. Jangan-jangan ketua MPR kita penyandang dananya dan gerakan mereka adalah perjuangan beliau juga he hehe.. maka beliau ngomong selalu melantur teruus. Mimpi kali ye.. Salam, Sari --- Handy [EMAIL PROTECTED] mailto:tor4ng%40yahoo.com wrote: Adalah pantas apabila Teroris sekelas Abu Dujana Ditembak. Tim Pengacara Muslim yang menuntut Den 88 tidak beralasan. Keterangan yang mengatakan bahwa Den 88 menembak Abu Dujana dihadapan anak2 nya adalah melanggar HAM terutama perlindungan anak. Yang seharusnya dituntut ke Komisi Perlindungan Anak adalah Abu Dujana sendiri. Dengan otak serangkaian pengeboman seperti di Bali dan Hotel JW Marriot. Berapa banyak anak-anak2 yang kehilangan ayahnya yang menjadi korban pengeboman biadab ??? P Berapa banyak anak2 yang meringis melihat ayahnya kehilangan kakinya yang dia ketahui pergi untuk bekerja namun, ketika pulang dengan tubuh yang cacat ?? Ayolah Tim Pengacara Muslim, kalian juga semua berfikir jangan cuma ngomong tapi otak gak ada. Salam, Handy
Fwd: Hal: [mediacare] Abu Dujana pantas ditembak
Kejahatan tetap kejahatan mas, kalau orang kafir ditindas muslim apa pendapat anda ? -- Forwarded message -- From: edi santoso [EMAIL PROTECTED] Date: Jun 20, 2007 6:06 PM Subject: Hal: [mediacare] Abu Dujana pantas ditembak To: mediacare@yahoogroups.com Masih ingat kan dgn Abu Bakar Ba'asyir-ABB? Dulu dia diadili karena di blow up sebagai otak JI yg membuat teror dimana2, toh tidak terbukti dan dgn takdir Allah dia dibebaskan. Dalam Islam, doa orang yg tertindas itu inshallah dikabulkan, jadi siapa pun tidak peduli agamanya apa pun, jika ditindas/diperlakukan tidal adil, niscaya akan mendapat balasan/hal yg baik, percayalah, kebaikan akan menghilangkan kejahatan, tidak bisa sekarang, ya nanti, wallah. [EMAIL PROTECTED] .
[mediacare] Ibu DR. Martha Tilaar Wong Ndeso yang Selalu Gantungkan Hidup pada Tuhan
Nggak banyak orang tahu kalau perempuan kaya satu ini adalah orang anak orang nggak mampu, wong ndeso dengan segala keterbatasannya tapi Beliau mampu membuktikan pada dunia kalau Ia bisa jadi orang hebat cuma dengan menggantungkan diri pada Tuhan. Baca lengkap di : http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=19dn=20070621024316 Semoga yang membaca bisa mendapatkan inspirasi jiwa dan terberkati. Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com Thx GBU - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Mohon Informasi: Rubrik Cerpen Media Cetak
Mohon informasi media cetak/koran di Bali, Makassar dan Kalimantan yang punya rubrik cerita pendek. Terimakasih Salam, Sjaiful Masri - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.
[mediacare] PINTONG: Pelabuhan Pasar Ikan Minggu 24 Juni 2007
PINTONG singkatan dari Pindah Tongkrongan. Merupakan program santai dari Sahabat Museum. bisa kemana aja, tak harus ke tempat bersejarah. biasanya diadakan secara mendadak, suka-suka aja kapan mau digelar, bisa pas mau nonton film bareng di bioskop ato cuma pengen makan enak. pokoknya kemana aja deh, terserah penonton :) Nah untuk bulan ini, karena katanya Jakarta lagi ulang tahun, maka kita mau jalan-jalan ke area yang mana katanya, merupakan awal Jakarta.. PINTONG: Pelabuhan Pasar Ikan Minggu 24 Juni 2007 (minggu ini lho..) jam 08.30 pagi yakh! kumpulnya di Menara Syahbandar yah, petunjuk bagaimana caranya mencapai sana, ada di bagian paling bawah yaaah Pelabuhan Pasar Ikan adalah sebuah daerah tempat dimana orang-orang datang ke Jakarta (Soenda Calapa/Djajakarta/ Batavia/Djakarta), pada berlabuh. Doeloenja nama ini yang sering digunakan, sampai akhirnya pada tahun 1974 diganti secara resmi menjadi Pelabuhan Sunda Kelapa, hingga kini. Batmus (nama bekend Sahabat Museum) akan Pintong ke kawasan Pelabuhan Pasar Ikan ini pada hari Minggu pagi, siapa saja boleh bergabung, mau ajak temen se-kantor, temen se-kost, temen se-bangku (kayak anak SD aja) keluarga di rumah, keluarga di daerah, tetangga, dll. Untuk ikutan acara ini kagak bayar alias zonder betalen, tapi bayar museumnya ndiri-ndiri yaah, dan jangan lupa bawa minuman biar kagak kehausan, trus kalo ada yang mau bawa makanan dan mau dibagi-bagi, monggo... eh serius nih, kemaren banyak yg nelfon mau bawain kita makanan, katanya mau sekalian piknik keluarga hihihi Pintong ini nanti akan dipandu oleh Mr.Lilie Suratminto, beliau sangat paham betul perihal riwayatnya Jakarta di tempo doeloe terutama dari sisi VOC karena beliau mendalami sejarah VOC, dan juga seorang dosen di Jurusan Sastra Belanda Fakultas Sastra UI (skr FIB). Selain ke Pelabuhan Pasar Ikan, ntar kita akan masuk ke Museum Bahari dan Menara Syahbandar juga lho.. Yuk, daftarkan segera nama Anda lewat email ini nih: [EMAIL PROTECTED] dan tuliskan nama-nama yg ikutan. Oh iya abis dari Pelabuhan Pasar Ikan ini, rencananya kita mau lanjut Pintong lagi ke Batavia Art Festival di Taman Fatahillah, persis di depan Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta), katanya sih akan ada itu tuh Pasar Seni Batavia Art Festival I. Pamerannya sih katanya lengkap , dibagi dalam kampung-kampung, ada kampung museum, ada kampung art dan seni, juga ada kampung makanan. Selain standnya yang seru juga ada pertunjukan berbagai macam kesenian yg pernah ada en berkembang di Jakarta. trus katanya akan ada juga replika Monas setinggi 2 meter yang terbuat dari kue pukis. hhhm dan katanya lagi sih, selesai acara kuenya mau dibagi-bagi! salam, Ade Purnama (Adep) SAHABAT MUSEUM [EMAIL PROTECTED] 0818 94 96 82 bagemana tjaranja ke Menara Syahbandar? kalo dari Stasiun Jakarta Kota (BEOS) Kopami 02 : Senen - Muara Karang Mikrolet M15 : Kota - Tanjung Priok Taxi: kayaknya kagak nyampe Rp. 10.000 deh Ojeg Sepeda : ± Rp. 5.000 sampe Rp. 10.000 Bajaj : ± Rp. 5000 (kalo lu nawar segini, gue jamin si abangnya akan ngebut dan ngepot :) kalo bawa mobil, dan mau masuk tol, ambil yang keluar: Sunda Kelapa. kalo dari arah Rawamangun, begitu udh lwt pintu keluar, ada lampu merah, lalu belok kanan (kalo dari arah tol Slipi, begitu keluar, belok kiri (kagak ketemu lampu merah), langsung bekibolang aja (belok kiri boleh langsung) lantas.. (eh pas udah sampe jalanan ini, yang dari Rawamangun sama aja yah petunjuknya), okeh kita lanjutin rutenya: lurruuusss aja, ada lampu merah lagi, tapi walopun mau ke Museum Bahari tuh sebenernya arahnya ke kanan, tapi ini kagak boleh belok kanan disini, tapi lewatin lampu merah dulu, puter balik di depan, trus belok kiri ke arah Museum Bahari, kira-kira 200 meter atau lebih, keliatan deh ada menara tinggi di sebelah kiri, pas ada jalannya, langsung aja belok kiri, masuk ke halamannya (nah ini nih yang namanya Menara Syahbandar), parkir mobilnya disini aja yah, pokoknya kalo kita liet ke seberangnya, ada Galangan VOC)
[mediacare] anggota baru
selamat siang semua, saya baru bergabung disini. salam henriette nidec-sankyo
Re: [mediacare] Abu Dujana pantas ditembak
nggak pantas kalau nembaknya di depan anak-anak(nya) yang masih di bawah umur. itu bagian dari kekerasan psikologis terhadap anak. seperti halnya pemukulan (KDRT) suami terhadap istri tidak boleh di depan anak, karena itu akan mengganngu psikologisnya. negara ini semakin bobrok dengan melakukan kekerasan terhadap siapapun tidak pandang umur dan kekerasan dalam bentuk apapun terus dilakukan oleh negara. On 6/20/07, Handy [EMAIL PROTECTED] wrote: Adalah pantas apabila Teroris sekelas Abu Dujana Ditembak. Tim Pengacara Muslim yang menuntut Den 88 tidak beralasan. Keterangan yang mengatakan bahwa Den 88 menembak Abu Dujana dihadapan anak2 nya adalah melanggar HAM terutama perlindungan anak. Yang seharusnya dituntut ke Komisi Perlindungan Anak adalah Abu Dujana sendiri. Dengan otak serangkaian pengeboman seperti di Bali dan Hotel JW Marriot. Berapa banyak anak-anak2 yang kehilangan ayahnya yang menjadi korban pengeboman biadab ??? Berapa banyak anak2 yang meringis melihat ayahnya kehilangan kakinya yang dia ketahui pergi untuk bekerja namun, ketika pulang dengan tubuh yang cacat ?? Ayolah Tim Pengacara Muslim, kalian juga semua berfikir jangan cuma ngomong tapi otak gak ada. Salam, Handy - Original Message From: rahmad budi [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 19, 2007 8:50:48 PM Subject: Re: [mediacare] Abu Dujana - 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' Itu praktik yang biasa Di tayangan program kriminal televisi Anda pasi sering melihat penjahat berhasil ditembak polisi setelah mencoba usaha melarikan diri. Bagaimana cerita sebenarnya? Sungguh polisi-polisi kita adalah para penembak jitu bagaikan Hunter di serial televisi tahun 80-an. Banyak penjahat yang ditangkap, lalu dibawa untuk menunjukkan di mana rumah teman-temannya, lalu di tengah jalan para penjahat itu entah bagaimana bisa kabur. Lalu tiba-tiba muncul di televisi berjalan pincang karena pahanya tertembus mimis. Polisi bilang, penjahat ini mencoba melarikan diri. Kepada pers, polisi mengatakan mereka telah memberi dua kali tembakan peringatan. tembakan ketiga baru ditujukan ke kaki penjahat yang sedang belari! Bayangkan betapa hebatnya bisa menembak kaki yang sedang bergerak cepat itu. Atau mungkin urutannya berubah? Penjahat disuruh telungkup. Lalu tembakan pertama ke kaki tembakan kedua dan ketiga baru ke udara. Atau jangan-jangan ada tarifnya juga Mau bayar berapa? Dua juta untuk peluru di betis Satu juta untuk peluru di paha Kalo cuma Rp 500 ribu peluru di lutut Makin mahal sakitnya makin berkurang Yang pernah liputan metropolitan pasti tahu cerita-cerita seperti itu. Kata polisi, yah, residivis kagak kapok-kapok. Biar kapok perlu ditembak. Kalo sudah bosan, matiin saja. Tokh mereka beban masyarakat. On 6/19/07, edi santoso [EMAIL PROTECTED] co.id wrote: Kutipan dari Republika, kita bisa membayangkan trauma istri dan anak dari Abu Dujana. salam jujur santo 19 Juni 2007 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' dri JAKARTA -- Perjalanan bersama ayah dan dua adiknya, Sabtu (9/6) siang itu, tampaknya menjadi pengalaman paling traumatis dalam hidup Sidiq Abdullah Yusuf (8 tahun). Sidiq melihat sang ayah --Yusron Mahmudi alias Abu Dujana yang ditetapkan Polri sebagai tersangka teroris-- ditembak dari jarak dekat oleh anggota Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Mabes Polri. ''Bapak disuruh turun dari motor, disuruh jongkok, terus ditembak dari belakang,'' ujar Sidiq pelan, ketika datang ke Mabes Polri bersama ibunya, Sri Mardiyati (35 tahun), dan rombongan keluarga, Senin (18/6). Sidiq berkisah, siang itu Yusron bersama dia serta dua adiknya, Salman Faris Abdul Rahman (6 tahun) dan Hilma Sofia (2,5 tahun), pergi untuk menonton pemilihan kepala desa di lapangan Desa Kebarongan, Kec Kemrajen, Kab Banyumas, Jateng. Sekitar 100 meter dari rumah, di suatu perempatan, kata Sidiq, sepeda motor ayahnya tiba-tiba dipepet pengendara sepeda motor lainnya. Ketiganya pun secara bersamaan terjatuh dari motor. Bahkan, Hilma yang saat itu membonceng di depan Yusron, sempat tertindih motor. ''Habis itu, aku dipegangi oleh orang itu,'' ujar Sidiq yang tampang polosnya menyiratkan trauma belum hilang darinya. Hanya kalimat-kalimat pendek yang bisa dikutip wartawan dari mulut Sidiq. Pengakuan Sidiq kepada Tim Pengacara Muslim (TPM) tak kalah mencengangkan. Menurut Qadhar Faisal, salah satu kuasa hukum keluarga Yusron, tidak hanya Sidiq yang melihat ayahnya ditembak dari jarak dekat. Dua adik Sidiq, kata Qadhar, juga ikut melihat ayah mereka tak berdaya ditembus timah panas, sebelum akhirnya mereka masuk kembali ke rumah. ''Saat lari, Sidiq mendengar empat kali tembakan, Salman tiga kali,'' kata Qadhar. Sri Mardiyati yang kemarin datang ke Mabes Polri sambil menggendong Hilma, menambahkan, tak lama setelah tiga anaknya sampai di rumah, beberapa petugas menjemput keluarganya. Lalu, mereka
[mediacare] Bagusnya obral supaya cepat laku.
Refleksi: Bagusnya obral supaya cepat laku. http://www.gatra.com/artikel.php?id=105306 Pemerintah Akan Jual Aset Damri Jakarta, 14 Juni 2007 00:40 Pemerintah kini sedang menegosiasikan untuk menjual aset Perusahaan Umum Damri (Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia) untuk menutup defisit perusahaan tersebut. Saat ini sedang kita negosiasikan untuk menjual aset mereka, kata Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata, Harry Susetyo Nugroho, di Jakarta, Selasa (12/6). Perum Damri mengalami kinerja yang terus memburuk yang mengakibatkan perusahaan tersebut tidak mampu membayar gaji karyawan. Bahkan jaminan hari tua karyawan juga terancam tidak dapat dibayarkan. Sampai saat ini berbagai opsi penghematan terus dilakukan termasuk mengurangi rute dan operasional di Jakarta. Kini hanya rute ke Bandara Soekarno-Hatta yang dipertahankan karena dinilai masih menguntungkan. Harry tidak mengatakan secara detail soal deadline atau tenggat waktu negosiasi mengingat hingga kini gaji karyawan Damri belum dibayar sampai tujuh bulan. Belum tahu ini, pokoknya sekarang sedang proses, katanya. Pihaknya juga belum menerapkan tarif atau harga taksiran soal sejumlah aset perusahaan umum itu yang akan dijual. Kita akan proses secepatnya, katanya. Senin (11/6), Forum Peduli Nasib Karyawan Damri berdemo di depan Kantor Kementerian Negara BUMN menuntut pembatalan penjualan aset perusahaan. Mereka menuntut Menteri Negara BUMN agar segera memerintahkan Direksi Damri untuk membayarkan upah para karyawan yang belum dbayar selama tujuh bulan. Demonstran mengatakan, dalam rapat dengan Komisi IX DPR-RI beberapa waktu lalu, telah disetujui dana talangan untuk pembayaran gaji karyawan Damri akan diambilkan dari APBN-Perubahan 2007. [EL, Ant]
[mediacare] tiket garuda murah
di jual murah ( 900 ribu)! compliment dari Garuda, tiket JKT - Bali - JKT, untuk satu orang, berlaku hingga agustus 2007. berminat hubungi chiskasosilawati @ yahoo.com
[mediacare] Siapkan mental menanti maraknya obral aset Jasa Marga
http://web.bisnis.com/artikel/2id238.html Kamis, 21/06/2007 11:07 WIB Siapkan mental menanti maraknya obral aset Jasa Marga oleh : M. Syahran W. Lubis Anda masih ingat pada awal Maret 2007 muncul gagasan dari pemerintah agar PT Jasa Marga (Persero) hanya bertindak sebagai pembangun jalan tol, tidak perlu mengelolanya ketika telah siap dioperasikan? Saat itu harian ini dengan segera mengingatkan semua pihak terkait, termasuk masyarakat luas, agar mewaspadai kemungkinan dilepasnya aset milik pemerintah yang dikuasai Jasa Marga dengan harga miring. Kemarin harian ini menginformasikan bahwa saham Jasa Marga di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), investor pemegang konsesi jalan tol ruas Cikampek-Palimanan di Jawa Barat, senilai 15% dilepas kepada mitra konsorsiumnya, PT Bhaskara Utama Sedaya, dengan harga hanya Rp1,12 miliar! Bayangkan, 15% saham dari proyek dengan nilai investasi sekitar Rp7 triliun, dihargai dengan hanya Rp1,12 miliar. Itu baru dihitung dari investasi, bagaimana bila dibandingkan dengan nilai prospeknya yang terpaksa dilepas? Jadi, apa yang menjadi kekhawatiran tiga bulan lalu itu sudah mulai muncul, meski bentuknya berupa penjualan saham, bukan jual-beli jalan tol. Harga yang demikian murah mungkin bisa dianggap wajar saja lantaran saham Jasa Marga 15% dalam konsorsium LMS bukan representasi penyetoran modal, melainkan masuk dalam posisi sebagai regulator ketika itu. Tetapi, hal itu juga bisa dibantah, masuknya Jasa Marga pada saat itu berperan semacam penjamin yang memudahkan segala urusan LMS dalam proses menuju perealisasian proyek sepanjang 116 km tersebut. Jadi, bukan tak ada harganya. Jika dianggap sebagai saham kosong yang tidak berarti, sebaliknya bisa digugat: kenapa persentase saham mewakili sampai 15%? Tentu, dinilai sampai 15% karena goodwill Jasa Marga demikian berharga. Kalau pernyataan itu ditolak, tinggal pilih mana yang mau dipermasalahkan: penjualan murah saham Jasa Marga saat ini atau saham (yang dianggap) kosong saat pembentukan LMS namun dinilai hingga 15%? Langsung untung Sudah hampir dapat dipastikan, Bhaskara tidak akan bodoh menjual 15% saham itu kepada calon mitra barunya, Plus Expressway Bhd Malaysia, dengan harga yang sama dengan ketika mendapatkannya dari Jasa Marga. Plus direncanakan memiliki 55%, tapi apakah dia hanya akan membayar senilai 40% dengan 'harga utuh', sementara 15%-nya dihargai Rp1,12 miliar? Nyaris mustahil Bhaskara menempuh langkah seperti itu. Jadi, bisa kita dikatakan bahwa Jasa Marga menjual begitu murah sahamnya dan dalam waktu yang terlalu lama Bhaskara meraup untung dari penjualan 15% itu ke Plus. Memang dari Bhaskara sempat berkilah bahwa dana dari Plus akan masuk ke proyek, bukan jual-beli saham, karena LMS menerbitkan saham baru, Plus mengambil hingga 55%, setelah itu Bhaskara dengan mitra barunya bersama-sama menaikkan modal. Tetapi pertanyaannya sederhana saja, siapa bisa menjamin prosesnya akan seperti itu? Di balik Bhaskara bercokol nama-nama besar. Proses yang demikian kentara-membeli murah saham BUMN, lantas menjualnya dengan harga (hampir pasti) jauh lebih tinggi-akan memerosokkan reputasi dan nama baik mereka. Mengambil untung wajar saja, tapi kalau sudah di batas kewajaran, apalagi Jasa Marga yang BUMN itu yang jadi korban, persoalannya sudah berkembang menjadi 'tak enak didiamkan lagi'. Tak masalah Bhaskara yang menjadi pembeli yang lebih disukai terhadap saham Jasa Marga, karena konsorsium milik sejumlah pengusaha kondang itu memegang konsesi tol Cikampek-Palimanan. Namun, persoalan muncul manakala Jasa Marga 'kehilangan' dana yang semestinya layak diperoleh dan bisa dialokasikan untuk membangun ruas jalan tol baru. Artinya, hak rakyat untuk memiliki beberapa kilometer jalan tol terampas akibat penjualan murah saham Jasa Marga. Kewenangan Menteri PU Satu hal lagi yang menarik. Perubahan komposisi pemegang saham LMS dimungkinkan oleh adanya persetujuan Menteri Pekerjaan Umum (PU). Namun, ternyata Menteri PU tak sanggup mengontrol penjualan saham hingga akhirnya demikian murah. Kalau begitu, bukankah lebih baik bila pemenang tender investasi jalan tol sama sekali tak diizinkan mengubah komposisi sahamnya. Belajar dari ketidakmampuan kontrol atas penjualan saham dua hari lalu itu, siapa berani menjamin Menteri PU sanggup mengontrol bahwa dana hasil masuknya Plus memang dialokasikan ke proyek, bukan ke pemegang saham lainnya. Kewenangan memberi izin seyogianya diikuti dengan kemampuan yang cukup untuk mengontrol atas apa yang diizinkan itu. Dalam beberapa hari ke depan, saya ingin melihat apakah wakil rakyat di Senayan akan bersuara atau tidak terhadap penjualan murah saham Jasa Marga ini. Jika tak ada respons dari DPR, boleh jadi masyarakat kelak menemui kenyataan pahit aset-aset Jasa Marga terus dilepas dengan harga miring dan percepatan pembangunan jalan tol omong kosong belaka. ([EMAIL PROTECTED]) bisnis.com URL :
[mediacare] 15 BUMN akan ditawarkan masuk pasar modal
Refleksi: Netters yang bermodal diharapkan jangan ragu-ragu membeli sebab harganya pasti obral murah, karena yang menjual adalah orang-orang depresi yang tak mampu mengelolah. http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id11132.html Kamis, 21/06/2007 14:27 WIB 15 BUMN akan ditawarkan masuk pasar modal oleh : M. Munir Haikal JAKARTA (Bisnis): Kementerian BUMN akan menawarkan lagi 15 Badan Usaha Milik Negara untuk masuk ke pasar modal dalam program privatisasi tahun 2008. Menneg BUMN Sofyan A. Djalil mengatakan untuk tahun ini baru tiga BUMN yang dipastikan masuk ke bursa yaitu PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga dan PT BNI. Kami akan mengusahakan supaya seluruh BUMN go public, ujarnya siang ini dalam acara Asosiasi Emiten Indonesia. Dia menambahkan rencana tersebut akan dikomunikasikan kepada Komite Privatisasi. (tw) bisnis.com URL : http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id11132.html © Copyright 1996-2007 PT Jurnalindo Aksara Grafika Cetak | Tutup Window logo-bisnis-small.jpgicon_cetak.gif
[mediacare] Help CP Huges dan Dik Doank
Dear rekan2 Minta tolong CPnya Dewi Huges dan dik doank dong ... Urgent buat acara soasial anak2 neh Makasih sebelumnya ya salam st
Re: [mediacare] Libur agama
baca dulu mas komentar terakhir anda: Saat ini Eropa sudah mengalami kemajuan. Hari raya Islam sudah mau diakomodasi menjadi hari libur nasional, atau setidaknya bagi umat Islam. Berbeda dengan di Indonesia, yang mayoritas Islam, tapi umat lain diberi hari libur tanpa kesulitan. Jawaban anda juga cocok untuk diri sendiri: Kalau semua permintaan hari libur agama untuk dijadikan hari libur nasional dikabulkan, bisa-bisa negara ini nggak kerja, liburan doang. Nanti yang Islam minta tambah lagi, misal 6 hari Anda: Imlek itu juga karena ras bukan? Jawabnya bukan, makanya saya bilang: Wah, mungkin anda ini benar2 tidak tinggal didunia nyata, Anda: Kalau di Eropa yang mayoritas Kristen, meski ada minoritas Islam, Budha, Hindu, susah mereka ngasih hari libur nasional, meski cuma 1 hari. Tapi saya bilang, sudah ada move dari tokoh politik untuk memberikan spot hari libur untuk agama lain. saya: begitu pula diindonesia yang mayoritas islam, ada move dari tokoh politik untuk memberikan spot hari libur untuk agama lain. Jadi agama minoritas mendapatkan hari libur tanpa bukan kesulitan. Artinya yang namanya minoritas dimana2 memang mendapatkan kesulitan untuk minta hari libur..itupun sukur2 dikasih.. - Original Message From: bch_bagus [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 20, 2007 10:25:03 PM Subject: [mediacare] Libur agama Nah, barangkali Anda ini yang lebih tepat disebut oleh Bu Roslina, dikasih hati, mau jantung. Di Indonesia itu jumlah hari libur agama berapa hari sih? Kristen (2 hari), Budha ( 1 hari), Hindu (1 hari), Islam ( 6 hari). CMIIMW. Kalau semua permintaan hari libur agama untuk dijadikan hari libur nasional dikabulkan, bisa-bisa negara ini nggak kerja, liburan doang. Nanti yang Kristen minta tambah lagi, misal hari kelahiran Paulus atau hari peringatan Konsili Nicaea. Yang Budha minta tambah lagi. Yang Konghucu minta tambah lagi. Imlek itu juga karena ras bukan? Kalau iya, bisa-bisa orang Jawa minta hari libur sendiri, orang Maluku minta hari libur sendiri. Berabe dong kalau semuanya dituruti, bisa-bisa semua hari di kalender merah. Buat saya orang Islam, saya sebenarnya merasa jatah libur hari nasional buat Islam udah kebanyakan, sebaiknya malah justru dikurangi. Yang pasti harus libur, yaitu hari raya Idul Fithri 2 hari, dan Idul Adha 1 hari. Sisanya, mislanya Muharam, Maulid bisa didelete saja. Kalau di Eropa yang mayoritas Kristen, meski ada minoritas Islam, Budha, Hindu, susah mereka ngasih hari libur nasional, meski cuma 1 hari. Tapi saya bilang, sudah ada move dari tokoh politik untuk memberikan spot hari libur untuk agama lain. --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Wira Ooy [EMAIL PROTECTED] .. wrote: Bch bagus, ada satu komentar saja pada tulisan anda: Saat ini Eropa sudah mengalami kemajuan. Hari raya Islam sudah mau diakomodasi menjadi hari libur nasional, atau setidaknya bagi umat Islam. Berbeda dengan di Indonesia, yang mayoritas Islam, tapi umat lain diberi hari libur tanpa kesulitan Wah, mungkin anda ini benar2 tidak tinggal didunia nyata: Imlek kapan dijadikan hari libur? baru jamannya Gusdur Perayaan hindu Bali Galungan dan kuningan kapan jadi hari libur nasional? Sampai sekarang belum..dan mungkin tidak akan pernah. --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, bch_bagus bch_bagus@ wrote: --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Roslina Podico roslina@ wrote: Roslina: Tidak benar kalau Agama tdk diatur dalam sistem pemerintahan. Negara-negara Eropa adalah berlatarbelakang Katholik dan Protestan. Pada umumnya setiap penduduk asli telah terdaftar langsung di kantor lurah apakah orang itu Katholik atau protestan. Akte kelahiran itu akan tersimpan rapi shg pada saat seorang mulai berpenghasilan. Gaji bruttonya akan langsung dipotong untuk membayar pajak Gereja. Uang itu tersalur sesuai dengan tujuannya masing-masing. Ada yang saya sepakati Bu Roslina. Memang pajak gereja masih ada di beberapa negara Eropa, jumlahnya pun cukup lumayan. Tapi itu juga barangkali yang menyebabkan sekarang semakin banyak orang yang tidak hanya meninggalkan Kristen/Katolik secara ritual (gereja pada kosong di Eropa, we know it already), tapi juga mereka keluar secara legal formal, sehingga mereka tidak perlu lagi bayar pajak gereja. Pikiran mereka, ngapain juga bayar pajak gereja, wong gerejanya aja nggak pernah dipakai, bahkan sampai defisit imam/pendeta segala. Saat ini bahkan di Eropa sana, banyak mengimpor tenaga pendeta/penyuluh dari negara lain. Yang terjadi akhirnya pajak gereja tersebut disalurkan ke negara-negara di luar Eropa, yang kata Times Europe, daerah kebangkitan Kristus, karena memang tidak banyak yang bisa diharapkan dari Eropa oleh Kristen sekarang ini. Barangkali sebagian ada yang masuk ke program Kristenisasi, termasuk yang marak di berbagai tempat di Indonesia. Roslina: Di sini banyak yg tersirat yg tdk anda terangkan. Sistem pemotongan
Re: [mediacare] Memperkaya Negeri Tetangga
Kalau di Jakarta, di waktu musim liburan ada PRJ bukan ? Menurut saya, PRJ pun menarik. Saya pribadi tidak mampu shopping ke luar negeri. Tapi untuk pergi ke PRJ pun saya malas walaupun masih terjangkau. Mengapa ? Karena saya merasa tidak aman sehingga tidak nyaman berada di sana. Sebenarnya sih saya tidak tahu persis bagaimana keadaan PRJ sekarang ini, karena sudah beberapa tahun ini saya tidak pernah lagi pergi ke sana. Tapi terakhir kali ke sana, copet ada dimana mana. Dan banyak berita kendaraan bermotor yang dikerjai. Biaya parkir yang sekarang makin mahal, tidak menjamin parkir aman. Toh pengelola parkir terang-terangan mengatakan, segala bentuk kehilangan dan kerusakan adalah diluar tanggung jawab mereka. Jadi kita bayar untuk sewa tempat aja. Jadi menurut saya yah kita gak perlu ngedumel kalau banyak orang berduit asal Indonesia yang lebih suka belanja di negara tetangga. Bahkan untuk berobat juga lebih percaya ke tetangga kan ? Soalnya dokter sendiri sudah tidak bisa dipercaya. Yang mestinya disorot itu adalah, mengapa mereka lebih memilih negara tetangga ketimbang negara sendiri. Lalu apa yang seharusnya dilakukan pemerintah agar mereka (termasuk kita) merasa nyaman berbelanja dikampung sendiri. Regards, Paulus T On 6/21/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=290889 Kamis, 21 Juni 2007, *Memperkaya Negeri Tetangga * *Singapura, Malaysia, dan Hongkong tahu benar salah satu watak orang Indonesia. Suka belanja. Konsumtif. Menghambur-hamburkan uang untuk shopping. Tentu saja ini bagi yang berduit. Karena itulah, saat ini Singapura menggelar Singapore Great Sales (SGS) tiap tahun. Waktunya tetap, Juni-Juli. Kenapa Juni-Juli? Sebab, periode ini adalah liburan sekolah di Nusantara. Itu berarti saatnya keluarga Indonesia menyerbu negeri tetangga. Mereka pakansi. Wisata. Dan itu berarti saatnya mereka shopping. Ingin tahu jumlah wisatawan Indonesia yang shopping di Singapura serta nilai shopping-nya? Fantastis. Tetapi, watak maniak belanja itu sekaligus memprihatinkan dilihat dari kondisi negeri yang ekonominya tak sehat-sehat ini. Maniak shopping itu memprihatinkan karena menghambur-hamburkan uang di negeri orang, sementara sebagian besar bangsanya masih terlilit kesulitan ekonomi. Data di Tourism Singapore Board (TSB) pada 2006, di antara 9,7 juta wisatawan ke negeri kota itu, 1,92 juta berasal dari Indonesia. Selama delapan minggu -dua bulan SGS- 360 orang Indonesia datang ke Singapura. TSB memperkirakan, setiap orang Indonesia menghabiskan USD 800 atau Rp 7 juta untuk belanja dan makan. Angka ini belum termasuk biaya transportasi dan penginapan. Ini berarti Singapura meraup kurang lebih USD 228 juta dari para wisatawan Indonesia saat SGS. Tidak ada yang salah sebenarnya dari watak suka shopping itu. Apalagi kecenderungan ini lebih banyak bersifat pribadi karena bergantung kepada tipis-tebalnya kantong masing-masing orang. Hanya, rasanya, terkesan kuat bahwa sifat menahan diri sebagian bangsa kita untuk hidup sederhana kini sudah sangat lemah. Bahkan, tidaklah berlebihan untuk mengatakan itu sebagai sisi lain dari cermin lemahnya solidaritas terhadap kondisi sesama bangsanya yang tidak beruntung. Memang belum tentu yang suka shopping tak memiliki naluri simpati atau belas kasihan. Mungkin, banyak pula di antara mereka yang punya empati tinggi terhadap sesama bangsanya yang masih sering dilanda musibah. Tetapi, tetap saja sulit mengingkari bahwa banyak di antara bangsa ini yang tidak memiliki sens of crisis. Di negerinya sendiri masih banyak yang kekurangan. Banyak yang terkena bencana. Banyak yang jadi korban buruknya tekanan ekonomi. Banyak anak bangsa ini yang untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sulit. Ironisnya, dengan kondisi sosial ekonomi seperti itu, ada sesama bangsa yang enteng menghambur-hamburkan uang di negeri orang demi memenuhi nafsu konsumtifnya. Paling tidak, kelemahan untuk tidak bisa menahan godaan belanja telah turut memperbesar larinya devisa. Di tengah negeri ini sulit mendapatkan kepercayaan pemilik modal asing untuk investasi, justru anak negerinya dengan enteng melarikan uangnya buat menambah kaya negeri tetangga. Apa yang dapat kita katakan? Mungkin Ini bangsa yang bodoh. Tidak punya kepribadian yang kukuh. Lemah mental, atau apalah. Yang pasti, kelemahan watak kita justru dimanfaatkan negeri tetangga dengan cerdik. Simak saja, setelah Singapura sukses dengan SGS-nya, Malaysia ikut-ikutkan. Malaysia menggelar Mega Sale Carnival. Waktunya bahkan lebih lama, 16 Juni-2 September. Hongkong tak mau kalah untuk turut memancing para shopper Indonesia. Negeri itu menggelar Hongkong Shopping Festival. Waktunya, 30 Juni-31 Agustus.*
Re: [mediacare] Aturan universal - Re: Muslims out of Australia!
kalimat akhir bch bagus ..Berbeda dengan di Indonesia, yang mayoritas Islam, tapi umat lain diberi hari libur tanpa kesulitan.. pertanyaannya, apakah umat lain seperti hindu, budha, atau kristen di Indonesia adalah pasti kaum pendatang atau imigran? bukankah mereka sama asli Indonesia-nya dengan yang islam? (sama pula suku bangsanya, jawa, batak, minang, manado, ambon, bali, dan lain sebagainya..) jadi sangat wajar jika hari besar agama mereka juga dijadikan hari libur nasional.. sementara yang dibicarakan panjang lebar disini adalah para kaum pendatang/imigran, yang kesulitan beradaptasi/menyesuaikan diri dengan tempat tinggal barunya, dan MALAH meminta negara (dan masyarakat) tempat tinggal barunya tersebut untuk menyesuaikan diri dengan mereka.. -Original Message- From: Wira Ooy [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Date: Wed, 20 Jun 2007 12:38:25 - Subject: [mediacare] Aturan universal - Re: Muslims out of Australia! Bch bagus, ada satu komentar saja pada tulisan anda: Saat ini Eropa sudah mengalami kemajuan. Hari raya Islam sudah mau diakomodasi menjadi hari libur nasional, atau setidaknya bagi umat Islam. Berbeda dengan di Indonesia, yang mayoritas Islam, tapi umat lain diberi hari libur tanpa kesulitan Wah, mungkin anda ini benar2 tidak tinggal didunia nyata: Imlek kapan dijadikan hari libur? baru jamannya Gusdur Perayaan hindu Bali Galungan dan kuningan kapan jadi hari libur nasional? Sampai sekarang belum..dan mungkin tidak akan pernah. --- In mediacare@yahoogroups.com, bch_bagus [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In mediacare@yahoogroups.com, Roslina Podico roslina@ wrote: Roslina: Tidak benar kalau Agama tdk diatur dalam sistem pemerintahan. Negara-negara Eropa adalah berlatarbelakang Katholik dan Protestan. Pada umumnya setiap penduduk asli telah terdaftar langsung di kantor lurah apakah orang itu Katholik atau protestan. Akte kelahiran itu akan tersimpan rapi shg pada saat seorang mulai berpenghasilan. Gaji bruttonya akan langsung dipotong untuk membayar pajak Gereja. Uang itu tersalur sesuai dengan tujuannya masing-masing. Ada yang saya sepakati Bu Roslina. Memang pajak gereja masih ada di beberapa negara Eropa, jumlahnya pun cukup lumayan. Tapi itu juga barangkali yang menyebabkan sekarang semakin banyak orang yang tidak hanya meninggalkan Kristen/Katolik secara ritual (gereja pada kosong di Eropa, we know it already), tapi juga mereka keluar secara legal formal, sehingga mereka tidak perlu lagi bayar pajak gereja. Pikiran mereka, ngapain juga bayar pajak gereja, wong gerejanya aja nggak pernah dipakai, bahkan sampai defisit imam/pendeta segala. Saat ini bahkan di Eropa sana, banyak mengimpor tenaga pendeta/penyuluh dari negara lain. Yang terjadi akhirnya pajak gereja tersebut disalurkan ke negara-negara di luar Eropa, yang kata Times Europe, daerah kebangkitan Kristus, karena memang tidak banyak yang bisa diharapkan dari Eropa oleh Kristen sekarang ini. Barangkali sebagian ada yang masuk ke program Kristenisasi, termasuk yang marak di berbagai tempat di Indonesia. Roslina: Di sini banyak yg tersirat yg tdk anda terangkan. Sistem pemotongan pajak juga berbeda-beda. Mulai dari kelas menegah keatas, harus bayar pajak jauh lebih tinggi. Tentu mayoritas High level itu adalah penduduk asli. Anda sendiri berkata bahwa imigran cari kerjaan di sana karena penduduk asli sdh enggan kerja di low level. Itu tentu umum terjadi. Meskipun tidak sedikit pula imigran yang sukses di negeri orang. Bahkan ada yang memiliki perusahaan yang justru memberi lapangan kerja bagi tenaga lokal. Back to the begining: Inilah sistem masyarakat sekuler yg dilatarbelakangi kekristenan. Lalu para migran yg sdh enak dibantu dan diselaraskan dgn penduduk asli, diberi hak menjalankan ibadahnya bahkan fasilitas disediakan untuk itu, tapi malah menuntut hukum agamanya yg diberlakukan menyamai hukum pemerintah setempat. Ini namanya dikasih hati mau jantung. Nah ini pernyataan perlu dikaji lagi. Karena bisa jadi yang dimaksud Bu Roslina ini adalah orang Islam. Sebenarnya tidak pernah ada usaha untuk meng-Islami-sasi hukum yang ada di Eropa sana. Yang ada adalah permintaan untuk menghormati hak asasi manusia untuk bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Untuk sholat dan puasa, orang Eropa sudah pada ngerti semua. Mereka, terutama yang agnostik, akan dengan senang hati mempersilakan kita untuk beribadah, mau sholat, mau bermeditasi, dll. Kalaupun ada yang ekstrem, itu umumnya bukan mainstream orang Islam disana, seperti halnya JI juga bukan mainstream orang Islam di Indonesia. Tapi kadang, ada permainan para politikus, misalnya masalah jilbab. Persepsi orang Eropa, jilbab yang dikenakan perempuan itu karena perempuan dipaksa menggunakannya oleh suami/bapak. Memang ada yang demikian, tapi sebagian besar tentu karena keinginan sendiri. Justru perempuan itu yang akan menolak, bahkan
RE: [mediacare] minta tolong CP Ibu Kembar
Ibu Kembar (Rosy Rian) : 0812 810 1860 / 0811 141 602 Mudah-mudahan belum ganti nomor yah. Good luck Regards, RiaAriyanie, SeniorExecutive ARCWorldwideIndonesia a Division of PT StarReachersIndonesia MenaraThamrin 24thFl. - Jl.MHThamrnKav.3 P.39830118-F.39830129 _ From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmad Fauzi Sent: Thursday, June 21, 2007 11:25 AM To: mediacare@yahoogroups.com Subject: [mediacare] minta tolong CP Ibu Kembar Dear all.. maaf di repost nih Minta tolong alamat atau no kontak ibu2 kembar yang bikin sekolah dan ngajar utk anak jalanan di kolong jembatan tol pluit itu loh.. saya gak tau nama mereka.. minta tolong untuk kegiatan amal yang mau di laksanakan oleh lembaga kami.. terima kasih banyak sebelumnya... Ahmad Fauzi Dissemination of Information Coordinator Mitra INTI Foundation Jl. Tebet Barat Dalam VII C No. 5 B Jakarta 12810 - INDONESIA Tel: 6221 8295136; 8319458 Fax: 6221 8295136 E-mail: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] i.org Website: www.kesrepro. http://www.kesrepro.info info
[mediacare] Re: Jawaban M. Mahendradatta dari TPM tentang teroris berkedok Islam
Dear Mas Radityo, Mohon juga di re-posting ke pak M.Mahendra, Terima kasih. Tidak ada yang salah dengan hak dari semua orang yang mendapatkan pembelaan, postingan anda bagian terakhir sangat mengusik: Oh iya Amrozy dihujat sebagai Teroris karena ngebom sekali dalam satu hari, kalau Israel yang ngebom setiap hari selama 60 hari apa namanya ya? Ada Bedanya!!! Israel tidak melakukan di Bali. Apa harus 60 hari lamanya Amrozy membom dan boleh dihujat menjadi teroris? untung cuma sekali, dan yang paling untung adalah bukan keluarga Pak M Mahendradatta yang terkena...hehehe mungkin nanti jawabannya lain lagi Pernah dengar gak kami terus menerus memperjuangkan penuntutan hukum bagi pelaku-pelaku Pembantaian RIBUAN Ummat Islam di Poso dan Ambon, dimana menyangkut juga ratusan Wanita Anak-anak dengan cara dibelah perutnya, dicacah,diperkosa, diinjak dadanya beramai2 sampai pecah, dan maaf bagian vital wanita setelah diperkosa dirobek dengan ditusuk tombak. Kemudian antara lain seorang Pria yang menarik uang dari BRI kemudian terbaca KTP nya beragama Islam sesampai diluar dipukuli sampai kepalanya mengelupas dan akhirnya pecah didepan serombongan patroli Polisi yang diam saja. kalau mau lihat videonya silahkan saja hubungi kami.Sampai hari ini tidak ada satupun dari 17 nama Pimpinan Pelaku Pembantaian tersebut (padahal saksi yang kami bawa ke Polda Sulteng sudah lebih dari 10 orang) yang diperiksa Polisi. Maksud anda apakah kepolisian sudah melakukan keberpihakan dalam menangani kasus sehingga kalau orang islam pasti di hajar, kalo non islam dia bebas berlenggang kangkung? Lihat Tibo!!, Lihat Amrozy! mana yang mati dan mana yang lenggang kangkung!! Kalau kasus yang kami tangani tidak saja terorisme banyak yang lain termasuk membela Pemilik Pabrik Tekstil yang keturunan tionghoa beragama Budha dari serangan Ormas-Ormas Islam di Pekalongan Jawa Tengah akibat rekayasa seorang buruh pabrik yang mengada-ada menyebar isyu pemilik pabrik tersebut melarang buruhnya sholat Jumat padahal tidak ada faktanya. Tapi kasus-kasus kami yang lain tidak diekspose media jadi tidak banyak yang tahu. Kenapa disini bapak tidak menyebutkan anda adalah TPM yang menangani kasus? bukankah postingan anda mengatakan: Kami semua memang Pengacara (sekarang advokat) dan beragama Islam (Muslim) apa tidak boleh kelompok kami mengatakan kami ini Pengacara Muslim? Nadhatul Ulama juga boleh walaupun tidak semua Ulama ikut, Majelis Ulama Indonesia juga boleh walau tidak semua Ulama menjadi anggotanya. apa karena yang menyerang adalah ormas2 islam? - Original Message From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] Jawaban M. Mahendradatta dari TPM tentang teroris berkedok Islam Apakah anda yakin mereka teroris? Kami yang siang malam mempelajari kasus dengan berbagai bukti yang ada di persidangan kok tidak menemukan itu ya? Mohon maaf atas ketololan kami, semoga nanti segera kami diganti oleh yang pintar-pintar. Kami semua memang Pengacara (sekarang advokat) dan beragama Islam (Muslim) apa tidak boleh kelompok kami mengatakan kami ini Pengacara Muslim? Nadhatul Ulama juga boleh walaupun tidak semua Ulama ikut, Majelis Ulama Indonesia juga boleh walau tidak semua Ulama menjadi anggotanya. Kalau kasus yang kami tangani tidak saja terorisme banyak yang lain termasuk membela Pemilik Pabrik Tekstil yang keturunan tionghoa beragama Budha dari serangan Ormas-Ormas Islam di Pekalongan Jawa Tengah akibat rekayasa seorang buruh pabrik yang mengada-ada menyebar isyu pemilik pabrik tersebut melarang buruhnya sholat Jumat padahal tidak ada faktanya. Tapi kasus-kasus kami yang lain tidak diekspose media jadi tidak banyak yang tahu. Pernah dengar gak kami terus menerus memperjuangkan penuntutan hukum bagi pelaku-pelaku Pembantaian RIBUAN Ummat Islam di Poso dan Ambon, dimana menyangkut juga ratusan Wanita Anak-anak dengan cara dibelah perutnya, dicacah,diperkosa, diinjak dadanya beramai2 sampai pecah, dan maaf bagian vital wanita setelah diperkosa dirobek dengan ditusuk tombak. Kemudian antara lain seorang Pria yang menarik uang dari BRI kemudian terbaca KTP nya beragama Islam sesampai diluar dipukuli sampai kepalanya mengelupas dan akhirnya pecah didepan serombongan patroli Polisi yang diam saja. kalau mau lihat videonya silahkan saja hubungi kami.Sampai hari ini tidak ada satupun dari 17 nama Pimpinan Pelaku Pembantaian tersebut (padahal saksi yang kami bawa ke Polda Sulteng sudah lebih dari 10 orang) yang diperiksa Polisi. Pro dan Kontra tentang kami itu biasa... Insya Alloh sampai hari ini tidak sepeserpun uang kami nikmati dari klien-klien TPM. Suka dan tidak suka, Mohon doanya, semoga Alloh SWT menghentikan kami segera bila kami tersesat dan melancarkan jalan kami bila itu benar. Oh iya Amrozy dihujat sebagai Teroris karena ngebom sekali dalam satu hari, kalau Israel yang ngebom setiap hari selama 60 hari apa namanya
[mediacare] Berita Terkini Sumbawanews.com (21/06)
Inkom Sumbawa Gelar Platihan Kominfo Bagi Pelajar SMA Kamis, 21 Juni 07 (10:28) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar. Sumbawanews.com Kantor Informasi dan Komunikasi (Inkom) Sumbawa, menggelar pelatihan sumber daya manusia di bidang informasi dan komunikasi (Kominfo). Sbanyak 110 pelajar SMA/MA/K yang ada di kota sumbawa ...selengkapnya Ujian Paket C Tidak Surutkan Semangat Siswa Kamis, 21 Juni 07 (10:26) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar. Sumbawanews.com Minat siswa yang gagal Ujian Nasional (UN) mendapat ijazah paket C dari Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) rupanya cukup tinggi. Data dari Diknas menyebutkan bahwa dari 385 ...selengkapnya Masyarakat Labangka Siap Dukung KTM Kamis, 21 Juni 07 (10:23) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Sumbawa Besar. Sumbawanews.com Masyarakat Kecamatan Labangka siap mendukung wilayahnya dijadikan Kota Terpadu Mandiri (KTM). Dukungan ini ditandai dengan pemasangan spanduk di Kantor Camat Labangka. Perwakilan warga, Suparin SAP mengatakan bahwa ditunjuknya Labangka ...selengkapnya Anggota Pol PP Keluhkan Uang Piket Kamis, 21 Juni 07 (10:21) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Dompu mengeluhkan uang piket yang tidak mereka diterima. Menurut sebagian dari mereka, ketika pertama kali bekerja, uang piket dan lauk-pauk ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Awasi Ilegal Loging, Perlu Kerjasama Antarinstansi Kamis, 21 Juni 07 (10:20) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Pengawasan perladangan liar (illegal loging) di Kecamatan Monta memerlukan kerjasama optimal antarinstansi. Selain itu, penerapan hukum terhadap pelaku harus lebih tegas. Jika tidak, aksi perusakan hutan akan terus ...selengkapnya Depag Tetapkan 42 Guru Kontrak Kamis, 21 Juni 07 (10:20) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Sebanyak 42 tenaga honor Departemen Agama (Depag) Kabupaten Bima ditetapkan sebagai guru kontrak tahun 2007 dengan honor Rp6 juta/tahun. Honor tersebut akan diberikan dalam tiga tahap atau apabila ...selengkapnya Diminta Mundur, Ketua MUI Kota Bima Ikhlas Kamis, 21 Juni 07 (10:20) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima, Drs H Abubakar Hasan, didesak mundur dari jabatan. Informasi yang diperoleh dari Ketua I MUI Kota Bima, Drs H Yasin ...selengkapnya Lima Pembawa Sajam jadi Tersangka Kamis, 21 Juni 07 (10:19) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bima, beberapa hari lalu menetapkan lima warga sebagai tersangka, setelah sebelumnya menyita senjata tajam (sajam) dari mereka. Kepala Satuan Reskrim Polresta ...selengkapnya Pasang Iklan di Sumbawa news.Com Klik disini! Pelantikan Pengurus HMI Cabang Bima, Ricuh Kamis, 21 Juni 07 (10:19) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, Rabu (20/6) siang, di gedung serba guna Muhammadiyah Bima, diwarnai kericuhan. Kericuhan itu terjadi ketika acara baru saja ...selengkapnya Pengembalian Dana Koperasi Dinilai tak Maksimal Kamis, 21 Juni 07 (10:19) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Kota Bima, Sumbawanews.com Dana sebesar Rp300 juta yang dialokasikan dalam APBD untuk pemberdayaan koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), ditengarai tingkat pengembaliannya tidak maksimal. Namun, pihak Dinas Koperasi ...selengkapnya Perampingan Struktur masih Didebatkan Kamis, 21 Juni 07 (10:18) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Dompu, Sumbawanews.com Perampingan struktur pada dinas dan instansi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu masih dibahas antara legislatif dan eksekutif. Hal itu karena adanya keinginan Pemkab Dompu memiliki program kesehatan dan ...selengkapnya Pol PP Amankan Kayu di Amahami Kamis, 21 Juni 07 (10:18) - Di Posting Oleh : admin | 0 komentar Bima, Sumbawanews.com Tadi malam, sekitar pukul 20.00 Wita, Satuan Pol PP Kabupaten Bima, kembali mengamankan 9,206 meter kubik kayu. Diduga, kayu itu berasal dari Sie Kecamatan Monta dan tidak sesuai ...selengkapnya www.sumbawanews.com the first online news from sumbawa komp.dosen ikip blok 4/20 jatibening pondok gede 17421 phone/fax: 021-8486647, 70960307 [EMAIL PROTECTED] --- Online Network
[mediacare] Kajian Bulanan PortalInfaq (Juni 2007) Manajemen Kematian
Hadir dan Syiarkan, Bantu forward ya, Maaf buat yang sudah pernah dapat dan memenuhi INBOX Anda link http://portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=567 Kajian Bulanan Perkantoran Jakarta Juni 2007: MANAJEMEN KEMATIAN PortalInfaq-Jakarta, Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian? .. .. Marilah bersama rekan-rekan perkantoran se-Jakarta, kita mengkaji bagaimana Rasulullah mengajarkan kita, Bagaimana Seharusnya Kematian Itu Dijemput Bagaimana Manajemen Kematian Menurut Sunnah Rasulullah ... Hadiri dan Syiarkan... Hari/Tanggal : Jum'at, 29 Juni 2007 Pukul. 17.30 s/d 21.00 WIB (Shalat Maghrib berjamaah) Tema : MANAJEMEN KEMATIAN (Bedah Buku : Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah SAW Penulis : Dr. Muhammada Abdul Hadi)Nara Sumber : Ust. Ibnu Jarir, Lc (Pengisi Acara Tujuh Hari Menuju Taubat Lativi) Bintang Tamu : Che che Kirani (Artis) Tempat : Masjid Baitul Hikmah, LIPI Jl. Gatot Subroto Kav. 10 Jakarta Selatan Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 62:8) Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Terselenggara berkat kerjasama antara LAZ Portalinfaq, LIPI, FS-KLIK (Forum Silaturrahim Kajian Islam Lintas Kuningan), Penerbit Gema Insani Pers, Majelis Ta'lim An-Nissa dan Bunyan Andalan Sejati. Untuk Informasi Kegiatan Lebih Jelasnya dan Bazaar Silahkan Hubungi: Abdul Azis: (021) 7278-6073 / 0813-1079-7114 ~ Jangan Mati Sebelum Berarti, Berbuatlah Yang Terbaik, Karena Hidup Hanya Sekali ~ Abdul Azis, S.Pd LAZ PortalInfaq www.portalinfaq.org Head Office : Jl. Radio IV No. 8A Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 t. 021-72786073 f. 021-72786074 e. [EMAIL PROTECTED] www.portalinfaq.org www.pondokyatim.multiply.com www.kepinganmakna.multiply.com - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
Re: [mediacare] Jawaban M. Mahendradatta dari TPM tentang teroris berkedok Islam
M. Mahendradatta (TPM) wrote: Oh iya Amrozy dihujat sebagai Teroris karena ngebom sekali dalam satu hari, kalau Israel yang ngebom setiap hari selama 60 hari apa namanya ya? Salam, M. Mahendradatta Mahendra Law Firm Recent Activity 57 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Business finances Business finance online Business finance training Business finance course Business finance schools Yahoo! Finance It's Now Personal Guides, news, advice more. Biz Resources Y! Small Business Articles, tools, forms, and more. Need traffic? Drive customers With search ads on Yahoo! . Saya sedih mndengar pernyataan tersebut di atas. kok dibandingin ama israel, nanti dibandingin ama HITLER,... ama POLPOT, walah,... teroris ya tetap teroris, mau ngebom sekali dalam sehari seumur hidupnya ,atau setiap hari selama 60 hari. gak kebayang kalau argumen ini sampai ke telinga keluarga korban,... jawaban tipikalnya: dalam setiap perjuangan pasti ada korban,.. maaf yah, perjuangan saya sangat mulia dan memang pantas mendapat kemungkinan ada korban, mohon maaf, kalau anda kebetulan jadi korban salam, dwiagus B. Dwiagus Stepantoro Jakarta, INDONESIA http://bdwiagus.blogspot.com Just be open,... who knows lightning will strike!! - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
Re: [mediacare] Abu Dujana pantas ditembak
Tim Pengacara Muslim Ngapain sih pengadilan kok bawa-bawa agama. Kalo memang adil mereka mau membela kaum muslim, coba kita tantangin aja mereka apakah mereka juga mau membela rakyat Pasuruan yang ditembakin tentara, mereka itu juga muslim toh, jangan cuma belain Amrozi dan Dujana yang terang-terangan teroris yang kebetulan muslim. Muslim yang mana pula lagi? Nanti kalo teroris2 muslim itu membom lagi, nanti paling paling mereka akan bilang, wah tindakan mereka itu bukan mewakili umat Islam. Kalo terorisnya ketangkep, nanti dibelain karena muslim. Demi Tuhan, moga-moga sahabat-sahabatku yang Muslim tidak perlu Tim Pengacara Muslim untuk membela mereka, tapi mendapat kasih dan perlindungan dari Allah SWT. CH Roslina Podico [EMAIL PROTECTED] wrote: Selain ulah mereka telah terbukti mengakibatkan banyak kematian, tindakkan mereka telah menghancurkan reputasi seluruh pemegang paspor Indonesia. Banyak saudara di sini mungkin tdk turut mengalami kesusahan yg sangat merepotkan pemegang paspor Indonesia di negeri orang, karena ulah para terroris Indonesia. kuncaraning sari wrote: Pertama-tama salut kepada kepolisian Indonesia telah berhasil membekuk gembong-gembong teroris di Indonesia. Akibat ulah mereka sudah banyak korban berjatuhan dan sudah mencemarkan nama bangsa Indonesia dimata dunia, Indonesia identik dengn teroris !!! iiih ser, Banyak pejabat yang asal ngomong spt ketua MPR dari PKS itu, benar-benar EMBER... jelas-jelas ABU Dujana mengakui perbuatannya., membelanya dengan alasaan HAM. COba masih ingat nggak waktu kasus TIBO CS, dia ngomong seenak udelnya juga bahwa yang bersalah harus dihukum mati padahal banyak membuktikan Tibo CS hanya kambing hitam. Ketua MPR kita iini tuli dan pura-pura bego. Kemana Amrozi dkk, kok nggak dihukum mati ?? kalo untuk mereka yang jelas-jelas teroris dan mengakui dengan sadar melakukan JIHAD .. dibela mati-matian dengan alasan HAM. Jangan-jangan ketua MPR kita penyandang dananya dan gerakan mereka adalah perjuangan beliau juga he hehe.. maka beliau ngomong selalu melantur teruus. Mimpi kali ye.. Salam, Sari --- Handy [EMAIL PROTECTED] mailto:tor4ng%40yahoo.com wrote: Adalah pantas apabila Teroris sekelas Abu Dujana Ditembak. Tim Pengacara Muslim yang menuntut Den 88 tidak beralasan. Keterangan yang mengatakan bahwa Den 88 menembak Abu Dujana dihadapan anak2 nya adalah melanggar HAM terutama perlindungan anak. Yang seharusnya dituntut ke Komisi Perlindungan Anak adalah Abu Dujana sendiri. Dengan otak serangkaian pengeboman seperti di Bali dan Hotel JW Marriot. Berapa banyak anak-anak2 yang kehilangan ayahnya yang menjadi korban pengeboman biadab ??? P Berapa banyak anak2 yang meringis melihat ayahnya kehilangan kakinya yang dia ketahui pergi untuk bekerja namun, ketika pulang dengan tubuh yang cacat ?? Ayolah Tim Pengacara Muslim, kalian juga semua berfikir jangan cuma ngomong tapi otak gak ada. Salam, Handy - Original Message From: rahmad budi [EMAIL PROTECTED] mailto:madbud%40gmail.com To: mediacare@yahoogroups.com mailto:mediacare%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 19, 2007 8:50:48 PM Subject: Re: [mediacare] Abu Dujana - 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' Itu praktik yang biasa Di tayangan program kriminal televisi Anda pasi sering melihat penjahat berhasil ditembak polisi setelah mencoba usaha melarikan diri. Bagaimana cerita sebenarnya? Sungguh polisi-polisi kita adalah para penembak jitu bagaikan Hunter di serial televisi tahun 80-an. Banyak penjahat yang ditangkap, lalu dibawa untuk menunjukkan di mana rumah teman-temannya, lalu di tengah jalan para penjahat itu entah bagaimana bisa kabur. Lalu tiba-tiba muncul di televisi berjalan pincang karena pahanya tertembus mimis. Polisi bilang, penjahat ini mencoba melarikan diri. Kepada pers, polisi mengatakan mereka telah memberi dua kali tembakan peringatan. tembakan ketiga baru ditujukan ke kaki penjahat yang sedang belari! Bayangkan betapa hebatnya bisa menembak kaki yang sedang bergerak cepat itu. Atau mungkin urutannya berubah? Penjahat disuruh telungkup. Lalu tembakan pertama ke kaki tembakan kedua dan ketiga baru ke udara. Atau jangan-jangan ada tarifnya juga Mau bayar berapa? Dua juta untuk peluru di betis Satu juta untuk peluru di paha Kalo cuma Rp 500 ribu peluru di lutut Makin mahal sakitnya makin berkurang Yang pernah liputan metropolitan pasti tahu cerita-cerita seperti itu. Kata polisi, yah, residivis kagak kapok-kapok. Biar kapok perlu ditembak. Kalo sudah bosan, matiin saja. Tokh mereka beban masyarakat. On 6/19/07, edi santoso [EMAIL PROTECTED] co.id wrote: Kutipan dari Republika, kita bisa membayangkan trauma istri dan anak dari Abu Dujana. salam jujur santo 19 Juni 2007 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak'
[mediacare] Mencari FILM dari sutradara SPIKE LEE
Dear temen-temen dan Movie lovers, saya itu penggemar berat film-film buatan Mas Spike Lee dan sedang mencari satu filmnya yang berjudul: BAMBOOZLED Untuk mendapat film-film yang lain (ada beberapa yang bajakan tapi quality is pretty low) sangat lah sulit, siapa tahu ada yang bisa membantu dan bisa pinjam meminjam film. semua film2 yang saya suka antara lain: Clockers -- 1995 Crooklyn -- 1994 Malcolm X -- 1992 Jungle Fever -- 1991 Mo' Better Blues -- 1990 Do The Right Thing Bamboozled 25th hour She hate me Inside Man Plesae and please kalau ada yang punya copy film Bamboozled let me know...willing to pay the rental fee if necessary... .. Thanks ya, and bisa JAPRI ke: [EMAIL PROTECTED] com Ardi S. Founder Spike Lee fans club Indonesia Chapter (soon)
Fwd: [mediacare] Jawaban M. Mahendradatta dari TPM tentang teroris berkedok Islam
Israel ngebom karena mereka diganggu dengan bom bunuh diri, kalau amrozi ngebom orang yang tidak pernah mengganggu amrozi Jadi beda antara Israel dengan Amrozi -- Forwarded message -- From: B. Dwiagus Stepantoro [EMAIL PROTECTED] Date: Jun 21, 2007 10:32 AM Subject: Re: [mediacare] Jawaban M. Mahendradatta dari TPM tentang teroris berkedok Islam To: mediacare@yahoogroups.com * M. Mahendradatta (TPM) *wrote: Oh iya Amrozy dihujat sebagai Teroris karena ngebom sekali dalam satu hari, kalau Israel yang ngebom setiap hari selama 60 hari apa namanya ya? Salam, M. Mahendradatta Mahendra Law Firm . Saya sedih mndengar pernyataan tersebut di atas. kok dibandingin ama israel, nanti dibandingin ama HITLER,... ama POLPOT, walah,... teroris ya tetap teroris, mau ngebom sekali dalam sehari seumur hidupnya ,atau setiap hari selama 60 hari. gak kebayang kalau argumen ini sampai ke telinga keluarga korban,... jawaban tipikalnya: dalam setiap perjuangan pasti ada korban,.. maaf yah, perjuangan saya sangat mulia dan memang pantas mendapat kemungkinan ada korban, mohon maaf, kalau anda kebetulan jadi korban salam, dwiagus *B. Dwiagus Stepantoro * Jakarta, INDONESIA * http://bdwiagus.blogspot.com Just be open,... who knows lightning will strike!!* -- Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.http://us.rd.yahoo.com/evt=48251/*http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting/?p=PASSPORTPLUS
[mediacare] Watu Gatheng, Bisa 'Bim-salabim' [intermezzo]
http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=82id=79442 Kamis, 21 Juni 2007 Watu Gatheng, Bisa 'Bim-salabim' Di selatan makam Mataram Kotagede, ada Kampung Dalem. Di tengah kampung terdapat bangunan kuno relatif kecil. Di dalamnya terdapat tiga benda keramat. Yakni Watu Gilang, Watu Gatheng dan Genthong. Menurut jurukunci Makam Hastorenggo Hastono Suprapto, dalem (rumah) itu direnovasi pada 1934. Menurut para sepuh, dulu berbentuk pendopo terbuka. Berumur sekitar lima abad, kondisinya amat rusak. Tapi masih ada bekas bentengnya, katanya. Bentuk Watu Gilang mendekati segi empat, berukuran sekitar 1,5 meter persegi, tinggi 60 cm. Salah satu tepinya cekung seukuran dahi manusia. Menurut cerita, bekas benturan dahi Ki Ageng Mangir Wanabaya. Sengaja dibenturkan Panembahan Senopati saat Ki Ageng Mangir menyembah. Jenazah menantu ini juga dimakamkan di Kotagede. Tapi separuh badan berada di luar tembok, separuhnya lagi di dalam. Sebab selain kerabat keraton, dia juga musuh raja. Dianggap musuh karena Ki Ageng Mangir memberontak terhadap Mataram. Selain emoh menyampaikan upeti, Ki Ageng mangir meminta daerahnya dilepas dari Mataram sebagai tanah merdeka. Karena Ki Ageng Mangir dikenal sakti, Panembahan Senapati menyusun taktik : menugasi Gusti Ayu Pembayun menyamar jadi pengamen dan mengaku anak janda dusun Kasihan. Keduanya akhirnya jatuh cinta dan berumahtangga. Ketika hamil, akhirnya Nyi Pembayun mengaku jati dirinya. Meski sempat kaget dan marah, Ki Ageng Mangir bersedia menghadap Panembahan Senapati. Watu Gatheng berwarna kuning keemasan berjumlah tiga biji. Merupakan mainan putera Panembahan Senapati bernama Raden Rangga. Tiga batu tersebut dipercaya memiliki kekuatan gaib. Ada yang bisa melihat, ada pula yang tak bisa. Genthong atau tempat menampung air, dipercaya milik Ki Juru Mertani, penasihat Panembahan Senapati. Terbuat dari batu, berfungsi tempat air wudhu. Menurut Hastono, lima lekukan yang terdapat pada sisi luar gentong tersebut, dipercaya sebagai bekas sentuhan jari-jari Raden Rangga yang juga dikenal sakti.(mol)
Re: [mediacare] MC Bilingual
Saya mungkin bisa membantu, saya pernah jadi MC MTQ Nasional XXI cabang Bahasa Inggris Kapan, dimana? Thanks Lulu Surayya [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo ada yang punya info tentang MC bilingual (indo-Englis) please dong infonya, aku ada press conference seputar ekonomi Thanks, Lulu Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com - Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users.
Re: [mediacare] TPM - Re: Abu Dujana pantas ditembak
Salam, Saya adalah warga Indonesia, muslim abangan moderat, yang tidak melihat Abubakar Baasyir sebagai orang Indonesia. Tidak melihat ke-Indonesia-an dalam dirinya. Bagi saya, Abubakar Baasyir lebih kelihatan sebagai orang Arab, turunan Arab, yang keArab-araban dan sedang melakukan gerakan Arabisasi di Indonesia. Sama seperti Habib Riziek, yang mengaku-ngaku orang Betawi, dan merusak nama Islam dengan FPI-nya. Tak ada pernyataan-pernyataan Abubakar Baasyir tentang hidup berbangsa Indonesia yang setara. Ia justru pernah mengungkapan, sebagai warga mayoritas muslim Indonesia harus menerapkan hukum Islam, dan warga non muslim diwajibkan membayar pajak sebagai perlindungan. Sejujurnya, saya tidak respek terhadap orang ini. Dia tidak menyumbang apa-apa bagi bangsa Indonesia, bahkan dalam hal agama, sebagai ajaran yang menyuarakan kebaikan universal dan rukun damai dengan umat lain. Islam di Indonesia tidak menjadi lebih baik dengan kehadiran Abubakar Baasyir. Bahkan sebaliknya. Sebaliknbya, dia lebih nampak sebagai beban. Sejak dia kembali dari Malaysia, dia lebih banyak membuat kekisruhan, merusak hubungan antar umat beragama, mengampanyakan Islam Fundamentalis, Pro Talibanisasi. Abubakar Baasyir seharusnya berterima kasih kepada Amerika dan Presiden Bush. Karena berkat kebodohan Bush dan Amerika, nama Abubakar Baasyir menjadi besar. Tanpa AS dan Bus, Abubakar Baasyir nobody. Berkat Bush lah Baasyir menjadi somebody. Saya juga termasuk yang terganggu dengan penyebutan TPM - Tim Pembela Muslim. Dengan segmentasi dan spesialisasi membela pelaku tindakan terorisme, sebagai muslim moderat saya menganggap, nama TPM ini merusak Islam secara keseluruhan yang selama ini hidup damai dengan warga /umat lain. Saya pernah punya sahabat orang Bali. Nama Mahendradatta adalah nama seorang bangsawan Hindu Bali. Nama itu kini kemudian terkenal dan tercemar, karena identik dengan pengacara para muslim teroris, yang menghancurkan Bali, dan belakangan mengaku ianya pernah mendapat pendidikan Katholik. Betapa kacau balaunya. Wassalam, Dimas. Berikut opininya tentang Abubakar Baasyir: Mohon maaf, setahu saya Ustadz Abubakar Baasyir bukan Org (WN) Malaysia. Beliau lahir dan besar di Indonesia,mengabdik an dirinya untuk Indonesia sejak masih di Pondok Pesantren (termasuk lulus dari Pondok Gontor). Beliau dilarikan para santrinya ke Malaysia(setelah ditahan 4 tahun tanpa pengadilan dan mau ditangkap lagi) saat Jend TNI Benny Murdani jadi Pangab dimana saat itu aktivis Islam diberangus dan dipaksakan menerima Asas Tunggal Pancasila (dan melarang Islam sebagai asas ormas orpol). Kembali ke Indonesia saat Suharto jatuh. Diminta diserahkan kepada Pemerintah GW Bush atau harus dipaksa ditangkap dan ditahan oleh Pemerintah Indonesia. Diseret dari RS Muhammadyah dlm keadaan sakit,ditahan dengan bukti Affidavit dari org yang katanya namanya Omar Al Faruq katanya pernah di Guantanamo,terus katanya mati (ngga ada mayatnya). Diadili dengan tuduhan terlibat jaringan teroris Bom Bali I, dengan dakwaan subsider berlapis-lapis (sampai 7 lapis) termasuk diusahakan kehilangan kewarganegaraan untuk dapat diusir dari Indonesia dan 'dimakan' Pemerintah GW Bush. Menangis saat membaca pleidoi dibagian kehilangan kewarganegaraan yang saya ingat saat itu : Saya tidak bersedih saat saya dituduh terlibat dakwaan-dakwaan rekayasa yang lain, tetapi yang menyedihkan saya adalah saya sedang diupayakan kehilangan kewarganegaraan Indonesia, bumi dimana saya dilahirkan,dibesark an,minum dan makan darinya dan menimba ilmu dari bangsanya Akhirnya dipidana 1 1/2 tahun karena masalah KTP karena saat minta ktp di kelurahan menandatangani blanko kosong yang kemudian diisi seenaknya oleh orang kelurahan. Setelah bebas, dipintu keluar ditangkap dan ditahan lagi, dengan lagi-lagi dakwaan Terorisme dengan dakwaan yang berlapis-lapis lagi,dihukum 4 tahun sampai Kasasi MA karena dianggap terbukti terlibat Bom Bali I. Akhirnya melalui PK, dibebasmurnikan oleh MA, karena terbukti saksi-saksi kunci yang dipergunakan JPU direkayasa. Ngga ada yang mau ngelindungi beliau, malah semua pengen nangkap dan menahan beliau lagi (demi memenuhi order Mr. GW Bush sebagaimana disampaikan Saksi Fred G/Mantan CIA yang menemani utusan khusus Bush menemui Megawati, mau datang ke Indonesia secara sukarela dan bersaksi dimuka sidang karena kasihan melihat nasib Baasyir yang direkayasa terus menerus untuk memenuhi target Mr Bush dan antek2 nya)kalau bisa Oh ya saya sendiri juga orang Indonesia asli, sd s/d sma katholik, pernah lulus UCLA School of Law, Alumni 1995, total pernah 5 tahun di USA dan pernah bekerja antara lain untuk Federal Public Defender DC Office. Terima Kasih.- --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Lalu kenapa bawa-bawa Muslim segala? Kalau betul siapa pun mereka patut dibela, kenapa copet Muslim,
[mediacare] Menanti Pers sebagai Penyelamat
http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=139027 Rabu, 20 Juni 2007 Menanti Pers sebagai Penyelamat Oleh Heriyanto Ada semacam asumsi bahwa perkembangan pers berpengaruh pada kehidupan demokrasi. Kalimat ini klasik, memang. Namun sangat berarti. Sebab ada banyak harapan pers menjadi semacam penyelamat atas sesuatu yang sudah buruk. Bulan Agustus 1974 Presiden Richard Nixon mengundurkan diri setelah dua wartawan Washington Post Bob Woodward dan Carl Bernstein membongkar kasus Watergate di mana Nixon terlibat di dalamnya. Publik Amerika geger. Presiden ke 37 AS yang malang itu lengser dari jabatannya sebagai presiden, bukan karena demonstrasi atau impeachmen parlemen, melainkan karena laporan pers. Suatu yang buruk telah terselamatkan. Saya tahu kisah ini setelah menonton film All The President's Men yang secara rinci cerita soal skandal Watergate. Pers Indonesia pasca Orde Baru memeroleh kebebasannya: sesuatu yang berbeda dibanding masa orde baru di mana pers terkungkung ancaman sensor dan bredel. Kini pers berkembang pesat. Ratusan media tumbuh. Pers berani mengkritisi kebijakan pemerintah tanpa rasa takut. Walau tentu saja belum sekaliber terbongkarnya skandal Watergate. Dulu wartawan Indonesia bisa sewaktu-waktu terancam penjara bila berita yang ditulis dianggap menentang pemerintah. Kini mereka berani membuat berita yang pada masa orde baru sangat sensitif sekalipun. Bukankah kini memilih berita layaknya memilih makanan? Berbagai pilihan disuguhkan. Kita bebas memilih berita kuliner sampai berita soal politik atau kriminal. Kita bisa baca berita yang ditulis secara lembut sampai yang ditulis keras dan pedas. Sarapan pagi kita ditemani berita soal korupsi, ilegalloging, sampai pembunuhan. Pers Indonesia berkembang, benarkah ini sekaligus menandakan makin berkualitasnya kehidupan demokrasi di Indonesia? Dan bila kita yakin tujuan demokrasi adalah kesejahteraan rakyat, apakah peningkatan kuantitas berita membawa implikasi makin meningkatnya kesejahteraan rakyat? Semestinya iya. Tapi bisa juga tidak. Saya hendak mengatakan, kebebasan pers ini idealnya membawa perubahan mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebut saja misalnya perbaikan kesejahteraan rakyat. Namun bicara sesuatu yang ideal akan menyerempet utopia: mimpi. Dengan kata lain, peningkatan kesejahteraan yang diharapkan itu mungkin saja hanya sekadar mimpi. Ada pernyataan, jurnalisme hadir bersama tujuannya. Bill Kovach dan Tom Rosentiel dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme menyebut tujuan jurnalisme adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa hidup merdeka dan mengatur diri mereka sendiri. Menurut Kovach manusia membutuhkan berita karena naluri dasar-- yang disebut sebagai naluri kesadaran. Dengan informasi itu manusia tahu dunia luar. Orang bebas tahu siapa yang layak untuk jadi gubernurnya: siapa yang pahlawan dan siapa yang penjahat. Orang perlu tahu amankah daerah yang ia tempati dan apa saja potensi-potensi yang bisa dikembangkan. Orang perlu tahu kebijakan-kebijakan pemerintah, juga butuh informasi bencana alam atau sekadar berita tentang harga minyak goreng. Orang juga perlu dapatkan informasi soal pendidikan, lapangan pekerjaan, atau soal kecil macam tempat wisata yang menarik. Pengetahuan itu memberi rasa aman, membuat mereka bisa merencanakan dan mengatur hidup mereka. Bila rakyat mampu memberdayakan diri mereka kesejahteraan hidup bisa ditingkatkan. Merdeka dan bisa mengatur diri sendiri secara bebas itulah inti demokrasi. Dalam negara yang otoriter kemerdekaan dan kebebasan sangat sulit didapat. Pada titik inilah sesungguhnya peran media dibuktikan. Dan asumsi kita terjawab meski masih menyisakan sedikit ragu. Ini sisi keraguan itu: meski sudah mendapatkan kebebasannya, seringkali media di Indonesia lupa bahwa mereka bertanggung jawab pada publik. Media terjebak pada korporasi yang tujuannya semata keuntungan dan melupakan untuk apa mereka hadir. Sebagian media mungkin tidak dekat dengan rakyat kecil. Sebagian lain mungkin lebih dekat dengan penguasa dan sibuk melayani pemerintah ketimbang mereka yang diperintah (warga). Bila hal ini yang lebih dominan, maka satu kesimpulan soal utopia tadi menjadi kenyataan. Bahwa media memang tak mampu berperan dalam membangun demokrasi apalagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Dan orang boleh menggugat: pers ada tetapi mengapa pada kenyataannya masih banyak rakyat yang belum terberdayakan dan masih banyak pula yang belum sejahtera; mengapa korupsi makin banyak; mengapa pula masih banyak rakyat yang termarjinalkan? Padahal media tidak seperti perusahaan tahu, krupuk, atau rokok yang tujuan utamanya keuntungan. Media adalah sebuah institusi yang punya tanggungjawab untuk mencerdaskan publik, memberikan informasi yang bergizi, dan sekali-kali menjadi watchdog pemerintah. Mata hati pers pada nurani. Seperti memilih makanan, media semestinya memberikan
Re: [mediacare] Help CP Huges dan Dik Doank
Adanya cuMa Cp Dik Doank NihG, CoBa aja hubungin di 0812 9645607. MuDah2aN MasIh PakE' NomEr Yg sama dehg --- sutisna Yudhistira [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear rekan2 Minta tolong CPnya Dewi Huges dan dik doank dong ... Urgent buat acara soasial anak2 neh Makasih sebelumnya ya salam st Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL
[mediacare] Kenapa Mesti Halal?
Refleksi: Kalau miskin dan perut keroncong, apakah halal/haram perlu menjadi persoalan sorga/neraka? http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=138986 Selasa, 19 Juni 2007 Kenapa Mesti Halal? RIBUT-RIBUT mengenai persoalan sertifikasi halal tentu saja tidak ada habisnya. Ada yang pro dan ada yang kontra. Yang pro mengemukakan alasan bahwa sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, sudah semestinya memperhatikan dengan sungguh-sungguh masalah halal dan haram. Adapun yang kontra mengemukakan alasan bahwa sertifikat halal ini bukan bersifat wajib dan tentu saja akan merugikan perusahaan, karena untuk mendapatkannya, harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membiayai LP-POM MUI (Majelis Ulama Indonesia) melakukan penelitian sampai tertibnya sertifikat halal. Tentu masih segar dalam ingatan kita, kira-kira tiga tahun lalu, salah satu perusahaan bumbu masak terkenal yang ketahuan di ragukan kehalalnya, terpaksa menarik produknya dari pasar, meminta maaf, dan penjualan langsung merosot tajam, yang paling merugikan tentulah menurunnya kepercayaan konsumen. Image yang dibangun dengan susah payah, terhapus dalam sehari. Berdasarkan pengalaman, akan butuh waktu lama untuk memulihkan keadaan. Meskipun bersifat intangible, kepercayaan merupakan aset yang terbesar bagi perusahaan. Perlu diketahui, persaingan bisnis dewasa ini dapat dikategorikan sebagai pertarungan pembentukan kepercayaan di mata konsumen. Perusahaan yang unggul dimata konsumen adalah yang memiliki kepekaan sosial. Salah satu caranya, dengan mendapatkan Sertifikat Halal yang merupakan syarat mutlak untuk mencantumkan label halal pada setiap produk yang dihasilkan. Meskipun penerapannya dianggap sebagai cost, pada dasarnya hal itu tidak akan mengurangi laba, bahkan merupakan investasi jangka untuk meraih tambahan keuntungan di masa mendatang. Keuntungan lain, perusahaan dapat menjalankan bisnisnya secara aman dan nyaman. Memang, masalah halal dan haram adalah kepercayaan umat Islam, bukan kepercayaan seluruh penduduk Indonesia. Tetapi, persoalan halal tentu saja bukan hanya perkara mengandung babi atau tidak, tetapi banyak yang lainnya. Sampai saat ini, jangankan perusahaan mau untuk memberi label halal, untuk mencantumkan komposisi bahan-bahan suatu produk pun belum tentu jujur. Malah, banyak produk yang sebenarnya berbahaya bagi kesehatan tidak dicantumkan dalam labelnya bahkan disembunyikan. Seperti mengandung formalin, menambahkan bahan pewarna tekstil, bahan karsiogenik penyebab kanker dan sebagainya, yang apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menjadi maut, tentu produk tersebut akan diharamkan juga oleh agama. Selain makanan, dalam industri kosmetik dan farmasi banyak produk yang di ragukan ke halalnya. Ada kosmetik yang dibuat dari placenta manusia, mengandung khamar (alkohol) dan sebagainya. Untuk obat, coba lihat komposisinya, kalau bukan bidangnya tentu kita tidak tahu apa yang terkandung didalamnya. Celakanya sebagian besar obat tidak menyertakan label halal. Contoh yang paling mudah _ meski tidak semua _ yaitu obat yang berbentuk kapsul. Kebanyakan kapsul tersebut bungkusnya terbuat dari gelatin yang terbuat dari tulang babi. Di sinilah pentingnya sertifikat halal, adalah agar dapat menentramkan batin yang mengkonsumsinya. Dengan adanya sertifikat halal, jelas bahwa produk tersebut dijamin sehat dan aman untuk dikonsumsi. Cara ini bukan hanya melindungi konsumen yang mayoritas muslim saja, tetapi juga non muslim Sayangnya sampai saat ini, sebagian besar konsumen yang mayoritas muslim dalam membeli produk hanya melihat kedaluarsa, kemasan bagus dan harga murah. Tentu saja lambat laun diharapkan, konsumen muslim untuk lebih peduli terhadap produk halal. Kelak, perusahaan-perusahaan juga akan patuh kalau konsumen muslimnya menuntut, atau minimal memboikot dengan cara tidak membeli. tetapi sebaliknya, kalau masih juga cuek, ya mau bilang apa.** Darmanto SE Pelaksana pada Bank BTN Cabang Pontianak
Re: [mediacare] Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita
Menarik email dari pak Rezki, sebuah pertanyaan besar mengapa gaji (lebih tepatnya honor) seorang reporter sebegitu kecilnya. Saya sendiri lulus dari fakultas komunikasi ketika saya mulai menggeluti karir di dunia media (yang memang sesuai dgn background pendidikan saya) ternyata muncul pertanyaan dari orang tua yakin mau kerja di media, gajinya gak terlalu besar lho???. Tetap pekerjaan di media saya geluti sampai sekarang hampir 4 tahun dan ternyata memang gajinya tidak terlalu besar. Ada yang bilang kalo kerja di media yang dikejar itu adalah kepuasan batin dan idealisme, tapi apakah kepuasan batin tsb bisa buat bayar tagihan listrik dan telpon tiap bulan. Apakah karena industri media di Indonesia tidak terlalu menguntungkan yang menyebabkan standar gajinya rendah setahu saya belanja iklan di Indonesia masih cukup tinggi, atau sesimple para pekerja merasa cukup hanya dengan menikmati kepuasan batin setiap bulannya sehingga suka lupa minta naik gaji??? Saya sendiri harus berpindah-pindah dari satu media ke media lain untuk memperbaiki standar gaji saya, karena menurut saya itu salah satu cara untuk bertemu langsung dengan manajemen perusahan dan berusaha negosiasi. Hasilnya dalam 4 tahun saya pernah bekerja di 7 perusahaan media, sebuah kondisi yang dipertanyakan pada CV saya tapi itu resiko yang harus saya ambil. Bagaimana dengan teman2 yang lain, ayo dooong ini khan milis orang2 media...mbok ya jangan cuma posting untuk mempromosikan event atau berita dari perusahaan masing-masing. Siapa tau ada GM atau CEO atau mungkin owner dari salah satu perusahaan media yang ikutan milis dan langsung tergugah untuk menaikkan standar gaji karyawannyaamieeen regards, ibnu *Sambil berkhayal, kapan ya standar gaji pekerja media bisa jauh lebih baik dari sekarang. On 6/20/07, Rezki Perdana [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin, saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia. Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang dia hanya dibayar Rp.15.000,-/berita. Hanya segitukah seorang reporter dihargai?. Kegelisahan ini kemudian saya bawa sampai ke rumah. Di rumah saya iseng-iseng menghitung penghasilan dia sebulan. teman saya itu bilang, di radio itu setiap hari ia minimal harus dapat tiga berita. Saya kemudian menghitung jika dia setiap hari dirata-ratakan mendapat tiga berita berarti sehari dia dibayar Rp.45.000,- . Rp.45.000,- X 20 hari kerja, berarti setiap bulan dia hanya mendapat Rp.900.000,-/bulan. Uang sebesar itu bagi reporter bujangan saja sangat tidak memadai. Saya bisa mengatakan itu, karena saya dulu pernah bekerja sebagai reporter yang hanya digaji Rp 1.200.000,-. Uang sebesar itu bagi saya sangat tak memadai. bagaimana pula dengan teman saya yang hanya dibayar Rp 900.000,- /bulan, sementara dia mempunyai 4 orang anak, bahkan istrinya hanya ibu rumah tangga. Entah bagaimana dia harus menutupi kekurangan dari penghasilannya yang minim itu.Dan parahnya lagi, bagaimana pula jika suatu saat ia sakit sehingga terpaksa tak kerja. Bagaimana keluarganya harus dibiayai, karena teman saya ini hanya bisa mendapat uang kalau dia menyetor berita yang hanya dihargai Rp.15.000,-/berita. Bagi saya, yang lebih sedih lagi adalah, karya intelektual seorang wartawan hanya dihargai sebesar Rp.15.000,- . Bayangkan saja, seorang wartawan floating seperti teman saya itu harus mengejar berita dari satu tempat ke tempat lain. Dia harus mengeluarkan ongkos transport untuk mencapai tujuan. Belum lagi uang untuk beli makan dan minuman ketika bekerja. Media radio itu tampaknya tak menghargai hasil karya si reporter yang harus bertungkus lumus dan juga harus menguras otak untuk membuat karya jurnalistik itu. semua itu hanya dibayar Rp.15.000,- hanya lima belas ribu perak coooy bayangkan seorang wartawan di Jakarta hanya dibayar lima belas ribu perak per berita. ini bagi saya KEJAM SEKALI!!, KEJAM SEKALI!!!. harus ada yang bertindak untuk menaikkan penghasilan para kontributor radio seperti teman saya itu. Bagi teman-teman yang bekerja di radio itu,harus punya keberanian mendobrak manajemen untuk mempertimbangkan kenaikan gaji para kontributor itu. terus terang saya rasanya mau menangis mendengar pengakuan teman saya yang hanya dibayar Rp.15.000,-/berita.Uang sebesar itu bahkan tak cukup untuk tiga kali naik bis AC. -Rezki Hasibuan-
[mediacare] Sisipan Majalah TEMPO IX: Pewaris Nabi Pelestari Lingkungan
Sisipan Majalah TEMPO IX Pewaris Nabi Pelestari Lingkungan Jakarta, wahidinstitute.org The WAHID Institute di sisipan edisi IX Senin, 25 Juni 2007, dalam Majalah TEMPO akan mengangkat tema Pewaris Nabi Pelestari Lingkungan. Tema ini menampilkan tokoh-tokoh agama yang peduli lingkungan. Diantaranya kiai-kiai di Jepara yang gencar menolak rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria Jepara, Jawa Tengah. Penolakan ini karena alasan dampak negatif yang akan ditimbulkan PLTN, baik bagi manusia maupun lingkungan. Suplemen edisi kali ini juga mengangkat profil aktivis muda Jepara, Zakariyya el-Anshori, yang memiliki cara tak lazim menolak PLTN. Ia menggubah Shalawat Anti-PLTN pada 1997, dengan tujuan memberi pemahaman pada masyarakat awam betapa bahayanya PLTN. Ada juga KH. Nashruddin Anshori di Bantul Jogjakarta. Dengan caranya yang unik dan relatif baru, ia dan masyarakat getol melestarikan lingkungan. KH. Hasyim Ahmad di Sidoarjo, yang peduli korban Lumpur Lapindo tampil dalam rubrik wawancara. Dengan 18 kiai di wilayahnya, beliau mendirikan Posko Independen yang lebih dikenal dengan Posko Kiai. Akhirnya, selamat membaca!
[mediacare] Re: Abu Dujana pantas ditembak
Salam, Di tayangan berita kriminal teve-teve swasta tiap hari kita lihat penjahat yang terpincang-pincang karena ditembak kakinya. Kok nggak dipersoalkan? Karena mereka penjahat dan merugikan masyarakat? Apa bedanya dengan teroris yang mengancurkan bisnis pariwisisata dan membunuh pelintas, warga tak bersalah, yang kebetulan sedang di lokasi kejadian? Menembak di depan anak-anak? Kita tak tahu bagaimana keadaan lapangannya. Menurut polisi, posisinya di tempat terbuka, dan satu lawan satu. Apakah Abu Bujana bersenjata atau tidak berjentata polisi yang menyergap itu tak tahu pasti. Tapi berurusan dengan teroris, yang militan dan terlatih di Afganistan, sudah pasti. Jadi soalnya memang antara siapa yang mendahului. Apes saja Abu Dujana sedang tak bersenjata. Dan beruntung, karena dengan begitu, sekarang dibela di mana-mana?! Anak jadi trauma karena bapaknya ditembak di depan mata? Kok mikirin anak teroris. Pikirkan dong ratusan anak yang jadi korban dari bom yang diledakkan oleh gerombolan Abu Dujana... Wassalam, Dimas. --- In mediacare@yahoogroups.com, Serikat Tani Nasional [EMAIL PROTECTED] wrote: nggak pantas kalau nembaknya di depan anak-anak(nya) yang masih di bawah umur. itu bagian dari kekerasan psikologis terhadap anak. seperti halnya pemukulan (KDRT) suami terhadap istri tidak boleh di depan anak, karena itu akan mengganngu psikologisnya. negara ini semakin bobrok dengan melakukan kekerasan terhadap siapapun tidak pandang umur dan kekerasan dalam bentuk apapun terus dilakukan oleh negara. On 6/20/07, Handy [EMAIL PROTECTED] wrote: Adalah pantas apabila Teroris sekelas Abu Dujana Ditembak. Tim Pengacara Muslim yang menuntut Den 88 tidak beralasan. Keterangan yang mengatakan bahwa Den 88 menembak Abu Dujana dihadapan anak2 nya adalah melanggar HAM terutama perlindungan anak. Yang seharusnya dituntut ke Komisi Perlindungan Anak adalah Abu Dujana sendiri. Dengan otak serangkaian pengeboman seperti di Bali dan Hotel JW Marriot. Berapa banyak anak-anak2 yang kehilangan ayahnya yang menjadi korban pengeboman biadab ??? Berapa banyak anak2 yang meringis melihat ayahnya kehilangan kakinya yang dia ketahui pergi untuk bekerja namun, ketika pulang dengan tubuh yang cacat ?? Ayolah Tim Pengacara Muslim, kalian juga semua berfikir jangan cuma ngomong tapi otak gak ada. Salam, Handy - Original Message From: rahmad budi [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 19, 2007 8:50:48 PM Subject: Re: [mediacare] Abu Dujana - 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' Itu praktik yang biasa Di tayangan program kriminal televisi Anda pasi sering melihat penjahat berhasil ditembak polisi setelah mencoba usaha melarikan diri. Bagaimana cerita sebenarnya? Sungguh polisi-polisi kita adalah para penembak jitu bagaikan Hunter di serial televisi tahun 80-an. Banyak penjahat yang ditangkap, lalu dibawa untuk menunjukkan di mana rumah teman-temannya, lalu di tengah jalan para penjahat itu entah bagaimana bisa kabur. Lalu tiba-tiba muncul di televisi berjalan pincang karena pahanya tertembus mimis. Polisi bilang, penjahat ini mencoba melarikan diri. Kepada pers, polisi mengatakan mereka telah memberi dua kali tembakan peringatan. tembakan ketiga baru ditujukan ke kaki penjahat yang sedang belari! Bayangkan betapa hebatnya bisa menembak kaki yang sedang bergerak cepat itu. Atau mungkin urutannya berubah? Penjahat disuruh telungkup. Lalu tembakan pertama ke kaki tembakan kedua dan ketiga baru ke udara. Atau jangan-jangan ada tarifnya juga Mau bayar berapa? Dua juta untuk peluru di betis Satu juta untuk peluru di paha Kalo cuma Rp 500 ribu peluru di lutut Makin mahal sakitnya makin berkurang Yang pernah liputan metropolitan pasti tahu cerita-cerita seperti itu. Kata polisi, yah, residivis kagak kapok-kapok. Biar kapok perlu ditembak. Kalo sudah bosan, matiin saja. Tokh mereka beban masyarakat. On 6/19/07, edi santoso [EMAIL PROTECTED] co.id wrote: Kutipan dari Republika, kita bisa membayangkan trauma istri dan anak dari Abu Dujana. salam jujur santo 19 Juni 2007 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' dri JAKARTA -- Perjalanan bersama ayah dan dua adiknya, Sabtu (9/6) siang itu, tampaknya menjadi pengalaman paling traumatis dalam hidup Sidiq Abdullah Yusuf (8 tahun). Sidiq melihat sang ayah --Yusron Mahmudi alias Abu Dujana yang ditetapkan Polri sebagai tersangka teroris-- ditembak dari jarak dekat oleh anggota Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Mabes Polri. ''Bapak disuruh turun dari motor, disuruh jongkok, terus ditembak dari belakang,'' ujar Sidiq pelan, ketika datang ke Mabes Polri bersama ibunya, Sri Mardiyati (35 tahun), dan rombongan keluarga, Senin (18/6). Sidiq berkisah, siang itu Yusron bersama dia serta dua adiknya, Salman Faris Abdul Rahman (6 tahun) dan Hilma Sofia (2,5
RE: [mediacare] Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita
Sama dengan Pak Ibnu saya juga harus berpindah-pindah media untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Memang sampai sekarang belum ketemu jawabannya kenapa gaji waratwan begitu rendahnya di negeri ini. Bahkan sudah ada nasihat kalau mau kaya jangan jadi wartawan. Lho memang wartawan nggak boleh kaya? Yang boleh kaya pemilik medianya saja ya... Soal cerita per laporan 15.000 saya juga sudah dengar dan itu memang sangat memprihatinkan. Tapi meski gaji kecil wartawan dituntut untuk tidak menerima apapun dari manapun. Wartawan juga manusia. Benar apa yang dikatakan Bung Ibnu, kepuasan batin mana bisa untuk bayar tagihan listrik, beli gas, beli beras, biayain anak istri ke dokter atau apapun. Padahal untuk operasional si wartawan kan perlu juga beli bensin, butuh makan di jalan pendek kata perlu jaminan bahwa selama melakkan pekerjaannya dia bisa tenang dan konsentrasi. Kalau gaji kecil, sebelum tanggal gajian sudah habis, utang numpuk di warung dan tetangga, anak sakit, bini ngomel-ngomel mana bisa konsentrasi dan ujung-ujungnya bagaimana kualitas berita bisa bagus? Saya pernah menjadi asisten redaktur di sebuah media cetak dari sebuah kelompok media ternama di Indonesia. Padahal kerjaan saya sebagai asisten redaktur sama beratnya dengan sang redaktur. Saya harus mengkordinasi liputan empat wartawan desk saya, lalu mengedit tulisan, menunggui proses layoutnya, hingga melayani komplain nara sumber. Untuk tugas itu saya hanya digaji Rp 1,5 juta. Karena waktu itu saja masih bujangan tidak dapat tunjangan keluarga. Sementara kawan saya yang sudah berkeluarga mendapat tunjangan keluarga Rp 75.000. Nah, uang gaji saya itu sebagian besar habis hanya buat bayar kos dan makan sehari-hari. Jangankan buat ditabung, rata-rata 10 hari sebelum tanggal gajian saya sudah harus ngutang di kantin kantor. Saya tidak tahu berapa besar gaji wartawan TV. tapi kalau wartawan koran (non koran besar) atau radio memang sangat memprihatinkan. Apakah wartawan harus demo untuk minta kenaikan gaji? Kita yang berprofesi sebagai wartawan sering memberitakan masalah ketidakadilan seperti minimnya gaji buruh dan sebagainya. Namun kondisi kita juga seperti itu Salam, Koko -Original Message- From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ibnu fajar Sent: 21 June 2007 11:25 To: mediacare@yahoogroups.com Subject: Re: [mediacare] Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita Menarik email dari pak Rezki, sebuah pertanyaan besar mengapa gaji (lebih tepatnya honor) seorang reporter sebegitu kecilnya. Saya sendiri lulus dari fakultas komunikasi ketika saya mulai menggeluti karir di dunia media (yang memang sesuai dgn background pendidikan saya) ternyata muncul pertanyaan dari orang tua yakin mau kerja di media, gajinya gak terlalu besar lho???. Tetap pekerjaan di media saya geluti sampai sekarang hampir 4 tahun dan ternyata memang gajinya tidak terlalu besar. Ada yang bilang kalo kerja di media yang dikejar itu adalah kepuasan batin dan idealisme, tapi apakah kepuasan batin tsb bisa buat bayar tagihan listrik dan telpon tiap bulan. Apakah karena industri media di Indonesia tidak terlalu menguntungkan yang menyebabkan standar gajinya rendah setahu saya belanja iklan di Indonesia masih cukup tinggi, atau sesimple para pekerja merasa cukup hanya dengan menikmati kepuasan batin setiap bulannya sehingga suka lupa minta naik gaji??? Saya sendiri harus berpindah-pindah dari satu media ke media lain untuk memperbaiki standar gaji saya, karena menurut saya itu salah satu cara untuk bertemu langsung dengan manajemen perusahan dan berusaha negosiasi. Hasilnya dalam 4 tahun saya pernah bekerja di 7 perusahaan media, sebuah kondisi yang dipertanyakan pada CV saya tapi itu resiko yang harus saya ambil. Bagaimana dengan teman2 yang lain, ayo dooong ini khan milis orang2 media...mbok ya jangan cuma posting untuk mempromosikan event atau berita dari perusahaan masing-masing. Siapa tau ada GM atau CEO atau mungkin owner dari salah satu perusahaan media yang ikutan milis dan langsung tergugah untuk menaikkan standar gaji karyawannyaamieeen regards, ibnu *Sambil berkhayal, kapan ya standar gaji pekerja media bisa jauh lebih baik dari sekarang. On 6/20/07, Rezki Perdana [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin, saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia. Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang
[mediacare] Ju4l Buku Gramedia H4rga D1skon!!.... (tokoboekoe v210607)
Dear Mods, Mohon ijinnya... :) Assalamualaikum Wr Wb Ju4l Buku terbitan GPU dengan h4rga diskon, pembayaran setelah buku sampai ditangan anda! Pemesanan: [EMAIL PROTECTED] - Pembayaran via transfer Mandiri/BCA. Kisah Sukses Google. 64.000 (normal 75.000) Change: Manajemen Perubahan dan Manajemen Harapan (Soft cover). 85.500(normal 95.000) Re-Code Your Change DNA: Membebaskan Belenggu Untuk Meraih Keberanian dan Keberhasilan (Soft cover). 135.000 (normal 150.000) Buku Pintar Mind Map. 45.000 (normal 50.000) 101 Cara Tepat Berpakaian menurut bentuk tubuh 45.000 (normal 57.000) Slim Chance - Kesempatan Jadi Kurus. 33.000 (normal 40.000) The Cinderella Inheritance - Warisan tak Terduga. 21.000 (normal 25.000) His Brand of Gold - Cincin Emas di Jarinya. 21.000 (normal 25.000) The Kiss - Merengkuh Kebahagiaan. 47.100 (normal 57.000) Wajah Baru Nikolas. 25.000 (normal 30.000) Chicken Soup for Preeten Soul 2: Kau Bukan Pacarku. 41.500 (normal 50.000) Where do We go from Here? - Abis ini ngapain lagi? 22.500 (normal 38.000) Harry Potter Orde Phoenix (#5 - Soft Cover) 78.000 (normal 95.000) Harry Potter Orde Phoenix (#5 - Hard Cover) 122.500 (normal 140.000) Harry Potter Half Blood Prince (Pangeran Berdarah Campuran) (#6 - Hard Cover) 140.000 (normal 160.000) Harry Potter The Chamber of Secret (Kamar Rahasia) (#2 - Soft Cover) 43.750 (normal 50.000) Harry Potter The Goblet of FIre (Piala Api) (#4 - Soft Cover) 86.600(normal 99.000) -- jadi bagi yang berminat silakan pesan via email: [EMAIL PROTECTED] Wassalam -- Hormat Kami, Toko boekoe SMS: 021-99069684
Re: [mediacare] Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita
Sebelum jadi reporter atau jurnalis jitu emang gaji kecil, dikejar-kejar deadline malah bisa dihadang stres beneran. malah ada temen bilang diluar pernah ada perbandingan umur jurnalis bisa lebih pendek ketimbang penerbang pesawat penumpang jet yang profesinya juga stres banget. Maap nimbrung bung, tapi semoha sukses dan sehat sehat gitu lah, lalu bisa semisal join tim sukses seorang politikus nasional, nah itu baru salary namanya, TSL ibnu fajar [EMAIL PROTECTED] wrote: Menarik email dari pak Rezki, sebuah pertanyaan besar mengapa gaji (lebih tepatnya honor) seorang reporter sebegitu kecilnya. Saya sendiri lulus dari fakultas komunikasi ketika saya mulai menggeluti karir di dunia media (yang memang sesuai dgn background pendidikan saya) ternyata muncul pertanyaan dari orang tua yakin mau kerja di media, gajinya gak terlalu besar lho???. Tetap pekerjaan di media saya geluti sampai sekarang hampir 4 tahun dan ternyata memang gajinya tidak terlalu besar. Ada yang bilang kalo kerja di media yang dikejar itu adalah kepuasan batin dan idealisme, tapi apakah kepuasan batin tsb bisa buat bayar tagihan listrik dan telpon tiap bulan. Apakah karena industri media di Indonesia tidak terlalu menguntungkan yang menyebabkan standar gajinya rendah setahu saya belanja iklan di Indonesia masih cukup tinggi, atau sesimple para pekerja merasa cukup hanya dengan menikmati kepuasan batin setiap bulannya sehingga suka lupa minta naik gaji??? Saya sendiri harus berpindah-pindah dari satu media ke media lain untuk memperbaiki standar gaji saya, karena menurut saya itu salah satu cara untuk bertemu langsung dengan manajemen perusahan dan berusaha negosiasi. Hasilnya dalam 4 tahun saya pernah bekerja di 7 perusahaan media, sebuah kondisi yang dipertanyakan pada CV saya tapi itu resiko yang harus saya ambil. Bagaimana dengan teman2 yang lain, ayo dooong ini khan milis orang2 media...mbok ya jangan cuma posting untuk mempromosikan event atau berita dari perusahaan masing-masing. Siapa tau ada GM atau CEO atau mungkin owner dari salah satu perusahaan media yang ikutan milis dan langsung tergugah untuk menaikkan standar gaji karyawannyaamieeen regards, ibnu *Sambil berkhayal, kapan ya standar gaji pekerja media bisa jauh lebih baik dari sekarang. On 6/20/07, Rezki Perdana [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin, saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia. Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang dia hanya dibayar Rp.15.000,-/berita. Hanya segitukah seorang reporter dihargai?. Kegelisahan ini kemudian saya bawa sampai ke rumah. Di rumah saya iseng-iseng menghitung penghasilan dia sebulan. teman saya itu bilang, di radio itu setiap hari ia minimal harus dapat tiga berita. Saya kemudian menghitung jika dia setiap hari dirata-ratakan mendapat tiga berita berarti sehari dia dibayar Rp.45.000,- . Rp.45.000,- X 20 hari kerja, berarti setiap bulan dia hanya mendapat Rp.900.000,-/bulan. Uang sebesar itu bagi reporter bujangan saja sangat tidak memadai. Saya bisa mengatakan itu, karena saya dulu pernah bekerja sebagai reporter yang hanya digaji Rp 1.200.000,-. Uang sebesar itu bagi saya sangat tak memadai. bagaimana pula dengan teman saya yang hanya dibayar Rp 900.000,- /bulan, sementara dia mempunyai 4 orang anak, bahkan istrinya hanya ibu rumah tangga. Entah bagaimana dia harus menutupi kekurangan dari penghasilannya yang minim itu.Dan parahnya lagi, bagaimana pula jika suatu saat ia sakit sehingga terpaksa tak kerja. Bagaimana keluarganya harus dibiayai, karena teman saya ini hanya bisa mendapat uang kalau dia menyetor berita yang hanya dihargai Rp.15.000,-/berita. Bagi saya, yang lebih sedih lagi adalah, karya intelektual seorang wartawan hanya dihargai sebesar Rp.15.000,- . Bayangkan saja, seorang wartawan floating seperti teman saya itu harus mengejar berita dari satu tempat ke tempat lain. Dia harus mengeluarkan ongkos transport untuk mencapai tujuan. Belum lagi uang untuk beli makan dan minuman ketika bekerja. Media radio itu tampaknya tak menghargai hasil karya si reporter yang harus bertungkus lumus dan juga harus menguras otak untuk membuat karya jurnalistik itu. semua itu hanya dibayar Rp.15.000,- hanya lima belas ribu perak coooy bayangkan seorang wartawan di Jakarta hanya dibayar lima belas ribu perak per berita. ini bagi saya KEJAM SEKALI!!, KEJAM SEKALI!!!. harus ada yang bertindak untuk menaikkan penghasilan para kontributor radio seperti teman saya itu. Bagi teman-teman yang bekerja di radio itu,harus punya keberanian mendobrak manajemen untuk mempertimbangkan kenaikan gaji para kontributor itu. terus terang saya rasanya mau
[mediacare] Citizen Kane greatest US film
Thursday, 21 June 2007, 11:01 GMT 12:01 UK E-mail this to a friend Printable version Citizen Kane 'greatest US film' Orson Welles (centre) made Citizen Kane at the age of 25 Orson Welles' classic 1941 film Citizen Kane has been named the greatest US movie of all time by the American Film Institute (AFI). The Oscar winner, which also topped the AFI's first list in 1998, beat The Godfather into second place. Alfred Hitchcock's 1958 thriller Vertigo clambered into the top 10, after coming 61st a decade ago. Newer films fared less well, with 2001's Lord of the Rings film gracing the list at number 50. Saving Private Ryan at 71, 1997's Titanic's at 83, and psychological thriller The Sixth Sense in 89th place were the only other recent films to make the Top 100. Film restorations Older US movies which failed to appear on the last list but accrued enough votes this time include period classic Spartacus at 81, and Intolerance - a silent picture released in 1916 - which landed at 49. 'GREATEST US MOVIES' 1 Citizen Kane (1941) 2 The Godfather (1972) 3 Casablanca (1942) 4 Raging Bull (1980) 5 Singin' In The Rain (1952) 6 Gone With The Wind (1939) 7 Lawrence of Arabia (1962) 8 Schindler's List (1993) 9 Vertigo (1958) 10 Wizard of Oz (1939 - pictured) Source: American Film Institute Older films may have done better in the latest chart due to good quality restorations being more readily available on DVD. Movies which fell out of favour on the new list include Dr Zhivago and Close Encounters of the Third Kind. The film's director Steven Spielberg amassed the most work in the countdown with five releases. James Stewart and Robert De Niro lead the tally for actors, also with five films each. The AFI Top 100 was drawn from 1,500 ballots sent to film-makers, actors, writers and other Hollywood players, who chose from a list of 400 nominated films. Citizen Kane, which was made by Welles when he was just 25, was heralded as the film which changed the fabric of cinema by Bob Gazzale, who produced a US television show based on the list. That ideal still holds today of this jewel everybody reaches for, he added. AFI officials have said they will produce a Top 100 greatest US movies list every decade as a barometer of changing tastes in cinema. o.gifdot_629.gifemail.gifprint.gif_42407260_welles_ap203b.jpg_42407286_wizardofoz_ap203.jpg
Re: [mediacare] Re: Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita
yaelah si latief ngapain juga jadi tim sukses politikus, salah-salah ntar you malah kena tuduhan 'makan suap suap', dikejar-kejar ama orang KPK, he he he... wella latipuscaverius [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Tejo, seperti yg Anda bilang, jika semisal seorang wartawan bisa join di tim sukses seorang politikus nasional, itu baru salary namanya...Waahh...kira2 berapa persen ya wartawan yg bisa dapat kesempatan ini? Dan apakah di level2 reporter punya kans seperti ini? Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, Tejo Sulaksono wrote: Sebelum jadi reporter atau jurnalis jitu emang gaji kecil, dikejar- kejar deadline malah bisa dihadang stres beneran. malah ada temen bilang diluar pernah ada perbandingan umur jurnalis bisa lebih pendek ketimbang penerbang pesawat penumpang jet yang profesinya juga stres banget. Maap nimbrung bung, tapi semoha sukses dan sehat sehat gitu lah, lalu bisa semisal join tim sukses seorang politikus nasional, nah itu baru salary namanya, TSL ibnu fajar wrote: Menarik email dari pak Rezki, sebuah pertanyaan besar mengapa gaji (lebih tepatnya honor) seorang reporter sebegitu kecilnya. Saya sendiri lulus dari fakultas komunikasi ketika saya mulai menggeluti karir di dunia media (yang memang sesuai dgn background pendidikan saya) ternyata muncul pertanyaan dari orang tua yakin mau kerja di media, gajinya gak terlalu besar lho???. Tetap pekerjaan di media saya geluti sampai sekarang hampir 4 tahun dan ternyata memang gajinya tidak terlalu besar. Ada yang bilang kalo kerja di media yang dikejar itu adalah kepuasan batin dan idealisme, tapi apakah kepuasan batin tsb bisa buat bayar tagihan listrik dan telpon tiap bulan. Apakah karena industri media di Indonesia tidak terlalu menguntungkan yang menyebabkan standar gajinya rendah setahu saya belanja iklan di Indonesia masih cukup tinggi, atau sesimple para pekerja merasa cukup hanya dengan menikmati kepuasan batin setiap bulannya sehingga suka lupa minta naik gaji??? Saya sendiri harus berpindah-pindah dari satu media ke media lain untuk memperbaiki standar gaji saya, karena menurut saya itu salah satu cara untuk bertemu langsung dengan manajemen perusahan dan berusaha negosiasi. Hasilnya dalam 4 tahun saya pernah bekerja di 7 perusahaan media, sebuah kondisi yang dipertanyakan pada CV saya tapi itu resiko yang harus saya ambil. Bagaimana dengan teman2 yang lain, ayo dooong ini khan milis orang2 media...mbok ya jangan cuma posting untuk mempromosikan event atau berita dari perusahaan masing-masing. Siapa tau ada GM atau CEO atau mungkin owner dari salah satu perusahaan media yang ikutan milis dan langsung tergugah untuk menaikkan standar gaji karyawannyaamieeen regards, ibnu *Sambil berkhayal, kapan ya standar gaji pekerja media bisa jauh lebih baik dari sekarang. On 6/20/07, Rezki Perdana wrote: Kemarin, saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia. Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang dia hanya dibayar Rp.15.000,-/berita. Hanya segitukah seorang reporter dihargai?. Kegelisahan ini kemudian saya bawa sampai ke rumah. Di rumah saya iseng-iseng menghitung penghasilan dia sebulan. teman saya itu bilang, di radio itu setiap hari ia minimal harus dapat tiga berita. Saya kemudian menghitung jika dia setiap hari dirata-ratakan mendapat tiga berita berarti sehari dia dibayar Rp.45.000,- . Rp.45.000,- X 20 hari kerja, berarti setiap bulan dia hanya mendapat Rp.900.000,-/bulan. Uang sebesar itu bagi reporter bujangan saja sangat tidak memadai. Saya bisa mengatakan itu, karena saya dulu pernah bekerja sebagai reporter yang hanya digaji Rp 1.200.000,-. Uang sebesar itu bagi saya sangat tak memadai. bagaimana pula dengan teman saya yang hanya dibayar Rp 900.000,- /bulan, sementara dia mempunyai 4 orang anak, bahkan istrinya hanya ibu rumah tangga. Entah bagaimana dia harus menutupi kekurangan dari penghasilannya yang minim itu.Dan parahnya lagi, bagaimana pula jika suatu saat ia sakit sehingga terpaksa tak kerja. Bagaimana keluarganya harus dibiayai, karena teman saya ini hanya bisa mendapat uang kalau dia menyetor berita yang hanya dihargai Rp.15.000,-/berita. Bagi saya, yang lebih sedih lagi adalah, karya intelektual seorang wartawan hanya dihargai sebesar Rp.15.000,- . Bayangkan saja, seorang wartawan floating seperti teman saya itu harus mengejar berita dari satu tempat ke tempat lain. Dia harus mengeluarkan ongkos transport untuk mencapai tujuan. Belum lagi uang untuk beli makan dan minuman ketika bekerja. Media radio itu tampaknya tak menghargai hasil karya si reporter yang harus bertungkus lumus dan juga harus menguras otak
[mediacare] Ngorok - Dengkur !
(Almost) Everybody Does It. Hampir setiap orang Ngorok ! Berdasarkan hasil penelitian dari American Academy of Otolaryngology; ternyata minimum hampir setiap dua orang di dunia Ngorok atau mendengkur. Hanya karena malu atau mungkin juga tidak pernah merasakan atau mengetahuinya, sehingga anda tidak menyadarinya, bahwa anda juga sebenarnya Ngorok ! Hanya beda bunyi ukuran keras suara desibel (dB) nya saja. Mungkin yang satu sekeras bunyi suara pesawat jet yang lepas landas (120 dB) atau hanya sekedar seperti bunyi suara mendengkurnya kucing (30 dB). Kebanyakan wanita di dunia ini merasa seperti punya suami Bajay Bajuri, masalahnya begitu sang suami tidur, langsung terdengar bunyi suara bajay bobrok yang bunyi kerasnya mampu merubuhkan dinding ataupun atap rumah. Maka tidaklah heran kalau banyak pasangan di dunia ini cerai hanya karena akibat tidak tahan mendengar bunyi ngorok pasangannya. Banyak wanita maupun pria yang khusus memutuskan untuk melajang terus menerus, karena merasa malu, apabila mereka kedengaran tidur ngorok ! Bahkan pernah terjadi dimana sang istri membunuh suaminya dengan bantal, karena tidak tahan bunyi ngorok suaminya! Mungkin anda akan tertawa membaca tulisan ini, tetapi cobalah rekam sendiri bunyi suara dengkur anda, bisa-bisa andalah yang akan menjadi korban pembunuhan yang berikutnya. Aneh tapi nyata, banyak pria yang berpendapat, bahwa kalau perempuan mendengkur itu tidak elok alias tidak cantik, sehingga bagaimana cantik dan ayunya sang gadis kalau sudah mendengkur, maka nilai kecantikannya akan turun drastis ! Masalah ngorok ini adalah masalah sulit, sebab si pendengkur susah, si pendengar pun terganggu. Dengkuran ini bisa dibedakan antara yang ringan dan yang keras. Pada umumnya pria diatas 40 tahun mendengkur jauh lebih keras daripada yang lainnya, terutama pria yang berkelebihan berat badan. Apakah anda tahu bahwa mendengkur pun bisa menurunkan gairah seks anda ? Ada pola mendengkur dengan henti napas ini disebut Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) atau gangguan napas obstruktif saat tidur. Hampir sepertiga pria penderita OSAS jadi impotent. Berdasarkan hasil penelitian ternyata 41,9% serangan stroke terjadi pada saat tidur dan sekitar 70% dari mereka adalah pendengkur ! Dengkur atau ngorok dalam bahasa medis disebut Rhonchopathie. Pada umumnya semakin bertambah usia seseorang dan juga semkain bertambahnya berat badan, maka bertambah keras pula bunyi dengkurnya. Berdasarkan penelitian pada umumnya orang menjadi pendengkur, karena pada saat ketika mereka masih bayi tidak pernah mendapakan susu ASI dari ibu kandungnya. Menyusu dari botol bisa merubah pola pernafasannya seseorang. Oleh sebab itulah di Eropa ada dot atau nipple karet khusus bukannya untuk bayi melainkan untuk orang dewasa, sebagai sarana untuk menghilangkan sifat ngorok. Sudah ratusan tahun orang berusaha untuk mencoba menghilangkan dengkur, mulai dari membuat topeng khusus dari kulit, sampai alat pengikat hidung maupun mulut. Cara lainnya ialah dengan menggunakan elektro schock atau dengan strum listrik, begitu anda ngorok langsung alat tersebut mengeluarkan strum khusus untuk membangunkan anda. Di Jerman ada satu museum khusus, mungkin satu-satunya museum di dunia yang khusus memperlihatkan alat-alat penangkal dengkur. Museum ini adanya di kota Alfeld (Niedersachsen). Bermacam-macam alat maupun tablet penangkal dengkur ada dipasaran, tetapi jarang ada yang tokcer manjur tulen. Cara yang terbaik menghilangkan dengkur adalah melalui operasi. Cara lain yang paling mudah dan murah ialah menurunkan berat badan atau berhenti merokok. Anda tidak perlu malu, apabila anda termasuk pendengkur berat, sebab terbuktikan mantan perdana menteri Inggris Sir Winston Churcil, komponis Jerman Johannes Brahms maupun sang jenius Albert Einstein sekalipun mereka semua termasuk anggota dari klub pendengkur kelas berat/keras ! Daya tahan seseorang terhadap bunyi keras atau lembutnya suara dengkuran, tergantung dari rasa kasihnya seseorang. Apabila kita mengasihi pasangan kita, walaupun ia mendengkur seperti kerbau tidur, tetap bisa di toleransi sehingga tidak akan merasa terganggu oleh bunyi suara dengkurannya. Buktinya berapa banyak orang bisa tidur dengan lelap di depan TV ataupun di depan radio yang bunyi suaranya jauh lebih keras daripada suara dengkuran. Hanya satu saja yang sebaiknya dihindar ialah pada saat seminar, rapat, ataupun khotbah, jangan sampai suara bunyi dengkur anda jauh lebih keras daripada sipembicara. Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net
[mediacare] Si Tomboy at Malay Heritage Center Spore June 22 - 24, 2007
Dear All, We are cordially invite you, your families to enjoy our show: Si Tomboy ( Jakarta 's native story) and mosaic of Indonesian dances by SMP Labschool Kebayoran, Jakarta. Art Director: Tom Ibnur Guest Star: Bona Sardo Hutahaean (Indonesian Idol I Finalist) Music Directors: Anusirwan, Ntong Sukirman Cultural Hall Malay Heritage Center 85 Sultan Gate, Singapore On Friday, June 22, 2007 and Sunday, June 24, 2007 at 8 PM For further info please call: Malay Heritage Center 6263910450, free admission (donation encourage) Looking forward to see you all there, it will be highly appreciated if you could also pass this around to your friends, relatives and others. Thank you. Regards, Nuniek Mokoginta/coordinator http://labsky-traditional-dances.blogspot.com ph. +622170366499 - Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos more.
[mediacare] Butuh Investor
- Kami team inter's media, butuh investor untuk pembiayaan awal 2 Judul FTV untuk TV Pay yang sudah di setujui pihak Televisi. - Team DOP ( junior ) dan mau kerja keras dengan team yang okay - Saksikan FTV Play Boy di Kadalin ( RCTI ) Salam G. Tyo Nugroho- Sutradara - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.
[mediacare] GELIGA, Album Baru dan Festival
--- In [EMAIL PROTECTED], gideon momongan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mereka Datang Membawa Salah Satu Jenis Musik Modern Baru dalam Khasanah Musik di Tanah Air GELIGA adalah . Semacam `buntat' atau batu mustika yang memancarkan sinar dan kecemerlangan. Dia menjadi idaman Melayu, sekaligus idaman kolektif Melayu. Sesiapa yang menyimpan mustika itu, dia bisa mengobati segala penyakit dan menghilangkan dahaga dan menghindari segala wabah dan bencana. Dalam ungkapan Melayu, Otak anak ini bergeliga: artinya pemikirannya amat cemerlang dan merengkuh zaman. GELIGA dalam musik, kami tafsir sebagai ungkapan nyanyian burung-burung yang ber'geliga'. Sebab, ujar Fariduddin Athar, seniman musik dan pelantun itu adalah jelmaan [reinkarnasi] dari burung-burung. Entah burung apa Dan grup GELIGA . Geliga sendiri sebagai grup musik, berdiri tahun 2003 di kota Pekanbaru, lewat hasil pertemuan empat orang yang lantas menjadi penggagas dan pendirinya, Eri Bob (kibor), Ryan (bass), Arman (akordeon) dan Frankie (drums). Lalu merekapun bertemu dengan Dr. Yusmar Yusuf M.Psi, seorang tokoh budayawan dan pengamat seni Melayu terkemuka yang kritis, yang memberikan mereka nama Geliga tersebut. Lalu dengan Dang Bulan Nan Julang . Dang Bulan Nan Julang, adalah title album kedua mereka. Ada empat suku kata Melayu yang terhidang. Dang adalah sapaan gender untuk betina, feminin [fraulich] dalam sapaan bahasa Melayu lama. Sedangkan sapaan untuk jantan, maskulin [mannlich], lawannya adalah Sang. Maka muncul sapaan dang bulan, dang purnama, dang merdu, yang beroposisi dengan sapaan `Sang mentari, Sang kancil, `Sang gajah, Sang Harimau. Pada ini, hendak dikedepankan kekuatan sentuhan femininitas musik Melayu kepada dunia. Bulan sebagai simbol kelembutan, keteduhan dengan kekuatan amplitudo sinarnya yang tidak menyilaukan adalah wakil dari cahaya merkuri yang tak menyilaukan, malah meneduh dan meredupkan hati bagi yang menatapnya. Begitu pula dengan musik Melayu yang terhidang dalam komposisi jazz ini, adalah sebuah cara meredupkan hati dan akal budi bagi yang mendengarkannya. Dia, sebuah `oase akustis' bagi yang mendengarkan dendangannya. Untuk dan demi semua itu, kita makhluk manusia bersepakat untuk meninggikannya pada aras yang tinggi. Mungkin dia di langit hati, langit fikiran dan di langit pembawaan kita masing- masing. Peristiwa meninggikan sesuatu dalam tradisi Melayu, disebut dengan `Julang'. Artinya, nada rembulan yang dijulang tinggi oleh manusia permukaan bumi. Kandungan Maksud Tertentu di dalam Dang Bulan Nan Julang . Maksud khusus yang ingin disampaikan oleh Geliga, adalah pesan- pesan esoteris Melayu dan esoteris langit yang menggabung kekuatan bunyi dan lantun. Di sini, yang dikedepankan adalah kearifan, kelembutan, kejelitaan dan akal budi Melayu yang tinggi dan halus [the fine Malay]. Di sini juga hendak disampaikan, bahwa bangsa Melayu melakukan perkabaran kepada dunia, bahwa Melayu bisa dengan gemulai dan melodius menyapa dunia, sehingga Melayu sebagai warisan bunga peradaban dunia setara bersanding dengan perabadan dunia lainnya. Untuk itu, wilayah esoteris Melayu lebih mengemuka, melalui jalinan musik dan lirik `perenungan' tentang asal mula kejadian, kisah perjalanan dan sirah tokoh-tokoh pembaharu yang menjulang ajaran langit seperti Nabi Musa hingga masuk ke isu menjaga keseimbangan ekologi tropika, dan fenomena kekinian. Geliga menyediakan segala sesuatu dengan memberi `makna kekinian [present meaning] baik terhadap sesuatu [die Dingen], maupun terhadap hal- ihwal [der Sachen]. Lalu, Mengapa Melayu disandingkan dengan Jazz Tak lain, karena sedari kecil kami semua di Geliga sudah disuguhkan dan menjadi akrab dengan musik Melayu. Tentu kami menjadi paham betul bagaimana musik Melayu itu. Lalu Jazz, dianggap jenis musik yang paling terbuka terhadap kedatangan musik jenis lain. Selain, merekapun sama-sama menyukai jazz. Tentu ada hal-hal yang membutuhkan penaklukkan tertentu, menantang lahirnya siasat ide dalam mengawinkan elemen jazz dengan unsur musik Melayu. Musik Melayu cenderung melankolis, pola accord dan nadanya boleh dikatakan sudah baku, untuk mengawinkanya dengan musik jazz memang memerlukan eksperimen-eksperimen yang panjang. Kesulitannya mungkin pada penggabungan nada-nada Melayu ke dalam akor dan harmonisasi jazz, apalagi untuk lagu Melayu yang sudah ada. Jadi mereka lebih cenderung membuat lagu-lagu baru yang lebih dapat disesuaikan dengan musik jazz, namun tetap tidak menghilangkan ciri-ciri dari musik Melayu itu sendiri. Jazz Melayu dikirimkan Geliga yang adalah Eri Bob, Ryan, Arman Rambah, Frankie bersama Siska (vocal), Yusman Yahya (saksofon), Iwan (gitar), Mat Rock (Bebeno/Rebana) dan Andi (tabla) melalui Dang Bulan Nan Julang, yang merupakan persembahan karya kedua mereka sebagai album rekaman. Dalam album ini mereka melansir 13-track seperti Awan Juwita (dedicated to Acheh), Galaxy, Mannasalwa,
Re: [mediacare] Re:Hidup Batak!
Bung Dipo, saya tidak setuju tulisan anda yg menyebut tanah Batak tdk se kaya papua dan kalimantan. Harus dipertanyakan, luas tanah batak yg anda maksud darimana, sampai mana dulu? Anda membandingkan tanah batak kurang kaya dibanding papua karena papua punya kandungan emas dan Kalimantan minyaknya? Tanah Batak punya daerah yg subur, lebih subur dari Swiss. Alamnya indah dikelolah dan lebih besar dari Swiss. Namun banyak faktor yg menyebabkan tanah Batak masih terpuruk. Salam dari putri batak R Dipo Siahaan wrote: sebelum mengomentari satu tulisan, baca dulu yang benar ya mas 'serikat indonesia'. sepertinya anda nggak tahu atau nggak ngerti apa yang dicela mustikawati dan bagaimana dia mencelanya. nah, kalau boleh saya kritik: salah satu sifat buruk orang indonesia adalah seringkali tidak membaca dengan benar. kemudian juga untuk bung papuan, saya tidak memuja-muja NKRI. Kalau ada orang yang ngumpulin cap jempol darah untuk kampanye 'NKRI harga Mati!', saya jelas tidak akan mau ngasih. darah di jempol saya terlalu berharga untuk hal-hal seperti itu. yang saya katakan hanya bahwa orang batak sudah terintegrasi betul ke dalam sebuah jaringan yang bernama Indonesia. mencabut orang batak dari situ hanya akan menyakiti kedua belah pihak, baik indonesia maupun orang batak sendiri. Saya pikir kebanyakan orang batak akan mengakui: orang batak menjadi berhasil ketika mereka telah merantau keluar dari kampung halamannya. merantau kemana? kemanapun di Indonesia, dari Sabang sampai ke Merauke. faktanya adalah tanah batak tidak sekaya tanah papua, kalimantan, bahkan jauh di bawah tanah riau dan tanah aceh yang notabene berada dalam satu pulau dengan tanah batak. apa lagi yang mau diandalkan orang batak, kalau dia tidak merantau keluar dari kampungnya sendiri? saya tidak pernah menyukai tulisan-tulisan mustikawati. seharusnya orang seperti ini di-ban saja oleh moderator! semua kata-katanya memiliki tujuan mengadu domba dan memutar balikkan fakta. itulah sebabnya saya tidak suka dia mengucapkan 'hidup batak!' karena tujuannya adalah untuk mengadu domba. saya nggak begitu mengerti kenapa moderator milis ini berkeras untuk mempertahankan orang seperti dia. salam damai Dipo Siahaan On 6/20/07 serikat_indonesia ([EMAIL PROTECTED]) wrote: Mencela orang Indonesia? Maksudnya orang2 Indonesia suka dicela doyan korupsi bantuan kemanusiaan? Atau dicela doyan mempermainkan hukum? Atau dicela suka menginjak2 kaum buruh? Atau mungkin karena doyan tawuran massal? Pungli? Buang sampah sembarangan? Jalan macet bisa dikawal? Geng moge yg punya jalan raya? Bagi2 surat miskin ke sodara? KTP punya 3? On 6/20/07 Papuan Diary ([EMAIL PROTECTED]) wrote : Hehehehehe.. .Lucu juga ya? Maka Batak harus mempertahankan NKRI 100%! Bukan begitu Bung Dipo Siahaan? Salam Damai! PD On 6/20/07 Dipo Siahan [EMAIL PROTECTED]) wrote: Saya sih senang-senang aja kalau ada orang yang bilang 'Hidup Batak'. Tapi kalau yang bicara Bu Mus, saya agak jijik. Setahu saya, anda selalu mencela-cela orang Indonesia. Asal anda tahu, orang Batak itu juga bagian dari Indonesia. Jadi, kalau anda bilang 'hidup batak!' saya curiga anda ingin agar batak tidak lagi jadi bagian dari Indonesia. Pikiran yang konyol. Sepanjang pengetahuan saya, orang Batak akan sangat sulit maju tanpa Indonesia yang menaunginya. Ah! tapi saya lulusan dari Indonesia. harusnya sih saya nggak tahu apa-apa. harusnya sih, lulusan-lulusan amerika yang jauh lebih tahu tanah batak daripada saya. paling nggak itukan 'teori hebat' ala mustikawati. hehehehe... salam jijik Dipo Siahaan Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://us.rd.yahoo.com/evt=48517/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
[mediacare] Stop saja pengiriman TKI? Gitu Pak Jamhur?
Stop saja pengiriman TKI? Gitu Pak Jamhur? Kalau pemerintah Malaysia tidak bisa menangani masalah penyiksaan fisik/psikologis terhadap para TKW berarti MoU Indonesia-Malaysia tidak berjalan. Artinya Malaysia sebagai negara di mana terjadi tindak kejahatan tidak mampu melakukan penertiban dan keadilan. Tapi mengapa tindakan keras terhadap pendatang haram bisa dilakukan (bahkan dengan sanksi-cambuk), sedang TKW-legal tidak bisa dilindungi dengan tegas dari penyiksaan-penyiksaan para majikannya di Malaysia? Sebaliknya, dari fakta-fakta tentang masih terjadinya penyiksaan terhadap TKI di Malaysia (juga di negara-negara lainnya), kita bisa menarik kesimpulan bahwa pemerintah RI telah gagal melakukan perlindungan terhadap warganegaranya di Malyasia. Dan dengan demikian membuktikan betapa lemahnya pemerintah RI dalam arena internasional (meskipun berhadapan dengan negara kecil Malayasia/Singapura, demikian juga dengan Saudi Arabia). Hal tersebut memang akibat logis dari kelemahan-kelemahan dalam negeri di segala bidang, terutama ekonomi dan pertahanan. Indonesia hanya bisa bangga dalam bidang korupsi, kolusi dan nepotisme - kebanggaan yang memalukan. Jasa para TKI/TKW yang setiap tahun memasukkan devisa sebanyak 8 milyar USD (80 trilliun RP) tidak mendapatkan tegen prestasi yang sepadan dari para penyelenggara negara. Meskipun, misalnya hanya berwujud perlindungan terhadap hak-haknya di luar negeri,termasuk hak mendapatkan keamanan dari penyiksaan dan berbagai pelecehan. Inilah suatu ketidak adilan dan kebiadaban terhadap rakyatnya sendiri yang dalam keadaan serba lemah. Apakah kita masih mau teriak menjunjung tinggi Pancasila? Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI Jumhur Hidayat berang dan menyatakan: Stop saja pengiriman TKI ke Malaysia, jika Pemerintah Malaysia tidak mau membuka diri untuk memperbaiki kondisi buruh migran di negara tersebutpengiriman TKI. Tentu saja mudah menyetop pengiriman TKI. Tapi mau dikemanakan para jutaan penganggur yang pemerintah sendiri TIDAK MAMPU memberi lapangan kerja? Memang seharusnya pemerintah tidak perlu mengirimkan TKI keluar negeri, sebab ekspor tenaga kerja adalah kata lain ekspor budak jaman modern. Pemerintah yang terdiri orang-orang pandai dan bertitel dan digaji oleh rakyat berkewajiban memikirkan dan melakukan perbaikan-perbaikan nasib TKI dan rakyat pada umumnya. Sadarlah!!! Salam, Dyah Retnowulan --- In [EMAIL PROTECTED], Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: Kalau distop pengiriman TKI bisa menyebabkan para petinggi negara, partai politik dan tokoh agama kekurangan uang saku. Apakah Anda sebagai pemilih dalam pemilu tidak merasa kasihan terhadap mereka yang kekurangan uang saku? http://www.harianterbit.com/artikel/fokus/artikel.php?aid=22344 Stop saja pengiriman TKI Tanggal: 20 Jun 2007 Sumber: Harian Terbit JAKARTA - Berbagai kasus penyiksaan baik secara fisik mau pun psikologis yang dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia tak urung membuat Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TTKI Jumhur Hidayat berang. Stop saja pengiriman TKI ke Malaysia, jika Pemerintah Malaysia tidak mau membuka diri untuk memperbaiki kondisi buruh migran di negara tersebut, tambah Jumhur di Jakarta, Selasa malam. Menurut Jumhur, selain mendapat siksaan fisik oleh majikan seperti yang dialami Ceriyati -- TKW asal Brebes yang lari dari lantai 15 apartemen majikannya karena tak tahan disiksa -- banyak pula TKI kita menderita secara psikologis. Contohnya, TKI Nirmala Bonat, persidangannya hampir 3 tahun hingga kini belum selesai. Persidangan ini menjadi berlarut-larut jelas karena pemerintah Malaysia tidak memberikan prioritas untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi buruh migran, tambahnya. Sementara itu, Ceriyati, 34 thn, PRT asal Brebes, Selasa, memberikan keterangan kepada aparat kepolisian Sentul, Kuala Lumpur, atas penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya, Ivone Siew. Ia didampingi Atase Tenaga Kerja, Teguh H Cahyono, dan Kepala Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI di KBRI Kuala Lumpur mengadukan siksaan yang dilakukan majikannya selama empat setengah bulan di sebuah apartemen Sentul, Kuala Lumpur. Menurut Jumhur, kalau penyiksaan baik secara fisik mau pun psikologis terus diderita TKI/TKW yang bekerja di Malaysia, ''Ya.. dengan terpaksa pengiriman kita stop.'' Jumhur menyadari dampak positip dari pengiriman 3,8 juta TKI ke luar negeri sebenarnya cukup besar karena dapat mengurangi pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarga serta menghasilkan devisa cukup besar bagi negara. Tahun lalu, tambah Jumhur, devisa yang dihasilkan oleh pengiriman TKI ke luar negeri sekitar 9 miliar dolar AS atau Rp 80 triliun. Ini angka cukup besar di luar migas. Tapi kita tidak hanya menginginkan perolehan devisa tapi juga ada jaminan bahwa TKI yang kerja di luar negeri itu dapat hidup dengan
[mediacare] Re: Mereka Menyebut Saya Dingo?
Saya turuti saran anda dan saya baca kembali. Bahkan saya ke blog anda dan membaca beberapa tulisan anda. Tapi maaf tidak mampu merubah pendapat saya. Bahkan mungkin anda yang tidak menangkap tulisan saya. Sayang komentar anda begitu pendek, jadi saya sulit menemukan dimana letak kesalahannya. Jujur saja bagi saya tulisan anda sangat menarik. Sepintas anda adalah seorang Robin Hood. Tapi setelah saya cerna lagi, ke-Robin Hood-an anda muncul akibat ketidak adilan yang diterima bangsa Papua. Pergaulan anda dengan si tertindas dari luar Papua adalah semata2 karena persamaan nasib. Jika bangsa Papua sejahtera di bawah RI, apakah anda mau berjuang untuk bangsa Aceh yang tertindas? Inilah yang saya katakan Hatta dan Bung Karno adalah sama2 pejuang kemerdekaan karena merasa senasib. Tapi senasib ternyata tidak mampu menjadikan bangsa yg sudah mereka perjuangkan untuk merdeka menjadi lebih baik. Senasib bahkan bisa menghasilkan Tidak senasib Perpecahan pendapat di Papua untuk perbaikan papua (seperti yang anda sebut di salah satu tulisan anda), adalah semata2 karena pandangan seperti anda. Mencoba membetulkan masalah yang sudah terjadi, daripada membetulkan akar masalah kenapa bisa terjadi. Menurut saya (CMIIW) Bangsa Papua tidaklah seperti bangsa2 lain di RI. Bangsa Papua sesungguhnya tediri lagi dari banyak bangsa2 kecil yang independen. Artinya masing2 memiliki tatacara dan budaya yang berbeda, dan belum ada aturan baku yang mengatur hubungan sosial antar suku. Jadi jikapun Papua merdeka, Papua hanya menjadi Indonesia kecil, yang terdiri dari beberapa bangsa. Dan permasalahan yang muncul pun akan sama. Menurut saya (lagi) pembenahan Papua bukanlah dilakukan di Papua, tapi dimulai dari RI itu sendiri. Betulkan apa yang salah. Luruskan apa yang bengkok. Jika RI sudah lurus, otomatis Papua dan daerah lainnya terbenahi. Dan jangan lupa untuk membenahi RI, harus juga ke akarnya. --- In mediacare@yahoogroups.com, Papuan Diary [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung, Baca baik2 tulisan saya, cermati kalimat per kalimat. Anda akan menemui makna dibalik tulisan itu. Apakah saya Robin Hood atau King Richard? Anda bisa menilai dari tulisan saya. Sekali lagi, baca dengan teliti. Salam Perubahan! PD