Re: [mediacare] Re: Jakgung Request ke Bank Dunia Soal Soeharto etc
Pak Manneke, harkat dan martabat bangsa kita akan sangat didongkrak secara internasional kalau pemerintah, DPR dan semua law enforcement forces Indonesia akan serius, tekun dan tuntas menyelesaikan perkara besar ini. Harusnya melalui pengadilan yang transparansinya diperkuat dengan hadirnya para penijau resmi dari berbagai badan sedunia yang bersangkutan. Lucu banget sampai ada yang bilang PBB dan BD bisa memecahbelah bangsa kita, yang barangkali cuman bisa berharap-harap cemas. Kan MAnya kayak gitu. Apalagi buat demo sudah gak punya cukup gizi lagi? Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya suka heran kok tiap kali kita bicara tentang kritik internasional tentang pemimpin korup di negeri ini, selalu disangkut-pautkan dengan harkat dan martabat bangsa. Betul-betul tak mampu membedakan mana individu dan mana negara, dan masih berpikir dengan gaya feudal: raja dan negara adalah tunggal. Nah, kalo Jakgung-nya aja ikut-ikutan pakai paradigma berpikir seperti ini, gimana mau menghrapakan pengusutan yang serius dan all out? manneke -Original Message- Date: Mon Sep 24 01:22:38 PDT 2007 From: Merapi 08 Subject: [mediacare] * Jakgung Request ke Bank Dunia Soal Soeharto etc To: mediacare@yahoogroups.com * Jakgung Request ke Bank Dunia Soal Soeharto etc Jawapos - Senin, 24 September 2007 JAKARTA - Jaksa Agung (Jakgung) Hendarman Supandji tetap optimistis bisa melacak aset-aset negara yang diduga hasil korupsi mantan Presiden Soeharto di luar negeri. Untuk itu, pemerintah segera mengajukan request ke Bank Dunia untuk menelusuri aset-aset tersebut. Secepatnya kita mengajukan request ke Bank Dunia. Ini agar harta negara yang diduga ditransfer mantan Presiden Soeharto ke luar negeri bisa segera dilacak, ujar Hendarman usai berbuka puasa di kediaman Menkes Sabtu (22/9). Menurut dia, pemerintah mengajukan request karena mekanismenya memang harus meminta izin ke Bank Dunia. Hendarman mengatakan, pelacakan aset Soeharto tersebut sangat penting karena daftar yang dirilis The Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative tidak detail. Datanya sebatas asumsi bahwa sejumlah pejabat tinggi dunia, termasuk Soeharto, menggelapkan pajak dan mengumpulkan uang suap. Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara (Gempita) Albert Hasibuan mendukung upaya Kejaksaan Agung menindaklanjuti laporan StAR Initiative. Lembaga itu dibentuk PBB dan Bank Dunia terkait aset mantan Presiden Soeharto di sejumlah bank di luar negeri. Sebab, isi dokumen tersebut bisa menjadi petunjuk awal terjadinya penghimpunan uang haram semasa kepemimpinan Soeharto. Menurut Albert, kejaksaan harus menjadikan dokumen Bank Dunia sebagai bahan penyelidikan. Itu terutama untuk memperkuat pembuktian kasus perdata atas berbagai dugaan korupsi Soeharto. Kasus (pidana) Soeharto memang telah dihentikan. Tetapi, sekarang ada upaya perdata untuk mengembalikan kerugian negara. Nah, dokumen Bank Dunia itu harus dimanfaatkan, kata Albert yang dihubungi koran ini kemarin. Albert mengklaim, sebagian isi dokumen Bank Dunia, termasuk Prakarsa PBB dalam StAR Initiative, merupakan masukan Gempita. Isinya pernah dilaporkan ke kejaksaan di era Jaksa Agung Andi M. Ghalib. Tetapi, tidak berlanjut dalam proses hukum sampai ada perkembangan program StAR Initiative, ujar Albert. Gempita, menurut Albert, memaklumi kuatnya intervensi politis kala itu sehingga masukannya tidak bergulir di meja hijau. Ditanya tentang isi pengaduan Gempita ke kejaksaan, Albert menjawab, sebagian berisi aset Soeharto di luar negeri. Ada di Selandia Baru. Yang lain aset properti di London, Inggris, jelasnya. Dari penelusuran koran ini, kantor berita AFP pada 26 April 2000, pernah memberitakan kesediaan Menlu Selandia Baru Phill Goff membantu mengamankan aset keluarga Soeharto yang disimpan di negaranya. Soeharto melalui putranya, Tommy Soeharto, pernah memiliki Hotel Alpine senilai jutaan dolar AS di South Island, Selandia Baru. Pada 2000, keluarga Soeharto menjual properti itu kepada seorang warga Singapura. Di tempat terpisah, mantan Jaksa Agung Andi M. Ghalib menolak mengomentari informasi terkait kasus korupsi Soeharto itu. Termasuk dokumen Bank Dunia berisi aset Soeharto di luar negeri. Ini masalah sensitif, masalah pemimpin bangsa. Saya tidak bisa bicara asal- asalan. Ini terkait harkat dan martabat bangsa, kata Andi yang dihubungi koran ini tadi malam. Ketua jaksa pengacara negara (JPN) gugatan kasus Soeharto, Dachmer Munthe, mengatakan, kejaksaan siap menindaklanjuti dokumen Bank Dunia sebagai materi pembuktian perdata kasus korupsi Yayasan Supersemar. Sepanjang ada relevansinya, mengapa tidak? Kalau ada kaitannya, tentu akan ditindaklanjuti di persidangan. Kami justru merasa terbantu dalam proses pembuktian, terang Dachmer kemarin. Meski demikian, Dachmer mengaku belum menerima instruksi jaksa agung untuk menindaklanjuti dokumen Bank Dunia
[mediacare] PENGUSAHA RESAH
Supaya menghentikan keresahaan ribuan pembisnis di RI dan RRC sehingga laba mereka tidak terancam, lebih baik diberlakukan lagi kaidah bermoral tinggi, yaitu menempuh jalan damai. Impor-impor di liberalisasi kan lagi. Sambil kita serukan kepada dua bangsa yang sangat besar ini untuk terus berdoa dan memperkuat jasmani serta rokhani dalam mengkonsumsi bermacam logam keras dan zat toxic yang ada didalam produk-produk lezat impor-ekspor tersebut hingga tergapai imunitas yang diperlukan. Gitu aja kok sewot sih? TCh SUARA PEMBARUAN DAILY - Persoalan Dagang RI-Tiongkok Pengusaha Resah Pemerintah baru mengeluarkan pernyataan pelarangan peredaran produk Tiongkok. Hal tersebut membuat posisi pengusaha terjepit. Pengusaha ragu apakah masih tetap bisa mengimpor produk dari Tiongkok, atau memutuskan hubungan dagang. (Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Thomas Darmawan) [JAKARTA] Masalah perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok yang diwarnai kebijakan saling melarang impor produk tertentu, meresahkan kalangan pengusaha nasional. Sebab, banyak pengusaha, terutama yang bergerak di bidang makanan dan minuman, merasa belum ada sikap yang jelas dari pemerintah. Untuk itu, penyelesaian masalah perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok, jangan diselesaikan pemerintah, tanpa melibatkan pelaku usaha yang bergerak di sektor industri makanan, minuman, hasil laut, dan mainan anak-anak. Pemerintah harus mengupayakan suatu perundingan dengan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), untuk mencari jalan keluar terbaik. Demikian dikatakan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Thomas Darmawan di Jakarta, Senin (6/8). Dia mengungkapkan, jumlah pengusaha makanan dan minuman di Indonesia sekitar 900.000 pengusaha. Mereka yang selama ini mengimpor produk dari Tiongkok merasa dirugikan dengan situasi tersebut. Apalagi, sampai hari ini belum ada kejelasan, apakah produk dari Tiongkok tersebut dilarang masuk atau dilarang beredar di Indonesia. Pemerintah baru menge- luarkan pernyataan pelarangan peredaran produk Tiongkok. Hal tersebut membuat posisi pengusaha terjepit. Pengusaha ragu apakah masih tetap bisa mengimpor produk dari Tiongkok, atau memutuskan hubungan dagang, ujar Thomas. Sebaliknya, terkait dengan tuduhan Tiongkok yang melarang impor produk hasil laut dari Indonesia, karena diduga mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri dan kadmium, Thomas menilai, hal itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Perdagangan (Depdag) dan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), masih mengevaluasi setiap perusahaan yang memproduksi hasil laut olahan untuk dieskpor ke Tiongkok. Bukan Perang Dagang Terkait dengan persoalan tersebut, Menteri Perdagangan, Mari Pangestu, membantah telah terjadi perang dagang antara Indonesia dan Tiongkok. Sebab, tindakan yang diambil pemerintah hanya penghentian sementara impor produk-produk dari Tiongkok atau sebaliknya, bukan larangan peredaran atau larangan impor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2006 sebesar US$ 31 juta, dan pada periode Januari-April 2007 sebesar US$ 12,8 juta. Sementara nilai impor dari Tiongkok ke Indonesia pada 2006 sebesar US$ 135 juta dan pada Januari-April 2007 sebesar US$ 61 juta. Disinggung soal larangan impor hasil laut dari Indonesia, Mari mengatakan, berdasarkan data Depdag dan Bank Dunia, Indonesia masih mencatat surplus dari perdagangan hasil laut ke Tiongkok. Untuk kasus itu, tahapannya baru pada public warning saja. Belum ada statement atau tindakan yang ekstrem untuk menarik dan memusnahkan hasil laut dari Indonesia ke Tiongkok. Saya berharap masalah ini bisa diselesaikan secara damai melalui pertemuan bilateral, katanya. Mari menambahkan, telah dibentuk tim khusus untuk mengkoordinasi isu-isu yang terkait dengan keamanan pangan, guna mengatasi masalah produk-produk berbahaya. Tim khusus terdiri oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bea dan Cukai, GAPMMI, Polri, dan Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman. Sementara itu, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Martani Huseini menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Tiongkok, menanyakan alasan dan meminta bukti-bukti dari bahwa hasil laut Indonesia diduga mengandung bahan-bahan berbahaya. Harus Introspeksi Secara terpisah, masyarakat perikanan nasional meminta pemerintah dan dunia usaha untuk intropseksi terkait penolakan produk perikanan oleh Pemerintah Tiongkok. Pemerintah juga harus membuat kriteria yang jelas tentang mutu, dan konsisten dalam pengawasannya. Semua pihak juga diminta tidak panik terhadap penolakan itu karena akan memperlemah posisi tawar Indonesia. Seruan itu dinyatakan Ketua Umum
[mediacare] Syukur, Kita Bangsa Cinta Damai
Kita harus syukuran nasional karena kita jelasjemelas adalah bangsa yang cinta damai, walaupun sekali-kali bedil dan parang ngamuk makan ribuan korban. Hakikatnya kita cinta damai banget. Lihat saja. Sekarang SBY dan Zaenal diusulkan damai, SBY dan Amien udah berdamai, pemerintah juga damai-damai aja sama Soeharto dan keluarganya, sikap terhadap KKN terutama korupsi juga damai saja, diselingi aksi tebang pilih buat tebar pesona. Bangsa kita yang bertradisi luhur juga cepat damai sama semua mantan penjajah, begitu Orba mulai kuasa juga cepat banget dame sama para imperial dan perusahaan gajah, selanjutnya Indonesia damai dan bahagia dengan Freeport, newmont, Exxon dan sebagainya. RI sekarang juga damai dengan GAM (gerakan Aceh Merdeka), sangat mungkin akan damai sama RMS (kalau saja cara kibarkan benderanya lebih sopan, jangan dari dalam pakean dalam dong, tapi dikibar santun oleh gadis-gadis Maluku manisee). Dengan Sinagpura yang banyak banget duitnya juga Indonesia ingin damai terus, dame suplai pasir, latihan bersama lempar roket, para konglomerat hitam dari kita disana hidup sangat damai adil dan makmur menikmati jarahan yang sangat damai diperoleh dari bangsa kita. Ada juga harapan akan damai dengan OPM karena kan Indonesia sudah begitu damai dengan para sponsor mereka, seperti TKI dan TKW harus damai sama tuannya, yaitu damai antara pembantu dan nyonyanya. Karena sifat sangat cinta damai itu tanpa susah menyelesaikan seabrek masalah secara transparan, jujur dan adil, ujung-ujungnya bangsa kita bisa sangat damai hidupnya, yaitu ketika akan damai abadi setelah kehidupan yang penuh kedamaian. Kan setelah kehidupan didunia, ada juga kehidupan di akhirat yang damai, pisful, tenang dikelilingi bidadari, sejuk gak ada sakit, gak ada masalah .. Nirwana, tiada apapun, dame Salam damai, TCh SUARA PEMBARUAN DAILY - Yudhoyono-Zaenal Sebaiknya BerdamaiSP/Charles Ulag Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (kiri) menunjukkan dokumen yang diserahkan mantan Wakil Ketua DPR, Zaenal Ma'arif di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Senin (30/7). [JAKARTA] Konflik antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Wakil Ketua DPR, Zaenal Ma'arif sebaiknya diakhiri. Masih banyak persoalan bangsa yang lebih fundamental untuk diselesaikan, daripada meneruskan konflik yang tidak membangun kultur politik yang baik. Zaenal Ma'arif dan Presiden Yudhoyono sebaiknya berdamai, kata pengamat politik, M Qodari, Selasa (31/7) pagi. Imbauan damai juga datang dari berbagai pihak, seperti Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Wakil Ketua MPR, AM Fatwa. Berdamai sajalah. Tetapi masalahnya, siapa yang harus minta maaf lebih dulu. Ini kan aksi reaksi. Saya kira, kalau Zaenal minta maaf, lalu Yudhoyono mencabut gugatan dan memberi maaf, selesai. Tapi apakah Zaenal mau tidak, tanyanya. Qodari mengatakan, masih banyak masalah bangsa dan negara yang dihadapi pemerintah dan elite-elite politik saat ini, seperti persoalan ekonomi, sosial dan politik lainnya. Konflik yang dilakoni Presiden dan Zaenal sama sekali tidak membangun kultur politik yang sehat. Data VCD Sementara itu, data yang diserahkan Zaenal Ma'arif kepada pimpinan MPR, DPR, DPD, dan Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (30/7), yang dia sebut sebagai bukti Susilo Bambang Yudhoyono telah menikah sebelum masuk Akmil, hanya berupa VCD berisi kesaksian dari kerabat Presiden. Pada keping VCD terdapat foto dan tulisan Pengakuan/Kesaksian Ibu Cica, Kerabat Bapak Lukman Hakim yang adalah besan SBY. Namun tidak ada berkas-berkas yang secara tegas membuktikan tudingan mantan Wakil Ketua DPR, yang di-recall partainya karena kasus poligami itu. Didampingi Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, Zaenal mengatakan, penyerahan data itu hanya untuk memperjelas masalah. Saya serahkan agar masalahnya jadi jelas, semoga tidak ada lagi bencana di negeri ini, katanya, saat menyerahkan data pada Wakil Ketua DPD Laode Ida. Selain menyerahkan data, Zaenal juga menggugat balik Presiden Yudhoyono, Selasa (31/7). Mahendradatta mengatakan, Zaenal akan balas melaporkan Yudhoyono ke Polda Metro Jaya, karena telah menuduh Zaenal melakukan fitnah dan pembunuhan karakter. Kalau klarifikasi saja dikatakan fitnah, maka tidak ada warga negara yang meminta klarifikasi, kata Mahendradatta. Sementara Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR, Sutan Bathoegana, mengatakan bahwa laporan Presiden ke Polda Metro Jaya sudah tepat. [B-14] - Last modified: 31/7/07 - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.
Re: [mediacare] Kabar dari Samarinda: Dayak vs Bugis
Syukurlah yang penting konflik sudah dapat didamaikan. Namun miris juga kok begitu potensi konflik besar sekali antara sukubangsa, etnosentrisme masih sangat kuat, mungkin masih panjang jalan kita bersama menuju menjadi sebuah bangsa yang moderen. Salam hangat, TCh Laurens_Gawing [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Uniknya hukum adat ya disitu mas, bukan mengharamkan kepastian tetapi lebih mempertimbangkan aspek keadilan dan keseimbangan relasi antar para pihak (bukan hanya kedua belah pihak yang bertikai saja). kalau yang dipakai hukum negara, wah malah gak selesai itu urusan.Apalagi hal yang sangat sensitif seperti SARA ini mas. makasih L.Gawing Peminat Pluralisme Hukum-Pontianak --- charles siahaan [EMAIL PROTECTED] wrote: Halo, Kemarin Selasa ada pertemuan tokoh-tokoh bugis dan dayak di Hotel Senyiur Samarinda. Diundang juga tokoh-tokoh etnis lainnya dan menandatangani deklarasi damai di depan Kapolda Kaltim Irjen Pol Indarto dan para bupati / walikota se Kaltim. Usai pertemuan deklarasi itu diadakan pula pertemuan lanjutan Kapolda dengan tokoh-tokoh dayak dan bugis serta bupati Nunukan dan Malinau. Sayangnya Pak Chandra baru usul sekarang soal mengganti Kerbau / sapi dengan motor honda. Coba kemarin ada ide itu, pasti saya sms ke salah satu perunding bersama kapolda itu. Tapi, kesepakatannya bukan lagi 100 ekor sapi. Tapi hanya 10 saja. Sebab dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polres Nunukan terhadap saksi-saksi yang perang mulut antara Paridil Murad (Ketua Pusaka) dan Sulaiman (kontraktor/bugis) tidak ada yang mengatakan bahwa ada kalimat yang menyinggung etnis. Tidak ditemukan kata yang mengandung penghinaan etnis. Hanya saja etnis dayak terlanjur membuat ritual adat dengan memasukkan data perkara penghinaan etnis dayak oleh bugis, sehingga membuat putusan wajib membayar denda 100 ekor sapi. Karena data yang salah membuat putusan menjadi salah. Nah, namanya juga hukum adat. Maka, terjadilah dialog yang berakhir pada 10 ekor itu. Oke, thanks Salam dari Samarinda Charles Siahaan == __ Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/ - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.
Re: [mediacare] Mau jadi bangsa beradab? - Re: black campaign Pilkada DKI..
Saya banyak juga setuju dengan anda lho. Masalahnya perbaikan di negeri yang begitu carut marut ini memang hanya bisa dicapai pelan-pelan, sebuah maraton, bukan sprint 100 yards. Namun penting bener kita musti liat agak jauh kedepan, karena yang sekarang keliatannya sebagai berlian, bisa-bisa dia merangkak dan akirnya bisa melibas kemajemukan yang kita setujui sangat mewarnai bangsa ini. Banyak bener hidden agenda yang seprti kerikil tajam ada dalam jalan kearah perbaikan itu. Benar sekali tentang skeptisme, saya cuman mau tambahi jangan kita lupa memakai akal sehat juga. Juga bener sekali, Jakarta adalah parameter bangsa ini, paradoksnya Jakarta itu BUKAN Indonesia. Jadi misalnya PKS bisa kuasai DKI dan akan segera memproduksi masal perda-perda, apa kita nanti cuman nangis dan berucap nasi udah jadi bubur? Boro-boro bubur ayam TCh felix_milis [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Chandra, beruntung saya bukan pemilih Jakarta, dan saya tidak mengajak golput lho, bisa dipenjara saya, hehehe. Saya concern dengan Jakarta, karena kalau Jakarta berhasil melaksanakan Good Corporate Governance (GCG), maka akan berimbas dengan pemerintahan yang semakin baik di daerah-daerah. Jakarta adalah undoubtly parameter bangsa ini. Demikian juga sebaliknya, kalau masih berkutat terus dengan pola dagang sapi seperti sekarang ini, kalaupun ada kemajuan, tidak sebanding dengan kerugian yang ditanggung rakyat. Saya hanya mengingatkan, supaya tidak menaruh harapan yang tinggi kepada gubernur baru nanti, siapapun pemenangnya. Too much hope will kill you. Pilkada model sekarang ini, just a complete wrong direction. Apa Anda percaya Fauzi Bowo dengan partai-partai besarnya itu hanya punya dana kampanye 10 milyar? Wong Adang saja, saya yakin jumlahnya pasti lebih besar dari yang dikatakannya. Kalau tahu cuma butuh dana kampanye 10 milyar, bakalan nyesel tuh Bupati atau Walikota, yang udah ngabisin dana sama, tapi cuma dapat Kabupaten/Kotamadya, hehehe. Sekadar tambahan informasi, kekayaan SBY dulu cuma 4.5 milyar, Adang 17 milyar, dan Fauzi Bowo 38 milyar. Benar, kita membutuhkan orang macam Chavez, atau Ahmadinejad, orang yang sederhana tapi sudah merasa cukup kaya, sehingga nggak kepikiran untuk menggerogoti kekayaan negara. Menjadi skeptis itu pilihan yang realistis saat ini, tapi tidak mengurangi optimisme kita dalam pekerjaan kita masing-masing. --- In mediacare@yahoogroups.com, T Chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all, Kalau bangsa mau lebih beradab gak usah deh jauh-jauh liat ke AS, Eropa, Australia segala. Lihat saja India, jelas orangnya mayoritas Hindu banget, tapi mereka tuh gak peduli presiden, perdana mentri, menteri dan segala pejabat apa Hindu, apa Islam, Kristen, Shik yang penting buat mereka mutu dan pengalaman track records nya. Mr Felix jangan skeptik banget dong, jangan ikutan nggolput. Biasanya tuh kalau perbaikan ya datang pelan-pelan, emangnya kita mau revolusi? Kalo emang senang PKS dan Adang ya coblos aja, ikut proses demokrasi dong sambil nunggu datengnya satria kayak Chavez atau Morales, kan? Salam, Chandra MOD: Apa yang dipaparkan Bung Felix ada benarnya. Diskusi soal Fauzi Bowo lulusan Kolese Kanisius bermula di milis PKS. Menurut pandangan mereka, kalau kita pernah sekolah di institusi non Islam artinya sudah 'cacat' di mata mereka. Dan saya klop dengan pandangan Bung Felix. Kampanye hitam dari pendukung Adang ini amat tak sesuai dengan ucapan Adang sendiri yang seolah-seolah pluralis. Namun sudah kita duga, Adang termasuk golongan saiki kedele, sesuk tempe. felix_milis [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ferry, jelas keliru kalau ada yang melakukan black campaign seperti itu. Saya tahu memang beliau lulusan Kanisius, tapi who cares? Saya sendiri kenal dengan banyak orang lulusan dari institusi milik Kristen, tapi malah justru pemahaman Islamnya lebih bagus dari lulusan IAIN. Sebenarnya selebaran semacan itu justru seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kalau audience-nya memang not very much educated, mungkin akan termakan. Tapi kalau yang ter-educated, justru malah muak, dan malah antipati dengan si penyebar selebaran. Anyway, saya tidak lagi mbelain Fauzi Bowo, karena saya yakin nggak perlu saya bela, Fauzi Bowo akan sulit dikalahkan. Dan intuisi saya, Fauzi Bowo tidak akan bisa membawa Jakarta lebih maju, kantong APBD Jakarta bakal banyak tersunat untuk kepentingan partai pendukungnya, itu sudah jadi common practice di dunia politik Indonesia. So, jangan banyak berharap lah dari Pilkada kali ini. - Pinpoint customers who are looking for what you sell.
[mediacare] Mau jadi bangsa beradab? - Re: black campaign Pilkada DKI..
Dear all, Kalau bangsa mau lebih beradab gak usah deh jauh-jauh liat ke AS, Eropa, Australia segala. Lihat saja India, jelas orangnya mayoritas Hindu banget, tapi mereka tuh gak peduli presiden, perdana mentri, menteri dan segala pejabat apa Hindu, apa Islam, Kristen, Shik yang penting buat mereka mutu dan pengalaman track records nya. Mr Felix jangan skeptik banget dong, jangan ikutan nggolput. Biasanya tuh kalau perbaikan ya datang pelan-pelan, emangnya kita mau revolusi? Kalo emang senang PKS dan Adang ya coblos aja, ikut proses demokrasi dong sambil nunggu datengnya satria kayak Chavez atau Morales, kan? Salam, Chandra MOD: Apa yang dipaparkan Bung Felix ada benarnya. Diskusi soal Fauzi Bowo lulusan Kolese Kanisius bermula di milis PKS. Menurut pandangan mereka, kalau kita pernah sekolah di institusi non Islam artinya sudah 'cacat' di mata mereka. Dan saya klop dengan pandangan Bung Felix. Kampanye hitam dari pendukung Adang ini amat tak sesuai dengan ucapan Adang sendiri yang seolah-seolah pluralis. Namun sudah kita duga, Adang termasuk golongan saiki kedele, sesuk tempe. felix_milis [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ferry, jelas keliru kalau ada yang melakukan black campaign seperti itu. Saya tahu memang beliau lulusan Kanisius, tapi who cares? Saya sendiri kenal dengan banyak orang lulusan dari institusi milik Kristen, tapi malah justru pemahaman Islamnya lebih bagus dari lulusan IAIN. Sebenarnya selebaran semacan itu justru seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kalau audience-nya memang not very much educated, mungkin akan termakan. Tapi kalau yang ter-educated, justru malah muak, dan malah antipati dengan si penyebar selebaran. Anyway, saya tidak lagi mbelain Fauzi Bowo, karena saya yakin nggak perlu saya bela, Fauzi Bowo akan sulit dikalahkan. Dan intuisi saya, Fauzi Bowo tidak akan bisa membawa Jakarta lebih maju, kantong APBD Jakarta bakal banyak tersunat untuk kepentingan partai pendukungnya, itu sudah jadi common practice di dunia politik Indonesia. So, jangan banyak berharap lah dari Pilkada kali ini. --- In mediacare@yahoogroups.com, ferry irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: saya meliohat siaran televisi yg menghadirkan berita adanya black campaign utk kubu fauzi bowo.. disitu di tayangkan selebaran yg menceritakan bahwa fauzi bowo senang dgn didikan kristen.. disitu dibeberkan Fauzi bowo adalah alumnus dr koloze kanisius.. dan ada foto Foke duduk bersama dgn prof. magnis suseno.. sumber selebaran itu dalam tayangannya bertuliskan masyarakat betawi asli.. sampai ada alamat websitenya.. ( saya lupa alamat namanya..) ada yg bisa menjelaskan..? krn hal ini sudah sangat tidak sehat.., mengingat sudah membawa sentimen agama di dalamnya.. + nam asuku atau etnis.. memeang betawi bisa menjadi alat sentimen kesukuan dlam pilkada ini, namun bukankah devinisi betawi sendiri adalah orang- orang atau masyarakat yang tinggal di batavia atau jakarta sekrang?.. hingga mau itu org jawa, sumatera, papua seklipun jika sudah lahir dantinggal di jakarta dapat menyebut diri sbg org betawi...??
[mediacare] Jadi Pengurus Parpol, Anggota AJI Dipecat
Aji kok minder dan takut banget sih. Misalnya JK jadi anggota AJI kan nggak apa-apa, lihat aja tulisan atau bicaranya bagaimana, kalau misalnya ptofesional kan baik aja kan. jadi yang penting itu bagaimana anggota AJI mengerjakan profesinya dong bukan marpol apa nggak marpol. kalau analisis atau liputan memihak parpolnya ya baru di pecat. Kan politisi-jurnalis ya sah-sah saja? Aji harus lebih demokratis dong kan katanya pengawal demokrasi? Viva democratia! Jadi Pengurus Parpol, Anggota AJI Dipecat Surabaya, CyberNews. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya memecat dengan hormat Adi Mawardi dari keanggotaan organisasi wartawan tersebut karena yang bersangkutan menjadi pengurus sebuah partai politik. Posisi Adi dinilai melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, kode etik serta Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga AJI. Setelah memperhatikan keberatan sejumlah anggota masyarakat atas posisi Saudara Adi Mawardi yang tidak independen, saran Majelis Etik AJI Surabaya, serta serangkaian rapat pengurus AJI Surabaya, maka Saudara Adi Mawardi kami pecat dengan hormat dari keanggotaan AJI Surabaya, papar Ketua AJI Surabaya Donny Maulana dalam penjelasan pers yang diterima Suara Merdeka CyberNews, Minggu (15/7) malam. Adi Mawardi saat ini duduk sebagai pengurus Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur hasil Muktamar Semarang. Donny menjelaskan AJI adalah wadah organisasi bagi para jurnalis yang menjunjung sikap tinggi terhadap independensi pers. Dia menegaskan AJI dilarang aktif menjadi pengurus partai politik lembaga apapun yang bisa menimbulkan konflik kepentingan dan bertentangan dengan martabat sebagai jurnalis. Dengan demikian anggota AJI harus menegakkan kode etik AJI dan AD/ART AJI. Kepada anggota yang melanggar kode etik dan AD/ART AJI perlu diberikan sanksi, tandasnya. ( imam m djuki/cn05 ) - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
Re: [mediacare] Re: Figur RANO KARNO Hancur Mejeng di Iklan FOKE
Kalau PKS sampai bisa menang mah di daerah apalagi pusat semua etik dan aturan demokrasi akan dilumat tuntas, monokulturalisme digelar jadi padang tandus kurus kering, yang pura-pura bergaris lunak akan buka topeng jadi garis ekstra-keras, super hudud bisa melenggang ke yurisprudensi sistem hukum kita, terus kemana kita mau larii kabur nih? Karena itu liat Chavez dong, Katolik progresip anti AS yang negaranya Sekuler, berjuang untuk bangsa apalagi terutama wong cilik. Kemunafikan tidak dikenal di Chavezland! Viva Indonesia! Viva Chavez! TCh wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau misal iklan dukungan tokoh masyarakat untuk Abu Adang-Dani, pasti pas bener buat mas wido dan partainya ya pokoke right or wrong is partai PKS -- From: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] 03/07/2007 11:14 WIB Iklan Parpol Dukung Foke Langgar Etika Komunikasi Politik Umi Kalsum - detikcom Jakarta - Sejumlah iklan dukungan terhadap Fauzi Bowo (Foke) mulai bermunculan di stasiun televisi. Tidak hanya mewakili kelompok, parpol seperti PDIP dan Partai Damai Sejahtera (PDS) juga unjuk gigi. Iklan-iklan ini dinilai telah melanggar etika komunikasi politik. Pelanggaran itu ditegaskan pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada detikcom, Selasa (3/7/2007). Telah terjadi pelanggaran etika komunikasi politik, khususnya dalam konteks iklan Foke, cetus Effendy. Pertama, beber dia, iklan yang menggunakan latar mantan Presiden RI Soekarno selaku proklamator. Iklan ini juga menampilkan putri sulung Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, yang mengajak warga Jakarta memilih Foke. Iklan itu memperdengarkan suara Bung Karno, Kami bangsa Indonesia... . Ini jelas blunder besar. Iklan itu seakan-akan mengatakan Soekarno hanya milik orang yang akan memilih Fauzi, tegasnya. Iklan itu juga seakan-akan mengatakan, kalau Anda cinta Soekarno, pilihkan Fauzi. Apakah Soekarno sebagai pendiri bangsa bukan milik Adang-Dani atau orang yang tidak mau memilih Fauzi? imbuh Effendy. Padahal Soekarno sebagai Bapak Bangsa, kata dia, bukan milik siapa-siapa. Nggak boleh itu, itu pelanggaran politik besar, tandasnya. Effendy juga menyoroti iklan Partai Damai Sejahtera (PDS) yang ujung-ujungnya mengatakan Jakarta Milik Semua, slogan yang jelas-jelas milik Foke. Iklan itu seakan-akan mengatakan kalau Anda (umat) Kristen, pilihlah Foke. Iklan-iklan ini bahaya! Jauh lebih bagus iklan yang menunjukkan fakta. Misalnya, Anda tidak beres mengurusi banjir Lebih bagus begini, asal ada fakta dan data, bebernya. Namun iklan PDS seolah-olah menggiring orang-orang yang akan ke gereja untuk memilih Foke dan yang tidak silakan pilih calon yang lain. Ini harus dijadikan diskusi. Karena melanggar etika, menyangkut seberapa besar moral publik. Iklan ini harus harus direvisi. Etika politik saya sebagai warga negara terganggu, cetus pengasuh acara newsdotcom di MetroTV ini. (umi/nrl) Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 07/tgl/03/ time/111440/ idnews/800475/ idkanal/10 03/07/2007 10:46 WIB Iklan Rano Dukung Foke Terkesan Benarkan Rumor Si Doel Disuap Umi Kalsum - detikcom Jakarta - Munculnya iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo (Foke) di televisi dinilai bisa menguatkan rumor yang selama ini berkembang, bahwa Rano Karno mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Foke. Ini jadi memperkuat rumor tersebut, benar tidaknya wallahua'lam. Saya tidak tahu, cetus pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada detikcom, Selasa (3/7/2007). Di satu sisi, kata Effendy, dukungan Rano terhadap Foke merupakan haknya sebagai warga Jakarta. Tapi di sisi lain iklan yang dibintanginya menunjukkan pembenaran terhadap rumor yang selama ini berkembang, bahwa Rano mundur karena dibayar Rp 3 miliar oleh Foke. Sejak beberapa hari terakhir iklan dukungan keluarga Si Doel terus ditayangkan televisi-televisi swasta. Dalam iklan itu, keluarga Si Doel mengajak masyarakat Jakarta memilih Foke yang merupakan putera Betawi. Rano Karno berulang kali menyangkal 'disuap' Foke Rp 3 miliar agar mundur sebagai peserta Pilkada DKI Jakarta. Dia juga tidak mempermasalahkan bila eks sekretaris tim suksesnya membeberkan deal antara dirinya dengan Foke. (umi/nrl) Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 07/tgl/03/ time/104611/ idnews/800459/ idkanal/10 03/07/2007 11:09 WIB Pengamat: Figur Rano Karno Hancur Mejeng di Iklan Foke Hestiana Dharmastuti - detikcom Jakarta - Figur idola yang melekat pada Rano Karno akan hancur seiring munculnya Si Doel di iklan mendukung Cagub DKI Jakarta Fauzi Bowo. Konsistensi Rano pun dipertanyakan. Terlepas benar atau tidak menerima uang, munculnya Rano sebagai
[mediacare] Istri Fidel Castro wafat - Cuba's 'first lady' dies aged 77
Ini baru perempuan pemimpin yang patut ditiru, bukan seperti yang dicetak oleh Suharto dan Orba dalam Darma Wanita.. Vilma itu revolusioner, aktif, 100% mendampingi suami yang juga sangat giat, sekaligus diberi tugas sebagai First Lady oleh Fidel. Ayo, rakyat Indonesia makin cermati dan meniru Amerika Latin supaya cepat mencapai kebebasan yang plural, adil dan makmur. Last Updated: Tuesday, 19 June 2007, 03:00 GMT 04:00 UK E-mail this to a friendPrintable version Cuba's 'first lady' dies aged 77 Espin rejected her wealthy upbringing to join the revolution Vilma Espin, wife of Cuba's acting president Raul Castro, has died in Havana, aged 77, state TV reports. She was a key figure in the Cuban revolution and the long-standing head of the Cuban Women's Federation, which works to advance women's rights. Born into a wealthy family, she fought as a guerrilla alongside Fidel Castro and his younger brother Raul in the Sierra Maestra mountains. She married Raul in early 1959 and was often described as Cuba's first lady. Espin reportedly died after a long battle with illness. The Cuban authorities have announced an official mourning period, which will last until 2200 on Tuesday (0300 GMT Wednesday), with national flags on all public buildings and military bases being lowered to half mast. Her name will be linked eternally to the most significant achievements of Cuban women through the Revolution Cuban government statement There will be gatherings in her honour in the capital Havana and her hometown, Santiago. Her name will be linked eternally to the most significant achievements of Cuban women through the Revolution, a government statement, quoted by the Associated Press, said. The daughter of an executive at the Bacardi rum distillery, Espin grew up in comfort in the eastern town of Santiago. Equality campaigner She was one of the first Cuban women to earn a degree in chemical engineering and did post-graduate studies at the Massachusetts Institute of Technology. However, she turned her back on her upbringing in the 1950s, joining the armed struggle against right-wing dictator Fulgencio Batista and adopting the nom de guerre Deborah. She married Raul in 1959 after Batista was forced to flee and the rebel fighters made their triumphant entry into Havana. The couple went on to have four children. In 1960 she founded the Cuban Women's Federation, a mass organisation with the objective of achieving full equality for women, which currently boasts 85% of Cuba's women as members. Espin was a member of the Communist Party's Central Committee since its creation in 1965. Her husband Raul has been serving as Cuba's temporary president since July 2006 when his brother Fidel underwent gastric surgery. - Have you met Vilma Espin? What are your memories of her? If you have any information you would like to share with the BBC you can do so using the form below:
[mediacare] As The Turkish Army Storms Into Iraq, CNN Is Stupider Than Usual
June 7, 2007 by Huffington Post As The Turkish Army Storms Into Iraq, CNN Is Stupider Than Usual by Paul Reickhoff Yesterday, when I heard that thousands of Turkish troops may have crossed the border into Iraq, I was extremely concerned. Turkey has been building up its military forces on the Iraqi border for some time. There has been intense debate in Ankara among political and military leaders about whether to attack separatist rebels of the PKK. When I heard of Turkeys latest move, I feared that the Iraq war was quickly spilling into a larger regional conflict, so I turned on CNN for the latest. And heres what I saw: Thats right, CNNs headline: Teen, Sex, Prison. I guess the producers couldnt find an excuse for Live XXX Girls. This story, about a teenager imprisoned for statutory rape, repeated throughout the morning. It wasnt until mid-afternoon that CNN provided any substantive coverage of the situation in northern Iraq. The coverage lasted for maybe five minutes - before CNN returned to footage of yet another missing teenager. It was just as bad at CNN.com. There I found a brief story on the incursion between headlines including Man tries to jump onto popemobile, Jumbo squid swarming off California coast, and Jericho fans assail CBS with 25 tons of peanuts. I really, really wish I were kidding. Of course, Turkey has sent limited numbers of troops into Kurdistan before, as a part of its anti-terrorist policies. And, since reports are conflicted, its not clear how many Turkish troops are in Iraq right now. But the possible consequences of foreign forces in Iraq are dire, according to the Iraq Study Group Report: A broader regional war. Humanitarian catastrophe as more refugees are forced to relocate across the country and the region. Ethnic cleansing A Pandoras box of problemsincluding the radicalization of populations, mass movements of populations, and regime changesthat might take decades to play out. If the instability in Iraq spreads to the other Gulf States, a drop in oil production and exports could lead to a sharp increase in the price of oil and thus could harm the global economy. I can only hope that if these terrible (and increasingly likely) events do occur, CNN will break away from the intense coverage of issues like the judge who fixed divorce cases for cigars, and Paris Hiltons latest shenanigans. And I dont even want to know what will be on Fox. Paul Rieckhoff is a veteran of Operation Iraqi Freedom and the Executive Director and Founder of IAVA (Iraq Afghanistan Veterans of America), the countrys first and largest Iraq Veterans group. IAVA is a non-partisan, non-profit organization headquartered in New York City. - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Death penalty for China official (corruption case)
Baru saja ada pembicaraan kerjasama RI-Cina tentang kerjasama dalam pemberantasan korupsi. Jadi miris ah, kalau begini dijalankan dinegeri kita, akan banyak banget yang kena, tapi lalu KKN memang bisa turun drastis, barangkali. Last Updated: Tuesday, 29 May 2007, 08:22 GMT 09:22 UK E-mail this to a friendPrintable version Death penalty for China official Zheng Xiaoyu was accused of accepting some $850,000 in bribes China has sentenced the former head of the State Food and Drug Administration to death after he was convicted of corruption, state media has reported. Zheng Xiaoyu was convicted on charges of taking bribes and of dereliction of duty, Xinhua news agency reported. The sentence is unusually harsh for a senior figure, but Zheng could have his sentence reduced to life on appeal. The verdict came as the government announced plans for the first ever recall system of unsafe food products. Beijing has been under pressure to act over increasing concern both at home and abroad about the poor standards of Chinese-produced food and medicines. Name poisoned State television showed footage of a grey-haired Zheng - who was expelled from the Communist Party earlier this year - appearing in court in Beijing flanked by police officers. He had been accused by an official investigation last month of accepting more than 6.5m yuan ($850,000) in bribes to approve hundreds of drugs. One company, Kongliyuan Group, allegedly paid Zheng bribes in return for approving 277 drugs, mostly antibiotics. Zheng's former secretary, Cao Wenzhuang, also faced trial, accused of accepting bribes. Thirty-one other people were also alleged to have been involved in the scandal, including Zheng's wife, Liu Naixue, and his son, Zheng Hairong. Following Zheng's sacking in 2005, the Chinese government announced a review of about 170,000 medical licences that were awarded during his tenure at the agency. Dozens of people have died in China because of poor quality or fake drugs. Last year, a sub-standard antibiotic, Xinfu, which was not properly sterilised, caused the deaths of 11 people. Thirteen babies died of malnutrition in 2005 after being fed powdered milk that contained no nutritional value. The Chinese government recently announced an urgent review of industry food standards after public alarm over a recent spate of cases. US inspectors blamed exported Chinese pet food ingredients, contaminated with melamine, for the deaths of cats and dogs in North America. And they recently halted shipments of toothpaste from China to investigate reports that they may be contaminated with toxic chemicals. On Tuesday, as Zheng was sentenced, the government said a new recall process targeting potentially dangerous and unapproved food products would be brought in by the end of the year. All domestic and foreign food producers and distributors will be obliged to follow the system, Wu Jianping, of the General Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine, was quoted as saying. - You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck in the all-new Yahoo! Mail Beta.
[mediacare] HUGO CHAVEZ versus RCTV (The Los Angeles Times)
Published on Wednesday, May 30, 2007 by The Los Angeles Times Hugo Chavez Versus RCTV Venezuelas Oldest Private TV Network Played A Major Role In A failed 2002 Coup. by Bart Jones Venezuelan President Hugo Chavezs refusal to renew the license of Radio Caracas Television might seem to justify fears that Chavez is crushing free speech and eliminating any voices critical of him. Amnesty International, Human Rights Watch, the Committee to Protect Journalists and members of the European Parliament, the U.S. Senate and even Chiles Congress have denounced the closure of RCTV, Venezuelas oldest private television network. Chavezs detractors got more ammunition Tuesday when the president included another opposition network, Globovision, among the enemies of the homeland. But the case of RCTV like most things involving Chavez has been caught up in a web of misinformation. While one side of the story is getting headlines around the world, the other is barely heard. The demise of RCTV is indeed a sad event in some ways for Venezuelans. Founded in 1953, it was an institution in the country, having produced the long-running political satire program Radio Rochela and the blisteringly realistic nighttime soap opera Por Estas Calles. It was RCTV that broadcast the first live-from-satellite images in Venezuela when it showed Neil Armstrong walking on the moon in 1969. But after Chavez was elected president in 1998, RCTV shifted to another endeavor: ousting a democratically elected leader from office. Controlled by members of the countrys fabulously wealthy oligarchy including RCTV chief Marcel Granier, it saw Chavez and his Bolivarian Revolution on behalf of Venezuelas majority poor as a threat. RCTVs most infamous effort to topple Chavez came during the April 11, 2002, coup attempt against him. For two days before the putsch, RCTV preempted regular programming and ran wall-to-wall coverage of a general strike aimed at ousting Chavez. A stream of commentators spewed nonstop vitriolic attacks against him while permitting no response from the government. Then RCTV ran nonstop ads encouraging people to attend a march on April 11 aimed at toppling Chavez and broadcast blanket coverage of the event. When the march ended in violence, RCTV and Globovision ran manipulated video blaming Chavez supporters for scores of deaths and injuries. After military rebels overthrew Chavez and he disappeared from public view for two days, RCTVs biased coverage edged fully into sedition. Thousands of Chavez supporters took to the streets to demand his return, but none of that appeared on RCTV or other television stations. RCTV News Director Andres Izarra later testified at National Assembly hearings on the coup attempt that he received an order from superiors at the station: Zero pro-Chavez, nothing related to Chavez or his supporters . The idea was to create a climate of transition and to start to promote the dawn of a new country. While the streets of Caracas burned with rage, RCTV ran cartoons, soap operas and old movies such as Pretty Woman. On April 13, 2002, Granier and other media moguls met in the Miraflores palace to pledge support to the countrys coup-installed dictator, Pedro Carmona, who had eliminated the Supreme Court, the National Assembly and the Constitution. Would a network that aided and abetted a coup against the government be allowed to operate in the United States? The U.S. government probably would have shut down RCTV within five minutes after a failed coup attempt and thrown its owners in jail. Chavezs government allowed it to continue operating for five years, and then declined to renew its 20-year license to use the public airwaves. It can still broadcast on cable or via satellite dish. Granier and others should not be seen as free-speech martyrs. Radio, TV and newspapers remain uncensored, unfettered and unthreatened by the government. Most Venezuelan media are still controlled by the old oligarchy and are staunchly anti-Chavez. If Granier had not decided to try to oust the countrys president, Venezuelans might still be able to look forward to more broadcasts of Radio Rochela. Bart Jones spent eight years in Venezuela, mainly as a foreign correspondent for the Associated Press, and is the author of the forthcoming book Hugo! The Hugo Chavez Story, From Mud Hut to Perpetual © 2007 The Los Angeles Times These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages. Discuss this story Printer Friendly Version E-Mail This Article 8 Comments so far PJD May 30th, 2007 2:48 pm Overall good article. But Mr. Jones fails to mention that RCTV actively participated in the coup, with planning meetings held in their corporte offices. Therefore, if it had happened in the US, the RCTV executives would
[mediacare] Re: [nasional-list] 'President will not intervene court in Rokhmin's fund scandal'
Yang Mulia memang gak senang mengintervensi, itu kan gak etis. Tapi ternyata piawe mengadakan tekukan psikologis sedemikian rupa sampai seorang ProfDr jebolan AS mantan top legislator majelis bisa ditekuk dalam 12 menit. Indonesian Idol! Eniway ini juga kemajuan lo, daripada mentornya dulu sedikit-sedikit main gebuk, dan nggebuk betulan. Kalau sekarang main gebuk bisa bikin onar kan dan dimarahi sama Big Sponsor? Tapi tekukan dalam gaya smackdown wrestling juga gak ada dalam kamus demokrasi. Buat wong kecil yang hebat tetep saja Hugo Chavez. TV swasta yang simpati sama kudeta tidak dipanjangkan lisensinya. Para simpatisan Amrika itu demo, tapi Chavez bisa gelar demo rakyat yang lebih hebat, disamping kerahkan polisi dan tentara juga. Pecinta Amriks pada teriak kebebasan, juga untuk menindas wong cilik. Chavez sedang bangun demokrasi sosialis Bolivarian. Mari kita ambil ilham ini. Chavez di pemilu yl menang 63% dan berbuat semuanya untuk menaikkan harkat hidup rakyat kecil Venezuela. SBY-JK juga menang 63% dan berbuat semuanya untuk meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia, dan sedang terus mencapai hasil-hasil gemilang. Viva Indonesia! Viva Chavez! TCh Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Reflection: The story explains itself. http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070529160602irec=0 'President will not intervene court in Rokhmin's fund scandal' JAKARTA (JP): President Susilo Bambang Yudhoyono would not intervene court in the trial of former Fishery and Maritime Affairs Minister Rokhmin Dahuri in his alleged corruption case, a presidential spokesman said Tuesday. Presidential spokesman Andi Mallarangeng said that President would respect any process and the verdict in the court. Rokhmin has admitted that he collected illegal fund through his ministry before 2004, but then distributed the fund to political parties and presidential candidates campaign teams including President Susilo team. President Susilo has denied that his team received Rokhmin's fund.(***) - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center.
[mediacare] Re: [nasional-list] Dua Perjanjian yang Merugikan Republik - Was: Re: Singapura dan Hilangnya Kedaulatan Wilayah NKRI
Demokrasi kita jelas masih bayi, jauh dari sempurna, juga pemerintah, legislatif dan justisianya. Kita sering maki DPR, kritisi kabinet, bidang hukum juga amburadul. Tapi kita musti juga bisa dengan nalar melihat secercah hal yang positif. Betul, dalam hal terkait kita harus mengapresiasi DPR. Apapun praktiknya selama ini, soal Singapura, DPR harus jadi benteng terakhir. TOLAK RATIFIKASI perjanjian yang untungkan mereka, dan merugikan kita! Belum terlambat. Agrement yang diteken pemerintah, akan berlaku hanya kalau di ratifikasi DPR! Hukum ekstradisi Singapura didesain untuk melindungi imigrasi bisnis, masa bodo pendatang ybs tersangkut soal tindak pidana berat di mana saja. Kini malah mereka ini pada siap kembali ke negeri kita untuk menguasai bisnis biofuel. Mereka, Singapura dan para konglomerat hitam itu pinter, uangnya seabrek. Banyak pimpinan dan pejabat kita yang bengak. Logis aja ya mereka itu harus kita ganti dengan yang cinta Tanah Air. Singapura dan yang pada dilindungi itu tidak akan pernah berubah. Mereka cuman cari-cari peluang untuk terus menipu kita. Parahnya yang harus melindungi negara, malah senang ditipu. Gitu kan? TCh IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: )(*)(%@)(*#@)(*@)(*()@*)(@@) Pusing deh bacanya.. Bagaimana awalnya perjanjian ekstradisi dibanggakan, tahunya seperti itu.. :-( Wassalam, Irwan.K http://www.media-indonesia.com/editorial.asp?id=2007052322473206 Kamis, 24 Mei 2007 EDITORIAL Dua Perjanjian yang Merugikan Republik PEMERINTAH kini mendapat pelajaran penting dari DPR. Yaitu sangat dominannya suara wakil rakyat yang menolak dua perjanjian Indonesia-Singapura yang ditandatangani pemerintah, yang isinya dikecam luas telah merugikan Republik ini. Tidak hanya merugikan, tetapi lebih parah daripada itu. Perjanjian mengenai pertahanan dihajar habis-habisan sebagai perjanjian tolol. Tolol karena dengan perjanjian itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia telah kehilangan kedaulatan wilayahnya, dikuasai secara resmi oleh Singapura untuk keperluan latihan membangun keperkasaan angkatan perang. Berdasarkan perjanjian itu, Angkatan Bersenjata Singapura diizinkan menggunakan wilayah laut dan udara Indonesia untuk latihan menembak dengan peluru kendali (rudal) empat kali setahun. Perjanjian yang lain mengenai ekstradisi juga cuma kulit luarnya menguntungkan Indonesia. Perjanjian ekstradisi itu tidak akan membuat Singapura menyerahkan aset yang dibawa koruptor Indonesia kabur ke Singapura. Sebabnya sangat sederhana, tetapi sangat mendasar. Yaitu perbedaan hukum kedua negara. Di negeri ini pemerintah bisa mengambil keputusan ekstradisi. Tetapi di Singapura, itu harus keputusan peradilan ekstradisi. Kesimpulannya ekstradisi itu gampang dilakukan pemerintah Indonesia, tetapi sangat sulit bahkan mustahil dilakukan pemerintah Singapura tanpa melalui proses pengadilan. Permintaan ekstradisi itu pun menjadi sia-sia jika ternyata sang koruptor yang telah melarikan diri ke Singapura itu telah berganti warga negara menjadi warga negara Singapura. Yang lebih ironis ialah orangnya mungkin dapat diekstradisi, tetapi harta hasil korupsinya yang telah diparkir di Singapura tidak otomatis juga ikut diekstradisi. Orangnya kembali, tetapi uang negara ini tetap di sana. Lalu, untuk apa Republik ini mendapatkan sang koruptor, tetapi harta hasil jarahannya tetap di Singapura? Itulah sebabnya banyak suara yang menyimpulkan perjanjian ekstradisi itu cuma menghasilkan pepesan kosong bagi Indonesia. Sebaliknya, Singapura meraih keuntungan yang tak ternilai harganya karena bisa menggunakan wilayah laut dan udara Indonesia untuk latihan perang. Kedua perjanjian itu (pertahanan dan ekstradisi) memang dibuat dalam satu paket, ditandatangani pada hari yang sama, di tempat yang sama, tetapi dengan kekalahan fatal di pihak Indonesia. Kedua perjanjian itu sesungguhnya mirip barter kepentingan. Indonesia berkepentingan dengan ekstradisi dan kembalinya hasil korupsi, Singapura berkepentingan mendapatkan wilayah laut dan udara Indonesia untuk latihan perang. Tetapi itulah barter antara si bodoh dan si pintar. Indonesia telah 'dikadali' terang-terangan oleh kecerdasan Singapura. Itulah fakta yang amat menyakitkan yang mestinya membuka mata rakyat. Dalam hal ini kita mesti mengapresiasi DPR yang sangat responsif sebagai wakil rakyat. Sebaliknya, bisa juga itu berarti pemerintah yang sudah tidak lagi sejalan dengan aspirasi rakyat. Hal itu mestinya merupakan tamparan untuk pemerintah. Bahkan, ditinjau dari bobot kerugian bangsa dan negara, kasus dua perjanjian Indonesia-Singapura itu lebih layak dijadikan sebagai alasan bagi DPR untuk menggunakan hak interpelasinya. Panggil pemerintah, tanya apa tujuan pemerintah menandatangani dua perjanjian yang merugikan bangsa dan negara itu. Dua perjanjian itu jelas menunjukkan kegagalan pemerintah menangani masalah-masalah hari ini. Pemerintah hanya sibuk dan
Re: [mediacare] PDIP: Amandemen UUD 45 Ancam Eksistensi Negara Kesatuan RI (Tanggapan Untuk Bung Ruslan)
Teori Bapak-bapak memang hebat deh. Tapi yang penting Papua bagian RI akan tetap bagian dari RI. Tapi seperti semua daerah RI lainnya kawasan ybs harus di adil dan makmur kan. RI harus punya sistem kesatuan yang luwes dengan unsur desentralisi yang tidak kebablasan. Semua ini kan memerlukan waktu lama. Jangan mau diadudomba dong oleh LN, oleh Uni Eropa atau Australia. Kita carilah ilham dari Amerika Selatan dan tengah, dari Chavez, Morales dan sebagainya. Viva Socialismo! TCh Papuan Dairy [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Ruslan, Saya tidak hendak berdebat dengan anda mengenai Theory Integralistik sebagaimana anda lansir dalam tulisan anda. Itu hak anda untuk memiliki keyakinan yang seperti itu, tapi terimakasih sudah menjelaskan panjang lebar. Saya hanya hendak mengatakan bahwa polapikir integralistik atau holistis seperti yang telah anda ungkap, dalam kenyataan telah melahirkan sejumlah kesalahan dalam penerapannya. Theory atau ilmu dalam banyak hal mengajarkan nilai-nilai yang benar, tetapi yang menjadi masalah adalah ketika sudah dipraktekkan. Dalam praktek, banyak sekali kesalahan interpretasi atas theory terjadi, dan ini yang sudah terlanjur terjadi disini Bung, di Indonesia. Saya kutip pernyataan anda: Dengan polapikir yang holistis, yaitu polpikir yang selelu mengikuti ajaran tentang Holargi, maka disini kita akan mempunyai kelebihan dalam memandang segala suatu hal ichwal; kita tidak akan pernah kehilangan orientasi, bahwa setiap phenomenon atau phenomena yang paling pelikpun mampu kita atasi. Dari segi Holargi kita melihat saling hubungan baik yang kongkrit yang dapat kita saksikan dengan mata telanjang, bahkan kita sanggup pula melihat saling hubungan yang sinergetis antar corpus yang satu dengan corpus lainnya yang tidak kelihatan, misalnya saja tidak semua orang akan mengakui bahwa Karakter manusia yang tadinya baik, kemudian berangsur-angsur berubah menjadi jelek akibat pengaruh konsum yang oleh psychoneurologist disebutnya the consume-syndrome-disease. Penyakit konsum-sindrom ini adalah element yang tidak kelihatan yang bermukim didalam placenta-induknya yang kita kenal dengan holargi-globalisasi-ekonomi-budaya . Kalau si patient yang mengidap penyakit KS (konsum-sindrom) ini pergi memeriksakan diri kepada ahli-ahli jiwa dan ahli-ahli-sarafotak, sang dokter tidak akan menemukan penyakitnya ; pin-tomography-pun tidak sanggup membaca gejala side-effect konsum-sindrom tsb. Penyakit itu ada, cuma sang dokter tidak-tahu, karena sang dokter tidak mengenal apa yang disebut Holargi itu. Dampak-kongkrit globalisasi-ekonomi-budaya kini terbukti telah merusak struktur-cara-berpikir para elite politik dan ekonomi, para pakar ilmu pengetahuan, para pakar-spirituil termasuk para kyai dan ustadnya. Banyak dari elit politik Indonesia saat ini yang mengidap penyakit konsum-sindrom (KS) seperti yang anda maksud. Kalau anda benar-benar seorang dokter yang mampu mendiagnosa masalah-masalah ideologis semacam ini, bukankah tugas anda untuk membedah manusia-manusia yang sudah terkena KS itu? Maaf saja, dari parnyataan anda, saya tahu bawah anda pendukung setia PDI-P atau barangkali saya salah. Nah, pada masa kepemimpinan Megawati Soekarno Putri, bukankah penyakit Konsum-Sindrom seperti yang anda maksud, dipertontonkan pemerintahan Megawati dan sebagian besar tokoh-tokoh PDI-P? Privatisasi BUMN dilakukan kiri-kanan, apakah itu bukan dampak KS seperti yang anda maksud? Jangan sok jadi ideologis, kalau anda tidak mampu menata diri sendiri dengan pandangan-pandangan ideologismu. Periksa diri dulu sendiri lalu kemudian keluar menggurui orang lain. Saya bukan termasuk tipe orang-orang yang menderita penyakit KS itu, saya dan kawan lain di Papua justru sedang berjuang untuk menghancurkan imperialisme, kami sadar merekalah yang menjadi musuh utama kami dan bukan pemerintah Indonesia, karena berbagai regime yang memerintah dinegeri ini adalah regime-regime boneka, tidak ada satupun yang bisa dikatakan independent, semua takluk dan tunduk dibawah kemauan imperiaisme. KS saat ini telah menjadi epidemi yang mengerikan, ia seperti kanker yang menggerogoti bangunan negara ini, merusak semua aspek kehidupan berbangsa. KS yang demikian akut menjadi reklame buruk yang ditonton rakyat, kadang reklame itu menjadi bahan tertawaan rakyat ditengah kemiskinan dan penindasan struktural yang dihadapi, sayang sekali, walaupun kita bertahan dengan argumentasi ideologis atau orientasi yang jauh lebih luas, dalam kenyataan argumentasi itu kadang berbalik menghakimi diri kita sendiri, karena orientasi itu bagai panggang jauh dari api, saya tidak mau menjustifikasi hal ini. Rupa-rupanya placenta induk yang bermasalah, jika demikian placenta yang sakit itu harus segera diobati, ataukah anda hendak membiarkan dia menjadi semakin parah dan akhirnya akan menghancurkan diri sendiri? Paham integralistik yang dikolaborasi dengan budaya feudal yang
[mediacare] SEBELAS KERAJAAN DUKUNG AMANDEMEN
Ini baru joking betulan buat demokratisasi, para darah biru berkenan turun astana mau ikut ngurusin negara, tapi kalau dukungan ini berhasil membuahkan amandemen, bisa RI buyar jadi misalnya Konfederasi Sultanat dengan Yang Dipertuwan Agong bergilir tiap bulan. Kan jumlah kerajaan gurem bisa lebih dari 100 biji? Yang bakal untung sih siapa lagi kalau bukan AS, yang akan makin gampang mengurasi SDA, jambret tanah buat biofuel dan sebagainya. Para Raja tinggal bersyahwat ria dengan parameshwari dan harem serta isteri yang kesekian, dan kas kerajaan akan diisi teratur dengan dolar tetesan dari perusahaan asing. Daftar yang sebelas itu musti dong ditambahi dan dipimpin oleh MahaSultan Ginanjar dengan Wangsanya. Genaplah sejarah bisa berulang, darah biru mau berkuasa lagi atas darah rakyat yang tetap jadi kawula merana melata saja seperti sedia kala. Mudah-mudahan ini cuman mimpi buruk aja, TCh Selasa, 22 Mei 2007, JAWA POS Sebelas Kerajaan Dukung Amandemen JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) belum kehabisan semangat untuk meloloskan amandemen pasal 22D UUD 45. Setelah digembosi Partai Demokrat dan Golkar, DPD membuktikan diri mampu meyakinkan sejumlah elemen masyarakat adat. Kemarin, pimpinan DPD yang terdiri atas Ginandjar Kartasasmita, Laode Ida, dan Irman Gusman menerima 12 dukungan keraton dan kesultanan se-Indonesia. Para bangsawan yang kini menjadi simbol budaya tersebut mendukung penguatan peran DPD, terutama dalam legislasi dan anggaran. Dukungan 12 keraton itu bergeser dari target semula yang mematok 23 keraton. Meski demikian, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita mengaku tetap mengapresiasi dukungan tersebut. Para raja itu representasi rakyat. Saat ini, bukan rakyat yang berdaulat, tapi partai politik, katanya di gedung DPD, Jalan Gatot Subroto, kemarin. Dia menegaskan, eksistensi parpol memang penting. Namun, asas demokrasi perlu ditopang infrastruktur politik lain untuk menciptakan keseimbangan dalam pembagian kekuasaan. Ginandjar juga mendukung gagasan raja-raja se-Nusantara yang menghendaki diberlakukannya calon independen dalam pilpres, pilgub, serta pilbup. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Keraton Kesultanan Palembang Darussalam menyatakan, DPD merupakan representasi kekuatan daerah. Jika saat ini otoritasnya termarginalkan, kata dia, perlu ada peningkatan secara proporsional. Daerah perlu diperhatikan, termasuk keraton-keraton di daerah, ungkapnya. Dia mengajak raja se-Nusantara memperjuangkan kepentingan daerah. Mereka meminta agar MPR meninjau kembali pasal yang terkait dengan DPD. Mereka juga meminta diselenggarakannya siding umum MPR selambat-lambatnya akhir 2007. Saat ini, pemerintah kurang memperhatikan daerah, tegasnya. Karena itu, Mahmud juga berencana menemui Presiden SBY untuk menyampaikan aspirasi. (aku/cak) Para Raja Dukung Penguatan DPD 1. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Kesultanan Palembang Darussalam 2. Gusti Kamboja dari Keraton Matan Tanjupura, Ketapang, Kalbar 3. AA Ngurah Brawida dan AA Ngurah Teguh K.S. dari Puri Agung Singoraja, Bali 4. PRH Winata Kesuma dari Istana Jambas, Kalbar 5. TH Lalu Putria W. dari Kedatuan Siledendeng, Lombok 6. Des Gusti Arman dari Keraton Suryanegara 7. PRA Arief Watadiningrat dari Keraton Kasepuhan Cirebon 8. Siti Maryam Salahudin dari Kesultanan Bima 9. Pangerah Muasjidinsyah dari Kesultanan Kutaringin 10. Lalu Pharmanegara dari Keraton Silendeang, Majelis Adat Lombok 11. Suhaimi dari Kesultanan Kutai Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 hot CTA = Join Yahoo!'s user panel
[mediacare] Re:Perjuangan Bersenjata Chavez (Buku: Memahami Revolusi Venezuela)
Pasti buku yang sangat menarik terutama untuk mereka yang peduli pada masa depan bangsa Indonesia, karena yang sedang digelar oleh Chavez dan banyak lagi pemimpin pro-dem dan pro-rakyat di Amerika Latin sudah pernah digagas oleh Presiden Soekarno, yaitu terutama kemandirian bangsa dalam bidang ekonomi. Viva Indonesia! Viva Chavez! TCh Tunggal Pawestri [EMAIL PROTECTED] wrote: .. Kami berdebat secara mendalam mengenai arah yang akan diambil. Saat itu, terdapat cukup banyak kontradiksi; beberapa grup menolak jalur elektoral, dan mereka meninggalkan gerakan. Mereka menuduh kami telah mengabaikan revolusi karena tidak melanjutkan perjuangan bersenjata, tapi siapakah yang pernah berkata bahwa senjata menjamin arah revolusi? Sama seringnya, senjata telah menjadi alat kontra-revolusioner. Masih terdapat beberapa individu atau grup yang kritis terhadap proses pemilihan, namun yang lainnya telah kembali bersama kami. Kami tahu, bahwa dengan mengambil jalur elektoral, itu adalah sebuah keputusan strategis yang bisa menjadi sebuah bencana, yakni kami bisa terperangkap ke dalam jebakan yang dibuat oleh sistem kepada kami, menggiring kami ke dalam pasir hidup. Akhirnya, kami membuat keputusan strategis untuk maju secara damai. Namun saat saya mengatakan keputusan itusebagaimana yang Anda ketahuisaya selalu menegaskan bahwa gerakan kami adalah gerakan damai namun bukan berarti menanggalkan senjata. Kami memiliki senjata untuk mempertahankan gerakan...(Chavez, kutipan dr Bab I, Memahami Revolusi Venezuela) 241 Halaman hanya bisa didapat melalui pemesanan: [EMAIL PROTECTED] atau 021-70069470 ato 0817836943 salam tunggal Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com - Don't get soaked. Take a quick peak at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.
[mediacare] Soekarno dan Chavez? Pertanyaan kepada Pak Nasare == Keadaan ekonomi masa Soekarno
perkebunan. Tapi sayangnya kenyataan bahwa ngatur Migas itu perlu duit banyak, teknologi dan kemampuan managerial sehingga sistem konsesi masih berjalan walaupun dipermak sana sini tapi tidak lebih menguntungkan dibandingkan kalau diambil alih sepenuhnya oleh bangsa Indonesia. Dengan adanya konsesi dimana perusahaan asing Migas dapat beroperasi di Indonesia sebetulnya mengunjukkan bangsa Indonesia telah merubah isu kontrol menjadi management. Sayangnya sampai sekarang dengan kemampuan duit, teknologi (know how) dan managerial skill yang ada, visi dan keinginan pemerintah tidak dapat dibandingkan dengan visi dan keinginan pemerintah BK waktu itu. Banyak tenaga ahli Migas Indonesia yang kerja di perusahaan asing diluar negeri terutama setelah paska 1998 Orba. Baru tahun 1960, pemerintah dapat menghasilkan undang undang Migas yakni No. 44/1960. Sumber data bung Yohanes inflasi mulai dari tahun 1952:100, 1953: 111 dst itu memang bangsa Indonesia baru merdeka dan banyak yang harus diurus dari ngurus perang dengan Belanda yang mau balik lagi (aksi 1 dan aksi 2), Perang PRRI/Permesta dengan sokongan Amerika lewat CIA dan Inggris, Nasution main main dengan dekrit presiden, Trikora membebaskan Irian, perang dengan Malaysia dst. Pramudya Anantoer bilang: kita itu dikepung. Jadi memang periode Orla itu susah sekali, konteks perang dingin itu bermain di Indonesia belum lagi ditambah dengan urusan dalam negeri (militer, institusi agama, ideologi dll). Duit dalam menjalankan pemerintah baru Indonesia itu utamanya bersumber dari sektor perkebunan (60 - 67 kontribusi perkebunan utk GDP = 47.36%) dan Migas (6.65%). Walaupun kontribusi Migas dibawah sektor perdagangan (13.38%) dan public administration (10.42%), sektor Migas ini sumber dana kas yang lancar (liquid asset) http://www.iisg.nl/indonesianeconomy/servicesector.pdf Kedua sektor ini belum terkelola dengan baik. Dapat dibayangkan susahnya pemerintahan BK dalam mengatur perekonomian Indonesia. Kendala utamanya adalah: sumber daya manusia yang belum memadai, teknologi mengelola sumber daya alam belum ada, persoalan dalam negeri (menyeimbangkan kekuatan dalam negeri yang akhirnya BK menelorkan Nasakom), intervensi luar negeri untuk menguasai kembali Indonesia (Belanda berusaha mempengaruhi Amerika pemenang PD2 bahwa BK adalah komunis yang akhirnya Amerika tidak percaya tetapi sayangnya sudah terlambat BK sudah dilemahkan kekuatannya). Salam, nesare -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of T Chandra Sent: Sunday, May 06, 2007 5:40 AM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Subject: [HKSIS] Re:Pertanyaan kepada Pak Nasare == Keadaan ekonomi masa Soekarno Bpk Nesare, saya cuma ingin tambahkan, tapi sayang lupa sumbernya, bahwa ada beberapa pakar Barat yang menulis tentang 1965/66 itu bahwa Barat konkritnya AS bersama teman-temanya di Indonesia sangat aktip mengacaukan perekonomian Indonesia dengan permainan devisa dan juga merusak pengadaan bahan-bahan pokok sehingga inflasi sangat meroket. Ini semua untuk membuat rakyat benci sama Pak Sukarno, dan menganggap penguasa baru HMS sebagai Ratu Adil atau Satria Piningit. Cuma ujung-ujungnya kita semua tahu dengan imbas amburadul sampai sekarang ini. Banyak intelektual yang memakai banyak PhD menulis seolah sebelum, terjadinya 1965-66 dan sesudahnya hanya perkembangan di Indonesia saja. Tidak ada obok-obon dari luar. Sebetulnya semua disiapkan sejak lama, ada juga pakar Barat yang menulis sejak 1952. Kekuasaan militer yang sampai 32 tahun juga telah disiapkan rapi jauh-jauh hari. Apa Pak Nasare bisa menulis tentang think Dephan AS yang menyiapkan semua analisis tentang ini semua sejak permulaan tahun 1950? Sekian dulu, TCh HKSIS [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: nesare To: [EMAIL PROTECTED] Cc: HKSIS Sent: Saturday, 5 May, 2007 22:08 Subject: [HKSIS] RE: [t-net] Pertanyaan kepada Pak Nasare f harga setabil? Sedangkan dalam Demokrasi Terpimpin jadi tak terkendali? Siapa yang memegang kekuasaan nyata selama Demokrasi Terpimpin? Konteks politiknya bisa dipahami dari urutan peristiwa ini: SOB (Negara Dalam Bahaya) mulai April 1957, Kampanye Sita Modal Asing mulai Desember 1957, Jalan Tengah Nasution yang diumumkan November 1958, Dekrit 5 Juli 1959, Trikora dan Rasialisme 1962/63. Kelima peristiwa ini berurutan. Mula-mula SOB diumumkan pada awal bulan April 1957, karena di beberapa daerah sudah ada pergolakan. Dengan diumumkannya SOB praktis kekuasaan di daerah-daerah berada dalam tangan militer. Kegiatan politik, ekonomi, penerbitan media, buka-tutup usaha, dsb itu semua berada dalam kekuasaan militer. Kampanye Sita Modal Asing mulai Desember 1957 dalam kondisi SOB. Yang mulai sebenarnya KBM, ormas buruhnya PNI. Semua kelompok politik waktu itu (termasuk militer yang menjadi penguasa) setuju kampanye sita modal asing karena konteksnya adalah perjuangan membebaskan
[mediacare] Intelektual cetakan Orba - Re: == Keadaan ekonomi masa Soekarno
Pak Hinu, terimakasih, soalnya masyarakat kita masih terus didominasi oleh para intelektual cetakan Orba yang tidak bisa lepaskan diri dari tugasnya untuk terus mempercantik sejarah orba bersama pemimpinnya Suharto. Ingat sama Retnowati kan? Sekarang semua yang mau perubahan yang subtansial dinegeri ini seharusnya juga senang kemukakan fakta sejarah, seperti Pak Nesare. Yg dimaksud perubahan yang mendasar spt di Venezuela, Bolivia dan negara-negara Amerika Latin lainnya, bukan samasekali perubahan kayak yang dijanjikan olek Pak SBY dan Pak Kalla, yang sedang kira rasakan terutama oleh 80% masarakat miskin malahan lebih memiskinkan. Sejarah kan selalu dilihat dari banyak sudut pandang. Seperti Rosihan Anwar yang disebut sebut sebagai wartawan super senior dan sebagainya itu mereka selalu mengatakan bhw Pak Soekarno tidak thu ekonomi, lalu merusak ekonomi sebelum 1965 dan lain-lain propaganda. kenyataannya mereka yg lalu berkuasa yang dipimpin oleh Paman Sam yang merusak ekonomi sebagai serangan awal untuk kudeta merangkak. Yang berakibat krisis multidimensi sekarang yang dalam bidang ahlak saya kuatirkan masih akan berlaku lama, dan kelihatan dalam korupsi misalnya. TCh HINU E. SAYONO [EMAIL PROTECTED] wrote: Dapat dibaca di buku Ford Country : Building An Elite for Indonesia yang ditulis oleh David Ransom T Chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: Bpk Nesare, saya cuma ingin tambahkan, tapi sayang lupa sumbernya, bahwa ada beberapa pakar Barat yang menulis tentang 1965/66 itu bahwa Barat konkritnya AS bersama teman-temanya di Indonesia sangat aktip mengacaukan perekonomian Indonesia dengan permainan devisa dan juga merusak pengadaan bahan-bahan pokok sehingga inflasi sangat meroket. Ini semua untuk membuat rakyat benci sama Pak Sukarno, dan menganggap penguasa baru HMS sebagai Ratu Adil atau Satria Piningit. Cuma ujung-ujungnya kita semua tahu dengan imbas amburadul sampai sekarang ini. Banyak intelektual yang memakai banyak PhD menulis seolah sebelum, terjadinya 1965-66 dan sesudahnya hanya perkembangan di Indonesia saja. Tidak ada obok-obon dari luar. Sebetulnya semua disiapkan sejak lama, ada juga pakar Barat yang menulis sejak 1952. Kekuasaan militer yang sampai 32 tahun juga telah disiapkan rapi jauh-jauh hari. Apa Pak Nasare bisa menulis tentang think tank Dephan AS yang menyiapkan semua analisis tentang ini semua sejak permulaan tahun 1950? Sekian dulu, TCh HKSIS [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: nesare To: [EMAIL PROTECTED] Cc: HKSIS Sent: Saturday, 5 May, 2007 22:08 Subject: [HKSIS] RE: [t-net] Pertanyaan kepada Pak Nasare Bung terima kasih mengingatkan kita semua bahwa topik ini memang belum banyak yang memahami dan mendalaminya seperti juga banyak sejarah bangsa Indonesia yang kurang dipelajari dan dipahami. Data inflasi bung dari 1952 - 1962 itu sudah menunjukkan bahwa perekonomian RI yang baru merdeka itu dalam keadaan susah. Dengan data itu kita lihat yang menarik adalah indeks bahan pokok itu hanya melonjak 4 kali selama 8 tahun, dari tahun 1952 sampai 1960. Itu adalah jaman Demokrasi Parlementer. Tapi dalam 2 tahun berikutnya, dari 1960 ke 1962 melonjak 5 kali. Itu awal dari jaman Demokrasi Terpimpin, paska Dekrit 5 Juli 1959. Mengapa selama Demokrasi Parlementer relatif harga setabil? Sedangkan dalam Demokrasi Terpimpin jadi tak terkendali? Siapa yang memegang kekuasaan nyata selama Demokrasi Terpimpin? Konteks politiknya bisa dipahami dari urutan peristiwa ini: SOB (Negara Dalam Bahaya) mulai April 1957, Kampanye Sita Modal Asing mulai Desember 1957, Jalan Tengah Nasution yang diumumkan November 1958, Dekrit 5 Juli 1959, Trikora dan Rasialisme 1962/63. Kelima peristiwa ini berurutan. Mula-mula SOB diumumkan pada awal bulan April 1957, karena di beberapa daerah sudah ada pergolakan. Dengan diumumkannya SOB praktis kekuasaan di daerah-daerah berada dalam tangan militer. Kegiatan politik, ekonomi, penerbitan media, buka-tutup usaha, dsb itu semua berada dalam kekuasaan militer. Kampanye Sita Modal Asing mulai Desember 1957 dalam kondisi SOB. Yang mulai sebenarnya KBM, ormas buruhnya PNI. Semua kelompok politik waktu itu (termasuk militer yang menjadi penguasa) setuju kampanye sita modal asing karena konteksnya adalah perjuangan membebaskan Irian Barat. Modal-modal besar milik Belanda dan pendukungnya harus disita. Yang paling aktif dalam kampanye itu selain ormas buruh PNI itu, diikuti juga oleh SOBSI, ormas buruhnya PKI. Tapi setelah perkebunan besar, pabrik-pabrik, pertambangan, perminyakan, perusahaan perkapalan, dll itu secara simbolis disita oleh ormas-ormas buruh itu, yang kemudian mengambil alih managemennya adalah para perwira Angkatan Darat. Dengan memiliki kekuasaan politik memakai SOB dan dengan memiliki kekuatan ekonomi setelah mengambil alih modal asing, bulan November 1958 Nasution mengumumkan Jalan Tengah: Militer bukan hanya kekuatan hankam tetapi juga kekuatan
[mediacare] Gere apologises over Shetty kiss
Padahal India punya buku Kamasustra yang kondang banget kok ada yg galak puritanis juga yah? Friday, 27 April 2007, 15:54 GMT 16:54 UK E-mail this to a friendPrintable version Gere apologises over Shetty kiss Photographs of the embrace made the front pages in India The kiss Actor Richard Gere has apologised for causing offence when he kissed Bollywood actress Shilpa Shetty. The incident, at an AIDS awareness event in Delhi, prompted public protests and then an arrest warrant for both stars over the obscene act. Gere, 57, said he had misread Indian customs and that he regretted any problems he had caused Shetty. He asked for the media circus to end and hoped it would not detract from the message of preventing AIDS. Gere kissed Shetty, 31, several times on the cheek while sweeping her backwards in a tango-style move. The court in Jaipur in Rajasthan state called it an obscene act after a local lawyer filed a complaint. Gere said: What is most important to me is that my intentions as an HIV/AIDS advocate be made clear, and that my friends in India understand that it has never been, nor could it ever be, my intention to offend you. I've felt terrible that (Shetty) should carry a burden that is no fault of hers Richard Gere If that has happened, of course it is easy for me to offer a sincere apology. Gere had earlier taken a tougher line, saying he expected any charge to be dismissed. Speaking on The Daily Show With Jon Stewart, the actor said the situation as nothing. There is a very small right-wing, very conservative political party in India and they are the moral police in India... they do this kind of thing quite often, he said. A judge had ordered Shetty to appear in his court on 5 May, saying she did nothing to resist the kiss, which he called highly sexually erotic. Gere said Shetty was not to blame for the incident. I've felt terrible that she should carry a burden that is no fault of hers, he said. Buddhist beliefs Photographs of the clinch were splashed across front pages of newspapers in India. Public displays of affection are still largely taboo in India, and protestors in Mumbai (Bombay) set fire to effigies of Gere following the incident. Shetty has defended Gere saying that it was all done in good humour. Under Indian law, a person convicted of public obscenity faces up to three months in prison, a fine or both. Gere, star of films such as Chicago and Pretty Woman, is a Buddhist and travels to India frequently to visit the Dalai Lama, who lives in exile in the north of the country. - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[mediacare] Re: SELAMAT KOPASSUS PADA HUT KE-55
-taker, regardless of the danger (or at least risk) in which the hostage has been placed. Stockholm syndrome is also sometimes discussed in reference to other situations with similar tensions. Well sampai disini saja dulu bapak2, saya tidak mau membuat YHG kecewa! //AL T Chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang lucu sosok Bung Yap ini yang dalam praktiknya menjadi kominfo (komunikasi, informasi) officer untuk keluarga Cendana, dan dalam email ini juga pasukan penggebuknya. Korps Mariner Al dulu dikenal sebagai dekat dengan posisi Pak Soekarno. Sekarang YHG selalu sanjung-sanjung juga, tapi saya pasti hanya sebagai mencari perlindungan pribadinya saja. Atau beliau ini juga berupaya pengaruhi KM AL ini supaya menjadi anti rakyat? Tapi kita harus syukur karena diantara kita ada Soehartois yang sangat konsisten seperti konsistennya serdadu Jepang pada Emperor Hirohito yag sudah begitu banyak membuat kesengsaraan di Cina dan daerah Asia lainnya. Fanatisme! Masih banyak banget yang dambakan kembalinya rejim Orba jilid satu. TCh ~~ Sie Kanchil [EMAIL PROTECTED] wrote: sangat mohon dimaafkan untuk ikut nimbrung. saya juga tidak mafhum dengan stockholm syndrome itu dan mohon keterangannya. kelihatannya banyak sekali syndrome itu termasuk misalnya post coital fatigue syndrome, AIDS dan macam-macam lagi. Saya juga ingin tambah wawasan, terimakasih, sk Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. Bpk. Arnold Lukito, Mohon sudilah kiranya menerangkan apa arti 'Stockholm Syndrome' agar saya semakin bertambah awawasan. Saya tahu apa itu yang disebut Cinderella Syndrome. Juga mohon terangkan bagaimana asal istilah 'kiri' dan 'kanan' di dalam jargon politik dan juga asal muasal istilah 'pers kuning'. Terima kasih banyak atas pencerahannya. Salam hangat, Kaboel Arnold [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung YHG apakah anda masih menderita Stockholm Syndrome, tahukah pada '98 Kopassus bertugas menculik dan menembak para mahasiswa? Bagaimana akan menjadi satuan yang semakin dicintai rakyat!. Seharusnya YHG katakan semoga HUKUM HAM dapat adil untuk rakyat!
[mediacare] Re: SELAMAT KOPASSUS PADA HUT KE-55
Memang lucu sosok Bung Yap ini yang dalam praktiknya menjadi kominfo (komunikasi, informasi) officer untuk keluarga Cendana, dan dalam email ini juga pasukan penggebuknya. Korps Mariner Al dulu dikenal sebagai dekat dengan posisi Pak Soekarno. Sekarang YHG selalu sanjung-sanjung juga, tapi saya pasti hanya sebagai mencari perlindungan pribadinya saja. Atau beliau ini juga berupaya pengaruhi KM AL ini supaya menjadi anti rakyat? Tapi kita harus syukur karena diantara kita ada Soehartois yang sangat konsisten seperti konsistennya serdadu Jepang pada Emperor Hirohito yag sudah begitu banyak membuat kesengsaraan di Cina dan daerah Asia lainnya. Fanatisme! Masih banyak banget yang dambakan kembalinya rejim Orba jilid satu. TCh Arnold [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung YHG apakah anda masih menderita Stockholm Syndrome, tahukah pada '98 Kopassus bertugas menculik dan menembak para mahasiswa? Bagaimana akan menjadi satuan yang semakin dicintai rakyat!. Seharusnya YHG katakan semoga HUKUM HAM dapat adil untuk rakyat! //AL --- Yap Hong Gie [EMAIL PROTECTED] wrote: DIRGAHAYU KOPASSUS!!! Semoga bertambah jaya dan sejahtera, serta menjadi satuan yang semakin dicintai rakyat! KOMANDO! Wassalam, yhg. --- http://www.jurnalnasional.com/new2/?KR=BreakNewsNID=26713 Kopassus Harus Peka Ancaman Jakarta Senin, 16 April 2007 21 :30 WIB Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Djoko Santoso meminta jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk tetap meningkatkan profesionalisme, kepekaan dan kepeduliannya dalam menghadapi setiap ancaman dan gangguan yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan. Pesan ini disampaikan KSAD pada HUT Kopassus Ke-55 di Cijantung, Jakarta, Senin (16/4). KSAD menjelaskan, setiap ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan keselamatan bangsa dan negara, kecepatan gerak ke seluruh wilayah nusantara, kesiagaan, dan keunggulan daya tempur yang menjadi ciri utama Kopassus, mutlak harus dipenuhi. Kewaspadaan dan semangat juang tidak boleh kendur, kesiapan satuan dan kesiagaan dalam bertindak harus selalu terpelihara, sehingga menjadi tekad serta komitmen seluruh prajurit Kopassus, ujarnya. Meski anggaran dalam pemenuhan alat utama sistem senjata (alutsista) dari pemerintah sangat minim, Kopassus tetap mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Alasannya, pembangunan kekuatan alutsista bukan merupakan satu-satunya faktor utama dalam menjalankan tugas. Yang paling utama adalah manusianya, yakni pemimpinan dan prajurit. Doktrin, kekuatan non fisiknya, moral, disiplin, semangat, dan militansi sangat tinggi, keberadaan alutsista tidak menjadi signifikasn, papar KSAD. Dengan keadaan ini, dia mengingatkan agar para prajurit tetap menjaga kehormatan, kepercayaan serta pengakuan terhadap kemampuan dan profesionalistas yang dimiliki Korps Baret Merah. Mereka harus tetap berlatih dan belajar. Hanya dengan berlatih dan belajar, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dapat ditingkatkan, sehingga Kopassus akan dapat menjaga citranya sebagai pasukan elit yang tidak pernah kalah dan tidak boleh kalah, ucapnya. Sementara itu, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Rasyid Qurnaen Aquary mengatakan, dalam menghadapi ancaman terorisme, Kopassus selalu siap siaga untuk dimintai pertolongan kepolisian. Namun, sejauh ini peran Koppassus belum diperlukan, karena terorisme yang ada bisa ditangani kepolisian. Meski diingat, keberhasilan ini tidak terlepas dari bantuan masyarakat dan TNI dalam memberikan informasi. Kopassus baru turun jika ancaman yang terjadi sudah mengancam kedaulatan RI secara keseluruhan, jelas Rasyid. HUT Kopassus ke 55 di Mako Kopassus Cijantung Jakarta Timur, diperingati secara sederhana dan dihadiri para mantan Danjen Kopassus diantaranya Faisal Tanjung, Sintong Panjaitan, Wismoyo Arismunandar, Agum Gumelar dan Prabowo Subianto. (Adhitya C Utama/Jurnas) ©2006 Jurnal Nasional
Re: [mediacare] Re: Mega Kecewa, RI Dukung Resolusi untuk Iran,pro cha chan.
Setuju total dengan dikau juga bhw para jawarah kita suka merayah-jarah kekayaan Ibu Pertiwi dan rakyat. Ini memang gen bajeengan yg lain lagi ditsamping gen koeli, yaitu gen menjadi kacung pada kolonialis, imperialis sekarang globalis neoliberalis. Busyeett banget kan, God? Jadi bagaimana nih God, kite mo cuman jadi revolusioner di dunia maya ginian apa bagaimana? Kita yg Melayu campuran India, Tionghoa, Arab, Portguis, Walandha dan sbg nya itu mo berbuat apa? Masak sih MORALES de la Bolivia yang cuman Indian Asli, jadi turunan lurus suku-suku Mongolia yang nyeberang Selat Bering doeloe itu mungkin era nya bersamaan sama cikal bakal Melayu mengarungi Asia Tenggara, itu bisa menang pemilu dan pilpres lalu memakai power nya buat menikmatkan rakyat, masak engkau cuman mau njeplak saja dan daku juga cuman biasanya koaran di virtual world ini to? Harus ada perbuatan nyata! Intelektual wartel atau Repolusioner Cafe enggak cukup dunk, harus gerak. Gerak itu life, kehidupan, gerak itu juga kemajuan, tentu gerak kedepan. Chavez cuman Kolonel berani lawan Amrix, kita punya segudang jenderal gak ada gunanya hampir semua good bois nya Amriks. Mana ini pemuda kita? Elo mau jadi Palu GODAM Lima (Panca Sila, Pendawa Lima) pukul hancur koruptor dan penjajah baru, atau, sorry nih ye, mau cuman jadi God dammned ... aja?? Maap blak-blakan neeh. Viva Fidel Chavez Morales! Shalom (damai), TCh godamlima [EMAIL PROTECTED] wrote: DEAREST CHACHAN, hehehe,nampaknyah dikau cungkup bijak, berbalik sapa denganku. Dan ituh kuhargain. dikau dalem hal inih,cungkup jujur, MENGLIAT KEPENGECUTAN KELOMPOK ATAWA BANGSA KITAH. Kau ingetkah si Kiki Sanakrih, WAKTU JADI JENDRAL KOMANDO BERLAGAK MENGHADANG TENTARA AUSIE? untuk masup Timtim,tempo ari? Si Kiki titit monyet ituh, bukankah membilang, CUBALAH MASUP UM, KHAN KALIAN AKAN MENGALAMIN NORAKAH DAHSYAT YANG LEBIH DARI PERANG PIETNAM? satu gertak sambel, YANG BIASAK KITA TONGTON DI TERMINAL2 RAMBUTAN, RAWAMANGUN,ATAOPUN KALI DERES BUKAN? lagak okem menggertak lawannyah Tatapi begituh Burung Kiwi tungrun di Timor, si kanjut Monyet Kiki ituhpun MELETOT LETOY BUKAN? Sang jendral kancil, CUMAN MENYAMBUTNYAH BUKAN DENGEN BASOKAH..melaenken dengen senyuman Indon melayuh yang pengecut!! WELCOME MENEER VAN MINDER LAND!! Satu penomenah,...yang membuatku muak dengan lagak jagoannyah bangsa Indon, pengecut ituh!! lalu yang daku saluut jugak kepadamu, ADALAH TUDINGAN UMUM, RAHAYAT INDON, bahuwa penjarah TANAH AER KITA ITUH, ADALAH BAJINGAN BULEK DARI LUWAR NAGARI.. is it True Dear Chan Chan?? Bukankah yang true ituh.. TANAH AER KITA, DIJARAH,SAMA JAWARAH2 INDON SENDIRI? Dan dakulah saksi matanyah sendirih!! dari Ujung Kulon...ampe ujung kanjut kijang!! SIAPAH YANG MENJARAHNYAH? BUKANKAH BANGSA KITA SENDIRIH? COME ON...MAN! be honest to our selves!!! penjarah YANG LEBIH BAJINGAN DAN BUAS ITUH, bukankah bangsa Indon sendirih?? tengok tepian2 UTAN LINDUNG.. baek yang di sumaterah, di Jawah, di Borneoh, di Sulawesih!!! BENERKAH SI BULEK YANG MENJARAH? Ataokah Indon Indon sontoloyoh penjarah utamanyah? Nah..inih yang kudu kita berani intersepeksih.. SIAPAH BANGSAT PENJARAH NOMER WAHID DI NUSANTARAH KITA INIH?? heheh..nampaknyah.. mabokmu..belom sirnah sakmuahnyah Bung? Walaopun daku seneng..berbincang dengan mu Chan!! nb. sakmogah.. kaluwargamu tetep punyak idealismeh untuk membuat Indon..kaluwar dari kebejadan moralnyah. teriring donghaku buat kalian, amien yah Omitohud Haleluyah Al ajim!!! --- In mediacare@yahoogroups.com, T Chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang kepala puyeng laksana mabok kena godam mindset bangsa koeli yang lalu di cuciotak oleh Orba, sehingga jadi pengecut tanpa gairah perlawanan untuk terus jadi budak piaraan para penjarah kekayaan Bumi Pertiwi. Memang AS sbg kekuatan biadab yang satu-satunya pernah mengebom atom Jepang, bisa melenyapkan Iran, juga misalnya RRC dalam serangan nuklir. Tapi kalau lihat protes diseluruh dunia dan konco-konconya pelan-pelan pada hengkang dari Irak, dan gerakan di AS sendiri, tambah dominasi Partai Democrat di Congress untuk menyetop keran dolar lalu send the fucking Rambos home, tidak gampang AS menyerang Iran. Melumet Iran berati melumet 15% suplai oil sedunia dan akan dilanjutkan oleh krisis ekonomi dahsyat, apalagi minyak Iran juga belum ngucur. Cobalah sedikit-sedikit pupuk keberanian untuk berlawan atau terus saja merangkak sebagai budak dinegeri sendiri yang kaya raya, sambil terus mengembangkan gen koeli, gitu aja kok repot-repot banget sih? Kita perlu impor semangat Chavez dan Morales! TCh godamlima [EMAIL PROTECTED] wrote: GODAM BUAT TJANDRA YANG MABOK. Hhehehe,dikau inih lagih mabok yah bung? apah sih ke digjayaannyah Iran? wong jago perang Iraq Saddam ajah..tekuk lutut, dalem tempo beberapah ari ajah? JINGKALAO PERANG BENER2AN..MAEN TUMPAS ABIS.. macem barbarian padang pasir.. KAU JAMINLAH..AMERIKAH MISTER
Re: [mediacare] [nasional-list] Re: Mega Kecewa, RI Dukung Resolusi untuk Iran
Memang kepala puyeng laksana mabok kena godam mindset bangsa koeli yang lalu di cuciotak oleh Orba, sehingga jadi pengecut tanpa gairah perlawanan untuk terus jadi budak piaraan para penjarah kekayaan Bumi Pertiwi. Memang AS sbg kekuatan biadab yang satu-satunya pernah mengebom atom Jepang, bisa melenyapkan Iran, juga misalnya RRC dalam serangan nuklir. Tapi kalau lihat protes diseluruh dunia dan konco-konconya pelan-pelan pada hengkang dari Irak, dan gerakan di AS sendiri, tambah dominasi Partai Democrat di Congress untuk menyetop keran dolar lalu send the fucking Rambos home, tidak gampang AS menyerang Iran. Melumet Iran berati melumet 15% suplai oil sedunia dan akan dilanjutkan oleh krisis ekonomi dahsyat, apalagi minyak Iran juga belum ngucur. Cobalah sedikit-sedikit pupuk keberanian untuk berlawan atau terus saja merangkak sebagai budak dinegeri sendiri yang kaya raya, sambil terus mengembangkan gen koeli, gitu aja kok repot-repot banget sih? Kita perlu impor semangat Chavez dan Morales! TCh godamlima [EMAIL PROTECTED] wrote: GODAM BUAT TJANDRA YANG MABOK. Hhehehe,dikau inih lagih mabok yah bung? apah sih ke digjayaannyah Iran? wong jago perang Iraq Saddam ajah..tekuk lutut, dalem tempo beberapah ari ajah? JINGKALAO PERANG BENER2AN..MAEN TUMPAS ABIS.. macem barbarian padang pasir.. KAU JAMINLAH..AMERIKAH MISTER BUSH.. BISAK MELUMATKEN IRAN..DALEM TEMPO ARIAN ITUH JUGAK.. perang bener2an..loh..bukan sakmodel sakkarang perang2an..maen tak umpet.. YAH..KOJIRLAH AMERIKAH!!! kerana dibayangin penghakiman moral sakluruh doniah!! jingkalao ngomong, mingkir dulu..jangan mabok dulu!! --- In mediacare@yahoogroups.com, T Chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Mustapha, saya yakin pimpinan NU dan Muhammadiyah itu bijak berakal tinggi dan akhlaknya dalam. Iran itu negara cukup besar, bukan adidaya, ttp sudah pengalaman diserang Irak dengan Saddam Hussein yang digaji dan dipersenjatai oleh AS, waktu itu yg berunding Rumnsfeld yg lalu ikut siapkan agresi terhadap Irak. Iran waktu itu mengorban ratusan ribu putra yg terbaik sampai anak dibawah umur krn Saddam canggih senjatanya dari AS. Iran tidak kalah dan berhasil mempertahankan wilayahnya. Jadi Iran yg banyak SDMnya yg teruji dalam perang saya yakin tidak perlu bantuan pasukan! Yg dibutuhkan sebetulnya bantuan diplomasi dan solidaritas tapi pemerintah RI sudah khianatinya, nasi sudah jadi bubur. Lalu secara logistik kirim 190 000 ribu pemuda tanpa latihan militer itu kesana juga sangat tidak gampang. Naik kapal siapa? Salah-salah bisa ada yg jadi ekstrem lalu pulang main kekerasan, bom,kan, seperti zaman Afganistan dulu. Yang paling penting saya pernah baca di internet ada yg punya pikiran kan di Indonesia itu banyak sekali target punya AS yang dapat direbut dan dikembalikan untuk kesejahteraan bangsa kita? Yaitu semua kontrak dengan ExxonMobile, Freeport dan semua perusahaan global yg dikuasai atau ikut dimiliki sahamnya oleh AS harus diganti. Ini target-target yg sangat dekat, tidak usah latihan militer, atau mati konyol dijalan atau siapa tahu Israel masuk perang dengan nuklir. Selain melawan AS karena solider sama Iran, keberhasilan seperti Evo Morales di Bolivia dan Chavez di Venezuela kan yg akan menikmati bangsa dan umat semua agama di Indonesia. Jadi sekaligus dua target kena dalam satu gebrakan. TCh Mustapha Hulman [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya dengar NU dan Muhammadiyah sudah ambil ancang- ancang bila sewaktu-waktu Iran diserang AS. Menurut informasi, NU telah menyiagakan 100.000 dan Muhammadiyah 90.000 juga menyiagakan ,pasukan berani mati untuk bergabung dengan tentara Iran. Jumlah ini masih ditambah dari negara-negara Islam lainnya. Meskipun demikian, Iran disarankan agar terus memperkuat persenjataan dengan waktu yang semakin tipis ini. Sebagai saudara tua tentu, Indonesia akan membela saudara mudanya. Holy Uncle [EMAIL PROTECTED] wrote: From: T Chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [nasional-list] Re: Mega Kecewa, RI Dukung Resolusi untuk Iran Date: Fri, 30 Mar 2007 13:44:54 -0700 (PDT) Kesaksian Burks bukti bahwa Mega menghormati kedaulatan RI dan rakyatnya. Beda banget sama SBY dan JK dkk. ***Saya hormati semua mantan presiden RI, karena semuanya menghormati kedaulatan RI dan rakyatnya. Anda tidak senangi SBY-JK, lebih2 setelah RI Dukung Resolusi untuk Iran. Ini tidak ada hubungan sama kedaulatan RI, jadi saya rasa yang anda ingin kemukaan adalah isu 'menghormati rakyatnya'. Boleh saya tahu, 'rakyat' itu siapa saja ? NU dan ormas2 Islam ? Holy Uncle lebih baik usahakan pendekatan RI dengan RRC, tapi pimpinan sekarang terus lebih seneng sama AS karena didikannya memang begitu sih. ***Pendekatan RI dan Tiongkok, menguntung kedua negara, sama sekali tidak karena saya suku Tionghoa. ***Tiongkok saja tetap seneng sama AS, kenapa RI seneng sama AS, anda melihatnya satu hal mustahil ? Mega mau
[mediacare] Re: [nasional-list] Re: Mega Kecewa, RI Dukung Resolusi untuk Iran
Bung Mustapha, saya yakin pimpinan NU dan Muhammadiyah itu bijak berakal tinggi dan akhlaknya dalam. Iran itu negara cukup besar, bukan adidaya, ttp sudah pengalaman diserang Irak dengan Saddam Hussein yang digaji dan dipersenjatai oleh AS, waktu itu yg berunding Rumnsfeld yg lalu ikut siapkan agresi terhadap Irak. Iran waktu itu mengorban ratusan ribu putra yg terbaik sampai anak dibawah umur krn Saddam canggih senjatanya dari AS. Iran tidak kalah dan berhasil mempertahankan wilayahnya. Jadi Iran yg banyak SDMnya yg teruji dalam perang saya yakin tidak perlu bantuan pasukan! Yg dibutuhkan sebetulnya bantuan diplomasi dan solidaritas tapi pemerintah RI sudah khianatinya, nasi sudah jadi bubur. Lalu secara logistik kirim 190 000 ribu pemuda tanpa latihan militer itu kesana juga sangat tidak gampang. Naik kapal siapa? Salah-salah bisa ada yg jadi ekstrem lalu pulang main kekerasan, bom,kan, seperti zaman Afganistan dulu. Yang paling penting saya pernah baca di internet ada yg punya pikiran kan di Indonesia itu banyak sekali target punya AS yang dapat direbut dan dikembalikan untuk kesejahteraan bangsa kita? Yaitu semua kontrak dengan ExxonMobile, Freeport dan semua perusahaan global yg dikuasai atau ikut dimiliki sahamnya oleh AS harus diganti. Ini target-target yg sangat dekat, tidak usah latihan militer, atau mati konyol dijalan atau siapa tahu Israel masuk perang dengan nuklir. Selain melawan AS karena solider sama Iran, keberhasilan seperti Evo Morales di Bolivia dan Chavez di Venezuela kan yg akan menikmati bangsa dan umat semua agama di Indonesia. Jadi sekaligus dua target kena dalam satu gebrakan. TCh Mustapha Hulman [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya dengar NU dan Muhammadiyah sudah ambil ancang-ancang bila sewaktu-waktu Iran diserang AS. Menurut informasi, NU telah menyiagakan 100.000 dan Muhammadiyah 90.000 juga menyiagakan ,pasukan berani mati untuk bergabung dengan tentara Iran. Jumlah ini masih ditambah dari negara-negara Islam lainnya. Meskipun demikian, Iran disarankan agar terus memperkuat persenjataan dengan waktu yang semakin tipis ini. Sebagai saudara tua tentu, Indonesia akan membela saudara mudanya. Holy Uncle [EMAIL PROTECTED] wrote: From: T Chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [nasional-list] Re: Mega Kecewa, RI Dukung Resolusi untuk Iran Date: Fri, 30 Mar 2007 13:44:54 -0700 (PDT) Kesaksian Burks bukti bahwa Mega menghormati kedaulatan RI dan rakyatnya. Beda banget sama SBY dan JK dkk. ***Saya hormati semua mantan presiden RI, karena semuanya menghormati kedaulatan RI dan rakyatnya. Anda tidak senangi SBY-JK, lebih2 setelah RI Dukung Resolusi untuk Iran. Ini tidak ada hubungan sama kedaulatan RI, jadi saya rasa yang anda ingin kemukaan adalah isu 'menghormati rakyatnya'. Boleh saya tahu, 'rakyat' itu siapa saja ? NU dan ormas2 Islam ? Holy Uncle lebih baik usahakan pendekatan RI dengan RRC, tapi pimpinan sekarang terus lebih seneng sama AS karena didikannya memang begitu sih. ***Pendekatan RI dan Tiongkok, menguntung kedua negara, sama sekali tidak karena saya suku Tionghoa. ***Tiongkok saja tetap seneng sama AS, kenapa RI seneng sama AS, anda melihatnya satu hal mustahil ? Mega mau bebas aktif di politik luarnegri sesuai semangat Bandung (kabarnya Dasa Sila itu juga ikut diformulasi oleh Perdana Menteri RRC, lupa namanya). ***Saya lihat pemerintahan SBY lebih berhasil menjalankan politik luarnegeri bebas aktif. Saya selalu ingatkan presiden SBY, minta Ibu Mega mewakili RI ke Pyongyang, mematangkan konsep poros Jakarta-Beijing-Pyongyang. Saya hormati Ibu Mega, tapi sesalkan Ibu Mega kecewa RI Dukung Resolusi untuk Iran. ***PM Tiongkok itu namanya Zhou Enlai. Hidup Chavez! Mari kita tiru Chavez yang rapat kerjasama dengan RRC untuk keuntungan dua pihak, bukan biarkan dikeruk SDA kita ludes oleh Amriks! ***Apa bedanya semboyan Hidup Chavez dan Hidup Bung Karno ? Apa Indonesia lebih baik dan maju di zaman Bung Karno ? ***Setelah simpanan minyak Venezuela habis, menurut anda, Tiongkok masih tetap rapat kerjasama dengan Venezuela ? ***Australia tanpa menjual SDA-nya, masih negara miskin. Menjual SDA lebih bagus dari dipendam terus. Konsentrasikan perhatian pada syarat2 kerjasama dan cara pembayaran, bukannya demi anti AS, merugikan RI tidak apa2. ***Mau Hidup Chavez ? Minta Chavez jangan jual minyak negerinya ke Tiongkok, dipendam saja sampai dunia sudah pakai solar energy, biofuel.. __ Watch free concerts with Pink, Rod Stewart, Oasis and more. Visit MSN Presents today. http://music.msn.com/presents?icid=ncmsnpresentstaglineocid=T002MSN03A07001 - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. - Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free
[mediacare] Re: [nasional-list] Re: Mega Kecewa, RI Dukung Resolusi untuk Iran
Kesaksian Burks bukti bahwa Mega menghormati kedaulatan RI dan rakyatnya. Beda banget sama SBY dan JK dkk. Holy Uncle lebih baik usahakan pendekatan RI dengan RRC, tapi pimpinan sekarang terus lebih seneng sama AS karena didikannya memang begitu sih. Mega mau bebas aktif di politik luarnegri sesuai semangat Bandung (kabarnya Dasa Sila itu juga ikut diformulasi oleh Perdana Menteri RRC, lupa namanya). Hidup Chavez! Mari kita tiru Chavez yang rapat kerjasama dengan RRC untuk keuntungan dua pihak, bukan biarkan dikeruk SDA kita ludes oleh Amriks! TCh darwiniskandard [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In [EMAIL PROTECTED], Holy Uncle [EMAIL PROTECTED] wrote: ***Kenapa ??? ? ***Ibu Mega harapkan dengan mengdiskreditkan administrasi SBY, lebih banyak rakyat pro PDIP. ***Dalam hal ini, saya tidak setuju sikap opportunist Ibu Mega. == ***Kenapa ??? ? 1. Seperti yang dikatakan Megawati : Indonesia yang sudah menjadi sahabat Iran sejak lama 2. Iran Negara tertindas 3. Kenapa Negara lain tidak diperlakukan seperti Iran? 4. Apakah ada jaminan dengan dikeluarkannya Resolusi DK PBB, Amerika Serikat tidak menyerang Iran? Kalau terjadi seperti Irak, apa yang Pemerintah RI lakukan? ***Ibu Mega harapkan dengan mengdiskreditkan administrasi SBY, lebih banyak rakyat pro PDIP. Yang tidak setuju bukan hanya Megawati tetapi dari kelompok lainpun (baik kanan maupun kiri) banyak yang tidak setuju. Apakah ini dianggap mendekreditkan? Apakah kita harus diam kalau pemerintah salah? ***Dalam hal ini, saya tidak setuju sikap opportunist Ibu Mega. Sikap Megawati tetap konsisten dari dahulu : coba lihat tulisan dari kelompok Islam dibawah ini Fauzan Al-anshori http://swaramuslim. net/images/ uploads/xfiles/ Fred_burks3. jpg Sidang ketiga belas (13/1) kasus dugaan terorisme terhadap Ustad Abu Bakar Ba'asyir ini sungguh sangat menarik. Pasalnya, Tim Pembela berhasil menghadirkan saksi meringankan (adecharge) yang sangat signifikan, yakni Prof.Dr. Syafii Maarif, Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Fred Burks, mantan penerjemah di Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS). Kesaksian Pak Syafii atas intervensi pemerintah AS terhadap kasus Ust Abu ini sebenarnya sudah ditulisnya sendiri di rubrik Resonansi HU Republika (13/4/04) ketika ia diminta langsung oleh Dubes AS di Jakarta Ralph L Boyce (28/3/04) atas perintah Washington agar melobi Ketua Mahkamah Agung (MA) dan Kapolri supaya Ust Abu tetap ditahan sebelum pemilu dilangsungkan (5/4/04). Untuk kepentingan itu pihak Dubes menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan. Namun, Pak Syafii langsung menolak dengan tegas permintaan tersebut, kendatipun dia sendiri tidak sepaham dengan visi dan misi perjuangan Ust Abu. Pak Syafii minta agar pemerintah AS menghormati keputusan Mahkamah Agung (MA) yang akan membebaskan Ust Abu pada 30 April 2004. Pak Syafii tidak rela dirinya menjadi kacung AS. Adapun kesaksian Fred Burks (lahir 20/2/58), mantan penerjemah Deplu AS pada pertemuan presiden George W Bush dan presiden Megawati di Gedung Putih (19/9/01) sepekan setelah tragedi WTC 11-9 juga melansir sendiri kesaksiannya di koran The Washington Post (9/12/04). Kemudian kesaksian Fred dielaborasi oleh majalah Gatra edisi 1 Januari 2005. Kesaksiannya di persidangan sebenarnya hanya mengulang apa yang pernah dia katakan di kedua media tersebut. Diantaranya, Fred menyebut adanya negosiasi tingkat tinggi, di mana Amerika minta Indonesia menyerahkan Ust Abu ke tahanan Amerika sebagaimana penyerahan Umar Al-Faruq (5/6/02). Tetapi Megawati menolak permintaan itu, dengan alasan Ust Abu dikenal luas di Indonesia sehingga bisa menimbulkan instabilitas politik dan agama yang tidak sanggup dipikulnya, kecuali jika opini publik mendukung langkah itu. Fred juga berkata bahwa tiga pekan sebelum bom Bali (12/10/02) ada pertemuan rahasia di rumah kediaman pribadi Megawati (16/9/02) yang dihadiri oleh Ralph L Boyce, dubes AS untuk Indonesia, Karen Brooks (Direktur Asia National Security Council), seorang perempuan agen CIA yang diperkenalkan sebagai utusan khusus presiden Bush, dan Burks sendiri, sedangkan Megawati hanya sendirian. Dalam pertemuan 20-an menit itu si agen CIA berkata bahwa pemerintah Amerika minta agar Ust Abu diserahkan ke Amerika karena terkait jaringan Al-Qaeda. Penolakan Megawati membuat agen CIA justru mengancam: Jika Ba'asyir tidak diserahkan ke Amerika sebelum Konferensi APEC (enam minggu setelah pertemuan itu) maka situasi akan bertambah sulit. Utusan khusus Bush itu tidak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan situasi akan bertambah sulit tersebut. Pertemuan pun bubar. Bom Bali pun meledak (12/10/02). Burks berkata: Peristiwa itu memberi alasan yang diperlukan Megawati sehingga Ba'asyir ditahan sampai sekarang, meskipun dia (Mega) tidak menyerahkannya ke Amerika. Dan karena mayoritas korban adalah warga Australia (88 orang, ingat sejarah dibentuknya Densus 88), peristiwa itu juga membuat pemerintah dan
[mediacare] Pres. Morales Tanpa SMU, S1, Tundukan Exxon Dkk
Silahkan click Background. Dipilih menjadi Presiden Bolivia, Evo yang petani dan buruh tundukan Exxon Mobile dan raksasa multinasional lainnya untuk merevisi kontrak kerja hingga menguntungkan negeri dan rakyatnya. Bangsa Indonesia pun bisa menirunya! Kalau mau ... Evo MoralesFrom Wikipedia, the free encyclopedia Jump to: navigation, search Juan Evo Morales Ayma - 80th President of Bolivia IncumbentAssumed office January 22, 2006Vice President(s)Álvaro García LineraPreceded by Eduardo Rodríguez - Born October 26, 1959 (age 47) Isallavi, Orinoca, OruroPolitical party Movimiento al Socialismo (MAS) Spouse single Juan Evo Morales Ayma (born October 26, 1959 in Orinoca, Oruro), popularly known as Evo (IPA: [#712;e#946;#798;o]), is the President of Bolivia, and the country's first indigenous head of state since the Spanish Conquest over 470 years ago. Morales is the leader of Bolivia's cocalero movement a loose federation of coca leaf-growing campesinos who are resisting the efforts of the United States government to eradicate coca in the province of Chapare in southeastern Bolivia. Morales is also leader of the Movement for Socialism political party (Movimiento al Socialismo, with the Spanish acronym MAS, meaning more), which was involved in the recent Gas Wars, along with many other groups, commonly referred to as 'social movements'. Contents[hide] 1 Background 2 Farming in the lowlands 3 Union activity 4 1995 election, formation of MAS 5 Water Wars in 2000 6 Expulsion from Parliament 7 The 2002 elections 8 The 2005 elections 9 Domestic Policy 9.1 Politics 9.2 Education reform 9.2.1 Indigenous languages in schools 9.2.2 Reform of religious classes in state schools 9.2.3 Aftermath 9.3 Economy 9.3.1 Nationalization of natural gas industry 9.3.2 Nationalization of mineral resources 9.3.3 Coca 9.3.3.1 Licit and illicit uses 9.3.3.2 Plan Dignidad 9.3.3.3 Opposition to eradication, rise of Morales 9.3.3.4 Morales coalition prevails 9.3.3.5 Processing plant 10 Foreign policy 10.1 World tour 11 Inauguration 12 Style 13 Possible candidate for Nobel Peace Prize 14 Criticism 14.1 Movements for regional autonomy 15 Controversy 15.1 Conflict with Reyes Villa 15.2 Ponchos Rojos 15.3 Advisor faces terrorism charges in Peru 15.4 Miners protest 16 References 17 See also 18 External links // [edit] - Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains.
Re: [mediacare] Re: Syarat S1 Capres akan Jadi Pembahasan Krusial di DPR
Menimbang karena Sdr Danny Lim ini paling tidak menyandang S2, mungkin hampir S3, pandai, bijak dan banyak akalnya serta banyak juga hubungannya mungkin di Uni Eropah, maka dengan sangat hormat sekali diminta membantu bangsa dan rakyat Indonesia yang berjiwa Pancasila untuk mempimpin pelacakan duit Soeharto yang dikabarkan tersimpan di Kerajaan Belanda. Menurut Koran tempo 15 Maret 2007 jumlahnya bisa mencapai 1 M dolar AS! Katanya di Bank Indover, Belanda. Untuk jerih payahnya itu nanti Sdr Denny bila telah berhasil karena kecekatannya, akan uang lelah diberi kira-kira 0, 001% dari seluruh jumlah yang bisa ditarik kembali. Persentase yang kelihatan kecil ini nanti secara nominal akan cukup besar hingga Om Danny bisa hidup layak 3 turunan menjadi Opa yg makmur. Diminta dengan tegas nanti kalau dapat uang terkait jangan lagi dilarikan ke Singapore atau HK, atau Jamaika. Karena akan dikejar oleh intel kita yang canggih modus-modusnya! Hal-hal yang tidak tertulis disini akan ditindaklanjuti melalui PR (Peraturan Rakyat). Selamat bekerja dan banyak sukses, Om Danny! TCh Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul Raden Ayu, kata orang untuk naik ke surga ada dua cara: - Beramal - Memanjat tumpukan kertas hasil seminar Indonesia. Yang Indonesia butuhkan bukan siapa pandai berslogan Pancasila, tapi siapa bisa melaksanakan kebebasan beragama, kemanusiaan beradab, kebangsaan broadminded, kedaulatan rakyat dan keadilan sosial. Yang dibutuhkan Indonesia bukan kelompok posko banjir, tapi orang yang mampu mencegah banjir. Yang dibutuhkan Indonesia bukan S1, S2 dan S3, tapi orang yang mau memuliakan Indonesia secara Total Football-nya Johan Cruijff alias tidak gontok-gontokan, tidak korup dan tidak jam karet. Apakah pemimpin-pemimpin yang ingin memuliakan RI (bukan memuliakan Palestina atau Arab Saudi atau China atau Belanda) ada di Indonesia? Belum tentu, sampai sekarang sih belum kelihatan :-(. Salam hangat, Danny Lim, Nederland --- In mediacare@yahoogroups.com, radenayu asli [EMAIL PROTECTED] wrote: MEMANG ANEH. MAU CARI PEMIMPIN ATAU MEMBUTUHKAN AKADEMISI? RONALD REAGAN, YANG KALAU TAK DIBATASI KONSTITUSI AS BISA MENJADI PRESIDEN UNTUK PRIODE KETIGA, TERNYATA JUGA GAK PUNYA IJASAH S1. TAPI DIA BERHASIL MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI PRESIDEN NEGARA ADIDAYA. PAK HARTO MALAH GAK PUNYA IJAZAH SMU.YANG SEKARANG DI RI PUNYA GELAR DOKTOR, TAPI LIHAT AJA EKONOMI KITA, ANGKA KEMISKINAN BERTAMBAH, PENGANGGURAN MENINGKAT! KUNCINYA, YANG DIBUTUHKAN ADALAH SEORANG PEMIMPIN YANG TEGUH (STRONG LEADERSHIP), BUKAN AKADEMISI, NANTI BISA HANYA WACANA, WACANA. TERIMA KASIH, SEKEDAR URUN REMBUG. --- Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi; Bersyarat S1 berarti negara seribu bencana tidak akan memiliki presiden dari kelas bawah seperti Evo Morales [Bolivia] dari Bolivia atau Luiz Inácio Lula da Silva [Brasilia]. Dengan lain kata dimarginalisasikan hak demokratis rakyat lapisan bawah. Jayalah neo-Mojopahit! http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=286483kat_id=23 Kamis, 15 Maret 2007 22:00:00 Syarat S1 Capres akan Jadi Pembahasan Krusial di DPR Laporan: Yusuf Assidiq Jakarta-RoL--Persyaratan agar calon presiden dan anggota parlemen harus berpendidikan sarjana [S1] seperti tercantum dalam draf RUU Pilpres versi Pemerintah, diperkirakan akan menjadi masalah krusial dalam pembahasannya. Prasyarat tersebut dipastikan akan membuat polemik baru di DPR. Dikatakan oleh Sekjen Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang, menganggap jika masih sekedar usulan, persyaratan minimal sarjana itu boleh-boleh saja. Akan tetapi dirinya memprediksi hal tersebut bakal menjadi masalah krusial apabila sudah sampai pada tahap pembahasan di DPR.Pasti akan terjadi perdebatan alot, karena banyak hal akan menjadi pertimbangan, tandasnya di Jakarta, Kamis (15/3). Sejauh ini dia belum melihat bahwa usulan itu adalah untuk menjegal calon presiden tertentu. Tapi dia meminta agar pemerintah memperhatikan hal tersebut dengan seksama mengingat persyaratan pendidikan formal harus juga dilihat dari realitas yang ada di masyarakat. Kalau kita lihat kenyataanya, maka prasyarat sarjana itu belum cocok. Pemerintah sendiri baru bisa menerapkan program pendidikan dasar 9 tahun. Jadi idealnya kalau mau dibatasi, ya SMP, sebab kalau sarjana kok terlalu tinggi, ujarnya lagi. Maka dari itu, dia meminta Pemerintah supaya jangan hanya melihat sisi pendidikan formal. Karena selama ini pengalaman menunjukan banyak politisi yang tidak punya gelar formal cukup mampu menunjukkan kualitasnya dan tak kalah dengan para profesor atau doktor. Sehingga jangan menyederhanakan persoalan semata-mata dilihat dari gelar, katanya. Bahkan Sebastian khawatir jika standar itu diterapkan, praktek jual beli ijazah palsu akan semakin marak.Kita lihat bahwa kasus ijazah palsu tidak hanya
Re: [mediacare] Syarat S1 Capres akan Jadi Pembahasan Krusial di DPR
Betul! Morales yang petani, pemimpin buruh, Lula yang juga pemimpin buruh belajar sendiri sampai diakui sebagai ekonom pintar dan HUGO CHAVEZ, yang hanya kolonel Baret Merah tapi sudah 3 kali menang pemilu dan dipilih oleh 64% rakyat miskin, semuanya yang tidak punya S1 itu sedang memimpin negaranya dengan program yang jelas pro rakyat dan memakai SDA untuk rakyat. Mereka berani duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan iblis agung Bush! Ini beda dengan Indonesia yang pada punya Prof PhD Msci, MA, MBA dan sederetan lagi gelar akademis termasuk PhD ekonomi pertanian IPB waktu jadi presiden: tong kosong yang justru sangat giat memperluas kemiskinan rakyat. Btw, di Nusantara tidak hanya Mojopahit yang feodal, kalau tidak salah kan ada juga Kesultanan Ternate, Tidore dan banyak lagi. Tapi memang negaranya Mahapatih Gajah Mada itulah yang terbesar dan terkuat. Salam, TCh Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi; Bersyarat S1 berarti negara seribu bencana tidak akan memiliki presiden dari kelas bawah seperti Evo Morales [Bolivia] dari Bolivia atau Luiz Inácio Lula da Silva [Brasilia]. Dengan lain kata dimarginalisasikan hak demokratis rakyat lapisan bawah. Jayalah neo-Mojopahit! http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=286483kat_id=23 Kamis, 15 Maret 2007 22:00:00 Syarat S1 Capres akan Jadi Pembahasan Krusial di DPR Laporan: Yusuf Assidiq Jakarta-RoL--Persyaratan agar calon presiden dan anggota parlemen harus berpendidikan sarjana [S1] seperti tercantum dalam draf RUU Pilpres versi Pemerintah, diperkirakan akan menjadi masalah krusial dalam pembahasannya. Prasyarat tersebut dipastikan akan membuat polemik baru di DPR. Dikatakan oleh Sekjen Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang, menganggap jika masih sekedar usulan, persyaratan minimal sarjana itu boleh-boleh saja. Akan tetapi dirinya memprediksi hal tersebut bakal menjadi masalah krusial apabila sudah sampai pada tahap pembahasan di DPR.Pasti akan terjadi perdebatan alot, karena banyak hal akan menjadi pertimbangan, tandasnya di Jakarta, Kamis (15/3). Sejauh ini dia belum melihat bahwa usulan itu adalah untuk menjegal calon presiden tertentu. Tapi dia meminta agar pemerintah memperhatikan hal tersebut dengan seksama mengingat persyaratan pendidikan formal harus juga dilihat dari realitas yang ada di masyarakat. Kalau kita lihat kenyataanya, maka prasyarat sarjana itu belum cocok. Pemerintah sendiri baru bisa menerapkan program pendidikan dasar 9 tahun. Jadi idealnya kalau mau dibatasi, ya SMP, sebab kalau sarjana kok terlalu tinggi, ujarnya lagi. Maka dari itu, dia meminta Pemerintah supaya jangan hanya melihat sisi pendidikan formal. Karena selama ini pengalaman menunjukan banyak politisi yang tidak punya gelar formal cukup mampu menunjukkan kualitasnya dan tak kalah dengan para profesor atau doktor. Sehingga jangan menyederhanakan persoalan semata-mata dilihat dari gelar, katanya. Bahkan Sebastian khawatir jika standar itu diterapkan, praktek jual beli ijazah palsu akan semakin marak.Kita lihat bahwa kasus ijazah palsu tidak hanya terjadi di DPR dan DPRD tetapi juga dalam beberapa kali Pilkada. Sekarang 'kan tidak sulit untuk memperoleh ijazah, orang tidak perlu susah-susah belajar untuk itu, dia menambahkan. Pada kesempatan terpisah, Ketua Fraksi PAN DPR, Zulkifli Hasan juga kurang sependapat dengan syarat capres atau anggota dewan harus sarjana, terlebih jika dimaksdkan untuk menjegal capres tertentu.Kalau seperti itu, kita tidak bisa memahami syarat tersebut, tapi sejauh ini kita belum melihat kecenderungan ke arah sana, kata dia kepada pers. Menurutnya, dalam berpolitik, sebenarnya bukan syarat pendidikan formal yang diutamakan, melainkan dukungan maupun kepercayaan yang diberikan masyarakat. Sebab tidak ada jaminan bahwa seseorang yang memiliki gelar akademis lantas bisa diterima oleh masyarakat. Oleh karenanya, pihaknya akan tetap melihat perkembangannya ke depan. pur - Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta.
[mediacare] Hallo Pak SATO! (China's reply: U.S. has violated human rights)
Mohon dimaaf terlebih dahulu Pak Sato Sakaki, ini ada lagi yang keras kepala seperti Chavez, Morales, Soekarno dan Soviet Union yang nekad melawan politik luar negeri George Bush dan AS umumnya. Politik itu sudah mematikan ratusan ribu orang sipil Irak. PLN AS pernah menyebabkan tewasnya 2 juta orang Vietnam, dan sebelumnya mengakibatkan terbunuhnya sampai 3 juta manusia Indonesia. george tidak punya kata kemanusiaan dalam kamusnya. Pak Sato punya? Sebelum Bapak Sato sebagai fan berat si George akan menumpahkan segala kemarahan kepada RRC yang berdaulat dan sekarang banyak sekali membeli obligasi AS karena deficit si imperialis itu begitu besar, dan menantang kiri kanan seperti kuda lumping lebih baik dipikirkan sangat dalam dan lebar dahulu, supaya jangan lagi tertimpa rasa malu karena dikatakan kurang pengetahuan untuk berdebat secara serius. Berdebatlah dalam jalur yang Bpk sanggup saja. OK? TCh Holy Uncle [EMAIL PROTECTED] wrote: Posted on Fri, Mar. 09, China's reply: U.S. has violated human rights By Edward Cody Washington Post BEIJING - Responding to U.S. complaints, China charged yesterday that the Bush administration had no standing to criticize other countries on human rights because its own record was full of blemishes at home and abroad. The Chinese accusation, in a retort to the State Department's annual human-rights report issued Tuesday, called particular attention to what it said were abuses committed by U.S. troops and intelligence agents against terrorist suspects in Afghanistan, Iraq, and Guantanamo Bay in Cuba. But it also underlined what it described as increased willingness by Washington to spy on its own citizens by monitoring their telephone calls, computer connections and travels. As in previous years, the State Department pointed the finger at human-rights conditions in more than 190 countries and regions, including China, but avoided touching on the human-rights situation in the United States, said the report, issued by Premier Wen Jiabao's office. We urge the U.S. government to acknowledge its own human-rights problems and stop interfering in other countries' internal affairs under the pretext of human rights. The Chinese response to U.S. human-rights concerns has become a fixture over the last eight years. In the first years, it centered on a contention that human rights should be defined to include social and economic improvements, such as health care and education, where the Chinese government can point to rapid progress. These arguments were raised again this year, with charges that racial minorities, women and children suffer disadvantages in the United States. But more recently, the report's tone has sharpened and the sweep of its counteraccusations has broadened as reports accumulate of U.S. abuses abroad against foreigners suspected of connections to terrorism. These include accusations of kidnapping, torture, and imprisonment without legal recourse - the same abuses often raised by the United States with Chinese authorities. The accusations are read by many Chinese as reasons U.S. officials have no right to criticize China over similar human-rights shortcomings. For instance, the latest U.S. official to raise human-rights concerns in Beijing was Deputy Secretary of State John Negroponte, who visited here over the weekend. In his last job, as President Bush's intelligence coordinator, Negroponte oversaw the CIA, whose employees are heavily involved in the detentions and interrogations that have come under sharp criticism from human-rights organizations and that were cited by the Chinese report. The United States has a flagrant record of violating the Geneva Convention in systematically abusing prisoners during the Iraqi war and the war in Afghanistan, the report said, adding later: A Human Rights Watch report in July 2006 said torture and other abuses against detainees in U.S. custody in Iraq were authorized and routine. The Chinese statement was based largely on reports from U.S. newspapers and international human-rights organizations. But it cited the United Nations in singling out for particular criticism a new U.S. law, the U.S. Military Commissions Act, governing how much force may by used in interrogating terrorism suspects. Martin Sheinin, U.N. special rapporteur on the promotion and protection of human rights and fundamental freedom, issued a statement noting that a number of provisions of the act contradict the universal and fundamental principles of fair trial standards and due process enshrined in Common Article 3 of the Geneva Conventions and relevant provisions of the International Convention on Civil Rights and Political Rights, the report said. http://www.philly.com/mld/philly/news/nation/16866209.htm __ Mortgage rates as low as 4.625% - Refinance $150,000 loan for $579 a month. Intro*Terms
[mediacare] Priests to Purify Sacred Mayan Site of Bad Spirits After Bush Visit
Published on Friday, March 9, 2007 by the Associated Press Priests to Purify Sacred Mayan Site of 'Bad Spirits' After Bush Visit by Juan Carlos Llorca GUATEMALA CITY -- Mayan priests will purify a sacred archaeological site to eliminate bad spirits after President Bush visits next week, an official with close ties to the group said Thursday. PRIESTS TO PURIFY SACRED MAYAN ARCHAEOLOGICAL SITE TO ELIMINATE BUSH'S BAD SPIRITS The ruins of Iximche, 30 miles west of the capital of Guatemala City. That a person like (Bush), with the persecution of our migrant brothers in the United States, with the wars he has provoked, is going to walk in our sacred lands, is an offense for the Mayan people and their culture, Juan Tiney, the director of a Mayan nongovernmental organization with close ties to Mayan religious and political leaders, said Thursday. Bush's seven-day tour of Latin America includes a stopover beginning late Sunday in Guatemala. On Monday morning he is scheduled to visit the archaeological site Iximche on the high western plateau in a region of the Central American country populated mostly by Mayans. Tiney said the spirit guides of the Mayan community decided it would be necessary to cleanse the sacred site of bad spirits after Bush's visit so that their ancestors could rest in peace. He also said the rites - which entail chanting and burning incense, herbs and candles _ would prepare the site for the third summit of Latin American Indians March 26-30. Bush's trip has already has sparked protests elsewhere in Latin America, including protests and clashes with police in Brazil hours before his arrival. In Bogota, Colombia, which Bush will visit on Sunday, 200 masked students battled 300 riot police with rocks and small homemade explosives. The tour is aimed at challenging a widespread perception that the United States has neglected the region and at combatting the rising influence of Venezuelan leftist President Hugo Chavez, who has called Bush history's greatest killer and the devil. Iximche, 30 miles west of the capital of Guatemala City, was founded as the capital of the Kaqchiqueles kingdom before the Spanish conquest in 1524. - Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
[mediacare] Bush faces widespread opposition in Latin America
Bush faces widespread opposition in Latin America POSTED: 10:04 p.m. EST, March 8, 2007 var clickExpire = -1; Story Highlights Bush's challenge, experts say, is the widespread rejection of Iraq war Police and protesters clashed in Sao Paulo before Bush arrived Some say Bush's trip is an anti-Hugo Chavez offensive Chavez, the president of Venezuela, has called Bush the devil Adjust font size: WASHINGTON (CNN) -- Experts in Latin American affairs are saying they aren't surprised at the negative reaction President Bush is receiving as he begins a seven-day tour through the region to push for an ethanol alliance with Brazil. His real challenge, however, is that there is an enormous rejection of U.S. foreign policy in the world and America, said Arturo Valenzuela, director of the Center for Latin American Studies at Georgetown University. In other words, there is very little affinity for the president's policies in Iraq and the ways in which he has conducted international relations over these years. (Watch Bush play catch-up with Latin America while most U.S. focus has been on Iraq ) On Thursday, police and protesters clashed in Sao Paulo, Brazil, hours before Bush arrived Thursday evening, The Associated Press reported. No protesters were visible on Bush's route to the city from the airport, but earlier about 6,000 people gathered for a largely peaceful march against Bush, the AP said. (Read full story) Riot police fired tear gas at protesters, sending hundreds fleeing and ducking into businesses to avoid the gas, the AP said. Several protesters said police beat them, according to the news agency. Despite the protests, the United States still wields enormous influence in Latin America, a potential plus for Bush. He's still the president of the United States, said Dan Restrepo of the Center for American Progress. He may be the lame-duck president of the United States, but the U.S. is the most important trading partner for virtually every country in the Americas. With the U.S. focused on Iraq, that strong trading presence is being challenged quietly by China and Russia, and more vocally by Venezuelan President Hugo Chavez, who has referred to his U.S. counterpart as the devil, and is using his country's oil revenues to spread cash and anti-American rhetoric throughout the region. Though some observers see Bush's trip as an anti-Chavez offensive, others see isolating Chavez as a byproduct of a U.S. plan to reduce the region's dependence on oil and ease its widespread poverty. I think, really, the focus is -- let's build up with those in Latin America that see a vision of economic growth, of economic integration, of economic stability, of free-and-fair elections, said David Lewis, an economist for Manchester Trading who specializes in Latin American affairs. Let's build up with those and then we just let the chips fall where they may. If such a plan proves successful, it could contain Chavez and other perceived threats to U.S. interests, he said. Whatever happens during his trip, Bush's real challenge will come afterward, when he will need to deliver on his promise to support changes in immigration policy and persuade the Democratic-controlled Congress to renew his authority to negotiate free-trade agreements. That will be a difficult task to accomplish when U.S. legislators and much of the country are focused not on their neighbors to the south, but on the war in Iraq. Tools: Save | Print | E-mail | Most Popular Next story in World World if(window.location.pathname.indexOf('/2007/WORLD/meast/03/08/iraq.petraeus/index.html')!=-1){cnnAddCSI('cnnNextStoryCSI','/.element/ssi/auto/1.4/sect/WORLD/nextStory0.exclude.html','','');} if(window.location.pathname.indexOf('/2007/WORLD/africa/03/08/somalia.peacekeepers.ap/index.html')!=-1){cnnAddCSI('cnnNextStoryCSI','/.element/ssi/auto/1.4/sect/WORLD/nextStory1.exclude.html','','');} if(window.location.pathname.indexOf('/2007/WORLD/asiapcf/03/08/indonesia.plane.ap/index.html')!=-1){cnnAddCSI('cnnNextStoryCSI','/.element/ssi/auto/1.4/sect/WORLD/nextStory2.exclude.html','','');} [input] [input] [input] Search Topic E-mail Alerts Latin America [input] Brazil [input] International Trade [input] George W. Bush [input] [input] What are E-mail Alerts? | Manage Alerts | Create Your Own - Anger follows Bush overseas Experts in Latin American affairs are saying they aren't surprised at the negative reaction President Bush is receiving as he begins a seven-day tour throug ... - Jackson: wouldn't change career Hawaii copter crash kills 4 Most walkable cities
[mediacare] STOP The WAR - Sisi Lain AS (juga untuk yth Bpk S Sakaki)
Grassroots SDS-MDS NW Arkansas Winter - 2006-07 Fayetteville, Arkansas Live your life not celebrating victories, but overcoming defeats. Hasta la victoria siempre! - Che Guevara. One must endure without losing tenderness. Until victory always! - Che Guevara If I can't dance, it's not my revolution! - Emma Goldman In the end, it is OUR OWN refusal to IMAGINE our own freedom, and then to step outside our 'comfort zone,' that keeps us enslaved... - Bobby, SDS-MDS NW Arkansas All Across the Land (MP3) Sara Thomsen M11 Demonstration for Peace Fayetteville, AR Contact: Rachel Marlow Tel. 501-837-7061 Email: [EMAIL PROTECTED] M11: STOP THE WAR Not One More Death, Not One More Dollar, Not One More Day Members of the OMNI Center for Peace, Justice Ecology are planning a march and rally on March 11th, which marks the fourth anniversary of the Iraq War. Our message is simple: Not one more death, not one more day, not one more dollar. We will come together on March 11, 2007 to show our disagreement with the United States' current military involvement in Iraq and to call on the government to act to end the war. We are in the process of scheduling an array of musicians, poets and speakers, including a veteran from the Iraqi War. Please watch for updates with more details. DRAFT STATEMENT OF UNITY FOR M11 We are witnessing today the largest peace offensive this nation has seen since the Vietnam War. During every war in our history, individuals and groups have opposed our country's involvement, whether on religious, personal, or political grounds. We will come together on March 11, 2007 to show our disagreement with the United States' current military involvement in Iraq and to call on the government to act to end the war. Only continued united action of grassroots activists can stop this war. NOT ONE MORE DAY We call on our government to immediately begin the process of withdrawing all troops from Iraq and to dismantle all U.S. military bases in Iraq. It is time for political and diplomatic solutions to the sectarian conflict, time for an Iraqi-led rebuilding of their country, and time to start bringing U.S. troops home now. Four years is enough. NOT ONE MORE DEATH The invasion and occupation of Iraq is responsible for the unnecessary deaths of over 3,000 U.S. soldiers and possibly hundreds of thousands of Iraqis. Countless more on both sides continue to suffer from the injuries of war. Not one more Iraqi or U.S. soldier or civilian should be killed. NOT ONE MORE DOLLAR The billions of dollars spent on the continued military campaign in Iraq should be redirected toward meeting domestic needs at home and funds should be provided to the Iraqi government to rebuild civilian infrastructure. Congress should end funding for all military purposes in Iraq. Not one more U.S. dollar should be spent sustaining war and occupation. If you would like for information about this topic, or to schedule an interview, please call Rachel Marlow at 501-837-7061, or email Rachel at [EMAIL PROTECTED] UPDATE: For Latest March Information Click HERE Thanks to Peacetrain Radio for the great PSA's promoting the March for Peace! The Revolution Starts Now... with YOU! Students for a Democratic Society (SDS-MDS) now has an official chapter in NW Arkansas! Updates will be made through this website for the time being. To stay informed, subscribe to Guerillas Blog in a reader or via email (see sidebar links), or (best) you can subscribe to the Guerillas Mailing List using the form immediately below this text. Stay tuned for more information and organizing updates in the weeks and months ahead! We need STUDENT ORGANIZERS for local campuses. To join SDS-MDS, click HERE. SDS-MDS NW Arkansas Chapter phone number is: 1-800-252-4012. Ema + il + SDS-M + DS N + W + Arkans + as + + ) //-- Email SDS-MDS NW ArkansasEmail SDS-MDS NW Arkansas The Historic Struggle Continues... Join SDS-MDS Today - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
[mediacare] Re: Berapa sebenarnya Isteri Bung Karno?
Romantisme di perjuangan dalam konteks ini ialah selalu eksisnya sosok negatif yang selalu neko-neko merekayasa perlawanan untuk menghitamkan tokoh yang teramat besar formatnya dalam sejarah. Seperti Founding Father cum Presiden Soekarno. Dari Rosihan Anwar, sampai wartawan dan cerpenis mikro imut-imut di LA, yang pada ketakutan berat sama Soekarno, Garin Nugroho, Chavez, dan Morales. Singkatnya mereka kan dihinggapi fobia pada semua Daud yang berani berlawan demi keadilan terhadap Goliat AS yang sering bertingkah sebagai barbar moderen. Kekerdilan para pakar rekayasa dalam berhamba tersebut sering sangat menggelikan lo! Viva Chavez! Socialismo o muerte! (Yel ini pasti akan terbit di Indonesia juga) TCh ~=RKarma=~ [EMAIL PROTECTED] wrote: Dengan Segala Hormat, Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Bung Karno ternyata masih banyak kelebihannya dan sampai saat ini belum ada yang mencapai derajat beliau walau presiden AS sekalipun ( Kennedy angkat topi kepada belaiu dan mengirimkan adik beliau Jaksa Agung untuk berunding). Sebagai putra Fajar ( baca Dibawah Bendera Revolusi beliau ) sampai sekarang belum di lahirkan kembali Pemimpin Besar sepert Bung Karno, banggalah Bangsa Indonesia mempunyai Putra Bangsa seperti beliau yang sampai saat ini belum bisa membalas jasa beliau apa lagi menjalankan pokok2 pikiran beliau untuk memajukan Bangsa Kuli Indonesia yang tahun 30 memakai capil dan memanggul pacul tapi sekarang berjas dan berdasi tapi isi nya tetap kepribadian kuli. Salam Merdeka Rurun Karma heri latief [EMAIL PROTECTED] wrote:
[mediacare] Re: [nasional-list] Megawati dan Gus Dur Tidak Terganggu Tayangan Parodi di TV
Jadi geli mr Holy kok ikut latah hampir persis Jen Pur Djalal sang Menkominfo. Kok repot bener sih? Gus Dur dan Megawati sih tenang saja karena ditindas selama Orba Suharto, tumbuh sebagai demokrat, bisa menghargai pendapat orang meski nyelekit banget. Parodia ria juga ekspresi seni. Kel cendana milih diam seribu kata, kalau protes kan semakin kenceng kritik masyarakat sama mereka kan? Lalu yg di pemerintah sekarang, diwakili sama jen Djalal yang tentu saja kayak kena sengat tawon karena semuanya kan di didik di Akedemi, di AS segala untuk meredam kritik masarakat, menumpas protes, biar kekuasaan otoriter jalan mulus. Buat labanya yg kuasa dan modal LN. mereka juga pada mantan ajudan Suharto, jadi memang terlatih bener deh dalam perihal gebuk menggebuk. Buat mereka parodia politica pasti dirasakan paiit banget, kuping pada meraah banget. Megawati dan PDIP mustinya niru GD yaitu sediakan pengacara dong, pokoknya harus membela para seniman tv itu masak hak kemukakan pendapat mau di somasi. Semua anak didik Pak Harto yang militer dan sipil yang sekarang tetap berkuasa harusnya disekolahkan lagi ke Amriks belajar pondamen-pondamen demokrasi. Bikin malu Amriks kan, sudah diberi restu dan dipuji kelangit karena diplih langsung kok kena parodi aja jadi kelimpungan. hahaha . Djalal, dan SBY-JK seluruh pemerintah mustinya mencontoh Hugo CHAVEZ. Biar dimaki, di parodi, di intrik cia, tetap saja tegar kerja mengentaskan kemiskinan rakyat kecil. Hugo cuman kolonel loh, sedang ybs itu jenderal semua. Gak ada kerja konkrit, di parodi sedikit saja terus mau somasi Pikiran somasi yang lucudari Menkominfo ini mudah-mudahan akan jadi tema baru dalam parodi itu! TCh Holy Uncle [EMAIL PROTECTED] wrote: ***Rasanya Ibu Mega pernah aduhkan satu majalah kasus fitnah di pengadilan. ***Acara Republik Mimpi disenangi banyak orang, calon pemilih di pemilu 2009. Tidak aneh Megawati dan Gus Dur Tidak Terganggu Tayangan Parodi di TV. ***Pramono Anung, mengemukakan bahwa Megawati Soekarnoputri menilai penampilan tokoh Megakarti yang menirukan sosok perempuan Presiden RI pertama itu dinilai masih dalam batas kewajaran. ***Batas kewajaran banyak definisi. Bila perlu, PDIP bisa ambil tindakan hukum, juga bisa gunakan Metro TV di kampanye yang akan datang. ***PARTI butuh koalisi dengan parpol lain untuk memasuki arena politik nasional. Somasi si Lieus cuma satu testing, tidak usah bingung. Saya dukung taktik PARTI. Megawati dan Gus Dur Tidak Terganggu Tayangan Parodi di TV Jakarta (ANTARA News) - Megawati Soekarnoputri, Presiden RI periode 2001-2004, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjadi Presiden RI periode 1999-2001 secara terpisah menyatakan tidak terganggu atas tayangan parodi politik di televisi, sekalipun sering menampilkan sosok mirip mereka masing-masing. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sesjen DPP PDIP), Pramono Anung, mengemukakan bahwa Megawati Soekarnoputri menilai penampilan tokoh Megakarti yang menirukan sosok perempuan Presiden RI pertama itu dinilai masih dalam batas kewajaran. Ibu tidak pernah komentar, dan senyum-senyum saja melihat tontonan yang menampilkan sosok Megakarti, kata Pramono Anung kepada para wartawan. Oleh karena itu, ia berpendapat, adanya rencana Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) melakukan somasi terhadap penyelenggara tayangan parodi politik di televisi menunjukkan betapa Pemerintah memiliki telinga tipis, dan tidak siap menerima kritik. Ini konsekuensi pemimpin dan pemerintah yang lahir dalam era reformasi, yang menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berekspresi. Para pemimpin itu harus siap menghadapi parodi politik, ujarnya. Apalagi, ia menilai, parodi yang ditampilkan itu mengungkapkan realitas yang selama ini dirasakan dalam masyarakat. Oleh karena itu, ia mengemukakan, jika alasan somasi yang bakal diajukan Pemerintah itu berkaitan dengan soal etis atau tidak etis, maka sebaiknya masyarakatlah yang memberikan penilaian. Silakan tanya masyarakat, apa betul acara itu tidak etis? Masyarakat itu sudah pintar dan punya swa-sensor dalam dirinya untuk menentukan etis tidaknya sebuah tayangan televisi, kata Pramono. Ia pun menyatakan, somasi yang bakal ditempuh Menkominfo itu sama saja dengan membesar-besarkan persoalan yang tak bermanfaat banyak bagi masyarakat luas. Sementara itu, Gus Dur mengaku terkejut dengan rencana somasi Menkominfo ke stasiun televisi yang menayangkan parodi politik, seperti Metro TV yang melibatkan pakar komunikasi politik Effendi Ghazali. Bahkan, Gus Dur mengemukakan, sudah menyiapkan kuasa hukum dari DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membela tayangan parodi tersebut, bila Menkominfo melakukan somasi, demikian keterangan Effendi Ghazali kepada wartawan seusai membesuk Gus Dur yang menjalani perawatan kesehatan di Ruang Cenderawasih Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat
[mediacare] Anti-imperialism vs. anti-Americanism: an exchange of letters (World Socialist WebSite)
Mungkin dapat meluaskan cakrawala pemikiran? Anti-imperialism vs. anti-Americanism: an exchange of letters 26 February 2007 Use this version to print | Send this link by email | Email the author The following is an exchange of letters with a reader on the article Blaming the Iraqis: A new cover-up for American militarism. You are absolutely right! And the first one in print to say so. My husband and I have noticed that diversionary tactic in political speeches. But what else can they do in this political shell game? The Blaming Iran tactic seems to have failed (so far), so they need to place the blame somewhere. The Iraqis are like the likely choice. Remember, many Americans still think Saddam was behind 9/11! The fact that the massacres did not start till after the US invasion has already been forgotten by the US public. Just keep talking about Brittany Spears shaved head and lack of underwear, and the latest X-Box, and they forget there even is a war. In the recent documentary on the Iraq war, Ground Truth, a 25-year-old soldier who lost a hand said that when he got home someone asked him how it happened. When he answered that hed lost it in the war, the next question was, What war? He answered, The Iraq war. The response was, Really? Is that still going on? The US never had the right to invade Iraq, just like the Nazis had no right to invade Poland, France, Czechoslovakia, Finland, Russia, etc. The people of those countries sabotaged Nazi trains and killed as many German soldiers as they could. Were they right? Or were they wrong? If another country invaded the USA, would it be wrong for US citizens to sabotage and to kill the invading soldiers? I think all killing is wrong, but we should apply the same rules. Its pathetic for American soldiers to play Innocent Victim when they invade a country that has done nothing to them, bomb villages, torture innocent civilians, rape 12-year-old girls and set them on fire The survivors are going to take revenge on the next American soldier they see. And the soldiers in this war dont even have the excuse that they were drafted. They volunteered to go kill, but cant understand why anybody would want to shoot them. Lets get real. Americans paradoxically think of themselves as saints with God on their side and as Tough Guys who have every right to do anything to anybody if it gives them a little more oil for their SUVs, or more land stolen from Native Americans and Mexico, or passage for their ships, such as taking the Panama Canal from Colombia. I cant even figure out why we went to war with Vietnam, or fermented assassinations in Indonesia, Angola, Chile and Chad, just to name a few. I wish the US Government would at least stop being so hypocritical and admit they dont give a rats ass that theyre murdering innocent men, women, and children for money, instead of justifying it by saying they are bringing Democracy to a country, or Liberating it from and evil dictator, or saving them from Communism, or by lying that Iraq was behind 9/11, or they had WMDs, or whatever the latest bogeyman happens to be. Iraq never attacked the US, just like Vietnam, El Salvador, Guatemala, Chile, Mexico, Cuba, Colombia, Venezuela, Panama or the other tiny little, unknown countries which never attacked the US. Yet the US always manages to find a pretext for killing innocent people there. Its all about money! Sorry about the rant. I just finished reading Fiasco and Im pissed. Not only is this an evil, greedy government, it is also incredibly and absolutely incompetent! Which reminds me of the great quote by Will Durant: A civilization cannot be destroyed unless it has already been destroyed within. MB 20 February 2007 * * * Dear MB, Your response to Patrick Martins article Blaming the Iraqis: A new cover-up for American militarism is welcome. We can certainly appreciate the anger and frustration you feel over the rapacious and criminal war being waged by the Bush administration. But the salient point here is that you are not alone in this view. There continues to be no political outlet for the mass opposition to the war that revealed itself in the repudiation of Bushs policies in the 2006 mid-term election. The lack of any genuine outlet for antiwar sentiment within the two-party system has been underscored by the post-election prostration of the Democratic Party opponents of the war. Your letter indicates a more than passing familiarity with the crimes of US imperialism over the last six decades. But it is now time to place these events within a proper analytical framework, or, as the great philosopher Spinoza once wrote, Not to laugh, not to weep, but to understand. When you say, The fact that the massacres did not start till after the US invasion has already been forgotten by the US public, it is time to pause. I think you tend to identify
[mediacare] Mark McGowan Kick George Bush's Ass
Long live Hugo Chavez! MARK MCGOWANKICK GEORGE BUSH'S ASS update fri 23 feb i have been kicked in the ass continuously on the streets of new york. i have also been confronted by very angry bush supporters who have literally scared me so much so that i have had to abandon doing it on the streets and i am now just crawling around the scope art fair as i fear for my life. mark mcgowan KICK GEORGE BUSH'S ASS for more info contact London 07944533010 New York 212 268 1522 SCOPE NEW YORK The event will start at the main entrance to the Scope Arrt Fair The Tent at Lincoln Center Damrosch Park, Corner of 62 Street and 10th Avenue 3pm Thursday 22nd February 2007 KICK GEORGE BUSH'S ASS by Mark McGowan Presented by CHARLIE SMITH london In an extraordinary art performance, the internationally-renowned controversial British performance artist Mark McGowan will dress up as the President George Bush and crawl on his hands and knees for nonstop for an incredible 72 hours. He will be covering an amazing 36 miles on the streets of New York. McGowan will have a sign on his posterior saying KICK MY ASS. He will be inviting members of the public, New Yorkers and allcomers to kick the sign. The event will start at Scope Art Fair on Thursday, February 22nd, 2007 at 3pm, and circumnavigate New York. McGowan will be wearing knee pads and a cushion will be placed inside his pants. McGowan says that he is offering the people of America, New York and visitors a service a kind of theraputic engagement. Hopefully people will be able to come and kick me (the President, George Bush) as hard as they like, and gain some comfort in the fact that they can say I kicked George in the ass. On a more serious note this is a protest against George Bush and his policies and i am expecting injuries, i just hope not to severe. One of the most controversial performance artists of the UK today, Mark McGowan ate a swan in a protest against the monarchy, the rich and the upper classes after receiving death threats from animal rights groups. In a performance called Dead Soldier, Mark McGowan dressed up in army fatigues and lay down in New Street, in Birmingham City Centre, curled up in a ball for one week. FOR MORE INFO 07944533010 [EMAIL PROTECTED]KICK GEORGE BUSHS ASS new york 2007LinksPAST EXHIBITIONS/EVENTSCHANNEL 4 SWAN NEWS SHORT VIDEOSCOPE NEW YORK My Info:Name:Mark McGowan 07944533010 Email:[EMAIL PROTECTED] geovisit(); - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends.
[mediacare] Re: [nasional-list] Habibie Calon Presiden?
Habib Indonebia musti jadi ketua tim suksesnya. Kita cepet-cepet yuk mendaftar ke Icmi biar terbuka peluang lebar menjadi pejabat tinggi. TCh DR. Alexander Tjaniago [EMAIL PROTECTED] wrote: DPP PPP berhasrat pada Pemilu 2009 untuk mengajukan BJ Habibie sebagai Capres, demkian dinyatakan oleh Wakil Sekretaris DPW PPP Jateng, Tafrikhan Marzuki (SUARA MERDEKA, 10 Januari 2007). Pembaca silahkan mengikuti Gambar pada Lampiran, sebuah Gambar yang sampai keseluruh pojok Dunia, yang melihatkan kharakter seorang Wakil Presiden R.I., yang sedang mencium tangan Godfathernya - Jendral Dwifungsi ABRI Suharto. Gambar dari Publikasi Surat Kabar Jerman SÜDDEUTSCHE ZEITUNG, München, Samstag/Sonntag, 16/17.Mai 1998. Dr.Alexander Tjaniago - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/ - Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users.
[mediacare] Re: [HKSIS] Fw: Korupsi di Bawah Rp 25 Juta Diampuni
Semua korupsi yang teri apalagi yang kakap harus diberantas dong! Kita sebagai bangsa yang berbudi adiluhung ya sukarlah menerapkan hukuman mati, spt di RRC yang hasilnya kelihatan bagus. Kita menerima saja nasib tinggalan Orba, jadi korpusi masih akan marak 100 tahun lagi kan? Dari biang kerok korpusi yang disebut Raja Koruptor sampai yang kecil harus ditumpas. Saya agak heran pada Pak Chan yang jadi ikut-ikutan menaruh belas kasihan, padahal biasanya tegar dan konsekuen menyebarkan perlunya supremasi negara hukum. Pemerintah itu termasuk perda-perda orangnya ratusan ribu, cuma kerjanya loyo dan sifatnya juga banyak yang sontoloyo.Ini birokrasi tinggalan Orba yg rentan KKN. Yang perlu diperbaiki dengan cepat ialah bidang yustisia, kalau perlu diperbanyak stafnya. Lalu bersama Polri yang harus dibersihkan juga dari sifat korup, semuanya harus bisa menangani segala kasus korupsi, teri apa kakap, termasuknya Rajanya yang kaya yayasan. Bayangin aja kalau dari 3 juta PNS yang korup cuman dibawah Rp 25 juta ada misalnya, hanya misal lo, 1 juta, berapa sudah kerugihan negara? Ditambah yang kakap-kakap??? Kita yang pada latah kagum sama RRC harus berani dan siap mental juga mengambill caranya RRC membrantas korupsi: tembak mati di lapangan sepak bola! Dalam waktu 10 tahun korupsi di Indonesia bakalan turun anjlok dibatas yang dapat ditoleransi. Coba deh, atau mau tarohan nih? TCh samiaji [EMAIL PROTECTED] wrote: Mencuri ayam karena lapar ... dihajar sampai mati !!! - Original Message - From: ChanCT To: HKSIS-Group Sent: Wednesday, February 07, 2007 9:39 AM Subject: [HKSIS] Fw: Korupsi di Bawah Rp 25 Juta Diampuni Yah, ... mungkin Pemerintah sudah kebingungan begitu banyaknya, sudah begitu membudaya-nya korupsi dinegeri ini, ... jadi kalau masih juga mau ngurusi koruptor dibawah 25 juta, entah sampai berapa puluh tahun baru bisa diurus. Jadi? Dahulukan dan utamakanlah koruptor-koruptor kakap, yang lebih merugikan rakyat banyak dan sangat-sangat mencelakakan ekonomi nasional negeri ini. Tapi, mampu dan cukup kuatkah melawan petinggi-petinggi yang korup? Inilah tantangan berat Pemerintah SBY-JK, berani unjuk gigi, adu otot melaksanakan janji-janji-muluknya ketika pilpres 2004 yl., dan sudah lewat 2 tahun belum juga ada bayangnnya akan terlaksana. Salam, ChanCT - Original Message - From: Sunny To: Undisclosed-Recipient:; Sent: Wednesday, 7 February, 2007 6:38 Subject: Korupsi di Bawah Rp 25 Juta Diampuni HARIAN KOMENTAR 07 February 2007 Isi draf RUU Tipikor Korupsi di Bawah Rp 25 Juta Diampuni Menarik disimak isi draf RUU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Selain menyebutkan tidak ada hukuman mati bagi para koruptor, ternyata pelaku korupsi di bawah Rp 25 juta, akan diampuni dan tidak dijebloskan ke dalam penjara dalam arti akan dilakukan penghentian tuntutan terhadap mereka. Tapi pembebasan dari tuntu-tan itu ada syaratnya. Pelaku korupsi Rp 25 juta ke bawah harus mengakui kesalahannya dan mengembalikan hasil ke-jahatan tersebut kepada ne-gara. Demikian salah satu bo-coran Draf RUU Tipikor yang tengah disusun saat ini. Tim penyusun RUU Tipikor, Andi Hamzah sebagaimana dilansir mediaindo.co.id, Se-lasa (06/02), turut membe-narkan ketentuan tersebut. Pada bagian lain, disebutkan dalam RUU tersebut, ancaman maksimal bagi pelaku korupsi hanya hukuman seumur hidup. Pidana seumur hidup ini di-jatuhkan, kata Andi Hamzah, yakni bagi pejabat publik yang menggelapkan uang senilai di atas Rp 5 miliar. Dan itu me-rupakan dana bencana alam, bencana sosial, dan krisis ekonomi. Draf berdasarkan hasil rapat tim 30 Januari lalu itu ber-beda dengan UU 20/2001 ten-tang Pemberantasan Tipikor pada Pasal 2 ayat (2) yang mencantumkan ketentuan tentang pidana mati bagi pe-laku korupsi dalam keadaan tertentu. Menurut Hamzah, keten-tuan yang menghapus pidana mati itu disesuaikan dengan konvensi internasional. Selain itu, jika hukuman mati di-berlakukan, Indonesia akan kesulitan mengekstradisi pelaku korupsi yang ada di luar negeri. Kita mengikuti konvensi in-ternasional. Kalau ada huku-man mati, kita akan kesulitan untuk melakukan ekstradisi, katanya. Meskipun demikian, Andi mengatakan draf RUU yang ditanganinya lebih luas mengatur penanganan tin-dak pidana korupsi jika di-bandingkan dengan UU 20/2001. RUU itu juga menentukan penyidikan kasus korupsi di-lakukan kepolisian, kejaksa-an, dan penyidik pada KPK (Pasal 36). Namun, hasil pe-nyidikan oleh penyidik itu di-serahkan kepada jaksa pe-nuntut umum (Pasal 37). KPK hanya berwenang sam-pai tingkat penyidikan, tidak seperti sekarang yang ber-wenang hingga penuntutan. Pengadilan korupsi dilakukan pengadilan negeri setempat untuk diperiksa dan diputus majelis hakim khusus tindak pidana korupsi. Pengadilan khusus itu dibentuk selambat-lambatnya satu tahun setelah
[mediacare] Re: #sastra-pembebasan# Re: Jakarta Kebanjiran (korupsi)
Maap nimbrung. Memang sensibel sekali, untuk RRC, juga Indonesia, dll. Di Amriks juga masih ada banyak negara bagiannya yang masih memakai hukuman mati. Mereka yg didalam death row itu yang membunuh, korbannya satu atau lebih manusia. Lah korupsi itu apalagi yang kelas kakap atau kelas teri dibawah Rp 25 juta kalau dampaknya dihitung, korbannya kan di Indonesia puluhan atau ratusan juta orang. Dampak sangat negatipnya pada Mutu Kehidupan bangsa yang malang ini. Bocah kurang protein dan dibodokan! Jadi mari kita contoh RRC, apalagi kalau ketua HAM PBB itu sudah ngerti. Jangan ada kemunafikan dalam persepsi humanisme. Lihat bangsa yang melata ini, karena korupsi yang membudaya sejak awal pembangunan Orba. TCh HINU E. SAYONO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketika pertama kali Pemerintah Cina memutuskan menghukum mati koruptor dan kemudia mengeksekusinya, Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang berkedudukan di Geneva, protes keras. Bahkan Ketuanya, seorang wanita dari AS, meluangkan waktu untuk bergegas ke Bejing untuk menemui para petinggi Cina guna menyampaikan protes kerasnya. Protes keras Komisi HAM PBB tersebut, tentu saja, didasarkan pada hak asasi manusia yang bersumber dari individualisme. Para petinggi Cina menjawab, justru menjatuhkan hukuman mati bagi koruptor adalah sesuai dengan kepentingan nasional, bukan berdasarkan HAM orang perseorangan. Lho kok?, tukas sang Ketua Komisi HAM. Argumentasi para petinggi Cina secara garis besarnya adalah sebagai berikut. Kalau para koruptor tidak dihukum mati, melainkan hanya dijatuhi hukuman penjara saja, anda dapat membayangkan berapa penjara yang harus dibangun. Dan anda bisa menghitung berapa biaya untuk menghidupi para koruptor yang dipelihara atau dipondokkan di rumah pondokan negara tersebut. Belum lagi biaya untuk menggaji para pegawai rumah pondokan negara tersebut. Karena Cina memiliki kemampuan penyediaan anggaran yang terbatas, dan yang masih ada warga Cina yang berjumlah 1 milyar lagi yang masih harus diurus, maka pelarangan atau penghapusan hukuman mati bagi koruptor, untuk kemudian dipondokkan di rumah pondokan negara tersebut, akan menyedot dana yang amat luar biasa jumlahnya. Hal ini berarti Pemerintah Cina secara sadar dan terprogram akan menelantarkan warga yang tidak korupsi. Dan itu justru melanggar HAM sebagian terbesar warga Cina. Justru demi alasan melindungi HAM bagi sebagian terbesar warga Cina, maka para koruptor lebih baik ditembak mati saja. Kami sudah mempertimbangkan hal ini secara mendalam. Ketua Komisi HAM PBB terkaget-kaget dengan argumentasi petinggi Cina yang ditemuinya. Setelah dipikir-pikir, kok make sense ya. Maka pulanglah dia balik ke Geneva. Dia memperoleh pelajaran baru justru di negara yang paling sering dicap melanggar HAM. Itu cerita seorang pejabat tinggi Cina. Pelajaran yang dapat diambil dari dialog para petinggi Cina dengan Ketua Komisi HAM PBB adalah bahwa HAM tidaklah bersifat individual. Hal ini mengingatkan diriku bahwa Bung Karno pernah mengatakan bahwa semua keputusan yang bersifat nasional harus didasarkan pada asas Pro Bono Publico (untuk kepentingan atau kemaslahatan sebagian terbesar warga bangsa). Salam, HES -- heri latief [EMAIL PROTECTED] wrote: dor untuk koruptor? rrt telah menjalaninya, di tiongkok hukuman mati buat koruptor adalah kenyataan, di indonesia koruptor dijadikan pahlawan pembangunan. bingung gak tuh? salam, hl ati gustiati [EMAIL PROTECTED] wrote: Korupsi itu penyakit yg sudah mendarah daging ditubuh indonesia, racun nya cukup ganas dan sudah terlihat nyata dalam tubuh rakyat nya yg kurus loyo kumuh dan menggeletak mati dalam keputus asaan. Bisakah penyakit ini diobati ? yeah its called bang bang alias dor dor di jidat !! hukuman mati bagi koruptor ? WHY NOT ? pencuri yg membuat rakyat menderita sama dengan pembunuhan masal secara perlahan lahan... salam' O heri latief [EMAIL PROTECTED] wrote: tau gak, kita muter-muter ngomong apa aja tentang indonesia, eh ujung2nya duit (korupsi). melawan banjir adalah membasmi korupsi dan membersihkan diri. salam, hl HINU E. SAYONO wrote: Harap maklum, itu adalah proyek yang didanai oleh APBN dan APBD. Siapa bisa bosan? Rejeki, rejeki, rejeki (Sri Rejeki yang aku kenal, duluuu tinggal di Jalan Gondangdia Lama. Sekarang entah sudah pindah kemana.) Kang becak wrote: Konyol, Membosankan. Selalu berulang, Sepanjang zaman. - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. [Non-text portions of this message have been removed] - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed] http://www.geocities.com/herilatief/ [EMAIL PROTECTED] http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ Informasi tentang KUDETA 65/Coup d'etat '65 Klik: http://www.progind.net/ - Cheap
[mediacare] Re: [HKSIS] Golkar: Partai Oposisi adalah Kecelakaan - Negara Gagal, Masyarakat Harus Bangkit
Mala petaka fatal untuk berpuluh-puluh tahun bisa terjadi kalau Golkar akan mencapai cita-citanya yaitu terus menerus memerintah spt UMNO di Malaysia atau LDP di Jepang. Kalla pernah bilang ini waktu pulang dari studi banding di jepang tahun 2006. PG sebenarnya partai yang tidak jelas ideologinya. Kalau mencari kekayaan melalui kekuasaan tidak kita hitung termasuk ideologi juga. Golkar telah menjadi satu dari dua kaki Orba nya Suharto. Mereka berhasil membawa Indonesia keterpurukan yang menbghancurkan negara kayak sekarang. Jadi kalau rakyat Indonesia akan dapat lagi dibohongi dan enggak tahan money politik ya Golkar bisa sering memang pemilu dan pilpres. Atau malah menang terus puluhan tahun. Jadi jelasnya kan terserah sama kita pemilih saja, mau ginian terus atau mau perubahan yang bener. Bukan perubahan dalam gaya SBY dan MHJK. Yang melestarikan orbaisme. Kalau rakyat ingin perbaikan hidup ya harus tolak Golkar. TCh HKSIS [EMAIL PROTECTED] wrote: Senin, 05 Februari 2007 Golkar: Partai Oposisi adalah Kecelakaan Harmoko Nilai Parpol Baru adalah Ancaman Eksternal Jakarta, Kompas - Partai Golkar diharapkan tidak malu-malu menegaskan targetnya memenangi Pemilihan Umum 2009. Sudah sewajarnya sebuah partai politik dilahirkan untuk mencari jalan pada kekuasaan, dan menjadi partai oposisi hanyalah sebuah kecelakaan. Hal itu mengemuka dalam sarasehan antargenerasi Partai Golkar yang diselenggarakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (3/2). Acara itu dihadiri Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla serta mantan pengurus Golkar sejak tahun 1978 yang memberikan kesaksian, seperti R Soekardi, Oetojo Oesman, Rachmat Witoelar, Harmoko, Moerdiono, dan Ny Sulasikin Murpratomo. Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan tidak ada parpol yang mau menjadi oposisi. Cita- cita semua parpol adalah menjalankan pemerintahan dan kenegaraan. Merujuk pengalaman di sejumlah negara, seperti Malaysia dan Jepang, sebuah partai bertahan lama jika peran dalam pemerintahannya dapat memajukan bangsanya. Jusuf Kalla juga menekankan, parpol yang baik adalah yang melayani bangsanya. Dalam rentang lima tahun, empat tahun digunakan untuk membicarakan soal ekonomi-sosial, sedangkan kampanye dibicarakan setahun terakhir saja. Berbuat baik kepada rakyat adalah bentuk kampanye terbaik, ujarnya. Sebagian besar politisi senior Partai Golkar juga menekankan, parpol didirikan untuk berkuasa. Soekardi menyebutkan, lebih baik parpol tidak didirikan jika tidak ada keinginan berkuasa. Partai Golkar tak perlu malu mengakui ingin berkuasa karena itu bukan sesuatu yang jelek. Harmoko menekankan, konsolidasi internal mesti dilakukan dan tetap menjaga agar kader bisa memahami ruh partai. Ancaman eksternal adalah tumbuhnya parpol baru yang juga mengedepankan konsep karya kekaryaan yang juga berniat menarik kader Partai Golkar untuk masuk. Moerdiono menekankan, Golkar harus menegaskan keinginan untuk memenangi Pemilu 2009 sebagai jalan untuk memberikan manfaat bagi rakyat. Ini membutuhkan partai yang kuat. Karena itu, setiap kader harus meyakini Golkar adalah parpol yang terbaik. Sementara itu, saat membuka rapat koordinasi nasional bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, serta riset dan teknologi Partai Golkar, Sabtu malam, Jusuf Kalla mengakui, bangsa Indonesia tidak mampu memanfaatkan kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya, negeri ini masih terpuruk di berbagai bidang. (dik/JOS) Senin, 05 Februari 2007 NASIONALNegara Gagal, Masyarakat Harus Bangkit SEMARANG- Masyarakat Indonesia harus bangkit menolong diri sendiri. Negara tidak lagi bisa diharapkan untuk menyejahterakan rakyatnya, karena beban yang terlalu besar. ''Negara kita makin lumpuh akibat terlalu banyak beban. Tanpa formula penyelesaian yang tepat, dalam beberapa tahun ke depan kita akan kolaps. Indonesia akan terhindar dari kehancuran kalau masyarakat mampu bangkit untuk menolong diri sendiri,'' kata pakar pemerintahan Prof Dr M Ryaas Rasyid MA di Semarang, Sabtu (3/2) malam. Dia berbicara selaku ketua umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (Perhimpunan KB PII) Pusat di depan peserta Muswil III Perhimpunan KB PII Jateng di Hotel New Metro. Dikatakan, beban negara di saat krisis sekarang menjadi terlalu besar karena selama ini sektor negara terlalu dominan. ''Semua tergantung pada negara, masyarakat tidak punya inisiatif, sehingga negara makin lumpuh ketika banyak masalah yang harus diselesaikan,'' kata mantan Menteri Negara Otonomi Daerah itu. Ketua Asosiasi Ilmu Pemerintahan Indonesia (AIPI) itu menyebutkan ciri-ciri negara yang mendekati kegagalan. Yaitu kekayaan sumber daya (resources) yang tidak terkelola dengan baik, program-program pemerintah yang salah sasaran, dan birokrasi yang terlalu gemuk sehingga tidak lincah bergerak untuk mengatasi masalah.
[mediacare] PRESIDEN NYEBUR ke LOKASI BANJIR
TERUS SAMBIL NYELEM, NEBAR P E S O N A NIH YE? Presiden Nyebur ke Lokasi Banjir Jum'at, 02 Pebruari 2007 | 19:59 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut merasakan banjir di Jakarta dengan ikut nyebur ke bantaran kali Ciliwung yang sedang meluap. Lokasi banjir yang dikunjungi berada di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sekitar pukul 16.00 WIB, rombongan Presiden ini bergerak meninggalkan kediaman pribadi di Puri Cikeas untuk meninjau lokasi banjir di Jakarta. Ikut dalam rombongan ini Ibu Ani Yudhoyono, Sekertaris Kabinet Sudi Silalahi, Juru Bicara Presiden Andi Malaranggeng dan Dino Pati Djalal. Presiden hanya menumpang Toyota Land Cruiser warna hitam dengan nomor polisi B 307 YD. Sesampainya di Jalan Jati Negara Barat, dia turun dari mobil dan berjalan menuju bantaran kali Ciliwung. Jalan ini tidak luput dari banjir sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Di tempat ini,ketinggian air mencapai selutut Presiden. Celana yang dikenakannya pun basah oleh air banjir. Setelah melihat banjir, Presiden kemudian meninjau lokasi pengungsian warga yang terkena banjir di gedung sekolah Santa Maria. Ribuan warga memadati jalan yang dilalui rombogan Presiden. Beberapa orang mengungsi bersalaman dengan Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono. Di sela-sela meninjau lokasi banjir, Presiden mengatakan dalam jangka menengah dan panjang pemerintah DKI Jakarta harus bekerja sama dengan pemerintah Bogor, Bekasi, dan Tangerang untuk mengatasi banjir ini. Kalau tidak ya akan begini terus, kata Presiden. Pemerintah Pusat, kata dia juga akan membantu mengatasi banjir tahunan ini. Presiden mengaku terus memantau perkembangan banjir dari berita di televisi. Untuk membantu korban banjir, kata Presiden, pemerintah telah menyediakan pos-pos pengungsian yang dilengkapi logistik dan tenaga kesehatan. Di mengatakan polisi dan TNI membantu evakuasi warga yang terkena banjir. Dengan mengenakan jaket warna hitam, Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono sekitar pukul 17.15 meninggalkan lokasi. SUTARTO - 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut.
[mediacare] Kasihan Wolfowitz
Kayak kurang uang saku saja si Paul ini sampai hari minggu yang lalu waktu meninjau Turki sebagai presiden World Bank waktu harus buka sepatu di mesjid Selima yang terkenal ternyata dua-dua kaos kakinya BOLONG sampai jari-jarinya pada mencuat keluar ber eksibisi karena kekurangan hawa segar. Bekas Ambasador AS di Jakarta, salah seorang arsitek agresi Amriks di Irak dan sekarang orang paling berkuasa di keuangan dunia itu langsung diserbu paparazzi pemotret yang banyak yang tiduran dilantai supaya bisa motret secara tepat. Dua tahun yang silam ketika meninjau hasil serangannya di Irak si Paul ini pucat basi gemeteran sekujur badannya didepan kamera TV dan paparazzi juga waktu hotel tempat nginepnya kena diguyur dengan roket oleh para pejoang kemerdekaan. Aneh si Paul ini apa tidak punya sekretaris atau asisten yang mengurusi kaos kaki, underwears, dan under-under nya yang lain yah? Ada nyang mau melamar? TCh - Don't get soaked. Take a quick peak at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.
Re: [mediacare] BERSATULAH!
Pak SS, kalau begini naga-naganya saya juga harus ikutan setuju nih dengan teriakannya Tolak Neo-Kom! Maaf tapi saya terjemahkan jadi TOLAK NEO-KOLONIALISME MARKET! Mohon neoliberalisme perek pasar a la neocons led by Bush Jr jangan dijadikan agama baru. (In God We Trust on the banknotes, kan?) Hanya ekonomi pasar bebas tok engga pakai predikat yang lain-lain akan bikin banyak bangsa-bangsa lebih mati konyol lagi. Saya denger juga kesenjangan sosial di Amrix tambah gawat ya? Apalagi secara global, jangan cuma lihat dari kacamata Amrix dong. Debat nanti kita lanjutin setelah Natal dan Tahun Baru saja. Sekarang kan musti damai. Tapi kasian di Irak, tentara Amrix yang mati sudah lebih dari waktu 9/11, jadi hampir 3000, dan orang sipil Irak yang mati konyol baru 750 000 (menurut sumber amrix). Kasian betul Amrix ya, mundur aja dah dari sana. Damai di bumi! TCh Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED] wrote: TOLAK NEO-KOM! Dukung perekonomian pasar bebas yang menyediakan ketersediaan lapangan kerja yang luas, upah tenaga kerja yang layak (bukan gaji budak), dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan kemakmuran yang terbatas pada para pejabat dan birokrat korup yang mengangkangi badan-badan usaha negara yang dikelola secara serampangan, jadi sapi perah, dan besar pasak daripada tiang. Lihat saja nanti. Kuba di bawah Raul Castro akan mengubur sistem komunisme yang gagal. --- Tejo Sulaksono [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini seruan yang tepat dan pada waktunya! Mari kita resist penindasan. Karena belum ada persaratan untuk perubahan yang mendasar alias revolusioner, ya lewat pemilu, pilpres dan pilkada dulu lah. Alon-alon waton kelakon. Berubah kuantitatif dulu lantas kualitatif yang menyeluruh. Ini theorinya. Tapi siapa tau, kan? Gerak itu kehidupan. Mari kita melihat kearah Timur, nerabas Lautan Pasifik, mengagumi apa yang sedang terjadi di Amerika Selatan. Fidel bisa meninggal. Akan muncul 1000 Fidel. Slamet Natal, Slamet Iduladha, dan Slamet Tahun Baru 2007! TSL heri latief [EMAIL PROTECTED] wrote: SELAMAT HARI NATAL 25 DESEMBER 2006 SELAMAT TAHUN BARU 2007 DAMAILAH SESAMA UMAT BERAGAMA BERSATULAH MELAWAN PENINDASAN salam, heri latief amsterdam, 25/12/2006 http://www.geocities.com/herilatief/ [EMAIL PROTECTED] http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ Informasi tentang KUDETA 65/Coup d'etat '65 Klik: http://www.progind.net/ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - How much free photo storage do you get? Store your holiday snaps for FREE with Yahoo! Photos. Get Yahoo! Photos Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Re: [HKSIS] Taufiq Ismail:: Komunis Telah Membantai 120 Juta Orang di 70 Negara
Naga-naganya di zaman demokrasi ini ada yang kebelet banget supaya ada sikon mirip 1965 dulu. Massa digerakkan, anti-komunisme marak, baju ijo siap hadang. Lalu sasarannya siapa? Soekarno atau yang mirip dia tidak ada. PKI juga belum nongol juga. (Jelas bener banyak yang mimpi ada lagi PKI, biar bisa dituduh mau kudeta, terus rakyat digerakan, parang dan golok, juga senjata api otomatik lantas bekerja. Tapi kan latar belakang sejarah lain banget Perang dingin berubah jadi perang lawan terorisme. Jadi apa-apaan nih? Yg ada kelompok penggede pembantu AS dan para jawara NII. Apa iya yah, AS dan Wahabi berselingkuh mau menguasai, atau memecah NKRI, bagi-bagi kekuasaan? Paranoid kebangeten nih! Liat persetubuhan YZ ME aja yuuk. TCh samiaji [EMAIL PROTECTED] wrote: Taufiq Ismail:: Komunis Telah Membantai 120 Juta Orang di 70 Negara Jumat, 15 Desember 2006 Banyak pemuda keblinger dan tak paham komunisme tapi tiba-tiba gandrung dengan paham ini. Padahal sejarah mencatat, Komunis telah membantai 120 juta orang di 70 negara Hidayatullah.com--Ramai-ramai isu bangkitnya Komunis Gaya Baru (KGB), membuat penyair dan penulis buku Taufiq Ismail ikut bicara. Menurutnya, saat ini banyak kalangan muda kampus yang sedikit keblinger karena ketidaktahuan akan sejarah PKI dan Komunis. Saya sarankan kepada kalangan muda agar rajin membaca buku-buku sejarah. Agar mereka tak mudah melupakan sejarah, katanya kepada www.hidayatullah.com saat dihubungi melalui telpon, Kamis, (14/12) kemarin. Penulis buku Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensi Lekra PKI ini membenarkan jika saat ini ada usaha pembangkitan sisa-sisa kaum komunis dengan berbaju HAM. Sayangnya, menurut Taufiq, banyak kalangan mahasiswa yang justru menjadi kepanjangan tangan komunis dan membela-belanya karena ketidakpahaman akan sejarah. Itulah sebabnya kaum komunis memanfaatkan kampus dan LSM-LSM yang mengaku pembela HAM sebagai wadah dan tempat untuk hidup kembali. Dalam bukunya yang berjudul Katastrofi Mendunia, Taufiq memaparkan data sejarah (kualitatif maupun kuantitatif) tentang kekejaman palu arit di seluruh jagad. Tidak ada satu pun partai politik lain yang dapat menandingi rekor pembantaian yang dilakukan mereka itu, yang masuk secara terselubung mau pun berjelas-jelas dalam program kerja mereka, yaitu perebutan kekuasaan secara revolusi berdarah lewat pertentangan kelas menuju diktator proletariat, baik di abad 20 ini mau pun di abad-abad sebelumnya, jelasnya. Taufiq mengutip buku Dr. Stephane Courtois berjudul Black Book of Communism; Crimes, Terror, Repression yang diterbitkan Harvard Universty Press (2000). Mengejutkan, Curtois menemukan bukti bahwa ideologi komunis telah menyebabkan tewasnya 120 juta manusia di 70 negara. Bercak darah yang ditinggalkan partai Marxis-Leninis-Maois antara lain meliputi Kaukasia, Ukraina, Polandia, Yugoslavia, Azerbaijan, Yaman, Kongo, Mozambique, Ghana, Kuba, juga tersebar di benua Eropa, Asia, Afrika dan Amerika, termasuk Indonesia. Sekadar menyebut contoh, di Burundi, Afrika, pemerintah Marxis membantai 160.000 orang. Ketika Yugoslavia jatuh ke cengkeraman komunis di akhir Perang Dunia II, partisan Marxis anak buah Joseph Tito membantai 500.000 orang. Dalai Lama di Newsweek pada Oktober 1987 menyebutkan, rezim Marxis mengambil-alih Tibet dan sejuta penduduk telah dihabisi di RRC. Di Mozambique, akibat kelompok komunis, 900.000 rakyat mati dalam perang saudara. Data-data lain teramat banyak. Taufiq juga mengutip data angka Iosef Dyadkin (publikasi Samizdat) yang menemukan 52,1 juta rakyat Rusia dibantai rezim Marxis. Anthony Lutz menemukan, 60 juta rakyat Cina dihabisi pemerintahnya. James Nihan mencatat, 105 juta dan Rummel dalam Religion and Society Report mencatat sorban 95,2 juta orang untuk seluruh dunia. Jika diambil rata-rata, akibat ideologi Marxis-Leninis-Maois, keempat sumber di atas diperoleh pembulatan angka 100 juta. Itulah sebabnya Taufiq mengaku heran banyak kalangan muda--yang tak paham sejarah-- begitu simpati pada Komunis yang sering bersandar di lembaga-lembaga advokasi atau HAM. HAM itu baik, tetapi dalam membela HAM itu menyembunyikan agenda terselubung karena ada bau propaganda komunis, ujarnya. Taufiq adalah salah satu saksi sejarah yang mengalami hiruk-pikuk kekejaman PKI sekitar tahun 1965. Mata kami tidak bisa dikelabui bahwa di belakang kalian (LSM yang mengaku pejuang HAM) ada penyusup, yakni orang-orang PKI, tambahnya. [cha,pam] Jumat, 15 Desember 2006 Banyak pemuda keblinger dan tak paham komunisme tapi tiba-tiba gandrung dengan paham ini. Padahal sejarah mencatat, Komunis telah membantai 120 juta orang di 70 negara Hidayatullah.com--Ramai-ramai isu bangkitnya Komunis Gaya Baru (KGB), membuat penyair dan penulis buku Taufiq Ismail ikut bicara. Menurutnya, saat ini banyak kalangan muda kampus yang sedikit