Re: [mediacare] Kaltim Inginkan Bentuk Federal?

2007-10-02 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Betul sekali Bung Charles, yang anda tulis di alinea paling bawah. Kalao kita 
liat sejarah
  Uni Soviet dan Yugoslavia, juga kalau gak salah Cekoslovakia juga, mereka itu 
setelah jadi
  federasi terus bubar alias pecah belah. Jadi kita gak usah dong mikir mau 
membentuk negara federal. Lebih baik desentralisasi politik& ekonomi saja yang 
diberesin. Federasi itu
  langkah pertama menuju kebubarnya RI, lalu semua pasti akan diterpa gampang 
sekali sama para korporasi multinasional.
  Salam, TSL

charles siahaan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kaltim Inginkan Bentuk Federal?
  
  KALTIM Merdeka. Itu dua kata yang mengusik belakangan ini. Pasalnya kata-kata 
itu justru diucapkan oleh para pemimpin di Kaltim yang sedang menuntut 
Pemerintah Pusat agar Dana Alokasi Umum (DAU) tidak dihapuskan. Mereka adalah 
tokoh-tokoh politik yang memiliki kekuatan massa besar. Yang dapat dengan mudah 
terprovokasi dan mungkin membuat gerakan separatisme.
  Sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan kepada pemerintah 
pusat yang berkepanjangan, kata-kata “Kaltim Merdeka” itu bolehlah sekadar 
untuk diucapkan. Seperti obat mujarab ketika dokter psikolog menganjurkan 
seseorang berteriak sekuat tenaga di pantai agar semua beban bisa terasa hilang.
  Separatisme politis dalam kamus wikipedia Indonesia adalah suatu 
gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok 
manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama 
lain (atau suatu negara lain). Tapi istilah ini biasanya tidak diterima para 
kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih 
istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.
  Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada 
gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun 
terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia 
dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai.
  Gerakan memisahkan diri dari Indonesia, jelas bukanlah pilihan umumnya warga 
Kalimantan Timur. Kebanyakan dari kita masih cinta Indonesia dan memiliki 
nasionalisme yang kental sekali. Yang ada adalah kekecewaan terhadap 
penyelenggara negara di pemerintahan pusat, akibat sistim yang tidak juga 
membuat kesejahteraan rakyat Kaltim membaik. Sikap kecewa bukan berarti harus 
meninggalkan Indonesia.
  Kecewa terhadap sistim pemerintahan bukan yang pertama kali terjadi di negeri 
ini. Tahun 1949 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat 
(RIS) yang identik dengan sistim negara federal. Tapi, sistim itu tidak 
berlangsung lama dan kemudian kembali menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik 
Indonesia).
  Rakyat Indonesia seperti merasa alergi kalau diajak bicara tentang negara 
federal. Padahal telah banyak ahli tata hukum negara yang menyatakan konsep 
negara federal adalah alternative masa depan Indonesia agar lebih baik. Wacana 
itu seperti tenggelam begitu saja. Bahkan tidak ada lagi tokoh-tokoh publik 
membicarakannya. 
  Mengutip sebuah tulisan di sebuah blog yang menyebutkan Piliang (2001:315) 
mengemukakan landasan filosofisnya adalah masing-masing negara bagian digunakan 
sebagai saluran untuk menampung aspirasi kebangsaan yang berlandaskan 
persoalan-persoalan etnis, daerah dan keunikan lokal. Membentuk negara federal, 
bukan dengan membubarkan terlebih dahulu Indonesia, melainkan cukup diputuskan 
dalam referendum nasional atau melalui persidangan MPR/DPR mengingat sistem 
MPR/DPR yang kita kenal sekarang ini.
  Kaltim pernah juga pernah santer mengumandangkan negara federal. Tapi 
kemudian berhenti dan muncul lagi tuntutan agar diberikan otonomi khusus. 
Sayangnya konsep otonomi khusus versi Kaltim belum begitu jelas, sehingga 
dengan mudah dipatahkan bukan hanya oleh pemerintah pusat, tapi masyarakat 
Kaltim sendiri yang belum tentu setuju dengan wacana Otsus itu.
  Ada yang berpendapat bahwa federalisme merupakan pertengahan antara negara 
kesatuan dan konfederasi. C.F Strong seperti dikutip Budiardjo (1989:141) 
mengemukakan: “Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba 
menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan negara 
federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian. **
  
  


  
-
  Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.   

 

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

Re: [mediacare] Apakah "nama baik" Suharto pantas dibela terus?

2007-09-27 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Nama baik, harkat dan martabat Suharto sama dan sebangun sama semua itu dari 
bangsa dan negara Indonesia. Ini menurut para pengagum S yang masih banyuak 
sekali berada dan berkuasa lho. 
  Sesuai kan dengan adat istiadat, cara berpikir bangsa kita kebanyakan. Kita 
terkenal sebagai bangsa yang terus tersenyum, mengampuni segalanya, melupakan 
yang baik juga yang gak baik. Hormat sama orang tua, dan teruatama petinggi dan 
penggede.
  Memang kita kan sebetulnya belum mentas beneran dari jaman raja-raja dan 
jajahan Walondo. kesian sekali lho sebetulnya Pak SBY itu. Kan dilematis banget 
buat beliau??
  TSL

Henny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mas,
   
  Mungkin yang ini bisa kita tanyakan pada "Rumput yang begoyang"..itu kata 
Ebiet lho ya...
   
  HH
   
- Original Message - 
  From: Umar Said 
  To: Mediacare 
  Sent: Wednesday, September 26, 2007 4:33 PM
  Subject: [mediacare] Apakah "nama baik" Suharto pantas dibela terus?
  

(Tulisan ini juga disajikan dalam website
  http://kontak.club.fr/index.htm )
   
  Catatan A. Umar Said
   
   
  Apakah “nama baik“ Suharto 
  pantas dibela terus?

   Pemerintah RI dan Bank Dunia  bersepakat untuk kerjasama
  
  
  
  Agaknya, berita penting Antara dari New York, yang dikirim tanggal 26 
September ini,  merupakan hal yang menarik perhatian banyak sekali  orang di 
Indonesia, tetapi yang juga akan menimbulkan reaksi yang cukup hangat dari 
banyak kalangan. Berita tersebut menyebutkan, antara lain, sebagai berikut :
  
  « Pemerintah Indonesia menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam 
initiative StAR/Stolen Asset Recovery guna lebih memperkuat kemampuannya 
melaksanakan ketentuan Bab V Konvensi PBB mengenai pemberantasan korupsi 
(United Nations Convention Against Corruption/UNCAC) 2003 mengenai pengembalian 
aset, khususnya dalam hal melacak, membekukan dan mengembalikan aset yang 
berada di luar wilayah yurisdiksinya.
  
  « Hal tersebut dikemukakan dalam pertemuan dwipihak antara Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono dan Presiden Bank Dunia, Robert B Zoellick, di sela-sela 
sidang umum ke-62 PBB, di New York. 
  
  « Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan kedua belah pihak, disebutkan 
kedua belah pihak menggarisbawahi StAR sebagai sebuah program unik dan inovatif 
yang memungkinkan negara berkembang dan negara maju mendapatkan manfaat dalam 
konteks implementasi UNCAC 2003.Disebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir 
Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting dan mendasar dalam upaya 
memberantas korupsi.
  
  « Oleh karena itu, sebagai negara pihak dari Konvensi UNCAC 2003 dan tuan 
rumah penyelenggaraan pertemuan ke-2 negara-negara pihak dari UNCAC 2003 di 
Bali, 28 Januari-1 Febuari 2008, Indonesia menyatakan keinginan untuk 
berpartisipasi dalam initiative StAR.
  
  Sebagai tindak lanjut, maka misi bersama Bank Dunia dan UNODC akan berkunjung 
ke Indonesia guna mengembangkan lebih lanjut program bantuan teknis spesifik di 
bawah inisiatif StAR. Kedua pemimpin juga mendesak negara-negara maju untuk 
mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan bahwa pusat-pusat 
keuangan dunia tidak menjadi tempat penyimpanan dana hasil korupsi yang 
dilarikan dari negara berkembang.(baca teks berita selengkapnya  dalam Kumpulan 
berita Masalah Suharto dan PBB-Bank Dunia)
  
  Bagaimana akhirnya nasib Suharto di kemudian hari?  
  Dikeluarkannya pernyataan bersama antara presiden SBY dan presiden Bank Dunia 
mengenai kesediaan pemerintah Indonesia untuk berpartisipasi dalam program StAR 
merupakan perkembangan penting dalam usaha memberantas korupsi di Indonesia, 
termasuk masalah korupsi Suharto. 
  Dengan diluncurkannya program StAR Initiative oleh PBB dan Bank Dunia, dan 
disebutkannya dalam dokumen-dokumen kedua badan internasional itu bahwa Suharto 
adalah pencuri terbesar di dunia, agaknya banyak orang mungkin bertanya-tanya : 
bagaimanakah  akhirnya nasib mantan presiden dan yang juga pemimpin Orde Baru 
itu di kemudian hari ?  
  
  Barangkali, sekarang ini, masih tidak begitu mudah untuk mendapat jawaban 
yang segera atas pertanyaan yang demikian itu. Karena, kasus Suharto menyangkut 
berbagai persoalan yang rumit atau kompleks, dan yang juga dilatarbelakangi 
oleh faktor-faktor politik dan sejarah yang sarat dengan banyak masalah berat. 
Namun begitu, sudah adalah kiranya  sejumlah aspek-aspek yang bisa dipakai 
sebagai ancer-ancer tentang arah perkembangan kasus Suharto ini, mengingat 
berbagai hal yang sudah terjadi sekarang ini dan yang mungkin akan terjadi di 
kemudian hari.
  
  Dalam tulisan yang kali ini disajikan berbagai hal untuk sekadar direnungkan 
atau ditelaah bersama-sama, dengan mencoba mendekati persoalan Suharto ini dari 
berbagai sudut pandang dan berangkat dari berbagai titik tolak.
  
  PBB dan Bank Dunia membuka perspektif baru  
  Meskipun masih terdapat berbagai hal yang belum jelas betul tentang 

Re: [mediacare] PKS Capreskan SBY

2007-09-19 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Sebagai taktik menyembunyikan sesuatu yang terselubung partai ini sebelum kuat 
betul akan selalu mendukung siapa aja, mungkin juga Pak Harto kalau dicapreskan 
apalagi bisa dinilai telah berhasil pernah "menyatukan proletar dan borjuis".
  

Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
  Selasa, 18 September 2007 07:47:20 | 371 klik |  |  
  
  Asal Bisa Memperbaiki Kondisi Ekonomi
  PKS Capreskan SBY
  
  Meski kinerja Susilo Bambang Yudhoyono selama hampir tiga tahun ini kerap 
dikritik berbagai kalangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya masih 
kepincut dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu. Sinyalemen di atas 
dapat dilihat dari pernyataan anggota Dewan Penasihat Presiden PKS Suryama M 
Sastra kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
  
  Jakarta, myRMnews. “SBY menurut kami merupakan tokoh yang masih berpeluang 
besar akan kami dukung kembali. Sebab sejauh penilaian Majelis Syuro DPP PKS, 
SBY merupakan individu yang mampu menyatukan kubu nasionalis sekuler dengan 
nasionalis Islamis serta kaum proletar dan borjuis,” katanya. 
  
  Lanjut Suryama, sepak terjang SBY sejauh ini masih berjalan sesuai dengan 
garis politik yang telah disepakati oleh kedua belah pihak di awal koalisi 
tahun 2004. Namun bukan berarti SBY bersih dari cacat selama memerintah. “Nilai 
minus diberikan terhadap kebijakan ekonominya. Dengan naiknya angka kemiskinan 
dan harga bahan pokok yang semakin tinggi menandakan SBY mempunyai kekurangan 
juga. Ini yang harus dibenahi,” katanya. 
  
  Ditambahkan Suryama, PKS mewarning SBY agar konsisten dalam menjalankan 
amanat yang diberikan kepadanya. “Bagaimana kita akan mendukung jika rakyat 
menilai gagal,” katanya. 
  
  Suryama menambahkan, sejak mengadakan perluasan basis massa sebagai strategi 
pemenangan pemilu 2009, PKS terus melakukan pemantauan terhadap beberapa tokoh 
di luar PKS yang akan diproyeksikan menjadi calon presiden. 
  
  “Sekalipun belum diumbar secara resmi ke publik, namun tim tersebut sudah 
mempunyai penilaian terhadap beberapa calon yang akan diproyeksikan ke depan, 
ya termasuk Jimly Asshiddiqie, Din Syamsuddin, Yusril Ihza Mahendra, Hidayat 
Nur Wahid. Nama SBY pun masuk,” tukasnya. 
  
  Secara terpisah, salah satu Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo 
mengatakan, keinginan partai-partai Islam mengusung satu capres dalam Pilpres 
2009 sebagai sebuah kemunduran dalam berpolitik. “Tidak mungkin lagi masyarakat 
bisa dikotak-kotakkan untuk menyalurkan aspirasinya dalam menentukan pemimpin 
bangsa ini,” kata Firman. 
  
  Kata Firman, rakyat kini lebih memperhatikan kapabilitas seorang calon 
ketimbang asal-muasalnya. “Lihat saja Pak SBY yang diusung oleh partai yang 
kecil dan masih seumuran jagung tetap terpilih.” 
  
  Ditambahkan anak buah Jusuf Kalla itu, munculnya keinginan dari beberapa 
partai Islam untuk kembali berkoalisi mengusung satu capres merupakan keinginan 
sesaat yang tak akan bertahan lama. rm 
  
  Sumber: Rakyat Merdeka
  Url: 
http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=43179
  Pengirim: Mohammad Yusuf 
  Update: 18/09/2007 Oleh: Mohammad Yusuf
  
  Source : http://www.pk-sejahtera.org/2006/index.php?op=isi&id=3603
  

  

 

   
-
 For ideas on reducing your carbon footprint visit Yahoo! For Good this month.

Re: [mediacare] Fwd: MENGUAK FAKTA WALHI TERORIS,

2007-09-14 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Bung Firdaus, beda sama namanya, si Dion itu benar-benar suara neraka untuk 
dunia
  dan ekologinya karena begitulah kita punya kesempatan melihat daya pikir 
seorang
  antek multinasional corps yang menjarah SDA dimana saja. Merampoki SDA dengan
  memperkosa bumi dan kelestariannya dan memiskinkan bangsa-bangsa yang 
mempunyai
  nya tapi belum bisa mengolahnya sendiri sesuai dengan aqidah sustainable 
development.
   
  Bung, saya cuman mau harapkan supaya orang kayak Bung dan Walhi itu terus
  ber idealisme menentang keedanan serakah global itu, juga supaya bangsa kita 
cepet
  semangkin melek matanya terhadap kehancuran lingkungan dan penjajahan MNCs dan
  antek-anteknya yang merajai negara kita.
  

firdaus cahyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Para penjahat lingkungan hidup mulai panik dan kehilangan akal sehat. 
Tuduhan walhi sebagai teroris sama persis seperti tuduhankomunis oleh  rezim 
Orde Baru terhadap setiap orang atau pihak yang kristis terhadap pemerintah. 
Semoga sejarah berulang, yaitu kepanikan para penjahat lingkungan ini merupakan 
pertanda akan runtuhnya keukasaan mereka..

Maju terus kawan2 walhi...keberanianmu akan memberi inspirasi bagi jutaan orang 
yang tertindas untuk melawan kedzaliman para penjahat lingkungan..

Bang Sud Dion <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  

Note: forwarded message attached.
  
  
-
  Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who 
knows.
Yahoo! Answers - Check it out.   

Date: Thu, 13 Sep 2007 00:15:28 -0700 (PDT)
From: Arif Nurcahyo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: MENGUAK FAKTA WALHI TERORIS,
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]



-
  Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
  
  
-
  Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

-
  Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.  

 

   
-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...

Re: [mediacare] Tetesan Dana Australia Untuk Para Santri

2007-08-03 Terurut Topik Tejo Sulaksono
maap ya Mbak Rose, ikut nimbrung nih ye
  ** Banyak kafirun didunia apalagi Aussies itu concern sama masa depan kita, 
jangan jadi
  NII, jadi mereka beri grant dan lain-lain supaya kita cepet moderen, gak 
kayak kodok dibawah tempurung, tidak beringas dalam globalisasi, tetapi 
bersikap siap ber interaksi
   
  ** Ada juga sih bantuan dari Brunei, Arab Saudi dll itu, maap ya termasuk 
"bantuan swasta"
  masuknya ide-ide radikal, tapi ini semua karena kemelut Timur Tengah yang 
kaya minyak
   
  ** Yang ngegelitik sy udah lama yaitu kok bantuan kafirun sejagat itu 
kliatannya jauh lebih
  banyak dari negara-negara Tim Teng dan Brunei yang kaya banget sama 
petrodolar yah?
  Kan G8 itu dan Barat semuanya itu moralnya Keristen, di Jepang ya Shinto dan 
Budha gitu,
  apa mereka lebih seneng beramal ketimbang Tim Teng? Dua kelompok itu kayakaya 
banget loh. Ada nih ye yang mau bangunin sy dari status tergelitik dengan 
penjelasan?
   
  ** Selain menggebukan pendidikan yang sangat penting juga membuka lapangan 
kerja krn
  orang terdidik yang nganggur atau semi-nganggur tentu frustasi berat, kecuali 
kalau pada
  brani merantau kayak Hoakiau, orang India, Yahudi. Nasionalisme ya dari LN 
kirim uang!
   
  ** Lucu juga adaberita bahwa Aussie dapat 500 juta dolar setahun dari para 
siswa Indonesia disana, lalu 335 juta dari sana di "kembali"kan kekita sbg 
grant pendidikan. Dasar qafiroun!
  TSL
  

Roslina Podico <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Maaf saya hanya sekedar mengeluarkan isi pikiran saya saja. Koq getol 
banget sih Australia membantu Indonesia. Apakah ini juga salah satu 
taktik kafirun utk mempengaruhi NKRI agar dapat ditundukkan? kalau ya, 
koq politiker kita ngak hati-hati ya?

Pertanyaan kedua, udang apapun yg terselip dibalik batu, setidaknya dgn 
uang sebanyak itu, bidang pendidikan di Indonesia diharapkan meningkat 
sedikitlah ya? Kalau orang-orang terdidik itu kemudian sdh pinter-2 kan, 
mrk bisa menyikapi politik futurenya Aussi.

Pertanyaan ketiga, pernah ngak ya Indonesia dapat tawaran dari negara 
jiran kaya Brunei dalam bentuk demikian itu, atau tetangga jauh dari 
Arab saudi sana?

Maklum saya kurang informasi nih!

Iman D. Nugroho wrote:
>
> ...Ke 46 sekolah baru itu adalah sebagian dari realisasi bantuan 
> program Pemerintah Australia pada Indonesia yang dikemas dalam The 
> Australia-Indonesia Basic Education Program (AIBEP). Jumlah total dana 
> yang diterima Pemerintah Indonesia dalam bentuk loan fund dan Gran 
> fund itu senilai A$355 juta. Diperkirakan, pada tahun 2009, dana 
> sebanyak itu akan mampu menghasilkan 2000 sekolah baru dan sekolah 
> renovasi. Atau menampung sebanyak 330 ribu siswa sekolah menengah baru 
> di Indonesia ...
>
> *penggalan artikel berjudul "Tetesan Dana Australia Untuk Para 
> Santri". Artikel lengkap dan foto bisa dilihat di 
> http://idnugroho.blogspot.com
>
> salam
>
>
> IMAN D. NUGROHO
> East Java, Indonesia
> [EMAIL PROTECTED]
> +62-81-6544-3718
> http://idnugroho.blogspot.com
>
> --
> Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user 
> panel 
> 
>  
> and lay it on us.
> 


 

   
-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

[mediacare] Re: Join PDIP aja! PDS JANGAN MAIN API!! Re: Klarifikasi tentang PDS

2007-07-25 Terurut Topik Tejo Sulaksono
PDS kan sebuag parpol, tentunya isinya memang pada mau berpolitik, yg memang 
penuh dengan main api dan bisa slamet atawa kebakar, bukan hanya jenggot tapi 
juga seluruh partai. Memang setuju juga para pendeta lebih baik urusin para 
jemaat, pokoke
  semuanya yang berurusan dengan kesejahteraan jemaat, "body and soul"! Tapi 
kita engga
  bole lupa juga sama Teologi Pembebasan, para teolog begitu muak sama 
kemiskinan dan ketidak adilan sampai angkat senjata bersama kaum kiri lawan 
kediktatoran. Jadi pilihan memang banyak, bisa juga ubek dogmatik sampai jadi 
yg menurut si kakek jenggotan Marx "opium of the people". Maaf ya, ini cuma 
inget sejarah doang.
   
  Sikon sekarang sih paling baik kalau PDS melebur diri saja sama PDI-P, 
politisinya
  kiprah bersama dalam partai sekuler namun semua anggotanya kan beragama, 
religius, gitu. Lha ini bisa terus konsentrasi kekuatan guna raih hasil-hasil 
yang lebi besar. Daripada ambisius tapi kurang fitamin dan stamina juga kurang 
prima, jadi hasilnya ya gak ada, kan?
  Minta maaf ya, kalau gak setuju
   
  TSL
  

Lisman Manurung <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mestinya PDS tidak usah banyak bermaih api. Bermain
api itu ialah memeluk kaki calon A tanda sayang yang
amat teramat, dan kemudian pura-pura pasang taring ke
calon B, memberi kesan benci amat teramat benci. 
Yang betul itu PDS menebar Kasih dan Damainya saja lah
iya?

--- Papuan Diary <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mba Ida,
> 
> PDS ini kan pendeta-pendetanya keblinger politik.
> Biar diomongin gimana
> cara, mereka pasti akan pakai jemaat-jemaat mereka
> untuk sesuatu yang
> sifatnya politis. Sudahlah, biarkan saja!
> 
> On 7/24/07, idakhouw <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Sudahlah Bung Tionghoa PDS konsentrasi saja
> belajar disiplin
> > (ilmu) Gereja dan Masyarakat.
> > Jangan buat Gereja Bethel bermain api dalam
> politik pemerintahan DKI!!
> >
> > Belajarlah dari sejarah! lihat apa dampaknya di
> Eropa ketika gereja
> > dicampur-adukkan dengan politik pemerintahan!
> >
> > Lihat sekelilingmu! apa yang sedang terjadi dengan
> saudara2 Muslim
> > ketika agama dibikin kotor oleh politisi! bantu
> dan bahu-membahulah
> > dengan mereka menciptakan masyarakat yang lebih
> Damai Sejahtera,
> > jangan malah ikut2an mengotori diri sendiri!
> >
> > Ajar jemaat mengerti politik! dorong mereka
> berpartisipasi dalam
> > politik, mejadi GARAM dan TERANG dalam politik!
> tapi JANGAN bawa
> > institusi gereja BERMAIN POLITIK!!
> >
> > Ida Khouw
> >
> > 
> >
> 
> 
> 
> -- 
> E-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Blogs : http://papuandiary.blogspot.com/
> --
> http://www.youtube.com/papuandiary
> http://picasaweb.google.com/papuandiary/
> 

__
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 
http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC


 

   
-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...

[mediacare] Golkar dan PDI-P Sepakat Ciptakan Stabilitas Politik

2007-07-24 Terurut Topik Tejo Sulaksono
SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
Golkar dan PDI-P Sepakat Ciptakan Stabilitas Politik  Menciptakan 
stabilitas politik merupakan keharusan agar bangsa ini bisa membangun. (Ketua 
Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufiq Kiemas)   [PALEMBANG] Partai Golkar dan 
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kembali menggelar silaturahmi 
kebangsaan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (24/7). Kedua partai besar 
itu yang masing-masing diwakili Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P, Taufiq 
Kiemas dan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Surya Paloh, sepakat 
menciptakan stabilitas politik agar bangsa ini bisa membangun.   Menurut Taufiq 
Kiemas, perlunya kedua partai menjalin komunikasi dalam rangka menjaga 
persatuan dan kesatuan bangsa. "Menciptakan stabilitas politik merupakan suatu 
keharusan agar bangsa ini bisa membangun. Tidak mungkin bangsa ini bisa 
membangun perekonomian jika tidak ditopang oleh stabilitas politik," katanya 
seraya menekankan bahwa silaturahmi PDI-P dengan Golkar dalam rangka menciptakan
 stabilitas politik.   Taufiq menegaskan, jika stabilitas politik tercipta, 
pemerintah tinggal membangun perekonomian nasional. Stabilitas politik, juga 
memungkinkan pemerintah untuk menegakkan hukum tanpa tebang pilih.   Sementara 
Surya Paloh menegaskan, pertemuan PDI-P dan Golkar di Medan dan Palembang tidak 
sama sekali dimaksudkan untuk mengikat kesepakatan koalisi. "'Silaturahmi di 
Medan bulan lalu dan Palembang hari ini di antara warga Golkar dan PDI-P, 
tidaklah, sekali lagi, tidaklah merupakan formalisasi koalisi antara kedua 
partai. Ini adalah pertemuan silaturahmi antara para sahabat yang tidak 
mengikat diri apa-apa dalam sebuah formalisasi politik," katanya.   Ia 
menyadari adalah kesalahan etika berpolitik yang fatal manakala Golkar yang 
berpartner kritis dengan pemerintah lalu mengikat koalisi dengan PDI-P yang 
beroposisi pada saat ini. Akan tetapi, kata Surya Paloh, adalah sebuah 
kesalahan yang tidak kalah konyolnya ketika partai-partai yang bergabung dalam
 koalisi yang memerintah mengabaikan bahkan mengharamkan komunikasi dengan 
kalangan oposisi.   Surya Paloh mengatakan, Partai Golkar dan PDI-P menyadari 
betul arti strategis kehadiran dan peran keduanya bagi bangsa ini sekarang dan 
ke depan. Sebagai partai besar dengan watak kebangsaan, kedua partai ini 
bertanggung jawab terhadap maju-mundurnya kehidupan bangsa.   Karena itu bagi 
Golkar dan PDI-P, lanjutnya, tidaklah menjadi persoalan besar apakah keduanya 
berkoalisi atau tidak. "Apakah silaturahmi ini nanti berlanjut atau tidak, 
bukan persoalan besar. Tetapi yang pasti, adalah kegagalan besar bila Golkar 
dan PDI-P gagal bersatu membangun bangsa," katanya.   Menurut Surya Paloh, 
silaturahmi ini, terlepas dari pro dan kontra yang muncul, adalah awal dari 
sebuah keinginan besar Golkar dan PDI-P untuk memulai sebuah gerakan moral. 
Gerakan moralitas bangsa harus dipelopori oleh para elite di tubuh partai. 
Popularitas Rendah   Pada bagian lain, Surya Paloh menyoroti
 popularitas partai politik yang berada pada titik paling rendah di antara 
lembaga-lembaga yang tidak populer, termasuk parlemen. "Bahaya bagi kehidupan 
bangsa ini ke depan adalah bila partai-partai semakin terpinggirkan dan semakin 
tidak dipercaya. Bila kekuatan ekstraparlemen lebih kuat dan berpengaruh dari 
kekuatan parlemen, maka partai politik berada dalam bahaya. Karena itu, Golkar 
dan PDI-P berpandangan bahwa situasi ini harus diatasi bersama-sama," katanya.  
 Pertemuan kali ini dihadiri ribuan kader PDI-P yang memakai baju merah bersatu 
dengan kader Partai Golkar yang mengenakan kaos kuning. PDI-P bertindak sebagai 
tuan rumah dalam silaturahmi kali ini setelah sebelumnya, pada silaturahmi di 
Medan, Sumatera Utara, pertengahan Juni 2007, Golkar bertindak sebagai tuan 
rumah.   Bendera kedua partai juga berkibar berdampingan di setiap sudut kota 
Palembang. Spanduk dan umbul-umbul berwarna merah dan kuning menghiasi kota.   
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar
 Agung Laksono mengatakan bahwa pertemuan antara Golkar dan PDI-P itu hanyalah 
silaturahmi biasa. "Tidak mungkin partai pendukung pemerintah dan partai yang 
mengambil sikap oposisi membentuk suatu koalisi," tegasnya. [L-8] 
-
  Last modified: 24/7/07 
   
-
 Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for 
your freeaccount today.

Re: [mediacare] Operasi Intelijen Jawa-Bali, Hak Hidup Mahasiswa Papua Terancam

2007-07-23 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Misalnya anda jadi negara bagian atu protektoraat Australia, atau AS atau 
Belanda lalu kebelet hengkang lagi dan itu bisa dikategorisasi kayak makar 
begitu yaah tentu saja banyak mobil kaca hitam berpenumpang ber Rayben sun 
glassis akan sambangi tempat-tempat dimana ekstremis banyak kumpul. sama saja 
dong! Anda kepleset lagi bilang hak hidup terancam, yang terancam itu  wacana 
ekstrim mau bawa begitu banyak wilayah NKRI ngabur, tentu saja RI yang bersifat 
negara kesatuan justru akan semangkin gigih pertahankan diri dan seluruh 
wilayah tanpa kecuali kan? Gak percuma banyak patriot Indonesia dulu dibuang ke 
Boven Digul demi kemerdekaan Indonesia seutuhnya. Ayo bung, kita bangun RI 
sama-sama kita lawan kemiskinan.

Front PEPERA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Informasi lebih lengkap mengenai ini, silahkan kunjungi web site kami:

http://www.kabarpapua.com/online

melanesia_ ignatio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Kepada: [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Dari: melanesia_ ignatio <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Mon, 23 Jul 2007 08:08:46 -0700 (PDT)
Topik: [PEMBEBASAN PAPUA] Operasi Intelijen Jawa-Bali, Hak Hidup Mahasiswa 
Papua Terancam

Operasi Intelijen Jawa-Bali, Hak Hidup Mahasiswa Papua Terancam 
 Gubernur Papua Diminta Siapkan Kapal untuk Pulang 


Yogyakarta dan Bali (kabarpapua.com)--Terror dan intimidasi dari intelijen 
Indonesia terus warnai hari-hari mahasiswa Papua di daerah Jawa dan Bali. 
Mereka sudah mulai masuk ke asrama-asrama mahasiswa Papua dan kos-kosan di mana 
mahasiswa Papua berada. Kontributor kabarpapua.com wilayah Yogyakarta 
melaporkan intimidasi dan terror semenjak aksi mahasiswa beberapa waktu hingga 
saat ini belum selesai. Setiap hari, tidak seperti biasanya, mobil-mobil kaca 
gelap parkir di depan asrama mahasiswa kamasan I Yogyakarta. 

  “Pada tanggal 19 Juli 2007, asrama Papua Yogyakarta didatangi enam truk 
aparat. Pada pagi hari didatangi 4 truk polisi. Setelah 4 truk itu pulang, pada 
siang harinya gantian dua truk tentara memarkir di depan asrama. Bahkan hari 
itu ada dua polisi perempun berpakain polisi lengkap masuk sampai di dalam 
asrama,” katanya salah satu mahasiswa Papua ketika dihubungi via telepon 
selulernya. 


Dikirim oleh makimee pada Monday, 23 July 2007 (1 kali dibaca)
(selengkapnya... | 2858 byte lagi | komentar? | Nilai: 0) 
Masyarakat Oksibil Minta Polisi DitarikOKSIBIL 
(Suarapembaruan)--Masyarakat Oksibil, Kabupaten Pengunungan Bintang, Provinsi 
Papua meminta jajaran kepolisian yang bertugas di wilayah ini ditarik atau 
diganti menyusul meninggal 3 warga asal Suku Ngalum yakni Denis Kasipmabin, 
Markus Uropka dan Demianus Sasaka. Mereka diduga meninggal akibat dianiaya 
aparat Kepolisan Resor Persiapan Pegunungan Bintang baru-baru ini. 

Hal tersebut dikemukakan Tokoh Masyarakat Oksibil, Andi Sasaka di Kantor Dewan 
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bintang, Minggu (22/7) dihadapan 
utusan Kepolisian Daerah (Polda) Papua yang dipimpin Kompol Aloisius Kuwenik, 
Sekda Kabupaten Pegunungan Bintang, John Z Tujuwale, Pastor Paroki Oksibil 
Trismadi, Anggota DPRD dan ratusan masyarakat.

  
  
-
  Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.  



-
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers  

 

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
   
-
 Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for 
your freeaccount today.

[mediacare] Re: Arab Saudi Ingin Caplok Angkutan Haji Indonesia!

2007-07-17 Terurut Topik Tejo Sulaksono
FPI, MUI, MMI dsb harusnya demo anti Saudi, tetapi orang Saudi juga miris kalau 
ada pesawat Indonesia yang disana bisa nubruk bandara dan sebabkan banyak 
qurban kan?
  Akhirnya yang paling penting ialah kondisi teknis pesawat kita, supaya 
kredibel, juga dalam dunia bisnis penerbangan. Jangan lupa dong, kan orang 
Saudi juga pinter dagang, lah
  Rasullulah juga mulanya seorang sodagar yang sukses. Jadi kita jangan cuma 
ngomel atau
  maki-maki, lebih baik sekolah teknik dan manajemn jang bener, jangan korup. 
Dalam bisnis, nama baik itu lebih emas ketimbang barang dagangan sendiri, ya 
gak Om Holy Uncle? Kalau kitanya bego dagang, bego teknik, bego manajemen, yah 
repoot!

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
HARIAN KOMENTAR
  17 jULI 2007
   

 


  Buntut larangan terbang pesawat RI
Arab Saudi Ingin Caplok Angkutan Haji Indonesia!
   
  
Setelah Uni Eropa, kini gi-liran Arab Saudi mengeluar-kan larangan terbang bagi 
pesawat Indonesia untuk masuk ke Arab Saudi. 
  
Pemerintah Arab Saudi membenarkan adanya infor-masi larangan tersebut. Hal ini 
diungkapkan Kapuskom Publik Departemen Perhu-bungan, Bambang S Ervan, Senin 
(16/07). 
  
Bambang menjelaskan, ren-cana larangan terbang itu baru diterima pada hari 
Senin kemarin. “Kita sudah mene-rima surat tentang pelarang-an terbang itu dari 
Kerajaan Arab Saudi tertanggal 15 Juli yang baru kita terima hari ini (kemarin, 
red),” kata Bam-bang yang dilansir detik.com.
Bambang menjelaskan, surat itu ditandatangani Vice President Safety and 
Econo-mic Regulation dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab 
Saudi, Moham-med R Berenji. Dalam surat itu, Berenji menjelaskan ren-cana 
larangan terbang itu di-dasari atas keputusan yang sama dari Uni Eropa. 
“Kera-jaan Arab Saudi akan meng-adopsi larangan terbang yang disampaikan Uni 
Eropa,” ujar Bambang saat membacakan surat tersebut.
  
Bambang menjelaskan, GACA sudah menerapkan peraturan larangan pener-bangan 
kepada maskapai pe-nerbangan dari suatu negara sejak tahun lalu. “Tahun lalu, 
mereka juga telah mengeluar-kan larangan terhadap dunia penerbangan yang 
dikeluar-kan Uni Eropa,” jelas Bambang. 
  
Sementara itu, pihak PT Ga-ruda Indonesia tampaknya masih membantah adanya 
larangan dari Arab Saudi tersebut. “Seluruh penerbang-an Garuda Indonesia yang 
melayani rute ke Arab Saudi pada hari ini (kemarin, red) berjalan normal,” kata 
Kepala Komunikasi PT Garuda In-donesia, Pujobroto.
  
Pujobroto menjelaskan ke-marin, Garuda menjadwalkan 2 penerbangan. Pertama, GA 
9802 rute Jakarta-Jeddah, berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.35 
WIB, membawa 241 penum-pang. Kedua, GA 980 rute Jakarta-Jeddah, berangkat dari 
Bandara Soekarno-Hatta pukul 16.30 WIB, membawa 236 penumpang.
  
Sementara itu, kecaman ter-hadap Arab Saudi datang dari kalangan DPR. Arab 
Saudi me-lakukan ini dinilai hanya un-tuk mencaplok angkutan haji Indonesia. 
Pernyataan pedas ini disampaikan Ketua Kaukus Penerbangan DPR RI, Alvin Lie, 
Senin (16/07). “Kalau saya melihat, Uni Eropa memang melarang karena didasari 
ma-salah keamanan, tapi kalau Arab Saudi, saya kira ini ke-pentingan bisnis. 
Arab Saudi ingin mencaplok angkutan haji Indonesia,” ujar Alvin. 
  
Alvin sudah melihat upaya Arab Saudi untuk mencaplok angkutan haji Indonesia 
sejak beberapa tahun terakhir. “Jadi, saya lihat Arab Saudi hanya mendompleng 
Uni Eropa. Arab Saudi hanya penumpang gelap,” ujar dia. 
Bila memang nanti Arab Saudi berani melarang pesa-wat Indonesia, menurut Alvin, 
seharusnya pemerintah Indo-nesia juga bisa melakukan hal yang sama. “Kalau 
pesawat kita dilarang, kita juga bisa menghentikan penerbangan Saudi ke 
Indonesia,” tutur anggota DPR yang selalu me-merhatikan masalah pener-bangan 
ini. 
Indonesia bisa saja menyewa pesawat-pesawat dari luar untuk menjadi angkutan 
haji sebagai penggantinya. “Kalau Arab Saudi melarang pesawat kita, ya kita 
jangan mau meng-gunakan pesawat Saudia. Kalau dia nonjok, ya kita ton-jok 
juga,” ujar Alvin geram. 
  
Terlepas dari itu, menurut Alvin, masalah ini merupakan sinyal jelas bahwa 
pemerintah perlu melakukan pembenah-an dalam pengelolaan pener-bangan. “Bila 
peningkatan kese-lamatan kita benahi, nanti tidak ada pihak-pihak yang 
mendompleng seperti Arab Saudi ini,” ujar dia.(dtc/zal 

  17 Juli 2007 
   
  


Re: [mediacare] PBNU tidak akan hadir pada acara Hizbut Tahrir

2007-07-10 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Sohib-sohib yb,
  Inilah berengseknya kita jadi amat toleran sama segala wacana yang sebetulnya 
juga mengundang kekerasan, harusnya semua sumber ideologis kekerasan harus 
dilarang lewat UU. Apalagi pemerintah pak SBY begini klemar-klemer kayak penari 
laper, gak kerja malah nangis segala, untung Polri masih bisa kerja meski 
banyak harus diperbaiki juga yah. 
  Indonesia kan sudah anggota PBB, bukan partainya Dr Yusrill tapi Persarikatan 
Bangsa-bangsa, anggota segala macam organisasi regional dan internasional 
sekuler, jadi busyet kan ada yang mau bangun Khilafah Sakduniyah lalu RI jadi 
kabupatennya ato apa sih?
  Kita jadi pengin sekali tahu siapa aja nanti yang ikut Konperensi, selain 
Hizbut Tahrir, juga MMI, FPI, MUI, lalu bagaimana PKS, PPP, PBB, dan PANnya Pak 
Amien?? PKB tentunya gak ikut. Ayo kita doakan bersama supaya Muhammadiyah, dan 
Akhmadiyah, gak ikut.
  Karena sikon ini ditambah dengan separatis tambah PD gara-gara GAM dimanjakan,
  apalagi imperialisme juga semangkin mengganas, kita jadi gak terlalu heran 
kalau ada
  yang lalu pada silaturahmi, siapa tahu bisa kerjasama dalam menolong bangsa 
dari taring dan racun separatisme, radikalisme ortodoks dan neoliberalisme. Yg 
pasti yang temu
  silaturahmi lalu cepet dimaki oleh para ekstremis dari tiga barisan besar 
anti-NKRI itu yah.
   
  TSL 

as as <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mendirikan Daulah Khilafah di Indonesia adalah menghianati Bangsa dan 
Negara Indonesia.
Mereka berarti adalah terrorist yang sesungguhnya.
Seharusnya acara itu dilarang.

Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
  Syukur Ketum PBNU dan seluruh NU sangat bijak dalam mengambil keputusan ini. 
Dalam
  situasi setelah separatisme Aceh masih laten dengan GAM, sekarang separatisme 
semangkin nekad dengan RMS, apalagi OPM, ini kan harus ditindak tegas, tanpa 
ampun namun dengan sepenuhnya ingat pada prinsip HAM. Syukur NU secara tegas 
menjauhkan diri dari Hizb ut-Tahrir itu yang ingin mengganti NKRI dengan cabang 
Khilafah sedunia dalam
  ajaran abad pertengahan. Bangsa kita harus bersatu menghadapi semua ini yang 
didukung dan dibeayai dari luar negeri. Sekali lagi syukur, NU makin jelas 
memihak NKRI.
  Nanti kita akan simak siapa saja dari Indonesia yang hadir di Konperensi itu, 
supaya kita lebih jeli lagi dalam berkiprah dalam masyarakat kita.
  TSL

Harry fadil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
NU Setia NKRI, HTI Impikan Khilafah
6 Juli 2007 15:45:31
  Beredarnya selebaran maupun buletin Jumat yang menginformasikan kehadiran 
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam acara Konferensi Khilafah Internasional 
tanggal 12 Agustus 2007 mendatang dibantah oleh Kiai Hasyim sendiri. 
  Beliau menegaskan bahwa ketidakhadiran dirinya merupakan sikap bahwa NU 
berbeda pendapat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tentang khilafah.

“Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama (NU) dengan Hizbut Tahrir 
Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan dan 
keindonesiaan,” tuturnya.

NU yang bergerak dalam bidang dakwah dan sosial-kemasyarakatan tetap setia 
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didirikan oleh 
darah dan air mata umat Islam Indonesia, terutama warga NU. Sementara Hizbut 
Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan cabang dari pusat Hizbut Tahrir di 
Yordania memimpikan terbentuknya imperium Islam, Khilafah Islamiyah. 
( Diolah dari NUOnline ) 

  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



  
  
-
  New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more 
at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.  



-
  Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.   

 

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

Re: [mediacare] PBNU tidak akan hadir pada acara Hizbut Tahrir

2007-07-10 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Syukur Ketum PBNU dan seluruh NU sangat bijak dalam mengambil keputusan ini. 
Dalam
  situasi setelah separatisme Aceh masih laten dengan GAM, sekarang separatisme 
semangkin nekad dengan RMS, apalagi OPM, ini kan harus ditindak tegas, tanpa 
ampun namun dengan sepenuhnya ingat pada prinsip HAM. Syukur NU secara tegas 
menjauhkan diri dari Hizb ut-Tahrir itu yang ingin mengganti NKRI dengan cabang 
Khilafah sedunia dalam
  ajaran abad pertengahan. Bangsa kita harus bersatu menghadapi semua ini yang 
didukung dan dibeayai dari luar negeri. Sekali lagi syukur, NU makin jelas 
memihak NKRI.
  Nanti kita akan simak siapa saja dari Indonesia yang hadir di Konperensi itu, 
supaya kita lebih jeli lagi dalam berkiprah dalam masyarakat kita.
  TSL

Harry fadil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
NU Setia NKRI, HTI Impikan Khilafah
6 Juli 2007 15:45:31
  Beredarnya selebaran maupun buletin Jumat yang menginformasikan kehadiran 
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam acara Konferensi Khilafah Internasional 
tanggal 12 Agustus 2007 mendatang dibantah oleh Kiai Hasyim sendiri. 
  Beliau menegaskan bahwa ketidakhadiran dirinya merupakan sikap bahwa NU 
berbeda pendapat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tentang khilafah.

“Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama (NU) dengan Hizbut Tahrir 
Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan dan 
keindonesiaan,” tuturnya.

NU yang bergerak dalam bidang dakwah dan sosial-kemasyarakatan tetap setia 
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didirikan oleh 
darah dan air mata umat Islam Indonesia, terutama warga NU. Sementara Hizbut 
Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan cabang dari pusat Hizbut Tahrir di 
Yordania memimpikan terbentuknya imperium Islam, Khilafah Islamiyah. 
( Diolah dari NUOnline ) 

  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

 


-
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more 
at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.

[mediacare] Re: [nasional-list] PENDUDUK MISKIN MENURUN

2007-07-04 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Benar-benar Republik BBM (Betul-betul Macet), masak BPS dipanggil presiden lalu 
angka jadi positif, menyenangkan pemerintah. BPS yang tidak kredibel bagaimana 
ekonom bisa buat prediksi dan mengitung semuanya. BPS harus ilmiah dan 
independen donk, presiden itu bukan Raja loh
   
  TSL

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=176650
   
   
  PENDUDUK MISKIN MENURUN
Iman Sugema: Angka-angka BPS
Merupakan Pesanan 
  

 
  Selasa, 3 Juli 2007
JAKARTA (Suara Karya): Jumlah penduduk miskin di Indonesia dalam tenggang waktu 
setahun--dari bulan Maret 2006 hingga Maret 2007--berkurang 2,13 juta orang 
sehingga menjadi 37,17 juta orang. Demikian data terbaru dari Badan Pusat 
Statistik (BPS), yang diumumkan di Jakarta, Senin (2/7). 
   Penduduk miskin di Indonesia kini, disebutkan, menjadi sebesar 16,58 persen 
dari total jumlah penduduk Indonesia. Sebelumnya jumlah penduduk miskin pada 
Maret 2006 tercatat 39,30 juta orang atau 17,75 persen dari jumlah total 
penduduk.   
  
   Namun data BPS itu dipertanyakan sejumlah pengamat ekonomi yang tergabung 
dalam Tim Indonesia Bangkit (TIB). Ekonom Inter-CAFE Iman Sugema di antaranya. 
Dia mengatakan, angka-angka penurunan yang dipaparkan BPS tidak lebih dari 
pesanan pemerintah. "Itu adalah angka pesanan pemerintah, karena beberapa waktu 
lalu BPS dipanggil Presiden," kata Iman, di Jakarta, kemarin.   
  
   Menurut Iman, indikator angka penduduk miskin meliputi tiga hal: pendapatan, 
beban hidup, dan program antikemiskinan yang dijalankan pemerintah. Dan jika 
dilihat dari ketiga indikator itu, ternyata tidak ada kemajuan, bahkan 
kemunduran. "Jadi jika angka kemiskinan di Indonesia dilaporkan turun, maka itu 
tidak benar dan cenderung direkayasa," tutur Iman.   
  
   Sementara ekonom TIB lainnya, Bini Bukhori, mengatakan, angka-angka 
kemiskinan di Indonesia yang dipaparkan BPS beberapa tahun terakhir terindikasi 
bermasalah dan diragukan validitasnya. "Kita ini bukan lagi hanya berbicara 
tentang naik atau turunnya orang miskin, tapi faktanya masalah kemiskinan ini 
memang terus saja menghiasi perjalanan republik ini selama 60 tahun lebih," 
kata Bini.   
  
   Menurut dia, sejak dulu, Pemerintah tidak mempunyai kebijakan pengentasan 
kemiskinan dan pengangguran yang berkesinambungan. Selama ini kebijakan hanya 
bersifat parsial dan sementara, tergantung selera pemimpin yang berkuasa. Dia 
lantas mencontohkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang menjadi kacau dan 
tidak terurus dengan baik, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang hingga saat 
ini tidak transparan, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dihentikan karena 
kisruh.   
  
   "Intinya, semuanya bersifat sementara, sehingga tidak ada orientasi ke 
depan. Faktanya sekarang justru masih banyak orang yang tidak bisa makan dan 
tidak bisa kerja. Tapi pemerintah sendiri tampaknya hanya sibuk mengurus 
angka-angka di atas kertas," tuturnya.   
  
   Sebelumnya, Deputi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Arizal Ahnaf, di 
Gedung BPS, Jakarta, kemarin mengumumkan, BPS mencatat jumlah penduduk miskin 
di Indonesia pada Maret 2007 sebesar 37,17 juta jiwa. Namun terjadi kenaikan 
garis kemiskinan sebesar 9,67 persen dari Rp 151,997 per kapita per bulan pada 
Maret 2006 menjadi Rp 166,697 pada Maret 2007.   
  
   Menurut dia, jumlah penduduk miskin pada Maret 2007 itu merupakan 16,58 
persen dari seluruh penduduk Indonesia. Penduduk miskin di daerah pedesaan 
berkurang 1,20 juta, sedangkan di daerah perkotaan berkurang 0,93 juta orang.   
  
   "Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin terbesar terjadi di pedesaan. Dan 
menurut perhitungan kami, kenaikan nilai tukar petani (NTP) di pedesaan dalam 
setahun ini lebih besar dari kenaikan inflasi," katanya.   
  
   Berdasarkan data BPS, NTP Maret 2007 dibanding Maret 2006 terjadi kenaikan 
7,63, sedangkan inflasi pada Maret 2007 secara year on year adalah 6,52 persen. 
"Peran komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibanding 
peran komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). 
Pada Maret 2007, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan 
sebesar 74,38 persen," katanya menjelaskan.   
  
   Komoditas yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan, menurut BPS, 
adalah beras, gula pasir, minyak goreng, telur, dan mi instan. Sedangkan untuk 
komoditas bukan makanan adalah biaya perumahan. "Khusus untuk daerah perkotaan, 
biaya listrik, angkutan, dan minyak tanah mempunyai pengaruh yang cukup besar. 
Sementara untuk daerah pedesaan, pengaruhnya relatif kecil (kurang dari 2 
persen)," ujarnya.   
  
   Pada periode itu, lanjutnya, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks 
keparahan kemiskinan menunjukkan kecenderungan menurun. Ini mengindikasikan 
bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis 
kemiskinan. Selain itu, ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin 
menyempit. (Andr
  

 

   
--

[mediacare] Re: #sastra-pembebasan# Koalisi Golkar-PDI-P

2007-07-02 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Mas Dipo, TK dan Paloh memang bikin gebrakan yang mengagetkan hingga muncul 
banyak
  komentar, apalagi para eks Poros Tengah terus ada yang sewot dan ketakutan. 
Sekarang hak gender perempuan sudah lebih dihargai, dan sudah terjadi presedens 
Indonesia juga sudah pernah punya presiden perempuan, jadi PKS yang tahun 1999 
mencantumkan sharia dalam program pemilunya ya kembali lagi sama isu 
kesarjanaan buat menjegal Mega.
   
  Ngomong-omong tentang Tap-Tap MPRS itu kalau gak salah sudah dijawab oleh 
orangnya Mega tahun 2004 sebelulm pilpres bahua karena itu Tap Mprs yang bisa 
nyabut ya cuman MPR, bukan presiden. Kalau ada presiden sekarang mau brani main 
dekrit tentu bisa ngenes akhirnya kayak Pak Gus Dur gitu loh. Jadi lebih baik 
sesuai UUD saja ya, Mas, kan
  gak enak kalau kena di impeach karena bisa ter-impit betulan kan?
  TSL

dipo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
From: "Lusi" <[EMAIL PROTECTED]>

: Anung Pramono ini maunya apa sih?
: Katanya mau koalisi dengan Golkar, tapi tidak lama. Kalau koalisinya
: tidak lama, lalu bagaimana mengkonsolidasi ideologi yang sudah sama
: itu? Apa Anung rikuh kalau dikatakan: "Ideologimu sama dengan
: ideologinya Golkar?" Kalau tidak keliru kan Taufik Kiemas sudah
: ngomong, PDIP dan Golkar ideologinya sama. Atau menurut Anung,
: pandangan Mega tidak sama dengan omongan Kiemas?

Bagi kedua partai "nasionalis" itu kesamaan untuk menangkal 
partai-partai agama barangkali ada benarnya. Tapi kan terlalu ideal 
untuk Surya Paloh & Taufik Kiemas. Buat kedua pengusaha ini "merger" 
kagetan jelas lebih praktis untuk menyongsong 2009.

: >
: Kalau pandangan saya terhadap Mega sih jelas. Kesempatan terakhir
: bagi Mega untuk mendapatkan dukungan dari wong cilik, seandainya
: Mega berani membela kehormatan Bung Karno dengan janji yang pasti
: dipenuhi, yaitu membatalkan TAP-MPRS XXXIII-1966 dan TAP-MPRS
: XXV-1966, kalau menang dalam pemilihan presiden tahun 2009 yang akan
: datang.

Kita tunggu, cukup solid & berpengaruhkah koalisi kagetan ini dalam 
revisi UU Politik. Faktanya, di hari libur begini (minggu) jubir 
panitia revisi dari PKS kasih sinyal pencantuman syarat kesarjanaan 
bagi calon presiden 2009.

: >
: Jadi wong cilik tahu sebelum memilih apa yang akan
: dikerjakan presidennya. Bukan pasrah bongkokan seperti sikap kawulo
: feodal itu.

Mudah-mudahan wong cilik masih peka nuraninya untuk tetap berpihak 
pada si teraniaya, tetapi dengan pandangan lebih terbuka bahwa si 
teraniaya yang sesungguhnya adalah masyarakat sendiri -- tidak lagi 
seperti menaikkan dua presiden terakhir yang katanya teraniaya.

: >
: Lusi.
:
:
:
: SUARA PEMBARUAN DAILY
: -

: >
: [BLITAR] Koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
: (PDI-P) dengan Partai Golkar bukanlah untuk kepentingan Pemilu 2009,
: tetapi untuk menangkal kebangkitan partai-partai berlatar belakang
: agama. "Sebagai sesama partai politik besar, kami ingin
: mempertahankan visi politik kebangsaan sehingga koalisi ini nantinya
: bisa mengcounter kebangkitan koalisi partai-partai yang berlatar
: belakang keagamaan," kata Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P,
: Pramono Anung di Blitar, Jatim, Jumat (29/6).
:
:
:
: >
: Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai
: Damai Sejahtera (PDS) Aldentua Siringo-ringo berpendapat, terlalu
: naif jika koalisi yang dibangun Partai Golkar dan PDI-P hanya
: manuver politik. Tapi jika koalisi itu dibangun hingga menjadi
: koalisi permanen, maka merupakan ancaman bagi Presiden Susilo
: Bambang Yudhoyono. "Tetapi jika dibangun sesaat, itu hanya sekedar
: peringatan," kata Aldentua Siringo-ringo. [L-8]
: -
: Last modified: 30/6/07
:
:
:



 

   
-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

[mediacare] Re: Husband takes polygamy plea to Jakarta court

2007-07-01 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Apa misalnya bangsa Indonesia keturunan Tionghoa juga boleh memakai hukum
  perdata yang landasannya ajaran Konghucu dan Lao Tse, apa bisa berlaku "hukum 
perdata adat Jawa" dll? Kapan kita bisa punya HUKUM NASIONAL yang satu, utuh 
dan terpadu, syukur kalau bisa moderen juga yah? Kok bangsa semangkin lama 
semangkin gak keruan juntrungannya nih. Hormati dong perempuan secara 
sepenuhnya. Siapa sih yang melahirkan kita ini semua
   
  TSL
  

Holy Uncle <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  ***Ceraikan bini tua, kasih bini tua 50% harta sang suami miliki, semuanya 
beres.

***Lihat apakah bini ke 2 itu, setelah tau calon suaminya tidak punya banyak 
duit lagi, maih mau kawan atau tidak

Husband takes polygamy plea to Jakarta court

Mark Forbes Herald Correspondent in Jakarta
June 30, 2007

INDONESIA'S Government is on a collision course with political and religious 
leaders who are taking multiple wives in the name of Islam.

Muhammad Insa, a Jakarta businessman, has brought the issue to a head by 
petitioning the Constitutional Court, furious that permission for him to 
take a second wife was rejected by the Marriage Office, while others have 
been allowed to take four.

Mr Insa conceded that polygamy could hurt the feelings of first wives, but 
added that they receive compensation. "If the wife agrees her husband marry 
another woman, according to Islam, her reward in heaven will be big."

Asked about his wife's view of his pursuit of polygamy, Mr Insa said they 
had not discussed it. Asked why, he replied: "I don't want to look for 
troubles."

Indonesian law places strict restrictions around polygamy. The existing wife 
must give her approval. She must also be childless, terminally ill or unable 
to fulfil her sexual obligations.

But the restrictions have been ignored by prominent figures, most recently 
by the deputy parliamentary speaker and leader of the Islamic Reform Star 
Party, Zaenal Ma'arif, and the cleric Abdullah Gymnastiar. They say the 
Koran allows up to four wives and claim it prevents adultery.

Recently Mr Gymnastiar provoked a public outcry by taking a former model as 
his second wife. The three have posed for television cameras strolling down 
the street with the first wife, Teteh Nini, by Mr Gymnastiar's side, and the 
second wife, Alfarini Eridani, dutifully trailing behind.

Aside from his role as a television evangelist, Mr Gymnastiar has also 
served as a spiritual adviser to the presidential household, which was 
inundated with complaints from women's groups.

This prompted the President, Susilo Bambang Yudhoyono, to forbid public 
servants from having multiple wives but no concrete action was taken - 
including against members of his own cabinet.

An undaunted Mr Insa took his quest to join the growing pool of polygamists 
to the court. He requested that it overturn restrictions on multiple 
marriages, saying they violated his religious freedom. "The Marriage Act is 
based on monogamy," he said.

"In Indonesia there are many religions, and for other religions maybe the 
law is suitable. But for Islam it is not."

This week the Religious Affairs Minister, Maftuh Basyuni, told the court 
"Islam is basically monogamous in nature but in some limited and rare 
conditions polygamy is tolerated".

Polygamy was more commendable in the time of the prophet, "in order to help 
women who lost their husbands in wars", he said.

Rahmawati Husein, a scholar with the Muslim organisation Muhammadiyah, said 
none of its leaders were polygamists, unlike its larger rival, Nahdlatul 
Ulama (which boasts a membership of 40 million).

"The joke ¡­ says if you want to commit polygamy you have to [join] NU," 
she 
said.

Ms Husein doubted that sanctions would be enforced against polygamists. 
"Such practices bring more problems than benefits. The man ¡­ must share 
his 
love equally between wives, something that is almost impossible to do."

http://www.smh.com.au/news/world/husband-takes-polygamy-plea-to-jakarta-court/2007/06/29/1182624165690.html


[mediacare] RE: Presiden Menangis Dengar Derita Korban

2007-06-25 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Presiden Jenderal Baru Menangis
  Ini Baru Jenderal!
   
  Kasian sekali ya, apa akan kita pilih lagi 2009 karena belum 
  pernah kan Indonesia punya Presiden yang sampai berkucur
  airmata melihat bencana lumpur hasil seorang Menkonya. 
   
  Alangkah iba dan halus perasaan beliau, penuh belas kasihan
  sehingga karena empatinya yang besar kepada nasib rakyat 
  beliau tidak sempat bekerja samasekali untuk kemaslahatan 
  rakyat, karena terus menerus risau, galau dan bahkan 
  meneteskan air mata sebagai ungkapan keberpihakannya 
  pada yang sengsara dan tertindas oleh misalnya kebijakan BBM 
  pemerintahnya. Lho kok .. ??!??? Weeh, salah kaprah sama 
  salah kiprah lagi nih, sori ya ...
   
  TSL
  

Deddy Sitorus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Weleh, koq presiden kalah sama pemulung dan pengemis di 
perempatan jalan.
  Mereka tidak pernah menangisi kesulitan hidup.
  Kita butuh presiden yang bisa bekerja dan ”deliver” bukan yang cuma bisa 
nangis, nyanyi dan konferensi pers.
  Semakin jelas saja betapa berjaraknya kang SBY ini dengan realitas kesumpekan 
hidup di negeri para kampret ini.
  
  
  deddy
  
  
-
  
  From: Putra Pandu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 25, 2007 1:01 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [nasional-list] Presiden Menangis Dengar Derita Korban

  
  Sudah pernah dengar air mata buaya ...? 

Masalah ini sudah setahun lebih, kalau memang benar-benar tersentuh 
hatinya, seharusnya sudah dulu-dulu.

Janji "turun gunung" itu kan sekedar janji, seperti janji-janjinya yang 
lain. Nasib janji ini kan (mungkin) akan seperti janji-janjinya yang dulu.

Dia itu digunung mana sekarang, mungkin gunung jugrug, sehingga dia 
terpaksa harus turun kalau tidak mau duturunkan/dilengserkan oleh rakyat.



Sunny <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:

  


Re: [mediacare] Reporter hanya dibayar Rp.15.000,-/berita

2007-06-21 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Sebelum jadi reporter atau jurnalis jitu emang gaji kecil, dikejar-kejar 
deadline malah bisa dihadang stres beneran. malah ada temen bilang diluar 
pernah ada perbandingan umur
  jurnalis bisa lebih pendek ketimbang penerbang pesawat penumpang jet yang 
profesinya juga stres banget. Maap nimbrung bung, tapi semoha sukses dan sehat 
sehat gitu lah, lalu
  bisa semisal join tim sukses seorang politikus nasional, nah itu baru salary 
namanya,
  TSL

ibnu fajar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Menarik email dari pak Rezki, sebuah pertanyaan besar mengapa gaji 
(lebih tepatnya honor) seorang reporter sebegitu kecilnya. 
   
  Saya sendiri lulus dari fakultas komunikasi ketika saya mulai menggeluti 
karir di dunia media (yang memang sesuai dgn background pendidikan saya) 
ternyata muncul pertanyaan dari orang tua "yakin mau kerja di media, gajinya 
gak terlalu besar lho???". Tetap pekerjaan di media saya geluti sampai sekarang 
hampir 4 tahun dan ternyata memang gajinya tidak terlalu besar. 
   
  Ada yang bilang kalo kerja di media yang dikejar itu adalah kepuasan batin 
dan idealisme, tapi apakah kepuasan batin tsb bisa buat bayar tagihan listrik 
dan telpon tiap bulan. 
   
  Apakah karena industri media di Indonesia tidak terlalu menguntungkan yang 
menyebabkan standar gajinya rendah setahu saya belanja iklan di Indonesia masih 
cukup tinggi, atau sesimple para pekerja merasa cukup hanya dengan menikmati 
kepuasan batin setiap bulannya sehingga suka lupa minta naik gaji??? 
   
  Saya sendiri harus berpindah-pindah dari satu media ke media lain untuk 
memperbaiki standar gaji saya, karena menurut saya itu salah satu cara untuk 
bertemu langsung dengan manajemen perusahan dan berusaha negosiasi. Hasilnya 
dalam 4 tahun saya pernah bekerja di 7 perusahaan media, sebuah kondisi yang 
dipertanyakan pada CV saya tapi itu resiko yang harus saya ambil. 
   
  Bagaimana dengan teman2 yang lain, ayo dooong ini khan milis orang2 
media...mbok ya jangan cuma posting untuk mempromosikan event atau berita dari 
perusahaan masing-masing. Siapa tau ada GM atau CEO atau mungkin owner dari 
salah satu perusahaan media yang ikutan milis dan langsung tergugah untuk 
menaikkan standar gaji karyawannyaamieeen 
   
  regards,
   
  ibnu
  *Sambil berkhayal, kapan ya standar gaji pekerja media bisa jauh lebih baik 
dari sekarang.
  

 
  On 6/20/07, Rezki Perdana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kemarin, 
saya bertemu teman lama yang kini menjadi reporter di sebuah
radio terkenal di Jakarta.Karena sudah lama tak bertemu banyak bahan
obrolan yang dibicarakan. Kemudian iseng-iseng saya menanyakan soal
gaji yang ia terima di radio itu. Saya menanyakan itu tanpa 
sungkan-sungkan karena dulu saya cukup berteman akrab dengan dia.
Alangkah kagetnya saya ketika dia bilang dia hanya dibayar
Rp.15.000,-/berita. Hanya segitukah seorang reporter dihargai?.
Kegelisahan ini kemudian saya bawa sampai ke rumah. Di rumah saya 
iseng-iseng menghitung penghasilan dia sebulan. teman saya itu bilang,
di radio itu setiap hari ia minimal harus dapat tiga berita. Saya
kemudian menghitung jika dia setiap hari dirata-ratakan mendapat tiga
berita berarti sehari dia dibayar Rp.45.000,- . Rp.45.000,- X 20 hari
kerja, berarti setiap bulan dia hanya mendapat Rp.900.000,-/bulan.
Uang sebesar itu bagi reporter bujangan saja sangat tidak memadai.
Saya bisa mengatakan itu, karena saya dulu pernah bekerja sebagai 
reporter yang hanya digaji Rp 1.200.000,-. Uang sebesar itu bagi saya
sangat tak memadai. bagaimana pula dengan teman saya yang hanya
dibayar Rp 900.000,- /bulan, sementara dia mempunyai 4 orang anak,
bahkan istrinya hanya ibu rumah tangga. Entah bagaimana dia harus 
menutupi kekurangan dari penghasilannya yang minim itu.Dan parahnya
lagi, bagaimana pula jika suatu saat ia sakit sehingga terpaksa tak
kerja. Bagaimana keluarganya harus dibiayai, karena teman saya ini
hanya bisa mendapat uang kalau dia menyetor berita yang hanya dihargai 
Rp.15.000,-/berita.

Bagi saya, yang lebih sedih lagi adalah, karya intelektual seorang
wartawan hanya dihargai sebesar Rp.15.000,- . Bayangkan saja, seorang
wartawan floating seperti teman saya itu harus mengejar berita dari 
satu tempat ke tempat lain. Dia harus mengeluarkan ongkos transport
untuk mencapai tujuan. Belum lagi uang untuk beli makan dan minuman
ketika bekerja. Media radio itu tampaknya tak menghargai hasil karya
si reporter yang harus bertungkus lumus dan juga harus menguras otak 
untuk membuat karya jurnalistik itu. semua itu hanya dibayar
Rp.15.000,- hanya lima belas ribu perak coooy bayangkan seorang
wartawan di Jakarta hanya dibayar lima belas ribu perak per berita.
ini bagi saya KEJAM SEKALI!!, KEJAM SEKALI!!!. harus ada yang 
bertindak untuk menaikkan penghasilan para kontributor radio seperti
teman saya itu. Bagi teman-teman yang bekerja di radio itu,harus punya
keberanian mendobrak manajemen untuk mempertimbangkan kenaikan gaji
para kontributor itu. terus terang saya rasanya mau 

Re: [mediacare] Nasionalisme Indonesia Yang Anti Demokrasi! [Bagian Kedua-Selesai]

2007-06-18 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Whuahahaha, pengin ngadu Soekarno sama Hatta neh? Sebelum, selama dan sesudah 
Proklamasi kan Founding Fathers diskusi ilmiah terus, secara serius, karena 
memang pada mumpuni. Selama perjuangan bangsa yang gagah berani untuk masuk 
Irian barat ke
  Indonesia dalam sejarah yang tercatat kita simak Hatta gak anti samasekali 
kok. Diskusi teori tentu harus ada, tapi setelah ada persamaan pendapat, RI 
terus bergulir maju.
  Ini maunya mlintir sejarah gaya Dingo yah?
   
  Dairy eeh diary (susu > buku harian) minum dong banyak protein sehat itu 
supaya bisa mafhum bahwa RI dan juga putera-putera Papua akan tetap pertahankan 
RI dalam batas-batas negara sesuai dengan Hindia Belanda, begitu loh Mas Diaree 
(hihihi, sorry, joking aja).
   
  TSL
  

Papuan Diary <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Nasionalisme Indonesia Yang Anti-Demokrasi! Sebuah Catatan 
Mengenai Mohammad Hatta dan Pandangannya Tentang Masa Depan Papua! 
[Bagian Kedua - Selesai]

Masalah Papua Dalam Pandangan Hatta 

Dalam sidang-sidang Badan Persiapan Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia atau 
BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 10 - 11 Juli 1945 terdapat silang pendapat 
antara tokoh-tokoh nasional Indonesia. Soekarno dan Moh. Yamin berpendapat 
Papua adalah bagian integral Indonesia berdasarkan klaim sejarah Majapahit dan 
Tidore, sehingga mutlak dimasukan sebagai bagian dari Indonesia, sementara 
tokoh-tokoh politik seperti Moh. Hatta dan Sutan Syahrir lebih menekankan sisi 
kemanusiaan dengan menggunakan nilai-nilai demokrasi dalam penyelesaian masalah 
Papua. 

Hatta berpendapat Papua merupakan sebuah entitas bangsa dengan kebudayaan 
Melanesia yang dominan dan tidak seharusnya menjadikan Indonesia mengabaikan 
begitu saja fakta sosiologis ini. Sebagai sebuah entitas bangsa, rakyat Papua 
juga punya hak untuk menentukan masa depannya sendiri sama seperti Indonesia. 

Dalam perdebatan-perdebatan BPUPKI itu Hatta berkata: "Saya sendiri ingin 
menyatakan bahwa Papua sama sekali tidak usah dipusingkan, bisa diserahkan 
kepada Bangsa Papua sendiri. Saya mengakui bahwa Bangsa Papua juga berhak 
menjadi bangsa yang merdeka, akan tetapi Bangsa Indonesia untuk sementara 
waktu, yaitu dalam beberapa puluh tahun, belum sanggup, belum mempunyai tenaga 
yang cukup untuk mendidik bangsa Papua, sehingga menjadi bangsa yang merdeka." 

Silang pendapat mengenai Papua antara Hatta disatu pihak dan Soekarno-Yamin 
dipihak lain tidak terkompromi, sehingga dalam sidang BPUPKI dimunculkan 
beberapa opsi mengenai wilayah kedaulatan Indonesia, beberapa opsi yang 
ditawarkan untuk divoting adalah sebagai berikut; Pertama, yang disebut 
Indonesia adalah bekas jajahan Hindia Belanda dahulu; Kedua, yang disebut 
Indonesia adalah Hindia Belanda, Malaka (Malaysia), Borneo Utara (Brunei dan 
Sabah), Papua, Timor-Portugis (sekarang Republik Demokratik Timor) dan 
kepulauan sekitarnya; Ketiga, yang disebut Indonesia adalah Hindia Belanda 
Dahulu ditambah Malaka tanpa memasukkan Papua. 

Dari ketiga opsi tersebut, dihasilkan voting dari 66 anggota BPUPKI sebagai 
berikut; 16 suara mendukung opsi nomor satu, 39 suara mendukung opsi nomor dua, 
dan 6 suara mendukung opsi nomor 3, dengan demikian, sejak awal, tidak saja 
Papua tetapi juga Timor - Portugis, yang sekarang sudah merdeka, Malaysia dan 
Brunai Darussalam juga dimasukan dalam imajinasi teritorial nasional yang 
hendak dibangun oleh nasionalis Indonesia. 

Tidak hanya disitu, sikap Hatta yang tegas ditunjukkannya saat terjadinya 
pertemuan antara pemimpin Indonesia Merdeka, yaitu Soekarno dan Hatta, dengan 
pimpinan militer Jepang di Saigon, Vietnam, pada tanggal 12 Agustus 1945. 

Dalam kesempatan ini, Mohammad Hatta masih memegang teguh prinsipnya mengenai 
masa depan bangsa Papua. Hatta menyatakan: 

"...bangsa Papua merupakan ras Negroid, bangsa Melanesia, maka biarlah bangsa 
Papua menentukan masa depannya sendiri!" 

Pandangan Hatta mengenai Papua didepan pimpinan militer Jepang di Saigon waktu 
itu bertolak belakang dengan pandangan Soekarno yang mengatakan bahwa bangsa 
Papua masih primitif sehingga tidak perlu dikaitkan sama sekali dengan 
usaha-usaha persiapan kemerdekaan yang sedang dilakukan tokoh-tokoh nasional 
Indonesia. 

Pada awal tahun 1960-an gagasan Soekarno untuk mengganyang Malaysia disambut 
dengan mobilisasi militer Indonesia secara besar-besaran. Lahirlah gerakan 
Dwikora yang membenarkan mobilisasi rakyat untuk kepentingan politik Soekarno 
yang agresif itu. Hal sama terjadi dalam kasus Papua. Pada tanggal 19 Desember 
1961 Soekarno menggelar rapat akbar di Alun-alun Utara Yogyakarta yang 
melahirkan gerakan Trikora dalam rangka pendudukan Papua. Dwikora tidak 
berhasil secara politik, tetapi gerakan Trikora yang dilancarkan Soekarno pada 
akhirnya berhasil. Unjuk kekuatan milter dan diplomasi politik dalam gerakan 
Trikora menjadi dua kunci sukses yang berhasil dikombinasikan oleh Soekarno 
dalam rangka pendudukan dan penguasaan Papua. 

Barangkali dalam konteks ini Soekarno hendak 

Re: [mediacare] Re: Penjelasan Dankormar Tentang Kasus Grati 02-06-'07

2007-06-10 Terurut Topik Tejo Sulaksono
semuanya ini menyoal pada UU agraria yang harus di modernisasi, Jawa sudah 
sudah sumpek kebanyakan penduduk,  tapi yang penting banget yalah bagaimana 
sebetulnya segala sesuatunya tentang TNI. Kita kan gak pernah dengar kejadian 
yang begitu terjadi misalnya di Malaysia, atau Pilipina, Bangladesh. Apa ada 
yang tetap busuk di negara ini? Permasalahan kelihatan sangat luas dan 
substansial sekali.
   
  TSL 

ulysee_me <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Dua pihak pernyataannya agak defensif, membenarkan pihak sendiri. 
sampai beritanya simpang siur tuh. Wajar, dalam setiap konflik 
selalu seperti itu. 

Dahun 1958 terhitung belum kadaluwarsa selama belum ada peraturan 
baru yang menggantikannya. Kalau udah ada peraturan baru, yang lama 
boleh dibilang basi. 
Lagipula peraturan tahun 1958 sih belon lama doonk dibandingin 
peraturan staatblaad yang masih dipakai. 

Di Amerika individualisme menjunjung tinggi hak privat. 
Di Indonesia kayaknya masih terlalu toleran. Jadi selama tanah milik 
AL itu belum dibutuhkan/ digunakan oleh yang berwenang, dia 
membolehkan (atau mengabaikan) penghuni liar yang menggunakan tanah 
tersebut. Masalh timbul waktu yang memiliki mau menggunaka tanah 
tersebut dan harus menggusur lebih dulu penghuni liar yang ada di 
situ. Jadilah sengketa. 
Padahal sengketa harusnya antara dua pihak yang dianggap punya hak. 
apakah penghuni liar bisa dianggap punya hak?

Betul, Good governance harus tuntas. Hukum harus dibuat tegak 
berwibawa. 
Orang harus diajarkan membela dan memperjuangkan apa yang menjadi 
haknya. Tahu yang mana hak nya dan mana yang bukan. Dan tidak boleh 
sembarangan menyerobot hak oranglain juga dooonk.

--- In mediacare@yahoogroups.com, Sociopathos Limited 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pernyataan Dankomar ini defensif, tapi bisa dimaklumi dalam tahap 
tertentu.
> 
> Analisis hukum agraria sudah dibahas komprehensif di Kompas oleh R 
Herlambang yang meneliti politik militer dalam perampasan tanah 
rakyat (2004). Kutipan yang menarik:
> '...sehingga banyak ditemui klaim kepemilikan militer disahkan 
oleh surat-surat keputusan militer. Contoh, Peraturan Penguasa 
Perang Pusat (Peperpu) No 011 Th 1958, 14 April 1958 tentang 
Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin Pemiliknya atau Kuasanya...'
> 
> Halah, tahun 1958 kadaluwarsa sekali, bukan?
> 
> Di lain pihak, di peta milik BPN ada blok-blok hitam yang tak 
boleh dipublikasikan ke umum. Entah ini adalah tanah militer (alasan 
keamanan), atau tanah sengketa, atau bahkan tak jelas punya nenek 
moyang siapa. 
> 
> Silakan cek Google Maps. Jelas kok di Amrikiyah sana, tanah 
Pentagon atau daerah militer lainnya tak bisa kita zoom in. Betul 
ada alasan keamanan di sana, tapi masalah di Indonesia membacanya 
jadi: tanah untuk perut lapar. 
> 
> Untuk itu saya sepakat dengan rilis PBHI 033/SP-PBHI/V/2007 bahwa 
harus ada reforma agraria khusus yang 'dimiliki' oleh militer. 
Sekali lagi, jangan mengacu pada SK jaman baheula yang dibuat oleh 
kalangan internal militer sendiri; dengan catatan khusus: waktu itu 
negaranya saja masih orok.
> 
> Yang saya ingin garis-bawahi juga adalah masalah EQ dari seorang 
marinir muda yang diberikan kewenangan memegang bedil. Boys will be 
boys, jika berseragam dan ada mainan di tangan, mengapa tak 
digunakan? 
> 
> Terakhir--dan jangan menguap begitu saja--good governance di 
birokrasi kita tentang apapun (termasuk lahan rakyat atau militer) 
harus tuntas. Mau itu marinir, atau IPDN, atau siapapun berseragam 
apapun di negeri ini, dengan bumbu kekerasan adalah pengulangan-
pengulangan yang tak perlu. 
> 
> Indra
> 
> 
> Kaka Suminta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Ada beberpa hal yang menjadi tidak jelas bagi kita mengenai insiden 
Grati Pasduruan tersebut diantaranya:
> 
> 1. Sebenarnya dari 5 ribu lebih lahan, mana yang secara hukum 
merupakan milik TNI AL, mana yang milik masyarkat tani dan mana yang 
dalam sengketa. 
> 
> 2. Jika ada kerja sama pengelolaan lahan dengan pihak ketiga, 
dengan sispa kerja sama itu dilakukan dan apa isinya, apakah 
termasuk lahan yang sengketa atau bukan.
> 
> 3. Untuk wilayah yang masih dalam sengketa seyogyanya pihak 
kepolisian atau kejaksaanlah yang seharusnya berada di sana untuk 
mengusai untuk mencegah terjadinya pertikaian antar pihak. 
> 
> 4. Seyogyanya sebagai aparatus pertahanan negara bisa menahan diri 
jika ada potensi konflik atas objek persengketaan dan menyerahkanya 
pada parat penegak hukum untuk memfasilitasi sengketa tersebut.
> 
> Saya kira masih banyak pertanyaan lain yang seharusnya dapat 
didudukan secara proporsional sehingga insiden tersebut tidak perlu 
terjadi. Sementara itu untuk penyelesaian konflik selanjutnya, TNI 
harus bisa menempatkan diri sebagai aparatur negara yang dapat 
melindungi rakyatnya. 
> 
> 
> 
> 
> On 6/7/07, Yap Hong Gie <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote: KORPS MARINIR
> DINAS PENERANGAN
> Sabtu 2 Juni 2007
> 
> PENJELASAN DANKORMAR TENTANG KASUS GRATI
> 
> Pemberitaan mengenai insiden penembakan di Grati - Pasuruan 
dirasa

[mediacare] Re: Usir militer dari Papua Barat.

2007-06-02 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Gak pakai dwi fungsi tapi tetap bikin serem, serba berkuasa. Mungkin cuman 
persatuan pro demokrasi yang bisa menempatkan tentara di tangsi. Perjuangan 
rakyat Papua bersama dengan rakyat Indonesia lainnya, baru bisa menang!

sumarsastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
Lagi-lagi kekerasan militer, sesudah di Pasuruan sekarang diPapua 
Barat, apakah tidak akan berakhir?



Dari Aksi PERAK di Yogyakarta: "Usir 
Militer dari Papua Barat"
Oleh : Yermias Ignatius Degei 

31-Mei-2007, 14:24:34 WIB - 
[www.kabarindonesia.com] 

KabarIndonesia - Front Mahasiswa 
Nasional (FMN), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Aliasi Mahasiswa 
Papua (AMP) dan Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat (F-
PEPERA-PB) yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Anti Kekerasan 
(PERAK) melakukan aksi mimbar bebas mengecam kekerasan militer 
Indonesia atas rakyat Papua di depan Asrama Papua jalan Kusuma 
Negara Yogyakarta, Rabu (30/5). 

Aksi yang dimulai sekitar Pukul 09.00 
WIB dan diikuti puluhan mahasiswa itu. Koordinator aksi mimbar 
bebas, Tinus Uaga mengatakan, "Aksi itu dilaksanakan terkait 
penembakan aparat Indonesia terhadap penambangan emas tradisional di 
sekitar areal PT. Freeport Indonesia pada Kamis (24/5) Pukul 17.00 
waktu Papua Barat."

Dikatakan, empat orang tertembak mati 
itu adalah (1) Daro Tabuni, (2) Head Tinal, (3) Stefanus Songgonau, 
dan (4) Anton Jikwa. Sementara itu, tiga orang yang masuk rumah 
sakit belum teridentifikasi identitasnya. 

"Kekerasan militer Indonesia terhadap 
rakyat Papua itu terjadi bukan hanya saat ini. Sejak bangsa Papua 
Barat dianeksasi ke dalam Indonesia secara ilegal, kekerasan militer 
itu terjadi di tanah kami, Papua. Ratusan ribu nyawa orang Papua 
telah dibunuh oleh aparat Indonesia di tanah Papua. 

Maka, katanya, saat ini PERAK menuntut 
segera agar (1) usut dan adili para pelaku pembunuhan (aparat 
militer dan polisi) terhadap rakyat Papua Barat; (2) tarik militer 
organik dan non-organik dari tanah Papua; (3) cabut peraturan-
peraturan yang melegalkan tindakan kekerasan terhadap rakyat, (4) 
berikan jaminan kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan hentikan 
refresitas terhadap aksi-aksi rakyat (demonstrasi, mimbar bebas, 
mogog, dan lain-lain); dan (5) stop kekerasan militer dalam bidang 
pendidikan (kampus). 

Dalam aksi mimbar anti kekerasan yang 
sempat memacetkan jalan raya kusuma negara itu, salah satu orator, 
Michael Jitmau mengatakan, otonomi dan pemekaran di Papua sarana 
kekerasan dan pelenyapan orang Papua melalui aparat keamanan di di 
tanah Papua. Aparat militer di Papua bersembunyi sebagai penjaga 
modal kapitalis dan pengawal para elit lokal yang juga telah dibuat 
bimbang dengan otonomi dan pemekaran.

"Otonomi khusus dan pemekaran Papua 
adalah hanya ingin membunuh rasa nasionalisme orang Papua tentang 
masa depan bangsa Papua," katanya. 

Dalam orasinya, Subaidah perwakilan 
dari FMN mengatakan, "Peristiwa penembakan pendulang tradisional 
yang nota bene adalah warga lokal Papua di areal pertambangan PT. 
Freeport Indonesia dan pembubaran paksa oleh aparat terhadap aksi 
massa di bandara Adisucipto Yogyakarta pada Sabtu, (26/5) Pukul 
09.00 WIB menunjukkan bahwa rezim ini benar-benar anti rakyat."

Membuka orasinya, perwakilan SMI 
mengajak masa aksi untuk menyanyikan lagu berjudul " Indonesia 
Negara Berdarah". 

Selain ada beberapa yel-yel 
seperti "Usir militer dari Papua, usir Freeport dari Papua". "Rakyat 
Papua sengaja dibuat bodoh, diadu domba dan hak-hak mereka telah 
lama dibumkan. Ada ketakutan dari pemerintah yang kaki tangan 
kapitalis ini untuk rakyat Papua bangkit melawan," katanya. 

"Kekerasan Aparat Indonesia itu Sejak 
Dulu"
Koordinator aksi, Uaga mengatakan 
bahwa, "Kekerasan aparat Indonesia terhadap rakyat Papua itu bukan 
hal baru. Kekerasan aparat Indonesia itu berawal sejak bangsa Papua 
Barat dianeksasai ke dalam Indonesia."

Dalam pernyataannnya, PERAK menulis, 
pada Tahun 1969 seorang kepala sekolah perempuan di Sarmi bernama 
Ester Yanteo ditelanjangani serta di alat kemaluannya dibakar dengan 
api rokok.

"Jemburwo, aparat keamanan memerkosa 
para wanita. Aparat keamanan memasukan pasir ke dalam alat kemaluan 
para perempuan serta dimasukan ke dalam karung dan kemudian di 
ceburkan kedalam laut," katanya menjelaskan.

Uaga memaparkan data kekerasan militer 
di Papua. Katanya, "Tahun 1968, ada 162 orang penduduk Arfak tewas 
di bunuh aparat keamanan, 28 orang pengungsi yang sedang berusaha 
kembali dibunuh oleh aparat keamanan. Tahun 1970 sebelum perlakuan 
buruk terhadap 80 wanita dan anak-anak terjadi seorang wanita yang 
sedang hamil bernama, Maria Bonspia, ditembak mati oleh aparat 
keamanan dan bayinya dikeluarkan dari perutnya dan dipotong. Saudara 
perempuan wanita itu diperkosa dan dibunuh oleh sekelompok aparat 
keamanan Indonesia."

PERAK menjelaskan, rakyat Papua 
selanjutnya mendengar tentang adanya pembantaian 500 penduduk desa 
di daerah Lereh. Pada Tahun 1970, sejumlah pemimpin desa ditangkap 
dan d

[mediacare] Dari kunjungan Megawati di Ende (1). Pos Kupang.

2007-06-02 Terurut Topik Tejo Sulaksono


Sumar Sastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   katong orang NTT pung koran
SERIAL Sabtu: 02 Jun 2007 01:23





* Dari kunjungan Megawati di Ende (1)

Semoga jadi anak yang baik

KAMIS (31/5/2007), tepat pukul 12.30 Wita, pesawat Trans Nusa mendarat mulus di 
Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende. Ribuan massa yang menanti dengan penuh 
kesabaran di bawah terik matahari akhirnya dapat melihat orang yang mereka 
nantikan, yaitu presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri.

Megawati disambut oleh Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi dan unsur Muspida di 
bawah tangga pesawat. Didampingi Bupati Domi, Megawati diterima secara adat. 
Sapaan adat dalam bahasa daerah di pintu masuk bandara menandakan Megawati 
diterima secara resmi di Kabupaten Ende.

Bupati Domi yang berada di sisi kiri Mega menerjemahkan arti kata-kata yang 
digunakan dalam sapaan adat. Ketika syair-syair adat dilantunkan dalam bahasa 
daerah, Megawati pun tersenyum seakan mengerti arti syair itu.

Dengan leher yang dikalungi selempang adat khas Ende-Lio, Megawati tidak lupa 
memberikan senyum dan lambaian tangan kepada warga masyarakat yang berada di 
balik pintu pagar Bandara H Hasan Aroeboesman Ende.

Setelah beristirahat sejenak di ruang VIP bandara, Megawati dan rombongan 
menuju rumah jabatan Bupati Ende di Jalan El Tari-Ende. Perjalanan menuju rumah 
jabatan diiringi drum band yang dibawakan para pelajar SMAK Syuradikara. 
Dentuman drum band beradu nyaring dengan raungan sirene pasukan pengawal 
Megawati.

Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 Wita. Bupati Domi sebagai tuan rumah menjamu 
Megawati menikmati makan siang di rumah jabatan. Seakan berpacu dengan waktu, 
setelah menikmati makan siang, Megawati memulai safarinya di Kota Ende. Sasaran 
pertama yang hendak dituju adalah bekas rumah kediaman Bung Karno di Jalan 
Perwira. Di tempat ini putri Bung Karno ini sudah dinanti massa. Di rumah 
tersebut Megawati mengisi waktu dengan melihat ruang demi ruang, termasuk 
tempat semadi ayahnya. Megawati sempat berusaha membuka sebuah pintu, namun 
gagal karena memang terkunci. Momen yang dinanti-nanti oleh semua rombongan 
akhirnya tiba ketika Megawati mengambil air sumur dari sumur yang berada persis 
di belakang rumah. Cukup lama Megawati bermain-main dengan air. "Ayo Theo, coba 
kamu cicipi air ini agar kamu awet muda dan bisa dapat jodoh," seloroh Megawati 
kepada Theo Syafei yang berada di sampingnya. Guyonan yang dilontarkan membuat 
sejumlah pengunjung tertawa. Tak lupa Megawati
 mengusap-usap rambutnya dengan air dari sumur itu. Di tengah keasyikan 
bersenda gurau dengan para pengiringnya, Megawati tiba-tiba memanggil salah 
seorang staf Bidang Data DPP PDIP, Hira Priyono.

"Ayo No, sini!" panggil Megawati kepada Hira Priyono. Pria yang dipanggil No 
oleh Mega lantas mendekat dan bersimpuh di depan Megawati. Tak lama berselang 
Megawati didampingi Theo Syafei "mempermandikan" No dengan air sumur sambil 
berkata, "Semoga kamu menjadi anak yang baik dan berguna bagi bangsa dan 
negara." Momen langka ini langsung diabadikan oleh para wartawan yang dengan 
setia mengikuti pergerakan Megawati.

Sesaat setelah keluar dari rumah Bung Karno, para pengawal Megawati sempat 
dibuat kaget ketika Megawati secara spontan keluar dari jalur kawalan dan 
mendekati anak-anak yang memanjati pagar. Dengan senyuman manis, Megawati 
menyambut uluran tangan anak-anak tersebut. Tidak terkira kegembiraan wajah 
anak-anak itu ketika berhasil menggapai tangan Megawati. "Aduh, syukur saya 
bisa pegang tangan Ibu Megawati," tutur sejumlah anak-anak yang berusia antara 
tujuh - delapan tahun.

Megawati kemudian menuju Museum Bahari. Di tempat ini mengawali kunjungannya 
Megawati menuliskan sebuah pesan di buku tamu, "Lestarikan terus museum Bahari 
ini." Pesan ini bermakna panjang. Setidaknya Megawati ingin bahwa kehadiran 
museum tersebut dapat menjadi laboratorium mini bagi penelitian segala biota 
laut.

Harapan itu tentu sangat bermakna karena siapa pun tahu bahwa para oknum 
nelayan di Ende kerap menjadi "kanibal" ketika berada di laut. Mereka tak 
segan-segan melepaskan bom di laut hanya untuk mencari ikan. Tindakan ini tentu 
akan merusak segala biota laut.

Didampingi Pater Gabriel Goran, SVD sebagai pengelola Museum Bahari yang 
berapi-api menjadi "tutor" bagi Megawati, putri Bung Karno ini terlihat begitu 
antusias mendengarkan penjelasan dari Pater Gabriel. Meskipun begitu, Megawati 
sempat terusik ketika dijelaskan bahwa mayoritas isi museum berasal dari 
Lembata. "Ini kok aneh ya, museum ada di Ende barang-barangnya dari Lembata 
semua. Apa di Ende tidak ada ikan?" katanya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Sony Keraf yang berasal dari Lembata, lantas 
nyeletuk, "Benar ibu, semua ikan di Ende sudah pada mati karena memang 
nelayannya suka membom ikan." Hal ini membuat Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi 
tersenyum simpul. "Kalau yang ini dari Ende," kata Bupati Domi sambil 
menunjukkan i

[mediacare] Tebar Pesona, Takut Hukum? [Re:Amien: Presiden Menuntut, Saya Tak Akan Lari]

2007-05-26 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Welleh welleh, ini bukan ketoprak atau ludruk lagi. Permasalahannya semangkin 
serius lo!
  Selama ini ada pihak yang bisanya cuman memakai Tebar pesona, kerjanya gak 
ada, hasilnya zero bin nol. Lha sekarang sikon semangkin gawat, ada isu dan 
menuduh yang paling berkuasa dan secondmannya waktu pemilihan dapat dana DKP 
dan made in Mancanegara. Amien memang tepat diamini, karena berani. Ibarat main 
kartu, beliau sudah memasang semua aset yang dipunyai. La bagaimana lawan-lawan 
mainnya nya???
   
  Karena gak tahu samasekali alias buta tentang pengaturan negara berlandasan 
supremasi hukum, akibat ajaran disegala akademi kondang disini apalagi di 
negara paling super dan ditebarkan paling demokratis juga, ya bisanya hanya 
main diluar hukum kan? Jadi cuman
  mau "menerangkan". Tapi apa sih yang mau diklarifikasi?
   
  Kita sama belajar demokrasi dan katanya hukum musti yang memimpin. Jadi 
caranya kalau sudah sama-sama basah, maksudnya bukan "basah" kecemplung tempat 
yang banyak duitnya tapi sudah masuk langsung di "perang terbuka itu, ya 
satu-satunya jalan cuman
  gugatan kepengadilan. Adu bukti, adu mana yang adpokatnya lebih pinter, gutu 
kan?
   
  Yang berani buka-bukaan rada kasian juga karena sebagai warga biasa harus 
keluarkan semua biaya pengadilan dari koceknya. kecuali kalau partainya, atau 
para sohib mau membantu. Yang kebakaran jenggot sih enak baget, lah bisa bilang 
kan yang "dihina" itu "jabatan"nya. Jadi jabatan alias negara yang bisa menebar 
uang sak gudang buat
  nyewa adpokat-adpokat yang paling mahal, paling pragmatik. Bisa pinjam yang 
sudah jelas
  kehabatannya dalam mengulur-ulur pengadilan bekas Big Bos. Pokoknya serba 
diatas angin kan? 
   
  Kita tunggu saja tanggal mainnya pengadilan itu. Atau ada yang mau mulai 
menyanyi merdu sambil main guitar buat meyakinkan masarakat bahwa dirinya 
begitu tanpa dosa?
   
  Pak Sumar, ini bukan cuman menarik buat dibaca tapi juga buat dipikirkan dan 
bisa juga
  sharing pendapat, nggih?
  TSL
  

Sumar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Halo,teman-teman,yth.,
berita ini mungkin menarik untuk dibaca.
salam,
sumar.
---

Amien: Presiden Menuntut, Saya Tak Akan Lari

Gatra.com - Amien Rais menegaskan, dirinya tidak akan bersembunyi jika
Presiden Yudhoyono akan menuntutnya secara hukum terkait aliran dana
non-bujeter Departemen Kelautan dan Perikanan.

Baca berita selengkapnya di http://www.gatra.com/artikel.php?id=104889

---
dikirimkan oleh Sumar <[EMAIL PROTECTED]>
dengan menggunakan fasilitas pengiriman email Gatra.com


 

   
-
 Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now.

Re: [mediacare] World of Islam Film Festival di Iran

2007-05-23 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Pak Dokter, mudah-mudahan saja Sunni made in RI tidak akan konsisten soal ini 
karena bangsa di abad 21  kalau terus mau ngurusi schisme atau segala perbedaan 
saja apa dalam satu agama, atau ngabisin waktu tentang beda antar agama, tapi 
enggak becus atau memang nggak sanggup ngurusi kesehatan, sospolekbuddll ya 
niscaya deh akan tetep jadi bangsa gurem mutunya meskipun jumlah penduduknya 
nomer 4 didunia. Maap ya Pak, kalau in terlalu kasar. Saya pikir kok
  Iran itu terserah agama Islam Syiah atau dulunya Zoruaster atau apa sajalah 
tapi
  ini bangsa besar yang sekarang patriotik banget berani menolak kehendak Bush 
yang lagi-lagi mau ngangkangi sumber minyak di Persia itu. Mereka nggak kayak
  bangsa kita yang sebagian pemimpinnya dibilang oleh Batak sebagai BENGAK.
  Tapi sebetulnya mereka itu enggak bengak bin goblok Pak, cuman secara genetis 
punya sakit syahwat pengin cepat kaya lewat jalan [pintas korupsi jadi gampang 
bener disogok. Hayyu kita cari jalan yang rill untuk menyetop napsu syahwat 
korupsi yang patologis berat ini Pak. La wong Indian Morales di Bolivia saja 
mampu kok kita yang turunan Teuku Umar, Gajah Mada, Hassanuddin etc yang huebat 
gitu kok terus terperosok rongsok kayak begini terus. Obatnya apa sih Pak 
Dokter??
   
  Salam, TSL
  

Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Iran kan penganut Syi'ah yang dianggap "tidak Islam" atau 
"Islam sesat" oleh kelompok Sunni, terutama penganut ajaran Ibn Tamiyah dan Abd 
Wahab dari Nejev. Bagaimana konsistensi penganut Sunni di Indonesia?
  KM
   
   
---Original Message---
   
From: Wido Q Supraha
  Date: 23-05-2007 21:38:49
  To: [EMAIL PROTECTED];  [EMAIL PROTECTED];  [EMAIL PROTECTED];  
mediacare@yahoogroups.com
  Cc: [EMAIL PROTECTED];  [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] World of Islam Film Festival di Iran

   

  World of Islam Film Festival di Iran 
  Rabu, 23 Mei 2007 
  
  Iran menggelar festival film-film Islam internasional. Film Iran berjudul 
Children Of Heaven pernah menembus nominasi Oscar 
  
  Hidayatullah.com--Festival film-film Islam tingkat dunia akan diselenggarakan 
di Qom, Iran selama 21 Maret 2007-2008. Festival film ini diperuntuhkkan untuk 
semakin meningkatkan cineas di dunia Islam. 
  
  Selain untuk meningkatkan potensi sinematik di dunia Islam,  panitia berharap 
akan mengenalkan kebudayaan antar negara Islam dan memperkenalkan kota Qom 
sebagai salah satu satu kebudayaan di Iran. 
  
  Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam sudah mengusulkan agar 
terselenggaranya festival itu tahun lalu. 
  
  Festival ini juga sudah direncanakan untuk mendorong terciptanya persatuan 
sebagaimana mottonya yang berbunyi, “National Unity, Islamic Solidarity”,  
sebagaimana pernah dinyatakan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. 
  
  Menyangkut kreativitas dalam produksi film, Iran termasuk cukup maju. Ketika 
Indonesia masih terlena membuat film horor, film Iran berjudul “Children of 
Heaven” adalah salah satu film yang bisa menembus Oscar. 
  
  Film ini bercerita tentang kakak-beradik dari keluarga miskin, film yang 
menceritakan Ali dan Zahra, yang setiap hari bergantian menggunakan sepatu 
untuk pergi ke sekolah membuat banyak penonton sangat terbawa emosi. [cha/ 
mehrnews/www.hidayatullah.com]
  
  Source : 
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4753&Itemid=1
  

  

   




 

   
-
 Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for 
your freeaccount today.

[mediacare] Re: [nasional-list] A who's who of Indonesian biofuel

2007-05-22 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Baca baris-baris pertama singkatnya para perampok lama jaman Orba jilid I yang 
pada bertengger sebagian di Singapur sekarang sudah siap dan mulai terjun berat 
dikalangan biofuel. Taruhannya bermilyar-milyar dolar. SBY-MJK dan 
pemerintahnya sudah terang gak bisa dan gak mau menghalangi serbuan bajaklaut 
sekarang. 
  Sejak 1967 SDA kita dirampok, sekarang hutan tropik kita akan dibabat tuntas 
dirubah jadi
  ladang apa saja yg bisa hasilkan biofuel. Hasilnya? Hampir semuanya buat para 
perampok tadi, sedikit untuk satpam dalam negeri. Seperti dulu bangsa dan wong 
cilik cuman akan dapat tetesan-tetesan tidak ada artinya. Proses kemiskinan dan 
pengrusakan lingkungan,
  akan terus, sampai negeri kita gundul, kocek rakyat yg kosong semangkin 
amburadul!!!
  Kecuali kalau bangsa ini melawan. Kita musti memakai 2009 untuk coba ngerem 
proses
  penjarahan ini. Resistensi ini akan panjang dan berat sekali. Apalagi kalau 
RRC juga akan
  berlaku kayak multinasional corporations, yaitu profit dijadikan agama. 
(Trimkasih buat Pak H Uncle yang kirim emil penting)
  TSL

Holy Uncle <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  May 22, 2007

A who's who of Indonesian biofuel
By Bill Guerin

JAKARTA - Some of Indonesia's most influential and politically connected 
companies have refocused their business strategies and are joining hands 
with foreign investors to push forward the government's multi-billion dollar 
ambition to transform the country into the world's leading biodiesel 
producer.

But there are major political, financial and environmental risks to the 
grand designs, which arguably are being understated and threaten to 
complicate the emerging industry's outlook. The same local companies now 
leading Indonesia's biofuel drive incurred and defaulted on huge foreign 
debts in the wake of the 1997-98 Asian financial crisis. Few fully repaid 
their debts and today they still dominate the country's logging, 
wood-processing and pulp industries. Several also have highly suspect 
environmental records.

Now, they are landing big new foreign joint-venture deals to develop the 
nascent biofuel sector, including major investments in palm-oil plantation 
development and big new processing facilities that benefit from government 
incentives and policies aimed at rapidly developing the sector. For 
instance, Chinese energy giant China National Offshore Oil Corp (CNOOC) is 
among 59 foreign and local energy investors who in January signed many 
biofuel-related renewable energy agreements worth US$12.2 billion.

CNOOC is China's leading energy company and leads the country's broad 
strategic efforts to reduce its dependence on imported crude oil and offset 
the use of coal. It has recently teamed up with local plantation giant Sinar 
Mas Agro Resources and Technology (SMART) and Hong Kong Energy in what is 
being billed as the world's largest biofuel project. It has plans to bring 
three biodiesel plants online this year and additional facilities in Papua 
and West Kalimantan provinces beginning in 2008.

SMART is listed on the Jakarta and Surabaya stock exchanges and is a 
subsidiary of the country's largest oil palm grower, Golden Agri-Resources 
Ltd. It is also part of the controversial Widjaja family's sprawling 
business empire, which includes Asia Pulp & Paper (APP), part of the Sinar 
Mas Group and Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL), which in 
turn is controlled by Raja Garuda Mas International (RGM).

Therein, some analysts contend, lies big risks. At the height of the Asian 
financial crisis, Sinar Mas and APP defaulted on billions of dollars worth 
of loans, equivalent to more than a tenth of Indonesia's total foreign debt. 
Many have put those dark days behind them, but their reputations as reliable 
business partners are still in doubt. APRIL owner Sukanto Tanoto is 
Indonesia's richest man, according to a recent Forbes magazine survey, and 
he is recently on record as referring to palm oil as "green gold".

Global market forces are definitely driving up prices, but the family's past 
business practices are still questionable in the minds of certain credit 
analysts. Golden Agri-Resources Ltd plans a bond issue in Singapore this 
year, but US-based credit-rating agency Moody's has warned that the 
company's "complicated family-controlled organizational structure" risks 
funds being used to support affiliated companies.

The regionally-oriented RGM Asian Agri, which defaulted on $1.26 billion of 
debts owed to a consortium of foreign and local banks during the financial 
crisis, now operates over 200,000 hectares of palm oil, rubber and cocoa 
plantations across Indonesia, the Philippines, Malaysia and Thailand. Ranked 
as one of Asia's largest primary producers of crude palm oil, the company 
manages more than 26 plantations totaling 160,000 hectares and 19 palm oil 
mills with a production capacity of more than 1 million tons. It also has 
three refineries processing crude palm oil into end products.

Riau pr

[mediacare] Re: Di Kilometer Nol. (->Syariat Islam)

2007-05-18 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Bung Sumar, kayaknya sih baik-baik saja kalau SI itu tetap disana di KM Nol, 
lha kita kan jadi miris dengan pecutannya apalagi katanya akan mulai potong 
tangan untuk maling. Tapi nggak jelas koruptor itu masuk pencuri apa bukan. 
Kalau dari sana merangkak ke arah Timur kan Republik kita ini bisa ambruk. 
   
  Aneh sekali kan bagaimana AS dan Uni Eropah asyiik mendukung Gam yang 
sekarang sudah diresmikan kuasanya di NAD lalu terus memberlakukan SI yang di 
kenyataan kan
  bertentangan dengan HAM, misalnya main cambuk itu? Bagaimana Swedia dan 
Finlandia
  misalnya itu kok pada diam saja soal HAM ini? Munafik dan haus minum minyak 
dan hisap gas alam yah?
   
  Baiknya Indonesia dijadikan negara sekuler tulen seperti Turki. Setuju Bung?
  TSL

sumarsastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  SERAMBI INDONESIA



Sabtu, 19 Mei 2007 

Opini 



a.. 18/05/2007 08:03 WIB

Syariat Islam di Kilometer Nol

[ penulis: H Ameer Hamzah | topik: 
Agama ]

Sebuah tamsil wal ibarat, nun jauh di 
sana! Di Ujong Sikundong Pulau Weh Sabang terdapat Kilometer Nol 
Republik Indonesia. Bangunan tua yang dibangun masa Walikota H 
Bustari Mansur, terkesan tak terawat. Tak listrik yang menerangi di 
malam hari, semak belukar mulai merambah sampai ke halaman bangunan, 
daun dan ranting kayu yang gugur tampak berserakan di mana-mana. 
Jalan menuju Kilometer Nol tersebut juga sudah rusak. Para turis 
sudah jarang ke sana karena kawasan itu sepi dan sunyi. 

Melihat nasib Kilometer Nol, saya 
teringat Syariat Islam Kaffah yang sudah berusia 10 tahun di Aceh. 
Nasibnya hampir sama dengan bangunan di tengah rimba itu. Maksudnya 
belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Jika Kilometer Nol 
terbengkalai karena faktor dana, jauh dari pusat kota, dan kurang 
menarik pelancong, dapat kita maklumi. Akan tetapi bila Syariat 
Islam harus berjalan di tempat (masih di kilometer nol) menjadi 
tanda tanya besar? Apakah orang Aceh tidak suka kepada syariat 
Islam? Bukankah dulu mereka yang menuntut Jakarta supaya diberikan 
Syariat Islam? 

Ada apa gerangan? Apakah gempa dan 
tsunami (2004) membuat semangat bersyariat turut melemah? Ataukah 
dampak pascatsunami ketika Banda Aceh masih kota tradisional berubah 
mendadak menjadi kota megapolitan? Apakah kita malu-malu kepada 
pendatang bila kita tampil dan bergaya syariah? Ataukah kita sudah 
disihir oleh siluman dari negeri Antah Berantah supaya lupa kepada 
syariat Islam yang suci, yang kita tuntut bertahun-tahun dari 
pemerintah pusat? 

Terlalu lamban Syariat Islam mencapai 
titik finish (kaffah). Seakan ada kaki yang terpasung. Ibarat 
jalannya siput, konon lagi para petinggi di Dinas Syariat Islam 
menganut pribahasa, "biar lambat asal selamat." Coba bayangkan, Cuma 
baru hukum cambuk untuk penjudi, pengkhalwat dan peminum khamar yang 
baru dilaksanakan. Itupun hanya berlaku untuk kelas masyarakat 
kecil. Sedangkan kalau kena yang besar-besar, tunggu dulu! Padahal 
kita makfum, syariat Islam sangat luas dan memiliki perundangan. 
Mulai hal kecil sampai hal-hal yang besar, seperti potong tangan 
bagi pencuri dan koruptor, rajam bagi penzina dan homoseks, qishash 
bagi pembunuh. 

Pertanyaannya, apa memang tidak ada 
niat masyarakat (muslim) di Aceh untuk menerapkan Syariat Islam 
kaffah? Atau sudah puas dengan 'kulit' syariat Islam saja? Kalau 
sekedar 'kulit' lebih baik kita beristighfar saja. Guru besar kita 
yang terkenal alim dan wara' Prof Dr Alyasa' Abubakar MA lebih baik 
pulang ke kampus daripada mengurus 'kulit' syariat Islam. Biarlah 
kulit diurus oleh mereka yang suka membuat 'keurupuk jengek' saja. 

Tantangan syariat Islam 

Memang terasa Syariat Islam ditimpa 
musibah besar akhir-akhir ini. DPRA yang diamanatkan oleh rakyat 
membuat dan mengundangkan qanun, seperti 'manok male'- yang tak mau 
bertelur. Ironinya daripada pusing bikin qanun, lebih sedang 
bersiteru sesama temannya. Ujungnya melancong ke luar negeri atau 
membuat di warung kopi. 

Eksekutif dan sejumlah cendekiawan 
(ulil albab) juga sudah sibuk kerja di BRR. 

Yang senang pastilah kaum sekuler 
karena menginginkan syariat Islam kaffah tidak berlaku di Aceh. 
Beragam dalih, seperti Islam sama sama saja dengan agama lain yang 
cuma mengatur hubungan dengan Allah SWT semata. Sedangkan negara, 
sosial dan masalah-masalah modern dapat diatur dengan sistem global 
menurut kesepakatan dunia internasional. Makanya mereka sangat benci 
kepada kaum syariat yang memandang Islam sebagai agama yang 
sempurna, Islam sebagai sebuah sistem yang dapat mengatur hubungan 
dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia. Di sinilah salah satu 
kenapa gerak syariat Islam di Aceh seperti jalan di tempat-kilometer 
nol. 

Gempuran sekuler sedang berlangsung, 
dan kita kaum syariat sudah larut dalam euforia. Siasat kaum sekuler 
begitu rapi dan terencana, karena mereka memahami watak orang 
(muslim) Aceh yang fanatik. Kaum sekuler tidak berani terang-
terangan menyerang, tetapi ditempu dengan berbagai modus seperti 
menyuntuk dana,

Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar

2007-05-17 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Cah Pinter (bodho?) yg budiman,
  Permasalahan Newmont, FREEPORT, ExxonMobile dan semua MNC yang srakah banget 
nguras SDA kita dibantu pejabat korup dan pembisnis gadungan gak punya moral, 
yang semuanya berbarengan sedang gembira ria MEmiskinkan bangsa sama rakyat 
Indonesia, kudu dihentikan secara politik baik didaerah apalagi di level 
sentral. Di DPR RI! 
   
  Ini artinya bangsa malang yang selama ini gampang dibodohi oleh semua yang 
srakah terutama dari Amriks kudu segera belajar dari Chavez, Morales dan 
lain-lain pejuang berani turunan Indian dan Spanyol di Amerika Selatan. Hayyo, 
belajar juga di Negeri Cina dalam ekonomi dan brantas Korupsi yang tegas, tidak 
tebang pilih, tembak dilapangan bola, terpenting harus kerja keras! 
   
  Banga Indonesia harus Mandiri dalam ekonomi, Independen dalam ranah politik, 
dan Berkepribadian dalam kebudayaannya. 
  TSL

cah bodho <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalaulah benar bahwa Newmont Minahasa Raya tidak
mencemari lingkungan di Buyat, untuk apa dia bikin
deal dengan Menteri Koordinator Kesra Aburizal bakrie
untuk memberikan dana "community development" sampai
30 juta dollar? dan setelah kesepakatan itu terjadi
barulah kemudian pengadilan memutuskan untuk
"membebaskan Direktur-nya" dari tuntutan ?
Tidak tahu apa lagi yang bisa dikatakan atas fakta
ini???

--- amartien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Lihatlah pencemaran lingkungan di Indonesia. Hutan
> ditebas, karena oknum2 pem. juga yang korup. 
> Sungai2 kotor. Pantai2 makin lama makin kotor.
> 
> Di daerah sekitar bekas pertambangan Newmont, banyak
> penduduk yang mempunyai tambang liar. Menurut
> penduduk setempat yang lain, mereka itu mencemarkan
> lingkungan.
> 
> Jika menurut anda mungkin pencemaran bukan merkuri,
> maka tentulah jaksa harus menuduh seperti itu. 
> Rupanya jaksapun tidak bisa mendapatkan bukti adanya
> pencemaran yang lain. Mungkin anda lebih tahu dari
> jaksa. Bagaimana kalau anda membagikan pengetahuan
> anda tsb. ke jaksa? Hitung2 sumbangsih anda ke
> rakyat Indonesia, jika betul2 kemudian Newmont
> terbukti bersalah karena telah mencemarkan itu
> berdasarkan masukan dari anda.
> 
> Janganlah menuduh tanpa alasan, atau hanya karena
> emosi. Kalau membaca sesuatu, bacalah dari segala
> macam sumber, dengan pikiran terbuka. Pakailah
> akal.
> 
> Apa hubungannya hidup enak di Amrik dengan 'beratus
> sipil modar di Irak?" Kelihatan sekali anda tidak
> nyambung akal anda dengan emosi. Emosi doang yang
> bekerja, yang dipicu oleh nggak tahu apa.
> 
> Supaya anda tahu, mayoritas sipil di Irak yang mati
> adalah karena dibunuh oleh sesama muslimin sendiri. 
> 
> 
> Dan orang2 Amrik hidup 'enak', seperti yang anda
> bilang, adalah karena pemerintahan mereka yang bagus
> dan bersih katimbang pemerintahan di Indonesia.
> 
> 
> 
> 
> Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> 
> Om, gak usah kebakaran jenggot lah, usunglah Amriks
> dan semua perusahaanya yang
> cemarkan lingkungan diseluruh dunia secara cool,
> gak usah blingsatan. Saya pikir sih di
> Sulut itu tentu "gak ada asap kalau engga ada api"
> kan Om? Mungkin bukan merkuri, bisa
> kimia lain. Tapi siapa sih di Indonesia yang brani
> dan punya banyak uang buat risist MNC?
> Mbak Mawar cuman ingatkan berita media Indonesia
> juga kan? Skali lagi soal lingkungan
> semua MNC itu di kita kayak Dewa yang gak ada yg
> bisa gugat, dijaga sama yang sedang kuasa juga, DPR
> samimawon. Om pasti enak banget hidup di Amrik ya?
> Bersih lingkungannya, itu semua hanya karena
> beratus-ratus ribu sipil modar di Irak demi minyak
> yg mau dikuasai Amriks, tambah pencemaran lingkungan
> diseluruh dunia oleh MNC-MNC yang pada ngeruk sumber
> daya alam seenak udelnya sendiri. 
> TSL
> 
> amartien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya tidak tahu anda mendapat keterangan dari
> mana bahwa Newmont adalah sumber pencemaran merkuri
> laut di teluk Buyat. 
> 
> Menurut hasil dari laboratorium ITB, UI, WHO dan
> yang paling penting adalah laboratorium minamata di
> Jepang, semua menunjukkan bahwa kadar merkuri di
> teluk Buyat dibawah kadar yang menyebabkan bahaya. 
> Jadi artinya kadar merkuri di teluk Buyat biasa2
> saja, bahkan termasuk rendah (kalau saya nggak salah
> ingat).
> 
> Apakah hasil2 laboratorium terkenal tsb. tidak cukup
> bukti bahwa tuduhan terhadap PT Newmont tidak 
> beralasan? Supaya anda tahu Minamata adalah dokter
> Jepang yang per-tama2 berkesimpulan bahwa penyakit
> seperti itu disebabkan oleh kadar merkuri di Jepang.
> Dan karenanya penyakit karena pencemaran merkuri
> bahasa awamnya disebut Minamata disease. 
> Laboratorium di Jepang itu adalah laboratorium dan
> tempat penyelidikan yang paling terkem

[mediacare] Re: Geliat Baru Para Jenderal Pur

2007-05-16 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Pertama, Bpk kelihatannya lupa sama kelompok jenderal Bang Ali Sadikin, petisi 
50, itu masuk grup yang mana? Kedua yg sekarang pegang kuasa itu apa menurut 
Bpk banyak 
  dukungannya di TNI, pur dan yang belum pur? Dan sama-sama dengan Golkar, 
mereka yg
  dipimpin pak SBY itu menurut Bpk bagaimana masih bisa terus melewati 2009, 
dan apa akan ditoleransi sama Belanda dan Eropah, juga AS? Apa dua grup besar 
itu bisa membawa Indonesia pelan-pelan ke demokrasi yang lebih mateng? Atau 
menurut Bpk siapa saja yang bisa menandingi mreka di pilpres dan pemilu 2009? 
Analisis cukupan bagus juga tapi lalumenurut Bpk kemana Indonesia harus 
melangkah? Mungkin dari Negeri Blanda lebih bisa melihat jernih ketimbang yang 
di dalam negeri serba susah keadaanya?
  TSL

tossi20 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/geliat_baru_jen_pur070
516

Geliat Baru Para Jendral Pur

Laporan Aboeprijadi Santoso dari Jakarta

Radio Nederland 16-05-2007

Setelah Hariman Siregar Januari lalu gagal menggulirkan sejumlah 
jenderal purnawirawan - sebutlah 'jenderal pur' - untuk menantang 
mantan yunior mereka, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekarang 
kelompok jendral-pur yang loyal maupun yang oposisi mulai bangkit.

Yang loyal sarapan dengan presiden tanpa mengajak yang oposisi, 
sedangkan yang oposisi membangun dua partai baru. Semuanya berlomba 
retorika nasionalistis dan populistis.

Tiga kelompok jenderal-pur
Ada tiga macam kelompok jenderal-pur yang aktif berpolitik dewasa 
ini. Yang pertama duduk dalam pimpinan berbagai partai politik, ikut 
dalam pemerintahan SBY, atau berkampanye dalam pilkada. Yang kedua, 
mengaku kritis namun pada hakekatnya cukup loyal kepada pemerintahan 
SBY. Kelompok ini lebih terorganisir dan sering berdebat dalam acara 
yang biasa disebut "aah, cuma silahturahmi saja!".

Sedangkan yang ketiga menggalang kekuatan, mengkonsolidasi kader dan 
menyiapkan partai politik baru - tentu, juga menyiapkan capres 2009. 
Di sekitar ketiganya, sejumlah jenderal-pur giat politik informal 
yang mendukung salah satu dari ketiga tsb. Mereka ini kabarnya 
menguasai sejumlah sumberdaya, baik secara legal, ilegal atau pun 
semi-legal, mulai dari bisnis perhotelan, cetak uang sampai 
pembalakan liar.

Selasa lalu, kelompok kedua tadi, yaitu Forum Komunikasi Purnawirawan 
TNI menggelar acara sarapan dengan presiden yang berkepanjangan 
sampai lima jam. Syaiful Sulun, jubir kelompok ini mengaku mendukung 
SBY, namun mengkritik soal nasionalisme, kemiskinan dan amandemen UUD-
45. Yang menarik, sarapan lima jam itu tidak dihadiri pentolan 
jenderal-pur dari kelompok Persatuan Pensiunan ABRI, Pepabri, seperti 
Try Sutrisno, Wiranto dan Ryamizard Ryacudu.

Bukan rahasia lagi, Wiranto mengelak bertemu SBY dalam resepsi-
resepsi - sama saja dengan Megawati mengelak bertemu SBY. Bahkan, 
dulu, Mega berpapasan dengan Gus Dur, pendahulunya yang dijatuhkannya 
lewat jendral-pur Ryamizard, pun ogah. Makin dekat bulan-bulan 
pemilu, tenggang-rasa di antara para jenderal-pur makin kentara saja.

Hanura
Jenderal pur Wiranto yang baru-baru ini membantah pelanggaran berat 
HAM di Timor Timur, sekarang getol beretorika "hati nurani" yang 
membuat hati nurani korban Timor tersayat-sayat. Setelah didesak, 
Wiranto bersedia mengubah nama partainya dari "Partai Hati Nurani" 
menjadi "Partai Hati Nurani Rakyat", alias Hanura.

Menurut Indro Tjahjono, salah satu ketua partai baru ini, Hanura 
lahir dari keprihatinan orang seperti Wiranto, yang ingin memperbarui 
reformasi dengan semangat menegakkan kedaulatan bangsa. Indro, yang 
28 tahun lalu menulis buku "Indonesia di bawah sepatu Lars" (1979), 
beranggapan Hanura adalah eksperimen yang akan dipimpin kaum sipil 
untuk meninggalkan gaya kekuasaan sepatu lars, alias membuang 
militerisme.

Jadi, Hanura yang dipimpin tiga jenderal-pur, Wiranto, Suadi 
Marassabessy dan Fachrul Rozi, juga mantan KASAD Jenderal Soebagio 
(jenderal yang dulu dipercaya sebagai satu-satunya jenderal yang tahu 
di mana Soeharto tidur, sekarang tinggal tepat di belakang rumah SBY 
di Cikeas), bersuara seolah progresif dan nasionalistis saja -- 
serupa banyak kaum nasionalistis-kiri Indonesia di Eropa, misalnya.

Sindrom

Kelompok lain, Jenderal Ryamizard Ryacudu dkk, juga tak kalah 
populistis, mereka ingin menyatukan lurah-lurah Nusantara dengan 
mengkonsolidasi birokrasi desa, untuk menggalang kekuatan suatu 
partai baru.

Menurut pengamat militer Aris Santoso, semua ini terjadi, karena 
sindrom kekuasaan militer, tetapi juga karena orang makin tak percaya akan 
kemampuan partai-partai politik.


Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar

2007-05-16 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Om, gak usah kebakaran jenggot lah, usunglah Amriks dan semua perusahaanya yang
  cemarkan lingkungan diseluruh dunia secara cool, gak usah blingsatan. Saya 
pikir sih di
  Sulut itu tentu "gak ada asap kalau engga ada api" kan Om? Mungkin bukan 
merkuri, bisa
  kimia lain. Tapi siapa sih di Indonesia yang brani dan punya banyak uang buat 
risist MNC?
  Mbak Mawar cuman ingatkan berita media Indonesia juga kan? Skali lagi soal 
lingkungan
  semua MNC itu di kita kayak Dewa yang gak ada yg bisa gugat, dijaga sama yang 
sedang kuasa juga, DPR samimawon. Om pasti enak banget hidup di Amrik ya? 
Bersih lingkungannya, itu semua hanya karena beratus-ratus ribu sipil modar di 
Irak demi minyak yg mau dikuasai Amriks, tambah pencemaran lingkungan diseluruh 
dunia oleh MNC-MNC yang pada ngeruk sumber daya alam seenak udelnya sendiri. 
  TSL

amartien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya tidak tahu anda mendapat keterangan dari mana bahwa Newmont 
adalah sumber pencemaran merkuri laut di teluk Buyat.  

Menurut hasil dari laboratorium ITB, UI, WHO dan yang paling penting adalah 
laboratorium minamata di Jepang, semua menunjukkan bahwa kadar merkuri di teluk 
Buyat dibawah kadar yang menyebabkan bahaya.  Jadi artinya kadar merkuri di 
teluk Buyat biasa2 saja, bahkan termasuk rendah (kalau saya nggak salah ingat).

Apakah hasil2 laboratorium terkenal tsb. tidak cukup bukti bahwa tuduhan 
terhadap PT Newmont tidak beralasan?  Supaya anda tahu Minamata adalah dokter 
Jepang yang per-tama2 berkesimpulan bahwa penyakit seperti itu disebabkan oleh 
kadar merkuri di Jepang.  Dan karenanya penyakit karena pencemaran merkuri 
bahasa awamnya disebut Minamata disease.  Laboratorium di Jepang itu adalah 
laboratorium dan tempat penyelidikan yang paling terkemuka mengenai penyakit 
ini.

Janganlah hanya karena yang menuduh adalah orang2 kita juga, dan yang dituduh 
adalah perusahaan Amrik, maka anda tidak mau melihat bukti2 yang ada.  Hasil2 
dari laboratorium2 yang saya sebut diatas juga disebutkan di koran2 di 
Iindonesia.  Sayangnya, itu rupanya dilupakan begitu saja.



Mawar Liar Merah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
  Saya belum baca berita di media itu, namun media Indonesia juga memuat 
tingkah MNC tsb di Minahasa. MNC yg mbeludak uangnya ya bisa saja membayar 
pengacara-pengacara canggih melawan media yg sekait ini kan ada
  dipihak masyarakat setempat (Indonesia). Bagaimana sikap kita? media yang 
berupaya berbuat sesuatu dalam simpatinya pada pencemaran alam dan imbasnya 
untuk penduduk, langsung digugat. Kita masih ingat kan pada "nasib" Tempo dan 
Pak GM belum lama ini?
  MLM

radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Selasa, 15 Mei 2007 | 17:00 WIB 
   
  TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Newmont Minahasa Raya Richard 
Bruce Ness menggugat harian New York Times karena pemberitaan yang dinilai 
tidak benar, menyesatkan, dan tidak profesional selama periode September 2004 
hingga Februari 2006.

Gugatan perdata tersebut didaftarkan oleh kuasa hukum Ness, Arief T. 
Surowidjojo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. "Kami masih mempelajari 
gugatan," kata Arief, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (15/5).

Ness, dalam materi gugatannya, mengatakan bahwa pemberitaan New York Times dan 
beberapa media yang merupakan anak perusahaannya seperti International Herald 
Tribune dan The Boston Globe telah merugikan Newmont karena tersebarnya 
informasi yang tidak benar. 

New York Times bersama reporternya, Jane Perlez, memuat sejumlah artikel, di 
antaranya berjudul Spurred by Illness, Indonesians Lash Out at U.S Mining Giant 
pada 9 September 2004 dan Gold Mining Company to Pay Indonesia $ 30 Million 
pada 17 Februari 2006.

Ness menuntut pemulihan nama baik dan permintaan maaf yang dimuat sebagai 
berita utama pada halaman pertama di New York Times, International Herald 
Tribune, dan seluruh media publikasi anak perusahaan New York Times serta situs 
www.nytimes.com. 

Ness juga meminta ganti rugi material sebesar US$ 894 ribu (sekitar Rp 8,4 
miliar) dan imaterial US$ 63,93 juta (sekitar Rp 607 miliar).

Tito Sianipar 



-
  Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when.   




  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


  

 


   
-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...

[mediacare] Re: [HKSIS] Bung Karno Vs Tiga Besar (3)

2007-05-14 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Yth Pak Bud, mbok semua tulisan dengan judul dan tema ini dibukukan, bagaimana 
Pak?
  Supaya generasi muda itu tahu kan bahwa Indonesia pernah punya sederatan 
pemimpin yang bersis dan tangguh. Lha sekarang kok kebanyakan cuman ngejar 
KKKN, kekuasaan supaya bisa berKKN saja. Bagaimana ini oposisinya kok ya 
alon-alon sesuai dengan totokromo andak asor dan ewuh pakewuh?
  TSL  

HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  KOMPAS - Selasa, 15 Mei 2007   POLITIKA 
Bung Karno Vs Tiga Besar (3)
Budiaro Shambazy   Saat membacakan Proklamasi, usia Bung Karno (BK) 44 
tahun, lebih tua setahun dari Mohamad Hatta. Orang yang dituakan BK tinggal 
sedikit, misalnya Haji Agus Salim (61), Ki Hajar Dewantara (56), atau Tan 
Malaka (48).   Panglima Besar Jenderal Sudirman 15 tahun lebih muda, Wakil 
Panglima Besar Kolonel AH Nasution 17 tahun di bawahnya. Ketika menulis 
Indonesia Menggugat, BK baru 27 tahun—Pak Nas masih remaja.   Perbedaan usia BK 
yang berkuasa selama 20 tahun dengan pemimpin parpol/TNI makin tahun makin 
kentara. Dalam bahasa Belanda ia diledek sebagai ouwe heer alias Pak Tua.   BK 
kesepian waktu Bung Hatta mundur dari jabatan wapres tahun 1956. Ia sibuk 
dengan "Konsepsi", habis-habisan menjaga demokrasi parlementer, dirundung 
pemberontakan, mau dibunuh, sampai memaklumatkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.   
Ia tokoh sentral yang belum tertandingi siapa pun. BK praktis jadi pemerintah 
yang tak berhenti gelisah barang sedetik pun.   Ia makin jarang berkunjung
 ke daerah, tetapi sering ke luar negeri untuk kunjungan kerja maupun pribadi. 
Ia mengenakan seragam lengkap dengan deretan tanda jasa di dada untuk 
mengingatkan TNI ia-lah sang pangti.   Dalam waktu 20 tahun ia menerima 26 
gelar doktor kehormatan. Buku-buku yang dilahapnya berserakan di kamar tidur, 
toilet, ruang tamu, atau di meja makan.   BK memiliki semuanya, kecuali uang. 
Anda pasti tak percaya sebagian duit membangun rumah di Jalan Sriwijaya, 
Jakarta Selatan, berasal dari utang.   Semua orang datang tak henti meminta 
bertemu dia. Jam tidur dia hanya 3-4 jam sehari dan itu pun sering terganggu 
karena ia "turba" (turun ke bawah) melihat kehidupan rakyat tanpa pengawal 
dengan VW Kodok warna hijau kesayangannya.   Mungkin idealnya BK mengakhiri 
karier politiknya saat memasuki usia 60 tahun. Mungkin Pak Amien Rais benar 
saat menyarankan usia capres pada pilpres tahun 2009 maksimal 60 tahun.   
Tetapi, siapa pula yang bisa mengatur napas politik BK? Dalam periode 1960-1965
 itulah BK justru menjalani tahun-tahun yang paling menentukan masa depan 
politiknya.   Jumlah penduduk Indonesia sekitar 100 juta. Kehidupan ekonomi 
memprihatinkan, antara lain karena pemberontakan PRRI/Permesta, politik 
konfrontasi terhadap Malaysia, dan perang merebut Irian Barat dari tangan 
Belanda.   Rencana Pembangunan Nasional tahap ketiga yang bertujuan Indonesia 
tinggal landas masuk tahap industrialisasi tak berjalan meski BK memimpin 
Kabinet Kerja I sampai IV (1959-1964). Di saat yang sama BK menjalankan politik 
luar negeri yang ambisius dengan menyelenggarakan Asian Games (1962), Ganefo 
(1963), dan membentuk Conefo (1965).   Lebih dari itu, BK direcoki lawan-lawan 
politiknya di luar maupun dalam negeri. Ia masih jadi sasaran pembunuhan, 
sering digosipkan mau dikudeta lalu diasingkan ke China, dirumorkan sakit 
keras, bahkan mau kabur ke luar negeri.   Pada saat yang sama kepemimpinan BK 
makin tak kenal ampun, termasuk memenjarakan rekan-rekan seperjuangan sendiri.
 Lima tahun sejak 1960 ia makin sering mengangkat sekaligus memecat orang, 
termasuk mereka yang tergabung dalam "Kabinet 100 Menteri".   BK 
disanjung-sanjung dengan gelar-gelar kosong, seperti "Penyambung Lidah Rakyat", 
"Presiden Seumur Hidup", atau "Pemimpin Besar Revolusi". Ia memaksa orang 
menari "lenso", menangkap Koes Bersaudara yang memainkan musik ngak-ngik-ngok 
ala The Beatles, atau dipuja-puji lewat lagu Oentoek Paduka Jang Mulia yang 
dinyanyikan Lilis Suryani.   Ia terperangkap ke dalam slogan-slogan karangan 
dia sendiri, seperti "Manipol-Usdek", "Tahun Vivere Peri Koloso", atau "Panca 
Azimat Revolusi". Ia terlalu sering mengelu-elukan Menpangad Letjen Achmad Yani 
atau Ketua Umum PKI DN Aidit jadi "putra mahkota" pengganti resmi.   Kekuatan 
Tiga Besar dalam negeri yang dihadapi BK terangkum lewat Nasakom yang menurut 
dia merupakan "jiwaku". BK menegaskan yang menghalangi Nasakom akan 
disingkirkan karena masuk kategori "kepala batu".   BK menjaga jarak dengan PNI
 untuk unjuk diri sebagai "bapak" penaung semua aliran. Makin tahun ia makin 
memanjakan PKI dan membiarkan mereka berkali-kali mengganggu kalangan beragama, 
misalnya lewat isu land reform atau kampanye anti-Tuhan.   Meski sering 
bertikai secara terbuka, BK tak beda prinsip dengan kelompok nasionalis 
lainnya, TNI. Mereka sejalan dalam menghadapi pemberontakan PRRI/Permesta, 
perang pembebasan Irian Barat, dan politik konfrontasi.   Namun, pertentangan 
BK-Pak Nas sejak 

[mediacare] Re: Presiden: "Memang saya takut pada Allah"

2007-04-22 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Memang saya takut .. terutama sama Pak Jusuf Kalla. lho?!
  

samiaji <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Presiden: Memang Saya Takut
Minggu, 22 April 2007 | 11:59 WIB 
  TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai merespon 
kritik lawan politiknya yang menyebut dirinya penakut, sering ragu-ragu, dan 
tidak tegas. Di depan ratusan jemaah Majlis Taklim Kwitang di Mesjid Ar Riyad, 
Jakarta, Presiden mengatakan, "Memang saya takut," katanya. Tapi, Presiden 
melanjutkan, "Saya takut pada Allah.”

Sebagai pemimpin, kata dia, dirinya takut mengambil keputusan yang melanggar 
Tuhan. Selain itu Yudhoyono juga menyatakan takut mengambil keputusan yang 
menguntungkan kepentingan satu atau dua pihak tertentu, apalagi kepentingan 
dirinya dan keluarganya. “Saya takut membuat katabelece yang menghasilkan KKN 
baru.”

Selain itu Presiden juga menyatakan takut melanggar Undang-Undang Dasar 1945, 
dan ketentuan perundangan lainnya. Sebab, katanya, seorang pemimpin tidak boleh 
melanggar konstitusi dan aturan lain hanya agar disebut berani. 

Meskipun dirinya menjadi pemimpin negeri ini, dia tidak pernah mengangap 
dirinya adalah negara seperti yang dianut negara-negara fasis dan tiran. “Meski 
saya seorang pemimpin, saya adalah bagian dari negara,” ujarnya.

Namun, Yudhoyono menegaskan bahwa dirinya tidak pernah takut menindak koruptor 
di muka hukum. “Ini perjuangan keadilan yang luar biasa," katanya. Begitu juga 
dengan kebijakannya melunasi hutang kepada International Monetery Fund (IMF). 
“Ini untuk kepentingan rakyat dan bukan kepentingan saya,” katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga menyatakan tidak pernah takut menindak 
mereka yang bersalah. Bahkan ketidaktakutannya dia tunjukkan dalam mengambil 
kebijakan yang tidak populer seperti menambah anggaran pendidikan, kesehatan, 
dan pengembangan usaha kecil menengah. “Kebijakan pemerintah itu harus 
rasional, tidak emosional,” ujarnya. Sutarto | Badriah 



 


[mediacare] Re: (nasional-list) Diskusibulanpurnama Kamis 3 Mei : Diskusi Buku Das Kapital III (edisi Indonesia)

2007-04-22 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Selamat berdiskusi. Kabarnya Founding Father Presiden Soekarno juga berpendapat 
bahwa Marxisme itu pisau analisis yang canggih untuk ranah kemasyarakatan dan 
segala implikasi, aspek maupun dampaknya.
  Sudah barang tentu juga penting sekali membicarakan aktualisasinya, sambil 
mempelajari prinsip alias kaedah yang ada didalamnya. Lha wong wahyu saja harus 
diaktualisasi kok, apalagi ajaran manusia kan?
   
  Neoliberalisme memang semangkin predatoristik, ekspansi modal tanpa kenal 
batas negara sudah diramalkan oleh kakek gaek Marx dan sohibnya Engels 150 
tahun yang silam. Resistensi luas sedang marak di Amerika Latin. Dikita sih 
kelihatannya adem ayem saja, alon-alon waton kelakon, dijajah oleh bangsa dewe 
kan gak terlalu terasa sakitnya to? Apa memang harusnya terbangun dari 
menikmati perkutut manggung dan teh nasgitel, panas legi (manis) dan kenthel?
   
  TSL
  

Hilmar Farid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Diskusibulanpurnama. [Dbp.]
Kamis, 3 Mei 2007 | 19:30 WIB di GARUDA
  Jl. Pondok Gede Raya 40 Persimpangan TMII-Pondok Gede
  Jakarta Timur
   
  DISKUSI BUKU KARL MARX, DAS KAPITAL, JILID III (EDISI BAHASA INDONESIA)
   
  Jilid ketiga mahakarya Das Kapital dari Karl Marx beranak-judul "proses 
produksi kapitalis sebagai keseluruhan." Dalam buku ini Marx memusatkan 
perhatian pada perbedaan internal kelas kapitalis. Tujuannya, seperti 
disebutkan dalam buku itu adalah "menempatkan dan menggambarkan bentuk-bentuk 
konkret yang muncul dari gerak kapital secara keseluruhan." Dalam buku ini juga 
Marx bicara tentang kapitalisme sebagai sistem yang senantiasa dalam krisis, 
sebuah sistem yang menggali liang kuburnya sendiri. 
   
  Bonnie Setiawan (Institute for Global Justice) dan Sutjipto (Stichting Azie 
Studies, Amsterdam), akan mengulas isi buku ini dan melihat arti pentingnya 
bagi Indonesia yang tengah menghadapi gempuran globalisasi neoliberal
  

 

   
-
 Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now.

[mediacare] Re: Sosok Soeharto Harus Dilihat secara Lebih Lengkap

2007-04-17 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Anda gak usah takut sama timbulnya "PKI Baru". Yang sedang bangkit hanya Rakyat 
Indonesia yang menuntut hidup yang lebih adil dan seikit kemakumuran. Sebagai 
pengagum Suharto emang logis anda ketkutan melihat kabar gerakan sosialis di 
Amrika Selatan sudahsampai di Indonesia. Viva Chavez, Morales, Correa dan 
lain-lain pemimpin sosialis disana! Termasuk yg moderat spt di Chile, Brazil 
juga. Anda tenang saja dong berbisnis yg jujur, gak usah siap--siap lari ke 
Singapura. Jangan dong main tuduh seenaknya semua yang dimaui rakyat  karena 
itu kan sudah usang, yg percaya hanya pendukung Suharto aja?
  

Holy Uncle <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >From: "HINU ENDRO SAYONO" <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: [nasional-list] Re: Sosok Soeharto Harus Dilihat secara Lebih 
>Lengkap
>Date: Mon, 16 Apr 2007 23:31:11 -

>Dari pada capek teroes-teroesan melakoeken kegiatan dari pada
>"copy-paste", kenapa tidak menoelis secara ringkas dari pada isi dari
>pada pikirannya sendiri dalam satoe kalimat : "Hidoep Soeharto".

***Double standard atau no standard ? Anda tidak keberatan copy-paste bung 
Sunny yang
ber-tubi2, lebih2 menjual kecap Venuezela, Ecuador.

***Anda bebas mengulangi kejahatan2 Soeharto, lain orang juga bebas 
mengulangi pujian2
dan pujaan2 tentang Soeharto.

***Mau komunisme di Indonesia, minta bantuan senator2 di AS, coba lihat apa 
reaksi mereka.

***Anda dkk sering ngecap SBY kaki tangan AS. Bila anda dkk berhasil 
me-lobby di AS, tentu
SBY akan hidupkan PKI-Baru.

>Kalau saya lebih baik tidur aje dari pada capek-capek menegakkan benang
>basah.

***Lebih baik jangan tanggapi masukan2 yang bukan selera anda.

>Dari pada menganggur, saya tulis ini. Heheh...

***Heheh...atau bingung buku itu bisa terbit, bisa laku 

***Daripada stress bingung melihat indeks saham naik terus, saya tulis 
ini..Viva Chavez !


[mediacare] Re: [nasional-list] Re: SOEHARTO: THE LIFE AND LEGACY OF INDONESIA'S SECOND PRESIDENT

2007-04-14 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Mas Gimono nulis tentang para sejarawan jaman dulu sampai abad 20 yang diberi 
uang oleh penguasa atau disensor oleh antek penguasa. Sekarang bisa juga tetep 
begitu, tapi bisa juga karena kagum dan hubungan batin yang kuat, atau 
keduanya, apalagi kalau ada unsur genetisnya kan? Mbak Retno ini punya nama 
besuaar. Tapi pasti lain dengan Pak Dr Asvi, Mbak ini pasti deh tidak akan ada 
yang mendemo, wong latar belakangnya lain, dan yang tidak setuju dengan 
sanjungannya ya saya kira "hanya" akan menyuarakan pendapatnya selayaknya dalam 
demokrasi, tidak akan demo, cacimaki atau berupaya mengucilkan. Masih lama buku 
sejarah Indonesia akan ditulis oleh mereka yang punya uang karena penulisan 
juga perlu biaya besar, baik yg ditulis oleh orang luar, orang dalam, atau 
orang dalam yang diluar, jadi kontaminasi yg ada 40 tahun masih lama adanya
  TSL

HINU ENDRO SAYONO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Bung Hong Gie,
  Tulisan karya Retnowati akan lebih pas, kalau informasi tidak sepihak. 
  Cobalah tanya para korban kekejaman rezim otoriter Orde Baru.
  Sayang, kenyataannya tidak begitu.
  Lebih indah dari warna aslinya.
  Maaf.
   
  
--- In [EMAIL PROTECTED], "Yap Hong Gie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.gatra.com/2007-04-01/versi_cetak.php?id=103455
> 
> NASIONAL [GATRA Printed Edition]
> Di Antara Bung Karno dan Pak Harto
> SOEHARTO: THE LIFE AND LEGACY OF INDONESIA'S SECOND PRESIDENT
> Penulis: Retnowati Abdulgani-Knapp
> Penerbit: Marshall Cavendish Editions, Singapura, 2007, 376 halaman
> 
> Entah sudah berapa buku tentang Pak Harto yang terbit di dalam dan luar
> negeri. Dari yang pertama, The Smiling General karya O.G. Roeder, disusul
> karya Arnold C. Brackman, Suharto's Road, hingga Suharto, Indonesia's Last
> Sultan karya Keith Loveard, belasan judul buku tentang penguasa Orde Baru
> itu mengisi khazanah perbukuan. Ada yang bernada miring, ada juga yang penuh
> puja-puji.
> 
> Buku mutakhir tentang mantan orang nomor satu di Indonesia ini boleh
> dibilang berbeda dari yang pernah ada. Ditulis oleh seorang anak pejuang
> Indonesia, buku ini mencoba menguak kehidupan Pak Harto dan keluarganya
> seperti apa yang ia saksikan. "Saya memang berusaha menulis apa adanya
> tentang Pak Harto dan keluarganya," kata Retnowati kepada Gatra, beberapa
> waktu sebelum buku ini terbit.
> 
> Bukan itu saja. Dalam buku ini, sang penulis berusaha pula menggambarkan
> plus-minus Indonesia selama dipimpin Pak Harto. Perempuan yang kini bermukim
> di Inggris itu berupaya memperbandingkannya dengan plus-minus Indonesia di
> bawah kepemimpinan Bung Karno. "Tak bisa dibilang Bung Karno lebih baik dari
> Pak Harto atau sebaliknya. Mereka punya kontribusi masing-masing untuk
> bangsa ini," kata anak kedua Dr. Roeslan Abdulgani itu.
> 
> Bung Karno pada masanya berhasil menanamkan nasionalisme ke dalam dada
> bangsa ini. Di lain pihak, Pak Harto harus diakui pernah berhasil membawa
> kemajuan ekonomi di Indonesia lewat pembangunan yang berencana. Ia juga
> melihat adanya kesamaan-kesamaan dalam kepemimpinan Bung Karno dan Pak
> Harto.
> 
> Itu terungkap, antara lain, di bagian yang membeberkan hari-hari terakhir
> kekuasaan Soeharto. Retnowati menulis, "President Soekarno and President
> Soeharto chose the path of living with the enemy, rather than destroying
> them, and by doing so, they also laid the basis for a multiracial but very
> controlled democracy The legacy of President Soekarno and President
> Soeharto is a painful one that will not be forgotten quickly."
> 
> Ada bagian tersendiri yang pantas disimak dari buku ini, yakni cerita
> tentang tujuh yayasan dan penelusuran penulis ke dalam kehidupan sehari-hari
> Pak Harto. Berlatar cerita tentang pemeriksaan Pak Harto di Pengadilan
> Tinggi Jakarta, Retnowati membeberkan cerita tentang tujuh yayasan yang
> didirikan Pak Harto dan keluarganya.
> 
> Retnowati memulai uraian tentang ketujuh yayasan itu dari konsep di balik
> pendiriannya dan riwayat masing-masing. Pak Harto, menurut dia, menyadari
> benar bahwa sistem kesejahteraan sosial di Indonesia lebih buruk dari
> negara-negara Barat dan negara-negara makmur di Asia.
> Untuk itulah, ketujuh yayasan tersebut dibentuk. "He created a walfare
> scheme for the non-governmental institutions, private sectors and wealthy
> individuals to play a role as he knew how limited the government coffers
> were," tulis dia.
> 
> Lepas dari apa pun kasus hukumnya, Retnowati mencatat sejumlah manfaat
> yayasan-yayasan itu bagi publik. Yayasan Trikora, misalnya, yang didirikan
> pada 2 Mei 1963. Awalnya, yayasan ini hanya memberi dana bantuan dan
> beasiswa kepada para janda dan anak yatim-piatu dalam Operasi Trikora.
> Tapi kini, dana bantuan beasiswa juga dinikmati anak-anak yatim-piatu
> korban konflik di Aceh, Papua, Ambon, dan Poso.
> "It is worthy note that these clashes took place in 2003, five years after
> President Soeharto was out of power," tulis Retno lagi.
> 
> Demikian pula ia mencatat data yang berka

[mediacare] Re: [nasional-list] Soeharto, Pahlawan atau "Crook?

2007-04-13 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Pak Hinu, saya kok jadi ingat katanya para sejarawan Jawa dulu di Jatim maupun 
Mataram tulisannya muat seabrek yang baik-baik saja tentang para Narendra (Raja 
atau Maharaja), jadi tidak kritis. Lalu malah diimbuhi dengan banyak dongeng, 
jadi
  semangkin saya mbaca tulisan pak Suryopratomo ini semangkin jelas ada soal
  periuk nasi, jadi apa yg dimaui pemesan ya harus dikerjakan kan? Pembeli itu 
kan
  Raja ya Pak Hinu? Lah ini kan bisa ditertawakan oleh Masarakat Sejarah 
Indonesia
  seperti Pak Taufik, Pak Asvi cs?
   
  TSL
  

"HINU E. SAYONO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Soeharto seorang pahlawan?
  
  Operasi pendudukan ibukota RI, Yogyakarta, selama enam jam, diotaki oleh 
Sultan Hamengku Buwono IX. Hal ini dilihat kembali dalam film Usmar Ismail yang 
berjudul ”6 Jam di Yogya”. Bandingkan dengan fiilm ”Janur Kuning” yang dibuat 
dalam era rezim Orde Baru.
  
  Juga film tentang ”G30S/PKI” yang memutar-balikkan sejarah dengan tujuan 
utama memojokkan Bung Karno pada posisi ”memberontak” terhadap dirinya sendiri.
  
  Perjuangan Trikora adalah perjuangan diplomasi yang cangat lihay yang 
dilakukan oleh Bung Karno. Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi bukan 
oleh operasi Mandala yang dipimpin oleh Soeharto yang menggantikan Omar Dhani.
  Walter Modale diutus oleh Presiden Clinton tidak untuk menghalangi upaya 
Soeharto mem-”peg”-kan Rupiah dengan Dollar AS, melainkan minta agar Soeharto 
segera ”turun tahta”, dengan ancaman ”otherwise the market will vote with their 
dollars”.
  
  Berapa juta insan Indonesia yang dihabisi? Berapa banyak lagi yang ditahan 
dan disengsarakan hidupnya dengan ”label” ET?
  
  Bagaimana kerusakan alam yang terjadi selama tiga dasawarsa kekuasaan rezim 
Orde Baru? Pembabatan hutan, penambang pasir untuk di ekspor ke Singapura, 
penjarahan kekayaan alam Indonesia oleha sanak saudara, anak, dan kroninya. Dan 
yang lebih parah lagi adalah pemlintiran habais-habisan makna Pancasila dan UUD 
1945 secara murni dan konsekuen.
  
  Soeharto ”crook”?
  Tidak! Karena diia tidak pernah mengkhianati dirinya sendiri dan ambisinya 
serta para taukenya. Dia ”hanya” mengkhianati sebagian terbesar warga bangsa 
Indonesia saja.
  
  
  
  
  
  Otobiografi
Soeharto, Patriot atau "Crook" 
  
  Suryopratomo
  KCM – 11 April 2007
  
  
  Tidak bisa disangkal salah satu keberhasilan yang dicapai Presiden Soeharto 
selama 32 tahun menjadi orang nomor satu di Indonesia adalah mengubah Indonesia 
dari negara miskin menjadi negara yang beranjak ke negara industri baru. 
  
  Namun, sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pertanian, 
Soeharto paham betul kehidupan rakyatnya. Walaupun Indonesia hendak beranjak 
menuju negara industri, sebagian besar rakyat Indonesia tetap menggantungkan 
hidupnya dari sektor pertanian. 
  
  Ketika perjalanan hidup membawa dirinya menjadi seorang tentara yang sarat 
dengan penugasan yang menantang dan akhirnya membawa dirinya menggapai jenjang 
tertinggi, yakni meraih jenderal bintang empat bahkan kemudian bintang lima, 
Soeharto tetap tidak lupa akan kehidupan yang sebenarnya dari rakyatnya. 
Demikian pula ketika kemudian arus besar politik dalam negeri pada tahun 1965 
menarik dirinya ke arena politik dan pengabdian sipil, hal yang pertama 
dilakukan adalah melakukan perbaikan kehidupan rakyat. Kebutuhan pangan yang 
tidak memadai sehingga membuat tingkat inflasi melambung sampai 650 persen 
membuat ia tidak bisa lain kecuali yang pertama dilakukan adalah memperbaiki 
sistem produksi pertanian. 
  
  Bersama para ahli ekonomi dari Universitas Indonesia yang dipimpin Prof 
Widjojo Nitisastro dan Prof Ali Wardhana, Soeharto merancang sebuah konsep 
pembangunan ekonomi jangka panjang yang terprogram. Konsep pembangunan yang di 
zaman Presiden Soekarno berada di bawah bendera "Demokrasi Terpimpin" diubah 
menjadi "Garis Besar Haluan Negara" yang diterjemahkan dalam rencana 
pembangunan lima tahunan (repelita). 
  
  Setelah dua tahun mengemban tugas sebagai Penjabat Presiden, Soeharto 
menjalankan Repelita I-nya pada tahun 1969. Arah yang ingin dicapai sangatlah 
sederhana, yakni bagaimana bangsa Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dan 
juga sandang sendiri. 
  
  Pelibatan dari semua komponen bangsa dilakukan agar program pembangunan bisa 
berjalan dan berhasil. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, misalnya, dilibatkan 
untuk turun ke lapangan, mendampingi para petani agar bisa menjalankan program 
bimbingan massal. 
  
  Konsistensi dalam menjalankan program pembangunan itulah yang akhirnya 
membawa Indonesia menggapai swasembada pangan pada tahun 1984. Prestasi besar 
itu membawa Presiden Soeharto meraih penghargaan dari Badan Pangan dan 
Pertanian Dunia (FAO). 
  
  Barulah setelah berhasil memenuhi kebutuhan perut, arah pembangunan bisa 
dilakukan ke bidang lain. Setelah itu repelita diarahkan ke bidang perumahan, 
pendidikan, kesejahteraan sosial, dan kemudian pembangunan industri. 
  
  Tidak tertulis 
  
  Pencapaian pe

[mediacare] Re: [HKSIS] Fw: Presiden Dinilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Munir

2007-04-12 Terurut Topik Tejo Sulaksono
PRESIDEN DINILAI SERIUS TUNTASKAN .. sudah 2,5 tahun lebih memerintah kok  blum 
pernah melihat judul yg mulainya begitu itu bagaimana to ya? Apa bangsa kita 
ini yang tuntutannya ketinggian apa yang mimpin sekarang ini pada rendah sekali 
etos kerjanya, atau bagaimana ya?
  

HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
   
  - Original Message -   From: Sunny 
  To: Undisclosed-Recipient:; 
  Sent: Thursday, 12 April, 2007 21:14
  Subject: Presiden Dinilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Munir

  

  http://www.suarapembaruan.com/News/2007/04/12/index.html
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   Presiden Dinilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Munir   
 [JAKARTA] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak serius mengusut kasus 
terbunuhnya tokoh HAM, Munir. Ketidakseriusan itu terlihat dari pengumuman dua 
nama tersangka baru dalam kasus itu oleh Polri yang masih mengundang 
pertanyaan. Mengapa kedua orang itu ditetapkan menjadi tersangka? apakah karena 
ikut memalsukan surat untuk memberangkatkan Pollycarpus ke Singapura atau ikut 
membunuh Munir? Selain itu, sampai sekarang Presiden belum mengumumkan ke 
publik mengenai temuan Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Munir.   Demikian 
dikatakan aktivis dari sejumlah LSM yang bergerak dalam perjuangan HAM yang 
tergabung dalam Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) di Jakarta, Rabu 
(11/4). Para aktivis itu adalah Suciwati, istri almarhum Munir (aktivis Yayasan 
Tifa), Asmara Nababan dari Demos, Rachland Nasidik dari Imparsial, Taufik 
Basari dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Raffendi Djamin 
dari Human Right Working Group (HRWG), dan Usman Hamid dari Komisi untuk
 Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).   Sebagaimana diberitakan, 
pada Selasa (10/4), Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengumumkan dua tersangka 
baru dalam kasus terbunuhnya, Munir. Kedua tersangka, yakni mantan Dirut Garuda 
Indonesia, Indra Setiawan dan mantan Vice Corporate Security Garuda Indonesia, 
Ramelgia Anwar (Pembaruan, 11/4).   Kasum menyesalkan wacana informasi yang 
dilemparkan oleh Kapolri mengenai dua tersangka tersebut di atas. "Informasi 
ini bukan sebuah pengumuman, melainkan sekadar sebuah pernyataan yang terlalu 
singkat," kata Usman.   Oleh karena itu, kata Usman, Kasum mendesak Kapolri 
memberi penjelasan lebih resmi mengenai hal itu. Pertama, apa sesungguhnya 
kemajuan yang dicapai oleh Polri dalam kasus tersebut? Mulai dari pengusutan 
locus delicti (tempat kejadian), tempus delicti (waktu kejadian), dan individu 
yang terlibat. Kedua, dasar yang digunakan untuk menetapkan tersangka tersebut 
di atas. "Apakah dua nama ini terlibat dalam
 pembunuhan Munir, atau pemalsuan surat. Terlebih, dua tersangka baru ini 
merupakan nama yang sejak lama ditemukan oleh TPF Kasus Munir," kata Usman. 
Ragu-ragu   Usman mengatakan, Kapolri menyebut inisial untuk dua tersangka 
tersebut di atas, yakni IS dan R, menunjukkan upaya pengungkapan tersangka baru 
terkesan ragu-ragu dan mencari aman.   Sedangkan Asmara menyatakan Kasum 
menduga ada ketidakberesan pengusutan kasus Munir oleh Polri. Sebab 
perkembangan yang kini disampaikan jauh dari standar minimum penyidikan untuk 
jangka waktu lebih dari dua tahun. Padahal Polri sering menggunakan cara-cara 
pengumuman kemajuan penyidikan lewat cara-cara yang profesional, layar 
proyektor, penjelasan tertulis, hingga menyediakan foto dan barang bukti. Pada 
kasus Munir, Polri malah tidak melakukan itu.   Walaupun demikian, kata Asmara, 
Kasum tetap meminta Polri agar mengumumkan perkembangan pengungkapan kasus ini 
secara lebih signifikan dan jelas. "Keraguan Polri menggambarkan
 keragu-raguan Presiden Yudhoyono sesungguhnya," kata Asmara Nababan.   
Sementara kuasa hukum PT Garuda Indonesia, M Assegaf SH ketika dihubungi 
Pembaruan, Rabu (11/4), mengatakan, Polri menetapkan dua tersangka baru kasus 
Munir justru membingungkan masyarakat.   Menurut Assegaf, pernyataan Polri 
bahwa Indra dan Ramelgia adalah tersangka baru, berarti Pollycarpus tidak 
termasuk lagi dalam kasus pembunuhan Munir. "Kecuali kalau Polri mengatakan, 
ada penambahan tersangka, yakni Indra dan Ramelgia," kata dia. [E-8]   
Last modified: 12/4/07 
 

   
-
 Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for 
your freeaccount today.

[mediacare] Re: Mandiri Bersama SBY?

2007-04-04 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Pak Hinu, kalau serius sebetulnya dibawah pimpinan Pak SBY dan Pak Kalla itu 
Indonesia juga bisa mandiri banget lo. Dalam perpolitikan LN setelah njegal 
Iran dalam BK PBB terang kan Indonesia diperbolehkan mandiri sebebasnya asal 
untuk kepenentingan AS.
  Lha dalam ranah polirik dalam negeri melihat Menteri Yusril pusing tuju 
keliling ndak tau darimana kok asetnya meroket 3 kali lipat menandakan kan 
bahwa dalam Kabinet itu semuanya juga boleh aja mandiri banget bersamasama, 
sadar apa ndak sadar, melipat gandakan aset di kapling tanah, bank, lalu tambah 
istri dan sbgnya. Inilah kemandirian
  tapi kayak kebo dicocok cingurnyanya Pak, didalam sistem boneka yang tetep 
saja  ngusung dhuwur AS sama nindas mendem dalem wong ciliknya sendiri. Yg saya 
kageti itu la kok ya semuanya pada tenang tentrem saja gitu lho Pak?!

HINU ENDRO SAYONO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Yang saya tahu tentang "Mandiri" adalah ATM dari bank yang bernama 
sama yang merupakan "merger" ("nasehat" IMF yang terpaksa dipatuhi) akibat 
besarnya nilai pinjaman oleh debitor yang tidak mampu dikembalikan. Dan mereka 
yang menikmatinya mayoritas adalah kroni Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, 
Republik Indonesia.
   


[mediacare] Re: [wahana-news] HYMNE BAITUL MUSLIMIN INDONESIA

2007-03-29 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Teksnya bagus. Bung, mohon dijelaskan apa posisi organisasi
  BMI PDIP didalam PDIP? "Onderbouw" atau bentuk yg lain?
  Terimakasih, salam
  TSL

darwiniskandard <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  HYMNE BAITUL MUSLIMIN INDONESIA

Ciptaan : SNADA

Perjuangan Belum Selesai
Sampai Wong Cilik Bahagia
Tiada Satu Yang Utama
Selalu Berjuang Untuk Mereka

Perjuangan Belum Selesai
Sampai Rakyat Bersatu Padu
Tiada Lain Cita-citaku
Melihat Indonesia Makmur Sentosa

Baitul Muslimin Indonesia PDI Perjuangan
Adalah Naungan Cita-citaku
Ciptakan Ukhuwah Menyatu

Semoga Allah Merahmati
Semua Langkah Perjuanganku
Semoga Allah Meridhoi
Tekad Bulat Perjuanganku

(Dikumandangkan untuk pertama kalinya pada acara Deklarasi Baitul
Muslimin Indonesia, Kamis, 29 Maret 2007, di DPP PDI Perjuangan)



 


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

Re: [mediacare] Perda Berbasis Injil

2007-03-23 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Ini baru bijak beneran yg ditulis oleh Bung atau Mbak Jussy. Nimbrung ini ya: 
saya mendengar dan membaca bahwa firman Tuhan itu di benua Eropa melalui 
perkembangan yang cukup panjang sudah sangat berhasil menjadi pondasi moral. 
Juga melandasi sistem hukum Roma dengan memperkuat permoralan disitu. Jadi 
katanya ndak lagi dipersoalkan
  apa hukum Tuhan harus dipakai atau tidak. Buktinya katanya di eropah itu 
korupsi misalnya bisa ditekan seminim mungkin. Hukum mati berupa pancung, 
tembak maupun suntik racun udah ndak ada lagi. Sori ya, kelihatanya kok semua 
hukum Tuhan, Allah danmaaf, mungkin para Dewa juga itu ujung-ujungnya yg 
menjalankan siapa lagi kalo bukan manungso (manusia) juga, yg brengseknya 
gampang berbuat kesalahan, ini katanya alami. Jadi manungsonya harus kuat 
moral, dan sistem hukum dan pemberlakuanya juga tegas, tanpa pandang bulu dan 
juga jangan tebang pilih kayak sekarang dong ya!
  Jadi setuju 200% sama Mas atau Mbak Jussy klo boleh urun pendapat ndak 
usahlah lah kita atau siapa aja jadi Latah ikutan ulah tidak bertanggung jawab 
bikin perda agamis di Indonesia yg majemuk ini. Marilah kita semuanya lintas 
agama, etnik dan jenjang sosial bersama justru melakukan perlawanan gigih 
terhadap upaya memecahbelah melalui perda-perda itu. Kan substansinya sudah 
dimuat di hukum positif kita? resistensi ini jangan hanya kita serahkan sama 
para Muslim moderat, tapi kita harus bersama-sama mengubah negeri ini jadi maju 
dan moderen. Cukup hanya ada satu Hukum Nasional, yang harus diperbaiki terus. 
Salam, TSL

Jussy Puturuhu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya sebagai orang yang beragama kristen tidak setuju atas perda 
tersebut. Jika dilihat dari hukum Injil (Tuhan Yesus Kristus) yang adalah KASIH 
dimana Kasih itu harus dinyatakan dalam kehidupan kita, maka jalankan dan 
lakukanlah hukum Kasih kepada sesama, siapapun orang itu dengan tanpa memandang 
agama. Apa artinya sebuah hukum Tuhan jika manusia itu sendiri tidak bisa 
menunjukkan cara hidup yang benar dan penuh Kasih kepada sesama? Dan tidak 
perlu orang kristen melarang2 atau mengatur orang lain untuk beribadah menurut 
kepercayaannya karena itu sama saja melecehkan Hukum Kasih itu yang sebenarnya. 
Ingatlah saudara2ku, dalam Injil Tuhan berfirman bahwa bukanlah orang yang 
memanggil namanku Tuhan, Tuhan, Tuhan yang masuk dalam Surga tetapi mereka yang 
melakukan firmanKU (Orang yang sungguh2 melakukan Firman Tuhan itu secara benar 
dan menyatakan Kasih Tuhan kepada sesama). Jadi saya berharap masyarakat Irian 
jaya tidak perlu ikut-ikutan untuk membuat perda yang
 berbasiskan Injil. saya pribadi tidak mendukung. Memang miris hati ini bila 
melihat di propinsi lainnya berlomba untuk memberlakukan hukum islam di kotanya 
dan pihak minoritas tidak bisa berbuat apa-apa selain harus menerimanya. Tapi 
yang lebih penting bagi kita semua dan khususnya saudara2ku di Irian jaya 
TANAMKAN SAJA HUKUM TUHAN ITU DALAM HATIMU dan LAKUKANLAH HUKUM KASIH ITU DALAM 
HIDUPMU DENGAN CARA YANG BENAR. BUKAN MANUSIA YANG BERHAK MENGHAKIMI DAN 
MENILAI DIRIMU BENAR ATAU SALAHNYA KAMU TETAPI TUHANLAH YANG BERHAK ATAS SEMUA 
ITU. INGATLAH KASIH ITU BUKAN HANYA DIPERKATAKAN TETAPI DI WUJUDKAN DALAM 
TINDAK LAKUMU SAMPAI KEMATIAN MENJEMPUTMU.
   
  PEACE 
  

Donald USE Taralia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kita dukung apa tidak nih?
   
  DT
   
   
  Manokwari Godok Raperda Berbasis Injil 
  http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287214&kat_id=3
  
  
  JAKARTA -- Pemerintah dan DPRD Kab Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat, 
sedang memfinalisasi rancangan peraturan daerah (raperda) pembinaan mental dan 
spiritual berbasis Injil. Raperda yang dimunculkan kali pertama pada 7 Maret 
2007 itu dinilai merugikan pengembangan agama lain di daerah tersebut.
  
  Julukan Manokwari sebagai Kota Injil, kata Wakil Ketua DPRD Manokwari, Amos H 
May, baru sebatas wacana. Usulan raperda itu hanyalah pokok pikiran yang 
diusung unsur gereja dan sejumlah pakar. ''Bentuknya baru berupa pokok pikiran, 
bukan raperda karena tidak diusulkan eksekutif dan legislatif,'' ujar Amos saat 
dihubungi, Kamis (22/3).
  
  Namun, dia mengakui jika usul tersebut sudah masuk ke eksekutif. Walau, ada 
sejumlah pasal yang bertentangan dengan peraturan di atasnya, terutama terkait 
cara peribadatan. ''Hal bertentangan ini perlu dikaji, sehingga jika 
diberlakukan tidak menimbulkan konflik SARA,'' kata Amos.
  
  Dia menjanjikan, peraturan yang dibuat tidak akan menimbulkan perpecahan 
karena pada dasarnya setiap orang menginginkan kotanya baik. Sebagai awalan, 
minuman keras dan prostitusi akan dilarang. ''Peraturan ini untuk mewanti-wanti 
masyarakat supaya mengubah perilakunya.''
  
  Di antara isi pasal raperda itu adalah melarang pemakaian busana Muslimah di 
tempat umum, melarang pembangunan masjid di tempat yang sudah ada gereja. 
Dibolehkan dibangun masjid atau mushala, asalkan disetujui tiga kelompok 
masyarakat (terdiri atas 150 orang) dan pemerintah setemp

[mediacare] Re: #sastra-pembebasan# Fwd: Dollar sudah jatuh, di mana Dinar?

2007-03-22 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kang, FREEPORT itu musti kita rebut lagi kontraknya supaya bangsa kita dapat 
menguasai tambang emas besuaar itu. Lalu Indonesia bisa menjadi "pemain besar" 
di bidang ini dan umat Islam nya juga semua warganya bersama-sama bisa bersiap 
kalau-kalau betul
  emas akan dijadikan lagi sebagai commodity money. Punten, tolong dong bilang 
tuh sama
  FPI, MMI, juga bapak-bapak di MUI supaya berjuangnya jangan hanya menyerang 
resto-resto, tapi pakailah akal yaitu tentukan target yang besar, jelas dan 
dekat (engga usah ke Irak segala). Maaf, ini curhat atas tertidurnya bangsa 
kita. Tambahan nih, kalao dolar tetap saja peranannya seperti sekarang ya 
bangsa kita enak kan kalau dapat hasil besar buat pembangunan bangsa dari 
tambang emas yg dikangkangi Freeport itu, tapi korupsi musti dihabisi juga 
kayak di RRC. Bukan cuman asyik merusak bola sodok dong,
   
  TSL

suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Wirawan Setyawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dari Hidayatullah.com 


Sekarang, dollar sudah jatuh. Kenapa Dinar-emas belum bangkit,
sebagaimana yang diharapkan Mahathir dan banyak orang lainnya?

oleh Dzikrullah W. Pramudya

Samurai veteran kapitalisme sudah mengakui, pedangnya sekarang tumpul,
tak 
bisa lagi mengendalikan dunia. Minggu lalu, bekas direktur Federal
Reserve 
Amerika Alan Greenspan menyatakan bahwa ia memperkiraqan, dollar akan 
semakin lemah dalam beberapa tahun ke depan, gara-gara defisit yang
dialami 
neraca pembayaran utang Amerika Serikat.

"Saya kira dollar akan terus anjlok sampai ada perubahan dalam neraca 
pembayaran utang AS," kata Greenspan dalam sebuah konferensi bisnis
jarak 
jauh AS-Israel. Menurutnya, keadaan pasar begitu rumitnya, bahkan susah 
meramal kondisi dollar dalam jangka pendek.

Dia juga menyebutkan, bangsa-bangsa yang tergabung dalam OPEC sedang 
mengalihkan cadangan uangnya dari dollar ke euro dan yen. "Adalah tidak 
bijaksana untuk menahan semua milik Anda dalam satu mata uang," katanya.

Yang tidak diakui secara terus terang oleh Greenspan adalah, fakta bahwa 
sudah sejak lama tidak bijaksana untuk menyimpan uang Anda dalam mata
uang 
fiat apapun. Fiat money alias uang kertas adalah jenis uang yang dianggap 
legal dan bernilai oleh suatu hukum. Dollar, Euro, Franc, Mark, 
Poundsterling, Rupee, Ringgit, Peso, Rupiah, Bath tak ada satupun yang 
didukung oleh nilai nyata kertasnya sendiri. Fiat money tidak memiliki
nilai 
intrinsik (instrinsic value), sebagai kebalikan dari uang komoditas 
(commodity money) seperti Dinar-emas, perak, atau perunggu.

Seandainya besok, karena alasan tertentu, pemerintah AS mengumumkan bahwa 
mereka akan mendevaluasi uang kertas US$ 100 menjadi bernilai US$ 10,
maka 
miliaran orang di dunia tak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah dan
menerima 
'kenyataan' bahwa dalam 24 jam ke depan mereka akan jauh lebih miskin.

Hal seperti itu tidak akan terjadi dengan Dinar-emas. Bahkan kalau
seluruh 
pemerintah di muka bumi menyatakan bahwa emas adalah "barang tidak 
berharga", orang tidak akan peduli dan tetap memburu emas. Emas tetap
emas, 
orang selalu akan menganggapnya bernilai tinggi sampai kiamat.

Nilai sebuah koin Dinar-emas 22 karat di masa Nabi Muhammad SAW
--lebih dari 
1400 tahun silam-- masih tetap sama dengan nilainya hari ini. Tidak ada 
devaluasi, tidak ada inflasi. Bakar dan cairkan sepotong emas, nilainya 
tetap sama. Cobalah bakar setas penuh dollar AS dan gunakan arangnya
untuk 
beli sepiring nasi. Parahnya lagi, Anda tidak perlu membakar uang kertas 
untuk membuatnya tidak bernilai. Simpan saja semua uang Anda dalam
dollar, 
rupiah, dan lain-lain; sesudah beberapa tahun nilai uang Anda pasti akan 
turun kalau tidak anjlok. Nyatanya, nilai dollar terhadap emas terus
menurun 
sejak tahun 1970-an sampai hari ini.
Kebanyakan orang akan mengira bahwa itulah sifat uang, selalu mengalami 
inflasi.

Namun, kelompok masyarakat Amerika sendiri seperti FAME (Foundation of
the 
Advancement of Monetary Education) atau GATA (Gold Anti-Trust Action 
Committee) berpikiran lain. Beberapa tahun belakangan ini mereka semakin 
keras bersuara tentang perlunya perombakan sistem moneter yang
berbasis fiat 
money. Mereka mewakili masyarakat AS yang merasa dirugikan, karena nilai 
tabungan dollarnya yang didapat dengan kerja keras bertahun-tahun
ternyata 
turun setiap tahun. "Karena kesalahfahaman dan tertutupnya sistem fiat 
dollar, maka ini suatu penipuan besar-besaran, " demikian pernyataan 
Lawrence Parks, direktur ekskutif FAME.
Kedua organisasi ini bekerja keras mendorong Kongres AS untuk mengubah 
sistem moneter di negeri itu (yang tentu saja berpengaruh luas kepada
dunia 
internasional). Menurut lembaran fakta resmi FAME, Kongres AS telah
secara 
salah memberikan sebuah kekuasaan istimewa bagi sistem perbankan AS yang 
sama sekali tidak diatur oleh konstitusi AS. Kekuasaan itu dipakai oleh 
perbankan AS untuk menciptakan kertas-kertas yang dianggap legal dan
mutlak 
sebagai uang tanpa dasar atau

Re: [mediacare] Kecewa, Lipat Bendera Parpol

2007-03-22 Terurut Topik Tejo Sulaksono
PKS yang dengan tegas menolak adanya pengadilan HAM ini dengan jelas juga 
menyatakan dirinya tidak memperjuangkan HAM. HAM memang bukan agendanya. Ini 
berkaitan dengan kebebasan demokratis yang lain. PKS hanya semangkin mengekspos 
dirinya saja kan? 
  Isk

Vhirgo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=277228
 
Jumat, 23 Mar 2007,
Kecewa, Lipat Bendera Parpol 
  
JAKARTA - Potret penegakan HAM di Indonesia direflesikan dalam perayaan Hari 
Jadi Ke-9 Kontras kemarin. Acara hanya diisi pembacaan catatan kemuraman 
berjudul Pemimpin Politik Gagal Menjadi Layar Perahu Demokrasi. Selain itu, 
digelar happening art berupa penggulungan bendera milik delapan parpol yang 
dinilai tidak propenegakan HAM. 
   
  Kekecewan terhadap parpol-parpol itu terjadi karena mereka dianggap 
menggagalkan upaya pembentukan pengadilan HAM dalam kasus Trisakti, Semanggi I, 
dan II. "Parpol-parpol itu adalah mereka yang tidak menjadi layar dalam perahu 
demokrasi," kata Ketua Badan Pekerja Kontras Usman Hamid.
  Bendera kedelapan parpol yang dilipat adalah Partai Pelopor, Partai PDK, PKS, 
Partai Golkar, PPP, PBR, Partai Demokrat, dan PBB. Benderanya lantas digulung 
perlahan oleh para korban dan keluarga. Mereka menjadi latar dalam prosesi 
pemotongan tumpeng.
   
  Selain keluarga korban, hadir puluhan undangan dalam acara tersebut. 
Misalnya, Teten Masduki (ICW), Zoemrotin K.S. (Komnas HAM), Asmara Nababan 
(Demos), Romo Sandyawan, dan beberapa aktivis lain. "Hari-hari ini partai 
politik adalah wajah kegagalan. Mereka gagal menjadi penyalur aspirasi rakyat 
korban. Parlemen tak lebih sekadar pasar politik," lanjut Usman.
   
  Dari Senayan, Wakil Ketua MPR A.M. Fatwa juga mendesak agar kasus TSS I dan 
II bisa dituntaskan. Temuan Komnas HAM seharusnya dihargai sebagai upaya serius 
untuk menemukan kebenaran atas terjadinya pelanggaran berat HAM selama 
1997-1998.
   
  "Tanpa mengurangi penghargaan kepada Bamus DPR, seyogianya DPR bersama 
Kejaksaan Agung bisa mencari solusi yang elegan berdasar temuan terbaru Komnas 
HAM," ujarnya kemarin.
  Politikus asal Partai Amanat Nasional itu menyatakan tidak masalah jika 
keputusan Rapat Paripurna DPR kali ini, yang menyatakan adanya pelanggaran 
berat HAM berdasar temuan Komnas HAM, berbeda dengan keputusan DPR 2001. 
"Apalagi, keputusan bamus belum mengikat karena belum dibawa ke rapat 
paripurna," lanjutnya.(naz/cak) 
 


  
-
  No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.  

 


-
 All New Yahoo! Mail – Tired of unwanted email come-ons? Let our SpamGuard 
protect you.

Re: [mediacare] Masjid Disusupi Perongrong NKRI, Nahdliyin Diminta Waspada

2007-03-22 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Semua yang sedikit peduli saja mustinya ikut dan mendukung perjuangan NU ini,
  SEBELUM TERLAMBAT. Gitu kan? Jangan repot&sewot nya dikemudian hari, kan?
  TSL

Harry fadil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Masjid Disusupi Perongrong NKRI, Nahdliyin Diminta Waspada 
Selasa, 20 Maret 2007 12:23 
  Malang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Hasyim Muzadi 
memperingatkan kelompok Islam garis keras yang belakangan begitu gencar 
‘merebut’ masjid yang didirikan warga nahdliyin. Ia meminta agar kelompok 
tersebut segera menghentikan gerakannya. Sebab, mereka diduga melakukan gerakan 
yang merusak akidah NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  ”Saya ingatkan mereka yang melakukan gerakan ini agar berhenti mengganggu 
warga NU. Secara nasional, ujung-ujungnya gerakan ini merusak ukhuwah Islamiyah 
(persaudaraan umat Islam, Red), dan merongrong NKRI,” ungkap Hasyim kepada di 
kediamannya, di Komplek Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jawa 
Timur, Senin (19/3) kemarin.
  Soal dugaan keterlibatan partai politik tertentu dalam gerakan mereka, mantan 
Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu menyatakan, jika di kemudian hari ternyata 
benar-benar terbukti ada keterlibatan partai tertentu, PBNU tak akan 
segan-segan mengeluarkan larangan keras bagi warga NU untuk tidak memilih 
partai tersebut.
  ”Saya berharap ini tidak ada partai politik yang terlibat dalam hal ini. Tapi 
kalau ada yang terlibat, PBNU pasti mengeluarkan larangan memilih partai yang 
terlibat tersebut. Untuk apa warga NU memilih partai yang merusak akidah NU? 
Dan merusak ukhuwah Islamiyah? Semoga peringatan ini didengarkan,” tuturnya.
  Hasyim menegaskan, akhir-akhir ini marak terjadi gerakan pengambilalihan 
masjid-masjid yang didirikan warga NU di semua daerah di seluruh Indonesia. 
Mereka melakukan penyusupan, mulai dengan cara meminta menjadi pengurus takmir 
atau membantu sedikit uang.
  Jika gerakan tersebut dibiarkan, katanya, maka akidah warga NU akan semakin 
terancam. ”Oleh karenanya, seluruh warga NU harus mewaspadai gerakan ini. 
Secara akidah, gerakan ini merongrong Ahlussunnah Wal Jamaah dengan 
mengharamkan tahlil, istighotsah, dibaiyah, manakib, talqin, tawassul dan 
lain-lain,” jelasnya.
  Lantas, cara apa yang harus ditempuh untuk menghadapi gerakan tersebut? 
Hasyim mengatakan, warga NU diimbau rajin melakukan aktivitas di setiap masjid 
yang didirikan, serta mengeluarkan para penyusup tersebut dari pengurus takmir 
masjid. (amh/rif)
  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

 


-
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more 
at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.

-
 Now you can scan emails quickly with a reading pane. Get the new Yahoo! Mail.

Re: [mediacare] Komisi Antikorupsi Kecam Pernyataan Kalla

2007-03-20 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Mungkin lho PG itu bukan "bungker buat koruptor" tapi punya semuanya buat usaha 
itu dan untuk melindungi dan membebaskan para pelakunya. 
  TSL
  

MTI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Komisi Antikorupsi Kecam Pernyataan Kalla
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi mengecam pernyataan Ketua Umum 
Partai Golkar Jusuf Kalla yang membela tersangka korupsi Bupati Kutai 
Kartanegara Syaukani Hasan Rais. Menurut KPK, seharusnya Kalla lebih 
mengedepankan statusnya sebagai negarawan, bukan sebagai politikus, karena ia 
menjabat wakil presiden.
  "Kenegarawanannya yang harus ditonjolkan," kata Deputi Bidang Pencegahan KPK 
Waluyo kepada Tempo melalui pesan pendek (SMS) Sabtu lalu. Menurut Waluyo, akan 
lebih bijak bila Kalla mengatakan tentang kesamaan hak dan mendapatkan keadilan.
  Pada Jumat lalu, Kalla menyatakan prihatin dengan penahanan Bupati Kutai 
Kartanegara Syaukani. "Dia salah satu anggota, dan organisasi tentu akan 
melakukan pembelaan sesuai dengan prosedur hukum," ujarnya seusai acara 
pertemuan dengan warga Sumatera Barat di Jakarta.
  KPK, kata Waluyo, tidak gentar terhadap bantuan yang akan diberikan Golkar 
itu. "Tidak ada urusan dengan pernyataan itu," katanya. Menurut dia, KPK tidak 
melihat itu sebagai tekanan. Rakyat, ujarnya, akan tahu, ternyata partai 
politik hanya membela kepentingannya, bukan membela kepentingan rakyat.
  Bupati Syaukani, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar 
Kalimantan Timur, dicokok KPK pada Jumat malam lalu dari mes Bupati Kalimantan 
Timur, Jalan Cimahi Nomor 10, Jakarta Pusat. Syaukani dijadikan tersangka atas 
dugaan empat kasus korupsi yang diduga merugikan negara hingga Rp 40,75 miliar.
  Empat kasus itu adalah penggelembungan studi kelayakan pembangunan Bandara 
Loa Kulu senilai Rp 3 miliar, pembebasan tanah pembangunan bandara Rp 15 
miliar, penyalahgunaan dana bantuan sosial sebagai dana taktis Rp 7,75 miliar, 
serta upah pungutan dana perimbangan untuk negara dari sektor minyak dan gas Rp 
15 miliar.
  Sebelumnya, Kalla sempat menjenguk Syaukani ketika masih dirawat di Rumah 
Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara. Dia datang bersama Menteri Hukum dan Hak 
Asasi Manusia Hamid Awaludin pada 6 Desember 2006. Kunjungan ini juga menuai 
kecaman dari berbagai pihak (Koran Tempo 7 Desember 2006).
  Ahli hukum tata negara Universitas Andalas, Saldi Isra, sependapat dengan 
KPK. Menurut dia, pernyataan Kalla ini bertentangan dengan agenda Kabinet 
Indonesia Bersatu, yakni pemberantasan korupsi. Seharusnya, kata Saldi, Ketua 
Umum Golkar tidak perlu mempublikasikan pernyataan partai akan membantu 
kadernya yang jadi tersangka korupsi.
  Saldi tidak melarang partai memberikan bantuan kepada kadernya, tapi 
seharusnya tidak dipublikasikan. "Seharusnya diam-diam. Tidak perlu 
dipublikasikan, apalagi keluar dari mulut seorang Jusuf Kalla, yang juga wakil 
presiden," kata dia.
  Bahkan Saldi menilai itu merupakan perang psikologis terhadap pemberantasan 
korupsi. "Itu merupakan teror terhadap KPK," ujarnya.
  Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Andi Mattalata menolak ucapan Kalla 
disebut sebagai teror. "Membela orang yang diduga (korupsi) kan boleh, kecuali 
sudah terpidana," kata dia. KPK, tutur dia, tidak boleh surut memeriksa hanya 
karena pernyataan. "Jangan jadikan ucapan seseorang sebagai halangan."
  Sementara itu, kuasa hukum Syaukani, Amir Syamsuddin, menyatakan kliennya 
meminta segera diperiksa meski sedang sakit. "Sambil berbaring juga tidak ada 
masalah. Dia tidak ingin menimbulkan kesan menghindari pemeriksaan," ujar Amir.
  Sejak Sabtu lalu, Syaukani dirawat di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, 
Jakarta. Menurut Amir, Syaukani menderita sakit ruas tulang belakang, yang 
menyebabkannya tidak bisa duduk lama.
  Sedangkan Kepala Kepolisian Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Indarto 
menyatakan semua kasus dugaan korupsi Syaukani sepenuhnya telah diserahkan 
penanganannya kepada KPK. "Kami sudah tidak menanganinya," katanya. TITO 
SIANIPAR | RINI KUSTIANI | SG WIBISONO
  Sumber: Koran Tempo - Selasa, 20 Maret 2007 
++

Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita

Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/



Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650
Fax: (62-21) 722-1658
http://www.transparansi.or.id


  

 





-
 The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider.

-
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more 
at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.

[mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah Prinsip PDI-P--aneh????

2007-03-05 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Wah saya setuju sekali, Pak Adi, yang memimpin ideologi Pancasila! Juga kita 
memegang  prinsip namun tak usah takut pada apapun, sosdem atau sosialisme 
Chavez, misalnya. Jangan a priori! Kita kan bisa mikir. Dalam ranah demokrasi, 
kepartaian atau pemakaian parpol sebagai vehicle untuk merebut kekuasaan yang 
diabdikan untuk kepentingan rakyat adalah jalan mutlak. Jadi harus ada partai 
nasionalis patriotik kerakyatan yang besuaar dan
  kuat serta bermutu dengan para pendekar perpolitikan yang tangguh dan 
canggih. Tanpa ini,
  bangsa kita akan terus dijajah dan dijarah oleh imperialisme dan 
satpam-satpamnya.
   
Salam untuk Bung Budiman. Mudah-mudahan akan berhasil mengundang Hugo Chavez 
berdiskusi di Indonesia.
  
TSL

Sudigdo Adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Wah ini baru hebat, menurut hemat saya yang bukan orang sekolahan perihal 
politik maka ide demokrasi terpimpin itu adalah demokrasi yang dipimpin oleh 
ideologi. Jadi Kalau sukarno mengatakan demokrasi terpimpin, maka yang memimpin 
bukan he himself, tetapi adalah ideologi negara yaitu PANCASILA. Mengapa 
demikian, menuruthemat saya, karena perlu adanya suatu arah di dalam perjuangan 
jangka panjang suatu bangsa menuju ke kesejahteraan yang didampakan. Sementara 
kondisi obyektifnya di kita masih sangat heterogen, disini perlu arah atau 
kompas yang jelas menuju cita2 kemerdekaan bangsa. Bahwa demokrasi itu 
sebenarnya bukan tujuan, tetapi alat mencapai tujuan, sehingga bila arah dan 
kompasnya benar tentunya hasilnya akan bisa diharapkan benar. Kalau kita simak, 
Pursuit of happines dan equality mereka didalam deklarasinya bangsa amerika 
merupakan suatu arah yang menjadi kompas individualisme dan persaingan bebas 
mereka. Persaingan yang tidak hanya didalam bidang
 ekonomi tetapi juga bidang politik, akibatnya cara mereka melakukan demokrasi 
juga dipimpin oleh roh yang menjiwai bangsa amerika dalam deklarasi kemerdekaan 
mereka. Nah itu pandangan orang bodo kaya saya lho, mohon masukan mas. Gak usah 
takut sama sosdem atau ideologiu apapun namaunya selama roh proklamasi 
kemerdekaan itu masih menyala di sanubari bangsa Indonesia, maka yang memimpin 
demokrasinya bangsa indonesia adalah spirit itu, kalau soal partai kata si Bung 
Besar kan berada dalam tataran praktis, bukan tujuan kalem dulu lah.
  
Salam Sudigdoadi

- Original Message - 
  From: Mr mahendra jendra 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, February 16, 2007 10:44 AM
  Subject: Re: [nasional-list] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan 
Mengubah Prinsip PDI-P--aneh
  

ikut nimbrung juga ya, bung?

kata siapa Budiman Soedjatmiko (BS) akan men-sosdem-kan PDI Perjuangan?
saat ini BS-lah yang bisa meng-KO tokoh-tokoh pro pemerintah seperti Anas 
Urbaningrum dan Andi Arief di forum-forum nasional maupun media
kalau kemudian ada struktural PDI Perjuangan yang gerah itu hal lain (namanya 
juga politik)
yang jelas, PDI Perjuangan butuh tokoh-tokoh muda seperti BS
mengenai ideologi dsb, bung-bung di milis ini-lah yang justru harus ikut urun 
rembuk
silahkan japri/hubungi saya langsung bila ingin gabung di PDI Perjuangan

terimakasih,

MJ


[mediacare] Presiden Harus Meminta Maaf Soal PP 37/2006

2007-03-04 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Amburadul pemerintahan yang keliwat amatiran terus menerus menerbitkan 
blunder, yang dampaknya menimpa rakyat. Tapi buat minta maaf, wah mana ada Raja 
dan second mannya yang pernah minta maaf sama kawulanya? Yang bener aja dong
   
  Presiden Harus Meminta Maaf Soal PP 37/2006 


Laporan Wartawan Kompas Maria Susy Berindra A



  JAKARTA, KOMPAS--Seharusnya Presiden meminta maaf atas masalah pada PP 
37/2006 yang menjadi rumit. Alasannya, aturan itu merupakan kesalahan besar 
dari pemerintah. Hal itu diungkapkan Anggota Komisi II Ryaas Rasyid ketika 
menjadi pembicara dalam Seminar Penguatan Kapasitas Badan Kehormatan DPRD, di 
Jakarta, Kamis (1/3). "Pemerintah belum menjelaskan kenapa PP 37/2006 itu 
keluar tetapi kemudian memutuskan untuk merevisinya. Terkesan pemerintah itu 
pagi bilang tempe, sore bilang tahu," kata Ryaas. 
  Menurut Ryaas, persoalan PP 37/2006 yang mengatur pemberian tunjangan 
komunikasi intensif dan dana operasional itu diciptakan sendiri oleh 
pemerintah. Karena itulah, lanjut dia, minimal Mendagri mundur sebagai sebuah 
bentuk pertanggungjawaban atau maksimal Presiden meminta maaf kepada 
masyarakat. "Dulu saya pernah bilang, jangan buru-buru merevisi aturan itu, 
karena sudah sesuai dengan harapan kita," ujarnya. 
  
  function WindowOpen1(url)  {  
myWin1=open(url,"displayWindow","width=400,height=400,toolbar=no,menubar=no");  
return false;  }
   -->

   KIRIM KE 
TEMAN 
 CETAK  HALAMAN

  --->

-
 What kind of emailer are you? Find out today - get a free analysis of your 
email personality. Take the quiz at the Yahoo! Mail Championship.

[mediacare] Re: [nasional-list] Tagana (>Taruna Siaga Bencana)

2007-02-27 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kelihatan sekali setelah cukup bebenah didalam, termasuk "mengumpulkan" 11 juta 
pemilik Kartu Tanda Anggota, PDIP mulai aktip banget keluar. Sbg oposisi di 
DPR, juga dengan kegiatan Baguna dan Tagana. Dengan Baitul Muslimin menjalin 
penyatuan barisan sama kekuatan-kekuatan agamis yang Islami. Dllnya.
   
  Bagana dan Tagana pasti membikin PKS semangkin susah tidur tenang. Lalu PKS 
mulai mikir-mikir berat mau ikut-ikutan jadi oposisi juga. Silahken aja deh.
   
  Yg penting kan PDIP harus terus berfokus sama pengentasan kemiskinan wong 
cilik dan meningkatkan aktifitas konkrit dalam kegiatan ini.
   
  TSL
  

gsuryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  

Hari ini team Baguna PDI-Perjuangan datang ke DepSos Pusat untuk mendapatkan 
perlengkapan Tagana seusai mendapat pelatihan di bulan Desember lalu.
Selain mendapatkan perlengkapan juga para peserta mendapatkan penjelasan 
yang bisa dibilang singkat dan mudah dimengerti ( maklum keterbatasan waktu 
yang acaranya cukup mendadak ).

Dimana untuk tahun 2007 ini DepSos membuat target melatih TAruna siaGA 
bencaNA sebanyak 10.000 anggota, yang dijelaskan bahwa semua personal TAGANA 
berasal dari beragam profesi, ormas, maupun partai politik, dimana keputusan 
ini di ambil berdasarkan ketidak mampuan DepSos untuk melakukan mobilisasi 
PNS untuk menghadapi bencana yang cukup besar, dengan sedikit memberikan 
contoh negara Jepang, dimana di Jepang disaat terjadi bencana bisa melakukan 
mobilisasi personal sampai angka 2 juta orang, sedang Indonesia yang 
sama-sama memiliki kendala bencana cukup besar belum memiliki personal yang 
memadai.

Pemilihan bekerja sama dengan ormas sampai dengan partai politik, bukan 
semata untuk mendukung partai politik tertentu, melainkan memang didalam 
struktur partai yang sudah eksis memiliki kemampuan memobilisasi personal 
sampai ke tingkat Kelurahan, dengan demikian gerak cepat tanggap bisa lebih 
di optimal kan.

Pemerintah dalam hal ini DepSos mendapat tambahan anggaran APBN yang 
disetujui oleh DPR untuk membuat Tagana, hal ini diperlukan persetujuan DPR 
karena biaya pelatihan personal Tagana perorangnya cukup tinggi, dimana 
selain pelatihan selama 5 hari, plus mendapat perlengkapan yang menurutku 
sangat memadai ( training pack, rompi, sepatu, baju, celana, tempat minum, 
topi ).
Dan menurut info, setiap bulannya anggota Tagana mendapatkan sedikit uang 
transport senilai 50.000 rupiah perbulan, dengan sebab agar anggota Tagana 
tidak mangkir karena tidak memiliki uang transport di saat dibutuhkan.

Baguna sebagai BAdan penangGUlangan bencaNA PDI-Perjuangan mempunyai misi 
yang sama dengan Tagana dimana kerja sama dilakukan disaat bencana terjadi 
dengan DepSos sebagai induk dan pusat kontrolnya, biarpun gerakannya lebih 
dahulu dibandingkan dengan DepSos ( partai memiliki SOP 4 jam setelah 
mendapat berita, dan untuk DepSos...), sedang disaat tidak terjadi 
bencana maka Baguna melakukan kegiatan sosial bekerja sama dengan departemen 
lainnya, semisal fogging hal ini terjadi karena memang PNS di setiap 
departement tidak memiliki personal yang cukup, demikian pula dengan bakti 
sosial seperti sunatan massal, pengobatan gratis dan sejenisnya.
( dalam hal ini tentunya menjadi terlihat seperti 'kampanye' ), dan memang 
hal ini menjadi lumrah malah akan menjadi lebih baik dibandingkan hanya 
dilakukan dimasa kampanye saja.
Untuk bencana lokal ( semisal longsor ) maka Baguna bergerak tanpa perlu 
melakukan koordinasi dengan DepSos setempat, melainkan langsung melakukan 
koordinasi dengan pemerintahan setempat untuk melaporkan akan melakukan 
kegiatannya. ( Camat, Lurah sd RW dan RT ).

Sebuah informasi menarik adalah peranan MEDIA MASSA dimana sampai saat ini 
bisa dibilang media massa sepertinya tabu untuk membuat berita mengenai 
Tagana, entah karena tidak memiliki nilai jual entah karena bentukan 
pemerintah, didalam penjelasan hari ini, salah satu narasumber mengatakan 
didalam kasus bencana di Aceh, Tagana sudah bergerak dengan banyak tenaga, 
sedang yang kena sorot media massa malah bantuan asing, padahal dengan 
adanya informasi media massa mengenai Tagana, minimal masyarakat luas akan 
mengetahui bahwa pemerintah sudah berusaha bergerak mengatasi bencana yang 
sedang terjadi.

Juga dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia lebih terbiasa kepada fokus pada 
saat terjadi bencana, dan tidak fokus pada saat pra bencana dan pasca 
bencana, seperti halnya banjir jakarta beberapa waktu yang lalu, dimana 
semua terpusat pada saat terjadi bencana, sedang sebelumnya dilupakan ( 
masalah sampah ).

Akhir kata, semoga Tagana kedepannya akan terus eksis dan mampu mempunyai 
personal setidaknya mendekati angka yang dimiliki oleh negara Jepang.

sur.



 


-
Yahoo! Messenger  NEW - crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 

[mediacare] Islam supermarket - Re: Surat Ba�asyir Sulut Polemik

2007-02-23 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Arugmen-argumen kelompok terkait itu kan bisa dihadapi dengan seribu satu 
pandangan dan pemikiran ilmiah, sosiologis, moderen, dan terutama dengan akal 
sehat (common sense). Umat di Indonesia banyak sekali loh yang telah terdidik, 
bahkan S3 dari luar negri segala.
   
  Dan sekait super market saya sih yakin disana pun orang seharusnya memakai 
akal sehat dalam "berbelanja". Lah wong karena "shopping" dalam masalah ini 
bisa berdampak kebaikan, atau mala petaka besar buat umat semua agama. 
Pendeknya buat seluruh negara ini. Jadi kita kita harus jeli pada "iklan" apa 
saja, apalagi yang terasa atau bahkan jelas jauh dari akal.
  

Mohon maaf telah nimbrung, 

salam, 

TSL

hadjar_wish <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Saya ulang:

Kelompok Basyir ini mungkin saja MINORITAS, tapi dilihat dari sudut
ajaran Islam mereka itu TIDAK salah.

Makanya orang Islam yang lain tidak punya argumen untuk
menyalahkannnya: kebanyakan mereka itu diam saja dihadapan kebuasan
dan kesalahan kelompok Basyir ini..

Dan kalaupun ada yang angkat bicara mereka akan segera didiamkan oleh
argumen yang dipakai oleh kelompok Basyir itu.

Jangan kita lupa: 

ajaran Islam itu kayak super market atau toko serba ada - artinya
bila anda mau biadab kayak Basyir dan pengikutnya ada argumennnya di
ajaran Islam (al-Mushaf dan hadits) anda mau toleran juga ada ayat dan 
haditsnya...

Tinggal pilih.

Dua-duanya bener.

Dan - ini juga penting - tidak ada jaminan bahwa orang yang hari ini
pasang wajah toleran akan tetap besok masih toleran...

Dia tinggal ganti ayat dan hadits.

Dari sumber yang sama.

--- In [EMAIL PROTECTED], "walsuparmo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> Kelompok Basyir inilah yang MINORITAS dan hendak memaksakan 
> kehendaknya kepada mayoritas yang berfikiran sehat.Namun mayoritas 
> juga salah dan sekarang akan merasa akibatnya memelihara atau 
> melindungi macan dalam rumahnya yang sewaktu-waktu dapat menerkam 
> tuan rumah.
> Wasalam,
> Wal Suparmo.
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Alamsyah M. Dja'far"  
> wrote:
> >
> > Oleh : ABDULLAH UBAID/SYIRAH
> > 
> > Jakarta- Surat yang dikirim pemimpin Majelis Mujahidin
> > Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba'asyir kepada Presiden
> > Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Istana Negara
> > kemarin siang (22/02), menuai kontroversi. 


[mediacare] Re: Beras, PhD dan Politikus Pedagang

2007-02-19 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Boleh nimbrung nih? Yang banyak diliput di media massa waktu itu SBY mendapat 
gelar doktor dalam jurusan perekonomian pertanian, jadi bukan sekait sama 
menanam padi, palawija dll. Sayang "pengetahuan" itu gak digunakan sekarang ini 
paling tidak untuk bincang-bincang ngalor ngidul secara teoritis ceriwis, 
sambil menebar pesona memakai segala gelar, termasuk PhD dari IPB, yang dari AS 
dan seterusnya.
  Di negara ini harga, apalagi beras, banyak sekali di intervensi oleh 
pemerintah. kemarin kan malah Kalla mau impor beras setiap tahun tidak 
tergantung pada panen atau tidak panen. Yang terpukul pasti petani, baik yang 
punya tanah atawa juga buruh tani. Apalagi usai naiknya harga BBM 157% bulan 
Oktober 2005!
  NEKOLIM itu kan istilah jaman Pak Karno dulu, tapi sekarang sebetulnya 
substansinya masih tetap ada berlaku dan malah semangkin agresif melalui tipuan 
globalisasi mau menguasai semuanya didunia ini. Neoliberalisme adalah 
strateginya, slogannya globalidsasi. Pelakunya ya siapa lagi kalo bukan MNC 
alias Multi National Corporations seperti Exxon, Freeport dll nya itu kan? 
Pasalnya banyak bangsa kita senang membantunya.
  Saya setuju sekali sama Bung RKarma tentang penjajahan sinambung dunia ke3 
oleh MNC-MNC yang di back up oleh pemerintah-pemerintahnya. Apalagi sekarang 
ini Bush  agresif sekali. Pengin perang melulu dia itu kan? Harusnya mencari 
sumber enerji kayak RRC dong, senyum-senyum enggak usah ngajari orang tentang 
HAM dan demokrasi, kasi bantuan tidak bersyarat, dagang aja kan, mumpung ada 
Tahun Babi yang katanya bisa mendatangkan hoki. Bangsa ini mesti bangkit 
melawan penjajahan yang masih lestari dibumi Indonesia.
   
  TSL 

"~=>RKarma<=~" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Rudy Patirajawane Yth,

Dua hal yang berbeda, PhD di Pertanian adalah cara menanam padi atau 
menghasilkan besar semaksimal mungkin sedangkan harga beras (padi dan gabah) di 
olah oleh PhD Ekonomi.

Beda kan ?.

Harga beras ditentukan oleh pasar, bukan oleh menteri, presiden atau wakil 
presiden. Kalau mau menekan harga beras ada Operasi Pasar atau subsidi dari 
pemerintah dimana di tentang keras oleh NEKOLIM untuk membuka pasar global 
(dumping produksi pertanian mereka ke dunia ke Tiga diantaranya INDONESIA)

Masalah pokoknya tidak se simple PhD atau adanya strategy perberasan nasional 
tetapi adalah penjajahan ekonomi Barat (multi corporation) melawan dunia ke 
tiga yang masih naive dan terkebelakang dalam segala hal dan menjadi mangsa 
empuk mereka.

Salam Merdeka

Rurun Karma


[mediacare] Kepala Bulog dan Menteri Perdagangan Akan Dilaporkan ke KPK

2007-02-19 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Ini baru seru, petani pakai jalur hukum. Para petani yang berjuta-juta 
dinyatakan "gurem" itu gak usah takut demo juga disegala daerah buat mendukung 
tuntutannya. Ini kan sah-sah saja menurut hukum? Slamat berjuang, bapak dan ibu 
tani. Kakek dan nenek anda dulu kan yang kasi makan TNI dan pejabat yang 
bergerilya dan mengungsi. Kok mau terus
  dikorbankan, disuruh hidup semangkin miskin? Yang dulu ditolong sudah lama 
makmur dan subur sedang petani semangkin hancur. 
   
  Kepala Bulog dan Menteri Perdagangan Akan Dilaporkan ke KPK
Senin, 19 Pebruari 2007 | 04:27 WIB 
  TEMPO Interaktif, Jakarta: 
Tim Koalisi Petani akan melaporkan Kepala Perum Bulog dan Menteri Perdagangan 
ke Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini atas dugaan penyelewengan yang mereka 
lakukan. Ketua Tim Koalisi Icu Zukafril mengatakan, dua pejabat itu bertanggung 
jawab merancang legitimasi kebijakan impor beras yang tak jelas dari Vietnam.

“Rencananya surat pengajuan pemeriksaan diserahkan 
kepada KPK besok Senin,” katanya kepada Tempo Sabtu malam lalu. Icu yang juga 
Koordinator Jaringan Petani-Nelayan Indonesia berpendapat, mereka mendorong 
operasi pasar yang tak prosedural sehingga stok Bulog defisit. Kenaikan harga 
beras di Jawa Tengah juga skenario untuk melegitimasi impor tambahan sebanyak 
500 ribu ton pada Maret-April nanti. 

Menurut dia, Bulog kongkalikong dengan mafia beras lalu mengintruksikan para 
tengkulak untuk melakukan pembelian beras secara besar-besaran sehingga 
menyebabkan melonjaknya harga beras. Tim Koalisi Petani Menggugat terdiri 
antara lain Jariangan petani-Nelayan Indonesia, Wahana Masyarakat Tani, Walhi, 
Dewan Tani, Federasi Serikat Tani, Asosiasi Perberasan dan Penggilingan, serta 
Asosiasi Perbenihan. 

Budi Saiful Haris 


-
 Inbox full of unwanted email? Get leading protection and 1GB storage with All 
New Yahoo! Mail.

[mediacare] Rama Pratama - Re: PKS Dirikan 152 Posko Banjir

2007-02-10 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Jadi menurut Rama Pratama buat PKS itu politik bisa menghalalkan semuanya. Ini 
kan sisi politik yang paling berengsek. Yang paling busyet itu PKS memegang 
peranan besar di pemerintah, yang hampir semua kebijakannya menyengsarakan 
rakyat. Tapi bersamaan dengan itu PKS membohongi rakyat dengan cara-cara bikin 
posko dan semacam itu. La itu kan cuma upaya kecil-kecialn dibanding sama 
selama 3 tahun ini merebaknya kemiskinan, kemacetan malah sengaja dijegal 
pembrantasan korupsi, dan lain-lain kan?
  Ini kan munafik buanget! Tujuannya sih biasa. Yaitu kekuasaan kan? Yang bisa 
menjadi sangat fatal kalau kekuasaannya itu akan diubah jadi sistem dengan azas 
tunggal lagi. Unitelarisme ortodoks banget dan menakutkan berasal dari kawasan 
sangat gersang. Jutaan bunga rampai pendapat dan wacana lain akan dibabat!!!
  keruan aja DPRD enggak bisa ngecek Sutiyoso yang dilindungi oleh bos-bos 
tertinggi. Jadi jangan juga disalahin semua partai di DPRD. Jangan juga golput! 
Sayang hak memilihnya. Yang jeli aja melihat parpol mana yang paling pro 
rakyat. Maap nimbrung panjang nih Mas Priyo,
  TSL

Priyo Husodo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


[mediacare] Re: [HKSIS] PDIP Galaklah Lawan Exxon, Freeport! >>Re: #sastra-pembebasan# FREEPORT-EXXON MOBIL SAMA SAJA

2007-02-08 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Terimakasih untuk respons yth om Sunny Amboinae. Memang kalau dilihat case by 
case Bituni, Blok Cepu, Arun apalagi Natuna sudah disetujui. Tapi yang kejadian 
di Bolivia, juga Venesuela loh, kontrak-kontrak kerja dengan Exxon dan 
semacamnya yang sudah puluhan tahun ditandatangani, dapat segera diganti dengan 
kontrak yang bikin untung negeri itu dan rakyatnya. Jadi dalam PERJUANGAN 
PANJANG lawan Rahwana-Rahwana dan Goliath-Goliath seperti Exxon, Freeport, BP, 
Shell, Newmont dll dll dll tidak pernah ada yang terlambat. Asal kita mayoritas 
bangsa mau kerjasama dan membangun persatuan terarah untuk mentarget yang 
perlu. Jadi mayoritas rakyat yang harus berkuasa!
   
  Om bisa belajar deh sama Morales. Dia menang pemilu secara reguler (jadi 
demokratis, jadi AS tidak punya alasan untuk bikin kudeta disana, atau membikin 
helikopter pemerintah jatuh). Ayoh Om, jangan takut buang rasa terlambat dong! 
Baikan terlambat berjuang ketimbang menyerah pasrah kan???
   
  TSL

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sudah terlambat. Sudah disetujui perjanjian gas Bituni, orang Papua dapat 
nol!
   
- Original Message - 
  From: Tejo Sulaksono 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; media care ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Jaringan Islam Liberal ; Gus Dur ; 
Yenni Zannuba ; Salahuddin Wahid ; Suara Karya ; wahana news ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, February 08, 2007 11:02 PM
  Subject: [HKSIS] PDIP Galaklah Lawan Exxon, Freeport! >>Re: 
#sastra-pembebasan# FREEPORT-EXXON MOBIL SAMA SAJA
  

  Belum terlambat untuk PDIP untuk secepatnya menggalakan perlawanan 
nasional dan rakyat melawan Exxon, Freeport dll di negeri ini. Raksasa-raksasa 
yang serakah banget ini dan terus neko-neko dalam bayar pajak, akuntansi dan 
auditing memang digdaya sekali kayak Rahwana saja. Karena uangnya 
bergudang-gudang!
   
  Tetapi di Bolivia Exxon yang Nomor 1 di AS tahun lalu telah dapat dijinakan 
dan ditundukan oleh petani dan aktivis buruh, Presiden terpilih Evo Morales 
hingga merubah kontrak kerja yang lebih menguntungkan Bolivia dan rakyatnya. 
INI HARUS KITA TIRU!!!
   
  PDIP yang berazas kebangsaan dan kerakyatan jangan lupa untuk menangani 
masalah-masalah besar yang sifatnya nasional dan sangat berkaitan dengan 
kebutuhan rakyat banyak. Disamping kegiatan yang terpuji yaitu memperkuat 
organisasi dan kaderisasi didalam partai.
   
  Perlawanan terhadap Exxon, Freeport dan lain-lainnya tambah 
begundal-begundalnya harus dikobarkan secara nasional, demi kepentingan hakiki 
bangsa dan rakyat Indonesia.
  TSL
  


   
  djoko pranyoto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pajak Ke Negara Nggak Jelas Bos Freeport Dipanggil Paksa
posted or edited by Hotsaritua Situmorang — last modified 11-01-2007 11:42 
Mangkirnya bos PT Frefoort Indonesia, James R Moffet atas panggilan Panitia 
Kerja (Panja) DPR, membuat politisi Senayan kebakaran jenggot. Mereka menangkap 
kesan bos Freeport ini ogah buka-bukaan soal penerimaan pajak negara, yang 
diduga'tidak jelas juntrungannya. 
UNTUK itu, anggota dewan rencananya akan melakukan pemanggilan paksa terhadap 
orang Amerika ini, kalau perlu menggunakan jalur kepolisian.
Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sonny Keraf, pemanggilan paksa bisa 
dilakukan jika pihak Freeport terus mengabaikan pemanggilan dewan. "Pemanggilan 
ini berkaitan dengan dugaan ketidakjelasan dalam perhitungan pajak pemerintah 
dari PT Freeport serta adanya kerugian dari sektor lingkungan yang nilai-nya 
cukup besar,' kata anak buah Megawati kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Sonny mengatakan, ketidakjelasan pajak pemerintah bukan nanya terjadi pada PT 
Freeport melainkan juga kontrak karya lain. Seperti ExxonMobil Indonesia 
(EMOI), Blok Natuna serta yang kontrak karya lain.
Seperti diketahui, dalam kontrak karya migas atau pertambangan, porsi bagi 
hasil termasuk setoran pajak bagi negara, kerap amburadul. Namun, tampaknya 
pihak negara yang diwakili Departemen Energi tak berdaya untuk menaikkan posisi 
tawar pemerintah.
Lebih lanjut Sonny mengatakan, peninjauan ulang terhadap sejumlah kontrak perlu 
dilakukan. "Kesepakatan ini diambil sebagai dukungan partai dari sejumlah 
kalangan LSM, DPR atau yang lainnya perihal tuntuntannya untuk meninja ulang 
sejumlah kontrak yang dinilai merugikan negara,' ujarnya dalam Rakernas PDIP di 
Bali, beberapa hari lalu.
Sonny mengungkapkan, ketidakjelasan pajak dari Freeport ini akibat lemahnya 
sistem pengawasan pemerintah. Untuk itu, persoalan ini harus menjadi perhatian 
dewan. Kalau perlu dibentuk tim investigasi untuk meneliti penghasilan Freeport 
sebenarnya.
"Semua itu karena lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan pemerintah. Makanya 
penerimaan pajak jadi tidak jelas dan ini harus menjadi perhatian khusus bagi 
pemerintah, yakni dengan cara meninjau ulang isi Kontrak Karya (KK) Freeport," 

[mediacare] Kabinet Yudhoyono Rentan Pecah

2007-02-07 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kabinet SBY-MJK adalah contoh pelaksanaan sistem demokrasi tapi yang masih 
sangat sederhana, maaf masih primitif lah. Isinya cuma "dagang sapi" demi 
kekuasaan, konstituen alias pemilih alias rakyat hanya dibohongi. 
Primitifitasnya kelihatan sekali bahwa pedagang boleh langsung memerintah di 
kabinet, tidak memakai aturan main dan larangan atau pembatasan. Jadi rentan 
sekali KKN kan? Menurut ICW jelas korupsi malah mBANDANG selama kabinet ini 
berkuasa.
   
  Tjahjo Kumolo benar, janji pada konstituen harus menjadi acuhan. Yang kita 
lihat
  SBY cuma menebar pesona dangkal, wapres nya yach kita tahu sendirilah apa 
yang beliau kerjakan. Kan itu memang profesi dan hobinya.
  TSL
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  Tiga Ketua Umum Parpol di Pemerintahan Kabinet Yudhoyono Rentan Pecah   
[JAKARTA] Tiga ketua umum partai politik (Parpol) berada di lingkaran dalam 
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak hanya dikhawatirkan bakal 
menyulitkannya bersikap tegas, pemerintahannya terancam berantakan karena 
rentan pecah kongsi menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2009.   Ada Ketua Umum 
Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban sebagai Menteri Kehutanan, selain Wakil 
Presiden Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang sebagai partai 
peraih suara terbesar pada Pemilu 2004 tentu berambisi mengajukan calonnya 
sendiri untuk 2009.   Ditambah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 
yang baru dimenangkan Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, yang 
dalam pencalonannya mendapat dukungan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, dan 
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf.   Keberadaan 
pimpinan partai dalam kabinet sendiri, dinilai sesuatu yang wajar.
 "Itu sah-sah saja," kata Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 
(PDI-P) DPR Tjahyo Kumolo, Selasa (6/2), di Jakarta, menanggapi kemenangan 
Suryadharma sebagai Ketua Umum PPP.   Tapi semestinya juga menjadi perhatian 
dalam membangun kabinet yang kuat.   "Partai memiliki konstituen, punya janji 
pada konstituennya. Itu harus dicermati oleh presiden, dimana untuk 2009 semua 
partai pasti akan berusaha mencari hati konstituennya," kata Tjahyo.   "Partai 
dan yang sekarang pro pada pemerintah akan menjauh untuk menarik simpati 
masyarakat. Presiden semestinya lebih tahu hal ini. Sistem presidensil 
membutuhkan kabinet yang kuat," ucapnya.   Saldi Isra, ahli tata negara 
Universitas Andalas, Padang, menyebut dimasukkannya orang-orang dari partai 
yang berbeda ke dalam kabinet, mengakibatkan rentan terjadinya pecah kongsi. 
"Kecuali ada bangunan koalisi yang permanen untuk menghadapi pemilu," ujarnya.  
 Terkait dengan kritik terhadap kinerja pemerintah, presiden dituntut
 tegas terhadap bawahannya yang tidak dapat menjalankan tugas dengan baik. 
Beberapa waktu lalu muncul wacana perombakan kabinet. "Kondisi sekarang saja 
sudah sulit. Menteri-menteri yang ada di kabinet merupakan hasil rekomendasi 
partai," ucap Saldi.   Sehingga untuk mengganti menteri, kata Saldi, dibutuhkan 
kompromi dengan partai yang merekomendasikannya. Lebih menyulitkan, ketika 
orang yang akan diganti merupakan pimpinan partai politik. Bukan hal mudah 
untuk melakukan perombakan, lantaran pergantian orang itu akan dikaitkan juga 
dengan citra partainya.   "Suryadharma sebagai ketua umum partai, posisinya 
pasti lebih kuat dari sebelumnya. Dia jadi Ketua Umum PPP salah satu targetnya 
adalah bisa bertahan di kabinet," katanya.   Namun Ketua Fraksi Partai Demokrat 
(FPD) DPR Syarif Hasan, menyatakan bahwa keberadaan petinggi parpol di kabinet 
tidak bakal menyulitkan presiden. "Saya tidak melihat apakah akan menyulitkan. 
Semua menteri adalah pembantu presiden, jadi partai mesti
 mendukung program-program yang digariskan presiden," ujarnya. [B-14] 
-
  Last modified: 7/2/07 

-
 What kind of emailer are you? Find out today - get a free analysis of your 
email personality. Take the quiz at the Yahoo! Mail Championship.

[mediacare] Re: [nasional-list] Mohon solidaritas atas aksi kekerasan Pemda

2007-02-05 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kewajiban moral untuk kita semua harus bersolidaritas dengan para Bpk dan Ibu 
Tani. Baru saja Petani juga baru saja digasak secara kekerasan oleh AU RI di 
Bogor. Pemda yang harusnya mengayomi rakyat dan tentara yang dibayar rakyat 
lewat APBN untuk membela negara kok malah pada memakai kekerasan pada rakyat 
bawah itu?
   
  Mereka itu kan puluhan tahun dikorbankan oleh Orba menjadi penyangga 
"pembangunan nasional". Padahal Petani yang telah memberikan logistik, termasuk 
makanan dll untuk TNI, para laskar dan orang kota yang ngungsi waktu perjuangan 
kemerdekaan. 
   
  Tentara dan wong kota banyak yang lalu kaya raya. Para petani tetap merangkak 
dilumpur panas terik matahari dalam kemiskinan sampai sekarang. Ini harus 
dihentikan! Apa sih kerja SBY-JK, selain ngimpor beras?

muammar kadhafi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pejabat diktator harus dilawan...
Kebijakan pro kekerasan harus dihentikan...
Rakyat (petani) harus diselamatkan...

Hanya dalam hitungan hari lagi Kabupaten Muna akan kembali meledak
dengan tragedi kekerasan negara terhadap masyarakat (petani). Pemkab
Muna akan kembali menggelar penggusuran secara besar-besaran terhadap
1300 KK warga masyarakat Kontu. Skenario penggusuran sudah disiapkan
dengan melibatkan Pol PP, Polri dan Tentara.

Kekerasan Pemkab terhadap masyarakat di Kontu telah berlangsung sejak
tahun 2003. Puncaknya pada tahun 2005 yang lalu, kekerasan berdarah
terjadi. Korban tidak saja dari pihak masyarakat, tapi juga dari
aparat Sat Pol PP dan aktivis LSM pendamping. Masyarakat petani,
ibu-ibu, anak-anak, anak sekolah turt menjadi korban, rumah, kebun dan
tanaman pertanian mereka di hanguskan oleh aksi brutal aparat negara.

Mohon dukungan/solidaritas kawan-kawan untuk mendesak Pemda Muna,
Polres Muna dan Dandim Muna untuk tidak lagi melakukan kekerasan dan
pelanggaran HAM terhadap para petani. Surat atau pernyataan protes
dapat di tujukan pada alamat-alamt dibawa ini. Bagi kawan-kawan yang
memiliki jaringan luas di negeri ini juga kami harapakan dapat
memeberikan solidaritas, terutama tekanan pada institusi yang lebih
tinggi (di jakarta) untuk menghentikan aksi kekerasan Pemkab Muna
terhadap masyarakat petani.

1. Bupati Muna : 0403-21011; Fax 0403-22025; HP 0811404906 atau 0811401341
2. Wakil Bupati Muna : 0403-21016
3. Kadishut Muna : 081341733599 atau 08524169
4.Kapolres Muna : 0403-21013 ; Fax 0403-21430

Beberapa lampiran tentang kasus Kontu-Muna. (1) Catatan kebijakan
penetapan kawasan Kontu sebagai hutan lindung masih menjadi tanda
tanya besar (lihat lapinran : legal opini kasus kontu); (2) Klaim
kawasan Kontu dan sekitarnya sebagai kawasan lindung juga tidak
memenuhi syarat (lihat lampiran : analisis status kawasan dan
keruangan kontu); (3) Apa yang sebenarnya dicari Pemkab di Kawasan
Kontu dan sekitarnya (lihat lampiran : analisis konflik Kontu)

salam
La Ode Muammar Kadhafi

untuk mengetahui informasi tentang kondisi terkini di Kontu- MUna,
dapat menghubungi :
Hamsil (SWAMI) 081524560733
Ihlas (SWAMI) 081524779287
Alimuddin (SWAMI) 081341687746
Ketua OR Kontu 081341710699


 


-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...

[mediacare] Gubernur DKI akan Dilaporkan ke Polisi

2007-01-25 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Ini kan semangkin bahaya buat yang memegang kuasa kalau sampai PNS,
  apalagi ibu-ibu, brani melaporkan Pak Gubernur yang biasanya kan serba sekti 
mandraguna tidak mempan hukum. Lalu apa pengadilan dan sistemnya sudah siap 
berlaku betul-betul adil? Tapi memang baiknya kebranian ini harus terus dicoba 
karena cuman beginilah negara yang masih banyak pengaruh hukum rimba, yang kuat 
(duit, kuasa dan senjatanya) yang pasti menangan. Lalu Indonesia akan bisa maju 
pelan-pelan kearah supremasi hukum dan kekuasan ahlak.
  TSK
   
  Gubernur DKI akan Dilaporkan ke Polisi
  Jakarta, CyberNews. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso berikut Dinas Kesehatan 
(Dinkes) DKI Jakarta akan dilaporkan kepada Polda Metro Jaya oleh lima Pegawai 
Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dinkes DKI Jakarta terkait kasus dugaan 
penggelapan dana pendidikan sebesar Rp1,3 miliar.   "Kami akan mendampingi 
ibu-ibu PNS dari lingkungan Dinkes DKI yang akan melaporkan dugaan kasus 
penggelapan dana oleh Gubernur dan Dinkes DKI," kata Dewan Pendiri LBH 
Kesehatan, Iskandar Sitorus, yang akan mendampingi lima PNS tersebut, di 
Jakarta, Kamis (25/1).
  Kelima PNS tersebut melaporkan Gubernur DKI dan Dinkes DKI karena kedua pihak 
tersebut diduga telah menggelapkan dana pendidikan sebesar Rp1,3 miliar.
  Menurut rencana, dana tersebut akan digunakan sebagai biaya pendidikan ke 
luar negeri sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di 
lingkungan Dinkes DKI.
  Semula direncanakan, sebanyak 100 PNS di lingkungan Dinkes DKIB Jakarta akan 
menerima biaya pendidikan sebesar Rp1,3 juta per orang. Program yang 
dijadwalkan selama kurun dua tahun, yaitu dari 2003 hingga 2005 itu sampai 
sekarang tidak ada kejelasannya.
  "Hal ini menimbulkan spekulasi, telah terjadi penggelapan dana," kata 
Sitorus. Rencananya, hari ini kelima PNS akan datang ke Sentra Pelayanan 
Kepolisian Polda Metro Jaya untuk mengadukan kasus tersebut. 
( miol/Cn08 ) 

Berita Terkini
Kamis, 25 Januari 2007 : 15.01 WIB - Daerah Aktual   Budidaya Buah Naga Sangat 
Menjanjikan
Kamis, 25 Januari 2007 : 14.48 WIB - Daerah Aktual   KA Karangjati-Bojonegoro 
Rawan Anjlok
Kamis, 25 Januari 2007 : 14.45 WIB - Daerah Aktual   Pengendara Roda Dua Belum 
Patuhi Light On  
   
Kamis, 25 Januari 2007 : 14.22 WIB - Internasional Aktual   AS Kembali Serang 
Selatan Somalia
Kamis, 25 Januari 2007 : 14.05 WIB - Nasional Aktual   Gubernur DKI akan 
Dilaporkan ke Polisi
Kamis, 25 Januari 2007 : 13.47 WIB - Nasional Aktual   Sebagian Wilayah Kalsel 
Dilanda Banjir


   Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA All rights reserved. No reproduction 
or republication without written permission   


-
 What kind of emailer are you? Find out today - get a free analysis of your 
email personality. Take the quiz at the Yahoo! Mail Championship.

[mediacare] HAPPY BIRTHDAY, IBU MEGA! >>Re: [nasional-list] Hibah 5 ambulance

2007-01-23 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Selamat Ulang Tahun, Ibu Mega! 
  Semoga panjang umur dan sukses selalu dalam memimpin PDI-P, sebagai tokoh 
nasional.
  TSK

Gsuryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  

Hari ini bertepatan dengan Ulang Tahun Ketua Umum PDI-Perjuangan
Sebuah lembaga dari negara Korea Selatan ( KIFHAD/Korean International 
Foundation Health and Development ) menghibahkan
5 ( lima ) buah Ambulance senilai kurang lebih 227 ribu US$.
( belum termasuk PPN/BM )

Dalam hal ini Baguna akan menjadi lebih leluasa lagi bergerak, dimana
berdasarkan beberapa kali pengalaman bencana, Ambulance menjadi
salah satu kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk membantu korban
bencana.

Ambulance pemberian dari lembaga Korea Selatan tersebut bisa dibilang
memang kendaraan khusus dan komplit, melihat daleman ambulance tersebut 
sungguh mengasyikan, dari mulai perlengkapan standart evakuasi
sd fasilitas converter DC ke AC, sehingga bisa dikatakan dapat
beroperasional untuk melakukan bakti sosial disaat tidak terjadi bencana
dengan menjadikan rumah sakit berjalan.

Dan yang terpenting Baguna dimasa depan akan menjadi lebih mudah bergerak 
lagi dengan tersedianya kendaraan semodel Ambulance.

Terima kasih KIFHAD, Selamat Ulang Tahun Ibu Mega.
Sukses selalu.

sur.
ps.
Kendaraan SAR sebenarnya juga dibutuhkan seh.



 


-
 The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider.

[mediacare] Re: [nasional-list] Chavez: Go to Hell, America !

2007-01-23 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kalau gak salah Presiden Sukarno yang pertama pemimpin didunia ini yang berani 
meng-gotohell-kan Amrika. Hebat sekali Sukarno sudah dilikuidasi perlahan-lahan 
beberapa puluh tahun yang lalu tapi seruan dan isi politiknya yang bebas aktif 
dan tidak mau dijajah oleh AS malah berkembang lagi. Sekarang ini di Amerika 
Selatan. Sebaliknya "ajaran" dan praktik Suharto yang otoriter berat semangkin 
dikikis habis diatas dunia. Mahathir juga pernah dikatakan seperti Sukarno, 
karena dia berani melawan Barat. Yang penting di negara-negara Selatan kalau 
punya elit politik yang bener-bener elit!, harus berani bebas dari imperium AS 
dan bekerja untuk rakyatnya. Akhmadinejad juga berani. Lalu bagaimana dengan 
SBY-JK dkk? Silahkan melihat kerjanya, terutama. Silahkan memuja atau 
mengkritisi, ini kan demokrasi? Atau kita mau dibungkem lagi?

Chalik Hamid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Chavez: Go to Hell, America !   Karakas, (Analisa)   Dalam 
wawancara televisi dan radio, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Senin (22/1), 
mengatakan ‘Go to Hell, gringos !’ (Pergilah ke Neraka) kepada pejabat-pejabat 
AS serta menyebut Menlu AS Condoleezza Rice sebagai ‘Nona’ dan mengejek 
kebijakan Washington yang ikut campur atas masalah dalam negeri Venezuela.   
Ini adalah komentar paling keras Chavez menanggapi kritik Washington yang 
mengecam diberinya wewenang luas Chavez oleh Majelis Nasional negeri itu. 
Wewenang baru ini diperkirakan akan disetujui pekan ini yang memberi Chavez 
otoritas untuk meluluskan UU dalam masa 18 bulan.   “Go To Hell, gringos !. Go 
Home !,” demikian dikatakan Chavez menanggapi kritik yang dilontarkan Deputi 
Jurubicara Deplu AS Tim Casey yang menyebut UU tersebut ‘membuat kami 
khawatir’.   Chavez juga mengecam aksi AS di Timur Tengah,   “Apa yang 
diinginkan emperium itu ?. Nona Condoleezza yang mengatakannya, ingin 
menciptakan peta
 geo-politik yang baru di Timur Tengah,” kata Chavez.   Dalam pidatonya ini, 
yang pertama dalam lima bulan terakhir, Chavez juga menyinggung gagasan-gagasan 
pemikir sosialis Fidel Castro, mengirim salam kepada rekannya pemimpim Kuba 
yang tengah sakit, Fidel Castro, sekutu paling dekatnya.   “Mereka menangkap 
Saddam dan menggantungnya. Bukan urusan saya menilai ia baik atau tidak, tapi 
Saddam adalah presiden negara itu,” kata Chavez.   Sambil memegang surat kabar 
kontroversial yang menunjukkan gambarnya tengah memperhatikan serius para 
penari samba Brazil yang memakai bikini saat KTT di Rio de Janeiro, Chavez 
tertawa dan mengatakan: “Saya tak tahu ke mana harus melihat. Tapi ini adalah 
pemandangan yang bagus.”   Chavez, yang terpilih kembali dengan suara 
mayoritas, mengatakan ia akan melakukan reformasi untuk menata ulang Venezuela 
menjadi negara sosialis. Di antara rencananya adalah menasionalisasi perusahaan 
telekomunikasi utama negeri itu CANTV serta sektor-sektor listrik
 dan gas alam. (AP/tkz)   
  

 


-
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more 
at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.

[mediacare] Re: #sastra-pembebasan# : Orang Terkaya RI Manipulasi Pajak

2007-01-20 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Mulanya ikut bangga kita punya beberapa miliarder dolar, tapi kalau nanti 
terbukti kesalahannya, jebulnya Sukanto ini kalau dijumlah manipulasi pajak dan 
utangnya ya sebenernya termasuk "miskin". Bagaimana para milioner dan miliarder 
dolar Indonesia lainnya? Belum kalau kita ubek-ubek juga apa semuanya bersih 
KKN.
  Lalu apa Singapura akan melepaskan tertuduh buat diboyong ke Indonesia untuk 
diperiksa?
  Apa hubungan bisnis yang mesra antara dua negara itu juga diperkuat dengan 
adanya perjanjian ekstradiksi mereka yang tertuduh berbuat tindak kriminal? Apa 
pemerintah dan DPR dan yustisia kita sudah cukup berbobot buat memulangkan WN 
di LN yang menjadi teruduh? Pak SBY jangan sampai marah lo karena dibidang ini 
juga bisa muncul kritik.
   
  TSL 

sumarsastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  


Sabtu, 20 Januari 2007 07:03




Orang Terkaya RI Manipulasi Pajak

a.. Sukanto Tanoto diduga korupsi 2,1 T 
b.. Diperiksa selama 8 jam 
c.. DPR desak segera ditangkap 
Jakarta, BPost
Kantor Asian Agri milik Sukanto Tanoto, 
digeledah aparat Dirjen Pajak selama 8 jam, Jumat (19). Orang tekaya 
di Indonesia itu diduga melakukan korupsi Wesel Ekspor Berjangka 
(WEB) di Unibank senilai Rp2,1 triliun. 

Sekitar pukul 10.00 WIB, petugas Direktorat 
Jenderal Pajak mendatangi kantor anak perusahaan Raja Garuda Mas 
(RGM) itu di Jl Teluk Betung 31, Jakarta Pusat. Hingga pukul 17.45 
WIB, petugas masih memeriksa dokumen pajak yang ada. 

Ketua Penyidik dari Direktorat Jenderal 
Pajak, Kusmarsudi, menolak memberikan keterangan apa pun tentang 
tindakan aparat di bangunan 2 lantai berwarna krem tersebut. Namun 
Direktur Utama Asian Agri, Simeon Tarigan, mengakui adanya 
pemeriksaan dari petugas pajak, namun dikatakannya sebagai 
pemeriksaan rutin.

"Ini pemeriksaan rutin, biasa. Di Medan juga 
dilakukan hal yang sama. Ini tidak ada sangkut-pautnya dengan 
pemberitaan," ujarnya.

Dia membantah terjadi ribut-ribut di dalam 
gedung dengan petugas pajak. "Di dalam tidak ada ribut-ribut, semua 
pemeriksaan berjalan baik," katanya.

Pemerintah sendiri tidak mau ikut campur 
dalam kasus dugaan penggelapan pajak yang dilakukan Sukanto Tanoto 
tersebut. Penanganannya diserahkan ke institusi berwenang. 

"Kasus penggelapan pajak sudah masuk 
pemeriksaan Ditjen Pajak dan KPK. Kita serahkan ke lembaga itu," 
ujar Wapres Jusuf Kalla usai Raker di Depnakertrans, Jakarta Selatan.

Kasus penggelapan pajak yang menyeret orang 
terkaya se-Indonesia versi majalah Forbes dengan kekayaan US$ 2,8 
miliar--atau sekitar Rp25,5 triliun ini sebelumnya sempat 
membuat "marah" kalangan DPR. 

Pasalnya, tim khusus untuk menyelidiki kasus 
tersebut tidak berjalan. 

Padahal tim yang dipimpin Direktur III 
Brigjen Pol Indarto ini sudah dibentuk Agustus 2006 lalu.

"Jika polisi berhasil menangkap dia 
(Sukanto) itu prestasi yang cukup baik. Tapi jika tidak, akan 
menjadi pertanyaan besar. Ada apa ini kok tidak beres-beres," ujar 
anggota Komisi III DPR, Ahmad Fauzi.

Komisi III sendiri terus memantau jalannya 
pengusutan kasus ini. Mabes Polri telah diberikan tenggang waktu 
tertentu untuk menuntaskan kasus ini.

Utang Besar

Selain menjadi tersangka WEB Unibank, 
Sukanto juga diduga bermasalah dalam kasus kredit macet Bank Mandiri 
senilai Rp5,4 triliun. Kasus tersebut diselidiki Timtas Tipikor 
Kejaksaan.

Dalam kasus pembayaran kredit macet antara 
Bank Mandiri dengan pihak Sukanto Tanoto, sesuai keterangan Badan 
Pemeriksa Keuangan (BPK), kasus tersebut masuk kategori II (setengah 
lancar dalam proses pembayaran utang).

Namun ada dugaan lain, utang Komisaris Utama 
PT Raja Garuda Mas ini jauh melebihi jumlah tersebut. 

Dia diduga memiliki utang sebesar 1.455 
milyar dolar AS atau sekitar Rp 12 triliun. Utang sebesar itu, 
dihimpun oleh tiga perusahaan RGM yaitu PT Riau Andalan Pulp & Paper 
(RAPP), PT Riau Andalan Kertas (RAK), dan PT Riau Prima Energi (RPE).

Terkaya

Di kalangan bisnis, Sukanto Tanoto sangat 
terkenal. Bos Raja Garuda Mas yang kini bermukim di Singapura ini 
dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes 
Asia. Mantan pemilik Unibank ini memiliki kekayaan hingga US$ 2,8 
miliar atau sekitar Rp25,5 triliun.

Posisi kedua diduduki mantan pemilik PT HM 
Sampoerna Tbk, Putera Sampoerna, yang memiliki kekayaan US$ 2,1 
miliar.

Di tempat ketiga orang diduduki oleh bos 
Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, dengan kekayaan sekitar US$ 2 
miliar.

Sedangkan keempat hingga kesepuluh ditempati 
Rahman Halim (US$ 1,8 miliar), R Budi Hartono (US$ 1,4 miliar), 
Aburizal Bakrie (US$ 1,2 miliar), Eddy Katuari (US$ 1 miliar), 
Trihatma Haliman (US$ 900 juta), Arifin Panigoro (US$ 815 juta), dan 
Liem Sioe Liong (US$ 800 juta). dtc




Copyright © 2003 Banjarmasin Post



Berita Utama 

Orang Terkaya RI Manipulasi Pajak
--

Modus Fiktif Si Raja Sawit

---

[mediacare] Re: [HKSIS] Bali Jagokan Megawati Capres 2009

2007-01-07 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Sudah mulai rame nih! 

HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
Rakernas PDI-P Bali Jagokan Megawati Capres 2009  [DENPASAR] Masalah 
calon presiden (capres) dan strategi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 
(PDI-P) memenangkan Pemilu 2009 diprediksi akan menjadi agenda utama dalam 
rapat kerja nasional (Rakernas) PDI-P yang berlangsung mulai Minggu (7/1) 
hingga Selasa (9/1) di Sanur, Bali. Untuk itu PDI-P Bali telah menyiapkan salah 
satu usulan mengenai capres PDI-P 2009.   "Kami dari Bali tetap menjagokan Ibu 
Megawati untuk tampil sebagai Capres PDI-P 2009. Terkecuali kalau Mega menolak 
dan tidak berkenan tentu kami akan kembali merapatkan barisan mencari figur 
lain," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Bali, Anak Agung Oka 
Ratmadi kepada Pembaruan, di Denpasar, Sabtu (6/1).   Oka Ratmadi yang akrab 
dipanggil Tjok Ratmadi mengatakan, alasan untuk tetap menjagokan Mega menjadi 
capres 2009 karena sampai sekarang pihaknya belum menemukan figur yang mampu 
melebihi Mega. Putra mantan proklamator Soekarno ini masih punya
 karisma yang tinggi untuk bisa bersaing merebut posisi presiden.   Selain 
punya kharisma, lanjutnya, figur seorang Mega sangat dibutuhkan PDI-P dalam hal 
menyatukan partai sehingga kalau calon lain yang dimunculkan, terutama dari 
kader belum mampu menandingi kualitas Mega. "Kami justru khawatir kalau bukan 
Mega yang maju partai kami bisa pecah dan terkotak-kotak,"tegasnya. Sudah 
Teruji   Tjok Ratmadi mengilustrasikan ketika Megawati menjadi presiden 
menggantikan Gus Dur, kondisi ekonomi Indonesia boleh dibilang cukup baik 
dibandingkan sekarang ini. "Coba Anda bandingkan mana lebih baik ekonomi kita 
pada saat dipimpin Mega atau sekarang ini. Kita harus jujur memilih pemimpin 
bangsa," tegasnya.   Tjok Ratamdi juga menyampaikan, keinginan pihaknya untuk 
menampilkan Mega menjadi capres 2009 karena persaingan merebut Presiden 2009 
tentu sangat berat. Karena itu, dibutuhkan capres yang betul-betul siap dan 
sudah teruji sehingga mampu memenangkan perebutan kursi presiden.  
 Bagaimana kalau Megawati sendiri menolak atau tidak mau dicalonkan lagi 
menjadi Capres 2009, Tjok Ratmadi mengatakan, pihaknya belum mau 
berandai-andai. Sebab, keputusan itu belum pernah disampaikan Ibu Mega, padahal 
Ibu Mega sudah berapa kali datang ke Bali.   "Mega itu kader partai yang loyal 
dan tidak perlu diragukan. Kalau situasi mengharuskan dia harus tetap menjadi 
Capres 2009, dia pasti tidak akan menolak dicalonkan kembali. Apalagi kalau 
dukungan datang dari arus bawah. Persoalan menang dan kalah soal nanti, 
terpenting kita harus berjuang," katanya.   Sementara itu, dari pantauan 
Pembaruan, persiapan untuk menggelar Rakernas PDI-P di Bali sudah tampak dengan 
dipasangnya spanduk dan ruang khusus pertemuan maupun sekretariat panitia. 
Wartawan yang meliput kegiatan ini juga sudah dilayani sejak Jumat (5/1) lewat 
panitia pusat.   Selain di hotel, spanduk dan bendera PDI-P juga telah berkibar 
di sepanjang jalan protokol di Kota Denpasar yang menandakan bahwa partai ini
 akan ada kegiatan besar. "Kami kira wajar kalau bendera partai dipasang di 
sepanjang jalan terutama jalan By Pass dari Bandara Ngurah Rai, Tuban menuju 
hotel untuk membangkitkan semangat kader dan simpatisan partai menyambut 
Rakernas," ujar Humas PDI-P Bali yang juga Wakil Ketua DPD, Adenan. [137] 
-
  Last modified: 6/1/07 
 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] 5 dari 100 Pelajar DKI Lakukan Seks Pranikah

2007-01-03 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Lebih baik sih kalau masyarakat dibebaskan dari kemunafikan, dalam bidang seks
  diberi pendidikan ilmiah, pengetahuan, hilangkan tabu yg tanpa logika. 
Bersikap manusiawi saja, nikmati kehidupan dalam batas-batas yang masuk akal. 
Terlalu banyak larangan kan memicu semangkin banyak pelanggaran dan dosa juga.
  TSL
   
   
  5 dari 100 Pelajar DKI Lakukan Seks Pranikah
   
  Kamis, 4 Januari 2007
DEPOK, WARTA KOTA- Lima dari seratus pelajar setingkat SMA di Jakarta melakukan 
seks pranikah.  Pola pacaran yang dilakukan antara lain mulai berciuman bibir, 
meraba-raba dada, menggesekkan alat kelamin (petting) hingga berhubungan seks. 
Perilaku seks pranikah itu pun erat kaitannya dengan penggunaan narkoba di 
kalangan para remaja. Tujuh dari 100 pelajar SMA pernah memakai narkoba.
  Hal itu dikemukakan oleh Rita Damayanti yang kemarin menyampaikan hasil 
penelitiannya untuk meraih gelar doktor pada Fakultas Kesehatan Masyarakat 
Universitas Indonesia (FKM UI). Dia meneliti 8.941 pelajar dari 119 
SMA/sederajat di Jakarta. 
  Menurutnya, perilaku seks pranikah itu cenderung dilakukan karena pengaruh 
teman sebaya yang negatif. Apalagi bila remaja itu bertumbuh dan berkembang 
dalam lingkungan keluarga yang kurang sensitif terhadap remaja. Selain itu, 
lingkungan negatif juga akan membentuk remaja yang tidak punya proteksi 
terhadap perilaku orang-orang di sekelilingnya.
  Bahkan, remaja yang merasa bebas dan tidak terkekang, ternyata lebih mudah 
jatuh pada perilaku antara, yaitu merokok dan alkohol. Ujung-ujungnya dari 
perilaku antara itu, pelajar akan berperilaku negatif seperti mengonsumsi 
narkoba dan melakukan seks pranikah.
  Untuk menangani masalah tersebut, Rita menyarankan sekolah agar memberikan 
informasi yang intensif kepada siswanya tentang kesehatan reproduksi. Selain 
itu, kegiatan yang dilakukan remaja harus terus dipantau dan dibimbing 
orangtua. Remaja yang bertanggung jawab dan paham dengan tujuan hidupnya, juga 
bisa tergelincir pada pertemanan negatif.  "Back to basic, cintai anak-anak, 
beri perhatian yang cukup, dan penuhi kebutuhan psikologisnya. Pola asuh yang 
positif akan membentuk anak-anak menjadi lebih tangguh," ucapnya. 
  Dalam penelitiannya,  Damayanti menyebutkan bahwa  berpacaran sebagai proses 
perkembangan kepribadian seorang remaja karena ketertarikan antarlawan jenis. 
Namun, dalam perkembangan budaya justru cenderung permisif terhadap gaya 
pacaran remaja. Akibatnya, para remaja cenderung melakukan hubungan seks 
pranikah. 
  Berdasarkan penelitiannya, perilaku remaja laki-laki dan perempuan hingga 
cium bibir masih sama. Akan tetapi, perilaku laki-laki menjadi lebih agresif 
dibandingkan remaja perempuan mulai dari tingkatan meraba dada. Seks pranikah 
yang dilakukan remaja laki-laki pun dua kali lebih banyak dibandingkan remaja 
perempuan. (tan)
  PERILAKU PACARAN REMAJA SLTA DI JAKARTA*
  Perilaku Pola Pacaran| Perempuan| Laki-Laki| Total
(%)   (%) (%)
Ngobrol, Curhat 97,1 94,5  95,7
Pegangan tangan   70,5 65,8  67,9
Berangkulan  49,8 48,3  49,0
Berpelukan37,3  38,6 38,0
Berciuman pipi   43,2 38,1  40,4
Berciuman bibir  27,0 31,8  20,5
Meraba-raba dada   5,8  20,3  13,5 
Meraba alat kelamin3,1  10,97,2
Menggesek kelamin2,26,54,5
Melakukan seks oral1,84,53,3
Hubungan seks  1,8 4,3   3,2
  *Hasil Penelitian Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rita 
Damayanti


Sumber: Warta Kota
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Re: [HKSIS] 2020: RI Besar dalam Dominasi Asing - Presiden Risau dengan Kesenjangan Intelektual

2007-01-03 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Presiden RISAU, galau, sedih, trenyuh, harus diruwat karena dikejar-kejar 
Bathara Kalla, 
  ragu, bimbang, mungkin tidak nyenyak tidur - dan terutama tidak berbuat 
apa-apa terus. Hebat kan? Hanya berharap untuk dipilih lagi di 2009, dan untuk 
ini akan berbuat apa saja. Hebat kan?
  

HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.sinarharapan.co.id/berita/0701/03/opi01.html
  2020: RI Besar dalam Dominasi Asing
  

Oleh
Sayidiman Suryohadiprojo

Belum lama ini ada berita bahwa Dinas Intelijen AS mengeluarkan prediksi 
tentang kekuatan negara di dunia tahun 2020. Dalam prediksi itu, Indonesia 
diperkirakan menjadi negara ke-5 atau ke-6 di dunia setelah AS, China, India, 
Brasil, dan Jepang. Melihat kondisi Indonesia dewasa ini timbul pertanyaan 
apakah itu mungkin dapat terjadi. Mungkin sekali yang dipakai sebagai ukuran 
adalah Produk Domestik Bruto, PDB, atau Gross Domestic Product (GDP) yang 
dicapai Indonesia pada tahun 2020. 
Ada sementara pakar ekonomi mengatakan bahwa mungkin saja itu terjadi, 
mengingat besarnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Akan tetapi 
mungkin sekali angka PDB Indonesia akan jauh lebih tinggi dari angka Produk 
Nasional Bruto PNB, atau Gross National Product (GNP). Seperti kita ketahui, 
angka PDB menunjukkan seluruh produksi yang terjadi di bumi Indonesia, baik 
dari produsen Indonesia maupun pihak asing. Sementara itu, PNB adalah produksi 
bangsa Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. 
PDB tinggi itu lebih disebabkan oleh produksi pihak asing di Indonesia. 
Produksi bangsa Indonesia yang dinyatakan dalam PNB akan jauh lebih rendah dari 
PDB. Sekarang saja PDB sudah lebih tinggi dari PNB yang menunjukkan bahwa 
produksi pihak asing di Indonesia lebih besar dari produksi bangsa Indonesia. 
Menurut Biro Pusat Statistik untuk tahun 2005 PDB berjumlah Rp 2.729,7 triliun, 
sedangkan PNB Rp 2.644,3 triliun. 
Kalau Indonesia menjadi negara kelima terbesar di dunia dilihat dari PDB, 
sedangkan selisihnya dengan PNBnya besar, itu berarti Indonesia yang didominasi 
pihak asing, tidak beda dari Indonesia di masa penjajahan Belanda. Maka 
prediksi pihak intelijen AS itu sebenarnya tentang Indonesia dalam status 
neo-kolonialisme. Prediksi itu mengandung niat untuk menjajah kembali Indonesia 
pada tahun 2020, sekalipun dengan cara amat halus.

Gigih dan Bersungguh-sungguh
Mungkin di antara orang Indonesia ada yang tidak peduli apakah terjadi 
penjajahan kembali, asalkan ia dapat hidup enak. Tidak beda dari orang-orang 
yang dulu berpihak kepada Belanda ketika bangsa Indonesia memperjuangkan 
kemerdekaan. Akan tetapi pasti, jumlah orang itu jauh lebih sedikit dari yang 
menolak neo-kolonialisme.
Untuk mencegah hal itu kuncinya ada pada manusia Indonesia, khususnya mereka 
yang beruntung dapat meraih kepintaran dan kemampuan untuk menciptakan kemajuan 
bangsa, yaitu kaum cendekiawan Indonesia. Perjuangan mencegah neo-kolonialisme 
harus dilakukan seluruh bangsa, akan tetapi mengingat pentingnya faktor 
ekonomi, terutama peran kaum cendekiawan menentukan keberhasilannya. 
Kaum cendekiawan Indonesia harus mampu mewujudkan kekuatan Indonesia yang 
benar, yang genuine, bukan semu atau samar. Untuk itu, mereka harus menjadi 
orang yang sanggup mengeluarkan energi yang besar untuk menghasilkan perbuatan 
nyata dan sukses. Banyak orang Indonesia yang pintar, cerdas, cakap, tetapi 
kurang mampu menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan kepintarannya itu. 
Mungkin sekali ia menghasilkan teori dan konsep yang brilyan serta 
menyampaikannya secara hebat kepada umum. Akan tetapi jarang hal itu 
dilanjutkan dengan perbuatan yang secara gigih dan sungguh-sungguh mewujudkan 
apa yang menjadi konsep atau teorinya. 
Itu terjadi sejak kepemimpinan Bung Karno, presiden kita pertama, hingga 
sekarang. Hal itu disebabkan karena kurang ada kesediaan untuk mengembangkan 
kemauan serta mengeluarkan energi yang memadai agar semua gagasan menjadi 
kenyataan. 
Orang kita terlalu lekas puas, bahkan sudah puas dan merasa sukses dan berhasil 
kalau sudah membuat konsep atau mengemukakan gagasannya. Orang mengira dengan 
wacana sudah tercapai tujuannya! Kalau kelemahan ini tidak dapat kita atasi, 
memang besar kemungkinan Indonesia akan dijajah kembali. SDA Indonesia begitu 
kaya dan hebat, dan banyak pihak asing ingin mengembangkannya. Memang Indonesia 
akan tampak sebagai negara besar di dunia, tetapi itu kekuatan semu.

Bangsa Pembantu
Indonesia merupakan kekuatan besar yang benar kalau SDA-nya, termasuk posisi 
geografi yang amat strategis, dikembangkan dan dikelola dengan penuh dinamika 
dan kesungguhan oleh putra-putra Indonesia sendiri. Itu tidak berarti kita 
menolak partisipasi dan investasi pihak asing. 
China membuktikan bahwa investasi asing yang besar dapat dimanfaatkan untuk 
memajukan kemampuan bangsanya sendiri. Syaratnya, orang tidak mau dijajah dan 
berusaha belajar sebanyak mungkin dari hal-hal yang dikerjakan pihak asing. 
Kemudian membangun sendiri usaha serupa y

[mediacare] REVOLUSI SEKSUAL? (Fwd: [nasional-list] 13 Wajah Gerakan Syahwat Merdeka)

2007-01-02 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Bang Taufiq yang cherdiq ini, setelah yg lalu wanti-wanti tentang latennya 
bahaya  komunisme, kini menerjang ranah seksualitas! Kalau yang beliau tulis 
ini bener sedikit aja, artinya Indonesia sudah berada diambang Revolusi 
Seksual, kayak Amerika ditahun 60an dan 70an abad yang silam, kan?
   
  Ini artinya semangkin terpicunya gerakan kemajuan dan kebebasan, bisa juga 
dibilang tengara keterbukaan dan semangkin menggebu modernisasi disegala segi 
masyarakat kita yang sampai sekarang munafiq berat, ya kan Bang Taufiq? Tapi 
revolusi atau meneruskan kemunafikan, poligami harus di ban, karena menindas 
perempuan!
   
  Tentu saja revolusi terkait bukan buat manula, dimohon maklum saja para 
manula emang mustinya tekun menyimak falsafat, semedi dan menebar wisdom saja 
buat kawula muda, yang pasti akan semuanya jadi sangat revolusioner didalam 
kaitan ini. Mau taruhan, Bang? HIDUP REVOLUSI !
   
  TSL

Note: forwarded message attached.


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

[mediacare] Re: [apakabar] Reformasi harus mulai dari SBY sendiri, kata Wimar Witular

2006-12-31 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Pak Rahardjo yb
  rasanya kok naif banget kalau ada yang mengharap generasi
  SBY-HMJK untuk mereformasi diri sendiri, karena bibit dan lahan penyemaian 
Orba begitu kuat jadi darah daging. Pak WW memang bagus tulisannya dlm English 
tapi kita berpijak dibumi sajalah, lihat kenyataan dan ingat oldies cannot be 
tought new tricks. Sehingga lebih baik cari pemimpin-pemimpin lain, muda, 
setengah muda, agak tua pun boleh asal bisa kasi pangan, pendidikan dan 
sedikitl HAM dan keadilan juga buat wong cilik itu lho, bukan memperkaya 
Rahwono yang di Gedung Putih sana itu. Gitu lo Pak Rahardjo, Pak Rahardjo
  TSL

rahardjo mustadjab <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.perspektif.net/english/article.php?article_id=498

Salam,
RM



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Happy New year, Tingkatkan kritik!

2006-12-31 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Sahabat-sahabat di dunia virtual,
   
  saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2007
  supaya berbahagia dan sehat
  mari kita tingkatkan suara kritis 
  terhadap semua yang amburadul, kotor,
  aneh-aneh, dan lucu-lucu, yang membuat
  kita terpingkel-pingkel, sambil menetes airmata
  di negara kita
  supaya lambat laon kita bisa berada
  dengan agak terhormat
  di abad yang ke 21 ini
   
  TSL

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] PEMERINTAHAN SBY DIINTERVENSI ASING

2006-12-30 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kapan ya bangsa ini akan berani bicara lugas, 
demokratis, dan non-feodal? Tidak saja KIB diintervensi, ttp DIKEMUDIKAN oleh 
asing! Ngomong gini aja kok repot dan ketakutan banget sih?! 
  TSL 
   
  Jumat, 29 Desember 2006  22:34:00
Pemerintahan SBY Diintervensi Asing


  Makassar-RoL--Hizbut Tharir Indonesia menilai, hingga tiga tahun pemerintahan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan HM Jusuf Kalla, roda pemerintahan masih 
diintervensi oleh pihak-pihak asing, khususnya Amerika Serikat dan Australia. 

Humas Hizbut Tahrir Sulawesi Selatan, Hasanuddin Rasyid di Makassar, Jumat 
mengatakan, seiring dengan pergantian tahun baru, SBY-JK belum memberikan 
perubahan yang berarti kepada rakyat karena selama ini beberapa bagian 
kebijakan yang ditetapkan tidak terlepas dari pengaruh pihak asing. 

Hasanuddin mencontohkan, di tengah meningkatnyan kebutuhan pendapatan negara 
untuk membiayai pembangunan, sejumlah aset milik negara justru dilepas ke 
perusahaan asing. 

Pada bulan Maret 2006, katanya, pemerintah memutuskan menunjuk Mobil Cepu 
Limited (MCL) sebagai pimpinan operasi (lead operator) Blok Cepu, salah satu 
sumber migas terbesar di tanah air. 

Sementara diketahui, MCL merupakan anak perusahaan Amerika Exxon Mobil Oil 
Indonesia (EMOI). 

"Meski pertamina beberapa kali menyatakan penolakannya tetapi pemerintah tidak 
menggubrisnya," katanya. 

Selain itu, pengelolaan tambang emas Freeport dan gas di blok Natuna Alpha 
Delta yang dikelola pihak asing, teryata tidak memberikan keuntungan kepada 
Indonesia. 

Hal ini menguatkan kenyataan bahwa negeri ini tidak memiliki kedaulatan atas 
pengelolaan sumber daya alam yang dimilikinya sehingga mengakibatkan rakyat 
tidak mengalami peningkatan kesejahteraan. 

Lebih lanjut Hasanuddin mengatakan, tuntutan sejumlah kalangan di tahun 2006 
untuk meninjau ulang kontrak-kontrak pertambangan yang dibuat pada masa Orba 
yang disinyalir sarat KKN, seperti Freeport dan Newmont, tidak ditanggapi 
serius oleh pemerintahan saat ini. 

"Hingga tahun 2006 berakhir, tidak ada tindak lanjut dari pemerintah maupun DPR 
terkait hal tersebut dan isu itu kini hilang dengan sendirinya," katanya. 

Hasanuddin menyayangkan, di tengah kemiskinan rakyat Indonesia, pemerintah 
malah melepas sebagian aset yang dimilikinya padahal bila dikelola dengan baik, 
hal tersebut akan memberikan keuntungan kepada rakyat Indonesia. 

Berdasarkan data HTI, angka kemiskinan di Indonesia setiap tahun mengalami 
peningkatan. Pada tahun 2005, jumlah kemiskinan mencapai sekitar 35 juta orang, 
2006 meningkat menjadi 39 juta orang. antara/pur
  


   BERITA LAIN •   Perempuan Harus Jadi 
Pelopor Gerakan Ahlak Mulia

 •   TPDI: Terjadi Pengkaplingan Kasus Korupsi Antara Polri, Kejaksaan 
dan KPK

 •   Arafah Mendung dan Dingin

 •   Depag Sesalkan Ada Idul Adha Ganda

 •   Timnas Butuh Dua Pekan Amati Kondisi Tanggul Lumpur

 •   Bantuan Terus Mengalir Bagi Korban Lumpur

 •   Jenazah Mayjen Idris Gassing Dibawa ke Jakarta

 •   Harga BBM Industri Naik

 •   Tim Penertiban Maksiat Depok Berhasil "Garuk" 35 PSK

 •   139 Pegawai Pemkot Depok di Mutasi

•Edisi Kemarin -->  
  function load() {lebar = (window.screen.availWidth / 2) - 250;
tinggi = (window.screen.availHeight / 2) - 200;window.open('cahaya.htm', 
"", 
"toolbar=0,location=0,menubar=0,scrollbars=1,resizable=0,width=500,height=286,left="
 + lebar + ",top=" + tinggi);   }   -->   -->






















 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Re: #sastra-pembebasan# Sekar Pembayun

2006-12-30 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Mas Kang becak yth.,
  mohon nanya sumber apasaja yang Penjenengan baca ttg Mataram?
  Dalam sejarah Mataram saya dengar memang beberapa kali wanita memainkan 
peranan sangat penring.
   
   Menurut Dr Graaf historian jaman Blanda dulu, ketika Mataram muncul dan
  diluruk oleh Adipati Surabaya, kediri dan medium dengan tentara 80 ribu, 
Senopati yang cuma punya prajurit 25 ribu tentu tidak mau perang. Lalu 
dikirimnya Duta perempuan yang pengalaman dan cantik jelita seorang bangsawan 
juga, mengu njungi para Pangeran Jatim. 
  meraka sedang makan siang, panas-panas, menyilahkan Bu Dubes untuk minum 
tiba2 beliau mengambil air dari bokor (wijikan) tempat cuci tangan seorang 
Adipati dan diminumnya. 
   
  Mereka kaget kok Dubes nya Senopati begitu merendah, lalu bicara ttg 
perdamaian. Lama-lama karena kesengsem oleh paras eilok Bu Duta Pangeran Mediun 
yg setuju, terus menarik laskarnya, diikuti lalu oleh Pangenan Kediri. Ketika 
Pangena Suroboyo tinggal sendiri dengan kira2 30 ribu ABRI, lalu disergap. 
Mataram lalu jaya untuk 100 tahun!
  Sebelum sempat dikalahkan oleh "coalition armies" dari Suroboyo, Meduro dan 
Bugis.
   
  Juga waktu Sultan Agung menitahkan iparnya Pangeran Pekik yang Adipati 
Suroboyo dan sudah tunduk pada Mataram dan bermukin di Istana setelah 
dinikahkan dengan Rayi nya Kanjeng Sultang Agung, untuk menundukan Kesunanan 
Giri, Pangeran Pekik gagal mengalahkan Sunan Giri yang sekti dan dibantu sebuah 
kontingen pasukan Chinese gak tau darimana datangnya dengan panglima yang 
kungfunya piawai beneran. Karena kalau sampai kalah lalu miturut hukum ketika 
itu Pangeran dan permaisuri, para selir dan semua harta akan jatuh ketangan 
lawan, maka Kanjeng Bendoro Parameshwari yang nenggugah semangat dan tekat 
tempur TNI Mataram, sampai Giri menyerah, setelah panglima Kungfu Shaolin dapat 
ditewaskan, dengan konon menebas semua tangan dan kakinya, krn selama masih 
punya satu kaki pun terus bersilat huebat sekali.
   
  Memang sejarah ditulis kaum pria, ttp selama ini dalam alam patriarkhi memang 
peranan perempuan dlm sejarah, sampai kini di politik masih sedikit. Sejarah 
Jeanne d'Arc di Prancis sudah lema terbeber ditulis dan berkali-kali di 
pelemkan. Juga Cut Nya' Din.. Beberapa Ratu Mojopait dan Jatim lainnya juga 
memerintah negara.
   
   
  Ttg babat Mangir dan Sekar Pembayun memang mengenaskan, tapi yak begitulah 
ulah kekuasaan feodal dimana saja, diseluruh dunia. Saya senang dengan tulisan 
ini, sering saja Mas Kang Becak nulis ttg sejarah, bisar kita bisa blajar dari 
sejarah kan. Saya kira yg penting supaya para wanito itu berjuang sendiri untuk 
emansipasi hak-haknya spt yg kita lihat dibagian dunia yang sudah 'develop". 
Slama masih mau dijadikan istri ke2, ke3 dan ke4 ya akan terus saja jadi 
"perhiasan sangkar madu", gitu kan, Mas KB?
   
  TSL.

Kang becak <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Biarlah rembulan menjadi saksi,
Kebesaran Mataram,
Bukan hasil keringat laki-laki.

Kululuhkan hati Ki Ageng Mangir dengan janji kesetiaan,
Setelah pasukan Mataram tiada daya untuk melawan.

Tapi hati laki-laki terlalu sukar untuk dimengerti,
Senapati membunuh Mangir,
Aku diusir bak binatang tak berarti.

Ku yakin,
Sampai saat inipun,
Tiada orang yang mau perduli.

Karena sejarah ditulis oleh laki-laki.





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] St Augustin dan YLBHI > "Masyarakat Miskin Belum Memperoleh Keadilan"

2006-12-25 Terurut Topik Tejo Sulaksono
MOD:

Ini bener ya judulnya CACATAN? Tadinya saya ragu, saya pikir salah ketik.

+++


St Augustin (Augustinus Aurelius), pakar teologi dan filsafat Kristen, 354 - 
430 AD, pernah menegaskan: Negara-negara yang tanpa keadilan itu hanyalah 
gerombolan-gerombolan perampok belaka!
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  Cacatan Akhir Tahun YLBHI Masyarakat Miskin Belum Memperoleh Keadilan  
[JAKARTA] Sampai sekarang ini, terutama sepanjang tahun 2006, pemerintahan 
Susilo Bambang Yu-dhoyono menegakkan hukum secara tebang pilih. Kondisi 
tersebut, bisa dilihat dari peradilan yang adil (fair trial) masih jauh dari 
harapan, belum ada perlindungan yang nyata terhadap para penggiat HAM, akses 
masyarakat miskin atas keadilan masih tertutupi oleh sistem hukum yang belum 
berpihak terhadap masyarakat miskin.   Demikian cacatan akhir tahun 2006, 
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang disampaikan sejumlah oleh 
Ketua Badan Pengurus YLBHI, A Patra M Zen dan jajarannya di kantor YLBHI 
Jakarta, Jumat (22/12).   Patra mengatakan, masyarakat miskin, marginal, 
terpinggirkan dan dipinggirkan belum mempunyai akses maksimal terhadap 
peradilan dan keadilan. Keterbatasan tersebut disebabkan beberapa faktor, 
seperti masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang sistem 
peradilan,
 sistem peradilan yang belum transparan dan akuntabel serta birokrasi peradilan 
yang mahal dan berbelit- belit. Masyarakat terkadang hanya jadi objek terhadap 
kasus yang dihadapi yang tentunya berimplikasi pada hak-hak mereka.   Dalam 
proses peradilan pidana, kata dia, paradigma yang terjadi selama kurun waktu 
2006 masih mencerminkan lemahnya penerapan prinsip fair trial sebagai pedoman 
pelaksanaannya. Masih banyak terjadi diskriminasi dalam penegakan hukum di 
Indonesia yang sering kali dilakukan aparat penegak hukum itu sendiri.   
Padahal, Konstitusi dan Undang-Undang telah dengan tegas mewajibkan proses 
peradilan yang adil belum terkecuali bagi siapa pun. "Perintah peraturan 
perundang-undangan tersebut memperjelas bahwa negara menjamin perlindungan hak 
warga negara proses peradilan pidana yang adil tanpa ada kecualinya," kata 
Patra.   Hal yang menjadi catatan penting, kata Patra, adalah tindak penyiksaan 
yang masih kerap terjadi dalam proses hukum. Padahal Indonesia telah
 meratifikasi Convention Against Torture sejak tahun 1998. Namun hingga kini 
Indonesia belum melakukan harmonisasi hukum yang efektif untuk mencegah tindak 
penyiksaan dan menjadikan penyiksaan menjadi kejahatan yang luar biasa. 
Praktik-praktik penyiksaan masih kerap terjadi namun belum ada tindak 
penghukuman yang nyata, dan mekanisme praperadilan-pun belum mampu mengakomodir 
persoalan ini.   Menurut Patra, dari segi implementasi, pengalaman-pengalaman 
YLBHI dan Kantor-Kantor LBH di seluruh Indonesia menunjukkan masih minimnya 
pengetahuan dan kesadaran aparat penegak hukum akan hak-hak tersangka/terdakwa 
dalam proses peradilan pidana dan masih belum terjamin hak-hak 
tersangka/terdakwa dalam penerapannya di lapangan, termasuk hak untuk 
memperoleh bantuan hukum, terutama bagi masyarakat miskin, buta hukum dan 
tertindas.   Amendemen UUD 1945, ratifikasi Kovenan Ekosob dan UU HAM telah 
cukup tegas memberikan kewajiban hukum bagi pemerintah untuk melaksanakan 
kewajiban (obligasi)
 memenuhi hak-hak ekosob masyarakat.   Namun, pemerintah seolah lari dari 
tanggung jawab tersebut. Sabotase komitmen politik Yudhoyono masih terjadi, 
aparat birokrasi dan kabinet belum mendukung sepenuhnya iktikad untuk membela 
kepentingan masyarakat kebanyakan. Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin 
Presiden dapat dikatakan belum prorakyat miskin, dan masih gagap menjalankan 
obligasi pemenuhan hak ekosob ini.   Beberapa hal ekosob antara lain, hak atas 
pendidikan. Meskipun pemerintah telah mencanangkan program pendidikan dasar 
gratis, namun implementasinya di lapangan masih jauh dari harapan. Anak-anak 
usia sekolah masih belum mampu difasilitasi oleh pemerintah untuk mendapatkan 
haknya atas pendidikan dasar. [E-8] 
-
  Last modified: 23/12/06 

-
Yahoo! Messenger  NEW - crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 


[mediacare] Re: [HKSIS] polisi periksa panitia dan pembicara diskusi marxis

2006-12-16 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Ini cuma satu bukti lagi bahwa masih banyak bangsa kita yang anti dan emoh 
kemajuan. Marxisme kan teori sosiologi, malah Pak Karno dikabarken juga rajin 
pidato bahwa Marxisme itu pisau analisis yang hebat buat memelajari 
perkembangan masarakat, dan menyimpulkannya. Kita juga tidak takut membaca Max 
Weber dll. Cuma yang primitip banget yang takut sama ilmu-ilmu pengetahuan 
moderen. Mungkin senengnya cuman sama ilmu santet ya? Dan ngelmu korup lalu 
kawin lagi, kawin lagi, ber poli-poli
   
  Sikap anti ini dan anti itu sekarang dibawah perintahannya SBY-MJK semangkin 
kebangeten. La kok malah waktu pilpres ada yang bilang sebagai korban 65-66 
juga mau-maunya mengkapanyekan pasangan "ideal" yg sekarang kuasa hampir tanpa 
batas itu lo.
  Mbok pada eling ya! Wong cilik sudah diperes lama sekali, proses pembegokan 
bangsa harus disetop. Yang mau maju jangan cekcok sesamanya, kerjasama dong, 
lebih baik kan?
  Ketimbang sok sendiri-sendiri menuju nihilisme gitu
   
  TSL

sangumang kusni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Polisi Periksa Panitia dan Pembicara Diskusi Marxis
  
Media Indonesia Online, Jumat 15 Desember 2006 13:45 WIB


  BANDUNG--MIOL: Terkait pembubaran diskusi filsafat, sosial dan ekonomi yang 
bertemakan Gerakan Marxisme dan Imperialisme, aparat Polwiltabes Bandung, 
Jumat, memeriksa secara intensif seorang pembicara dan seorang panitia serta 
sembilan saksi (peserta).

Pemeriksaan para peserta, pembicara, dan panitia itu masih dalam kapasitas 
sebagai saksi, sejak kegiatan yang diduga tanpa izin kepolisian itu 
dibubarkan oleh ormas pada Kamis (14/12) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

11 orang saksi itu dimintai keterangan di ruangan Intelpam Polwiltabes 
Bandung hingga Jumat pukul 10.00 WIB, kemudian penyelidikan dan 
penyidikannya dilimpahkan ke Satreskrim Polwiltabes Bandung.

Kasatreskrim Polwiltabes Bandung AKBP Arief Ramdhani kepada pers di Bandung, 
Jumat mengatakan, para peserta, panitia, dan pembicara masih dalam 
pemeriksaan sebagai saksi.
Panitia penyelenggara diskusi Marxis yang diperiksa yakni Sadikin, pembicara 
Marhaen Suprapto dan sembilan peserta, masing-masing Kusni, Arief, Dani, 
Dindin, Famuzi, Miin, Fuad, Rylian, dan Eros.
Menurut Kasatreskrim, pemeriksaan masih terus berlanjut dan mereka bisa saja 
dijerat dengan pasal 107 KUH-Pidana jo pasal 107 a Undang Undang RI No.27 
tahun 1999 tentang keamanan negara dan pernyebaran ajaran komunisme. "Kalau 
mereka terbukti bisa diancam hukuman 12 tahun penjara," katanya.

Sebelumnya dilaporkan, diskusi Filsafat, Sosial dan Ekonomi yang bertemakan 
Gerakan Marxisme dan Imperialisme yang berlangsung, Kamis malam sekitar 
pukul 19.00 WIB di Toko Ultimus Jalan Lengkong Besar, Bandung diwarnai aksi 
ricuh karena digerebeg oleh orang yang mengatasnamakan Persatuan Masyarakat 
Anti Komunis (PerMAK).

Peristiwa penggerebegan yang dilakukan oleh puluhan masyarakat itu dimulai 
ketika peserta diskusi, termasuk para wartawan menyaksikan presentasi yang 
dilakukan oleh Marhaen Suprapto sebagai pembicara, namun secara tiba-tiba, 
sekitar pukul 19.30 WIB, puluhan massa mencoba untuk membubarkan diskusi itu 
secara paksa, namun para pendiskusi tetap menolak.

Akhirnya terjadi pembubaran secara paksa dan aksi kejar-kejaran antarmassa 
dengan pembicara dan peserta diskusi. Mereka mencoba lari kearah kampus 
Unpas yang berada di depan toko buku Ultimus. (Ant/OL-03)


-
  
Real people. Real questions. Real answers. Share what you know.  


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

[mediacare] Re: [nasional-list] "Kompas Daily" fires journalist-cum-union-leader for refusing reassignment;

2006-12-13 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Lha ini kok juga repot-repot lagi! Terang saja kan dimana saja apalagi di 
negeri tercinta ini semua redaksi tunduk pada pemodal, lha pemodal mana sih 
yang mau bercumbuan sama trade unions (syarikat buruh)? Kayak Pak YS sama 
Meriem Ewa itu? Zurnalis bisa aja punya hati nurani setinggi dan sebesar Gubung 
Mahameru atau sedalam Lautan Selatan, tapi kalau Redaksi digencet sama pemodal 
kan cita-citanya perusahaan untung gedhe jadi semuanya musti tunduk sama modal 
donk. Tapi AJI betul lo, harus memperjuangken anggotanya apalagi aktifis 
serikat pekerja. Klo perlu make aji-aji MOGOK ya! Terang juga kan, Kompas 
menjelang Natal sekalipun bukan kumpulan Santa Klauss atawa malaekat yang 
berbelas kasihan sama sesama, tapi kan ya perusahaan biasa aja. Profit adalah 
religi abad ini, uang itu nabinya. La kok repott repot lagi. Apa enggak puas 
memantau 42 detik gelut smack down Asian games YS vs ME itu?? Dasar .
TSL
   
  
Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

   
  "Kompas Daily" fires journalist-cum-union-leader for refusing reassignment; 
AJI calls it a move to undermine union
  
12 December 2006
  
Source: Alliance of Independent Journalists (AJI), Indonesia 

  The Alliance of Independent Journalists (AJI) protests the dismissal of 
senior journalist Bambang Wisudo from "Kompas Daily" on 8 December 2006 and the 
intimidating manner in which it was done. 
Bambang, who is also secretary of the Kompas Trade Union, has worked for the 
Jakarta-based newspaper for 15 years.
He was purportedly dismissed for refusing to be reassigned to Ambon, in the 
Maluku Province, 2,300km east of Jakarta.
However, AJI said that Wisudo's reassignment was prompted by his efforts to 
improve the union's reportage standards and address policies instituted by the 
newspaper's management seen to be disruptive to workforce productivity and the 
readers. 
AJI strongly condemns the atmosphere of intimidation created by the "Kompas 
Daily" management when the company's security personnel forcefully removed 
Bambang from the office and detained him against his will for several hours in 
a holding cell. 
Bambang was only released upon being delivered a dismissal letter signed by 
Editor-in-Chief Suryopra tom o.
AJI said Kompas Daily's "intimidation, detention, and dismissal of (Bambang) 
are reprehensible, inhumane, and illegal." 
It continued, "The 'Kompas Daily' management's efforts to restrict human rights 
and curtail collective efforts to improve communications are prohibited by the 
Constitution and labour law, and could result in criminal sanctions." 
AJI demands that "Kompas Daily" take the following actions:
- Reinstate Bambang to his former position at PT Kompas Media Nusantara. 
- Recognise the workers' right to elected representation and Bambang's role as 
the union secretary.
- Rescind the decision to send Bambang to Ambon and abandon its policy of 
relocating union members.
- Respect the workers' right to assemble and form trade unions without 
intimidation.
- Review the management's culture of intimidation, starting with a thorough, 
transparent investigation of the events behind Bambang's dismissal and a 
decisive, corrective action against the company's security personnel.
  
 
  Please send your support by sending your protest letters to PT KOMPAS Media 
Nusantara, addressed to:
Mr. Jacob Oetama, Mr. St Sularto and Mr. Suryopra tom o.
Facsimile: +62 21 548 6085, 548 3581 
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  

 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] RE: [HKSIS] Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini

2006-12-12 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Kumpul ora kumpul, Mangan ora mangan
  Diakui ora diakui, Pengadilan ora pengadilan
   
  Yang penting SEKS dengan banyak perempuan!
  Wong gitu aja kok repot-repot lho?
   
  (diilhami perilaku AG dan YS)
   
  ora = tidak
  TSL
  

koentyo soekadar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jadi artinya ini apa dong?
Zianah?
Kumpul kebo?

Salam kumpul-kumpul!
K


>From: "HKSIS" 
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: "HKSIS-Group" 
>Subject: [HKSIS] Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini
>Date: Tue, 12 Dec 2006 10:29:59 +0800
>
>
> Selasa, 12 Desember 2006 NASIONAL
>
> Pengadilan Belum Akui Aa Gym-Rini
> BANDUNG- KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) telah mempublikasikan 
>kepada
>publik mengenai pernikahan keduanya dengan janda beranak tiga, Alfarini
>Eridani. Tapi, Pengadilan Agama Bandung belum mengakui pernikahan Aa Gym
>yang kedua kali ini.
>
> Hal ini disampaikan Ketua Pengadilan Agama Bandung, Mukhlis, di 
>ruang
>kerjanya di Jalan Laswi Bandung, Senin (11/12). Menurut dia, secara legal,
>pernikahan kedua Aa Gym ini dianggap belum ada.
>
> "Agak sulit menjawab mengenai pertanyaan pernikahan kedua Aa Gym 
>yang
>dilansir oleh media akhir-akhir ini. Bahkan Aa Gym pun mengaku telah
>menikah. Tapi bagi kami pernikahan belum ada karena belum ada izin dari
>pengadilan agama," ujar Mukhlis.
>
> Menurut dia, apabila seseorang yang telah menkah akan menikah lagi
>atau berpoligami harus seizin pengadilan agama. Selanjutnya pernikahannya
>harus pula tercatat di kantor urusan agama (KUA).
>
> Sidang Akan Menikah
>
> Mukhlis menyatakan, izin poligami yang dikeluarkan oleh Pengadilan
>Agama Bandung saat sidang izin poligami Aa Gym kemarin, bukan izin
>pernikahan yang telah dilakukan. Namun izin akan menikah lagi atau izin
>poligami.
>
> "Kami bukan mengizinkan pernikahan yang telah terjadi, tapi untuk
>pernikahan yang akan terjadi. Namun izin ini hanya berlaku untuk satu orang
>yang akan dinikahi. Jika akan menikah lagi, harus minta izin lagi," kata
>dia.
>
> Pada sidang izin poligami yang dilaksanakan di Pengadilan Agama
>Bandung ini, Aa Gym menghadirkan Rini (37), istri keduanya yang telah
>dinikahi tiga bulan lalu.
>
> Namun di hadapan persidangan, status Rini masih sebagai calon istri.
>Sebelumnya, kata Mukhlis, pada 1 Desember 2006 Aa Gym telah memohonkan izin
>untuk berpoligami dengan nomor perkara 1762.
>
> Menurut dia, izin dikeluarkan setelah mendengar keterangan dari 
>istri
>pertama yang mengizinkan Aa Gym menikah lagi. Selain itu, juga didasari
>kesanggupan pemohon secara ekonomis dan berlaku adil. Sidang Aa Gym yang
>dihadiri Teh Ninih dan Mbak Rini ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga
>pukul 10.00.(dtc-60)
>
><< logo_sm.gif >>
><< blackpix.gif >>

_
Die neue MSN Suche Toolbar mit Windows-Desktopsuche. Suchen Sie gleichzeitig 
im Web, Ihren E-Mails und auf Ihrem PC! - http://desktop.msn.de/ Kostenlos 
downloaden!



Berita dan Tulisan yang disiarkan HKSIS-Group, sekadar untuk diketahui dan 
sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat 
dan pendirian HKSIS. 
Yahoo! Groups Links






-
Yahoo! Messenger  NEW - crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 

[mediacare] Re: [nasional-list] Re: Fauzi Bowo Memang Sudah Teruji di Golkar

2006-12-06 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Jadi Pak Hinu, kita kayaknya harus bicara tentang KOALISI, jadi yang baik yang 
non-Piagam Jakarta, jadi yang tidak akan membuat perda syariat! Lalu siapa saja 
yg mau koalisi dengan cagub Golkar ini? (Apa beliau gak super macho kayak YZ?) 
Apa PDIP juga sedang menyiapkan koalisi non-syariat juga? lalu yang PKS itu 
yang harus dihadapi bersama kan? Emang kalau Jakarta jatuh dipangkuan PKS dkk, 
bisa dianggap berhasil strategi "desa ngepung kota", lha ibukotanya jatuh kok. 
Lalu dari Jakarta pondamentalisme akan menyebar ke seantero negeri, iya kan?
   
  TSL

"HINU E. SAYONO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bahwa dia anggota Golkar dan pimpinan Golkar DKI itu benar.
   
  Namun ada satu hal yang patut dipertimbangkan, yaitu bagaimana mempertahankan 
agar DKI Jakarta Raya tidak ikut-ikutan "terperosok" menerbitkan perda 
pemberlakuan Syariat Islam sebagai batu loncatan menuju terwujudnya Negara 
Islam, nah itu hal yang harus dipertimbangkan.
   
  Saya masih percaya, insya Allah, Fauzi Bowo tidak akan berorientasi untuk 
memberlakukan Syariat Islam di wilayah DKI Jakarta Raya melalui perda ataupun 
berkehendak untuk mewujudkan Negara Islam.
   
  Oleh karena itu, saat ini, lebih baik memilih calon yang tidak berorientasi 
membangun Negara Islam Indonesia, melainkan tetap mempertahankan Republik 
Proklamasi 17 Agustus 1945 (yang mencakupi Pancasila, UUD 1945 yang asli, NKRI 
Sabang-Merauke, Bhineka Tunggal Ika, dan Sang Merah Putih).
   
  Untuk itu pengalangan kekuatan yang pro Republik Proklamasi 17 Agustus 1945 
merupakan hal yang harus dilakukan.
   
   
  
Abdullah Syaffei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Fauzi Bowo memang sudah teruji di Golkar. Buktinya? Liat aja di : 
  =
  BIOGRAFI
  Fauzi Bowo 
  Pemimpin Bijak dan Bersahaja  
Dia pemimpin yang bijak dan bersahaja. Saat masih menjabat Sekretaris Wilayah 
Daerah Propinsi DKI, putra daerah Betawi ini dijagokan beberapa partai dan 
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebagai salah satu calon gubernur DKI. Namun, 
dia memilih tetap berpasangan dengan Sutiyoso, dan terpilih sebagai Wakil 
Gubernur. Diperkirakan, Fauzi Bowo akan menggantikan Sutiyoso melalui Pilkada 
langsung 2007.
  Pada awalnya, mantan dosen Universitas Indonesia (1977-1984), ini sempat 
didaulat pendukungnya menjadi calon gubernur 2002. Namun, kebersahajaan dan 
kebijaksanaannya dalam mengikuti proses yang bergulir, akhirnya dia memilih 
berpasangan dengan Sutiyoso, dicalonkan Fraksi PDI-P dan Golkar. Fraksi PAN dan 
beberapa partai kecil yang ingin mengajukannya sebagai calon gubernur, 
tampaknya sempat kecewa. 
  Doktor Ingenieur dari Fachbereich Architektur/Raum Und 
Umweltplanung-Baungenieurwesen Universitat Kaiserlautern Republik Federasi 
Jerman, 2000, ini seorang pekerja keras dan berdisiplin. Banyak bekerja sedikit 
bicara. Dalam posisi sebagai Sekwilda bahkan sebagai Wakil Gubernur, Fauzi 
tidak banyak bicara. Dia sangat bersahaja dalam menempatkan diri sesuai dengan 
posisinya. Pria kelahiran Jakarta , 10 April 1948 ini, lebih memilih berkarya 
daripada banyak bicara. 
  Lahir dan dibesarkan di ibukota Jakarta dari keluarga Betawi yang mapan dan 
berpendidikan. Sempat masuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia 1966/1967, 
sebelum kemudian melanjutkannya di Technische Universitat Brunschweig, Jerman. 
Dari universitas ini dia meraih gelar Sarjana Arsitektur, bidang Perencanaan 
Kota dan Wilayah.  
  Beberapa tahun kemudian, dia melanjutkan pendidikan arsitekturnya pada 
Universitat Kaiserlautern, Jerman, dan memperoleh gelar Doktor Ingenieur (Ing) 
dengan predikat Cum Laude, dengan tesis tentang pola tata ruang kota Jakarta.  
  Suami dari Hj. Sri Hartati dan ayah dari tiga orang anak, kemudian mendalami 
pendidikan pemerintahan dan kepemimpinan dengan mengikuti Sespanas (1989) dan 
Lemhanas (2000). 
  
Putra bangsa asli Betawi ini memiliki hobi membaca dan fotografi. Sejak 
mahasiswa dia juga sudah aktif dalam berbagai organisasi. Ketika di UI dia 
salah seorang aktivis KAMI Fakultas Teknik UI (1966/1967). Saat kuliah di 
Jerman, dia juga aktif dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman 
Barat.
  Selain organisasi kemahasiswaan, dia juga aktif sebagai anggota Dewan 
Pertimbangan Pemuda KNPI Pusat 1982-1984. Juga aktif di Kosgoro dan Golkar. 
Bahkan dia sempat menjabat bendahara DPD Golkar DKI selama 10 tahun 
(1983-1993). 
  Karirnya di Pemda DKI cukup panjang. Tahun 1979-1982 sudah menjabat Pelaksana 
tugas Kepala Biro Kepala Daerah DKI. Kemudian menjadi Pejabat sementara (Pjs) 
Kabiro Kepala Daerah DKI (1982-1986), Pejabat Kabiro Kepala Daerah DKI 
(1986-1988). Setelah itu dipercaya menjabat Kepala Dinas Pariwisata DKI 
(1993-98) sebelum diangkat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) DKI 
Jakarta (1998-2002). Terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (2002-2007) 
berpasangan dengan Suyiyoso. 
  Arsitektur
  Wagub DKI Fauzi Bowo mengatakan di Balaikota, Jumat (24/12/2004), kawasan 
Kota Tua yang meliputi sebagian wilaya

[mediacare] Re: [nasional-list] Artis Maria Eva Blak-blakan Seputar Kasus Video Mesumnya

2006-12-05 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Jangan-jangan mbak Maria Eva ini prototip perempuan Indonesia moderen masa 
depan: blak-blakan dalam bicara, blak-blakan dalam acting video. Selalu 
transparan!
   
  Dan prototip "lelananging jagat" made in Indonesia? Ya mungkin sesuai "suri 
teladan" AG dan Pak YZ: khusuk religius penuh kerohanian, poligamus, macho yang 
melahap seks dengan siapa aja, dimana saja, direkam mungkin untuk kenangan dan 
percontohan generasi turun temurun, meregulasi laju kepadatan pendudk kalau 
perlu dengan cara ilegal, iya kan? Gitu aja lha kok repot-repot to?
  TSL

samiaji <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Selasa, 05 Des 2006,
Artis Maria Eva 
  Blak-blakan Seputar Kasus Video Mesumnya 

  Pernah Hamil Dua Bulan, Yahya Temani Pengguguran 
Penyanyi dangdut Maria Eva akhirnya bicara blak-blakan seputar rekaman adegan 
ranjangnya bersama politikus Partai Golkar Yahya Zaini yang tersebar luas 
belakangan ini. Kepada wartawan, wanita berumur 27 tahun itu juga mengaku 
sempat mengandung benih Yahya, kemudian digugurkan. Benarkah ada yang 
memanfaatkan Maria Eva? 

ARI KURNIAWAN, Jakarta 

Sejak rekaman video mesum Maria Eva bersama Yahya Zaini tersebar luas di 
masyarakat, nama artis asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu mendadak tenar dan 
menjadi buruan wartawan. Sebelumnya, tak banyak masyarakat yang mengenal Maria 
meski pernah dua kali masuk dapur rekaman dan membintangi beberapa sinetron. 

Menjadi buruan wartawan, agaknya, membuat Maria tak nyaman. Apalagi berita yang 
berkembang semakin menyudutkan wanita yang juga menjadi pengurus di DPP AMPI 
itu. 

Kemarin, sekitar pukul 14.30, Maria akhirnya bersedia berbicara blak-blakan di 
depan wartawan seputar kasus yang tengah membelitnya. Acara jumpa pers Maria 
diadakan di Gedung Film Jl M.T. Haryono, Jakarta. Mengenakan baju jins putih 
dan berkacamata cokelat, Maria datang didampingi pengacaranya, Ruhut Sitompul. 

Nyaris semua pertanyaan wartawan dijawab dengan lugas oleh Maria, seakan tanpa 
beban. Sesekali, air mata membasahi pipi Maria ketika menjawab pertanyaan itu. 

Kepada wartawan, wanita kelahiran Sidoarjo, 21 Februari 1979, itu mengaku 
sangat tertekan atas beredarnya rekaman video berdurasi 42 detik tersebut. 
Terlebih, belakangan muncul rumor bahwa dialah yang menyebarkan video mesum 
itu. 

"Saya tekankan, bukan saya yang menyebarluaskan video tersebut. Ini merupakan 
aib saya sendiri, buat apa saya sebarkan? Saya mengira ada yang diuntungkan 
lewat persoalan ini," ujar Maria. 

Selain harga dirinya yang terusik, Maria juga merasakan dampak yang luar biasa 
terhadap keluarga besarnya di Sidoarjo, Jawa Timur. "Keluarga saya yang di Jawa 
Timur, apalagi bapak saya, merasa sangat terpukul terhadap pemberitaan yang 
ada. Saya merasa, kejadian ini hampir 80 persen menyudutkan saya," tuturnya, 
sambil mengusap bergantian kedua matanya yang mulai basah. 

Maria juga membantah rumor yang menyebutkan bahwa dirinya dimanfaatkan 
pihak-pihak tertentu untuk menyudutkan Yahya Zaini. 

Dia lantas menceritakan awal perkenalannya dengan Yahya. "Perlu diketahui, Pak 
Yahya adalah senior saya di Partai Golkar. Sebelumnya, saya dan Pak Yahya 
mempunyai hubungan seperti kakak dan adik. Beliau sering memberikan masukan 
kepada saya tentang seluk-beluk dunia politik. Seperti, bagaimana bisa 
memperoleh suara terbanyak untuk menjadi calon legislatif dan bagaimana cara 
berorasi," ceritanya pelan.

Pada Pemilu 2004, Maria memang masuk daftar caleg Partai Golkar untuk DPR RI 
dari daerah pemilihan Malang Raya. Dia tercatat sebagai pengurus harian DPP 
AMPI. 

Gara-gara kasus itu, Maria mengaku siap menerima hukuman dari Partai Golkar, 
termasuk pemecatan dirinya. "Saya ikhlas. Mudah-mudahan, Pak Yahya bernasib 
lebih baik daripada saya," katanya. 

"Saya harap, badan kehormatan DPR bisa bersikap bijak dalam mengambil keputusan 
menyangkut Pak Yahya," ujarnya terputus-putus karena mulai terisak.

Andai rekaman video tersebut tidak terekspos, bagi Maria, hubungan terlarangnya 
dengan Yahya sudah menjadi kenangan lama yang tidak perlu dikenang. "Saya akui, 
saya memang pernah menjalin hubungan dengan Pak Yahya. Tapi, sebenarnya itu 
merupakan masalah yang sudah lama," ungkapnya. 

Tanpa menyebut berapa lama hubungan gelap tersebut berlangsung, Maria mengaku 
kini sudah tidak lagi menjalin kontak dengan Yahya. "Sudah dua tahun saya tidak 
berhubungan lagi dengan beliau, alias putus sejak akhir 2004, setelah saya 
pulang dari haji," papar wanita yang kini aktif mengikuti pengajian di kediaman 
Ketua MUI Din Syamsuddin itu.

Keputusan untuk meninggalkan Yahya, lanjut Maria, diambilnya justru karena 
dirinya sangat mencintai politisi Golkar itu. "Saya akui bahwa saya sangat 
mencintai beliau. Saya yakin, beliau juga sangat mencintai saya. Saya 
memutuskan untuk tidak berhubungan lagi lantaran saya melihat keluarga Pak 
Yahya. Saya tidak ingin keluarga itu terpecah," ujarnya.

Maria menyangkal kabar yang menyebutkan dirinya telah dinikahi secara siri oleh 
Yahya. Secara jujur, Maria mengaku hu

Re: [mediacare] Re: Benarkah pemerintahan SBY telah disetir oleh Microsoft?

2006-12-03 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Temen-temen ini kan ya educated sekali to? Kok belum mudheng-mudheng juga, kan
  restu KIB datang dari sumber nya sono. Jadi ya nabi-nabi pujaan kan CEO-CEO 
dari Microsopt, Exxon, Freeport, etc dll, kan? Tapi karena kita kan dalam era 
globalisasi jadi dalam ini juga harusnya ada deregulasi, juga diversifikasi, 
jadi jangan kaget dong nanti kalau bermunculan nabi-nabi baru dari Rusia, 
China, mungkin India. Harus ngetren dong: IN PHULUS WE TRUST,
  TSL
  

IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mungkin sekedar 'syarat ada' saja.. :-)
Lah wong yang 'dilawan' bos-nya koq.. :-p
Buktinya di Amrik juga ketemuan dengan M$ koq..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

  On 12/2/06, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Banyak kalangan menuding bahwa pemerintahan SBY telah disetir dan didikte
oleh Microsoft. Terbukti Menkominfo dan SBY Presiden sendiri "amat akrab" 
dengan para petinggi Microsoft. 
   
  Namun Menristek punya jalur sendiri untuk tetap ber-Linux ria melalui proyek 
IGOS Nusantara 2006. Apakah dia 'mbalelo'? Atau sekadar ingin  menciptakan 
keseimbangan? 
   
  __ 
   
  Peluncuran IGOS Nusantara
   
  http://igos-nusantara.or.id/home/index.php 
  Senin, 20 November 2006
   
  Igos Nusantara
   
  IGOS Nusantara 2006, sebuah distribusi Desktop Linux turunan Fedora Core
5 akan diluncurkan pada tanggal 4 Desember 2006. Dr. Ir. Engkos Koswara, 
sebagai penanggung jawab program IGOS mengemukakan bahwa pemerintah
mengembangkan program IGOS dalam rangka menyediakan software alternatif
yang bebas murah guna mempersingkat kesenjangan teknologi informasi,
seraya mendorong percepatan peningkatan kreativitas masyarakat dalam 
mengembangkan dan memanfaatkan software bebas (OSS: Open Source 
Software).
   
  Dalam kesempatan yang sama, akan diluncurkan penyediaan repositori,
yaitu sebuah lumbung software sumber terbuka, dimana pengembang dan 
siapa saja dapat berpartisipasi dan memberikan kontribusi terhadap
pengembangan software nasional.
   
  Sebuah 'test bench', yaitu sistem pengujian laik pakai untuk software
open source, kini telah tersedia dan akan melengkapi aplikasi dalam 
pengembangan software dan rencananya akan diresmikan bersama peluncuran
IGOS-Nusantara.
   
  IGOS Nusantara menggunakan Fedora Core 5 dari jalur turunan Red Hat
sebagai basis, ditampilkan sebagai desktop dengan bahasa Inggris. Juga
mengemas paket-paket aplikasi sumber terbuka terutama Open Office.
  Pelucuran IGOS Nusantara oleh Bapak Menristek dijadwalkan pada:
   
  Tangggal: 
Senin, 4 Desember 2006 
   
  Pukul:
13.00 - 14.00 WIB
   
  Tempat : 
Ruang Komisi Utama, Gedung II BPPT Lt. 3, Jl. MH Thamrin 8, Jakarta 
   
  Dalam acara peluncuran tersebut, akan dibagikan media (CD) IGOS-Nusantara 
kepada pengunjung yang hadir.






  

 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com