[mediacare] Re: Tips Jika Otak Buntu Menulis
Setuju Bang Agus... Tambahin sedikit...aku ambil contoh penulis aktif dan produktif adalah almarhum Soe Hok Gie, misalnya. Dia gak pernah mati ide/buntu otak untuk menulis, secara pada periode 60-65-an kondisi Indonesia yg carut marut banyak menjadi bahannya untuk tak henti menulis. Lebih dari itu, sebaliknya, Soe sendiri merasa perlu mendekatkan diri degan rakyat dari dekat dengan cara jalan-jalan/naik gunung dan bertemu langsung dengan rakyat biar dia tahu masalah sebenarnya yg dialami rakyat, tidak dengan cara ngoceh dan lihat kanan atau kiri dari balik kaca mobil. Jauh di bawah Soe Hok Gie, penulis lain adalah almarhum Norman Edwin,--anggota Mapala UI yg juga mantan wartawan Kompas. Jalan- jalan dan menulis adalah dua hobi yg bak mata uang, yang selalu beriringan. Gw akan terus menulis dan bercerita, dan elu akan terus membaca tulisan-tulisan gw dan medengar cerita-cerita gw, kelak kalau gw mat, gantian orang akan bercerita tentang gw, kata Norman, satu saat. Dan akhirnya, Norman tewas di lereng nan dingin di puncak Gunung Aconcagua, Argentina, untuk melengkapi Pendakian Puncak 7 Benua (Seven Summit) Mapala UI, almamaternya. Dan benar saja, gantian orang bercerita tentang dia... Inti dari keduanya adalah, perbanyak melihat dari dekat fenomena yg ada dan paling dekat, serta aktuil untuk ditulis salam, Latief/Idekami Communication --- In mediacare@yahoogroups.com, August Parengkuan [EMAIL PROTECTED] wrote: Indonesia, menurut saya, adalah negeri yang paling baik untuk penulis. Sebab rakyat negeri ini menghadapi berbagai masalah, hingga yang miskin bisa lebih miskin lagi. Harga-harga kebutuhan pokok melangit. Minyak tanah hilang dari pasaran. Minyak goreng membubung tinggi. Pengangguran bertambah angkanya. Kemiskinan dan minimnya fasilitas kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil, terutama Indonesia timur, terlihat di mana-mana bila kita ke sana. Penderitaan masyarakat korban lumpur panas di Sidoarjo, sampai sekarang belum tuntas.Banyak sekali yang bisa digali oleh seorang penulis, apalagi bila penulis itu adalah orang Indonesia. Keadaan ini pasti akan menggetarkan jiwa dan hatinya, sebab ini adalah negerinya. Sekedar sharing dari saya. Salam damai, AP - Original Message - From: A.Nurpatria Krisna To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 26, 2007 5:55 AM Subject: Re: [mediacare] Tips Jika Otak Buntu Menulis Ada tembahan dari saya, Asbari Nurpatria Krisna, 64, novelis: 1. Pergilah jalan-jalan ke daerah atau negeri mana pun yang Anda pandang memberikan inspirasi. Bertemulah dengan manusia lain. Di Belanda saya banyak bertemu dengan orang,dalam rangka meliput atau wawancara. Tetapi negeri yang mapan seperti Belanda tidak inspiratif untuk saya. Eropa Timur, Italia, Jerman, Spanyol, Yunani, skandinavia malah memberikan banyak inspirasi. 2. Kalau sudah terlalu banyak menulis dan banyak pula buku atau novel diterbitkan, mintalah pendapat pembaca Anda, (seorang wanita lebih baik) yang memang benar-benar suka membaca. Jangan terjebak pada tema, topik dan pola cerita yang yang monoton, karena Anda bekerja sangat rutin. 3. Jalan-jalan ke toko buku, menyaksikan betapa karya orang lain ditulis dan terutama di cetak. Di Belanda banyak fiksi setebal- tebal bantal (ha, ha, ha --- bantal bayi!) 4. Menulis dengan komputer dan mesin tulis ada untung ruginya. Tetapi sebenarnya kalau didengar telinga, menulis dengan mesin tulis lebih asiikk, karena suara detakan tuts mesin tulis atau fonts, walapun susah untuk mengoreksi (mesin tulis listrik lebih gampang). 5. Cara menyembuhkan kebuntuan adalah dengan terus menulis apa saja, mulai dari mana saja dan jangan berhenti kalau belum benar- benar buntu, seperti saran yang pernah saya terima dari Pramoedya Ananta Toer.. 6. Buatlah selingan dengan menulis humor, surat cinta (walaupun entah untuk siapa), nasihat untuk anak (kalau sudah punya anak) atau untuk anak yang belum pernah lahir (karena belum menikah) 7. Tetap jatuh cintalah pada seseorang agar semangat menulis tetap berkobar-kobar. Begitu tambahan dari saya. Salam, Asbari Nurpatria Krisna Arminiushof 2 1216KE Hilversum The Netherlands +31642883883 Erwin Arianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Tips Jika Otak Buntu Menulis Otak Buntu Menulis (Writer's Block) kerap terjadi pada siapa saja. Bahkan penulis mahir juga sering menghadapi writer's block¨Ckebuntuan menulis. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini? Berikut sejumlah kiat sederhana: SIMPAN TULISAN FAVORIT ANDA Simpan tulisan Anda yang terbagus menurut Anda. Baca kembali ketika Anda menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri sampai tak berdaya menulis. Ini akan mengembalikan rasa percaya diri yang akan mendorong Anda untuk mulai menulis. UBAH SUDUT PANDANG Cobalah untuk melihat apa saja yang
[mediacare] Re: Media NGO
Mantap!!! hehehhe... --- In mediacare@yahoogroups.com, budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hubungi HealthNews Magazine di Jl Ampera Raya no 59 Kemang Jakarta Selatan. Itu media against drugs dari RIDMA Foundation yang disuport Badan Dunia PBB UNODC (UNited Nations and drugs and crime) dan Badan narkotika nasional (BNN). Majalah Kesehatan dengan konsep: Gaya Hidup Yang lebih baik. Diyah Triswandhani [EMAIL PROTECTED] wrote: Halo semua, Saya tertarik banget untuk terlibat dalam suatu lembaga atau NGO yang memang bergerak di bidang media. Ini memang kesannya luas sekali ya, tp sesungguhnya saya masih buta di dunia ini, jadi modal saya adalah ketertarikan yang sangat kuat, that's it. All I know is, saya tertarik dengan efek media ke masyarakat, khususnya generasi muda dan gimana we could make a difference through media (idealis bgt gak sih?) Ada yang bisa bantu nggak dengan ngasih info atau CP yang bisa dihubungi? Makasih abis.. - Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when.
[mediacare] Re: Satu Lagi Jurnalis Menangggalkan Kartu Persnya
Namun lucu juga yahapabila ada yang mau buat kaos bertuliskan gaji jurnalis rendah.nanti yang lainnya juga ikutan seperti : pembantu rumah tangga, buruh harian, operator pabrik, satpam mall, office boy dll. menurut saya : grow up guys girl... Gak juga, malah menarik kok! Biar orang2 tipe penidas tau, bahwa profesi ini adalah langganan ditindas, sementara taulah...semua pekerjaan sama dan egaliter! syalooommm Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, Qusyaini Hasan [EMAIL PROTECTED] wrote: sepertinya sih, loyalitas pada profesi bukan jamannya lagi kini. bagi sebagian orang, inilah masa dimana kita hanya loyal pada uang. salah? tidak juga. pragmatis? not really. kondisi tiap orang memang beda-beda. tak bisa dipukul rata. yang perlu disadari dari awal, dunia jurnalistik memang tak menjanjikan materi berlebih. jikapun ada, ya paling cukup untuk hidup minimalis. yang penting kepuasan batin, begitu. tapi, sampai kapan kepuasan batin ini jd prioritas utama, kalau mau hidup berkecukupan saja susah bukan main. sampai kapan kesabaran akan membela kita, kalau hidup makin susah. bagi kalangan jurnalis, profesi PR, media expert, konsultan komunikasi, atau copy writer di agensi perikalanan bisa jadi alternatif pilihan. harap dimaklumi jika teman-teman memilih profesi-profesi ini guna melanjutkan eksistensinya. mohon dipahami pula jika suatu saat kelak, aku pun menanggalkan jubah kewartawanan, dan berjuang kembali meniti karier di bidang lain. btw, congratulation bagi rekan-rekan yang telah memiliki pelabuhan baru. percayalah, Anda tak sendirian. tabik, qusya! On 7/10/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Meery dan sobat lainnya, Hidup ini adalah sebuah pilihan. Keputusan teman mbak Merry itu sudah tepat sesuai dengan kapasitas teman mbak tersebut dan mungkin tidak tepat untuk ukuran rekan-rekan jurnalis sejati lainnya (maybe yes maybe no). Selamat buat teman mbak yang sudah bisa realistis menurut tatanan kehidupan rekan mbak. Jadi sekali lagi hidup itu adalah sebuah pilihan dan kita yang memilihnya tanpa paksaan dan intimidasi Namun lucu juga yahapabila ada yang mau buat kaos bertuliskan gaji jurnalis rendah. nanti yang lainnya juga ikutan seperti : pembantu rumah tangga, buruh harian, operator pabrik, satpam mall, office boy dll. menurut saya : grow up guys girl Salam Londung Re: Satu Lagi Jurnalis Menangggalkan Kartu Persnya Posted by: latipuscaverius [EMAIL PROTECTED] Tue Jul 10, 2007 5:50 am (PST) Moga2 keputusan itu datang karena kebutuhan hidup yg terus mengimpit, Mer! Yg makin sebal adalah, udah gaji kecil dan tak mungkin mencukupi, masih ditekan pula sama perusahaan Kaosnya gw bikinin deh...salam buat Pak Adiseno, Mbak Wahyu, Ida and Sulung...Keep rockin buat SH! Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, magdalena merry merry_magdalena@ wrote: Satu lagi, seorang jurnalis mengundurkan diri dari profesinya sebagai jurnalis. Gue seneng jadi jurnalis, Mer. Tapi gue harus realistis. Anak gue bisa ngga sekolah kalo gue bertahan terus. Jadi doain ya gue lolos wawancara kerja tahap akhir di perusahaan lain, begitu kalimatnya mengalir deras padaku. Mulai pekan lalu, teman itu sudah resmi bukan jurnalis lagi. Saya tidak bisa menyalahkan dia yang alih profesi akibat tak sanggup mengandalkan gaji jurnalis yang pas-pasan. Sementara anaknya tahun depan masuk sekolah dan memerlukan biaya besar. Saya sempat bertanya, kenapa dia ngga coba cari kerja sampingan seperti yang kebanyakan dilakoni jurnalis. Ngga mungkin, Mer. Liputanku berat banget. Pulang liputan aja udah capek banget, harus ngetik berita lagi. Kalo aku cari sampingan, bisa- bisa sakit. Belum waktu buat anakku yang masih Balita, begitu argumennya. Kalo mengingat kisah itu, saya pengen bengat bikin kaos khusus dengan tulisan besar-besar: GAJI JURNALIS NGGA NYUKUPIN KEBUTUHAN SINGLE PARENT! atau GAJI JURNALIS NGGA CUKUP BUAT NYEKOLAHIN ANAK! Pengen banget! Ada yang mau bikinin??? mercebetedehsamaperusahaanmediayangnajiskudiskalpanak! Merry Magdalena Reporter Harian Sore Sinar Harapan www.sinarharapan.co.id 021-3912360/61 Fax 021-3912370
[mediacare] Re: Satu Lagi Jurnalis Menangggalkan Kartu Persnya :-(
Moga2 keputusan itu datang karena kebutuhan hidup yg terus mengimpit, Mer! Yg makin sebal adalah, udah gaji kecil dan tak mungkin mencukupi, masih ditekan pula sama perusahaan Kaosnya gw bikinin deh...salam buat Pak Adiseno, Mbak Wahyu, Ida and Sulung...Keep rockin buat SH! Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, magdalena merry [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu lagi, seorang jurnalis mengundurkan diri dari profesinya sebagai jurnalis. Gue seneng jadi jurnalis, Mer. Tapi gue harus realistis. Anak gue bisa ngga sekolah kalo gue bertahan terus. Jadi doain ya gue lolos wawancara kerja tahap akhir di perusahaan lain, begitu kalimatnya mengalir deras padaku. Mulai pekan lalu, teman itu sudah resmi bukan jurnalis lagi. Saya tidak bisa menyalahkan dia yang alih profesi akibat tak sanggup mengandalkan gaji jurnalis yang pas-pasan. Sementara anaknya tahun depan masuk sekolah dan memerlukan biaya besar. Saya sempat bertanya, kenapa dia ngga coba cari kerja sampingan seperti yang kebanyakan dilakoni jurnalis. Ngga mungkin, Mer. Liputanku berat banget. Pulang liputan aja udah capek banget, harus ngetik berita lagi. Kalo aku cari sampingan, bisa-bisa sakit. Belum waktu buat anakku yang masih Balita, begitu argumennya. Kalo mengingat kisah itu, saya pengen bengat bikin kaos khusus dengan tulisan besar-besar: GAJI JURNALIS NGGA NYUKUPIN KEBUTUHAN SINGLE PARENT! atau GAJI JURNALIS NGGA CUKUP BUAT NYEKOLAHIN ANAK! Pengen banget! Ada yang mau bikinin??? mercebetedehsamaperusahaanmediayangnajiskudiskalpanak! Sayangi Indonesia! Ada 1001 Cara Sayangi Indonesia dengan Cara Sederhana!' http://sayangi-indonesia.web.id www.netsains.com Mempopulerkan Tulisan Ilmiah, Mengilmiahkan Tulisan Populer phone: 021 7155 8993 Merry Magdalena Reporter Harian Sore Sinar Harapan www.sinarharapan.co.id 021-3912360/61 Fax 021-3912370 - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
[mediacare] Re: Honor nulis
Deb...kayaknya beda2 standarnya...antara harian dan majalah beda, antara harian sendiri setahu gw juga beda standarnya, istilahnya lain di Kompas lain pula di Sinar Harapan...Antara majalah dgn majalah juga rata2 beda, istilahnya antara Herworld dan Intisari beda...gitu aja sih eh, emang mau nulis, Deb? Atau malah, mau bikin media ya, Deb? Kalu yg terakhir.Hehehehe...gw ikutn...don Latief/573 --- In mediacare@yahoogroups.com, Debbie Sumual-Patlis [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada yg tahu gak berapa honor penulisan artikel di media2? Sama foto berapa? Mungkin bisa detil dengan nama medianya? Makasih sebelumnya, Debbie
[mediacare] Re: LOWONGAN (Majalah HealthNews EKBIS)
Oom..veteran boleh ngelamar gak ya? Hehehehehe Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: MAJALAH HEALTHNEWS EKBIS Dicari Reporter/Wartawan Sekretaris Redaksi untuk Majalah HealthNews Majalah EKBIS (Ekonomi Bisnis) Lamaran SIlahkan Kirim ke Jl Ampera Raya no 59 Ampera Jakarta Selatan no telpon 7820017/7820018 *Wartawan/Reporter Syarat: -Minat pada bidang Jurnalistik -Mau belajar punya naluri wartawan - Sarjana/Jebolan/Sedang menuntut ilmu di sebuah universitas bidang apapun - JUjur dan punya integritas syarat utama - Cantumkan HealthNews atau EKBIS (Tulis juga ingin bayaran per bulan/atau per tulisan/foto) *Sekretaris Redaksi: Syarat: -Mau bekerja keras - Lulusan Sekretaris -Sudah pengalaman/baru Kirimkan CV dan lamaran paling lambat 20 Mei 2007 - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
[mediacare] Re: MATRA, berbenah konseplah
Gw seneng nih komentarnya Faisyal, mantap! Tapii, ehehehe...ampe mulut elu berbusa pun, yg beginian mah gak bakal didenger Sal ama manajemennya! Ampun DJ Hehehehhe Latief PS: Ini dinding, bertelinga gak ya? Huahahahahahahahahahahahahahahaha --- In mediacare@yahoogroups.com, faisal chaniago [EMAIL PROTECTED] wrote: banyak faktor yang menyebabkan majalah pria tertua di Indonesia ini hancur, salah satunya melakukan perubahan rubrik, dari gaya hidup menjadi entartaimen. ini menunjukkan bahwa manajemen MATRA tidak konsisten dan tak mengerti tentang konsep majalah pria. jika ingin maju MATRA harus melakukan perubahan rubrikasi dan menentukan segmen pasar yang jelas serta membaca karakter pasarnya. hal ini dibutuhkan keseriusan, dan kejeniusan dalam menggarap media. tidak bisa dikelola oleh sembarang orang. pengrekrutan tenaga freelance tidak akan mengantarkan MATRA menjadi lebih baik, hanya sekedar terbit. sayang. Salam kenal buat tim redaksi baru majalah MATRA.
[mediacare] Re: Majalah MATRA butuh wartawan freelance
Wahhhudah keabisan stok penulis ya, MATRA? Cari yg baru pada lulus kuliah ajaaa, biar manajemennya berani nawar harga murah dan ditelat-telatin bayar gajinyaehehehehe salam ahhh, Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, yudi yudi syahrial [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] Majalah Tren Pria Matra membutuhkan beberapa wartawan freelance. Bagi yang berminat, bisa mengirimkan nomor kontak, CV, serta contoh tulisan ke [EMAIL PROTECTED] Tabik, Asep/Matra Komplek Fatmawati Mas Kav. B4/321-322 Jl. RS. Fatmawati, Jakarta Selatan
[mediacare] Re: minta info konser keenan nasution
Weltelp aja Oom Denny Sakrie di 0818 417 357, kalau tak salah do'i yang urus ini itu di acara Uncle Keenan nanti. Waktu itu pernah di dia posting kok, dan mungkin akan diposting lagi kali minggu2 ini. Gimana Oom Denny? Hehehehe.mau juga sih nulis ttg Keenan.. H..tiada kejutan, yang mempesonaa... (Ehehehehehe..) Salam aahhh Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, Wella Sherlita [EMAIL PROTECTED] wrote: hallo! teman-teman sekalian, saya minta info soal konser Keenan Nasution Nuansa Bening, ada yang bisa bantu? kabarnya akan berlangsung tgl 5 mei 2007 di balai kartini, tapi kalao saya mau meliput, sapa cp-nya, berapa nomer telp dan harga tiket, dsb. thanks atas infonya! wella - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[mediacare] Takuuuttt - Re: Ana tolak Petisi No FPI!
Hehehemanalah berani FPI bawa nama benderanya sendiri untuk ngomong ini dan itu, men-jugde orang kafir atau bukan, dosa atau pahala, pasti yg dijual kalimat kebesaran-Nya! Hemat gw sih sebetulna sederhana aja Om radit: cukup dengam kalimat lakum dinukum waliyadiin! Pasti gak perlu ada rusuh dan saling caci maki, Indonesia damai deh! dan yang pasti, gak perlu ada FPI! Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, Radityo Soenarto [EMAIL PROTECTED] wrote: saya jadi ingin sedikit bertanya pada saudara indonebia, di posting anda, disebutkan bahwa: Untuk itu, dengan tegas ana menolak keberadaan petisi ini: http://www.petitiononline.com/noFPI/petition.html Siapa yang berani-beraninya mengisi petisi tersebut di atas, sudah dijanjikan oleh Allah untuk masuk Neraka Jahanam! pertanyaan saya sederhana. apakah anda secara pribadi sudah melakukan komunikasi dua arah dengan Tuhan? apakah anda mendengar sendiri Tuhan menyerukan bahwa FPI adalah kerumunan manusia yang paling benar dan berhak memulai pertumpahan darah dengan membawa namaNya, sehingga siapa pun yang menghalangi FPI akan dijebloskan ke neraka jahanam oleh Tuhan sendiri? saya ingin tahu apakah Tuhan benar2 menjanjikan hal tersebut. jika iya, bagaimana Tuhan menyampaikannya pada anda? sampai anda yakin benar akan hal tersebut dan menyerukannya secara lantang di milis ini. jika tidak benar, berarti anda menyerukan apa yang sebenarnya tidak Tuhan serukan. Malah anda membawa-bawa nama Tuhan. Kalau seperti itu, apa bedanya dengan anda memfitnah Tuhan? bagaimana saudara indonebia? On 4/9/07, eka zulkarnain [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe ane emang salut ame ente. Indonebia, ente emang calon syurga dan ente bakal jadi penguasa syurga. Ane salut, syurga aja dikuasai ama ente dan antek-antek ente. Ente emang top deh. Ana takut ama entewakakakakaka. wass, eka zul --- ketika senja [EMAIL PROTECTED] aku_dan_senja%40yahoo.com wrote: FPI? Jadi tameng perjuangan islam untuk menegakan keadilan dan kebenaran, apa cuma jadi kendaraan segelintir elit politik yang justru ingin mengacak keadilan dan ketentraman tadi? Plis deh... -annissa- - Original Message From: indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED]indonebia% 40yahoo.co.id To: [EMAIL PROTECTED] indonebia%40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] jamaah-islamiyah% 40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] lautan-alquran% 40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] eramuslim%40yahoogroups.com; wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] hidayatullah%40yahoogroups.com; hidayahnet@yahoogroups.com hidayahnet%40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] hizbut-tahrir% 40yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]partai-keadilan- sejahtera%40yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] pks-depok%40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]pksejahtera-jaksel% 40yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED]al-ukhuwah-islamiyah% 40yahoogroups.com ; ekonomi-syariah@yahoogroups.com ekonomi-syariah% 40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] istiqlal%40yahoogroups.com; daarut-tauhiid@yahoogroups.com daarut-tauhiid% 40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] dakwah_umat%40yahoo.com; [EMAIL PROTECTED] annajiyah.notlong.com%40gmail.com; keadilan4all@yahoogroups.com keadilan4all%40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] muslim-arema%40yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] musliminsuffer%40gmail.com; [EMAIL PROTECTED] sabili%40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] taufiqism500%40hotmail.com Sent: Thursday, April 5, 2007 12:08:55 AM Subject: [mediacare] Ana tolak Petisi No FPI! Assalamu'alaikum wr wb, Ana sungguh heran bin takjub. Kenapa banyak kaum durhaka dan kafir tidak menyukai FPI? Padahal FPI adalah tameng bagi perjuangan Islam untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Dalam berjuang mereka begitu tegas tak pandang bulu. Penampilan mereka begitu bersahaja dan santun dengan busana seperti dikenakan oleh para sahabat Rasulullah. Dipimpin oleh sohib ana bernama Habib Riziek, tujuan utama FPI adalah ingin menyadarkan umat manusia untuk kembali ke jalan Allah dan tidak melanggar aturan dan norma-norma Islam seperti diajarkan oleh Rasulullah. Untuk itu, dengan tegas ana menolak keberadaan petisi ini: http://www.petition online.com/ noFPI/petition. html Siapa yang berani-beraninya mengisi petisi tersebut di atas, sudah dijanjikan oleh Allah untuk masuk Neraka Jahanam! Wassalamu'alaikum wr wb, INDONEBIA ana doyan petis tapi tidak suka petisi blog punya ana: http://indonebia- online.blogspot. com
[mediacare] Takuuuttt - Re: Ana tolak Petisi No FPI!
Huahahahaha...ketemuin aja ama anak2 IPDN, pasti imbang tuh! Sama- sama gak pake otak, cuma pisik! Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, thomz ng [EMAIL PROTECTED] wrote: wah hebat yah FPI itu. aku liat siaran tv. beberapa oknum FPI yang jadi preman di jalan kalimalang di tangkap. karena takut sama FPI, polisi melepaskan nya kembali. yang bener-bener sakti siapa sih ? polisi atau FPI ? kayanya polisi kita mandul deh dan pengecut sekali. enggak ada hukum di mata orang-orang FPI. Polisi hanya polisi tapi tidak ada gigi nya. penakut. payah. - Original Message From: Radityo Soenarto [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 10, 2007 10:32:10 AM Subject: Re: [mediacare] Takuuuttt - Re: Ana tolak Petisi No FPI! saya jadi ingin sedikit bertanya pada saudara indonebia, di posting anda, disebutkan bahwa: Untuk itu, dengan tegas ana menolak keberadaan petisi ini: http://www.petition online.com/noFPI/petition. html Siapa yang berani-beraninya mengisi petisi tersebut di atas, sudah dijanjikan oleh Allah untuk masuk Neraka Jahanam! pertanyaan saya sederhana. apakah anda secara pribadi sudah melakukan komunikasi dua arah dengan Tuhan? apakah anda mendengar sendiri Tuhan menyerukan bahwa FPI adalah kerumunan manusia yang paling benar dan berhak memulai pertumpahan darah dengan membawa namaNya, sehingga siapa pun yang menghalangi FPI akan dijebloskan ke neraka jahanam oleh Tuhan sendiri? saya ingin tahu apakah Tuhan benar2 menjanjikan hal tersebut. jika iya, bagaimana Tuhan menyampaikannya pada anda? sampai anda yakin benar akan hal tersebut dan menyerukannya secara lantang di milis ini. jika tidak benar, berarti anda menyerukan apa yang sebenarnya tidak Tuhan serukan. Malah anda membawa-bawa nama Tuhan. Kalau seperti itu, apa bedanya dengan anda memfitnah Tuhan? bagaimana saudara indonebia? On 4/9/07, eka zulkarnain ekalucky_01@ yahoo.com wrote: Hehehe ane emang salut ame ente. Indonebia, ente emang calon syurga dan ente bakal jadi penguasa syurga. Ane salut, syurga aja dikuasai ama ente dan antek-antek ente. Ente emang top deh. Ana takut ama entewakakakakaka. wass, eka zul --- ketika senja aku_dan_senja@ yahoo.com wrote: FPI? Jadi tameng perjuangan islam untuk menegakan keadilan dan kebenaran, apa cuma jadi kendaraan segelintir elit politik yang justru ingin mengacak keadilan dan ketentraman tadi? Plis deh... -annissa- - Original Message From: indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] co.id To: [EMAIL PROTECTED] ps.com; jamaah-islamiyah@ yahoogroups. com; lautan-alquran@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; wanita-muslimah@ yahoogroups. com; hidayatullah@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ups.com; hizbut-tahrir@ yahoogroups. com; media-dakwah@ yahoogroups. com; partai-keadilan- sejahtera@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; pksejahtera- [EMAIL PROTECTED] ps.com; al-ukhuwah-islamiya [EMAIL PROTECTED] com; ekonomi-syariah@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] s.com; daarut-tauhiid@ yahoogroups. com; dakwah_umat@ yahoo.com; annajiyah.notlong. [EMAIL PROTECTED] com; keadilan4all@ yahoogroups. com; muslim-arema@ yahoogroups. com; musliminsuffer@ gmail.com; [EMAIL PROTECTED] com Cc: taufiqism500@ hotmail.com Sent: Thursday, April 5, 2007 12:08:55 AM Subject: [mediacare] Ana tolak Petisi No FPI! Assalamu'alaikum wr wb, Ana sungguh heran bin takjub. Kenapa banyak kaum durhaka dan kafir tidak menyukai FPI? Padahal FPI adalah tameng bagi perjuangan Islam untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Dalam berjuang mereka begitu tegas tak pandang bulu. Penampilan mereka begitu bersahaja dan santun dengan busana seperti dikenakan oleh para sahabat Rasulullah. Dipimpin oleh sohib ana bernama Habib Riziek, tujuan utama FPI adalah ingin menyadarkan umat manusia untuk kembali ke jalan Allah dan tidak melanggar aturan dan norma-norma Islam seperti diajarkan oleh Rasulullah. Untuk itu, dengan tegas ana menolak keberadaan petisi ini: http://www.petition online.com/ noFPI/petition. html Siapa yang berani-beraninya mengisi petisi tersebut di atas, sudah dijanjikan oleh Allah untuk masuk Neraka Jahanam! Wassalamu'alaikum wr wb, INDONEBIA ana doyan petis tapi tidak suka petisi blog punya ana: http://indonebia- online.blogspot. com !-- #ygrp-mlmsg
[mediacare] Re: MATRA GOLF terbit
Ihhh, ngeri deh Booo, kok pake rahasia-rahasiaan segala siihh...emangnya tembok di sini bertelinga juga, ya? Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, herry barus [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk Bapak Budi Rahardjo ex Matra Sebaiknya Anda konsentrasi dengan rencana baru Anda. Biarlah yang lama itu hanya menjadi kenangan. Sampai sejauh mana persiapan majalah baru Anda? Kami menunggu, gebrakan Anda dalam waktu dekat ini. Salam HRB Majalah View budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini Matra Golf terbit. Ada yang sudah lihat? Mohon komentarnya. budi rahardjo ex matra
[mediacare] Re: Seru dan Menantang, Lintas Alam di Ekowisata Ciliwung
Ya, sejauh ini gw masih seorang jurnalis, hehehe...dan gak perlu pake idem2 ditto segala tentang gw siapa, cemen! Btw, gw sendiri merasa, gak perlu lagi ada posko2 banjir. Gak perlu! Yang perlu, dan sangat perlu, cuma kesadaran; kesadaran cinta alam. Soe Hok Gie jelas-jelas bilang, untuk bisa punya rasa cinta tanah air itu gak bisa cuma duduk manis dan tengok kiri - kanan dari jendela mobil mewah, tapi lu harus terjun ke alam dan kenali masyarakat di sekitarnya. Makanya, Hok Gie dan temen2 Mapala UI-nya naik gunung, dan terus naik gunung (termasuk arung jeram, panjat tebing, diving, caving, penelitian lingkungan). Jadi, gak perlu banyak hipokrisi, ngoceh sana-sini, tapi langsung berada di antara ke obyeknya, yakni alam bebas! Sebagai salah seorang senior di kelompok pencinta alam tempat Hok Gie itu, Norman Edwin sendiri pernah curhat ke sohibnya Didiek Samsu,--yg juga tewas bersama Norman waktu mendaki Aconcagua, Argentina, sekitar 15 tahun lalu. Kata Norman, di obituari Norman-Didiek di Majalah Tempo edisi tahun 1992, Gue heran, anak sekarang kok makin jauh ya dari alam (gunung). Intinya begini, kalau lu mau sadar, maka lu harus cinta dulu, dan sebelum cinta, elu kenalan dulu. Tak kenal maka tak sayang, begitu juga alam! Gak perlu jadi pecinta alam, tapi kita semua masyarakat Indonesia bisa sadar untuk: gak buang sampah sembarangan, gak rakus tebang pohon, dan masih banyak lagi tanpa peduli kaya atau miskin serta agama atau partai apa dia berasal! Gw salut sama anak2 SMA itu, dan gak perlu gw tanya apa manfaatnya...toh gw masih ngelakuin hal yg sama dengan mereka...yakni, sebisa mungkin mencintai alam di sekitar gw dan di manapun kelak gw berada! regards, Latief/Matra --- In mediacare@yahoogroups.com, Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila anda seorang jurnalis, ada bagusnya coba mengontak para pelajar SMA itu, mungkin kini telah menjadi mahasiswa. Tanyakan ke mereka apakah kegiatan Lintas Alam Ekowisata Ciliwung itu bermanfaat? Apa efeknya terhadap kehidupan/cara berpikir/tingkah laku mereka? Sebab bila jurnalis tidak tertarik kepada Ciliwung, kemungkinan kegiatan Ekowisata Ciliwung itu juga bakal (atau sudah) menjadi almarhum juga? Mesti dibenamkan ke kepala setiap orang Indonesia (seperti di Belanda sini) bahwa alam bisa hidup tanpa manusia namun manusia tidak bisa hidup tanpa alam. Jadi menjaga alam sama dengan menjaga kehidupan manusia sendiri. Last but not least, buang jauh-jauh (bila Latipuscaverius idem dito dengan Fery Zidane, Ibnu Sudarmono dll.) paham posko banjir, sebaliknya kembangkan filofofi MENCEGAH BANJIR. Sebab tidak ada rakyat yang senang ditolong posko banjir, mereka semua maunya TIDAK KEBANJIRAN, bukan ditolong oleh posko banjir. Bukan begitu? Salam hangat, Danny Lim, Nederland --- In mediacare@yahoogroups.com, latipuscaverius latipuscaverius@ wrote: Oom Danny, daku pernah membaca yang seperti ini di almarhum Majalah Suara Alam, kalau gak salah di edisi sekitar tahun 1988 atau 1989 silam. Maklum, majalah tua sih. Dan lagi, penulisnya pun udah almarhum, yakni Norman Edwin. Di situ, Norman menyebutkan mana wilayah2 terparah dari DAS-DAS Ciliwung yang ada ketika itu, bahkan termasuk laporan flora dan fauna yang makin menipis menghidupi kawasan DAS tersebut baik yang di Bogor hingga Jakarta Sayang, majalah Suara Alam (SA), -kalu gak salah juga di bawah bendera Suara Pembarauan, itu kini entah kemana, barangkali hilang dari almari saya ...Namun yang terpenting, tentu saja, apa yang dilakukan anak2 SMA itu bisa menambah daftar koleksi data yang didapatkan oleh Norman untuk digunaakan sebaik-baiknya buat masa depan Ciliwung.. salam, Latief/MATRA --- In mediacare@yahoogroups.com, Danny Lim d.lim@ wrote: DL - Artikel Suara Pembaruan di bawah ini saya simpan sejak tahun 2004, kini saya posting (ulang) dalam situasi Jakarta yang porak- poranda akibat banjir. Lintas Alam Ekowisata Ciliwung adalah sebuah kegiatan amat positif. Kenal maka sayang, bila generasi muda Jakarta/Indonesia berkenalan dengan alam sejak usia dini, dijamin mereka akan mencintai dan memelihara alam Indonesia bila sudah jadi gubernur atau menteri. Ada terbaca lembaga bernama Green School, dapatkah rekans bercerita tentang Sekolah Hijau ini? Dan dapatkah anda-anda minta komentar para peserta lintas alam 2 tahun y.l. seperti terbaca di bawah ini, tentang banjir Jakarta yang sekarang? Terima kasih banyak. SUARA PEMBARUAN DAILY - --- Seru dan Menantang, Lintas Alam di Ekowisata Ciliwung iasanya petualangan alam bebas seperti lintas alam atau susur sungai dilakukan di luar kota. Tapi hal ini tidak berlaku bagi pelajar dari lima wilayah di DKI Jakarta. Dengan gembira mereka melakukannya
[mediacare] Re: Seru dan Menantang, Lintas Alam di Ekowisata Ciliwung
Oom Danny, daku pernah membaca yang seperti ini di almarhum Majalah Suara Alam, kalau gak salah di edisi sekitar tahun 1988 atau 1989 silam. Maklum, majalah tua sih. Dan lagi, penulisnya pun udah almarhum, yakni Norman Edwin. Di situ, Norman menyebutkan mana wilayah2 terparah dari DAS-DAS Ciliwung yang ada ketika itu, bahkan termasuk laporan flora dan fauna yang makin menipis menghidupi kawasan DAS tersebut baik yang di Bogor hingga Jakarta Sayang, majalah Suara Alam (SA), -kalu gak salah juga di bawah bendera Suara Pembarauan, itu kini entah kemana, barangkali hilang dari almari saya ...Namun yang terpenting, tentu saja, apa yang dilakukan anak2 SMA itu bisa menambah daftar koleksi data yang didapatkan oleh Norman untuk digunaakan sebaik-baiknya buat masa depan Ciliwung.. salam, Latief/MATRA --- In mediacare@yahoogroups.com, Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: DL - Artikel Suara Pembaruan di bawah ini saya simpan sejak tahun 2004, kini saya posting (ulang) dalam situasi Jakarta yang porak- poranda akibat banjir. Lintas Alam Ekowisata Ciliwung adalah sebuah kegiatan amat positif. Kenal maka sayang, bila generasi muda Jakarta/Indonesia berkenalan dengan alam sejak usia dini, dijamin mereka akan mencintai dan memelihara alam Indonesia bila sudah jadi gubernur atau menteri. Ada terbaca lembaga bernama Green School, dapatkah rekans bercerita tentang Sekolah Hijau ini? Dan dapatkah anda-anda minta komentar para peserta lintas alam 2 tahun y.l. seperti terbaca di bawah ini, tentang banjir Jakarta yang sekarang? Terima kasih banyak. SUARA PEMBARUAN DAILY Seru dan Menantang, Lintas Alam di Ekowisata Ciliwung iasanya petualangan alam bebas seperti lintas alam atau susur sungai dilakukan di luar kota. Tapi hal ini tidak berlaku bagi pelajar dari lima wilayah di DKI Jakarta. Dengan gembira mereka melakukannya beberapa waktu lalu di salah satu dari 13 sungai yang ada di Jakarta, yaitu di Sungai Ciliwung. Tepatnya di daerah Srengseng Sawah, di Jalan H Sibi, RT 008 RW 01, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pagi itu puluhan pelajar dari lima wilayah DKI dan ratusan warga dari tiga kelurahan (Srengseng Sawah, Lenteng Agung, dan Tanjung Barat) berkumpul menjadi satu di Perkampungan Betawi Srengseng Sawah, guna meramaikan acara Ekowisata Ciliwung yang dimotori oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta. Ikut bekerja sama dalam acara itu, Kerabat WWF, Kelompok Aksi Cinta Lingkungan (Kancil) Indonesia, masyarakat local, dan sejumlah lembaga lainnya, baik pemerintah maupun swasta. Menurut Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan BPLHD DKI, Ir Junani Kariwiria, Msi, ekowisata Ciliwung diadakan untuk mewujudkan daya manfaat sungai bagi masyarakat lokal melalui wacana ekowisata sungai dalam rangka menumbuh-kembangkan kecintaan masyarakat terhadap sungai, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat. Agar mereka dapat berperan aktif dalam mengembangkan potensi sungai serta daerah aliran sungainya. Acara yang digelar cukup banyak dan beragam untuk mulai dari anak- anak, remaja sampai orang tua, kata sekretaris pelaksana kegiatan itu Dra Atty Chandrawati, sambil menyebutkan contoh perlombaan memasak makanan dan minuman khas Betawi yang diikuti oleh ibu-ibu PKK RW bantaran sungai yang berlokasi di tiga kelurahan, pemberian pohon produktif, penanaman pohon dalam rangka Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) serta Puncak Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional (PPKAN), dan pelepasan bibit ikan sekitar 5.000 ekor dan pelepasan burung 30 ekor. Juga diadakan pameran yang menampilkan program-program dari instansi atau lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang terlibat. Turut juga Kelompok Sekolah Hijau (Green School) dengan menampilkan produk-produk daur ulang limbah plastik. Begitulah, setelah acara seremonial yang dihadiri juga oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, para pelajar itu memulai lintas alam dengan menapaki hamparan karpet hijau, memasuki gua-gua dedaunan, pohon-pohon bambu yang sedikit melintang, menikmati lekukan bantaran sungai dan keindahan panorama alam yang terbilang masih asri serta banyak dijejali oleh rerimbunan pohon. Tercatat antara lain siswa-siswi dari SMU 70, Al-Azhar, 38 dan 109 semuanya di Jakarta Selatan, lalu SMU 13 Jakarta Utara, SMU 50 Jakarta Timur, SMU 16 Jakarta Barat dan Pusat SMU 35 Jakarta Pusat, ikut serta. Kegiatan ini dimulai dengan penelusuran bantaran sungai dari Jalan H. Sibi, Srengseng Sawah, menuju start arung sungai (Fun Rafting) yaitu di Jembatan Akses UI Pal Kelapa Dua, Depok, dan berakhir (finish) di Bambon, Srengseng Sawah. Jarak dari start hingga finish sekitar 3 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Petualangan ini memang asyik, seru dan menantang, karena panitia menyajikan permainan keanekaragaman hayati dan
[mediacare] Re: Ujian Cinta dari Geger Kalong
Yahhh...kalu udah punya isteri dan anak jgn sampe punya pikiran untuk berzinahgampang kok. So, jangan jadikan, mencegah perbuatan zinah atau berzinah itu sebagai excuse untuk bisa menikah lagi (poligami). Heran, udah menikah kok masih punya pikiran untuk mencegah diri berzinah.! Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari kiriman teman Ujian Cinta dari Gegerkalong 20 Des 06 10:21 WIB Oleh Bahtiar HS #8220;Pak Herman, gimana nih, Pak?#8221; Pak Suherman Rosyidi, dosen Fakultas Ekonomi Unair yang tetangga saya itu menoleh kepada asal suara. Dua orang sekretaris Dekan menegurnya di pintu masuk ruang itu. Keduanya perempuan. Seorang, sebut saja Bu A sudah memiliki 3 orang anak. Dan Bu B sudah menikah tetapi belum dikaruniai anak. #8220;Gimana apanya, Bu?#8221; tanya Pak Herman pada mereka. #8220;Gimana kok Aa#8217; Gym menikah lagi, Pak?#8221; keluh Bu A. #8220;Kenapa mesti poligami?#8221; Pak Herman tersenyum. Kalau ada masalah-masalah seperti ini, anggota Dewan Ekonomi Syariah itu memang biasa menjadi #8220;jujugan#8221;. Tempat bertanya atau mengadu. Beliau kemudian menghampiri kedua ibu muda itu. #8220;Begini, Bu,#8221; kata Pak Herman. #8220;Coba jawab pertanyaan saya dengan jujur dan ikhlas, dari hati nurani ibu yang paling dalam.#8221; #8220;Apa itu, Pak?#8221; sergah Bu B. #8220;Tolong pilih satu di antara dua,#8221; kata Pak Herman berteka-teki. #8220;Kalau ibu disuruh memilih, antara: merelakan suami ibu menikah lagi atau merelakan suami ibu melacur, ibu pilih yang mana?#8221; Kedua wanita itu terperanjat seperti mendapatkan pertanyaan yang tak pernah didengar sekalipun selama hidupnya. #8221;Kok pertanyaannya seperti itu, Pak?#8221; protes Ibu A. #8220;Saya tak memilih dua-duanya, Pak!#8221; tegas Ibu B. #8220;Ok. Ok,#8221; potong Pak Herman. #8220;Jikalau pertanyaan itu terlalu berat untuk dijawab, pertanyaannya saya ganti.#8221; #8220;Diganti gimana, Pak?#8221; #8220;Saya ganti begini,#8221; lanjut Pak Herman. #8220;Jikalau ada seorang isteri diberikan pilihan -- bukan Anda berdua, lho? -- yaitu merelakan suaminya menikah lagi atau merelakan suaminya melacur, kira-kira isteri itu milih yang mana?#8221; Kedua ibu itu saling berpandangan. Keraguan segera merayap dalam senyap. Pak Herman sendiri dengan sabar menunggu. Dan dalam sepuluh-lima belas detik kemudian, seseorang menjawab. #8220;Ya, pilih suami menikah lagi, Pak?#8221; kata Bu A sambil melirik, mengharap dukungan Bu B di sebelahnya. #8220;Bukan begitu, Bu?#8221; Bu B mengangguk-angguk. #8220;Ya, gimana lagi kalau pilihannya hanya itu.#8221; #8220;Alhamdulillah,#8221; jawab Pak Herman. #8220;Ibu-ibu ternyata masih bersih.#8221; #8220;Masih bersih gimana, Pak?#8221; tanya keduanya hampir berbarengan. #8220;Ibu-ibu masih bersih,#8221; jelas dosen itu. #8220;Masih bisa membedakan antara yang benar dan yang bathil. Antara yang halal dan yang haram.#8221; *** #8220;Saya heran sama orang Indonesia , Pak Herman!#8221; seru Bu Icy dengan logat Amerikanya yang tak bisa dihilangkan. #8220;Heran gimana, Bu?#8221; tanya Pak Herman pada temannya yang sesama dosen itu. Sudah berbilang tahun wanita itu mengajar di kampus ini sejak ia menikah dengan orang Indonesia asli. #8220;Mengapa mereka menolak poligami yang nyata-nyata ada dan dibolehkan di dalam Islam?#8221; tanyanya sungguh. Pak Herman sejenak tersentak. Bagaimanapun yang ada di hadapannya itu adalah wanita Barat. Bukan muslimat lagi. Ia penganut Kristen. #8220;Menurut Ibu, apa yang menyebabkan mereka seperti itu?#8221; #8220;Masalahnya sudah jelas, Pak Herman. Kalian, orang Indonesia , sudah terkontaminasi dengan apa yang datang dari Barat.#8221; #8220;Apa itu?#8221; #8220;Kapitalisme!#8221; #8220;Kapitalisme?#8221; #8220;Ya. Sebuah pandangan yang menganggap segala yang dipunya sebagai #8216;milik#8217;. Suami saya adalah milik saya. Bukan dan tak akan menjadi milik wanita lain. Tak logis dalam benak mereka untuk berbagi suami dengan orang lain. Itulah ruh kapitalisme, Pak.#8221; Pak Herman manggut-manggut. Tak dinyana, perempuan #8220;barat#8221; itu punya pendapat sedemikian. Ia memang telah banyak belajar tentang Islam, meski sayang belum memeluknya hingga sekarang. #8220;Sedangkan dalam pandangan Islam, semua yang ada ini #8216; kan milik Tuhan?#8221; lanjut wanita itu. #8220;Sehingga, berbagi dalam Islam adalah sesuatu yang common-sense.#8221; Pak Herman kemudian bertanya, #8220;Lantas menurut Ibu, apa masalahnya dengan penolakan poligami?#8221; #8220;Masalahnya, Pak, ketika pintu poligami ditutup,#8221; kata wanita asing itu, #8220;maka pintu pelacuran akan terbuka lebar-lebar.#8221; *** Itulah pengantar perbincangan seputar poligami oleh Ust. Suherman Rosyidi #8211; kami memanggil beliau Pak Herman -- di Masjid Rungkut Jaya Ahad pagi ini.
[mediacare] Re: Apa sih kehebatan Satrio Arismunandar?
Ah, biasa aja tuh, masak sih kayak orang hebat bgt di milis ini? Btw, emang mesti punya karya tulis hebat dulu baru boleh adu argumentasi di sini? Makna hebat itu apa, susah juga kayaknya dimengerti! Btw, elu Claudi, elu sendiri siapa sih? Apa udah hebat banget ampe ngomong gitu? Latief/Matra --- In mediacare@yahoogroups.com, claudi teranova [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku mau tanya, apa sih kehebatan Satrio ini, sehingga menulis kayak orang yang hebat banget di milis ini? Saya kok ngga pernah baca karya atas nama Satrio Aris MUnandar. Ia cuma mau tenar lewat AJI nya saja,lewat aksinya menantang Kompas, bukan lewat karya Jurnalistik. Apa sih berita yang dibuat heboh sama Satrio ini? --- Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] wrote: dimastakha dimastakha@ wrote: Saya curiga, Pak Satrio ini kurang kerjaan di TransTV. Kerjanya cuma mikirin dan ngomongin Kompas, yang notabene sudah bukan kantornya lagi he..he Mungkin ada teman ahli penyakit jiwa yang bisa menjelaskan sindrom seperti ini ?? :)) Sebenarnya kerjaan sangat banyak di TransTV, bukan karena pak Satrio ini kurang kerjaan melainkan memang tidak memiliki kemampuan mengerjakan apapun juga. Dia juga bukan mikirin atau ngomongin Kompas, justru sebaliknya, dia enggak pernah bisa mikir sehingga ngomongannya bukan urusan Kompas melainkan urusan mengompas yang notabene merupakan bagian dari janji pahala yang terpatri dalam otaknya. Jenis penyakit jiwa ini dinamakan Paranoia, sedangkan sindrom-nya dinamakan Religious Prejudice. Sindrome ini umum diderita umat yang diracuni oleh angan2nya yang irasional. TransTV jelasnya merupakan perusahaan yang mengejar profit berlandaskan service profesional exchange, sementara pak Satrio ini adalah pribadi yang pengejar pahala dari angan2 Allahnya yang tidak memiliki skill professionalisme yang dibutuhkan perusahaan. Wajar tentunya, pribadi professionalisme lebih dibutuhkan katimbang pribadi yang religious prejudice yang se-mata2 menganggap professionalisme merupakan hak Allah saja. Jangankan koran Kompas ataupun TransTV, bahkan Dept.pompa taik DKI juga tak mungkin bisa mempekerjakan pribadi yang cuma bisa berdzikir saja. Perusahaan mana yang mau gaji seseorang cuma untuk berdzikir??? Ny. Muslim binti Muskitawati. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Re: Fw: Akhirnya Mereka Tampil Bertiga
Sori, bukan meributkan orang yg hidup rukun, namun mempertanyakan, mengamati, memahami, dan mengambil hikmah dari sebuah pertanyaan; Apakah tokoh agama sekelas Aa Gym pantas berbuat begitu? Ada beberapa pertanyaan gw sehubungan dengan hal itu; 1.Apakah isteri pertamanya tidak mendapatkan pressure ketika Aa melontarkan keinginanya untuk menikah lagi? Apa sudah semakin gampang perempuan itu hingga mau dimadu? 2.Apakah atas nama cinta tok, atau ada hal lain lebih penting, lebih cocok, dan pantas sebagai alasan AA menikah lagi? Kalau alasan cinta doang, sori, gak pantas memang Aa Gym begitu... 3.Apakah lantaran kurang mendapatkan kenikmatan biologis dari isteri pertama sebagai alasan menikah lagi? Walahhhapalagi kalau pakai alasan ini, makin gak respeklah gw. Jadi, memang cuma pengen mengamati dan memahami aja, sesosok tokoh agama yg terkeneal dangan manajemen hati bisa berbuat ini...sebuah kajian kecil, katakanlah begitu salam aa Latief/MATRA --- In mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat apa meributkan orang yang hidup rukun, sih? Akhirnya Mereka Tampil Bertiga http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/05/sm1aagymbertiga5eps.jpg JALAN BERSAMA: Aa Gym, Teh Ninih Mutmainah, dan Alfarini Eridani (kanan) berjalan bersama usai acara tausyiah di Masjid Daarut Tauhid,Senin (4/12).(30a) BANDUNG - Aa Gym, Teh Ninih Mutmainah, dan Alfarini Eridani, kemarin sudah berani tampil bertiga. Rini bahkan ditampilkan secara khusus dalam tausyiah yang dipandu Aa Gym di Masjid Daarut Tauhid, Jalan Gegerkalong, Bandung. Sapaan terhadap Rini dari Aa Gym berupa namanya pun terucap di hadapan istri tuanya. Usai tausyiah, mereka kemudian beriringan menuju rumah Aa Gym, sekitar 50 meter dari masjid. Sebelum berjalan beriringan bersama, banyak jamaah yang mengucapkan selamat kepada mereka. Selamat ya A, kata seorang jamaah pria. Rini yang kemungkinan gugup tampak kikuk. Dia terlihat tak banyak bicara. Rini berjalan berdampingan dengan Teteh Ninih. Dia lebih banyak berjalan menunduk. Karena itu, kemungkinan tak ada obrolan di antara mereka. Dia juga nyaris tak berbicara. Rona wajahnya yang putih juga tampak kemerahan. Terlebih banyak orang yang melihat. Aa Gym yang berjalan sedikit di depan tak lupa menebar senyum. Pakaian kedua istri Aa Gym terlihat kompakan, mengenakan seragam DT pada hari Senin, warna biru kombinasi putih dengan motif bunga. Teh Ninih sendiri terlihat rileks dan kadang menebar senyuman. Dadakan Momen ini bisa terbilang dadakan setelah sebelumnya Aa Gym mengatakan masih memerlukan waktu lagi untuk menampilkan Rini. Karyawan di lingkungan DT pun tak bisa menyembunyikan kekagetannya, meski sebagian di antaranya sudah mengenal sosok mantan model itu yang juga dikabarkan bekerja di MQ. Dalam tausyiahnya, dai kondang itu kembali menjelaskan soal poligami. Termasuk keputusannya dalam melakukan poligami seperti yang dia jelaskan dalam kesempatan jumpa pers. Perlu sebuah tahapan mumpuni sebelum melaksanakanya. Juga tak lupa reaksi dari masyarakat yang menurut pencetus Manajemen Qalbu itu tak lebih sebagai ujian. Bagi sebagian orang yang biasa berkegiatan di Jalan Gegerkalong, momen tersebut sedikit banyak menghapus kenangan akan kebiasaan yang selama ini sering terlihat. Sering terlihat Aa Gym memboncengkan Teh Ninih, lha kalau sudah bertiga seperti ini, apa bisa seperti itu lagi. Sepeda tandem kali ya Mas, tandas seorang pedagang sambil terkekeh. Seorang pengagum Aa Gym, Heri (27) yang ikut nimbrung mengungkapkan, kejadian ini akan menjadi batu ujian bagi Aa. Saya melihat bahwa kejadian ini sebagai jalan Allah untuk mengangkat derajat Teh Ninih. Bagi Aa, dia harus membuktikan ucapannya terlebih dahulu, tuturnya. Sementara itu, KH Miftah Faridh yang ditemui seusai menghadiri acara orasi ilmiah mantan presiden BJ Habibie di Aula Timur ITB menyatakan bahwa momentum yang terjadi sekarang ini harus bisa dijawab Aa sesuai dengan tekadnya berpoligami. Tidak hanya melaksanakan, tapi juga memberikan teladan bahwa melakukan poligami betapa beratnya, katanya. Dia juga meminta Aa Gym siap menerima konsekuensi atas keputusannya terutama terkait kegiatannya selama ini. Khususnya jalan usahanya yang tergabung dalam beragam unit usaha berbendera MQ yang kemungkinan bakal terkena imbas dari para jamaah. Ini risiko, yang penting ikhlas, ucap saksi pernikahan Aa dengan Rini tersebut. Cabut Dukungan Ratusan ibu yang rutin mengikuti tausiyah Aa Gym siap mencabut dukungannya. Pemicunya, Aa dianggap menyakiti jamaahnya yang sebagian besar kaum perempuan, menyusul pernikahan kedua dengan Alfarini Eridani. Hal itu dikatakan Ketua Koalisi Perempuan Kecewa Aa Gym (KPKAG), Hj Nani Nurhani, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (4/12). Dia menyesalkan tindakan Aa Gym yang mengingkari semua nasihatnya sendiri tentang hubungan ideal dalam
[mediacare] Re: Bercermin kasus Smack Down, apa peran KPI?
Hihihihi...idem deh.. Latief --- In mediacare@yahoogroups.com, jhonny sitorus [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam kasus Smack Down ini, sy tidak ingin menghakimi Lativi. Karena pada dasarnya, Smack Down ini merupakan puncak dari gunung es seluruh tayangan kekerasan di televisi. Sy merasa kasus dampak penayangan atau penghentian tayangan Smack Down, adalah sebuah berita kontroversial. Bagi sy, sumber permasalahan Smack Down dan tayangan kekerasan di televisi kita, bermuara pada fungsi pengawasan dan sanksi hukum. Yang sy tahu, pengawasan ini merupakan kewenangan dari KPI, yg konon, memiliki gigi untuk menerkam pengelola siaran televisi bermasalah. Sy khawatir, gigi itu sengaja tidak digunakan, atau mungkin gigi itu adalah gigi palsu yg dipakai KPI. Akhirnya, KPI takut menggunakan giginya, karena mungkin mangsanya lebih dan terlalu garang untuk dihadapi. Mudah2an pendapat sy ini keliru. Sekali lagi ini konon lho, benar ato tidak sy belum tahu pasti. Di kantor KPI sendiri ada sebuah ruangan, yang memiliki banyak televisi, sesuai jumlah televisi nasional yg ada. Kabar miringnya lagi, setiap staf KPI di ruangan tersebut, memiliki tugas khusus selama 24 jam, untuk memantau setiap acara siaran televisi. Tapi kok aneh ya, selama ini KPI belum pernah melansir acara di televisi yg mengandung unsur kekerasan seperti Smack Down ini. Lagi-lagi sy kuatir, jangan2 staf KPI cuma bekerja di jam kantor, padahal Smack Down disiarkan jam 10 malam. Smoga analisis sempit ini salah. Ini benar2 prasangka lho. Lembaga sebesar KPI kata orang-orang sudah berbenah diri. Pengurusnya, administrasinya dan program kerjanya muantaaap! Rapat mulai rutin digelar, dan rencana kerja secara bertahap dijalankan. Buktinya, tokoh-tokoh utama KPI selama ini sering bersuara lantang di televisi, radio dan surat kabar. Tapi, kenapa isu Smack Down ini nyaris tak terdengar sebelum kasus anak tewas di Bandung tempo hari? Kenapa isu kekerasan sebelumnya, baru sekedar wacana biasa di KPI? Apa benar ya, isu kekerasan di televisi ini, khususnya Smack Down, luput dari pantauan KPI? Wah maap, sy terlalu berprasangka. Yang terakhir, mudah2an boleh lah kiranya sy sedikit seuzon. Kasus Smack Down ini kan cuma permukaan. Kawan2 sy bilang, masih banyak tayangan kekerasan yg dikemas dalam film asing, sinetron monoton kita, berita kriminal, bahkan di dalam iklan. Repot sekali tugas KPI saat ini. Sy jadi cemas, jangan2 KPI baru bekerja giat, kalo ada laporan dari masyarakat, apalagi didukung pemberitaan pers. Sekali lagi maap sebesar2nya, karena penilaian sy ini benar2 sepihak, tidak dapat dipercaya. salam ketidak-pastian, -js- __ __ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com