RE: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-23 Terurut Topik G. Genkan
Hahah.. betul.  Memang di sini seringkali logikanya sudah terbalik.  Maling
ditangkap malah ngamuk-ngamuk.  Tul ga?  ;)


-Original Message-
From: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of tukarinfobispak
Sent: Sunday, March 23, 2008 1:39 PM
To: nonamanis2@yahoogroups.com
Subject: Re: [nonamanis] The loss of decency

konsep yang ada dan berakar sekarang nampaknya adalah:
mengambil milik orang lain tanpa ijin itu gak masalah,
diambil miliknya tanpa ijin oleh orang lain itu salah.

Kenyataan pren.

==
--- G. Genkan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit
 kah menerima konsep bahwa
 kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu
 salah?  Dan kalau sampai
 pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi
 meneruskan perbuatannya, the
 least decent thing you can do is berhenti?  Atau,
 konsep bahwa kalau
 seseorang atau bahkan sesuatu diganggu
 terus-menerus, pasti akan ada reaksi?
 
  
 
 Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak. 
 Membajak atau membagi-bagi
 barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu
 yang bukan hak atau
 miliknya.  Memang di Indonesia budaya membajak itu
 sudah sangat kental..
 tapi paling tidak kita masih harus punya decency
 untuk berhenti kalau
 memang pemiliknya sudah datang dan meminta untuk
 berhenti.  Bukan ngotot
 berlaga ga ngerti apa-apa, dan sok merasa  heran
 koq ada yang ga suka?
 
  
 
 Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup
 tinggi seperti mas Haryo pun,
 konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh
 sekali.  Kira-kira sekarang
 gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua
 permasalahan ini?
 
  
 
 Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah
 jelas-jelas tau bahwa mereka
 bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji
 tidak akan mengulangi
 lagi segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja. 
 Sudah begitu tidak tau
 malu kah kalian?



Re: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-23 Terurut Topik Didit Herdiyanto
salam dari pamerean komik and toys 4th istora senayan
Good guys never win




- Original Message 
From: nonamaniscom [EMAIL PROTECTED]
To: nonamanis2@yahoogroups.com
Sent: Sunday, March 23, 2008 12:19:39 PM
Subject: Re: [nonamanis] The loss of decency

Kalau ga diajak ngomong dulu atau diminta baik-baik, nanti marah lagi 
kalau tempat mereka ngumpul tau-tau hilang.

Kalau diajak ngomong juga, ga terima dan tetap saja ngotot seolah-
olah mereka ga ngapa-ngapain dan saya yang nyari gara-gara.

Kalau dibiarin sama sekali, yang mereka lakukan sudah melewati batas 
toleransi.

Mau gimana?

Nanti betulan hilang juga pasti ga terima.

Pusing saya sih!

:P

--- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, racundunia racundunia@ ... wrote:

 sudah lah boss, kalau orangnya memang geblek, susah di ajak 
ngomong. 
 mendingan focus cari cara utk lindungi properti dikau :)
 
 selamat berjuang, semoga sukses!
 
 On Mar 23, 2008, at 11:17 AM, G. Genkan wrote:
 
 
  Saya benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima 
  konsep bahwa kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu 
salah? 
  Dan kalau sampai pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi 
  meneruskan perbuatannya, the least decent thing you can do is 
  berhenti? Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan 
sesuatu 
  diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?
 
 
 
  Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak. Membajak atau 
  membagi-bagi barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu 
yang 
  bukan hak atau miliknya. Memang di Indonesia budaya membajak 
itu 
  sudah sangat kental.. tapi paling tidak kita masih harus punya 
  decency untuk berhenti kalau memang pemiliknya sudah datang 
dan 
  meminta untuk berhenti. Bukan ngotot berlaga ga ngerti apa-apa, 
dan 
  sok merasa heran koq ada yang ga suka?
 
 
 
  Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti 
mas 
  Haryo pun, konsep ini begitu sulit untuk dimengerti. Aneh 
sekali. 
  Kira-kira sekarang gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua 
  permasalahan ini?
 
 
 
  Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau 
bahwa 
  mereka bersalah. Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak 
akan 
  mengulangi lagi segala. Ternyata semua hanya sandiwara saja. 
Sudah 
  begitu tidak tau malu kah kalian?
 
 
  Haryosabri_ 02.jpg



 


  

Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Re: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-22 Terurut Topik racundunia
sudah lah boss, kalau orangnya memang geblek, susah di ajak ngomong.  
mendingan focus cari cara utk lindungi properti dikau :)


selamat berjuang, semoga sukses!

On Mar 23, 2008, at 11:17 AM, G. Genkan wrote:



Saya benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima  
konsep bahwa kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu salah?   
Dan kalau sampai pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi  
meneruskan perbuatannya, the least decent thing you can do is  
berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan sesuatu  
diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?




Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau  
membagi-bagi barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu yang  
bukan hak atau miliknya.  Memang di Indonesia budaya membajak itu  
sudah sangat kental..  tapi paling tidak kita masih harus punya  
“decency” untuk berhenti kalau memang pemiliknya sudah datang dan  
meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti apa-apa, dan  
sok merasa  “heran” koq ada yang ga suka?




Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti mas  
Haryo pun, konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh sekali.   
Kira-kira sekarang gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua  
permasalahan ini?




Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau bahwa  
mereka bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak akan  
mengulangi lagi segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  Sudah  
begitu tidak tau malu kah kalian?



 Haryosabri_02.jpg




Re: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-22 Terurut Topik Erwin Rommel
si Mas Haryo ini siapa ya? Adminnya forum yg nyebarin materi bajakan itu? 
Diperjelas lagi donk bung G :)

Sekalian komentar dgn fitur tambahan, meskipun jatah gold  silver tidak 
dikurangi, fitur ini cuma nge-goda-in alias teaser buat kita2x... daripada 
begitu ya lebih baik dihilangkan saja, langsung ke mailbox-nya platinum members 
(seperti video)

Argumen bahwa ini akan menjadi daya tarik (karena ada yg 'baru' meskipun 
beredar bajakan) kalau buat saya yg akses dari kantoran (seperti saya yakin 
banyak member seperti itu) ya percuma saja karena tidak bisa dilihat (mau 
dimarahin sama boss yang lihat dari belakang? hehehe)

Begitu...

G. Genkan [EMAIL PROTECTED] wrote:  Saya 
benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima konsep bahwa kalau 
mengambil milik orang lain tanpa ijin itu salah?  Dan kalau sampai pemiliknya 
tau, dan memintanya untuk tidak lagi meneruskan perbuatannya, the least decent 
thing you can do is berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan 
sesuatu diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?
   
  Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau membagi-bagi 
barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu yang bukan hak atau miliknya. 
 Memang di Indonesia budaya membajak itu sudah sangat kental..  tapi paling 
tidak kita masih harus punya “decency” untuk berhenti kalau memang pemiliknya 
sudah datang dan meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti 
apa-apa, dan sok merasa  “heran” koq ada yang ga suka?
   
  Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti mas Haryo pun, 
konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh sekali.  Kira-kira sekarang 
gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua permasalahan ini?
   
  Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau bahwa mereka 
bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak akan mengulangi lagi 
segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  Sudah begitu tidak tau malu kah 
kalian?
  


   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Re: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-22 Terurut Topik Naughty Monkey
itu sapa lagi bos?

hahahahaha
  - Original Message - 
  From: G. Genkan 
  To: nonamanis2@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 23, 2008 11:17 AM
  Subject: [nonamanis] The loss of decency



  Saya benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima konsep bahwa 
kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu salah?  Dan kalau sampai 
pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi meneruskan perbuatannya, the 
least decent thing you can do is berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang 
atau bahkan sesuatu diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?



  Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau membagi-bagi 
barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu yang bukan hak atau miliknya. 
 Memang di Indonesia budaya membajak itu sudah sangat kental..  tapi paling 
tidak kita masih harus punya decency untuk berhenti kalau memang pemiliknya 
sudah datang dan meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti 
apa-apa, dan sok merasa  heran koq ada yang ga suka?



  Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti mas Haryo pun, 
konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh sekali.  Kira-kira sekarang 
gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua permasalahan ini?



  Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau bahwa mereka 
bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak akan mengulangi lagi 
segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  Sudah begitu tidak tau malu kah 
kalian?


   

Re: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-22 Terurut Topik nonamaniscom
Yang ada fotonya adalah mereka-mereka yang memang menyebar luaskan 
foto-foto milik kita.  Yang tidak mengganggu kita sih kita juga ga 
kutak kutik.  Tapi sepertinya tetap pada ga ngerti juga.  Yang sudah 
begitu jelas dan nyata di depan mata tetap saja ga bisa lihat.  
Solidaritasnya boleh juga sih, sampai benar salah saja sudah ga 
dipedulikan lagi.  Atau mungkin juga karena sebetulnya memang sama-
sama salah.  Kata orang juga birds of a feather flock together :P

Gold dan silver kan bisa lihat secara lengkap juga fitur tambahannya 
ini mas, bukan cuma sekedar teaser.  Kalau plat members sih 
sebetulnya sudah banyak kelebihannya, karena selama ini memang 
terbukti safe atau tidak bocor, saya juga tidak ragu membebaskan DL. 

Tapii.. liat kan, kompleksitas disini.

Kalau dibiarin apa adanya, juga salah karena sudah terlalu banyak 
yang dicuri sampai pengaruhnya ke member base sudah besar.

Kalau dibuat non DL, juga salah karena member yang ada akan protes.

Kalau dibuat TAMBAHAN non DL, juga salah karena maunya semua tetap DL-
able.

Gimana coba??

Boss nya diajak gabung dan liat aja sekalian mas  ;)



--- In nonamanis2@yahoogroups.com, Erwin Rommel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 si Mas Haryo ini siapa ya? Adminnya forum yg nyebarin materi 
bajakan itu? Diperjelas lagi donk bung G :)
 
 Sekalian komentar dgn fitur tambahan, meskipun jatah gold  
silver tidak dikurangi, fitur ini cuma nge-goda-in alias teaser 
buat kita2x... daripada begitu ya lebih baik dihilangkan saja, 
langsung ke mailbox-nya platinum members (seperti video)
 
 Argumen bahwa ini akan menjadi daya tarik (karena ada yg 'baru' 
meskipun beredar bajakan) kalau buat saya yg akses dari kantoran 
(seperti saya yakin banyak member seperti itu) ya percuma saja karena 
tidak bisa dilihat (mau dimarahin sama boss yang lihat dari belakang? 
hehehe)
 
 Begitu...
 
 G. Genkan [EMAIL PROTECTED] wrote:  Saya 
benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima konsep 
bahwa kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu salah?  Dan 
kalau sampai pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi 
meneruskan perbuatannya, the least decent thing you can do is 
berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan sesuatu 
diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?

   Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau 
membagi-bagi barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu yang 
bukan hak atau miliknya.  Memang di Indonesia budaya membajak itu 
sudah sangat kental..  tapi paling tidak kita masih harus 
punya decency untuk berhenti kalau memang pemiliknya sudah datang 
dan meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti apa-apa, 
dan sok merasa  heran koq ada yang ga suka?

   Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti mas 
Haryo pun, konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh sekali.  
Kira-kira sekarang gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua 
permasalahan ini?

   Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau 
bahwa mereka bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak 
akan mengulangi lagi segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  
Sudah begitu tidak tau malu kah kalian?
   
 
 

 -
 Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.





Re: [nonamanis] The loss of decency

2008-03-22 Terurut Topik nonamaniscom
Kalau ga diajak ngomong dulu atau diminta baik-baik, nanti marah lagi 
kalau tempat mereka ngumpul tau-tau hilang.

Kalau diajak ngomong juga, ga terima dan tetap saja ngotot seolah-
olah mereka ga ngapa-ngapain dan saya yang nyari gara-gara.

Kalau dibiarin sama sekali, yang mereka lakukan sudah melewati batas 
toleransi.

Mau gimana?

Nanti betulan hilang juga pasti ga terima.

Pusing saya sih!

:P



--- In nonamanis2@yahoogroups.com, racundunia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sudah lah boss, kalau orangnya memang geblek, susah di ajak 
ngomong.  
 mendingan focus cari cara utk lindungi properti dikau :)
 
 selamat berjuang, semoga sukses!
 
 On Mar 23, 2008, at 11:17 AM, G. Genkan wrote:
 
 
  Saya benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima  
  konsep bahwa kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu 
salah?   
  Dan kalau sampai pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi  
  meneruskan perbuatannya, the least decent thing you can do is  
  berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan 
sesuatu  
  diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?
 
 
 
  Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau  
  membagi-bagi barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu 
yang  
  bukan hak atau miliknya.  Memang di Indonesia budaya membajak 
itu  
  sudah sangat kental..  tapi paling tidak kita masih harus punya  
  decency untuk berhenti kalau memang pemiliknya sudah datang 
dan  
  meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti apa-apa, 
dan  
  sok merasa  heran koq ada yang ga suka?
 
 
 
  Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti 
mas  
  Haryo pun, konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh 
sekali.   
  Kira-kira sekarang gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua  
  permasalahan ini?
 
 
 
  Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau 
bahwa  
  mereka bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak 
akan  
  mengulangi lagi segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  
Sudah  
  begitu tidak tau malu kah kalian?
 
 
   Haryosabri_02.jpg