Kalau ga diajak ngomong dulu atau diminta baik-baik, nanti marah lagi 
kalau tempat mereka ngumpul tau-tau hilang.

Kalau diajak ngomong juga, ga terima dan tetap saja ngotot seolah-
olah mereka ga ngapa-ngapain dan saya yang nyari gara-gara.

Kalau dibiarin sama sekali, yang mereka lakukan sudah melewati batas 
toleransi.

Mau gimana?

Nanti betulan hilang juga pasti ga terima.

Pusing saya sih!

:P



--- In nonamanis2@yahoogroups.com, racundunia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> sudah lah boss, kalau orangnya memang geblek, susah di ajak 
ngomong.  
> mendingan focus cari cara utk lindungi properti dikau :)
> 
> selamat berjuang, semoga sukses!
> 
> On Mar 23, 2008, at 11:17 AM, G. Genkan wrote:
> 
> >
> > Saya benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima  
> > konsep bahwa kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu 
salah?   
> > Dan kalau sampai pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi  
> > meneruskan perbuatannya, the least decent thing you can do is  
> > berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan 
sesuatu  
> > diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?
> >
> >
> >
> > Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau  
> > membagi-bagi barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu 
yang  
> > bukan hak atau miliknya.  Memang di Indonesia budaya membajak 
itu  
> > sudah sangat kental..  tapi paling tidak kita masih harus punya  
> > "decency" untuk berhenti kalau memang pemiliknya sudah datang 
dan  
> > meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti apa-apa, 
dan  
> > sok merasa  "heran" koq ada yang ga suka?
> >
> >
> >
> > Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti 
mas  
> > Haryo pun, konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh 
sekali.   
> > Kira-kira sekarang gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua  
> > permasalahan ini?
> >
> >
> >
> > Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau 
bahwa  
> > mereka bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak 
akan  
> > mengulangi lagi segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  
Sudah  
> > begitu tidak tau malu kah kalian?
> >
> >
> >  <Haryosabri_02.jpg>
>


Kirim email ke