Yang ada fotonya adalah mereka-mereka yang memang menyebar luaskan 
foto-foto milik kita.  Yang tidak mengganggu kita sih kita juga ga 
kutak kutik.  Tapi sepertinya tetap pada ga ngerti juga.  Yang sudah 
begitu jelas dan nyata di depan mata tetap saja ga bisa lihat.  
Solidaritasnya boleh juga sih, sampai benar salah saja sudah ga 
dipedulikan lagi.  Atau mungkin juga karena sebetulnya memang "sama-
sama salah."  Kata orang juga birds of a feather flock together :P

Gold dan silver kan bisa lihat secara lengkap juga fitur tambahannya 
ini mas, bukan cuma sekedar teaser.  Kalau plat members sih 
sebetulnya sudah banyak kelebihannya, karena selama ini memang 
terbukti safe atau tidak bocor, saya juga tidak ragu membebaskan DL. 

Tapii.. liat kan, kompleksitas disini.

Kalau dibiarin apa adanya, juga salah karena sudah terlalu banyak 
yang dicuri sampai pengaruhnya ke member base sudah besar.

Kalau dibuat non DL, juga salah karena member yang ada akan protes.

Kalau dibuat TAMBAHAN non DL, juga salah karena maunya semua tetap DL-
able.

Gimana coba??

Boss nya diajak gabung dan liat aja sekalian mas  ;)



--- In nonamanis2@yahoogroups.com, Erwin Rommel <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> si "Mas Haryo" ini siapa ya? Adminnya forum yg nyebarin materi 
bajakan itu? Diperjelas lagi donk bung G :)
> 
> Sekalian komentar dgn "fitur tambahan", meskipun jatah gold & 
silver tidak dikurangi, fitur ini cuma "nge-goda-in" alias teaser 
buat kita2x... daripada begitu ya lebih baik dihilangkan saja, 
langsung ke mailbox-nya platinum members (seperti video)
> 
> Argumen bahwa ini akan menjadi daya tarik (karena ada yg 'baru' 
meskipun beredar bajakan) kalau buat saya yg akses dari kantoran 
(seperti saya yakin banyak member seperti itu) ya percuma saja karena 
tidak bisa dilihat (mau dimarahin sama boss yang lihat dari belakang? 
hehehe)
> 
> Begitu...
> 
> "G. Genkan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                              Saya 
benar-benar tidak habis pikir.. begitu sulit kah menerima konsep 
bahwa kalau mengambil milik orang lain tanpa ijin itu salah?  Dan 
kalau sampai pemiliknya tau, dan memintanya untuk tidak lagi 
meneruskan perbuatannya, the least decent thing you can do is 
berhenti?  Atau, konsep bahwa kalau seseorang atau bahkan sesuatu 
diganggu terus-menerus, pasti akan ada reaksi?
>    
>   Begitu pun halnya dalam urusan bajak-membajak.  Membajak atau 
membagi-bagi barang bajakan sama saja dengan mengambil sesuatu yang 
bukan hak atau miliknya.  Memang di Indonesia budaya membajak itu 
sudah sangat kental..  tapi paling tidak kita masih harus 
punya "decency" untuk berhenti kalau memang pemiliknya sudah datang 
dan meminta untuk berhenti.  Bukan ngotot berlaga ga ngerti apa-apa, 
dan sok merasa  "heran" koq ada yang ga suka?
>    
>   Bahkan bagi seorang yang punya kedudukan cukup tinggi seperti mas 
Haryo pun, konsep ini begitu sulit untuk dimengerti.  Aneh sekali.  
Kira-kira sekarang gimana mas, sudah makin jelas ga akar semua 
permasalahan ini?
>    
>   Atau beberapa orang lain lagi, yang juga sudah jelas-jelas tau 
bahwa mereka bersalah.  Dan berpura-pura meminta maaf, berjanji tidak 
akan mengulangi lagi segala.  Ternyata semua hanya sandiwara saja.  
Sudah begitu tidak tau malu kah kalian?
>   
>     
> 
>        
> ---------------------------------
> Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
>


Kirim email ke