Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-07 Terurut Topik ajie palembang
Duh... Lg ngomongin apa she? Makin hari makin aneh nih milis
Sent from my BlackBerry®powered by INDOSAT M2



+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-07 Terurut Topik Ari
Stop2. Jadi Debat kusir

Di negara manapun, ekonom kalah ama politikus


-Original Message-
From: **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com
Date: Sun, 7 Mar 2010 07:48:38 
To: Obrolan Bandarobrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

Udah case closed pak wong cilik...
Soale itu masuk ke ranah politik. Salah jadi bener, bener jadi salah...
Yg penting terbukti apa kagak di mata hukum...

Best Regards
**bLi iNdRa**

==cuan ga cuan yg penting happy==
powered by obrolan-ban...@yahoogroups.com®

-Original Message-
From: Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com
Date: Sun, 7 Mar 2010 17:44:35 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR.
Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya
biarkan saja terus terbakar.

Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut
di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu?

2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com



 Ikut satu,
 Simpel aja:
 Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga
 bisa terbakar kan?
 So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga
 dipademin??

 I'm with u prof




Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-07 Terurut Topik troyan
Yang ane gak habis pikir dengan yang anti bailout, kenapa dikesankan seolah 
olah kalo tidak ada bailout, maka tidak akan ada kerugian. Padahal kalau tidak 
ada bailout akan ada kerugian sekitar 5 T untuk bayar dana nasabah sd 2M. Data 
ini sudah dipublish. Jadi opsi apapun dipilih akan ada dana keluar 
setidak-tidaknya 5T. So apakah selisih 1,7 T itu cukup worthed untuk 
dipersoalkan guna mengatasi indikasi sistemik yang terjadi karena dampak krisis 
global yang terjadi saat itu ? Kalo soal aliran dana bailout, rasanya tidak ada 
yang menolak untuk diselidiki lebih lanjut apakah ada pelanggaran hukumnya 
(termasuk semua partai di DPR dan juga Demokrat). 


 




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bagus Putra Perdana disclosure@... 
wrote:

 gak skak-skak an lah. ko. for everything that's worth. we all come out from
 the vortex live and alive. not all the way unscratched but we do come out
 good and alive. saya sharing aja bahwa saya bersyukur melewati semua ini.
 wajar mungkin ada yang tidak puas dan kecewa sama keputusan century.kalo
 saya sendiri lebih ngerasa berterimakasih, respek dan bersyukur kepada
 mereka2 yang berada di posisi kunci ekonomi dan mengambil kebijakan pada
 saat-saat sulit itu. toh sebenernya mo yang setuju or gak setuju sama
 century. kita semua bisa sama-sama memperbaiki dan membuat segalanya jadi
 lebih baik dan lebih produktif. dengan kontribusi yang lebih nyata dan lebih
 berarti. yg jelas jgn sampe jadinya lupa aja. buat semua yang udah ikut di
 pasar modal dan finansial Indonesia pada saat itu mungkin akan kerasa lebih
 nyata. if we can only be fair and true to our heart. we all glad that its
 over. and we come out stronger after the storm.
 
 
 2010/3/7 kokol...@...
 
 
 
  Giliran BW yang di skak mati ama kang bagus prof...kita tunggu penjelasan
  BW aja..paling hari senin kali yak baru jawab..googling dulu dia..he..he
 
  Sent from my BlackBerry® not powered by Bakrie Group
  --
  *From: * JT jsxtra...@...
  *Date: *Sun, 7 Mar 2010 00:52:10 +0700
  *To: *obrolan-bandar@yahoogroups.com
  *Subject: *RE: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]
 
 
 
   Hehe.., skak mat dari manee ?….., panik tuh si BW…., segala laporan BPK
  dibawa-bawa…, die mau coba-coba giring gua masuk jebakan….., kagak bisa
  boss…, issue awalnya bukan itu…, kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg
  menang jelas OPSI C koq…., apalagi yg mau didebat…….. hehehe….
 
 
 
  yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke
  Partai, sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur
   akumulasi dan distribusi segala…… itu yg gua bantah dan ngga bisa die
  jawab, mangkanya die coba giring gua…….. ya kagak gua ladenin lah…. hehe
 
 
 
  Web : www.JsxTrader.com
 
  Tweet : @JT_jsxtrader
 
 
 
  *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
  obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *dwianto_f...@...
  *Sent:* 07 Maret 2010 0:29
  *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
  *Subject:* Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]
 
 
 
 
 
  Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin
  data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!!
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
   --
 
  *From: *Bwijaya emailkes...@...
 
  *Date: *Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700
 
  *To: *obobrolan-bandar@yahoogroups.com
 
  *Subject: *Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]
 
 
 
 
 
  ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
  , wah ternyata thread nya rame
 
  sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
  aja
 
 
 
  ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
  doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
  fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
  baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
  1 poin aja
 
 
 
  1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
  November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
  bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
  padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
  merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
  BPK loh bukan menurut gue.
 
 
 
  2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
  dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
  pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
  bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
  itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe
 
 
 
  3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
  kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
  bilang pansus century

Re: Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-07 Terurut Topik Dean Earwicker
Kang, kalo boleh di share, gimana kondisi saat ini, apakah para bigshots ini
sudah tidak panik lagi? atau jangan2 udah cuan gede :))

Thanks, kang.


 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure.inc@ 
 gmail.comdisclosure@gmail.com
 



 bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya
 asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
 ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
 laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
 singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko
 moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
 orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
 modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
 Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
 Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
 sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
 untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
 saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
 bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that
 be not severely threatening? !


 Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
 beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
 pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
 Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

  * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh
 (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

 * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary
 (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
 problems.

 saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
 kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
 rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)

 saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
 memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
 kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
 kepada kondisi yang lebih buruk.


 Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.

 saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya,
 TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED
 SHITLESS at the time.


 masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu.

 yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur
 IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan
 kebijakan ekonomi saat itu.

 saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga
 keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been
 worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan
 di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People.


 I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and
 can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the
 end justify the means.

 DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat
 semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2
 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal
 kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and
 they live up to their promise.





Re: Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-07 Terurut Topik Bagus Putra Perdana
Nyengir semua kayanya sekarang om dean, klo lingkungan dp malah ada bbrp org
dp yg suka bengong gara2 terlalu panik pas 2008 dulu jadi nyetok barangnya
gak terlalu banyak. buat yg suka maen Fixed Income malah puyeng nya beda
sekarang puyeng cari placement. terlalu banyak liquidity dengan aset yg
terlalu jual-mahal.

untuk asset management commercial asing tone-nya malah lebih optimis lagi.
mereka bisa bragging sama counterpart pusatnya di europe en amerika yg
performancenya rugi dan outlooknya jelek, sementara unit di indonesia
perform sangat baik.

in a way, kayanya kita semua patut bangga dan bersyukur atas semua ini, But
to take a slightly cautious view., We all agree Another Bubble Is Already In
The Making !.

2010/3/8 Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com



  Kang, kalo boleh di share, gimana kondisi saat ini, apakah para bigshots
 ini sudah tidak panik lagi? atau jangan2 udah cuan gede :))

 Thanks, kang.


   2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure.inc@ 
 gmail.comdisclosure@gmail.com
 



 bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya
 asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
 ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
 laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
 singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level 
 resiko
 moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
 orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
 modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
 Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
 Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
 sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
 untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
 saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
 bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could 
 that
 be not severely threatening? !


 Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
 beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
 pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
 Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

  * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh
 (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

 * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary
 (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
 problems.

 saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
 kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
 rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)

 saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
 memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
 kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
 kepada kondisi yang lebih buruk.


 Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.

 saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun
 resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were
 SCARED SHITLESS at the time.


 masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu.

 yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat
 bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan
 dan kebijakan ekonomi saat itu.

 saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga
 keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been
 worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan
 di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People.


 I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now
 and can keep goin on advancing. that should be the only matter that 
 matters.
 the end justify the means.

 DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat
 semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2
 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal
 kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and
 they live up to their promise.



  




-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
- Richard Feynman


Re: Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-07 Terurut Topik SSTrader-01
O.. oo  :(
Dijelasin lebih rinci lagi Kang ..
Indikator apa yang harus kita perhatikan supaya bisa terhindari dari Bubble
ini ..
Thanks Kang ..

FH


 in a way, kayanya kita semua patut bangga dan bersyukur atas semua ini, But
 to take a slightly cautious view., We all agree Another Bubble Is Already
 In The Making !.







Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bwijaya
ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , 
wah ternyata thread nya rame
sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja

ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , 
gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue 
kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit 
BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 

1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, 
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . 
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran 
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut 
BPK loh bukan menurut gue.

2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan 
dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan 
tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa 
nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni 
karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus 
ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus 
century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke 
lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas 
hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil 
temuan DPR?

masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik 
minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century 
gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan 
terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan 
likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi 
krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa 
kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti 
ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti 
pendapat ente akan berbalik 180deg.

nih ane bantu deh data dan faktanya :

1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat 
perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini 
tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif 
keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal 
sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear 
Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu 
itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada 
perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan 
p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa 
mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya 
tadi.

2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam 
ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%,  NII 
stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional 
wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti 
tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group 
sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan 
negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, 
barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus 
diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi 
sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada 
kepentingan politis sesaat?

3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke 
perbankan nasional karena  ada transaksi interbank, sehingga bila century gak 
bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3 bank yg 
ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp 300 miliar 
. bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp dilikuidasi) ada 43 bank 
yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T jauh lebih besar dari 
century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal kasus indover dengan kasus 
century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir 2008.

4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik, tapi 
DPR waktu itu tidak setuju karena dananya besar , dan akhirnya indover 
dilikuidasi, gak ada tuh sistemik, berarti penilaian pak B salah dong tentang 
masalah sistemik ini hehehe

5. DPR gak setuju indover dibail out karena butuh dana besar yaitu 7 T, tapi 
DPR periode itu setuju untuk bailout century karena DPR dikasih data oleh BI 
(yang 

Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik kangduren
saya ikutan nimbrung, sebenernya krn dah bosan.
pengen cerita century ga dibahas terus
mungkin Mbah akhirnya yg turun tangan :D
tapi sebelumnya..
hasil dari kopas ya?
inget sebetulnya awal tulisan anda ttg dana nasabah yg belum dibayar 
(buktinya?, sebab saudara boss saya tenang2 aja nasabah di century), juga 
aliran dana ke parpol atau boediono dan sri mulyani (sama spt alasan awal 
angket century), tapi akhirnya sama aja anda ga beda sama pansus, muter ke 
mana2.

saya ikutan bahas :
1. persyaratan pasti diubah, ceritanya mau diselamatkan, ingat yg diselamatin 
itu nasabah.
2. PT. AJP seandainya ga nyumbang pun menurut saya dana kampanye demokrat tetap 
ada, hal lainnya PT. AJP nyumbang tidak melanggar ketentuan.
3. dana aliran yg anda sebut TIDAK TERBUKTI mengalir secara ilegal ke parpol

yg saya mau tanya, tanggapan anda, asset century yg di hongkong berpindah 
kepemilikan itu pegimane?
konspirasi?
terakhir, lebih baik anda kalau ga ada bukti dana masuk Boediono dan Sri 
Mulyani atau ke demokrat lebih baik janan lanjutin, buang waktu udah bosan dan 
udah basi udah banyak cerita.
tapi pemindahan aset century di luar negeri itu yg belum banyak dibahas.

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bwijaya emailkes...@... wrote:

 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , 
 wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja
 
 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang 
 , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih 
 gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom 
 audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 
 
 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, 
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . 
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran 
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut 
 BPK loh bukan menurut gue.
 
 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, 
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke 
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak 
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out 
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe
 
 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty 
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang 
 pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan 
 ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang 
 jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah 
 hasil temuan DPR?
 
 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane 
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank 
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar 
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan 
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi 
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak 
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah 
 pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya 
 pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.
 
 nih ane bantu deh data dan faktanya :
 
 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat 
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini 
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif 
 keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal 
 sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi 
 Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy 
 waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik 
 pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu 
 SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... 
 kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan 
 politisnya tadi.
 
 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam 
 ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%,  NII 
 stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan 
 nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak 
 seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran 
 ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil 
 bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit 

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik B_ND
wah bakal rame lagi nih!!:)

2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?

 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 nih ane bantu deh data dan faktanya :

 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
 kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
 psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
 metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
 oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
 tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
 dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
 cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
 karena ada kepentingan politisnya tadi.

 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
 dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
 1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke
 perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu
 datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar
 terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya
 NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja
 perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan
 perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah
 menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century .
 coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat?

 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke
 perbankan nasional karena  ada transaksi interbank, sehingga bila century
 gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3
 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp
 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp
 dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T
 jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal
 kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir
 2008.

 4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik,
 tapi DPR waktu itu tidak setuju karena dananya besar , dan akhirnya indover
 dilikuidasi, gak ada tuh sistemik, berarti penilaian pak B salah dong
 tentang masalah sistemik ini hehehe

 5. DPR gak setuju indover dibail out karena butuh dana besar yaitu 7 T,
 tapi DPR 

RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik JT
Lailahhailallah…., panjang amat bo…… pantes dari tadi gua tunggu
KAGAK NONGOL-NONGOL……. rupanya ente cari bahan dulu ya?  hahaha,.
kemaren lu bilang “gitu aja kok repot”….., sekarang malah ente yg
repot-repot amat sih ?? ……  Ente mau debat ape nulis buku tong ?……..,
qeqeqeqe…

 

Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita
omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ???   kalo yg
ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane
denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak
ada yg baru atu……  dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK,
bahkan terakhir  salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan
Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan
NOTHING !!!

 

Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……,  kalo
Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo
Cuma itu doang, semua orang juga dah tau….  Hehe….

 

Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin…..,
soalnya nunggu respond ente kelamaannn……  ibarat orang tinju, tiap
ronde ente molor dulu, hehe……

 

JT

 

 

Web : www.JsxTrader.com

Tweet : @JT_jsxtrader

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of Bwijaya
Sent: 06 Maret 2010 21:49
To: ob
Subject: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 






ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga ,
wah ternyata thread nya rame

sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
aja

 

ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang
, gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta ,
nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca
belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1
poin aja 

 

1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
BPK loh bukan menurut gue.

 

2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 

3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
gak ngolah hasil temuan DPR?

 

masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 

nih ane bantu deh data dan faktanya :

 

1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
karena ada kepentingan politisnya tadi.

 

2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke
perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu
datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar
terutama

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik lkm jkt
Pak Bwijaya.

Seperti yg bapak ungkapkan di awalnya :
*
orang nasabah bank centurynya sendiri banyak yg belom kebagian dana
bailoutnya kok? jadi kemana dong dana triliunan itu?*

Bisakah bapak ungkapkan data nya

Saya dapat membantu mencairkan , tapi rasanya sudah cair semua.  kecuali yg
beli antaboga.


Salam

Lukman




2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?

 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 nih ane bantu deh data dan faktanya :

 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
 kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
 psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
 metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
 oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
 tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
 dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
 cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
 karena ada kepentingan politisnya tadi.

 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
 dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
 1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke
 perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu
 datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar
 terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya
 NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja
 perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan
 perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah
 menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century .
 coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat?

 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke
 perbankan nasional karena  ada transaksi interbank, sehingga bila century
 gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3
 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp
 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp
 dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T
 jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal
 kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir
 2008.

 4. pak B sebelumnya juga akan membailout 

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Orang Sabar
Boss, Pakai identitas asli dong. Nama Asli siapa, alamat dimana sama
Foto. jadi kalau ada yg nuntut karena memberi informasi yg salah,
ketahuan harus nuntut kemana !
to JT: Jangan dilayanin, nanti ente salah ngomong bisa di SUE
to Mbah: Thread ditutup aja. Misleading Information

On 3/6/10, Bwijaya emailkes...@gmail.com wrote:
 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga ,
 wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang
 , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta ,
 nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca
 belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1
 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?

 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 nih ane bantu deh data dan faktanya :

 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
 kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
 psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
 metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
 oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
 tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
 dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
 cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
 karena ada kepentingan politisnya tadi.

 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
 dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
 1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke
 perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu
 datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar
 terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya
 NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja
 perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan
 perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah
 menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century .
 coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat?

 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke
 perbankan nasional karena  ada transaksi interbank, sehingga bila century
 gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3
 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp
 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp
 dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T
 jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal
 kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir
 2008.

 4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik,
 tapi DPR 

RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik JT
Nah itu die Kang, ini orang udah ngga bisa jawab malah ngalor-ngidul,
melenceng dari issue awal (highlight below) jadi percuma kang dijabanin, yg
die posting itu bukan argument, Cuma copas doang, kalo itu mah tiap hari
juga udah kite denger…., hehehe

 

Kagak salah dah.., si BW ini Obsesi Pansus..., woiii BW, Obsesi sih jadi apa
kek.., jangan jadi angota pansus, tong…., hehe

 

Naik beca ke cipete…, cape d... 

 

Web : www.JsxTrader.com

Tweet : @JT_jsxtrader

 

-Original Message-
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of kangduren
Sent: 06 Maret 2010 22:13
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 

saya ikutan nimbrung, sebenernya krn dah bosan.

pengen cerita century ga dibahas terus

mungkin Mbah akhirnya yg turun tangan :D

tapi sebelumnya..

hasil dari kopas ya?

inget sebetulnya awal tulisan anda ttg dana nasabah yg belum dibayar
(buktinya?, sebab saudara boss saya tenang2 aja nasabah di century), juga
aliran dana ke parpol atau boediono dan sri mulyani (sama spt alasan awal
angket century), tapi akhirnya sama aja anda ga beda sama pansus, muter ke
mana2.

 

saya ikutan bahas :

1. persyaratan pasti diubah, ceritanya mau diselamatkan, ingat yg
diselamatin itu nasabah.

2. PT. AJP seandainya ga nyumbang pun menurut saya dana kampanye demokrat
tetap ada, hal lainnya PT. AJP nyumbang tidak melanggar ketentuan.

3. dana aliran yg anda sebut TIDAK TERBUKTI mengalir secara ilegal ke parpol

 

yg saya mau tanya, tanggapan anda, asset century yg di hongkong berpindah
kepemilikan itu pegimane?

konspirasi?

terakhir, lebih baik anda kalau ga ada bukti dana masuk Boediono dan Sri
Mulyani atau ke demokrat lebih baik janan lanjutin, buang waktu udah bosan
dan udah basi udah banyak cerita.

tapi pemindahan aset century di luar negeri itu yg belum banyak dibahas.

 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bwijaya emailkes...@... wrote:

 

 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
, wah ternyata thread nya rame

 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
aja

 

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
1 poin aja 

 

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
BPK loh bukan menurut gue.

 

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
gak ngolah hasil temuan DPR?

 

 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 

 nih ane bantu deh data dan faktanya :

 

 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
dilikuidasi. ane kira bu SMI

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Dean Earwicker
Jadi baeknya gimana kang?



2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com


Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik abodemen

Bos Bwijaya, ikut komentar yah...  :-)

data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang 
kuat untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan 
itu berita lama pak... hehe


tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau 
tidaknya century kurang matang (/anda menyebutkan perlunya analisa 
kuantitatif bukan kualitatif saja/), dalam hal keilmuan manajemen risiko 
mungkin bapak pernah mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api 
yang ada dieliminasi secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran.
manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk 
preventionnya udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah 
indover, itu kan apinya di luar rumah pak


sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk 
mengkritisi pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia


merdeka!




Bwijaya wrote:



ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk 
keluarga , wah ternyata thread nya rame
sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma 
celaan aja
 
ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu 
doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data 
dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit 
BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah 
BCC :)) ane kasih 1 poin aja
 
1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 
14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR 
positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 
356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, 
... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke 
bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue.
 
2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 
6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana 
kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout 
maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener 
nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena 
kepentingan politis sesaat ? hehehe
 
3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , 
seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, 
jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan 
hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan 
kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal 
sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR?
 
masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, 
ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa 
kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena 
bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank 
besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh 
masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? 
coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan 
membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak 
bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti 
pendapat ente akan berbalik 180deg.
 
nih ane bantu deh data dan faktanya :
 
1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan 
membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) 
tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak 
dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif 
aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif 
misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, 
diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di 
media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada 
perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu 
SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make 
aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada 
kepentingan politisnya tadi.
 
2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank 
diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan 
nasional cuma 1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang 
berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat 
itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak 
peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group 
sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil 
bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan 
langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan 
perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba 
diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil 
bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan 
politis sesaat?
 
3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas 
ke perbankan nasional karena  ada 

Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik kangduren
keknya c mending ganti fokus dulu, kite dah sampein poin2 nya, kalo Bwijaya 
memang ada bukti yg silahkan diposting lagi.
urusan century dagangan sepi, hampir 2 bulan belon 'gajian' di bursa nih :D

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, JT jsxtra...@... wrote:

 Nah itu die Kang, ini orang udah ngga bisa jawab malah ngalor-ngidul,
 melenceng dari issue awal (highlight below) jadi percuma kang dijabanin, yg
 die posting itu bukan argument, Cuma copas doang, kalo itu mah tiap hari
 juga udah kite denger…., hehehe
 
  
 
 Kagak salah dah.., si BW ini Obsesi Pansus..., woiii BW, Obsesi sih jadi apa
 kek.., jangan jadi angota pansus, tong…., hehe
 
  
 
 Naik beca ke cipete…, cape d... 
 
  
 
 Web : www.JsxTrader.com
 
 Tweet : @JT_jsxtrader
 
  
 
 -Original Message-
 From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
 On Behalf Of kangduren
 Sent: 06 Maret 2010 22:13
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]
 
  
 
 saya ikutan nimbrung, sebenernya krn dah bosan.
 
 pengen cerita century ga dibahas terus
 
 mungkin Mbah akhirnya yg turun tangan :D
 
 tapi sebelumnya..
 
 hasil dari kopas ya?
 
 inget sebetulnya awal tulisan anda ttg dana nasabah yg belum dibayar
 (buktinya?, sebab saudara boss saya tenang2 aja nasabah di century), juga
 aliran dana ke parpol atau boediono dan sri mulyani (sama spt alasan awal
 angket century), tapi akhirnya sama aja anda ga beda sama pansus, muter ke
 mana2.
 
  
 
 saya ikutan bahas :
 
 1. persyaratan pasti diubah, ceritanya mau diselamatkan, ingat yg
 diselamatin itu nasabah.
 
 2. PT. AJP seandainya ga nyumbang pun menurut saya dana kampanye demokrat
 tetap ada, hal lainnya PT. AJP nyumbang tidak melanggar ketentuan.
 
 3. dana aliran yg anda sebut TIDAK TERBUKTI mengalir secara ilegal ke parpol
 
  
 
 yg saya mau tanya, tanggapan anda, asset century yg di hongkong berpindah
 kepemilikan itu pegimane?
 
 konspirasi?
 
 terakhir, lebih baik anda kalau ga ada bukti dana masuk Boediono dan Sri
 Mulyani atau ke demokrat lebih baik janan lanjutin, buang waktu udah bosan
 dan udah basi udah banyak cerita.
 
 tapi pemindahan aset century di luar negeri itu yg belum banyak dibahas.
 
  
 
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bwijaya emailkesatu@ wrote:
 
  
 
  ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame
 
  sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja
 
  
 
  ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja 
 
  
 
  1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.
 
  
 
  2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe
 
  
 
  3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?
 
  
 
  masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.
 
  
 
  nih ane bantu deh data dan faktanya :
 
  
 
  1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan

Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bwijaya
tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang

1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa 
ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu 
kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan dan 
sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh ditelusuri emang 
malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener aja... udah gue kasih 
analogi di email pertama gak ngerti juga

2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama bukan 
masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana mah tugas 
utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi gak nothing 
lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap penyelewengan itu harus 
dikritisi supaya tidak jadi diktator

dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh argumen 
dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio perbankan dst, 
dan belom ada yg  counter masalah ini...
nah kirain ente  bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue udah 
beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah bukan 
diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas data, gue 
udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p B dan bu SMI 
yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data kuantitatif, beliau cuma 
counter dengan cara kualitatif yaitu efek psikologis,  nah kirain ente yang 
biasa kerja dengan fakta dan data kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya 
jawabannya bukan counter argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan 
diskusi ini kalo jawabnnya cuma gitu mah tong

btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu ma 
keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah, gue 
tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau 
nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup

=
 

Gini yeee., ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh., kemaren yg kita 
omongin Cuma satu., APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ???   kalo yg ente 
sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger 
dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru 
atu..  dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir  
salah satu pentolan/inisiator pansus bilang,  Hasil temuan Pansus 
Mengkonfirmasi temuan BPK.., artinya apa?., artinya pansus menemukan NOTHING 
!!!

Sdh lah tong.., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini..,  kalo Cuma 
ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu'in lu seharian., kalo Cuma itu 
doang, semua orang juga dah tau..  Hehe..

Ok lah tong.., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin..., 
soalnya nunggu respond ente kelamaannn..  ibarat orang tinju, tiap 
ronde ente molor dulu, hehe..


JT
=



ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , 
wah ternyata thread nya rame
sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja

ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , 
gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue 
kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit 
BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 

1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, 
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . 
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran 
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut 
BPK loh bukan menurut gue.

2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan 
dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan 
tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa 
nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni 
karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus 
ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus 
century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke 
lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas 
hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil 
temuan DPR?

masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik 
minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century 
gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan 
terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan 
likuiditas, 

Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Herry Panatta
wah jgn ditutup dulu neh bos, kita tanya para obers setuju tidak kalo ditutup 
diskusinya... soale RIM nya lagi maintenance.. jadi yg bukanya pake bb belum 
pada tau ... hehehe..
 
 
[herry]





Dari: Bwijaya emailkes...@gmail.com
Kepada: ob obrolan-bandar@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 6 Maret, 2010 22:58:50
Judul: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

  
tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang
 
1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa 
ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu 
kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan dan 
sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh ditelusuri emang 
malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener aja... udah gue kasih 
analogi di email pertama gak ngerti juga
 
2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama bukan 
masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana mah tugas 
utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi gak nothing 
lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap penyelewengan itu harus 
dikritisi supaya tidak jadi diktator
 
dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh argumen 
dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio perbankan dst, 
dan belom ada yg  counter masalah ini...
nah kirain ente  bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue udah 
beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah bukan 
diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas data, gue 
udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p B dan bu SMI 
yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data kuantitatif, beliau cuma 
counter dengan cara kualitatif yaitu efek psikologis,  nah kirain ente yang 
biasa kerja dengan fakta dan data kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya 
jawabannya bukan counter argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan 
diskusi ini kalo jawabnnya cuma gitu mah tong
 
btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu ma 
keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah, gue 
tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau 
nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup
 
 =

 
Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita 
omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ???   kalo yg ente 
sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger 
dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru 
atu……  dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir  
salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan Pansus 
Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan NOTHING 
!!!
 
Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……,  kalo Cuma 
ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo Cuma itu 
doang, semua orang juga dah tau….  Hehe….
 
Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin….., 
soalnya nunggu respond ente kelamaannn……  ibarat orang tinju, tiap 
ronde ente molor dulu, hehe……
 
 
JT
=
 
 
 
ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , 
wah ternyata thread nya rame
sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja
 
ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , 
gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue 
kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit 
BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 
 
1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, 
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000. 000 . 
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran 
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut 
BPK loh bukan menurut gue.
 
2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan 
dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan 
tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa 
nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni 
karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe
 
3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus 
ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus 
century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke 
lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Armando Anthony
Pak Bwijaya,

Lebih baik anda bantu Pak Lukman memberikan data dana nasabah Century yg belum 
dikembalikan Bank Mutiara (negara) aja mumpung beliau sudah bersedia membantu, 
japri juga mungkin gak apa, daripada balas membalas thread e-mail yg sebetulnya 
saya yakin masing2 dari warga OB sudah punya sikap dan pandangan 
sendiri-sendiri mengenai kasus Century ini.  

salam






From: lkm jkt lkm...@gmail.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sat, March 6, 2010 10:32:04 PM
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

  
Pak Bwijaya.

Seperti yg bapak ungkapkan di awalnya :

orang nasabah bank centurynya sendiri banyak yg 
belom kebagian dana bailoutnya kok? jadi kemana dong dana triliunan 
itu?

Bisakah bapak ungkapkan data nya 

Saya dapat membantu mencairkan , tapi rasanya sudah cair semua.  kecuali yg 
beli antaboga.


Salam

Lukman





2010/3/6 Bwijaya emailkesatu@ gmail.com





















ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend 
biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame
sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak 
ada argumen cuma celaan aja
 
ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata 
isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya 
ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada 
tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca 
belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane 
kasih 1 poin aja 
 
1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI 
pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah 
ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu 
mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000. 000 . padahal saat itu CAR 
bank 
century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan 
memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut 
gue.
 
2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. 
AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk 
dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka 
PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan 
bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? 
hehehe
 
3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran 
dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan 
dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan 
hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, 
kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum 
berani gak ngolah hasil temuan DPR?
 
masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah 
sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih 
data 
bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena 
bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar 
akan 
kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan 
terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada 
gak 
bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah 
pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya 
pasti 
pendapat ente akan berbalik 180deg.
 
nih ane bantu deh data dan faktanya 
:
 
1. ibu SMI dan pak B bilang 
kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan 
perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan 
argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , 
tapi 
cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur 
secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, 
diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media 
nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonom ian 
nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah 
metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena 
kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya 
tadi.
 
2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua 
CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL 
perbankan 
nasional cuma 1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang 
berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu 
stabil 
kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan 
besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet 
akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger 
sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan 
aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya 
tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil 
bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis 
sesaat?
 
3. menurut mereka kalau

RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik ghazian
Ikut komentar juga, 

 

Saya setuju dengan analisi manajemen resiko anda bung Abodemen, dan juga
saya setuju dengan SEMANGAT BWIJAYA. Dan saya kira semangat itu telah
terpuaskan dengan keputusan politik yang diambil DPR dengan memilih opsi C,
betul?.

 

Saya rasa kita tidak perlu diskusi mundur lagi, yang harus kita khawatirkan
bersama dan menjadi point diskusi adalah APAKAH OPSI C akan berujung pada
instabilitas politik? Apakah partai demokrat dan kepresidenan punya langkah
antisipasi? Apakah akan ada inisiator konsolidasi dalam century gate ini?

 

Kemarin nonton tv lagi: ada running text, SBY minta masalah LC bodong
century, agar diproses secara hukum demi keadilan, ….bakal DENDAM TAK
SUDAHKAH?

 

GJ

 

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of abodemen
Sent: Saturday, March 06, 2010 10:52 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 

  

Bos Bwijaya, ikut komentar yah... :-) 

data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang kuat
untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan itu berita
lama pak... hehe

tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau tidaknya
century kurang matang (anda menyebutkan perlunya analisa kuantitatif bukan
kualitatif saja), dalam hal keilmuan manajemen risiko mungkin bapak pernah
mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api yang ada dieliminasi
secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran.
manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk preventionnya
udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah indover, itu kan
apinya di luar rumah pak

sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk mengkritisi
pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia

merdeka!




Bwijaya wrote: 

ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga ,
wah ternyata thread nya rame

sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
aja

 

ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang
, gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta ,
nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca
belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1
poin aja 

 

1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
BPK loh bukan menurut gue.

 

2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 

3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
gak ngolah hasil temuan DPR?

 

masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 

nih ane bantu deh data dan faktanya :

 

1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
karena ada kepentingan politisnya tadi

RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik JT
Nah ini yg bener nih…, mestinya itu yg kita coba diskusikan (highlighted
dibawah), akur pak…., itu yg mesti diomongin, karena akan  berdampak
langsung ke bursa kita……. Jangan malah balik kebelakang dan ngarang-ngarang
ada dana yg ngalir ke partai….,  itu BASI dan  itu jelas-jelas ngga kebukti
kok…, si BW dimintaain bukti dugaan aliran dana tsb eh malah ngoceh ke
“thema-thema” lainnya….. hehe

 

 

Web : www.JsxTrader.com

Tweet : @JT_jsxtrader

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of ghazian
Sent: 06 Maret 2010 23:36
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: RE: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 






Ikut komentar juga, 

 

Saya setuju dengan analisi manajemen resiko anda bung Abodemen, dan juga
saya setuju dengan SEMANGAT BWIJAYA. Dan saya kira semangat itu telah
terpuaskan dengan keputusan politik yang diambil DPR dengan memilih opsi C,
betul?.

 

Saya rasa kita tidak perlu diskusi mundur lagi, yang harus kita khawatirkan
bersama dan menjadi point diskusi adalah APAKAH OPSI C akan berujung pada
instabilitas politik? Apakah partai demokrat dan kepresidenan punya langkah
antisipasi? Apakah akan ada inisiator konsolidasi dalam century gate ini?

 

Kemarin nonton tv lagi: ada running text, SBY minta masalah LC bodong
century, agar diproses secara hukum demi keadilan, ….bakal DENDAM TAK
SUDAHKAH?

 

GJ

 

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of abodemen
Sent: Saturday, March 06, 2010 10:52 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 

  

Bos Bwijaya, ikut komentar yah... :-) 

data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang kuat
untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan itu berita
lama pak... hehe

tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau tidaknya
century kurang matang (anda menyebutkan perlunya analisa kuantitatif bukan
kualitatif saja), dalam hal keilmuan manajemen risiko mungkin bapak pernah
mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api yang ada dieliminasi
secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran.
manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk preventionnya
udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah indover, itu kan
apinya di luar rumah pak

sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk mengkritisi
pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia

merdeka!




Bwijaya wrote: 

ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga ,
wah ternyata thread nya rame

sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
aja

 

ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang
, gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta ,
nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca
belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1
poin aja 

 

1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
BPK loh bukan menurut gue.

 

2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 

3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
gak ngolah hasil temuan DPR?

 

masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 

nih ane bantu deh data dan faktanya :

 

1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
perbankan nasional

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bagus Putra Perdana
bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli
gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko
moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
bangkrut saat itu.

Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

 * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi
mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

* Percayakan bahwa T




2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?

 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 nih ane bantu deh data dan faktanya :

 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
 kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
 psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
 metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
 oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
 tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
 dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
 cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
 karena ada kepentingan politisnya tadi.

 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
 dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
 1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke
 perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu
 datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar
 terutama penyaluran 

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bagus Putra Perdana
bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli
gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko
moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that
be not severely threatening?!

Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

 * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi
mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

* Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY
MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
problems.

saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)

saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
kepada kondisi yang lebih buruk.


Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.

saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya,
TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED
SHITLESS at the time.


masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu.

yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur
IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan
kebijakan ekonomi saat itu.

saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga
keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been
worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan
di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People.


I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and
can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the
end justify the means.

DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat
semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2
genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal
kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and
they live up to their promise.






2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal 

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bagus Putra Perdana
Baeknya kita maju lah. Bersyukur, sudah melewati semua ini dengan baik. coba
aja diinget2 mengkeretnya kita semua saat itu. saya sendiri bersyukur kita
semua bisa melewati kondisi saat itu. iya saya setuju 6.7 T diusut kalo
banyak kejanggalan. tapi coba kita melihat segala sesuatunya secara objektif
dan tidak tendensius.

jangan lupa, sedikit banyak kita bener2 harus bersyukur kita bisa melewati
semua ini dan bisa maju lebih baik lagi (harusnya) saat ini.

2010/3/6 Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com



 Jadi baeknya gimana kang?




 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com

  




-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
- Richard Feynman


RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik JT
Hehe.., skak mat dari manee ?….., panik tuh si BW…., segala laporan BPK
dibawa-bawa…, die mau coba-coba giring gua masuk jebakan….., kagak bisa
boss…, issue awalnya bukan itu…, kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg
menang jelas OPSI C koq…., apalagi yg mau didebat…….. hehehe….

 

yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke Partai,
sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur  akumulasi
dan distribusi segala…… itu yg gua bantah dan ngga bisa die jawab, mangkanya
die coba giring gua…….. ya kagak gua ladenin lah…. hehe

 

Web : www.JsxTrader.com

Tweet : @JT_jsxtrader

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of dwianto_f...@yahoo.com
Sent: 07 Maret 2010 0:29
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 



Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin
data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!! 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  _  

From: Bwijaya emailkes...@gmail.com 

Date: Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700

To: obobrolan-bandar@yahoogroups.com

Subject: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 

  

ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga ,
wah ternyata thread nya rame

sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
aja

 

ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang
, gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta ,
nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca
belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1
poin aja 

 

1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
BPK loh bukan menurut gue.

 

2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 

3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
gak ngolah hasil temuan DPR?

 

masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.

 

nih ane bantu deh data dan faktanya :

 

1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
karena ada kepentingan politisnya tadi.

 

2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
1,4%,  NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke
perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu
datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar
terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya
NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja
perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan
perbankan baru

RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik JT
Akur Kang...,  masih seger dalam ingatan kondisinya waktu itu kayak apa
, seharusnya kita semua BERSYUKUR.., bukan malah nyari-nyari cela kebijakan
tsb.

 

Web : www.JsxTrader.com

Tweet : @JT_jsxtrader

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of Bagus Putra Perdana
Sent: 07 Maret 2010 0:32
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 



Baeknya kita maju lah. Bersyukur, sudah melewati semua ini dengan baik. coba
aja diinget2 mengkeretnya kita semua saat itu. saya sendiri bersyukur kita
semua bisa melewati kondisi saat itu. iya saya setuju 6.7 T diusut kalo
banyak kejanggalan. tapi coba kita melihat segala sesuatunya secara objektif
dan tidak tendensius.

jangan lupa, sedikit banyak kita bener2 harus bersyukur kita bisa melewati
semua ini dan bisa maju lebih baik lagi (harusnya) saat ini.

2010/3/6 Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com

  

Jadi baeknya gimana kang?






2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com

 




-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific truth.
- Richard Feynman







Tidak ada virus ditemukan dalam pesan masuk.
Diperiksa oleh AVG - www.avg.com
Versi: 9.0.733 / Basis Data Virus: 271.1.1/2725 - Tanggal Rilis: 03/06/10
14:39:00



Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik jkunci
Ini mah pelem 21 tahun ke atas, tengah malam baru mulai... 
anak ingusan udah pada tidur semua wwkwkwkwk... pelem parno...!
Soimuk ah


Salam,


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, kokol...@... wrote:

 Giliran BW yang di skak mati ama kang bagus prof...kita tunggu penjelasan BW 
 aja..paling hari senin kali yak baru jawab..googling dulu dia..he..he
 
 Sent from my BlackBerry® not powered by Bakrie Group
 
 -Original Message-
 From: JT jsxtra...@...
 Date: Sun, 7 Mar 2010 00:52:10 
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: RE: Last Round  Re: masih berani?  RE: [ob]
 
 Hehe.., skak mat dari manee ?….., panik tuh si BW…., segala laporan BPK
 dibawa-bawa…, die mau coba-coba giring gua masuk jebakan….., kagak bisa
 boss…, issue awalnya bukan itu…, kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg
 menang jelas OPSI C koq…., apalagi yg mau didebat…….. hehehe….
 
  
 
 yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke Partai,
 sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur  akumulasi
 dan distribusi segala…… itu yg gua bantah dan ngga bisa die jawab, mangkanya
 die coba giring gua…….. ya kagak gua ladenin lah…. hehe
 
  
 
 Web : www.JsxTrader.com
 
 Tweet : @JT_jsxtrader
 
  
 
 From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
 On Behalf Of dwianto_f...@...
 Sent: 07 Maret 2010 0:29
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]
 
  
 
 
 
 Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin
 data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!! 
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 _  
 
 From: Bwijaya emailkes...@... 
 
 Date: Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700
 
 To: obobrolan-bandar@yahoogroups.com
 
 Subject: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]
 
  
 
   
 
 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga ,
 wah ternyata thread nya rame
 
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja
 
  
 
 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang
 , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta ,
 nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca
 belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1
 poin aja 
 
  
 
 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.
 
  
 
 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe
 
  
 
 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?
 
  
 
 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.
 
  
 
 nih ane bantu deh data dan faktanya :
 
  
 
 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
 kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
 psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
 metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
 oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
 tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
 dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
 cuma gakmau make

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bagus Putra Perdana
gak skak-skak an lah. ko. for everything that's worth. we all come out from
the vortex live and alive. not all the way unscratched but we do come out
good and alive. saya sharing aja bahwa saya bersyukur melewati semua ini.
wajar mungkin ada yang tidak puas dan kecewa sama keputusan century.kalo
saya sendiri lebih ngerasa berterimakasih, respek dan bersyukur kepada
mereka2 yang berada di posisi kunci ekonomi dan mengambil kebijakan pada
saat-saat sulit itu. toh sebenernya mo yang setuju or gak setuju sama
century. kita semua bisa sama-sama memperbaiki dan membuat segalanya jadi
lebih baik dan lebih produktif. dengan kontribusi yang lebih nyata dan lebih
berarti. yg jelas jgn sampe jadinya lupa aja. buat semua yang udah ikut di
pasar modal dan finansial Indonesia pada saat itu mungkin akan kerasa lebih
nyata. if we can only be fair and true to our heart. we all glad that its
over. and we come out stronger after the storm.


2010/3/7 kokol...@yahoo.co.id



 Giliran BW yang di skak mati ama kang bagus prof...kita tunggu penjelasan
 BW aja..paling hari senin kali yak baru jawab..googling dulu dia..he..he

 Sent from my BlackBerry® not powered by Bakrie Group
 --
 *From: * JT jsxtra...@yahoo.com
 *Date: *Sun, 7 Mar 2010 00:52:10 +0700
 *To: *obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject: *RE: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]



  Hehe.., skak mat dari manee ?….., panik tuh si BW…., segala laporan BPK
 dibawa-bawa…, die mau coba-coba giring gua masuk jebakan….., kagak bisa
 boss…, issue awalnya bukan itu…, kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg
 menang jelas OPSI C koq…., apalagi yg mau didebat…….. hehehe….



 yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke
 Partai, sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur
  akumulasi dan distribusi segala…… itu yg gua bantah dan ngga bisa die
 jawab, mangkanya die coba giring gua…….. ya kagak gua ladenin lah…. hehe



 Web : www.JsxTrader.com

 Tweet : @JT_jsxtrader



 *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
 obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *dwianto_f...@yahoo.com
 *Sent:* 07 Maret 2010 0:29
 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]





 Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin
 data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!!

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  --

 *From: *Bwijaya emailkes...@gmail.com

 *Date: *Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700

 *To: *obobrolan-bandar@yahoogroups.com

 *Subject: *Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]





 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame

 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja



 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja



 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.



 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe



 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?



 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Win
cool down!!!
kita trading aja, urusan ini bukan urusan kita, mending kalo ada waktu luang
kita ngupi aja




2010/3/6 JT jsxtra...@yahoo.com



  Lailahhailallah…., panjang amat bo…… pantes dari tadi gua tunggu
 KAGAK NONGOL-NONGOL……. rupanya ente cari bahan dulu ya?  hahaha,.
 kemaren lu bilang “gitu aja kok repot”….., sekarang malah ente yg
 repot-repot amat sih ?? ……  Ente mau debat ape nulis buku tong ?……..,
 qeqeqeqe…



 Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita
 omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ???   kalo yg
 ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane
 denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak
 ada yg baru atu……  dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK,
 bahkan terakhir  salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan
 Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan
 NOTHING !!!



 Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……,  kalo
 Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo
 Cuma itu doang, semua orang juga dah tau….  Hehe….



 Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males
 nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn……  ibarat orang
 tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe……



 JT





 Web : www.JsxTrader.com

 Tweet : @JT_jsxtrader



 *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
 obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Bwijaya
 *Sent:* 06 Maret 2010 21:49
 *To:* ob
 *Subject:* Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]






  ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk
 keluarga , wah ternyata thread nya rame

 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja



 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja



 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.



 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe



 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?



 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar
 akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan
 likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi
 krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak
 bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)?
 ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente
 punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg.



 nih ane bantu deh data dan faktanya :



 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat
 perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini
 tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara
 kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek
 psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan
 metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan
 oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada
 tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century
 dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini
 cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi
 karena ada kepentingan politisnya tadi.



 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia
 dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma
 1,4%,  NII

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bangbang K W
Sepuluh jempol untuk BWijaya.  Salut dah

2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang

 1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa
 ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu
 kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan
 dan sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh
 ditelusuri emang malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener
 aja... udah gue kasih analogi di email pertama gak ngerti juga

 2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama
 bukan masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana
 mah tugas utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi
 gak nothing lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap
 penyelewengan itu harus dikritisi supaya tidak jadi diktator

 dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh
 argumen dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio
 perbankan dst, dan belom ada yg  counter masalah ini...
 nah kirain ente  bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue
 udah beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah
 bukan diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas
 data, gue udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p
 B dan bu SMI yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data
 kuantitatif, beliau cuma counter dengan cara kualitatif yaitu efek
 psikologis,  nah kirain ente yang biasa kerja dengan fakta dan data
 kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya jawabannya bukan counter
 argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan diskusi ini kalo
 jawabnnya cuma gitu mah tong

 btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu
 ma keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah,
 gue tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau
 nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup

 =


 Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita
 omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ???   kalo yg
 ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane
 denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak
 ada yg baru atu……  dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK,
 bahkan terakhir  salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan
 Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan
 NOTHING !!!

 Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……,  kalo
 Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo
 Cuma itu doang, semua orang juga dah tau….  Hehe….

 Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males
 nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn……  ibarat orang
 tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe……


 JT
 =



  ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk
 keluarga , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu
 aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani
 gak ngolah hasil temuan DPR?

 masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane
 balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank
 century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, 

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Bangbang K W
Pak Bagus, ini pendapat saya pribadi yah

Saya sama sekali gak merasa panik atau akan ada kondisi rush dan sistemik
pada saat itu meskipun Century ditutup. Kenapa karena untuk nasabah kecil
sampai 2M sudah dijamin pemerintah, dan itu sudah mencakup 99% rakyat
indonesia. Jadi jels sekali gak akan ada rush kalau Century ditutup.


Yang panik itu nasabah pasar saham dan juga nasabah bank yg kakap, dan ini
semua menurut saya pribadi karena kesalahan kebijakan BI lainnya, seperti
malah menaikkan BI rate pada saat bursa perlu ditolong, itu kan ibarat sudah
jatuh ketimpa tangga, nasabah pasar saham jadi panik karena merasa
ditinggalkan, apalagi malah nerbitkan SUN dengan yield sampai 19%, apa gak
gila tuh BI? Malah bikin orang panik saja maka pendapat saya pribadi,
copot saja tuh pejabat-2 BI karena gak becus nangani krisis. Satu-2nya
kebijakan yg bagus dari pemerintah ya adanya penjaminan sampai 2M itu.

Salam dan salut untuk BWijaya.

2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure@gmail.com



 bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya
 asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
 ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
 laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
 singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko
 moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
 orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
 modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
 Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
 Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
 sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
 untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
 saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
 bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that
 be not severely threatening?!


 Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
 beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
 pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
 Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

  * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh
 (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

 * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY
 MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
 problems.

 saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
 kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
 rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)

 saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
 memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
 kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
 kepada kondisi yang lebih buruk.


 Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.

 saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya,
 TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED
 SHITLESS at the time.


 masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu.

 yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur
 IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan
 kebijakan ekonomi saat itu.

 saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga
 keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been
 worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan
 di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People.


 I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and
 can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the
 end justify the means.

 DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat
 semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2
 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal
 kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and
 they live up to their promise.






 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga
 , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK,
 udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane
 kasih 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada 

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik vino
Setuju dgn pak ND, jumlah nasabah dgn dana  2M sangat banyak, tp
tidak dengan jumlah dana yang ditempatkan. Akumulasi dana dr ratusan
nasabah kecil mgkn hanya setara beberapa nasabah kakap (case century
untuk yg cabang surabaya, 95% dr total  dana pihak ketiga, hanya
dimiliki oleh 1 orang)
50 orang nasabah spt saya dan pak Bambang (dana 2M) serentak narik
dana-nya tidak  akan memberikan efek yg berarti, lain halnya jika yg
menarik dana-nya  5 perusahaan ato perorangan kakap yg dana-nya
puluhan-ratusan M...

Pak Bambang mgkn gak panik karna berpikir lha wong dijamin aja kok,
ngapain bingung... Kalo seandainya bank tempat saya placement dana
dinyatakan collapse dan 1-2 hari kemudian dana saya diganti, ya saya
jg tdk akan panik, lha kalo harus berurusan dulu ama yg ribet2,
kemudian di proses yg lama2, apa bisa tenang dan gak panik? Yg ada
bisa rusuh lagi :)

Spt kata kang Bagus dan prof JT, bersyukur aja-lah, toh kita masih
bisa dagang... :)


On 3/7/10, ND nyariduit...@gmail.com wrote:
 Yang 99 % jumlah nasabah boss.. Bukan jumlah dana.. Kalo dana  2 M sangat
 besar, 40-50 % dari total dana.. Nah kalo ini yang panik, gimana nggak
 colaps, mana ada duit segede itu jika rush..
 Tolong diditambahkan data real jika ada yang punya, berapa total dana
 kelolaan dana perbankan, berapa besar  2 M dan berapa yang  2M.

 Pernyataan 99% dari JK menurut saya juga bisa missleading.


 Salam,

 ND
 Powered by NDBerry®

 -Original Message-
 From: Bangbang K W bangbang...@gmail.com
 Date: Sun, 7 Mar 2010 04:18:00
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

 Pak Bagus, ini pendapat saya pribadi yah

 Saya sama sekali gak merasa panik atau akan ada kondisi rush dan sistemik
 pada saat itu meskipun Century ditutup. Kenapa karena untuk nasabah kecil
 sampai 2M sudah dijamin pemerintah, dan itu sudah mencakup 99% rakyat
 indonesia. Jadi jels sekali gak akan ada rush kalau Century
 ditutup.


 Yang panik itu nasabah pasar saham dan juga nasabah bank yg kakap, dan ini
 semua menurut saya pribadi karena kesalahan kebijakan BI lainnya, seperti
 malah menaikkan BI rate pada saat bursa perlu ditolong, itu kan ibarat
 sudah
 jatuh ketimpa tangga, nasabah pasar saham jadi panik karena merasa
 ditinggalkan, apalagi malah nerbitkan SUN dengan yield sampai 19%, apa gak
 gila tuh BI? Malah bikin orang panik saja maka pendapat saya pribadi,
 copot saja tuh pejabat-2 BI karena gak becus nangani krisis. Satu-2nya
 kebijakan yg bagus dari pemerintah ya adanya penjaminan sampai 2M itu.

 Salam dan salut untuk BWijaya.

 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure@gmail.com



 bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya
 asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju.
 saya
 ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
 laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
 singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level
 resiko
 moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
 orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
 modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
 Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
 Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
 sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
 untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
 saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
 bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could
 that
 be not severely threatening?!


 Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
 beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
 pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
 Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

  * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh
 (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

 * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary
 (ANY
 MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
 problems.

 saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
 kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
 rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)

 saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
 memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
 kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
 kepada kondisi yang lebih buruk.


 Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.

 saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya,
 TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED
 SHITLESS at the time

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Tiger Roar
Wow...cerita yang sangat bagus dari pak Bagus

Jadi lebih terbuka tentang apa yang terjadi saat itu.

Saya sih tidak tahu arti kata Sistemik yang dimaksud pemerintah/DPR itu
bagaimana.

Tapi yang saya lihat waktu itu. (Sep-Jan 2009)
- Banyak nasabah pada takut taruh uang di bank kecil.. termasuk saya
sendiri.
- Tanya kepada diri sendiri.. pada periode itu.. apa berani taruh duit di
securitas ?

Kembali ke masalah century.
Saya lihat sih keputusan sudah benar lah... mau diapaain kalau bank kecil
kena rush. Salah satu bank kecil dengan NPL 0.1% aja waktu itu bisa kasih
nasabah bunga sampai 15% karena kesulitan likuiditas.

Nah soal implementasi mungkin ada yang gak beres.. wajarlah.. bank-nya dari
dulu gak beres.. pengawasannya gak beres.. bagaimana berharap pelaksanaan
mau beres ?
Kalau mau usut mustinya sih kenapa pelaksanaan sampai cawut mawut seperti
itu.. dalam hal ini periksa direksi Century pada saat periode tersebut.

Tiger

 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure@gmail.com



 bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya
 asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
 ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
 laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
 singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko
 moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
 orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
 modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
 Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
 Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
 sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
 untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
 saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
 bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that
 be not severely threatening?!


 Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
 beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
 pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
 Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;

  * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh
 (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )

 * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary
 (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
 problems.

 saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
 kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
 rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)

 saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
 memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
 kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
 kepada kondisi yang lebih buruk.


 Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.

 saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya,
 TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED
 SHITLESS at the time.


 masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu.

 yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur
 IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan
 kebijakan ekonomi saat itu.

 saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga
 keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been
 worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan
 di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People.


 I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and
 can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the
 end justify the means.

 DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat
 semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2
 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal
 kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and
 they live up to their promise.










Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik abigaildewi
Jarinya JEMPOL semua ya pak. ANDA punya kelainan ?
Samakah dgn kelainan di bibir anda ?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bangbang K W bangbang...@gmail.com
Date: Sun, 7 Mar 2010 03:51:44 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

Sepuluh jempol untuk BWijaya.  Salut dah

2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com



 tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang

 1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa
 ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu
 kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan
 dan sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh
 ditelusuri emang malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener
 aja... udah gue kasih analogi di email pertama gak ngerti juga

 2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama
 bukan masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana
 mah tugas utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi
 gak nothing lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap
 penyelewengan itu harus dikritisi supaya tidak jadi diktator

 dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh
 argumen dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio
 perbankan dst, dan belom ada yg  counter masalah ini...
 nah kirain ente  bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue
 udah beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah
 bukan diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas
 data, gue udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p
 B dan bu SMI yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data
 kuantitatif, beliau cuma counter dengan cara kualitatif yaitu efek
 psikologis,  nah kirain ente yang biasa kerja dengan fakta dan data
 kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya jawabannya bukan counter
 argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan diskusi ini kalo
 jawabnnya cuma gitu mah tong

 btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu
 ma keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah,
 gue tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau
 nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup

 =


 Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita
 omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ???   kalo yg
 ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane
 denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak
 ada yg baru atu……  dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK,
 bahkan terakhir  salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan
 Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan
 NOTHING !!!

 Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……,  kalo
 Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo
 Cuma itu doang, semua orang juga dah tau….  Hehe….

 Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males
 nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn……  ibarat orang
 tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe……


 JT
 =



  ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk
 keluarga , wah ternyata thread nya rame
 sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan
 aja

 ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
 doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan
 fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah
 baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih
 1 poin aja

 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14
 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif,
 bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 .
 padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran
 merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut
 BPK loh bukan menurut gue.

 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M,
 dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke
 pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak
 bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out
 itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe

 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty
 kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa
 bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini
 diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan

Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik Wong Cilik
Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR.
Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya
biarkan saja terus terbakar.

Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut
di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu?

2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com



 Ikut satu,
 Simpel aja:
 Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga
 bisa terbakar kan?
 So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga
 dipademin??

 I'm with u prof



Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik akunubie
trus logika AC gimana pak?

Pada 7 Maret 2010 13:44, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis:



 Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR.
 Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya
 biarkan saja terus terbakar.

 Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut
 di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu?

 2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com



 Ikut satu,
 Simpel aja:
 Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga
 bisa terbakar kan?
 So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga
 dipademin??

 I'm with u prof




 



RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik elyana818
Wah, kalau saya Pak, kalau century ditutup, saya akan cabut semua dana saya
dari Bank dan ditukarkan ke US$ karena berdasarkan berita dan pengalaman yg
lalu2 dimana ada penutupan Bank atau Sekuritas, data di Bank atau Securitas
tersebut bisa jadi ruwet dan prosedur pembayarannya bisa lama :(. 
 
Just My2Cent


  _  

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of Bagus Putra Perdana
Sent: 07 Maret 2010 10:34
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]




Wah jujur aja. kalo BI Rate gak dinaikkin. namanya mancing HF dan spekulan
ngekill rupiah... gak usah spekulan deh. BI Rate gak naik saya bisa
terpaksa mau gak mau harus rekomen dump rupiah buy dollar. dan saya yakin
semua FM juga gitu.

kenapa dinaekkin? karena cadangan devisa gak berarti saat itu, disini saya
yakin ada orang BI, bisa cerita saat itu nembakin devisa billion-an dollar
gak ada efeknya nahan rupiah. langkah terbaiknya emang biar gak
dispekulasiin dulu. kalo udah aman turunin lagi kan bisa langsung. dan toh
bener langsung diturunin ketika aman.


2010/3/7 Bangbang K W bangbang...@gmail.com


  

Pak Bagus, ini pendapat saya pribadi yah

Saya sama sekali gak merasa panik atau akan ada kondisi rush dan sistemik
pada saat itu meskipun Century ditutup. Kenapa karena untuk nasabah kecil
sampai 2M sudah dijamin pemerintah, dan itu sudah mencakup 99% rakyat
indonesia. Jadi jels sekali gak akan ada rush kalau Century ditutup.


Yang panik itu nasabah pasar saham dan juga nasabah bank yg kakap, dan ini
semua menurut saya pribadi karena kesalahan kebijakan BI lainnya, seperti
malah menaikkan BI rate pada saat bursa perlu ditolong, itu kan ibarat sudah
jatuh ketimpa tangga, nasabah pasar saham jadi panik karena merasa
ditinggalkan, apalagi malah nerbitkan SUN dengan yield sampai 19%, apa gak
gila tuh BI? Malah bikin orang panik saja maka pendapat saya pribadi,
copot saja tuh pejabat-2 BI karena gak becus nangani krisis. Satu-2nya
kebijakan yg bagus dari pemerintah ya adanya penjaminan sampai 2M itu.

Salam dan salut untuk BWijaya.




Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]

2010-03-06 Terurut Topik **bLi iNdRa**
Udah case closed pak wong cilik...
Soale itu masuk ke ranah politik. Salah jadi bener, bener jadi salah...
Yg penting terbukti apa kagak di mata hukum...

Best Regards
**bLi iNdRa**

==cuan ga cuan yg penting happy==
powered by obrolan-ban...@yahoogroups.com®

-Original Message-
From: Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com
Date: Sun, 7 Mar 2010 17:44:35 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Last Round Re: masih berani?  RE: [ob]

Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR.
Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya
biarkan saja terus terbakar.

Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut
di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu?

2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com



 Ikut satu,
 Simpel aja:
 Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga
 bisa terbakar kan?
 So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga
 dipademin??

 I'm with u prof