Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/27/99 10:58:23 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 -- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Kepada rekan2 yg senang menggunjingkan atau tepatnya
   mencoba mengorek2 kelemahan atau membuat tulisan2
   atau pun komentar2 sehingga Megawati kelihatan lemah atau
   buruk, saya ingin bertanya kepada anda-anda, apakah anda
   akan puas bila GOLKAR dan boneka2nya berhasil menjuarai
   pemilu mendatang?

Dodo:
  Ahaaa...landasan yang menjadi titik tolak pembicaraan kan bukan partai
  mana yang kalah atau yang menang, tapi lebih berdasar kepada kualitas
  calon pemimpin bangsa di masa depan. Jadi terlepas dari partai mana
  yang akan menang dalam pemilu, kita tetap menginginkan punya seorang
  pemimpin yang bener bener berkualitas. Saya rasa sekarang ini kan
  sebagian besar dari kita sedang demam dengan istilah "jangan memilih
  kucing dalam karung."

Irwan:
Saya dukung demam anda, "jangan memilih kucing dalam karung."
Hanya saja saya bertanya balik, apakah karena Megawati menolak hadir acara
debat
capres lalu kalau kita memlih dia akan seperti memilih kucing dalam karung?
Hmm...mungkin bagi yg belum mengenal sepak terjang Megawati selama ini akan
berkata demikian. Tapi tidak demikian halnya pada pendukung2 Megawati yg
memang
sudah bersama2 sejak jaman penindasan orde baru terhadap PDI. Mereka sudah
jatuh
bangun sama2, mereka sudah tahu kadar kepemimpinan Megawati. Dimata saya
Megawati adalah seorang leader yg telah teruji dilapangan, dalam dunia nyata
dan
bukan dunia maya.
catatan: acara debat bagi saya adalah dunia mayanya pemimpin. Ini bukan
berarti saya
tidak setuju dengan acara debat capres hanya saja saya mempertanyakan
kevalidan
acara debat dijadikan ajang untuk melihat kepemimpinan seseorang.
Mari kita galakan demam "jangan memilih kucing dalam karung". Marilah kita
pilih pemimpin
yg memang sudah teruji kehandalannya.
Membawa PDI dari partai gurem menjadi partai yg besar seperti sekarang
bukanlah hal
yg mudah. Dan hal itu bisa dicapai bukan semata karena usaha Megawati tapi
lebih
kepada usaha tim/kelompok/partai itu sendiri. Ini yg membuat saya lebih salut.

Tambahan dari saya, posting saya yg terdahulu itu bisa jadi rada keluar dari
alur pembicaraan karena memang saya selipi kampanye Asal Bukan Golkar cs (ABG
cs).
Itulah salah satu visi saya dari posting terdahulu..:)


Dodo:
  Sayapun nggak mau pusing2 mempermasalahkan partai mana yang akan menang
  dalam pemilu nanti, tapi saya akan ikutan pusing kalau pemimpin yang
  terpilih ternyata nggak punya visi yang jelas, dan hanya akan disetir
  oleh orang2 di sekitarnya.


Irwan:
Saya justru lebih senang pemimpin yg tidak absolute yg bisa mengarah menjadi
diktator.
Clinton bisa memenangkan pemilihan bukan semata hanya karena usaha Clinton
semata
tapi lebih kepada tim2 dibelakangnya. Ekonomi AS bisa menggila seperti
sekarang bukan
karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi lebih
kepada
kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta pembantu2nya yg duduk
dipemerintahan.
Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya untuk
mengetahui lebih
lanjut. Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir, dia tipe pemimpin yg mau
mendengarkan
masukan2 dari penasehatnya sesuai dengan kemampuannya masing2. Itulah
sebabnya dia
saya kategorikan pemimpin yg mampu menggali potensi yg ada disekitarnya.
Saya pun siap untuk membantunya memberikan ide2 pemecahan masalah ekonomi,
hanya
sayangnya saya masih dalam proses mencari yg orang2 PDI-P yg bisa saya kontak
melalui imel.

Satu hal tambahan, kenapa kita kurang memberi perhatian terhadap MPR/DPR
mendatang?
Bukankah Presiden dalam negara kita fungsinya hanya sebagai mandataris MPR?
Dengan kata lain, ya semuanya yg nyusun itu orang MPR/DPR, setelah itu dicari
seorang presiden
yg diperkirakan mampu menjalankan mandat dari MPR tersebut (mohon saya
dikoreksi kalau salah).
Kalau ngga salah, hal ini berbeda dengan AS yg memang dipisahkan antara
memilih presiden dan
anggota kongres/senat. Karenanya kita bisa melihat presiden AS sekarang dari
partai demokrat sementara
mayoritas senat adalah dari partai republik.

Karenanya acara debat capres itu menurut saya rada aneh juga dilakukan di
Indonesia.
Wong yang kita milih anggota MPR, baru nanti anggota MPR itu yg milih
presiden. Karenanya
kalau mau debat capres ya pas sudah ketahuan komposisi kursi di MPR/DPR.
Bayangan saya akan
terdiri dari beberapa partai dimana tidak ada yg mayoritas tunggal. Nah,
disitulah baru dibutuhkan
debat capres karena para anggota capres itu harus berusaha meyakinkan partai2
lainnya bahwa
dia pantas menjabat presiden. Debat capres disini juga arahnya pada
pengecekan apakah capres
tersebut memang mampu dan memiliki kapasitas yg dibutuhkan untuk menerima
mandat dari MPR.

Saya akan mendukung acara debat capres kalau memang dalam pemilu kita memilih
langsung
presiden dan bukan anggota MPR. Dengan kata lain dalam pemilu dipisahkan
antara memilih 

Golput? (was: Re: [Re: Mega oh Mega])

1999-04-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/27/99 10:52:00 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 sikap cuek? lalu orang-orang diatas yang terus berusaha mempertahankan
  kekuasaannya dengan berbagai cara (menindas rakyat) anda sebut peduli?
  karena orang-orang diatas inilah (contoh: Golkar) lebih baik tidak
  memilih , daripada berdosa di akherat nantinya karena terus
  mempertahankan kekuasaan yang sudah banyak membanjiri darah di indonesia
  ini. pengecut?  terserah pendirian pribadi...sudah pasti.
  Kenapa?  Golkar yang sudah jelas-jelas bersalah masih tidak bisa
  bercermin bahwa 'mereka' harus minta maaf kepada rakyat
  banyak. Masih mau memilih?! yaterserah andanegara ini negara
  demokrasi. Dan bagi saya tindakan demokrasi yang akan saya ambil sekarang
  adalah abstein.


  Andrew

Bung Andrew, saya agak rancu dengan sikap anda.
Sekedar untuk meyakinkan saya saja, apakah posisi
anda adalah termasuk yg tidak setuju bila Golkar menang
pemilu mendatang ini?
Kalau memang demikian, koq saya melihat posisi anda yg
golput tidak sejalan dengan sikap anda yg anti Golkar menang?
Bukankah sebaiknya suara anda diberikan ke non Golkar cs
sebagai upaya untuk memperkecil kemungkinan Golkar cs menang?
Mohon saya diperjelas sikap anda. Terima kasih sebelumnya.

catatan:
Saya tidak menentang sikap golput karena menjadi golput adalah
salah satu pilihan sikap politik.
Berhubung saya sedang dalam kampanye ABG cs, mohon
dipertimbangkan kembali pemikiran golput mengingat saat ini
suara anda dibutuhkan untuk perbaikan situasi politik di Indonesia.
Terima kasih.


jabatan erat,
Irwan Ariston Napitupulu
(pemilih PDI-P)



Re: Bajingan Jakarta

1999-04-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/28/99 1:59:32 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Hallo bangung semua !!!

  Yang bener aja, gila bener hanya gara-gara beberapa setan belang yang
  berdomisili di Jakarta, negara kita jadi terpecah-pecah.
  Kita yang didaerah kan kasihan banget.
  Mending Jakarta di bom aja ibukotanya dipindah ke Balikpapan, tempat
  saya tinggal, dan menurut saya paling potensial.

Paling potensial untuk apa? Untuk dijadiin domisili setan belang berikutnya
setelah Jakarta dibom?:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-28 Terurut Topik YY Alim

Irwan:
Satu hal tambahan, kenapa kita kurang memberi perhatian terhadap MPR/DPR
mendatang?
Bukankah Presiden dalam negara kita fungsinya hanya sebagai mandataris MPR?
Dengan kata lain, ya semuanya yg nyusun itu orang MPR/DPR, setelah itu dicari
seorang presiden
yg diperkirakan mampu menjalankan mandat dari MPR tersebut (mohon saya
dikoreksi kalau salah).
Kalau ngga salah, hal ini berbeda dengan AS yg memang dipisahkan antara
memilih presiden dan
anggota kongres/senat. Karenanya kita bisa melihat presiden AS sekarang dari
partai demokrat sementara
mayoritas senat adalah dari partai republik.

Karenanya acara debat capres itu menurut saya rada aneh juga dilakukan di
Indonesia.
Wong yang kita milih anggota MPR, baru nanti anggota MPR itu yg milih
presiden. Karenanya
kalau mau debat capres ya pas sudah ketahuan komposisi kursi di MPR/DPR.
Bayangan saya akan
terdiri dari beberapa partai dimana tidak ada yg mayoritas tunggal. Nah,
disitulah baru dibutuhkan
debat capres karena para anggota capres itu harus berusaha meyakinkan partai2
lainnya bahwa
dia pantas menjabat presiden. Debat capres disini juga arahnya pada
pengecekan apakah capres
tersebut memang mampu dan memiliki kapasitas yg dibutuhkan untuk menerima
mandat dari MPR.

Saya akan mendukung acara debat capres kalau memang dalam pemilu kita memilih
langsung
presiden dan bukan anggota MPR. Dengan kata lain dalam pemilu dipisahkan
antara memilih presiden
dengan memilih anggota MPR.

Salah satu kelemahan dari sistem kita saat ini adalah kontrol setelah
terpilihnya presiden oleh MPR yg terpilih.
Dari kebiasaan, dari partai yg menanglah presiden itu dipilih. Nah, coba kita
bayangkan kalau partai A menang,
kemudian presidennya juga dari partai A, khan nantinya kontrol atas jalannya
pemerintahan jadi berkurang
karena biasanya partai A tersebut akan berusaha melindungi apa yg telah
dilakukan oleh pemerintahan yg dipilih
dan darinya itu. Contoh kasus yg kita lihat adalah terjadi di Golkar. Golkar
tidak sanggup/mau mengontrol
pemerintahan yg dipimpin oleh Soeharta yg notabene adalah sesepuhnya sendiri,
sesepuh Golkar.
Akibatnya, ya kita lihat dan alami sendiri yg terjadi di Indonesia.
jabat erat,

Irwan Ariston Napitupulu
(pemilih PDI-P)

Nimbrung nih bung Irwan:
Saya sependapat dengan anda, bahwa yang nanti dipilih adalah anggota MPR.
Lembaga ini selanjutnya memilih presiden.  Model begini kan dikenal sebagai
representative democracy.  Tulisan anda menggugah saya untuk bertanya, mana
yang sebenarnya baik untuk Indonesia direct democracy atau representative
democracy.  Kalau dilihat perkembangan terakhir umummnya orang berpikir
bahwa pemimpin partai pemenang atau partai mayoritas akan otomatis menjadi
presiden.  Padahal kalau melihat sistem pemilu sekarang belum tentu hal
tersebut terjadi.  Apalagi dengan sistem multipartai, lembaga eksekutif
sudah tentu akan dibentuk berdasarkan koalisi antar partai.  Punya saran?

Soal Golput saya juga sependapat dengan anda.  Ketimbang mengurangi
perolehan suara partai lawannya ABG Cs, mendingan kita sumbang suara untuk
partai-partai tersebut.  Golput dalam kondisi sekarang dapat dimanfaatkan
oleh Golkar Cs. untuk menganulir kemenangan partai-partai yang menginginkan
perubahan.

Y.Y. Alim



Re: Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-28 Terurut Topik Dodo D.

Wah, panjang banget nih jadinya,

Saya mau menanggapi sebagian aja deh, capek nulis kebanyakan..

--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Irwan:
 Saya dukung demam anda, "jangan memilih kucing dalam karung."
 Hanya saja saya bertanya balik, apakah karena Megawati menolak hadir
 acara
 debat
 capres lalu kalau kita memlih dia akan seperti memilih kucing dalam
 karung?

Kalau ngomongin masalah "kita" berarti kan kita ini mengacu kepada
bangsa Indonesia secara keseluruhan, karena kan yang akan dipimpin
nanti (seandainya MS jadi presiden) bukan hanya orang2 PDI-P aja, tapi
seluruh rakyat Indonesia. Jadi kalau yang bersangkutan menolak untuk
mengemukakan visinya kepada publik, itu kan artinya sama dengan memaksa
publik untuk memilih kucing dalam karung.
 Hmm...mungkin bagi yg belum mengenal sepak terjang Megawati selama
 ini akan
 berkata demikian. Tapi tidak demikian halnya pada pendukung2 Megawati
 yg
 memang
 sudah bersama2 sejak jaman penindasan orde baru terhadap PDI. Mereka
 sudah
 jatuh
 bangun sama2, mereka sudah tahu kadar kepemimpinan Megawati. Dimata
 saya
 Megawati adalah seorang leader yg telah teruji dilapangan, dalam
 dunia nyata
 dan
 bukan dunia maya.
 catatan: acara debat bagi saya adalah dunia mayanya pemimpin. Ini
 bukan
 berarti saya
 tidak setuju dengan acara debat capres hanya saja saya mempertanyakan
 kevalidan
 acara debat dijadikan ajang untuk melihat kepemimpinan seseorang.
 Mari kita galakan demam "jangan memilih kucing dalam karung". Marilah
 kita
 pilih pemimpin
 yg memang sudah teruji kehandalannya.
 Membawa PDI dari partai gurem menjadi partai yg besar seperti
 sekarang
 bukanlah hal
 yg mudah. Dan hal itu bisa dicapai bukan semata karena usaha Megawati
 tapi
 lebih
 kepada usaha tim/kelompok/partai itu sendiri. Ini yg membuat saya
 lebih salut.

Saya menangkap kesan bahwa anda melihat keandalan MS dalam memimpin ini
agak terbatas dalam ruang lingkup yang lebih sempit, yaitu internal
organization. Kalau melihat hal ini, sayapun setuju dengan anda bahwa
MS dan tim nya berhasil membawa PDI-P menjadi besar, dan
kepemimpinannya mungkin sudah teruji (di dalam tubuh PDI-P). Namun
dalam konteks yang lebih luas, saya rasa masih banyak yang tidak tahu
tentang visi serta leadership style nya si Mega ini. Jadi tetap
diperlukan adanya sosialisasi visi yang akan dibawanya nanti kepada
masyarakat Indonesia secara keseluruhan.


 Irwan:
 Saya justru lebih senang pemimpin yg tidak absolute yg bisa mengarah
 menjadi
 diktator.
 Clinton bisa memenangkan pemilihan bukan semata hanya karena usaha
 Clinton
 semata
 tapi lebih kepada tim2 dibelakangnya. Ekonomi AS bisa menggila
 seperti
 sekarang bukan
 karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi
 lebih
 kepada
 kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta pembantu2nya yg duduk
 dipemerintahan.
 Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya
 untuk
 mengetahui lebih
 lanjut. Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir, dia tipe
 pemimpin yg mau
 mendengarkan
 masukan2 dari penasehatnya sesuai dengan kemampuannya masing2. Itulah
 sebabnya dia
 saya kategorikan pemimpin yg mampu menggali potensi yg ada
 disekitarnya.
 Saya pun siap untuk membantunya memberikan ide2 pemecahan masalah
 ekonomi,
 hanya
 sayangnya saya masih dalam proses mencari yg orang2 PDI-P yg bisa
 saya kontak
 melalui imel.

Team yang berada di sekitar Clinton memang kuat dan sangat berpengaruh,
tapi itu tidak berarti Clinton bersandar terlalu banyak kepada timnya.
Ada saat saat dimana Clinton harus berdiri sendiri, membuat keputusan,
menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Terlepas dari kekuatan
team yang berada di sekelilingnya, Clinton sebagai pribadi adalah
seorang yang capable sebagai seorang pemimpin. Pada saat debat calon
presiden dulupun, Clinton juga harus berdiri sendiri menjawab
pertanyaan ataupun kritik yang ditujukan kepadanya, serta
mensosialisasikan program programnya kepada rakyat Amerika.

Lha kalau MS kan justru menghindar pada saat ada permintaan untuk
mensosialisasikan visi dan programnya sebagai calon presiden.
Irwan:
 Karenanya acara debat capres itu menurut saya rada aneh juga
 dilakukan di
 Indonesia.
 Wong yang kita milih anggota MPR, baru nanti anggota MPR itu yg milih
 presiden. Karenanya
 kalau mau debat capres ya pas sudah ketahuan komposisi kursi di
 MPR/DPR.
 Bayangan saya akan
 terdiri dari beberapa partai dimana tidak ada yg mayoritas tunggal.
 Nah,
 disitulah baru dibutuhkan
 debat capres karena para anggota capres itu harus berusaha meyakinkan
 partai2
 lainnya bahwa
 dia pantas menjabat presiden. Debat capres disini juga arahnya pada
 pengecekan apakah capres
 tersebut memang mampu dan memiliki kapasitas yg dibutuhkan untuk
 menerima
 mandat dari MPR.

Memang betul juga apa yang anda sampaikan ini bahwa seorang presiden
yang merupakan mandataris MPR harus benar2 memiliki kapasitas untuk
menerima mandat dari MPR.
MPR itu sendiri kan wakil rakyat, jadi ya sudah sewajarnya kalau 

Mohon ma'af

1999-04-28 Terurut Topik Siti Aisyah

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Rekan A.Syamil dan yang lainnya,
Wah, saya mohon ma'af banget kalau kiriman saya malah bikin susah.
Saya baru sadar kalau attachment saya memakai memory yang sangat besar.
Insya Allah lain kali saya akan memperhatikan hal ini bila mengirim email ke
rekan-rekan.
Rekan A.Syamil, terima kasih atas informasinya.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
-Siti-

"A. Syamil" wrote:

 Assalamu alaikum wr wb

 Mbak Siti,

 Kasihan kalau ada teman yang memiliki account terbatas dan email lainnya
 harus mental karena kiriman attachment dari mbak.

 Wassalam,

 Ahmad Syamil

 - Original Message -
 From: Siti Aisyah [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, April 27, 1999 10:16 PM
 Subject: Selingan

  Rekan sekalian,
  saya dapat kiriman gambar kucing yang lucu-lucu dari sahabat saya.
  Mudah-mudahan bisa menghibur rekan-rekan khususnya rekan Hadeer dengan.
  kucingnya yang bernama Kunti.
  Silahkan teruskan diskusinya.
  Salam
  -Siti-
 

 
 



Megaku..Megamu...

1999-04-28 Terurut Topik Ali Simplido

Bung Napitupulu, kau ini gimana bah!

Banyak pengamat ekonomi di AS yang menyebutkan bahwa  salah satu factor
keberhasilan ekonomi AS sekarang ini adalah hasil dari kebijaksanaan
ekonomi pemerintahan George Bush dan bahkan sampai Reagan, dan bukanlah
hanya dari Clinton semata. Jadi sangatlah disayangkan nanti jika anak
Bush (Gov. Texas sekarang) terpilih jadi president AS, dan ekonomi AS
turun karena kebijaksanaan Clinton sekarang:-(


Sebagai catatan: Reagan, Bush, Clinton, Bush Jr. adalah pemimpin yang
mempunyai visi dan bisa berdebat dan Mega tidak:-)


 Ekonomi AS bisa menggila seperti sekarang bukan
karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi
lebih kepada kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta
pembantu2nya yg duduk dipemerintahan.


Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya
untuk mengetahui lebih
lanjut.


dohh.
Kau ini gimanalah, katanya PDI-P memperjuangkan/membela rakyat kecil
dan Mega punya visi.

Saya (dan banyak orang) hampir sependapat dengan Bung, itulah sebabnya
Mega diundang (tapi ditolak karena alasan kebudayaan) berdebat supaya
rakyat kecil (yang nggak punya computer/acces internet) bisa mengetahui
visi Mega.  Tapi lagi-lagi dengan catatan kalo Mega emang punya visi:-)

Mengenai dengan alasan Mega yang kedua (tentang konsolidasi partai),
adalah sebuah bukti bahwa Mega adalah orang yang lebih mementingkan
golongan sendiri daripada rakyat banyak (termasuk rakyat kecil), karena
bukankan salah satu dari tujuan debat tadi ini adalah untuk meng-inform
dan mendidik rakyat?

Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir,

Dan Megawati bukan tipe pemimpin yg bisa nyetir karena Mega hanyalah
seorang calo, yang bisanya cuman berteriak tentang demokrasi, tapi
setelah diajak berdebat (salah satu tradisi demokrasi), kok Mega malah
diam, plus si calo ini mark-up harga ticket lagi dengan alasan
kebudayaan:-)

Peace(ang)

Ali Simplido

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Alert: Gub BI Bikin Statement Aneh :-( (?)

1999-04-28 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Mungkin maksudnya ialah: Republik Indonesia hampir selesai :)))

Rgds,

Alex



Re: Megaku..Megamu...

1999-04-28 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Hai Ali, rupanya bung seorang juara debatmaksudnya debat kusir
hik...hik..hik

Ali Simplido wrote:

 Bung Napitupulu, kau ini gimana bah!

 Banyak pengamat ekonomi di AS yang menyebutkan bahwa  salah satu factor
 keberhasilan ekonomi AS sekarang ini adalah hasil dari kebijaksanaan
 ekonomi pemerintahan George Bush dan bahkan sampai Reagan, dan bukanlah
 hanya dari Clinton semata. Jadi sangatlah disayangkan nanti jika anak
 Bush (Gov. Texas sekarang) terpilih jadi president AS, dan ekonomi AS
 turun karena kebijaksanaan Clinton sekarang:-(

 Sebagai catatan: Reagan, Bush, Clinton, Bush Jr. adalah pemimpin yang
 mempunyai visi dan bisa berdebat dan Mega tidak:-)

  Ekonomi AS bisa menggila seperti sekarang bukan
 karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi
 lebih kepada kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta
 pembantu2nya yg duduk dipemerintahan.

 Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya
 untuk mengetahui lebih
 lanjut.

 dohh.
 Kau ini gimanalah, katanya PDI-P memperjuangkan/membela rakyat kecil
 dan Mega punya visi.

 Saya (dan banyak orang) hampir sependapat dengan Bung, itulah sebabnya
 Mega diundang (tapi ditolak karena alasan kebudayaan) berdebat supaya
 rakyat kecil (yang nggak punya computer/acces internet) bisa mengetahui
 visi Mega.  Tapi lagi-lagi dengan catatan kalo Mega emang punya visi:-)

 Mengenai dengan alasan Mega yang kedua (tentang konsolidasi partai),
 adalah sebuah bukti bahwa Mega adalah orang yang lebih mementingkan
 golongan sendiri daripada rakyat banyak (termasuk rakyat kecil), karena
 bukankan salah satu dari tujuan debat tadi ini adalah untuk meng-inform
 dan mendidik rakyat?

 Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir,

 Dan Megawati bukan tipe pemimpin yg bisa nyetir karena Mega hanyalah
 seorang calo, yang bisanya cuman berteriak tentang demokrasi, tapi
 setelah diajak berdebat (salah satu tradisi demokrasi), kok Mega malah
 diam, plus si calo ini mark-up harga ticket lagi dengan alasan
 kebudayaan:-)

 Peace(ang)

 Ali Simplido

 _
 Do You Yahoo!?
 Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Mrs. Budaya Timur dan iklan Master Card

1999-04-28 Terurut Topik Ali Simplido

The cost to invite General Collin Powel to give a speech at Virgini
Tech = $75,000

The cost to invite Pres. Bush to give a speech in New York = $80,00

The cost to invite Gus Dur to comment on kasus Ambon = satu huruf

The cost to invite Mega untuk berdebat = Satu Budaya Timur


There are somethings that money can't buy, for everything else there's
Master Card (baca: budaya Timur)

Ali Simplido
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-28 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Banyak betulnya komentar dan tanya bung Jaya ini. Saya sendiri sebenarnya
ikut alergi dengan tema bombas panitia. Lihat saja nama-nama yg hadir: banyak
sekali yang mantan bebek Pak harto. Dari yang muda sampai yang tuek-tuek.
Biarkanlah mereka "menertawakan" diri mereka sendiri. Atau ber, maaf, onani
politik.

Saya sendiri hanyalah alumni pinggiran-- yang tak punya arti apa-apa di
tengah mereka. Dianggap bukan bagian pun, tak apa-apalah...:-) EGP aja deh:-)

ciao
ramadhan pohan
(barusan "semedi")

# # #


In a message dated 4/28/99 5:36:45 PM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED] writes:


 Mau nanya sedikit aja nih sama para alumni UI ...itu kalau boleh...
 Bukannya UI adalah kampus orde baru? Mangsudnya mau
 mengubur kultur orde baru di kalangan terbatas universitas atau
 gimana tho? Hehe.. nanya kan boleh


 Salam,
 Jaya (propokator)

 -
 Ramadhan Pohan wrote:

  Forwarded Message:
  Subj:[ui-alumni] Fwd: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
  Date:   4/27/99 3:08:39 PM !!!First Boot!!!
  From:   [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
  To: [EMAIL PROTECTED]
 
  X-Sender: [EMAIL PROTECTED] (Unverified)
  X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Pro Version 4.0
  Date: Mon, 26 Apr 1999 03:09:08 +0700
  X-PH: [EMAIL PROTECTED] (Cornell Modified)
  To: [EMAIL PROTECTED]
  From: pinckey triputra [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
  Cc: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
  
  
  Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan Reuni Besar Alumni UI
  yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas. Acara Reuni tersebut
  antara lain
  akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut:
  
  Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru"
  Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 - 16:30
  Tempat  : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok
  Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin Mangkudilaga, Parsudi Suparla
  Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri
  Moderator : Selo Soemardjan
  
  Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca Orde Baru"
  Waktu   : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30
  Tempat : Balairung Kampus UI Depok
  Pembicara: Alumni dan civitas academica UI aktivis Parpol
 a.l., Akbar Tanjung (Partai Golkar); Sri Bintang
(PUDI);
 Roy B.Yanis (PDI Perjuangan); Feisal Basri (PAN);
 Meutia Hatta (PKP); Bambang Sulistomo (PARI);
  Yusril Ihza Mahendra (PBB)
  
  Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta"
  Waktu  : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00
  Tempat: Balairung Kampus UI Depok
  Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang Fawzi, Neno Warisman
   Paragita UI, Butet Kartarajasa, dll.
  
  Musyawarah Nasional ILUNI-UI
  Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00
  Tempat   : Balairung Kampus UI Depok
  
  Informasi lebihlanjut bisa menghubungi
  Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434 Fax: 7201401
  Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129  Fax: 7221807

 --
\\\|///
  \\  - -  //
   (  @ @  )
 oOOo-(_)-oOOo---
 FNU Brawijaya
 Dept of Civil Engineering
 Rensselaer Polytechnic Institute
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Oooo
oooO (   )
   (   )  ) /
\ (  (_/
 \_)

  



Fwd: [pk-amerika] ORANG HINDU PUN MASUK PARTAI KEADILAN !

1999-04-28 Terurut Topik Mohammad Rosadi

From: Dodi Heryadi [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 28 Apr 1999 09:49:27 -0500
Subject: Orang Hindu pun Masuk Partai Keadilan...

--
  0___  _)| ._0__ _)| (|_)_)| 0_)))__)
 /  ..  /   (_)/   /  .
--


Assalamualaikum wr. wb...

Di antara partai-partai baru, Partai Keadilan mungkin merupakan
salah satu partai yang memiliki simpatisan-simpatisan (di berbagai
pelosok dan penjuru dunia) yang bersemangat tinggi Alhamdulillaaah:)).
Sebagai sebuah partai dakwah semoga ini menunjukkan kerapian
dan terorganisasinya dakwah Islamiah.

FYI, berikut ini adalah informasi dari seorang aktifis PK di
Pulau Dewata.  Semoga saudara-saudara non-Muslim Indonesia
semakin memahami bahwa Islam adalah rahmat bagi sekalian alam.

wassalam,
--Dodi


o0o---

Subject: Orang Hindu pun Masuk Partai Keadilan...
From: Agung Supriyanto @satelindo.co.id

Assalamu'alaikum ikhwah semua,

Sebagai partai Islam yang masih baru apalagi berada dalam lingkungan
masyarakat yg mayoritas beragama hindu, tidak berarti menjadikan para
ikhwah di Bali berkecil hati beraktifitas mensosialisasikan 
memasarkan Partai Keadilan, khususnya kepada ummat muslim disana.
Aktifitas sosial dalam rangka khidmatul ummah - disamping penyebaran
brosur tiap jum'at- pun digelar di beberapa tempat, di kabupaten
Badung, kodya Denpasar, kab, buleleng dn di tempat lain. Terutama di
Buleleng (daerah Bali bagian utara) yang paling sering mengadakan
kegiatan sosial, padahal ikhwah yg di DPD Buleleng hanya sedikit,
nggak lebih dari 10 orang.

Tapi,  alhamdulillah, justru dgn personil yg sedikit justru mampu
memekarkan partai sampai ke kepengurusan DPRa. Banyak orang ammah yg
terlibat  ikut memasarkan Partai ini. Bahkan ada pengurus DPRa,
seorang ibu muslimah, yang suaminya menjadi ketua DPC (atau DPD)  PAN
yg mau membantu kegiatan PK. Ada juga ada cerita seorang ketua DPRa
disana (orang umum juga)yg hampir meninggalkan PK karena nggak ada
money politiknya (...sst, bukan rahasia lagi kalo banyak parpol di
Bali menggunakan cara kotor ini, sehingga banyak org tertarik menjadi
pengurus krn ada gajinya..), namun dengan penjelasan yg menyentuh
oleh akh Gunawan (ketua DPD sana), Bapak tersebut akhirnya tersadar
dan akhirnya menjadi tambah semangat memasarkan PK.

Disana hampir setiap seminggu sekali secara bergilir di tiap kecamatan
dilaksanakan Pelayanan Kesehatan Gratis, yang terbuka untuk siapa
saja, nggak cuma untuk orang Islam saja. Tentunya dengan keterbatasan
SDM, pos keadilan yg terbentuk banyak melibatkan org2 diluar anggota
partai, bahkan melibatkan dokter hindu pula. Dr Putu, yang aktif
terlibat aktif di Pos Keadilan, pun takjub dengan aktivitas yang
memang dibutuhkan masyarakat dan kebetulan jarang dilakukan oleh
parpol2 lain di Bali.  Aktivitas sosial tersebut yg dibarengi dgn
pengenalan ttg apa  siapa Partai Keadilan itu, alhamdulillah, mampu
membuat seorang tokoh Hindu tertarik. I. Dw. Gd. Oka Suyana MS, salah
satu ketua Pengurus Pura di Singaraja-Bali, merasa simpatik dan
mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Keadilan.di Dewan Pimpinan
Daerah PK Buleleng, dengan harapan bahwa Partai Keadilan dengan
visinya, mampu menjadi partai yang memperhatikan akan hubungan
kehidupan antara ummat beragama.
Dan Partai Keadilan dengan Islamnya sangat memungkinkan untuk itu.
Insya Allah. Jika orang Hindu saja bisa masuk ke Partai Keadilan,
apalagi dengan saudara sesama muslim  ...

I'dillu(BERLAKU ADILAH.)

Wassalamu'alaikum,

Agung Supriyanto
Internasional NOM Denpasar
Phone : 0361 414079/430589
e-mail   : [EMAIL PROTECTED]
--
Sender: [EMAIL PROTECTED]
From: Dodi Heryadi [EMAIL PROTECTED]
--





__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Bajingan Jakarta

1999-04-28 Terurut Topik Rheza Sistiadi

Wah nanti orang orangnya pindah ke Balikpapan, terus balikpapan jadi harus di
bom juga dong??

On Tue, 27 Apr 1999, Bonang Elwore wrote:

 Hallo bangung semua !!!

 Yang bener aja, gila bener hanya gara-gara beberapa setan belang yang
 berdomisili di Jakarta, negara kita jadi terpecah-pecah.
 Kita yang didaerah kan kasihan banget.
 Mending Jakarta di bom aja ibukotanya dipindah ke Balikpapan, tempat
 saya tinggal, dan menurut saya paling potensial.

 ___
 Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com



 \\|//
 (o o)
-oOOo~(_)~oOOo---

Rheza Sistiadi
Computer Information System
Arizona State University
2030 East Broadway Rd #1035
Tempe, AZ 85282
phone (602)736-8006
email   : [EMAIL PROTECTED]
url : http://welcome.to/rheza
--



amit amit deh (Re: [REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA]

1999-04-28 Terurut Topik yuni windarti

saya ingin tahu apakah bambang sulistomo (PARI) adalah salah satu parpol yang
turut dalam pemilu mendatang??? kalau jawabannya ya...maka saya berdoa dan
berharap agar ia tidak akan pernah mendapatkan kedudukan apapun.

Dia adalah orang yang paling berbahaya, munafik dan hanya ingin menarik
keuntungan dirinya sendiri. dia menggunakan nama besar bapaknya untuk
mendapatkan proyek proyek, dia tidak ubahnya seperti anak anak pejabat
lainnya. nilai perjuangannya adalah palsu.


 

Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Forwarded Message:
Subj:[ui-alumni] Fwd: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
Date:   4/27/99 3:08:39 PM !!!First Boot!!!
From:   [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
To: [EMAIL PROTECTED]

X-Sender: [EMAIL PROTECTED] (Unverified)
X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Pro Version 4.0
Date: Mon, 26 Apr 1999 03:09:08 +0700
X-PH: [EMAIL PROTECTED] (Cornell Modified)
To: [EMAIL PROTECTED]
From: pinckey triputra [EMAIL PROTECTED]
Subject: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
Cc: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)


Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan Reuni Besar Alumni UI
yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas. Acara Reuni tersebut
antara lain
akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut:

Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru"
Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 - 16:30
Tempat  : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok
Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin Mangkudilaga, Parsudi Suparla
Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri
Moderator : Selo Soemardjan

Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca Orde Baru"
Waktu   : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30
Tempat : Balairung Kampus UI Depok
Pembicara: Alumni dan civitas academica UI aktivis Parpol
   a.l., Akbar Tanjung (Partai Golkar); Sri Bintang (PUDI);
   Roy B.Yanis (PDI Perjuangan); Feisal Basri (PAN);
   Meutia Hatta (PKP); Bambang Sulistomo (PARI);
Yusril Ihza Mahendra (PBB)

Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta"
Waktu  : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00
Tempat: Balairung Kampus UI Depok
Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang Fawzi, Neno Warisman
 Paragita UI, Butet Kartarajasa, dll.

Musyawarah Nasional ILUNI-UI
Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00
Tempat   : Balairung Kampus UI Depok

Informasi lebihlanjut bisa menghubungi
Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434 Fax: 7201401
Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129  Fax: 7221807



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Bukalah matamu wahai pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik yuni windarti

Dear pendukung Mega,
Saya sebagai bagian dari kelompok "lain" rakyat Indonesia, mengharapkan agar
anda -anda para pendukung mega membuka mata dan melihat suatu realita yang
persis dihadapan anda. 

Sadarlah bahwa orang yang anda dukung sebagai pemimpin  tidak lebih hanyalah
sebagai penerus pola politik Suharto. Tidakkah kalian sadari bahwa keberadaan
"ratu'mu ibarat sebuah "mercusuar" (layaknya project mercusuar milik sukarno),
tampak indah , tetapi kosong, sunyi  dan sepi di dalam, yang ada hanyalah
kehampaan.  Begitupula dengan mega. Dimata orang asing ia adalah pembela
demokrasi, dimata media massa asing dia adalah pembela kebenaran, penghanur
kezaliman suharto, tetapi pada kenyataan dia hanyalah "tong kosong" yang
sembab bunyinya, mending kalau nyaring. 

Sadarlah wahai pendukung mega bahwa dukungan anda nantinya hanyalah
mengantarkan indonesia ke tangan penerus sukarno yang tidak banyak berbeda
dengan suharto, yang menginginkan kekuasaan abadi. Lupakah kalian bahwa
sukarno pernah memproklamirkan dirinya sebagai presiden seumur hidup?.

Saya menyadari bahwa anda-anda menjadi pendukung Mega, dikarenakan pada waktu
itu tidak ada pilihan lain. Parpol kita pada waktu itu hanya 3 dan PDI
terkenal sebagai parpolnya generasi muda. Akan tetapi sekarang jaman sudah
berubah. Parpol sudah lain sudah bermunculan, ada nama nama yang bisa
diandalkan sebagai calon pemimpin sejati (paling tidak untuk sementara ini),
kalau memang anda pecinta demokrasi, dan pejuang kesejahteraan bangsa dan
negara mengapa anda tidak mempertimbangkan segala kemungkinan lain. Please
buka mata anda.

Mungkin anda bertanya mengapa saya meinginkan anda untuk berpikir kembali
sebelum meneruskan dukungan anda ke Mega, karena saya merasa hanya melalui
tulisan inilah yang saya bisa lakukan untuk mengingatkan dan membantu bangsa
Indonesia agar tidak jatuh ke tiga kalinya( pertama sukarno, kedua
suharto).saya hanyalah rakyat biasa yang tinggal dinegeri rantau selama
beberapa tahun, tidak mempunyai daya dan kekuatan maupun warisan nama besar
(layaknya mega) untuk mengubah nasib bangsa dan negara menuju perbaikan.
Selama ini saya diam, hanya menonton dan sedih dengan apa yang terjadi di
ngera kita, tetapi akhir- akhir ini saya ingin berbuat sesuatu yang mungkin
bisa bermanfaat. 

Jangan berprasangka bahwa "seruan' saya ini hanya sebagai bagian dari
propaganda partai lain atau kecemburuan terhadap mega , atau prasangka buruk
semata, bukan!!! Ungkapan saya adalah murni dari pengalaman serta
kejadian-kejadian yang selama
Ini saya amati. Dan saya bukan bagian dari partai partai yang saat ini
bermunculan, meskipun tidak dapat disangkal bahwa saya mempunyai rasa simpati
terhadap beberapa orang yang saya anggap mampu sebagai premimpin bangsa.

Sekali lagi pikirkan wahai pendukung mega

Dari seorang rakyat Indonesia dinegeri rantau




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Fwd: [pk-amerika] UNDANGAN DEKLARASI PK DI AUSTRALIA

1999-04-28 Terurut Topik Mohammad Rosadi

From: Ryad Chairil [EMAIL PROTECTED]
Subject: [pk-amerika] UNDANGAN DEKLARASI PK DI AUSTRALIA
Date: Wed, 28 Apr 1999 11:18:27 +1000

 (mohon permisi dan maaf kepada semua administrator milist atas
dipostingnya   message ini).

Bismillahirohmanirrohim.
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Setelah mendeklarasikan Pusat Pelayanan dan Informasinya di beberapa
negara seperti: Malaysia, Jerman, Saudi Arabia, Inggris Raya, dan
dalam waktu dekat di Amerika dan Amerika Utara, maka Insya Allah
PARTAI KEADILAN juga akan mendeklarasikan Pusat Pelayanan dan
Informasinya serta menyelenggarakan Temu Simpatisan di benua Kangguru
Australia (PPI-PK OZ).

Jika ini mendapat ridho dari Allah SWT, maka direncanakan acara
tersebut akan diselenggarakan di :

1. Sydney
   Hari/tanggal  : Senin / 3 Mei 1999
   (waktu dan tempat menunggu konfirmasi)
   Acara   : - Deklarasi Pusat Pelayanan dan Informasi Partai
   Keadilan di New South Wales
- Temu Simpatisan
 Pembicara : Bpk. Ust. H. Samsul Balda SE. MM. MBA. MSc, PhD
(cand)
   (Wakil Presiden PARTAI KEADILAN)
2. Melbourne
   Hari/tanggal   : Sabtu / 8 Mei 1999
   Waktu  : 6.30 pm (waktu Melbourne)
  Tempat: Islamic Council of Victoria
   Jeffcot Street (City)
  Acara : - Deklarasi Pusat Pelayanan dan Informasi Partai
Keadilan di VICTORIA

   - Temu Simpatisan
 Pembicara : Bpk. Ust. H. Samsul Balda SE. MM. MBA. MSc., PhD
 (cand)
(Wakil Presiden PARTAI KEADILAN)

Kepada semua anggota dan simpatisan PARTAI KEADILAN khususnya yang
berada di Australia diharapkan untuk dapat menghadiri acara tersebut.
Undangan ini juga terbuka bagi semua warga negara Indonesia khususnya
yang berada di Australia, dan ingin menghadiri acara tersebut.

Sebagai media komunikasi diantara para simpatisan, juga telah dibuat
"mailing list" simpatisan PARTAI KEADILAN Australia([EMAIL PROTECTED])
Bagi yang berminat untuk bergabung, dipersilahkan untuk subscribe
dengan mengirim "blank message" ke :
- [EMAIL PROTECTED]
- [EMAIL PROTECTED]
dengan subject : "SUBSCRIBE"

Berita berita selanjutnya yang berkaitan dengan kegiatan PPI-PK OZ
akan diposting pada milist pk-oz.

Demikian undangan ini kami sampaikan.
Kepada ALLAH SWT jualah tempat sebaik baiknya berlindung.

"Wahai orang orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang orang
yang selalu menegakkan kebenaran karena ALLAH, dan menjadi saksi yang
seadil adilnya. Dan janganlah kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. BERLAKU ADIL LAH KARENA ADIL
ITU DEKAT DENGAN TAQWA. Dan bertaqwalah kepada ALLAH, karena
sesungguhnya ALLAH maha mengetahui apa apa yang kamu kerjakan".
 (QS 5 : 8)

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
~~~

Ryad Areshman Chairil.

The Centre for Energy and Resources Law,
School of Law,
The University of Melbourne,
723 Swanston Street, 2nd floor
Phone  = 61 3 9344 0740,
Facs.  = 61 3 9349 4950,
Email  = [EMAIL PROTECTED]

~~



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



UNDANGAN PK (New York) !

1999-04-28 Terurut Topik Mohammad Rosadi

Assalamualikum wr.wb

Dengan ini kami selaku pengurus Pusat Informasi Partai Keadilan
(PIPKA) Amerika Utara, mengundang seluruh masyarakat Indonesia di
Amerika Utara untuk menghadiri acara deklarasi pendirian perwakilan
Partai Keadilan di Amerika yang insya Allah akan diadakan :

Hari : Sabtu, 1 Mei 1999
Waktu: 12.00 - 15.00
Tempat   : Bosnian Muslim Center,
   31-33 12th Street, Astoria, NY 11103

Pembicara:Ustadz Muhammad Ihsan Tandjung (Anggota Majelis
  Pertimbangan Partai,Dewan Pimpinan Pusat Partai
  Keadilan )


** Direction menuju lokasi (dari TurnPike):

Exit di Holland Tunnel :
Hudson Street, straight upto 57th
street- make right turn to Upper level Queens Boro Brige...Exit 21st
Street, at the traffic light make right turn, follow 21st Street,
make left turn at 31st AV.

Exit di Lincoln Tunnel:
Make right turn at 42nd Street, straight
down upto 3rd Avenue, left sraight upto 57th Street, make right turn
to Queens Boro brige upper level, exit 21st, follow as above!


Perkiraan susunan acara adalah sbb:

1. PEMBUKAAN

2. PEMBACAAN KALAM ILAHI

3. SAMBUTAN PANITIA

4. PELANTIKAN PENGURUS PIPKA
  - PEMBACAAN SURAT KEPUTUSAN DPP PK
  - PEMANGGILAN PENGURUS
  - PENGAMBILAN JANJI

5. SAMBUTAN KETUA PIPKA

6. SAMBUTAN PEMERINTAH/KONJEN ATAU YANG MEWAKILI

7. SAMBUTAN TOKOH MASYARAKAT

8. CERAMAH/AMANAH DPP PK: USTADZ MUHAMMAD IHSAN TANJUNG.

9. DOA PENUTUP

10. RAMAH TAMAH/PEMUTARAN FILM PK.


Demikianlah undangan kami sampaikan, dan untuk pertanyaan lebih
lanjut, silahkan menghubungi  Tyas Soekarsono di (217) 367 - 5745 atau
e-mail [EMAIL PROTECTED]

Mohon undangan terbuka ini diumumkan ke seluruh mailing list-mailing
list yang ada di Amerika Utara ini.

Terima kasih, semoga Allah memberi rahmatNya untuk kita semua.
JazaakAllah khairan,

Wassalaammu'aliakum Wr.Wb.
Tyas Soekarsono
Ketua PIPKA (Pusat Informasi Partai Keadilan di Amerika Utara)


Ps. Insya Allah rombongan dari DC, Maryland, Virginia akan berangkat
pada hari sabtu pagi (1 mei 1999). Bagi masyarakat/mahasiswa di ketiga
daerah tsb yang berminat mengikuti acara ini, dapat menghubungi saya
via email atau telpon.

Wassalam,

Mohamad Rosadi
Virginia

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Fwd: Alert: Gub BI Bikin Statement Aneh :-( (?) (fwd)

1999-04-28 Terurut Topik Dedek Pieter

Selamat siang,
Untuk Bung Yusuf Wibisono, apakah tidak lebih baik kalau anda membaca
isi berita tsb setelah itu baru berpendapat?
Don't judge a book by it's title.
Meskipun kadang kadang surat kabar menulis judul berbeda dgn isinya
dengan tujuan supaya menarik perhatian, tetepi untuk berpendapat
apalagi masalahnya lumayan crucial sepertinya anda harus membaca
keseluruhan dari berita itu dan setelah itu baru berkomentar.
Terimakasih,


Andy


:-(

Saya baca di koran bisnis hari ini:
Syahril (Gub BI?) bilang: Reformasi Ekonomi Indonesia
Hampir Selesai...

Ini main-main atau gimana, ya? (Maklumlah, isinya
saya belum baca, baru baca judul doang; sementara
judul sama isi kan nggak selalu seiring sejalan).
Kalo emang serius dia bilang gitu, bahaya banget...

Yw.



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-28 Terurut Topik Budi Haryanto

Saya bantuin jawab sedikit ya mas,

Beberapa bulan sebelum peristiwa Mei '98, 'kampus perjuangan orde baru' di
UI sudah diganti dengan 'kampus perjuangan rakyat'. Alasannya tentu kita
semua sudah tahu.

Salam,
Budi


At 01:45 PM 7/2/99 -0400, you wrote:
Mau nanya sedikit aja nih sama para alumni UI ...itu kalau boleh...
Bukannya UI adalah kampus orde baru? Mangsudnya mau
mengubur kultur orde baru di kalangan terbatas universitas atau
gimana tho? Hehe.. nanya kan boleh


Salam,
Jaya (propokator)

-
Ramadhan Pohan wrote:

 Forwarded Message:
 Subj:[ui-alumni] Fwd: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
 Date:   4/27/99 3:08:39 PM !!!First Boot!!!
 From:   [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
 To: [EMAIL PROTECTED]

 X-Sender: [EMAIL PROTECTED] (Unverified)
 X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Pro Version 4.0
 Date: Mon, 26 Apr 1999 03:09:08 +0700
 X-PH: [EMAIL PROTECTED] (Cornell Modified)
 To: [EMAIL PROTECTED]
 From: pinckey triputra [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
 Cc: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
 
 
 Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan Reuni Besar Alumni UI
 yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas. Acara Reuni tersebut
 antara lain
 akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut:
 
 Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru"
 Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 - 16:30
 Tempat  : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok
 Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin Mangkudilaga, Parsudi Suparla
 Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri
 Moderator : Selo Soemardjan
 
 Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca Orde Baru"
 Waktu   : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30
 Tempat : Balairung Kampus UI Depok
 Pembicara: Alumni dan civitas academica UI aktivis Parpol
a.l., Akbar Tanjung (Partai Golkar); Sri Bintang
(PUDI);
Roy B.Yanis (PDI Perjuangan); Feisal Basri (PAN);
Meutia Hatta (PKP); Bambang Sulistomo (PARI);
 Yusril Ihza Mahendra (PBB)
 
 Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta"
 Waktu  : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00
 Tempat: Balairung Kampus UI Depok
 Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang Fawzi, Neno Warisman
  Paragita UI, Butet Kartarajasa, dll.
 
 Musyawarah Nasional ILUNI-UI
 Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00
 Tempat   : Balairung Kampus UI Depok
 
 Informasi lebihlanjut bisa menghubungi
 Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434 Fax: 7201401
 Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129  Fax: 7221807

--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)




Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-28 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Iya.saya juga ikutan mau nanya nih Kang Jaya!.
Itu kok salah satu pembicaranya: Anwar Nasution,
kok malah sudah "nongkrong" jadi Chairman (CB apa CEO) di PT. SEMEN
GRESIK. Sejak kapan ya??? Entah kalau ada nama yang mirip, soalnya di
Bloomberg namanya ya begitu...:-)
Ngomong2 soal semennye, jadi yang mau dikubur apenye nihApe
nguburnye pake semen aje kali ye, hehee..
Salam,
~yo
** bukan propokator, dan adem-ayem saja menyikapi Pemilu -- soalnya
nggak sesuai sama budayanya simbah..:))


--- FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mau nanya sedikit aja nih sama para alumni UI ...itu
 kalau boleh...
 Bukannya UI adalah kampus orde baru? Mangsudnya mau
 mengubur kultur orde baru di kalangan terbatas
 universitas atau
 gimana tho? Hehe.. nanya kan boleh


 Salam,
 Jaya (propokator)

 -
 Ramadhan Pohan wrote:

  Forwarded Message:
  Subj:[ui-alumni] Fwd: Seminar ILUNI-UI:
 Mengubur Kultur Orba
  Date:   4/27/99 3:08:39 PM !!!First Boot!!!
  From:   [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
  To: [EMAIL PROTECTED]
 
  X-Sender: [EMAIL PROTECTED] (Unverified)
  X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Pro Version 4.0
  Date: Mon, 26 Apr 1999 03:09:08 +0700
  X-PH: [EMAIL PROTECTED] (Cornell
 Modified)
  To: [EMAIL PROTECTED]
  From: pinckey triputra [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
  Cc: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
  
  
  Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan
 Reuni Besar Alumni UI
  yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas.
 Acara Reuni tersebut
  antara lain
  akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut:
  
  Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru"
  Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 -
 16:30
  Tempat  : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok
  Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin
 Mangkudilaga, Parsudi Suparla
  Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri
  Moderator : Selo Soemardjan
  
  Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca
 Orde Baru"
  Waktu   : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30
  Tempat : Balairung Kampus UI Depok
  Pembicara: Alumni dan civitas academica UI
 aktivis Parpol
 a.l., Akbar Tanjung (Partai
 Golkar); Sri Bintang (PUDI);
 Roy B.Yanis (PDI Perjuangan);
 Feisal Basri (PAN);
 Meutia Hatta (PKP); Bambang
 Sulistomo (PARI);
  Yusril Ihza Mahendra (PBB)
  
  Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta"
  Waktu  : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00
  Tempat: Balairung Kampus UI Depok
  Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang
 Fawzi, Neno Warisman
   Paragita UI, Butet Kartarajasa,
 dll.
  
  Musyawarah Nasional ILUNI-UI
  Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00
  Tempat   : Balairung Kampus UI Depok
  
  Informasi lebihlanjut bisa menghubungi
  Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434
 Fax: 7201401
  Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129  Fax:
 7221807

 --
\\\|///
  \\  - -  //
   (  @ @  )
 oOOo-(_)-oOOo---
 FNU Brawijaya
 Dept of Civil Engineering
 Rensselaer Polytechnic Institute
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Oooo
oooO (   )
   (   )  ) /
\ (  (_/
 \_)


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Fwd: Alert: Gub BI Bikin Statement Aneh :-( (?) (fwd)

1999-04-28 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

...

Selamat siang,
Untuk Bung Yusuf Wibisono, apakah tidak lebih baik kalau anda membaca
isi berita tsb setelah itu baru berpendapat?
Don't judge a book by it's title.

Yw: Setuju. That's what I was doing. Masalahnya, seperti anda tahu,
di jaman informasi ini, kadang anda cuma dapet judulnya doang,
isi kagak dapet (atau dapet, tapi belakangan). Saya sedang
berusaha mengkonfirmasi (saat itu).

Meskipun kadang kadang surat kabar menulis judul berbeda dgn isinya
dengan tujuan supaya menarik perhatian, tetepi untuk berpendapat
apalagi masalahnya lumayan crucial sepertinya anda harus membaca
keseluruhan dari berita itu dan setelah itu baru berkomentar.
Terimakasih,

Andy

Yw: Cuman nyatanya memang isinya (kali ini) sejalan dg judulnya.
Yaitu: BI merasa PD, bahwa reformasi ekonomi 'hampir selesai'.
Sesuatu (statement) yg menurut saya bisa mengganggu kredibilitas
BI sendiri. Pertama: pernyataan itu 'bersayap'. Kedua: nyatanya,
menurut saya, reformasi ekonomi 'yg beneran' itu justru baru
akan dimulai nanti (setelah pemilu).

Anyway, thanks for the comment.



Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik Komariah Kosasih Robinson

Setujuu

Dari yang juga perempuan... dan kebetulan pendukung Mbak Mega...
maju terus pantang mundur, Mbak!
Komariah. :)


Erwin wrote:

Kadang saya heran, mengapa seakan kini tentangan terhadap PDI Perjuangan
(yang identik dengan Megawati) seakan lebih besar dibandingkan dengan
Golkar.

Namun, bisakah saya memberi pembelaan sedikit mengapa (di mata saya) orang
banyak memilih PDI Perjuangan/Megawati sekarang?

1. PDI Perjuangan/Megawati awalnya adalah kaum tertindas.

2. Dari sekian partai yang diramalkan akan besar selain partai yang dicap
status quo (PDI Perjuangan, PAN, PKB, PK, dll), hanyalah PDI Perjuangan yang
banyak orang benar-benar yakini beraliran nasionalis ketimbang Islam. (PAN,
PKB, dan PK kerap identik dengan Islam.) Hal ini ditambah dengan pengurus
dari PDI Perjuangan yang cukup beragam. Dan jujur saja, konsep negara Islam
(walaupun mau digembar-gemborkan menghormati perbedaan), tentu saja
mencemaskan orang-orang di luar Islam/minoritas. Dan untuk memilih partai
lain, selain partai yang diramalkan besar, orang agak malas, mengingat takut
pilihannya percuma sehingga akhirnya perolehan suara jatuh ditangan status
quo kembali.

3. Kharisma Megawati, sediam apapun dia, besar sekali. Dan satu hal lagi,
ucapan Megawati (sekontroversial apapun), diyakini tak pernah (atau mungkin
biar lebih fair, sedikit sekali), mencla mencle. Butuh keberanian besar bagi
seorang politikus saat ini, untuk mengatakan "Jangan Menghujat Soeharto",
"Memegang Teguh Pancasila dan UUD 45", "Timor-Timur adalah bagian dari
Indonesia juga", dll. Namun sekali lagi, itu menandakan bahwa Megawati punya
VISI yang jelas. Ia bukanlah politikus angin-anginan, yang sekedar mengikuti
isu populer agar dirinya tetap dicap reformis.
Dan jelas, semua hal tersebut membuat banyak orang merasa lebih nyaman,
karena melihat figur Megawati sebagai benar-benar figur pemersatu. (Banyak
figur pemimpin lain, terlalu banyak mengecam dan sebagainya, sehingga bukan
dianggap figur pemersatu.) Dan bukankah sebenarnya ditengah kekacauan bangsa
kali ini, adalah logis bila orang berpikir bahwa yang kita butuhkan adalah
figur pemersatu? Satu-satunya ganjalan Megawati hanyalah satu, dia
Perempuan. Dan bukankah itu suatu bukti ketidakadilan juga akhirnya? (Dengan
kata lain, lengkaplah sudah penilaian publik terhadap figur Megawati sebagai
kaum tertindas)
Dan memperhatikan cara dia bersikap, saya percaya, walau Partainya menang,
bila memang ternyata penindasan dirinya karena dia perempuan sehingga
dianggap tidak layak menjadi presiden begitu kuat, Megawati pasti akan
memilih yang terbaik bagi negerinya. Dan apapun keputusan Megawati tentang
kursi kepresidenan, simpatisan/pendukung Megawati akan menerima.

Saya tidak bisa membuktikan perasaan saya, tapi entah kenapa, bagi saya
hanya ada dua partai yang mungkin memenangkan pemilu kali ini, yaitu Golkar
dan PDI Perjuangan. Anda boleh mengatakan Anda ngeri bila PDI Perjuangan
menang. Tapi jujur saja, saya jauh lebih ngeri bila Golkar menang. Sebab,
sejujur apapun hasil pemilu tersebut, kemenangan Golkar akan dianggap
sebagai kecurangan. Dan itu hanya akan semakin mengacaukan Indonesia saja.
Dengan kata lain, saya hanya meminta Anda yang tidak simpatik terhadap PDI
Perjuangan, untuk tidak menggencarkan kesimpatikan Anda. Ketidaksimpatikan
terhadap PDI Perjuangan, akhirnya hanya akan menguntungkan partai saingannya
(yang tak usah diragukan lagi) jelas status quo.

Itu saja pendapat saya...

Salam,
Erwin



Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik Hadeer
-- From: Erwin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega Date: 29 April 1999 8:24  1. PDI Perjuangan/Megawati awalnya adalah kaum tertindas.Saya juga tertindas ditindas oleh orang-orang simpatisan PDI - P disekelilingi saya baik di kawasan rumah maupun di jalan-jalan saat kampanye...saya juga ditindas oleh Golkar dan seluruh sistem turunannya waktu jaman ORBA... 2. Dari sekian partai yang diramalkan akan besar selain partai yang dicap status quo (PDI Perjuangan, PAN, PKB, PK, dll), hanyalah PDI Perjuangan yang banyak orang benar-benar yakini beraliran nasionalis ketimbang Islam. Siapa yang yakin ??? Bisa ditunjuk dengan jari telunjuk mu siapa orangnya ??? Dan jujur saja, konsep negara Islam (walaupun mau digembar-gemborkan menghormati perbedaan), tentu saja mencemaskan orang-orang di luar Islam/minoritas. Ketakutan yang berlebihan dan tidak terbukti. Ketakutan yang ditumbuhkan dan diwariskan oleh Orde Baru 3. Kharisma Megawati, sediam apapun dia, besar sekali. Dan satu hal lagi, ucapan Megawati (sekontroversial apapun), diyakini tak pernah (atau mungkin biar lebih fair, sedikit sekali), mencla mencle. Butuh keberanian besar bagi seorang politikus saat ini, untuk mengatakan Jangan Menghujat Soeharto, Memegang Teguh Pancasila dan UUD 45, Timor-Timur adalah bagian dari Indonesia juga, dll. Statemen - statemen untuk konsumsi rakyat yang tidak mengerti apa-apa. Bukan untuk konsumsi orang yang bisa berpikir.Kharisma itu identik dengan pengkultusan (seperti Soeharto). Jauh lebih baik jika yang namanya Presiden itu bisa ajak bercanda, bisa diajak berdiskusi sengit, tanpa harus ada rasa takut, rasa sungkan (seperti OJ Tambunan waktu meminta MS jadi Caleg Jaksel)Namun sekali lagi, itu menandakan bahwa Megawati punya VISI yang jelas. Ia bukanlah politikus angin-anginan, yang sekedar mengikuti isu populer agar dirinya tetap dicap reformis.Penjabaran Visi dan Misinya bisa dibaca dimana ya ??? Atau sudah pernah MS sampaikan dimana ya ???Lha Wong ngomong aja nggak bisagimana bisa sampai. Kalau memang sudah pernah disampaikan secara Internalya berarti hanya orang-orang Internal aja yang tahuDengan Debat MS bisa menjelaskan ke pihak Eksternaldengan Debat berarti MS berbesar hati dan berlapang dada untuk MENABRAKKAN ide - ide nya, misinya, visinya, dengan pihak lain, untuk didapatkan hasil yang paling optimum.DAN BUKANNYA sudah merasa paling benar dan paling hebat. Dan jelas, semua hal tersebut membuat banyak orang merasa lebih nyaman, karena melihat figur Megawati sebagai benar-benar figur pemersatu. (Banyak figur pemimpin lain, terlalu banyak mengecam dan sebagainya, sehingga bukan dianggap figur pemersatu.) Dan bukankah sebenarnya ditengah kekacauan bangsa kali ini, adalah logis bila orang berpikir bahwa yang kita butuhkan adalah figur pemersatu? FIGUR PEMERSATU  Waktu Ambon dan Sambas pecah MS kemana ??? Waktu Theo Syafei di tuduh menjadi PROVOKATOR Kupangapa tindakan MS  Malah mencium pipi Theo, bukannya memberi penjelasan yang bisa menenangkan SEMUA PIHAK ..Mana fungsi dari POSKO - POSKO PDI - P pada Peristiwa Ambon.tidak berbunyi sama sekalikarena ya memang tidak mampu untuk berbunyi dan bertindak . Satu-satunya ganjalan Megawati hanyalah satu, dia Perempuan. Dan bukankah itu suatu bukti ketidakadilan juga akhirnya? (Dengan kata lain, lengkaplah sudah penilaian publik terhadap figur Megawati sebagai kaum tertindas)Kalau DFA running for Presidentkemungkinan besar akan saya pertimbangkan :-) untuk saya pilih dia :-) Because of SMART.Jangan berlindung di balik kewanitaan,  banci tahu !!! Kalau saja saya wanita, saya juga akan pikir 1000x dipimpin oleh wanita yang lemah .  Hadeer


Kalau Golkar kalah

1999-04-28 Terurut Topik Budi Haryanto

Rekan-rekan yth.,

Saya melihat banyak keuntungannya (dibanding dengan kerugiannya) buat
perkembangan demokrasi dan penyelenggaraan bernegara di republik kita
kalau Golkar kalah dalam pemilu mendatang. Bisa saja saya salah.
Berikut ini kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kalau Golkar kalah:

1. Golkar akan kehilangan berbagai fasilitas penunjang yang selama ini
menopang kuat organisasinya (rumah dinas pejabat dan anggota DPR/MPR,
mobil dinas pejabat, fasilitas gedung, perkantoran dan segala
perangkatnya) karena harus dikembalikan ke negara.

2. Perpecahan di tingkat pimpinan Golkar akan terjadi karena saling
menyalahkan kegagalan yang terjadi.

3. Anggota DPR/DPRD akan mempunyai proporsi yang relatif seimbang antara
partai satu dan lainnya (partai yang besar). Hal ini memungkinkan
terciptanya iklim kondusif dan demokratis dalam pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembuatan perundang-undangan.

4. Pemerintah yang baru, dengan semangat baru (karena belum pernah
berada di tingkat tsb.) akan berkonsentrasi dan bekerja keras untuk
sebesar-besarnya meningkatkan nasib rakyat dan memperbaiki
ketatanegaraan di tengah suasana mudahnya rakyat 'protes dan demo' jika
terjadi penyelewengan. (Bandingkan dengan 'status quo' yang tetap berada
di tingkat tsb. Semangat yang mereka punyai sudah tidak menggebu lagi
dan cenderung mengabaikan suara rakyat seperti yang sudah mereka alami
selama ini).

5. Golkar akan introspeksi diri dan menyadari bahwa rakyat telah
meninggalkannya karena kesewenang-wenangannya, ketidak jujurannya, dan
kecurangannya selama ini. Tidak ada pilihan lain, Golkar harus berangkat
lagi dari nol (ingat pendukung di tingkat pemerintahan sudah semakin
sedikit dan susah diharapkan) untuk menggalang simpati rakyat dan
mencari pendukung. Hal ini akan menjadikan Golkar suatu partai yang akan
bersikap 'manis'.

6. Partai Golkar akan berposisi sama dengan partai lain dalam hal modal,
fasilitas, dan pendukungnya. (Banyak pendukung potensialnya akan
hengkang dan mendekati penguasa baru, suatu ciri khas pendukung yang
selalu ingin mencari keuntungan). Hal ini akan membuat Golkar bekerja
keras untuk konsolidasi. Dengan kekuatan partai-partai yang relatif
berimbang, pemilu berikutnya akan lebih demokratis dan jujur.

7. Dst..., dst..., .. yang nadanya baik untuk bangsa ini.

Hal-hal negatif yang kemungkinan muncul adalah teror dan rongrongan di
sana sini akibat kefrustasiannya. Namun hal-hal tsb sedikit demi sedikit
secara bermakna akan dapat diatasi dan dieliminasi oleh peraturan hukum
yang nantinya mulai dilaksanakan oleh aparat dengan bertanggung jawab
dan benar.

Kesimpulan, kalau ingin melihat negara kita menjadi mengarah kepada
perbaikan menyeluruh, gunakanlah hak pilih anda dalam pemilu mendatang
untuk partai yang BUKAN Golkar.

Salam,
Budi
(seorang rakyat jelata yang ingin melihat indahnya Indonesia)



Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik Dodo D.

--- Hadeer [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau saja
 saya
 wanita, saya juga akan pikir 1000x dipimpin oleh wanita yang lemah
 

Jadi mana nih yang bener Mbak Hadeer?
Kalau saja saya wanita,kalau wanita itu saya,atau
karena saya wanita...??!!
:)

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik Hadeer
-- From: Erwin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega Date: 29 April 1999 8:24  1. PDI Perjuangan/Megawati awalnya adalah kaum tertindas.Saya juga tertindas ditindas oleh orang-orang simpatisan PDI - P disekelilingi saya baik di kawasan rumah maupun di jalan-jalan saat kampanye...saya juga ditindas oleh Golkar dan seluruh sistem turunannya waktu jaman ORBA... 2. Dari sekian partai yang diramalkan akan besar selain partai yang dicap status quo (PDI Perjuangan, PAN, PKB, PK, dll), hanyalah PDI Perjuangan yang banyak orang benar-benar yakini beraliran nasionalis ketimbang Islam. Siapa yang yakin ??? Bisa ditunjuk dengan jari telunjuk mu siapa orangnya ??? Dan jujur saja, konsep negara Islam (walaupun mau digembar-gemborkan menghormati perbedaan), tentu saja mencemaskan orang-orang di luar Islam/minoritas. Ketakutan yang berlebihan dan tidak terbukti. Ketakutan yang ditumbuhkan dan diwariskan oleh Orde Baru 3. Kharisma Megawati, sediam apapun dia, besar sekali. Dan satu hal lagi, ucapan Megawati (sekontroversial apapun), diyakini tak pernah (atau mungkin biar lebih fair, sedikit sekali), mencla mencle. Butuh keberanian besar bagi seorang politikus saat ini, untuk mengatakan Jangan Menghujat Soeharto, Memegang Teguh Pancasila dan UUD 45, Timor-Timur adalah bagian dari Indonesia juga, dll. Statemen - statemen untuk konsumsi rakyat yang tidak mengerti apa-apa. Bukan untuk konsumsi orang yang bisa berpikir.Kharisma itu identik dengan pengkultusan (seperti Soeharto). Jauh lebih baik jika yang namanya Presiden itu bisa ajak bercanda, bisa diajak berdiskusi sengit, tanpa harus ada rasa takut, rasa sungkan (seperti OJ Tambunan waktu meminta MS jadi Caleg Jaksel)Namun sekali lagi, itu menandakan bahwa Megawati punya VISI yang jelas. Ia bukanlah politikus angin-anginan, yang sekedar mengikuti isu populer agar dirinya tetap dicap reformis.Penjabaran Visi dan Misinya bisa dibaca dimana ya ??? Atau sudah pernah MS sampaikan dimana ya ???Lha Wong ngomong aja nggak bisagimana bisa sampai. Kalau memang sudah pernah disampaikan secara Internalya berarti hanya orang-orang Internal aja yang tahuDengan Debat MS bisa menjelaskan ke pihak Eksternaldengan Debat berarti MS berbesar hati dan berlapang dada untuk MENABRAKKAN ide - ide nya, misinya, visinya, dengan pihak lain, untuk didapatkan hasil yang paling optimum.DAN BUKANNYA sudah merasa paling benar dan paling hebat. Dan jelas, semua hal tersebut membuat banyak orang merasa lebih nyaman, karena melihat figur Megawati sebagai benar-benar figur pemersatu. (Banyak figur pemimpin lain, terlalu banyak mengecam dan sebagainya, sehingga bukan dianggap figur pemersatu.) Dan bukankah sebenarnya ditengah kekacauan bangsa kali ini, adalah logis bila orang berpikir bahwa yang kita butuhkan adalah figur pemersatu? FIGUR PEMERSATU  Waktu Ambon dan Sambas pecah MS kemana ??? Waktu Theo Syafei di tuduh menjadi PROVOKATOR Kupangapa tindakan MS  Malah mencium pipi Theo, bukannya memberi penjelasan yang bisa menenangkan SEMUA PIHAK ...Mana fungsi dari POSKO - POSKO PDI - P pada Peristiwa Ambon.tidak berbunyi sama sekalikarena ya memang tidak mampu untuk berbunyi dan bertindak . Satu-satunya ganjalan Megawati hanyalah satu, dia Perempuan. Dan bukankah itu suatu bukti ketidakadilan juga akhirnya? (Dengan kata lain, lengkaplah sudah penilaian publik terhadap figur Megawati sebagai kaum tertindas)Kalau DFA running for Presidentkemungkinan besar akan saya pertimbangkan :-) untuk saya pilih dia :-) Because of SMART.Jangan berlindung di balik kewanitaan,  banci tahu !!! Kalau saja saya wanita, saya juga akan pikir 1000x dipimpin oleh wanita yang lemah .  Hadeer


Adakah sesuatu di balik penyebaran uang palsu?

1999-04-28 Terurut Topik FNU Brawijaya

Saya agak merasa aneh nih dengan peredaran uang palsu.
Sebetulnya berita penyebaran uang palsu ini sudah lama beredar.
Malah waktu ane posting ngeributin rencana BJH mengganti uang
gambar Suharto 50,000-an itu ada yg balas dengan menengarai
bahwa kebijakan itu kemungkinan untuk menanggulangi makin
besarnya arus uang palsu itu. Jalannya ya dengan mengganti uang
gambar Suharto.

Saya jadi ingat dg cerita bahwa pada awal-awal masa kemerdekaan,
Belanda paling hobi mengedarkan uang palsu untuk merusak usaha
pemerintahan RI yg masih muda itu. Jalannya ya dengan merusak
nilai mata uang OERI itu ya...?

Silakan lihat tabel yg dikeluarin BI di harian Kompas itu...
http://kompas.com/kompas-cetak/9904/29/UTAMA/juml01.htm

Lonjakan jumlah uang palsu terjadi mulai tahun 1997, lalu mencapai
puncaknya tahun 1998. Untuk tahun 1999 yg baru jalan 4 bulan,
jumlah pecahan 50,000 palsu sudah menyamai jumlah total tahun 1997.
(Tahun 1998 sebesar 5 kali dari 1997). Berdasarkan rasiopun tetap
tinggi

Ada yang merasa mencium bau bangkai juga nggak? Masak
cuman ane sih? Lalu bangkai siapa ya?


Salam,
Jaya
--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik FNU Brawijaya

Lha ane juga jadi bingung. apa termasuk golongan hermaphrodit atau
gimana nih. Ada yang udah mbayangi kayak Aprodite je... kalau
telanjur ketemu ternyata brengosan kan bikin penonton kuciwa..
nggak tahunya herdereh...hermesehhadeer...


Salam,

'-
"Dodo D." wrote:

 --- Hadeer [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalau saja
  saya
  wanita, saya juga akan pikir 1000x dipimpin oleh wanita yang lemah
  

 Jadi mana nih yang bener Mbak Hadeer?
 Kalau saja saya wanita,kalau wanita itu saya,atau
 karena saya wanita...??!!
 :)

 _
 Do You Yahoo!?
 Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com

--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list

1999-04-28 Terurut Topik Boy anderesta

Wah..wah...

Sekarang ada dua kubu di permias list. Satu nyang dukung Mbak Mega, diwakili
sama Babeh Napitupulu, lalu ada nyang mo ganyang Mbak Mega, diwakili sama
(Mas/Mbak/tau deh) Hadeer.

Email berbalas email, debat balas debat dari kedua kubu. Lalu yang dukung
Golkar cs
diem diem nyengir sambil menyusun kekuatan. hehehe...

Seperti biasa, ini kelemahan orang IndonesiaNgga fokus. Lebih demen
ribuuuttt aja ketimbang ( at least ) memikirkan bagaimana antek orde baru
ngga bersinggasana di Republik tercinta kita lagi. Emang susah...dasar kita
ini dijadiin sebagai bangsa yang demen berantem...gimana mo maju?

Gue rasa juga anak anak permias yang langganan mailing list ini juga males
baca debat antar kubu ini. Mau Final men...mendingan bikin paper.

Jadi, maksud loe kirim email ini apaan Boy?

Ya..gue sih pengennya kalo debat ya jangan gontok gontokan gitu lah...ngeri
men...
dan untuk menghormati kaum permias beneran yang mo final...mbok ya dikurangi
debat nya...kalo bolehkalo kedua belah kubu masih mo debat ampe
pemilu..ya ane mending stop bentar langganan list nya.


Boy



Re: Kalau Golkar kalah

1999-04-28 Terurut Topik Dodo D.

--- Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Rekan-rekan yth.,

 Saya melihat banyak keuntungannya (dibanding dengan kerugiannya) buat
 perkembangan demokrasi dan penyelenggaraan bernegara di republik kita
 kalau Golkar kalah dalam pemilu mendatang. Bisa saja saya salah.
 Berikut ini kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kalau Golkar kalah:

 1. Golkar akan kehilangan berbagai fasilitas penunjang yang selama
 ini
 menopang kuat organisasinya (rumah dinas pejabat dan anggota DPR/MPR,
 mobil dinas pejabat, fasilitas gedung, perkantoran dan segala
 perangkatnya) karena harus dikembalikan ke negara.

Golkar nyang mana nih mas Budi..? Golkar sebagai partai ataukah
orang2nya Golkar..?
Lha kalo Golkar sebagai partai, ya emang jelas begitu, artinya segala
fasilitas negara yang dipakai oleh Golkar selama ini harus dikembalikan
kepada negara. Tapi kan masih ada orang2 Golkar juga yang duduk di
DPR/MPR, dan mungkin di lembaga eksekutif atau badan2 pemerintahan
lainnya, karena kan bagaimanapun Golkar masih akan memperoleh suara
juga. Jadi, orang2 Golkar itu nanti juga akan tetap dapet rumah dinas
pejabat, mobil dinas dan lain lain. Lebih tepatnya menurut saya,
fasilitas yang dikembalikan oleh GOlkar itu nanti akan dibagi2 kepada
orang lain, dan orang2 GOlkar sendiripun masih ada yang akan
menikmatinya.

 2. Perpecahan di tingkat pimpinan Golkar akan terjadi karena saling
 menyalahkan kegagalan yang terjadi.

Sangat mungkin terjadi, dan akan menguntungkan partai lainnya, karena
kalau terjadi perpecahan, maka akan banyak yang membelot dan bergabung
dengan partai lainnya.

 3. Anggota DPR/DPRD akan mempunyai proporsi yang relatif seimbang
 antara
 partai satu dan lainnya (partai yang besar). Hal ini memungkinkan
 terciptanya iklim kondusif dan demokratis dalam pengawasan
 penyelenggaraan pemerintahan dan pembuatan perundang-undangan.

Saya rasa akan lebih tepat kalau dikatakan, proporsi yang seimbang
antar koalisi. Mangsud saya, partai partai gurem yang jumlahnya puluhan
saat ini, kan kamungkinannya kecil untuk mendapatkan suara yang banyak.
Jadi mereka harus berkoalisi dengan partai2 besar. Nah, kalau sudah
terjadi koalisi (mungkin 3 atau 4 koalisi), maka kemungkinan
perimbangan itu akan lebih nyata.

 4. Pemerintah yang baru, dengan semangat baru (karena belum pernah
 berada di tingkat tsb.) akan berkonsentrasi dan bekerja keras untuk
 sebesar-besarnya meningkatkan nasib rakyat dan memperbaiki
 ketatanegaraan di tengah suasana mudahnya rakyat 'protes dan demo'
 jika
 terjadi penyelewengan. (Bandingkan dengan 'status quo' yang tetap
 berada
 di tingkat tsb. Semangat yang mereka punyai sudah tidak menggebu lagi
 dan cenderung mengabaikan suara rakyat seperti yang sudah mereka
 alami
 selama ini).

Asal tidak terjadi demam panggung politik aja. Artinya, mereka yang
duduk di pemerintahan nanti, harusnya orang2 yang memang benar2 kapable
di bidangnya masing masing (bukan berpengalaman di jabatannya lho..).
Dengan begitu, maka para unsur pemerintahan ini akan dengan cepat bisa
melaksanakan tugas untuk memperbaiki seluruh aspek kehidupan bangsa
kita yang rusak selama ini.

 5. Golkar akan introspeksi diri dan menyadari bahwa rakyat telah
 meninggalkannya karena kesewenang-wenangannya, ketidak jujurannya,
 dan
 kecurangannya selama ini. Tidak ada pilihan lain, Golkar harus
 berangkat
 lagi dari nol (ingat pendukung di tingkat pemerintahan sudah semakin
 sedikit dan susah diharapkan) untuk menggalang simpati rakyat dan
 mencari pendukung. Hal ini akan menjadikan Golkar suatu partai yang
 akan
 bersikap 'manis'.

Mungkin akan ganti nama jadi Golkar-P:)

 6. Partai Golkar akan berposisi sama dengan partai lain dalam hal
 modal,
 fasilitas, dan pendukungnya. (Banyak pendukung potensialnya akan
 hengkang dan mendekati penguasa baru, suatu ciri khas pendukung yang
 selalu ingin mencari keuntungan). Hal ini akan membuat Golkar bekerja
 keras untuk konsolidasi. Dengan kekuatan partai-partai yang relatif
 berimbang, pemilu berikutnya akan lebih demokratis dan jujur.

Kemungkinan juga Golkar akan berkoalisi dengan partai2 lain pada pemilu
berikutnya, dengan catatan: ada partai yang mau diajak koalisi..:)

 7. Dst..., dst..., .. yang nadanya baik untuk bangsa ini.

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Kalau Golkar kalah

1999-04-28 Terurut Topik FNU Brawijaya

Budi Haryanto wrote:

 Rekan-rekan yth.,

 Saya melihat banyak keuntungannya (dibanding dengan kerugiannya) buat
 perkembangan demokrasi dan penyelenggaraan bernegara di republik kita
 kalau Golkar kalah dalam pemilu mendatang. Bisa saja saya salah.
 Berikut ini kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kalau Golkar kalah:

Bisa saja benar...bisa juga salah..


 1. Golkar akan kehilangan berbagai fasilitas penunjang yang selama ini
 menopang kuat organisasinya (rumah dinas pejabat dan anggota DPR/MPR,
 mobil dinas pejabat, fasilitas gedung, perkantoran dan segala
 perangkatnya) karena harus dikembalikan ke negara.

Menurut saya sih kurang ada untung (untuk yg ini). Lha pejabat yg mana?
Bisa jadi kalo yg menang partai lain, situasi hanya seperti ular ganti kulit
saja. Cuman sisiknya yg ganti, KKN tetap bisa tumbuh subur. Ndak usah
jauh-jauhitu anggota KPU yg katanya reformis dan anti Golkar nyatanya
yg digedein malah kolusinya. Bukannya kerja

 2. Perpecahan di tingkat pimpinan Golkar akan terjadi karena saling
 menyalahkan kegagalan yang terjadi.

Ya saya sependapat.

 3. Anggota DPR/DPRD akan mempunyai proporsi yang relatif seimbang antara
 partai satu dan lainnya (partai yang besar). Hal ini memungkinkan
 terciptanya iklim kondusif dan demokratis dalam pengawasan
 penyelenggaraan pemerintahan dan pembuatan perundang-undangan.

Belum tentu juga. Sejarah kita menunjukkan hal yg sebaliknya
Perimbangan kekuatan bukan digunakan untuk saling kritik dan saling
mengawasitetapi malah untuk saling jegal. Jadinya ya nggak ada
pembangunan. Justru dari pengalaman ini ORBA dapat angin segar karena
orang sudah capek dengan kekonyolan saling jegal itu. Caranya ya jualan
stabilitas nasional. Jadi ORBA jual itu ide ya ada dasarnya (sebetulnya lho...
ini kalau kita mau nengok ke belakang).

Makanya gimana caranya saling kritik saling mengawasi dengan suasana
yg saling mendukung perlu ada (istilah kondusif itu...). Cuman kembali lagi
kepada para tokoh yg mengaku politisi tsb Maunya apa? Mau menuju
ke puncak kekuasan untuk menginjak lawan politik dan rakyatnyakah?
Ataukah pengen mbangun negoro Dari berita tentang debat kemarin,
walaupun arahnya sudah bagus...tapi hasil yg dicapai nurut ane masih
jauh dari yg diharapkan. Jadi prasyarat ane tadi untuk menuju ke arah
suasana kondusif masih jauh api dari pinggang...eh...pinggan.


 4. Pemerintah yang baru, dengan semangat baru (karena belum pernah
 berada di tingkat tsb.) akan berkonsentrasi dan bekerja keras untuk
 sebesar-besarnya meningkatkan nasib rakyat dan memperbaiki
 ketatanegaraan di tengah suasana mudahnya rakyat 'protes dan demo' jika
 terjadi penyelewengan. (Bandingkan dengan 'status quo' yang tetap berada
 di tingkat tsb. Semangat yang mereka punyai sudah tidak menggebu lagi
 dan cenderung mengabaikan suara rakyat seperti yang sudah mereka alami
 selama ini).

For some extent sependapat cuman yg sering terjadi malah bukan
seideal itu. Pemerintah baru dengan semangat baru (tentunya dengan
pengalaman baru juga), lebih sering berusaha konsolidasi untuk dapat bertahan
lebih lama.


 5. Golkar akan introspeksi diri dan menyadari bahwa rakyat telah
 meninggalkannya karena kesewenang-wenangannya, ketidak jujurannya, dan
 kecurangannya selama ini. Tidak ada pilihan lain, Golkar harus berangkat
 lagi dari nol (ingat pendukung di tingkat pemerintahan sudah semakin
 sedikit dan susah diharapkan) untuk menggalang simpati rakyat dan
 mencari pendukung. Hal ini akan menjadikan Golkar suatu partai yang akan
 bersikap 'manis'.

Iya lahcuman mesti ingat. Korupsi, kolusi, dan nepotisme bukan monopoli
Golkar... Kita mesti ngikutin teorinya para leluhur...bahwa politisi itu tak lebih
daripada kucing Kalau nggak diawasi ya nyolong. Biarpun sebelumnya
bisa aja nyantri. setelah punya kursi malah jadi nyante

 6. Partai Golkar akan berposisi sama dengan partai lain dalam hal modal,
 fasilitas, dan pendukungnya. (Banyak pendukung potensialnya akan
 hengkang dan mendekati penguasa baru, suatu ciri khas pendukung yang
 selalu ingin mencari keuntungan). Hal ini akan membuat Golkar bekerja
 keras untuk konsolidasi. Dengan kekuatan partai-partai yang relatif
 berimbang, pemilu berikutnya akan lebih demokratis dan jujur.

Sependapat

 7. Dst..., dst..., .. yang nadanya baik untuk bangsa ini.

Ojo lupandak ada perangkat pengawasan yg baikmau PAN, mau PKB,
mau PDI-P, mau PK, penyakit KKN bisa tumbuh dengan berbagai kadar.
Maklum cak"fulus" itu daya tariknya luar biasa bisa mengubah orang
jadi "bulus".


 Hal-hal negatif yang kemungkinan muncul adalah teror dan rongrongan di
 sana sini akibat kefrustasiannya. Namun hal-hal tsb sedikit demi sedikit
 secara bermakna akan dapat diatasi dan dieliminasi oleh peraturan hukum
 yang nantinya mulai dilaksanakan oleh aparat dengan bertanggung jawab
 dan benar.

Ya bisa jadicuman mestinya dilaksanainnya ya sejak sekarang...ndak nunggu
nanti. Lha nanti kan artinya 'mbesok'.

 Kesimpulan, kalau 

Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik Erwin

 2. Dari sekian partai yang diramalkan akan besar selain partai yang dicap
 status quo (PDI Perjuangan, PAN, PKB, PK, dll), hanyalah PDI Perjuangan
yang
 banyak orang benar-benar yakini beraliran nasionalis ketimbang Islam.

Siapa yang yakin ??? Bisa ditunjuk dengan jari telunjuk mu siapa orangnya
???

Minimal, pendukung PDI Perjuangan yakin...

 Dan jujur saja, konsep negara Islam
 (walaupun mau digembar-gemborkan menghormati perbedaan), tentu saja
 mencemaskan orang-orang di luar Islam/minoritas.

Ketakutan yang berlebihan dan tidak terbukti. Ketakutan yang ditumbuhkan
dan diwariskan oleh Orde Baru

Tidak, ini bukan masalah orde baru. Contoh saja, apakah Anda mau Indonesia
menjadi Negara Katolik? Apakah Anda mau Indonesia menjadi Negara Protestan?
Apakah Anda mau Indonesia menjadi Negara Budha? Apakah Anda mau Indonesia
menjadi Negara Hindu? Apakah Anda mau Indonesia menjadi Negara Jawa? Apakah
Anda Mau Indonesia menjadi Negara Ambon? Apakah Anda Mau Indonesia menjadi
negara...? (Teruskan sendiri...)

Saya percaya Anda (atau sebagian besar dari Anda) menjawab tidak untuk semua
pernyataan tersebut... Mengapa, sebab Anda mungkin bukan Katolik, sebab Anda
mungkin bukan Kristen, sebab Anda mungkin bukan Budha, sebab Anda mungkin
bukan Hindu, sebab Anda mungkin bukan suku Jawa, sebab Anda mungkin bukan
suku Ambon, sebab Anda mungkin bukan ...? (teruskan sendiri...) Dan
karenanya, dengannya, Anda takut negara yang terbentuk dari hal-hal yang
diatas suatu saat malah tidak menghormati perbedaan (Menghormati perbedaan
artikan secara luas...).

Dan kalau Anda mengatakan bahwa Anda takut bila Indonesia terbentuk dari
bentuk negara di atas, bukankah kewajaran bila ada yang merasa takut bila
Indonesia menjadi Negara Islam?

Masih ingat, apa bunyi Pancasila sila kesatu sebelum dirubah menjadi
"Ketuhanan yang Maha Esa"? Saya lupa pastinya, tapi saya ingat ada kalimat
"Syariat Islam" di dalamnya.  Mengapa dirubah menjadi "Ketuhanan yang Maha
Esa" akhirnya? Jawabannya Anda tahu kan dari sejarah?

 3. Kharisma Megawati, sediam apapun dia, besar sekali. Dan satu hal lagi,
 ucapan Megawati (sekontroversial apapun), diyakini tak pernah (atau
mungkin
 biar lebih fair, sedikit sekali), mencla mencle. Butuh keberanian besar
bagi
 seorang politikus saat ini, untuk mengatakan "Jangan Menghujat Soeharto",
 "Memegang Teguh Pancasila dan UUD 45", "Timor-Timur adalah bagian dari
 Indonesia juga", dll.

Statemen - statemen untuk konsumsi rakyat yang tidak mengerti apa-apa.
Bukan untuk konsumsi orang yang bisa berpikir.

Terima kasih, Anda telah mengatakan bahwa diri saya tidak mengerti apa-apa
dan tidak dapat berpikir.

Namun sekali lagi, itu menandakan bahwa Megawati punya
 VISI yang jelas. Ia bukanlah politikus angin-anginan, yang sekedar
mengikuti
 isu populer agar dirinya tetap dicap reformis.

Penjabaran Visi dan Misinya bisa dibaca dimana ya ??? Atau sudah pernah MS
sampaikan dimana ya ???

Anda bisa baca (salah satunya) di deklarasi ketika di Bali. Dan deklarasi di
Bali itu bukan untuk internal saja, tapi eksternal.

 Dan jelas, semua hal tersebut membuat banyak orang merasa lebih nyaman,
 karena melihat figur Megawati sebagai benar-benar figur pemersatu.
(Banyak
 figur pemimpin lain, terlalu banyak mengecam dan sebagainya, sehingga
bukan
 dianggap figur pemersatu.) Dan bukankah sebenarnya ditengah kekacauan
bangsa
 kali ini, adalah logis bila orang berpikir bahwa yang kita butuhkan
adalah
 figur pemersatu?

FIGUR PEMERSATU  Waktu Ambon dan Sambas "pecah" MS kemana ??? Waktu
Theo Syafei di "tuduh" menjadi PROVOKATOR Kupangapa tindakan MS 
Malah mencium pipi Theo, bukannya memberi penjelasan yang bisa menenangkan
SEMUA PIHAK ..Mana fungsi dari POSKO - POSKO PDI - P pada
Peristiwa Ambon."tidak berbunyi" sama sekalikarena ya memang tidak
mampu untuk berbunyi dan bertindak .

Khusus untuk Ambon dan Sambas, Adakah yang mampu bertindak? Mengapa Anda
mengecam Megawati karena dua hal tersebut? Apakah tokoh yang banyak ngomong
macam Gus Dur ketika Ambon dan Sambas menjadi tokoh pemersatu? Bukankah
seharusnya yang dikecam adalah ABRI dan pemerintah? (ABRI kan konon
pemersatu...)

Namun, intinya satu... Anda bisa mengatakan apapun juga, tapi bagi pendukung
PDI Perjuangan, tentu figur Megawati dianggap sebagai figur pemersatu.

 Satu-satunya ganjalan Megawati hanyalah satu, dia
 Perempuan. Dan bukankah itu suatu bukti ketidakadilan juga akhirnya?
(Dengan
 kata lain, lengkaplah sudah penilaian publik terhadap figur Megawati
sebagai
 kaum tertindas)

Kalau DFA running for Presidentkemungkinan besar akan saya
pertimbangkan :-) untuk saya pilih dia :-) Because of SMART.

Iya... Anda bisa dukung seperti itu. Tapi percaya saja deh... DFA pun nanti
nasibnya tidak jauh dengan Megawati. Pasti nanti buntut-buntutnya, "DFA itu
perempuan... dan menurut kepercayaan/agama/keyakinan saya Perempuan tidak
layak jadi presiden..."

Jangan berlindung di balik kewanitaan,  banci tahu !!! Kalau saja saya
wanita, 

Re: Bukalah matamu wahai BUKAN pendukung Mega (Toleransi Ummat Islam !)

1999-04-28 Terurut Topik Dodo D.

Ahaaa.judulnya makin panjang, dan konteks diskusinyapun mangkin
ngembang. Issue agamapun menjadi muncul lagi, dan prediksi saya...ini
akan berkembang lagi menjadi lebih sengit, seperti biasanya. Mudah2an
prediksi saya ini salah, dan mudah2an pula karena saya membuat prediksi
ini, akhirnya issue agama nggak mengembang jadi perdebatan sengit.

Menurut saya sih, ketakutan2 itu nggak perlu ada seandainya kita bangsa
Indonesia yang sangat heterogen, multi cultural dan multi religion ini
nggak terlalu sensitif, khususnya masalah agama. Seandainya dari dulu2
kita bisa benar2 menerapkan saling menghormati dan saling menghargai
antar agama, Insya Allah kita bisa hidup rukun berdampingan (dalam arti
sebenarnya, bukan cuman slogan di Bhineka Tunggal Ika) dalam konsep
politik apapun.

Contoh yang disertakan Bung Rosadi juga menunjukkan, meskipun dalam
negara Islam, tapi karena rasa saling menghargai dan menghormatinya
sangat tinggi, akhirnya semua orang bisa hidup tentram tanpa adanya
ketakutan ketakutan. Contoh yang berlawanan mungkin bisa dilihat juga
di US. Meskipun mayoritas penduduknya adalah Nasrani (walaupun
negaranya sendiri tidak berdasar pada konsep Kristen) tetapi penganut
agama lain, termasuk Islam juga tidak mempunyai kekhawatiran. Itu
karena masyarakatnya tidak terlalu sensitif terhadap masalah2 perbedaan
agama.

Jadi yah, nggak usah deh ada ketakutan atau kekhawatiran akan konsep
politik yang dibawa partai2 yang ada sekarang. Justru menurut saya,
kita harus takut kalau dipimpin oleh seorang pemimpin yang NGGAK PUNYA
KONSEP.

Apapun konsep politik yang akan dianut nantinya, saya rasa pemimpin
yang akan datang tidak cukup bodoh dan berpikiran sempit untuk menjadi
Slobodan Milosevic di Indonesia.


--- Mohammad Rosadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Erwin wrote:


diapuss===

 Dan jujur saja, konsep negara Islam (walaupun mau digembar-gemborkan
 menghormati perbedaan), tentu saja mencemaskan orang-orang di luar
 Islam/minoritas.


===diapu==

 Menghormati dan bersikap baik thd non-muslim merupakan salah satu
 perintah Allah swt (ajaran Islam) yang HARUS ditaati oleh setiap
 muslim yang benar-benar beriman..., jadi TIDAK PERLU lagi digembar-
 gemborkan. Kecemasan yang anda sebutkan tsb sangat tidak beralasan
 dan
 tidak lebih merupakan warisan dari pemerintah ORBA dulu ,yang
 semestinya sudah harus dihilangkan.

 Kalo anda mau belajar ttg sejarah panjang ummat Islam (mulai zaman
 Rasulullah saw dan sahabatnya hingga massa kini), maka Insya Allah
 anda akan menemukan banyak FAKTA sejarah yg tidak terbantahkan ttg
 penghormatan dan penghargaan kaum muslimin yg sedemikian besarnya thd
 hak-hak non-muslim.., suatu penghormatan HAM yg mungkin belum ada
 bandingnya sampai saat ini.


 Berikut saya postingkan suatu tulisan menarik di majalah Sabili ttg
 bukti sejarah toleransi kaum muslimin yg begitu tinggi thd umat
 non-muslim. Semoga dapat membuka mata dan pikiran kita dalam memahami
 Islam sebagai rahmatan lil alaminn (rahmat bagi seluruh alam
 semesta).


==

 SABILI: Non Muslim di Tengah Masyarakat lslam


 Sejarah kekuasaan Islam, telah membuktikan kedamaian dan ketenteraman
 hakiki. Mayoritas Islam yang menguasai pentas kekuasaan, justeru
 memberi kedamaian dalam masyarakat plural dan heterogen.

 Dalam masyarakat lslami, tidak pernah ada vonis negatif bagi semua
 unsur masyarakat lain yang memeluk agama non Islam.  Hubungan sesama
 warga negara, sepenuhnya ditegakkan di atas asas toleransi, keadilan,
 kebajikan dan kasih sayang.

 lnformasi objektif tentang perlakuan minoritas non muslim oleh
 masyarakat Islam, dijelaskan oleh Will Durant, seorang orientalis,
 dalam bukunya History of Civilization.  "Di masa pemerintah Bani
 Umayah, kaum Nasrani, Zoroaster, Yahudi dan Shabi'i menikmati
 toleransi amat tinggi yang tidak dapat kita jumpai bandingannya di
 negara-negara Kristen.  Mereka benar-benar bebas menyelengarakan
 aktivitas keagamaan.  Kaum Kristen tetap menguasai gereja dan biara,
 dan tidak diwajibkan lebih daripada mengenakanpakaian dengan warna
 tertentu, serta membayar pajak setiap pribadi yang jumlahnya
 disesuaikan kadar penghasilannya.

 Pajak ini dikenakan atas orang-orang non muslim yang masih muda dan
 berfisik sehat.  Sedangkan kaum pendeta, wanita serta anak anak yang
 belu akil baligh, hamba sahaya, orang-orang lanjut usia, lemah, buta
 dan miskin, tidak ada kewajiban pajak.

 Sebagai gantinya, mereka yang telah menyetorkan pajak itu dibebaskan
 dari kewajiban militer.  Artinya, pemerintah Islam menjamin keamanan
 mereka, dari serangan musuh.  Kelompok non muslim yang tergolong
 dalam
 ahlu dzimmah (terikat dengan perjanjian dengan kaum muslimin), juga
 tidak dikenakan membayar zakat sebesar 2,5 % pertahun, sebagaimana
 kewajiban kaum muslimin.  Kesaksian mereka tidak diterima di depan
 pengadilan, namun 

Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-28 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Rekan-rekan Permias and readers,

Soal memunculkan new attitudes untuk the new Indonesia sudah dibahas
di seminar Madison. Attitudes tersebut sebenarnya tidak baru --
menurut Mas Franki Raden, namun dapat menjadi baru karena kita
menemukan esensi pengaplikasian yang baru, menurut Notrida Mandica.
Nah attitudes yang baru tersebut antara lain:

1.  Berpikir kritis dan bertanggung jawab.  Ketika melemparkan
pertanyaan, mampu memberi kejelasan persoalan dan mampu bertanggung
atas pengaplikasian solusi-solusinya. Misalnya: jangan teriak aja,
terus dikasih jalan keluarnya, katanya tidak sesuai dengan budaya
timur.

2.  Dengan tegas menolak tugas yang diberikan jika tidak mampu
menjalankannya.  Jangan hanya karena mau dapat posisi saja, baca
tentang hukumpun tak mampu malah menerima tawaran jadi ketua MA,
misalnya.  Atau jelas-jelas sudah ikut memanipulasi hasil pemilu masa
Suharto, malah petenteng jadi ketua KPU.

3.  Tidak menerima pemberian gratisan atau tidak menerima oleh-oleh
jenis apapun yang niatnya menjilat.  Karena merasa birokrat or
politisian maka merasa berhak menggunakan fasilitas negara dan uang
rakyat.  Merasa pejabat maka merasa berhak mendapatkan sumbangan dari
negara.

4.  Konsisten dan tegas mengambil sikap.  Sebelum dapat jabatan,
mencerca Pak Harto, setelah dapat jabatan, harusnya tetap mencerca Pak
Harto.  Yang terjadi malah kebalikannya.  Baru dikasih jabatannya
kepala registrasi di kantor desa aja, eh sudah berubah jadi jubir Pak
Harto. Nah sekarang Pak Harto turun, giliran mereka ramai-ramai
menghujat.

5. Mengakui perbuatan yang salah dan mengundurkan diri dari jabatan.
Ini yang tidak pernah ada dalam sejarah negara Indonesia.  Yang
terjadi malah sebaliknya.  Sudah tahu bahwa dia tidak mampu menangani
masalah organisasi dan tanggung jawab moralnya terhadap bangsa, eh
malah mencalonkan diri jadi presiden.

Karena itu, untuk Mahasiswa UI, kalau mau melibas kultur ORBA,  bekas
ORBA yang plin-plan dulu yang dipinggirkan.  Misalnya, jangan diajak
jadi pembicara dan jangan dijadikan tokoh. Nanti Indonesia jadi
"Baverly Hilly Billy"

Menurut kami dari Madison, bahwa memperkenalkan kembali budaya yang
katanya dari 'leluhur' -- yang ditinggalkan oleh para pejabat negara
selama kurang lebih dua puluh lima tahun ini--, diperlukan perbaikan
sistem pendidikan, khususnya perubahan kurikulum nasional mulai dari
dari TK hingga Perguruan tinggi.  PERLU DIBERITAKAN BAHWA BERAHLAK ITU
LEBIH MULIA DARIPADA PLIN-PLAN.


Salam,

ida



Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan Reuni Besar Alumni
UI
yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas. Acara Reuni tersebut
antara lain
akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut:

Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru"
Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 - 16:30
Tempat  : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok
Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin Mangkudilaga, Parsudi
Suparla
Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri
Moderator : Selo Soemardjan

Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca Orde Baru"
Waktu   : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30
Tempat : Balairung Kampus UI Depok
Pembicara: Alumni dan civitas academica UI aktivis Parpol
   a.l., Akbar Tanjung (Partai Golkar); Sri Bintang
(PUDI);
   Roy B.Yanis (PDI Perjuangan); Feisal Basri (PAN);
   Meutia Hatta (PKP); Bambang Sulistomo (PARI);
Yusril Ihza Mahendra (PBB)

Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta"
Waktu  : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00
Tempat: Balairung Kampus UI Depok
Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang Fawzi, Neno Warisman
 Paragita UI, Butet Kartarajasa, dll.

Musyawarah Nasional ILUNI-UI
Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00
Tempat   : Balairung Kampus UI Depok

Informasi lebihlanjut bisa menghubungi
Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434 Fax: 7201401
Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129  Fax: 7221807


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list

1999-04-28 Terurut Topik Araminta Aristarini

setuju dah boy...


peace

 =D

--- Boy anderesta [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wah..wah...

 Sekarang ada dua kubu di permias list. Satu nyang
 dukung Mbak Mega, diwakili
 sama Babeh Napitupulu, lalu ada nyang mo ganyang
 Mbak Mega, diwakili sama
 (Mas/Mbak/tau deh) Hadeer.

 Email berbalas email, debat balas debat dari kedua
 kubu. Lalu yang dukung
 Golkar cs
 diem diem nyengir sambil menyusun kekuatan.
 hehehe...

 Seperti biasa, ini kelemahan orang IndonesiaNgga
 fokus. Lebih demen
 ribuuuttt aja ketimbang ( at least ) memikirkan
 bagaimana antek orde baru
 ngga bersinggasana di Republik tercinta kita lagi.
 Emang susah...dasar kita
 ini dijadiin sebagai bangsa yang demen
 berantem...gimana mo maju?

 Gue rasa juga anak anak permias yang langganan
 mailing list ini juga males
 baca debat antar kubu ini. Mau Final men...mendingan
 bikin paper.

 Jadi, maksud loe kirim email ini apaan Boy?

 Ya..gue sih pengennya kalo debat ya jangan gontok
 gontokan gitu lah...ngeri
 men...
 dan untuk menghormati kaum permias beneran yang mo
 final...mbok ya dikurangi
 debat nya...kalo bolehkalo kedua belah kubu
 masih mo debat ampe
 pemilu..ya ane mending stop bentar langganan list
 nya.


 Boy


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com