Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-19 Thread Hadi Wijaja

 OH ..
>
> saya baru ngerti..
> anda ngomongin RAKYAT mulu..
> rupanya RAKYAT yang anda maksud RAKYAT MEGAWATI..
>
> anda yang suka ngaku analisis pasti ngerti kan beda angka 35 dan 65
> gedean mana ?
---
Saya sering sekali membaca tentang logika 35% (pro) vs 65 % (anti),
Kalau anda salah seorang pendukung anti (65%), bisakah anda sebutkan 1 nama
yang dalam pemilu yang lalu mendapat suara yang lebih besar dari PDI-P ?
Apakah ?
1. Amin Rais --> 7%, calon resmi dari PAN
2. Habibie --> 20%, calon resmi dari GOLKAR
3. Gus DUr --> 10%, calon dari PKB
4. Yusril ???
5. HAmzah HAz ???
Dengan sendiri-nya logika tersebut sama sekali tidak bisa dipertanggung
jawabkan, karena dengan logika itu, AMin rais ditentang oleh 93% rakyat indo
yang tidak memilihnya, sedangkan Gus Dur ditentang oleh 90% rakyat indo,
dst.
Jadi tolong berikan saya pencerahan tentang jalur logika anda itu ?

regards
HADI



Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-19 Thread Hadi Wijaja

> Kalau anda baca Kisah Tiga Kerajaan, cara menguasai suatu negara adalah
> dengan menyusupkan keturunannya ke kerajaan musuh. Berhubung jaman dulu,
> caranya norak sekali, yaitu menghamili seorang putri jelita, lalu sang
putri
> ini dihadiahkan kepada negara musuh. Setelah lahir, anak ini dididik oleh
> sang putri dengan doktrin-doktrin untuk menghancurkan ayah tirinya (yaitu
si
> raja musuhnya itu). Berapa waktu yg dibutuhkan? Bisa lebih dari 30 tahun!
--
kebetulan saya juga baca secara lengkap kisah tiga kerajaan, bisa anda
sebutkan nama tokoh yang berbuat seperti hal yang anda sebut tersebut ?
Hal ini penting, karena saya sering membaca tulisan anda dan karena anda
memberikan referensi, maka perlu di-check. Jangan sampai referensi itu,
diada-adakan untuk mendukung pendapat anda.

Trims

regards
HADI



Re: Pelaku Bursa Tolak Ajakan Mogok

1999-10-19 Thread Hadi Wijaja

> >
> >  http://www.republika.co.id/9910/19/28082.htm
>
>
> Irwan:
> Oh, iya ya?...:)
> Koq mereka malah ngedukung sih?
> Udah baca yg ini?
> http://www.detik.com/berita/199910/19991018-1322.htm
> http://www.detik.com/berita/199910/19991019-1329.htm
> http://www.detik.com/berita/199910/19991019-0856.htm
>
> Hmmm.dari media apa sumber anda di atas?
> Republika?
> Ngomong2 siapa yg pemegang sahamnya?;)
---
Coba saya pikir-pikir dulu, .
Kalau nggak salah sih MR HABIBIE hehehehe
Redakturnya kan Parni Hadi.(wah, habibie man juga nih)
Oh, iya, kalau mau cari sumber berita yang miring tentang Mega, saya
tambahin satu deh, coba liat Poskota tuh (milik Mr. Harmoko), bagian
pandangan tokoh tentang SU MPR, nah bisa tuh diliat tulisan negatif tentang
Mega...

Jadi.


regards
HADI



Re: Sekali lagi Matori dan Faisal Basri

1999-10-19 Thread Hadi Wijaja

> Kalau yang sudah lewat sih mau diapakan lagi. Yang penting saat ini
> bagaimana mengusahakan perekonomian berkembang, bukannya menyuruh mogok.
> Turun ke masyarakat jelas ada waktunya. Kalau sidang umum sedang digelar
> lalu keluar gedung untuk mengojok-ojok mahasiswa dan pegawai untuk
mengincar
> seseorang artinya tidak tahu malu. Soalnya Habibie yang diincar lebih
punya
> harga diri dari Matori dan Faisal Basri yang tidak tahu malu.
---
Maaf, tolong kasih informasi/pencerahan, Habibie punya harga diri yang lebih
itu yang mana yah ?
Saya pribadi sih dukung banget keberanian Matori, karena biasanya di
Indonesia, kalau seseorang jadi pejabat, dia akan diam, menutup mata dan
hati terhadap keadaan di luar kebijakan pemerintah, tapi setelah turun,
wahhebat tuh, langsung jadi reformis sejati..

> Jelas tidak berhubungan kalau mengkaitkan kelakuan Suharto dengan menyuruh
> mogok para pialang. Tidak ada hubungan pula data-data yang anda berikan
itu.
> Yang benar adalah para wakil rakyat itu membahas di dalam gedung. Kalau
mau
> dekat dengan rakyat itu bukan tugas MPR, tetapi tugas DPR. Dan itu
dilakukan
> bukan sekarang ini. Itu nanti mas. Kalau mau main pat-gulipat mengerahkan
> massa, artinya politisi tersebut politisi preman yang tidak tahu tata
krama.
-
Saya juga nggak setuju dengan pengerahan massa, tapi saya juga nggak setuju
dengan politik uang dan politik agama.
Kalau mau fair, pengerahan massa itu bukan sebab, tapi akibat dari begitu
banyaknya "permainan", dari ucapan Amien Rais yang menyatakan bahwa yang
menolak Mega 65%, bahwa Mega itu anti Islam, dll,
Saya kadang-kadang heran.Megawati dikatakan tidak mewakili Islam, tapi
agamanya kan Islam ?
Yang saya tau, elit politik non PDI-P, selalu memberikan /mencari kelemahan
Megawati,
Mega diam, dikatakan Mega tidak punya visi, bodoh, dll (Buat saya, buat apa
punya Presiden IQ 170, kalau dipakai buat membodohi rakyat Indonesia ?)
PDI-P mengungkapkan fakta Baligate dikatakan PDI-P mempolitisir kasus ini
(kenyataannya sih memang iya, tapi apakah PDi-P harus diam ? dan membiarkan
kasus ini demi "tidak mempolitisir" kasus ini ?)
PDI-P mendekat ke TNI & Golkar putih, dikatakan PDI-P tidak konsisten, tapi
orang lupa bahwa Amien dengan antipatinya terhadap Mega, PPP dengan
penolakan terhadap presiden wanita, PBB dengan penolakan terhadap presiden
wanita dan juga tentunya sudah menerima uang 1,5 M, partai keadialan yang
juga menolak presiden wanita.

Coba kita gunakan logika, pihak-pihak yang dikatakan reformis, tapi sejak
awal sudah antipati ? Bagaimana bisa didekati ?
Memang sulit kalau sudah apriori.apapun yang dilakukan pasti salah.


regards
HADI



Re: If Gus Dur Prez !

1999-10-19 Thread Hadi Wijaja

> Seperti Habibie, dengan waktu 1.5 tahun, apa yang dapat
> dikerjakan untuk menyelesaikan semua kekacauan? Hal-
> hal seperti korupsi, salah urus, nepotisme, sudah
> bersifat melembaga. Bila mau fair, nilai minus Habibie
> adalah ketidakmampuan menuntut Suharto dan pemberian opsi
> kedua bagi Timtim. Menuntut Suharto bukan hal mudah.
--
MAU FAIR ?
1. Kasus Andi Ghalib (Terima uang dari orang yang diperiksa kejagung)
2. Kasus Rahadi Ramelan
3. UU PKB, ada yang gugur, baru ditunda.
4. Opsi kedua Tim-tim, (isu-nya sih demi nobel, tapi saya tidak apriori,
yang menurut saya salah, adalah, opsi ini tidak dikonsultasikan dengan
fihak-fihak yang selama ini berjuang untuk tim-tim, seperti TNI, deplu,
dll).
5. Kasus Soeharto tentunya (ini memang sulit, mana mungkin bawahan periksa
atasan, lagian kan kalau atasan tsb membeberkan semuanya, bawahan juga kena
dong)
6. PENGGUNAAN AGAMA untuk kepentingan politis, seperti GPK, Pam Swakarsa,
dll
7. Dana JPS yang tersalur kemana-mana.
8 KASUS BANK BALI (yang punya uang dipenjara, yang ngambil uang bebas begitu
saja)
9. Kasus Nurdin Halid
10. Janji-janji di Aceh yang tidak direalisir
11. Mental bagi-bagi hadiah demi kepentingan pribadi, contohnya pemberian
bintang jasa kepada istrinya, Baramuli, teman-teman dekat, KENAIKAN pangkat
untuk para ketua DPD Golkar agar pencalonan tidak dijegal.

Menurut saya yang paling parah dari Habibie adalah tindakan-tindakan nya
yang cenderung membuat negara ini pecah, seperti penggunaan simbol-simbol
agama, sukuisme (jawa, non jawa), IRAMA SUKA, dan juga politik menyentil
sentimen ras.


Point plus Habibie:
1. Pers bebas, tapi dinodai dengan usaha-usaha penekanan tertentu seperti
pada kasus SCTV yang ditekan melalui hutang di BNI
2.LUCU (orang tidak serem ama presiden)
3. apa lagi yah ?

> Amien Rais jelas tidak kalah telak. Dari awal dia mengambil
> pangsa pasar mahasiswa dan pelajar. Nama dia tidak cukup berkibar
> di daerah-daerah. Apalagi PAN tidak mengandalkan basis Muhammadiyahnya.
Jadi
> memang dari awal sudah diprediksi akan kalah.

Amin rais, terus terang dulu saya kagum saya beliau, terutama saat Suharto
masih berkuasa , ia berani mencalonkan diri untuk jadi presiden.
Bahkan saya juga kagum dengan idenya mengenai perlunya amandemen UUD,
otonomi daerah yang luas, dan ide-ide lain yang reformis.
Tapi dimulai dari debat calon presiden, dimana beliau dengan begitu arogan
menyepelekan pertanyaan dari Pak Yusril yang kemudian juga panas, saya mulai
bertanya-tanya, baru calon presiden saja sudah arogan bagaimana kalau sudah
jadi presiden ?
Kemudian ditambah dengan pertemuan beliau dengan Andi Ghalib yang begitu
"COOL", wah saya curiga berat.
Dan semakin hari, semakin terlihat bahwa ternyata Amien Rais memiliki 1
agenda yaitu gagalkan Megawati menjadi presiden. Ini bisa dilihat saat  Amin
Rais membocorkan masalah Bank bali, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Tim
PDI-P yang tidak hanya ngomong tapi lengkap dengan dokumen.
Amien Berkata bahwa bank-bali sudah dipolitisir...hehehe, saya tertawa
saat itu,
Siapa yang politisir ? Yang ngomong tanpa data, atau yang lengkap dengan
data ?
Kemudian dia melontarkan bahwa PDI-P dapat dana juga dari konglomerat
(lippo), wah, semakin hari semakin terlihat bahwa jiwa reformis Amien, kalah
dengan KETIDAK MAMPUANNYA untuk menerima kenyataan bahwa PDI-P menang
pemilu, dan kemungkinan besar Mega akan naik jadi RI-1.
So, kalau orang bilang Amien lokomotif Reformasi, saya hanya bisa bilang,
YES, IN THE PAST.

>
> Berbeda dengan Mega. Mega diberkahi dengan partai yg dikutuk dan
> dikerjai ORBA. Sebagai manifestasi ketertindasan masyarakat,
> mereka memilih PDIP. Apalagi senjata Bung Karno ikut bermain.
> Sementara itu Mega belum pernah mendemonstrasikan kemampuannya.
> Yang didemonstrasikan adalah kunjungan-kunjungan, yang kemudian
> diwarnai oleh tangisan. Tangisan inilah yang dijual lewat koran-
> koran. Jelas nilai inilah yg mesti kita ambil. Mega sendiri
> yang memberikan point penting ini untuk dinilai kok.
-
Mega bertindak kurang bijaksana dengan terlalu diam, tapi memang sebaiknya
jangan terlalu banyak ngomong, bisa tambah kacau Indonesia.
Mengenai nangis, setahu saya Mega baru satu kali nangis, yaitu saat bicara
tentang Aceh.
Dimana, Gus Dur dan Amien saat datang ke Aceh juga nangis.
Koq Gus Dus dan Amien tidak dibilang jualan tangisan.. ?? :D

REgards
HADI



Re: Mahasiswa dan Pemuda Tolak Mega (Re: 35% vs 65% ???

1999-10-20 Thread Hadi Wijaja

 nih beritanya ada di republika.
> saya cuman kepikiran kok berita kayak gini kagak masuk di detik.com ato
kompas
>
> kalo nggak percaya nih saya sekalian attach fotonya.
>
> coba ada yang bisa jelasin fenomena ini nggak ?
> ini yang dari dulu saya bilang beda banget angkat 35 dan 65
---
Bung Faran, di kompas berita ini ada koq..
Karena saya langganan kompas
Tapi berita di republika mengenai Jacob Tobing yang mengatakan bahwa ada
revolusi bila Mega gagal, ternyata dibantah oleh Jacob tuh...(walaupun saya
sih nggak begitu percaya dengan ucapan politisi Indonesia.tau lah, suka
berubah-rubah).
Tapi memang suatu kenyataan bahwa Kompas memang agak partisan terhadap
PDI-P, sementara Republika memang ANTI terhadap PDI-Pfakta nih..., boleh
dibilang kadar preferensi kompas ke PDI-P sekitar 60-70%, tapi kalau
Republika sih memang 100% anti PDI-P, selama saya ke website republika belum
pernah baca yang tidak mencela PDI-P tuh

regards
HADI



Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)

1999-10-20 Thread Hadi Wijaja

> > Ah, lagu lama. Capek ngebalesnya..;)
>
> Irwan:
> hehehekenapa, baru sadar ya logika anda itu
> adalah logika dagelan di penutup tahun 1999:)
>
> Mbok ya lain kali itu kalau lempari logika
> lebih hati2 lagi, jangan malah jadi seperti
> senjata makan tuanhehehhee
--
beginilah sulitnya kalau diajak berlogika tapi maunya subyektif...
Asli saya bingung deh sama Mr. Anjar ini, mau berpolemik, tapi nggak mau
berlogika.


regards
HADI



Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-20 Thread Hadi Wijaja

> >>kebetulan saya juga baca secara lengkap kisah tiga kerajaan, bisa anda
> >>sebutkan nama tokoh yang berbuat seperti hal yang anda sebut tersebut ?
> >>Hal ini penting, karena saya sering membaca tulisan anda dan karena anda
> >>memberikan referensi, maka perlu di-check. Jangan sampai referensi itu,
> >>diada-adakan untuk mendukung pendapat anda.
> >>
> M. Hadi,
> Kayaknya M. Anjasmara ini membaca Sam Kok bersamaan dengan
> bandit-bandit Liang San Bo atau mungkin buku-buku yang lain,
> jadi tercampur-campur. Soalnya saya sendiri belum
> pernah membaca ada adegan seperti yang dia sebutkan.
> Adegan yang mungkin paling mirip juga adalah Dong Zhou yang rebutan wanita
> dengan Lu Bu, tapi di sana tak ada tulisan bahwa Dong Zhou menghamili
> Dian Chao.
--
wah, sama tuh, saya juga bingung Mr. Anjar ini baca buku apa ...hehehehe
Kebanyakan baca buku, jadi pusing sendiri kali yah 
TApi kalau di film-film silat china sih banyak cerita model ginijadinya
fiksi




regards
HADI



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-20 Thread Hadi Wijaja

> Mas Hadi saya coba untuk mencerahkan anda.
> bila tidak puas silahkan komplen.
---
thanks untuk pencerahannya.

> Pertama saya tidak pernah memangak kata "menentang".
> saya memakai kata memilih.
> gampangnya gini. amien rais dipilih 7 %, sisanya yah tidak memilih amien
rais lah..
> sama dengan contoh2 lainnya.

ok

> nah sekarang megawati. yang milih dia jadi presiden hanya 35 % ..
> sisanya.. 65 % yah tidak milih megawati lah..
> gimana..
> gampang kok..
> anda saya liat coba mempermainkan kata2 dengan memakai kata menentang
(konotasi negatif).
--
Saya perlu menegaskan bahwa saya tidak terbersit sedikit pun keinginan untuk
mempermainkan kata, karena saya juga bukan politisi, siapa yang menang, Gus
Dur atau Mega sama baiknya bagi Bangsa Indonesia, tapi saya pusing sekali
melihat begitu didengunkannya tidak BERHAKnya Mega untuk memimpin Indonesia
karena 65% tidak memilihnya, jadi saya berusaha untuk bisa mengerti jalur
logika ini.
Terus terang, saya sampai saat ini masih belum mengerti jalur logika
"MEGAWATI TIDAK BERHAK menjadi PEMIMPIN karena tidak dipilih oleh 65%"

Anyway, Presiden Ke 4 RI, sudah terpilih, yang bukan seseorang yang
bergelimangan dengan KASUS-KASUS KKN, dan juga dikenal sebagai seorang
Humanis, so saya gembira dan MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS TERPILIHNYA GUS DUR
sebagai Presiden RI.

thanks

regards
HADI



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-20 Thread Hadi Wijaja

> Anda itu ngomong apa sih?
-
oh nggak ngerti bahasa indonesia ??? pantesan. :-D

regards
HADI

> >
> >  OH ..
> > >
> > > saya baru ngerti..
> > > anda ngomongin RAKYAT mulu..
> > > rupanya RAKYAT yang anda maksud RAKYAT MEGAWATI..
> > >
> > > anda yang suka ngaku analisis pasti ngerti kan beda angka 35 dan 65
> > > gedean mana ?
> >---
> >Saya sering sekali membaca tentang logika 35% (pro) vs 65 % (anti),
> >Kalau anda salah seorang pendukung anti (65%), bisakah anda sebutkan 1
nama
> >yang dalam pemilu yang lalu mendapat suara yang lebih besar dari PDI-P ?
> >Apakah ?
> >1. Amin Rais --> 7%, calon resmi dari PAN
> >2. Habibie --> 20%, calon resmi dari GOLKAR
> >3. Gus DUr --> 10%, calon dari PKB
> >4. Yusril ???
> >5. HAmzah HAz ???
> >Dengan sendiri-nya logika tersebut sama sekali tidak bisa dipertanggung
> >jawabkan, karena dengan logika itu, AMin rais ditentang oleh 93% rakyat
> >indo
> >yang tidak memilihnya, sedangkan Gus Dur ditentang oleh 90% rakyat indo,
> >dst.
> >Jadi tolong berikan saya pencerahan tentang jalur logika anda itu ?
> >
> >regards
> >HADI
>
> __
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>



Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-20 Thread Hadi Wijaja

Wah, saya paling suka baca gratisan. Paling baca di Barnes & Nobble. Yang
> jelas saya selalu ingat yang kayak ginian. Berhubung anda sudah baca
secara
> lengkap, anda bisa sebutkan bahwa ada enggak cerita itu? Saya rasa jauh
> lebih gampang deh. Kan enak dan jauh lebih simple.
>
> Setelah ada klaim dari anda bahwa cerita saya tidak benar, maka akan saya
> perlukan lagi untuk mencari cerita-cerita itu. Nah, bagaimana? Anda di
mana
> sih? Kalau di Indonesia ada buku-buku kisah tiga kerajaan berujud cergam.
> Layoutnya dibuat bagus, sampulnya putih, berukuran saku (rada
> gede...tanggung deh), dan berjilid. Mungkin terbitan Gramedia. Sudah lupa
> mas, sudah bertahun yg lalu. Biasanya dijajarkan bareng-bareng buku
teorinya
> Sun Tzu. Pokoke berani taruhan deh pasti ada! Coba baca lagi dengan
> teliti:).
>
---
Saya sih belum pernah baca, makanya saya nanya sama anda.
Saya sih nggak minta yang neko-neko, hanya 1 simpel question, yang begitu
simpelnya tidak anda jawab... 
Ini sih untuk menegaskan saja, soalnya saya baca tulisan anda dan saya ingin
tau apakah referensi yang anda pakai sebagai penguat argumen itu  valid atau
nggak.
So sebaiknya jangan diputar-putar, kasih tau saya deh 1 nama, mungkin
aja saya lupa, kantapi kalau anda sudah kasih tau pasti saya bisa
konfirmasikan kevalidan argumen anda itu.

Ngomong-ngomong tiga kerajaan anda itu yang MANA ??


Regards
HADI



Re: Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur]

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

Itu karena demokrasi yang brlaku di Indonesia adalah demokrasi terpimpin
bukan
demokrasi langsung.Jadi masalah siapa calon yang diunggulkan oleh masing
masing partai adalah tidak jadi masalah, karena yang dipilih adalah wakil
rakyat. Barulah dri para wakil rakyt itu milih siapa presidennya. Siapa yang
berhasil lobbynya, itu yang menang.
-
koreksi sedikit, demokrasi di indonesia itu demokrasi pancasila, sedangkan
demokrasi terpimpin itu adanya jaman Soekarno dulu.
Jadi mengenai pemilihan itu memang karena diatur oleh UUD 45, yaitu sistem
perwakilan (MPR).

regards
HADI



Re: Jacob Tobing di Detik.com

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

> Bung HW:
> FYI, berita itu (Jacob Tobing) ada juga di Detik.com,
> bahkan diucapkan langsung oleh (waktu itu statusnya
> masih kandidat terkuat) Presiden gus Dur.
> "Mega itu orangnya baik, tapi di sekelilingnya banyak
> yang ngawur, contohnya si Jacob itu".
> Di Detik.com dijelaskan memang si JT mengancam kalau
> rakyat akan revolusi bila Mega kalah.
> Jadi...gimana, apa Republika & Detik.com juga salah?
--
Kalau detik.com sudah tulis begitu kelihatannya sih benar yah...soalnya
detik.com memang lebih fair. Seperti saya tulis sebelumnya omongong politisi
(Jacob) Indonesia memang rata-rata sulit dipercaya, tapi saya cuma perlu
menggarisbawahi bahwa sebaiknya jangan terlalu percaya terhadap berita dari
pers yang memihak, atau kalau mau, baca dari dua pihak yang berbeda
Thanks untuk informasinya


regards
HADI



Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

> Hey anda ini bagaimana maksudnya?
>
> Saya sudah bilang sanggup untuk mencari referensi dimaksud, anda kok masih
> ngomong nggak jelas. Sekarang anda jelaskan apakah anda sudah tamat
membaca
> buku tersebut? Lalu pertanyaan selanjutnya bukunya apa? Akan saya cek deh.
>
> Ngomong kok ngawur. Kalau mau ribut-ribut di internet sih boleh-boleh
saja.
> Itu kalau anda mau bikin kontribusi yg nggak jelas di milis ini. Jaga
> perilaku anda dong.
--
sorry, saya konek di internet tidak setiap saat, jadi tidak semua update
mail dari anda saya baca.
Saya harap anda tidak marah. Bukankah di milis ini diharapkan bisa saling
melihat cara berpikir orang lain.
Kalau anda tersinggung, saya minta maaf, ok.

Untuk masalah buku, yang saya punya adalah yang 12 jilid Lo Kuan Chung,
seperti milik Pak Yohanes, tapi saya punya juga buku yang ke 13 (cuma
menceritakan kemenangan dari keturunan Si Ma Yi, kalau tidak salah cucu-nya
untuk bisa menyatukan 3 kerajaan yang bersengketa dibawah 1 kerajaan).
Mengenai kasus-kasus Selir di San Kuo :
1. Selir Kaisar Han, seperti yang diceritakan juga oleh Pak Yohanes, yang
memiliki adik/kakak, panglima bernama Jendral Ho Cin yang ingin menghapuskan
pengaruh buruk kaum kebiri di istana (yang memanipulir data untuk kaisar,
simplenya ABS lah), namun karena selir dipengaruhi oleh para kebiri maka
selir memaksa Jendral untuk membatalkan rencana-nya, dan sebagai hasilnya
Jendral Ho Cin dibunuh oleh gang dari kaum kebiri.
2. Tiaw San, seorang pelayan dari gubernur Ong Un, dipakai untuk mengadu
domba Tang Toh (Dong Zhuo) dengan jendral terkuat pada zaman San Kuo itu
yaitu Lu Bu (Lu Po). Yang berhasil dengna kematian Don Zhuo. Di kemudian
hari Tiaw San ikut dengan Lu Bu, sampai ketika Lu Bu di hukum mati oleh Co
Coh.
3. Salah seorang selir kaisan Han di saat Co Coh menjadi perdana menteri Han
yang dibunuh oleh Co Coh karena berkomplot untuk menyingkirkan co Coh.

Terus terang sampai saat ini saya belum menemukan kisah selir yang seperti
anda sebutkan sebelumnya.
Sorry kalau salah, tapi mungkin saja, yang anda sebutkan itu pada
zaman/kerajaan lain. :D
Bukan pada zaman San Kuo.

Thanks
regards
HADI



Re: Usul Gus Presiden: Mentri Jangan Banyak-banyak ... ;-)

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

> Yw: Mumpung Gus Presiden belum mengambil keputusan-keputusan,
> numpang saya usul sedikit. Mudah-mudahan sampai ke
> Gus Presiden yg baru saja dilantik:
>
> 1.  Jumlah mentri di kabinet, jangan mengekor orde baru,
> terlalu banyak; dan juga nggak imbang. Contoh kata,
> Departemen Sosial, sama depdagri, ukuran dan nilai
> strategisnya jauh beda, tapi sama-sama dimentrikan.
> Kenapa kok nggak jadi Departemen Kesejahteraan aja
> (yg merangkum BKKBN, Depkes, Depsos, dsb. yg related);
> dan seterusnya departemen lain. Ya, hitung-hitung
> konsolidasi dan penghematan cost. Kita tahu sendiri,
> biaya seorang mentri itu 'lumayan'. Dan kerugian yg
> lain, anak SD jadi lebih gampang ngapalin kalo
> jumlah mentrinya cuma dikit. ;-)
-
setuju banget nih, kalau bisa jumlah dikecilkan, gaji dibesarkan, hukum
diperberat, terutama untuk KKN, karena saat negara dalam keterpurukan
ekonomi, perilaku korupsi uang rakyat benar-benar suatu hal yang harus
dihukum berat !!
Di Indonesia, selain hukumnya terlalu ringan, pelaksanaan dari pengadilan
juga benar-benar payah.
JAdi yang paling penting adalah penegakan hukum, dengan dikhususkan pada
kasus-kasus KKN (untuk saat ini, karena Indo memang lagi sulit ekonominya).


> 2.  Gaji PNS/TNI/Polri, khususnya yg menengah ke bawah,
> ya direformasi tidak ada salahnya (dinaikin barang
> 100-200% gitu ;-). Jangan mengekor orba. Saya bukan pns
> (dan apalagi Tni/Polri), tapi ya, kalo ngeliat mereka
> yg ngenes begitu (gajinya), nelangsa juga.
--
betul.

> Kalo Gus Presiden bilang: 'Bagaimana pun Habibie adalah
> saudara kita juga...' logisnya itu juga bermakna: 'Bagaimanapun
> para prajurit kecil yg di jalanan dilempari batu (padahal
> sekedar menjalankan tugas dinas), itu juga adalah saudara kita
> juga...' (yg perlu bukan sekedar disambangi, tapi ya gajinya
> dibikin 'pantas' nggak underpaid kayak sekarang).
--
memang sebenarnya tentara-tentara itu kasihan, mereka punya tugas yang harus
dilaksanakan sesuai komando, sedangkan yang memberi komando, seringkali
tidak memperhatikan keadaan hati nurani rakyat. Elit militer yang memberi
perintah, anak buah di lapangan yang menerima getahnya.
kasihan.


regards
HADI



Re: Selesai Sudah...:)

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

> Masa perang2an di milis permias tampaknya sudah
> perlu disudahi. Presiden dan waki presiden sudah
> terpilih. Kini sekarang saatnya kita semua bekerjasama
> untuk memikirkan yang terbaik untuk Indonesia
> (selama ini juga yg terbaik sih)...:)
--
betul, setuju sekali...
Kepada Pak Jeffrey dan peserta milis yang lain, semoga anda semua tidak
menyimpan dendam/amarah dengan diskusi yang kita laksanakan, walaupun ada
kata-kata yang keras yang terlontar. Kepala boleh panas, tapi hati tetap
dingin , ok
Diskusi yang terdahulu semata untuk memperlihatkan bahwa ada pandangan lain
selain dari yang sering dituliskan oleh penulis-penulis di milis ini.
Saya setulusnya mohon maaf bila ada tulisan saya yang tidak akurat/tidak
benar dan menyinggung peserta milis.


> Mungkin langkah pertama adalah dengan memberikan
> masukan2 siapa2 yg pantas duduk di kabinet dengan
> melihat kemampuan orang tersebut dan jabatan yg
> lowong di kabinet. Jangan lagi memandang latar
> belakang politiknya. Kabinet sekarang menurut saya
> akan lebih terlihat kabinet gado2 secara politik.
--
Saya tidak bisa mengutip apa yang dikatakan oleh salah seorang kyia dari PKB
yang menemui Gus Dur, bahwa yang dipilih adalah yang terbaik untuk
posisinya.
Semua sudah dapat bagian dalam power sharing, tinggal tentukan best man in
the right place, dan semoga Indonesia dengan cepat bisa keluar dari krisis,
dan mendapatkan kembali kehormatannya di percaturan dunia internasional.

> Bagi yg punya pemikiran2 terhadap bidang2 tertentu pun
> saya yakin sangat diharapkan untuk kabinet mendatang
> agar bisa dijadikan masukan.
--
Satu hal yang amat menjadi concern saya, adalah PENEGAKAN HUKUM.
Banyak hal yang bisa selesai dengan implementasi secara benar dari hal di
atas, baik ekonomi, maupun sosial.
Ekonomi --> banyak sekali distorsi kehidupan ekonomi seperti Korupsi dan
kolusi, penunggakan pajak, dll yang kalau didekati dengan penegakan hukum
secara benar, maka kita aknan keluar dari krisis dengna cepat.

Dalam hal sosial--> penegakan hukum yang benar, tanpa memandang bulu akan
menjadikan rakyat percaya pada hukum dan akan mematuhinya, otomatis banyak
(tidak mungkin semua) masalah sosial yang bisa
diselesaikan/diminiminalisasi.


> Mari kita galang kebersamaan untuk membangun kembali
> Indonesia tercinta. Percayalah, dengan kebersamaan yg
> baik, kita akan lebih cepat mengatasi masalah yg ada.

Semoga...

Regards
HADI



Re: Apakah Penyandang-Cacat Pantas Jadi Presiden?

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

Memang jauh lebih baik memilih orang yang cacat fisik (buta penglihatan)
daripada orang yang buta hati.
Terlepas dari manuver-manuver politik pada waktu SU MPR, Gus Dur sebagai
RI-1 adalah kebijakan paling bijaksana yang dilakukan oleh MPR.

Dalam kesempatan ini saya menyatakan salut kepada kebesaran hati Pak Akbar
Tanjung, yang dengan pertimbangan untuk bangsa dan negara menyatakan
mengundurkan diri dari pencalonan wapres (saya yakin kalau beliau maju, Mega
pasti kalah, karena Golkar akan solid mendukung Akbar + Poros tengah yang
benar-benar anti Mega).
Semoga Golkar sukses dalam reformasi organisasi intern-nya


regards
HADI

> Sekedar opini, semoga berkenan. Ini bukan untuk mengungkit-
> ungkit kekurangan orang lain, hanya sekedar berusaha untuk
> melihat dengan jernih.
>
> Apakah penyandang cacat pantas menjadi presiden?
>
> Rupanya bangsa Indonesia (melalui MPR-nya, ditrigger oleh poros
> tengah) telah menjawabnya dengan penuh kemuliaan. Ini sekaligus sebagai
> penghargaan seluruh rakyat Indonesia (mudah-mudahan tidak terlalu
> bombastis) kepada segenap penyandang cacat, tidak saja di Indonesia,
> tapi insya Allah di seluruh dunia. Bangsa Indonesia melihat
> keseluruhan, bukan sekedar melihat kulit. Alhamdulillah.
>
> Dari sisi itu, Indonesia lebih maju dari Amerika atau negara-negara
> lain yang mengaku embah kakungnya demokrasi. Kali ini kita memberi
> mereka sedikit pelajaran hidup (andai saja mereka mau belajar dan
> mengurangi sedikit arogansinya ;-). Soal apakah memang benar
> demokrasi itu memiliki embah kakung atau tidak, itu rasanya tidak
> perlu diperpanjang di sini.
>
> Siapa di dunia ini, manusia, yang tidak memiliki cacat? Siapa?
> Tidak ada. Cacat bagaimana yang dapat diterima? Apakah cacat
> rohani, membohongi publik (ketika diperiksa di bawah sumpah oleh
> jaksa independen); atau berselingkuh dengan pegawai magang,
> saling pagang-pagangan dan bahkan yang lebih dari itu?
> (Catatan: Mohon tidak dicari di kamus manapun pagang-pagangan
> itu artinya apa, karena poinnya bukan di situ).
>
> Bangsa yang besar, adalah bangsa yang tahu mana yang penting, mana
> yang tidak penting. Dunia sekarang melihat, ada bangsa yang tidak
> mempermasalahkan kekurangan fisik yang memang kecil saja artinya
> bagi posisi presiden (dan ini penghargaan tinggi bagi Megawati,
> dan PDI Perjuangan atas sportivitasnya, sebagaimana diungkapkan Gus
> Presiden pada speech pertamanya)... Tapi, dunia juga tahu, ada bangsa
> yang merasa oke-oke saja menerima presiden yang tukang selingkuh, dan
> berani-beraninya menipu rakyat di bawah sumpah... (Sesudah itu
> menggurui bangsa lain pula tentang demokrasi).
>
> Siapa lebih luhur dari siapa, insya Allah waktu akan membuktikan.
>
> Salam,
> Yusuf Wibisono.
>



Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-21 Thread Hadi Wijaja

> Bung Sulaeman, sekarang saya jadi ingat. Saya membacanya di Jakarta, dan
> juga membelinya kok. Berhubung dikemas dalam bentuk cergam, gambar-gambar
yg
> disajikan masih terbayang jelas. Sekali ini saya tidak akan selip ingatan
> dengan mencampuradukkan cerita yg lain, apalagi cerita Koo Ping Hoo.
> Berhubung Bung Hadi di Jkt, sempatkan saja melihat buku dimaksud (ciri
> bukunya sudah saya sebutkan).
--
maaf, karena kita membaca versi yang berbeda mungkin saja anda benar.
Tapi setahu saya versi resmi cerita San Kuo Chie Yen I (Romance of Three
Kingdoms) adalah yang dikarang oleh Lo Kuan Chung. Karena lo Kuang chung
mendasarkan cerita ini dari karya "San Kuo Chi (Catatan tiga negara) karya
Chen Shou yang hidup pada zaman kerajaan Tsin (265-420 masehi), yang
merupakan kerajaan sesudah jaman Sam Kok. (kerajaan ini diperintah oleh
generasi cucu dari Si Ma Yi). Tapi ada perbedaan mendasar dari kedua
pengarang, yaitu preferensi terhadap Good Guy and Bad Guy.
Sen Sou menggunakan Co Coh sebagai Good guy, sementara lo kuan chung
menggunakan Lauw Pie sebagai good guy.

>
> Bagian tersebut menceritakan peran selir dalam perebutan kekuasaan.
> Diceritakan banyak contoh, dengan contoh akbarnya adalah yg saya tulis
> kemarin. Jadi anak dari selir (yg sangat cantik & nasionalis ini) akhirnya
> mendapatkan tahta kerajaan.
---
Maaf, mungkin anda benar-benar baca hal ini, tapi tidak terdapat dalam buku
Versi lo Kuang Chung. Inilah sebabnya saya minta agar anda bisa menyebutkan
nama dari selir/anak yagn bisa menerima tahta tersebut.

Untuk cerita Empress Dowager, saya belum pernah baca, hanya nonton film
saja, so No comment untuk hal yang tidak saya tau deh. :D

regards
HADI



Re: [Re: Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur]]

1999-10-22 Thread Hadi Wijaja

> koreksi sedikit, demokrasi di indonesia itu demokrasi pancasila, sedangkan
> demokrasi terpimpin itu adanya jaman Soekarno dulu.
> Jadi mengenai pemilihan itu memang karena diatur oleh UUD 45, yaitu sistem
> perwakilan (MPR).

He..he..he.. iya deh pakai istilahnya pak Harto aja, demokrasi
Pancasila.semoga saja dimasa yang akan datang kurikulum segera diganti,para
pelajar dan mahasiswa perlu diberi garis besar yang jelas tentang demokrasi
Pancasila.Keduanya secara garis besar sama, memang ada pihak yang nggak mau
menyebut demokrasi tersebut demokrasi terpimpin karena dianggap berbau orla,
dan untuk Orba disebut demokrasi Pancasila.

wah, jangan -jangan saya dibilang pro status quo nih... :-D
Gara-gara pake istilah Pak Harto.heheh, tapi anyway, karena saya
dapatnya pelajaran Pancasila dan sejarah memang istilah itu yang dipakai.
Mengenai perbedaan, kira-kira gini,
Kalau demokrasi terpimpin, jelas-jelas melanggar UUD 45, karena presiden
diangkat seumur hidup dan presiden menjadi pemimpin besar revolusi yang
memiliki segala kekuasaan (intinya melanggar UUD secara mutlak).
Tapi kalau Pak Harto kan agak lain, UUD 45 secara diposisikan untuk tidak
dilanggar (secara terang-terangan), karena masih ada pemilu, MPR yang diakui
sebagai lembaga tertinggi negara, dll (walaupun banyak yang dipilih beliau).
Jadi kalau dibilang sama, boleh, tapi ada beda yagn mendasar juga tuh


Saya ingat ketika di bangku sekolah , guru saya mnejelaskan demokrasi
pancasila adalah yang paling baik daripada demokrasi di negara lain.
Kemudian
dijelaskan bahwa demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan
Pancasila titik.berbeda dan terbaik, berbedanya dimana terbaiknya
dimana?penjelasannya kesana kesini, tak tentu arah. sayang para murid nggak
ada yang protes lebih lanjut termasuk saya.
-
soalnya kalau protes juga percuma, mau nentang guru pancasila ?? Dapat lima
nggak naik kelas loh :D, betul kan...



 regards
HADI



Re: [Re: Kisah Haji Ong Keng Heng]

1999-10-22 Thread Hadi Wijaja

> maafkan pengetahuan saya yang dangkal.  Kalau enggak salah RRCina
mempunyai
> 400 juta jiwa penduduk beragama Islam (2xjumlah penduduk Indonesia).  Jadi
> memang di RRCina itu agama Islam mempunyai peranan yang sanagat kuat.

maafkan juga, kalau yang saya tau, muslim di china ada 5%, jadi belum sampai
100 juta.
Kebanyakan muslim adalah penduduk di Uighur, dan daerah-daerah lain yang
berbatasan dengan negara islam.

regards
HADI



Re: Prediksi Pribadi tentang Nominasi Kabinet Baru

1999-10-22 Thread Hadi Wijaja

Biar seru, kasih prediksi jabatannya donk.
Kalau menurut saya sih sbb :

> ALWI SHIHAB

seperti banyak dilansir media, akan jadi Menlu

> KWIK KIAN GIE
--
memperindag/menkeu.

> YUWONO SUDARSONO
-
kelihatannya tidak masuk kabinet

> YUSRIL IHZA MAHENDRA
-
menkehtapi saya sih lebih senang kalau kasus Pak Yusril terima 1,5 M
dari Habibie diclearkan terlebih dahulu, karena hukum merupakan salah satu
yang harus mendapatkan prioritas yang tinggi.
Harus benar-benar bebas KKN.

> HAMZAH HAZ
-
kayaknya sih tidak masuk

> MARIE MUHAMMAD

tidak masuk juga deh

> WIRANTO

tetap Pangab

> YUSTIKA BAHARSYAH

tidak masuk

> AGIL SIRAJ

menteri agama atau ketua NU menggantikan Gus Dur

> DIMATY HARTONO
-
saya pribadi lebih prefer Pak Dimyati yang jadi menkeh.

> SABAM SIRAIT

tidak masuk, mungkin menggantikan Pak Kwik sebagai Wakil ketua MPR

> ISMAIL HASAN METAREUM

tidak masuk

> SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
--
mudah-mudahan jadi Menhankam, Pak Susilo Bambang Yudhoyono orang pintar,
sayang kalau tidak dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa.

> AGUM GUMELAR

bagus juga, tapi di mana yah, mungkin rebutan dengan Pak Susilo kali yah

> SRI MULYANI INDRAWATI
-
menkeu

> FAISAL BASRI

wah ini sih bakal ditolak, karena Mr. Amien ada konflik dengan dia
sedangkan Mr Amien juga ikut dalam penyusunan kabinet.

Harapan saya semoga kabinet diisi oleh orang yang tepat, jangan lagi ada
politik dagang sapi/balas jasa...

regards
HADI



Re: [Re: Kisah Haji Ong Keng Heng]

1999-10-22 Thread Hadi Wijaja

Tapi para sunan yang tersebut di bawah memang bukan orang cina dan kamboja
(daerah seperti itulah)
-
sebetulnya masalah keturunan tidak perlu terlalu dipermasalahkan karena pada
dasarnya sebagain besar penduduk indonesia bukanlah penduduk asli, mungkin
hanya orang di irian saja yang asli.
Dalam pelajaran sejarah kan nenek moyang bangsa Indonesia (mayoritas)
berasal dari daerah Yunan (cina selatan), atau lebih dikenal sebagai
Indo-China, yaitu daerah Laos-Kamboja-Vietnam.

Lagian kan semua manusia ini kan diciptakan Tuhan, kalau kita semua bertakwa
seharusnya kita tidak saling membedakan Ciptaan-NYA, kan... ??
Apalagi membenci seseorang karena etnisnya.


regards
HADI



Re: Berita menarik dari Surabaya Post

1999-10-25 Thread Hadi Wijaja

> Kalau kita mau jujur, Fuad baru sebentar memegang jabatan. Tidak adil bila
> dikatakan Fuad mempunyai rapor merah karena menjadi pejabat ORBA. Tidak
adil
> pula bila dia mendapat nilai merah karena tidak mampu memperbaiki kondisi
> ekonomi/keu. Indonesia. Mana cukup dengan waktu yang sedemikian sempit
mampu
> memperbaiki kerusakan ekonomi terparah Indonesia selama hampir 40 tahun?
Dia
> bukan tukang sihir...:) Saat ini Fuad dapat dikatakan korban perebutan
> kekuasaan jabatan menteri.
---
Fuad sebelum jadi Menkeu, sudah menjadi Dirjen Pajak cukup lama.
Kalau rapor merah/tidak saya tidak bisa komen, cuma setau saya pada zaman
Fuad jadi Dirjen, tidak ada gebrakan dalam bidang perpajakan, istilahnya
Bussiness as usual, ngerti maksudnya kan
Intinya, tidak pernah saya mendengar Fuad membersihkan aparat pajak dari
KKN, sementara pajak di Indonesia, semua sudah tau lah

Regards
HADI



Re: AS Hikam dan PDIP.

1999-10-25 Thread Hadi Wijaja

> AS Hikam sebagai 'pakar' dari LIPI dikenal sebagai seorang analis yang
lebih
> condong kepada PDIP. Suaranya sampai sekarang masih tetap diberikan kepada
> PDIP. Orang macam Hikam mengapa pula mesti diusulkan sebagai Mendikbud?
Saya
> rasa para menteri harus dipilih yang mempunyai kapasitas yang memadai dan
> latar belakang yang cukup. Kapasitas saja belum cukup kalau dijadikan
> satu-satunya kriteria. Apalagi kalau kapasitaspun perlu diragukan.
-
Semakin sering membaca posting anda saya semakin heran, kenapa sih anda
BENC banget dengan PDI-P, apa yang telah dilakukan PDI-P terhadap
Anda ??
Just Curios..
Correct Me if I'm Wrong (bagi member permias yang lain, tolong
dikonfirmasi ), kelihatannya, kebencian anda terhadap PDI-P menyebabkan
anda tidak bisa memandang secara jernih terhadap PDI-P.

> Satu hal yang sedang menjadi topik bagus adalah perebutan jabatan menteri
> keuangan. Saya rasa poros tengah harus terus memperjuangkan posisi ini.
> Sudah terlalu lama posisi ini dikuasai oleh orang-orang tertentu yang
> kemudian mengakibatkan perekonomian rakyat Indonesia yang njomplang.
> Kolusi-kolusi golongan ini mesti dipatahkan dari pangkalnya, yaitu dengan
> pemegang buntut: Menkeu.
---
Untuk kabinet, buat apa sih tarik-tarikan kursi, yang penting kan bukan
partai-nya yang menduduki tempat itu, tapi kemampuan dari person yang
ditunjuk untuk mendekati tempat itu.
Apalagi jabatan yang berhubungan dengan ekonomi. Kita sedang krisis, jadi
kita perlu orang yang capable, bukan saat nya untuk rebutan karena alasan
yang politis sifatnya.
I'ts ok kalau anda mengatakan agar kursi Menkeu diambil oleh MR. X dari
poros tengah (dengan catatan dia memiliki kemampuan untuk itu), tapi kalau
anda katakan bahwa poros tengah yang harus mengambil, nah kalau diambil oleh
poros tengah tapi tidak ada figur yang cocok, bukankah ini disebut dengan
mementingkan kepentingan pribadi/golongan di atas kepentingan negara/rakyat.
Bagaimana kalau demi merebut kursi ini, ekonomi indonesia malahan drop ??



> Pembagian posisi menteri sebanyak 6 orang dari tuntutan 10 orang dari PDIP
> (yang jelas tidak masuk di akal orang yg masih sehat) masih terlalu
banyak.
> Pemberian jabatan wapres untuk Mega sudah merupakan deal yang terlalu
besar,
> yang bobotnya dapat disetarakan dg 10 kursi menteri. Masih banyak
> personal-personal bermutu di luar PDIP yang memang miskin cerdik pandai
> (tapi kaya dg preman). Theo Syafii yang telah menyerang umat Islam di
Kupang
> dulu sangat tidak bijaksana bila diberi posisi sbg Menhankam.
-
Anda harus sebutkan, siapa yang tidak berhak, siapa yang berhak, apa
alasannya, janganlah apriori, seperti yang saya tulis di paragrap 1,
silahkan kemukanan alasan, jangan langsung menolak, tanpa alasan, dari yang
saya baca dalam tulisan anda, saya lihat anda sering sekali baca buku, so
tunjukkanlah intelektualisme anda, jangan pernyataan-pernyataan tanpa
argumen


>
> Menurut AS Hikam, kementerian penerangan perlu dihapus. Saya melihat
> kepakaran Hikam perlu diuji. Masyarakat Indonesia masih banyak yang
terlalu
> bloon untuk menerima penjelasan dari departemen teknis. Untuk penyampaian
> informasi yang dapat diterima dengan baik, departemen teknis jangan
dibebani
> untuk penerangan-penerangan yg tidak berbau teknis itu. Nanti bukannya
> tambah profesional malah jadi tambah bodo. Serahkan saja yg kayak ginian
> kepada DEPPEN, memang tugasnya yg sepele-sepele itu. Tetapi ukuran sepele
> buat masyarakat yg masih di bawah standar kan lain. Hikam saat mengusulkan
> untuk digabungkan dg DEPARPOSTEL juga menunjukkan kualitasnya yg tidak
> terlalu dalam. Dia pikir KOMUNIKASI = TELEKOMUNIKASI. Alangkah pandainya
> pakar kita ini.
---
untuk hal ini, memang saya setuju dengan anda, walaupun tidak seluruhnya.
Yaitu bahwa Deppen jangan digabung dengan deparpostel, karena fungsinya
memang beda.
Yang saya tidak setuju adalah bahwa masyarakat indonesia terlalu bloon untuk
memahami penjelasan departemen.
Masyarakat Indonesia itu dibodohi oleh pernyataan-pernyataan pemerintah !
Bukan masyarakat yang bodoh, tapi yang memberi pernyataan itulah yang tidak
bisa dipegang kata-katanya, sehingga membingungkan masyarakat.

Regards
HADI



Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)

1999-11-01 Thread Hadi Wijaja

> tidak banyak ngomong, tetapi kerja.
>
> kalau cuma sama faisal ... boleh di adu?
> atau Matori, yang temen akrab mertuaku...fuck him.
--
Maaf, kalau boleh tau, apa yang anda kerjakan, dan apa yang tidak dikerjakan
oleh Faisal Basri, dan kenapa anda bilang Matori dengan kata-kata yang
kurang pantas, apa yang terjadi, ada masalah pribadi ??? Soalnya anda
bawa-bawa mertua anda :D
Saya rasa sebaiknya dijelaskan dengan rinci dan intelek, karena kalau saya
tidak salah, forum ini adalah forum mahasiswa(student), jadi akan lebih baik
kalau posting-posting di milis ini ditulis secara logis dan intelek.

regards
HADI



Re: Standar ganda?

1999-11-01 Thread Hadi Wijaja

> APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG
> UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA
> DI KABINET?
-
Jadi pengen jawab nih pak Irwan, kalau menurut saya sih TIDAK BOLEH, tapi
mungkin menurut Pak Amien Boleh soalnya dia yang menjamin.., lagian kan
Gus Dus jadi presiden gara-gara manuver-manuver dia, so he thinks he has the
right to do it

regards
HADI



AMIEN DI BALIK FUAD BAWAZIER?

1999-11-03 Thread Hadi Wijaja

> > AMIEN DI BALIK FUAD BAWAZIER?
> >
> > JAKARTA, (SiaR, 2/11/99). Amien Rais benar-benar presiden
> bayangan.
> > Ia sukses menggolkan paling tidak delapan menteri di Kabinet Persatuan
> yang
> > dipimpin "saudara tua"-nya itu. Dan semua tokoh di Poros Tengah,
kekuatan
> > politik berbasis Islam, mendapat jatah tempat di kabinet, kecuali Matori
> > Abdul Jalil dari PKB yang dalam Sidang Umum lalu membelot ke kubu
Megawati
> > Soekarnoputri. Jangan lupa, Amien juga berhasil memasukkan orang-orang
> ICMI,
> > markas Amien sebelum mendirikan PAN, ke kabinet. Orang seperti Bambang
> > Sudibyo (Menkeu), Nur Mahmudi Ismail, Yusril Ihza Mahendra, Al Hamdi,
> Yahya
> > Muhaimin dan lainnya, adalah anggota teras ICMI dan beberapa malah
> > penandatangan deklarasi ICMI.
> >
> > Pengaruh Amien melebar ke mana-mana, menyusul upayanya membalas
> budi
> > mereka yang sudah jadi kasir Poros Tengah. Adalah Fuad Bawazier yang
> > memborong sepuluh suite room di Hotel Mulia Jakarta selama SU
berlangsung,
> > yang kini perlu dibalas jasanya. Mulanya bekas menkeu yang sangat korup
> ini
> > diusulkan Amien masuk kabinet, tapi arus deras penolakan masyarakat
> membuat
> > Kiai Gus Dur memilih menimbang Fuad masuk di Dewan Ekonomi Nasional
saja.
> >
> > Fuad, yang punya rumah di Boston dan kekayaan audzubillah itu,
> > sekarang tengah menggerecoki BPPN. Ia bertekad menggolkan Rini S.
Suwandi,
> > pimpinan Astra, untuk mengganti Glenn S. Yusuf yang dinilainya gagal
> > menakhodai BPPN.
> >
> > Mau tahu siapa Rini? Selain jago tenis, Rini diketahui sebagai
> > "teman sangat-sangat dekat" Bawazier. Anak muda bilang, pacar. Target
> > Bawazier tentulah aset-aset menganggur yang kini ada di BPPN. Dan
Bawazier
> > yang merupakan orang dekat Cendana dan Soeharto itu pastilah ingin
> menyabet
> > aset-aset itu, siapa tahu dengan modal Cendana ia kembali naik ke
panggung
> > ekonomi nasional sebagai baron. Aneh juga jika Amien Rais tidak
mengetahui
> > koneksi Bawazier-Cendana ini. ***
> >

> >
>



Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)

1999-01-03 Thread Hadi Wijaja

>   sebel aja mas, koq kerjaanya njelek-jelekin orang melulu.
>   harusnya biar jos disertai bukti, katakan ada dokumen yang valid
> sehingga ada tindak lanjut dan hasilnya ada (more objektive lah).
>   Bukti/data otentik akan berbicara lebih banyak dari pada
Njeplak-jeplak
> namun buktinya minim(ini bener-bener intelek)
>   Dan akan lebih "respectable" kalau dia bilang ini lho buktinya,   asli
dan
> saya punya saksi-saksi.
>   Kalau orang jawa bilang "nyacat" iku gampang.
--
Oh I see, tapi mungkin ada beda persepsi, anda mengatakan Faisal Basri
menjelek-jelekan orang, tapi ia sendiri mungkin merasa bahwa ia berusaha
membantu negara ini dengan fungsi kontrol sebagai seorang pengamat ekonomi.
Mengenai jeplak-jeplak without proof, saya rasa bukan Faisal saja
tuh...soalnya boss-nya Mr. Amien juga sering kan, mem-blow up suatu kasus di
media massa, tapi sayangnya bukti-bukti-nya kurang, perlu diingat jasa Pak
Amien yang blow-up kasus Bank Bali setelah Prajoto, tapi setelah PDI-P
mengatakan bahwa mereka memiliki bukti, Pak Amien minta agar kasus BB tidak
dipolitisir,
kemudian Pak Amien juga mengatakan bahwa ia punya informasi bahwa PDI-P
terima sumbangan 500 M dari Lippo (no proof till now), dan juga mengenai
kasus Pak Harto yang membuat Pak Amien "ribut" dengan Jaksa Agung Andi
Galib, sampai-sampai "dipertandingkan:" di forum Jakarta Lawyers Club yang
di siarkan langsung di SCTV, namun sayangnya tidak ada hal-hal yang diangkat
disana kecuali saling memuji satu sama lain..
Saya harap anda tidak menganggap saya apriori terhadap Pak Amien, karena apa
yang saya tuliskan adalah fakta semuanya. DAn juga saya adalah salah seorang
yang salut kepada  Pak Amien saat ia berani "menentang" Orba dengan bersedia
menjadi calon presiden saat Pak Harto masih berkuasa yang dikatakan waktu
itu demi pendidikan politik.

Karena saya lihat di milis ini banyak sekali yang kagum dengan pak Amien,
maka dengan fakta di atas, saya mengharapkan bahwa peserta milis ini bisa
mengerti bahwa politisi memang kerjaannya NGOMONG/TERIAK, baik yang dihujat
seperti Faisal Basri & Matori maupun Pak Amien yang dipuja puji.
Dan ingat, Pak Amien itu manusia biasa, yang tentunya tidak sempurna. Terus
terang saat ini, saya simpati saya terhadap Pak Amien jauh berkurang, karena
semakin dekat dengan lingkaran kekuasaan, kelihatannya semakin pragmatis,
dalam arti idealisme beliau dikalahkan oleh bayang-bayang keinginan untuk
menjadi "orang penting" di negara ini.

> Kerjaan pokok saya ada deh, sampingan juga ada, yang jelas saya tidak
> akan korupsi, dan saya kerja sebaik mungkin. Dan kalau ada  yang
korupsi
> dan saya ada bukti (valid) ya saya ngomong saja...enak   khan.
--
Great.kalau saya tidak salah dalam memperkirakan, kayaknya anda kerja di
pemerintahan, so bagus sekali kalau anda punya pemikiran seperti itu (no
korupsi & bicara setelah ada bukti).

>may be.
>Saya kira matori kalau ngomong kadang juga kayak preman,
> kenapa saya sekali saja tidak boleh? (maklum mas sama-sama orang
> Salatiga)

Emang sih Matori kalau ngomong memang suka ceplas-ceplos, mungkin juga kaya
preman, tapi politisi yang ngomongnya ceplas-ceplos ada bagusnya juga loh,
karena itu berarti ia tidak akan bisa membodohi rakyat dengan ucapannya yang
mutar ke sana kemari :D Betul nggak ???

>Saya memang bukan mahasiwa koq mas, jadi maklum ya?
>Silakan mas, kalau nama saya mau di del di Mailing list ini ...
-
apa hak saya untuk del anda di milis ini ? Buat apa juga ? Salah satu
prinsip dasar demokrasi kan bisa menghargai pendapat orang lain tapi tidak
berarti harus ikut dengan pemikiran orang lain.
Saya cuma mau tau saja koq...lagian kan enak juga kalau milis ini
benar-benar diisi dengan debat-debat yang terstruktur & logis.


>
>WHATEVER, THANK SO MUCH FOR THIS KIND CONTROL.
>Matur nuwun
---
Don't be like that, saya bukan mau kontrol anda, apa yang anda tulis, itu
kan terserah anda.
Anyway matur nuwun balik.

regards
HADI