Re: [Re: bridwan [Re: dear permias]]
Saya malu ah... saya khan bukan apa apa. Lagi pula nggak ada manfaatnya. Mending seperti sekarang ini aja, anggap semua sama, sama rasa sama rata dan sama. Yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, the soonest the better, I guess. Ya terserah yang mau memperkenalkan diri dong.. --- At 04:20 PM 6/15/99 MST, yuni windarti wrote: Maunya kapan???(smile) Yuni === bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, Yuni tampak beda kali ini dalam penulisannya. Memangnya kapan mau dikenalkan siapa anda sesungguhnya ? Soal debat dan diskusi di Permias@, saya rasa kita semua menyenanginya koq. Memang seru dan bukannya mudah berdebat disini. Paling tidak memerlukan energi untuk mengulas dan meng-counternya. Salam, bRidWaN - At 07:04 PM 6/13/99 MST, yuni windarti wrote: Dear rekan rekan Permias, Sekali ini saya ingin serius, menunjukkan siapa saya sebenarnya. Saya mohon maaf jika kebanyakan surat surat saya terdahulu bernada emosi, negatif dan penuh dengan hujatan. Saya cuma sekedar iseng kok, tidak ada kebencian atau dendam pribadi saya dengan MS.Semua itu saya lakukan karena iseng. Secara pribadi saya bukan pendukung MS. Dan saya tahu sedikit beberapa hal tentang MS dan saya tidak niat untuk menghujat atau merendahkan MS. Saya orangnya paling anti menghujat atau mengatai ngatai orang. Boleh dikata saya orang yang paling takut menyakiti orang tapi tidak pernah takut akan menyuarakan kebenaran(tentunya dengan cara yang benar).Saya orangnya gampang menerima dan menghormati pendapat orang lain. Memang selama ini nulis di permias saya anggap sebagai satu permainan pengisi waktu alias iseng. Isinya sih benar tetapi cara penyampaiannya saya buat sedemikian rupa, sekali lagi dengan dalih iseng. Ini saya lakukan karena sejak mengikuti Permias beberapa bulan lalu, saya akui anak anak permias memang kritis dan jago jago. Saya salut. Semoga keunggulan anda dapat disalurkan untuk membantu pembangunan bangsa, nggak hanya sekedar di internet. Ini sengaja saya sampaikan dengan harapan anda tidak membenci saya sebelum mengenal siapa saya, sayang khanhe...he..he.. love peace yuni wilcox Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Bung Blucer[Re: FNU Brawijaya[Re: dear permias]]
Bung Blucer dalam hal hal yang bersifat sosial sulit untuk memisahkan pendapat secara objektif atau subyektif, meskipun dikatakan obyektif, kemungkinan tercampuri subyektifitas masih ada, meskipun dalam prosentasi sangat kecil. Karena itulah muncul perbedaan pendapat. Hanya orang orang dari ilmu pasti lah yang bisa dijamin dapat menyajikan result yang obyektif. Tapi perbedaan pendapat tidak apa apa khan, asalkan semua itu keluar dari tujuan yang sama yaitu saling mencintai sesama. Percayalah saya mencintai kalian semua kok (ceila.) sebagai saudara setanah air. yuni Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut saya Mbak/Mas Mirza ini malah bisa bikin Indonesia maju. Jadi Jaya memang sangat subyektif dalam menilai anda. Atau mungkin karena 'mbak Yuni' kali, bukannya 'Mas Yono'. Bisa saja khan, walaupun pendapat saya ini juga sangat subyektif. Mardhika Wisesa wrote: Kang Brawi, Saya rasa Mbak/Mas Mirza bukan ngomentarin perminta maafan dari Mbak Yuni Windarti, anda kan lihat sendiri bukan hanya Mirza yang mengeluhkan ketidak-seriusan dari Mbak Yuni, yang lainnya juga saya rasa begitu. Saya hanya melihat dari posting akhirnya saja, yang sepertinya Mbak Yuni hanya 'Iseng dan Berpura-pura'dalam penulisan di milist ini. Sedangkan kita tahu semua kan kalau kita bukannya bermain-main dengan kata-kata di Milist ini. Keseriusan dalam penulisan di Milist ini yang saya hargai setinggi-tingginya...dan tentunya kalau hanya untuk iseng, penuh kepura-puraan itu yang tidak bisa saya hargai. Memang masih banyak jalan ke Roma, tetapi tidak harus melewati jalan yang penuh dengan batu-batuan, paku dan duri kan? Dalam arti, kalau ingin berkenalan dengan masyarakat Permias tidak harus dengan cara yang paling susah kan Salam, Mardhika Wisesa FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: Ente dua kali mosting cuman ngomentarin orang nyang udah mau minta maaf. Lha orang-orang nyang kayak sampeyan ini nyang bikin Inodneisa susah maju. Kerjanya cuman ngebles-ngebleske orang yang sudah keblasuk. Mbok sing isin dikit gitu... Pantes orang susah minta maaf karena kalau minta maaf malah dikerjain. Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: blucer[Re: [Re: Mengundurkan Diri]]
Kalau soal agama saya nggak pernah main main kok. Saya bilang cobaan bukan karena soal kepongkahan atau sok tahu, tetapi karena dari Quran sendiri bahwa hidup ini adalah cobaan buat manusia sebelum menghadap kembali ke Allah SWT. Dalam Islam telah diatur sedemikian rupa, cobaan berwujud berbagai macam ragam kehidupan, bisa berbentuk anak, harta, wanita, pria, kedudukan, bahkan cobaan berbuat baik. Contohnya sesorang dikaruniai harta berarti dia dicoba apakah dia mampu mengatur hartanya sesuai dengan aturan agama. Bahkan orang yang suka berderma pun tidak luput dari cobaan, apakah dermanya itu murni berdasarkan kecintaanya kepada Allah ataukah hanya sekedar `keinginannya untuk dipuji. Begitu pula dengan kepemimpinan. Dalam Islam sudah ditetapkan batas batas antara kedudukan pria dan wanita. Sekarang ini terlalu banyak cobaan yang mengarah kepada pelonggaran bahkan pelanggaran aturan. Dengan propaganda bahwa it is ok to be a woman leader, yang sebenarnya tidak. banyak alasan yang dibuat buat untuk melanggar aturan agama yang lebih pokok, seperti halnya dalam kasus ini yaitu : - alasan demokrasi, dengan alasan demokrasi mereka melecehkan aturan Islam. - Dikehendaki dicintai oleh rakyat, dalam hal ini berarti kedudukan rakyat lebih tinggi dari aturan Tuhan. Tuhan yang mengatur manusia, bukan manusia yang mengatur Tuhan. Dan mereka berarti mencintai MS melebihi cinta mereka kepada Tuhan. Pantas aja orang Indonesia banyak mendapat kesengsaraan. ( sorry ini berdasarkan realita) -Tidak ada yang lain yang mampu memimpin. benarkah? apakah AR atau yang lainnya dianggap tidak mampu. Kecuali kalau semua pria di Indonesia adalah buta dan hanya MS yang bisa melihat, itu adalah suatu alasan yang tepat, karena keterbatasan fisik yang tidak bisa diubah. Atau mungkin semua laki laki di Indonesia gila, maka MS adalah sah menjadi pemimpin, dll...dll. tetapi karena sementara ini masih banyak tokoh laki laki Islam yang mumpuni bahkan jauh lebih mumpuni dibanding MS maka kedudukan MS adalah tidak sah, dan umat Islam atau minimal umat Islam yang mengaku laki laki harus memperjuangkan hak mereka, kecuali kalau mereka itu banci , tidak bisa dipungkiri, ya terima aja dipimpin oleh cewek. Sorry bung Blucer, banyak hal tentang Islam yang jauh lebih dalam dari pada tampaknya selama ini. Saya sendiri tingal di negeri orang sebenarnya bisa saja tidak perlu peduli dengan apa yang terjadi di Indonesia, tetapi rasa cinta kepada Allah dan saudara saudara seiman juga setanah air, saya berani bicara. Meskipun saya boleh dibilang munafik. Tetapi percayalah tidak ada hukum atau aturan Islam yang isinya merugikan atau melecehkan umat lain, justru malah memberi tempat serta menghormati umat lain. Kalaupun toh terjadi perang antar agama, itu hanya karena oknumnya saja atau karena umat lain telah menyakit umat Islam secara habis habisan, sehingga sudah waktunya umat Islam untuk membela diri Yuni Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Yuni yang hobi iseng :), Soal direstui oleh Tuhan bukan ditentukan oleh orang Islam, Kristen atau Hindu. Soal direstui Tuhan hanya Tuhanlah yang tahu. Semoga kita sebagai manusia biasa dijauhi dari kesombongan dan kepongkahan. Dengan kemahakuasaanNYA, Tuhan menciptakan manusia dan manusia diberikan akal budi sehingga menjadi mahluk paling sempurna diantara ciptaanNYA. Tuhan juga memberikan kebebasan kepada manusia sehingga tidak dapat disamakan dengan robot sekarang. Karena itu manusia tidak diciptakan dengan satu agama saja, atau satu suku saja. Dengan agama yang diturunkan Tuhan, diharapkan kelompok manusia yang majemuk bisa saling kasih mengasihi, damai dan bukannya berhantaman ataupun perang. Jika PDIP menang, berarti Mega dipercaya rakyat untuk pemimpin, tentu saja tidak semua, tetapi melalui pemilihan ini dialah yang berhak. Untuk itu pihak lain yang mengaku beragama dengan baik, tentunya mendukung penuh dan menjaga pemerintahan lari dari relnya, tetapi lebih penting lagi untuk bersama-sama membangun demi rakyat dan bersama rakyat. salam manis, Blucer yuni windarti wrote: Kalau orang Islam bilang bahwa Ms bukan direstui oleh Tuhan akan tetapi dia sedang diberi cobaan. Cobaan untuk memilih jalur Islam atau jalur ambisi pribadi serta ketakaburannya yang menganggap dirinya mampu memimpin. Bolehkan jika saya berpendapat demikian? Sebenarnya saya sudah tidak mau lagi mengomentari tentang MS tetapi karena terlalu banyak hal hal yang "wah", maka iseng iseng saya mengomentari. Sorry ya Yuni Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: Jika betul bahwa Amien Rais bersedia jadi orang kedua, maka dia adalah negarawan. Pernyataan-pernyataan Amien Rais bahwa dia harus jadi Presiden sebelumnya menunjukan dia seorang politikus yang ambisius. Mudah-mudahan jika dia sabar dan terus membela rakyat, maka rakyat akan berada dibelakangnya. dan mudah-mudahan jika Mbak Mega direstui Tuhan Yang Maha Kuasa untuk jadi Presiden, maka Mbak Mega betul berj
Re: [Pemilihan presiden sebaiknya sebelum 8 Agustus 1999.]
Siapapun presiden Indonesia, semoga dia mempunyai kebijakanaan untuk menghormati hak hak rakyat TimTim. Saya mendukung kalau Tim Tim ingin merdeka, itu hak mereka. Yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Indonesia sebaiknya sudah memilih/mengangkat presiden yg baru hasil pemilu 1999 sebelum tanggal 8 Agustus 1999. Hal ini mengingat pada tanggal tersebut rakyat Timor Timur akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan status daerah tersebut. Siapa nantinya presiden Indonesia yg terpilih, tampaknya akan cukup punya pengaruh pada pemungutan suara di Timtim. Mudah2an penghitungan suara bisa lebih cepat dilakukan agar bisa segera keluar hasilnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [DPR, MPR, Presiden.]
MPR adalah lembaga tertinggi negara, sedangkan lembaga lainnya seperti Presiden, DPR DPA dan beberapa lembaga lainnya adalah dibawah MPR. MPR.sederajat Presiden mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada MPR. Sedangkan dengan lembaga tinggi lainnya seperti DPR,MA dan DPA,mereka saling memberi masukan atau nasehat sesuai dengan bidangnya masing masing. Saya kira itu intinya, masih panjang penjelasannya, entar kayak orang kuliah yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya terkadang suka rancu posisi dari ketiga kedudukan di atas. Sebenarnya, manakah yg paling tinggi posisinya antara DPA, MPR, Presiden? Berikutnya yg nomor dua dan tiga itu siapa? Terima kasih sebelumnya atas informasi yg diberikan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Sejarah baru dunia?]
Kalau memang ada kemungkinan seperti itu, bagus!! Saya sangat berharap agar Indonesia tidak dipimpin oleh MS, pilih saja Amien Rais sebagai presiden. Sungguh umat Islam sebagai akan kembali merasakan cobaan berat karena terpilihnya MS sebagai pemipin dinegara yang mayoritas penduduknya Islam. Dengan terpilihnya Mega jelas bahwa umat Islam di Indonesia tidak tahu menahu syariat agamanya sendiri. Ini tugas berat bagi para alim ulama, dan para umat Islam lainnya yang lebih tahu syariah agama, untuk menjelaskan lebih dalam apa sebenarnya Islam kepada umatnya. Kepada umat lainnya semoga kalian menyadari betapa pentinga mematuhi aturan agama di agama kalian masing masing. Kalian tidak bisa merasakan apa yang sekarang umat Islam rasakan(yang tahu aturan), karena aturan diagama kalian berbeda. Tetapi percayalah jika orang Islam sejati yang memimpin negara, maka tidak akan terjadi hal hal yang menakutkan seperti yang anda gambarkan. Salam damai Yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah Indonesia membuat sejarah baru dunia dimana partai yg memenangkan pemilu ternyata capresnya tidak terpilih menjadi presiden? Apakah hal seperti ini pernah terjadi di negara lain, dimana partai pemenang pemilu ternyata capresnya tidak terpilih menjadi presiden? Indonesia memang sering lain dari yang lain. Moga2 kali ini normal2 saja. Jangan lagi kita kecewakan rakyat. Rakyat dalam pemilu kemarin memilih partai cenderung karena melihat capres yg diajukan oleh masing2 partai. Kalau mau dilihat dari program2 yg diajukan, cenderung tidak banyak perbedaan dan memang cenderung tidak begitu diperdulikan oleh sebagian besar pemilih. Semoga rakyat kali ini tidak dikecewakan kembali, tidak dipermainkan kembali oleh sistem. Dibutuhkan kearifan dan jiwa besar para pemimpin untuk memenuhi keinginan masyarakat Indonesia yg tercermin dalam pemilu kali ini. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: [Sejarah baru dunia?]]
mereka jelas tahu bahwa Golkar sejak tahun 1970-an sudah tidak menjalankan misi-nya dengan benar ? Mengenai presiden presiden sebelumnya, berarti termasuk Sukarno khan??? nah itu jelas jelas mereka bukan contoh muslim yang benar. Mereka ini dipilih waktu itu bukan karena kriteria agamanya. Jadi jangan dia dianggap sebagai seorang pemimpin yang mewakili keingin kita kita ini. Lagi pula mereka itu adalah masa lalu dan belajar dari pengalaman masa lalu bahwa memilih pemimpin BUKAN BERDASARKAN AKHLAK SERTA AGAMANYA, nah untuk sekarang ini seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran bahwa memilih pemimpin bukan hanya berdasarkan nama besarnya saja , yang dicontohkan oleh Sukarno atau dianggap bijaksana seperti contohnya Suharto. Kalau orang orang yang tahu syariat agama tapi tidak memperjuangkan kebenaran, mereka adalah termasuk orang orang munafik. Banyak loh orang munafik yang berkedok agama, (termasuk saya juga kali...he..he..he..) Satu lagi yang harus diingat, bahwa suara Rakyat adalah suara Tuhan ! wah hebat ya baru kali ini saya tahu bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Saya ini termasuk rakyat loh berarti kalau saya brbicara seperti ini berarti termasuk pembicaraan Tuhan, benar nggak.wow hebat ya saya ini salam balik yuni Salam, bRidWaN At 11:48 AM 6/13/99 MST, yuni windarti wrote: Kalau memang ada kemungkinan seperti itu, bagus!! Saya sangat berharap agar Indonesia tidak dipimpin oleh MS, pilih saja Amien Rais sebagai presiden. Sungguh umat Islam sebagai akan kembali merasakan cobaan berat karena terpilihnya MS sebagai pemipin dinegara yang mayoritas penduduknya Islam. Dengan terpilihnya Mega jelas bahwa umat Islam di Indonesia tidak tahu menahu syariat agamanya sendiri. Ini tugas berat bagi para alim ulama, dan para umat Islam lainnya yang lebih tahu syariah agama, untuk menjelaskan lebih dalam apa sebenarnya Islam kepada umatnya. Kepada umat lainnya semoga kalian menyadari betapa pentinga mematuhi aturan agama di agama kalian masing masing. Kalian tidak bisa merasakan apa yang sekarang umat Islam rasakan(yang tahu aturan), karena aturan diagama kalian berbeda. Tetapi percayalah jika orang Islam sejati yang memimpin negara, maka tidak akan terjadi hal hal yang menakutkan seperti yang anda gambarkan. Salam damai Yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Akankah Indonesia membuat sejarah baru dunia dimana partai yg memenangkan pemilu ternyata capresnya tidak terpilih menjadi presiden? Apakah hal seperti ini pernah terjadi di negara lain, dimana partai pemenang pemilu ternyata capresnya tidak terpilih menjadi presiden? Indonesia memang sering lain dari yang lain. Moga2 kali ini normal2 saja. Jangan lagi kita kecewakan rakyat. Rakyat dalam pemilu kemarin memilih partai cenderung karena melihat capres yg diajukan oleh masing2 partai. Kalau mau dilihat dari program2 yg diajukan, cenderung tidak banyak perbedaan dan memang cenderung tidak begitu diperdulikan oleh sebagian besar pemilih. Semoga rakyat kali ini tidak dikecewakan kembali, tidak dipermainkan kembali oleh sistem. Dibutuhkan kearifan dan jiwa besar para pemimpin untuk memenuhi keinginan masyarakat Indonesia yg tercermin dalam pemilu kali ini. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Efron [Re: sorry wahai pendukung PDI]
Sorry bung Effron saya tidak bermaksud mencoreng muka saya sendiri, saya bangga kok, dengan keberadaan saya saat ini, saya hanya berpura pura dalam tulisan saya tersebut. Berpura pura tidak berarti yang sesungguhnya khan,he..he..semoga tidak salah terima lagi. Salam yuni "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini artinya (alinea pertama) Anda melecehkan (lagi) produk dalam negeri. Anda merendah tapi mencoreng arang ke muka sendiri. Saya tak pernah bersekolah di luar negeri. Pendidikan "luar negeri" yang saya rasakan hanya TK, SD, dan SMP alias sekolah swasta. Saya tak meng-gebyah-uyah apakah dalam negeri lebih baik atau yang luar negeri lebih baik. Kenyataannya dalam milis ini tak ada garis batasnya. Yang ada hanyalah saling-tukar informasi dan berdiskusi tanpa mengenal kualifikasi. Wassalam, Efron (produk dalam negeri asli) -Original Message- From: yuni windarti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Saturday, 12 June, 1999 12:10 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:sorry wahai pendukung PDI Dear pendukung PDIP, Maafkan saya kalau apa yang saya tulis membuat anda semuanya gusar. tidak ada niatan saya untuk membuat anda gusar. Saya sendiri memang bukan orang yang sepintar anda, tidak berpengetahuan luas. Saya hanyalah anak lulusan universitas dalam negeri dan belum pernah mengecap pendidikan luar negeri seperti anda semua. Saya hanyalah rakyat biasa belum banyak makan asam garam. Saya hanyalah rakyat biasa yang kebetulan menyaksikan sendiri beberapa ketidak becusan didunia politik, dunia penggede, dan saya hanyalah rakyat biasa yang sedikit menyadari, bahwa tidak semua tindakan korupsi dan manupulasi serta berbagai selingkuh dipemerintahan dan bisnis, tidak selamanya dapat dibuktikan. Saya hanya bagian dari masyarakat biasa yang tidak begitu peduli ketika ada surat dari Megawati kepada Gubernur, yang merujuk ke masalah bisnis.Dan saya memang benar benar orang tololnya pada waktu itu saya sibuk ngurus kasus rakyat di Gresik, sehingga saya hanya menganggap enteng saja ketika gubernur cerita tentang surat itu. Saya hanyalah rakyat biasa yang tidak peduli gubernur memberikan atau tidak proyek tersebut kepada Mega, karena saya anggap itu adalah urusan penggede, urusan saya hanyalah mengurus bagaimana agar rakyat yang saya wakili bisa tersenyum.hm.. seharusnya saya tanya dengan detail untuk bisa saya sajikan kepada anda, sekali lagi sayang dan sorry. Saya akui saya memang besar mulut, tidak tahu kenyataan berani cerita cerita. Maaf kan saya ya mbak Mega, Ampuni kelancangan mulut aya ya Allah. Saya akui memang saya hanya rakyat biasa yang kebetulan tahu latar belakang bisnis tanda tangannya Bambang Sulistomo untuk mendapatkan proyek dan mengatas namakan rakyat untuk kepentingan pribadi. Dan saya hanyalah rakyat biasa yang kebetulan sedikit tahu sepak terjang pembagian proyek di PU, dan saya hanyalah rakyat biasa yang tahu. dan... dan... Saya hanyalah rakyat sedikit tahu bahwa tidak ada hubungannya antara keinginan saya untuk mendapatkan seorang pemimpin pria muslim yang bijak dan penjelasan saya tentang Mega. Saya hanyalah seorang rakyat yang tetap akan menentang seorang pemimpin yang mempunyai latar belakang seperti Mega mekipun ia tampak sebagai figur seorang pria muslim yang bijak. Dan saya hanyalah rakyat biasa yang tidak pernah mempersoalkan masalah pendidikan seorang pemimpin, bisa saja seorang pemimpin tidak pernah mengecap bangku sekolah, asalkan dia mempunyai seorang kemampuan yang luar biasa, contohnya Suharto, dia tidak berpendidikan tinggi namun tampil sebagai pemimpin yang luar biasa (disukai atau tidak dia memang luar biasa, smile). Saya hanyalah seorang rakyat biasa yang berusaha menahan diri untuk tidak terlena oleh nama besar seseorang. Saya hanyalah seorang rakyat biasa berusaha agar tidak termakan arus. Saya hanyalah nothing dibandingkan dengan anda semuanya Semoga ini memuaskan anda semua, ini adalah email terakhir menyangkut Mega Kalau ada komentar lain, maaf saya tidak bisa menanggapi, karena saya hanyalah rakyat biasa yang sudah mulai bosan dengan topiknya. Salam damai Yuni Wilcox Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: he, he, kemarin katanya Mega jadi Presiden karena benci dengan Soeharto, sekarang karena ada yang bagi-bagi tanda tangan walaupun belum jelas itu siapa. Kemudian mengambil contong anak Bung Tomo sebagai salah satu teladan yang salah. Akhirnya mengakui bahwa Yuni memang ingin pria muslim yang jadi presiden. Sungguh Yuni seorang yang benar-benar berpengetahuan. senyum manis juga. yuni windarti wrote: Apakah yang memilih PDIP tahu benar siapa Mega Apakah yang mati karena peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu, karena membela PDIP tahu siapa Mega?? Di email ku yang lain sudah aku katakan bahwa aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri Mega sewaktu jadi pemimpin resmi PDI sudah sebar sebar tanda tangan untuk
Re: [Re: Nasionalis dan Agamis]
Bung Andrew, Dalam agama lain memang diatur bahwa agama adalah agama, pemerintahan atau politik tidak ikut didalamnya.Tetapi dalam agama Islam, pemerintahan, politik, hubungan dengan manusia hubungan dengan Tuhan, ekonmi dan lainlainnya...adalah diatur. Islam mengatur kehidupan umatnya dari sebelum tidur, bangun tidur, kegiatan selama bangun sampai menjelang tidur lagi. Itulah Islam, tidak ada pemisahan antara agama, pemerintahan, dll. Salam Yuni "Andrew G. Pattiwael" [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan lupa juga bung, Mayoritas tidak boleh melupakan Minoritas Minoritas tidak boleh melupakan Mayoritas Esensi dari kalimat diatas adalah saling menghormati dan saling kerjasama antar kedua belah pihak. Dan kepada golongan Agamis (MUI, PGI/KWI, Walubi, Hindu) Jangan menjadi 'Corong Pemerintah' lagi, tetapi jadilah 'Corong Umat' Pemerintah tidak boleh mencampuri lagi urusan keagamaan. Andrew Pattiwael On Sun, 13 Jun 1999, Nasrullah Idris wrote: Harus diakui bahwa kelompok Nasionalis dan kelompok Agamis di Indonesia merupakan kekuatan real. Mengabaikan yang satu oleh yang lain hanya akan menghambat pembangunan/pemerintahan. Dalam menghadapi era globalisasi, kondisi ini akan membuat bangsa kita terperosok pada kemisikinan, yang gilirannya memancing bangsa asing bersikap leluasa terhadap kita. Meskipun bukan dalam bentuk penguasaan teritorial, namun esensi imperalisme sudah terbentuk. Karakteristik khas dari partai di Indonesia yang berlandaskan nasionalis maupun berlandaskan agamis masing-masing adalah di dalamnya kenyataan banyak tokoh yang agamis dan nasionalis. Sejarah sudah membuktikannya. Bagaimana pengabaian pihak yang satu oleh pihak lain di Indonesia hanya menghasilkan rentetan ketegangan. Hendaknya jangan diulangi lagi. Salam, Nasrullah Idris Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: Mengundurkan Diri]
Kalau orang Islam bilang bahwa Ms bukan direstui oleh Tuhan akan tetapi dia sedang diberi cobaan. Cobaan untuk memilih jalur Islam atau jalur ambisi pribadi serta ketakaburannya yang menganggap dirinya mampu memimpin. Bolehkan jika saya berpendapat demikian? Sebenarnya saya sudah tidak mau lagi mengomentari tentang MS tetapi karena terlalu banyak hal hal yang "wah", maka iseng iseng saya mengomentari. Sorry ya Yuni Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: Jika betul bahwa Amien Rais bersedia jadi orang kedua, maka dia adalah negarawan. Pernyataan-pernyataan Amien Rais bahwa dia harus jadi Presiden sebelumnya menunjukan dia seorang politikus yang ambisius. Mudah-mudahan jika dia sabar dan terus membela rakyat, maka rakyat akan berada dibelakangnya. dan mudah-mudahan jika Mbak Mega direstui Tuhan Yang Maha Kuasa untuk jadi Presiden, maka Mbak Mega betul berjuang untuk rakyat dan membimbing semua orang yang memang memiliki kemauan untuk berjuang demi rakyat. peace. Frarev Sitorus wrote: Maksudnya mas AR mengundurkan diri dari capres ( mungkin ). Salam FRAREV On Fri, 11 Jun 1999, bRidWaN wrote: Hah? Amien Rais mau mengundurkan diri menjadi Calon Presiden ? Barusan seorang rekan memberitahu saya, bahwa Amien Rais bersedia menjadi 'orang nomor dua' Salam, bRidWaN At 08:27 AM 6/10/99 -0700, Budi Haryanto wrote: Amien Rais khan? Nasrullah Idris wrote: Saya melihat sinyal akan adanya tokoh mengundurkan diri dari pencalonan partai tertentu sebagai presiden. Tetapi saya belum berani mengatakan "orang" dan "kapan"nya. Karena bisa saja ada perubahan sikap dari waktu ke waktu. Maklum, politik itu seperti fluktuasi valuta asing. Kita tunggu saja ! Salam, Nasrullah Idris Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [[Re: Yuni Windarti[Re: sorry wahai pendukung PDI]]
he...he... Yuni Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Yuni, Dibalik kepura-puraan itu lha yang membuat kepercayaan terhadap konteks tulisan anda tidak dapat dipertanggung- jawabkan lagi. Saya rasa Bung Effron bukan salah terima kok hanya saja anda yang tidak jelas dalam menuliskan tulisan anda tersebut. Entah itu dengan dalih kepura-puraan yang anda telah akui itu atau apalah. Salam, Mardhika Wisesa yuni windarti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sorry bung Effron saya tidak bermaksud mencoreng muka saya sendiri, saya bangga kok, dengan keberadaan saya saat ini, saya hanya berpura pura dalam tulisan saya tersebut. Berpura pura tidak berarti yang sesungguhnya khan,he..he..semoga tidak salah terima lagi. Salam yuni Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: [DPR, MPR, Presiden.]]
Sejak dibangku sekolah saya sering mempertanyakan mengapa UUD 45 tidak dapat diganggu gugat. Toh UUD 45 adalah aturan, kata mereka UUD 45 adalah sempurna. Itu adalah omong kosong. aturan buatan manusia hanyalah sekedar aturan, tidak ada yang sempurna, bahkan mungkin ketinggalan jaman atau tidak sesuai lagi dengan kebutuhan. Saya dukung deh kalau UUD 45 di rombak. Selama ini anak sekolahan dibodohin aja ama guru gurunya. Apalagi guru PMP (masih ada nggak ya PMP aku lupa). Pancasila sempurna lah, apalah.. yuni Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: UUD 1945 yang menunjukan sistem presidentil menunjukkan bahwa Presiden selain kepala pemerintahan juga kepala negara. Selain itu ada ayat yang menunjukkan bahwa kekuasaan Presiden adalah tidak tak terbatas. Kedua hal ini tidak diberi batasan yang jelas mengenai wewenang dan kekuasaan Presiden yang akhirnya pada masa Soeharto membuat kekuasaan Presiden lebih tinggi dari pada lembaga tinggi lainnya termasuk MPR. Inilah kenapa banyak tokoh memberikan saran atas penyempurnaan UUD 1945 agar sistem bisa berjalan, agar sistem tidak memberikan jalan seorang diktator muncul. Penyempurnaan UUD 1945 ataupun alternatif lain yaitu sistem parlementer ataupun menghidupkan kembali trias politika merupakan salah satu jalan agar sosial kontrol bisa lebih hidup dan berjalan dinamis. yuni windarti wrote: MPR adalah lembaga tertinggi negara, sedangkan lembaga lainnya seperti Presiden, DPR DPA dan beberapa lembaga lainnya adalah dibawah MPR. MPR.sederajat Presiden mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada MPR. Sedangkan dengan lembaga tinggi lainnya seperti DPR,MA dan DPA,mereka saling memberi masukan atau nasehat sesuai dengan bidangnya masing masing. Saya kira itu intinya, masih panjang penjelasannya, entar kayak orang kuliah yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya terkadang suka rancu posisi dari ketiga kedudukan di atas. Sebenarnya, manakah yg paling tinggi posisinya antara DPA, MPR, Presiden? Berikutnya yg nomor dua dan tiga itu siapa? Terima kasih sebelumnya atas informasi yg diberikan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
dear permias
Dear rekan rekan Permias, Sekali ini saya ingin serius, menunjukkan siapa saya sebenarnya. Saya mohon maaf jika kebanyakan surat surat saya terdahulu bernada emosi, negatif dan penuh dengan hujatan. Saya cuma sekedar iseng kok, tidak ada kebencian atau dendam pribadi saya dengan MS.Semua itu saya lakukan karena iseng. Secara pribadi saya bukan pendukung MS. Dan saya tahu sedikit beberapa hal tentang MS dan saya tidak niat untuk menghujat atau merendahkan MS. Saya orangnya paling anti menghujat atau mengatai ngatai orang. Boleh dikata saya orang yang paling takut menyakiti orang tapi tidak pernah takut akan menyuarakan kebenaran(tentunya dengan cara yang benar).Saya orangnya gampang menerima dan menghormati pendapat orang lain. Memang selama ini nulis di permias saya anggap sebagai satu permainan pengisi waktu alias iseng. Isinya sih benar tetapi cara penyampaiannya saya buat sedemikian rupa, sekali lagi dengan dalih iseng. Ini saya lakukan karena sejak mengikuti Permias beberapa bulan lalu, saya akui anak anak permias memang kritis dan jago jago. Saya salut. Semoga keunggulan anda dapat disalurkan untuk membantu pembangunan bangsa, nggak hanya sekedar di internet. Ini sengaja saya sampaikan dengan harapan anda tidak membenci saya sebelum mengenal siapa saya, sayang khanhe...he..he.. love peace yuni wilcox Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: dear permias]
Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya ., semakin banyak anda menulis, semakin banyak kita tahu anda dan .. kenal dengan anda. Anda yakin? Salam, Budi yuni windarti wrote: Dear rekan rekan Permias, Sekali ini saya ingin serius, menunjukkan siapa saya sebenarnya. Saya mohon maaf jika kebanyakan surat surat saya terdahulu bernada emosi, negatif dan penuh dengan hujatan. Saya cuma sekedar iseng kok, tidak ada kebencian atau dendam pribadi saya dengan MS.Semua itu saya lakukan karena iseng. Secara pribadi saya bukan pendukung MS. Dan saya tahu sedikit beberapa hal tentang MS dan saya tidak niat untuk menghujat atau merendahkan MS. Saya orangnya paling anti menghujat atau mengatai ngatai orang. Boleh dikata saya orang yang paling takut menyakiti orang tapi tidak pernah takut akan menyuarakan kebenaran(tentunya dengan cara yang benar).Saya orangnya gampang menerima dan menghormati pendapat orang lain. Memang selama ini nulis di permias saya anggap sebagai satu permainan pengisi waktu alias iseng. Isinya sih benar tetapi cara penyampaiannya saya buat sedemikian rupa, sekali lagi dengan dalih iseng. Ini saya lakukan karena sejak mengikuti Permias beberapa bulan lalu, saya akui anak anak permias memang kritis dan jago jago. Saya salut. Semoga keunggulan anda dapat disalurkan untuk membantu pembangunan bangsa, nggak hanya sekedar di internet. Ini sengaja saya sampaikan dengan harapan anda tidak membenci saya sebelum mengenal siapa saya, sayang khanhe...he..he.. love peace yuni wilcox Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Hutang]
Hi, Bung Nasrullah anda kok begitu amat ama anak mahasiwa Indonesia yang dibiayai pemerintah. Dari beberapa yang saya kenal, mereka tampaknya orang yang tekun tekun dan pengabdiannya tinggi kepada bangsa, nggak tahu deh yang lainnya. ada sih yang mbelot nggak mau pulang, karena keenakan tinggal dinegeri orang, dibilangnya enakkan ngembaliin pinjaman uang sekolahnya daripada haru balik ke Indonesia, karena keenakan tinggal di LN. Memang sih tidak bisa menyalahkan mereka situasi di sini (AmerikaKanada), memang lebih memungkinkan untuk untuk perkembangan financial, tidak seperti ditanah air, terutama dalam kondisi seperti ini. Mungkin kalau anda ada ide apa yang bisa dikerjakan oleh mereka mereka sebagai pengabdian kepada bangsa dan negara sebaiknya diungkapkan, karena slama ini toh kebanyakan mereka pulang dan kembali ke instansinya masing masing, memang tidak kedengaran gaungnya lagi. Saya pribadi non student mencoba mencari hidup di negeri rantau, kalau anda punya ide yang bisa saya kembangkan untuk membantu perekonomian tanah air, dengan senang hati akan saya pertimbangkan. Salam Yuni Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] wrote: Pinjam uang pada Bank Dunia Untuk apa? Bea siswa ke luar negeri Di sana belajar apa? Windows 3.1 Pulang ke tanah air mau apa? Pinjam uang ke bank untuk mendirikan bangunan Lalu bikin lembaga pendidikan Komputer Windows 3.1 Satu tahun kemudian apa yang terjadi? Datang program Windows 95 Windows 3.1 tidak laku lagi Bangkrutlah sudah Jual bangunan untuk bayar hutang Sialan ... Salam, Nasrullah Idris Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [(Mirza Raditya dan Yuni Windarti) PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is]
Bagaimana sih anda anda ini, nggak teliti? Saya khan cuma kasih komentar atas berita yang dikirim oleh seseorang di milis ini tentang Mega. Begitu pula dengan komentar saya yang pertama tentang Mega beberapa bulan yang lalu, juga cuma ngomentari pendapat seseorang tentang Mega. Lagi pula saya nggak bikin balasan yang berkepanjangan, karena saya sendiri bosan kok. Tentu saja saat ini, adalah waktu yang tepat untuk berkomentar. Lagipula saya tidak ada kepentingan sama sekali dengan partai lainnya jadi penilaian saya obyektif, meskipun kalian kira sebagai menghujatsorry karena saya benar benar kecewa..Sampai tetes darah penghabisan saya tidak akan rela Mega memimpin Indonesia (ceila..sok amat aku ini) Mungkin kalian heran biasanya para cewek bela belain Mega. Aku sih tidak rasis, tetapi berusaha berpegang teguh pada prinsip. apalagi sekarang ada kabar bahwa dia punya rencana buka hubungan dengan Israel. Aku janji deh nggak akan kasih komentar tentang Mega, biarkan waktu yang membuktikan. Maaf beribu ribu maaf jika tidak berkenan Love peace Yuni Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote: - Attachment: MIME Type: multipart/alternative - Ass. Wr. Wb, Jangan capek donk Mas/Mbak Mirza, saya harapkan Mbak Yuni bukannya menghujat, mungkin hanya memberikan masukan bagi kita-kita semua yang ada di milist ini. Memang terkadang posting di milist ini, lebih banyak 'Ungkapan Hati'yang memang terkadang kurang objektif, dikarenakan keikutsertaan emosi dari sang penulis secara pribadi. Apalagi yang kadang menulis di sini, juga tidak jelas identitasnya. Jadi ada rasa kurang peduli dengan apa yang dia tulis, karena dia bisa bersembunyi dibalik nick atau emailnya itu. Namun ini tidak seharusnya menutup para penulis muda seperti anda-anda ini, yang sangat berpotensi untuk menyuarakan kata hati dari para rakyat kita. Harus kita semua ingat, bahwa Kejatuhan Orde Baru dan Tumbangnya Bapak Presiden Soeharto juga atas andil para-para penulis 'lepasan' Permias Milist dan Milist di internet lainnya. Saya hanya mengutip apa yang pernah dituliskan oleh Harian Ternama New York Times, yang menyebutkan Revolusi Indonesia 1998 adalah Revolusi yang diperjuangkan dari Internet. Revolusi yang menggunakan perangkat High Tech (Internet) untuk menyebarkan informasi dan kecepatan komunikasi antar para aktivis, pelajar, reformis dari Luar Negeri seperti kita ini dan para aktivis, pelajar dan reformis dalam negeri. Mungkin Bapak George Aditjondro dapat menjelaskan ini, karena saya tahu banyak dari bahan2 yang beliau dapatkan juga berupa masukan dari internet ataupun kontak2 email dengan sesama aktivis yang ikut memburu harta 'tersembunyi'Soeharto. Wassalam, Mardhika Wisesa Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote: terus terang saya Cape membaca posting2 mbak yuni yg dr dulu sampe skrg yg isinya hanya menghujat mega... ngga ada yg masalah lain apa yg lbh bermanfaat dan bisa dibahas selain itu?!. lbh baik mbak yuni cari email langsung ke mega dan mengeluarkan pendpt anda langsung ke beliau, jadinya tidak usah berisik di mailing list ini Apakah dr anggota mailing list ini yg tau, jadi bisa dikasihkan ke saudara yuni. saya yakin masih banyak org lain (termasuk saya) yg masih ingin membaca posting dgn topik lain yg mungkin jauh lbh bermanfaat dan bisa menambah wawasan pengetahuan. Mega blm jadi presiden RI anda sdh ributnya alang kepalang, apalagi nanti beliau memang sdh terpilih secara resmi. mungkin semua isi posting permias ini hanya akan berisikan keluh kesah dan hujatan saudara kepada beliau. jgn2 anda punya dendam pribadi or persoalan pribadi dgn mega yach?!.. wassalam, Mirza Raditya Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: bung Irwan[Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]]
Apakah yang memilih PDIP tahu benar siapa Mega Apakah yang mati karena peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu, karena membela PDIP tahu siapa Mega?? Di email ku yang lain sudah aku katakan bahwa aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri Mega sewaktu jadi pemimpin resmi PDI sudah sebar sebar tanda tangan untuk minta proyek, untuk partai.Apapun alasannya, hal hal seperti ini yang saya tidak suka dari seorang pemimpin. Mungkin itu bukan Mega, mungkin itu perbuatan oknum, mudah mudahan. Tetapi tampaknya arahnya waktu itu jelas menunjukkan Mega tidak ubahnya anak anak pejabat lainnya yang suka memanfaatkan kesempatan bapaknya jadinya penggede. Seperti halnya Bambang Sulistomo, anaknya bung Tomo, yang memanfaatkan nama bapaknya yang sudah meninggal untuk mendapatkan proyek di PLN. Saya tahu hal hal seperti ini karena saya suka iseng ingin tahu bagaimana kehidupan orang orang gede, saya dulu terlibat dengan mereka untuk memenuhi rasa keingin tahuan. Setelah tahu kehidupan mereka saya jadi ngeri.Memang benar firman Allah bahwa harta dan kedudukan bisa melupakan seseorang akan dirinya sendiri dan sekitarnya. Oke saya akui demi Allah saya menginginkan agar Indonesia dipimpin oleh seorang pria muslim yang arif bijaksana dan tahu kepemimpinan secara Islam. Udah deh gue nanti dikira sok tahu lagi n Yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 6/9/99 2:29:15 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Saya berpendapat jelas bukan mewakili rakyat, mewakili diri saya pribadi. Yang saya riaukan adalah rakyat yang memilih Mega. Yang aya resahkan adalah suara yang memilih Mega, jika kebanyakan adalah orang orang yang tidak tahu sebenarnya Mega, tahunya Mega adalah anak Sukarno, seperti contohnya para rakyat kecil, tentu saja bisa berabe, karena masa depan mereka dalam jeopardy termasuk the rest of rakyat Indonesia lainnya yang tidak ikut ikutan memilih Mega, karena mau tidak mau mereka harus rela berada dibawah kepemimpinan Mega. Yuni Irwan: Dengan kata lain anda ingin mengatakan bahwa anda lebih tahu banyak tentang Mega ketimbang pemilih2 PDIP. Hmmmmungkin karena sikap anda yg seperti ini makanya anda kemarin2 itu dibilang sok tahu oleh beberapa rekan disini. Sadarkah anda sebenarnya dalam posting anda terdahulu itu anda sudah melontarkan satu prasangka yg tidak didukung oleh bukti atau pun nalar yg cukup? Kalau anda belum menyadarinya, nanti saya postingkan disini bagian dari posting anda tersebut. Tapi kalau anda sudah menyadarinya, baguslah, saya ngga perlu lagi menunjukkan hal tersebut. Belajarlah dari kesalahan. Jangan menganggap diri menjadi orang yg paling hebat dan merasa paling tahu tentang sesuatu. Di atas awan masih ada langit. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: [Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is]]
Sorry gue sih cuma iseng aja nulisnya kok, nggak serius menghujat kok. Ternyata kalian perhatikan juga ..he...he..he. Senyum manis Yuni Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote: terus terang saya Cape membaca posting2 mbak yuni yg dr dulu sampe skrg yg isinya hanya menghujat mega... ngga ada yg masalah lain apa yg lbh bermanfaat dan bisa dibahas selain itu?!. lbh baik mbak yuni cari email langsung ke mega dan mengeluarkan pendpt anda langsung ke beliau, jadinya tidak usah berisik di mailing list ini Apakah dr anggota mailing list ini yg tau, jadi bisa dikasihkan ke saudara yuni. saya yakin masih banyak org lain (termasuk saya) yg masih ingin membaca posting dgn topik lain yg mungkin jauh lbh bermanfaat dan bisa menambah wawasan pengetahuan. Mega blm jadi presiden RI anda sdh ributnya alang kepalang, apalagi nanti beliau memang sdh terpilih secara resmi. mungkin semua isi posting permias ini hanya akan berisikan keluh kesah dan hujatan saudara kepada beliau. jgn2 anda punya dendam pribadi or persoalan pribadi dgn mega yach?!.. wassalam, Mirza Raditya --- "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote: Huebat tenan mbak Yuni ini. Pagi-pagi udah menghakimi orang. Persis kayak Chuck Norris, yang ngakunya Intelektual Islam, tapi pagi-pagi udah menghakimi Megawati orangnya Soeharto. Adakah cara-cara yang lebih anggun (elegant). Wassalam, Efron -Original Message- From: yuni windarti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 11 June, 1999 0:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is] Kalau berita dibawah ini benar , maka Mega memang pantas untuk menerima hujatan.. Yuni _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [[WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu]
Hmkomentar saya, ntar dikira ok tahu lagihe..he.. Memang sulit untuk menebak karakter masing masing dan memilih siapa yang pantas menjadi pemimpin, terutama dalam suatu kelompok besar, yang disebut negara. Banyak serigala berbulu domba. sekarang ini hanya tergantung dari pribadi masing masing(dalam hal ini rakyat) kepada siapa mereka mempercayakan kpemimpinan. Cara yang paling aman adalah minta ptunjuk pada yang Maha Kuasa, siapa yang paling pantas untuk menjadi pemimpin. Tapi kalau sudah jelas jelas ketahuan belangnya tidak usah didoakan lagi(buang buang waktu) masukin aja kecomberanhe..he..he.. sudah mulai kelihatan bijak nggak?? (smile) Yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Ckckck.ini toh yang dikatakan mau jadi wakil rakyat? Mana posisinya wakil ketua lagiah malu2in dah. Mungkin mbak Yuni tertarik mengomentari perilaku wakil ketua DPRD II dan juga caleg DPR kita mendatang ini?...:) catatan: mohon tidak mengeneralisir kelakuan 1-3 orang ini sebagai kelakuan semua anggota partainya karena memang tidak bisa dijadikan dasar pengambilan kesimpulan. Ini hanya kelakuan 1-3 oknum saja yg kebetulan ketangkap basah di lokasi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu JAKARTA (Waspada): Wakil ketua DPRD II Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan yang juga calon legislatif DPR RI dari PPP, DR, 59 tertangkap tangan saat berpesta shabu-shabu dan berkencan dengan dua wanita panggilan di sebuah kamar Hotel Mercury, Grogol Jakarta Barat Selasa malam (8/6). Satuan Serse Narkotik Polda Metro Jaya yang dipimpin Kapten Pol Drs I Gusti Nyoman Gunawan yang melakukan penggrebekan di kamar nomor 901 turut mengangkut kedua wanita cantik yang menjadi teman kencan calon legislatif itu. Selain mengangkut ketiganya, petugas juga memeriksa NA (Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah Bangka Belitung) dan Letkol Pol A (Mantan Kapolres Musirawas). Kedua aparat negara itu ikut diangkut ke Polda Metro Jaya karena berada di tempat kejadian saat petugas melakukan tugasnya. "Sejauh ini petugas masih melakukan pemeriksaan urine ke empat orang yang menemani tersangka menghisab shabu-shabu. Bila hasil pemeriksaan urine ke empat orang ini nantinya positif mengandung obat-obatan psikotropika maka keempat dinyatakan sebagai tersangka," kata Kadit Serse Polda Metro Jaya Kolonel Pol Drs Alex Bambang Riatmojo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6). Sementara itu sejumlah barang bukti yang di sita petugas, dua bong (pipa penghisap shabu-shabu) dan dua papan rohipnol serta sebuah symbol "reserse" yang digunakan Pol A. Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, mendapat keterangan bahwa kelima orang ini selama dua hari telah melakukan aktivitas tersebut. Dengan sigap petugas langsung menggerebeg kamar hotel sekitar pukul 20:00. Sedangkan kedua wanita cantik yang mendampingi tersangka sehari-harinya mangkal di bar hotel tersebut. Kebetulan kedua wanita cantik tersebut berasal dari daerah yang sama dengan tersangka membuat mereka lebih cepat akrab sehingga keduanya dibooking tersangka bersama dua orang koleganya itu.(chas) --end-- Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: wow - Hasil Perhitungan Suara Sementara PEMILU di LA]]
Mudah mudahan anda dipihak yang benar (smile) yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 6/10/99 1:50:52 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Wow banyak juga pendukung PDIP di US pantasan gue kena serang muluhe..he.. Orang golkarnya sedikit amat, apa dubes, konsul dan staf sudah lari ke PDIP semua??? bagus itu cermin dari demokrasi (kata orang PDIP) Yuni Irwan: Ya...mereka2 (pemilih PDIP) inilah yg kemarin2 anda kategorikan sebagai buta politik, milih hanya karena meganya doang, dst. Mereka2 ini, yg di DC dan di LA, tampaknya masih pada belum tahu kejadian yg sebenarnya sehingga PDIP menjadi partai favorit di dua tempat ini dan tampaknya mereka termasuk orang yg berpendidikan rendah. Paling tidak ini yg anda katakan pada posting terdahulu. Saran saya untuk rekan2 di DC dan di LA yg sudah nyoblos PDIP, ya tabah2 sajalah mendapat julukan seperti itu. Waktu nanti yg akan membuktikan. Rakyat yg benar atau Yuni yg benar soal PDIP dan megawatinya..:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
sorry wahai pendukung PDI
Dear pendukung PDIP, Maafkan saya kalau apa yang saya tulis membuat anda semuanya gusar. tidak ada niatan saya untuk membuat anda gusar. Saya sendiri memang bukan orang yang sepintar anda, tidak berpengetahuan luas. Saya hanyalah anak lulusan universitas dalam negeri dan belum pernah mengecap pendidikan luar negeri seperti anda semua. Saya hanyalah rakyat biasa belum banyak makan asam garam. Saya hanyalah rakyat biasa yang kebetulan menyaksikan sendiri beberapa ketidak becusan didunia politik, dunia penggede, dan saya hanyalah rakyat biasa yang sedikit menyadari, bahwa tidak semua tindakan korupsi dan manupulasi serta berbagai selingkuh dipemerintahan dan bisnis, tidak selamanya dapat dibuktikan. Saya hanya bagian dari masyarakat biasa yang tidak begitu peduli ketika ada surat dari Megawati kepada Gubernur, yang merujuk ke masalah bisnis.Dan saya memang benar benar orang tololnya pada waktu itu saya sibuk ngurus kasus rakyat di Gresik, sehingga saya hanya menganggap enteng saja ketika gubernur cerita tentang surat itu. Saya hanyalah rakyat biasa yang tidak peduli gubernur memberikan atau tidak proyek tersebut kepada Mega, karena saya anggap itu adalah urusan penggede, urusan saya hanyalah mengurus bagaimana agar rakyat yang saya wakili bisa tersenyum.hm.. seharusnya saya tanya dengan detail untuk bisa saya sajikan kepada anda, sekali lagi sayang dan sorry. Saya akui saya memang besar mulut, tidak tahu kenyataan berani cerita cerita. Maaf kan saya ya mbak Mega, Ampuni kelancangan mulut aya ya Allah. Saya akui memang saya hanya rakyat biasa yang kebetulan tahu latar belakang bisnis tanda tangannya Bambang Sulistomo untuk mendapatkan proyek dan mengatas namakan rakyat untuk kepentingan pribadi. Dan saya hanyalah rakyat biasa yang kebetulan sedikit tahu sepak terjang pembagian proyek di PU, dan saya hanyalah rakyat biasa yang tahu. dan... dan... Saya hanyalah rakyat sedikit tahu bahwa tidak ada hubungannya antara keinginan saya untuk mendapatkan seorang pemimpin pria muslim yang bijak dan penjelasan saya tentang Mega. Saya hanyalah seorang rakyat yang tetap akan menentang seorang pemimpin yang mempunyai latar belakang seperti Mega mekipun ia tampak sebagai figur seorang pria muslim yang bijak. Dan saya hanyalah rakyat biasa yang tidak pernah mempersoalkan masalah pendidikan seorang pemimpin, bisa saja seorang pemimpin tidak pernah mengecap bangku sekolah, asalkan dia mempunyai seorang kemampuan yang luar biasa, contohnya Suharto, dia tidak berpendidikan tinggi namun tampil sebagai pemimpin yang luar biasa (disukai atau tidak dia memang luar biasa, smile). Saya hanyalah seorang rakyat biasa yang berusaha menahan diri untuk tidak terlena oleh nama besar seseorang. Saya hanyalah seorang rakyat biasa berusaha agar tidak termakan arus. Saya hanyalah nothing dibandingkan dengan anda semuanya Semoga ini memuaskan anda semua, ini adalah email terakhir menyangkut Mega Kalau ada komentar lain, maaf saya tidak bisa menanggapi, karena saya hanyalah rakyat biasa yang sudah mulai bosan dengan topiknya. Salam damai Yuni Wilcox Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: he, he, kemarin katanya Mega jadi Presiden karena benci dengan Soeharto, sekarang karena ada yang bagi-bagi tanda tangan walaupun belum jelas itu siapa. Kemudian mengambil contong anak Bung Tomo sebagai salah satu teladan yang salah. Akhirnya mengakui bahwa Yuni memang ingin pria muslim yang jadi presiden. Sungguh Yuni seorang yang benar-benar berpengetahuan. senyum manis juga. yuni windarti wrote: Apakah yang memilih PDIP tahu benar siapa Mega Apakah yang mati karena peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu, karena membela PDIP tahu siapa Mega?? Di email ku yang lain sudah aku katakan bahwa aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri Mega sewaktu jadi pemimpin resmi PDI sudah sebar sebar tanda tangan untuk minta proyek, untuk partai.Apapun alasannya, hal hal seperti ini yang saya tidak suka dari seorang pemimpin. Mungkin itu bukan Mega, mungkin itu perbuatan oknum, mudah mudahan. Tetapi tampaknya arahnya waktu itu jelas menunjukkan Mega tidak ubahnya anak anak pejabat lainnya yang suka memanfaatkan kesempatan bapaknya jadinya penggede. Seperti halnya Bambang Sulistomo, anaknya bung Tomo, yang memanfaatkan nama bapaknya yang sudah meninggal untuk mendapatkan proyek di PLN. Saya tahu hal hal seperti ini karena saya suka iseng ingin tahu bagaimana kehidupan orang orang gede, saya dulu terlibat dengan mereka untuk memenuhi rasa keingin tahuan. Setelah tahu kehidupan mereka saya jadi ngeri.Memang benar firman Allah bahwa harta dan kedudukan bisa melupakan seseorang akan dirinya sendiri dan sekitarnya. Oke saya akui demi Allah saya menginginkan agar Indonesia dipimpin oleh seorang pria muslim yang arif bijaksana dan tahu kepemimpinan secara Islam. Udah deh gue nanti dikira sok tahu lagi n Yuni Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote
Re: [Not read: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Israel]
Desiree Tilaar [EMAIL PROTECTED] wrote: - Attachment: winmail.dat MIME Type: application/ms-tnef - Kok tidak ada isinya.. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is]
Kalau berita dibawah ini benar , maka Mega memang pantas untuk menerima hujatan.. Yuni Hadeer [EMAIL PROTECTED] wrote: - Attachment: MIME Type: multipart/alternative - Hubungan diplomatik yaa bisa saja asal PDI P menang mutlak :-) Ngomong - ngomong soal menang .. Saya pengen nanya kepada para pendukung PDI P. Sudah siapkah anda-anda untuk kalah ??? Sudah pernah kah berpikir untuk kalah ??? Cuma sekedar usul siap - siaplah .hehe. :-) Karena menurut ramalan bintang saya . Golkar masih akan memimpin dan tidak pernah akan ada yang namanya koalisi Partai Reformis PAN, PDI P dan PKB ... itu cuma sandiwara politik ... tidak percaya . silahkan simpan email saya ini ... untuk dibuktikan dalam beberapa hari mendatang Malah kemungkinan besar adalah Koalisi Golkar, PAN, P3, PBB dan PK berhadapan dengan PDI P, PKB dan PKP..tinggal dihitung siapa yang mayoritas ... :-) :-) Hadeer -- From: Alexander Lumbantobing [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is Date: 10 Juni 1999 12:16 Membuka hubungan diplomatik dengan Israel Bagus! Sangat bagus! Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Samsi Re: [re-mahendra]
Kamu pati lulusan UI juga ya?? Gue lagi nyariin orang orang UNAIR nih kok nggak kelihatan batang hidungnya. Yuni "Risno S." [EMAIL PROTECTED] wrote: IKUTAN ACH, SETAHU SAYA KALAU MAHENDRA YANG INI ADALAH LULUSAN FE-UI. GITU AJA Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Bharyanto[
Terima kasih yuni Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Yuni yth., Saya kira anda telah 'underestimate' kepada para pemilih PDI-P. Saya mengerti perasaan anda karena saya juga pernah merasakannya ketika menyaksikan kampanye PDI pada tahun 1992 (?). Pembelajaran telah berlangsung sedemikian cepatnya di Indonesia, termasuk dalam hal berpolitik. Seyogyanyalah anda mulai meng'update' pikiran anda dengan referensi-referensi baru seperti halnya perkembangan pesat opini masyarakat saat ini. Saya pikir kerisauan anda tidaklah beralasan. Anda terlalu mendramatisir dan dihantui oleh perasaan anda yang kelihatannya tidak banyak benarnya. Sekali lagi, jaman dan masyarakat telah berubah. Salam, Budi At 11:17 AM 6/9/99 -0700, you wrote: Saya berpendapat jelas bukan mewakili rakyat, mewakili diri saya pribadi. Yang saya riaukan adalah rakyat yang memilih Mega. Yang aya resahkan adalah suara yang memilih Mega, jika kebanyakan adalah orang orang yang tidak tahu sebenarnya Mega, tahunya Mega adalah anak Sukarno, seperti contohnya para rakyat kecil, tentu saja bisa berabe, karena masa depan mereka dalam jeopardy termasuk the rest of rakyat Indonesia lainnya yang tidak ikut ikutan memilih Mega, karena mau tidak mau mereka harus rela berada dibawah kepemimpinan Mega. Yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi bukan pro status-quo khan...:) Salam, bRidWaN At 10:38 PM 6/8/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 6/8/99 10:36:31 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Mba Yuni, bisa anda jelaskan rakyat yang mana? Hati-hati loh cara-cara lama. Jangan sok mewakili rakyat kalau tidak tahu benar tentang rakyat. Irwan: Mewakili kelompok Megawati phobia atau ABM (asal bukan mega) hehehehe jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
wow - Hasil Perhitungan Suara Sementara PEMILU di LA]
Wow banyak juga pendukung PDIP di US pantasan gue kena serang muluhe..he.. Orang golkarnya sedikit amat, apa dubes, konsul dan staf sudah lari ke PDIP semua??? bagus itu cermin dari demokrasi (kata orang PDIP) Yuni Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: Enggak ikutan, habis mobilnya khan nyewa :). Dari arisan diluar dengan para perokok dan simpatisan perokok, kelihatannya PDIP dan PAN punya simpatisan yang cukup banyak. Sementara PBB-nya Yusril cuma tiga orang, dan selainnya Golkar. Pungkas Ali wrote: Bang Blucer, gimana hasil coblosan di PPLN New York... ikutan ngitung nggak kemarin? Rugi lo kalo nggak ...udah 5 jam driving he. Pungkas Blucer Rajagukguk wrote: Seneng banget ngedengernya :) cortino sukotjo wrote: Pada jam 2.AM tanggal 8 Juni 1999, telah selesai dilakukan perhitungan suara untuk para pemilih yang datang langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di KJRI Los Angeles, dengan hasil sebagai berikut (hanya 4 besar): 1. PDIP: 2022 suara 2. PAN: 190 suara 3. Golkar: 113 suara 4. PPP: 33 suara Perhitungan suara melalui pos akan dilakukan hari Sabtu tanggal 12 Juni, 1999 jam 12 siang di di KJRI Los Angeles. Semoga pemilihan umum kali ini dapat memberikan angin cerah bagi demokrasi di Indonesia. Salam, Cortino Sukotjo Anggota PPLN Los Angeles Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: B haryanto[Re: Samsi Re: [re-mahendra]]
He kamu, pagi pagi on line juga, nggak ada kuliah apa??? he..he..he... yuni Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Abis elu nyarinya maksa sih... yuni windarti wrote: Kamu pati lulusan UI juga ya?? Gue lagi nyariin orang orang UNAIR nih kok nggak kelihatan batang hidungnya. Yuni "Risno S." [EMAIL PROTECTED] wrote: IKUTAN ACH, SETAHU SAYA KALAU MAHENDRA YANG INI ADALAH LULUSAN FE-UI. GITU AJA Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Duhbung Ridwan tidak usah minta maaf kayak apa aja Lagi musim apa di Jakarta, kangen nasi uduk sop kambing nih, bisa dikirim nggak he..he.. yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Maafkan saya Mbak Yuni, saya semalam langsung offline.. Ya, saya berada di Indonesia, tepatnya dikota Jakarta, the real city..::) Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih 'pas' didalam mempresentasikannya. Mengenai statement anda ttg kasihan rakyat, mengapa harus kasihan ? Rakyat telah memilih Partainya sesuai dengan kehendaknya. Yang agak salah menurut saya, adalah Partai bagus yang tidak atau belum merakyat. Mungkin masih sibuk meng-approach golongan menengah keatas. Ya, anda benar, semoga Pemimpin Nasional mendatang akan selalu berada dijalan yang lurus. Salam, bRidWaN At 11:25 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia khan??? Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain? Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya khan??? Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus... Yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap akan dapat menyerap aspirasi rakyat. Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ? Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya, saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak. Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi. Yang pasti, tentulah ada sebabnya ! Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ? Salam, bRidWaN At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu suara toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya. LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan pendapat saya. Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah mudahan saya salah. Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya kira tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin. Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya anaknya Sukarno. Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum??? Yuni Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu pihak anda bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai dan menghakimi sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it (dengan menjadi golput). Mahendra yuni windarti wrote: Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup bagaimana cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh sang presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri rantau jadinya aman aman aja jadi golput yuni Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] wrote: Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah keseringan menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang selama 30 tahun lebih cuman bisa jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan tidak pernah bisa menyetir haluan negara. Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik juga boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. And plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah yang kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat
Re: bung Irwan[Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]
Saya berpendapat jelas bukan mewakili rakyat, mewakili diri saya pribadi. Yang saya riaukan adalah rakyat yang memilih Mega. Yang aya resahkan adalah suara yang memilih Mega, jika kebanyakan adalah orang orang yang tidak tahu sebenarnya Mega, tahunya Mega adalah anak Sukarno, seperti contohnya para rakyat kecil, tentu saja bisa berabe, karena masa depan mereka dalam jeopardy termasuk the rest of rakyat Indonesia lainnya yang tidak ikut ikutan memilih Mega, karena mau tidak mau mereka harus rela berada dibawah kepemimpinan Mega. Yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi bukan pro status-quo khan...:) Salam, bRidWaN At 10:38 PM 6/8/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 6/8/99 10:36:31 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Mba Yuni, bisa anda jelaskan rakyat yang mana? Hati-hati loh cara-cara lama. Jangan sok mewakili rakyat kalau tidak tahu benar tentang rakyat. Irwan: Mewakili kelompok Megawati phobia atau ABM (asal bukan mega) hehehehe jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [b ridwanRe: Mahendra [Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]]
Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia khan??? Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain? Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya khan??? Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus... Yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap akan dapat menyerap aspirasi rakyat. Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ? Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya, saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak. Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi. Yang pasti, tentulah ada sebabnya ! Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ? Salam, bRidWaN At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu suara toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya. LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan pendapat saya. Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah mudahan saya salah. Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya kira tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin. Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya anaknya Sukarno. Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum??? Yuni Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu pihak anda bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai dan menghakimi sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it (dengan menjadi golput). Mahendra yuni windarti wrote: Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup bagaimana cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh sang presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri rantau jadinya aman aman aja jadi golput yuni Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] wrote: Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah keseringan menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang selama 30 tahun lebih cuman bisa jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan tidak pernah bisa menyetir haluan negara. Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik juga boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. And plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah yang kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat (gue propose to sweep ABRI dari MPR-DPR.) Nah, saudari Yuni, yang berprihatin, mari kita beri Mega kesempatan untuk sementara waktu dan mari kita berikan feedback kepada beliau melalui MPR/DPR yang saat ini seharusnya dalam tahap rebuilding. Presiden bisa kita pecat kalau tidak membuahkan hasil sesuai keinginan kita, ya nggak ? PDI Perjuangan adalah sebuah partai dan tidak dikatakan bahwa PDI Perjuangan adalah pegawai2nya Megawati. Kebetulan Megawati adalah andalan PDI Perjuangan, ya nggak? Voting adalah penyaluran suara hati. Jika anda ragu-ragu, jangan memilih .. sama seperti saya. PEMILU ini belum 100% demokratik sebab masih dibawah pengaruh orde baru (NB: Orde Baru itu bukan hanya menunjuk ke Soeharto) dan satu2nya cara untuk membersihkan Indonesia dari Orde Baru ialah dengan mengadili dan membersihkan negara ini dari antek2 Soeharto yaitu : menteri2 yang cuma tau ngomong dan ber"ken-ken" ria, semua ketua u
Re: [Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]]
Saya tidak bermaksud melecehkan anda bung, tentu saja aya akui anda pintar apalagi bisa beraksi didepan komputer. Katanya belajar demokrai, selama saya hanya menulis apa yang ada dalam benak saya, emosi atau tidak seharusnya anda menerima. Apalagi sudah banyak fakta tentang Mega, apa yang saya tulis bukannya sekedar emosi. Saya punya pengalaman ketika masih di Surabaya, saya menjadi saksi orang suruhan Mega membawa surat Mega kepada Gubernur Jawa Timur untuk meminta proyek. Begitu pula di PLN, ada orang orang Mega yang meminta proyek dengan alasan untuk kelangsungan partai yuni bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: hehehehesaya tadinya saya masuk golongan orang bodoh sendirian, ternyata berdua dengan Mas Efron ya:) Well...well...bagi saya yang lebih penting adalah agar Koalisi 3 Partai yang menang mayoritas, dan anggota KPU mau menandatangani berita acaranya ! Ingat, bahwa Golkar (beserta Partai besar/kecil lainnya) masih berpotensi meraih suara mayoritas. Salam, bRidWaN At 08:40 AM 6/9/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: Iyaaapp...emang begitu. Mestinya orang-orang yang ngaku pinter itu berkaca pada para pendukung PDIP. Mereka (pendukung PDIP) satu langkah lebih dewasa ketimbang orang yang ngaku pintar. Buktinya mereka nggak terpengaruh dengan isu agama pada PDIP. Kalo dibilang pendukung PDIP itu bodoh.sangatlah keliru. Contoh nyata adalah saya. Kalo saya bodoh...apa iya bisa saya duduk di depan komputer sambil menulis ini? Efron -Original Message- From: Mirza Raditya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 09 June, 1999 8:33 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega] wuah sptnya saya juga setuju dgn pendpt bung blucer... yg saya tdk setuju emangnya kalo yg memilih menjadi pendukung PDI-P itu buta politik?!... setau saya didlm PDI-P banyak org2 pintar dlm kancah politikkenapa jadi bil rakyat indonesia masih buta akan politik ngga relevant skali. saya liat ... dr pertama saya liat, tulisan mbak yuni ttg mega ini hanya mengutamakan perasaan emosi... omongan anda tdk ditunjang dgn bukti2 kuat yg bisa men support omongan2 tsb. dimana-mana..kalo menilai sesuatu itu hrs dgn rasio donk...jgn emosi aja... heran jaman reformasi begini masih ada org yg berpikiran spt anda sdh begitu ngaku pendukung golput lagi... setau saya golput itu kan ngga memihak kemana pun... dan dgn begitu..hrsnya...tdk mengatai pilihan org lain...dgn sikap anda yg slalu mengatai dan menhujat mega dan bil pendukung mega itu di jalan yg salah (secara tdk langsung)...wuah..anda lbh baik jgn mengaku golput... --- Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Yuni yang sok tahu Ucapan anda yang menuduh bahwa Mega hanya dendam kepada Pak Harto menambah kesok-tahuan anda. Kritik anda bukan saja keterlaluan tetapi sangat subyektif, sehingga dengan dasar yang sama, saya sebutkan sekali lagi bahwa anda sangat sok tahu dengan menyatakan bahwa banyak rakyat yang masih buta politik. Budi Haryanto wrote: Dear Yuni, Kalaupun memang benar nanti PDI-P yang memenangkan suara di Pemilu ini, selayaknyalah kita bersyukur dan dapat menerimanya dengan lapang dada. Betapapun, ini adalah gambaran dan pilihan bangsa kita secara keseluruhan. Suka atau tidak suka, barangkali lebih baik kita ambil sikap positif. Kalaupun nanti Mega jadi presiden dan banyak pengikutnya menduduki kabinet mendatang kita toh masih bisa melakukan kontrol terhadap hal-hal 'negatif' seperti yang anda perkirakan. Beberapa partai besar akan menempatkan posisi sebagai 'oposan' dan kita-kita serta masyarakat banyak sudah cukup berpengalaman dalam berpolitik terutama dalam dua tahun terakhir ini, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan pemerintah baru tsb nantinya bisa dikontrol dan diingatkan. Bukankan ini justru menjadikan suasana yang demokratis dan konstruktif di negara kita? Apapun partai yang menang dalam pemilu ini, akan memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara kita, termasuk bidang ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Yakinlah bahwa kita telah melangkah maju, seperti juga saya meyakininya. Salam, Budi At 10:52 PM 6/7/99 -0700, you wrote: Saya turut berduka dengan kondisi Indonesia, setelah membaca berita di bawah ini. Ini jelas-jelas bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat Indonesia masih buta akan politik, mereka belum bisa membaca apa yang terjadi sebenarnya. Saa menyadari rakyat kita masih banyak yang berpendidikan rendah sehingga belum mampu berpikir panjang kecuali lebih banyak terpengaruh oleh nama besar seseorang. Saya tidak berani menyalahkan rakyat kalau sampai kondisi tidak berubah atatu memburuk dalam 5 tahun ini, tetapi Mega dan pengikutnya lah yang patut diseret kepengadilan (kalau ada pengadilan politik he..he..) karena mereka memberikan harapan yang palsu. Saya kira kegigihan Mega untuk
Re: brawijaya[Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]
Bung Jaya saya siap deh digantung sama pendukung Mega, demi demokrasi(ceila...padahal mungkin nanti kenyataannya saya lari terbirit birit) Kalau saya jadi digantung , saya titip dua anak anak saya diurusin ya, he..he.. Yuni Lab Setup [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe rupanya efek katalisatornya bukan nurunin malah naikin. Semua orang nyang beda pendapat dibilang sok tahu...ya repot mas. Wah gini mau mbikin iklim oposisi. Rupanya masih lama iklim demokrasi bakal terbentuk di Indonesia. Iya deh... daripade dimusuhin... ane mau cari selamet deh, ngikut arus sajah... Nyang laen korupsi, kite korupsi. Nyang laen bilang anti korupsi, kite juga tereak anti korupsi. Daripade dibilang ndak selaras dan sejalan, ato sok tahu.. Hidup Mega Hidup Mega...Hidup MegaHidup Mega... Gantung setiap pengkritik dan penghujat Mega. Pengkritik Mega adalah musuh masyarakat yang harus dibasmi sampe anak cucunya! Ganyang babi-babi KABIR... Ganyang NEKOLIM Pengkritik Mega adalah musuh REFORMASI! Pengkritik Mega adalah kelompok Pro Status Quo. Ganyang PRO STATUS QUO! Hidup Promeg! Ganyang Promag! (khusus buat nyang sakit mag). 1. Hidup Panglima Besar Soekarno! Hidup Nasakom! Persenjatai Buruh dan Tani sebagai Angkatan Kelima! Hidup Pemuda, buruh, dan tani! Ganyang babi koruptor-koruptor si lintah penghisap darah rakjat! Ganyang Dewan Jendral!! Tjukup sudah penderitaan rakjat! Njer...genjer Sembelih musuh revolusi! Biar rasakan perihnya penderitaan rakjat! Rasakan dan lihat darah yang menetes ke bawah! Paksa lihat rakjat yang di bawah! 2. Hidup Bapak Pembangunan Suharto! Hidup Konglomerat! Karyakan ABRI untuk mendayagunakan semua potensi bangsa! Habisi hidup mahasiswa, buruh, dan tani! (lho...kok laen?) Ganyang KKN, Suharto dan kroni-kroninya! Ganyang Dewan Permias@!! Cukup sudah eker-ekeran atas nama rakyat! Ganyang rambu anarki...anakku... (eh, malah iwan fals ngikut...). Sembelih ayam tetangga! Biar hemat! Rasakan dan lihat darah yang menetes ke atas! (wah, sulapan namanya.., nglanggar hukum gravitasi euy) Gantung Mbak Yunieh, jangan ah...anak orang... Iya deh, pokoke semua dewan mesti digantung! Baik dewan perwakilan, dewan pertimbangan, dewanto, dewanti sumaryatun, deelel (Jangan lupa pakean basah juga digantung). Biar mereka merasakan perihnya nasib rakyat yang digantung-gantung! Handuk 'kali digantung-gantung Hehehe. kasihan rakyat dari dulu namanya dicatut melulu... '- Blucer Rajagukguk wrote: Gimana kalau ente yang simpen baek-baek, seperti email-email ente sebelumnya yang sungguh lucu-lucu. Sungguh lucu jika banyak orang sok tahu menyebut dirinya orang yang serba ndak tahu. Sekolah yang baek, biar cepat selesai. Sayang duit negara diambur-ambur. Lab Setup wrote: Hehe...coba kalo email ente ini disimpen lalu dibaca lagi sebulan kemudian, biar emosinya turun dulu, maka ente akan geli sendiri dengan nyang ente tulis. Temtunya folder 'Sent' jangan cepet-cepet dihapus. Biar cepet nuruninnya, ente kasih katalisator: - kenapa kok dibilang keterlaluan? Apakah karena tidak ada bukti? Lalu kenapa kalo menghujat tokoh non-reformis (pro status-quo) tidak apa-apa? - Bukankah tokoh yg selalu minta bukti adalah Ghalib? - Dasarnya yg sama itu dasar yang mana? Sama-sama subjektifkah? - Apakah anda sudah demikian yakin bahwa rakyat sudah tidak buta politik? - Baru beberapa bulan yg lalu anda juga ikut sependapat bahwa memang rakyat adalah tidak berdosa, mudah dibohongi, dll, sehingga perlu digerakkan oleh mahasiswa tho? Pan katanya perlu ada program melek politik selain program melek hukum? Kok berubah dengan tiba-tiba? - Sejak kapan rakyat Indonesia demikian paham dengan politik? Dengan belajar selama dua bulankah? - Apakah hanya karena PDI-P untuk sementara menang lalu sudah dibilang rakyat sudah melek politik? Atau karena peserta pemilu mencapai 114 juta? Bagaimana kalo sampai akhir perhitungan ternyata PDI-P kalah? Apakah dapat disebut rakyat tidak buta lagikah? - Standar apa biar tidak disebut sok tahu? Standarnya adalah sependapat dengan sebagian besar suara di milis inikah? Bila tiba-tiba peserta milis mempunyai opini senada dengan Mbak Yuni, apakah semuanya sok tahu? Ini skenario lho... Hehehe mungkin dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat mengobati penyakit cap 'sok tahu'. Ini ane mbikin pertanyaan karena ane ndak tahu jawabannya. Jadinya jelas bukan 'sok tahu'hehehe Mangkane tho mas, ndukung parte ya ndukung aja. Ndak perlu kayak ndukung Liverpool. Lain soal kalo posisinya adalah pungsionaris parte. Ini ane cuman ngingetin aja... Diterima dg baik ya sukur, ndak diterima juga ndak apa-apa. Soale nyang kayak gini ini adalah bibit-bibit 'Mati-Urip Nderek Sukarno' dan 'Suharto Bapak Pembangunan'. Cuman ganti kulit aja (ular 'kali hehehe) Salam, Jaya
Re: [PDI-P tidak selalu = Mega
Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup bagaimana cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh sang presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri rantau jadinya aman aman aja jadi golput yuni Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] wrote: Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah keseringan menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang selama 30 tahun lebih cuman bisa jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan tidak pernah bisa menyetir haluan negara. Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik juga boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. And plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah yang kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat (gue propose to sweep ABRI dari MPR-DPR.) Nah, saudari Yuni, yang berprihatin, mari kita beri Mega kesempatan untuk sementara waktu dan mari kita berikan feedback kepada beliau melalui MPR/DPR yang saat ini seharusnya dalam tahap rebuilding. Presiden bisa kita pecat kalau tidak membuahkan hasil sesuai keinginan kita, ya nggak ? PDI Perjuangan adalah sebuah partai dan tidak dikatakan bahwa PDI Perjuangan adalah pegawai2nya Megawati. Kebetulan Megawati adalah andalan PDI Perjuangan, ya nggak? Voting adalah penyaluran suara hati. Jika anda ragu-ragu, jangan memilih .. sama seperti saya. PEMILU ini belum 100% demokratik sebab masih dibawah pengaruh orde baru (NB: Orde Baru itu bukan hanya menunjuk ke Soeharto) dan satu2nya cara untuk membersihkan Indonesia dari Orde Baru ialah dengan mengadili dan membersihkan negara ini dari antek2 Soeharto yaitu : menteri2 yang cuma tau ngomong dan ber"ken-ken" ria, semua ketua umu MPR/DPR yang nggak becus, meluruskan ABRI kejalan yang benar dan lain lain. PEMILU ini hanyalah secuil dari banyak hal yang harus kita lakukan. Kalau hasil PEMILU kita kali ini bisa merealisasikan hal2 diatas , baru saya salut. :) Selamat berjuang, Donald Saluling Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]
Saya turut berduka dengan kondisi Indonesia, setelah membaca berita di bawah ini. Ini jelas-jelas bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat Indonesia masih buta akan politik, mereka belum bisa membaca apa yang terjadi sebenarnya. Saa menyadari rakyat kita masih banyak yang berpendidikan rendah sehingga belum mampu berpikir panjang kecuali lebih banyak terpengaruh oleh nama besar seseorang. Saya tidak berani menyalahkan rakyat kalau sampai kondisi tidak berubah atatu memburuk dalam 5 tahun ini, tetapi Mega dan pengikutnya lah yang patut diseret kepengadilan (kalau ada pengadilan politik he..he..) karena mereka memberikan harapan yang palsu. Saya kira kegigihan Mega untuk menjadi Presiden tidak berlandaskan keinginginannya untuk kemakmuran banga atau untuk demokrasi, akan tetapi untuk membalas dendam suharto atas perlakuan yang diterima oleh bapaknya Sukarno. Kebetulan Suharto bertindak negatif terhadap bangsa Indonesia maka Mega mendapat angin. Semoga rakyat segera terbuka matanya dan dapat melihat sosok apa yang sebenarnya bersembunyi dibalik kesahajaan (menurut orang PDIP) saha maha besar Mega. Saya tidak pernah bisa membayangkan apa jadinya Mega jika Mega bukan anak Sukarno, mungkinkah dia dengan kemampuannya sekarang ini menjadi pemimpin bangsa??? Mungkin saja bagi negara yang semua rakyatnya buta dan dia sendiri yang melek..hmitu bisa jadi oppss sorry mbak Mega, kritikku keterlaluan, habis anda juga keterlaluan sih. Kalau Mega jadi presiden gue kena cekal nggak ya Salam hangat Yuni On Sat, 5 Jun 1999, A. Syamil wrote: Salam Permias, Saya sampaikan berita dari Surabaya Pos. Selamat menyimak. Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH * Melihat Indonesia di Tangan Mega PERCAYA atau tidak, banyak orang mulai bertanya begini: "Bagaimana ya nantinya Indonesia di tangan Mega?" Pertanyaan ini tidak saja muncul dari luar kandang PDI Perjuangan (PDI-P), tapi juga dari para pejuang banteng sendiri. Mengapa? Tentu saja karena Mega adalah kandidat presiden yang paling diperhitungkan saat ini, dibanding Wiranto, Amien Rais, atau Gus Dur sekalipun. Satu lagi --ini yang mengkhawatirkan--, lantaran konflik internal yang dahsyat sekaligus ultrapelik di tubuh banteng bermulut putih itu disinyalir juga bakal berimbas pada keutuhan bangsa ini. Itu sebabnya, nasib Indonesia dan PDI-P sendiri bakal juga ditentukan performance pribadi serta politik Mega. Apa maksudnya? DALAM sebuah percakapan di kafe hotel berbintang, seorang pengurus teras PDI-P sempat berkeluh kesah kepada Surabaya Post. Kata salah satu tokoh penting PDI-P ini, Mega sekarang sudah berubah, tak seperti dulu lagi. Putri Bung Karno ini mengambil jarak dengan banyak orang, bahkan yang dulu mendukungnya mati-matian dengan risiko darah bahkan nyawa. "Saya dulu bebas masuk ke ruangan Mbak Mega. Ya makan bersama, ngomong-ngomong enak. Jadi enak saja kalau mau ketemu Mbak Mega. Tapi sekarang? Ibaratnya, makan semeja saja sudah nggak bisa," ujarnya mengudar keluh. Keluhan serupa juga datang dari seorang kader PDI-P Surabaya, yang dua pekan lalu berangkat ke Jakarta hendak menjumpai pemimpin besarnya. Tapi apa mau dikata, di sekitar Mega ternyata berdiri pagar protokoler nan kukuh-ketat. "Begitu nyampai di kantor, saya dicegat orang DPP. Saya tidak diizinkan bertemu Ibu Mega. Katanya, pesan cukup disampaikan lewat dia...," ujarnya. Walhasil, sang kader musti menelan kecewa. Dia harus balik ke Surabaya tanpa sempat sedetik pun bertemu Mega. "Kok begitu ya? Perasaan, Ibu Mega dulu ndak begitu?" katanya lagi dengan nada tanya. Ada apa memangnya dengan Mega? Sebetulnya ini sudah rahasia umum dan terbeber jelas di media massa: bahwa kandang banteng perjuangan itu tengah gelisah oleh konflik internal. Sudah banyak terdengar bagaimana Mega dikepung beragam kubu yang diciptakan para pengikutnya. Sudah menjadi cerita lama pula bagaimana sang suami, Taufik Kiemas, amat ketat mengawal segenap kebijakan Mega. Begitu pula pertarungan klik Taufik dengan kelompok Haryanto Taslam, Soetardjo Soerjogoeritno, dan kelompok ITB (Laksamana Sukardi dan kawan-kawan). Belum lagi "pertarungan tradisional" unsur PNI dan Parkindo akibat tak tuntasnya fusi. Dan belakangan, seiring keputusan Mega mengibarkan PDI-P sebagai partai terbuka dan kebutuhan partai akan SDM yang siap pakai, datanglah rombongan pensiunan tentara dan bekas Golkar. Kedatangan para mantan pendukung gigih Orde Baru itu membuat kandang PDI-P kian pengap. Apalagi, kafilah terakhir ini --yang dimotori Mayjen Purn Theo Sjafei, Brigjen Purn Sembiring Meliala, Jakob Tobing, dan Prof Dimyati Hartono-- dinilai sukses mempengaruhi Mega, sampai-sampai
AR PK [Re: Hidup Amien Rais]
Bagaimana kalau Amien jadi presiden dan pimpinan PK jadi wapres, saya kira akan menjadi kombinasi pemimpin yang jempolan, karena dari Amien lebih mumpuni maka dia yang memimpin. Sedangkan PK sambil jalan belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang bersifat universal, tidak hanya terbatas pada pembinaan akhlak. Dan apabila Amien salah jalan, maka sang wapres yang tahu seluk beluk aklah, akan mengingat, bukankah ini duet yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan Amien-Mega. Karen setahu saya, sewaktu Suharto masih memimpin dan Mega masih menjadi pemimpin resmi PDI, dia sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari proyek, apalagi kalau dia jadi presiden maka anak anak partai PDI akan berubah lagaknya menjadi anak anak pejabat seperti jamannya Suharto, berlomba lomba cari proyek dengan tanda tangan Mega. salam yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
non student boleh nimbrung nggak
kayaknya ide kumpul kumpul rekan permias bikin ngiler juga . tapi sayangnya gue bukan student lagi. Kalau mau nimbrung malu maluin ngak ya? Kangen nih mau ngobrol dengan para intelektual dari indonesia, habis kalau di Washington State kumpulnya sama ibu ibu mulu, ngomongin arisan. Khususnya kalau pertemuannya di LA, gue mau datang. salam yuni Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus, tambah lagi nih yang ngedaftar ikutan ngumpul-ngumpul. Sebagai ancer-ancer, apartemen saya bisa nampung beberapa orang (kalau mau ngirit) dan siap mulai akhir Mei ini sampai akhir Juni. So, mari kita diskusikan tanggal appropriate-nya kita kumpul-kumpul. Salam, Budi At 12:49 AM 5/15/99 -0400, you wrote: Ahh .. pengin bergabung nih dari Portland, but tolong dikasi tau kapan pertemuan ini direncanakan berhubung banyak yang bisa terjadi antara graduation gue dan bulan September. Anyways, consider me in ... Donald Saluling Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
masya AllahRe: [Ibu dan anak nih...]
Bung Jaya, saya benar benar merasa terpukul dengan gambar yang anda kirim. Itu foto anda dapat dari mana??? Kok bisa bisanya ya.. Untungnya Allah maha adil sehingga kita yang tidak bisa berbuat apa apa dapat bernafas lega karena pelakunya akan mendapat balasan entah di dunia atau di akherat. yuni FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: Hmm cukup lama berhibernasi Sekedar oleh-oleh... buat yang mau belajar memenggal... Buat acara kurban atau apa ... Cukup batang kayu sebagai alas, lalu golok, dan silakan cari korbannya. Anak kecil juga boleh. Nanti hasil penggalannya dapat dipake apa saja Kita kan kreatif. Misal dijadikan bola sepak seperti yg katanya pernah disiarin Maria Reza dari CNN (ane sendiri nggak nonton siarannya). Kebetulan gambar ini belum pernah saya lihat dan baru dapet. Nah, inilah yg dapat dilakukan oleh orangutan berkedok manusia. Saya pikir 2 anak kecil. Ternyata 2 orang, ibu dan anak Anaknya perempuan (Kalau ibunya jelas juga perempuan, ndak perlu disebut lah). Kelihatannya anak yg belum nyampe 10 tahunan. Silakan lihat dg seksama deh itu dilakukan di pinggir jalantuh aspalnya kelihatan, marka jalan juga kelihatan. Blood-nya juga masih belum kering. Lalu apa fungsi 3 tongkat itu buat apa ya? Buat mukulin sebelum dipenggal? Yang jadi pertanyaan saya, ini dokumentasi oleh siapa sih? Oleh wartawan? Oleh pelakunya sebagai kenang-kenangan? -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_) - Attachment: sambas3 (ibu dan anak).jpg MIME Type: image/jpeg - Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Another Version of CEWE JANGAN BACA!!!]
Sorry Ira, aku agak telat memberi tanggapan tentang masalah wanita di Afghan. aku sarankan jangan tanda tangani petisi itu karena kemungkinan berita yang mereka sebarkan adalah tidak benar. aku sendiri punya banyak teman yang mempunyai garis ke Afghan (militan). mereka memang menerapkan aturan yang ketat masalah wanita. tetapi itu berdasarka aturan Islam. dan tidak benar kalau mereka dianggap merendahkan martabat kaum wanita, justru mereka menjunjung tinggi martabat kaum wanita dengan landasan iman dan aturan dari Allah. percayalah sebagian dari berita bahwa kaum wanita ditindas adalah tidak benar. Salam yuni Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Mon, 26 Apr 1999 17:03:04 +0900 From: Kantei [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Ini ada surat, berkaitan dengan yang lalu "Cewek Jangan Baca" Kupikir sebenarnya awal masalah yg dibahas si Hasan Basri itu seperti surat dibawah ini, kurasa... ini dari temanku yg misionaris itu, baiklah kufw aja ya? aku cukup bingung... mau ngediemin, gak enak soalnya dari teman seperjuangan. mau nandatangan, gak punya pendirian pasti mengenai yg satu ini. mau berargumen, gak tau harus bilang apa, nanti malah bertengkar. problemnya etnis religius banget sih. sementara aku gak mendengar adanya bahasan dari kalangan muslim mengenai ini... dari kemarin aku tanyain gak ada yg jawab ya??? (sorry teman-teman kalo kepanjangan) tolong dibahas y. p(^_^;q kanti === Hi everyone! I apologise to those who have already received this email from someone else. For those who have not seen it yet: please take some time to read it! Thanks, Pali (and a couple million women in Afghanistan) Original message I know that most of you probably don't like reading group emails but this one I think is worth reading and thinking about. I know you don't know whether this will actually make a difference to the situation but I think it is worth a try when it really doesn't cost us anything. The government of Afghanistan is waging a war upon women. The situation is getting so bad that one person in an editorial of the Times compared the treatment of women there to the treatment of Jews in pre-Holocaust Poland. Since the Taliban took power in 1996, women have had to wear burqua and have been beaten and stoned in public for not having the proper attire,even if this means simply not having the mesh covering in front of their eyes. One woman was beaten to DEATH by an angry mob of fundamentalists for accidentally exposing her arm while she was driving. Another was stoned to death for trying to leave the country with a man that was not a relative. Women are not allowed to work or even go out in public without a male relative; professional women such as professors, translators, doctors, lawyers, artists and writers have been forced from their jobs and stuffed into their homes, so that depression is becoming so widespread that it has reached emergency levels. There is no way in such an extreme Islamic society to know the suicide rate with certainty, but relief workers are estimating that the suicide rate among women who cannot find proper medication and treatment for every depression and would rather take their lives than live in such conditions, has increased significantly. Homes where a woman is present must have their windows painted so that she can never be seen by outsiders. They must wear silent shoes so that they are never heard. Women live in fear of their lives for the slightest misbehavior. Because they cannot work, those without male relatives or husbands are either starving to death or begging on the street, even if they hold Ph.D.'s. There are almost no medical facilities available for women, and relief workers, in protest, have mostly left the country, taking medicine and psychologists and other things necessary to treat the sky-rocketing level of depression among women. At one of the rare hospitals for women, a reporter found still, nearly lifeless bodies lying motionless on top of beds, wrapped in their burqua, unwilling to speak, eat, or do anything, but slowly wasting away. Others have gone mad and were seen crouched in corners, perpetually rocking or crying, most of them in fear. One doctor is considering, when what little medication that is left finally runs out, leaving these, women in front of the president's residence as a form of peaceful protest.It is at the point where the term 'human rights violations' has become an understatement. Husbands have the power of life and death over their women relatives, especially their wives, but an angry mobhas just as much right to stone or beat a woman, often to death, for exposing an inch of flesh or offending them in the slightest way. David Cornwell has said that those in the West should not judge the Afghan people for such treatment because it is a 'cultural thing', but this is not even true. Women enjoyed relative freedom, to work, dress generally as
amit amit deh (Re: [REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA]
saya ingin tahu apakah bambang sulistomo (PARI) adalah salah satu parpol yang turut dalam pemilu mendatang??? kalau jawabannya ya...maka saya berdoa dan berharap agar ia tidak akan pernah mendapatkan kedudukan apapun. Dia adalah orang yang paling berbahaya, munafik dan hanya ingin menarik keuntungan dirinya sendiri. dia menggunakan nama besar bapaknya untuk mendapatkan proyek proyek, dia tidak ubahnya seperti anak anak pejabat lainnya. nilai perjuangannya adalah palsu. Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote: Forwarded Message: Subj:[ui-alumni] Fwd: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba Date: 4/27/99 3:08:39 PM !!!First Boot!!! From: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali) To: [EMAIL PROTECTED] X-Sender: [EMAIL PROTECTED] (Unverified) X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Pro Version 4.0 Date: Mon, 26 Apr 1999 03:09:08 +0700 X-PH: [EMAIL PROTECTED] (Cornell Modified) To: [EMAIL PROTECTED] From: pinckey triputra [EMAIL PROTECTED] Subject: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba Cc: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali) Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan Reuni Besar Alumni UI yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas. Acara Reuni tersebut antara lain akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut: Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru" Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 - 16:30 Tempat : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin Mangkudilaga, Parsudi Suparla Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri Moderator : Selo Soemardjan Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca Orde Baru" Waktu : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30 Tempat : Balairung Kampus UI Depok Pembicara: Alumni dan civitas academica UI aktivis Parpol a.l., Akbar Tanjung (Partai Golkar); Sri Bintang (PUDI); Roy B.Yanis (PDI Perjuangan); Feisal Basri (PAN); Meutia Hatta (PKP); Bambang Sulistomo (PARI); Yusril Ihza Mahendra (PBB) Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta" Waktu : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00 Tempat: Balairung Kampus UI Depok Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang Fawzi, Neno Warisman Paragita UI, Butet Kartarajasa, dll. Musyawarah Nasional ILUNI-UI Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00 Tempat : Balairung Kampus UI Depok Informasi lebihlanjut bisa menghubungi Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434 Fax: 7201401 Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129 Fax: 7221807 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Bukalah matamu wahai pendukung Mega
Dear pendukung Mega, Saya sebagai bagian dari kelompok "lain" rakyat Indonesia, mengharapkan agar anda -anda para pendukung mega membuka mata dan melihat suatu realita yang persis dihadapan anda. Sadarlah bahwa orang yang anda dukung sebagai pemimpin tidak lebih hanyalah sebagai penerus pola politik Suharto. Tidakkah kalian sadari bahwa keberadaan "ratu'mu ibarat sebuah "mercusuar" (layaknya project mercusuar milik sukarno), tampak indah , tetapi kosong, sunyi dan sepi di dalam, yang ada hanyalah kehampaan. Begitupula dengan mega. Dimata orang asing ia adalah pembela demokrasi, dimata media massa asing dia adalah pembela kebenaran, penghanur kezaliman suharto, tetapi pada kenyataan dia hanyalah "tong kosong" yang sembab bunyinya, mending kalau nyaring. Sadarlah wahai pendukung mega bahwa dukungan anda nantinya hanyalah mengantarkan indonesia ke tangan penerus sukarno yang tidak banyak berbeda dengan suharto, yang menginginkan kekuasaan abadi. Lupakah kalian bahwa sukarno pernah memproklamirkan dirinya sebagai presiden seumur hidup?. Saya menyadari bahwa anda-anda menjadi pendukung Mega, dikarenakan pada waktu itu tidak ada pilihan lain. Parpol kita pada waktu itu hanya 3 dan PDI terkenal sebagai parpolnya generasi muda. Akan tetapi sekarang jaman sudah berubah. Parpol sudah lain sudah bermunculan, ada nama nama yang bisa diandalkan sebagai calon pemimpin sejati (paling tidak untuk sementara ini), kalau memang anda pecinta demokrasi, dan pejuang kesejahteraan bangsa dan negara mengapa anda tidak mempertimbangkan segala kemungkinan lain. Please buka mata anda. Mungkin anda bertanya mengapa saya meinginkan anda untuk berpikir kembali sebelum meneruskan dukungan anda ke Mega, karena saya merasa hanya melalui tulisan inilah yang saya bisa lakukan untuk mengingatkan dan membantu bangsa Indonesia agar tidak jatuh ke tiga kalinya( pertama sukarno, kedua suharto).saya hanyalah rakyat biasa yang tinggal dinegeri rantau selama beberapa tahun, tidak mempunyai daya dan kekuatan maupun warisan nama besar (layaknya mega) untuk mengubah nasib bangsa dan negara menuju perbaikan. Selama ini saya diam, hanya menonton dan sedih dengan apa yang terjadi di ngera kita, tetapi akhir- akhir ini saya ingin berbuat sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat. Jangan berprasangka bahwa "seruan' saya ini hanya sebagai bagian dari propaganda partai lain atau kecemburuan terhadap mega , atau prasangka buruk semata, bukan!!! Ungkapan saya adalah murni dari pengalaman serta kejadian-kejadian yang selama Ini saya amati. Dan saya bukan bagian dari partai partai yang saat ini bermunculan, meskipun tidak dapat disangkal bahwa saya mempunyai rasa simpati terhadap beberapa orang yang saya anggap mampu sebagai premimpin bangsa. Sekali lagi pikirkan wahai pendukung mega Dari seorang rakyat Indonesia dinegeri rantau Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Mega dasarnya memang nol dan pengecut
saya setuju dengan bung Dodo. sejak awal Megawati tidak punya konsep yang jelas tentang demokrasi, dia pengecut. Dia itu memang hanya mengandalkan nama besar bapaknya, sedangkan dia sendiri tidak ada apa apanya. selama ini otaknya hanya orang orang dibelakang mega , termasuk suaminya, mega sendiri tidak punya nilai yang patut diacungi jempol. selama ini ia hanya berpura pura berperan sebagai ibu yang bijaksana, anggun dan lebih banyak diam dengan alasan tidak mau menonjolkan diri, padahl diamnya itu karena dia tidak jelas apa programnya, dan apa yang bisa ditawarkan kepada bangsa dan negara. kebetulan pada saat itu rakyat sedang benar benar capek dengan "bapak Pembangunan" dan tidak ada figur yang mumpuni mewakili aspirasi mereka, selain itu mereka masih terlena dengan nama besar "Sukarno" sehingga mau tidak mau mereka menjadi pendukung mega. kalau mega benar benar terpilih kasihan bangsa Indonesia, nasib mereka akan tidak jelas ditangan seorang "ibu yang bijaksana". tidakkah anda perhatikan pola megawati hampir sama dengan pola politik Suharto, yang selalu mengatas namakan demokrasi, dan merasa demokrasinya lah yang benar?. sekarang saja ia menolak untuk berdebat, dengan alasan demokrasi yang berbeda, nanti ia akan menggunakan kata "demokrasi' ebagai alat unbtuk membela dirinya.seperti Suharto menggunakan "Panasila, demokrasi, dll" untuk membungkam rakyat, bener nggak??? apa salahnya menontoh demokrasinya negara lain. mengapa kita perubahan yang kemungkinan membawa perbaikan bagi negara. kalau saya tidak salah mega rencananya akan meminta bantuan luar negeri untuk membenahi sistem ekonomi Indonesia kalau ia terpilih sebagai presiden, apakah ini tidak berarti ia menggunakan sitem ekonomi luar negeri untuk indonesia. seharusnya ia tidak boleh meminta nasehat luar, karena toh berbeda sistem ekonomi, iya nggak??? lagi pula tidak semua "produk" Indonesia dapat dikatakan jempolan dan dan positif bagi perkembangan dan kebutuhan bangsa, dan tak semua produk luar negeri jelek. sombong benar mega dan sama sekali tidak bijak kalau mengatakan "produk" Indonesia adalh yang terbaik. toh tidak ada ruginya kalau mengambil aturan demokrsi negara lain, sejauh itu tidak merugikan. saya berani jamin kalau mega tetap dengan polanya , Indonesia tidak akan pernah brkembang menuju perbaikan. saya tidak keberatan indonesia menggunakan sistem politik serta ekonomi negara maju, dan belajar dari apa yang diterapkan kepada bangsa mereka. saya rasa akan menjadi dasyat karena dengan pola brpikir yang demokrat dan bijak dari negara barat digabung dengan moral serta unggah ungguh bangsa kita, saya rasa akan menjadi kombinasi yang menakjubkan. Apalagi berdebat masalah program bagi apres adalah hal yang positif, karena akan membantu memberikan gambaran kepada masyarakat partai apa dan siapa yang dapat mewakili aspirasi mereka, tidak hanya membeli kuing dalam karung, tidak tahu menahu apa yang akan mereka pilih. "Dodo D." [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngomongin ibu kita ini lagi ah...daripada ndak ada kerjaan. Setelah lamaa banget mikir, akhirnya keluar jugalah pernyataan dari kubu PDI-P dengan alasan konyolnya yang dibuat untuk merasionalisasi penolakan debat oleh sang ibu. Kali aja karena udah terlalu terpengaruh ama 'ketidak jelasan-ketidak jelasan' yang sering dilontarkan oleh partnernya, Gus "D", akhirnya MS mengatakan bahwa caprez sekarang ini masih belum jelas. Lha wong Amin Rais, Yusril, Akbar, dkk udah jelas jelas dicalonin oleh partainya masing masing kok ya masih dianggap ndak jelas. Apakah mau nunggu setelah ada yang kepilih, terus mau nggerakin massanya untuk "mendebat"...? Lebih konyol lagi, katanya debat yang ndak sampe sehari itu dianggap ngabisin waktu. Waktu yang mana nih..? yang bener aje.. Atau mungkin takut, jangan jangan pas di debat trus grogi, trus pingsan, trus...trus... Lha kalo ini ya memang bisa "ngabisin waktunya" untuk bisa jadi caprez. Anehnya juga, wong yang 'mbikin' alasan itu si Mega, kok yang nyampaikannya si Lubis, apa memang masih takut lagi kalau alasannya juga akan di debat? jangan jangan ibu ini nanti menjadi trauma dengan kata kata 'debat'. = Megawati Siap Debat seusai Pemilu Jakarta, JP.- Ternyata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak tahan juga diledek setiap hari karena dianggap tidak berani berdebat dengan kandidat calon presiden lainnya. Menurut Mega, tuduhan dirinya tidak berani berdebat dengan kandidat presiden lainnya itu salah. Saya mau diajak berdebat atau berdialog dengan calon presiden lainnya, asal calon presidennya benar-benar jelas, ujar Mega seperti disampaikan melalui anggota Litbang PDI Perjuangan Manginsara Lubis kemarin. Menurut Mega, kalau selama ini ada kesan ia menolak diajak debat, itu disebabkan
ada nggak masyarakat indonesi di Seattle????
Hi, Saya butuh informasi tentang masyarakat Indonesia di Seattle. Saya baru beberapa bulan lalu pindah dari Canada ke Whidbey Island, pulau kecil dekat Seattle, Washington State. kalau ada rekan-rekan yang tahu orang Indonesia tinggal di Seattle dan sekitarnya, beritahu saya dong.kesepian nih. Yuni More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at http://home.netscape.com/netcenter/mail
Re: [
" Penghisap-penghisap darah ini rupanya tidak hanya menghisap darah. Bahkan tahi pun kering mereka hisap.(ice)" oops bagaimana sih menghisap tahi mas yuni More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at http://home.netscape.com/netcenter/mail
Re: [Hanya ada satu cara] - Indi
[EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya ada satu cara untuk memperbaiki persatuan di Indonesia, yaitu: Penjajahan oleh Bangsa lain ke Nusantara. Andaikata negara kita dijajah kembali oleh bangsa asing, alhasil kita akan bersatu dan kembali bekerja sama antar golongan. Adanya rasa kebersamaan/tertindas inilah yang kira2 bisa membantu seluruh WNI untuk bergandeng tangan. Ada yang bisa minta tolong salah satu negara tetangga untuk pura2 menjajah RI? -- Indi Soemardjan Wah Mas Indi caranya kok ekstrim benar. Apa nggak ada cara lain??? Bukankah bangsa kita saat ini sudah dijajah oleh bermacam -macam type orang yang berpikiran buruk??? Terutama kalangan intelektual dan kaum muda yang mengagungkan negara barat Kasihan rakyat kecil ah... kalau mereka harus dijajah terus. Sudah waktunya kita kaum muda merealisasikan gembar gembor kita sebagai anak bangsa, nggak hanya berkoar-koar idealisme tanpa kenyataan. saya yakin mas Indi nantinya merupakan salah satu pejuang untuk memakmurkan bangsa dan negara setelh selesai study, iya khan mas Yuni Be my guest: http://pagina.de/indradi More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at http://home.netscape.com/netcenter/mail
to: Irwan
Nggak kok Irwan. Aku cuma ingin mengomentari tentang apa yang ada di tulisan kamu. Aku sendiri jarang mengikuti berita dari tanah air. Menurut pengertianku aku yakin apapun ucapan T. Tahir, tidak mempunyai maksud menghina atau merendahkan agama lain. Aku kira Tarmidzi Taher orangnya taat pada agama dan orang yang taat dalam agama Islam tidak pernah merendahkan agama lain. Aku yakin dia menghormati agama kristen maupun pemeluknya sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.. Aku kira kita harus berhati-hati membicarakan masalah agama karena menyangkut maslah kepercayaan. Kalau seseorang sudah percaya pada sesuatu biasanya mudah untuk terpancing emosi apabila kepercayaannya diganggu gugat. Berkepala dinginlah sobat Yuni In a message dated 1/7/99 3:25:14 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hm...ternyata diskusi-diskusi permias menarik juga untuk diikuti. sayang sekali baru kali ini saya gabung,maklum sibuk dengan urusan pribadi. Menanggapi opini rekan-rekan yang mempertanyakan ucapan Tarmizi Taher maupun Zaenudin MZ yang dianggap menghina kaum Kristiani, menurut saya adalah tidak benar. Secara harfiah kata-kata yang diucapkan Tarmzi Taher, sama sekali tidak mengandung makna menghina agama lain , justru berkesan mengajak umat Islam untuk tidak menganggap ajaran umat Kriten sebagai problematika. Apabila yang menjadi problem adalah ungkapan "Tuhan beranak" saya kira terlalu dibesar-besarkan. Dan saya yakin maksud Tarmizi adalah Tuhan Allah mepunyai anak Kristus, sebagai mana kepercayaan umat Kristen, bukankah demikian????? yuni windarti Irwan: Apakah rekan Yuni sedang memberikan klarifikasi bahwa memang Tarmizi Taher pernah mengucapkan hal tersebut di SCTV? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at http://home.netscape.com/netcenter/mail
Re: [Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ]
Bung Irwan, Kalau pun ungkapan "mengIslamkan Indonesia" menjadi tujuan ICMI, saya kira umat laintidak perlu kuatir, karena Islam adalah agama yang mempunyai makna yang luas. Islam mengatur segala sesuatu kehidupan, dari beribadah kepada Tuhan(agama), hubungan dengan manusia, dll, bahkan masalah kenegaraan. Dan Islam sendiri mengatur negara sedemikian rupa sehingga umat yang beragama lain pun akan merasa dihormati dan didengar. percayalah agama lain juga akan diperhatikan, tidak akan dilecehkan. Yang menjadi problem selama ini adalah manusianya. bangsa Indonesia, khususnya umat Islamnya banyak yang kurang mengerti betul landasan serta makna Islam yang sebenarnya, sehingga umat beragama lain kuatir dan mempunyai salah pengertian terhadap Islam. Y. Windarti [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 1/6/99 8:59:06 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Anda posting mail yang banyak ketidakpastian Bung Irwan! ditambah anda malah JELAS-JELAS menghakimi tanpa bukti! silahkan buktikan (pakai real audio atau mp3, mungkin yang bisa di download) semua yang anda sebutkan sebagai bukti tsb! dalam kondisi keruh seperti ini, anda malah membuat suasana keruh, bagaimana mungkin anda akan merasakan kedamaian di Bumi Indonesia, seperti yang anda sebutkan, sementara anda sendiri melakukan hal yang memperkeruh suasana. mohon berfikir dahulu sebelum posting email! kita semua tahu kondisi sedang memanas, Janganlah kita membuat lebih panas suasana. mudah-mudahan semuanya dapat bersyabar dan menenangkan diri wassalam Yadi Waduh bung Yadi, sabar bungsabar.:) Lha, posting saya kemarin khan dalam rangka minta konfirmasi dan bukan dalam rangka menghakimi. Masa sih bahasa Indonesia kurang jelas? Coba deh dibaca ulang lagi, benar ngga yg saya omongin ini? Saya minta konfirmasi seperti ini khan akan lebih baik ke rekan2 saya yg berbeda agama di milis permias ini. Kalau saya dapat informasi dari satu sumber doang dan ngga check and recheck lagi itu khan malah kurang baik. Bukan demikian? Sisi positif lainnya dari saya posting khan itu di milis permias adalah rekan2 saya yg beragama Islam bisa mengetahui ada informasi/rumors seperti apa yg saya dengar. Nah, jadi rekan2 bisa cari tahu kebenaran akan informasi tersebut atau pun juga meluruskan dari informasi yg salah. Dengan demikian kita bisa sama2 mengerti situasi yg berkembang. Saya asumsikan rekan2 yg terdaftar di milis permias itu pikirannya sudah pada dewasa cara berpikirnya dan ngga gampang disulut2. Namanya juga kaum intektual, masa masih bisa dikomporin sih?:) Itu makanya saya postingkannya di milis permias. Bung Yadi, bagi saya tuh kedamaian tidak ada kalau satu pihak atau golongan masih menekan pihak atau golongan yang lain. Kedamaian tersebut bagi saya adalah kedamaian semu. Kalau anda mau mengartikan posting saya tersebut adalah untuk memperkeruh suasana, saya mau bilang apa lagi? Silahkan anda mau mengartikan apa saja atas posting saya tersebut, tapi yg jelas saya sedang cari konfirmasi atas berita/isu yg saya dengar dengan tujuan untuk mencari kejelasan berita atau pun menegakkan hukum agar tidak terjadi perbedaan perlakuan kalau memang informasi/rumors itu benar adanya. Dalam posting terpisah pun saya juga meminta transkrip atau konfirmasi atas ucapan Theo Syafei sewaktu di Kupang. Soalnya yg saya dengar Theo menyampaikan tentang ambisi ICMI dan sub organisasinya yg bertujuan "meng-Islam-kan" Indonesia. Dan tampaknya hal tersebut telah berubah menjadi "Theo melecehkan Islam". Padahal kita tahu bersama kalau memang benar yg diucapkan oleh Theo Syafei itu adalah soal ICMI khan seharusnya tidak ditarik ke agama karena setahu saya ICMI itu adalah organisasi dan Islam itu tidak sama dengan ICMI (tolong saya dikoreksi kalau salah). Catatan: saya tidak sedang memberikan pernyataan bahwa apa yg saya dengar tentang isi ucapan Theo adalah yg benar. Itulah sebabnya saya ingin kejelasan atau konfirmasi atas informasi2 yg saya dengar. Dan milis permias saya anggap sebagai salah satu alternatif mencari konfirmasi. Mudah2an bung Yadi sekarang bisa melihat poin saya sekarang. Kalau pun anda belum juga bisa melihatnya, ya tidak apa2. Tapi yg jelas saya tidak melihat ada salahnya mencari konfirmasi atas informasi2 yg belum jelas kepada rekan2 di permias. Semakin banyak kita punya informasi2 semakin kita mengenali situasi yg ada di sekitar kita. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at http://home.netscape.com/netcenter/mail