Re: [Re: bridwan [Re: dear permias]]

1999-06-16 Terurut Topik yuni windarti

Saya malu ah... saya khan bukan apa apa. Lagi pula nggak ada manfaatnya.
Mending seperti sekarang ini aja, anggap semua sama, sama rasa sama rata dan
sama.

Yuni

bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wah, the soonest the better, I guess.
Ya terserah yang mau memperkenalkan diri dong..


---

At 04:20 PM 6/15/99 MST, yuni windarti wrote:
Maunya kapan???(smile)

Yuni

===

bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wah, Yuni tampak beda kali ini dalam penulisannya.
Memangnya kapan mau dikenalkan siapa anda sesungguhnya ?

Soal debat dan diskusi di Permias@, saya rasa kita semua
menyenanginya koq. Memang seru dan bukannya mudah berdebat
disini. Paling tidak memerlukan energi untuk mengulas dan
meng-counternya.


Salam,
bRidWaN

-

At 07:04 PM 6/13/99 MST, yuni windarti wrote:
Dear rekan rekan Permias,
Sekali ini saya ingin serius, menunjukkan siapa saya sebenarnya. Saya mohon
maaf jika kebanyakan surat surat saya terdahulu bernada emosi, negatif dan
penuh dengan hujatan. Saya cuma sekedar iseng kok, tidak ada kebencian atau
dendam pribadi saya dengan MS.Semua itu saya lakukan karena iseng.

Secara pribadi saya bukan pendukung MS. Dan saya tahu sedikit beberapa hal
tentang MS dan  saya tidak niat untuk menghujat atau merendahkan MS. Saya
orangnya paling anti menghujat atau mengatai ngatai orang. Boleh dikata saya
orang yang paling takut menyakiti orang tapi tidak pernah takut akan
menyuarakan kebenaran(tentunya dengan cara yang benar).Saya orangnya gampang
menerima dan menghormati pendapat orang lain.

Memang selama ini nulis di permias saya anggap sebagai satu permainan
pengisi
waktu alias iseng. Isinya sih benar tetapi cara penyampaiannya saya buat
sedemikian rupa, sekali lagi dengan dalih iseng. Ini saya lakukan karena
sejak
mengikuti Permias beberapa bulan lalu, saya akui anak anak permias memang
kritis dan jago jago. Saya salut. Semoga keunggulan anda dapat disalurkan
untuk membantu pembangunan bangsa, nggak hanya sekedar di internet.

Ini sengaja saya sampaikan dengan harapan anda tidak membenci saya sebelum
mengenal siapa saya, sayang khanhe...he..he..

love  peace

yuni wilcox



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Bung Blucer[Re: FNU Brawijaya[Re: dear permias]]

1999-06-14 Terurut Topik yuni windarti

Bung Blucer dalam hal hal yang bersifat sosial sulit untuk memisahkan pendapat
secara objektif atau subyektif, meskipun dikatakan obyektif, kemungkinan
tercampuri subyektifitas masih ada, meskipun dalam prosentasi sangat kecil.
Karena itulah muncul perbedaan pendapat. Hanya orang orang dari ilmu pasti lah
yang bisa dijamin  dapat menyajikan result yang obyektif.

Tapi perbedaan pendapat tidak apa apa khan, asalkan semua itu keluar dari
tujuan yang sama yaitu saling mencintai sesama. Percayalah saya mencintai
kalian semua kok (ceila.) sebagai saudara setanah air.

yuni

Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menurut saya Mbak/Mas Mirza ini malah bisa bikin Indonesia maju. Jadi Jaya
memang sangat subyektif dalam menilai anda. Atau mungkin karena 'mbak Yuni'
kali, bukannya 'Mas Yono'. Bisa saja khan, walaupun pendapat saya ini juga
sangat subyektif.

Mardhika Wisesa wrote:

 Kang Brawi,

 Saya rasa Mbak/Mas Mirza bukan ngomentarin perminta maafan
 dari Mbak Yuni Windarti, anda kan lihat sendiri bukan hanya
 Mirza yang mengeluhkan ketidak-seriusan dari Mbak Yuni,
 yang lainnya juga saya rasa begitu. Saya hanya melihat dari
 posting akhirnya saja, yang sepertinya Mbak Yuni hanya
 'Iseng dan Berpura-pura'dalam penulisan di milist ini.
 Sedangkan kita tahu semua kan kalau kita bukannya bermain-main
 dengan kata-kata di Milist ini.
 Keseriusan dalam penulisan di Milist ini yang saya hargai
 setinggi-tingginya...dan tentunya kalau hanya untuk iseng,
 penuh kepura-puraan itu yang tidak bisa saya hargai.

 Memang masih banyak jalan ke Roma, tetapi tidak harus
 melewati jalan yang penuh dengan batu-batuan, paku
 dan duri kan? Dalam arti, kalau ingin berkenalan dengan
 masyarakat Permias tidak harus dengan cara yang paling
 susah kan

 Salam,
 Mardhika Wisesa

 FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ente dua kali mosting cuman ngomentarin orang nyang
 udah mau minta maaf. Lha orang-orang nyang kayak sampeyan ini
 nyang bikin Inodneisa susah maju. Kerjanya cuman ngebles-ngebleske
 orang yang sudah keblasuk. Mbok sing isin dikit gitu... Pantes orang
 susah minta maaf karena kalau minta maaf malah dikerjain.

 
 Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: blucer[Re: [Re: Mengundurkan Diri]]

1999-06-14 Terurut Topik yuni windarti

Kalau soal agama saya nggak pernah main main kok. 

Saya bilang cobaan bukan karena soal kepongkahan atau sok tahu, tetapi karena
dari Quran sendiri bahwa hidup ini adalah cobaan buat manusia sebelum
menghadap kembali ke Allah SWT. 

Dalam Islam telah diatur sedemikian rupa, cobaan berwujud berbagai macam ragam
kehidupan, bisa berbentuk anak, harta, wanita, pria, kedudukan, bahkan cobaan
berbuat baik. Contohnya sesorang dikaruniai harta berarti dia dicoba apakah
dia mampu  mengatur hartanya sesuai dengan aturan agama. Bahkan orang yang
suka berderma pun tidak luput dari cobaan, apakah dermanya itu murni
berdasarkan kecintaanya kepada Allah ataukah hanya sekedar `keinginannya untuk
dipuji.

Begitu pula dengan kepemimpinan. Dalam Islam sudah ditetapkan batas batas
antara kedudukan pria dan wanita. Sekarang ini terlalu banyak cobaan yang
mengarah kepada pelonggaran bahkan pelanggaran aturan. Dengan propaganda bahwa
it is ok to be a woman leader, yang sebenarnya tidak. banyak alasan yang
dibuat buat untuk melanggar aturan agama yang lebih pokok, seperti halnya
dalam kasus ini yaitu :
- alasan demokrasi, dengan alasan demokrasi mereka melecehkan aturan Islam.
- Dikehendaki  dicintai  oleh rakyat, dalam hal ini berarti kedudukan rakyat
lebih tinggi dari aturan Tuhan. Tuhan yang mengatur manusia, bukan manusia
yang mengatur Tuhan. Dan mereka berarti mencintai MS melebihi cinta mereka
kepada Tuhan. Pantas aja orang Indonesia banyak mendapat kesengsaraan. ( sorry
ini berdasarkan realita) 
-Tidak ada yang lain yang mampu memimpin. benarkah? apakah AR atau yang
lainnya dianggap tidak mampu. Kecuali kalau semua pria di Indonesia adalah
buta dan hanya MS yang bisa melihat, itu adalah suatu alasan yang tepat,
karena keterbatasan fisik yang tidak bisa diubah. Atau mungkin semua laki laki
di Indonesia gila, maka MS adalah sah menjadi pemimpin, dll...dll.  tetapi
karena sementara ini masih banyak tokoh laki laki Islam yang mumpuni bahkan
jauh lebih mumpuni dibanding MS maka kedudukan MS adalah tidak sah, dan umat
Islam atau minimal umat Islam yang mengaku laki laki harus memperjuangkan hak
mereka, kecuali kalau mereka itu banci , tidak bisa dipungkiri, ya terima aja
dipimpin oleh cewek. 
 
Sorry bung Blucer, banyak hal tentang Islam yang jauh lebih dalam dari pada
tampaknya selama ini. 

Saya sendiri tingal di negeri orang sebenarnya bisa saja tidak perlu peduli
dengan apa yang terjadi di Indonesia, tetapi rasa cinta kepada Allah dan
saudara saudara seiman juga setanah air, saya berani bicara. Meskipun saya
boleh dibilang munafik.

Tetapi percayalah tidak ada hukum atau aturan Islam yang isinya merugikan atau
melecehkan umat lain, justru malah memberi tempat serta menghormati umat lain.
Kalaupun toh terjadi perang antar agama, itu hanya karena oknumnya saja atau
karena umat lain telah menyakit umat Islam secara habis habisan, sehingga
sudah waktunya umat Islam untuk membela diri

Yuni

Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak Yuni yang hobi iseng :),
Soal direstui oleh Tuhan bukan ditentukan oleh orang Islam, Kristen atau
Hindu. Soal direstui
Tuhan hanya Tuhanlah yang tahu. Semoga kita sebagai manusia biasa dijauhi dari
kesombongan dan
kepongkahan.
Dengan kemahakuasaanNYA, Tuhan menciptakan manusia dan manusia diberikan akal
budi sehingga
menjadi mahluk paling sempurna diantara ciptaanNYA. Tuhan juga memberikan
kebebasan kepada
manusia sehingga tidak dapat disamakan dengan robot sekarang. Karena itu
manusia tidak
diciptakan dengan satu agama saja, atau satu suku saja. Dengan agama yang
diturunkan Tuhan,
diharapkan kelompok manusia yang majemuk bisa saling kasih mengasihi, damai
dan bukannya
berhantaman ataupun perang.
Jika PDIP menang, berarti Mega dipercaya rakyat untuk pemimpin, tentu saja
tidak semua, tetapi
melalui pemilihan ini dialah yang berhak. Untuk itu pihak lain yang mengaku
beragama dengan
baik, tentunya mendukung penuh dan menjaga pemerintahan lari dari relnya,
tetapi lebih penting
lagi untuk bersama-sama membangun demi rakyat dan bersama rakyat.

salam manis,
Blucer

yuni windarti wrote:

 Kalau orang Islam bilang bahwa Ms bukan direstui oleh Tuhan akan tetapi dia
 sedang diberi cobaan. Cobaan untuk memilih jalur Islam atau jalur ambisi
 pribadi serta ketakaburannya yang menganggap dirinya mampu memimpin.
Bolehkan
 jika saya berpendapat demikian?

 Sebenarnya saya sudah tidak mau lagi mengomentari tentang MS tetapi karena
 terlalu banyak hal hal yang "wah", maka iseng iseng saya mengomentari. Sorry
 ya

 Yuni

 Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jika betul bahwa Amien Rais bersedia jadi orang kedua, maka dia adalah
 negarawan.
 Pernyataan-pernyataan Amien Rais bahwa dia harus jadi Presiden sebelumnya
 menunjukan dia seorang politikus yang ambisius. Mudah-mudahan jika dia sabar
 dan
 terus membela rakyat, maka rakyat akan berada dibelakangnya. dan
mudah-mudahan
 jika
 Mbak Mega direstui Tuhan Yang Maha Kuasa untuk jadi Presiden, maka Mbak Mega
 betul
 berj

Re: [Pemilihan presiden sebaiknya sebelum 8 Agustus 1999.]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Siapapun presiden Indonesia,  semoga dia mempunyai kebijakanaan untuk
menghormati hak hak rakyat TimTim. Saya mendukung kalau Tim Tim ingin merdeka,
itu hak mereka. 

Yuni 



Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Indonesia sebaiknya sudah memilih/mengangkat
presiden yg baru hasil pemilu 1999 sebelum tanggal
8 Agustus 1999. Hal ini mengingat pada tanggal
tersebut rakyat Timor Timur akan melakukan
pemungutan suara untuk menentukan status daerah
tersebut.

Siapa nantinya presiden Indonesia yg terpilih,
tampaknya akan cukup punya pengaruh pada
pemungutan suara di Timtim.

Mudah2an penghitungan suara bisa lebih cepat
dilakukan agar bisa segera keluar hasilnya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [DPR, MPR, Presiden.]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

MPR adalah lembaga tertinggi negara, sedangkan lembaga lainnya seperti
Presiden, DPR DPA dan beberapa lembaga lainnya adalah dibawah MPR.
MPR.sederajat

Presiden mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada MPR. Sedangkan dengan
lembaga tinggi lainnya seperti DPR,MA dan DPA,mereka saling memberi masukan
atau nasehat sesuai dengan bidangnya masing masing.

Saya kira itu intinya, masih panjang penjelasannya, entar kayak orang kuliah
 

yuni

Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya terkadang suka rancu posisi dari ketiga kedudukan di atas.
Sebenarnya, manakah yg paling tinggi posisinya antara
DPA, MPR, Presiden?
Berikutnya yg nomor dua dan tiga itu siapa?

Terima kasih sebelumnya atas informasi yg diberikan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Sejarah baru dunia?]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Kalau memang ada kemungkinan seperti itu, bagus!!

Saya sangat berharap agar Indonesia tidak dipimpin oleh MS, pilih saja Amien
Rais sebagai presiden. Sungguh umat Islam sebagai akan kembali merasakan
cobaan berat karena terpilihnya MS sebagai pemipin dinegara yang mayoritas
penduduknya Islam.

Dengan terpilihnya Mega jelas bahwa umat Islam di Indonesia tidak tahu menahu
syariat agamanya sendiri. Ini tugas berat bagi para alim ulama, dan para umat
Islam lainnya yang lebih tahu syariah agama, untuk menjelaskan lebih dalam apa
sebenarnya Islam kepada umatnya.

Kepada umat lainnya semoga kalian menyadari betapa pentinga mematuhi aturan
agama di agama kalian masing masing. Kalian tidak bisa merasakan apa yang
sekarang umat Islam rasakan(yang tahu aturan), karena  aturan diagama kalian
berbeda. Tetapi percayalah jika orang Islam sejati yang memimpin negara, maka
tidak akan terjadi hal hal yang menakutkan seperti yang anda gambarkan. 

Salam damai

Yuni




Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Akankah Indonesia membuat sejarah baru dunia dimana
partai yg memenangkan pemilu ternyata capresnya tidak
terpilih menjadi presiden?

Apakah hal seperti ini pernah terjadi di negara lain,
dimana partai pemenang pemilu ternyata capresnya
tidak terpilih menjadi presiden?

Indonesia memang sering lain dari yang lain.
Moga2 kali ini normal2 saja. Jangan lagi kita
kecewakan rakyat. Rakyat dalam pemilu kemarin
memilih partai cenderung karena melihat capres
yg diajukan oleh masing2 partai. Kalau mau dilihat
dari program2 yg diajukan, cenderung tidak banyak
perbedaan dan memang cenderung tidak begitu
diperdulikan oleh sebagian besar pemilih.

Semoga rakyat kali ini tidak dikecewakan kembali,
tidak dipermainkan kembali oleh sistem.
Dibutuhkan kearifan dan jiwa besar para pemimpin
untuk memenuhi keinginan masyarakat Indonesia
yg tercermin dalam pemilu kali ini.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: [Sejarah baru dunia?]]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti
 mereka jelas tahu bahwa Golkar sejak tahun 1970-an
sudah tidak menjalankan misi-nya dengan benar ?

Mengenai presiden presiden sebelumnya, berarti termasuk Sukarno khan???
nah itu jelas jelas mereka bukan contoh muslim yang benar. Mereka ini dipilih
waktu itu bukan karena kriteria agamanya. Jadi jangan dia dianggap sebagai
seorang pemimpin yang mewakili keingin kita kita ini. 

Lagi pula mereka itu adalah masa lalu dan belajar dari pengalaman masa lalu
bahwa memilih pemimpin BUKAN BERDASARKAN AKHLAK SERTA AGAMANYA, nah untuk
sekarang ini seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran bahwa memilih pemimpin
bukan hanya berdasarkan nama besarnya saja , yang dicontohkan oleh Sukarno
atau dianggap bijaksana seperti contohnya Suharto. 

Kalau orang orang yang tahu syariat agama tapi tidak memperjuangkan kebenaran,
mereka adalah termasuk orang orang munafik. Banyak loh orang munafik yang
berkedok agama, (termasuk saya juga kali...he..he..he..)

Satu lagi yang harus diingat, bahwa suara Rakyat adalah suara Tuhan !

wah hebat ya baru kali ini saya tahu bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan.
Saya ini termasuk rakyat loh berarti kalau saya brbicara seperti ini berarti
termasuk pembicaraan Tuhan, benar nggak.wow hebat ya saya ini

salam balik 
yuni

Salam,
bRidWaN

At 11:48 AM 6/13/99 MST, yuni windarti wrote:
Kalau memang ada kemungkinan seperti itu, bagus!!

Saya sangat berharap agar Indonesia tidak dipimpin oleh MS, pilih saja Amien
Rais sebagai presiden. Sungguh umat Islam sebagai akan kembali merasakan
cobaan berat karena terpilihnya MS sebagai pemipin dinegara yang mayoritas
penduduknya Islam.

Dengan terpilihnya Mega jelas bahwa umat Islam di Indonesia tidak tahu menahu
syariat agamanya sendiri. Ini tugas berat bagi para alim ulama, dan para umat
Islam lainnya yang lebih tahu syariah agama, untuk menjelaskan lebih dalam
apa
sebenarnya Islam kepada umatnya.

Kepada umat lainnya semoga kalian menyadari betapa pentinga mematuhi aturan
agama di agama kalian masing masing. Kalian tidak bisa merasakan apa yang
sekarang umat Islam rasakan(yang tahu aturan), karena  aturan diagama kalian
berbeda. Tetapi percayalah jika orang Islam sejati yang memimpin negara, maka
tidak akan terjadi hal hal yang menakutkan seperti yang anda gambarkan.

Salam damai

Yuni




Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Akankah Indonesia membuat sejarah baru dunia dimana
partai yg memenangkan pemilu ternyata capresnya tidak
terpilih menjadi presiden?

Apakah hal seperti ini pernah terjadi di negara lain,
dimana partai pemenang pemilu ternyata capresnya
tidak terpilih menjadi presiden?

Indonesia memang sering lain dari yang lain.
Moga2 kali ini normal2 saja. Jangan lagi kita
kecewakan rakyat. Rakyat dalam pemilu kemarin
memilih partai cenderung karena melihat capres
yg diajukan oleh masing2 partai. Kalau mau dilihat
dari program2 yg diajukan, cenderung tidak banyak
perbedaan dan memang cenderung tidak begitu
diperdulikan oleh sebagian besar pemilih.

Semoga rakyat kali ini tidak dikecewakan kembali,
tidak dipermainkan kembali oleh sistem.
Dibutuhkan kearifan dan jiwa besar para pemimpin
untuk memenuhi keinginan masyarakat Indonesia
yg tercermin dalam pemilu kali ini.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Efron [Re: sorry wahai pendukung PDI]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Sorry bung Effron saya tidak bermaksud mencoreng muka saya sendiri, saya
bangga kok, dengan keberadaan saya saat ini, saya hanya berpura pura dalam
tulisan saya tersebut. Berpura pura tidak berarti yang sesungguhnya
khan,he..he..semoga tidak salah terima lagi.


Salam
yuni


"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini artinya (alinea pertama) Anda melecehkan (lagi) produk dalam negeri.
Anda merendah tapi mencoreng arang ke muka sendiri.

Saya tak pernah bersekolah di luar negeri. Pendidikan "luar negeri" yang
saya rasakan hanya TK, SD, dan SMP alias sekolah swasta. Saya tak
meng-gebyah-uyah apakah dalam negeri lebih baik atau yang luar negeri lebih
baik. Kenyataannya dalam milis ini tak ada garis batasnya. Yang ada hanyalah
saling-tukar informasi dan berdiskusi tanpa mengenal kualifikasi.

Wassalam,
Efron (produk dalam negeri asli)


-Original Message-
From:   yuni windarti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Saturday, 12 June, 1999 12:10 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:sorry wahai pendukung PDI

Dear pendukung PDIP,
Maafkan saya kalau apa yang saya tulis membuat anda semuanya gusar. tidak
ada
niatan saya untuk membuat anda gusar. Saya sendiri memang bukan orang yang
sepintar anda, tidak berpengetahuan luas. Saya hanyalah anak lulusan
universitas dalam negeri dan belum pernah mengecap pendidikan luar negeri
seperti anda semua. Saya hanyalah rakyat biasa belum banyak makan asam
garam.

Saya hanyalah rakyat biasa yang kebetulan menyaksikan sendiri beberapa
ketidak
becusan didunia politik, dunia penggede, dan saya hanyalah rakyat biasa yang
sedikit menyadari, bahwa tidak semua tindakan korupsi dan manupulasi serta
berbagai selingkuh dipemerintahan dan bisnis, tidak selamanya dapat
dibuktikan. Saya hanya bagian dari masyarakat biasa yang  tidak begitu
peduli
ketika ada surat dari Megawati kepada Gubernur, yang merujuk ke masalah
bisnis.Dan saya memang benar benar orang tololnya pada waktu itu saya sibuk
ngurus kasus rakyat di Gresik, sehingga saya hanya menganggap enteng saja
ketika gubernur cerita tentang surat itu. Saya hanyalah rakyat biasa yang
tidak peduli gubernur memberikan atau tidak proyek tersebut kepada Mega,
karena saya anggap itu adalah urusan penggede, urusan saya hanyalah mengurus
bagaimana agar rakyat yang saya wakili bisa tersenyum.hm.. seharusnya
saya
tanya dengan detail untuk bisa saya sajikan kepada anda, sekali lagi sayang
dan sorry. Saya akui saya memang besar mulut, tidak tahu kenyataan berani
cerita cerita. Maaf kan saya  ya mbak Mega, Ampuni kelancangan mulut aya ya
Allah.

Saya akui memang saya hanya rakyat biasa yang kebetulan tahu latar belakang
bisnis tanda tangannya Bambang Sulistomo untuk mendapatkan proyek dan
mengatas
namakan rakyat untuk kepentingan pribadi. Dan saya hanyalah rakyat biasa
yang
kebetulan sedikit tahu sepak terjang pembagian proyek di PU, dan saya
hanyalah
rakyat biasa yang tahu. dan... dan...

Saya hanyalah rakyat sedikit tahu bahwa tidak ada hubungannya antara
keinginan
saya untuk mendapatkan seorang pemimpin pria muslim yang bijak dan
penjelasan
saya tentang Mega. Saya hanyalah seorang rakyat yang tetap akan menentang
seorang pemimpin yang mempunyai latar belakang seperti Mega mekipun ia
tampak
sebagai figur seorang pria muslim yang bijak. Dan saya hanyalah rakyat biasa
yang tidak pernah mempersoalkan masalah pendidikan seorang pemimpin, bisa
saja
seorang pemimpin tidak pernah mengecap bangku sekolah, asalkan dia mempunyai
seorang kemampuan yang luar biasa, contohnya Suharto, dia tidak
berpendidikan
tinggi namun tampil sebagai pemimpin yang luar biasa (disukai atau tidak dia
memang luar biasa, smile).

Saya hanyalah seorang rakyat biasa yang berusaha menahan diri untuk tidak
terlena oleh nama besar seseorang. Saya hanyalah seorang rakyat biasa
berusaha
agar tidak termakan arus. Saya hanyalah
nothing dibandingkan dengan anda
semuanya

Semoga ini memuaskan anda semua, ini adalah email terakhir menyangkut Mega
Kalau ada komentar lain, maaf saya tidak bisa menanggapi, karena saya
hanyalah
rakyat biasa yang sudah mulai bosan dengan topiknya.

Salam damai
Yuni Wilcox



Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
he, he, kemarin katanya Mega jadi Presiden karena benci dengan Soeharto,
sekarang karena ada
yang bagi-bagi tanda tangan walaupun belum jelas itu siapa. Kemudian
mengambil
contong anak
Bung Tomo sebagai salah satu teladan yang salah. Akhirnya mengakui bahwa
Yuni
memang ingin
pria muslim yang jadi presiden.
Sungguh Yuni seorang yang benar-benar berpengetahuan.

senyum manis juga.

yuni windarti wrote:

 Apakah yang memilih PDIP tahu benar siapa Mega
 Apakah yang mati karena peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu, karena
 membela PDIP tahu siapa Mega??

 Di email ku yang lain sudah aku katakan bahwa aku melihat dengan mata dan
 kepalaku sendiri Mega sewaktu jadi pemimpin resmi PDI sudah sebar sebar
tanda
 tangan untuk

Re: [Re: Nasionalis dan Agamis]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Bung Andrew, 

Dalam agama lain memang diatur bahwa agama adalah agama, pemerintahan atau
politik tidak ikut didalamnya.Tetapi dalam agama Islam, pemerintahan, politik,
hubungan dengan manusia hubungan dengan Tuhan, ekonmi dan
lainlainnya...adalah diatur. Islam mengatur kehidupan umatnya dari
sebelum tidur, bangun tidur, kegiatan selama bangun sampai menjelang tidur
lagi. 

Itulah Islam, tidak ada pemisahan antara agama, pemerintahan, dll.

Salam
Yuni

"Andrew G. Pattiwael" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jangan lupa juga bung,

Mayoritas tidak boleh melupakan Minoritas
Minoritas tidak boleh melupakan Mayoritas

Esensi dari kalimat diatas adalah saling menghormati dan saling kerjasama
antar kedua belah pihak.

Dan kepada golongan Agamis (MUI, PGI/KWI, Walubi, Hindu)
Jangan menjadi 'Corong Pemerintah' lagi, tetapi jadilah 'Corong Umat'
Pemerintah tidak boleh mencampuri lagi urusan keagamaan.


Andrew Pattiwael


On Sun, 13 Jun 1999, Nasrullah Idris wrote:

  Harus diakui bahwa kelompok Nasionalis dan kelompok Agamis di Indonesia
 merupakan kekuatan real. Mengabaikan yang satu oleh yang lain hanya akan
 menghambat pembangunan/pemerintahan. Dalam menghadapi era globalisasi,
 kondisi ini akan membuat bangsa kita terperosok pada kemisikinan, yang
 gilirannya memancing bangsa asing bersikap leluasa terhadap kita. Meskipun
 bukan dalam bentuk penguasaan teritorial, namun esensi imperalisme sudah
 terbentuk.
  Karakteristik khas dari partai di Indonesia yang berlandaskan
 nasionalis maupun
 berlandaskan agamis masing-masing adalah di dalamnya kenyataan banyak tokoh
 yang
 agamis dan nasionalis.
  Sejarah sudah membuktikannya. Bagaimana pengabaian pihak yang satu oleh
 pihak lain di Indonesia hanya menghasilkan rentetan ketegangan.
  Hendaknya jangan diulangi lagi.


 Salam,

 Nasrullah Idris




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: Mengundurkan Diri]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Kalau orang Islam bilang bahwa Ms bukan direstui oleh Tuhan akan tetapi dia
sedang diberi cobaan. Cobaan untuk memilih jalur Islam atau jalur ambisi
pribadi serta ketakaburannya yang menganggap dirinya mampu memimpin. Bolehkan
jika saya berpendapat demikian?

Sebenarnya saya sudah tidak mau lagi mengomentari tentang MS tetapi karena
terlalu banyak hal hal yang "wah", maka iseng iseng saya mengomentari. Sorry
ya 

Yuni


Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jika betul bahwa Amien Rais bersedia jadi orang kedua, maka dia adalah
negarawan.
Pernyataan-pernyataan Amien Rais bahwa dia harus jadi Presiden sebelumnya
menunjukan dia seorang politikus yang ambisius. Mudah-mudahan jika dia sabar
dan
terus membela rakyat, maka rakyat akan berada dibelakangnya. dan mudah-mudahan
jika
Mbak Mega direstui Tuhan Yang Maha Kuasa untuk jadi Presiden, maka Mbak Mega
betul
berjuang untuk rakyat dan membimbing semua orang yang memang memiliki kemauan
untuk
berjuang demi rakyat.
peace.

Frarev Sitorus wrote:

 Maksudnya mas AR mengundurkan diri dari capres ( mungkin ).

 Salam
 FRAREV

 On Fri, 11 Jun 1999, bRidWaN wrote:

  Hah? Amien Rais mau mengundurkan diri menjadi Calon Presiden ?
  Barusan seorang rekan memberitahu saya, bahwa Amien Rais
  bersedia menjadi 'orang nomor dua'
 
  Salam,
  bRidWaN
 
 
  At 08:27 AM 6/10/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
  Amien Rais khan?
 
  Nasrullah Idris wrote:
  
Saya melihat sinyal akan adanya tokoh mengundurkan diri dari
  pencalonan
   partai tertentu sebagai presiden. Tetapi saya belum berani mengatakan
   "orang" dan "kapan"nya. Karena bisa saja ada perubahan sikap dari waktu
ke
   waktu.  Maklum, politik itu seperti fluktuasi valuta asing.
Kita tunggu saja !
  
   Salam,
  
   Nasrullah Idris
  
  
 



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [[Re: Yuni Windarti[Re: sorry wahai pendukung PDI]]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

he...he...

Yuni

Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak Yuni,

Dibalik kepura-puraan itu lha yang membuat kepercayaan 
terhadap konteks tulisan anda tidak dapat dipertanggung-
jawabkan lagi. Saya rasa Bung Effron bukan salah terima kok
hanya saja anda yang tidak jelas dalam menuliskan tulisan
anda tersebut. Entah itu dengan dalih kepura-puraan yang
anda telah akui itu atau apalah.

Salam,
Mardhika Wisesa


yuni windarti [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sorry bung Effron saya tidak bermaksud mencoreng muka saya sendiri, saya
bangga kok, dengan keberadaan saya saat ini, saya hanya berpura pura dalam
tulisan saya tersebut. Berpura pura tidak berarti yang sesungguhnya
khan,he..he..semoga tidak salah terima lagi.


Salam
yuni




Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: [DPR, MPR, Presiden.]]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Sejak dibangku sekolah saya sering mempertanyakan mengapa UUD 45 tidak dapat
diganggu gugat. Toh UUD 45 adalah aturan, kata mereka UUD 45 adalah sempurna.
Itu adalah omong kosong.

aturan buatan manusia hanyalah sekedar aturan, tidak ada yang sempurna, bahkan
mungkin ketinggalan jaman atau tidak sesuai lagi dengan kebutuhan. Saya dukung
deh kalau UUD 45 di rombak. 
Selama ini anak sekolahan dibodohin aja ama guru gurunya. Apalagi guru PMP
(masih ada nggak ya PMP aku lupa). Pancasila sempurna lah, apalah..

yuni

Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
UUD 1945 yang menunjukan sistem presidentil menunjukkan bahwa Presiden selain
kepala
pemerintahan juga kepala negara. Selain itu ada ayat yang menunjukkan bahwa
kekuasaan Presiden
adalah tidak tak terbatas. Kedua hal ini tidak diberi batasan yang jelas
mengenai wewenang dan
kekuasaan Presiden yang akhirnya pada masa Soeharto membuat kekuasaan Presiden
lebih tinggi
dari pada lembaga tinggi lainnya termasuk MPR. Inilah kenapa banyak tokoh
memberikan saran
atas penyempurnaan UUD 1945 agar sistem bisa berjalan, agar sistem tidak
memberikan jalan
seorang diktator muncul. Penyempurnaan UUD 1945 ataupun alternatif lain yaitu
sistem
parlementer ataupun menghidupkan kembali trias politika merupakan salah satu
jalan agar sosial
kontrol bisa lebih hidup dan berjalan dinamis.

yuni windarti wrote:

 MPR adalah lembaga tertinggi negara, sedangkan lembaga lainnya seperti
 Presiden, DPR DPA dan beberapa lembaga lainnya adalah dibawah MPR.
 MPR.sederajat

 Presiden mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada MPR. Sedangkan dengan
 lembaga tinggi lainnya seperti DPR,MA dan DPA,mereka saling memberi masukan
 atau nasehat sesuai dengan bidangnya masing masing.

 Saya kira itu intinya, masih panjang penjelasannya, entar kayak orang kuliah
 

 yuni

 Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya terkadang suka rancu posisi dari ketiga kedudukan di atas.
 Sebenarnya, manakah yg paling tinggi posisinya antara
 DPA, MPR, Presiden?
 Berikutnya yg nomor dua dan tiga itu siapa?

 Terima kasih sebelumnya atas informasi yg diberikan.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu

 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



dear permias

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Dear rekan rekan Permias,
Sekali ini saya ingin serius, menunjukkan siapa saya sebenarnya. Saya mohon
maaf jika kebanyakan surat surat saya terdahulu bernada emosi, negatif dan
penuh dengan hujatan. Saya cuma sekedar iseng kok, tidak ada kebencian atau
dendam pribadi saya dengan MS.Semua itu saya lakukan karena iseng.

Secara pribadi saya bukan pendukung MS. Dan saya tahu sedikit beberapa hal
tentang MS dan  saya tidak niat untuk menghujat atau merendahkan MS. Saya
orangnya paling anti menghujat atau mengatai ngatai orang. Boleh dikata saya
orang yang paling takut menyakiti orang tapi tidak pernah takut akan
menyuarakan kebenaran(tentunya dengan cara yang benar).Saya orangnya gampang
menerima dan menghormati pendapat orang lain.

Memang selama ini nulis di permias saya anggap sebagai satu permainan pengisi
waktu alias iseng. Isinya sih benar tetapi cara penyampaiannya saya buat
sedemikian rupa, sekali lagi dengan dalih iseng. Ini saya lakukan karena sejak
mengikuti Permias beberapa bulan lalu, saya akui anak anak permias memang
kritis dan jago jago. Saya salut. Semoga keunggulan anda dapat disalurkan
untuk membantu pembangunan bangsa, nggak hanya sekedar di internet.  

Ini sengaja saya sampaikan dengan harapan anda tidak membenci saya sebelum
mengenal siapa saya, sayang khanhe...he..he..

love  peace

yuni wilcox









Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: dear permias]

1999-06-13 Terurut Topik yuni windarti

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenarnya ., semakin banyak anda menulis, semakin banyak kita
tahu anda dan .. kenal dengan anda.


Anda yakin?

Salam,
Budi

yuni windarti wrote:

 Dear rekan rekan Permias,
 Sekali ini saya ingin serius, menunjukkan siapa saya sebenarnya. Saya mohon
 maaf jika kebanyakan surat surat saya terdahulu bernada emosi, negatif dan
 penuh dengan hujatan. Saya cuma sekedar iseng kok, tidak ada kebencian atau
 dendam pribadi saya dengan MS.Semua itu saya lakukan karena iseng.

 Secara pribadi saya bukan pendukung MS. Dan saya tahu sedikit beberapa hal
 tentang MS dan  saya tidak niat untuk menghujat atau merendahkan MS. Saya
 orangnya paling anti menghujat atau mengatai ngatai orang. Boleh dikata saya
 orang yang paling takut menyakiti orang tapi tidak pernah takut akan
 menyuarakan kebenaran(tentunya dengan cara yang benar).Saya orangnya gampang
 menerima dan menghormati pendapat orang lain.

 Memang selama ini nulis di permias saya anggap sebagai satu permainan
pengisi
 waktu alias iseng. Isinya sih benar tetapi cara penyampaiannya saya buat
 sedemikian rupa, sekali lagi dengan dalih iseng. Ini saya lakukan karena
sejak
 mengikuti Permias beberapa bulan lalu, saya akui anak anak permias memang
 kritis dan jago jago. Saya salut. Semoga keunggulan anda dapat disalurkan
 untuk membantu pembangunan bangsa, nggak hanya sekedar di internet.

 Ini sengaja saya sampaikan dengan harapan anda tidak membenci saya sebelum
 mengenal siapa saya, sayang khanhe...he..he..

 love  peace

 yuni wilcox

 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Hutang]

1999-06-12 Terurut Topik yuni windarti

Hi, Bung Nasrullah
anda kok begitu amat ama anak mahasiwa Indonesia yang dibiayai pemerintah.
Dari beberapa yang saya kenal, mereka tampaknya orang yang tekun tekun dan
pengabdiannya tinggi kepada bangsa, nggak tahu deh yang lainnya.

ada sih yang mbelot nggak mau pulang, karena keenakan tinggal dinegeri orang,
dibilangnya enakkan ngembaliin pinjaman uang sekolahnya daripada haru balik ke
Indonesia, karena keenakan tinggal di LN. Memang sih tidak bisa menyalahkan
mereka situasi di sini (AmerikaKanada), memang lebih memungkinkan untuk untuk
perkembangan financial, tidak seperti ditanah air, terutama dalam kondisi
seperti ini. 

Mungkin kalau anda ada ide apa yang bisa dikerjakan oleh mereka mereka sebagai
pengabdian kepada bangsa dan negara sebaiknya diungkapkan, karena slama ini
toh kebanyakan mereka pulang dan kembali ke instansinya masing masing, memang
tidak kedengaran gaungnya lagi.

Saya pribadi non student mencoba mencari hidup di negeri rantau, kalau anda
punya ide yang bisa saya kembangkan untuk membantu perekonomian tanah air,
dengan senang hati akan saya pertimbangkan.

Salam
Yuni 
Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pinjam uang pada Bank Dunia

Untuk apa?
Bea siswa ke luar negeri

Di sana belajar apa?
Windows 3.1


Pulang ke tanah air mau apa?
Pinjam uang ke bank untuk mendirikan bangunan
Lalu bikin lembaga pendidikan Komputer Windows 3.1

Satu tahun kemudian apa yang terjadi?
Datang program Windows 95
Windows 3.1 tidak laku lagi

Bangkrutlah sudah
Jual bangunan untuk bayar hutang
Sialan ...



Salam,

Nasrullah Idris



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [(Mirza Raditya dan Yuni Windarti) PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is]

1999-06-11 Terurut Topik yuni windarti

Bagaimana sih anda anda ini, nggak teliti?

Saya khan cuma kasih komentar atas berita yang dikirim oleh seseorang di milis
ini tentang Mega. Begitu pula dengan komentar saya yang pertama tentang Mega
beberapa bulan yang lalu, juga cuma ngomentari pendapat seseorang tentang
Mega. Lagi pula saya nggak bikin balasan yang berkepanjangan, karena saya
sendiri bosan kok.

Tentu saja saat ini, adalah waktu yang tepat untuk berkomentar. Lagipula saya
tidak ada kepentingan sama sekali dengan partai lainnya jadi penilaian saya
obyektif, meskipun kalian kira sebagai menghujatsorry karena saya
benar benar kecewa..Sampai tetes darah penghabisan saya tidak akan rela
Mega memimpin Indonesia (ceila..sok amat aku ini) Mungkin kalian heran
biasanya para cewek bela belain Mega. Aku sih tidak rasis, tetapi berusaha
berpegang teguh pada prinsip. apalagi sekarang ada kabar bahwa dia punya
rencana buka hubungan dengan Israel.

Aku janji deh nggak akan kasih komentar tentang Mega, biarkan waktu yang
membuktikan. 

Maaf beribu ribu  maaf jika tidak berkenan

Love  peace
Yuni

Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - 
   Attachment:  
   MIME Type: multipart/alternative 
 - 
Ass. Wr. Wb,

Jangan capek donk Mas/Mbak Mirza, saya harapkan Mbak Yuni 
bukannya menghujat, mungkin hanya memberikan masukan
bagi kita-kita semua yang ada di milist ini. 
Memang terkadang posting di milist ini, lebih banyak 
'Ungkapan Hati'yang memang terkadang kurang objektif, 
dikarenakan keikutsertaan emosi dari sang penulis 
secara pribadi. Apalagi yang kadang menulis di sini,
juga tidak jelas identitasnya. Jadi ada rasa kurang 
peduli dengan apa yang dia tulis, karena dia bisa 
bersembunyi dibalik nick atau emailnya itu.
Namun ini tidak seharusnya menutup para penulis muda
seperti anda-anda ini, yang sangat berpotensi untuk
menyuarakan kata hati dari para rakyat kita.
Harus kita semua ingat, bahwa Kejatuhan Orde Baru dan
Tumbangnya Bapak Presiden Soeharto juga atas andil
para-para penulis 'lepasan' Permias Milist dan Milist 
di internet lainnya. Saya hanya mengutip apa yang pernah
dituliskan oleh Harian Ternama New York Times, yang 
menyebutkan Revolusi Indonesia 1998 adalah Revolusi yang
diperjuangkan dari Internet. Revolusi yang menggunakan
perangkat High Tech (Internet) untuk menyebarkan informasi
dan kecepatan komunikasi antar para aktivis, pelajar,
reformis dari Luar Negeri seperti kita ini dan para
aktivis, pelajar dan reformis dalam negeri. Mungkin Bapak
George Aditjondro dapat menjelaskan ini, karena saya tahu
banyak dari bahan2 yang beliau dapatkan juga berupa 
masukan dari internet ataupun kontak2 email dengan sesama
aktivis yang ikut memburu harta 'tersembunyi'Soeharto.

Wassalam,
Mardhika Wisesa

Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote:
terus terang saya Cape membaca posting2 mbak yuni yg
dr dulu sampe skrg yg isinya hanya menghujat mega...
ngga ada yg masalah lain apa yg lbh bermanfaat dan
bisa dibahas selain itu?!.
lbh baik mbak yuni cari email langsung ke mega dan
mengeluarkan pendpt anda langsung ke beliau, jadinya
tidak usah berisik di mailing list ini
Apakah dr anggota mailing list ini yg tau, jadi bisa
dikasihkan ke saudara yuni.

saya yakin masih banyak org lain (termasuk saya) yg
masih ingin membaca posting dgn topik lain yg mungkin
jauh lbh bermanfaat dan bisa menambah wawasan
pengetahuan.
Mega blm jadi presiden RI anda sdh ributnya alang
kepalang, apalagi nanti beliau memang sdh terpilih
secara resmi. mungkin semua isi posting permias ini
hanya akan berisikan keluh kesah dan hujatan saudara
kepada beliau.
jgn2 anda punya dendam pribadi or persoalan pribadi
dgn mega yach?!..

wassalam,
Mirza Raditya




Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: bung Irwan[Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]]

1999-06-11 Terurut Topik yuni windarti

Apakah yang memilih PDIP tahu benar siapa Mega
Apakah yang mati karena peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu, karena
membela PDIP tahu siapa Mega??

Di email ku yang lain sudah aku katakan bahwa aku melihat dengan mata dan
kepalaku sendiri Mega sewaktu jadi pemimpin resmi PDI sudah sebar sebar tanda
tangan untuk minta proyek, untuk partai.Apapun alasannya, hal hal seperti ini
yang saya tidak suka dari seorang pemimpin. Mungkin itu bukan Mega, mungkin
itu perbuatan oknum, mudah mudahan. Tetapi tampaknya arahnya waktu itu jelas
menunjukkan Mega tidak ubahnya anak anak pejabat lainnya yang suka
memanfaatkan kesempatan bapaknya jadinya penggede. Seperti halnya Bambang
Sulistomo, anaknya bung Tomo, yang memanfaatkan nama bapaknya yang sudah
meninggal untuk mendapatkan proyek di PLN. 

Saya tahu hal hal seperti ini karena saya suka iseng ingin tahu bagaimana
kehidupan orang orang gede, saya dulu terlibat dengan mereka untuk memenuhi
rasa keingin tahuan. Setelah tahu kehidupan mereka saya jadi ngeri.Memang
benar firman Allah bahwa harta dan kedudukan bisa melupakan seseorang akan
dirinya sendiri dan sekitarnya. 

Oke saya akui demi Allah saya menginginkan agar Indonesia dipimpin oleh
seorang pria muslim yang arif bijaksana dan tahu kepemimpinan secara Islam.  

Udah deh gue nanti dikira sok tahu lagi
n

Yuni

 
 

 


Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
In a message dated 6/9/99 2:29:15 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Saya berpendapat jelas bukan mewakili rakyat, mewakili diri saya pribadi.
 Yang
  saya riaukan adalah rakyat yang memilih Mega. Yang aya resahkan adalah
suara
  yang memilih Mega, jika kebanyakan adalah orang orang yang tidak tahu
  sebenarnya Mega, tahunya Mega adalah anak Sukarno, seperti contohnya para
  rakyat kecil, tentu saja bisa berabe, karena masa depan mereka dalam
 jeopardy
  termasuk the rest of rakyat Indonesia lainnya yang tidak ikut ikutan
memilih
  Mega, karena mau tidak mau mereka harus rela berada dibawah kepemimpinan
 Mega.

  Yuni

Irwan:
Dengan kata lain anda ingin mengatakan bahwa anda lebih
tahu banyak tentang Mega ketimbang pemilih2 PDIP.
Hmmmmungkin karena sikap anda yg seperti ini makanya
anda kemarin2 itu dibilang sok tahu oleh beberapa rekan disini.

Sadarkah anda sebenarnya dalam posting anda terdahulu
itu anda sudah melontarkan satu prasangka yg tidak didukung
oleh bukti atau pun nalar yg cukup?
Kalau anda belum menyadarinya, nanti saya postingkan
disini bagian dari posting anda tersebut. Tapi kalau anda
sudah menyadarinya, baguslah, saya ngga perlu lagi
menunjukkan hal tersebut.
Belajarlah dari kesalahan. Jangan menganggap diri
menjadi orang yg paling hebat dan merasa paling tahu
tentang sesuatu. Di atas awan masih ada langit.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: [Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is]]

1999-06-11 Terurut Topik yuni windarti

Sorry gue sih cuma iseng aja nulisnya kok, nggak serius menghujat kok.
Ternyata kalian perhatikan juga ..he...he..he.

Senyum manis

Yuni

Mirza Raditya [EMAIL PROTECTED] wrote:
terus terang saya Cape membaca posting2 mbak yuni yg
dr dulu sampe skrg yg isinya hanya menghujat mega...
ngga ada yg masalah lain apa yg lbh bermanfaat dan
bisa dibahas selain itu?!.
lbh baik mbak yuni cari email langsung ke mega dan
mengeluarkan pendpt anda langsung ke beliau, jadinya
tidak usah berisik di mailing list ini
Apakah dr anggota mailing list ini yg tau, jadi bisa
dikasihkan ke saudara yuni.

saya yakin masih banyak org lain (termasuk saya) yg
masih ingin membaca posting dgn topik lain yg mungkin
jauh lbh bermanfaat dan bisa menambah wawasan
pengetahuan.
Mega blm jadi presiden RI anda sdh ributnya alang
kepalang, apalagi nanti beliau memang sdh terpilih
secara resmi. mungkin semua isi posting permias ini
hanya akan berisikan keluh kesah dan hujatan saudara
kepada beliau.
jgn2 anda punya dendam pribadi or persoalan pribadi
dgn mega yach?!..

wassalam,
Mirza Raditya


--- "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)"
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Huebat tenan mbak Yuni ini. Pagi-pagi udah
 menghakimi orang. Persis kayak
 Chuck Norris, yang ngakunya Intelektual Islam, tapi
 pagi-pagi udah
 menghakimi Megawati orangnya Soeharto. Adakah
 cara-cara yang lebih anggun
 (elegant).

 Wassalam,
 Efron

 -Original Message-
 From:   yuni windarti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:   Friday, 11 June, 1999 0:19 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject:Re: [Re: FW: PDI Perjuangan Siap
 Buka Hubungan dengan  Is]

 Kalau berita dibawah ini benar , maka Mega memang
 pantas untuk menerima
 hujatan..

 Yuni


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [[WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu]

1999-06-11 Terurut Topik yuni windarti

Hmkomentar saya, ntar dikira ok tahu lagihe..he..

Memang sulit untuk menebak karakter masing masing dan memilih siapa yang
pantas menjadi pemimpin, terutama dalam suatu kelompok besar, yang disebut
negara. Banyak serigala berbulu domba. 

sekarang ini hanya tergantung dari pribadi masing masing(dalam hal ini rakyat)
kepada siapa mereka mempercayakan kpemimpinan. Cara yang paling aman adalah
minta ptunjuk pada yang Maha Kuasa, siapa yang paling pantas untuk menjadi
pemimpin. Tapi kalau sudah jelas jelas ketahuan belangnya tidak usah didoakan
lagi(buang buang waktu) masukin aja kecomberanhe..he..he..

sudah mulai kelihatan bijak nggak?? (smile)

Yuni


Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ckckck.ini toh yang dikatakan mau jadi wakil rakyat?
Mana posisinya wakil ketua lagiah malu2in dah.
Mungkin mbak Yuni tertarik mengomentari perilaku
wakil ketua DPRD II dan juga caleg DPR kita mendatang
ini?...:)

catatan:
mohon tidak mengeneralisir kelakuan 1-3 orang ini
sebagai kelakuan semua anggota partainya karena
memang tidak bisa dijadikan dasar pengambilan
kesimpulan. Ini hanya kelakuan 1-3 oknum saja
yg kebetulan ketangkap basah di lokasi.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


JAKARTA (Waspada): Wakil ketua DPRD II Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan
yang juga calon legislatif DPR RI dari PPP, DR, 59 tertangkap
 tangan saat berpesta shabu-shabu dan berkencan dengan dua wanita
panggilan di sebuah kamar Hotel Mercury, Grogol Jakarta Barat Selasa malam
(8/6).

 Satuan Serse Narkotik Polda Metro Jaya yang dipimpin Kapten Pol Drs I
Gusti Nyoman Gunawan yang melakukan penggrebekan di kamar nomor 901 turut
 mengangkut kedua wanita cantik yang menjadi teman kencan calon
legislatif itu. Selain mengangkut ketiganya, petugas juga memeriksa NA
(Pembantu
 Gubernur Sumsel Wilayah Bangka Belitung) dan Letkol Pol A (Mantan
Kapolres Musirawas).

 Kedua aparat negara itu ikut diangkut ke Polda Metro Jaya karena berada
di tempat kejadian saat petugas melakukan tugasnya. "Sejauh ini petugas masih
 melakukan pemeriksaan urine ke empat orang yang menemani tersangka
menghisab shabu-shabu. Bila hasil pemeriksaan urine ke empat orang ini
nantinya
 positif mengandung obat-obatan psikotropika maka keempat dinyatakan
sebagai tersangka," kata Kadit Serse Polda Metro Jaya Kolonel Pol Drs Alex
 Bambang Riatmojo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6).

 Sementara itu sejumlah barang bukti yang di sita petugas, dua bong (pipa
penghisap shabu-shabu) dan dua papan rohipnol serta sebuah symbol "reserse"
yang
 digunakan Pol A.

 Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, mendapat keterangan
bahwa kelima orang ini selama dua hari telah melakukan aktivitas tersebut.
Dengan
 sigap petugas langsung menggerebeg kamar hotel sekitar pukul 20:00.

 Sedangkan kedua wanita cantik yang mendampingi tersangka sehari-harinya
mangkal di bar hotel tersebut. Kebetulan kedua wanita cantik tersebut berasal
 dari daerah yang sama dengan tersangka membuat mereka lebih cepat akrab
sehingga keduanya dibooking tersangka bersama dua orang koleganya itu.(chas)

 --end--



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: wow - Hasil Perhitungan Suara Sementara PEMILU di LA]]

1999-06-11 Terurut Topik yuni windarti

Mudah mudahan anda dipihak yang benar (smile)

yuni




Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
In a message dated 6/10/99 1:50:52 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Wow banyak juga pendukung PDIP di US pantasan gue kena serang
muluhe..he..


  Orang golkarnya sedikit amat, apa dubes, konsul dan staf sudah lari ke PDIP
  semua??? bagus itu cermin dari demokrasi (kata orang PDIP)

  Yuni

Irwan:
Ya...mereka2 (pemilih PDIP) inilah yg kemarin2 anda kategorikan
sebagai buta politik, milih hanya karena meganya doang, dst.
Mereka2 ini, yg di DC dan di LA, tampaknya masih pada belum
tahu kejadian yg sebenarnya sehingga PDIP menjadi partai favorit
di dua tempat ini dan tampaknya mereka termasuk orang yg
berpendidikan rendah. Paling tidak ini yg anda katakan pada
posting terdahulu.

Saran saya untuk rekan2 di DC dan di LA yg sudah nyoblos
PDIP, ya tabah2 sajalah mendapat julukan seperti itu.
Waktu nanti yg akan membuktikan. Rakyat yg benar atau Yuni
yg benar soal PDIP dan megawatinya..:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



sorry wahai pendukung PDI

1999-06-11 Terurut Topik yuni windarti

Dear pendukung PDIP,
Maafkan saya kalau apa yang saya tulis membuat anda semuanya gusar. tidak ada
niatan saya untuk membuat anda gusar. Saya sendiri memang bukan orang yang
sepintar anda, tidak berpengetahuan luas. Saya hanyalah anak lulusan
universitas dalam negeri dan belum pernah mengecap pendidikan luar negeri
seperti anda semua. Saya hanyalah rakyat biasa belum banyak makan asam garam. 

Saya hanyalah rakyat biasa yang kebetulan menyaksikan sendiri beberapa ketidak
becusan didunia politik, dunia penggede, dan saya hanyalah rakyat biasa yang
sedikit menyadari, bahwa tidak semua tindakan korupsi dan manupulasi serta
berbagai selingkuh dipemerintahan dan bisnis, tidak selamanya dapat
dibuktikan. Saya hanya bagian dari masyarakat biasa yang  tidak begitu peduli
ketika ada surat dari Megawati kepada Gubernur, yang merujuk ke masalah
bisnis.Dan saya memang benar benar orang tololnya pada waktu itu saya sibuk
ngurus kasus rakyat di Gresik, sehingga saya hanya menganggap enteng saja
ketika gubernur cerita tentang surat itu. Saya hanyalah rakyat biasa yang
tidak peduli gubernur memberikan atau tidak proyek tersebut kepada Mega,
karena saya anggap itu adalah urusan penggede, urusan saya hanyalah mengurus
bagaimana agar rakyat yang saya wakili bisa tersenyum.hm.. seharusnya saya
tanya dengan detail untuk bisa saya sajikan kepada anda, sekali lagi sayang
dan sorry. Saya akui saya memang besar mulut, tidak tahu kenyataan berani
cerita cerita. Maaf kan saya  ya mbak Mega, Ampuni kelancangan mulut aya ya
Allah.

Saya akui memang saya hanya rakyat biasa yang kebetulan tahu latar belakang
bisnis tanda tangannya Bambang Sulistomo untuk mendapatkan proyek dan mengatas
namakan rakyat untuk kepentingan pribadi. Dan saya hanyalah rakyat biasa yang
kebetulan sedikit tahu sepak terjang pembagian proyek di PU, dan saya hanyalah
rakyat biasa yang tahu. dan... dan...

Saya hanyalah rakyat sedikit tahu bahwa tidak ada hubungannya antara keinginan
saya untuk mendapatkan seorang pemimpin pria muslim yang bijak dan penjelasan
saya tentang Mega. Saya hanyalah seorang rakyat yang tetap akan menentang
seorang pemimpin yang mempunyai latar belakang seperti Mega mekipun ia tampak
sebagai figur seorang pria muslim yang bijak. Dan saya hanyalah rakyat biasa
yang tidak pernah mempersoalkan masalah pendidikan seorang pemimpin, bisa saja
seorang pemimpin tidak pernah mengecap bangku sekolah, asalkan dia mempunyai
seorang kemampuan yang luar biasa, contohnya Suharto, dia tidak berpendidikan
tinggi namun tampil sebagai pemimpin yang luar biasa (disukai atau tidak dia
memang luar biasa, smile). 

Saya hanyalah seorang rakyat biasa yang berusaha menahan diri untuk tidak
terlena oleh nama besar seseorang. Saya hanyalah seorang rakyat biasa berusaha
agar tidak termakan arus. Saya hanyalah
nothing dibandingkan dengan anda
semuanya

Semoga ini memuaskan anda semua, ini adalah email terakhir menyangkut Mega
Kalau ada komentar lain, maaf saya tidak bisa menanggapi, karena saya hanyalah
rakyat biasa yang sudah mulai bosan dengan topiknya.

Salam damai
Yuni Wilcox   



Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
he, he, kemarin katanya Mega jadi Presiden karena benci dengan Soeharto,
sekarang karena ada
yang bagi-bagi tanda tangan walaupun belum jelas itu siapa. Kemudian mengambil
contong anak
Bung Tomo sebagai salah satu teladan yang salah. Akhirnya mengakui bahwa Yuni
memang ingin
pria muslim yang jadi presiden.
Sungguh Yuni seorang yang benar-benar berpengetahuan.

senyum manis juga.

yuni windarti wrote:

 Apakah yang memilih PDIP tahu benar siapa Mega
 Apakah yang mati karena peristiwa kerusuhan beberapa tahun lalu, karena
 membela PDIP tahu siapa Mega??

 Di email ku yang lain sudah aku katakan bahwa aku melihat dengan mata dan
 kepalaku sendiri Mega sewaktu jadi pemimpin resmi PDI sudah sebar sebar
tanda
 tangan untuk minta proyek, untuk partai.Apapun alasannya, hal hal seperti
ini
 yang saya tidak suka dari seorang pemimpin. Mungkin itu bukan Mega, mungkin
 itu perbuatan oknum, mudah mudahan. Tetapi tampaknya arahnya waktu itu jelas
 menunjukkan Mega tidak ubahnya anak anak pejabat lainnya yang suka
 memanfaatkan kesempatan bapaknya jadinya penggede. Seperti halnya Bambang
 Sulistomo, anaknya bung Tomo, yang memanfaatkan nama bapaknya yang sudah
 meninggal untuk mendapatkan proyek di PLN.

 Saya tahu hal hal seperti ini karena saya suka iseng ingin tahu bagaimana
 kehidupan orang orang gede, saya dulu terlibat dengan mereka untuk memenuhi
 rasa keingin tahuan. Setelah tahu kehidupan mereka saya jadi ngeri.Memang
 benar firman Allah bahwa harta dan kedudukan bisa melupakan seseorang akan
 dirinya sendiri dan sekitarnya.

 Oke saya akui demi Allah saya menginginkan agar Indonesia dipimpin oleh
 seorang pria muslim yang arif bijaksana dan tahu kepemimpinan secara Islam.

 Udah deh gue nanti dikira sok tahu lagi
 n

 Yuni






 Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote

Re: [Not read: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Israel]

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

Desiree Tilaar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - 
   Attachment: winmail.dat 
   MIME Type: application/ms-tnef 
 - 

Kok tidak ada isinya..


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Is]

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

Kalau berita dibawah ini benar , maka Mega memang pantas untuk menerima
hujatan..

Yuni



Hadeer [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - 
   Attachment:  
   MIME Type: multipart/alternative 
 - 

Hubungan diplomatik yaa  bisa saja asal PDI P menang mutlak
 :-)

Ngomong - ngomong soal menang ..
Saya pengen nanya kepada para pendukung PDI P.
Sudah siapkah anda-anda untuk kalah  ???
Sudah pernah kah berpikir untuk kalah ???

Cuma sekedar usul  siap - siaplah .hehe. :-)

Karena menurut ramalan bintang saya . Golkar masih akan memimpin dan
tidak pernah akan ada yang namanya koalisi Partai Reformis PAN, PDI P dan
PKB ... itu cuma sandiwara politik ... tidak percaya . silahkan
simpan email saya ini ... untuk dibuktikan dalam beberapa hari
mendatang 

Malah kemungkinan besar adalah Koalisi Golkar, PAN, P3, PBB dan PK
berhadapan dengan PDI P, PKB dan PKP..tinggal dihitung
siapa yang mayoritas ... :-)

:-)
Hadeer


--
 From: Alexander Lumbantobing [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan  Is
 Date: 10 Juni 1999 12:16

 Membuka hubungan diplomatik dengan Israel

 Bagus! Sangat bagus!





Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Samsi Re: [re-mahendra]

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

Kamu pati lulusan UI juga ya??

Gue lagi nyariin orang orang UNAIR nih kok nggak kelihatan batang
hidungnya.

Yuni



"Risno S." [EMAIL PROTECTED] wrote:
IKUTAN ACH, SETAHU SAYA KALAU MAHENDRA YANG INI ADALAH LULUSAN FE-UI.
GITU AJA



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Bharyanto[

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

Terima kasih

yuni

Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak Yuni yth.,

Saya kira anda telah 'underestimate' kepada para pemilih PDI-P. Saya
mengerti perasaan anda karena saya juga pernah merasakannya ketika
menyaksikan kampanye PDI pada tahun 1992 (?). Pembelajaran telah
berlangsung sedemikian cepatnya di Indonesia, termasuk dalam hal
berpolitik. Seyogyanyalah anda mulai meng'update' pikiran anda dengan
referensi-referensi baru seperti halnya perkembangan pesat opini masyarakat
saat ini.

Saya pikir kerisauan anda tidaklah beralasan. Anda terlalu mendramatisir
dan dihantui oleh perasaan anda yang kelihatannya tidak banyak benarnya.


Sekali lagi, jaman dan masyarakat telah berubah.

Salam,
Budi

At 11:17 AM 6/9/99 -0700, you wrote:
Saya berpendapat jelas bukan mewakili rakyat, mewakili diri saya pribadi.
Yang
saya riaukan adalah rakyat yang memilih Mega. Yang aya resahkan adalah suara
yang memilih Mega, jika kebanyakan adalah orang orang yang tidak tahu
sebenarnya Mega, tahunya Mega adalah anak Sukarno, seperti contohnya para
rakyat kecil, tentu saja bisa berabe, karena masa depan mereka dalam jeopardy
termasuk the rest of rakyat Indonesia lainnya yang tidak ikut ikutan memilih
Mega, karena mau tidak mau mereka harus rela berada dibawah kepemimpinan
Mega.

Yuni


bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tapi bukan pro status-quo khan...:)


Salam,
bRidWaN


At 10:38 PM 6/8/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 6/8/99 10:36:31 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Mba Yuni, bisa anda jelaskan rakyat yang mana?
  Hati-hati loh cara-cara lama.
  Jangan sok mewakili rakyat kalau tidak tahu benar tentang rakyat.

Irwan:
Mewakili kelompok Megawati phobia atau ABM (asal bukan mega)
hehehehe

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu





Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



wow - Hasil Perhitungan Suara Sementara PEMILU di LA]

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

Wow banyak juga pendukung PDIP di US pantasan gue kena serang muluhe..he..

Orang golkarnya sedikit amat, apa dubes, konsul dan staf sudah lari ke PDIP
semua??? bagus itu cermin dari demokrasi (kata orang PDIP)

Yuni


Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Enggak ikutan, habis mobilnya khan nyewa :).
Dari arisan diluar dengan para perokok dan simpatisan perokok, kelihatannya
PDIP
dan PAN punya simpatisan yang cukup banyak. Sementara PBB-nya Yusril cuma tiga
orang, dan selainnya Golkar.

Pungkas Ali wrote:

 Bang Blucer, gimana hasil coblosan di PPLN New York... ikutan ngitung nggak
 kemarin? Rugi lo kalo nggak ...udah 5 jam driving he.

 Pungkas

 Blucer Rajagukguk wrote:

  Seneng banget ngedengernya :)
 
  cortino sukotjo wrote:
 
   Pada jam 2.AM tanggal 8 Juni 1999, telah selesai dilakukan perhitungan
   suara untuk para pemilih yang datang langsung ke Tempat Pemungutan Suara
   (TPS) di KJRI Los Angeles, dengan hasil sebagai berikut (hanya 4 besar):
   1. PDIP: 2022 suara
   2. PAN: 190 suara
   3. Golkar: 113 suara
   4. PPP: 33 suara
  
   Perhitungan suara melalui pos akan dilakukan hari Sabtu tanggal 12 Juni,
   1999 jam 12 siang di  di KJRI Los Angeles.
  
   Semoga pemilihan umum kali ini dapat memberikan angin cerah bagi
demokrasi
   di Indonesia.
  
   Salam,
   Cortino Sukotjo
   Anggota PPLN Los Angeles



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: B haryanto[Re: Samsi Re: [re-mahendra]]

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

He kamu, pagi pagi  on line juga, nggak ada kuliah apa???

he..he..he...
yuni



Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Abis elu nyarinya maksa sih...

yuni windarti wrote:

 Kamu pati lulusan UI juga ya??

 Gue lagi nyariin orang orang UNAIR nih kok nggak kelihatan batang
 hidungnya.

 Yuni

 "Risno S." [EMAIL PROTECTED] wrote:
 IKUTAN ACH, SETAHU SAYA KALAU MAHENDRA YANG INI ADALAH LULUSAN FE-UI.
 GITU AJA

 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [

1999-06-10 Terurut Topik yuni windarti

Duhbung Ridwan tidak usah minta maaf kayak apa aja


Lagi musim apa di Jakarta, kangen nasi uduk  sop kambing nih, bisa dikirim
nggak he..he..
yuni


bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maafkan saya Mbak Yuni, saya semalam langsung offline..
Ya, saya berada di Indonesia, tepatnya dikota Jakarta,
the real city..::)

Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program,
terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian.
Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih
'pas' didalam mempresentasikannya.

Mengenai statement anda ttg kasihan rakyat, mengapa harus
kasihan ? Rakyat telah memilih Partainya sesuai dengan
kehendaknya. Yang agak salah menurut saya, adalah Partai
bagus yang tidak atau belum merakyat. Mungkin masih
sibuk meng-approach golongan menengah keatas.

Ya, anda benar, semoga Pemimpin Nasional mendatang akan
selalu berada dijalan yang lurus.


Salam,
bRidWaN

At 11:25 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote:
Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia
khan???

Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program
khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain?

Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya
khan???
Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional
selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus...

Yuni
bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat
diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap
akan dapat menyerap aspirasi rakyat.
Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ?

Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika
orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya,
saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak.

Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih
baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau
kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi.
Yang pasti, tentulah ada sebabnya !

Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ?


Salam,
bRidWaN


At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote:
Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu
suara
toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya.

LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai
dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional
yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan
pendapat
saya.
Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri
bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan
nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah
mudahan saya salah.

Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya
kira
tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka
tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin.

Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin
capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya
anaknya Sukarno.


Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum???

Yuni

Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu
pihak anda
bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai
dan menghakimi
sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it
(dengan menjadi
golput).

Mahendra

yuni windarti wrote:

 Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan
kepada
 presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang
 sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup
bagaimana
 cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh
sang
 presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam
 presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR).

 Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri
rantau
 jadinya aman aman aja jadi golput

 yuni

 Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan
 sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah
keseringan
 menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam
 negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang
selama 30
 tahun lebih cuman bisa  jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan
tidak
 pernah bisa menyetir haluan negara.
 Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik
juga
 boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia
 harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain.
And
 plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini
 Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah
yang
 kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat

Re: bung Irwan[Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]

1999-06-09 Terurut Topik yuni windarti

Saya berpendapat jelas bukan mewakili rakyat, mewakili diri saya pribadi. Yang
saya riaukan adalah rakyat yang memilih Mega. Yang aya resahkan adalah suara
yang memilih Mega, jika kebanyakan adalah orang orang yang tidak tahu
sebenarnya Mega, tahunya Mega adalah anak Sukarno, seperti contohnya para
rakyat kecil, tentu saja bisa berabe, karena masa depan mereka dalam jeopardy
termasuk the rest of rakyat Indonesia lainnya yang tidak ikut ikutan memilih
Mega, karena mau tidak mau mereka harus rela berada dibawah kepemimpinan Mega.

Yuni


bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tapi bukan pro status-quo khan...:)


Salam,
bRidWaN


At 10:38 PM 6/8/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 6/8/99 10:36:31 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Mba Yuni, bisa anda jelaskan rakyat yang mana?
  Hati-hati loh cara-cara lama.
  Jangan sok mewakili rakyat kalau tidak tahu benar tentang rakyat.

Irwan:
Mewakili kelompok Megawati phobia atau ABM (asal bukan mega)
hehehehe

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu





Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [b ridwanRe: Mahendra [Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]]

1999-06-09 Terurut Topik yuni windarti

Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia
khan???

Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program
khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain?

Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya
khan???
Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional
selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus...

Yuni
bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat
diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap
akan dapat menyerap aspirasi rakyat.
Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ?

Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika
orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya,
saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak.

Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih
baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau
kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi.
Yang pasti, tentulah ada sebabnya !

Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ?


Salam,
bRidWaN


At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote:
Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu
suara
toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya.

LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai
dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional
yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan pendapat
saya.
Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri
bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan
nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah
mudahan saya salah.

Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya kira
tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka
tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin.

Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin
capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya
anaknya Sukarno.


Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum???

Yuni

Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu
pihak anda
bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai
dan menghakimi
sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it
(dengan menjadi
golput).

Mahendra

yuni windarti wrote:

 Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada
 presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang
 sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup
bagaimana
 cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh
sang
 presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam
 presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR).

 Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri
rantau
 jadinya aman aman aja jadi golput

 yuni

 Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan
 sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah
keseringan
 menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam
 negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang
selama 30
 tahun lebih cuman bisa  jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan
tidak
 pernah bisa menyetir haluan negara.
 Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik
juga
 boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia
 harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain.
And
 plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini
 Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah
yang
 kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat (gue propose to sweep ABRI
dari
 MPR-DPR.) Nah, saudari Yuni, yang berprihatin, mari kita beri Mega
kesempatan
 untuk sementara waktu dan mari kita berikan feedback kepada beliau melalui
 MPR/DPR yang saat ini seharusnya dalam tahap rebuilding. Presiden bisa kita
 pecat kalau tidak membuahkan hasil sesuai keinginan kita, ya nggak ? PDI
 Perjuangan adalah sebuah partai dan tidak dikatakan bahwa PDI Perjuangan
 adalah pegawai2nya Megawati. Kebetulan Megawati adalah andalan PDI
 Perjuangan, ya nggak?

 Voting adalah penyaluran suara hati. Jika anda ragu-ragu, jangan memilih ..
 sama seperti saya. PEMILU ini belum 100% demokratik sebab masih dibawah
 pengaruh orde baru (NB: Orde Baru itu bukan hanya menunjuk ke Soeharto) dan
 satu2nya cara untuk membersihkan Indonesia dari Orde Baru ialah dengan
 mengadili dan membersihkan negara ini dari antek2 Soeharto yaitu : menteri2
 yang cuma tau ngomong dan ber"ken-ken" ria, semua ketua u

Re: [Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]]

1999-06-09 Terurut Topik yuni windarti

Saya tidak bermaksud melecehkan anda bung, tentu saja aya akui anda pintar
apalagi bisa beraksi didepan komputer. Katanya belajar demokrai, selama saya
hanya menulis apa yang ada dalam benak saya, emosi atau tidak seharusnya anda
menerima. 
Apalagi sudah banyak fakta tentang Mega, apa yang saya tulis bukannya sekedar
emosi. Saya punya pengalaman ketika masih di Surabaya, saya menjadi saksi
orang suruhan Mega membawa surat Mega kepada Gubernur Jawa Timur untuk meminta
proyek. Begitu pula di PLN, ada orang orang Mega yang meminta proyek dengan
alasan untuk kelangsungan partai

yuni

bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
hehehehesaya tadinya saya masuk golongan orang bodoh
sendirian, ternyata berdua dengan Mas Efron ya:)

Well...well...bagi saya yang lebih penting adalah
agar Koalisi 3 Partai yang menang mayoritas, dan
anggota KPU mau menandatangani berita acaranya !

Ingat, bahwa Golkar (beserta Partai besar/kecil lainnya)
masih berpotensi meraih suara mayoritas.



Salam,
bRidWaN


At 08:40 AM 6/9/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:
Iyaaapp...emang begitu. Mestinya orang-orang yang ngaku pinter itu berkaca
pada para pendukung PDIP. Mereka (pendukung PDIP) satu langkah lebih dewasa
ketimbang orang yang ngaku pintar. Buktinya mereka nggak terpengaruh dengan
isu agama pada PDIP. Kalo dibilang pendukung PDIP itu bodoh.sangatlah
keliru. Contoh nyata adalah saya. Kalo saya bodoh...apa iya bisa saya duduk
di depan komputer sambil menulis ini?

Efron

-Original Message-
From:   Mirza Raditya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 09 June, 1999 8:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]

wuah sptnya saya juga setuju dgn pendpt bung blucer...
yg saya tdk setuju emangnya kalo yg memilih
menjadi pendukung PDI-P itu buta politik?!...
setau saya didlm PDI-P banyak org2 pintar dlm kancah
politikkenapa jadi bil rakyat indonesia masih buta
akan politik ngga relevant skali.
saya liat ... dr pertama saya liat, tulisan mbak yuni
ttg mega ini hanya mengutamakan perasaan emosi...
omongan anda tdk ditunjang dgn bukti2 kuat yg bisa men
support omongan2 tsb. dimana-mana..kalo menilai
sesuatu itu hrs dgn rasio donk...jgn emosi aja...
heran jaman reformasi begini masih ada org yg
berpikiran spt anda
sdh begitu ngaku pendukung golput lagi... setau saya
golput itu kan ngga memihak kemana pun... dan dgn
begitu..hrsnya...tdk mengatai pilihan org lain...dgn
sikap anda yg slalu mengatai dan menhujat mega dan bil
pendukung mega itu di jalan yg salah (secara tdk
langsung)...wuah..anda lbh baik jgn mengaku golput...


--- Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mbak Yuni yang sok tahu
 Ucapan anda yang menuduh bahwa Mega hanya dendam
 kepada Pak Harto menambah
 kesok-tahuan anda. Kritik anda bukan saja
 keterlaluan tetapi sangat subyektif,
 sehingga dengan dasar yang sama, saya sebutkan
 sekali lagi bahwa anda sangat sok
 tahu dengan menyatakan bahwa banyak rakyat yang
 masih buta politik.

 Budi Haryanto wrote:

  Dear Yuni,
 
  Kalaupun memang benar nanti PDI-P yang memenangkan
 suara di Pemilu ini,
  selayaknyalah kita bersyukur dan dapat menerimanya
 dengan lapang dada.
  Betapapun, ini adalah gambaran dan pilihan bangsa
 kita secara keseluruhan.
  Suka atau tidak suka, barangkali lebih baik kita
 ambil sikap positif.
 
  Kalaupun nanti Mega jadi presiden dan banyak
 pengikutnya menduduki kabinet
  mendatang kita toh masih bisa melakukan kontrol
 terhadap hal-hal 'negatif'
  seperti yang anda perkirakan. Beberapa partai
 besar akan menempatkan posisi
  sebagai 'oposan' dan kita-kita serta masyarakat
 banyak sudah cukup
  berpengalaman dalam berpolitik terutama dalam dua
 tahun terakhir ini,
  sehingga penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
 dilakukan pemerintah baru
  tsb nantinya bisa dikontrol dan diingatkan.
 
  Bukankan ini justru menjadikan suasana yang
 demokratis dan konstruktif di
  negara kita? Apapun partai yang menang dalam
 pemilu ini, akan memperbaiki
  tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara kita,
 termasuk bidang ekonomi dan
  sosial kemasyarakatan.
 
  Yakinlah bahwa kita telah melangkah maju, seperti
 juga saya meyakininya.
 
  Salam,
  Budi
 
  At 10:52 PM 6/7/99 -0700, you wrote:
  Saya turut berduka dengan kondisi Indonesia,
 setelah membaca berita di bawah
  ini. Ini jelas-jelas bukti yang menunjukkan bahwa
 sebagian besar rakyat
  Indonesia masih buta akan politik, mereka belum
 bisa membaca apa yang terjadi
  sebenarnya. Saa menyadari rakyat kita masih
 banyak yang berpendidikan rendah
  sehingga belum mampu berpikir panjang kecuali
 lebih banyak terpengaruh oleh
  nama besar seseorang.
  
  Saya tidak berani menyalahkan rakyat kalau sampai
 kondisi tidak berubah atatu
  memburuk dalam 5 tahun ini, tetapi Mega dan
 pengikutnya lah yang patut
  diseret
  kepengadilan (kalau ada pengadilan politik
 he..he..) karena mereka memberikan
  harapan yang palsu.
  
  Saya kira kegigihan Mega untuk 

Re: brawijaya[Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]

1999-06-09 Terurut Topik yuni windarti

Bung Jaya saya siap deh digantung sama pendukung Mega, demi
demokrasi(ceila...padahal mungkin nanti kenyataannya saya lari terbirit
birit)

Kalau saya jadi digantung , saya titip dua anak anak saya diurusin ya,
he..he..

Yuni


Lab Setup [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hehehe rupanya efek katalisatornya bukan nurunin malah naikin.

Semua orang nyang beda pendapat dibilang sok tahu...ya repot mas.
Wah gini mau mbikin iklim oposisi. Rupanya masih lama iklim demokrasi
bakal
terbentuk di Indonesia.

Iya deh... daripade dimusuhin... ane mau cari selamet deh, ngikut arus
sajah...
Nyang laen korupsi, kite korupsi. Nyang laen bilang anti korupsi, kite
juga
tereak anti korupsi. Daripade dibilang ndak selaras dan sejalan, ato sok
tahu..

Hidup Mega Hidup Mega...Hidup MegaHidup Mega...
Gantung setiap pengkritik dan penghujat Mega.
Pengkritik Mega adalah musuh masyarakat yang harus dibasmi sampe anak
cucunya!
Ganyang babi-babi KABIR... Ganyang NEKOLIM
Pengkritik Mega adalah musuh REFORMASI!
Pengkritik Mega adalah kelompok Pro Status Quo. Ganyang PRO STATUS QUO!
Hidup Promeg!
Ganyang Promag! (khusus buat nyang sakit mag).

1. Hidup Panglima Besar Soekarno!
   Hidup Nasakom!
   Persenjatai Buruh dan Tani sebagai Angkatan Kelima!
   Hidup Pemuda, buruh, dan tani!
   Ganyang babi koruptor-koruptor si lintah penghisap darah rakjat!
   Ganyang Dewan Jendral!! Tjukup sudah penderitaan rakjat!
   Njer...genjer
   Sembelih musuh revolusi! Biar rasakan perihnya penderitaan rakjat!
   Rasakan dan lihat darah yang menetes ke bawah! Paksa lihat rakjat
   yang di bawah!

2. Hidup Bapak Pembangunan Suharto!
   Hidup Konglomerat!
   Karyakan ABRI untuk mendayagunakan semua potensi bangsa!
   Habisi hidup mahasiswa, buruh, dan tani! (lho...kok laen?)
   Ganyang KKN, Suharto dan kroni-kroninya!
   Ganyang Dewan Permias@!! Cukup sudah eker-ekeran atas nama rakyat!
   Ganyang rambu anarki...anakku... (eh, malah iwan fals ngikut...).
   Sembelih ayam tetangga! Biar hemat!
   Rasakan dan lihat darah yang menetes ke atas!
   (wah, sulapan namanya.., nglanggar hukum gravitasi euy)

Gantung Mbak Yunieh, jangan ah...anak orang...

Iya deh, pokoke semua dewan mesti digantung! Baik dewan perwakilan,
dewan pertimbangan, dewanto, dewanti sumaryatun, deelel (Jangan lupa
pakean basah juga digantung). Biar mereka merasakan perihnya nasib
rakyat
yang digantung-gantung! Handuk 'kali digantung-gantung

Hehehe. kasihan rakyat dari dulu namanya dicatut melulu...


'-
Blucer Rajagukguk wrote:

 Gimana kalau ente yang simpen baek-baek, seperti email-email ente sebelumnya
yang
 sungguh lucu-lucu.
 Sungguh lucu jika banyak orang sok tahu menyebut dirinya orang yang serba
ndak tahu.
 Sekolah yang baek, biar cepat selesai. Sayang duit negara diambur-ambur.

 Lab Setup wrote:

  Hehe...coba kalo email ente ini disimpen lalu dibaca lagi sebulan
  kemudian,
  biar emosinya turun dulu, maka ente akan geli sendiri dengan nyang ente
  tulis.
  Temtunya folder 'Sent' jangan cepet-cepet dihapus.
  Biar cepet nuruninnya, ente kasih katalisator:
  - kenapa kok dibilang keterlaluan? Apakah karena tidak ada bukti?
Lalu kenapa kalo menghujat tokoh non-reformis (pro status-quo) tidak
apa-apa?
  - Bukankah tokoh yg selalu minta bukti adalah Ghalib?
  - Dasarnya yg sama itu dasar yang mana? Sama-sama subjektifkah?
  - Apakah anda sudah demikian yakin bahwa rakyat sudah tidak buta
  politik?
  - Baru beberapa bulan yg lalu anda juga ikut sependapat bahwa memang
  rakyat
adalah tidak berdosa, mudah dibohongi, dll, sehingga perlu digerakkan
  oleh
mahasiswa tho? Pan katanya perlu ada program melek politik selain
  program
melek hukum? Kok berubah dengan tiba-tiba?
  - Sejak kapan rakyat Indonesia demikian paham dengan politik? Dengan
  belajar
selama dua bulankah?
  - Apakah hanya karena PDI-P untuk sementara menang lalu sudah dibilang
  rakyat
sudah melek politik? Atau karena peserta pemilu mencapai 114 juta?
Bagaimana kalo sampai akhir perhitungan ternyata PDI-P kalah? Apakah
  dapat
disebut rakyat tidak buta lagikah?
  - Standar apa biar tidak disebut sok tahu? Standarnya adalah sependapat
  dengan
sebagian besar suara di milis inikah? Bila tiba-tiba peserta milis
  mempunyai
opini senada dengan Mbak Yuni, apakah semuanya sok tahu? Ini skenario
  lho...
 
  Hehehe mungkin dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat
  mengobati
  penyakit cap 'sok tahu'. Ini ane mbikin pertanyaan karena ane ndak tahu
  jawabannya.
  Jadinya jelas bukan 'sok tahu'hehehe
 
  Mangkane tho mas, ndukung parte ya ndukung aja. Ndak perlu kayak ndukung
  Liverpool.
  Lain soal kalo posisinya adalah pungsionaris parte. Ini ane cuman
  ngingetin aja...
  Diterima dg baik ya sukur, ndak diterima juga ndak apa-apa. Soale nyang
  kayak
  gini ini adalah bibit-bibit 'Mati-Urip Nderek Sukarno' dan 'Suharto
  Bapak
  Pembangunan'. Cuman ganti kulit aja (ular 'kali hehehe)
 
  Salam,
  Jaya 

Re: [PDI-P tidak selalu = Mega

1999-06-08 Terurut Topik yuni windarti

Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada
presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang
sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup bagaimana
cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh sang
presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam
presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR).

Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri rantau 
jadinya aman aman aja jadi golput


yuni



Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] wrote:
Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan
sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah keseringan
menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam
negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang selama 30
tahun lebih cuman bisa  jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan tidak
pernah bisa menyetir haluan negara.
Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik juga
boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia
harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. And
plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini
Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah yang
kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat (gue propose to sweep ABRI dari
MPR-DPR.) Nah, saudari Yuni, yang berprihatin, mari kita beri Mega kesempatan
untuk sementara waktu dan mari kita berikan feedback kepada beliau melalui
MPR/DPR yang saat ini seharusnya dalam tahap rebuilding. Presiden bisa kita
pecat kalau tidak membuahkan hasil sesuai keinginan kita, ya nggak ? PDI
Perjuangan adalah sebuah partai dan tidak dikatakan bahwa PDI Perjuangan
adalah pegawai2nya Megawati. Kebetulan Megawati adalah andalan PDI
Perjuangan, ya nggak?

Voting adalah penyaluran suara hati. Jika anda ragu-ragu, jangan memilih ..
sama seperti saya. PEMILU ini belum 100% demokratik sebab masih dibawah
pengaruh orde baru (NB: Orde Baru itu bukan hanya menunjuk ke Soeharto) dan
satu2nya cara untuk membersihkan Indonesia dari Orde Baru ialah dengan
mengadili dan membersihkan negara ini dari antek2 Soeharto yaitu : menteri2
yang cuma tau ngomong dan ber"ken-ken" ria, semua ketua umu MPR/DPR yang
nggak becus, meluruskan ABRI kejalan yang benar dan lain lain. PEMILU ini
hanyalah secuil dari banyak hal yang harus kita lakukan. Kalau hasil PEMILU
kita kali ini bisa merealisasikan hal2 diatas , baru saya salut. :)

Selamat berjuang,
Donald Saluling



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]

1999-06-07 Terurut Topik yuni windarti

Saya turut berduka dengan kondisi Indonesia, setelah membaca berita di bawah
ini. Ini jelas-jelas bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat
Indonesia masih buta akan politik, mereka belum bisa membaca apa yang terjadi
sebenarnya. Saa menyadari rakyat kita masih banyak yang berpendidikan rendah
sehingga belum mampu berpikir panjang kecuali lebih banyak terpengaruh oleh
nama besar seseorang. 

Saya tidak berani menyalahkan rakyat kalau sampai kondisi tidak berubah atatu
memburuk dalam 5 tahun ini, tetapi Mega dan pengikutnya lah yang patut diseret
kepengadilan (kalau ada pengadilan politik he..he..) karena mereka memberikan
harapan yang palsu.

Saya kira kegigihan Mega untuk menjadi Presiden tidak berlandaskan
keinginginannya untuk kemakmuran banga atau untuk demokrasi, akan tetapi untuk
membalas dendam suharto atas perlakuan yang diterima oleh bapaknya Sukarno.
Kebetulan Suharto bertindak negatif terhadap bangsa Indonesia maka Mega
mendapat angin. 

Semoga rakyat segera terbuka matanya dan dapat melihat sosok apa yang
sebenarnya bersembunyi dibalik kesahajaan (menurut orang PDIP) saha maha besar
Mega. Saya tidak pernah bisa membayangkan apa jadinya Mega jika Mega bukan
anak Sukarno, mungkinkah  dia dengan kemampuannya sekarang ini menjadi
pemimpin bangsa??? Mungkin saja bagi negara yang semua rakyatnya buta dan dia
sendiri yang melek..hmitu bisa jadi

oppss sorry mbak Mega, kritikku keterlaluan, habis anda juga
keterlaluan sih.

Kalau Mega jadi presiden gue kena cekal nggak ya


Salam hangat Yuni 

On Sat, 5 Jun 1999, A. Syamil wrote:

 Salam Permias,

 Saya sampaikan berita dari Surabaya Pos.
 Selamat menyimak.

 Jabat erat,

 Ahmad Syamil
 Toledo, OH

 *

 Melihat Indonesia di Tangan Mega


  PERCAYA atau tidak, banyak orang mulai bertanya begini:
  "Bagaimana ya nantinya Indonesia di tangan Mega?" Pertanyaan ini
  tidak saja muncul dari luar kandang PDI Perjuangan (PDI-P), tapi
  juga dari para pejuang banteng sendiri. Mengapa? Tentu saja
  karena Mega adalah kandidat presiden yang paling diperhitungkan
  saat ini, dibanding Wiranto, Amien Rais, atau Gus Dur sekalipun.
  Satu lagi --ini yang mengkhawatirkan--, lantaran konflik internal
  yang dahsyat sekaligus ultrapelik di tubuh banteng bermulut putih
  itu disinyalir juga bakal berimbas pada keutuhan bangsa ini. Itu
  sebabnya, nasib Indonesia dan PDI-P sendiri bakal juga ditentukan
  performance pribadi serta politik Mega. Apa maksudnya? DALAM
  sebuah percakapan di kafe hotel berbintang, seorang pengurus
  teras PDI-P sempat berkeluh kesah kepada Surabaya Post. Kata
  salah satu tokoh penting PDI-P ini, Mega sekarang sudah berubah,
  tak seperti dulu lagi. Putri Bung Karno ini mengambil jarak
  dengan banyak orang, bahkan yang dulu mendukungnya mati-matian
  dengan risiko darah bahkan nyawa. "Saya dulu bebas masuk ke
  ruangan Mbak Mega. Ya makan bersama, ngomong-ngomong enak. Jadi
  enak saja kalau mau ketemu Mbak Mega. Tapi sekarang? Ibaratnya,
  makan semeja saja sudah nggak bisa," ujarnya mengudar keluh.
  Keluhan serupa juga datang dari seorang kader PDI-P Surabaya,
  yang dua pekan lalu berangkat ke Jakarta hendak menjumpai
  pemimpin besarnya. Tapi apa mau dikata, di sekitar Mega ternyata
  berdiri pagar protokoler nan kukuh-ketat. "Begitu nyampai di
  kantor, saya dicegat orang DPP. Saya tidak diizinkan bertemu Ibu
  Mega. Katanya, pesan cukup disampaikan lewat dia...," ujarnya.
  Walhasil, sang kader musti menelan kecewa. Dia harus balik ke
  Surabaya tanpa sempat sedetik pun bertemu Mega. "Kok begitu ya?
  Perasaan, Ibu Mega dulu ndak begitu?" katanya lagi dengan nada
  tanya. Ada apa memangnya dengan Mega? Sebetulnya ini sudah
  rahasia umum dan terbeber jelas di media massa: bahwa kandang
  banteng perjuangan itu tengah gelisah oleh konflik internal.
  Sudah banyak terdengar bagaimana Mega dikepung beragam kubu yang
  diciptakan para pengikutnya. Sudah menjadi cerita lama pula
  bagaimana sang suami, Taufik Kiemas, amat ketat mengawal segenap
  kebijakan Mega. Begitu pula pertarungan klik Taufik dengan
  kelompok Haryanto Taslam, Soetardjo Soerjogoeritno, dan kelompok
  ITB (Laksamana Sukardi dan kawan-kawan). Belum lagi "pertarungan
  tradisional" unsur PNI dan Parkindo akibat tak tuntasnya fusi.
  Dan belakangan, seiring keputusan Mega mengibarkan PDI-P sebagai
  partai terbuka dan kebutuhan partai akan SDM yang siap pakai,
  datanglah rombongan pensiunan tentara dan bekas Golkar.
  Kedatangan para mantan pendukung gigih Orde Baru itu membuat
  kandang PDI-P kian pengap. Apalagi, kafilah terakhir ini --yang
  dimotori Mayjen Purn Theo Sjafei, Brigjen Purn Sembiring Meliala,
  Jakob Tobing, dan Prof Dimyati Hartono-- dinilai sukses
  mempengaruhi Mega, sampai-sampai 

AR PK [Re: Hidup Amien Rais]

1999-05-21 Terurut Topik yuni windarti

Bagaimana kalau Amien jadi presiden dan pimpinan PK jadi wapres, saya kira
akan menjadi kombinasi pemimpin yang jempolan, karena dari Amien lebih mumpuni
maka dia yang memimpin. Sedangkan PK sambil jalan belajar bagaimana menjadi
seorang pemimpin yang bersifat universal, tidak hanya terbatas pada pembinaan
akhlak.

Dan apabila Amien salah jalan, maka sang wapres yang tahu seluk beluk aklah,
akan mengingat, bukankah ini duet yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan
Amien-Mega. Karen setahu saya, sewaktu Suharto masih memimpin dan Mega masih
menjadi pemimpin resmi PDI, dia sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari
proyek, apalagi kalau dia jadi presiden maka anak anak partai PDI akan berubah
lagaknya menjadi anak anak pejabat seperti jamannya Suharto, berlomba lomba
cari proyek dengan tanda tangan Mega. 


salam 
yuni










Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



non student boleh nimbrung nggak

1999-05-17 Terurut Topik yuni windarti

kayaknya ide kumpul kumpul rekan permias bikin ngiler juga .
tapi sayangnya gue bukan student lagi. Kalau mau nimbrung malu maluin ngak
ya? Kangen nih mau ngobrol dengan para intelektual dari indonesia, habis
kalau di Washington State kumpulnya sama ibu ibu mulu, ngomongin  arisan.
Khususnya kalau pertemuannya di LA, gue mau datang. 

salam
yuni


Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagus, tambah lagi nih yang ngedaftar ikutan ngumpul-ngumpul. Sebagai
ancer-ancer, apartemen saya bisa nampung beberapa orang (kalau mau ngirit)
dan siap mulai akhir Mei ini sampai akhir Juni. So, mari kita diskusikan
tanggal appropriate-nya kita kumpul-kumpul.

Salam,
Budi

At 12:49 AM 5/15/99 -0400, you wrote:
Ahh .. pengin bergabung nih dari Portland, but tolong dikasi tau kapan
pertemuan ini direncanakan berhubung banyak yang bisa terjadi antara
graduation gue dan bulan September.
Anyways, consider me in ...

Donald Saluling




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



masya AllahRe: [Ibu dan anak nih...]

1999-05-07 Terurut Topik yuni windarti

Bung Jaya,
saya benar benar merasa terpukul dengan gambar yang anda kirim. Itu foto anda
dapat dari mana??? Kok bisa bisanya ya..
Untungnya Allah maha adil sehingga kita yang tidak bisa berbuat apa apa dapat
bernafas lega karena pelakunya akan mendapat balasan entah di dunia atau di
akherat.

yuni

FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hmm cukup lama berhibernasi
Sekedar oleh-oleh... buat yang mau belajar memenggal...
Buat acara kurban atau apa ... Cukup batang kayu sebagai alas,
lalu golok, dan silakan cari korbannya. Anak kecil juga boleh.
Nanti hasil penggalannya dapat dipake apa saja Kita kan
kreatif. Misal dijadikan bola sepak seperti yg katanya pernah
disiarin Maria Reza dari CNN (ane sendiri nggak nonton siarannya).

Kebetulan gambar ini belum pernah saya lihat dan baru dapet.
Nah, inilah yg dapat dilakukan oleh orangutan berkedok manusia.
Saya pikir 2 anak kecil. Ternyata 2 orang, ibu dan anak
Anaknya perempuan (Kalau ibunya jelas juga perempuan, ndak
perlu disebut lah). Kelihatannya anak yg belum nyampe 10 tahunan.
Silakan lihat dg seksama deh itu dilakukan di pinggir jalantuh
aspalnya kelihatan, marka jalan juga kelihatan. Blood-nya juga masih
belum kering. Lalu apa fungsi 3 tongkat itu buat apa ya? Buat mukulin
sebelum dipenggal?

Yang jadi pertanyaan saya, ini dokumentasi oleh siapa sih?
Oleh wartawan? Oleh pelakunya sebagai kenang-kenangan?



--
Salam,
Jaya


-- I disapprove of what you say, but I will
defend to death your right to say it. - Voltaire

   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)


 - 
   Attachment: sambas3 (ibu dan anak).jpg 
   MIME Type: image/jpeg 
 - 


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Another Version of CEWE JANGAN BACA!!!]

1999-05-02 Terurut Topik yuni windarti

Sorry Ira, aku agak telat memberi tanggapan tentang masalah wanita di Afghan.
aku sarankan jangan tanda tangani petisi itu karena kemungkinan berita yang
mereka sebarkan adalah tidak benar. 

aku sendiri punya banyak teman yang mempunyai garis ke Afghan (militan).
mereka memang menerapkan aturan yang ketat masalah wanita. tetapi itu
berdasarka aturan Islam. dan tidak benar kalau mereka dianggap merendahkan
martabat kaum wanita, justru mereka menjunjung tinggi martabat kaum wanita
dengan landasan iman dan aturan dari Allah. 

percayalah sebagian dari berita bahwa kaum wanita ditindas adalah tidak benar.

Salam
yuni

Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date: Mon, 26 Apr 1999 17:03:04 +0900
From: Kantei [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

Ini ada surat, berkaitan dengan yang lalu "Cewek Jangan Baca"
Kupikir sebenarnya awal masalah yg dibahas si Hasan Basri itu
seperti surat dibawah ini, kurasa...  ini dari temanku
yg misionaris itu, baiklah kufw aja ya?
aku cukup bingung...
mau ngediemin, gak enak soalnya dari teman seperjuangan.
mau nandatangan, gak punya pendirian pasti mengenai yg satu ini.
mau berargumen, gak tau harus bilang apa, nanti malah bertengkar.
problemnya etnis religius banget sih.
sementara aku gak mendengar adanya bahasan dari kalangan muslim
mengenai ini... dari kemarin aku tanyain gak ada yg jawab ya???
(sorry teman-teman kalo kepanjangan)
tolong dibahas y.

p(^_^;q
kanti

===
Hi everyone!

I apologise to those who have already received this email from
someone else. For those who have not seen it yet: please take some
time to read it! Thanks,

Pali (and a couple million women in Afghanistan)

Original message

I know that most of you probably don't like reading group emails but
this one I think is worth reading and thinking about. I know you don't
know whether this will actually make a difference to the situation but
I think it is worth a try when it really doesn't cost us anything.

The government of Afghanistan is waging a war upon women. The
situation is getting so bad that one person in an editorial of the
Times compared the treatment of women there to the treatment of Jews
in pre-Holocaust Poland. Since the Taliban took power in 1996, women
have had to wear burqua and have been beaten and stoned in public for
not having the proper attire,even if this means simply not having the
mesh covering in front of their eyes. One woman was beaten to DEATH by
an angry mob of fundamentalists for accidentally exposing her arm
while she was driving. Another was stoned to death for trying to leave
the country with a man that was not a relative.

Women are not allowed to work or even go out in public without a male
relative; professional women such as professors, translators, doctors,
lawyers, artists and writers have been forced from their jobs and
stuffed into their homes, so that depression is becoming so widespread
that it has reached emergency levels.

There is no way in such an extreme Islamic society to know the suicide
rate with certainty, but relief workers are estimating that the
suicide rate among women who cannot find proper medication and
treatment for every depression and would rather take their lives than
live in such conditions, has increased significantly.

Homes where a woman is present must have their windows painted so that
she can never be seen by outsiders. They must wear silent shoes so
that they are never heard. Women live in fear of their lives for the
slightest misbehavior. Because they cannot work, those without male
relatives or husbands are either starving to death or begging on the
street, even if they hold Ph.D.'s.

There are almost no medical facilities available for women, and relief
workers, in protest, have mostly left the country, taking medicine and
psychologists and other things necessary to treat the sky-rocketing
level of depression among women. At one of the rare hospitals for
women, a reporter found still, nearly lifeless bodies lying motionless
on top of beds, wrapped in their burqua, unwilling to speak, eat, or
do anything, but slowly wasting away. Others have gone mad and were
seen crouched in corners, perpetually rocking or crying, most of them
in fear.

One doctor is considering, when what little medication that is left
finally runs out, leaving these, women in front of the president's
residence as a form of peaceful protest.It is at the point where the
term 'human rights violations' has become an understatement. Husbands
have the power of life and death over their women relatives,
especially their wives, but an angry mobhas just as much right to
stone or beat a woman, often to death, for exposing an inch of flesh
or offending them in the slightest way.

David Cornwell has said that those in the West should not judge the
Afghan  people for such treatment because it is a 'cultural thing',
but this is not even true. Women enjoyed relative freedom, to work,
dress generally as 

amit amit deh (Re: [REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA]

1999-04-28 Terurut Topik yuni windarti

saya ingin tahu apakah bambang sulistomo (PARI) adalah salah satu parpol yang
turut dalam pemilu mendatang??? kalau jawabannya ya...maka saya berdoa dan
berharap agar ia tidak akan pernah mendapatkan kedudukan apapun.

Dia adalah orang yang paling berbahaya, munafik dan hanya ingin menarik
keuntungan dirinya sendiri. dia menggunakan nama besar bapaknya untuk
mendapatkan proyek proyek, dia tidak ubahnya seperti anak anak pejabat
lainnya. nilai perjuangannya adalah palsu.


 

Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Forwarded Message:
Subj:[ui-alumni] Fwd: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
Date:   4/27/99 3:08:39 PM !!!First Boot!!!
From:   [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)
To: [EMAIL PROTECTED]

X-Sender: [EMAIL PROTECTED] (Unverified)
X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Pro Version 4.0
Date: Mon, 26 Apr 1999 03:09:08 +0700
X-PH: [EMAIL PROTECTED] (Cornell Modified)
To: [EMAIL PROTECTED]
From: pinckey triputra [EMAIL PROTECTED]
Subject: Seminar ILUNI-UI: Mengubur Kultur Orba
Cc: [EMAIL PROTECTED] (Effendi Gazali)


Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI) akan menyelenggarakan Reuni Besar Alumni UI
yang terbuka untuk semua Angkatan dan Fakultas. Acara Reuni tersebut
antara lain
akan diisi dengan acara-acara sebagai berikut:

Seminar "Mengubur Kultur Orde Baru"
Waktu: Kamis, 29 April '99, jam 9:00 - 16:30
Tempat  : Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok
Pembicara : Anwar Nasution, Sobary, Benjamin Mangkudilaga, Parsudi Suparla
Pembahas : Arbi Sanit, Feisal Basri
Moderator : Selo Soemardjan

Obrolan Santai "Membangun Kultur Bangsa Pasca Orde Baru"
Waktu   : Sabtu, 1 Mei '99, jam 10:00 - 12:30
Tempat : Balairung Kampus UI Depok
Pembicara: Alumni dan civitas academica UI aktivis Parpol
   a.l., Akbar Tanjung (Partai Golkar); Sri Bintang (PUDI);
   Roy B.Yanis (PDI Perjuangan); Feisal Basri (PAN);
   Meutia Hatta (PKP); Bambang Sulistomo (PARI);
Yusril Ihza Mahendra (PBB)

Hiburan Nostalgia "Buku, Pesta dan Cinta"
Waktu  : Sabtu, 1 Mei '99, jam 11:00 - 18:00
Tempat: Balairung Kampus UI Depok
Artis : a.l., Chandra Darusman, Ikang Fawzi, Neno Warisman
 Paragita UI, Butet Kartarajasa, dll.

Musyawarah Nasional ILUNI-UI
Waktu : Minggu, 2 Mei '99, jam 9:00 - 17:00
Tempat   : Balairung Kampus UI Depok

Informasi lebihlanjut bisa menghubungi
Panitia Pelaksana MUNAS ILUNI-UI Telp. 7255434 Fax: 7201401
Sekretariat MUNAS ILNUNI-UI Telp. 7257129  Fax: 7221807



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Bukalah matamu wahai pendukung Mega

1999-04-28 Terurut Topik yuni windarti

Dear pendukung Mega,
Saya sebagai bagian dari kelompok "lain" rakyat Indonesia, mengharapkan agar
anda -anda para pendukung mega membuka mata dan melihat suatu realita yang
persis dihadapan anda. 

Sadarlah bahwa orang yang anda dukung sebagai pemimpin  tidak lebih hanyalah
sebagai penerus pola politik Suharto. Tidakkah kalian sadari bahwa keberadaan
"ratu'mu ibarat sebuah "mercusuar" (layaknya project mercusuar milik sukarno),
tampak indah , tetapi kosong, sunyi  dan sepi di dalam, yang ada hanyalah
kehampaan.  Begitupula dengan mega. Dimata orang asing ia adalah pembela
demokrasi, dimata media massa asing dia adalah pembela kebenaran, penghanur
kezaliman suharto, tetapi pada kenyataan dia hanyalah "tong kosong" yang
sembab bunyinya, mending kalau nyaring. 

Sadarlah wahai pendukung mega bahwa dukungan anda nantinya hanyalah
mengantarkan indonesia ke tangan penerus sukarno yang tidak banyak berbeda
dengan suharto, yang menginginkan kekuasaan abadi. Lupakah kalian bahwa
sukarno pernah memproklamirkan dirinya sebagai presiden seumur hidup?.

Saya menyadari bahwa anda-anda menjadi pendukung Mega, dikarenakan pada waktu
itu tidak ada pilihan lain. Parpol kita pada waktu itu hanya 3 dan PDI
terkenal sebagai parpolnya generasi muda. Akan tetapi sekarang jaman sudah
berubah. Parpol sudah lain sudah bermunculan, ada nama nama yang bisa
diandalkan sebagai calon pemimpin sejati (paling tidak untuk sementara ini),
kalau memang anda pecinta demokrasi, dan pejuang kesejahteraan bangsa dan
negara mengapa anda tidak mempertimbangkan segala kemungkinan lain. Please
buka mata anda.

Mungkin anda bertanya mengapa saya meinginkan anda untuk berpikir kembali
sebelum meneruskan dukungan anda ke Mega, karena saya merasa hanya melalui
tulisan inilah yang saya bisa lakukan untuk mengingatkan dan membantu bangsa
Indonesia agar tidak jatuh ke tiga kalinya( pertama sukarno, kedua
suharto).saya hanyalah rakyat biasa yang tinggal dinegeri rantau selama
beberapa tahun, tidak mempunyai daya dan kekuatan maupun warisan nama besar
(layaknya mega) untuk mengubah nasib bangsa dan negara menuju perbaikan.
Selama ini saya diam, hanya menonton dan sedih dengan apa yang terjadi di
ngera kita, tetapi akhir- akhir ini saya ingin berbuat sesuatu yang mungkin
bisa bermanfaat. 

Jangan berprasangka bahwa "seruan' saya ini hanya sebagai bagian dari
propaganda partai lain atau kecemburuan terhadap mega , atau prasangka buruk
semata, bukan!!! Ungkapan saya adalah murni dari pengalaman serta
kejadian-kejadian yang selama
Ini saya amati. Dan saya bukan bagian dari partai partai yang saat ini
bermunculan, meskipun tidak dapat disangkal bahwa saya mempunyai rasa simpati
terhadap beberapa orang yang saya anggap mampu sebagai premimpin bangsa.

Sekali lagi pikirkan wahai pendukung mega

Dari seorang rakyat Indonesia dinegeri rantau




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Mega dasarnya memang nol dan pengecut

1999-04-26 Terurut Topik yuni windarti

saya setuju dengan bung Dodo. sejak awal Megawati tidak punya konsep yang jelas 
tentang demokrasi, dia pengecut. Dia itu memang hanya mengandalkan nama besar 
bapaknya, sedangkan dia sendiri tidak ada apa apanya. selama ini otaknya hanya orang 
orang dibelakang mega , termasuk suaminya, mega sendiri tidak punya nilai yang patut 
diacungi jempol. 

selama ini ia hanya berpura pura berperan sebagai ibu yang bijaksana, anggun dan lebih 
banyak diam dengan alasan tidak mau menonjolkan diri, padahl diamnya itu karena dia 
tidak jelas apa programnya, dan apa yang bisa ditawarkan kepada bangsa dan negara. 
kebetulan pada saat itu rakyat sedang benar benar capek dengan "bapak Pembangunan" dan 
tidak ada figur yang mumpuni mewakili aspirasi mereka, selain itu mereka masih terlena 
dengan nama besar "Sukarno" sehingga mau tidak mau mereka menjadi pendukung mega. 

kalau mega benar benar terpilih kasihan bangsa Indonesia, nasib mereka akan tidak 
jelas ditangan seorang "ibu yang bijaksana". tidakkah anda perhatikan pola megawati 
hampir sama dengan pola politik Suharto, yang selalu mengatas namakan demokrasi, dan 
merasa demokrasinya lah yang benar?.  sekarang saja ia menolak untuk berdebat, dengan 
alasan demokrasi yang berbeda, nanti ia akan menggunakan kata "demokrasi' ebagai alat 
unbtuk membela dirinya.seperti Suharto menggunakan "Panasila, demokrasi, dll" untuk 
membungkam rakyat, bener nggak???

apa salahnya menontoh demokrasinya negara lain. mengapa kita perubahan yang 
kemungkinan membawa perbaikan bagi negara. kalau saya  tidak salah mega rencananya  
akan meminta bantuan luar negeri untuk membenahi sistem ekonomi Indonesia kalau ia 
terpilih sebagai presiden, apakah ini tidak berarti ia menggunakan sitem ekonomi luar 
negeri untuk indonesia. seharusnya ia tidak boleh meminta nasehat luar, karena toh 
berbeda sistem ekonomi, iya nggak???

lagi pula tidak semua "produk" Indonesia dapat dikatakan jempolan dan dan positif bagi 
perkembangan dan kebutuhan bangsa, dan tak semua produk luar negeri jelek. sombong 
benar mega dan sama sekali tidak bijak kalau mengatakan "produk" Indonesia adalh yang 
terbaik. toh tidak ada ruginya kalau mengambil aturan demokrsi negara lain, sejauh itu 
tidak merugikan. saya berani jamin kalau mega tetap dengan polanya , Indonesia tidak 
akan pernah brkembang menuju perbaikan. 

saya tidak keberatan indonesia menggunakan sistem politik serta ekonomi negara maju, 
dan belajar dari apa yang diterapkan kepada bangsa mereka.  saya rasa akan menjadi 
dasyat karena dengan pola brpikir yang demokrat dan bijak dari negara barat digabung 
dengan moral serta unggah ungguh bangsa kita, saya rasa akan menjadi kombinasi yang 
menakjubkan. 


Apalagi berdebat masalah program bagi apres adalah hal yang positif, karena akan 
membantu memberikan gambaran kepada masyarakat partai apa dan siapa yang dapat 
mewakili aspirasi mereka, tidak hanya membeli kuing dalam karung, tidak tahu menahu 
apa yang akan mereka pilih.  


"Dodo D." [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ngomongin ibu kita ini lagi ah...daripada ndak ada kerjaan.

Setelah lamaa banget mikir, akhirnya keluar jugalah pernyataan dari
kubu PDI-P dengan alasan konyolnya yang dibuat untuk merasionalisasi
penolakan debat oleh sang ibu.

Kali aja karena udah terlalu terpengaruh ama 'ketidak jelasan-ketidak
jelasan' yang sering dilontarkan oleh partnernya, Gus "D", akhirnya MS
mengatakan bahwa caprez sekarang ini masih belum jelas. Lha wong Amin
Rais, Yusril, Akbar, dkk udah jelas jelas dicalonin oleh partainya
masing masing kok ya masih dianggap ndak jelas. Apakah mau nunggu
setelah ada yang kepilih, terus mau nggerakin massanya untuk
"mendebat"...?

Lebih konyol lagi, katanya debat yang ndak sampe sehari itu dianggap
ngabisin waktu. Waktu yang mana nih..? yang bener aje..
Atau mungkin takut, jangan jangan pas di debat trus grogi, trus
pingsan, trus...trus...
Lha kalo ini ya memang bisa "ngabisin waktunya" untuk bisa jadi caprez.

Anehnya juga, wong yang 'mbikin' alasan itu si Mega, kok yang
nyampaikannya si Lubis, apa memang masih takut lagi kalau alasannya
juga akan di debat? jangan jangan ibu ini nanti menjadi trauma
dengan kata kata 'debat'.

=
Megawati Siap Debat seusai Pemilu

   Jakarta, JP.-

   Ternyata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
   tidak tahan juga diledek setiap hari karena dianggap tidak
berani
   berdebat dengan kandidat calon presiden lainnya. Menurut
Mega,
   tuduhan dirinya tidak berani berdebat dengan kandidat
presiden
   lainnya itu salah. ’’Saya mau diajak berdebat atau berdialog
   dengan calon presiden lainnya, asal calon presidennya
   benar-benar jelas,’’ ujar Mega seperti disampaikan melalui
anggota
   Litbang PDI Perjuangan Manginsara Lubis kemarin.

   Menurut Mega, kalau selama ini ada kesan ia menolak diajak
   debat, itu disebabkan 

ada nggak masyarakat indonesi di Seattle????

1999-01-16 Terurut Topik yuni windarti

Hi,
Saya butuh informasi tentang masyarakat Indonesia di Seattle. Saya baru
beberapa bulan lalu pindah dari Canada ke Whidbey Island, pulau kecil dekat
Seattle, Washington State. 

kalau ada rekan-rekan yang tahu orang Indonesia tinggal di Seattle dan
sekitarnya, beritahu saya dong.kesepian nih.


Yuni





More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail



Re: [

1999-01-15 Terurut Topik yuni windarti

" Penghisap-penghisap darah ini rupanya tidak hanya menghisap darah. Bahkan
tahi pun kering mereka hisap.(ice)"

oops bagaimana sih menghisap tahi mas

yuni


More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail



Re: [Hanya ada satu cara] - Indi

1999-01-15 Terurut Topik yuni windarti

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hanya ada satu cara untuk memperbaiki persatuan di Indonesia, yaitu:

Penjajahan oleh Bangsa lain ke Nusantara.

Andaikata negara kita dijajah kembali oleh bangsa asing, alhasil kita
akan bersatu dan kembali bekerja sama antar golongan. Adanya rasa
kebersamaan/tertindas inilah yang kira2 bisa membantu seluruh WNI untuk
bergandeng tangan.

Ada yang bisa minta tolong salah satu negara tetangga untuk pura2
menjajah RI?

--
Indi Soemardjan

Wah Mas Indi caranya kok ekstrim benar. Apa nggak ada cara lain???
Bukankah bangsa kita saat ini sudah dijajah oleh bermacam -macam type orang
yang berpikiran buruk??? Terutama kalangan intelektual dan kaum muda yang
mengagungkan negara barat

Kasihan rakyat kecil ah... kalau mereka harus dijajah terus. Sudah waktunya
kita kaum muda merealisasikan gembar gembor kita  sebagai anak bangsa, nggak
hanya berkoar-koar idealisme tanpa kenyataan.

saya yakin mas Indi nantinya merupakan salah satu pejuang untuk memakmurkan
bangsa dan negara setelh selesai study, iya khan mas
Yuni

Be my guest: http://pagina.de/indradi



More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail



to: Irwan

1999-01-10 Terurut Topik yuni windarti

Nggak kok Irwan. Aku cuma ingin mengomentari tentang apa yang ada di tulisan
kamu. Aku sendiri jarang mengikuti berita dari tanah air. 

Menurut pengertianku aku yakin apapun ucapan T. Tahir, tidak mempunyai maksud
menghina atau merendahkan agama lain. Aku kira Tarmidzi Taher orangnya  taat
pada agama dan orang yang taat dalam agama Islam tidak pernah merendahkan
agama lain. Aku yakin dia menghormati agama kristen maupun pemeluknya
sebagaimana yang diajarkan oleh Islam..

Aku kira kita harus berhati-hati membicarakan masalah agama karena menyangkut
maslah kepercayaan. Kalau seseorang sudah percaya pada sesuatu biasanya mudah
untuk terpancing emosi apabila kepercayaannya diganggu gugat.

Berkepala dinginlah sobat
Yuni

In a message dated 1/7/99 3:25:14 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Hm...ternyata diskusi-diskusi permias menarik juga untuk diikuti. sayang
  sekali baru kali ini saya gabung,maklum sibuk dengan urusan pribadi.

  Menanggapi opini rekan-rekan yang mempertanyakan ucapan Tarmizi Taher
maupun
  Zaenudin MZ yang dianggap menghina kaum Kristiani, menurut saya adalah
tidak
  benar. Secara harfiah kata-kata yang diucapkan Tarmzi Taher, sama sekali
 tidak
  mengandung makna menghina agama lain , justru berkesan mengajak umat Islam
  untuk tidak menganggap ajaran umat Kriten sebagai problematika.

  Apabila yang menjadi problem adalah ungkapan "Tuhan beranak" saya kira
 terlalu
  dibesar-besarkan. Dan saya yakin maksud Tarmizi adalah Tuhan Allah mepunyai
  anak Kristus, sebagai mana kepercayaan umat Kristen, bukankah demikian?????

  yuni windarti


Irwan:
Apakah rekan Yuni sedang memberikan klarifikasi bahwa memang
Tarmizi Taher pernah mengucapkan hal tersebut di SCTV?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail



Re: [Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ]

1999-01-07 Terurut Topik yuni windarti

Bung Irwan, 
Kalau pun ungkapan "mengIslamkan Indonesia" menjadi tujuan ICMI, saya kira
umat laintidak perlu kuatir, karena Islam adalah agama yang mempunyai makna
yang luas. Islam mengatur segala sesuatu kehidupan, dari beribadah kepada
Tuhan(agama), hubungan dengan manusia, dll, bahkan masalah kenegaraan. Dan
Islam sendiri mengatur negara sedemikian rupa sehingga umat yang beragama lain
pun akan merasa dihormati dan didengar. percayalah agama lain juga akan
diperhatikan, tidak akan dilecehkan. 

Yang menjadi problem selama ini adalah manusianya. bangsa Indonesia, khususnya
umat Islamnya banyak yang  kurang mengerti betul landasan serta makna Islam
yang sebenarnya, sehingga umat beragama lain kuatir dan mempunyai salah
pengertian terhadap Islam.


Y. Windarti

[EMAIL PROTECTED] wrote:
In a message dated 1/6/99 8:59:06 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Anda posting mail yang banyak ketidakpastian Bung Irwan!

  ditambah anda malah JELAS-JELAS menghakimi tanpa bukti!
  silahkan buktikan (pakai real audio atau mp3, mungkin yang bisa di
  download) semua yang anda sebutkan sebagai bukti tsb!

  dalam kondisi keruh seperti ini, anda malah membuat suasana keruh,

  bagaimana mungkin anda akan merasakan kedamaian di Bumi Indonesia, seperti
  yang anda sebutkan, sementara anda sendiri melakukan hal yang memperkeruh
  suasana.

  mohon berfikir dahulu sebelum posting email!
  kita semua tahu kondisi sedang memanas, Janganlah kita membuat lebih panas
  suasana.

  mudah-mudahan semuanya dapat bersyabar dan menenangkan diri

  wassalam

  Yadi


Waduh bung Yadi, sabar bungsabar.:)
Lha, posting saya kemarin khan dalam rangka minta konfirmasi
dan bukan dalam rangka menghakimi. Masa sih bahasa Indonesia
kurang jelas? Coba deh dibaca ulang lagi, benar ngga yg saya
omongin ini? Saya minta konfirmasi seperti ini khan akan lebih
baik ke rekan2 saya yg berbeda agama di milis permias ini.
Kalau saya dapat informasi dari satu sumber doang dan ngga
check and recheck lagi itu khan malah kurang baik. Bukan demikian?

Sisi positif lainnya dari saya posting khan itu di milis permias adalah
rekan2 saya yg beragama Islam bisa mengetahui ada informasi/rumors
seperti apa yg saya dengar. Nah, jadi rekan2 bisa cari tahu kebenaran
akan informasi tersebut atau pun juga meluruskan dari informasi yg
salah. Dengan demikian kita bisa sama2 mengerti situasi yg berkembang.

Saya asumsikan rekan2 yg terdaftar di milis permias itu pikirannya
sudah pada dewasa cara berpikirnya dan ngga gampang disulut2.
Namanya juga kaum intektual, masa masih bisa dikomporin sih?:)
Itu makanya saya postingkannya di milis permias.

Bung Yadi, bagi saya tuh kedamaian tidak ada kalau satu pihak
atau golongan masih menekan pihak atau golongan yang lain.
Kedamaian tersebut bagi saya adalah kedamaian semu.

Kalau anda mau mengartikan posting saya tersebut adalah untuk
memperkeruh suasana, saya mau bilang apa lagi? Silahkan anda
mau mengartikan apa saja atas posting saya tersebut, tapi yg jelas
saya sedang cari konfirmasi atas berita/isu yg saya dengar dengan
tujuan untuk mencari kejelasan berita atau pun menegakkan hukum agar
tidak terjadi perbedaan perlakuan kalau memang informasi/rumors
itu benar adanya.

Dalam posting terpisah pun saya juga meminta transkrip atau konfirmasi
atas ucapan Theo Syafei sewaktu di Kupang.
Soalnya yg saya dengar Theo menyampaikan tentang ambisi ICMI
dan sub organisasinya yg bertujuan "meng-Islam-kan" Indonesia.
Dan tampaknya hal tersebut telah berubah menjadi
"Theo melecehkan Islam". Padahal kita tahu bersama kalau memang
benar yg diucapkan oleh Theo Syafei itu adalah soal ICMI khan seharusnya
tidak ditarik ke agama karena setahu saya ICMI itu adalah organisasi
dan Islam itu tidak sama dengan ICMI (tolong saya dikoreksi kalau salah).
Catatan: saya tidak sedang memberikan pernyataan bahwa apa
yg saya dengar tentang isi ucapan Theo adalah yg benar.

Itulah sebabnya saya ingin kejelasan atau konfirmasi atas informasi2
yg saya dengar. Dan milis permias saya anggap sebagai salah satu
alternatif mencari konfirmasi.

Mudah2an bung Yadi sekarang bisa melihat poin saya sekarang.
Kalau pun anda belum juga bisa melihatnya, ya tidak apa2.
Tapi yg jelas saya tidak melihat ada salahnya mencari konfirmasi
atas informasi2 yg belum jelas kepada rekan2 di permias.
Semakin banyak kita punya informasi2 semakin kita mengenali
situasi yg ada di sekitar kita.



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail