Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Bung Nur, ngga usah bingung bung, jelas yang di Indonesia (Yg Mayoritas Muslim) pasti membela yang muslim sedangkan yang di Belanda (Yg Mayoritas Kristen) akan membela yang nasrani Sekarang tergantung dari kitanya sendiri, Darimana kita menerima sumber berita tersebut, kalau dari media yang memang berbau-bau keagamaan, jelas mereka tentu akan membela kaumnya. Kalau bung mencari berita di ummat, jelas bung melihat yang Islam telah didiskriminasi sedangkan kalau bung mencari berita di fica.net, jelas yang Kristen yang merasa didiskriminasi. Sekarang kan seharusnya ada penjelasan dari Aparat, yang seharusnya NETRAL dalam menengahi permasalahan keagamaan di Ambon ini, apakah mereka NETRAL atau bisa bersikap NETRAL dalam menyelesaikan permasalahan ini. Sekarang bagi kita, mari kita cari kebenaran dengan mencari berita-berita yang tidak miring sebelah, cari berita yang bersikap netral atau yang selama ini netral. Bolehlah kita membaca berita yang ditulis oleh media Islam maupun Kristen, namun kita harus tau bahwa tidak semua pemberitaan media-media tersebut NETRAL. Iya kan? Seperti yang kita ketahui kan, Suara pembaruan adalah media yang bermisi Kekristenan, jelas media suara pembaruan ini akan memberitakan pemberitaan yang akan membela Kristen Indonesia, sedangkan Republika yang adalah media bermisikan Keislaman tentu akan berbuat demikian juga. Carilah pemberitaan yang netral atau setidaknya cari berita yang asli dari Ambon, yang tentunya juga bersikap NETRAL. Semoga kita yang di permias@ selalu bersikap NETRAL, Andrew Pattiwael On Fri, 26 Feb 1999, N.S. Sisworahardjo wrote: > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Dari Radio Netherland dinyatakan: > Di Ambon ratusan umat Kristen berdemonstrasi menentang bentrokan > berdarah yang terjadi dalam hari-hari belakangan. Para demonstran > menuduh aparat keamanan bersikap berat sebelah, dengan memihak kaum > muslim dalam kasus tersebut. Sejak Selasa lalu, di pulau itu dilanda > kerusuhan hebat, yang menewaskan 18 orang. Ribuan penduduk melarikan > diri akibat kerusuhan. Juga hari Jumat ini banyak penduduk Ambon mencoba > mengungsi dengan perahu. > ---end note--- > > Saya terus jadi agak bingung, mana informasi yang benar? Dari beberapa > media Indonesia, dikeluhkan bahwa aparat cenderung memihak kelompok kristen. > > Saya posting berita diatas bukan maksud menambah keruh suasana, yang saya > ingin tahu adalah mana yang lebih jujur sisi pemberitaannya? Tidak mungkin > dua2an benar, yang mungkin salah satu salah atau dua2an salah. > > Wassalam, > nur >
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Buat Administrator Mailing List: Kok tanggal di emailnya salah tuh? Nampaknya clock di servernya perlu di set. > -- > From: djoko raharto[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: 06 Maret 1999 17:56 > Subject: Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI ) > > application/ms-tnef
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? Smile Hadeer === From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon Assalamu'alaikum Wr.Wb (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu diperkenankan-= Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dgn se= ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) = = Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah menuru= nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian luar bia= sa. = Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, batu, kay= u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 Jan 99 se= kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di mesjid = Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan mesjid. Di d= lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik bercampur marah= . Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. Gambar= an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di pelupuk mat= a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik & lari= terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg sebena= rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil ditawan ad= alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai baju & so= ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua berjubah= & bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan itu. Ju= mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg membuat = kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg berbalik = arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn memanf= aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api (yg mala= h jatuh ke rumah2 Nasrani tetangganya), para pengungsi di mesjid itupun ber= takbir dari pk. 23.00 s/d pk. 01.00 malam. Di tengah kekalutan, tiba2 org2 = yg berada di sekitar mesjid, dikejutkan oleh sebersit cahaya terang berwarn= a biru yg jatuh dr langit. Bola cahaya itu membelah kepekatan malam, melunc= ur turun tepat di atas mesjid Raya Al-Fatah. Tiba2 saja angin berbalik arah= & berhembus sangat kencang. Yg semula bertiup ke arah mesjid, berbalik 180= derajat menuju Gereja Silo. dan membakar Gereja Silo, yg jaraknya + 300 m = dari Al-Fatah. Tetapi, petugas pemadam kebakaran ternyata sudah siap memada= mkan gereja. Jadi UMAT ISLAM TDK MEMBAKAR GEREJA. kejadian mengenai jundullah cilik itu juga tdk terjadi sekali. Di Belakang = Kota, suatu perkampungan Arab juga diserang org2 kafir. Waktu itu hanya ada= bbrp pemuda. Krn personilnya yg sangat sedikit dibandingkan lawan, lama2 m= ereka pun terdesak. Kejadian aneh pun kembali terulang. Tiba2 para penyeran= g mundur & lari tunggang langgang. Esok paginya org2 ramai membicarakan hal= tsb. Dari penuturan para penyerang, tersiar kabar, bahwa mereka mundur krn= adanya segerombolan kanak2 kecil berbaju & bersongkok putih. Kanak2 itu di= pimpin seorg tua berjubah serba putih memegang tongkat. Pasukan serba putih= itu menyerang mereka. Mereka (nasrani) berkata,"Kita heran dgn org2 Islam.= Kita sudah punya peralatan, rencana, & senjata yg begitu kuat, kesiapan yg= lengkap, ternyata itu semua tak sanggup menghancurkan mereka. Entah, kanak= 2 itu datangnya dari mana." Saya merinding waktu membaca peristiwa tsb, ternyata Allah tdk saja menurun= kan tentara2nya saat perang Badar, tetapi juga di Afghanistan (yg setiap ka= li org2 kafir ingin menyerang org islam, mereka selalu melihat kandang kuda= terlebih dahulu; krn mereka pernah diserang sepasukan berkuda saat mereka = memerangi kaum muslim) & di Ambon. Dgn kekuasan-Nya Allah melakukan kehenda= k-Nya. Semoga umat Islam diberi kesabaran, kekuatan & lindungan-Nya selalu.= Amien = Wassalam Nunung "Hanya kpd Engkau-lah kami menyembah & hanya kpd Engkau-lah kami mohon pert= olongan". Andrew G Pattiwael wrote: > Bung Nur, > > ngga usah bingung bung,
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... :) On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > Smile > Hadeer > > === > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > diperkenankan-= > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dgn > se= > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > = > > = > > Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah > menuru= > nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian luar > bia= > sa. > = > > Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : > Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, batu, > kay= > u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 Jan 99 > se= > kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di > mesjid = > Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan mesjid. > Di d= > lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik bercampur > marah= > . Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. > Gambar= > an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di pelupuk > mat= > a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik & > lari= > terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg > sebena= > rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil ditawan > ad= > alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai baju & > so= > ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua > berjubah= > & bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan itu. > Ju= > mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg > membuat = > kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" > Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg > berbalik = > arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn > memanf= > aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api (yg > mala= > h jatuh ke rumah2 Nasrani tetangganya), para pengungsi di mesjid itupun > ber= > takbir dari pk. 23.00 s/d pk. 01.00 malam. Di tengah kekalutan, tiba2 > org2 = > yg berada di sekitar mesjid, dikejutkan oleh sebersit cahaya terang > berwarn= > a biru yg jatuh dr langit. Bola cahaya itu membelah kepekatan malam, > melunc= > ur turun tepat di atas mesjid Raya Al-Fatah. Tiba2 saja angin berbalik > arah= > & berhembus sangat kencang. Yg semula bertiup ke arah mesjid, berbalik > 180= > derajat menuju Gereja Silo. dan membakar Gereja Silo, yg jaraknya + 300 > m = > dari Al-Fatah. Tetapi, petugas pemadam kebakaran ternyata sudah siap > memada= > mkan gereja. Jadi UMAT ISLAM TDK MEMBAKAR GEREJA. > kejadian mengenai jundullah cilik itu juga tdk terjadi sekali. Di > Belakang = > Kota, suatu perkampungan Arab juga diserang org2 kafir. Waktu itu hanya > ada= > bbrp pemuda. Krn personilnya yg sangat sedikit dibandingkan lawan, lama2 > m= > ereka pun terdesak. Kejadian aneh pun kembali terulang. Tiba2 para > penyeran= > g mundur & lari tunggang langgang. Esok paginya org2 ramai membicarakan > hal= > tsb. Dari penuturan para penyerang, tersiar kabar, bahwa mereka mundur > krn= > adanya segerombolan kanak2 kecil berbaju & bersongkok putih. Kanak2 itu > di= > pimpin seorg tua berjubah serba putih memegang tongkat. Pasukan serba > putih= > itu menyerang mereka. Mereka (nasrani) berkata,"Kita heran dgn org2 > Islam.= > Kita sudah punya peralatan, rencana, & senjata yg begitu kuat, kesiapan > yg= > lengkap, ternyata itu semua tak sanggup menghancurkan mereka. Entah, > kanak= > 2 itu datangnya dari mana." > > Saya merinding waktu membaca peristiwa tsb, ternyata Allah tdk saja > menurun= > kan tentara2nya saat perang Badar, tetapi juga di Afghanistan (yg setiap > ka= > li org2 kafir ingin menyerang org islam, mereka selalu melihat kandang > kuda= > terlebih dahulu; krn mereka pernah diserang sepasukan berkuda saat > mereka = > memerangi kaum muslim) & di Ambon. Dgn kekuasan-Nya Allah melakukan > kehenda= > k-Nya. Semoga umat Islam diberi kesabaran, kekuatan & lindungan-Nya > selalu.= > Amien > = > > Wassalam > Nunung > "Hanya kpd Engkau-lah kami menyembah & hanya kpd Engkau-lah kami mohon > pert= > olongan". > > > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > Bung Nur, > > > > ngga usah bingung bung, >
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Patokan saya sich mah jelas : Yang paling banyak menjadi korban adalah yang tertindas. Kita lihat saja, siapa yang paling banyak jadi korban dan tertindas. We are not stupid laaand dont be stupid laa... Hadeer Andrew G Pattiwael wrote: > Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... > > :) > > On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > > > Smile > > Hadeer > > > > === > > > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > > diperkenankan-= > > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu > dgn > > se= > > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > > = > > > > = > > > > Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah > > > menuru= > > nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian > luar > > bia= > > sa. > > = > > > > Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : > > Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, > batu, > > kay= > > u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 > Jan 99 > > se= > > kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di > > mesjid = > > Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan > mesjid. > > Di d= > > lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik > bercampur > > marah= > > . Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. > > > Gambar= > > an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di > pelupuk > > mat= > > a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik > & > > lari= > > terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg > > sebena= > > rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil > ditawan > > ad= > > alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai > baju & > > so= > > ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua > > berjubah= > > & bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan > itu. > > Ju= > > mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg > > membuat = > > kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" > > Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg > > berbalik = > > arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn > > > memanf= > > aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api > (yg > > mala= > > h jatuh ke rumah2 Nasrani tetangganya), para pengungsi di mesjid > itupun > > ber= > > takbir dari pk. 23.00 s/d pk. 01.00 malam. Di tengah kekalutan, > tiba2 > > org2 = > > yg berada di sekitar mesjid, dikejutkan oleh sebersit cahaya terang > > berwarn= > > a biru yg jatuh dr langit. Bola cahaya itu membelah kepekatan malam, > > > melunc= > > ur turun tepat di atas mesjid Raya Al-Fatah. Tiba2 saja angin > berbalik > > arah= > > & berhembus sangat kencang. Yg semula bertiup ke arah mesjid, > berbalik > > 180= > > derajat menuju Gereja Silo. dan membakar Gereja Silo, yg jaraknya + > 300 > > m = > > dari Al-Fatah. Tetapi, petugas pemadam kebakaran ternyata sudah siap > > > memada= > > mkan gereja. Jadi UMAT ISLAM TDK MEMBAKAR GEREJA. > > kejadian mengenai jundullah cilik itu juga tdk terjadi sekali. Di > > Belakang = > > Kota, suatu perkampungan Arab juga diserang org2 kafir. Waktu itu > hanya > > ada= > > bbrp pemuda. Krn personilnya yg sangat sedikit dibandingkan lawan, > lama2 > > m= > > ereka pun terdesak. Kejadian aneh pun kembali terulang. Tiba2 para > > penyeran= > > g mundur & lari tunggang langgang. Esok paginya org2 ramai > membicarakan > > hal= > > tsb. Dari penuturan para penyerang, tersiar kabar, bahwa mereka > mundur > > krn= > > adanya segerombolan kanak2 kecil berbaju & bersongkok putih. Kanak2 > itu > > di= > > pimpin seorg tua berjubah serba putih memegang tongkat. Pasukan > serba > > putih= > > itu menyerang mereka. Mereka (nasrani) berkata,"Kita heran dgn org2 > > Islam.= > > Kita sudah punya peralatan, rencana, & senjata yg begitu kuat, > kesiapan > > yg= > > lengkap, ternyata itu semua tak sanggup menghancurkan mereka. Entah, > > > kanak= > > 2 itu datangnya dari mana." > > > > Saya merinding waktu membaca peristiwa tsb, ternyata Allah tdk saja > > menurun= > > kan tentara2nya saat perang Badar, tetapi juga di Afghanistan (yg > setiap > > ka= > > li org2 kafir ingin menyerang org islam, mereka selalu melihat > kandang > > kuda= > > terlebih dahulu; krn mereka pernah diserang sepasukan berkuda saat > > mereka = > > memerangi kaum muslim) & di Ambon. Dgn kekuasan-Nya Allah melakukan > > kehenda= > > k-Nya. Semoga umat Islam diberi kesabaran, kekuatan & lindungan-Nya > > selalu.= > > Amien > > = > > > > Was
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas lalu boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain donk. Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang "berimbang dan netral" Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan yang bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan persoalan, bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa kebencian thd satu sama lainnya. Cerita dongeng atau Keajaiban-keajaiban ttg keagungan sebuah agama juga sering saya dengar. Bahkan sampai bosen mendengarnya. Sama seperti di Kristen, ada cerita bahwa alkitab dan salib tidak terbakar, sebuah gereja yang tidak disentuh api, atau rantai malaikat yang mengelilingi sebuah gereja yang akan dibakar waktu mei lalu, etc... Lantas, apa maksud "dongeng" ini? untuk mengkuatkan iman para pemeluknya? boleh!, untuk menghasut dan menghujat agama lain? Ini kan harus dipertanyakan. andrew pattiwael On Sun, 28 Feb 1999, Hadeer wrote: > Patokan saya sich mah jelas : > > Yang paling banyak menjadi korban adalah yang tertindas. > Kita lihat saja, siapa yang paling banyak jadi korban dan tertindas. > We are not stupid laaand dont be stupid laa... > > Hadeer > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... > > > > :) > > > > On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > > > > > Smile > > > Hadeer > > > > > > === > > > > > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > > > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > > > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > > > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > > > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > > > > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > > > > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > > > diperkenankan-= > > > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu > > dgn > > > se= > > > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > > > = > > > > > > = > > > > > > Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah > > > > > menuru= > > > nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian > > luar > > > bia= > > > sa. > > > = > > > > > > Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : > > > Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, > > batu, > > > kay= > > > u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 > > Jan 99 > > > se= > > > kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di > > > mesjid = > > > Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan > > mesjid. > > > Di d= > > > lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik > > bercampur > > > marah= > > > . Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. > > > > > Gambar= > > > an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di > > pelupuk > > > mat= > > > a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik > > & > > > lari= > > > terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg > > > sebena= > > > rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil > > ditawan > > > ad= > > > alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai > > baju & > > > so= > > > ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua > > > berjubah= > > > & bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan > > itu. > > > Ju= > > > mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg > > > membuat = > > > kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" > > > Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg > > > berbalik = > > > arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn > > > > > memanf= > > > aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api > > (yg > > > mala= > > > h jatuh ke rumah2 Nasrani tetangganya), para pengungsi di mesjid > > itupun > > > ber= > > > takbir dari pk. 23.00 s/d pk. 01.00 malam. Di tengah kekalutan, > > tiba2 > > > org2 = > > > yg berada di sekitar mesjid, dikejutkan oleh sebersit cahaya terang > > > berwarn= > > > a biru yg jatuh dr langit. Bola cahaya itu membelah kepekatan malam, > > > > > melunc= > > > ur turun tepat di atas mesjid Raya Al-Fatah. Tiba2 saja angin > > berbalik > > > arah= > > > & berhembus sangat kencang. Yg semula bertiup ke arah mesjid, > > berbalik > > > 180= > > > derajat menuju Gereja Silo. dan membakar Gereja Silo, yg jaraknya + > > 300 > > > m = > > > dari Al-Fatah. Tetapi, petugas pemadam kebakaran ternyata sudah siap > > > > > memada= > > > mkan gereja. Jadi UMAT ISLAM TDK MEMBAKAR GEREJA. > > > kejadian mengenai jundullah cilik itu juga tdk terjadi sekali. Di > > > Belakang = > > > Kota, suatu perkampungan Arab juga diserang org2 kafir. Waktu itu > > hanya > > > ada= > > > bb
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Oooohh alangkah indahnya hidup ini kalau kita bisa keluar dari lingkaran religious conflict yang tak pernah ada penyelesaiannya. Udah deh...lakum dinukum waliyadin aja dah. Tiap2 agama ngurusin religious quality dari ummatnya masing2, nggak usah saling mencela dan tetek bengeknya. Saya kuatir bahwa konflik agama ini akan berlanjut sampe nanti di surga atau di neraka. Bayangin aja, nanti juga masing2 agama akan mengklaim bahwa surga itu hanya untuk ummatnya yang taat, pemeluk agama lain harus di neraka. Nah kalo udah begini, kan jadinya gontok2an juga nanti di surga, siapa yang berhak masuk sana? Atau mungkinkan oleh Tuhan akan dibuatkan surga yang terpisah? untuk kristen sendiri, untuk islam sendiri, untuk agama lain juga punya masing2?. Inipun nggak akan menyelesaikan masalah, karena masih ada kemungkinan tawuran antar surga, ejek ejekan, lempar lemparan batu, tombak, parang dll. Terus kapan selesainya? Kalau saya kok setuju tawarannya Gus Dur beberapa waktu lalu. Kita ini jadi negara sekuler aja deh. Agama digunakan sebagai landasan moral pribadi penganutnya. Jangan mencampur adukkan negara (politik) dan agama. Jangan juga seperti Turki yang melarang pemakaian jilbab, karena itu sudah termasuk pemasungan hak2 manusia. Udah deh...politik ya politik, agama ya agama, diurus di masjid atau di gereja atau di pura dll. Jangan di campur aduk kaya nasi rames. Kalau campurannya tepat, rasanya enak, tapi kalau nggak tepat, ya bikin sakit perut. ---Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas lalu > boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain donk. > Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang > "berimbang dan netral" > Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan yang > bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya > yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan persoalan, > bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa kebencian > thd satu sama lainnya. > Cerita dongeng atau Keajaiban-keajaiban ttg keagungan sebuah agama juga > sering saya dengar. Bahkan sampai bosen mendengarnya. > Sama seperti di Kristen, ada cerita bahwa alkitab dan salib tidak terbakar, > sebuah gereja yang tidak disentuh api, atau rantai malaikat yang > mengelilingi sebuah gereja yang akan dibakar waktu mei lalu, etc... > Lantas, apa maksud "dongeng" ini? untuk mengkuatkan iman para pemeluknya? > boleh!, untuk menghasut dan menghujat agama lain? Ini kan harus > dipertanyakan. > > andrew pattiwael > > > > On Sun, 28 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > Patokan saya sich mah jelas : > > > > Yang paling banyak menjadi korban adalah yang tertindas. > > Kita lihat saja, siapa yang paling banyak jadi korban dan tertindas. > > We are not stupid laaand dont be stupid laa... > > > > Hadeer > > > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > > > Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... > > > > > > :) > > > > > > On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > > > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > > > > > > > Smile > > > > Hadeer > > > > > > > > === > > > > > > > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > > > > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > > > > > > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > > > > > > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > > > > diperkenankan-= > > > > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu > > > dgn > > > > se= > > > > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > > > > = > > > > > > > > = > > > > > > > > Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah > > > > > > > menuru= > > > > nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian > > > luar > > > > bia= > > > > sa. > > > > = > > > > > > > > Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : > > > > Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, > > > batu, > > > > kay= > > > > u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 > > > Jan 99 > > > > se= > > > > kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di > > > > mesjid = > > > > Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan > > > mesjid. > > > > Di d= > > > > lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik > > > bercampur > > > > marah= > > > > . Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. > > > > > > > Gambar= > > > > an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di > > > pelupuk > > > > mat= > > > > a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik > > > & > > > > lari= > > > > terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg > > > > sebena= > > > > rnya terjadi. Ternyata dari penut
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Sekarang yang menjadi pertanyaan, Bisa ngga? saya dan anda bisa saja bilang, Indonesia seharusnya, menjadi negara sekuler, namun pedapat Gus Dur, Anda, dan penganut sekulerisme lainnya kan tidak bisa dijadikan tolak ukur pendapat nasional secara keseluruhan. Sekarang partai-partai yang berkeagamaan kan cukup banyak, belum lagi partai-partai yang sudah menunjukkan kesukuannya (Parti). Ini kan yang parah..bagaimana saya dan anda mau bersatu, kalau saya beraliansi dengan Parkindo misalnya dan anda dengan partai Islam Indonesia, ini baru misalnya loh. Sedangkan kata sekulerism di Indonesia saja masih tidak jelas, apalagi dengan ditambah bumbu-bumbu mayoritas dan minoritas segala. Point nya, selama hampir 55 tahun bernegara dan berbangsa, kita sendiri masih tidak tahu penerapan sekuler yang tepat di negara kita. memang indah, kalau di Indonesia bisa seperti yang anda bilang. andrew pattiwael On Sun, 28 Feb 1999, Dodo D. wrote: > Oooohh > alangkah indahnya hidup ini kalau kita bisa keluar dari lingkaran > religious conflict yang tak pernah ada penyelesaiannya. > Udah deh...lakum dinukum waliyadin aja dah. Tiap2 agama ngurusin > religious quality dari ummatnya masing2, nggak usah saling mencela dan > tetek bengeknya. > > Saya kuatir bahwa konflik agama ini akan berlanjut sampe nanti di > surga atau di neraka. Bayangin aja, nanti juga masing2 agama akan > mengklaim bahwa surga itu hanya untuk ummatnya yang taat, pemeluk > agama lain harus di neraka. Nah kalo udah begini, kan jadinya > gontok2an juga nanti di surga, siapa yang berhak masuk sana? > > Atau mungkinkan oleh Tuhan akan dibuatkan surga yang terpisah? untuk > kristen sendiri, untuk islam sendiri, untuk agama lain juga punya > masing2?. Inipun nggak akan menyelesaikan masalah, karena masih ada > kemungkinan tawuran antar surga, ejek ejekan, lempar lemparan batu, > tombak, parang dll. Terus kapan selesainya? > > Kalau saya kok setuju tawarannya Gus Dur beberapa waktu lalu. Kita ini > jadi negara sekuler aja deh. Agama digunakan sebagai landasan moral > pribadi penganutnya. Jangan mencampur adukkan negara (politik) dan > agama. Jangan juga seperti Turki yang melarang pemakaian jilbab, > karena itu sudah termasuk pemasungan hak2 manusia. > > Udah deh...politik ya politik, agama ya agama, diurus di masjid atau > di gereja atau di pura dll. Jangan di campur aduk kaya nasi rames. > Kalau campurannya tepat, rasanya enak, tapi kalau nggak tepat, ya > bikin sakit perut. > > > > ---Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas > lalu > > boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain > donk. > > Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang > > "berimbang dan netral" > > Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan > yang > > bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya > > yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan > persoalan, > > bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa > kebencian > > thd satu sama lainnya. > > Cerita dongeng atau Keajaiban-keajaiban ttg keagungan sebuah agama > juga > > sering saya dengar. Bahkan sampai bosen mendengarnya. > > Sama seperti di Kristen, ada cerita bahwa alkitab dan salib tidak > terbakar, > > sebuah gereja yang tidak disentuh api, atau rantai malaikat yang > > mengelilingi sebuah gereja yang akan dibakar waktu mei lalu, etc... > > Lantas, apa maksud "dongeng" ini? untuk mengkuatkan iman para > pemeluknya? > > boleh!, untuk menghasut dan menghujat agama lain? Ini kan harus > > dipertanyakan. > > > > andrew pattiwael > > > > > > > > On Sun, 28 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > Patokan saya sich mah jelas : > > > > > > Yang paling banyak menjadi korban adalah yang tertindas. > > > Kita lihat saja, siapa yang paling banyak jadi korban dan tertindas. > > > We are not stupid laaand dont be stupid laa... > > > > > > Hadeer > > > > > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > > > > > Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... > > > > > > > > :) > > > > > > > > On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > > > > > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > > > > > > > > > Smile > > > > > Hadeer > > > > > > > > > > === > > > > > > > > > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > > > > > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > > > > > > > > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > > > > > > > > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > > > > > diperkenankan-= > > > > > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan > kepadamu > > > > dgn > > > > > se= > > > > > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > > > > > = > > > > > > > > > > = > > > > > > > > > > Di tengah peristiwa pembantaian umat musli
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Terkenang kembali kata-kata KH Ali Yafie beberapa waktu yang lalu, bahwa Islam adalah Damai dan Kristen adalah Kasih. Terkadang saya merenung apakah ini merupakan pujian buat kita-kita yang memeluknya ataukah sebagai peringatan buat orang-orang yang merasa memeluk agama ini. Sering saya merasa malu jika kedua agama yang sungguh suci ini dinodai oleh keberingasan dan emosi umatnya. Apakah kita tidak merasa malu kepada Tuhan atas segala macam penganiayaan, pembakaran serta penghancuran ini? Mudah-mudahan pada saatnya Tuhan mengetuk hati kita semua agar kita bersama-sama melawan ketidakadilan dan bersama-sama menyuarakan keinginan Tuhan buat manusia, yaitu menciptakan kedamaian melalui kasih diantara sesama umat manusia. peace. Andrew G Pattiwael wrote: > > Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas lalu > boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain donk. > Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang > "berimbang dan netral" > Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan yang > bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya > yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan persoalan, > bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa kebencian > thd satu sama lainnya. > Cerita dongeng atau Keajaiban-keajaiban ttg keagungan sebuah agama juga > sering saya dengar. Bahkan sampai bosen mendengarnya. > Sama seperti di Kristen, ada cerita bahwa alkitab dan salib tidak terbakar, > sebuah gereja yang tidak disentuh api, atau rantai malaikat yang > mengelilingi sebuah gereja yang akan dibakar waktu mei lalu, etc... > Lantas, apa maksud "dongeng" ini? untuk mengkuatkan iman para pemeluknya? > boleh!, untuk menghasut dan menghujat agama lain? Ini kan harus > dipertanyakan. > > andrew pattiwael > > On Sun, 28 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > Patokan saya sich mah jelas : > > > > Yang paling banyak menjadi korban adalah yang tertindas. > > Kita lihat saja, siapa yang paling banyak jadi korban dan tertindas. > > We are not stupid laaand dont be stupid laa... > > > > Hadeer > > > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > > > Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... > > > > > > :) > > > > > > On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > > > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > > > > > > > Smile > > > > Hadeer > > > > > > > > === > > > > > > > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > > > > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > > > > > > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > > > > > > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > > > > diperkenankan-= > > > > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu > > > dgn > > > > se= > > > > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > > > > = > > > > > > > > = > > > > > > > > Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah > > > > > > > menuru= > > > > nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian > > > luar > > > > bia= > > > > sa. > > > > = > > > > > > > > Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : > > > > Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, > > > batu, > > > > kay= > > > > u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 > > > Jan 99 > > > > se= > > > > kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di > > > > mesjid = > > > > Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan > > > mesjid. > > > > Di d= > > > > lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik > > > bercampur > > > > marah= > > > > . Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. > > > > > > > Gambar= > > > > an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di > > > pelupuk > > > > mat= > > > > a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik > > > & > > > > lari= > > > > terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg > > > > sebena= > > > > rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil > > > ditawan > > > > ad= > > > > alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai > > > baju & > > > > so= > > > > ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua > > > > berjubah= > > > > & bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan > > > itu. > > > > Ju= > > > > mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg > > > > membuat = > > > > kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" > > > > Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg > > > > berbalik = > > > > arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn > > > > > > > memanf= > > > > aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api > > > (yg
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Bung Dodo, saya setuju dengan anda bahwa agama dan politik jangan dicampur aduk. Masalahnya masih banyak yang hobi mencampuraduk kedua hal ini agar bisa cepat mencapai pucuk pimpinan. Ada satu hal yang menjadi pegangan saya buat seorang yang benar-benar beragama. Orang ini hanya akan mendekatkan diri kepada Tuhan dan berbuat sebaik mungkin untuk sesama manusia. Sedangkan politikus akan membuat strategi sebaik mungkin untuk mencapai posisinya, kalau perlu mengorbankan orang lain untuk memantapkan posisinya. Jelas kalau politikus bicara soal agama, ini namanya makan nasi goreng dicampur sop ayam. peace. Dodo D. wrote: > > Oooohh > alangkah indahnya hidup ini kalau kita bisa keluar dari lingkaran > religious conflict yang tak pernah ada penyelesaiannya. > Udah deh...lakum dinukum waliyadin aja dah. Tiap2 agama ngurusin > religious quality dari ummatnya masing2, nggak usah saling mencela dan > tetek bengeknya. > > Saya kuatir bahwa konflik agama ini akan berlanjut sampe nanti di > surga atau di neraka. Bayangin aja, nanti juga masing2 agama akan > mengklaim bahwa surga itu hanya untuk ummatnya yang taat, pemeluk > agama lain harus di neraka. Nah kalo udah begini, kan jadinya > gontok2an juga nanti di surga, siapa yang berhak masuk sana? > > Atau mungkinkan oleh Tuhan akan dibuatkan surga yang terpisah? untuk > kristen sendiri, untuk islam sendiri, untuk agama lain juga punya > masing2?. Inipun nggak akan menyelesaikan masalah, karena masih ada > kemungkinan tawuran antar surga, ejek ejekan, lempar lemparan batu, > tombak, parang dll. Terus kapan selesainya? > > Kalau saya kok setuju tawarannya Gus Dur beberapa waktu lalu. Kita ini > jadi negara sekuler aja deh. Agama digunakan sebagai landasan moral > pribadi penganutnya. Jangan mencampur adukkan negara (politik) dan > agama. Jangan juga seperti Turki yang melarang pemakaian jilbab, > karena itu sudah termasuk pemasungan hak2 manusia. > > Udah deh...politik ya politik, agama ya agama, diurus di masjid atau > di gereja atau di pura dll. Jangan di campur aduk kaya nasi rames. > Kalau campurannya tepat, rasanya enak, tapi kalau nggak tepat, ya > bikin sakit perut. > > ---Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas > lalu > > boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain > donk. > > Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang > > "berimbang dan netral" > > Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan > yang > > bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya > > yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan > persoalan, > > bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa > kebencian > > thd satu sama lainnya. > > Cerita dongeng atau Keajaiban-keajaiban ttg keagungan sebuah agama > juga > > sering saya dengar. Bahkan sampai bosen mendengarnya. > > Sama seperti di Kristen, ada cerita bahwa alkitab dan salib tidak > terbakar, > > sebuah gereja yang tidak disentuh api, atau rantai malaikat yang > > mengelilingi sebuah gereja yang akan dibakar waktu mei lalu, etc... > > Lantas, apa maksud "dongeng" ini? untuk mengkuatkan iman para > pemeluknya? > > boleh!, untuk menghasut dan menghujat agama lain? Ini kan harus > > dipertanyakan. > > > > andrew pattiwael > > > > > > > > On Sun, 28 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > Patokan saya sich mah jelas : > > > > > > Yang paling banyak menjadi korban adalah yang tertindas. > > > Kita lihat saja, siapa yang paling banyak jadi korban dan tertindas. > > > We are not stupid laaand dont be stupid laa... > > > > > > Hadeer > > > > > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > > > > > Anda sendiri pasti sudah tahu jawabannya... > > > > > > > > :) > > > > > > > > On Sat, 27 Feb 1999, Hadeer wrote: > > > > > > > > > Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > > > > > > > > > > Smile > > > > > Hadeer > > > > > > > > > > === > > > > > > > > > > From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 > > > > > Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > > > > > > > > > > Assalamu'alaikum Wr.Wb > > > > > > > > > > (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu > > > > > diperkenankan-= > > > > > Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan > kepadamu > > > > dgn > > > > > se= > > > > > ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) > > > > > = > > > > > > > > > > = > > > > > > > > > > Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata > Allah > > > > > > > > > menuru= > > > > > nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn > keberanian > > > > luar > > > > > bia= > > > > > sa. > > > > > = > > > > > > > > > > Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : > > > > > Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, par
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Lha iya tho mas, Semua orang kan sudah tahu kalau agama itu suci, sedangkan politik itu kotor. Lha kalau yang kotor dicampur aduk dengan yang bersih (suci), jadinya ya keruh dong. Ibaratnya juga mempertemukan dua pihak yang berlawanan diatas suatu arena, maka arena itu akan selalu diwarnai dengan keributan, dan permusuhan. Contohnya saja pendawa dan kurawa, dimanapun tempatnya, kalau mereka sudah dibawa oleh pak dalang ke panggung yang sama, ya pasti berantem. Makanya, biar tidak berantem, masukkan saja pendawa dan kurawa ke kotak masing2, biarkan mereka hidup dalam kotaknya masing masing. ---Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Dodo, saya setuju dengan anda bahwa agama dan politik jangan > dicampur aduk. > Masalahnya masih banyak yang hobi mencampuraduk kedua hal ini agar bisa > cepat mencapai pucuk pimpinan. Ada satu hal yang menjadi pegangan saya > buat seorang yang benar-benar beragama. Orang ini hanya akan mendekatkan > diri kepada Tuhan dan berbuat sebaik mungkin untuk sesama manusia. > Sedangkan politikus akan membuat strategi sebaik mungkin untuk mencapai > posisinya, kalau perlu mengorbankan orang lain untuk memantapkan > posisinya. Jelas kalau politikus bicara soal agama, ini namanya makan > nasi goreng dicampur sop ayam. > peace. > > Dodo D. wrote: > > > > Oooohh > > alangkah indahnya hidup ini kalau kita bisa keluar dari lingkaran > > religious conflict yang tak pernah ada penyelesaiannya. > > Udah deh...lakum dinukum waliyadin aja dah. _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Menurut pendapat anda yang logis-nya itu apa? Mayoritas korban Agama A sedang tertindas, tetapi diberitakan Agama A menindas agama B ( Agama Islam sedang tertindas, tetapi diberitakan Agama Islam menindas Kristen ) penafsiran saya benar ngga nih? Fakta dan analisa anda sendiri berkata apa? Agama yang menindas dan masih berkelit ini saya tafsir Kristen? mungkin anda bisa menjelaskannya kepada saya, andrew pattiwael On Mon, 1 Mar 1999, Hadeer wrote: > :-) > > Bukan main stupid - stupid an...tapi saya ngajak menggunakan akal dan > pikiran dalam melihat fakta dan pemberitaan. > > Saya ngajak untuk kita (terserah agamanya apa saja) untuk berbesar hati > mengakui dan meminta maaf, kalau memang ada orang dalam agamanya sendiri > sedang menindas agama orang lain. > > Sederhana kannggak usah pusing-pusing baca aneka macam berita dari > media.lihat fakta dan analisa sendiri. Kalo memang menindas ya akui > sajakalau memang tertindas ya akui juga. > > Masalahnya kalau sudah jelas-jelas suatu agama menindas agama > lain.eee yang menindas masih sok suci berkelit dengan segala cara > untuk tidak mengakui. > > Kan nggak mungkin juga ada mayoritas korban agama A sedang > tertindastetapi di beritakan agama A sedang menindas agama > Bnggak logis laa :-) > > Peace, > Hadeer > > > > > Andrew G Pattiwael wrote: > > > Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas > > lalu > > boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain > > donk. > > Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang > > "berimbang dan netral" > > Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan > > yang > > bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya > > yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan > > persoalan, > > bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa > > kebencian > > thd satu sama lainnya. >
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
:-) Bukan main stupid - stupid an...tapi saya ngajak menggunakan akal dan pikiran dalam melihat fakta dan pemberitaan. Saya ngajak untuk kita (terserah agamanya apa saja) untuk berbesar hati mengakui dan meminta maaf, kalau memang ada orang dalam agamanya sendiri sedang menindas agama orang lain. Sederhana kannggak usah pusing-pusing baca aneka macam berita dari media.lihat fakta dan analisa sendiri. Kalo memang menindas ya akui sajakalau memang tertindas ya akui juga. Masalahnya kalau sudah jelas-jelas suatu agama menindas agama lain.eee yang menindas masih sok suci berkelit dengan segala cara untuk tidak mengakui. Kan nggak mungkin juga ada mayoritas korban agama A sedang tertindastetapi di beritakan agama A sedang menindas agama Bnggak logis laa :-) Peace, Hadeer Andrew G Pattiwael wrote: > Ini bukan main stupid-stupitan, bukan karena paling banyak tertindas > lalu > boleh dengan seenaknya menjelek-jelekan atau memojokkan pihak lain > donk. > Ada tata krama dan aturan dalam memberitakan suatu pemberitaan yang > "berimbang dan netral" > Hanya karena yang muslim tertindas di Ambon lalu boleh memberitakan > yang > bersifat menghasut kristennya. Ini kan yang ngga benar, seharusnya > yang Muslim bekerja sama dengan yang Kristen untuk memecahkan > persoalan, > bukan lantas menulis sebuah artikel yang bisa membangkitkan rasa > kebencian > thd satu sama lainnya.
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Menurut pemikiran saya :Penganut agama Islam (baik dia orang Ambon, Sulawesi, dll) sedang menjadi sasaran pembakaran, pembunuhan dan penindasan.Pelakunya ... yang saya tidak tahu. Meskipun ada juga selain penganut agama Islam yang menjadi korban.Bukti jelas : Pengungsian besar-besaran orang Sulawesi Selatan keluar dari Ambon (Fakta dan diberitakan di seluruh media). Rekan -rekan kerja saya yang cuti ke Ambon untuk merayakan Idul Fitri yang berusaha mati-matian keluar dari Ambon bersama keluarga, padahal mereka keturunan Ambon juga. Apa artinya ??? Jiwa mereka sedang teracam.Apakah orang penganut agama Kristen yang melakukannyaapakan orang penganut agama Islam yang melakukannyaapakah orang yang tidak beragama yang melakukannya.???Sebab musabab diskusi ini adalah "Kita harus mendengar versi mana dari sebuah media"itu yang sesedikit mungkin kita harus jadikan patokan. Karena media tidak menjamin kenetralan dan keperimbangan. Mau jelaslangsung cari dari sumber yang utama, pelaku kejadian.Hadeer.--> From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]>> To: Hadeer <[EMAIL PROTECTED]>> Cc: [EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )> Date: 01 Maret 1999 7:59> > Menurut pendapat anda yang logis-nya itu apa?> Mayoritas korban Agama A sedang tertindas, tetapi diberitakan Agama A> menindas agama B ( Agama Islam sedang tertindas, tetapi diberitakan Agama> Islam menindas Kristen ) penafsiran saya benar ngga nih? > > Fakta dan analisa anda sendiri berkata apa? > > Agama yang menindas dan masih berkelit ini saya tafsir Kristen?> > mungkin anda bisa menjelaskannya kepada saya,> > > andrew pattiwael>
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Menurut apa yang saya tangkap: bukan hanya yang Muslim saja yang menjadi sasaran pembakaran, pembunuhan dan penindasan. Yang Kristen juga menderita yang sama dengan yang Muslim. Fakta: Kampung/negeri Kristen dan Islam saling serang menyerang Yang Kristen dan Islam sama sama resah tidak bisa merasa aman di Kota Ambon Fakta bahwa sejak dahulu di Maluku, yang Islam dan yang Kristen telah hidup berdampingan dan sebelum Kerusuhan di Ambon ini keadaan di Maluku selalu aman-aman saja antar sesama pemeluk beragama. Fakta bahwa tidak semua orang Ambon Kristen adalah preman-preman bayaran seperti yang selama ini dilukiskan oleh beberapa media di Jakarta yang mempunyai kedekatan dengan beberapa golongan agama. Bahwa, Kristen dan Islam sama-sama menghadapi suatu Kekuatan Luar yang ingin menghancurkan persaudaraan yang telah mereka bina selama berabad-abad. Siapapun golongan, orang, pihak, kesatuan manapun, inilah yang seharusnya Dilawan. Mungkin Pihak Luar ini ingin menunjukan bawah bukan hanya Muslim yang dapat menindas, membakar, membunuh, tetapi yang selama ini karena keminoritasannya , Kristen, juga dapat berbuat yang sama dan mungkin dapat lebih kejam lagi. Dan lebih parah lagi, kalau memang keterlibatan preman-preman yang berlatar belakang Ambon dan beragama Kristen ini adalah pelakunya, maka pihak luar ini berharap Mayoritas Muslim di seluruh Indonesia akan mengambil tindakan dan membalas dendam thd minoritas Kristen di tempat lain dan semoga kejadian di Ambon dapat memicu tindakan anarkis ditempat lain terutama yang didasari oleh balas dendam Muslim thd Kristen. nah skenario selanjutna sudah bisa kita tebak. Siapa pun pelakunya tidak bisa diidentikan dengan sebuah agama maupun tidak beragama. Yang harus dilihat adalah motif dan tujuan dari pelaku tersebut. Apakah selama ini Korupsi selalu diidentikan dengan agama, suku dll? Yang Kristen, Muslim, Pribumi, Keturunan juga ada yang jadi Koruptor. Ada yang memperkosa, ada yang diperkosa dll. Yang jelas, kita yang berada di LN tidak bisa dijadikan sumber berita, maupun yang berada di Jakarta. Pihak-pihak yang menjadi saksi hidup dari kerusuhan ini sajalah yang dapat memberikan masukan yang dapat dipercaya. Andrew pattiwael On Mon, 1 Mar 1999, Hadeer wrote: > Menurut pemikiran saya : > > Penganut agama Islam (baik dia orang Ambon, Sulawesi, dll) sedang menjadi > sasaran pembakaran, pembunuhan dan penindasan. > Pelakunya ... yang saya tidak tahu. Meskipun ada juga selain penganut agama > Islam yang menjadi korban. > > Bukti jelas : Pengungsian besar-besaran orang Sulawesi Selatan keluar dari > Ambon (Fakta dan diberitakan di seluruh media). Rekan -rekan kerja saya > yang cuti ke Ambon untuk merayakan Idul Fitri yang berusaha mati-matian > keluar dari Ambon bersama keluarga, padahal mereka keturunan Ambon juga. > > Apa artinya ??? Jiwa mereka sedang teracam. > > Apakah orang penganut agama Kristen yang melakukannyaapakan orang > penganut agama Islam yang melakukannyaapakah orang yang tidak beragama > yang melakukannya.??? > > Sebab musabab diskusi ini adalah "Kita harus mendengar versi mana dari > sebuah media"itu yang sesedikit mungkin kita harus jadikan patokan. > Karena media tidak menjamin kenetralan dan keperimbangan. > > Mau jelaslangsung cari dari sumber yang utama, pelaku kejadian. > > Hadeer. > > -- > > From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> > > To: Hadeer <[EMAIL PROTECTED]> > > Cc: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI ) > > Date: 01 Maret 1999 7:59 > > > > Menurut pendapat anda yang logis-nya itu apa? > > Mayoritas korban Agama A sedang tertindas, tetapi diberitakan Agama A > > menindas agama B ( Agama Islam sedang tertindas, tetapi diberitakan Agama > > Islam menindas Kristen ) penafsiran saya benar ngga nih? > > > > Fakta dan analisa anda sendiri berkata apa? > > > > Agama yang menindas dan masih berkelit ini saya tafsir Kristen? > > > > mungkin anda bisa menjelaskannya kepada saya, > > > > > > andrew pattiwael > > >
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
> Yang jelas, kita yang berada di LN tidak bisa dijadikan sumber berita, > maupun yang berada di Jakarta. Pihak-pihak yang menjadi saksi hidup > dari kerusuhan ini sajalah yang dapat memberikan masukan yang dapat > dipercaya. Ini adalah intinyaPergunakan akal dan pikiran kita dalam membaca sebuah media dan berita.Jangan bertindak bodoh atau lebih parah lagi berpura-pura bodoh...be smart...Yang pasti...yang pintar akan memakan yang bodoh :-)Smile and Peace...Hadeer
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Berarti anda menarik kembali artikel yang anda postingkan dari sabili atau apalah namanya millist itu, sesuai dengan seperti yang anda bilang. siapa nih yang berpura-pura bodoh dalam kategori anda? dan yang lebih pasti lagi, kita sebagai yang tahu bahwa yang bodoh terus dibodohi oleh yang pintar harus merubah hal ini, dengan memberi tahu yang bodoh bahwa yang pintar itu membodohi yang bodoh. wah..jadi anda termasuk yang smart nihnanti kalau saya yang dibodohi, tolong saya dikasih tahu. andrew pattiwael On Mon, 1 Mar 1999, Hadeer wrote: > > > Yang jelas, kita yang berada di LN tidak bisa dijadikan sumber berita, > > maupun yang berada di Jakarta. Pihak-pihak yang menjadi saksi hidup > > dari kerusuhan ini sajalah yang dapat memberikan masukan yang dapat > > dipercaya. > > > Ini adalah intinya > > Pergunakan akal dan pikiran kita dalam membaca sebuah media dan berita. > Jangan bertindak bodoh atau lebih parah lagi berpura-pura bodoh...be > smart... > > Yang pasti...yang pintar akan memakan yang bodoh :-) > > Smile and Peace... > Hadeer >
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Tambahan : kerusuhan Ambon meledak pas hari raya Idul fitri sebagai orang Muslim biasa saya bertanya? Mungkinkah seorang Muslim di hari yang Fitri tersebut berbuat kerusakan? > >Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > >Smile >Hadeer > >=== > >From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> >To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> >Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> >Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 >Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > >Assalamu'alaikum Wr.Wb > >(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu >diperkenankan-= >Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dgn >se= >ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) >= > >= > >Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah >menuru= >nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian luar >bia= >sa. >= > >Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : >Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, batu, >kay= >u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 Jan 99 >se= >kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di >mesjid = >Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan mesjid. >Di d= >lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik bercampur >marah= >. Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. >Gambar= >an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di pelupuk >mat= >a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik & >lari= >terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg >sebena= >rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil ditawan >ad= >alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai baju & >so= >ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua >berjubah= >& bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan itu. >Ju= >mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg >membuat = >kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" >Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg >berbalik = >arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn >memanf= >aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api (yg >mala= >h jatuh ke rumah2 Nasrani tetangganya), para pengungsi di mesjid itupun >ber= >takbir dari pk. 23.00 s/d pk. 01.00 malam. Di tengah kekalutan, tiba2 >org2 = >yg berada di sekitar mesjid, dikejutkan oleh sebersit cahaya terang >berwarn= >a biru yg jatuh dr langit. Bola cahaya itu membelah kepekatan malam, >melunc= >ur turun tepat di atas mesjid Raya Al-Fatah. Tiba2 saja angin berbalik >arah= >& berhembus sangat kencang. Yg semula bertiup ke arah mesjid, berbalik >180= >derajat menuju Gereja Silo. dan membakar Gereja Silo, yg jaraknya + 300 >m = >dari Al-Fatah. Tetapi, petugas pemadam kebakaran ternyata sudah siap >memada= >mkan gereja. Jadi UMAT ISLAM TDK MEMBAKAR GEREJA. >kejadian mengenai jundullah cilik itu juga tdk terjadi sekali. Di >Belakang = >Kota, suatu perkampungan Arab juga diserang org2 kafir. Waktu itu hanya >ada= >bbrp pemuda. Krn personilnya yg sangat sedikit dibandingkan lawan, lama2 >m= >ereka pun terdesak. Kejadian aneh pun kembali terulang. Tiba2 para >penyeran= >g mundur & lari tunggang langgang. Esok paginya org2 ramai membicarakan >hal= >tsb. Dari penuturan para penyerang, tersiar kabar, bahwa mereka mundur >krn= >adanya segerombolan kanak2 kecil berbaju & bersongkok putih. Kanak2 itu >di= >pimpin seorg tua berjubah serba putih memegang tongkat. Pasukan serba >putih= >itu menyerang mereka. Mereka (nasrani) berkata,"Kita heran dgn org2 >Islam.= >Kita sudah punya peralatan, rencana, & senjata yg begitu kuat, kesiapan >yg= >lengkap, ternyata itu semua tak sanggup menghancurkan mereka. Entah, >kanak= >2 itu datangnya dari mana." > >Saya merinding waktu membaca peristiwa tsb, ternyata Allah tdk saja >menurun= >kan tentara2nya saat perang Badar, tetapi juga di Afghanistan (yg setiap >ka= >li org2 kafir ingin menyerang org islam, mereka selalu melihat kandang >kuda= >terlebih dahulu; krn mereka pernah diserang sepasukan berkuda saat >mereka = >memerangi kaum muslim) & di Ambon. Dgn kekuasan-Nya Allah melakukan >kehenda= >k-Nya. Semoga umat Islam diberi kesabaran, kekuatan & lindungan-Nya >selalu.= >Amien >= > >Wassalam >Nunung >"Hanya kpd Engkau-lah kami menyembah & hanya kpd Engkau-lah kami mohon >pert= >olongan". > > > >Andrew G Pattiwael wrote: > >> Bung Nur, >> >> ngga usah bingung bung, > __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Tambahan : kerusuhan Ambon meledak pas di hari raya Idul fitri sebagai seorang Muslim yang biasa-biasa saja, saya bertanya? Mungkinkah seorang Muslim di hari yang Fitri tersebut berbuat kemudharatan/kerusakan? IMPOSSIBLE > >Kalau berita seperti ini masuk dalam kategori mana ? > >Smile >Hadeer > >=== > >From: "Nunung" <[EMAIL PROTECTED]> >To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> >Cc: "Riska" <[EMAIL PROTECTED]> >Date: Fri, 26 Feb 1999 20:17:55 +0700 >Subject: [Sabili] Tentara Allah Turun Di Ambon > >Assalamu'alaikum Wr.Wb > >(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Rabbmu, lalu >diperkenankan-= >Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dgn >se= >ribu malaikat yg datang berturut-turut." (QS Al-Anfaal:9) >= > >= > >Di tengah peristiwa pembantaian umat muslim di Ambon, ternyata Allah >menuru= >nkan ribuan jundullah cilik yg menyerang org2 kafir dgn keberanian luar >bia= >sa. >= > >Berikut ini saya kutipkan dari majalah Sabili : >Org2 nasrani yg bersenjatakan panah2 api & racun, parang, tombak, batu, >kay= >u, besi senapan berburu, bom molotov hingga bom ikan, pd malam 20 Jan 99 >se= >kitar pk. 24.00 s/d 01.00 malam mendesak umat Islam yg mengungsi di >mesjid = >Raya Al-Fatah hingga mundur. Mereka benar2 ingin menghancurkan mesjid. >Di d= >lm mesjid tsb berkumpul 5000-an pengungsi. Umat Islam panik bercampur >marah= >. Para pengungsi yg kebanyakan ibu2 & anak kecil histeris ketakutan. >Gambar= >an kehancuran mesjid & pembantaian pengungsi sudah terbayang di pelupuk >mat= >a. Keadaan sudah semakin gawat. Tetapi, tiba2 penyerang itu berbalik & >lari= >terbirit-birit. Mereka sangat ketakutan. Umat Islam tdk tahu apa yg >sebena= >rnya terjadi. Ternyata dari penuturan seorg nasrani yg berhasil ditawan >ad= >alah : "saya melihat ribuan kanak2 berusia sekitar 10 th, memakai baju & >so= >ngkok putih berlari kencang ke luar mesjid ke arah kita. Seorg tua >berjubah= >& bersorban putih dgn tongkat di tangannya tampak memimpin pasukan itu. >Ju= >mlahnya sangat banyak & keberaniannya sangat luar biasa. Itulah yg >membuat = >kami takut & berbalik meninggalkan mesjid" >Usaha org kafir pun utk membakar mesjid gagal krn tiupan angin yg >berbalik = >arah. Pd malam Jum'at ketika org2 kafir berusaha membakar mesjid dgn >memanf= >aatkan tiupan angin & membakar rumah2 muslim dgn ratusan panah api (yg >mala= >h jatuh ke rumah2 Nasrani tetangganya), para pengungsi di mesjid itupun >ber= >takbir dari pk. 23.00 s/d pk. 01.00 malam. Di tengah kekalutan, tiba2 >org2 = >yg berada di sekitar mesjid, dikejutkan oleh sebersit cahaya terang >berwarn= >a biru yg jatuh dr langit. Bola cahaya itu membelah kepekatan malam, >melunc= >ur turun tepat di atas mesjid Raya Al-Fatah. Tiba2 saja angin berbalik >arah= >& berhembus sangat kencang. Yg semula bertiup ke arah mesjid, berbalik >180= >derajat menuju Gereja Silo. dan membakar Gereja Silo, yg jaraknya + 300 >m = >dari Al-Fatah. Tetapi, petugas pemadam kebakaran ternyata sudah siap >memada= >mkan gereja. Jadi UMAT ISLAM TDK MEMBAKAR GEREJA. >kejadian mengenai jundullah cilik itu juga tdk terjadi sekali. Di >Belakang = >Kota, suatu perkampungan Arab juga diserang org2 kafir. Waktu itu hanya >ada= >bbrp pemuda. Krn personilnya yg sangat sedikit dibandingkan lawan, lama2 >m= >ereka pun terdesak. Kejadian aneh pun kembali terulang. Tiba2 para >penyeran= >g mundur & lari tunggang langgang. Esok paginya org2 ramai membicarakan >hal= >tsb. Dari penuturan para penyerang, tersiar kabar, bahwa mereka mundur >krn= >adanya segerombolan kanak2 kecil berbaju & bersongkok putih. Kanak2 itu >di= >pimpin seorg tua berjubah serba putih memegang tongkat. Pasukan serba >putih= >itu menyerang mereka. Mereka (nasrani) berkata,"Kita heran dgn org2 >Islam.= >Kita sudah punya peralatan, rencana, & senjata yg begitu kuat, kesiapan >yg= >lengkap, ternyata itu semua tak sanggup menghancurkan mereka. Entah, >kanak= >2 itu datangnya dari mana." > >Saya merinding waktu membaca peristiwa tsb, ternyata Allah tdk saja >menurun= >kan tentara2nya saat perang Badar, tetapi juga di Afghanistan (yg setiap >ka= >li org2 kafir ingin menyerang org islam, mereka selalu melihat kandang >kuda= >terlebih dahulu; krn mereka pernah diserang sepasukan berkuda saat >mereka = >memerangi kaum muslim) & di Ambon. Dgn kekuasan-Nya Allah melakukan >kehenda= >k-Nya. Semoga umat Islam diberi kesabaran, kekuatan & lindungan-Nya >selalu.= >Amien >= > >Wassalam >Nunung >"Hanya kpd Engkau-lah kami menyembah & hanya kpd Engkau-lah kami mohon >pert= >olongan". > > > >Andrew G Pattiwael wrote: > >> Bung Nur, >> >> ngga usah bingung bung, > __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
MIMPI AJA TERUS - Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
: From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]>: To: [EMAIL PROTECTED]: Subject: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI ): Date: 27 Februari 1999 0:19: : Bung Nur,: : ngga usah bingung bung,: jelas yang di Indonesia (Yg Mayoritas Muslim) pasti membela yang muslim: sedangkan yang di Belanda (Yg Mayoritas Kristen) akan membela yang nasrani: Sekarang tergantung dari kitanya sendiri, Darimana kita menerima sumber: berita tersebut, kalau dari media yang memang berbau-bau keagamaan, jelas: mereka tentu akan membela kaumnya.: Kalau bung mencari berita di ummat, jelas bung melihat yang Islam telah: didiskriminasi sedangkan kalau bung mencari berita di fica.net, jelas: yang Kristen yang merasa didiskriminasi.: Sekarang kan seharusnya ada penjelasan dari Aparat, yang seharusnya NETRAL: dalam menengahi permasalahan keagamaan di Ambon ini, apakah mereka NETRAL: atau bisa bersikap NETRAL dalam menyelesaikan permasalahan ini.: Sekarang bagi kita, mari kita cari kebenaran dengan mencari berita-berita: yang tidak miring sebelah, cari berita yang bersikap netral atau yang: selama ini netral. Bolehlah kita membaca berita yang ditulis oleh media: Islam maupun Kristen, namun kita harus tau bahwa tidak semua pemberitaan: media-media tersebut NETRAL. Iya kan?BAGIAN YANG INI SAYA SETUJU BUNG ANDREW. Enggak ada media yang netral, karena di dalamnya penuh atau sarat kepentingan. Mana mungkin netral. Yang mungkin dipertanyakan apakah kira-kira informasi yang diberikannya lebih banyak faktanya, atau lebih banyak opininya, atau lebih berat dan banyak tuduhannya? Saya kira ini yang harus diawasi. Kalau masalah kepentingan (there is no value free in this life), sama-sama kita maklumi saja sejauh tidak mengganggu kepentingan orang lain.: Seperti yang kita ketahui kan, Suara pembaruan adalah media yang bermisi: Kekristenan, jelas media suara pembaruan ini akan memberitakan: pemberitaan yang akan membela Kristen Indonesia, sedangkan Republika yang: adalah media bermisikan Keislaman tentu akan berbuat demikian juga.: : Carilah pemberitaan yang netral atau setidaknya cari berita yang asli: dari Ambon, yang tentunya juga bersikap NETRAL.YANG INI AGAK KURANG SETUJU. Anda seperti ajak saya bermimpi untuk memperoleh media yang netral atau bebas kepentingan (baca situsnya Jurgen Habermas dan mazhab Frankfurt yang banyak tersebar di internet), mana mungkin. Semua punya kepentingan, paling tidak (ini yang tidak anda sebutkan) mereka punya kepentingan bisnis alias cari untung. Judul berita harus seksi, mengundang atau menarik perhatian, dan kalau perlu menimbulkan polemik dan kontroversi. Dengan cara itu orang berebut beli koran. Coba bayangkan kalau berita di koran AS tentang Indonesia dengan judul yang tidak menarik, siapa mau beli (disamping juga jadi dagangan politik mereka).Berita langsung dari Ambon sendiri pun tidak pernah netral. Data atau fakta kejadian pada dirinya sendiri (mungkin) netral. tapi ketika dibahasakan dia akan telak-telak mewakili kepentingan tertentu. Paling tidak dia mewakili kepentingan orang yang membahasakannya. Kalau ada laporan atau tulisan langsung dari Ambon (kalau tidak salah saya pernah forwardkan 2 kali), jelas dia mewakili kepentingan si pengirim. Yang kita tidak tahu adalah apa kepentingan orang tersebut. Apakah dia minta diberi perhatian, atau dia minta dilindungi oleh pemerintah pusat? Gimana?: Semoga kita yang di permias@ selalu bersikap NETRAL,: Salam jumpa lagi. Lama saya tidak komentari tulisan anda. Pada hal anda salah satu yang bersemangat dan rajin serta optimis dalam milis ini.Salam[EMAIL PROTECTED]
Re: MIMPI AJA TERUS - Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Bersemangat, rajin dan optimis? wah makasih atas pujiannya, namun kadangkala pekerjaan sekolah saya jadi terganggu karena saking bersemangatnya, sampai-sampai ada yang mengatakan saya seperti kurang kerjaan terus-terusan posting di permias@. saya memang pemimpi bung... andrew pattiwael On Mon, 22 Feb 1999, Adri Amiruddin wrote: > : From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> > : To: [EMAIL PROTECTED] > : Subject: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI ) > : Date: 27 Februari 1999 0:19 > : > : Bung Nur, > : > : ngga usah bingung bung, > : jelas yang di Indonesia (Yg Mayoritas Muslim) pasti membela yang muslim > : sedangkan yang di Belanda (Yg Mayoritas Kristen) akan membela yang > nasrani > : Sekarang tergantung dari kitanya sendiri, Darimana kita menerima sumber > : berita tersebut, kalau dari media yang memang berbau-bau keagamaan, jelas > : mereka tentu akan membela kaumnya. > : Kalau bung mencari berita di ummat, jelas bung melihat yang Islam telah > : didiskriminasi sedangkan kalau bung mencari berita di fica.net, jelas > : yang Kristen yang merasa didiskriminasi. > : Sekarang kan seharusnya ada penjelasan dari Aparat, yang seharusnya > NETRAL > : dalam menengahi permasalahan keagamaan di Ambon ini, apakah mereka NETRAL > : atau bisa bersikap NETRAL dalam menyelesaikan permasalahan ini. > : Sekarang bagi kita, mari kita cari kebenaran dengan mencari berita-berita > : yang tidak miring sebelah, cari berita yang bersikap netral atau yang > : selama ini netral. Bolehlah kita membaca berita yang ditulis oleh media > : Islam maupun Kristen, namun kita harus tau bahwa tidak semua pemberitaan > : media-media tersebut NETRAL. Iya kan? > > BAGIAN YANG INI SAYA SETUJU BUNG ANDREW. Enggak ada media yang netral, > karena di dalamnya penuh atau sarat kepentingan. Mana mungkin netral. Yang > mungkin dipertanyakan apakah kira-kira informasi yang diberikannya lebih > banyak faktanya, atau lebih banyak opininya, atau lebih berat dan banyak > tuduhannya? Saya kira ini yang harus diawasi. Kalau masalah kepentingan > (there is no value free in this life), sama-sama kita maklumi saja sejauh > tidak mengganggu kepentingan orang lain. > > : Seperti yang kita ketahui kan, Suara pembaruan adalah media yang bermisi > : Kekristenan, jelas media suara pembaruan ini akan memberitakan > : pemberitaan yang akan membela Kristen Indonesia, sedangkan Republika yang > : adalah media bermisikan Keislaman tentu akan berbuat demikian juga. > : > : Carilah pemberitaan yang netral atau setidaknya cari berita yang asli > : dari Ambon, yang tentunya juga bersikap NETRAL. > > YANG INI AGAK KURANG SETUJU. Anda seperti ajak saya bermimpi untuk > memperoleh media yang netral atau bebas kepentingan (baca situsnya Jurgen > Habermas dan mazhab Frankfurt yang banyak tersebar di internet), mana > mungkin. Semua punya kepentingan, paling tidak (ini yang tidak anda > sebutkan) mereka punya kepentingan bisnis alias cari untung. Judul berita > harus seksi, mengundang atau menarik perhatian, dan kalau perlu menimbulkan > polemik dan kontroversi. Dengan cara itu orang berebut beli koran. Coba > bayangkan kalau berita di koran AS tentang Indonesia dengan judul yang > tidak menarik, siapa mau beli (disamping juga jadi dagangan politik > mereka). > > Berita langsung dari Ambon sendiri pun tidak pernah netral. Data atau fakta > kejadian pada dirinya sendiri (mungkin) netral. tapi ketika dibahasakan dia > akan telak-telak mewakili kepentingan tertentu. Paling tidak dia mewakili > kepentingan orang yang membahasakannya. Kalau ada laporan atau tulisan > langsung dari Ambon (kalau tidak salah saya pernah forwardkan 2 kali), > jelas dia mewakili kepentingan si pengirim. Yang kita tidak tahu adalah apa > kepentingan orang tersebut. Apakah dia minta diberi perhatian, atau dia > minta dilindungi oleh pemerintah pusat? Gimana? > > : Semoga kita yang di permias@ selalu bersikap NETRAL, > : > Salam jumpa lagi. Lama saya tidak komentari tulisan anda. Pada hal anda > salah satu yang bersemangat dan rajin serta optimis dalam milis ini. > > Salam > [EMAIL PROTECTED]
Re: MIMPI AJA TERUS - Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
Bung Andrew, jangan begitu lah Memang anda menurut saya termasuk salah satu yang bersemangat dan konsisten menulis di miliis ini... Terserah apa itu berseberangan dengan saya... Yang penting kita tetap berdebat dalam garis dan batas yang tidak tertuang dalam Undang-Undang..=)) Salam, bRidWaN -- At 01:21 01/03/99 -0500, Andrew G Pattiwael wrote: >Bersemangat, rajin dan optimis? wah makasih atas pujiannya, namun >kadangkala pekerjaan sekolah saya jadi terganggu karena saking >bersemangatnya, sampai-sampai ada yang mengatakan saya seperti kurang >kerjaan terus-terusan posting di permias@. > >saya memang pemimpi bung... > >andrew pattiwael > > >On Mon, 22 Feb 1999, Adri Amiruddin wrote: > >> : From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> >> : To: [EMAIL PROTECTED] >> : Subject: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI ) >> : Date: 27 Februari 1999 0:19 >> : >> : Bung Nur, >> : >> : ngga usah bingung bung, >> : jelas yang di Indonesia (Yg Mayoritas Muslim) pasti membela yang muslim >> : sedangkan yang di Belanda (Yg Mayoritas Kristen) akan membela yang >> nasrani >> : Sekarang tergantung dari kitanya sendiri, Darimana kita menerima sumber >> : berita tersebut, kalau dari media yang memang berbau-bau keagamaan, jelas >> : mereka tentu akan membela kaumnya. >> : Kalau bung mencari berita di ummat, jelas bung melihat yang Islam telah >> : didiskriminasi sedangkan kalau bung mencari berita di fica.net, jelas >> : yang Kristen yang merasa didiskriminasi. >> : Sekarang kan seharusnya ada penjelasan dari Aparat, yang seharusnya >> NETRAL >> : dalam menengahi permasalahan keagamaan di Ambon ini, apakah mereka NETRAL >> : atau bisa bersikap NETRAL dalam menyelesaikan permasalahan ini. >> : Sekarang bagi kita, mari kita cari kebenaran dengan mencari berita-berita >> : yang tidak miring sebelah, cari berita yang bersikap netral atau yang >> : selama ini netral. Bolehlah kita membaca berita yang ditulis oleh media >> : Islam maupun Kristen, namun kita harus tau bahwa tidak semua pemberitaan >> : media-media tersebut NETRAL. Iya kan? >> >> BAGIAN YANG INI SAYA SETUJU BUNG ANDREW. Enggak ada media yang netral, >> karena di dalamnya penuh atau sarat kepentingan. Mana mungkin netral. Yang >> mungkin dipertanyakan apakah kira-kira informasi yang diberikannya lebih >> banyak faktanya, atau lebih banyak opininya, atau lebih berat dan banyak >> tuduhannya? Saya kira ini yang harus diawasi. Kalau masalah kepentingan >> (there is no value free in this life), sama-sama kita maklumi saja sejauh >> tidak mengganggu kepentingan orang lain. >> >> : Seperti yang kita ketahui kan, Suara pembaruan adalah media yang bermisi >> : Kekristenan, jelas media suara pembaruan ini akan memberitakan >> : pemberitaan yang akan membela Kristen Indonesia, sedangkan Republika yang >> : adalah media bermisikan Keislaman tentu akan berbuat demikian juga. >> : >> : Carilah pemberitaan yang netral atau setidaknya cari berita yang asli >> : dari Ambon, yang tentunya juga bersikap NETRAL. >> >> YANG INI AGAK KURANG SETUJU. Anda seperti ajak saya bermimpi untuk >> memperoleh media yang netral atau bebas kepentingan (baca situsnya Jurgen >> Habermas dan mazhab Frankfurt yang banyak tersebar di internet), mana >> mungkin. Semua punya kepentingan, paling tidak (ini yang tidak anda >> sebutkan) mereka punya kepentingan bisnis alias cari untung. Judul berita >> harus seksi, mengundang atau menarik perhatian, dan kalau perlu menimbulkan >> polemik dan kontroversi. Dengan cara itu orang berebut beli koran. Coba >> bayangkan kalau berita di koran AS tentang Indonesia dengan judul yang >> tidak menarik, siapa mau beli (disamping juga jadi dagangan politik >> mereka). >> >> Berita langsung dari Ambon sendiri pun tidak pernah netral. Data atau fakta >> kejadian pada dirinya sendiri (mungkin) netral. tapi ketika dibahasakan dia >> akan telak-telak mewakili kepentingan tertentu. Paling tidak dia mewakili >> kepentingan orang yang membahasakannya. Kalau ada laporan atau tulisan >> langsung dari Ambon (kalau tidak salah saya pernah forwardkan 2 kali), >> jelas dia mewakili kepentingan si pengirim. Yang kita tidak tahu adalah apa >> kepentingan orang tersebut. Apakah dia minta diberi perhatian, atau dia >> minta dilindungi oleh pemerintah pusat? Gimana? >> >> : Semoga kita yang di permias@ selalu bersikap NETRAL, >> : >> Salam jumpa lagi. Lama saya tidak komentari tulisan anda. Pada hal anda >> salah satu yang bersemangat dan rajin serta optimis dalam milis ini. >> >> Salam >> [EMAIL PROTECTED] > >