Re: [SPAM] Re: [ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini
Siapa yang tidak busuk? - Original Message - From: si pitung To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, April 06, 2009 8:34 AM Subject: [SPAM] Re: [ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini ah ga semuanya busux koq, msh ada yg baik, terutama dari orang2 yg takut dg perhitungan hari akhir. mahasiswa koq suka men-generalisir, pdhl ktika ada segelintir mahasiswa yg suka mabok2an atau sex bebas, mereka pun jg ga mau di sebut dlm klompok mahasiswa pemabok & sex bebas tsb. standar ganda nih mahasiswa, jgn2 ditunggangi 'joki' he..he.. From: Sunny To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Sent: Monday, April 6, 2009 11:57:16 AM Subject: [ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini http://www.tempoint eraktif.com/ hg/Pemilu2009_ berita_mutakhir/ 2009/04/06/ brk,20090406- 168570,id. html Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini Senin, 06 April 2009 | 11:39 WIB TEMPO Interaktif, Bandung: Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia mengajak masyarakat tidak memilih lagi Anggota DPR RI yang akan lengser sebentar lagi. Penyebabnya, rapor merah lembaga itu. "Mereka tidak layak mengulangnya, " kata koordinator aksi itu Hilal Hudan Nuha. Kelompok mahasiswa itu memberikan nilai buruk terhadap kinerja lembaga legislatif untuk periode ini. Soal moralitas dan pemberantasan korupsi masing-masing mendapat nilai E, lalu tentang profesionalitas dan kebijakan yang diputuskan lembaga itu mendapat nilai D. Dengan adanya penilaian buruk itu, kelompok itu meminta masyarakat tidak lagi memilih semua Anggota DPR periode ini dalam Pemilu nanti. "Ganti saja semuanya dengan yang baru," kata Hilal. Mereka juga mengajak masyarakat untuk tidak memilih politisi busuk. Versi mereka, politisi busuk adalah mereka yang terlibat maksiat, korupsi, danberkontribusi terhadap kebijakan yang anti rakyat. Dia menuding, semua kriteria itu ada pada semua Anggota DPR periode ini. "Sudah saatnya 2009 ini kita menghabisi politisi busuk." Kelompok itu menggelar aksinya di depan Gedung Sate. Mereka berorasi mengenai contoh perilaku buruk anggota dewan periode ini, di antaranya soal Yahya Zaeni, dan Al Amin Nasution. Juga soal dewan yang setuju kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Dewan juga dituding tidak kritis saat menyetujui Undang-Undang BHP yang disahkan tanpa evalusi. AHMAD FIKRI [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tanggapan Surat Pembaca "Dua Pendeta Caleg PKS?"
nanti dikiranya PKS merekrut pendeta hihihi.. Tanggapan Surat Pembaca "Dua Pendeta Caleg PKS?"Senin, 06/04/2009 10:29 WIB Berikut kutipan dari My Note Facebooknya DR.Mardani Ali Sera (Wasekjen PKS) Ikhwah wa akhwati fillah, pg ini saya dpt sms yg mengabarkan kutipan Majalah Tempo tentang adanya dua pendeta sbg caleg PKS dari saya. Sayapun terkejut. Maka dg ini saya akan menceritakan informasi yg utuh: awalnya wartawan tempo bertanya adakah caleg non muslim dr PKS? Saya jawab: Tidak ada utk Pusat dan Prov. Tapi utk Kab ada, khususnya mereka yg ada di Indonesia Timur. Itupun di daerah yg 80% lbh pemilihnya bukan Islam. Dan mereka rata2 melamar ingin jadi caleg PKS. Walau sudah kita jelaskan bahwa PKS adalah partai Islam mereka tetap ingin bergabung. Kata mereka, kita suka dg PKS. Jadi, mereka yg ingin jadi caleg PKS! Saya jg tambahkan di Halmahera Selatan ada dua pendeta jadi caleg PKS karena mereka suka dg perilaku kader PKS. Utk jadi caleg PKS itu mereka dikucilkan dan akhirnya pindah jemaah. Jadi, sekali lagi, info yg saya berikan itu utk menunjukkan bahwa PKS itu rahmatan lil alamin. Wallahu a'lam bish shawab. Mardani. Semoga Allah senantiasa memberikan kejernihan dalam berfikir, dan perlu diingat PKS bukan kumpulan malaikat tapi kumpulan manusia yang semoga tetap memberikan rahmat bagi seluruh Alam. Wallahu a'lam Haryandi (harya...@gmail.com) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini
ah ga semuanya busux koq, msh ada yg baik, terutama dari orang2 yg takut dg perhitungan hari akhir. mahasiswa koq suka men-generalisir, pdhl ktika ada segelintir mahasiswa yg suka mabok2an atau sex bebas, mereka pun jg ga mau di sebut dlm klompok mahasiswa pemabok & sex bebas tsb. standar ganda nih mahasiswa, jgn2 ditunggangi 'joki' he..he.. From: Sunny To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Sent: Monday, April 6, 2009 11:57:16 AM Subject: [ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini http://www.tempoint eraktif.com/ hg/Pemilu2009_ berita_mutakhir/ 2009/04/06/ brk,20090406- 168570,id. html Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini Senin, 06 April 2009 | 11:39 WIB TEMPO Interaktif, Bandung: Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia mengajak masyarakat tidak memilih lagi Anggota DPR RI yang akan lengser sebentar lagi. Penyebabnya, rapor merah lembaga itu. "Mereka tidak layak mengulangnya, " kata koordinator aksi itu Hilal Hudan Nuha. Kelompok mahasiswa itu memberikan nilai buruk terhadap kinerja lembaga legislatif untuk periode ini. Soal moralitas dan pemberantasan korupsi masing-masing mendapat nilai E, lalu tentang profesionalitas dan kebijakan yang diputuskan lembaga itu mendapat nilai D. Dengan adanya penilaian buruk itu, kelompok itu meminta masyarakat tidak lagi memilih semua Anggota DPR periode ini dalam Pemilu nanti. "Ganti saja semuanya dengan yang baru," kata Hilal. Mereka juga mengajak masyarakat untuk tidak memilih politisi busuk. Versi mereka, politisi busuk adalah mereka yang terlibat maksiat, korupsi, danberkontribusi terhadap kebijakan yang anti rakyat. Dia menuding, semua kriteria itu ada pada semua Anggota DPR periode ini. "Sudah saatnya 2009 ini kita menghabisi politisi busuk." Kelompok itu menggelar aksinya di depan Gedung Sate. Mereka berorasi mengenai contoh perilaku buruk anggota dewan periode ini, di antaranya soal Yahya Zaeni, dan Al Amin Nasution. Juga soal dewan yang setuju kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Dewan juga dituding tidak kritis saat menyetujui Undang-Undang BHP yang disahkan tanpa evalusi. AHMAD FIKRI [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tanda Cinta Anak2 Amalia
Assalamu'alaikum Wr Wb.. Dear Sahabat yang tercinta, Salah satu kakak pembina anak-anak Amalia Kak yayan telah menerbitkan buku 'Persahabatan'. Sebagai Tanda Cinta kami anak2 Amalia yang telah membaca tulisan-tulisan kami tentang anak-anak Amalia, mohon sudilah berkenan menerima Tanda Cinta dari Anak2 Amalia untuk teman2 semua. silahkan langsung, ambil aja bukunya ke agus syafii Jl. Gandaria 1 No. 47, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. nomor hape saya 087 8777 12 431. Karena keterbatasan buku, mohon konfirmasikan sebelumnya Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Harapan, Sudahkah Anda Memilikinya...?
-- Best Regard Erwin Arianto,SE エルイン アリアント (内部監査事務局) - SINCERITY, SPEED, INOVATION & INDEPENDENCY [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] 19 Pensiunan Jenderal dukung Prabowo (viva.news)
Date: Monday, April 6, 2009, 11:18 AM 19 Pensiunan Jenderal Dukung Prabowo "Kami menolak amandemen UUD 1945 karena dilakukan dengan cara-cara tidak terbuka." Minggu, 5 April 2009, 17:01 WIB Ita Lismawati F. Malau, Desy Afrianti VIVAnews - 19 jenderal purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan dukungannya dalam pencalonan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2009. Pernyataan sikap itu dibacakan di kediaman Letnan Jenderal TNI (purn) Haryoto PS Gang Damai nomor 76 Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu 5 April 2009. Para pensiunan jenderal memberikan dukungan terhadap Partai Gerindra karena partai pimpinan Prabowo itu akan mengembalikan UUD 1945 ke bentuk semula. "Kami sejak awal menolak amandemen UUD 1945 karena dilakukan dengan cara-cara tidak terbuka," kata Haryoto yang didampingi Mayor Jenderal TNI (purn) Budi Sudjana. Ia menegaskan para pensiunan jenderal tidak memiliki kepentingan politik dalam dukungan itu."Kami ini sudah tua. Dikasih kerjaan juga tidak bisa," kata dia. Selain mereka berdua, turut menandatangani pernyataan dukungan adalah Letjen TNI (purn) Farid Zainudin, Letjen (purn) Putu Wardana, Letjen (purn) Yogi Supardi, Letjen Marinir (purn) Suharto, Mayjen (purn) Suwardi, Mayjen (purn) Haris Sudarno, Mayjen (purn) Gleni Kauripan, Mayjen (purn) Amir Tohar, Mayjen (punr) Joni Wahab, Mayjen (purn) Yudi Magio Yusuf, Mayjen (purn) Asril Tanjung, Mayjen (purn) Edi Budianto, Marsda TNI (purn) Suwiono Ardi, Marsda TNI Murjanto Yuwono, Letjen (purn) Sugito, Mayjen (purn) Semion Remon, Mayjen (purn) Arifin Seman. • VIVAnews http://politik. vivanews. com/news/ read/46682- 19_pensiunan_ jenderal_ dukung_prabowo [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The Muslim guardian of Israel's daily bread
http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/the-muslim-guardian-of-israels-daily-bread-1663404.html The Muslim guardian of Israel's daily bread For more than a decade, an Arab hotel manager has helped Orthodox Jews to observe the Passover - by buying up forbidden foods. Ben Lynfield reports Monday, 6 April 2009 QUIQUE KIERSZENBAUM Jaaber Hussein, a hotel manager, prepares to take control of much of Israel's bread, beer and pasta a.. enlarge When Jaaber Hussein signs an agreement with Israel's Chief Rabbis tomorrow, he will be inking the only Arab-Jewish accord sure to be meticulously observed by both sides. The deal will make him the owner for one week of all bread, pasta and beer in Israel - well a huge amount of it anyway. The contract, signed for the past 12 years by the Muslim hotel food manager, is part of the traditional celebrations ahead of the Jewish holiday of Passover. Jews are forbidden by biblical injunction to possess leavened bread, or chametz, during Passover and ironically an Arab is needed to properly observe the holiday. The agreement with Mr Hussein offers a way of complying with religious edicts without having to wastefully destroy massive quantities of food. Through legal acrobatics, the forbidden goods belonging to the Israeli state are simply sold to Mr Hussein for the duration of Passover and then revert back to the state once the holiday is over. Like the government's adherence to the Sabbath and to dietary laws, the ceremony sets Israel apart as a Jewish state that upholds religious traditions. Mr Hussein, a resident of the Israeli Arab town of Abu Ghosh near Jerusalem, sees nothing odd in the arrangement, believing there are affinities between his Islamic faith and Judaism. He relishes the role the Jewish state has assigned him, one that puts his picture on the front pages of Israeli newspapers year after year. "I see this as a way to help people with whom I work and live," he said. Mr Hussein was a natural choice for the ritual because he works in a hotel that stringently observes Jewish dietary laws. He even keeps some of the strictures at home. "There are many things that are close in the two religions. If not for politics, the religions would get along very well," he explains. One example he cites is the halal slaughtering of meat, which he likens to kosher slaughtering. Passover, which celebrates the biblical exodus from slavery in Egypt, starts on Wednesday night and lasts for seven days, eight outside Israel. The reason for the prohibition of leavened bread is, according to the Bible, that the Israelites departed Egypt in such haste that their bread did not have a chance to rise and so they ate the cracker-like unleavened bread known as matza. Many of their descendants in modern Israel defer to this dictum every spring to the extent that a kind of fermented dough fixation suffuses the country. Housewives become the new slaves, scrubbing and vacuum cleaning to remove every trace of chametz. Religious men scald pots in the streets, making them kosher for the holiday. For the Orthodox, there can be no half-measures. A single crumb that evades detection could spoil everything for Passover. Those families who do not want the extra workload simply check in to kosher hotels and escape the ardour. Even secular Israelis stock up on pita bread and put it in their freezers so that they too have enough supplies to survive the week. Tomorrow, Mr Hussein will put down a cash deposit of $4,800 (some 20,000 shekels or £3,245) for the $150m worth of leavened products he acquires from state companies, the prison service and the national stock of emergency supplies. The deposit will be returned at the end of the holiday, unless he decides to come up with the full value of the products. In that case he could, in theory, keep them all. At the close of the holiday, the foodstuffs purchased by Mr Hussein revert back to their original owners, who have given the Chief Rabbis the power of attorney over their leavened products. "It's a firm, strong agreement done in the best way," Mr Hussein said. But Israelis are divided on whether the state should be enforcing Passover. A law introduced by religious parties in 1986 bans the display of bread in public areas, except in those where there is a non-Jewish majority. But a court decision last year said it was legal for restaurants to sell leavened products during Passover on the grounds that they are not public spaces. The move sparked anger among the ultra-Orthodox Jews. This year, ultra-Orthodox activists in Jerusalem sent warning letters to stores, telling them not to sell bread or pizza because this could bring divine punishment on the city. And the chief rabbinate called for supermarkets to install a computer program that would enable cash registers to detect unleavened products by their bar codes so sales could be stopped. Supermarkets cover over th
[ppiindia] Survei Buruh Menunjukkan Kinerja DPR Buruk
Refleksi : Tanpa diadakan survey pun sudah dikenal umum bahwa kinerja DPR buruk. http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/04/05/brk,20090405-168473,id.html Survei Buruh Menunjukkan Kinerja DPR Buruk Minggu, 05 April 2009 | 16:20 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Hasil survei Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara Bersatu menunjukkan 69,7 persen buruh sepakat kinerja Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009 buruk. "Kemungkinan karena sedikitnya kasus buruh yang bisa diselesaikan di tingkat Dewan," ujar Ketua Presidium Federasi Serikat Pekerja Fx Arief Poyuono di Hotel Sofyan Cikini, Minggu (5/4). Jumlah sampel survei sebanyak 9.178 responden dengan metode Multistage Random Sampling dan tingkat kepercayaan 99 persen. Wawancara dilakukan selama 8-30 maret 2009 pada buruh Badan Usaha Milik Negara, buruh swasta, sektor informal dan formal Namun Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (79.2 persen) dan Partai Golkar (76,2 persen), menurut hasil survei masih dianggap sebagai fraksi yang berpihak pada buruh. "Kedua fraksi tersebut rajin mengakomodir tuntutan buruh dan dianggap paling rajin menemui perwakilan buruh," ujar Arif. Partai Golkar, Arief menjelaskan, masih dianggap dinamis. Kedinamisannnya dibuktikan dengan pengajuan hak angket oleh fraksi ini ketika harga bahan bakar minyak naik. Sedangkan Partai Demokrat tampak buruk di mata buruh akibat dinilai tidak berhasil mengatasi krisis ekonomi global. "PHK di sektor formal bertambah," ia mengeluhkan. DIANING SARI [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Procuring Academics for Empire (The Pentagon Minerva Research Initiative)
Procuring Academics for Empire The Pentagon Minerva Research Initiative By James Petras April 04, 2009 "Information Clearing House"" -- The Pentagon’s military strategists have recognized that they have suffered political losses, with strategic consequences in their recent military invasions of Iraq and Afghanistan. US military support for the Israeli invasions of Lebanon and Gaza, the US-sponsored Ethiopian occupation of Somali, the coup attempts in Venezuela (2002) and Bolivia (2008), have also failed to defeat popular incumbent regimes. Worse still, civilian, family, community and national networks have reinforced the anti-colonial movements providing essential logistical support, intelligence, recruits and legitimacy. Pentagon strategists, recognizing the socio-political bases of their failures, have turned to willing accomplices in the academic world to provide intelligence, in the form of ethnographic accounts of targeted peoples, tactics and strategies in order to divide and destroy local and national loyalties. The Pentagon is contracting social scientists to develop ‘social maps’ to identify leaders and groups, susceptible to recruitment in the service of the empire. For example, Pentagon-contracted academic ‘field research’ is designed to demonstrate ways in which traditional religious practices and rituals can be harnessed to facilitate imperial conquest through cultural warfare discouraging subjugated peoples from giving their support to national liberation movements. Rather than confront the imperial occupier with a goal of re-establishing national sovereignty, ‘cultural warfare’ strategies direct people to focus on ‘local concerns’. These are a few of the Pentagon funded “research projects” taken up by the ‘academics in uniform.’ The Pentagon is seriously engaged in this military-academic empire building strategy, allocating almost 100 million dollars to contracting academic collaborators and funding multiple ‘research’ projects throughout the world against targeted states, movements and communities. The “Minerva Research Initiative” (MRI) The biggest, but not the only, Pentagon-funded empire building research program in the social sciences is dubbed the Minerva Research Initiative (MRI). The MRI has contracted scores of academics from the usual prestigious academic brothels, including the veteran academic hookers and ambitious neophytes among post-doctorates and graduate assistants. These ‘scholars for empire’ are currently engaged in at least fourteen projects. MRI money has attracted a wide assortment of university affiliated psychologists, political scientists, anthropologists, economists, professors of religious studies, public affairs specialists, labor economists and even nuclear physicists from MIT, Princeton, University of California at San Diego, and Arizona State University among others. This Pentagon largess provides what Science (Jan 30, 2009 p 576) (official journal of the American Association for the Advancement of Science) calls a “banquet for a field accustomed to living on scraps.” All of the regions and groups specifically targeted for the ‘Pentagon-academic’ investigation are currently in conflict with the US empire or its Israeli ally and include Southwest Asia, West Africa, Gaza, Indonesia, the Middle East. The Pentagon’s ideological parameter, which defines the MRI, is the “war on terror” or its ‘Overseas Contingency Operations’, new facsimile under President Obama. The MRI has a special interest in academics who can target the field of Muslim-Arab organizations and activities, in order to study and develop methods to “diffuse and influence counter-radical Muslim discourse.” In other words, the MRI is contracting academic research, which will allow the Pentagon to penetrate Muslim communities, co-opt the leaders and turn them into imperial collaborators. MRI is not merely a mechanism of “soft power” – a battle of ideas – it engages US academics in some of the more brutal aspects of colonial warfare. For example, the Pentagon-funded Human Terrain Teams (HTT), which operate in Afghanistan, are deeply immersed in the identification and torture/interrogation of suspected resistance fighters, civilian sympathizers and members of extended families and clans. One San Francisco State psychology professor on the MRI payroll, with longstanding ties to Pentagon counter-insurgency operations, is deeply involved in the “study of emotions in stoking or quelling ideologically driven movements.” Covert occupation intelligence operations have been deeply involved in “stoking” hostility between Shia and Sunni communities in Iraq, Lebanon, Iran, and Afghanistan. Torture and harsh interrogation techniques, used in the Middle East and Afghanistan, are based on academic studies of cultural and emotional vulnerabilities of Muslims and are used by US and Israeli military interrogators to “break” or cause profound mental break
[ppiindia] Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini
http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/04/06/brk,20090406-168570,id.html Mahasiswa Ajak Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Periode Ini Senin, 06 April 2009 | 11:39 WIB TEMPO Interaktif, Bandung: Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia mengajak masyarakat tidak memilih lagi Anggota DPR RI yang akan lengser sebentar lagi. Penyebabnya, rapor merah lembaga itu. "Mereka tidak layak mengulangnya," kata koordinator aksi itu Hilal Hudan Nuha. Kelompok mahasiswa itu memberikan nilai buruk terhadap kinerja lembaga legislatif untuk periode ini. Soal moralitas dan pemberantasan korupsi masing-masing mendapat nilai E, lalu tentang profesionalitas dan kebijakan yang diputuskan lembaga itu mendapat nilai D. Dengan adanya penilaian buruk itu, kelompok itu meminta masyarakat tidak lagi memilih semua Anggota DPR periode ini dalam Pemilu nanti. "Ganti saja semuanya dengan yang baru," kata Hilal. Mereka juga mengajak masyarakat untuk tidak memilih politisi busuk. Versi mereka, politisi busuk adalah mereka yang terlibat maksiat, korupsi, danberkontribusi terhadap kebijakan yang anti rakyat. Dia menuding, semua kriteria itu ada pada semua Anggota DPR periode ini. "Sudah saatnya 2009 ini kita menghabisi politisi busuk." Kelompok itu menggelar aksinya di depan Gedung Sate. Mereka berorasi mengenai contoh perilaku buruk anggota dewan periode ini, di antaranya soal Yahya Zaeni, dan Al Amin Nasution. Juga soal dewan yang setuju kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Dewan juga dituding tidak kritis saat menyetujui Undang-Undang BHP yang disahkan tanpa evalusi. AHMAD FIKRI [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Selama Jadi Sapi Perahan Asing Indonesia Tak Akan Maju - Gaji Pengantar Pizza di AS Rp 14 Juta
Di bawah adalah cerita sedih tentang eksekutif AS yang sekarang jadi pengantar Pizza dengan gaji sekitar Rp 14 juta/bulan (belum termasuk tips). Tentu akan lebih sedih lagi jika melihat di Indonesia para manajer saja gajinya belum tentu segitu. Sementara pengantar Pizzanya lebih rendah lagi. Padahal harga bensin di Indonesia dan AS tidak jauh berbeda...:) Selama Indonesia hanya jadi sapi perahan AS, maka nasib bangsa Indonesia akan terus dimiskinkan secara sistematis oleh Sistem Ekonomi Kapitalis Neoliberalis yang dipropagandakan agen2 AS di Indonesia. Selama kekayaan alam Indonesia senilai Rp 2000 trilyun/tahun dinikmati AS, Indonesia tidak akan makmur. Indonesia keliru dalam mengambil Sistem Ekonomi. Siapa pun juga pemimpinnya, jika hanya menjadikan Indonesia sebagai sapi perahan negara asing Indonesia tidak akan maju. AS terkapar oleh krisis. Lebih dari 500 ribu orang diPHK dalam 2 minggu. Tapi lihat, Rupiah anjlok dari Rp 9.000/1 US$ jadi Rp 12.000/1 USD. PHK lebih banyak lagi. Itulah nasib negara "Sapi Perahan!" Lebih buruk dari negara pemerahnya. Salam http://dunia.vivanews.com/news/read/42697-eksekutif_itu_kini_menjadi_pengantar_pizza VIVA news - Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman tampaknya nyaris sempurna. Lulus dengan gelar sarjana S-1 dan MBA (Master of Business Administration) dari universitas bergengsi UCLA (University of California), Karpman langsung mendapat kerjaan dengan gaji yang menggiurkan sebagai pialang saham. Dia pun bisa menikahi perempuan idamannya, Stephanie dan dikarunai dua anak. Mereka pun rutin berlibur ke tempat-tempat mahal di penjuru dunia. Setelah 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan menjadi eksekutif perusahaan. Gajinya pun naik menjadi US$750.000 (sekitar lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun. "Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa cetak banyak uang. Entah mengapa situasi itu kok tidak berlanjut?" kata Karpman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi ABC. Dari segala sisi, Karpman dan keluarga saat itu hidup dalam "Impian Amerika" (American Dream). Mereka tinggal di sebuah rumah besar di kota Tampa, Florida. Rumah mereka pun dilengkapi lapangan golf. "Saat itu saya sudah tidak tahu berapa harga barang-barang di toko. Pokoknya, tinggal bawa troli dan ambil saja," kata Karpman. Dia pun begitu percaya diri dengan kemampuannya mencetak banyak uang. Maka, tahun 2005 dia meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan membuat usaha sendiri yang sejenis. Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, dia Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya. Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam jumlah besar dengan jaminan rumah. Namun, badai krisis keuangan menerpa Amerika Serikat (AS). Karpman tak mampu menarik investor, sehingga perusahaannya bubar. Sejak saat itu, dia menjadi penganggur dan sulit mendapat kerja. Padahal, di masa lalu, Karpman tak perlu pusing mencari kerja. "Dulu, saat menjalani tes wawancara kerja, saya bisa jadi bersikap kurang ajar, karena justru sayalah yang sering menanyai si pewawancara, apakah perusahaannya cukup layak mempekerjakan saya," kata Karpman dalam wawancara yang ditayangkan di laman stasiun televisi ABC. "Sekarang, justru saya yang kini berharap-harap minta kerja sambil memegang topi di tangan," lanjut Karpman. Saat dia susah mendapat kerja, tabungannya ludes untuk keperluan hidup sehari-hari dia dan keluarga. Bahkan, keluarga Karpman kini harus menanggung utang ratusan ribu dolar dan rumah mewah terancam disita pihak kreditur. Mereka pun tak mampu menanggung biaya pendidikan anak-anak di sekolah swasta yang mencapai US$30.000 (Rp 352,3 juta). Namun mereka bersyukur ada seorang dermawan yang membantu membiayai uang sekolah anak-anak mereka hingga tahun depan. Maka, Karpman sudah bertekad, kerja apapun akan dia lakukan, asalkan mendapat uang. Dia pun bersedia turun derajat. Karpman tak lagi mencari posisi-posisi yang tinggi, maka dia sempat melamar sebagai bartender (peramu minuman), namun ditolak. Istrinya, Stephanie, kini juga akan menjual baju-bajunya yang bertumpuk-tumpuk di lemari pakaian di toko-toko loak. Akhirnya Karpman mendapat kerjaan baru. Namun, bukan lagi sebagai eksekutif, melainkan sebagai pengantar pizza (roti isi khas Italia) di restoran Mike's Pizza & Deli di kota Clearwater. Pemilik restoran, Mike Dodaro, bingung saat melihat Karpman datang ke tempatnya untuk wawancara kerja dengan mengendarai mobil mewah Mercedes Benz. Dodaro pun terkejut saat membaca CV (riwayat pendidikan dan pekerjaan) Karpman. Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain, Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar). Namun, Karpman tetap mengambil lowongan itu. Dia rela kini digaji US$7,29 atau se
[ppiindia] Mari Kita Tolong Pemilu
ajakan ikut serta dlm pemilu adalah ajakan mahruf, sedangkan ajakan golput adalah ajakan batil. Apalagi ajakan golput tsb, dilakukan utk melampiaskan kekecewaan diri sndiri. Mari Kita Tolong Pemilu Oleh Ahmad Tohari Khotbah shalat Jumat kemarin di seluruh Tanah Air rata-rata mengandung ajakan kepada jamaah untuk menyukseskan Pemilu 2009. Ajakan ini cukup makruf karena kita melihat, mendengar, dan merasakan banyak sekali masalah yang akan menjadi penghambat tercapainya tujuan substantif pemilu kali ini. Khatib kami, Drs Kiswono MPd, sampai-sampai mengutip ayat Alquran tentang kewajiban umat untuk menaati Allah, Rasul, dan orang yang menyelenggarakan urusan kita. Saya dengar di masjid lain, khatib di sana mengingatkan kepada jamaah tentang riwayat bahwa jika tiga orang atau lebih hendak melakukan perjalanan, salah satu di antaranya harus diangkat menjadi pemimpin. ''Apalagi, perjalanan bernegara dan bermasyarakat yang pengikutnya berjumlah ratusan juta orang,'' kata sang khatib. ''Saya sepenuhnya percaya kebenaran kedua dalil itu dan memang amat relevan untu ksaat ini,'' kata Farkhun dalam diskusi dadakan di serambi masjid kami, kemarin. ''Ah, kamu mau bilang bahwa golput haram kan?'' potong Asman, mahasiswa yang masih kemaruk tentang kebebasan memilih atau tidak memilih. ''Tunggu sampai saya selesai bicara. Saya termasuk orang yang percaya bahwa memilih pemimpin memang wajib hukumnya. Alasan saya yang kedua dalil tadi. Tapi, ternyata saya merasa sulit sekali menjalankan kewajiban tadi.'' ''Sulitnya?'' Saya ikut gabung dalam diskusi kampungan itu. ''Saya tidak bisa mengenal dengan baik semua partai dan semua caleg yang harus saya pilih. Di Dapil saya, ada 29 partai yang ikut pemilu dengan sekian ratus calegnya dari tingkat kabupaten sampai tingkat nasional. Dari partai sebanyak itu, saya hanya kenal beberapa, itu pun tidak mendalam. Tentang calegnya, sama saja. Jadi, bagaimana pemilihan yang akan saya lakukan bisa baik? Dan, bila nanti ternyata yang saya pilih cuma partai-partaian dan calegnya model Al Amin Nasution, apakah saya tidak ikut bersalah?'' ''Partai-partaian?'' tanya Asman sambil tertawa. ''Ya. Itulah partai yang didirikan dengan tujuan bukan untuk memenuhi kepentingan demokrasi, melainkan hanya sarana mencari kekuasaan dan penghasilan! Tapi, di lain pihak, kedua dalil itu wajib kita yakini kebenarannya.'' ''Maka ikut saya saja, golput,'' potong Asman masih sambil tertawa. ''Daripada ikut bersalah dan menanggung dosa, bukankan golput lebih aman dan masuk akal?'' Saya dan Farkhun hanya bisa tersenyum pahit. Asman terlihat makin bersemangat. ''Selain itu, jangan kira sikap golput tidak ada baiknya. Dengar ini, umat sudah terlalu lama hanya menjadi objek ambisi kekuasan partai dan politikus. Sekian lama umat dibiarkan dalam posisi lemah di bidang politik. Sekarang, mari kita beri tahu bahwa sebenarnya rakyat punya kekuatan tawar terhadap partai apa saja, juga terhadap politikus mana saja. Apabila angka golput kali ini cukup besar, artinya rakyat sedang unjuk gigi. Mereka sedang demo dengan cara lain untuk menunjukkan kemuakan terhadap partai dan orang-orangnya yang suka omong kosong.'' Karena terbawa emosinya sendiri Asman terengah-engah. Dia kelihatan puas, mungkin karena merasa telah menumpahkan kekesalan yang sudah lama mengendap. ''Ya, Man. Saya bisa memahami pikiranmu.'' Saya terpaksa jadi penengah. ''Memang tidak sedikit orang sudah yang muak dengan perilaku sebagian besar orang legislatif. Mereka egois, manja, dan jarang yang punya kesadaran negarawan. Pokoknya tidak salah dulu mereka disebut setaraf anak TK. Tapi, demi niat menjaga keutuhan masyarakat dan negara, mari kita tolong pemilu. Dan, jangan biarkan angka golput terlalu besar.'' ''Menolong pemilu?'' tanya Asman sinis. ''Ya. Kita yang merasa cukup terdidik bisa membantu masyarakat menentukan pilihan dari sedikit partai dan sedikit caleg yang bisa kita kenal. Memang jauh dari ideal, tapi mau apa lagi?'' ''Yang sampeyan maksud, kita menjadi semacam ahluh hali wal aqdi bagi pemilih yang rata-rata bingung?'' ''Ya, risikonya kita akan dicap sebagai anggota tim sukses caleg. Tidak mengapa asal niat kita tulus.'' ''Bagaimana kalau kita gagal menemukan caleg yang kita kenal baik dan pantas dipercaya?'' tanya Asman, sinisnya masih kelihatan. ''Tidak sedikit teman kita yang nyaleg di bawah payung beberapa partai. Masa, iya kita tidak bisa menemukannya.'' ''Kalau begitu, mari ramai-ramai kita tolong pemilu!'' seru Asman sambil bangkit dan terus pergi. Ah, senyum anak muda itu masih pahit. Saya dan Farkhun hanya bisa geleng kepala. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [ppiindia] Muslimah Bercadar Ditolak Naik Bis
mbak dimas! nulisnya ga sopan yaaa From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, April 3, 2009 5:19:45 PM Subject: Re: Bls: [ppiindia] Muslimah Bercadar Ditolak Naik Bis Fik, selain benturan kepala, barangkali perlu juga lu benturin dengkul ke tembok. Soalnya otak lu kan suka pindah-pindah2 ha..ha.. --- In ppiin...@yahoogroup s.com, "TAUFIK WIBOWO" wrote: > > DIMAS otak udang bikin masalah mulu loooh kutu kupret > > > > On Thu, 02 Apr 2009 07:05:24 - > "masdimas62" wrote: > > Tung, memangnya siapa yang bilang lu normal?! > > Ada ada aja... > > > > > > --- In ppiin...@yahoogroup s.com, si pitung > > wrote: > >> > >> he..he..buat kita2 yg msh normal 'akal' & 'nurani'nya > >>emang akan kagum & 'iri' dg orang yg berusaha menjalankan > >>perintah TuhanNya, sebisa mungkin dg menutup auratnya dg > >>hijab dimanapun mereka berada. > >> > >> Bandingkan dg orang yg memang sdh RUSAK AKAL & > >>NURANInya, SAKIT jIWAnya, HITAM & BUSUK HATInya, maka > >>menutup aurat dg hijab utk menjalankan perintah TuhanNya > >>merupakan hal yg BODOH, KETINGGALAN JAMAN dan bentuk > >>penindasan thd KEBEBASAN, sebaliknya TELANJANG, pamer > >>puser & dada-paha merupakan hal yg wajar, cerdas, modern > >>WALAUpun melanggar, melawan, menentang perintah TuhanNya. > >> > >> Jadi sebenarnya sape yg BODOH ya he..he.. > >> > >> > >> > >> > >> _ _ __ > >> From: soni anggara > >> To: ppiin...@yahoogroup s.com > >> Sent: Wednesday, April 1, 2009 3:36:58 PM > >> Subject: Bls: [ppiindia] Muslimah Bercadar Ditolak Naik > >>Bis > >> > >> > >> aneh. di tempat umum menutup aurat kok malah tidak boleh > >>naik bus. jangan-jangan, yang tak berbusana justru boleh > >> > >> --- Pada Rab, 1/4/09, si pitung > >>menulis: > >> > >> Dari: si pitung > >> Topik: [ppiindia] Muslimah Bercadar Ditolak Naik Bis > >> Kepada: ppiin...@yahoogroup s.com > >> Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 2:35 AM > >> > >> diskriminasi, rasis & pelanggaran HAM emang udah lazim > >>di EROPAH sono, ga makan bangku skolahan kaya'nya orang > >>sono hehe.. > >> > >> Muslimah Bercadar Ditolak Naik Bis > >> > >> Sebuah keluarga Muslim sangat terkejut ketika seorang > >>sopir bis > >> > >> setempat menolak untuk melanjutkan mengemudikan bis, > >>kecuali perempuan > >> > >> dari keluarga Muslim tersebut yang menggunakan hijab > >>turun dari bis. > >> > >> Koran Århus Stiftstidende melaporkan perempuan yang > >>bernama Houria > >> > >> Nouioua bersama suami dan tiga anaknya yang masih kecil. > >>Sopir bis > >> > >> memberitahu bahwa ia tidak dapat melanjutkan perjalanan > >>bis tersebut > >> > >> karena perempuan itu memakai Niqab - pakaian Muslim > >>berupa cadar yang > >> > >> menutup wajah. > >> > >> "Sopir bis itu mengatakan bahwa aturan di Denmark tidak > >>boleh > >> > >> membawa penumpang yang memakai tutup muka," kata Mohamed > >>Belgacem - > >> > >> suami dari perempuan itu. "Saya sangat terkejut karena > >>istri saya tidak > >> > >> dapat melanjutkan perjalanan dengan bis itu. Saya telah > >>tinggal di > >> > >> Denmark selama 12 tahun dan tidak pernah mengalami > >>hal-hal seperti ini." > >> > >> Bis dari perusahan Arriva tersebut tetap berhenti di > >>halte selama 15 > >> > >> menit sementara penumpang lain akhirnya menjadi terlibat > >>dalam insiden > >> > >> itu , mereka merasa dibuat gusar atas kelakuan pengemudi > >>bis. > >> > >> "Ini > >> > >> jelas-jelas sebuah bentuk rasisme dan diskriminasi, " > >>kata seorang > >> > >> penumpang perempuan yang berada dikantor pusat bis > >>Arriva dan berbicara > >> > >> kepada petugas disana meminta supaya sopir bis mau > >>menerima penumpang > >> > >> muslim. > >> > >> Martin Wex, humas dari perusahaan bis Arriva mengatakan > >>sopir bis > >> > >> itu tidak akan ditindak karena kasus ini bukan persoalan > >>rasial hanya > >> > >> masalah kesalahpahaman saja. > >> > >> "Sopir bis Arriva tersebut mengatakan, dia mendengar > >>kalau > >> > >> menggunakan penutup muka dalam aksi demonstrasi > >>terlarang di Denmark > >> > >> dan dia berpikir hal itu juga sama dengan di dalam bis," > >>kata Wex. > >> > >> Persoalan ini akan dibuat aturannya secara jelas dalam > >>majalah > >> > >> karyawan berikutnya, sehingga para sopir tidak akan > >>bingung lagi > >> > >> sehingga terjadi kesalahpahaman seperti itu, Wex > >> > >> menambahkan. (fq/cphpost) > >> > >> [Non-text portions of this message have been removed] > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> _ _ _ _ > >>_ _ > >> Dapatkan nama yang Anda sukai! > >> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan > >>@rocketmail. com. > >> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ > >> > >> [Non-text portions of this message have been removed] > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> > >> [Non-text portions of this message
Re: [ppiindia] Re: Perempuan Setara
mbak dimas curhat nih.. From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, April 3, 2009 5:51:10 PM Subject: [ppiindia] Re: Perempuan Setara Salam, Itulah Islam yang menurut aslinya, di Gurung Pasir Arab, tidak begitu menghormati dan tidak begitu menghargai perempuan. Mereka ditindas, dan diperlakukan sebagai barang dagangan, diumpetin di balik cadar dan jilbabnya. Mereka tidak boleh keluar rumah, menyetir mobil sendiri dan meniti karir yang setara sebagaimana yang terjadi hingga kini di negeri Arab Saudi. Hanya Islam yang tidak melindungi perempuan, karena membolehkan perempuan dipoligami, dipukul, ditalaq sepihak, dan hanya bisa pasrah ketika harus berbagi suami. Kenapa ada muslim yang begitu bodoh menerima ajaran Islam Wahabi yang primitif dan tidak dmau menyesuaikan dengan dunia modern, ya? Wassalam, Dimas. --- In ppiin...@yahoogroup s.com, si pitung wrote: > > itulah ISLAM dimana perempuan sangat dihormati & dihargai derajatnya. > Bukan utk ditindas, apalagi diperlakukan spt 'barang' dagangan yg bs > dipamerkan, dikontes, bahkan ditawar dll.. > hanya ISLAM yg mampu melindungi wanita dari kerusakan, koq msh ada 'muslim' > yg bodoh mencari 'jalan' lain bahkan membuat2 isme2 yg aneh2 lalu menggugat & > menghujat ISLAM? mereka memang bener2 bodoh, tp mereka tdk sadar.. > > > > > _ _ __ > From: Ananto > Sent: Friday, April 3, 2009 7:36:02 AM > Subject: [ppiindia] Perempuan Setara > > Perempuan Setara > > Oleh: KH. A. Mustofa Bisri > > > > Sang Pemimpin gundah gulana. Gosip kejam itu telah menguasai seluruh kota. > Istri sang pemimpin digosipkan “ada main” dengan salah seorang anak buahnya. > Istri yang digosipkan itu adalah perempuan muda yang sangat ia cintai dan > sangat mencintainya, anak sahabatnya yang sangat ia cintai pula. > > > > Karena tidak ada bukti maupun saksi, sang pemimpin hanya dapat meminta > pendapat para tokoh-tokoh pembantunya mengenai kebenaran dan tidaknya gosip > tersebut. Payahnya, beberapa tokoh yang dimintai pendapat, ada yang tampak > membenarkan meski banyak yang terang-terangan menolak dan memustahilkan. > Bahkan pro dan kontra tentang masalah ini nyaris menimbulkan fitnah. > > > Sang pemimpin (Rasulullah, Nabi Muhammad SAW) akhirnya menemui sang istri > yang sudah beberapa hari, atas permintaannya, berada di kediaman kedua > orangtuanya. Sang istri (sayyidatina Aisyah r.a.) yang sudah dua hari dua > malam tidak tidur itu sedang ditunggui kedua orangtuanya (sayyidina Abu > Bakar Shiddiq dan Ummu Ruman), saat sang pemimpin masuk dan duduk di dekat > pembaringan. > > > “Aisyah, aku mendengar suara-suara begini-begitu tentang dirimu;” sabda > Rasulullah kemudian, “apabila kamu tidak bersalah, Allah akan menyatakan > kamu tidak bersalah. Bila ternyata kamu melakukan dosa, beristighfarlah > kepada Allah dan bertaubatlah. Hamba apabila mengaku salah dan bertaubat, > Allah akan menerima taubatnya.” > > > Mendengar sabda sang suami tercinta itu, sayyidatina Aisyah-yang selama ini > terus menangis-seketika airmatanya terhenti dan berkata ditujukan kepada > kedua orangtuanya, “Kalian jawablah Rasulullah.” Kedua orangtuanya menjawab, > “Demi Allah, kami tidak tahu harus berkata apa.” > > > Sayyidatina Aisyah, sang istri belia itu pun berkata dengan tegarnya: > “Sesungguhnya, saya tahu kalian semua telah mendengar omongan gosip ini, > sehingga sudah tertanam dalam diri kalian dan kalian telah mempercayainya. > Kalau pun saya mengatakan kepada kalian bahwa saya tidak bersalah, kalian > tidak akan mempercayai saya. Sebaliknya, bila saya mengakui perbuatan yang > Allah tahu semata bahwa saya tidak melakukannya, kalian pasti > mempercayainya. Demi Allah, saya tidak menemukan contoh untuk kalian kecuali > ayahnya Nabi Yusuf ketika berkata, Fashobrun jamiil wallaahul must’aanu > ‘alaa maa tashifuun (Kesabaran yang baiklah pilihanku dan Allah sajalah > tempat memohon pertolongan terhadap apa yang kalian ceritakan).” (Bacalah > kisah menarik yang menjadi sebab turunnya ayat 4 dan seterusnya di surah 24. > al- Nur antara lain di kitab Nurul Yaqin oleh Syeikh Muhammad Khudhari Bek). > > > > Menyimak kata-kata sayyidatina ‘Aisyah di hadapan tokoh-tokoh agung - > Rasulullah SAW dan shahabat Abu Bakar Shiddiq sekalian-itu mungkin orang > tidak mengira bahwa ketika itu usianya baru belasan tahun. Sayyidatina > Aisyah sepertinya memang disiapkan Allah menjadi contoh perempuan pendekar. > Apabila Rasulullah SAW diasuh dan dididik langsung oleh Allah, maka > sayyidatina Aisyah diasuh dan dididik langsung oleh Rasulullah SAW. > > > Maka, tidak heran bila dalam sejarah Islam, sayyidatina Aisyah yang lahir 8 > tahun sebelum hijrah dan wafat tahun 58 H, dikenal sebagai perempuan paling > alim. Menguasai ilmu-ilmu agama dan kesusastraan, bahkan ketabiban. Guru > dari banyak tokoh-tokoh ulama dan mufti yang menjawab masalah-masalah > keagamaan dan kehidupan yang diajukan. Ia dianggap perem
Re: [ppiindia] Re: Fw: Surat Terbuka untuk PKS
ah ga mutu khan..surat kaleng lg hihi From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, April 3, 2009 6:48:31 PM Subject: [ppiindia] Re: Fw: Surat Terbuka untuk PKS Salam, Don, supaya berbalas pantunnya nggak bikin capek, saya sisipkan suara orang-orang tentang PKS, dari milis sebelah. Terserah kamu aja, menyimpulkannya. Saya akui, kehebatan PKS memang kemampuannya membangun militansi pengikutnya. Apa kata "Sang Imam" diikuti kader tanpa reserve. Sedikit sekali diantara kader yang jadi cerdas. Bayangkan, seorang Rama Pratama yang mantan Ketua BEM dan tokoh muda reformasi aja bisa kena masalah dan melakukan hal bodoh begitu... Ini rinciannya, komentar orang-orang tentang PKS. Nama pengirimnya sengaja diinisial, agar kamu lebih fokus sama "apa yang diposting" dan bukan "Siapa yang diposting" : Dimas PS: Saya malah nunggu somasi PKS ke SCTV gimana kabarnya. Saya orang media, dan zaman sekarang nggak ada media yang kebal hukum. Pertanyaannya: PKS serius gak sih? Mau gak buka-bukaan. .. Jangan-jangan malu sendiri. Buktinya kadernya ngaku salah, nangis-nangis di depan dan dicoret dari pencalegan. (ada video-nya lho di internet). Lha, Kalau gak salah ngapain mundur? Please, Don, jangan kelewat lugu, doong... DARI MILIS SEBELAH : PKS ini lama-lama jadi Partai Kontroversial Sekali ya. Merayakan kelahiran Nabi Muhammad, pembawa Islam di muka bumi, gak mau. Tapi Soeharto malah dipuja-puji sebagai pahlawan. Sekarang bersikap anti-perubahan dengan berupaya tetap mempertahankan kekuasaan yang ada sekarang. Semoga Allah SWT segera menyadarkan para petinggi PKS agar berpolitik dalam keikhlasan, ikhlas untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, yang mayoritas sebenarnya umat Islam lho...! Salam! AMM PKS sangat yakin kalau bangsa Indonesia bisa keluar dari keterpurukan bila mengikuti keteladanan Soeharto dan menerapkan seluruh ajaran Soeharto selama berkuasa 32 tahun. Semoga SBY bisa menjadi Duplikat Soeharto yang sempurna. Hidup KKN, Penculikan, Pembunuhan dan Penghilangan Paksa masyarakat yang tidak sejalan dengan Soeharto dan SBY. Semoga PKS dan SBY (+PD) tetap jaya dan bisa sukses di dunia dan akherat. Salam, AA Dulu saya simpati pada partai ini karena militansinya (pada reformasi dan gerakan moral). Sekarang saya melihat bahwa partai ini secara drastis telah berubah dari militan menjadi limbung. Pertama, dengan reposisi mereka dari reformis menjadi kompromis. Kedua, dengan upaya mereka melabur bendera mereka menjadi kuning. Salam AX PKS ini partai "raja tega". Rupanya PKS belum puas melihat penderitaan rakyat yang sudah kayak gini. Jadi mau dilanjutkan. .. nih...! Dalam pamflet kampanye, PKS bukan hanya melabur dirinya dari putih menjadi kuning, tapi juga merah dan biru. Maksudnya apa ya kira - kira? Apa maksudnya PKS merupakan Partai Bunglon yang mudah berubah warna atau prinsip atau bagaimanalah gitu agar sasarannya bisa cepat tercapai, tidak perduli apapun resikonya dan siapapun yang akan menjadi korban? Tapi sasaran akhirnya apa? Dalam pamflet tersebut tidak dijelaskan apa maksudnya. Hanya dikatakan: "Bila itu memang bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik, mengapa tidak?" Mas, di partai sekelas PKS pasti banyak orang pinternya. Kalau orang pinter jalannya salah, pasti dia tahu dan disengaja. Nah, kalau orang pinter sengaja berjalan salah, bukan diingatkan, tapi memang harus dihujat. Itu menurut saya. Salam, AF --- In ppiin...@yahoogroup s.com, "dony_doang" wrote: > > Aduh mas, yg lugu itu siapa ? Saya sdh browse melalui google spt yg mas > sarankan. Isinya sdh basi dan berat sebelah, tdk menyampaikan kronologis yg > lengkap dari pelaku, para saksi (satpol PP). Dan hal itu sdh diklarifikasi > berita yg disebarkan insan pers terlalu dibesar-besarkan (konspirasi) . > Bahkan pengakuan dari satpol PP dan pemilik panti pijat yg islami itu jg tdk > diberitakan oleh media. > > Namun untungnya hasil google menampilkan situs yg menyatakan bhw SCTV > di-somasi oleh PKS. Tapi coba lihat, adakah koran/tv yg memberitakan bhw PKS > telah melakukan somasi ke SCTV ? Cobalah lihat adakah koran/tv yg > memberitakan bhw PKS jg sdh membuat SOMASI thd media yg mem-blow-up kasus > pemerkosaan oleh seorang preman (simpatisan PKS) ? Gak ada kan ? Jelas ada > usaha-usaha nyata utk menyebarkan fitnah tanpa memberikan ruang "hak-jawab" > kpd PKS. Suatu konspirasi yg jahat. > > Tapi bagi PKS hal fitnah itu tdk menjadikan PKS jg akan melakukan cara-cara > yg sama kpd orang lain. Banyak hadist yg mengatakan balaslah perbuatan buruk > dg perbuatan baik. Dan insya Allah, orang akan melihat kebenaran yg hakiki. > Ingat, Allah lah yg menggenggam hati orang. Dialah (Allah) yg Maha > membolak-balik hati seseorang (al-ayat). Bila Allah berkehendak, mudah saja > beberapa menit sebelum pencontrengan Allah menggerakkan hati seseorang utk > mencontreng Caleg-caleg PKS > > Jika anda muslim, saya doakan anda agar mendapatka
Re: [ppiindia] Re: Fw: Surat Terbuka untuk PKS
mbak dimas jgn ngamuk2 donk, ini khan milist orang INTELEK & BERADAB malu donk malu:p From: mas dimas To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, April 3, 2009 7:56:09 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Fw: Surat Terbuka untuk PKS Fik, lu gak pede banget jadi orang. Tiap posting ke gue harus bawa-bawa Zionis segala.. Kamu minderan ya..? Udah minum obat belum... ? Jangan lupa benturan kepala and dengkul ke tembok. Otak lu ada dua titik itu. ... Lumayan, kali-kali ada pencerahan Supaya postingnya rada cerdas, gitu... 2009/4/3 TAUFIK WIBOWO : > DASAR DIMAS gak tobat2 yeee...loomasya > allooohbandel bgt neh dimas...sama ame tuannya si > ZIONIS bandej kl dibilangin > > > > On Thu, 02 Apr 2009 07:53:23 - > "dony_doang" wrote: >> Mas Dimas, >> Semua itu adalah fitnah belaka yg sengaja dibuat oleh >>konspirasi berbagai pihak. Media di Indonesia tdk >>berimbang dlm menyampaikan sebuah berita. Info bantahan >>terhadap fitnah dg berbagai pernyataan dari para >>pelaku/saksi tidak dimuat oleh media. Terlihat sekali >>usaha-usaha utk menjatuhkan PKS dilakukan oleh konspirasi >>media. Masyarakat hanya disuap dg berita-berita fitnah, >>namun disisi lain berita-berita bantahan bahkan tuntutan >>hukum yg dilakukan PKS terhadap fitnah tsb TIDAK PERNAH >>DIMUAT oleh media. Insya Allah akan sy forward di milis >>ini berbagai berita tentang betapa media di Indonesia >>bersikap tdk berimbang kpd Partai Dakwah ini. >> >> Namun lambat laun kebenaran itu akan muncul ke >>permukaan. Dan kebusukan seberapa pintarnya ditutupi >>tetap akan tercium bau busuknya. Kekuasaan bukanlah >>tujuan utama Caleg PKS. Surga adalah tujuan utama kami. >>Tetaplah istiqomah utk bersih, zuhud (hidup sederhana), >>dan berakhlaq mulia. Karena kehidupan akhirat lebih abadi >>dibanding kehidupan dunia. >> >> Maju terus sbg Partai Dakwah >> >> PS : Tulisan tentang Surat Terbuka utk PKS jg adalah >>rekayasa dari seseorang yg takut bila PKS jd pemenang >>dipemilu ini. >> >> >> >> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "masdimas62" >> wrote: >>> >>> Standar tinggi? Istiqomah ? Maksudnya apa? Masuk ke >>>panti pijat kayak yang di Jambi, perkosa ABG kayak yang >>>di Indramayu,ngembaliin hasil korupsi setelah ketahuan? >>>Ikut rundingan kenaikan dana stimulus di Four Season >>>kayak yang di Jakarta, sehingga ada yang ketangkep KPK?! >>> >>> >>> PREEEKK !! >>> >>> NGOMONG AJA SAMA EMBERR, TUNG! >>> >>> Ha..ha..ha.. >>> >>> >>> --- In ppiindia@yahoogroups.com, si pitung >>>wrote: >>> > >>> > >>> > >>> > terlepas dari permasalahannya, alangkah indahnya >>>apabila partai2 berbasis ISLAM menyadari hal >>>ini.."sedikit tapi istiqomah lebih baik daripada banyak >>>tapi tidak jelas >>> > agamanya" >>> > >>> > STANDARD muslim memang berbeda, terlalu tinggi bahkan >>>hanya sekedar utk dibayangkan oleh orang sekuler :p >>> > >>> > >>> > Surat Terbuka untuk PKS >>> > >>> > Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, >>> > >>> > Saya membaca di surat kabar bahwa kampanye PKS >>>mengadakan konser >>> > musik, di Jogja ada GIGI dan di Jakarta COKELAT. Terus >>>terang saya >>> > kaget karena setahu saya PKS adalah partai dakwah yang >>>konsisten >>> > memperjuangkan tegaknya Islam di negeri ini. Saya juga >>>tahu selama ini >>> > para kadernya juga istiqomah. Saya merasa risih >>>membayangkan para kader >>> > PKS Ikhwan dan Akhwat nonton konser musik. >>> > Saya jadi bertanya-tanya, apakah PKS yang sekarang >>>sudah bukan PKS >>> > yang dulu lagi? Apakah demi menjadi Partai Kita Semua, >>>terus PKS >>> > ikut-ikutan seperti partai lain dalam berkampanye? >>>Saya sendiri karena >>> > tidak terlibat dalam kepanitiaan kampanye, maka saya >>>tidak tahu pasti >>> > bagaimana latar belakang dan pertimbangannya. saya >>>tetap berusaha >>> > berbaik sangka bahwa mungkin saja apa yang disampaikan >>>media massa itu >>> > kurang valid (kebanyakan pemberitaan media memang >>>seperti itu). >>> > Saya berharap PKS sebagai motor dakwah Islam tidak >>>melakukan >>> > cara-cara kampanye seperti partai lain karena kita ini >>>Muslim, kita >>> > harus tunjukkan pada masyarakat, ini lho cara seorang >>>Muslim >>> > berkampanye. Seperti halnya kita bisa menunjukkan >>>begini lho cara >>> > seorang Muslim makan, begini lho cara seorang Muslim >>>bergaul dsb. >>> > Menurut saya dengan konser musik kurang pantas. Sebuah >>>tujuan yang >>> > mulia, menegakkan Kalimatullah, kan tidak boleh >>>dilakukan dengan >>> > cara-cara yang kurang baik (tidak dibenarkan syariat). >>>Apalagi yang >>> > saya tahu, salah satu band yang ikut kampanye PKS itu >>>juga mengiklankan >>> > produk rokok di TV. Kalaupun sangat sangat terpaksa >>>memakai band, >>> > carilah yang seaqidah, baik Islamnya (setidaknya untuk >>>ukuran anak >>> > band) dan visi dan misinya sejalan dengan PKS secara >>>umum. >>> > Demikian masukan saya untuk PKS, semoga tetap >>>istiqomah diatas >>> > syariat Islam yang mulia ini. Jangan hanya mengejar >>>menang pemilu sebab >>> > jalan dakwah ini
Re: [ppiindia] Re: 2 Cara Mengalahkan PKS Ala Hidayat Nurwahid
mbak dimas ada2 aja yaa From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, April 3, 2009 10:38:53 PM Subject: [ppiindia] Re: 2 Cara Mengalahkan PKS Ala Hidayat Nurwahid Sekarang ketahuan 'kan dongo-nya... --- In ppiin...@yahoogroup s.com, si pitung wrote: > > ga nyambung ah :) > > > > > _ _ __ > From: masdimas62 > To: ppiin...@yahoogroup s.com > Sent: Thursday, April 2, 2009 2:18:56 PM > Subject: [ppiindia] Re: 2 Cara Mengalahkan PKS Ala Hidayat Nurwahid > > > Salam, > > Secara pribadi tak terganggu dengan orang arogan, suka pamer dan kagum pada > diri sendiri. Saya dikelilingi oleh orang-orang itu. Kalau saya merasa nyaman > dengan mereka, karena saya tidak pernah merasa tertipu mereka. Bagian ini > concern saya. Saya tak suka orang yang ngomongnya mlintir-mlintir buntutnya > nipu, menyembunyikan fakta, dan memlintirkannya. > > Orang-orang sepatutnya berendah hati tidak takabur, silakan kepada pribadi > masin-masing. Dalam kehidupan bersama yang menentukan adalah keterbukaan dan > rasa nyaman karena masing-masing pihak tidak tertipu dan menyembunyikan > sesuatu. > > Dimas. > > --- In ppiin...@yahoogroup s.com, A Nizami wrote: > > > > Dalam Islam kita dilarang takabbur (merasa besar) atau 'ujub (kagum pada > > diri sendiri). > > Kalau secara etika kita diperintahkan untuk rendah hati. > > > > Alhamdulillah saya berteman dengan kalangan mana saja. Berbincang2 dgn pak > > Marwan Batubara ok, begitu pula dgn yang lainnya. > > > > Ada juga Habib yang melontarkan kekesalannya dengan menyindir "Iya, kita > > memang malaikat... Iya kita memang bersih..." terhadap satu parpol yang > > merasa paling bersih. > > > > Intinya kita tidak boleh takabbur, 'ujub, dan harus rendah hati selalu. > > > > === > > > > Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 > > > > ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 > > > > Informasi selengkapnya ada di: > > > > http://www.media- islam.or. id > > > > Ingin belajar Islam? > > > > Kirim email ke: syiar-islam- subscribe@ yahoogroups. com > > > > > > > > > > > > Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info: > > http://agusnizami. wordpress. com > > > > --- Pada Sel, 31/3/09, Ahmad Syukri menulis: > > > > Dari: Ahmad Syukri > > Topik: Re: [ppiindia] Re: 2 Cara Mengalahkan PKS Ala Hidayat Nurwahid > > Kepada: ppiin...@yahoogroup s.com > > Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 4:52 PM > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Saya bukan anggota PKS, tapi berdasarkan pengamatan saya. > > Banyak yang menyerang kredibilitas PKS dibanding partai atau organisasi > > lain. Kalau begitu kredibilitas PKS ini MEMANG demikian hebat !! sehingga > > sangat menggentarkan lawan-lawannya, dan merupakan ancaman no.1 bagi > > lawan-lawannya. Jika kredibilitas PKS demikian tinggi ditanah air ini > > ...saya pikir PKS perlu untuk dipilih pada pemilu nanti. > > > > > > > > --- On Tue, 31/3/09, masdimas62 wrote: > > > > > > > > From: masdimas62 > > > > Subject: [ppiindia] Re: 2 Cara Mengalahkan PKS Ala Hidayat Nurwahid > > > > To: ppiin...@yahoogroup s.com > > > > Date: Tuesday, 31 March, 2009, 10:06 PM > > > > > > > > Salam, > > > > > > > > Semua aib yang menimpa PKS disebut fitnah, padahal belakangan benar. > > Bagaimana membedakan partai bersih dan partai pelempar fitnah? > > > > 1. Anggota DPRD Kota Jambi sekaligus caleg DPRD Provinsi > > > > Jambi Zulhamli Alhamdi tertangkap dalam razia di panti > > > > pijat plus-plus "Sehat Bersih" disebut fitnah. > > > > Padahal yang bersangkutan sudah mengaku salah dan > > > > mengundurkan diri. > > > > 2. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) > > > > Kecamatan Cantigi Indramayu inisial Ro (23), memperkosa gadis ABG. > > > > Keluarga korban diiming-imingi uang tutup mulut Rp 200 juta. > > > > Tifatul Sambiring menyebutnya fitnah. Padahal warga di sana > > > > meyakini dan menyebut pelakunya kader bahkan koordinator aksi PKS > > > > 3. Anggota PKS menngembalikan uang haram Rp 1,9 miliar, hasil > > > > dari amplop-amplop dari orang-orang tertentu. > > > > Bagaimana mengambalikan uang kalau nggak terima, nggak > > > > menyadari itu bukan uang bersih? > > > > > > > > Jadi di mana bersihnya dan pedulinya? > > > > > > > > Dimas. > > > > > > > > --- In ppiin...@yahoogroup s.com, tylla subiyantoro > > wrote: > > > > > > > > > > Bersih dan peduli rakyat?? Ah Masa? > > > > > > > > > > > > > > > Terus Dugaan korupsi Rama Pratama kemaren itu gimana ? Dia bukannya > > > politisi PKS ya ? > > > > > jaman jadi ketua senat dulu sih dia hobinya nanggok Aksi yang diorganisir > > > sama lembaga kemahasiswaan independen di UI.. > > > > > Jadi kalau sekarang terlibat korupsi, nggak terlalu mengagetkan juga.. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Tylla Subijantoro Indonesian Worker In Kabul - Afghanistan > > > > > > >
Re: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media
YAHUDI khan dahulu umat yg paling taat thd TAURAT, jd ga masalah khan? scara ras, orang bani Israel memang serumpun dg bani ismael, sedangkan agama mereka sama yakni ISLAM, memangnye ada agama YAHUDI? itu khan penamaan dari manusia ajah, ALLAH ga prnh memberi nama agama yg dibawa MUSA as dg nama YAHUDI tuh he..he..bgitupula ALLAH ga pernh memberikan nama AGAMA yg dibawa oleh ISA as dg nama kristen. apapun RASnya, dln ISLAM, wanita memang mulia & memiliki derajat yg tinggi koq, jd ga blh sembarangan memperlakukan wanita, lha SURGA aja ada di telapak kaki ibu (wanita), dan seorang anak WAJIB taat kpd ibunya drpd taat kpd bapaknya. Rasulullah saw berkata, "ibumu...ibumu..ibumu..lalu bapakmu!" he..he..kurang dalem to :) From: "ndewa...@mail.tempo.co.id" To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Saturday, April 4, 2009 10:19:46 PM Subject: Re: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media pandangan ulama wahabi saudi tentang pengharaman perempuan di media ternyata sama dengan kaum yahudi ultra ortodoks :)) Koran Yahudi Haramkan Foto Menteri Wanita Sabtu, 4 April 2009 | 18:34 WIB TEL AVIV, KOMPAS.com — Dua koran Yahudi ultraortodoks mengganti foto kabinet baru Israel saat dilantik dengan menghilangkan foto dua menteri wanita. Koran Yated Neeman mengubah foto 30 anggota kabinet itu dengan mengganti foto dua menteri wanita dengan foto dua pria. Adapun koran Shaa Tova menghilangkan foto dua wanita menteri itu. Sebagian besar penganut Yahudi ultraortodoks mengharamkam foto wanita dipajang. Menurut mereka, menampilkan foto wanita dianggap melanggar kesucian wanita. Sementara itu, sejumlah koran Israel lain mencetak kembali foto yang dicopot itu dan menyandingkannya dengan foto asli dan diberi judul headline "Temukan Sang Ibu". Masyarakat Yahudi ultraortodoks memisahkan diri dari pergaulan masyarakat pada umumnya dengan memegang teguh praktik keagamaan mereka. Mereka biasa berpakaian panjang dengan topi hitam. Mereka melarang penganutnya mengakses situs-situs yang dianggap bertentangan dengan ajaran Yahudi.. Re: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media si pitung Tue, 24 Mar 2009 09:58:56 -0700 perempuan emang bukan utk dipamerin, terlalu mulia & berharga :) _ _ __ From: N Dewanto To: ppiin...@yahoogroup s.com Sent: Tuesday, March 24, 2009 9:02:58 PM Subject: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media > Item seneng mancing deeeh. Masa pasrah soal kegilaan dan kegoblokan. Berita dari Detikcom. Sebuah contoh konkret penerapan sistem syariah di > Arab > Saudi. Mungkinkah sistem serupa diterapkan di Indonesia?? Tergantung > prempuannya. Kalau kaum prempuan Indonesia "menyerah" diatur-atur saja > oleh > kaum pria, bisa jadi jawabannya "ya". Saya dan kaum pria lainnya mah > pasrah > dengan keputusan kaum prempuan Indonesia :) > > Una, Zel, Indah, Maulida, Alida, Luvi, Uly, juga Sirikit, dkk, nasib > negeri > ini berada di tanganmu... > > Al Item > > > Senin, 23/03/2009 11:19 WIB > Wanita Saudi Dilarang Muncul di TV dan Majalah > Rita Uli Hutapea - detikNews > > > Riyadh - Sekelompok ulama Arab Saudi mendesak Menteri Informasi Saudi yang > baru untuk melarang kaum wanita muncul di televisi atau koran-koran dan > majalah. Desakan itu disampaikan 35 ulama garis keras kepada Menteri > Informasi Abdel Aziz Khoja, yang baru diangkat oleh Raja Abdullah pada 14 > Februari lalu. > > "Kami punya harapan besar bahwa reformasi media ini akan tercapai oleh > Anda," kata para ulama tersebut dalam statemen mereka. > > "Kami telah memperhatikan bagaimana berakarnya kejahatan di dalam > Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, pers, klub budaya > dan pameran buku," demikian statemen tersebut seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Senin (23/3/2009). > > "Tak boleh ada wanita Saudi yang muncul di TV, apapun alasannya. Tak ada > gambar wanita yang bisa muncul di koran-koran dan majalah Saudi," seru > para ulama dalam statemen mereka yang juga melarang adanya acara musik di > televisi. > > Menteri Informasi Saudi sebelumnya, Iyad Madani, menuai kecaman dari > sejumlah ulama garis keras karena mengizinkan acara musik di stasiun TV > milik pemerintah. Kaum wanita juga muncul di stasiun TV dengan > memperlihatkan wajah mereka. Meski di tempat-tempat umum, kebanyakan > wanita menutupi wajah mereka dengan cadar. > > (ita/iy) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media
he..he.. poligami HALAL tuch hukum waris jg udh diatur, perempuan trima2 ajah, koq mbak dimas protes siy? brani protes kpd yg buat ATURAN poligami & hukum waris yaitu ALLAH SWT? haha.. perempuan emang sangat berharga, kluar rmh harus minta ijin + dikawal oleh muhrimnya, itu krn perempuan adalah mahluk mulia, tinggi derajatnya, ga blh sembarangan memperlakukan perempuan. Perempuan yg msh waras, normal, sehat jasmani & rohaninya ga akan protes dg aturan2 tsb, krn memang sejatinya, aturan2 tsb demi kepentingan & kemaslahatan perempuan itu sndiri. Mereka sadar bahwa yg buat aturan adalah ALLAH yg paling mengenal selukbeluk manusia drpd manusia itu sndiri. yah kalo mbak dimas mo protes blh2 aja koq, mungkin mbak dimas udh bosen jd perempuan, mo pindah jd laki2 ya? bagus..bang pitung gelii nih hahaha.. From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 5, 2009 10:24:07 PM Subject: [ppiindia] Re: Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media perempuan emang bukan untuk dipamerin, supaya aman buat dipoligami dan dikerem di harem , kayak di Arab Saudi, negeri leluhur pitung perempuan terlalu mulia & berharga sekaligus gampang dibegoin sehingga disuruh terima warisan separuh aja dari laki-laki, dan nggak boleh pegi-pegi sendiri, takut lari ke laki-laki lain.. Oalaah..pitung dari hari ke hari goblognya makin nambah aja.. --- In ppiin...@yahoogroup s.com, si pitung wrote: > > perempuan emang bukan utk dipamerin, terlalu mulia & berharga :) > > > > > _ _ __ > From: N Dewanto > To: ppiin...@yahoogroup s.com > Sent: Tuesday, March 24, 2009 9:02:58 PM > Subject: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim > tampil di depan Media > > > > > > Item seneng mancing deeeh. Masa pasrah soal kegilaan dan kegoblokan. > > Berita dari Detikcom. Sebuah contoh konkret penerapan sistem syariah di > > Arab > > Saudi. Mungkinkah sistem serupa diterapkan di Indonesia?? Tergantung > > prempuannya. Kalau kaum prempuan Indonesia "menyerah" diatur-atur saja > > oleh > > kaum pria, bisa jadi jawabannya "ya". Saya dan kaum pria lainnya mah > > pasrah > > dengan keputusan kaum prempuan Indonesia :) > > > > Una, Zel, Indah, Maulida, Alida, Luvi, Uly, juga Sirikit, dkk, nasib > > negeri > > ini berada di tanganmu... > > > > Al Item > > > > > > Senin, 23/03/2009 11:19 WIB > > Wanita Saudi Dilarang Muncul di TV dan Majalah > > Rita Uli Hutapea - detikNews > > > > > > Riyadh - Sekelompok ulama Arab Saudi mendesak Menteri Informasi Saudi yang > > baru untuk melarang kaum wanita muncul di televisi atau koran-koran dan > > majalah. Desakan itu disampaikan 35 ulama garis keras kepada Menteri > > Informasi Abdel Aziz Khoja, yang baru diangkat oleh Raja Abdullah pada 14 > > Februari lalu. > > > > "Kami punya harapan besar bahwa reformasi media ini akan tercapai oleh > > Anda," kata para ulama tersebut dalam statemen mereka. > > > > "Kami telah memperhatikan bagaimana berakarnya kejahatan di dalam > > Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, pers, klub budaya > > dan > > pameran buku," demikian statemen tersebut seperti dilansir harian Sydney > > Morning Herald, Senin (23/3/2009). > > > > "Tak boleh ada wanita Saudi yang muncul di TV, apapun alasannya. Tak ada > > gambar wanita yang bisa muncul di koran-koran dan majalah Saudi," seru > > para > > ulama dalam statemen mereka yang juga melarang adanya acara musik di > > televisi. > > > > Menteri Informasi Saudi sebelumnya, Iyad Madani, menuai kecaman dari > > sejumlah ulama garis keras karena mengizinkan acara musik di stasiun TV > > milik pemerintah. Kaum wanita juga muncul di stasiun TV dengan > > memperlihatkan wajah mereka. Meski di tempat-tempat umum, kebanyakan > > wanita > > menutupi wajah mereka dengan cadar. > > > > (ita/iy) > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Memilih..dipilih.pilih
Memilih..dipilih.pilih 09 April 2009 Hari pencontrengan Katanya 5 menit tentukan 5 tahun Yang percaya beginian goblok, kelaut saja 5 menit ya sekedar 5 menit Apalagi kalau tidak ada yang layak Dipaksakan sampai 5 jam dibilik suara Satupun caleg 5 bulan pasang baliho nggak ada yang ingat 5 tahun ya lima tahun ditentukan 5 tahun diam yang hasilnya 5 tahun tertekan Tidak ada jaminan yang 5 menit dalam 5 tahun tidak berubah Kecuali kita 5 tahun tetap terjaga dan tidak diam melihat kelakuan si 5 menit Saatnya jangan dibodohi sama sistem Mau siapa yang jadi, hidup kita tetap kita yang tentukan Bodoh saja kita serahkan lima tahun hidup kita hanya dalam bilik 5 menit Heri ini, besok, setahun, lima tahun yang akan datang bukan milik si 5 menit Memimilih .dipilih..pilih Pilih yang kuning, merah, hijau, biru, putih sama saja hitamnya Janji bikin pening, dibilik yang teringat hanya susahnya bikinan mereka Uang pajak kita untuk bancaan kamu lima menit yang berebut Setelah lima menit kembali lima tahun berharap manusia pamrih Regards, KangNoer060409 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Gila gali caleg gila
Gila gali caleg gila Pemilu 2009, pemilu gila Penyelenggaranya gila Oleh Incumbent yang gila Pesertanya juga gila KPU Gila prestasi Pemerintah Gila kuasa Oposisinya nggak kalah gila Caleg - calegnya jauh lebih gila Gila gali caleg gila Caleg gila maju nyaleg Nggak gila nggak bakal nyaleg Jadi gila kuoso nggak jadi gila beneran Gila gali caleg gila Duit disebar nggak ada aji Nyaleg gila jual dunia demi kuoso Caleg gila hasilnya kumpulan orang gila Gila gali caleg gila Dibiayai triliunan dana Buat gali caleg yang gila Hutang sana sini demi gila Gila gali caleg gila Caleg gila yang mau maju Yang nggak gila jadi penonton Memilih gila nggak milih haram Gila gali parpol gila Gila Agama Tuhan diobral Gila wanita jual aurat Gila Dunia Duit disebar Gila gali papol gila Parpol wong cilik jual melarat Parpol kuasa jual data palsu Parpol nggak jelas jual pemilih Gila gali parpol gila Parpol luber dana sebar duit Parpol cekak dana jual diri Parpol siluman bubar duluan Gila gali caleg gila 9 april jadilah orang gila Milih caleg yang orang gila Lima tahun lihat kumpulan orang gila Regards, KangNoer060409 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Pikiran Kecil Tobucil & Klabs, Edisi 06 April 2009
Update 06 April 2009 Editorial : Api dan Air di TobucilTeman Tobucil : Api dan Penyejuk dalam Mohmmad Syafari FirdausRak Tobucil : Kumpulan Cerita, Kumpulan KeramikTobucil Minggu Ini : Bukan Karena Lilin UlangtahunTobucil Minggu Ini : Bunuh DiriTobucil Minggu Ini : BosBacakotabandung : Peringatan Bandung Lautan ApiVisual Diary : Pamali # 6Salamatahari : Temen yang Dipilih MatahariPengumuman : Saksikanlah : Film Laut yang Tenggelam kunjungi http://www.tobucil.blogspot.com/ Klab Nulis buka pendaftaran baru. Setelah menggelar angkatan 4, kini klab nulis tobucil mengadakan kelas angkatan 5 dengan metode yang diperbaharui serta cara penyampaian materi yang terus disempurnakan. Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini Kelas Membuat Tempat Laptop Pengen bikin sendiri tempat laptopmu? Ayo gabung di sini. Bersama Tarlen, kamu akan belajar gimana bikin tempat laptop dari cara yang paling mudah (tidak perlu jahitan mesin) sampai yang membutuhkan keterampilanmu dalam menjahit dengan menggunakan mesin jahit. untuk informasi lebih lanjut, klik di sini Workshop Melipat Bulan April : Hope the Flowers untuk informasi lebih lanjut, klik di sini Jadwal Pertemuan Klabs Reguler [Senin] Klab Nulis Eksperimen (kelas pemula). Pk. 17.00-19.00. Kelas angkatan 5 dimulai bulan April-Juni 2009 [Selasa] Klab Manajemen Seni Pertunjukkan. Pk. 14.00 - 16.00 [Rabu] Madrasah Falsafah Pk. 17.00 - 18 .00 [Kamis] Klab Komik Manyala (setiap kamis minggu ke 2 & 3) Pk. 15.00 [Jumat] Klab Menulis Kreatif untuk Anak-anak (8-11 th). Pk. 15.00 - 17.00 [Sabtu] Klab Merajut Pk. 13.00-15.00. Hari Hobi, Pk. 13.00-17.00. Bawa proyek hobimu dan kita kerjakan bersama-sama! Klab Nonton Pk. 18.15-20.00 [Minggu] Klab Merajut Pk. 13.00-15.00. Klab Klasik, minggu ke-2 dan ke-4, Pk. 16.00-18.00 Kursus Merajut : Rp. 25.000,00/pertemuan. Rp. 150.000,00/ bulan (termasuk benang) Rp. 300.000,00/ 3 bulan (termasuk benang dan jarum) "Literacy in your everyday life" ___ Tobucil & Klabs buku - hobi - komunitas Jl. Aceh 56 Bandung 40113 t/f: +62 22 4261548 email: tobu...@yahoo.com http://tobucil.multiply.com www.tobucil.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] 3 Suicide Attacks Kill More Than 40 in Pakistan
http://www.nytimes.com/2009/04/06/world/asia/06pstan.html?_r=1&ref=global-home 3 Suicide Attacks Kill More Than 40 in Pakistan Associated Press An injured victim of a suicide bombing in Chakwal was brought to a hospital in Rawalpindi, Pakistan, on Sunday. By JANE PERLEZ and PIR ZUBAIR SHAH Published: April 5, 2009 ISLAMABAD, Pakistan - A suicide bomber blew himself up at the entrance to a crowded Shiite mosque just south of the capital on Sunday, killing at least 26 people. It was the third suicide attack in Pakistan in 24 hours, in a sign that the Pakistani Taliban are overwhelming the nation's security forces. The assault south of the capital, Islamabad, appeared to be carefully crafted. It took place in Chakwal, a town that historically has had strong ties to the Pakistani Army, and in a Shiite mosque, which have come under increasing attack by the Pakistani Taliban. The bombing occurred about 12 hours after a suicide bomber struck in an upper-class neighborhood of Islamabad on Saturday night, killing eight paramilitary security officers assigned to guard foreign diplomats and wealthy residents. On Saturday morning, a suicide bomber drove his vehicle into a group of civilians on the side of the road in Miram Shah, in North Waziristan, killing at least eight people, including schoolchildren. In a telephone interview on Sunday, Hakimullah Mehsud, a powerful deputy to Baitullah Mehsud, the leader of the Pakistani Taliban, said the Taliban were responsible for the suicide attacks in Islamabad and Chakwal. He said the Islamabad bombing was in retaliation for an attack against him by an American pilotless aircraft, known as a drone, on April 1 in Orakzai, southwest of Peshawar in the tribal areas bordering Afghanistan. The attack killed at least 10 people, American intelligence officials said. Speaking hurriedly on a land line from Orakzai, Mr. Mehsud said the Pakistani Taliban planned to carry out two bombings a week within Pakistan in what he called "revenge" against Pakistan for the American missile strikes. He did not specify whether the attacks would be by suicide bombers or in commando-style assaults, a technique used against a police training school in Lahore last week, in which 8 police officers were killed and more than 100 were wounded. Baitullah Mehsud took responsibility for that attack and said it was in response to American missile strikes. American military officials have said the missile strikes have killed nearly a dozen top operatives from Al Qaeda based in safe havens within the tribal areas. The strikes, which have intensified since President Asif Ali Zardari took office in September, are among the most effective instruments in the United States arsenal against Al Qaeda and the Taliban, American officials have said. Senior Pakistani officials have routinely protested that the drone attacks represent an infringement of Pakistani sovereignty, although the government has quietly assented to the strikes. Hakimullah Mehsud said the attack in Chakwal on Sunday morning was carried out by a group known as the Fidayeen-e-Islam, part of the broad alliance known as the Tehrik-i-Taliban. The Fidayeen-e-Islam is believed to be led by Qari Hussain, the chief technician and motivator of Taliban suicide bombers, and is based in South Waziristan, according to Taliban experts. Mr. Mehsud said he would release a video showing that the recent attacks were being conducted by "Pakistanis and Muslims," and not by foreigners, as the Pakistani government has asserted. In Sunday's attack, a witness at the Shiite mosque told Pakistani television that the suicide bomber had been stopped at the door, but that he pushed himself forward and then detonated the explosives strapped to his body. Separately, John Solecki, an American working for the United Nations who was abducted more than two months ago, was found on the side of a road near Quetta just before midnight Saturday, a United Nations spokeswoman, Jennifer Pagonis, said. The abductors called the United Nations headquarters in Islamabad shortly after 8 p.m. on Saturday, and said, " 'John has been released, go and pick up your man,' " Ms. Pagonis said. It was the call the United Nations had been waiting for since his disappearance, and the only direct communication with his kidnappers, a group that called itself the Baluchistan Liberation United Front, she said. After reports from the abductors that Mr. Solecki was very sick, the United Nations team that picked him up was "enormously relieved to see he was not critically ill," she said. She declined to say where Mr. Solecki was on Sunday; The Associated Press reported he had left Pakistan for the United States. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Dipulangkan dari Malaysia, 400 TKI Belum Dapat Uang Asuransi
Refleksi : Semoga uang ansuransi tidak dimakan rayap pengusa. http://www.detiknews.com/read/2009/04/06/025437/1110667/10/dipulangkan-dari-malaysia-400-tki-belum-dapat-uang-asuransi Senin, 06/04/2009 02:54 WIB Dipulangkan dari Malaysia, 400 TKI Belum Dapat Uang Asuransi Novia Chandra Dewi - detikNews Jakarta - 400 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dipulangkan kembali ke tanah air dari Malaysia. Namun, hingga 15 hari mereka di Indonesia, uang asuransi yang harusnya diterima tak kunjung mereka dapatkan. "Sampai sekarang belum mendapatkan asuransi. Sebenarnya dalam aturan, asuransi untuk TKI itu diatur dalam perjanjian penempatan dan perjanjian kerja sebelum berangkat," ujar salah satu Divisi Advokasi Lembaga Migrant Care Nurharsono saat dihubungi detikcom, Minggu (5/4/2009). Menurut Nurharsono, hingga kini para TKI tersebut baru mendapatkan uang pesangon sebesar 900 ringgit dari perusahaan tempat mereka bekerja. Pemulangan mereka diketahui akibat PHK sebagai dampak dari krisis global yang melanda perusahaan tersebut. "Mengenai pemulangannya, sepertinya mereka sudah diberitahu sebelumnya dilakukan bergelombang," jelasnya. Para TKI ini diketahui mulai dipulangkan sejak tanggal 20,21 dan 22 Maret 2009. Mereka yang dipulangkan 58 orang diantaranya berasal dari Kebumen, sisanya berasal dari Kelaten, Cilacap dan Yogjakarta. "Pemulangannya dilakukan melalui kantor cabang penyalur tenaga kerja PT Mutiara Karya Mitra di Yogjakarta," katanya. Pemulangan ini, menurut Nurharsono, melanggar aturan yang ada. Perusahaan yang berpusat di Medan itu, dikatakan dia, tidak seharusnya melakukan pemberangkatan ataupun pemulangan melalui kantor cabang. Besarnya uang asuransi sendiri sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 23/2008 yakni sebesar 50 persen dari Rp 20 juta yaitu sekitar 10 juta. "Jadi setiap orang berhak dapar Rp 10 juta dan tidak alasan untuk tidak mencairkan asuransi itu. Krisis global juga bukan alasan untuk tidak mencairkan uang asuransi kepada para TKI," pungkasnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Dipulangkan dari Malaysia, 400 TKI Belum Dapat Uang Asuransi
Refleksi : Semoga uang ansuransi tidak dimakan rayap pengusa. http://www.detiknews.com/read/2009/04/06/025437/1110667/10/dipulangkan-dari-malaysia-400-tki-belum-dapat-uang-asuransi Senin, 06/04/2009 02:54 WIB Dipulangkan dari Malaysia, 400 TKI Belum Dapat Uang Asuransi Novia Chandra Dewi - detikNews Jakarta - 400 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dipulangkan kembali ke tanah air dari Malaysia. Namun, hingga 15 hari mereka di Indonesia, uang asuransi yang harusnya diterima tak kunjung mereka dapatkan. "Sampai sekarang belum mendapatkan asuransi. Sebenarnya dalam aturan, asuransi untuk TKI itu diatur dalam perjanjian penempatan dan perjanjian kerja sebelum berangkat," ujar salah satu Divisi Advokasi Lembaga Migrant Care Nurharsono saat dihubungi detikcom, Minggu (5/4/2009). Menurut Nurharsono, hingga kini para TKI tersebut baru mendapatkan uang pesangon sebesar 900 ringgit dari perusahaan tempat mereka bekerja. Pemulangan mereka diketahui akibat PHK sebagai dampak dari krisis global yang melanda perusahaan tersebut. "Mengenai pemulangannya, sepertinya mereka sudah diberitahu sebelumnya dilakukan bergelombang," jelasnya. Para TKI ini diketahui mulai dipulangkan sejak tanggal 20,21 dan 22 Maret 2009. Mereka yang dipulangkan 58 orang diantaranya berasal dari Kebumen, sisanya berasal dari Kelaten, Cilacap dan Yogjakarta. "Pemulangannya dilakukan melalui kantor cabang penyalur tenaga kerja PT Mutiara Karya Mitra di Yogjakarta," katanya. Pemulangan ini, menurut Nurharsono, melanggar aturan yang ada. Perusahaan yang berpusat di Medan itu, dikatakan dia, tidak seharusnya melakukan pemberangkatan ataupun pemulangan melalui kantor cabang. Besarnya uang asuransi sendiri sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 23/2008 yakni sebesar 50 persen dari Rp 20 juta yaitu sekitar 10 juta. "Jadi setiap orang berhak dapar Rp 10 juta dan tidak alasan untuk tidak mencairkan asuransi itu. Krisis global juga bukan alasan untuk tidak mencairkan uang asuransi kepada para TKI," pungkasnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Perajin Sepatu Cibaduyut Luncurkan Sepatu Merek 'JK'
Refleksi : Bisa keliru bila JK diartikan "Jago Korupsi" :-)) http://www.detiknews.com/read/2009/04/06/045857/1110689/10/perajin-sepatu-cibaduyut-luncurkan-sepatu-merek-jk Senin, 06/04/2009 04:58 WIB Perajin Sepatu Cibaduyut Luncurkan Sepatu Merek 'JK' Laurencius Simanjuntak - detikNews Jakarta - Imbauan Wapres Jusuf Kalla (JK) agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib mengenakan sepatu buatan dalam negeri membawa keuntungan tersendiri bagi perajin sepatu Cibaduyut, Bandung. Sebagai ungkapan terima kasih, para perajin pun meluncurkan sepatu bermerek 'JK'. Hah? Menurut salah satu perajin Adeng Subianto, pada tahap awal, sepatu merek 'JK' akan diproduksi sebanyak 250 pasang dan dipatok dengan harga Rp 300 ribu perpasang. "Sepatu ini dibuat dengan bahan kualitas tinggi dan diperuntukkan bagi segmen menengah ke atas," kata Adeng lewat rilis yang diterima detikcom, Senin (6/4/2009). Adeng pun yakin merek 'JK' akan laris di pasaran. Pasalnya, permintaan sepatu Cibaduyut saat ini terbilang tinggi. Ia berkisah, sebelum adanya himbauan dari wapres, ia hanya mampu menjual rata-rata dua kodi sepatu setiap bulannya. "Jumlah itu kini meningkat menjadi tiga setiap bulannya," lanjutnya. Kendati demikian, ia mengatakan sangat membutuhkan bantuan pemerintah terutama dari sisi permodalan, dan kemudahan memperoleh bahan baku kulit yang bermutu. Pasalnya, harga bahan baku yang baik kini sangat mahal, sementara perajin sepatu memiliki keterbatasan modal. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Mecca mosques 'wrongly aligned'
http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7984556.stm Page last updated at 15:56 GMT, Sunday, 5 April 2009 16:56 UK Mecca mosques 'wrongly aligned' Some 200 mosques in Islam's holiest city, Mecca, point the wrong way for prayers, reports from Saudi Arabia say. All mosques have a niche showing the direction of the most sacred Islamic site, the Kaaba, an ancient cube-like building in Mecca's Grand Mosque. But people looking down from recently built high-rises in Mecca found the niches in many older mosques were not pointing directly towards the Kaaba. Some worshippers are said to be anxious about the validity of their prayers. There have been suggestions that laser beams could be used to make an exact measurement. Tawfik al-Sudairy, Islamic affairs ministry deputy secretary, downplayed the problem in remarks quoted by the pan-Arab newspaper al-Hayat. "There are no major errors but corrections have been made for some old mosques, thanks to modern techniques," he said. "In any case, it does not affect the prayers." [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Deadly blast hits Pakistani mosque
http://english.aljazeera.net/news/asia/2009/04/2009459942558419.html Sunday, April 05, 2009 23:11 Mecca time, 20:11 GMT Deadly blast hits Pakistani mosque Police said the toll would have been higher had the attacker succeeded in entering the mosque [AFP] At least 20 people have been killed and more than 50 others wounded after a suicide bomber blew himself up at the gate of a Shia mosque in Pakistan's Punjab province, officials say. Sunday's blast in the city of Chakwal came less than 24 hours after several paramilitary soldiers were killed in a suicide attack in Pakistan's capital Islamabad. Chakwal is situated 80km south of Islamabad. Rescue authorities are still searching through the wreckage where the explosion occurred during a religious congregation of at least 2,000 people. Kamal Hyder, Al Jazeera's correspondent in Pakistan, said the mosque was packed with people at the time of the explosion. "As soon as worshippers from inside the mosque tried to come out, a suicide bomber dressed in black got close to the gate and detonated his explosive device," he said. Fedayeen al-Islam, a little-known group believed linked to the Taliban, claimed responsibility for the attack through a spokesman. Religious congregation The bomber set off his explosives at the entrance to the mosque during a religious congregation, Nadim Hasan Asif, a senior security official in Punjab, said. "The suspected man was stopped at the entrance and pushed himself in and exploded," he said. Another police officer, Nasir Khan Durrani, said the attack could have been much worse. "Had he succeeded in exploding inside it could have caused a much bigger loss because there were hundreds of people inside," he said. Chaudhry Nasrullah, the chief health officer of Chakwal, said that 22 people were killed and more than 50 others injured, a dozen of them critically. He appealed to the government to send helicopters to evacuate the most seriously wounded. Yousuf Raza Gilani, the Pakistan prime minister, condemned the mosque attack. He said it was masterminded by people who are against the state and want to give Islam a bad name. Our correspondent said "there are more people dying in Pakistan on some days than Iraq and Afghanistan put together". "The country's war on terror is unpopular, Pakistan's US alliance is becoming even more unpopular ... and that is threatening the stability of Pakistan itself," he said. Shias make up at least 20 per cent of Pakistan's Sunni Muslim-dominated population of 160 million people. Although the two groups usually coexist peacefully, at least 4,000 people have died in outbreaks of sectarian violence since the late 1980s. Retaliation claimed As police launched investigations into the Chakwal bombing, Baitullah Mehsud, a Pakistani Taliban commander, claimed responsibility through a spokesman for late Saturday's deadly attack in Islamabad. Eight paramilitary police officers were killed when a suicide bomber blew himself up in their tented camp. Hakimullah, a close aide of Mehsud, said it was in retaliation for US drone missile attacks against fighters in Pakistan near the Afghan border. "We claim responsibility for the Islamabad suicide attack. It was in retaliation for a drone attack in Orakzai," Hakimullah said. "In Islamabad we have been successful ... and we will launch more attacks in retaliation for drone attacks." Mehsud's fighters have also said they carried out the March 30 attack on a police academy in Lahore that left 12 people dead, including seven policemen. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Menag: Indonesia Krisis Ulama
Refleksi : Kiris ulama ataukah sebenarnya krisis lama di Departemn Agama, karena dijadikan sarang penyamun? http://www.gatra.com/artikel.php?id=124663 Menag: Indonesia Krisis Ulama Cirebon, 4 April 2009 08:58 Menteri Agama (Menag) M Maftuh Basyuni mengatakan, Indonesia mengalami krisis ulama karena banyak di antara mereka `beralih profesi`, terutama saat pemilihan umum (pemilu). Hal itu disampaikan Maftuh ketika tampil sebagai pembicara pada acara haul Mbah Muthoyib Abbas, pendiri Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Sabtu (4/4) malam. Hadir saat itu sesepuh Pondok Pesantren Buntet, KH Nahduddin Royandi Abbas dan para ulama dan tokoh masyarakat setempat. Menag pada saat itu juga meresmikan Gedung Madrasah Tsanawiyah Mts Nahdlatul Ulama Putra I Cirebon. Sebelumnya, Menag mengatakan, melaksanakan haul bukan dimaksudkan untuk mengkultuskan mereka, karena agama melarang. Tapi haul dilakukan dan sangat perlu untuk memperingati jasa-jasa yang telah diberikan oleh para tokoh . Kemudian meneladaninya apa yang dilakukan para pendiri pondok itu. "Sekaligus mendoakan agar mereka mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," katanya. Menag menuturkan, Pondok Pesantren Buntet, berdiri pada tahun 1750 Masehi, pada saat Mbah Muthoyib, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) ini meninggalkan jabatannya yang prestisius sebagai mufti dan kemudian ke Buntet untuk menyiarkan agama Islam. "Setahun yang lalu, pada waktu almagrhum romo Kyai Abdullah Abbas wafat, saya alhamdulillah bisa datang kemari. Dan saya mengingatkan pada kita semua bahwa dengan kepergian beliau ini, maka ulama-ulama yang sederajat dengan beliau ini semakin habis, semakin kurang," paparnya. Kini keadaan semakin berubah. Para ulama sudah banyak pindah profesi. Ada yang jadi anggota DPR, DPD. Karena itu ia berharap Pondok Buntet bisa mengembalikan kejayaan pendirinya. Menag mengaku tahu persis potensi di Pondok Buntet. Di situ banyak kyai yang memiliki kharisma. "Saya melihat ada potensi yang luar biasa di Pondok Pesantren Buntet ini yang juga merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU)," tegasnya. Begitu besarnya peran ulama, Menag sempat menyebut sekiranya Mbah Abbas ini tidak datang ke Surabaya pada 10 November, maka tidak ada Hari Pahlawan 10 November. Sebab, saat itu para santri memiliki peranan yang cukup luar biasa. Sayangnya setelah itu banyak menjadi penonton. Dan ketika terjadi pemberontakan tahun 1948 oleh PKI, korbannya terbanyak adalah para ulama dan santri. Tahun 1965, para ulama dan santri berjuang. Tahun 1966, perjuangan berlanjut. Namun setelah selesai, kembali ulama dan santri jadi penonton. Menag mengharapkan, para ulama disini bergerak cepat untuk mencetak ulama. Para ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad SAW karena mereka merupakan pemimpin dan penerus pejuang ajaran Islam. Terlebih di masa depan banyak tantangan seperti persoalan narkoba, perselingkuhan dan lainnya. "Semua itu sekarang ini sepertinya hal yang biasa. Ini harus dijawab dengan pendidikan," ia menegaskan. Ponpes Buntet, harap Menag, bisa meraih kejayaannya manakala semua pihak bisa bekerja sama dengan baik. "Saya pastikan bahwa Depag (Departemen Agama) berada di samping Ponpes. Mudah-mudahan haul ini adalah titik tolak kembalinya Buntet ini menjadi peranan yang sangat besar," katanya. Sebelumnya KH Nahduddin Rayandi Abbas mengatakan, Pondok Buntet sering dikunjungi para calon anggota legislatif (caleg). Mereka minta didoakan dan sekaligus dukungan. Namun kyai disini mengharapkan para caleg tersebut harus diikuti dengan hati ikhlas dan punya niat untuk memberantas kezaliman. Para caleg, dimintanya, jika nanti terpilih dapat bekerja dengan ikhlas dan jujur. [EL, Ant] URL: http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=124663 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Re: Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil di depan Media
perempuan emang bukan untuk dipamerin, supaya aman buat dipoligami dan dikerem di harem , kayak di Arab Saudi, negeri leluhur pitung perempuan terlalu mulia & berharga sekaligus gampang dibegoin sehingga disuruh terima warisan separuh aja dari laki-laki, dan nggak boleh pegi-pegi sendiri, takut lari ke laki-laki lain.. Oalaah..pitung dari hari ke hari goblognya makin nambah aja.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, si pitung wrote: > > perempuan emang bukan utk dipamerin, terlalu mulia & berharga :) > > > > > > From: N Dewanto > To: ppiindia@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, March 24, 2009 9:02:58 PM > Subject: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim > tampil di depan Media > > > > > > Item seneng mancing deeeh. Masa pasrah soal kegilaan dan kegoblokan. > > Berita dari Detikcom. Sebuah contoh konkret penerapan sistem syariah di > > Arab > > Saudi. Mungkinkah sistem serupa diterapkan di Indonesia?? Tergantung > > prempuannya. Kalau kaum prempuan Indonesia "menyerah" diatur-atur saja > > oleh > > kaum pria, bisa jadi jawabannya "ya". Saya dan kaum pria lainnya mah > > pasrah > > dengan keputusan kaum prempuan Indonesia :) > > > > Una, Zel, Indah, Maulida, Alida, Luvi, Uly, juga Sirikit, dkk, nasib > > negeri > > ini berada di tanganmu... > > > > Al Item > > > > > > Senin, 23/03/2009 11:19 WIB > > Wanita Saudi Dilarang Muncul di TV dan Majalah > > Rita Uli Hutapea - detikNews > > > > > > Riyadh - Sekelompok ulama Arab Saudi mendesak Menteri Informasi Saudi yang > > baru untuk melarang kaum wanita muncul di televisi atau koran-koran dan > > majalah. Desakan itu disampaikan 35 ulama garis keras kepada Menteri > > Informasi Abdel Aziz Khoja, yang baru diangkat oleh Raja Abdullah pada 14 > > Februari lalu. > > > > "Kami punya harapan besar bahwa reformasi media ini akan tercapai oleh > > Anda," kata para ulama tersebut dalam statemen mereka. > > > > "Kami telah memperhatikan bagaimana berakarnya kejahatan di dalam > > Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, pers, klub budaya > > dan > > pameran buku," demikian statemen tersebut seperti dilansir harian Sydney > > Morning Herald, Senin (23/3/2009). > > > > "Tak boleh ada wanita Saudi yang muncul di TV, apapun alasannya. Tak ada > > gambar wanita yang bisa muncul di koran-koran dan majalah Saudi," seru > > para > > ulama dalam statemen mereka yang juga melarang adanya acara musik di > > televisi. > > > > Menteri Informasi Saudi sebelumnya, Iyad Madani, menuai kecaman dari > > sejumlah ulama garis keras karena mengizinkan acara musik di stasiun TV > > milik pemerintah. Kaum wanita juga muncul di stasiun TV dengan > > memperlihatkan wajah mereka. Meski di tempat-tempat umum, kebanyakan > > wanita > > menutupi wajah mereka dengan cadar. > > > > (ita/iy) > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
[ppiindia] I am just a poor boy though my story's seldom told
Refleksi : Penemuan dari penyelidikan yang secara ringkas diberitakan dalam artikel dibawah ini memberitahu akibat kemiskinan terhadap turun temurun. Jadi bila dilihat pada NKRI yang menciptakan mayoritas rakyat miskin melarat maka tentu konsekwensinya ialah generasi turun-temurunnya bukan saja tidak cerah tetapi penuh kegagalan hidup, tetap miskin menjadi obyek eksplotasi kaum elit kleptokratik nan berkuasa. Hendaklah diingat bahwa tidak ada hari ini tanpa hari kemarin dan besok tanpa hari ini. Kalau hari kemarin tidak diciptakan kondisi perbaikan untuk hari sekarang, maka situasi kehidupan mendatang pun tak banyak bedanya dari sekarang. Generasi mendatang akan penuh kegagalan dan keparahan hidup. http://www.economist.com/science/displayStory.cfm?story_id=13403177&source=hptextfeature Neuroscience and social deprivation I am just a poor boy though my story's seldom told Apr 2nd 2009 >From The Economist print edition How poverty passes from generation to generation is now becoming clearer. The answer lies in the effect of stress on two particular parts of the brain Panos THAT the children of the poor underachieve in later life, and thus remain poor themselves, is one of the enduring problems of society. Sociologists have studied and described it. Socialists have tried to abolish it by dictatorship and central planning. Liberals have preferred democracy and opportunity. But nobody has truly understood what causes it. Until, perhaps, now. The crucial breakthrough was made three years ago, when Martha Farah of the University of Pennsylvania showed that the working memories of children who have been raised in poverty have smaller capacities than those of middle-class children. Working memory is the ability to hold bits of information in the brain for current use-the digits of a phone number, for example. It is crucial for comprehending languages, for reading and for solving problems. Entry into the working memory is also a prerequisite for something to be learnt permanently as part of declarative memory-the stuff a person knows explicitly, like the dates of famous battles, rather than what he knows implicitly, like how to ride a bicycle. Since Dr Farah's discovery, Gary Evans and Michelle Schamberg of Cornell University have studied the phenomenon in more detail. As they report in this week's Proceedings of the National Academy of Sciences, they have found that the reduced capacity of the memories of the poor is almost certainly the result of stress affecting the way that childish brains develop. Dr Evans's and Dr Schamberg's volunteers were 195 participants in a long-term sociological and medical study that Dr Evans is carrying out in New York state. At the time, the participants were 17 years old. All are white, and the numbers of men and women are about equal. Stress in the city To measure the amount of stress an individual had suffered over the course of his life, the two researchers used an index known as allostatic load. This is a combination of the values of six variables: diastolic and systolic blood pressure; the concentrations of three stress-related hormones; and the body-mass index, a measure of obesity. For all six, a higher value indicates a more stressful life; and for all six, the values were higher, on average, in poor children than in those who were middle class. Moreover, because Dr Evans's wider study had followed the participants from birth, the two researchers were able to estimate what proportion of each child's life had been spent in poverty. That more precise figure, too, was correlated with the allostatic load. The capacity of a 17-year-old's working memory was also correlated with allostatic load. Those who had spent their whole lives in poverty could hold an average of 8.5 items in their memory at any time. Those brought up in a middle-class family could manage 9.4, and those whose economic and social experiences had been mixed were in the middle. These two correlations do not by themselves prove that chronic stress damages the memory, but Dr Evans and Dr Schamberg then applied a statistical technique called hierarchical regression to the results. They were able to use this to remove the effect of allostatic load on the relationship between poverty and memory discovered originally by Dr Farah. When they did so, that relationship disappeared. In other words, the diminution of memory in the poorer members of their study was entirely explained by stress, rather than by any more general aspect of poverty. To confirm this result, the researchers also looked at characteristics such as each participant's birthweight, his mother's age when she gave birth, the mother's level of education and her marital status, all of which differ, on average, between the poor and the middle classes. None of these characteristics had any effect. Nor did a mother's own stress levels. That stress, and stress alone, is responsible fo
[ppiindia] Beyond the crossroads
http://www.economist.com/world/asia/displaystory.cfm?story_id=13403041 Indonesian democracy Beyond the crossroads Apr 2nd 2009 | JAKARTA >From The Economist print edition The election may be a shambles, but democracy is thriving EPA UNDER Suharto, the dictator who ruled for 32 years until 1998, Indonesian parliamentary elections were not so much rigged as scripted. But the pointless campaigns were lively, colourful affairs, giving an impressive imitation of the forms of democracy. Now that Indonesia enjoys the substance, too, political parties can give full vent to the voters' enthusiasm. The campaign for the parliamentary election on April 9th, the third since Suharto's downfall, has been a carnival of democratic competition: flag-waving, horn-honking processions; television-advertising blitzes; mass rallies with a few speeches, gifts of free T-shirts, 20,000 rupiah ($2) notes and, most important, singing and dancing. The poll itself is an exercise whose scale and logistical complexity are second only to those of a general election in India. Across more than 900 inhabited islands, 171m people have registered to vote. They have 38 national parties to choose from, and an estimated 800,000 candidates for the national parliament, known as the DPR, and lower-level provincial and other legislatures. And this is only the start of what may be a three-stage process. Parties, or coalitions of parties, that win at least 112 seats in the 560-member DPR, or 25% of the popular vote, may nominate candidates for the powerful presidency, to be elected in July. If no candidate wins more than 50% of the vote then, there will be a run-off in September. Indonesia's national motto is "Unity in Diversity", and there is a surprising degree of consensus about the likely outcome of all this: the re-election of Susilo Bambang Yudhoyono, who in 2004 became Indonesia's first directly elected president, for a second five-year term. But even if the consensus is accurate, there is great uncertainty about the shape of the coalition he will lead, which depends in part on the results of the parliamentary vote. Opinion polls (see chart) suggest many voters have yet to make up their minds but that the new DPR will probably be dominated by three parties: the president's Democratic Party (PD), which basks in the glow of his own popularity and is expected to double its share of votes to more than 20%; Golkar, which was once a vehicle for Suharto's re-election but which serves in the PD's coalition and is led by Josuf Kalla, the vice-president; and the main opposition, the Indonesian Democratic Party of Struggle, or PDI-P, which is the heir to the nationalist movement of independent Indonesia's founder, Sukarno, and is led by his daughter, Megawati Sukarnoputri, whom Mr Yudhoyono replaced as president. The next administration will be another coalition. If Mr Yudhoyono and Mr Kalla remain on the same ticket, they will be hard to beat. But Mr Kalla has said he will contest the presidency himself, forging an alliance with the PDI-P and others. If he does, which is not certain, that might leave Mr Yudhoyono's secular PD leading a coalition of smaller parties, of which the most important are Islamist ones. Thinking back to the political chaos, bloodshed and economic meltdown that surrounded Suharto's departure, it is hard not to be impressed that the legitimacy of this convoluted process seems to enjoy such general support in Indonesia. Democracy has taken root and flourished. Though it is still finding its way-and there are many reasons to worry about the forthcoming election-democracy's achievements are worth enumerating. In a country with a history of political violence, the campaign has been largely peaceful and good-humoured, as it was in 2004. An exception has been Aceh, where a separatist insurgency ended with an agreement on local autonomy in 2005. The first local legislative elections in Aceh are being held alongside the DPR vote. Three former insurgents have been mysteriously murdered. The army accuses the former separatists' party, Partai Aceh, of continuing to espouse independence. Separatists in restive regions such as Papua and Maluku can still be locked up for unfurling flags, as they were after a demonstration in Papua in March; four Dutch journalists were briefly detained for covering that episode. The army is accused of abuses in Papua of the sort it once perpetrated in both Timor-Leste and Aceh. But elsewhere, claims Amien Rais, a leader of reformasi, the turbulent reform movement that toppled Suharto, Indonesia has a free press and "100% political liberty". The Indonesian miracle The army is back in the barracks. Under Suharto it had dwifungsi, the "dual function" of running the country as well as defending it. It also oversaw a huge business empire, since partially dismantled, and was guaranteed enough seats in the parliament to ensure its privileges could
Re: [ppiindia] Liputan Calon anggota Legislatif ala Blogger Bekasi
Damin sada Phenomenon Sudah hampir seminggu ini, saya diminta tolong untuk menemani salah seorang blogger Bekasi untuk meliput hiruk pikuk kampanye Pemilu 2009. Meliput kiprah para calon anggota legislatif yang berjuang dengan segala daya dan upaya untuk melancarkan niatan mereka menjadi anggota perwakilan rakyat. Berbicara dengan mereka, bertukar pikiran dan akhirnya berinteraksi dalam bentuk tulisan dalam sebuah blog, adalah kerja visual yang dilakukan. Namun ternyata, dibalik setiap tindakan dan gerakan kami mendokumentasikan mereka, banyak kenyataan2 dengan klasifikasi tidak akan mudah untuk diangkat ke media massa umum. Bahkan blog teman saya itupun tidak melakukan paparan dari balik wawancaranya. Salah satunya, para calon anggota legislatif itu juga masih manusia. Menyikapi hiruk pikuk kampanye, mereka juga bayak yang menangis, karena kekurangan modal untuk kampanye. Ada lagi yang harus berhutang atau menjual benda2 berharga, sekedar untuk menutupi cost politik (Demikian mereka menyebutnya). Namun ada juga hal menarik, bahwasanya dari sebuah blog, ternyata bisa memicu pemberitaan yang lebih besar lagi. Misalkan saja fenomena Damin sada. Tapi satu hal yang membuat saya salut akan kegigihannya. Sebagai seorang blogger, dia melakukan wawancara kepada hampir setiap calon anggota legislatif yang ditemuinya. http://globalbekasihotnews.blogspot.com http://kotabekasihotnews.blogspot.com/ http://kandidatkandidat.blogspot.com/ La Parole a été donnée à l’homme pour déguiser sa pensée http://parikesit.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [SPAM] Re: [ppiindia] TNI-AU: KESETARAAN TEKNOLOGI SIASATI KETERBATASAN ANGGARAN
Menang apa dengan bambu runcing? - Original Message - From: Sandy Dwiyono To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 05, 2009 7:53 AM Subject: [SPAM] Re: [ppiindia] TNI-AU: KESETARAAN TEKNOLOGI SIASATI KETERBATASAN ANGGARAN Dengan Bambu Runcing pun sudah bisa menang, apalagi dengan alutsista yang tangguh. Indonesia akan lebih hebat lagi. On Sun, Apr 5, 2009 at 12:43 PM, masjhud wrote: > > From: Sandy Dwiyono > > To: nasional-l...@yahoogroups.com ; > ppiindia@yahoogroups.com > Sent: Sunday, April 5, 2009 11:50:58 AM > Subject: [ppiindia] TNI-AU: KESETARAAN TEKNOLOGI SIASATI KETERBATASAN > ANGGARAN > > > Dengan teritorial yang amat besar, Indonesia memerlukan alutsista yang > besar > pula. Alutsista harus sebanding atau melebihi luas wilayah. > - - - - - - > Sudah lupa? Indonesia memenangkan peperangan merebut kemerdekaan dengan > bersenjatakan "BAMBU-RUNCING" saja. > > ms > > Recent Activity > * 8 > New MembersVisit Your Group > Give Back > Yahoo! for Good > Get inspired > by a good cause. > Y! Toolbar > Get it Free! > easy 1-click access > to your groups. > Yahoo! Groups > Start a group > in 3 easy steps. > Connect with others. > . > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Fatah, Hamas Adjourn Unity Talks for Three Weeks
From: Sandy Dwiyono To: nasional-l...@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 5, 2009 1:02:41 PM Subject: [ppiindia] Fatah, Hamas Adjourn Unity Talks for Three Weeks Palestina akan jauh lebih kuat jika bersatu. Musuh Fatah bukanlah Hamas dan musuh Hamas bukanlah Fatah - - - - - - Indonesia juga pasti bakal sangat kuat jika bisa bersatu. Tidak saling bermusuhan, terbawa "pengaruh luar". ms